Edisi 193 – 06 Juli 2012
Bejana Advent Indonesia Timur
Page 1
Edisi 193 – 06 Juli 2012
Penasihat: - Pdt. Moldy Mambu - Pdt. Noldy Sakul - Pdt. Sammy Lee Pimpinan Ministry : Handry Sigar, Willy Wuisan, Yoshen Danun, Lucky Mangkey Pemred Handry Sigar Wapemred Willy Wuisan Sekretaris Meilien Langi-M Bendahara Yoshen Danun General Controller Yance Pua, Ellen Mangkey HRD Pdtm. Davy Politon, Pdtm. Dale Sompotan Koordinator Produksi Osvald Taroreh, Harold Somba
BAIT MINISTRY Visi: Menyebarkan pekabaran tiga malaikat khususnya di Indonesia Kawasan Timur dan untuk mempersiapkan umat pada kedatangan Kristus yang kedua kali Misi: BAIT Ministry sebagai suatu wadah perpanjangan tangan GMAHK di Indonesia Kawasan Timur mengusahakan mendorong berkembangnya pekerjaan Tuhan secara maksimal melalui berbagai bidang pelayanan
Editor Alfa Tumbuan , Royke Sundalangi, Handry Suwu, Wayne Rumambi, Jufrie Wantah, John Taebenu. Rubrik Opini Lucky Mangkey, Mickael Mangowal, Bruce Sumendap, Pdt. Bayu Kaumpungan, Jack Kusoy Kolom Renungan Pdtm. Davy Politon Pdt. Stenly Karwur, Pdt. Ronie Panambunan, Pdt. Raymond Lohonauman Rubrik Kesehatan Jeiner Rawung, dr. Harold Manueke, dr. Alvin Rantung, dr. Grace Rantung, dr. Marthin Walean, dr. E Tomarere, dr. Ruben Supit Rubrik Keluarga Repsta Moal, James Manurip, Pdt. Jacky Runtu, Pdt. H. Suawah Rubrik Roh Nubuat Pdt. Kalvein Mongkau Pdt. Allan Pasuhuk, Pdtm. Roy Pitoy,Pdt. Douglas Sepang, Pdt. Robert Walean, Pdtm. Glen Rumalag Rubrik Pathfinder Frankie Sumarauw, Green Manueke, Fransisca Muntu Rubrik Profil Irma Pakasi, Janice Losung, Green Mandias Rubrik Pionir Pdt E. Takasanakeng Rubrik Ragam Tommy Manawan, Debby Langitan, Jimi Pinangkaan, Ellen Mangkey Rubrik Kesaksian Freddy Losung, Agustine Lureke Rubrik Biblical & Theological Pdt. Blasius Abin, Pdt. Swineys Tandidio Motivational Words Peggy Iskandar-Wowor Inspirational Story Bredly Sampouw Tanya Jawab Pdt. Bryan Sumendap, Pdt. Larry Windewani, Pdt. Ronell Mamarimbing Catatan Kami Denny Kalangi Tim Layout Caddy Malonda, Ivan Kembuan,
Freddy Kalangi, Pdt. Harold Oijaitou, Jenry Wungkana Samuel Rorimpandey, Herold Heydemans, Belly Wungkana, Pdtm. Dave Tielung, Jimy Moedjahedy, Brayn Mamanua, Stanly Keles, Pdtm. Ressa Liwe, Marchel Tombeng, Edwin Tenda
HAMBA APA YANG DISOMBONG KAN? - Kasih Bapa Sorgawi BERKOMPETISI YUKK
TUHAN TIDAK ADA?
Prinsip Solascriptura
Tulisan Roh Nubuat Palakat – Aneka Berita
Web Master Nielson Assa Distribution Janette Sepang, Herschel Najoan
Biro: Philipina David Bindosano Manado Jeiner Rawung Mikael Terok, Janet Ngantung, Hengki Kambey Papua Govert Waramori, Noldy Abraham Maluku Utara Erwin Wuisan Sulawesi Tengah Christian Siwy, Jawa Timur Pdtm. Fabyo Rumagit Ratahan Refli Ompi,Sangir Talaud Pdt. Edison Takasanakeng Ambon Mario Lekatompessy Kotamobagu Maikel Makarewa
Bejana Advent Indonesia Timur
Page 2
Edisi 193 – 06 Juli 2012
HAMBA
K
etika seorang pemuda bernama Saulus muncul semua terpana, inilah kader pemimpin yang sangat menjanjikan. Betapa tidak, orang muda ini mempunyai tingkat kecerdasan diatas rata-rata. Apalagi dipadu dengan latar pendidikannya di sebuah sekolah favorit, Gamaliel itu gurunya. Komitment keagamaannya juga sangat mengagumkan. Dan ada satu sisi, mengenai hal yang berbeda menjadi sangat luar biasa. Ia begitu teguh dengan keyakinannya kepada segala sesuatu yang berbeda. Berbeda bagi Saulus artinya sesat dan murtad. Dan orang-orang seperti itu harus dilenyapkan dari muka bumi. „ Tetapi Saulus berusaha membinasakan jemaat itu dan ia memasuki rumah demi rumah dan menyeret laki-laki dan perempuan keluar dan menyerahkan mereka untuk dimasukan kedalam penjara“ Kisah 8:3. Kisah berlanjut dalam „misi penghancurannya“ ke Damaskus, Saulus yang gagah perkasa dibuat lumpuh, buta, lemah tak berdaya melalui pertemuan pribadinya dengan Yesus. Egonya yang berlebihan dikeluarkan. Namun kemampuan dan talenta Saulus lainnya tak dikurangi malah ditambahkan kepada sesuatu yang selama ini tak di milikinya. Apakah itu? „Roh Pelayanan“. Lalu apa yang terjadi? Hasilnya menjadi sangat berbeda ketika roh pelayanan di tambahkan padanya. Saulus menjadi Paulus. Jika sebelumnya diburu nafsu menghancurkan, membunuh, menghabisi maka sekarang Paulus yang baru disemangati kerinduan untuk membangun, menyelamatkan, mengampuni, mengayomi, melindungi dan menyayangi. Sukacita Paulus dalam pelayanannya diungkapkan dengan jelas dalam 1 Korintus 9:19 „Sungguhpun aku bebas terhadap semua orang, aku menjadikan diriku hamba dari semua orang supaya aku boleh memenangkan sebanyak mungkin orang“. Dalam hal ini „Aku menjadikan diriku hamba“ artinya ia menjadi hamba bukan terpaksa. Juga bukan karena dipaksa. Atau bukan untuk mencari kepujian dan cari muka! Tidak!. Pemimpin rohani seperti ini adalah yang dengan sukarela dan sukacita “menjadikan dirinya hamba”. Bukan hamba tapi bersedia menghamba. Kelak dalam pelayanannya itu, ia akan tulus, pengabdiannya bukan berpura-pura bagai sandiwara. Ia tidak melakonkan acting tapi melakukan serving. Jauh daripadanya cara-cara kepemimpinan yang “lagak” padahal sesungguhnya tidak. Tidak gampang memang, dipercayakan satu tugas apalagi tangung jawab sebagai pemimpin. “Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah, bahwa mereka ternyata dapat dipercayai” 1 Korintus 4:2 demikian kata Paulus. Berangkat dari pengalaman pribadi, ia menyadari pentingnya hubungan antara “pelayanan” dan “dapat dipercayai”. Antara pelayanan dan kredibilitas. Antara pelayanan dan kesetiaan. Antara pelayanan dan karakter. Syarat pemimpin yang baik adalah „pelayan yang baik“, orang yang setia, yang kata-katanya dapat dipegang. Tanpa itu, betapapun ia lincah, cerdik, pintar membaca arah angin maupun menerjemahkan situasi akhirnya ia hanya sekedar melayani dirinya sendiri. Tak lebih. Melayani adalah jalan hidup seorang pemimpin. Ini tidak serta merta didapatnya ketika ia di nominate. Karakter ini sudah dijalani dan digumulinya sebagai pelayan. Lihat saja pengalaman si Yosua sang pahlawan kemerdekaan ketika ia menggantikan Musa siperintis kemerdekaan. Jarang kita sadari bahwa tokoh pembebas, sang panglima berjasa, sebelumnya oleh catatan Alkitab selalu ditulis bahwa ia adalah „Yoshua, abdi Musa“ Yoshua 1:1. Belajar memimpin hanya dapat dilakukan dengan belajar melayani. Belajar melayani hanya dapat dilakukan dengan „melayani“. Harus di tempa melalui pembinaan karakter yang lama, magang melalui proses melayani dan berhasil sebagai „hamba“. Pada minggu ini Pdt Moldy Mambu telah menyajikan renungan dengan Judul “Apa yang Disombongkan ? Bila masih ada yang disombongkan dalam diri kita, kita belum bisa disebut pelayan atau hamba. Minggu ini ada beberapa artikel rohani lainnya yang dapat anda nikmati selain edisi khusus yang kami kirimkan secara terpisah. Redaksi BAIT
Bejana Advent Indonesia Timur
Page 3
Edisi 193 – 06 Juli 2012
Oleh: Pdt. Dr. Moldy R Mambu Semakin tinggi kesombongan, semakin sukar diditeksi. Bila sombong karena pengetahuan maupun materi gampang dilihat, tapi sombong karena kebaikan sulit diketahui sebab sering hanya berupa benih kecil yang tumbuh didalam jiwa.
P
erubahan, adalah suatu keadaan yang mau atau tidak mau akan terus berlangsung dalam kehidupan manusia. Seorang ibu yang dulunya ketika muda berambut hitam panjang sekarang telah berubah, kini muncul dengan potongan pendek berambut pirang meniti jalan dengan hati-hati maklum sepatunya bertumit. Beberapa tahun lalu sang bapak berpenampilan sederhana dan juga DDO –dola dola oto (numpang oplet) untuk ketempat kerja tapi sekarang penampilan keren menggunakan mobil pribadi. Jaman yang dinamis sekarang menuntut penampilan yang sesuai dengan pekerjaan, situasi acara dan lokasi. Namun sangat sering kita mendengar orang berkata, “si Polan walau sudah menjadi orang besar, banyak harta, anggota dewan tetapi tingkah lakunya tidak berubah, dia tetap ramah dalam tegur sapa, akrab bersahabat dan tetap menjadi bagian kami.” Ada juga kita mendengar ungkapan miring, “si Hindun baru sekarang ke Singapura kembalinya sudah tidak mau kenal orang lagi, susah memang dia jadi orang.” Penampilan dan gaya hanyalah tampakan luar, ibarat cellphone itu disebut casing, hanya kemasan yang dapat diganti-ganti, yang berubah menurut ruang dan waktu. Tapi kesejatian diri seseorang berada dibagian dalam yang disebut karakter, tabiat yang akan keluar berupa tingkah laku ketika masuk ruang publik. Hal ini akan dirasakan para sahabat dan dilihat oleh handai taulan serta masyarakat. Dibagian dalam ini kita perlu waspada agar jangan dibilang “dia bukan yang dulu lagi”, dia telah lain, sudah berubah dan telah menjadi sombong. Sombong adalah menghargai diri secara berlebihan, congkak, pongah, meninggikan diri - Kamus Besar Bahasa Indonesia Ed. Kedua, Balai Pustaka h.956. Bila tidak awas maka sangat mudah seseorang terperangkap kepada kesombongan karna melihat orang lain lebih rendah dari kita. Sebaliknya akan
Bejana Advent Indonesia Timur
merasa kurang dibanding dengan orang lain yang melebihi kita, ini karena terjadi distorsi pada self image - ScienceDaily (Dec. 3, 2007). Menghargai kelebihan secara berlebihan berujung pada pemberontakan dan petaka. Lusifer menjadi setan karena menghargai kecantikannya secara berlebihan “Engkau sombong karena kecantikanmu, hikmatmu kaumusnahkan demi semarakmu …” Yeheskiel 28:17; Yesaya 14:12-14; Wahyu 12:7. Sombong merupakan penyakit yang dapat hinggap disemua orang yang benihnya muncul kerap tampa disadari. Di tingkat paling bawah disebabkan karena materi. Kita merasa lebih kaya, rupawan, lebih terhormat dari orang lain. Tingkat berikutnya adalah karena kecerdasan. Yaitu merasa lebih pandai, lebih kompeten dan berwawasan dibanding orang lain. Di tingkat selanjutnya adalah kesombongan karena kebaikan yaitu menganggap diri kita lebih baik, pemurah, lebih bermoral dan lebih tulus dari orang lain. Celakanya, semakin tinggi kesombongan, semakin sukar diditeksi. Bila sombong karena pengetahuan maupun materi gampang dilihat, tapi sombong karena kebaikan sulit diketahui sebab sering hanya berupa benih kecil namun tumbuh didalam hati. Para ahli mengatakan bahwa akar kesombongan adalah ego yang berlebihan. Pada tataran umum, ego menampilkan wujudnya dalam bentuk harga diri (self-esteem) dan Percaya diri (self-confidence). Tapi bila keduanya berubah menjadi kebanggaan (pride), bila tidak hatihati maka akan masuk pada perperangkap kebanggan yang berlebihan yakni kesombongan. Semua orang mempunyai keistimewaan dan merasa super didalam hal-hal tertentu. Masih ingat seorang petinju yang terbang seperti kupu-kupu, menyengat bagai lebah dan
Page 4
Edisi 191 – 21 Juni 2012 mengatakan catch me if you can? Ya, Muhammad Ali, black superman. Dalam sebuah penerbangan pramugari mengingatkannya untuk menggunakan seat belt dan percakapanpun terjadi "Superman don't need no seatbelt", Ali snorted. "Superman don't need no airplane", the hostess retorted, a winner by knockout. Ali belajar kembali menjadi manusia biasa dengan peristiwa ini. Kesombongan dapat diketahui dari tindakannya yang menghina (Maz. 123:4), Pola pikir dan sikap hati yang nampak dimatanya (Amsal 16:7), kurang wawasan (1 Timotius 3:6), adalah jahat dan najis dimata Tuhan (Markus 7:21-23). Kesombongan menempatkan diri lebih tinggi dari orang lain secara vertical yang kadang terbentuk karena ditunjang garis komando berupa kekuasaan sehingga lupa kepada kesetaraan manusia secara
horizontal. Merasa lebih dan super adalah akar kesombongan yang dapat dikikis hanya melalui Kasih Persaudaraan (Ibrani 13:1-7). Kasih Kristus mendorong manusia untuk saling menghargai serta saling menolong. Sebagaimana Hukum Kekekalan Engergy yang dirumuskan James Prescott Joule (1818-1889) ilmuwan Inggris mengatakan energi tidak dapat dimusnahkan (Wikipedia), demikian pula kasih yang kita bagikan kepada orang lain tak akan hilang malah akan kembali dalam bentuk persahabatan, makna hidup, cinta dan kepuasan batin. Jadi, perbuatan baik yang kita berikan pada orang lain sesungguhnya kita sedang berbuat baik kepada diri sendiri. Kalau begitu, apa yang kita sombongkan?
BERKOMPETISI YUKK… Oleh : Tim Redaksi BAIT
Agustusan segera datang. Seperti biasa diadakan berbagai pertandingan, di berbagai lapisan masyarakat dan kalangan sekolah. Ketika sekolah Advent mengikuti pertandingan dan mendapat juara, kebanyakan mengelu-elukan kalau nama Tuhan ditinggikan namun ketika sekolah Advent mengalami kekalahan tidak sedikit yang memberikan komentar ”kan so bilang jangan berkompetisi”.
K
etika seseorang atau satu kelompok mengikuti pertandingan maka tidak jarang timnya berdoa supaya menang tapi di lain pihak mungkin ada pihak yang kalah terjadi ratapan kekalahan...??? bagaimana bila sama-sama berdoa, sama-sama sekolah Advent. Bisa saja ada yang kecewa karena merasa doanya tidak dijawab. Kelompok yang bertanding selalu berusaha sekuat tenaga agar menang dan tidak jarang mengambil cara-cara yang curang. Waktu tim habis untuk latihan demi kemenangan, kadang kadang dikorbankan waktu untuk hal hal lain (menginjil/baca firman Tuhan/waktu untuk keluarga dll). Dalam pertandingan biasanya, baik itu pemain maupun penonton pendukung kurang roh persahabatannya (antar tim yang bertanding) bahkan cenderung akan mengeluarkan cemoohan pada tim lawan atau hanya mendukung timnya. Lebih parah lagi bisa terjadi anarkis sementara dan atau setelah pertandingan. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan sebuah perlombaan. Dalam kehidupan kita sehari-hari kita tidak terlepas dengan perlombaan, berusaha menjadi yang terbaik atau paling tidak menjadi lebih baik dari capaian sebelumnya. Mengikuti sebuah pertandingan menjadi sesuatu yang salah bila salah satu,
Bejana Advent Indonesia Timur
sebagian atau semua peserta yang mengikutinya tidak siap mengikuti pertandingan atau belum adanya kedewasaan mental sehingga berbagai hal akan terjadi mulai dari kecurangan, sakit hati, marah, perselisihan, pertengkaran bahkan sampai permusuhan. Bila kita sudah memiliki kedewasaan / sportifitas dalam perlombaan atau pertandingan, maka hal ini akan mendatangkan berkat bagi yang mengikutinya namun bila sebaliknya justru akan mendatangkan dosa. Jangan kita mengikuti sebuah pertandingan bila kita tidak yakin bisa dengan lapang dada menerima kekalahan, bila kita masih akan terpancing emosi dan bila kita tidak merasa yakin orang lain dapat menerima Sebagai institusi gereja, sangat tidak dianjurkan untuk mengikuti sebuah pertandingan dengan organisasi lain. Mengikuti pertandingan/kejuaraan bisa mendatangkan prasangka tidak jujur / curang, selain itu bila keluar sebagai pemenang, akan mendatangkan rasa bangga namun sebaliknya bila kalah akan mendatangkan cemooh bagi institusi gereja yang bisa mempengaruhi jangkauan keluar gereja. 2 Timotius 2:5 Seorang olahragawan hanya dapat memperoleh mahkota sebagai juara, apabila ia bertanding menurut peraturan-peraturan olahraga. 1 Timotius 6:12 Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah dipanggil dan telah engkau ikrarkan ikrar yang benar di depan banyak saksi.
Page 5
Edisi 191 – 21 Juni 2012
Inspirational Story
TUHAN TIDAK ADA ? Oleh: Bredly Sampow
S
eorang laki-laki datang ke tempat tukang cukur untuk memotong rambutnya. Ketika si tukang cukur mulai memotong rambutnya, mereka memulai pembicaraan. Mereka membicarakan banyak hal dan berbagai variasi topik pembicaraan. Saat topik pembicaraan beralih tentang Tuhan, tukang cukur berkata, “Saya tidak percaya Tuhan itu ada.” “Mengapa kamu berkata begitu?” tanya laki-laki itu. “Begini, untuk menyadari bahwa Tuhan itu tidak ada, coba Anda perhatikan jalanan depan sana. Katakan kepadaku, jika Tuhan itu ada, apakah ada begitu banyak orang yang sakit? Apakah ada anak terlantar? Jika Tuhan ada, tidak akan ada sakit maupun penderitaan. Saya tidak dapat membayangkan Tuhan Yang Maha Penyayang akan membiarkan ini semua terjadi.” Laki-laki itu diam untuk berpikir sejenak, tetapi tidak merespons karena tidak ingin memulai adu pendapat. Si tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya dan laki-laki itu pergi meninggalkan tempat tukang cukur. Beberapa saat setelah meninggalkan ruangan itu, ia melihat ada orang di jalan dengan rambut yang panjang, berombak, kotor dan janggut yang tidak teratur. Orang itu terlihat kotor dan tidak terawat. Laki-laki itu kembali ke tempat tukang cukur dan berkata, “Kamu tahu, sebenarnya tukang cukur itu tidak ada.” Si tukang cukur tidak terima, “Bagaimana kamu bisa mengatakan hal itu? Saya di sini, saya tukang cukur. Dan barusan saya mencukurmu!” “Tidak!” elak laki-laki itu, “Tukang cukur itu tidak ada. Jika ada, tidak akan ada orang dengan rambut panjang yang kotor dan berjanggut seperti orang di luar sana,” laki-laki itu menambahkan. “Ah tidak.....tukang cukur tetap ada!” sanggah si tukang cukur. “Yang terjadi itu karena orang-orang tidak datang ke saya,” jawab si tukang cukur membela diri. “Benar!” kata laki-laki itu menyetujui. “Itulah poin utamanya! Sama dengan Tuhan, Tuhan juga ada. Tapi yang terjadi adalah orang-orang tidak mau datang kepadaNya, dan tidak mau mencari pertolongan-Nya. Itulah sebabnya banyak sakit dan penderitaan. Inspirasi Untuk Direnungkan : Jika Ateis berkata bahwa Tuhan tidak ada dan semua terjadi secara kebetulan, coba renungkan ilustrasi berikut. Percayakah Anda bahwa sekumpulan suku
Bejana Advent Indonesia Timur
cadang pesawat berada di hangar. Karena badai, mereka terkumpul dan pesawat jadi terbang? Untuk Dilakukan : “Sedengkanlah telingamu dan datanglah kepada-Ku; dengarkanlah, maka kamu akan hidup! Aku hendak mengikat perjanjian abadi dengan kamu, menurut kasih setia yang teguh yang Kujanjikan kepadas Daud.” (Yesaya 55 : 3) Kebanyakan orang yang berkata Tuhan tidak ada sebetulnya mempercayai adanya Tuhan, tetapi menolak untuk menjadikan Dia Tuhannya. Masalah terjadi dengan manusia tidak menurut atau percaya kepada Tuhan karena mereka tidak mau datang kepada-Nya, mencari tahu siapa Tuhan itu, dan menyadari bahwa sebenarnya hidup itu, nafas itu semuanya dari Tuhan pencipta manusia. Dengan datang kepada Tuhan dan menyampaikan segala permasalahan dalam hidup kita kepada Tuhan, dia berjanji akan memenuhi segala keperluan kita asal kita percaya kepada-Nya. “Datanglah pada-Nya karena Dia mempedulikan kita.”
Motivation Word
\ Oleh : Irma Pakasi – BAIT, Medan
Jalani hidup ini dgn penuh harapan, walau hidup tak selalu bahagia. Berilah senyuman, walau hati tak lagi mampu utk bertahan. Belajarlah memaafkan, walau dirimu sudah sangat terluka... Dlm hidup ini, kadang yg engkau rencanakan berjalan tidak seperti apa yang kau harapkan. Kehidupan mengajarkan bagaimana engkau membuat semua kejadian menjadi kebaikan, bukan kesedihan. Saat tekanan datang, katakan dalam hatimu, "setelah ini, aku bisa lebih baik lagi..." Setiap masalah dlm hidup ini se-mata² utk membentukmu menjadi lebih tangguh dan bijaksana... Berani mati tidaklah luar biasa, namun berani tetap hidup pada saat tdk memiliki apa² lagi, itu barulah luar biasa!. Hidup itu indah, masih banyak lagi hal luar biasa yg belum engkau temukan... Jangan memandang rendah dan remeh orang lain hanya karena ia tak lebih pintar, tak lebih kaya, tak lebih beruntung dan tak mempunyai kedudukan seperti engkau... Kadangkala di mata TUHAN, batubara yg legam terlihat lebih berkilau dibanding dgn permata yg mahal.
Page 6
Edisi 191 – 21 Juni 2012 Hidup cuma sekedar "mampir minum". Seperti pengembara di perjalanan panjang, ia akan berhenti sejenak utk minum, lalu melanjutkan kembali perjalanannya.
Hidup adalah sebuah proses waktu. Pemilik kehidupan selalu silih berganti. Gunakan waktu hidupmu dgn se-baik²nya, karna tidak ada yang menjamin bahwa setiap orang bisa hidup lebih lama lagi di dunia.
Artikel Rohani
Apakah Tulisan-Tulisan Roh Nubuat Menjauhkan Gereja Advent Dari Prinsip Sola Scriptura? Oleh : Pdt. Kalvein Mongkau Lanjutan;…… G. Kehadiran Ellen G. White Di Tengah-Tengah Umat Sisa Akhir Zaman 1. Kesaksian Yesus Adalah Roh Nubuat Adapun kehadiran Ellen G. White di tengahtengah umat sisa di akhir zaman menggenapi nubuatan dalam Wahyu 12:17 dan 19:12. Namun satu hal yang menarik adalah bahwaE. G. White di dalam tulisantulisannya memaparkan pengertian yang lebih luas dari frase “kesaksian Yesus”di dalam dua ayat tersebut.Terbukti ia tidak pernah menafsirkan perwujudan karunia nubuat di dalam kehidupannya sebagai penggenapan Wahyu 12:17. Baginya “kesaksian Yesus” adalah apa yang Yesus nyatakan kepada kita melalui nabinabi, melalui pengajaran-pengajaran-Nya sementara berada di bumi dan melalui para rasul. Secara fundamental, itu adalah pernyataan kehendak Allah di dalam Firman-Nya. Ia menaruh penekanan pada isi dari kesaksian itu, kebenaran-kebenaran yang dinyatakan di sana, injil dan atas kesaksian kita terhadap kebenaran itu. Karena baginya umat sisa itu dikarakteristikkan oleh kesetiaan kepada pekabaran Kitab Suci (Lihat Angel Manuel Rodríguez, "The ‘Testimony of Jesus' in the Writings of E. G. White," unpublished paper, 1998). Secara jelas ia tidak mengatakan bahwa pelayanannya bukanlah karunia nubuat. Itu mungkin berarti bahwa di luar dari rasa kerendahan hatinya, ia tidak berargumen bahwa Wahyu 12:17 sedang merujuk kepada pelayanan nubuatnya. Adalah penting untuk mengamati bahwa ia tidak menolak bahwa kesaksian Yesus mencakup ungkapan karunia nubuat di dalam kehidupannya. Sementara para perintis kita menekankan ramalan Yoel 2 di dalam mempertahankan perwujudan yang absah dari karunia nubuatan, mereka tidak memikirkan sepenuhnya
Bejana Advent Indonesia Timur
implikasi-implikasi dari Wahyu 12:17; 19:10. Saat menulis di dalam Review and Herald terbit 16 Oktober 1855, James White menyatakan: Biarlah kita melihat kepada Yoel 2:32, dan melihat di mana ia melokasikan nubuatan tersebut, “Dan barangsiapa yang berseru kepada nama TUHAN akan diselamatkan, sebab di gunung Sion dan di Yerusalem akan ada keselamatan, seperti yang telah difirmankan TUHAN; dan setiap orang yang dipanggil TUHAN akan termasuk orang-orang yang terlepas.” Itulah umat sisa yakni untuk menyaksikan hal-hal ini. Itulah umat sisa (atau bagian terakhir dari gereja) yang memelihara hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus (yang mana adalah roh nubuat, Wahyu 19:10) secara pasti kebanyakan, yaitu untuk membagikan kelepasan ini: “Siapa saja yang akan berseru memanggil nama Tuhan di masa kesusahan seperti yang belum pernah terjadi sebelunya akan dilepaskan.” “Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka . . . ?” Lukas 18:7. Panggilan atas nama Tuhan juga dilambangkan oleh malaikat [Wahyu 14:15] yang berseru dengan suara yang nyaring kepada Dia yang duduk di atas awan, “Ayunkanlah sabit-Mu itu dan tuailah, karena sudah tiba saatnya untuk menuai; sebab tuaian di bumi sudah masak.” Orang-orang Advent sudah menerapkan rujukan kepada umat sisa (remnan) di dalam Wahyu 12:17 terhadap diri mereka sendiri yang didasarkan kepada tiga argumen utama. Pertama, menggunakan metode penafsiran historis yang sudah ditemukan di dalam Wahyu 12 sebuah penjelasan nubuat
Page 7
Edisi 192 – 29 Juni 2012 terhadap sejarah gereja Kristen sejak abad pertama hingga penutupan pertentangan besar. 1260 hari sudah diambil menjadi sebuah periode nubuat yang tiba kepada akhir nubuatannya di tahun 1798. Umat sisa memunculkan eksistensinya sesudah tahun itu. Kedua, umat sisa dikarakteristikkan oleh kesetiaan mereka terhadap hukumhukum Allah, yang dipahami sebagi Hukum Sepuluh. Ini termasuk di dalam satu cara yang khusus hukum keempat yang ditolak oleh mayoritas dunia Kristen.Ketiga, kesaksian Yesusyang ditafsirkan, didasarkan pada Wahyu 19:10, sebagai sebuah rujukan kepada roh nubuat. Karunia ini diwujudkan di antara orang-orang Advent di dalam pelayanan E. G. White. 1 Menurut Angel Manuel Rodríguez bahwa satu hal yang menarik, E. G. White di dalam tulisan-tulisannya memaparkan pengertian yang lebih luas dari frase “kesaksian Yesus.” Terbukti ia tidak pernah menafsirkan perwujudan karunia nubuat di dalam kehidupannya sebagai penggenapan Wahyu 12:17. Baginya “kesaksian Yesus” adalah apa yang Yesus nyatakan kepada kita melalui nabinabi, melalui pengajaran-pengajaran-Nya sementara berada di bumi dan melalui para rasul. Secara fundamental, itu adalah pernyataan kehendak Allah di dalam Firman-Nya. Ia menaruh penekanan pada isi dari kesaksian itu, kebenaran-kebenaran yang dinyatakan di sana, injil dan atas kesaksian kita terhadap kebenaran itu. Karena baginya umat sisa itu dikarakteristikan oleh kesetiaan kepada pekabaran Kitab Suci (Angel Manuel Rodríguez, "The ‘Testimony of Jesus' in the Writings of E. G. White," unpublished paper, 1998). Secara jelas ia tidak mengatakan bahwa pelayanannya bukanlah karunia nubuat. Itu mungkin berarti bahwa di luar dari rasa kerendahan hati ia tidak berargumen bahwa Wahyu 12:17 sedang merujuk kepada pelayanan nubuatnya. Adalah penting untuk mengamati bahwa ia tidak menolak bahwa kesaksian Yesus mencakup ungkapan karunia nubuat di dalam kehidupannya.2 Efek kumulatif gagasan-gagasan mereka membujuk para perintis Advent bahwa pergerakan Advent adalah umat Allah yang sisa disebutkan dalam Wahyu 12:17. Merekalah satu-satunya didalam dunia Kristen yang tanda-tanda yang berbeda umat sisa itu dan sudah dibangkitkan oleh Allah sesudah penggenapan nubuatan 1260 hari. Bagi mereka umat sisa bukanlah sebuah umat yang benar-benar ada yang tak kelihatan di mana terceraiberai secara menyeluruh di dalam denominasi-denominasi Kristen yang berbeda-berbeda, tetapi umat sisa adalah gereja yang benar-benar kelihatan atau nyata, yakni gereja Advent, yang memiliki misi untuk memanggil gereja 1
Lihat ulasan Angel Manuel Rodriguez,“The End-Time Remnant Church,”dalam artikel The Remnant and the Adventist Churchdiakes pada tanggal2 September 2001 dalam http://www.adventistbiblicalresearch.org/ 2
Ibid.
Bejana Advent Indonesia Timur
Kristen kepada pembaharuan yang didasarkan pada Kitab Suci dan menyediakan dunia untuk bertemu dengan Tuhan di dalam kemuliaan. 2. Penggunaan E. G. White Terhadap Istilah ‘Umat Sisa’Dalam Wahyu 12:17 Bagi MAHK Nampaknya Ellen G. White mengikuti teologi Perjanjian Lama akan umat sisa di dalam penafsirannya terhadap umat sisa akhir zaman di dalam kitab Wahyu pasal 12 ayat 17. Baginya itu adalah umat sisa historisdengan beberapa karakteristik mendasar yang membuat umat sisa itu benar-benar dapat dilihat. Ia menulis: Umat Allah, dilambangkan oleh perempuan sucidan bayinya, yang dilambangkan benar-benar dalam keberadaan yang minoritas. Pada hari-hari terakhir hanya umat yang sisa yang masih eksis. Terhadap halhal ini Yohanes membicarkan mereka, “yang memelihara hukum-hukum Allah,dan memiliki kesaksian Yesus.3…. Umat Allah yang sisa, berdiri di hadapan dunia sebagai para pembaharu, yang menunjukkan bahwa hukum Allah adalah dasar dari semua yang pembaharuan abadi dan Sabat hukum keempat itu berdiri sebagai tugu peringatan akan penciptaan, pengingat yang terus-menerus akan kuasa Allah.4 Lalu White mengidentikasikan umat sisa itu dengan MAHK sebagai berikut: Musuh jiwa-jiwa sudah sedang mencari cara untuk membawakan anggapan bahwa reformasi besar haruslah diadakan di antara MAHK, dan bahwa refromasi ini akan terdiri atas pembatalan doktrindoktrin yang mana berdiri sebagai pilar-pilar iman kita, dan yang menarik hati di dalam sebuah proses pengorganisiran kembali. Apakah reformasi ini akan terjadi, apakah akan menjadi akibatnya? Prinsipprinsip kebenaran yang Allah di dalam Hikmat-Nya sudah diberikan kepada gereja yang sisa akan dibuang.5 Ini berarti bahwa ada beberapa bahkan sekelompok orang yang mengaku sudah tergabung di dalam umat sisa tetapi mengabaikan bahkan sudah menolak prinsip-prinsip kebenaran di dalam gereja ini. Prinsip-prinsip kebenaran itu pada awalnya sudah mereka terima tetapi tidak diamalkan sepenuh hati seumur hidup mereka. Mereka dapat diidentifikasikan sebagai “lalang di antara gandum” di dalam perumpamaan Tuhan Yesus. 3
Ellen G. White "The Seal of God, No. 1," Signs of the Times, November 1, 1899, parag. 03., dikutip dalam ibid 4
Conflict and Courage, hlm. 269., dikutip dalam ibid Testimonies for the Church Containing Messages of Warning and Instruction to Seventh-day Adventists, hlm. 39, dikutip dalam ibid. 5
Page 8
Edisi 192 – 29 Juni 2012 Ellen G. White mengakui bahwa umat sisa itu tidak hanya terdiri atas anggota-anggota yang setia tetapi itu adalah sebuah percampuran antara pengikut-pengikut yang setia dan yang tidak setia: Akan ada, di antara umat yangsisa di hari-hari terakhir ini, sebagaimana umat sisa di zaman Israel kuno, mereka yang merindukan untuk bergerak dengan bebas, yang tidak mau untuk tunduk kepada ajaran-ajaran Roh Allah, dan yang tidak mau mendengar nasihat atau anjuran.” 6 Pekabaran dan tanda dari umat yang sisa menunjukkan secara jelas bahwa ungkapan nyata akan umat sisa yang setia ini selain fakta itu, seperti umat sisa historis di Perjanjian Lama, ada ungkapan umat Allah sisa yakni anggota-anggota yang setia dan yang tidak setia. Ellen G. White menggunakan frase “umat sisa yang setia” untuk merujuk kepada mereka yang akan menderita sampai akhir: “Hari-hari itu akan datang ketika orang benar akan didorong untuk menjadi rajin karena Allah sebab ketidak-adilan yang sedang menindas mereka. Tak satupun tetapi kuasa ilahi dapat meninggalkan kesombongan Setan bersatu dengan orang-orang jahat, tetapi pada jam bahaya paling dahsyat dari gereja, doa yang paling bersungguh-sungguh akan dilayangkan kepada Tuhan demi umat sisa yang setia, dan Allah kan mendengar dan menjawab pada waktunya ketika kesalahan dari pelanggar mencapai ketinggiannya. . . Mereka akan cemburu terhadap kehormatan Allah. Mereka akan menjadi rajin berdoa, dan iman mereka akan bertumbuh kuat”7 Juga yang bermanfaat adalah pernyataan berikut ini: “Pada akhir dari semua benda di bumi akan segera mendekat, lalu akan ada orang-orang yang setia sanggup untuk mencermati tanda-tanda zaman. Sementara itu sejumlah besar yang mengaku orang-orang percaya akan menolak iman mereka oleh perbuatan-perbuatan, namun akan ada satu umat sisa yang bertahan sampai akhir.”8 Itu dapat diargumenkan bahwa oleh karena umat sisa historis dibentuk oleh individu-individu yang setia dan yang tidak setia maka totalitas dunia Kristen harus dirujuk sebagai umat sisa historis, sesudah kita percaya bahwa kebanyakan umat Allah dijumpai di dalam komunitas Kristen yang berbeda-beda. Alasan mengapa pandangan itu akan ditolak yaitu bahwa umat sisa di Wahyu memiliki tanda-tanda yang berbeda sehingga mengidentifikasikan dan memisahkan mereka dari kelompok-kelompok Kristen yang lain. Oleh karena itu, dia melihat ke depan kepada masa ketika Allah akan melewatkan umat sisa, Gereja Advent, melalui satu proses pembersihan yang akan mengalahkan orang-orang yang setia yang tertinggal di gereja hanyalah umat sisa yang setia: “Setan akan mengerjakan mujizat-mujizatnya untuk menipu; ia akan mengerahkan kekuatannya yang tertinggi. Gereja 6
Ellen G. White, Selected Messages, vol. 3, hlm. 23, dikutip
dalam ibid 7 Ellen G. White, Testeimonies to the Church, vol. 5, hlm. 524, dikutip dalam ibid 8 Acts of the Apostles, hlm. 535-36, dikutip dalam ibid
Bejana Advent Indonesia Timur
boleh saja kelihatan akan jatuh, tetapi itu tidak jatuh. Gereja tetap tertinggal, sementara orang-orang berdosa di Zion akan disaring–sanga akan dipisahkan dari gandum yang berharga. Ini adalah cobaan berat yang mengerikan,tetapi namun demikian itu harus terjadi. Tidak satupun tetapi mereka yang sudah dialahkan oleh darah Anak Domba dan firman kesaksian mereka akan ditemukan bersama dengan yang setia dan benar, tanpa catat atau noda dosa, tanpa tipu muslihat di dalam mulut mereka. . . . Umat sisa yang memurnikan jiwajiwa mereka oleh menuruti kebenaran mengumpulkan kekuatan dari proses pencobaan, memamerkan keindahan kesucian di tengah-tengah kemurtadan yang mengelilinginya.” [45] Bersambung ….
Rubrik Rumah Tangga Oleh : Pdt. Jacky Runtu
MENIKAH??? SIAPA TAKUT!!!
K
ejadian 2:18 TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan
dia."
Bila seorang pria datang membawa seorang wanita kepada seorang pendeta untuk dinikahkan, mereka sedang menjalankan rencana Allah dalam hidup mereka sebagai manusia ciptaan Tuhan. Adalah merupakan rencana Allah untuk manusia hidup berumah tangga. Adalah hal yang salah bilamana kita mempertanyakan apakah rencana ini benar atau salah untuk melanjutkan hubungan ke arah pernikahan. Dan Allah sendirilah yang berkenan untuk mempersatukannya. Matius 19:6 “Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia." Hubungan akrab yang telah dijalin harus terus bertumbuh dan pada akhirnya menuju ke pernikahan. Mereka yang memiliki keraguan untuk memasuki bahtera rumah tangga karena takut kepada ketidakpastian hidup adalah mereka yang kurang berserah kepada kehendak Allah. Banyak faktor yang bisa menjadi alasan seseorang ragu untuk melanjutkan hubungannya ke jenjang pernikahan. Diantaranya belum mendapat pekerjaan. Memang pernikahan adalah saat kita melepas ketergantungan kita kepada orangtua. Kejadian 2:24 “Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.”
Page 9
Edisi 192 – 29 Juni 2012 Di saat kita belum mampu untuk mandiri, kita belum dianjurkan untuk menikah. Ada berkat khusus kepada mereka yang selalu berserah kepada Tuhan dan mau bekerja keras, Tuhan tidak akan membiarkan mereka terus bergantung kepada orangtua. Namun disisi lainnya ada juga yang ragu melanjutkan hubungan ke jenjang pernikahan karena takut biaya yang besar, takut salah pilih, takut perceraian, dan lain-lain. I Yohanes 4:18 “Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.”
Apabila Tuhan sudah melengkapi kita dalam setiap kebutuhan hidup, adalah rencana Allah untuk setiap manusia memiliki satu hubungan khusus antara pria dan wanita dan hidup bersama dalam sebuah pernikahan. Tuhan yang melengkapi kita, Tuhan juga yang mempersatukan kita, maka Tuhan juga yang akan memeliharakan perjalanan Rumah Tangga itu untuk harmonis dan menjadi kebahagian manusia. Kecuali kita tidak bergantung kepadaNya.
Dilaporkan oleh Pdt. Victor Sinaga Palembang, DSKS._ Setelah Departemen Kesehatan Daerah membentuk sebuah Tim yang disebut Tim Kesehatan Advent, maka sebuah program segera dipersiapkan untuk mewujudkan misi dari Tim ini dibentuk. Tim yang terdiri dari para Dokter, Perawat dan Petugas Kesehatan ini dikoordinir untuk terlibat langsung dalam berbagai kegiatan pelayanan masyarakat khususnya di kota
Bejana Advent Indonesia Timur
Palembang. Maka pada hari Minggu, 25 Juni yang lalu telah dilaksanakan sebuah acara Pengobatan Gratis (Charity Clinic) yang melibatkan jemaat dan sekolah Advent yang ada di Pakjo – Palembang. Meskipun kegiatan serupa sudah rutin dilaksanakan selama ini, namun ada satu yang berbeda karena di fokuskan kepada orangtua siswa dan masyarakat yang ada di sekitar lembaga Sekolah SD Advent Pakjo. Karena sudah lebih dari dua tahun ini anggota jemaat Pakjo tidak diijinkan lagi
Page 10
Edisi 192 – 29 Juni 2012 menggunakan gedung sekolah untuk mengadakan kegiatan perbaktian seperti yang telah diadakan selama puluhan tahun di tempat itu.
Pada hari yang cerah itu, kegiatan diawali dengan doa subuh yang dipimpin oleh Ibu Ch. Sitorus. Setelah itu tepat pukul 7 pagi dilanjutkan dengan senam jantung sehat yang diikuti 40-50 orang peserta dari anggota jemaat dan lingkungan sekitar sekolah. Dan pada pukul 9.00 Wib, diawali dengan kata sambutan dari Ketua Daerah (Pdt. E. Simanjuntak) dan secara resmi membuka acara pengobatan gratis ini. Setelah itu dimulailah penerimaan pendaftaran warga masyarakat yang sudah menerima kupon dari panitia. Dalam kegiatan ini, dr Lin Oswari dan dr. Efman U. Manawan mengkoordinir dan mengajak beberapa dokter (yang sedang menyelesaikan spesilist bedah di RSU) dan Mahasiswa FK Kedokteran Unsri pada hari itu, dan para ahli medis ini bersama-sama turun tangan memberikan pelayanan dan penyuluhan kesehatan kepada setiap pasien yang datang berobat. Dan tercatat lebih dari 70 orang yang mendapatkan pelayanan dan pengobatan secara langsung dari tim dokter kita hari itu (diataranya 5 orang anak dikhitan/sunat dan dua pasien dibedah ringan).
Bejana Advent Indonesia Timur
Kegiatan ini pun mendapatkan apresiasi dan dukungan dari salah satu pejabat Dinas Kesehatan Kota Palembang yang langsung meninjau ke lokasi acara.
Page 11
Edisi 192 – 29 Juni 2012
Pada pukul 1 siang acara sudah rampung dan semua kegiatan berakhir dengan baik, dengan harapan melalui acara ini dapat memperkuat hubungan yang baik antara anggota jemaat dan warga di sekitar sekolah ini.
Puasa itu kontrak dengan Tuhan Tumalun menambahkan, sebelum kita puasa, kita perlu membuat 'kontrak' dengan Tuhan. “Berapa lama kita akan puasa dan seberapa mampu. Tuhan maha tahu. “Torang baku ator dengan Tuhan,” ujarnya. 'Baku ator' yang dimaksud yaitu beberapa waktu sebelum berpuasa, berdoa kepada Tuhan dan ungkapkan apa yang kita mampu. “Kalau cuma mampu dua belas jam, bilang pada Tuhan dan Dia Maha Tahu,” jelas Tumalun. Jika memiliki riwayat penyakit, misalnya maag maka perlu utarakan kepada Tuhan. Menurutnya, puasa itu boleh makan. Hanya bukan memenuhi nafsu makan tetapi sekedar mengganjal perut untuk menjaga konsentrasi pikiran. “Dalam Counsel on diet and food, makan sedikit dan paling sederhana,” ungkapnya sambil mewanti-wanti bahwa makan di tengah puasa semata-mata untuk membantu pikiran tetap konsentrasi kepada Tuhan.
Terimakasih kepada Panitia yang sudah mempersiapkan acara ini dengan baik, juga beberapa keluarga anggota jemaat yang menjadi donator dalam kegiatan ini. Terimakasih yang sebesar-besarnya juga kepada para dokter dan mahasiswa FK Unsri yang sudah turut membantu melayani masyarakat di tempat itu, demikianlah sambutan hangat yang disampaikan Ketua RW setempat.
MENYONGSONG SABAT PUASA Tumalun: “Hindari selfish fasting!” (Dilaporkan oleh Departemen Komunikasi GMAHK Jemaat Gritma) BAIT - Sabat, 7 Juli mendatang umat Advent se dunia akan menjalankan puasa untuk kebangunan rohani dan reformasi. Untuk apa dan bagaimana berpuasa umumnya masih menjadi tanda tanya di sebagian kalangan karena ada beberapa 'metode' berpuasa yang berlaku di masyarakat. Seberapa besar dan bagaimana persiapan puasa yang ideal menurut kitab suci, dosen dan teolog Universitas Klabat, Pdt. J. Tumalun memaparkannya secara gamblang di jemaat Gritma beberapa waktu yang lalu. Menurut Tumalun, inti puasa adalah mengkonsentrasikan pikiran, termasuk didalamnya hati dan kemauan kepada Tuhan. Yesaya 58 menerangkan bagaimana puasa umat Israel tidak didengar karena sementara puasa mereka masih melakukan kegiatan rutinitas sehari-hari. Ketika puasa tidak didengar, mereka marah. “Kalau puasa, masuk ke kamar dan kunci. Berdoa kepada Bapa yang tidak kelihatan dan jangan jalanjalan. Konsentrasikan pikiran kita kepada Tuhan.”
Bejana Advent Indonesia Timur
Lama puasa Alkitab menceritakan berbagai contoh jangka waktu puasa yang berbeda-beda. Hal ini menunjukkan bahwa puasa itu bervariasi sesuai dengan kamampuan. “Yesus sanggup berpuasa empat puluh hari. Ada lagi yang 2 minggu, satu minggu, 3 hari di Ninewe dan Ester juga ada puasa satu kali 24 jam. Adalagi contoh puasa 12 jam seperti yang dibuat Samuel,” terangnya. Hindari puasa yang selfish Jangan melakukan puasa yang mementingkan diri sendiri 'selfish fasting'. “Pe maso (begitu masuk puasa-red) langsung minta: Tuhan, tolong akang..., Tuhan kita pe anak mo .. , Tuhan kita mau …...”. Roh Nubuat mengatakan, sementara puasa 12 jam, maka sepuluh jam pertama merupakan waktu kita untuk periksa diri, cari Tuhan. “Bereskan hubungan dengan Tuhan yang retak, akui dosa-dosa dulu. Nanti so dekat 'ujung' baru minta pa Tuhan,' jelasnya. Menurutnya, puasa yang didahului oleh pertobatan hati yang sungguh akan membuat surga berhutang untuk menjawab permohonan kita. Selama puasa lakukan doa plus Selama kurun waktu puasa sebagaimana yang sudah kita 'kontrak' dengan Tuhan, isi dengan doa plus. “Doa plus mencakup meditasi, audiensi dan suplikasi,” jelas Tumalun. Mengenai meditasi, Tumalun menjelaskan bahwa awalnya meditasi merupakan milik Tuhan yang dapat digunakan untuk meneguhkan 'torang pe hati' kepada Tuhan. Tetapi setan manfaatkan dan orang-orang dunia mendapatkan kekuatan
Page 12
Edisi 192 – 29 Juni 2012 supranatural melalui doa di gunung-gunung yang berasal dari setan. Sama seperti musik juga sudah setan selewengkan. “Mari kita gunakan meditasi untuk mendapatkan kekuatan supranatural dari Tuhan,” ajaknya.
OUR MINISTRY IS TO PROTECT YOUR MINISTRY
Cara bermeditasi, dijelaskan Tumalun adalah dengan mencari dan memandang hadirat Allah dengan mata iman kita sebagaimana tertulis dalam Mazmur 16:8 dan Kisah 2:25 “Aku senantiasa memandang kepada Tuhan, karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.” Demikian pula dalam Matius 18:20 “Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka.” Tuhan Maha Hadir.
BAIT. - " We live in challenging times. Weather is unpredictable. Problems challenge the Church in many ways. Adventist Risk Management (ARM) is often viewed as just a business, but in reality it is a ministry that support many other SDA ministries" kata Bob Kyte, ARM President minggu kemarin di acara Risk Management Conference yang berlangsung di Cape Town, Afrika Selatan 25-27 Juni, 2012. Acara yang membicarakan megenai Proteksi Pelayanan dan Aset gereja dihadiri sekitar 250 peserta dari seluruh dunia. Dari Divisi Asia Pasifik Selatan nampak Andrew Tay, Janni Becker, Jacinth Adap, Darlene Adap, Gladys Mambu dan Moldy R Mambu.
“Pandang pada Yesus yang berdiri di sebelah kanan. Pandang dengan mata pikiran. Pejamkan mata, mata dan pikiran kita arahkan kepada Tuhan. Inilah teori Alkitab tentang puasa,” jelas Tumalun lagi. Menurutnya, tanpa memandang Yesus, mendapat sinaran cahaya wajahNya yang mulia, manusia mudah keseleo dan payah.
Oleh: Tim Bait
Audiensi, menurut Tumalun merupakan sesi dalam doa di mana kita merenungkan kehendak Tuhan, yakni FirmanNya. Kita menjadi pendengar Firman Tuhan. “Kuasai isi ucapan-ucapan Yesus atau ayat-ayat kesayangan Anda. Angankan Yesus di sebelah kanan, pandang wajahNya. Dengarkan apa isi kalimat yang Ia sedang ucapkan dan cari tahu. Dengarlah, itu adalah ayat-ayat Alkitab yang anda ingat dan tiba-tiba timbul dalam pikiran,” terangnya. Yesus sudah berjanji siapa yang datang kepadaNya akan memperoleh kelegaan. Matius 11:28 “Marilah kepadaKu, semua yang letih, lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.” Suplikasi merupakan babak atau saat di mana kita berbicara kepada Tuhan, mencurahkan isi hati (curhat) kepada Tuhan. “Kita berbicara kepada Yesus seperti berbicara kepada sahabat akrab. Bab 11 Steps to Christ mengungkapkan bahwa kita bisa menggunakan bahasa yang akrab, bisa bahasa Tondano, bahasa Manado, atau Tountemboan asal jangan bahasa Kuala Jengki (bahasa kasarred),” jelas Tumalun yang direspons dengan tawa oleh jemaat. Saat Yesus mencurahkan isi kepada Bapa, Ibrani 5:7 mengungkapkan bahwa “.. Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan.” Yesus bercurhat kepada Bapa dengan penuh kesungguh-sungguhan. “Mari, konsentrasikan pikiran kita pada Tuhan,” ajaknya.
Doa puasa yang dipraktekkan jemaat Gritma bersama Pendeta Tumalun menjadi sangat dihayati dan bermakna. Di tengah doa, lagu-lagu doa yang dikumandangkan menambah hikmat suasana hati. (**)
Bejana Advent Indonesia Timur
Page 13
Edisi 192 – 29 Juni 2012
Hari Ulang Tahun
Acara ini berlangsung di Cape Town, Afrika Selatan yang dulunya dikenal dengan politik Apartheid namun sekarang telah berubah sama sekali. Kemajuan yang luar biasa di Negara South Afrika telah terjadi sejak dipimpin oleh Presiden Nelson Mandela. Pekerjaan Tuhan berkembang begitu pesat pula sejak Afrika bagian selatan menjadi divisi dengan nama Southern Africa-Indian Ocean Division (SID). Divisi ini mempunyai Jemaat sebanyak 8600; Keanggotaan 2,759,053; anggota, Jumlah Penduduk 167,038,000; ratio penduduk/anggota 61. Kantor Divisi berada di alamat: 27 Regency Drive, Route 21 Corporate Park, Nellmapius Drive, Irene 0174, Pretoria - South Africa.
KID'S BIBLE CAMP CJM Dilaporkan oleh : Pdt. Supriyono Sarjono BAIT - 28 juni hingga 1 July didakan Kid's Bible Camp yang diikuti anak advent Usia 8-14. Peserta berjumlah hampir 300 anak yAng datang dari seluruh jemaat se CJM. Bahkan ada juga yg datang dari Bandung Perkemahan ini diadakan di Halaman dan kebun Kantor CJM Getasan Jawa Tengah. Semoga melalui Kid's Bible Camp di CJM. Yang bertemakan BE LIKE JESUS ini akan mempersiapkan Anak anak kita menjadi Calon Calon pemimpin dan Anggota Jemaat Yg Setia Kepada Tuhan Yesus.
Dear tim Bait, Ndak dapa rasa so liwat tu tanggal 1 juli di mana sdr David Bindosano berulang tahun. Pada bulan ini yang sudah kami dapat info ulang tahun di antaranya : David Bindosano - 1 juli Repsta Moal - 9 juli Dr Alvin Rantung - 16 juli Ivan Kembuan - 17 juli Pdt. Jacky Runtu - 22 juli Pdt. Moldy Mambu - 25 juli Kita percaya hamba-hamba Tuhan ini yang sangat aktif dalam berbagai pelayanan tidak akan luput dari matanya untuk diberikan berkat berlipat ganda. Salam dari dapur bait yang sementara baapi besar krn momasa sekAligus edisi khusus dan regular. Mo pi lia dulu tu Harold jang kurang kage dia so ndak tahan tu api nasijah pe basar. Echel Warm Regards, BAIT Family
BERITA DUKA Pdt, Tonny Sutomo, sahabat sepelayanan yang kami kasihi. Mengetahui berita duka ini kami terharu dan turut merasakan duka yang dalam. isteri Pendeta adalah teman sepelayanan seseorang yang memberi dukungan,doa dan semangat bagi Pendeta dalam panggilan pelayanan disaat saat pendeta menghadapi tantangan dalam pelayanan. Pagi ini kami mendoakan Pendeta dan anak anak serta keluarga yang ditinggalkan, hanya Tuhan sumber penghiburan,hanya Dialah tempat kita mengadu dan hanya Dialah tumpuan harapan kita yang terakhir dalam melewati saat saat penuh duka ini.
Bejana Advent Indonesia Timur
Page 14
Edisi 192 – 29 Juni 2012 " Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku , " Hanya pada Allah saja kiranya aku tenang, sebab dari pada-Nyalah harapanku" Mazmur 62:2,6
oarng-orang lain mengenai realitas dan kebaikan. Dan juga agar oleh keteguhan mereka boleh menyatakan orang yang tak beriman dan tidak percaya.
Kel. Pdt.T. Windewani- Sumajouw Papua
KAMI
P
emeliharaan misterius Tuhan yang mengizinkan orangorang benar itu menderita penganiayaan di tangan orangorang jahat, telah menyebabkan kebingungan kepada banyak orang yang lemah iman. Sebagian mereka bahkan sudah siap untuk tidak lagi menaruh percaya kepada Allah, sebab Ia membuat orang paling jahat memperoleh kemakmuran, sementara orang-orang terbaik dan tersuci menderita dan disiksa oleh orang-orang jahat yang berkuasa. Orang bertanya, bagaimana mungkin Pribadi yang adil dan murah hati, dan kuasanya tidak terbatas, dapat mnerima ketidakadilan dan penindasan? Inilah satu pertanyaan yang kita tidak bisa lakukan apa-apa. Allah telah memberikan kepad akita cukup bukti kasihNya. Dan kita tidak perlu meragukan kebaikan-Nya, sebab kita tidak bisa mengerti cara kerja pemeliharaan-nya itu. Juruselamat berkata kepada murid-murid-nya, setelah meramalkan kebimbangan yang akan menimpa jiwa mereka pada hari-hari percobaan dan kegelapan, ”Ingatlah apa yang telah Ku-katakan kepadamu: Seorang hamba tidaklah lebih tinggi daru tuannya. Jikalau mereka telah menganiaya Aku, mereka juga akan menganiaya kamu” (Yohanes 115:20). Yesus menederita untuk kita lebih dari yang seseorang pengikut-Nya derita dari kekejman orang-orang jahat. Mereka yang dipanggil untuk menahan siksaan dan mati syahid adalah mengikuti jejak Anak Allah yang kekasih. ”Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya” (2 Petrus 3:9). Ia tidak melupakan atau melalaikan anak-anak-Nya. Tetapi Ia mengizinkan oarng-orang jahat menyatakan tabiat mereka yang sebenarnya, agar supaya tak seorang pun yang rindu melakukan kehendak-Nya tidak boleh tertipu ileh mereka. Sekali lagi orang benar itu ditempatkan di dalam dapurkepicikan agar mereka sendiri boleh disucikan. Agar teladan mereka boleh meyakinkan
Bejana Advent Indonesia Timur
SELAMAT SABAT Page 15