EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE) TERHADAP HASIL BELAJAR KOMPETENSI DASAR ATMOSFER DAN HIDROSFER KELAS VII SMP 9 SEMARANG TAHUN AJARAN 2012/2013
SKRIPSI Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi
Oleh Wahono 3201409067
JURUSAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia Uji Skripsi Fakultas Ilmu Sosial Unnes pada:
Hari
:
Tanggal
:
Pembimbing I
Pembimbing II
Drs. Apik Budi.S, M.Si NIP. 19620904 198901 1 001
Drs. Sutardji NIP. 19510402 198012 1 001
Mengetahui, Ketua Jurusan Geografi
Drs. Apik Budi.S, M.Si NIP. 19620904 198901 1 001
ii
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang pada: Hari
:
Tanggal
: Penguji Utama
Sriyanto, S.Pd, M.Pd. NIP. 19770722 200501 1 001
Penguji 1
Penguji 2
Drs. Apik Budi .S, M.Si
Drs. Sutardji
NIP. 19620904 198901 1 001
19510402 198012 1 001 Mengetahui: Dekan,
Dr. Subagyo, M.Pd NIP. 19510808 198003 10
iii
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Semarang, Juli 2013
Wahono NIM. 3201409067
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Kemarin adalah mimpi yang telah selesai. Esok adalah harapan yang indah. Sedangkan hari ini adalah realitas yang nyata (Dr. Aidh ALQarni)
Hidup itu perjuangan hadapi dan lakukan yang terbaik
PERSEMBAHAN Dengan mengucap puji syukur kepada Tuhan, skripsi ini kupersembahkan kepada: 1. Kedua orang tuaku yang telah memberikan kasih sayang dan doa tanpa henti-hentinya dalam menyusun skripsi ini. 2. Saudara-saudaraku yang selalu mendoakan aku. 3. Sahabatku semuanya yang tidak bisa aku sebutkan satupersatu. 4. Teman-temanku Jurusan Geografi yang aku sayangi.
v
PRAKATA
Rasa syukur dan doa selalu kupanjatkan kepada Tuhan , karena karunia-Nya yang mengiringi penulis selama dalam penyusunan skripsi. Ucapan terima kasih penulis berikan kepada pihak-pihak yang telah memberi dukungan dan bantuan dengan memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada: 1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum, Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberi ijin dalam pelaksanaan penelitian. 2. Dr. Subagyo, M.Pd, Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang atas pemberian ijin penelitian. 3. Drs. Apik Budi.S, M.Si selaku Ketua Jurusan Geografi Fakultas Ilmu sosial sekaligus pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan skripsi ini. 4. Drs. Sutardji, selaku pembimbing II yang memberikan masukan dan arahan dalam penyusunan skripsi ini. 5. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Geografi yang telah memberikan ilmu yang tidak dapat ternilai selama dalam bangku perkuliahan. 6. Setyo Budi, SPd,M.M, Kepala SMP 9 Semarang yang telah memberikan ijin penelitian. 7. Guru geografi dan siswa SMP 9 Semarang yang bersedia membantu peneliti selama pengambilan data penelitian. 8. Dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
vi
Harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Kritik dan saran sangat diharapkan dari pembaca untuk perbaikan penulisan yang akan datang.
Semarang,
Penulis
vii
Juli 2013
SARI Wahono. 2013 Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Rotating Trio Exchange (RTE) Terhadap Hasil Belajar Kompetensi Dasar Atmosfer Dan Hidrosfer Kelas VII SMP 9 Semarang Tahun Ajaran 2012/2013. Skripsi, Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang. Kata kunci: Rotating Trio Exchange (RTE), Hasil Belajar Hasil dari suatu proses belajar pendidikan yang maksimal tentunya diperlukan pemikiran yang kreatif dan inovatif serta didukung dengan faktor pendanaan yang mencukupi. Inovasi pendidikan tidak hanya pada inovasi sarana dan prasarana pendidikan serta kurikulum saja melainkan juga proses pendidikan dalam pembelajaran itu sendiri. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe RTE dan efektivitas penggunaan dalam pembelajaran IPS terhadap hasil belajar siswa? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe RTE dan efektivitas penggunaan dalam pembelajaran IPS terhadap hasil belajar siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP 9 Semarang tahun ajaran 2012/2013 sebanyak 206 siswa yang terdiri dari 8 kelas. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VIIF SMP 9 Semarang tahun ajaran 2012/2013. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling. Variabel dalam penelitian terdiri dari variabel bebas yaitu pemberian perilaku pembelajaran yaitu model pembelajaran kooperatif tipe RTE dan variabel terikat yaitu hasil belajar kognitif. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan metode dokumentasi, tes dan observasi. Analisis data dilakukan menggunakan uji proporsi, di mana uji tersebut digunakan untuk menguji apakah hasil belajar siswa pada kompetensi dasar atmosfer dan hidrosfer dapat mencapai ketuntasan. Hasil penelitian menunjukan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe RTE dalam pembelajaran dasar atmosfer dan hidrosfer mata pembelajaran IPS pada siswa Kelas VII SMP 9 Semarang dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Ketuntasan belajar yang dicapai secara klasikal pada pertemuan I masih kurang dari 75% siswa, sedangkan pada pertemua II ketuntasan secara klasikal sudah mencapai 83,21% siswa. Hasil uji beda menunjukan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe RTE dalam pembelajaran dasar atmosfer dan hidrosfer mata pembelajaran IPS pada siswa Kelas VII SMP 9 Semarang efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Saran penelitian hendaknya guru dapat menggunakan model pembelajaran RTE sebagai salah satu alternatif pengembangan model pembelajaran dasar atmosfer dan hidrosfer mata pembelajaran IPS. Melalui model pembelajaran ini siswa dapat mengemukakan pemikirannya, saling bertukar pendapat dan saling bekerja sama jika ada teman dalam kelompoknya mengalami kesulitan.
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................................... ii PENGESAHAN KELULUSAN ...................................................................... iii HALAMAN PERNYATAAN ......................................................................... iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... v PRAKATA ....................................................................................................... vi SARI ................................................................................................................ viii DAFTAR ISI ................................................................................................... ix DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiii
BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................. 1 1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1 1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 5 1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................... 5 1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................ 5 1.5 Penegasan Istilah ........................................................................... 6 BAB 2 LANDASAN TEORI .......................................................................... 8 2.1 Model Pembelajaran Kooperatif ................................................... 8 2.2 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe RTE .................................. 11 2.3 Hasil Belajar Kompetensi Dasar Atmosfer dan Hidrosfer ............ 14 2.4 Kompetensi Dasar Atmosfer dan Hidrosfer .................................. 15 2.5 KKM ............................................................................................. 23 2.6 Kerangka Berpikir ......................................................................... 24 2.7 Hipotesis ........................................................................................ 25
ix
BAB 3 METODE PENELITIAN .................................................................... 27 3.1 Populasi ......................................................................................... 27 3.2 Sampel Penelitian .......................................................................... 27 3.3 Variabel Penelitian ........................................................................ 27 3.4 Metode Pengumpulan Data ........................................................... 28 3.5 Validitas dan Reliabilitas .............................................................. 31 3.6 Analisis Data ................................................................................. 34 BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 37 4.1
Hasil Penelitian ......................................................................... 37
4.1.1 Gambaran Obyek Penelitian ..................................................... 38 4.1.2 Validitas, Reliabilitas, Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran Soal ........................................................................ 42 4.1.3 Uji Normalitas ......................................................................... 43 4.1.4 Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe RTE Dalam Pembelajaran IPS .......................................................... 44 4.1.5 Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe RTE Dalam Pembelajaran IPS Terhadap Hasil Belajar Siswa .................................................. 54 4.2
Pembahasan ............................................................................. 56
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 61 5.1 Simpulan ....................................................................................... 61 5.2 Saran .............................................................................................. 61
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Tabel
Hal
4.1 Hasil Observasi Pertemuan I ...................................................................... 46 4.2 Hasil Observasi Pertemuan II..................................................................... 51 4.3 Persentase Peningkatan Hasil Belajar ........................................................ 55
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Hal
2.1 Kerangka berfikir penelitian ...................................................................... 25 4.1 Peta Lokasi SMPN 9 Semarang ................................................................. 38 4.2 Simulasi Model Pembelajaran Rotating Trio Exchange (RTE) ................. 45 4.3 Pembelajaran Atmosfer dan Hidrosfer Pertemuan I .................................. 48 4.4 Proses Pembagian Kelompok Pertemuan I ................................................ 48 4.5 Diskusi Siswa Pada Pertemuan I ................................................................ 49 4.6 Suasan Pembelajaran Pertemuan I ............................................................. 50 4.7 Pembelajaran Atmosfer dan Hidrosfer Pertemuan II ................................. 53 4.8 Suasan Diskusi Pertemuan II ..................................................................... 53 4.9 Siswa Mengerjakan Soal Pertemuan II ...................................................... 56
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Hal
1.Daftar Nama Siswa Kelas VIIF SMP 9 Semarang............................ 65 2. Lembar Dokumentasi ....................................................................... 66 3. Kisi-Kisi Soal I ................................................................................. 67 4. Kisi-Kisi Soal II .............................................................................. 78 5. Uji Coba Soal .................................................................................. 89 6. Kunci Jawaban Uji Coba .................................................................. 96 7. Soal Pre Test .................................................................................... 97 8. Kunci Jawaban Pre Test ................................................................... 103 9.Soal Post Test I .................................................................................. 104 10. Kunci Jawaban Post Test I ............................................................. 110 11. Soal Post Test II ............................................................................ 111 12. Kunci Jawaban Pos Test II ............................................................ 117 13. Lembar Jawab UJi Coba ............................................................... 118 14. Lembar Jawab Pre Test ................................................................. 119 15. Lembar Jawab Post Test I .............................................................. 120 16. Lembar Jawab Pos Test II ............................................................. 121 17. Lembar Instrumen Observasi ......................................................... 122 18. Rubrik Pedoman Observasi ........................................................... 124 19. Uji Validitas, Reliabilitas, Daya Pembeda Dan Tingkat Kesukaran Soal ............................................................................. 132 20. Hasil Pre Test ................................................................................ 135 21. Hasil Post Test I ............................................................................ 136 22. Hasil Post Test II ............................................................................ 137 23. Silabus ........................................................................................... 143 24. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP I) ................................. 148 25. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP II) ................................ 155 26. Daftar Pertanyaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Rotating Trio Exchange (RTE) ................................................................... 161 xiii
27. Surat Ijin Observasi untuk Kepala SMP 9 Semarang .................. 163 28. Surat Ijin Penelitian untuk Kepala SMP 9 Semarang ................... 164 29. Surat Keterangan Observasi SMP 9 Semarang ............................. 165 30. Surat Keterangan Penelitian SMP 9 Semarang ............................. 166
xiv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Menurut UNESCO (Iru, 2009:104) pembelajaran yang efektif pada abad ini harus diorientasikan empat pilar yaitu: (1) learning to know (belajar untuk tahu), (2) learning to do (belajar untuk melakukan), (3) learning to be (belajar untuk menjadi diri sendiri dan (4) learning to live together (belajar bersama dengan orang lain) keempatnya dapat diuraikan bahwa dalam proses pendidikan melalui berbagai kegiatan pembelajaran. Peserta didik diarahkan untuk memperoleh pengetahuan tentang sesuatu, menerapkan atau mengaplikasikan apa yang diketahuinya tersebut guna menjadikan dirinya sebagai seseorang yang lebih baik dalam kehidupan sosial bersama orang lain. Bila seorang guru dapat membekali siswanya dan memberi pondasi agar 4 pilar di atas dapat berdiri kokoh, betapa bahagianya siswa yang mempunyai guru atau pendidik yang berkualitas seperti itu. Betapa bangganya bangsa dan negara ini bila pendidikan menjadi tonggak berdirinya suatu negara yang kokoh. Hasil dari suatu proses belajar pendidikan yang maksimal tentunya diperlukan pemikiran yang kreatif dan inovatif serta didukung dengan faktor pendanaan yang mencukupi. Inovasi pendidikan tidak hanya pada inovasi sarana dan prasarana pendidikan serta kurikulum saja melainkan juga proses pendidikan dalam pembelajaran itu sendiri.
1
2
Menurut Iru (2009:6) model pembelajaran berarti acuan pembelajaran yang dilaksanakan berdasarkan pola-pola pembelajaran tertentu secara sistematis. Pemilihan penggunaan model-model pembelajaran dilakukan sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran
tertentu
dan
disesuaikan
dengan
materi,
kemampuan siswa, karakteristik siswa, dan sarana penunjang yang tersedia. Memilih model pembelajaran sudah menjadi tugas seorang guru sebagai pelaksana pengajaran. Model pembelajaran perlu dipahami guru agar dapat melaksanakan
pembelajaran
secara
efektif
dalam
meningkatkan
hasil
pembelajaran. Memilih model yang tepat, maka perlu diperhatikan relevansinya dengan pencapaian tujuan pembelajaran. Pandangan umum yang dianut adalah dalam proses pembelajaran, pengetahuan dialihkan dari guru kepada siswa, sehingga guru aktif dalam menyampaikan informasi. Hal tersebut akan menghambat aktifitas siswa, sehingga gagal melahirkan siswa yang mandiri belajar, berfikir kritis dalam menghadapi suatu permasalahan, dan mampu bekerjasama dalam kelompok. Berdasarkan pengalaman yang peneliti rasakan pada saat pelaksaan Praktek Pengalaman Lapangan di SMP 9 Semarang, dalam proses pembelajaran IPS seringnya guru menggunakan model pembelajaran konvensional metode ceramah. Hal tersebut membuat siswa hanya sebagai penerima informasi, tidak kreatif dan tidak memiliki sikap yang bertanggung jawab terhadap proses pembelajaran. Pembelajaran yang berpusat pada guru akan menjadikan siswa pasif yang sangat berpengaruh terhadap aktivitas belajar siswa dan hasil belajar yang akan diperoleh peserta didik di sekolah.
3
Pelajaran IPS seharusnya menjadi pelajaran yang menarik bagi siswa karena siswa dapat melihat fenomena – fenomena yang terdapat dalam kehidupan sehari – hari, namun pada kenyataannya mata pelajaran IPS dianggap membosankan oleh siswa karena model pembelajaran yang digunakan guru tidak bervariasi dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran sangat rendah (minim). Aktivitas belajar siswa selama pembelajaran rendah, hal ini ditandai dengan kurangnya respon siswa terhadap pertanyaan yang diajukan guru pada saat proses pembelajaran, sehingga keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dan hasilnya tidak maksimal. Hasil belajar IPS siswa menunjukkan sebagian siswa yang belum mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan. Perlu menanamkan pada diri siswa tentang jiwa kebersamaan, artinya siswa memiliki kemampuan akademik yang tinggi dapat bekerjasama dengan siswa yang memiliki kemampuan akademik rendah. Maka bila kita kaitkan hal tersebut dengan tugas seorang guru dalam memilih suatu model pembelajaran, harus diperhatikan tentang suatu model
pembelajaran
yang dapat
mengatasi
kecenderungan siswa yang bersifat individualistis. Salah satu jenis model pembelajaran yang mengutamakan kerjasama kelompok adalah model pembelajaran kooperatif (cooperative learning). Menurut Johnson (Isjoni, 2009:23), “pembelajaran kooperatif adalah mengelompokkan siswa di dalam kelas ke dalam suatu kelompok kecil agar siswa dapat bekerjasama dengan kemampuan maksimal yang mereka miliki dan mempelajari satu sama lain kelompok tersebut.”
4
Di dalam model pembelajaran kooperatif, terdapat beberapa tipe atau teknik yang dapat dipilih, diantaranya yaitu: Student Team Achievement Division (STAD), Team Assisted Individualization (TAI), Team Games Tournament (TGT), Jigsaw, Group Investigation (GI), Rotating Trio Exchange (RTE) Numbered Heads Together, Two Stay Two Stray. Dikarenakan banyaknya tipe pada model pembelajaran kooperatif, Penulis memilh salah satu tipe, yaitu tipe Rotating Trio Exchange (RTE). Pemilihan ini didasarkan pada pertimbangan tipe Pembelajaran kooperatif yang cocok untuk Mata Pelajaran IPS, tetapi tidak terlepas dari unsur pembelajaran Kooperatif yang pada dasarnya mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama lainnya sebagai kelompok atau tim. Model pembelajaran Rotating Trio Exchange merupakan suatu metode pembelajaran yang dilakukan dengan cara membagi kelompok 3 orang dan melakukan perputaran, setiap putaran guru memberikan soal dan tingkat kesulitan soal berbeda-beda bagi tiaptiap putaran kelompok tersebut, sehingga diharapkan siswa akan lebih dapat memahami materi pelajaran yang sudah diajarkan dengan lebih mudah. Disamping itu, model pembelajaran Rotating Trio Exchange diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa serta untuk mengatasi permasalahan yang selama ini dirasakan dalam pelaksanaan pembelajaran. Bertitik tolak dari penjabaran tersebut, maka sebagai upaya peningkatan hasil belajar siswa dalam Mata Pelajaran IPS, selanjutnya akan dilakukan penelitian dengan judul Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Rotating Trio Exchange (RTE) Terhadap Hasil Belajar Kompetensi Dasar Atmosfer dan Hidrosfer Kelas VII SMP 9 Semarang Tahun Ajaran 2012/2013.
5
1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah, yaitu: 1. Bagaimana penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Rotating Trio Exchange (RTE) terhadap hasil belajar kompetensi dasar atmosfer dan hidrosfer? 2. Bagaimana efektivitas penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Rotating Trio Exchange (RTE) terhadap hasil belajar kompetensi dasar atmosfer dan hidrosfer?
1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini yaitu: 1. Mengetahui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Rotating Trio Exchange (RTE) terhadap hasil belajar kompetensi dasar atmosfer dan hidrosfer. 2. Mengetahui efektivitas penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Rotating Trio Exchange (RTE) terhadap hasil belajar kompetensi dasar atmosfer dan hidrosfer.
1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Bagi siswa, dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Bagi guru, dapat sebagai bahan masukan dan pertimbangan untuk meningkatkan mutu pembelajaran di kelas.
6
3. Bagi peneliti, dapat menambah pengetahuan mengenai model dalam pembelajaran IPS. 4. Bagi sekolah, dapat menjadi masukan dalam upaya perbaikan model pembelajaran bagi sekolah yang diteliti dan sekolah lain dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. 5. Bagi pembaca khususnya mahasiswa, dapat menjadi kajian yang menarik yang perlu diteliti lebih lanjut dan lebih mendalam.
1.5 Penegasan Istilah Menghindari penafsiran makna yang berbeda terhadap judul dan memberikan gambaran yang jelas kepada para pembaca maka perlu dijelaskan batasan-batasan istilah sebagai berikut : 1. Efektivitas Efektivitas berasal dari kata efektif (Anonim, 1990:219) dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang berarti adanya efek (pengaruh, hasil, akibatnya) terhadap suatu tindakan atau usaha. Sedangkan Efektivitas diartikan sebagai keadaan pengaruh, hal berkesan atau keberhasilan (usaha, tindakan). Yang dimaksud
efektivitas
dalam penelitian
ini
adalah
keberhasilan
atau
ketepatgunaan dari suatu usaha atau tindakan. Efektivitas penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe RTE dalam penelitian ini diberi batasan pada hasil belajar yang diperlihatkan oleh siswa dengan meningkat atau tidaknya hasil belajar siswa tersebut pada kompetensi dasar atmosfer dan hidrosfer dengan nilai kognitif nilai ketuntasannya 80 secara (klasikal).
7
2. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe RTE Model pembelajaran kooperatif tipe RTE merupakan pembelajaran kooperatif yang memiliki ciri-ciri, kelas dibagi kedalam beberapa kelompok yang terdiri dari tiga orang. Kelas ditata sehingga setiap kelompok dapat melihat kelompok lainya di kiri dan di kanannya. Berikan pada setiap Trio tersebut pertanyaan yang sama untuk didiskusikan. Setelah selesai berilah nomor untuk setiap anggota Trio tersebut. Contohnya nomor 0, 1, dan 2. Kemudian perintahkan nomor 1 berpindah searah jarum jam dan nomor 2 sebaliknya, berlawanan jarum jam. Sedangkan nomor 0 tetap ditempat. Ini akan mengakibatkan timbulnya trio baru. Berikan kepada setiap trio baru tersebut pertanyaan-pertanyaan baru untuk didiskusikan, tambahkan sedikit tingkat kesulitan. Rotasikan kembali siswa sesuai setiap pertanyaan yang telah disiapkan. 3. Hasil belajar Kompetensi Dasar Atmosfer dan Hidrosfer Hasil belajar yang dimaksud adalah hasil yang diperoleh siswa sebagai akibat proses belajar yang dilaksanakan oleh siswa. Makin tinggi proses belajar yang dilakukan oleh siswa, harus semakin tinggi pula hasil belajar yang dicapainya (Sudjana, 1989:109). Hasil belajar kompetensi dasar atmosfer dan hidrosfer kelas VII SMP 9 Semarang adalah hasil yang diperoleh siswa sebagai akibat proses belajar IPS kompetensi dasar atmosfer dan hidrosfer kelas VII SMP 9 Semarang yang dilaksanakan oleh siswa.
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Model Pembelajaran Kooperatif Pada dasarnya pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) sama dengan kerja kelompok. Tetapi walaupun Cooperative Learning terjadi dalam bentuk kelompok, tidak setiap kerja kelompok dikatakan Cooperative Learning. Bannet dalam Isjoni (2009:60) menyatakan ada lima unsur yang dapat membedakan Cooperative Learning dengan kerja kelompok, yaitu : 1. Positive Interdependence, yaitu hubungan timbal balik yang didasari adanya kepentingan yang sama atau perasaan diantara anggota kelompok dimana keberhasilan seseorang merupakan keberhasilan yang lain pula atau sebaliknya. Untuk menciptakan suasana tersebut, guru perlu merancang struktur dan tugas-tugas kelompok yang memungkinkan setiap siswa untuk belajar, mengevaluasi dirinya dan teman kelompoknya dalam penguasaan dan memahami bahan pelajaran. 2. Interaction face to face, yaitu interaksi yang langsung terjadi antar siswa tanpa adanya perantara. Tidak andanya penonjolan kekuatan individu, yang ada hanya pola interaksi dan perubahan yang bersifat verbal diantara siswa yang ditingkatkan oleh adanya saling hubungan timbal balik yang bersifat positif sehingga dapat mempengaruhi hasil pendidikan dan pengajaran. 3. Adanya tanggung jawab pribadi mengenai materi pelajaran dalam anggota kelompok, sehingga siswa termotivasi untuk membantu temannya.
8
9
4. Membutuhkan keluwesan, yaitu menciptakan hubungan antar pribadi, mengembangkan kemampuan kelompok, dan memelihara hubungan kerja yang efektif. 5. Meningkatkan keterampilan bekerja sama dalam memecahkan masalah (proses kelompok). Tujuan utama dalam Model Pembelajaran Kooperatif adalah agar peserta didik dapat belajar berkelompok bersama teman-temannya dengan cara saling menghargai pendapat dan memberikan kesempatan kepada orang lain untuk mengemukakan gagasannya dengan menyampaikan pendapat mereka secara berkelompok. Tujuan Pembelajaran Kooperatif menurut Slavin (Isjoni, 2009:23) berbeda dengan kelompok tradisional yang menerapkan sistem kompetisi, dimana keberhasilan individu diorientasikan pada kegagalan orang lain. Sedangkan tujuan pembelajaran kooperatif adalah menciptakan situasi di mana keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompok. Pada dasarnya model pembelajran kooperatif dikembangkan untuk mencapai setidaknya tiga tujuan penting yang dirangkum oleh Ibrahim, et.al dalam Isjoni (2009:39), yaitu a. Hasil belajar akademik Dalam belajar kooperatif meskipun mencakup beragam tujuan sosial, juga memperbaiki prestasi siswa atau tugas-tugas akademis penting lainnya. Beberapa ahli berpendapat bahwa model ini unggul dalam membantu siswa memahami
konsep-konsep
sulit.
Para
pengembang
model
ini
telah
menunjukkan bahwa model struktur penghargaan kooperatif telah dapat
10
meningkatkan nilai siswa pada belajar akademik dan perubahan norma yang berhubungan dengan hasil belajar. Disamping mengubah norma yang berhubungan dengan hasil belajar, pembelajaran kooperatif dapat memberi keuntungan baik pada siswa kelompok bawah maupun kelompok atas yang bekerja sama menyelesaikan tugas-tugas akademik. b. Penerimaan terhadap perbedaan individu Tujuan lain model pembelajaran koperatif adalah penerimaan secara luas dari orang-orang yang berbeda berdasarkan ras, budaya, kelas sosial, kemampuan, dan ketidak mampuannya. Pembelajaran kooperatif memberi peluang bagi siswa dari berbagai latar belakang dan kondisi untuk bekerja dengan saling bergantung pada tugas-tugas akademik dan melalui struktur penghargaan kooperatif akan belajar saling menghargai satu sama lain. c. Pengambangan keterampilan sosial Tujuan penting ketiga pembelajaran kooperatif adalah mengajarkan kepada siswa keterampilan bekerja sama dan kolaborasi. Keterampilan-keterampilan sosial penting dimiliki oleh siswa sebab saat ini banyak anak muda masih kurang dalam keterampilan sosial. Ibrahim dalam Iru (2012:54) mengemukakan langkah-langkah penerapan Model Pembelajaran Kooperatif pada proses pembelajaran dapat terlihat seperti pada Tabel 1.1. (halaman 11)
11
2.2 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe RTE Terdapat banyak tipe yang dapat dipilih di dalam Model pembelajaran Kooperatif. RotatingTrioExchange merupakan salah satu tipe dalam model pembelajaran kooperatif yang diterapkan kepada siswa. Tarmizi menyebut RotatingTrioExchange sebagai Teknik merotasi pertukaran pendapat kelompok tiga orang, merupakan cara siswa untuk mendiskusikan permasalahan dengan beranggotakan tiga orang. Tabel 1.1 Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif Fase
Tingkah Laku Guru
Fase 1: Menyampaikan tujuan dan memotifasi siswa
Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar.
Fase 2 : Menyajikan informasi
Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan.
Fase 3: Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok-kelompok belajar
Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien.
Fase 4: Membimbing kelompok bekerja dan belajar
Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka.
Fase 5: Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masingmasing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.
Fase 6: Memberikan penghargaan Sumber: Iru, 2012:58
Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok.
12
Sementara itu Yellis (2009:42)
mengemukakan bahwa Rotating Trio
Exchange adalah suatu model yang di lakukan didalam kelas yang melibatkan murid, yaitu dengan cara membagi kelompok tiga orang dan melakukan perputaran, setiap putaran guru memberikan soal dan tingkat kesulitan soal berbeda-beda bagi tiap-tiap putaran kelompok tersebut, sehingga diharapkan siswa dapat memahami pelajaran yang sudah di ajarkan dengan mudah melalui metode Rotating Trio Exchange tersebut. Isjoni dalam bukunya (2009:38) menuliskan bahawa Rotating Trio Exchange diterapkan dengan langkah-langkah sebagai berikut. Kelas dibagi kedalam beberapa kelompok yang terdiri dari tiga orang. Kelas ditata sehingga setiap kelompok dapat melihat kelompok lainya di kiri dan di kanannya. Berikan pada setiap Trio tersebut pertanyaan yang sama untuk didiskusikan. Setelah selesai berilah nomor untuk setiap anggotaTrio tersebut. Contohnya nomor 0, 1, dan 2. Kemudian perintahkan nomor 1 berpindah searah jarum jam dan nomor 2 sebaliknya, berlawanan jarum jam. Sedangkan nomor 0 tetap ditempat. Ini akan mengakibatkan timbulnya Trio baru. Berikan kepada setiap Trio baru tersebut pertanyaan-pertanyaan baru untuk didiskusikan, tambahkan sedikit tingkat kesulitan. Rotasikan kembali siswa sesuai setiap pertanyaan yang telah disiapkan. Sementara
itu,
Silberman
(2008:103-104)
secara
lebih
terperinci
mengungkapkan prosedur pelaksanaan merotasi pertukaran pendapat kelompok tiga orang sebagai berikut:
13
1. Susunlah beragan pertanyaan yang dapat membantu siswa memulai diskusi tentang isi materi pelajaran. 2. Bagilah siswa menjadi kelompok tiga orang (Trio). Aturlah kelompok Trio tersebut didalam ruang kelas agar masing-masing bisa melihat dengan jelasTrioyang disisi kirinya. Formasi kelompok-kelompok Trio itu secara keseluruhan bisa berbentuk bundar atau persegi. 3. Berikan tiap Trio sebuah pertanyaan pembuka (pertanyaan yang sama masingmasing Trio) untuk di bahas. Pilihlah pertanyaan yang paling ringan yang telah anda susun untuk memulai pertukaran pendapat kelompok-kelompok Trio itu. Anjurkan agar setiap siswa di dalam kelompok mendapat giliran mendapat pertanyaan. 4. Setelah diskusi berjalan dalam waktu yang cukup, perintahkan masing-masing untuk memberikan angka 0,berpindah ke kelompok 1, atau 2 kepada tiap-tiap anggotanya. Arahkan siswa yang bernomor 1 untuk berpindah ke kelompok Trio dua searah jarum jam. Perintahkan siswa yang bernomor 0 (nol) untuk tetap di tempat duduknya karena ia adalah anggotanya tetap dan kelompok Trio mereka. Suruh mereka mengangkat tangan tinggi-tinggi sehingga siswa yang telah berpindah bisa menemukan meraka. Hasilnya adalah komposisi kelompok Trio yang sepenuhnya baru. 5. Mulailah pertukaran pendapat baru dengan pertanyaan baru. Naikkan tingkat kesulitan atau “tingkat ancaman” dari pertanyaan manakala anda memulai babak baru.
14
6. Anda bisa merotasi Trio-Trio itu sebanyak pertanyaan yang ada miliki dan waktu diskusi yang tersedia. Gunakan selalu prosedur rotasi yang sama. Sebagai contoh, pada pertukaran Trio sebanyak tiga rotasi, tiap siswa akan bertemu dengan enam siswa yang lain.
2.3 Hasil Belajar Kompetensi Dasar Atmosfer dan Hidrosfer Hasil belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran yang biasanya ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan guru. Menurut Gagne (Dimyati, 2002:11) hasil-hasil belajar berupa: 1. Informasi verbal adalah kapabilitas untuk mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Pemilikan informasi verbal memungkinkan individu berperan dalam kehidupan. 2. Keterampilan intelektual adalah kecakapan yang berfungsi untuk berhubungan dengan lingkungan hidup serta mempresentasikan konsep. 3. Strategi kognitif adalah kemampuan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah. 4. Keterampilan motorik adalah kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani. 5. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak obyek berdasarkan penilaian terhadap obyek tersebut.
15
2.4 Kompetensi Dasar Atmosfer dan Hidrosfer Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam suatu mata pelajaran. Dalam penelitian ini kompetensi dasar yang dipilih adalah mendeskripsikan gejala-gejala yang terjadi di atmosfer dan hidrosfer, serta dampaknya terhadap kehidupan. Untuk uraian materi atmosfer dan hidrosfer dijelaskan sebagai berikut. 1. Atmosfer Amosfer berasal dari Bahasa Yunani, yaitu atmos yang berarti uap dan sphaira yang berarti bulatan. Jadi atmosfer adalah lapisan gas yang menyelimuti bulatan bumi. Atmosfer merupakan campuran berbagai gas yang tidak berwarna dan tidak terlihat oleh mata. Karena merupakan zat, atmosfer juga memiliki berat sehingga memiliki juga tekanan udara, mengembang jika terkena panas dan mengerut ketika dingin. Pada saat suatu bagian atmosfer terkena panas maka bagian tersebut akan mengembang, begitu sebaliknya. Jika terjadi perbedaan tekanan, maka terjadilah pergerakan udara yang disebut angin yang bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah. Atmosfer tersusun oleh sejumlah unsur. Unsur terbesar adalah nitrogen, kemudian oksigen, argon, dan lain-lain. Secara vertikal atmosfer terdiri atas sejumlah lapisan dengan karakteristik yang berbeda, yaitu lapisan troposfer, stratosfer, mesosfer dan termosfer.
16
Lapisan-lapisan atmosfer atmosfer: 1) Lapisan Troposfer Lapisan troposfer merupakan lapisan terbawah dari atmosfer. Lebar atau ketinggian lapisan ini mencapai 16 km di daerah tropis dan terus menurun sampai 10 km di atas kutub. Manusia dan makhluk hidup lainnya berada pada lapisan ini dan mengalami berbagai gejala atau peristiwa cuaca seperti hujan, angin, dan badai terjadi. Peristiwa cuaca tersebut tidak ditemukan pada lapisan atmosfer lainnya. 2) Lapisan Stratosfer Di atas lapisan troposfer terletak lapisan stratosfer. Batas antara keduanya disebut tropopause. Batas tertinggi lapisan ini mencapai 40 km di atas permukaan bumi. Pada bagian puncak atau batas tertingginya, suhu dapat mencapai 270 K (Kelvin) dengan ratarata suhu mencapai–550 C. Stratosfer dikenal sebagai lapisan yang mengandung ozon (O3) yang berperan sangat penting dalam melindungi makhluk hidup dari radiasi gelombang pendek matahari (ultraviolet) yang berbahaya. 3) Lapisan Mesosfer Lapisan berikutnya yang terletak di atas stratopause sampai ketinggian 80 km adalah lapisan mesosfer. Pada bagian puncaknya, suhu bisa mencapai –900 C dan kebanyakan meteor terbakar pada lapisan ini. Bayangkanlah jika lapisan ini tidak ada, tentunya banyak meteor yang akan sampai ke permukaan dan membahayakan manusia dan makhluk hidup lainnya.
17
4) Lapisan Termosfer Pada ketinggian 80 sampai 300 km dari permukaan bumi terdapat lapisan Thermosfer dengan temperature mendekati 17000 C. Pada ketinggian di atas 100 km terjadi ionisasi yang membentuk ion positif dan elektron bebas yang bermuatan negatif. Lapisan dengan konsentrasi elektron bebas disebut dengan ionosfer. Ionosfer dikenal sebagai lapisan yang mampu memantulkan gelombang radio sehingga penting bagi komunikasi radio jarak jauh. 5) Unsur-Unsur Cuaca dan Iklim a) Suhu Udara Secara sederhana dapat pula dikatakan bahwa suhu merupakan tingkat panas suatu benda. Tingkat panas tersebut diukur dengan menggunakan alat termometer. Suhu udara menunjukkan gerakan molekul udara. Makin panas suhu udara gerakan molukul udara semakin cepat dan tumbukan antar molekul semakin tinggi frekuensinya. Hal ini dapat dibandingkan dengan gerakan molekul pada air. Jika air tersebut dipanaskan maka air akan bergolak dan tumbukan yang terjadi antar molekulnya semakin sering. Demikian halnya dengan udara. Sumber utama energi yang menggerakkan udara tentu saja adalah radiasi matahari. Semakin sedikit radiasi matahari yang diterima oleh suatu tempat semakin rendah suhu udaranya.
18
b) Tekanan Udara Udara merupakan salah satu zat dengan sifat yang sama dengan zat lainnya yaitu memiliki massa/berat dan volume. Karena memiliki berat maka udara memiliki tekanan yang disebut dengan tekanan udara. Jika kita hitung suatu kolom udara dari permukaan bumi sampai batas tertinggi atmosfer yang berukuran 1 meter persegi, maka beratnya akan mencapai 10.333 kg atau 1033,3 gram tiap 1 cm. Manusia tidak merasakan tekanan udara yang berat tersebut seperti halnya ikan yang tidak merasakan berat air yang ada di atasnya. Tekanan udara berbeda dengan semakin tingginya suatu tempat. Udara yang berada pada bagian bawah akan ditekan oleh udara bagian atasnya sehingga semakin dekat ke permukaan bumi semakin besar tekanan udaranya. Demikian juga sebaliknya, jika kita bergerak menuju ketinggian tertentu maka tekanan udara akan semakin berkurang. Gambaran tersebut sama dengan ketika kita menyelam ke dasar air. Semakin dalam kita menyelam, semakin berat tekanan air yang dirasakan. Karena itulah jika ikan hidup pada lautan air, maka kita hidup pada lautan udara. c) Angin Jika dua daerah menerima penyinaran matahari yang berbeda maka berbeda pula suhu dan tekanan udaranya. Daerah yang menerima sinar matahari lebih banyak akan memiliki tekanan udara yang lebih kecil. Akibatnya udara bergerak dari daerah yang memiliki tekanan udara lebih tinggi ke daerah yang memiliki tekanan udara lebih rendah. Gerakan
19
udara tersebut dikenal dengan istilah angin. Jadi angin adalah gerakan udara mendatar atau sejajar dengan permukaan bumi yang terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara antara satu tempat dengan tempat lainnya. d) Kelembapan Udara Salah satu kandungan yang ada dalam udara adalah uap air disamping komponen lainnya, yaitu udara kering dan aerosol. Air dalam udara berasal dari proses penguapan pada wilayah perairan (sungai, danau dan lautan), kandungan air dalam tanah yang menguap dan dari tumbuhan (transpirasi). Kandungan uap air dalam udara dikenal dengan sebutan kelembapan. Kelembapan udara diukur dengan sebuah alat yang disebut higrometer. e) Hujan Hujan adalah bentuk air cair dan padat yang jatuh ke permukaan bumi. Bentuk hujan tersebut terdiri atas hujan, salju, dan batu es hujan. Namun di Indonesia yang biasa ditemukan adalah hujan dalam bentuk air. Besarnya curah hujan biasanya diukur dalam inci atau milimeter dengan menggunakan alat Pluviograf. Jika suatu daerah pada suatu hari memiliki curah hujan sebesar 1 milimeter berati bahwa ketinggian endapan hujan tersebut, jika tidak meresap ke dalam tanah atau diuapkan ke atmosfer, akan mencapai ketinggian 1 mm. Tentu saja kondisi tersebut hanya terjadi jika ditampung pada sebuah alat pengukur hujan. Di lapangan air hujan akan meresap atau diuapkan kembali ke atmosfer, sehingga ketinggiannya tidak akan mencapai 1 mm.
20
2. Hidrosfer Hidrosfer merupakan salah satu unsur geosfer yang terdiri atas air dalam berbagai wujud. Air bisa berwujud padat, cair, maupun gas. Setiap air di Bumi mengalami fase tersebut dalam siklus hidrologi. Dalam kehidupan, air mempunyai fungsi yang sangat penting. Air dibutuhkan untuk mandi, mencuci, memasak, menyirami, dan sebagainya 1) Air permukaan a) Danau Danau merupakan wilayah cekungan di daratan yang terisi oleh air. Sumber air yang mengisi danau tidak selalu dari air sungai, tetapi juga bisa dari air hujan secara langsung maupun rembesan dari air tanah di sekitar danau. Danau dapat dibedakan antara danau alam dan danau buatan. Danau alam terbentuk karena proses alam misalnya aktivitas vulkanik, tektonik maupun aktivitas es pada zaman es. Sementara itu, danau buatan atau bendungan merupakan danau yang sengaja dibuat dengan cara membendung air sungai. b) Sungai Sungai adalah aliran air yang secara alami mengalir dari daerah yang tinggi ke daerah yang lebih rendah dan memanjang menuju laut. Sebuah sungai dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian hulu, tengah dan hilir. Masing-masing bagian tersebut memiliki ciri tersendiri. Sungai pada bagian hulu umumnya memiliki arus yang kuat sebagai akibat dari kemiringan lerengnya.
21
2) Air Tanah Air tanah adalah bagian dari air yang berada di bawah permukaan tanah yang mengisi secara penuh ruang antar butir tanah atau pada lapisan jenuh (saturated zone). Air tersebut tentunya berasal dari hasil resapan air dari permukaan tanah (infiltrasi). Hasil resapan tersebut mengisi poripori/rongga antar partikel tanah. Jika infiltrasi tersebut terus berlangsung, maka air yang berada diantara partikel tanah tersebut bergerak terus ke bawah karena beratnya (gaya gravitasi) mengisi lapisan tanah paling bawah dan akhirnya terbentuklah airtanah (groundwater). 3) Zona Laut menurut Letak dan Kedalamannya a) Laut Pedalaman Laut pedalaman adalah laut yang terletak di antara dua benua. Sesuai dengan namanya laut ini menjorok ke pedalaman atau dikelilingi oleh daratan. Karena letaknya tersebut, laut ini tidak dipengaruhi arus samudera dan tidak mengalami pasang surut. Kadar garamnya juga berbeda dengan laut pada umumnya. Contoh laut pedalaman adalah Laut Kaspia, Laut Hitam, dan Laut Mati. b) Laut Tepi Laut tepi adalah laut yang terdapat pada landas benua atau di benua, tetapi berhubungan bebas dengan samudera. Karena letaknya di tepi maka arus pasang samudera mempengaruhi arus di laut tepi. Contoh laut tepi adalah Laut Jepang, Laut Arab, Laut Utara, dan Laut Cina Selatan.
22
c) Laut Pertengahan Laut Pertengahan adalah Laut yang berada di tengah-tengah benua. Contoh laut pertengahan adalah Laut Merah dan Laut Tengah. 4) Batas Wilayah Laut a) Batas Wilayah Kontinental Dari garis pantai ke arah lautan sejauh 200 m, dasar lautnya menurun secara perlahan-lahan dan masih menunjukkan ciri sebuah benua. Daerah tersebut dikenal dengan nama landas kontinen yaitu batas dasar laut yang paling tepi. Lautan yang ada di atasnya, berupa laut dangkal dengan kedalaman kurang dari 200 m. Batas landas kontinen tentunya tidak sama. Walaupun demikian, jarak terjauhnya sekitar 200 mil dari garis dasar yaitu garis khayal
yang
menghubungkan titik-titik dari ujung-ujung terluar pulau. Negara yang menguasai batas landas kontinen memiliki hak untuk memanfaatkan sumberdaya alam yang terdapat di dalam dan di bawah wilayah itu. b) Batas Teritorial Batas laut teritorial Indonesia adalah sejauh 12 mil. Batas tersebut ditarik dari garis dasar dari pulau-pulau terluar wilayah Indonesia. Laut yang terletak di dalam garis dasar disebut laut pedalaman. Pada wilayah laut teritorial, negara memiliki kedaulatan penuh. Walaupun demikian, Negara yang bersangkutan tetap harus menyediakan jalur pelayaran lalu lintas damai, baik di atas permukaan maupun di bawah permukaan air.
23
c) Zona Ekonomi Ekslusif Jenis wilayah atau zone laut lainya yang menjadi hak sebuah negara adalah Zone Ekonomi Ekslusif (ZEE) yaitu wilayah laut sejauh 200 mil dari garis dasar ke arah laut bebas sebuah negara kepulauan. Dalam zone tersebut, negara memiliki hak atau berdaulat atas eksplorasi dan eksploitasi, konservasi, dan pengelolaan sumberdaya alam, baik hayati maupun non hayati di laut maupun di bawah dasar laut. Negara yang bersangkutan memperoleh kesempatan pertama dalam pemanfaatannya. Namun demikian, negara tersebut memiliki pula kewajiban untuk menghormati lalu lintas damai di lautan tersebut, Waluyo (2008:125-140).
2.5 Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) adalah kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan. KKM harus ditetapkan diawal tahun ajaran oleh satuan pendidikan berdasarkan hasil musyawarah guru mata pelajaran di satuan pendidikan atau beberapa satuan pendidikan yang memiliki karakteristik yang hampir sama. Pertimbangan pendidik atau forum MGMP secara akademis menjadi pertimbangan utama penetapan KKM. Fungsi KKM 1. Sebagai acuan bagi seorang guru untuk menilai kompetensi peserta didik sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran atau Standar Kompetensi (SK)
24
2. Sebagai acuan bagi peserta didik untuk mempersiapkan diri dalam mengikuti pembelajaran 3. Sebagai target pencapaian penguasaan materi sesuai dengan SK/KD nya 4. Sebagai salah satu instrumen dalam melakukan evaluasi pembelajaran 5. Sebagai
“kontrak”
pedagogik
antara
pendidik,
peserta
didik
dalamasyarakat (khususnya orang tua dan wali murid
2.6 Kerangka Berpikir Perkembangan ilmu pengetahuan yang begitu pesat sangat memengaruhi perkembangan berbagai disiplin ilmu, salah satunya adalah dalam pendidikan IPS. Paradigma pembelajaran pun bergeser, dari teacher oriented menuju student oriented. Guna menunjang tujuan pembelajaran tersebut, guru harus mampu merancang suatu pembelajaran yang tidak instan dalam menyampaikan suatu konsep baru kepada siswa namun turut melibatkan siswa dalam proses penemuannya serta guru hendaknya secara dominan bertindak sebagai fasilitator. Salah satu model yang dapat menunjang tujuan tersebut adalah model pembelajaran kooperatif, suatu model dengan mengelompokkan siswa di dalam kelas kedalam suatu kelompok kecil agar siswa dapat bekerjasama dengan kemampuan maksimal yang mereka miliki dan mempelajari satu sama lain kelompok tersebut. Untuk meningkatkan model pembelajaran yang lebih efektif dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe RTE. Yaitu dengan tahapan mempersiapkan pembelajaran berupa RPP, silabus, dan media. Melaksanakan pembelajaran dengan langkah-langkah pembelajaran model
25
kooperatif tipe RTE. Mengevaluasi hasil akhir dengan tes. Serta untuk mengetahui hasil akhir dari model pembelajaran tersebut dengan melihat hasil belajar kognitifnya. Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe RTE
Persiapan Pembelajaran
Silabus, RPP, Media
Pelaksanaan Pelaksanaan Pembelajaran Pembelajaran
Langkah-langkah Pembelajaran Model Kooperatif Tipe RTE
Evaluasi EvaluasiHasil HasilBelajar Belajar
Tes
Hasil Belajar Kognitif
Gambar 2.1 Kerangka berfikir penelitian
2.7 Hipotesis Hipotesis dapat diartikan sebagai jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto, 2002:62). Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini berdasarkan rumusan masalah dan kajian teori yang telah disajikan adalah:
26
H1 : Model pembelajaran kooperatif tipe RTE dalam pembelajaran IPS efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan kriteria ketuntasan minimal 80 (klasikal).
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009:61). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP 9 Semarang tahun ajaran 2012/2013, dengan populasi sebanyak 206 siswa yang terdiri dari 8 kelas.
3.2 Sampel Penelitian Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2009:62). Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIIF SMP 9 Semarang tahun ajaran 2012/2013. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling, yaitu pengambilan secara acak dengan cara pengundian yang dilakukan oleh peneliti. Pengundian tersebut dilakukan dengan cara dikocok didalam kocokan tersebut terdapat undian kelas VIIA – VIIH SMP 9 Semarang dan kelas yang keluar adalah kelas VIIF SMP 9 Semarang. Cara ini dilakukan karena dalam populasi tersebut terdapat kesamaan dinilai dari kurikulum, kelas, dan pembelajaran.
3.3 Variabel Penelitian Kerlinger dalam Sugiyono (2009) menyatakan bahwa variabel adalah konstruk (constructs) atau sifat yang akan dipelajari.Variabel penelitian yang
27
28
dimaksud di sini adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel Bebas (independen) Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat) (Sugiyono, 2009:4). Variabel bebas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pemberian perilaku pembelajaran yaitu model pembelajaran kooperatif tipe RTE dengan sub variabel persiapan pembelajaran berupa RPP, silabus, dan media, pelaksanaan pembelajaran berupa langkah-langkah pembelajaran model kooperatif tipe RTE, dan evalusi pembelajaran berupa tes. 2. Variabel Terikat (dependen) Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2009:4). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar kognitif kompetensi dasar atmosfer dan hidrosfer dari pembelajaran model kooperatif tipe RTE yang diperoleh dari tes tertulis.
3.4 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data adalah metode yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2006:160). Pengumpulan data penelitian ini menggunakan beberapa metode, antara lain:
29
1. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data dimana peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya (Arikunto, 2006 :158). Data yang diambil dalam penelitian ini melalui metode dokumentasi adalah berupa data siswa kelas VIIF, nama-nama siswa kalas VIIF, jumlah siswa kelas VIIF,
nilai harian maupun ulangan siswa kelas VIIF mata
pelajaran IPS semester I, silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran serta foto-foto pada saat pembelajaran berlangsung. 2. Metode Tes Metode tes digunakan untuk mengukur ada atau tidaknya serta besarnya kemampuan obyek yang diteliti (Arikunto, 2010:198). Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2010:193). Tes dalam pembelajaran ini digunakan untuk mengukur hasil belajar peserta didik. Metode tes digunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar IPS kompetensi dasar atmosfer dan hidrosfer. Soal tes ini dalam bentuk pilihan ganda (objektif). Hasil pengolahan data digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis penelitian. Instrumen tes digunakan untuk memperoleh data penelitian. Tes adalah alat atau prosedur yang sistematis dan objektif untuk memperoleh
30
data-data atau keterangan yang diinginkan dengan cara yang tepat dan cepat (Arikunto, 2009:32), Bentuk tes yang digunakan pada penelitian ini adalah tes tertulis. Tes yang akan digunakan dalam penelitian ini telah diteliti validitas dan reliabilitasnya sebelum digunakan. Tes dilakukan untuk memperoleh data saat eksperimen diadakan. Tes ini digunakan sebagai cara memperoleh data kuantitatif yang selanjutnya diolah untuk menguji hipotesis. Pada penelitian ini menggunakan tes hasil belajar. 3. Metode Observasi Di dalam pengertian psikologik, observasi atau yang disebut pula dengan pengamatan, meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera, jadi, mengobservasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman, pendengaran peraba, dan pengecap. Apa yang dikatakan ini sebenarnya adalah pengamatan langsung . Metode observasi dilaksanakan dengan melengkapi format atau blangko pengamatan sebagai instrumen. Metode observasi dalam hal ini digunakan untuk mengetahui presentase peserta didik. Bentuk observasi berupa lembar pengamatan yang secara rinci menampilkan aspek-aspek dari proses yang harus diamati. Data yang diperoleh dari metode observasi adalah persentase sikap dan keterampilan siswa dan data persentase kinerja guru. Data tersebut diperoleh berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh observer selama penelitian
31
berlangsung. Dalam hal ini objek yang diamati adalah guru, siswa dan proses pembelajaran yang berlangsung di kelas VIIF SMP 9 Semarang. Metode observasi digunakan untuk mendapatkan data tentang aktivitas model pembelajaran kooperatif tipe RTE yaitu pelaksanaan pembelajaran berupa langkah-langkah pembelajaran model kooperatif tipe RTE, serta evaluasi pembelajaran berupa tes. Observasi dilakukan oleh peneliti pada tiga kali pertemua/pembelajaran. 3.5 Validitas dan Reliabilitas 1. Validitas Menurut Sugiyono (2007:350), instrumen yang berupa tes perlu diuji validitas isi (content validity) dan validitas konstruksi (construct validity). Untuk instrumen berupa non tes cukup diuji validitas konstruksi (construct validity). Validitas isi (content validity) suatu tes dapat diperoleh dengan menggunakan pendapat para ahli. Setelah instrumen dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berdasarkan teori tertentu, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan para ahli. Instrumen yang telah disetujui oleh para ahli diujicobakan dalam populasi yang diambil. Validitas konstruksi (construct validity) suatu tes dapat diperoleh dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi yang diajarkan. Untuk menguji validitas konstruksi digunakan rumus Pearson Product Moment Corelation
Dengan : rxy
: koefisien korelasi skor item dan skor total
n
: banyaknya subyek
32
x
: jumlah skor item
y
: jumlah skor total Hasil perhitungan rxy dibandingkan dengan rtabel dengan taraf kesalahan 5%. Jika rxy > rtabel maka instrumen tersebut dikatakan valid (Sugiyono, 2007:357).
2. Reliabilitas Menurut Arikunto (2009:86) analisis reliabilitas pada sebuah instrumen dilakukan untuk mengetahui taraf kepercayaan sebuah tes. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi (reliabel) apabila tes dapat memberikan hasil yang tetap. Maka pengertian reliabilitas tes, berhubungan dengan masalah ketetapan hasil tes. Seandainya hasilnya berubah-ubah, perubahan yang terjadi dapat dikatakan tidak berarti. Adapun cara yang digunakan untuk menguji reliabilitas tes uraian adalah rumus Alpha (Arikunto, 2009:109):
Dengan : r11
: reliabilitas yang dicari
n
: banyaknya item soal
b2: jumlah varians skor tiap item t2: varians total Hasil perhitungan r11 dibandingkan dengan rtabel dengan taraf kesalahan 5%. Jika r11 > rtabel maka item soal tersebut dikatakan reliabel.
33
3. Daya Pembeda Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang mampu pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang berkemampuan rendah. Untuk menentukan daya pembeda soal, digunakan rumus:
DP
BA BB PA PB JA JB
Keterangan : DP
:Daya pembeda
JA
:Banyaknya peserta kelompok atas
JB
:Banyaknya peserta kelompok bawah
BA
:Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar
BB
:Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar
PA
:Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB
:Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Kriteria : N
Interval DP
Kriteria
0,00 DP 0,20
Jelek
0,20 < DP 0,40
Cukup
0,40 < DP 0,70
Baik
0,70 < DP 1,00
Baik
o 1 . 2 . 3 . 4 . DP negatif soal harus diperbaiki 4. Tingkat Kesukaran
sekali
34
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran. Cara menentukan indeks kesukaran butir soal digunakan rumus:
P
B JS
Keterangan P : Taraf kesukaran B : Banyaknya siswa yang menjawab benar JS : Jumlah seluruh siswa peserta tes Kriteria : No
Interval P
1. 2.
0,00 P 0,30 0,30 < P 0,70
3.
0,70 < P 1,00
Kriteri a Sukar Sedan g Mudah
3.6 Analisis Data 1. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menentukan statistik yang digunakan dalam mengolah data, yang paling penting adalah untuk menentukan apakah menggunakan statistik parametrik atau non paramentrik. Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan Chi Kuadrat (2). Uji normalitas digunakan untuk mengetahui kenormalan distribusi data variabel terikat. Pengujian normalitas data dengan (2) dilakukan dengan cara membandingkan kurva normal yang terbentuk dari data yang telah terkumpul (B) dengan kurva
35
normal baku (A). Bila B tidak berbeda secara signifikan dengan A, maka B merupakan data yang berdistribusi normal. Langkah- langkah yang dilakukan untuk menguji normalitas data adalah a) Menentukan jumlah kelas interval untuk pengujian normalitas dengan Chi Kuadrat ini, jumlah kelas ditetapkan = 6. Hal ini sesuai dengan 6 bidang yang ada pada kurva normal baku b) Menentukan panjang kelas interval
c) Menyusun ke dalam tabel distribusi frekuensi sekaligus tabel penolong untuk menghitung harga Chi Kuadrat hitung d) Menentukan
(frekuensi yang diharapkan) didasarkan pada persentase
luas tipa bidang kurva normal dikalikan jumlah data observasi (jumlah individu dalam sampel) e) Memasukkan harga-harga fh ke dalam tabel kolom fh, sekaligus menghitung
harga (f0- fh)2 dan
=
f) Membandingkan harga chi kuadrat hitung dengan chi kuadrat tabel Kriteria pengujian: H0: χhitung2 < χtabel2 H1: χhitung2 ≥ χtabel2 dengan σ = 0,05 = 5% Data berdistribusi normal jika χhitung2 < χtabel2 dengan taraf kesalahan 5% dan derajat kebebasan k-1 (Sugiyono, 2007: 80-82) 2. Uji Proporsi
36
Uji proporsi dilakukan untuk menguji apakah hasil belajar siswa pada kompetensi dasar atmosfer dan hidrosfer dapat mencapai ketuntasan. Indikator mencapai ketuntasan belajar yaitu mencapai ketuntasan klasikal. Dalam penelitian ini, belajar dikatakan tuntas secara klasikal jika lebih dari atau sama dengan 75% hasil belajar siswa mencapai minimal 80. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut.
Keterangan: Z : nilai t yang dihitung x : banyaknya siswa yang tuntas secara individual 0 : nilai yang dihipotesiskan n : jumlah anggota sampel Kriteria pengujiannya yaitu H0 ditolak jika Z > Z0,5-. Nilai Z0,5- didapat dari daftar normal baku dengan peluang (0,5 - ) dengan = 0,05. Dalam hal lainnya H0 diterima, (Sudjana, 2005:235).
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian 4.1.1
Gambaran Objek Penelitian SMP Negeri 9 Semarang merupakan salah satu Sekolah Menengah
Pertama Negeri yang ada di Jl. Sendang Utara Raya No. 2 Kecamatan Pedurungan Kota Semarang. Kecamatan Pedurung secara astronomis terletak pada 110°27’10” BT – 110°32’0” dan BT 6°59’7” LS - 7°’30” LS. Kecamatan Pedurungan berbatasan dengan: sebelah utara dengan Kecamatan Genuk, sebelah timur dengan Kecamatan Mranggen (Kab. Demak), sebelah selatan dengan Kecamatan Tembalang, sebelah barat dengan Kecamatan Gayamsari. Sejarah Gedung SMP 9 Semarang dahulunya merupakan sekolah teknik 9 Semarang yang dibangun pada tahun 1965. Gedung yang letaknya di Jalan Sendangguwo itu, berturut-turut mengalami banyak perkembangan. Pada tahun 1977 oleh pemerintah daerah kotamadaya semarang dibangunkan 10 ruang kelas tujuannya agar dapat menampungkan anak usia sekolah. Pada tahun yang sama ST 9 Semarang berubah menjadi Sekolah Menengah Pertama, yakni SMP 9 Semarang. Pada tahun 1980 kantor wilayah Depdikbud Propinsi Jawa Tengah menambah 3 ruang kelas, kemudian rauang laboraturium dan ruang ketrampilan. Selanjutnya sejak tahun 1985 sampai sekarang, penambahan dan rehab gedung tidak lepas dari peran pengurus BP 3 dan sekolah.
37
38
Gambar 4.1 Peta Lokasi SMP 9 Semarang
39
Keadaan fisik SMP 9 Semarang cukup bagus, memadai dan layak untuk dijadikan sebagai tempat belajar mengajar. Saat ini masih dilakukan revitalisasi bangunan untuk ruang kepala sekolah, ruang guru dan beberapa ruang kelas, dengan sumber pendanaan atas bantuan dari Direktorat PSMP (Pembina Sekolah Menengah Pertama). Gedung SMP 9 Semarang terdiri atas beberapa bangunan yang memiliki fungsi berbeda-beda. Luas tanah keseluruhan adalah 6.020 m2 , luas tanah terbangun 3000 m2 , luas tanah siap bangun 1157 m2 , dan luas lantai atas siap bangun 338 m2. Jumlah ruang kelas total ada 24 ruang, dengan perincian masing-masing kelas (VII,VIII, dan IX) masing-masing terdiri dari 8 kelas (A sampai H). Untuk Ruang Laboratorium ada 3 yaitu Laboratorium Bahasa, Laboratorium IPA (sudah dibedakan antara laboratorium Fisika dan Biologi), dan Laboratorium Komputer. Sekolah juga dilengkapi dengan perpustakaan, Ruang Bimbingan dan Konseling, Ruang Kepala Sekolah, Ruang Guru dan Ruang Tata Usaha, Ruang OSIS, Musholla, dan Kantin, dengan perincian luas dan kondisi sarana prasarana yang lain. Fasilitas sekolah di SMP 9 Semarang sudah cukup mendukung siswa dalam proses belajar mengajar. Adapun fasilitas yang ada antara lain: 1. Perpustakaan, dilengkapi dengan koleksi buku, novel, surat kabar, dan literatur lain yang mendukung kegiatan pembelajaran. Seluruh siswa SMP 9 Semarang diperbolehkan meminjam koleksi tersebut dengan waktu, syarat, dan ketentuan yang telah ditetapkan oleh pihak perpustakaan.
40
2. Laboratorium IPA, di SMP 9 Semarang laboratorium IPA sudah dipisahkan antara laboratorium Biologi dan laboratorium Fisika. Laboratorium tersebut sudah dilengkapi sarana prasarana dan media yang mendukung kegiatan pembelajaran atau praktikum. Namun jumlah beberapa alat bahan yang terkait kegiatan praktikum jumlahnya belum mencukupi untuk dipakai oleh setiap siswa. Solusinya, biasanya guru mata pelajaran membagi siswa menjadi kelompok-kelompok
kecil
beranggotakan
3
sampai
4
siswa
untuk
melaksanakan kegiatan praktikum. Laboratorium Biologi kadang-kadang difungsikan sebagai ruang pertemuan, dalam hal ini dapat dicontohkan yaitu sewaktu penerimaan PPL, Laboratorium Biologi dijadikan sebagai tempat pertemuan. 3. Ruang Multimedia, dilengkapi dengan furniture elektronik berupa LCD. Namun penggunaan ruang multimedia belum maksimal, karena ruangan ini berbatasan langsung dengan ruang OSIS, dengan pembatas ruangan hanya berupa almari besar. Selain itu ruangan multimedia juga dijadikan tempat penyimpanan bangku dan meja yang tidak terpakai. Laboratorium Komputer, dalam keadaan baik dan dilengkapi sejumlah perangkat komputer yang layak dan memadai. 4. Laboratorium Bahasa, dalam keadaan ada beberapa kerusakan. 5. Musholla, di lingkungan SMP 9 Semarang, musholla ini biasa digunakan untuk kegiatan-kegiatan keagamaan, misalnya shalat berjamaah untuk para siswa dan guru, pesantren kilat, dan tadarus. Kuantitas ruang musholla ini
41
berjumlah 1 ruang, dengan kualitas ruang yang cukup bersih, dilengkapi fasilitas tempat wudhu dan ketersediaan air yang memadai. 6. Koperasi sekolah, merupakan tempat yang menyediakan keperluan siswa, seperti alat-alat tulis, makanan ringan, dan sebagainya. Kuantitas ruangan ini hanya ada 1 ruang, dengan kualitas ruang yang cukup bersih. 7. WC/toilet, sudah dibedakan antara WC siswa dengan WC guru. Kualitas ruang WC siswa dalam SMP 9 Semarang cukup bersih dan terawat. WC tersebut belum dipisahkan antara WC putra dan WC putri. Sementara WC guru terletak di sebelah dalam ruang guru dengan kondisi yang juga cukup bersih dan terawat. 8. Kantin, terdapat 3 ruangan kantin. Biasanya kantin banyak dikunjungi para siswa ketika jam istirahat tiba. Kantin menjual berbagai macam makanan dengan harga yang cukup murah. Ruangan kantin tidak begitu luas. 9. Lapangan upacara yang menyatu dengan lapangan basket dan voli. Biasanya setiap kegiatan pembelajaran selesai, siswa yang mengikuti ekstrakurikuler paskibra selalu menggelar latihan di lapangan tersebut. Visi Tangguh Iman Unggul Prestasi Dan Tata Krama Misi 1. Minciptakan sumber daya manusia yang memiliki iman dan taqwa, ilmu teknologi dan ketrampilan. 2. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara terjadwal, efektif dan efisien.
42
3. Mensosialisasikan dan menumbuhkan semangat keunggulan secara insentif kepada seluruh warga sekolah. 4. Meningkatkan pemberdayaan laboratorium ipa. 5. Menumbuhkembangkan budaya gemar membaca kepada seluruh warga sekolah. 6. Mendorong dan menumbuhkan semangat berprestasi, belajar dan bekerja keras dalam mewujudkan perilaku yang berprestasi dalam olah raga. 7. Menumbuhkembangkan bakat seni dan budaya. 8. Meningkatkan kinerja guru melalui monitoring dan evaluasi.
4.1.2
Validitas, Reliabilitas, Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran Soal
1. Uji Validitas Validitas adalah tingkat keandalah dan kesahihan alat ukur yang digunakan. Uji validitas berguna untuk mengetahui apakah ada pertanyaan-pertanyaan pada soal yang dikerjakan siswa harus dibuang atau diganti karena dianggap tidak relevan. Berdasarkan hasil uji validitas diketahui untuk butir soal nomor 2, 21, 25, 32 dan 35 memiliki nilai rhitung < rtabel sehingga soal-soal tersebut tidak valid dan tidak digunakan untuk pengambilan data penelitian. 2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas berguna untuk menetapkan apakah instrumen yang dalam hal ini kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang sama akan menghasilkan data yang konsisten. Dengan kata lain, reliabilitas instrumen mencirikan tingkat konsistensi. Berdasarkan hasil uji reliabilitas diperoleh nilai r11 sebesar 0,926. Jika nilai tersebut dibandingkan dengan rtabel
43
(0,396) maka dapat diketahui bahwa r11 > rtabel sehingga soal yang digunakan dalam penelitian reliabel atau akan menghasilkan data yang konsisten jika digunakan pada responden yang sama. 3. Daya Pembeda Daya pembeda digunakan untuk menentukan soal sungguh dapat membedakan siswa yang termasuk kelompok pandai (upper group) dan siswa yang termasuk kelompok kurang (lower group). Berdasarkan hasil uji daya pembeda diketahui untuk butir soal nomor 2, 21, 25, 32 dan 35 memiliki daya pembeda dalam kategori jelek, sehingga soal-soal tersebut tidak digunakan untuk pengambilan data penelitian. 4. Tingkat Kesukaran Soal Uji tingkat kesukaran suatu soal bertujuan mengetahui tingkat kesulitan soal yang digunakan untuk mengukur hasil pembelajaran. Berdasarkan hasil uji daya pembeda diketahui untuk butir soal nomor 2, 10, 12, 29, 30, 31 dan 35 memiliki memiliki tingkat kesukaran soal dalam kategori mudah, namun demikian dari ketujuh soal tersebut tidak semuanya akan dibuang (dihilangkan) karena memiliki hasil valid dan daya pembeda yang baik, sehingga soal-soal yang tidak digunakan dalam kriteria ini hanya soal nomor 2 dan 35 sedangkan selebihnya masih digunakan untuk pengambilan data penelitian. 4.1.3
Uji Normalitas Uji normalitas berguna untuk menentukan data yang telah dikumpulkan
berdistribusi normal atau diambil dari populasi normal. Metode Chi-Square atau X2 untuk Uji Goodness of fit Distribusi Normal menggunakan pendekatan penjumlahan penyimpangan data observasi tiap kelas dengan nilai yang
44
diharapkan. Berdasarkan hasil perhitungan normalitas menggunakan SPSS diperoleh hasil sebagai berikut: Berdasarkan hasil perhitungan diketahui X2hitung untuk data pre test sebesar 6,308; post test 1 sebesar 9,538; dan post test 2 sebesar 5,385. Kriteria pengujian sebagai berikut: H0: χhitung2 < χtabel2 H1: χhitung2 ≥ χtabel2 dengan σ = 0,05 = 5% Data berdistribusi normal jika χhitung2 < χtabel2 dengan taraf kesalahan 5% dan derajat kebebasan k-1. Nilai X2tabel
(k-1; 0,05)
sebesar 11,07 sehingga dapat
disimpulkan bahwa data penelitian berdistribusi normal. 4.1.4
Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe RTE Dalam Pembelajaran IPS
Model pembelajaran merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan suatu program pembelajaran. Selama ini pembelajaran IPS yang dilakukan sebagian besar masih menggunakan model pembelajaran konvensional sehingga peran aktif siswa kurang optimal. Model pembelajaran yang kurang variatif menyebabkan siswa merasa bosan belajar.
Model pembelajaran tipe
rotating trio exchange merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif. Model ini terdiri dari 3 orang dalam satu kelompok, yang diberi nomor 0, 1 dan 2. Nomor 1 berpindah searah jarum jam dan nomor 2 sebaliknya berlawanan arah jarum jam sedangkan nomor 0 tetap di tempat. Setiap kelompok diberikan pertanyaan untuk didiskusikan setelah itu kelompok dirotasikan kembali dan terjadi trio yang baru dan setiap trio baru tersebut diberikan pertanyaan baru untuk didiskusikan, dengan cara pertanyaan yang diberikan ditambahkan sedikit tingkat
45
kesulitannya. Pelaksanaan model pembelajaran RTE dapat digambarkan dalam sebuah simulasi seperti pada gambar berikut:
Gambar 4.2 Simulasi Model Pembelajaran Rotating Trio Exchange (RTE) Sebelum dilaksanakan pembelajaran menggunakan mode pembelajaran rotating trio exchange, guru melakukan test awal (pre test) untuk mengetahui kemampuan siswa. Setelah diketahui hasil pre test langkah selanjutnya guru menyusun langkah-langkah pembelajaran dengan model rotating trio exchange. 1. Pertemuan I Hasil observasi pada pertemuan pertama dapat diketahui silabus dan RPP sudah disusun sesuai dengan kurikulum yang ada meskipun beberapa indikator belum sepenuhnya terpenuhi. Beberapa indikator tersebut tidak terpenuhi karena guru membutuhkan banyak waktu untuk memberikan penjelasan mengenai teknik pelaksanaan model pembelajaran rotating trio exchange,siswa merasa gugup ketika dipanggil mewakili kelompok dalam menjawab pertanyaan, kinerja
46
kelompok masih kurang optimal, masih ada siswa yang ramai dan kurang memperhatikan guru. Meskipun demikian, pada prinsipnya pelaksanaan pembelajaran rotating trio exchange juga sudah dilaksanakan sesuai dengan langkah-langkah yang ada. Adapun hasil observasi pada pertemuan pertama sebagai berikut: Tabel 4.1 Hasil Observasi Pertemuan I Rubrik Pertemuan I No Observasi Skor Indikator keberhasilan 4 Kolom identitas terisi dengan benar 4 Standar kompetensi sesuai dengan kurikulum 4 Kompetensi dasar sesuai dengan standar kompetensi 4 4 3 1
Silabus 3
4 4 3 4 2 3
2
RPP
4
4 4
Identifikasi materi standar sesuai dengan standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator dan tujuan pembelajaran Mengembangkan pengalaman diskusi, kerja kelompok, observasi, dan tanya jawab Merumuskan indikator pencapaian kompetensi sesuai dengan kompetensi dasar, kata kerja operasional, dan susunannya sistematis Memasukkan nilai-nilai karakter bangsa relevan dengan indikator, sesuai dengan materi, dan susunannya sistematis Menentukan jenis penilaian tes tertulis, penilaian hasil, penugasandan Penilaian proses Alokasi Waktu sesuai dengan kurikulum Menentukan sumber belajar fleksibel/bersifat baru, sesuai indikator, praktis dan sederhana Kolom identitas terisi dnegan benar Alokasi waktu kurang sesuai dengan silabus Standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator sesuai dengan standar kompetensi, dirumuskan dengan jelas, dan dirumuskan dengan lengkap Tujuan pembelajaran sesuai dengan SK dan KD, sesuai dengan indikator, dirumuskan dengan jelas, dan dirumuskan dengan lengkap Materi standar sesuai dengan standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator dan tujuan pembelajaran Metode pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator dan tujuan pembelajaran
47
3 3 3 1 1 1 3
Pelaksanaan 1 RTE
1 1
Berdasarkan
Memasukkan nilai-nilai karakter bangsa relevan dengan indikator, susunannya sistematis, dan jelas Sumber belajar : fleksibel/bersifat baru, sesuai indikator, praktis dan sederhana Jenis penilaian : tes tertulis, penilaian hasil, dan penugasan Menyusun pertanyaan yang dapat membantu siswa memulai diskusi tentang isi materi pelajaran Membagi siswa menjadi kelompok tiga orang (trio) Memberikan tiap trio sebuah pertanyaan pembuka (pertanyaan yang sama untuk tiap trio) untuk di bahas Setelah diskusi berjalan dalam waktu yang cukup, perintahkan masing-masing untuk member angka 0,berpindah ke kelompok 1, atau 2 kepada tiap-tiap anggotanya Memulai pertukaran pendapat baru dengan pertanyaan baru Merotasi trio-trio itu sebanyak pertanyaan yang di miliki dalam waktu diskusi yang tersedia
hasil
observasi
dapat
diketahui
langkah-langkah
pembelajaran sudah dilaksanakan dengan baik meskipun beberapa indikator dalam silabus dan RPP masih ada yang belum optimal seperti memasukan nilainilai karakter dalam pembelajaran, sumber pembelajaran kurang variatif, dan jenis penilaian proses belum sepenuhnya dilaksanakan dengan optimal. Meskipun langkah-langlah pembelajaran pada pertemuan pertama sudah dilaksanakan semua namun sebagian besar siswa masih belum memahami sepenuhnya model pembelajaran rotating trio exchange (RTE) sehingga guru membutuhkan waktu lebih banyak dalam mengatur siswa selama proses pembelajaran. Proses pembelajaran pada pertemuan pertama dapat dilihat pada hasil dokumentasi sebagai berikut:
48
Sumber : Dokumen peneliti, 2013 Gambar 4.3 Pembelajaran Atmosfer dan Hidrosfer Pertemuan I
Sumber : Dokumen peneliti, 2013 Gambar 4.4 Proses Pembagian Kelompok Pertemuan I
49
Pada gambar 4.4 setelah pembelajaran materi atmosfer dan hidrosfer, guru membagi kelas ke dalam beberapa kelompok yang terdiri dari tiga orang. Setelah dibagi dalam kelompok selanjutnya pada setiap Trio diberikan pertanyaan yang sama untuk didiskusikan.
Sumber : Dokumen peneliti, 2013 Gambar 4.5 Diskusi Siswa Pada Pertemuan I Pada gambar 4.5 nampak beberapa siswa masih merasa kebingungan dengan prosedur pembelajaran RTE yang sudah dijelaskan oleh guru sebelumnya. Kondisi ini berakibat pada pembelajaran dan proses diskusi kurang optimal. Beberapa siswa masih terlihat kurang serius dalam berdiskusi dengan kelompoknya. Suasana tersebut dapat terlihat pada gambar berikut:
50
Sumber : Dokumen peneliti, 2013 Gambar 4.6 Suasan Pembelajaran Pertemuan I Setelah dilakukan pembelajaran menggunakan model RTE, selanjutnya dilaksanakan evaluasi untuk mengetahui efektifitas pembelajaran. Ketuntasan hasil belajar pada pertemuan pertama belum sesuai dengan yang diharapkan. Ketuntasan belajar secara klasikal pada pertemuan pertama sebesar 50% atau 23 siswa sedangkan selebihnya 23 siswa belum mencapai ketuntasan belajar dari KKM sebesar 80 pada mata pelajaran IPS. Oleh sebab itu, peneliti menyusun perencanaan untuk dilaksanakan pembelajaran kembali pada pertemuan II. 2. Pertemuan II Hasil pembelajaran pada pertemuan I dapat diketahui ada peningkatan kemampuan siswa dalam pembelajaran IPS. Namun demikian, jika ditinjau dari ketuntasan yang dicapai siswa belum mencapai jumlah yang diharapkan. Hal ini disebabkan model pembelajaran yang diterapkan belum pernah dilaksanakan
51
sebelumnya sehingga baik siswa maupun guru membutuhkan waktu untuk menyesuaikan dengan model pembelajaran rotating trio exchange. Oleh sebab itu, peneliti melakukan pembelajaran yang sama yaitu menggunakan model rotating trio exchange dengan harapan ada peningkatan hasil belajar yang lebih signifikan dibandingkan pada pertemuan pertama. Hasil observasi pada pertemuan kedua dapat diketahui silabus dan RPP sudah lebih lenngkap sesuai dengan kurikulum yang ada dan dilakukan perbaikanperbaikan kekurangan pada pertamuan pertama. Pelaksanaan pembelajaran rotating trio exchange juga sudah dilaksanakan sesuai dengan langkah-langkah yang ada. Adapun hasil observasi pada pertemuan kedua sebagai berikut: Tabel 4.2 Hasil Observasi Pertemuan II Rubrik Pertemuan II No Observasi Skor Indikator keberhasilan 4 Kolom identitas terisi dengan benar 4 Standar kompetensi sesuai dengan kurikulum 4 Kompetensi dasar sesuai dengan standar kompetensi 4 Identifikasi materi standar sesuai dengan standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator dan tujuan pembelajaran 4 Mengembangkan pengalaman diskusi, kerja kelompok, observasi, dan tanya jawab 4 Merumuskan indikator pencapaian kompetensi sesuai 1 Silabus dengan kompetensi dasar, kata kerja operasional, dan susunannya sistematis 4 Memasukkan nilai-nilai karakter bangsa relevan dengan indikator, sesuai dengan materi, dan susunannya sistematis 4 Menentukan jenis penilaian tes tertulis, penilaian hasil, penugasandan Penilaian proses 4 Alokasi Waktu sesuai dengan kurikulum 4 Menentukan sumber belajar fleksibel/bersifat baru, sesuai indikator, praktis dan sederhana 4 Kolom identitas terisi dnegan benar 2 RPP 4 Alokasi waktu sesuai dengan silabus
52
4
4
4
4
3 4 4 1 1 1
3
Pelaksanaan 1 RTE
1 1
Standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator sesuai dengan standar kompetensi, dirumuskan dengan jelas, dan dirumuskan dengan lengkap Tujuan pembelajaran sesuai dengan SK dan KD, sesuai dengan indikator, dirumuskan dengan jelas, dan dirumuskan dengan lengkap Materi standar sesuai dengan standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator dan tujuan pembelajaran Metode pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator dan tujuan pembelajaran Memasukkan nilai-nilai karakter bangsa relevan dengan indikator, susunannya sistematis, dan jelas Sumber belajar : fleksibel/bersifat baru, sesuai indikator, praktis dan sederhana Jenis penilaian : tes tertulis, penilaian hasil, proses dan penugasan Menyusun pertanyaan yang dapat membantu siswa memulai diskusi tentang isi materi pelajaran Membagi siswa menjadi kelompok tiga orang (trio) Memberikan tiap trio sebuah pertanyaan pembuka (pertanyaan yang sama untuk tiap trio) untuk di bahas Setelah diskusi berjalan dalam waktu yang cukup, perintahkan masing-masing untuk member angka 0,berpindah ke kelompok 1, atau 2 kepada tiap-tiap anggotanya Memulai pertukaran pendapat baru dengan pertanyaan baru Merotasi trio-trio itu sebanyak pertanyaan yang di miliki dalam waktu diskusi yang tersedia
Situasi pembelajaran pada pertemuan II dapat dilihat pada gambar berikut:
53
Sumber : Dokumen peneliti, 2013 Gambar 4.7 Pembelajaran Atmosfer dan Hidrosfer Pertemuan II Pembelajaran pada pertemuan kedua relatif lebih kondusif dibandingkan pada pertemuan I. Sebagian besar siswa sudah memahami pelaksanaan pembelajaran menggunakan model RTE. Siatuasi pembelajaran pada pertemuan II terlihat pada gambar berikut:
Sumber : Dokumen peneliti, 2013 Gambar 4.8 Suasan Diskusi Pertemuan II
54
Sumber : Dokumen peneliti, 2013 Gambar 4.9 Siswa Mengerjakan Soal Pertemuan II Perbaikan silabus dan RPP ini berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa pada pertemuan kedua. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya nilai ratarata siswa dan tingkat ketuntasan yang dicapai siswa pada pertemuan kedua. Ketuntasan belajar secara klasikal mencapai 80,77% atau sebanyak 21 siswa, sedangkan 5 siswa (19,23%) tidak tuntas. 4.1.5
Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe RTE Dalam Pembelajaran IPS Terhadap Hasil Belajar Siswa Efektifitas pembelajaran menggunakan model RTE dalam mata pelajaran
IPS dapat diketahui dengan melakukan uji beda antara hasil pre test (sebelum pembelajaran) dengan post test (setelah pembelajaran). Karena pembelajaran dilakukan sebanyak 2 (dua) kali maka uji beda juga dilakukan sebanyak dua kali. Uji beda dilakukan untuk mengetahui apakah rata-rata hasil pre test berbeda secara signifikan dengan rata-rata hasil post test. Hasil pengujian pada pertemuan pertama sebagai berikut:
55
Output SPSS diperoleh Fhitung levene test sebesar 8,247 dengan probabilitas (0,006) < 0,05 maka diketahui rata-rata hasil pre test memiliki variance yang sama dengan hasil post test. Dengan demikian analisis uji beda t-test harus menggunakan asumsi equal variance assumed. Output SPSS terlihat bahwa nilai pada equal variance assumed adalah -3,050 dengan probabilitas signifikansi 0,004 (two tail). Jadi dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil pre test dan post test berbeda secara signifikan pada pertemuan pertama atau H1 diterima. Sedangkan hasil uji beda pada pertemuan kedua akan dibandingkan ratarata hasil post test pada pertemuan pertama dengan hasil post test pertemuan kedua. Asumsi yang digunakan adalah hasil post test pada pertamuan pertama dianggap sama dengan hasil pre test pada pertemuan kedua. Adapun hasil pengujian dengan menggunakan SPSS sebagai berikut: Output SPSS diperoleh Fhitung
levene test sebesar 16,252 dengan
probabilitas (0,000) < 0,05 maka diketahui rata-rata hasil pre test memiliki variance yang sama dengan hasil post test. Dengan demikian analisis uji beda ttest harus menggunakan asumsi equal variance assumed. Output SPSS terlihat bahwa nilai pada equal variance assumed adalah -4,731 dengan probabilitas signifikansi 0,000 (two tail). Jadi dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil pre test dan post test berbeda secara signifikan pada pertemuan kedua, atau H1 diterima. Peningkatan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran RTE pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dapat dilihat pada perbandingan pada tabel berikut.
56
Table 4.3 Persentase Peningkatan Hasil Belajar No Test Hasil ratarata 1 Pre test (pertemuan I) 65,13 2 Post test (pertemuan I) 74,36 3 Post test (pertemuan II) 83,21
% peningkatan 14,17 11,90
siswa tuntas 6 siswa 13 siswa 21 siswa
Berdasakan peningkatan hasil belajar dan ketuntasan hasil belajar dapat diketahui bahwa pembelajaran menggunakan model RTE efektif dalam meningkatkan hasil belajar kompetensi dasar atmosfer dan hidrosfer mata pembelajaran IPS pada siswa Kelas VII SMP 9 Semarang Tahun Ajaran 2012/2013. 4.2 Pembahasan Proses belajar mengajar guru tidak lagi mendominasi seperti lazimnya pada saat ini, sehingga siswa dituntut untuk berbagi informasi dengan siswa yang lainnya dan saling belajar mengajar sesama mereka. Pembelajaran kooperatif mengupayakan seorang peserta didik mampu mengajarkan kepada peserta lain. Mengajar dengan melibatkan teman sebaya memberikan kesempatan pada siswa untuk mempelajari sesuatu dengan baik pada waktu yang bersamaan siswa akan menjadi narasumber bagi siswa yang lainnya. Pengorganisasian pembelajaran dicirikan dengan siswa yang bekerja dalam situasi pembelajaran kooperatif didorong untuk bekerja sama pada suatu tugas bersama, dan mereka harus mengkoordinasikan usahanya untuk menyelesaikan tugasnya. Siswa akan berbagi penghargaan bila mereka berhasil sebagai kelompok. Pembelajaran kooperatif merupakan konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih di pimpin oleh guru atau
57
diarahkan oleh guru. Secara umum pembelajaran kooperatif dianggap lebih di arahkan oleh guru, dimana guru menetapkan tugas dan pertanyaan-pertanyaan serta menyediakan bahan-bahan dan informasi yang dirancang untuk membantu peserta didik menyelesaikan masalah yang dimaksud. Hubungan yang baik dengan teman sekelas sangat penting dalam perkembangan siswa di kelas, namun terkadang siswa mengalami kesulitan dalam berinteraksi dengan beberapa siswa lainnya. Dengan Rotating Trio Exchange siswa diharapkan dapat berinteraksi dengan semua siswa dalam kelompok yang berbeda-beda. Selain itu, diharapkan juga dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi, baik dengan anggota kelompoknya, anggota kelompok lain ataupun dengan guru. Dengan dasar itulah Rotating Trio Exchange dapat digunakan dalam upaya meningkatkan perkembangan social skill siswa. Hasil penelitian menunjukan bahwa model RTE efektif dalam meningkatkan hasil belajar kompetensi dasar atmosfer dan hidrosfer mata pembelajaran IPS pada siswa Kelas VII SMP 9 Semarang Tahun Ajaran 2012/2013.
Pembelajaran
menggunakan
model
RTE
terbukti
mampu
meningkatkan kualitas pembelajaran siswa dalam menciptakan interaksi sosial karena membutuhkan partisipasi dan kerjasama kelompok pembelajaran, meningkatkan cara belajar siswa menuju belajar yang lebih baik, menumbuhkan semangat kerjasama dalam kegiatan pembelajaran, menghilangkan keterasingan siswa dalam proses pembelajaran, membangun kepercayaan diri siswa karena berinterkasi langsung dengan teman-temannya, menumbuhkan semangat saling
58
menghargai antara siswa dalam berpendapat pada menyampaikan gagasan, serta membangun karakter siswa agar menjadi pelajar yang bertanggungjawab. Karakteristik yang dimiliki Rotating Trio Exchange tetap menggambarkan karakteristik pembelajaran kooperatif, meskipun dalam Rotating Trio Exchange siswa harus berdiskusi dengan teman yang berbeda-beda setiap perputaran. Karakteristik tersebut yaitu: 1. Rasa saling ketergantungan positif. Guru telah menyiapkan beberapa pertanyaan mengenai materi pelajaran dalam Rotating Trio Exchange. Daftar pertanyaan tersebut memungkinkan siswa untuk belajar, berdiskusi dan berbagi secara mendalam serta dapat mengevaluasi dirinya dan kelompok trionya dalam penguasaan dan kemampuan memahami materi pelajaran. Kondisi
inilah
yang
memungkinkan
setiap
siswa
merasa
adanya
ketergantungan positif pada kelompok trionya ketika menyelesaikan daftar pertanyaan yang diberikan, sehingga setiap siswa terdorong untuk saling bekerja sama. 2. Tanggung
jawab
perseorangan.
Setiap
siswa
berkewajiban
berbagi
pengetahuan dan informasi yang diketahuinya kepada kelompok trionya ketika berdiskusi. Karena ketika presentasi hasil diskusi kelompok, guru akan memanggil siswa secara acak. Jadi setiap anggota kelompok harus menguasai materi yang dipelajari. 3. Tatap muka. Interaksi antar siswa yang terjadi dalam Rotating Trio Exchange terjadi secara langsung tanpa perantara. Para siswa dapat berinteraksi dan berdiskusi secara langsung dengan semua teman kelasnya. Kegiatan interaksi
59
ini akan memberikan kesempatan siswa untuk membentuk sinergi yang menguntungkan semua anggota. 4. Komunikasi antar anggota. Dalam Rotating Trio Exchange selain siswa belajar mengenai materi pelajaran, siswa juga belajar cara berkomunikasi dengan
kelompok
trionya
seperti
ketika
mengemukakan
pendapat,
mendengarkan pendapat orang lain, ataupun menyanggah pendapat orang lain. Berdiskusi dengan teman yang berbeda-beda setiap perputaran dalam Rotating Trio Exchange dapat melatih kemampuan berkomunikasi siswa dengan anggota kelompok lainnya. 5. Evaluasi proses kelompok. Guru melakukan evaluasi proses kelompok di setiap awal pertemuan, yaitu guru menghimbau kepada seluruh siswa untuk dapat bekerjasama dengan baik dengan teman kelompoknya, siswa selalu diingatkan jangan hanya mengandalkan satu orang untuk menyelesaikan seluruh tugas yang diberikan oleh guru. Model-model pembelajaran dikembangkan utamanya beranjak dari adanya perbedaan berkaitan dengan berbagai karakteristik siswa. Karena siswa memiliki berbagai karakteristik kepribadian, kebiasaan-kebiasaan, modalitas belajar yang bervariasi antara individu satu dengan yang lain, maka model pembelajaran juga harus tidak terpaku hanya pada model tertentu, akan tetapi harus bervariasi. Di samping didasari pertimbangan keragaman siswa, pengembangan
berbagai
model
pembelajaran
juga
dimaksudkan
untuk
menumbuhkan dan meningkatkan motivasi belajar siswa, agar mereka tidak jenuh dengan proses belajar yang berlangsung.
60
Pembelajaran kooperatif saat ini banyak digunakan untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar pada siswa, terutama untuk mengatasi permasalahan yang ditemukan guru dalam mengaktifkan siswa, yang tidak dapat bekerja sama dengan orang lain, siswa yang agresif dan tidak peduli pada orang lain. Model pembelajaran ini dapat diterapkan dalam berbagai mata pelajaran dan berbagai usia.
BAB 5 PENUTUP
5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat diambil beberapa kesimpulan diantaranya: 3. Hasil penelitian menunjukan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe RTE dalam pembelajaran dasar atmosfer dan hidrosfer mata pembelajaran IPS pada siswa Kelas VII SMP 9 Semarang dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Langkah-langkah pembelajaran telah dilaksanakan dengan baik pada pertemuan I maupun II. Namun demikian ketuntasan belajar yang dicapai secara klasikal pada pertemuan I masih kurang dari 75% siswa, sedangkan pada pertemua II ketuntasan secara klasikal sudah mencapai 83,21% siswa. 4. Hasil uji beda menunjukan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe RTE dalam pembelajaran dasar atmosfer dan hidrosfer mata pembelajaran IPS pada siswa Kelas VII SMP 9 Semarang efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa. 5.2 Saran Adapun saran yang dapat peneliti berikan terkait dengan hasil penelitian sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil penelitian, maka guru dapat menggunakan model pembelajaran RTE sebagai salah satu alternatif pengembangan model pembelajaran dasar atmosfer dan hidrosfer mata pembelajaran IPS. Melalui
61
62
model pembelajaran ini siswa dapat mengemukakan pemikirannya, saling bertukar pendapat dan saling bekerja sama jika ada teman dalam kelompoknya mengalami kesulitan serta meningkatkan motivasi siswa untuk mengkaji dan menguasai materi pelajaran dengan baik. 2. Sebelum model pembelajaran RTE hendaknya guru melakukan persiapan dengan baik sehingga dalam proses pembelajaran guru tidak banyak kehilangan waktu. 3. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat menjadikan hasil penelitian ini bahan acuan untuk melakukan pengembangan mode pembelajaran RTE ke dalam pokok bahasan lain atau mata pelajaran lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Akhmad Sudrajat. (2008) Model Pembelajaran Inovatif. [online] http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/19/model-pembelajraninovatif/(diakses 10 Februari 2013). ________________. (2008) Pengertian Pendekatan, Strategi, Teknik, Taktik, dan Model Pembelajaran. [online ] http://pengertian-pendekatan-strategi-metodeteknik-taktik-dan-model-pembelajaran.htm(diakses 10 Februari 2013). Anonim. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Arifin, Z. 2009. Evaluasi Pembelajaran.Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset. Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Penerbit Bumi Aksara. Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. (Edisi Ketiga). Jakarta: Rineka Cipta. Hamzah, Uno. 2007. Model Pembelajaran, Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efisien. Jakarta: Bumi Aksara. Iru, la dan La Ode.Analisis Penerapan Pendekatan,Metode,Strtegi Dan ModelModel Pembelajaran.2012.DIY.Multi Presindo. Isjoni,2012.Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta Didik.Yogyakarta:Puataka Pelajar. Prabowo, Ardhi. 2009. Pengukuran Tingkat Kesukaran Soal Uraian. http://blog.unnes.ac.id/ardhi/2009/08/19/pengukuran-tingkat-kesukaran-soaluraian/(diakses 17 Maret 2013). Silberman, Malvin L. (2008). Cooperative Learning Teori, Riset, dan Praktik.Bandung:Nusa Media. Sudjana. 2005. Metoda Statistika.Bandung: Penerbit “Tarsito” Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Penerbit Alfabeta. Tarmizi Ramadhan. (2008). Pembelajaran “Make a Match”. [online] http://www.scribd.com/doc/8846497/Pembelajaran-Kooperatif-Make-aMatch (diakses 10 Februari 2013) Tarmizi Ramadhan.(2009). Teknik Merotasi Pertukaran Pendapat Kelompok Tiga Orang. [online] http://tarmizi.wordpress.com/2009/01/09teknik-merotasipertukaran-pendapat-kelompok-tiga-orang/(diakses 10 Februari 2013)
63
64
Waluyo. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosisal untuk Kelas VII SMP/MTs. Jakarta: Itan Parawira Yellis mas’ud. (2009). Rotating Trio Exchange. http://yellismasud.blogspot.com/2009/04/rotating-trio-exchange.html
[online]
65
DAFTAR NAMA SISWA KELAS VIIF SMP 9 SEMARANG TAHUN AJARAN 2012/2013 No. Nama 1. Aldila Surya Arta Dewi 2. Anindya Puspita H.N.F 3. Aulia Rachmawati 4. Danny Satriya S 5. Dimas Shihab 6. Farah Novita R 7. Hafidh Furqon 8. Hana Rosyida Alfani 9. Jhohana R.A.E 10. Jordan 11. Khrisna 12. Makhfudz 13. Maryatul Khibtiyah 14. Mutiara Noverita A. 15. Mutiara Rumila 16. Pratama Indra Hermawan 17. R. Aditya Pramono N 18. Salma NIla S. 19. Shintia Dewi A.F 20. Sindu Rizky 21. Syauki Isyakapurnama 22. Taufiqi 23. Tsania Nuryatul B. 24. Tsany Rijalu Ahimsa 25. Umi Faridah 26. Wisnu Adi Pramono
66
LEMBAR DOKUMENTASI No.
Data
Sumber
1.
Nama-nama siswa kelas VIIF
Buku kelas
2.
Jumlah siswa kelas VIIF
Buku kelas
3.
Nilai ulangan harian siswa kelas VIIF
Buku nilai siswa
mata pelajaran IPS semester I 4.
Silabus
Guru IPS Smp 9 Semarang
5.
Rencana pelaksanan pembelajaran
Guru IPS Smp 9 Semarang
6.
Foto-foto proses pembelajaran
Diambil pada saat penelitian
Ket
67
Jenis Sekolah : SMP Mapel : IPS Kurikulum : KTSP No
Standar Kompeten si (SK)
Kompeten si Dasar (KD)
Indikator Capaian
Kisi-Kisi Soal I Alokasi Waktu Jumlah Soal Penulis
Indikator Tes
: 40 menit : 30 soal : Wahono
Ranah Kognitif
C1
C2
C3
No urut Soal
C4
C4
C6
M S S M S S M S S M S S M S S M S S d d k d d k d d k d d k d d k d d k 1.
Memahami usaha manusia untuk mengenali perkemban gan lingkungan nya
Mendeskri Mendiskri a. Siswa psikan mampu psikan gejalamengetah lapisangejala yang uiarti kata lapisan terjadi di Atmosfer atmosfir atmosfer dan sifatdan b. Siswa sifatnya hidrosfer mampu secara serta memaham kreatif, dampaknya i lapisan tanggung terhadap udarayang jawab,kerj kehidupan menyelim a sama dan uti bumi komunikat if c. Siswa mampu
v 1 v
v 2
v
3
68
mengident ifikasi gas-gas penyusun atmosfer d. Siswa mampu memaham i lapisan atmosfer yang bermanfaa t untuk teknologi komunika si e. Siswa mampu mengetah ui lapisan atmosfer tempat terjadinya petir, angin, hujan dan gejala lainya
v
4
5
69
Mendeskri a. Siswa mampu psikan mengetah unsurui ilmu unsur yang cuaca dan mempelaj iklim ari iklim secara kreatif, tanggung jawab,kerj a sama dan komunikat
v
6
70
if Membeda a. Siswa mampu kan cuaca mengatah dan iklim ui secara perbedaan cermat, cuaca dan teliti, iklim tanggungja wab, b. Siswa gemar mampu membaca menyebut dan kan unsurmandiri. unsur cuaca. c. Siswa mampu menjelask an alat untuk mengukur suhu udara d. Siswa mampu mengetah uijenis
v
7
v
v
8
9
v
10
71
angin yang adadi Indonesia
v 11
e. Siswa dapat memaham i angin yang dapat dimanfaat kan oleh nelayan f. Siswa mampu menganali sis musim yang ada diindones a a. Siswa Mengident membeda ifikasi tipe kan hujan macam(orografis, macam zenithal, hujan frontal) secara teliti,cerm
v
v
13
15
72
at, kreatif, dan tanggung jawab Menghitun a. Siswa mampu g suhu mengetah udara ui suatu perubahan daerah ketinggian berdasarka setiap 100 n m ketinggian di atas permukaan laut secara teliti dan cermat. Menganali sis proses a. Siswa mampu terjadinya menjelask angin dan an memberik terjadinya an contohangin contohnya gunung secara dan angin teliti dan lembah cermat.
v
v
16
12
73
Mendeskri a. Siswa psikan mampu siklus mengetahu hidrologi i siklus dan hidrologi bagianyang bagiannya berada secara dipermuka kreatif, an tanggung jawab,kerj a sama dan b. Siswa mampu komunikat menjelask if. an pembentu kan waduk c. Siswa mampu mengetahu i pulau yang ditemukan banyak rawa
v 19
v
18
v
17
74
Mengklasi fikasikan bentukbentuk tubuh air permukaan dan air tanah serta pemanfaat annya secara cermat, teliti, tanggungja wab, gemar membaca Mendiskri psikan zona laut menurut letak (laut pedalaman , laut tepi, laut tengah) dan kedalaman nya (litoral,
a. Siswa mampu mengetahu i zona jenuh dalam air tanah
a. Siswa mampu menyebutkan ciri-ciri laut dangkal b. Siswa mampu Mengetahui faktorfaktor
20 v
v
22
21
v
23
25
75
batial, terbentukn abisal) ya laut secara kreatif, c. Siswa tanggung dapat jawab,kerj mengetahu a sama dan i bataskomunikat batas laut if. teritorial
v
24 v
d. Siswa dapat menyebut kan jenis laut menurut proses terjadinya
e. Siswa mampu menyebut kan batas laut territorial Indonesia f. Siswa mampu
26 v
v
76
memaham i tentang terjadinya laut Menafsirk a. Siswa mampu an mengetahu pengertian i devinisi perairan Zona nusantara, Ekonomi Laut Eksklusif Wilayah(L (ZEE) aut Teritorial), b. Siswa ZEE dan mampu menunjuk mengetahu kan pada i tanggal peta secara berlakuny cermat, a ZEE di teliti, dan Indonesia tanggungja wab c. Siswa mampu mengetahu i tentang zona perairan yang tidak terdapat
v 28
v
v
27
29
77
mahluk hidup
Menganali a. Siswa sis mampu dampak menganali gejalasis gejala dampak yang yang terjadi di timbul atmosfer akibat dan gejala hidrosfer atmosfer beserta dan uapaya hidrosfer mengatasi nya secara teliti dan cermat. KETERANGAN : C1: ingatan C2: pemahaman C3: penerapan C4: analisis C5: evaluasi C6: kreativitas
Md: Mudah Sd: Sedang Sk: Sukar
v 30
78
Jenis Sekolah : SMP Mapel : IPS Kurikulum : KTSP
No
Standar Kompeten si (SK)
Kompeten si Dasar (KD)
Indikator Capaian
Kisi-Kisi II Alokasi Waktu Jumlah Soal Penulis
Indikator Tes
: 40 menit : 30 soal : Wahono
Ranah Kognitif
C1
C2
C3
C4
M S S M S S M S S M S d d k d d k d d k d d 1.
Memahami usaha manusia untuk mengenali perkemban gan lingkungan nya
Mendeskri Mendiskrips f. Siswa psikan mampu ikan lapisangejalamengetahui lapisan gejala yang lapisan atmosfir dan terjadi di atmosfer sifatatmosfer yang paling sifatnya dan dekat secara hidrosfer dengan kreatif, serta bumi tanggung dampaknya jawab,kerja terhadap g. Siswa sama dan kehidupan mampu komunikatif memahami lapisan atmosfer
No urut Soal C4
S k
C6
M S S M S d d k d d
S k
v 1 v
v 2
79
paling dingin h. Siswa mampu mengidentif ikasi gasgas penyusun atmosfer i. Siswa mampu memahami lapisan atmosfer yang bermanfaat untuk teknologi komunikasi Mendeskrip sikan unsur- g. Siswa dapat mengetaui unsur cuaca unsur-unsur dan iklim cuaca dan secara iklim kreatif, tanggung jawab,kerja
3
v 4
v
5
80
sama dan komunikatif Membedaka h. Siswa mampu n cuaca dan mengetahui iklim secara definisi cermat, cuaca teliti, tanggungja wab, gemar i. Siswa mampu membaca mengatahui dan mandiri. definisi iklim
v
6
v
7
j. Siswa mampu memahami iklim-iklim di dunia Mengidentif b. Siswa membedaka ikasi tipe n macamhujan macam (orografis, hujan zenithal, frontal) c. Siswa secara mampu teliti,cermat, menjelaska kreatif, dan n tempattanggung
8 v
15
v
v
16
81
jawab
tempat yang mempunyai curah hujan tinggi
Menghitung b. Siswa mampu suhu udara menjelaska suatu daerah n berdasarkan perubahan ketinggian suhu setiap di atas ketinggian permukaan yang laut secara berbeda teliti dan cermat. c. Siswamamp u menghitung suhu ratarata suatu tempat Menganalisi b. Siswa dapat memahami s proses angin terjadinya muson angin dan memberikan c. Siswa contohmampu contohnya
9
v
v
v
10
11
82
secara teliti dan cermat.
mengetahui pengertian angin fohn yang ada di Indonesia
v
v
12
13
d. Siswa mampu mengetahui tentang angin gunung e. Siswa mampu menjelaska n tentang angin siklon f. Siswa mampu menjelaska n pengertian angin siklon Mendeskrip d. Siswa mampu sikan siklus menjelaskan hidrologi
v
v
v
14
17
18
83
dan bagiansiklus bagiannya hidrologi secara kreatif, e. Siswa tanggung mampu jawab,kerja menjelaskan sama dan pengertian komunikatif. siklus pendek hidrologi f. Siswa mampu mengetahui tentang jenis-jenis penguapan g. Siswa mampu mengetahui tentang pengertian akuifer h. Siswa mampu mengetahui pengertian presipitasi
v
v 19
v
20 v
25
21
84
Mengklasifi b. Siswa dapat megetahui kasikan macambentukmacam bentuk sungai di tubuh air indonesia permukaan dan air tanah serta c. Siswa mampu pemanfaatan mengetahui nya secara proses cermat, terjadinya teliti, danau karst tanggungja wab, gemar d. Siswa membaca mampu memahami tentang terbentukny a waduk
v
22
23
v
v
24
85
Mendiskrips g. Siswa dapat menyebutka ikan zona n jenis laut laut menurut menurut letak (laut proses pedalaman, terjadinya laut tepi, laut tengah) h. Siswa dapat dan menyebutka kedalamann n jenis laut ya (litoral, menurut batial, zona abisal) kedalamany secara a kreatif, tanggung jawab,kerja i. Siswa mampu sama dan mengetahui komunikatif. zona kedalaman neritik
26 v 27
v 28
v
86
Menafsirkan d. Siswa mampu pengertian mengetahui perairan jarak Zona nusantara, Ekonomi Laut Eksklusif Wilayah(La (ZEE) ut Teritorial), ZEE dan menunjukka n pada peta secara cermat, teliti, dan tanggungja wab Menganalisi b. Siswa s dampak mampu gejala-gejala menganalisi yang terjadi s pengaruh di atmosfer atmosfer dan dan hidrosfer hidrosfer beserta terhadap uapaya kehidupan mengatasiny manusia a secara teliti dan cermat.
29
v
v
30
87
KETERANGAN : C1: ingatan C2: pemahaman C3: penerapan C4: analisis C5: evaluasi C6: kreativitas
Md: Mudah Sd: Sedang Sk: Sukar
88
UJI COBA SOAL Satuan Pendidikan
: SMP 9 Semarang
Bidang Studi
: IPS
Materi Pembelajaran
: Atmosfer dan Hidrosfer
Kelas / Semester
: VII / Genap
Waktu
: 40 Menit
Petunjuk Pengerjaan Soal : 1. Tulislah identitas (nama, kelas, dan nomor absen) di sudut kanan atas pada lembar jawaban. 2. Bacalah soal dengan seksama dan kerjakanlah soal yang lebih mudah dahulu. 3. Semua soal harus dikerjakan sendiri. 4. Telitilah jawaban anda sebelum dikembalikan kepada petugas.
A. Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang tersedia, dan kerjakan di kertas lain! 1.
Atmosfer berasal dari kata “armo” dan “sfera “, kata sfera berasal dari kata…. a. lapisan b. udara c. angin d. ketinggian
2. Lapisan udara yang menyelimuti bumi adalah..... a. hidrosfer b. ionosfer c. lithosfer d. atmosfer 3. Gas penyusun atmosfer bumi dengan jumlah kedua terbanyak adalah… a. .hidrogen b. nitrogen c. oksigen
89
d. karbondioksida 4. Lapisan atmosfer yang yang bermanfaat untuk teknologi komunikasi adalah…. a. Troposfer b. Stratosfer c. Mesosfer d. Termosfer 5. Lapisan atmosfer tempat terjadinya petir, angin, hujan dan gejala cuaca lainya adalah…. a. troposfer b. stratosfer c. mesosfer d. eksofer 6. Lapisan atmosfer yang paling luar dan paling tipis kandungan udaranya adalah…. a. stratosfer b. troposfer c. eksosfer d. mesosfer 7. Ilmu yang mempelajari iklim disebut…. a. geologi b. klimatologi c. geografi d. meteorologi 8. Perbedaan antara iklim dan cuaca adalah…. a. waktu dan keadaan topografinya b. daerah dan unsure-unsurnya c. relief dan waktu suatu daerah d. waktu dan lauas daerahnya 9. Pernyataan unsur-unsur cuaca yang benar adalah…. a. topografi b. angin, awan dan topografi
90
c. hujan, awan, dan manusia d. suhu, tekanan udara dan hujan 10. Alat untuk mengukur suhu udara disebut…. a. barometer b .termometer c. higrometer d. anemometer 11. Hujan yang turun didaerah pegunungan disebut juga hujan…. a. frontal b. orografis c. zenithal c. buatan 12. Angin Bahorok adalah salah satu jenis angin jatuh yang bertiup didaerah…. a. Deli Sumatra, Utara b. Cirebon, Jawa Barat c. Manowari, Papua d. Makassar , Sulawesi Selatan 13. Angin yang di manfatkan oleh nelayan adalah .. a. angin Lembah b. angin Fhon c. angin Laut d. angin Gunung 14. Angin gunung terjadi pada…… a. siang hari b.pagi hari c.malam hari d.sore hari 15. Musim yang terjadi antara bulan April-Oktober adalah Musim…. a. kemarau b. penghujan c. pancaroba d. gugur 16. Hujan yang jatuh didaerah pegunungan merupakan siklus hidrologi….
91
a. panjang b. sedang c. pendek d. menengah 17. Lembah berbentuk v terdapat pada sungai bagian….. a. hulu b. tengah c. hilir d. dalam 18. Aliran sungai yang terdapat di hulu umumnya mempunyai lembah yang dalam, arena…. a. curah hujan tinggi b. batuan pasir c. erosi kesamping yang kuat d. banyak pepohonan 19. Berikut merupakan sungai yang permanen adalah sungai…. a. ciliwung b. bengawan solo c. garang d. Kapuas 20. Pulau yang banyak ditemukan rawa-rawa yaitu pulau….. a.kalimantan b.jawa c.nusa tenggara d.sulawesi 21. Gabungan dari beberapa danau kecil didaerah kapur akan membentuk danau yang lebih luas dinamakan…. a. doline b. stalakmit c. stalaktit d. uvala
92
22. Berikut yang termasuk danau yang terjadi karena peristiwa tenaga tektonik dan vulkanik adalah…. a. danau maninjau b. danua singkarak c. danau toba d. danau batur 23. mendapatkan air sumur dalam jumlah yang banyak, penggalian sumur sedalam . ... a. diatas permukaan air tanah dangkal b. di bawah permukaan air tanah dangkal c. permukaan air tanah dangkal d. lapisan batuan kedap air 24. Jika lahan di bagian hulu banyak pohon yang ditebangi dan tertutup semen, maka . . . . a. air tanah semakin banyak b. air permukaan semakin sedikit c. mata air semakin banyak d. volume air sungai semakin besar 25. Faktor yang mempengaruhi kadar garam laut adalah…. a. jauh dekatnya dari pantai b banyak sedikitnya vegetasi c. zat pencemar yang terkandung pada air laut d. banyak sedikitnya sungai yang bermuara di kawasan tersebut 26. Perairan yang memisahkan antara pulau sumatera dan dengan semenanjung malaka adalah …. a. laut cina selatan b. laut arafuru c. selat malaka d. karimata 27. Ciri wilayah laut dangkal pada zone neritik adalah…. a. paling dalam mencapai 200 meter
93
b. sinar matahari tidak tembus sampai kedasar laut c. paling sedikit dihuni oleh binatang dan tumbuhan laut d. tidak banyak hewan dan tumbuhan laut yang hidup diwilayah ini 28. Batas laut yang ditarik dari garis dasar sejauh 12 mil kearah laut lepas disebut…. a.batas laut teritorial b.batas landas kontinen c. batas laut dangkal d.zona ekonomi ekslusif 29. Batas wilayah laut teritorial Indonesia adalah sebesar . . . laut. a. 200 mil b. 12 mil c. 200 km d. 12 km 30. Berdasarkan letaknya, laut banda, laut arafuru di Indonesia termasuk…. a. laut pedalaman b. laut pertengahan c .laut pinggir d. laut tepi 31. Laut yang terjadi karena naiknya permukaan laut sehingga menggenangi daratan saat zaman es berakhir disebut…. a. laut transgresi b .laut ingresi c. laut regresi d. laut tepi 32. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) diumumkan pemerintah Indonesia pada tanggal …. a. 21 Maret 1980 b. 22 Maret 1980 c. 21 Maret 1981 d. 22 Maret 1981
94
33. Wilayah laut diluar radius 200 mil laut disebut …. a. Laut nusantara b. Laut teritorial c. Laut pedalaman d. Laut bebas 34. Zona perairan laut yang tidak ditemukan ikan adalah …. a. zona litoral b. zona neritik c. zona zona batyal d. zona abiysal 35. Manfaat laut 1. Menyababkan terjadinya angin laut 2. Laut menjadi tempat berkembangnya biota laut 3. Sebagai sumber pembangkit listrik tenaga geothermal 4. Sebagai sumber bahan baku pembuatan garam 5. Sebagai pemisah antar pulau Berdasarkan pilihan diatas yang termasuk manfaat laut adalah….. a. 1,2, dan 3 b. 1 dan 3 benar c. 2dan 4 benar d. 3 dan 5 benar
95
KUNCI JAWABAN UJI COBA
1. A
11. B
21. D
31. A
2. D
12. A
22. C
32. A
3. C
13. C
23. D
33. D
4. D
14. C
24. D
34. D
5. B
15. A
25. D
35. C
6. D
16. A
26. C
7. D
17. C
27. A
8. D
18. C
28. A
9. D
19. D
29. B
10. B
20. A
30. B
96 PRE TEST SOAL Satuan Pendidikan
: SMP 9 Semarang
Bidang Studi
: IPS
Materi Pembelajaran
: Atmosfer dan Hidrosfer
Kelas / Semester
: VII / Genap
Waktu
: 40 Menit
Petunjuk Pengerjaan Soal : 1. Tulislah identitas (nama, kelas, dan nomor absen) di sudut kanan atas pada lembar jawaban. 2. Bacalah soal dengan seksama dan kerjakanlah soal yang lebih mudah dahulu. 3. Semua soal harus dikerjakan sendiri. 4. Telitilah jawaban anda sebelum dikembalikan kepada petugas.
B. Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang tersedia, dan kerjakan di kertas lain! 1. Atmosfer berasal dari kata “armo” dan “sfera “, kata sfera berasal dari kata…. a. lapisan b. udara c. angin d. ketinggian 2. Lapisan udara yang menyelimuti bumi adalah..... a. hidrosfer b. ionosfer c. lithosfer d. atmosfer 3. Gas penyusun atmosfer bumi dengan jumlah kedua terbanyak adalah… a. .hidrogen b. nitrogen c. oksigen
97 d. karbondioksida 4. Lapisan atmosfer yang bermanfaat untuk teknologi komunikasi adalah…. a. Troposfer b. Stratosfer c. Mesosfer d. Termosfer 5. Lapisan atmosfer tempat terjadinya petir, angin, hujan dan gejala cuaca lainya adalah…. a. troposfer b. stratosfer c. mesosfer d. eksofer 6. Ilmu yang mempelajari iklim disebut…. a. geologi b. klimatologi c. geografi d. meteorologi 7. Perbedaan antara iklim dan cuaca adalah…. a. waktu dan keadaan topografinya b. daerah dan unsure-unsurnya c. relief dan waktu suatu daerah d. waktu dan lauas daerahnya 8. Pernyataan unsur-unsur cuaca yang benar adalah…. a. topografi b. angin, awan dan topografi c. hujan, awan, dan manusia d. suhu, tekanan udara dan hujan 9. Alat untuk mengukur suhu udara disebut…. a. barometer b .termometer c. higrometer d. anemometer
98 10. Angin Bahorok adalah salah satu jenis angin jatuh yang bertiup didaerah…. a. Deli Sumatra, Utara b. Cirebon, Jawa Barat c. Manowari, Papua d. Makassar , Sulawesi Selatan 11. Angin yang di manfatkan oleh nelayan adalah .. a. angin Lembah b. angin Fhon c. angin Laut d. angin Gunung 12. Angin gunung terjadi pada…… a. siang hari b.pagi hari c.malam hari d.sore hari 13. Musim yang terjadi antara bulan April-Oktober adalah Musim…. a. kemarau b. penghujan c. pancaroba d. gugur 14. Lembah berbentuk v terdapat pada sungai bagian….. a. hulu b. tengah c. hilir d. dalam 15. Aliran sungai yang terdapat di hulu umumnya mempunyai lembah yang dalam, arena…. a. curah hujan tinggi b. batuan pasir c. erosi kesamping yang kuat d. banyak pepohonan 16. Berikut merupakan sungai yang permanen adalah sungai…. a. ciliwung b. bengawan solo
99 c. garang d. Kapuas 17. Pulau yang banyak ditemukan rawa-rawa yaitu pulau….. a.kalimantan b.jawa c.nusa tenggara d.sulawesi 18. Berikut yang termasuk danau yang terjadi karena peristiwa tenaga tektonik dan vulkanik adalah…. a. danau maninjau b. danua singkarak c. danau toba d. danau batur 19. mendapatkan air sumur dalam jumlah yang banyak, penggalian sumur sedalam . . . . a. diatas permukaan air tanah dangkal b. di bawah permukaan air tanah dangkal c. permukaan air tanah dangkal d. lapisan batuan kedap air 20. Jika lahan di bagian hulu banyak pohon yang ditebangi dan tertutup semen, maka . . . . a. air tanah semakin banyak b. air permukaan semakin sedikit c. mata air semakin banyak d. volume air sungai semakin besar 21. Faktor yang mempengaruhi kadar garam laut adalah…. a. jauh dekatnya dari pantai b banyak sedikitnya vegetasi c. zat pencemar yang terkandung pada air laut d. banyak sedikitnya sungai yang bermuara di kawasan tersebut 22. Ciri wilayah laut dangkal pada zone neritik adalah…. a. paling dalam mencapai 200 meter b. sinar matahari tidak tembus sampai kedasar laut
100 c. paling sedikit dihuni oleh binatang dan tumbuhan laut d. tidak banyak hewan dan tumbuhan laut yang hidup diwilayah ini 23. Batas laut yang ditarik dari garis dasar sejauh 12 mil kearah laut lepas disebut…. a.batas laut teritorial b.batas landas kontinen c. batas laut dangkal d.zona ekonomi ekslusif 24. Batas wilayah laut teritorial Indonesia adalah sebesar . . . laut. a. 200 mil b. 12 mil c. 200 km d. 12 km 25. Berdasarkan letaknya, laut banda, laut arafuru di Indonesia termasuk…. a. laut pedalaman b. laut pertengahan c .laut pinggir d. laut tepi 26. Laut yang terjadi karena naiknya permukaan laut sehingga menggenangi daratan saat zaman es berakhir disebut…. a. laut transgresi b .laut ingresi c. laut regresi d. laut tepi 27. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) diumumkan pemerintah Indonesia pada tanggal …. a. 21 Maret 1980 b. 22 Maret 1980 c. 21 Maret 1981 d. 22 Maret 1981 28. Wilayah laut diluar radius 200 mil laut disebut …. a. Laut nusantara b. Laut teritorial
101 c. Laut pedalaman d. Laut bebas 29. Zona perairan laut yang tidak ditemukan ikan adalah …. a. zona litoral b. zona neritik c. zona zona batyal d. zona abiysal 30. Manfaat laut 1. Menyababkan terjadinya angin laut 2. Laut menjadi tempat berkembangnya biota laut 3. Sebagai sumber pembangkit listrik tenaga geothermal 4. Sebagai sumber bahan baku pembuatan garam 5. Sebagai pemisah antar pulau Berdasarkan pilihan diatas yang termasuk manfaat laut adalah….. a. 1,2, dan 3 b. 1 dan 3 benar c. 2dan 4 benar d. 3 dan 5 benar
102 KUNCI JAWABAN PRE TEST 1. A
11. C
21. D
2. D
12. C
22. A
3. C
13. A
23. A
4. D
14. A
24. B
5. A
15. C
25. B
6. B
16. D
26. A
7. D
17. A
27. A
8. D
18. C
28. D
9. B
19. D
29. D
10. A
20. D
30. C
103 POST TEST I SOAL Satuan Pendidikan
: SMP 9 Semarang
Bidang Studi
: IPS
Materi Pembelajaran
: Atmosfer dan Hidrosfer
Kelas / Semester
: VII / Genap
Waktu
: 40 Menit
Petunjuk Pengerjaan Soal : 1. Tulislah identitas (nama, kelas, dan nomor absen) di sudut kanan atas pada lembar jawaban. 2. Bacalah soal dengan seksama dan kerjakanlah soal yang lebih mudah dahulu. 3. Semua soal harus dikerjakan sendiri. 4. Telitilah jawaban anda sebelum dikembalikan kepada petugas. Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang tersedia, dan kerjakan di kertas lain! 1. Atmosfer berasal dari kata “armo” dan “sfera “, kata sfera berasal dari kata…. a. lapisan b. udara c. angin d. ketinggian 2. Lapisan udara yang menyelimuti bumi adalah..... a. hidrosfer b. ionosfer c. lithosfer d. atmosfer 3. Gas penyusun atmosfer bumi dengan jumlah kedua terbanyak adalah… a. .hidrogen b. nitrogen c. oksigen d. karbondioksida 4. Lapisan atmosfer yang yang bermanfaat untuk teknologi komunikasi adalah….
104 a. Troposfer b. Stratosfer c. Mesosfer d. Termosfer 5. Lapisan atmosfer tempat terjadinya petir, angin, hujan dan gejala cuaca lainya adalah…. a. troposfer b. stratosfer c. mesosfer d. eksofer 6. Ilmu yang mempelajari iklim disebut…. a. geologi b. klimatologi c. geografi d. meteorologi 7. Perbedaan antara iklim dan cuaca adalah…. a. waktu dan keadaan topografinya b. daerah dan unsure-unsurnya c. relief dan waktu suatu daerah d. waktu dan lauas daerahnya 8. Pernyataan unsur-unsur cuaca yang benar adalah…. a. topografi b. angin, awan dan topografi c. hujan, awan, dan manusia d. suhu, tekanan udara dan hujan 9. Alat untuk mengukur suhu udara disebut…. a. barometer b .termometer c. higrometer d. anemometer Angin Bahorok 10. adalah salah satu jenis angin jatuh yang bertiup didaerah….
105 a. Deli Sumatra, Utara b. Cirebon, Jawa Barat c. Manowari, Papua d. Makassar , Sulawesi Selatan 11. Angin yang di manfatkan oleh nelayan adalah .. a. angin Lembah b. angin Fhon c. angin Laut d. angin Gunung 12. Angin gunung terjadi pada…… a. siang hari b.pagi hari c.malam hari d.sore hari 13. Musim yang terjadi antara bulan April-Oktober adalah Musim…. a. kemarau b. penghujan c. pancaroba d. gugur 14. Lembah berbentuk v terdapat pada sungai bagian….. a. hulu b. tengah c. hilir d. dalam 15. Hujan yang turun didaerah pegunungan disebut juga hujan…. a. frontal b. orografis c. zenithal c. buatan 16. Setiap perubahan ketinggian dengan kelipatan 100 m, suhu udara akan berubah sebesar …. a. 0,5°C b. 0,6°C
106 c. 0,7°C d. 0,8°C 17. Pulau yang banyak ditemukan rawa-rawa yaitu pulau….. a.kalimantan b.jawa c.nusa tenggara d.sulawesi 18. Berikut yang termasuk danau yang terjadi karena peristiwa tenaga tektonik dan vulkanik adalah…. a. danau maninjau b. danua singkarak c. danau toba d. danau batur 19. mendapatkan air sumur dalam jumlah yang banyak, penggalian sumur sedalam . . . . a. diatas permukaan air tanah dangkal b. di bawah permukaan air tanah dangkal c. permukaan air tanah dangkal d. lapisan batuan kedap air 20. Jika lahan di bagian hulu banyak pohon yang ditebangi dan tertutup semen, maka . . . . a. air tanah semakin banyak b. air permukaan semakin sedikit c. mata air semakin banyak d. volume air sungai semakin besar 21. Faktor yang mempengaruhi kadar garam laut adalah…. a. jauh dekatnya dari pantai b banyak sedikitnya vegetasi c. zat pencemar yang terkandung pada air laut d. banyak sedikitnya sungai yang bermuara di kawasan tersebut 22. Ciri wilayah laut dangkal pada zone neritik adalah…. a. paling dalam mencapai 200 meter
107 b. sinar matahari tidak tembus sampai kedasar laut c. paling sedikit dihuni oleh binatang dan tumbuhan laut d. tidak banyak hewan dan tumbuhan laut yang hidup diwilayah ini 23. Batas laut yang ditarik dari garis dasar sejauh 12 mil kearah laut lepas disebut…. a.batas laut teritorial b.batas landas kontinen c. batas laut dangkal d.zona ekonomi ekslusif 24. Batas wilayah laut teritorial Indonesia adalah sebesar . . . laut. a. 200 mil b. 12 mil c. 200 km d. 12 km 25. Berdasarkan letaknya, laut banda, laut arafuru di Indonesia termasuk…. a. laut pedalaman b. laut pertengahan c .laut pinggir d. laut tepi 26. Laut yang terjadi karena naiknya permukaan laut sehingga menggenangi daratan saat zaman es berakhir disebut…. a. laut transgresi b .laut ingresi c. laut regresi d. laut tepi 27. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) diumumkan pemerintah Indonesia pada tanggal …. a. 21 Maret 1980 b. 22 Maret 1980 c. 21 Maret 1981 d. 22 Maret 1981 28. Wilayah laut diluar radius 200 mil laut disebut …. a. Laut nusantara
108 b. Laut teritorial c. Laut pedalaman d. Laut bebas 29. Zona perairan laut yang tidak ditemukan ikan adalah …. a. zona litoral b. zona neritik c. zona zona batyal d. zona abiysal 30. Manfaat laut 1. Menyababkan terjadinya angin laut 2. Laut menjadi tempat berkembangnya biota laut 3. Sebagai sumber pembangkit listrik tenaga geothermal 4. Sebagai sumber bahan baku pembuatan garam 5. Sebagai pemisah antar pulau Berdasarkan pilihan diatas yang termasuk manfaat laut adalah….. a. 1,2, dan 3 b. 1 dan 3 benar c. 2dan 4 benar d. 3 dan 5 benar
109 KUNCI JAWABAN POST TEST 1 1. A
11. C
21. D
2. D
12. C
22. A
3. C
13. A
23. A
4. D
14. A
24. B
5. A
15. B
25. B
6. B
16. B
26. A
7. D
17. A
27. A
8. D
18. C
28. D
9. B
19. D
29. D
10. A
20. D
30. C
110 POST TEST II SOAL Satuan Pendidikan
: SMP 9 Semarang
Bidang Studi
: IPS
Materi Pembelajaran
: Atmosfer dan Hidrosfer
Kelas / Semester
: VII / Genap
Waktu
: 40 Menit
Petunjuk Pengerjaan Soal : 1. Tulislah identitas (nama, kelas, dan nomor absen) di sudut kanan atas pada lembar jawaban. 2. Bacalah soal dengan seksama dan kerjakanlah soal yang lebih mudah dahulu. 3. Semua soal harus dikerjakan sendiri. 4. Telitilah jawaban anda sebelum dikembalikan kepada petugas. Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang tersedia, dan kerjakan di kertas lain! 1. Lapisan atmosfer yang paling dekat dengan permukaan Bumi disebut…. a. termosfer b. stratosfer c. troposfer d. eksosfer 2. Suhu udara yang paling dingin terdapat di lapisan …. a. troposfer b. stratosfer c. mesosfer d. termosfer 3. Gas Ozon melindungi manusia dari bahaya radiasi sinar matahari, terutama sinar …. a. X b. Gamma c. laser d. ultra violet 4. Lapisan udara yang penting bagi komunikasi manusia karena memantulkan gelombang radio ke bumi sehingga gelombang radio pendek yang dipancarkan dari suatu tempat dapat
111 diterima di bagian bumi yang jauh adalah …. a. termosfer b. stratosfer c. troposfer d. eksosfer 5. Di bawah ini adalah unsur-unsur cuaca/iklim, kecuali …. a. suhu udara b. kelembapan udara c. tinggi tempat d. curah hujan 6. Keadaan rata-rata cuaca di suatu daerah berdasarkan pengamatan dalam jangka waktu yang lama disebut …. a. angin b. suhu c. iklim d. cuaca 7. Keadaan /kondisi udara di suatu tempat yang tidak terlalu luas dan dalam waktu yang relatif singkat disebut …. a. suhu udara b. cuaca c. tekanan udara d. iklim 8.
Wilayah yang berada pada 66,5o – 90o LU / LS adalah wilayah iklim …. a. Tropis b. sedang c. sub tropis d. dingin
9. Setiap perubahan ketinggian dengan kelipatan 100 m, suhu udara akan berubah sebesar …. a. 0,5°C b. 0,6°C
112 c. 0,7°C d. 0,8°C 10. Kota A memiliki ketinggian 5 m di atas permukaan air laut. Rata-rata suhu udara kota A 28°C. Berapakah rata-rata suhu udara kota B yang memiliki ketinggian 215 m di atas permukaan air laut…. a. 26,8 b. 27,8 c. 28,8 d. 29,8 11. Angin yang bertiup dari Benua Australia ke Benua Asia disebut angin muson …. a. utara b. timur c. selatan d. barat 12. Angin fohn yang bertiup di Probolinggo, Jawa Timur disebut …. a. angin Gending c. angin Wambrau b. angin Brubu d. angin Bohorok 13. Angin gunung adalah angin yang bertiup dari puncak gunung menuju lembah, terjadi pada …. a. pagi hari c. siang hari b. sore hari d. malam hari 14. Jenis angin siklon yang terdapat di negara Amerika Serikat adalah …. a. taifun b. hurricane c. brubu d. tornado
113 15. Hujan yang terjadi karena pertemuan dua massa udara yang berbeda suhunya disebut …. a. hujan frontal b. hujan zenithal c. hujan orografis d. hujan musim 16. Di Indonesia, daerah yang mempunyai curah hujan tertinggi adalah …. a. Tenjo, Kranggan c. Asembagus b. Lembah Palu d. Bogor 17. Udara yang bergerak dari beberapa daerah bertekanan udara tinggi menuju titik pusat tekanan udara rendah di bagian dalam disebut …. a. Angin pasat b. Angin siklon c. Angin anti pasat d. Angin antisiklon 18. Lingkaran peredaran air di bumi yang mempunyai jumlah tetap dan senantiasa bergerak disebut…. a. siklus hidrosfer b. siklus hidrografi c. siklus hidrologi d. siklus hydrogen 19. Penguapan terjadi di permukaan laut, kemudian terbentuk awan dan akhirnya terjadilah hujan di kawasan laut disebut …. a. siklus pendek b. siklus sedang c. siklus panjang d. siklus tinggi 20. Penguapan air ke atmosfer melalui tumbuh tumbuhan merupakan bagian dari siklus hidrologi. Penguapan ini disebut …. a. transpirasi
114 b. evaporasi c. kondensasi d. presipitasi 21. Dalam siklus hidrologi, air yang mengalir di bawah permukaan tanah menuju ke tubuh air (laut, danau, dan rawa) disebut . . . . a. perkolasi b. infiltrasi c. presipitasi d. kondensasi 22. Sungai yang sumber mata airnya berasal dari pencairan salju disebut …. a. sungai hujan b. sungai dingin c. sungai gletser d. sungai campuran 23. Pelarutan batuan karst juga akan menghasilkan danau. Danau yang terdapat di daerah karst disebut …. a. waduk b. danau c. dolina d. rawa-rawa 24. Waduk merupakan salah satu tubuh perairan yang terbentuk karena . . . . a. adanya gunung meletus b. aktivitas manusia yang membuatnya c. gempa bumi d. air sungai yang meluap 25. Akuifer yang berada di antara dua lapisan batuan kedap air dan tertekan karena pengaruh gravitasi dapat membentuk sumur . . . . a. bor b. artesis c. dalam d. dangkal
115 26. Berikut ini yang termasuk laut tepi adalah Laut . . . . a. Jawa b. Banda c. Merah d. Cina Selatan 27. Berdasarkan zona kedalaman laut, lereng benua berada pada zona . . . . a. batial b. abisal c. neritik d. litoral 28. Zona neritik merupakan wilayah laut yang berada di antara garis pantai hingga kedalaman …. a. 0 – 200 m. b. 200 m c. 200 – 2.500 m d. 2.500 m lebih 29. Zona Ekonomi Eksklusif merupakan wilayah laut dengan . . . . a. kedalaman laut sampai 200 m b. lebar 12 mil c. lebar 200 mil d. kedalaman laut sampai 2.000 m 30. Pada saat pergantian musim, dari musim kemarau ke musim hujan, banyak orang yang terkena muntaber. Hal ini merupakan pengaruh cuaca/iklim terhadap …. a. pertanian b. peternakan c. kesehatan d. perumahan
116 KUNCI JAWABAN POST TEST II
1. C
11. A
21. C
2. B
12. C
22. C
3. D
13. D
23. B
4. A
14. D
24. C
5. B
15. A
25. D
6. C
16. D
26. D
7. C
17. B
27. B
8. D
18. C
28. C
9. B
19. A
29. C
10. B
20. B
30. A
117 LEMBAR JAWABAN UJI COBA Nama : ................................................................................. Kelas / Absen : .................................................................................
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A
B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B
C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C
D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
A A A A A A A A A A A A A A A
B B B B B B B B B B B B B B B
C C C C C C C C C C C C C C C
D D D D D D D D D D D D D D D
118 LEMBAR JAWABAN PRE TEST Nama : ................................................................................. Kelas / Absen : ................................................................................. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A
B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B
C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C
D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
A A A A A A A A A A
B B B B B B B B B B
C C C C C C C C C C
D D D D D D D D D D
119 LEMBAR JAWABAN POST TEST I Nama : ................................................................................. Kelas / Absen : ................................................................................. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A
B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B
C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C
D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
A A A A A A A A A A
B B B B B B B B B B
C C C C C C C C C C
D D D D D D D D D D
120 LEMBAR JAWABAN POST TEST II Nama : ................................................................................. Kelas / Absen : ................................................................................. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A
B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B
C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C
D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
A A A A A A A A A A
B B B B B B B B B B
C C C C C C C C C C
D D D D D D D D D D
121 INSTRUMEN OBSERVASI
IDENTITAS RESPONDEN Nama Guru
:
Jenis Kelamin
:
Tempat Mengajar
:
Mengajar Kelas
:
Pendidikan Terakhir : Lama Mengajar
:
Variabel: Perencanaan Pembelajaran (Silabus dan RPP) No 1
Subvariabel Silabus
Kegiatan a. Kolom Identitas b. Kesesuaian standar kompetensi dengan kurikulum c. Kesesuaian kompetensi dasar dengan standar kompetensi d. Mengidentifikasi materi standar e. Mengembangkan pengalaman f. Merumuskan indikator pencapaian kompetensi g. Memasukkan nilai-nilai karakter bangsa h. Menentukan jenis penilaian i. Alokasi waktu j. Menentukan sumber belajar
2
Rencana
a. Kolom identitas
Pelaksanaan
b. Alokasi waktu
Pembelajaran
c. Kesesuaian standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator
Skor 4
3
2
1
122 d. Kesesuaian tujuan pembelajaran e. Kesesuaian materi standar f. Kesesuaian metode pembelajaran g. Kesesuaian langkah pembelajaran h. Memasukkan nilai-nilai karakter bangsa i. Kesesuaian sumber belajar j. Kesesuaian jenis penilaian Jumlah
Skor yang didapat
123 RUBRIK PEDOMAN OBSERVASI
Subvariabel: Perencanaan Pembelajaran (Silabus dan RPP) A. Silabus 1. Kolom Identitas a. Nama Sekolah b. Kelas c. Semester d. Mata Pelajaran Skor
Keterangan
4
Empat komponen yang muncul, dan benar pengisiannya
3
Tiga komponen yang muncul, dan benar pengisiannya
2
Dua komponen yang muncul, dan benar pengisiannya
1
Satu komponen yang muncul, dan benar pengisiannya
2. Kesesuaian Standar Kompetensi dengan Kurikulum a. Sesuai dengan Kurikulum b. Susunannya sistematis c. Penulisannya jelas Skor
Keterangan
4
Tiga komponen yang muncul, dan benar pengisiannya
3
Dua komponen yang muncul, dan benar pengisiannya
2
Satu komponen yang muncul, dan benar pengisiannya
1
Tidak ada kesesuaian dengan kurikulum
3. Kesesuaian Kompetensi Dasar dengan Standar Kompetensi a. Sesuai dengan standar kompetensi b. Dirumuskan dengan jelas c. Dirumuskan dengan lengkap
124 d. Kompetensi dasar dan indikator diurutkan dari mudah ke sukar, konkret ke abstrak, tematis dan kronologis Skor
Keterangan
4
Empat komponen yang muncul, dan benar pengisiannya
3
Tiga komponen yang muncul, dan benar pengisiannya
2
Dua komponen yang muncul, dan benar pengisiannya
1
Satu komponen yang muncul, dan benar pengisiannya
4. Mengidentifikasi materi standar a. Sesuai dengan standar kompetensi b. Sesuai dengan kompetensi dasar c. Sesuai dengan indikator d. Sesuai dengan tujuan pembelajaran Skor
Keterangan
4
Empat komponen yang muncul, dan benar pengisiannya
3
Tiga komponen yang muncul, dan benar pengisiannya
2
Dua komponen yang muncul, dan benar pengisiannya
1
Satu komponen yang muncul, dan benar pengisiannya
5. Mengembangkan pengalaman a. Diskusi b. Kerja Kelompok c. Observasi d. Tanya jawab Skor
Keterangan
4
Empat komponen yang muncul, dan benar pengisiannya
3
Tiga komponen yang muncul, dan benar pengisiannya
2
Dua komponen yang muncul, dan benar pengisiannya
1
Satu komponen yang muncul, dan benar pengisiannya
125 6. Merumuskan indikator pencapaian kompetensi a. Sesuai dengan kompetensi dasar b. Sesuai dengan kata kerja operasional c. Susunannya sistematis d. Susunannya jelas Skor
Keterangan
4
Empat komponen yang muncul, dan benar pengisiannya
3
Tiga komponen yang muncul, dan benar pengisiannya
2
Dua komponen yang muncul, dan benar pengisiannya
1
Satu komponen yang muncul, dan benar pengisiannya
7. Memasukkan nilai-nilai karakter bangsa a. Relevan dengan indikator b. Sesuai dengan materi c. Susunannya sistematis d. Susunannya jelas Skor
Keterangan
4
Empat komponen yang muncul, dan benar pengisiannya
3
Tiga komponen yang muncul, dan benar pengisiannya
2
Dua komponen yang muncul, dan benar pengisiannya
1
Satu komponen yang muncul, dan benar pengisiannya
8. Menentukan jenis penilaian a. Tes tertulis
c. Penilaian hasil
b. Penugasan
d. Penilaian proses
Skor
Keterangan
4
Empat komponen yang muncul, dan benar pengisiannya
3
Tiga komponen yang muncul, dan benar pengisiannya
2
Dua komponen yang muncul, dan benar pengisiannya
1
Satu komponen yang muncul, dan benar pengisiannya
126 9. Alokasi Waktu a. Sesuai dengan Kurikulum b. Tidak sesuai dengan Kurikulum Skor
Keterangan
4
Sesuai dengan kurikulum
1
Tidak Sesuai dengan kurikulum
10. Menentukan sumber belajar a. Fleksibel/bersifat baru b. Sesuai indikator c. Bervariasi d. Praktis dan sederhana Skor
Keterangan
4
Empat komponen yang muncul, dan benar pengisiannya
3
Tiga komponen yang muncul, dan benar pengisiannya
2
Dua komponen yang muncul, dan benar pengisiannya
1
Satu komponen yang muncul, dan benar pengisiannya
B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 1. Kolom Identitas a. Nama Sekolah b. Kelas c. Semester d. Mata Pelajaran Skor
Keterangan
4
Empat komponen yang muncul, dan benar pengisiannya
3
Tiga komponen yang muncul, dan benar pengisiannya
2
Dua komponen yang muncul, dan benar pengisiannya
1
Satu komponen yang muncul, dan benar pengisiannya
127 2. Alokasi Waktu a. Sesuai dengan Silabus b. Tidak sesuai dengan Silabus Skor
Keterangan
4
Sesuai dengan silabus
1
Tidak Sesuai dengan Silabus
3. Standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator a. Sesuai dengan standar kompetensi b. Dirumuskan dengan jelas c. Dirumuskan dengan lengkap d. Kompetensi dasar dan indikator dirumuskan dari mudah ke sukar, konkret ke abstrak, tematis dan kronologis Skor
Keterangan
4
Empat komponen yang muncul, dan benar pengisiannya
3
Tiga komponen yang muncul, dan benar pengisiannya
2
Dua komponen yang muncul, dan benar pengisiannya
1
Satu komponen yang muncul, dan benar pengisiannya
4. Tujuan pembelajaran a. Sesuai dengan SK dan KD b. Sesuai dengan indikator c. Dirumuskan dengan jelas d. Dirumuskan dengan lengkap Skor
Keterangan
4
Empat komponen yang muncul, dan benar pengisiannya
3
Tiga komponen yang muncul, dan benar pengisiannya
2
Dua komponen yang muncul, dan benar pengisiannya
1
Satu komponen yang muncul, dan benar pengisiannya
128 5. Materi Standar a. Sesuai dengan standar kompetensi b. Sesuai dengan kompetensi dasar c. Sesuai dengan indikator d. Sesuai dengan tujuan pembelajaran Skor
Keterangan
4
Empat komponen yang muncul, dan benar pengisiannya
3
Tiga komponen yang muncul, dan benar pengisiannya
2
Dua komponen yang muncul, dan benar pengisiannya
1
Satu komponen yang muncul, dan benar pengisiannya
6. Metode pembelajaran Skor
Keterangan
4
Empat metode atau lebih yang digunakan, dan benar pengisiannya
3
Tiga metode yang digunakan, dan benar pengisiannya
2
Dua metode yang digunakan, dan benar pengisiannya
1
Satu metode yang digunakan, dan benar pengisiannya
7. Memasukkan nilai-nilai karakter bangsa a. Relevan dengan indikator b. Sesuai dengan materi c. Susunannya sistematis d. Susunannya jelas Skor
Keterangan
4
Empat komponen yang muncul, dan benar pengisiannya
3
Tiga komponen yang muncul, dan benar pengisiannya
2
Dua komponen yang muncul, dan benar pengisiannya
1
Satu komponen yang muncul, dan benar pengisiannya
129 8. Sumber belajar a. Fleksibel/bersifat baru b. Sesuai indikator c. Bervariasi d. Praktis dan sederhana Skor
Keterangan
4
Empat komponen yang muncul, dan benar pengisiannya
3
Tiga komponen yang muncul, dan benar pengisiannya
2
Dua komponen yang muncul, dan benar pengisiannya
1
Satu komponen yang muncul, dan benar pengisiannya
9. Jenis penilaian a. Tes tertulis
c. Penilaian hasil
b. Penugasan
d. Penilaian proses
Skor
Keterangan
4
Empat komponen yang muncul, dan benar pengisiannya
3
Tiga komponen yang muncul, dan benar pengisiannya
2
Dua komponen yang muncul, dan benar pengisiannya
1
Satu komponen yang muncul, dan benar pengisiannya
C. Pelaksanaan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Rotating Trio Exchange (RTE) 1. Langkah pembelajaran kooperatif tipe Rotating Trio Exchange (RTE) a. Menyusun pertanyaan yang dapat membantu siswa memulai diskusi tentang isi materi pelajaran b. Membagi siswa menjadi kelompok tiga orang (trio) c. Memberikan tiap trio sebuah pertanyaan pembuka (pertanyaan yang sama untuk tiap trio) untuk di bahas d. Setelah diskusi berjalan dalam waktu yang cukup, perintahkan masing-masing untuk member angka 0,berpindah ke kelompok 1, atau 2 kepada tiap-tiap anggotanya e. Memulai pertukaran pendapat baru dengan pertanyaan baru
130 f. Merotasi trio-trio itu sebanyak pertanyaan yang di miliki dalam waktu diskusi yang tersedia Skor
Keterangan
4
Enam komponen yang muncul, dan benar penerapannya
3
Empat komponen yang muncul, dan benar penerapannya
2
Dua komponen yang muncul, dan benar penerapannya
1
Tidak sesuai dengan ketiga komponen tersebut
131
UJI VALIDITAS, RELIABILITAS, DAYA PEMBEDA DAN TINGKAT KESUKARAN SOAL Kode Resp
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
UC-001 UC-002 UC-003 UC-004 UC-005 UC-006 UC-007 UC-008 UC-009 UC-010 UC-011 UC-012 UC-013 UC-014 UC-015 UC-016 UC-017 UC-018 UC-019 UC-020 UC-021 UC-022 UC-023 UC-024 UC-025 UC-026 Rxy Rtabel Kesimpulan
Daya Pembeda
Validitas
No
3 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0,552 0,396 Valid
4 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0,674 0,396 Valid
5 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0,537 0,396 Valid
6 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0,637 0,396 Valid
7 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0,563 0,396 Valid
8 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0,600 0,396 Valid
9 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0,597 0,396 Valid
10 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0,499 0,396 Valid
BA
8
11
9
9
8
10
10
11
8
11
BW
5
9
6
6
5
7
3
6
5
8
JA
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
JB
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
P
0,23
0,15
0,23
0,23
0,23
0,23
0,54
0,38
0,23
0,23
Cukup
Jelek
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Baik
Cukup
Cukup
Cukup
B
13
20
15
15
13
17
13
17
13
19
JS
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
D
0,50
0,77
0,58
0,58
0,50
0,65
0,50
0,65
0,50
0,73
Sedang
Mudah
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Mudah
Kriteria Tingkat Kesukaran
Butir Soal 1 2 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0,503 0,377 0,396 0,396 Valid Tidak
Kriteria
132
11 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0,526 0,396 Valid 0,254
12 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0,479 0,396 Valid 0,205
13 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0,715 0,396 Valid 0,246
14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0,494 0,396 Valid 0,246
15 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0,561 0,396 Valid 0,254
16 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0,630 0,396 Valid 0,254
17 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0,821 0,396 Valid 0,246
18 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0,546 0,396 Valid 0,235
19 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0,604 0,396 Valid 0,254
20 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0,665 0,396 Valid 0,254
21 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0,388 0,396 Tidak 0,258
22 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0,683 0,396 Valid 0,254
23 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0,665 0,396 Valid 0,254
9
12
8
12
9
10
10
10
9
9
7
9
9
6
7
2
4
6
5
6
7
6
6
7
6
6
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
0,23
0,38
0,46
0,62
0,23
0,38
0,31
0,23
0,23
0,23
0,00
0,23
0,23
Cukup
Cukup
Baik
Baik
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Jelek
Cukup
Cukup
15
19
10
16
15
15
16
17
15
15
14
15
15
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
0,58
0,73
0,38
0,62
0,58
0,58
0,62
0,65
0,58
0,58
0,54
0,58
0,58
Sedang
Mudah
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
26
27
28
29
32
33
34
35
24
25
30
31
133 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0,465 0,396 Valid 0,222
0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0,176 0,396 Tidak 0,235
0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0,555 0,396 Valid 0,235
1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0,604 0,396 Valid 0,254
1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0,509 0,396 Valid 0,254
1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0,547 0,396 Valid 0,205
1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0,408 0,396 Valid 0,185
1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0,460 0,396 Valid 0,205
0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0,004 0,396 Tidak 0,254
1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0,622 0,396 Valid 0,254
1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0,673 0,396 Valid 0,235
1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0,296 0,396 Tidak 0,185
10
9
10
9
9
11
12
11
8
9
10
10
8
8
7
6
6
8
8
8
7
6
7
10
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
0,15
0,08
0,23
0,23
0,23
0,23
0,31
0,23
0,08
0,23
0,23
0,00
Jelek
Jelek
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Jelek
Cukup
Cukup
Jelek
18
17
17
15
15
19
20
19
15
15
17
20
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
0,69
0,65
0,65
0,58
0,58
0,73
0,77
0,73
0,58
0,58
0,65
0,77
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Mudah
Mudah
Mudah
Sedang
Sedang
Sedang
Mudah
30 30 31 32 31 33 27 7 7 34 29 13 32 28 10 24 18 21 23 18 13 12 15 15 7 19
8,343 83,380 0,100 0,900 1,029 0,926 0,396 Reliabel
134
PRE TEST EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE) TERHADAP HASIL BELAJAR KOMPETENSI DASAR ATMOSFER DAN HIDROSFER KELAS VII SMP 9 SEMARANG TAHUN AJARAN 2012/2013 No
Kode Resp
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
UC-001 UC-002 UC-003 UC-004 UC-005 UC-006 UC-007 UC-008 UC-009 UC-010 UC-011 UC-012 UC-013 UC-014 UC-015 UC-016 UC-017 UC-018 UC-019 UC-020 UC-021 UC-022 UC-023 UC-024 UC-025 R-026
1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1
2 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0
3 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1
4 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
5 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0
6 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1
7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1
9 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0
10 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1
11 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1
12 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0
13 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1
14 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1
15 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1
Butir Soal 16 17 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1
18 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1
19 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1
20 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0
21 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1
22 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1
23 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0
24 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0
25 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1
26 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1
27 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1
28 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0
29 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0
30 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0
21 18 22 23 25 16 24 16 17 26 24 15 13 26 23 16 18 25 19 18 16 19 20 14 15 19
Nilai 70,00 60,00 73,33 76,67 83,33 53,33 80,00 53,33 56,67 86,67 80,00 50,00 43,33 86,67 76,67 53,33 60,00 83,33 63,33 60,00 53,33 63,33 66,67 46,67 50,00 63,33
Ketuntasan Belajar Tidak Tidak Tidak Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tidak Tuntas Tidak Tidak Tidak Tuntas Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
135
POST TEST (1) EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE) TERHADAP HASIL BELAJAR KOMPETENSI DASAR ATMOSFER DAN HIDROSFER KELAS VII SMP 9 SEMARANG TAHUN AJARAN 2012/2013 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Kode Resp R001 R002 R003 R004 R005 R006 R007 R008 R009 R010 R011 R012 R013 R014 R015 R016 R017
Butir Soal 16 17 18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Nilai
Ketuntasan Belajar
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
25
83,33
Tuntas
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
20
66,67
Tidak
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
23
76,67
Tidak
0
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
25
83,33
Tuntas
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
24
80,00
Tuntas
0
1
1
1
1
1
0
0
1
1
0
1
0
0
0
1
0
0
20
66,67
Tidak
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
25
83,33
Tuntas
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
20
66,67
Tidak
1
0
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
0
1
19
63,33
Tidak
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
24
80,00
Tuntas
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
24
80,00
Tuntas
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
0
1
0
0
1
0
0
1
1
1
0
1
19
63,33
Tidak
1
1
0
1
0
0
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
1
19
63,33
Tidak
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
1
0
0
24
80,00
Tuntas
1
0
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
24
80,00
Tuntas
1
1
1
1
0
1
0
1
0
1
1
0
0
1
0
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
21
70,00
Tidak
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
24
80,00
Tuntas
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
0
1
0
0
1
0
1
1
0
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
136
18 19 20 21 22 23 24 25 26
R018 R019 R020 R021 R022 R023 R024 R025 R026
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
26
86,67
Tuntas
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
25
83,33
Tuntas
1
0
0
0
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
0
1
1
0
20
66,67
Tidak
0
1
1
1
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
21
70,00
Tidak
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
24
80,00
Tuntas
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
1
24
80,00
Tuntas
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
0
0
1
0
1
0
1
0
0
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
19
63,33
Tidak
0
0
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
0
1
0
0
1
20
66,67
Tidak
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
0
0
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
21
70,00
Tidak
POST TEST (2) EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE) TERHADAP HASIL BELAJAR KOMPETENSI DASAR ATMOSFER DAN HIDROSFER KELAS VII SMP 9 SEMARANG TAHUN AJARAN 2012/2013 No
Kode Resp
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Butir Soal 16 17 18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Nilai
86,67 83,33 86,67 83,33 90,00 76,67 83,33 73,33 80,00 90,00 83,33 80,00
1
R-001
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
26
2
R-002
1
0
1
1
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
25
3
R-003
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
26
4
R-004
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
0
1
1
0
1
1
1
1
25
5
R-005
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
27
6
R-006
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
23
7
R-007
1
1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
25
8
R-008
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
22
9
R-009
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
24
10
R-010
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
27
11
R-011
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
25
12
R-012
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
24
Ketuntasan Belajar Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
137 13
R-013
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
23
14
R-014
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
26
15
R-015
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
25
16
R-016
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
25
17
R-017
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
22
18
R-018
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
26
19
R-019
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
25
20
R-020
1
1
1
1
0
1
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
25
21
R-021
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
24
22
R-022
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
27
23
R-023
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
27
24
R-024
1
0
1
0
1
0
1
1
1
0
0
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
22
25
R-025
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
26
26
R-026
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
27
76,67 86,67 83,33 83,33 73,33 86,67 83,33 83,33 80,00 90,00 90,00 73,33 86,67 90,00
Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas
138 Tabel Hasil uji validitas
No Butir soal r hitung 1 B-001 0,503 2 B-002 0,377 3 B-003 0,552 4 B-004 0,674 5 B-005 0,537 6 B-006 0,637 7 B-007 0,563 8 B-008 0,600 9 B-009 0,597 10 B-010 0,499 11 B-011 0,526 12 B-012 0,479 13 B-013 0,715 14 B-014 0,494 15 B-015 0,561 16 B-016 0,630 17 B-017 0,821 18 B-018 0,546 19 B-019 0,604 20 B-020 0,665 21 B-021 0,388 22 B-022 0,683 23 B-023 0,665 24 B-024 0,465 25 B-025 0,176 26 B-026 0,555 27 B-027 0,604 28 B-028 0,509 29 B-029 0,547 30 B-030 0,408 31 B-031 0,460 32 B-032 0,004 33 B-033 0,622 34 B-034 0,673 35 B-035 0,296 Sumber : data diolah, 2013
r tabel 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396
Tabel
Kesimpulan Valid Tidak valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak valid Valid Valid Valid Tidak valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak valid Valid Valid Tidak valid
139 Hasil Daya Pembeda
No Butir soal p 1 B-001 0,230 2 B-002 0,150 3 B-003 0,230 4 B-004 0,230 5 B-005 0,230 6 B-006 0,230 7 B-007 0,540 8 B-008 0,380 9 B-009 0,230 10 B-010 0,230 11 B-011 0,230 12 B-012 0,380 13 B-013 0,460 14 B-014 0,620 15 B-015 0,230 16 B-016 0,380 17 B-017 0,310 18 B-018 0,230 19 B-019 0,230 20 B-020 0,230 21 B-021 0,000 22 B-022 0,230 23 B-023 0,230 24 B-024 0,150 25 B-025 0,080 26 B-026 0,230 27 B-027 0,230 28 B-028 0,230 29 B-029 0,230 30 B-030 0,310 31 B-031 0,230 32 B-032 0,080 33 B-033 0,230 34 B-034 0,230 35 B-035 0,000 Sumber : data diolah, 2013
Kriteria Cukup Jelek Cukup Cukup Cukup Cukup Baik Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Baik Baik Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Jelek Cukup Cukup Jelek Jelek Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Jelek Cukup Cukup Jelek
140
Tabel Hasil Tingkat Kesukaran Soal
No Butir Soal 1 B-001 2 B-002 3 B-003 4 B-004 5 B-005 6 B-006 7 B-007 8 B-008 9 B-009 10 B-010 11 B-011 12 B-012 13 B-013 14 B-014 15 B-015 16 B-016 17 B-017 18 B-018 19 B-019 20 B-020 21 B-021 22 B-022 23 B-023 24 B-024 25 B-025 26 B-026 27 B-027 28 B-028 29 B-029 30 B-030 31 B-031 32 B-032 33 B-033 34 B-034 35 B-035 Sumber : data diolah, 2013
D 0,50 0,77 0,58 0,58 0,50 0,65 0,50 0,65 0,50 0,73 0,58 0,73 0,38 0,62 0,58 0,58 0,62 0,65 0,58 0,58 0,54 0,58 0,58 0,69 0,65 0,65 0,58 0,58 0,73 0,77 0,73 0,58 0,58 0,65 0,77
Kriteria Sedang Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Mudah Mudah Mudah Sedang Sedang Sedang Mudah
141
Frequencies Pre test 43,33 46,67 50,00 53,33 56,67 60,00 63,33 66,67 70,00 73,33 76,67 80,00 83,33 86,67 Total
Observed N 1 1 2 4 1 3 3 1 1 1 2 2 2 2 26
Expected N 1,9 1,9 1,9 1,9 1,9 1,9 1,9 1,9 1,9 1,9 1,9 1,9 1,9 1,9
Residual -,9 -,9 ,1 2,1 -,9 1,1 1,1 -,9 -,9 -,9 ,1 ,1 ,1 ,1
Post test 1 63,33 66,67 70,00 76,67 80,00 83,33 86,67 Total
Observed N 4 5 3 1 8 4 1 26
Expected N 3,7 3,7 3,7 3,7 3,7 3,7 3,7
Residual ,3 1,3 -,7 -2,7 4,3 ,3 -2,7
Post test 2 73,33 76,67 80,00 83,33 86,67 90,00 Total
Observed N 3 2 3 8 5 5 26
Expected N 4,3 4,3 4,3 4,3 4,3 4,3
Residual -1,3 -2,3 -1,3 3,7 ,7 ,7
142
NPar Tests Chi-Square Test Te st Statistics Chi-Squarea,b,c df Asymp. Sig.
Pre test 6,308 13 ,934
Post test 1 9,538 6 ,145
Post test 2 5,385 5 ,371
a. 14 cells (100,0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 1,9. b. 7 cells (100,0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 3,7. c. 6 cells (100,0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 4,3.
T-Test Pertemuan I Group Statistics
Hasil test
Pertemuan Pres test Post test 1
N 26 26
Mean 65,1277 74,3588
Std. Deviation 13,24141 7,93107
Std. Error Mean 2,59685 1,55541
Inde pendent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
Hasil test
Equal variances assumed Equal variances not assumed
F 8,247
Sig. ,006
t-test for Equality of Means Mean t df Sig. (2-tailed) Difference -3,050 50 ,004 -9,23115 -3,050 40,892 ,004 -9,23115
Std. Error Difference 3,02704 3,02704
T-Test Pertemuan II Group Statistics
Hasil test
Pertemuan Post test 1 Post test 2
N 26 26
Mean 74,3588 83,2046
Std. Deviation 7,93107 5,29072
Std. Error Mean 1,55541 1,03759
Inde pendent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
Hasil test
Equal variances assumed Equal variances not assumed
F 16,252
Sig. ,000
t -4,731 -4,731
t-test for Equality of Means Mean df Sig. (2-tailed) Difference 50 ,000 -8,84577 43,572 ,000 -8,84577
Std. Error Difference 1,86973 1,86973
143
SILABUS Sekolah : SMP 9 Semarang Kelas : VII (tujuh) Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Semester : 2 (dua)
Standar Kompetensi : 4. Memahami usaha manusia untuk mengenali perkembangan lingkungannya Kompetensi Dasar
Materi Pokok/ Pembelajaran
4.4 Mendeskripsik Sifat fisik an gejala-gejala yang atmosfer. terjadi di atmosfer dan hidrosfer serta dampaknya terhadap kehidupan. Lapisan Atmosfir
Cuaca dan iklim.
Tipe-tipe hujan.
Kegiatan Pembelajaran
Indikator
Nilai Karakter
Penilaian Teknik
Bentuk Instrumen
Contoh Instrumen
Alokas Sumber i Belajar Waktu
Sebutkan sifat-sifat 10 jp Mengamati dan Mendeskripsikan Religius Tes lisan Daftar pertanyaan fisik udara ! tanya jawab sifat-sifat fisik Kepedulian dan tulis /uraian tentang atmosfer secara lingkungan. keadaan udara kreatif, tanggung Rasa ingin di luar kelas jawab,kerja sama tahu Tes Uraian/ Jelaskan sifat untuk dan komunikatif Komunikat melengkapi masing-masing menyimpulkan i Tes lisan gambar lapisan dilengkapi sifat-sifat fisik Teliti dan tulis dengan gambar atmosfir. Mendiskripsikan Kreatif lapisanatmosfir ¡ lapisan-lapisan Kerjasama tes uraian Mengamati Bertanggun atmosfir dan Sebutkan tiga unsur gambar lapisan sifat-sifatnya g jawab. utama cuaca dan atmosfir dan Gemar Tes lisan iklim secara kreatif, mendiskusikan tanggung membaca dan tulis Uji petik sifat-sifat jawab,kerja sama Kerja masing-masing dan komunikatif Produk Sebutkab dua lapisan perbedaaqn cuaca dan atmosfer iklim! Tes Tanya jawab Unjuk Tes Uraian
Peta Indonesi a Atlas Buku sumber yang relevan Peta arah angin muson di Indonesi a Gambargambar.
144
Kompetensi Dasar
Materi Pokok/ Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Indikator
unsur-unsur Mendeskripsikan cuaca dan iklim unsur-unsur Suhu udara. serta perbedaan cuaca dan iklim cuaca dan secara kreatif, iklim. tanggung jawab,kerja sama dan komunikatif Angin Mengamati gambar dan Membedakan melengkapi cuaca dan iklim dengan secara cermat, keterangan teliti, yang sesuai. tanggungjawab, gemar membaca dan mandiri. Menghitung suhu udara Mengidentifikasi suatu daerah tipe hujan Siklus berdasarkan (orografis, hidrologi. ketinggian di zenithal, frontal) atas permukaan secara laut. teliti,cermat, kreatif, dan Pengamatan tanggung jawab. gambar dan Air tanya jawab Menghitung suhu permukaan tentang proses udara suatu dan air terjadinya daerah tanah. angin, jenisberdasarkan jenis angin dan
Nilai Karakter
Penilaian Teknik
Bentuk Instrumen
Contoh Instrumen
Kerja
Tugas Rumah Tes tulis
Karya Penugasa n
Uji petik kerja produk. Portofoli o Karya
TesUnjuk kerja
Lengkapi gambar tipe-tioe hujan berikut dengan keterangan yang tepat!
Hitunglah suhu udara di kota Bogor yang terletak pada ketinggian 700 meter di atas permukaan laut.
Buatlah gambar terjadinya angin darat, angin laut, angin lembah, angin gunung dan angin fohn.
Buatlah gambar siklus hidrologis pendek, sedang dan panjang.
Klasifikasikan/kelo mpokkan bentuk-
Alokas Sumber i Belajar Waktu
145
Kompetensi Dasar
Materi Pokok/ Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
contohcontohnya.
Indikator
ketinggian di atas permukaan laut secara teliti dan cermat.
Nilai Karakter
Penilaian Teknik
Bentuk Instrumen
Portofoli Karya o
Contoh Instrumen
bentuk tubuh yang anda amati !
Zona laut Menganalisis proses terjadinya angin dan Pengamatan memberikan gambar dan contohtanya tentang contohnya secara siklus teliti dan cermat. Wilayah hidrologi. Laut Mendeskripsikan Indonesia. siklus hidrologi dan bagianPengamatan bagiannya secara langsung atau kreatif, tanggung Dampak gambar tentang jawab,kerja sama gejala-gejala bentuk-bentuk dan komunikatif. yang terjadi tubuh air. di Atmosfir an Hidrosfir Mengklasifikasik serta upaya an bentuk-bentuk mengatasiny tubuh air a permukaan dan Pengamatan air tanah serta gambar dan pemanfaatannya peta serta tanya
Portofoli o
Uji petik kerja
Tes Unjuk Kerja
Tunjukkan pada peta, laut-laut yang termasuk : Laut Pedalaman ( A) Laut Tepi (B) Laut Tengah (C)! Tunjukkan pada peta, Laut yang termasuk Perairan Nusantara, Laut Teritorial, ZEE !
Tuliskan dampak gejala-gejala yang terjadi di atmosfir dan hidrosfir serta pendapat anda
Alokas Sumber i Belajar Waktu
146
Kompetensi Dasar
Materi Pokok/ Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Indikator
jawab tentang secara cermat, zona laut teliti, menurut letak tanggungjawab, (laut gemar membaca. pedalaman, laut tepi, laut Mendiskripsikan tengah) dan zona laut kedalamannya menurut letak (litoral, batial (laut pedalaman, dan abisal). laut tepi, laut tengah) dan kedalamannya Pengamatan (litoral, batial, gambar dan abisal) secara peta serta tanya kreatif, tanggung jawab tentang jawab,kerja sama perairan dan komunikatif. nusantara, laut wilayah/laut Menafsirkan terrtorial dan pengertian ZEE. perairan nusantara, Laut Pengamatan Wilayah(Laut lingkungan Teritorial), ZEE atau studi dan kasus dari menunjukkan kliping tentang pada peta secara dampak gejala- cermat, teliti, dan gejala yang tanggungjawab. terjadi di
Nilai Karakter
Penilaian Teknik
Bentuk Instrumen
Contoh Instrumen
upaya mengatasi!
Alokas Sumber i Belajar Waktu
147
Kompetensi Dasar
Materi Pokok/ Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Atmosfir dan Hidrosfir.
Indikator
Menganalisis dampak gejalagejala yang terjadi di atmosfer dan hidrosfer beserta uapaya mengatasinya secara teliti dan cermat.
Nilai Karakter
Penilaian Teknik
Bentuk Instrumen
Contoh Instrumen
Alokas Sumber i Belajar Waktu
148
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) I Nama Sekolah : SMP 9 Semarang Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas : VII ( Tujuh ) Semester : 2 ( Dua ) Alokasi Waktu : 6 x 40 Menit ( 3 kali pertemuan ) A. Standar Kompetensi B. Kompetensi Dasar
: 4. Memahami usaha manusia untuk mengenali perkembangan lingkungannya. : 4.4. Mendiskripsikan gejala-gejala yang terjadi di atmosfer dan hidrosfer serta dampaknya terhadap kehidupan
C. Indikator Pencapaian Kompetensi: Mendeskripsikan sifat-sifat fisik atmosfer secara kreatif, tanggung jawab,kerja sama dan komunikatif Mendiskripsikan lapisan-lapisan atmosfir dan sifat-sifatnya secara kreatif, tanggung jawab,kerja sama dan komunikatif Mendeskripsikan unsur-unsur cuaca dan iklim secara kreatif, tanggung jawab,kerja sama dan komunikatif Membedakan cuaca dan iklim secara cermat, teliti, tanggungjawab, gemar membaca dan mandiri. Mengidentifikasi tipe hujan (orografis, zenithal, frontal) secara teliti,cermat, kreatif, dan tanggung jawab. Menghitung suhu udara suatu daerah berdasarkan ketinggian di atas permukaan laut secara teliti dan cermat. Menganalisis proses terjadinya angin dan memberikan contoh-contohnya secara teliti dan cermat. D. Tujuan Pembelajaran Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran siswa dapat: Mendeskripsikan sifat-sifat fisik atmosfer secara kreatif, tanggung jawab,kerja sama dan komunikatif Mendiskripsikan lapisan-lapisan atmosfir dan sifat-sifatnya secara kreatif, tanggung jawab,kerja sama dan komunikatif Mendeskripsikan unsur-unsur cuaca dan iklim secara kreatif, tanggung jawab,kerja sama dan komunikatif Membedakan cuaca dan iklim secara cermat, teliti, tanggungjawab, gemar membaca dan mandiri. Mengidentifikasi tipe hujan (orografis, zenithal, frontal) secara teliti,cermat, kreatif, dan tanggung jawab. Menghitung suhu udara suatu daerah berdasarkan ketinggian di atas permukaan laut secara teliti dan cermat.
149
Menganalisis proses terjadinya angin dan memberikan contoh-contohnya secara teliti dan cermat. E.
Materi Pembelajaran Pertemuan 1 1. Pelaksanaan Pre Test 2. Pengenalan Model Pembelajaran kooperatif tipe Rotating trio Exchange (RTE) Pertemuan 2 1. Pelaksanaan Model Pembelajaran kooperatif tipe Rotating Trio Exchange (RTE) 2. Pembentukan kelompok 3. Presentasi materi pembelajaran gejala atmosfer, jenis-jenis hujan 4. Cuaca, iklim, suhu udara, dan angin 5. Pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe rotating trio exchange Pertemuan 3 1. Melanjutkan pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe rotating trio exchange 2. Pelaksanaan Postest 3. Evalusi pembelajaran
F. Metode Pengajaran 1. Model Pembelajaran kooperatif tipe Rotating trio Exchange (RTE)
G. Langkah-Langkah Pembelajaran Pertemuan I
Kegiatan Waktu 1. Pendahuluan 5’ Guru menciptakan suasana kelas yang religius dengan menunjuk salah satu siswa memimpin berdoa, memeriksa kehadiran siswa, kebersihan dan kerapian kelas sebagai wujud kepedulian lingkungan. Guru menumbuhkan rasa ingin tahu dengan menyampaikan tujuan pembelajaran tentang
Metode Ceramah, tanya jawab
150
Pertemuan
Kegiatan Atmosfer dan Hidrosfer.
Waktu
Metode
40’
Ceramah, tanyajawab, pengamatan, diskusi
Guru memberi motivasi siswa secara komunikatif dan kreatif dengan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan Atmmosfer dan
Hidrosfer. Guru menyampaikan cakupan materi secara garis besar tentang pengertian Atmosfer dan Hidrosfer untuk menumbuhkan rasa ingin tahu siswa. 2. Kegiatan Inti Eksplorasi Guru menyuruh siswa untuk membagikan soal untuk mengetahui kemampuan awalsiswa mengenai materi yang akan dipelajari Guru menjelaskan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe rotating trio exchange Elaborasi Siswa secara individu mengerjakan lembar kerja yang diberikan oleh guru sebagai bentuk mandiri dan tanggung jawab. Konfirmasi Guru secara kreatif memberikan catatancatatan penting mengenai Model Pembelajaran kooperatif tipe Rotating trio Exchange (RTE) yang harus dikuasai siswa
3. Penutup Guru memberikan umpan balik terhadap pengenalan Model Pembelajaran
30’
5’
Ceramah, tanya jawab
151
Pertemuan
II
Kegiatan kooperatif tipe Rotating trio Exchange (RTE) Guru menumbuhkan rasa ingin tahu siswa agar gemar membaca dengan pencapaian rencana pembelajaran berikutnya.
1. Pendahuluan Guru menciptakan suasana kelas yang religius dengan menunjuk salah satu siswa memimpin berdoa, memeriksa kehadiran siswa, kebersihan dan kerapian kelas sebagai wujud kepedulian lingkungan.
Waktu
Metode
5’
Ceramah, tanya jawab
70’
Ceramah, tanyajawab, pengamatan, diskusi
Guru menumbuhkan rasa ingin tahu dengan menyampaikan tujuan pembelajaran tentang tipe-
tipe hujan. Guru memberi motivasi siswa secara komunikatif dan kreatif dengan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan hujan, suhu udara
dan angin. Guru menyampaikan cakupan materi secara garis besar tentang pengertian hujan, suhu udara dan angin untuk menumbuhkan rasa ingin tahu siswa. 2. Kegiatan inti Eksplorasi Guru membagi kelompok terdiri dari 3orang anak dalam 9 kelompok yang memiliki akademik yanghiterogen Guru mempresentasikan materi tentang atmosfer, cuaca Guru membagi siswa
152
Pertemuan
Kegiatan Waktu kembali kedalam kelompok-kelompok tersebut Guru menerapkan pembelajaran penerapan rotating trio exchange dan menanyakan pertanyaan – pertanyaan yang ada rotating trio exchange 2. Elaborasi Siswa bekerjasama menjawab soal-soal yang diberikan guru sebagai pertanggung jawaban dari materi yang diberikan siswa secara kreatif dan komunikatif bersama guru menmbahas tentang hasil pembelajaran 3. Konfirmasi Guru melakukan refleksi atas jawaban yang disampaikan oleh siswa sebagai tanggung jawab atas materi yang diberikan agar siswa dapat menguasai materi. Guru membantu siswa untuk membuat kesimpulan secara kreatif dan komunikatif 3. Penutup 5’ a. Guru membimbing tanggapan secara mandiri untuk membuat rangkuman dari materi yang telah dibahas b. Guru melakukan penilaian akhir terhadap materi yang telah diberikan secara bertanggungjawab. c. Guru memberkan umpan balik terhadap materi yang telah diajarkan secara demokratis. d. Guru menumbuhkan rasa ingin tahu siswa agar gemar membaca dengan
Metode
Ceramah, tanya jawab
153
Pertemuan
Kegiatan menyampaikan rencana pembelajaran berikutnya.
Waktu
Metode
III
1. Pendahuluan Guru menciptakan suasana kelas yang religius dengan menunjuk salah satu siswa memimpin berdoa, memeriksa kehadiran siswa, kebersihan dan kerapian kelas sebagai wujud kepedulian lingkungan.
5’
Ceramah, tanya jawab
70’
Ceramah, tanyajawab, pengamatan, diskusi
Guru menumbuhkan rasa ingin tahu dengan menyampaikan tujuan pembelajaran tentang siklus
hidrologi. Guru memberi motivasi siswa secara komunikatif dan kreatif dengan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan siklus hidrologi.
Guru menyampaikan cakupan materi secara garis besar tentang materi ntuk menumbuhkan rasa ingin tahu siswa. 2. Kegiatan Inti Eksplorasi Guru mengajak siswa untuk gemar membaca dengan membaca materi yang akan dipelajari dengan menyiapkan daftar pertanyaan. Guru melanjutkan rotating trio exchage Guru memberikan materi tentang , ilklim, hujan,angin untuk menumbuhkan rasa ingin tahu Guru meberikan soal post
154
Pertemuan
Kegiatan test Elaborasi Siswa secara kretatif bekerja sama menjawab soal-soal yang diberikan guru sebagai pertanggung jawaban dari materi yang digunakan Siswa secara mandiri menjawab soal-soal yang diberikan guru sebagai pertanggungjawaban dari materi yang diberikan. Konfirmasi Guru memberikan tanggapan dan simpulan berdasarkan hasil diskusi yang disampaikan secara bertanggungjawab Guru memberikan penguatan tentang berdasarkan referensi yang dimiliki secara bertanggung jawab. Guru secara kreatif memberikan catatancatatan penting mengenai materi pokok yang harus dikuasai siswa Siswa secara kreatif dan komunikatif bersama guru membahas tentang hasil rotating trio excage
Waktu
3. Penutup Guru membimbing tanggapan secara mandiri untuk membuat rangkuman dari materi yang telah dibahas Guru melakukan penilaian akhir terhadap materi yang telah diberikan secara bertanggungjawab.
5’
Metode
Ceramah, tanya jawab
155
Pertemuan
Kegiatan Guru memberkan umpan balik terhadap materi yang telah diajarkan secara demokratis. Guru menumbuhkan rasa ingin tahu siswa agar gemar membaca dengan menyampaikan rencana pembelajaran berikutnya.
H. Sumber Belajar 1. Buku IPS penerbit Platinum 2. Power point 3. LCD 4. Papan tulis 5. Lembar Penilaian I. Penilaian Teknik penilaian :Tertulis (pilihan ganda 30 soal)
Waktu
Metode
156
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) II
Nama Sekolah : SMP 9 Semarang Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas : VII ( Tujuh ) Semester : 2 ( Dua ) Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit ( 4 kali pertemuan ) A. Standar Kompetensi B. Kompetensi Dasar
: 4. Memahami usaha manusia untuk mengenali perkembangan lingkungannya. : 4.4. Mendiskripsikan gejala-gejala yang terjadi di atmosfer dan hidrosfer serta dampaknya terhadap kehidupan
C. Indikator Pencapaian Kompetensi: Mendeskripsikan siklus hidrologi dan bagian-bagiannya secara kreatif, tanggung jawab,kerja sama dan komunikatif. Mengklasifikasikan bentuk-bentuk tubuh air permukaan dan air tanah serta pemanfaatannya secara cermat, teliti, tanggungjawab, gemar membaca Mendiskripsikan zona laut menurut letak (laut pedalaman, laut tepi, laut tengah) dan kedalamannya (litoral, batial, abisal) secara kreatif, tanggung jawab,kerja sama dan komunikatif. Menafsirkan pengertian perairan nusantara, Laut Wilayah(Laut Teritorial), ZEE dan menunjukkan pada peta secara cermat, teliti, dan tanggungjawab. Menganalisis dampak gejala-gejala yang terjadi di atmosfer dan hidrosfer beserta uapaya mengatasinya secara teliti dan cermat. J. Tujuan Pembelajaran Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran siswa dapat: Mendeskripsikan siklus hidrologi dan bagian-bagiannya secara kreatif, tanggung jawab,kerja sama dan komunikatif. Mengklasifikasikan bentuk-bentuk tubuh air permukaan dan air tanah serta pemanfaatannya secara cermat, teliti, tanggungjawab, gemar membaca Mendiskripsikan zona laut menurut letak (laut pedalaman, laut tepi, laut tengah) dan kedalamannya (litoral, batial, abisal) secara kreatif, tanggung jawab,kerja sama dan komunikatif. Menafsirkan pengertian perairan nusantara, Laut Wilayah(Laut Teritorial), ZEE dan menunjukkan pada peta secara cermat, teliti, dan tanggungjawab. Menganalisis dampak gejala-gejala yang terjadi di atmosfer dan hidrosfer beserta uapaya mengatasinya secara teliti dan cermat.
157
K. Materi Pembelajaran Pertemuan 1 1. Presentasi pembelajaran 2. Materi siklus hidrologi, bentuk tubuh air, laut 3. Pembentukan kelompok Pelaksanaan metode pembelajaran Kooperatif tipe Rotating trio Exchange (RTE) Pertemuan 2 1. Melanjutkan pembelajaran Kooperatif tipe Rotating trio Exchange (RTE) 2. Pelaksanaan Post test 3. Evaluasi pembelajaran L. Metode Pengajaran 2. pembelajaran Kooperatif tipe Rotating trio Exchange (RTE M. Langkah-Langkah Pembelajaran Pertemuan I
Kegiatan Waktu 1. Pendahuluan 5’ Guru menciptakan suasana kelas yang religius dengan menunjuk salah satu siswa memimpin berdoa, memeriksa kehadiran siswa, kebersihan dan kerapian kelas sebagai wujud kepedulian lingkungan. Guru menumbuhkan rasa ingin tahu dengan menyampaikan tujuan pembelajaran tentang Atmosfer dan Hidrosfer. Guru memberi motivasi siswa secara komunikatif dan kreatif dengan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan Atmosfer dan Hidrosfer. Guru menyampaikan cakupan materi secara garis besar tentang siklus hidrologi, bentuk-bentuk
Metode Ceramah, tanya jawab
158
Pertemuan
Kegiatan Waktu Metode tubuh air, zona laut dan menganalisis gejala-gejala yang terjadi di atmosfer untuk menumbuhkan rasa ingin tahu siswa. Ceramah, 2. Kegiatan Inti 70’ Eksplorasi tanya Guru menyuruh siswa untuk jawab, gemar membaca dengan pengamatan, membaca materi diskusi Guru membagi kelompok terdiri dari 3 anak dalam 9 kelompok yang memiliki kemampuan yang heterogen. Guru mempresentasikan materi tentang siklus hidrologi, bentuk-bentuk tubuh air, zona laut dan menganalisis gejala-gejala yang terjadi di atmosfer Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa, setelah guru merotasi kelompok kelompok tiga orang tersebut dan berulang sampai pertanyaanpertanyaan selesai. Elaborasi Siswa bekerjasama menjawab soal-soal yang diberikan gurusebagai pertanggung jawaban dari materi yang diberikan Siswa secara kreatif dan komunikatif bersama guru membahas hasil kooperatif tipe rotating trio exchange Konfirmasi Guru memberikan tanggapan dan simpulan berdasarkan hasil kerja
159
Pertemuan
Kegiatan kelompok yang disampaikan secara bertanggungjawab Guru memberikan penguatan tentang materi yang disampaikan bertanggung jawab. Guru secara kreatif memberikan catatancatatan penting mengenai materi pokok yang harus dikuasai siswa 3. Penutup Guru membimbing tanggapan secara mandiri untuk membuat rangkuman dari materi yang telah dibahas Guru melakukan penilaian akhir terhadap materi yang telah diberikan secara bertanggungjawab.
II
Waktu
Metode
5’
Ceramah, tanya jawab
5’
Ceramah, tanya jawab
Guru memberkan umpan balik terhadap materi yang telah diajarkan secara demokratis. Guru menumbuhkan rasa ingin tahu siswa agar gemar membaca dengan menyampaikan rencana pembelajaran berikutnya.
1. Pendahuluan Guru menciptakan suasana kelas yang religius dengan menunjuk salah satu siswa memimpin berdoa, memeriksa kehadiran siswa, kebersihan dan kerapian kelas sebagai wujud kepedulian lingkungan. Guru menumbuhkan rasa ingin tahu dengan
160
Pertemuan
Kegiatan Waktu Metode menyampaikan tujuan pembelajaran tentang . zona laut menurut letak (laut pedalaman, laut tepi, laut tengah), gejala-gejala yang terjadi di atmosfer dan hidrosfer beserta uapaya mengatasinya Guru memberi motivasi siswa secara komunikatif dan kreatif dengan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan hujan, suhu udara dan angin. Guru menyampaikan cakupan materi secara garis besar tentang pengertian zona laut menurut letak (laut pedalaman, laut tepi, laut tengah), gejala-gejala yang terjadi di atmosfer dan hidrosfer beserta uapaya mengatasinya . Ceramah, 2. Kegiatan inti 70’ Eksplorasi tanya Guru lanjutkan jawab, pembelajaran kooperatif pengamatan, tipe rotating trio exchange diskusi Guru menjelaskan tentang zona laut menurut letak (laut pedalaman, laut tepi, laut tengah), gejala-gejala yang terjadi di atmosfer dan hidrosfer beserta uapaya mengatasinya 2. Elaborasi Siswa secara kreatif dan komunikatif bersama guru membahas tentang zona laut menurut letak (laut pedalaman, laut tepi, laut tengah), gejala-gejala
161
Pertemuan
Kegiatan yang terjadi di atmosfer dan hidrosfer beserta uapaya mengatasinya. Siswa secara mandiri menjawab soal-soal yang diberikan guru sebagai pertanggung jawaban dari materi yang diberikan.
Waktu
Metode
5’
Ceramah, tanya jawab
3. Konfirmasi Guru melakukan refleksi atas jawaban yang disampaikan oleh siswa sebagai tanggung jawab atas materi yang diberikan agar siswa dapat menguasai materi. Guru memberikan tanggapan dan simpulan berdasarkan hasil diskusikan secara bertanggung jawab Guru membantu siswa untuk membuat kesimpulan secara kreatif dan komunikatif 3. Penutup e. Guru membimbing tanggapan secara mandiri untuk membuat rangkuman dari materi yang telah dibahas f. Guru melakukan penilaian akhir terhadap materi yang telah diberikan secara bertanggungjawab. g. Guru memberkan umpan balik terhadap materi yang telah diajarkan secara demokratis. h. Guru menumbuhkan rasa ingin tahu siswa agar gemar membaca dengan menyampaikan rencana pembelajaran berikutnya.
N.
Sumber Belajar
162
6. Buku IPS penerbit Platinum 7. Kertas bergaris / HVS 8. LCD O. Penilaian Teknik penilaian :Tertulis (pilihan ganda 30 soal)
163
Lembar Pertanyaan-Pertanyaan Proses Pembelajaran Rotating Trio Exchange (RTE) Soal 1.
apa yang dimaksud dengan atmosfer?
2.
Sebutkan sifat-sifat fisik udara !
3.
Tuliskan 5 unsur cuaca dan iklim!
4.
Buatlah gambar proses terjadinya , hujan zenithal, hujan orografis, hujan frontal (pilih salah satu) !
5.
Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi suhu udara !
6.
Hitunglah suhu udara di kota Bogor
yang terletak pada
ketinggian 700 meter di atas permukaan laut. 7.
Berdasarkan hukum Boys Ballot mengapa angin darat bisa terjadi?
8.
Buatlah gambar proses terjadinya angin fohn, angin darat dan laut, angin gunung dan lembah (pilih salah satu) ¡
9.
Apa yang dimaksud dengan siklus hidrologi?
10. Buatlah gambar siklus hidrologis dan bagian-bagiannya! 11. Sebutkan jenis-jenis air permukaan! 12. Tunjukkan pada peta, laut-laut yang termasuk dangkalan sahul! 13. Berdasarkan kedalamannya laut Jawa termasuk zona .... a. Neretik b. Litural c. Batial d. Abisal 14. Tunjukan pada peta yang termasuk batas laut zona ekonomi eksklusif ! 15.
Jelaskan apa yang dimaksud dengan laut teritorial!
Kunci jawaban : 1.
Lapisan luar yang menyelimuti bumi
2.
Sifat-sifat fisik udara yaitu transparan, tidak berbau dan berwarna
3.
Unsur cuaca dan iklim : suhu udara, angin, hujan, tekanan udara dan kelembaban udara
164
4.
Proses terjadinya hujan zenithal
5.
Faktor-faktor yang mempengaruhi suhu udara yaitu banyak sedikitnya tumbuhan, ada tidak daerah industri, banyak sedikitnya kendaraan bermotor dll.
6.
T=
700 x 0.6 0 C = 4,20 C bila suhu rata-rata di permukaan laut 100
250 C, maka suhu di puncak Bogor 250 C – 4,20 C = 21,80 C
7.
karena angin bertiup dari tekanan udara rendah ke daerah bertekanan udara tinggi, karena di siang hari darat mudah menerima panas bertekanan udara rendah, sedangkan laut yang sulit menerima panas bertekanan rendah.
8.
Gambar angin Fohn
9.
Siklus hidrologi adalah perputaran air dari satu bentuk ke bentuk lain
10. Gambar siklus air 11. Jenis-jenis air permukaan danau, sungai, rawa, dan laut 12. Yang termasuk dangkalan sahul : laut Arafuru, kepulauan Arafuru, Pulau Papua dan sekitarnya 13. Batas laut zona ekonomi eksklusif pada peta diberi simbol warna merah besar terputus-putus di tengah laut 14. Laut teritorial batas perairan yang diukur 12 mil menuju laut bebas
165
166
167
168