E-BOOK Multimedia Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar produksi
OLEH I WAYAN AGUS SEMARAJANA.Amd
SMK NEGERI 1 KUTA SELATAN 2014
Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar produksi
I.
Tujuan Pembelajaran • Peserta diklat dapat Menjelaskan prosedur pengoperasian kamera video • •
II.
Peserta diklat mampu Mengoperasikan Mengisi dan merawat battery selama pengambilan gambar Peserta diklat mampu Menata kabel-kabel kamera
Materi
Sesuai dengan Perkembangan teknolologi saat ini Didalam Penerapan teknik pengambilan gambar produksi biasanya menggunakan sebuah kamera sebelum mengetahui lebih lanjut terlebih dahulu kita harus tau apa pengertian dari kamera tersebut Kamera adalah merupakan salah satu aspek penting dalam suatu pembuatan film, fungsi kamera yaitu mengambil/merekam adegan-adegan yang diarahkan oleh sang sutradara di dalam dunia per film an kemudian divisualisasikan oleh pemain-pemain yang melakukan adegan-adegan. Jenis jenis kamera : 1. Kamera foto (still photography) 2. Kamera film (cinema photography) 3. Kamera video (video photography) 1. Kamera foto (still photography) Kamera foto menghasilkan gambar-gambar yang tidak bergerak ( still single picture). Bahan baku penyimpanan gambar berasal dari pita selluloid, sehingga setelah melakukan perekaman harus diproses lagi dengan pemrosesan secara kimiawi. Contoh : kamera analog, kamera digital.
Gambar 1 kamera foto 2. Kamera film (cinema photography) Kamera film memiliki bahan yang sama dengan kamera foto namun hasil yang didapat berbeda, kamera film menghasilkan gambar yang bergerak atau biasa disebut still motion. Contoh : kamera 8 mm, 16 mm, 35 mm.
Gambar 2 (kamera photography) 3. Kamera video (video photography) Untuk kamera video sendiri memiliki persamaan dengan kamera film karena menghasilkan gambar bergerak (still motion), namun yang membedakan yaitu bahan bakunya yang berupa kaset video yang setelah pengambilan gambar hasilnya dapat langsung dilihat karena terjadinya gambar secara optis dan elektronis. Contoh : kamera Camcoder, MiniDV, HDCam. Kamera Video adalah perangkat perekam gambar video yang mampu menyimpan gambar digital dari mode gambar analog. Kamera Video termasuk salah satu produk
teknologi digital, sehingga disebut pula salah satu perangkat digitizer yang memiliki kemampuan mengambil input data analog berupa frekuensi sinar dan mengubah ke mode digital elektronis.
Gambar 2 (kamera video)
1. Memilih dan menyiapkan bahan dan peralatan kamera Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan perangkat kamera. Sebelum melakukan shooting ada baiknya jika seorang juru kamera persiapan-persiapan sebagai berikut:
1. Penguasaan terhadap perangkat kamera yang akan digunakan Sebaiknya mengikuti aturan penggunaan yang tertulis pada manual book Pahami kelebihan dan kekurangannya. 2. Setelah paham dengan seluk beluk kamera, pahami juga adegan apa dan teknik yang bagaimana yang diinginkan. 3. Membuat breakdown peralatan yang akan digunakan seperti baterai, mikrofon, kabel extension, dll. 4. Pastikan baterai dalam kondisi prima dan penuh, dan semua fasilitas di kamera berjalan dengan baik. Dalam kegiatan produksi video/ film, terdapat banyak jenis kamera yang digunakan. Pembagian jenis kamera video/ film dibedakan atas media yang digunakan untuk menyimpan data (gambar & suara) yang telah diambil. Seperti halnya pada fotografi, gambar yang telah diambil disimpan pada gulungan film. Namun pada kamera jenis ini, disamping gulungan film juga terdapat pita magnetik untuk menyimpan data suara. Dalam 1 detik pengambilan gambar, dibutuhkan sekitar 30 frame film. Adapun jenis film yang digunakan adalah film positif (slide), dimana untuk melihat isinya harus
dicuci terlebih dulu di laboratorium film dan diproyeksikan dengan menggunakan proyektor khusus. Kamera jenis ini menyimpan data gambar dan suara pada pita magnetic Secara umum terdapat 2 jenis kamera : a. Analog (AV) Data yang disimpan sebagai pancaran berbagai kuat sinyal (gelombang) pada pita kamera perekam. Macam kamera jenis ini antara lain VHS, S – VHS, 8mm, dan Hi – 8. b. Digital (DV) Kamera perekam video digital menyimpan data dalam format kode biner bit per bit yang terdiri atas rangkaian 1 (on) dan 0 (off). Jenis kamera ini antara lain mini DV, dan Digital 8.
2)
Mengisi dan merawat battery selama pengambilan gambar a) Daya listrik dipastikan tersedia dan sesuai. Daya listrik atau sumber listrik dipastikan tersedia dekat dengan pengambilan gambar b) Charger dipastikan sesuai untuk battery yang digunakan.sesuai dengan buku petunjuk/manual book agar tidak terjadi kekeliruan dan dapat merusak battery itu sendiri c) Battery diisi dengan aman menurut rekomendasi pabrik.atau sesuai dengan buku petunjuk /manual book d) Battery yang sudah diisi sesuai dengan durasi film dirawat yaitu pada saat pengambilan gambar usahakan pergunakan battery seipisien mungkin agar battery tidak mudah drop/tidak mudah rusak
Gambar 3 charger dan battery
Gambar 4. Cara menggunakan adaptor listik ac dan kabel dc 3) Memasang atau memeriksa peralatan pendukung kamera Secara umum bagian-bagian kamera video terdiri atas :
1. Baterai untuk catu daya 2. Tempat kaset 3. Tombol Zoom 4. Tombol Recorder 5. Port Output video / audio (bisa berupa analog ataupun digital) 6. Cincin Fokus 7. Jendela preview (View Fender) 8. Mikrofon 9. Tombol kontrol cahaya 10. Tombol Player (untuk memainkan kembali video). 11. Terminal DC Input.
Selain itu juga banyak terdapat fasilitas–fasilitas tambahan yang berbeda antara kamera satu dengan kamera lainnya. Fasilitas itu antara lain lampu infra merah untuk pengambilan gambar pada tempat yang gelap, edit teks langsung dari kamera, efek-efek video lain, slow motion dan masih banyak lagi.
Bagian-Bagian Kamera Video
Gambar 3. Bagian kamera video
Gambar 4 bagian kamera video
Bagian-bagian Kamera video : 1. Penutup lensa 2. Layar LCD 3. Tombol pembuka layar LCD 4. Tombol volume 5. Batery 6. Pengunci batery 7. Tombol power 8. Tombol start/stop merekam 9. Jek memasukan listrik dari adaptor 10. Tempat memesang tali handy camera Lensa 11. Informasi batery 12. Tombol lampu 13. Tombol untuk memilih kualitas warna 14. Lensa 15. Mikrophone/mike 16. Lampu tanda merekam 17. Infrared (merekam di tempat gelap) 18. Tombol control vidio 19. Tombol pengunaan lampu 20. Tombol FADER 21. Tombol BACK LIGHT 22. Tombol FOCUS 23. Lampu sensor remote Type analog kamera video dibagi 2 (dua) bagian : 1. Bagian kamera 2. Bagian VCR
gambar 5. Camcorder with the outer shell removed
gambar 6. The camcorder's VCR unit
gambar 7. The camcorder's camera unit
The camera lens system
The camcorder's Charge Coupled Device (CCD)
The infrared autofocus mechanism
Pengambilan gambar terhadap suatu objek dapat dilakukan dengan lima cara : 1. Bird Eye View Teknik pengambilan gambar yang dilakukan dengan ketinggian kamera berada di atas ketinggian objek. Hasilnya akan terlihat lingkungan yang luas dan benda-benda lain tampak kecil dan berserakan. 2. High Angle Sudut pengambilan dari atas objek sehingga mengesankan objek jadi terlihat kecil. Teknik ini memiliki kesan dramatis yaitu nilai “kerdil”. 3. Low Angle Sudut pengambilan dari arah bawah objek sehingga mengesankan objek jadi terlihat besar. Teknik ini memiliki kesan dramatis yaitu nilai agung/ prominance, berwibawa, kuat, dominan. 4. Eye Level Sudut pengambilan gambar sejajar dengan objek. Hasilnya memperlihatkan tangkapan pandangan mata seseorang. Teknik ini tidak memiliki kesan dramatis melainkan kesan wajar. 5. Frog Eye
Sudutt pengambilaan gambar dengan d ketinnggian kameera sejajar dengan d alas//dasar kedudukaan objek atauu lebih rendaah. Hasilnyaa akan tampaak seolah-olaah mata penoonton mewakili mata katak.
Teknik Ukuran pengambilan gam mbar biasanya dikaitkan dengan d tujuaan pengambiilan gambar,, tingkat emosi, situasi dan kodisi objek. Terdapatt bermacam-macam istilaah antara lain: a.
E Extreme Closse Up (ECU U/XCU) : penngambilan gambar yang terlihat sanggat detail sepperti hidung pemaiin atau bibir atau ujung tumit t dari seepatu.
b. Big B Close Up p (BCU) : pengambilan gambar g dari sebatas kepaala hingga daagu.
c.
C Close Up (CU U) : gambarr diambil darri jarak dekatt, hanya sebagian dari obbjek yang teerlihat sepertti hanya mukkanya saja attau sepasangg kaki yang bersepatu b baaru
Medium Closse Up : (MCU U) hampir saama dengan MS, jika obbjeknya oranng dan diambbil d. M dari dada keaatas.
e.
Medium Shot (MS) : penngambilan daari jarak sedaang, jika objjeknya orangg maka yangg M teerlihat hanyaa separuh baddannya saja (dari perut/ppinggang keatas).
f. · Knee Shot (K KS) : pengam mbilan gambbar objek daari kepala hinngga lutut.
·
·
g.
Full Shot (FS S) : pengambbilan gambaar objek secaara penuh darri kepala sam mpai kaki.
h.
Long Shot (L L LS) : pengam mbilan secaraa keseluruhaan. Gambar diambil d dari jarak jauh, seeluruh objek k terkena hinngga latar belakang objekk.
i.
Medium Long Shot (MLS) : gambar diambil dari jarak yang wajar, sehingga jika terdapat 3 objek maka seluruhnya akan terlihat. Bila objeknya satu orang maka tampak dari kepala sampai lutut.
j. · Extreme Long Shot (XLS): gambar diambil dari jarak sangat jauh, yang ditonjolkan bukan objek lagi tetapi latar belakangnya. Dengan demikian dapat diketahui posisi objek tersebut terhadap lingkungannya.
Gerakan kamera akan menghasilkan gambar yang berbeda. Oleh karenanya maka dibedakan dengan istilah-istilah sebagai berikut: a.
Zoom In/ Zoom Out : kamera bergerak menjauh dan mendekati objek dengan menggunakan tombol zooming yang ada di kamera.
b. Panning : gerakan kamera menoleh ke kiri dan ke kanan dari atas tripod. c. Tilting : gerakan kamera ke atas dan ke bawah. Tilt Up jika kamera mendongak dan tilt down jika kamera mengangguk. d. Dolly : kedudukan kamera di tripod dan di atas landasan rodanya. Dolly In jika bergerak maju dan Dolly Out jika bergerak menjauh. e. Follow : gerakan kamera mengikuti objek yang bergerak. f. Crane shot : gerakan kamera yang dipasang di atas roda crane. g. Fading : pergantian gambar secara perlahan. Fade in jika gambar muncul dan fade out jika gambar menghilang serta cross fade jika gambar 1 dan 2 saling menggantikan secara bersamaan. h. Framing : objek berada dalam framing Shot. Frame In jika memasuki bingkai dan frame out jika keluar bingkai. Teknik pengambilan gambar tanpa menggerakkan kamera, jadi cukup objek yang bergerak. a. Objek bergerak sejajar dengan kamera. b. Walk In : Objek bergerak mendekati kamera. c. Walk Away : Objek bergerak menjauhi kamera. Teknik ini dikatakan lain karena tidak hanya mengandalkan sudut pengambilan, ukuran gambar, gerakan kamera dan objek tetapi juga unsur- unsur lain seperti cahaya, properti dan lingkungan.
Rata-rata
pengambilan
gambar
dengan
menggunakan
teknik-teknik
ini
menghasilkan kesan lebih dramatik. a.
Backlight Shot: teknik pengambilan gambar terhadap objek dengan pencahayaan dari belakang.
b. Reflection Shot: teknik pengambilan yang tidak diarahkan langsung ke objeknya tetapi dari cermin/air yang dapat memantulkan bayangan objek. c. Door Frame Shot: gambar diambil dari luar pintu sedangkan adegan ada di dalam ruangan. d. Artificial Framing Shot: benda misalnya daun atau ranting diletakkan di depan kamera sehingga seolah-olah objek diambil dari balik ranting tersebut. e. Jaws Shot: kamera menyorot objek yang seolah-olah kaget melihat kamera. f. Framing with Background: objek tetap fokus di depan namun latar belakang dimunculkan sehingga ada kesan indah. g. The Secret of Foreground Framing Shot: pengambilan objek yang berada di depan sampai latar belakang sehingga menjadi perpaduan adegan. h. Tripod Transition: posisi kamera berada diatas tripod dan beralih dari objek satu ke objek lain secara cepat. i. Artificial Hairlight: rambut objek diberi efek cahaya buatan sehingga bersinar dan lebih dramatik. j. Fast Road Effect: teknik yang diambil dari dalam mobil yang sedang melaju kencang. k. Walking Shot: teknik ini mengambil gambar pada objek yang sedang berjalan. Biasanya digunakan untuk menunjukkan orang yang sedang berjalan terburu-buru atau dikejar sesuatu. l. Over Shoulder : pengambilan gambar dari belakang objek, biasanya objek tersebut hanya terlihat kepala atau bahunya saja. Pengambilan ini untuk memperlihatkan bahwa objek sedang melihat sesuatu atau bisa juga objek sedang bercakap-cakap. m. Profil Shot : jika dua orang sedang berdialog, tetapi pengambilan gambarnya dari samping, kamera satu memperlihatkan orang pertama dan kamera dua memperlihatkan orang kedua.
Mengoperasikan Kamera Hal peratama yang kiata lakukan adalah kita harus tau tombol tombol kamera terlebih dahulu seperti : a. Tombol power
: Tombol untuk menghidupkankan dan mematikan kamera
b. Tombol volume
: untuk mengatur tinggi rendahnya suara
c. Tombol rec
: tombol untuk merekam objek
d. Tombol zoom
: untuk mendekatkan atau menjaukan jarak suatu objek
e. Tombol lampu
: tombol untuk menghidupkan lampu pada kamera
Setelah semua kita tahu baru dapat mengoprasikan kamera secara prosedur yang baik Seperti cara berikut ini : Memberikan efect pada kamera Mengatur ukuran gambar seperti : long shot, medium shot, knee shot, close up, big close up, very big close up, full shot Pengatura cahaya yang baik Durasi kamera 1. High quality mode
: mengambil gamabr yang berdurasi 60 menit menjaidi 20 menit
jadi waktu pengambilan gambar pendek 2. Standart play
: jika memilih jenis ini maka standar durasinya 60 menit maka
pada saat pengambilan gamabar maka durasinya sama dengan standartnya yaitu 60 menit 3. Long play
: jika memilih jenis ini maka kaset mini DV durasinya 60 menit
pada saat pengambilsn gambar menjadi lebih panjang
Menguji asfek operasional kamera 1. 2. 3. 4.
FUNGSI PEREKAM DURASI REKAMAN SETINGAN KAMERA APLIKASI GAMBAR
1 fungsi perekam 1. Stop digunakan untuk menghentikan proses play, rewind, atau forward. 2. Play digunakan untuk menampilkan proses perekaman. 3. Record digunakan untuk merekam proses kegiatan yang anda inginkan. 4. Rewind digunakan untuk menggulung mundur pita kaset. 5. Forward digunakan untuk menggulung maju pita kaset
6. Pause digunakan untuk menghentikan sementara dengan preview gambar yang anda inginkan. 7. Nightshot fitur handycam dengan sinar infra merah,yang digunakan untuk mengambil objek dengan intensitas cahaya yang kurang atu cenderung gelap 8. Slider zoom in dan zoom out digunakan untuk memperbesar (zoom in) dan memperkecil (zoom out) pengambilan objek
Settingan kamera 1. program AE
kita dapat merekam gambar secara efektif dalam berbagai situasi dengan fungsi program AE dan biasanya diseting pada kondisi auto. Berikut bagiannya:
a. spot light spot light adalah memilih untuk mencegah wajah orang yang muncul terlalu putih ketika terkena oleh cahaya kuat
b. Portrait Portrait(soft portrait) adalah memilih untuk menampilkan suatu materi (seperti orang-orang atau berbunga) agar tercipta suatu latar belakang lembut.
c. Sports Sports (sports lesson) adalah memilih untuk memperkecil guncangan/getaran yang terjadi ketika mengambil gambar yang sedang bergerak.
d. Beach & ski adalah memilih untuk mencegah wajah orang yang muncul lebih gelap didalam cahaya kuat atau pantulan cahaya, seperti pada suatu pantai di pertengahan musim panas atau pada saat bermain ski. e. Sunset and moon
adalah memilih untuk memelihara/menampilkan situasi atmospir/suasana seperti matahari terbenam, kembang api atau pandangan malam umum.
f. Landscape adalah memilih untuk merekam suatu gambar yang jauh agar terlihat dengan jelas. 2.
Spot meter kita dapat melakukan penyesuaian dan menentukan pencahayaan kepada suatu objek, sehingga hasil rekaman menjadi terang bahkan ketika adkontras/pelawanan yang kuat antara objek dan latar belakang. seperti object/benda didalam lamp sorot di atas pentas. Diatur pada posisi auto
3. exposure kita dapat menentukan pencahayaan atau penerangan suatu gambar
dengan tangan.
ketika merekam di dalam atau di luar rumah pada suatu hari yang cerah. sebagai contoh, kamu dapat menghindari bayangan cahaya dibelakang pada orang yang ada didepan sebuah jendela dengan perbaikan ekspose untuk sisi dinding ruang itu. Diatur pada posisi auto.
4.
White balance kita dapat melakukan penyesuaian warna dengan menyeimbangkan pencahayaan atau penerangan saat merekam lingkungan dan standarnya digunakan kondisi auto. Yaitu: a. Outdoor (diluar ruangan) b. Indoor (didalam ruangan) c. One push (Penyesuaian warna menurut cahaya pada lingkungan)
5.
auto shutter secara otomatis mengaktifkan perekam elektronik yang mempercepat ketika merekam kondisi-kondisi terang.Dimana diseting pada kondisi on.
6.
spot focus kita dapat memilih dan melakukan penyesuaian titik rekaman untuk tidak mengarahkannya pada suatu pokok menempatkan di dalam pusat layar. Dan biasanya diseting pada kondisi auto.
7.
Focus kita dapat melakukan penyesuaian fokus dengan tangan/manual. Memilih ketika kita ingin
8. flash set kita dapat menetapkan fungsi ini ketika kita menggunakan kilat eksternal bila kompatibel dengan camcorder yang ada. Yaitu: flash mode, ada 2 yaitu kondisi on dan auto. Kemudian untuk on dan auto ini ada yang tanpa menghilangkan dan menghilangkan efek mata merahflash level, ada 3 yaitu kondisi high(tinggi), normal dan low(rendah) 9.
Super night shot plus kita dapat merekam gambar-an maksimum 16 kali kepekaan nightshot plush di dalam tempat gelap.Biasanya pada kondisi off
10. Ns light (nightshot plus light) kita dapat merekam gambar-an lebih jelas dengan memancarkan cahaya inframerah selagi penggunaan nightshots plush. Biasanya kondisi awal on 11. Color slow s (color slow shutter) kita dapat merekam suatu gambaran lebih terang di dalam warna bahkan di tempat gelap. Kondisi standard off. 12. Self timer(movie)
start pengatur waktu yang merekam suatu movie setelah 10 detik Kondisi awal pada posisi off 13. Self timer(photo) start pengatur waktu yang merekam suatu gambar setelah 10 detik.Kondisi standard off. 14. Digital zoom 15. kita dapat memilih pembesaran yang maksimum jika kamu ingin memperbesar gambar yang akan direkam sesuai dengan kapasitas perbesaran dari masing-masing camcorder. Kondisi awal off 16. Wide select kita dapat merekam suatu gambar-an di dalam suatu perbandingan yang pantas untuk layar yang akan jadi diperlihatkan. Kondisi standard 4:3 17. Steadyshot kita dapat merekam gambar dengan menggunakan steady shot(siap merekam), kondisi standar on. Tapi bila sedang memasang tripod maka kondisinya pada posisi off. APLIKASI GAMBAR pengaruh spesial pada gambar-an atau fungsi tambahan pada atas perekam. A. Fader kita dapat menambah efek perubahan saat merekam gambar, dengan kondisi default yaitu off. B. Digital effect(off) Luminance key, menggantikan suatu area lebih terang di dalam suatu gambaran tenang yang direkam dengan suatu rekaman. Old movie, menambahkan suatu efek tua/jaman dulu kegambar. C. Picture effect(off) kita dapat menambahkan efek khusus pada suatu gambar selama merekam. Sepia
: gambar-an nampak yang coklat tua.
B&W
: gambar-an nampak hitam dan putih.
Pastel
: gambar-an nampak seperti menggambar suatu kapur berwarna pucat.
Mosaic
: gambar-an nampak seperti berpola mosaic.
D. USB select kita dapat melihat gambar pada] suatu komputer ketika menghubungkan camcorder ke komputer dengan kabel usb atau menghubungkan kepada pictbridge pencetak/printer yang sesuai.
E. Demo mode(on) kita dapat memandang demonstrasi sekitar 10 menit, setelah kita menetapkan /memilih movie tanpa memasukkan/menyisipkan suatu disk/cd atau memory stick duo
Melepaskan peralatan kamera dan alat pendukung Kita setelah mengambil gambar, kita lepaskan semua alat pendukung kamera dan asesoris lainya agar tidak rusak semua peralatan kamera Dan membungkus kembali peralatan kamera ke tempat semula , dan merawatnya secara berkala
III.
Soal evaluasi
1. Rangkaian banyak Frame gambar yang diputar dengan cepat masing-masing Frame merupakan rekaman dari tahapan-tahapan dari suatu gerakan.merupakan Pengertian dari a. Kamera b. Video c. Frame d. Lensa e. Kamera Foto 2. Yang bukan termasuk dalam bagian-bagian dari kamera video adalah… a. REC b. ZOOM c. TOMBOL POWER
d. BATERAY e. DRYBOX (tas kamera)
3. Standar broadcast untuk daerah regional china Australia dan uni eropa dengan 25 frame per second adalah a. PAL b. NTSC c. SECAM d. Analog e. Digital 4. Kabel RCA Fungsinya sama dengan dengan kabel audio di sebut dengan interconect berperan mengalirkan sinyal suara dan video kualitas suara yang dihasilkan jauh lebih bagus Terdiri dari 3 warna Kuning,merah dan putih,kabel yang berwarna Kuning Untuk menghubungkan…. a. Audio Right b. Audio Left c. Video d. Audio Stereo e. Audio digital 5. Yang digunakan untuk menghentikan proses play, rewind, atau forward adalah fungsi.... A. Stop C. Record E.focus B. Play
D. Delete