TERBITAN DWIMINGGUAN
GELIAT KOTA METROPOLITAN
EDISI VIII / MEI 2008
http://inforkom.palembang.go.id
Eddy dan Kandidat Wako Janjikan Pilkada Damai
PARA KANDIDAT WAKO DAN WAWAKO PALEMBANG PERIODE 2008 - 2013.
Palembang, WK. Walikota Palembang Eddy Santana Putra mengharapkan pemilihan umum kepala daerah (Pemilukada) Kota Palembang yang akan berlangsung pada Sabtu, 7 Juni 2008 mendatang berlangsung tertib. ”Pilkada ini harus berjalan lancar, aman, damai dan penuh dengan suasana persaudaraan,” kata Eddy Santana, usai menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding, MoU) bersama 3 kandidat lain di kantor Poltabes Pa-
FOTO:WIN
lembang. Hadir dalam acara penandatangan ini, seluruh kandidat Walikota-Wawako Palembang periode 2008-20013, pasangan Yansuri-Sunnah, Sarimuda-Iqbal Romzi, Eddy Santana-Romi Herton, serta pasangan Asmawati-Ahmad Rizal. Hadir pula Kapoltabes Palembang Kombespol Zainul Arifin, Kajari Palembang Baginda P Lumbangaol, Ketua Panwasda Palembang, Donny Suryadi, serta Ketua KPUD Palembang Kemas
Khoirul Mukhlis. Selain penanda tanganan MoU Pilkada damai, dilakukan penandatanganan MoU kerja sama pembentukan sentra penegakan hukum tindak pidana pilkada secara terpadu (Gakkumdu) antara Poltabes Palembang, Panwasda Palembang serta Kejaksaan Negeri Palembang. Sebelumnya, juga ditandatangani perjanjian penggunaan kantor polsek seKota Palembang, sebagai sekretariat Panwascam oleh Kapoltabes dan Ketua Panwasda. Kemudian penandatanganan perjanjian kerja sama tentang pengamanan penyelenggaraan pilkada, oleh Kapoltabes dan ketua KPUD Palembang. Kesepakatan yang ditandatangani oleh para calon berisi komitmen untuk tidak melakukan perbuatan curang, seperti mencuri start kampanye dan melakukan kampanye buruk (black campaign) terhadap calon lain. ”Jika pasangan calon termasuk tim suksesnya melanggar kesepakatan tersebut, dan melakukan tindakan pelanggaran pidana pilkada, kami akan melakukan aturan hukum pidana terhadap mereka. Dan kami juga telah berkomitmen dengan panwas serta kejaksaan negeri, untuk memroses segala pelanggaran pidana pilkada tanpa pandang bulu,” terang Kapoltabes Palembang, Kombes Zainul Arifin. BERSAMBUNG KE HAL. 4
2
Teras
EDISI VIII / APRIL 2008
Salam Redaksi Diterbitkan Oleh: DINAS INFORMASI DAN KOMUNIKASI KOTA PALEMBANG SUSUNAN REDAKSI Pengarah: Drs. H. Rismalyani Kepala Dinas Inforkom Kota Palembang Penanggung Jawab: Kasubdin Pelayanan Inforkom Kota Palembang Pemimpin Redaksi: Drs. H. Thamrin Redaktur Pelaksana: Hidayatullah Adronafis, SE Sekretaris Redaksi: Tuty Eliaty Efrodina, SH Keuangan: Zamhari, S.Sos, Zubaidah Staf Redaksi: Bambang Irawan S, SH Drs. H. Thamrin, Hj. Djuwita Ghazali,SH, Hj. Asmawaty Thohironie, SH, Drs. Husin Djauhari, Iin Indraswari, S.Kom, Indra Sena Wirawan, SE, Lilik Wijayanti, Widya Oktarina, ST, Hidayatullah Adronafis, SE, Rio Esha Saputra Juan Kelly, SH Fotografer: Mastop, SH, Sairin, Winardi, SE Desain Grafis/Lay Out: Djoean Kellij Distribusi: Syahlan, Junaidi Alamat Redaksi: Dinas Informasi dan Komunikasi Kota Palembang Jl. Nyoman Ratu No.1271 Palembang (Depan Wisma Prodexim) Telp. : (0711) 352271 Fax : (0711) 353262 Website: http:// inforkom.palembang.go.id E-mail:
[email protected] Percetakan: CV. JAYA SEMPURNA (Isi di luar tanggung jawab percetakan)
Pilkada Damai Komitmen Fair Play Para Kandidat ADA pernyataan yang sungguh-sungguh menyejukkan dari 4 pasangan calon yang akan bertarung dalam pemilihan WalikotaWawako Palembang periode 2008-2013. Saat penandatanganan MoU pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Kantor Poltabes Palembang, beberapa waktu lalu, semua kandidat sepakat untuk melaksanakan prosesi Pilkada Palembang dengan aman, damai, serta penuh suasana persaudaraan. Pernyataan ini bak oase dipadang tandus. Bukan apa-apa. Sudah banyak fakta yang terhampar di depan mata kita, pilkada di beberapa daerah di tanah air selalu menimbulkan persoalan. Entah pada saat verifikasi calon, penetapan daftar mata pilih, penggelembungan surat suara, KPUD dan Panwaslu yang dinilai tidak netral, hingga yang paling krusial, saat penghitungan suara dan penetapan calon terpilih. Bahkan, tidak jarang kericuhan pilkada diakhiri dengan bentrok fisik antar massa pendukung (baca: tim pensukses) calon dengan massa pendukung lain, dan massa pendukung dengan aparat keamanan. Kondisi ini tentu saja tidak kita harapkan terjadi di Palembang. Begitu banyak kerugian yang akan di dapat, dan selalu rakyat yang akan menjadi korban. Dalam konteks lebih luas persatuan pun menjadi terancam. Padahal, pilkada adalah salah satu instrumen demokrasi ditingkat lokal. Ia (pilkada) tak lain hanyalah suatu proses memberikan pembelajaran politik demi, oleh dan untuk rakyat. Muara filosofisnya juga untuk kepentingan dan kesejahteraan rakyat. Jadi, bila untuk rakyat jua, mengapa harus berkonflik? Karena itu, pernyataan 4 kandidat ini
harus didukung semua pihak. Mengharapkan KPUD Palembang sebagai aktor tunggal yang akan menentukan keberhasilan pilkada tidaklah cukup. Partai politik dan tim kampanye selaku stakeholder pelaksanaan pilkada harus diberdayakaan maksimal agar pilkada berjalan secara damai dan demokratis. Namun terpenting, kesepakatan pilkada damai ini harus dikonkretkan dilapangan, jangan cuma jadi slogan. Kedewasaan berpolitik, siap menang dan siap kalah, tidak anarkis merupakan spirit yang mesti melandasi pelaksanaan pesta demokrasi rakyat 5 tahunan ini. Termasuk di dalamnya adalah tidak melakukan kampanye hitam (black campaign) seperti penurunan spanduk antar pendukung calon, pencemaran nama baik calon serta upaya-upaya destruktif via teknologi. Para kandidat yang akan bertarung pun hendaknya mampu memberi contoh kepada masyarakat bahwa menang dan kalah adalah sebuah dinamika dalam demokrasi. Bagaimanapun juga, kemenangan salah satu kontestan adalah kemenangan kita. Wong Palembang. Mungkin itu. (***)
daksi, e R m Sala
KRONIKA Pemkot Bantu Korban Kebakaran Pemerintah Kota Palembang melalui Walikota Ir H.Eddy Santana Putra MT, Sabtu (19/4) memberikan bantuan untuk korban kebakaran di Jalan Aiptu Wahab, RT 15, Kelurahan 15 Ulu Palembang. Bantuan diberikan kepada 50 jiwa dari 10 Kepala Keluarga (KK) dan enam rumah yang terbakar. Berupa uang tunai Rp 1 juta masing-masing KK dan beras 50 kampil isi 20 kilogram beras. Dalam sambutannya Eddy Santana menyatakan prihatin atas musibah yang me-
nimpa warga tersebut. Dia meminta warga bersabar dan tetap tawakal atas musibah ini karena semuanya datang dari Allah dan pasti ada hikmahnya. “Bantuan Ini jangan dilihat dari jumlah dan nilai. Tetapi lihatlah dari kepedulian Pemkot Palembang terhadap musibah yang dialami warga,” kata Eddy. Walikota juga meminta para warga dan pengusaha yang mampu agar ikut peduli terhadap para korban musibah. (lik)
EDISI VIII / APRIL 2008
Warta Utama
3
Dari Dialog Publik Kandidat Walikota Palembang
“Menatap” Wajah Palembang 5 Tahun Mendatang Palembang, WK Dialog publik kandidat Walikota dan Wakil Walikota Palembang yang digelar di Ballroom Hotel Swarna Dwipa beberapa waktu lalu memberikan catatan tersendiri bagi perkembangan demokratisasi di daerah ini. Kendati karena keterbatasan waktu para kandidat tidak mengupas secara rinci visi dan misi serta program yang ditawarkan, namun dari dialog yang digagas oleh Program Pasca Sarjana (PPs) Unsri bekerjasama dengan Hanns Seidel Foundation dari Jerman ini, publik setidaknya mendapat gambaran bagaimana wajah Kota Palembang ingin diwujudkan para kandidat 5 tahun mendatang melalui program yang ditawarkan. Pasangan calon nomor urut 1 Yansuri-Sunnah misalnya. Pemberdayaan pedagang kaki lima pedagang (PKL) menjadi salah satu tema sentral yang akan difokuskan pasangan ini untuk membangun Palembang PARA KANDIDAT WALIKOTA PALEMBANG YANG MENGIKUTI DIALOG PUBLIK BERTAJUK PENDIDIKAN FOTO: RYO jika kelak terpilih. Sayangnya, Yan- POLITIK BAGI AKADEMISI. suri tidak memberi batasan yang jelas. ang akademisi sebagai panelis. Mereka dialog dari IAIN Raden Fatah Palembang. Seperti bagaimana memosisikan PKL adalah DR Zen Zanibar sebagai panelis Dari sisi political marketing (pencitraan saat berhadapan dengan realitas inves- dari aspek hukum, DR Diah Natalisa dari politik-red), menurut Dr Diah Natalisa, tasi dan industrialisasi yang tengah meng- aspek ekonomi moneter, DR Hanafiah semua calon sebenarnya telah geliat di kota metropolis ini. Begitu juga untuk bidang teknik konstruksi, serta DR menawarkan program ataupun policy. dengan Iqbal Romzi yang menitikbe- M Husni Thamrin dari aspek sosial politik ”Namun kalau kita bicara program ratkan penataan segala aspek pemba- dan administrasi negara. memang jelas masih mengambang. Tapi ngunan dengan melibatkan dimensi reHadir dalam acara ini sejumlah praktisi kalau bicara berikutnya, kita akan melihat ligius dalam membangun Palembang 5 dari berbagai perguruan tinggi di Pa- strateginya calon ini seperti apa. Secara tahun mendatang sebagai pondasinya. lembang, unsur KPUD Palembang, Pan- umum, program yang coba diusung Tanpa merinci dengan jelas bagaimana wasda serta para mahasiswa dan pelajar. seluruh pasangan calon ini saya kira implementasinya ditengah masyarakat Segi Positif sama,” ujar Diah, ditemui usai acara. yang majemuk. Pada sisi lain, Dr Husni Thamrin, paSatu sisi positif dari dialog publik ini adaPada sisi lain, Eddy Santana Putra yang lah semua calon mempunyai komitmen nelis dari aspek sosial politik dan adminismerupakan calon incumbent, menggagas terhadap perubahan. Keinginan menja- trasi negara, menjelaskan masih ada proPalembang sebagai kota bertaraf dikan Palembang sebagai kota yang blem yang tidak terungkap dalam diskusi internasional. Tingkat kepadatan maju, bermartabat, berkualitas serta tersebut. Problem itu menyangkut kopenduduk, mobilitas pereekonomian, mencapai kesejahteraan di segala lini, de- mitmen menuju program yang ditawarkan ketersediaan sarana dan prasarana serta ngan tetap mengedepankan kearifan pasangan calon, serta seberapa besar variabel-variabel penunjang lain, menurut lokal dengan aspek krusial seperti anggaran akan dialokasikan untuk meEddy Santana adalah prasyarat yang pembangunan pendidikan dan kesehatan realisasikan program- program tersebut. sudah dimiliki Kota Palembang menuju dan ekonomi sebagai titik awal, pun tak ”Bila kita bicara tentang alokasi kota bertaraf internasional. luput dari perhatian. Namun, perubahan anggaran, kita juga bicara nanti sektor Sementara, pentingnya pembukaan yang ditawarkan dirasakan belum-lah mana juga yang dikorbankan. Itu yang kita akses lapangan kerja serta pengemba- cukup tanpa dibarengi dengan strategi belum tahu,” kata Husni. ngan jiwa kewirausahaan menjadi faktor yang brilian saat dimplementasikan. Sementara itu, meskipun para calon terpenting yang dikedepankan oleh Ah- Sayangnya para kandidat tidak mengu- tidak menjawab secara tuntas pertanyaan mad Rizal saat pemaparan visi dan misi pas persoalan ini secara tuntas. yang dikemukakan, kehadiran mereka kandidat. “Saya melihat hanya calon nomor urut tetap diapresiasi dalam kerangka Dialog publik yang bertajuk Pendidikan 3 Eddy Santana yang memiliki konsep pemberian pendidikan politik bagi Politik bagi Akademisi ini dipandu oleh menjadikan Palembang go public. Ken- kalangan akademisi di Palembang. Ketua Program Studi Ilmu Hukum Pro- dati demikian strategi apa dan bagaimana “Jujur saja, semula acara ini diprediksi gram Pasca Sarjana (PPs) Unsri Profesor dengan kesiapan masyarakatnya itu yang tidak berjalan mulus. Tapi penilaian itu Amzulian Rivai dan menghadirkan 4 or- belum jelas,” kata Prof Sirodzi, peserta salah,” kata Amzulian Rivai. (yat/rio)
4
Liputan Kota
EDISI VIII / APRIL 2008
Black Campaign di Internet akan Ditindak Palembang, WK Maraknya aksi kampanye hitam (black campaign) terhadap calon Walikota-Wawako Palembang periode 2008-2013 di internet membuat gerah Panwasda Palembang. Karena itu, Panwasda bekerjasama dengan provider internet berencana memblokir situs-situs yang sarat kepentingan politis tersebut. Untuk tahap awal, Panwasda akan segera menyurati provider yang ada di wilayah metropolis. “Segera kita kirimkan surat kepada provider internet di Palembang untuk memblokade black campaign di internet, karena hal tersebut sangat merugikan calon wali kota dan wakil wali kota,” kata juru bicara Panwasda Palembang, Ruslan Ismail, Rabu (23/4). Black campaign yang berisi pencemaran nama baik, maupun opini yang berupaya menurunkan citra para kandidat Wako-Wawako Palembang, saat ini ditemukan marak beredar di internet. Beberapa di antaranya terdapat di situs dan blog seperti
sumsel.wordpress.com, karimtea. blogspot.com, pemilukada. blogspot. com, infopilkada.blogspot.com dan wordpress.blogspot.com. Menurut Ruslan, upaya black campaign via internet ini dapat membunuh karakter salah seorang calon wali kota. Meski setiap orang mempunyai hak mengeluarkan pendapat, tapi perlu tempat dan waktu yang tepat. Mengeluarkan pendapat bukan pada media yang tepat, dapat menimbulkan persoalan. Kendati demikian, Panwasda, kata Ruslan, belum dapat mengambil tindakan tegas terhadap situs dan blog berkonten black campaign tersebut tanpa ada laporan dari masyarakat. “Kita tidak bisa melaksanakan kegiatan tanpa adanya laporan tersebut, khususnya laporan dari anggota Pawascam,” katanya. Bisa Dituntut Pada sisi lain, dalam pandangan pakar telematika dan komputer Prof Dr Zulkardi, pihak atau korban yang merasa dirugikan akibat black campaign di internet bisa
saja melakukan protes. Tentu saja dengan melibatkan pihak-pihak yang berkompeten dan dapat melakukan pemblokiran terhadap situs yang memang dianggap berbahaya. Pihak Telkom dan provider, kata dia, tidak memiliki kewenangan. Hanya pemilik situs blog tersebut yang memiliki kewenangan terhadap pemblokadean blog miliknya sendiri “Data pelaku black campaign dapat dicari melalui blog yang dimilikinya, sehingga bisa saja langsung kita melakukan penangkapan atau menuntut melalui jalur hukum,” katanya. Cara lain menyikapi black campaign adalah dengan melakukan konferensi pers. Bisa juga dengan mengabaikan black campaign itu sendiri. Karena, menurut Ketua Program Studi S-2 Matematika Pascasarjana Unsri ini, momen pilkada selalu dijadikan celah bagi banyak pihak untuk mendapat keuntungan. “Masih banyak cara yang dapat dilakukan jika ingin membantah black campaign di internet,” katanya. (yat)
EDDY DAN KANDIDAT WAKO JANJIKAN ...........................................................................................................................................................DARI HAL 1
Ditemui sebelum prosesi penandatanganan, Zainul mengungkapkan, kedewasaan berpolitik pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Palembang baru akan dibuktikan setelah hasil pilkada diumumkan. Pasalnya, dari beberapa pilkada yang telah berlangsung di Sumsel, konflik justru muncul setelah pilkada berakhir. ”Masing-masing pasangan calon harus punya komitmen untuk tidak mencederai demokrasi dengan tindakan-tindakan tidak sportif. Seperti memprovokasi pendukungnya untuk menolak hasil pilkada hingga melakukan tindakan yang anarkis,” kata Zainul. Menurut dia, kesepakatan untuk mewujudkan pilkada yang damai sudah menjadi semacam tradisi. Namun, pada praktiknya, saat hasil pilkada diumumkan, pasangan calon yang kalah atau pendukungnya sering melanggar kesepakatan tersebut. ”Menjadi kepala daerah bukan akhir dari pengabdian, tapi bagaimana kita bisa memberikan seluruh jiwa raga kita untuk kepentingan masyarakat dan bangsa ini, apapun fungsi dan peranan kita. Dengan begitu, seharusnya semua kompetitor merasa menang. Kalau tidak puas dengan hasilnya, lakukan upaya hukum,” tambahnya. Wakil Wali kota Palembang Tolha Hasan meminta agar lembaga penyelenggara pilkada, KPUD Palembang dan Panwasda Palembang bersifat netral dan
tegas dalam pilkada mendatang. Dia mencontohkan, masih maraknya atribut kampanye pasangan calon meski sudah ada peringatan sebelumnya. ”Harusnya panwasda tegas, tidak ada yang boleh mencuri start kampanye, kalau menurut undang-undang harus bersih (dari atribut kampanye) bersihkan. Kalau bersih-bersih atribut, bersihkan semua jangan ada yang tersisa,” tegas Tolha disambut tepuk tangan hadirin yang memadati aula Mapoltabes Palembang. Kepada para pasangan calon, Tolha meminta mereka belajar dari semboyan tim sepak bola Sumsel, Sriwijaya FC, yang siap menang tapi juga lebih siap kalah. Semboyan itu, menurut Tolha, tidak hanya disebutkan, tapi dipraktikkan, sehingga tidak merusak citra diri masingmasing. ”Semboyan SFC itu kalau menang syukur, kalau kalah tetap bersyukur, Tanpa ribut, karena kalau dalam pertandingan yang sering ribut itu hanya orang yang berjudi. Kalau tidak ingin dibilang penjudi, kalau kalah jangan ribut,” ujar Tolha. Poltabes Palembang akan menurunkan 2.500 personil kepolisian yang tersebar di Kota Palembang guna pengamanan Pilkada Palembang 7 Juni 2008 mendatang. Jumlah tersebut masih ditambah lagi 500 personel dari Sat Brimob, Polda Sumsel, dan TNI. Selain itu, untuk pengamanan setiap pasangan calon beserta keluarganya, Poltabes
Palembang menyiagakan 6 polisi untuk setiap pasangan calon. Tanggapan Calon Keinginan untuk menjadikan Pilkada Palembang aman dan damai ditanggapi positif oleh para calon. Calon wali kota nomor urut 1 M Yansuri- Sunnah NBU mengatakan akan menjalankan komitmen tersebut dengan sebaik-baiknya, sebab menurut Yansuri, komitmen itu sejalan dengan keinginannya, untuk menjadikan kota Palembang aman dan sejahtera. ”Setiap pemimpin pastinya tidak ada yang menginginkan daerahnya kacau setelah pilkada berlangsung. Kalau kami jelas ingin mewujudkan Palembang Darussalam sebagai kota yang aman dan nyaman sejalan dengan slogan Baldatun Toyyibatun wa Rabbun Ghafur,” kata calon nomor urut 2, Sarimuda. Pada sisi lain, Calon wali kota (incumbent) nomor urut 3 Eddy Santana Putra meminta seluruh lapisan masyarakat kota Palembang terus menjaga suasana kondusif sebelum dan setelah pilkada dilaksanakan. ”Pilkada ini harus berjalan lancar, aman,damai dan penuh dengan suasana persaudaraan,” kata Eddy, kembali menegaskan. Ditemui seusai penandatanganan MoU di Poltabes Palembang, cawako nomor urut 4 Asmawati juga meminta agar pelaksanaan pilkada mendatang berjalan dengan lancar dan damai. (yat/rio)
EDISI VIII / APRIL 2008
Liputan Kota
5
Parkir Langganan Minim Sosialisasi Palembang, WK Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang menerapkan parkir berlangganan di wilayah metropolis dinilai belum maksimal. ”Sistem perparkiran kita masih semrawut dan banyak petugas parkir yang tidak resmi atau banyak yang tidak dikoordinasi. Jadi, bukan tidak mungkin bakal terjadi bentrok fisik antara petugas parkir dan konsumen,” kata Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sumsel Taufik Husni. Selain itu, adanya parkir berlangganan membuat masyarakat dibebankan pembayaran dua kali. Pertama, untuk berlangganan parkir akan ditarik retribusi via perpanjangan pajak STNK. Sementara, di lapangan, masyarakat tetap saja dipungut biaya parkir. Sosialisasi mengenai parkir berlangganan inipun dirasakan masih minim. Akibatnya banyak konsumen yang belum mengetahui. ”Pemkot harus menjelaskan di mana tempat-tempat berlakunya langganan parkir itu secara detail sehingga masyarakat jelas. Misalkan saja, untuk mal tidak diberlakukan karena parkir di tempat
tersebut dikelola swasta,” jelas Taufik. Parkir berlangganan merupakan kebijakan Pemkot Palembang untuk menambah pendapatan asli daerah sekaligus menekan tingkat kebocoran retribusi parkir yang kerap terjadi. Pada 2007, pemerintah mengalami kerugian sebesar Rp 700 juta akibat terjadi kebocoran retribusi parkir. Penerimaan PAD dari retribusi parkir hanya mencapai Rp 1,8 miliar dari target yang ditetapkan sebesar Rp 2,5 miliar. Dengan penerapan parkir berlangganan, target sebesar Rp 10 miliar pada 2008 diharapkan dapat tercapai Rawan Trial dan Error Ketua Fraksi PPP DPRD Palembang Ridwan Hayatuddin menyangsikan pola parkir berlangganan dapat berjalan dengan baik. Menurut dia, pola ini sangat rentan dengan trial and error. Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2008 tentang Pengelolaan dan Retribusi Parkir disebut Hayatuddin sangat lemah pengawasan. Khususnya mengenai sistem pengelolaan karcis keluar masuk. ”Kita sangsikan pelaksanaan di lapangan menjadi tidak menentu. Bisa saja karcis dicetak 10.000, tetapi kenyataan bisa lebih dari itu. Kalau begini, penga-
wasan bagaimana,” katanya, sembari menerangkan secara teknis perizinan pun menemui kendala, karena pihak Samsat tidak menyetujui penarikan retribusi melalui pajak STNK dari kepolisian. ”Kita masih terus godok teknis parkir ini karena kondisi di lapangan sangat banyak parkir-parkir liar,” tambahnya. Belum Final Kasubdin LLAJ Dishub Kota Palembang Eddy Nursalam mengatakan, konsep parkir berlangganan memang belum final. Karena perdanya baru keluar dan masih dalam proses pembahasan, serta masih menunggu peraturan dari wali kota bila memang setujui. ”Kita baru susun, karena perdanya saja baru keluar. Semuanya kita serahkan ke wali kota,” kata Eddy. Kendati demikian Eddy berjanji pihaknya akan terus melakukan sosialisasi ke masyarakat dan pihak pelaksana sehingga tidak akan terjadi lagi polemik seputar parkir berlangganan ini. ”Kalau sifatnya sukarela, rasanya sulit kita lakukan. Hal ini kita lakukan untuk menekan kebocoran PAD dari parkir yang selama ini sangat minim,” kata Eddy. (yat/ sen)
Palembang Tuan Rumah Pameran Anggrek se-Asia Palembang, WK Kembali, Palembang menjadi poros pertemuan negara-negara di Asia. Setelah sebelumnya beberapa pertemuan internasional digelar di kota metropolis, kali ini Palembang akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Pameran Anggrek Tingkat Asia pada 10-18 Mei mendatang. 4 negara tetangga, Taiwan, Thailand, Singapura dan Malayasia sudah menyatakan kesediaannya mengikuti pameran yang disponspori Pemkot Palembang ini. Selain negara-negara tersebut Australia pun kemungkinan akan berpartisipasi dalam acara yang akan dibuka secara langsung oleh Ketua Umum Pengurus Anggrek Indonesia, Mufida Jusuf Kalla. Kepastian datangnya Mufida diungkapkan langsung oleh Wali Kota Palembang, Ir H Eddy Santana Putra MT. “Saat melakukan audiensi di Jakarta dua hari lalu (tiga hari maksudnya), beliau (Mufida, red) menyatakan kesediaannya untuk membuka pameran anggrek seAsia tanggal 10 Mei nanti,” terang Eddy, usai mengadakan rapat persiapan pelaksanaan Pameran Anggrek Tingkat Asia, di rumah dinas walikota, Jalan Tasik, Jumat (25/4). Menurut Eddy, banyak jenis anggrek yang akan dipamerkan, baik dari Sumsel maupun provinsi lain di Indonesia. Nantinya, bakal ada 60 stan yang memamerkan anggrek. Pemkot Palembang pun telah meng-
Pemkot Kucurkan Rp 1 Miliar Dibuka Mufida Jusuf Kalla
anggarkan dana sebesar Rp 1 miliar guna mendukung suksesnya kegiatan yang merupakan salah satu agenda program Visit Musi 2008 ini. “Kita ‘kan mau mendatangkan orang, nggak hanya dari Sumsel, tapi juga dari provinsi lain. Bahkan, dari negara luar. Biaya minum, makan dan hotel mesti ditanggung.” jelas Eddy Melalui pameran anggrek ini Eddy
berharap para petani anggrek di kota metropolis lebih giat dan termotivasi menanam anggrek. “Selama ini yang kita lihat, banyak warga kota yang mengunakan anggrek untuk acara ulang tahun, pesta pernikahan dan lain-lain. Tapi anggreknya dari provinsi luar dan juga impor dari negara luar. Mestinya para petani anggrek kita lebih bisa mengembangkan sendiri,” paparnya. Ketua Pelaksana Pameran Anggrek Asia, Apriadi S Busri menambahkan, selain tanaman anggrek, pada ekspo nanti juga akan didatangkan tanaman hias lainnya seperti Euphorbia. “Kita sudah berkoordinasi dengan Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) agar memberikan izin masuk tanaman anggrek dari luar,” kata Apriadi. Satu rangkaian dengan pembukaan pameran anggrek ini juga akan dilakukan pelantikan Pengurus Anggrek Tingkat Kota Palembang dan Provinsi. (rio)
6
Liputan Kota
EDISI VIII / APRIL 2008
Telat Buat Akta Kelahiran Didenda Satu Juta
H. JONNY YULIANTO, ST
Palembang, WK Bagi Anda yang lalai ataupun terlambat mengurus izin pembuatan akta kelahiran anak, siap-siap saja merogoh kocek dalam-dalam. Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang akan segera memberlakukan denda senilai Rp 1 juta bagi keterlambatan ini. Pemberlakuan kebijakan ini berpedoman pada Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan yang telah ditetapkan sejak 29 Desember 2006. Pada pasal 89 ayat 2 dijelaskan, setiap penduduk dikenai sanksi administrasi apabila melampaui batas waktu pelaporan peristiwa kependudukan. Denda untuk WNI Rp 1 juta,
sedangkan warga negara asing (WNA) Rp 2 juta. Ketentuan ini pun dikuatkan dalam peraturan daerah (Perda) Nomor 21 Tahun 2007 tentang Retribusi Pencatatan Sipil. Dalam aturannya, bila pengurusan akta kelahiran di bawah 60 hari (2 bulan) sejak tanggal kelahiran, maka dibebaskan dari segala biaya. Sedangkan mulai dari 61 hari hingga satu tahun, maka akta dapat diurus bila mendapatkan rekomendasi Wali Kota. Namun, apabila diurus setelah satu tahun sejak kelahiran, maka terlebih dahulu harus melalui penetapan pengadilan tinggi dan diwajibkan membayar denda Rp1 juta. ”Aturan ini sebagai bentuk reward (penghargaan) dan punishment (hukuman) kepada warga yang melalaikan pendataan kelahiran,” ujar Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kota Palembang Husni Thamrin Hamzah, Rabu (16/4/). Menurut Husni, secara hukum aturan denda memang belum efektif diberlakukan karena dalam klausul di Perda No 21/2007 masalah sanksi belum tercakup. Namun, dia meyakini akan ada revisi perda yang mengatur pemberian sanksi bagi keterlambatan mengurus akta kelahiran. ”Masyarakat harus menyadari pentingnya membuat akta. Hal ini akan meme-
ngaruhi data kependudukan secara nasional. Untuk itu, pusat lebih tegas agar data kependudukan kita ke depannya lebih akurat lagi,” harap Husni. Disinggung mengenai sosialisasi kepada masyarakat, menurut dia pihaknya terus berupaya, sehingga masyarakat tergugah untuk segera membuat akta. Karena penggunaan akta menjadi prasyarat untuk hal-hal seperti membuat KTP, KK, atau paspor dan lain sebagainya. Apalagi, pemerintah, kata Husni, menjamin biaya pembuatan tidak begitu mahal. Berdasarkan perda, untuk anak ke-1 dan ke-2 biaya ditetapkan sebesar Rp 11.000, sedangkan untuk anak ke-3 sebesar Rp 13.500, dengan lama pengurusan maksimal 3–10 hari. ”Masyarakat diminta segera membuat akta, jangan sampai menunggu kalau diperlukan saja” katanya. Sosialisasi Harus Gencar Secara terpisah, Anggota Komisi I DPRD Palembang, Jonny Yulianto mengaku belum mengetahui adanya aturan tersebut. Untuk itu, dia meminta agar Dinas Dukcapil secara intens melakukan sosialisasi seperti memasang spanduk atau informasi ke media massa. ”Kita khawatir bila tanpa sosialisasi ke masyarakat akan menimbulkan pengaruh negatif,” katanya. (rio/lik)
UKM Dapat “Jatah” Minyak Goreng Bersubsidi Palembang, WK. Para pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Kota Palembang akan mendapat minyak goreng (Migor) subsidi dari pemerintah. Ini setelah pemerintah memutuskan kelebihan kuota penyaluran migor bersubsidi dapat diberikan kepada UKM. “Kalau dulu kelebihan minyak goreng harus dikembalikan, tetapi sekarang kelebihan itu bisa disalurkan kepada para UKM sesuai petunjuk pemerintah pusat,” kata Kabid Perdagangan Dalam Negeri Disperindagkop Kota Palembang Yustianus, saat mengikuti pembagian minyak goreng di Kecamatan Bukit Kecil, Minggu (20/4). UKM yang akan mendapatkan migor bersubsidi diklasifikasikan sebagai pedagang kecil. Misalnya, pedagang gorengan, warung kopi, ataupun pedagang lainnya. Mereka akan mendapatkan jatah migor, setelah terlebih dahulu dilakukan pendataan oleh para RT di daerah penyaluran dengan mengacu pada kouta yang diberikan di daerah masing-masing.
CAMAT BUKIT KECIL ALEX FERNANDO
“Misalnya di kelurahan dibagikan kuota minyak goreng sebanyak 1.500 liter dan ternyata lebih, maka kelebihan itu diperbolehkan diberikan kepada para UKM daerah setempat,” jelas Yustianus. Sementara itu untuk penyaluran migor bersubsidi, Pemkot Palembang, kata
Yustianus, akan terus menyalurkan minyak goreng bersubsidi hingga September 2008 dengan total dana senilai Rp 2 miliar dari APBN. Pada sisi lain, Camat Bukit Kecil Alex Fernando mengatakan, pembagian minyak goreng di daerahnya merupakan kelanjutan dari pembagian minyak goreng di empat kelurahan sebelumnya, yakni Kelurahan 23 Ilir,24 Ilir,26 Ilir,dan Talang Semut. “Disperindag membagikan minyak goreng bersubsidi sebanyak 1.008 liter untuk dua kelurahan, yakni Kelurahan 19 Ilir dan 20 Ilir,” ujarnya. Alex menjelaskan, pembagian minyak goreng ini mendapatkan respons positif masyarakat. Sebab, selain harga murah, juga memperoleh subsidi dari pemerintah sebesar Rp 2.500 per liter. Mengenai pembagian migor bersubsidi untuk UKM, Alex mengatakan, pendataan diserahkan sepenuhnya kepada RT setempat agar para UKM memperoleh jatah minyak goreng bersubsidi program pemerintah. (rio)
EDISI VIII / APRIL 2008
7
Opini
Kampanye Pilkada yang Rasional dan Persuasif
S
ALAH satu tahapan penting dalam pelaksanaan Pilkada adalah kampanye politik. Tahapan tersebut merupakan salah satu kegiatan politik yang paling krusial dan sangat potensial menimbulkan konflik serta kekerasan politik. Sehingga tidak mengherankan apabila harapan publik agar KPUD dan Panwas Pilkada dapat merumuskan secara tehnis format dan mekanisme kampanye yang tidak memancing rawan konflik. Di berbagai negara yang sudah cukup dewasa dalam berdemokrasi pun juga membuat aturan dan mekanisme kampanye yang cukup ketat dan tegas. Hal tersebut dilakukan untuk menjadikan kampanye tidak menjadi ajang membangkitkan emosional dan konfrontatif massa, akan tetapi lebih mengedepankan semangat yang rasional, persuasif dan edukatif. Sebagai bagian dari proses dan tahapan Pilkada, kampanye memang mempunyai peranan yang cukup penting, sebab kampanye merupakan sarana untuk mengkomunikasikan berbagai program atau misi yang diemban oleh seorang kandindat dalam upaya menarik massa pendukung secara sadar dan persuasif. Melalui kampanye yang rasional, persuasif dan edukatif, massa pemilih memperoleh berbagai informasi dan kesankesan tentang sosok seorang kadindat pemimpin daerah, yang pada akhirnya dapat digunakan untuk menentukan pilihan politik mereka pada saat hari pencoblosan. Oleh karena itu, yang terpenting dari pelaksanaan kampanye sebenarnya bukan justru dijadikan ajang show of force dalam bentuk fisik belaka, akan tetapi bagaimana pesan-pesan politik disampaikan, mempengaruhi sikap, perilaku, pendapat dan pilihan politik seseorang dengan cara-cara yang komunikatif, dialogis, persuasif, tidak mengedepankan simbol-simbol yang bernuansakan SARA dan dengan prinsip non violence. Oleh karena itu, sudah menjadi tanggung jawab kita bersama khususnya para kadindat dan elit politik yang bertarung dalam Pilkada untuk berkomitmen menyelenggarakan kampanye Pilkada yang lebih bermartabat, rasional, persuasif, edukatif dan mengeliminir seminimal mungkin resiko sosial, politik, keamanan, dan cara-cara yang bisa memancing tindakan anarkis serta konflik ditengahtengah masyarakat kita yang plural. Model kampanye yang bersifat ke hurahuraan politik seperti pawai, keramaian umum atau pesta umum yang sangat rentan menimbulkan resiko sosial dan
Oleh: Jumadi, S.Sos, M.Si potensi konflik, serta tindakan anarkis dan tidak memberikan pendidikan politik seyogyanya harus diminimalisir. Oleh karena itu harus ada keberanian KPU dan Panwas untuk memformat model kampanye yang lebih memberikan pendidikan politik yaitu dalam bentuk kampanye dialogis, dan ini memang lebih sesuai dengan sistem Pilkada langsung yang diterapkan saat ini. Mengedepannya kedua model tersebut bukanlah suatu kebetulan, tetapi dida-
Dalam kampanye politik, efektifitasnya adalah memenangkan pemilihan, sedangkan efisiensinya adalah memenangkan pemilihan dengan memanfaatkan sumbersumber yang tersedia dengan sebaik-baiknya. Namun ketika kadindat dan para timnya ingin mengejar efektifitas, kampanye dilakukan dengan cara dan model yang bisa menebar benih-benih konflik di masyarakat, maka sudah barang tentu akan sangat kontraproduktif bagi membangun demokrasi dan pendewasaan politik rakyat. sarkan atas pengalaman selama ini bentuk kampanye rapat umum atau pesta umum dan pawai paling menarik dan paling banyak diikuti oleh masyarakat dan simpatisan partai dan bahkan dijadikan ukuran kehebatan sebuah kontestan, walaupun sesungguhnya model kampanye seperti itu kurang menggambarkan hakekat dan tujuan penyelenggaraan kampanye itu sendiri. Idealnya memang, model kampanye dialogis adalah merupakan salah satu model yang tepat untuk menghindari kekerasan dan sekaligus memberikan pendidikan politik. Setidaknya ada beberapa keuntungan dengan model kampanye dialogis tersebut, yaitu: (1) Untuk
menciptakan partisipasi politik yang lebih akurat dan menumbuhkan kesadaran politik rakyat. (2) Sarana untuk menampung aspirasi dan kepentingan rakyat. (3) Menumbuhkan saling pengertian di antara massa pemilih. (4) Untuk menumbuhkan rasa Tanggung jawab yang lebih besar dari para kadindat dalam memegang amanah. (5) Memungkinkan adanya kontrak sosial dan politik antara kadindat dengan masyarakat (6) Untuk meningkatkan kualitas dalam berdemokrasi (7) Lebih menjamin tidak terjadinya tindakan anarkis dan kekerasan dalam kampanye. Selain kampanye dengan menggunakan model dialogis, para kadindat bisa juga menggunakan berbagai media cetak dan media elektronik (TV/Radio). Walaupun memang penggunaan media tersebut memerlukan political financial yang cukup besar dan media pun juga memiliki aturan tersendiri serta terikat dengan kode etik jurnalistik yang tetap harus menjaga netralitasnya sebagai penyebar informasi kepada masyarakat. Dalam kampanye politik, efektifitasnya adalah memenangkan pemilihan, sedangkan efisiensinya adalah memenangkan pemilihan dengan memanfaatkan sumber-sumber yang tersedia dengan sebaik-baiknya. Namun ketika kadindat dan para timnya ingin mengejar efektifitas, kampanye dilakukan dengan cara dan model yang bisa menebar benih-benih konflik di masyarakat, maka sudah barang tentu akan sangat kontraproduktif bagi membangun demokrasi dan pendewasaan politik rakyat. Kampanye tanpa kekerasan pada dasarnya adalah kampanye yang memberikan pencerdasan dan pemberdayaan kepada masyarakat. Kampanye tanpa kekerasan haruslah mampu mengurangi emosi dan meningkatkan daya nalar dan penggunaan rasionalitas dalam berkampanye. Semoga para elit politik, kadindat kepala daerah dan seluruh tim suksesnya tidak terlalu bias memahami pemikiran Machiavelli yaitu menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan. Seorang seperti Machiavelli pun pernah berujar, biarkanlah seseorang mendambakan kekuasaan dan menjalankan kekuasaan dengan cara-cara yang mulia dan terpuji, kearifan dan kebijaksanaannya. Apalagi kita sebagai kader bangsa yang berbudaya dan beradab, seharusnya lebih mulia, terpuji, arif dan bijaksana lagi dari seorang Machiavelli. (net) Penulis adalah Staf pengajar FISIP Untan & Ketua Prodi Ilmu Politik Program Magister Ilmu Sosial Untan Pontianak.
8
Liputan Kota
EDISI VIII / APRIL 2008
Palembang akan Miliki 2 Fly Over Lagi Palembang, WK Guna mengatasi kepadatan lalu lintas di Kota Palembang, Pemerintah Provinsi Sumsel berencana membangun sejumlah fasilitas under pass simpang Charitas dan fly Over Simpang Patal dan Simpang Bandara SMB II. “Kita tengah berjuang untuk mewujudkan rencana tersebut, meski pengajuan dananya baru bisa direalisasikan setelah keputusan pengangaran tahun mendatang, tapi kita telah mendapat lampu hijau dari mentri PU,” kata Asisten II Sekda Prov Sumsel, Budi Raharjo, Jumat (18/4). Menurut Budi, pemerintah pusat melalui Menteri Pekerjaan Umum menyatakan kesediaannya mewujudkan rencana tersebut. PEMPROV SUMSEL BERENCANA MENAMBAH PEMBANGUNAN FLY OVER DI KOTA PALEMBANG. FOTO:WIN Hanya saja untuk melancarkan tugas tersebut dibutuhkan kerjasama antara pembagian. Jika dilihat fungsi dan daerah yang akan menanggung biaya pemerintah pusat dan pemerintah daerah. kebanggan daerah dengan bisa ter- pembebasan lahan, sementara biaya “Saya rasa tidak masalah jika dana wujudnya rencana itu,” ungkapnya, sem- pembangunan proyek akan ditanggung pembangunan harus diambil dari sistem bari menambahkan, kemungkinan besar pemerintah pusat. (wid)
Palembang Miliki Lembaga Ekuitas Baru Palembang. WK Jumlah lembaga sekuritas yang beroperasi di Kota Palembang bertambah menjadi 12 buah. Ini setelah Perusahaan ekuitas (PE) Optima Sekuritas segera diresmikan. “Rencananya peresmian PE tersebut akan dilangsungkan 24 April 2008 mendatang. Berarti, setelah Optima Sekuritas ini diresmikan, Palembang memiliki 11 perusahaan sekuritas dan satu lembaga reksadana,” terang Kuasa Perwakilan Pusat Informasi Pasar Modal (PIPM) Palembang Hari M Soewadi. Meski saat ini terjadi resesi ekonomi sebagai akibat tidak terkendalinya harga minyak mentah dunia, menurut Hari, adanya PE baru ini kegiatan investasi di Kota Palembang diharapkan kian menggeliat. “Justru di tengah resesi, peluang investasi semakin besar. Tergantung kejelian investor melihat peluang,” katanya. Bahkan, menurut dia, idealnya Kota Palembang memiliki lebih banyak PE. Untuk itu, pihaknya menargetkan penambahan lima PE baru pada 2008 ini. “Melihat jumlah investor yang mengalami pertumbuhan minimal 150 account setiap bulannya, setidaknya harus ada lima perusahaan sekuritas baru untuk ikut meramaikan kegiatan pasar modal sekaligus alternatif pilihan investor dalam melakukan transaksi,” kata Hari. Namun, menurut Branch Manager Sari-
jaya Sekuritas Dwi Mulyadi, penambahan sekuritas belum terlalu mendesak. “Sekarang ini yang paling penting adalah kualitas sekuritas itu sendiri, bagaimana mereka menyediakan fasilitas baik riset maupun SDM mereka,” kata Dwi, sembari mengatakan sekurita
yang ada sekarang sudah cukup baik. “Hanya saja, tinggal bagaimana pihak sekuritas mampu bersaing memberikan yang terbaik bagi para investornya,sehingga transaksi yang terjadi juga mengalami pertumbuhan setiap bulannya,” tambahnya. (sen)
Pemkot Beri Kesempatan Pelajar Kuliah di UI Palembang, WK Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang memberikan kesempatan seluasluasnya kepada pelajar berprestasi di Kota Palembang untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi di Universitas Indonesia (UI). Saat ini Pemkot tengah menindaklanjuti penandatanganan nota kesepahaman bersama, MOU pengiriman pelajar berprestasi dengan pihak UI. “Benar kita sudah tandatangani MOU dengan UI, tapi ini khusus untuk yang berprestasi saja,” kata Walikota Palembang Ir.H.Eddy Santana Putra, MT, di kediamannya Jl Tasik Palembang, Kamis (17/4). Mengenai biaya pendidikan, ada tiga pola yang akan diberikan. Melalui biaya sendiri, biaya dari APBD atau kerjasama dengan perusahaan yang ada. “Nanti kita seleksi siapa-siapa yang mau ikut kuliah di UI, sebab kesempatannya besar kalau yang mengirimkannya Pemda setempat,” jelas Eddy. Menurutnya, soal dana memang lebih banyak dibebankan kepada yang bersangkutan. Pemkot hanya memudahkannya untuk masuk UI. “Masalah ini kita mulai tahun ajaran sekarang, mungkin nanti dari UI akan mengadakan roadshow,” paparnya, sembari mengatakan Pemkot masih akan mengkaji lagi secara teknisnya. (sen)
Serba - Serbi
EDISI VIII / APRIL 2008
9
Kekuatan Petir yang Tersembunyi
ETIR sering terlihat di saat cuaca mendung atau ketika sedang hujan badai. Coba sekali-sekali kamu perhatikan di malam hari, saat hujan deras, langit tiba-tiba menyala, tak lama kemudian disusul oleh suara menggelegar. Suara itu membuat kita sering menutup telinga kita, bahkan membuat kita bersembunyi ditempat yang menurut kita cukup terlindungi. Mengapa? Karena petir bisa menyambar benda-benda di sekitarnya dan ditempat yang tinggi. Misalnya pohon kelapa atau tiang listrik. Dalam ilmu fisika, satu kilatan petir adalah cahaya terang yang terbentuk selama pelepasan listrik di atmosfer saat hujan badai. Petir dapat terjadi ketika tegangan listrik pada dua titik terpisah di atmosfermasih dalam satu awan, atau antara awan dan permukaan tanah, atau antara dua permukaan tanah mencapai tingkat tinggi. Kilat petir terjadi dalam bentuk setidaknya dua sambaran. Pada sambaran pertama muatan negatif (-) mengalir dari awan ke permukaan tanah. Ini bukanlah kilatan yang sangat terang. Sejumlah kilat percabangan biasanya dapat terlihat menyebar keluar dari jalur kilat utama. Ketika sambaran pertama ini mencapai permukaan tanah, sebuah muatan berlawanan terbentuk pada titik yang akan disambarnya dan arus kilat kedua yang bermuatan positif terbentuk dari dalam jalur kilat utama tersebut langsung menuju awan. Dua kilat tersebut biasanya beradu sekitar 50 meter di atas permukaan tanah. Arus pendek terbentuk di titik pertemuan antara awan dan permukaan tanah tersebut, dan hasilnya sebuah arus listrik yang sangat kuat dan terang mengalir dari dalam jalur kilat utama itu menuju awan. Perbedaan tegangan pada aliran listrik antara awan dan permukaan tanah ini melebihi beberapa juta volt.
P
Energi petir Energi yang dilepaskan oleh satu sambaran petir lebih besar daripada yang dihasilkan oleh seluruh pusat pembangkit tenaga listrik di Amerika. Suhu pada jalur di mana petir terbentuk dapat mencapai 10.000 derajat Celcius. Suhu di dalam tanur untuk meleburkan besi adalah antara 1.050 dan 1.100 derajat Celcius. Panas yang dihasilkan oleh sambaran petir terkecil dapat mencapai 10 kali lipatnya. Panas yang luar biasa ini berarti bahwa petir dapat dengan mudah membakar dan menghancurkan seluruh unsur yang ada di muka bumi. Perbandingan lainnya, suhu permukaan matahari tingginya 700. 000 derajat Celcius. Dengan kata lain, suhu petir adalah 1/70 dari suhu permukaan matahari. Cahaya yang dikeluarkan oleh petir lebih terang daripada cahaya 10 juta bola lampu pijar berdaya 100 watt. Sebuah sambaran petir berukuran ratarata memiliki energi yang dapat menyalakan sebuah bola lampu 100 watt selama lebih dari 3 bulan. Sebuah sambaran kilat berukuran rata-rata mengandung kekuatan listrik sebesar 20.000 amp. Sebuah las menggunakan 250-400 amp untuk mengelas baja. Kilat bergerak dengan kecepatan 150.000 km/detik, atau setengah kecepatan cahaya, dan 100.000 kali lipat lebih cepat daripada suara Kilatan yang terbentuk turun sangat cepat ke bumi dengan kecepatan 96.000 km/jam. Sambaran pertama mencapai titik pertemuan atau permukaan bumi dalam waktu 20 milidetik, dan sambaran dengan arah berlawanan menuju ke awan dalam tempo 70 mikrodetik. Secara keseluruhan petir berlangsung dalam waktu hingga setengah detik. Suara gemuruh yang mengikutinya disebabkan oleh pemanasan mendadak dari udara di sekitar jalur petir. Akibatnya, udara tersebut memuai dengan kecepatan melebihi kecepatan suara, meskipun gelombang kejutnya kembali ke gelombang suara
normal dalam rentang beberapa meter. Gelombang suara terbentuk mengikuti udara atmosfer dan bentuk permukaan setelahnya. Itulah alasan terjadinya guntur dan petir yang susul-menyusul. Petir berarus listrik terbesar Sebuah majalah ‘Intisari’ pernah mengungkapkan bahwa petir berarus listrik terbesar terdapat di Indonesia, tepatnya di daerah Depok. Penelitian yang disponsori PLN Cabang Depok, pada bulan April, Mei dan Juni 2002, dengan menggunakan teknologi lighting position and tracking system (LPATS), itu untuk mengenali perilaku petir di wilayah kota di selatan Jakarta. Tak disangka, para peneliti mendapati arus petir negatif berkekuatan 379,2 kA (kilo Ampere) dan petir positif mencapai 441,1 kA. Dengan kekuatan arus sebesar itu, petir mampu meratakan bangunan gedung yang terbuat dari beton sekalipun. Selama ini, Indonesia memang dikenal sebagai negara dengan sambaran petir cukup tinggi. Kondisi meteorologis Indonesia memang sangat ideal bagi terciptanya petir. Tiga syarat pembentukan petir – udara naik, kelembaban, dan partikel bebas atau aerosol – terpenuhi dengan baik di Indonesia sebagai negara maritim. Dalam majalah Intisari edisi Desember 2000, disebutkan bahwa bumi bisa diibaratkan sebagai kapasitor. Antara lapisan ionesfer dan Bumi, jika langit cerah, ada arus listrik yang mengalir terusmenerus, dari ionosfer yang bermuatan positif ke Bumi yang bermuatan negatif. Tapi Bumi tidak terbakar, karena ada awan petir yang bermuatan listrik positif maupun negatif sebagai penyeimbang. Yang positif turun ke Bumi, dan yang negatif naik ke ionosfer. Ketika langit berawan, tidak semua awan adalah awan petir. Hanya awan cumulonimbus yang menghasilkan petir. Petir terjadi karena pelepasan muatan listrik dari satu awan cumulonimbus ke awan lainnya, atau dari awan langsung ke Bumi. Saat kita merenungi semua perihal petir ini, kita akan memahami bahwa peristiwa alam ini adalah sesuatu yang menakjubkan. Bagaimana sebuah kekuatan luar biasa semacam itu muncul dari partikel bermuatan positif dan negatif, yang tak terlihat oleh mata telanjang, menunjukkan bahwa petir diciptakan dengan sengaja oleh Sang Pencipta. Lebih jauh lagi, kenyataan bahwa molekul-molekul nitrogen, yang sangat penting untuk tumbuhan, muncul dari kekuatan ini, sekali lagi membuktikan bahwa petir diciptakan khusus oleh sang pencipta. (yat/net)
10
Ragam
EDISI VIII / APRIL 2008
Pilkada dan Internet B ANYAK cara untuk mempublikasikan diri pribadi. Sarana yang lumrah dipakai adalah via media massa baik cetak maupun elektronik seperti koran dan televisi serta radio. Namun, tahukah Anda bahwa internet pun sebenarnya media publikasi yang sangat efektif? Apalagi dalam konteks suksesi kepala daerah yang sedang berlangsung di beberapa daerah di tanah air sekarang ini. Walaupun kalah dalam pemilihan presiden Amerika tahun 2004 beberapa waktu lalu, John F Kerry, senator Partai Demokrat dari Massachusetts memperoleh pujian dari pengamat strategi kampanye. Kerry dianggap memiliki pemahaman yang tepat terhadap pemanfaatan Internet. Memang website Kerry saat itu didukung puluhan website lain yang dibangun oleh para pendukungnya secara sukarela dan terjadi saling interaksi antar mereka. Kerry dinilai telah membuka peluang dan akses agar konstituennya saling berinteraksi dalam mendukung kampanyenya di Internet. Kini pun Kerry masih memanfaatkan websitenya untuk kampanye kesehatan anak-anak. Internet untuk media Kampanye Perkembangan teknologi informasi telah memunculkan berbagai optimisme akan peran pentingnya di masa depan sebagai media komunikasi utama, yang menawarkan berbagai kemudahan di berbagai aspek kehidupan sosial, termasuk politik dan demokrasi. Dalam pasal 56 pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2005 poin c tertulis bahwa kampanye dapat dilaksanakan melalui: penyebaran melalui media cetak dan media elektronik. Dari sini cukup jelas bahwa peran teknologi informasi merupakan kebutuhan yang cukup vital, termasuk dalam hal pemilihan kepala daerah. Aspek Historis Sejarah penggunaan teknologi informasi, khususnya internet untuk kampanye dimulai tahun 1992 ketika Jerry Brown, Gubernur California yang mencalonkan diri menjadi Presiden Amerika memanfaatkan electronic mail (Email) sebagai media kampanye. Pada 1998 Jesse Ventura menjadi orang pertama yang berhasil menjadi gubernur Minnesota berkat inovasinya memanfaatkan internet (Sumber: PoliticsOnline.Com). Tahun 2000, Bill Bradley, calon presiden Amerika dari partai Demokrat menjadi orang pertama yang berhasil meraih $1 Million untuk dana kampanyenya melalui Internet. Edward Cone, editor Wired magazine dalam tulisannya pada Baseline Magazine (17/11/2003) berpendapat, dengan Internet, suatu kampanye efektif menciptakan suatu komunitas yang atas kehendaknya sendiri turut memasarkan kandidat yang dipilihnya. Apabila itu terlaksana dengan baik, sang kandidat tidak akan dapat–atau ingin-untuk me-
ngendalikan itu. Sedangkan Joe Trippi, ketua Silicon Valley yang pernah menjadi manajer kampanye dari Edward M. Kennedy hingga Howard Dean (USA TODAY 14/7/2003) mengatakan “Kita benar-benar sedang memberi lebih banyak peran kepemimpinan dalam kampanye ke orang-orang lokal yang mengorganisasikan sendiri lingkungannya atau melalui Internet”. Internet jauh lebih efektif apabila digerakkan menurut norma Internet sebagai media yang egaliter, yaitu dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Menurut sebuah studi yang diselenggarakan oleh Pusat Survei Dan Analisa Riset di Universitas Connecticut, pemilih yang menggunakan internet, dengan mengabaikan keanggotaan partai politiknya, sangat terkait atau berhubungan erat dengan politik secara online. Riset menunjukkan bahwa 68 persen pemilih yang menggunakan Internet tersebut melakukan penelusuran terhadap para calon kandidat secara online. Pilpres dan Pilkada Ketika pemilihan presiden Indonesia tahun 2004 digelar, semua calon presiden juga memanfaatkan media Internet untuk kampanye. Menurut data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pengguna Internet tahun 2004 mencapai 11 juta lebih dan tahun 2005 diperkirakan mencapai 16 juta (Sumber: www.apjii. or.id), sebuah jumlah yang layak diperhitungkan untuk sasaran kampanye. Tim sukses Susilo Bambang Yudoyono (SBY) salah satu kandidat presiden Indonesia yang akhirnya memenangi pemilihan presiden 2004, sangat menyadari jika setiap media, sekecil apapun peluangnya harus dimanfaatkan untuk merebut hati pemilih. Website sby-oke.com yang dibuat sejak bulan april 2004 berhasil dikunjungi hampir 80 ribu orang dan berhasil menjaring anggota mencapai 6800 orang lebih serta tercatat lebih dari 2700 aspirasi atau sumbang saran yang diberikan oleh pengunjung pada website tersebut. Di sinilah kedigdayaan Internet menyelipkan pesan politik yang luhur bahwa keberhasilan kandidat memanfaatkannya untuk kampanye justru telah memberi peluang dan mendorong konstituennya untuk menyalurkan aspirasinya. Sebuah babakan baru demokrasi di daerah-daerah telah dimulai, pemilihan kepala daerah juga dilakukan secara langsung. Beberapa kandidat kepala daerah telah menyiapkan media Internet
sebagai sarana kampanye, seperti yang dilakukan calon walikota di Manado dan Surabaya beberapa waktu silam. Secara umum isi website calon-calon walikota ini tidak beda dengan website calon presiden di Indonesia maupun di luar negeri, seperti memuat visi misi, profil, kiprah calon selama ini, serta yang terpenting terdapat fasilitas untuk menampung aspirasi dan komunitas pengunjungnya. Jika mengacu pada studi yang diselenggarakan oleh Pusat Survei Dan Analisa Riset di Universitas Connecticut, calon pemilih menggunakan internet untuk melakukan penelusuran terhadap para calon kandidat, sehingga memberikan gambaran tentang calon figur yang kelak akan dicoblos saat pemungutan suara. Salah hal yang mungkin perlu dicermati, pemanfaatan internet oleh kandidat kepala daerah mencerminkan perhatian calon kepala daerah tersebut terhadap penggunaan teknologi informasi di daerahnya. Friendster dan Blog Bahkan fenomena yang sedang merebak dikalangan generasi muda- otomatis mencakup massa pemilih pemula dan potensial- adalah tingkat penggunaan friendster dan blog. Friendster merupakan salah satu fitur di dalam intenet yang ditawarkan sebagai sarana untuk mengumpulkan teman dan membuat komunitas bersama serta berisikan profil pribadi secara online. Sedangkan blog adalah website yang bersifat personal, memuat opini personal dan hal-hal lain yang mengaktualisasikan diri pembuatnya secara personal yang ingin ia kabarkan pada komunitas global dunia. Sebuah loncatan ekspresi diri yang melampaui batas-batas ruang dan waktu. Bedanya, di friendster kita dapat membuat blog, sementara di blog kelengkapan seperti di friendster tidak atau belum tersedia. Tentu saja, friendster dan blog dapat dipakai oleh para kandidat kepala daerah sebagai varian dari alternatif untuk berkampanye selain media-media “tradisonal lainnya”. Jadi, “Hari Gini Ngga Punya Website, Gak Punya Friendster!!!”. (yat/berbagai sumber)
EDISI VIII / APRIL 2008
11
Profil
Raden Ajeng Kartini (1879-1904) Pejuang Kemajuan Wanita
K
AUM wanita di Indonesia mungkin saja tidak akan pernah mencapai kemajuan seperti saat ini jika Kartini tidak pernah dilahirkan. Kartini-lah yang membuat perempuan Indonesia “tidak lagi” dianggap sebelah mata oleh kaum adam. Door Duistermis tox Licht, Habis Gelap Terbitlah Terang, itulah judul buku dari kumpulan surat-surat Raden Ajeng Kartini yang terkenal. Surat-surat yang dituliskan kepada sahabat-sahabatnya di negeri Belanda itu kemudian menjadi bukti betapa besarnya keinginan dari seorang Kartini untuk melepaskan kaumnya dari diskriminasi membudaya pada zamannya. Buku itu menjadi pedorong semangat para wanita Indonesia dalam memperjuangkan hak-haknya. Perjuangan Kartini tidaklah hanya tertulis di atas kertas tapi dibuktikan dengan mendirikan sekolah gratis untuk anak gadis di Jepara dan Rembang. Upaya dari puteri seorang Bupati Jepara ini telah membuka penglihatan kaumnya di berbagai daerah lainnya. Sejak itu sekolah-sekolah wanita lahir dan bertumbuh di berbagai pelosok negeri. Wanita Indonesia pun telah lahir menjadi manusia seutuhnya. Di era Kartini, akhir abad 19 sampai awal abad 20, wanita-wanita negeri ini belum memperoleh kebebasan dalam berbagai hal. Mereka belum diijinkan untuk memperoleh pendidikan yang tinggi seperti pria bahkan belum diijinkan menentukan jodoh/suami sendiri, dan lain sebagainya. Pada saat itu, Kartini yang lahir di Jepara, Jawa Tengah pada 21 April 1879, sebenarnya sangat menginginkan bisa memperoleh pendidikan yang lebih tinggi, namun sebagaimana kebiasaan saat itu, dia pun tidak diizinkan oleh orang tuanya. Dia hanya sempat memperoleh pendidikan sampai E.L.S. (Europese Lagere School) atau tingkat sekolah dasar. Setamat E.L.S, Kartini pun dipingit sebagaimana kebiasaan atau adat-istiadat yang berlaku di tempat kelahirannya dimana setelah seorang wanita menamatkan sekolah di tingkat sekolah dasar, gadis tersebut harus menjalani masa pingitan sampai tiba saatnya untuk menikah. Merasakan hambatan demikian, Kartini remaja yang banyak bergaul dengan orang-orang terpelajar serta gemar membaca buku khususnya buku-buku mengenai kemajuan wanita seperti karya-karya Multatuli “Max Havelaar” dan karya tokohtokoh pejuang wanita di Eropa, mulai menyadari betapa tertinggalnya wanita sebangsanya bila dibandingkan dengan wanita bangsa lain terutama wanita Eropa.
Sejak saat itu, dia pun berkeinginan dan bertekad untuk memajukan wanita bangsanya, Indonesia. Dan langkah untuk memajukan itu menurutnya bisa dicapai melalui pendidikan. Untuk merealisasikan cita-citanya itu, dia mengawalinya dengan mendirikan sekolah untuk an a k gadis d i
daer a h kelahirannya, Jepara. Di sekolah tersebut diajarkan pelajaran menjahit, menyulam, memasak, dan sebagainya. Semuanya itu diberikannya tanpa memungut bayaran alias cuma-cuma. Bahkan demi cita-cita mulianya itu, dia sendiri berencana mengikuti Sekolah Guru di Negeri Belanda dengan maksud agar dirinya bisa menjadi seorang pendidik yang lebih baik. Beasiswa dari Pemerintah Belanda pun telah berhasil diperolehnya, namun keinginan tersebut kembali tidak tercapai karena larangan orangtuanya. Guna mencegah kepergiannya tersebut, orangtuanya pun memaksanya menikah pada saat itu dengan Raden Adipati Joyodiningrat, seorang Bupati di Rembang. Berbagai rintangan tidak menyurutkan semangatnya, bahkan pernikahan sekalipun. Setelah menikah, dia masih mendirikan sekolah di Rembang di samping sekolah di Jepara yang sudah didirikannya sebelum menikah. Apa yang dilakukannya dengan sekolah itu kemudian diikuti oleh wanita-wanita lainnya dengan mendirikan ‘Sekolah Kartini’ di tempat masing-masing seperti di Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, dan Cirebon. Sepanjang hidupnya, Kartini sangat senang berteman. Dia mempunyai banyak teman baik di dalam negeri maupun di Eropa khususnya dari negeri
Belanda, bangsa yang sedang menjajah Indonesia saat itu. Kepada para sahabatnya, dia sering mencurahkan isi hatinya tentang keinginannya memajukan wanita negerinya. Kepada teman-temannya yang orang Belanda dia sering menulis surat yang mengungkapkan cita-citanya tersebut, tentang adanya persamaan hak kaum wanita dan pria. RA Kartini wafat pada usia 25 tahun, pada tanggal 17 September 1904 ketika melahirkan putra pertamanya. Gaung perjuangan Kartini lebih menggema sepeninggalnya, di antaranya didukung oleh kumpulan surat Kartini yang dikumpulkan dalam sebuah buku dengan judul Door Duisternis tot Licht (Habis Gelap Terbitlah Terang). Buku yang diterbitkan pada tahun 1911 tersebut memuat 87 buah surat Kartini kepada sahabat-sahabatnya. Atas upaya Direktur Dinas Pendidikan dan Kebudayaan: Mr JH Abendanon menerbitkan surat-surat Kartini, hingga kini citra dan cita-cita Kartini kita kenal dan kenang. Pemikiran progresif Kartini yang tertuang dalam kumpulan suratnya, menggambarkan kebebasan berpikir Kartini yang tidak terkungkung oleh keadaan. Meskipun dalam kehidupan nyata Kartini mengalami dan menyaksikan ketidakadilan bagi kaum perempuan, dengan guratan pena Kartini terus menyuarakan semangat pembaruan bagi wanita Indonesia. Mengingat besarnya jasa Kartini pada bangsa ini maka atas nama negara, pemerintahan Presiden Soekarno, Presiden Pertama Republik Indonesia mengeluarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No.108 Tahun 1964, tanggal 2 Mei 1964 yang menetapkan Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional sekaligus menetapkan hari lahir Kartini, tanggal 21 April, untuk diperingati setiap tahun sebagai hari besar yang kemudian dikenal sebagai Hari Kartini. (yat/net) BIODATA Nama: Raden Ajeng Kartini Lahir: Jepara, Jawa Tengah, tanggal 21 April 1879 Pendidikan: E.L.S. (Europese Lagere School), setingkat sekolah dasar Suami: Raden Adipati Joyodiningrat, Bupati Rembang Prestasi:- Mendirikan sekolah untuk wanita di Jepara - Mendirikan sekolah untuk wanita di Rembang Kumpulan surat-surat: Door Duisternis tot Licht (Habis Gelap Terbitlah Terang). Penghormatan: - Gelar Pahlawan Kemerdekaan Nasional - Hari Kelahirannya tanggal 21 April ditetapkan sebagai hari besar Sumber: - Album Pahlawan Bangsa Cetakan ke 18, penerbit PT Mutiara Sumber Widya - Wajah-Wajah Nasional cetakan pertama. Karangan: Solichin Salam
12
Geliat Kota
EDISI IX / MEI 2008
KOTA PALEMBANG DARI WAKTU KE WAKTU TERUS BERBENAH. SARANA DAN PRASARANA PEMBANGUNAN, BAIK SECARA FISIK MAUPUN MENTAL TERUS DIUPAYAKAN. DEMI MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN RAKYAT. BERIKUT GELIAT KOTA PALEMBANG DALAM BIDIKAN LENSA WARTA KOTA. (FOTO-FOTO: MASTOP, SAIRIN, WINARDI, RYO, IST/NET)
PESAN DAN INFORMASI TENTANG PEMBANGUNAN KOTA JUGA DAPAT DILAKUKAN DENGAN PERTUNJUKAN TRADISONAL DUL MULUK INI
SEORANG NENEK TAMPAK SEDANG MENIKMATI PERTUNJUKAN TRADISIONAL DUL MULUK DI SALAH SATU KELURAHAN DI KOTA PALEMBANG
KAWASAN KAMBANG IWAK TEMPAT YANG BAKAL DIJADIKAN PUSAT KEGIATAN PAMERAN DAN BURSA ANGGREK ASIA 2008
KEAKRABAN YANG TERJALIN ANTARA POLISI PAMONG PRAJA DENGAN SEORANG PENGAMEN YANG TERJARING RAZIA ANAK JALANAN
ANAK-ANAK MENIKMATI ACARA MANDI BERENANG DI SALAH SATU KOLAM RETENSI YANG BERTEBARAN DI KOTA PALEMBANG