EFEKTIVITAS KEGIATAN LABORATORIUM BERBASIS INKUIRI PADA MATERI SISTEM RESPIRASI MANUSIA DI SMA NEGERI 1 LASEM KABUPATEN REMBANG skripsi disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi
Oleh Laily Mu’ayadah 4401407082
JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi saya yang berjudul ”Efektivitas Kegiatan Laboratorium Berbasis Inkuiri pada Materi Sistem Respirasi Manusia di SMA Negeri 1 Lasem Kabupaten Rembang” disusun berdasarkan hasil penelitian saya dengan arahan dosen pembimbing. Sumber informasi atau kutipan yang berasal atau dikutip dari karya yang telah diterbitkan telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Skripsi ini belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar dalam program sejenis di perguruan tinggi manapun.
Semarang,
Laily Mu’ayadah 4401407082
ii
Juli 2011
PENGESAHAN
Skripsi dengan judul : Efektivitas Kegiatan Laboratorium Berbasis Inkuiri pada Materi Sistem Respirasi Manusia di SMA Negeri 1 Lasem Kabupaten Rembang Disusun oleh : Nama : Laily Mua’yadah NIM : 4401407082 Telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang pada hari Jum’at tanggal 8 Juli 2011.
Panitia Ujian Ketua
Sekretaris
Dr. Kasmadi Imam S., M.S. 19511115 197903 1001
Dra. Aditya Marianti, M.Si. 19671217 199303 2001
Penguji Utama
Dra. Aditya Marianti, M.Si. 19671217 199303 2001 Anggota Penguji /
Anggota Penguji /
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
Ir. Nur Rahayu Utami, M.Si. 19621028 198803 2002
Drs. Supriyanto, M.Si. 19510919 197903 1005
iii
ABSTRAK
Mu’ayadah, Laily. 2011. Efektivitas Kegiatan Laboratorium Berbasis Inkuiri pada Materi Sistem Respirasi Manusia di SMA Negeri 1 Lasem Kabupaten Rembang. Skripsi, Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang. Ir. Nur Rahayu Utami, M. Si dan Drs. Supriyanto, M. Si. Proses belajar mengajar biologi di SMA N 1 Lasem umumnya masih bersifat Teacher centered learning. Guru belum memanfaatkan media dan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar siswa, sehingga aktivitas siswa belum mencapai maksimum. Hal ini berdampak pada hasil belajar siswa yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan di SMA Negeri 1 Lasem. Permasalahan pembelajaran di SMA Negeri 1 Lasem dapat diminimalkan dengan menerapkan kegiatan laboratorium berbasis inkuiri. Kegiatan laboratorium berbasis inkuiri menjadikan siswa dapat mengeksplorasi gejala, merumuskan permasalahan, mengusulkan hipotesis, mendesain dan melaksanakan cara pengujian hipotesis, mengorganisasikan dan menganalisa data yang diperoleh serta mengambil simpulan. Jenis penelitian ini adalah penelitian Pre Experimental dengan desain One Shot Case Study. Sampelnya adalah kelas XI IPA 2 dan XI IPA 3 di SMA Negeri 1 Lasem Tahun Ajaran 2010/2011. Variabel bebas meliputi kegiatan laboratorium berbasis inkuiri, variabel terikat yaitu aktivitas dan hasil belajar siswa kelas XI Semester Genap Tahun Ajaran 2010/2011 di SMA Negeri 1 Lasem serta variabel kendali adalah guru, sarana dan prasarana pembelajaran. Sebagai data pendukung adalah tanggapan siswa dan tanggapan guru. Data tentang aktivitas, hasil belajar dan tanggapan siswa dianalisis menggunakan analisa deskriptif kuantitatif, sedangkan data tentang tanggapan guru dianalisis menggunakan analisa deskriptif. Hasil penelitian pada kelas XI IPA 2 dan XI IPA 3 menunjukkan bahwa > 75% siswa sangat aktif yaitu sebesar 89,84%. Secara klasikal tingkat ketuntasan siswa dalam kriteria sangat baik sebesar 89,06% serta > 75% tanggapan siswa kelas XI IPA 2 dan XI IPA 3 selama proses pembelajaran termasuk kriteria sangat baik. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa Kegiatan Laboratorium Berbasis Inkuiri efektif diterapkan pada materi Sistem Respirasi Manusia di SMA Negeri 1 Lasem. Kata kunci: Kegiatan laboratorium berbasis inkuiri, sistem respirasi manusia
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan nikmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Efektivitas Kegiatan Laboratorium Berbasis Inkuiri pada Materi Sistem Respirasi Manusia di SMA Negeri 1 Lasem Kabupaten Rembang ”. Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak mungkin tersusun dengan baik tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak yang dengan ikhlas telah merelakan sebagian waktu dan tenaga demi membantu penulis dalam menyusun skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih setulus hati kepada: 1. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan studi di UNNES. 2. Dekan FMIPA Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian. 3. Ketua Jurusan Biologi FMIPA UNNES yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran dalam penyusunan skripsi. 4. Ibu Ir. Nur Rahayu Utami, M.Si. dosen pembimbing I yang penuh kesabaran dalam membimbing, memberikan arahan dan motivasi kepada penulis sehingga skripsi ini dapat selesai. 5. Bapak Drs. Supriyanto, M.Si. dosen pembimbing II yang penuh kesabaran dalam membimbing dan memberikan arahan sehingga skripsi ini dapat selesai. 6. Ibu Dra. Aditya Marianti, M.Si. dosen penguji yang telah memberikan masukan kepada penulis demi kesempurnaan penyusunan skripsi ini. 7. Bapak Parmin, S.Pd, M.Pd. dosen wali yang telah memberikan motivasi kepada penulis. 8. Ibu Dra. Sri Purwaningsih kepala SMA Negeri 1 Lasem yang telah memberikan kesempatan dan kemudahan kepada penulis dalam melakukan penelitian.
v
9. Ibu Endang Widyaningsih, S.Pd. guru Biologi SMA Negeri 1 Lasem yang telah
berkenan
membantu
dan
bekerjasama
dengan
penulis
dalam
melaksanakan penelitian. 10. Bapak dan Ibu tercinta, Kakak, Adik dan semua Keluarga Besar Mbah Kasri yang dengan tulus memberikan kasih sayang, cinta, semangat dan doa serta dukungan yang tiada henti-hentinya. 11. Sahabat terdekat, teman-teman Bio ’07 dan teman kos Trisanja 1 yang selalu memberikan semangat dan dukungan yang tiada henti-hentinya. 12. Semua pihak yang telah berkenan membantu penulis selama penelitian dan penyusunan skripsi ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangatlah penulis harapkan untuk kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang terkait pada umumnya dan bagi penulis pada khususnya.
Semarang,
Penulis
vi
Juli 2011
DAFTAR ISI Halaman PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI..........................................................
ii
PENGESAHAN................................................................................................
iii
ABSTRAK…....................................................................................................
iv
KATA PENGANTAR......................................................................................
v
DAFTAR ISI....................................................................................................
vii
DAFTAR TABEL............................................................................................
viii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................
ix
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................
x
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
PENDAHULUAN A. Latar Belakang.......................................................................... B. Rumusan Masalah..................................................................... C. Penegasan Istilah...................................................................... D. Tujuan Penelitian...................................................................... E. Manfaat Penelitian....................................................................
1 4 4 5 5
TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka....................................................................... B. Hipotesis...................................................................................
7 13
METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian.................................................... B. Populasi dan Sampel................................................................. C. Variabel Penelitian................................................................... D. Rancangan Penelitian............................................................... E. Prosedur Penelitian................................................................... F. Sumber Data, Jenis Data dan Cara Pengambilan Data............. G. Metode Analisis Data...............................................................
14 14 14 14 15 19 20
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian......................................................................... B. Pembahasan..............................................................................
23 26
SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan................................................................................... B. Saran.........................................................................................
33 33
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
34
LAMPIRAN-LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Sintaks pembelajaran inkuiri......................................................................
Halaman 9
2. Hasil analisis validitas butir soal uji coba materi Sistem respirasi Manusia di kelas XII IPA SMA Negeri 1 Lasem ......................................
16
3. Hasil analisis tingkat kesukaran soal uji coba materi Sistem respirasi Manusia di kelas XII IPA SMA Negeri 1 Lasem ………..........................
18
4. Soal yang digunakan untuk penelitian pada pembelajaran materi Sistem respirasi Manusia dengan kegiatan laboratorium berbasis inkuiri di kelas XII IPA SMA Negeri 1 Lasem………………………………...................
18
5. Rekapitulasi aktivitas siswa kelas XI IPA 2 dan XI IPA 3 pada materi Sistem respirasi Manusia dengan menggunakan kegiatan laboratorium berbasis inkuiri di SMA Negeri 1 Lasem…………………………...........
23
6. Hasil belajar siswa kelas XI IPA 2 dan XI IPA 3 pada materi Sistem respirasi Manusia dengan menggunakan kegiatan laboratorium berbasis inkuiri di SMA Negeri 1 Lasem ………………………………………....
24
7. Analisis hasil angket tanggapan siswa terhadap pembelajaran materi Sistem respirasi Manusia dengan menggunakan kegiatan laboratorium berbasis inkuiri di SMA Negeri 1 Lasem...................................................
25
8. Tanggapan guru terhadap pembelajaran materi Sistem respirasi Manusia dengan menggunakan kegiatan laboratorium berbasis inkuiri di SMA Negeri 1 Lasem ………………………………………………………..…
25
9. Rekapitulasi hasil penelitian efektivitas kegiatan laboratorium berbasis inkuiri pada materi Sistem Respirasi Manusia di SMA Negeri 1 Lasem..........................................................................................................
26
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman 1. Kerangka berpikir pelaksanaan kegiatan laboraorium berbasis inkuiri pada materi Sistem Respirasi Manusia di SMA Negeri 1 Lasem Kabupaten Rembang................................................................................... 13 2. Rancangan penelitian The One-Shot Case Study........................................
ix
14
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Jadwal pembelajaran materi Sistem respirasi Manusia menggunakan
Halaman
kegiatan laboratorium berbasis inkuiri di SMA Negeri 1 Lasem….....…..
36
2. Silabus ...…………………………………………………………............
37
3. RPP……………………………………………………………………….
39
4. Lembar Kerja Siswa dan Lembar Diskusi Siswa.......................................
48
5. Kunci Jawaban LKS dan LDS....................................................................
52
6. Sampel hasil pengerjaan LKS & LDS oleh siswa …………………...…..
65
7. Daftar nama peserta kelas uji coba……………………………………….
78
8. Analisis validitas, tingkat kesukaran dan reliabilitas soal ……….....……
79
9. Contoh perhitungan validitas butir soal…………………………………..
81
10. Contoh perhitungan tingkat kesukaran soal………………………………
82
11. Contoh perhitungan reliabilitas soal uji coba…………………………….
83
12. Kisi-kisi soal tes evaluasi (postes)…..................…………………………
84
13. Soal postes............………………………………………………………..
86
14. Kunci jawaban soal tes evaluasi (postes)…………...……………………
91
15. Daftar peserta penelitian.........……………………………………………
92
16. Sampel hasil observasi aktivitas siswa……………………………...........
93
17. Lembar penilaian laporan...........................................................................
95
18. Rubrik penilaian laporan………………....................................................
96
19. Sampel pengerjaan soal evaluasi (postes) oleh siswa………………...….
99
20. Analisis aktivitas siswa selama praktikum dan diskusi……………..........
100
21. Hasil belajar siswa ……………………………….....................................
102
22. Sampel hasil angket tanggapan siswa…………………………………….
104
23. Analisis angket tanggapan siswa…………………………………………
106
24. Hasil wawancara guru……………………………………………………
107
25. Dokumentasi penelitian…………………………………………………..
108
26. Surat penetapan dosen pembimbing………………………………...........
110
27. Surat ijin penelitian……………………………………………………….
111
28. Surat keterangan penelitian………………………………………………
112
x
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor penentu kualitas bangsa, melalui
kegiatan pendidikan di sekolah, diharapkan dapat menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas sehingga bermanfaat bagi masyarakat dan dapat memajukan bangsa. Pemerintah telah memprogramkan suatu kurikulum sebagai acuan dan pedoman bagi pelaksanaan pendidikan untuk mengembangkan berbagai ranah pendidikan (pengetahuan, keterampilan dan sikap) dalam setiap jenjang dan jalur pendidikan khususnya pada jalur sekolah. Kurikulum yang sekarang diterapkan yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), merupakan kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan dan dikembangkan sesuai dengan potensi sekolah/daerah, karakteristik sekolah/daerah, sosial budaya masyarakat setempat dan karakteristik peserta didik (Mulyasa 2004). Dalam kurikulum ini, memungkinkan terjadinya interaksi dalam pembelajaran, sehingga pola pembelajarannya mengarah pada aktivitas siswa untuk menguji pengetahuan awalnya atau Student centered learning (Saptono 2003). Student centered learning menekankan pada kebutuhan siswa dan mengandung berbagai proses pembelajaran yang menjadikan siswa aktif (Good dan Robertson 2006). Pembelajaran kontekstual adalah salah satu strategi pembelajaran yang karakteristiknya memenuhi harapan tersebut. Strategi tersebut menghadirkan situasi dunia nyata ke dalam kelas dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka. Inti dari pembelajaran kontekstual adalah inkuiri. Inkuiri dapat didefinisikan sebagai suatu pencarian kebenaran, informasi atau pengetahuan. Inkuiri lebih menekankan pada “how we come to know” dan mengurangi “what we know”. Hal ini menjadikan siswa lebih dilibatkan aktif dalam mengkonstruksi pengetahuan, memperoleh informasi, memecahkan masalah dan mencari
1
2
kebenaran atau pengetahuan daripada mengkonsumsi pengetahuan. Proses inkuiri dimulai dengan mengumpulkan informasi dengan menggunakan organ indera seperti melihat, mendengar, menyentuh, merasakan dan membaui. Seimears (2010) menyatakan bahwa penerapan pembelajaran inkuiri dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan menjadikan siswa mampu untuk menghubungkan eksplorasi di dalam kelas dengan kehidupan nyata ketika mereka melakukan eksperimen. Berdasarkan observasi awal, diperoleh gambaran bahwa proses belajar mengajar di SMA 1 Lasem masih bersifat teacher centered learning. Kurangnya pemanfaatan fasilitas sekolah oleh guru dalam proses pembelajaran dan kesulitan siswa dalam memahami materi yang berkaitan dengan fisiologi manusia karena bersifat abstrak menjadikan aktivitas/keaktifan siswa belum mencapai maksimum. Hasil belajar yang dicapai siswa juga masih rendah karena berdasarkan hasil Ulangan Semester Gasal Tahun 2010/2011, jumlah siswa yang mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) 64,06%. Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan pendekatan yang sesuai untuk pembelajarannya, yaitu suatu pembelajaran yang dapat mengkaitkan konten mata pelajaran dengan situasi dunia nyata dan memotivasi siswa membuat hubungan antara
pengetahuan
dan
penerapannya dalam
kehidupan
mereka
yaitu
pembelajaran kontekstual (Trianto 2009), sehingga siswa akan lebih memahami materi tersebut dan terjadi peningkatan aktivitas dan hasil belajar. Bagian inti dari pembelajaran ini yaitu inkuiri, siswa tidak hanya mendapatkan pengetahuan dari hasil mengingat seperangkat fakta-fakta, tetapi merupakan hasil penemuan sendiri. Guru harus mendukung proses inkuiri dalam kelas dan mendesain pembelajaran berbasis inkuiri agar pemahaman siswa tentang konsep-konsep penting dapat meningkat dan siswa dapat berlatih bereksperimen dalam biologi. Pembelajaran inkuiri dapat membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir kritis yang sangat berperan dalam meningkatkan pengetahuan sains (Sampson and Gleim 2009). Inkuiri merupakan salah satu metode di mana siswa merumuskan masalah, mendesain eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis data sampai
3
menarik simpulan. Menumbuhkan sikap objektif, jujur, hasrat ingin tahu, terbuka dan akhirnya mencapai simpulan yang disetujui bersama. Dengan menggunakan metode pembelajaran inkuiri, dapat membentuk dan mengembangkan “selfconcept” pada diri siswa, sehingga siswa dapat mengerti tentang konsep dasar dan ide-ide lebih baik. Proses pembelajaran inkuiri meliputi perumusan masalah yang diajukan pada siswa, misalnya guru menunjukkan sesuatu benda/barang/buku yang masih asing kepada siswa di kelas. Semua siswa diminta mengamati, meraba, melihat dengan indranya. Guru memberikan masalah/pertanyaan kepada seluruh siswa yang sudah siap dengan jawaban/pendapat, sehingga siswa akan mendapat giliran mengemukakan pendapatnya. Jawaban yang sudah dikemukakan oleh temannya terdahulu, tidak boleh diulang oleh temannya sendiri, sehingga masalah tersebut berkembang sesuai arahan dari guru. Siswa menemukan banyak masukan baru yang berarti. Hal itu bisa menjadikan proses interaksi belajar mengajar menjadi student centered learning (Roestiyah 2008). Kegiatan laboratorium berbasis inkuiri adalah proses pembelajaran yang mengharuskan siswa menemukan konsep atau fakta yang belum diketahui melalui kegiatan laboratorium atau eksperimen/praktikum, sehingga siswa dapat mengembangkan
kerja
ilmiah
selama
kegiatan
berlangsung.
Kegiatan
laboratorium berbasis inkuiri ini memungkinkan siswa untuk mengeksplorasi gejala dan menyatakan permasalahan, mengusulkan jawaban sementara (hipotesis),
mendesain
dan
melaksanakan
cara
pengujian
hipotesis,
mengorganisasikan dan menganalisa data yang diperoleh dan merumuskan simpulan. Kegiatan laboratorium ini melatih siswa bekerja ilmiah untuk memperoleh pengetahuan, ketrampilan dan sikap ilmiah. Hasil penelitian Nikmah (2009) menunjukkan bahwa kegiatan laboratorium berbasis inkuiri tersebut dapat menumbuhkan keterampilan proses sains siswa dan meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Yuningrum (2009) yang menyimpulkan bahwa penerapan metode discovery inquiry dapat meningkatkan hasil belajar, aktivitas dan motivasi siswa serta aktivitas guru dalam pembelajaran.
4
Berdasarkan uraian di atas, maka akan dilakukan penelitian tentang: “Efektivitas Kegiatan Laboratorium Berbasis Inkuiri pada Materi Sistem Respirasi Manusia di SMA Negeri 1 Lasem Kabupaten Rembang”.
B.
Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut: ”Apakah kegiatan laboratorium berbasis inkuiri efektif diterapkan pada pembelajaran materi Sistem Respirasi Manusia di SMA Negeri 1 Lasem Kabupaten Rembang?”
C.
Penegasan Istilah Penegasan istilah dari judul ini dimaksudkan agar tidak terjadi salah
penafsiran terhadap judul dan memberikan gambaran yang lebih jelas kepada para pembaca. Istilah-istilah yang perlu dijelaskan adalah sebagai berikut: 1.
Efektivitas Kegiatan Laboratorium Berbasis Inkuiri Efektivitas berasal dari kata efektif yang berarti keberhasilan (tentang
usaha, tindakan). Efektivitas adalah tercapainya tujuan belajar dalam proses belajar mengajar, secara ideal dapat dinyatakan dengan ukuran-ukuran yang pasti. Kegiatan laboratorium berbasis inkuiri adalah kegiatan laboratorium yang memungkinkan
siswa untuk merumuskan masalah, merencanakan
eksperimen, melakukan eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis data, menarik simpulan, menumbuhkan sikap objektif, jujur, hasrat ingin tahu, terbuka dan pada akhirnya dapat mencapai kesimpulan yang disetujui bersama, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru (Roestiyah 2008). Efektivitas kegiatan laboratorium berbasis inkuiri dalam penelitian ini adalah tercapainya tujuan belajar dengan melakukan serangkaian kegiatan laboratorium dimana siswa menemukan konsep atau fakta yang belum diketahui melalui praktikum. Langkah-langkah pembelajarannya yaitu siswa belajar dari pengalaman nyata didukung dengan petunjuk LKS, observasi dan pengamatan,
5
sehingga mendorong siswa lebih aktif selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Penerapan kegiatan laboratorium berbasis inkuiri ini dikatakan efektif diterapkan dalam pembelajaran materi Sistem respirasi Manusia bila: tingkat ketuntasan siswa secara klasikal dalam kriteria baik dan sangat baik, ≥ 75% siswa aktif dan sangat aktif dalam kegiatan laboratorium berbasis inkuiri serta ≥ 75% tanggapan siswa terhadap penerapan kegiatan laboratorium berbasis inkuiri dalam kriteria baik dan sangat baik. 2.
Konsep Sistem Respirasi Manusia Berdasarkan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) SMA untuk pengajaran Biologi kelas XI IPA, yang tercantum dalam konsep Sistem Respirasi Manusia dan Hewan yang mempunyai Kompetensi Dasar mengkaitkan struktur, fungsi, proses dan kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem respirasi manusia dan hewan tertentu. Standar Kompetensinya yaitu menganalisis sistem organ pada organisme tertentu serta kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat. Dalam penelitian ini, konsep yang dimaksud adalah Sistem Respirasi pada Manusia.
D.
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui efektivitas kegiatan
laboratorium berbasis inkuiri pada pembelajaran materi sistem respirasi manusia di SMA Negeri 1 Lasem Kabupaten Rembang.
E.
Manfaat Penelitian Peneliti berharap agar penelitian ini dapat dimanfaatkan bagi siswa, guru
dan sekolah. 1.
Bagi Siswa Manfaat penelitian bagi siswa diantaranya adalah dapat menciptakan
suasana pembelajaran yang menyenangkan, siswa lebih aktif dan kreatif dalam pembelajaran, dapat merangsang otak dalam memahami dan mencari penyelesaian
6
masalah, meningkatkan minat terhadap pelajaran Biologi, meningkatkan pemahaman terhadap konsep Biologi, serta membuka wawasan siswa terhadap ilmu atau konsep biologi dan keterkaitannya dalam peristiwa di kehidupan seharihari. 2.
Bagi Guru Manfaat penelitian bagi guru adalah guru akan memperoleh pengetahuan
dalam
menambah
variasi
dalam
penggunaan
pendekatan
pada
proses
pembelajaran Biologi, menciptakan suatu kegiatan belajar yang menarik dan memberikan alternatif pendekatan serta metode pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran sesuai KTSP dan meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. 3.
Bagi Sekolah Manfaat penelitian bagi sekolah adalah sebagai sumbangan bagi sekolah
dalam rangka peningkatan kualitas hasil belajar dan peningkatan kualitas sekolah.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
A. 1.
Tinjauan Pustaka Pembelajaran biologi Belajar merupakan perubahan tingkah laku hasil belajar pada diri
individu atau perubahan konsepsi dan kebiasaan berpikir siswa. Hal ini disebabkan karena adanya interaksi antara dirinya dengan individu lain atau lingkungannya (Rustaman 2003). Tujuan belajar sebenarnya sangat banyak dan bervariasi. Tujuan belajar yang eksplisit diusahakan untuk dicapai dengan tindakan instruksional, lazim dinamakan instructional effects, yang biasa berbentuk pengetahuan dan keterampilan. Tujuan belajar sebagai hasil yang menyertai tujuan belajar instruksional lazim disebut nurturant effects. Bentuknya berupa kemampuan berpikir kritis dan kreatif, sikap terbuka dan demokratis, menerima orang lain dan sebagainya. Hal ini merupakan konsekuensi logis dari peserta didik “menghidupi“ (live in) suatu sistem lingkungan belajar tertentu. Biologi merupakan ilmu yang mengkaji tentang manusia dan alam. Biologi mempelajari tentang struktur fisik dan fungsi alat-alat tubuh manusia yang bekerja masing-masing, tetapi saling membantu. Biologi juga dapat diartikan sebagai suatu proses investigasi (penelusuran/penyelidikan). Proses pengamatan, gejala alam, merumuskan hipotesis, melakukan pengujian serta membuat generalisasi merupakan serangkaian yang seharusnya diperhatikan oleh guru pada saat melakukan aktivitas pembelajaran Biologi (Rustaman 2003). Pembelajaran Biologi erat kaitannya dengan pengembangan keterampilan proses sains. Salah satu area dalam pengajaran sains dan standar pengembangan profesional adalah pengembangan program pembelajaran berbasis inkuiri dan pembelajaran konten sains melalui inkuiri. National Science Education Standards (NSES) mengesahkan kurikulum sains yang melibatkan siswa secara aktif dalam sains menggunakan pembelajaran inkuiri. Pembelajaran ini telah mengubah fokus pendidikan sains dari penghafalan konsep-konsep dan fakta-fakta dalam mata
7
8
pelajaran ke belajar berdasarkan inkuiri, selanjutnya siswa mencoba menjawab untuk memahami dan atau memecahkan masalah. Cara mengajar (paedagogik) menganjurkan suatu pembelajaran inkuiri, yang melibatkan siswa aktif menggunakan proses sains dan kemampuan berpikir kritis dan kreatif seperti siswa menemukan jawaban atau pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dan mengkonstruk pengetahuan. Pembelajaran Biologi menekankan pada lingkungan belajar yang menyenangkan dan memudahkan siswa untuk menguasai konsep (Sidharta 2004). Dalam pembelajaran Biologi, adanya interaksi antara siswa dengan lingkungannya merupakan hal yang tidak dapat dikesampingkan. Biologi lebih dari sekedar kumpulan fakta ataupun konsep, karena dalam Biologi juga terdapat kumpulan proses dan nilai yang dapat diaplikasikan serta dikembangkan dalam kehidupan nyata. Belajar Biologi seharusnya dapat mengakomodir kesenangan dan kepuasan intelektual bagi siswa dalam usahanya membongkar dan memperbaiki berbagai konsep yang masih keliru (Saptono 2003). Observasi dan eksperimen penting dalam mempelajari Biologi. Kemampuan observasi sangat mendasar untuk melakukan eksplorasi terhadap lingkungan dan untuk menguji gagasan dengan melibatkan penggunaan semua indera. Observasi sangat erat kaitannya dengan rasa ingin tahu. Eksperimen dalam Biologi memerlukan kecermatan dalam memilih obyek untuk dibandingkan setelah diberi perlakuan pada salah satunya (Rustaman 2003). 2.
Metode Pembelajaran Inkuiri Metode inkuiri adalah metode yang mampu menggiring peserta didik
untuk menyadari apa yang telah didapatkan selama belajar. Inkuiri menempatkan peserta didik sebagai subyek belajar yang aktif. Inkuiri merupakan suatu teknik atau cara yang digunakan guru untuk mengajar di depan kelas. Adapun pelaksanaannya sebagai berikut: guru membagi tugas meneliti suatu masalah ke kelas. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan masing-masing kelompok mendapat tugas tertentu yang harus dikerjakan. Kemudian mereka mempelajari, meneliti atau membahas tugasnya di dalam kelompok, mendiskusikannya dan membuat laporan (Mulyasa 2004 dan Roestiyah 2008).
9
Pelaksanaan metode inkuiri mempunyai tiga macam cara yaitu: a.
Inkuiri Terpimpin: pada inkuiri terpimpin pelaksanaan penyelidikan dilakukan oleh siswa berdasarkan petunjuk guru. Petunjuk diberikan pada siswa berupa pertanyaan pembimbing. Pelaksanaan pembelajaran dimulai dari pertanyaan/masalah. Dari jawaban yang dikemukakan siswa, guru mengajukan berbagai pertanyaan pelacak, dengan tujuan mengarahkan siswa ke suatu titik simpulan yang diharapkan. Selanjutnya, siswa melakukan percobaan-percobaan untuk membuktikan pendapat yang dikemukakan proses inkuiri.
b.
Inkuiri bebas: dalam hal ini siswa melakukan penelitian bebas sebagaimana seorang scientis. Masalah dirumuskan sendiri, penyelidikan dilakukan sendiri dan simpulan konsep disimpulkan sendiri.
c.
Inkuiri bebas yang dimodifikasi: berdasarkan masalah yang diajukan guru, dengan konsep atau teori yang sudah dipahami, siswa melakukan penyelidikan untuk membuktikan kebenarannya. Proses inkuiri dapat mengembangkan potensi intelektual dan emosional.
Dalam implementasinya pembelajaran inkuiri mempunyai sintaks/tahapan pembelajaran (Trianto 2009). Tabel 1
Sintaks pembelajaran inkuiri
No. Fase 1. Menyajikan masalah
2.
3.
4. 5.
6.
Perilaku Guru dan Siswa Guru mengajukan pertanyaan atau permasalahan kepada siswa, kemudian guru membagi siswa dalam kelompok. Membuat hipotesis Guru menanyakan kepada siswa gagasan mengenai hipotesis yang mungkin. Dari semua gagasan yang ada, dipilih salah satu hipotesis yang relevan dengan permasalahan yang diberikan. Merancang percobaan Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk menentukan langkah-langkah yang sesuai dengan hipotesis yang akan dilakukan. Melakukan percobaan Guru membimbing siswa mendapatkan informasi melalui percobaan. Mengumpulkan dan Guru memberi kesempatan pada tiap kelompok untuk mengolah data menyampaikan hasil pengolahan data yang terkumpul. Siswa bertanggung jawab menguji hipotesis yang telah dirumuskan dengan menganalisis data yang telah diperoleh. Membuat simpulan Siswa membuat simpulan berdasarkan data yang diperoleh.
10
Santoso (2009) melakukan penelitian tentang pengaruh pendekatan inkuiri terhadap hasil belajar kognitif siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar kognitif siswa. Siswa yang belajar dengan pendekatan inkuiri bebas termodifikasi, rata-rata hasil belajar kognitifnya lebih tinggi jika dibandingkan dengan rata-rata hasil belajar siswa yang belajar dengan pendekatan inkuiri terpimpin. Penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Surtikanti et al. (2001) yang menyatakan bahwa metode penemuan lebih baik dalam peningkatan pemahaman konsep dibandingkan dengan metode konvensional. Metode ini juga mampu menumbuhkan sikap positif (kreatif, kritis, inovatif, percaya diri, terbuka dan mandiri). Siswa menjadi lebih berperan aktif dalam mencari informasi, mengolah data, memanfaatkan berbagai jenis sumber belajar dan mengembangkan bakat. 3.
Kegiatan laboratorium berbasis inkuiri Suprijono (2009) menyatakan bahwa inkuiri adalah penemuan. Belajar
penemuan melibatkan siswa dalam keseluruhan proses metode keilmuan sebagai langkah-langkah sistemik menemukan pengetahuan baru atau memverifikasi pengetahuan lama. Belajar penemuan mengintegrasikan aktivitas belajar siswa ke dalam metode penelitian sebagai landasan operasional melakukan investigasi. Dalam investigasi, siswa tidak hanya belajar memperoleh informasi, namun juga pemrosesan informasi. Pemrosesan ini tidak hanya melibatkan kepiawaian peserta didik berdialektika berpikir fakta ke konsep, konsep ke fakta, namun juga penerapan teori. Tidak kalah penting sebagai hasil pemrosesan informasi adalah kemampuan siswa memecahkan masalah dan mengkonstruksikannya ke dalam bentuk laporan atau lainnya sebagai bukti tindak produktif siswa dari belajar penemuan. Prosedur inkuiri terdiri dari tahapan yaitu melontarkan permasalahan, mengumpulkan data dan verifikasi, mengumpulkan data dan eksperimentasi, merumuskan penjelasan dan menganalisis proses inkuiri. Kegiatan laboratorium adalah suatu kerja yang bertempat dalam lingkungan yang disesuaikan dengan tujuan agar siswa memperoleh pengetahuan yang bersifat kognitif, psikomotorik, dapat menetapkan pengetahuan dan keterampilan tersebut pada situasi baru, serta memperoleh sikap ilmiah (Arianto
11
2008). Pembelajaran Biologi akan lebih bermakna dan menyenangkan jika ditunjang dengan kegiatan laboratorium. Dalam pendidikan IPA, kegiatan laboratorium merupakan bagian integral dari kegiatan belajar mengajar, khususnya Biologi (Rustaman 2003). Kegiatan laboratorium dibagi menjadi dua yaitu kegiatan laboratorium berbasis verifikasi dan kegiatan laboratorium berbasis inkuiri. Kegiatan laboratorium berbasis verifikasi ini melakukan proses sebuah penelitian meliputi pengamatan/pengukuran, pengolahan data, dan penarikan simpulan untuk memberikan pengertian kepada siswa terhadap teori atau konsep yang telah guru berikan melalui suatu eksperimen, sehingga siswa dapat mengerti dan memahami betul atas konsep dan teori tersebut. Pada kegiatan ini, guru berperan menerangkan suatu teori, kemudian siswa dapat membuktikanya melalui sebuah eksperimen. Pada saat melakukan eksperimen, siswa akhirnya dapat menarik kesimpulan bahwa teori atau konsep tersebut sesuai atau tidak dengan percobaan. Rustaman (2003) menyatakan bahwa kegiatan laboratorium berbasis inkuiri adalah kegiatan laboratorium yang memungkinkan siswa untuk mengeksplorasi gejala dan menyatakan permasalahan, mengusulkan hipotesis, mendesain dan melaksanakan cara pengujian hipotesis, mengorganisasikan dan menganalisis data yang diperoleh, serta merumuskan simpulan. Dengan kegiatan laboratorium berbasis inkuiri, siswa dilatih untuk mengembangkan kemampuan bereksperimen dengan melatih kemampuan mereka dalam mengobservasi dengan cermat, mengukur secara akurat dengan alat ukur yang sederhana atau yang lebih canggih, menggunakan dan menangani alat secara aman, merancang, melakukan dan menginterpretasikan eksperimen. Sidharta (2004) menyatakan bahwa kegiatan laboratorium berbasis inkuiri dapat meningkatkan perkembangan siswa melalui proses belajar sains (learning science), belajar tentang sains (learning about science) dan belajar mengerjakan sains (doing science).
12
Keuntungan model kegiatan laboratorium berbasis inkuiri adalah sebagai berikut: a.
Dapat membentuk dan mengembangkan “self-concept” pada diri siswa, sehingga siswa dapat mengerti tentang konsep dasar dan ide-ide lebik baik.
b.
Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses belajar yang baru.
c.
Mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri, bersikap obyektif, jujur dan terbuka.
d.
Mendorong siswa untuk berpikir intuitif dan merumuskan hipotesisnya sendiri.
e.
Memberi kepuasan secara intrinsik serta mengembangkan bakat atau kecakapan individu.
f.
Situasi proses belajar menjadi lebih merangsang dan memberi kebebasan siswa untuk belajar sendiri.
g.
Meningkatkan keterampilan secara ilmiah.
h.
Menjadi lebih kreatif dan terjalin kerjasama yang baik antara murid dan guru (Roestiyah 2008). Selain mempunyai beberapa keuntungan, kegiatan laboratorium berbasis
inkuiri juga mempunyai kelemahan yaitu: a.
Guru yang tidak dapat merumuskan pertanyaan dengan baik kepada muridnya untuk memecahkan permasalahan secara sistematis, maka akan membuat murid lebih bingung dan tidak terarah.
b.
Guru
yang tidak
memahami
secara keseluruhan
proses
kegiatan
laboratorium berbasis inkuiri tersebut, berakibat siswa tidak pernah memahami tujuan yang sesungguhnya. c.
Adanya kelemahan pada siswa dalam melakukan eksperimen sehingga guru sulit untuk mencapai pada tujuan yang dituju.
d.
Kurangnya alat bantu untuk melakukan proses eksperimen secara inkuiri.
e.
Harus memiliki waktu dan tenaga pendidik yang lebih banyak, karena dalam kegiatan ini diperlukan interaksi yang penuh antara guru dan murid (Sintia 2008).
13
4.
Kegiatan laboratorium berbasis inkuiri pada materi sistem respirasi manusia Kegiatan laboratorium berbasis inkuiri pada pembelajaran sistem
respirasi manusia
merupakan suatu kegiatan laboratorium dimana siswa
diarahkan untuk melakukan penyelidikan dan percobaan tentang struktur, fungsi dan proses sistem respirasi manusia serta kelainan yang terjadi pada sistem respirasi manusia. Kerangka berpikir pelaksanaan kegiatan laboratorium berbasis inkuiri disajikan pada Gambar 1. Pembelajaran materi Sistem Respirasi manusia bersifat abstrak
Fasilitas laboratorium di SMA Negeri 1 Lasem belum dimanfaatkan oleh guru
a. b. c. d. e.
Kegiatan laboratorium berbasis inkuiri Meningkatkan pemahaman tentang konsep dasar Mentransfer pengetahuan pada situasi baru Mendorong untuk berpikir dan bekerja atas inisiatif sendiri Mengembangkan bakat siswa Memberi kebebasan siswa untuk belajar sendiri
Efektif diterapkan dalam pembelajaran materi Sistem Respirasi Gambar 1
B.
Kerangka berpikir pelaksanaan kegiatan laboratorium berbasis inkuiri
Hipotesis Dalam penelitian ini, hipotesis yang diajukan untuk menjawab
permasalahan adalah kegiatan laboratorium berbasis inkuiri efektif diterapkan pada pembelajaran materi sistem respirasi manusia di SMA Negeri 1 Lasem Kabupaten Rembang.
BAB III METODE PENELITIAN
A.
Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada Semester Genap Tahun Ajaran 2010/2011
di SMA Negeri 1 Lasem kelas XI IPA. B.
Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian adalah seluruh kelas XI IPA reguler di SMA
Negeri 1 Lasem pada Semester Genap Tahun Ajaran 2010/2011 yang terdiri atas 2 kelas yaitu XI IPA 2 dan XI IPA 3. Penelitian merupakan penelitian populasi yang meneliti seluruh populasi yang ada yaitu kelas XI IPA 2 dan XI IPA 3 dengan jumlah siswa masing-masing kelas sebanyak 32 siswa. C.
Variabel Penelitian Penelitian terdiri dari tiga variabel yaitu variabel bebas, variabel terikat
dan variabel kendali. Variabel bebas dalam penelitian adalah kegiatan laboratorium berbasis inkuiri. Variabel terikat dalam penelitian adalah aktivitas dan hasil belajar siswa kelas XI IPA Semester Genap Tahun Ajaran 2010/2011 di SMA Negeri 1 Lasem. Variabel kendali dalam penelitian adalah guru SMA Negeri 1 Lasem, sarana dan prasarana pembelajaran. D.
Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian Pre Experimental Design
dengan menggunakan rancangan The One-shot Case Study (Arikunto 2010). Dengan pola penelitian : X
O
Gambar 2 Rancangan penelitian The One-shot Case Study Keterangan X O
:
: Perlakuan yaitu penerapan kegiatan laboratorium berbasis inkuiri pada materi Sistem Respirasi Manusia : Hasil perlakuan yaitu hasil belajar siswa dengan penerapan kegiatan laboratorium berbasis inkuiri pada materi Sistem Respirasi Manusia
14
15
E.
Prosedur Penelitian
1.
Persiapan Penelitian Langkah-langkah yang ditempuh dalam persiapan penelitian:
a.
Melakukan observasi awal dengan teknik pengamatan dan wawancara untuk mengetahui kegiatan belajar mengajar Biologi di SMA Negeri 1 Lasem.
b.
Merancang perangkat pembelajaran yang digunakan dalam penelitian berupa Silabus, RPP, LKS, LDS untuk membantu siswa dalam pembelajaran.
c.
Menyusun lembar observasi aktivitas siswa dalam diskusi kelompok dan presentasi hasil pengamatan/percobaan siswa. Keterampilan siswa dalam praktikum dapat diketahui melalui lembar penilaian aktivitas siswa dalam praktikum.
d.
Membuat angket tanggapan siswa dan lembar wawancara untuk guru mengenai kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan.
e.
Menyusun alat evaluasi berupa postes untuk mengukur sejauh mana pemahaman siswa tentang materi yang telah dipelajari. Soal tes yang digunakan berupa soal obyektif dalam bentuk pilihan ganda dengan lima alternatif jawaban. Waktu mengerjakan tes selama 45 menit, dengan jumlah soal sebanyak 35 butir soal.
f.
Uji coba soal tes, dilakukan setelah perangkat tes disusun diluar sampel penelitian. Tujuan uji coba adalah untuk mengetahui apakah soal layak digunakan sebagai alat pengambilan data atau tidak. Indikatornya adalah dengan menghitung validitas, reliabilitas dan tingkat kesukaran. Pada penelitian ini obyek uji coba dipilih siswa kelas XII IPA di sekolah yang sama yaitu SMA Negeri 1 Lasem, karena siswa kelas XII IPA 1 sudah pernah mendapatkan pelajaran Sistem Respirasi Manusia.
g.
Analisis butir soal postes, meliputi:
1)
Validitas Suatu item disebut valid bila item tersebut mengukur apa yang
seharusnya diukur (Ridlo 2005). Untuk mengetahui validitas empiris, diuji dengan
16
menggunakan rumus Corelasi Product Moment untuk analisis butir soal pilihan ganda. Rumus yang digunakan adalah : rxy =
N ∑ XY - (∑ X)(∑ Y)
{N ∑ X
2
}{
− (∑ X ) N ∑ Y 2 − (∑ Y ) 2
2
}
Keterangan : rxy
= koefisien korelasi
X
= skor tiap butir soal
Y
= skor total
∑X = jumlah skor butir soal yang dijawab siswa ∑Y = jumlah angka setiap skor soal N
= jumlah peserta tes Kemudian hasil rxy dikonsultasikan dengan rtabel product moment dengan
α = 5%, jika rxy > rtabel maka butir soal valid (Arikunto 2010). Hasil analisis validitas soal uji coba disajikan pada Tabel 2. Tabel 2 Hasil analisis validitas butir soal uji coba materi Sistem Respirasi Manusia di kelas XII IPA SMA Negeri 1 Lasem
1
Kriteria validitas soal Valid
2
Tidak valid
No
Jumlah
Nomor soal
39
1, 2, 5, 6, 7, 9, 10, 13, 14, 15, 17, 19, 20, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 47, 48, 49, 50
11
3, 4, 8, 11, 12, 16, 18, 21, 30, 45, 46
*Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 8
2)
Reliabilitas Suatu tes mempunyai reliabilitas tinggi jika tes tersebut dapat
memberikan hasil yang tetap walaupun diujikan berulang-ulang. Dalam penelitian ini reliabilitas tes diukur dengan menggunakan rumus KR-20, yaitu sebagai berikut:
17
2 K S t − ∑ pq rxy = 2 St K − 1
Keterangan: ∑pq
: jumlah hasil perkalian antara p dan q
rxy
: reliabilitas secara keseluruhan
K
: banyaknya butir soal atau pertanyaan
p
: proporsi subyek yang menjawab benar
q
: proporsi subyek yang menjawab salah (q = 1 – p)
St2
: varians total Kemudian hasil rxy dikonsultasikan dengan rtabel dengan α = 5%, jika rxy
> rtabel maka instrumen reliabel (Arikunto 2010). Hasil analisis reliabilitas soal menunjukan bahwa soal tes bersifat reliabel yaitu sebesar 0,85. Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 8. 3)
Tingkat kesukaran (TK) Tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal
pada tingkat kemampuan tertentu yang biasanya dinyatakan dalam bentuk indeks. Indeks tingkat kesukaran ini pada umumnya dinyatakan dalam bentuk proporsi yang besarnya berkisar 0,00 – 1,00. Semakin besar indeks tingkat kesukaran yang diperoleh dari hasil hitungan, berarti semakin mudah soal itu. Rumusnya adalah sebagai berikut: P=
B JS
Keterangan : P
: indeks kesukaran
B
: banyaknya peserta tes yang menjawab soal dengan benar
JS
: jumlah seluruh siswa (Arikunto 2010).
Kriteria tingkat kesukaran soal adalah sebagai berikut: 0,00 – 0,30
= soal tergolong sukar
0,31 – 0,70
= soal tergolong sedang
0,71 – 1,00
= soal tergolong mudah
18
Soal yang baik dan layak digunakan harus mencapai kriteria validitas dan reliabilitas yang tinggi atau sangat tinggi (valid dan reliabel) dengan tingkat kesukaran mudah, sedang dan sukar. Hasil analisis tingkat kesukaran soal uji coba disajikan pada Tabel 3. Tabel 3 Hasil analisis tingkat kesukaran soal uji coba 1
Kriteria tingkat kesukaran soal Sukar
2
3
Jumlah
Nomor soal
3
3, 5, 12
Sedang
22
2, 8, 9, 10, 11, 14, 18, 20, 23, 24, 28, 31, 33, 34, 35, 36, 37, 39, 40, 41, 43, 45
Mudah
25
1, 4, 6, 7, 13, 15, 16, 17, 19, 21, 22, 25, 26, 27, 29, 30, 32, 38, 42, 44, 46, 47, 48, 49, 50
*Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 8
Berdasarkan analisis validitas, tingkat kesukaran butir soal dan reliabilitas soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal yang dinyatakan valid, reliabel, sedangkan untuk tingkat kesukaran butir soal dilihat komposisinya antara soal yang sukar, sedang dan mudah. Soal yang akan digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4 Soal yang digunakan untuk penelitian Jenis soal Digunakan Pilihan ganda
Jumlah
Nomor butir soal Tidak digunakan
1, 2, 5, 6, 7, 9, 10, 13, 14, 17, 19, 20, 22, 23, 24, 26, 28, 29, 31, 33, 34, 35, 37, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 47, 50 35
15, 3, 4, 8, 11, 12, 16, 18, 21, 25, 30, 27, 32, 36, 45, 46, 48 38, 49, 15
*Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 8
2.
Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 1 Lasem pada siswa kelas XI
IPA 2 dan XI IPA 3. Penelitian dilakukan dalam 6 kali pertemuan. Masing-masing pertemuan disusun dalam suatu rencana pembelajaran yang telah dibuat. Secara singkat kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
19
a.
Guru mengawali pembelajaran dengan memberikan pertanyaan/apersepsi kepada siswa agar mereka dapat mengkaitkan materi sistem respirasi manusia dengan kehidupan nyata.
b.
Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 5 atau 6 siswa.
c.
Guru membagi LKS dan LDS kepada masing-masing kelompok yang sudah dibentuk.
d.
Guru menjelaskan prosedur kerja.
e.
Pelaksanaan kegiatan eksperimen, siswa diberi suatu masalah, kemudian menyusun desain pengamatan/eksperimen secara kelompok. Desain tersebut dikonsultasikan pada guru sebelum pelaksaan kegiatan eksperimen. Setelah guru menyetujui desain tersebut, siswa melakukan pengamatan dan penyelidikan secara mandiri.
f.
Setiap kelompok diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil percobaannya di depan kelas dan kelompok yang lain boleh menanggapi sehingga timbul tanya jawab antar kelompok.
g.
Guru meluruskan dan menguatkan konsep yang dipahami siswa.
h.
Memberikan evaluasi kepada siswa (postes).
3.
Pengambilan data Setelah peneliti melakukan persiapan penelitian dan pengujian instrumen,
kemudian peneliti mengambil data yang berupa hasil ulangan harian siswa (postes), penilaian aktivitas siswa dalam praktikum, diskusi dan presentasi, angket tanggapan siswa serta lembar wawancara tanggapan guru. 4.
Laporan Penelitian Setelah pelaksanaan penelitian, dilakukan analisis data dan pembahasan
untuk mengambil simpulan yang merupakan jawaban dari hipotesis penelitian.
F.
Sumber Data, Jenis Data dan Cara Pengambilan Data Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa dan guru SMA Negeri 1
Lasem. Jenis data dan cara pengambilan data adalah sebagai berikut: data tentang aktivitas siswa diambil menggunakan lembar observasi keaktifan siswa dalam praktikum dan diskusi, data tentang hasil belajar siswa diambil dari nilai LKS,
20
nilai LDS dan nilai postes pada materi Sistem Respirasi Manusia, data tentang tanggapan siswa terhadap proses pembelajaran diambil menggunakan lembar angket tanggapan siswa, dan data tentang tanggapan guru terhadap kegiatan laboratorium berbasis inkuiri diambil menggunakan lembar wawancara guru.
G.
Metode Analisis Data Dari hasil penelitian dianalisis dengan teknik deskriptif kuantitatif dan
kualitatif. 1.
Data nilai hasil belajar siswa Data hasil belajar didapat dari hasil post tes diakhir pertemuan, nilai
laporan lembar kerja siswa dan nilai hasil diskusi siswa, dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : a.
Menghitung nilai evaluasi dengan cara:
Nilai Evaluasi = b.
jumlah skor yang diperoleh x 100 jumlah skor maksimal
Menghitung Nilai Akhir (NA) dengan cara:
Keterangan
:
NH
: Nilai Hasil Belajar
NL LKS
: Nilai Rata-Rata Laporan Lembar Kerja Siswa
NL LDS
: Nilai Rata-Rata Laporan Lembar Diskusi Siswa
PT
: Postes
c.
Menentukan rata-rata kelas Sudjana (2002) menyatakan bahwa untuk mengetahui nilai rata-rata kelas
adalah sebagai berikut : Χ=
∑Χ Ν
Keterangan : X
= nilai rata-rata
∑X
= jumlah nilai seluruh kelas
N
= banyaknya siswa yang mengikuti tes
21
d.
Menentukan ketuntasan belajar klasikal Setelah didapatkan data nilai hasil belajar, data dianalisis untuk
mengetahui ketuntasan belajar secara klasikal, dihitung dengan teknik analisis presentase menggunakan rumus sebagai berikut (Mulyasa 2004): P=
∑ ni x100% ∑n
Keterangan : P
: Ketuntasan belajar klasikal
∑ni
: Jumlah siswa yang tuntas secara individu (nilai ≥ 75)
∑n
: Jumlah total siswa Penilaian kualitas hasil belajar dilakukan dengan mengkonfirmasikan
persentase ketuntasan klasikal dengan parameter sebagai berikut: Skor ≤ 54%
: Jelek
Skor 55% - 59%
: Kurang baik
Skor 60% - 75%
: Cukup baik
Skor 76% - 85%
: Baik
Skor 86% - 100%
: Sangat baik
2.
Data aktivitas siswa
a.
Menghitung jumlah skor untuk masing-masing siswa
b.
Menghitung presentase tingkat aktivitas siswa dengan rumus : Tingkat Keaktifan Siswa = NP =
x 100
Keterangan : R : Jumlah skor yang diperoleh siswa SM : Skor maksimal ideal 100 : Bilangan tetap c.
Menentukan kriteria tingkat keaktifan siswa dengan parameter berikut ini: Skor ≤ 54%
: Tidak aktif
Skor 55% - 59%
: Kurang aktif
Skor 60% - 75%
: Cukup aktif
Skor 76% - 85%
: Aktif
Skor 86% - 100%
: Sangat aktif
22
3.
Analisis data angket tanggapan siswa Analisis data angket mengenai tanggapan siswa terhadap penerapan
kegiatan laboratorium berbasis inkuiri dianalisis menggunakan skala Guttman untuk mengetahui nilai persetujuan angket. Dalam penelitian ini angket yang digunakan mempunyai jawaban ya atau tidak. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut (Arikunto 2010) :
nilai =
jumlah skor yang menjawab ya × 100% jumlah skor maksimal
Kriteria penilaiannya adalah sebagai berikut : Skor ≤ 54%
: Jelek
Skor 55% - 59%
: Kurang baik
Skor 60% - 75%
: Cukup baik
Skor 76% - 85%
: Baik
Skor 86% - 100%
: Sangat baik
4.
Data hasil wawancara guru Data hasil wawancara guru terhadap efektivitas kegiatan laboratorium
berbasis inkuiri dianalisis secara deskriptif kualitatif.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh data yang meliputi data aktivitas siswa dalam praktikum, diskusi dan presentasi hasil praktikum, hasil belajar siswa, tanggapan siswa dan tanggapan guru terhadap kegiatan laboratorium berbasis inkuiri. Adapun data yang diperoleh adalah sebagai berikut:
1.
Aktivitas Siswa Data aktivitas siswa diperoleh dari hasil observasi dengan menggunakan
lembar observasi aktivitas siswa dalam praktikum, diskusi dan presentasi hasil praktikum. Hasil observasi aktivitas siswa pada 2 kelas yang diteliti dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5 Rekapitulasi aktivitas siswa kelas XI IPA 2 dan XI IPA 3 Kriteria aktivitas siswa dalam praktikum Tidak aktif (TA) Kurang aktif (KA) Cukup aktif (CA) Aktif (A) Sangat aktif (SA) SA + A Jumlah siswa Persentase SA + A Rata-rata aktivitas siswa dari kedua kelas (%)
Jumlah siswa Kelas XI Kelas XI IPA 2 IPA 3 0 0 0 0 6 3 9 5 17 24 26 29 32 32 81,25 90,62 85,94
Kriteria aktivitas siswa dalam diskusi Tidak aktif (TA) Kurang aktif (KA) Cukup aktif (CA) Aktif (A) Sangat aktif (SA) SA + A Jumlah siswa Persentase SA + A Rata-rata aktivitas dari kedua kelas (%)
Jumlah siswa Kelas XI Kelas XI IPA 2 IPA 3 0 0 0 0 4 0 8 10 20 22 28 32 32 32 87,50 100 93,75
*Data selengkapnya disajikan pada lampiran 20
Berdasarkan Tabel 5, persentase aktivitas siswa pada 2 kelas yang diteliti efektif karena > 75% siswa sangat aktif dalam kegiatan laboratorium berbasis inkuiri. Persentase rata-rata keaktifan siswa dalam praktikum dan diskusi dari kedua kelas yaitu 85,94% dan 93,75%.
23
24
2.
Hasil Belajar Siswa Hasil belajar siswa dalam penelitian ini meliputi nilai LKS, LDS dan
nilai postes pada akhir pertemuan. Nilai tersebut kemudian dianalisis dan diperoleh nilai hasil belajar siswa pada Tabel 6. Tabel 6
Hasil belajar siswa kelas XI IPA 2 dan XI IPA 3
Data Nilai tertinggi Nilai terendah Nilai rata-rata Jumlah siswa Jumlah siswa yang tuntas Ketuntasan klasikal (%) Rata-rata ketuntasan klasikal dari kedua kelas (%)
Kelas XI IPA 2 85,06 69,44 79,52 32 29 90,63
Kelas XI IPA 3 83,60 70,20 79,20 32 28 87,50 89,06
*Data selengkapnya disajikan pada lampiran 21
Berdasarkan analisis data hasil belajar siswa kelas XI IPA 2 dan XI IPA 3 menunjukkan tingkat ketuntasan klasikal siswa dalam kriteria sangat baik yaitu sebesar 90,63% dan 87,50%. Rata-rata ketuntasan klasikal siswa dari kelas XI IPA 2 dan XI IPA 3 yaitu 89,06%.
3.
Tanggapan Siswa terhadap Kegiatan Laboratorium Berbasis Inkuiri Tanggapan siswa terhadap Kegiatan Laboratorium Berbasis Inkuiri
diperoleh melalui angket dengan responden seluruh siswa dalam penelitian, yaitu siswa kelas XI IPA 2 dan XI IPA 3 yang masing-masing berjumlah 32 siswa. Angket tanggapan siswa diberikan pada saat akhir pembelajaran. Ringkasan hasil angket tanggapan siswa terhadap Kegiatan Laboratorium Berbasis Inkuiri dapat dilihat pada Tabel 7. Berdasarkan Tabel 7, menunjukkan tanggapan siswa yang sangat baik terhadap Kegiatan Laboratorium Berbasis Inkuiri. Kelas XI IPA 2 dan XI IPA 3 menunjukkan tanggapan yang sangat baik terhadap kegiatan laboratorium berbasis inkuiri dengan persentase berturut-turut yaitu 95,94% dan 95,00%. Rata-rata tanggapan siswa dari kedua kelas yaitu 95,47% dengan kriteria sangat baik.
25
Tabel 7 No.
Analisis angket tanggapan siswa Kelas XI IPA 2 ∑ %
Aspek yang diamati
1.
Siswa menyukai suasana kelas saat pembelajaran 2. Siswa tertarik mengikuti pembelajaran 3. Keaktifan siswa dapat meningkat 4. Guru menghubungkan materi dengan peristiwa kehidupan yang terkait 5. Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran 6. Siswa menggunakan metode ilmiah dalam kegiatan praktikum 7. Kemampuan intelektual siswa meningkat 8. Siswa menyukai media dan metode yang diterapkan oleh guru 9. Siswa mudah menerima pelajaran 10. Siswa menyukai pendekatan pembelajaran Rata-Rata Kelas Rata-rata dari kedua kelas (%)
Kelas XI IPA 3 ∑ %
30
93,75
32
100
32 32
100 100
30 31
93,75 96,88
30
93,75
32
100
31
96,88
26
81,25
29
90,62
32
100
32
100
29
90,62
31
96,88
32
100
29 31 30,7
90,62 96,88 95,94
30 30 30,4 95,47
93,75 93,75 95
*Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 23
4.
Tanggapan Guru terhadap Kegiatan Laboratorium Berbasis Inkuiri Tanggapan guru terhadap kegiatan pembelajaran diperoleh berdasarkan
hasil wawancara dengan guru tentang Kegiatan Laboratorium Berbasis Inkuiri yang dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8
Tanggapan guru terhadap kegiatan laboratorium berbasis inkuiri pada materi Sistem Respirasi Manusia di SMA Negeri 1 Lasem
No. 1.
Pernyataan Kesan terhadap pembelajaran
2.
Aktivitas dan hasil belajar siswa selama pembelajaran Kendala selama pembelajaran Kekurangan dan kelebihan penerapan kegiatan laboratorium berbasis inkuiri Ketertarikan menggunakan kegiatan laboratorium berbasis inkuiri
3. 4.
5.
Jawaban Kegiatan laboratorium berbais inkuiri dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar (selama percobaan, diskusi dan presentasi). Aktivitas dan hasil belajar siswa rata-rata meningkat. Kendala: pengelolaan waktu dan biaya. Kelebihan: dapat meningkatkan pemahaman siswa, aktivitas dan kerjasama antar siswa. Kekurangan: membutuhkan banyak waktu. Tanggapan positif, yaitu kegiatan ini dapat meningkatkan semangat belajar siswa, sehingga pembelajaran ini perlu diterapkan pada materi biologi tertentu.
*Data selengkapnya disajikan pada lampiran 24
26
Berdasarkan Tabel 8, guru memberikan tanggapan positif terhadap pembelajaran dengan menggunakan Kegiatan Laboratorium Berbasis Inkuiri. Hasil penelitian pada pembelajaran materi Sistem Respirasi Manusia dengan menggunakan Kegiatan Laboratorium Berbasis Inkuiri pada kelas XI IPA 2 dan XI IPA 3 di SMA Negeri 1 Lasem secara ringkas terangkum pada Tabel 9. Tabel 9
Rekapitulasi hasil penelitian efektivitas Kegiatan Laboratorium Berbasis Inkuiri pada materi Sistem Respirasi Manusia di SMA Negeri 1 Lasem
Kelas XI IPA 2 XI IPA 3 Rata-rata
% Kriteria % Kriteria % Kriteria
Ketuntasan klasikal 90,63 Sangat baik 87,50 Sangat baik 89,06 Sangat baik
Aktivitas
Tanggapan siswa
84,38 Aktif 95,31 Sangat aktif 89,84 Sangat aktif
95,94 Sangat baik 95,00 Sangat baik 95,47 Sangat baik
B. Pembahasan 1.
Aktivitas Siswa Aktivitas
siswa
selama
proses
pembelajaran
diamati
dengan
menggunakan lembar observasi. Setiap observer melakukan observasi terhadap 2 kelompok. Aktivitas yang diamati selama proses pembelajaran yaitu aktivitas siswa dalam praktikum, aktivitas siswa dalam diskusi dan presentasi. Berdasarkan analisis hasil observasi aktivitas siswa pada Tabel 5 dapat dilihat bahwa rata-rata aktivitas dari kedua kelas tersebut dapat dikatakan efektif karena > 75% siswa sangat aktif dalam kegiatan laboratorium berbasis inkuiri pada materi sistem respirasi Manusia, yaitu sebesar 89,84%. Hasil ini menunjukkan bahwa dalam pembelajaran, siswa aktif berinteraksi dengan guru maupun siswa lainnya dan siswa mengikuti pembelajaran sesuai yang diharapkan oleh guru. Hal ini didukung oleh pendapat guru Biologi SMA N 1 Lasem yang menyatakan bahwa dengan pembelajaran menggunakan kegiatan laboratorium berbasis inkuiri, dapat meningkatkan pemahaman, semangat, kerjasama serta dapat mengurangi rasa kebosanan siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada saat kegiatan belajar mengajar, guru memberikan suatu fakta atau konsep melalui pertanyaan maupun
27
gambar. Misalnya pada pertemuan kedua, siswa diminta untuk mempraktikkan cara bernafas yang benar. Setelah itu, guru memberikan pertanyaan pada siswa ,”Bagaimana udara mengalir dari hidung menuju ke paru-paru?”. Berdasarkan jawaban yang telah dikemukakan, siswa mengajukan suatu masalah tentang “Bagaimana struktur dan mekanisme pernafasan pada manusia?”. Selanjutnya, siswa merumuskan hipotesis yaitu “Ada banyak organ yang mendukung kinerja pernafasan pada manusia dan ada perbedaan antara pernafasan dada dan pernafasan perut”. Siswa merancang kegiatan percobaan, melakukan praktikum untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan serta merumuskan simpulan sendiri. Guru hanya memberikan masukan apabila rancangan kegiatan yang akan dilakukan tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran. Dalam praktikum, siswa melakukan percobaan secara berkelompok sesuai dengan rancangan kegiatan yang telah disetujui oleh guru, kemudian hasil percobaan dipresentasikan di depan kelas. Dengan memberikan kebebasan siswa untuk belajar sendiri, maka situasi proses belajar menjadi lebih merangsang dan dapat mengembangkan bakat atau kecakapan siswa (Roestiyah 2008). Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian oleh Ariyadi (2010) yang menyatakan bahwa pembelajaran Guide
Discovery Inquiry Laboratory Lesson dengan media preparat dapat meningkatkan interaksi dan aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran. Siswa menjadi lebih aktif dalam melakukan kegiatan pembelajaran karena dituntut untuk mencari, menemukan, mengamati dan mengidentifikasi sendiri serta bekerja secara kelompok dalam melakukan kegiatan pengamatan. Penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Indisari (2009) yang menyatakan bahwa penerapan metode Discovery Inquiry pada materi ciri-ciri makhluk hidup dapat meningkatkan aktivitas siswa di kelas VII SMP 22 Semarang. Dalam penelitian ini, jumlah siswa kelas XI IPA 2 dan XI IPA 3 yang masuk kriteria aktif dan sangat aktif dalam praktikum yaitu 26 dan 29 siswa, sedangkan dalam diskusi yaitu 28 dan 32 siswa. Keaktifan siswa kelas XI IPA 3 lebih tinggi dari kelas XI IPA 2, karena siswa kelas XI IPA 3 aktif melakukan tanya jawab saat praktikum dan diskusi. Pada pertemuan pertama di kelas XI IPA 2, masih ada siswa yang diam dan tidak melakukan praktikum. Mereka takut
28
untuk bertanya jika belum memahami percobaan yang sedang dilakukan. Dalam hal ini, guru menyarankan pada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahaminya kepada teman dalam kelompoknya atau bertanya pada guru saat istirahat sekolah. Siswa memiliki kesempatan yang sama untuk mengemukakan pendapat, menjawab pertanyaan ataupun mengajukan pertanyaan dalam proses pembelajaran, dan menjadikan siswa lebih termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran, sehingga kepuasan dan kepercayaan dirinya meningkat. Kesulitan yang dialami oleh siswa selama pembelajaran dengan kegiatan inkuiri, yaitu siswa merasa kesulitan untuk bekerja secara mandiri. Pada awal pertemuan, guru hanya menjelaskan secara ringkas tentang bagaimana cara merumuskan suatu masalah, menyusun hipotesis, mendesain praktikum serta merumuskan suatu simpulan. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru, siswa belum terbiasa membuat laporan hasil praktikum sehingga kegiatan pembelajaran belum tercapai secara optimal. Oleh sebab itu, guru diharapkan dapat memberikan penjelasan tentang cara menyusun suatu laporan percobaan yang tepat. Keaktifan siswa juga dipengaruhi oleh ketertarikan siswa terhadap pembelajaran, terlihat dari hasil angket tanggapan siswa terhadap pembelajaran. Menurut siswa, pembelajaran yang dilaksanakan membuat mereka lebih aktif, menyenangkan, serta kegiatan pembelajaran menjadi lebih hidup, sehingga siswa termotivasi untuk belajar biologi. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Yuningrum (2009) yang menyatakan bahwa metode Discovery Inquiry dapat meningkatkan hasil belajar, aktivitas dan motivasi siswa serta aktivitas guru dalam pembelajaran materi Jamur di SMA N 2 Kudus.
2.
Hasil Belajar Siswa Hasil belajar merupakan hasil dari perubahan konsepsi dan kebiasaan
berpikir siswa (Rustaman 2003). Hasil belajar siswa pada materi Sistem Respirasi Manusia dengan kegiatan laboratorium berbasis inkuiri, diukur dari tiga aspek sumber penilaian yaitu nilai LKS, nilai rata-rata dari LDS, serta nilai tes tertulis (postes) dengan bobot masing-masing yaitu 1. Tes tertulis (postes) yang digunakan adalah tes obyektif yang berbentuk pilihan ganda. Berdasarkan analisis data dari ketiga aspek sumber penilaian tersebut, diketahui bahwa penerapan
29
kegiatan laboratorium berbasis inkuiri pada materi Sistem Respirasi Manusia menunjukkan hasil yang baik, yaitu dari kedua kelas tersebut ketuntasan klasikal hasil belajar siswa mencapai lebih dari 75% siswa mencapai KKM SMA Negeri 1 Lasem yaitu 75. Roestiyah (2008) menyatakan bahwa kegiatan laboratorium berbasis inkuiri dapat membentuk dan mengembangkan “self concept”, sehingga siswa mampu mengkonstruksi pengetahuannya sendiri, menggunakan konsep-konsep yang sudah dimiliki untuk memecahkan masalah. Model pembelajaran inkuiri juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk merumuskan hipotesis, menggali
informasi,
merancang
dan
melakukan
percobaan,
serta
mengkomunikasikan hasil percobaan. Oleh karena itu, melalui implementasi model pembelajaran inkuiri penguasaan konsep biologi siswa dapat ditingkatkan. Dalam penelitian ini, siswa mencari suatu masalah yang ada dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan topik yang telah ditentukan oleh guru, Pada pertemuan kedua, guru memberikan pertanyaan “Apa yang kalian rasakan setelah berlari?”. Berdasarkan fakta yang telah diungkapkan oleh siswa bahwa frekuensi pernafasan siswa akan meningkat setelah berlari, maka dapat dirumuskan suatu masalah tentang frekuensi pernafasan pada manusia. Kemudian siswa menyusun proposal kegiatan yang berisi tentang judul, tujuan, rumusan masalah, hipotesis dan metode penelitian. Proposal tersebut dikonsultasikan kepada guru pada jam istirahat atau setelah jam pelajaran sekolah. Jika proposal tersebut disetujui, maka pada pertemuan berikutnya siswa dapat melaksanakan kegiatan sesuai proposal yang telah dibuat. Pelaksanaan kegiatan secara mandiri menuntut kreativitas siswa untuk mencari kegiatan yang berbeda dari kelompok siswa yang lain, sehingga siswa mampu mempelajari masalah secara sistematis dan merancang solusi yang tepat. Siswa juga dituntut untuk belajar sebelum proses pembelajaran di sekolah berlangsung, sehingga pemahaman siswa dapat meningkat. Hal ini dapat diketahui dari rata-rata nilai akhir siswa kelas XI IPA 2 dan XI IPA 3 berturut-turut 79,52 dan 79,20. Kegiatan laboratorium berbasis inkuiri dapat melatih siswa untuk lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran, akibatnya aktivitas kelas lebih berpusat pada
30
siswa. Hal ini didukung oleh pendapat siswa yang menyatakan bahwa mereka tertarik mengikuti pembelajaran tersebut. Berdasarkan hasil penelitian, aktivitas siswa berbanding terbalik dengan hasil belajar karena aktivitas siswa yang tinggi pada kelas XI IPA 3 tidak mempengaruhi hasil belajarnya. Sebagian besar siswa kelas XI IPA 3 aktif dalam berdikusi dan melakukan praktikum, tetapi mereka kurang mematuhi tugas dari guru. Siswa kelas XI IPA 3 membawa alat dan bahan yang tidak digunakan dalam praktikum. Guru menyusun lembar penilaian aktivitas siswa yang salah satu aspeknya yaitu mengecek kesesuaian alat dan bahan praktikum, sehingga siswa tidak dapat melakukan aktivitas sendiri di luar kegiatan praktikum yang ditentukan. Hasil penelitian sejalan dengan penelitian Santoso (2009) yang menyatakan bahwa pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar kognitif siswa. Suasana pembelajaran menggunakan metode ini menjadi semakin lebih hidup, banyak siswa yang bertanya kepada temannya yang sedang presentasi dan saling memberi masukan jika penyampaian presentasi kurang relevan dengan materi. Dengan suasana pembelajaran yang demikian akan menimbulkan motivasi sehingga aktivitas dan hasil belajar siswa meningkat. Kegiatan diskusi dan presentasi tersebut merangsang keberanian dan kreativitas siswa dalam mengemukakan gagasan, membiasakan siswa bertukar pikiran dengan teman, menghargai dan menerima pendapat orang lain, dan yang lebih penting melalui diskusi mereka belajar bertanggung jawab tehadap hasil pemikiran bersama.
3.
Tanggapan Siswa terhadap Kegiatan Laboratorium Berbasis Inkuiri Tanggapan siswa merupakan balikan yang diberikan oleh siswa terhadap
pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Tanggapan ini diperoleh berdasarkan angket yang diberikan pada akhir proses pembelajaran. Berdasarkan hasil analisis angket tanggapan siswa terhadap kegiatan laboratorium berbasis inkuiri pada materi Sistem respirasi Manusia bahwa siswa memberikan tanggapan yang sangat baik terhadap pembelajaran yang dilakukan. Siswa sangat senang ketika guru mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari dan menggunakan metode ilmiah dalam praktikum, sehingga dapat membangkitkan semangat siswa dalam belajar.
31
Kegiatan laboratorium berbasis inkuiri menjadikan pembelajaran menjadi menyenangkan. Hal ini bisa dilihat pada persentase hasil angket siswa kelas XI IPA 2 sebesar 96,88% dan siswa kelas XI IPA 3 sebesar 93,75% yang menyatakan bahwa siswa senang belajar dengan kegiatan laboratorium berbasis inkuiri, karena menjadikan lebih kreatif, percaya diri, berpikir kritis dan mandiri. Pemilihan kegiatan praktikum secara mandiri menjadikan siswa mampu berpikir kreatif dan tidak selalu tergantung pada guru. Banyak siswa yang aktif bertanya dalam kelas mengenai hal-hal di luar pembelajaran yang sedang berlangsung tetapi masih terkait dengan materi pelajaran. Siswa merasa lebih percaya diri karena pertanyaan dari seorang siswa akan dijawab oleh siswa lain dengan bimbingan dari guru, sehingga siswa akan berpikir kritis untuk menemukan sendiri jawaban dari pertanyaan tersebut. Respon siswa terhadap pembelajaran ini sangat baik, karena berdasarkan hasil penelitian diperoleh rata-rata tanggapan siswa kelas XI IPA 2 sebesar 95,94% dan kelas XI IPA 3 sebesar 95,00%. Keduanya termasuk dalam kriteria sangat baik. Dalam kegiatan pembelajaran ini, kerja sama dan semangat belajar yang tinggi menjadikan tugas yang diberikan oleh guru menjadi lebih ringan. Situasi proses belajar menggunakan kegiatan laboratorium berbasis inkuiri dapat merangsang dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar sendiri sehingga siswa menjadi tidak bosan (Roestiyah 2008). Dalam penelitian ini, siswa dituntut untuk mencari dan melakukan praktikum sendiri, agar siswa menggunakan lebih banyak kemampuan dan usahanya. Tetapi, ada juga siswa yang kurang menyukai pembelajaran ini karena membutuhkan banyak waktu dan biaya. Pengelolaan waktu yang tepat sangat diperlukan dalam pembelajaran ini, oleh sebab itu sebelum proses pembelajaran berlangsung guru harus memahami Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun. Pembagian waktu dalam RPP harus disusun sedemikian rupa serta dipatuhi sehingga pembelajaran berlangsung efektif. Biaya praktikum yang ditanggung oleh siswa sendiri dapat dikurangi dengan pemakaian barang-barang bekas yang masih bisa digunakan. Guru tidak membatasi siswa untuk menggunakan alat/bahan bekas sehingga memberikan kebebasan kepada siswa untuk berkreasi.
32
Akses internet di SMA N 1 Lasem sudah mencukupi, tetapi belum dimanfaatkan oleh siswa sehingga guru dapat mencarikan referensi yang mendukung, kemudian menggandakan dan memberikan pada masing-masing kelompok. Pemanfaatan perpustakaan juga sangat membantu siswa untuk menunjang kegiatan belajar.
4.
Tanggapan Guru terhadap Kegiatan Laboratorium Berbasis Inkuiri Tanggapan guru terhadap kegiatan laboratorium berbasis inkuiri
diperoleh dari hasil wawancara terhadap guru. Guru SMA N 1 Lasem tertarik terhadap kegiatan laboratorium berbasis inkuiri karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar. Hal ini dapat dilihat saat siswa melakukan praktikum, diskusi dan presentasi yaitu siswa menyiapkan, melakukan dan menyimpulkan kegiatan belajar secara mandiri. Kendala yang diamati oleh guru ketika pembelajaran berlangsung yaitu pengelolaan waktu dan biaya, sehingga perlu pengelolaan waktu yang tepat saat pembelajaran. Kesulitan ini dapat diatasi dengan cara mematuhi alokasi waktu yang telah ditetapkan dalam RPP. Kendala dalam pembelian alat dan bahan praktikum dapat diatasi dengan adanya kreatifitas siswa untuk memanfaatkan barang bekas yang dapat digunakan dalam praktikum ini. Jika alat dan bahan tersebut harus dibeli, maka guru dapat mengadakan demonstrasi di depan kelas untuk mengurangi biaya yang dikeluarkan siswa. Selain itu, siswa dapat membeli alat tersebut dengan cara iuran, cukup satu alat/bahan untuk satu kelas. Kegiatan laboratorium
berbasis
inkuiri
juga
mempunyai
kelebihan
yaitu
dapat
meningkatkan pemahaman siswa, aktivitas siswa dan kerja sama antar siswa. Peningkatan aktivitas siswa ditunjukkan oleh peran aktif siswa dalam praktikum, diskusi dan presentasi. Dalam proses pembelajaran menggunakan kegiatan laboratorium berbasis inkuiri pada materi Sistem Respirasi Manusia terjadi interaksi antara siswa dengan guru serta siswa dengan siswa, sehingga pembelajaran menjadi lebih menyenangkan karena berpusat pada siswa. Aktivitas siswa menjadi lebih hidup, sehingga hasil belajar yang dicapai oleh siswa meningkat. Guru SMA Negeri 1 lasem juga tertarik menerapkan kegiatan laboratorium berbasis inkuiri pada materi-materi tertentu, karena dapat meningkatkan semangat belajar siswa.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa
kegiatan
laboratorium
berbasis
inkuiri
efektif
diterapkan
pada
pembelajaran materi Sistem Respirasi Manusia di SMA Negeri 1 Lasem Rembang.
B. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut: 1.
Berdasarkan hasil penelitian, guru hendaknya memahami dan mematuhi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun saat menerapkan kegiatan laboratorium berbasis inkuiri agar pembelajaran berlangsung secara efektif.
2.
Guru sebaiknya memberikan penjelasan secara rinci tentang cara penulisan laporan agar siswa dapat menyusun laporan dengan tepat.
3.
Guru hendaknya memberikan sejumlah pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa saat praktikum serta menyusun lembar penilaian aktivitas siswa agar siswa tidak melakukan aktivitas lain yang tidak berkaitan dengan praktikum.
4.
Guru sebaiknya memberikan motivasi kepada siswa tentang pentingnya perpustakaan sekolah untuk menunjang pembelajaran.
5.
Guru
hendaknya
menyediakan
referensi
yang
dibutuhkan
siswa,
menggandakan dan membagikannya untuk mengurangi pengeluaran biaya pada siswa. 6.
Guru
dapat
melaksanakan
pembelajaran
dengan
mengurangi biaya pembelian alat dan bahan yang mahal.
33
demonstrasi
untuk
DAFTAR PUSTAKA Arikunto S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendidikan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta. Arianto S. 2008. Pengertian Laboratorium. On line at http://smileboys.blogspot.com/2008/05/pengertian-laboratorium.html [diakses tanggal 8 April 2011] Ariyadi. 2010. Efektivitas Pembelajaran Guide Discovery Inquiry Laboratory Lesson dengan Preparat pada Materi struktur dan Funfsi Jaringan Tumbuhan di SMA 1 Wonosobo (Skripsi). Semarang: Universitas Negeri Semarang. Good J and Robertson J. 2006. CARSS: A Framework for Learner-Centred Design with Children. International Journal of Artificial Intelligence in Education 16(4): 381-413. Indisari D. 2009. Penerapan Metode Discovery-Inquiry pada Materi Ciri-Ciri Makhluk Hidup untuk Meningkatkan Aktivitas Siswa di Kelas VII SMP N 22 Semarang (Skripsi). Semarang: Universitas Negeri Semarang. Mulyasa E. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nikmah Z. 2009. Efektivitas Kegiatan Laboratorium Berbasis Inkuiri pada Pembelajaran materi sistem pencernaan di SMA Negeri 1 Donorejo Jepara (Skripsi). Semarang: Universitas Negeri Semarang. Nurhayati N. 2008. Biologi Bilingual. Bandung: Yrama Widya Priadi A. 2009. Biology Senior High School Year XI. Jakarta: Yudhistira Ridlo S. 2005. Evaluasi Pembelajaran Biologi. Semarang: Universitas Negeri Semarang. Roestiyah. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Rudyatmi E & A Rusilowati. 2009. Evaluasi pembelajaran. Semarang: FMIPA Universitas Negeri Semarang. Rustaman NY, Soendjojo D, Suroso AY, Yusnani A, Ruchji S, Diana R dan Mimin RK. 2003. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Bandung: Jurusan Biologi FPMIPA UPI.
34
35
Sampson V and Gleim L. 2009. Argument-Driven Inquiry to Promote the Understanding of Important Concepts & Practises in Biologics. Journal Article 71(8): 465-472. On line at http://eric.ed.gov [diakses tanggal 27 Januari 2011]. Santoso H. 2009. Pengaruh Pembelajarn Inkuiri dan Kooperatif terhadap Hasil Belajar Kognitif Biologi pada Siswa SMA. Jurnal Pendidikan Biologi 1 (1):15-24. Saptono S. 2003. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Semarang: Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang. Seimears CM. 2010. Hey Student, That Can Is Full of Energy. Journal Articles 47 (2): 58-62. On line at http://eric.ed.gov [diakses tanggal 27 Januari 2011]. Sidharta A. 2004. Model Pembelajaran Asam Basa Berbasis Inkuiri Laboratorium sebagai Wahana Pendidikan Sains Siswa SMP. On line at http://www.p4tkipa.org/data/A_SIDHARTA.pdf [diakses tanggal 14 April 2011]. Sintia. 2008. Eksperimen Berbasis Inquiri dan Eksperimen Berbasis Verifikatif. On line at http://tahugezrot.blogspot.com [diakses tanggal 27 Maret 2010]. Sudjana. 2002. Metode Statistika. Bandung: Tarsito. Suprijono A. 2009. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Surtikanti H, YH Adisendjaja & A Fitriani. 2001. Pola/Cara Belajar: Penerapan Metode Penemuan (Discovery dan Inqury) pada Kegiatan Laboratorium Biokimia di Jurusan Pendidikan Biologi. Jurnal Pengajaran MIPA 1(2):4153. Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan dan Implementasinya padaKurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Yuningrum A. 2009. Penerapan Metode Discovery Inquiry terhadap Hasil Belajar Biologi materi Jamur di SMAN 2 Kudus (Skripsi). Semarang: Universitas Negeri Semarang.
35
LAMPIRAN
36 Lampiran 1. Jadwal pelajaran biologi kelas X IPA SMA N 1 Lasem
Jadwal Pelajaran Biologi Materi sistem Respirasi Manusia dengan Kegiatan Laboratorium Berbasis Inkuiri di Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Lasem
o. 1.
Pertemuan
3.
4.
5.
6.
Kelas
Jam ke-
Materi
RPP
LKS
LDS
-
-
-
-
LKS 1 LKS 1 LKS 2 LKS 2 LKS 3 LKS 3
LDS 1 LDS 1
Lampiran 1. Jadwal pelajaran biologi kelas XIPA SMA Negeri 1 Lasem
I
2.
Hari/Tanggal
II
III
IV
V
VI
Rabu/ 9-2-2011
Senin/ 14-2-2011
Rabu/ 16-2-2011
Senin/ 28-2-2011
Rabu/ 2-3-2011
Kamis/ 3-3-2011
XI IPA 2 XI IPA 3 XI IPA 3 XI IPA 2 XI IPA 2 XI IPA 3 XI IPA 3 XI IPA 2 XI IPA 2 XI IPA 3 XI IPA 2 XI IPA 3
1-2 5-6 2-3 6-7 1-2 5-6 2-3 6-7 1-2 5-6
Sistem Respirasi Manusia
Mekanisme Respirasi Manusia
Indikator 7,9,10,11
Frekuensi Pernapasan dan Kapasitas Total Paru-Paru
Indikator 8,9,10,11
Pernapasan Manusia
Indikator 9,10,11
Penyakit/Gangguan Indikator pada Sistem 5,6 Respirasi Manusia
3 Evaluasi (Pos tes) 4
Indikator 1,2,3,4
-
-
LDS 2 LDS 2
-
-
-
-
Lampiran 2. Silabus SILABUS Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Program Semester Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
: SMA N 1 Lasem : Biologi : XI / IPA :2 : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan dan/atau penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas.
Materi Pokok / Materi Pembelajaran
3.4 Menjelaskan • Sistem Respirasi keterkaitan Pada Manusia antara struktur, (Alat pernapasan fungsi, dan pada manusia, proses serta mekanisme kelainan/penyak pernapasan, it yang dapat volume dan terjadi pada kapasitas parusistem paru, frekuensi pernapasan pernapasan, pada manusia mekanisme dan hewan. pertukaran oksigen dan karbon dioksida.
Kegiatan Pembelajaran
Indikator
Penilaian
• Siswa melakukan kegiatan eksperimen dan diskusi kelompok tentang mekanisme pernapasan manusia, menghitung frekuensi pernapasan dan kapasitas vital paruparu serta mekanisme respirasi seluler.
• Menjelaskan mengenai alat-alat pernapasan manusia dengan menggunakan media gambar pada power point. • Membuktikan sebuah hipotesis melalui eksperimen tentang mekanisme pernapasan manusia (pernapasan dada dan pernapasan perut) • Menjelaskan mekanisme respirasi seluler • Menjelaskan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap frekuensi pernapasan manusia • Menganalisis hasil eksperimen penghitungan frekuensi pernafasan manusia pada saat beraktivitas dan tidak beraktivitas • Menghitung kapasitas vital paru-paru manusia • Melakukan percobaan untuk
• Jenis tagihan Tugas individu, tugas kelompok, unjuk kerja, ulangan. • Bentuk instrument Produk (laporan hasil pengamatan tentang frekuensi pernapasan, kapasitas vital paruparu, proses pernapasan manusia), hasil diskusi siswa, pengamatan sikap, tes uraian, tes pilihan ganda.
Alokasi Waktu 10 x 45 menit
Sumber/ Bahan/Alat
• Buku Biologi SMA Kelas XI Semester 2 • Komputer • LCD • LKS • LDS • Alat Dan Bahan Praktikum
37
membuktikan bahwa pernapasan pada manusia mengeluarkan CO2 dan H2O. • Mengidentifikasi zat-zat yang membahayakan yang terkandung di dalam rokok. • Menjelaskan pengaruh rokok terhadap kesehatan.
• Pengaruh rokok terhadap sistem respirasi.
• Diskusi kelompok mengenai pengaruh rokok terhadap kesehatan manusia.
• Kelainan/penyakit pada sistem pernafasan manusia.
• Siswa mencari • Mengidentifikasi berbagai informasi dari macam penyakit pada sistem sumber lain respirasi manusia. (internet) tentang • Mengetahui penyebab dan berbagai penyakit gejala penyakit yang menyerang pada sistem sistem respirasi manusia pernapasan manusia • Mengetahui cara penyembuhan kemudian / penanggulangan penyakit yang menganalisisnya. menyerang sistem respirasi pada manusia.
• Jenis tagihan Tugas individu, tugas kelompok, unjuk kerja, ulangan. • Bentuk instrument Produk (laporan hasil diskusi pengaruh rokok terhadap kesehatan manusia), pengamatan sikap, tes tertulis. • Jenis tagihan Tugas individu, ulangan. • Bentuk instrument Portofolio, tes tertulis.
• Buku Biologi SMA Kelas XI semester 2 • LDS • Buku Biologi SMA Kelas XI semester 2 • internet
38
Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RPP Biologi SMA: SISTEM RESPIRASI MANUSIA Sekolah
: SMA Negeri 1 Lasem
Kelas/Semester
: XI IPA/2
Mata Pelajaran
: Biologi
Waktu
: 2 x 45 menit per pertemuan
Standar Kompetensi 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan dan/atau penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas.
Kompetensi Dasar 3.4. Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem pernapasan pada manusia dan hewan.
Tujuan Pembelajaran Kognitif a.
Produk 1. Siswa mampu menjelaskan alat-alat pernapasan manusia, mekanisme pernafasan manusia dan mekanisme repirasi seluler. 2. Siswa mampu menjelaskan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap frekuensi pernafasan manusia serta proses pertukaran oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2). 3. Siswa dapat
mengidentifikasi
zat-zat
yang
membahayakan
yang
terkandung di dalam rokok dan menjelaskan pengaruh rokok serta berbagai penyakit pada sistem respirasi manusia. b.
Proses 4. Siswa
dapat
membuktikan
sebuah
hipotesis
tentang
mekanisme
pernapasan manusia. 5. Siswa mampu menganalisis hasil eksperimen penghitungan frekuensi pernafasan.
39
40
Psikomotorik 6. Siswa terampil melakukan eksperimen berdasarkan topik yang telah disediakan dan menyusun laporan kegiatan (eksperimen)
Afektif Selama proses pembelajaran siswa terlibat dan dapat menunjukkan kemajuan dalam perilaku berkarakter dan keterampilan sosial.
Indikator Kognitif a.
Produk 1. Menjelaskan alat-alat pernapasan manusia menggunakan media gambar 2. Mendeskripsikan mekanisme pernafasan manusia sampai ke tingkat seluler. 3. Menjelaskan
faktor-faktor
yang
berpengaruh
terhadap
frekuensi
pernafasan manusia. 4. Menjelaskan proses pertukaran oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2) 5. Mengidentifikasi zat-zat yang membahayakan yang terkandung di dalam rokok dan menjelaskan pengaruh rokok terhadap kesehatan. 6. Mengidentifikasi
berbagai
penyakit,
penyebab,
gejala
dan
cara
penyembuhan/penanggulangan pada sistem respirasi manusia. b.
Proses 7. Membuktikan sebuah hipotesis tentang mekanisme pernapasan manusia (pernapasan dada dan pernapasan perut). 8. Menganalisis hasil eksperimen penghitungan frekuensi pada saat beraktivitas dan tidak beraktivitas.
Psikomotorik 9. Siswa terampil membuat dan menggunakan alat peraga sesuai topik yang telah ditentukan. 10. Siswa terampil mendesain dan melakukan eksperimen berdasarkan masalah yang telah diberikan oleh guru. 11. Siswa dapat menyusun laporan praktikum dengan tepat berdasarkan sistematika penulisan yang telah ditentukan.
41
Afektif a.
Karakter Menunjukkan perilaku berkarakter, meliputi teliti, jujur, peduli, tanggung jawab, bekerja sama, terbuka dan menghargai pendapat teman.
b.
Keterampilan Sosial Menunjukkan
kemampuan
keterampilan
sosial,
meliputi:
bertanya,
menyumbang ide atau pendapat, menjadi pendengar yang baik, komunikasi.
A. Materi Pembelajaran 1. Alat Pernafasan Manusia 2. Mekanisme Pernafasan Manusia 3. Frekuensi Pernafasan Manusia 4. Kapasitas Paru-Paru 5. Proses Pertukaran Oksigen dan Karbondioksida 6. Pengaruh Rokok terhadap Sistem Respirasi Manusia 7. Kelainan/Penyakit pada Sistem Respirasi Manusia Materi pembelajaran secara rinci terlampir
B. Metode Pembelajaran 1. Pendekatan
: Contextual Teaching and Learning
2. Model
: Pembelajaran kooperatif (MPK)
3. Metode
: Observasi/Eksperimen, Diskusi dan Presentasi
C. Langkah-Langkah Kegiatan Pertemuan pertama (2 x 45 menit): indikator no. 1, 2 dan afektif Kegiatan Pendahuluan a. Memotivasi siswa dengan menunjukkan beberapa contoh berbagai gambar/video/film/fenomena dalam kehidupan sehari-hari yang termasuk sistem respirasi manusia. (Fase 1 MPK: menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa)
Waktu (menit)
10
Kegiatan Inti
Waktu (menit)
b. Guru memberi kesempatan pada siswa untuk menjelaskan gambar/fenomena tersebut. Siswa menyumbang ide atau
30
42
c.
d.
e.
f.
pendapat, sementara siswa lain mendengarkan pendapat temannya dan terbuka ketika mendengarkan pendapat teman serta tidak mencela pendapat teman dengan kasar. (Fase 2 MPK: Penyampaian Informasi) Guru memberikan penguatan pada siswa dan meluruskan jawaban bila ada jawaban yang kurang tepat. (Fase 6 MPK: Reward) Guru membagi siswa ke dalam kelompok (setiap kelompok terdiri atas 5-6 siswa). (Fase 3 MPK: Pengelompokkan peserta didik ) Guru memberikan LKS dan LDS yang berisi topik/masalah yang telah disediakan dan menentukan alokasi waktu yang tepat. Guru menyuruh siswa untuk membuat proposal kegiatan yang akan dilaksanakan pada pertemuan selanjutnya, tetapi proposal tersebut harus sudah disetujui sebelum siswa melakukan praktikum. (Fase 4 MPK: Pembimbingan)
10
10
10
10
Kegiatan Penutup
Waktu(menit)
g. Siswa menjelaskan kembali apa yang telah diberikan oleh guru dan bertanya apabila kurang jelas. (Fase 5 MPK: Evaluasi) h. Guru mengingatkan kembali tentang tugas yang harus dikerjakan siswa.
10
Pertemuan kedua (2 x 45 menit): indikator no. 1, 2, 7, 9, 10, 11 dan afektif Kegiatan Pendahuluan a. Memotivasi siswa dengan menunjukkan gambar video/fenomena dalam kehidupan sehari-hari yang termasuk proses pernafasan, misalnya: memberikan contoh cara bernafas yang benar yaitu lewat hidung. b. Guru memulai diskusi dengan menanyakan kepada siswa “Bagaimana udara mengalir dari hidung/mulut menuju ke paru-paru?”. Diharapkan selama diskusi dan tanya jawab tersebut, siswa menyumbang ide atau pendapat, sementara siswa lain mendengarkan pendapat temannya dan terbuka ketika mendengarkan pendapat
Waktu (menit) 5
5
43
teman serta tidak mencela pendapat teman dengan kasar. (Fase 1 MPK) Kegiatan Inti c. Siswa melakukan praktikum sesuai proposal yang telah dibuat secara berkelompok. Siswa menguji hipotesis melalui sejumlah kegiatan yang sudah dibuat dan menganalisis hasil praktikum secara berkelompok. d. Siswa mempresentasikan dan mendiskusikan hasil eksperimen di depan kelas. Siswa dari kelompok lain menanggapi dan memberikan ide/pendapat dan sanggahan. (Fase 5 MPK) e. Siswa menarik simpulan mengenai eksperimen pada LKS 1 tentang Struktur dan Mekanisme Pernafasan Manusia berdasarkan hasil eksperimen yang telah dilakukan.
Waktu (menit) 40
Kegiatan Penutup f. Meminta siswa untuk mengumpulkan hasil review tentang respirasi selular dan laporan praktikum pada pertemuan selanjutnya dan menginformasikan pada siswa untuk mempersiapkan proposal kegiatan pada LKS 2.
Waktu (menit)
30
5
5
Pertemuan Ketiga (2 x 45 menit): indikator no. 3, 8, 9, 10, 11 dan afektif Kegiatan Pendahuluan
Waktu (menit)
a. Guru mengingatkan materi sebelumnya tentang struktur dan mekanisme pernafasan manusia b. Guru mereview tugas siswa tentang respirasi selular dengan meminta siswa untuk mengkomunikasikan hasil terbaiknya untuk memperkuat konsep. Diharapkan siswa menyumbang ide atau pendapat, sementara siswa lain menghargai pendapat temannya dan terbuka ketika mendengarkan pendapat teman, serta tidak mencela pendapat teman dengan kasar. c. Guru memotivasi siswa dengan memberikan pertanyaan seperti “Apakah kalian pernah berlari-lari saat berolahraga?” “Apa yang kalian rasakan?”. (Fase 1 MPK)
5 5
5
44
Kegiatan Inti d. Mengorganisasikan siswa dalam kelompok yang setiap kelompoknya terdiri dari 5-6 siswa. (Fase 3 MPK) e. Membimbing siswa untuk melakukan eksperimen pada LKS 2 dengan tepat sesuai proposal kegiatan yang telah disetujui oleh guru. (Fase 4 MPK) f. Mengingatkan siswa untuk melakukan eksperimen berbasis inkuiri. g. Guru membimbing kelompok untuk melakukan analisis hasil eksperimennya. Ditekankan perlunya kerjasama, terbuka dan mendengarkan ide teman dalam tugas analisis ini. (Fase 4) h. Setiap kelompok mempresentasikan hasil eksperimennya di depan kelas. Setiap siswa didorong untuk peduli dan ikut bertanggung jawab dan bekerja sama atas terselesaikannya tugas itu. (Fase 5 MPK) Kegiatan Akhir i. Guru membimbing siswa untuk merangkum tentang apa yang sudah diperoleh dalam pembelajaran. Tugas pengayaan di rumah: mempelajari dan menyiapkan praktikum tentang proses pertukaran gas saat bernafas.
Waktu (menit) 5 25
5 10
20
Waktu (menit) 5
Pertemuan keempat (2 x 45 menit): indikator no. 4, 9, 10, 11 dan afektif Kegiatan Pendahuluan a. Memotivasi siswa dengan menunjukkan gambar/berbagai fenomena dalam kehidupan sehari-hari misalnya saat siswa bernafas di depan cermin maka cermin akan basah. Ketika guru menunjukkan berbagai peristiwa tersebut, guru memulai diskusi dengan menanyakan kepada siswa “Mengapa cermin menjadi basah?”. Diharapkan selama diskusi dan tanya jawab tersebut, siswa menyumbang ide atau pendapat, sementara siswa lain mendengarkan pendapat temannya dan terbuka ketika mendengarkan pendapat teman, serta tidak mencela pendapat teman dengan kasar. (Fase 1 MPK: menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa)
Waktu (menit)
5
45
Kegiatan Inti b. Menyajikan informasi berupa rumusan masalah dengan mengacu pada LKS 3 tentang Pernafasan pada Manusia (Fase 2 MPK: Penyampaian Informasi) c. Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5-6 siswa. Guru membimbing siswa untuk disiplin waktu dengan berkumpul sesuai kelompoknya secara cepat. d. Membimbing kelompok mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam melaksanakan eksperimen sesuai prosedur yang telah dibuat dan membimbing siswa melakukan pengisian terhadap tabel pengamatan. Guru perlu menekankan perlunya ketelitian dan kejujuran dalam melakukan pengamatan dengan mencatat hasil pengamatan apa adanya di dalam tabel. Guru meminta siswa untuk bertanggung jawab terhadap kebersihan tempat kerja yang harus tetap dijaga setelah bekerja dalam kelompok (Fase 4 MPK). e. Setiap kelompok diminta mengisi Tabel yang telah dibuat sebagai upaya untuk mengorganisasikan data di papan tulis dan mengkomunikasikan pekerjaannya di depan kelas (Fase 4, dan Fase 5 MPK: Evaluasi formatif). f. Siswa melakukan analisis dengan mengacu pada LKS 3. Ditekankan perlunya kerjasama, terbuka dan mendengarkan ide teman dalam tugas analisis ini (Fase 4 MPK). g. Siswa menarik simpulan dari hasil praktikum yang telah dilakukan. h. Melakukan evaluasi formatif dengan cara meminta satudua kelompok mempresentasikan kinerjanya dan ditanggapi kelompok lain. (Fase 5 MPK) i. Memberikan penghargaan kepada individu dan kelompok yang berkinerja baik dan amat baik dalam kegiatan belajar mengajar tersebut. (Fase 6 MPK: Reward)
Waktu (menit) 5
Kegiatan Penutup j. Guru membimbing siswa untuk merangkum tentang apa yang sudah diperoleh dalam pembelajaran Tugas rumah: mencari dan merangkum artikel tentang pengaruh rokok terhadap sistem respirasi manusia,
Waktu (menit)
5
25
5
10
5 15
5
10
46
gangguan/penyakit pada sistem respirasi manusia serta cara penanggulangannya.
Pertemuan Kelima (2 x 45 menit): indikator no. 5, 6, 9, 10, 11 dan afektif Kegiatan Pendahuluan a. Guru mengingatkan materi sebelumnya yaitu proses pernafasan manusia. b. Guru mereview tugas rumah siswa untuk membawa dan mampelajari artikel atau sumber lain tentang bahaya merokok dan kelainan/penyakit pada sistem respirasi manusia. (Fase 1 dan 2 MPK). c. Memotivasi siswa dengan memberikan pertanyaan seperti “Apakah kalian pernah merokok atau melihat orang merokok?” “bagaimana ciri fisik dari perokok?”. (Fase 1 MPK). Kegiatan Inti (70 menit) d. Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5-6 siswa. (Fase 3 MPK: Pengelompokkan siswa). (Fase 3 MPK) e. Siswa merumuskan hipotesis atas rumusan masalah yang telah diberikan di LKS 4 dengan cara meminta siswa jujur mengatakan apa adanya bila belum dapat merumuskan hipotesis dan meminta siswa yang pandai untuk peduli dengan cara membantu teman yang membutuhkan bantuan. (Fase 4 MPK) f. Siswa mempresentasikan hasil observasi tentang rokok di depan kelas dengan melakukan yang terbaik dan jujur untuk memberi kemudahan guru melakukan pembimbingan dan melakukan evaluasi formatif dan memberi kesempatan siswa lain untuk belajar menjadi pendengar yang baik, menghargai ketika terdapat perbedaan pendapat serta belajar bertoleransi (Fase 4, dan Fase 5 MPK) g. Setiap kelompok menarik simpulan dengan mengacu pada LDS 2. h. Memberikan penghargaan kepada individu dan kelompok yang berkinerja baik dan amat baik dalam kegiatan belajar mengajar tersebut. (Fase 6 MPK)
Waktu (menit) 3 3
4
Waktu (menit) 10
10
30
10 10
47
Kegiatan Penutup i. Siswa untuk mengumpulkan artikel serta hasil rangkuman/review-nya j. Guru menginformasikan pada siswa bahwa pada pertemuan selanjutnya diadakan Tes Ulangan Harian.
Waktu (menit) 5 5
D. Sumber Pembelajaran 1. Buku siswa: Nurhayati N. 2008. Biologi Bilingual. Bandung: Yrama Widya. hlm: 257-271 2. Buku Biologi SMA kelas XI jilid 2, Esis 3. Buku Biologi: Priadi A. 2009. Biology Senior High School Year XI. Jakarta: Yudhistira 4. LKS “Struktur dan Mekanisme Pernafasan pada Manusia (Pernafasan Dada dan Pernafasan Perut)” 5. Slide Presentation 6. Computer dan LCD 7. Alat dan bahan Praktikum (dalam LKS dan LDS)
E. Penilaian Hasil Belajar 1. Penilaian kognitif: Nilai Ulangan Harian (Postes) 2. Penilaian psikomotorik: unjuk kerja dalam kegiatan praktikum, persentasi dan diskusi hasil kegiatan praktikum, penulisan laporan kegiatan praktikum. Penilaian Afektif: sudah tersirat dalam penilaian kognitif dan psikomotorik.
48 Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa (LKS) dan Lembar Diskusi Siswa (LDS)
LKS dan LDS 1 Struktur dan Mekanisme Pernapasan pada Manusia (Pernapasan dada dan Pernapasan perut)
Buatlah suatu pengamatan tentang struktur dan mekanisme pernafasan pada manusia secara berkelompok (5-6 orang)!!! Carilah Literature tentang Respirasi Seluler, kemudian buat resume nya!!
Format laporan terdiri atas: A. Judul B. Latar Belakang C. Rumusan masalah D. Tujuan E. Hipotesis F. Landasan Teori G. Metode Penelitian H. Hasil dan Pembahasan I.
Simpulan
J.
Daftar Pustaka
BUAT PROPOSAL KEGIATAN DAHULU DAN KONSULTASIKAN !!
49
LKS 2 Frekuensi pernapasan dan kapasitas vital paruparu
Rancanglah kegiatan untuk Menghitung Kapasitas Vital Paru-Paru dan Faktor yang Mempengaruhi Frekuensi Pernafasan Manusia!!! Format Laporan: 1. Judul 2. Latar Belakang 3. Rumusan Masalah 4. Tujuan dan Manfaat 5. Hipotesis 6. Landasan Teori 7. Metode Penelitian 8. Hasil dan Pembahasan 9. Simpulan 10.Daftar Pustaka
50
LKS 3 Pernapasan pada Manusia
Bagaimana Cara Membuktikan bahwa Pernafasan mengeluarkan CO2 dan H2O???
Lakukan Kegiatan Percobaan untuk Membuktikannya! !!
Buatlah laporan kelompok berdasarkan data yang sudah kalian peroleh dengan format laporan sebagai berikut : A. Judul B. Latar Belakang C. Rumusan masalah D. Tujuan E. Hipotesis F. Landasan Teori G. Metode Penelitian H. Hasil dan Pembahasan I.
Simpulan
J.
Daftar Pustaka
51
LDS 2 DAMPAK MEROKOK BAGI KESEHATAN
Lakukan observasi di sekitar rumahmu!! Amati kandungan yang ada dalam rokok, sikap seorang perokok ketika merokok, efek merokok bagi kesehatan dan tuliskan pendapatmu mengenai rokok!!! Laporan Pengamatan Individu ditulis dengan format: 1. Judul 2. Tujuan 3. Landasan Teori 4. Hasil Observasi 5. Pembahasan (sertakan pendapatmu tentang rokok) 6. Simpulan 7. Daftar Pustaka
52 Lampiran 5. Kunci LKS dan LDS
KUNCI LKS 1 1.
Judul harus sesuai dengan topik yang telah ditentukan
2.
Latar belakang minimal mencakup: a. Suatu masalah dalam kehidupan sehari-hari tentang struktur dan mekanisme pernapasan manusia b. Alasan siswa mengadakan pengamatan tentang struktur dan mekanisme pernapasan manusia c. Macam-macam alat pernapasan manusia: rongga hidung, faring, laring, trakea, bronkus, bronkiolus, alveolus dan paru-paru d. Pengertian pernapasan dada dan perut. Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan aktivitas otototot antar tulang rusuk. Pernapasan perut adalah pernapasan yang melibatkan otot-otot diafragma.
3.
Rumusan masalah, pada umumnya menggunakan kata tanya. Minimal mencakup: a. Bagaimana struktur alat pernapasan manusia? b. Adakah perbedaan antara pernapasan dada dan pernapasan perut? c. Bagaimana mekanisme pernapasan dada dan pernapasan perut?
4.
Tujuan sesuai dengan topik yang ditentukan dan harapan yang ingin dicapai dalam penelitian ini.
5.
Hipotesis merupakan anggapan dasar tentang rumusan masalah yang telah ditentukan.
6.
Landasan teori, berisi tentang teori-teori pendukung serta pustaka yang diacu.
a. Pengertian respirasi aerob dan anaerob Respirasi aerob adalah proses perombakan (pembakaran) bahan makanan dengan bantuan O2. Respirasi anaerob adalah proses perombakan bahan makanan dengan jumlah O2 yang sangat minim. (Priadi 2009)
b. Struktur dan fungsi alat pernapasan manusia 1) Rongga hidung merupakan tempat masuknya udara pernapasan. Pada rongga hidung terdapat rambut halus dan selaput lendir yang berfungsi
53
untuk menyaring udara dan menjaga kelembapan udara agar sesuai denga suhu tubuh. 2) Faring adalah saluran yang panjangnya 12-14 cm, terletak sejajar dengan tulang punggung. Faring merupakan tempat persimpangan antara saluran pernapasan dan saluran pencernaan. 3) Laring adalah struktur kompleks berbentuk kerucut terbalik yang tersusun atas 9 tulang rawan dan sejumlah besar otot. Tulang rawan yang terdapat pada pintu masuk laring disebut epiglotis (suatu klep yang bertugas mengatur pergantian perjalanan udara pernapasan dan makanan). 4) Trakea merupakan pipa yang panjangnya kira-kira 11 cm terletak di depan esofagus. Bronkus merupakan percabangan dari trakea. Di dalam paruparu, bronkus bercabang-cabang lagi menjadi saluran yang sangat kecil disebut bronkiolus. Ujung bronkiolus berupa gelembung kecil yang disebut alveolus. Dinding alveolus tipis, lembap dan berlekatan erat dengan kapiler darah. Pada alveolus terjadi pertukaran O2 dari udara bebas ke sel-sel darah dengan CO2 dari sel-sel darah ke udara bebas. 5) Paru-paru dibungkus oleh selaput yang disebut pleura. Pada paru-paru kanan terdapat 3 lobus, sedangkan paru-paru kiri terdapat 2 lobus. (Nurhayati 2008)
c. Mekanisme pernapasan manusia 1) Pernapasan dada: Pada saat inspirasi, otot antartulang rusuk berkontraksi sehingga tulang rusuk terangkat dan volume rongga dada membesar. Tekanan udara di dalam rongga dada menjadi lebih kecil dibandingkan udara luar sehingga udara dari luar masuk ke dalam ruang alveoli. Pada saat ekspirasi, otot antartulang rusuk bagian dalam kembali relaksasi sehingga tulang-tulang rusuk sedikit turun. Akibatnya, rongga dada menyempit sehingga udara terdorong keluar.
54
2) Pernapasan perut Pada saat inspirasi, otot diafragma berkontraksi sehingga diafragma mendatar dan volume rongga dada bertambah besar. Tekanan di dalam rongga dada menjadi kecil sehingga udara dari luar masuk ke paru-paru. Saat ekspirasi, otot dinding rongga perut berkontraksi, sedangkan diafragma relaksasi. Akibatnya, alat-alat dalam rongga perut terdorong ke atas dan diafragma naik. Volume rongga dada menjadi kecil dan tekanan udara menjadi besar sehingga udara terdorong keluar. (Priadi 2009) 7.
Metode
penelitian/percobaan
(tergantung
kreatifitas
siswa),
minimal
mencakup: a. Alat dan bahan berupa botol plastik yang bagian bawahnya sudah dilubangi, pipa Y dari kaca/selang, balon karet dan 1 lembaran balon/karet b. Cara kerja 1) Dari bahan-bahan yang telah disebutkan diatas, buatlah model paru-paru seperti gambar dibawah ini.
2) Atur agar posisi kedua balon karet tetap mengempis 3) Cobalah tarik lembaran balon, kemudian lepaskan. Apa yang terjadi??? 8.
Hasil dan Pembahasan, mencakup hasil praktikum dan pembahasan mengenai hal-hal yang bisa ditunjukkan oleh model paru-paru tersebut, Bagaimana
55
mekanisme kerja model paru-paru tersebut sehingga dapat menjelaskan mekanisme pernapasan pada manusia. 9.
Simpulan, berisi data hasil percobaan yang telah dilakukan dan mengacu pada rumusan masalah, tujuan dan hipotesis
10. Daftar pustaka, berisi tentang semua rujukan yang digunakan dalam percobaan/pengamatan.
KUNCI LDS 1 Tugas resume siswa tentang respirasi seluler dibuat dengan format (contoh):
Respirasi selular adalah himpunan dari metabolisme reaksi dan proses yang terjadi dalam sel-sel dari organisme untuk mengubah energi biokimia dari nutrisi ke adenosin trifosfat (ATP), kemudian melepaskan produk-produk limbah. Perubahan glukosa menjadi ATP menempuh beberapa proses yaitu glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, siklus Krebs dan fosforilasi oksidatif. Glikolisis adalah jalur metabolik yang terdapat di sitosol sel pada semua organisme hidup dan bersifat anaero bik (yaitu tidak memerlukan oksigen). Dekarboksilasi Oksidatif: pengubahan asam piruvat menjadi 2 asetil KoA sambil menghasilkan CO2 dan 2NADH2,Terjadi di matriks mitokondria Siklus Krebs terjadi di dalam matriks mitokondria dan menghasilkan kolam energi kimia (ATP, NADH, dan FADH 2) dari oksidasi piruvat, produk akhir dari glikolisis. Rantai transpor elektron memungkinkan pembebasan sejumlah besar energi kimia yang tersimpan di NAD (NADH) dan mengurangi FAD (FADH 2). Energi yang dilepaskan ditangkap dalam bentuk ATP (3 ATP per NADH dan 2 ATP per FADH 2) Semua sel mampu mensintesis ATP melalui proses glikolisis. Dalam sel, jika oksigen tidak ada, piruvat dimetabolisme dalam proses fermentasi.
Glikolisis
Dekarboksilasi oksidatif dan siklus krebs
56
KUNCI LKS 2 1.
Judul harus sesuai dengan topik yang telah ditentukan
2.
Latar belakang minimal mencakup: e. Pengertian kapasitas total paru-paru, kapasitas vital, volume residu, udara komplementer, udara suplementer, volume tidal dan frekuensi pernapasan f. Masalah dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan volume udara pernapasan dan frekuensi pernapasan g. Alasan siswa mengadakan percobaan tentang kapasitas vital paru-paru dan hal-hal yang mempengaruhi frekuensi pernapasan
3.
Rumusan masalah, pada umumnya menggunakan kata tanya. Minimal mencakup: d. Faktor apa yang dapat mempengaruhi frekuensi pernapasan manusia? e. Berapa kapasitas vital paru-paru manusia?
4.
Tujuan sesuai dengan topik yang ditentukan dan rumusan masalah yang ada.
5.
Hipotesis merupakan anggapan dasar tentang rumusan masalah yang telah ditentukan.
6.
Landasan teori, berisi tentang teori-teori pendukung serta pustaka yang diacu.
a. Volume udara pernapasan Dalam keadaan biasa, orang dewasa normal menghirup dan menghembuskan udara sebanyak ±500 ml yang disebut volume tidal (udara pernapasan). Setelah melakukan pernapasan biasa, kita masih dapat menghirup udara sekuat-kuatnya sebanyak ±1500 ml yang disebut volume cadangan inspirasi (udara komplementer) dan menghembuskan udara sekuat-kuatnya hingga ±1500 ml yang disebut volume cadangan ekspirasi (udara suplementer). Volume udara tidal, komplementer dan suplementer mencapai 3500-4000 ml yang disebut kapasitas vital paruparu. setelah menghembuskan napas sekuat-kuatnya, di dalam paru-paru masih tersisa udara sebanyak keseluruhan udara yang tertampung secara maksimal dalam paru-paru disebut kapasitas total paru-paru yaitu 45005000 ml. (Priadi 2009)
57
b. Frekuensi Pernapasan Pada orang dewasa normal, frekuensi pernapasan berkisar antara 15-18 kali setiap menit pada saat melakukan aktivitas berat. Beberapa faktor yang mempengaruhi frekuensi pernapasan antara lain: 1) Usia, semakin bertambah usia semakin rendah frekuensi pernapasannya. Hal ini berkaitan dengan semakin berkurangnya jumlah energi yang dibutuhkan oleh tubuh. 2) Jenis kelamin, frekuensi pernapasan laki-laki lebih besar dari wanita. Hal ini karena laki-laki lebih banyak bergerak sehingga lebih banyak membutuhkan energi, kebutuhan O2 dan produksi CO2 lebih tinggi dan proses metabolisme lebih tinggi dari wanita. 3) Aktivitas, orang yang sedang beraktivitas membutuhkan energi lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang sedang beristirahat. Oleh karena itu, frekuensi pernapasan orang yang sedang beraktivitas lebih tinggi dari orang yang sedang beristirahat. 4) Posisi tubuh, hal ini berkaitan dengan beban yang harus ditanggung oleh organ tubuh. Frekuensi pernapasan orang yang sedang berdiri lebih besar daripada orang yang sedang duduk atau berbaring. Pada orang yang sedang berdiri, otot-otot kakinya akan berkontraksi untuk menghasilkan energi agar posisi tubuh tetap berdiri tegak. Kondisi ini menyebabkan tubuh memerlukan banyak O2 dan menghasilkan banyak CO2. 5) Suhu tubuh, semakin tinggi suhu tubuh maka semakin besar frekuensi pernapasannya. Peningkatan suhu menyebabkan proses metabolisme meningkat sehingga diperlukan peningkatan O2 yang masuk ke dalam tubuh dan pengeluaran CO2 dari tubuh. (Nurhayati 2008) 7.
Metode
penelitian/percobaan
(tergantung
kreatifitas
siswa),
minimal
mencakup: a. Alat dan bahan berupa balon, tali, alat tulis dan penggaris b. Variabel bebas (jenis kelamin, ukuran tubuh, aktivitas tubuh) dan variabel terikat (jumlah frekuensi pernapasan manusia)
58
c. Cara kerja 1) Ulurkan balon hingga lemas dan mudah untuk ditiup. Balon Ditiup
Diikat Diukur dengan penggaris 2) Ambil napas dalam-dalam, lalu keluarkan lewat mulut dan tiup balon yang sudah dilemaskan sampai tidak sanggup mengeluarkan udara 3) Pegang secara hati-hati dan ikat perlahan hingga udaranya tidak keluar 4) Ukur panjang balon mengunakan penggaris untuk melihat kapasitas vital paru-paru Anda. Keterangan : Kapasitas vital • 0-7cm = < 0.5 liter • 7-9cm = 0.5 liter • 10-11cm = 1 liter
Keadaan Paru-paru Jika kapasitasnya kurang dari 1 liter mengindikasikan ada masalah pada paru-paru Anda 1.5 hingga 3 liter dapat mengindikasikan paru-paru Anda cukup normal.
• 12-13cm = 1.5 liter Di atas 3 liter menandakan paru-paru Anda sehat. Hasil dan Pembahasan, mencakup tabel pengamatan dan pembahasan
• 14 < cm = 1.5 liter < 8.
mengenai tabel tersebut, adakah perbedaan kapasitas vital paru-paru antarsiswa, penyebab perbedaan tersebut dll. Contoh tabel hasil pengamatan:
No
1 2 3 4 5
Nama
Jenis Ukuran Suka/Tidak Ukuran Kelamin Tubuh Olahraga Balon (cm)
Ukuran Balon (liter)
Keadaan Kesehatan Paru-paru
59
9.
Simpulan, berisi data hasil percobaan yang telah dilakukan dan mengaju pada rumusan masalah, tujuan dan hipotesis.
10. Daftar pustaka, berisi tentang semua rujukan yang digunakan dalam percobaan/pengamatan.
60
KUNCI LKS 3 1.
Judul harus sesuai dengan topik yang telah ditentukan
2.
Latar belakang minimal mencakup: a. Pengertian tentang respirasi eksternal dan internal. Respirasi eksternal berhubungan dengan proses pertukaran gas antara udara di dalam alveolus dengan darah di dalam kapiler paru-paru. Respirasi internal berhubungan dengan pertukaran gas antara darah di dalam pembuluh kapiler dengan cairan jaringan b. Berbagai masalah dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan pernapasan pada manusia c. Alasan siswa mengadakan percobaan tentang pernapasan pada manusia
3.
Rumusan masalah, pada umumnya menggunakan kata tanya. Minimal mencakup: a. Bagaimana
cara
membuktikan
bahwa
pernapasan
pada
manusia
mengeluarkan CO2 an H2O? b. Mengapa saat kita menghembuskan napas di depan cermin, maka cermin menjadi basah? 4.
Tujuan sesuai dengan topik yang ditentukan dan rumusan masalah yang muncul.
5.
Hipotesis merupakan anggapan dasar tentang rumusan masalah yang telah ditentukan.
6.
Landasan teori, berisi tentang teori-teori pendukung serta pustaka yang diacu.
a. Respirasi Eksternal Respirasi eksternal berhubungan dengan proses pertukarangas antara udara di dalam alveolus dengan darah di dalam kapiler paru-paru. Darah yang masuk ke kapiler paru-paru membawa CO2 bertekanan lebih tinggi daripada tekanan udara di atmosfer, sehingga CO2 berdifusi keluar menuju paru-paru. Sebagian besar CO2 yang dibawa plasma darah berupa HCO3-. Setelah mendapat H+ dari HHb, HCO3- berubah menjadi H2CO3, lalu terurai menjadi H2O dan CO2.
61
b. Respirasi Internal Darah yang masuk ke kapiler mengandung oksihemoglobin. HbO2 membebaskan O2 sehingga berdifusi keluar dari darah dan masuk ke jaringan. Setelah CO2 berdifusi ke dalam darah, lalu bergabung dengan Hb membentuk karboksihemoglobin. Kebanyakan CO2 berikatan dengan H2O membentuk H2CO3. Dengan bantuan enzim karbonat anhidrase, H2CO3 terurai menjadi H+ dan HCO37.
Metode
penelitian/percobaan
(tergantung
kreatifitas
siswa),
minimal
mencakup: a. Alat dan bahan berupa air kapur, softdrink yang tidak berwarna, sedotan, gelas aqua dan kaca. b. Cara kerja
1) Percobaan 1 a) Air kapur yang tidak berwarna berubah menjadi keruh atau seperti susu dengan hadirnya gas CO2 di dalamnya. Ujilah ini dengan menambahkan beberapa tetes softdrink yang tidak berwarna dan mengandung gas CO2 kedalam air kapur yang tidak berwarna tersebut (gelas air kapur yang pertama). b) Pengamatan : Amati apa yang terjadi pada saat gelembung gas-gas CO2 di dalam softdrink bertemu dengan air kapur tersebut. c) Bereksperimen : Sekarang dengan hati-hati tiuplah melalui sedotan ke dalam gelas berisi air kapur yang tidak berwarna (gelas air kapur kedua).
Perhatian!!! jangan sampai air kapur tersedot ke dalam mulut. d) Mengamati dan mencatat Paparkan perubahan yang kamu amati di dalam air kapur ketika kamu meniup terus melalui sedotan tersebut! Apa yang dapat kamu simpulkan dari percobaan ini?
62
2) Percobaan 2 a)
Dengan menggunakan kaca, tiuplah napasmu ke kaca tersebut! Apa yang akan terjadi pada kaca tersebut?
8.
Hasil dan Pembahasan, mencakup tabel hasil pengamatan dan pembahasan mengenai pengaruh hembusan nafas manusia terhadap air kapur, mengapa hal tersebut bisa terjadi?, Bagaimana reaksi kimia yang terjadi saat air kapur bertemu dengan CO2?,
9.
Simpulan, berisi data hasil percobaan yang telah dilakukan dan mengacu pada rumusan masalah, tujuan dan hipotesis
10. Daftar pustaka, berisi tentang semua rujukan yang digunakan dalam percobaan/pengamatan.
63
KUNCI LDS 2 1.
Judul sesuai dengan topik yang telah diberikan.
2.
Tujuan, minimal mencakup: a. Mengetahui kandungan zat yang terdapat dalam rokok b. Mengetahui dampak merokok bagi kesehatan
3.
Landasan teori, berisi tentang teori-teori yang mendukung observasi ini serta pustaka yang diacu, minimal mencakup: Fakta tentang keburukan merokok sangat banyak. Asap rokok yang baru mati di asbak mengandung tiga kali lipat bahan pemicu kanker di udara dan 50 kali mengandung bahan pengiritasi mata dan pernapasan. Semakin pendek rokok semakin tinggi kadar racun yang siap melayang ke udara. Suatu tempat yang dipenuhi polusi asap rokok adalah tempat yang lebih berbahaya daripada polusi di jalan raya yang macet. Dalam kasus yang berlanjut, rokok dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh sehingga memudahkan tubuh terpapar infeksi. Komponen gas asap rokok adalah CO, amoniak, asam hidrosianat, nitrogen oksida dan formaldehid. Partikelnya berupa tar, indol, nikotin, karbarzol dan kresol. Zat-zat ini beracun, mengiritasi dan menimbulkan kanker (karsinogen). a. Nikotin. Zat yang paling sering dibicarakan dan diteliti orang, meracuni saraf tubuh, meningkatkan tekanan darah, menimbulkan penyempitan pembuluh darah tepi dan menyebabkan ketagihan dan ketergantungan pada pemakainya. Kadar nikotin 4-6 mg yang diisap oleh orang dewasa setiap hari sudah bisa membuat seseorang ketagihan. b. Timah hitam (Pb) yang dihasilkan sebatang rokok sebanyak 0,5 ug. Sebungkung rokok (isi 20 batang) yang habis diisap dalam satu hari menghasilkan 10 ug. Sementara ambang batas timah hitam yang masuk ke dalam tubuh adalah 20 ug per hari. Bisa dibayakangkan bila seorang perkok berat menghisap rata-rata 2 bungkus rokok per hari, berapa banyak zat berbahaya ini masuk ke dalam tubuh.
64
c. Gas karbonmonoksida (CO) memiliki kecenderungan yang kuat untuk berikatan dengan hemoglobin dalam sel-sel darah merah. Seharusnya hemoglobin ini berikatan dengan O2 yang sangat penting untuk pernasapan sel-sel tubuh, tapi karena gas CO lebih kuat daripada oksigen maka gas CO ini merebut tempatnya “di sisi” hemoglobin. d. Tar adalah kumpulan dari beribu-ribu bahan kimia dalam komponen padat asap rokok dan bersifat karsinogen. Pada saat rokok dihisap, tar masuk ke dalam rongga mulut sebagai uap padat. Setelah dingin akan menjadi padat dan membentuk endapan berwarna coklat pada permukaan gigi, saluran pernafasan dan paru-paru.Tar dalam asap rokok juga memperbesar peluang terjadinya radang gusi, yaitu penyakit gusi yang paling sering terjadi yang disebabkan oleh plak bakteri dan faktor lain yang dapat menyebabkan bertumpuknya plak di sekitar gusi. (http://www.google.co.id/search?q=kadar+ppm+rokok)
4.
Hasil observasi berisi tentang data observasi dan studi literatur yang dilakukan oleh siswa mengenai dampak merokok bagi kesehatan.
5.
Pembahasan, mencakup dampak merokok bagi kesehatan manusia, sikap perokok saat merokok, pendapat siswa mengenai rokok dan orang yang merokok.
6.
Simpulan berisi tentang data hasil percobaan yang telah dilakukan dan mengacu pada tujuan observasi.
7.
Daftar pustaka, berisi tentang semua rujukan yang digunakan dalam observasi “Dampak merokok bagi kesehatan”
Lampiran 6. Sampel hasil pengerjaan LKS dan LDS oleh siswa
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
Lampiran 7. Daftar nama peserta kelas uji coba
DAFTAR PESERTA UJI COBA SOAL KELAS XII IPA 1
78
Lampiran 8. Analisis validitas, tingkat kesukaran dan reliabilitas soal uji coba ANALISIS VALIDITAS, TINGKAT KESUKARAN DAN RELIABILITAS SOAL No
Kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
UC-08 UC-05 UC-19 UC-24 UC-12 UC-25 UC-18 UC-02 UC-23 UC-07 UC-04 UC-15 UC-21 UC-03 UC-09 UC-28 UC-17 UC-13 UC-29 UC-14 UC-01 UC-06 UC-22 UC-20 UC-27 UC-10 UC-26 UC-11 UC-30 UC-16 UC-31 UC-32
No Soal 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
2 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0
3 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0
6 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
8 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1
9 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0
10 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
11 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0
12 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0
13 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1
14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
16 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0
17 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
18 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0
19 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1
20 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1
21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
23 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
24 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1
25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0
0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0
1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1
0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1
1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0
1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0
0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0
0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0
1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1
0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0
0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0
1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0
0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0
0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0
0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1
1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 30
Jumlah SX
25
11
7
31
5
25
29
13
14
20
22
7
23
18
25
27
26
17
25
17
30
23
20
16
2
25
11
7
31
5
25
29
13
14
20
22
7
23
18
25
27
26
17
25
17
30
23
20
16
30
856
405
224
1018
202
854
973
447
513
705
745
261
790
636
857
863
884
575
853
603
986
803
703
564
999
Validitas
SX
SXY rxy rTabel
0,412302 0,40997
-0,04468
0,160741 0,451987 0,391879 0,389234 0,196623 0,478679
0,4578
0,349
0,349
0,349
0,349
Tingkat Kesukaran
Kriteria
Valid
Valid
0,349
0,349
Valid
Tidak ValidTidak Valid
0,349
Valid
Valid
0,349
0,349 Valid
Tidak Valid
Valid
0,248186 0,333161 0,372054 0,414855 0,422514 0,349
0,349
Tidak ValidTidak Valid
0,12644
0,494116
0,44036
0,35461
0,35316
0,349
0,349
0,349
-0,20783 0,349
0,386666 0,172365 0,381667 0,409235 0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
B
25
11
7
31
5
25
29
13
14
20
22
7
23
18
25
27
26
17
25
17
30
23
20
16
30
JS
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
P
0,78125
Kriteria Mudah Kriteria soal Np
reliabilitas
0,349
0,34375
0,21875
0,96875
0,15625
0,78125
0,90625
0,40625
0,4375
0,625
0,6875
0,21875
0,71875
0,5625
0,78125
0,84375
0,8125
0,53125
0,78125
0,53125
0,9375
0,71875
0,625
0,5
0,9375
Sedang
Sukar
Mudah
Sukar
Mudah
Mudah
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sukar
Mudah
Sedang
Mudah
Mudah
Mudah
Sedang
Mudah
Sedang
Mudah
Mudah
Sedang
Sedang
Mudah
Dipakai
Dibuang
Dibuang
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dibuang
Dipakai
Dibuang
Dipakai
Dipakai
Dibuang
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
20
22
7
23
18
25
27
26
17
25
17
30
23
20
16
30
0,625
0,6875
0,21875
0,71875
0,5625
0,78125
0,84375
0,8125
0,53125
0,78125
0,53125
0,9375
0,71875
0,625
0,5
0,9375
0,375
0,3125
0,78125
0,28125
0,4375
0,21875
0,15625
0,1875
0,46875
0,21875
0,46875
0,0625
0,28125
0,375
Dipakai
Dipakai
Dibuang
Dibuang
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dibuang
Dipakai
25
11
7
31
5
25
29
13
14
p
0,78125
0,34375
0,21875
0,96875
0,15625
0,78125
0,90625
0,40625
0,4375
0,65625
0,78125
0,03125
0,84375
0,21875
0,09375
0,59375
0,5625
q
0,21875
pq
0,170898 0,225586 0,170898 0,030273 0,131836 0,170898 0,084961 0,241211 0,246094
x^2
1753,5
s^2
54,796875
r11
0,848080624
> r tabel=0.279
0,234375 0,214844 0,170898 0,202148 0,246094 0,170898 0,131836 0,152344 0,249023 0,170898 0,249023 0,058594 0,202148 0,234375
0,5
0,0625
0,25
0,058594
79
26 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
28 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1
29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
30 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1
31 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1
32 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
33 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1
34 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1
35 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1
36 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1
37 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0
38 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
No. Soal 39 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0
40 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0
41 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0
42 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
43 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1
44 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
45 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0
46 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
47 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
48 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
49 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
50 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0
1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0
1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0
1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1
0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0
1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0
1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0
1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1
0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0
0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1
1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0
0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0
0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0
0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0
1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1
0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1
0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0
0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1
24
30
19
27
25
11
25
16
18
18
21
16
25
14
20
19
25
18
29
13
25
24
27
24
25
24
30
19
27
25
11
25
16
18
18
21
16
25
14
20
19
25
18
29
13
25
24
27
24
25
831
999
666
925
799
403
868
581
636
634
727
578
856
505
694
671
855
632
971
451
786
827
919
821
860
0,467964
0,35316
0,39647
0,513027
-0,16977
0,4106
0,36188
0,439447
0,40209
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
24
30
19
27
25
11
25
16
18
18
21
16
25
14
20
19
25
18
29
13
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
0,75
0,9375
0,59375
0,84375
0,78125
0,34375
0,78125
0,5
0,5625
0,5625
0,65625
0,5
0,78125
0,4375
0,625
0,59375
0,78125
0,5625
0,90625
Jumlah
0,392194 0,534844 0,498143 0,414855 0,397835 0,372195 0,472814 0,412302
0,380816 0,360268 0,231005 0,349
-0,30253 0,349
0,349
0,349
0,349
Valid
Valid
Valid
Valid
25
24
27
24
25
32
32
32
32
32
32
0,40625
0,78125
0,75
0,84375
0,75
0,78125
Mudah
Mudah
Sedang
Mudah
Mudah
Sedang
Mudah
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Mudah
Sedang
Sedang
Sedang
Mudah
Sedang
Mudah
Sedang
Mudah
Mudah
Mudah
Mudah
Mudah
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dibuang
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dibuang
Dibuang
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
24
30
19
27
25
11
25
16
18
18
21
16
25
14
20
19
25
18
29
13
25
24
27
24
25
0,75
0,9375
0,59375
0,84375
0,78125
0,34375
0,78125
0,5
0,5625
0,5625
0,65625
0,5
0,78125
0,4375
0,625
0,59375
0,78125
0,5625
0,90625
0,40625
0,78125
0,75
0,84375
0,75
0,78125
0,0625
0,40625
0,15625
0,21875
0,65625
0,21875
0,5
0,4375
0,4375
0,34375
0,5
0,21875
0,5625
0,375
0,40625
0,21875
0,4375
0,09375
0,59375
0,21875
0,058594 0,241211 0,131836 0,170898 0,225586 0,170898
0,25
0,246094 0,246094 0,225586
0,25
0,170898 0,246094 0,234375 0,241211 0,170898 0,246094 0,084961 0,241211 0,170898
0,25 0,1875
Y 1849 1764 1681 1681 1681 1681 1600 1600 1521 1521 1521 1521 1369 1369 1369 1225 841 841 841 841 784 784 784 784 676 676 676 625 625 361 361 361
1044
35814
1044
35814
1044
35814
0,428967 0,443267 0,370472 0,453149 0,349
Tidak ValidTidak Valid
2
Y 43 42 41 41 41 41 40 40 39 39 39 39 37 37 37 35 29 29 29 29 28 28 28 28 26 26 26 25 25 19 19 19
0,25
0,15625
0,25
0,21875
0,1875
0,131836
0,1875
0,170898
9,357421875
80
81 Lampiran 9. Contoh perhitungan validitas butir soal
CONTOH PERHITUNGAN VALIDITAS SOAL UJI COBA Rumus: rxy =
N ∑ XY - (∑ X)(∑ Y)
{N ∑ X
2
}{
− (∑ X ) N ∑ Y 2 − (∑ Y ) 2
2
}
Kriteria: Butir soal valid jika rxy > r tabel Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no. 1, selanjutnya untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama dan diperoleh seperti pada tabel analisis butir soal. No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. ∑
rxy =
Kode UC-08 UC-05 UC-19 UC-24 UC-12 UC-25 UC-18 UC-02 UC-23 UC-07 UC-04 UC-15 UC-21 UC-03 UC-09 UC-28 UC-17 UC-13 UC-29 UC-14 UC-01 UC-06 UC-22 UC-20 UC-27 UC-10 UC-26 UC-11 UC-30 UC-16 UC-31 UC-32
X 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 25
X2 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 25
Y 43 42 41 41 41 41 40 40 39 39 39 39 37 37 37 35 29 29 29 29 28 28 28 28 26 26 26 25 25 19 19 19 1044
= 0,41
Pada α = 5% dengan n=32, diperoleh r tabel = 0,349 Karena rxy > r tabel , maka soal no.1 valid.
Y2 1849 1764 1681 1681 1681 1681 1600 1600 1521 1521 1521 1521 1369 1369 1369 1225 841 841 841 841 784 784 784 784 676 676 676 625 625 361 361 361 35814
XY 43 42 41 41 41 0 40 40 39 39 39 39 37 37 0 35 29 29 29 29 28 28 0 28 26 26 26 25 0 0 0 0 856
82 Lampiran 10. Contoh perhitungan tingkat kesukaran soal
CONTOH PERHITUNGAN TINGKAT KESUKARAN SOAL UJI COBA Rumus: P= Keterangan : P : indeks kesukaran B : banyaknya peserta tes yang menjawab soal dengan benar JS : jumlah seluruh siswa Kriteria tingkat kesukaran soal adalah sebagai berikut: 0,00 – 0,30 = soal tergolong sukar 0,31 – 0,70 = soal tergolong sedang 0,71 – 1,00 = soal tergolong mudah Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no. 1, selanjutnya untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama dan diperoleh seperti pada tabel analisis butir soal. No. Kode Skor No. Kode Skor UC-08 UC-17 1. 1 17. 1 UC-05 UC-13 2. 1 18. 1 UC-19 UC-29 3. 1 19. 1 UC-24 UC-14 4. 1 20. 1 5. UC-12 1 21. UC-01 1 UC-25 UC-06 6. 0 22. 1 UC-18 UC-22 7. 1 23. 0 UC-02 UC-20 8. 1 24. 1 UC-23 UC-27 9. 1 25. 1 UC-07 UC-10 10 1 26. 1 UC-04 UC-26 11. 1 27. 1 UC-15 UC-11 12. 1 28. 1 UC-21 UC-30 13. 1 29. 0 14. UC-03 1 30. UC-16 0 UC-09 UC-31 15. 0 31. 0 UC-28 UC-32 16. 1 32. 0 Jumlah 25 P=
= 0,78
Berdasarkan kriteria di atas, maka soal no.1 mempunyai tingkat kesukaran yang mudah.
83 Lampiran 11. Contoh perhitungan reliabilitas soal uji coba
CONTOH PERHITUNGAN RELIABILITAS SOAL UJI COBA Rumus: 2 K S t − ∑ pq rxy = 2 St K − 1
∑pq rxy K p q St2
: jumlah hasil perkalian antara p dan q : reliabilitas secara keseluruhan : banyaknya butir soal atau pertanyaan : proporsi subyek yang menjawab benar : proporsi subyek yang menjawab salah (q = 1 – p) : varians total
Bila rxy > r tabel , maka soal uji coba tersebut reliabel Berdasarkan tabel pada analisis uji coba diperoleh: K = 50 ∑pq = 9,357421875 St2 = 54,796875 rxy =
= 1,02 (0,83) = 0,85
Pada α = 5% dengan n=50, diperoleh r tabel = 0,279 Karena rxy > r tabel , maka dapat disimpulkan bahwa soal tersebut reliabel
Lampiran 12. Kisi-kisi soal tes evaluasi (postes) KISI-KISI SOAL TES EVALUASI Mata Pelajaran Bahan Kajian Kelas / Semester Waktu Standar Kompetensi
: Biologi : Sistem Respirasi Manusia : XI. IPA/2 : 45 menit : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan dan/atau penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas.
Kompetensi Dasar
Sub Konsep
3.4 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem pernapasan pada manusia dan hewan.
Sistem Respirasi pada Manusia
Materi
Indikator
• Alat-alat pernapasan • Menjelaskan mengenai manusia, mekanisme alat-alat pernapasan pernapasan manusia manusia dengan (pernapasan dada menggunakan media dan pernapasan gambar pada power perut), volume udara point pernapasan dan • Membuktikan sebuah kapasitas paru-paru, hipotesis melalui frekuensi eksperimen tentang pernapasan, dan mekanisme pernapasan mekanisme manusia (pernapasan pertukaran Oksigen dada dan pernapasan dan Karbon perut). dioksida. • Menjelaskan mekanisme respirasi seluler • Menjelaskan faktorfaktor yang berpengaruh terhadap frekuensi pernapasan manusia • Menganalisis hasil eksperimen
Kunci Jawaban 1, 26, 29, 32, B, E, A, A, 34 C
C1, C3, C5, C3, C1
4, 6, 17, 23
D, E, B, C
C1, C5, C5, C4
9, 24, 35
A, B, A
C4, C5, C3
2, 12
B, E
C2, C2
5, 18
C, D
C4, C5
No. Soal
Ranah Kognitif
84
penghitungan frekuensi pada saat beraktivitas dan tidak beraktivitas • Menghitung kapasitas vital paru-paru manusia • Melakukan percobaan untuk membuktikan bahwa pernapasan pada manusia mengeluarkan CO2 dan H2O. • Pengaruh rokok dan dampaknya terhadap kesehatan dan penyakit-penyakit dalam sistem pernapasan manusia
• Mengidentifikasi zat-zat yang membahayakan yang terkandung di dalam rokok. • Menjelaskan pengaruh rokok terhadap kesehatan. • Mengidentifikasi berbagai macam penyakit pada sistem respirasi manusia. • Mengetahui penyebab dan gejala penyakit yang menyerang sistem respirasi manusia • Mengetahui cara penyembuhan / penanggulangan penyakit yang menyerang sistem respirasi pada manusia.
7, 13, 20, 22
D, D, A, A
C2, C4, C6, C6
8, 28, 30
A, E, E
C4, C1, C2
14, 21
E, A
C4, C4
11, 15, 31
D, D, A
C1, C3, C6
16, 27
C, D
C1, C6
3, 10, 19
A, B, E
C3, C4, C4
25, 33
C, B
C5, C3
85
Lampiran 13. Soal postes
86
SOAL POSTES SISTEM RESPIRASI MANUSIA Tahun Pelajaran 2010/2011 Mata pelajaran Kelas/program
: Biologi : XI/IPA
Hari / tanggal Waktu
: : 45 menit
PETUNJUK UMUM: 1. Isikan identitas anda ke lembar jawab yang tersedia. 2. Periksa jumlah halaman sebelum anda menjawabnya. 3. Laporkan kepada peneliti apabila terdapat lembar soal yang kurang jelas atau kurang lengkap. 4. Periksa kembali pekerjaan anda sebelum menyerahkannya ke pengawas ujian. 5. Lembar soal masih dalam keadaan seperti semula saat anda mengumpulkannya kembali. PETUNJUK KHUSUS: Pilihlah salah satu jawaban yang anda anggap paling tepat, kemudian berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, D, atau E pada lembar jawab yang tersedia! 1. Berikut adalah alat-alat pernapasan pada manusia. 5) Bronkiolus 1) Trakea 2) Laring 6) Faring 3) Hidung 7) Pulmo 4) Bronkus Urutan sistem pernapasan manusia adalah ….. A. 3-2-6-1-4-5 dan 7 B. 3-6-2-1-4-5 dan 7 C. 3-2-6-4-5-1 dan 7 D. 3-6-2-4-1-5 dan 7 E. 3-2-6-1-5-4 dan 7 2. Faktor utama yang mengatur frekuensi pernapasan adalah ……. A. Jumlah eritrosit B. CO2 dalam darah C. Darah melalui aorta D. Hemoglobin dalam darah E. H2O dalam darah 3. Kebanyakan merokok dapat menyebabkan emfisema (tertutupnya sebagian area paruparu), akibatnya menurunnya luas area untuk pertukaran gas. Berikut ini adalah gejala yang mungkin diderita oleh orang yang menderita emfisema yaitu...... A. pH darah yang lebih rendah dari orang normal. B. Nafas yang panjang namun lemah C. Kadar oksi-haemoglobin lebih tinggi dari orang normal
D. Kemampuan Hb untuk mengikat O2 lebih tinggi dari orang normal E. Semua pernyataan di atas salah 4. Perhatikan gambar berikut!
Gambar di atas menunjukkan mekanisme pernafasan dada pada proses...... A. Respirasi D. Inspirasi E. Ekspresi B. Ekskresi C. Eksirasi 5. Pada percobaan menghitung kecepatan pernafasan dengan probandus I pada kondisi rileks dan probandus II setelah melakukan lari-lari kecil, maka dapat disusun hipotesis (dugaan sementara) yaitu..... A. Usia manusia mempengaruhi kecepatan bernafas B. Jenis kelamin mempengaruhi kecepatan bernafas C. Aktivitas tubuh mempengaruhi kecepatan bernafas D. Suhu tubuh mempengaruhi kecepatan bernafas E. Kadar CO2 mempengaruhi kecepatan bernafas
87 6. Perhatikan percobaan dibawah ini! Alat pernafasan apa yang tidak bisa ditunjukkan dalam percobaan tersebut... A. B. C. D. E.
Trakhea Diafragma Paru-paru Bronkhus Tulang rusuk
7. Percobaan menggunakan botol/diligent dan percobaan menggunakan air kapur secara berturut-turut merupakan percobaan untuk membuktikan..... A. Kapasitas vital paru-paru dan bahaya merokok B. Bahaya merokok dan pernapasan pada hewan C. Pernapasan mengeluarkan CO2 dan pernapasan pada hewan D. Kapasitas vital paru-paru dan pernapasan mengeluarkan CO2 E. Pernapasan mengeluarkan CO2 dan bahaya merokok 8. Jika kita menghembuskan nafas di depan cermin. Apa yang akan terjadi?..... A. Cermin akan menjadi basah karena adanya H2O B. Cermin akan menjadi basah karena O2 C. Cermin akan menjadi bersih D. Cermin akan menjadi kering karena adanya O2 E. Cermin akan menjadi basah karena CO2 9. Saat kita menganalogikan proses respirasi sel dengan sebuah mobi. Manakah pernyataan ini yang tepat?..... A. Mitokondria adalah mesin mobil B. Mitokondria adalah kursi yang terdapat di dalam mobil C. Mitokondria adalah bahan bakar mobil D. Mitokondria adalah rem mobil E. Mitokondria adalah orang yang mengendarai mobil 10. Mengapa pada penderita TBC, nafas penderita menjadi terengah-engah? karena.... A. Terjadi peradangan pada paru-paru B. Adanya bintil-bintil pada dinding alveolus sehingga sel paru-paru akan mati dan paru-paru menjadi kecil
C. Penderita merokok terus menerus, sehingga asap rokok masuk ke paru-paru D. Penyumbatan saluran pernafasan karena alergi E. Penyumbatan batang tenggorok oleh lendir 11. Siapakah yang disebut perokok pasif?... A. Orang yang merokok 1 bungkus sehari B. Orang yang memproduksi rokok C. Orang yang bekerja di pabrik rokok D. Orang yang tidak merokok berada di ruangan berasap rokok E. Orang yang merokok di tempat yang disediakan 12. Apabila kita sedang bekerja berat, nafas kita menjadi lebih cepat, dikarenakan..... A. Tingginya aktivitas tubuh memerlukan banyak makanan B. Bekerja berat memerlukan energi yang besar C. Bekerja berat perlu gerakan yang banyak D. Bekerja berat menyebabkan darah beredar lebih cepat E. Semakin tinggi aktivitas tubuh, frekuensi pernafasan semakin besar 13.
Percobaan di atas bertujuan untuk.... A. Menjelaskan pengaruh rokok terhadap kesehatan B. Mengetahui proses pernafasan dada C. mengetahui proses pernafasan perut D. Mengukur volume udara pernafasan E. Membuktikan bahwa pernafasan mengeluarkan CO2 dan H2O 14. Dalam percobaan mengetahui kandungan dalam rokok diperoleh bahwa zat “X” mampu mengikat hemoglobin dalam darah sehingga membuat darah tidak mampu mengikat oksigen. Zat yang dimaksud yaitu..... A. Tar D. CO2 B. Nikotin E. CO C. Tembakau
88 15. Pada acara ulang tahun, teman-teman menyuruh Andi (seorang perokok berat) untuk memadamkan lilin yang berjarak 10 langkah darinya. Menurut kalian, berapa jarak yang dapat ditempuh andi sehingga lilin bisa padam?..... A. 10 langkah dari Andi B. Andi tidak bisa memadamkan lilin C. > 10 langkah dari Andi D. < 10 langkah dari Andi E. Semua jawaban benar 16. Bronkhitis adalah peradangan yang terjadi pada.... A. Pangkal tenggorok B. Cabang batang tenggorok C. Batang tenggorok D. Selaput tenggorok E. Cabang tenggorok 17. Di bawah ini adalah beberapa pernyataan tentang mekanisme pernapasan 1. Otot antar tulang rusuk berkontraksi, tulang rusuk naik, volume dada membesar, tekanan udara turun, udara masuk. 2. Otot sekat rongga dada mengerut, volume rongga dada mengecil, udara keluar. 3. Otot antar tulang rusuk kendur, tulang rusuk turun, volume rongga dada mengecil, tekanan bertambah, akibatnya udara keluar. 4. Otot sekat rongga dada mendatar, volume rongga dada membesar, udara masuk. Pernyataan yang benar tentang mekanisme pernapasan dada adalah ……. A. 1 dan 2 D. 2 dan 3 B. 1 dan 3 E. 3 dan 4 C. 1 dan 4 18. Seorang siswa disuruh oleh gurunya untuk menghitung frekuensi bernafas anggota keluarga di rumahnya. Data yang diperoleh berikut. No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Anggota keluarga Kakek Nenek Ayah Ibu Kakak Adik
Frekuensi bernafas/menit 12-15 13-16 14-17 14-18 15-18 20-24
Berdasarkan pengamatan tersebut dapat disimpulkan bahwa kecepatan pernafasan dipengaruhi oleh faktor..... A. Berat badan D. Usia B. Jenis kelamin E. Aktivitas C. Kegiatan tubuh 19. Pekerja di pertambangan batubara melakukan pemeriksaan X-ray/photo rontgen dan ditemukan bercak-bercak hitam kecil pada bagian dada. Apakah yang menyebabkan bercak-bercak hitam tersebut? A. Udara kotor mengumpul dalam alveolus B. Penderita sering merokok C. Penderita tertelan batubara saat menambang D. Serbuk batubara menempel pada diafragma E. Serbuk batubara menempel pada sekeliling bronkhiolus 20. Saat kita menghirup udara sekuat-kuatnya dan meniupkan ke dalam balon sekuatkuatnya, kemudian mengukur diameter balon. Kegiatan ini berfungsi untuk mengetahui..... A. Kapasitas vital paru-paru B. Volume residu C. Volume cadangan inspirasi D. Volume cadangan ekspirasi E. Volume tidal 21. Seorang perokok memeriksakan paruparunya ke rumah sakit menggunakan pemeriksaan X-ray dan ditemukan bahwa terdapat substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-paru. Substansi tersebut adalah..... A. Tar D. Gas CO2 B. Nikotin E. Gas O2 C. Gas CO2 22. Dalam keadaan biasa, Ima (seorang pelajar) mempunyai kapasitas total pernafasan sebanyak 4500 ml. Andaikan kamu seorang pelari, kira-kira berapa jumlah kapasitas total pernafasanmu dibandingkan Ima? A. 5000 ml D. 10.000 ml B. 2500 ml E. 500 ml C. tidak dapat dihitung
89 26. Mengapa bayi yang baru lahir pada umumnya menangis? A. Karena melihat orang asing di sekitarnya B. Karena tidak bisa melihat apapun C. Karena tidak diberi makanan yang cukup D. Karena tidak tahan terhadap lingkungan yang baru E. Karena kesulitan bernafas akibat paruparu terisi cairan ketuban
23.
Gambar di atas menunjukkan pernafasan pada fase..... A. Inspirasi pada pernafasan dada B. Ekspirasi pada pernafasan dada C. Inspirasi pada pernafasan perut D. Ekspirasi pada pernafasan perut E. Inspirasi dan Ekspirasi
proses
24. Perbedaan fermentasi asam laktat pada otot manusia dan fermentasi asam laktat pada pembuatan keju adalah.... A. Fermentasi asam laktat pada manusia menjadikan mereka kesulitan bernafas, fermentasi asam laktat pada keju memberikan warna kuning pada keju B. Fermentasi asam laktat pada manusia menjadikan otot kaku dan sakit, fermentasi asam laktat pada keju memberikan aroma khas C. Fermentasi asam laktat pada manusia memberikan manfaat untuk cadangan asam laktat, fermentasi asam laktat pada keju memberikan warna kuning pada keju D. Fermentasi asam laktat pada manusia digunakan sebagai cadangan asam laktat yang sangat bermanfaat, fermentasi asam laktat pada keju memberikan aroma yang khas pada keju E. Fermentasi asam laktat pada manusia sama dengan fermentasi asam laktat pada keju 25. Pernahkah anda melihat seorang penderita asma menggunakan inhaler. Menurut kalian, bagaimana proses kerja alat tersebut? A. Menenangkan pikiran B. Menegangkan otot bronkhus C. Mengendurkan otot bronkhus D. Memberikan nafas buatan E. Menyaring udara yang masuk
27. Sering kita menjumpai operasi penghilangan tonsil pada penderita tonsilitas. Apakah anda setuju dengan upaya tersebut? A. Saya setuju karena untuk operasi tonsil tidak sakit B. Saya setuju karena tonsil tidak berguna bagi tubuh C. Saya tidak setuju karena peradangan tonsil tidak membuat kesakitan yang berarti D. Saya tidak setuju karena tonsil berguna untuk kekebalan tubuh E. Saya setuju karena karena tidak ada efek samping yang ditimbulkan jika tonsil dihilangkan 28. Pertukaran gas CO2 dan O2 pada alveolus terjadi secara..... A. Imbimbisi D. Transpor aktif B. Endositosis E. Difusi C. Osmosis 29. Dibawah ini merupakan ciri-ciri salah satu alat pernapasan manusia. 1. Tersusun atas lempengan tulang rawan 2. Memiliki epiglotis 3. Terdapat selaput suara yang bergetar saat manusia bicara 4. Menghubungkan antara faring dengan trakea Alat pernapasan yang dimaksud adalah..... A. Laring D. Bronkus B. Hidung E. Bronkiolus C. Tenggorokan 30. Reaksi kimia proses pernapasan adalah.... A. 6 C2H12O6 + O2 6 CO2 + 6 H2O + E B. 6 C2H12O6 + O2 CO2 + 6 H2O + E C. C2H12O6 + 6 O2 6 CO2 + 6 H2O + E
90 D. C6H12O6 + 6 O2 6 H2O + E E. C6H12O6 + 6 O2 6 H2O + E
CO2 + 6 CO2 +
31. Pada suatu percobaan diperlukan berbagai peralatan yaitu syringe/botol penyemprot, kapas, selang plastik dan rokok. Bagaimana menyusun alat-alat tersebut sehingga dapat digunakan untuk mengetahui pangaruh rokok terhadap paru manusia? A. Rokok dimasukkan dalam selang pada salah satu ujung, kapas dimaasukkan di tengah selang dan syringe di ujung yang lainnya B. Rokok dimasukkan di bagian tengah, kapas disalah satu ujung dan syringe di ujung lainnya C. Kapas dimasukkan dalam syringe lalu dimasukkan pada salah satu ujung selang, rokok di ujung yang lainnya D. kapas dibakar dengan rokok yang menyala dan diletakkan di salah satu ujung selang, syringe di ujung yang lain E. Semua langkah-langkah di atas bisa digunakan 32. Mengapa saat kita makan tidak boleh berbicara? A. Karena makanan akan masuk ke dalam saluran pernafasan B. Untuk menjaga sopan santun C. Agar makanan yang kita makan cepat tercerna dalam tubuh D. Karena dapat merusak saluran pencernaan dan pernafasan E. Karena menimbulkan kematian 33. Apa yang harus segera kalian lakukan saat melihat seseorang yang shock karena sengatan listrik? A. Menolongnya dan melarikannya ke rumah sakit B. Menolong dan meletakannya pada tempat yang aman serta memberikan nafas buatan bila tidak ada alat pernafasan buatan C. Panik dan segera minta tolong D. Membiarkannya dan menganggap bahwa ia sudah mati E. Pasrah saja karena kita tidak bisa melakukan apa-apa
34. Otot yang memisahkan antara rongga dada dan rongga perut adalah ……. A. Otot perut B. Otot dada C. Otot diafragma D. Otot antar tulang rusuk E. Otot jantung 35. Andi adalah seorang atlit lari tingkat nasional. Setelah ia berlari cepat selama 30 menit, apa yang bisa kamu amati dari Andi? sertakan alasan yang tepat!!..... A. Ia bernafas dengan cepat untuk mengurangi penumpukkan laktat B. Ia bernafas dengan cepat untuk meningkatkan penumpukan laktat C. Ia kesulitan bernafas karena laktat yang tertimbun menutup saluran pernafasan D. Ia kesulitan bernafas karena tidak terbiasa berlari cepat E. Ia bernafas seperti saat ia tidak beraktivitas
SELAMAT MENGERJAKAN
91 Lampiran 14. Kunci jawaban soal tes evaluasi (postes)
KUNCI JAWABANSOAL POSTES
1.
B
21.
A
2.
B
22.
A
3.
A
23.
C
4.
D
24.
B
5.
C
25.
C
6.
E
26.
E
7.
D
27.
D
8.
A
28.
E
9.
A
29.
A
10. B
30.
E
11. D
31.
A
12. E
32.
A
13. D
33.
B
14. E
34.
C
15. D
35.
A
16. C 17. B 18. D 19. E 20. A
Lampiran 15. Daftar peserta penelitian DAFTAR PESERTA PENELITIAN KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 1LASEM
DAFTAR PESERTA PENELITIAN KELAS XI IPA 3 SMA NEGERI 1 LASEM
92
93 Lampiran 16. Sampel hasil observasi aktivitas siswa
94
95 Lampiran 16. Lembar penilaian laporan
96 Lampiran 18. Rubrik penilaian laporan
Rubrik Penilaian Aktivitas Siswa dalam Pembuatan Laporan Hasil Percobaan No. 1.
Aspek yang dinilai
Skor
Pendahuluan Laporan yang dibuat oleh siswa mencakup kelima sub bab
5
pendahuluan Laporan yang dibuat oleh siswa hanya mencakup 4 sub bab
4
pendahuluan Laporan yang dibuat oleh siswa hanya mencakup 3 sub bab
3
pendahuluan Laporan yang dibuat oleh siswa hanya mencakup 2 sub bab
2
pendahuluan Laporan yang dibuat oleh siswa hanya mencakup 1 sub bab
1
pendahuluan
2.
Isi Hasil penelitian dan pembahasan sesuai dengan praktikum/penelitian
5
yang telah dilakukan Hasil penelitian tidak sesuai dengan praktikum, tetapi
4
pembahasannya sudah sesuai dengan hasil penelitian Hasil penelitian sesuai dengan praktikum, tetapi pembahasannya
3
tidak tepat
3.
Hasil penelitian dan pembahasan tidak sesuai dengan praktikum
2
Ada hasil penelitian, tetapi tidak dibahas
1
Penutup Simpulan dan saran benar, daftar pustaka ≥ 3
5
Simpulan dan saran benar, daftar pustaka < 3
4
Simpulan benar, daftar pustaka < 3, tidak ada saran
3
Simpulan benar, tetapi tidak ada saran dan daftar pustaka
2
Simpulan salah, tidak ada saran dan tidak ada daftar pustaka
1
97
Rubrik Penilaian Aktivitas Siswa dalam Pembuatan Laporan Hasil Percobaan (Revisi) No. 1.
2.
3.
4.
5.
Aspek yang dinilai Judul Judul mencerminkan topik utama yang dapat mengidentifikasi konsep yang dibahas, maksimal 15 kata Judul mencerminkan topik utama yang dapat mengidentifikasi konsep yang dibahas, > 15 kata Judul tidak mencerminkan topik utama yang dapat mengidentifikasi konsep yang dibahas Latar Belakang Memuat secara jelas tentang timbulnya suatu masalah, teori-teori dan logika-logika yang mendasarai timbulnya gagasan pemecahan masalah Memuat salah satu dari kedua komponen yang ada dalam latar belakang Latar belakang tidak berhubungan dengan praktikum yang dilakukan Rumusan masalah Ditulis berdasarkan tujuan dan topik permasalahan, dinyatakan dalam bentuk kalimat tanya atau alternatif yang secara implisist mengandung pertanyaan Rumusan masalah tidak sesuai dengan tujuan dan topik permasalahan Tidak ada rumusan masalah Hipotesis Sesuai dengan rumusan masalah dan merupakan jawaban sementara tentang permasalahan Hipotesis tidak sesuai dengan rumusan masalah Tidak ada hipotesis yang dirumuskan Landasan teori Menguraikan teori-teori yang mendasari pembahasan secara detail serta pustaka yang diacu Menguraikan teori-teori yang mendasari pembahasan secara detail, tetapi tidak dituliskan pustaka yang diacu Tidak ada landasan teori dalam laporan
Skor 3 2 1
3
2 1
3
2 1 3 2 1
3 2 1
98
6.
7.
8.
Metode penelitian Meliputi alat, bahan dan prosedur kerja yang ada dalam praktikum dengan tepat Meliputi alat,bahan dan prosedur kerja, tetapi tidak sesuai dengan praktikum Tidak menuliskan prosedur kerja dalam laporan Pembahasan Menguraikan teori yang mendukung pembahasan, pengolahan data dan analisis yang dilakukan serta diskusi temuan-temuan dalam penelitian tersebut Menguraikan 2 komponen dari tiga komponen di atas Menguraikan satu komponen dari tiga komponen di atas Simpulan Sesuai dengan tujuan dan berawal dari proses analisis yang telah dilakukan Tidak sesuai dengan tujuan percobaan Tidak membuat simpulan pada akhir percobaan
3 2 1 3
2 1 3 2 1
99 Lampiran 19. Sampel pengerjaan soal evaluasi (postes) oleh siswa
Lampiran 20. Analisis aktivitas siswa dalam praktikum dan diskusi Rekapitulasi Aktivitas Siswa Kelas XI IPA 2 No
Kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
PA-01 PA-02 PA-03 PA-04 PA-05 PA-06 PA-07 PA-08 PA-09 PA-10 PA-11 PA-12 PA-13 PA-14 PA-15 PA-16 PA-17 PA-18 PA-19 PA-20 PA-21 PA-22 PA-23 PA-24 PA-25 PA-26 PA-27 PA-28 PA-29 PA-30 PA-31 PA-32
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1
3 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Aktivitas Siswa dalam Praktikum Aspek yang dinilai 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0
Jumlah siswa adalah: 32 ∑ No Kriteria 1 tidak aktif 0 2 kurang aktif 0 3 cukup aktif 6 4 aktif 9 5 sangat aktif 17
% 0 0 18,75 28,125 53,125
13 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0
14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
∑
%
Kriteria
13 13 12 12 14 11 13 10 12 13 15 15 14 13 12 11 13 11 12 11 12 13 15 12 13 11 14 14 12 13 12 12
87 87 80 80 93 73 87 67 80 87 100 100 93 87 80 73 87 73 80 73 80 87 100 80 87 73 93 93 80 87 80 80
sangat aktif sangat aktif aktif aktif sangat aktif cukup aktif sangat aktif cukup aktif aktif sangat aktif sangat aktif sangat aktif sangat aktif sangat aktif sangat aktif cukup aktif sangat aktif cukup aktif aktif cukup aktif aktif sangat aktif sangat aktif aktif sangat aktif cukup aktif sangat aktif sangat aktif aktif sangat aktif aktif aktif
1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Aktivitas Siswa dalam Diskusi ∑ % Kriteria Aspek yang dinilai 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 0 1 1 1 1 1 1 1 8 80 aktif 0 0 1 1 1 1 1 1 1 8 80 aktif 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 90 sangat aktif 1 0 1 1 1 0 1 1 1 8 80 aktif 1 0 0 1 1 0 1 1 1 6 60 cukup aktif 1 1 1 1 1 1 0 1 1 8 80 aktif 1 1 1 1 1 0 1 1 1 8 80 aktif 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8 80 aktif 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 90 sangat aktif 1 0 0 1 1 1 1 1 1 7 70 cukup aktif 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 sangat aktif 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 sangat aktif 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 sangat aktif 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 90 sangat aktif 0 1 1 1 1 0 1 1 1 8 80 aktif 0 1 1 1 1 0 0 1 1 7 70 cukup aktif 0 1 1 1 1 0 1 1 1 8 80 aktif 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 90 sangat aktif 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 sangat aktif 1 0 0 1 1 1 1 1 1 7 70 cukup aktif 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 90 sangat aktif 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 sangat aktif 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 sangat aktif 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 90 sangat aktif 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 90 sangat aktif 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 90 sangat aktif 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 90 sangat aktif 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 90 sangat aktif 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 90 sangat aktif 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 sangat aktif 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9 90 sangat aktif 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9 90 sangat aktif
Jumlah siswa adalah: 32 No Kriteria 1 tidak aktif 2 kurang aktif 3 cukup aktif aktif 4 sangat aktif 5
∑ 0 0 4 8 20
% 0 0 12,5 25 62,5
100
Rekapitulasi Aktivitas Siswa Kelas XI IPA 3 No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Kode
PB-01 PB-02 PB-03 PB-04 PB-05 PB-06 PB-07 PB-08 PB-09 PB-10 PB-11 PB-12 PB-13 PB-14 PB-15 PB-16 PB-17 PB-18 PB-19 PB-20 PB-21 PB-22 PB-23 PB-24 PB-25 PB-26 PB-27 PB-28 PB-29 PB-30 PB-31 PB-32
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Aktivitas Siswa dalam Praktikum Aspek yang dinilai ∑ 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 14 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 14 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 14 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 12 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 14 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 12 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 11 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 12 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 11 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 14 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 13 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 14 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 14 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 13 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 13 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 12 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 11 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 13 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 13 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 13 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 14 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 14 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 14 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 13 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 13 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 14 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 13 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 13 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 14 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 13 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 12 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 13
Jumlah siswa: 32 No Kriteria 1 tidak aktif 2 kurang aktif 3 cukup aktif 4 aktif 5 sangat aktif
∑ 0 0 3 5 24
% 0 0 9,375 15,625 75
%
93 93 93 80 93 80 73 80 73 93 87 93 93 87 87 80 73 87 87 87 93 93 93 87 87 93 87 87 93 87 80 87
Kriteria
sangat aktif sangat aktif sangat aktif aktif sangat aktif aktif cukup aktif aktif cukup aktif sangat aktif sangat aktif sangat aktif sangat aktif sangat aktif sangat aktif aktif cukup aktif sangat aktif sangat aktif sangat aktif sangat aktif sangat aktif sangat aktif sangat aktif sangat aktif sangat aktif sangat aktif sangat aktif sangat aktif sangat aktif aktif sangat aktif
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Aktivitas Siswa dalam Diskusi Aspek yang dinilai 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1
Jumlah siswa: 32 No Kriteria 1 tidak aktif 2 kurang aktif 3 cukup aktif 4 aktif 5 sangat aktif
∑ 0 0 0 10 22
% 0 0 0 31,25 68,75
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
∑
%
Kriteria
10 10 10 8 10 8 8 10 8 10 10 8 9 10 8 10 10 8 10 9 10 10 9 8 9 9 9 10 10 9 8 8
100 100 100 80 100 80 80 100 80 100 100 80 90 100 80 100 100 80 100 90 100 100 90 80 90 90 90 100 100 90 80 80
sangat aktif sangat aktif sangat aktif aktif sangat aktif aktif aktif sangat aktif aktif sangat aktif sangat aktif aktif sangat aktif sangat aktif aktif sangat aktif sangat aktif aktif sangat aktif sangat aktif sangat aktif sangat aktif sangat aktif aktif sangat aktif sangat aktif sangat aktif sangat aktif sangat aktif sangat aktif aktif aktif
101
Lampiran 21. Hasil belajar siswa Daftar Nilai Kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Lasem No
NIS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
095232 095088 095089 095155 095054 095202 095058 095242 095132 095246 095209 095248 095166 095103 095213 095215 095216 095217 095069 095218 095071 095072 095142 095225 095146 095147 095226 095149 095115 095260 095231 095117
Nama Agung Sulismiyanto Alfiatun Ni'mah Widiyanti Alfiyatul Karimah Ani Munawaroh Anisah Emilia Diana Eka Silviana Faiqotun Ni'mah Hani Emiasari Ika Devi Apriyani Istiadah Hanifah Putri Lathifatunnur Latifah Lintang Putri Asriani Maulida Rizkiana Minhatunna'im Muhammad Riyadul Lutfi Ni'mah Syabana Ninda Yulia Widyantari Novi Ayuningsih Novita Rahmawati Nur Arif Rohman Nur Azizah Riza Ramadhanu Siti Jumairoh Siti Koniah Siti Mardiyah Siti Marfu'ah Tanti Sri Haryanti Uun Siti Khoiriyah Vinandita Utari Putri Yayuk Muzaro'ah Yulia Rahma Nur H. Jumlah Rata-Rata
Keterangan Tuntas Tidak Tuntas
Kode PA-01 PA-02 PA-03 PA-04 PA-05 PA-06 PA-07 PA-08 PA-09 PA-10 PA-11 PA-12 PA-13 PA-14 PA-15 PA-16 PA-17 PA-18 PA-19 PA-20 PA-21 PA-22 PA-23 PA-24 PA-25 PA-26 PA-27 PA-28 PA-29 PA-30 PA-31 PA-32
∑ 29 3
Nilai LKS 1 2 3 67 73 87 67 60 73 67 60 73 67 67 87 73 53 87 80 73 87 67 67 87 80 73 87 73 53 87 67 73 87 67 73 87 67 73 87 67 67 87 67 60 73 73 53 73 80 73 87 73 53 73 80 73 87 73 53 73 73 53 73 80 73 87 73 53 87 73 53 87 73 53 73 67 67 87 67 67 87 67 73 87 73 53 87 67 60 73 67 73 87 73 53 73 67 60 73 2275 2021 2630 71,09 63,2 82,2
% 90,63 6,2
Rata2 75,67 66,67 66,67 73,67 71 80 73,67 80 71 75,67 75,67 75,67 73,67 66,67 66,33 80 66,33 80 66,33 66,33 80 71 71 66,33 73,67 73,67 75,67 71 66,67 75,67 66,33 66,67 2309 72,15
Nilai LDS Rata2 Nilai Postes 1 2 83 87 85 83 73 73 73 69 81 80 80,5 89 79 87 83 86 78 87 82,5 94 78 87 82,5 89 78 87 82,5 97 76 87 81,5 83 80 87 83,5 91 84 87 85,5 69 82 87 84,5 94 82 87 84,5 89 82 87 84,5 97 85 80 82,5 86 79 87 83 80 79 87 83 77 73 73 73 69 81 87 84 80 75 87 81 89 77 87 82 74 78 87 82,5 83 78 87 82,5 89 75 87 81 94 75 87 81 80 80 87 83,5 80 76 87 81,5 71 84 87 85,5 89 78 87 82,5 91 78 80 79 83 83 87 85 89 79 87 83 80 79 80 79,5 83 2528 2728 2628 2697 79 85,3 82,125 84,28125
NH
Keterangan
81,22 tuntas 69,56 tidak tuntas 78,72 tuntas 80,89 tuntas 82,5 tuntas 83,83 tuntas 84,39 tuntas 81,5 tuntas 81,83 tuntas 76,72 tuntas 84,72 tuntas 83,06 tuntas 85,06 tuntas 78,39 tuntas 76,44 tuntas 80 tuntas 69,44 tidak tuntas 81,33 tuntas 78,78 tuntas 74,11 tidak tuntas 81,83 tuntas 80,83 tuntas 82 tuntas 75,78 tuntas 79,06 tuntas 75,39 tuntas 83,39 tuntas 81,5 tuntas 76,22 tuntas 83,22 tuntas 76,44 tuntas 76,39 tuntas 2545 79,52
102
Daftar Nilai Kelas XI IPA 3 SMA Negeri 1 Lasem No
NIS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
095121 095154 095091 095092 095235 095056 095204 095057 095129 095240 095098 095099 095210 095170 095109 095250 095067 095068 095070 095138 095074 095254 095177 095081 095148 095257 095151 095262 095265 095118 095084 095085
Nama Ahmad Al Ma'ruf Ahmad Ali Mahfud Anggit Nurcahyo Anita Zulaikha Ayu Dwi Octaviani Ayuk Suryani Efi Akmalia Elisabeth Fitriany Sagala Eva Rohny Oktaviana Fauzia Rahmah Ita Dwi Yuliyani Khuzaimah Lilis Idayati Muhammad Ibnu Farid Mutmainah Najih Fikriyah Nayla Ma'unah Nor Afifah Nugraeni Saputri Nur Hidayah Nur Makhmudah Nurul Hidayati Ria Sanjaya Setiadi Arianto Sriyati Susi Siswati Sutinah Tira Antika Putri Wiga Dini Ervian Yulia Fitriani Yuliana Istigfaroh Yuni Astuti Yuniati Jumlah Rata-Rata
Keterangan Tuntas Tidak Tuntas
Kode PB-01 PB-02 PB-03 PB-04 PB-05 PB-06 PB-07 PB-08 PB-09 PB-10 PB-11 PB-12 PB-13 PB-14 PB-15 PB-16 PB-17 PB-18 PB-19 PB-20 PB-21 PB-22 PB-23 PB-24 PB-25 PB-26 PB-27 PB-28 PB-29 PB-30 PB-31 PB-32
∑
Nilai LKS 1 2 3 80 60 73 67 73 87 87 73 80 87 73 87 67 73 87 80 60 73 67 73 87 67 53 80 67 73 87 67 73 73 87 73 87 87 73 87 67 73 87 67 67 73 87 73 87 67 73 73 67 67 73 80 60 73 67 53 80 67 67 73 80 60 73 80 60 73 67 73 73 67 67 73 67 67 73 67 73 73 67 67 73 67 53 80 67 73 73 87 73 87 67 53 80 67 53 80 2329 2135 2518 72,8 66,7 78,7
Rata2 71 75,67 80 82,33 75,67 71 75,67 66,67 75,67 71 82,33 82,33 75,67 69 82,33 71 69 71 66,67 69 71 71 71 69 69 71 69 66,67 71 82,33 66,67 66,67 2327 72,73
Nilai LDS 1 2 86 87 82 87 77 80 78 87 80 87 79 87 87 87 73 73 80 87 95 93 78 87 75 87 80 93 77 87 83 93 79 87 78 87 80 87 88 87 79 87 85 87 75 87 80 87 78 73 80 87 84 87 81 87 87 80 85 87 79 87 85 87 83 80 2596 2753 81,1 86
Rata2 Nilai Postes NH Keterangan 86,5 84,5 78,5 82,5 83,5 83 87 73 83,5 94 82,5 81 86,5 82 88 83 82,5 83,5 87,5 83 86 81 83,5 75,5 83,5 85,5 84 83,5 86 83 86 81,5 2675 83,58
83 89 83 77 83 86 77 74 80 77 86 86 80 77 80 80 86 86 83 69 89 83 74 66 89 77 83 66 89 83 86 91 2598 81,1875
80,2 83,1 80,5 80,6 80,7 80 79,9 71,2 79,7 80,7 83,6 83,1 80,7 76 83,4 78 79,2 80,2 79,1 73,7 82 78,3 76,2 70,2 80,5 77,8 78,7 72,1 82 82,8 79,6 79,7 2533 79,2
tuntas tuntas tuntas tuntas tuntas tuntas tuntas tidak tuntas tuntas tuntas tuntas tuntas tuntas tuntas tuntas tuntas tuntas tuntas tuntas tidak tuntas tuntas tuntas tuntas tidak tuntas tuntas tuntas tuntas tidak tuntas tuntas tuntas tuntas tuntas
% 28 87,5 4 9,4
103
104 Lampiran 22. Sampel hasil angket tanggapan siswa
105
Lampiran 23. Analisis angket tanggapan siswa
ANALISIS ANGKET TANGGAPAN SISWA
No 1.
2.
3.
4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Pertanyaan Apakah suasana pembelajaran materi sistem respirasi dengan kegiatan laboratorium berbasis inkuiri yang diterapkan menyenangkan? Apakah kalian tertarik mengikuti kegiatan pembelajaran materi sistem respirasi dengan metode inkuiri? Apakah pembelajaran materi sistem respirasi manusia dengan kegiatan laboratorium berbasis inkuiri dapat meningkatkan keaktifan belajar kalian di kelas? Apakah guru menghubungkan materi dengan peristiwa kehidupan yang terkait? Guru sudah melibatkan saya aktif dalam pembelajaran? Guru sudah menggunakan langkah-langkah dalam metode ilmiah dalam kegiatan praktikum? Guru sudah melibatkan aspek intelektual saya dalam pembelajaran? Saya senang dengan media dan metode yang digunakan guru? Saya dapat dengan mudah menerima pelajaran yang diajarkan? Apakah anda menyukai pendekatan pembelajaran seperti ini? Rata-Rata Kelas
Kelas XI IPA 2 Jawaban Persentase (%) Ya Tidak Ya Tidak
Kriteria
Kelas XI IPA 3 Jawaban Persentase (%) Ya Tidak Ya Tidak
Kriteria
30
2
93,75
6,25
Sangat baik
32
0
100
0
Sangat baik
32
0
100
0
Sangat baik
30
2
93,75
6,25
Sangat baik
32
0
100
0
Sangat baik
31
1
96,88
3,12
Sangat baik
30
2
93,75
6,25
32
0
100
0
Sangat baik
31
1
96,88
3,12
26
6
81,25
18,75
Baik
29
3
90,62
9,38
32
0
100
0
32
0
100
0
29
3
90,62
9,375
31
1
96,88
3,12
32
0
100
0
29
3
90,62
9,38
30
2
93,75
6,25
31
1
96,88
3,12
30
2
93,75
6,25
30,7
1,3
95,94
4,06
30,4
1,6
95
5
Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik
Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik
106
107 Lampiran 24. Hasil wawancara guru
Lampiran 25. Dokumentasi penelitian
108
FOTO PENELITIAN KEGIATAN LABORATORIUM BERBASIS INKUIRI PADA MATERI SISTEM RESPIRASI MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 LASEM
Guru melakukan orientasi pada siswa
melakukan praktikum sesuai GuruSiswa melakukan orientasi pada siswa proposal
Guru membimbing siswa dalam pembuatan proposal kegiatan
Siswa melakukan analisis data hasil praktikum
109
Siswa mempresentasikan hasil praktikum di depan kelas
Siswa mengajukan pertanyaan saat diskusi berlangsung
Siswa mengerjakan soal postes dengan sungguh-sungguh
Observer melakukan penilaian aktivitas siswa pada saat praktikum
Lampiran 26. Surat penetapan dosen pembimbing
110
111 Lampiran 27. Surat ijin penelitian
112 Lampiran 28. Surat keterangan penelitian