EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PEMBELAJARAN MELALUI MEDIA WEBSITE UNTUK MATERI AJARAN FISIKA (KASUS SISWA KELAS 3 SMANl JAKARTA PUSAT)
OLEH : DEDEN HEDIN PURNAMA BINAEFSA
PROGRAM STUD1 KOMUNIKASI PEMBANGUNAN PERTANIAN DAN PEDESAAN
SEKOLAI-I PASCA SARJANA INSTITUT RERTANIAN BOGOR 2007
ABSTRAK DEDEN HEDIN PURNAMA BINAEFSA. Efektivitas Komunikasi Pembelajaran melalui Media Website untuk Materi Ajaran Fisika (Kasus Siswa Kelas 3 SMAN 1 Jakarta Pusat). Dibimbing oleh H. Musa Hubeis dan Krishnarini Matindas. Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas komunikasi pembelajaran melalui media websife untuk materi ajaran fisika. Analisis dilakukan untuk mengetahui pengaruh karakteristik responden terhadap akses media, faktor dalam penggunaan website terhadap akses media, pengaruh karakteristik responden dengan faktor dalam penggunaan website terhadap akses media, pengaruh akses media terhadap efektivitas pembelajaran dan pengaruh karakteristik responden dengan faktor dalam penggunaan websife serta akses media secara bersama-sama terhadap efektivitas pembelajaran. Penelitian dirancang dengan metode survei. Pengambilan contoh menggunakan metode purposif sebanyak 80 responden. Analisis data dilakukan dengan frekuensi deskriptif, khi kuadrat untuk data nominal dan regresi berganda dilanjutkan dengan analisis jalur (path analysis) dengan alat bantu statistik SPSS 13 for Windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan nyata antara jenis kelamin, pendapatan dan aktivitas organisasi dengan akses media, motivasi berpengaruh secara langsung terhadap akses media (frekuensi) dan secara tidak langsung berpengaruh terhadap efektivitas pembelajaran (kognitif). Peubah tugas dan kemudahan aplikasi berpengaruh langsung terhadap akses media (frekuensi) dan secara tidak langsung berpengaruh terhadap efektivitas pembelajaran (kognitif, afektif dan psikomotorik). Peubah akses media (frekuensi) berpengaruh secara langsung terhadap efektivitas pembelajaran (kognitif). Ketersediaan biaya dan waktu luang berpengaruh terhadap efektivitas pembelajaran (afektif dan psikomotorik). Kata kunci : website, fisika, kognitif, afektif, psikomotorik
ABSTRACT Tlzis reseclrch aimed lo idenr!fifactors uffeediirzg Iearniizg conmzunica~ion efiectivity conlr~insof cognitive. uffecrive and psycltomotoric.Tl~e study was COIICIII~I~U' irr ShHN I ..krkartu jronz .June to Augitst 2006. Tlsere were KO re.yoi?dents ofstudeiz/.v selected t h x ~ g lpurposive z san~pliizg.Tlze s t ~ ~was u j ~lzeld lo evalzrr!Ie effectivity qf using l ~ f o r m ~ t i oand n ~~om~nu~~icutioiz Techizology (I(:ir) szrch websi~ethrrt implemented by .SMAhrZ since 2001 as con~peteizcecrlrric7~17rnr. Titis re.ceurclr is designed by survey me~lzode. TIze du/u is a n u l y d zrsing freqzre~zq~ descrQtive, Clzi Square and mltltiple regression conrinzred trtitlz pat11 analysis. Tlze results slzowed tlzat (I) sex,job ofpurents and st1rdenf.s organizutior~ activiiy had .sign!ficant correlation to access @eqzierzcy and d~rralion of in/ernet.ir~ebsiieusing, U I I ~ Uino/ivatiotz itgluenee direc/ly to media access und indirectly inflzrence to cognitive . (2) task and application easily directly h2JI21eizce to media uccess and indirectly infilrence to leurning con~nzunicarioneffectivip, ((3) media access ifeqzrency) injluence direcfly fo cogniiive. 4) financial avuilables uncIfr~?e lilac injIzrence dii.ectly IO Iecming contiirz~nica~ion e#&ct.cliviry. Keywords :cognitive, affective, .. p.sycIz~mu/oric,website,plzysrc
SIJRATPERNYATAAN Dengan ini Saya menyatakan bahwa tesis yang bejudul : EFEKTlVITAS KOMUNIKASl PEMBELAJARAN MELALUI MEDIA WEBSITE UNTUK
MATERI AJARAN FISIKA (KASUS SISWA KELAS 3
SMUNI JAKARTA
PUSAT) adalah benar merupakan hasil lrarya Saya sendiri bersama pembimbinz, serta belum pemah dipublikasikan. Semua sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara jelas dan diperiksa kebenarannya.
Bogor, April 2007
Deden Hedin Pumama B. PO54040041
EFEKTIVlTAS KOMUNIKASI PEMBELAJARAN MELALUI MEDIA WEBSITE UNTUK MATERI AJARAN FISIKA (KASUS SlSWA KELAS 3 SMUNl JAKARTA PUSAT)
Oleh
DEDEN HEDIN PURNAMA BINAEFSA
Tesis Sebagai Salah Satu Syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada Program Studi Komun~kasiPembangunan Pertanian dan Pedesaan
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007
Judul Penelitian
: Efektivitas Komunikasi l'embelajaran Melalui
Nama
Media Website Untuk Maten Ajaran Fisika @asus kelas 3 SMANI, Jakarta Pusat) : Deden Hedin Purnama Binaefsa
NRP
: P-054040041
Program Studi
: Komunikasj Pembangunan Pertanian dan Pedesm
Menyetujui, Komisi Pembimbing
Prof. Dr. Ir. H. Musa Hubeis., MS. Did. Ing. DEA Dra. kiishnarini Matindas..MS Ketua
An~gok
Mengetahui
Ketua Program Studi Komunikasi Pembangunan dm Pedesaan
Tanggal Ujian : 9 April 2007
Tanggal Lulus :
1 1 MAY 2007,
RIWAYAT HIDlTP Penulis dilahirkan di Bandung pada tanggal 21 Juli 1976 dari pasangan Bapak M. Kusman DS dan ibu Nurhayati (alm). Penulis merupakan putra kelima dari enam bersaudara. Pada tahun 1995, penuiis lulus dari Madrasah Aliyah
Muhammadiyah Garut dan pada tahun yang sama meneruskan pendidikan ke program S-1 di Program Studi Sistem Informasi di Institut Sains dan Teknologi Al-Kamal Jakarta, lulus tahun 2000. Se~nasakuliah, penulis aktif berorganisasi di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), Senat Mahasiswa (SEMA) dan pernah menjabat sebagai ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (Hh4J). Selain aktif heror~anisasipenulis &beri kesempatan menjabat sebagai asisten laboratorium komputer jurusan sistem informasi dan setelah menyelesaikan studi S-1, penulis diangkat menjadi asisten dosen di Institut Sains dan Teknologi A1 Kamal Jakarta. Kesempatan untuk melanjutkan ke program Magister pada Program Studi Komunikasi Pembanylnan Pertanian dan Pedesaan Institut Pertanian Bogor diperoleh pada tahun 2004 dengan bantuan beasiswa dari BPPS. Penulis bekerja sebagai staf pengajar di beberapa perguruan tinggi swasta dan menjabat sebagai Sekretaris Progam Studi Sistem Infonnasi di lnstitut Sains
dan Teknologi AI-Kamal Jakarta.
Puji syukur kehadlirat Allah SWT, atas ridho, inayah dan karuniaNya, tesis dengan judul "Efektivias komunikasi pembelajaran melalui media websire untuk materi ajaran fisika" dapat diselesaikan. Tesis ini disusun untuk melengkapi persyaratan perolehan gelar Magister pada Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor pada Program Studi Komunikasi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan. Terima kasih disampaikan sebesar-besarnya kepada Bapak Prof. Dr. Ir. H. Musa Hubeis., MS, Dipl, Ing, DEA sebagai ketua pembimbing dan Ibu Dra. Krishnarini Matindas., MS sebagai anggota komisi pembimbing yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan selama penyusunan tesis. Bapak 11. Hadiyanto., MS selaku penguji tesis yang telah mengkritisi dan memperkaya hasil penulisan ini. Bapak Drs.U. Rachmat selaku wakil kepala SMAN 1 Jakarta sekaligus sebagai staf pengajar fisika dan Bapak Drs. Naswir sebagai staf pengajar matematika yang telah meluangkan waktu memberikan data dan informasi yang diperlukan. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Kepala Sekolah SMAN 1 Jakarta Bapak Drs. Hermanto., MM yang telah mengijinkan melakukan penelitian.. Saran dan masukan untuk perbaikan tesis merupakan harapan penulis demi kesempurnaan penelitian dikemudian hari. Semoga tesis ini dapat memberikan manfaat.
Bogor, 9 April 2007 Penulis
Ku persembahkan karya kecilku ini untuk kedua Orang tua, Mertua daiz Istri tercinta, Slzirly Amri Salinz, juga yang tersayang putra pertamsku Mulzanznzad Azzuclzruf Zbadurralzntait dan Saudara-saudaraku, Herismait Hakiin, Haisal Zizsnn dan adikku Neneizg Heriza Sari Dewi.
DAFTAR IS1
Halaman
ABSTRAK .....................................................................................................
..
II
RIWAYAT FIIDUP PRAKATA DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL ...........................................................................................ix PENDARULUAN Latar Belakang
Rumusan Masalah ..
Tujuan Penel~han ......................................................................................
7
TINJAIIAN PUSTAKA Media Komunikasi Multimedia dan Animasi .. Internet untuk Pembelajaran ...................................................
11
Website
16
Pembelajaran .............................................................................................
17
Efektivitas Komuniliasi Pembelajaran
19
KERANGKA PENELITMN DAN HIPOTESIS ..
Kerangka Penelitlan ................................................................................ Hipotesis ..........................................................................
2 1 22
METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................
23
Pengumpulan Data.. .............................................................
23
Populasi dan contoh
23
Pengolahan dan Analisa Data ................................................................... 26 Definisi Operasional
27
HASlL DAN PEMBAHASAN
Profil SMANl Jakarta ..............................................................................
30
Profil Website SMAN 1 Jakarta ................................................ 37 Karakteristik Responden ......................................................................... 40 Kondisi Faktor-faktor yang mempengaruhi Penggunaan Websitedi SMAN 1 Jakarta ....................................................................
45
Kondis~Akses Media .............................................................................
51
Kondisi Efektivitas Pembelajaran ..........................................................
53
..
Peubah Yang Mempengamhi Efektivitas Pembelajaran .......................... 57 KESIMPIILAN DAN SAlUN ............................................................ 73 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 75 LAMPIRAN ........................................................................................... 77
DAFTAR GAMBAR ..
1. Kerangka pemikiran penellt~an
22
2 . Struktur organisasi SMAN 1 Jakarta ....................................................
34
3. Profile website SMAN 1 Jakarta ............................................................... 37 4. Tampilan menu bahan ajar online.............................................................. 38 5. TarnpiIan contoh model atom ....................................................................39
...
6. Hasil model anal~s~s jalur .........................................................................
68
DAFTAR TABEL No .
Halaman
I . Sebaran responden berdasarkan jenis kelamin ............................................ 40 2. Kondisi Jumlah siswa SMAN I Jakarta ...................................................
40
3 . Sebaran responden berdasarkan pekerjaan orang tua .................................41
4 . Sebaran responden berdasarkan aktivitas organisasi ...................................42 5. Kondisi motivasi siswa menggunakan internet ...........................................43 6. Deskripsi data peubah motivasi siswa SMAN 1 Jakarta ............................. 44 7. Sebaran responden berdasarkan pmanfaatan media ..................................46 8. Deskripsi responden berdasarkan pemanfaatan media ................................46
9. Deskripsi responden berdasarkan ketersediaan biaya ................................ 47 10. Desliripsi responden berdasarkan waktu luang .........................................48 11. Deskripsi responden berdasarkan kecepatan ......................................
A
12. Deskripsi responden berdasarkan tugas ............................ . . ...................49 13. Deskripsi responden berdasarkan kemudahan
50
14. Deskripsi data peubah frekuensi di SMAN 1 Jakarta ................................. 51 15. Deskripsi data peubah durasi akses media
52
1.6.Sebaran responden berdasarkan aspek kognitif ......................................
53
17. DesAaipsi data peubah kognitif pada SMAN 1 Jakarta .............................. 54 18. Deskripsi data peubah afektif pada SMAN I Jakarta ..............................
55
19. Deskripsi data peubah psikornotorik SMAN 1 Jakarta .............................. 56 20. Pengaruh karakteristik responden terhadap akses media ........................... 59 21. Uji khi kuadrat peubah karakteristik dengan akses media ......................... 60 22. Pengaruh faktor dalam pnenggunaan website terhadap akses media ..........61 23 . Pengaruh karakteristik dengan faktor dalam penggunaan website terhadap akses media ................................................................................ 62 24. Pengaruh akses media terhadap efektivitas pembelajaran .......................... 64 25. Pengaruh karakteristik. faktor dalam penggunaan website dan akses media terhadap efektivitas pembelajaran ..................................................
65 26. Hasil analisis regresi berganda keseluruhan peubah .................................. 67
27. Pengaruh langsung dan tidak langsung peubah bebas terhadap peubah terikat ........................................................................................................... 70
PENDAHULUAN Latar Belakang Peningkatan sumber daya manusia (SDM) merupakan masalah yang penting bagi peningkatan peradaban umat manusia. Dengan adanya SDM akan ~nelahirkan rnutu ~nanusia yang tangguh dan dapat ~newujudkan bangunan sosial kemasyarakatan yang ideal. Manusia bermutu ini hanya dapat diwujudkan melalui pendidikan yang terencana dan sistematis dengan memperhatikan peningkatan kreatifitas dan daya analisis yang didukung dengan seperan&at teknologi komputer berbasis jaringan Internet. Dengan adanya bantuan teknologi diharapkan akan tercipta sebuah sistem pendidikan yang lebih berorientasi pada kemandirian peserta didik (siswa) yang dapat memiliki keleluasaan dalarn pengembangan potensi din. Sistem tersebut hams fleksibel, namun tetap terarah dalam tatanan sistematis, transparan, serta didukung oleh akses informasi yang luas melintas batas ruang dan wakcu. Dewasa ini sistem pendidikan yang ada masih menjadikan peserta didik sebagai obyek (konsunen), dimana proses belajar menjadi lebih terpusat pada peranan pengajar yang terlalu dorninan, sehingga metode belajar seperti itu tidak nlenlbuat peserta didik menjadi kreatif. Ole11 karena itu, agar peserta didik dapat menciptakan kreatifitas yang tinggi, maka peranan teknologi sebagti alat bantu atau pendukung proses belajar sangat diperlukan, karena kemajuan teknologi komunikasi dan informasi saat ini sudah tidak dapat dibendung dan dicegah lag. Perkembangan teknologi dari tahun ke tahun bahkan dari hari ke hari semakin cepat dan beragam. Kehadiran teknolo~i tersebut sangat dirasakan banyak membantu dan mendorong manusia dala~nmelakukan komunikasi dan aktivitas sehari-hari agar menjadi lebih efektif dan efisien. Teori Lasswell menyebutkan bahwa komunikasi terdiri dari beberapa unsur/komponen, diantara unsur tersebut adalah media (clzutznel) (Vardiansyah, 2004). Media yang rnenjadi jembatan antara sumber dan penerima informasi
semakin diperlukan untuk mempermudah komunikasi. Dalam ha1 ini media
kornunikasi dapat digunakan sebagai sarana untuk menyanlpaikan pesan pe~lgetahuandalanl proses penhelajaran s i s w di sekolah-sekolah. Menurut Effendy (2000), komunikasi bermedia adalah komunikasi yang mengynakan saluran atau sarana untuk meneruskan sualu pesan kepada komunikan yang jauh tempamya, danbtau banyak jumlahnya. Komunikasi bermedia disebut juga komunikasi massa, karena jumlah komunikannya yang tak terbatas. Keuntungan komunikasi bermedia ini, antara lain dapat menimbulkan keserempakan (szrnultunr/y),aitinya suatu pesan dapat diterima oleh komunikan yang jumlahnya relatif banyak, ratusan, ribuan bahkan ratusan juta pa& saat yang sama secan bersama-sama. I~~terner tidak hanya dikelompokkan sebitgai media m a s s karena ju1nla11 ko~nunikannyayang tidak terbatas dan tnelintasi ruang dan
wakty juga &pat
d i k e l o m p ~ ~ asebagai n media antarpribadi (Vardiansyah,
2004). Pembelajaran merupakan proses komunikasi antara pembelajar, pengajar dan bahan ajar. Agar komunikasi &pat dilakukan dua arah dan interaktif, diperlukan media yang dapat menjenlbatani komunikasi tersebut, antara lain dengan menggbwnakan media Internef dengan website berbasis teknologi jaringan. Menurut Sadiman (2000), Media website ini merupakan media komunikasi yang dapat menyanlpaikan pesan secara visual dan audio secara interaktif, yang dapat menggabungkan unsur teks, gambar (foto dan film) dan suara sebagai satu kesatuan yang disebut dengan mzdfi~~zedia. Penggunaan media interaktif ini dihampkan dapat menjadi daya tarik bag siswa untuk mengembangkan pengetahuan dan keteranqdan pa& bidang-bidang tertentu. Melihat situasi yang berkembang dan pembahan yang begitu cepat, dipertukan tersedianya sumber-sumber belajar yang aktuat, b y a informasi dan mudah dijangkau. Itlrel.net adapah salah satu teknolog yang dapat dijadikan media kotnunikasi interaktif untuk me~nberikan landasan kuat bagi penciptaan lingkungan belajar yang luwes (fleksibel), dan mampu memenuhi kebutuhan pendidikan dan latihan. Kemajuan bidang teknologi infomasi (Irzferrzet) telah memberikan kontribusi njrata terhadap dunia pendidikan, khususnya dalam proses belajar rnengajar di sekoiah-sekolah tingkat menengah umum.
D d m kaitan pemanfaatannya untulc pendidikan, Ashby dalam Miarso (2004), meriyatakan bahwa dunia pendidikan telali ~nenlasukirevolusinya yang
kelima, dengan dimanfaatka~yateknologi komunikasi dan informasi mutakhir, khususnya kornputer dan Itzcerner untuk pendidikan. Revolusi ini memberi dampak terhadap beberapa kecendemngan pendidikan masa depan. Salah satu program yang sedang dikembangkan oleh sekolah-sekolah umum adalah penggunaan teknologi informasi dan kornunikasi (TIK) atau I1lfjn71atiort
und Ci~rnnzur1icafior7T e c l ~ n o l o(ICT). ~ ~ Menurut lbrahim (2005), IC'T adalah istilah umum yang mengacu
pada teknologi yang digunakan untuk
men~mrnpulkan, mengedit, rnendapatbn informasi dalarn berbagai bentuk.
Personu/ cmy~z~ter adalah contoh pengguman ICT di bidang pendidikan, tetapi istilah nzul/imediajuga sering digunakan. Menurut Smeets dalam Ibrahirn (2005),
m~iltimedicrdapat diinterpretasikan sebagai kornbinasi data yang dibawanya, seperti video, CD ROM, infernel dan sojiware yang rnemun&nkan mengadakan pendekatan interaktif. Informasi yang diperoleh dari suwei pendahuluan di Departernen Pendidikan Menengah dan Umum (DIKMENUM) Jakarta bahwva pengbmnaan ICT oleh sekolah-sekolah urnuln tersebut difasilitasi oleh DIKMENUM di bawah Departemen Pendidikan Nasional (DIKNAS). DIKMENUM sebagai fasilitator hanya rnenyediakan sarana perangkat kerns meliputi pengadaan komputer lengkap dengan fasilitas perangkat jaringan komputer. Sedangkan pengembangan kurikdum yang sudah memenuhi syarat kompetensi DIRNAS melalui media
websire diserahkan kepada sekolah-sekolah yang sanggup mernanfaatkan fasilitas teknologi tersebut. Informasi yang diperoleh dari DIKMENUM, ada beberapa sekolah rnenengah umum (SMU) yang telah mernanfaatkan fasilitas teknologi komputer (ICT) sebagai bagian dari kurikulum sekolah diantamnya SMANl Jakarta Pusat dan SMANl Bogor. Berkaitan dengan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi tersebut Chaeruman (2005), menyatakan bahwa UNESCO mengklasifikasikan tahap penggunaan teknologi informasi dan kornunikasi atau TIK dalarn pernbelajaran ke &lam empat tahap berikut :
1) Tahap erizerging, yaitu tahap baru menyadari &an pentingnya TIK untuk
pembelajaran dan k t u m krupaya untuk inenerapkannya. 2) Tahap rrppbing, yaifu satu tahap lebih maju di mana T K telah dijadikan sebagai obyek untuk dipelajari (mata pelajaran). 3) Tahap integrating, yaitu tahap pengintegrasian TIK ke dalam kuriknlum
(pembelaiaran). 4) Tahap ~ran.~i>rnzirzg,yaitu tahapan yang paling ideal, dimana TIK telah
menjadi katalis bagi perubahan/evolusi pendidikan. TIK diaplikasikan secara penuh baik untuk proses pembelajaran (imrucrionalpurpost.) maupun untuk administrasi (udnzitzj.str~~/jr~np~~rpo.~e). Pe~nanfaatanTIK dala~naplikasi petnbuatan weh.vite di luar sekolah dari observasi awal yang telah dilakukan menunjukan bahwa terdapat h h r a p a situs yang telah menyediakan fasiIitas belajar melalui website sepem misalnya Edutech yang dikembangkan oleh konsultan teknologi informasi swasta yang diluncurkan pada tahun 2005 dan Edukasi.net yang dikemban&an oleh PUSTEKKOM DIKNAS sejak tahun 2003. Weh.srte yang dikembangkan PUSTEKKOM tersebut merupakan kolaborasi dari tiga (3) sekolah Negeri yang telah mengpnakan internet sebagai media belajar siswva. Sekolah-sekolah tersebut yaitu,. SMAN 1 Jakarta, SMAN I Bogor dan SMAN 1 Gresik. Sekolah-sekolah tersebut merupakan pimpinan proyek pengembangan TIK di Indonesia dan telah memilki situdx~eh.~ite sendiri sebagai media komunikasi pembelajaran sistva. Alamat websie dari kebga sekolah tersebut
adaiah
www.smanlikt.com,
w~w.smansabor~or.com dan
ww\v.smamames.com. Pengylnaan dan pengembangan TIK sebagai media pembelajaran di sekotahsekolah merupakan hasil keputusan pada pertemuan negara-negan anggota UNESCO yang diadakan di Bangkok pada bulan Desember tahun 2003. Salah satu proLTam yang telah direncanakan salah satunya adalah membangun jaringan sekolah berbasis Infernet se Asia Tenggara yang terdiri dari delapan (8) negara yaitu, Indonesia, Malaysia, Philipina, Thailand, Laos, Myanmar, Kamboja dan Vietnam. Menurut Punvanto (2004), pendidikan berbasis ICTdapat terselenggara dengan baik apabila persyaratan yang terkait dapat dipenuhi, yaitu ketersediaan
tehaiologi, penguasaan pengetahuan dan keterampilan untuk pengembangan corIrenf serta dukunb~npolicy. Tanpa ada yang nlanlpu n~engenlbangkancontent, maka infrastruktur yang ada tidak akan bermanfat secara optimal. Oieh karena itu diperlukan guru dan SDM yang terampil dalam merancang dan mengembangkan pembelajaran berbasis I(:I: Berdasarkan uraian di atas, maka dilakukan penelitan untuk mengetahui sejauhmana efektivitas komunikasi pembelajaran melalui media website di sekolah. Tempat yang menjadi obyek penelitian ini adalah Sekolah Menengah
Atas Negeri 1 (SMANI) Jakarta Pusat, karena sekolah ini telah memanfatkan media teknologi ICT dalam pengembangan kurikulum berupa aplikasi situs sendiri dengan natna www.SMANlikt.com yang dapat diakses oleh siswa-siswa sekolah dari mulai kelas satu sampai kelas tiga SMA dengan jumlah 891 siswa. Kehadiran situs tersebut juga sebagai sarana komunikasi pembelajaran antar siswa dan guru, sehingga dapat terjadi komunikasi dua arah dan interaktif. Kurikulum yang telah dikembangkan oleh SMANl Jakarta melalui website tersebut meliputi pelajaran-pelajaran matematika, fisika, kimia dan biologi. Materi-materi tersebut merupakan materi ajaran yang dipnoritaskan, karena dianggap sebagai materi yang memerlukan ekstra pendalaman. Khusus untuk materi fisika, pengembangan co~~terztrisi materi yang disajikan dalam website di rancang dan dibuat oleh guru fisika SMUNI Jakarta. Penelitian ini hanya mengambil salah satu materi ajaran yaitu fisika, dengan subyek penelitiannya adalah siswa kelas tiga Sekolah Menengah Atas (SMA). Pemilihan subyek tersebut didasarkan pada aspek usia dan kematangan berpikir yang disesuaikan dengan bobot kuesioner, serta kebutuhan siswa untuk memantapkan materi. Materi ajaran fisika merupakan materi yang berisi teori-teori yang perlu ditunjang dengan visual untuk menggambarkan teori-teori yang abstrak. Salah satu contoh ~naterifisika yang dijadikan sebagai contoh dalan penelitian ini adalah teori tentang atom. Untuk mempennudah pemahaman materi tersebut, kehadiran teknologi nzul~intediudiharapkan dapat merangsang minat siswa menjadi lebih tinggi dan pengetahuan sistva menjadi mantap. Program pembelajaran melalui websi!e yang dilakukan SMANl Jakarta telah berjalan hampir 5 (lima) tahun sejak
tahun 2001, namun selama 5 tahun tersebut belum dilakukan evduasi, sehingga efektivitas komunikasi pembelajaran melalur media tersebut klum diketahui.
Perumusan Masalah Untuk mengetahui seberapa besar efelrtivitas penggunaan media pembelajaran melalui iuebsite di SMANl Jakarta Pusat, maka dilakukan. penelitian dengan mengambil judul efektivitas komunikasi pembelajaran melalui media website untuk materi ajaran fisika. Beberapa ha1 yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Seberapa besar pengaruh karakteristik responden terhadap shes media ?
2. Seberapa besar pengaruh faktor dalam penggunaan websire terhadap a b e s media ? 3. Seberapa besar pengaruh karakteristik responden dan faktor dalam
penggunaan web.site terhadap akses media ? 4. Seberapa besar pengamh akses media terhadap efektivitas pembelajaran ?
5. Seberapa besar pengaruh karakteristik responden, fakcor dalam penggunaan website dan akses media secara bersama-sama terhadap efektivitas
pembelajaran ?
Tujuan Penelitian I. Menganaiisis pengaruh karakteristik responden terhadap akses media.
2. Menganalisis pengaruh faktor dalam penggunaan u~ebsire terhadap akses
media. 3. Menganalisis pengaruh karakteristik responden dan faktor dalam pengganaan vvehsite terhadap akses media.
4. Menganalisis penganth akses media terhadap efektivitas pembelajaran.
5. Menganalisis pengaruh karakteristik responden dan faktor dalam peng,ounaan websile serta akses media secara bersama-sama terhadap efeL*vitas
pembelajaran.
TINJAUAN PUSTAKA Media Komunikasi Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi diantara individuindividu melalui sistem lambang-lambang, tanda-tanda atau tingkah laku. Atau secara umum ko~nunikasidiartikan sebagai proses pemnbentukan, penyamnpaian, penerimaan dan pengolahan pesan yang terjadi dalam din sendiri atau diantara dua orang atau lebih dengan tujuan tertentu (Djuarsa, 1999). Alat bantu komunikasi atau media komunikasi nlerupakan panca indera eksternal, yang n~embantu menerangkm, memperjelas atau menyampaikan sesuatu informasi atau buah pikiran disamping kata-kata, emosi dan gerak tubuh (Bajari, 2001). Saluran komunikasi adalah jalan yang dilalui pesan komunikator untuk sampai ke komunikannya. Terdapat dua jalan, agar pesan komunikator sampai ke yang berlangsung komunikannya, yaitu tanpa media (nonmediuted com~~zzmicutioiz face to face atau tatap mukaj atau dengan media (i~zediute~f n>nznzzmicatic>rz).
Unsur utarna dari media komunikasi adalah pemilihan dan penggunaan alat perantara yang dilakukan komunikator (Vardiansyah, 2004). Pemilihan teknologi dan jenis interaksi pmbelajaran yang akan digunakan apakal~satu amlh dua arah terga~ltungpada kebutuhan lembaga pet~yelenggara pendidikan yang bersangkutan. Berbapi pilihan teknologi sebagai media komunikasi untuk pendidikan, mulai dari yang sederhana sampai yang canggih dan mutakhir dikelompokkan oleh Chute and Hancock dalam Sadiman (2000) sebagai benkut : 1. Telnologi Audio. Pilihan teknolosi interak-tif yang sederhana adalah telepon.
2. Teknologi Audio dan Data. Salah satu kelen~ahankonferensi audio adalah
tidak adanya visual dala~nproses belajar. Perpaduan kemampuan audio dari telepon dan ke~nampuandata komputer telah ~nelahirkanaplikasi belajar jarak jauh. Telepon digunakan un.tuk interaksi suara dua arah, sedangkan kotnputer digunakan untuk berbagai bahan gratis dan memungkinkan dilaksanakannya kejasama di antara siswa.
3. Teknologi Video. Teknologi yang mas& dalam kategori ini adalah kaset video, siaran video satu a n h dan dua arah Video tnemiliki keluwesan dala~n penggunaannya, baik untuk tujuan pembelajaran ataupun untuk komunikasi manajemen. Untuk memperkuat pola komunikasi, program video &pat dipadukan dengan teknologi lain. Video, Conzputer Bmed Training (CBT) dan sumber-sumber data dapat memungkinkan siswa memperoleh pengalaman belajar yang kaya. Video dua arah memungkinkan diselenggarakannya konferensi video antara penyelenggara pendidikan atau staf pengajar dengan para siswanya. 4. Konferensi Komputer. Conzpzrter cconzencing adalah istilah urnun~ yang
digunakan untuk memayung berbagai kegiatan penerapan teknologi komputer untuk menunjang komunikasi antara rnanusia. Yang paling lazim dalaln kelompok konferensi berbasis komputer adalah surat elektronik (e-rnail), sistetn konferensi kelompok, dan sistem penyampaian pesan interaktif. Surat elektronik yang paling sederhana melibatbn dua pengguna komputer yang dapat berhubungan secara langsung dan pribadi tanpa rnengenal batas waktu, ruang dan birokrasi. 5. Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) di Internet. Dalam situasi yang berkembang
clan berubah cepat seped dewasa ini, diperlukan tersedianya sumber-sumber belajar yang aktual, kaya dan mudah dijangkau. Komunikasi melalui media modem seperti surat kabar, film, televisi, dan Itzterne! ~nerupakanbentuk komunikasi massa, karena jumlah komunikannya
tidak terbatas dan heterogen. Menurut Effendy (2000), kolnunikasi massa adalah penyebamn pesan dengan menggunakan media yang ditujukan kepada massa yang abstrak, yalcni sejumlah orang yang tidak m p a k oleh si penyampi pesan. Fungsi komunikasi massa adalah untuk : 1. Menyiarkan informasi (to injGrm) 2. Mendidik (to educute) 3. Menghibur (to enferfuin)
Ada beberapa ahli yang menambahkan fungsi lain terhadap fungi media massa, yakni
mempengaruhi (to influe~zce),membimbing (to guide), hngsi
tnengkritik (to crilicise) dan lain-lain. Fungsi utama dari media seperi film, radio,
televisi dan Internet adalah untuk menghibur yang dikemas &lam suatu tema tertentu seperti pendidikan (Effendy, 2000). Nurudin dala~iiNirmala (2003) menyatakan pula bahwa media massa adalah suatu saluran yang dihasilkan oleh teknologi modem dan m e ~ p a k a nalat dalam komunikasi yang.dapat menyebarkan pesan secara serempak dan cepat kepada r~~dierrce yang luas dan heterogen. Multimedia dan Animasi
Media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan. Media pembelajaran adalah sebuah alat yang herfungsi untuk menyampaikan
pesan pembelajaran. Pembelajaran adalah sebuah proses komunikasi antara pengajar, pembelajar dan bahan ajar. Komunikasi tidak akan berjalan tanpa bantuan sarana penyimpanan pesan atau media. Bentuk-bentuk stimulus dapat digunakan sebagai media, diantaranya hubungan atau interaksi manusia, realita, gambar bergerak (animasi) atau tidak, tulisan dan suara yang direkam (Winkel, 1996). Teknologi komputer adalah penemuan yang memungkinkan menghadirkan beberapa atau semua bentuk stimulus, sehingga pembelajaran keterampilan akan lebih optimal. Teknologi
I ~ U I ~ I I I Idi~ bidang ~ I U komputer memilih kemampuan untuk memadukan beberapa bentuk stimulus dalam satu media pembelajaran. Menurut Furth dalam Alfian (1997), mul/lmedru didefinisikan sebagar gabungan antara pelbagai media, teks, gratik, anirnasi, citra dan video. Sedangkan Hoffos dan Feld~nan(1994), mendefinisikan tnulf~rned~il sebagai suatu siste~n komputer yang terdiri dari berbagai perangkat keras dan lunak yang memberikan kemudahan untuk membolehkan gambar, video, fotografi, gafik dan animasi dipadukan dengan suara, teks dan data yang dikendalikan denyan program komputer. Wells dalam Pramono (2000) menyatakan bahwa sebagai media komunikasi, aplikasi komputer sering disebut conlpzrler mediufed corrrmz~niculion
(CXfC;'). Pada dasarnya CMC adalah suatu sarana untuk menghubungkan secara elektronik partisipan (komunikator dan komunikan) yang terpisah secara waktu dan geogcafis.
Di dalam teknologi mul~irrzedia,anin~asidan tehnologi lain yang terkait denbannya r~lerupakanunsur terpenting dalam penentuan sebuah rr~r~Itin~ediu layak tidaknya ditampilkan. Sifat nttrltimedia sebagian dipengaruhi oleh tehologi animasi, diantaranya yang tem~asukciri animasi adalah dinamis dan interaktif Berbeda dengan media yang statis dan kaku, teknologi animasi menawarkan kemampuan untuk menampilkan suatu obyek benvama, tampilan ti@
dimensi
(3D) dan kemampuan dalarn melakukan animasi yang herge~&. Kehadiran rnultirr~ediadiikuti secara luas ke dalam segmen pendidikan, karena memiliki ciri yang dinamis dan benvarna sebuah animasi tidak hanya terlihat hidup, serta unik tetapi dapat merangsang kecenderungan dan minat para pelajar untuk melihat dan memahaminya. I~~ternet Untuk Pem belajaran
Komputer dan jaringan It~ternet pada abad ini sudah dianggap sebagai kebutuhan sehari-hari. Irr/en?et merupakan sistem jaringan komunikasi global yang terbuka dan menghubungkan ribuan bahkan jutaan jaringan komputer diseluruh dunia. Infernel berasal dari kata "IhTERconnected compzder NFfworking" atau jaringan komputer yang saling terhubung (Widya,
2001).
Menurut Allan dan Johnson (1998), itzlertzet adalah sistem komputer yang saling berhubunpan sehingga memungkinkan suatu komputer &pat bertukar data, pesan, dan arsip atau doku~nendengan berjuta ko~nputerlain yang berhubungan ke Inlerttet.
Pemanfaatan itzfernefuntuk pendidikan menurut Ashby dalam Miarso (2004), menyatakan bahwa dunia pendidikan telah memasuki revolusinya yang kelima. Revolusi pertama terjadi ketika orang menyerahkan pendidikan anaknya kepada seorang guru. Revolusi kedua terjadi ketika diynakannya tulisan untuk keperluan pembelajaran. Revolusi ketiga tejadi seiring dengan ditemukannya mesin cetak, sehingga materi pembelajaran dapat lsajikan melalui media cetak. Revolusi keempat tejadi ketika digunakannya perangkat elektronik seperti radio dan televisi untuk pemerataan dan perluasan pendidikan. Revolusi kelima, seperti saat ini, dengan dimanfaatkannya teknologi komunikasi dan informasi mutakhir,
khususnya komputer dan Inlernel untuk penhdikan. Revolusi ini memberi dampak terliadap beberapa kecenderunyn per~didikar~ masa depan Beberapa ciri tersebut, menurut Ashby dalam Miarso (2004)adalah : a. Berkembangnya pembelajaran di luar kampus sebagai .bentuk pendidikan beckelanjutan. b. Orang memperoleh akses lebih besar dari berbagai sumber helajar.
c. Perpustakaan sebagai pusat surnber belajar menjadi ciri dominan dalam kampus. d. Bangunan kampus berserak (tersebar) dari kampus inti di pusat dengan kampus satelit yang ada di tengah masyarakat. e. Tumbuhnya profesi baru dalam bidang media dan teknologi.
f. Orang dituntut lebih banyak belajar mandiri. Kecenderungan lain, seperti diungkapkan oleh Ryan &lam Chaerunlan (2005) adalah sebagai berikut:
a. Teknologi yang ada saat ini dapat mentransformasi cara pengetahuan dikemas, disebarkan, diakses, diperoleh dan diukur. Hal tersebut merubah cara produksi dan penyampaian materi dari cetak dan analog ke dalam bentuk digital seperti
Disk Video Digital (DVD), Conzpuc/ Disk R e d Only Monory (CD-ROM), maupun bahan belaiar on-line berbasis web lainnya. b. Orang akan lebih memilih metode belajar yang lebih luwes (flexible), mudah,
dan sesuai dengan kebutuhan dan kondisinya masing-masing, sehingga metnicu terjadinya pergeseran pola pendidikan dari tatap tnuka (konvensional) ke arah pendidikan yang lebih terbuka. Dengan adanya teknologi Iinrert~et,sistem penyampaian dan komunikasi (rlcliverj~~)<ste~n and conzmwzicafion)antara siswa dengan guru, guru dengan guru
atau siswa dengan siswa &pat dilakukan dengan berbagai bentuk dan cara, baik secara bersamaan (synclmnozrs) maupun (asynclzronoz~s).Beberappa bentuk komunikasi (Purbo, 1997) yang dapat ditakukan antara lain : 1. Dialog elektronik (chutritzg). Dialog elektronik adalah percakapan berbasis teks yang dapat dilakukan secara online dalam waktu bersamaan (.q~nc/zronous) antara dua atau lebih pengguna internet. Contoh aplikai dalam
konteks pendidikan tinggi, dialog elektronik dapat digunakan untuk proses
komunikasi
antara
dosen
dengan
beberapa
mahasiswanya
&lam
tnendiskusikan suatu perkulial~antertentu. 2. Surat elektronik ( e - I ) Surat elektronik merupakan suatu bentuk
komunikasi tidak bersamaan (u.sy~~c/zro~~oz~s) yang memungkinkan tejadinya komunikasi antara mahasiswa dengan dosen atau mahasiswa dengan mahasiswa lain melalui surat yang disampaikan secara elektronik melalui Internal. Berbeda dengan cl~u//ing,dmgan cara ini umpan balik yang diperoleh mungkin tertunda.
3. Konferensi kelompok melalui surat elektronik (nruiling l;.rf). Muilitig li.s/ merupakan perluasan dari e-tnuil, dimana seseorang dapat mengirim pesan kepada sekelompok orang terlentu yang telah terdaftar untuk bergabung dalam kelompok diskusi. Sebagai contoh, seorang dosen memiliki daftar mahasiswa yang tergabung dalarn kelompok mata kuliah tertentu. Pemberian tugas dan diskusi &pat dilakukan melalui fasilitas seperti ini. 4. Konferensi jarak jauh (taleuonjkrence).Konferensi jar& jauh dapat berupa
konferensi audio tnaupun konferensi video. Kedua konferensi ini dapat dilakukan dengan cara " p i n / lo poinl" atau "multi point". Cara periama dilakukan dalam dua tetnpat. Sedangkan cara kedua dilakukan dala~nlebih dari dua tempat. Sebagai contoih seorang guru dari sekolab tertentu dapat mendiskusikan suatu topik tertentu kepada siswa di beberapa sekolah lain dalam waktu bersamaan. Teknologi i11farnel dapat memberikan manfaat s e c m optimal pa& dunia pendidikan sebagai media komunikasi pembelajaran, karena inlem1e1merupakan sumber informasi dan dapat membangun komunikasi individu maupun massa secara langsung tanpa terbatas ruang dan waktu. Ibrahim (2005), menjelaskan manfaat internet bagi guru (profesional) adalah : 1. Meningkatkan pengetahuan
2. Berbagi sumber di antara rekan sejawat 3. Bekejasama dengan guru-guru dari l u x negeri
4. Kesempatan untuk menerbitkan informasi secara langsung
5. Mengatur komunikasi secara teratur.
6. Berpartisipasi dalan~ suatu forum baik lokal maupun nasional d m internasionai. Menurut Ibrahim (2005), beberapa manfaat internet untuk siswa diantaranya mendorong siswa belajar sendiri secara cepat, sehingga dapat : 1. Meningkatkan pengetahuan
2. Belajar krinterah?ivitas
3. Mengembangkan kemampuan di bidang penelitian Infernet dapat juga memperkaya diri siswa dalam : 1. Meningkatkan komunikasi siswa dengan siswa lain.
2. Meningkatkan kepekaan akan pennasalahan yang ada di seluruh dunia. Sialman (2005), ~nenyatakan bahwva
siste~n pembelajant~ tnelalui
pemanfaatan internet merupakan sistem pembelajaran yang mempunyai karakteristik berikut : 1) Peserta di&k terpisah dari guru atau instruktur dalam kegiatan belajar 2) Ada lembaga yang mengelola program pembelajaran yang ditawarkan
3) Isi pelajaran disampaikan melalui jaringan komputer 4) Ada komunikasi dua arah melalui pengynaan jaringan komputer sehingga
peserta didik dapat berko~nunikasidengan y r u , dengan sesama peserta didik dan dengan staf lembaga Komunikasi melalui internet harm tersedia peralatan komputer dan perangkat jaringan yang dapat dibwnakan untuk melakukan hubungan Kemudian hams diperoleh sambungan berlangganan dari itzterner Service Provider ( I S P ) dengan besaran biaya per bulan yang tergantung pada kecepatan dan kapasitas hubungan. Terdapat banyak metode yang digunakan untuk melakukan hubungan ke Internef antara lain, dengan menggunakan modem, kabel dan UigiiaI Szihscriher Line (DSL) (Dummies.com 2006) 1. Hubungdn ke Inlernef dengan menggunakan modem
Modem adalah suatu peralatan yang mernun.gkinkan suatu komputer melakukan hubungan dengan komputer lain melalui telepon. Ketika mengakses
internet,
modem
mengb~nakan. saluran
telepon
untuk
menghubungi Internet Prolti~ler. Maka dari itu hubungan dengan modem sering disebut hubungan ~nelaluisaluran telepon biasa (koneksi dial tp).
Modem n~erupakancara melakukan hubungan ke internet yang paling sering digunakati dan paling mural^ tetapi kecepata~u~ya juga paling Iat~~bat (56 Kpbs).
2. Hubungan ke in~ertzetdengan menggunakan kabel dan Digitul Subscriber L,itzc (DSL). Menghubungi internet dengan
menggunakan kabel dan DSL sering
disebut dengan koneksi pita lebar (broadhand). Kabel dan DSL merupakan dua cara menghubung ke inlernef yang mempunyai kecepatan yang tinggi. Ada beberapa keuntungan mengakses inlernel menggunakan kabel dan DSL: a. Hubungan melalui kabel dan DSL lebih cepat daripada menggunakan mnodem. Hubungan dengan kabel maupun dengan DSL dapat dilakukan dimana saja dan dapat 10-200 kali lebih cepat daripada koneksi Jiul up, walaupun tergantung dari layanan yang diperoleh. b. Seseorang dapat selalu berhubungan dengan internet tanpa harus selalu melakukan hubungan setiap kali ingin terhubung dalam jaringan internet. c. Kabel dan DSL tidak terikat dengan sambungan telepon ketika seseorang sedang terhubung ke iniernet. Dengan kabel, hubungan dengan iwlerner bekerja seperti TV kabel, sedangkan dengan DSL hubungan dilakukan dengan perangkat khusus pada centrul office dan pelanggan yang memungkinkan transmisi pita lebar melalui kabel tembaga. Teknologi ini sering disebut juga dengan istilah teknologi suntikan, yaitu kabel telepon biasa yang telah ada dapat digunakan untuk menghantarkan data dalam jumlah yang besar dan dengan kecepatan yang tinggi. Telepon hanya meng~nakansebagian frekuensi yang mampu dihantarkan oleh kabel tembaga. Sedang DSL memanfaatkan lebih banyak frekuensi dengan membagi frekuensi yang lebih tinggi untuk data dan frekuensi yang lebih rendah untuk suara dan fax.
Menurut Widya (2001), web.sile atau lebih dikenal dengan World Wide Web (WWW) adalah suatu sistem informasi dan komunikasi elektronik yang menciptakan pertukaran data (termasuk teks, suara, gambar dan video) di interrier dengan mudah dan efisien, terdiri atas bagian berikut :
1. Selver Web me~upakan komputer dan st!fiware yang menyimpan dan rnendistribusikan data ke kornputer lain lewat Internet yang nleminta informasi tersebut.
2. Browser Wch merupakan sc!fiw~~re yang beroperasi di setiap komputer pribadi (cl~ent)untuk meminta informasi dari server weh dan menampilkannya
sedemikian rupa, sehingga datanya dapat langsung diakses. Untuk menggunakan web, setiap orang memerlukan kornputer dengan sofiwure browser web dan modem yang terpasang. Setelah brow.~er web
dijalankan, komputer berhubungan dengan penyelenggara layanan i~z/ertzw (I~z/crtzefScrv~ceProvider) yang sebelumnya telah rnemiliki accozrtrt Browrcr
diberi suatu alamat lokasi web yang kemudian direspon oleh server web dengan cara mengirimkan suatu halaman informasi berupa tulisan dengan berbagai macam informasi lanjutan di ddamnya (hornepoge)(Widya, 2001). Selain tulisan dan gambar, informasi yang ditampilkan berupa: a. Film dan animasi b. Gatnbar bergerak c. Dokumen suara
d. 1)utubusc dan kataloy e. Program )rang langsung dapat dijalankan dari komputer FI'75'Tir saat ini rnerupakan wahana informasi yang sangat krpengaruh
(dibanding TV) sejak In/ernet ditemkan. Situs web (website)awalnya merupakan suatu layanan sajian informasi yang rneng~wnakan konsep fzyperlitzk, yang memudahkan szrrfir (sebutan. bagi pe~nakai komputer yang rnelakukan penelusuran informasi di inrert7et). Website memberikan banyak kemudahan dalam penelusuran, penjelajahan
dan pencarian informasi. Informasi yang disajikan dengan web menwnakan
konsep mzd/inredru, inforn~asidapat disajikan dengan menggunakan banyak media (teks, garnbar, animasi, suara dan film). Suatu situs web akan dikenal dengn cepat apabila informasi yang disajikannya up to dale atau lengkap (Sidik, 2002).
Pembelajaran Menurut Syah (1.995), istilah pem.belajaran berlanubungan erat dengalan pengertian belajar dan mengajar. Belajar, mengajar dan pembelajaran terjadi bersarna-sama. Belajar dapat tejadi tanpa guru atau tanpa kegiatan mengajar dan pembelajaran formal lain. Sedangkan menga-jar meliputi segala hal yang guru lakukan di dalarn kelas. Durn dan Roehler dalam Syah (1995), menyatakan apa yang dilakukan guru agar proses belajar mengajar bejalan lancar, bermoral dan membuat siswa merasa nyaman merupakan bagian dari aktivitas mengajar, juga secara khusus mencoba dan berusaha untuk mengimplementasikan kurikulu~n dalarn kelas. Sementara itu pembelajaran adalah suatu usaha yang sengaja melibatkan dan menggunakan pengetahuan profesional yang dimiliki guru untuk mencapai tujuan kurikulum. Jadi pembelajaran adalah suatu aktivitas yang dengan sengaja untuk memodifikasi berbagai kondisi yang diarahkan untuk tercapainya suatu tujuan, yaitu tercapainya tujuan harikulum. Sedangkan Mulyoto (2005), menyatakan bahwa pembelajaran seharusnya bersifat demokratis, artinya pembelajaran yang di dalamnya terdapat interaksi d m arah antara guru dan siswa. Guru lne~uberikan bahan pe~nbelajaran dengan selalu ~nemberi kesempatan kepada siswa untuk aktif ~ne~nberikan reaksi, yaitu siswa dapat bertanya maupun memberi tanggapan kritis tanpa ada perasaan takut. Bahkan, kalau perlu siswa diperbolehkan menyanggah informasi atau pendapat guru jika memang dia mempunyai informasi atau pendapat yang berbeda. Hasil belajar pada dasarnya merupakan hasil reaksi antara bahan pelajaran, pendapat gury dan pengalaman siswa sendiri. Daiam buku pedo~nanpelaksanaan kurikulum SD, SLTP dan SMU tahun 1994, istilah belajar diartikan sebagai suatu proses perubahan. sikap dan tingkah laku setelah terjadinya interaksi dengan sumber belajar. Sumber belajar tersebut dapat berupa buku, lingkungan, guru, dan lain-lain. Selama ini Gredler dalam Syah (1995), menegaskan bahwa proses perubahan sikap dan tingkah laku
itu pada da.wnya berlangsung pada suatu lingkungan buatan (eksperimental) dan sat~gatsedikit sekali bergantum~gpada situasi alarni (ket~yataan).Oleh karena itu, lingkungan belajar yang mendukung dapat diciptakan, agar proses belajar ini dapat berlangsung optimal. Dikatakan pula bahwa proses menciptakan lingkungan belajar sedemikian rupa disebut dengan pembelajaran. Belajar mungkin saja tejadi tanpa pembelajaran, namun pengaruh suatu pembelajaran dalam belajar hasilnya lebih sering menguntungkan dan biasanya mudah diamati. Mengajar diartikan dengan suatu keadaan untuk menciptakan situasi yang mampu merangsang siswa untuk belajar. Situasi ini tidak haws berupa transformasi pengetahuan dari guru kepada siswa saja tetapi dapat dengan cara lain, misalnya belajar melalui media petnbelajaran yang sudah disiapkan Gagne dan Briggs dalam Syah (1995), mengartikan i?z.shucfionatau pembelajaran ini adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal. Menumt Mulyoto (2002), &lam pembelajaran demokrasi, @ru
bukan l a g
satu-satunya sumnber belajar. Dalam era globalisasi inforrnasi saat ini, tidak bisa dipungkiri bahwa akses terhadap berbagai sumber informasi rnenjadi begitu luas seperti televisi, radio, buku, koran, majalah dan Internet. S a t berada di kelas, siswa telah memiliki seperangkat pengalaman, pengetahuan, dan informasi. Menurut Rudarti (2002), tujuan utarna dari pengajaran adalah transfomasi informasi dari seorang guru kepada peserta didik. Namun, umumnya para guru hanya mengandalkan media pengajaran klasik, seperti ceramah dan. gambar sebagai ilustrasi. Padahal sesungbghnya untuk tujuan tercapainya proses belajar, seorang gum diberikan kebebasan berkreasi. Kreasi tersebut dapat diwujudkan denyn rnenggunakan tnetode pemnbelajaran lewat mzrltinzediu. Walaupun di satu sekolah terdapat peralatan mzrlti~~?edia, tetapi masih sangat .jarang yang memanfaatkannya sebagai materi pembelajaran. Padahal, sesungguhnya tak ada alasan ba~esekolah untuk tidak memakai metode pembelajaran seperli ini, di mana pesawat televisi rnaupun komputer bukan lagi menjadi barang mewah. Maka dari itu, pencapaian belajar berkaitan dengan diterapkannya kurikulum baru
berbasis kompetensi, yang mana menuntut kreativitas guru dalam mengelola kelas untuk meningkatkan keaktifan siswa dicapai melalui lnetode pengajaran n~elalui multimedia.
Efektivitas Kornunikasi Pernbelajaran Komunikasi pembelaiaran melalui suatu media massa seperti ii~iertzefdapat dikategorikan sebagai bentuk komunikasi massa.
Menurut Gonzales (1988),
terdapat tiga dimensi efek komunikasi nlassa, yaitu kognitif, afektif dan konatif. Efek kognitif meliputi peningkatan kesadaran, belajar dan tambahan pengetallnan Efek afektif berhubungan dengan etnosi, perasaan dan sikap. Sedangkan efek konatif berhubungan dengan pe~ilakudan niat untuk melakukan sesuatu menurut cara tertentu. Menurut Winkel &lam Purwanto (2005), belajar merupakan proses dalam diri individu yang berinteraksi dengan lingkungan untuk mendapatkan perubahan
dalam perilakunya. Belajar adalah aktivitas mentallpsikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan pembahan-perubahan dalan~ pengetahuan, keterampilan dan sikap. Pada belajar kognitif, prosesnya mengakibatkan perubahan dalam aspek kemamnpuan berpikir, pada belajar afektif mengakibatkan perubahan dalam aspek kemampuan merasakan, sedangkan belajar psikomotorik memberikan hasil belajar berupa keterampilan. Punvanto (2005), menjelaskan bahwa pembelajaran adalah usaha mengubah potensi perilaku kejiwaan agar mewujud menjadi kemampuan. Perubahan perilaku yang menimbulkan kemampuan dapat berupa hasil
utama
pengajaran
(in.~truc/ionueffec,) maupun hasil sampingan pengiring (ntirturunt eflect). b i l
utama pengajaran adalah kemampuan hasil belajar yang memang direncanakan untuk diwujudkan dala~nkurikulum dan tujuan pemnbelajaran. Sedang h a i l pengiring adalah hasil belajar yang dicapai, namun tidak direncanakan untuk dicapai. Misalnya setelah mengikuti pelajaran, siswa menyukai pelajaran matematika yang semula tidak disukai karena siswa senang dengan cara mengajar guru atau adanya media pembelajaran.
Keefektifan komunikasi terhadap media meliputi lima komponen, yaitu daya tarik (~zttrucfion),pen~aha~nan (conprelrension), penerirnaan (ucce~~~ubiliry), keterlibatan (~e~itzvolvenzet?r) dan keyakinan (per.~uo.sion).Empat komponen pertama (daya tarik, pemahaman, penerimaan dan keterlibatan) relatif mudah untuk diiakukan penykuran. Akan tetapi keyakinan lebih sulit untuk diukur secara langsung (Bertrand, 1978). Menurut Hardjito (2002), Internel sangat efektif dijadikan sebagai sarana komunikasi pembelajaran karena memiliki karakteristik yang khas, yaitu I ) sebagai media interpersonal dan juga sebagai media massa yang memungkinkan tejadinya komunikasi one-lo-one maupun oneto-171utg1,2) memiliki sifat interaktif, dan 3) memungkinkan terjadinya komunikasi secara sinkron (synclzronozrs) manpun tertunda (u.synclzrono~rs), sehingga memungkinkan tejadinya dialogkomunikasi antar guru dengan siswa, siswa dengan sumber belajar dan siswa dengan siswa.
KERANGKA PENELITIAN DAN HIPOTESIS Kerangka Pikir Penelitian Kehadiran website dalam dunia pendidikan sangat membantu paw guru dan murid (siswa) untuk memperoleh kemudahan &lam memberikan dan menerima materi asjaran dengan rentang waktu yang sangat luas dan fleksibel, jika dibandingkan dengan metode pengajaran di kelas yang dibatasi ruang dan waktu. Penggunaan w~ebsitedi Internet oleh sekolah-sekolah umum meiniliki kelebihan, diantaranya materi ajaran yang sulit dipahami secara abstrak dapat disajikan dala~nbentuk audio visual, sehingga siswa dapat memahami ajaran tersebut lebih mudah. Efektivitas komunikasi pembelajaran meliputi tiga aspek yaitu, kognitif, afel%f dan psikomotorik yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain karakteristik siswa (jenis kelamin, pekejaan orang tua, aktivitas organisasi dan motivasi). Faktor dalam penggunaan website (ketersediaan saranalfasilitas atau kepemilikian media, ketersediaan biaya, kecepatan akses, waktu luang, kemudahan penggunaan aplikasi dan tugas). Akses media (frekuensi mengakses Itzternet dan durasi akses). Efektivitas pembelajaran pada aspek kobmitif mengakibatkan perubahan dalam aspek kemampuan berpikir. Pada aspek afektif mengakibatkan perubahan dalaln ke~na~npuan merasakan (minat dan daya tarik). Sedangkan pada aspek psiko~uotorikmemberikan hasil belajar berupa ketera~npilankhususnya dala~n praktikum di laboratorium. Pada dasamya peningkatan ketiga aspek di atas sangat tergantung pada motivasi siswa dalam belajar. Demikian pula belajar melalui media intentel sangat tergantung pada motivasi belajar siswa, bila motivasi belajar siswa tinggi maka kehadiran in/erne/ dapat menjadi media untuk meningkatkan pemahaman. Disamping motivasi, keberhasilan belajar melalui irzternet ditentukan. oleh faktor-faktor lain seperti ketersediaan fasilitas, biaya, jumlah tugas yang diberikan oleh bxru, kemudahan aptikasi dan waktu luang yang dimiliki siswa untuk belajar, maka siswa diharapkan dapat memanfaatkan fasilitas interner
sebagai media belajar optimal yang diindikasikan dengan jumlah/fikuensi dan durasi dalan~mengakses internet. Berdasarkan uraian teori yang dikemukakan, disusun kerangka penelitian yang dijadikan landasan dalam penelitian. Secara ringkas kerangka penelitian tersebut disajikan pada Gambar I. Karaheristik Responden Jenis Kelamin Pekej a a n Orang TuaPendapatan Aktivitas Organisasi Motivasi Akses Media 0 Frekuensi Akses * Durasi Akses
Pernbelajaran Aspek Afektif Aspek Psikomorik
Faktor dalam penS.gunaan Website PemanfaatanMedia Ketenediaan biaya Wahu Luang Kecepatan Akses Tugas Kemudahan Aplikasi
Gambar 1. Kerangka pilor penelitian Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran penelitian yang telah diuraika~l rnaka dalarn penelitian ini dapat diajukan hipotesis berikut : 1. Karakteristik responden (X,) berpengaruh terhadap akses media (X3). 2. Faktor dalam pengynaan n,eh.site ( X I ) herpengaruh terhadap akses media
(X3). 3. Karakteristik responden (XI) dan faktor dalarn penggunaan wehsife (X?) berpengaruh terhadap akses media (Xx). 4. Akses media (X3)berpengaruh terhadap efektivitas pembelajaran (Y)
5. Karakteristik responden (XI),faktor dala~npenggunaan wehsi/e (Xz)dan akses
media
(X3) secara
petnbelajaran (Y).
bersama-sama
berpengaruh
terhadap
efektifitas
METODOLOGI PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMANl Jakarta Pusat yang beralamat di Jalan Budi Utomo No.7 Jakarta Pusat. Penelitian dilaksanakan selama tiga bulan, yaitu pada bulan Juni - Agustus 2006 Pengumpulan Data Data yang dikumpdkan pada penelitian ini terdiri atas data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari kuesioner (Lampiran 1) yang disebarkan dan wawancara. Data sekunder diperoleh dari studi literatur. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara : 1. Survei pendahuluan yang mempakan tahap awal, dengan cara mengunjungi
tempat'lokasi penelitian. 2. Menyebarkan kuesioner kepada responden Instrumen yang dipergunakan dalam penelitian ini bempa dattar pertanyaan yang terdiri dari :
a. Data karakterishk responden yang meliputi : Jenis kelamin, Pekejaan orang tua/Pendapatan, Aktivitas organisasi dan Motivasi. b. Data mengenai faktor dalaln penggunaan wehsife meliputi : Pemanfaatan media, Ketersediaan biaya, Walrtu luang, kecepatan akses, T u g s clan Kemudahan aplikasi c. Data tentang akses media meliputi : frekuensi dan durasi pemakaian ~vehsite.
d. Data mengenai efektifitas pembelajaran web.sile meliputi : Pengetahuan
(ko,gwiffl,Sikap (afekfrJ)dan Perilaku/Keterampilan (konut!fp.sikomotorik). Populasi dan contoh Pengambilan data dilakukan dengan mengambil sejumlah data dari suatu populasi. Populasi adalah sekumpulan obyek penelitian (Rakhmat, 2002) Populasi
pada penelitian ini adalah para sislva SMANl Jakarta Pusat kelas III IPA yang berjun~lah 163 orang, karerla n~ateri ajaran fisika rnerupakan salah satu materilpelajaran ilmu pasti (PA). Metode pengambilan contoh yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pzn-pasive sumpliltg method yaitu teknik penarikan contoh yang diynakan dengan pertimbangan tertentu (Riduwan, 2004), dengan contoh SO responden dari dua kelas. Pengambilan metode purposif ini diambil berdasarkan pada pertimbangan sekolah yang telah memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi khususnya n~ehsitesebagai saranafmedia proses belajar mengajar, sedangkan responden yang dijadikan sampel terbatas pada siswa kelas 3 (tiga) jurusan PA. Raneangan Penelitian
Penelitian efektivitas komunikasi pembelajaran dengan media website ini dirancang dengau metode sunlei, yaitu penelitian yang dirancang dengan tujuan melakukan pengujian yang cermat dan teliti terhadap suatu obyek penelitian berdasarkan situasi ataupun kondisi tertentu yang hikuti dan diamati dengan cermat dan teliti (Subiyanto, 1999). DaIam penelitian ini, peubah bebas yang diteliti adalah karakteristik responden (siswa) (XI) dan faktor dalam penggunaan iwlernet (wehsiie) ( X I ) . Sedangkan sebagai peubah antara adalah akses media
(X,), dan sebagai peubah terikatnya adalah efektifitas pembelajaran (Y) Validitas dan Reliabilitas
Validitas berkaitan dengan sejauhmana alat ukur dapat men~akurdengan benar apa yang hendak diukur. Untuk itu digunakan ,fuct. vulrrlir)r yang dapat dilakukan dengan menyebarkan kuesioner pada pra peneltian. Arikunto daliun Riduwan (2004) menjelaskan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. AIat ukur yang kurang sahlh beraxti memiliki validitas rendah.
Untuk mendapatkan validitas i n s m l e n penelitian, maka penyusunan kuesioner yang dipakai (Sinyrimbun dan Effendi, 1989) tnelalui tahapan berikut I . Menyesuaikan pertanyaan dengan pemyataan dari peubah-peubah yang diynakan.
2. Menyesuaikan isi pertanyaan dengan kondisi responden. 3. Mempertimbangkan konsep dan teori yang mendukung, serta kenyataan
ernpiris dari hasil penelitian sebelumnya sebagai bahan pustaka. 4. Mempertimbangkan tanggapan dan saran para ahli atau pembimbing yang
memiliki keahlian dan kepentingan di bidanpya. Untuk tnemnperoleh reliabilitas instrun~en,terlebih dahulu dilakukan uji coba kuesioner kepada 20 responden yang memiliki karakteristik relatif sama dengan karakteristik obyek penelitian. Tahap selanjutnya dihitung tingkat reIiabilitas dengan menggunakan cronbuch ulph~r,dimana pengukuran dilakukan hanya satu kali. Metode tersebut digunakan untuk kuesioner yang memiliki lebih hanyak pilihan jawaban, serta bukan mempakan skor 1 dan 0, melainkan dalam bentuk kategori dan uraian (Arikunto, 1998), sehingga melahirkan bentuk kate~oridan uraian. Rumusnya sebagai berikut :
Keterangan : = Reliabilitas instrumen
111
= Banyaknya butir
K
pertanyam atau banyaknya soal
3
Z 0 - = Jumlah ragam butir 0,'
= Ragam
total
Nilai r,, yang diperoleh, dibandingkan dengan nilai koefisien r dari tabel korelasi. Bila r l l > r
i;lklmaka
inshumen dinyatakan andal dan bila lebih kecil,
nlaka perlu ada perbaikan atau dilakukan uji ulang terhadap pertanyaan tersebut. Dari hasil uji validitas dan reliabilitas kuesioner ini didapatkan hasil pada masing-
masing peubah sebagai berikut : Untuk instrumen motivasi diperoleh nilai Rhe, 0,496 lebih besar dari nilai
&tis
0,377, untuk instrumen faktor penggunaan
website diperoleh nilai R,,itImg0,445 Iebih besar dari nilai Rhti, 0,377, untuk i n s t m e n akses media diperoleh nilai
Rhlllmf. 0, 423 lebih besar dari nilai Rkfilk
0,377, untuk instrumen efektivitas pembelajaran diperoleh nilai k t , , 0,918 lebih besar dari nilai R ~ l i0,377. s Oleh karena r hitung dari butir pertanyaan dan alpha > r tabel. maka instrumen dikatakan sahih dan andal.
Analisis Data Data dalam penelitian ini dianalisa dengan menggunakan prosedur statistik Telcnik analisa data penelitian ini menggunakan dua cara, yaitu : 1. Analisa Deskriptif. Analisa ini menjelaskan data secara umum dengan
menggunakan persentase, yang disajikan dalam bentuk tabel. Data tersebut kemudian diinterpretasikan bersama dengan hasil pengamatan di lapangan. 2. Khi kuadrat (Clzr Squure). Uji Khi kuadrat dipnakan untuk menganalisa hubungan antara peubah yang memiliki tipe data nominal.
3. Regresi Berganda (MuIQEe Regressiorz). Uji regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh peubah-peubah bebas terhadap peubah terikat dan untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsi atau hubungan kausal antara dua peubah bebas atau lebih
(XI),&2), (X3)......(Xn) dengan satu peubah
terikat.. 4. Analisa Jalur (Puth Anulysu)
Analisis jalur adalah teknik analisis statistik yang dapat dibwnakan untuk menjelaskan hubungan kausal di antara dua peubah atau lebih (Eirowo, 2004) Analisis jalur merupakan perluasan dari analisis regresi. Perluasan ini terletak pada kelengkapan penelusuran kausal. Analisis jalur tidak hanya mengetahui berapa besamya pengaruh namun juga peubah mana pang merupakan pengaruh langsung atau pengaruh tidak langsung (Santoso, 2005). IJu/h
a~zuly.c.rrberkaitan erat dengan analisis nzz/lf~pIeI.~~I'~.SFIOII (regresi ganda) dengan rumus berikut : Y = a + blXl + b2Xz+ b,X3 + b4X4 .....bnXn
Keterangan : a = konstanta b = nilai koefisien beta XI...^, = peubah X
Persamaan analisis regresi didapatkan dari nilai iltstundardized (~oeficicnrs
p, sedangkan analisis jalur dapat diketahui dari nilai Slondardized C:ocfjicient Beta (kwfisien lintas) yang dapat dilihat pada nilai Aefu nleiglzt ($). Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dari suatu peubah dapat dilihat dari tingkat nyatanya (Santoso, 2005).
Untuk mempermudah pengolahan data dan interpretasi h a i l digunakan definisi opemsional berikut : 1. Karakteristik responden adalah ciriciri yang melekat pada pribadi siswa yang
meliputi : a. Jenis kelamin yaitu perbedaan responden berdasarkan seks yang dikategorikan berdasarkan data nominal (1) pria dan (2) wanita. b. Pekerjaan orang tua yaitu status atau keadaan orang tua yang berhubungan
dengan pekejaan utama dalam kegiatan ekonomi. Untuk data ini dilakukan pengkodean berdasarkan kategori nominal, yaitu ( I ) PNS, (2) Swasta, (3) Wiraswasta, (4) Pensiunan, ( 5 ) Pengajar/GuruiDosen d m (6) TNIPOLRI
c. Aktivitas organisasi yaitu sejumlah kegiatan yang diikuti responden di sekolah secara formal. Data ini dikodekan menjadi data nominal yaitu (L) OSIS, (2) Kerohanian, (3) Kesenian dan (4) Olah Raga d. Motivasi adalah unsur-unsur yang mendorong responden baik dari dalam (instrinsik) maupun dari luar (ekstrinsik) untuk belaiar dengn melakukan akses terhadap u,ebsi/e. Motivasi tersebut dilihat dari beberap aspek seperti hiburan, prestise, mencari informasi, men~isi waktu luang, men~perdalam materi
ajaran.
Pengkategorian
ditetapkan
dengan
menggunakan cara statistika, yaitu dengan membuat tiga kelas interval
dalam suatu distribusi frekuensi. Batas kategon kelas interval tenebut, dengan ketentuan:
-
rendah ( 1 1 skala 2 2 )
-
sedang (21 skala 2 3 )
-
t i n g ~(3c skala 2 4 )
2. Faktor dala~npengqnaan website. Pengkategorian untuk peubah-peuball ini
ditetapkan dengan menggunakan cara statistika, yaitu denzan membuat tiga kelas interval dalam suatu distribusi frekuensi. Batas kategori kelas interval tenebut, dengan ketentuan:
-
rendah (I< skala 2 2 )
-
sedang (2< skala 1 3 )
-
tinggi (3< skala 5 4 )
Peubah yang termasuk faktor dalam penggunaan wehsite, meliputi : a. Pemanfaatan media adalah sarana atau fasilitas (komputei) yang digunakan responden untuk mengakses nleb~ite. b. Ketersediaan biaya adalah alokasi biaya yang digurmkaa responden untuk mengakses m e l a website. c. Waktu luang adalah alokasi ~vaktuyang diynakan responden untuk mengakses website di sekolah atau di rumah d. Kecepatan akses adalah seberapa cepat wehsite dalam Interne/ dapat diakses. e. Tugas adalah sejumlah pekejaan yang dilakukan responden di sekolah atau di rumah yang diberikan oleh gum tentang materi ajaran melalui media wehsi[e. f. Kemudahan aplikasi adalah kemndahan yang diberikan oleh situs untuk mengalrses wehsite, sehingga mudah dioperasikan tanpa memerlukan pelatihan yang cukup lama.
3. Akses media adalah penggunaan atau melakukan hubungan dengan media website, meliputi :
a. Durasi, yaitu lama waktu yang digqnakan responden dalam mengakses suatu media websire dalarn satu minggu. Satuan waktu yang dipakai pada data rasio durasi menggunakan satuan menit.
b. Frekuensi yaitu jurnlah penggunaadpemakaian irzterrzel yang dilakukan
responden
untuk
n~engakses media
wehaire
dalaru
seminggu.
Pengkategonan untuk peubah frekuensi ditetapkan dengan menggunakan cara statistika, yaitu dengan me~nbuattiga kelas interval dalam suatu distribusi frekuensi. Batas kategori kelas interval tersebut, dengan ketentuan:
-
rendah (I< skala 1 2 )
-
sedang (2< skala 13 )
-
t i n e (3< skala 1 4 )
4. EfeMvitas pernbelajaran adalah sejauhmana media pembelajaran dapat
memberikan darnpak optimal. Pengkategonan untuk peubah-peubah ini ditetapkan dengan menggunakan cara statistika, yaitu dengan mernbuat ti@ kelas interval &lam suatu distribusi frehensi. Batas kategori kelas interval tersebut, dengan ketentuan:
-
rendab ( I < skala 1 2 )
-
sedang (2< skala 1 3 )
-
i.inu. (3< skala 14 )
Peubah efekivitas komunikasi pernbelajaran meliputi : a. Pengetahuan
(kognitif), yaitu
pemahaman/pengetahuan
responden
terhadap materi ajaran yang dipelajari melalui media website. b. Sikap (afektif), yaitu sifat yang berkaitan dengan perasaan (senang atau
tidak senang), atau dapat menerima ajaran yang diakses dengan media. c. Keterampilan (Psikomotorik), yaitu perbuatan yang berhubungan dengan respon atau tanggapan yang teranh dengan materi ajaran yang diperoleh atau respon terhadap tugas yang diberikan.
HASIL DAN PEMBAHASAAN Profil SMA Negeri 1 Jakarta Riwayat Singkat SMA Negeri 1 Jakarta Pada tahun 1889 Gedung Budi Utomo No.7 telah berdiri dan pertama kali dipakai oleh P r r ~ sHe~~cirirrckScllool (PHs). Pada masa pendudukan Jepang gedung ini dipakai sebagai salah satu perbekalan logistik markas tentara. Sebelum tahun 1945 di Jakarta sudah berdiri Sekolah Menengah Tins6 (SMT), yang menempati gedung Kanisius. Sekolah ini temyata merupakan embrio dari SMA 1 yang sekarang. SMT dibubarkan setelah Jepang menyerah. tahun 1946, tepatnya tanggal 13 Maret 1946 dibentuk sekolah Pemerintah yang pertama, yang mula-mula masih menggunakan nama SMT, laIu diubah menjadi Sekolah Menengah Omoem Atas (SMOA) yang menempati gedung PSKD di jalan Diponegoro. SMOA kemudian diganti menjadi SMA yang p d a waktu itu terkenal dengan sebutan SMA R I atau SMA Kiblik dengan Direlitumya Bapak Drs. Adam Bachtiar. Tahun 1947, dengan adanya Agresi Belanda, sekolah tersebut dilarang. Pada masa perang mempertahankan kemerdekaan, gedung di Jalan Budi Utomo ditempati oleh Militer Tra,r~pol./I)nlisio/z (MTD), &an
tetapi guru-guru dan
pelajarnya tidak menyerah oleh ancarnan penjajah Belanda. Kegiatan belaja~ mengajar dilanjutkan dengan menggunakan tempt-tempat lain, diantaranya : I.. Rumah Bapak Adam Bachtiar di jalan Gondangdia Lama No.22 2. Rumah Bapak Wagendorp di jalan Sawo No. 12, dan 3. Di beberapa tempat rumah orang tua murid antara lain rumah Ny. Dr. Susilo dj
jalan Proklamasi No.69. SMA RI terkenal juga dengan sebutan SMA Pejuang. GUN-guru yang dengan sukarela dan pen& dedikasi pada saat itu, antaTa lain Bapak R. Soetedja, Bapak Adam Bachtiar, Bapak Wagendorp, Bapak Syarif Thayeb, Bapak Soebroto dan Bapak Djamaloes. Sementara diantara pelajarnya, antara lain adalah Bapak Mochtar Kusumaatmaja. Hal tenebut berlangung sampai penyerahan
kedaulatan kepada Pemerintah Republik Indonesia dari pihak Belanda pada tangy1 27 Desember 1949. Pada awal tahun 1950 SMA Kiblik bergabung kembali sebagai tempat belajarnya dan menempati gedung di Jalan Budi Utomo N o 3 sampai sekarang. Pengurus besar PGRI pernah menempati gedung ini. SMA Kiblik diganti menjadi
SMA 1-A dan SMA 1-E dengan direlitumya Bapak Wagendorp. Tahun 1951 Bapak Wagendorp mendapat tugas ke Inggis dari pemerintah RI. Pinipinan SMA Negeri I-A dan SMA 1-B dipegang oleh Bapak R Soetedja. Urutan pergantian nama SMA 1-A dan SMA 1-B hingga bernama SMA Negeri 1, sebagai berikut : 1. Tahun 1958 menjadi SMA 1-A clan SMA I-B. Pada tahun tersebut SMA I-A dipimpin oleh Bapak Supardo SH selama 6 bulan.
2. Tahun 1962 menjadi SMA 1 ABC. 3. Tahun 1962-1964 Direktumya adaiah Bapak Ong Pok Kiat.
4. Tahun 1964-1967 Direktumya adalah Bapak H- Drs. Gazali Dunia. 5. Tahun 1964 nama SMA 1 ABC diganti menjadi SMA Negeri 1.
Pada masa tersebut ruang belajar yang semula tertutup menjadi terbuka. Perubahan-perubahan yang dilakukan, antara lain membuka laboratorium kimia, lapangan basket dan penambahan gedung baru sebanyak 18 lokal (gedung tingkai tiga di bagian belakang). Pada akhir tahun 1974 sarnpai pertengalmn tahun 1980 Direkturnya adalah Bapak Drs. Joelioes Joesoef. Pada tnasa jabatannya banyak perubahan-perubahan, antara lain lapangan upacara diperluas, pembukaan perpustakaan, pembaharuan aula yang dilengkapi dengan laboratorium Fisika dan Biologi, peresmian Pramuka Gugus Depan 481-482 dan yang penting lagi sejak tahun 1978 gedung jalan Budi Utomo No.7 hanya digunakan oleh SMA I , karena SMA V dipindahkan ke Sumur Batu. Sejak bulan Mei 1980jabatan Direktur SMA 1 dipegang oleh Bapak J. Ch. Lesllolo. Berikutnya Bapak N.T. Padidi memegang jabatan sebagai Direklur SMA 1 sejak Mei 1981 sampai dengan 1987. Kemudian beliau digantikan oleh Bapak E. Pakpahan, tetapi sempat menangani SMA I sampai tahun 1988. karena
beliau meninggal dunia. Lalu Bapak T.H. Sirnbolon sernentara rnenggantikan kedudukan Kepala Sekolah di SMA I sarnpai akhir tahun 1988 dan ken~udiall Bapak Djoko Sudibyo memegang kendali SMA 1. Tahun 1989 sarnpai tahun 1992 diganti Bapak Asrul Chatib. Setelah itu Bapak M. Yunan Abdoellah yang memegang kendali Kepala Sekolah SMA 1 sampai tahun 1994, dan tahun 1995 sampai tahun 1996 digantikan oleh Bapak Soedarno SW. Pada tahun 1997 sampai tahun 2001 nama SMA I berubah n~enjadi
SMUN I dan saat itu Kepala Sekolah dipegang oleh Bapak Arifin Rusmana. Tahun 2001 Kepala Sekolah SMUN I dipegang oleh Bapak Triyana sampai 2004, yang rnulai rnengernbangkan sekolah Berbasis Kompetensi dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai pilihan kornpetensi. Laboratorium Interne1 dengan 41 unit PC dibangun, dan Laboratorium Komputer dengan 41 unit PC juga dibangun. Koneksi jaringan
I?ifemet memakaj
Broadband akses ADSL yang digunakan sebagai sarana belajar siswa dan guru.
Modul belajar kornputer dan
multimedia dikembangkan sendiri sesuai
kebutuhan. Bapak Triyana juga meresmikan berdirinya clm~611~g wall dengan lebar 4,5 rn dan tinggi 17 nb yang lnerupakan Cl~nzb~rzg WUII tertinggi yang dimiliki institusi pendrdikan di Jakarta. Kemudian tahun 2004 digantikan oleh Bapak Ratiyono, yang melanjutkan program
TIK dengan membangun
laboratorium komputer khusus buat guru-guru, dan membangun kamera pengintai sebagai sarana pemantauan siswa di lingkungan sekolah dan mernbangun sistim AUDIO kelas Tahun ajarau baru 2004-2005, nalna SMUN I diubah lagi tnenjadi SMAN 1. Pada tahun 2005 Bapak Ratiyono digantikan oleh Bapak Hermanto yang
juga melanjutkan probmm TIK, rnengernbangkan karnera pengintai lebih banyak lagi dan rnenyediakan sarana Wireless Acces Poim (WAP) di lingkungan SMAN 1, menarnbah koneksi Internet Rrocrdhrmd.
Visi dan Misi
Visi sekolah SMAN 1 Jakarta Pusat adalah : I. Mernantapkan din sebagai sekolah historis yang bermutu dan benvawasan keunggulan
2. Mempersiapkan peserta didik untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (IP'EK) yang beriman dan taqwa (IMTAQ), sehingga mampu bersaing di era globalisasi. Misi yang diemban SMPlNl Jakarta adalah : 1. Mempersiapkan mutu pembelajaran.
2. Memberdayakan si&a menjadi manusia Indonesia seutuhnya yang cerdas,
terampil, mandiri dan berakhlak m d i a 3. Menumbuh kembangkan semangat keunggulan kepada para siswa, guru dan karyawan sehingga berkemauan kuat dan bernalar sehat. 4. Meningkatkan komitmen tenaga kependidikan terhadap tugasnya 5. Menciptakan lingkungan kondusif
Gambar 2. Struktur organisasi SMA Negeri I, Jakarta Pusat
Keterangan : PJKLS
: Penanggungjawab Kelas
PJ
: Penanggungjawdb
Fasilitas Sekolah SMAN 1 Jakarta yang beralamat lengkap di jalan Budi Utomo Nomor 7 Jakarta Pusat Kelurahan.Pasar Baru, Kecamatan Sawah Besar Kotamadya Jakarta Pusat memiliki fasilitas berikut :
a. Ruang Audiovisual b. Laboratorium Internet c. Laboratorium Komputer d Laboratorium Biologi
e. Laboratorium Fisika f. L a h t o r i u m Kimia
g. Labocatorium Bahasa h. Audio Seniral
i. Perpustakaan j.
Masjid
k. Kantin
1. Lapangan Basket Khusus fasilitas komputer, spsifikasi lu~rtfwureyang dimiliki sekolah adalah satu buah server dengan tipeprocessor Pentium-4, memory 256 MB, DVD Combo-CD RW Asus dan Monitor 15 in. Sedangkan spesifikasi 11urdwure yang dijadikan sebagai clie~zt'work.vtalro~zyang herjumlah 80 unit adalah processor. Pentium-4 dan Pentium-3, ntentr~y256 MB, CD-ROM Sony dengan speed 52x dan n~onitor14 in. Untuk jaringan i~tlcrnefsebagai Inierner ,Senlice Pruljidt.nya
(ISP) adalah Cakra web dengan kecepatan 5 12 Kbps zmlirttifed.
Prestasi Sekolah Prestasi atau kejuaraan yang pernah diraih SMAN I Jakarta, diantaranya 1. Juan ke 1 Lomba Pidato Bahasa Inggris pada tahun 2004 tingkat Jabotabek
yang diselenggarakan oleh Universitas Gunadarma.
2. Juara 1 Lomba Baca Puisi Bahasa Inggis tahun 2004 tingkat Jabotabek yang diselenggarakan oleh Universitas Gunadanna 3. Juara 1 Taekwondo pada tahun 2004 tingkat SMA se-Jabotabek yang
diselenggarakan oleh Tunas Club.
4. Juara 1 Taekwondo pada tahun 2004 tingkat SMA se-Jabotabek yang diselen~arakanoleh YAI Saletnba 5. Juara cepat tepat PMR tahun 2004 yang diselenggarakan PMI DKI Jakarta
6. Juara 3 Bola Basket pada tahun 2004 yang diselenggarakan FKMUI Depok se Jabotabek. Deretan prestasi yang telah dixaih SMAN 1 Jakarta merupakan keberhasilan atas terselenggaranya intra kurikuler yang sangat rnenonjol, meliputi pelajaran Infernet, Komputer dan Bahasa Inggris. Sedangkan kegiatan ekstra kurikuler meliputi Paskibra, Bola basket, PMR, Taekwondo, Karate, Judo, Seni Teater, Tarian daerah, Pecinta alam, Pramuka, Paduan suara, Bola Volly dan lainlain.
Profif Website SMUN 1 Jakarta Sejak tahun 200 1 SMUN 1 Jakarta telah memanfaatkan teknologi infomasi dan komunikasi sebagai sarana penunjang proses belajar mengajar di sekolah. Media websiie merupakan sarana pernbelajaran siswa yang berisi informasi penting dan media belajar online selain media komunikasi antara siswa dengan guru atau siswa dengan siswa lnelalui fasilitas email yang telah disediakan.
Gambar 3. Profil Website SMANl Jakarta Alamat situslwebsite SMAN 1 Jakarta adalah www.sman1ikt.com yang berisi tentang profil sekolal~, foto-foto kegiatan siswa dan pengumumanpengumuman penting yang selalu di update sesuai kebutuhan, juga tersedia fasilitas download untuk para pemakai web yang menginginkan materilmodul pelajaran.. Pembuatan website ini merupakan kolaborasi antara guru sebagai pengembang isi materi website dengan para alumni sebagai perancang dan progrummer web (pembuat website). Pada halaman web SMAN 1 Jakarta
ditarnpilkan menu seluruh pelajaran, tetapi materi yang disajikan hanya terbatas pada pelajaran matematika, fisika, biologi dan kimia. Tampilan menu seluruh materi ajaran di sajikan pada Gambar 4.
okrnarks Iaols Help ... .-...
1 ik*caRlngStalted L!La!est
......-....
L h!tp~/~tw.rrnunljk!.corn~elajar/i .............
8Ga
Headlines
BELAJAR - ONLINE
Dengall diiuncurka~unyaweb berisi materi-materi bahan ajar diharapkan dapat membantu sisrva untuk memperkaya dan sekaiigus memperdalam pengetahuan. Bahan ajar yang ada lebih nlenekankan pada visual, permodelan, animasi dan interaktif. Dii~arapkandengan men~anfaatkanbahan ini siswa dapat berinteraksi kapanpun tanpa dibatasi waktn dan tenlpat sehingga dapat menyimpulkan sendiri apa yang dipelale11 dari pengalamannpa. Bahan yang ada saat ini masih terbatas pada ~llatapelajaran fisika, khaia, bioiogi dan mateniatika, sedangkan mata pelajarall yang lain akan menyusul. Selain itu dalan~ web ini dilengkapi dengan contoh-contoh soai. Saya menyadari bahtva web ini masih jauh d a ~sempuina i mohon saran clan luitik demi perbaikan kearah yang lebih sempnrna.
... Gambar 4. Tampilan Belajar On-Line Salah satu contoh tampilan lnateri pelajaran Fisika adalah teori atom yang terdiri dari tampilan teori, penjelasan disertai animasi dan contoh soal perhitungan mnus atom, disajikan pada Ga~nbar5.
Karakteristik Responden Karakteristik yang dipilih pada penelitian
ini meliputi jenis kelamin,
pekerjaan orang tua, aktivitas organisasi dan motivasi responden. Jumlah respoden pada penelitian ini adalah 80 responden yang diambil dari empat kelas 111 IPA yang terdiri dari jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Tabel 1 memperlihatkan persentase jumlah laki-laki (35%) dan perempuan (65%). Jumlah siswa yang berjenis kelamin perempuan lebih banyak dari pada siswa yang berjenis kelamin laki-laki. Kondisi tersebut tidak hanya terdapat pada siswa kelas 111 IPA, namun secara keseluruhan menunjukkan bahwa jenis kelamin perempuan lebih mendominasi sekolah SMAN 1 Jakarta dari pada siswa laki-laki. Tabel 2 menunjukkan kondisi jumlah siswa secara keseluruhan. Tabel 1. Sebaran responden berdasarkan jenis kelamin SMAN 1 Jakarta Jumlah Responden No Jenis Kelamin Persentase (%) (Orang) 1. Laki-iaki 28 35 2. Perem~uan 52 65 Jumlah 80 100
I
Tabel 2. Kondisi jumlah siswa keseluruhan Dada SMAN 1 Jakarta Pusat Jumlah Siswa (orang) Kelas
I1 IPA
35 I
I11 IPA
1
I
1
I
56
164 I
107
56
I
111IPS
107
57
I1 IPS
109
74
163
1
I
99
155
Pekerjaan Orang Tua Pekerjaan orang tua merupakan kegiatan ekonomi rumah tangga sebagai suatu sumber penghasilan dalam sebuah keluarga. Hasil penelitian di lapangan menunjukkan bahwa rataan penghasilan orang tua siswa kelas 111 IPA secara
keseluruhan lwrkisar antara Rp. 1.000.000 sanlpai dengan di atas Rp. 3.000.000. Karakteristik ini secara tidak langsung memperlihatkan ketnampuan siswa untuk dapat memiliki dan memanfaatkan fasilitas belajar berupa media komputer. Tabel 3 menunjukkan bahwa status pegawai negeri sipil merupakan jumlah terbanyak (35%), diikuti dengan pegawai slvasta (21,3%), wiraswasta atau pedagang (l5%), pensiunan (2,5%), pengajar (3,8%), sedangkan TNllPolri yang menjadi sumber penghasilan keluarga (10%) dan pekejaan lainnnya (12,5%). Hasil wawancara dengan para guru di SMAN 1 Jakarta menunjukkan bah~vajumlah terbanyak pekejaan orang tua siswa setiap tahun rataannya berlatar belakang PNS, swasta
clan wiraswasta. Hal tersebut dapat dipahami karena lokasi sekolah yang strategis dan telah dikenal cukup lama.
I
No I. 2. 3. 4.
Tabel 3. Sebaran responden berdasarkan pekeriaan orang tua SMAN 1 Jakarta Status Pekerjaan I Jumlah I Persentase (orang) (%) 35 28 Pegawai Negeri Sipil Swasta 21,3 17 WiraswastaPedagang 15,O 12 Pensiunan 2.5 2
I
Aktivitas organisasi Aktivitas organisasi merupakan kegiatan siswa baik di dalan~sekolah maupun di Iuar sekolah yang diikuti siswa. Kegiatan siswa ini menunjukkan b a h w siswa memiliki peluang untuk memanfaatkan fasilitas sekolah. Tabel 4 menunjukkan bahwa kegiatan yang banyak diikuti oleh responden adalah Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) (31,3%), kegiatan olah raga (S,S%), Kerohanian (25%), Seni musik (17,5%), Paskibra (2,5%) dan kegiatan larnnya (15%) seperti Teather, Palang Merah Remaia (PMR) dan Pecinta alam. Hasil wawancan dengan para siswa menunjukkan bahwa sebagian besar siswa sangat menyukai aktivitas organisasi yang ada di sekolah, terutama aktivitas dalam
kegiatan OSIS. Variasi kegiatan yang berada di sekolah SMAN 1 dapat mendorong para siswa untuk mengekspresikan hobi dan bakat serta minat dala~n berorganisasi sehingga suasana sekolah menjadi kondusif. Disamping itu setiap tahun
sekolah
selalu mengikuti perlombaan-perlon~ban kegiatan
yang
diselenggarakan oleh pihak sekolah luar maupun organisasi luar, sehingga para siswa tennotivasi untuk menyalurkan bakat yang dimilikinya.
I
Tabel 4. Sebaran responden berdasarkan aktivitas organisasi SMAN 1 Jakarta No 1 Aktivitas Organisasi I Jumlah / Persentase I (orang) ("h) I. OSIS 25 31,3 2. OlahRaga 7 8,s 3. Kerohanian 20 25,O 4. Seni Musik 14 173 5. Paskibra 2 2.5 6 . Lain-lain 12 15,O Jumlah 80 100
I I
Motivasi Motivasi merupakan faAqor pendorong utama dalam melakukan suatu kegiatan khususnya belajar. Menurut I~nrondalam Makari~n(2003) motivasi belajar adalah motivasi yang diterapkan dalam kegiatan belajar. Ada dua jenis motivasi dalam belajar, yaitu motivasi instrinsik dan ekstrinsik. Menurut Padmowihardjo dalam Makarim (20031, motivasi inshinsik adalah motivasi belajar yang menunjukkan timbuinya dorongan belajar pada diri sendiri berasal dari kesadaran sendiri akan kebutuhan belajar tersebut. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motivasi belajar dari luar atau dari orang lain. Ada peristiwa di luar individu yang mempengamhi individu tersebut. Penggunaan interne! sebagai sarana belajar siswa merupakan motivasi ekstrinsik yang dapat mendorong siswa untuk belajar lebih baik. Pada penelitian ini motivasi dchubungkan dengan fabr-faktor yang mendorong responden untuk mengakses ii~rernet sebagai sarana belajarnya. Diduga bahwa motivasi m e ~ p a k a nfaktor yang sangat menentukan keterlibatan responden (siswa) dalam kegiatan belajar dengan menggunakan media
In/ernet website. Beberapa faktor motivasi responden pada penelitian ini sangat
beragam, antara lain n~otivasi karena kepemilikan e-mrril, motivasi ingin meningkatkan pemahaman pelajaran, motivasi ingin memperdalam materi ajaran fisika, motivasi untuk memperoleh informasi, motivasi yang hanya sekedar hobi, motivasi untuk mengikuti perkembangan teknologi, motivasi karena didorong perasaan gengsi, lnotivasi untuk mencari hiburan dan motivasi karena sebagai pengisi waktu hang atau tempat bersantai. Tabel 5 menujukkan kondisi motivasi siswa berdasarkan jawaban kuesioner dengan kategori sangat setuju (SS) dengan skor 4, setuju (S) dengan skor 3, ragu-ragu (R) dengan skor 2 dan tidak setuju (TS) dengan skor 1 dalam menggunakan internet. Secara umum kondisi siswa sangat antusias untuk menggunakan internet dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Kondisi motivasi siswa menggunakan media Internet Frekuensi
Jenis Motivasi
S
Mengikuti perkembangan teknologi Dorongan gengsilprestise Mendapatkan hiburan
51 (63,75%) 2 (2.5%) 48
(60%)
Pengisi waktu hang Pelepas lelahlistirahat
32 (40%) 24
nno/n'l
29 (36,25%) 20 (25%) 32 (40%) 44 (55%) 46 15-1 5 0 ~ )
R
1 ° 1 0 1 55 (68.75%) 0 4 (5%) 10 iI7 5v,,>
0 0 0
Data & atas menunjukkan bahwa semua siswa yang menjadi responden dalam penelitian ini secara keseluruhan (100%) memiliki fasilitas e-ntuil. Hal tersebut sangat wajar, karena pihak sekolah mewajibkan setiap siswa untuk memiliki e-muil sebagai sarana komunilrasi antar siswa dengan siswa, siswa dan
guru. Hasil penelitian di lapangan menunjukkan bahwva sebagian besar siswa rnerniliki e-mail di alarnattsitus ~vww.vulroo.corrtd m www.,poo~le.conr.Motivasi. siswa dalam menggunakan itzterneflsitus untuk meningkatkan pemahaman pelajaran sebanyak 52,5% menyatakan sangat setuju dan 3.1,25% menyatakan setuju sedangkan sisanya menjawab r a y - r a y (16,25%). Motivasi siswa menggunakan inlernet untuk memperdalam pelajaran fisika sebanyak 37,5 % menyatakan sangat setuju dan 46,25% menyatakan setuju sedangkan sisanya menjawvab ragu-ragu (16,25%). Motivasi siswa untuk nlencari informasi di inlerrzet sebanyak 66,25% mewyatakan sangat setuju dan 33,75% menyatakan setuju. Alasan siswa menggunakan internet karena hobi sebesar 76,25% menyatakan setuju dan 11,25% ~nenyatakansangat setuju, sedangkan sisanya menyatakan ragu-ragu (1 2,5%). Faktor mohvasi lain dalam menggunakan itzternet seperti mengikuti perkembangan teknologi sebanyak 63,75% menyatakan sangat setuiu dan 36,25% menyatakan setuju. Faktor gengsi dalam menggunakan infernet sebanyak 68,75% menyatakan ragu-ragu dan menyatakan setuju 25%, sedangkan 2,5% menyatakan sangat setuju dan sisanya 3,75% menyatakan tidak setuju. Faktor hiburan dalam mengakses internet sebanyak 60% menyatakan sangat setuju dan 40% menyatakan setuju. Faktor ketersediaan waktu luang untuk meng~wnakanirzternet sebanyak 55% menyatakan setuju dan 40% menyatakan sangat setuju, sedangkan sisanya 5% menjawab ragu-ragu. Motivasi siswa daiam menggunalran iizfernef untuk pelepas lelah atau istirahat 57,5% menyatakan setuju
dan 30% menyatakan sangat setujy serta sisanya (12,5%) menyatakan ragu-ragu.
Tabcl 6. Deskripsi data peubah motivasi siswa di SMAN 1 ~akartaPusat pads tahun 2006 Jumlah Rataan Klasifikasi Total Skor Responden (%) Skor skor
Total
1
80 (100)
1
2,14
!
1
Tabel 6 menunjukkan bahwa motivasi siswa dalam memanfaatkan iizternet sebagai sarana belajar tergolong kategori sedang dengan skor rataan 2,14 Artinya siswa cukup termotivasi dengan kehadiran website sebagai media belajar. Hal tersebut dapat dipahami karena pelajaran komputerlitz/errze/ di.sekolah merupakan kegiatan intrakurikuler sekolah dan masuk pada kuriknlum berbasis kompetensi. Disamping keberadaan fasilitaslsarana komputer dan internet yang disediakan pihak sekolah cukup memadai disertai jadwal praktikum secara rutin yang diadakan minimal satu kali dalam seminggu, sehingga siswa ternlotivasi untuk mengunakan media internet sebagai sarana belajar. Hasil wawancara dengan siswa menyatakan bahwa tersedianya fasilitas iizterrzet di rumah dan murahnya biaya penyewan internet di wvarnet mempakan faktor pendukung ~notivasisiswa untuk tetap dapat menggunakan infertzet. Untuk mengarah kepada motivasi siswa yang tinggi, pihak sekolah dapat berupaya dengan memperbanyak praktikum di laboratorium komputer dan internet serta memasukkan semua mata pelaiaran melaiui media wehsite, sehingga siswa terbiasa menggunakan fasilitas internet dalarn belajar. Kondisi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penggunaan U7ebsite Siswa SMAN 1 Jakarta Penggunaan media weh.~itesecara rutin dilakukan para siswa sebagai responden di sekolah sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan. Disamping itu para siswva yang memiliki media komputerlinterne/ &pat mengakses media website di rumahnya masing-masing dengan leluasa, bila waktu luang yang dimiliki dapat dirnanfaatkan.dengan sebaik-baiknya. Bagi sebagian para siswa yang tidak memiliki fasilitas sendiri di rumah, dapat memanfaatkan waktu luangnya dengan cara meminjam dari teman, atau dengan cara menyewa jasa Itzterrret, sehingga materi pelajaran tetap dapat diikuti dengan baik. Berdasarkan hasil jawaban kuesioner siswa dapat dilihat pada Tabel 7 yang mengindikasikan li-ekuensi pemakaian atau pemanfaatan komputerlnzternet dengan kategori sangat sering dengan skor 4 (tin&,
sering dengan skor 3 (sedang), kadang-kadang
dengan skor 2 (rendah) dan tidak pernah dengal skor 1 (sangat rendah).
Tabel 7. Sebaran responden berdasarkan pemanfaatan media
Tabel 7 memperlihatkan bahwa siswa yang menggunakan atau memanfaatkan internet dengan cara menyewa tennasuk kategori sedang sebanyak 47,5%, artinya siswa telah memanfaatkan fasilitas internet dengan cara menyewa cukup tinggi. Siswva yang melakukan akses atau mengpakan internet di m a h tergolong pada kategori sedang sebanyak 41,25%. Artinya siswa yang memiliki komputerlinlernet telah memanfaatkan fasilitas tersebut cukup tinggi Sedanpkan siswa yang memanfaatkan komputerlinternet dengan cara meminjam dari teman tergolong kategori rendah sebesar 65%. Tabel 8. Deskripsi responden berdasarkan pemanfaatan media pada SMAN 1 Jakarta Jurnlah KIasifikasi Rataan skor Responden (%) Total Skor Skor Rendah
1
8 (10)
Sedang
65 (81,25)
Tinggi
7 (8,751 80 (100)
Total Tabel
1
8 memperlihatkan
1
(8x2=16 (23 x 2) + (42 x 3) = 172 ( 6 x 3 ) + ( 1 x4)=22
1
16/8=2 172165 = 2,6 3,1
2.6 bahwa
pemanfaatanlpengpaan
media
komputedinterne/ sebagai media belajar yang digunakan siswa, baik di sekolah ataupun di luar sekolah tennasuk dalam kategori sedangdengan rataan skor 2,6. Hal ini dapat diartikan bahwa siswa telah menggunakanlmemanfaatkan kehadiran media komputer/interne/ cukup tinggi, yang mengarah pada pemakaian internet dengan kecenderungan tinggi. Hasil wawancara dengan siswa di lapangan menunjukkan bahwa siswa telah terbiasa mengoperasikan komputer dan mengbwnakan komputer di sekolah sejak duduk di bangku kelas I (satu). Selain itu
ketersediaan fasilitas komputer di sekolah sangat memadai sehingga siswa &pat memanfaatkan dengan baik. Selair~di sekolah, siswa yang ~uemilikifasilitas internef sendiri senng menggunakan komputerlinternet di rumah atau
menggunakan internet dengan cara menyewa di warung internet (wamet) bahkan sebagian kecil siswa melakukan akses ittterrtef dengan cara meminjam dari teman. Latar belakang pekerjaar~orang tua siswa yang sebagian besar PNS dan swasta, memungkmkan siswa untuk memanfaatkan fasilitas i~l/enletdengan optimal. Hal ini dapat dipahami. karena pekerjaanlpendapatan orang tua sangat erat kaitannya dengan ketersediaan biaya yang dapat digunakan untuk mendapatkan fasilitas internet. Tabel 9 memperlihatkan 43,75% dari jumlah siswa memilikilmnenggunakan biaya untuk menyewa intertzet termasuk kategori besar. Artinya sebagian besar siswa memiliki kesempatan untuk menggunakan interne/
di iuar fasilitas sekolah dan di luar rumah. Nasil wawancara dengan siswa di lapangan menunjukkan bahwa sebagian siswa lebih senang menggunakan internet di wamet daripada di rumah, dengan alasan biaya pulsa di rumah lebih mahal
daripada di wamet, karena waktu yang digunakan siswa untuk mengakses internet di mmah sangat leluasa, maka tanpa disadari jumlah tagihan pulsa sangat besar. Terbatasnya waktu pemakaian fasilitas di sekolah yang hanya satu kali dalam se~ninggu~nenjadialasan siswa untuk tnenyewa jasa internet di warnet. Tabel 9. Deskripsi responden berdasarkan ketersediaan biaya pada SMAN 1 Jakarta Jumlah Kategori Responden Persentase (%) (orang)
I
Sedang
24
30
Besar
35
43,75
Sangat Besar
19
Jumlah
80
Tabel 9 rnenunjukkan bahwa hampir sebagian besar jumlah responden memiliki biaya untuk mengakses internet dengan cara menyewa. Besarnya biaya yang dimiliki siswa dalam seminggu berdasarkan kategori sangat besar (Rp.
15.000 - 20.000), besar (Rp.IO.OOO - 14.500), sedang (Rp. 7000
- 9500) dan
rendah (Rp.4000 - 6500). Hal ini berarti sebagian besar siswa sangat aktif dalarn memanfaatkan internel, terutama pada saat diberikan tugas oleh guru.. Hasil dilapangan menunjukkan bahwa siswa lebih sering memanfaatkan fasilitas e-lnurl untuk melakukan komunikasi atau diskusi dengan y r u atau sesama siswa di mternet untuk membahas pelajaran sekolah. Selain itu, siswa juga sangat aktif
memanfaatkan mternel untuk keperluan mencari informasi atau pengetahuan tambahan dengan inenakses berbagai situs. Tabel 10. Deskripsi responden berdasarkan waktu luang responden pada SMAN 1 Jakarta Jumlah Klasifikasi Responden Total Skor Rataan Skor skor
(Yo)
Sedang
64 (SO)
Tinggi
12 (15)
Total
SO (100)
I ( l I x 2 ) + ( 5 3 x 3 ) = 181 / 1St/64=2,S 1 12x3=36 136/12=3 2,s
Waktu luang menipakan waktu yang dimiliki siswa untuk menggunakan interi~etsebagai media belajar. Tabel 10 memperlihatkan bahwa waktu luang yang
djmanfaatkan siswa untuk inengakses internet tennasuk dala~nkategori sedang dengan skor rataan 2,8. Artinya siswa cukup tinggi dalam memanfaatkan waktu luang untuk mengakses media websire sebagai sarana belajar dan ada kecenderungan ke arah pemanfaatan waktu luang yang tinggi. Hal ini dapat dijelaskan karena sebagian siswa selain memiliki motivasi cukup tinggi, juga memiliki fasilitas dan biaya untuk mengakses interne/, sehingga siswa selalu terdorong untuk menggunakan internet pada waktu-waktu luang di luar sekolah. Hasil di lapangan menunjukkan bahwa siswa sering menggnakan internet pada saat waktu senggang untuk keperluan mencari infonnasi, ko~nunikasidi interne/ (cl~otting) dan kadang-kadang mempelajari pelajaran sekolah.
Tabel 1 1 . Deskripsi responden berdasarkan persepsi tentang kecepatan akses pada SMAN 1 Jakarta I I Jumlah Klasifikasi Responden Total Skor Rataan Skor skor (orang) (%B) Rendah
18 (22,5)
( 2 x l)+(16x2)=34
34/18 = 1,9
Sedang
58(72,5)
(20 x 2 ) + (38 x 3) = 154
154158 = 2,6
Tinggi Total
I 1
1 ( 3 ~ 3 ) + ( x14 ) = 13 1 2.5
4 (5) 80(100)
1
13/4=3.25
T a k l I 1 memperlihatkan bahwa siswa lebih senang tnenggunakan internet dengan kecepatan tinggi termasuk dalam kategori sedang dengan skor
rataan 2,5. Hal ini dapat diartikan bahwa ternyata siswa cenderung lebih senang menggunakan internet dengan kecepatan tinggi. Kecepatan intenret tersebut berdasarkan persepsi siswa dengan membandingkan kecepatan infernet di sekolah dengan kecepatan 512 Kbps. Hasil wawancara di lapangan menunjukkan bahwa siswa lebih sering memilih fasilitas internet dengan kecepatan tinggi, terutama ketika
menyewa
inlernel
di
wamet,
dengan
alasan
waktu
untuk
membukaimengakses situs lebih cepat dan biaya yang dikeluarkan lebih murah jika dibandingkan dengan kecepatan rendah, temtatna pada saat ~nembukafile-file berkapasitas besar seperti menjalankan video simulasi praktikum fisika atau pada saat pengambilan file-file di Jnten7et (ciou~t~load). Tabel 12. Deskripsi responden berdasarkan tugas pada SMAN 1 Jakarta 1 Jumlah Klasifikasi Total Skor Rataan Skor Responden skor (orang) (%) Rendah
211 = 2
I x2=2
Sedang
1 (1,251 50 (62,s)
(5 s 2 ) + (45 s 3 ) = 145
145150 = 2,9
Tinggi
29 (36,25)
(14 x 3 ) + (15 x 1)= 102
102129 = 3,5
Total
80 (100)
2,s
Tabel 12 memperlihatkan bahwa tugas yang diberikan guru kepada siswa termasuk kategori sedang dengan skor rataan 2,8. Hal ini menunjukkan bahwa
jumlah tugas yang diberikan guru kepada siswa memiliki kecenderungan tinggi. Hasil wawancara dengan guru, kl~ususnyayang mengajar pelajaran. fisika dan matematika, bahwa pada setiap akhir pelajaran hampir setiap minggu siswa selalu diberikan tugas yang berkaitan dengan iizternet. Hal ini dilakukan agar siswa sering berinteraksi dengan materi ajaran yang ada di intenzei, baik yang berada pada situs sekolah SMAN 1 Jakarta atau pada situs-situs pendidikan lainnya. Dengan demikian diharapkan siswa dapat lebih mudah memahami materi pelajaran yang beluin dimengerti di sekolah. Selain itu para guru selalu membuka komunikasi melalui e-tnail sebagai media pembelajaran bagi siswa. Tabel 13. Distribusi responden berdasarkan kemudahan aplikasi pada SMAN 1 Jakarta Jumlah Klasifikasi Responden Total Skor Rataan Skor skor lorand -, (%) , , Rendah
22 (27,5)
22x2=44
Sedang
57 (71,25)
(44 x 2) + (13 x 3) = 127
Tinggi Total
1x4=4
1 (1,251
1
80(100)
44/22 = 2
1
127/57 =2,2 4/1=4
2.4
Kemudahan aplikasi adalah kemudahan siswa untuk menggunakan aplikasi di website sehingga mudah untuk memahaini isi dari suatu situs. Tabel 13 memperlihatkan bahwa kemudahan aplikasi pada situs sekolah tergolong kategori sedang dengan skor rataan 2,4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa situs sekolah belum memberikan kemudahan pada siswa secara optimal. Hal ini dijelaskan siswa di lapangan bahwa situs-situs pendidikan lainnya lebih mudah dipahan11 isinya dibandingkan dengan isi situs sekolah SMAN 1 Jakarta. Salah satu kekurangan situs sekolah adalah kuranbaya variasi soal-soal yang diberikan sekolah, khususnya materi eksakta seperti fisika dan matematika. Para siswa mengharapkan isi dari situs sekolah lebih lengkap dan lebih mudah dipaharni. Selain itu situs sekolah masih terbatas pada empat materi ajaran, yaitu matematika, fisika, biologi dan kimia, sedangkan materi ajaran lainnya masih dalam proses pengembangan, sehingga para siswa harus membuka situs lain untuk mempelajari materi ajaran yang belum tersedia pada situs sekolah SMAN 1 .
Kondisi Akses Media Peubah akses media terdiri dari dua indikator, yaitu frekuensi dan durasi. Frekuensi menunjukkan jumlah akses yang dilakukan siswa untuk menggunakan irlten~ei,baik di sekolah maupun di luar sekolah &lam mengakses situs-situs
pendidikan. Kategori frekuensi terdiri dari 4 kategori, yaitu tinggi dengan skor 4, sedang dengan skor 3, rendah dengan skor 2 dan tidak prnah dengan skor 1. Masing-lasing kategori dibwnakan untuk menunjukkan aktivitas akses siswa dalam beberapa pertanyaan, antara lain akses situs sekolah (w\nv.smanlikt.com), akses pelajaran di situs-situs pendidikan lain, akses materi pelajaran sekolah dan akses materi fisika secara khusus. Kondisi fiekuensi akses siswa secara keseluruhan dapat dilihat pa& Tabel 14. Tabel 14. Deskripsi data peubah frekuensi akses di SMAN I Jakarta Pusat, pada tahun 2006 Jumlah Kategori Rataan Skor Frekuensi Total Skor Responden Akses (orang) (%) Rendah
1x2=2
2/1 = 2
Sedang
1 (125) 46 (573)
(31 x 2) + (15 x 3) = 107
Tinggi
33 (4 1,25)
33 x 3 = 99
-
Total
80 (100)
107/46 =2,3 99/33 = 3
2,s
Tabel 14 men~perlihatkanbahwa frekuensi akses yang dilakukan siswa SMAN 1 untuk mengbwnakan internet dalam rnengakses materi pelajaran sekolah terrnasuk kategori sedang dengan skor rataan 2,5. Artinya ada kecenderungan ke arah frekuensi akses yang tinggi. Narnun hasil penelitian di lapangan menunjukkan bahwa temyata siswa belurn mencapai optimal dalam mengakses situs-situs pendidikan, khususnya mengakses pelajaran fisika. Hasil penelitian menujukkan bahwa jumlah penggunaan internet yang dilakukan sebagian besar siswa di luar sekolah sebanyak 5 kali dalam seminggu, nalnun untuk mengakses materi fisika di www.smunlikt.com hanya 2-3 kali dalam seminggu. Hal ini dapat dipahami bahwa meskipun para siswa sebagian besar memiliki fasilitas dan kesempatan mengakses internet sangat tinggi, namun tidak berarti para siswa hanya mernbuka situs-situs pendidikan. Hasil wawancara di
lapangan menunjukkan bahwa siswa lebih sering menggunakan ~nternctuntuk keperluan lain seperti hiburan, kornunikasi melahi e-rrxzii (chutfir~g).Sedangkan jumlah frekuensi untuk belajar melalui internet yang dilakukan siswa hanya terbatas di sekolah atau ketika para siswa memiliki tugas yang diberikan y u . Peubah durasi menunjukkan lama waktu yang digunakan siswa untuk mengakses pelajaran di Iniernel. Hasil penelitian di lapangan menuiukkan bahwa siswa memiliki jadwal prah~kumintern~.fsatu kali dalam seminggu di sekolah dengan durasi wahqu 90 menit.. Tabel 15 menunjukkan kondisi durasi siswa mengakses internet baik di sekolah maupun di luar sekolah dalam seminggu, dengan kategori tinggi (230 - 260 meint), sedang (198 -229 menit) dan rendah
-
( 165 197) menit.
Tabel 15. Deskripsi data ueubah durasi akses media di Jumlah Responden (orang) (%)
Kategori Durasi Rendah
1
42
Sedang
I
31
/
Rataan skor
1 1
7
Tinggi Jumlah
Persentase
1 1
80
52,5
1
38,75
I
8,75
1
100
196
\
i
Tabel 15 menunjukkan bahwa durasi akses yang dilakukan siswa termasuk &lam kategon rendah dengan rataan skor durasi 196 menit atau 3,16 jam. Artinya belum ada kecenderungan ke arah durasi akses tinggi yang dilakukan siswa. Hal tersebut &pat dipahami, karena terbatasnya waktu yang disediakan pihak sekolah dalam menggunakan internet, khususnya dalam mengakses materi pelajaran seperti fisika. Selain itu materi fisika yang ada di websiie tidak selalu di tqdute, sehingga siswa kadang-kadangjenuh dengan isi ta~npilanwesbite.
Kondisi Efektivitas Pembelajaran Penggunaan media it~fertretdaalm bentuk website diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap metode proses belajar mengajar di sekolah. Demikian pula yang diharapkan oleh sekolah SMAN'I Jakarta yang telah lama memanfaatkan teknologi kon~putersebagai sarana belajar dan sebagai dasar kon~petensikwikulum. Kategori yang digunakan uuntuk mengukw aspek kognitif sis~vaadalah sangat setuju (SS) dengan skor 4, setuju (S) dengan skor 3, ragu-ragu
(R) dengan skor 2 dan tidak setuju (TS) dengan skor 1. Tabel 16 memperlihatkan skor hasil sebaran responden tentang keberadaan websife sekolah terhadap aspek kognitif siswa. Tabel 16. Deskripsi responden berdasarkan aspek kognitif siswa Kategori
SS
S
R
Me~nberikan kemudahan pemahrunan terhadap teori yang sulit dibayangkan Pen~aliarnar~ rnateri snnakit~bertrunball
32 (40%) 43 (53.75%) 31 (38.75%) II (13.75%) 14 (17.5%) 27 (33.75%) 10 (12,5%)
21 (26,25%) 14 (17.5%) 25 (3 1.25%)
24 (30%) 23 (28.75%) 23 (28.75) 24 (30%) 26 (32.5%) 21 (26.25%) 37 (46.25)
Mernbantu pemal~aman terhadap rumusngrnr~c
Penyajian materi fisika sangat sederhana Penyajian co11to1isod sangat sederhana Materi !veb mudall dipaharni dan dipelajari Membantu dalaln ujian
(
1
45 (56.25%) 40 (50%) 29 (36.25) 32 (40%)
/
I
/
TS
/
3 (3,75%) 0
1 (1.25%) 0 0 3 (3.75%) 1 (1.25%)
Berdasarkan data d~ atas secara umum dapat diketahui bahwa kehadiran media website memberikan keinudahan kepada siswa SMANl Jakarta dalan~ memahami teori-teori fisika yang sulit di pahami sebanyak 40% berdasarkan kategori sangat setuju. Selain itu
pemahaman sebagian besar siswa lebih
bertambah dalam pelajaran fisika sebanyak 53,75%. Sedangkan aspek penyajian materi fisika sederhana dalam website berdasarkan kategori setuju sebanyak 56,3%, tidak jauh berbeda dengan skor penyajian contoh-contoh soal dengan kategori setuju sebanyak 50%. Untuk tingkat kemudahan materi weh yang disajikan sebesar 36,3% dengan kategori setuju. Namun kehadiran media websife
&lam membantu siswa menghadapi ujian sebesar 46,3% dengal kategori raguragu, skor tersebut lebih besar dibandingkan dengan kategori setuju sebesar 40%. Pada Tabel 17 ditunjukkan bahwa skor rataan untuk aspek kognitif termasuk kategori tinggi dengan skor rataan 2,9, artinya kehadiran media webs& sangat membantu siswa dalam meningkatkan aspek ko~qitiflpengetahuan Hasil wawancara dengan siswa menunjukkan bahwa responden dapat merasakan dampak positif dengan bertambahnya pengetahuan dan semakin baiknya pemahaman terhadap n~ateriajaran yang disajikan melalui media wehsite, khususnya teori-teori fisika dan contoh-contoh soal. Hal tersebut dapat dipahami, karena bentuk penyajian materi pelajaran melalui websire lebih menarik dan mudah dicema sebagai akibat didukung audio visual dan animasi-animasi variatif, dibandingkan dengan penyajian yang dibenkan oleh guru di dalam kelas. Tabel 17. Deskripsi data peubah efektivitas komunikasi pembeiajaran SMAN 1 Jakarta pada tahun 2006 Jumlah Ka tegori Rataan Skor Total Skor Responden Kognitif (orang) (%) Rendah
7 (8,75) 33 (41,25)
Sedang Total
I
80 (100)
1
(3 x 1) + (4 x 2) = 11
1117 = 1,6
(13 x 2) + (20 x 3) = 86
86/33 =2,6
2,9
1
Kehadiran media website sebagai sarana belajar siswa tidak hanya berdampak positif terhadap aspek kognitif, tetapi berdarnpak baik terhadap aspek afektif. Pengukuran afektif didasarkan pada perasaan siswa terhadap kehadiran isi
wcbsife dengan menggunakan kategori sangat senang (sukaitertarik) dengan skor 4, senang (sukaltertarik) dengan skor 3, biasa dengan skor 2 dan tidak senang dengan skor 1. Hal ini didukung oleh data pada Tabel IS yang menunjukkan bahwa skor rataan untuk peubah asp& afektif termasuk kategori sedang dengan skor rataan 2,7, artinya ada kecenderungan meningkat ke arah afektif yang baik.
Hasil penelitian tentang kehadiran media wtbsile dalam proses belajar menunjukkan bahwa siswa cenderung lebih senang menggunakan media internet sebagai sarana untuk memahami materi-materi ajaran sekolah, khususnya materi ajaran fisika yang banyak memuat teori-teori abstrak. Bila siswa telah rnemiliki anggapan bahwa belajar tisika menyenangkan akibat adanya bantuan media wehsite, maka diharapkan akan berdampak pula pada aspek keterampilan
(psikomotorik) siswa yang senlakin baik, pemahaman dan penguasaan rumusrumus perhitungan akan mudah dikuasai, serta kemungkinan pengembangannya dengan bebas.
I
Afektif Rendah
Tabel 18. Deskripsi data peubah efektivitas komunikasi pembelajaran SMAN 1 Jakarta pada tahun 2006 Jumlah Responden Total Skor Rataan Skor (orang) (%) I
2 (2.5) ~ ,
,I
2z2=4
1
412 = 2
Sedang
58 (72,5)
(29 x 2) 1- (29 x 3) = 145
145/52 = 2,5
Tinggi
20 (25)
((16x3)+((4~4)=64
64/20 = 3,2
80 (100)
2,7
Total
Tabel 19 menunjukkan bahwa peubah aspek psikomotorik temasuk pada kategori sedang dengan skor rataan 2,9. Artinya siswa me~nliki psikon~otorik cukup tinggi dengan adarlya bantuan media wehsrte. Hasil penelitian di lapangan menunjukkan bahwa siswa dapat belajar lebih leluasa dan dapat bertanya secara intensif kepada guru melalui fasilitas e-moil yang tersedia, yaitu tentang materi ajaran yang belum dipahami di sekolah. Selain itu, para responden dapat berdiskusi
dengan
pengguna
internet
lainnya
yang
mengakses
situs
www.smanlikt.co~n atau situs pendidikan lain. Pengukuran psikomotorik siswa didasarkan pada keterlibatan dalam ~nelakukan tugas dengan baik dan keterampilan dala~nn~enyelesaikandan menynbangkan contoh-contoh soal yang disajikanjuga keterampilan dalam praktikum melalui media websrte.
Tabel 19. Deskripsi data wubah efektivitas komunikasi pembeiajann SMAN 1 Jakarta pada tahun 2006 Jurnlah Total Skor ICategori Responden Rataan Skor Psikomotorik (orang) (%)
( Rendah
I Sedang
1 1
Tinggi
I
Total
2(2,5) SS (72,5)
1 (20 x 2) -t (38 x 3) = 154 1 (16 x 3) + (4 x 4) = 64
20 (25)
1
80 (100)
1 412
12x2=4
1
=2
154158 = 2,6 64/20 = 3,2
2-9
Hasil wawancara dengan gum fisika menunjukkan bahwa kehadiran teknologi komputer khususnya internet sangat membantu siswa dan guru. Siswa dapat memahami materi pelajaran, khususnya bidang eksakta seperti fisika dalam teori-teori abstrak yang didukung dengan praktikum dan materi ajaran yang dapat dipelajari secara berulang-dang dengan tanpa ada batasan waktu, sehingga keterampilan siswa dalam menguasai pelajaran lebih meningkat. Untuk ruang tanya jawab sudah tersedia fasilitas e-nmil dan siswa telah memiliki alamat e-moil sendiri. Dalam ha1 ini kehadiran internel sangat membantu peran guru dalan~ rnenjelaskan tnateri pelajaran, terutama pada materi yang sulit ditrat~forrnasikan kepada siswa. Secara keseluruhan skor rataan untuk peubah efektivitas komunikasi pembelajaran melalui media websiie 2,8. Hal ini berarti bahwa kehadiran websrte cukup efektif untuk meningkatkan pengetahuanlpemahaman, minat dan keterampilan siswa dalam materi ajaran Fisika. Selain itu
hasil wawancara
dengan guru menunjukkan bahwa siswa memiliki nilai rataan ujian Fisika 7 (tujuh) ke atas dan penggunaan fasilitas laboratorium cukup optin~al,ha1 ini dapat dijelaskan bahwa setiap terdapat jam pelajaran yang kosong, siswa dianjurkan oleh gum untuk mengbp~akatllaboratoiutn kolnputer atau tnler//e/, sehingga siswa dapat memanfaatkan waktu dengan baik
Peubah-peubah Yang Mempengaruhi Efektivitas Pembelajaran Efektifitas pembelajaran yang diukur didasarkan pada aspek kognitif, afektif dan psikomotorik tidak dapat mengabaikan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhinya. Diantara faktor-faktor yang mempengaruhi efehTivitas pe~nbelajannadalah karakteristik responden, faktor dalam penggunaan media serta akses media. Sebagaimana yang telah dijelaskan pada tujuan penelitian, dalam penelitian ini diuji sejauhmana pengaruh peubah-peubah yang terdiri dari karakteristik responden (motivasi) dan faktor dalam penggunaan website (pemanfaatan media, ketersediaan biaya, waktu luang, kecepatan akses, tugas dan kemudahan aplikasi) serta akses media terhadap efektifitas pembelajaran. Peubahpeubah ini akan dianalisis dengan menggunakan analisis jalur (pat17 analysis). Dalam menganalisa pullz analysis digunakan analisis regresi berganda dengan bantuan komputer, yaitu progran~SPSS for Windows versi 13. Salah satu syarat yang hams dipenuhi untuk keperluan analisis regresi berganda adalah tidak adanya korelasi antar peubah bebas. Untuk mengevaluasi kolinearitas antar peubah dapat diketahui dari nilai Vrtriunce Inflation Factors
(VIF). Peubah yang mempunyai nilai VIF lebih besar dari 10 dianggap berkolinearitas tinggi, maka peubah-peubah tersebut hams digabungkan atau dihilangkan salah satu diantara peubah dari model regesi. Berdasarkan data hasil analisis regresi yang telah dilakukan, tidak terdapat satupun peubah bebas yang dianalisis memiliki nilai VIF lebih besar dari 10. Hal ini inenunjukkan bahwa diantara peubah bebas tidak terjadi multikolinearitas. Dengan dernikian semua peubah bebas layak dirnasukkan ke dalam model.
Pengaruh Karakteristik Responden terhadap Akses Media Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, karal\?eristik responden diukur dari jenis kelamin, pekerjaan orang tua, aktivitas organisasi dan motivasi. Karakteristik responden
tersebut dilihat hubungannya dengan akses media
meliputi frekuensi dan durasi akses. Diduga terdapat pengaruh karakteristik responden (motivasi) terhadap peubah akses media. Langkah yang dilakukan menguji dengan Uji Regresi (Tabel 20). Hipotesa pertama penelitian adalah terdapat pengaruh Karakteristik (motivasi) responden terhadap Akses Media. Besarnya pengaruh peubah-peubah karakteristik responden dengan peubahpeubah akses media dapat dilihat pada Tabel 20. Pada Tabel 20 ditunjukkan bahwa peubah motivasi hanya berpengaruh nyata terhadap peubah fiekuensi dengan nilai nyata 0,007 pada taraf nyata 0,05 (tingkat kepercayaan 95%). Oleh karena peubah motivasi memiliki nilai nyata, maka regresi dapat dipakai untuk memprediksi frekuensi akses. Artinya peubah motivasi sangat menentukan tingkat frekuensi akses yang secara tidak langsung dapat mempengaruhi efektivitas pembelajaran. Hal ini beratti semakin tingg lnotivasi belajar responden, maka akan berpengaruh terhadap meningkatnya frekuensi akses. Dengan kata lain, responden yang memiliki motivasi belajar tinggi, cenderung sering mengakses situs-situs pendidikan sebagai media belajar. Hal ini disebabkan, media inrernetln~ebsitedapat menyajikan pelajaran sekolal~ khususnya Fisika lebih menarik dan mudah dipaha~niserta dapat diakses tanpa ada batasan ruang dan waktu. Hasil penelitian menujukkan bahwa siswa dengan motivasi belajar tinggi selalu mencari materi pelajaran dari berbagai situs pendidikan untuk memperdalam dan meningkatkan pengetahuan, khususnya pemahaman materi sekolah. Pada ~llnumnyasiswa selalu menggunakan fasilitas search engine di intenzet dengan situs google dan yahoo atau situs-situs pendidikan lain untuk
mencari materi tambahan. Hasil uji regresi menunjukkan bahwa hipotesa pertama pada penelitian ini hanya peubah motivasi yang terbukti berpengaruh secara nyata terhadap fiekuensi
Tabel 20. PC uuh karakt ristik respc Koefisien Peubah
Uji
Regresi
Kons(ru1ta B
Model Anova
Beta1 Lintas
(Detemlinan)
VIF
Nyata
7,77 1 1.
Motivasi terhadap
0,203
0,302 F
= 7,812
Sig = 0,007
2.
Motivasi terhadap Durasi akses
R~ = 0,016
0,259
F = 1,295
Sig = 0,259
* : tlyata pada tarafS% Pada Tabel 21 ditunjukkan bahwa peubah jenis kelamin memiliki hubungan nyata dengan frekuensi dan durasi akses. Artinya ada perbedaan nyata antara I&-laki
dan perempuan dalam memanfaatkan media Infenlet sebagai
sarana belajar, baik dari segi frekuensi maupun durasi akses, laki-laki memiliki kesempatan lebih banyak untuk mengakses media internet diluar rumah selain di sekolah dan di rumah, sedangkan perempuan lebih banyak menggunakan itzfertzet di sekolah dan di rumah. Maka dapat dikatakan bahwa durasi waktu yang diynakan untuk mengakses suatu website memiliki perbedaan nyata antara lakilaki dan perempuan. Peubah pekerjaan orang tua memiliki hubungan nyata dengan frekuensi dan dwasi akses. Artinya terdapat perbedaan nyata diantara jenis pekerjaan orang tua siswa terhadap frekuensi pengbxnaan internet. Bagi orang tua yang penghasilannya di atas rataan tentu akan lebih mudah untuk melniliki atau memanfaatkan fasilitas komputer sebagai sarana belajar. Untuk pegawai PNS dengan golongan tinggi tentu akan lebih mudah memiliki fasilitas intertlel sebagai media belajar, disamping itu dengan biaya yang tersedia dapat pula memanfaatkan irltenre/ dengan cara menyewa. Maka dari itu, siswa yang merupakan anak PNS
tersebut dapat melakukan penggunaan websife dengan frekuensi dan dwasi tinggi. Sedangkan status pekerjaan sebagai pedagang biasa yang penghasilannya di
batvah rataan tentunya akan sdit untuk men~ilikifasilitas internet, bahkan untuk memanfiatkan warnet hanya dapat dilakukan dalam frekuensi dan durasi rendah. Demikian pula dengan status pekejaan yang lain akan sangat tergantung dari besar kecilnya penghasilan yang diterima orang tua siswa.
.
Peubah aktivitas organisasi yang diikuti siswa memiliki hubungan nyata dengan ffekuensi dan durasi akses. Artinya terdapat perbedaan nyata dari beberapa ak-tjvitas organisasi terhadap frekuensi penggunaan interim dan durasi yang digunakan untuk ~nengakseswehsiie di miernet. Hasil pengisian kuesioner di lapangan menunjukkan bahwa kegiatan OSIS merupakan kegiatan yang banyak diikuti oleh para responden, dibandingkan dengan kegiatan yang laimya. Artinya kegiatan OSIS sangat mendukung siswa untuk lnengakses Internet dengan frekuensi dan durasi cukup tinggi. Sedangkan kegiatan lainnya seperti kegiatan Paskibra memiliki frekuensi dan durasi rendah dalam mengakses internet. Demikian pula siswa yang tidak memiliki atau tidak mengikuti aktivitas organisasi di sekolah sangat rendah dalam memanfaatkanlmenggunakan Internet sabagai sarana pendukung belajar. Hasil perbedaan nyata peubah karakteristik dengan peubah frekuensi dan durasi akses dapat dilihat pada Tabel 21. Tabel 21. Uji khi kuadrat pengaruh karakteristik responden dengan akses media dalam frekuensi dan durasi akses di SMAN I Jakarta pada tahun 2006 Korelasi
1
db
Khi kuadrat
r
Jenis Kelarnin dengan Frekuensi Akses Jenis Kelarnin dengan Durasi Akses Pekejaan orang tua dengan Frekuensi Akses Pekejaan orang tua dengan Durasi Akses Aklivitas organisasi dengan Frekuensi Akses Aktivitas omanisasi denaan Durasi ~ k s e s
* : nyata pada taraf 5%
Pengaruh Faktor dalam Penggunaan Websife terhadap Akses Media Hipotesis kedua penelitian ini yaitu terdapat pengaruh Faktor dalam Penggunaan website terhadap Akses Media. Besarnya pengaruh peubah-peubah
Faktor dalam Penggunaan website terhadap akses media dapat dilihat pada Tabel 22.
Tabel 22. Pengaruh faktor dalam penggunaan media websile terhadap
Tabel 22 menunjukkan bahwa hanya peubah tugas dan kemudahan yang berpengaruh nyata terhadap peubah frekuensi dengan nilai nyata 0,030 dan 0,002 pada tanf nyata 0,05 (tingkat kepercayaan 95%). Oleh karena peubah-peubah tersebut me~nilikinilai nyata, maka regresi dapat dipakai untuk ~ne~nprediksi
frekuensi akses. Artinya peubah tugas dan kelnudahan sangat menentukan tingkat frekuensi akses media.
Berdasarkan uraian di atas dapat dijelaskan bahwa
hipotesis kedua pada penelitian ini menunjukkan peubah motivasi hanya berpengaruh nyata terhadap frekuensi akses.
Pengaruh Karakteristik Responden dan Faktor dalam Penggunaan Website terhadap Akses Media Hipotesis ketiga penelitian ini adalah terdapat pengaruh antara Motivasi dan Faktor dalam Penggunaan Website terhadap Akses media. Besarnya pengaruh peubah-peubah Motivasi dan Faktor dalam Penggunaan Website dapat dilihat pada Tabel 23. Tabel 23 memperlihatkan bahwa hipotesa ketiga yang terbukti krpengaruh terhadap akses media adalah kemudahan aplikasi. Peubah tersebut berpengaruh nyata terhadap peubah frekuensi dengan nilai 0,007 pada taraf nyata 0,05. Oleh karena peubah kemudahan memiliki nilai nyata, maka regresi dapat
dipakai untuk memprediksi frekuensi akses. Artinya tingkat kemudahan aplikasi sangat menentukan tingkat frekuensi. Pada umumnya para pengguna internet lebih senang menggunakadmengakses website dengan tingkat kemudahan aplikasi yang tinggi dibandingkan dengan aplikasi yang sangat rumit. Demikian pula responden di lapangan, sangat menyukai situs-situs pendidikan yang ~nenyajikan~nateripelajaran sekolah dengan kemudahan aplikasi. Tabel 23. Pengaruh motivasi dan faktor dalam penggunaan website terhadap akses media Uji Regresi
1.
Peubah
Konstanta Koefisien B Beta1 Lintas
Taraf Nyata
Model Anova (Detenninan)
Motivasi
4,466
0,144
0,199
R=0,516
Pcmruifaatat~ media Ketersediaan Biaya WaMu Luang
0,097
0,149
0,283
R* = 0,266
-0'209
0,118
0,254
Kecepatan
Sig = 0,002
0,23 1 0,127 0,223
F = 3,726
0,087
0,506
0,175
0,133
VIF
Lanjutan Tabel 23.
I
1
Uji Regresi
Peubali
Konstanta B
I
Koefisien
Taraf
Beta1
Nyata
Model Anova (Detenuinan)
VIF
Lintas 1.
Tugas
0,33 1
0,195
0,070
R = 0,516
Ken~udalian aplikasi
0,666
0,299
0,007*
R' = 0,266
F = 3,726
terhadap Frelxensi akses
Sig = 0,002 5,171
2.
Motivasi
-0,027
-0,162
0,205
R = 0,262
Pem'mfaatan
0,071
0,200
0,202
R~= 0,069
Biaya
0,038
0,077
0,507
Waktu Luang
0,015
0,041
0,781
Kecepatan akses
-0,042
-0,129
01324
Tugas
-0,022
-0,051
0,669
Ke~nudahan
0,049
0,087
0,478
llledia
F = 0,757
Sig = 0,625
terhadap Durasi akses
* : nyata pada taraf 5% Istilah kemudahan aplikasi dalam inlernet lebih dikenal dengan user
Pengaruh Akses Media terhadap Efektivitas Pembelajaran Hipotesa keempat penelitian ini adalah terdapat pengaruh akses media terhadap efektivitas pembelajaran. Besamya pengaruh peubah akses media dapat dilihat pada Tabel 24.
Uji Reg resi
Tabel 24. Pengaruh akses media terhadap efektivitas pembelajaran Koefisien Peuball Ko~lstanta BeW Taraf Nyata Model Anova B Lintas (Detenninan)
VlF
13,260
I.
Frek~~ensi akses Terl~adap kognitif
0,468
0,233
0,037'
R = 0,233
1,000
R' 4 , 0 5 4 F = 4,483 Sig = 0,037 26,622
2.
Frekuensi akses terhadap Afektif
-0,043
-0,O 18
0,878
R = 0,033
1,006
R~ = 0,001 F = 0,041
Sig = 0,960 29,910 3.
Frekuensi askses terhadap Psikomotorik
0,022
R = 0,103 0,007
0,95 1
R' = 0,01 I
1,006
F=0,417
Sig = 0,66 1 5,397 4.
Durasi akses terl~adap kognitif
0,165
R =0,358 0,O 17
0,88 1
RZ4,128
1,064
F= 1,304 Sig = 0,256 26,622
5.
Durasi akses terliadap Afektif
-0,252
R = 0,033 -0,026
0,s 19
R'
= 0,OO 1
1,006
F = 0,04 1
Sig = 0,960 6.
Durasi akses terhadap Psikomotorik
29,910 1,247
0,103
0,369
R=O,103
1,006
~~=0,011 F=O,417
Sig = 0,66 1
* : nyata pada taraf 5% Tabel 24 memperlihatkan bahwa hanya peubah frekuensi akses yang berpengaruh secara nyata terhadap aspek kognitif dengan nilai nyata 0,037 pada taraf nyata 0,05. Oleh karena peubah frekuensi memiliki nilai nyata, maka regresi dapat dipakai untuk memprediksi efektivitas komunikasi pembelajaran. Artinya
tingkat pemahaman sangat ditentukan oleh tingkat frekuensi akses yang dilakukan responden. Hasil penelitian di lapangan menunjukkan bahwa responden sering menpkses website untuk mengulang-ulang materi pelajaran yang belum dipahami dengan baik, sehingga dengan frekuensi akses tinggi, tingkat pemahaman responden semakin baik. H a i l wawancara dengan guru menunjukkan bahwa tingginya frekuensi akses yang dilakukan siswa salah satunya disebabkan oleh seringnya tugas yang diberikan gury selain jadwal praktikum di laboratorium iniernet, sehingga pe~nahamansistva semakin baik terhadap materi pelajaran,
khususnya Fisika.
Pengarnh KarakteristikResponden, Faktor dalam Penggunaan Website dan Akses Media terhadap Efektivitas Pembelajaran Hipotesa kelima penelitian ini adalah terdapat pengaruh karakteristik responden, faktor dala~n penggunaan website dan
akses media terhadap
efektivitas pembelajaran. Besamya pengaruh peubah-peubah tersebut dapat dilihat pada Tabel 25. Tabel 25. Pengaruh karakteristik responden, faktor dalam penggunaan wehsite dan akses media terhadap efektivitas komunikasi pembelajaran Koefisien Peubah
Uji Reg resi
Ko~lstanta B
VIF
Lintas
Txaf Nyata
Beta1
Model Anova (Detemlinan)
6,452 1.
Motivasi
-0,038
-0,024
0,852
1,268
Pananfaatan media
0,037
0,011
0,944
1,942
Ketersediaan
0,835
0,176
0,130
Waktu Luiu~g
0,357
0,100
0,486
F = 1,147
Kecepatan akses
0,130
0,042
0,748
Sig = OJ42
Tugas
0,819
0,198
0, 102
1,154
Kemudahan
-0,135
-0,025
0,843
1,275
Frekuensi akses
0,243
0,100
0,449
1,390
Durasi akses
0,129
0,0 14
0,908
1,095
R = 0,359
Biaya
'
Terhadap kopitif
R' 4 , 1 2 9
1,063 1,655
an Tabel 25.
'
Uji Re& resi
2.
-
Koefisien Peubah
Beta1 Lintas
VIF
Tar& Nyata
Model Anova (Detenninan)
Motivasi Perrlanfaatau media Ketersediaan Biaya W&TU Luang
R = 0,489
k e p a t a n akses
R~ 4 , 2 3 9 F = 2,445
Tugas Kemudahan aplikasi
Sig = 0,018
Frekuensi akses Durasi akses
Terhadap Afekttf
Motivasi Pemanfaatan media Ketersediaan Biaya Waktu Luang Kecepatan akses Tugas Ken~udahan aplikasi Frekuensi akses Dizasi akses Terhadap Psikomotonk
' : nyi
pada taraf 5%
Tabel 25 menunjukkan bahwa hanya peubah biaya dan waktu luang yang berpengaruh
terhadap
efektivitas
pembelajaran.
Peubah
biaya
hanya
mempengaruhi aspek a f e h ~ fdan psikomotorik dengan nilai nyata 0,000 dan 0,O 14. Sedangkan waktu luang hanya mempengaruhi aspek psikomotorik dengan nilai nyata 0,050. Oleh karena peubah-peubah tersebut memiliki nilai nyata, maka regresi dapat dipakai untuk memprediksi efektivitas pembelajaran. Artinya tingkat efektivitas komunikasi pembelajaran dapat ditentukan oleh tingkat ketersediaan biaya dan waktu luang. Hasil penelitian di lapangan menunjukkan bahwa responden (siswa) yang memiliki biaya dan waktu luang tinggi lebih senang memanfaatkan media internet sebagai sarana belajar, sehingga minatketertarikan responden untuk belajar melalui media website tinggi dan keterampilan responden semakin baik. Hasil uji regresi berganda secara keseluruhan menunjukkan pengaruh dari masing-masing peubah bebas terhadap peubah terikatnya yang dimodelkan denganputl~unulysis. Model put11 utlulysis hanya menggambarkan peubah-peubah yang memiliki nilai nyata, yang berarti memiliki pengaruh nyata terhadap peubah terikatnya (Santoso, 2005). Dari keseluruhan tabel analisis regresi berganda di atas dapat diperoleh beberapa peubah yang memiliki pengaruh nyata (Tabel 26). Tabel 26. Hasil Analisis regresi berganda secara keseluruhan tingkat nyata pada taraf nyata 0,05 Koefisien Konstanta B Uji Regresi Peuball Beta1 Nilai P Lintas 7,771
1.
Motivasi terhadap Frekuensi akses
0,302
0,007*
0,388
0,228
0,030*
0,756
0,339
0,002*
0,299
0,007*
0,233
0,037*
0,203
6,900 2.
Tugas Ke~nudahanaplikasi Terhadap Frekuensi akses
4,466 3.
Kemudahan aplikasi terbadap Frekuetlsi akses
0,666
p~~~ ~~~ ~ ~
13,260 4.
Fsekuensi akses terltadap Kognitif
* : nyata pada taraf 5%
0,468
Lanjutan Tabel 26.
I
Uji Regresi
I
Peubah
Ketersediaan Biaya terhadap Afektif Ketersediaan Biaya Waktu Luang terhadap Psikornotorik : nyata pada taraf 5%
Tabel 26 memperlihatkan keseluruhan peubah yang memiliki nilai nyata yang menjadi syarat untuk dijadikan model path unalysi.~(analisa jalur) disajikan pada Garnbar 6
Waktu luang
0,271
Gambar 6. Hasil koefisien lintas Keterangan : : p e n g a d langsung terhadap satu peubah 1I.
: p e n g m h langsung terhadap beberapa peubah
- - - - - - + : pengaruh tidak la~igsungterhadap peubah lain (Ittletvet~i~~g 11ariable) Gambar 6 menunjukkan bahwa peubah motivasi berpengaruh positif terhadap peubah frekuensi akses media, dengan nilai koefisien lintas 0,302 dan
secara tidak langsung peubah motivasi berpengaruh terhadap aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Artinya semakin tinggi rnotivasi yang ditniliki siswa, maka akan berpengaruh terhadap tingginya frekuensi akses media. Hal ini didukung oleh kondisi motivasi siswa berdasarkan pada jawaban kuesioner yang diisi responden dimana skor motivasi siswa secara keseluruhan tergolong kategori sedang dengan kecenderungan ke arah motivasi tinggi, sehingga tingkat pengetahuan$mnahaman, minat dan keterampilan siswa terhadap materi plaiaran semakin baik Selain motivasi, peubah yang berpengaruh posiif terhadap frekuensi akses media addah tugas mengejakan fisika dan kemudahan aplikasi dengan nilai koefisien 0,228 dan 0,339. Peubah-peubah tersebut secara tidak langsung juga berpengaruh terhadap aspek kobaitif, afektif dan psikomotorik Hal ini berarti bahwa semakin tinggi tugas yang diberikan guru kepada sistva, maka akan berpengaruh terhadap tingkat frekuensi akses. Hasil wawancara dengan para guru menunjukkan bahwa untuk mendorong siswa agar lebih sering mengakses inlerne~siswa dituntut untuk mengejakan tugas yang diberikan guru berkaitan
dengan internet walaupun jadwal praktikum internet hanya dilakukan satu kali dalam seminggu. Dengan demikian secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap semakin tingginya tingkat pemahaman, ketertarikan dan keterampilan siswa dalam materi pelajaran sekolah yang disajikan melalui internet. Peubah kemudahan aplikasi berpengaruh positif terhadap frekuensi akses, artinya semakin tinggi tingkat kemudahan aplikasi dalarn sebuah websire, maka akan berpengaruh terhadap tingginya tingkat frekuensi akses. Pada ulnulnnya para penguna internet (netter) lebih sering membuka situs yang menampilkan aplikasi dengan tingkat kemudahan tinggi. Kemudahan aplikasi yang disajikan sebuah website akan mendorong pengguna untuk mengakses website dengan tingkat frekuensi tinggi, sehingga akan berpengaruh terhadap aspek pengetahuan, minatketertarikan dan keterampilan dalam materi ajaran sekolah. Peubah frekuensi akses media berpengaruh positif secara langsung terhadap aspek kognitif dengan nilai koefisien lintas 0,233. Artinya semakin tinggi tingkat frekuensi akses media yang dilakukan siswa, maka akan berpengaruh terhadap ~neningkatnya aspek pengetahuanipe~nahaman. Hasil
wawancara dengan siswa menunjukkan bahwa belajar melalui website lebih leluasa untuk it~engulang-ulangmateri pelajaran dibandingkan di dalaln kelas dengan waktu terbatas, sehingsa pemahaman terhadap materi pelajaran semakin baik. Peubah biaya berpengamh positif secara langsung terhadap aspek afektif dan psikomotorik dengan nilai koefisien lintas 0,399 dan 0,283. Artinya semakin tinggi
biaya yang dimiliki siswa, maka secara langsung akan beqxngaruh
terhadap besamya minatketertarikan siswa untuk belajar lnelalui media internet. Ketersediaan biaya tinggi, akan mendorong perasaan senang untuk belajar melalui media internet dengan tanpa ada hambatan keterbatasan biaya. Selanjutnya peubah biaya secara langsung berpengamh positif terhadap peubah psikolnotorik dengan nilai koefisien 0,283. Artinya dengan ketersediaan biaya tinggi, akan memberikan pengaruh terhadap semakin baiknya tingkat psikomotorik siswa. Tanpa keterbatasan biaya, siswa akan lebih mudah memperdalam materi ajaran dengan durasi waktu tinggi, sehingga keterampilan dalam mengembangkan materi lebih baik. Peubah waktu luang secara langsung berpengaruh positif terhadap aspek psikomotorik dengan nilai koefisien 0,271. Artinya semakin tinggi waktu luang yang digunakan siswa untuk belajar melalui interne/, maka akan berpengmh terhadap semakin baiknya keterampilan siswa, meliputi keterampilan dalam mengerjakan tugas dan penguasaan materi Sebagai Ilustrasi, Tabel 26 menunjukkan pengaruh langsung dan tidak langsung peubah bebas dalam menentukan peubah terikat. Tabel 27. Pengaruh langsung dan tidak langsung peubah bebas terhadap peubah terikat Beta Jumlah Pola I
Pengardl terhadap Frekue~isiakses Larysutig :
* hfotivasi Tugas Kemudahan aplikasi Total Pengardl
I
Lanjutan Tabel 27. Pola Pengaruh terhadap Kognitif Langsung : Frekuensi akses
Beta 0,233
Tidak Langsung melatui frekuensi akses : Motivasi
Kemudahan aplikasi Total Pengaruh Pengaruh terhadap Afektif Langsung : Ketersediaan Biaya Tidak Langsung melalui frekuensi akses 0 Motivasi
/
0
Kemudahan aplikasi
Total Pengaruh Langsung : Ketersediaan Biaya Tidak Langsung melalui frekuensi akses : 0 Motivasi
Remudahan Total Penbaruh
Tabel 27 menunjukkan hahwa perubahan Y sehagai peubah terikat dalam ha1 ini peubah frekuensi merupakan pengaruh peubah motivasi, tugas dan kemudahan dengan nilai koefisien keseluruhan 0,829 atau 82,9.%. Hal ini berarti bahwa setiap peningkatan motivasi belajar, tugas dan kemudahan akan
menyebabkan peningkatan terhadap frekuensi akses media 82,9%. Peubah yang secara langsung mempengaruhi efektifitas petnbelajaran (aspek kobaitif) sebagai peubah terikat adalah peubah frekuensi akses dengan nilai koefisien 0,233. Artinya tingginya tingkat frekuensi akses media akan menyebabkan peningkatan terhadap pemahaman siswa. Dengan kata lain bahwa siswa akan semakin baik tingkat pemahamannya bila frekuensi akses yang dilakukan siswa tinggi. Sedangkan peubah yang mempengaruhi aspek kognitif secara tidak langsung melalui frekuensi adalah motivasi belajar , tugas dan kemudahan dengan nilai keseluruhan
0,2072 atau 20,72%. Hal ini berarti bahwa setiap peningkatan
motivasi belajar, tugas dan kemudahan secara tidak langsung akan menyebabkan peningkatan terhadap aspek kognitif sebesar 20,72%. Total pengaruh keseluruhan baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap peubah kognitif sebesar 0,4402 atau 44,02%. Peubah biaya secara langsung berpengaruh terhadap aspek afeh%ifdengan nilai koefisien 0,399. Sedangkan secara tidak langsung aspek afektif dipengaruhi oleh peubah motivasi belajar, tugas dan kemudahan dengan nilai keselumhan 0,148 atau 14,8%. Hal ini berarti bahwa setiap peningkatan biaya, secara langsung akan menyebabkan peningkatan terhadap frekuensi akses dan setiap peningkatan motivasi belajar, tugas dan ketnudahan aplikasi secara tidak langsung akan menyebabkan peningkatan terhadap frekuensi akses. Secara keseluruhan peubah yang mempengaruhi afektif
baik secara langsung maupun tidak langsung
terhadap peubah afeh%ifsebesar 0,414 atau 41,4%. Peubah
yang
mempengaruhi
efektivitas
pembelajaran
(aspek
psikomotorik) secara langsung adalah biaya dan waktu luang dengan nilai keselumhan 0,554. Sedangkan peubah yang mempengaruhi aspek psikomotorik secara tidak langsung adalah motivasi belajar, tugas dan kemudahan aplikasi dengan nilai keseluruhan 0,061. Hal ini berarti bahwa setiap peningkatan biaya dan waktu luang, secara langsitng akan menyebabkan peningkatan terhadap
psikomotorik dan setiap peningkatan motivasi belajar, tugas dan kemudahan aplikasi secara tidak langsung akan menyebabkan peningkatan terhadap frekuensi akses media. Secara keseluruhan peubah yang mempengaruhi efektivitas pembelajaran (aspek psikomotorik) sebesar 0,5601 atau 56,01%.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan I . Karakteristik responden seperti jenis kelamin, pekerjaan orang tua dan aktjvitas organisasi memiliki tingkat frekuensi dan durasi yang berbeda pada setiap individu. Dalam ha1 ini motivasi belajar siswa sangat berpengaruh terhadap tingkat frekuensi akses media dan secara tidak langsung berpengaruh terhadap efektivitas komunikasi pembelajaran.
2. Tugas pelajaran fisika melalui website yang diberikan guru kepada siswa dapat meningkatkan frekuensi akses media terhadap situs-situs pendidikan khususnya situs SMANl Jakarta dan secara tidak langsung dapat meningkatkan aspek pemahaman, minat dan keterampilan
3. Kemudahan aplikasi atau disebut dengan istilah userfriennily yang disajikan media website ~nerupakanfaktor yang dapat meningkatkan frekuensi akses untuk memperdalaln pelajaran sekolah, dan secara tidak langsung dapat tneningkatkan pemaha~natisiswa terhadap tnateri pelajaran Fisika 4. Frekuensi akses terhadap website pendidikan yang dilakukan responden
dengan tinggi secara langsung dapat meningkatkan pengetahuanlpemahaman siswa dalam teori-teori dan secara tidak langsung dapat menguasai contoh soal-soal latihan fisika yang disaiikan. 5. Ketersediaan biaya dan waktu luang yang diylnakan responden untuk
mengakses website sebagai sarana belajar dapat meningkatkan minat yang tinggi dan keterampilan dala~nmenylasai Fisika
Saran 1. Pihak sekolah perlu menin&atkan frekuensi dan durasi belajar siswa melalui iilter~zet(wehsile), dengan cara meniperbanyak jadwal praktikuni dan tugas di laboratoriutn Infernet, serta perlu menyajikan seluruh materi peiajaran melalui n~ebsife,diluar materi kimia, fisika, matematika dan biologi, yang telah ada. 2. Pihak sekolah harus lebih sering melakukan evaluasi terhadap isi materi yang
disajikan dalam weh.si/e, sehingga siswa tidak merasa jenuh. Salah satu cara yang dapat ditempuh adalah isilmateri dalam website harus selalu dizr~u/eIdimodifikasipaling cepat dalam waktu 2 (dua) minggu sekali atau
paling lambat I (satu) kali dalam sebulan, baik dari segi tampilan dan animasi dari teori tuaupun contoh-cot~tohsoal.
DAFTAR PUSTAKA Alfian A.H. 1997. Pengenalan Kepada Multimedia. E - Pengajaran Universiti Putra Malaysia. http://spc.u~m.edu.mv/webkursus/Penrzenalan. (September 2004) Allan, D.W dan S. Johnson. 1998. P e d o ~ n aBelajar ~~ Itzternct (Terjemalun). PT Elexmedia Komputindo Kelompok Gramedia, Jakarta. Arikunto, S. 1998. Manajemen Penelitian. Rineka Cipta. Yo~yakarta. Bajari, A 2001. Strategi Peng~runaanMedia Komunikasi. Di dalam Syam Nina Winangsih. Perencanaan Pesan Dan Media. Universitas Terbuka, Jakarta. Bemand, J.T. 1978. Communications Pretesting. Chicago: Community and Family Study Center, University of Chicago. Biro\vo, M.A. 2004. Metode Penelitian Komunikasi Teori clan Aplikasi. Gitanyali, Yogyakarta. Chaeruman, U.A. 2005. Integrasi TIK ke dalam Proses Pembelajaran. Jurnal Teknodik No. 16 : 46 - 58. Dummies.com. 2006. Dzrmmies Nefworkmzg Basics: (:onnecring fo the Inlernef http: www.dummies.com. 20/12/2006 Djuarsa, S. S. 1999. Teori Komunikasi. Universitas Terbuka, Jakarta Effendy, O.U. 2000. Dinamika Komunikasi. PT Remaja Rosdakarya, Bandung Gonzales, 1% 1998. Efek Koinunikasi Massa. Dalam Amri Jahi. Komunikasi Massa dan Pembangunan Pedesaan di Negara-negara Dunia Ketiga : Suatu Pengantar. Gramedia, Jakarta. Hardjito. 2002. Internet Untuk Pembelajaran. Jurnal Teknodik No. 10 : 23 - 45 Hoffos, S and Feldrnan T, 1994. Multimedia and Image Hendling. British Librar):
Ibrabim, N. 2005. ICT Untuk Pendidikan TerbukdJarak Jauh. Jurnal Teknodik N0.16: 5-11. Makarim, C. 2003. Hubungan persepsi din dan Komunikasi interpersonal dengan Motivasi. Tesis pada Program Stu& Komunikasi Pembangunan Pascasaiana IPB. Bogor.
Miarso, Y. 2004. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. PRENADA MEDIA, Jakarta Mulyoto. 2002. Pe~nbelajaranYang Demokratis. http//m.smu-net.com. (Mei 2006) Nirmala, I. 2006. Pemanfaatan Itzternel dan CD ROM oleh Peneliti dan Perekayasa Badan Litbang Pertanian. Tesis pada Program Studi Komunikasi Pembangunan Pascasajana IPB. Bogor. Pramono, G. 2000. Sekilas Computer Mediated Communication dan Perannya Dalam Pendidikan Jarak Jauh. Jurnal Teknodik. No.022 : 16 - 25. Purbo, O.W. 1997. Intenlet untuk Dunia Pendidikan. Makalah : Institut Teknologi Bandung, Bandung. Punvanto. 2005. Tujuan Pendidikan dan Hasil Belajar : Domain dan Taksonomi. Jurnal Teknodik. No. 16 : 146-163
----------, 2004. Pembelajaran Berbasis Teknologi Komunikasi dan Informasi Dalam Rangka Mewjudkan Keunggulan Proses Belajar. Jumal Teknodik. NO. 15 : 33-41. Rakhniat, J. 2002. Metode Penelitian Rosdakrya, Bandung.
Komunikasi. Penerbit PT Remaja
Riduwan. 2004. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. CV Alfabeta, Bandung, Rudarti. 2002. Metode Pengajaran Alternatif. http//wv.smu-net.com. (Mei 2006) Sadiman, AS. 2000. Aplikasi Teknologi Dalam Pendidikan di Era Global Peluang dan Tantangan. Jumal Teknodik. No.022 : 1-12. Santoso, S. 2005. Pengembangan Analisis Multivariate dengan SPSS 13. Penerbit Salemba Infotek, Jakarta. Siahaan, S. 2005. Pemanfaatan Teknologi Dalam Penyelenggaraan Pendidikan Jar& Jauh. Jumal Teknodik. No.16 : 19 - 41. Sidik., B. 2002. Pemrograman Web dengan PHP, Informatika Bandung Singarimbun. M, dan Effendy, S. 1998. Metode Suwei Penelitian. PT Pustaka LP3ES, Indonesia. Subiyanto, I. 1999. Metodologi Penelitian : Manajemen dan Akuntansi. Unit Penerbit dan Percetakan Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, Yogyakarta.
Syah, M. 1995. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Barn. Penerbit PT Remaja Rosdakrya, Bandung. Vardiansyah, D. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi : Pendekatan Taksonomi Kenseptual. Ghalia Indonesia, Bogor. Widya, L. 2001. Web Design : Introduction to inlernet, Gramedia, Jakarta Winkel, W.S. 1996. Psikologi Pengajaran (Terjemahan). Penerbit PT Gramedia Widiasarana Indonesia, JaL?rta.
Lampiran 1 KUESIONER PENELlTlAN EFEKTlVlTAS KOMUNIKASI PEMBELAJARAN MELALUI MEDIA WEBSITE UNTUK MATERI AJARAN FlSlKA (Kasus Siswa Kelas 3 SMANl Jakarta Pusat)
Nama :DEDEN HEDIN PURNAMA BINAEFSA NRP
:PO54040041
Nama Responden
: .....................................................
Email
...................................................... : ..................................................... ......................................................
Tanggal Pengisian Enumerator
PROGRAM STUD1 KOMUNIKASI PEMBANGUNAN PERTANIAN DAN PEDESAAN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006
Pettlnjuk Pengisian Kuesioner
1. Isilah pertanpan-pertanyaan dalam kuesionec ini dengan menjam~abseluruh pertanyaan yang diajukan (tidak ada yang dile\vatddikosongkan), dengan cara berikut : a. memilih jawaban dalarn bentuk pilihan
b. mengisi jawaban dalam bentuk isian 2. Jarvaban hendaknjra diberikan den,-
jujur dan sesmi dengan keny3tm.n.
3. Jawaban hendalnya diberikan secara mandiri atau tidak diprkenankan
melihat jawaban orang lain
4. Kuesioner ini digunakan untuk bahan penelitian tesis dan evaluasi program pembelajaran kornunikasi bemedia di SMANl Jakarta Terima kasih atas kerjasama saudara yang telah meluangkan wakcu untuk men.jawab pertanyaan-pertanyaan ini. I. Karakteristik Individu 1.
Jenis kelamin saudara ? a. Pria
b. Wanita
2.
Berapa umur Saudadi sekarans ?
3.
Apa pekejaan BapaWibu sekarang ? :
: ..................... Tahun
1 PNS, departemen ? .....................
2 Swasta, bidang ? ....................... 3 Pedagang 3 Pensiunan
5 Pengajar/Guru/Dosen 6 RJIPOLRI
7 Lainnya.. ...................................... 4.
Apakah saudara punya aktivitas di organisasi sekolah ? a. Ya
b. Tidak
5.
Aktivitas yang saudara ikuti adalah : 1 OSIS
2 Olah Raga 3 Kerohanian
4
Seni Musik
5
Paskibra
6 Lainnya .................................................... 6.
Apakah saudara tahu tentang situs ww\v.smunlikt.com milik sekolah an& ?
a. Ya 7.
Apakah saudara pemah membuka situs www.smun1 ikt.com ? 4.
8.
b. Tidak
Sangat sering 3. Sering
2. Kadang-kadang
1. Tidak pernah
Motivasi saudara mengbrunakan internet karena memiliki e - m i l ? 4. Sangat Setuju 3. Setuju
2. R a p - r a p
1. Tidak tahu
9. Motivasi saudara mengakses website adalah untuk menambah/meningka&an
pengetahuan fisika 4. Sangat Setuju 3. Setuju
2. Ragu-ragu
1. Tidak tahu
10. Motivasi saudara mengakses n~ebsite adalah untuk mengetahui lebih baiMmemperdalam materi pelajaran fisika. 4.Sangat Setuju
3. Setuju
2. Rilgu-ragu
I . Tidak tahu
11. Motivasi saudara mengakses media ujeb.~ite adalah untuk mnemperoleh informasi lain 4.Sangat Setuju
3. Setuju
2. Rap-ragu
I. Tidak tahu
12. Motivasi saudara mengakses i.r~ebsi/e adalah untuk sekedar hobi
4.Sangat Setuju
3, Setuju
2. Ragu-ragu
1. Tidak tahu
13. Motivasi saudara mengakses website adalah untuk mengikuti perkembangan
teknologi terbaru ? 4.Sangat Setuju
3. Setuju
2. Ragu-ragu
1. Tidak tahu
14.
Motivasi saudara mengakses website adalah untuk gengsilprestise ? 4.Sangat Setuju
3. Setuju
2. Ragu-ragu
1. Tidak tahu
15. Motivasi saudara mengakses weh.sire adalah untuk memperoleh hiburan
3. Setuju
4.Sangat Setuju
2. Ragu-ray
1. Tidak tahu
16. Motivasi saudara mengakses website adalah untuk menb%i waktu luang 4.Sangat Setuju 17.
3. Setuju
2. Ragu-ragu
1. Tidak tahu
Motivasi saudara mengakses wehsife adalah untuk melepas lelah/benistirahat 4.Sangat Setu-ju
3. Setuju
2. Ragu-ragu
J . Tidak tahu
IL Faktor-faktor yaup mempen~aruhipenoeunaan media 18.
Apakah fasilitas internet tersedia di sekolah saudara ?
a Ya
b. Tidak
19. Saudara menggunakan i~zternetdi Iuar sekolah dengan menyewa 4. Sangat sering 20.
2. Kadang-kadang
1. Tidak pernah
Saudara mengynakan Internet di mmah sendiri 4. Sangat sering
21.
3. S e i
3. Senng
2. Kadang-kadang
1. Tidak pemah
Saudara menggunakan In/ernel dengan cara meminjam media dari teman
4. Sangat senng
3. Sering
2. Kadang-kadang
I . Tidak pemah
22. Berapa besar biaya yang saudara gunakan untuk mengakses iseh,silr dengan
cara menyeIra dalam satu minggu ? 4. 15.000 -
20.000 (Sangat Besar) 23.
3. 10000 - 14.500 2. 8000 - 9500
(Besai)
(Sedang)
1.4000 - 6000 (Rendahj
Waktu luang yang saudara miliki setelah mengikuti jam sekolah 4. l'inggi (> 5 jam)
3. Sedang (< 5 jam)
2. Rendah < 2 j a ~ n
=<
1 jam
Lanjntan Lampiran 1. 24.
Saudara mengy~nakanwebsite p d a waktu luang di rumall ?
3. Sering
4. Sangat sering
25.
3. Cepat
3. Sering
3. Cepat
1. Tidak permis
2. Sedang
1. h n b a t
Tingkat keceptan menggunakan media infenlet di rumah teman
4. Sangat cepat 29.
2. Kadang-kadans
Tin&at kecepatan mengpnakan media intermi di w m e t 4. Sangat cepat
28.
1. Larnbat
2. Sedang
Saudara menggunakan we3szfe pada w v t u hang di w-inet ?
4. Sangat sering 27.
1. Tidak tahu
Tingkat kecepatan menggunakan media internet di rumah
4. Sangat cepat
26.
2. Kadang-kadang
3. Cepat
2. Sedang
1. Lambat
Salah satu aiasan saudara menggunakan if~lertzel,karena tugas jfang diberikan guru :
4. Sangat sering
3. Sering
2. Kadang-kadang
1. Tidak tahu
30. Jumlah tugas yang diberikan p r u dalam satu bulan untuk menggnakan IJI(~TJIL?I ?
4. Tinggi (5 kali)
31.
3. Sedang (2-3 kalij 2. Rendah i 1 kali)
1. Tidak pernah
Apakah saudara merasa kesulitan mengoperasikan intcrnel khususnya situs/\vebiste ~ ~ ~ M ~ ~ l. iki.con~ S ~ I U I? I 4. Sangat Sering
32.
Alasan
saudara
3. Sering
menggunakan
2. Kadang-kadaog
ill(erne( adalah
1. Tidak Pernail
karena
kemudahan
penggunaan aplikasi : 4.Sarigat Setuju
3. Setuju
2. Ragu-ragu
1. Tidak tallu
Laujutan Lampiran 1.
LIJ. Akses terhada~)media 33. Berapa kali saudara mengakses utehsire situs \+~+~w.smunLikt.com dalam satu minggu di sekolah ?
4. Tinggi (5 kali)
3. Sedang (2-3 kali)
2. Rendah ( 1 kali)
I. Tidak pernah
34. Berapa kali saudara mengakses webiste ~vww.smunlikt.com dala~nsatu mi=
di Iuar sekolah ?
4. Tinggi (5 kali) 35. Berapa
kali
3. Sedang (2-3 kali) saudara
mengakses
2. Rendah ( 1 kali) materi
fisika
1. Tidak pemah
dengan
wehsite
v.~\~v.smunl iIct.com dalam satu mingv di sekolall (pada jam pelajaran) ?
4. Tin@ (5 kali) 3h.Berapa
kali
3. Sedang (2-3 kali) saudara
mengakses
2. Rendah ( 1 kali) materi
fisika
1. Tidak p e m h
dengan
website
~vrvw.smunlikt.com&lam satu minggu di luar sekolah (di luar jam pelajaran) ?
4. Tinggi ( 5 kali)
3. Sedang (2-3 kali)
2. Rendah ( 1 kali)
1. Tidak pernah
37. Berapa kali saudara mengakses wehsitelsitus pendidikan lain &lam satu
minggu di sekolah ? 4. Tinggi (5 kali)
3. Sedang (2-3 kali)
2. Rendah ( I kali)
1. Tidak pernah
38. Sebutkan nama situslwehiste lain yang pernah saudara ~ n a k a ndi internet untuk ~nemperdalampelajaran ? I. \vww ................................... 2. www ...................................
3.
\ ~ ~ ' , ? V...................................
39. Berapa kali saudara mengakses materi fisika dengail w-tlsi;eisitus pndidikaii lain dalam satu minggu di sekolah ? 4. Tinggi ( 5 kali)
3. Sedang (2-3 kali) 2. Rendah ( 1 kali)
I . Tidak pemah
Lanjutan Lampiran I . 40. Berapa lama saudara mengakses Intenzetlwebsite di sekolah dalam satu
nlinggu ? Isilah tabel berikut :
41. Berapa lama saudara mengakses website di luar sekolah dalarn satu minggu ? Isifah tabel berikut :
.......... men1
42. Berapa
lama
saudara
mensakses
materi
..........men1
fisika
dengan
www.smunl.com di. sekolah dalam satu minggu ? Isilah tabel berikut
websire
Lanjutau Lampiran 1. 43.Berapa
lama
saudara
mengakses
materi
fisika
dengan
website
vmw.smunl .corn di luar sekolah dalam satu minggu ? Isilah tabel berikut :
44. Berapa lama saudara mengakses materi fisika dengan wehsite Isitus pendidikan lain di sekolah dalam satu minggu ? Isilah tabel berikut :
45. Berapa lama saudara meng&ses materi fisika dengan web.si/elsitus pendidikan lain di luar sekolah dalam satu mingy ? Isilah tabel berikut :
I No I
Hari
Pagi
Siang
I
sore I
/ ..........menit
1
Senin
..........menit
..........menit
Selasa
..........menit
I .......... menlt
3
Rabu
.......... menit
..........menit
. , .......... men~t
4
Kamis
..........menit
..........menit
..........menit
5
Jumat
..........menit
.......... menit
.......... menit
1
2
/
Jumlah
, .......... menit
,
Lanjutan Lampiran 1. IV. Efektivitas Pembetaiarn Media Aspek Kognitif 46. Penya-jian materi fisika &lam website www.smunliL?.com mempermudah pengertian saya terhadap teori-teori, yang tadinya sulit dibayangkan ? 4.Sangat Setuju
3. Setuju
2. Ragu-ragu
I. Tidak tahu
47. Jika setujy sebutkan salah satu. contoh teori tersebut ?
.
.............................................................................................................,...... ......
48. Setelah menyaksikan penyajian melalui media komputerlinterne~ tentang materitpelajaran fisika, pemahaman saya semakin bertalnbah ? 4. Sangat Setuju 3. Setuju
2. Ragu-ragu
1. Tidak tahu
49. Penyajian materi fisika dalam website www.smunlikt.com membantu pemahaman saya dalarn rumus-rumus ? 4. Sangat Setuju 3. Seiuju
2. R a p - r a g
1. Tidak tahu
Penyajian materi fisika dalam web.site www.smunlikt.com sangat sederhana
50.
4. Sangat Setuju 3. Setuju
2. Ragu-ragu
I. Tidak tahu
51. Penyajian materi fisika &lam wehsi~e~ww.smunlikct.com sangat sederhana dalam penyajian rumus-rurnus dan contohnya 4.Sangat Setuju
3. Setuiu
2. Ragu-ragu
1. Tidak tahu
Setelah n~empelajarimateri fisika dari wc?hsi/ewnv.smunl ikt.com ternyata
52.
mudah dipahami dan dipelajari 4.Sangat Setj u
3. Setuju
2. Ragu-ragu
I . Tidak tahu
Materi-materi fisika yang diberikan dalam ulanganlujian dapat dijalvab
53.
dengan benar, karena dibantu wehsi~elsitus? 4.
Sangat Setuju
3. Setuju
2. Ragu-ragu
1. Tidak tahu
Lanjutan Lampiran 1. 54.
Pelajaran fisika yang sangat mudah dipelajari di situs \w.srnunlikt.com adalah teorihab ? Sebutkan ?
............................................................................................. 55.
%
.............................
Memahan~i rumus-rumus maten fisika sanngt mudah dalan~ situs ~nv.smunlikt.com,khususnya rulnus tentang ? Sebutkan ?
........................................................................................................................... Afektif 56.
Dalam mengakses website ~nvw.smunlikt.comtentang penyajian maten fisika, saya melakukannya dengan 4. Sangat Senang
57.
3. Senang
; 2. Kadang-kadang
1. Tidak tahu
Saya mengakses wehsife \nw.smunlikt.com karena faktor visuaiisasi materi fisika yang mudah dicema, sehingga saya 4. Sangat Senang
58.
3. Senang
2. Kadang-kadang
I. Tidak tahu
Penyajian materi fisika dalam wehsite ~vww.smunlikt.com terlalu rumit, sehingga muncul perasaan tidak s u b 4. Sangat Sering
59.
3. Sering
2. Kadang-kadang
I . Tidak tahu
Menurut saya mengpnakan wehsite belum mencakup semua pernbahasan materi fisika, sehingga saya merasa 4. Sangat Tidak Suka
60.
3. Tidak Suka
2. Biasa Saja
I. Tidak tahu
Contoh-contoh yang disajikan weh.si/e \nnv.smunlikt.com dalam aplikasi teori fisika membuat saya merasa
4. Sangat Tertarik 3. Tertarik 61.
2. Biasa Saja
1. Tidak tahu
Saya sangat tertarik dengan contoh materi fisika dalam wehsi~t.tentang ? Sebutkan ? ........................................
Lanjutan Lampiran 1 62.
.
Menurut saya contoh-contoh yang disajikan website \mmv.smunlikt.com dalam perhitunganlpengerjaan rumus-rumus fisika
4. Sangat Baik 63.
2. Ragu-ragu
1. Tidak tahu
Menurut saya penjelasan dari website tentang teori-teori fisika 4. Sangat Mudah
64.
3. Baik
3. Mudah
2. Biasa Saja
I. Tidak tahu
Setiap kali saya mengakses wlebsiie materi fisika, saya tern~otivasiuntuk belajar lebih giat 4. Sangat Setuju
65.
Setelah
3. Setuju
menyaksikan
2. Ragu-ragu
tayangan
praktikum
1. Tidak tahu fisika
di
website
\w~v.smunlikt.com,saya melakukan praktikum di laboraorium dengan 4. Sangat Senang
3. Senang
2. Kadang-kadang
I . Tidak tahu
KonatiflPsikomotorik 66.
Saya selalu mengerjakan tugas fisika karena kehadiranlpenggunaan webiste www.smunlikt.com 4. Sangat sering
67.
3. Sering
2. Kadang-kadang
1. Tidak tahu
Saya selalu mengejakan latihan-latihan fisika karena dibantu ~vebsite wrmv.smunl iAc.com 4. Sangat sering 3. Sering
2. Kadang-kadang
I. Tidak tahu
68. Saya menjadikan website sebagai tempat untuk bertanya dan konsultasi
materi fisika, melalui e-mail 4. Sangat sering
69.
3. Sering
2. Kadang-kadang
1. Tidak tahu
Saya selalu ingin mencoba praktikum di laboratoriwn fisika setelah menyaksikan penyajian di website sekolah 4. Sangat sering 3. Sering
2. Kadang-kadang
I . Tidak tahu
Lanjutan Lampiran 1.
70. Saya lebih aktif berdiskusi (bertanya) dengan guru dan teman di kelas setelah me~~yaksikan penjelasan materi fisika di n~ebsife 4. Sailgat sering 3. Sering
2. Kadang-kadang
1. Tidak tahu
71. Saya lebih ah+f berdiskusi (bertanya) dengan guru dan teman melalui e-mail setelah menyaksikan penjelasan maten fisika di website 4. Sangat sering 3. Senng
I. Tidaktahu
2. Kadang-kadang
72. Saya selalu mengerjakan dan menjelaskan soal - soal latihan di kelas yang diminta ~
Usetelah N melihat penjelasan di website
4. Sangat sering 3. Sering
I. Tidak pernah
2. Kadang-kadang
73. Saya selalu mengerjakan latihan dan sod-sod teon fisika dengan baik dan benar setelah menyaksikan melalui media komputerlinfernef 4. Sangat sering 3. Senng
2. Kadang-kadang
I . Tidak pemah
74. Saya dapat mengerjakan latihan dan soal-soal dengan cepat setelah melihat
tayangan melalui media komputer dibandingkan tanpa media 4. Sangat sering 3. Sering 75.Saya
dapat
memodifikasi
2. Kadang-kadang rumus
fisika
karena
1. Tidak pernah
dibantu
media
komputer/inferne/ 4. Sangat sering 3. Sering
2. Kadang-kadang
TERIMA KASIH SELAMAT BELAJAR
1. Tidak pen~ah
pir ran 2. Skor Hasil Kuesioner
Lanjutan Lampiran 2. Skor Hasil Kuesioner
Lanjutan Lampiran 2
Lanjutan Lampiran 2. Skor Hasil Kuesioner
Rffjam 4,50 4,92 4,50 5.0'3 5,42 4,58 4,75 5.00 4,42 4,33 4,33 4,50 4,33 4,50 4,75 4,75 5.00 4,67 4,42 4,50 4,25 4,50 5,m 4.75 4,58
538 4,83 5,08 4,67 4.67
Lampiran 3.Tabel frekuensi dan uji keandalan
a. Frekuensi Peubah yang Diteliti
1. Karakteristik Responden (XI) Statistics Jenis Kelamin N
Valid Missing
80 0
AMivitas Organisasi
Pekerjaan Orang Tua 80
80 0
0
Jenis Kelamin
1 Frequency Valid
P
1 .W 2.00 Total
28 52 80
Percent
Valid Percent
35.0 65.0 100.0
35.0 65.0 100.0
Cumulative Percent
35.0 100.0
Pekejaan Orang Tua Frequency Valid
1.00 2.00 3.00 4.00 6.00 7.00 8.00 Total
28 17 12
2 3 8 10 80
Percent
Cumulative Percent
Valid Percent
35.0 21.3 15.0 2.5 3.8 10.0 12.5 100.0
35.0 56.3 71.3 73.8 77.5 87.5 100.0
35.0 21.3 15.0 2.5 3.6 10.0 12.5 100.0
Aktivitas Organisasi
I
Frequency Valid
1.W 2.00 3.00 4.00 5.00 7.00 Total
25 7 20 14 2 12 60
Percent
31.3 8.8 25.0 17.5 2.5 15.0 100.0
Valid Percent 3i.3 8.8
17.5 25-0
[
I
/
2.5 I 15.0 100.0
1
Cumulative Percent 31.3
40.0 82.5 65.0 95.0 100.0
I
Lanjutan Lampiran 3.
Statistics Motivasi Valid Missing Median
36,3500 36.0000
Minimum Maximum Sun1
32,OO 42.00 2908.00
Motivasi -
Valid
32,00 3390 34,00 35.00 36,m 37.00 38.00 39.00 40,00 41,00 42.00 Total
Frequency 2 5 8 19 12 11 11 3 3 4 2 80
Percent 2.5 63 10.0 23,8 15.0 13.8 13.8 33 3.8 50 2-5 100,O
-
Valid Percent 2,s 63 10,O 23.8 15.0 13.8 13.8 3.8 3.8 50 2,s 100,O
Cumulative Percent 2-5 8,8 18,8 42.5 57,5 71,3 85,O 88,s 92,5 97,5 100,o
1
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penggunaan media Website (Xt) Statistics
N
Valid Missing
Mean Median Mode Std. Deviation Variance Skewness Std. Error of Skewness Range Minimum Maximum
11
ecepata~ 'enggunaa etersediaa Media Biaya aktu Luan Akses 80 80 80 80
1
5.00
1
1
10.00
/
10.00
-d
likasi
Lanjcrtan Lampiran 3. Penggunaan Media Cumulative Fre uen
Percent
6.00
52.5
7.00 8.00 9.00 Total
33.8 8.8 5.0 100.0
80
95.0 100.0 100.0
Waktu Luang Cumulative Fre uenc
& .
Percent
9.00 10.00 Total
80
2.5 100.0
2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 9.00 10.00 Total
Frequency 2 3 13 16 15 12 13 4 2 80
Percent 2.5 3.8 16.3 20.0 18.8 15.0 16.3 5.0 2.5 100.0
Cumulative Valid
I
1
Tugas
Valid
4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 Total
Frequency 17 20 28 14 1 80
Percent 21.3
Valid Percent
Cumulative Percent 21.3
17.5 100.0 100.0
100.0
Lanjutan Lampiran 3.
Kemudahan Aplikasi
1
I
1
I Frequency 1
Valid
I
4.00
1
Total
34
1
Percent 42.5
80
I I 1 Valid Percent 1 1 42.5 1
100.0
Cumulative Percent 42.5
100.0
3. Akses Media Statistics Frekuensi N
I
Valid Missing
Mean Median Mode Std. Deviation Variance Skewness Std. Error of Skewness Kurtosis Std. Error of Kurtosis Minimum Maximum Sum
80
1213,OO
Frekuensi
Valid
Frequency 12.00 1 13.00 11 14.00 20 15.00 15 It?.OO 14 17.00 13 18.00 6 Total 80
Percent A
*
I$3
13,8 25.0 18,8 17,5 16.3 7,5 100.0
Valid Percent 1,s 13,8 25,O 18.8 17,5 16.3 7.5 100.0
Cumulative Percent 1.3 15,O 40,O 58.8
1 I
(
1
76.3 92,5 100,O
!
Lanjutan Lampiran 3.
Statistics Intensitas N
1
Valid Missing
SO
Mean Median Mode Std. Deviation Variance Minimum Maximum
Sum
Curnulafive Frequency
Valid
4.00 4.25 4,33 4.42 4.50 4.58 4.67 4,75 4.83 4.92 5.00 5.08 5,17 525 5.33 5.42 5.50 5.58 5.75 5,83 Total
1 3 8 7 13 5 5 7 4 2 7
2 4 2 3 2 2 1 1 1 80
Percent
1.3 3,8 10.0 8.8 16,3 6.3 6.3 8.8
5.0 2.5 88 2.5 5fi 2.5 33 2.5 2,5 1.3 1.3 1.3 100,O
Valid Percent
1,3 3.8 10.0 8.8 16.3 63 6.3 8.8 5.0 2.5 8n8 2.5 5.0 2,s 3.8 2.5 2.5 1.3 1.3 1.3 100,O
'
1
Percent 1.3 5,O 15.0 23.8 40,O 46.3 52.5 61$3 663 68.8 77,5 80.0 85,O 87.5 91.3 93,s 96.3 973 98,8 100,O
4. Efcktivitas Pembelajaran Statistics Kognita N Mean Std. Error of Mean Median Mode Std. Deviation Variance Skewness Std. Error of Skewness Kurtosis Std. Error of Kurtosis Minimum Maximum Sum
Valid Missing
Lanjutan Lampiran 3, Statistics Afektif N
Valid Missing
Mean Std. Error of Mean Median Mode Std. Deviation Variance Skewness Std. Error of Skewness Kurtosis Std. Error of Kurtosis Range Minimum Maximum Sum
80 0 24,7750 ,42321 25,0000 23,OO 3.78530 14,328 ,098 ,269 -.a32 ,532 14.00 18,OO 32.00 1982,OO
Afektii
Valid
18.00 19,OO 20.00 21.00 22.00 23.00 24,00 25.00 26.00 27.00 28,00 29,OO 30.00 31.00 32,OO Total
Frequency 2 6 6 4 4 9 8 7 7 7 5 5 4 2 4 80
Valid Percent Percent 2.5 2,s 7.5 7.5 7.5 7.5 5.0 5.0 5,O 59 11.3 11.3 10,O 10.0 8.8 8,8 8-8 8.8 83 6,3 6,3 6.3 6.3 5,O 5.0 2.5 2.5 5,O 5,O 100.0 100,O
Cumulative Percent 2,s 10,O 17,5 22,5 27,5 38.8 48,8 57,5 66,3 75,O 81,3 87.5 92,5 95,O 100.0
Lanjutan Larnpiran 3.
Statistics Psiko N
Valid Missing
Mean Std. E m r of Mean Median Mode Std. Deviation Variance Skewness Sld. Error of Skewness Kurtosis Std. Error of Kurtosis Minimum Maximum Sum Psiko
Valid
18.00 21.00 22.00 23.00 24.00 25.00 26.00 27,00 28.00 29,00 30.00 31.00 32.00 33.00 34.00 35,OO 36.00 37.00 38,m 39.00 Tolal
Frequency 1 3 1 7 3 4 5 9 6 4 6 3 3 5 8 5 2 3 I 1 80
Percent 1.3 3.8 1.3 8.8 3.8 5.0 63 11.3 7,5 5.0 7,5 3.8 3,8 63 10.0 63
Valid Percent 1,s 3.8 1.3 8,8 3,8 5,O 6.3 11,3 7.5 5.0 7.5 3,s 1 33 6.3 10,o 63 2.5 2.5 3.8 33 1.3 1.3 1.3 7.3 100.0 100,O
1
Cumulative Percent 1.3 5.0 6,s 15.0 18.8 23,8 30.0 41,3 48.8 53,8 61.3 65,O 68.8 75.0 85,O 91,3 93.8 97.5 98,8 100.0
Lanjutan Lampiran 3. b. Reliability Peubah Karakteristik Motivasi Warnings The space saver method is used. That is, the covariance matrix is not calculated or used in the analysis. Case Processing Summary
I
I
Total
100,o
20
a. tistwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's
N of Items
c. Reliability Peubah Faktor Pemanfaatan Media Warnings The space saver method is used. That is, the covariance matrix is not calculated or used in the analvsis. Case Processing Summaw
N Cases
Valid Exclude@ Total
20 0 20
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliabilii Statistics Cronbach's N of Items
% 100,O
,o 100,O
I
d. Reliability Peubah Akses Media Warnings The space saver method is used. That is, the covariance matrix is not calculated or used in the analysis. Case Processing Summary
N Cases
1
Valid Exdude@ Total
I
Yo
M
100,O
0
-0 100,o
20
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cmnbach's
N of Items
Reliability Peubah Efektivitas Pembelajaran Warnings The space saver method is used. That is, the covariance matrix is not calculated or used in the analysis. Case Processing Summary
Exdude@ Total
20
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cmnbach's
N of Items
Lampitan 4. Pehitungan Regresi dengan SPSS
I. Motivasi terhadap Frekuensi Variables Enteredl~emoved' Model 1
I
Variables Entered XI-@
Variables Removed
.
Method Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: X3-1 Model Summary
I
Model 1
I
I I
1 I I
R R Square ,30Za ,091
I Adjusted 1 Std. Error of I I R square I Me Estimate 1 .a79 1 1,49147
a. Predidoffi: (Constant), XI-4
Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 17.377 173.511 190,888
df 1 78 79
Mean Square 17.377 2,224
F 7,812
Sig. ,007"
a. Predictors: (Constant). XI-4 b. Dependent Variable: X3-1
Coefficient3
Model 1 (Constant: XI-4
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Beta B Std. Error 7,771 2.650 ,302 ,073 ,203
a. Dependent Variable: X3-1
2. Motivasi terhadap Intensitas Variabies EnteredlRemove& Model 1
Variables Entered XI-ja
Variables Removed
.
a. Ail requested variables entered.
b. Dependent Variable: X3-2
Method Enter
t 2,932 2,795
Collinearihl statistics VIF Sig. Tolerance ,004 1.000 1,000 ,007
Lanjutan Lampiran 4. Model Summzry
I
Model I
I ( I
I
R ( R Square ,128a j ,016
I Adjusted I Std. Error of I I R square ( the Estimate 1 ,004 1 ,39382
a. Predictors: (Constant), XI-4
Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares ,201 12.097 12.298
df I 78 79
Mean Square ,201 ,155
F 1,295
Sig. ,25ga
..
a. Predictors: (Constant). XI-4 b. Dependent Variable: X3-2
CoefficiefltS
Model 1 (Constant) XI-4
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Beta B Std. E m r 5,555 ,700 -,I28 -,022 ,019
t
7.939 -1,138
a. Dependent Variable: X3-2
3. Motivasi, Frekuensi dan Intensitas terhadap Kogniti
1 5 -
Variables ~ n t e r e d l ~ e m o v r d Variables
Variables
a. All requested variables entered, b. Dependent Variable: Y1
Model Summary Adjusted Model 1
R
.laga
R Square ,036
R Square
-.002
a. Predictors: (Constant), X3-2. X3-1, XI-4
1
Std. Error of the Estimate 3,77311
Sig.
CollinearitV Statistics Tderance VIF
,m ,259
1.000
1.000
Lanjutan Larnpiran 4.
ANOVP Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 40.237 1081,963 1122,200
df 3 76 79
Mean Square 13.412 14,236
F
-
342
1
Sig. ,425a
a. Predictors: (Constant). X3-2, X3-1, XI-4 b. Dependent Variable: Y1 Coefficient4
Model i (Constant XIp X3-1 X3-2
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Beta Std. Error 10,952 9,140 ,065 ,040 ,196 ,415 ,289 ,171 ,023 ,219 1.093
t 1.198 ,333 1,437 ,200
Sig. ,235 ,740 ,155 ,842
Collinearity Statistics VIF Tolerance ,886
,896 ,969
1,129 1,117 1,032
a. Dependent Variable: Y1
4. Motivasi, Frekuensi dan lntensitas tehadap Afektif Variables ~nteredl~emove&'
Motivasi a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Afektii Model Summary
I
I Model 1
I
I
Adjusted
1
R Square -,012
1 R Square I
R ,163a
I
,027
I ~ t dError . of I 1 the Estimate 1 3,80771
a. Pred~ctors:(Constant), lntensitas, Frekuensi, Motivasi ANOVA?
Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 30,051 1101,899 1131,950
df 3 76 79
Mean Square 10.017 14.499
a. Predictors: (Constant). Intensitas. Frekuensi. Motivasi
b. Dependent Variable: Afektif
F ,591
Sig. ,550a
Lanjutan Lampiran 4. Coefficient* Standardized Coefficients Beta
Uns:andardized Coefficients Std. Error B
Model 1
(Canstant) Motivasi Frekuensi Intensitas
9.223 ,197 ,291 1.103
17,292 ,278 172 -,005
-.
'
t
Sig.
1,875 1,410 -,591 -,005
,170 -,071 -,001
,065 ,162 ,556 ,996
a. Dependent Variable: Afektif
5. Motivasi, Frekuensi dan lntensitas terhadap Psikomotorik Variables EnteredlRernove&
f
1 1
2.
1
Variables Entered Intensitas, Frekuen$, Motivasi
Model
1
Variables Removed
Method
I
. Enter
Ail requested variables entered.
b. Dependent Variable: Psikomotorik Model Summary Model
1
I
R
R Square
,135=
Adjusted R Square
,018
-,020
Std. Error of the Estimate
4.83998
a. Predictors: (Constant). lntensitas. Frekuensi. Motivasi
Model 1
Sum of Squares Regression Residual Total
33.223 1780,327 1813,550
Mean Square
df
F
11.074 23,425
3 76 79
Sig.
,473
.70Za
a. Predictors: (Constant). Intensitas, Frekuensi. Motivasi b. Dependent Variable: Psikornotorik Coefficient3
Model
1
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Beta 6 Std. Error (Constant) 16.455 11.724 ,251 Motivasi ,193 Frekuensi ,370 -,a68 Intensitas 1,402 1.416
a. Dependent Variable: Psikomotorik
,093 -.022 ,117
t
1
1.404 ,766 -.I63 1.011
Sig.
,165 ,445 ,855 ,315
Collinearity Statistics Tolerance VIF
,886 ,696 ,969
'
1.129 1,117 1,032
Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan dan akses media terhadap efektivitas pemblejaran
I.Faktor - faktor penggunaan media terhadap frekuensi Variables Entereci/Remove&
Kemudaha
1 I
1
Kecepata n. Biaya. Tugas,
1zdaat
Enter
Luang,
I
I
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Frekuensi Model Summary
Model 1
R
R Square ,249 ,49Qa
Adjusted R Square ,187
Std. Error of the Estimate 1,40153
a. Predictors: (Constant), Kemudahan. Kecepatan. Biaya, Tugas, Wkt-Luang, Pemanfaatan
Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 47.494 143.393 190,888
df 6 73 79
Mean Square 7,916 1,964
F 4,030
Sig. ,OOZa
a. Predictors: (Constant), Kemudahan, Kecepatan, Biaya, Tugas, VWLLuang, Pemanfaatan b. Dependent Variable: Frekuensi Coefficients'
I (constant, Pemanfaatan Eiaya WM-Luang Krcrpaian Tugas Kemudahan
Standardized Coefficients I Beta
I
I
2.060 1 ,193 ,201 ,190 ,147 ,175 ,233
i
3.350 1
Unstandard'ied Coefficients B ~ t d Error .
1
6.900 I 180 ,256 ,117 ,232 ,388
Model
I
I
I
1
-.
,756
a. DependentVanable: Frekuensi
I
-.129 ,131 ,080 ,182 ,228 ,339
1I
i
t
Sig. .w1
i
Coliinearity Statistics Tolerance -
1 I
ViF
1
Lanjutan Lampiran 4.
2. Faktor- faktor penggunaan media terhadap intensitas Variables ~nteredl~ernove&
I
I
I Variables I
Model 1
I
Variables I Entered Method Removed Kemudaha n. 1 Keceoata I I n. Biaya. a . Enter
1
I 1
I
-
I
an
I
1
I
I
I
a. All requested variables entered. b. DependentVariable: lntensitas Model Summary
I
I I 1
1
I 1
Regression Residual Total
Sum of Squares ,583 11.715 12.298
1 I 1
Adjusted Std. Error of R I R Square 1 R Square the Estimate Model ,40061 ,21Ba ,047 -.031 1 a. Predictors: (Constant), Kemudahan. Kecepatan, Biaya, Tugas. WM-Luang, Pemanfaatan
Model
t
df 6 73 79
1
Mean Square ,097 ,160
F
Sig. ,725a
,335 I
a. Predictors: (Constant), Kemudahan. Kecepatan, Biaya. Tugas. WM-hang, Pemanfaatan b. Dependent Variable: lntensitas
Model 1 (Constant) Pemanfaatar Biaya ~kt-bang Kecepatan Tugas Kemudahan --
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Beta B [ ~ t dError . ,589 4,484 ,055 ,177 ,063 ,031 ,058 ,063 I ,018 1 ,054 1 ,048 -.I36 -.088 ,024 ,042
(
a. Dependent Variable. lntensitas
1 1
t 7.61 7 1,144 ,544 ,330 -1.047 -.762 ,361
Sig.
Tolerance
VIF
,om ,256 ,588
1 1
742 ,299 ,449 ,719 ]
,546 ,971 ,609 ,768 371 ,946
1.833 1,030 1.642 1.302 1,030 1.057
Lanjutan Lampiran 4, 3. Faktor - faktor penggunaan media.frekuensi dan intensitas terhadap kognitif Variables EnteredlRernoved
1
I
I an-
a. All requestedvariables entered.
b. Dependent Variable: Kognitif
Model Summary Adjusted Model
1
I
R
R Square
,358a (
R Square
,128
,030
1
Std. Error of the Estimate 3,71227
a. Predictors: (Constant). Intensitas. Kemudahan.
Model 1
Regression Residual Total
1
Sum of Squares 143,750 978.450 1122.200
1
df 8
1
Mean Square 17.969
71 79
13.781
1
1
I
a. Predicton: (Constant), intensitas. Kemudahan. Kecepatan. Biaya. Tugas. Luang. Frekuensi, Pemanfaatan
F 1.304
1
Sig. .25fia
w-
I
b. Dependent Variable: Kognitif
Model 1
(Constant) Pemanfaatan Biaya WkLLuang Kecepatan Tugas Kemudahan Frekuensi lntensilas
Unstandardized Coefficients B Sld. Error 5.397 7,480 ,519 ,022 ,827 ,539 ,361 ,506 ,131 ,401 ,483 ,802 -,164 ,659 ,312 ,233 1,092 ,165
a. Dependent Variable: Kognitif
Standardized Coefficients Beta
I 1
,721 ,006 ,174 ,102
,042 1,532 ,714
,042 ,194 -,030
,326 1,661 -.249
Sig. ,473 ,966 ,130 ,477 ;745 ,101 ,804
Collinearity Statistics Tolerance VIF ,528 ,947
,605 ,728 ,898 ,826
1.895 1,056 1.652 1.374 1.114 1.210
Lanjutan Larnpiran 4.
4. Faktor - faktor penggunaan rnedia,frekuensi dan intensitas terhadap Afektif Variabks E n t e d l R e m v e d
"
b. DependentVaMMe. Afeldif
Model Summary
1
1
I 1
I I Adjusted Std. Error of Model 1 R [ R Square R Square ( the Estimate ,480a ,231 ,144 3,50191 I a. Predictors: (Constant). Intensitas. Kemudahan. Kecepatan, Biaya, Tugas, WkLLuang, Frekuensi. Pemanfaatan
I
1
I
I
1
ANOVPP Model I
*
Regression Residual Total
Sum of Squares 261.249 870,701 1131.950
df 8 71 79
Mean Square 32.656 12,263
F 2.663
Sig. .013=
a. Predictors: (Constant). Intensitas. Kemudalian, Kecepatan, Biaya, Tugas. WitLuang, Frekuensi. Pemanfaatan b. Dependent Variable: AfeMif
Unstandardized I Standardized Coefficients Coefficients B I Std. Error / Beta
I
20.927
1
7.056
1
I
1
I Sig.
t 2.W
m Collinea Statistics ( Tolerance VIF
,004
1
,736
1
Pemanfaatan Biaya
I
Wkt-Luang Kecepatan TtQaS Kemudahan Frekuensi Intensitas -.348 a. Dependent Variable: Afektif
I
1.030
-.036
1
-.338
1
I
Lanjutan Larnpiran 4.
5. Faktor - faktor penggunaan rnedia,frekuensi dan intensitas terhadap psikornotorik Variables EnteredlRemoved Variables Entered Intensitas. Kemudaha n. KeceDaia n. Biaya, Tugas,
Model 1
VariaMes Removed
Method
.
Enter
wfi-
Luang. Frekuensi. Pepanfaat an a. All requested Mriables entered. b. DependentVariaMe: Psikomotorik
Model Summary
1
I Model 1
I
I
1 R
I
I 1
Adiusted Std. Error of R square the Estimate .I70 1 .076 1 4.60537
I R Square I
.412a1
!
a. Predictoors: (Constant). Intensitas, Kernudahan, Kecepatan, Biaya, Tugas, Wkt-Luang. Frekuensi. Pemanfaatan
Sum of
I
Regression Residual Total
Mean Square 38,460 21.209
307,683 1505.867 1813.550
F 1,813
Sii. ,089'
I
79
a. Predictors: (Constanf). Intensitas, Kemudahan. Kecepatan. Biaya. Tugas. Wkt_ Luang. Frekuensi, Pemanfaaian
b. Dependentvariable: Psikomotorik
Coefitciente
Model
I
(Constant) Pemanfaatan Biaya Wkt-Luang Kecepatan Tugas Kernudahan Ffekuensi lntensitas
Unstandardized Coefficients Std. Error B 9.279 17.093 -.773 ,644 ,669 1.725 1.210 -.597 ,724 ,443
-.3W 1.104
a. Dependent Vatial e: Psikomotorik
327 ,497 ,599 ,818 ,387 1.354
Standardized Coefficients Beta -.I79 ,286 ,268 -.I52 ,138 .065 -.099 ,091
t 1.842 -1.200 2.578 1.929 -1.201 1.209 ,542 -,791 ,815
11
Siq. ,070 .234 ,012 ,058 .234 -231 ,589 .432 ,418
CoJiineaWy Statistics Tolerance VIF
1
.528 .947 ,335 ,728 398
.856 .741 ,940
1.895 1.056 1.652 1.374 1.114 1.210 1.349 1.064
Lanjutan Lampiran 4. Pengaruh motivasi pembelajaran
dan
faktor-faktor
penggunaan media
terhadap
efektivitas
F 1.271
Sig. ,263=
1. Motivasi terhadap pemanfaatan media Variables Enhzred/Remove& Variables Entered Motivas?
Model 1
Variables Removed
Method
. Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variabk: Pemanfaatan Model Summary
I
Model 1
I
I
I
I I
I Adiusted I Std. Enurof R R Square R square the Estimate .127a1 ,016 1 ,003 1 1.10555
I
/
1
a. Predictors: (Constant). Motivasi
Model 1
Sum of Squares 1,554 95.334 96.887
Regression Residual Total
df
1 78
Mean Square 1,554 1,222
79
a. Predictors: (Constant). Motivasi
b. Dependent Variable: Pemanfaatan
Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients Beta B Std. Error 5.627 1.964 ,127 ,054 ,061
Model 1 (Constant) Motivasi
a. Dependent Variable: Pemanfaatan
2.Motivasi terhadap biaya Variables ~nteredlRemoveLb Model 1
Variables Entered Motivas?
I
Variables Removed
.
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Biaya
Method Enter
t 2.865 1.127
Collinearity Statistics Tolerance VIF Sig. ,005 ,263 1.000 1,000
,
Lanjutan Lampiran 4. Model Summary Model 1
Adjusted R Square .OOO
R R Square .Illa ,012
Std. Error of the Estimate ,79555
a. Predictors: (Constant), Motivasi
ANOVPP Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares ,621 49,367 49,988
df 1 78 79
Mean Square ,621 :,633
F ,981
Sig. ,325a
a. Predictors: (Constant), Motivasi b. DependentVariable: Biaya CoefficientJ
Model 1 (Constant) Motivasi
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Std. Error Beta B 1,414 1,490 ,039 ,111 ,038
t 1.054 ,990
a. Dependent Variable: Biaya
3. Motivasi terhadap waktu luang Variables ~nteredlRemove8 Model 1
Variables Entered MotivasP
Variables Removed
.
Method Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Vfkt-Luang
Model Summary Adjusted R Square R Square -.004 .094a ,009 a. Predictors: (Constant), Motivasi
Model 1
R
Std. Error of the Estimate 1.06340
Sig. ,295 ,325
Collinearity Statistics Tolerance VIF 1.000
1,000
Lanjutan Lampiran 4. ANOVe
Sum of Squares
Model
1
I
Regression Residual Total
88,204 '7a 88,988
di
1
Mean Square
1 78 79
F
.
,784 1.131
Sig.
,693
,40Ba
a. Predictors: (Constant), Motivasi b. Dependent Variable: Wkt-Luang Coefficient3
I
I Model
1
(Constant) Motivasi
I
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta
6.817 ,043
1.889 ,052
1
I
..
t
Collinearity Statistics Tolerance VIF
Sig.
3,608 ,833
,094
1
I ,001 ,408
1,WM
a. Dependent Variable: Wkt-Luang
4. Motivasi terhadap kecepatan Variables ~ n t e r e d / ~ e m o v e & Model
1
Variables Entered Motivas?
Variables Removed
Method
. Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Kecepatan Model Summary Adjusted Model 1
R
,?laa
R Square
R Square
Std. Error of the Estimate
,014
,001
1,22126
a. Predictors: (Constant). Motivasi
Sum of Squares
Model
1
Regression Residual Total
1.652 116.335 117.987
a. Predictors: (Constant). Motivasi b. Dependent Variable: Kecepatan
I Mean Square
df
1 78 79
1.491 1
F 17108
Sig.
1 I
.296a
1,000
Coefficients
Model I (Constant) Motivasi
Unstandardized Standardized Coefiicients Coefficients B Beta Std. Error 2.170 5,208 ,118 ,063 ,060
t 2.400 1,053
Sig. ,019 ,296
Collineariiy Statistics Tolerance VIF 1,000
1,000
a. Dependent Variable: Kecepatan
5. Motivasi terhadap tugas Variables EnteredlRemoved Variables Model 1
Entered
I Mo6Va" ' 1
Variables Removed
.j
Method Enter
a. M( re+ variables entered. b. Dependent VaMble: Tugas
Model Summary Model 1
I
R
R Square ,27P] ,077
Adjusted R Square
1
,065
1
Std. Error of the Estimate ,88318
a. Predictors: (Constant), Motivasi
Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 5.047 60,841 65,888
df 1 78 79
Mean Square 5.047 ,780
F 6,470
Sig. .013a
a. Predictors: (Constant), Motivasi b. Dependent Variable: Tugas
Model 1 (Constant) hlolivasi
Unstandardized Coefficients Std. Error B 2.479 ,110
a. Dependent Variable: Tugas
Standardized Coefficients Beta
,043
t 1,580
1.569
,277
2.544
1
Sig. ,118 ,013
Collinearity Statistics Tolerance "IF 1,000
1,000
6. Motivasi terhadap kemudahan Variables ~nteredl~emove& Model 1
Variables Removed
Variables Entered Motivas?
Method Enter
.
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Kernudahan Model Summary Model 1
Adjusted R Square
R Square
R
,27Ia
,074
Std. E m r of the Estimate
,67523
,062
a. Predidors: (Constant), Motiiasi
Model 1
Sum of Squares Regression Residual Total
Mean Square
df
1 78 79
2.824 35,563 38.387
2,824
F 6.195
Sig.
,015a
,456
a. Predidors: (Constant). Motivasi b. Dependent Variable: Kemudahan
Coefficient3
Model
I
(Constant) Motivasi
Unstandardized Standardized Coerncients Coefficients Beta Std. Error B 1.200 1 ,932
,082
,033
,271
t
1.611 2,489
a. DependentVariable: Kemudahan
7. Motivasi, faktor-faktor penggunaan media terhadap kognitif Variables En?eredlRemoved Variables Model 1
Entered
Variables Removed
Kemudaha n, Kecepata n, Biaya. Twas. WkfLuang. Mativasi. Pepanfaat an
Method
.
8. All requested variables entered. 0. Dependent Variable: Kognitii
Enter
CollinearituStatistics VIF Tolerance Sig. ,111
,015
t,OOO
1,000
I
Model 1
I /
I
1 1 1
R R Square .347a ,121
/
I 1
Adjusted R Square ,035
/
Std. Error of
/
(
3.70204
I the Estimate
a. Predictors: (Constant), Kemudahan, Kecepatan. Biaya, Tugas, W L u a n g , Motivasi, Pemanfaatan
Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 135,430 986,770 1122,200
d:
Mean Square 19,347 13.705
7 72 79
Sig. .214=
1.412
a. Predictors: (Constant). Kemudahan, Kecepatan, Biaya, Tugas. WM_Luang, Motivasi, Pemanfaatan b. Dependent Variable: Kognitif CoefficienM
Model 1
(Constant) Molivasi Pemanfaatan
%,a W-U~W Kecepatan Tugas Kernudahan
Unstandardiied Coeffiaents Std. Error B 7.378 8.205 ,198 -.018 ,513 -.OM ,896 ,534 ,399 ,503 ,389 ,179 ,897 ,477 ,641 ,033
Standardized Coeffiaents Beta
-.011 -,001 ,189 .I 10 ,058 ,
,217
.m
t 1,112 -.093
-.008 1,679 ‘77.4 ,460 1.879 ,051
a. Dependent Variable: Kognibf
8. Motivasi, faktor-faktor penggunaan media terhadap afektif
Variables ~nteredl~emoved' Model 1
Variables Entered Kemudaha n, Kecepata n, Biaya, Tugas, wktLuang. Motivasi, Pepanfaat an
Variables Removed
.
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Afektif
Method
Enter
Sg. 270 ,926 ,994 ,098 ,442 ,647 ,064 ,959
Collinearity Statistics Tolerance VIF
,83f ,538 ,967-
.m ,766 ,913 ,868
1,204 1,857 1,040 1.644 1.305 1,095 1.152
Model Sumnlary
R
Model 1
Adjusted R Square ,131
R Square ,4Sa ,208
Std. Error o i the Estimate 3,52881
a. Predictors: (Constant), Kemudahan, Kecepatan, Biaya, Tugas, W L u a n g , Motivasi, Pemanfaatan
'Residual Total
696.579
72
12,452
1
1131,950 79 I a. Predidcrs: (Constant), Kemudahan. Kecepatan, Biaya, Tugas. LVkt-Luang, MoGvasi, Pemanfaatan
b. Dependent Variable: Aiektii
Model 1 (Constant) Motivasi Pemanfaatar Biaya Wk-Luang Kecepatan Tugas Kemudahan
Unstandardized Standardized Coeffidents Coeffidents B Std. Error Beta 13,099 7,033 ,127 ,189 ,077 -,479 ,489 -.140 ,374 1.378 ,509 ,130 ,464 .480 ,371 -,141 -,437 ,455 ,191 ,046 -611 ,144 ,779
t 1,863 ,671 -.980 3,494 ,968 -1.178 ,421 1,275
a. Dependent Variable: AieMif 9. Motivasi, faktor-faktor penggunaan media terhadap psikomotorik Variabks EnteredlRemaved
Model 1
Variables Entered Kemudaha
Variables Removed
Method
n.
Kecepata n. Biaya. Tugas. WMLuang. Motivasi. Pepanfaat
.
an
a. Afi requested variables entered. b. De~endentVariable: Psikomotorik
Enter
Collinearily Statistics Tolerance Sig. VIF .@37 ,831 1,204 ,505 ,538 1.857 ,330 1,040 ,001 ,962 ,336 1.644 ,608 ,243 ,766 1,305 ,675 .913 1,095 i, 152 ,206 6
Lanjutan Lampiran 4. Model Summary Adjusted R Square .074
Std. E m i of the Estimate 4.60948 a. Predictors: (Constant), Kemudahan, Kecepatan, Biaya, Tugas, Wkt-Luang, Motivasi, Pemanfaatan
Model 1
Model 1
R
R Square .396* .I56
I Squares I Regression Residual Total
1
283,741 1529,809 1813.550
1
df 7 72 79
1
Mean Square 40,534 21,247
1
F 1.m
1
/
Sig. ,081'
a. Predictors: (Constant), Kemudahan, Kecepatan. Biaya, Tugas, Wkt-Luang, Motivasi, Pemanfaatan b. Dependent Variable: Psikomotorik
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model Beta B Std. E m r 1 (Constant) 18,885 9.186 Motivasi ,247 ,020 ,042 Pemanfaatar -.I53 -,660 ,638 Biaya ,665 1,671 ,277 WLuang ,627 1,199 ,266 Kecepatan ,485 -,184 -,720 Tugas ,103 ,539 ,594 Kernudahan ,029 ,200 ,798 a. Dependent Variable: Psikomotorik
t 2,056 ,169 -1,035 2,513 1.913 -1.485 ,906
,250
Collinearity Statistics Tolerance VIF Sig. ,043 ,866 ,831 1,204 1,857 ,304 ,538 ,014 ,962 1,040 1,644 ,060 ,608 ,142 ,766 1,305 1.095 ,368 ,913 ,803 ,868 1.152
1
Lanjutan Lampiran 4 Pengamh motivasi, faktor-faktor penggunaan media, efektivitas pembelajaran terhadap akses media.
1. Motivasi, faktor-faktor penggunaan media, efektivitas pembelajaran terhadap frekuensi Variables ~nteredlRemoved Model
1
Variables Removed
Variables Entered Psikomoto rik. Pemanfaat an, Tugas, Kemudaha n, Biaya, Motivasi, Kognitif, Kecepata n. WMLuang, Afektif
Method
.
Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Frekuensi Model Summary ,
Model
I
R
R Square
Adjusted R Square
,339
,582a
Std. Error of the Estimate
,243
1,35278
a. Predictors: (Constant). Psikomotorik, Pemanfaatan, Tugas. Kemudahan. Biaya. Motivasi, Kognitif. Kecepatan, Wk-Luang. Afektif
Model 1
I
I
Sum of Squares Regression Residual Total
(
1
64,617 126,271 1 190.888
df
Mean Square
10 69 79
1
6,462 1,830 1
F 3.531
Sig.
,00Ia
1
1
a. Predictors: (Constant), Psikomotorik, Pemanfaatan. Tugas. Kemudahan. Biaya,
Motivasi, Kognitif, Kecepatan, Wkt-Luang. Afektif b. Dependent Variable: Frekuensi
i
I
-
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Beta B Std. Error 5,140 2,785 ,118 ,175 ,073 -,266 -,I90 ,189 ,211 ,374 ,191 ,:89 ,085 ,124 ,155 ,146 ,122 ,147 ,250 ,180 ,351 ,783 ,239 ,259 ,107 ,053 -.I63 -.396 ,067 ,031 ,095 ,045
Model 1 (Constant) Motivasi Pernanfaata Biaya Wkt-Luang Kecepatan Tugas Kemudahan Kognitif Afektif Psikomotorib
t 1,846 1,621 -1.406 1.769 ,655 1.064 1,386 3,279 2,095 -2.426
,680
Sig. ,069 ,110 ,164 ,081 ,514 ,291 ,170 ,W ,040 ,018 ,499
Collinearity Statistics Tolerance VIF ,821 527 ,821 .576 ,729 ,853 ,835 ,628 ,360
,494
a. Dependent Variable: Frekuensi
2. Motivasi, faktor-faktor penggunaan media, efektivitas pembelajaran terhadap intensitas Variables Enteredl~emoved' Model 1
Variables Removed
Variables Entered Psikornoto
.
Method
rik, Pemanfaat an, Tugas, Kemudaha n. Biaya. Motivasi, Kognitif, Kecepata n, W Luang, Afektif
.
Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Intensitas Model Summary Adjusted Model 1
R R Square .316a ,100
1
R Square -.031
Std. Error of the Estimate ,40055
a. Predictors: (Constant). Psikornotorik. Pemanfaatan, Tugas, Kernudahan, Biaya, Motivasi. Kognitf. Kecepatan, WM-Luang. Afektt
1,219 1,897 1.218 1.736 1.371 1,172 1,197 1,593 2,778 2,025
Lanjutan Lampiran 4. AN0VAb
Sum of Squares
Model
1
Regression Residual Total
Mean Square
df 10 69 79
1.228 11,071 12,298
,123 ,160
F
Sig.
,765
,661a
a. Predidoffi: (Constant). Psikomotorik, Pemanfaatan, Tugas, Kemudahan, Biaya. Motivasi, Kognitif, Kecepatan, WM-Luang, AfeMi b. Dependent Variable: lntensitas Coefficient3
Model 1 (Constant) Motivasi Pemanfaatar Biaya MW-Luang Kecepatan Tugas Kemudahan Kognitif Afektif Psikornotorik
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Beta B Std. Error
5,085 -,025 ,071 ,046
,001 -.042 -.036 ,066 ,010 -,027 ,019 ,
a. Dependent Variable: lntensitas
,825 ,022 ,056 ,063 ,056 ,043 ,053 ,071 ,015 ,020 ,013
-.143 ,198 ,092 ,003 -.I29 -,OW ,117 ,098 -,257 ,227
t
6.167 -1,137 1,261 ,728 ,021 -.966
-,678 ,934 ,677 -1,348 1,397
Sig.
,260 ,212 ,469 ,984 .337 ,500 ,353 ,501 ,162 ,167
Collinearity Statistics Tolerance VIF
,821 ,527 ,821 ,576 ,729 ,653 ,835 ,628 ,360 ,494
1.219 1,897 1,218 1,736 1.371 1,172 1,197 1.593 2,778 2,025