EDISI KKN PPM UGM SLU 05 - 2015
MANJO’ KA
LEILEM M AG A Z
IN E
SEKILAS TENTANG MINAHASA
Sejarah Minahasa
1
Legenda Watu Pinawetengan
3
Upacara Adat
5
Permainan Tradisional
12
Kesenian
13
Rumah Adat
14
Makanan dan Minuman Khas
15
Agama dan Kepercayaan
19
Kearifan Lokal
20
Event Pariwisata di Tomohon
22
Pengucapan Syukur
24
Manifestasi di Leilem
26
Des nasi di Sekitar Leilem
27
Database Perekonomian
33
Kamus Sehari-hari
34
DAFTAR ISI
MANJO’ KA
LEILEM M AG A Z
IN E
RE-DESAIN PUSAT INFORMASI GEOTHERMAL
check this web for detail www.kkngeothermal.wordpress.com
Sejarah Minahasa Daerah minahasa yang terletak di
merupakan keturunan Raja Ming, dengan
Provinsi Sulawesi Utara diperkirakan telah
teknologi dan Ilmu pengetahuan dan
dihuni sejak ribuan tahun sebelum masehi.
Kebudayaan yang sudah sangat Maju pada
Berdasarkan asumsi peneli suku bangsa
Zaman itu, paling
Minahasa berasal dari Formosa Taiwan,
Kebudayaan dari raja Ming tersebut dapat
Keturunan suku bangsa bangsa
terlihat pada peninggalan arsitektur di suku
Austronesia dari Formosa Taiwan yang
Minahasa pada Zaman itu sekitar tahun
tengah dalam pejalanan panjang yang
1200-1400, namun pada kenyataannya
melalui Filipina dan terus ke Sulawesi.
dak ada satupun peninggalan atau
Banyak terdapat kesamaan dari segi bahasa
kebudayaan zaman Ming yang ada di
dari Bahasa Minahasa dengan bahasa-
Minahasa.
bahasa di Formosa Taiwan. Menurut Tendean, seorang ahli bahasa dan huruf
1
dak ilmu dan
Minahasa (dahulu disebut Tanah Malesung) adalah kawasan semenanjung
onghoa Kuno, 1997
yang berada di Provinsi Sulawesi Utara,
telah melakukan peneli an pada Watu
Indonesia. Kawasan ini terletak dibagian
Pinawetangan. Berdasarkan sebuah tulisan
mur laut pulau Sulawesi. Minahasa juga
yang “Min Nan Tou” yang terdapat pada
terkenal akan tanahnya yang subur yang
sebuah batu kuno, ia menafsirkan, “Tou”
menjadi rumah
Minahasa diperkirakan merupakan
variasi tanaman dan Binatang, Darat
keturunan raja Ming yang berasal dari
maupun Laut.
dimenger sebagai “Manusia Langit”, serta Toar dan Lumimut adalah leluhur dan cikal bakal dari orang-orang Minahasa. Orang Minahasa pada waktu itu kemudian dibagi kedalam 3 ( ga) golongan yaitu : Makura Siow (2x9) : para pengatur ibadah dan adat Makatelu Pitu (3x7) : yang mengatur pemerintah Pasiowan telu (9x7) : Rakyat. E mology Minahasa Sebutan “Minahasa” sebenarnya berasal dari kata, Mina yang berar telah diadakan/telah terjadi dan Asa/Esa yang berar satu, jadi Minahasa berar telah diadakan persatuan atau mereka yang telah bersatu, jadi Minahasa berar telah diadakan persatuan atau mereka yan telah bersatu.
Ke k peris wa persatuan diadakan disebut “ M i n a h a s a ” ya n g b e ra r b e rs a t u . Minahasa pertama diadakan di Waktu Pinawetengan untuk kegiatan pembagian wilayah pemukiman. Pemukiman kedua diadakan untuk melawan ekspansi kerajaan Bolaang Mongondow. Minahasa ke ga dilakukan untuk menyelesaikan per kaian antara Walak Kakaskasen yang berkedudukan di Lo a (Kakaskasen, Lo a d a n Ta t e l i ) d e n g a n B a n k , y a n g kesemuanya berasal dari satu garis keturunan yakni Toar dan Lumimuut.
nggal untuk berbagai
tanah Mongolia, yang da ng bermigrasi ke
Orang minahasa yang dikenal juga
Tanah Minahasa. Makna kata dari “Min
dengan keturunan Toar dan Lumimuut,
Nan Tou” adalah orang keturunan raja
pada awalnya para leluhur orang Minahasa
Ming, namun penafsiran tersebut masih
bermukim di sekitar pegunungan Wulur
dianggap lemah oleh David DS
Mahatus, wilayah selatan Minahasa
Lumoindong, karena didasarkan pada
kemudian berkembang dan berpindah ke
asumsi, apabila memang suku Minahasa
Nietakkan (dekat tompaso baru). Karena
2
Legenda Watu Pinawetengan MANJO’ KA
LEILEM M AG A Z
INE
penentuan terkait pembagian tempat
Mereka lalu kemudia mencari untuk
tumami, toar dan lumimuut kemudian
bertemu dan bersama-sama mencari jalan
menyuruh anak-anak golongan makatatelu
keluar dari permasalahan tersebut, dan
pitu untuk menghimpun semua penghulu
akhirnya menemukan sebuah tempat yang
dari ke ga golongan tersebut, untuk
terletak di kaki pegunungan tonderukan,
kemudian berkumpul dan menyelesaikan
ditempat itulah mereka berkumpul dan
permasalahan yang
menyelesaikan serta merundingkan segala
mbul, karena pada
karena semakin banyaknya keturunan dari
dasarnya Makatelu pitu pada saat itu
Toar dan Lumimuut, akhirnya terjadilah
adalah sebagai pihak yang netral.
permaslahan yang terjadi.
pembagian golongan masyarakat dari keturunan keduanya, yang terdiri dari
sumber foto : www.google.co.id
Golongan Makarua siou (2x9), yang
3
Legenda Watu Pinawetengan atau
mengatur kegiatan kegamaan dan adat
b at u te m p at b e r m u syawa ra h ata u
is adat, yaitu para walian dan tonaas,
prundingan yang terletak dibawah kaki
Golongan makatelu Pitu (3x7) yaitu
pegunungan Tonderukan ini dinamakan
golongan teterusan yang terdiri dari para
sebagai “Watu Pinawetengan” yang ar nya
waranei (prajurit) dan pemimpinnya yang
batu tempat pembagian (Mewetang).
mengatur keagamaan, dan golongan
Menurut makna tua Minahasa,
pasiowan yang terdiri dari rakyat biasa,
Pinawetengan juga bermakna sebagai
petani dan pemburu, karena
“Janji” atau “Ikrar ” yang disepaka
perkembangan keturunan yang sanagat
bersama (dalam satu perundingan atau
pesat keduanya akhirnya memutuskan
Musyawarah). Pada dasarnya orang
untuk berpencar untuk mencari tanah yang
pertama yang hidup ditanah Minahasa itu
baru dan Tumami (membuka tanah
adalah seorang Pria bernama Toar dan
bermukim yang baru).
Wanita Lumimuut, mereka dipertemukan
Pada saat mereka berpencar-
sebagai sepasang suami istri, keduanya
pencar terjadi berbagai masalah, mulai dari
nggal dan beranak cucu di daerah yang
sulit berkomunikasi, saling berebut wilayah
disebut wulur-mahatus, yang terletak di
atau tanah, serta per kaian antar golongan
daerah selatan Malesung (Minahasa),
karena dak adanya pengaturan dan
4
Upacara Adat
5
Friederich Riedel yang lahir di Tondano
disampaikan satu per satu perwakilan
pada tahun 1832, menyebutkan bahwa
menggunakan berbagai bahasa di
1. Monondeaga adalah upacara adat dari
menimbulkan asap membumbung ke
batu tersebut merupakan batu tempat
Minahasa. Setelah tekad disampaikan
daerah Bolaang Mongondow yang
hadirat-Nya.
duduk para leluhur melakukan
mereka menghentakkan kaki ke tanah ga
dilaksanakan pada waktu anak gadis
4. Watu Pinawetengan tanggal tujuh
perundingan atau orang setempat
kali. Pada penghujung acara para pelaku
memasuki masa akil baliq yang ditandai
bulan tujuh tahun dua ribu tujuh saat
menyebutnya Watu Rerumeran ne
upacara bergandengan tangan
dengan datangnya haid pertama. Daun
is mewa bagi sebagian masyarakat
Empung. Batu tersebut merupakan
membentuk lingkaran sembari
telinga dilobangi dan dipasangi an ng
Minahasa. Pada penanggalan Masehi itu
tempat bagi para pemimpin upacara adat
menyanyikan Reranian: Royorz endo.
ke m u d i a n g i g i d i ra ta ka n s e b a ga i
digelarlah upacara adat Watu
memberikan keputusan (dalam bentuk
"Royor endo, ezo e, Maesa-esa lalan ni
pelengkap kecan kan dan tanda telah
Pinawetengan, sebuah upacara penuh
garis dan gambar yang dipahat pada batu)
kita e, Royor endo, ezo e, Sei si nimalewo,
dewasa.
makna bagi persatuan masyarakat
dalam hal membagi pokok pembicaraan,
Ya wana ni mengasa- ngasaranmo, Royor
2. Mupuk Im Bene adalah upacara adat
setempat. Watu Pinawetengan adalah
siapa yang harus bicara, serta cara
endo, ezo e, Mengale-ngalei uman
dari daerah Minahasa berupa
warisan leluhur Minahasa dan merupakan
beribadat. Latar belakang itu memberi
Pakatuan pakalawirenom, Royor endo,
pengucapan syukur pallen pac o dimana
buk
bahwa demokrasi dan persatuan
arah bahwa sudah ada demokrasi pada
ezo e" (Persatukanlah jalan kita. Janganlah
m
t
sudah ada sejak dahulu. Berdasarkan
j a m a n d u l u . S e j u m l a h p e rs o a l a n
ada yang merusakkan ataupun hanya
membawa/mempersembahkan
cerita rakyat, terdapat sebuah batu besar
d is eles a ika n d en ga n m u syawa ra h
berpura-pura. Mari memohonkan usia
segantang/sekarung padi bersama hasil
yang disebut tumotowa yakni batu yang
sehingga mereka yang terlibat persoalan
lanjut dan lestari).
ladang lainnya disuatu tempat (lapangan
menjadi altar ritual sekaligus menandai
meninggalkan Watu Pinawetengan
5. Upacara Pemakaman Mula-mula Suku
atau dirumah gereja) untuk didoakan. Dan
berdirinya permukiman suatu komunitas.
dengan damai. In
dari upacara yang
Minahasa jika mengubur orang
se ap rumah/keluarga menyiapkan
Johann Albert Traugo Schwarz, seorang
diselenggarakan di depan batu besar itu
meninggal sebelum ditanam terlebih dulu
beragam makanan dan makan bersama
misionaris Belanda keturunan Jerman,
adalah wata' esa ene yakni pernyataan
dibungkus dengan daun woka (sejenis
dengan para tamu dengan sukaria.
pada tahun 1888 berinisia f melakukan
tekad persatuan. Semua perwakilan
janur). Lambat laun, terjadi perubahan
3. Me pu merupakan upacara adat dari
penggalian di bukit Tonderukan yang
kelompok etnis yang ada di Tanah Toar
dalam kebiasaan menggunakan daun
d a e r a h S a n g i h e Ta l a u d b e r u p a
sekarang masuk wilayah kecamatan
Lumimut mengantarkan bagian peta
woka. Kebiasaan dibungkus daun ini
penyembahan kepada Sang Pencipta alam
Tompaso, Minahasa, Sulawesi Utara
tanah Minahasa tempat
berubah dengan menggan
semesta yang disebut “benggona langi
(Sulut). Ternyata penggalian berhasil
meletakkan di bagian tengah panggung
rongga pohon kayu atau nibung kemudian
duatan saluran”, dengan membakar daun-
menemukan batu besar yang membujur
perhelatan. Diiringi musik instrumentalia
orang meninggal dimasukkan ke dalam
daun dan akar-akar yang mewangi dan
dari mur ke barat. Johann Gerard
kolintang, penegasan tekad itu
rongga pohon lalu ditanam dalam tanah.
a
s
y
a
r
a
k
a
nggalnya dan
wadah
6
Baru sekitar abad IX Suku Minahasa mulai
sekaligus menggambarkan mata
mandi di rumah calon pengan n. Dalam
sekedar simbolisasi. Tradisi : Bahan-bahan
menggunakan waruga. Orang yang telah
pencaharian orang tersebut. Pada
pelaksanaan upacara adat perkawinan
ramuan yang digunakan adalah parutan
mening gal diletakkan pada posisi
awalnya waruga tersebar di seluruh
sekarang ini, semua acara / upacara
kulit lemong nipis atau lemong bacoho
menghadap ke utara dan didudukkan
Minahasa. Saat ini waruga yang tersebar
perkawinan dipadatkan dan dilaksanakan
(citrus limonellus),fungsinya sebagai
dengan tumit kaki menempel pada pantat
tersebut dikumpulkan di desa Sawangan -
dalam satu hari saja. Pagi hari
pewangi; air lemong popontolen (citrus
dan kepala mencium lulut. Tujuan
Minahasa, yaitu sebuah desa yang
memandikan pengan n, merias wajah,
leme a), fungsinya sebagai pembersih
dihadapkan ke bagian Utara yang
terletak di antara Tondano (ibu kota
memakai busana pengan n, memakai
lemak kulit kepala; daun pondang
menandakan bahwa nenek moyang suku
kabupaten Minahasa) dengan Airmadidi
mahkota dan topi pengan n untuk
(pandan) yang ditumbuk halus, fungsinya
Minahasa berasal dari bagian Utara.
(ibu kota kabupaten Minahasa Utara).
upacara "maso minta" (toki pintu). Siang
sebagai pewangi, bunga manduru (mela
Sekitar tahun 1860 mulai ada larangan
Sampai saat ini waruga merupakan salah
hari kedua pengan n pergi ke catatan sipil
hutan) atau bunga rosi (mawar) atau
dari Pemerintah Belanda menguburkan
satu tujuan wisata sejarah di Sulawesi
atau Departemen Agama dan
bunga mela yang dihancurkan dengan
o ra n g m e n i n g ga l d a l a m w a r u ga .
melaksanakan pengesahan/pemberkatan
tangan, dan berfungsi sebagai pewangi;
Kemudian di tahun 1870, Suku Minahasa
Utara (Bagian utara Minahasa). 6. Upacara Pernikahan Proses Pernikahan
nikah (di Gereja), yang kemudian
minyak buah kemiri untuk melemaskan
mulai membuat pe
sebagai
adat yang selama ini dilakukan di tanah
dilanjutkan dengan resepsi pernikahan.
rambut dicampur sedikit perasan air buah
penggan waruga, karena waktu itu mulai
Minahasa telah mengalami penyesuaian
Pada acara ini biasanya dilakukan upacara
kelapa yang diparut halus. Seluruh bahan
berjangkit berbagai penyakit, di antaranya
seiring dengan perkembangan jaman.
perkawinan ada, diiku
dengan acara
ramuan harus berjumlah sembilan jenis
penyakit pus dan kolera.. Dikhawa rkan,
Misalnya ke ka proses perawatan calon
melempar bunga tangan dan acara bebas
tanaman, untuk membasuh rambut.
si meninggal menularkan bibit penyakit
p e n ga n n s e r ta a ca ra " Po s a n a n "
ta r i - ta r i a n d e n ga n i r i n ga n m u s i k
Sesudah itu dicuci lagi dengan air bersih
(Pingitan)
tradisional, seper
ma
pus dan kolera melalui celah yang
7
dak lagi dilakukan sebulan
tarian Maengket,
lalu rambut dikeringkan. Simbolisasi:
terdapat di antara badan waruga dan
sebelum perkawinan, tapi sehari sebelum
Katrili, Polineis, diriringi musik bambu dan
Semua bahan-bahan ramuan tersebut
cungkup waruga. Bersamaan dengan itu
perkawinan pada saat "Malam Gagaren"
musik kolintang. Bacoho (mandi adat)
dimasukkan ke dalam sehelai kain
pula, agama Kristen mengharuskan mayat
atau malam muda-mudi. Acara mandi di
Setelah mandi biasa membersihkan
berbentuk kantong, lalu dicelup ke dalam
dikubur di dalam tanah mulai menyebar di
pancuran air saat ini jelas
dak dapat
seluruh badan dengan sabun mandi lalu
air hangat, lalu kantong tersebut diremas
Minahasa. Waruga yang memiliki ukiran
dilaksanakan lagi, karena dak ada lagi
mencuci rambut dengan bahan pencuci
dan airnya ditampung dengan tangan,
dan relief umumnya terdapat di Tonsea.
pancuran air di kota-kota besar. Yang
rambut yang banyak dijual di toko, seper
kemudian digosokkan kerambut calon
Ukiran dan relief tersebut
dapat dilakukan saat ini adalah mandi
shampoo dan hair tonic. Mencuci rambut
pengan n sekadar simbolisasi. Lumele‟
menggambarkan berapa jasad yang
adat "Lumelek" (menginjak batu) dan
"bacoho" dapat delakukan dengan dua
(mandi adat): Pengan n disiram dengan
tersimpan di waruga yang bersangkutan
"Bacoho" karena dilakukan di kamar
cara, yakni cara tradisional ataupun hanya
air yang telah diberi bungabungaan warna
8
9
pu h, berjumlah sembilan jenis bunga
warga desa, seper di desa Tombuluan.
dilakukan dialog dalam bahasa daerah
sambutan, melempar bunga tangan,
yang berbau wangi, dengan mamakai
Orang Minahasa penganut agama Kristen
Minahasa. Kemudian pengan n pria
potong kue pengan n , acara salaman,
gayung sebanyak sembilan kali di siram
tertentu yang mempunyai
mengetok pintu kamar wanita. Setelah
makan malam dan sebagai acara terakhir
dari batas leher ke bawah. Secara simbolis
kecenderungan menggan
acara pesta
pengan n wanita keluar dari kamarnya,
(penutup) ialah dansa bebas yang dimulai
dapat dilakukan sekedar membasuh muka
malam hari dengan acara kebak an dan
diadakan jamuan makanan kecil dan
dengan Polineis. Prosesi Upacara
oleh pengan n itu sendiri, kemudian
makan malam. Orang Minahasa di kota-
bersiap untuk pergi ke Gereja. Pukul
Perkawinan di Pelaminan Peneli an
mengeringkannya dengan handuk yang
ko ta b e s a r s e p e r
ko ta M a n a d o,
11.00-14.00 : Melaksanakan perkawinan
prosesi upacara perkawinan adat
bersih dan belum pernah digunakan
mempunyai kebiasaan yang sama dengan
di Gereja yang sekaligus dinikahkan oleh
dilakukan oleh Yayasan Kebudayaan
sebelumnya.
orang Minahasa di luar Minahasa yang
negara, (apabila petugas catatan sipil
Minahasa Jakarta pimpinan Ny. M.
7. Upacara Perkawinan adat Minahasa
disebut Kawanua. Pola hidup masyarakat
dapat datang ke kantor Gereja). Untuk itu,
Tengker-Rombot di tahun 1986 di
dapat dilakukan di salah satu rumah
di kota-kota besar ikut membentuk
para saksi kedua pihak lengkap dengan
Minahasa. Wilayah yang diteli
pengan n pria ataupun wanita. Di
pelaksanaan upacara adat perkawinan
tanda pengenal penduduk (KTP), ikut
To n s e a , To m b u l u , To n d a n o d a n
L a n g o w a n - To n t e m b o a n , u p a c a r a
Minahasa, menyatukan seluruh proses
hadir di Gereja. Pukul 19.00: Acara resepsi
Tontemboan oleh Alfred Sundah, Jessy
dilakukan dirumah pihak pengan n pria,
upacara adat perkawinan yang
kini jarang dilakukan di rumah kedua
Wenas, Bert Supit, dan Dof Runturambi.
sedangkan di Tomohon-Tombulu di
dilaksanakan hanya dalam satu hari (Toki
pengan n, namun menggunakan gedung
Ternyata keempat wilayah sub-etnis
rumah pihak pengan n wanita. Hal ini
Pintu, Buka/Putus Suara, Antar harta,
/ hotel. Apabila pihak keluarga pengan n
tersebut mengenal upacara Pinang,
mempengaruhi prosesi perjalanan
Prosesi Upacara Adat di Pelaminan).
ingin melaksanakan prosesi upacara adat
upacara Tawa‟ang dan minum dari
pengan n. Misalnya pengan n pria ke
Contoh proses upacara adat perkawinan
perkawinan, ada sang gar-sang gar
mangkuk bambu (kower). Sedangkan
rumah pengan n wanita lalu ke Gereja
yang dilaksanakan dalam satu hari: Pukul
kesenian Minahasa yang dapat
upacara membelah kayu bakar hanya
dan kemudian ke tempat acara resepsi.
09.00 pagi, upacara Toki Pintu. Pengan n
melaksanakannya. Dan prosesi upacara
dikenal oleh sub-etnis Tombulu dan
Karena resepsi/pesta perkawinan dapat
pria kerumah pengan n wanita sambil
adat dapat dilaksanakan dalam berbagai
Tontemboan. Tondano mengenal upacara
ditanggung baik oleh pihak keluarga pria
membawa antaran (mas kawin), berupa
sub-etnis Minahasa, hal ini tergantung
membelah setengah
maupun keluarga wanita, maka pihak
makanan masak, buah-buahan dan
dari keinginan atau asal keluarga
Lawang dan Tonsea-Maumbi mengenal
yang menanggung biasanya yang akan
beberapa helai kain sebagai simbolisasi.
pengan n. Misalnya dalam versi Tonsea,
upacara membelah Kelapa. Setelah kedua
memegang komando pelaksanaan pesta
Wali pihak pria memimpin rombongan
Tombulu, Tontemboan ataupun sub-etnis
pengan n duduk di pelaminan, maka
perkawinan. Ada perkawinan yang
pengan n pria, mengetuk pintu ga kali.
Minahasa lainnya. Prosesi upacara adat
upacara adat dimulai dengan
dilaksanakan secara Mapalus dimana
Pertama: Tiga ketuk dan pintu akan dibuka
berlangsung
memanjatkan doa oleh Walian disebut
kedua pengan n dibantu oleh mapalus
dari dalam oleh wali pihak wanita. Lalu
menit, dilanjutkan dengan kata
dak lebih dari sekitar 15
adalah
ang jengkal kayu
Sumempung (Tombulu) atau Sumambo
10
(Tontemboan). Kemudian dilakukan
adat perkawinan). Hal ini disebabkan
upacara "Pinang Tatenge‟en". Kemudian
karena penari Kabasaran di wilayah sub-
dilakukan upacara Tawa‟ang dimana
e nis lainnya di Minahasa, belum
kedua mempelai memegang setangkai
berkembang seper
pohon Tawa‟ang megucapkan ikrar dan
Tombulu. Pemimpin prosesi upacara adat
janji. Acara berikutnya adalah membelah
perkawinan bebas melakukan improvisasi
kayu bakar, simbol sandang pangan.
bahasa upacara adat. Tapi simbolisasi
Tontemboan membelah ga potong kayu
benda upacara, seper : Sirih-pinang,
b a k a r, To m b u l u m e m b e l a h d u a .
Pohon Tawa’ang dan tempat minum dari
Selanjutnya kedua pengan n makan
ruas bambu tetap sama maknanya.
Permainan Tradisional
halnya di wilayah
sedikit nasi dan ikan, kemudian minum dan tempat minum terbuat dari ruas bambu muda yang masih hijau. Sesudah itu, meja upacara adat yang tersedia didepan pengan n diangkat dari pentas pelaminan. Seluruh rombongan adat mohon diri meniggalkan pentas upacara. Nyanyian-nyanyian oleh rombongan adat dinamakan Tambahan (Tonsea), Zumant (Tombulu) yakni lagu dalam bahasa daerah. Bahasa upacara adat perkawinan yang digunakan, berbentuk sastra bahasa sub-etnis Tombulu, Tontemboan yang termasuk bahasa halus yang penuh perumpamaan nasehat. Prosesi
Permainan Rakyat Minahasa Cengek- cengek Lari Leper/ Kelereng Lari Karung Tarik Tanah (Hadangan) Wora Falinggir
p e r k a w i n a n a d a t v e r s i To m b u l u menggunakan penari Kabasaran sebagai anak buah Walian (pemimpin Upacara
11
12
Kesenian
13
Seni musik: O Ina Ni Keke, O Minahasa, Esa Mokan, Ampuruk, Opo Wana Natase, O Hapiku, Dala Pia Bongko, dan O Mau Ruata, Kosilig- Silig, Lipu Im Mogoguyang, dan Logantod. Alat Musik: Musik Kolintang, music bambu seng- klarinet, music bambu melulu, musik bia, dan musik oli. Seni tari: Tari Maengket, Mahamba Ban k, Cakalele, Kabasaran, Tari Jajar (pergaulan), tari Tumetenden (ceruta rakyat tentang tujuh bidadari), tari lenso (percintaan), dan meme k cengkeh, tari salo, gunde, bengkok, upase, alabadiri, tari kakalumpang, madunde, empat wayer, touma , tari kabela, kalibombang, dan tayok.
Rumah Adat
Seni rupa: seni lukis, seni pahat, seni ukir, dan seni anyam- anyaman, seni keramik dari tanah liat, seni menganyam dari rotan, bambu dan daun pandan, seni pahat patung, ukiran, alat rumah tangga dari batu dan porselin, seni katu hitam, seni tenun serat manila, seni sulaman karawang, seni pahat, seni anyaman bolomong, seni anyaman kar, bakul, dan kabela (tempat sirih), pembuatan pingku atau piring dari pelepah rumbia.
Rumah adat khas Minahasa disebut dengan Walewangko. Rumah adat ini berdiri di atas ang dan balok-balok yang mendukung lantai, dua di antaranya dak boleh disambung. Kolong Rumah Pewaris digunakan untuk menyimpan hasil bumi (godong). Pintu rumah terletak di depan, tetapi tangga naik terdapat di kiri dan kanan serta bagian tengah belakang rumah. Ruang paling depan, disebut lesar, tak berdinding, tempat kepala suku atau kepala adat memberikan maklumat kepada rakyat. Ruang kedua, adalah sekey merupakan serambi depan, berdinding, terletak setelah pintu masuk. Ruang ini berfungsi untuk menerima tamu dan menyelenggarkan upacara adat, serta tempat menjamu undangan. Ruang tengah, disebut pores, tempat untuk menerima tamu yang masih ada ikatan keluarga serta tempat menerima tamu wanita. Di ruang tengah ini terdapat ka m a r- ka m a r d u r. R u a n g m a ka n keluarga serta tempat kegiatan seharihari wanita berada di bagian belakang, bersambung dengan dapur. Rumah pewaris merupakan rumah panggung yang dibangun di atas ang dan balokbalok yang di antaranya terdapat balokbalok yang dak boleh disambung. Seluruh komponen rumah dibuat dari bahan kayu. Rumah Pewaris memiliki dua buah tangga.
etaknya di sisi kiri dan kanan bagian depan rumah. Konon, dua buah tangga tersebut dimaksudkan untuk mengusir roh jahat. Jadi, kalau ada roh jahat yang naik dari salah satu tangga, maka ia akan kembali turun di tangga sebelahnya. Dulunya, rumah adat Minahasa ini hanya terdiri dari satu ruangan saja. Kalau pun harus dipisahkan, biasanya hanya dibentangkan tali rotan atau tali ijuk saja, yang kemudian digantungkan kar. Sekarang ini, Rumah Pewaris memiliki beberapa ruang. Misalnya, setup e m p e ra n ya n g d i g u n a ka n u nt u k menerima tamu. Pores, untuk ruang dur orang tua dan anak perempuan. Dan sangkor yang digunakan sebagai lumbung padi. Di rumah adat ini, dapur biasanya terpisah dari bangunan rumah utama. Kelebihan dari rumah panggung Minahasa adalah sudah terbuk tahan gempa dan gampang sekali untuk bongkar pasangnya sehingga kalau dipindahpindah sangat prak s. Ciri khas dari rumah adat Minahasa juga adalah warna kayunya dibiarkan secara alami dan dak dicat disentuh cat baik luar maupun dalam, jadi secara ekologi sangat ramah lingkungan.
14
Makanan dan Minuman Khas
MANJO’ KA
LEILEM M AG A Z
Orang Minahasa suka makan daging tapi juga diimbangi dengan seafood serta sayur- sayuran.
IN E
Masakan Minahasa terkenal dengan citra rasa dan keaneka ragaman rempah yang menghasilkan rasa yang super pedas dan ekso k. Berikut merupakan makanan ciri khas Minahasa yang terbagi dari makanan utama, makanan ringan, dan minuman khas daerah Minahasa. Makanan utama :ayam goreng rica- rica, ayam isi di buluh, ayam tuturuga, ayam woku belanga, babi garo, babi rica, babi sayur leilem, brenebon, cakalang fufu, ikan bakar dabu- dabu lilang, ikan mas woku, ikan mujair woku, ikan nike, kuah asam, pampis, pangi isi di buluh, posana, perkedel jagung, perkedel nike, rica roa, rida rodo, rintek wuuk (RW), saut isi di bulu, sayur petsai, sayur tumis buncis, sayur tumis kangkung, telor ikan
15
cakalang woku, tikus bumbu RW, tinorangsak, tinutuan (bubur Manado), dan nasi jaha.
16
KUKIS BESI
kukis besi adalah kue gulung renyah yang khas dengan aroma kayu manis
MANJO’ KA
LEILEM M AG A Z
IN E
Kategori kue : ambal, apang, apang coe, bagea katu, balapis, biapong (ba temo, un ), biji- biji (jenewer), binyolos, bobengka, bobengka kakas, brot goreng, brudel, cucur, gula tare’, halua kacang, halua kanari, kacang goyang, klaper tart, kopi- kopi, kobayu, kue kuk, kue susen, kukis daong, kukis lopi, lalampa, nasi jaha, ondeonde, palabutung, panada, pi aba, pisang kukus, spetbuff, kukis besi dan waji. Kategori minuman: cap kus, kasegaran, dan saguer (minuman berkadar alcohol) Kategori es: es cukur kacang, es palabutung, dan es kacang merah.
17
18
Kearifan Lokal
Agama dan Kepercayaan
19
Se ap peris wa kelahiran senan asa
dengan kaki kanan, dll; larangan yakni jika
Sistem pengetahuan masyarakat suku
lainnya adalah tanda dari empedu atau
dilakukan saranian atau bap san bagi
kucing/ ular memotong jalan maka harus
Minahasa dapat dikelompokkan ke dalam
ha binatang yang telah disembelih (babi,
umat Kris ani dan potong rambut bagi
beren
beberapa bagian, yakni:
ayam, sapi, dll) yang dapat meramalkan
umat Muslim. Kepercayaan lama kepada
melakukan perjalanan, wanita hamil
dewa- dewa yang menghuni alam sekitar,
harus memakai tutup kepala jika berjalan
terhadap tanda- tanda binatang seper
seper : opo Wailan Wangko atau opo
dimalam hari dan dak boleh duduk di
burung dan ular. Ada dua macam burung
Empung Wangko yang ar nya Tuhan
deoan pintu, potong kuku
dak boleh
yang menunjukkan berbagai tanda.
Allah, opo nenek moyang atau Dotu
dimalam hari ang raja dak boleh sejajar
Burung siang (waru endo, kemekeke,
sebagai leluhur, opo kerabat, opo
dengan pertengahan pintu, dll.
totombara) dapat menunjukkan tanda
sejenak bagi yang sedang
Alam fauna; adanya kepercayaan
penghuni gunung, opo penghuni mata air,
adanya berita yang menyenangkan
opo penghuni hutan, opo penghuni
(lowas, keeke rondor), tanda
bawah tanah, opo penghuni pantai/ laut,
menyenangkan (mangalo/mangoro) dan
dan opo hujan. Disamping itu ada pula
tanda yang menakutkan atau beralamat
kepercayaan pada makhluk halus atau
dak baik (keke). Burung malam (wara
kekuatan gaib dan sak , seper mukur
wengi kembaluan) dapat bersuara merdu
(arwah orang meninggal), Pon anak
tanda menyenangkan (manguni rendai),
(arwah wanita yang meninggal hamil atau
suara hamper merdu dan putus- putus
melahirkan), pok- pok (sebangsa drakula
tanda
penghisap darah), panunggu (seper
(imbuang), suara parau tanda
genderuwo yang menempa
pohon
membimbangkan (paapian), dan bunyi
besar, goa, batu serta rumah tua dan
panjang serta keras (kiik) yang bertanda
kosong) dan jin (piaraan atau suruhan
menakutkan jika terdengar dari arah
dukun). Adapula kepercayaan seper
depan atau kanan pendengar. Disamping
pertanda yakni bunyi binatang, bersin,
itu, ada juga tanda dari ular, misalnya ular
kelopak mata bergerak, bibir tergigit,
yang merayap dari barat ke mur dan ular
batuk ga kali, berjalan harus dimulai
yang mengangkat kepala. Tanda yang
dak
dak mengganggu perasaan
masa depan. Alam flora; pengetahuan tentang alam flora dapat terlihat dari bermacammacam bahan makanan masyarakat Minahasa yang diperoleh dari tumbuhtumbuhan. Banyak bahan- bahan obat pula yang diperoleh dari berbagai jenis akar- akaran, dedaunan, kulit- kulit kayu, buah- buahan, rerumputan, dan umbiumbian. Beberapa contoh di antaranya, obat malaria dibuat dari sejenis akar yang disebut riis (tali pahit), garoka (jahe) sebagai obat batuk, obat sakit perut dan penolak roh jahat, serta kucai (sejenis bumbu dapur) sebagai obat demam bagi anak- anak. Tubuh manusia; pengetahuan tentang tubuh manusia dibagi ke dalam dua bagian yang menyangkut perbuatan dan yang menyangkut hal- hal yang telah terjadi di dalam tubuh. Pengetahuan itu lebih bersifat larangan- larangan bagi se ap orang yang melakukannya karena akan menimbulkan akibat tersendiri.
20
Contoh: jangan memotong kuku pada
atau dipagut ular, ar nya akan mendapat
malam hari, nan kema an ibu atau salah
sakit. Pengetahuan tentang alam, misalnya
satu anggota keluarga lekas terjadi; maksud sebenarnya adalah bila m e m o to n g ku ku d i wa kt u m a l a m gampang mendapat luka.Jangan suka dur arap, nan akan ditangkap hantu, maksudnya adalah agar peredaran darah dak terganggu. Bila ada kema an di desa, dilarang ke ladang/ sawah, jika dilanggar akan ma
lemas, sebenarnya
adat yang berlaku di Minahasa bila ada
petak, tandanya banyak ikan atau juga terjadi gempa bumi; bila kelihatan atau kedengeran segerombolan lebah yang terbang dari arah utara menuju selatan, ar nya akan terjadi kemarauan yang panjang, dan bila anjing- anjing membuang kotoran di jalan umum, ar nya musim kemarau panjang telah dimulai. Pe n geta h u a n te nta n g wa kt u ;
memberikan bantuan, yang berar
dak
m a sya ra kat M i n a h a s a t ra d i s i o n a l
seorangpun yang boleh keluar dari desa.
mengetahui tentang waktu dengan
M a ta k i r i b e rg e ra k , a r nya a ka n
berpatokan pada matahari dan suara
mendapat surat atau akan bertemu
binatang. Misalnya, matahari mulai
dengan saudara yang berada jauh.
mbul berar jam 6 pagi, di atas kepala
Sebaliknya, mata kanan bergerak berar
adalah pukul 12:00, matahari terbenam
akan mendapat berita butuk atau akan
pukul 6 sore.
ar nya akan mendapat untung atau uang. Jika telapak kanan yang gatal, tanda akan mengeluarkan uang. Kepercayaan rakyat Minahasa akan mimpi, antara lain: mimpi gigi copot, alamat seorang dari keluarga dekat akan meninggal; mimpi mayat, ar nya akan mendapat rejeki; mimpi mendapat uang
21
bila awan di langit kelihatan berpetak-
peris wa kema an, se ap orang wajib
menangis nan . Telapak tangan kiri gatal
Event Priwisata di Tomohon
Tomohon interna onal flower fes val kembali hadir di tahun ini, acara yang di dukung oleh kementrian pariwisata tersebut kembali akan di gelar pada tanggal 8 Agustus 2015, bertempat di “Kota Bunga” tomohon. Provinsi Sulawesi Utara.TIFF (Tomohon Interna onal Flower Fes val merupakan parade bunga paling menarik di Tanah Air. Parade ini hampir mirip dengan penyelenggaraan parade bunga Pasadena di Amerika Serikat. Demi menyukseskan acara ini, sebelumnya pani a telah melakukan So Launch “Tomohon Interna onal Flower Fes val 2015” dengan mengambil tempat di jantung Pariwisata yakni Pulau Bali, yakni bertempat di pantai Kuta. Peluncuran TIFF di Bali, yang berlokasi di Pantai Kuta, bertujuan untuk mempromosikan fes val ini langsung kepada wartawan mancanegara yang sedang berwisata di Pulau Bali. Harapannya. TIFF dapat dengan mudah dan cepat dikenali dan selanjutnya di Promosikan. Acara Launch ini disertai dengan pertunjukan tarian bunga dan Maengket yakni tarian Khas Minahasa yang tampilkan oleh Ikatan Putra Putri Tomohon.
22
Pengucapan Syukur
Sumber Konten: xxxxxxaaaaaaa h p://id.m.wikipedia.org haaaaaaaaaaaaaa p:hardysaerang.wordpress.com www.indonesia.travel/id/news/detail/1768 /tomohon-interna onal-flower-fes valaaaaaaaa 2015-let-s-join-flowers-extravaganza aaaaaaaaaaaaaa h p://p4mriunima.wordpress.com
Pada tahun ini sebanyak 35 Peserta akan turut berpar sipasi dalam acara ini baik Domes k maupun Internasional. Peserta domes c antara lain diiku oleh beberapa Kabupaten/Kota di Indonesia baik Perbankan ataupun Unit usaha lain. Sementara unuk peserta mancanegara direncanakan akan diiku oleh Polandia, Prancis, Filipina, dan Rusia. Pada dasarnya penyelenggaraan fes val ini mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, baik dari segi keikut sertaan Peserta Fes val maupun dari segi seberapa banyak jumlah pesertanya, TIFF yang telah diselenggarakan sejak tahun 2008, 2010, 2012, dan 2014, jika dilihat penyelenggaran fes val ini dilakukan ap 2 tahun sekali, namun dengan meihat begitu banyaknya potensi Pariwisata kota tomohon yang bisa di promosikan tahun ini, maka akhirnya Pemerintah kembali menyelenggarakan Fes val Internasional ini di tahun ini.
23
Tradisi perayaan “Pengucapan Syukur” sudah seutuhnya menjadi sebuah Fenomena kultural dari Masyarakat Minahasa, begitupun di Desa Leilem. Hampir semua komunitas etnis di nusantara ini, bahkan hingga ke seluruh pelosok dunia mungkin juga dikenal is lah serupa, namun hal itu hamper tak serupa dengan bagaimana cara Masyarakat Minahasa dan Khususnya di Desa Leilem dalam memaknai hari yang cukup krusial itu, pemaknaan atas hari besar itu ditandai dengan kegiatan “Ambor abis-abisan” dan intensitas kesemarakan yang ditandai pesta-pora konsumsi makanan yang dengan demikian bicara mengenai expenditas keuangan ini berjalan selaras, dan didorong oleh, intensitas emosi yang dibutuhkan. Itulah mengapa orang-orang Minahasa yang sudah hidup jauh di rantau senan asa menjadikan momentum Pengucapan Syukur sebagai salahsatu k alamat kerinduan yang khas. Yang dak dapat tergan kan oleh konsumsi hiburan lain seramai apapun, semodern apapun, di manapun.
24
25
Fenomena ini terefleksi secara
disambut dengan penuh keramahan dan
langsung di Desa Leilem. Kearifan lokal,
suka cita oleh seluruh masyarakat leilem,
keramahan warga, serta nilai-nilai
momen yang sangat jarang kita temukan
kerohanian yang sangat kental di
ditengah kemajemukan masyarakat pada
Masyarakat Leilem seolah menjadi
zaman ini.
elemen pelengkap yang sudah mendarah
Upacara ataupun pesta
daging dalam perayaan pengucapan
pengucapan syukur ada dalam budaya
syukur di Desa Leilem. Seluruh warga desa
semua komunitas primordial. Itu tumbuh
yang pada dasarnya beragama Kris ani
dalam budaya agraris. Dimana manusia
mulai menuju Gereja pada pagi harinya,
memperoleh sumber penghidupan
untuk selanjutnya secara bersama-sama
langsung dari alam. Sehingga rasa
melakukan Ibadah, nilai religius yang
syukurnya langsung diarahkan pada Sang
sangat kental sangatlah Nampak pada
Pencipta dan Pemelihara Alam Raya ini. Di
momen ini, dimana hampir seluruh
zaman dahulu itu belum tumbuh pola
rumah kosong dan desa Nampak sangat
pikir bahwa penghidupan manusia
sunyi karena seluruh rakyat berbondong-
diperoleh melalui belajar di sekolah
bondong menghadap tuhan untuk
se ngginya, meraih prestasi karir dengan
berterima kasih atas karunia dan berkat
usaha sendiri, dan belum bisa membeli
yang Ia berikan kepada rakyat desa, hal ini
makanan apa saja yang diimport dari
selaras dengan esensi dari perayaan
negara mana saja dengan uang yang
Pengucapan Syukur itu sendiri
d i a m b i l d a r i AT M d i m a n a s e a p
Selepas melakukan ibadah
pemegang rekening berdaulat penuh
selanjutnya seluruh warga kembali ke
melalui nomor PIN yang dirahasiakannya
rumah masing-masing untuk membuka
secara pribadi. Sebaliknya, bahkan benih
pintu rumah mereka selebar-lebarnya
padi dan cengkih yang ditanam oleh
untuk seluruh orang, tanpa memandang
tangan kita sendiri pun masih sangat
status, golongan, agama, atau bahkan
bergantung pada iklim serta cuaca yang
hubungan darah. Siapapun dia dan dari
siklus musimnya diatur oleh Opo
manapun dia, bahkan agama apapun dia,
Wananatas, Empung Kasuruan Wangko.
Manifestasi di Leilem
Manifestasi Panas Bumi, Apa Manfaatnya
?
a. Hotspring : sebagai salah satu bentuk Manifestasi Panas bumi yang terletak di Desa Leilem, berjarak dak begitu jauh dari Pemukiman Warga di Desa Leilem, tempat ini bisa dijangkau dengan berjalan kaki dengan jarak tempuh sekitar 5-10 menit dari Desa Leilem, sehingga sering dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Leilem sebagai tempat pemandian air panas.
26
b. Danau Linow : terletak di Desa
Destinasi di
Lahendong, desa yang bisa ditemui sebelum Desa Leilem dari arah Kota Tomohon, danau ini memiliki kadar belerang yang cukup
nggi, sehingga
warna danau mudah sekali berubah-ubah yang bahkan bisa menampilkan 3 warna sekaligus. Danau linow ini merupakan salah satu dari manifestasi panas bumi yang dimanfaatkan sebagai salah satu daerah des nasi wisata berbasis nature based tourism di Tomohon. c. Masarang : tempat pengelolahan nira ini untuk selanjutnya di jadikan gula Semut dan Menjadi gula aren yang memanfaatkan system Geothermal yang muncul dari ak vitas kegunung apian di Kawasan ini telah menghasilkan listrik 60 megawa (MW) yang juga sebagai pemasok sekitar 60% kebutuhan listrik Sulawesi Utara sejak tahun 2007. Sisa energy panas bumi telah dimanfaatkan untuk mengelolah air nira menjadi Gula aren.
sekitar Leilem Danau Linow terletak di desa
memiliki luas sekitar
mencakup welcome drink dan makanan
Dengan luas kurang lebih 4.278 hektar,
ringan. Atraksi utama dari tempat ini
danau ini tercatat sebagai danau terluas di
adalah nature based tourism yang
provinsi Sulawesi Utara. Atraksi utama ini
menyajikan pemandangan yang indah
j u ga m e r u p a ka n w i s a t a b e r b a s i s
serta hawa yang menyejukkan.
keindahan alam. Danau ini juga memiliki
Lahendong Kota Tomohon, atraksi utama
“Sumaru Endo” Reboken dan Resor
yang memiliki lebih dari satu warna, dan
Wisata Bukit Pinus (untuk mencapai nya
merupakan salah satu danau yang
harus melkukan perjalanan dari danau
terbentuk oleh adanya ak fitas vulkanik.
Tondano menuju Toliang Oki). Dari
Untuk bisa sampai ke Danau Linow ini
kawasan Toliang Oki dan Tondano Pantai,
cukup mudah, kita bisa mengunakan
para wisatawan dapat menyaksikan laut
kendaraan pribadi atau sewaan dari Kota
Maluku yang sangat mempesona yang
Manado yang berjarak ±40km atau 1,5-2
berada di luar bukit Lembean. Bagi
jam perjalanan. Tapi tempat ini juga dapat
pengunjung yang ingin menikma
dicapai dengan menggunakan angkutan
keindahan danau ini bisa berkeliling
umum yang bisa dijumpai dengan sangat
danau menggunakan jasa penyewaan
mudah, dari Kota Manado banyak
perahu yang banyak terdapat di pinggir
angkutan kota atau micro bus/mirip
danau. Harga sewa nya untuk satu perahu
kopaja menuju Tomohon dengan tarif
cukup murah yakni Rp 50.000 dengan
antara Rp.7000- Rp.10.000 dan turun di terminal tomohon. Setelah itu cari angkot yang menuju Danau Linow, dengan ongkos sekitar Rp. 3000, pengunjung
dengan jalan kaki sekitar 600meter hingga ke tempat tujuan. Ke ka memasuki gerbang, pengunjung akan dipungut
4.278 hektar.
daya tarik wisata yang disebut dengan
dari danau ini adalah keunikan danaunya
dapat turun di jalan raya dan dilanju
27
distribusi sebesar Rp. 25.000 yang sudah
muatan 10 penumpang.
Salah satu
Danau Tondano terletak di di
keunggulan lain dari danau ini adalah,
antara dua kabupaten yakni Kabupaten
adanya ikan khas yang memang hanya
Tomohon dan Kabupaten Kawangkoa.
terdapat di danau Tondano ini. Ikan
Tepat nya di desa Remboken, sekitar 3 km
tersebut adalah Marbel Goby atau biasa
dari Kota Tomohon atau 30 km dari
disebut dengan Ikan Betutu. Di danau ini
Manado. Danau ini berada di ke nggian
para wisatawan juga dapat mencicipi
600 meter di atas permukaan laut dan
hidangan yang terbuat dari ikan Nike
28
tersebut di restoran atau warung di
Pasar ini sepintas hampir sama dengan
hewan- hewan tersebut dan sedikit
Timur Tomohon, melewa
sekitaran danau. Kebanyakan masyarakat
pasar tradisional lain, yang
membuat daging menjadi lebih awet
kawasan wisata Bukit Doa Mahawu, lalu
sekitar menjual ikan Nike kecil yang diolah
membedakannya adalah dibagian
s e b e l u m d i p ro s e s m e n j a d i o l a h a n
masuk wilayah Tondano menyusuri pesisir
menjadi bakso ikan atau waku-waku
belakang dari pasar ini terdapat area yang
santapan. Dari Manado dapat ditempuh
Danau Tondano menuju Kawangkoan.
(sejenis ikan bakar). Bagi pengunjung
menjual makanan-makanan yang ekstrim
dengan jarak tempuh ±40km atau 1,5 jam
Selanjutnya dari Pasar Kawangkoan, masuk
yang ingin menginap, di danau ini juga
seper
ular, babi, kepala babi, kucing,
perjalanan menuju ke terminal pasar
ke kanan menuju desa Kanonang, desa
sudah tersedia beberapa hotel atau
anjing, kus, kelelawar atau yang disebut
Beriman melalui kendaraan pribadi,
yang juga terkenal sebagai sentra kuda
penginapan yang
dak jauh dari lokasi
juga dengan paniki, biawak, dan bahkan
sewaan ataupun kendaraan umum. Apabila
pacu kelas dunia. Konon obyek wisata ini
d a n a u To n d a n o t e r s e b u t . U n t u k
ada juga monyet yang disebut juga
m en g g u n a ka n ken d a ra a n u m u m ,
dinamakan Bukit Kasih karena 2 alasan.
memasuki daerah ini, pengunjung akan
dengan yaki. Daging- daging yang
pengunjung dapat menggunakan bus
Pertama, di bukit ini pernah muncul sebuah
dikenakan biaya distribusi sebesar
“ekstrim” ini disediakan dalam keadaan
penumpang dari terminal Karombasan
legenda tentang sepasang ibu-anak yang
Rp.4000 perorang.
utuh, dan ada juga dalam keadaan
menuju Tomohon dengan biaya Rp.6000
saling jatuh cinta lalu menikah. Tak heran
terpenggal yang dibagi menjadi beberapa
saja.
jika salah satu sisi bukit dibuatkan patung
bagian. Semua daging yang dijual ini sudah melewa
proses pembakaran
dengan tujuan menghilangkan bulu dari
Pasar Beriman Tomohon “Ingin mencari sesuatu yang aneh dan ekstrim?” Pasar Beriman lah tempatnya! Pasar ini terletak di terminal kota Beriman.
29
Bukit kasih ,
pintu masuk
wajah Toar (sang anak) dan Limumuut
terletak di Bukit Kasih terletak di Desa
(sang ibu) yang diyakini sebagai nenek
Kanonang Kecamatan Kawangkoan,
moyang Suku Minahasa. Alasan kedua
tepatnya berada di kaki Gunung Soputan.
adalah bukit ini menjadi simbol cinta kasih
Berjarak sekitar 50 Km dari Manado, atau
dan perdamaian antar umat beragama.
sekitar 1,5 jam menggunakan kendaraan
Dapat dimaklumi karena masyarakat
pribadi, melewa jalan-jalan berliku mulai
Sulawesi Utara sangat menjunjung nggi
dari Desa Pineleng yang berbatasan dengan
rasa toleransi dan kebersamaan antar umat
Kota Manado hingga memasuki wilayah
beragama. Simbol toleransi antar umat
Kecamatan Kawangkoan. Dari Kota
b e ra ga m a i t u d i w u j u d ka n d e n ga n
Tomohon, perjalanan menuju Bukit Kasih
dibangunnya tempat-tempat ibadah dari
bisa melewa kawasan wisata hutan pinus
lima agama resmi di negeri ini, ada Gereja
dan pemandian air panas Lahendong,
Protestan, Gereja Katolik, Mesjid, Vihara,
Taman Wisata Toar Lumimuut Sonder, dan
dan Pura. Kelima tempat ibadah itu
Gua Jepang di Kiawa, Kawangkoan. Atau
dibangun berdampingan di puncak bukit.
bisa juga belok kiri melintasi jalan Lingkar
Untuk mencapainya pengunjung harus
30
menapaki 2.435 anak tangga berkelok- Pemandangan yang indah, udara yang
kendaraan pribadi, sewa, ataupun
untuk mencapai puncak bukit Doa
kelok yang dilengkapi beberapa pos sejuk, lingkungan yang tertata dan rapi
kendaraan umum dari Manado dengan
Tomohon Mahawu. Pengunjung akan
pemberhen an.
Karena itulah obyek menjadikan Bukit Doa Mahawu menjadi
jarak tempuh 45 menit hingga 1 jam
dikenakan biaya Rp. 15.000 perorang untuk
wisata Bukit Kasih dapat dikategorikan daya tarik tersendiri untuk berbagai macam
perjalanan. Bila menggunakan kendaraan
memasuki kawasan wisata ini.
sebagai obyek wisata rohani.
wisata alam dan wisata
umum dari Manado, pengunjung dapat
tangga naik di sisi kanan obyek wisata itu rohani bagi umat Kris ani, tempat untuk
menggunakan angkotan kota jurusan
menjadi jalur prosesi jalan salib bagi umat o u t b o n d d a n g a t h e r i n g , t e m p a t
Wa n e a S a m rat m e n u j u te r m i n a l
Katolik karena dilengkapi dengan simbol- berlangsungnya pemberkatan nikah yang
Karombasan dan mencari bis umum
simbol perhen an Tuhan Yesus menjelang kudus hingga tempat nikah bertemakan
menuju Tomohon. Dari terminal Beriman
penyalibannya. Simbol kerukunan dan taman. Untuk mencapai lokasi ini,
To m o h o n , p e n g u n j u n g d a p a t
perdamaian antar umat beragama juga pengunjung dapat menggunakan
menggunakan ojek menuju Bukit Doa.
tercermin pada sebuah tugu yang berdiri
Untuk menuju Bukit Doa Tomohon
kokoh di kaki Bukit Kasih. Tugu se nggi 22
terdapat dua pintu masuk. Pintu masuk
meter itu dibuat bersegi lima untuk
pertama, dengan jalan kaki. Biasanya jalan
melambangkan kelima agama utama di
ini dipergunakan bagi umat Katolik yang
Indonesia. Dan di se ap sisi dindingnya
akan mengiku Jalan Salib, prosesi untuk
terdapat pahatan relief yang berisikan
mengenang peris wa sengsara Yesus
ajaran kelima agama tersebut.
Kristus. Di tanah yang berkontur berbukit-
Bukit Doa Tomohon,
bukit ini terdapat perhen an-perhen an.
Bahkan kegiatan seper
berada di kaki gunung mahawu tepatnya di
Puncak via dolorosa ini adalah Chapel of
jalan lingkar
mur desa Kakaskasen II
Mother Mary. Di lokasi di atas bukit ini juga
Kecamatan Tomohon Utara Kota Tomohon.
terdapat The Gro o of Mother Mary, Gua
Bukit Doa Tomohon atau yang dikenal juga
Mahawu dan Amphiteater. Setelah
dengan sebutan Bukit Kelong, Jalan Salib
mencapai puncak, terhamparlah
M a h aw u , P raye r H i l l o f To m o h o n ,
pemandangan indah dari rerumputan yang
merupakan salah satu objek wisata alam
luas dan pemandangan Gunung Lokon. Dan
dan wisata religi di Tomohon.
pintu masuk kedua merupakan pintu masuk dengan menggunakan kendaraan
31
32
Database Perekonomian
Kamus Bahasa Sehari-hari
Data Pendapatan Masyarakat Desa Leilem Per Bulan Dalam Rupiah (Rp)
12 % 17 %
< 500.000
42 %
500.000 - 1.000.000 29 %
1.000.000 - 2.000.000 2.000.000 - 3.000.000
Data Pengeluaran kebutuhan Masyarakat desa Leilem perbulan dalam Rupiah (Rp)
33
a ! b! 5 h ator ampung angus angka ancor bakalae batunjung batona/batunangan baku buju bangka/bengko/bongko bage bogo/biongo caparuni capeo ceke dapa dorang emplas fastiu fulungku fugado forok fasung farek fermak goro gofela goros huangango hede isap inta jo ika jeles kadera kolo karang lamu (lala mulu) lap laste lala lapungu manganto malamise nona nintau
INDONESIA atur ampun hangus angkat hancur berkelahi menunjukkan diri pacaran saling bujuk bengkak/bengkok/bongkok pukul bodoh jorok topi makan dapat mereka maka bosan pukul/tinju gerah garpu tampan peduli permak karet nyamuk besar dusta berlebihan hisap ayo ikat cemburu kursi dusta ngarang suka bercerita tanpa henti pukul/tempeleng terakhir lelah pengangguran ngantuk tenggelam cewe tidak tahu
INGGRIS manage forgive burn out lift up destroyed fight show up in relationship mutual flirt swollen hit stupid disguse hat eat get they then bored hit hot fork handsome care fix rubber mosquite big lie too much heal let’s go tied jealous chair lie arrange captious hit last exhausted unemployment sleepy sink girl don’t know
34
MANJO’ KA
LEILEM M AG A Z
IN E
penulis : shinta debora ara dinda putu yunartha syafryadi sofyan editor : yesika claudia f