. I
PERNJATAAN BERSAMA INDONESIA - TUNISIA PADA PERISTIWA KUNDJUNGAR P.J. M. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA DR. SUXARNO ICE REPUBLIK TUNISIA
PEBNJATA.AN BERS.AM.A
INDONESIA - TUNISI A
PADA PERISTIWA KUNDJUNGAN P. J . M. PRESIDEN REPu.BLIK DlDONESIA DR. SUKARNO KE REPlIBLIK TUNISIA
Atas undanga.n P .J . M. Presiden Repub lik Tunisia, Habib Bourguiba, 1
P. J. M. Presiden Republik Indonesia, Dr. Sukarno , mengadakan kundjungan ke negaraan ke Tuni sia dari tanggal
29
April sampai tanggal 2 Mei 19 60.
Dalam kundjungan t ersebut P. J • • Presiden Sukarno da.n para pese rt anja telah men j aksikan pelbagai usaha perkembangan di Tunisia, dan masal ah- masalah
politik dan ekonomi j ang hidup di Negara tersebut. Selama kundjungan tersebut kedua Presiden tel a.h mengadakan pembi t j ar aan- pembi tja.raa.n, dalam mana hadlir dari pihak I ndonesia : J . M. Menteri Luar Negeri , Dr. Subandrio, J.M. Menteri Perindusterian Rakjat , Dr. Suharto, J . M. Direktur Kab i net Pre.s iden, Mr. Tamzil , J . M. .Anggauta Dewan Pertimbangan Agu.ng, Dasaad. , Kuasa Usaha di Tunisi a., Suryo-di- Puro J
dan dari piha.k Tuni s ia. :
J . M. Meilte ri 1Cepresidenan dan Pe r tahanan Nasional, J3ahi Ladgham , J . M. Menteri Luar Negeri , Dr. Sad.ok Mokaddem , anggauta-anggauta Kabinet , J . M. Dire ktu r Kab i net Presi den , Abdul l ah Fahat , J . M. Sekretaris Djenderal Keme n t e ri an Luar Ne,geri , Taieb Sa.hbani , J.M. Duta Besar Republik Tunisi a pada Repiblik Pera.n-
tjis , Habib Bourguiba jr. Presi den Sukarno dengan gemb i r a mengingat kemb a l i pert emua.nnja dalam tahun 1951 dengan Ketua. Pa.rtai Neo-Destour , Habib Bour guib a , sekarang Pre s i den
Republik Tuni sia. Mereka menegaskan sekali lagi ketaatan Pemeri ntab.- Pemerintah mereka kepada dasar-daaar j,ang .s etjara bulat telah di terima d i Bandung dalam t ahun
19 55 oleh Konperensi Negara-Negara Asia Afrika, dan djuga t e lah merundingkan tjara-tjara dan usaha-uaaha memperkembangkan lebih djauh
isi dar i hubu ngan
persahabatan j ang ad.a antara k edua. negara dalam bidang ekonomi dan kebu daj aan.
__
II ,
----
- halaman dua -
Kedua Presiden menekankan sekal i lagi ketaatan mereka kepada tudjuantudjuan dan dasar-dasar dari Piagam Perserikatan Bangsa- Bangsa dan teristimewa mengenai hak. bangsa-bangsa untuk menentukan nasib sendiri dan kemerdekaan.
Kedua Presiden mentjatat ,d engan kepuasan dan kebanggaan sebagai kawan seperdjoangan, bahwa mereka berpidjak: pada dasar-dasar jang sama dalam banjak: masalab.-masalah jang asa.a i dari keadaan internasional dewasa ini , dan chusus-
nja mengenai masalah-masalah nasionalnj1a masing-.m asing tentang persoalan kesatuan , kemadjuan, kesedjahteraan nasional dan kebahagian ra.kjat mereka.
Dalam menindjau hasil dari poli tik luar negeri mereka, poli tik tiada memihak dan poli tik be bas dan aktif ad.alah poli tik j,ang dapat membe.la dan mem-
perkembang kemerdekaan nasional jang sedjati dan kewibawaan nasional.
ereka
mentjata.t dengan gembira ba.hwa sikap mereka dalam poli tik luar negeri adalah dan akan tetap merupakan sumbangan posi tif pad.a perdamaian.
Mereka menjambut baik awal kemadjuan jang tela.h tertjapai mengenai
:perlutjutan aendjata dan :penghapusan sendjata- sendjata nuklir serta pertjobaannja dan mengharap , bahwa perundingan-perundin.g an selandjutnj a akan menudju
kearah per.s etudjuan bulat ja.ng akan memuaskan hasrat j ang mendalam dari ummat
ma.nusia. semesta untuk perdama.ia.n dunia dan keamanan. Sedjiwa dengan ini kedua Presiden mentjela perledakan bom atom di Afrika oleh Perantj1is dan menun.t ut penghentian segera dari pertjobaan- pertjo-
baan tersebut jang membahajakan penghidupan dari rak:jat banjak dari benua Afrika.
Mereka menjetudjui , bahwa penjelidikan _segera hendaknja dilakukan
u.ntuk menentuka.n ke:r:usakan ja.ng telah diakibatkan oleh peledakan- peledakan bom atom tersebut . Mereka menjambut baik pertemuan-pertemuan baru- baru ini antara pemi.mpin-pemimpin dari banjak: negara, demikian djuga persetudjuan antara pemim-
pin-pemimpin dari beberapa negara.-negara besar jang akan bertemu di Paris dalam bulan Mei jang akan de.tang.
1
I
Kedua Presiden menja.takan harapan m~r:_j
- halama.n t i ga -
jang sungguh-sungguh untuk berhasilnja pertemuan tersebut dan tekad dari pemerintah-pemerinta.h mereka untult memberi sokongan penuh kepada t ia.p sumbangan j ang a.kan membawa kepada perdamaian dunia dan keamanan .
Kedua Preaiden menganggap sejogjanja pertemuan-pertemuan pu.ntja.k
kelak hendaknja mentjs.k:up pandangan-pandangan dan kepentingan-kepentingan dari rakjat-rakjat Asia ,d an Afrika jang merupakan sjarat jang diperlukan dalam
usaha-usaha penjele .s aian jang murni untuk: ment japa.i perdamaian abadi .
Kedua. Presiden menjatakan sokongan j ang penuh kepada perdjoangan kemerdekaan dari bangsa-bangsa Asia dan Afrika ja.ng masih belum me r deka, untuk
kebebasan, menentukan nasib diri sendiri dan kemerdekaan .
Mereka menjatakan
kemasgulan ja.ng sungguh-sungguh mengenai berlandju tnj.a peperangan di Aldjazair, sekalipun ada keputusan-keputusa.n dari Perserikatan :Bangs.a- .B angsa jang mendesak supaja dimulai perundingan-perundingan ant ara Aldjazai.r dan Ferantjis , dan menjetudjui supaja segenap usaha di tjurahkan unt ulc mentjapai suatu penje l esai an mengenai masalah Aldjaz,a ir , jang akan mengakui hak dari ra.kjat Aldjazai r untu.k: menentukan diri aendiri dan kemerdekaan .
Kedua Presiden menjetudj1u i kenjataan bahwa perdjoangan untuk kemerde-
ks.an dari bangsa-bangsa Asia dan Afrika hendaknja djangan dihentilcan sebelum penghapusan lru.bu-kubu terachir d ari kekuasaan kolonial .
Sedj i wa denga.n ini
masa1ah lrian Barat hendaknja dise l esaikan dengan perundingan set,j ara damai , dan sedjalan dengan dasar-dasar dari piagam Perserik:atan :Bangsa-:Bangsa.
Dalam
hubungan ini , kedua Presiden mentjela dengan keraa keputusan pemerintah ::Se landa u n tuk mengirimkan kapal- kapal perang keperairan Indonesia dan pe nambahan bailieantuan dan persendjataan di Iri an Earat.
Mereka menjatakan. , b ahwa tindakan
jang t i d ak bidjaksana i tu jang hanja memperuntjing ketegangan
a1
tara Indones i a
dan 13elanda tidak akan memberi manfaat kepada siapapun, dan bagaimanapun d juga
hal i tu bukan tanggung-dj awab dari Republik Indonesia..
Kedua Presiden menjatak:an kemasgulan jang mendalam mengenai pol i t ik '
- halaman empat -
d i skrimi nas i ra.sial jan
tidak mengenal batas jang didjalanka.n oleh pemeri ntah
Uni Afrika Selatan, dan menghukum perbuatan pen-indasan kedjam, jang mengaki batkan banjak: korban djiwa ant ara penduduk bang,s a Afrika.
Kedua Presiden mempertimbangk.an setja.ra terperintji dan dari pelbagai
segi kenjataan-kenjataa.n dan kemun
inan-kemungkinan mengenai perkembangan
ekonomi dan kemadjuan sosia.1 dineger · -negeri jang baru. sedang berkembang ; dan mereka menjatakan sekal i lagi kepertjajaannja, bahwa adal a.h suatu keha-
rusan untuk perdamaia.n dan kesedjahteraan wnmat manusia, bahwa usah
usaha.
kearah tersebut hendaknja diperl ' a.tgandakan dan selandjutnja d iorgani sir dan di tudjuka.n kearah jang leb ih berdaja.- gu.n a untuk pembentuka.n maa; j arakat bangsa.ban sa sedunia j ang progresip dan msrdeka .
Kedua Pre s i den te l ah men jel i diki kemungkinan untuk mengadakan hubungan perdagangan ja.ng sal ing menguntungkan dan te l a.b. menjetudjui untuk dalam waktu
jang dekat mengadakan perundingan-perundingan unt uk mentjapai pe r setudjuan dagang antara kedua negara.
Djuga. telah. diadaka.n pertukara.n pandangan mengenai keperlua.n untuk mengadakan hubunga.n jang leb ih e r a t dalam l apan 0 an kesenian dan kebu dajaan, dan untuk maksud ini d i ngan dalam P. J
akt
. 1 •
ereka t elab. menj,etudjui untulc memulai pe rundingan- perun-
singkat u n t uk: mentja.pai suatu persetudjuan kebudaj aa.n.
Presiden Sukarno telah menjampaikan undangan kepada P . J • •
Habi b Bourgui ba unt ulc berkund jung ke Indonesi a pad.a waktu jang di ane,gap bai.k:
oleh Pr esi den Re publ ik Tunisia.
Unda1 an ini telah diterima baik den ·an rasa
penghar aan.
Tunis , 2
Pre siden ReJUblik Indonesia ,
Signed· . DR. SUK.ABNO
i
1960.
Presiden Re"PU.b l ik Tu.ni i a ,
Signed
.
• •
.' •
·1 l \,;
... \:_
~
t'
l1: l~
... <'-:;
-
-t ..,..
a. :
•
~ :i'
'-
[
....t!. J! \:..
(;
r...
\:..
f.
t;t
~
~
. -t:
*tr; l:-, ,.
-
l
••
~
~
.
C-
C:
,_
'It k-
't ~ ,.
~{:
r. ~~ t!
-
<:.
l-f~fl
ri
C - se
~
..- ~ &· S·
~·
'9
~t~~t
~!.
~
'-.., !•
~
Ir
I:
~
t'
f ~·
~ J t:'."
[
;:-t· rr:1: C-·
~~
r:
[l l I
-
1~~r . r tt: I:. l:
.. {::•
~[::' f{ t ~· ~ ~. . 't: .r "i.. '•·. · -~~~.l-
I-
fs
r
t t ll t r
~ [' -
..r
..,..
- -
~: \ [ c:
1!. ••
~·
[-
-
1.
·[
f
~
l{ f;: ;.li I~ t t ~~~
~
~
-
\:..
--
\:..
\:.
~ i.tiL
(
~
(1
[lc[f.r.l r: ~ f' l ct.. _,,[ r. Qff \#: l - t!. \,;• L Ci
S·
\:r'
f
f
~-: ~· ~ .
f:
c~ -
Ci
r
"1 "·
Ill '~.
-
<:..
1~ C;
t~ 1t ("r
•
. •' .. •
~~. "C: .-
G_
,J:-
l
{ [
r·
f;' '-
~ ~-
!tt I1f . I.rl fi. r . f 1 1 tr • • t• l r r _: t t (.. ~
('I
- ~ -
t
. I· f f -G.. I ~ ~~ ~ r -f7 ,-,. f
1
r:.
~
it: -
l! {
~~f.
•
~·•
I
fl
ffs
•
'r...
r{1
L
-t~ r - J
-I
C:...•r:.. '"t•
•
':v
.:
~
[
•
L
t""' f
\,;•
-
8G.
ti G
f.· ~ •
~
-
l
•
~f:
•
~
l. st·r
r: 'J "t'-.
~[,•I f • \T'
r r :.
{
-
r-:
~
\:_
{
•
'ta
~~-
\:..
.t•
~
-.
.-
•
~
'-
y.
i f 1.r-
[ ~ _:r. •
1
-e:E t!
L.
r-G.
f. ~~ 'l!. ~ r: ~E•a ( L
~r
~ ~
r t!V\
[.-~~nc.... ~ e: [." ,.
~ {;:
sri'
~ ''r. ~ G .. ~ .Cc.
(.:
~
~L~ f -r.
~ ~ ~ ·F -· \. [ t: ;f ,.:
~-l:!. *G.~ 'l!.- ~~I
rt -
~·
f•
-E
. l
~
• • r~ "''§ ~F (.-;[· 1- l ~ t t ~ 'ti ~-r ·t
C._
l ;; {
[
~
'( •
l
.. ,
l
t:i
i
-
I
(:
sC
(.:
"t:,
:f
"97
rt
\
(;
("O
'-
-
't:
•I
(:
-
-rF ("'t
•
I
L. lOii'\
• I
't_
'ef l
-
't.
.
~l
L
t;'
\.r8
..,..
,,...... ,..... I\)
((3
---....tr=,:r-1 c;Jl~,,.iJl~~lcvl-,:)1 .J~ .t~I ·~ ~ h>ll ull~~c;Jly}::-:JI •.lA 'J~~~vlcv41~
"
..:11 ~ •I_,:,. I•.1 ,~
JJ
c.J.
Wlc L.;;
lib I l.S • ~'JI• J liJ I"r- ,_,..:, 4)A ~ ~ 1..-i
• ~..iJl..::.-~Lt-i:'JI •..iA ~ ..-
11 ,,;;
~IJ~'JI ~
J?h:.. rr- c;JI~ )lcli...JI ull ~'*7Jl~u 1.-,:}l ,,dJ.$ u -----·.i;.il l1;...._J I J, ..JI~ •L.. JJ V'*: ~ bJ I d lb 'JI J ~ J, ..JI \JA ~ • L.. JJ
v
•c
'111""',6, ~ v ~ u I-,:,I~
_,, _,.,_
J .,._'-Alliilt.t.
J+i.J I ~ J. J )L_;..u--t- J le ~ t ' '°'fl • li&J )lJ
~ ~·~t.... ~ ~~r"~•,JJ.ll •-.iA (~
c.j ~·
• ._,.J,..JI~ 'J~ ,.WI ~:;,.JJJI • ..iA~ ,~u.;.,Jlylhi'JI ~~JJ ~I:: v I
v
c''41 I~
~Iv 1.-,:}I ~'
~ ~ ..iJI ..b ,!JltAJ ~t..:.,~'JI~,._ 'JI...,.. ,_,.:,JI ·~T}~'JI • r 1 J r1-J~· ~,~
r
i ll~'JI~,.._ 'Jly ,...:JI c.~ h.11 L.....A..>,w.bv 1.-,:}I ~ Jq
'rt
• ~1 ~
J )th. 'J~ ~,.JI k
I~ 1;:..JI...,.. ~I
; u
I~
•Ip.. 0" 1..AA l-t_ ~
Joh= J ~ 'J c;J ~ .J-"'c ~ ..iJ I .J.c..J-!..J I J.1iJ I ~ v I ~ ,
11._1,.a.1 ~·~Ir' 'JI~ v--•J.J'41 I c't,.UI 0'9 ,-;tc ; µ 1 cj
J'
,;-.11;1.&":-~
(,/
; 4b.c
Cj ;
ul-vliii......I
~~ 1-;;,;~1~~1.o,u. ·~l
~ 1.,_. AJJ c.J ~ "1 d , li • •
lA ~
r
c;J I •li,;J I~ 1._1,..-U
c.> Cj; lp..J I JU..J I J.:...,. ~ i=: •.,,-I~
J )th. 'JI
ldt.I ~ .Jot.~ ~ v I-,:} 1Jf' l.S
~w.. c)l~.JI c;JI~ ,JI Jl.s "' c). .L' b>-...,-, W1y ~4.-.~
• ~'JI~ 'JI ~:i..dAlc ...,.. ~ ~~~..ill ~~l c.~1 0 I ui-v , :~I Cj ~ c}ill _,.;,
J )I
-: .... 'J 1~ li.lN
c.> r 1::.11 •Loil 1 uOit. ru. ~ " 0 1~ i.- ~ w1 • ~JL.. ..._'JI
• • • I• • •
((4
c.r1-JIJ> ,li:JI ~~ V- r}>;;u l~~rUl 0 ~I~ 0 t 0 ~ J.~lic!U.iJ - ... , r- "I.. • ..·~ J.
':.
°!: -·- ' ·~ L
·~·~
Uf,Q'
·~I ~~I <.J J..11 J'.,iU ~1 ~ .,,.,).iQ.)11~~v1.-.'}I ~'
;
~~·~~~,..s;~I •le-JI <.}I~?'_,.;.~ JI-JI y:ll c.tl)~~~~wl WW~jb ~ IMl~I~ .J~ L.I ~ ~d.JJ0L.ui>..l4t.,~.r'Jl0~l."'I
v L...S "-e-, ~_,6.11 v--
l.»-1 .J.s.it, ~ ~I~ 4, ~ 4p
. t *:<:JI I.iA ._.i, J.--
4 .,s; ~,-A,~,~ I~
~ 'J ~, ~ ~ 14.t.~ Iv li _,.~I
er---~ 'JI r~~ ~.,,~'JI µ1 ~l..J.l:;.;.. 4-i.J ~u L..J}lo-J..J ..s.i, • L , ;J .:..:J .._, la.I I .,,
L,
f">.',:, Lt""6t.;.:o:,
;-: '°" 1J
.,,~1~1..;. 0 ~ ~JLA.Jj~~,._.
)41 I <J
L 0 I 1-6'~
J )lL ~ 1 y1. ~,; d.J, ..J ;.. ,,_.,.. •t:.J 1ct le--- J:. I ~~ • • ,, °' u.,,, v I...:~· rl.iJ I ult ~ ~ ~.J )l:J I c1 Lo ~ ~ b.-= JJ ~ 4.. li I~)). I u L..J) Iv- J.,, _,,;,
r,
~
0--'J :411~ 'JJ~ Jlblr '.r: ~"T-'~ JAi .j~l.b,~ ~I cj I.J.at
cj 4..: I::. _?'1 ~.J )l.J I~ Ji! Y.si A. t;I 4;)~ J~
.. ~, r '')"! ~ dJ $
~
.. L I . . '1 • , . .. I • li. ~ ~ c.;'.:r...J """'t' ~\;.;..l,.c'
•~~I 'J.,, ~ 1.S
e... u-L I.
\.Oto
I ~I' .... ,•li:JL.,
• i... ~~~ i..-.:,~tJltJ.14".Ji: 6 ;~~\.rJ)l4...l;j ull,_;Jl,_~}ld..l>..i ~, .,,;,
;
.. ;_,::J1 ...~1~J J; ,.,;,~,:Jl~;~~\.rJ} 4-h. 0 ~J _,J; ~' •
'T--.rt>,;, 4, lb.
~ i ~ ..J.l I • ..iA
• 1 96 0 ~ ·-----· 2
· Signed
Signed
c;
JOINT INDQ,
~IAN-TUNISIAN
STATE
ON THE OCCASION OF THE VISIT OF H. E. THE PRESIDENT OF THE REPUBLIC OF IlffiONESIA DR. SUIC.BNO
TO THE
_UBLIC OF TUNISIA
At the invitation of the President of the Republic of Tunisia,
H. • Ha.bib Bourguiba, the President of the Republic of Indonesia, Dr. Sukarno paid a visit to Tunisia. from . pril 29 to Jay 2, 1960 .
During the visit, H. E. President Sukarno and bis distinguished escorts a.oquainted themselves
ith the various development projects in Tunisia and with
the current politica.1 and eoonomic problems of the country . In the course of the visit, the two Presidents conducted. talks at
ere present from the Indonesian side , H. E. Dr.
uba.ndrio,
Affairs, H. E. Dr. Suharto, Minister for People ' s Industry, H.
hich
· ister for Foreign • Dr . Tam.zil,
Director of the Cabinet of the President, H. E. Dasaa.di Member of the Supreme Advisory Council and
• Suryo- di-Puro 1 Charge d' Affa.ires in Tunisia, and from the
Tunisian side H. E. Bahi Ladgham, Secretary of State for Presid.ency and National
Defence, H. E. Dr . Sadok okaddem, Secretary of State for Foreign Affairs , Members of the Cabinet H. E. Abdullah Fa.hat, Director of the Presidential Cab·net, H. E. Taieb Sahba.ni , Secretary- General for Foreign .A:rfairs , H. E. Ha.bib Bour guiba jr. Ambassador of the Republic of funisia to the Republic of
a.nee .
President Sukarno recalled with plea.sure his meeting in 1951 with the President of the
Republic .
eo- Destour Party, Habib Bourguiba, no
President of the '1\mi .sian
-
page two
They reaffirmed the adheren.c e of their Governments to the principles
which were unanimously adopted at Bandung U1 1955 by the Conference of the Asian and African States , and also discussed ways and means of further developing the
substance of the friendly relations which exist between their two countries in the economic and cultural sphere. The two Presidents reasserted their adherence to the objectives and principles of the United Nations Charter and particularly to the right of
peoples to self-det,ermina tion and independence . The two Presidents note·d with s.atisfaotion and pride that they stand
as Comrades- in-Arms· on the same principles on many fundamental problems of
the present international situation a.nd especially with
reg~
to their
respective n tional affairs on the \ uestion of unity, progress , social welfare, and prosperity for their peoples. In reviewing the re.s ult of their respective
oreign policy,
non-alignment and active independent fJoreign policy serves to protect and devel·op their real national independence and national dignity . They noted with pleasure that their attitude in foreign affairs was and
·11 continue
to be a positive contribution to peace . They welcomed the initial progress alreaizy accomplished towa.N dis-
armament and the banning of nuclear weapons and experiments a.nd hoped that the further n·e gotiations will lead to a complete agreement which will satisfy the
profound feelings of the whole of mankind for
orld peace and security.
In this spirit the two Presidents deplored the explosion of atomic.
bombs by Frano,e in Africa and demanded the immed.iate ces sa ti on of these tests , which endanaer the lives of a great many peopl,e s of the African co·ntinent . They agreed that an immediate investigation should be made to determine the damage done by those atomic bomb explosions .
-
page three
They welcomed further the recent meetings between the leaders of many countries in the world as well as the agreement between the leaders of' some of the
big po,wers to meet in Paris in
May
next. The two Presid.ents expressed their
earnest hope for the success of that meeting and the determination of their governments to give full support to any contribution it would make to world peace a.nd security.
The two Presidents regard it desirable that future summit meetings should incorporate the views and interests of the peoples of Asia and Africa which
constitute a necessary prerequisite in any genuine efforts to obtain la.sting peace .
The two Presic.ents affirm their full support to the struggle of still dependent peoples O·f Asia. and Africa for freedom, self determination and
independence . They expressed grave concem regarding the continuation of war in
il{Seria, despite the decisions ,of the United Nations, urging the initiation of negotiations between Algeria a.nd France, and agreed that all efforts should be deployed in order to accomplish a solutlon to the problem of Algeria which would recognize the right of the Algerian people to s elf-determination and independence.
The two Presidents
a~eed
on the fact that the struggle for liberation
of the peoples of Asia and Africa. should not end before the liquidation of the last vestiges o,f colonial domination. In this spirit the problem of West Irian
should be solved through peaceful negotiations and in conformity with the principles of the Charter of t he United Nations .. In this context the two Presi·i ents deplore the decision of the Netherlands Government to send warships into Indonesian. waters and reinforcements to Test Irian . They declare that tbis ill-
advised action, which only aggravates the tension between Indonesia and the Netherlands , will not benefit anyone and by no means is i t the responsibility of the -lepublic of Indonesia . The two Presidents express,e d their deep eonoern regarding the
1
-
page four
-
outrageous policy of ra.oial disorimi e.tion pursued by the Government of the Union 1
of South Africa, and ,condemned its act .o f brutal suppression, which has caus,e d a considerable loss of lives amoug the African popu1ation .
The two Presidents considered in detail and in its various a.s:p3 cts the facts and the prospects relating to economic d,e velopment and social improve-
ment in the newly developing countries; and they gave new expression to their belief that it is imperative for the peace and welfare of humanity that efforts in this direction shoul d be red.o ubled and further organized and should be directed 1
more efficiently to the setti g up of a progressive and independent world communit,y
of nations. 'The two Presidents have explored the possibility of establishing
mutually beneficial trade relations and have a.greed that in the near future negotiations will be held in order to conclude a trade agreement between the two
oountrie • Views have been exchanged on the necessity of establishing ,c loser
in the fields of art and culture , and to this end they have agreed to start
relation~
dis-
cussions in the neEµ" future on the conclusion of a. cultural agreement .
H. E. Presi ent Sukarno has extended a.n · vitation to H.
• Ha.bib
Bourguiba to visit Indonesia at a time the President of the Republic of Tunisia would deem appropriate. This invitation has been accepted with appreci ation .
Tunis , the 2nd of May 1960. 'The President
The President of the Republic of Indonesia signed
DR.SUKARNO
of the
epublic of Tunisia signed
HABIB BOURGUIBA