EFEKTIVITAS KELOMPOK KERJA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERDASARKAN BANYAKNYA ANGGOTA KELOMPOK SISWA SMP KELAS VIII
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi S1 Pendidikan Matematika
Oleh LINA TRISNA KUSKOWANTI 202009038
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2013 i
ii
iii
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN Motto :
Sesungguhnya kamu melalui tingkat demi tingkat (dalam kehidupanmu) (Q.S Al-Insyiqaaq : 19) Karena sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan (Q.S Al-Insyirah: 5) Dan, aku menyerahkan urusanku kepada Allah (Q.S Al-Mu’min: 44)
Kupersembahkan karya sederhana ini untuk: Allah SWT, Ibu dan Bapak tercinta, Adikku tersayang, Kekasihku tersayang, Seluruh keluarga besarku, Sahabat – sahabatku, terima kasih untuk cinta dan kasih yang tulus.
v
KATA PENGANTAR
1.
2.
3. 4.
5.
6.
7.
8.
9.
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayahnya kepada penulis sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi dengan judul “Efektivitas Kelompok Kerja pada Pembelajaran Matematika Berdasarkan Banyaknya Anggota Kelompok Siswa SMP Kelas VIII”. Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk menyelesaikan studi dan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada program studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana. Penulis menyadari betapa banyak hambatan, rintangan, dan cobaan yang penulis hadapi dalam penyelesaian skripsi ini, namun semua itu dapat penulis jalani atas kehendak Tuhan Yang Maha Esa, serta bimbingan dan motivasi dari berbagai pihak lain. Dengan kerendahan hati, penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada: Prof. Dr. Jhon A. Titaley, Th.D, selaku Rektor Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk menimba ilmu di UKSW. Dra. Yari Dwikurnaningsih, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UKSW Salatiga atas bantuannya dalam memberikan ijin untuk melakukan penelitian. Kriswandani, S.Si, M.Pd, selaku Kaprogdi Pendididikan Matematika Novisita Ratu, S.Si, M.Pd, selaku Pembimbing I. Terima kasih untuk waktu, kesabaran, dan kebaikan yang telah ibu berikan pada saat bimbingan, serta ilmu dan doa yang ibu berikan pada penulis, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya dan dengan hasil yang baik pula. Tri Nova Hasti Yunianta, M.Pd, selaku Pembimbing II. Terima kasih untuk waktu dan kebaikan yang telah bapak berikan pada saat bimbingan, serta ilmu dan doa yang bapak berikan pada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Matematika yang telah membimbing dan memberikan pengajaran berharga selama menempuh pendidikan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UKSW Salatiga. Daud Ronald Hutagaol, S.Pd, selaku Kepala Sekolah SMP Kristen 2 Salatiga, yang telah berkenaan memberi ijin untuk melakukan penelitian di SMP Kristen 2 Salatiga. Bambang Sadewo, S.Pd, PLT Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Pabelan, yang telah berkenaan memberi ijin untuk melakukan Uji Instrumen penelitian di SMP Negeri 2 Pabelan. Endang Budiastuti, S.Pd, selaku guru matematika SMP Kristen 2 Salatiga yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian ini. vi
10. Desy Shynta E. P, S.Pd, selaku guru matematika SMP Negeri 2 Pabelan yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian ini. 11. Para guru, Pegawai TU, dan siswa-siswi, yang telah berkenan membantu penulis dalam pengambilan data penelitian. 12. Bapak, Ibu, dan adik yang penulis cintai dan sayangi. Terima kasih atas doa dan dukungan yang diberikan baik segi moral maupun spiritual. 13. Kekasih tercinta, yang selalu memberi kasih sayang dan penuh kesabaran memotivasi penulis untuk tetap semangat dalam mengerjakan skripsi. 14. Keluarga besarku, terima kasih atas doa yang diberikan kepada penulis selama ini. 15. Teman-teman Program Studi Pendidikan matematika 2009, terima kasih untuk kebersamaannya. 16. Anak – anak kost 733, terima kasih atas kebersamaanya. 17. Sahabat – sahabatku indar, ndari, windi, mbak nurdiyah, endah, lina, mbak apit terima kasih untuk kebersamaannya. 18. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, yang terlibat langsung maupun tidak langsung memberikan dukungan baik materi, maupun moril, terima kasih semuanya. Semoga amal baik dan ketulusan semua pihak yang telah diberikan kepada penulis mendapat imbalan dari Allah SWT. Akhirnya penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi semua pihak pada umumnya. Salatiga, Juni 2013 Penulis
vii
ABSTRAK Kuskowanti, L. T. 2013. Efektivitas Kelompok Kerja pada Pembelajaran Matematika Berdasarkan Banyaknya Anggota Kelompok Siswa SMP Kelas VIII. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Kristen Satya Wacana. Guru dalam menerapkan diskusi kelompok kurang memperhatikan banyaknya anggota kelompok. Banyaknya anggota kelompok yang sering digunakan dalam diskusi kelompok adalah 2 orang atau 4 orang. Hal tersebut dianggap bahwa banyaknya anggota dalam diskusi kelompok tidak berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui signifikansi efektivitas kelompok kerja pada pembelajaran matematika berdasarkan banyaknya anggota kelompok 3 orang, 5 orang dan 7 orang. Jenis penelitian ini adalah penelitian pra-eksperimental. Subyek penelitian adalah siswa kelas VIII-A, VIII-C dan VIII-D SMP Kristen 2 Salatiga tahun pelajaran 2012/2013. Data dikumpulkan dengan metode tes yaitu pretest dan postest. Berdasarkan hasil observasi keaktifan siswa dalam kelompok, kelompok beranggota 3 orang sebesar 34% (sedang), beranggota 5 orang 40% (sedang) dan beranggota 7 orang 14% (rendah). Hasil uji beda rata-rata (anova) diperoleh nilai sig. 0,173 > 0,05 hal ini berarti ketiga kelompok sampel memiliki rata-rata yang sama. Kelompok beranggota 3 orang rata-ratanya sebesar 78,83, kelompok beranggota 5 orang sebesar 75,52 dan kelompok beranggota 7 orang sebesar 77,00. Hasil uji paired-samples t-test diperoleh nilai sig. 0,000 < 0,05 artinya pretest dan postest memiliki rata-rata nilai yang berbeda, perbedaan rata-rata dari pretest ke postest sebesar 21,63. Uji N-gain menunjukkan bahwa peningkatan nilai kelompok beranggota 3 orang sebesar 36% (sedang), kelompok beranggota 5 orang sebesar 46% (sedang) dan kelompok beranggota 7 orang sebesar 18% (rendah). Jadi hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan efektivitas kelompok kerja pada pembelajaran matematika berdasarkan banyaknya anggota kelompok 3 orang, 5 orang dan 7 orang. Kata kunci : Efektivitas Kelompok Kerja, Banyaknya Anggota Kelompok.
viii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ......................................................................................................i LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................................ ii LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................ iii PERNYATAAN .......................................................................................................... iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................................... v KATA PENGANTAR ................................................................................................... vi ABSTRAK ................................................................................................................. vii DAFTAR ISI ............................................................................................................. viii DAFTAR TABEL.......................................................................................................... x DAFTAR DIAGRAM................................................................................................... xi DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................... xiii BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ................................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 3 C. Tujuan Penelitian ............................................................................................. 3 D. Manfaat Penelitian .......................................................................................... 3 BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Kelompok Kerja................................................................................................ 5 B. Diskusi Kelompok............................................................................................. 5 C. Banyaknya Anggota Kelompok ........................................................................ 7 D. Efektivitas Kelompok Kerja .............................................................................. 8 E. Pembelajaran Matematika ............................................................................ 10 F. Hasil Penelitian yang Relevan ........................................................................ 11 G. Kerangka Berpikir .......................................................................................... 12 H. Hipotesis ........................................................................................................ 13 BAB III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian .............................................................................................. 15 B. Populasi dan sampel ...................................................................................... 15 C. Variabel Penelitian......................................................................................... 15 D. Desain Penelitian ........................................................................................... 15 E. Instrumen Penelitian ..................................................................................... 15 F. Teknik Pengumpulan ata ............................................................................... 20 G. Teknik Ananlisis Data ..................................................................................... 20 BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Penelitian ............................................................. 23 B. Analisis Validitas dan Reliabilitas Instrumen .................................................. 23 C. Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas Data .................................................. 25 D. Uji Beda Rata – Rata ...................................................................................... 28 ix
E. Uji Paired-Sample T-Test ................................................................................ 29 F. Uji N-gain (Peningkatan) ................................................................................ 30 G. Hasil Observasi Keaktifan Siswa dalam Kelompok ......................................... 31 H. Proses Pembelajaran ..................................................................................... 32 I. Pembahasan Hasil Penenlitian ....................................................................... 34 BAB V. PENUTUP A. Kesimpulan .................................................................................................... 37 B. Saran ............................................................................................................. 37 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 39 LAMPIRAN ............................................................................................................. 43
x
DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen Lembar Observasi ............................................ 13 Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Soal .................................................................. 14 Tabel 3.3 Tingkat Taraf Kesukaran ................................................................ 16 Tabel 3.4 Daya Pembeda Soal ....................................................................... 17 Tabel 3.5 Klasifikasi Normalisasi Gain ........................................................... 18 Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Butir Soal SMP N 2 Pabelan ............................... 19 Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Butir Soal ........................................................... 20 Tabel 4.3 Blue Print Butir Soal Pretest ........................................................... 20 Tabel 4.4 Blue Print Soal Postest ................................................................... 21 Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Pretest ........................................................... 21 Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Pretest........................................................ 22 Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Postest ........................................................... 22 Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas Postest ....................................................... 23 Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Kelompok Kerja ............................................. 23 Tabel 4.10 Hasil Uji Homogenitas Kelompok Kerja ........................................ 24 Tabel 4.11 Uji Beda Rata-Rata Kelompok Kerja ............................................. 24 Tabel 4.12 Deskriptif Hasil Kelompok Kerja ................................................... 25 Tabel 4.13 Hasil Uji Banding Berpasangan Pretest Dan Postest..................... 25 Tabel 4.14 Hasil Uji Gain Pretest dan Postest ................................................ 26 Tabel 4.15 Hasil Uji Gain Banyaknya Anggota Kelompok .............................. 26 Tabel 4.16 Hasil Observasi Keaktifan Siswa dalam Kelompok ....................... 27
xi
DAFTAR DIAGRAM Diagram 4.1 Hasil Gain Pretest – Postest....................................................... 26 Diagram 4.2 Diagram Gain Banyaknya Anggota Kelompok ........................... 27
xii
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir ............................................................ 11
xiii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Daftar Nama Siswa dan Nilai Siswa Lampiran 2. Daftar Pembagian Kelompok Lampiran 3. Soal Pretest Lampiran 4. Soal Postest Lampiran 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Lampiran 6. Lembar Kerja Kelompok Lampiran 7. Lembar Observasi Keaktifan Siswa Lampiran 8. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Lampiran 9. Uji Normalitas Lampiran 10. Uji Beda Rata-Rata Lampiran 11. Uji Paired-Samples T-Test Lampiran 12. Data Kasar Hasil Penelitian Lampiran 13. Dokumentasi Lampiran 14. Surat Keterangan Penelitian
xiv
BAB I PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Tuntutan dalam dunia pendidikan sudah banyak berubah, di mana sudah tidak bisa lagi mempertahankan paradigma lama. Guru sudah harus merubah paradigma pengajaran yaitu lebih menekankan siswa sebagai manusia yang mempunyai potensi untuk belajar dan berkembang. Siswa harus lebih aktif dalam pembelajaran sedangkan guru sebagai fasilitator. Melalui paradigma baru, siswa di kelas diharapkan aktif dalam belajar, aktif berdiskusi, berani menyampaikan gagasan dan menerima gagasan dari orang lain serta memiliki kepercayaan diri yang tinggi (Zamroni, 2000). Strategi dalam pembelajaran harus dimiliki setiap guru agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien serta sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Pembelajaran di sekolah – sekolah baik jenjang SD, SMP maupun SMA masih sering menggunakan metode konvensional. Mereka menganggap metode tersebut sudah efektif dalam pembelajaran, namun sekarang ini sekolah-sekolah mulai menerapkan pembelajaran yang meningkatkan keaktifan siswa, interaksi siswa baik siswa dengan siswa maupun siswa dengan guru. Siswa tidak lagi pasif mendengarkan dan mengerjakan tugas saja melainkan siswa dituntut lebih aktif selama proses pembelajaran berlangsung. Penerapan pembelajaran yang menarik membuat siswa semangat dalam belajar, sehingga kegiatan belajar yang diharapkan akan muncul dan mencapai hasil yang baik juga (Krismanto, 2003). Salah satu metode yang memungkinkan siswa untuk aktif dalam pembelajaran dan berinteraksi satu sama lain adalah diskusi kelompok. Diskusi kelompok erat kaitannya dengan kelompok kerja di mana masing – masing anggota kelompok mempunyai tugas atau peran yang sama dalam kelompok tersebut. Siswa bebas mengeluarkan pendapat, bertukar informasi dan belajar mengambil sebuah keputusan. Hal tersebut didukung dengan pendapat Gulo (2002) yang mengatakan bahwa di dalam diskusi kelompok siswa belajar menghargai pendapat orang lain, bersikap terbuka, mengaktualisasikan diri, percaya diri dan sebagainya. Diskusi kelompok memiliki kelebihan yaitu memungkinkan adanya interaksi antara guru dan siswa, juga antara siswa dan siswa, guru dapat menilai sejauh mana pemahaman siswa (Moedjiono dan Hadisusanto, 1985). Diskusi kelompok adalah percakapan yang dipersiapkan diantara tiga orang atau lebih tentang topik tertentu dengan seorang pemimpin (Moedjiono dan Hadisusanto, 1985). Guru dalam menerapkan diskusi kelompok kurang memperhatikan banyaknya anggota kelompok.
1
2 Mereka menganggap kelompok yang terdiri dari 2 orang, 3 orang, 4 orang dan seterusnya sama – sama efektif, padahal belum tentu kelompok yang beranggota 2 orang sama dengan kelompok yang beranggota 4 orang. Banyaknya anggota dalam satu kelompok memang tidak ada aturan yang pasti, namun jika terlalu banyak biasanya kurang efektif (Taniredja, 2011). Banyaknya anggota kelompok dalam penelitian ini adalah 3 orang, 5 orang dan 7 orang dengan jumlah ganjil diharapkan efektif dalam diskusi kelompok. Peran masing – masing anggota kelompok mempengaruhi jalannya diskusi kelompok tersebut. Selesai tidaknya pekerjaan kelompok dan baik tidaknya hasil dari pekerjaan tersebut tergantung bagaimana anggota kelompok tersebut bekerja sama. Semua anggota kelompok memiliki tanggung jawab yang sama yaitu bekerjasama dan berperan serta dalam menyelesaikan tugas kelompok agar tercapai tujuan dari diskusi tersebut. Efektivitas kerja mempunyai berbagai macam pengertian menurut para ahli, namun secara umum memang belum ada kesesuiaan pendapat mengenai konsep efektivitas. Hal tersebut dikarenakan para ahli dalam merumuskan pengertian efektivitas hanya memandang dari sudut bidang kajian dan disiplin ilmu tertentu. Efektivitas kelompok kerja akan menentukan nilai dari masing – masing anggota kelompok, namun terkadang ada penghalang atau gangguan dalam kerja kelompok yang membuat efektivitas dari kelompok itu berkurang (Santrock, 2008). Efektivitas kerja adalah penyelesaian pekerjaan tepat pada waktunya yang telah ditetapkan, artinya apakah pelaksanaan sesuatu tugas dinilai baik atau tidak, bergantung pada bilamana tugas itu diselesaikan dan tidak terutama menjawab pertanyaan bagaimana cara melaksanakan dan berapa biaya yang dikeluarkannya untuk itu (Siagian, 1985). Penelitian Ernawati (2003) menunjukkan bahwa dalam pembelajaran di kelas semakin kecil jumlah anggota kelompok maka semakin baik dalam melakukan transaksi kognitif. Sejalan dengan Ernawati, penelitian Kikhau (2011) menunjukkan bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar matematika diantara siswa yang belajar melalui metode diskusi dan metode ceramah pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Soe dengan pokok bahasan fungsi, persamaan dan pertidaksamaan kuadrat. Berbeda dengan Ernawati, Septina (2010) dalam penelitiannya terhadap siswa SMA kelas X menunjukkan jika tidak terdapat perbedaan prestasi belajar siswa yang belajar melalui diskusi kelompok beranggota 3 orang, 5 orang dan 7 orang. Hasil penelitian Picciano (2001) menunjukkan tidak ada korelasi positif yang signifikan antara interaksi sosial siswa dalam kelompok kecil dengan prestasi belajar siswa.
3 Melihat hasil penelitian – penelitian yang telah dilakukan sebelumnya maka dilakukan penelitian tentang efektivitas kelompok kerja pada pembelajaran matematika berdasarkan banyaknya anggota kelompok siswa SMP kelas VIII. B. Batasan Masalah Penelitian ini dibatasi untuk mengetahui efektivitas kelompok kerja pada pembelajaran matematika berdasarkan banyaknya anggota kelompok siswa SMP kelas VIII. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latarbelakang tersebut, permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah “Apakah ada perbedaan efektivitas kelompok kerja pada pembelajaran matematika berdasarkan banyaknya anggota kelompok 3, 5 dan 7 orang siswa SMP kelas VIII?” D. Tujuan Penelitian Tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas kelompok kerja pada pembelajaran matematika berdasarkan banyaknya anggota kelompok siswa SMP kelas VIII. E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan tentang pengaruh banyaknya anggota kelompok terhadap efektivitas kelompok kerja terutama mata pelajaran matematika. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa Diharapkan siswa dapat meningkatkan hasil belajar matematika, menambah rasa percaya diri siswa dalam berdiskusi, dan menumbuhkan aktivitas siswa dalam kerja sama. b. Bagi Guru Mendorong guru untuk menciptakan proses belajar mengajar yang bisa menumbuhkan ketertarikan siswa terhadap matematika dengan menggunakan metode pembelajaran yang tepat dan efektif dalam penyampaian materinya serta sebagai umpan balik untuk mengetahui kesulitan yang dihadapi oleh siswa dan memberi acuan pada guru berapa banyak anggota kelompok yang efektif dalam metode diskusi kelompok. c. Bagi Sekolah Sekolah dapat lebih meningkatkan kualitas proses belajar mengajar untuk keseluruhan mata pelajaran pada umumnya dan memberikan sumbangan yang positif dalam kegiatan pembelajaran. d. Bagi Peneliti Merupakan wahana latihan pengembangan ilmu pengetahuan melalui kegiatan penelitian.
4
BAB II STUDI KEPUSTAKAAN A.
Kelompok Kerja Kelompok adalah sekumpulan orang yang terdiri paling tidak sebanyak dua atau lebih yang melakukan interaksi satu dengan yang lainnya dalam suatu aturan yang saling mempengaruhi pada setiap anggotanya (Purwanto dan Huraerah, 2006). Kerja adalah sejumlah aktivitas fisik dan mental untuk mengerjakan suatu pekerjaan (Hasibuan, 2005). Jadi kelompok kerja adalah sekumpulan orang yang terdiri dari dua orang atau lebih yang melakukan interaksi dan sejumlah aktivitas fisik serta mental dalam mengerjakan suatu pekerjaan. Tagela (2003) mengungkapkan bahwa dalam alur kelompok kerja yaitu mulai (start) dan selesai (finish). Mulai (start) yaitu kelompok mendapat suatu tugas untuk dikerjakan dalam waktu tertentu, misalnya untuk menentukan dan memecahkan suatu persoalan. Selesai (finish) yaitu kelompok menyelesaikan tugasnya di dalam jangka waktu yang tersedia, misalnya dengan menentukan bagaimana caranya memindahkan atau memperkecil persoalan, dan kemudian melaksanakan suatu keputusan. Sebuah kelompok mempunyai tiga aktivitas supaya bisa sampai ke “finish” (selesai) yaitu tugas, jadwal kegiatan dan proses (cara kerja). Berikut ini bagan ketiga aktivitas tersebut: Jadwal kegiatan A
Tugas
Start
Finish
B
Cara Kerja (proses) Tugas isinya mengolah bahan mentah informasi (fakta-fakta dan pendapat-pendapat) menjadi produk jadi (penyelesaian-penyelesaian, keputusan-keputusan, dan atau kegiata-kegiatan). Jadwal kegiatan, rangkaian metode atau prosedur yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas. Mencakup orang-orang dalam menggunakan ketrampilanketrampilan mereka secara tepat dengan cara yang sistematis. Cara kerja atau proses, interaksi bagaimana orang bekerjasama. Proses meliputi ketrampilan-ketrampilan untuk mengutarakan ide dengan jelas, bisa diterime dan persuasif, juga untuk mendengarkan ide-ide orang lain dan kemudian bekerjasama untuk mendapatkan suatu pengertian bersama atau suatu keputusan bersama. B. Diskusi Kelompok 1. Pengertian Diskusi Kelompok 5
6 Diskusi kelompok, percakapan yang dipersiapkan diantara tiga orang atau lebih tentang topik tertentu dengan seorang pemimpin (Moedjiono dan Hadisusanto, 1985). Menurut Gulo (2002) di dalam diskusi kelompok siswa belajar menghargai pendapat orang lain, bersikap terbuka, mengaktualisasikan diri, percaya diri dan sebagainya. Moedjiono dan Damyati (1993), mengungkapkan bahwa diskusi kelompok adalah pembicaraan atau pertimbangan tentang suatu topik yang menjadi perhatian bersama antara 3 sampai 6 orang peserta diskusi, dimana para peserta diskusi berinteraksi tatap muka secara dinamis dan mendapat bimbingan dari seorang peserta yang disebut ketua atau moderator. Berdasarkan pengertian diskusi kelompok di atas maka diskusi kelompok adalah pembicaraan antara 3 orang atau lebih tentang suatu topik atau meteri tertentu dengan seorang pemimpin, dimana anggota kelompok belajar saling menghargai pendapat oarang lain, bersikap terbuka dan sebagainya. 2. Tujuan Diskusi Kelompok Seorang guru dalam menggunakan diskusi kelompok sebagai metode pengajaran harus selalu berusha mendorong timbulnya faktorfaktor positif dan mengurangi hal-hal yang negatif. Hal ini penting supaya diskusi kelompok ini dapat dimanfaatkan secara optimal dalam mencapai tujuan pengajaran terutama tujuan pengiring. Menurut Joyce, dkk dalam Gulo (2002) mengungkapkan tujuan-tujuan pengajaran yang dapat dicapai melalui diskusi kelompok ini adalah instructional dan nutrunant (iringan). Tujuan instructional meliputi: 1) penghargaan terhadap martabat manusia dan komitmen terhadap kemajemukan; 2) kebebasan sebagai siswa; 3) komitmen terhadap inkuiri sosial; dan 4) afiliasi dan kehangatan hubungan antarpribadi. Tujuan nutrunant (iringan) meliputi: 1) pandangan yang konstruktif terhadap pengertahuan; 2) kedisiplinan berinkuiri; dan 3) keefektivan memproses dan memimpin kelompok. 3. Kelebihan dan Kekurangan Diskusi Kelompok Setiap metode pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan begitu juga dengan metode diskusi kelompok. Menurut Budiardjo dalam Taniredja (2011), ada beberapa kelebihan metode diskusi (kelompok maupun kelas) antara lain: 1) memungkinkan adanya interaksi antara guru dan siswa, juga antara siswa dengan siswa; 2) guru dapat membaca pikiran siswa tentang konsep yang baru dipelajarinya, seperti menilai pemahaman mereka apakah mereka salah mengerti atau bias terhadap konsep baru tersebut.
7
C.
Metode ini juga terdapat kekurangannya yaitu peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas, arah diskusi mudah menyeleweng, membutuhkan pemimpin diskusi yang terampil, dan mungkin dikuasi oleh orang-orang yang suka bicara (Moedjiono dan Hadisusanto, 1985). Banyaknya Anggota Kelompok Kelompok adalah kumpulan individu dimana perilaku dan atau kinerja satu anggota dipengaruhi oleh perilaku dan/atau prestasi anggota lainnya (Gibson, Ivancevich, Donnelly, 1996). Menurut Taniredja (2011), banyaknya anggota dalam satu kelompok memang tidak ada aturan yang pasti. Anggota kelompok yang terlalu banyak biasanya kurang efektif dan dimungkinkan ada beberapa anggota kelompok yang hanya sekedar menumpang nama saja. Apabila terlalu sedikit anggota kelompoknya kemungkinan masukan-masukan pemikiran juga kurang. Berdiskusi tidak hanya guru saja yang berperan, tetapi siswa juga aktif berperan dimana masing-masing anggota kelompok memiliki kesempatan yang sama untuk bertanya atau memberikan pendapat. Selain itu, masingmasing anggota kelompok harus berusaha berbicara untuk menyumbangkan buah pikiran/ pendapat tanpa malu-malu, takut salah atau takut ditertawakan dan tidak berisik pada teman kiri kanan. Setiap orang diharapkan memberikan sumbangan sehingga seluruh kelompok kembali dengan paham yang dibina bersama. Dengan sumbangan tiap orang, kelompok diharapkan akan maju dari satu pemikiran ke pemikiran yang lain, langkah demi langkah sampai kepada paham terakhir sebagai hasil karya bersama. Walgito (2007) mengungkapkan bahwa dalam diskusi banyak sedikitnya jumlah anggota dalam kelompok akan mempengaruhi prestasi belajar yang diperoleh. Apabila tiga orang terlibat dalam pembicaraan maka polanya adalah enam hubungan antar orang, apabila empat orang yang saling berkomunikasi maka polanya adalah dua belas hubungan antar orang, dan seterusnya. Jadi, jika jumlah orang disuatu kelompok bertambah, maka jumlah hubungan itupun juga bertambah. Ukuran suatu kelompok mempengaruhi perilaku keseluruhan dari kelompok itu. Kelompok – kelompok kecil lebih cepat menyelesaikan tugas daripada kelompok besar. Tetapi jika kelompok itu bekerja dalam pemecahan masalah, kelompok besar secara konsisten mendapat nilai yang lebih baik dari pada kelompok yang lebih kecil. Kelompok besar dengan selusin anggota atau lebih, baik untuk memperoleh masukan yang beraneka. Jadi jika tujuan kelompok itu adalah menemukan fakta, kelompok besar seharusnya lebih efektif. Di pihak lain, kelompok kecil lebih baik dalam melakukan sesuatu yang produktif dengan masukan tersebut. Oleh karena itu kelompok dengan kira – kira tujuh anggota cenderung lebih efektif untuk mengambil tindakan (Robbins, 1996).
8 D.
Efektivitas Kelompok Kerja 1. Pengertian Efektivitas Kelompok Kerja Efektivitas kerja mempunyai berbagai macam pengertian menurut para ahli, namun secara umum memang belum ada kesesuaian pendapat mengenai konsep efektivitas hal tersebut dikarenakan para ahli dalam merumuskan pengertian efektivitas hanya memandang dari sudut bidang kajian dan disiplin ilmu tertentu. Hal tersebut sejalan dengan Steers (1980) menyatakan bahwa mengingat keanekaragaman pendapat mengenai sifat dan komposisi dari efektivitas organisasi, maka tidaklah heran jika terdapat demikian banyak pendapat yang bertentangan sehubungan dengan cara-cara meningkatkan efektivitas dalam suatu organisasi yang sedang berjalan, rupanya sebab utama tidak hanya penyesuaian pada terbatasnya konsep efektivitas. Menurut Handoko (2011), efektivitas merupakan kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Gie (2000) mengungkapkan pengertian efektivitas adalah kata efektif berarti terjadinya efek atau akibat yang dikehendaki dalam suatu perbuatan. Setiap pekerjaan yang efektif dan efisien, kerena dilihat dari hasil tujuan atau akibat yang dikendaki dengan perbuatan ini telah mencapai bahkan secara maksimal (mutu dan jumlahnya). Setiap pekerjaan yang efektif belum tentu efisien, karena hasil dapat tercapai apabila dengan penghamburan tenaga dan waktu. Purwanto dan Huraerah (2006) mengungkapkan bahwa kelompok adalah sekumpulan orang yang terdiri paling tidak sebanyak dua atau lebih yang melakukan interaksi satu dengan yang lainnya dalam suatu aturan yang saling mempengaruhi pada setiap anggotanya. Kerja adalah sejumlah aktivitas fisik dan mental untuk mengerjakan suatu pekerjaan (Hasibuan, 2005). Gie (2000) mengungkapkan bahwa kerja adalah kesuluruhan pelaksanaan aktivitas-aktivitas jasmaniah dan rohaniah yang dilakukan manajemen untuk mencapai tujuan tertentu yang berhubungan dengan kelangsungan hidup. Kelompok kerja bukanlah gerombolan yang tidak terorganisasi. Kelompok kerja mempunyai suatu struktur yang membentuk perilaku anggota – anggotanya dan memungkinkan untuk menjelaskan dan meramalkan bagian besar dari perilaku individual di dalam kelompok tersebut. Berdasarkan pengertian tersebut, maka dapat dikatakan bahwa efektivitas kelompok kerja adalah sekumpulan orang yang terdiri dari dua atau lebih yang saling berinteraksi dalam penyelesaian pekerjaan
9
2.
sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan untuk melaksanakan dan mencapai tujuan bersama. Prinsip – Prinsip Efektivitas Kelompok Anggota kelompok yang efektif memiliki ketrampilan untuk mengatasi atau menghilangkan hambatan pencapaian tujuan kelompok, untuk memecahkan masalah di dalam memelihara dan meningkatkan kualitas interaksi di antara anggota kelompok, dan ketrampilan untuk mengatasi hambatan peningkatan agar kelompok lebih efektif lagi (Nitimihardjo dan Iskandar, 1993). Ruch dalam Purwanto dan Huraerah (2006) mengemukakan prinsip – prinsip efektivitas kelompok sebagai berikut: a. Suasana Kelompok (atmosphere), situasi yang mengakibatkan tiap anggota kelompok merasa senang tinggal tinggal di dalam kelompok tersebut. b. Kepemimpinan Bergilir (distributuve leadership), adanya pemindahan kekuasaan untuk pengendalian dan pengawasan terhadap kelompoknya. Dengan demikian tiap anggota yang diberi kekuaaan akan dapat mengetahui kemampuan mereka masing – masing dan lebih dari itu akan menanamkan rasa tanggung jawab yang besar terhadap kelompok secara keseluruhan baik pada saat menjadi pemimpin maupun sebagai anggota kelompok. c. Perumusan Tujuan (goal formulation), setiap kelompok pasti memiliki tujuan yang ingin dicapai. Tujuan tersebut yang merupakan tujuan bersama, yang menjadi arah kegiatan bersama, karena tujuan ini merupakan integrasi dari tujuan individu maisng – masing. d. Fkesibilitas (flexibility), segala sesuatu yang menyangkut kelompok seperti suasana, tujuan kegiatan, struktur dan sebagainya dapat mengikuti perubahan yang terjadi tanpa adanya pengorbanan. e. Mufakat (consensus), dengan mufakat yang ada dalam kelompok, semua perbedaan pendapat dari anggota dapat teratasi sehingga tercapai keputusan yang memuaskan berbagai pihak. Di lain pihak mufakat dapat berfungsi untuk merencanakan kegiatan kelompok secara bersama dan mencari jalan keluar yang sebaik – baiknya apabila kelompok mengalami suatu kesulitan. f. Kesadaran Kelompok (process awareness), adanya peranan, fungsi, dan kegiatan masing – masing anggota dalam kehidupan berkelompok, maka tiap – tiap anggota pasti timbul rasa kesadarannya terhadap kelompoknya, terhadap sesama anggota
10
E.
kelompok dan pentingnya untuk berorientasi satu dengan yang lain. g. Penilaian yang Kontinu (continual evaluation), kelompok yang baik seringkali mengadakan penilaian secara kontinu terhadap perencanaan kegiatan, dan pengawasan kelompok, sehingga dapat diketahui tercapai tidaknya tujuan kelompok. Pembelajaran Matematika Belajar merupakan proses aktif siswa untuk mempelajari dan memahami konsep-konsep yang dikembangkan dalam kegiatan belajar mengajar, baik individual maupun kelompok, baik mandiri maupun dibimbing. Dorongan untuk belajar ini bisa berasal dari dirinya sendiri yang disebut motivasi instrinsik dan dorongan yang datang dari luar dirinya yaitu disebut dengan motivasi ekstrinsik (Arifin, 2003). Herman Belajar merupakan suatu proses aktif dalam memperoleh pengalaman atau pengetahuan baru sehingga menyebabkan perubahan tingkah laku (Hudojo, 2005). Jadi dapat disimpulkan belajar adalah proses aktif siswa dalam memperoleh pengalaman atau pengetahuan baik secara individu atau kelompok sehingga menyebabkan perubahan tingkah laku. Pembelajaran merupakan suatu upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik untuk menyampaikan ilmu pengetahuan, mengorganisasi dan menciptakan sistem lingkungan dengan berbagai metode sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar secara efektif dan efisien serta dengan hasil optimal (sugihartono, dkk, 2007). Usman (2006) menyatakan bahwa pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian interaksi guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Pembelajaran adalah proses pengaturan lingkungan yang diarahkan untuk mengubah perilaku siswa ke arah yang positif dan lebih baik sesuai dengan potensi dan perbedaan yang dimiliki siswa (Wina, 2008). Jadi pembelajaran merupakan serangkaian upaya dan interaksi antara guru dengan siswa yang melakukan kegiatan belajar secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu dan hasil yang optimal. Matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan jumlah yang banyak yang terbagi ke dalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis dan geometri (James dalam Suherman, 2003). Dienes (Suherman, 2003) berpendapat bahwa matematika dapat dianggap sebagai study tentang struktur, memisahkan hubungan-hubungan diantara struktur-struktur dan mengkategorikan hubungan-hubungan diantara struktur-struktur. Berdasarkan pendapat di atas, matematika adalah ilmu pasti tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, struktur-struktur
11
F.
dan konsep-konsep yang berhubungan dengan yang lainnya yang terbagi dalam tiga bidang yaitu aljabar, analisis dan geometri. Pembelajaran matematika menurut Bruner dalam Huddoyo (2000) adalah belajar tentang konsep dan struktur matematika yang terdapat dalam materi yang dipelajari serta mencari hubungan antara konsep dan struktur matematika di dalamnya. Suherman (2003), menyebutkan tiga fungsi pembelajaran matematika yaitu : 1) Sebagai alat untuk memahami dan menyampaikan informasi, misalnya menggunakan tabel-tabel atau model-model matematika untuk menyederhanakan soal-soal cerita atau soal-soal uraian matematika. 2) Sebagai upaya pembentukan pola pikir dalam pemahaman suatu pengertian maupun dalam penalaran suatu hubungan diantara pengertian-pengertian itu. 3) Sebagai ilmu pengetahuan, dimana matematika senantiasa mencari kebenaran dan mencoba mengembangkan penemuan-penemuan dengan mengikuti tata cara yang tepat. Hasil Penelitian Yang Relevan Berkaitan dengan efektivitas kelompok kerja pada pembelajaran matematika berdasarka banyaknya anggota kelompok, dalam penelitian Septina (2010) dengan judul “Prestasi Belajar Matematika Siswa yang Belajar Melalui Diskusi Kelompok Beranggotakan 3, 5 dan 7 orang Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 2 salatiga Semester 2 Tahun Ajaran 2009/2010” disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan prestasi belajar siswa yang belajar melalui diskusi kelompok beranggota 3, 5, dan 7 orang pada siswa kelas X SMA Negeri 2 Salatiga dengan pokok bahasan dimensi tiga yang artinya banyaknya anggota dalam kelompok tidak berpengaruh positif signifikan terhadap prestasi belajar matematika. Hal tersebut juga dikarenakan beberapa faktor eksternal. Kelompok yang belajar melalui diskusi kelompok beranggota 3 orang (nilai rata-rata 72,27) tidak ada perbedaan prestasi belajar yang signifikan dengan kelompok beranggota 5 orang (nilai rata-rata 72,60) dan tidak ada perbedaan yang signifikan juga dengan kelompok beranggota 7 orang (nilai rata-rata 67,54). Penelitian Kikhau (2011) dengan judul “perbedaan Prestasi Belajar Matematika Diantara Siswa yang Diajar Dengan Metode Ceramah dan Metode Diskusi” disimpulkan bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar matematika diantara siswa yang belajar melalui metode diskusi dan metode ceramah pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Soe dengan pokok bahasan fungsi, persamaan dan pertidaksamaan kuadrat. Kelas yang belajar dengan metode diskusi mempunyai rata – rata kelas 62,93 dan standar deviasi 18,47 sedangakan kelas yang belajar dengan metode ceramah mempunyai rata – rata kelas 38,26 dan standar deviasi 12,01.
12 G.
Kerangka Berpikir Proses pembelajaran sekarang ini masih banyak yang menggunakan metode ceramah dan penugasan dimana guru kurang melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran. Metode tersebut dirasa sudah efektif, namun tidak semua mata pelajaran dapat diajarkan dengan menggunakan metode yang sama misalnya dengan ceramah dan penugasan. Padahal ada banyak pilihan metode pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran agar siswa dapat aktif terlibat selama proses pembelajaran. Paradigma belajar berprinsip bahwa belajar sebagai faktor internal dalam diri siswa, sudah tentu dalam penyelenggaraannya perlu melibatkan siswa itu sendiri (Dryden & Vos, 2000 dalam prawiradilaga, 2008). Diskusi kelompok adalah percakapan yang dipersiapkan diantara tiga orang atau lebih tentang topik tertentu dengan seorang pemimpin (Moedjiono dan Hadisusanto, 1985). Menurut Walgito (2007), dalam diskusi banyak sedikitnya anggota dalam kelompok akan mempengaruhi prestasi belajar yang diperoleh. Apabila tiga orang terlibat dalam pembicaraan maka polanya adalah enam hubungan antar orang, apabila empat orang yang saling berkomunikasi maka polanya adalah dua belas hubungan antar orang, dan seterusnya. Jadi jika jumlah orang disuatu kelompok bertambah, maka jumlah hubungan itu pun juga bertambah. Efektivitas kerja adalah penyelesaian pekerjaan tepat pada waktunya yang telah ditetapkan, artinya apakah pelaksanaan sesuatu tugas dinilai baik atau tidak, bergantung pada bilamana tugas itu diselesaikan dan tidak terutama menjawab pertanyaan bagaimana cara melaksanakan dan berapa biaya yang dikeluarkan untuk itu (Siagian, 1985). Perwujudan efektivitas kelompok kerja dipengaruhi oleh baik tidaknya tingkat kerjasama dan koordinasi antar bagian juga kerjasama dalam tugas wewenang dan tanggung jawab. Semua anggota kelompok memiliki tanggung jawab yaitu bekerjasama dan berperan serta dalam menyelesaikan tugas kelompok agar tercapai tujuan dari diskusi tersebut. Berdasarkan uraian tersebut, maka kerangka berpikir penelitian ini adalah terdapat perbedaan efektivitas kelompok kerja pada pembelajaran matematika berdasarkan banyaknya anggota kelompok. Banyaknya anggota kelompok yang akan diteliti adalah 3, 5 dan 7 orang tiap kelompok. Kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam bagan 2.1.
13
Pembelajaran
Mengajar dengan membagi siswa ke dalam kelompok
Pembelajaran konvensional
Siswa kurang terlibat dalam pembelajaran
Nilai hasil belajar siswa masih rendah
beranggota 3 orang
beranggota 5 orang
beranggota 7 orang
Siswa aktif
Siswa aktif
Siswa aktif
Hasil belajar siswa baik
Hasil belajar siswa lebih baik
Hasil belajar siswa baik
Lebih efektif dalam kelompok kerja
H.
Gambar 2.1 Kerangka berpikir Keterangan: = pembagian kelompok Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini adalah di duga terdapat perbedaan efektivitas kelompok kerja pada pembelajaran matematika berdasarkan benyaknya anggota kelompok 3, 5 dan 7 orang siswa SMP kelas VII
14
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pre-eksperimental designs karena hasil eksperimen yang merupakan variabel dependen bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen. Hal ini dapat terjadi karena tidak adanya kelompok kontrol dan sampel tidak dipilih secara random. B. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Kristen 2 Salatiga tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 79 siswa yang terdiri dari 4 kelas paralel. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling di mana pengambilan sampel dilakukan dengan memilih secara sengaja menyesuaikan dengan tujuan penelitian. Kelas yang dijadikan sampel adalah kelas VIII-A, VIII-C dan VIII-D karena kemampuan siswa heterogen. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Kristen 2 Salatiga yang berjumlah 59 siswa. Adapun sampel yang diambil terdiri dari 12 kelompok dimana menyesuaikan jumlah siswa dalam masing-masing kelas. Kelompok yang beranggota 3 orang ada 22 kelompok, beranggota 5 orang ada 22 kelompok, dan beranggota 7 orang ada 8 kelompok. C. Variabel Penelitian Varibel terikat dalam penelitian ini adalah efektivitas kelompok kerja sedangkan variabel bebasnya adalah banyaknya anggota kelompok. D. Desain Penelitian Pre-eksperimental design yang digunakan adalah one-Group PretestPosttest Design karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan. Desain penelitiannya sebagai berikut:
T1
E.
P
T2
Keterangan: T1 = Tes 1 (Pre test) P = perlakuan menggunakan diskusi kelompok T2 = Tes 2 (Post test ) Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan non tes. Instrumen non tes berupa lembar pengamatan (observasi) yang terdiri dari daftar – daftar butir pernyataan untuk mengumpulkan data yang berkaitan
15
16 dengan aktivitas siswa dalam kelompok. Kisi – kisi lembar observasi aktivitas siswa dalam kelompok dapat dilihat pada Tabel 3.1. Tabel 3.1 Kisi – Kisi Instrumen Lembar Observasi Variabel
Aspek
Aktivitas a. siswa dalam kelompok
b.
c.
Aktif terlibat dalam diskusi kelompok.
Dapat mengkrit isi
Komunik asi yang multi arah
Indikator Siswa bersifat fleksibel dan terbuka pada saat diskusi kelompok. Siswa melakukan kerjasama yang aktif dan terarah saat diskusi kelompok. Siswa berani mengemukakan pendapat di dalam kelompoknya. Siswa antusias mengikuti pembelajaran dengan diskusi kelompok. Siswa dapat mengatur tugas dalam kelompok. Siswa dapat menyelesaikan lembar kerja kelompok dengan baik. Siswa mampu menemukan sendiri penyelesaian suatu masalah. siswa dapat mengidentifikasi sumber belajar untuk memperoleh informasi mengenai topiknya. Siswa aktif berdiskusi untuk mengerjakan lembar kerja kelompok. Siswa dapat memberi kesimpulan dari topik yang di diskusikan. Siswa mau bekerjasama dan berbagi dengan anggota kelompok. Siswa bertanya kepada anggota kelompok/guru tentang hal – hal yang kurang jelas. Siswa dapat bekerjasama menghimpun sumber belajar. Siswa saling memberi tanggapan baik pertanyaan, pendapat, sanggahan maupun komentar.
Nomor Butir 2 3
5 7
8 9 6 10
11
12 1 4
13 14
Instrumen tes berupa pretest dan posttest. a. Pretest, untuk mengetahui nilai dan kemampuan siswa sebelum mendapat perlakuan dengan kelompok kerja. Tes ini terdiri dari 15 item yang berupa
17
b.
soal pilihan ganda. Kisi – kisi instrumen pretest dapat dilihat pada Tabel 3.2. Posttest, diberikan pada siswa setelah selesai pembelajaran dengan kelompok kerja yang beranggota 3, 5 dan 7 orang. Posttest dilakukan untuk mengukur kemampuan akhir siswa yang telah diberi perlakuan. Jumlah soal posttest terdiri dari 15 Item yang berupa soal pilihan ganda. Posttest yang diberikan kepada subyek terdiri dari item tes yang disusun berdasarkan kompetensi dasar. Kisi – kisi instrumen yang digunakan untuk posttest dapat dilihat pada Tabel 3.2. Tabel 3.2 Kisi – Kisi Instrumen Pretest dan Postest Standar Kompetensi Memahami sifatsifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-bagiannya serta menentukan ukurannya.
Kompetensi Dasar Mengidentifikasi sifat-sifat kubus, balok, prisma, dan limas serta bagianbagiannya.
Membuat jaring-jaring kubus, balok, prisma, dan limas
Indikator Mengidentifikasi sifat-sifat kubus dan balok serta bagiannya. Mengidentifikasi sifat-sifat prisma dan limas serta bagiannya. Membuat jaring – jaring kubus dan balok. Membuat jaring – jaring prisma dan limas.
Butir Soal 1, 2, 3, 13, 16, 4, 5, 6, 7, 17, 18 9, 10, 11, 15, 12, 14, 20 8, 19, 21, 22, 23, 24, 25
Instrumen tes dan non tes dikonsultasikan terlebih dahulu kepada dosen pembimbing dan guru mata pelajaran matematika di tempat penelitian sebelum digunakan untuk penelitian. Setelah itu, instrumen di ujicobakan untuk mengetahui validitas, reliabilitas dari instrumen tersebut. a. Validitas Instrumen dikatakan valid artinya instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Uji validitas instrumen menguji validitas item yaitu dengan mengkorelasikan item dengan total yang dikorelasikan dengan butirnya (corrected item total correlation). Analisis validitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan program SPSS for windows seri 16.0. Klasifikasi interpretasi koefisien korelasi menurut Arikunto (2007) sebagai berikut: : Validitas Sangat Rendah : Validitas Rendah : Validitas Cukup
18 : Validitas Tinggi : Validitas Sangat Tinggi Penentukan validitas item yang digunakan kriteria dari Arikunto (2007) yang menyatakan bahwa suatu item adalah valid jika koefisien item teruji bila batas bawah sama dengan 0,20 hal ini mengingat bahwa suatu instrumen adalah valid jika disusun dari item yang valid juga. b. Reliabilitas Reliabilitas tes merupakan ukuran yang menyatakan konsistensi alat evaluasi yang digunakan. Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rumus alpha cronbach untuk mengestimasi reliabilitas instrumen. Analisis validitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan program SPSS for windows seri 16.0. Klasifikasi interpretasi derajat reliabilitas menurut Guilford (Suherman, 2003) sebagai berikut: : Reliabilitas Sangat Rendah : Reliabilitas Rendah : Reliabilitas Cukup : Reliabilitas Tinggi : Reliabilitas Tinggi Uji coba instrumen diterapkan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Pabelan. Tujuan dari pelaksanaan uji coba item tes adalah mengetahui kelayakan butir - butir item yang nantinya akan dipergunakan untuk pengukuran variabel penelitian. c. Taraf Kesukaran Tingkat kesukaran tes adalah pernyataan tentang seberapa mudah atau seberapa sukar sebuah butir tes itu bagi siswa. Tingkat kesukaran merupakan salah satu ciri tes yang perlu diperhatikan, karena tingkat kesukaran tes menunjukkan seberapa sukar atau mudahnya butir-butir tes atau tes secara keseluruhan yang telah diselenggarakan. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran. Indeks kesukaran dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan: P = Indeks kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar JS = jumlah seluruh siswa peserta tes
19 Klasifikasi indeks kesukaran sebagai berikut: Klasifikasi Indeks Kesukaran 0,00 – 3,00 0,31 – 0,70 0,71 – 1,00
Keterangan Sukar Sedang Mudah
Setelah uji validitas dan relibilitas uji instrumen pretest dilakukan taraf kesukaran soal. Hasil taraf kesukaran dari sebaran uji instrumen pretes dapat dilihat pada Tabel 3.3. Tabel 3.3 Hasil Taraf Kesukaran Soal Kategori Sukar
Frekuensi 5
Sedang
16
Mudah
4
No. Item Soal 4, 5, 6, 7, 17 3, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 15, 16, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24 1, 2, 12, 25
d. Daya Pembeda Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah (Arikunto, 2007). Seluruh pengikut tes dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu kelompok pandai atau kelompok atas dan kelompok bodoh atau kelompok rendah. Rumus untuk menentukan daya beda adalah:
Keterangan: D = daya beda BA = respon betul kelompok atas BB = respon betul kelompok bawah JA = banyaknya peserta kelompok atas JB = banyaknya peserta kelompok bawah Klasifikasi daya pembeda sebagai berikut: Klasifikasi Daya Pembeda 0,00 – 0,20 0,21 – 0,40 0,41 – 0,70 0,71 – 1,00
Keterangan Jelek Cukup Baik Baik sekali
20 Hasil uji daya beda dapat dilihat pada Tabel 3.4. Tabel 3.4 Hasil Uji Daya Beda Soal Kategori Jelek Cukup Baik Baik sekali
Frekuensi 7 5 7 2
No. Item soal 1, 5, 6, 16, 19, 23, 24 3, 8, 20, 21, 22 4, 9, 10, 11, 12, 15, 18 7, 25
Berdasarkan Tabel 3.4, nomor item soal 2 diperoleh hasil -0,22, nomor item 13 diperoleh hasil -0,11, nomor Item 14 diperoleh hasil 0,22 dan nomor item 17 diperoleh hasil -0,11. Dengan demikian nomor item 2, 13, 14 dan 17 tidak masuk dalam kriteia yang telah ditentukan. F. Teknik Pengumpulan Data a. Tahap Persiapan Peneliti membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan topik bangun ruang segi datar. Kedalaman materi yang akan digunakan disesuaikan dengan KTSP khususnya kelas VIII semester 2. RPP juga dilengkapi dengan post test. b. Lembar Observasi Observasi dilakukan dengan menggunakan instrumen pengamatan, observasi dipergunakan untuk memperoleh data yang berkaitan dengan aktivitas dalam kelompok belajar. c. Tes Tes yang digunakan dalam penelitian ini merupakan alat yang dipergunakan untuk memperoleh data nilai hasil belajar matematika dalam memahami dan menguasai pelajaran matematika, baik siswa yang belajar dalam diskusi kelompok beranggota 3 orang, 5 orang dan 7 orang. d. Dokumentasi Dokumentasi merupakan cara pengumpulan data yang dilakukan dengan menganalisis isi dokumen yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data yang sudah tersedia seperti jumlah siswa, daftar nilai siswa, foto dan sebagainya. G. Teknik Analisis Data a. Analisis Deskriptif Analisis ini digunakan untuk menganalisis sejumlah data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini, sehingga memperoleh gambaran mengenai keadaan suatu obyek yang diteliti melalui data subyek penelitian sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan
21 membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum (sugiyono, 2002). Ukuran yang digunakan adalah nilai rata – rata, standar deviasi, nilai maksimum dan nilai minimum. b. Analisis Uji Beda Rata – Rata Analisis uji berda rata – rata (anova) digunakan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar matematika antara kelompok yang beranggota 3 orang, 5 orang dan 7 orang. c. Uji Paired-Samples T-Test Perhitungan dilakukan dengan menggunakan Paired-Samples T-Test bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar pada satu kelompok orang antara sebelum dan sesudah diberi perlakuan. Uji digunakan untuk menegathui perbedaan hasil belajar pretest dan postest kelompok kerja pada pembelajaran matematika berdasarkan banyaknya anggota kelompok 3 orang, 5 orang dan 7 orang. d. Uji N-Gain Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah data yang berasal dari data kuantitatif. Data kuantitatif yang akan dianalisis adalah data pretest, postest dan gain. Setelah pretest dan postest dilaksanakan, langkah selanjutnya adalah menghitung gain (peningkatan) kemampuan matematik siswa kelas VIII. N-Gain yang digunakan untuk menghitung peningkatan kemampuan matematik siswa adalah gain ternormalisasi kontrol (normalisasi gain). Adapun rumus dari gain ternormalisasi yang digunakan adalah sebagai berikut: Normalisasi gain
= Tabel 3.5 Klasifikasi Normalisasi Gain (Hake, 1998) Koefisien Normalisasi Gain 0,3 0,3 0,7 0,7
Klasifikasi Rendah Sedang Tinggi
22
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.
B.
Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Kristen 2 Eben Haezer Salatiga. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII-A, VIII-C dan VIII-D SMP Kristen 2 Salatiga tahun pelajaran 2012/2013. Siswa kelas VIII-A, VIII-C dan VIII-D sebagai kelas eksperimen karena dalam penelitian ini tidak menggunakan kelas kontrol. Kelas VIII-A terdiri dari 20 siswa, VIII-C terdiri dari 19 siswa dan VIII-D terdiri dari 20 siswa, jadi subyek penelitian keseluruhan ada 59 siswa. Analisis Validitas dan Reliabilitas Instrumen Pretest dan Postest Uji validitas dilakukan dengan mengkorelasikan skor item dengan skor total, menggunakan Pearson Product Moment yang dilakukan dengan SPSS versi 16.00. Hasil uji validitas pretest dan Postest dapat dilihat pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Butir Soal di SMP Negeri 2 Pabelan Kelas VIII-A Butir soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
r
Keterangan
-.022 -.187 .009 .282 .044 .000 .434 .236 .164 .312 .505 .461 -.121
Tidak valid Tidak valid Tidak valid Valid Tidak valid Tidak valid Valid Valid Tidak valid Valid Valid Valid Tidak valid
Butir soal 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
R
Keterangan
-.286 .241 -.214 -.331 .301 .037 .242 .201 .370 -.157 -.126 .077
Tidak valid Valid Tidak valid Tidak valid Valid Tidak valid Valid Valid Valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid
Berdasarkan Tabel 4.1 terlihat bahwa dari 34 siswa yang diteliti pada uji coba pretest dan postest, jumlah soal sebanyak 25 soal yang di uji cobakan, hanya 11 soal yang valid dan 14 soal tidak valid. Sebanyak 11 soal yang valid, diuji lagi validitas dan reliabilitas dari butir – butir soal tersebut. Hasil uji validitas dan reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 4.2.
23
24 Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Butir Soal Butir Soal 4 7 8 10 11 12 15 18 20 21 22
R
Keterangan
.689 .675 .702 .685 .663 .680 .707 .719 .706 .709 .684
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Berdasarkan Tabel 4.2 menunjukkan bahwa 11 soal tes valid dan koefisien validitas antara 0,663 sampai 0,719. Analisis reliabilitas instrumen menggunakan Cronbach's Alpha dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,713. Hasil analisis data Tabel 4.2 menunjukkan bahwa instrumen layak digunakan untuk mengukur variabel penelitian. Blue print akhir instrumen yang layak digunakan untuk pretest dapat dilihat pada Tabel 4.3. Tabel 4.3 Blue Print Butir Soal Pretest Standar Kompetensi Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagianbagiannya serta menentukan ukurannya.
Total
Kompetensi Dasar Mengidentifikasi sifat-sifat kubus, balok, prisma, dan limas serta bagianbagiannya.
Membuat jaring-jaring kubus, balok, prisma, dan limas
Indikator Mengidentifikasi sifat-sifat kubus dan balok serta bagiannya. Mengidentifikasi sifat-sifat prismadan limas serta bagiannya. Membuat jaring – jaring kubus dan balok Membuat jaringjaring prisma, dan limas.
Butir Soal 4, 7, 18
Jumlah 3
10, 11,12, 15, 20 8
5
21, 22
2
1
11
25 Blue print akhir instrumen yang layak digunakan untuk postest dapat dilihat pada Tabel 4.4. Tabel 4.4 Blue Print Butir Soal Postest Standar Kompetensi Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagianbagiannya serta menentukan ukurannya.
Kompetensi Dasar Mengidentifikas i sifat-sifat kubus, balok, prisma, dan limas serta bagianbagiannya. Membuat jaring-jaring kubus, balok, prisma, dan limas
Indikator Mengidentifikasi sifat-sifat kubus dan balok serta bagiannya. Mengidentifikasi sifat-sifat prisma dan limas serta bagiannya. Membuat jaringjaring kubus dan balok Membuat jaringjaring prisma, dan limas.
Total
C.
Butir Soal 2, 4, 8,
Jumlah 3
1, 6, 7, 9, 10
5
11
1
3, 5
2
11
Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas Data 1. Pretest Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji kolmogrovSmirnov. Jika taraf signifikan lebih dari 0,05 maka sebaran data tersebut normal, sedangkan apabila taraf signifikan kurang dari 0,05 maka sebaran data tersebut tidak normal. Hasil uji normalitas pretest dapat di lihat pada Tabel 4.5 Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Pretest Kolmogorov-Smirnova Pretes
Statistic
Df
Sig.
.113
59
.058
a. Lilliefors Significance Correction
Dilihat dari Tabel 4.5 menunjukkan bahwa taraf signifikan lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar 0,058, artinya sebaran data tersebut normal. Uji homogenitas pretest dilakukan dengan melihat besarnya taraf signifikan, apabila lebih dari 0,05 maka data tersebut homogen sehingga penelitian biasa dilanjutkan sedangkan apabila kuarang dari
26 0,05 maka data tersebut tidak homogen. Hasil uji homogenitas pretest dapat dilihat pada Tabel 4.6. Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Pretest N
Valid
59
Missing
0
Kurtosis
.125
Std. Error of Kurtosis
.613
Percentiles
25
45.0000
50
54.0000
75
63.0000
Berdasarkan Tabel 4.6, besarnya nilai kurtosis lebih dari 0,05 yaitu sebesar 0,125 artinya data tersebut homogen sehingga penelitian dapat dilanjutkan ketahap berikutnya. 2. Postest Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji kolmogrovSmirnov. Jika taraf signifikan lebih dari 0,05 maka sebaran data tersebut normal, sedangkan apabila taraf signifikan kurang dari 0,05 maka sebaran data tersebut tidak normal. Hasil uji normalitas postest dapat di lihat pada Tabel 4.7 Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Postest One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Postes N Normal Parameters
58 a
Most Extreme Differences
Mean
74.8793
Std. Deviation
1.62147E1
Absolute
.164
Positive
.146
Negative
-.164
Kolmogorov-Smirnov Z
1.252
Asymp. Sig. (2-tailed)
.087
Tabel 4.7 menunjukkan bahwa taraf signifikan lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar 0,087, artinya sebaran data tersebut normal. Uji homogenitas postest dilakukan dengan melihat besarnya taraf signifikan, apabila lebih dari 0,05 maka data tersebut homogen sehingga penelitian bisa dilanjutkan sedangkan apabila kuarang dari
27 0,05 maka data tersebut tidak homogen. Hasil uji homogenitas postest dapat dilihat pada Tabel 4.8. Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas Postest N
Valid
58
Missing
1
Kurtosis
.467
Std. Error of Kurtosis
.618
Percentiles
25
63.0000
50
81.0000
75
81.0000
Berdasarkan Tabel 4.8, besarnya taraf nilai kurtosis lebih dari 0,05 yaitu sebesar 0,467 artinya data tersebut homogen sehingga penelitian dapat dilanjutkan ketahap berikutnya. 3. Kelompok Kerja Pada Pembelajaran Matematika Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji kolmogrovSmirnov. Jika taraf signifikan lebih dari 0,05 maka sebaran data tersebut normal, sedangkan apabila taraf signifikan kurang dari 0,05 maka sebaran data tersebut tidak normal. Hasil uji normalitas dapat di lihat pada Tabel 4.9. Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Kelompok Kerja One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Kelompok N Normal Parameters
36 a
Most Extreme Differences
Mean
76.9167
Std. Deviation
4.66828
Absolute
.183
Positive
.104
Negative
-.183
Kolmogorov-Smirnov Z
1.096
Asymp. Sig. (2-tailed)
.181
a. Test distribution is Normal.
Tabel 4.9 menunjukkan bahwa taraf signifikan lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar 0,181 artinya sebaran data tersebut normal. Uji homogenitas dilakukan dengan melihat besarnya taraf signifikan,
28 apabila lebih dari 0,05 maka data tersebut homogen sehingga penelitian bisa dilanjutkan sedangkan apabila kuarang dari 0,05 maka data tersebut tidak homogen. Hasil uji homogenitas dapat dilihat pada Tabel 4.10. Tabel 4.10 Hasil Uji Homogenitas Kelompok Kerja Test of Homogeneity of Variances
D.
Levene Statistic df1
df2
Sig.
4.735
33
.016
2
Berdasarkan Tabel 4.10, besarnya taraf nilai kurtosis lebih dari 0,05 yaitu sebesar 0,016 artinya data tersebut tidak homogen. Uji Beda Rata – Rata Kelompok Kerja Perhitungan dilakukan dengan menggunakan analisis satu jalur (one way anova) bertujuan untuk melihat perbedaan rata-rata kelompok kerja pada pembelajaran matematika berdasarkan banyaknya anggota kelompok 3 orang, 5 orang dan 7 orang. Hasil perhitungan uji F dapat dilihat pada Tabel 4.11. Tabel 4.11 Uji Beda Rata-Rata Kelompok Kerja Berdasarkan Baynyaknya Anggota Kelompok 3, 5, dan 7 orang ANOVA Kelompok Sum of Squares Df
Mean Square F
Sig. .173
Between Groups 76.848
2
38.424
Within Groups
685.902
33
20.785
Total
762.750
35
1.849
Berdasarkan Tabel 4.11, terlihat nilai signifikan adalah 0,173 > 0,05 maka efektivitas ketiga kelompok sama artinya kelompok dengan anggota 3 orang, 5 orang maupun 7 orang sama – sama efektif dalam pembelajaran matematika. Rata – rata ketiganya sama, yaitu kelompok beranggota 3 orang sebesar 78,83; kelompok beranggota 5 sebesar 75,52 dan kelompok beranggota 7 orang sebesar 77,00; untuk melihat output deskriptifnya dapat dilihat pada Tabel 4.12.
29 Tabel 4.12 Deskriptif Hasil Kelompok Kerja Descriptives Kelompok 95% Confidence Interval for Mean Mean
Std. Deviation
kelompok 12 beranggota 3
78.83
5.04225
1.45
75.62
82.03
66.00 84.00
kelompok 17 beranggota 5
75.52
5.03882
1.22
72.93
78.12
64.00 80.00
kelompok 7 beranggota 7
77.00
.00000
.00
77.00
77.00
77.00 77.00
Total
76.92
4.66828
.77
75.33
78.49
64.00 84.00
N
E.
36
Std. Lower Upper Error Bound Bound Min
Max
Uji Paired-Samples T-Test Perhitungan dilakukan dengan menggunakan Paired-Samples T-Test bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar pada satu kelompok orang antara sebelum dan sesudah diberi perlakuan. Uji digunakan untuk menegathui perbedaan hasil belajar pretest dan postest kelompok kerja pada pembelajaran matematika berdasarkan banyaknya anggota kelompok 3 orang, 5 orang dan 7 orang. Hasil perhitungan uji PairedSamples T-Test dapat dilihat pada Tabel 4.13. Tabel 4.13 Hasil Uji Pretes dan Postes Paired Samples Test Paired Differences
Mean
95% Confidence Std. Interval of the Std. Error Difference Deviation Mean Lower Upper t
Sig. Df (2-tailed)
Pair Pretes -2.17931E1 21.22045 2.78 -27.37 -16.21 -7.82 57 .000 1 Postes
Berdasarkan Tabel 4.13, nilai taraf signifikan sebesar 0,000 < 0,05, maka rataan keduanya adalah berbeda artinya sebelum dan sesudah diberi pembelajaran dengan kelompok – kelompok berbeda.
30 F.
Uji N-Gain Uji gain (peningkatan) dilakukan setelah pretest dan postest dilaksanakan, uji gain digunakan untuk mengetahui peningkatan kemampuan matematik siswa kelas VIII. Gain yang digunakan untuk menghitung peningkatan kemampuan matematik siswa adalah gain ternormalisasi kontrol (normalisasi gain). Hasil uji gain dapat dilihat pada Tabel 4.14. Tabel 4.14 Hasil Uji Gain Pretest – Postest Kategori Rendah Sedang Tinggi
Persentase 34% 47% 19%
Berdasarkan Tabel 4.14 sebanyak 34% masuk dalam kategori rendah, 47% masuk dalam kategori sedang dan 19% masuk dalam kategori tinggi. Peningkatan (gain) nilai pretest ke postest termasuk dalam kategori sedang. Diagram hasil gain dapat dilihat pada Diagram 4.1. Diagram 4.1 Hasil Gain Pretest – Postest tinggi 19%
rendah 34%
sedang 47%
Uji gain antara kelompok yang beranggotakan 3 orang, 5 orang dan 7 orang dapat dilihat pada Tabel 4.15. Tabel 4.15 Hasil Uji Gain Banyaknya Anggota Kelompok 3 orang, 5 orang dan 7 orang Banyaknya Anggota Kelompok 3 orang 5 orang 7 orang
Gain
Kategori
0,4 0,5 0,2
Sedang Sedang Rendah
31 Berdasarkan Tabel 4.15 dapat dilihat bahwa kelompok yang beranggota 3 orang mengalami peningkatan (gain) sebesar 0,4 atau 36% sehingga termasuk dalam ketegori sedang. Kelompok yang beranggota 5 orang mengalami peningkatan (gain) sebesar 0,5 atau 46% sehingga termasuk dalam ketegori sedang. Kelompok yang beranggota 7 orang mengalami peningkatan (gain) sebesar 0,2 atau 18% sehingga termasuk dalam ketegori rendah. Diagram gain banyaknya anggota kelompok dapat dilihat pada Diagram 4.2. Diagram 4.2 Diagram Gain Banyaknya Anggota Kelompok Anggota kelompok 3 orang 36%
Anggota kelompok 7 orang 18%
Anggota kelompok 5 orang 46%
G.
Hasil Observasi Keaktifan Siswa dalam Kelompok Berdasarkan hasil pengamatan keaktifan siswa dalam kelompok, kelompok beranggota 5 orang lebih aktif bila dibandingkan dengan kelompok beranggota 3 orang dan 7 orang. Persentase keaktifan kelompok beranggota 3 orang sebesar 34%, beranggota 5 orang sebesar 40% dan beranggota 7 orang sebesar 14%. Hasil pengamatan keaktifan siswa dapat dilihat pada Tabel 4.16. Tabel 4.16 Hasil Observasi Keaktifan Siswa dalam Kelompok Banyaknya Anggota kelompok 3 orang 5 orang 7 orang
Persentase
Kategori
34% 40% 14%
Sedang Sedang Rendah
32 H.
Proses Pembelajaran 1. Kelas VIII-A Pertemuan pertama pada tanggal 12 April 2013 dengan mengadakan pretes dan mengajar materi tentang unsur-unsur kubus dan balok. Jumlah siswa yang hadir sebanyak 19 siswa sehingga kelompok di bagi menjadi 5 kelompok yaitu kelompok beranggota 3 orang sebanyak 3 kelompok dan kelompok beranggota 5 orang sebanyak 2 kelompok. Keaktifan kelompok yang beranggota 3 orang lebih baik dari kelompok beranggota 5 orang karena kelompok beranggota 3 orang lebih bisa mengatur pembagian tugas anggota kelompoknya dan kerjasama antar anggota kelompok baik. Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 13 April 2013 dengan materi unsur-unsur prisma dan limas. Siswa yang hadir di pertemuan kedua sebanyak 19 siswa sehingga kelompok dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok beranggota 3 orang sebanyak 3 kelompok dan beranggota 5 orang sebanyak 2 orang. Pertemuan kedua ini, anggota kelompok berbeda dengan anggota sebelumnya namun masih dalam satu kategori. Selama proses pembelajaran berlangsung, kelompok beranggota 5 dan beranggota 3 sama-sama dapat mengatur anggota kelompoknya. Pertemuan ketiga dilaksanakan tanggal 15 April 2013 dengan materi jaring-jaring kubus dan balok. Jumlah siswa yang hadir sebanyak 20 siswa sehingga di bagi menjadi 4 kelompok. Kelompok beranggota 3 orang sebanyak 2 kelompok dan beranggota 7 orang sebanyak 2 kelompok. Anggota kelompok berbeda dengan pertemuan kedua, untuk yang beranggota 3 orang tetap sama seperti pertemuan kedua. Kelompok yang beranggota 7 orang lebih cepat menyelesaikan tugas kelompok dibanding kelompok beranggota 3 orang. Pertemuan keempat dilaksanakan tanggal 19 April 2013 dengan materi jaring-jaring prisma dan limas. Jumlah siswa yang hadir sebanyak 20 siswa sehingga di bagi menjadi 4 kelompok. Kelompok beranggota 3 orang sebanyak 2 kelompok dan beranggota 7 orang sebanyak 2 kelompok. Anggota dlam kelompok berbeda dengan kelompok sebelumnya namun masih dalam satu kategori. Kelompok yang beranggota 7 orang lebih cepat menyelesaikan tugas kelompok dibanding kelompok beranggota 3 orang. Pertemuan kelima dilaksanakan tanggal 20 April 2013 dengan mengadakan postest selama 25 menit. 2. Kelas VIII-C Pertemuan pertama pada tanggal 10 April 2013 dengan mengadakan pretes dan mengajar materi tentang unsur-unsur kubus dan balok. Jumlah siswa yang hadir sebanyak 18 siswa sehingga
33 kelompok di bagi menjadi 4 kelompok yaitu kelompok beranggota 3 orang sebanyak 1 kelompok dan kelompok beranggota 5 orang sebanyak 3 kelompok. Keaktifan kelompok yang beranggota 3 dan kelompok beranggota 5 orang sama-sama aktif namun kelompok beranggota 3 orang lebih bisa mengatur pembagian tugas anggota kelompoknya dan kerjasama antar anggota kelompok baik. Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 13 April 2013 dengan materi unsur-unsur prisma dan limas. Siswa yang hadir di pertemuan kedua sebanyak 18 siswa sehingga kelompok dibagi menjadi 4 kelompok. Kelompok beranggota 3 orang sebanyak 1 kelompok dan beranggota 5 orang sebanyak 3 orang. Pertemuan kedua ini, anggota kelompok berbeda dengan anggota sebelumnya namun masih dalam satu kategori. Selama proses pembelajaran berlangsung, kelompok beranggota 5 dan beranggota 3 sama-sama dapat mengatur anggota kelompoknya. Pertemuan ketiga dilaksanakan tanggal 16 April 2013 dengan materi jaring-jaring kubus dan balok. Jumlah siswa yang hadir sebanyak 19 siswa sehingga di bagi menjadi 5 kelompok. Kelompok beranggota 3 orang sebanyak 3 kelompok dan beranggota 5 orang sebanyak 2 kelompok. Anggota kelompok berbeda dengan pertemuan kedua, untuk yang beranggota 3 orang tetap sama seperti pertemuan kedua. Kelompok yang beranggota 5 orang lebih cepat menyelesaikan tugas kelompok dibanding kelompok beranggota 3 orang. Pertemuan keempat dilaksanakan tanggal 17 April 2013 dengan materi jaring-jaring prisma dan limas. Jumlah siswa yang hadir sebanyak 19 siswa sehingga di bagi menjadi 4 kelompok. Kelompok beranggota 3 orang sebanyak 3 kelompok dan beranggota 5 orang sebanyak 2 kelompok. Anggota dalam kelompok berbeda dengan kelompok sebelumnya namun masih dalam satu kategori. Kelompok yang beranggota 3 orang lebih cepat menyelesaikan tugas kelompok dibanding kelompok beranggota 5 orang. Pertemuan kelima dilaksanakan tanggal 20 April 2013 dengan mengadakan postest selama 25 menit. 3. Kelas VIII-D Pertemuan pertama pada tanggal 9 April 2013 dengan mengadakan pretes dan mengajar materi tentang unsur-unsur kubus dan balok. Jumlah siswa yang hadir sebanyak 20 siswa sehingga kelompok di bagi menjadi 4 kelompok yaitu kelompok beranggota 3 orang sebanyak 1 kelompok, kelompok beranggota 5 oarang sebanyak 2 kelompok dan kelompok beranggota 7 orang sebanyak 1 kelompok. Keaktifan kelompok yang beranggota 5 orang lebih baik karena
34
I.
kelompok beranggota 5 orang lebih bisa mengatur pembagian tugas anggota kelompoknya dan kerjasama antar anggota kelompok baik. Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 11 April 2013 dengan materi unsur-unsur prisma dan limas. Siswa yang hadir di pertemuan kedua sebanyak 20 siswa sehingga kelompok dibagi menjadi 4 kelompok. Kelompok beranggota 3 orang sebanyak 1 kelompok, kelompok beranggota 5 oarang sebanyak 2 kelompok dan kelompok beranggota 7 orang sebanyak 1 kelompok. Pertemuan kedua ini, anggota kelompok sama dengan anggota sebelumnya, selama proses pembelajaran berlangsung, kelompok beranggota 5 dan beranggota 3 sama-sama dapat mengatur anggota kelompoknya. Pertemuan ketiga dilaksanakan tanggal 15 April 2013 dengan materi jaring-jaring kubus dan balok. Jumlah siswa yang hadir sebanyak 20 siswa sehingga di bagi menjadi 4 kelompok. Kelompok beranggota 3 orang sebanyak 1 kelompok, kelompok beranggota 5 oarang sebanyak 2 kelompok dan kelompok beranggota 7 orang sebanyak 1 kelompok. Anggota kelompok sama dengan pertemuan kedua, Kelompok yang beranggota 7 orang lebih cepat menyelesaikan tugas kelompok dibanding kelompok beranggota 3 dan 5 orang. Pertemuan keempat dilaksanakan tanggal 16 April 2013 dengan materi jaring-jaring prisma dan limas. Jumlah siswa yang hadir sebanyak 20 siswa sehingga di bagi menjadi 4 kelompok. Kelompok beranggota 3 orang sebanyak 1 kelompok, kelompok beranggota 5 oarang sebanyak 2 kelompok dan kelompok beranggota 7 orang sebanyak 1 kelompok. Anggota dalam kelompok sama dengan kelompok sebelumnya, kelompok yang beranggota 5 orang lebih cepat menyelesaikan tugas kelompok dibanding kelompok beranggota 3 dan 7 orang. Pertemuan kelima dilaksanakan tanggal 18 April 2013 dengan mengadakan postest selama 25 menit. Pembahasan Hasil Penelitian Siswa dalam pembelajaran di bagi ke dalam kelompok-kelompok yang beranggota 3 orang , 5 orang dan 7 orang. Masing-masing kelompok mendapat tugas untuk menyelesaikan soal yang berkaitan dengan unsurunsur dan jaring-jaring bangun ruang balok, kubus, prisma dan limas. Pembelajaran matematika dengan kelompok-kelompok dapat mengaktifkan siswa. Berdasarkan hasil pengamatan dikelas, selama pemebelajaran berlangsung interaksi siswa dengan guru maupun dengan siswa lainnya baik. Kelompok yang beranggota 3 orang dan 5 orang interaksi sosialnya sangat baik bila dibandingkan dengan kelompok yang beranggota 7 orang. Hasil pengamatan keaktifan siswa dalam kelompok menunjukkan bahwa kelompok beranggota 3 orang dan 5 orang lebih aktif
35 dibanding kelompok beranggota 7 orang. Kelompok beranggota 3 orang persentase keaktifannya sebesar 34%, kelompok beranggota 5 orang sebesar 40% dan kelompok beranggota 7 orang persentase keaktifan sebesar 14%. Berdasarkan uji anova, pembelajaran matematika dengan kelompok kerja di mana siswa dibagi dalam kelompok yang beranggota 3 orang, 5 orang dan 7 orang menunjukkan nilai sig. 0,173 > 0,05 maka rataan ketiga kelompok sama artinya kelompok dengan anggota 3 orang, 5 orang maupun 7 orang sama-sama efektif dalam pembelajaran matematika. Rata – rata kelompok beranggota 3 orang sebesar 78,83; rata – rata kelompok beranggota 5 sebesar 75,52 dan rata – rata kelompok beranggota 7 orang sebesar 77,00. Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Septina (2010) dalam penelitiannya terhadap siswa SMA kelas X menunjukkan jika tidak terdapat perbedaan prestasi belajar siswa yang belajar melalui diskusi kelompok beranggota 3 orang, 5 orang dan 7 orang. Meskipun interaksi kelompok beranggota 3 orang dan 5 orang baik dibanding kelompok beranggota 7 orang namun nilai rata-ratanya sama. Hal tersebut sejalan dengan penelitian Picciano (2001) yang menunjukkan bahwa tidak ada korelasi positif yang signifikan antara interaksi sosial siswa dalam kelompok kecil dengan prestasi belajar siswa. Pretest dilaksanakan sebelum kelas eksperimen diberi perlakuan berupa pembelajaran dengan membagi siswa ke dalam kelompok kerja untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa tentang materi bangun ruang. Rata – rata nilai pretest dari 59 siswa adalah 53,25. Postest dilaksanakan setelah kelas eksperimen diberi perlakuan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa setelah diberi pembelajaran berupa pembagian kelompok yang beranggota 3 orang, 5 orang dan 7 orang. Rata – rata nilai postest dari 58 siswa adalah 74,88. Dilihat dari hasil uji Paired-Samples TTest menunjukkan bahwa nilai sig. 0,000 < 0,05, maka rataan keduanya adalah berbeda artinya sebelum dan sesudah diberi pembelajaran dengan kelompok – kelompok hasilnya berbeda. Perbedaan nilai siswa dari pretest ke postest sebesar 21,63 (16%). Pembelajaran dengan kelompok kerja pada pembelajaran matematika berdasarkan banyaknya anggota kelompok 3 orang, 5 orang dan 7 orang terjadi perbedaan nilai dari pretest ke postest. Banyaknya anggota kelompok 3 orang mengalami perbedaan sebesar 36%, banyaknya anggota kelompok 5 orang mengalami perbedaan sebesar 46% dan banyaknya anggota kelompok 7 orang mengalami perbedaan sebesar 18%. Kelompok yang beranggota 3 orang dan 5 orang termasuk dalam ketegori sedang, namun kelompok yang beranggota 5 orang persentase perbedaannya lebih tinggi. Kelompok beranggota 7 orang termasuk dalam ketegori rendah, sehingga kelompok dengan banyak anggota 5 orang lebih efektif di
36 bandingkan kelompok yang beranggota 3 orang dan 7 orang. Hal ini mungkin disebabkan oleh beberapa faktor antara lain dari materi pembelajaran yang sudah pernah dipelajari waktu sekolah dasar sehingga siswa hanya mengulang kembali materi yang telah dipelajari sebelumnya. Selain itu, mungkin faktor pembentukan kelompok yang hanya didasarkan pada nilai siswa saja dan tidak memperhatikan karakter dari masingmasing siswa yaitu kemungkinan dalam satu kelompok terdiri dari siswa yang rajin semua atau terdiri dari siswa yang malas. Jadi tidak terdapat perbedaan efektivitas kelompok kerja pada pembelajran matematika berdasarkan banyaknya anggota kelompok 3 orang, 5 orang dan 7 orang siswa SMP kelas VIII.
BAB V PENUTUP A.
KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara kelompok yang beranggota 3 orang, 5 orang dan 7 orang. Terlihat nilai sig. 0,173 > 0,05 maka rataan ketiga kelompok sama artinya kelompok dengan anggota 3 orang, 5 orang maupun 7 orang sama – sama efektif dalam pembelajaran matematika. Rata – rata kelompok beranggota 3 orang sebesar 78,83; rata – rata kelompok beranggota 5 sebesar 75,52 dan rata – rata kelompok beranggota 7 orang sebesar 77,00. Hasil belajar siswa dari pretest ke postest mengalami peningkatan. Rata – rata nilai pretest dari 59 siswa adalah 53,25 sedangkan rata – rata nilai postest dari 58 siswa adalah 74,88. Dilihat dari hasil uji Paired-Samples T-Test menunjukkan bahwa nilai sig. 0,000 < 0,05, maka rataan keduanya adalah berbeda artinya sebelum dan sesudah diberi pembelajaran dengan kelompok – kelompok hasilnya berbeda. Peningkatan dari pretest ke postest sebesar 21,63 (16%). Kelompok beranggota 3 orang mengalami perbedaan sebesar 36%, kelompok beranggota 5 orang sebesar 46% dan kelompok beranggota 7 orang sebesar 18%. Kelompok yang beranggota 5 orang mengalami perbedaan lebih tinggi dibandingkan kelompok yang beranggota 3 orang, sehingga kelompok beranggota 5 orang lebih baik. Penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan efektivitas kelompok kerja pada pembelajaran matematika berdasarkan banyaknya anggota kelompok 3, 5 dan 7 orang siswa SMP kelas VIII.
B.
SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti dapat mengemukakan saran sebagai berikut: 1. Kepala Sekolah selaku pimpinan di sekolah dapat mendukung maupun memfasilitasi dalam penggunaan berbagai model pembelajaran terutama pembelajaran matematika dengan kelompok kerja. 2. Para guru hendaknya lebih baik menerapkan pembelajaran matematika yang mengaktifkan siswa dalam kerja kelompok dengan banyak anggota kelompok kerja 5 orang dan mempersiapkan perangkat pembelajaran yang sebaik-baiknya. 3. Para siswa hendaknya menumbuhkan semangat kerjasama dan tanggungjawabnya dalam kelompok. Siswa dapat menempatkan diri ketika bekerja dalam kelompok kecil maupun kelompok besar.
37
38
DAFTAR PUSTAKA Arifin. 2003. Strategi Belajar Mengajar Kimia. Jakarta: Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Pendidikan Indonesia. Arikunto, S. 2007. Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Ernawati, Y. S. 2003. Transisi Kognitif Dalam Diskusi Kelompok Di SMU 1 Susukan Kab. Semarang Untuk Mata pelajaran Sosiologi. Skripsi. Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana. Gibson, Ivancevich, Donnelly. 1996. Organisasi: Perilaku, Struktur, Proses. Jakarta: Binarupa Aksara. Gie, T. L. 2000. Ensiklopedi Ilmu-Ilmu (Encyclopidia of the Science). Yogyakarta: UGM Press. Gulo, W. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Grasindo. Hakke, R. R. 1998. Interactive-Engangement VS Traditional Methods: A Six Thousand-Student Survey of Machanics Test Data for Introductory Phisycs Courses. Journal of phisycs. 66 (1). htpp://www.phisycs.indiana.edu/~sdi/[diakses pada tanggal 09/02/2013]. Handoko, T. H. 2011. Manajemen. Yogyakarta: BPFEE. Hasibuan. 2005. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remadja Karya. Hudojo, H. 2005. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika. Malang: UM PRESS. Hudoyo, H. 2000. Mengajar dan Belajar Matematika. Jakarta: Departemen. Huraerah, A. dan Purwanto. 2006. Dinamika Kelompok Konsep dan Aplikasi. Bandung: Refika Aditama. Kikhau. 2011. Perbedaan Prestasi Belajar Matematika Diantara Siswa yang diajar dengan Metode Ceramah dan Metode Diskusi. Skripsi. Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana.
39
40 Krismanto. 2003. Teknik, Model dan Strategi Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: P4TK Matematika. Moedjiono dan damyati. 1993. Metode Diskusi. Jakarta: Dep. P. Dan K. Moedjiono dan Hadisusanto. 1985. Metode Diskusi. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Matematika. Nitimihardjo, C. dan Jusman, I. 1993. Dinamika Kelompok. Bandung: Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial. Pendidikan dan Kebudayaan. Picciano, A. G. 2001. Beyond Student Perceptions: Issue Of Interction, Presence And Performance Online Course. http//www.Sloan-C publicationJournal: JALN-Volume 6. Diunduh tanggal 5 Juni 2012. Prawiradilaga, D. S. 2008. Prinsip Disain Pembelajaran (instructional design principles). Yogyakarta: Kencana. Robbins, S. P. 1996. Perilaku Organisasi: Konsep, Kontroversi dan Aplikasi. Jakarta: Prenhallindo. Santrock, J. W. 2008. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Kencana. Septina, E. D. 2010. Prestasi Belajar Matematika Siswa yang Belajar Melalui Diskusi Kelompok Beranggotakan 3, 5 dan & Orang Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Salatiga Semester 2. Skripsi. Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana. Siagian, P. S. 1985. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Aksara Baru. Steers, R. 1980. Efektivitas Organisasi Kaidah Perilaku. Jakarta: Erlangga. Sugihartono, dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press Sugiyono. 2002. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: alfabeta. Suherman, E. 2003. Strategi Pembelajaran matematika Kontemporer. Bandung: JICA, UPI. Suherman, E., dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
41
Tagela, U. 2003. Manajemen dan Kelompok Kerja. Salatiga: Widya Sari Press. Taniredja, T. 2011. Model – Model Pembelajaran Inovatif. Bandung: Alfa Beta. Usman, M. U. 2006. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya. Walgito, B. 2007. Psikologi Kelompok. Yogyakarta: Andi. Wina, S. 2008. Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup. Zamroni. 2000. Paradigma Pendidikan Masa Depan. Yogyakarta: Bigraf Publising.
42
LAMPIRAN
43
44 DAFTAR NILAI SISWA KELAS VIII-A SMP KRISTEN 2 SALATIGA
NILAI NO
Kode Siswa
Pretes
Postes
1
A1
27
81
2
A2
54
73
3
A3
36
36
4
A4
45
73
5
A5
18
73
6
A6
36
81
7
A7
63
100
8
A8
9
63
9
A9
81
73
10
A10
54
73
11
A11
81
63
12
A12
63
73
13
A13
54
81
14
A14
36
15
A15
54
36
16
A16
54
81
17
A17
54
81
18
A18
63
63
19
A19
45
91
20
A20
45
54
45 DAFTAR NILAI SISWA KELAS VIII-C SMP KRISTEN 2 SALATIGA
NILAI NO
Kode Siswa
Pretes
Postes
1
C1
63
81
2
C2
72
81
3
C3
63
100
4
C4
81
100
5
C5
63
91
6
C6
45
100
7
C7
36
100
8
C8
45
73
9
C9
45
73
10
C10
11
C11
91
100
12
C12
45
54
13
C13
63
73
14
C14
54
81
15
C15
45
91
16
C16
54
36
17
C17
72
91
18
C18
63
91
19
C19
36
73
20
C20
54
73
46 DAFTAR NILAI SISWA KELAS VIII-D SMP KRISTEN 2 SALATIGA
NILAI NO
Kode Siswa
Pretes
Postes
1
D1
63
81
2
D2
54
81
3
D3
81
81
4
D4
63
72
5
D5
45
63
6
D6
54
81
7
D7
72
81
8
D8
72
91
9
D9
36
63
10
D10
54
81
11
D11
45
63
12
D12
45
54
13
D13
18
81
14
D14
36
63
15
D15
81
81
16
D16
27
63
17
D17
45
54
18
D18
63
81
19
D19
63
81
20
D20
63
36
47 KELAS VIII-A
Pertemuan Ke-1 Banyak Kode No. Anggota siswa Kelompok 1 A1 2
A10
3
A11
4
Pertemuan Ke-2 Banyak Kode No. Anggota Siswa Kelompok 1 A1 2
A3
3
A10
A12
4
A11
5
A13
5
A12
6
A4
6
A5
7
A6
7
A9
8
A18
8
A17
9
A2
9
A2
10
A17
10
A6
11
A19
11
A19
12
A5
12
A16
13
A16
13
A4
14
A9
14
A18
15
A7
15
A7
16
A8
16
A8
17
A14
17
A14
18
A15
18
A15
19
A20
19
A13
5
3
3
3
5
5
3
3
3
5
48
No. 1
Pertemuan Ke-3 Banyak Kode Anggota Siswa Kelompok A2
2
A5
3
3
Pertemuan Ke-4 Banyak Kode No. Anggota Siswa Kelompok 1 A2 2
A5
A18
3
A18
4
A9
4
A9
5
A16
5
A16
6
A17
6
A17
7
A1
7
A1
8
A3
8
A3
9
A8
9
A8
10
A11
10
A11
11
A12
11
A12
12
A14
12
A14
13
A20
13
A20
14
A4
14
A4
15
A6
15
A6
16
A7
16
A7
17
A15
17
A15
18
A10
18
A10
19
A13
19
A13
20
A19
20
A19
3
7
7
3
3
7
7
49 KELAS VIII-C
No. 1
Pertemuan Ke-1 Banyak Kode Anggota siswa Kelompok C1
2
C8
3
3
No. 1
Pertemuan Ke-2 Banyak Kode Anggota Siswa Kelompok C1
2
C8
C13
3
C13
4
C2
4
C2
5
C6
5
C5
6
C9
6
C9
7
C17
7
C15
8
C18
8
C18
9
C3
9
C3
10
C5
10
C6
11
C7
11
C7
12
C11
12
C11
13
C16
13
C16
14
C5
14
C5
15
C12
15
C12
16
C15
16
C17
17
C19
17
C19
18
C20
18
C20
5
5
5
3
5
5
5
50
No. 1
Pertemuan Ke-3 Banyak Kode Anggota Siswa Kelompok C2
2
C4
3
C7
4
No. 1
Pertemuan Ke-4 Banyak Kode Anggota Siswa Kelompok C2
2
C4
3
C7
C6
4
C6
5
C20
5
C20
6
C3
6
C3
5
7
C8
7
C8
8
C15
3
8
C15
9
C5
9
C5
10
C11
10
C11
11
C12
11
C12
12
C9
12
C9
13
C17
13
C17
14
C13
14
C13
15
C1
15
C1
16
C18
16
C18
17
C14
17
C14
18
C16
18
C16
19
C19
19
C19
3
3
5
5
3
3
3
5
51 KELAS VIII-D
Pertemuan Ke-1 Banyak Kode No. anggota Siswa kelompok 1 D1 2
D3
3
D7
4
Pertemuan Ke-2 Banyak Kode No. anggota Siswa kelompok 1 D1 2
D3
3
D7
D10
4
D10
5
D11
5
D11
6
D2
6
D2
7
D8
7
D8
8
D11
8
D11
9
D13
9
D13
10
D15
10
D15
11
D5
11
D5
12
D14
12
D14
13
D18
13
D18
14
D6
14
D6
15
D9
15
D9
16
D12
16
D12
17
D16
17
D16
18
D17
18
D17
19
D19
19
D19
20
D20
20
D20
5
5
3
7
5
5
3
7
52 Pertemuan Ke-3 Banyak Kode No. anggota Siswa kelompok 1 D1 2
D3
3
D7
4
Pertemuan Ke-4 Banyak Kode No. anggota Siswa kelompok 1 D1 2
D3
3
D7
D10
4
D10
5
D11
5
D11
6
D2
6
D2
7
D8
8
D11
9
5
7
D8
8
D11
D13
9
D13
10
D15
10
D15
11
D5
11
D5
12
D14
12
D14
13
D18
13
D18
14
D6
14
D6
15
D9
15
D9
16
D12
16
D12
17
D16
17
D16
18
D17
18
D17
19
D19
19
D19
20
D20
20
D20
5
3
7
5
5
3
7
53 MATERI : BANGUN RUANG WAKTU : 25 MENIT Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !
1. Definisi balok adalah ........ A. Bangun ruang yang dibatasi oleh sepasang sisi yang sejajar dan kongruen serta dibatasi oleh bidang sisi tegak. B. Bangun ruang yang memiliki bidang sisi alas dan tutup yang sama C. Bangun ruang yang memiliki tiga pasang sisi berhadapan yang sama bentuk dan ukurannya, di mana setiap sisinya berbentuk persegi panjang. D. Bangun ruang yang memiliki tiga pasang sisi berhadapan yang sama bentuk dan ukurannya, di mana setiap sisinya berbentuk persegi.
2.
H
G
E
F D
A
C B
Perhatikan gambar di atas ! Diagonal ruang dari bangun balok adalah . . . A. AF, BE, EG, FH, BG, dan CF B. AB,BC, dan BH C. AG, BH, CE, dan DF D. AG, BH, AC, dan BD 3. Berikut ini, manakah yang bukan merupakan jaring – jaring balok . . . A. C.
54
B.
D.
4. Perhatikan gambar di samping! Prisma segitiga memiliki ...... rusuk. A. 6 F D B. 8 C. 9 D. 12
A
E
B `
5. Gambar di bawah ini mana yang merupakan gambar dari bangun ruang prisma? A.
B.
C
55 C.
D.
6. Banyaknya titik sudut yang dimiliki limas segienam adalah . . . buah. a. 4 b. 5 c. 6 d. 7 7. Perhatikan bangun ruang di samping. Jika bagian yang diarsir adalah tutup bangun ruang tersebut, maka bagian alasnya adalah ...... A. 1 4 B. 2 C. 3 D. 4
3 2
1
8. Banyaknya diagonal ruang yang dimiliki balok adalah . . . A. B. C. D.
2 buah 4 buah 6 buah 8 buah
1
56
9. Gambar limas segienam di samping, huruf a, b, dan c dinamakan . . .. A. B. C. D.
V Sisi, rusuk, dan titik sudut Titik sudut, rusuk, dan sisi Rusuk, sisi, dan titik sudut Rusuk, titik sudut dan sisi
a b U
T S
P
10. Bangun di samping merupakan jaring – jaring bangun ........ A. Balok B. Kubus C. Limas segiempat D. Prisma segitiga
11. Bangun di samping memiliki sisi sebanyak .....buah. A. B. C. D.
6 8 10 12
@# Selamat Mengerjakan #@
Q
R
c
57 SOAL POSTEST MATERI : BANGUN RUANG WAKTU : 25 MENIT Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang tepat ! 1. Bangun di samping memiliki sisi sebanyak .....buah. A. 6 B. 8 C. 10 D. 12 2.
H
G
E
F D
A
C B
Perhatikan gambar di atas ! Diagonal ruang dari bangun balok adalah . . . A. AF, BE, EG, FH, BG, dan CF B. AB,BC, dan BH C. AG, BH, CE, dan DF D. AG, BH, AC, dan BD E. Perhatikan bangun ruang di samping. 3. Jika bagian yang diarsir adalah tutup bangun ruang tersebut, maka bagian alasnya adalah ...... A. 1 2 B. 2 C. 3 D. 4
1 3
4
58 4. Banyaknya diagonal ruang yang dimiliki balok adalah . . . A. 2 buah B. 4 buah C. 6 buah D. 8 buah 5. Bangun di samping merupakan jaring – jaring bangun ........ A. Balok B. Kubus C. Limas segiempat D. Prisma segitiga 6. Gambar di bawah ini mana yang merupakan gambar dari bangun ruang prisma? A.
B.
C.
D.
59
7. Banyaknya titik sudut yang dimiliki limas segienam adalah . . . buah. A. 4 B. 5 C. 6 D. 7 8. Definisi balok adalah ........ A. Bangun ruang yang dibatasi oleh sepasang sisi yang sejajar dan kongruen serta dibatasi oleh bidang sisi tegak. B. Bangun ruang yang memiliki bidang sisi alas dan tutup yang sama C. Bangun ruang yang memiliki tiga pasang sisi berhadapan yang sama bentuk dan ukurannya, di mana setiap sisinya berbentuk persegi panjang. D. Bangun ruang yang memiliki tiga pasang sisi berhadapan yang sama bentuk dan ukurannya, di mana setiap sisinya berbentuk persegi. 9. Perhatikan gambar di samping! Prisma segitiga memiliki ...... rusuk. A. 6 D B. 8 C. 9 D. 12 A E
F C
B 10. Gambar limas segienam di samping, huruf a, b, dan c dinamakan .` . .. A. B. C. D.
V
Sisi, rusuk, dan titik sudut Titik sudut, rusuk, dan sisi Rusuk, sisi, dan titik sudut Rusuk, titik sudut dan sisi
a b U
T S
P Q
R
c
60 11. Berikut ini, manakah yang bukan merupakan jaring – jaring balok . . . A. C.
B.
D.
@# Selamat Mengerjakan #@
61 RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMP Kristen 2 Salatiga Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : VIII / Gasal Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1x pertemuan) A. STANDAR KOMPETENSI : GEOMETRI DAN PENGUKURAN 5. Memahami sifat – sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian – bagiannya serta menentukan ukurannya. B. KOMPETENSI DASAR 5.1 Mengidentifikasi sifat – sifat kubus, balok, prisma, dan limas, serta bagian – bagiannya. C. INDIKATOR PENCAPAIAN 1. Menyebutkan unsur – unsur kubus dan balok. 2. Menentukan panjang diagonal ruang dan diagonal sisi. D. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Siswa dapat menyebutkan unsur – unsur kubus dan balok. 2. Siswa dapat menentukan panjang diagonal ruang dan diagonal sisi. E. MATERI AJAR (Terlampir) Unsur – unsur kubus dan balok F. METODE PEMBELAJARAN Diskusi kelompok G. KEGIATAN PEMBELAJARAN Langkah – langkah pembelajaran
Waktu
1. Pendahuluan Salam dan absensi kehadiran siswa. Apersepsi : - Guru menyampaikan materi pembelajaran dan tujuan pembelajaran. - Guru mengingatkan kembali materi tentang bangun ruang. Motivasi : - Guru memberi penjelasan tentang pentingnya mempelajari sifat – sifat bangun ruang.
10 menit
Karater siswa yang di inginkan Menghormati, kebersihan, ketertiban.
62
2. Kegiatan Inti Eksplorasi - Guru mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan sehari – hari. - Guru dan siswa saling tanya jawab tentang materi yang diajarkan. - Siswa dibagi ke dalam kelompok yang beranggota 3 orang, 5 orang dan 7 orang. - Guru membagikan lembar kerja kelompok kepada masing – masing kelompok. Elaborasi - Masing – masing kelompok berdiskusi tentang sifat – sifat balok dan kubus yang diberikan. - Guru berkeliling untuk memfasilitasi siswa jika ada permasalahan yang ditemukan. - Masing – masing anggota kelompok saling berinteraksi untuk menemukan jawaban. Konfirmasi - Guru dan siswa secara bersama – sama membahas hasil kerja kelompok. 3. Penutup Guru dan siswa bertanya jawab tentang materi yang kurang jelas. Guru dan siswa bersama – sama membuat kesimpulan dari materi yang dipelajari. Guru memberikan penguatan materi kepada siswa.
60 menit
Bertanggung jawab, menghargai, tekun, ketelitian, rasa ingin tahu, kesabaran.
10 menit
Ketelitian, menghargai, tanggungjawab.
H. ALAT DAN SUMBER BELAJAR Sumber Belajar: Agus, N. A. 2007. Mudah Belajar Matematika 2: untuk kelas VII Sekolah Menengah Pertama / Madrasah Tsanawiyah. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
63
I.
Hadi, Samsul. 2007. Aplikasi Matematika 2 SMP. Jakarta: Yudhistira.
Alat: Whiteboard Spidol Penggaris Lembar Kerja Kelompok Alat peraga kubus dan balok LCD PENILAIAN Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Menyebutkan unsur – unsur kubus dan balok.
Penilaian Teknik Tes tertulis
Bentuk Instrumen Uraian
Instrumen/Soal 1. Sebutkan unsur-unsur (rusuk, sisi, titik sudut, diagonal sisi, diagonal ruang)bangun ruang di bawah ini! H E
G
D
C B
2. Sebutkan unsur – unsur (rusuk, sisi, titik sudut, diagonal sisi, diagonal ruang) bangun ruang di bawah ini! W T
Nilai = jumlah skor = 100
30
V U
S
2. Menentukan panjang diagonal ruang dan diagonal sisi kubus dan balok.
30
F
A
P
Skor
R Q
3. Diketahui panjang rusuk balok ABCD.EFGH adalah 12 cm, 6 cm, dan 4 cm. Tentukanlah: a. panjang diagonal sisi AC. b. panjang diagonal ruang CE.
20 20
64 Salatiga, Mengetahui, Guru Mapel Matematika
April 2013
Guru Praktikan
(Endang Budiastuti, S.Pd)
(Lina Trisna Kuskowanti)
Kepala Sekolah
(Daud Ronald Hutagaol, S.Pd)
65 RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMP Kristen 2 Salatiga Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : VIII / Gasal Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1x pertemuan) A. STANDAR KOMPETENSI : GEOMETRI DAN PENGUKURAN 5. Memahami sifat – sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian – bagiannya serta menentukan ukurannya. B. KOMPETENSI DASAR 5.1 Mengidentifikasi sifat – sifat kubus, balok, prisma, dan limas, serta bagian – bagiannya. C. INDIKATOR PENCAPAIAN 1. Menyebutkan unsur - unsur prisma dan limas. D. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Siswa dapat menyebutkan unsur – unsur prisma dan limas. E. MATERI AJAR (Terlampir) Unsur – unsur prisma dan limas. F. METODE PEMBELAJARAN Diskusi kelompok G. KEGIATAN PEMBELAJARAN Langkah – langkah pembelajaran 4. Pendahuluan Salam dan absensi kehadiran siswa. Apersepsi : - Guru menyampaikan materi pembelajaran dan tujuan pembelajaran. - Guru mengingatkan kembali materi tentang bangun ruang. Motivasi : - Guru memberi penjelasan tentang pentingnya mempelajari sifat – sifat bangun ruang. 5. Kegiatan Inti Eksplorasi - Guru mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan sehari – hari. - Guru dan siswa saling tanya jawab tentang materi unsur –
Waktu
Karater siswa yang di inginkan
10 menit
Menghormati, kebersihan, ketertiban.
60 menit
Bertanggung jawab, menghargai, tekun, ketelitian, rasa ingin tahu, kesabaran.
66 unsur prisma dan limas. Siswa dibagi kedalam kelompok yang beranggota 3 orang dan 7 orang. - Guru membagikan lembar kerja kelompok kepada masing – masing kelompok. Elaborasi - Masing – masing kelompok berdiskusi tentang materi sifat – sifat kubus dan balok. - Guru berkeliling untuk memfasilitasi siswa jika ada permasalahan yang ditemukan. - Masing – masing anggota kelompok saling berinteraksi untuk menemukan jawaban. Konfirmasi - Guru dan siswa secara bersama – sama membahas hasil kerja kelompok. 6. Penutup Guru dan siswa bertanya jawab tentang materi yang kurang jelas. Guru dan siswa bersama – sama membuat kesimpulan dari materi yang dipelajari. Guru memberikan penguatan materi kepada siswa. -
10 menit
Ketelitian, menghargai, tanggungjawab.
H. ALAT DAN SUMBER BELAJAR Sumber Belajar: Agus, N. A. 2007. Mudah Belajar Matematika 2: untuk kelas VII Sekolah Menengah Pertama / Madrasah Tsanawiyah. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Hadi, Samsul. 2007. Aplikasi Matematika 2 SMP. Jakarta: Yudhistira. Alat: Whiteboard Spidol Penggaris Lembar Kerja Kelompok LCD
67
I.
PENILAIAN Indikator Pencapaian Kompetensi 3. Menyebut kan unsurunsur prisma dan limas.
Penilaian Teknik Tes tertulis
Bentuk Instrumen Uraian
Skor
Instrumen/Soal J. Sebutkan unsur-unsur (rusuk, sisi, titik sudut, diagonal sisi, diagonal ruang)bangun ruang di bawah ini!
20
F C
D
E
A
B
K. Sebutkan unsur – unsur (rusuk, sisi, titik sudut, diagonal sisi, diagonal ruang) bangun ruang di bawah ini!
20
N
L
M J
K
L. Gambarlah sebuah prisma segi lima!
Nilai = jumlah skor x 2 = 100 Salatiga, Mengetahui, Guru Mapel Matematika
April 2013
Guru Praktikan
(Endang Budiastuti, S.Pd)
(Lina Trisna Kuskowanti)
Kepala Sekolah
(Daud Ronald Hutagaol, S.Pd)
10
68
RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMP Kristen 2 Salatiga Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : VIII / Gasal Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1x pertemuan) Pertemuan ke:3 A. STANDAR KOMPETENSI : GEOMETRI DAN PENGUKURAN 5. Memahami sifat – sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian – bagiannya serta menentukan ukurannya. B. KOMPETENSI DASAR 5.2 Membuat jaring – jaring kubus, balok, prisma dan limas. C. INDIKATOR PENCAPAIAN 1. Membuat jaring – jaring kubus dan balok. D. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Siswa dapat membuat jaring – jaring kubus dan balok. E. MATERI AJAR (Terlampir) Jaring – jaring kubus dan balok. F. METODE PEMBELAJARAN Diskusi kelompok G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
7. Pendahuluan Salam dan absensi kehadiran siswa. Apersepsi : - Guru menyampaikan materi pembelajaran dan tujuan pembelajaran. - Guru mengingatkan kembali materi tentang unsur-unsur kubus dan balok. Motivasi : - Guru memberi penjelasan tentang pentingnya mempelajari jaring - jaring bangun ruang.
10 menit
Karater siswa yang di inginkan Menghormati, kebersihan, ketertiban.
8. Kegiatan Inti
60 menit
Bertanggung jawab,
Langkah – langkah pembelajaran
Waktu
69 Eksplorasi - Guru mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan sehari – hari. - Guru dan siswa saling tanya jawab tentang jaring – jaring kubus dan balok. - Siswa dibagi kedalam kelompok yang beranggota 3 orang, 5 orang dan 7 orang. - Guru membagikan lembar kerja kelompok kepada masing – masing kelompok. - Guru membagi bahan kerja kelompok kepada masing – masing kelompok. Elaborasi - Masing – masing kelompok membuat sebuah kubus dan balok dengan ukuran yang telah ditentukan. - Masing – masing kelompok berdiskusi tentang jaring – jaring kubus dan balok yang akan dibuat. - Setiap kelompok berkompetisi membuat jaring-jaring balok dan kubus, di mana setiap kelompok berbeda. - Setiap kelompok menempelkan jaring – jaring tersebut di karton yang telah di tempel di papan tulis. - Guru berkeliling untuk memfasilitasi siswa jika ada permasalahan yang ditemukan. - Masing – masing anggota kelompok saling berinteraksi untuk menemukan jawaban. Konfirmasi - Guru dan siswa secara bersama – sama membahas hasil kerja kelompok. 9. Penutup Guru dan siswa bertanya jawab tentang materi yang kurang jelas.
menghargai, tekun, ketelitian, rasa ingin tahu, kesabaran.
10 menit
Ketelitian, menghargai, tanggungjawab.
70 Guru dan siswa bersama – sama membuat kesimpulan dari materi yang dipelajari. Guru memberikan penguatan materi kepada siswa.
H. ALAT DAN SUMBER BELAJAR Sumber Belajar: Agus, N. A. 2007. Mudah Belajar Matematika 2: untuk kelas VII Sekolah Menengah Pertama / Madrasah Tsanawiyah. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Hadi, Samsul. 2007. Aplikasi Matematika 2 SMP. Jakarta: Yudhistira. Alat: Whiteboard Spidol Penggaris Lembar Kerja Kelompok LCD Notebook Kertas karton Gunting Lem I. PENILAIAN Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Membuat jaring – jaring kubus dan balok.
Penilaian Teknik Tes tertulis
Bentuk Instrumen Uraian
Instrumen/Soal 1. Perhatikan gambar di bawah ini!
1
2
Skor 25
3 4
5
6
Jika nomor 2 adalah sisi alasnya maka sisi atasnya ditunjukkan oleh nomor ...... 2. Perhatikan gambar di bawah ini!
25
71
55 2 1
3
6
4
Jika nomor 6 adalah sisi atas balok maka sisi alas balok ditunjukkan oleh nomor.... 3. Manakah yang termasuk jaring – jaring kubus di bawah ini !
25
(I)
(II)
(III)
(IV)
4. Manakah yang termasuk jaring – jaring balok ?
(I)
(II)
25
72
(III)
(IV)
N ilai = jumlah skor = 100 Salatiga, April 2013 Mengetahui,
Guru Mapel Matematika
Guru Praktikan
(Endang Budiastuti, S.Pd)
(Lina Trisna Kuskowanti)
Kepala Sekolah
(Daud Ronald Hutagaol, S.Pd)
73 RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMP Kristen 2 Salatiga Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : VIII / Gasal Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1x pertemuan) Pertemuan ke:4 A. STANDAR KOMPETENSI : GEOMETRI DAN PENGUKURAN 5. Memahami sifat – sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian – bagiannya serta menentukan ukurannya. B. KOMPETENSI DASAR 5.2 Membuat jaring – jaring kubus, balok, prisma dan limas. C. INDIKATOR PENCAPAIAN 1. Membuat jaring – jaring prisma dan limas. D. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Siswa dapat membuat jaring – jaring prisma dan limas. E. MATERI AJAR (Terlampir) Jaring – jaring prisma dan limas. F. METODE PEMBELAJARAN Diskusi kelompok G. KEGIATAN PEMBELAJARAN Langkah – langkah pembelajaran 1. Pendahuluan Salam dan absensi kehadiran siswa. Apersepsi : - Guru menyampaikan materi pembelajaran dan tujuan pembelajaran. - Guru mengingatkan kembali materi tentang unsur – unsur prisma dan limas. Motivasi : - Guru memberi penjelasan tentang pentingnya mempelajari jaring - jaring bangun ruang. 2. Kegiatan Inti Eksplorasi - Guru mengaitkan materi
Waktu 10 menit
60 menit
Karater siswa yang di inginkan Menghormati, kebersihan, ketertiban.
Bertanggung jawab, menghargai, tekun, ketelitian, rasa ingin
74 pelajaran dengan kehidupan sehari – hari. - Guru dan siswa saling tanya jawab tentang jaring – jaring prisma dan limas. - Siswa dibagi kedalam kelompok yang beranggota 3 orang, 5 orang dan 7 orang. - Guru membagikan lembar kerja kelompok kepada masing – masing kelompok. - Guru membagi bahan kerja kelompok kepada masing – masing kelompok untuk membuat prisma dan limas. Elaborasi - Masing – masing kelompok berdiskusi tentang jaring – jaring prisma dan limas yang akan dibuat. - Guru berkeliling untuk memfasilitasi siswa jika ada permasalahan yang ditemukan. - Masing – masing anggota kelompok saling berinteraksi untuk menemukan jawaban. Konfirmasi - Guru dan siswa secara bersama – sama membahas hasil kerja kelompok. 3. Penutup Guru dan siswa bertanya jawab tentang materi yang kurang jelas. Guru dan siswa bersama – sama membuat kesimpulan dari materi yang dipelajari. Guru memberikan penguatan materi kepada siswa.
tahu, kesabaran.
10 menit
Ketelitian, menghargai, tanggungjawab.
H. ALAT DAN SUMBER BELAJAR Sumber Belajar: Agus, N. A. 2007. Mudah Belajar Matematika 2: untuk kelas VII Sekolah Menengah Pertama / Madrasah Tsanawiyah. Jakarta: Pusat Perbukuan
75
I.
Departemen Pendidikan Nasional. Hadi, Samsul. 2007. Aplikasi Matematika 2 SMP. Jakarta: Yudhistira.
Alat: Whiteboard Spidol Penggaris Lembar Kerja Kelompok LCD Notebook Kertas karton Gunting Lem PENILAIAN Indikator Pencapaian Kompetensi 2. Membuat jaring – jaring prisma dan limas.
Penilaian Teknik Tes tertulis
Bentuk Instrumen Uraian
Instrumen/Soal 1. Perhatikan jaring – jaring di bawah ini !
(I)
30
(II)
Gambar (I) merupakan jaringjaring ... Gambar(II) merupakan jaringjaring ... 2. Manakah yang merupakan jaring – jaring prisma ?
(I)
Skor
40
76
(III)
(II)
(IV) 40 3. Manakah yang termasuk jaring – jaring limas?
(I)
(III)
(II)
(IV)
77
Nilai = jumlah skor = 100 Salatiga, April 2013 Mengetahui,
Guru Mapel Matematika
Guru Praktikan
(Endang Budiastuti, S.Pd)
(Lina Trisna Kuskowanti)
Kepala Sekolah
(Daud Ronald Hutagaol, S.Pd)
78
KUBUS Pernahkah kamu melihat dadu? Dadu merupakan salah satu alat permainan yang berbentuk kubus. Sebuah bangun ruang yang semua sisinya berbentuk persegi dan semua rusuknya sama panjang. Bangun ruang seperti itu dinamakan kubus. Sebuah kubus ABCD.EFGH memiliki unsur-unsur sebagai berikut. H
E
Rusuk G F Sisi
D A
C B Titik sudut
a. Sisi/Bidang Sisi kubus adalah bidang yang membatasi kubus. Kubus memiliki 6 buah sisi yang semuanya berbentuk persegi, yaitu ABCD (sisi bawah), EFGH (sisi atas), ABFE (sisi depan), CDHG (sisi belakang), BCGF (sisi samping kiri), dan ADHE (sisi samping kanan). b. Rusuk Rusuk kubus adalah garis potong antara dua sisi bidang kubus dan terlihat seperti kerangka yang menyusun kubus. Kubus ABCD.EFGH memiliki 12 buah rusuk, yaitu AB, BC, CD, DA, EF, FG, GH, HE, AE, BF, CG, dan DH. c. Titik Sudut Titik sudut kubus adalah titik potong antara dua rusuk. Kubus ABCD. EFGH memiliki 8 buah titik sudut, yaitu titik A, B, C, D, E, F, G, dan H. Selain ketiga unsur di atas, kubus juga memiliki diagonal. Diagonal pada kubus ada tiga, yaitu diagonal bidang, diagonal ruang, dan bidang diagonal. a. Diagonal Bidang Coba kamu perhatikan kubus ABCD.EFGH. Pada kubus tersebut terdapat garis AF yang menghubungkan dua titik sudut yang saling
79 berhadapan dalam satu sisi/bidang. Ruas garis tersebut dinamakan sebagai diagonal bidang.
H
G F
E
D
A
C
B
Menentukan Panjang Diagonal Bidang/Sisi Kubus Contoh : Panjang rusuk kubus ABCD.EFGH adalah 5 cm. Hitunglah panjang diagonal sisi AC !
80 Penyelesaian : AC2 = AB2 + BC2 AC2 = 52 + 52 = 25 + 25 = 50 =√ =√
x√
= 5√ cm Jadi panjang diagonal sisi AC adalah 5√ cm. b. Diagonal Ruang Sekarang perhatikan kubus ABCD.EFGH. Pada kubus tersebut, terdapat ruas garis AG yang menghubungkan dua titik sudut yang saling berhadapan dalam satu ruang. Ruas garis tersebut disebut diagonal ruang.
81
H
G
F
E
D
A
C
B
Menentukan Panjang Diagonal Ruang Kubus Contoh : Panjang rusuk kubus ABCD.EFGH adalah 5 cm. Hitunglah panjang diagonal sisi AG! Penyelesaian :
82 AG2 = AC2 + CG2 AG2 = (√
) 2 + 52
= 50 + 25 = 75 =√ =√
x√
= 5√ cm Jadi panjang diagonal sisi AC adalah 5√ cm. c. Bidang Diagonal Perhatikan kubus ABCD.EFGH. Pada gambar tersebut, terlihat dua buah diagonal bidang pada kubus ABCD.EFGH yaitu AC dan EG. Ternyata, diagonal bidang AC dan EG beserta dua rusuk kubus yang sejajar, yaitu AE dan CG membentuk suatu bidang di dalam ruang kubus bidang ACGE pada kubus ABCD. Bidang ACGE disebut sebagai bidang diagonal. Coba kamu sebutkan bidang diagonal lain dari kubus ABCD.EFGH.
Jaring – Jaring Kubus Jaring-jaring kubus adalah rangkaian sisi-sisi suatu kubus yang jika dipadukan akan membentuk suatu kubus. Terdapat berbagai macam bentuk jaring-jaring kubus, di antaranya sebagai berikut:
83
BALOK Banyak sekali benda-benda di sekitarmu yang memiliki bentuk seperti balok. Misalnya, kotak korek api, dus air mineral, dus mie instan, batu bata, dan lain-lain. Bangun ruang ABCD.EFGH pada gambar tersebut memiliki tiga pasang sisi berhadapan yang sama bentuk dan ukurannya, di mana setiap sisinya berbentuk persegi panjang. Bangun ruang seperti ini disebut balok. Berikut ini adalah unsur-unsur yang dimiliki oleh balok ABCD.EFGH. H
G
E D A
F C B
a. Sisi/Bidang Sisi balok adalah bidang yang membatasi suatu balok. Balok ABCD.EFGH memiliki 6 buah sisi berbentuk persegi panjang. Keenam sisi tersebut adalah ABCD (sisi bawah), EFGH (sisi atas), ABFE (sisi depan), DCGH (sisi
84 belakang), BCGF (sisi samping kiri), dan ADHE (sisi samping kanan). Sebuah balok memiliki tiga pasang sisi yang berhadapan yang sama bentuk dan ukurannya. Ketiga pasang sisi tersebut adalah ABFE dengan DCGH, ABCD dengan EFGH, dan BCGF dengan ADHE. b. Rusuk Sama seperti dengan kubus, balok ABCD.EFGH memiliki 12 rusuk. Rusuk-rusuk balok ABCD. EFGH adalah AB, BC, CD, DA, EF, FG, GH, HE, AE, BF, CG, dan HD. c. Titik Sudut Balok ABCD.EFGH memiliki 8 titik sudut, yaitu A, B, C, D, E, F, G, dan H. Sama halnya dengan kubus, balok pun memiliki istilah diagonal bidang, diagonal ruang, dan bidang diagonal. Berikut ini adalah uraian mengenai istilahistilah berikut. d. Diagonal Bidang Ruas garis AC yang melintang antara dua titik sudut yang saling berhadapan pada satu bidang, yaitu titik sudut A dan titik sudut C, dinamakan diagonal bidang balok ABCD.EFGH.
Menentukan Panjang Diagonal Bidang/Sisi Balok Contoh : Sebuah balok ABCD.EFGH memiliki ukuran panjang 10 cm, lebar 3 cm dan tinggi 5 cm. Hitunglah panjang diagonal bidang AC ! Penyelesaian : AC2 = AB2 + BC2 AC2 = 102 + 32 = 100 + 9 = 109
85 =√
cm
Jadi panjang diagonal sisi AC adalah √
cm.
e. Diagonal Ruang Ruas garis CE yang menghubungkan dua titik sudut C dan E pada balok ABCD.EFGH disebut diagonal ruang balok tersebut. Jadi, diagonal ruang terbentuk dari ruas garis yang menghubungkan dua titik sudut yang saling berhadapan di dalam suatu bangun ruang.
Menentukan Panjang Diagonal Ruang Balok Contoh : Sebuah balok ABCD.EFGH memiliki ukuran panjang 10 cm, lebar 3 cm dan tinggi 5 cm. Hitunglah panjang diagonal bidang EC ! Penyelesaian : EC2 = AC2 + AE2 EC2 = (√
) 2 + 52
= 109 + 25 = 134 =√
cm
Jadi panjang diagonal sisi AC adalah √ f.
cm.
Bidang Diagonal Sekarang, perhatikan balok ABCD.EFGH. Dari gambar tersebut terlihat dua buah diagonal bidang yang sejajar, yaitu diagonal bidang HF dan DB. Kedua diagonal bidang tersebut beserta dua rusuk balok yang sejajar, yaitu DH dan BF membentuk sebuah bidang diagonal. Bidang BDHF adalah bidang diagonal balok ABCD.EFGH.
86
Jaring – Jaring Balok Jaring-jaring balok tersusun atas rangkaian 6 buah persegi panjang. Rangkaian tersebut terdiri atas tiga pasang persegi panjang yang setiap pasangannya memiliki bentuk dan ukuran yang sama. Terdapat berbagai macam bentuk jaring-jaring balok. Di antaranya adalah sebagai berikut.
PRISMA Berbeda dengan kubus dan balok, bangun ruang ini memiliki kekhasan tersendiri. Coba perhatikan bangun ruang tersebut, memiliki bentuk alas dan atap yang sama bentuk dan aturannya. Selain itu, semua sisi bagian samping berbentuk persegi panjang bangun ruang ini dinamakan prisma. Coba perhatikan prisma segienam ABCDEF.GHIJKL. Dari gambar tersebut, terlihat bahwa prisma segienam tersebut memiliki unsur-unsur sebagai berikut.
87
a. Sisi/Bidang Terdapat 8 sisi atau bidang yang dimiliki oleh prisma segienam, yaitu ABCDEF (sisi alas), GHIJKL (sisi atas), BCIH (sisi depan), FEKL (sisi belakang), ABHG (sisi depan kanan), AFLG (sisi belakang kanan), CDJI (sisi depan kiri), dan DEKJ (sisi belakang kiri). b. Rusuk Prisma segienam ABCDEF.GHIJKL memiliki 18 rusuk, 6 di antaranya adalah rusuk tegak. Rusuk-rusuk tersebut adalah AB, BC, CD, DE, EF, FA, GH, HI, IJ, JK, KL, LG, dan rusuk-rusuk tegaknya adalah AG, BH, CI, DJ, EK, FL. c. Titik Sudut Prisma segienam ABCDEF.GHIJKL memiliki 12 titik sudut. Titik-titik sudut tersebut adalah A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, dan L. Selain unsurunsur yang telah disebutkan, prisma pun memiliki istilah diagonal bidang dan bidang diagonal. d. Diagonal Bidang Coba kamu perhatikan prisma segienam ABCDEF. GHIJKL. Dari gambar tersebut terlihat ruas garis BG yang terletak di sisi depan kanan (sisi tegak) ditarik dari dua titik sudut yang saling berhadapan sehingga ruas garis BG disebut sebagai diagonal bidang pada bidang prisma segienam ABCDEF. GHIJKL. Begitu pula dengan ruas garis CJ pada bidang CDIJ. Ruas garis tersebut merupakan diagonal bidang pada prisma segienam ABCDEF. GHIJKL.
88
e. Bidang Diagonal Sekarang, coba kamu perhatikan prisma segienam ABCDEF.GHIJKL. Pada prisma segienam tersebut, terdapat dua buah diagonal bidang yang sejajar yaitu BI dan FK. Kedua diagonal bidang tersebut beserta ruas garis KI dan FB membentuk suatu bidang di dalam prisma segienam ABCDEF.GHIJKL. Bidang tersebut adalah bidang BFKI yang merupakan bidang diagonal prisma segienam.
Penamaan prisma didasarkan pada bentuk sisi alasnya. Misalnya, prisma yang sisi alasnya berbentuk segitiga dinamakan prisma segitiga, prisma yang sisi alasnya berbentuk segiempat dinamakan prisma segiempat, dan seterusnya.
Jaring – Jaring Prisma Jaring-jaring prisma diperoleh dengan cara mengiris beberapa rusuk prisma tersebut sedemikian sehingga seluruh permukaan prisma terlihat. Misalkan, prisma yang akan dibuat jaring-jaringnya adalah prisma segitiga. Berikut ini adalah alur pembuatan jaring-jaring prisma segitiga.
89
Jaring-jaring prisma memiliki tiga persegipanjang sebagai sisi tegak dan dua segitiga sebagai sisi alas dan sisi atas. Berikut ini adalah berapa jaring-jaring prisma segitiga yang lain.
LIMAS Kamu pasti telah mengenal bangunan piramida di Mesir, bukan? Kamu mungkin juga telah melihatnya, baik itu dari atlas, buku pelajaran, televisi, ataupun melihatnya langsung. Sebagai salah satu keajaiban dunia, piramida digunakan sebagai makam raja-raja Firaun pada jaman dahulu. Jika digambarkan ke dalam bentuk geometri, bangunan piramida akan tampak seperti Gambar di bawah ini. Bangun ruang tersebut memiliki 5 buah sisi dan memiliki titik puncak. Berbeda halnya dengan prisma yang memiliki bidang samping berbentuk persegipanjang, bangun ruang tersebut memiliki
90 bidang samping yang berbentuk segitiga. Bangun ruang tersebut disebut limas segiempat. Berdasarkan bentuk alasnya, limas memiliki berbagai macam nama.
Coba kamu perhatikan Gambar di bawah berikut ini dengan saksama. Limas-limas yang ditunjukkan pada Gambar berturut-turut adalah limas segitiga, limas segilima, dan limas segienam.
Secara umum, unsur - unsur yang dimiliki oleh sebuah limas sebagai berikut. a. Sisi/Bidang Dari gambar tersebut, terlihat bahwa setiap limas memiliki sisi samping yang berbentuk segitiga. Pada limas segiempat E.ABCD, sisi-sisi yang terbentuk adalah sisi ABCD (sisi alas), ABE (sisi depan), DCE (sisi belakang), BCE (sisi samping kiri), dan ADE (sisi samping kanan). b. Rusuk Limas segiempat E.ABCD memiliki 4 rusuk alas dan 4 rusuk tegak. Rusuk alasnya adalah AB, BC, CD, dan DA. Adapun rusuk tegaknya adalah AE, BE, CE, dan DE. c. Titik Sudut
91 Jumlah titik sudut suatu limas sangat bergantung pada bentuk alasnya. Setiap limas memiliki titik puncak (titik yang letaknya atas). Limas segitiga memiliki 4 titik sudut, limas segiempat memiliki 5 titik sudut, limas segilima memiliki 6 titik sudut, dan limas segienam memiliki 7 titik sudut.
Jaring – Jaring Limas Segiempat Seperti bangun ruang lainnya, jaring-jaring limas diperoleh dengan mengiris beberapa rusuknya, kemudian direbahkan.
92 LEMBAR OBSERVASI Hari/Tanggal Kelas Kelompok Observer Petujuk
: : : : : berilah penilaian Anda dengan memberikan (√) pada kolom yang sesuai.
No.
Aspek yang dinilai
1.
Siswa mau bekerjasama dan berbagi dengan anggota kelompok. Siswa bersifat fleksibel dan terbuka dalam diskusi kelompok. Siswa melakukan kerja sama yang aktif dan terarah pada saat dikusi kelompok. Siswa bertanya kepada anggota kelompok/guru tentang hal – hal yang kurang jelas pada saat diskusi kelompok. Siswa berani mengemukakan pendapat di dalam diskusi kelompok. Siswa mampu menemukan sendiri penyelesaian suatu masalah. Siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran dengan diskusi kelompok. Siswa dapat mengatur pembagian tugas dalam kelompok. Siswa dapat menyelesaikan lembar kerja kelompok dengan baik. Siswa dapat mengidentifikasi sumber belajar untuk memperoleh informasi mengenai topiknya. Siswa aktif berdiskusi untuk mengerjakan lembar kerja kelompok. Siswa dapat memberi kesimpulan dari topik yang didiskusikan. Siswa dapat bekerja sama menghimpun sumber belajar. Siswa saling memberi tanggapan baik pertanyaan, pendapat, sanggahan maupun komentar Total
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
Dilakukan Ya Tidak
Keterangan: 1. Banyaknya siswa yang melakukan aktivitas 25% 2. Banyaknya siswa yang melakukan aktivitas 25% x 50% 3. Banyaknya siswa yang melakukan aktivitas 50% x 75% 4. Banyaknya siswa yang melakukan aktivitas 75%
93 LEMBAR KERJA KELOMPOK Nama : 1. ____________________________/____ 2. ____________________________/____ 3. ____________________________/____ 4. ____________________________/____ 5. ____________________________/____ 6. ____________________________/____ 7. ____________________________/____ Kelas : Materi : Balok dan Kubus A. Lengkapi tabel di bawah ini ! (poin 20)
Gambar
H
Banyak Sisi
Banyak Rusuk
Banyak Titik Sudut
Banyak Diagonal Ruang
Banyak Diagonal Sisi
Banyak Bidang Diagonal
............
..........
..........
..........
............
...........
..........
............
..........
..........
..........
........
.......
........
G
E
F D
C
A
B W
V
T
U S
R Q
P B.
Nama Bangun Ruang
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat! (poin 30) 1. Sebutkan nama: H E
G F
D A
C B
a. Rusuk – rusuk dari bangun ruang tersebut. Jawab.______________________________________ b. Sisi – sisi dari bangun ruang tersebut. Jawab.______________________________________ c. Diagonal sisi dari bangun ruang tersebut. Jawab.______________________________________ d. Diagonal ruang dari bangun ruang tersebut. Jawab.______________________________________ e. Bidang diagonal dari bangun ruang tersebut. Jawab.______________________________________
94 2.
W T
V U
S P
C.
R Q
Sebutkan nama: a. Rusuk – rusuk dari bangun ruang tersebut. Jawab._____________________________ b. Sisi – sisi dari bangun ruang tersebut. Jawab._____________________________ c. Diagonal sisi dari bangun ruang tersebut. Jawab._____________________________ d. Diagonal ruang dari bangun ruang tersebut. Jawab._____________________________ e. Bidang diagonal dari bangun ruang tersebut. Jawab._____________________________
Diketahui panjang rusuk kubus KLMN.PQRS adalah 8 cm. (poin 30) 1. Hitunglah panjang diagonal sisi KM Penyelesaian:
2. Hitunglah panjang diagonal ruang LS Penyelesaian :
95 D. Gambarlah balok JKLM.NOPQ dengan bidang frontal ( bidang depan) ukuran 6 satuan x 3 satuan ! (poin 20)
96
LEMBAR KERJA KELOMPOK Nama : 1. ____________________________/____ 2. ____________________________/____ 3. ____________________________/____ 4. ____________________________/____ 5. ____________________________/____ 6. ____________________________/____ 7. ____________________________/____ Kelas : Materi : Prisma dan Limas E. Lengkapi tabel di bawah ini ! (poin 20)
Gambar
Nama Bangun Ruang
Banyak Sisi
Banyak Rusuk
Banyak Titik Sudut
Banyak Diagonal Ruang
Banyak Diagon al Sisi
Banyak Bidang Diagonal
............
..........
..........
..........
............
...........
..........
...........
..........
..........
..........
........
.......
........
F C D
E
A
B N
J
F.
M
L K
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat! (poin 30) 3. Sebutkan nama : L K f. Rusuk – rusuk dari bangun ruang tersebut. G J Jawab._______________________________________ I H g. Sisi – sisi dari bangun ruang tersebut. Jawab._______________________________________ h. Diagonal sisi dari bangun ruang tersebut. Jawab._______________________________________ i. Diagonal ruang dari bangun ruang tersebut. B C A F E D Jawab._______________________________________ j. Bidang diagonal dari bangun ruang tersebut. Jawab._______________________________________
97 4. N
J
D.
M
L K
Sebutkan nama : f. Rusuk – rusuk dari bangun ruang tersebut. Jawab.____________________________________ g. Sisi – sisi dari bangun ruang tersebut. Jawab.____________________________________ h. Titik sudut dari bangun ruang tersebut. Jawab.____________________________________ i. Diagonal sisi dari bangun ruang tersebut. Jawab.____________________________________
Gambarlah sebuah prisma segiempat! (poin 25)
E. Gambarlah sebuah limas segitiga ! (poin 25)
98
LEMBAR KERJA KELOMPOK Kelas : Nama : 1. ......................................................./....... 2. ....................................................../........ 3. ....................................................../........ Materi : Jaring – jaring kubus dan balok. Tugas Kelompok A. KUBUS 1. Buatlah sebuah kubus dengan panjang rusuk 12 cm dari bahan yang telah disediakan! (poin 20) 2. Gambarlah 4 buah jaring – jaring kubus yang berbeda kemudian temapelkan pada karton yang telah disediakan! (poin 30) B. BALOK 1. Buatlah sebuah balok dengan panjang 12 cm, lebar 5 cm dan tinggi 8 cm dari bahan yang telah disediakan! (poin 20) 2. Gambarlah 2 buah jaring – jaring balok yang berbeda kemudian tempelkan pada karton yang telah disediakan! (poin 30) Soal Kelompok 1. Perhatikan gambar di bawah ini ! (skor 10) 2
1
3 4
5
6
Jika nomor 2 adalah sisi alasnya maka sisi atasnya ditunjukkan oleh nomor ...... 2. Perhatikan gambar di bawah ini ! (skor 10) 555 2 1
33
66
4
Jika nomor 6 adalah sisi atas balok maka sisi alas balok ditunjukkan oleh nomor....
99 3. Manakah yang termasuk jaring – jaring kubus di bawah ini ! (skor 15) (I)
(II)
(III)
(IV)
4. Manakah yang termasuk jaring – jaring balok ? (skor 15) (I)
(II)
(III)
(IV)
100 LEMBAR KERJA KELOMPOK Kelas : Nama : 1. ......................................................./....... 2. ....................................................../........ 3. ....................................................../........ 4. ....................................................../....... 5. ....................................................../....... Materi : Jaring – jaring kubus dan balok. Tugas Kelompok C. KUBUS 3. Buatlah sebuah kubus dengan panjang rusuk 12 cm dari bahan yang telah disediakan! (poin 15) 4. Gambarlah 4 buah jaring – jaring kubus yang berbeda kemudian temapelkan pada karton yang telah disediakan! (poin 10) D.
BALOK 3. Buatlah sebuah balok dengan panjang 12 cm, lebar 5 cm dan tinggi 8 cm dari bahan yang telah disediakan! (poin 15) 4. Gambarlah 2 buah jaring – jaring balok yang berbeda kemudian tempelkan pada karton yang telah disediakan! (poin 10)
Soal Kelompok 5. Perhatikan gambar di bawah ini ! (skor 10) 2
1
3 4
5
6
Jika nomor 2 adalah sisi alasnya maka sisi atasnya ditunjukkan oleh nomor ...... 6. Perhatikan gambar di bawah ini ! (skor 10) 555
2 1
33
4
66
101 Jika nomor 6 adalah sisi atas balok maka sisi alas balok ditunjukkan oleh nomor.... 7. Manakah yang termasuk jaring – jaring kubus di bawah ini ! (skor 15) (I)
(II)
(III)
(IV)
8. Manakah yang termasuk jaring – jaring balok ? (skor 15)
(I)
(II)
(III)
(IV)
102 LEMBAR KERJA KELOMPOK Kelas : Nama : 1. ......................................................./....... 2. ....................................................../........ 3. ....................................................../........ 4. ....................................................../....... 5. ....................................................../....... 6. ....................................................../....... 7. ....................................................../....... Materi : Jaring – jaring kubus dan balok. Tugas Kelompok E. KUBUS 5. Buatlah sebuah kubus dengan panjang rusuk 12 cm dari bahan yang telah disediakan! (poin 15) 6. Gambarlah 4 buah jaring – jaring kubus yang berbeda kemudian temapelkan pada karton yang telah disediakan! (poin 10) F.
BALOK 5. Buatlah sebuah balok dengan panjang 12 cm, lebar 5 cm dan tinggi 8 cm dari bahan yang telah disediakan! (poin 15) 6. Gambarlah 2 buah jaring – jaring balok yang berbeda kemudian tempelkan pada karton yang telah disediakan! (poin 10)
Soal Kelompok 9. Perhatikan gambar di bawah ini ! (skor 10)
2
1
3 4
5
6
Jika nomor 2 adalah sisi alasnya maka sisi atasnya ditunjukkan oleh nomor ...... 10.Perhatikan gambar di bawah ini ! (skor 10) 555 2 11
33
4
66
103 Jika nomor 6 adalah sisi atas balok maka sisi alas balok ditunjukkan oleh nomor.... 11.Manakah yang termasuk jaring – jaring kubus di bawah ini ! (skor 15) (I)
(II)
(III)
(IV)
12.Manakah yang termasuk jaring – jaring balok ? (skor 15)
(I)
(II)
(III)
(IV)
104
LEMBAR KERJA KELOMPOK Kelas : Nama : 1. ....................................................../....... 2. ....................................................../....... 3. ....................................................../....... Materi : Jaring – jaring prisma dan limas. Tugas Kelompok A. PRISMA 1. Gambarlah sebuah jaring – jaring prisma segitiga dengan alas yang berbentuk segitiga (alas 9, tinggi 5 cm dan sisi miring 7 cm) sedangkan tinggi rusuk tegaknya 12 cm kemudian bentuk menjadi sebuah prisma segitiga dari bahan yang telah disediakan! (poin 10) 2. Gambarlah 2 buah jaring – jaring prisma segitiga yang berbeda dengan ukuran minimal 2 cm dan kemudian tempelkan pada kertas yang telah disediakan! (poin 20) B.
LIMAS 1. Gambarlah sebuah jaring – jaring limas segitiga dengan alas yang berbentuk segitiga siku – siku (6 cm, 8 cm, 10 cm) dan tinggi rusuk tegaknya 10 cm dan kemudian bentuk menjadi sebuah limas segitiga dari bahan yang telah disediakan! (poin 10) 2. Gambarlah 2 buah jaring – jaring limas segitiga yang berbeda dengan ukuran minimal 2 cm dan kemudian tempelkan pada kertas yang telah di sediakan! (poin 20)
Soal Kelompok 1. Perhatikan jaring – jaring di bawah ini ! (poin 10)
(I)
(II)
105
Gambar (I) merupakan jaring – jaring ... Gambar (II) merupakan jaring – jaring ... 2. Manakah yang merupakan jaring – jaring prisma ? (poin 15) (I)
(II)
(III)
(IV)
3. Manakah yang termasuk jaring – jaring limas? (poin 15) (I)
(II)
(III)
(IV)
106 LEMBAR KERJA KELOMPOK Kelas : Nama : 1. ....................................................../....... 2. ....................................................../....... 3. ....................................................../....... 4. ....................................................../....... 5. ....................................................../....... Materi : Jaring – jaring prisma dan limas. Tugas Kelompok C. Prisma 1. Gambarlah sebuah jaring – jaring prisma segiempat dengan panjang rusuk alasnya (5 cm x 10 cm) dan tinggi rusuk tegak 12 cm kemudian bentuk menjadi sebuah prisma segiempat dari bahan yang telah disediakan! (poin 15) 2. Gambarlah 2 buah jaring – jaring prisma segiempat yang berbeda dengan ukuran minimal 2 cm dan kemudian tempelkan pada kertas yang telah disediakan! (poin 15) D.
LIMAS 1. Gambarlah sebuah jaring – jaring limas segiempat dengan panjang rusuk alas (6 cm x 9 cm) dan tinggi rusuk limas 10 cm dan kemudian bentuk menjadi sebuah limas segiempat dari bahan yang telah disediakan! (poin 15) 2. Gambarlah 2 buah jaring – jaring limas segiempat yang berbeda dengan ukuran minimal 2 cm dan kemudian tempelkan pada kertas yang telah di sediakan! (poin 15)
Soal Kelompok 4. Perhatikan jaring – jaring di bawah ini ! (poin 10)
(I)
(II)
107 Gambar (I) merupakan jaring – jaring ... Gambar (II) merupakan jaring – jaring ... 5. Manakah yang merupakan jaring – jaring prisma ? (poin 15)
(I)
(II)
(III)
(IV)
6. Manakah yang termasuk jaring – jaring limas? (poin 15) (I)
(II)
(III)
(IV)
108 LEMBAR KERJA KELOMPOK Kelas : Nama : 1. ....................................................../....... 2. ....................................................../....... 3. ....................................................../....... 4. ....................................................../....... 5. ....................................................../....... 6. ....................................................../....... 7. ....................................................../....... Materi : Jaring – jaring prisma dan limas. Tugas Kelompok E. Prisma 1. Gambarlah sebuah jaring – jaring prisma segienam dengan panjang rusuk alasnya 5 cm dan tinggi rusuk tegak 12 cm kemudian bentuk menjadi sebuah prisma segienam dari bahan yang telah disediakan! (poin 15) 2. Gambarlah 2 buah jaring – jaring prisma segienam yang berbeda dengan ukuran minimal 2 cm dan kemudian tempelkan pada kertas yang telah disediakan! (poin 15) F.
LIMAS 1. Gambarlah sebuah jaring – jaring limas segienam dengan panjang rusuk alas 5 cm dan tinggi rusuk tegak 10 cm dan kemudian bentuk menjadi sebuah limas segienam dari bahan yang telah disediakan! (poin 15) 2. Gambarlah 2 buah jaring – jaring limas segienam yang berbeda dengan ukuran minimal 2 cm dan kemudian tempelkan pada kertas yang telah di sediakan! (poin 15)
Soal Kelompok 7. Perhatikan jaring – jaring di bawah ini ! (poin 10)
(I)
(II)
109 Gambar (I) merupakan jaring – jaring ... Gambar (II) merupakan jaring – jaring ... 8. Manakah yang merupakan jaring – jaring prisma ? (poin 15)
(I)
(II)
(III)
(IV)
9. Manakah yang termasuk jaring – jaring limas? (poin 15) (I)
(II)
(III)
(IV)
110
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.404
25
Item Statistics Mean
Std. Deviation
N
VAR00001
.8529
.35949
34
VAR00002
.7647
.43056
34
VAR00003
.5294
.50664
34
VAR00004
.2059
.41043
34
VAR00005
.2941
.46250
34
VAR00006
.0000
.00000
34
VAR00007
.5294
.50664
34
VAR00008
.1471
.35949
34
VAR00009
.2353
.43056
34
VAR00010
.6176
.49327
34
VAR00011
.2059
.41043
34
VAR00012
.7941
.41043
34
VAR00013
.0882
.28790
34
VAR00014
.7647
.43056
34
VAR00015
.6471
.48507
34
VAR00016
.5882
.49955
34
VAR00017
.0294
.17150
34
VAR00018
.5294
.50664
34
VAR00019
.7353
.44781
34
VAR00020
.8529
.35949
34
VAR00021
.5588
.50399
34
VAR00022
.8235
.38695
34
VAR00023
.7941
.41043
34
VAR00024
.5588
.50399
34
VAR00025
.9706
.17150
34
111 Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected ItemTotal Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
VAR00001
12.2647
6.988
-.022
.416
VAR00002
12.3529
7.326
-.187
.453
VAR00003
12.5882
6.795
.009
.418
VAR00004
12.9118
6.325
.282
.357
VAR00005
12.8235
6.756
.044
.408
VAR00006
13.1176
7.077
.000
.405
VAR00007
12.5882
5.765
.434
.306
VAR00008
12.9706
6.514
.236
.371
VAR00009
12.8824
6.531
.164
.381
VAR00010
12.5000
6.076
.312
.342
VAR00011
12.9118
5.901
.505
.308
VAR00012
12.3235
5.983
.461
.318
VAR00013
13.0294
7.181
-.121
.426
VAR00014
12.3529
7.569
-.286
.472
VAR00015
12.4706
6.257
.241
.361
VAR00016
12.5294
7.408
-.214
.469
VAR00017
13.0882
7.356
-.331
.433
VAR00018
12.5882
6.068
.301
.343
VAR00019
12.3824
6.789
.037
.409
VAR00020
12.2647
6.504
.242
.370
VAR00021
12.5588
6.315
.201
.370
VAR00022
12.2941
6.214
.370
.342
VAR00023
12.3235
7.256
-.157
.445
VAR00024
12.5588
7.163
-.126
.450
VAR00025
12.1471
6.978
.077
.400
112 Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.713
11
Item Statistics Mean
Std. Deviation
N
VAR00004
.2059
.41043
34
VAR00007
.5294
.50664
34
VAR00008
.1471
.35949
34
VAR00010
.6176
.49327
34
VAR00011
.2059
.41043
34
VAR00012
.7941
.41043
34
VAR00015
.6471
.48507
34
VAR00018
.5294
.50664
34
VAR00020
.8529
.35949
34
VAR00021
.5588
.50399
34
VAR00022
.8235
.38695
34
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
VAR00004
5.7059
5.244
.389
.689
VAR00007
5.3824
4.849
.465
.675
VAR00008
5.7647
5.519
.293
.702
VAR00010
5.2941
5.002
.407
.685
VAR00011
5.7059
4.941
.567
.663
VAR00012
5.1176
5.137
.450
.680
VAR00015
5.2647
5.291
.276
.707
VAR00018
5.3824
5.395
.209
.719
VAR00020
5.0588
5.572
.260
.706
VAR00021
5.3529
5.266
.270
.709
VAR00022
5.0882
5.234
.429
.684
113
1. Pretest dan Postest One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Pretes N Normal Parameters
a
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
Postes 59
58
53.2542
74.8793
1.69407E1 1.62147E1
Absolute
.113
.164
Positive
.113
.146
Negative
-.111
-.164
Kolmogorov-Smirnov Z
.868
1.252
Asymp. Sig. (2-tailed)
.438
.087
a. Test distribution is Normal.
114
Statistics Pretes N
Valid Missing
Mean Std. Deviation
Postes 59
58
0
1
53.2542
74.8793
1.69407E1 1.62147E1
Kurtosis
.125
.467
Std. Error of Kurtosis
.613
.618
Minimum
9.00
36.00
Maximum
91.00
100.00
115
2. Kelompok Beranggota 3 Orang, 5 Orang Dan 7 Orang One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Kelompok Beranggota 3, 5, 7 orang N Normal Parametersa Most Extreme Differences
36 Mean
76.9167
Std. Deviation
4.66828
Absolute
.183
Positive
.104
Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal.
-.183 1.096 .181
116
Test of Homogeneity of Variances Kelompok beranggota 3, 5, 7 orang Levene Statistic 4.735
df1
df2 2
Sig. 33
.016
117
Descriptives Kelompok beranggota 3, 5, 7 orang
N
Std. Deviatio n
Mean
95% Confidence Interval for Mean Std. Error
Lower Bound
Upper Bound
Min
Max
kelompok beranggota 3
12 78.8333 5.04225
1.4555 7
75.6296 82.0370
66.00
84.00
kelompok beranggota 5
17 75.5294 5.03882
1.2220 9
72.9387 78.1201
64.00
80.00
.00000 .00000
77.0000 77.0000
77.00
77.00
36 76.9167 4.66828 .77805
75.3371 78.4962
64.00
84.00
kelompok beranggota 4 Total
7 77.0000
ANOVA Kelompok beranggota 3, 5, 7 orang Sum of Squares Between Groups
df
Mean Square
76.848
2
38.424
Within Groups
685.902
33
20.785
Total
762.750
35
F 1.849
Sig. .173
118
Paired Samples Test Paired Differences
Mean
Std. Std. Error Deviation Mean
Pair Pretes -2.17931E1 21.22045 1 Postes
95% Confidence Interval of the Difference Lower
2.78638 -27.37274
Upper
t
-16.21347 -7.821
df 57
Sig. (2tailed) .000
Lampiran 12. Data Mentah Hasil Penelitian
Subyek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1
3 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1
4 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0
5 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1
6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0
8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0
9 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0
10 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1
11 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0
12 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1
Butir Soal 13 14 15 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 119
16 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1
17 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1
19 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0
20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1
21 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1
22 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1
23 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1
24 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0
25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
120 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1
1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0
0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0
0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0
0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0
0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0
0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0
1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1
1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1
0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0
1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
Lampiran 12. Data Mentah Hasil Penelitian
ubyek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
4 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0
7 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0
8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0
11 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Butir Soal 12 15 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 121
18 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0
20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
21 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1
22 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
122
123
124
125
126
````````````
127
128
Lampiran 12. Data Mentah Hasil Penelitian
129