Efektifitas Mediasi dalam Penyelesaian Sengketa Konsumen ....... - Mia Hadiati & Mariska Myeke Tampi
EFEKTIVITAS MEDIASI DALAM PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN OLEH BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN (BPSK) DI D.K.I. JAKARTA Mia Hadiati* Mariske Myeke Tampi**
Abstrak Sengketa konsumen merupakan salah satu hal yang perlu diresponi secara pro-aktif mengingat perkembangan bidang perindustrian dan perdagangan secara nasional maupun dalam skopa kawasan ASEAN. Mediasi merupakan salah satu alternatif penyelesaian sengketa baik secara out of court maupun sebagai bagian dalam penyelesaian perkara di pengadilan dalam menyelesaikan sengketa konsumen. Penyelesaian sengketa melalui BPSK merupakan salah satu penyelesaian sengketa di luar pengadilan dengan menggunakan mediasi sebagai salah satu alternatif penyelesaian sengketanya. Efektifitas ini dilihat berdasarkan terbentuknya Akta Perdamaian dari kedua belah pihak yang bersengketa. Jika Akta Perdamaian terbentuk, maka hal tersebut dapat dijadikan tolok ukur efektifnya mediasi. Hukum acara yang berlaku baik Pasal 130 HIR maupun Pasal 154 Rbg, mendorong para pihak untuk menempuh proses perdamaian yang dapat diintensifkan dengan cara mengintegrasikan proses ini ke dalam peradilan. Oleh karena itu, posisi mediasi sebagai bagian dari Hukum Acara Perdata sejatinya dapat memperkuat dan mengoptimalkan fungsi lembaga peradilan dalam penyelesaian sengketa. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode pendekatan normatif-empiris dengan spesifikasi deskriptif-analitis dalam menelaah mengenai efektifitas mediasi dalam sengketa konsumen oleh Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) di DKI Jakarta. Pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode analisis normatif-kualitatif. Kata kunci: Efektivitas, Mediasi, Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK)
Laporan
A. PENDAHULUAN Mediasi
sebagai
proses
penyelesaian
Tahunan
Mahkamah
Agung
Republik Indonesia 20141:
sengketa out of court maupun di dalam pengadilan merupakan merupakan salah satu cara ampuh untuk mengurangi perkara. Berikut ini adalah gambaran perkara yang ditangani oleh Mahkamah Agung Republik Indonesia pada tahun 2014 berdasarkan
64
*adalah pengajar Hukum Acara Perdata pada Fakultas Hukum Universitas Tarumanagara, meraih Sarjana Hukum (S.H.) dari Universitas Padjajaran dan Magister Hukum (M.H.) dari Universitas Tarumanagara. **adalah pengajar Hukum Bisnis pada Fakultas Hukum Universitas Tarumanagara, meraih Sarjana Hukum (S.H.)
Jurnal Hukum PRIORIS Vol. 6 No. 1 Tahun 2017
Efektifitas Mediasi dalam Penyelesaian Sengketa Konsumen ....... - Mia Hadiati & Mariska Myeke Tampi
mediasi sebagai alternatif penyelesaian sengketa
konsumen,
hal
yang
perlu
ditingkatkan adalah pendayagunaan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) yang merupakan lembaga yang dapat mereduksi masuknya sengketa konsumen di pengadilan.
Seyogyanya
lembaga
dikembangkan oleh Direktorat Jenderal
Tabel 1. Perbandingan perkara yang diterima tahun 2014 dan sisa perkara tahun 2013 berdasarkan jenis perkara yang ditangani oleh Mahkamah Agung
Pendayagunaan Konsumen
dan
(Ditjen
Perdagangan
Perlindungan
PPK)
Kementerian
Republik
Indonesia.
Berdasarkan tabel tersebut, jumlah perkara
Pengembangan tersebut mencakup seluruh
yang masuk ke pengadilan pada tahun 2014
provinsi di Indonesia. Tetapi yang perlu
adalah
diteliti
12.551
perkara.
Belum
lagi
lebih
lanjut
adalah
mengenai
ditambah dengan perkara pada tahun 2013
bagaimana keefektifan mediasi terhadap
yang belum terselesaikan sejumlah 6.415
penyelesaian sengketa konsumen tersebut.
perkara. Jika para stakeholder hukum tidak meningkatkan penggunaan mediasi sebagai alternatif penyelesaian sengketa, maka akan berdampak pada terjadinya penumpukan perkara
di
pengadilan,
termasuk
di
dalamnya sengketa konsumen. Selanjutnya dalam penyelesaian sengketa konsumen, selain peningkatan penggunaan dari Universitas Diponegoro dan Magister Hukum (M.H.) dari Universitas Kristen Satya Wacana.
Permasalahan Bagaimana
efektivitas
mediasi
dalam
penyelesaian sengketa konsumen oleh Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) di DKI Jakarta?
B. Mediasi sebagai Alternative Dispute Resolution (ADR) Alternative
Dispute
Resolution
(ADR)
adalah lembaga penyelesaian sengketa atau beda pendapat melalui prosedur yang
1
https://www.mahkamahagung.go.id/images/LTMARI2014.pdf, diakses tanggal 20 Juni 2016
65
disepakati para pihak, yaitu penyelesaian di
Jurnal Hukum PRIORIS Vol. 6 No. 1 Tahun 2017
Efektifitas Mediasi dalam Penyelesaian Sengketa Konsumen ....... - Mia Hadiati & Mariska Myeke Tampi
luar pengadilan dengan cara konsultasi,
Selain sebagai out of court settlement,
negosiasi, mediasi, konsiliasi atau penilaian
mediasi juga merupakan bagian dalam
2
ahli . Menurut Undang-Undang Nomor 30
hukum acara perdata tepatnya sebelum
Tahun 1999, Alternative Dispute Resolution
masuk ke dalam pokok perkara. Semua
adalah suatu pranata penyelesaian sengketa
sengketa
di luar pengadilan berdasarkan kesepakatan
Pengadilan termasuk perkara perlawanan
para
(verzet)
pihak
dengan
mengesampingkan
perdata
atas
yang
putusan
diajukan
verstek
ke
dan
penyelesaian sengketa secara litigasi di
perlawanan pihak berperkara (partij verzet)
pengadilan.3 Penyelesaian sengketa di luar
maupun pihak ketiga (derden verzet)
pengadilan tersebut bukan suatu yang harus
terhadap pelaksanaan putusan yang telah
dilakukan atau dijalan terlebih dahulu.
berkekuatan hukum tetap, wajib terlebih
Dalam hal mediasi sebagai merupakan
dahulu diupayakan penyelesaian melalui
salah satu Alternative Dispute Resolution,
Mediasi4
maka mediasi tersebut termasuk ke dalam
berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung
out of court settlement dan tidak merupakan
Nomor 1 Tahun 20165)
(kecuali
ditentukan
lain
kewajiban untuk dijalankan terlebih dahulu pada saat terjadi sengketa. Dalam hal ini mediasi sebagai out of court settlement merupakan salah satu pilihan bagi para pihak.
C. Mediasi
sebagai
Bagian
dalam
Hukum Acara Perdata
2
Susanti Adi Nugroho, “Mediasi Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa”, Telaga Ilmu Indonesia, (Tangerang: 2011), hlm. 4 3 Susanti Adi Nugroho, “Penyelesaian Sengketa Arbitrase dan Penerapan Hukumnya”, Prenada, (Jakarta: 2015), hlm. 3
66
4
Pasal 4 ayat (1) Peraturan Mahakamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2016 5 Sengketa yang dikecualikan dari kewajiban penyelesaian melalui Mediasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. sengketa yang pemeriksaannya di persidangan ditentukan tenggang waktu penyelesaiannya meliputi antara lain: sengketa yang diselesaikan melalui prosedur Pengadilan Niaga, sengketa yang diselesaikan melalui prosedur Pengadilan Hubungan Industrial, keberatan atas putusan Komisi Pengawas Persaingan Usaha, keberatan atas putusan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen, permohonan pembatalan putusan arbitrase, keberatan atas putusan Komisi Informasi, penyelesaian perselisihan partai politik, sengketa yang diselesaikan melalui tata cara gugatan sederhana dan sengketa lain yang pemeriksaannya di persidangan ditentukan tenggang waktu penyelesaiannya dalam ketentuan peraturan perundang-undangan; b. sengketa yang pemeriksaannya dilakukan tanpa hadirnya penggugat atau tergugat yang telah dipanggil secara patut;
Jurnal Hukum PRIORIS Vol. 6 No. 1 Tahun 2017
Efektifitas Mediasi dalam Penyelesaian Sengketa Konsumen ....... - Mia Hadiati & Mariska Myeke Tampi
Hukum acara yang berlaku baik Pasal 130 HIR
konsumen merupakan bagian dari hukum
maupun Pasal 154 Rbg, mendorong para pihak
konsumen8. Pengertian konsumen sendiri
untuk menempuh proses perdamaian yang
terdiri dari 3 (tiga) pengertian yaitu
dapat
konsumen, konsumen antara dan konsumen
diintensifkan
mengintegrasikan
dengan
proses
ini
ke
cara dalam
peradilan6. Oleh karena itu, posisi mediasi sebagai bagian dari Hukum Acara Perdata sejatinya
dapat
memperkuat
dan
mengoptimalkan fungsi lembaga peradilan
dalam
Alternatif
Penyelesaian Sengketa Konsumen Penyelesaian
sengketa
konsumen
diselesaikan dengan hukum perlindungan konsumen7.
Hukum
a. Konsumen adalah setiap orang yang mendapatkan barang dan/atau jasa yang digunakan untuk tujuan tertentu; b. Konsumen antara adalah setiap orang
dalam penyelesaian sengketa. D. Mediasi
akhir9:
perlindungan
yang mendapatkan barang dan/atau jasa yang
digunakan
untuk
diperdagangkan/komersial. c. Konsumen akhir adalah setiap orang alami
(natuurlijke
persoon)
yang
mendapatkan barang dan/atau jasa, c. gugatan balik (rekonvensi) dan masuknya pihak ketiga dalam suatu perkara (intervensi); d. sengketa mengenai pencegahan, penolakan, pembatalan dan pengesahan perkawinan; e. sengketa yang diajukan ke Pengadilan setelah diupayakan penyelesaian di luar Pengadilan melalui Mediasi dengan bantuan Mediator bersertifikat yang terdaftar di Pengadilan setempat tetapi dinyatakan tidak berhasil berdasarkan pernyataan yang ditandatangani oleh Para Pihak dan Mediator bersertifikat. Lihat Pasal 2 ayat (2) Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 1 Tahun 2016. 6 M. Yahya Harahap, Hukum Acara Perdata, Tentang Gugatan, Persidangan, Penyitaan, Pembuktian dan Putusan Pengadilan, Sinar Grafika, (Jakarta: 2007), hal. 7. Lihat juga Sudikno Mertokusumo, Hukum Acara Perdata Indonesia, Liberty, (Yogyakarta: 1998), hal. 4 7 Hukum perlindungan konsumen merupakan bagian dari hukum konsumen yang lebih luas yang memuat asasasas atau kaidah-kaidah yang bersifat mengatur dan juga mengandung sifat melindungi kepentingan konsumen. Lihat Susanti Adi Nugroho, “Proses Penyelesaian
67
yang digunakan untuk tujuan memenuhi kebutuhan hidup pribadinya, keluarga dan/atau rumah tangganya dan tidak untuk diperdagangkan kembali. Penyelesaian sengketa konsumen menurut Undang-Undang
No.
8
Tahun
1999
membagi penyelesaian sengketa konsumen Sengketa Konsumen Ditinjau dari Hukum Acara serta Kendala dan Implementasinya”, hal. 57 8 Hukum konsumen adalah keseluruhan kaidah-kaidah hukum yang mengatur hubungan dan masalah antara berbagai pigak yang satu sama lain berkaitan dengan barang dan/jasa konsumen di dalam pergaulan hidup. Lihat Susanti Adi Nugroho, Ibid. 9 Ibid., hal. 62
Jurnal Hukum PRIORIS Vol. 6 No. 1 Tahun 2017
Efektifitas Mediasi dalam Penyelesaian Sengketa Konsumen ....... - Mia Hadiati & Mariska Myeke Tampi
menjadi dua bagian, yaitu penyelesaian
barang elektronik yaitu televisi.11
sengketa
dan
Apabila terjadi sengketa konsumen
penyelesaian sengketa konsumen melalui
dan sengketa tersebut diselesaikan
di
luar
pengadilan
10
proses litigasi : a. Penyelesaian
melalu mediasi, terdapat tahap sengketa
di
tahapan-tahapan yang harus dilalui.
luar
Tahapan untuk mediasi berdasarkan
pengadilan
Surat Edaran Direktorat Jenderal 1) Penyelesaian sengketa secara damai
Perdagangan Dalam Negeri No.
oleh para pihak sendiri 2) Penyelesaian
40/PDN/02/2010
sengketa
Tahun
2010
melalui
(selanjutnya disebut SE Dirjen
lembaga yang berwenang, yaitu
Perdagangan) dibagi menjadi tiga
melalui
sebagai berikut:
BPSK
dengan
menggunakan mekanisme melalui
a). Tahap pramediasi
konsiliasi, mediasi atau arbitrase.
b) Mediasi
b. Penyelesaian
sengketa
c) Penanganan tindak lanjut
konsumen
melalui proses litigasi (hukum acara
Setelah tahap pramediasi dipenuhi
perdata)
oleh para pihak yang bersengketa, tahap
Kedua penyelesaian sengketa tersebut
berikutnya
adalah
tahap
mediasi. Mediasi dipimpin oleh
memuat mediasi di dalamnya.
aparat dinas yang berperan sebagai 1) Tahapan-Tahapan
Pelaksanaan
mediator dan dibantu oleh notulis.
Mediasi Sengketa Konsumen
Mediator menyampaikan tata tertib
Jenis gugatan yang dapat diajukan
mediasi
oleh konsumen terhadap pelaku
perhatian dan dipatuhi para pihak
usaha adalah ganti kerugian. Hal ini
selama
berdasar pada adanya kerugian
Mediator menyampaikan prinsip-
yang
diderita
oleh
yang
perlu
berlangsungnya
menjadi
mediasi.
konsumen. 11
Misalnya, 10
Ibid., hal. 98
68
konsumen
membeli
Sembiring, Jimmy Joses, “Cara Menyelesaikan Sengketa di Luar Pengadilan; Negosiasi, Mediasi, Konsiliasi, &Arbitrase”, Visimedia, (Jakarta: 2011), hlm. 173.
Jurnal Hukum PRIORIS Vol. 6 No. 1 Tahun 2017
Efektifitas Mediasi dalam Penyelesaian Sengketa Konsumen ....... - Mia Hadiati & Mariska Myeke Tampi
prinsip penanganan dalam rangka
a) Penyelesaian
penyelesaian sengketa konsumen
pengadilan
kepada para pihak.
Berikut
Mediator
menyampaikan
hak
dan
kewajiban para pihak sebagaimana diatur dalam
UUPK.
Mediator
kemudian
memberikan kesempatan yang seimbang kepada
konsumen
dan
pelaku
usaha
menyampaikan masalahnya dan harapanharapan. Notulis melakukan pencatatan selama
berlangsungnya
mediasi
yang
dituangkan dalam bentuk berita acara mediasi. Mediator sedapat mungkin harus mengarahkan
para
pihak
untuk
menyelesaikan sengketa konsumen secara musyawarah dan kekeluargaan (win-win solution).
sengketa
sengketa
ini
di
adalah
konsumen
luar
penyelesaian yang
dapat
ditempuh di luar pengadilan: 1) Penyelesaian sengketa secara damai oleh pada pihak sendiri Penyelesaian sengketa konsumen dapat dilakukan sendiri oleh pihak yang
berperkara
sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 43 ayat (2) UUPK. Penyelesaian secara damai tersebut dilakukan oleh pelaku usaha dan konsumen, tanpa melalui badan peradilan tertentu dengan tidak melanggar
undang-undang
perlindungan konsumen maupun peraturan
perundangan
terkait.
E. Penyelesaian Sengketa Konsumen Menurut
Penyelesaian secara damai oleh
Undang-Undang Perlindungan Konsumen
pihak yang bersengketa tersebut
Berikut ini penyelesaian sengketa konsumen
dilakukan terlebih dahulu sebelum
menurut
adanya usaha hukum lain. Hal ini
Undang-Undang
Perlindungan
Konsumen a.
Penyelesaian
sejalan dengan penjelasan dalam Sengketa
Konsumen
Pasal 45 ayat (2) UUPK.
Menurut Undang-Undang Perlindungan Konsumen
2) Penyelesaian
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999
Badan
membagi penyelesaian sengketa konsumen
Konsumen
sengketa
Penyelesaian
melalui Sengketa
menjadi 2 bagian, yaitu:
69
Jurnal Hukum PRIORIS Vol. 6 No. 1 Tahun 2017
Efektifitas Mediasi dalam Penyelesaian Sengketa Konsumen ....... - Mia Hadiati & Mariska Myeke Tampi
Lembaga yang berwenang untuk
sengketa di luar pengadilan memiliki
menyelesaiakan
sengketa
kadar keterikatan kepada aturan main
konsumen disebut dengan Badapan
yang bervariasi, dari yang paling kaku
Penyelesaian Sengketa Konsumen
dalam menjalankan aturan main sampai
(BPSK).
Penyelesaian
melalui
kepada yang paling relaks.13
BPSK
dilakukan
dengan
menggunakan
mekanisme
konsiliasi, mediasi atau arbitrase.
F.
Konsumen
Penyelesaian dengan menggunakan
Kaitannya
BPSK dianggap cepat, mudah dan
menentukan
wajib
putusannya.
dengan PERMA No.1 Tahun 2008 tentang
karena
Mediasi14.Pertama, terkait batas waktu mediasi yang lebih singkat dari 40 hari
pengambilan putusan yang sangat
menjadi 30 hari terhitung sejak penetapan
sederhana. Murah karena terletak biaya
perkara
Peraturan
pembeda antara PERMA No.1 Tahun 2016
prosedur adminsitratif dan proses
pada
Dengan
dalam
Ada beberapa hal penting yang menjadi
memberikan
Mudah
Indonesia
Tahun 2016
dalam
tenggang waktu 21 hari kerja, BPSK
di
Mahkamah Agung (PERMA) No. 1
murah.12 Cepat karena undangundang
Perkembangan Penyelesaian Sengketa
perintah
yang
adanya
terjangkau.
melakukan kewajiban
(inpersoon)
untuk
Mediasi. bagi
Kedua,
para
pihak
menghadiri
secara
Pada prinsipnya penyelesaian sengketa
langsung pertemuan mediasi dengan atau
konsumen diusahakan dapat dilakukan
tanpa didampingi oleh kuasa hukum,
secara
damai,
sehingga
dapat
kecuali ada alasan sah seperti kondisi
pihak
yang
kesehatan yang tidak memungkinkan hadir
solution).
dalam pertemuan mediasi berdasarkan
memuaskan
para
bersengketa
(win-win
Menurut Leo Kanowitz, penyelesaian 13
12
Susanti Adi Nugroho, Proses Penyelesaian Sengketa Konsumen Ditinjau dari Hukum Acara serta Kendala Implementasinya, Kencana, (Jakarta:2011) hlm. 99
70
Ibid., hal. 100 http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt56bb2d454 1fd5/ini-poin-penting-yang-diatur-dalam-perma-no1tahun-2016, diakses tanggal 26 Oktober 2016 14
Jurnal Hukum PRIORIS Vol. 6 No. 1 Tahun 2017
Efektifitas Mediasi dalam Penyelesaian Sengketa Konsumen ....... - Mia Hadiati & Mariska Myeke Tampi
surat
keterangan
dokter;
di
bawah
pertemuan
Mediasi,
tetapi
tidak
pengampuan; mempunyai tempat tinggal,
mengajukan dan/atau tidak menanggapi
kediaman atau kedudukan di luar negeri;
Resume Perkara pihak lain; dan/atau (e)
atau menjalankan tugas negara, tuntutan
tidak menandatangani konsep Kesepakatan
profesi atau pekerjaan yang tidak dapat
Perdamaian yang telah disepakati tanpa
ditinggalkan.15
alasan sah16.
Ketiga, hal yang paling baru adalah adanya
Apabila
aturan tentang iktikad baik dalam proses
(2), maka berdasarkan Pasal 23, gugatan
Pasal 7 menyatakan: (1) Para pihak hukumnya
dinyatakan tidak dapat diterima oleh
wajib
Hakim
menempuh mediasi dengan iktikad baik;
kuasa
hukumnya
Pemeriksa
Perkara.
Hal
ini
ditegaskan dalam Pasal 22 Perma No.1
(2) Salah satu pihak atau para pihak dan/atau
tidak
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat
tidak beriktikad baik dalam proses mediasi.
kuasa
dinyatakan
beriktikad baik dalam proses mediasi
mediasi dan akibat hukum para pihak yang
dan/atau
penggugat
Tahun 2016. Penggugat yang dinyatakan
dapat
tidak
dinyatakan tidak beriktikad baik oleh
beriktikad
baik
sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dikenai pula
mediator dalam hal yang bersangkutan: (a)
kewajiban pembayaran Biaya Mediasi.
tidak hadir setelah dipanggil secara patut 2
Mediator
(dua) kali berturut-turut dalam pertemuan
menyampaikan
laporan
penggugat tidak beriktikad baik kepada
Mediasi tanpa alasan sah; (b) menghadiri
Hakim
pertemuan Mediasi pertama, tetapi tidak
Pemeriksa
Perkara
disertai
rekomendasi pengenaan Biaya Mediasi dan
pernah hadir pada pertemuan berikutnya
perhitungan besarannya dalam laporan
meskipun telah dipanggil secara patut 2
ketidakberhasilan
(dua) kali berturut-turut tanpa alasan sah;
atau
tidak
dapat
17
dilaksanakannya Mediasi .
(c) ketidakhadiran berulang-ulang yang mengganggu jadwal pertemuan Mediasi tanpa
alasan
sah;
(d)
menghadiri 16
15
Ibid.
71
Ibid. Ibid.
17
Jurnal Hukum PRIORIS Vol. 6 No. 1 Tahun 2017
Efektifitas Mediasi dalam Penyelesaian Sengketa Konsumen ....... - Mia Hadiati & Mariska Myeke Tampi
PERMA No.1 Tahun 2016 ini pula yang
umumnya dan sejarah pembentukan
menegaskan kembali peranan mediator
Undang-Undang
independen untuk berperan lebih aktif
Konsumen
dalam
menyelesaikan
Perlindugan
pada
khususnya.19YLKI
perkara
atau
bersama
pengadilan,
yang
Pembinaan
kemudian hasil mediasi yang disepakati
membentuk
dapat diajukan penetapan ke Pengadilan
Undang
melalui mekanisme gugatan18.
Namun Rancangan Undang-Undang ini
sengketa
di
luar
dengan
BPHN
Hukum
(Badan Nasional)
Rancangan
Perlindungan
UndangKonsumen.
ternyata belum dapat memberi hasil, G. HASIL PENELITIAN
sebab pemerintah mengkhawatirkan
Penelitian yang dilakukan pada BPSK DKI
bahwa
Jakarta
dan
Perlindungan
dengan
lahirnya
Undang-
BPSK
Sub-Direktoral
Undang Perlindungan Konsumen akan
dan
Pendayagunaan
menghambat
KonsumenKementerian
laju
pertumbuhan
Perdagangan
ekonomi. Pada awal tahun 1990-an,
Republik Indonesia memberikan sudut
kembali diusahakan lahirnya Undang-
pandang mengenai efektivitas mediasi
undang
yang dilakukan oleh BPSK-BPSK tersebut.
perlindungan konsumen. Salah satu ciri
yang
mengatur
mengenai
pada masa ini adalah pemerintah dalam 1. Sejarah BPSK DKI Jakarta dan
hal ini Departemen Perdagangan sudah
BPSK Sub-Direktoral Perlindungan
memiliki kesadaran tentang arti penting
dan Pendayagunaan Konsumen -
adanya Undang-undang Perlindungan
Kementerian Perdagangan Republik
Konsumen.
Indonesia Sejarah
pembentukan
Penyelesaian (BPSK)
tidak
perlindungan
Sengketa lepas
Badan
Hal ini diwujudkan dalam dua naskah
Konsumen dari
sejarah
konsumen
pada
Rancangan
Undang-undang
Perlindungan Konsumen, yaitu yang 19
18
Ibid.
72
Wawancara dengan Dr. Djainal A. Simanjuntak, Hakim Mediator BPSK DKI Jakarta, 17 Oktober 2016, BPSK DKI Jakarta
Jurnal Hukum PRIORIS Vol. 6 No. 1 Tahun 2017
Efektifitas Mediasi dalam Penyelesaian Sengketa Konsumen ....... - Mia Hadiati & Mariska Myeke Tampi
pertama adalah hasil kerjasama dengan
sipil
masyarakat.
Undang-undang
fakultas Hukum Universitas Gajah
Perlindungan
Mada dan yang kedua adalah hasil
merupakan penjabaran lebih detail dari
kerjasama dengan Lembaga Penelitian
hak asasi manusia, khususnya hak
Universitas Indonesia.Tetapi hasilnya
ekonomi. Akhirnya,
sama saja, kedua naskah Rancangan
perkembangan politik dan ekonomi di
Undang-Undang
Perlindungan
Indonesia (1997-1999), semua kegiatan
Konsumen tersebut tidak dibahas di
tersebut berujung disetujuinya UU
DPR.
Tentang Perlindungan Konsumen yang
Konsumen
juga
didukung
oleh
terdiri dari 15 Bab dan 65 pasal dan Pada akhir tahun 1990-an, Undang-
mulai berlaku efektif sejak 20 April
Undang Perlindungan Konsumen tidak
2000.Ternyata dibutuhkan waktu 25
hanya diperjuangkan oleh lembaga
tahun sejak gagasan awal hingga
konsumen
Undang-Undang
dan
Departemen
Perdagangan, tetapi adanya tekanan di lembaga
keuangan
dikumandangkan(1975-2000).
internasional
(IMF/International Monetary Fund)
Berdasarkan wawancara tersebut pula,
bahwa mereka akan mencairkan dana
diketahui
bagi
Indonesia
berdasarkan UU No. 8 Tahun 2009
perlindungannya
Pasal 49 ayat (1) jo. Pasal 2 Keputusan
Indonesia
menunjukkan terhadap
jika
kepentingan
konsumen.
bahwa
BPSK
dibentuk
Menteri Perindustrian dan Perdagangan
Berdasarkan desakan dari IMF itulah
No.
akhirnya
mengatur bahwa di setiap kota atau
Perlindungan
73
ini
Undang-Undang Konsumen
dapat
350/MPP/Kep/12/2001
kabupaten
harus
dibentuk
yang
BPSK.
dibentuk. Keberadaan Undang-undang
BPSK DKI Jakarta diresmikan pada
Perlindungan
Konsumen
tahun 2001 dengan adanya Keputusan
merupakansimbol kebangkitan hak-hak
Presiden No. 90 Tahun 2001. BPSK
sipil masyarakat, sebab hak konsumen
dikenal sebagai Lembaga Penyelesaian
pada dasarnya juga adalah hak-hak
Perkara Kecil dan Sederhana (Small
Jurnal Hukum PRIORIS Vol. 6 No. 1 Tahun 2017
Efektifitas Mediasi dalam Penyelesaian Sengketa Konsumen ....... - Mia Hadiati & Mariska Myeke Tampi
Claim
penyelesaian
didominasi dengan pilihan arbitrase
sengketa konsumen diluar pengadilan
pada tahun 2010 dan konsiliasi pada
untuk mencapai kesepakatan mengenai
tahun 2011, tetapi pada tahun 2012
bentuk dan besarnya ganti kerugian
sampai
dan atau mengenai tindakan tertentu
perkembangan
untuk menjamin tidak akan terjadi
mengenai pilihan terhadap mediasi.
kembali atau tidak akan terulang
Mediasi
kembali kerugian yang diderita oleh
penyelesaian sengketa terbanyak oleh
konsumen. Efektivitas mediasi pun
para pihak.
selain
Court)
yaitu
ditentukan
mediator
oleh
dalam
dengan
2015,
terlihat
yang
dipilih
signifikan
sebagai
pilihan
kepiawaian
mengusahakan
Selain BPSK DKI Jakarta, penelitian
perdamaian antara kedua belah pihak,
juga dilakukan pada BPSK Sub-
ditentukan pula oleh kemauan para
Direktorat
pihak untuk berkompromi satu sama
Pendayagunaan
lain
dapat
Kementerian Perdagangan Republik
memunculkan jalan tengah (win-win
Indonesia (Subditppk Kemendag RI).
solution) bagi kedua belah pihak.
Seperti halnya BPSK DKI Jakarta,
sehingga
mediasi
Perlindungan
dan
Konsumen
BPSK pada Subditppk Kemendag RI juga dibentuk berdasarkan keputusan Presiden. Berikut ini data mengenai jumlah penyelesaian
perkara
yang
dilakukan oleh BPSK Subdit PPK Kemendag RI. Gambar 1.
Perbandingan antara penyelesaian sengketa melalui konsiliasi, mediasi dan arbitrase pada BPSK DKI Jakarta tahun 2010-2015
Penanganan perkara di BPSK, terlihat pada
74
tabel
di
atas.
Penanangan
Jurnal Hukum PRIORIS Vol. 6 No. 1 Tahun 2017
Efektifitas Mediasi dalam Penyelesaian Sengketa Konsumen ....... - Mia Hadiati & Mariska Myeke Tampi
dirugikan oleh pihak dari pelaku usaha. Maka konsumen dapat melakukan pelaporan kepada
BPSK
untuk
menindaklanjuti
penyelesaian sengketa konsumen tersebut. Pendaftaran
dapat
dilakukan
melalui
sekretariat BPSK yang telah tersedia pada setiap Tabel 2. Rekapitulasi penyelesaian sengketa konsumen pada Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen pada BPSK Subdit PPK Kemendag RI pada tahun 2003 s/d 2015
BPSK.20
Ketika
melakukan
pendaftaran tersebut, maka konsumen akan ditawarkan tiga macam opsi penyelesaian sengketa yang dapat dilakukan oleh BPSK yakni, arbitrase, mediasi dan konsiliasi.21 Setelah
melakukan
pendaftaran
terkait
maka permohonan, berkas akan diperiksa oleh pihak BPSK setempat untuk dapat dilakukan pemanggilan terhadap pelaku usaha dalam jangka waktu 3 hari setelah berkas telah dinyatakan lengkap. Namun, karena penyelesaian sengketa ini adalah bersifat kesepakatan, maka para pihak harus menyepakati untuk dapat diselesaikannya sengketa ini melalui BPSK dengan opsi
Tabel 3. Rekapitulasi penyelesaian sengketa konsumen pada Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen pada BPSK Subdit PPK Kemendag pada tahun 2003 s/d 2015 ditinjau dari sengketa barang dan jasa
penyelesaian yang telah ditawarkan. Apabila telah terjadi kesepakatan, maka BPSK baru
2. Mekanisme Penyelesaian Sengketa
dapat menetapkan majelis hakim yang
Konsumen melalui Mediasi di BPSK
memeriksa dan menetapkan hari sidang.
DKI Jakarta
Sidang
pertama
harus
dilaksanakan
Penyelesaian sengketa konsumen ini dimulai 20
ketika adanya konsumen yang merasa telah
75
dapat berupa tertulis maupun lisan Pasal 52 ayat (1) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen 21
Jurnal Hukum PRIORIS Vol. 6 No. 1 Tahun 2017
Efektifitas Mediasi dalam Penyelesaian Sengketa Konsumen ....... - Mia Hadiati & Mariska Myeke Tampi
selambat-lambatnya 7 hari kerja setelah
bersifat berjenjang tetapi tergantung pada
diterimanya
kesepakatan yang para pihak sepakati.23
permohonan
penyelesaian
sengketa konsumen oleh BPSK. BPSK memiliki jangka waktu paling lama 21 hari
Majelis dalam menyelesaikan sengketa
setelah berkas perkara diperiksa untuk
konsumen
mendapatkan
mempunyai tugas :
putusan
terkait
sengketa
tersebut.
dengan
Mediasi24,
cara
a. memanggil konsumen dan pelaku usaha yang bersengketa;
Majelis hakim paling sedikit 3 orang yang
b. memanggil saksi dan saksi ahli bila
mewakili unsur pemerintah, konsumen dan
diperlukan;
pelaku usaha yang salah satunya wajib memiliki
pendidikan
dan
c. menyediakan
pengetahuan
forum
bagi
konsumen dan pelaku usaha yang
bidang hukum.22 Dalam hal mediasi, maka
bersengketa;
hakim bersifat aktif untuk mendamaikan
d. secara
aktif
mendamaikan
para pihak yang bersengketa. Ketika telah
konsumen dan pelaku usaha yang
mencapai suatu kesepakatan maka para
bersengketa;
pihak akan membuat akta perdamaian sebagai
bukti
bahwa
sengketa
e. secara aktif memberikan saran atau
telah
anjuran
penyelesaian
sengketa
diselesaikan dengan damai, yang kemudian
konsumen sesuai dengan praturan
diperkuat dengan keputusan BPSK. Apabila
perundang-undangan
tidak terjadi kesepakatan maka majelis dapat
perlindungan konsumen.
di
bidang
menawarkan opsi penyelesaian sengketa yang
lain
seperti
arbitrase,
maupun
penyelesaian sengketa melalui pengadilan. Namun, peneyelesaian sengketa dalam hal arbitrasi, mediasi dan konsiliasi bukan
23 22
Pasal 18 Surat Keputusan Menteri
76
24
Pasal 4 ayat (2) Surat Keputusan Menteri Pasal 30 UUPK
Jurnal Hukum PRIORIS Vol. 6 No. 1 Tahun 2017
Efektifitas Mediasi dalam Penyelesaian Sengketa Konsumen ....... - Mia Hadiati & Mariska Myeke Tampi
mengenai bentuk maupun jumlah ganti rugi; b. Majelis bertindak aktif sebagai Mediator
dengan
memberikan
nasehat, petunjuk, saran dan upayaupaya lain dalam menyelesaikan sengketa; c. Majelis
menerima
hasil
musyawarah konsumen dan pelaku usaha dan mengeluarkan ketentuan.
H. PEMBAHASAN Berikut
ini
pembahasan
mengenai
efektivitas mediasi pada kedua BPSK tersebut. 1. Efektivitas
Mediasi
dalam
Penyelesaian Sengketa Konsumen Gambar 2. Mekanisme Penyelesaian Sengketa Melalui BPSK (di luar Pengadilan) dan Hubungannya dengan Penyelesaian Sengketa di Pengadilan
Tata
cara
konsumen
penyelesaian dengan
cara
sengketa Mediasi25
oleh BPSK DKI Jakarta Dari hasil penelitian yang didapat, mediasi cenderung dipilih pada BPSK DKI Jakarta, dengan total 53,2% (2496 perkara)
dari
keseluruhan
adalah :
pemilihan pranata arbitrase, mediasi
a. Majelis menyerahkan sepenuhnya
dan konsiliasi sebanyak 4692 perkara.
proses
penyelesaian
kepada
konsumen
dan
sengketa pelaku
usaha yang bersangkutan, baik
25
Pasal 31 UUPK
77
total
Jurnal Hukum PRIORIS Vol. 6 No. 1 Tahun 2017
Efektifitas Mediasi dalam Penyelesaian Sengketa Konsumen ....... - Mia Hadiati & Mariska Myeke Tampi
Gambar 4. Perbandingan antara pemilihan pranata arbitrase, mediasi dan konsiliasi di BPSK DKI Jakarta
Gambar 5. Perbandingan antara presentase gagal dan berhasilnya BPSK DKI Jakarta dalam menangani sengketa berdasarkan pranata arbitrase, mediasi dan konsiliasi
Dari angka sebanyak 4692 sengketa tersebut di atas, ada 633 sengketa yang
Namun demikian, ada beberapa hal yang
gagal
menjadi catatan dalam berhasil atau
diselesaikan,
ditunjukkan terdapat
dalam
86,51%
sehingga bagan sengketa
jika
berikut
tidaknya
mediasi,
yaitu
mengenai
yang
eksekusi akta perdamaian maupun itikad
berhasil diselesaikan melalui ketiga
baik dari para pihak untuk melaksanakan
pranata di dalam BPSK DKI Jakarta
eksekusi tersebut. Berikut ini hal-hal
tersebut. Jika rata-rata keberhasilan per
menyangkut eksekusi akta perdamaian.
pranata adalah 86,51% berarti ada sekitar 2147 dari 2496 perkara yang
a.
berhasil ditangani melalui mediasi. Hal
Hasil Akhir dari Mediasi pada kedua
ini membuktikan bahwa mediasi pada
BPSK tersebut
BPSK DKI Jakarta dinilai efektif
Akta perdamaian adalah sebagai suatu
untuk menyelesaikan perkara.
bukti bahwa suatu sengketa perlindungan
Akta
Perdamaian
sebagai
konsumen telah berhasil diselesaikan dengan mediasi. Ketika para pihak telah mencapai
suatu kesepakatan melalui
mediasi maka akan diterbitkan dengan suatu
78
akta
perdamaian
yang
Jurnal Hukum PRIORIS Vol. 6 No. 1 Tahun 2017
Efektifitas Mediasi dalam Penyelesaian Sengketa Konsumen ....... - Mia Hadiati & Mariska Myeke Tampi
ditandatangani
oleh
Berdasarkan banyaknya
hal akta
para
tersebut,
pihak.
semakin banyak sengketa yang telah
semakin
berhasil diselesaikan pada kedua BPSK
yang
tersebut. Maka dari itu, semakin banyak
perdamaian
terbentuk maka akan semakin banyak
sengketa
juga sengketa konsumen yang berhasil
berarti
diselesaikan
melalui
perdamaian
ini
yang
berhasil
diselesaikan
semakin
efektif
penyelesaian
mediasi.
Akta
sengketa pula penyelesaian sengketa
selanjutnya
akan
yang dilakukan melalui mediasi pada
diperkuat dengan keputusan oleh Majelis
kedua BPSK tersebut.
Hakim pada kedua BPSK tersebut, dan dicatat di dalam pendataan perkara yang
c.
dimiliki oleh sekretariat pada kedua
BPSK tersebut
BPSK tersebut.
Putusan BPSK tidak memiliki kekuatan
Eksekusi Putusan pada kedua
eksekutorial26. Adapun yang memberi sebagai
kekuatan eksekutorial pada suatu putusan
Penanda Efektivitas Mediasi dalam
untuk dapat dilaksanakan secara paksa
Penyelesaian
adalah adanya irah-irah “Demi Keadilan
b.
Akta
Perdamaian
Sengketa
Konsumen
pada kedua BPSK tersebut
Berdasarkan
Telah dibahas sebelumnya bahwa akta
Esa.”
perdamaian
dari
dilakukan baik terhadap putusan BPSK
keberhasilan suatu penyelesaian sengketa
maupun putusan keberatan. Pelaksanaan
konsumen melalui mediasi, maka efektif
putusan
tidaknya mediasi dalam penyelesaian
wewenang penuh dari pengadilan negeri
sengketa konsumen pada kedua BPSK
yang
menjadi
bukti
Ketuhanan
Permohonan
diserahkan
menjalankan
Yang
Maha
eksekusi
dapat
dan
fungsi
menjadi
kekuasaan
tersebut akan terlihat kepada banyaknya akta perdamaian yang terbentuk yang dibandingkan dengan banyaknya perkara yang ditempuh melalui mediasi pada kedua BPSK tersebut. Semakin banyak akta perdamaian yang terbentuk berarti
79
26
Wawancara dengan Wawancara dengan Dr. Djainal A. Simanjuntak.Kekuatan eksekutorial adalah kekuatan untuk dilaksanakan apa yang telah ditetapkan dalam putusan tersebut secara paksa oleh alat-alat negara. Bandingkan dengan Susanti Adi Nugroho, Penyelesaian Sengketa Konsumen Ditinjau dari Hukum Acara serta Kendala Implementasinya. 2011. Jakarta: Prenada. Hal. 351
Jurnal Hukum PRIORIS Vol. 6 No. 1 Tahun 2017
Efektifitas Mediasi dalam Penyelesaian Sengketa Konsumen ....... - Mia Hadiati & Mariska Myeke Tampi
kehakiman dan mempunyai legitimasi
memberikan kekuatan eksekutorial pada
sebagai
Cara
putusan tersebut sehingga penghapusan
diatur
irah-irah mengakibatkan putusan menjadi
lembaga
melaksanakan
pemaksa.
putusan
hakim
dalam Pasal 195 sampai dengan Pasal
batal demi hukum.
208 HIR. Ketentuan
mengenai
prosedur
d.
Fiat
Eksekusi
yang
permohonan eksekusi tidak diatur secara
dimohonkan
rinci dan jelas dalam UUPK, selain satu
tersebut
pasal saja yakni dalam Pasal 57 UUPK.
Tugas dan wewenang kedua BPSK
Dalam
pelaksanaan
tersebut, sama seperti BPSK lainnya,
permohonan eksekusi disebabkan tidak
antara lain melakukan penelitian dan
adanya
pemeriksaan
praktiknya,
pencantuman
irah-irah
pada
pada
kedua
sengketa
konsumen.
putusan BPSK. Ketidakjelasan peraturan
Berkaitan
dalam
melakukan penelitian dan pemeriksaan
Undang-Undang
Perlindungan
Konsumen ini dilihat dari 3 hal, yakni: i.
Berkaitan
dengan
sengketa
prosedur
tugasnya
konsumen
tersebut,
untuk
BPSK
berwewenang untuk memutuskan dan
permohonan eksekusi; ii.
dengan
BPSK
menetapkan
ada
atau
tidak
adanya
kerugian di pihak konsumen.27
Berkaitan dengan pihak yang
dapat mengajukan permohonan eksekusi; iii.
Berkaitan dengan pengadilan
Menyimak rincian tugas dan wewenang
yang berwenang mengeluarkan penetapan
BPSK yang ditentukan tersebut, ternyata
eksekusi.
BPSK tidak memiliki wewenang untuk
Ketentuan
Pasal
ini
melaksanakan putusannya, sebagaimana
bertentangan dengan Pasal 4 ayat (1) UU
wewenang yang dimiliki oleh suatu
No. 14 Tahun 1970 tentang Kekuasaan
badan
Kehakiman, bahwa suatu putusan harus
memutuskan dan menetapkan ada atau
memuat
tidak adanya kerugian di pihak konsumen
irah-irah
Berdasarkan Esa”.
80
57
“Demi
Ketuhanan
Pencantuman
UUPK
Keadilan
Yang irah-irah
peradilan.BPSK
hanya
Maha ini
27
Pasal 52 huruf f dan huruf k UUPK
Jurnal Hukum PRIORIS Vol. 6 No. 1 Tahun 2017
Efektifitas Mediasi dalam Penyelesaian Sengketa Konsumen ....... - Mia Hadiati & Mariska Myeke Tampi
dan wewenang menentukan besarnya
menyelesaikan
ganti kerugian yang harus dibayar oleh
mereka,
pelaku usaha dan mewajibkan pelaku
menggunakan pranata negosiasi,
usaha untuk membayar ganti kerugian
konsiliasi, mediasi atau penilaian
kepada konsumen, tetapi BPSK tidak
ahli.
diberikan
kewenangan
diselesaikan
melaksanakan
sendiri
dihasilkan.
Untuk
untuk
putusan
yang
melaksanakan
putusannya, BPSK harus lebih dahulu meminta penetapan eksekusi
sengketa apakah
Pilihan
perdata mereka
yang oleh
dapat melalui
penyelesaian sengketa secara damai ini
hanyalah
sengketa
bidang
perdata saja.
kepada
pengadilan negeri berdasarkan ketentuan
Penyelesaian dalam bentuk mediasi
Pasal 57 UUPK.28
hanya akan mencapai tujuan dan sasarannya bila didasarkan pada
2. Rentang
Batas
BPSK
dalam
Kesepakatan
Jawab
itikad baik di antara pihak yang
Terlaksananya
bersengketa untuk mencapai jalan
Tanggung
dalam
Sengketa Konsumen
Mediasi
tengah atau win-win solution dari
kedua
kedua belah pihak. Itikad baik juga
pada
BPSK tersebut
dibuktikan
a. Peran Mediator dalam Mediasi
mengesampingkan
Sengketa Proyeksi
Konsumen Pencapaiannya
dengan
cara
penyelesaian
dan
sengketa dalam bentuk pranata lain
pada
maupun penyelesaian sengketa di
kedua BPSK tersebut
pengadilan
Undang-Undang No. 30 Tahun
mengutamakan
1999 telah menyediakan beberapa
sengketa melalui mediasi sebagai
pranata
pranata
pilihan
penyelesaian
negeri
yang
dan
penyelesaian
utama
serta
sengketa secara damai yang dapat
persetujuan untuk patuh dan tunduk
ditempuh
pada hasil mediasi berupa akta
para
pihak
untuk
perdamaian yang dihasilkan oleh 28
Susanti Adi Nugroho, Op. Cit. hal. 353
81
kedua belah pihak.
Jurnal Hukum PRIORIS Vol. 6 No. 1 Tahun 2017
Efektifitas Mediasi dalam Penyelesaian Sengketa Konsumen ....... - Mia Hadiati & Mariska Myeke Tampi
diprediksi b. Negosiasi Sengketa Proyeksi
dalam
Pencapaiannya
pada
kedua
tercapai.
dan pada
kedua BPSK tersebut Negosiasi
kesepakatan
dalam mediasi tersebut tidak akan
Mediasi
Konsumen
bahwa
I. KESIMPULAN DAN SARAN BPSK
A. Kesimpulan
tersebut menjadi bagian di dalam
Dari hasil penelitian yang didapat, mediasi
mediasi,
dinilai
dimana
para
pihak
efektif
untuk
menyelesaikan
menyatakan pendiriannya masing-
sengketa di BPSK DKI Jakarta. Mediasi
masing di awal dan pada prosesnya
cenderung dipilih pada BPSK DKI Jakarta,
menuju pada suatu titik temu yang
dengan total 53,2% (2496 perkara) dari
merupakan win-win solution dari
keseluruhan
kedua belah pihak. Mediator sangat
arbitrase, mediasi dan konsiliasi sebanyak
berperan penting dalam hal ini.
4692 perkara. Dari angka sebanyak 4692
Bagaimana
harus
perkara tersebut di atas, terdapat 86,51%
tetapi
sengketa yang berhasil diselesaikan melalui
mengarahkan
ketiga pranata di dalam BPSK DKI Jakarta
masing-masing pihak pada suatu
tersebut. Berarti ada sekitar 2147 (86,51%)
titik temu tertentu adalah tantangan
dari 2496 perkara yang berhasil ditangani
menjadi seorang mediator. Proyeksi
melalui mediasi. Hal ini membuktikan
pencapaian keberhasilan tergantung
bahwa mediasi pada BPSK DKI Jakarta
pada niat baik kedua belah pihak
dinilai efektif untuk menyelesaikan perkara.
mediator
berperan
secara
berfokus
pada
netral
total
pemilihan
pranata
untuk mencapai titik temu dan kepiawaian
82
mediator
dalam
Namun demikian, ada beberapa hal yang
mengarahkan para pihak menuju
menjadi
catatan
dalam
pada titik temu tersebut. Jika di
tidaknya mediasi, yaitu mengenai eksekusi
dalam mediasi tidak ditemukan
akta perdamaian maupun itikad baik dari
adanya niat baik untuk menuju
para pihak untuk melaksanakan eksekusi
pada sebuah titik temu, maka bisa
tersebut.
Penyelesaian
berhasil
dalam
atau
bentuk
Jurnal Hukum PRIORIS Vol. 6 No. 1 Tahun 2017
Efektifitas Mediasi dalam Penyelesaian Sengketa Konsumen ....... - Mia Hadiati & Mariska Myeke Tampi
mediasi hanya akan mencapai tujuan dan
maka niscaya tidak akan tercapai titik
sasarannya bila didasarkan pada itikad baik
temu. Jika para pihak dari awal
di antara pihak yang bersengketa untuk
memiliki sudut pandang (point of view)
mencapai
win-win
win and lose maka ada baiknya
solution dari kedua belah pihak. Itikad baik
langsung melakukan pilihan hukum
juga
arbitrase,
jalan
tengah
dibuktikan
atau
dengan
cara
mengesampingkan penyelesaian sengketa dalam
bentuk
pranata
lain
maupun
jika
tetap
menghendaki
penyelesaian di luar pengadilan. b. Mengenai
permohonan
penyelesaian sengketa di pengadilan negeri
eksekusi,
dan mengutamakan penyelesaian sengketa
penetapan
melalui mediasi sebagai pranata yang
kepentingan pihak yang dimenangkan
utama serta persetujuan untuk patuh dan
dalam putusan maka yang seharusnya
tunduk pada hasil mediasi berupa akta
mengajukan
perdamaian yang dihasilkan oleh kedua
eksekusi
belah
BPSK
berkepentingan
mempunyai kekuatan eksekutorial, putusan
lembaga BPSK.
tersebut
pihak.Agar
harus
putusan
dimintakan
oleh
karena
penetapan
eksekusi
permohonan adalah
permohonan adalah
penetapan
pihak
sendiri
demi
yang
dan
bukan
Mediasi
dalam
penetapan
eksekusi (fiat eksekusi) pada pengadilan
REFERENSI
negeri di tempat tinggal konsumen yang
Abbas
dirugikan
Syahrizal.
2009.
Perspektif Hukum syariah, hukum adat, & hukum nasional. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
B. Saran a. Para
pihak
penyelesaian
yang melalui
menempuh mediasi
seyogyanya memiliki sudut pandang
Bolle
Laurence.
Mediation:
Principles,
Process, and Practice Declaration
on
the
ASEAN
Blueprint
in
Economic
(point of view) yang terbuka untuk
Community
Singapore
mencapai win-win solution, karena jika
http://www.asean.org/wp-
para pihak tetap mempertahankan sudut
content/uploads/archive/5187-10.pdf
pandang (point of view) win and lose
83
Jurnal Hukum PRIORIS Vol. 6 No. 1 Tahun 2017
Efektifitas Mediasi dalam Penyelesaian Sengketa Konsumen ....... - Mia Hadiati & Mariska Myeke Tampi
Fiadjo K. Albert. 2004. Alternative Disputes
Nugroho A. Susanti, Proses Penyelesaian
Resolution
Sengketa Konsumen Ditinjau dari Hukum
Harahap Yahya M. 2007. Hukum Acara
Acara serta Kendala dan Implementasinya
Perdata:Tentang Gugatan, Persidangan,
PERMA No.1 Tahun 2008 tentang prosedur
Penyitaan,
mediasi di pengadilan
Pembuktian
dan
Putusan
Pengadilan. Jakarta: Sinar Grafika.
Peraturan
Mahakamah
Agung
Republik
Krikorian Adrianne. Litigate or Mediate? :
Indonesia Nomor 1 Tahun 2016
Mediation as an alternative to lawsuits
Rahmadi
Lindsey Timothy. 2009. Introduction: An
sengketa melalui pendekatan mufakat
Overview of Indonesian Law
Rosenberg Stephen. What Type of Disputes
Margono Suyud. 2004. ADR (Alternative Dispute Resolution) dan Arbitrase Proses Pelembagaan dan Aspek Hukum. Bogor: Ghlmia Indonesia.
Takdir.
Can
Mediasi
be
penyelesaian
Mediated?.
http://www.nolo.com/legal-encyclopedia Sembiring,
Jimmy
Menyelesaikan
Joses. Sengketa
2011.
Cara
di
Luar
Marzuki Mahmud Peter. 2005. Penelitian
Pengadilan;
Negosiasi,
Mediasi,
Hukum. Jakarta: Kencana
Konsiliasi, &Arbitrase. Jakarta: Visimedia. Soekanto Soerjono. 1984. Pengantar Penelitian
Nasution Az. 2006. Hukum Perlindungan Konsumen
Suatu
Pengantar.
Jakarta:
Penerbit Diadi. Nasution
S.
1968.
Hukum. Jakarta: UI Press. Soemitro Hanitjo Ronny. 1982 Metodologi Penelitian
Metode
Penelitian
Naturalistik. Bandung: PT. Tarsito.
Hukum.
Jakarta:
Ghalia
Indonesia. Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan
Nugroho A. Susanti. 2011. Mediasi Sebagai
Perdagangan
Nomor
Alternatif Penyelesaian Sengketa Cetakan
350/MPP/Kep/12/2001
tentang
ke-2. Tangerang: Telaga Ilmu Indonesia.
Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Badan
Nugroho A. Susanti. 2015. Penyelesaian Sengketa
Arbitrase
dan
Hukumnya. Jakarta: Prenada.
Penerapan
Penyelesaian Sengketa Konsumen. Umam Khotibul. 2010. Penyelesaian Sengketa di Luar Pengadilan. Yogyakarta: Pustaka Yustisia
84
Jurnal Hukum PRIORIS Vol. 6 No. 1 Tahun 2017
Efektifitas Mediasi dalam Penyelesaian Sengketa Konsumen ....... - Mia Hadiati & Mariska Myeke Tampi
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen Usman Rachmadi. 2003. Pilihan Penyelesaian Sengketa di Luar Pengadilan. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti. Marsh
R.
Stephen.
What
is
mediation?http://www.adrr.com/
https://www.mahkamahagung.go.id/images/LT MARI-2014.pdf http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt56b b2d4541fd5/ini-poin-penting-yang-diaturdalam-perma-no1-tahun-2016
85
Jurnal Hukum PRIORIS Vol. 6 No. 1 Tahun 2017