•
• • •
• • •
Materi Presentasi oleh Kelompok 1/ E-38: Agung Wicaksono P056110023.E38 Anindito Ajireswara P056110033.E38 Anshori P056110043.E38 Bayu Triastoto P056110053.E38 Kristi Puji Astuti P056110133.E38 Saiful Bahri P056110213.E38 Tina Indah Lestari G P056110253.E38
2
merupakan satu-satunya dari elemen bauran
pemasaran (produk, harga, distribusi, dan promosi) yang menghasilkan pendapatan, Dapat mempengaruhi persepsi pelanggan, Merupakan JUMLAH UANG yang ditetapkan untuk suatu produk/jasa
3
Harga Premium
Harga produk kompetitor tertentu Harga rata-rata yang dibayar Rata-rata harga yang dikenakan Rata-rata harga terpajang
4
merupakan presentase di mana harga ditetapkan melebihi harga benchmark ditetapkan untuk sebuah produk Produk A – Harga Produk HP (%) =Harga Benchmark
yang yang
Harga Produk Benchmark
Harga Kompetitor Tertentu Memudahkan penghitungan harga premium dengan membandingkan harga produk dengan sebuah kompetitor Harga Produk A – Harga Produk HP (%) =Kompetitor Harga Produk Kompetitor
5
Merupakan harga rata-rata yang dibayar pelanggan. Dihitung dalam bentuk rasio revenue atau unit share (Share A x Price A) + (Share B x Price B) + ... + (Share n x Avg price=Price n) Kemudian Avg price tersebut dijadikan Benchmark dalam penghitungan Harga Premium
Average Price Charged Merupakan harga rata-rata yang diberikan oleh pesaing Price A + Price B + ... + Price n Avg price= Jumlah Pesaing (n)
6
Merupakan nilai yang diberikan pelanggan terhadap suatu produk, menggambarkan willingness to pay pelanggan
Percent Good Value Merupakan proporsi di mana seorang pelanggan percaya bahwa produk itu “bernilai” pada harga tertentu
7
Bertujuan untuk mengukur respons pasar terhadap perubahan harga. Pemahaman akan elastisitas harga akan sangat membantu dalam menetapkan harga yang optimal Elastisitas harga (l) =
Perubahan Kuantitas (%) Perubahan Harga (%)
8
Merupakan harga yang paling banyak memberikan keuntungan. Pada fungsi permintaan linear, harga optimal berada di tengah antara maximum reservation price dan variable cost dari produk yang terkait. Maximum Reservation Price + Variabel Harga Optimal =
Cost
2
-1 Elastisitas Gross Margin Harga Optimal = (l)
9
Berbasis Pasar
Penetapan harga skim Value-in-use pricing Percieved value pricing Segment pricing Strategic account pricing Plus one pricing
Berbasis Biaya
Floor pricing Penetration pricing Low cost leader pricing Competitive bid pricing Harvest pricing
10
Memerlukan pemahaman tentang kebutuhan pelanggan dan manfaat produk dibandingkan kompetitor.
11
Penetapan harga skim terjadi pada masa-masa awal daur hidup sebuah produk. Dalam situasi tertentu, perusahaan memiliki sekumpulan keuntungan dibandingkan kompetitornya karena memegang hak paten atau produk memiliki keunikan tertentu. Ex: ipad
12
Menciptakan peluang penghematan melalui market based pricing, sambil tetap mejaga harga premium, ketika produk memasuki masa kematangan
Percieved Value Pricing Penetapan harga berdasarkan nilai yang intrinsik, yang bersumber dari keuntungan produk, jasa, dan merek/image/reputasi yang menghasilkan keuntungankeuntungan intrinsik pada tingkat tertentu Ex : avanza vs xenia 13
Membedakan pelanggan berdasarkan kebutuhan dan sensitifitas harga yang berbeda Ex : Luxio vs Alphard
Strategic Account Pricing Bertujuan untuk menjaga hubungan dengan pelanggan selama dan sekuat mungkin hingga di saat kondisi pasar berubah
14
Diferensiasi produk dalam bentuk unik dan menonjol serta posisi sedikit premium dibandingkan kompetitor Ex: magnum
Penerapan Harga Berbasis Biaya Berawal dari kesulitan memperoleh data kompetitor dan pelanggan, pendekatan cost based pricing dimulai dengan biaya produk dan target margin dan bekerja menuju harga pasar 15
Menetapkan harga terendah yang diberikan perusahaan dimana sebuah produk dapat dijual dan masih memenuhi standar finansial yang ditetapkan perusahaan Ex: harga dasar gabah
16
penentuan harga dengan penambahan biaya juga biasa disebut markup pricing karena harga ditentukan dengan markup/penambahan pada biaya standar. Cost plus pricing biasanya digunakan pada tahap awal siklus kehidupan produk seiring meningkatnya volume (kuantitas barang) dan menurunnya ongkos perusahaan.
17
Penetration pricing berbasis biaya merupakan strategi pasar-besar yang digunakan paling sering ketika diferensiasi produk minim, pelanggan sensitif pada harga, banyaknya pesaing atau hadirnya pengganti, dan jalur masuk pesaing mudah. Ex : telekomunikasi
18
menerapkan biaya terendah dan menawarkan harga terendah dengan margin sedikit, biasanya terjadi pada siklus kehidupan/keberadaan barang/produk ketika diferensiasi produk berkurang dan harga kompetitif meningkat Ex: Walmart vs K-Mart
19
Merupakan pendekatan harga berbasis biaya yang digunakan pada pasar dimana terdapat diferensiasi produk yang sedikit atau tidak sama sekali. Ex: FMCG
20
Pada tahapan akhir siklus kehidupan/keberadaan
sebuah produk, margin biasanya rendah dan volume datar atau menurun. Net result adalah keuntungan yang sedikit dengan prospek perbaikan yang kecil. Banyak perusahaan dalam situasi ini akan menggunakan strategi penetapan harga berbasis biaya harvest.
21
22