ECOLOGICAL-ECONOMIC ANALYSIS OF MANGROVE FORESTRY FOR PLANNING OF COASTAL AREA SUMMARY Mangrove is coastal ecosystem which has own characteristics and complexity, and has high life supporting. Moreover, coastal area has become on of important part on development and economic area. Utilization of coastal area has many advantages in several economic activities such as settlement, ponds, and industries. Then, plan of coastal utilization with several purposes and priorities must be well planned in order to get continuing development of coastal area. Act determination must be based on economic and ecological importance. The purposes of this research are: 1. Characteristic analysis of mangrove ecosystem, 2. counting of economical-ecological value of mangrove ecosystem. This research was held on Gending, Probolinggo coastal are with concerning on that area has large silvofishery and the largest and well maintained of mangrove ecosystem. Purposive technique was use in data collecting. Some respondent were use for this data collecting which were 1. Fish collector, 2. Crab collector, 3. Shrimp collector, 4. Shell collector, 5. Birds egg collector, 6. Pond owner, 7. Stakeholder that consists of local government, local society, and society group of mangrove caring. Research method that used is quantitatively descriptive method. Quantitative descriptive analysis even qualitatively analysis will describe characteristics of mangrove ecosystem and their support to local fishery. Quantitative analysis based on data counting and numerical will describe total economical value of mangrove ecosystem. Characteristic analysis of mangrove ecosystem showed that Rhizopora mucronata, Sonneratia alba, and Avicennia alba are the dominant species. Parameter value of physical, chemical, and biological showed that mangrove are in good condition, and fertile with abundant plankton. Supporting effort of mangrove ecosystem for marine organism was showed by their primary productivity value, which show the number of fish stock. In 146 hectare of mangrove, fish production on mangrove ecosystem was 192.2 ton/year. Function and utilization of mangrove in Gending: 1. economical function and utilization such as wood producer, and birds nest. 2. ecological function and utilization such as buffer area for intrusion or sea water intrusion barrier, as protected area, nesting, and production of water organisms, wave barrier, preventing of abrasion, and sediment trap, nursery ground, feeding ground, and spawning ground for some water organisms especially fishes. Based on identification of function and utilization of mangrove ecosystem, we counted that economicecological value of mangrove are Rp. 13.941.885.354,-/year. Suggestions from the research result are: management of mangrove resources in coastal area utilization must suitable with conservation concept, that mangrove ecosystem as ecological conservation and life supporting. Then, mangrove ecosystem with supporting effort in ecological and economical aspect must be concern on coastal area development and planning.
ANALISIS EKONOMI-EKOLOGI SUMBERDAYA HUTAN MANGROVE SEBAGAI DASAR PERENCANAAN WILAYAH PESISIR RINGKASAN Hutan mangrove merupakan suatu ekosistem pesisir yang komplek dan khas, memiliki daya dukung tinggi bagi kehidupan. Oleh karena itu kawasan pesisir pantai menjadi bagian yang sangat penting dalam kegiatan pembangunan dan perekonomian. Pemanfaatan wilayah pesisir mempunyai banyak tujuan dengan berbagai macam aktivitas ekonomi yang ada (antara lain: pemukiman, tambak, industri). Dengan demikian perencanaan pengelolaan wilayah pesisir dengan berbagai macam tujuan dan prioritas harus dapat ditentukan dengan baik agar tercapai pembangunan keberlanjutan. Dasar penentuan tersebut adalah keselarasan dari sebuah sistem lingkungan dan ekonomi, yaitu keterpaduan antara kepentingan ekonomi dan ekologi. Tujuan penelitian ini adalah : (1) Menganalisis karakteristik wilayah ekosistem hutan mangrove, (2) Menghitung nilai ekonomi-ekologi ekosistem hutan mangrove, (3) Mennyajikan data spasial wilayah pesisir dan hutan mangrove dengan penyajian geograjhical information system. Penelitian ini dilakukan di wilayah pesisir Kecamatan Gending Kabupaten Probolinggo. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive terhadap pengguna dan pemanfaat ekosistem hutan mangrove. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif deskriptif. Analisis kuantitatif deskriptif maupun penjelasan kualitatif akan menggambarkan tentang karakteristik ekosistem hutan mangrove dan daya dukungnya terhadap perikanan. Sedangkan anahsis kuantitatif berdasarkan data perhitungan dan angka-angka yang diperoleh, akan menggambarkan total nilai ekonomi suatu ekosistem hutan mangrove. Untuk mengetahui nilai ekonomi ekosistem, dengan menggunakan perhitungan total economic valuation (TEV. Hasil analisis karakteristik ekosistem hutan mangrove, menunjukkan bahwa, jenis mangrove yang dominan yaitu Rhizophora mucronata (bakau), Sonneratia alba (pedada) dan Avicennia alba (api-api). Nilai parameter kimia, fisika dan biologi perairan menunjukkan bahwa perairan mangrove cukup baik dan subur dengan tersedianya jumlah plankton yang melimpah. Daya dukung ekosistem hutan mangrove terhadap biota perairan secara khusus ditunjukkan dari nilai produktivitas primer, dan akhirnya menentukan stok ikan di perairan. Pada luasan mangrove 146 hektar, maka produksi ikan yang disumbangkan oleh ekosistem mangrove adalah 192,2 ton per tahun. Fungsi dan manfaat hutan mangrove di Kecamatan Gending: a) Fungsi dan manfaat ekonomi, yaitu: sebagai penghasil kayu, sebagai tempat bersarangnya burung yang menghasilkan telur; b) Fungsi dan manfaat ekologi, yaitu: sebagai kawasan penyangga proses terjadinya intrusi atau penahan laju intrusi air laut, sebagai kawasan untuk berlindung, bersarang dan berkembang biak bagi berbagai biota air, sebagai penahan gelombang, pencegah abrasi dan sebagai perangkap sedimen maupun penahan angin badai, sebagai daerah asuhan {nursery ground), mencari makan (feeding ground) dan daerah pemijahan {spawning ground) bagi berbagai macam biota perairan khususnya ikan. Berdasarkan identifikasi manfaat dan fungsi tersebut, maka nilai ekonomiekologi hutan mangrove tersebut adalah Rp 13.941.885.354 per tahun. Saran yang disampaikan dari hasil penelitian adalah: Pengelolaan sumberdaya mangrove dalam pemanfaatan ruang wilayah pesisir harus sesuai dengan konsep konservasi, yang memandang ekosistem mangrove sebagai pemelihara proses ekologi dan penyangga kehidupan.
Dengan demikian, maka keberadaan ekosistem hutan mangrove melalui kemampuan daya dukungnya secara ekoiogi maupun ekonomi harus menjadi bagian pertimbangan dalam pengembangan dan tata ruang wilayah pesisir
DAFTAR PUSTAKA Adisasmita, Rahardjo. 2005. Dasar-Dasar Ekonomi Wilayah, cetakan pertama, Graha Ilmu Yogyakarta. Barbier,E.B and Ivar Strand. 1997. Valuing Mangrove-fishery: a Case Study of Campeche, Mexico. Paper prepared for the 8? Annual Conference of European Association of Environmental and Resource Economics (EAERE), Tilburg University, The Netherlands. Barbier. E. B. 2006. 10 Mangroves Dependency and the Livelihoods of Coastal Communities in Thailand. Environment and Livelihoods in Tripical Coastal Zones (Eds. C.T. Hoanh, T.P.Tuong, J.W, Growing and B. Hardy). Bengen, Dietriech G. 1999. Pengenalan Dan Pengelolaan Ekosistem Mangrove, Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir Dan Lautan. IPB. Bogor. Bengen Dietriech G. 2000. Pedoman Teknis Pengenalan dan Pengelolaan Ekosistem Mangrove, Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan. IPB. Bogor. Bengen, Dietriech G. 2001. Ekosistem Sumberdaya Pesisir dan Laut Serta Pengelolaan Secara Terpadu dan Berkelanjutan, (Prosiding Pelatihan Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu, Bogor 29 Oktober - 3 November 2001. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan IPB). Bengen, Dietriech G. 2002. Sinopsis: Ekosistem dan Sumberdaya Alam Pesisir dan Laut Serta Prinsip Pengelolaannya, Cetakan ketiga. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Bengen, Dietriech G. 2005. Menuju Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu Berbasis Daerah Aliran Sungai (DAS), Interaksi Daratan Dan Lautan PengaruhnyaTerhadap Sumberdaya dan Lingkungan. Lembaga Pengetahuan Indonesia, LIPI Press Jakarta. Bernard, SS; and Nix, JS. 1979. Farm Planning and Control, Socond edition, Cambridge University Press, Combridge London, New York, Melbourne. Budiharsono, Sugeng. 2001. Teknik Analisis Pembangunan Wilayah Pesisir dan Lautan. PT.Pradnya Paramita, Jakarta. Dahuri, Rochmin, 1993. Model Pembangunan Sumberdaya Perikanan Secara Berkelanjutan, Simposium Perikanan Indonesia I, Jakarta 25 - 27 Agustus 1993. Dahuri, Rokhmin. 1996. Pengembangan Rencana Pengelolaaan Pemanfaatan Berganda Hutan Mangrove di Sumatera, Pusat Penelitian Lingkungan Hidup. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Dahuri, Rochmin; Jacob Rais; Sapta Putra Ginting; M.J Sitepu, 2001. Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Pesisir Dan Lautan Secara Terpadu, Cetakan kedua, Penerbit Pradaya Paramita. Jakarta. Dahuri, Rochmin. 1997. Pengelolaan Kawasan Laut dan Pesisir Secara Terpadu di Indonesia, Makalah kursus pengelolaan kawasan pesisir dan laut. Pusat Penelitian Kependudukan dan Lingkungan Hidup, LP-ITS. Surabaya dengan PPPSL. Surabaya 2- U Januari 1997. Dixon, John A. 1989. Valuation of Mangrove: Tropical Coastal Area Management. Vol 4, No.3. Metro Manila Philipines. Fauzi, Ahmad. 2004. Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan: Teori dan Aplikasi, PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Franks, T; And Falconer R. 1999. Developing Prosedure for the Sustainable Use of Mangrove System, Elseveir; Agricultural Water Management. Gittinger, J. Price. 1986. Economic Analysis of Agriculture Project. Slamet Sutomo dan Komet Mangiri (penterjemah). 1986. Analisa Ekonomi Proyek-Proyek Pertanian, Edisi Kedua, Ul-Press. Jakarta. Grasso, Monica. 1998. Ecological-Economic Model for Optimal Mangrove Trade off Between Forestry and Fishery Production: Comparing a dynamic optimization and a simulation model. Elsevier, Ecological Modeling. 131 - 150. Gunarto, 2004. Konservasi Mangrove Sebagai Pendukung Sumber Hayati Perikanan Pantai. Jumal Litbang Pertanian, 23 (1). Hadipurnomo. 1995. Fungsi dan Manfaat Mangrove di Dalam Mintakat Pantai (coastal Zone), Duta Rimba/ Maret - April /177-178/XXI/1995. Hamilton and Snedaker. 1984. Handbook for Mangrove Management, UNESCO. East West Centre. Honolulu. Hawai. Hudspeth, Thomas R; Joshua Farley; Roelof, Boumans. 2007. Valuing Philippine Mangrove Forest via Ecological Economics. University of Vermon Environmental Program and Rubenstein Shool of Environmental and Natural Resources, Burlington. Thomas.Hudspeth(a),uvm. edu. Hufschimdt,M. Maynard; David E. James; Anton D. Meister; Blair T.Bower; John a. Dixon. 1987. Environmental Natural System and Development, an Economic Valuation Guide. (Edisi Indonesia: Lingkungan Sistem Alami dan Pembangunan, Petunjuk PenilaianEkonomis). Gadjah Mada University Press. Jogyakarta. Munangsihe, M. 1993. Environmental Economics and Sustainable Development. World Bank Environnment Paper Number 2. Nontji, A. 2002. Laut Nusantara. Penerbit Djambatan. Jakarta. Noor, Rusila; Khazali dan Suryadiputra. 1999. Panduan Pengenalan Mangrove Di Indonesia. PKA/WIJPB. Bogor. NUT, Sofyan Hasanuddin. 2002. Pemanfaatan Ekosistem Hutan Mangrove Secara Lestari untuk Tambak Tumpangsari. Disertasi Program Pasca Sarjana IPB- Bogor. Nurzaman, Siti Sutriah. 2002. Perencanaan Wilayah di Indonesia : pada masa sekitar krisis, Penerbit ITB, Bandung. Paul, U. Saint. 2006. 12 Interelation Among Mangroves, the Local and Social Sustainability: a Review from a Case Study in North Brazil. Environment and Livelihoods in Tripical Coastal Zones (Eds. C.T. Hoanh, T.P.Tuong. J.W, Growing and B.Hardy). Pearce, D. dan R. K Turner. 1990. Economics of Natural Resources and The Environment. Harvester Wheatsheaf. Pearce,D. Dan D. Moran. 1994. The Economic Value of Biodiversity. IUNC. Earthscan Publication, London. Pomeroy, R.S. 1992. Economic Valuation Available Methode. P. 149 - 162. In T.E Chua and LF Scura (eds.) Integrative framwork and methodes for coastal area managemant. ICLARMConf. Proc, 37,169p. Primavera, J.H. 2000. Integrated Mangrove-Aquaculture System in Asia. Integrated Coastal Zone Management. Autumn ed, pp 121-130. Rawana. 2002. Problematika Rehabilitasi Mangrove Berkelanjutan. Materi Pelatihan dan Workshop Rehabilitasi Mangrove Tingkat Nasional. Jogyakarta.
Reksohadiprodjo, Sukanto. 1993. Ekonomi Sumberdaya Alam dan Energi. Edisi kedua BPFE Yogyakarta. Rohoruo, Halahingano and Steven, Lim. 2006. An Inter-Sectoral Economic Model for Optimal Sustainable Mangrove Use in the Small Island Economy of Tonga. Presented at the New Zealand Agricultural and Resource Economics Society. Ronnback Patrik. 2002. Environmentally Sustainable Shrimp Aquaculture. Prepared for Swedish Society for Nature Conversion. Romimohtarto, K. dan Juwana, Sri. 2001. Biologi Laut Hmu pengetahuan Tentang Biota Laut. Djambatan. Jakarta. Ruitenbeek, H.Jack. 1992. Mangrove Management: An Economic Analysis of Management Options With a Focus on Bintuni Bay, Irian Jaya. Environmental Management Development in Indonesia Project (EMDI), Jakarta. c
Salam M. Abdus; Lindsay, G. Roos; and Malcolm C. M. Beveridge. 2000. Eco-Tourism to Protect the Reserve Mangrove Forest the Sundarbans and its Flora and Fauna. Institute of Aquaculture, University of Stirling, Stirling FK9 4LA, Scotland, U.K. Published in: Anatolia. Santoso, N. 2001. Pengelolaan Kawasan Mangrove di Indonesia, Makalah disampaikan pada acara pelatihan pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu. PKSPL IPB-CRMP Surabaya. 4 September 2001. Sathirathai, Suthawan. 2000. Economic Valuation of Mangrove and Roles of local Communities in the Conservation of Natural Resources : Case Study of Surat Thai, South of Thailand. International Development Research Centre, Ottawa, Canada. Sikong, M. 1978. Peranan Hutan Mangrove Sebagai Tempat Asuhan (Nursery ground) Berbagai Jenis Ikandan Crustacea. Seminar Ekosistem Hutan Mangrove. Jakarta. Soekartawi. 1995. Multi Objective Goal Programming (Programasi Tujuan Ganda) Teori dan Aplikasinya. Penerbit. PT.Grasindo, Jakarta. Yogyakarta. Soemarso. 1993.EvaluasiProyek, RinekaCipta. Jakarta. Soemartono. 2002. Kontribusi Perguruan Tinggi Dalam Rehabilitasi Dan Pengembangan Hutan Mangrove. Makalah Pelatihan Dan Workshop Rehabilitasi Mangrove Tingkat Nasional. Yogyakarta. Soerianegara. 1987. Masaiah Penentuan Batas Lebar Jalur Hijau Hutan Mangrove. Prosiding Seminar III Ekosistem Mangrove. Jakarta. Spaninks, Frank and Pieter, Vam Beukering.1997. Economic Valuation of Mangrove Ecosystems: Potensial and limitations. (New Delhi: Center for Research on Environment, Ecology and Development: CREED). Working Paper series No. 14. Sukristijono, Sukarjo Toro. 1991. Makna Ekologi Hutan Mangrove Untuk Menunjang Pengembangan Perikanan Di Banyuasin Sumatera Selatan. Balitbang Biologi, Puslitbang Oseanologi LIPI. Jakarta. Suparmoko. 1995. Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan. Edisi kedua, BPFE Yogyakarta. Suparmoko dan Maria. 2000. Ekonomika Lingkungan. BPFE Yogyakarta. Supriharyono. 2000. Pelestarian dan Pengelolaan Sumberdaya Alam di Wilayah Pesisir Tropis. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Suratman. 2001. Studi Kelayakan Proyek (Teknik & Prosedur Penyusunan Laporan). J&J Learning. Jakarta. Tarn. NFX and Wong YS. 1998. Variation of Soil Nutrient And Organic Matter Content in Subtropical Mangrove Ecosystem. Water, Air and Soil Polution. Tarigan, Robinson. 2006. Perencanaan Pembangunan Wilayah, edisi revisi, cetakan kedua. Bumi aksara, Jakarta. Taylor, III; Bernard W. 2001. Sains Manajemen Buku 1. Introduction to Management Science. Edisi kedua, alih bahasa Chaerul D. Djakman dan Vira Silvira. Penerbit. PT.Salemba Emban putra, Jakarta. Thomson, P. Ocampo. 2006. 11 Mangroves, People and Cockles: Impacts of the Shrim-Farming Industri on Mngrove Communities in Esmeraldas Propince, Ecuador. Environment and Livelihoods in Tripical Coastal Zones (Eds. C.T. Hoanh, T.P. Tuong, J. W, Growing and B.Hardy). Weir, Karine Gd; Enrique Weir; Clark Casler; Sara Aniyar. 2005. Ecological Functions and Economic Value of the Neotropic Cormorant (Phalacrocorax brasilianus) in Los Olivitos Estuary, Venezuela. Texas A&M University, Dept.Widldlife and Fisheries Sciences,, College Station, TX. Widiastoeti, Dhani, RA. 2000. Studi Tentang Kualitas Air dengan Kelimpahan Plankton Terhadap Udang Windu (Panaeus monodon fab) Pada Tambak Yang Dikelola Secara Tradisional Di Desa Curah Sawo Kabupaten Probolinggo Jawa Timur. Skripsi Fakultas Perikanan. Universitas Brawijaya. Malang.