Palestina
Pekan
Edisi : 048 Senin,
20
Juni
2016
Palestina Berita Utama
Al-Quds
Gaza
Tepi Barat
Tawanan
Pengungsi
Pekan
Zionis
Internasional
Edisi : 048/ 2016 | Senin, 20 Juni 2016
BERITA Utama Kamp Pengungsi Palestina Terbesar itu Ada Negara ini Amman - Jika Anda mengunjungi Yordania, sempatkanlah berkunjung ke Kamp Pengungsi al-Buq’ah. Kamp yang terletak di Barat Laut ibu kota Yordania, Amman, sekitar 22 km ini, didaulat sebagai kamp pengungsian terbesar sepanjang sejarah untuk pengungsi Palestina yang berada di luar negara mereka. Kamp yang didirikan menyusul Perang Arab-Israel 1967 itu, menurut data Pusat Pengungsi Palestina, mencampai 120 ribu jiwa yang terdiri dari 13 ribu kepala keluarga. UNHCR PBB membangun sejumlah fasilitas di kamp ini, seperti fasilitas pendidikan, kesehatan, dan layanan sosial. Sebanyak 16 unit sekolah (dengan 27 ribu murid) beroperasi, dua klinik kesehatan yang didukung 12 tenaga medis dan 57 perawat, dan sentra layanan pembagian makanan. Kendati demikian, para pengungsi hingga kini, masih mengeluhkan rendahnya kualitas layanan fasilitas yang ada di kamp. Di antaranya, kurangya peralatan medis dan jenis obat yang minim, serta kemampuan daya beli yang rendah akibat kemiskinan. Menurut statistik pada 2010, jumlah pengangguran di kamp ini mencapai 26 persen. Namun, di tengah-tengah keterbatasan itu, tak sedikit warga di kamp yang tak mau kalah dengan keadaan. Mereka bangkit. Banyak penghuni kamp yang sukses di bidang akademis mereka, seperti kedokteran, perawat, dan lainnya. Tak sedikit pula di antara mereka yang berhasil menduduki jabatan-jabatan penting di pemerintahan Yordania. Kesuksesan tersebut, tak membuat mereka melupakan perhatian dan kepedulian atas penderitaan saudarasaudara mereka di Palestina. Ini antara lain ditunjukkan dengan intensitas demonstrasi anti-Zionis Israel yang cukup tinggi. Pada 1970, ada 400 warga kamp yang ditangkap menyusul bentrokan dengan tentara Yordania. Pada 2004, tiga orang
terluka dan enam di tahan buntut bentrok demonstrasi atas agresi Israel di Gaza. Republika.co.id, (16/6/2016)
AL-QUDS “Al Quds 2020” Proyek Permukiman Zionis Mengancam Eksistensi Palestina Al-Quds - Seorang ahli dan spesialis dalam bidang pemukiman, Kholil At Tufkaji mengatakan akselerasi dalam pembangunan pemukiman Yahudi sudah tercantum dalam planing Zionis, “Al Quds 2020”. Desain ini datang untuk memperluas daerah perbatasan Zionis Israel terhadap Al Quds, pembentukan negara Yahudi dan membatalkan Bandara Al Quds di Daerah Qalandiya selatan Kota Al Quds. At Tufkaji menambahkan dalam pernyataannya, bahwasanya proyek Zionis untuk memperluas permukiman yang ada di bagian utara dan barat kota Al Quds, itu untuk merealisasikan planing Zionis yang besar dalam ‘meyahudisasi’ Kota Al Quds, perluasan wilayah perbatasannya yang mengarah kepada pendirian Negara Yahudi, demikian lansir laman PIC.com Ahad (12/6/2016).
Palestina Berita Utama
Al-Quds
Gaza
Tepi Barat
Tawanan
Pengungsi
Pekan
Zionis
Internasional
Dia menjelaskan bahwa akselerasi dalam pembangunan permukiman bagian dari planing “Al Quds 2020” dan akan membangun 58 ribu unit rumah. “Pasukan penjajah Zionis Israel melaksanakan proyekproyek permukimannya dengan membangun unit-unit rumah secara bertahap dan cepat, supaya tercapai lebih banyak dari yang dicanangkan,” tambahnya. Dia menunjukkan bahwa proyek Zionis sangat serius dengan membangun 15 ribu unit rumah di sekitar Qalandia dengan tujuan menghilangkan Bandara Kota Al Quds yang sedang dinantikan untuk negara Palestina merdeka. At Tufkaji menyimpulkan bahwa proyek tersebut merupakan fase dari rencana menyingkirkan penduduk Arab di Kota Al Quds, untuk menggambar peta baru di tanah Kota Al Quds yang terjajah. hidayatullah.com, (14/6/2016)
GAZA Pembangunan Gaza Terkendala Blokade Dan Dana Gaza - Menjelang masuknya tahun ke dua perang musim panas tahun 2014 lalu, masih ada tanda tanya, sampai dimana rehabilitasi Gaza ?. inilah yang paling banyak ditanyakan masyarakat Gaza saaat ini. Pertanyaan ini juga yang dilontarkan kantor berita pemerintah, melalui seminar yang diadakan di Gaza Rabu (15/6). Hadir dalam seminar ini, wamen departemen pekerjaan umum, Naji Sarhan dan juru bicara UNRWA, Adnan Abu Hasnah serta pengamat ekonomi Nahad Nisywan. Sarhan menjelaskan, sebagaimana Sarhan, proyek pembangunan di Gaza berjalan sangat lambat, disebabkan sejumlah kendala, diantaranya, kurangnya donatur untuk pembangunan juga minimnya bahan-bahan bangun yang dapat masuk Gaza dikarenakan blokade yang masih berlanjut. Sementara itu, wamen departemen pekerjaan umum menyebutkan, kerusakan rumah di Gaza mencapai 11
ribu unit yang hancur total. Sementara 175 ribu unit lainya rusak sebagian. Sebanyak 17 ribu keluarga terkatungkatung di jalanan. Ada yang tinggal di bawah reruntuhan atau di rumah-rumah sementara. Dana yang dibutuhkan untuk membangun perumahan sementara, baik perumahan sederhana atau berupa rumah berjalan seperti karavan mencapai 150 juta dollar. Sementara dana yang tersedia hanya 50 juta dollar saja. Disamping itu, dana yang dibutuhkan untuk memperbaiki rumah yang hancur sebanyak 340 juta dollar, sementara dana yang tersedia sebanyak 156 juta dollar. Sarhan menjelaskan, perumahan yang udah mulai dibangun mendekati 6000 unit. yang sudah selesai dibangun sebanyak 2600 unit saja. Sementara sisanya masih dalam proses. Ia berharap permasalahan ini bisa kelar dalam dua tahun ke depan. palinfo.com (15/6/2016)
TEPI BARAT Krisis Air Kembali Landa Selatan Tepi Barat Tepi Barat - Setiap tahun, bersamaan dengan datangnya musim panas dan berambahnya konsumsi air, krisis kelangkaan air kembali melanda wilayah selatan Tepi Barat. Pihak-pihak resmi melakukan kampanye pentingnya menghemat penggunaan air, setelah penjajah Zionis
Palestina Berita Utama
Al-Quds
Gaza
Tepi Barat
Tawanan
Pengungsi
Pekan
Zionis
Internasional
menyedot air tanah di Tepi Barat untuk permukimanpermukiman Yahudi. Menurut Badan Otoritas Air Palestina, permukimanpermukiman Yahudi di Tepi Barat telah menyedot sumber-sumber air dan tidak adil pembagikan sumbersumber air, bertentangan dengan hukum internasional, yang berdampak pada pengurangan kesempatan pengembangan dan pembangunan di sektor air di pihak Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza. Jumlah air yang tersedia untuk para petani Palestina di Tepi Barat sekitar 51 juta meter kubik (menurut Badan Pusat Statistik Palestina tahun 2011), sementara itu jumlah air yang digunakan Zionis di pertanian selama waktu yang sama 1042 juta meter kubik (menurut Badan Pusat Statistik Israel). Menurut perjanjian Oslo seputar air yang dieksplorasi dari sumur-sumur tanah, orang-orang Palestina diperbolehkan mengeksporasi 118 juta meter kubik setiap tahunnya, namun jumlah yang bisa dieksplorasi hari ini tidak lebih dari 87 juta meter kubik saja setiap tahun. Dan diputuskan prosentrase pembagian air tanah dipegunungan antara penjajah Zionis dan Palestina, 80% untuk penjajah Zionis dan 20% untuk Palestina. Badan Otoritas Air Palestina menyatakan bahwa jumlah air yang diperbolehkan dibeli dari perusahaan air Zionis yang dieksplorasi dari sumur-sumur tanah di Tepi Barat tetap sama sejak 15 tahun, meskipun jumlah penduduk meningkat. Direktur Otoritas Air Palestina di Tepi Barat, Isham Arman, kepada kantor berita Arab “Quds Press”, menjelaskan bahwa krisis kelangkaan air adalah krisis politik yang berkaitan dengan penjajah Zionis dan penolakannya memberikan kemudahan pihak Palestina untuk mengeksplorasi air tanah, di mana sumur-sumur ini tidak lagi menghasilkan air dengan jumlah yang sama. Penjajah Zionis juga tidak mengizinkan penggalian sumur baru, dan pihak Palestina tunduk para pemerasan dalam masalah ini.
Dia menjelaskan bahwa apapun tuntutan Palestina berkaitan dengan Air dari penjajah Zionis harus diajukan ke Komisi Bersama yang menghambat sejak bertahuntahun akibat upaya Zionis mengaitkan tuntutan ini dengan keharusnya Palestina menerima proyek-proyek permukimanYahudi baru. Arman mengakui bahwa daerah selatan Hebron adalah daerah yang paling terkena dampak dari krisis air minum. Karena posisinya paling jauh dari sumber air di sumursumur Betlehem milik Badan Otoritas Air, selain adanya kasus-kasus pencurian dan kehilangan besar akibat hilangnya jaringan air milik ototirtas lokal. Menurut laporan organisasi HAM Israel B’tselem, konsumsi air orang Palestina mencapai 70 liter perorang setiap harinya sesuai data resmi. Sementara itu konsumsi air orang-orang Israel lebih dari 242 liter perhari. Sedang komsumsi para pemukim Yahudi di Tepi Barat lebih dari 800 liter perhari, yakni 12 kalilipat dari apa yang tersedia untuk orang Palestina pada tahun 2011. palinfo.com (14/6/2016)
TAWANAN Penjajah “Israel” telah menangkap 215 muslimah Palestina sejak Oktober Al-Quds – Penjajh “Israel” telah menangkap 215 muslimah Palestina, termasuk anak-anak, sejak awal Intifada Yerusalem
Palestina Berita Utama
Al-Quds
Gaza
Tepi Barat
pada bulan Oktober tahun lalu, QudsNet melaporkan pada Ahad (12/6/2016). Menurut Pusat Tahanan Palestina, PPCS, para tawanan tersebut termasuk ibu, istri dan anak-anak perempuan dari tahanan, serta wanita yang berusia lebih dari 60 tahun. Juru bicara PPCS Riyad Al-Ashqar mengatakan bahwa telah terjadi “peningkatan besar” dalam penargetan wanita Palestina, mencatat bahwa ada setidaknya satu penangkapan setiap hari. Beberapa wanita yang ditangkap dibebaskan setelah waktu yang singkat, ia menjelaskan, sementara yang lainnya diinterogasi atau ditahan di bawah penahanan administratif atau di rumah sakit penjara karena mereka terluka pada saat penangkapan mereka. Saat ini 68 wanita Palestina berada di penjara-penjara “Israel”, termasuk 11 mereka yang terluka dan 18 anak di bawah umur. Yang termuda berusia 14 tahun, Istabraq Nour, yang terluka saat ia ditembak dalam penangkapannya, jelas Al-Ashqar. Empat muslimah ditahan di bawah penahanan administratif yang ditangkap dengan tuduhan melakukan hasutan. arramah.com, (14/6/2016)
PENGUNGSI Israel Hancurkan Rumah 2 Pelaku Aksi Di Kamp Pengungsi Qalandiya Al-Quds - Pengadilan penjajah Zionis pada hari Selasa (14/6) menyetujui penghancuran dua rumah pelaku aksi serangan asal kamp pengungsi Qalindia, wilayah utara alQuds, yang gugur dalam aksi serangan yang menewaskan dua pemukim Yahudi pada Desember 2015 lalu. Radio Zionis mengatakan bahwa pengadilan tinggi Zionis di kota al-Quds, hari Selasa kemarin telah menyetujui keputusan militer Zionis untuk menghancurkan dua rumah pelaku aksi serangan Anan Abu Habsah dan Isa Assaf dari kamp pengungsi Qalindia. Pengadilan menolak keberatan
Tawanan
Pengungsi
Pekan
Zionis
Internasional
yang diajukan oleh keluarga keduanya. Kantor berita Arab “Quds Press” mengutip dari sumber dekat keluarga keduanya yang mengatakan bahwa pengadilan penjajah Zionis menangguhkan penghancuran selama lima hari agar kedua rumah tersebut dikosongkan sebelum dihancurkan. Anan Abu Habsah dan Isa Assaf gugur syahid pada 23 Desember 2015 lalu setelah keduanya melakukan aksi penikaman pada pemukim Yahudi di daerah Bab al-Khalil di barat kota al-Quds, yang menewaskan dua pemukim Yahudi dan melukai yang lainnya. Penjajah Zionis telah menghancurkan ratusan rumah Palestina di wilayah pendudukan sebagai sarana hukuman massal, dengan tujuan untuk menarget kerabat dan keluarga warga Palestina yang melakukan aksi kontra Israel, atau mereka yang dicurigai terlibat dalam aksi tersebut. Hal ini dilakukan penjajah Zionis sebagia upaya untuk mencegah orang-orang Palestina melakukan aksiaksi semisal. palinfo.com (15/6/2016)
ENTENTITAS ZIONIS Pemerintah Israel Setuju Bangun Pemukiman Baru di Yerusalem Timur Al-Quds - Pemerintah kota Israel menyetujui pembangunan perumahan tiga lantai di lingkungan Palestina yang berlokasi di Yerusalem Timur. Perumahan ini nantinya diperuntukan bagi pemukim Yahudi. Dalam pernyataannya setelah mengeluarkan izin bangunan, pemerintah Israel mengatakan, kota tersebut bersatu dan setiap penduduk dapat hidup di mana pun yang diinginkannya, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (15/6/2016). Keputusan ini sontak menuai kecaman. Anggota senior Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Wasel Abu Yousef, mengutuk keputusan ini.
Palestina Berita Utama
Al-Quds
Gaza
Tepi Barat
“Pemerintah ini bergerak terus untuk melaksanakan program membawa pemukim Israel dan menetap di tempat warga Palestina untuk mengubah situasi demografis di Kota Suci,” Abu Yousef kepada Reuters. Sementara kelompok anti pemukiman kelompok Israel, Peace Now mengatakan, warga Palestina yang tinggal di sebelah hunian baru itu akan mengajukan banding terhadap keputusan tersebut. Rencana sebelumnya wilayah itu dikelola oleh lembaga pemerintah Israel untuk dijual ke pemukim. sindonews.com, (15/6/2016)
INTERNASIONAL Kontribusi Palestina Pada Kemerdekaan Indonesia Jakarta – Ketua Harian Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) Caca Cahayaningrat, mengingatkan kembali kontribusi besar Bangsa Palestina dalam mendukung kemerdekaan Indonesia dimasa lalu. Hal ini diungkapkan disela-sela kedatangan Imam Masjid Al Aqsha, Syaikh Ikrimah Sabri pada Selasa (14/6/2016), dirinya katakan, inilah latarbelakang kepedulian bangsa Indonesia pada rakyat Palestina yang kini tengah dijajah zionis Israel.
Tawanan
Pengungsi
Zionis
Pekan Internasional
“Betapa besar sesungguhnya kontribusi Palestina yang diwakili Syaikh Amir Husaini dalam mengakui kemerdekaan Indonesia,” ujar Caca yang mendampingi Syaikh Ikrimah. Caca bersyukur karena diberi kesempatan sebagai balas jasa Indonesia, dapat dilibatkan bersama berjuang memerdekakan Palestina dan Al Quds, khususnya. Pada dasarnya rakyat Indonesia memiliki suatu perasaan yang sama, yakni betapa menderitanya menjadi bangsa yang terjajah. Karena Indonesia pernah merasakan pahitnya dijajah. “Kami pun ikut berempati terhadap saudara-saudara kami yg masih terjajah zionis Israel,” tukas Caca. Syaikh Ikrimah pada kesempatan yang sama mengungkapkan rasa bahagianya. Walaupun ia tinggal jauh di Palestina, masih ada saudara-saudara di Indonesia mendukung perjuangannya dari cengkraman penjajah. “Selamat kami ucapkan kepada kalian semua (KNRP) yang turut menanggung beban perjuangan kami di sana,” kata Syaikh Ikrimah. knrp.org, (15/6/2016)
Penanggung Jawab: Saiful Bahri (Ketua ASPAC for Palestine). Pemimpin Umum: Agus Purwanto. Pemimpin Redaksi: Muhammad Syarief. Keuangan: Maulany. Redaksi: Ahmad Yani, Salman Alfarisy, Dina Fitria, Wadil. Bagian Sirkulasi & Distribusi: Iskandar Samaullah, Djoko. Design dan Tata Letak: Ardy. Donasi: Rekening Bank Syariah Mandiri Cab. Saharjo 704 575 2121 atas nama ASPAC FOR PALESTINE.