S-l-1?-jt¥t;! 13
'
,,,,,,,,,
EFEKTIFITAS PROGRAM LAYANAN JEMPUT MASLAHAH DALAM MENINGKATKAN DANA PIHAK KETIGA PADA PT BJB SYARIAH CABANG PAJAJARAN BOGOR
SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Islam (S.E.Sy)
Universilas:b!am Negeri
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Oleh:
MUCHAMAD FATIH ADZKIA NIM : 1110046100158
KONSENTRASIPERBANKANSYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UINSYARIFHIDAYATULLAH JAKARTA 1435H/2014
EFEKTIFITAS PROGRAM LAYANAN JEMPUT MASLAHAH DALAM MENINGKATKAN DANA PIHAK KETIGA PADA PT BJB SY.ARIAH CABANG PAJAJARAN BOGOR
SKRIPSI Diajukan Unruk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
Oleh:
Mnchamad Fatih Adzlda NIM: 1110046100158
Di Bawah Bimbingan: Pembimbing I
Pembimbing II
I Dr. Burhanmidin Y nsuf, MM 195406181981031005
197705302007011008
KONSENTRASIPERBANKANSY.ARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH !--'''
JAKARTA - 2014
u:;;:\ " ' ' " ' ' ' ' •><' ,,, ' ....
'
,,,, """"""'"'""~''''"'_.,,
....
PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul "Efektllltas Program Layallllallll Jemput Maslahah dalam menillllgkatkan Dana Pihak Ketiga pada PT BJB Syariah cmbang Pajaj11ra11 Bogor" telah diajukan daiam sidang munaqasyah Fakultas Syariah clan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) SyarifHidayatullah Jakarta, pada tanggal 26 Agustus 2014. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy) pada Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam). Jakarta, 26 Agustus 2014
limin MA 808121999031014
Panitia Ujlan M1.maqasyaln Ketua
: Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag. MH NIP. 197425072001121001
Sekretaris
: Abdurrauf, Le, MA NIP. 197312152005011002
Pembimbing I : Dr. Burhanuddin Yusuf, MM NIP. 195406181981031005 Pembimbing II: Djaka Badranaya, S.Ag,ME NIP. 197705302007011008
-=--
>
( ..............................)
-dr..~
I
.......) '
Penguji I
: Dr. H. Abdul Malik. M.M NIP. 150183006
( ..............................)
Pengttji H
: M. Nur Rianto Al Arlt: S.E., M.Si NIP. 198110132008011006
( ...... ~ ... )
LEMBARPERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mencapai gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) di Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri (UIN) SyarifHidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) SyarifHidayatullah Jakarta
Jakarta, 24 Juni 2014
Muhammad Fatih Adzkia NIM: 1110046100158
ABSTRAK
Efektifitas Program Layanan Jemput Maslahah dalam meningkatkan Dana Pihak Ketiga pada PT BJB Syariah Cabang Pajajaran Bogor. adalah karya ilmiah MUCHAMAD FATIB ADZKIA, NIM 1110046100158. Mahasiswa Program Studi Muamalat, Konsentrasi Perbankan Syariah, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta, 1435 HI 2014. Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode kualitatif dan kuantitatif melalui penelitian lapangan dan analisis data serta informasi yang didapat. Menggunakan data primer dan sekunder yang diambil dari wawancara lapangan serta studi kepustakaan. Adapun objek yang diteliti adalah program layanan Jemput Maslahah PT BJB Syariah cabang Pajajaran Bogor, yang difokuskan adalah efektifitasnya. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui strategi pemasaran, dan efektifitas program Layanan Jemput Maslahah PT BJB Syariah cabang Pajajaran Bogor dalam meningkatkan jumlah nasabah serta Dana Pihak Ketiga. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi PT BJB Syariah dalam menghadapi persaingan yang cukup ketat dengan lembaga keuangan lain bukan hanya lembaga syariah namun bank konvensional menjadi kompetitor yang cukup kuat, maka dengan strategi yang digunakan PT BJB Syariah adalah mengembangk:an prorgram layanan jemput maslahah, dengan konsep financial inclusion, strategi pemasaran, mekanisme dan operasional yang dijalankan, jemput maslahah PT BJB Syariah ini dalam waktu setahun mampu memberikan kontribusi yang baik dalam menarik nasabah dan Dana Pihak Ketiga dengan jumlah yang cukup memuaskan, dengan efektifitasnya, maka diharapkan kedepanya akan menjadi layanan inovatif perbankan syariah untuk semakin memperluas Market Share perbankan syariah. Kata kunci
: Efektifitas, Strategi Marketing (Pemasaran), dana pihak ketiga, dan layanan Jemput Maslahah
Pembimbing : Dr. Burhanuddin Yusuf, MM Djaka Badranaya, S.Ag, ME
KATA PENGANTAR
"Bismillahi"ahmaanirrahiim"
Segala puji bagi ALLAH SWT atas segala rahmat dan karunia yang diberikan kepada kita semua. Shalawat serta salam terhaturkan kepada junjungan besar umat Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan kita semua yang senantiasa istiqomah dalam menjalankan sunnah-Nya. Alhamdulillah atas izin ALLAH SWT penulis dapat menyelesaikan penyusunan Skripsi dengan judul "EFEKTIFITAS PROGRAM LAYANAN JEMPUT MASLAHAH DALAM MENINGKATKAN DANA PIHAK KETIGA PADA PT BJB SYARIAH CABANG PAJAJARAN BOGOR". Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana (Sl) pada Program Sarjana Fakultas Syariah dan Hukum, UIN SyarifHidayatullah Jakarta. Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari bahasa yang digunakan maupun sistematika penulisan, hal tersebut dikarenakan terbatasnya kemampuan yang dimiliki penulis. Namun berkat bantuan, bimbingan, serta dorongan dari berbagai pihak akhimya penulisan skripsi ini dapat diselesaikan. Dengan rasa hormat penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besamya kepada : I. Allah SWT, yang selalu memberikan berkah rahmat dan hidayah sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
11. Teman-teman seperjuangan PS-D Squad 2010, terima kasih atas dukungan, dorongan, suka duka dan persahabatan yang menyenangkan, maaf sudah merepotkan teman-teman, Fitriana Wahyuni khususnya, juga terimakasih kepada teman kostan saya Didit, telah menerima kehadiran saya untuk menempati kostan ini. 12. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu disini, semoga Allah SWT memberikan balasan pahala yang berlipat ganda Aamiin.
Ciputat, 25 Juni 2014
Muhammad Fatih Adzkia NIM: 1110046100158
DAFTARISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................................... i LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................................ ii LEMBAR PERNYATAAN ....................................................................................... iv ABSTRAK ................................................................................................................... v KATA PENGANTAR ................................................................................................ vi DAFTARISI ............................................................................................................... ix BABIPENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................................. I B. Identifikasi Masaiah ................................................................................... 6
C. Batasan dan Rumusan Masalah .................................................................. 7 D. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................................. 8 E. Review Studi Terdahulu ............................................................................. 9 BAB II LANDASAN TEORI 1. Efektifitas .................................................................................................. 11 a. Pengertian Efektifitas ............................................................................ 11 b. Indikator Efektifitas .............................................................................. 13 2. Strategi dan Pemasaran ............................................................................. 14 a. Pengertian Strategi .............................................................................. 15
B. Strategi pemasaran program layananjemput maslahah PT BJB Syariah
cabang Pajajaran Bogor ............................................................................ 49 C. Efektifitas program layananjemput maslahah dalam meningkatkanjumlah dana pihak ketiga ...................................................................................... 72 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .............................................................................................. 87 B. Saran ......................................................................................................... 88 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 90 LAMPIRAN ................................................................................................................. .
1
BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis saat ini tidak hanya mengandalkan pada kualitas produk, melainkan lebih pada kualitas layanan, sehingga mendorong pelanggan untuk kembali menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan, didalam memberikan kualitas layanan yang baik, perusahaan dituntut untuk membangun suatu hubungan yang lebih dekat dengan pelanggan, sehingga perusahaan mengetahui banyak ha! mengenai pelangganya. Maka dari itu dibutuhkan suatu strategi dalam meningkatkan atau menjaga hubungan baik dari masing-masing pelangganya. Selain itu perusahaan juga hams peduli terhadap strategi yang digunakan sehingga akan membawa perusahaan pada keunggulan dibandingkan dengan para pesaingnya, di mana kem1ggulan hanya dapat diwujudkan melalui usaha cerdas, terencana, dan sistematis. Tidak terkecnali pada perbankan syariah, eksistensinya saat ini menempati posisi yang cukup strategis di tengah masyarakat Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam dalam memobilisasi dana dari masyarakat melalui kegiatan fending dan kegiatan financing. Bank syari'ah memiliki peran sebagai lembaga intermediasi1, antara unit ekonomi yang mengalami kelebihan dana (surplus unit) dengan unit ekonomi yang mengalami kekurangan dana (deficit unit). Melalui 1
Heri Sudarsono, bank dan lembaga keuangan syari 'ak Deskripsi dan i/ustrasi, Yogyakarta: Ekonisia, thn. 2004.
2
bank syariah, kelebihan dana tersebut dapat disalurkan kepada pihak-pihak yang memerlukan sehingga memberikan manfaat kepada kedua belah pihak. Kualitas bank syariah sebagai lembaga perantara ditentukan oleh kemampuan manajemen bank untuk melaksanakan peranya. Bank of America menyatakan2 , Perbankan harus diberikan kesempatan untuk mengembangkan cara-cara inovatif yang mengutamakan kecenderungan kelakuan pelanggan, pilihan yang ada, trend dan ide-ide baru yang dikembangkan. Serta yang mengungkap wawasan yang mencakup skala sosial dan fisik yang luas, dari interaksi dengan pelanggan secara individu menuju kepada transaksi secara global. Secara umurn Bank Syariah merupakan lembaga keuangan yang berfungsi memperlancar mekanisme ekonomi disektor riil melalui aktivitas kegiatan usaha (investasi, jual beli, atau lainya) berdasarkan prinsip syariah3• Kemunculan bank syariah di Indonesia diawali dengan didirikanya Bank Muamalat Indonesia pada tahun 1991 yang memulai kegiatan operasionalnya pada tanggal I Mei 1992. Dengan dukungan nyata dari lkatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) dan beberapa pengusaha muslim.4 Di Indonesia sendiri, hampir setiap Bank berusaha untuk meningkatkan teknologi dan sistem informasi agar dapat memberikan pelayanan jasa yang dapat 2
Dikutip dari http://diassatria.lecture.ub.ac.id/2013/06/lumpuhnya-fungsi-vital-perbankan, Dias satria, lecture ofuniversitas brawijaya, Artikel, 14 juni 2013. 3 Ascruya, Akad & produk bank syariah. Jakarta : PT RajaGrafmdo Persada, thn. 2007. Hal. 30 4 Dikutip dari www .muamalatbank.com
3
memberikan kepuasan kepada nasabah. Pelayanan jasa Bank yang ditawarkan kepada masyarakat merupakan aktivitas pendukung yang dapat diberikan oleh bank.
5
Berdasarkan besarnya perolehan dana masyarakat yang dihimpun oleh Bank tidaklah lepas dari usaha-usaha bank itu sendiri dalam memberikan berbagai produk dan layanan perbankan kepada masyarakat. Produk-produk bank syariah muncul karena didasari oleh operasionalisasi fungsi bank syariah. Dalam menjalankan operasinya bank syariah memiliki empat fungsi 6, yang pertama sebagai penerima amanah untuk melakukan investasi dana-dana yang dipercayakan oleh pemegang rekening investasi atau deposan atas dasar prinsip bagi hasil sesuai dengan kebijakan investasi bank, kedua sebagai pengelola investasi atas dana yang dimiliki pemilik dana atau shahibul ma! sesuai dengan arahan investasi yang dikehendaki oleh pemilik dana, ketiga sebagai penyedia jasa lalu lintas pembayaran dan jasa-jasa lainya sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip syari'ah, dan yang keempat sebagai pengelola fungsi sosial. Dari keempat fungsi operasional tersebut kemudian dituruukan menjadi produk-produk bank syariah, yang secara garis besar dapat dikelompokan ke dalam produk pendanaan, produk pembiayaan, produk jasa perbankan, dan produk kegiatan sosial. Namun dewasa ini produk-produk perbankan yang ditawarkan bank kepada masyarakat semakin beragam sejalan dengan kemajuan zaman dan teknologi. Bank
hal.6.
5
Ismail, Manajemen Perbankan: dari teori menuju Aplikasi, Jakarta: Kencana thn 2010.
6
Ascarya, akad & produk Bank Syoriah, Jakarta: PT RajaGrafindo, thn. 200, ha!. 111
4
selalu berupaya menemukan kreatifitas dalam pelayananya untuk mengoptimalkan fungsinya sebagai lembaga intermediasi. Dan berlomba-lomba untuk berinovasi dalam menciptakan dan meningk:atkan kualitas produk layanan danjasanya. Beberapa hal
yang perlu diperhatikan mengenai
7
menciptakan
dan
mengembangk:an produk, bahwa setiap produk akan segera menjadi manfaat yang diharapkan. Meliputi segala kemungk:inan peningkatan dan perubahan yang mungk:in akan dialami produk atau tawaran pada masa mendatang. Disinilah perusahaanperusahaan mencari berbagai cara baru untuk memuaskan pelanggan dan membedakan tawaranya. 8 Upaya yang sangat penting untuk mendukung eksistensi perbankan syariah saat ini adalah meningk:atkan minat masyarakat untuk menabung di Bank Syariah atau dalam istilah perbankan meningkatkan Dana Pihak Ketiga (DPK). Saat ini pertumbuhan market share perbankan syariah terhadap perbankan Nasional hingga akhir 2012 mencapai tumbuh 4,3%, ini terbukti darijumlah total penghimpunan dana yang dilakukan bank syariah sebesar Rp 134,45 triliun. Walaupun masih cukup kecil dalam skala Nasional, namun dapat diprediksi akan mengalami pertumbuhan secara b;::l'.::la.
7
~;:;n;:;:;.t:rra
itu pcmbiayaan yang dilakukan oleh bank syariah hingga akhir
Ibid Philip Kotler & Kevin Lane Keller, Marketing Management, edisi Bahasa Indonesia Jakarta: PT INDEKS thn. 2007, ha!. 3 8
6
pihak Bank tersebut akan menghampiri calon nasabah ataupun nasabah sesuai keperluanya. Dibentuknya Program layanan Jemput Maslahah ini adalah wujud dari sebuah
financial inclusion, artinya sangat membantu untuk memajukan perekonomian suatu negara melalui peningkatan akses masyarakat terhadap jasa layanan bank, dengan menekan biaya atau cost untuk pembangunan sebuah kantor cabang yang memang sangat tidak sedikit, namun untuk masuk kedalam masyarakat tersebut diperlukanlah sebuah strategi pemasaran.
Bagaimanakah strategi pemasaranya, bagaimana
efektifitasnya, maka dari itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian ini, dengan membawa tema pembahasan yang berjudul, "Efektijitas Program Layanan Jemput
Maslahah dalam meningkatkan Dana Pihak Ketiga pada PT BJB Syariah caba11g Pajajaran Bogor".
B. Identifikasi Masalah pada penelitian ini ada beberapa permasalahan yang penulis identifikasi, diantaranya sebagai berikut :
l. Bagaimana strategi pemasaran program layananjemput maslahah PT BJB Syariah 2. Bagaimana pemahaman dan pandangan masyarakat terhadap program layananjemput maslahah
7
3. Apakah program layananjemput maslahah berdampak terhadap keinginan masyarakat untuk menabung di bank 4. Bagaimana efektifitas
program
layanan jemput maslahah dalam
meningkatkan jumlah nasabah dan dana pihak ketiga
5. Apakah program layanan jemput maslahah telah tepat sasaran
C. Batasan dan Rumusan Masalah I. Batasan Masalah Pembatasan masalah dilakukan agar penelitian lebih terarah, fokus dan tidak menyimpang dari sasaran pokok penelitian. Penulis membatasi pembahasan skripsi ini pada masalah efektifitas program layanan jemput maslahah pada PT BIB Syariah cabang Pajajaran Bogor untuk meningkatkan jumlah nasabah dan Dana Pihak Ketiga sebelum dan sesudah adanya program layanan Jemput Maslahah pada tahun periode 2012 sampai 2014. 2. Rumusan Masalah Sedangkan masalah yang penulis rumuskan adalah sebagai berikut : a. Bagaimana strategi pemasaran program layanan jemput maslahah ? b. Bagaimana efektifitas program layanan jemput maslahah dalam meningkatkan dana pihak ketiga ?
9
c. Bagi pihak Jain Dapat dijadikan informasi tambahan bagi para pembaca dan menjadi referensi mengenai program yang ada pada industri perbankan syariah.
E. Review Studi Terdahulu 1. Strategi pengembangan dana pihak ketiga terhadap peningkatan laba bersih PT Bank Syariah Mandiri yang disusun oleh Ryan yudhatama, Tahun 2011. Fakultas syariah dan hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, penelitian ini Fokus terhadap perhitungan dan analisa berdasarkan laporan keuangan dan data-data pendukung lain berupa sejarah dan profit bank umum syariah. 2. Strategi pengembangan pola investasi mudharabah dalam meningkatkan pendapatan PT Bank Negara Indonesia Syariah yang disusun oleh Dini restu, tahun 2010, Fakultas syariah dan hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dalam skripsi ini disimpulkan bahwa, BNI syariah menerapkan strategi tersebut antara lain,
pertama
meningkatkan
promosi
pembiayaan
mudharabah
dengan
mengoptimalkan penyaluran pembiayaan, kedua berusaha memberikan tingkat bagi hasil yang bersaing dengan lembaga keuangan syariah Jainya. Ketiga, berusaha memberikan edukasi kepad amasyarakat, baik melalui penyuluhan pelatihan dan seminar, maupun interaksi secar alangsung dikantor layanan bni syariah.
11
BAB II LANDASAN TEOIU 1. Efektltltas
a. Pengertian Secara bahasa, efektifitas berasal dari kata efektif yang berarti ada efeknya, membawa basil, membawa pengaruh, dapat berhasil berguna1• Dari kata itu muncul pula keefektifan yang diartikan dengan keadaan, ha! terkesan, kemanjuran, dan keberhasilan. Efektifitas merupakan kemampuan untuk mencapai tujuan tertentu dengan cara atau peralatan yang tepat2. Dapat dikatakan bahwa efektifitas adalah pengukuran keberhasilan dalam mencapai tujuan. Ada beberapa kriteria dapat digunakan untuk menilai bahwa suatu tujuan tersebut berjalan secara efektif, kriteria yang menjadikan suatu pekerjaan atau rencana yang telah ditetapkan menjadi efektif, yaitu : 1. Kegunaan Bagi manajemen dalam melaksanakan fungsi-fungsinya yang lain, suatu rencana harus fleksibel, stabil, berkesinambungan, dan sederhana. 2. Ketetapan dan objektifitas
1
2
KBBI T. Rani Handoko, manajemen, Yogyakarta: BPFE, thn 1998, edisi ke-2, hal.7
12
Rencana-rencana harus dievaluasi untulc mengetahui apakah jelas, ringkas, nyata, dan akurat. Berbagai keputusan dan kegiatan efektif bila didasarkan informasi yang tepat. 3. Ruang lingkup Perencanaan perlu memperhatikan prinsip-prinsip kelengkapan, kepaduan, dan konsistensi. 4. Biaya Menyangkut biaya diharapkan seefisien mungkin, dan menguntungkan
5. Akuntabilitas Berupa tanggung jawab atas pelaksanaan dan tanggung jawab atas implementasinya 6. Ketepatan waktu Ketepatan waktu sangat di perlukan untulc mencapai kelancaran dan kesuksesan.
Jika suatu perusahaan atau kelompok kerja memenuhi kriteria diatas maka suatu perencanaan tersebut diharapkan menjadi efektif sesuai yang diharapkan3•
b. Indikator Efektitltas Menurut Sujadi F.X disebutkan bahwa untulc mencapai efektifitas dan efisiensi kerja haruslah dipenuhi syarat-syarat ataupun unsur sebagai berikut 4 :
3
T. Hani Handoko, manajemen, Yogyakarta: BPFE, thn 1998, edisi ke-2, hal.7
13
a. Berhasil guna, yaitu menyatakan bahwa kegiatan telah dilaksanakan dengan tepat dalam memiliki pengaruh. b. Ekonomis, yaitu bahwa didalam usaha pencapaian efektif itu, seperti biaya tenaga kerja, peralatan, waktu, keuangan, dan lainya telah dipergunakan dengan tepat sebagaimana yang direncanakan c. Pelaksanaan kerja yang bertanggung jawab, yaitu untuk membuktikan bahwa dalam pelaksanaan kerja sumber daya telah dipergunakan dengan tepat , dan dilaksanakan dengan bertanggung jawab d. Pembagian kerja yang nyata yaitu pelaksanaan kerja di bagi berdasarkan beban kerja, kemampuan kerja, dan waktu yang tersedia Sedangkan indikator menurut manajemen ajaran Islam untuk mengatur hidupnya agar efektif adalah sebagai berikut5: a. Prinsip berkesinambungan, maksudnya dalam menjalankan suatu kegiatan seorang muslim haruslah berbuat, bertindak yang harmonis pantas dan wajar, tidak berlebihan, tetapi tidak juga kikir atau pelit b. Prinsip
mencapai
kemanfaatan,
maksudnya
seorang muslim
dalam
menjalankan kegiatan usaha hams bermanfaat bagi dirinya, orang lain, bagi lingkungan dan bermanfaat bagi agamanya.
4
Sujadi, F.X, 0 & M, Penunjang keberhasilan Proses monajemen, Jakarta: CV. Masagung, thn 1990, cet-3, hal. 36 5 Mochtar Effendy, manajemen suatu pendekatan berdosarkan ajaran is/am, Jakarta : PT. Bharata Karya Aksara, thn 1986. Hal. 153-158
14
c. Prinsip tidak boros, yang dimaksudnya adalah setiap muslim dalam menjalankan aktivitasnya dalam penggunaan harta, waktu dan tenaga tidak dipergunakan secara boros. Jika dilihat dari sudut ekonomi sifat boros termassuk biaya sehingga dalam penggunaan biaya menjadi beban dalam manajemen. d. Prinsip berlaku adil, maksudnya adalah dengan berlaku adil seseorang yang ingin mencapai tindakan yang efisien adalah harus berlaku adil, adil dalam menimbang,
dalam
mengambil
keputusan,
dan adil
dalam
semua
perubahanya. Dengan penjelasan diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa salah satu cara untuk mengetahui efektifitas suatu kegiatan, ataupun program kerja, dapat dilakukan dengan indikator efektifitas yang memenuhi syarat-syarat seperti berhasil guna, memiliki pengaruh, ekonomis, bermanfaat dan menguntungkan bagi semua pihak. 2. Strategi dan Pemasaran Secara umum pembahasan strategi dan pemasaran adalah pembahasan mengenai cara yang efektif dan efisien dalam kegiatan pemasaran. Pembicaraan tentang strategi dan pemasaran akan meliputi beberapa aspek yang terkait, misalnya dengan konsep strategi, konsep pemasaran. Tujuan strategi pemasaran adalah untuk mendapat keuntungan jangka panjang yaitu menciptakan kepuasan dan Joyalitas pelanggan.
16
memantapkan posisi dalam persaingan. Selama itu bertujuan untuk mendapat keuntungan-keuntungan
strategi
dan
sekaligus
dapat
menunjang
berkembangnya organisasi ketingkat yang lebih baik. 3.
Strategi Fungsional (Functional Strategy), pada tingkat ini ada 3 jenis strategi fungsional yaitu : a. Strategi fungsional ekonomi, ha! ini mencakup fungsifungsi yang memungkinkan organisasi hidup sebagai kesatuan ekonomi yang sehat, antara lain berhubungan dengan keuangan, pemasaran, sumber daya dan penelitian serta pengembangan, b. Strategi fungsional manajemen, fungsi ini mencakup fungsi manajemen yaitu ; planning, organizing, implementing,
controlling, staffing, leading, motivating, communicating, decision making, representing dan integrating, c. strategi isu stratejik, strategi ini mempunyai fungsi utama untuk mengawasi lingkungan sehingga jika terjadi perubahan pada lingkungan organisasi atau perusahaan secara cepat bisa diketahui dan segera bisa bertindak untuk menyesuaikan dengan perubahan-perubahan yang terjadi dalam lingkungan yang dihadapinya. c. Konsep Strategi Sebuah konsep sangat diperlnkan guna berjalanya suatu strategi maupun program, konsep ini sangat penting untuk kelangsungan strategi yang terarah, seperti yang dikemukakan oleh Wheelen-Hunger8, sebagai berikut :
'Umar Husein, Desatn Penelltian Manajemen Strategi, Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, 2010, Hal 18.
17
Scanning
Ekstemal dan Internal
'
Implementasi strategi
Formulasi Strategi
Environmental
.
Misi
Evaluasi& kontrol
Program • 31
~
Tujuan
Kinerja ~
Bujetdan Prosedur Kerja
Strategi & kebijakan
'
'' Feedback
I. Misi
..
Sebuah perusahaan tentunya mempunyai organisasi yang dibuat unruk merealisasikan visi, yaitu cita-cita dimasa depan yang ada dibenak pendiri, yang kira-kira mewakili selurub anggota perusahaan. Sementara misi, yaitu berupa penjabaran secara tertulis makna visi tadi yang terkesan sulit dimengerti, agar seluruh staf perusahaan menjadi paham dan jelas. Unruk mengimplementasikan misi tidaklah semudah apa yang dibayangkan, disana akan banyak masalah yang mungkin timbul. Oleh karenanya perlu falsafah yang dapat menuntutn semua anggota perusahaan dalam melaksanakan pekerjaan sehari-hari dan menunruk anggota perusahaan dalam mencari jalan keluar dari masalah yang timbul. Falsafah sering disebut dengan nilai-nilai yang harus tertanam dalam tingkah laku selurub anggota organisasi.
18
2. Tujuan Organisasi Tujuan adalah pemyataan luas tentang apa yang akan dituju dan diwujudkan oleh organisasi, seperti market leader, mengelola usaha secara efektif, dan memiliki teknologi yang unggul, tujuan merupakan penjabaran misi organisasi. 3. Strategi Organisasi Setiap perusahaan mempunyai suatu strategi dalam berusaha. Bentuk strategi akan berbeda antar perusahaan, namun ada sejumlah strategi yang sudah banyak diketahui, dimana altematif strategi tersebut relatif dapat diterapkan pada berbagai bentuk industri dan ukuran perusahaan. Strategi-strategi ini dikelompokkan sebagai strategi generik. Dari bermacam strategi berikutnya akan dipilih salah satu strategi atau kombinasi dari beberapa strategi untuk dijadikan Grand strategi yang diimplementasikan. 4. Lingkungan Untuk merealisasikan misinya, perusahaan banyak menemui kesulitan jika tidak berinteraksi dengan lingkungan ekstemalnya, oleh karena itu, mengetahui dan menganalisis lingkungan ekstemal itu menjadi sangat penting, apalagi kondisi lingkungan ekstemal
itu nerada di
luar kemampuan organisasi
untuk
mengendalikanya, selain kondisi lingkungan eksternal, pemahaman terbadap kondisi lingkungan internal perusahaan secara luas dan mendalam pun perlu dilakukan, oleh karena itu strategi yang dibuat perlu konsisten dan realistis sesuai
19
dengan situasi dan kondisinya. Dari lingkungan internal ini, hendaknya dapat dipahami perihal kelemahan-kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan sekaligus kekuatan-kekuatanya. Selain mengetahui kekuatan dan kelemahan tadi, perusahaan pelru mengetahui peluang dan hambatan yang selayaknya untuk dimanfaatkan dan diprediksi dari lingkungan ekstemalnya agar perusahaan dapat memiliki keunggulan kompetitif, selain sekaligus mengetahui ancaman-ancamanya. Jadi dapat disimpulkan bahwa sebelum manajer melaknkan strategi apa yang cocok bagi jalanya perusahaan dimasa datang, mereka harus menganalisis terlebih dahulu kondisi internal dan ekstemalnya.
5. Strategi dan Kebijakan Fungsional Salah satu langkah dalam mengimplementasikan strategi adalah membagi sasaran kangka panjang ke dalam berbagai sasaranjangka pendek yang hendaknya saling berkesinambungan dengan memperhatikan skala prioritas, serta dapat diukur, sasaran jangka pendek ini hendaknya mengacu pada strategi fungsional yang sifatnya operasional. Strategi fungsional ini mengarah kepada berbagai fungsional dalam perusahaan yang sifatnya spesifik. Strategi fungsional menjadi penuntun dalam melakukan berbagai aktivitas sehingga konsisten bukan hanya dengan strategi utama saja, tetapi stratego dibidang fungsional lainya.
20
6. Program, Anggaran, dan Prosedur Kerja Perencanaan yang baik: minimal mengandung asas untuk mencapai tujuan, realistis dan wajar, efisien serta merupakan cerminan dari strategi dan kebijakan perusahaan. Setelah perencanaan dibuat dalam bentuk yang masih global dan berjangka panjang, maka hendaknya dibuat dalam bentuk yang lebih detail dan berjangka pendek, yaitu berupa proyek-proyek yang akan membentuk suatu program kerja. Pembuatan program kerja ini, akan dilengkapi dengan anggaranya. Anggaran merupakan suatu rendana juga yang disusun sedara sistematis dalam bentuk angka dan dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan untuk periode tertentu dimasa: yang akan datang. Anggaran sering pula disebut sebaga rencana keuangan. Dalam anggaran, suatu kegiatan dan satuan uang menempati posisi penting karena segala kegiatan akan dikuantifikasikan dalam bentuk uang. 7. Evaluasi dan Pengendalian Agar sasaran yang ingin diraih dapat dibuktikan, perlu ditindak lanjuti dengan pelaksanaanya. Pelaksanan kerja yang mengacu pada program kerja dan anggaran yang telah ditetapkan perlu dikendalikan secara seksama. Evaluasi dan pengendalian atau pengawasan dimaksudkan untuk lebih menjamin bahwa semua kegiatan yang diselenggarakan oleh perusahaan, sehingga ia tidak menyimpang atau keluar dari batas toleransinya.
21
Pada periode waktu tertentu misalnya setiap bulan atau periode lainya, yang lebih sempit, seperti setiap minggu atau periode yang lebih lama, seluruh kinerja perusahaan dievaluasi. Hasil evaluai dijadikan feedback atau umpan balik bagi tahapan perencanaan yang ada untuk melakukan perbaikan-perbaikan.
3. Marketing (Pemasaran) Bank sebagai lembaga yang menghasilkan jasa keuangan juga membutuhkan strategi pemasaran untuk memasarkan program maupun produknya. Pemasaran berhubungan dengan mengidentiftkasi dan memenuhi kebutuhan manusia serta masyarakat. Salah satu dari definisi pemasaran singkatnya adalah memenuhi kebutuhan secara menguntungkan9• Dalam arti luas, Pemasaran adalah satu suatu proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian dari kegiatan menghimpun dana, menyalurkan dana, dan jasa-jasa keuangan lainya dalam rangka memenuhi kebutuhan keinginan, dan kepuasan nasabahnya. 10 a. Prinsip Pemasaran Ada tujuh belas prinsip pemasaran syariah yang harus ada dalam perusahaan berbasis syariah, untuk menjadi pedoman bagi perusahaan tersebut, diantaranya sebagai berikut :
•Philip Kotler & Kevin, Marketing Management, Pearson Education : Upper saddle River, New Jersey, 2006. Hal. 6 10 Kasmir, Manajemen Perbankan, Jakarta: PT raja grafindo persada, 2007, hat. 169
22
1. Telmologi infonnasi untulc menuju perubahan nyata 2. Bersaing secara sehat 3. Menjaring konsumen secara keseluruhan 4. Menjadikan nilai spiritual sebagai prinsip dasar perusahana atau b. Konsep Pemasaran Kegiatan pemasaran dalam suatu perusahaan harus bersifat efektif, efisien dan bertanggungjawab sosial. Hal tersebut terorganisasikan secara sistematis serta membutuhkan pelaksanaan manajemen pemasaran yang merupakan wujud dari Konsep-konsep Pemasaran. Philip Kotler secara umum menjelaskan konsep pemasaran, yang inti dari kegiatan pemasaran tersebut adalah
11
:
1. Kebutuhan, Keinginan dan Pennintaan Konsep yang melandasi pemasaran adalah kebutuhan manusia. Manusia mempunyai banyak kebutuhan yang kompleks, kebutuhan secara umum terbagi atas kebutuhan primer, sekunder, dan tersier. Semua ini termasuk kebutuhan fisik dasar akan makanan, pakaian, kemanan ; kebutuhan sosial akan rasa memiliki dan kasih sayang; dan kebutuhan individual akan pengetahuan dan mengekspresikan
11
M. Nur Rian to Al-arif, Dasar-dasar pemasaran Bank Syariah, hat. 7 (dikutip dari Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, manajemen pemasaran, 2007)
23
diri. Semua kebutuhan ini tidak diciptakan oleh pemasar, semuanya merupakan bagian mendasar manusia. Sifat dari kebutuhan adalah sunatullah artinya sudah ada dalam setiap diri manusia. Keinginan adalah bentuk kebutuhan manusia yang dihasilkan oleh kepribadian individu. Manusia mempunyai keinginan yang nyaris tanpa batas tetapi sumber daya yang dimilikinya terbatas. Jadi, mereka ingin memilih produk ataupun program yang memberi nilai dan kepuasan paling tinggi untuk sumber daya yang mereka miliki. Manusia menciptakan permintaan akan produk dengan manfaat yang mampu memberikan kepuasan paling tinggi, sehingga setiap orang mempunyai keinginan yang dapat berbeda antar individu satu dengan lainya, sedangkan permintaan adalah keinginan manusia yang didukung oleh daya beli. Keinginan dapat berubah menjadi permintaan bila disertai dengan daya beli. Konsumen memandang produk atau program sebagai kumpulan manfaat dan memilih produk tersebut yang memberikan kumpulan terbaik untuk uang yang mereka keluarkan. Setiap orang dapat memiliki banyak keinginan, namun tidak semua keinginan tersebut menjadi suatu permintaan apabila tidak disertai dengan daya beli atas keinginan tersebut, maka dari itu, strategi pemasaran yang baik sangat diperlukan untuk menarik para konsumen.
25
adlaah apa yang didapat oleh konsumen dibandingkan dengan persepsi adalah konsumen atas produk tersebut. 4. Pasar Pasar adalah pemagkat pembeli yang aktual dan potensial dari sebuah produk ataupun program, ukuran suatu pasar tergantung pada jumlah orang yang menunjukkan kebutuhan, mempunyai sumber daya untuk terlibat dalam pertukaran dan bersedia menawarkan sumber daya. Untuk mencapai pasar sasaran, ada tiga jenis saluran pemasaran yang dapat digunakan, yaitu saluran komunikasi, saluran distribusi, dan saluran jasa, saluran komunikasi digunakan untuk menyerahkan dan menerima pesan dari pembeli sasaran. Sasaran komunikasi meliputi surat kabar, radio, reklame dan berbagai media lainya. Saluran distribusi digunakan untuk memamerkan atau menyerahkan produk fisik atau jasa kepada pembeli atau pengguna, termasuk distributor, subdistributor, grosir, agen, dan pengecer. Saluran jasa digunakan untuk melakukan transaksi dengan pembeli potensial, mencakup pergudangan, perusahaan angkutan, perbankan, dan perusahaan asuransi yang memudahkan transaksi.
5. Pemasaran, pemasar, dan Prospek Pemasaran berarti mengolah pasar untuk menghasilkan pertukaran dengan tujuan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Dalam situasi biasa pemasaran mencakup melayani pasar sebagai pengguna. Suatu proses pemasaran
~(OfJ?JllHit~u~ f~H~Ht
i,~tqn
j
bctffl,!{HtHJJ
HJGUCU!JHI
bcuJ ~ f{~i,UHi\H pufi·;:qnJt!UU
i<.1U~~
!fl!tVJU
qn~tH.UAf}
f~OO?Gb
IHCUJfHlfif(p.IJ<'~lH
Y$H.GHH
r~~H.'.JJJ)S!
br.t.JJ~J!Jt·l!.f#U
bc.1,11;~f:fiJUfJ!J
y·r;fi!8ft;H
t'JY, f ! ;,~f!Jf! f;r;jj l~f'~tH.HH qut>r:rf
µGtOl.!f~Uf~H~!
rtH(f!j~
br;.u;n;~tH.HU
bHqrJ
UH::UJbf;LOjf/jJ
q!~H.:1pr:~H.J
fiUJHJ<
1
Jflpti
:1run
fJF~IJC!b-rHft'.'.IHJ
J'J~Jf'i'! bra.n~HfJHHU ~Gfi-l~HHIJ bc,rn~-lr:-H5HJ UJf;!JiiJU_t!nH .
qr:ofi'.nu llH!?.'.Aat~lf(Hf' ~Gjl!Ufifi!J
Jf;P!P
UJGU)·,(;UJHJJ U.if:J?,),uJ.Hj(Ui-'
~\H!f_n efl~Hr;lt! bt~UJti2ritJU HJr.Hftl:nuuy,~HJ (:,J.,t;j~\ HFHl f(t;}~!HffHJ ),:111f; pr.tyrl!lHU
P' \!"\'"" 1\1"> \\II\, 1.Gf'.!lll!Jt,' ilf(;fJ!f, UJH(-~~r1
qno
HJC(HU ~jGf(i'IJHJ!j(' HJC(j!ft f;f,fHj< H!~J(I jJJ~;q~H J~l!!Jj\~'j
r:cbr;tt! brrhnu
;\!J~fn /'tfJrr.Ch! ~OlJJf1U!j 1 :1;~~ braJJ~lfi\'H.tHJ IJJ~H~~tnUHt~~JU ~f:j'HH p~t~f( ~}\j~flJ
q!
w \l\1<11.t; I\\(,\\\\(, rlj0f!Cl f'.OIJ.11HJW'12! br;1m12m.mJ ;•1:cm.fi r;m.12 f>C?!ll. Hflll:; 'lr;up ).n1rn '.
CJ!Flll·fll.J{H!J OjGJI lJ1;1m12tll..'
2cwc.uruw
b1.02b1;y
nqnp1p li!lmf< t·.mif; 1JJ1~1.nbn1·:m1 rmJiq bll?Ul. bnrr.uwq i.mif;
mun !m.1qnj< 1.1.11mbmJ hwfam;1 ycbtiq nb1puy, 1mu ;•m1t 1m:1i!:i<j! bu2m. 21mnmr 1)r;J1E~2ut. ::J<J~qr1p
bJpnr i\nu1"1
tur,.u;n?.Hl.J(HiJ HitH1 u1f.JJH1l.HLf(rJH UJfHJfP~if '!fH!ffl 1:11'.nutH1
~Gf)LHUCT br::u;H;f!H, Hf~Uf nfrcu ~HIJri'Hf fl!bGLJftf~~nr
nqtJj( qnb!Jf pcf!HJfHJ nb;,1p!Jt1 f!q~_q< n·q:1 l>'.!'.:ourufi rr.unf;u b~;HJ!t2~1t· HJH~u rcuufru
I
se
27
dilaksanakan berdasarkan suatu falsafah yang mantap, yang mengungkapkan pemasaran yang tanggap, bertanggung jawab, dan selalu memberikan kepuasan pada nasabah serta menguntungkan perusahaan12 • c. Tujuan Pemasaran Bank Setiap tindakan yang dilakukan apakah oleh perusahaan atau badan usaha tentu mengandung suatu maksud dan tujuan tertentu. Penetapan tujuan disesuaikan dengan keinginan pihak manajemen itu sendiri, penetapan tujuan dilakukan dengan berbagai pertimbangan yang matang, kemudian ditetapkan cara-cara untuk mencapai tujuan tersebut. Secara umum tujuan pemasaran bank adalah untuk 13 : 1. memaksimalkan konsumsi atau dengan kata lain memudahkan dan merangsang konsumsi, sehingga dapat menarik nasabah untuk menggunakan program ataupun membeli produk yang ditawarkan bank secara berulang-ulang 2. memaksimalkan kepuasan konsumen melalui berbagai pelayanan yang diinginkan nasabah 3. memaksimalkan pilihan dalam arti bank menyediakan berbagai jenis program atau produk bank sehingga nasabah memiliki beragam pilihan pula.
•z M. Nur Rianto Al-Arif, Dasar-dasar pemasaran Bank Syariah, Bandung: Alfabeta, 2010, ha!. II
13
Ibid, hat. 171
28
4. memaksimalkan mutu hidup dengan memberikan berbagai kemudahan kepada nasabah dan menciptakan iklim yang efisien.
3. Peran Dana Pihak Ketiga dalam industri perbankan Syariah. a. Gambaran umum Perbankan Syariah di Indonesia Bank Islam atau di Indonesia disebut bank syariah merupakan lembaga keuangan yang berfungsi memperlancar mekanisme ekonomi di sektor riil melalui aktivitas kegiatan usaha berdasarkan prinsip Syariah 14 • Setelah diberlakukanya Undang-Undang No.21 Tahun 2008 tentang perbankan Syariah yang terbit tanggal 16 Juli 2008, maka pengembangan industri perbankan syariah nasional semakin memiliki landasan hukum yang memadai dan akan mendorong pertumbuhanya secara lebih cepat lagi. Dengan progress perkembangan yang mencapai rata-rata pertumbuhan aset lebih dari 65% pertahun dalam lima tahun terakhir. 15 Karakteristik sistem perbankan syariah yang beroperasi berdasarkan prinsip bagi basil memberikan altematif sistem perbankan yang saling menguntungkan bagi masyarakat dan bank, serta menonjolkan aspek keadilan dalam bertransaksi, investasi yang beretika, mengedepankan nilai-nilai kebersamaan dan persaudaraan dalam berproduksi, dan menghindari kegiatan spekulatif dalam bertransaksi keuangan. Dengan menyediakan beragam produk 14 15
Ascarya, Akad & produk Bank syariah, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2007, hal. 30 Dikutip dari http://www.bi.go.id/id/perbankan/syariah/ pada 29 Maret 2014
29
serta Iayanan jasa perbankan yang beragam dengan skema keuangan yang lebib bervariatif perbankan syariah menjadi alternatif sistem perbankan yang dapat diminati oleb seluruh golongan masyarakat indonesia. 1. Fungsi Bank Syariah Bank syariah mempunyai dua peran utama, yaitu sebagai badan usaha (tamwil) dan badan sosial (maal). Sebagai badan usaha, bank syariah mempunyai beberapa fungsi, yaitu sebagai manajer investasi, investor, dan jasa pelayanan. Bank syariah melakukan penghimpunan dana dari para investor atau nasabahnya dengan prinsip wadi'ah (titipan), Mudharabah (bagi basil) atau ijarah (sewa). Sebagai investor bank syariah melakukan penyaluran dana melalui kegiatan investasi dengan prinsip bagi basil, jual beli, atau sewa. 16 Dalam penghimpunan dana, bank syariah melakukan mobilisasi dan investasi tabungan untuk pembangunan perekonomian dengan cara yang adil, sebingga keuntungan yang adil dapat dijamin bagi semua pihak. Tujuan mobilisasi dana merupakan bal penting karena Islam secara tegas mengutuk penimbunan dana. Dalam rangka mencapai tujuan sosial ekonomi islam. Bank syariah melakukanya tidak dengan prinsip bunga (riba), melainkan dengan prinsip-prinsip yang sesuai dengan syariat islam.
16
Ascarya, Bank Syariah: Gambaran Umum, Jakarta: pusat pendidikan dan studi kebanksentralan (PPSK) BI, 2005, hal.13
30
Bisnis bank adalah bisnis perantara keuangan, yang bertindak sebagai perantara bagi orang yang memiliki dana dan orang yang membutuhkan dana, atau biasa disebut dengan lembaga intennediasi. Oleh karena itu, simpanan dari pihak ketiga (nasabah) merupakan sumber utama dan terbesar dana Bank 17• b. Pengertian Dana Pihak Ketiga Menurut Undang-Undang perbankan syariah Nomor 21 tahun 2008, dana pihak ketiga adalah dana yang diperoleh dari masyarakat, dalam arti masyarakat sebagai individu, perusahaan, pemerintah, rumah tangga, koperasi, yayasan dan lain-lain dalam bentuk mata uang rupiah atau valuta asing. Hal ini sesuai dengan fungsi bank sebagai penghimpun dana dari masyarakat. Dana merupakan persoalan yang amat penting bagi lembaga keuangan seperti bank. Karena kegiatan sebuah bank adalah mengatur dan mengelola aliran dana. Adapun sumber-sumber dana bank terdiri dari : l. Dana dari modal sendiri, yaitu dana yang berasal dari pemegang saham ( dana pihak kesatu) 2. Dana pinjaman dari pihak luar ( dana pihak kedua)
17
Hennan Darmawi, Manajemen Perbankan, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011, bal. 42
31
3. Dana dari masyarakat (dana pihak ketiga)' 8• c. Jenis-jenis Dana Pihak Ketiga Dana bank adalah uang tunai yang dimiliki oleh bank maupun aktiva lancar yang dikuasai oleh bank dan setiap waktu dapat diuangkan 19• Jadi, dana pihak ketiga adalah dana yang dimiliki oleh bank baik berupa uang tunai atau aktiva lancar yang dikuasai oleh bank yang bersumber dari pihak ketiga atau masyarakat. Sesuai dengan undang-undang perbankan nomor 10 tahun 1998 pasal l, Dana pihak ketiga atau dana-dana masyarakat yang disimpan oleh bank merupakan sumber dana terbesar. Dimana sumber dana pihak ketiga tersebut terdiri dari tigajenis yaitu Tabungan, Deposito, dan Giro. I. Tabungan Menurut Undang-undang perbankan syariah nomor 21tahun2008, tabungan adalah simpanan berdasarkan akad wadi'ah atau investasi dana berdasarkan mudharabah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah yang penarikanya dapat dilakukan menurut syarat dan ketentuan tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan eek, bilyet giro, dan atau alat lainya yang dipersamakan dengan itu.
18
Muchdarsyah sinungan, manajemen dana bank, (edisi kedua), Jakarta: bumi aksara, thn. 1997, ha!. 84 19 Ibid, h. 84
32
Tabungan adalah bentuk simpanan nasabah yang bersifat likuid, hat ini memberikan arti produk ini dapat diambil sewaktu-waktu apabila nasabah membutuhkan, namun bagi basil yang ditawarkan kepada nasabah penabung kecil. Akan tetapi jenis penghimpunan dana tabungan merupakan produk penghimpunan
yang lebih minimal biaya bagi pihak bank karena bagi basil yang ditawarkanya pun kecil namun biasanya jumlah nasabah yang menggunakan tabungan lebih banyak daripada produk penghimpunan lain. 20 2. Deposito Deposito menurut Undang-undang Perbankan Syariah Nomor 21 tahun 2008 adalah investasi dana berdasarkan akad mudharabah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah yang penarikanya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan akad antara nasabah penyimpan dan bank syariah atau unit usaha syariah. Deposito adalah bentuk simpanan nasabah yang mempunyai jumlah minimal tertentu, dengan jangka waktu yang telah disepakati, sehingga nasabah tidak dapat mencairkan dananya sebelum jatuh tempo yang telah disepakati tersebut, akan tetapi bagi basil yang ditawarkan jauh lebih tinggi daripada tabungan biasa maupun tabungan berencana. Produk penghimpunan dana ini biasanya dipilih oleh
20
hal.34
M. Nur Rianto Al-Arif, Dasar-dasar pemasaran bank syariah, Bandung : Alfabeta, 20 I 0,
33
nasabah uang memiliki kelebihan dana sebingga selain bertujuan untuk menyimpan dananya,juga bertujuan sebagai sarana investasi. 21
3. Giro Menurut Undang-undang perbankan syariah nomor 21 tahun 2008 Giro adalah simpanan berdasarkan akad wadi'ah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah yang penarikanya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan Cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainya, atau dengan pemindah bukuan. Giro adalah bentuk simpanan nasabah yang tidak diberikan bagi basil, dan pengambilan dana menggunakan eek, biasanya digunakan oleb perusahaan atau yayasan dan bentuk badan bukum lainya dalam proses keuangan mereka. Dalam giro meskipun pibak bank tidak memberikan bagi basil, namun pibak bank berhak memberikan bonus kepada nasabah yang besaranya tidak ditentukan diawal tergantung kebaikan pihak bank. 22 Sebagai
lembaga keuangan,
bank memiliki usaha
pokok berupa
menghimpun dana yang (sementara) tidak dipergunakan untuk kemudian menyalurkan kembali dana tersebut ke dalam masyarakat untuk jangka waktu tertentu. Fungsi untuk mencari dan selanjutnya mengbimpun dana dalam bentuk simpanan sangat menentukan pertumbuhan suatu bank, sebab volume dana yang 21 22
Ibid, ha!. 35 Ibid, ha!. 36
34
berhasil dihimpun atau disimpan tentunya akan menentukan penanaman dana yang menghasilkan.23 Perkembangan dan pertumbuhan suatu bank sangat bergantung dari pertumbuhan dana yang berasal dari simpanan masyarakat dan dapat dilihat dari jumlah dana pihak ketiga24 • Maka peran dan kontribusi dana pihak ketiga itu sendiri sangat strategis untuk kelangsungan dan pencapaian Bank Syariah terhadap perekenomian Negara. Data menunjukkan sumber Dana Pihak Ketiga pada Juli 2013 laiu25 : Grafik 5. Sumber Dana Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah (Source of Funds - Islamic Commercial Bank and Islamic Business Unit)
Kewajiban Kepada Bank lain (Inter~
23
bank Liabilities),
Surat Berharga
6.51%
(Securities}, 1.04%
Suyatno, thomas, dkk, kelembagaan perbankan, Jakarta: Gramedia, 1999, hal. 32 Nugroho Arianto, Dwi agung, Jurnal Ekanomi & Pendidikan, vol 8 no.2, 2011, ha!. 170 25 BI, Statistilc Perbankan Syariah (Islamic Banking Statistic), Juli 2013. Hal 56
24
35
Sedangkan pergerakanya meningkat secara signifikan dari tahun ke tahun, hingga mencapai Rp. 150.000 Miliar.26
Dengan meningkatnya pertumbuhan Dana Pihak ketiga pada suatu bank, maka operasional bank akan berjalan dengan baik. ldealnya, dana yang berasal dari masyarakat atau dana pihak ketiga ini, merupakan suatu tulang punggung dari dana yang hams diolah atau dikelola oleh bank untuk memperoleh keuntungan27 •
26 27
BI, Statistik Perbankan Syariah (Islamic Banking Statistic), Juli 2013. Hal 52 Suyatno, thomas, dkk, kelembagaan perbankan, Jakarta: Gramedia, 1999, ha!. 33
36
BAB III METODOLOGIPENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah untuk menganalisis Efektifitas Program layanna Jemput Maslahah PT BJB Syariah cabang Pajajaran Bogor dalam meningkatkan dana pihak ketiga, dengan data periode sebelum adanya program tersebut dan setelah adanya program tersebut, yaitu pada periode Juli 2012 sampai dengan Agustus 2014 Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatifyang menggunakan data runtun waktu (time series). B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakuka PT. BJB Syariah Cabang Pajajaran Bogor, JI. Raya Pajajaran No.21, Bantar Jati -
Bogor utara. Waktu penelitian
dilaksanakan pada tanggal 23 Juli 2014. C. Operasional Variabel Penelitian Variabel-variabel yang menjadi objek penelitian ini adalah: a. Variabel Terikat (Dependent Variable) Variabel terikat merupakan basil dari pengamatan dan pengolahan bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah data perkembangan Dana Pihak Ketiga dari periode Juli 2012 sampai dengan Agustus 2014. b. Variabel Bebas (Independent Variable) Variabel bebas merupakan variabel yang dipilih dan diolah oleh peneliti untuk dicari keterkaitan atau pengaruhnya dengan variabel terikat. Dalam suatu persamaan regresi, variabel bebas bisa lebih dari satu (multiple
37
regression). Jika variabel bebas lebih dari satu, mungkin selain yang kuantitatif ada pula yang kualitatif. Variabel dalam persamaan regresi yang sifatnya kualitatif tersebut biasanya menunjukkan ada tidaknya (presence or absence) suatu "quality" atau suatu "atribute". Suatu cara untuk membuat kuantifikasi (berbentuk angka) dari data kualitatif (tidak berbentuk angka) ialah dengan jalan memberikan nilai I (satu) atau 0 (nol). Angka nol (0) kalau attribute yang dimaksud tidak ada (tak terjadi) dan diberi angka satu
(1) kalau ada (terjadi). Variabel yang mengambil nilai 0 atau I tersebut dinamakan variabel boneka (dummy variable). Dalam penelitian ini variabel bebasnya berupa:
I. Program layanan Jemput Maslahah yang diukur dengan menggunakan variabel dummy, di mana bemilai 0 untuk periode sebelum adanya program layanan Jemput Maslahah, dan bemilai I untuk periode setelah adanya program layanan Jemput Maslahah. 2. NOA atau bisa disebut sebagai Jumlah nasabah, adalah seorang pengguna rekening yang terdaftar sebagai nasabah tabungan PT BJB Syariah cabang Pajajaran Bogor. D. Metode Pengumpulan Data Jenis pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan bersifat
Kualitatif dan
Kuantitatif.
Penelitian
kualitatif disini
yaitu
menganalisis dan menyajikan fakta secara sistematik sehiugga dapat lebih
38
mudah untuk dipabami dan disimpulkan1, dengan Observasi dan wawancara serta mendeskripsikan data informasi yang aktual. Data basil penelitian berupa lisan dan tulisan yang diperoleb akan dipaparkan dan dianalisa sebingga penulis dapat memberikan kesimpulan pada penelitian ini. Sedangkan Penelitian kuantitatif disini digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif statistik, dengan tujuan untuk menguji bipotesis yang telab ditetapkan. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersifat time series yaitu data yang terdiri dari beberapa periode. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalab: a. Riset Kepustakaan (Library Research) Untuk mendapatkan acuan teori dalam melengkapi data yang ada, dengan cara membaca buku, literatur dan media lainya yang sesuai dengan pembahasan skripsi ini. Agar benar-benar memiliki landasan teori acuan yang jelas. b. Riset Lapangan (Field Research) Untuk mendapatkan data primer yang dilakukan peneliti sebagai pelengkap data dalam basil penelitian kelak. Yaitu dengan melakukan wawancara langsung dengan pibak terkait untuk memperoleb informasi dan data yang benar-benar dapat dipertanggung jawabkan kebenaranya Dalam penelitian ini, teknis pengumpulan data juga akan dilakukan dengan observasi dan wawancara. ' I Made Wiratha, Metode/ogi penelitian Sosial ekonomi, Yogyakarta : C.V Andi Offset, 2006. Hal. 154
39
I . Dimana observasi itu sendiri adalab pengamatan dan pencatatan dengan sistematis atas fenomena-fenomena yang diteliti2 • 2. Wawancara, merupakan kegiatan atau metode pengumpulan data yang dilakukan dengan bertatapan langsung dengan Narasumber atau responden, sama seperti penggunaan daftar pertanyaan3, yang bertujuan memperoleh infonnasi secara sistematis. 3. Studi Dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data yang ditujukan kepada subyek
penelitian4,
dengan
mempelajari
dokumen-dokumen
yang
diperkenankan oleh perusabaan terkait pembabasan penelitian dan aktifitas strategi pemasaran PT BIB Syariab dalam meningkatkan dana pihak ketiga. E. Teknik Analisis Data Penelitian ini menggunakan teknik Analisis Regresi dengan Variabel Dummy serta menggunakan Uji Beda dua rata-rata (independent sample t-test). Teknik analisis ini adalab untuk menganalisis pengaruh suatu variabel bebas terhadap variabel terikat. Untuk mendukung penelitian, software pengolah data statistik yang digunakan adalah SPSS 20. a.
Analisis Regresi Linear Berganda I) Uji Asumsi Klasik Model regresi linear berganda dapat disebut sebagai model yang baik jika model tersebut memenuhi asumsi nonnalitas data dan terbebas
2 3
Hadi Sutrisno, Metodo/ogi Research, Yogyakarta: ANDI, 2004, ha!. 151 Daniel Moehar, Metode penelitian sosial ekonomi, Jakarta : PT Bumi Aksara, 2003, ha!.
143 4
Sukandarrumidi, Metodologi Pene/itian (Petunjuk Prak/is untuk pene/iti pemula), Yogyakarta : Gadjah Mada University Press, 2004, ha!. I 00.
40
dari
asumsi
k.lasik
statistic
yang
meliputi
uji
normalitas,
multikolineritas, dan heteroskedastisitas. 2) Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apaka residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik.5 3) Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independent. Jika variabel independent sating berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah variabel independent sama dengan nol.6 Uji multikolinerietas pada suatu model dapat dilihat dari nilai VIF
(Variance Inflation Factor) tidak lebih dari 10 dan nilai tolerance tidak kurang dari 0, I. Semakin tinggi VIF maka tolerance semakin rendah. Sehingga model dapat dikatakan terbebas dari multikolinerietas. 4) Uji Heteroskedastisitas
5 Imam Gho7llli, Aplikasi Anlaisis Multivariate dengan Program SPSS (Semarang: Badan Penerbit universitas Diponegoro, 2006), h. I 10 6 Ibid., h. 91.
41
Uji ini dilakukan untuk mengetahui terjadinya perbedaan ragam residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain, atau gambaran hubungan antara nilai yang diprediksi dengan
Studentized Delete Residual. Cara memprediksi ada tidaknya heteroskedastisitas pada model regresi dapat dilihat pada pola gambar
Scatterplot (Nugroho, 2005). Analsis gambar
Scatterplot yang
menyatakan tidak terdapat heteroskedastisitas jika: i)
Titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau disekitar angka 0.
ii) Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja. iii) Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola Persamaan
Regresi Linear Berganda 5) Uji Autokorelasi Autokorelasi merupakan keadaan dimana terjadinya korelasi dari residual untuk pengamatan satu dengan pengamatan yang lain yang disusun menurut runtun waktu.
Model
regresi
yang
baik
mensyaratkan tidak adanya masalah autokorelasi.7 Dalam menggunakan
penelitian statistik
ini
uji
Durbin
autokorelasi
Watson.
dilakukan Dasar
dengan
pengambilan
keputusannya adalah sebagai berikut: (l) Jika 0 < DW < DL, maka terjadi autokorelasi positif. (2) Jika DL < DW < DU, maka ragu-ragu terjadi autokorelasi. 7
Duwi Priyatno, Analisis Kore/asi, Regresi dan Multivariate Dengan SPSS, (Jakarta, Gava Media, 2013), h. 74
42
(3) Jika DU< DW < (4-DL), maka tidak terjadi autokorelasi. (4) Jika DU> (4-DL), maka terjadi autokorelasi negatif. Nilai dL dan dU dapat dilihat pada tabel Durbin - Watson, yaitu nilai dL ; dU dengan mempertimbangkan: a) Tingkat signifikasi atau alpha (a) yang dipilih. Dalam penelitian ini tingkat alpha (a) yang ditetapkan sebesar 5%. b) Besarnya sampel yang digunakan (n) c) Banyaknya variabel yang menjelaskan dikurangi I atau k - I. b. Persamaan Regresi Linier Berganda Analisis regresi adalah salah satu teknik statistik yang dapat digunakan untuk menggambarkan hubungan antara dua variabel atau lebih untuk variabel kuantitatif. 8 Regresi
linier
berganda
bertujuan
menghitung
besarnya
pengaruh dua atau lebih variabel bebas terhadap satu variabel terikat dan memprediksi variabel terikat dengan menggunakan dua atau lebih variabel bebas. 9 Bentuk umum regresi linier berganda: Y =a+ b1 NOA +"2 dummy JM Dimana: Y = variabel dependen (Data perkembangan DPK)
a
= konstanta
b 1=NOA (data perkembangan jumlah nasabah)
8 Ety Rochaety, dkk, Metodologi Penelitian Bisnis: Dengan Aplikasi SPSS (Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media, 2009), h. 135 9 Ibid, h. 142
43
b2 = dummy JM (Jemput Maslahah) c. Uji F Uji F atau Uji global dilakukan untuk melihat apakah terjadi pengaruh nyata antara variabel bebas (independen) terhadap variabel terikat (dependen) secara keseluruhan. Uji simultan dengan uji F ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bersama-sama variabel independen terhadap variabel dependen. Apabila Fhitung >
F1abe1
maka H 0 ditolak dan
Ha
diterima,
artinya variabel independen secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadapa variabel dependen. Uji F dimaksudkan untuk melihat kemampuan menyeluruh dari variabel independen (X 1• X2, .•., Xn) dapat atau mampu menjelaskan tingkah laku atau keragaman variabel dependen (Y). d. Uji t Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. 10 Uji t untuk menguji signifikasi konstanta dan variabel independen. Hipotesis:
Ho = Koefisien regresi tidak signifikan Ha =
10
Koefisien regresi signifikan
Imam Ghozali, Aplikasi Anlaisis Multivariate dengan Program SPSS, (Semarang: Badan Penerbit universitas Diponegoro, 2006), h. 84.
44
Apabila t
hitung
> t
label
maka H., ditolak dan Ha diterima,
artinya variabel independen secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Apabila t
hitung
1abe1
maka H0 diterima dan Ha ditolak, artinya variabel independen secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Sedangkan untuk teknik analisis strategi pemasaran yang diterapkan oleh oleh PT BIB Syariah pada program layanan Jemput Maslahah yaitu menggunakan teknik kualitatif deskriptif analitis dengan menggunakan analisis basil dari wawancara dengan teori yang ada kemudian diperoleh sebuah kesimpulan. F. Hipotesis Untuk melakukan pengujian hipotesis, maka ada beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan yaitu merumuskan hipotesis no! (Ho) dan harus disertai dengan hipotesis altematif (H.), seperti yang tercantum di bawah ini: I.
Pengaruh NOA (Jumlah Nasabah) terhadap DPK (Dana Pihak Ketiga) H0 -> diduga tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel NOA terhadap variabel DPL
Ha
->
diduga terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel NOA
terhadap variabel DPK 2.
Pengaruh Dummy Jemput Maslahah terhadap DPK H0
-+
diduga tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel
Dummy Jemput Maslahah terhadap variabel DPK
45
Ha
->
diduga terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Dummy
Jemput Maslahah terhadap variabel DPK 3.
Pengaruh secara simultan variabel NOA dan dummy Jemput Maslahah H0
diduga tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara setiap
->
variabel NOA dan dummy Jemput Maslahah terhadap variabel DPK
Ha
->
diduga terdapat pengaruh yang signifikan antara setiap variabel
NOA dan dummy Jemput Maslahah terhadap variabel DPK
G. Kerangka Pemikiran Penelitian Gambar2.1 Kerangka Pemikiran Penelitian Efektifitas Program layanan Jemput maslahah dalam meningkatkan Dana Pihak Ketiga pada PT BIB Syariah cabang Pajajaran Bogor
! ,!.
,!.
Dummy Variabel Jemput Maslahah (X2>
NOA (Jumlah Nasabah) (X1)
I Analisis regresi linear berganda diantaranya uji asumsi klasik, persamaaan regresi linier berganda, Uji F dan Uji t.
..
Dana Pihak Ketiga
1----+
I
(Y)
1
Hipotesis: H,,: tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara setiap variabel X" x,, terhadap variabel Y H,: terdapat pengaruh yang signifikan antara setiap variabel X., X2 terhadap variabel Y
46
BABIV PEMBAHASAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Sejarab slogkat PT BJB Syarlab Pendirian bank BJB Syariah diawali dengan pembentukan Divisi/Unit Usaha Syariah oleh PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. Pada tanggal 20 Mei 2000, dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Jawa Barat yang mulai tumbuh keinginannya untuk menggunakan jasa perbankan syariah pada saat itu. Setelah 10 (sepuluh) tahun operasional Divisi/Unit Usaha syariah, manajemen PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. berpandangan bahwa untuk mempercepat pertumbuhan usaha syariah serta mendukung program Bank Indonesia yang menghendaki peningkatan share perbankan syariah, maka dengan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. diputuskan untuk menjadikan Divisi/Unit Usaha Syariah menjadi Bank Umum Syariah. Sebagai tindak lanjut keputusan Rapat Umum Pemegang Saham PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. maka pada tanggal 15 Januari 2010 didirikan bank BJB Syariah berdasarkan Akta Pendirian Nomor 4 yang dibuat oleh Notaris Fathiah Helmi dan telah mendapat pengesahan dari Kementerian Hukum
48
puluh lima milyar rupiah) dan PT Banten Global Development sebesar Rp.12.000.000.000 (dua belas milyar rupiah). Pada tanggal 31 Juli 2012, berdasarkan akta nomor 27 perihal Pelaksanaan Putusan RUPS Lainnya Tahun 2012, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk dan PT Banten Global Development menambahkan model disetor sehingga total modal PT Bank Jabar Banten Syariah menjadi sebesar Rp 609.000.000.000,- (enam ratus sembilan milyar rupiah), dengan komposisi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk sebesar Rp 595.000.000.000,(lima ratus sembilan puluh lima milyar rupiah) dan PT Banten Global Development sebesar Rp 14.000.000.000,-(empat belas milyar rupiah). Hingga saat ini Bank BIB Syariah berkedudukan dan berkantor pusat di Kota Bandung, Jalan Braga No 135, dan telah memiliki 8 (delapan) kantor cabang, 44 (empat puluh empat) kantor cabang pembantu, 54 (empat puluh enam) jaringan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang tersebar di daerah Propinsi Jawa Barat, Banten dan DK! Jakarta dan 49.630 jaringan ATM Bersama1• Pada tahun 2013 sendiri PT BIB Syariah semakin memperluas jangkauan pelayanannya yang tersebar di daerah Propinsi Jawa Barat, Banten dan DK! Jakarta. Melalui inovasi-inovasi program dan layananya kini, untuk mencapai segala visi dan misi dari PT BIB Syariah sendiri.
1
Dikutip dari http://bjbsyariah.eo.id/tentang-bjb-syariah/sekilas-bjb-syariah/ pada 10 April
2014
49
l. Visi dan Misi PT BJB Syariah
Setiap perusahaan atau institusi perbankan syariah pun mempunyai cita-cita untak tumbuh dan maju sebagai lembaga keuangan yang tentunya syar'i dan semakin menjangkau masyarakat, adapun visi dan misi dari PT BJB Syariah sendiri adalah2 : a. Visi Menjadi 5 Bank Umum Syariah terbesar, sehat dan berkinerja baik di Indonesia. b. Misi 1.
Memberikan layanan perbankan syariah secara amanah dan profesional.
2.
Mendorong pertumbuhan perekonomian daerah melalui peningkatan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
3.
Memberikan nilai tambah bagi stakeholders
B. Strategi Pemasaran Program layanan Jempnt Maslahah PT BJB Syariah cabang Pajajaran Bogor Kompetisi atau tingkat persaingan yang ada pada industri perbankan syariah yang cukup ketat, didukung juga banyak bank-bank tumbuh, bukan hanya bank syariah saja, dalam menghimpun dana pihak ketiga bersaing dengan bank Konvensional, dengan Bank Perkreditan Rakyat, adapula Koperasi, Koperasi simpan pinjam, jadi cukup ketat persaingan tersebut, sehingga bagaimana kepintaran kita 2
Dikutip dari http://bjbsyariah.eo.id/tentang-bjb-syariah/visi-dan-misi/ pada 10 April 2014
50
untuk menentukan cara menawarkan, memasarkan prodaknya, dan membuat konsumen tertarik3• PT BJB Syariah dimana cakupanya masih wilayah Jawa barat, sehingga masih harus gencar juga mengenalkan kepada nasabah, disamping saingan yang cukup ketat, maka dari itu variatif atau inovasi prodak dibutuhkan, salah satunya Jemput Maslahah, ini merupakan strategi PT BJB Syariah4 • Sesuai dengan fungsi bank sebagai lembaga keuangan dimana kegiatan sehariharinya adalah bergerak di bidang keuangan, maka sumber-sumber dana juga tidak terlepas dari bidang keuangan. Untuk menopang kegiatan bank sebagai pemberi dana, bank harus lebih dahulu menghimpun dana, sehingga nantinya bank akan memperoleh keuntungan5• Untuk menghimpun dana tersebut maka diperlukan strategi pemasaran yang juga tidak terlepas dari kebutuhan dan keinginan masyarakat akan suatu produk atau jasa.
Pemasaran menjadi
semakin penting dengan
semakin meningkatnya
pengetahuan masyarakat. Pemasaran juga dapat dilakukan dalam rangka menghadapi
3
Wawancara Pribadi dengan Rachmat Muttaqien (Funding Officer PT BJB Syariah cabang Pajajaran, Bogor), Bogor, 16 mei 2014 4 lbid 5 Kasmir, Dasar-dasar perbankan, Jakarta: PT Raja Grafindo persada, 2004, ha!. 61.
52
3. Strategi Pengembangan Pasar Strategi pengembangan pasar merupakan salah satu usaha untuk membawa produk ke arah pasar baru dengan membuka atau mendirikan cabang-cabang baru yang dianggap cukup strategis atau menjalin kerjasama dengan pihak lain dalam rangka untuk menarik nasabah baru. Manajemen menggunakan strategi ini bila pasar sudah padat dan peningkatan bagian pasar sudah sangat besar atau pesaing kuat. 4. Strategi lntegrasi Strategi integrasi merupakan strategi pilihan akhir yang biasanya ditempuh oleh para bank yang mengalami kesulitan likuiditas sangat parah. Biasanya yang akan dilakukan adalah strategi diversifikasi horisontal, yaitu penggabungan bank-bank (Merger). 5. Strategi Diversifikasi Strategi terdapat dua macam yaitu diversifikasi konsentrasi maupun diversifikasi konglomerat. Diversifikasi konsentrasi disini adalah bank memfokuskan pada suatu segmen pasar tertentu dengan menawarkan berbagai varian produk perbankan yang dimiliki. Sedangkan diversifikasi konglomerat adalah perbankan memfokuskan dirinya dlaam memberikan varian produk perbankan kepada kelompok konglomerat atau Korporasi.
54
menarik calon nasabah yang baru. Kemudian promosi juga berfungsi mengingatkan nasabah akan produk, promosi ikut mempengaruhi nasabah untuk membeli dan akhimya promosi juga akan meningkatkan citra bank dimata para nasabahnya. Menurut Herry Achmad Buchory dan Djaslim Saladin dalam bukunya8, Tujuan promosi antara lain : 1. Memperkenalkan dan menjual jasa-jasa dan produk yang dihasilkan
2. Agar bank dapat menghadapi saingan dalam pasar yang semakin kompetitif 3. Menjual goodwill image dan idea yang baik tentang bank yang bersangkutan. Dan agar promosi tersebut efektif adalah harus mampu melakukan komunikasi yang efektif. Langkah-langkah pengembangan komunikasi efektif menurut Philip Kotler adalah9
:
l. Mengidentifikasi khayalak sasaran a. Apa yang harus dilakukan ? b. Bagaimana menyampaikanya ? c. Kapan disampaikanya ? d. Dimana disampaikanya ? 8
M. Nur rianto Al-arif, dikutip dari : Herry Achmad Buchory dan Djaslim Saladin, Dasardasar pemasaran bank, Bandung : Linda Karya, thn. 2006, ha!. 79 • M. Nur rianto Al-arif, dikuti dari : Philip Kotler. Marketing management. New Jersey : Practice Hall. Tun. 2000, ha!. 552-562
55
e. Siapa yang harus menyampaikanya ? 2. Menentukan tujuan komunikasi, dengan melihat 5 faktor a. Awareness (tingkat kesadaran) b. Interest (tertarik) c. Desire (ingin) d. Action (tindakan) e. Satisfaction (Kepuasan) Dalam praktiknya paling tidak ada empat macam sarana promosi yang dapat digunakan oleh setiap bank dalam mempromosikan, baik produk dan layananya. Sebagai berikut10 : 1. Periklanan (Advertising) Merupakan promosi yang dilakukan dalam bentuk tayangan atau gambar atau kata-kata yang tertuang dalam spanduk, brosur, billboard, koran , majalah, televisi, dan radio. 2. Promosi penjualan (Sales Promotion) Merupakan promosi yang digunakan untuk meningkatkan penjualan melalui potongan harga atau hadiah pada waktu tertentu terhadap barang-barang tertentu pula 3. Publisitas (Publicity)
10
Kasmir, Dasar-dasar perbankan, Jakarta: PT Raja Grafindo persada, 2004, ha!. 176.
56
Merupakan promosi yang dilakukan untuk meningkatkan citra bank didepan para calon nasabah atau nasabahnya melalui kegiatan sponsorship terhadap kegiatan amal atau sosial dan olahraga. 4. Penjualan Pribadi (Personal Selling) Merupakan promosi yang dilakukan melalui pribadi-pribadi karyawan bank dalam melayani serta ikut mempengaruhi nasabah. Strategi PT BIB Syariah dalam memasarkan program layanan Jemput Maslahah, yang pertama dilakukan dengan menggunakan sarana promosi periklanan, menurut narasumber, yang pertama jelas menggunakan iklan, media cetak, kemudian billboard-billboard, ini dilakukan untuk menginformasikan tentang keberadaan dan keuntungan yang diperoleh dari layanan tersebut. Kedua pihak bank juga melakukan sarana Sales Promotion, artinya disini pihak bank akan langsung datang ke nasabah, dalam artian, bisa langsung ke nasabah itu sendiri, atau ke instansi ke dinas-dinas, atau ke komunitas, seperti contoh ada komunitas apa, menurut narasumber kemudian coba datangi mereka untuk sekedar berbicara mengobrol ringan, untuk mendatangi, dan menawarkan ini, tidak langsung menawarkan produk yang akan dipasarkan, pihak bank akan mencoba silaturahmi terlebih dahulu, perkenalan seperti 11 , "bank BJB Syariah, ada /oh produk baru kita namanya Jemput Maslahah, kalau bisa jangan satu dua ka/i, tiga ka/i datang, pertama kita perkenalan dahu/u, tidak /angsung menawarkan produk secara
11
Wawancara Pribadi dengan Rachmat Muttaqien (Funding Officer PT BIB Syariah cabang Pajajaran, Bogor), Bogor, 16 mei 2014
57
langsung, nanti image kita tidak bagus, kita bilang saja mau silaturahmi, kita mau ngobrol, seperti itu, pendekatanya kita lebih kekeluargaan ". Disamping itu bahwa memang belum terlalu besar PT BIB Syariah ini, yang dilakukan pihak bank memasarkan Jemput Maslahah dengan cara yang kreatif seperti, ditempelkan pada produk-produk PT BIB Syariah lainya, contohnya, mobile maslahah, layanan tersebut merupakan mobile banking, kemudian ditempel dengan produk lain, dengan kata-kata promosi seperti berikut "membuat rekening di PT BJB
Syariah itu gratis, bebas biaya admin, danfasilitas ATM memadai", jadi pihak bank mencoba menarik pasar dengan cara seperti itu. Begitu pula layanan Jemput Maslahah ini, ditempelkan ke beberapa produk lain seperti pada brosur produk lain PT BIB Syariah, dimana akan lebih cepat tersebar dan mendeskripsikan beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dari layanan Jemput Maslahah ini. 12 1. Mekanisme dan Operasional Program Jemput Maslahah PT BIB Syariah Cabang Pajajaran Bogor Agar lebih terarah, PT BIB Syariah dalam mengeluarkan tiap produk dan layanannya sudah pasti mempunyai mekanisme dan operasionalnya,
seperti hanya program layanan Jemput Maslahah ini, berikut penjelasan mekanisme dan operasional dari program tersebut.
12
Ibid
58
a. Mekanisme Jemput Maslahah PT BIB Syariah
Customer Service (CS)Pusat
~
Ca bang Terdekat
t Nasabah
--
Line-Ca/I Jemput Maslahah
Konfirmasi ulang oleh Kantor Cabang
~
.__ i r.========:1 Menuju Lokasi Kartu ATM dan Rekening Aktlf -
Dalam hal ini, pertama yang harus dilakukan Nasabah yang akan menggunakan program Jemput Maslahah, menelefon ke Line-Call program Jemput Maslahah, kemudian akan diterima dengan customer service, dan ditanya keperluanya, misalkan ingin buka rekening, setelah ditanya untuk apa, lalu ditanya alamatnya dimana, kemudian dari customer service pusat, dikirimkan ke cabang terdekat dari alamat nasabahnya, misalkan alamatnya di Tajur, yang terdekat adalah cabang Bogor, setelah itu permohonan atau permintaanya akan diamanatkan ke cabang Bogor, PT BIB Syariah mempunyai sistem sendiri setiap harinya, begitu ada permintaan masuk, maka langsung masuk ke sistem itu, petugas bisa lihat, ada permintaan, ada alamat, nama, dan nomor telefon, lalu dari Cabang Bogor tersebut akan menelfon terlebih dahulu untuk melakukan konfirmasi ulang, apakah betul calon nasabah ingin membuka rekening disini, kemudian, pemohon akan dijemput dilokasi dengan waktu yang
59
telah disepakati, lalu petugas akan langsung datang ke nasabah, dengan membawa pemlatan, petugas sendiri memakai media komunikasi berupa Tab,
handphone android, laptop, asalkan ada koneksi intemetnya, biasanya petugas membawa Tab, kemudian akan diproses di tempat nasabah, akan langsung dibuatkan rekeningnya, petugas bawa dari kantor berupa formulir pembukaan rekening, sampai ke tempat nasabah, lalu nasabah mengisinya, untuk identitas, nasabah akan diminta dalam bentuk KTP, kemudian KTP akan difoto langsung, Jalu di input data-data nasabahnya saat itu juga, begitu aktif rekeningnya, petugas disini sebelumnya dari kantor telah menyiapkan kartu ATM nya, begitu aktif disana nomor rekeningnya, petugas akan Link-kan langsung dengan kartu ATM nya, setelah itu kartu ATM beserta rekeningnya Jangsung aktif, untuk buku tabunganya akan disusulkan selama H+l (satu hari setelahnya) atau H+ dua (dua hari setelahnya), dikarenakan untuk buku tabungan harus di cetak terlebih dahulu, nama, alamat, dan segala macamnya, untuk setoran awal harus dilakukan print terlebih dahulu, jadi yang langsung diterima oleh nasabah itu kartu ATM nya, dan langsung aktif. 13
b. Operasional program layanan Jemput Maslahah PT BJB Syariah cabang padjadjaran Bogor
13
Wawancara Pribadi dengan Rachmat Muttaqien (Funding OfficerPT BJB Syariah cabang Padjadjaran, Bogor), Bogor, 16 mei 2014.
61
Syariah
akan
melayani
menawarkan
kepada
seluruh
masyarakat
yang
membutuhkan 15 • Dalam merencanakan dan menjalankan kegiatan pemasaran dunia perbankan juga sama dengan kegiatan pemasaran diperusahaan lainya. Salah satunya adalah harus memperhatikan lingkungan pemasaran yang akan dimasuki. Lingkungan permasaran ini sangat menentukan strategi yang akan dijalankan karena lingkungan pemasaran sangat mempengaruhi sukses tidaknya kegiatan pemasaran yang akan dijalanan nantinya. Lingkungan pemasaran diartikan sebagai kekuatan yang ada didalam dan diluar perusahaan yang mempengarui kemampuan manajemen pemasaran untuk mengembangkan dan mempertahankan produk-produk bank yang ada. Lingkungan pemasaran juga diartikan sebagai kemampuan manajemen pemasaran untuk mengembangkan dan mempertahankan transaksi-transaksi yan berhasil dengan nasabah sasasranya. Pasar untuk suatu produk atau jasa sangatlah luas. Perusahaan tidak mudah untuk memasuki pasar yang demikian luas dan kalaupun bisa kemungkinan berhasil sangat kecil, apalagi untuk usaha-usaha baru. Pasar yang demikian luas ini jika tidak dipilah-pilah akan menyulitkan perusahaan dalam melaknkan kegiatan pemasaranya. Segmentasi pasar akan memberikan kemudahan kepada bank untuk 15
Wawancara Pribadi dengan Rachmat Muttaqien ( Funding OfficerPT BIB Syariah cabang Padjadjaran, Bogor), Bogor, 16 mei 2014
62
menentukan pasar sasaran atau konsumen yang akan dituju. Segmentasi pasar dapat dilakukan berdasarkan geografi, demografi, psikografi, atau berdasarkan perilaku. 16 Menurut Philip Kotler17, segmentasi pasar adalah proses pengelompokan ke dalam kelompok pembeli yang potensial yang memiliki kebutuhan yang sama
dan atau karakteristik yang disukai serta memperlihatkan hubungan pembelian yangsama. Segmentasi itu melihat pasar secara kreatif, segmentasi merupakan proses mengidentifikasi dan memanfaatkan peluang-peluang yang muncul dipasar. Segmentasi juga merupakan suatu kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok pembeli yang berbeda yang mungkin memerlukan produk atau ramuan pemasaran tersendiri. Berdasarkan beberapa pengertianya dapat ditarik kesimpulan bahwa segmentasi memiliki peran penting dalam sebuah perusahaan karena beberapa alasan, yang pertama ; segmentasi memungkinkan perusahaan untuk lebih fokus dalam mengalokasikan sumber daya. Dengan membagi pasar menjadi beberapa segmen akan memberikan gambaran bagi perusahaan untuk menetapkan segmen mana yang akna dilayani. Selain itu segmentasi memungkinkan perusahaan mendapat gmabaran yang lebih jelas mengenai peta kompetisi serta menentukan 16
Kasmir, Pemasaran Bank, Jakarta: PT RajaGrafindo 2004, hal. 113 M. Nur Rianto Al-Arif, dikuti dari : Philip Kotler, Marketing Management. New Jersey: Practice Hall. 2000, ha!. 256 17
63
posisi pasar perusahaan, kedua ; segmentasi merupakan dasar untuk menentukan komponen strategi, clan ketiga ; segmentasi merupakan faktor kunci untuk mengalahkan pesaing, dengan memanclang pasar dari sudut yang unik dan cara yang berbeda dari yang dilakukan pesaing. Secara garis besar ada tiga pendekatan dalam segmentasi pasar bank, yaitu 18 : 1. Pemasaran tanpa pembedaan Pendekatan dimana tidak melakukan segmentasi atas satu jenis produk untuk semua kelompok konsumen, jadi pihak bank akan menawarkan produknya kepada semua lapisan segmen masyarakat. Dalam hat ini pihak bank tidak membedakan apakah masyarakat yang ditawarkan adalah nasabah menengah atas, ataupun menengah kebawah, semua nasabah akan ditawarkan produk tersebut. 2. Pemasaran dengan pembedaan Bank merancang clan memproduksi beberapa jenis produk untuk dipasarkan ke beberapa segmen. Misalnya Bank A memasarkan produknya kepada berbagai kelompok konsumen/nasabah : Tabungan -
18
Deposito
M. Nur Rianto Al-Arif, dikuti dari : Herry Achmad Buchory dan Djaslim Saladin. Dasardasar pemasaran bank, Bandung : Linda Karya. Thn 2006. Hal, 32-34
64
-
Giro
-
Kartu Hasanah
-
Gadai Syariah
3. Pemasaran terkonsentrasi Bank mengkonsentrasikan pada satu atau dua macam produk yang dimiliki kemudian diikuti dengan kegiatan pemasaran yang hanya dikonsentrasikan pada satu atau dua segmen tersebut saja. Dengan menggunakan pendekatan tersebut, PT BIB Syariah menggunakan dua pendekatan yaitu pendekatan tanpa pembedaan, dimana Layanan Jemput Maslahah ini tidak melakukan segmentasi, jadi pihak bank akan menawarkan layanan ini kepada semua segmen, baik itu segmen menengah atas maupun bawah. Disamping itu PT BIB Syariah juga melakukan pemasaran dengan pembedaan dalam layanan ini, program layanan Jemput Maslahah dirancang dan produksi untuk dipasarkan ke beberapa segmen, artinya layanan ini hanya diperuntukkan untuk konsumen atau nasabah Tabungan saja. Program Jemput Maslahah PT BIB Syariah, menggunakan sistem yang dihubungkan dengan customer service pusat dimana data yang masuk dari daerah manapun dalam cakupanya, maka akan diteruskan langsung pada kantor cabang terdekat, seperti yang dikatakan oleh narasumber, PT BIB Syariah tidak akan melemparkan informasi ke cabang Bogor misalkan ada nasabah atau client yang
67
tanpa cabang, yang membedakanya adalah pada Program Jemput Maslahah lebih dikhususkan untuk melayani pembukaan rekening tabungan saja. Pada tahun 2007 CGAP (Consultative Group to Assist the Poor) bermitra dengan DFID (UK departement for international development) dan Asosiasi GSM untuk melakukan review diagnostik lingkungan pemturan pendekatan Branchless Banking di Brazil, India, Kenya, Pakistan, Filipina, Rusia, dan Aftika Selatan. CGAP sendiri merupakan konsorsium kebijakan dan penelitian independen yang didedikasikan untuk memajukan akses kauangan bagi masyarkat miskin dunia. CGAP berkedudukan di world Bank, menyediakan intelijen pasar, mempromosikan standar, mengembangkan solusi inovatif dan menawarkan layanan konsultasi kepada pemerintah, penyedia jasa keuangan, donor dan investor. 26 Dalam beberapa basil review CGAP di beberapa negam tersebut diatas, terdapat definisi agen yang berbeda-beda. Di negam Brazil, yang dimaksud dengan Agen adalah : "there are more than 150,000 registered agents
throughout the country delivering financial services on behalfof CBB-licensed and supervised entities. Most agents are commercial establishments, such as grocery stores, post offices, notaries, and lottery outlets, but a financial
20
Dikutip dari www.cgap.org pada tanggal 28 Mei 2014
68
institution may also act as an agent".21 Bahwa ada Jebih dari 150.000 agen yang terdaftar di seluruh negeri memberikan jasa keuangan atas nama CBBberlisensi (Central Bank of Brazil) dan di awasi oleh badan tersebut, Sebagian besar agen adalah perusahaan komersial, seperti toko kelontong (grosir), kantor pos, notaris, dan outlet-outlet lain, tapi lembaga keuangan juga dapat bertindak atau menjalankan fungsi sebagai agen. Hampir sama dengan Brazil, Di Pakistan, Agen mempunyai definisi sebagai22 : "The BBR contemplate agents ofdifferent types. "Super Agents" are
well-established retail outlets or distributors (e.g., fael distribution companies, Pakistan Post, courier companies, etc.) Jadi, menurut BBR (Branchless Banking Regulations) membagi agen dari berbagai jenis, yang dinamakan "Super Agen", seperti rite! outlet atau distributor (misalnya, perusahaan distribusi bahan bakar, Pakistan Post, perusahaan kurir, dan lainya). Sedangkan di Kenya23 , menerangkan bahwa: "a range of entities will
be permitted to be agents, subject to two requirements: an agent must be a commercial entity (this criterion could be satisfied by sole proprietorships or by a partnership). Jadi, berbagai entitas akan diijinkan untuk menjadi agen, dengan dua persyaratan: agen harus menjadi entitas komersial (kriteria ini bisa dipenuhi oleh perseorangan atau persekutuan). 21
Jurnal E-book, CGAP-Regulation-of-Branchless-Banking-in-Brazil-Jan-2010, hal. 5 Jurnal E-Book, CGAP-Regulation-of-Branchless-Banking-in-Pakistan-Feb-2010, hal. 8 23 Jurnal E-Book, CGAP-Regulation-of-Branchless-Banking-in-Kenya-Jan-2010, hal. 6 22
69
Legalitas dari agen itu sendiri begitu bervariasi di masing-masing Negara, bisa di simpulkan, dari kebanyakan Negara saat ini memperbolehkan Kantor Pos, Perusahaan Telekomunikasi dan Toko-toko tertentu untuk menjadi Agen, dan suatu entitas yang berbadan hukum, tidak membolehkan individu. Dalam menjalankan fungsi perbankan, pada Negara-negara lain biasanya agen mempunyai peranan seperti pembukaan rekening, verifikasi identitas nasabah, pembayaran tagihan, pembayaran pinjaman, dan lainya. Di Indonesia sendiri belum ada ketentuan dan peraturan khusus tentang agen dalam suatu layanan program perbankan. Pada PT BJB Syariah penggunaan jasa agen dalam program Jemput Maslahah ini Untuk saat ini, belum memakai, tapi menurut Narasumber nantinya sedang wacanakan memakai jasa agency untuk membantu dalam menjalankan operasional program layanan tersebut, saat ini masih belum, tapi sudah masuk wacana akan memakai agency. 3. Faktor Pendukung dan Penghambat Untuk memperoleh hasil dan tujuan yang diharapkan, dalam perjalananya tidaklah selalu mulus, pasti menemukan beberapa potensi faktor pendukung dan penghambat. Faktor pendukung diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat
70
mendorong, penyokong, dan mendukung, sedangkan faktor penghambat adalah ha! yang membuat sesuatu perjalanan, pekerjaan menjadi tidak lancar atau tertahan24• Faktor pendukung pada layanan Jemput Maslahah ini, menurut narasumber diantaranya adalah Teknologi, teknologi sudah semakin maju, jaringan cepat, jadi dalam ha! operasional jemput maslahah ini pihak bank tidak harus selalu membawa laptop, bawa tab, menggunakan Handphone android pun bisa, menurutnya salah satu faktor pendukung bertujuan untuk kelancaran produk ini, kecepatan transaksi dan dalam pembuatan rekening. 25 Sedangkan Hambatanya26, pertama masih banyak orang yang belum mengenal Program Layanan Jemput Maslahah ini, disamping itu bank BJB syariah sendiri belum begitu familiar, dibandingkan dengan bank konvensionalnya, ini fakta PT BJB konvensionalnya sekarang sudah lebih luas, tetapi tidak menutup kemungkinan jika bebempa tahun kedepan melalui program layanan jemput maslahah ini khususnya PT BJB Syariah akan lebih dikenal, yang kedua, karena untuk sekarang, marketing pada PT BJB Syariah sendiri masih terbatas, jadi kedepan akan menambah sumber daya manusianya, sedang diwacanakan akan menggunakan jasa agency, karena tidak mungkin bagian marketing hanya untuk mengurusi layanan jemput maslahah, masih ada potensi-potensi yang lain, masih
24KBBI 25 Wawancara Pribadi dengan Rachrnat Muttaqien ( Funding Officer PT BJB Syariah cabang Padjadjaran, Bogor), Bogor, 16 mei 2014. 26 Ibid
71
banyak yang harus dikerjakan, supaya konsentrasi produk ini ada, dan tidak menyita waktu tim lainya. 4. Tujuan Kedepan Tujuan adalah Goal, yang secara luas diharapkan akan bisa menjadikan PT BJB Syariah sebagai lembaga intermediari yang memberikan kontribusi besar bagi masyarakat khususnya masyarakat muslim, dalam memberikan kebutuhan dan keinginan nasabah yang diharapkan, juga dalam membangun perekonomian Indonesia agar terus tumbuh dan dapat bersaing. Disamping untuk kemajuan bank BJB Syariah ini sendiri, memperluas
market share nya, kedua mengenalkan kepada masyarakat untuk produk tabungan di bank itu sendiri, karena yang seperti narasumber katakan, bukan hanya kalangan tertentu saja, kalangan menengah, kalangan bawah juga dapat merasakan kemudahan, juga memberitahu kepada mereka tabungan di bank itu seperti apa. Rencana kedepanya, seperti yang diawacanakan akan menggunakan jasa agen, yang pertama untuk kemudahanya, dan seperti sebelumnya dijelaskan buku tabungan nasabah program layanan Jemput Maslahah ini yang akan diberikan satu hari setelahnya atau dua hari setelahnya, tetapi nanti menurut narasumber27, akan dipikirkan buku Tabungan dan ATM nya agar bisa langsung diterima, yang kedua
27 Wawancara Pribadi dengan Rachmat Muttaqien (Funding Officer PT BJB Syariah cabang Padjadjaran, Bogor), Bogor, 16 mei 2014.
72
fitur-fitur pada produk tabungan di ATM, ataupun di mobile banking akan
ditambahkan. intinya akan mengembangkan produk lagi untuk melayani nasabah.
C. Efektifitas Program layanan Jemput Maslahah dalam meningkatkan Dana Pihak Ketiga Dalam perbankan syariah sendiri khususnya untuk terus berkembang akan sangat tergantung bagaimana industri ini bisa mengimbangi ekspansi industri perbankan konvensional.
Apakah mereka bisa berkompetisi
dengan bank
konvensional akan sangat tergantung dengan kemampuan sumber daya dalam mendisain produk dan jasa perbankan yang menarik, kemampuan pengembangan kecanggihan Teknologi Informasi untuk mendukung operasinya28 • Bukan hanya "Mensyahadatkan" produk bank konvensional, perbankan syariah juga harus melakukan inovasi dalam mengembangkan produk dan program layananya. Program layanan Jemput Maslahah yang resmi dihadirkan pada 2013 Agustus awal, menjadi bagian program layanan PT BIB Syariah, dari sekian produknya, disamping masih banyaknya masyarakat Indonesia yang belum bisa mengakses pelayanan jasa keuangan, menjadi perhatian Bank Indonesia (Bl) dan Pemerintah. Berdasarkan besarnya perolehan dana masyarakat yang dihimpun oleh bank tidaklah lepas dari usaha-usaha bank itu sendiri dalam memberikan berbagai produk dan layanan perbankan kepada masyarakat. Dewasa ini produk-produk perbankan yang
28
117
A. Riawan Amin, menata Perbankan syariah di Indonesia, Jakarta: UIN Press, 2009 hal.
73
ditawarkan bank kepada masyarakat semakin beragam sejalan dengan kemajuan teknologi. Bank selalu berupaya menemukan kreatifitas dalam pelayananya untuk mengoptimalkan fungsinya sebagai lembaga intennediasi. Sejalan dengan berkembangnya produk-produk bank syariah yang tengah dipasarkan, program layanan Jemput Maslahah PT BJB Syariah ingin menunjukkan kontribusi yang sangat penting, Jemput Maslahah mampu menarik NOA (Number Of
Account) atau umumnya disebut dengan pengguna dari program tersebut (Nasabah), dan Dana Pihak Ketiga, ha! tersebut tercermin pada tabel berikut : Tabel 4.1 Data perkembangan Jnmlah Nasabah (NOA) dan Dana Plhak Ketlga (DPK) dalam perlode sebelum (Jnli 2012 -Agustus 2013) dan sesndab adanya Jemput Maslabah (Agustus 2013 -Agustus 2014). Mas a
Perlode
NOA
DPK
(Akumulasl Per-
(Rp. Puluhan Ribu)
Bulan) Juli-12
5.326
28.421
Agust-12
5.421
28.556
Sebelum adauya
Sept-12
5.576
28.698
Program
Okt-12
5.789
28.794
Nov-12
5.954
28.952
Des-12
6.129
29.151
74
Jan-13
6.345
29.269
Feb-13
6.489
29.418
Mar-13
6.597
29.552
April-13
6.743
29.651
Mei-13
6.879
29.765
Juni-13
7.119
29.854
Juli-13
7.204
30.121
Agust-13
7.301
30.952
Sept-13
7.492
31.256
Okt-13
7.646
31.451
Nov-13
7.971
31.652
Des-13
8.078
31,750
Setelab adanya
Jan-14
8.257
31,873
Program
Feb-14
8.394
31,995
Mar-14
8.485
32.108
April-14
8.582
32.256
Mei-14
8.711
32.491
Juni-14
8.975
32.565
Juli-14
9.187
32.650
Agus-14
9.294
32.875
Saat Dikeluarkau
Sumber: Rekap1tulas1 Tabungan PT BJB Syanah 2012-2014
75
Program layanan Jemput Maslahah merupakan program keuangan inklusif, dan juga produk yang inovatif, secara definitif adalah layanan yang di keluarkan dari bank BIB Syariah, dalam ha! pembukaan rekening tabungan, dimana Nasabah itu tidak harus ke kantor cabang bank untuk membuat rekening, "cukup telefon saja, ada line-call nya, tinggal telefon, nanti dihubungkan dengan customer service, kemudian katakan ingin membuka rekening tabungan nanti di tanyakan alamatnya, lalu pihak bank yang akan datang kesana, langsung di proses ditempat, dan rekeningnya langsung aktif saat itu juga, jadi Jemput Maslahah berarti kita yang mendatangi nasabah ". 29
Program Keuangan lnklusif merupakan upaya untuk mendorong sistem keuangan agar dapat diakses seluruh lapisan masyarakat sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas sekaligus mengatasi kemiskinan. Keuangan inklusif merupakan suatu kegiatan menyeluruh yang bertujuan meniadakan segala bentuk hambatan terhadap akses masyarakat dalam memanfaatkan layanan jasa keuangan dengan didukung oleh berbagai infrastruktur yang ada.
29
Wawancara Pribadi dengan Rachmat Muttaqien ( Funding Officer PT BIB Syariah cabang Padjadjaran, Bogor), Bogor, 16 mei 2014.
76
D. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas Rasio skewness dan rasio kurtosis dapat dijadikan petunjuk apakah suatu data berdistribusi nonnal atau tidak. Rasio skewness adalah nilai skewness dibagi dengan standard error skewness, sedang rasio kurtosis adalah nilai kurtosis dibagi dengan standard error kurtosis. Sebagai pedoman, bila rasio skewness dan
kurtosis berada diantara -2 hingga +2, maka distribusi data adalah nonnal. Dari olahan SPSS, diperoleh hasil berikut : Tabel4.2 Hasil Uji Normalitas
Descno· . ti ve Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
Skewness
Kurtosis
Statistic
Statistic
Statistic
Statistic
Statistic
Statisti Std.
Statistic
c Unstandardized
26
-132.32393
172.35055
OE-7
63.70501428
Std. Error
Error
.144
.456
1.610
.887
Residual Valid N
26
mstwise)
Dari tabel hasil uji Nonnalitas di atas terlihat bahwa rasio skewness
=
0,144/0,456 = 0,315 , sedangkan rasio kurtosis= 1,610/0,887 = 1,815 . karena rasio skewness dan rasio kurtosis berada di antara -2 hingga +2 maka dapat disimpulkan bahwa distribusi data adalah nonnal.
77
2. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya variabel bebas yang memiliki kemiripan dengan variabel bebas yang lain dalam satu model. Untuk mendeteksi adanya multikolinearitas, penelitian ini menggunakan Variance Inflation Factor (VIF). Syarat suatu data tidak terjadi multikolinearitas
adalah jika nilai VIF < dari 10. Bila nilai VIF > dari 10 maka diindikasikan model tersebut memiliki gejala multikolinearitas. Hasil penghitungan Uji Multikolinearitas dapat dilihat dalam tabel berikut ini.
Tabel4.3 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficlenls" Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Sig.
t
Collinearity Statistics
Coefficients B 1 (Constant) (NOA)
Std. Error
Beta
23746.684
136.211
.876
.022
936.974
51.430
Tolerance
VlF
174.338
.000
.712
40.750
.000
.257
3.898
.318
18.218
.000
.257
3.898
Jumlah Nasabah
Dummy Jemput Maslahah
a. Dependent Variable: Dana Pihak Ketiga
Berdasarkan pada output hasil analisis menggunakan Variance Inflation Factor (VIF) menunjukkan bahwa nilai koefisien VIF untuk semua variabel independen < 10. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa tidak terdapat
78
hubungan antara variabel-variabel independen sehingga dapat dikatakan model ini tidak terjadi multikolinearitas.
3. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang Iain. Jika variance dari residual atau Pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regres1
yang
adalal!
baik
yang
homoskedastisitas
atau
tidak
terjadi
heterokedastisitas. Pada uji heteroskedastisitas ini menggunakan metode grafik, didapakan output SPSS sebagai berikut :
Gambar4.l Hasil Uji Heteroskedastisitas Scatterplot Dependent Variable: Dana Pihak Ketiga J0
00
0
0
0 0
0
0
0
0
oO
0 0 0
0
0 oo 0
0
-3-
.
0
.
.
79
Dari grafik diatas titik-titik residual menyebar secara random sehingga dapat disimpulkan
babwa
ragam
residual
dari
data
tersebut
bebas
dari
heteroskedastisitas. 4. Uji Autokorelasi Autokorelasi merupakan korelasi yang terjadi antar observasi dalam satu variabel. Autokorelasi dapat terjadi jika observasi yang berturut-turut sepanjang waktu memiliki korelasi antara satu dengan yang lain. Model regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya masalab autokorelasi. Dalam penelitian ini uji autokorelasi dilakukan dengan menggunakan statistik Durbin Watson. Dasar pengambilan keputusannya adalab sebagai berikut30 :
a. Angka DW di bawab -2 berarti ada autokorelasi positif. b. Angka DW di antara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi. c. Angka DW di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif. Hasil Uji Autokorelasi dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.4 Hasil Uji Autokorelasi Model Summarv" Model
1
R Square
R
.9998
Stet Error of the Estimate
Adjusted R Square
.998
.998
Ourbin·Watson
66.417
a. Predictors: (Constant). Dummy Jemput Maslahah, Jumtah Nasabah b. Dependent Variable: Dana Plhak Ketlga
30 Singgih Sasonto, Aplikasi SPSS pada Statistik Parametrik, (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2012), h. 243.
2.090
81
a. Dependent Variable: Dana Plhak Ketlga
Dari Output data basil olahan SPSS dalam kolom Coefficients B diperoleh model regresi linear berganda sebagai berikut : Y = 23746,684 + 0,876 X1 + 936,974 X2 + e Ket:
Y =DPK
X1 =NOA (Jumlah Nasabah) X2 =dummy Jemput Maslahah Variabel NOA memiliki nilai konstanta sebesar 0,876. Hal tersebut menunjukkan bahwa jika NOA mengalami peningkatan sebesar I 00%, maka DPK akan mengalami peningkatan sebesar 87,6 %, dengan asumsi bahwa kondisi variabel independen lainya konstan. Koefisien regresi yang bemilai positif menunjukkan bahwa terjadi hubungan positif antara NOA dengan DPK. Semakin meningkat nilai NOA, maka nilai DPK juga akan semakin meningkat, begitu pula sebaliknya. Variabel dummy Jemput Maslahah memiliki nilai konstanta sebesar 936,974. Hal tersebut menunjukkan bahwa jika dummy Jemput Maslahah mengalami peningkatan sebesar 100%, maka DPK akan mengalami peningkatan sebesar 936,974 %, dengan asumsi bahwa kondisi variabel independen lainya konstan. Koefisien regresi yang bemilai positif menunjukkan bahwa terjadi hubungan positif antara dummy Jemput Maslahah dengan DPK. Semakin meningkat nilai
82
dummy Jeinput Maslahah, maka nilai DPK juga akan semakin meningkat, begitu pula sebaliknya. 2. Koefisien Determinasi Untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat akan dihitung dengan menggunakan software SPSS 20 sebagai berikut: Tabel 4.6
Uji Koefisien Determinasi Model Summary" Model
1
R
Ad)USled R Square
RSquam
.999"
.998
Std. Error of the Estimate
.998
Durbin-Watson
66.417
a. Predletonl: (ConstanQ, Dummy Jemput Maslahah, Jumlah Nasabah b. Dependent Variable: Dane Plhak Ketlga
Dari tabel tersebut, diketahui nilai Adjusted R Square
=
0,998 yang berarti
99,8%. Hal ini menunjukkan bahwa (NOA) Jumlah Nasabah (X1), dan Dummy Jemput Maslahah (X2), memilild kontribusi sebesar 99,8 % terhadap peningkatan Dana Pihak Ketiga (Y) pada PT BJB Syariah cabang Pajajaran Bogor.
3. Uji Parsial (Uji t) Pengolahan uji t dapat dilakukan secara parsial (individual) masing-masing variabel bebas yang dapat mempengaruhi variabel terikat. Pengaruh secara parsial dapat dilihat dari perbandingan nilai nyata t hitung terhadap taraf alpha yang telah
2.090
83
ditetapkan yaitu 0,05. Berdasarkan basil olahan SPSS pada tabel coefficients diperoleb basil sehagai berikut :
Tabel4.7 Uji t-Hitung Coefficients" Unstandardized C08fllclents
Model
Standa«llzed
t
COlllnaality StatJstlcs
Sig.
Coefflclenfa
S1d. Enor
B 1
(COnstant) (NOA)
Tolerance
Bala
23746.684
136.211
.878
.022
936.974
51.430
VIF
174.338
.000
.712
40.750
.000
.257
3.898
.318
18.218
.000
.2117
3.898
Jumlah Nasabah
Dummy Jemput Maslahah
a. Dependent Variable: Dana Plhak Kotlga
Pada tabel diatas menunjukan olah data uji t (uji parsial), dimana taraf signifikansinya pada a
=
5% (0,05) dengan ketentuan bahwa t bitung lebib besar
dari t tabel (t bitung > t tabel). Dengan menggunakan uji dua arah maka a/2 = 0,05/2 = 0,025, dimana df= n-2 = 26-2 = 24, kemudian didapatkan t tabel sebesar 2,06390. a. NOA Berdasarkan pada tabel 4.7, variabel NOA (Jumlah Nasabah) secara parsial berpengaruh signifikan positif. Hal ini terlihat dari t bitung (40,750) > t tabel (2,06390), dengan koefisien 0,712. Artinya setiap
84
kenaikan l persen variabel NOA (Jumlah Nasabah), maka akan menaikan Dana Pihak Ketiga sebesar 0, 712 persen. b. Dummy Jemput Maslahah Berdasarkan pada tabel 4. Variabel Dummy Jemput Maslahah secara parsial berpengaruh signifikan positif. Hal ini terlihat dari t hitung (18,218) > t tabel (2,06390), dengan koefisien 0,318. Artinya setiap kenaikan l persen variabel Dummy Jemput Maslahah, maka akan menaikan Dana Pihak Ketiga sebesar 0,318 persen. 4. Uji Simultau (Uji F)
Uji F digunakan untuk menguji apakah semua variabel independen dalam model regresi, secara bersama berpengaruh terhadap variabel dependen. Hasil uji F dapat diketahui dari basil olahan SPSS 20 yang ditampilkan pada tabel ANNOVA. Tabel4.8 Uji F-Hltung ANOVA" SUmofSquams
Model 1
Regression
F
58287151.317
2
28133575.859
101458.221
23
4411.227
58368509.538
25
Residua! Total
Mean Square
di
a. Dependent Variable: Dana Plhak Kotiga b. PredlCtDro: (Constant), Dummy Jemput Maalahah, Jumlah Nasabah
Sig.
8377.721
.ooob
85
Dengan df1 = 2 dan df2 = 23 di dapat F tabel sebesar 3,44 dengan demildan F hitung (=6377,721) > dari F tabel (3,44). Dengan signifikansi 0,00<0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel NOA Qumlah Nasabah) dan dummy Jemput Maslahah secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Dana Pihak Ketiga, dengan demikian Ha diterima dan Ho ditolak.
5. Pembahasan I. NOA (Jumlah Nasabah)
Koefisien regresi dari variabel NOA (Jumlah Nasabah) secara parsial berpengaruh signifikan positif. Hal ini terlihat dari t hitung (40, 750) > t tabel (2,06390), dengan koefisien 0,712. Artinya setiap kenaikan 1 persen variabel NOA (Jumlah Nasabah), maka akan menaikan Dana Pihak Ketiga sebesar 0,712 persen. Dari basil pengnjian diketahui bahwa NOA memiliki pengaruh terhadap peningkatan dana pihak ketiga, jika Ho ditolak karena < 0,05 berarti Ha diterima, secara teoiritis NOA (Jumlah Nasabah) disini berpengaruh karena setiap penambahan jumlahnya maka diperkirakan akan bertambah pula penghimpunan dana pihak ketiga, melalui kontribusi program layanan jemput maslahah tentunya akan lebih mendukung untuk bertambahnya NOA tersebut, dengan demikian setelah adanya program Jayanan Jemput Maslahah ini, akan memberikan efektifitas terhadap peningkatan Dana Pihak Ketiga pada PT BJB Syariah cabang Pajajaran Bogor.
86
2. Dummy Jemput Maslahah Koefisien regresi dari Variabel Dummy Jemput Maslahah secara parsial berpengaruh signifikan positif. Hal ini terlihat dari t hitung (18,218) > t tabel (2,06390), dengan koefisien 0,318. Artinya setiap kenaikan I persen variabel
Dummy Jemput Maslahah, maka akan menaikan Dana Pihak Ketiga sebesar 0,318 persen. Dengan adanya Program layanan Jemput Maslahah pada PT BIB Syariah yang di resmikan pada awal Agnstus 2013, dari data-data tersebut tentu membuktikan memberi kontribusi yang baik bagi peningkatan Dana Pihak Ketiga, peningkatan DPK tersebut tentunya harus diikuti dengan peningkatan NOA atau Jumlah Nasabah. PT BIB Syariah terns mendukung peningkatan penghimpunan dana pihak ketiga khususnya dalam bentuk tabungan yang mana merupakan salah satu sumber pendanaan murah, layanan Jemput Maslahah ini dinilai sangatlah tepat, dengan efektifitasnya meningkatkan dana pihak ketiga.
87
BABV
PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka penulis menarik beberapa kesimpulan, antara lain : 1. Strategi PT BJB Syariah dalam memasarkan program layanan Jemput Maslahah, yang pertama dilakukan dengan menggunakan sarana promosi periklanan, yang pertama jelas menggunakan iklan, media cetak, kemudian billboard-billboard,
ini
dilakukan
untuk
menginformasikan
tentang
keberadaan dan keuntungan yang diperoleh dari layanan tersebut. Kedua, pihak bank juga melakukan sarana Sales Promotion, artinya disini pihak bank akan langsung datang ke nasabah, dalam artian, bisa langsung ke nasabah itu
sendiri, ke badan instansi, atau ke komunitas, bisa melalui event dan semacamnya, pihak bank akan mencoba silaturahmi secara kekeluargaan. Disamping itu bahwa memang belum terlalu besar PT BJB Syariah ini, yang dilakukan pihak bank dalam memasarkan Jemput Maslahah dengan cara yang kreatif seperti, ditempelkan pada produk-produk PT BJB Syariah lainya. 2. Berdasarkan olahan data menunjukkan bahwa secara keseluruhan variabel bebas berupa NOA (jumlah nasabah) dan dummy Jemput Maslahah memiliki pengaruh terhadap variabel terikat DPK (dana pihak ketiga), artinya NOA dan
88
dummy Jemput Maslahah tersebut efektif untuk meningkatkan Dana Pihak Ketiga. diketahui nilai R Square
= 0,998 yang berarti 99,8 %. Artinya ha! ini
menunjukkan bahwa NOA (Jumlah Nasabah) X1 dan dummy Jemput Maslahah X2 , memiliki kontribusi sebsar 99,8 Persen terhadap peningkatan Dana Pihak Ketiga (Y) pada PT BIB Syariah cabang Pajajaran Bogor.
B. Saran I. PT BIB Syariah Pajajaran Bogor hendaknya lebih meningkatkan kinerja dalam memasarkan dan memperkenalkan jemput maslahah pada masyarakat, disamping melalui media promosi periklanan, menggunakan brosur-brosur perlu dipertimbangkan, termasuk mencantumkan line-call pada media-media tersebut. Pelayanan pihak bank di kantor maupun di lapangan perlu ditingkatkan, karena untuk menarik minat nasabah tentunya pelayanan yang baik pada jemput maslahah sangat direkomendasikan, karena pelayanan dilapangan khususnya adalah peran utama dari kelancaran transaksi antarmuka dengan nasabah. 2. Untuk kedepanya agar lebih baik dan maju, dengan meningkatkan fitur transaksi yang ada pada layanan Jemput Maslahah, bukan hanya melayani nasabah pembukaan Rekening dan Tabungan, mungkin bisa melayani nasabah pembiayaan dan keperluan lainya. Ketersediaan tenaga pemasar sebagai petugas yang akan turun dilapangan akan lebih baik bila difokuskan menggunakan jasa agen, agar kinerja bagian lain tidak terganggu, namun
89
dengan ketentuan dan peraturan tertentu dari PT BJB Syariah sendiri khususnya.
90
Daftar Pustaka
Al-Arif, M. Nur Rianto, Dasar-dasar pemasaran bank syariah, Bandung : Alfabeta, 2010 Amin, A. Riawan, Menata Perbankan Syariah di Indonesia, UIN Press, thn 2009. Arianto, Nugroho, & Agung, Dwi, Jurnal Ekanomi & Pendidikan, vol 8 no.2, 2011 Ascarya, Akad & produk bank syariah. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, thn. 2007
___, Bank Syariah: Gambaran Umum, Jakarta: pusat pendidikan dan studi kebanksentralan (PPSK) Bl, thn. 2005 Bank Indonesia, Outlook perbankan syari'ah 2013, Jakarta: Direktorat Perbankan Syari'ah, 2013 Bl, Statistik Perbankan Syariah (Islamic Banking Statistic), Juli 2013 Darmawi, Herman, Manajemen Perbankan, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011 Effendy Mochtar, Manajemen suatu pendekatan berdasarkan ajaran islam, Jakarta : PT. Bharata Karya Aksara, thn 1986 F.X, Sujadi, 0 & M, Penurifang keberhasilan Proses manajemen, Jakarta Masagung, thn 1990
CV.
Hani Handoko, T, manajemen, Yogyakarta: BPFE, thn 1998 Husein, Omar, Metode Penelitian untuk skripsi dan tesis bisnis, Jakarta RajaGrafindo Persada, 2004
PT
- - - - - - · ' Desain Penelitian Manajemen Strategi, Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, 20 I 0 Ismail, Manajemen Perbankan : dari teori menuju Aplikasi, Jakarta: Kencana thn 2010 Jurnal E-book, CGAP-Regulation-o.fBranchless-Banking-in-Brazil-Jan-2010
- - - - - ·, CGAP-Regulation-o.f Branchless-Banking-in-Pakistan-Feb-2010 _ _ _ _ _, CGAP-Regulation-o.fBranchless-Banking-in-Kenya-Jan-2010
91
KBBI Kasmir, Pemasaran Bank, Jakarta: Kencana, 2004
_ _, Dasar-dasar perbankan, Jakarta: PT Raja Grafindo persada, 2004 _ _, Manajemen Perbankan, Jakaiia : PT raja grafindo persada, 2007 Kotler, Philip & Lane Keller, Kevin, Marketing Management, edisi Bahasa Indonesia Jakarta: PT INDEKS thn. 2007 Moehar, Daniel, Metode penelitian sosial ekonomi, Jakarta : PT Bumi Aksara, 2003 Muhammad, Bank Syariah : Problem dan Prospek perkembangan di Indonesia, Yogyakaiia, Graha ilmu, 2005 Maleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung Rosdakarya, thn 2004
PT Remaja
Silalahi, Ulber, Metode penelitian sosial, Bandung : Refika Aditama, thn 2009 Salusu J, Pengambilan keputusan Stratejik : untuk organisasi publik & Organisasi Nonprofit, jakarta : PT Grafindo, 1996 Sinungan, Muchdarsyah, manajemen dana bank, (edisi kedua), Jakarta: Bumi Aksara, thn. 1997 Sudarsono, Hadi, bank dan lembaga keuangan syari'ah. Deskripsi dan ilustrasi, Yogyakarta: Ekonisia, thn. 2004 Sugiyono, Metode penelitian kuntitatif, kualitatif dan R & D, Bandung : Alfabeta, 2007 Sukandarrumidi, Metodologi Penelitian (Petunjuk Praktis untuk peneliti pemula), Yogyakarta : Gadjah Mada University Press, 2004 Sutrisno, Hadi, Metodologi Research, Yogyakarta: ANDI, 2004 Thomas, Suyatno, dkk, kelembagaan perbankan, Jakmia : Gramedia, 1999 Wiratha, I Made, Metodelogi penelitian Sosial ekonomi, Yogyakmia : C.V Andi Offset, 2006 http://bjbsyariah.co.id pada 10 April 2014
92
www.cgap.org pada tanggal 28 Mei 2014 http://diassatria.lecture.ub.ac.id/2013/06/lumpuhnya-fungsi-vital-perbankan Diassatria, lecture of universitas brawijaya, Artikel, 14 juni 2013 http://www.bi.go.id/id/perbankan/syariah/ pada 29 Maret 2014 www .muamalatbank.com http://finance.detik.com/ pada 10 april 2014
KEMENTERIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH .JAKARTA FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM Telp. (62-21) 747 11537. 7401925 Fax. (62-21) 7491821 Website: www.uinjkt.ac.id E-mail:
[email protected]
Juanda No. 95 Ciputat Jakarta 15412, Indonesia
Nomor Lampiran Hal
Un.01/F4/KM.00.02/
/2014
Jakarta, 14 Mei 2014
Permohonan Data/Wawancara Kepada Yth, Direktur / Kepala Cabang PT BJB Syari'ah Cabang Pajajaran, Bogor di Tern pat Assalamu'alaikum Wr.!Nb. Dekar1 Fakultas Syarial1 cia11 Jakarta 1T1e1i_erar1gl
Nomor Pokok Tempat/Tanggal Lahir Semester Jurusa11/ Kor1se1Ltrasi Alamat Telp
l-Iul
UIN Syarif I---1iciayatuJlal1
M. Fatih Adzkia 1110046100158 Bogar, 05 Agustus 1992 VIII (delapan) : Muamalat / Perbankan Syariah JI. Legoso Raya, Kelurahan Pisangan, Kecamatan Ciputat, Tangera11g Se1atari. 083819502274
adalah benar inahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum UIN Hidayatullah Jakarta yang sedang menyusun skripsi dengan judul:
Syarif
" Optirnalisasi Strategi Marketing dalam meningkatkan Dana Pihak Ketiga (Analisis terhadap program Jemput Mas!ahah PT BJB Syariah Cabang Padjadjaran Bogor) " Untuk melengkapi bahan penulisan skripsi, dimohon kiranya Bapak/lbu c...iapat menerin1a ya11g bersartgkutan untuk wawar1cara serta ine1nperolel1 data guna penulisan skripsi dimaksud. Atas kerjasa1na dan bantua1tnya,. kan1i ucapkan teri1na kasill. Wassalam,
:µ _,-Di:. H. A mad Mukri Aji, MA NIP. 195703121985031003 3j Tembusan: 1. Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta 2. Ka/Sekprodi Muamalat / Perbankan Syariah.
SURAT KETEAANGAN
PT. BJB SYARIAH cabang Pajajaran Bogor, yang berkedudukan di JI. Raya Pajajaran No.21, Bantar Jati -Bogor Utara, dengan ini menyatakan bahwa:
Nama
: Muhammad Fatih Adzkia
NIM
:1110046100158
Jurusan
: Perbankan Syariah
Universitas
: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Telah melaksana!ran Penelitian / Riset di PT BJB Syariah Cabang Pajajaran, Bogor. Dengan judul skripsi "Optimalisasi Strategi Marketing daiam meningkatkan Dana Pihak Ketiga (Analisis terhadap Program jemput Maslahah PT BJB Syariah cabang Pajajaran, Bogor)". Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Bogor, 30 Mei 2014
Rachmat Muttaqien. ST. Funding Officer
Tabel Durbin-\Vatson (D\V), u = So/o 102
k"'l n 6 7 8 9 10
dL
dU
0.6102 0.6996 0.7629
1.4002
15
0.8243 0.8791 0.9273 0.9708 1.0097 1.0450 1.0770
II
12 13 14
1.3564 1.3324 1.3199 1.3197 1.3241 1.3314 1.3404 l.3503 l.3605
16
1.1062
1.3709
17
1.1330
1.3812
18
1.1576
19
1.1804 1.2015
1.3913 1.4012
20
21 22 23
1.2212 l.2395 1.2567
24 25
1.2879
26
1.3022
27
1.3157 1.3284
28
1.2728
1.4107 1.4200
k"'3
k""4
k"'5
dL
dU
dL
dU
dL
dU
dL
dU
0.4672 0.5591
1.8964 1.7771
0.3674
0.6291 0.6972 0.7580 0.8122 0.8612
1.6993 1.6413 1.6044 1.5794 1.5621 1.5507
0.4548 0.5253 0.5948 0.6577 0.7147 0.7667
2.2866 2.1282 2.0163 1.9280
0.2957 0.3760 0.4441
2.5881 2.4137 2.2833 2.1766
0.2427 0.3155
2.8217 2.6446 2.5061 2.3897
1.5432 1.5386
0.8140 0.8572
1.7277
0.6852 0.7340
0.3796 0.4445 0.5052 0.5620
1.0154 1.0461
1.5361 1.5353
0.8968
1.7101
0.7790
0.9331
1.0743
1.5355 1.5367
0.9666 0.9976
1.6961 1.6851
0.8204 0.8588 0.8943
1.5385 1.5408
1.0262
1.6763 1.6694
1.0529 1.0778
1.6640 1.6597
1.1010
1.6565
1.1228
1.6540
0.9054 0.9455 0.9820
1.1004 1.1246 1.1471
1.8640 1.8159 1.7788 1.7501
0.5120 0.5745 0.6321
2.0943 2.0296 1.9774 1.9351 1.9005 1.8719
0.6150 0.6641
2.2959 2.2198 2.1567 2.1041 2.0600
1.8482
0.7098 0.7523
1.8283 1.8116
0.7918 0.8286
1.9908 1.9635
1.7974 l.7855
0.8629 0.8949
1.9400 1.91%
1.0131 1.0381
l.7753
0.9249 0.9530
1.8863
0.9272 0.9578
2.0226
l.4289 1.4375
1.1682
1.5435
1.4458 1.4537
1.1878 1.2063
1.5464 1.5495
1.4614
l.2236
1.5528
l.1432
1.6523
1.0616
1.7591
1.2399
1.5562
1.6510
1.2553
1.5596
1.6503
1.0836 1.1044
1.7527
1.4759
1.1624 1.1805
0.9794 1.0042
1.8727
1.4688
1.7473
1.0276
1.8502
1.1976
1.6499 l.6498
1.1241 1.1426
1.7426 1.7386
1.0497
1.2138
1.8409 1.8326
29
1.3405
30
1.4828 1.4894
1.2699 1.2837
1.5631 1.5666
JI
1.3520 1.3630
1.4957
1.2969
1.5701
1.3734
l.5019
1.3093
1.5736
1.2292 1.2437
1.6500
32
1.6505
0.9864
1.1602 1.1769
1.7666
1.9018
1.8608
1.7352
l.0706 1.0904
1.7323
1.1092
1.8187 1.8128
1.8252
33
1.3834
1.5078
1.3212
1.5770
1.2576
1.6511
1.1927
1.7298
1.1270
34
1.3929
1.5136
1.3325
1.5805
1.2707
1.6519
1.2078
1.7277
1.1439
1.8076
35
1.4019
1.5191
1.3433
1.5838
1.2833
1.6528
1.2221
l.7259
1.1601
1.8029
36
1.4107
1.5245
1.3537
l.5872
1.2953
1.6539
1.2358
1.7245
1.1755
1.7987
37
1.4190
1.5297
1.3635
1.5904
1.3068
1.6550
12489
1.7233
1.1901
1.7950
38
1.4270
l.5348
1.3730
1.5937
1.3177
1.6563
1.2614
1.7223
1.2042
1.7916
39
1.4347
1.53%
l.3821
1.5969
1.3283 1.3384
1.6575
1.2734 1.2848
1.7215
1.2176 1.2305
1.7886 1.7859
l.2428 1.2546
1.7814
40
1.4421
1.5444
1.3908
1.6000
41
1.5490
1.3992
l.6031
42
1.4493 1.4562
1.5534
1.4073
43
1.4628
l.5577
44
1.4692
1.5619
45
1.4754
1.5660
46
1.4814 1.4872
1.5700
1.4368
47
1.5739
1.4435
48
1.4928
1.5776
1.4500
49
1.4982
1.4564
50
1.5035
1.5813 l.5849
51
1.5086
52
1.6589 1.6603
1.6061
1.3480 1.3573
1.4151
1.6091
1.3663
1.4226
1.6120
1.3749
1.4298
1.6148
1.7209
1.2958 l.3064
1.7205
1.6632
1.3166
1.7200
1.3263
1.7200
12660 1.2769
1.7794
1.6647
1.3832
1.6662
1.3357
1.7200
l.2874
1.7762
1.6176
1.3912
1.6677
1.3448
1.7201
1.2976
1.7748
1.6204
1.3989
1.6692
1.7203
1.3073
1.7736
1.6231
1.4064
1.6708
1.3535 1.3619
l.7206
1.3167
1.7725
1.6257
1.4136
1.6723
1.3701
l.7210
1.3258
1.7716
1.4625
1.6283
1.4206
1.6739
1.3779
1.7214
1.3346
1.7708
1.5884
1.4684
1.6309
1.4273
1.6754
1.3855
1.7218
1.3431
1.7701
1.5135
1.5917
1.4741
1.6334
1.4339
1.6769
1.3929
1.7223
1.3512
1.7694
53
1.5183
1.5951
1.4797
1.6359
1.4402
1.6785
1.4000
1.7228
l.3592
1.7689
54
1.5230
1.5983
1.4851
1.6383
1.4464
1.6800
1.4069
1.7234
1.3669
1.7684
55
1.5276
1.6014
1.4903
1.6406
1.4523
1.6815
1.4136
J.7240
1.3743
1.7681
56
1.5320
1.4954
1.6430
1.4581
1.6830
1.3815
1.7678
1.5363
1.5004
1.6452
1.4637
1.6845
1.4201 1.4264
1.7246
57
1.6045 1.6075
1.7253
1.3885
1.7675
1.6617
1.7202
1.7835
1.7777
58
1.5405
1.6105
1.5052
1.6475
1.4692
1.6860
1.4325
1.7259
1.3953
1.7673
59
1.5446
l.6134
1.5099
1.6497
1.4745
1.6875
1.4385
1.7266
1.4019
1.7672
60
1.5485
1.6162
1.5144
1.6518
l.4797
1.6889
1.4443
1.7274
1.4083
1.7671
61
1.5524
1.6189
1.5189
l.6540
1.4847
1.6904
1.7281
L4146
1.7671
62
1.5562
1.6216
1.5232
1.6561
1.6918
1.7288
1.4206
1.7671
63
1.5599 1.5635
1.6243 1.6268
1.5274
1.6581
1.48% 1.4943
1.4499 1.4554
1.6932
1.4607
1.7296
1.4265
1.5315
1.6601
1.4990
1.6946
1.4659
1.7303
1.7671 1.7672
64 65
1.5670
1.6294
l.5355
J.6621
1.5035
1.6960
1.4709
1.7311
1.4322 1.4378
66
1.5704
1.6318
1.5395
1.6640
1.5079
1.6974
1.7319
1.4433
67
1.5738
l.6343
1.5433
1.6660
1.5122
1.6988
1.4758 1.4806
1.7327
1.4486
68
1.5771
l.6367
1.5470
1.6678
1.4853
1.7335
1.4537
l.7678
1.5803
1.6390
l.5507
J.6697
1.5164 !.5205
1.7001
69
1.7015
1.4899
1.7343
1.4588
1.7680
70
1.5834
1.6413
1.5542
1.6715
1.5245
1.7028
1.4943
1.7351
1.4637
1.7683
1.7673 l.7675 1.7676
Titik Persentase Distribusi t (df ~ 1 - 40) Pr di
G.10 0.20 3.07768 1.88562 1.63774 1.53321 1.47588 1.43976 1.41492 1.39682 1.38303 1.37218
0.05 0.10
0.025 0.050
0.01 0.02
0.005 0.010
12.70620
31.82052 6.96456 4.54070 3.74695 3.36493 3.14267 2.99795 2.89646 2.82144 2.76377
63.65674 9.92484 5.84091 4.60409 4.03214 3.70743 3.49948 3.35539 3.24984 3.16927
318.30884 22.32712 10.21453 7. 17318
4.02470
0.001 0.002
1 2 3 4 5 6 7 B 9 10 11
1.00000 0.81650 0.76489 0.74070 0.72669 0.71756 0.71114 0.70639 0.70272 0.69981 0.69745
1.36343
6.31375 2.91999 2.35336 2.13185 2.01505 1.94318 1.89458 1.85955 1.83311 1.81246 1.79588
2.71808
3.10581
12
0.69548
1.35622
1.78229
2.17881
2.68100
3.05454
3.92963
13
0.69383
1.35017
1.77093
2.16037
2.65031
3.01228
3.85198
14
0.69242
1.34503
1.76131
2.14479
2.62449
2.97684
3.78739
15
0.69120
1.34061
1.75305
2.13145
2.60248
2.94671
3.73283
16
0.69013
1.33676
1.74588
17 18
0.68920
1.33338
1.73961
2.11991 2.10982
3.68615 3.64577
0.68836 0.68762
1.33039 1.32773
1.73406 1.72913
20 21
0.68695
1.32534
1.72472
0.68635
22
1.32319 1.32124
1.72074 1.71714
23
0.68581 0.68531
1.31946
1.71387
24
0.68485
25 26
0.68443 0.68404
1.31784 1.31635
27 28
19
Catalan:
0.25 0.50
4.30265 3. 18245 2.77645 2.57058 2.44691 2.36462 2.30600 2.26216 2.22814 2.20099
5.89343 5.20763 4.78529 4.50079 4.29681 4.14370
2.58349
2.92078
2.10092
2.56693 2.55238
2.89823 2.87844
2.09302
2.53948
2.86093
3.57940
2.08596 2.07961
2.52798 2.51765
2.84534 2.83136
3.55181 3.52715
2.07387
2.50832 2.49987
2.81876
3.50499
2.06866
2.80734
3.48496
1.71088 1.70814
2.06390
2.49216
2.79694
3.46678
2.05954
2.48511
2.78744
3.45019
1.31497
1.70562
2.05553
2.47863
2.77871
3.43500
0.68368
1.31370
1.70329
2.05183
2.47266
2.77068
3.42103
0.68335
1.31253
1.70113
2.04841
2.46714
2.76326
2.46202
3.40816 3.39624
3.61048
29
0.68304
1.31143
1.69913
30 31
0.68276
1.31042
1.69726
2.04523 2.04227
2.45726
2.75639 2.75000
0.68249
1.30946
1.69552
2.03951
2.45282
2.74404
3.37490
2.73848 2.73328
3.36531 3.35634 3.34793
3.38518
32
0.68223
1.30857
1.69389
2.03693
2.44868
33 34
0.68200
1.30774
1.69236
2.44479
0.68177
1.30695
1.69092
2.03452 2.03224
2.44115
2.72839
35
0.68156
1.30621
1.68957
2.03011
2.43772
2.72381
3.34005
36
0.68137
1.30551
1.68830
2.02809
2.43449
2.71948
3.33262
37
0.68118
1.30485
2.43145
2.71541
3.32563
0.68100
1.30423
1.68709 1.68595
2.02619
38
2.02439
2.42857
2.71156
3.31903
39
0.68083
1.30364
1.68488
2.02269
2.42584
2.70791
3.31279
40
0.68067
1.30308
1.68385
2.02108
2.42326
2.70446
3.30688
Probabilita yang lebih kecil yang ditunjukkan pada judul tiap kolom adalah luas daerah dalam satu ujung, sedangkan probabilitas yang lebih besar adalah luas daerah dalam kedua ujung
Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com), 2010
Page 1
Narasumber
: Rahmat Muttaqien
Jabatan
: Funding Officer
Tempat
: PT. BJB Syariah Cabang Pajajaran Bogar, JI. Raya Pajajaran No.21, Bantar Jati - Bogar utara.
Tanggal
: 16 Mei 2014
Pedoman wawancara Program Layanan Jemput Maslahah PT BJB Syariah I. Pertanyaan : Apa saja program penghimpunan dana pihak ketiga PT BJB Syariah? Jawaban : Sebenamya begini, kalau dana pihak ketiga itu, rata-rata hampir seluruh bank sama, ada 3 : tabungan, giro, deposito, itu nah dari 3 prodak itu di PT BJB Syariah sendiri bisa dikembangin, itu tadi seperti yang kamu bilang Tabungan iB Maslahah, Tabungan anak, Tabungan Haji, kalau Giro, ada giro yang berbagi hasil, tadi juga tabungan itu ada tabungan rencana kan ada, sebenarnya Cuma tiga dasarnya, tabungan, giro, deposito, itu yang masuk dana pihak ketiga, kalau dibank lain mungkin ada yang menerbitkan surat berharga sepe1ii obligasi, kalau kita di BJB Syariah sendiri baru 3 itu aja, tabungan, giro, deposito. 2. Pertanyaan : Bagaimana kompetisi atau tingkat persaingan yang ada untuk memperoleh peningkatan nasabah dan perkembangan dana pihak ketiga? Jawaban : Terns terang nih, kompetisi atau persaingan antar sesama bank cukup ketat juga, didl!kung juga banyak bank-bank tumbuh, bukan hanya
Bank Syariah saja, kita dalam menghimpun dana pihak ketiga bersaing dengan Bank Konvensional, dengan BPR, ada juga koperasi, koperasi simpan pinjam, jadi lumayan ketat juga persainganya, pintar-pintar kita saja bagaimana cara menawarkan, memasarkan prodaknya membuat konsumen tertarik. 3. Pe1ianyaan : Bagaimana strategi untuk menghadapi kompetisi industri perbankan syariah tersebut ? Jawaban : Sepe1ii yang tadi saya bilang, sebenarnya persaingan kita itu bukan hanya dengan bank syariah saja, tapi
juga dengan bank konvensional,
walaupun mekanisme atau dibank syariah ada akad, tapi untuk prodaknya kan sama saja dan itu yang menjadi saingan kita, strateginya sendiri ada beberapa strategi untuk ke calon nasabah itu sendiri, pertama yang jelas Rate atau Margin I Nisbah Bagi Hasil, kita harus kompetitif, jangan kalah sama yang lain, bank konvensional katakanlah, menawarkan ratenya 9% nah ekuivalen rate kita kalau bisa sama, atau kalau memungkinkan kita kasih lebih, kita tawarkan sama 9% tapi kelebihanya lain apa nih, misalnya kan kita itu ada program Gimmick, jadi penempatan deposito jangka waktu tertentu dapat Hadiah langsung nah seperti itu, salah satu contohnya seperti itu, kita juga tim disini harus, terns terang memang kalau BJB Syariah sendiri kan kita dari bank daerah dulunya yah BJB, sekarang syariahnya, dan cakupan kita masih wilayah Jawa Baral, jadi masih harus gencar juga mengenalkan ke Nasabah, disamping saingan kita bank-bank umum Nasional itu yang besar-besar ada
kan disitu, Cuma karena itu tadi, karena kiia basicnya bank daerah, kita juga coba tawarkan ke, bank daerah kan identik dengan PNS, kita coba menggait kesana terlebih dahulu, selain itu variatif atau inovasi prodak juga, salah satunya Jemput Maslahah ini, kan ini strategi kita juga untuk memasarkan prodak. 4. Pertanyaan : Apa itu layanan Jemput Maslahah ? sejak kapan menjadi bagian dari program PT BJB Syariah ? Jawaban : Oke Jemput Maslahah itu, layanan yang kita keluarkan dari bank BJB Syariah, dalam ha! pembukaan rekening tabungan, dimana si Nasabah itu tidak harus ke kantor kalau mau buat rekening, cukup telefon saja nih, ada line-call nya kan, tinggal telefon, nanti dihubungkan dengan customer service, tinggal bilang mau buka rekening tabungan nanti di tanyakan alamatnya segala macarn, nanti kita yang datang kesana, langsung kita proses ditempat itu dan rekeningnya langsung aktif saat itu juga, jadi Jemput Maslahah kita yang mendatangi nasabah gitu, inovasinya gak jaman lagi !ah nasabah yang datang kesini, kita yang menjemput kesana, 2013 Agustus awal menjadi bagian program PT BJB Syariah. 5. Pertanyaan : Apa yang melatar belakangi dibentuknya program layanan Jemput Maslahah? Jawaban : Ada beberapa ha!, salah satunya seperti tadi, tingkat persaingan ya, kedua permintaan dari masyarakat, nasabah, dan juga tuntutan, untuk
sekarangkan bikin tabungan harus ke bank ribet istilahnya, butuh waktu yah,
input data-data nasabahnya saat itu juga, begitu aktif rekeningnya, kita juga dari sini langsung bawa kartu ATM nya, begitu aktif disana nomor rekeningnya, kita Link-kan langsung dengan kartu A TM nya, langsung jadi itu kartu A TM nya sama rekeningnya langsung aktif, untuk buku tabungan nya kita susulkan bisa H+ satu atau H+ dua, soalnya kan kalau untuk buku tabungan kita harus cetak dulu, nama, alamat, dan segala macam yah, dan untuk setoran awalnya kita harus print dulu, ada setoran awalnya, gitu, jadi yang langsung dipegang oleh nasabah itu kartu A TM nya, itu langsung aktif. 7. Pertanyaan : Apakah program ini menargetkan objek pemasaran dan segementasi pemasaranya? Jawaban : Seperti yang saya bilang, nanti dari customer service pusat itu kan dia mendata nib, alamatnya dimana, misalnya di Jakarta, dia gak akan melemparkan informasi ke cabang Bogor,
itu dia teruskannya ke cabang
Jakarta yang lebih dekat. Dari jemput maslahah ini diharapkan kalau bisa mencakup semua segmen, baik itu bawah, menengah, atas, untuk misalnya menengah itu levellevel kantoran staff misalnya kan, kita terbatas nih untuk keluar bikin rekening, gitu menyita waktu kerjanya, nah diharapkan dengan adanya layanan ini mereka gak harus keluar, biar kita yang mendatangai mereka, untuk kelas atas, sama, apalagi itu, untuk level-level manajerial, mungkin waktunya lebih terbatas lagi yah, kita coba bantu dengan program ini juga,
untuk kalangan bawahnya, biasanya kan kalau masyarakat, ada !ah
sendiri, atau ke instansi ke dinas-dinas, atau ke komunitas, misalnya ada komunitas apa nih, kita coba datangi mereka, gitu ngobrol, dan kita untuk mendatangi, untuk menawarkan ini, gak langsung menawarkan prodak kita, kita coba silaturahmi dahulu, kita perkenalkan diri dahulu, kita bank BJB Syariah, kita ada loh prodak barn kita Jemput Maslahah misalkan, kalau bisa jangan satu dua kali, tiga kali datang gitu, pertama kita perkenalan dahulu, tidak langsung menawarkan prodak gitu, nanti image kita tidak bagus, kita bilang saja mau silaturahmi, kita mau ngobrol, seperti itu, pendekatanya kita lebih kekeluargaan. Soalnya kita kan terus terang belum terlalu besar yah banknya, yang kita punya antara lain layanan hanya layanan, walaupun dalam prodak kita juga tidak kalah, jadi kita memasarkan ini nih Jemput Maslahah, kita tempelkan juga nih dengan prodak lain, contolmya, mobile maslahah, nah itu kan layanan mobile banking tuh, di bank lain sudah memakai yah beberapa, Cuma biaya admin kita masih gratis layananya apa saja gitu, kita tempel dengan prodak itu, "kalau bikin rekening dikita itu gratis, bebas biaya admin, fasilitas A TM ada, plus nanti untuk pemakai HP android misalnya, kita punya mobile maslahah nih mobile banking itu gratis juga, nah jadi kita coba menarik pasar dengan itu. 11. Pertanyaan : Seberapa besar Program penghimpunan dana pihak ketiga, khususnya program Jemput Maslahah PT BJB S yariah ini memberikan
pengaruh terhadap perkembangan dana Pihak ketiga ? berupa aplikan, jumlah user atau pengguna, perkembangan dana pihak ketiga (menggunakan data). Jawaban : Di cabang Bogor sendiri, jumlah pengguna jasa ini kurang lebih 356 nasabah, ya berarti sebulan bisa 35 sampai 40 nasabah. Dari awal sudah di atas 1 Milyar, dari 356 nasabah ini, khusus dari program Jemput Maslahah ini, sudah di atas 1 milyar, apalagi kalau tabungan itu kan bisa disebut Dana murah, dana murah itu tabungan dan giro, kalau deposito kan dana mahal lah, jadi Rate nya margin I nisbah bagi basil nya agak tinggi, tapi kalau tabungan sama giro kan kecil. (Data terlampir). 12. Pertanyaam : Apa yang menjadi faktor pendukung dan penghambat yang mempengaruhi kinerja dari program Jemput Maslahah ini ? Bagaimana upaya mengatasinya? Jawaban : Kalau faktor pendukung sekarang kan teknologi sudah semakin maju, jaringan cepat, kita juga tidak harus bawa selalu bawa laptop, bawa tab, pakai handphone android pun bisa, itu menurut saya salah satu faktor pendukung kita juga yah untuk kelancaran prodak ini, kecepatan transaksi pembuatan rekening ini, itu salah satu faktor pendukungnya, Hambatanya ya jelas, pertama ya itu, masih ban yak orang yang belum mengenal bank BJB Syariah ini, gitu kan, dibandingkan dengan bank konvensionalnya, mungkin mereka lebih, kalau BJB konven kan sudah lebih luas yah, lebih banyak, masih belum familiar, terus kedua itu nanti
dikedepanya kita coba memakai jasa agen, karena untuk sekarang, kita kan
marketingnya masih terbatas, gak mungkin dong marketing kita nih hanya untuk mengurusi membuka rekening ini saja, masih ada potensi-potensi yang lain, masih banyak yang harus dikerjakan, supaya konsentrasi prodak ini ada, gak akan menyita waktu tim lainya. 13. Pertanyaam : Apakah tujuan dan rencana kedepanya dengan program Jemput Maslahah ini ? Jawaban : Ya tentu saJa untuk kemajuan bank BJB Syariah ini sendiri, memperluas market share nya, kedua mengenalkan kepada masyarakat untuk prodak tabungan di bank itu sendiri, karena yang seperti yang saya bilang, bukan
hanya
kalangan
menengah
yah,
kalangan
bawah juga, jadi
memudahkan, juga memberitahu kepada mereka tabungan di bank itu seperti apa. Rencana kedepanya ya seperti tadi, seperti yang diawacanakan akan menggunakan jasa agen, yang pertama untuk kemudahanya, kalau seperti tadi bahwa buku tabungan nasabah program Jemput Maslahah ini yang akan diberikan H+ I atau H+2 nya, tapi nanti dipikirkan buku Tabungan dan ATM nya bisa langsung diterima, terns yang kedua fitur-fitur di tabungan kita di ATM, ataupun di mobile banking akan ditambahkan. intinya mengembangkan prodak lagi untuk melayani nasabah.