Peta Potensi SDM Ekonomi Islam pada PTAI dan PTU: Analisis Kurikulum, Model Pembelajaran dan Hubungannya dengan Kebutuhan SDM pada Industri Keuangan Syariah di Indonesia
Dr. Euis Amalia, M.Ag dan M. Nur Rianto Al Arif, SE.,M.Si
LATAR BELAKANG
Pertumbuhan: • industri perbankan syariah > 15% per tahun • institusi keu. syariah > 300 tersebar di > 75 negara • total aset USD 500 miliar ≈ Rp 4.600 triliun __________________________________________ Laporan tahunan Islamic Development Bank (IDB).
Jaringan Kantor Keterangan
2008
2009
Sept – 10
163
170
179
Bank Umum Syariah
5
6
10
Unit Usaha Syariah
27
25
23
BPR Syariah
131
139
146
Jaringan Kantor (total)
953
1139
1700
Bank Umum Syariah
581
711
1151
Unit Usaha Syariah
241
287
278
BPR Syariah
131
138
271
Jumlah Bank (total)
Daftar BUS (9): 1. Bank Muamalat Indonesia 2. Bank Syariah Mandiri 3. Bank Syariah Mega Indonesia 4. Bank Rakyat Indonesia Syariah 5. Bank Syariah Bukopin 6. Panin Syariah 7. Victoria Syariah 8. BCA Syariah 9. Bank Jabar Banten Syariah
LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH PERKEMBANGAN EI DI INDONESIA DI INDONESIA MOF
Bank Indonesia
BAZNAS
BAPEPAM/SC
Finance Company Islamic capital Market
Islamic Social Sector (ZISWaf) Syariah Bond
Syariah Fund
Syariah Insurance
Bank Syariah
FATWA of DEWAN SYARIAH NASIONAL
Riel Sector (economic growth) 4
SDM Keuangan Syariah • > 90% SDM bank syariah saat ini tidak memiliki latar belakang pendidikan ekonomi syariah (riset oleh Universitas Indonesia tahun 2003); • Baru 10% SDM berlatar belakang syariah yang bekerja di industri keuangan syariah, 90% berlatar belakang konven‐ sional yang “dikarbit” melalui pelatihan singkat perbankan syariah (Wahyu Dwi Agung (mantan Ketua Asbisindo) & Syakir Sula); • 4‐5 tahun ke depan dibutuhkan 30 ribu SDM untuk mengisi industri perbankan syariah di Indonesia (Direktorat Perbankan Syariah BI.
Penyerapan SDM SDM
2005
2006
2007
2008
2009
SDM BUS
3.523
3.913
4.311
6.609
10.348
SDM UUS
1.436
1.797
2.266
2.562
2.296
SDM BPRS
1.037
1.666
2.108
2.581
2.799
Total SDM
5.996
7.376
8.685
11.752
14.893
Growth SDMBUS
11,1%
10,2%
53,3%
56,6%
Growth SDMUUS
25,1%
26,1%
13,1%
‐10,4%
Growth SDMBPRS
60,7%
26,5%
22,4%
8,4%
GSDM TOTAL
23,0%
17,7%
35,3%
26,7%
BUS
3
3
3
5
6
UUS
19
20
26
27
25
BPRS
92
105
114
131
139
550
636
711
953
1140
Total Kantor
LATAR BELAKANG (Lanjutan) Tabel 1. Latar Belakang Pendidikan Para Pegawai Bank Syariah
Thn
SLTA
D3
S1 S1 Ekonomi Hukum
S1 Fisip
S1 S1 S1 P’tanian Teknik Syariah
S2
2009 6,2%
18,7%
38,0%
6,2%
5,2%
4,9 %
7,6%
9,1%
4,1%
2008 5,3%
12,1%
39,1%
7,2%
6,8%
6,3%
9,2%
8,6%
5,3%
Sumber: Data Statistik Perbankan Syariah Bank Indonesia, 2010
PERUMUSAN MASALAH
Bagaimana peta potensi pendidikan ekonomi Islam yang diterapkan di Perguruan Tinggi Agama Islam dan Perguruan Tinggi Umum dalam menyiapkan SDM yang dibutuhkan oleh Industri Keuangan Syariah di Indonesia
PERTANYAAN PENELITIAN a. Bagaimana Peta Pendidikan Ekonomi Islam yang dikembangkan oleh Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) dan Peguruan Tinggi Umum (PTU)? b. Bagaimana Persepsi Perguruan Tinggi Agama Islam dan Perguruan Tinggi Umum tentang Pembelajaran khususnya kurikulum dan metode pembelajaran Ekonomi Islam? c. Bagaimana Persepsi Industri Keuangan Syariah tentang kompetensi lulusan perguruan tinggi dan profil SDM yang diperlukan? d. Bagaimana hubungan kurikulum dan metode pembelajaran dengan kompetensi lulusan PTAI dan PTU? e. Apa strategi yang perlu dilakukan untuk menghasilkan kompetensi SDM PTAI dan PTU yang dapat memenuhi kebutuhan Industri keuangan syariah?
TUJUAN PENELITIAN • Mendeskripsikan peta pendidikan Ekonomi Islam di PTAI dan PTU; • Menjelaskan persepsi pemangku kepentingan PTAI dan PTU tentang pembelajaran ekonomi Islam di perguruan tinggi masing‐masing; • Menjelaskan persepsi pelaku Industri tentang kompetensi lulusan perguruan tinggi dan profil SDM yang diperlukan; • Menganalisis pembelajaran ekonomi Islam di PTAI dan PTU terutama dari aspek kurikulum dan metode pembelajaran; • Menganalisis permasalahan yang dihadapi oleh Perguruan Tinggi maupun industri dlm menghasilkan SDM yg sesuai dgn kompetensi yang diperlukan; • Merumuskan strategi yang tepat dalam menghasilkan kompetensi SDM yang memenuhi kebutuhan pengembangan Industri Keuangan Syariah di Indonesia.
Manfaat dan Kegunaan Penelitian • Bagi peneliti, melalui penelitian ini akan semakin memperkaya dan memperdalam kurikulum dan metode pembelajaran ekonomi Islam terbaik yang dapat digunakan baik di Perguruan Tinggi Agama Islam maupun Perguruan Tinggi Umum; • Bagi kalangan civitas akademika, penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan menumbuhkan minat segenap civitas akademika untuk mengkaji kurikulum dan metode pembelajaran ekonomi Islam yang dapat diterapkan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta; • Bagi pemerintah (Departemen Agama dan Departemen Pendidikan Nasional) sebagai pihak yang berkompten dapat merumuskan kebijakan yg tepat bagi pengembangan dan kualitas pembelajaran Ekonomi Islam sesuai dengan keunggulan dan kompetensi masing‐ masing.
Manfaat dan Kegunaan Penelitian • Bagi Industri keuangan syariah, penelitian ini memberikan kontribusi yang sangat berharga untuk dapat melihat kompetensi dan keunggulan SDM Ekonomi Islam yang dihasilkan dari Perguruan Tinggi Agama Islam dan Perguruan Tinggi Umum yang saat ini sudah banyak membuka program studi dan konsentrasi Ekonomi Islam dengan berbagai nomeklatur yang berbeda‐beda.
Kerangka Konsep Penelitian Industri Bank Syariah & Lembaga Keuangan Syariah tumbuh dan berkembang pesat di indonesia, ada dukungan regulasi dan animo masyarakat yang cukup tinggi , iklim politik yang kondusif
Masalah KENDALA UTAMA :SDM ¾ Dari segi kuantitas SDM LKS terbatas ¾ Dari segi kualitas SDM LKS belum memenuhi kualifikasi kompetensi yang dibutuhkan, alumni “tidak siap pakai”, alumni lebih banyak teori/konsep daripada skill teknis operasional. ¾ Diambil karyawan siap pakai ex konvensional dengan tambahan pelatihan singkat konsep syariah ¾ Ada kasus “bajak membajak” antar industri keuangan syariah ¾Ada Problem Psikologis, SDM Syariah di UUS dipindah ke Cab. Konvensional
¾K
Kompetensi SDM yg dibutuhkan
1. Kompetensi Dasar: Integritas Moral, Customer Satisfaction, Sikap Profesional, Kemampuan Inovasi, Enterpreneur, ketelitian, memahami konsep dan produk syariah 2. Kompetensi Manajerial: human relations, komunikasi, berpikir konseptual, rasional, kritis, kemampuan presentasi, 3. Kompetensi Operasional/keahlian teknis: Menguasai produk syariah, cost and budgetting, perencanaan bisnis, manajemen investasi, analisis keuangan, computer and it skill.
Perguruan Tinggi Pendidikan Ekonomi Islam ditentukan oleh 1. Kuri kulum Ekonomi Islam PTAI & PTU, mencakup Kompetensi Utama , Kompetensi Pendukung, dan Kompetensi Lain dengan 5 elemen inti kelompok mata kuliah (MPK, MKK, MKB, MPB, MBB) (Dasar Hukum: Kepmendiknas No. 232/U/2000 & Kepmendiknas No. 045/U/2002). 2. Model Pembela jaran di PTAI & PTU :model prob lem solving dan reasoning, model inquiry training , model problem based instruction, model pembelajaran perub ahan konseptual, model group investigation 3. SDM dos en : Pa ham Syariah dan Ekonomi 4. Kel embagaan, 5. Sa ra na‐prasarana; l ab., referensi, IT 6. Kul tur a kademik kondusif & Kerjasama
Profil Alumni SARJANA EKONOMI ISLAM/ SARJANA EKONOMI SYARIAH (MUMPUNI ASPEK SYARIAH, EKONOMI & KEUANGAN)
KONSEPTUALISASI SISTEMIK PENDIDIKAN SDM EKONOMI ISLAM APA YANG DIKETAHUI (HASIL PENELITIAN)
APA YANG MUNGKIN (PENDAPAT AHLI)
APA YANG DIKEHENDAKI (PILIHAN NILAI)
PERADABAN MASYAR AKAT BERBASIS EKONOMI ISLAM DALAM KONTEKS KEINDONESIAAN
KARAKTERISTIK KINERJA SISTEM EKONOMI ISLAM YANG DIKEHENDAKI
KARAKTERISTIK PENDIDIKAN SDM EKONOMI YANG DIKEHENDAKI
ACUAN KONSEPTUAL PENDIDIKAN SDM EKONOMI ISLAM (Perangkat Asumsi: Visi, Misi, Nilai Strategi Landasan Programnya) KELUARAN LEMBAGA / INSTITUSI PENDIDIKAN SDM EKONOMI ISLAM : PROFIL LULUSAN
PENDEKATAN SISTEMATIS – SISTEMIK DALAM PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN SDM EKONOMI Dugaan Ahli
Pilihan Nilai
Hasil Penelitian
Perangkat Asumsi Landasan Program Profil Perangkat Kemampuan Lulusan Program Pendidikan SDM Ekonomi a. b. c. d.
Tujuan
Kurikulum Utuh
Panduan Pelaksanaan
Perangkat lunak/keras Sistem Pembelajaran
KBM 1
KBM 2
Bahan Tujuan
Bahan
Bentuk
Topik Inti
Bentuk
KBM 3 Tujuan
Bahan
Tujuan
Bentuk
Sarjana Ekonomi Islam/ Sarjana Ekonomi Syariah
KBM 4
KBM 5
Bahan Tujuan
Bahan
Bentuk
Bentuk
ALUR BERPIKIR “FRONT‐END ANALYSIS DALAM PENGEMBANGAN GBPP
UU SISDIKNAS Arus Informasi dari Luar
KARAKTERISTIK SISTEM EKONOMI ISLAM
MANUSIA & MASYARAKAT MADANI
KARAKTERISTIK PENDIDIKAN SDM EKONOMI ISLAM
PROFIL LULUSAN PENDIDIKAN SDM EKONOMI ISLAM
Latar & Persyaratan Tugas/Kerja
KEMAMPUAN (COMPETENCIES)
Tidak Esensial
Tamba han
Peleng kap
Esensial
Penunj ang
Struktur & Muatan Disiplin IPTEK
TOPIK (IPTEK)
Esensial
Uta ma
Uta ma
Topik Inti GBPP Kurikulum Utuh
Peleng kap
Tidak Esensial
Kebutu han lokal
Minat pribadi
Arus Informasi dari Dalam
PENDEKATAN INTEGRATIF KEGIATAN PEMBELAJARAN TUJUAN PENDIDIKAN SDM EKONOMI SYARIAH
KESIAPAN MAHASISWA KBM 1 SISTEM PENDIDIKAN/ PEMBELAJARAN
METODE PEMBALAJARAN
KBM 2 KBM 3 KBM 4 KBM 5
SUMBER BELAJAR
HAKIKAT MATERI GBPP
KONDISI OBJEKTIF SITUASI
17
JENJANG PIRAMIDA TENAGA KERJA INDUSTRI Sumber : Ir. Sapto Kuntoro, Kompas, 21 Juli 1986
R & D, Design, Inovation
Terapan & Pelaksanaan Spesialis 2
Doktor S3
SP2 Spesialis 1
Pasca Sarjana/Magister S2 S1
SP1 Sarjana
AHLI
Ahli D IV Ahli Madya
TEKNISI TEKNISI TEKNISI SMTA umum SMTP umum SD 6 tahun
Kursus Latihan Kursus Latihan
JURU TEKNIK JURU TEKNIK PEMBANTU TENAGA KASAR
D III Ahli Muda D II
Ahli Pembantu DI
Juru
SMTA Kejuruan
Juru Pembantu
SMTP Kejuruan SD 6 tahun 18
METODE PEMBELAJARAN EKONOMI ISLAM Metode Pembelajaran yang diterapkan menyesuaikan dengan sasaran pembajaran •
SASARAN PEMBELAJARAN: 3 KEMAMPUAN – Kemampuan keterampilan Æ diperlukan untuk menghadapi dunia kerja – Kemampuan analitis Æ Kemampuan menganalisa fenomena dan lingkungan ekonomi/perbankan, yang diperlukan : • dalam menjalankan profesinya; • mengkritisi teori/ilmu yang ada • mMemulai proses islamisasi
– Kemampuan pengetahuan dasar Æ Pengetahuan pondasi bagi kemampuan analitis dan praktis
Skill
Analisis
Pengetahuan
Teori dan Konsep ISLAM SHARIAH
AQIDAH
MUAMALAH SPECIAL RIGHTS CIVIL LAWS
AKHLAQ
IBADAH MAHDLAH
PUBLIC RIGHTS
CRIMINAL LAWS
INTERIOR AFFAIRS
EXTERIOR AFFAIRS INT RELATION
POLITICS
ECONOMICS
SOCIAL
CULTURE
BANKING
MORTGAGE
ETC
FINANCE LEASING
INSURANCE
VENTURE CAPITAL
ISLAMIC ECONOMICS
FIQH
ECONOMICS
ECON. PHIL&METHODOLOGY
MUAMMALAH MACRO BUS.& CONTRACT LAW
MICRO ACCOUN TING
BUSINESS
MONETARY
ACTUARY TRADE & INTN’L REL’TN DEVELOP MENT
APPRAISAL CITIZEN FINANCE
POVERTY ALLEVIATION MICRO BUSINESS & FINANCE
FINANCE MARKETING HRM
SOCIAL ENTERPRENEURSHIP
EUIS AMALIA
Pendekatan Penelitian • Penelitian ini termasuk penelitian terapan krn diarahkan untuk mendapatkan informasi yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah; • Dilihat dari sudut analisisnya penelitian ini bersifat deskriptif analisis dan komparatif; • Penelitian ini menggunakan pendekatan kuali‐ tatif dan pendekatan kuantitatif.
Metode Penentuan Sampel Pengambilan sampel dilakukan scr purposive, yaitu teknik penentuan sampel dengan per‐ timbangan tertentu, dalam hal ini adalah PTAI/PTU yang telah membuka program studi/ konsentrasi/mata kuliah ekonomi Islam pada program S1 dan Diploma. Sedangkan untuk industri adalah bank syariah dalam bentuk BUS, UUS, BPRS, lembaga asuransi syariah, pegadaian, reksadana syariah.
Teknik Pengumpulan Data • Data Primer – Kuesioner dan Wawancara – Focus Group Discussion (FGD) • Data Sekunder Data‐data sekunder berupa dokumen tertulis dan literatur diperoleh dari perpustakaan (library research) dan lapangan (field research) diperoleh dari dokumen institusi terkait
Responden Penelitian • Kuesioner PT telah disebar kuesioner sebanyak 50, yang kembali 23 Kuesioner; • Kuesioner industri telah disebar kuesioner sebanyak 40, yang dikembalikan sebanyak 30 buah meliputi Bank Umum, Unit Usaha Syariah, BPRS.
PTAI dan PTU yang menjadi responden penelitian ini 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta UIN Gunung Jati Bandung UIN Maulana Malik Ibrahim Malang UIN Sultan Syarif Kasim UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta IAIN Sultan Alauddin Makasar IAIN Walisongo Semarang IAIN Raden Fatah Palembang Universitas Muslim Indonesia Makasar 10. Universitas Islam Indonesia 11. Universitas Muhammadiyah Jakarta 12. STIE Tazkia 13. STIE SEBI
14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21.
FE UGM FE UI FE Trisakti STEKPI Univ. Diponegoro STIES Jogjakarta FE Univ. YARSI FE Univ. Hasanuddin Makasar 22. POLITEKNIK Bandung 23. FE Univ. Sriwijaya
Daftar Industri • • • • • • • • • • • • • • •
DIREKTORAT PEMBIAYAAN SYARIAH KEMENTRIAN KEUANGAN PEGADAIAN SYARIAH DPBS BANK INDONESIA PT. BPRS AL SALAAM MES BANK MUAMALAT DANAMON SYARIAH KJK SYARIAH AR RAHMAH PT. BANK JABAR BANTEN BSM BPRS PEMKOT BEKASI BPRS WAKALUMI PT BANK SYARIAH BUKOPIN KOPERASI BMT‐MMU SIDOGIRI PERMATA BANK
• • • • • • • • • • • • • •
BPRS DINAR ASHRI HSBC AMANAH PT.BANK BNI SYARIAH BANK DKI SYARIAH BPD SULSEL UUS BPRS DINAR ASHRI PT.BPRS HIK PARAHYANGAN BPRS AMPEK ANGKEK CANDUNG HSBC DANAREKSA BNI SYARIAH PERMATA BANK SYARIAH BRI SYARIAH BANK BTN SYARIAH DKI SYARIAH PERMATA BANK
Metode Analisis • Penelitian ini termasuk survei dan analisis kasus dgn mengambil sampel dari populasi yg menggunakan instrumen kuesioner sebagai alat untuk mengumpulkan data utama. Kemudian dianalisis dgn statistik inferensial yang dimasudkan untuk menganalisis data sampel yang akan digeneralisasi kepada populasinya.
Content Analysis ¾ Untuk mencapai tujuan penelitian terkait struktur kurikulum, model pembelajaran dan strategi ke depan akan menggunakan pendekatan kualitatif dengan cara melakukan content analysis terhadap struktur kurikulum yang diajarkan di PTU dan PTAI serta analisis terhadap hasil wawancara
Metode Analisis (lanj) • Untuk mencapai tujuan terkait persepsi PTU dan PTAI terhadap kurikulum dan metode pembelajaran ekonomi Islam serta persepsi industri tentang kompetensi SDM akan dianalisis dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan cara metode analisis jalur (path analysis)
Analisis Jalur Analisis Jalur ialah untuk menganalisis pola hubungan kausal antar variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung, secara serempak atau mandiri beberapa variabel penyebab terhadap sebuah variabel akibat.
Analisis Jalur Persamaan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah: Y = B0 + B1 X1 + B2X2 Dimana: Y adalah persepsi industri tentang kompetensi X1 adalah persepsi PT tentang kurikulum X2 adalah persepsi PT tentang model pembelajaran
Analisis Jalur (lanj) Asumsi yang harus dipenuhi: (1) Hubungan antar variabel haruslah linier dan aditif. (2) Semua variabel residu tak punya korelasi satu sama lain. (3) Pola hubungan antar variabel adalah rekursif atau hubungan yang tidak melibatkan arah pengaruh yang timbal balik. (4) Tingkat pengukuran semua variabel sekurang‐ kurangnya adalah interval
Analisis Jalur (lanj) Langkah‐langkah pengujian hipotesis 1. Nyatakan hipotesis statistik (hipotesis operasional) yang akan diuji 2. Gunakan uji statistik yang tepat 1. Untuk menguji setiap koefisien jalur (uji t) 2. Untuk menguji koefisien jalur secara keseluruhan (uji f)
3. Ambil kesimpulan
Temuan Penelitian: Pendidikan Ekonomi Islam di PTAI ♦ Dari sisi kelembagaan, Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) memperlihatkan 2 (dua) trend kelembagaan pendidikan ekonomi Islam: 1. pembentukan jurusan/program studi/konsentrasi yang mengusung secara spesifik nomenklatur ekonomi Islam/ekonomi Syariah. 2. pembentukan perguruan tinggi (sekolah tinggi) yang mengkhususkan diri pada studi ekonomi Islam/ekonomi Syariah.
Temuan Penelitian ♦
Di PTAI yang menggunakan nomenklatur Fakultas Syariah, pendidikan ekonomi Islam diselenggarakan oleh Jurusan/ Program Studi/ Konsentrasi yang nomenklaturnya saling berbeda, yaitu: ‐ Muamalat ‐ Muamalat (Ekonomi Islam) ‐ Muamalat (Hukum Ekonomi Islam) ‐ Ekonomi Islam ‐ Ekonomi Syariah ‐ Keuangan Islam ‐ Manajemen Keuangan Syariah ‐ Hukum Bisnis Syariah ‐ Muamalah Ekonomi dan Perbankan Islam
Temuan Penelitian ♦ Di PTAI yang menggunakan nomenklatur Fakultas Syariah dan Hukum, pendidikan ekonomi Islam diselenggarakan oleh Jurusan/Program Studi/ Konsentrasi yang nomenklaturnya juga saling berbeda yaitu: ‐ Muamalah (Ekonomi Islam) ‐ Muamalat (Hukum Ekonomi Islam) ‐ Ekonomi Islam
Temuan Penelitian ♦ Di PTAI yang menggunakan nomenklatur Fakultas Ekonomi dan nomenklatur Fakultas Ekonomi dan Bisnis, pendidikan ekonomi Islam diselenggarakan oleh Jurusan/Program Studi/ Konsentrasi yang nomenklaturnya juga saling berbeda, yaitu: ‐ Keuangan Islam ‐ Perbankan Syariah
Core Keilmuan Ditemukan adanya kecenderungan pengembangan 2 (dua) core keilmuan, yaitu 1. Hukum Ekonomi Syariah/Bisnis Islam (Syariah), yang lebih menitikberatkan aspek hukum (Islam) dari entitas ekonomi; 2. Ilmu Ekonomi Syariah (Islam), yang lebih memfokuskan aspek teori, doktrin dan konsepsi Islam tentang ekonomi.
Pendidikan Ekonomi Islam pada Sekolah Tinggi ♦ Pada trend kedua, pembentukan perguruan tinggi (sekolah tinggi) yang mengkhususkan diri pada studi ekonomi Islam/ ekonomi Syariah. pendidikan ekonomi Islam diselenggarakan oleh Jurusan/ ProgramStudi/ Konsentrasi yang nomenklaturnya juga saling berbeda, yang dapat disebut di sini adalah SEBI, TAZKIA, STIE Jogjakarta
Figur dalam pengembangan Ekonomi Islam Pengembangan pendidikan ekonomi Islam pada Sekolah Tinggi Ekonomi Islam tampak lebih agresif dengan banyaknya program studi dan konsentrasi. Umumnya pendidikan Ekonomi Islam pada STEI ini tumbuh dengan kuatnya figur tokoh tertentu, yang dapat disebutkan di sini yaitu: STEI Tazkia dengan figur Dr. Antonio Syafi’i, STEI SEBI dengan figur Prof. Didin Hafidudin, STEI Jogjakarta dengan figur Prof. Mummad, STEI Ahmad Dahlan Jakarta dengan figur Prof. Fathurrahman Djamil.
Temuan Penelitian ♦ Dari segi total jumlah beban sks pada kurikulum
pendidikan ekonomi Islam, terdapat variasi di antara PTAI. 1. Di fakultas dengan nomenklatur Fakultas Syariah yang
terdapat di PTAI, ada kecenderungan total beban sks berkisar 146‐156 sks. 2. Di fakultas dengan nomenklatur Fakultas Syariah dan Hukum atau Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum, terdapat kecenderungan total beban sks 152‐157 sks. 3. Di fakultas dengan nomenklatur Fakultas Ekonomi atau Fakultas Ekonomi dan Bisnis, total beban sks mencapai 147‐ 157. 4. Pada nomenklatur Sekolah Tinggi Ekonomi Islam, total beban sks cenderung berkisar 145‐157 sks.
Struktur Program Kur. EI : Suatu Perbandingan IIU Malaysia
Imam Muhammad Univ. Riyat
Imam Sadiq Univ Tehran
4 tahun
4 tahun
4 tahun
5 tahun
Bahasa Pengajaran
Inggris/ Arab
Inggris/ Arab
Arab
Persia
Kredit yang diperlukan 1. MK Syari’ah (%) 2. MK Ilmu Ek. (%) 3. MK Penunjang (%) 4. MK Bahasa (%)
216 39 (18,05%) 84 (38,88%) 24 (11,11%) 69 (31,94%)
134 28 (20,90%) 63 (47,01%) 27 (20,14%) 16 (11,95%)
154 64 (41,85%) 43 (28,10%) 21 (13,72%) 25 (16,33%)
200 69 (34,50%) 45 (22,50%) 8 (4,00%) 78 (39,00%)
56
48
59
82
Rata-rata jumlah mata kuliah dalam satu semester
7
6
7,4
8,2
Rata-rata jumlah jam pengajaran tiap minggu
27
17
19
20
Durasi program
Jumlah mata kuliah
IIIE Islamabad
Temuan Penelitian ♦ Di fakultas dengan nomenklatur Fakultas Syariah dan Hukum atau Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum, terdapat kecenderungan pengembangan yang berfokus pada aspek teori, doktrin dan konsepsi Islam tentang ekonomi sehingga lahir nomenklatur Program Studi/Konsentrasi Muamalah (Ekonomi Islam). ♦ Di fakultas dengan nomenklatur Fakultas Ekonomi atau Fakultas Ekonomi dan Bisnis, ditemukan adanya kecenderungan memfokuskan pengembangan aspek manajemen dari ekonomi Islam. Oleh karena itu, biasanya pendidikan ekonomi Islam hadir di bawah naungan Program Studi/Jurusan Manajemen.
Pendidikan Ekonomi Islam di PTU ♦ Dari sisi kelembagaan, Perguruan Tinggi Umum (PTU) memperlihatkan 3 (tiga) trend kelembagaan pendidikan ekonomi Islam, yaitu: 1. pembentukan jurusan/program studi dengan mengusung secara spesifik nomenkaltur “ekonomi Islam” di bawah naungan Fakultas Ekonomi. 2. pembentukan jurusan/ program studi yang mengusung secara spesifik nomenklatur “ekonomi Islam” di bawah naungan Fakultas Agama Islam. 3. pembentukan Konsentrasi yang berfokus pada ilmu “ekonomi Islam” pada program studi yang berada di bawah naungan Fakultas Ekonomi.
lanjutan ♦ Terdapat variasi nomenklatur konsentrasi yang berfokus pada ilmu “ekonomi Islam” dari program studi yang berada di bawah naungan Fakultas Ekonomi, yakni ‐ Konsentrasi Ekonomi Keuangan dan Perbankan Syariah, ‐ Konsentrasi Manajemen Keuangan Syariah, ‐ Konsentrasi Manajemen Perbankan Syariah, ‐ Konsentrasi Akuntansi Syariah
Persepsi PT Tentang Kurikulum ♦
Kalangan Perguruan Tinggi pada umumnya menyetujui bahwa proses penyusunan kurikulum perlu dilakukan melalui suatu mekanisme workshop dengan mendatangkan para pembaca ahli dan kalangan stakeholder. ♦ Kalangan Perguruan Tinggi pada umumnya sangat setuju jika dalam proses penyusunan kurikulum dilakukan suatu mekanisme terbuka melalui forum akademik seperti workshop kurikulum yang melibatkan stakeholder, para pakar dan opini dari anggota senat fakultas sekaligus pengesahan kurikulum.
Lanjutan… ♦ Kalangan PT pd umumnya memandang, penyusunan kurikulum perlu didasarkan pada disiplin keilmuan yang dikembangkan oleh prodi atau fakultas, bahkan mengikuti landasan hukum terkait, berdasarkan visi dan misi perguruan tinggi, fakultas dan program studi • Kalangan Perguruan Tinggi pada umumnya setuju bhw penyusunan kurikulum perlu melihat terhadap kebutuhan industri dan perlu mempertimbangkan aspek lingkungan eksternal yang berkembang sebagai bahan penyusunan kurikulum.
Integrasi Materi Ekonomi & Ekonomi Syariah ♦ Kalangan Perguruan Tinggi pd umumnya menyatakan posisi mata kuliah ekonomi Islam bersifat mandiri dalam bentuk program studi. Mereka setuju adanya penggabungan materi ekonomi konvensional dengan ekonomi syariah dengan kata lain menganut asas integrasi dan komparasi dilakukan sekaligus antara ekonomi konvensional dan ekonomi Islam dalam proses pembelajaran. Mereka setuju penggunaan kata “syariah” dalam nomenklatur mata kuliahnya.
Temuan Penelitian ♦ Kalangan Perguruan Tinggi pd umumnya melakukan penyusunan kurikulum dg mengakomodasi kompe‐ tensi lainnya & mengakomodasi kompetensi utama. ♦ Kalangan Perguruan Tinggi pada umumnya ber‐ pandagan bahwa kompetensi yang dapat dihasilkan ialah praktisi keuangan syariah, akademisi ekonomi Islam, dewan pengawas syariah, konsultan bisnis syariah, akuntan syariah, praktisi hukum syariah, dan entrepreneur/ pelaku bisnis syariah.
Lanjutan… ♦ Kalangan Perguruan Tinggi pada umumnya sangat
setuju kalau ekonomi Islam dijadikan mata kuliah wajib. Kalangan Perguruan Tinggi pada umumnya memandang, pengajaran ekonomi Islam perlu memasukkan lebih dari 5 mata kuliah pilihan ekonomi Islam (kurikulum ekonomi Islam sebagai mata kuliah pilihan). * Mereka mengadakan kegiatan bagi mahasiswa di bidang ekonomi Islam dalam strategi pembelajaran. Mereka menggunakan strategi pembelajaran dengan active learning, collaborative learning, learning based project, student center learning (SCL).
Persepsi Industri ♦ Kalangan industri keuangan syariah memiliki kecen‐ derungan persepsi tersendiri tentang pembelajaran ekonomi Islam. ♦ Kalangan industri keuangan syariah sangat setuju bahwa proses rekrutmen dilaksanakan oleh peru‐ sahaan sendiri. ♦ Kalangan industri keuangan syariah melakukan rekrutmen dengan memasukkan materi wawasan ekonomi syariah dan akad, serta wawasan dasar keislaman.
Lanjutan… ♦ Kalangan industri keuangan syariah sangat setuju dalam hal karyawan perlu memiliki kemampuan bahasa yang baik dan harus mampu melakukan peran dalam pembinaan terhadap staf di bawahnya dan pembinaan terhadap nasabah. ♦ Kalangan industri keuangan syariah sepakat untuk mengharuskan karyawan mampu menjalin networking secara baik, mampu mempresentasikan materi di hadapan publik dengan baik, dan mampu berfikir secara konseptual, rasional, sistematis dan kritis.
lanjutan ♦ Kalangan industri keuangan syariah membutuhkan karyawan yang memiliki pengetahuan yang baik tentang akad dan transaksi syariah. Mereka sepakat tentang keharusan adanya pelatihan bagi karyawan, baik yang baru lulus dari perguruan tinggi maupun pindahan dari konvensional. ♦ Kalangan industri keuangan syariah sepakat akan perlunya menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan dengan memasukkan pengetahuan dasar ekonomi dan keuangan syariah, operasional dasar industri yang terkait, dan pengetahuan etika profesi atau ketrampilan dalam bidang‐bidang khusus.
Hasil pengujian dengan path analysis Hubungan
Koefisien Korelasi
Kategori
Probabilitas
Kesimpulan
Kompetensi Industri (Y) dengan Kurikulum (X1) (ryx1)
0.759
Erat
0.000
Signifikan
Kompetensi Industri (Y) dengan Metode Pembelajaran (X2) (ryx2)
0.739
Erat
0.000
Signifikan
Kurikulum (X1) dengan Metode Pembelajaran (X2) (r x1x2)
0.510
Cukup Erat
0.005
Signifikan
Hasil pengujian individual H0 : ρyx1 = 0 (koefisien ρyx1 (Kurikulum) tidak signifikan) H1 : ρyx1 ≠ 0 (koefisien ρyx1 (Kurikulum) signifikan) H0 : ρyx2 = 0 (koefisien ρyx2 (Metode Pembelajaran) tidak signifikan) H1 : ρyx2 ≠ 0 (koefisien ρyx2 (Metode Pembelajaran) signifikan)
No
Hipotesis
1
≠0
2
≠0
Koefisien jalur
t hitung
t tabel
kesimpulan
= 0.517
4.479
2.05
Ho ditolak
= 0.476
4.127
2.05
Ho diterima
Hasil pengujian secara keseluruhan Model 1
df Regression Residual Total
2 26 28
F 37.802
Sig. .000a
a. Predictors: (Constant), Metode Pembelajaran, Kurikulum b. Dependent Variable: Kompetensi Industri
Aspek variabel Kurikulum dan Metode Pembelajaran secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap Kompetensi Industri. Atau jika dilihat dengan menggunakan nilai signifikansi, diketahui bahwa nilai sig (0.000 > 0.05) sehingga memiliki kesimpulan yang sama dengan Uji F yaitu tidak terdapat kecocokan antara model dengan data
Diagram analisis jalur
Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Kurikulum (X1) Terhadap Kompetensi Industri (Y) Pengaruh langsung dan tidak langsung
Besar Kontribusi
X1 langsung
pyx1.pyx1
(0,517)(0,517)
0,267289
X1 melalui X2
pyx1.rx1x2.pyx2
(0,517)(0,510)(0,476)
0,125507
Total pengaruh X1 terhadap Y
0,392796
Hasil di atas menunjukkan bahwa Kurikulum PT memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap Kompetensi Industri.
Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Metode Pembelajaran (X2) Terhadap Kompetensi Industri (Y)
Pengaruh langsung dan tidak langsung
Besar Kontribusi
X2 langsung
pyx2.pyx2
(0,476)(0,476)
0,226576
X2 melalui X1
pyx2.rx2x1.pyx1
(0476)(0,510)(0,517)
0,125507
Total pengaruh X2 terhadap Y
0,352083
Hasil Ini menunjukkan Metode Pembelajaran memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap Kompetensi Industri
Pengaruh total kedua variabel terhadap Kompetensi Industri Pengaruh total X1 = 0,267289 + 0,125507 = 0,392796 Pengaruh total X2 = 0,226576 + 0,125507 = 0,352083 Maka Pengaruh total X1, X2 = 0,392796 + 0,352083 = 0,744879 Hasil ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan model analisis jalur yang didapatkan dimana variabel eksogen yaitu Kurikulum (X1) dan Metode Pembelajaran (X2), memiliki pengaruh terhadap variabel Kompetensi Industri (Y) sebesar 74.48%. Sedangkan sisanya 25.52% adalah pengaruh dari variabel lain di luar model yang ada
Hasil Uji Paired t‐test • Uji Paired Sampel t‐test dengan hipotesis sebagai berikut : • H0 : µ1 = µ2 ; Tidak ada perbedaan persepsi dari industri antara profil lulusan perguruan tinggi umum dengan perguruan tinggi Islam • H1 : µ1 ≠ µ2 ; Terdapat perbedaan persepsi dari industri antara profil lulusan perguruan tinggi umum dengan perguruan tinggi Islam
Pair 1 Mean
Lulusan Perguruan Tinggi Umum Lulusan Perguruan Tinggi Islam
N
Std. Deviation
Std. Error Mean
19,0000
31
3,04412
0,54674
19,2258
31
3,18025
0,57119
Dari tabel di atas dapat dijelaskan untuk skor lulusan perguruan tinggi umum memiliki rata‐rata sebesar 19,00 sedangkan skor lulusan perguruan tinggi Islam didapat rata‐rata sebesar 19,2258.
Paired Differences
Mean Std. Deviation
Std. Error
T
Df
Sig. (2tailed)
Mean
Lulusan Perguruan Pair 1
Tinggi Umum Lulusan Perguruan
.22581
3.58431
.64376 -.351
30
Tinggi Islam Pengambilan keputusan didasarkan atas dua metode: Berdasarkan perbandingan nilai thitung dengan ttabel di mana µ1 = µ2 Jika |thitung| > ttabel, maka H0 ditolak Jika |thitung| < ttabel, maka H1 diterima Berdasarkan nilai probabilitas dengan α = 0,05 Jika probabilitas > 0,05 , maka H0 diterima Jika probabilitas < 0,05 , maka H0 ditolak
.728
Dari hasil pengolahan SPSS, diperoleh nilai thitung sebesar -0,351 dimutlakkan menjadi 0,351. Sedang ttabel bisa didapat pada tabel ttest, dengan α = 0,05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai α dibagi dua menjadi 0,025, dan df = 30 (didapat dari rumus n-1, dimana n adalah jumlah data, 31-1=30). Didapat ttabel adalah 2,04. Oleh karena thitung < ttabel, (0.351 < 2.04), maka H0 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaaan persepsi industri terhadap profil lulusan apakah berasal dari perguruan tinggi umum ataukah dari perguruan tinggi Islam. Atau jika dilihat dengan menggunakan nilai signifikansi, diketahui bahwa nilai sig (0,728 > 0,05) sehingga memiliki kesimpulan yang sama dengan Uji t yaitu tidak terdapat perbedaaan persepsi industri terhadap profil lulusan apakah berasal dari perguruan tinggi umum ataukah dari perguruan tinggi Islam.
Pendidikan Ekonomi Islam Integratif Dalam sistem pendidikan ekonomi Islam integratif, muatan kurikulum perlu menggambarkan sasaran‐sasaran yang hendak dicapai. Ini meliputi: (i) penguasaan bahasa Arab dan bahasa Inggris; (ii) penguasaan ilmu‐ilmu dasar kesyariahan; (iii) penguasaan ilmu ekonomi umum; (iv) penguasaan ilmu ekonomi Islam; (v) penguasaan metodologi penelitian (tools of analysis), baik penelitian kualitatif maupun penelitian kuantitatif.
Basis Pengembangan Kurikulum Ekonomi Islam (Integrated Curriculum) Dari sisi Islam, ekonomi Islam masuk dalam kelompok ilmu-ilmu syariah’ Ilmu syariah’ berperan penting dalam mengkaji cara manusia dalam memenuhi kebutuhan primer, sekunder dan mewah
Ilmu Syariah : Tauhid, Ushul Fiqh, Fiqh, Hadis, Ilmu Tafsir, & Ilmu Ekonomi : Ilmu Agama yg Relevan Ekonomi Mikro; Ekonomi Makro; Manajemen (Keungan, Perbankan, SDM, Operasi & produksi, dsb)
Ilmu Alat : Matematika, Statistik, Bahasa (Arab dan Inggris); Komputer
Model Pembelajaran Integratif Dalam sistem pendidikan ekonomi Islam integratif, diterapkan pula model pembelajaran integratif. Pada tataran praksis, model pembelajaran integratif mengoptimalkan strategi pembelajaran kreatif yang meliputi varian‐varian: (i) pembelajaran untuk ‘menemukan’ (discovery learning), (ii) pembelajaran berbasis masalah (problem‐based learning), (iii) pembelajaran kontekstual (contextual learning), (iv) pembelajaran mandiri (independent learning), (v) pembelajaran kooperatif (cooperative learning), (vi) pembelajaran pemetaan konsep (concept‐mapping learning).
SDM Ekonomi Islam integratif Tiga tipe kualifikasi SDM Ekonomi Islam 1. Tipe A, SDM yang memiliki keahlian ilmu syariah namun memahami ilmu ekonomi 2. Tipe B, SDM yang memiliki keahlian ilmu ekonomi, namun memahami ilmu syariah 3. Tipe C, SDM yang memiliki keahlian ilmu syariah dan ilmu ekonomi (integratif)
Kualifikasi SDI Bank Indonesia • Memahami nilai‐nilai moral dalam aplikasi muamalah / ekonomi syariah; • Memahami konsep dan tujuan ekonomi syariah; • Memahami konsep dan aplikasi transaksi‐transaksi (akad) dalam muamalah ekonomi syariah; • Mengenal dan memahami mekanisme kerja lembaga ekonomi/keuangan/perbankan/ bisnis Islam; • Mengetahui dan memahami hukum dasar baik hukum syariah (fiqih muamalah) maupun hukum positif yang berlaku.
Permasalahan Yang Dihadapi PT • • • •
Tenaga pengajar Kurikulum dan kompetensi inti Struktur akademik Sarana praktikum, sistem informasi dan akses referensi ekonomi Islam • Kebijakan pimpinan dan kultur akademik
Peluang • Prospek pasar industri keuangan syariah yang masih cukup luas; • Dibutuhkannya sumber daya manusia yang cukup banyak untuk mengimbangi perkem‐ bangan industri keuangan syariah; • Situasi politik yang kondusif; • Belum banyaknya PT yang membuka program studi ekonomi Islam.
Tantangan • Kesenjangan antara perguruan tinggi dengan industri keuangan syariah; • Perlunya penguasaan tidak hanya teori namun praktik operasional di industri keuangan syariah; • Brand image dan jaringan alumni.
Langkah Strategis • Mendorong PT untuk segera membuka prodi Ekonomi Islam bahkan Fakultas Ekonomi Islam secara mandiri; • Memperbanyak riset dan studi tentang ekonomi Islam; • Mendorong penulisan kajian dan karya ilmiah dalam berbagai bentuk; • Memfasilitasi tenaga pengajar untuk melanjutkan sekolah ke jenjang lebih tinggi; • Mengirimkan tenaga pengajar untuk mengikuti pelatihan, seminar, workshop maupun berbagai forum ilmiah lainnya; • Perlu dilakukan standarisasi kurikulum ekonomi Islam; • Peningkatan sarana dan prasaran pembelajaran; • Adanya program magang maupun on the job training; • Sosialisasi dan edukasi sejak dini; • Memperkuat jaringan (networking).
WASSALAM KONTAK LEBIH LANJUT: Email:
[email protected] Hp. 0818176470