BAB III
METODE PENELITIAN
Tujuan pokok dari penelitian ini adalah sikan
dan
menganalisis
pelaksanaan
mendeskrip-
kegiatan
pembinaan
kemampuan profesional guru yang dilakukan oleh kepala SMA Negeri dan pengawas di Perwakilan Simeulue Kabupaten
Aceh
Barat. Dengan kata lain bertujuan untuk memperoleh pemahaman
(verstehen)
dan pengertian
(understanding)
tentang
suatu peristiwa atau perilaku manusia yang berperan
serta
dalam
Untuk
usaha pembinaan kemampuan profesional
mencapai
tujuan
guru.
semacam itu, maka penelitian ini
paling
cocok menggunakan pendekatan kualitatif (lihat Bogdan
dan
Biklen, 1982 : 31).
Penelitian
kualitatif sering disebut dengan
metode
etnografik, metode fenomenologis atau metode naturalistik. Pendekatan
atau metode penelitian semacam
ini
mempunyai
karakteristik, antara lain : a) data diambil langsung dari
setting alami, b) penentuan sampel secara purposive,
c)
peneliti sebagai instrumen pokok, d) lebih menekankan pada proses daripada produk sehingga bersifat deskriptif anali-
tik,
e) analisis data secara induktif atau
bersifat data
interprestasi
idiografik, dan f) mengutamakan makna di
(Bogdan dan Biklen, Nasution, 1988 : 9-12).
ai
balik Dengan
83
demikian karakteristik-karakteristik itulah yang dijadikan acuan bagi seluruh proses penelitian ini.
Pernyataan Muleong
(1990),
berakar
pada
di
atas
yang
didukung
menyatakan
latar belakang
oleh
tulisan
penelitian
alamiah
Lexy
kualitatif
sebagai
keutuhan,
mengandalkan manusia sebagai alat penelitian,
memanfaatkan
metode
data
kualitatif,
induktif. ukan
dan mengadakan analisis
Sasaran penelitian diarahkan kepada usaha menem-
teori-teori'
dasar.
Penelitian
bersifat
lebih mementingkan proses daripada hasil, dengan fokus,
sa
secara
keabsahan
deskriptif
membatasi
studi
memiliki seperangkat kriteria untuk memerik-
data dan hasil penelitian
disepakati
oleh
kedua pihak yakni peneliti dan subjek penelitian. Dari
peneliti neliti laku,
uraian di atas,
maka
dalam
penelitian
berfungsi sebagai instrumen penelitian
dan
mengkonsentrasikan perhatian dalam memahami sikap,
pendapat,
langsung
kripsikan
data dan
peri
informasi dilakukan
Oleh karena melalui
dengan subjek yang diteliti dengan cara
dasar
pe
persepsi dan sebagainya berdasarkan
pandangan subjek yang diteliti tersebut. pengumpulan
ini,
dan kebijaksanaan usaha
itu, kontak
mendes-
pembinaan
dilaksanakan untuk pengembangan profesionalisasi guru.
yang
84
Sesuai dengan uraian di atas, akan dibicarakan tentang
litian,
data,
lokasi penelitian,
teknik pengumpulan data,
tingkat
maka dalam bab III ini subyek
pelaksanaan
kepercayaan penelitian dan
pene
pengumpulan
cara
analisis
data.
A.
Lokasi Penelitian
Seperti
dijelaskan pada bab I bahwa penelitian
akan meneliti tentang usaha yang dilakukan kepala
dalam
ini
sekolah
pembinaan kemampuan profesional guru SMA Negeri
Perwakilan
Simeulue Kabupaten Aceh Barat. Karena
geografisnya
peneliti
yang
jauh
dari
Ibu
kota
ingin melihat kecenderungan
keadaan
Propinsi,
usaha
maka
pengembangan
pembinaan apa yang dilakukan kepala sekolah dalam
katkan
di
mening
kemampuan profesional guru. Secara singkat
lokasi
penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut. 1. Kanwil Depdikbud Propinsi Daerah Istinewa Aceh
Bidang
Dikmenum.
Kantor melaksanakan didikan
tugas dan tanggung jawab dalam
secara
Pemerintah No.
tugas
ini merupakan wadah Pemerintah Daerah
keseluruhan.
Sesuai
bidang
dengan
untuk pen
Peraturan
0173/0/1983, maka bidang Dikmenum mempunyai
membina dan mengurus sekolah. Pada bidang
diminta data dan informasi tentang perkembangan
Dikmenum pendidik-
85
an, usaha-usaha, dan hambatan-hambatan yang dihadapi dalam membina
kemampuan
profesional
guru
sekolah
menengah.
Kemudian pada pengawas diminta informasi dan data
pelaksanaan kemampuan
tugasnya
dalam
profesionalnya,
membantu dan
guru
hambatan
tentang
meningkatkan
yang
dihadapi
pengawas dalam pelaksanaan tugasnya di lokasi penelitian.
2. Kantor Depdikbud Kabupaten Daerah Tingkat II Aceh Barat Kantor
melaksanakan
berfungsi
ini
merupakan kantor yang
sebagian
sebagai
tugas kantor wilayah.
koordinator bagi SMA.
diminta juga informasi dan data tentang
yang
telah
mempunyai
tugas
Kantor
ini
kantor
ini
Di
kegiatan-kegiatan
dilakukan, dan hal-hal apa saja
serta
usaha
bagaimana telah dilakukan dalam kegiatan pembinaan
kemam
puan profesional guru, sesuai dengan tujuan penelitian.
3. Kantor Bupati dan Canat-Canat Wilayah Simeulue Kantor
bangunan
ini sebagai penanggung jawab
secara keseluruhan,
pendidikan.
Peneliti
pendidikan,
sosial
tentang Selain
termasuk di dalamnya
memerlukan data budaya
kegiatan
dan
geografi,
ekonomi,
pem
bidang
keadaan
dan
informasi
usaha-usaha yang telah dilakukan serta
hambatan.
tiu, peneliti juga mengadakan diskusi
atau
tukar
menukar informasi tentang perkembangan pendidikan menengah di Perwakilan.Simeulue khususnya.
86
4.
Kantor Depdikbud Kecamatan
Sebagai dan
kantor yang melaksanakan
koordinator
pada
tugas
tingkat kecamatan,
di
pendidikan sini
juga
diminta informasi tentang pelakeanaan pendidikan dan usaha
yang
telah dilaksanakan serta permasalahan yang
dalam
bidang pendidikan khususnya yang
dihadapi
berkenaan
dengan
penelitian ini.
5.
Sekolah Menengah Atas Dalam
pasal
14 disebutkan bahwa
sekolah
menengah
adalah sebagai salah satu sarana untuk menyiapkan didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki
baik
untuk
(UUSPN,
sendiri
1990).
maupun
untuk
kemampuan,
bermasyarakat.
SMA yang dijadikan lokasi penelitian adalah
SMA Negeri Perwakilan Simeulue. nya
hidup
peserta
Kepala sekolah yang usaha
membina kemampuan profesional guru dan
guru
sebagai
pendukung kegiatan itu diminta informasi tentang yang
telah
profesional
diperolehnya.
Dalam
peningkatan
kegiatan kemampuan
guru diminta juga informasi tentang
hambatan
yang dihadapinya dalam pelaksanaan tugas. Sekolah penelitian
Menengah adalah
Atas Negeri yang
sebagai
berikut.
menjadi
lokasi
87
Tabel
3.1
Daftar Sekolah Menengah Atas Negeri Perwakilan Simeulue Kabupaten Aceh Barat
No. 1.
2.
6.
Kecamatan
Nama Sekolah
SMA Negeri Sinabang
Simeulue Timur
SMA Negeri Kampung Aie
Simeulue Tengah
Tokoh-tokoh Masyarakat
Karena peneliti melihat usaha yang dilakukan sekolah
dalam
membina kemampuan profesional
kepala
guru,
yang dapat peneliti pantau dalam masyarakat adalah
maka dampak
outputnya yaitu tentang hubungan yang dibina kepala
seko
lah dengan masyarakat.
usaha
kepala
sekolah melakukan kegiatan
profesional ritual.
usaha
Hubungan itu dapat mendukung peningkatan
kemampuan
guru, baik dalam bentuk materiel maupun
Keadaan
pendidikan
masyarakat
yang ada dalam masyarakat dapat
dan
badan-badan
dijadikan
pendukung informasi dan data. Teknik yang digunakan memperoleh
data dan informasi adalah
wawancara, dan studi dokumentasi.
melalui
spi
sebagai untuk
observasi,
88
B.
Subjek Penelitian
Dalam responden
penelitian
ini
yang
menjadi
utama ialah kepala sekolah.
subjek
Sebagai
data primer tentang usaha pembinaan kemampuan
guru yang telah dilakukan kepala sekolah, dari
pendukung
profesional
infomasi dilacak
pihak-pihak yang terkait seperti guru
dan
kelompok
guru bidang studi. Di samping itu, juga diminta dan
persepsi kepala sekolah tentang usaha
dengan BP3, rakat,
pengawas,
Pemda
Kandepdikbudcam,
informasi
kerja
fasilitas,
serta pemberian
yang
dapat
kerja para guru ke arah
yang
lebih
profesional.
Pengawas sebagai penanggung
Kepada
pengawas
dilakukan,
guru dijadikan
diminta
informasi
jawab
terhadap
pendukung tentang
sampel.
usaha
yang
terhadap peningkatan kemampuan guru dari faktor
pemberian motivasi. an
sarana
motivasi
gairah
kemampuan
itu
pembinaan
baik dalam bidang dana,
meningkatkan
peningkatan
masya
Semua
dapat membantu usaha kepala sekolah dalam usaha
maupun
samanya
tokoh-tokoh
setempat dan badan-badan usaha.
kemampuan profesional guru,
atau
Hal ini dapat berfungsi untuk pemecah-
masalah yang dapat meningkatkan pengetahuan,
keteram
pilan dan sikap yang dapat membantu guru dalam penyesuaian diri
dengan
perkembangan yang
terjadi,
melaksanakan tugas dengan efektif.
sehingga
dapat
89
dari
Untuk
mengetahui latar belakang, dasar dan
usaha
pembinaan
dilakukan
kepala
kemampuan
sekolah,
profesional
dimintakan
urgensi
guru
yang
penjelasan
dari
kepala Kandepdikbud Kabupaten, kepala bidang Dikmenum Kepala
bidang Dikgu pada Kanwil Propinsi Daerah
dan
Istimewa
Aceh.
Dalam
penelitian kualitatif jumlah responden
ditentukan sebelumnya, yang penting dimulai dengan
bahwa
konteks
lebih penting dari pada
jumlah.
tidak asumsi
Hal
sesuai dengan pendapat Subino Hadisubroto (1988 :12)
ini
"...
penelitian kualitatif tidak akan memulai dengan menghitung atau
memperkirakan banyaknya populasi dan kemudian
meng
hitung proporsi sampelnya sehingga dipandang sebagai telah representatif. Sedangkan S. Nasution (1988 : menjelaskan sampling dancy,"
bahwa
dapat
untuk memperoleh
diteruskan sampai
ketuntasan atau kejemukan,
menggunakan
informasi
yang 32-33)
tertentu,
dicapai
taraf
"redu-
artinya
bahwa
dengan
responden selanjutnya boleh
dikatakan
tidak
lagi diperoleh tambahan informasi baru yang berarti.
Dari
kedua pendapat di atas,
dapatlah
disimpulkan
bahwa ketentuan besarnya sampel bergantung dari
informasi
yang diberikan responden. Apabila informasi sudah dianggap cukup Dengan
memadai,
respondennya tidak lagi perlu
diperbesar.
demikian, kepala sekolah, guru, pengawas,
fasili-
tator yang dipilih sebagai subjek penelitian yaitu
yang
dianggap
dapat memberikan data dan
mereka
informasi
yang
diperlukan dalam penelitian.
C.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data peneli tian
ini
adalah pengamatan
studi dokumentasi.
(observasi),
wawancara
dan
Ketiga teknik tersebut digunakan dengan
harapan dapat saling melengkapi untuk memperoleh data yang
diperlukan.
Sedangkan sumber data yang diperlukan diklasi-
fikasi menjadi data primer dan data sekunder.
Data
primer bersumber dari wawancara dan
observasi
dengan kepala sekolah, pengawas dan kelompok bidang serta
guru yang menerima pembinaan.
dukung baik
oleh informasi dari berbagai pihak langsung maupun tidak langsung
usaha
pembinaan
profesional guru.
diambil dari berbagai dokumen,
guru
Data primer
melalui Adapun
ini
sekolah dan sebagainya yang
di-
terkait,
pelaksanaan
data
sekunder
seperti jumlah guru,
yang mendapat kesempatan pehataran,
kegiatan
yang
studi
jumlah
program-program
berhubungan
dengan
materi penelitian yang mendukung data primer. 1. Observasi (Pengamatan) Teknik ini digunakan untuk mengamati secara langsung
kondisi
sekolah,
seperti situasi
personil
di
sekolah,
91
kehadiran
personil, fasilitas sekolah,
kurikuler,
2.
keber
sarana dan prasarana olah raga, kegiatan
hasilan,
dan
penataan,
ruang perpustakaan, ruang
UKS,
ekstra
Laboratarium,
kafetaria.
Wawancara
Teknik
data
atau
ini digunakan untuk menggali dan
informasi
yan£ lebih
mendalam
memperoleh
yang
relevan
dengan
masalah yang diteliti. Wawancara dilakukan
dengan
kepala
sekolah, guru,
Kepala
kelcmpok guru bidang studi,
Kandepdikbudcam, Kepala Kandepdikbud Kabupaten, Kepala
Bidang
Dikmenum, dan Kepala Bidang
Propinsi
Daerah
dasarnya
dilaksanakan dalam dua bentuk
berstruktur
Istimewa
Aceh.
Teknik
Pengawas,
Dikgu
kanwil
wawancara
pada
yaitu,
Wawancara
dan wawancara tak berstruktur. (S.
Nasution,
1988 : 72).
3.
Studi Dokumentasi
Teknik informasi
ini
digunakan untuk mengumpulkan
data
tentang pelaksanaan tugas kepala sekolah
dan dalam
usahanya melaksanakan pembinaan kemampuan profesional guru
seperti program kerja, dan kegiatan-kegiatan yang
dilaku
kan. Kerja sama dirintis dalam usaha pembinaan profesional guru.
Begitu
pengawas,
pula seperti peraturan
kepala
dan
bidang Dikmenum dan Dikgu
kegiatan pada
dari Kanwil
92
Depdikbud Propinsi Daerah Istimewa Aceh.
D.
Pelaksanaan Pengumpulan Data
Penelitian yang peneliti lakukan selama lima
bulan,
sejak Agustus 1992 sampai dengan akhir Desember 1992. dasarnya April
lis
penelitian
1992,
perlu
dari
telah
diizinkan ke
lapangan
akhir
tetapi penulis belum ke lapangan karena
mengadakan konsultasi dan
meminta
kepala SMA PGRI IKIP Bandung dalam
Pada
penu
pengalaman
usaha
pembinaan
kemampuan profesional guru.
Dalam penulis
izin pangan
pengumpulan informasi dan data
di
lapangan,
melebihi waktu yang telah ditentukan dalam
penelitian.
Hal ini sengaja penulis lakukan
untuk menciptakan suasana
kekeluargaan,
kehadiran peneliti di lokasi penelitian tidak
surat
di
sehingga
menimbulkan
keresahan atau gangguan bagi para subjek penelitian. pelaksanaan
pengumpulan
data,
peneliti
la
Dalam
berpedoman
pada
prosedur yang dikemukakan oleh S. Nasution (1988 :
33-34)
yaitu tahap orientasi,
member
tahap eksplorasi, dan tahap
check.
1. Tahap Orientasi
Pada tahap ini, adalah
langkah pertama yang penulis lakukan
pemahaman literatur terhadap
langkah-langkah
pe-
93
ningkatan puan
profesional
dengan dan
mutu pendidikan melalui usaha pembinaan guru.
mengadakan
konsultasi
tokoh-tokoh pendidikan tentang keadaan
pendidikan
permasalahannya,
Peneliti
kemam
khususnya di
daerah
yang
lokasi penelitian. Akhir Pebruari 1992 peneliti
menjadi melakukan
konsultasi dengan Bapak Koordinator Bidang Studi trasi
Pendidikan.
untuk
mempertajam permasalahan dan melihatnya
administrasi.
Dalam konsultasi,
peneliti
Masalah dibatasi pada fokus
Adminis dimintakan
dari
dana,
segi
sarana,
kesempatan, dan motivasi serta geografis setempat. Setelah mengumpulkan berbagai teori yang data-data mentah dari buku atau literatur dan
sebagai
studi
teristik
desain
yang
dokumentasi yang berkaitan diteliti,
penelitian
koordinator
dilaksanakan konsultasi
sambil
bidang
studi.
pada
tanggal
maka
peneliti
melakukan Setelah
21
mendukung, input-input
dengan
karak-
menyusun
pra-
konsultasi seminar
Pebruari
dengan
desain
1992,
yang
diadakan
lagi yang lebih intensif dengan dosen
pembim
bing dari bulan Maret 1992 sampai dengan bulan Juli
1992.
Setelah itu peneliti diperkenankan ke lapangan berdasarkan surat
izin
Rektor No 3776/PT25.Hl/N/1992
Juli,
maka akhir Agustus 1992 peneliti
penelitian di lapangan.
tertanggal
memulai
27
kegiatan
94
2. Tahap Eksplorasi
Pada tahap kedua ini,
kegiatan pengumpulan data yang
peneliti lakukan sebagai berikut.
a. Melakukan wawancara secara intensif dengan kepala guru
kelompok
bidang
studi, dan
para
guru
SMA,
sebagai
bawahannya. Fokus wawancara adalah tentang perkembangan sekolah,
usaha
yang telah
dalam pendayagunaan dana, visi,
dilakukan
sarana dan
kepala
sekolah
prasarana,
super
hubungan sekolah dengan masyarakat,
dan
penye-
diaan kesempatan dalam usahanya mengembangkan kemampuan profesional
guru,
dan hambatan
yang
dihadapi
dalam
melaksanakan pembinaan kemampuan profesional guru. b. Melakukan wawancara untuk
mendapatkan
pelaksanaan
secara
intensif
informasi
tugasnya
yang
yang
dengan
pengawas
mendalam
tentang
berhubungan
dengan
pembinaan kemampuan profesional guru SMA Negeri
usaha Perwa
kilan Simeulue Kabupaten Aceh Barat. c.
Melakukan
wawancara
dengan
kepala
kepala
bidang
Dikgu,
kepala
Kantor
Depdikbudcam, Pemda
tokoh
masyarakat
sarana
dan
kegiatan
kepala
tentang
Kandepdikbud
pada
SMA
Simeulue Kabupaten Aceh Barat.
Dikmenum,
Kabupaten,
setempat,
perkembangan
usaha yang dapat
pendidikan
bidang
menunjang Negeri
tokoh-
pendidikan, terlaksananya di
Perwakilan ,
95
d. Melakukan pengamatan tentang situasi an
sekolah,
kepala sekolah, guru, kelompok guru
penataan berbagai
aspek
fisik
dan
kegiat
bidang
materil
studi, sekolah,
pelaksanaan kegiatan kelompok bidang studi, dan kegiat an-kegiatan yang mendukung sarana yang ada, agar terbinanya kemampuan profesional guru.
3. Tahap Member check
Pada
tahap
ini peneliti
melakukan
kegiatan
atau
member check. Setelah memperoleh data, baik melalui obser vasi, wawancara maupun studi dokumentasi, kemudian membuat
laporan lapangan sementara yang akan dicheck oleh
kebenarannya
subjek penelitian. Untuk data dokumentasi
"audite
trail"
dengan
maksud
mencheck
dilakukan
keabsahan
dengan sumber aslinya. Pada pengolahan data lebih senantiasa ketepatan
dilakukan penafsiran.
trianggulasi
untuk
Kegiatan pada tahap
ini, diharapkan dapat menguji validitas,
data
lanjut,
mendapatkan member
reliabilitas
check dan
objektivitas data yang diperoleh.
Untuk
efektivitasnya pelaksanaan pengumpulan
data,
peneliti membuat kisi-kisi untuk dijadaikan pedoman seper ti pada tabel berikut ini
:
96
Tabel 3.2
Pedoman Pengumpulan Data
No
Tujuan Pengumpulan
Data-Data yang Diperlukan
Responden
Teknik
Data 1.
Mengetahui persepsi -Konsep tentang pelaksana kepala sekolah ten an pembinaan kemampuan tang tugasnya baik profesional guru.
KS
W
KS
W 0 D
KS
W
KS
W 0 D
KS
W 0 D
KS
W
KS
W 0 D
selaku administra
tor maupun selaku -Usaha-usaha yang dilak supervisor dalam sanakan kepala sekolah usahanya melaksana- untuk pembinaan kemampuan pembinaan kemampuan profesional guru dalam profesional guru. hal : pengadaan, dan pem berian dana, fasilitas, waktu dan motivasi.
-Usaha yang dilakukan da lam menjalin hubungan ker jasama dengan anggota ma syarakat
dan
instansi
terkait.
-Kegiatan-kegiatan yang di lakukan dalam usaha pe ngadaan dan pengalokasian dana.
-Kesempatan-kesempatan yang diberikan dalam usa ha pembinaan kemampuan profesional guru.
-Cara-cara yang dilakukan
dalam usaha pembinaan ke mampuan profesional guru.
-Hambatan yang dihadapi dalam usaha pembinaan ke mampuan profesional guru dari segi : guru, fasili tas, pendidikan dan pen-
97
dapatan orang tua, letakgeografis, sarana pendu kung, keadaan sosial daya masyarakat.
bu
-Cara dan kegiatan-kegiat an dalam pemberian moti
KS
W
P
W
P
W
P
W
G
W 0
G
W 0
-Kegiatan-kegiatan yang pernah dilakukan dan usasaha kepala sekolah yang diterima guru.
G
W D
-Hambatan-hambatan yang dihadapi guru dalam pe laksanaan tugas.
G
W
vasi.
2.
Mengetahui pelaksana -Kegiatan-kegiatan yang an tugas pengawas dilakukan pengawas. dalam membantu guru meningkatkan kemam -Cara-cara yang dilakukan puan profesionalnya. pengawas.
-Hambatan-hambatan yang dihadapi dalam pelaksanatugas. 3.
Mengetahui tentang -Persepsi guru terhadap tugasnya. persepsi guru ter hadap tugas dan ke giatan-kegiatan yang -Kebutuhannya dalam pelak dilakukannya. sanaan tugas.
*
E.
Menperoleh Tingkat Kepercayaan Hasil Penelitian Tingkat
diperoleh
kepercayaan
melalui
(validitas internal), nal),
dalam
pemahaman
penelitian kriteria,
kualitatif "kridibilitas
transferabilitas (validitas
dependabilitas (reliabilitas)
dan
ekster-
konfirmabilitas
98
(objektivitas)" (S. Kredibilitas hasil
Nasution,
1988 : 114).
mempersoalkan seberapa jauh
penelitian dapat dipercaya.
lakukan
pengamatan
mendalam. hal-hal
secara
Pertama,
kontinu,
dan
yang bermakna dan tidak bermakna
gejala-gejala
tertentu.
yaitu,
mencocokkan
Ketiga,
melakukan
Kedua,
peneliti
cermat,
peneliti berusaha membedakan
rinci
me dan
menyimpulkan
untuk
mengadakan
kebenaran data
kebenaran
memahami
trianggulasi
dengan
sumber
lain.
"member check" yaitu melakukan penilaian
kembali terhadap kebenaran dari hasil observasi dan wawan cara
yang
diberikan
kesesuaiannya
informan baru
dengan
cara
atau meminta informasi baru dari
mencek
informasi
yang lain. Transferabilitas, dapat
diaplikasikan
yaitu sejauh mana hasil penelitian
atau digunakan dalam
situasi
S. Nasution (1988 : 119) mengemukakan bahwa bagi naturalistik,
transferability tergantung pada
yakni
manakah hasil penelitian itu
hingga
gunakan
dalam konteks dan situasi
kutipan
ini jelas bahwa,
ini
yang
sipemakai,
penelitian
dipertanyakan
sebagai pembina lembaga formal dan pengawas selaku kerja
kepala
sekolah
dan guru
serta
mereka
Berdasarkan
pengaplikasian hasil
tergantung kepada kepala sekolah
peneliti
dapat
tertentu.
lain.
pihak-pihak
patner yang
99
berkompeten
dalam pengembangan personil,
khususnya
usaha
pembinaan profesional guru.
Dependabilitas dan konfirmabilitas berkaitan
dengan
masalah kebenaran penelitian naturalistik yang ditunjukkan dengan
"audit trail" (Lincoln dan
proses
319). Trial,
Guba,
:
artinya jejak yang dapat diikuti dan dilacak,
sedangkan "audit" artinya pemeriksaan terhadap yang melahirkan keyakinan. pembimbing,
1985
ketelitian
Hal ini dilakukan dengan
dosen
baik terhadap data mentah maupun hasil
anali
sis dan sintesis data sehingga menimbulkan keyakinan bahwa apa yang dilaporkan itu demikian adanya.
F.
Cara Analisis Data
S. Nasution (1988 : 126) mengemukakan bahwa analisis data dalam
kualitatif
adalah menyusun
tema atau katagori).
data
(menggolongkannya
Hal ini sesuai dengan
(1989 : 112) yang mengutip pendapat Patton, data
dalam penelitian kualitatif adalah
urutan
data,
bahwa analisis
proses
mengorganisasikannya ke dalam
pola,
Dengan demikian
dalam
dan situasi uraian dasar.
analisis
data
peneliti
untuk mengolah data tersebut sehingga
hakekatnya
kualitatif diperlukan
dalam penelitian
mengatur
suatu
kategori
Pada
Moleong
daya
kreatif
kualitatif
prosedur yang baku untuk dijadikan pedoman dalam
dari
bermakna. belum
ada
mengana-
100
lisis
data. Subino
bahwa
Hadisubroto (1988 : 20)
mengemukakan
:
"...
dalam
analisis data kuantitatif
itu
metodenya
sudah jelas dan pasti, sedangkan dalam analisis data kualitatif metode seperti belum tersedia. Penelitilah berkewajiban menciptakannya sendiri. Oleh karena itu ketajaman dan ketepatan analisis data kualitatif ini sangat tergantung ketajaman melihat data oleh peneliti serta kekayaan pengalaman dan pengetahuan yang telah dimiliki peneliti".
Dari atas,
kutipan dan hal-hal yang telah dikemukakan
maka
langkah-langkah yang peneliti
lakukan
di
dalam
menganalisis data; yaitu :
1. Menganalisis oleh
baik
setiap
informasi atau
data yang
melalui observasi, wawancara
maupun
diperstudi
dokumentasi.
2. Setiap
penganalisian
yang
dilakukan, diikuti
prestasi dan elaborasi untuk menemukan makna yang
interter-
kandung di dalamnya.
3. Membuat
kategorisasi
kodingkan
data,
dan unitasi
data
sehingga data mentah
dengan yang
meng-
terkumpul
dapat ditransformasikan dengan sistimatis menjadi unit-
unit
yang
tersebut.
dapat dicandrakan menurut Peneliti
menjelaskan
setiap
hubungan
katagori
satu
sama
lainnya sehingga tidak kehilangan konteksnya. 4. Melakukan trianggulasi, yaitu yang
membandingkan
sama diperoleh dari berbagai teknik
informasi
maupun
dari
101
berbagai sumber (responden).
5. Mengadakan sumber
"member check" dengan kepala sekolah sebagai
utama
pendukung
informasi (data), dan
informasi
yang
diberikan
pengawas
sebagai
kepala
sekolah.
Kegiatan ini peneliti lakukan setiap selesai mengadakan observasi dan wawancara dengan responden.
ber
check" terakhir dilakukan,
yaitu
Adapun
setelah
"mem
selesai
pengumpulan data secara keseluruhan. 6.
Melakukan diskusi dengan permasalahan Kandep Aceh
Dikbud Barat,
orang
yang
yang diteliti seperti Kabupaten, kepala
lebih mengetahui Kandep
Pemda Tingkat
bidang
Dikgu,
II
Dikbudcam, Kabupaten
pengawas,
bidang Dikmenum Kanwil Depdikbud Propinsi Daerah mewa Aceh.
kepala Isti