PENGEMBANAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA VIRTUAL LAB MATERI ELASTISITAS UNTUK SMK KELAS X
Charisma Pramuda(1), Yudyanto(2) dan Winarto(2) Jurusan Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Malang (1) email:
[email protected] ABSTRACT Physics is one of science. Physics have parts that studied are phenomena or daily life, physics theory, and science working. Because needed physics learning development that can explain physics theory and make student be active well. The goal of this research is to develop Virtual Lab physics learning media substance elastic for used by teacher and student. Design of Virtual Lab physics learning media development use Borg and Gall that modified became five step. Product that created is Virtual Lab substance elastic. Product was burned on cd or the other storage that can be operated on PC or laptop. Collecting limited data of learning media was done using questioner to 2 validators and students. Validation was done by State University of Malang physics lecture and State Vocational high school 11 Malang physics teacher. Limited trying development product was done by 20 X RPL SMKN 11 Malang students. According result analyzing of limited trying product was known expedience level of media development is 80 % for 1 st Validator, 83 % for 2nd Validator, and 93 % for students. Media that develop have fulfilled standard and totally was good and can be used for leaning activity.
Keyword : media development, physics, virtual lab, Elastic
ini yang menjadi penyebab fisika menjadi PENDAHULUAN
salah satu pelajaran yang sulit untuk
Fisika ialah salah satu cabang Ilmu
dipahami. Untuk itu seharusnya dalam
Pengetahuan Alam. Fisika yang mempunyai
proses pembelajaran fisika perlu disiapkan
bagian-bagian yang dipelajari yaitu
suatu media atau alat bantu yang dapat
fenomena-fenomena atau kejadian-kejadian
membuat fisika menjadi lebih mudah dan
sehari-hari, teori fisika dan bekerja ilmiah.
menyenangkan untuk dipelajari.
Dalam proses pembelajaran fisika masih
Pembelajaran fisika yang
terkesan sulit untuk dipahami karena
melibatkan siswa dalam proses
dianggap selalu berhubungan dengan rumus-
pembelajaran dapat membuat siswa
rumus dan memiliki konsep yang abstrak.
mempunyai pengalaman belajar.
Sifat abstrak ini menyebabkan banyak siswa
Pengalaman belajar yang maksimal akan
yang mengalami kesulitan mempelajari
didapatkan dari proses pembelajaran yang
fisika dan khususnya ketika mereka
bermakna. Pencapaian kualitas pembelajaran
menggunakan konsep fisika alam kehidupan
merupakan tanggung jawab seorang guru
sehari-hari (Surapranata, 2004). Kesulitan
dan dosen melalui penciptaan pengalaman
dalam menterjemahkan konsep yang abstrak
belajar yang bermakna bagi siswa atau
1
mahasiswa dan fasilitas yang didapat siswa
produk Media Pembelajaran Fisika Virtual
atau mahasiswa untuk mencapai hasil belajar
Lab untuk menunjang proses pembelajaran
yang maksimal (Sutikno, 2007). Dengan
Fisika SMK kelas X pada materi Elastisitas.
adanya pengalaman belajar siswa dapat
TINJAUAN PUSTAKA
mengaplikasikannya dalam kehidupan
Media berasal dari bahasa Latin
sehari-hari sehingga mereka tahu betapa
yang merupakan bentuk jamak dari kata
pentingnya fisika dalam kehidupan sehari-
medium yang dapat diartikan sebagai
hari.
perantara atau pengantar. Media juga Sudah tidak menjadi rahasia jika
diartikan sebagai perangkat penghangtar
kebanyakan siswa menganggap fisika ialah
suatu pesan. Menurut Arsyad (2007:4)
pelajaran yang membuat merinding atau
media pembelajaran ialah sebagai komponen
menakutkan. Hal ini disebabkan
belajar atau wahana fisik yang mengandung
pembelajaran fisika selama ini, disadari atau
materi intruksional di lingkungan. Menurut
tidak terjebak pada rutinitas metode yang
Asosiasi Pendidikan Nasional dalam
hanya bersifat kapur dan tutur (Chalk and
Sadiman dkk ( 2002: 6) memberi batasan
talk) dan pelaksanaan evaluasi yang kurang
bahawa media adalah segala bentuk
bermakna. Pembelajaran di sekolah lebih
komunikasi baik tercetak maupun
banyak memaparkan tentang fakta,
multimedia. Media harus bisa dimanipuasi,
pengetahuan dan hukum, kemudian biasa
dilihat, didengar dan dibaca.
dihafalkan , bukan mengkaitkannya dengan
Sadiman (2002:7) menyatakan
pengalaman empiris dalam kehidupan nyata
media pembelajaran sebagai segala sesuatu
(Conny S,2000:19).
yang dapat merangsang pikiran, perasaan,
Media pembelajaran berupa Virtual
perhatian dan minat, serta memotivasi siswa
Lab ( Laboratorium Maya), merupakan
sedemikian rupa sehingga materi pelajaran
sebuah gagasan yang dapat dijadikan solusi
dapat tersampaikan dengan baik. Briggs
dalam mengatasi masalah pembelajaran
(dalam Sadiman, 2002:6) berpendapat
Fisika materi Elastisitas di sekolah SMK.
bahwa media pembelajaran adalah segala
Laboratorium Maya menampilkan materi-
alat fisik yang dapat menyajikan pesan atau
materi pembelajaran dan juga Laboratorium
informasi dan merangsang siswa untuk
Maya yang memungkinkan siswa
belajar seperti buku, film, kaset, video,
melakukan praktikum sehingga siswa dapat
komputer dan sebagainya. Sedangkan Gagne
terlibat dalam proses pembelajaran yang
(dalam Sadiman, 2002:6) berpendapat
diharapkan siswa tidak merasa bosan dan
bahwa media pembelajaran adalah berbagai
lebih termotivasi untuk belajar Fisika pokok
jenis komponen dalam lingkungan sekitar
bahasan Elastisitas.
siswa yang dapat merangsangnya untuk
Tujuan dari penelitian ini adalah
belajar. Awal mula media pembelajaran
mengembangkan Media Pembelajaran Fisika
memang sebagai alat bantu pengajaran bagi
Virtual Lab pada materi Elastisitas SMK
guru yang dapat berupa alat visual seperti
Kelas X dan mendeskripsikan kelayakan
gambar,model, objek, dan alat-alat lainya
2
yang dapat memberikan pengalaman konkret
elastisitas pegas,energi potensial pegas,sifat
bagi siswa.
mekanik bahan, susunan pegas.
Dalam pembahansan Virtual Lab
METODE
menggambungkan antara gambar-gambar
Dalam Penelitian ini desain
baik yang bergerak maupun diam, teks, dan
penelitian yang digunakan ialah penelitian
juga memungkinkan adanya suara atau
dan pengembangan. Tahapan yang
audio di dalamnya. Virtual Lab juga
digunakan dalam penelitian dan
menawarkan pengalaman dalam
pengembangan media pembelajaran Fisika
pembelajaran yang didapatkan dari proses
Virtual Lab ini ialah menggunakan model
pembelajaran yang memungkinkan adanya
Borg dan Gall yang dimodifikasi menjadi
keaktifan dan keterlibatan siswa dalam
lima tahap (Borg dan Gall,2003:571) yaitu
proses pembelajaran menggunakan Virtual
tahap pendahuluan, tahap perencanaan draft
Lab. Menurut Martı´nez, et.al., (2011:2)
produk pengembangan, tahap
Virtual Lab memungkinkan peserta didik
pengembangan produk, tahap uji coba
memvisualisasikan dan berinteraksi dengan
terbatas produk, dan diakhiri dengan revisi
fenomena yang akan mereka alami jika PEMBAHASAN
melakukan percobaan di laboratorium nyata.
Produk pengembangan dalam
Tatli & Ayas,(2012:83) bahwa Virtual Lab sebagai faktor pendukung untuk
penelitian ini berupa CD media
memperkaya pengalaman dan memotivasi
pembelajaran Virtual Lab materi pokok
peserta didik untuk melakukan percobaan
bahasan elastisitas siswa SMK kelas X.
secara interaktif dan mengembangkan
Produk ini nantinya dapat digunakan para
aktivitas keterampilan bereksperimen.
pendidik dalam pembelajaran fisika di dalam
Sehingga, Virtual Lab dapat didefiniskan
kelas atau lab komputer. Media pembelajaran hasil
sebagai serangkaian program komputer yang dapat memvisualisasikan fenomena yang
pengembangan ini dapat dilihat dalam CD
abstrak atau percobaan yang rumit dilakukan
pembelajaran (terlampir). Media
di laboratorium nyata, sehingga dapat
pembelajaran yang dihasilkan yaitu berupa
meningkatkan aktivitas belajar dalam upaya
media pembelajaran berbasis Virtual Lab
mengembangkan keterampilan yang
yang disusun menjadi sebuah media
dibutuhkan dalam pemecahan masalah.
pembelajaran yang terdiri dari kumpulan materi-materi elastisitas dan Virtual Lab.
Elastisitas adalah kemampuan suatu benda untuk kembali ke bentuk awalnya
Berikut uraian tampilan yang telah
segera setelah gaya luar yang diberikan
dihasilkan dalam media pembelajaran ini. Untuk mendapatkan data uji coba
kepada benda itu dihilangkan. Dalam penelitian ini materi elastisitas yang dibahas
terbatas media pembelajaran ini, peneliti
ialah deformasi benda oleh gaya,
menggunakan instrument berupa angket
tegangan,regangan,sifat elastif dan
untuk memperoleh data kuantitatif dan
platis,mampatan,modulus elastisitas,
kualitatif. Kegiatan uji coba terbatas ini
3
dilakukan terhadap 2 validator yang
direvisi. Selain data kuantitalif berupa
bertindak sebagai validator media sekaligus
angka, juga diperoleh data kualitaif berupa
sebagai validator materi. Berikut adalah
saran dan komentar ketika validasi media
paparan data para validator.
pembelajaran. Hasil isian angket validator 2,
a.
diperoleh analisis data kuantatif secara
Validator 1 adalah dosen perguruan
menyeluruh diperoleh presentasi sebesar
tinggi Universitas Negeri Malang.
83% yang tergolong layak. Dari angket yang
Beliau menyelesaikan pendidikan S1 di
diberikan pada validator, media
ITS jurusan Fisika dan S2 di ITS
pembelajaran ini direkomendasi kriteria
jurusan Teknik Informatika. b.
layak. Selain data kuantitalif berupa angka,
Validator 2 adalah guru SMK Negeri
juga diperoleh data kualitaif berupa saran
11 Malang. Beliau sebagai pengampu
dan komentar ketika validasi media
mata pelajaran Fisika dan sudah
pembelajaran. Berdasarkan analisis hasil uji
berpengalaman selama 33 tahun.
coba terbatas pada pengguna, secara
Selain dilakukan validasi terhadap
menyeluruh didapatkan presentase uji coba
para validator, juga dilakukan uji coba
terbatas sebesar 92.5 % dan tergolong layak.
terbatas pada pengguna. Pengguna
Jika dilihat secara rinci dari tiap butir angket
merupakan siswa kelas X RPL SMK Negeri
memiliki presentase diatas 85 %. Ini berarti
11 Malang sebanyak 20 orang.
tiap butir angket sudah tergolong katagori
Pengumpulan dari siswa dengan melakukan
layak. Saran atau pendapat secara
pengajaran materi elastisitas dan dilanjutkan
keseluruhan dari pengguna media yang
dengan demonstrasi penggunaan Virtual Lab
digunakan menarik dan mudah dipahami.
dengan piranti pendukung seperti laptop dan LCD. Setelah dilakukan pengajaran dan
PENUTUP
demonstrasi, siswa mengisi angket yang
Produk yang telah direvisi menjadi
telah dibagikan sesuai dengan pendapat
produk jadi berupa media pembelajaran
masing-masing beserta kritik dan saran
yang dikemas dalam bentuk CD
untuk perbaikan media pembelajaran
pembelajaran pokok bahasan elastisitas. File
tersebut.
dalam CD pembelajaran ini disimpan dengan format .exe, sehingga program media
Teknik yang digunakan dalam menganalisis adalah teknik presentase untuk
secara otomatis dapat langsung dilajalankan
pengolahan data per item , p = (x/x1 ) x
melalui laptop atau computer tanpa harus
100%. Hasil analisis data berdasarkan hasil
memiliki software tertentu. Wujud akhir
isian angket validator 1, diperoleh analisis
dari produk yang dikembangkan setelah
data kuantatif. diketahui secara menyeluruh
diujicobakan terbatas dan direvisi dilihat
diperoleh presentasi sebesar 80% yang
pada CD pembelajaran. Produk media pembelajaran Virtual
tergolong layak. Dari angket yang diberikan pada validator, media pembelajaran ini
Lab ini dapat menampilkan slide-slide
direkomendasi kriteria layak dan perlu
materi-materi pokok bahasan
4
elastisitas,video, dan Virtual Lab. Tampilan
layak dan secara keseluruhan dinyatakan
teks dan gambar dibuat semenarik mungkin
baik serta dapat diujicobakan lebih luas
yang dapat menambah motivasi belajar dan
sehingga nantinya dapat digunakan dalam
pemahaman siswa tentang materi elastisitas.
pembelajaran.
Adapun kelebihan produk media
Adapun saran–saran yang dapat
pembelajaran Virtual Lab ini, antara lain:
diberikan adalah:
1.
1.
2.
Penggunaan urutan tampil dapat dikendalikan oleh pengguna tanpa
Lab ini hanya sampai pada tahap uji
harus runtut, tapi bisa disesuaikan
coba terbatas sehingga disarankan
dengan kebutuhan pengguna.
untuk menguji efektivitas dan efisiensi
Media ini dapat digunakan baik
media ini lebih lanjut.
dikelas,laboratorium komputer,
3.
2.
Produk media pembelajaran Virtula
ataupun dimana saja selama terdapat
Lab ini hanya terbatas pada media
laptop/komputer sebagai penunjang
pembelajaran elastisitas , untuk itu
media.
diharapkan kepada pembaca untuk
Media ini dapat meningkatkan efisiensi
melanjutkan pokok bahasan lain yang
waktu kegiatan belajar mengajar di
sesuai.
kelas. 4.
Pembuatan media pembelajaran Virtual
DAFTAR PUSTAKA
Media ini dapat mengatasi kendala keterbatasan alat dan bahan pada
Arsyad, Azhar. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali.
percobaan konstata pegas. Disamping kelebihan diatas, produk
Borg and Gall. 1983. Education Research and Development. New York & London: Longman Inc. Dari NetLibrary, (Online), (http://www.netlibrary.com), diakses 8 April 2012.
ini juga mempunyai kekurangan yaitu untuk dapat menjalakan media pembelajaran Virtual Lab di dalam kelas dibutuhkan seperangkat komputer atau laptop dan LCD
Conny Semiawan. 2000. Relevansi Kurikulum Pendidikan Masa Depan dalam Sindhunata [ Ed ] Membuka Masa Depan Anak-anak kita. PP : 19-31.Jogjakarta : Penerbit Kanisius.
yang tidak semua sekolah mempunyai perangkat tersebut. Praktikum yang dilakukan dalam media pembelajaran Virtual Lab hanya sekedar mengamati suatu kegiatan praktikum.
Martı´nez, G., Francisco, L., Naranjo, A´ ngel, L., Pe´rez, Suero, M. I.,& Pardo, P. J. 2011. Comparative study of the effectiveness of three learning environments: Hyperrealistic virtual simulations, traditional schematic simulations and traditional laboratory. Physical Review Special Topics - Physicss Education Research, (Online),7
Berdasarkan uraian hasil analisi data uji coba terbatas produk yang telah direvisi, diketahui tingkat kelayakan media pembelajaran Virtual Lab yang dikembangkan sebesar 92.5 % menurut siswa. Jadi dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran Virtual Lab yang dikembangkan sudah memenuhi kriteria
5
(2):1-12,(http://www.aahperd.org) diakses 18 Mei 2013 Sadiman, Arif. S, dkk 2002. Media Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sukmadinata, Nana. 2002. Pendekatan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan. Jakarta : Universitas Pendidikan Indonesia. Surapranata, S. 2004. Peningkatan Pendidikan MIPA dalam Master Plan Pendidikan Indonesia. 20052009. Jakarta: Balitbang. Depdiknas. Sutikno, M.S. 2007. Menggagas Pembelajaran Efektif dan Bermakna .Mataram:NTPPress Tatli, Z., & Ayas, A. 2012.Virtual Chemistry Laboratory: Effect Of Constructivist Learning Environment. Turkish Online Journal of Distance Education, (Online),13 (1): 83–199, (http://www.tojde.anadolu.edu.tr) diakses 18 Mei 2013.
6