Edisi 25 - Tahun 2016
Efisiensi
Dongkrak Laba dan Kinerja Perusahaan www.indonesiaferry.co.id
Salam Redaksi Peningkatan efisiensi dalam operasional kerja sehari-hari itu penting bagi sebuah perusahaan, termasuk PT ASDP Indonesia Ferry. Maka pada Lintas Nusa edisi ini, rubrik Fokus membahas kiat-kiat yang diterapkan Divisi Pengadaan dalam meningkatkan efisiensi biaya pada proses pengadaan barang dan jasa di ASDP. Kemudian, di rubrik Profil, Anda dapat mengetahui lebih lanjut soal KMP Kerapu II, yang saat ini dioperasikan di Cabang Ternate. Selain itu, informasi mengenai Ampere (feri bertenaga listrik pertama di dunia) dan Wisata Mercusuar di Bangka Belitung, dapat juga Anda nikmati di edisi ini, serta banyak lagi artikel-artikel menarik lainnya. Selamat Membaca!
Surat BOD Danang S. Baskoro Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry
Efisiensi
Daftar Isi
di Semua Lini
Sejak dua tahun terakhir, PT ASDP Indonesia Ferry telah berhasil melakukan efisiensi dalam proses pengadaan barang dan jasa, baik untuk pelabuhan, kapal, kantor, dan sebagainya. Kegiatan efisiensi tersebut secara khusus dilakukan oleh Divisi Pengadaan.
Pelindung Dewan Komisaris, Direksi Penasehat Redaksi Direktur Utama Pemimpin Redaksi Corporate Secretary Editor Manajer Humas Reporter & Fotografer Humas Konsultan Media PT Integra Cipta Kreasi Telp. (021) 2765 0747 Alamat Redaksi Jl. Jenderal Achmad Yani Kav. 52A Jakarta 10510 - Indonesia, Telp. (021) 4208911-13-15 Fax. (021) 4210544
02
Edisi 25 - Tahun 2016
Pada tahun 2010, ketika Divisi Pengadaan masih sebagai panitia ad-hoc, ia hanya berhasil membukukan efisiensi sebesar 3,9%, kemudian tahun 2011 dan 2012 berturut-turut naik menjadi 8,6% dan 11,8%. Sementara, ketika Pengadaan sudah diubah menjadi divisi tersendiri pada akhir 2014, efisiensi tersebut semakin tinggi.
05
16
04
14
24
Suara Pelanggan Question & Answer
Info Khusus
Kolom One Spirit, One Goal
BUMN Hadir Untuk Negeri
ASDP Hadir untuk Aceh
05
Misalnya, dalam proyek pembangunan Dermaga 6 dan 7 Pelabuhan Merak, efisiensi yang berhasil dicapai masing-masing sebesar Rp34 miliar dan Rp33 miliar. Dan, pada semester pertama 2016, efisiensi yang berhasil dibukukan jauh meningkat sampai 15,64% atau Rp82,7 miliar.
Fokus Semester I-2016 Capai Rp 82,7 Miliar Efisiensi Pengadaan Dongkrak Laba dan Kinerja Perusahaan
16
Efisiensi pada proses pengadaan bertujuan untuk memperoleh barang dan jasa yang dibutuhkan perusahaan dengan waktu yang tepat, kualitas bagus, dan harga wajar. Karena setiap uang yang digelontorkan oleh perusahaan harus mendapatkan feedback yang setimpal (dalam bentuk barang dan jasa), atau sama dengan cost yang telah dikeluarkan.
08
18
Opini Memenuhi Kepuasan Pelanggan
Lebih Dekat Muhammad Fitri Natriawan Direktur Teknik PT ASDP Indonesia Ferry
Oleh karena itu, untuk ke depannya, mari kita semakin meningkatkan efisiensi. Tidak hanya pada proses pengadaan barang dan jasa saja, namun juga pada proses-proses lainnya di perusahaan. Supaya pendapatan perusahaan tidak tergerus oleh pengeluaran yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan, atau kalaupun ada pengeluaran, jumlahnya dapat ditekan atau dihemat.
28
10 Keselamatan Konsistensi Penerapan ISM-Code Tingkatkan Produktivitas, Pendapatan dan Laba Perusahaan
12 Lensa ASDP Kegiatan PT ASDP Indonesia Ferry
Profil KMP. Kerapu II Kapal Andalan ASDP Ternate
Captain Yuratman Lentanga Nakhoda KMP. Porodisa
20 Teknologi Ampere, Feri Bertenaga Listrik Pertama di Dunia Kurangi Emisi dan Kebisingan
22
26 Kontribusi Pasar Murah, BUMN Hadir Untuk Negeri
27 Lingkungan Sampah Plastik Cemari Garam Laut
28 Wisata Serunya Berwisata Mercusuar di Pulau Bangka Belitung
30 Sehat Rajin Berenang Kesehatan Gemilang
31 Rehat
Cakrawala Ruang Kantor Nyaman Hati Senang
Edisi 25 - Tahun 2016
03
Suara Pelanggan
[ Fokus]
contact center
P
agi ASDP, nama saya Awaluddin. Menurut saya, kualitas pelayanan ASDP di lintasan Bira-Pamatata, ataupun sebaliknya, sangat mengecewakan. Karena saat pengaturan untuk masuk ke dalam kapal tidak sesuai dengan antrean. Saya sudah mengantre lama, namun pengguna jasa lain yang tidak mengantre malah didahulukan masuk ke dalam kapal. Yang mengatur antrean tersebut atas nama Bapak Zufron. Sehingga saya harus menunggu kembali selama lebih kurang 3-5 jam dikarenakan kapasitas KMP. Balibo yang kecil. Saya mohon armada kapal tersebut dapat diganti dengan yang lebih besar agar muatan yang bisa masuk ke dalam kapal lebih banyak. Terima kasih. Awaluddin 08152371xxxx Pelanggan Yth. Terima kasih, kami sangat menghargai informasi yang Anda sampaikan. Untuk pengaturan antrean masuk ke dalam kapal, itu merupakan wewenang UPTD Dinas Perhubungan setempat. ASDP selaku operator kapal hanya bertugas membantu pengaturan parkir di dalam kapal sehingga sesuai dengan kapasitas yang telah ditentukan. Terkait KMP. Balibo yang dianggap masih kurang memadai, akan kami sampaikan saran Anda kepada manajemen ASDP untuk menjadi bahan evaluasi. Terima kasih. Salam, GM PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Selayar
04
Edisi 25 - Tahun 2016
S
iang ASDP, saya Johanes. Sebagai pengguna jasa ASDP, saya merasa terganggu dengan adanya pedagang asongan yang ikut berdesakan di dalam kapal. Jadi saran saya supaya mereka ditertibkan keberadaannya. Kemudian, saya mendapati adanya minuman keras (miras) yang dijual bebas di atas kapal, khususnya di lintasan Aimere-Waingapu dan Aimere-Kupang, sehingga kami khawatir akan terjadi kekacauan di atas kapal bila ada penumpang yang mabuk. Saya mohon hal ini dapat ditindaklanjuti demi keamanan semua pengguna jasa feri. Terima kasih. Johanes 08133738xxxx Pelanggan Yth. Terkait keluhan yang Anda sampaikan, dapat kami jelaskan bahwa Pelabuhan Maumere dikelola oleh UPT Pemerintah Daerah (Pemda). Mengenai pedagang asongan dan penjualan miras tersebut telah kami sampaikan kepada pihak-pihak yang berwenang di Aimere. Pada prinsipnya, kami dari ASDP sangat tidak mendukung kondisi seperti itu. Kami harap dengan keluhan dari Anda, petugas yang berwenang di sana dapat segera menertibkan kondisi ini. Terima kasih. Salam, GM PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Kupang
S
iang ASDP. Saya naik feri lintasan Merak-Bakauheni, tanggal 3 Juli 2016, pukul 01.40, dengan menggunakan KMP. Jatra III. Namun setelah masuk kapal, petugasnya tidak melakukan safety briefing untuk keadaan darurat, seperti pemakaian rompi apung dan sebagainya. Petugas di sini malah sibuk jualan. Mohon hal seperti ini dapat menjadi perhatian lebih jauh demi kenyamanan dan keselamatan penumpang. Anonim 0898458xxxx Pelanggan Yth. Mohon maaf atas ketidaknyamanan yang Anda alami. Terkait safety briefing yang Anda maksud, kami sudah memiliki prosedur penayangan video keselamatan. Jika tidak ditayangkan, maka Anda dapat langsung melaporkannya kepada ABK KMP. Jatra III. Untuk petugas yang berjualan, harap dapat diperjelas apakah yang dimaksud adalah petugas berseragam ASDP dan barang apa yang dijual? Sehingga masalah ini dapat kami tindak lanjuti. Terima kasih. Salam, GM PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak
Semester I-2016 capai Rp 82,7 Miliar
Efisiensi Divisi Pengadaan Dongkrak Laba dan Kinerja Perusahaan Efisiensi adalah ukuran tingkat penggunaan sumber daya dalam suatu proses. Semakin hemat/sedikit penggunaan sumber daya, maka semakin efisien prosesnya. Proses yang efisien ditandai dengan perbaikan proses sehingga menjadi lebih murah dan lebih cepat. Efisiensi ini pula yang sedang dilakukan secara intens oleh Divisi Pengadaan PT ASDP Indonesia Ferry. PT ASDP Indonesia Ferry merupakan perusahaan jasa angkutan penyeberangan dan pengelola pelabuhan penyeberangan untuk penumpang, kendaraan, dan barang. Perusahaan BUMN ini mempunyai fungsi untuk menyediakan akses transportasi publik antarpulau yang bersebelahan serta menyatukan
pulau-pulau besar. Selain itu, juga menyediakan akses transportasi publik ke wilayah yang belum memiliki penyeberangan guna mempercepat pembangunan (penyeberangan perintis). Saat ini, PT ASDP Indonesia Ferry memiliki armada kapal sebanyak 139 unit, 35 pelabuhan, dan didukung lebih dari 4.000 profesional.
Terkait dengan efisiensi, Divisi Pengadaan dalam beberapa waktu belakangan gencar melakukan hal tersebut. Menurut Vice President Pengadaaan PT ASDP Indonesia Ferry, Ferry Snyders hal ini tidak terlepas dari perjuangan bagian pengadaan menjadi sebuah divisi. Banyak lika-liku yang sudah dijalani, mulai dari pertama hanya
Edisi 25 - Tahun 2016
05
[ Fokus]
sebuah panitia ad-hoc, kemudian menjadi Biro Pengadaan. Namun, setelah itu menjadi panitia kembali. Barulah di akhir tahun 2014, keberadaan Pengadaan diakui sebagai sebuah Divisi. Menurut Ferry dengan menjadi sebuah Divisi, tentunya Pengadaan mempunyai anggaran sendiri, target yang akan dicapai, serta KPI (key performance indicators). “Kami mulai dari 2015 sampai sekarang. Dengan pengadaan sudah menjadi divisi, kami
waktu. Ferry menjelaskan, di tahun 2010 lalu, pihaknya hanya membukukan efisiensi sebesar 3.9%. Kemudian, berturut-turut mengalami kenaikan menjadi 8.6% dan 11,8%. Kenaikan tersebut dicapai sebelum Pengadaan menjadi Divisi. Ferry juga mencontohkan, di tahun 2015 lalu, pengadaan jasa konstruksi bernilai maksimal hanya Rp 30 miliar. Dalam waktu setahun, nilainya bisa mencapai sekitar Rp 380 miliar. “Memasuki tahun 2016 ini, kami seperti mendapatkan
Misi dari Divisi Pengadaan di sini adalah mengadakan barang dan jasa dengan waktu yang tepat, kualitas yang bagus, harga yang wajar, dan tentunya, efisiensi yang besar juga. Karena setiap uang yang dikeluarkan oleh perusahaan harus mendapatkan feedback yang setimpal atau sama dengan cost yang telah dikeluarkan
mempunyai target yang jelas. Kami memiliki full power bargaining (yang sifatnya positif) dari temanteman internal maupun eksternal,” ujar Ferry. Sementara itu, Manajer Pengadaan Jasa PT ASDP Indonesia Ferry, Bayu Susilo mengatakan misi dari Divisi Pengadaan di sini adalah mengadakan barang dan jasa dengan waktu yang tepat, kualitas yang bagus, harga yang wajar, dan tentunya, efisiensi yang besar juga. “Karena setiap uang yang dikeluarkan oleh perusahaan harus mendapatkan feedback yang setimpal atau sama dengan cost yang telah dikeluarkan,” jelas Bayu. “Dengan supporting barang dan jasa dari Divisi Pengadaan, diharapkan hal tersebut dapat membantu teman-teman di operasional sehingga operasional bisa berjalan dengan baik,” tambah Bayu.
QuAnTuM LeAP Di lingkungan ASDP, efisiensi yang dilakukan selalu bergerak naik seiring dengan berjalannya
06
Edisi 25 - Tahun 2016
“Quantum Leap” karena langsung menghadapi proses pengadaan dengan nilai ratusan miliar,” papar Ferry. Di tahun ini, pihaknya memproses Proyek Dermaga 6 Merak bernilai Rp 176 miliar serta Dermaga 7 Merak bernilai Rp 225 miliar. Hal tersebut bisa terlaksana karena adanya kebijakan pemerintah. Dimana, sebelumnya proyek tersebut dikelola atau dilelang oleh
Kementerian Perhubungan, tetapi sekarang diserahkan kepada pihak ASDP.
administrasi, dan penggunaan tenaga kerja. Tak hanya itu, efisiensi yang telah dilakukan ASDP dari sisi Pengadaan ini mampu memberikan imbas positif terhadap perolehan laba perusahaan. Pada semester I tahun 2016 ini, ASDP sudah berhasil melakukan efisiensi sebesar Rp 82,7 miliar atau setara dengan 15,6%.
Maka, pada proyek dermaga ASDP ini, seluruh proses pelelangan terkait pembangunan proyek tersebut akan dilaksanakan oleh Divisi Pengadaan. Pada awalnya, terdapat kekhawatiran terhadap proses pengadaan dengan nilai yang besar tersebut. Namun, dengan koordinasi yang baik, semua hal tersebut dapat diatasi dengan baik. “Untuk Dermaga 6, kami mendapat efisiensi Rp 34 miliar. Sedangkan untuk Dermaga 7, efisiensi yang didapat sebesar Rp 33 miliar,” sebut Ferry. Di tahun sebelumnya, proses pengadaaan (baik barang maupun jasa) yang dilakukan ASDP hanya mencapai nilai sebesar Rp 380 miliar. Namun, di tahun 2016, keadaan menjadi berubah. Di semester pertama saja, nilai pengadaannya sudah menginjak di angka Rp 528 miliar. Namun dengan negosiasi yang dilakukan tim Divisi Pengadaan, jumlah tersebut dapat ditekan di angka Rp 446 miliar. Dengan demikian, untuk semester pertama 2016 ini berhasil dilakukan efisiensi sebesar Rp 82,7 miliar atau 15,64 %. PAKeTISASI Untuk permintaan barang di ASDP, seperti suku cadang, saat ini
trennya lebih mengarah ke barang genuine. Manajer Pengadaan Barang PT ASDP Indonesia Ferry, Syahvery Latu, mengatakan meski barang genuine mempunyai harga yang lebih mahal, tetapi kualitas barangnya baik dan memiliki lifetime yang lebih panjang. Selain itu, pembelian barangbarang tersebut langsung melalui sole agent. Seperti yang dilakukan beberapa waktu lalu, ketika ASDP melakukan pembelian beberapa suku cadang langsung ke Singapura. Hal tersebut dilakukan karena selain menghemat waktu, tetapi juga mendapat harga yang lebih baik. Terkait efisiensi, Divisi Pengadaan juga melakukan pelelangan dengan paketisasi. “Kami menganalogikan paketisasi itu efektivitas dan efisiensinya tinggi. Ibaratnya, membeli satu komputer dibandingkan dengan membeli 10 komputer, pasti harganya lebih murah jika membeli 10 komputer,” papar Ferry. Jika diterapkan pada pembangunan dermaga, tentunya terdapat dua hal yang bisa didapat: harga yang kompetitif dan vendor yang berkualitas. Demikian pula, dengan suku cadang yang akan digunakan
untuk overhaul sebuah kapal. Pada pembelian suku cadang, juga akan dilakukan paketisasi untuk mengantisipasi kerusakan yang terjadi. Hal tersebut juga dilakukan di Divisi Teknik PT ASDP Indonesia Ferry. Pengadaan barang, baik suku cadang kapal maupun alatalat produksi yang diperlukan dari seluruh cabang ASDP di seluruh Indonesia dikumpulkan dan dimasukkan dalam paketisasi. Selanjutnya, dengan sekali lelang, pengadaan barangbarang tersebut dapat sekaligus dilakukan. “Benang merah dari sistem paketisasi ini adalah memotong proses pengadaan yang biasa dilakukan di masing-masing cabang. Biasanya, setiap proses pengadaan membutuhkan waktu dan tenaga. Dengan paketisasi, sekali pengadaan hanya dilakukan dengan sekali lelang yang dilakukan di kantor pusat,” ujar Direktur Teknik PT ASDP Indonesia Ferry, Muhammad Fitri Natriawan. Sistem yang telah diberlakukan sejak tahun 2013 tersebut, tentunya membuat pengadaan barang, terutama di Direktorat Teknik, menjadi efisien dari segi waktu,
PeMbInAAn Ke depannya, ASDP akan melaksanakan pengembangan usaha. Salah satunya membangun galangan di Surabaya karena sebagian besar kapal di wilayah Timur melakukan docking di Surabaya. Untuk proyek ini, ASDP akan bekerja sama dengan BUMN lain. PT PAL yang akan mengelola proses docking secara teknis, ASDP yang mempunyai market-nya, dan PP atau Wika yang akan membangun infrastruktur galangannya. “Jadi bundling-nya mau tiga, ASDP yang memiliki kapal dan mencari market, PT PAL yang melakukan pemeliharaan kapal dalam rangka perbaikan kapal atau docking, dan PP atau WIKA yang akan membangun infrastrukturnya,” jelas Ferry. Efisiensi yang saat ini berjalan tentunya akan terus dilakukan. Meski begitu tentunya perlu dukungan dari semua pihak. Terkait hal tersebut Ferry berharap kepada seluruh fungsi dapat lebih komunikatif dan koordinatif dengan Divisi Pengadaan.”Jika sudah koordinatif dan komunikatif, tentunya masalah dapat diselesaikan dengan baik,”pungkasnya. Disamping itu, Divisi Pengadaan juga akan melakukan pembinaan kepada seluruh bagian Pengadaan yang terdapat di cabang. Pembinaan akan dilakukan melalui sesi sharing tentang berbagai hal terkait pengadaan. Dengan demikian, pengadaan barang dapat dilakukan dengan efektif, efisien, dan tanpa mengabaikan sisi kualitas.
Edisi 25 - Tahun 2016
07
[ Opini ]
operator atau perusahaan tersebut. Akibatnya, poin negatif akan diperoleh.
Memenuhi
Kepuasan Pelanggan Oleh Adolf Dwidahana C. Enoch Manager Usaha Aneka Jasa & Kerjasama , Biro Pengembangan Usaha
Kepuasan pelanggan merupakan salah satu kunci penting dalam keberlangsungan sebuah usaha. Kepuasan pelanggan terhadap sebuah produk, baik jasa maupun barang, akan menjadi sebuah branding yang melekat kuat pada benak pelangannya. Kekuatan gambaran branding sebuah produk akan membuat pelanggan menjadi
The key is to set realistic customer expectations, and then not to just meet them, but to exceed them, preferably in unexpected and helpful ways
Richard Branson Persaingan dunia usaha di sektor transportasi semakin tajam, termasuk jasa penyeberangan atau feri yang menggunakan kapal jenis roll-on-roll off (RO-RO). Hadirnya teknologi nirkabel informasi yang dinamis membuat masyarakat dengan sangat cepat untuk mengetahui segala kejadian yang terjadi di mana pun melalui media internet.
08
Edisi 25 - Tahun 2016
K
emampuan penyebaran informasi mendorong pula kesadaran pengguna jasa akan kewajiban dan hak-nya sebagai pengguna jasa. Mereka tidak hanya sekadar ingin mengetahui yang menjadi hak-nya setelah menunaikan kewajibannya, kini pelanggan mulai menuntut kepada operator apa yang memang menjadi haknya. Melalui internet, pengguna jasa mulai membandingkan layanan yang diberikan antara sesama operator atau satu layanan dalam operator yang sama.
Tingkat kritis dari pengguna jasa tidak jarang secara spontan memuat perasaan atau kondisi saat itu yang dialami ke dalam laporan liputan amatir beserta gambar ke media sosial yang dimilikinya. Jika hal ini terjadi, perusahaan atau operator tidak dapat membendungnya. Tentu akan menjadi promosi gratis bila layanan yang diberikan memenuhi harapan sehingga positif poin akan didapat. Namun jika kebalikan yang terjadi, tentang ketidakpuasannya terhadap layanan yang dialami, tentu akan sangat mengurangi tingkat kepercayaan terhadap
setia ataupun loyal. Pada tahapan ini, dipastikan terjadi penggunaan produk yang berulang. Pelanggan loyal akan dengan senang dan rela hati merekomendasikan produk yang membuatnya puas. Efek domino ini akan terus berulang dan bersiklus seperti bola salju yang semakin lama kian membesar. LoyALITAS Dalam upaya memenuhi standar pelayanan yang prima dan menjadi operator penyeberangan terbaik dan terbesar, setiap tahunnya PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) melakukan survei kepuasaan pelanggan di
beberapa titik pelayanan. Survei tersebut meliputi pelabuhan dan kapal milik perusahaan maupun kapal-kapal swasta. Survei dilakukan pada bulan Desember 2015, dengan melibatkan koresponden sebanyak kurang lebih 900 penumpang di seluruh lokasi yang dilakukan survei. Survei dilakukan pada cabang komersil dan perintis, adapun cabang Komersil yang di survei meliputi Merak, Bakauheni, Ketapang, Lembar dan Kayangan. Sedangkan cabang perintis yaitu Jepara dan Padang. Survei bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas dan pasti tentang siapa pengguna jasa perusahaan. Langkah ini akan menjadi dasar dalam mengambil arah dan kebijakan sebagai perbaikan pelayanan berbasis kebutuhan. Arah kebijakan yang tepat dan tertuang dalam program kerja akan menjadi cermin adanya arah perubahan ke arah perbaikan yang dapat langsung dirasakan. Perbaikan fasilitas serta perilaku dalam melayani konsumen akan menciptakan sebuah ikatan kebathinan yang erat antara pengguna jasa dan layanan perusahaan. Jika hal tersebut terus terjadi maka loyalitas pelanggan dengan sendirinya tercipta dan nama perusahaan menjadi sebuah imej yang kuat. KoMITMen PeruSAhAAn Perbaikan layanan dengan mendatangkan kapal-kapal seperti Portlink, Portlink III dan Portlink V yang berkapasitas muat besar, layanan akomodasi penumpang yang nyaman dan dilengkapi dengan teknologi modern di lintas Merak, Ketapang dan Lembar adalah salah contoh komitmen perusahaan dalam memberikan rasa aman, nyaman dan jaminan pelayanan prima di sektor penyeberangan. Perombakan dan peningkatan kenyamanan di seluruh pelabuhan, baik komersil maupun perintis juga
menjadi penyumbang peningkatan angka indeks Kepuasaan Pelanggan. Pembenahan yang dilakukan di pelabuhan Bakauheni, Merak, Ketapang, Kayangan dan Lembar yang telah menjelma menjadi pelabuhan semi modern. Dilengkapi dengan manajemen pelabuhan berstandart keamanan optimal, fasilitas e-ticketing, radar teknologi mutakhir serta pemisahan jalur kendaraan dengan penumpang secara tegas. Survei Kepuasan Pelanggan sebagai tolok ukur dan umpan balik dalam meletakan kebijakan, akan diupayakan dilaksanakan secara kontinyu demi memelihara layanan yang sudah di berikan dan peningkatan layanan secara berkesinambungan. Bercermin dari perusahaan lain yang sudah lebih dulu dapat membangun kesetiaan melalui produknya, senantiasa meningkatkan hal tersebut bukan lah angan-angan kosong. Program kerja yang sudah tepat sasaran dan terasa langsung oleh pengguna jasa sudah dimulai dan mampu meningkatkan kepuasaan pelanggan yang menggunakan jasa perusahaan. Evaluasi dan inovasi supaya terus berbenah diri untuk meningkatkan pelayanan bagi pengguna jasa akan memberikan umpan balik langsung berupa kesetiaan pada produk perusahaan. Siklus yang terus berulang ini akhirnya akan menjadikan perusahan menjadi produk yang lekat dan selalu diminati oleh penggunanya.
Edisi 25 - Tahun 2016
09
[ Keselamatan]
[ Keselamatan]
Konsistensi Penerapan ISM-Code Tingkatkan Produktivitas, Pendapatan dan Laba Perusahaan Oleh Capt. SOLIKIN Vice President Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan PT ASDP Indonesia Ferry Persero
Penerapan ISM-Code secara konsisten menjadi tanggungjawab bersama untuk menurunkan tingkat kecelakaan kapal maupun kerusakan kapal sehingga meningkatkan jumlah hari siap operasi kapal yang pada akhirnya meningkatkan produktivitas, pendapatan dan laba perusahaan.
K
eselamatan merupakan prioritas utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero). Sebagai upaya untuk memastikan keselamatan pada setiap pelayaran kapal-kapal yang dioperasikan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Direksi telah berkomitmen dan menetapkan kebijakan keselamatan perusahaan serta menjadikan safety sebagai salah satu goal setting perusahaan selain services dan profit sebagaimana dalam RJPP tahun 2014-2018 . Berdasarkan regulasi internasional, keselamatan sangat dipengaruhi oleh 3 (tiga) variabel, yaitu: standar kapal dan peralatan keselamatan, standar operasional prosedur dan standar kompetensi sumber daya manusia (SDM). Oleh karena itu PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) senantiasa memastikan bahwa ketiga variabel keselamatan tersebut telah terpenuhi (compliance) terhadap International Safety Management-Code (ISM-Code). Dalam rangka memenuhi standarisasi keselamatan prioritas utama adalah
10
Edisi 25 - Tahun 2016
Sistem Manajemen Keselamatan (SMK) perusahaan yang disyahkan oleh Nakhoda dan Managemen di darat
terpenuhinya standar kualitas SDM yang terkait dengan operasional kapal di darat dan standar para awak kapal. Standar kapal dan peralatan di kapal penyeberangan begitu banyak dan beraneka jenisnya, tentunya memerlukan perencanaan perawatan yang baik dan terprogram sesuai ketentuan terkait jam kerja operasional kapal yang direkomendasikan oleh pabrik pembuat masing-masing peralatan. Dan harus sesuai prosedur perawatan dan catatan-catatan rekaman sesuai
DuKunGAn FunGSI TerKAIT Sistem manajemen keselamatan internasional (ISM-Code) tidak dapat berjalan dengan baik tanpa didukung oleh fungsi-fungsi terkait dalam perusahaan, terutama awak kapal yang mempunyai kesadaran dan motivasi bekerja yang baik. Pelaut – pelaut harus profesional yaitu selain mampu dalam hal teknis juga dituntut untuk mampu dalam hal manajemen khususnya manajemen keselamatan pelayaran. Padatnya jadual pengoperasian kapal sering kali berdampak pada perencanaan perawatan tidak sesuai manajemen keselamatan internasional. Akibat dari tidak berjalannya sistem manajemen keselamatan dan manajemen perawatan kapal, apalagi dengan kemajuan teknologi di dunia maritim sangat berpengaruh pada proses pengoperasian kapal berjalan tidak terukur. Hal tersebut tentunya dapat mengakibatkan tidak terawatnya kapal dan alat – alat keselamatan.
Berdasarkan data dari Makamah Pelayaran tahun dari tahun 2003-2008 banyaknya kecelakaan kapal-kapal disebabkan hampir 80% adalah sumber daya manusia (SDM). Hal ini bisa diakibatkan oleh karena fatigue atau kurang kompeten dan tidak konsisten dalam penerapan sistem manajemen keselamatan internasional. Kurang konsisten dalam penerapan manajemen keselamatan internasional disebabkan antara lain; komitmen top manajemen masih kurang dalam menerapkan ISM-Code, petugas operasional di darat kurang memiliki kompetensi dalam hal manajemen transportasi laut dan operator kapal (pelaut) tidak memiliki kompetensi yang memadai sesuai konvensi internasional Standard of Training Certification and Watchkeeping for Seafarer/STCW. Dalam beberapa hal, masih kurangnya familiarisasi awak kapal terkait pelaksanaan tugas dan fungsi masing-masing personil menjadi salah satu penyebab kurangnya kompetensi dan motivasi dalam menjalankan dinas awak kapal. Misalnya; kewajiban untuk melakukan perawatan terhadap peralatan kritis kapal, pelatihan keadaan darurat dan masih kurang disiplin serta kurang peduli akan pentingnya pelatihan penggunaan alat – alat keselamatan di atas kapal sehingga mengakibatkan tingkat kecelakaan kapal masih cukup tinggi.
Sebagai upaya untuk mengurangi resiko-resiko keselamatan tersebut di atas, International Safety Management Code (ISM Code) mewajibkan pengoperasian kapal harus dilaksanakan dengan baik dan menggunakan perencanaan yang matang, pembagian tugas awak kapal (job description), monitoring pelaksanaan program kerja dan perawatan harus didokumentasikan sesuai prosedur dan instruksi kerja yang telah ditetapkan dalam SMK perusahaan. Komitmen Top Manajemen PT ASDP Indonesia Ferry (Pesero) terhadap keselamatan sebagai prioritas utama sebagaimana ditetapkan dalam RJPP tahun 2014-2018 semakin jelas dan serius, yaitu dengan ditetapkannya Vice President Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan/K2L sebagai Designated Person Ashore/DPA Pusat dan para General Manager Cabang selaku DPA Cabang yang memiliki tugas dan tanggungjawab. Hal tersebut berdasarkan Manual SMK PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Nomor dokumen ISM Point 4.3, yaitu: 1. DPA Pusat bertanggung jawab terhadap implementasi Sistem Manajemen Keselamatan di Kantor Pusat dan seluruh jajaran PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) dan bertindak sebagai koordinator terhadap DPA Cabang.
2. DPA Cabang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan dan Perlindungan Lingkungan di kantor cabang dan kapal yang menjadi tanggung jawabnya. Dalam melaksanakan tugasnya DPA Cabang dibawah koordinasi DPA Pusat PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero). Dengan demikian penerapan ISMCode secara konsisten menjadi tanggungjawab bersama untuk menurunkan tingkat kecelakaan kapal maupun kerusakan kapal sehingga meningkatkan jumlah hari siap operasi kapal yang pada akhirnya meningkatkan produktivitas, pendapatan dan laba perusahaan.
Edisi 25 - Tahun 2016
11
[ Lensa ASDP ]
D
irektur Utama PT ASDP Indonesia Ferry Danang S Baskoro menyampaikan presentasi kinerja perseroan dan Cabang Ternate kepada Komisi VI DPR RI saat melakukan kunjungan kerja di Ternate pada 1-4 Agustus 2016.
(Ki-ka) Direktur Teknik M Fitri Natriawan, Corporate Secretary Christine Hutabarat, Direktur Utama Danang S Baskoro, Direktur Penyeberangan La Mane, General Manager Cabang Banda Aceh Imam Habinajud, dan Manager Keuangan Cabang Banda Aceh Asep Nuryadin usai mengikuti Upacara Bendera HUT RI ke 71 di Banda Aceh, Rabu (17/8).
D S
D
N
D
ekjen Kemenhub Sugihardjo melakukan kunjungan kerja di Pelabuhan Padangbai, Bali pada medio Juli 2016. Turut hadir Direktur Teknik PT ASDP Indonesia Ferry M Fitri Natriawan, Corporate Secretary Christine Hutabarat, dan GM Lembar Anton Moerdianto.
ahkoda KMP Batumandi Capt Moh Soleh bersama dengan crew di anjungan kapal saat melayani pelayaran arus balik Lebaran 2016.
12
Edisi 25 - Tahun 2016
irektur Penyeberangan La Mane bersama dengan Direktur Teknik M Fitri Natriawan menjadi perwakilan direksi yang mengibarkan bendera start dalam acara Jalan Sehat 5 KM yang diselenggarakan untuk memeriahkan HUT RI ke 71 yang mengusung BUMN Hadir Untuk Negeri di Banda Aceh, Minggu (14/8).
irektur Utama PT ASDP Indonesia Ferry menerima kunjungan tim redaksi Harian Rakyat Merdeka di kantor pusat PT ASDP Indonesia Ferry, pada 10 Agustus 2016.
irektur Utama PT ASDP Indonesia Ferry Danang S Baskoro memberikan arahan kepada seluruh karyawan Cabang Ternate saat melakukan kunjungan ke cabang Ternate pada 2 Agustus 2016.
PT ASDP Indonesia Ferry menjadi co-pic dalam kegiatan Jalan Sehat 5 KM BUMN Hadir Untuk Negeri yang diselenggarakan untuk memperingati HUT RI ke 71 di Banda Aceh, Minggu (14/8).
D
irektur Teknik M Fitri Natriawan dan Direktur Penyeberangan La Mane memberikan pengarahan kepada nahkoda dan crew KMP BRR saat melakukan kunjungan kerja di Cabang Banda Aceh, Senin (15/8).
Edisi 25 - Tahun 2016
13
[ Info Khusus ] dengan Dinas Pendidikan dan Dinas Pariwisata Provinsi Aceh. Dua di antaranya adalah siswa berprestasi penyandang tuna rungu. Ke-20 siswa tersebut akan diperkenalkan dengan budaya dan potensi daerah Provinsi Gorontalo selama seminggu. Begitu pula sebaliknya, ada 20 siswa berprestasi dari Provinsi Gorontalo akan diperkenalkan tentang Provinsi Aceh.
BUMN Hadir Untuk Negeri
ASDP Hadir untuk Aceh
Pada hari yang sama, PT ASDP Indonesia Ferry, PT Angkasa Pura II, PT Pindad dan PTPN I juga menyambut kedatangan 20 siswa berprestasi dari Provinsi Gorontalo. Kegiatan “Siswa Mengenal Nusantara” dilaksanakan dengan tujuan menanamkan rasa bangga bagi generasi penerus bangsa kepada negaranya yang memiliki keragaman kekayaan budaya. Supaya mereka memiliki pemahaman nyata terhadap
Asisten Deputi Bidang Usaha Agro & Farmasi I Kementerian BUMN Dielza Vierson dan para Direksi BUMN yang hadir. Selain jalan sehat, pada kesempatan ini juga dilaksanakan Pasar Murah dengan memberikan 1000 paket senilai Rp 150 ribu yang dijual bagi masyarakat Aceh hanya Rp 25 ribu saja. Lalu, dilakukan juga lomba panjat pinang dan makan gratis kuliner khas Aceh, dan acara diakhiri dengan pembagian 250 door prize dengan hadiah utama satu unit sepeda motor. Tanggal 17 Agustus 2016, bertepatan dengan peringatan HUT RI ke-71, dilakukan upacara bendera yang dipusatkan di Kecamatan Blang Bintang. Dalam kesempatan tersebut, hadir Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry Danang S. Baskoro, Direktur Teknik M. Fitri Natriawan, Direktur Penyeberangan
Director of Human Capital, General Affairs & IT Angkasa Pura II, dan Asisten Deputi Bidang Usaha Agro & Farmasi I Kementerian BUMN. Kegiatan “Bedah Rumah Veteran” merupakan wujud terima kasih BUMN kepada mereka yang pernah berperan secara aktif dalam pertempuran untuk membela dan mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Karena masih banyak veteran perang yang di hari tuanya belum memiliki tempat tinggal yang layak. Pada tahun 2016, ada 50 unit rumah veteran yang dibedah, bekerja sama dengan Kodam Iskandar Muda Provinsi Aceh. Sementara untuk daerah lainnya di seluruh Indonesia, ada target membedah sekira 1700 rumah sampai akhir tahun ini. Selain itu, PT ASDP Indonesia Ferry juga melakukan program
Komitmen untuk berubah menjadi lebih baik adalah wujud lain dari perjuangan kemerdekaan. Perayaan 71 tahun Indonesia merdeka harus dijadikan tonggak oleh BUMN untuk memberikan kontribusi optimal bagi masyarakat. BUMN harus hadir langsung di tengah-tengah masyarakat. Oleh karena itu, Kementerian BUMN menginisiasi program “BUMN Hadir Untuk Negeri”, yang diselenggarakan oleh seluruh BUMN secara serentak di 34 provinsi di seluruh tanah air. Hal ini menandakan pula bahwa seluruh BUMN dapat bersinergi untuk membangun negeri. Serangkaian kegiatan yang dilaksanakan antara lain:program sembako murah, bedah rumah veteran, bantuan penambahan fasilitas laboratorium SMK, jalan sehat, dan berbagai perlombaan, serta program lainnya, termasuk pemutaran film dengan tema nasionalisme.
S
ebagai implementasi dari program “BUMN Hadir Untuk Negeri”, PT ASDP Indonesia Ferry selaku salah satu BUMN juga terus berkomitmen serta tanggung jawab dalam memberdayakan kondisi sosial masyarakat di Indonesia. Termasuk dengan cara menumbuhkan dan memupuk rasa kebanggaan berbangsa dan bertanah air Indonesia, khususnya dalam rangka peringatan kemerdekaan Indonesia yang ke-71 di tahun 2016 ini. Melalui sinergi berkelanjutan kali ini, PT ASDP Indonesia Ferry bersama PT Angkasa Pura II, PT Pindad dan PTPN I mewujudkan kerja nyata membangun negeri di Provinsi Aceh. Aceh adalah provinsi yang terletak di ujung
14
Edisi 25 - Tahun 2016
utara Pulau Sumatera. Di provinsi tersebut pernah tercatat sejarah peristiwa tsunami yang menelan korban ratusa ribu jiwa di tahun 2004 lalu. Rangkaian kegiatan “BUMN Hadir Untuk Negeri” yang dilaksanakan di Provinsi Aceh dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI ke 71 melalui sinergi BUMN, yaitu: 1. Upacara Peringatan HUT RI ke-71 tanggal 17 Agustus 2016. 2. Kegiatan Bina Lingkungan sebagai bentuk tanggung jawab terhadap kondisi sosial masyarakat, yakni: - Pembinaan mantan narapidana. - Penyediaan sarana air bersih. - Penyediaan sarana MCK. - Pembangunan tempat penitipan anak di pasar. - Pembinaan mantan atlet.
3. 4. 5. 6. 7. 8.
- Pembinaan desa terpencil di perbatasan atau yang rawan konflik. - Elektrifikasi rumah tangga yang belum teraliri listrik. Jalan Sehat 5 Km. Pasar Murah. Kegiatan lomba-lomba yang diikuti masyarakat. Bedah 50 Rumah Veteran Aceh. Siswa Mengenal Nusantara; dan BUMN Mengajar
Kegiatan di Aceh diawali dengan program “Siswa Mengenal Nusantara” pada 8 Agustus 2016. Saat itu, ada 20 siswa berprestasi setingkat SMA dari Provinsi Aceh yang diberangkatkan melalui bandara Iskandar Muda Aceh menuju Provinsi Gorontalo. Mereka terpilih setelah melewati berbagai tahapan seleksi, yang bekerja sama
keragaman itu melalui proses pertukaran informasi dan pengalaman, sekaligus sebagai peran nyata dalam rangka “Membangun Kapasitas Nasional (National Capacity Building)” melalui generasi muda. Kemudian, pada 14 Agustus 2016, dilaksanakan kegiatan Jalan Sehat 5 Km yang diikuti oleh sekitar 2000 peserta dari berbagai lapisan masyarakat. Mereka membaur menjadi satu dengan Pangdam Iskandar Muda Mayor Jenderal Luczisman Rudy Polandi, para Direksi BUMN, serta para pimpinan daerah di Provinsi Aceh. Kegiatan tersebut dipusatkan di Lapangan Neusu Jasdam Banda Aceh, dan dimulai dengan ditandai pengangkatan bendera start yang dilakukan bersama oleh
yang merangkap Plt. Direktur Keuangan La Mane, Director of Human Capital, General Affairs & IT PT Angkasa Pura II Daan Achmad, serta Asisten Deputi Bidang Usaha Agro & Farmasi I Kementerian BUMN Dielza Vierson. Upacara dilaksanakan dengan khidmat di lapangan milik Angkasa Pura II selaku ketua PIC. Selain mereka, hadir pula perwakilan dari seluruh BUMN di Provinsi Aceh, unsur muspida, TNI/Polri dan masyarakat Kecamatan Blang Bintang. Setelah upacara bendera, dilakukan peninjauan langsung terhadap rumah veteran Aceh yang sudah dibedah, sekaligus penyerahan rumah tersebut secara simbolis yang ditandai pengguntingan pita oleh Direktur Utama ASDP Indonesia Ferry, didampingi oleh
“BUMN Mengajar” di 29 kantor cabang yang dilaksanakan oleh para General Manager (GM) Cabang. Program ini merupakan wujud komitmen BUMN untuk merespon terjadinya gelombang perubahan dunia yang menjadi tantangan bangsa ke depan. Juga, untuk terus memajukan peradaban bangsa, namun tetap melestarikan kekayaan alam maupun keragaman budaya yang dimiliki. Oleh karena itu, seluruh komponen bangsa, termasuk para tunas muda bangsa, harus mampu menjaga dan melestarikan kebudayaan nusantara. Jangan sampai perbedaan yang ada membuat lemah dan memacu konflik, namun sebaiknya semua dapat bergandeng tangan menyongsong Indonesia Teks: Moch. Islam Jaya. Merdeka!! (Manajer PKbL PT ASDP Indonesia Ferry)
Edisi 25 - Tahun 2016
15
[ Profil ]
KMP. Kerapu II Kapal Andalan ASDP Ternate PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ternate, berada di Provinsi Maluku Utara, dan didirikan pada tahun 1992. Jumlah sumber daya manusia (SDM) di sana sebanyak 171 orang; darat sejumlah 29 orang dan kru kapal sebanyak 142 orang. Lintasan yang dilayani Cabang Ternate adalah 20 lintasan, terdiri atas 4 lintasan komersil dan 16 lintasan perintis.
u
ntuk lintasan komersil yang terjauh adalah Ternate – Bitung (156 mil) dan terdekat adalah Bastiong – Rum (3 mil). Sedangkan, untuk lintasan perintis, dua lintasan terjauh yakni Babang – Obi (196 mil) dan Obi – Sanana (115 mil); dan yang terdekat adalah Sanana – Mangole (5 mil). Jadi, lintasan yang dilalui feri Cabang Ternate itu menghubungkan empat provinsi yaitu Provinsi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Maluku dan Papua Barat. Pada tahun 2016, Cabang Ternate mengelola Pelabuhan Bastiong (Pulau Ternate), Pelabuhan Sidangholi (Pulau Halmahera) dan Pelabuhan Rum (Pulau Tidore). Dia juga mengoperasikan 10 unit kapal, yakni KMP. Gorango, KMP. Bobara, KMP. Dolosi, KMP. Kerapu II, KMP. Maming, KMP. Bandeng, KMP. Pulau Sagori, KMP. Arwana, KMP. Arwana, KMP. Ngafi, dan KMP. Tenggiri.
16
Edisi 25 - Tahun 2016
Rubrik Profil kali ini membahas KMP. Kerapu II yang menjadi salah satu kapal feri andalan ASDP Cabang Ternate. Kapal tersebut melayani lintasan Bastiong – Moti (pp), sebanyak tiga kali dalam seminggu, yakni pada Senin, Rabu dan Jumat; sementara pada hari-hari lainnya, dia melintasi Sidangholi – Bastiong – Rum. KMP. Kerapu II dibuat pada tahun 1987 oleh PT Dok & Perkapalan Surabaya. Kemudian, pada 1988 mulai dioperasikan di Cabang Kupang, dan pada 1996 dipindahkan ke Cabang Ambon. Setelah itu, mulai Februari 2014, kapal itu dihibahkan dari Cabang Ambon ke Ternate. Kapal ini merupakan salah satu kapal yang mendorong ASDP mempunyai kapal-kapal besar lainnya pada saat ini. Kapasitas penumpang yang dapat diangkut kapal ini sebanyak 225 orang, ditambah kru sejumlah 15 orang.
Menurut Nakhoda KMP. Kerapu II, Captain La Gani, meskipun kapal ini masih dapat beroperasi dengan baik, tetapi kecepatannya sudah tidak seperti beberapa tahun lalu, sebab usianya juga sudah hampir 30 tahun. Dari yang tadinya antara 7 – 7,5 knot setiap kali berjalan, menjadi sekira 5,8 – 6 knot saja. “Kapal ini kan usianya sudah cukup lama, jadi sementara ini memang ada beberapa kendala yang mempengaruhi kecepatan kapal,” ungkap La Gani. Namun permasalahan tersebut diharapkan dapat terselesaikan
dengan masuknya KMP. Kerapu II dalam proses docking mulai akhir Agustus 2016 ini. “Kami semua di sini mengharapkan bahwa ketika docking, semua kekurangan yang ada, baik di mesin atau dek, dapat disesuaikan dengan permintaan (dari kami) apa yang harus diganti atau diperbaiki, agar kecepatannya bisa kembali seperti sebelumnya,” ujar La Gani.
Edisi 25 - Tahun 2016
17
[ Lebih Dekat]
Tangguh Hadapi Persaingan Terbuka MEA
Tegas, Tepat, dan Tuntas
Muhammad Fitri Natriawan
Captain Yuratman Lentanga Nakhoda KMP. Porodisa
Direktur Teknik PT ASDP Indonesia Ferry
KMP. Porodisa merupakan kapal penyeberangan yang melayani lintasan Bitung – Melonguane (Talaud). Lintasan ini berjarak cukup jauh yakni 212 mil, sehingga harus ditempuh sekitar 26 jam untuk sampai ke pelabuhan tujuan. Hanya saja waktu tempuh itu berlaku jika cuaca cerah. Sedangkan kalau cuaca sedang kurang bersahabat, perjalanan dari Bitung ke Melonguane dan sebaliknya, harus ditempuh selama lebih dari 30 jam. Hal inilah yang menjadi tantangan tersendiri bagi Captain Yuratman Lentanga, sang nakhoda KMP. Porodisa.
Mensyukuri apa yang kita sudah dapat dan bekerja dengan ikhlas. Kedua hal tersebut merupakan filosofi yang dipegang oleh seorang Muhammad Fitri Natriawan, yang dipilih mengisi rubrik Lebih Dekat edisi kali ini. Tidak alasan khusus bagi pria lulusan Magister Teknil Sipil Jurusan Manajemen Proyek Universitas Indonesia ini pada awal bergabung di perusahaan penyeberangan tersebut.
P
ria kelahiran kota Soppeng, Sulawesi Selatan ini memulai karir di PT ASDP Indonesia Ferry pada tahun 1999. Seiring dengan bergulirnya waktu, ayah dua orang anak ini diberi kepercayaan menduduki berbagai jabatan di perusahaan BUMN tersebut. Dan kini pria kelahiran 25 Desember 1969 ini menduduki jabatan sebagai Direktur Teknik PT ASDP Indonesia Ferry. Di bidang teknik yang ditanganinya, Fitri menjelaskan tugas yang dilaksanakan, mulai dari perencanaan, penganggaran, implementasi perawatan, melakukan evaluasi dan improvement. Juga me-manage pemeliharaan alat-alat produksi untuk kesiapan operasionalnya, agar sesuai dengan persyaratan dan laik laut untuk dioperasikan. Termasuk melakukan penambahan untuk pengembangan alat produksi. Diceritakan pula tentang penerapan sistem yang terkait dengan pengadaan barang, baik suku cadang kapal maupun alat-alat produksi. Di mana pengadaan barang yang diperlukan dari seluruh cabang ASDP di seluruh Indonesia dikumpulkan dan dimasukkan dalam paketisasi. Selanjutnya dengan sekali lelang, pengadaan barang-barang tersebut dapat sekaligus dilakukan. “Yang pokok dari hal tersebut yaitu memotong proses pengadaan yang biasa dilakukan masing-masing cabang. Dan biasanya setiap proses pengadaan membutuhkan waktu dan
18
Edisi 25 - Tahun 2016
tenaga. Dengan sekali lelang itu hanya sekali waktu saja pengadaannya. Dan itu dilakukan di kantor pusat,” paparnya. Diberlakukan sejak tahun 2013 lalu, membuat pengadaan barang, terutama di Direktorat Teknik, menjadi efisien dari segi waktu, administrasi dan penggunaan tenaga kerja. PerSAInGAn TerbuKA Di tempatnya saat ini, salah satu tantangan yang dihadapi yaitu persaingan di industri penyeberangan yang semakin ketat. Indikatornya adalah semakin bermunculannya perusahaan-perusahaan swasta baru yang bergerak di bidang penyeberangan. Sedangkan perusahan penyeberaangan baru menambah jumlah armadanya. Tidak itu saja, dari sisi regulasi pun menjadi semakin terbuka. Selain itu, dengan adanya MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) membuat persaingan semakin terbuka. Tentunya tidak tertutup kemungkinan perusahaan-perusahaan asing tersebut akan berafiliasi dengan perusahaan dalam negeri. “Ini semua menjadi tantangan yang harus dihadapi,” imbuhnya. Ia juga berharap PT ASDP Indonesia Ferry bisa menjadi benchmarking bagi perusahaan-perusahaan feri di negara-negara lain. “Tidak saja pengelolaan kapalnya, namun juga pengelolaan pelabuhannya,” kata dia. Terkait hal tersebut tentunya Direktorat Teknik yang mendukung
usaha penyeberangan maupun pelabuhan akan mempersiapkan alatalat produksinya yang lebih berdaya saing. Sumber daya manusia pun merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh Ferry. Salah satu yang dilakukan yaitu Sorbes. Sorbes atau tenaga maintenance ini akan membantu para crew kapal, terutama dalam merawat dan membongkar mesin kapal. Tidak itu saja, Sorbes tersebut itu akan memberikan sharing knowledge tentang mesin kapal kepada para crew kapal. Karena bagaimana pun juga, para crew kapal mempunyai banyak pengalaman dalam menjalankan mesin, sedangkan itu orang Sorbes berpengalaman dalam pembongkaran dan perawatan mesin. “Oleh karenanya diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dari para crew kapal terkait dengan permesinan,” jelasnya. Terkait dengan leadership, dirinya memberikan kepercayaan kepada para bawahannya. Namun dirinya sesekali harus mengontrol apa saja yang sudah dikerjakan oleh bawahannya tersebut. Baginya pengendalian dan monitor merupakan hal pokok yang harus dilakukannya. “Semua ini hanya untuk menghindari jangan sampai pada hari H yang kita harapkan itu tidak tercapai. Makanya sedari awal kita harus memastikan hal itu,” ungkapnya.
“Suka-dukanya (menjadi kapten kapal) tatkala berlayar, misalnya seperti yang dihadapi saat ini, yaitu pelayarannya jauh (jaraknya), dengan kondisi kapal yang sudah usia, jadi ketika terjebak di cuaca buruk atau kurang bersahabat harus ekstra hati-hati. Lintasan ini memang cukup ekstrim, karena termasuk wilayah Talaud yang berada di ujung Indonesia, dan sudah langsung berbatasan dengan Filipina,” kata Yuratman, yang dihubungi Lintas Nusa via telepon. Akibat jarak yang jauh dan waktu tempuh yang sangat lama, Yuratman merasa waktu istirahatnya pada malam hari menjadi lebih pendek daripada biasanya. Ini yang dirasakannya berbeda dari lintasanlintasan yang biasa dilalui oleh kapal yang dia nakhodai sebelumnya yang berangkat dari ASDP Cabang Luwuk. Memang, sebelum bekerja di ASDP Cabang Bitung, ayah dua anak ini bekerja selama lebih kurang 23 tahun di ASDP Cabang Luwuk. Pengabdian yang lama tersebut benar-benar dimulai dari bawah, yakni sebagai kelasi. Walau begitu, ia selalu bekerja dengan tulus dan ridho, serta tetap memegang teguh moto hidupnya “tegas, tepat, dan tuntas”. “Saya memang “lahir” dari ASDP, karena mulai bekerja di ASDP sejak usia 19 tahun,” ujarnya. Pengalaman bekerja di kapal, mulai dari kelasi sampai sekarang menjadi nakhoda sebuah kapal yang mempunyai model di atas 1000 GT, membuatnya punya pandangan lain
atas hubungan atasan-bawahan di kapal. Apalagi dari dulu, ia selalu mendapatkan kapten-kapten yang mendidiknya dengan tegas, tapi dengan kata-kata yang masih dapat diterima nalar dan menyenangkan hati. “Salah satu hal yang saya petik dari mereka (kapten-kapten kapal yang sempat menjadi atasannya) bahwa dalam memimpin seseorang itu bukan dengan omongan kasar. Ini supaya mereka bisa menerima perintah pekerjaan dengan senang hati. Jadi bisa lebih ikhlas kerjanya,” paparnya. AnAK buAh SebAGAI MITrA KerJA Pria kelahiran Po’ona 11 Maret 1971 ini mengatakan bahwa ia tidak menganggap anak buahnya sebagai bawahan, melainkan sebagai mitra kerja. Prinsip tersebut ia terapkan sejak pertama kali ditunjuk ASDP untuk memimpin atau menjadi nakhoda sebuah kapal. Menurutnya, ada perbedaan dalam bekerja sama sehari-hari jika ia menempatkan anak buahnya sebagai mitra. “Kalau saya anggap mereka (anak buah) sebagai mitra, misalnya dalam pekerjaan yang sesulit apapun, saya pasti ada di lapangan bersama mereka. Lalu, dalam koordinasi, saya berusaha mengarahkan (dengan cara/ omongan tertentu) supaya mereka lebih mengerti,” jelasnya. Demi melancarkan tugasnya sebagai nakhoda KMP. Porodisa sehari-hari,
Yuratman membutuhkan dukungan dan motivasi yang tentunya tidak henti-hentinya diberikan oleh sang istri Jericho Punusingon, serta kedua putrinya Chintya dan Elnath. Yuratman menuturkan jika dirinya menganggap bekerja itu sebagai ibadah dan semuanya dilakukan untuk keluarga. “Tapi saya juga tidak melupakan jika setiap pulang ke rumah, saya usahakan untuk mengajak keluarga jalan-jalan semisal ke tempat rekreasi. Saya pun juga senang membantu istri beres-beres rumah. Sedangkan kalau sedang di kapal, saya hobi bermain sepak bola,” tuturnya. Harapan pribadi dari Yuratman yang menempuh Pendidikan Kelautan AST tahun 2015, yakni dapat meningkatkan kompetensinya menjadi ANT II, supaya dapat menjadi nakhoda yang lebih baik lagi untuk ASDP. Sementara, ia juga berharap agar lintasan dari Bitung ke Tobelo jadi dioperasikan pada akhir tahun ini; tidak lupa ia pun mendoakan kemajuan ASDP ke depannya. “Kalau untuk kapal yang saya nakhodai sekarang, KMP. Porodisa, supaya tenaga pendorong atau motor induknya jadi lebih bagus lagi ke depannya, agar kita tidak berlayar terlalu lama di tengah laut jika sedang cuaca buruk atau angin kencang,” ucap Yuratman menutup pembicaraan dengan Lintas Nusa.
Edisi 25 - Tahun 2016
19
[ Teknologi]
AMPERE Feri Bertenaga Listrik Pertama di Dunia Kurangi Emisi dan Kebisingan
Kebanyakan kapal feri menggunakan bahan bakar minyak (BBM) sebagai sumber energi penggeraknya. Namun, selain berdampak pada biaya operasional yang tinggi, pemakaian BBM juga menimbulkan beberapa masalah lingkungan, misalnya emisi gas buang CO 2 yang cukup besar dan kebisingan suara yang tinggi. Kedua hal ini dapat mencemarkan air laut dan membahayakan kelangsungan hidup habitat laut.
b
erkaca pada fenomena tersebut, sejak beberapa tahun terakhir, beberapa negara tengah mengembangkan feri yang menggunakan tenaga listrik dalam operasionalnya sehari-hari. Feri bertenaga listrik ini diharapkan dapat menekan biaya bahan bakar dan mengurangi dampak buruk terhadap lautan yang dilintasi setiap hari. Ampere adalah feri inovatif yang dibuat untuk Norled oleh Norwegian Shipyard Fjellstrand di Omastrand,
20
Edisi 25 - Tahun 2016
dengan kolaborasi bersama Siemens dan Norled. Ampere merupakan feri bertenaga listrik pertama di dunia, sehingga jumlah emisinya nol dan kebisingan yang ditimbulkan juga minimal. Pada tahun lalu, Ampere dinominasikan dalam penghargaan Nor-Shipping 2015 Energy Efficiency Award. Ampere dikirimkan pada Oktober 2014 dan operasi komersialnya dimulai pada Mei 2015. Kapal canggih tersebut beroperasi sepanjang 5,7 km melintasi Sognefjord di antara Desa Lavik dan Oppedal. Trip yang
TenAGA PenGGerAK AMPere Sistem tenaga penggerak kapal mengintegrasikan solusi Siemens BlueDrive PlusC. Solusi itu dilengkapi dengan sistem kemudi, baterai, manajemen energi dan alarm terintegrasi. Solusi itu juga memiliki motor elektrik 450 kW, yang salah satunya mengendalikan alat pendorong. Motornya dilengkapi dengan baterai lithiumion dengan keluaran sebesar 1.000 kWh dan beratnya 10 ton. Baterai lithium-ion dapat diisi kembali (recharged) dalam waktu 10 menit ketika loading dan unloading pada setiap trip dari stasiun charging yang berlokasi di pelabuhan tempat berhenti, dan ini langsung dari jaringan lokal bertenaga hydroelectric. Stasiun charging berada di sebuah bangunan kecil yang kira-kira berukuran sebesar kios koran. Sebuah baterai berkapasitas 260 kWh juga ditaruh pada setiap pelabuhan sebagai cadangan suplai energi. Alasan Siemens dan Norled memutuskan untuk menginstal tiga paket baterai Corvus Energy adalah karena jaringan listrik di daerah tersebut cukup lemah. Setiap paket baterai mempunyai keluaran (output) sekira 1.600 baterai mobil standar. Dengan menggunakan baterai, pemilik kapal yaitu Norled dapat menurunkan biaya bahan bakar sampai 60%.
Rolls-Royce menyuplai pendorong Azipull-nya, mengintegrasikan baling-baling controllable pitch propeller (CPP) yang muat di lambung kapal. Sistem penggerak kapal itu memungkinkan kapal berlayar dengan kecepatan 10 knot per jam. LATAr beLAKAnG PeMbuATAn AMPere Ampere merupakan hasil dari kompetisi yang diadakan oleh Kementerian Transportasi dan Komunikasi Norwegia di 2011, untuk mengembangkan feri ramah lingkungan yang menyediakan servis penghubung kedua desa tersebut (Lavik dan Oppedal). Norled memenangkan kompetisi tersebut, sehingga mendapatkan hak konsesi untuk beroperasi di rute ini sampai 2025. DeTIL AMPere Ampere didesain sebagai kapal dengan dua lambung. Panjangnya 80 meter dan lebar 21 meter, dengan tujuh kabin untuk kru kapal dan 140 kursi. Jumlah penumpang yang dapat diakomodasi Ampere sebanyak lebih kurang 360 orang
dan mobil yang bisa masuk sejumlah 120 unit. Lambung Ampere dibangun dengan aluminium, bukan baja, supaya mengurangi keseluruhan berat feri secara signifikan. Sehingga beratnya hanya separuh dari berat feri konvensional. Berat kapal yang rendah tersebut memungkinkan optimalisasi bentuk lambung kapal, serta menciptakan sistem pendorong dengan tingkat efisiensi tinggi. Beberapa fasilitas yang terdapat di dalam feri tersebut, antara lain lampu penerangan LED, solar panel dan pemanas ruangan, pemanas air elektrik, sistem ventilasi dan pendingin ruangan (HVAC), dengan sebuah sistem pengembalian sisa panas untuk konsumsi rendah energi. Kapal yang ramah lingkungan ini mengurangi penggunaan 1 juta liter diesel, 570 metrik ton karbon dioksida (CO2) dan 15 metrik ton emisi nitrogen oksida (NOx) setiap tahunnya apabila dibandingkan dengan feri konvensional yang beroperasi di rute sama. (dari berbagai sumber)
dijalankan kurang lebih 34 trip per hari. Setiap trip membutuhkan waktu sekitar 20 menit, di luar waktu 10 menit untuk loading dan unloading mobil-mobil dan para penumpang. Ampere menciptakan tonggak sejarah sebagai feri yang bisa beroperasi di sepanjang garis pantai Norwegia dengan bebas emisi secara sempurna. Untuk ke depannya, tersedia sekurangkurangnya 50 rute lain yang sekarang sudah dapat mendukung kapal yang dioperasikan dengan baterai bertenaga listrik tersebut.
Edisi 25 - Tahun 2016
21
[ Cakrawala]
Ruang Kantor Nyaman
Hati Senang
Siapa pun pasti menginginkan ruang kerja yang nyaman, sehingga menjadi lebih bersemangat bekerja setiap harinya.
r
uang kerja yang nyaman pasti membuat hati kita senang juga. Hati senang, semangat bekerja pun meningkat, sehingga semua pekerjaan bisa selesai dengan baik serta menambah produktivitas kerja. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membuat ruang kerja lebih nyaman dan sejuk. Yuk, kita simak apa saja hal tersebut. TeMPATKAn TAnAMAn DI ruAnG KerJA Ruang kerja kebanyakan diisi dengan meja, kursi, komputer, lemari, loker, dan lain-lain. Agar tidak monoton, di ruang kerja dapat pula ditambahkan pot bunga atau pohon yang kecil. Karena, selain menjadi dekorasi, tanaman dapat mengurangi stres dan membantu menyembuhkan
22
Edisi 25 - Tahun 2016
penyakit-penyakit ringan, seperti batuk, sakit kepala, sampai melembabkan kulit kering. Sebuah studi yang dilakukan Dr. Tina Bringslimark dari Norwegian University of Life Sciences dan Uppsala University di Swedia menyebutkan, karyawan yang bekerja di dekat tanaman lebih jarang jatuh sakit. Salah satu alasannya, ada beberapa jenis tanaman yang mampu menyerap racun yang dikeluarkan oleh mesin-mesin di kantor, sekaligus menggantikannya dengan oksigen. Hal ini membuat kualitas udara di kantor lebih bersih dan segar, karena telah terbebas dari senyawa yang dapat memengaruhi kesehatan. Ada beberapa jenis tanaman yang cocok ditaruh di ruang kerja. Anda dapat memilih tanaman yang
mudah dirawat dan terkenal dengan kemampuan membersihkan udara, seperti palem bambu, palem areca, atau lidah mertua. PILIh PenCAhAyAAn WArnA nATurAL Pencahayaan terbaik bagi ruang kerja Anda adalah penerangan bersifat natural. Penelitian menunjukkan, cahaya natural dapat meningkatkan produktivitas dan mengurangi stres, sekaligus mengurangi kelelahan mata. Oleh karenanya, akan sangat baik apabila kantor Anda memanfaatkan pencahayaan natural yang masuk dari jendela. Tapi, apabila tidak memungkinkan untuk mendapatkan cahaya masuk langsung dari jendela, Anda dapat menggunakan lampu yang menghasilkan cahaya paling mirip dengan cahaya natural. Selain
itu, Anda dapat membawa lampu tidur atau yang disesuaikan dengan ruang kerja, dan itu akan membawa perubahan menyenangkan daripada lampu neon biasa. GunAKAn FurnITur yAnG erGonoMIS Saat memilih furnitur untuk kantor, pastikan tingkat kenyamanannya, terutama bagi kantor yang mengharuskan karyawannya bekerja di dalam ruangan dari pagi sampai sore. Para ahli telah memperingatkan tentang bahaya duduk terlalu lama. Ketika hal tersebut tak dapat dihindari, lebih baik Anda memilih kursi dengan kenyamanan yang baik dan dapat diatur tingginya. Kemudian, posisikan kursi tersebut pada sudut yang tepat. Ketika Anda duduk tegak dengan kaki menapak pada lantai, sebaiknya lengan Anda membentuk sudut 90 derajat saat mengetik untuk menghindari sakit punggung dan lengan.
TeMPATKAn FoTo orAnG-orAnG TerCInTA DI MeJA KerJA Menempatkan foto atau gambar orang yang cintai di sekitar Anda dapat menghilangkan nuansa stres dan mengingatkan Anda akan suasana yang nyaman.
PIn beberAPA KuTIPAn MoTIvASI Ketika Anda “terjebak” dalam kesibukan pekerjaan dan harus kerja cepat, kadang-kadang Anda harus berhenti dan menatap sesuatu yang membuat Anda menghargai apa yang Anda lakukan. So, kutipan inspirasi pasti layak ditaruh atau ditempelkan di meja Anda!
nyALAKAn MInyAK AroMATerAPI Minyak aromaterapi telah dikenal dapat membantu menyehatkan psikis dan fisik. Minyak beraroma harum ini memiliki kemampuan mengubah suasana hati, sekaligus meningkatkan konsentrasi dan kesehatan. Wangi yang berbedabeda, tentu saja menghadirkan kegunaan yang berbeda-beda. Pilihlah wangi yang paling cocok untuk ruang kantor Anda. Jangan sampai memilih wangi aromaterapi yang membuat suasana kurang nyaman atau membuat ingin tidur.
PILIh ALAT TuLIS ATAu AKSeSorIS MeJA berWArnA FAvorIT Dalam rangka membuat ruang kerja lebih nyaman, Anda dapat memilih alat tulis atau aksesoris meja yang warnanya Anda sukai. Misalnya Anda dapat menggunakan cangkir warna warni sebagai tempat alat tulis, ataupun pemegang kartu dengan warna yang paling disukai.
ATur TuMPuKAn DI MeJA DenGAn STyLISh DAn SInGKIrKAn KerTAS eKSTrA Ini adalah salah satu cara cerdas untuk membuat meja kantor Anda lebih nyaman dan terorganisir. Sebuah organizer kertas warnawarni, pengikat atau bahkan notebook stylish selalu lebih baik daripada memiliki folder yang tidak diinginkan di semua tempat. Kenyataan bahwa Anda memiliki meja bersih dan lebih terorganisir akan membuat Anda senang.
Dari berbagai tips di atas, tak dapat dipungkiri bahwa usaha untuk membuat ruang kantor yang lebih segar dan nyaman seharusnya menjadi prioritas Anda. Sebab, pastinya Anda menginginkan bekerja dengan nyaman di ruang kerja dalam jangka waktu yang lama. Jadi beberapa tips yang disebutkan tadi patut dipertimbangkan. Selamat mencoba!. (dari berbagai sumber)
Edisi 25 - Tahun 2016
23
[ Kolom]
ONE SPIRIT ONE GOAL Oleh Rudi Hanafiah VP Pengembangan Usaha PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
D
alam menilai perkembangan atau penurunan kondisi perusahaan, ada beberapa hal yang dapat dilihat yaitu besar laba yang diraih, omzet, total aset yang dikelola serta jumlah SDM yang ada. Semua hal tersebut tentunya dilihat dalam periode waktu tertentu.
Dewasa ini banyak karyawan yang kurang memahami terhadap kondisi perusahaan secara menyeluruh. Terutama karyawan di tingkat lapangan yang hampir tidak bersentuhan langsung dengan strategi perusahaan. Ulasan artikel ini untuk memberikan gambaran secara mudah dan singkat, agar karyawan dapat membaca tidak saja kondisi perusahaan namun juga rencana ke depan dari PT ASDP Indonesia Ferry.
24
Edisi 25 - Tahun 2016
Kita mulai dari laba korporasi yang diraih perusahaan selama kurun waktu 2004-2015 plus rencana tahun 2016 (Rencana Kerja dan Anggaran /RKAP) dan asumsi 20172018 (Rencana Janagka Panjang perusahaan/ RJPP). Dalam kurun waktu 11 tahun, perusahaan mengalami kenaikan laba yang cukup signifikan, dari 12 miliar di 2004 menjadi 224 miliar di 2015 dengan ratarata pertumbuhan laba sebesar 18%. Kenaikan laba tersebut salah satunya dipengaruhi oleh cost engineering and planning yang dilakukan manajemen dalam rangka penilaian kinerja yang lebih baik, serta tentunya perhitungan biaya yang biasanya ada dalam komponen laporan laba rugi.
Untuk total aset yang dikelola korporasi, mulai 2004-2015 telah mengalami kenaikan, mulai dari Rp 757 miliar dan per Desember 2015 mencapai 5,3 triliun. Dan dalam RKAP 2016 direncanakan total aset menjadi 5,9 triliun. Sedangkan dalam asumsi RJPP 2017- 2018 total aset mencapai Rp 6,8 - 7,4 triliun. Aset dengan jumlah besar tersebut berasal dari penyerahan kapal perintis, pembelian kapal komersial, peningkatan nilai aset pelabuhan
dan kantor pusat, dan Penyertaan Modal Negara (PMN) dari pemerintah cq Kementerian BUMN. Peningkatan juga terjadi pada jumlah sumber daya manusia (SDM) dalam mengelola korporasi. Sejak 2006 karyawan korporasi berjumlah 3.233 orang dan hingga tahun 2015 jumlahnya mencapai 4.585 orang. Sebagai abdi negara, karyawan sudah seharusnya diberikan “nilai kehidupan lebih”, agar seluruh tenaga dan pikirannya bisa berkonsentrasi memajukan perusahaan dan negaranya. Oleh karenanya diperlukan kesadaran semua pemangku kepentingan untuk lebih memperhatikan kesejahteraan para karyawan tersebut. TeroboSAn Sementara itu, omzet korporasi juga telah berkembang pesat seiring dengan banyaknya terobosan yang dilakukan manajemen. Hal yang dilakukan di antaranya melalui kondolidasi kesisteman, efisiensi proses bisnis, menekan kebocoran, peningkatan alat produksi atau kapal, penanganan kemacetan dan ketersediaan fasilitas di pelabuhan penyeberangan. Pada 2004 omzet perusahaan sebesar Rp 339 miliar dan di akhir Desember 2015 omzet mencapai Rp 2,6 triliun. Pertumbuhan omzet rata-rata berkisar 16%.
Setelah kita mengetahui kondisi historis perusahaan, maka kita menginjak pada perencanaan manajemen yang telah disusun dalam suatu RJPP periode 20142018 yang saat ini ada. Sebagai sebuah korporasi, sudut pandang yang digunakan meliputi visi-misi, tujuan utama, strategi, kebijakan, goal atau tema tahunan, program unggulan serta market share industri. Semua hal tersebut dapat dibandingkan antara program yang telah dikerjakan di tahun 2014 – 2015 dan perencanaan yang akan dilakukan di tahun 2016. Meski tingkat pertumbuhan dari sisi keuangan masih mendekati angka RJPP, namun terdapat program-program unggulan yang di-carry over. Hal tersebut dilakukan manajemen dikarenakan prioritas perusahaan. Berikut beberapa program tersebut: - Konsentrasi utama di tahun 2014 -2016 adalah masih prioritas penambahan dan persiapan operasi kapal komersial baru di cabangcabang utama, seperti Merak, Ketapang, Lembar dan Kayangan, terutama untuk menyikapi kemacetan di pelabuhan. - Untuk investasi non rutin Radar ARPA disesuaikan dengan prioritas kebutuhan cabang untuk dipenuhi. - Khusus untuk pengembangan e-ticketing untuk deteksi dimensi kendaraan memerlukan waktu dan pengembangan kesisteman untuk aplikasinya, sehingga
tahun 2014 di-carry over ke 2015 dan begitu selanjutnya. - Pada investasi SPBBK di tahun 2014 masih memerlukan proses yang berkaitan dengan perizinan, kesepakatan kerja sama yang sudah ada dan ketersediaan fasilitas penunjang, sehingga proses terus diupayakan. Kinerja perusahaan yang terus membaik merupakan bukti bahwa seluruh manajemen dan karyawan PT ASDP Indonesia Ferry dengan berbagai dinamikanya terus bekerja dengan giat dan bersemangat memajukan perusahaan. Dan diharapkan hal ini bisa berlanjut terus dengan semangat “one spirit one goal”. Memperhatikan arah besar perusahaan dan milestone yang sudah dilalui, dapatlah kita simpulkan dengan bangga bahwa PT ASDP Indonesia Ferry -tempat kita bekerja- sedang berkembang dan on track terhadap visi dan misi untuk menjadi perusahaan jasa pelabuhan dan penyeberangan terbaik dan terbesar di tingkat regional.
Edisi 25 - Tahun 2016
25
[ Kontribusi ]
[ Lingkungan]
PASAR MURAH
BUMN Hadir Untuk Negeri
Sampah Plastik Cemari Garam Laut Garam adalah salah satu jenis bumbu masak yang wajib ada di setiap dapur rumah tangga. Garam dihasilkan di laut, namun sayangnya saat ini kondisi lautan sudah tercemar dengan banyak sekali sampah, termasuk sampah plastik. Oleh karenanya, sebuah kekhawatiran kini mulai menghampiri pikiran kita, apakah garam dapur yang sering dipakai ketika masak tersebut mengandung limbah plastik atau tidak.
Pad Jumat 24 Juni 2016, suasana di Desa Krayan Sentosa, Kecamatan Longikis, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur tidak seperti biasanya. Masyarakat terlihat berbondong-bondong menuju titik pelaksanaan Pasar Murah BUMN yang diselenggarakan oleh ASDP Indonesia Ferry Cabang Balikpapan. Pagi itu, seorang ibu terlihat berbincang akrab dengan General Manager Cabang Balikpapan Dadag Wijanarko yang langsung memonitor pelaksanaan Pasar Murah BUMN di lokasi. Tampak jelas dari wajah ibu yang menitikkan airmata bahagia dikarenakan desa mereka mendapatkan perhatian. “Baru kali ini seumur hidup saya, masyarakat di desa ini diperhatikan,” ucapnya. Lain lagi dengan di Kabupaten Kolaka Sulawesi Tenggara, pelaksanaan Pasar Murah yang dilaksanakan oleh ASDP Indonesia Ferry Cabang Bajoe mendapat respon yang tidak kalah di bandingkan kabupaten lain. Masyarakat bersyukur mendapatkan beras, minyak goreng dan gula dengan harganya murah. “Kalau beli ke pasar bisa Rp 150 ribu lebih,” ucap seorang ibu sambil menenteng sembako yang didapatkannya.
26
Edisi 25 - Tahun 2016
G Sementara itu di Kabupaten Cilegon yang dilaksanakan oleh Cabang Merak, 300 paket sembako yang disediakan habis dalam singkat. Masyarakat mengharapkan jumlah paket sembako bisa lebih banyak lagi sehingga dapat dinikmati oleh banyak masyarakat. Itulah sebagian kecil kegiatan sosial yang dilakukan oleh ASDP Indonesia Ferry. Kegiatan tersebut hadir sebagai bentuk BUMN Hadir Untuk Negeri yang di koordinir oleh PKBL Pusat. Pelaksanaan kegiatan Pasar Murah yang diselenggarakan oleh ASDP Indonesia Ferry bertepatan dengan bulan Ramadhan (24/6). Kegiatan yang dilakukan serentak tersebut dilaksanakan di 15 Kabupaten/Kota melalui 13 Kantor Cabang yaitu Cabang Sinabang, Bakauheni, Merak, Jepara, Balikpapan, Batulicin, Selayar, Bajoe, Ternate, Tual, Lembar, Kayangan dan Sorong. Sedangkan 15 kabupaten atau kota tempat pelaksanaan pasar murah tersebut yaitu Kabupaten Aceh Singkil, Kabupaten Lampung Selatan, Kabupaten Cilegon,
Kabupaten Jepara, Kabupaten Paser, Kabupaten Tanah Bumbu, Kabupaten Selayar, Kabupaten Bulukumba, Kabupaten Bone, Kabupaten Kolaka, Kota Ternate, Kota Tual, Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Lombok Timur dan Kabupaten Sorong. Dalam pasar murah tersebut paket sembako murah yang disediakan berisi beras 10 Kg, gula pasir 2 kg dan minyak goreng 2 liter senilai Rp 150 ribu/paket. Namun hanya dengan Rp 25 ribu/paket, masyarakat sudah dapat memiliki paket sembako tersebut. Dari hasil penjualan sembako murah itu langsung disumbangkan kepada rumah ibadah di sekitar wilayah operasional cabang yang melaksanakan. Total paket yang dijual di 15 kabupaten atau kota berjumlah 3.200 paket sembako senilai Rp 480 juta menggunakan alokasi dana PKBL Program Bina Lingkungan tahun 2016. Bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan Pasar Murah tersebut, dilaksanakan juga pemberian santunan kepada 300 anak yatim di Cabang Bakauheni, Merak dan Ternate.
aram dari danau asin, sumur atau tambang memiliki kontaminasi yang paling rendah yaitu sekitar 12 hingga 800 partikel per 454 gram garam, yaitu antara 27 hingga 1764 partikel per kilogram. Sedangkan, garam dari laut memiliki jumlah tertinggi dengan 1200 partikel plastik per 454 gram, jadi angka itu berkisar pada 2.646 partikel per kilogram. Berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan para peneliti dari East China Normal University, Shanghai, Tiongkok pada akhir tahun 2015 lalu, ditemukan partikel plastik dalam garam sebagai akibat dari polusi mikroplastik di air laut. Mereka menganalisis 15 jenis merek garam dari beberapa supermarket yang ada di Tiongkok. Ternyata, bahan pembuatan botol plastik seperti polyethylene terephthalate, polyethylene, cellophane dan lainnya ada di sampel garam itu. Plastik yang mengontaminasi garam biasanya berbentuk mikroplastik yang berukuran sangat kecil. Mikroplastik yang berukuran kurang dari 200 mikromili adalah partikel yang paling banyak terdapat di garam (totalnya mencapai 55 persen mikroplastik). Mikroplastik sebenarnya berasal dari dua sumber, yaitu dari sampah
plastik besar (botol, kantong belanja dan sampah industri), serta dari sampah plastik kecil terdiri atas beberapa produk kosmetik yang biasa dipergunakan setiap hari seperti sabun cuci muka (scrub), pasta gigi dan lain-lain. Huahong Shi selaku pemimpin penelitan dan rekannya mengungkapkan jika besarnya kontaminasi didapat dari sampah plastik yang banyak mengapung di laut. Misalnya, serpihan plastik dapat berasal dari benda yang lebih besar seperti botol-botol plastik yang dibuang ke air. Para peneliti itu menambahkan bahwa sejumlah tempat masuknya pencemaran plastik yang juga memungkinkan, misalnya selama pemrosesan garam, pengeringan, dan pembungkusan. Apabila seseorang mengkonsumsi garam laut Tiongkok dalam jumlah sebanyak-banyaknya yang disarankan oleh World Health Organization (WHO), maka orang tersebut boleh jadi sudah menelan 1.000 butir partikel plastik mikro setiap tahun. Selain terkandung dalam garam, mikroplastik tersebut juga pun sangat mudah dikonsumsi plankton yang kemudian dimakan lagi oleh kerang, lalu ikan kecil hingga besar. Di mana ujung-ujungnya, hewan
laut tersebut bakal menjadi bahan makanan manusia. Sherri Masoon, seorang peneliti polusi plastik dari State University of New York at Fredonia, Amerika Serikat mengatakan, apabila melihat cara pembuatannya, yaitu mengambil garam laut dari air laut dengan cara penguapan, maka pencemaran plastik diduga meluas juga di luar Tiongkok. “Plastik telah menjadi pembungkus di mana-mana, tidak peduli apakah ditemukan plastik dalam garam laut di pasar swalayan Tiongkok atau Amerika Serikat. Sehingga, diperlukan penelitian lain di berbagai belahan dunia tentang cemaran plastik di garam, karena setiap negara punya cara dan sumber lautnya sendiri untuk membuat garam,” katanya. Oleh karenanya, apabila kita tidak ingin semakin banyak sampah plastik yang mencemari air laut di negeri ini, tidak ada cara lain yang bisa dilakukan selain memulainya dari diri sendiri untuk tidak terlalu banyak menggunakan plastik dan membuangnya sembarangan. Ada baiknya apabila kita juga bisa mendaur ulangnya menjadi sesuatu yang dapat digunakan kembali. Mengingat, penguraian sampah plastik itu bisa memakan waktu puluhan tahun lamanya.
Edisi 25 - Tahun 2016
27
[ Wisata]
Mercusuar Serunya Berwisata
di Bangka Belitung Salah satu pintu masuk utama Pulau Bangka Belitung (Babel) dari Pulau Sumatera adalah Pelabuhan Tanjung Kalian. Pelabuhan ini terletak di ujung barat Pulau Babel, tepatnya di Kecamatan Muntok, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Bangka Belitung. Jaraknya cukup jauh dari Kota Pangkalpinang, yakni sekitar 140 km, sementara dari kota Muntok sekitar 9 km.
Selain untuk mendukung navigasi laut, mercusuar ini juga dibuka sebagai obyek wisata. Pengunjung dapat naik ke atas dengan membayar biaya hanya Rp5 ribu saja. Sebelum naik, semua alas kaki harus ditanggalkan.
u
ntuk sampai ke Pelabuhan Tanjung Kalian di Babel, Anda dapat menaiki feri dari Pelabuhan Tanjung Siapi-api, Sumatera Selatan. Jarak tempuh dari Pelabuhan Siapi-api ke Tanjung Kalian, kalau naik feri besar hanya sekira 2-3 jam, sedangkan kalau naik feri kecil sampainya lebih lama yakni lebih kurang 4-5 jam. Dalam sehari ada tiga jadwal keberangkatan kapal menuju Tanjung Kalian, (1) Pukul 9-10 pagi, (2) Pukul 1-2 siang, dan (3) Pukul 4-5 sore. Harga tiket feri dari Pelabuhan Tanjung Siapi-api ke Tanjung Kalian, yaitu untuk penumpang pejalan kaki: dewasa Rp40 ribu dan anak-anak dari Rp25 ribu; untuk kendaraan golongan I Rp60 ribu; golongan II Rp105 ribu; golongan III (kendaraan roda dua di atas 500 cc) Rp200 ribu.
28
Edisi 25 - Tahun 2016
Sementara, kendaraan golongan IV jenis kendaraan penumpang Rp670 ribu, angkutan barang Rp600 ribu; golongan V (truk jenis kendaraan penumpang) dari Rp1.310.000, dan angkutan barang Rp1.075.000; golongan VI kendaraan penumpang Rp2.200.000, dan angkutan barang Rp1.730.000.
Selain itu, tepatnya di bibir pantai, adalah tempat pembantaian massal korban yang selamat dari pengeboman itu. Untuk mengenang tragedi tersebut, dibangunlah sebuah monumen untuk mengenang para korban. Monumen itu berada tak jauh dari bawah mercusuar.
Pelabuhan Tanjung Kelian tak terlalu ramai, karena saat ini banyak warga yang lebih memilih moda transportasi udara ketimbang laut. Namun aktivitas pelabuhan masih aktif. Pelabuhan ini memiliki sebuah mercusuar legendaris yang dibangun oleh Belanda pada tahun 1862. Mercusuar tersebut adalah saksi bisu atas tragedi pengeboman oleh Jepang terhadap kapal laut perawat Australia. Bangkai kapal itu masih ada dan menjadi karam, dan hal ini menjadi daya tarik di Pantai Tanjung Kalian.
Meskipun sudah berusia sangat tua, mercusuar itu masih kokoh, lalu pekarangannya juga bersih, sangat enak untuk dipandang mata. Mercusuar itu masih sering digunakan sebagai menara pengamatan oleh para nakhoda yang hendak berlayar keluar Pulau Bangka. Dari atas mercusuar, para nakhoda dapat memantau lautan hingga jarak 40 mil. Di puncak mercusuar terdapat lampu navigasi yang dinyalakan selama 24 jam.
Mercusuar tersebut mempunyai tinggi 65 meter. Ia masih asli dan tidak pernah dipugar, hanya beberapa kali dicat ulang. Di dalamnya, terdapat anak tangga yang berjumlah keseluruhan 192 buah. Konon, orang yang menghitung tangga dari awal dan jumlah akhirnya tepat 192, dipercaya akan punya umur yang panjang. Total 16 lantai yang ada di dalam mercusuar, terdiri atas 14 lantai yang tangganya dari beton, dan 2 lantai terakhir berupa tangga kayu. Setiap 10 anak tangga yang dilewati, maka akan ada ruang dengan sebuah jendela yang berbentuk lingkaran sedang, berdiameter sekitar 30 cm, di mana kita bisa melihat keluar dari mercusuar. PeMAnDAnGAn InDAh Di dalam mercusuar ini ruangan antar anak tangga begitu sempit, sehingga jika ada pengunjung yang ingin naik bertemu dengan pengunjung yang akan turun maka salah satu di antara mereka harus mengalah menepi dahulu ke ruangan yang berjendela itu. Adanya jendela itu juga dimaksudkan supaya sirkulasi udara di dalam mercusuar berlangsung lancar, mengingat jika
sedang banyak pengunjung pastinya akan sangat pengap. Apalagi jika hampir sebagian besar dari pengunjung merasa kelelahan naik tangga dan butuh udara segar. Namun begitu mencapai puncak mercusuar, rasa lelah terbayarkan sudah. Pemandangan indah Pantai Tanjung Kelian serta aktivitas pelabuhan dapat terlihat dengan jelas. Bahkan Kota Muntok juga dapat terlihat dari puncak mercusuar kuno ini. Puncak mercusuar berupa balkon selebar 0,5 meter yang mengelilingi bangunan utama. Di sekelilingnya terdapat pagar setinggi 50 cm. Di sini bisa melihat tempat berlabuhnya kapal jetpoil, juga feri dengan jurusan Tanjung Kelian-Tanjung Siapi-api, Pantai Tanjung Kalian, dan sebagian besar Kecamatan Tanjung. Selain mercusuar di Pantai Tanjung Kelian ini, di Pulau Babel masih ada beberapa mercusuar lagi. Antara lain adalah mercusuar Pulau Besar dan Pulau Dapur. Mercusuar Pulau Besar berada di Desa Batu Betumpang, Kecamatan Pulau Besar, Kabupaten Bangka Selatan. Menara mercusuar ini dibangun di atas pulau kecil yang memiliki luas 1.616 meter persegi. Mercusuar ini dibangun oleh Belanda pada tahun 1888. Bangunan menara ini memiliki tinggi 74 meter yang dibangun dengan mengunakan bahan konstruksi baja terbuka dan tertutup. Di sekitar menara ini terdapat
bangunan lain yang pernah dipugar oleh Kementerian Perhubungan pada tahun 1973. Mercusuar Pulau Dapur berada di Kelurahan Ketapang, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan. Mercusuar ini dibangun Belanda pada tahun 1860 di atas sebuah bukit yang berada di Pulau Dapur yang memiliki luas 1,2 hektar. Bangunan mercusuar di Pulau Dapur ini terbuat dengan bahan fondasi cor dan menara konstruksi baja terbuka. Menara ini memiliki ketinggian 25 meter, 6 meter arah barat menara terdapat sebuah bangunan yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan mesin. Bangunan ini masih terlihat keasliannya terutama pada dinding dan lantai. Sedangkan genteng sudah dilakukan penggantian. Begitulah beberapa mercusuar di Pulau Bangka Belitung yang telah dibangun sejak masa penjajahan Belanda, mengingat posisi Pulau Bangka Belitung yang strategis dan dilalui lalu lintas kapal utama dari Pulau Jawa ke Selat Malaka dan Karimata. Selain untuk navigasi kapal, ternyata mercusuarmercusuar ini menarik dan seru jika dijadikan sebagai tujuan wisata Anda. Di sana, Anda bisa belajar sejarah serta menikmati pemandangan laut dan pulau di sekitar dari atas menara. (dari berbagai sumber)
Edisi 25 - Tahun 2016
29
[ Sehat]
[ Rehat]
Rajin Berenang
Kesehatan Gemilang nama Jalan
Sebagai perusahaan yang bergerak di usaha penyeberangan, tentunya para karyawan di PT ASDP Indonesia Ferry, khususnya yang bekerja di kapal/laut sebaiknya bisa berenang. Selain penting untuk faktor keselamatan, berenang pastinya merupakan olahraga yang bermanfaat sangat besar bagi kesehatan tubuh Anda. Apalagi kalau Anda secara rutin melakukannya.
Berikut ini beberapa manfaat olahraga renang terhadap kesehatan tubuh: MeLATIh PernAPASAn Olahraga air seperti berenang membutuhkan pernafasan yang kuat agar mampu menyelam atau berada di bawah air dalam waktu relatif cukup lama. Berenang juga dapat melancarkan aliran darah ke paru-paru, sehingga dapat memberikan pernafasan lebih panjang dan lapang. MenyehATKAn JAnTunG Karena gerakan berenang meliputi seluruh otot anggota gerak tubuh, maka melakukan olahraga berenang secara teratur dapat memacu aliran darah ke jantung. Dengan demikian aliran darah menjadi lebih lancar, sehingga dapat membantu kesehatan jantung. MenInGKATKAn KebuGArAn Tubuh Olahraga renang sudah sangat lazim dilakukan untuk pembentukan postur tubuh yang indah serta menjadikan tubuh bugar sepanjang hari. Berenang
30
Edisi 25 - Tahun 2016
adalah aerobik air, yang apabila dilakukan minimal selama 20 menit dengan irama dan teknik sama pada kecepatan konstan, maka akan membantu meningkatkan kebugaran. Ini sama seperti ketika Anda melakukan senam aerobik. MenInGGIKAn bADAn Salah satu tips yang paling penting dalam upaya Anda meninggikan badan adalah dengan berenang. Dari berbagai penelitian, berenang menempati urutan teratas sebagai upaya yang dapat memberikan tinggi badan optimal. MeMbAnTu DAPATKAn benTuK Tubuh IDeAL Berenang sangat efektif dalam membentuk tubuh yang ideal terutama otot bisep. Berenang memungkinkan semua anggota tubuh bergerak dengan sempurna, maka tak ayal otot bisep akan terbentuk lebih sempurna. MenurunKAn berAT bADAn Berenang adalah olahraga yang paling efektif membakar kalori dan lemak dalam tubuh.
Dengan rutin berenang, Anda dapat menurunkan berat badan relatif lebih mudah. Setidaknya telah banyak individu yang memanfaatkan berenang untuk menurunkan berat badan dalam tubuhnya dan hasilnya sangat efektif. MereDAKAn STreS Berenang dan melakukan banyak gerakan di dalam air, akan meningkatkan jumlah hormon endorfin dalam otak, sehingga suasana hati menjadi lebih tenang dan nyaman. Dengan demikian, apabila hati tenang, maka tingkat stres Anda juga pastinya menurun. Bersentuhan dengan air pun membuat tubuh lebih sejuk sehingga mempengaruhi suasana hati dan pikiran. Dengan banyaknya manfaat atau keuntungan yang bisa didapatkan dari olahraga berenang, maka bagi Anda yang bisa berenang, rajin-rajinlah melakukannya, baik di kolam renang ataupun laut. Berenang rutin, kesehatan gemilang dan tubuh ideal pun bisa dicapai. (dari berbagai sumber)
“open” Bejo, seorang lelaki desa yang lugu pergi ke kota untuk pertama kalinya. Ia terpana melihat sebuah gedung besar dengan tulisan “OPEN” di pintunya. Dalam hati dia berkata “Wow, baru kali ini kulihat oven sebesar itu.”. Di saat yang bersamaan lewat seorang bule yang ingin masuk ke gedung tersebut. Bejo berusaha mencegahnya masuk ke dalam. “Mas, jangan masuk, nanti kepanasan”. Bule tadi cuek saja, tidak tahu maksud omongan si Bejo. Dalam hati Bejo bergumam “Kasihan orang malang tadi, dia tidak tahu apa-apa”. Lima menit kemudian, keluarlah seorang berkulit hitam dari dalam gedung tersebut, dan dengan sombongnya Bejo berkata ke orang itu, “Tuh...kan gosong”.
Seorang turis bule datang pertama kali ke Jakarta. Kemudian, ia keliling untuk mengenal jalan-jalan yang ada. Saat istirahat, turis bule itu bertanya kepada pemandu wisatanya. “Saya heran dengan orang Indonesia, kenapa bisa menghafal nama jalan yang begitu panjang?,” keluh turis bule itu. “Nama jalan yang mana, Sir?,” tanya pemandunya. “Nama jalan, ‘Jalan Pelan-Pelan, Banyak Anak Menyeberang’”, kata si bule. “Hah??”, si pemandu terbengong heran mendengar pernyataan si bule.
Kenal Tersangka Hakim: “Anda kenal dengan tersangka?” Saksi: “Tidak pak!” Hakim (mengulang): “Anda tidak kenal dengan orang ini?” Saksi: “Kalau dia kenal, namanya Tono, bukan Tersangka.” Hakim (mulai jengkel): “Jadi anda kenal dengan saudara Tono?” Saksi: “Tidak Pak.” Hakim (geram): “Lhoo... Tadi katanya kenal?!” Saksi: “Sama Tono kenal, sama saudaranya tidak!” Hakim: “GRRRRR!!@#*”
Edisi 25 - Tahun 2016
31
contact center
Selamat
Hari Pelanggan Nasional 4 September 2016
ELA P M U SENY
N
A GG
N
AMI JUGA K UM Y N SE Kantor Pusat Jl. Jenderal Achmad Yani Kav. 52A Jakarta 10510 - Indonesia, Telp. (021) 4208911-13-15 Fax. (021) 4210544 Email.
[email protected] www.indonesiaferry.co.id