YAYAN FIRMANSYAH
DIARY ADAM (
)
Penerbit: Diary Sang ADAM
Oleh: Yayan Firmanysah Copyright © 2012 by Yayan Firmansyah
Penerbit: Diary Sang ADAM (diarysangadam.tumblr.com – diarysangadam.blogspot.com) (
[email protected] m)
Desain Sampul: Shabrina Quamizha
Diterbitkan melalui: www.nulis buku.com 2
3
Novel ini berceritakan tentang kehidupan seseorang yang penuh dengan perjuangan dan harapan. Novel ini dapat kita jadikan sebuah cerminan akan sebuah kenyataan hidup yang pada kenyataannya terkadang memilukan, tentang sebuah kehidupan yang harus dilalui dengan cobaan dan penderitaan, sebuah kehidupan dengan kesunyian yang selalu ada menyertai. Novel ini mengisahkan sebuah pengalaman hidup seseorang, di mana dalam kehidupan tersebut dia banyak melewati asam-manisnya hidup yang terkadang kita sendiri merasakannya, cobaan dan derita yang terkadang selalu menghampiri dan menghantui disetiap langkahnya, akan tetapi ia tetap tabah dengan cobaan yang ia rasakan, cobaan yang Tuhan turunkan atas kekuasaan-Nya.
4
Di dalamnya terdapat nasehat dan contoh yang baik untuk kita jadikan sebuah cerminan hidup, sebuah cerminan yang mungkin dapat kita implementasikan di dalam kehidupan kita, kehidupan yang terkadang membutuhkan banyak pengorbanan dan juga perjuangan untuk menjadi seseorang yang mampu bertahan hidup dikerasnya kehidupan dan semakin kejamnya zaman ini. Namun hidup yang selama ini kita hadapi, bukan hanya akan merasakan asamnya saja, Tuhan akan memberikan manisnya kehidupan yang akan membuat kita tahu bagaimana rasanya bersyukur atas apa yang sudah kita dapatkan.
5
Semoga novel yang saya buat, dapat menjadi sebuah cerita yang bermanfaat bagi cerminan dalam kehidupan setiap insan yang menginjakkan kakinya diatas permukaan bumi yang selalu menawarkan kebahagiaan, namun harus dengan perjuangan yang besar dan amat perih. Perilaku yang dapat dijadikan sebuah gambaran tentang kehidupan yang berupa perilaku tegar dalam menjalani hidup, selalu berjuang demi mendapatkan hak, mendapatkan kebahagiaan, mendapatkan jati diri, atau hal positif lainnya yang terdapat di dalamnya. Baca dan hayati makna dari tiap bait cerita dan semoga anda dapat memahami akan arti kehidupan dan makna hidup yang sebenarnaya. Arti hidup yang akan selalu diwarnai dengan segala cobaan dan hidup yang sealalu menjadi tanggungan diri kita sendiri. 6
Detik demi detik telah ku lalui dengan sunyi dan sepi, hidup yang teramat gelap dalam kelam yang menyelimuti jiwa. Aku hanyalah seseorang yang kini sangat tidak berarti, seperti debu yang terhembus angin dan terbawa kemanapun angin itu menerpanya, seperti pakaian yang telah usang, tak berarti apa-apa lagi, seperti sampah yang dibuang begitu saja, seperti batu yang terus menerus diinjak-injak dan seperti daun yang gugur dan dibiarkan tergeletak begitu saja. “Tuhan, mengapa perjalanan hidup hamba harus seperti ini? Belum puas kah Engkau ambil kedua orang tua hamba? Juga telah Kau jauhkan hamba dari semua
7
sanak dan saudara hamba, mengapa Engkau masih menghukum hamba dengan kesunyian seperti ini?” Entah kemana perginya semua insan, rasanya tidak ada satupun diantara mereka yang memperdulikan keberadaanku di tempat ini, di sebuah rumah yang lebih pantas disebut sebagai gubuk derita. Mereka seakan tidak melihat adanya orang lain diantara mereka semua yang tersisihkan sepertiku. Aku seperti halnya seseorang yang tidak berguna, aku seperti sesosok mayat hidup dan tak ada yang bisa aku lakukuan, kehidupanku sirna, tidak ada apapun yang bisa aku lakukan dan tiada guna lagi rasanya kehidupan ini kujalani. Sudah lama rasanya aku lalui hidup seperti ini, hanya menjalani hidup dengan kesunyisepian dalam gelapnya jiwa yang semakin rapuh. Hari ini kesunyian itu terasa semakin bertambah parah, tiada lagi yang bisa aku lakukan, tidak ada lagi yang bisa ku harapkan, terasa sekali jiwa dan hati ku ini seperti telah tertutup dengan kesunyian, begitu gelap tak bercahaya. Entah kapan perasaan yang selama ini aku rasakan ini kan kunjung berakhir, walau aku berada di lingkungan yang bising dan juga ramai karena aktifitas warga, namun aku merasa seperti berada di sebuah tempat yang tidak berpenghuni dan merasa sedang tertidur sendirian. Perasaan ini semakin yakin jika jiwaku mulai tertutup dengan kegelapan dan sunyi sepi, telah buta dan
8
tertutup arwahnya, jiwa yang menghidupkan dan jiwa yang menjadikanku seseorang, rasanya aku tidak bisa merasakan apapun, tiada seseorang teman yang mampu menemani dan menjadi sosok penghibur dikala aku seperti ini, sunyi dalam kegelapan. Aku merasa aku memang orang yang tidak berguna, mereka hanya sibuk dengan pekerjaan dan dunia mereka sendiri di luar sana tanpa melirik orang-orang yang berada diantara mereka. Andai Tuhan mengirimkan malaikat-Nya untuk menemaniku dalam kesunyian ini, aku pasti bisa meresa lebih baik. “Tuhan… hamba mohon Kau turunkan kebesaran-Mu kepada hamba… hamba ingin sekali bisa seperti dulu lagi, seseorang yang mampu melakukan aktifitas dengan sewajarnya, seseorang yang hidup dengan tawa dan canda, dengan teman dan saudara, lantas sekarang apa yang harus hamba lakukan agar semua yang hamba miliki dulu, menjadi milik hamba dan dapat hamba rasakan kembali?” Hari demi hari ku lalui dengan bergulirnya waktu yang sangat lambat kurasakan, namun keberadaanku di tempat ini masih saja sama, tak ternggap, terabaikan, tapi kini aku mulai menyadari, jika sesuatu harus segera aku lakukan dan rasanya aku mengetahui apa yang harus aku perbuat untuk hidupku sendiri, aku memang harus membuka hatiku yang tertutup sunyi ini, aku harus
9
tekadkan dalam hati ku untuk meninggalkan tempat yang tak menghiraukanku ini, demi mengejar harapan yang lebih baik, demi orang tuaku, walau kini mereka telah bersama Yang Maha Kuasa, namun harus ku buktikan pada mereka dan tempat ini, bahwa aku bisa menjadi seseorang yang lebih baik lagi. “Mungkin lebih baik aku pergi dari rumah ini, mencoba menjualnya dan hasilnya nanti dapat aku pakai untuk kehidupan yang baru kelak dan mungkin di tempat lain nanti, aku akan dapatkan kehidupan yang lain, kehidupan yang bisa merubahku menjadi lebih baik.” Di sebuah daerah tak jauh dari tempat ini, memang terbilang sebuah tempat yang lebih ramai, banyak aktifitas warga yang aku rasa lebih akan berguna bagiku, aku yakin aku akan bisa ...
(Silahkan beli bukunya untuk melanjutkan membaca, dan mengetahui isi cerita) Cara Pemesanan: Kirimkan: Nama Lengkap, Alamat, Nomer Hp, Subject: Ketika Jiwa Mulai Rapuh. Ke:
[email protected] Terimakasih telah membaca tester novel ini. 10