WALIKOTA MATARAM DOKUMEN LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN WALIKOTA MATARAM AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014
& LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN AKHIR MASA JABATAN WALIKOTA MATARAM PERIODE 2010-2015
DISAMPAIKAN DI DEPAN SIDANG PARIPURNA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA MATARAM
KOTA MATARAM TAHUN 2015
Pemerintah Kota Mataram
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah S.W.T. Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan hidayah-Nya Dokumen Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014 ini dapat tersusun sebagai implementasi amanah Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada masyarakat. LKPJ Akhir Tahun Anggaran 2014 merupakan laporan kinerja Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2014 yang disusun berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 20112015. Sebagai laporan tahun keempat penyelenggaraan pemerintahan yang merupakan periode tahapan percepatan pembangunan Kota Mataram, diharapkan dokumen LKPJ ini dapat menjadi salah satu media yang mampu memberikan informasi secara transparan dan komprehensif terkait pencapaian indikator kinerja daerah sebagaimana tercantum dalam dokumen RPJMD Kota Mataram Tahun 2011-2015 kepada DPRD Kota Mataram. Berbagai informasi tentang pencapaian keberhasilan, peluang, hambatan, dan tantangan yang dihasilkan dan dihadapi dalam penyelenggaraan pemerintahan pada tahun 2014, diharapkan dapat menjadi bahan kajian yang nantinya dapat menghasilkan feed back, baik berbentuk kritik ataupun saran yang konstruktif dan positif sebagai bahan penyempurnaan penyelenggaraan pemerintahan pada tahun berikutnya. Mudah-mudahan penyajian LKPJ ini dapat menjadi cermin bagi setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lingkup Kota Mataram untuk dapat mengevaluasi kinerjanya mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan hingga tahap pengawasan. Sehingga kedepan kinerja penyelenggaraan pemerintahan akan berjalan lebih produktif, inovatif, efektif dan efisien dalam mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan daerah. Akhirnya, kami menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada semua pihak atas partisipasi aktif dan dukungannya dalam mewujudkan kelancaran penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di Kota Mataram.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun 2014
i
Pemerintah Kota Mataram
Semoga Allah S.W.T Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan kekuatan, kesehatan lahir dan bathin kepada kita untuk melaksanakan bagian dari pengabdian serta tanggungjawab yang baik kepada Kota Mataram yang kita cintai ini menuju terwujudnya Mataram yang Maju, Religius dan Berbudaya. Mataram, 26 Maret 2015 M 5 Jumadil Akhir 1436 H
WALIKOTA MATARAM,
H. AHYAR ABDUH
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun 2014
ii
Pemerintah Kota Mataram
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................... DAFTAR ISI ................................................................................................. DAFTAR TABEL .......................................................................................... DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... A. DASAR HUKUM .................................................................... B. GAMBARAN UMUM DAERAH .............................................. 1. KONDISI GEOGRAFIS DAERAH .................................... 2. KONDISI DEMOGRAFIS ................................................. 3. KONDISI EKONOMI ....................................................... a. POTENSI UNGGULAN DAERAH ............................ b. PERTUMBUHAN EKONOMI/PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) ................
i iii vii xi IIIIIII-
1 1 3 3 7 11 11
I-
14
BAB II
KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH ........................................ A. VISI DAN MISI ...................................................................... A.1. VISI .............................................................................. A.2. MISI .............................................................................. A.3. TUJUAN DAN SASARAN ............................................. B. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN DAERAH ..................... C. PRIORITAS DAERAH ...........................................................
IIIIIIIIIIIIII-
1 1 1 1 2 3 22
BAB III
KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH ..... A. PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH .......................... A.1. PENDAPATAN DAERAH ............................................. A.2. INTENSIFIKASI DAN EKSTENSIFIKASI PENDAPATAN DAERAH ............................................. A.3. TARGET DAN REALISASI PENDAPATAN .................. A.3.1. PENDAPATAN ASLI DAERAH ......................... a. PENDAPATAN PAJAK DAERAH ................. b. PENDAPATAN RETRIBUSI DAERAH ..........
III- 1 III- 1 III- 2
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IIIIIIIIIIIIIII-
5 6 8 8 8
iii
Pemerintah Kota Mataram
c. PENDAPATAN PENGELOLAAN KEKAYAAN DAERAH YANG DIPISAHKAN .................... III- 8 d. LAIN-LAIN PENDAPATAN ASLI DAERAH YANG SAH ................................................... A.3.2. DANA PERIMBANGAN ..................................... a. BAGI HASIL PAJAK/BAGI HASIL BUKAN PAJAK ........................................... b. DANA ALOKASI UMUM .............................. c. DANA ALOKASI KHUSUS .......................... A.3.3. LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH ....................................................... a. PENDAPATAN HIBAH ................................ b. DANA BAGI HASIL PAJAK DARI PEMERINTAH PROVINSI ................. c. DANA PENYESUIAN DAN OTONOMI KHUSUS ................................... d. BANTUAN KEUANGAN DARI PROVINSI ATAU PEMERINTAH DAERAH LAINNYA ... e. PENDAPATAN LAINNYA ............................ A.4. PERMASALAHAN DAN SOLUSI .................................. B. PENGELOLAAN BELANJA DAERAH .................................. B.1. KEBIJAKAN UMUM KEUANGAN DAERAH ................. B.1.1. KEBIJAKAN BELANJA TIDAK LANGSUNG .......... B.1.2. KEBIJAKAN BELANJA LANGSUNG ..................... B.2. TARGET DAN REALISASI BELANJA .......................... B.3. SURPLUS/DEFISIT APBD ........................................... B.4. PEMBIAYAAN DAERAH .............................................. a. PENERIMAAN PEMBIAYAAN ................................. b. PENGELUARAN PEMBIAYAAN .............................. c. SISA LEBIH PEMBIAYAAN (SILPA) TAHUN BERJALAN ................................................. B.5. KEBIJAKAN PENERIMAAN PEMBIAYAAN ................. B.6. KEBIJAKAN PENGELUARAN PEMBIAYAAN .............. B.7. TARGET DAN REALISASI PEMBIAYAAN DAERAH .... B.8. SILPA ........................................................................... B.9. PERMASALAHAN DAN SOLUSI ..................................
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
III- 8 III- 9 III- 9 III- 9 III- 9 III- 9 III- 10 III- 10 III- 10 IIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII-
10 10 12 14 14 15 17 19 20 21 21 21
IIIIIIIIIIIIIIIIII-
22 22 22 23 24 24
iv
Pemerintah Kota Mataram
BAB IV
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH .. IV- 1 A. URUSAN WAJIB YANG DILAKSANAKAN ............................ IV- 2 1. URUSAN WAJIB PENDIDIKAN ....................................... IV- 6 2. URUSAN WAJIB KESEHATAN ....................................... 3. URUSAN WAJIB PEKERJAAN UMUM ............................ 4. URUSAN WAJIB PERUMAHAN ...................................... 5. URUSAN WAJIB PENATAAN RUANG ............................ 6. URUSAN WAJIB PERENCANAAN PEMBANGUNAN ..... 7. URUSAN WAJIB PERHUBUNGAN ................................. 8. URUSAN WAJIB LINGKUNGAN HIDUP ......................... 9. URUSAN WAJIB PERTANAHAN .................................... 10. URUSAN WAJIB KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL ................................................................................ 11. URUSAN WAJIB PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK ......................................... 12. URUSAN WAJIB KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA ............................................... 13. URUSAN WAJIB SOSIAL ................................................ 14. URUSAN WAJIB KETENAGAKERJAAN ......................... 15. URUSAN WAJIB KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH .................................................................... 16. URUSAN WAJIB PENANAMAN MODAL ......................... 17. URUSAN WAJIB KEBUDAYAAN ..................................... 18. URUSAN WAJIB KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA ....... 19. URUSAN WAJIB KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM NEGERI .............................................................. 20. URUSAN WAJIB OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH, PERANGKAT DAERAH, KEPEGAWAIAN DAN PERSANDIAN ................................................................. 21. URUSAN WAJIB KETAHANAN PANGAN ....................... 22. URUSAN WAJIB PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA ...................................................................... 23. URUSAN WAJIB STATISTIK ........................................... 24. URUSAN WAJIB KEARSIPAN ........................................ 25. URUSAN WAJIB KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA ..... 26. URUSAN WAJIB PERPUSTAKAAN ................................
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IVIVIVIVIVIVIVIV-
8 10 18 21 24 29 32 37
IV- 37 IV- 40 IV- 43 IV- 46 IV- 50 IVIVIVIV-
52 55 58 60
IV- 62
IV- 66 IV- 81 IVIVIVIVIV-
85 87 89 90 93
v
Pemerintah Kota Mataram
B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN ......................... IV- 94 1. URUSAN PILIHAN PERTANIAN ..................................... IV- 94 2. URUSAN PILIHAN PARIWISATA .................................... IV- 98 3. 4. 5. 6. BAB V
BAB VI
BAB VII
URUSAN PILIHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN ......... URUSAN PILIHAN PERDAGANGAN .............................. URUSAN PILIHAN INDUSTRI .......................................... URUSAN PILIHAN KETRANSMIGRASIAN .....................
IVIVIVIV-
100 103 105 108
PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN ........................ A. TUGAS PEMBANTUAN YANG DITERIMA ........................... 1. DASAR HUKUM ............................................................. 2. INSTANSI PEMBERI TUGAS PEMBANTUAN ............... 3. SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH YANG MELAKSANAKAN .......................................................... 4. PROGRAM DAN KEGIATAN YANG DITERIMA DAN PELAKSANAANYA ................................................ 5. SUMBER DAN JUMLAH ANGGARAN ........................... 6. PERMASALAHAN DAN SOLUSI .................................... B. TUGAS PEMBANTUAN YANG DIBERIKAN .........................
VVVV-
1 1 1 2
PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN ......... A. KERJASAMA ANTAR DAERAH ............................................ B. KERJASAMA DAERAH DENGAN PIHAK KETIGA ............... C. KOORDINASI DENGAN INSTANSI VERTIKAL DI DAERAH .......................................................................... D. PEMBINAAN BATAS WILAYAH ............................................ E. PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BENCANA ....... F. PENGELOLAAN KAWASAN KHUSUS ................................. G. PENYELENGGARAAN KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN UMUM .....................................................
VI- 1 VI- 1 VI- 15
V- 3 VVVV-
VIVIVIVI-
3 8 9 9
31 46 48 54
VI- 54
PENUTUP ................................................................................... VII- 1
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
vi
Pemerintah Kota Mataram
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Tabel 1.2. Tabel 1.3. Tabel 1.4. Tabel 1.5. Tabel 1.6. Tabel 1.7. Tabel 1.8. Tabel 2.1. Tabel 3.1. Tabel 3.2. Tabel 3.3. Tabel 3.4. Tabel 3.5. Tabel 4.1. Tabel 4.2. Tabel 4.3.
Luas Wilayah, Jumlah Kelurahan dan Lingkungan Menurut Kecamatan di Kota Mataram Tahun 2014 .............................. Penggunaan Lahan Menurut Kesesuaian Dengan RUTR (Ha) di Kota Mataram .................................................. Jumlah Penduduk dan Rasio Jenis Kelamin Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin Tahun 2014 ........................... Penyebaran Penduduk Berdasarkan Kecamatan Tahun 2011-2014 ................................................................... Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2014 .................................................... Indeks Pembangunan Manusia Kota Mataram Tahun 2011-2014 .................................................................. Penduduk Miskin di Kota Mataram Tahun 2011 – 2014 ......... Klaster Unggulan dan Wilayah Pengembangannya di Kota Mataram .................................................................... Kaitan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran Strategis dan Kebijakan ... Realisasi Pendapatan Daerah Kota Mataram Tahun Anggaran 2014 dan 2013 ........................................... Target dan Realisasi Pendapatan Daerah Kota Mataram Tahun Anggaran 2014 ........................................................... Target dan Realisasi Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014 ........................................................... Realisasi Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014 dan 2013 ... Alokasi Anggaran dan Realisasi Pembiayaan Daerah Tahun Anggaran 2014 ........................................................... Realisasi Indikator Kinerja Utama “Meningkatkan Kualitas Pendidikan’’ ..................................... Realisasi Indikator Kinerja Utama “Meningkatkan Kualitas dan Derajat Kesehatan Masyarakat” ...................................... Realisasi Indikator Kinerja Utama “Meningkatnya Efektivitas Pemerataan dan Kualitas Pelayanan Publik’’ .........................
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
I-
4
I-
7
I-
7
I-
8
I-
8
II-
10 11
I- 14 II- 5 III- 6 III- 11 III- 19 III- 20 III- 23 IV- 4 IV- 8 IV- 13
vii
Pemerintah Kota Mataram
Tabel 4.4. Tabel 4.5. Tabel 4.6.
Tabel 4.7. Tabel 4.8.
Tabel 4.9.
Tabel 4.10. Tabel 4.11. Tabel 4.12. Tabel 4.13. Tabel 4.14. Tabel 4.15. Tabel 4.16. Tabel 4.17. Tabel 4.18. Tabel 4.19. Tabel 4.20. Tabel 4.21.
Realisasi Indikator Kinerja Utama “Meningkatnya Fungsi Saluran Drainase’’ ................................................................. IV- 14 Realisasi Indikator Kinerja Utama “Optimalisasi Penataan Sempadan Sungai dan Pantai’’ .............................................. Realisasi Indikator Kinerja Utama “Meningkatkan Penanganan Rumah Tidak Layak Huni dan Kawasan Permukiman Kumuh’’ ............................................. Realisasi Indikator Kinerja Utama “Meningkatnya Efektivitas Layanan Penanggulangan Bencana Daerah” ....... Realisasi Indikator Kinerja Utama “Meningkatnya Efektivitas Pemanfaatan dan Pengendalian Ruang yang Berwawasan Lingkungan Hidup’’ .................................. Realisasi Indikator Kinerja Utama “Meningkatkan Efektivitas Penyelenggaraan Pemerintahan Berdasarkan Good Governance’’ ................................................................ Data dan Informasi Perencanaan Pembangunan Tahun 2014 ........................................................................... Realisasi Indikator Kinerja Utama “Meningkatnya Efektivitas Pemerataan dan Kualitas Pelayanan Publik’’ ......................... Realisasi Indikator Kinerja Utama “Meningkatnya Ketersediaan Kawasan Resapan Air” .................................... Realisasi Indikator Kinerja Utama “Meningkatnya Efektivitas Pemerataan dan Kualitas Pelayanan Publik’’ ........................ Realisasi Indikator Kinerja Utama “Meningkatnya Efektivitas Pemerataan dan Kualitas Pelayanan Publik’’.......................... Data Kependudukan Per Kecamatan Tahun 2014 ................. Realisasi Indikator Kinerja Utama “Meningkatnya Kesetaraan Gender’’ ............................................................... Realisasi Indikator Kinerja Utama “Meningkatnya Kualitas Keluarga’’ .................................................................. Realisasi Indikator Kinerja Utama “Meningkatnya Upaya Penanganan Masalah Sosial Ekonomi Masyarakat’’............... Realisasi Indikator Kinerja Utama “Meningkatnya Ketersediaan Lapangan Kerja” .............................................. Realisasi Indikator Kinerja Utama “Meningkatnya Efektivitas Pengembangan Usaha’’ ........................................................ Realisasi Indikator Kinerja Utama “Meningkatnya Efektivitas Pengembangan Usaha’’ ........................................................
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV- 15
IV- 15 IV- 19
IV- 22
IV- 26 IV- 28 IV- 31 IV- 33 IV- 37 IV- 38 IV- 39 IV- 41 IV- 44 IV- 48 IV- 50 IV- 53 IV- 56 viii
Pemerintah Kota Mataram
Tabel 4.22.
Realisasi Indikator Kinerja Utama “Meningkatnya Internalisasi Nilai Seni dan Budaya yang Mencerminkan Kearifan Lokal’’ ...................................................................... IV- 59
Tabel 4.23.
Realisasi Indikator Kinerja Utama “Meningkatnya Kualitas Pendidikan’’ ............................................................. Realisasi Indikator Kinerja Utama “Meningkatnya Kondusifitas Wilayah Kota Mataram’’ ..................................... Realisasi Indikator Kinerja Utama “Meningkatnya Kondusifitas Wilayah Kota Mataram’’ ..................................... Realisasi Indikator Kinerja Utama “Meningkatnya Kemandirian Pembiayaan Daerah’’ ........................................ Realisasi Indikator Kinerja Utama “Meningkatkan Efektivitas Penyelenggaraan Pemerintahan Berdasarkan Good Governance’’ ................................................................ Jumlah Produk Hukum Daerah yang Ditetapkan Pemerintah Kota Mataram Tahun 2013-2014 ........................ Realisasi Indikator Kinerja Utama “Meningkatnya Efektivitas Penerapan SPM dan SOP” ................................................... Realisasi Indikator Kinerja Utama “Meningkatnya Efektivitas Pemenuhan Kebutuhan Pangan Daerah” ............. Realisasi Indikator Kinerja Utama “Meningkatnya Efektivitas Penyelenggaraan Pemerintahan Berdasarkan Good Governance’’ ................................................................ Data dan Informasi Perencanaan Pembangunan Tahun 2014 ........................................................................... Realisasi Indikator Kinerja Utama “Terwujudnya Pemanfaatan Teknologi Informasi yang Berbudaya ............... Realisasi Indikator Kinerja Utama “Meningkatnya Kualitas Pendidikan” .............................................................. Realisasi Indikator Kinerja Utama “Meningkatnya Efektivitas Pemenuhan Kebutuhan Pangan Daerah” .............................. Realisasi Indikator Kinerja Utama “Meningkatnya Efektivitas Pengembangan Potensi Unggulan Daerah Berbasis Sumber Daya Lokal” .............................................................. Realisasi Indikator Kinerja Utama “Meningkatnya Efektivitas Pemenuhan Pangan Daerah” ................................................ Realisasi Indikator Kinerja Utama “Meningkatnya Efektivitas Pengembangan Usaha” .........................................................
Tabel 4.24. Tabel 4.25. Tabel 4.26. Tabel 4.27.
Tabel 4.28. Tabel 4.29. Tabel 4.30. Tabel 4.31.
Tabel 4.32. Tabel 4.33. Tabel 4.34. Tabel 4.35. Tabel 4.36.
Tabel 4.37. Tabel 4.38.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV- 61 IV- 64 IV- 65 IV- 73
IV- 74 IV- 79 IV- 80 IV- 83
IV- 88 IV- 88 IV- 91 IV- 93 IV- 97
IV- 99 IV- 101 IV- 104 ix
Pemerintah Kota Mataram
Tabel 4.39.
Realisasi Indikator Kinerja Utama “Meningkatnya Efektivitas Pengembangan Potensi Unggulan Daerah Berbasis Sumber Daya Lokal” .............................................................. IV- 106
Tabel 5.1.
Capaian Indikator Kinerja Penyelenggaraan Tugas Pembantuan Tahun 2014 ...................................................... Rincian Jumlah dan Realisasi Anggaran Tugas Pembantuan di Pemerintah Kota Mataram Tahun 2014 ........ Jenis dan Jumlah Kejadian Bencana Menurut Kecamatan di Kota Mataram Tahun 2014 ................................................ Daerah Rawan Bencana Alam di Kota Mataram .................... Data Jenis dan Jumlah Gangguan Kriminalitas di Kota Mataram Tahun 2011-2014*) .....................................
Tabel 5.2. Tabel 6.1. Tabel 6.2. Tabel 6.3.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
V- 4 V- 8 VI- 49 VI- 53 VI- 56
x
Pemerintah Kota Mataram
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. Letak Geografis Kota Mataram di Provinsi NTB ..................... Gambar 1.2. Persentase Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kota Mataram Tahun 2014 ................................................ Gambar 1.3. Persentase Penduduk Kota Mataram Menurut Kelompok Umur Tahun 2014 ................................... Gambar 1.4. Rasio Ketergantungan Penduduk Kota Mataram Tahun 2014 .................................................... Gambar 1.5. Perkembangan IPM Kota Mataram, NTB dan Nasional ......... Gambar 1.6. Grafik PDRB Kota Mataram Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011-2014 (Triliun Rp.) ............................................... Gambar 1.7. Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Mataram Tahun 2011-2014 .................................................................. Gambar 1.8. Laju Inflasi Kota Mataram Tahun 2011-2014 ......................... Gambar 1.9. Inflasi Bulanan Kota Mataram (%) Tahun 2013-2014 ............ Gambar 3.1. Komposisi Pendapatan Kota Mataram Tahun 2013 dan 2014 (%) .....................................................
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
I-
3
I-
4
I-
9
II-
9 11
I-
15
III-
16 17 17
III- 7
xi
Pemerintah Kota Mataram
BAB I PENDAHULUAN
Pemerintah Kota Mataram dalam menjalankan tugas pemerintahan dan pembangunan menekankan pentingnya akuntabilitas dalam seluruh rangkaian proses, dari perencanaan sampai pelaporan atas kinerja pelaksanaannya sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (ILPPD) kepada Masyarakat, ditegaskan bahwa Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Tahun Anggaran disampaikan kepada DPRD paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun anggaran berakhir. LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014 sebagai sebuah laporan tahunan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah memuat laporan capaian indikator kinerja dari sasaran strategis yang ditetapkan dan disusun berdasarkan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Mataram Tahun 2014. A. DASAR HUKUM Dasar hukum dalam penyusunan LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014, sebagai berikut: 1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1993 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Mataram; 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; 6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah; 7. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
I-1
Pemerintah Kota Mataram
9.
10.
11. 12.
13.
14. 15.
16. 17.
18.
Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat; Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota; Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah; Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 4 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Daerah Kota Mataram; Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pembentukan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kota Mataram sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 8 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pembentukan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kota Mataram; Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 8 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Mataram Tahun 2005–2025; Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 2 Tahun 2009 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 6 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 2 Tahun 2009 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah; Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 11 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 20112015;
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
I-2
Pemerintah Kota Mataram
19. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 19 Tahun 2011 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Lain Sebagai Bagian dari Perangkat Daerah Kota Mataram sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota 20. 21. 22. 23.
Mataram Nomor 9 Tahun 2013; Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 11 Tahun 2013 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014; Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 9 Tahun 2014 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014; Peraturan Walikota Mataram Nomor 14 Tahun 2013 tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Mataram Tahun 2014; Peraturan Walikota Mataram Nomor 41 Tahun 2013 tentang Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 20112015.
B. GAMBARAN UMUM DAERAH 1. Kondisi Geografis Daerah a. Letak Geografis dan Luas Wilayah Kota Mataram terletak di ujung bagian barat Pulau Lombok yaitu pada titik koordinat 116o04’ - 116o10’ Bujur Timur dan 08o33’ - 08o38’ Lintang Selatan, dengan batas wilayah sebagai berikut: - Sebelah Utara
:
Kecamatan Gunungsari, Kecamatan Batulayar dan Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat.
- Sebelah Timur
:
Kecamatan
Narmada
dan
Kecamatan
Lingsar
Kabupaten Lombok Barat. - Sebelah Selatan
:
Kecamatan Labuapi Kabupaten Lombok Barat.
- Sebelah Barat
:
Selat Lombok.
Luas wilayah Kota Mataram 61,30 Km2 (6.130 Ha) atau 0,30% dari luas Provinsi Nusa Tenggara Barat (20.153,15 Km2), menjadikan Kota Mataram sebagai wilayah terkecil dari kabupaten/kota yang ada.
Kota Mataram Gambar 1.1. Letak Geografis Kota Mataram di Provinsi NTB LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
I-3
Pemerintah Kota Mataram
Bila dirinci menurut luas kecamatan, maka Kecamatan Selaparang merupakan kecamatan terluas yaitu 1.077 Ha atau 17,57% dan Kecamatan Ampenan memiliki luas terkecil yaitu 946,00 Ha atau 15,43% sebagaimana Gambar berikut:
Gambar 1.2. Persentase Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kota Mataram Tahun 2014
Secara administrasi Kota Mataram terbagi dalam 6 wilayah Kecamatan, 50 Kelurahan dan 321 lingkungan. Kecamatan Cakranegara memiliki jumlah wilayah lingkungan terbanyak yaitu 72 lingkungan yang tersebar di 10 kelurahan, sedangkan Kecamatan Sekarbela memiliki jumlah wilayah lingkungan terkecil yaitu 34 lingkungan yang tersebar di 5 kelurahan, jelasnya diuraikan pada tabel berikut: Tabel 1.1 Luas Wilayah, Jumlah Kelurahan dan Lingkungan Menurut Kecamatan di Kota Mataram Tahun 2014 No.
Kecamatan
Luas Wilayah (Km2)
Jumlah Kelurahan
Jumlah Lingkungan
1
Ampenan
9,46
10
55
2
Sekarbela
10,32
5
34
3
Mataram
10,76
9
55
4
Selaparang
10,77
9
61
5
Cakranegara
9,67
10
72
6
Sandubaya
10,32
7
44
61,30
50
321
Jumlah Sumber: BPS Kota Mataram, 2014
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
I-4
Pemerintah Kota Mataram
b. Topografi Topografi wilayah Kota Mataram bervariasi dari datar sampai agak curam dengan klasifikasi sebagai berikut: Lereng 0–2%, bentuk wilayah datar, seluas 4.652,057 Ha (75,9 %) Lereng 2–8%, bentuk wilayah agak landai, seluas 1.299,147 Ha (21,20%) Lereng 8-15%, bentuk wilayah bergelombang, seluas 174,283 Ha (2,84 %) Lereng 15-25%, bentuk wilayah curam, seluas 4,568 Ha (0,07%) Kondisi tersebut diatas menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah Kota Mataram adalah hamparan datar. Ketinggian tanah bervariasi yaitu Kecamatan Cakranegara mencapai 25 m dpl, Kecamatan Mataram 15m dpl dan Kecamatan Ampenan 5m dpl dari permukaan laut termasuk daerah pantai. c. Geologi dan Jenis Tanah Satuan batuan di Kota Mataram terdiri dari batuan gunung api, batuan sedimen, serta batuan terobosan yang umurnya berkisar dari jaman tersier sampai kuarter. Formasi batuan yang terbentuk adalah Formasi Kalipalung (TQp) yang mempunyai anggota Selayar (TQs), Formasi Kalibalak (TQb), dan Formasi Lekopiko (Qvl) dengan jenis batuan sebagai berikut: Formasi Kalipalung : Breksi gampingan dan lava. Anggota Selayar : Batu pasir tuffan dan batu lempung tuffan dengan sisipan tipis karbon. Formasi Kalibabak : Breksi dan lava. Formasi Lekopiko : Tuff berbatu apung, breksi lahar, dan lava. Qa Alluvium yang terdiri dari kerakal, kerikil, pasir, lempung, gambut, dan pecahan koral tersebar hampir di seluruh Kota Mataram, khususnya di daerah muara sungai. Kota termasuk dalam Busur Bergunung Api Nusa Tenggara Barat, yang merupakan bagian dari Busur Sunda sebelah timur dan Busur Banda sebelah barat. Busur tersebut terbentang dari Pulau Jawa ke Nusa Tenggara dan melengkung mengitari Laut Banda. Kota Mataram sendiri tidak memiliki daerah pegunungan dengan timbulan kasar. d. Hidrologi Kota Mataram memiliki potensi air tanah (aquifer) yang cukup besar. Hal ini dapat dilihat di beberapa bagian wilayah Kota Mataram, seperti Kelurahan Rembiga (Kecamatan Selaparang), Kelurahan Sayang Sayang (Kecamatan Cakranegara), dan Kecamatan Mataram memiliki kedalaman akuifer 5-7 m. Sedangkan Kelurahan Monjok dan Kelurahan Dasan Agung bagian utara (Kecamatan Selaparang) memiliki kedalaman air tanah hingga 15 m. Titik-titik LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
I-5
Pemerintah Kota Mataram
mata air tersebar di Kelurahan Pejeruk, Karang Baru, Sayang Sayang, Cakranegara Utara, Dasan Cermen, Babakan, Mandalika, dan Pagesangan. Di samping potensi akuifer, suplai air bersih Kota Mataram berasal dari mata air Sarasuta, Ranget, dan Saraswaka di Kecamatan Narmada (Kabupaten Lombok Barat). Kota Mataram dialiri empat sungai besar yang berfungsi sebagai drainase dan irigasi, yaitu Sungai Jangkok, Sungai Ancar, Sungai Brenyok dan Sungai Midang. Hulu sungai-sungai tersebut berada di sekitar lereng Gunung Rinjani dan bermuara di sepanjang pesisir Pantai Ampenan. e. Klimatologi Menurut Stasiun Klimatologi I Mataram, suhu udara rata-rata di Mataram berkisar antara 21,03°C sampai dengan 26,62°C. Untuk kelembaban udara ratarata bervariasi, dari 77% sampai dengan 87%. Curah hujan tertinggi tercatat pada bulan Januari sebesar 424 mm dan hari hujan terbanyak tercatat pada bulan Januari sebesar 29 hari. f. Penggunaan Lahan Pola guna lahan di Kota Mataram dalam kurun waktu 5 tahun terakhir cenderung berkembang secara linier, konsentrik, dan parsial. Perkembangan pola linear terjadi karena mengikuti pola jaringan jalan yang ada, seperti pada koridor utama Kota Mataram yaitu di Jalan Yos Sudarso – Jalan Langko – Jalan Pejanggik–Jalan Selaparang–Jalan Sandubaya (Ampenan-MataramCakranegara). Perkembangan guna lahan secara konsentrik ditunjang pola jaringan jalan yang berbentuk grid (mengelompok) seperti yang tersebar di Kawasan Cakranegara dan sekitarnya. Sedangkan pola guna lahan yang berkembang secara parsial terjadi di Rembiga, Sayang Sayang di bagian utara, Jempong Baru, Pagutan dan pusat permukiman kawasan Bertais. Neraca penggunaan tanah Kota Mataram menunjukkan komposisi yang berimbang antara penggunaan tanah terbangun sebesar 3.124,88 Ha (50,97%) dan non terbangun seluas 3.005,12 Ha (49,23%) dari total luas wilayah Kota Mataram seluas 6.130 Ha. Penggunaan lahan di Kota Mataram di dominasi oleh tanah pertanian seluas 2.763,49 Ha (45,08%) dan kawasan perumahan seluas 2.401,12 Ha (39,17%). Dalam perkembangannya konversi lahan sebagian besar untuk fungsi perumahan, pertokoan, industri dan jasa, pergudangan, dan pendidikan. Hal ini tentunya terjadi dengan semakin pesatnya dinamika perkembangan dan pertumbuhan kota yang berimplikasi pada penyesuaian terhadap kebutuhan lahan untuk pengembangannya, sebagaimana Tabel 1.2 berikut. LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
I-6
Pemerintah Kota Mataram
Tabel 1.2 Penggunaan Lahan Menurut Kesesuaian dengan RUTR (Ha) di Kota Mataram
Sumber: Mataram Dalam Angka, 2014
2. Kondisi Demografis a. Jumlah Penduduk Berdasarkan proyeksi data BPS, penduduk Kota Mataram pada tahun 2014 sebanyak 441.064 jiwa, terdiri dari 218.068 jiwa penduduk laki-laki dan 222.996 jiwa penduduk perempuan. Jumlah penduduk tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar 2,13% atau bertambah 9.188 jiwa jika dibandingkan penduduk tahun 2013. Jumlah penduduk terbanyak berada di Kecamatan Ampenan yaitu 86.052 jiwa atau sebesar 19,51% dari jumlah penduduk Kota Mataram, sebagaimana Tabel 1.3.
No
Tabel 1.3 Jumlah Penduduk dan Rasio Jenis Kelamin Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin Tahun 2014 (%) Kecamatan Laki-laki Perempuan Jumlah
(1) (2) 1 Ampenan 2 Sekarbela 3 Mataram 4 Selaparang 5 Cakranegara 6 Sandubaya Jumlah/Total
(3) 43.283 30.841 39.877 36.376 32.808 34.883 218.068
(4) 42.769 31.667 41.573 38.137 33.708 35.142 222.996
(5) 86.052 62.508 81.450 74.513 66.516 70.025 441.064
(6) 19,51 14,17 18,47 16,89 15,08 15,88 100
Rasio Jenis Kelamin (7) 101 97 96 95 97 99 98
Sumber: BPS Kota Mataram, 2015 LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
I-7
Pemerintah Kota Mataram
b.
Pertumbuhan Penduduk Penduduk Kota Mataram tahun 2011-2014 mengalami pertumbuhan sebagai akibat kelahiran alami dan migrasi. Rata-rata pertumbuhan penduduk per tahun sebesar 2,35%. Kepadatan penduduk tahun 2014 yaitu 7.195 jiwa/km², dimana angka tersebut menjadikan Kota Mataram memiliki tingkat kepadatan tertinggi di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Adapun penyebaran penduduk secara terperinci dapat dilihat pada Tabel 1.4. Tabel 1.4 Penyebaran Penduduk Berdasarkan Kecamatan Tahun 2011-2014
2011 (4) 80.851
Penduduk (Jiwa) 2012 2013 (5) (6) 82.585 84.324
2014 (7) 86.052
Kepadatan Penduduk (Jiwa /Km2) 2011 2012 2013 2014 (8) (9) (10) (11) 8.547 8.730 8.914 9.096
10,32
55.539
57.792
60.123
62.508
5.382
5.600
5.826
6.057
Mataram
10,76
75.407
77.397
79.420
81.450
7.008
7.193
7.381
7.570
4
Selaparang
10,77
73.421
73.806
74.181
74.513
6.817
6.853
6.888
6.919
5
Cakranegara
9,67
64.940
65.488
66.026
66.516
6.716
6.772
6.828
6.879
Sandubaya
10,32
63.464
65.605
67.802
70.025
6.150
6.357
6.570
6.785
61,30
413.622
422.673
431.876
441.064
6.748
6.895
7.045
7.195
No
Kecamatan
(1) 1
(2) Ampenan
2
Sekarbela
3
6
Jumlah/Total
Luas Wilayah (Km2 ) (3) 9,46
Sumber: BPS Kota Mataram, 2015
Dari Tabel 1.4 dapat dilihat bahwa kepadatan penduduk tertinggi pada tahun 2014 berada di Kecamatan Ampenan sebesar 9.096 jiwa/km2, sedangkan kepadatan penduduk terendah berada di wilayah Kecamatan Sekarbela yaitu 6.057 jiwa/km2. c. Struktur dan Komposisi Penduduk Komposisi penduduk menurut kelompok umur terbanyak pada umur 20-24 tahun sebanyak 56.105 jiwa, sedangkan komposisi penduduk terkecil pada umur 70-74 tahun sebanyak 4.896 jiwa. Adapun jumlah penduduk menurut umur dan jenis kelamin sesuai Tabel 1.5: Tabel 1.5 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2014 Kelompok Umur (1) 0–4 5–9 10 – 14 15 – 19 20 – 24 25 – 29 30 – 34
Laki-laki (2) 21.347 19.760 18.861 22.487 29.523 18.394 16.852
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
Perempuan (3) 20.428 18.988 17.990 22.767 26.582 19.352 19.384
Jumlah (4) 41.775 38.748 36.851 45.254 56.105 37.746 36.236 I-8
Pemerintah Kota Mataram
Kelompok Umur (1) 35 – 39 40 – 44 45 – 49 50 – 54 55 – 59 60 – 64 65 – 69 70 – 74 75 + Jumlah
Laki-laki (2) 15.312 14.541 11.762 9.246 7.615 4.891 3.408 2.121 1.948 218.068
Perempuan (3) 16.925 15.578 12.306 9.541 7.853 5.290 3.985 2.775 3.252 222.996
Jumlah (4) 32.237 30.119 24.068 18.787 15.468 10.181 7.393 4.896 5.200 441.064
Sumber: BPS Kota Mataram, Tahun 2015
Komposisi penduduk Kota Mataram menurut jenis kelamin tahun 2014 menunjukkan bahwa jumlah penduduk perempuan lebih banyak dari pada jumlah penduduk laki-laki, dengan rasio jenis kelamin 98. Sedangkan jika melihat kondisi struktur umur penduduk Kota Mataram pada tahun 2014 yang telah dikelompokkan dalam kelompok umur lima tahunan, penduduk Kota Mataram tergolong penduduk transisi, hal ini dapat disimpulkan dari jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) mencapai 69,42% (Gambar 1.3). Besarnya penduduk usia produktif ini perlu diantisipasi dengan kebijakan dan program pemerintah pro-job. Sehingga upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dapat tercapai.
Gambar 1.3.
Gambar 1.4.
Persentase Penduduk Kota Mataram Menurut Kelompok Umur Tahun 2014
Rasio Ketergantungan Penduduk Kota Mataram Tahun 2014
Besar beban yang ditanggung oleh penduduk usia produktif atau usia kerja di Kota Mataram dapat diukur dengan rasio ketergantungan, karena membandingkan penduduk yang dianggap belum produktif (0-14 tahun) atau sudah tidak produktif lagi (>65 tahun) dengan penduduk usia produktif (15-64
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
I-9
Pemerintah Kota Mataram
tahun) (Gambar 1.4). Rasio ketergantungan penduduk tahun 2014 sebesar 44%, artinya setiap 100 orang penduduk Kota Mataram yang berusia kerja mempunyai tanggungan sebesar 44 orang yang belum produktif dan tidak produktif lagi, terdiri dari rasio ketergantungan penduduk usia muda sebesar 38% dan rasio ketergantungan penduduk usia tua sebesar 6%. Dari gambaran tersebut juga terlihat bahwa pada tahun 2014 penduduk usia kerja di Kota Mataram masih dibebani tanggung jawab akan penduduk usia muda yang proporsinya lebih banyak dibandingkan tanggung jawab terhadap penduduk usia tua. Sehingga kebijakan dan program perlu memperhatikan pemenuhan kebutuhan pelayanan dasar maupun pendidikan. d. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Pembangunan manusia merupakan proses memperluas pilihan-pilihan penduduk, yang diukur dengan menggunakan indeks komposit berdasarkan 3 (tiga) dimensi parameter, yaitu: 1) Derajat kesehatan dan usia hidup yang diukur dengan Angka Harapan Hidup (AHH). 2) Pengetahuan yang diukur dengan kombinasi antara Angka Melek Huruf (AMH) dan Rata-rata Lama Sekolah (RLS). 3) Standar hidup layak penduduk yang dilihat dari paritas daya beli masyarakat. Untuk jelasnya IPM Kota Mataram dapat dilihat pada Tabel.1.6. Tabel 1.6 Indeks Pembangunan Manusia Kota Mataram Tahun 2011 - 2014 Indeks Pembangunan Manusia IPM Pertumbuhan (Point) Angka Harapan Hidup (tahun) Angka Melek Huruf (tahun) Rata-rata Lama Sekolah (tahun) Parietas Daya Beli (Ribu Rp.) *data proyeksi diolah Sumber : BPS Kota Mataram (2011-2013)
2011 72,83 0,51 67,13 91,85 9,22 648,01
2012 73,70 0,87 67,62 92,25 9,68 650,09
2013 74,58 0,88 68,12 93,68 9,69 653,79
2014* 75,18 0,60 68,63 94,31 9,89 657,510
Perkembangan IPM Kota Mataram selama periode 2011-2014 mengalami peningkatan. Pada tahun 2014, pencapaian IPM Kota Mataram sebesar 75,18 atau mengalami peningkatan sebesar 0,60 point dari tahun 2013, lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 1.5. Berdasarkan capaian tersebut kualitas manusia Kota Mataram terletak pada range 66 sampai 79 yaitu kriteria “Kesejahteraan Menengah Keatas”. IPM Kota Mataram juga berada diatas angka IPM Provinsi NTB yaitu 67,73 dan pada tahun 2013 menduduki peringkat pertama dari kabupaten/kota di Provinsi NTB. LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
I - 10
Pemerintah Kota Mataram
Gambar 1.5 Perkembangan IPM Kota Mataram, NTB dan Nasional 76 74
72,32
72,3
72,83
74,58
73,7
72,8
73,81
73,29
72
70 68 66
65,2
67,73
66,89
66,23
64 62
60 2010
2011
2012
KOTA MATARAM
PROVINSI NTB
2013
NASIONAL
Sumber: BPS Kota Mataram, Provinsi NTB dan Nasional, 2014
e. Angka Kemiskinan Dalam konteks pembangunan manusia masalah kemiskinan dapat menjadi akar dari permasalahan sosial dalam suatu daerah. Kota dengan kepadatan penduduk yang cukup tinggi rawan akan masalah kemiskinan. Selama tahun 2011-2014 jumlah penduduk miskin Kota Mataram terus mengalami penurunan. Pada tahun 2014 menurun 4,07% atau 1.898 jiwa dari 46.670 jiwa di tahun 2013 menjadi 44.772 jiwa, sebagaimana tabel berikut: Tabel 1.7 Penduduk Miskin di Kota Mataram Tahun 2011 - 2014
Kemiskinan Jumlah Penduduk Miskin (Jiwa)
2011
2012
2013
2014*
53.736
49.633
46.670
44.772
13,18
11,87
10,75
10,06
Persentase Penduduk Miskin (%) *data proyeksi diolah Sumber: BPS Kota Mataram (2011-2013)
Berkurangnya jumlah penduduk miskin setiap tahunnya seiring dengan meningkatnya IPM Kota Mataram dan dapat diartikan bahwa pendapatan penduduk semakin meningkat. Karena secara konseptual, penduduk miskin adalah penduduk yang pendapatannya lebih kecil dari pendapatan yang dibutuhkan untuk hidup secara layak di wilayah tempat tinggalnya. 3. Kondisi Ekonomi a. Potensi Unggulan Daerah Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Nasional, Kota Mataram ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) yang berfungsi sebagai simpul utama transportasi serta kegiatan perdagangan dan jasa skala regional. LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
I - 11
Pemerintah Kota Mataram
Sementara, dalam RTRW Provinsi NTB, Kota Mataram ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Provinsi (KSP) Mataram Metro di bidang pertumbuhan ekonomi. Keberadaan Kota Mataram sebagai PKN dan KSP memiliki potensi yang sangat strategis dalam pengembangan wilayah kota. Secara kewilayahan Kota Mataram dibagi menjadi beberapa pusat pelayanan dengan fungsi utama adalah: 1) Wilayah Ampenan berfungsi sebagai pusat pelayanan bagi kegiatan perdagangan dan jasa serta pariwisata; 2) Wilayah Mataram berfungsi sebagai pusat pelayanan bagi kegiatan perkantoran pemerintahan dan fasilitas sosial, seperti pendidikan; 3) Wilayah Cakranegara berfungsi sebagai pusat pelayanan bagi kegiatan perdagangan dan pusat bisnis. Kota Mataram memiliki beberapa kawasan strategis yang diharapkan mampu untuk mendorong pertumbuhan wilayah dan memiliki pengaruh yang sangat penting dan strategis terhadap pertumbuhan dan perkembangan wilayah baik dalam bidang ekonomi, sosial-budaya, dan/atau lingkungan, yaitu: a) Kawasan strategis bidang pariwisata. Kawasan pariwisata biasanya akan membawa dampak efek berganda (multiplier effects), sehingga mampu menghasilkan pemasukan bagi suatu wilayah. Kawasan strategis bidang pariwisata ditetapkan di beberapa lokasi berikut ini: 1) Kawasan eks. Bandar Udara Selaparang di Kelurahan Rembiga (Kecamatan Selaparang) dan Kelurahan Ampenan Utara (Kecamatan Ampenan) sebagai kawasan pariwisata dengan konsep MICE (Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions) yang berbasis lingkungan dan telah diatur dalam Peraturan Walikota Mataram Nomor 12 Tahun 2014; 2) Kawasan Mayura yang terdiri dari Taman Mayura, Pura Meru, dan kolam pemandian Mayura di Kelurahan Mayura (Kecamatan Cakranegara); 3) Kawasan Udayana di Kelurahan Kebon Sari dan Kelurahan Pejarakan Karya (Kecamatan Ampenan); 4) Kawasan Industri Emas Mutiara Sekarbela di Kelurahan Pagesangan, Kelurahan Pagesangan Barat (Kecamatan Mataram), dan Kelurahan Karang Pule (Kecamatan Sekarbela); 5) Kawasan Mapak yang terdiri dari pariwisata pantai, situs Makam Loang Baloq, dan taman rekreasi, serta kawasan pengembangan pelabuhan wisata yang membentang dari Kelurahan Tanjung Karang hingga Kelurahan Jempong Baru (Kecamatan Sekarbela);
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
I - 12
Pemerintah Kota Mataram
6) Kawasan Kota Tepian Air di Kelurahan Bintaro, Kelurahan Ampenan Tengah, dan Kelurahan Ampenan Selatan (Kecamatan Ampenan); 7) Kawasan Sayang-Sayang di Kelurahan Rembiga dan Kelurahan Sayangb)
c)
d)
sayang (Kecamatan Sandubaya) sebagai kawasan pariwisata kuliner. Kawasan strategis bidang perdagangan dan jasa. Kawasan yang memiliki nilai ekonomi tinggi bidang perdagangan dan jasa ditetapkan di lokasi berikut: 1) Pusat perdagangan Ampenan di Kelurahan Dayan Peken, Kelurahan Ampenan Tengah, dan Kelurahan Ampenan Selatan (Kecamatan Ampenan); 2) Pusat perdagangan grosir dan pusat bisnis Cakranegara di Kelurahan Cakranegara Barat, Kelurahan Cilinaya, Kelurahan Mayura, Kelurahan Cakranegara Timur, dan Kelurahan Cakranegara Selatan; 3) Kawasan Bertais dan Kawasan Mandalika. Kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial budaya. Kawasan strategis di bidang sosial budaya ditetapkan pada sebuah kawasan yang dianggap memiliki nilai historis maupun kegiatan-kegiatan budaya untuk tempat pelestarian dan pengembangan adat istiadat atau budaya. Kawasan strategis ini juga merupakan aset wisata sejarah dan budaya yang dapat menunjukkan jati diri maupun penanda Kota Mataram. Kawasan-kawasan tersebut adalah: 1) Kawasan Bintaro di Kelurahan Bintaro (Kecamatan Ampenan); 2) Kawasan Makam Van Ham di Kelurahan Cilinaya (Kecamatan Cakranegara); 3) Kawasan Pusat Kajian Islam (Islamic Center) di Kelurahan Dasan Agung; 4) Kawasan Kota Tua Ampenan di Kelurahan Ampenan Tengah dan Ampenan Selatan (Kecamatan Ampenan). Kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup. Kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup di Kota Mataram adalah: 1) Kawasan konservasi di sepanjang Sungai Midang, Sungai Jangkok, Sungai Ancar, dan Sungai Brenyok; 2) Kawasan konservasi sempadan pantai Selat Lombok sepanjang 8 - 9 km; 3) Kawasan lindung di Kelurahan Pagutan Timur (Kecamatan Mataram) serta Kelurahan Sayang Sayang dan Selagalas (Kecamatan Sandubaya); 4) Kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di tiap tanah pecatu yang terdapat di Kota Mataram.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
I - 13
Pemerintah Kota Mataram
Berdasarkan hasil kajian Value Chain Analysis (VCA) yang dilakukan oleh Bappeda Kota Mataram dan Bappenas tahun 2011 yang didukung penuh program kerjasama Indonesia-Jerman (GIZ), klaster kerajinan Emas Perak dan Mutiara merupakan jenis usaha yang secara teknis dan ekonomis memiliki keunggulan dibandingkan dengan jenis usaha yang lain. Delapan jenis klaster inilah yang diharapkan dapat menjadi klaster unggulan penggerak utama perekonomian Kota Mataram. Selain memiliki potensi pengembangan wilayah strategis, Kota Mataram juga memiliki beberapa potensi klaster industri unggulan yang potensial untuk dikembangkan antara lain sebagai berikut: Tabel 1.8 Klaster Unggulan dan Wilayah Pengembangannya di Kota Mataram No
Jenis Klaster Industri
1
Kerajinan Mutiara, Emas dan Perak (MEP)
2 3 4 5 6 7 8
Kerajinan Kayu dan Cukli Kerupuk Kulit Tahu dan Tempe Industri Kerajinan Logam Konveksi dan Bordir Kerajinan Kulit Kerang dan Tanduk Makanan Olahan
Klaster Wilayah Sekarbela, Pagutan dan Kamasan Sayang Sayang Seganteng dan Pagutan Abian Tubuh dan Kekalik Babakan Pagutan Pagutan 6 Kecamatan
Sumber : Bappeda Kota Mataram, 2014
b. Pertumbuhan Ekonomi/Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) PDRB merupakan jumlah dari nilai tambah yang diciptakan oleh seluruh aktivitas perekonomian di suatu daerah pada tahun tertentu. Dengan kata lain, PDRB menggambarkan kemampuan suatu daerah dalam mengelola sumber daya yang dimilikinya guna menciptakan nilai tambah bagi masing-masing sektor perekonomian. Menurut data BPS Kota Mataram, selama tahun 2011-2014 nilai PDRB Kota Mataram Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) terus mengalami peningkatan, dimana pada tahun 2014 PDRB ADHB Kota Mataram menjadi Rp.8,116 triliun atau mengalami peningkatan sebesar 15,58% dari tahun 2013. Sejalan dengan PDRB ADHB, nilai PDRB Kota Mataram Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) juga mengalami peningkatan. Pada tahun 2011 PDRB ADHK sebesar Rp.2,36 triliun kemudian tahun 2012 PDRB ADHK sebesar Rp.2,43 triliun, meningkat menjadi Rp.2,63 triliun pada tahun 2013 dan menjadi Rp.2,84 triliun pada tahun 2014, untuk jelasnya lihat gambar berikut:
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
I - 14
Pemerintah Kota Mataram
**data prediksi Sumber: BPS Kota Mataram, 2015
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan stabil merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi. Pertumbuhan ekonomi suatu daerah dicerminkan oleh laju PDRB berdasarkan harga konstan. Berbagai kebijakan diambil pemerintah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan stabil. Kebijakan tersebut akan tercermin dari kondisi makro ekonomi yang kondusif seperti tingkat inflasi yang cukup terkendali dan nilai tukar rupiah yang semakin menguat terhadap mata uang asing terutama Dolar Amerika (USD). Pertumbuhan ekonomi pada dasarnya mencerminkan aktifitas perekonomian suatu daerah. Pertumbuhan yang positif menunjukkan adanya peningkatan, sedangkan pertumbuhan yang negatif menunjukkan terjadinya perlambatan dalam kegiatan perekonomian. Pertumbuhan ekonomi Kota Mataram pada tahun 2011-2014 menunjukkan arah yang positif, pada tahun 2013 pertumbuhan ekonomi Kota Mataram 8,05%, meningkat tipis di tahun 2014 menjadi 8,38%. Perkembangan laju pertumbuhan ekonomi Kota Mataram kurun waktu 20112014 dapat dilihat sebagai berikut:
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
I - 15
Pemerintah Kota Mataram
**data prediksi Sumber: BPS Kota Mataram, 2015
PDRB per kapita merupakan pembagian antara besaran PDRB dengan jumlah penduduk pertengahan tahun. Meskipun besar kecilnya pendapatan per kapita suatu region merupakan salah satu ukuran bagi tingkat kemakmuran region tersebut, namun belum bisa digunakan langsung dalam pengukuran pemerataan pendapatan. Pada tahun 2014 PDRB Per Kapita Kota Mataram atas dasar harga berlaku mencapai Rp 18.822.000,00, mengalami peningkatan sebesar 13,00% dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar Rp 16.734.250,00. Salah satu indikasi stabilnya perekonomian suatu daerah adalah harga barang. Inflasi atau deflasi adalah perubahan harga barang di tingkat konsumen, atau merupakan perubahan dari indeks harga konsumen (IHK). Dalam PDRB, kenaikan harga barang-barang dicerminkan oleh perkembangan laju indeks harga implisit (IHI). Indeks harga implisit menggambarkan tingkat inflasi yang menyeluruh dari seluruh kegiatan perekonomian mulai sektor pertanian sampai dengan jasa-jasa atau dengan kata lain tingkat perubahan indeks harga implisit menggambarkan tingkat perubahan harga yang terjadi pada sektor/sub sektor. Secara agregat indeks harga implisit menunjukkan tingkat perubahan harga yang terjadi di suatu wilayah dalam kurun waktu satu tahun. Perkembangan harga barang akan mempengaruhi kemampuan masyarakat membeli barang-barang kebutuhan hidup. Sehingga dalam hal ini pertumbuhan ekonomi yang tinggi apabila tanpa diikuti oleh stabilnya harga-harga barang, dikatakan belum mampu menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat. Inflasi pada tahun 2014 dapat ditekan, hasilnya nilai inflasi tahun 2014 lebih kecil dibanding tahun 2013. Inflasi pada tahun 2014 yaitu 7,18% atau menurun 2,09% dari tahun 2013 sebesar 9,27%. LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
I - 16
Pemerintah Kota Mataram
Sumber : BPS Kota Mataram dan Bank Indonesia, 2015
Adapun fluktuasi inflasi bulanan selama tahun 2013 dan 2014 dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Gambar 1.9 Inflasi bulanan Kota Mataram (%) Tahun 2013-2014 5
4,55
4 3 2
2,27 1,56 1,48 1,01
1
0,30
0,72
0,98 0,78 0,62 0,30 0,73 0,26
-0,04
0 -1
0,91 0,45
0,61
Jan
Peb
Mar -0,39
Apr -0,49
Mei
Juni
Juli
Agt
-1,03
Sept
Okt
1,14
0,77
0,03 Nop
Des
-1,51
-2 2013
2014
Sumber : BPS Kota Mataram dan Bank Indonesia, 2015
Dari gambar dapat terlihat bahwa tingkat inflasi tertinggi pada tahun 2013 terjadi pada bulan Juli dengan nilai 4,55%, sedangkan pada tahun 2014 tingkat inflasi tertinggi terjadi pada bulan Desember dengan nilai 2,27%. Sementara pada tahun 2013 terjadi deflasi sebesar 1,51% di bulan September pada dan pada tahun 2014 terjadi deflasi pada bulan April sebesar 0,49%. Adapun penyebab utama inflasi pada tahun 2014 antara lain didorong permintaan saat Maulid Nabi Muhammad SAW (Januari), Hari Raya Idul Fitri (Juli) dan efek kenaikan BBM pada akhir tahun 2014 (Desember).
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
I - 17
Pemerintah Kota Mataram
Bank Indonesia telah memetakan inflasi yang terjadi di Kota Mataram tahun 2014, hasil pemetaan menunjukan bahwa trend yang berbeda dengan daerah lain dimana di kota Mataram ketika perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW terjadi inflasi yang tinggi bahkan lebih tinggi daripada saat Idul Fitri. Komoditi yang paling sering menjadi penyumbang inflasi tertinggi sepanjang tahun 2014 yaitu beras, tongkol pindang, tomat sayur, cabai rawit, dan daging ayam ras. Perkembangan Inflasi Kota Mataram menjadi perhatian bagi NTB karena memiliki bobot terbesar bagi inflasi NTB secara keseluruhan.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
I - 18
Pemerintah Kota Mataram
BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH
A. VISI DAN MISI A.1. VISI Dalam RPJMD Kota Mataram 2011-2015 ditetapkan Visi pembangunan Kota Mataram tahun 2011-2015 adalah “Terwujudnya Kota Mataram yang Maju, Religius dan Berbudaya”. Kota Mataram merupakan kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batasbatas wilayah, yang berwenang mengatur dan melaksanakan urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat kota menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Makna yang terkandung dalam Visi Kota Mataram adalah: a. Maju mengandung makna bahwa dalam lima tahun terjadi peningkatan kualitas SDM Kota Mataram, yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk didalamnya seni dan sosial budaya, sehingga kemajuan yang dicapai berlandaskan nilai-nilai keagamaan dan kearifan lokal untuk mewujudkan masyarakat Gumi Mentaram yang sejahtera. Kemajuan ini dapat diukur berdasarkan perbaikan angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM). b. Religius mengandung makna dalam lima tahun terjadi peningkatan kualitas masyarakat kota yang menjunjung tinggi nilai-nilai Ketuhanan, mengedepankan kebersamaan serta toleransi yang tinggi antar umat beragama dalam suasana harmonis dalam kerangka penciptaan masyarakat madani. Nilai-nilai religius menjadi spirit dalam menentukan kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan. c. Berbudaya mengandung makna dalam lima tahun terjadi peningkatan kualitas masyarakat yang memiliki keseimbangan antara kemajuan dan religiusitas yang saling berterima dalam kemajemukan, menguatnya identitas dan karakter masyarakat yang mandiri, bermoral dan bermartabat. Masyarakat berbudaya tidak hanya dapat dilihat dari berkembangnya adat istiadat, melainkan juga pada berkembangnya infrastruktur yang berkarakter kearifan lokal. A.2.
MISI Untuk mencapai Visi “Terwujudnya Kota Mataram yang Maju, Religius, dan Berbudaya”, Pemerintah Kota Mataram telah menetapkan lima Misi yaitu: a.
Meningkatkan rasa “AMAN” masyarakat Kota Mataram yang ditunjukkan dengan kehidupan yang kondusif, dinamis, dan harmonis yang dilandasi nilai agama dan budaya.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
II - 1
Pemerintah Kota Mataram
b. c. d.
e.
Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang handal dan religius untuk mendorong daya saing. Memberdayakan ekonomi rakyat berbasis potensi ekonomi lokal yang berkelanjutan untuk meningkatkan kemandirian daerah. Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat berdasarkan prinsip tata pemerintahan yang baik (Good Governance). Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana perkotaan.
A.3.
TUJUAN DAN SASARAN Tujuan dan Sasaran pembangunan Kota Mataram dalam pencapaian Visi, ditetapkan sebagai berikut:
a.
Misi Pertama bertujuan untuk Menciptakan suasana Kota Mataram yang kondusif, dinamis dan harmonis, dengan sasaran : 1. Meningkatnya Kondusivitas wilayah Kota Mataram. 2. Meningkatnya toleransi masyarakat dalam kehidupan beragama.
b.
Misi Kedua bertujuan untuk Mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas, dengan sasaran: 1. Meningkatkan kualitas pendidikan. 2. Meningkatnya kualitas dan derajat kesehatan masyarakat. 3. Meningkatnya internalisasi nilai seni dan budaya yang mencerminkan kearifan lokal. 4. Meningkatnya kesetaraan gender. 5. Meningkatnya kualitas keluarga.
c.
Misi Ketiga bertujuan untuk (i) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat; (ii) Meningkatkan kapasitas dan kemandirian ekonomi daerah; (iii) Meningkatkan investasi, dengan sasaran: 1. Meningkatnya pendapatan per kapita. 2. Meningkatnya upaya penanganan masalah sosial ekonomi masyarakat. 3. Meningkatnya ketersediaan lapangan kerja. 4. Meningkatnya stabilitas pertumbuhan ekonomi daerah. 5. Meningkatnya efektivitas pemenuhan kebutuhan pangan daerah. 6. Meningkatnya efektivitas pengembangan potensi unggulan daerah berbasis sumber daya lokal. 7. Meningkatnya kemandirian pembiayaan daerah. 8. Meningkatnya efektivitas pengembangan sistem dan akses permodalan UMKM. 9. Meningkatnya efektivitas pengembangan usaha. 10. Meningkatnya kepastian berinvestasi.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
II - 2
Pemerintah Kota Mataram
d.
Misi Keempat bertujuan untuk (i) Meningkatkan kemitraan antara pemerintah, masyarakat dan swasta dalam pelayanan publik dan pemenuhan kebutuhan dasar; (ii) Meningkatkan kualitas pelayanan; (iii) Memperluas akses masyarakat terhadap pelayanan pendidikan, kesehatan, air bersih, persampahan, sanitasi, perijinan, transportasi, kependudukan dan catatan sipil, dengan sasaran: 1. Meningkatnya efektivitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan Good Governance. 2. Meningkatnya efektivitas penerapan SPM dan SOP. 3. Meningkatnya efektivitas pemerataan dan kualitas pelayanan publik.
e.
Misi Kelima bertujuan untuk (i) Menurunkan luas wilayah banjir/ genangan dan abrasi di wilayah kota; (ii) Meningkatkan kualitas lingkungan Padat, Kumuh dan Miskin (PAKUMIS); (iii) Meningkatkan media ekspresi dan ruang public; (iv) Merwujudkan pembangunan berwawasan lingkungan dan berkelanjutan, dengan sasaran: 1. Meningkatnya fungsi saluran drainase. 2. Meningkatnya ketersediaan kawasan resapan air. 3. Optimalisasi penataan sempadan sungai dan pantai. 4. Meningkatnya penanganan perumahan tidak layak huni dan kawasan permukiman kumuh. 5. Meningkatnya ketersediaan media ekpresi dan ruang publik. 6. Meningkatnya efektivitas pemanfaatan dan pengendalian ruang yang berwawasan lingkungan hidup. 7. Meningkatnya efektivitas layanan penanggulangan bencana daerah.
B. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN DAERAH Dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran yang telah dirumuskan demi mewujudkan visi “Terwujudnya Kota Mataram yang Maju, Religius dan Berbudaya”, diperlukan strategi yang tepat dalam penentuan kebijakan dan program yang dijalankan. Kebijakan pada dasarnya merupakan ketentuan-ketentuan yang telah disepakati pihak-pihak terkait dan ditetapkan oleh yang berwenang untuk dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk bagi setiap kegiatan agar tercapai kelancaran dan keterpaduan dalam upaya mencapai sasaran yang telah ditentukan. Sedangkan strategi dalam hal ini merupakan langkah-langkah yang berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi dalam rangka pemanfaatan sumber daya yang dimiliki, untuk peningkatan kualitas pembangunan segala aspek masyarakat secara nyata.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
II - 3
Pemerintah Kota Mataram
Program adalah kumpulan kegiatan-kegiatan nyata, sistematis dan terpadu dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Sedangkan kegiatan merupakan penjabaran lebih lanjut dari suatu program sebagai arah dari pencapaian sasaran kinerja yang memberikan kontribusi bagi pencapaian tugas pokok dan fungsi. Kegiatan berdimensi waktu tidak lebih dari satu tahun. Kegiatan merupakan aspek operasional/kegiatan nyata dari suatu rencana kinerja yang berturut-turut diarahkan untuk mencapai sasaran. Berikut pemetaan rinci perihal keterkaitan antara Visi, Misi, Sasaran Strategis, Strategi, dan Arah Kebijakan pembangunan Kota Mataram adalah sebagai berikut:
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
II - 4
Pemerintah Kota Mataram
Tabel. 2.1 Kaitan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran Strategis, Dan Kebijakan VISI : TERWUJUDNYA KOTA MATARAM YANG MAJU, RELIGUS, DAN BERBUDAYA MISI
TUJUAN
a. Meningkatkan rasa “AMAN” masyarakat Kota Mataram yang ditunjukkan dengan kehidupan yang kondusif, dinamis, dan harmonis yang dilandasi nilai agama dan budaya
Menciptakan suasana Kota Mataram yang kondusif, dinamis dan harmonis yang dilandasi nilai agama dan budaya
SASARAN STRATEGIS Meningkatnya kondusivitas wilayah Kota Mataram
Meningkatnya toleransi masyarakat dalam kehidupan beragama
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
Peningkatan mekanisme identifikasi dan pemantauan Menurunkan gangguan dan potensi terjadinya pelanggaran tramtib Peningkatan pemahaman tupoksi dalam pelaksanaan tugas Peningkatan kompetensi personil Peningkatan pengawasan PEMILU/ PILKADA
Menurunkan potensi gangguan terjadinya pelanggaran
Peningkatan pencegahan dan penanganan tindakan pelanggaran hukum dan HAM Peningkatan pencegahan dan penanganan pelanggaran Perda Optimalisasi peran forum komunikasi umat beragama
II - 5
Mengoptimalkan peran dan fungsi kelembagaan Meningkatkan pelatihan peningkatan kompetensi Menurunkan pelanggaran K3 di tengah masyarakat Menurunkan angka pelanggaran Pemilu/Pemilukada Mengoptimalkan peran dan fungsi pembinaan, pencegahan, pelanggaran hukum dan HAM Mengoptimalkan pengawalan Perda Memantapkan hasil kesepakatan forum umat beragama
Pemerintah Kota Mataram
MISI
TUJUAN
SASARAN STRATEGIS
STRATEGI Peningkatan koordinasi pencegahan dan penanganan konflik Meningkatkan kegiatan keagamaan
b. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang handal dan religius untuk mendorong daya saing daerah
Mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas
Meningkatnya kualitas pendidikan
Meningkatnya kualitas dan derajat kesehatan masyarakat
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
ARAH KEBIJAKAN
Optimaliasasi peran kelembagaan adat keagamaan Memantapkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan keagamaan Peningkatan kualitas/mutu Memantapkan manajemen dan pendidikan pelayanan pendidikan Optimalisasi pelayanan Memantapkan manajemen dan pendidikan pelayanan pendidikan Peningkatan kualifikasi Meningkatkan akses dan guru peluang guru untuk memenuhi kualifikasi Peningkatan akses Meningkatkan daya dukung perpusatakan bagi dan sosialisasi peran masyarakat perpustakaan Peningkatan minat baca Memantapkan peran dan masyarakat fungsi perpustakaan daerah Peningkatan pelayanan Meningkatkan penanganan kesehatan ibu dan anak dan layanan kesehatan ibu melahirkan Peningkatan layanan Mengoptimalkan upaya kesehatan anak kesehatan masyarakat Peningkatan layanan Mengoptimalkan upaya kesehatan anak peningkatan kesehatan balita Peningkatan kompetensi Mengoptimalkan peran dan dan jumlah bidan fungsi Bidan Peningkatan pelayanan Mengoptimalkan peran, fungsi kesehatan dasar dan layanan Puskesmas/Pustu Peningkatan pelayanan Mengoptimalkan pelayanan RSU RSU Kota Mataram
II - 6
Pemerintah Kota Mataram
MISI
TUJUAN
SASARAN STRATEGIS
STRATEGI Peningkatan pelayanan kesehatan dasar
Meningkatnya internalisasi nilai seni dan budaya yang mencerminkan kearifan lokal Meningkatnya kesetaraan gender
Meningkatnya kualitas keluarga
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
Peningkatan pelayanan kesehatan bagi pendudk penerima JAMKESMAS Peningkatan pembinaan dan pengawasan HIV/AIDS Optimalisasi penyelenggaraan event budaya Peningkatan eksistensi kebudayaan daerah Peningkatan kesetaraan gender Peningkatan akses perempuan dalam pembangunan Pemantapan penanganan potensi dan kasus KDRT Peningkatan pendampingan, pembinaan dan penyuluhan kepada keluarga Peningkatan pendampingan, pembinaan dan penyuluhan KB
II - 7
ARAH KEBIJAKAN Meningkatkan jumlah dan kualitas/kompetensi tenaga medis Mengoptimalkan layanan kesehatan bagi masyarakat miskin Mengoptimalkan sosialisasi dan layanan HIV/AIDS Meningkatkan frekuensi penyelenggaraan event budaya Meningkatkan keterbukaan dan akses pembentukan kelompok adat Optimalisasi kesetaraan gender Meningkatkan upaya partisipasi perempuan Menurunkan jumlah kasus KDRT Meningkatkan upaya pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat
Meningkatkan sosialisasi guna pemahaman ber-KB
Pemerintah Kota Mataram
MISI c. Memberdayakan ekonomi rakyat berbasis potensi lokal yang berkelanjutan untuk meningkatkan kemandirian daerah
TUJUAN 1. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat
SASARAN STRATEGIS Meningkatnya pendapatan per kapita
Meningkatnya upaya penanganan masalah sosial ekonomi masyarakat
Meningkatnya ketersediaan lapangan kerja
2. Meningkatkan kapasitas dan kemandirian ekonomi daerah
Meningkatnya stabilitas pertumbuhan ekonomi daerah Meningkatnya Efektifitas Pemenuhan Kebutuhan Pangan Daerah Meningkatnya efektivitas pengembangan potensi unggulan daerah berbasis sumber daya lokal
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
Peningkatan daya saing ekonomi daerah Peningkatan program pengentasan kemiskinan Pengurangan Jumlah Penduduk Miskin Peningkatan upaya penanganan PMKS
Peningkatan kesempatan kerja Peningkatan kapasitas penduduk usia produktif Pengembangan sistem ekonomi daerah
Meningkatkan distribusi dan sirkulasi ekonomi daerah Mengoptimalkan penanganan penduduk miskin Pemberdayaan Penduduk Rentan Miskin Meningkatkan peran dan fungsi kelembagaan kesejahteraan sosial dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Meningkatkan peluang lapangan kerja Mengoptimalkan penanganan pengangguran terbuka Mengoptimalkan kebijakan ekonomi daerah
Peningkatan sistem pembinaan dan penyuluhan
Mengoptimalkan peran dan fungsi kelembagaan ketahanan pangan
Peningkatan sistem pembinaan dan penyuluhan Peningkatan pengembangan Industri
Meningkatkan dampak penyuluhan terhadap pemenuhan pangan daerah Mengoptimalkan pengembangan peluang dan pemasaran Meningkatkan daya saing klaster unggulan daerah
Pengembangan klaster unggulan
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
II - 8
Pemerintah Kota Mataram
MISI
TUJUAN
SASARAN STRATEGIS
Meningkatnya Kemandirian Pembiayaan Daerah
Meningkatnya efektivitas pengembangan sistem dan akses permodalan UMKM
3. Meningkatkan investasi
Meningkatnya efektivitas pengembangan usaha
Meningkatnya kepastian berinvestasi
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
Peningkatan pengembangan Industri Rumah Tangga Peningkatan pemahaman dan promosi tentang kepariwisataan Peningkatan manajemen keuangan daerah serta Intensifikasi dan ekstensifikasi sumbersumber pendapatan daerah Peningkatan intervensi program bagi pengembangan usaha mikro/kecil Peningkatan asset UMKM
Mengoptimalkan peluang dan pemasaran IRT
Peningkatan pemahaman untuk membuka lapangan usaha baru Pemantapan kelembagaan pengrajin Pemantapan kelembagaan koperasi Peningkatan kapasitas koperasi Pengembangan promosi investasi
II - 9
Mengoptimalkan sosialisasi dan promosi destinasi pariwisata Optimalisasi manajemen pendapatan daerah
Mengoptimalkan penanganan dan peningkatan pendapatan usaha kecil/ mikro Mengoptimalkan besaran dan pola distribusi bantuan usaha mikro/kecil Meningkatkan upaya promosi dan peluang usaha Mengefektifkan peran lembaga UMKM Mengoptimalkan manajemen koperasi Mengoptimalkan peran koperasi untuk pelayanan kebutuhan masyarakat Meningkatkan intensitas promosi investasi
Pemerintah Kota Mataram
MISI
TUJUAN
d. Meningkatkan kualitas 1. Peningkatan pelayanan publik dan kemitraan antara pemenuhan pemerintah, kebutuhan dasar masyarakat dan masyarakat swasta dalam berdasarkan prinsip pelayanan publik tata pemerintahan dan pemenuhan yang baik (Good kebutuhan dasar Governance). masyarakat.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
SASARAN STRATEGIS
Meningkatnya Efektivitas Penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan Good Governance
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
Pengembangan peluang investasi Peningkatan potensi/obyek kerjasama daerah Peningkatan manajemen pelayanan satu atap (one stop service) Peningkatan akses masyarakat dalam pembangunan Peningkatan sistem perencanaan pembangunan sesuai UU Nomor 25 Tahun 2004 Pemantapan pengawasan/ pembinaan SKPD
Meningkatkan daya saing investasi daerah Memantapkan indentifikasi potensi yang dapat dikerjasamakan Mengoptimalkan fungsi dan peran kelembagaan investasi Mengefektifkan keterbukaan informasi dan partisipasi stakeholders Memantapkan sinkronisasi rencana pembangunan daerah
Memantapkan mekanisme fungsi pengawasan/ pembinaan SKPD Pemantapan pengawasan/ Meningkatkan kualitas pembinaan SKPD pengawas (auditor) Peningkatan manajemen Mengoptimalkan sistem keuangan daerah pengelolaan keuangan daerah Peningkatan manajemen Meningkatkan opini WDP keuangan daerah menjadi WTP Peningkatan Manajemen Mengoptimalkan sistem Aset Daerah pencatatan aset daerah Pemantapan tata arsip Mengoptimalkan peran arsip SKPD dalam rangka tertib administrasi
II - 10
Pemerintah Kota Mataram
MISI
TUJUAN
SASARAN STRATEGIS
2. Peningkatan kualitas pelayanan publik berdasarkan prinsip tata pemerintahan yang baik (Good Governance).
Meningkatnya efektivitas penerapan SPM dan SOP
3. Perluasaan akses masyarakat terhadap pelayanan pendidikan, Kesehatan, air bersih,
Meningkatnya efektivitas pemerataan dan kualitas pelayanan publik
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
Peningkatan manajemen pelaporan dan pengendalian pembangunan Peningkatan manajemen evaluasi Optimalisasi koordinasi
Optimalisasi mekanisme pelaporan, pengendalian, pengadaan barang/jasa
Memantapkan sistem dan mekanisme evaluasi Meningkatkan koordinasi pelaporan kinerja Pemantapan pengawasan/ Memantapkan mekanisme pembinaan PNS fungsi pembinaan dan pendidikan PNS Pemantapan keselarasan Menyesuaikan kelembagaan fungsi kelembagaan SKPD sesuai dengan dengan kebutuhan kebutuhan dan aturan Pemantapan antisipasi Memantapkan penanganan dampak kebakaran bahaya kebakaran Pemenuhan dokumen Mendorong penyusunan SPM pelayanan publik yang SKPD berkualitas Pemenuhan dokumen Mendorong penyusunan SOP pelayanan publik yang SKPD berkualitas Pemantapan penerapan Mendorong penerapan SPM layanan publik yang oleh SKPD transparan dan berkualitas Peningkatan pelayanan Meningkatkan sarpras sekolah pendidikan dasar dan pendidikan menengah Peningkatan pelayanan Meningkatkan kuantitas kesehatan di Puskesmas sarpras kesehatan dan jaringannya
II - 11
Pemerintah Kota Mataram
MISI
TUJUAN
SASARAN STRATEGIS
persampahan, sanitasi, perijinan, transportasi, kependudukan dan catatan sipil.
e. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana perkotaan
1. Terwujudnya wilayah yang bebas genangan dan abrasi di wilayah kota.
2. Meningkatnya kualitas lingkungan Padat, Kumuh dan Miskin (PAKUMIS),
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
Meningkatnya fungsi saluran drainase Meningkatnya ketersediaan kawasan resapan air Optimalisasi penataan sempadan sungai dan pantai Meningkatnya penanganan perumahan tidak layak huni dan kawasan permukiman kumuh
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
Peningkatan layanan air bersih untuk masyarakat Pemantapan penerapan Sistem Administarsi Kelurahan Peningkatan akses layanan transportasi Pemantapan Sistem Administrasi Kependudukan Pengembangan sistem drainase terpadu dalam mengantisipasi banjir Peningkatan upaya antisipasi banjir
Meningkatkan sarpras air bersih Optimalisasi pelayanan administrasi kelurahan
Peningkatan upaya pengawasan pemanfaatan kawasan sempadan pantai dan sungai Peningkatan penanganan rumah tidak layak huni
Meningkatkan sosialisasi, pengawasan, dan pengendalian kawasan sempadan pantai dan sungai Meningkatkan upaya penanganan rumah tidak layak huni Meningkatkan upaya penanganan kawasan kumuh
Peningkatan penanganan kawasan permukiman kumuh Peningkatan kualitas kehidupan masyarakat Peningkatan layanan persampahan
II - 12
Meningkatkan infrastruktur transportasi Optimalisasi pelayanan dan administrasi kependudukan Meningkatkan kuantitas dan pemeliharaan saluran drainase Meningkatkan jumlah kawasan resapan air
Meningkatkan sarpras sanitasi Meningkatkan kuantitas, kualitas, dan pemeliharaan TPS
Pemerintah Kota Mataram
MISI
TUJUAN 3. Meningkatkan media ekspresi dan ruang publik 4. Mewujudkan pembangunan berwawasan lingkungan dan berkelanjutan
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
SASARAN STRATEGIS Meningkatnya ketersediaan media ekspresi dan ruang publik Meningkatnya efektivitas pemanfaatan dan pengendalian ruang yang berwawasan lingkungan hidup Meningkatnya efektivitas layanan penanggulangan bencana daerah
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
Pengembangan ruang publik yang memadai Peningkatan ketersediaan fasilitas media ekspresi Peningkatan fungsi RTH Pemantapan fungsi tata ruang sesuai peruntukannya
Meningkatkan jumlah ruang publik Meningkatkan fasilitas media ekspresi Menambah luasan RTH Mengoptimalkan pengawasan bangunan
Peningkatan daya dukung penanganan bencana
Meningkatkan peran dan fungsi kelembagaan
II - 13
Pemerintah Kota Mataram
Adapun penjelasan lebih rinci kebijakan dan program untuk pencapaian sasaran, adalah sebagai berikut: 1. Sasaran: ”Meningkatnya kondusivitas wilayah Kota Mataram”.
gangguan terjadinya pelanggaran; b) Mengoptimalkan peran dan fungsi kelembagaan; c) Meningkatkan pelatihan peningkatan kompetensi; d) Menurunkan pelanggaran K3 di tengah masyarakat; e) Menurunkan angka pelanggaran Pemilu/Pemilukada; f) Mengoptimalkan peran dan fungsi pembinaan, pencegahan, pelanggaran hukum dan HAM; g) Mengoptimalkan pengawalan penerapan PERDA. Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui Urusan Wajib Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri, dengan program utama berupa: i) Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan; ii) Program pemeliharaan ketentraman ketertiban masyarakat, dan pencegahan tindakan kriminal; iii) Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan; iv) Program Penegakan Peraturan Perundang-undangan Daerah; v) Program peningkatan pemberantasan Penyakit Masyarakat (PEKAT); vi) Program pendidikan politik masyarakat. Sasaran : ”Meningkatnya toleransi masyarakat dalam kehidupan beragama”. Dengan kebijakan : a) Memantapkan hasil kesepakatan forum umat beragama; b) Optimalisasi peran kelembagaan adat keagamaan; c) Memantapkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan keagamaan. Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui dua urusan, yaitu Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian Dan Persandian, dan Urusan Wajib Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri, dengan program utama: i) Program pemberdayaan kelembagaan sosial dan keagamaan; ii) Program pengembangan wawasan kebangsaan; iii) kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan. Sasaran : ”Meningkatnya kualitas pendidikan”. Dengan kebijakan : a) Memantapkan manajemen dan pelayanan pendidikan; b) Meningkatkan akses dan peluang guru untuk memenuhi kualifikasi; c) Meningkatkan daya dukung dan sosialisasi peran perpustakaan; d) Memantapkan peran dan fungsi perpusatakaan daerah. Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui dua urusan, yaitu Urusan Wajib Pendidikan dan Urusan Wajib Perpustakaan, dengan program utama: i) Program pendidikan dan usia dini; ii) Program wajib belajar pendidikan Dengan
2.
3.
kebijakan:
a)
Menurunkan
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
potensi
II - 14
Pemerintah Kota Mataram
4.
5.
dasar sembilan tahun; iii) Program pendidikan menengah; iv) Program pendidikan non formal; v) Program pendidikan luar biasa; vi) Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan; vii) Program manajemen pelayanan pendidikan; viii) Program peningkatan pengembangan budaya baca dan pembinaan perpustakaan. Sasaran : ”Meningkatnya kualitas dan derajat kesehatan masyarakat”. Dengan kebijakan: a) Meningkatkan penanganan dan layanan kesehatan ibu melahirkan; b) Mengoptimalkan upaya kesehatan masyarakat; c) Mengoptimalkan upaya peningkatan kesehatan balita; d) Mengoptimalkan peran dan fungsi Bidan; e) Mengoptimalkan peran, fungsi, dan layanan Puskesmas/Pustu; f) Mengoptimalkan pelayanan RSU Kota Mataram; g) Meningkatkan jumlah dan kualitas/kompetensi tenaga medis; h) Mengoptimalkan layanan kesehatan bagi masyarakat miskin; i) Mengoptimalkan sosialisasi dan layanan HIV/AIDS; k) Mengoptimalkan sosialisasi dan layanan Gerakan Anti Narkoba. Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui Urusan Wajib Kesehatan, dengan program utama: i) Program upaya kesehatan masyarakat; ii) Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/ puskemas pembantu dan jaringannya; iii) Program Manajemen Kesehatan; iv) Program Obat dan Perbekalan Kesehatan; v) Program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat; vi) Program perbaikan gizi masyarakat; vii) Program pengembangan lingkungan sehat; viii) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular; ix) Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/ rumah sakit jiwa/ rumah sakit paru-paru/ rumah sakit mata; x) Program pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit/ rumah sakit jiwa/ rumah sakit paru-paru/ rumah sakit mata; xi) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit; xii) Program peningkatan mutu pelayanan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Sasaran : ”Meningkatnya internalisasi nilai seni dan budaya yang mencerminkan kearifan lokal”. Dengan kebijakan: a) Meningkatkan frekuensi penyelenggaraan event budaya; b) Meningkatkan keterbukaan akses pembentukan kelompok adat. Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui dua urusan yaitu Urusan Wajib Pendidikan dan Urusan Pilihan Pariwisata, dengan program utama: i) Program Pengembangan Keragaman Budaya Lokal; ii) Program pengelolaan keragaman budaya; iii) Program pengembangan nilai budaya; iv) Program pengelolaan kekayaan budaya.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
II - 15
Pemerintah Kota Mataram
6.
Sasaran : ”Meningkatnya kesetaraan gender”.
7.
Dengan kebijakan : a) Optimalisasi kesetaraan gender; b) Meningkatkan upaya partisipasi perempuan dalam pendidikan, pemerintahan dan sektor swasta; c) Menurunkan jumlah kasus KDRT. Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui Urusan Wajib Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, dengan program utama: i) Program keserasian kebijakan peningkatan kualitas anak dan perempuan; ii) Program penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak; iii) Program peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan. Sasaran : ”Meningkatnya kualitas keluarga”.
8.
Dengan kebijakan: a) Meningkatkan upaya pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat; b) Meningkatkan sosialisasi guna pemahaman ber-KB. Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui dua urusan, yaitu Urusan Wajib Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera dan Urusan Wajib Pemberdayaan Masyarakat Desa, dengan program utama: i) Program keluarga berencana; ii) Program Kesehatan Reproduksi Remaja; iii) Program pelayanan kontrasepsi; iv) Program pengembangan bahan informasi tentang pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak; v) Program pengembangan model operasional BKB-Posyandu-PADU; vi) Program pembinaan peran-serta masyarakat dan kelompok usaha dalam pelayanan KB dan peningkatan kesejahteraan; vii) Program peningkatan keberdayaan masyarakat perdesaan. Sasaran : ”Meningkatnya pendapatan per kapita”. Dengan kebijakan : Meningkatkan distribusi dan sirkulasi ekonomi daerah. Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui dua urusan yaitu Urusan Wajib Koperasi dan Usaha Kecil Menengah dan Urusan Wajib Otda, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian, dengan program utama: i) Penciptaan iklim
9.
usaha kecil menengah yang kondusif; ii) pengembangan sistem pendukung usaha bagi UMKM; iii) peningkatan kualitas kelembagaan koperasi; iv) peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah. Sasaran : ”Meningkatnya upaya penanganan masalah sosial ekonomi masyarakat”. Dengan kebijakan : a) Mengoptimalkan penanganan penduduk miskin; b) Pemberdayaan penduduk rentan miskin; c) Meningkatkan peran dan fungsi kelembagaan kesejahteraan sosial dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
II - 16
Pemerintah Kota Mataram
10.
11.
12.
13.
Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui Urusan Wajib Sosial, dengan program utama: i) Program pemberdayaan fakir miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT), dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) lainnya; ii) Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial; iii) Program pembinaan anak terlantar; iv) Program pemberdayaan kelembagaan kesejahteraan sosial; v) Program pemberdayaan keluarga muda mandiri; vi) Program Rehabilitasi Sosial; vii) Program pembinaan para penyandang cacat dan trauma; viii) Program pembinaan panti asuhan/panti jompo; ix) Program peningkatan kelembagaan dan kesejahteraan sosial. Sasaran : ”Meningkatnya ketersediaan lapangan kerja”. Dengan kebijakan : a) Meningkatkan peluang lapangan kerja; b) Mengoptimalkan penanganan pengangguran terbuka. Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui Urusan Wajib Ketenagakerjaan, dengan program utama: i) Program peningkatan kesempatan kerja dan berusaha; ii) Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Pengerah Ketenagakerjaan; iii) Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja. Sasaran : ”Meningkatnya stabilitas pertumbuhan ekonomi daerah”. Dengan kebijakan : Mengoptimalkan kebijakan ekonomi daerah. Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian, dengan program utama yaitu Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah. Sasaran : ”Meningkatnya efektivitas pemenuhan kebutuhan pangan daerah”. Dengan kebijakan : a) Mengoptimalkan peran dan fungsi kelembagaan ketahanan pangan; b) Meningkatkan dampak penyuluhan terhadap pemenuhan pangan daerah. Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui Urusan Wajib Ketahanan Pangan, dengan program utama: i) Program Peningkatan Ketahanan Pangan; ii) Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan. Sasaran : ”Meningkatnya efektivitas pengembangan potensi unggulan daerah berbasis sumber daya lokal”. Dengan kebijakan : a) Meningkatkan dampak penyuluhan terhadap pemenuhan pangan daerah; b) Mengoptimalkan pengembangan peluang dan pemasaran; c) Meningkatkan daya saing kluster unggulan daerah; c) Mengoptimalkan peluang dan pemasaran IRT; d) Mengoptimalkan sosialisasi dan promosi destinasi pariwisata.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
II - 17
Pemerintah Kota Mataram
Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui tiga urusan, yaitu Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian, Urusan Wajib Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, serta Urusan Pilihan Perindustrian, dengan program utama: i) Program pembinaan dan pemantauan pelaksanaan Pemberdayaan Ekonomi Rakyat; ii) Program penciptaan iklim usaha kecil menengah yang kondusif; iii) Program pengembangan sistem pendukung usaha bagi UMKM; iv) Program peningkatan kualitas kelembagaan koperasi; v) Program pengembangan industri kecil dan menengah; vi) Program peningkatan kemampuan teknologi industri; vii) Program penataan struktur industri. 14. Sasaran : ”Meningkatnya kemandirian pembiayaan daerah”. Dengan kebijakan : Optimalisasi manajemen pendapatan daerah. Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian, dengan program utama yaitu Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah. 15. Sasaran : ”Meningkatnya efektivitas pengembangan sistem dan akses permodalan UMKM”. Dengan kebijakan : a) Mengoptimalkan penanganan dan peningkatan pendapatan usaha kecil/mikro; b) Mengoptimalkan besaran dan pola distribusi bantuan usaha mikro/kecil. Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian, dengan program utama, yaitu: Program pembinaan, pemantauan pelaksanaan pemberdayaan ekonomi rakyat. 16. Sasaran : ”Meningkatnya efektivitas pengembangan usaha”. Dengan kebijakan : a) Meningkatkan upaya promosi dan peluang usaha; b) Mengefektifkan peran lembaga UMKM; c) Mengoptimalkan manajemen koperasi; d) Mengoptimalkan peran koperasi untuk pelayanan kebutuhan masyarakat. Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui dua urusan, yaitu Urusan Wajib Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, dengan program utama: i) Program penciptaan iklim usaha UKM yang kondusif; ii) Program pengembangan sistem pendukung usaha bagi UMKM; iii) Program peningkatan kualitas kelembagaan koperasi.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
II - 18
Pemerintah Kota Mataram
17. Sasaran : ”Meningkatnya kepastian berinvestasi”. Dengan kebijakan : a) Meningkatkan intensitas promosi investasi; b) Meningkatkan daya saing investasi daerah; c) Memantapkan identifikasi potensi yang dapat dikerjasamakan; d) Mengoptimalkan fungsi dan peran kelembagaan investasi. Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui dua urusan, yaitu Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian, serta Urusan Wajib Penanaman Modal, dengan program utama sebagai berikut: i) Peningkatan penanaman modal daerah; ii) Peningkatan kualitas pelayanan publik; iii) Program peningkatan promosi dan kerjasama investasi; iv) Program peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi; v) Program peningkatan pelayanan informasi dan pengaduan perijinan. 18. Sasaran : ”Meningkatnya efektivitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan Good Governance”. Dengan kebijakan : a) Mengefektifkan keterbukaan informasi dan partisipasi stakeholders; b) Memantapkan sinkronisasi rencana pembangunan daerah; c) Memantapkan mekanisme fungsi pengawasan/pembinaan SKPD; d) Meningkatkan kualitas Pengawas (auditor); e) Mengoptimalkan sistem pengelolaan keuangan daerah; f) Meningkatkan opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) menjadi Wajar Tanpa Pengecualian (WTP); g) Mengoptimalkan sistem pencatatan aset daerah; h) Mengoptimalkan peran arsip dalam rangka tertib administrasi; i) Optimalisasi mekanisme pelaporan, pengendalian, pengadaan barang dan jasa; j) Memantapkan sistem dan mekanisme evaluasi; k) Meningkatkan koordinasi pelaporan kinerja; l) Memantapkan mekanisme fungsi pembinaan dan pendidikan PNS; m) Menyesuaikan kelembagaan SKPD sesuai dengan kebutuhan dan aturan; n) Memantapkan penanganan bahaya kebakaran. Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui lima urusan, yaitu Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian, Urusan Wajib Perencanaan Pembangunan, Urusan Wajib Pemberdayaan Masyarakat Desa, Urusan Wajib Perumahan, serta Urusan Wajib Komunikasi dan Informatika, dengan program utama, sebagai berikut: i) Program pengembangan komunikasi, informasi dan media massa; ii) Program kerjasama informasi dengan mass media; iii) Program fasilitasi peningkatan SDM bidang komunikasi dan informatika; iv) Program pengembangan komunikasi, informasi dan media massa; v) Program peningkatan pelayanan informasi dan dokumentasi untuk publik; vi) Program perencanaan LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
II - 19
Pemerintah Kota Mataram
pembangunan daerah; vii) Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH; viii) Program peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan; ix) Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah; x) Program pengendalian pembangunan daerah; xi) Program Pendidikan Kedinasan; xii) Program pembinaan dan pengembangan aparatur; xiii) Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur; ix) Program penataan daerah, organisasi dan ketatalaksanaan serta PAN; x) Program Peningkatan Capaian Kinerja; xi) Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan Kota; xii) Program peningkatan dan pengembangan manajemen pembangunan partisipatif; xiii) Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran; xiv) Program Kerjasama Pembangunan; xv) Program perencanaan pembangunan ekonomi; xvi) Program perencanaan pembangunan ekonomi; xvii) Program perancanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam; xviii) Program pengembangan data/informasi. 19. Sasaran : ”Meningkatnya efektivitas penerapan SPM dan SOP”. Dengan kebijakan : a) Mendorong penyusunan SPM SKPD; b) Mendorong penyusunan SOP SKPD; c) Mendorong penerapan SPM oleh SKPD. Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian, dengan program utama, yaitu Program penataan daerah, organisasi dan ketatlaksanaan serta PAN. 20. Sasaran : ”Meningkatnya efektivitas pemerataan dan kualitas pelayanan publik”. Dengan kebijakan : a) Meningkatkan sarpras sekolah; b) Meningkatkan kuantitas sarpras kesehatan; c) Meningkatkan sarpras air bersih; d) Optimalisasi pelayanan administrasi kelurahan; f) Meningkatkan infrastruktur transportasi; g) Optimalisasi pelayanan dan administrasi kependudukan. Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui enam urusan, yaitu: Urusan Wajib Pendidikan, Urusan Wajib Kesehatan, Urusan Wajib Pekerjaan Umum, Urusan Wajib Lingkungan Hidup, Urusan Wajib Perhubungan, serta Urusan Wajib Kependudukan dan Catatan Sipil, dengan program utama, sebagai berikut : i) Program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun; ii) Program pendidikan menengah; iii) Program obat dan perbekalan kesehatan; iv) Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/ puskemas pembantu dan jaringannya; v) Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/ rumah sakit jiwa/ rumah sakit paru-paru/ rumah sakit mata; vi) Program pengembangan lingkungan sehat; vii) Program pembangunan dan penataan LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
II - 20
Pemerintah Kota Mataram
21.
22.
23.
24.
lingkungan perumahan; viii) Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah; ix) Program penataan daerah otonom baru; x) Program pembangunan sarana dan prasarana perhubungan; xi) Program peningkatan pelayanan angkutan; xii) Program Pengendaliam dan pengamanan lalu lintas; xiii) Program penataan administrasi kependudukan; xiv) Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah; xv) Program pembangunan jalan dan jembatan; xvi) Program Rehabilitasi/ pemeliharaan jalan dan jembatan. Sasaran : ”Meningkatnya fungsi saluran drainase”. Dengan kebijakan : Meningkatkan kuantitas dan pemeliharaan saluran drainase. Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui Urusan Wajib Pekerjaan Umum, dengan program utama, sebagai berikut: i) Program pembangunan talud/turap/bronjong; ii) Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan lainnya; iii) Program pemeliharaan saluran drainase. Sasaran : ”Meningkatnya ketersediaan kawasan resapan air”. Dengan kebijakan : Meningkatkan jumlah kawasan resapan air. Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui dua urusan yaitu Urusan Wajib Pekerjaan Umum dan Urusan Wajib Lingkungan Hidup, dengan program utama, sebagai berikut: i) Program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup; ii) Program pembangunan dan penataan lingkungan perumahan; iii) Program pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH). Sasaran : ”Meningkatnya penataan sempadan sungai dan pantai”. Dengan kebijakan : Meningkatkan sosialisasi, pengawasan, dan pengendalian kawasan sempadan pantai dan sungai. Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui tiga urusan, yaitu Urusan Wajib Pekerjaan Umum, Urusan Wajib Lingkungan Hidup, dan Urusan Wajib Penataan Ruang, dengan program utama, sebagai berikut: i) Program pengembangan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya; ii) Program pengembangan, pengelolaan, dan konservasi sungai, danau dan sumber daya air lainnya; iii) Program pengendalian pemanfaatan ruang. Sasaran : ”Meningkatnya penanganan perumahan tidak layak huni dan kawasan permukiman kumuh”. Dengan kebijakan : a) Meningkatkan upaya penanganan rumah tidak layak huni; b) Meningkatkan upaya penanganan kawasan kumuh; c) Meningkatkan sarpras sanitasi; d) Meningkatkan kuantitas, kualitas, dan pemeliharaan TPS.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
II - 21
Pemerintah Kota Mataram
Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui dua urusan, yaitu Urusan Wajib Pekerjaan Umum dan Urusan Wajib Lingkungan Hidup, dengan program utama, sebagai berikut : i) Program pembangunan dan penataan lingkungan perumahan; ii) Program pengembangan perumahan; iii) Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan. 25. Sasaran : ”Meningkatnya ketersediaan media ekpresi dan ruang publik”. Dengan kebijakan : a) Meningkatkan jumlah ruang publik; b) Meningkatkan fasilitas media ekpresi. Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui tiga urusan, yaitu Urusan Wajib Pekerjaan Umum, Urusan Wajib Penataan Ruang dan Urusan Wajib Lingkungan Hidup, dengan program utama, sebagai berikut : i) Program pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH); ii) Program perencanaan tata ruang; iii) Program penataan dan pemeliharaan ornamen kota dan reklame. 26. Sasaran : ”Meningkatnya efektivitas pemanfaatan dan pengendalian ruang yang berwawasan lingkungan hidup”. Dengan kebijakan : a) Menambah ruang RTH; b) Mengoptimalkan pengawasan bangunan. Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui dua urusan, yaitu Urusan Wajib Penataan Ruang dan Urusan Wajib Lingkungan Hidup, dengan program utama, sebagai berikut: i) Program pengendalian pemanfaatan ruang; ii) Program pemeliharaan dan pengelolaan pemakaman; iii) Program pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH). 27. Sasaran : ”Meningkatnya efektivitas layanan penanggulangan bencana daerah”. Dengan kebijakan : Meningkatkan peran dan fungsi kelembagaan. Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui tiga urusan, yaitu Urusan Wajib Perumahan, Urusan Wajib Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri, dan Urusan Wajib Sosial, dengan program utama, yaitu: i) program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana; ii) Program Pemulihan Pasca Bencana Alam; iii) Program perbaikan perumahan akibat bencana alam/sosial. C. PRIORITAS DAERAH Guna mendukung pencapaian visi dan misi pembangunan Kota Mataram 2011-2015 yang menginginkan Terwujudnya Kota Mataram yang Maju, Religius, dan Berbudaya” sebagaimana telah dijabarkan secara operasional ke dalam tujuan dan sasaran, maka ditetapkan 3 (tiga) program unggulan dengan program-program prioritas pembangunan sebagai berikut :
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
II - 22
Pemerintah Kota Mataram
1. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Dalam Rangka Peningkatan Daya Saing Daerah, terdiri dari 4 (empat) program prioritas : a. Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Pelaksanaan Wajar 12 Tahun; b. Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat; c. Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat; dan d. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik di Bidang Pendidikan dan Kesehatan. 2. Pemberdayaan Ekonomi Rakyat Berbasis Potensi Ekonomi Lokal, terdiri dari 4 (empat) program prioritas : a. Peningkatan Pertumbuhan Sektor Perdagangan dan Jasa; b. Peningkatan Pendapatan Masyarakat dan PAD; c. Peningkatan Penanggulangan Kemiskinan; dan d. Penguatan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (KUMKM). 3. Peningkatan Daya Dukung Infrastruktur Perkotaan Dalam Rangka Pencapaian Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Ekonomi Rakyat, terdiri dari 4 (empat) program prioritas : a. Peningkatan Pembangunan Sarana dan Prasarana di Bidang Sosial Budaya, Ekonomi dan Infrastruktur; b. Peningkatan Penataan Kawasan Pemukiman dan Pelestarian Lingkungan Hidup; c. Peningkatan Pemeliharaan dan Pengembangan Fasilitas Publik; dan d. Peningkatan Kerjasama dan Sharing Terhadap Program-Program Provinsi NTB dan Nasional. Selain ketiga program unggulan di atas, ditetapkan pula 1 (satu) Program Good Governance sebagai program penunjang dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, yang dilaksanakan melalui 5 (lima) program prioritas sebagai berikut : a. Penataan Supra Struktur dan Infra Struktur Pemerintahan; b. Perwujudan Prinsip-Prinsip Tata Pemerintahan Yang Baik (Good Governance); c. Peningkatan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas); d. Pembinaan dan Penegakan Kesadaran Hukum Masyarakat; dan e. Pembangunan Kelurahan Terpadu Berdasarkan Prinsip Good Gorvernance. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Mataram Tahun 2014 sebagai dokumen implementasi rencana tahunan (tahun ke-4) RPJMD Kota Mataram 2011-2015, menetapkan Prioritas Pembangunan Daerah yang ditargetkan akan dicapai pada tahun anggaran 2014, adalah sebagai berikut:
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
II - 23
Pemerintah Kota Mataram
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19.
Pengembangan Sarana Prasarana Pendidikan; Peningkatan Kualitas Tenaga Pendidik dan Kependidikan; Meningkatkan Akses Pendi-Dikan Bagi Semua Lapisan Masyarakat; Pengembangan Sarana dan Prasarana kesehatan; Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Tenaga Kesehatan; Perkuatan Lembaga Kemasyarakatan Dalam Peningkatan Kesehatan Masyarakat; Peningkatan Kualitas Kesehatan Masyarakat dan Kesetaraan Gender; Pengembangan Minat dan Budaya Baca; Penurunan Tingkat Kemiskinan; Meningkatkan Kapasitas SDM Pencari Kerja; Memperluas Akses Informasi Bursa Tenaga Kerja; Pemeliharaan Keamanan Dan Ketertiban Umum; Percepatan Pembangunan Infrastruktur Perkotaan; Penataan Kawasan Lingkungan Permukiman Kumuh; Pengembangan Kesenian dan Budaya; Pelestarian Lingkungan; Kemandirian Pangan Masyarakat; Memantapkan Peran Koperasi Berkualitas Untuk Membangun Ekonomi Masyarakat; Perluasan Wirausaha Baru.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
II - 24
Pemerintah Kota Mataram
BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Sejalan dengan pelaksanaan desentralisasi dan otonomi daerah, pembangunan daerah telah membawa kemajuan dan peningkatan kesejahteraan rakyat. Kemajuan daerah juga menjadi kunci kemajuan bangsa termasuk didalamnya daya saing daerah yang pada akhirnya akan menjadi sumber peningkatan daya saing bangsa menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN. Kota Mataram dalam 5 (lima) tahun terakhir telah melakukan upaya-upaya dalam mewujudkan peningkatan kemajuan kesejahteraan rakyat dengan upaya pelaksanaan sistem pelayanan pemerintah daerah yang responsif, efektif, efisien transparan dan akuntabel dalam rangka mendukung percepatan pencapaian peningkatan kesejahteraan masyarakat dan peningkatan iklim investasi yang kondusif. Dalam hal ini Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah merupakan salah satu instrumen kebijakan pemerintah daerah dan salah satu mesin pendorong yang digunakan Pemerintah Kota Mataram dalam mewujudkan masyarakat yang maju religius dan berbudaya. Sebagai instrumen kebijakan, anggaran daerah mempunyai posisi sentral dalam upaya mengembangkan kapabilitas dan efektivitas pemerintahan daerah. Anggaran daerah berusaha difungsikan secara optimal sebagai alat untuk menentukan besar pendapatan dan pengeluaran, membantu pengambil keputusan dan perencanaan pembangunan, alat untuk memotivasi aparatur dan alat koordinasi bagi semua aktivitas dari berbagai unit kerja. Secara umum struktur APBD terdiri dari pendapatan, belanja dan pembiayaan. Pendapatan daerah terdiri dari pendapatan asli daerah, dana perimbangan dan lainlain pendapatan yang sah. Belanja terdiri dari belanja langsung dan tidak langsung. Pembiayaan terdiri dari penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan. A.
PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH Pemerintah Kota Mataram terus menerus melakukan upaya untuk meningkatkan kemandirian daerah dan mengurangi besarnya kesenjangan fiskal (fiscal gap) yang disebabkan tingginya kebutuhan fiskal daerah (fiscal needs) sedangkan kemampuan daerah atau kapasitas fiskal daerah tidak mencukupi. Pemerintah daerah berusaha untuk menciptakan satu kebijakan dari sisi pendapatan yang mampu memberi peluang untuk menambah volume penerimaan daerah dengan tetap memperhatikan keberpihakan pada masyarakat terutama masyarakat kurang mampu.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
III - 1
Pemerintah Kota Mataram
Arah kebijakan Pendapatan Daerah Kota Mataram pada tahun 2014 disusun mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014 terkait dengan pendapatan daerah yang disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan daerah yaitu sebagai berikut : A. 1. Pendapatan Daerah Dalam konteks keuangan daerah, yang dimaksud dengan Pendapatan Daerah adalah hak-hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih, yang didapat dari sumber penerimaan internal maupun eksternal pemerintah daerah. Berdasarkan Pasal 20 ayat 2 Peraturan Pemerintah Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, disebutkan bahwa Pendapatan Daerah meliputi semua penerimaan uang melalui Rekening Kas Umum Daerah, yang menambah ekuitas dana lancar, yang merupakan hak daerah dalam satu tahun anggaran yang tidak perlu dibayar kembali oleh Daerah. Sumber penerimaan pendapatan daerah secara garis besar mencakup pendapatan asli daerah, pendapatan dari dana perimbangan pusat-daerah, dan lainlain pendapatan daerah yang sah. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Penganggaran pendapatan daerah yang bersumber dari PAD Kota Mataram memperhatikan hal-hal sebagai berikut : 1) Kondisi perekonomian makro yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya menunjukkan peningkatan dengan kisaran 7-8%, dan realisasi penerimaan PAD tahun sebelumnya, serta ketentuan peraturan perundang-undangan terkait. 2) Pertumbuhan ekonomi yang stabil meningkatkan kepastian stabilitas usaha dan investasi. 3) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah dengan penetapan target pajak daerah dan retribusi daerah dan PP Nomor 69 Tahun 2010 sebagai acuan insentif berdasarkan kinerja tertentu yang memperhatikan potensi riil pajak daerah dan retribusi daerah di Kota Mataram. 4) Penerimaan atas jasa layanan kesehatan masyarakat yang dananya bersumber dari hasil klaim kepada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang diterima oleh SKPD atau Unit Kerja pada SKPD yang belum menerapkan PPKBLUD, dianggarkan pada akun pendapatan, kelompok pendapatan PAD, jenis pendapatan Retribusi Daerah, obyek pendapatan Retribusi Jasa Umum, rincian obyek pendapatan Retribusi Pelayanan Kesehatan.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
III - 2
Pemerintah Kota Mataram
5)
Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan atas penyertaan modal atau investasi daerah lainnya, rasional dengan memperhitungkan nilai kekayaan daerah yang dipisahkan, sesuai dengan tujuan penyertaan modal dimaksud, sesuai dengan Perda Nomor 8 Tahun 2011 sebagaimana diubah dengan Perda Nomor 5 Tahun 2013 tentang Penyertaan Modal Pemerintah Kota Mataram kepada BUMD dan Badan Hukum lainnya. 6) Penerimaan bunga atau jasa giro dari dana cadangan, dianggarkan pada akun pendapatan, kelompok PAD, jenis Lain-Lain PAD Yang Sah, obyek Bunga atau Jasa Giro Dana Cadangan, Bunga dari Dana Bergulir, rincian obyek Bunga atau Jasa Giro Dana Cadangan sesuai peruntukannya.
Dana Perimbangan Dana Perimbangan merupakan penerimaan pendapatan daerah yang bersumber dari Pemerintah Pusat. Penganggaran pendapatan Dana Perimbangan memperhatikan hal-hal sebagai berikut : 1) Penganggaran Dana Bagi Hasil (DBH) Pajak yang terdiri atas DBH-Pajak Bumi dan Bangunan (DBH-PBB) selain PBB Perkotaan dan Perdesaan, DBH-Pajak Penghasilan (DBH-PPh) dan DBH-Cukai Hasil Tembakau (DBH-CHT) dialokasikan sesuai Peraturan Menteri Keuangan mengenai Perkiraan Alokasi DBH-Pajak Tahun Anggaran 2014 dan perubahannya serta memperhatikan realisasi penerimaan DBH-Pajak Tahun Anggaran 2013 dan 2012. 2) Penganggaran Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam (DBH-SDA), yang terdiri dari DBH-Kehutanan, DBH-Pertambangan Umum, DBH-Perikanan, DBHMinyak dan Gas Bumi, DBH-Panas Bumi dialokasikan sesuai Peraturan Menteri Keuangan mengenai Perkiraan Alokasi DBH-SDA Tahun Anggaran 2014. 3) Penganggaran Dana Alokasi Umum (DAU) dialokasikan sesuai Peraturan Presiden mengenai Dana Alokasi Umum Daerah Provinsi, Kabupaten, dan Kota Tahun Anggaran 2014. 4) Penganggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) dianggarkan sesuai Peraturan Menteri Keuangan tentang Alokasi DAK Tahun Anggaran 2014. Kebijakan pendapatan untuk meningkatkan Dana Perimbangan sebagai upaya peningkatan kapasitas fiskal daerah adalah sebagai berikut : a. Optimalisasi intensifikasi dan ekstensifikasi pemungutan Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri (PPh OPDN), PPh Pasal 21 sebagai bentuk kepatuhan masyarakat dalam membayar pajak ; b. Meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah Pusat dalam perhitungan alokasi Dana Perimbangan;
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
III - 3
Pemerintah Kota Mataram
c. Penggalangan pendanaan pembangunan yang bersumber dari Pemerintah Pusat dalam bentuk Dana Bagi Hasil Pajak, Dana Bagi Hasil Bukan Pajak, DAU dan DAK. Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah sesuai dengan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dibagi menurut jenis pendapatan yang mencakup hibah, dana darurat, dana bagi hasil dari provinsi, dana penyesuaian dan dana otonomi khusus dan bantuan keuangan. Penganggaran pendapatan daerah yang bersumber dari Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1) Penganggaran Dana Penyesuaian lainnya dan Dana Transfer lainnya dialokasikan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan mengenai Pedoman Umum dan Alokasi Dana Penyesuaian lainnya dan Dana Transfer lainnya Tahun Anggaran 2014. 2) Penganggaran pendapatan kabupaten/kota yang bersumber dari Bagi Hasil Pajak Daerah yang diterima dari pemerintah provinsi didasarkan pada alokasi belanja Bagi Hasil Pajak Daerah dari pemerintah provinsi Tahun Anggaran 2014. 3) Pendapatan daerah yang bersumber dari bantuan keuangan, baik yang bersifat umum maupun bersifat khusus yang diterima dari pemerintah provinsi atau pemerintah kabupaten/kota lainnya dianggarkan dalam APBD penerima bantuan. 4) Penganggaran penerimaan hibah yang bersumber dari APBN, pemerintah daerah lainnya atau pihak ketiga, baik dari badan, lembaga, organisasi swasta dalam negeri/luar negeri, kelompok masyarakat maupun perorangan yang tidak mengikat dan tidak mempunyai konsekuensi pengeluaran atau pengurangan kewajiban pihak ketiga atau pemberi hibah, dianggarkan dalam APBD dengan adanya kepastian penerimaan dimaksud. Sedangkan untuk penerimaan hibah yang bersumber dari pihak ketiga juga didasarkan pada perjanjian hibah antara pihak ketiga selaku pemberi dengan Kepala Daerah/pejabat yang diberi kuasa selaku penerima. Dari aspek teknis penganggaran, penerimaan tersebut di atas dianggarkan pada akun pendapatan, kelompok pendapatan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah, dan diuraikan ke dalam jenis, obyek dan rincian obyek pendapatan sesuai kode rekening berkenaan.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
III - 4
Pemerintah Kota Mataram
1.
2. 3. 4.
Secara umum arah kebijakan pendapatan, adalah sebagai berikut: Upaya peningkatan target pendapatan daerah yang dilakukan secara terencana sesuai kondisi perekonomian dengan memperhatikan kendala dan potensi yang ada. Mengembangkan kebijakan pendapatan daerah yang dapat diterima masyarakat, partisipatif, bertanggung jawab dan berkelanjutan. Mengoptimalkan dan mendayagunakan kekayaan daerah. Intensifikasi sumber-sumber penerimaan daerah berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.
A. 2.
Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pendapatan Daerah
Bentuk kebijakan Pemerintah Kota Mataram dalam upaya peningkatan dan pengelolaan pendapatan daerah dengan melaksanakan intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan daerah guna meningkatkan kapasitas dan kemandirian daerah dalam membiayai penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah. Dalam hal ini, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) pengelola pendapatan daerah melakukan upaya antara lain : 1. Melakukan intensifikasi dalam proses pemungutan potensi pendapatan daerah khususnya penerimaan dari pajak daerah dan retribusi daerah, yang ditempuh melalui: a. Meningkatkan efektifitas pemungutan pajak dan retribusi daerah dengan menyusun peraturan, mengubah tarif retribusi dan meningkatkan efisiensi administrasi dan menekan biaya pemungutan dengan cara penyederhanaan administrasi dan restrukturisasi kelembagaan pemungutan pajak dan retribusi daerah untuk meningkatkan efisiensi pemungutan; b. Meningkatkan kualitas pelayanan publik melalui penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan meningkatkan kualitas aparatur untuk lebih profesional dalam manajemen pengelolaan keuangan daerah, khususnya pendapatan daerah; c. manajemen data base wajib pajak dan wajib retribusi sehingga data potensi menjadi akurat dalam rangka intensifikasi pungutan; d. Pemanfaatan teknologi informasi dan sarana prasarana pelayanan-seperti penggunaan situs on line pajak, mobil layanan PBB, sehingga proses pemungutan pajak akan lebih efektif dan efisien, meningkatkan data menjadi lebih valid dan up to date, melakukan sosialisasi melalui media massa dan media elektronik; e. Pelaksanaan Gebyar PBB untuk mencapai target yang ditetapkan;
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
III - 5
Pemerintah Kota Mataram
f.
2.
Pemberian reward dan punishment dalam pemungutan pajak dan retribusi daerah; g. Pelaksanaan uji petik untuk memprediksi potensi dan menentukan target pajak dan retribusi; h. Pengawasan, Penyetoran menghindari adanya kebocoran dan keterlambatan penyetoran ke kas daerah, melalui pemeriksaan secara berkala, memperbaiki proses penyetoran PAD, dan melakukan evaluasi. Melakukan ekstensifikasi potensi pendapatan daerah dengan memperluas basis penerimaan yang dapat dipungut oleh daerah melalui pendataan penerimaan.
A. 3.
Target dan Realisasi Pendapatan
Target pendapatan tahun 2014 sebesar Rp.1.055.390.821.016,67 terdiri dari PAD sebesar Rp.160.495.316.854,00, dana perimbangan dari pemerintah pusat Rp.681.209.075.681,00 dan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah sebesar Rp.213.686.428.481,67. Jumlah pendapatan yang berhasil direalisasikan sampai dengan akhir Tahun Anggaran 2014 adalah sebesar Rp.1.083.104.564.131,48 atau 102,63% dari target yang ditetapkan terdiri dari Realisasi Pendapatan Asli Daerah sebesar Rp.202.589.009.699,25 atau 126,23% dari target. Realisasi pendapatan dana perimbangan dari Pemerintah Pusat sebesar Rp.677.648.349.948,00 atau 99,48% dari target, dan realisasi Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah sebesar Rp. 202.867.204.484,23 atau 94,94% dari target. Bila dibandingkan dengan pendapatan pada tahun-tahun sebelumnya, terlihat bahwa kinerja Pemerintah Kota Mataram dari sisi pendapatan mengalami peningkatan pada tahun 2014 dari tahun 2013. Peningkatan pendapatan Pemerintah Kota Mataram dapat dilihat pada Tabel berikut ini: Tabel 3.1. Realisasi Pendapatan Daerah Kota Mataram Tahun Anggaran 2014 dan 2013 PENDAPATAN DAERAH PENDAPATAN 1.
Pendapatan Asli Daerah - Pendapatan Pajak Daerah - Pendapatan Retribusi Daerah - Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan - Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah
PERUBAHAN (%)
2014
2013
1.083.104.564.131,48
1.022.456.440.541,11
5,60
202.589.009.699,25
139.877.149.931,54
30,96
91.749.599.728,00
79.374.881.763,00
13,49
20.964.352.907,00
20.251.127.301,91
3,40
8.041.386.510,00
2.759.307.095,00
65,69
81.833.670.554,25
37.491.833.771,63
54,19
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
III - 6
Pemerintah Kota Mataram
PENDAPATAN DAERAH 2.
3.
Dana Perimbangan Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Buka Pajak - Dana Alokasi Umum - Dana Alokasi Khusus Lain-lain Pendapatan Yang Sah - Pendapatan Hibah Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus Bantuan Keuangan dari - Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya - Pendapatan Lainnya
2014
PERUBAHAN (%)
2013
677.648.349.948,00
580.925.364.432,00
14,27
60.764.048.948,00
45.535.751.432,00
25,06
564.661.391.000,00
500.043.553.000,00
11,44
52.222.910.000,00
35.346.060.000,00
32,32
202.867.204.484,23
100,00
11.000.000.000,00
-
100,00
72.418.554.484,23
37.042.319.448,09
48,85
119.413.450.000,00
97.256.605.000,00
18,55
-
10.700.000.000,00
-
35.200.000,00
38.400.000,00
-9,09
Sumber: BPKAD Kota Mataram, data diolah
Dari Tabel di atas terlihat pendapatan Kota Mataram yang mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, hal ini menggambarkan kemampuan daerah yang semakin kuat dalam mengisi fiscal gap yang dihadapi. Pendapatan daerah ini di dapat dirinci untuk menunjukkan komponen pendapatan yang paling besar konstribusinya pada pendapatan agregat Kota Mataram. Dengan menggunakan data keuangan tahun 2013 dan tahun 2014 dapat terlihat kontribusi masing-masing komponen pendapatan Kota Mataram sebagai berikut: Gambar 3.1. Komposisi Pendapatan Kota Mataram Tahun 2013 dan 2014 (%)
Sumber: BPKAD Kota Mataram, data diolah
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
III - 7
Pemerintah Kota Mataram
Proporsi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada tahun 2014 meningkat signifikan dari 16% pada tahun 2013 menjadi 19% dari total Pendapatan Daerah. Hal ini menunjukkan kemandirian daerah meningkat relatif pesat dalam membiayai pelaksanaan pembangunan di Kota Mataram. A.3.1. Pendapatan Asli Daerah Pada tahun 2014, Pendapatan Asli Daerah (PAD) dianggarkan sebesar Rp.160.495.316.854,00, dengan realisasi mencapai Rp.202.589.009.699,25 atau 126,23% dari target yang ditetapkan. PAD terdiri dari : a.
Pendapatan Pajak Daerah Pendapatan Asli Daerah yang bersumber dari Pendapatan Pajak Daerah terdiri dari Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Reklame, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Parkir, Pajak Air Bawah Tanah, Pajak Sarang Burung Walet, PBB-P2 dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB). Pendapatan Pajak Daerah dianggarkan sebesar Rp.83.080.000.000,00 dan dapat direalisasikan sebesar Rp.91.749.599.728,00 atau 110,44% dari target yang ditetapkan. b.
Pendapatan Retribusi Daerah Obyek retribusi terdiri dari Retribusi Jasa Umum (Perda Nomor 14 Tahun 2011), Retribusi Jasa Usaha (Perda Nomor 15 Tahun 2011) dan Retribusi Perizinan Tertentu (Perda Nomor 16 Tahun 2011). PAD yang bersumber dari Retribusi Daerah dianggarkan sebesar Rp.17.918.498.500,00, terealisasi sebesar Rp.20.964.352.907,00 atau 117% dari target yang direncanakan. c.
Pendapatan Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Pada tahun 2014 secara keseluruhan PAD yang bersumber dari Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan dianggarkan sebesar Rp.7.366.394.354,00 dengan realisasi mencapai Rp.8.041.386.510,00 atau 109,16%, dari target yang direncanakan. PAD yang bersumber dari Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan terdiri dari Bagian laba atas penyertaan modal pada BPR/LKP Kebon Roek, Bagian laba atas penyertaan modal pada PT. Bank NTB dan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). d.
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah adalah salah satu sumber penerimaan pendapatan daerah yang terdiri dari Hasil Penjualan Aset Daerah yang Tidak Dipisahkan, Penerimaan Jasa Giro, Penerimaan Bunga Deposito, Tuntutan Ganti Kerugian Daerah (TGR), Fasilitas Sosial dan Fasilitas Umum, Pendapatan dari Dana Kapitasi, dan Pendapatan BLUD. LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
III - 8
Pemerintah Kota Mataram
Secara keseluruhan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah dianggarkan sebesar Rp.52.130.424.000,00 dengan realisasi mencapai Rp.81.833.670.554,25 atau 156,98% dari target yang direncanakan. Dari realisasi Pendapatan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah tersebut terdapat pendapatan dari RSUD Kota Mataram selaku BLUD sebesar Rp.55.130.269.184,63 pada komponen lain-lain PAD yang sah yang dikelola/digunakan secara langsung dengan mekanisme BLUD oleh RSUD Kota Mataram. A.3.2. Dana Perimbangan Dana Perimbangan dianggarkan tahun 2014 sebesar Rp.681.209.075.681,00, dengan realisasi mencapai Rp.677.648.349.948,00 atau 99,48% dari target yang direncanakan, terdiri dari: a.
Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam dianggarkan sebesar Rp.64.324.774.681,00, dengan realisasi sebesar Rp. 60.764.048.948,00 atau 94,46% dari target yang direncanakan. b.
Dana Alokasi Umum Dana Alokasi Umum dianggarkan sebesar Rp. 564.661.391.000,00, dengan realisasi mencapai 100% dari target yang direncanakan. c.
Dana Alokasi Khusus
Dana Alokasi Khusus dianggarkan sebesar Rp. 52.222.910.000,00 realisasi mencapai 100% dari target yang direncanakan.
dengan
A.3.3. Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah Lain-lain pendapatan daerah Yang Sah bertujuan memberi peluang kepada daerah untuk memperoleh pendapatan selain dari PAD dan dana perimbangan yang terdiri dari pendapatan hibah dan dana darurat. Dalam rangka melaksanakan wewenang sebagaimana yang diamanatkan oleh Undang-undang no 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang telah diubah ke dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 dan UU no 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Lain-lain pendapatan Daerah yang Sah terdiri Pendapatan Hibah, Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi, Dana Penyesuaian dan otonomi khusus, Bantuan Keuangan dari Provinsi dan dan Pemerintah Daerah Lainnya serta Pendapatan lainnya adalah komponen dari Lain-lain Pendapatan yang Sah. Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah terealisasi sebesar Rp. 202.867.204.484,23 atau 94,94% dari target yang direncanakan sebesar Rp. 213.686.428.481,67, dengan rincian sebagai berikut: LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
III - 9
Pemerintah Kota Mataram
a.
Pendapatan Hibah
Pendapatan Hibah dari Pemerintah Pusat dalam program Hibah Air Minum untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang merupakan kerjasama antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Australia melalui AUSaid pada tahun 2014 dianggarkan sebesar Rp.20.000.000.000,00, terealisasi sebesar Rp.11.000.000.000,00 atau 55% dari target yang direncanakan. b.
Dana bagi Hasil Pajak dari Pemerintah Provinsi Pendapatan Bagi Hasil Pajak dari Provinsi tahun 2014 dianggarkan sebesar Rp.64.634.697.481,67, dengan realisasi mencapai Rp.72.418.554.484,23,00 atau 112,04% dari target yang direncanakan. Pendapatan Bagi Hasil Pajak dari Provinsi terdiri dari Bagi Hasil Pajak Kendaraan Bermotor, Bagi Hasil Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, Bagi Hasil Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, Bagi Hasil Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Permukaan, dan Bagi Hasil Pajak Rokok. c.
Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus Dana Penyesuaian dan otonomi khusus pada tahun 2014 dianggarkan sebesar Rp. 121.519.931.000,00, terealisasi sebesar Rp.119.413.450.000,00 atau 98,27% dari yang dianggarkan. d.
Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya
Bantuan Keuangan dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya yang berupa Bantuan Keuangan yang Diarahkan, direncanakan sebesar Rp. 7.531.800.000,00., namun demikian rencana tersebut tidak dapat direalisasikan. e.
Pendapatan Lainnya
Pendapatan Lainnya berupa Bantuan Dana Operasional Cash Management System (CMS) yang merupakan kerjasama Pemerintah Kota Mataram dengan PT. Bank NTB untuk extrafooding operator CMS terealisasi sebesar Rp.35.200.000,00. Pada tabel dibawah ini diuraikan besaran target dan realisasi Pendapatan Daerah Kota Mataram Tahun Anggaran 2014.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
III - 10
Pemerintah Kota Mataram
Tabel 3.2. Target dan Realisasi Pendapatan Daerah Kota Mataram Tahun Anggaran 2014 PENDAPATAN DAERAH PENDAPATAN Pendapatan Asli Daerah Pendapatan Pajak Daerah
CAPAIAN (%)
TARGET
REALISASI
1.055.390.821.016,67
1.083.104.564.131,48
102,63
160.495.316.854,00
202.589.009.699,25
126,23
83.080.000.000,00
91.749.599.728,00
110,44
Pajak Hotel
9.500.000.000,00
10.791.412.715,00
113,59
Pajak Restoran
9.500.000.000,00
10.831.060.378,00
114,01
600.000.000,00
721.642.282,00
120,27
1.900.000.000,00
1.375.745.077,00
72,41
21.000.000.000,00
25.221.240.731,00
120,10
Pajak Parkir
425.000.000,00
587.903.160,00
138,33
Pajak Air Tanah
150.000.000,00
249.055.352,00
166,04
5.000.000,00
1.800.000,00
36,00
18.000.000.000,00
18.367.612.515,00
102,04
22.000.000.000,00
23.602.127.518,00
107,28
Pajak Hiburan Pajak Reklame Pajak Penerangan Jalan
Pajak Sarang Burung Walet Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan Hasil Retribusi Daerah
17.918.498.500,00
20.964.352.907,00
117,00
Retribusi Jasa Umum
12.969.501.500,00
12.342.189.592,00
95,16
Retribusi Jasa Usaha
1.363.651.000,00
1.403.428.165,00
102,92
Retribusi Perizinan Tertentu
3.585.346.000,00
7.218.735.150,00
201,34
7.366.394.354,00
8.041.386.510,00
109,16
7.366.394.354,00
8.041.386.510,00
109,16
52.130.424.000,00
81.833.670.554,25
156,98
0,00
71.500.000,00
-
1.000.000.000,00
2.443.696.148,00
244,37
Penerimaan Bunga Deposito
7.000.000.000,00
8.818.100.480,40
125,97
Tuntutan Ganti Kerugian Daerah (TGR) Pendapatan Denda Atas Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan Pendapatan Denda Pajak
400.000.000,00
710.036.719,68
177,51
0,00
26.814.231,00
0,00
0,00
655.073.056,20
-
0,00
0,00
-
0,00
0,00
-
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Bagian Laba atas Penyertaan Modal pada Perusahaan Milik Daerah/BUMD Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah Hasil Penjualan Aset Daerah yang Tidak Dipisahkan Penerimaan Jasa Giro
Pendapatan Hasil Eksekusi atas Jaminan Pendapatan dari Pengembalian
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
III - 11
Pemerintah Kota Mataram
PENDAPATAN DAERAH Fasilitas Sosial dan Fasilitas Umum Pendapatan dari Dana Kapitasi JKN pada FKTP Pendapatan BLUD
TARGET
CAPAIAN (%)
REALISASI
650.000.000,00
998.128.734,34
153,56
13.080.424.000,00
12.980.052.000,00
99,23
30.000.000.000,00
55.130.269.184,63
183,77
681.209.075.681,00
677.648.349.948,00
99,48
Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak Bagi Hasil Pajak
64.324.774.681,00
60.764.048.948,00
94,46
56.060.956.748,00
49.911.833.479,00
89,03
Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam Dana Alokasi Umum
8.263.817.933,00
10.852.215.469,00
131,32
564.661.391.000,00
564.661.391.000,00
100,00
564.661.391.000,00
564.661.391.000,00
100,00
52.222.910.000,00
52.222.910.000,00
100,00
52.222.910.000,00
52.222.910.000,00
100,00
213.686.428.481,67
202.867.204.484,23
94,94
20.000.000.000,00
11.000.000.000,00
55,00
20.000.000.000,00
11.000.000.000,00
55,00
64.634.697.481,67
72.418.554.484,23
112,04
64.634.697.481,67
72.418.554.484,23
112,04
121.519.931.000,00
119.413.450.000,00
98,27
121.519.931.000,00
119.413.450.000,00
98,27
7.531.800.000,00
0,00
0,00
7.531.800.000,00
0,00
0,00
0,00
35.200.000,00
-
0,00
35.200.000,00
-
DANA PERIMBANGAN
Dana Alokasi Umum Dana Alokasi Khusus Dana Alokasi Khusus LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH Pendapatan Hibah Pendapatan Hibah dari Pemerintah Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya Dana Bagi Hail Pajak dari Provinsi Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus Dana Penyesuaian Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya Bantuan Keuangan dari Provinsi Pendapatan Lainnya Pendapatan Lainnya
*) Angka Realisasi APBD 2014 (unaudited), Sumber : BPKAD Kota Mataram
A. 4.
Permasalahan dan Solusi
Tantangan Pemerintah Kota Mataram dalam melaksanakan otonomi daerah dan implementasi Desentralisasi fiskal tentu tidak sedikit terutama dalam upaya mengurangi fiscal gap yang ada, dalam hal ini Kewajiban Penerimaan harus mendapat perhatian agar mendapatkan hasil yang optimal. Dalam hal pelaksanaan kewajiban penerimaan, Pemerintah Kota Mataram mempunyai permasalahan dan kendala, antara lain:
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
III - 12
Pemerintah Kota Mataram
NO 1.
2.
3.
4.
5.
PERMASALAHAN Belum optimalnya kualitas dan kuantitas teknologi sistem informasi dan SDM Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah. Masih kurangnya partisipasi Wajib Pajak untuk membayar pajak dan retribusi.
SOLUSI Penerapan informasi teknologi (IT) dan Sumber Daya Manusia yang memadai dalam pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah. Mendorong partisipasi masyarakat pembayar pajak dan retribusi daerah dengan melakukan peningkatan kualitas dan kinerja pelayanan publik. Belum optimalnya alokasi, transfer Memberikan dukungan data dan dan petunjuk teknis pelaksanaan informasi yang akurat, cepat, dan dana perimbangan oleh tepat sehingga dalam formulasi Pemerintah Pusat. penghitungan penetapan alokasi dana perimbangan bersesuaian dengan realitas kondisi daerah dengan melakukan komunikasi dan koordinasi dengan Pemerintah Pusat. Lemahnya manajemen dan pengelolaan pendapatan daerah di unit-unit pengelola PAD khususnya dari sisi administrasi dan pengawasan
Melakukan perbaikan dan tertib administrasi penerimaan pendapatan untuk menjamin agar semua pendapatan dapat tercatat dan terdokumentasi dengan baik. Serta melakukan pengawasan dan evaluasi berjangka mulai dari aparat pelaksana maupun wajib pajak dan wajib retribusi. Belum optimalnya penegakan Meningkatkan pelayanan, perijinan peraturan daerah di bidang pajak usaha dan non usaha dengan dan retribusi daerah dibentuknya BPMP2T dengan dilimpahkan beberapa kewenangan dari Kepala Daerah. Peningkatan sarana dan prasarana yang mendukung penegakan peraturan daerah misalnya pengadaan mobil operasional. Peningkatan SDM pengelola pajak dan retribusi daerah.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
III - 13
Pemerintah Kota Mataram
NO
PERMASALAHAN
SOLUSI Sosialisasi peraturan daerah melalui berbagai media. Reward dan Punishment untuk membangkitkan kesadaran membayar pajak dan retribusi daerah.
B. Pengelolaan Belanja Daerah B. 1. Kebijakan Umum Keuangan Daerah Pada dasarnya belanja daerah diarahkan pada peningkatan efisiensi, efektifitas, transparansi, akuntabilitas melalui penetapan prioritas alokasi anggaran. Kebijakan belanja daerah juga diarahkan untuk mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan dalam rangka memperbaiki kualitas dan kuantitas pelayanan publik. Belanja daerah dikelompokkan dalam belanja tidak langsung dan belanja langsung yang masing-masing kelompok dirinci kedalam jenis belanja. Untuk belanja tidak langsung terdiri atas belanja pegawai, belanja bunga, belanja subsidi, belanja hibah, belanja bantuan keuangan, belanja bantuan sosial, belanja bagi hasil dan belanja tidak terduga. Sedangkan untuk belanja langsung, jenis belanjanya terdiri atas belanja pegawai, belanja barang dan jasa serta belanja modal. Prinsip efisiensi dan efektifitas harus diterapkan pada semua pos belanja daerah dengan pengaturan pola pembelanjaan yang proporsional dengan mempertimbangkan skala prioritas. Penyusunan belanja daerah mempertimbangkan beberapa kebijakan sebagai berikut: 1.
Kebijakan belanja/pengeluaran diarahkan untuk menciptakan peningkatan perekonomian masyarakat yang berbasis potensi lokal sehingga diharapkan berimplikasi pada peningkatan penerimaan daerah yang selanjutnya dapat dimanfaatkan sebagai modal belanja pembangunan daerah.
2.
Peningkatan manajemen pengelolaan keuangan dan penyempurnaan struktur organisasi perangkat pengelola keuangan daerah, serta penerapan sistem informasi keuangan daerah dan sistem pengendalian pembangunan daerah.
3.
Kebijakan untuk mendorong peran dan partisipasi swasta dalam pembangunan daerah melalui penanaman modal maupun pelayanan publik. Kebijakan belanja daerah Kota Mataram diharapkan senantiasa menjawab kebutuhan masyarakat Kota Mataram, sehingga kebijakan belanja daerah diarahkan sebagai berikut:
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
III - 14
Pemerintah Kota Mataram
1.
Memenuhi kebutuhan Belanja Tidak Langsung yang meliputi belanja pegawai, hibah, bantuan sosial dan belanja tidak terduga sesuai dengan pedoman peraturan perundangan yang berlaku.
2.
Efisiensi dan efektifitas Belanja Langsung yang bersifat rutin, meliputi belanja listrik, air, telepon, pemeliharaan gedung/kendaraan dinas/sarana dan prasarana kantor dan perjalanan dinas.
3.
Program dan kegiatan yang mendukung prioritas pembangunan Kota Mataram Tahun 2014 serta yang harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.
Belanja daerah tahun 2014 ditetapkan sebesar Rp.1.044.355.803.030,95 yang dipergunakan untuk belanja tidak langsung sebesar Rp.543.564.076.968,50 atau sebesar 52,06% dan belanja langsung sebesar Rp.500.791.726.062,45 atau sebesar 47,94%. Hal ini memperlihatkan keseimbangan antara belanja pegawai dan belanja pembangunan. B.1.1. Kebijakan Belanja Tidak Langsung Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014, terkait dengan strategi penganggaran belanja tidak langsung pada APBD Kota Mataram memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1.
Belanja Pegawai a) Besarnya penganggaran untuk gaji pokok dan tunjangan PNSD berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan dengan memperhitungkan rencana kenaikan gaji pokok dan tunjangan PNSD serta pemberian gaji ketiga belas. b) Penganggaran belanja pegawai untuk kebutuhan pengangkatan Calon PNSD sesuai formasi pegawai tahun 2014. c)
d)
e)
Penganggaran belanja pegawai untuk kebutuhan kenaikan gaji berkala, kenaikan pangkat, tunjangan keluarga dan mutasi pegawai dengan memperhitungkan acress yang besarnya 2,5% (dua koma lima persen) dari jumlah belanja pegawai untuk gaji pokok dan tunjangan. Penyediaan dana penyelenggaraan jaminan kesehatan bagi PNSD yang dibebankan pada APBD berpedoman pada Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Penganggaran Tambahan Penghasilan PNSD memperhatikan kemampuan keuangan daerah dengan persetujuan DPRD sesuai amanat Pasal 63 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005. Kebijakan dan penentuan kriterianya ditetapkan terlebih dahulu dengan peraturan kepala daerah
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
III - 15
Pemerintah Kota Mataram
f)
g)
sebagaimana diatur Pasal 39 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006, sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011. Dalam hal tunjangan profesi guru PNSD dan dana tambahan penghasilan guru PNSD dianggarkan dalam APBN Tahun Anggaran 2014 pada dana transfer ke daerah, tunjangan profesi guru PNSD dan dana tambahan penghasilan guru PNSD dimaksud dianggarkan dalam APBD pada jenis belanja pegawai, dan diuraikan kedalam obyek dan rincian obyek belanja sesuai dengan kode rekening berkenaan. Penganggaran Insentif Pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pemberian dan Pemanfaatan Insentif Pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.
2.
Belanja Hibah dan Bantuan Sosial Tata cara penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan, pelaporan dan pertanggungjawaban serta monitoring dan evaluasi pemberian hibah dan bantuan sosial yang bersumber dari APBD mempedomani Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari APBD dan Peraturan Walikota Mataram yang telah disusun sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3.
Belanja Bagi Hasil Pajak Penganggaran dana Bagi Hasil Pajak Daerah yang bersumber dari pendapatan Pemerintah Provinsi kepada Pemerintah Kota Mataram berpedoman pada Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009. Tata cara penganggaran dana bagi hasil tersebut memperhitungkan rencana pendapatan pajak daerah pada Tahun Anggaran 2014, sedangkan pelampauan target Tahun Anggaran 2013 yang belum direalisasikan kepada pemerintah kota ditampung dalam Perubahan APBD Tahun Anggaran 2014.
4.
Belanja Tidak Terduga Penganggaran belanja tidak terduga dilakukan secara rasional dengan mempertimbangkan realisasi Tahun Anggaran 2013 dan kemungkinan adanya kegiatan-kegiatan yang sifatnya tidak dapat diprediksi sebelumnya, diluar kendali dan pengaruh pemerintah daerah. Belanja tidak terduga merupakan belanja untuk mendanai kegiatan yang sifatnya tidak biasa atau tidak diharapkan terjadi berulang, seperti kebutuhan tanggap darurat bencana, penanggulangan bencana alam dan bencana sosial, yang tidak tertampung
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
III - 16
Pemerintah Kota Mataram
dalam bentuk program dan kegiatan pada Tahun Anggaran 2014, termasuk pengembalian atas kelebihan penerimaan daerah tahun-tahun sebelumnya. B.1.2. Kebijakan Belanja Langsung Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014 terkait dengan belanja langsung, penganggaran belanja langsung dalam rangka melaksanakan program dan kegiatan Pemerintah Kota Mataram. Alokasi belanja langsung dalam APBD digunakan untuk pelaksanaan urusan pemerintahan daerah yang terdiri dari 26 urusan wajib dan 6 urusan pilihan yang alokasi anggarannya digunakan untuk: Mendanai program dan kegiatan yang menjadi prioritas pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan menunjang pelaksanaan tiga Program Unggulan Pemerintah Kota Mataram. Mendanai program dan kegiatan dalam rangka mendukung dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat melalui peningkatan pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial dan umum serta mengembangkan sistem jaminan sosial dan penanggulangan kemiskinan. Mendanai kebutuhan fisik, sarana dan prasarana dasar yang menjadi urusan daerah antara lain program dan kegiatan bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur jalan, irgasi, air bersih, sanitasi, transportasi darat, lingkungan hidup, kependudukan, perdagangan, pertanian, kelautan dan perikanan sesuai dengan petunjuk teknis yang ditetapkan oleh Menteri Teknis terkait sesuai dengan dengan peraturan perundang-undangan. Mendanai program dan kegiatan yang berkaitan dengan dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBH-CHT). Penyusunan anggaran belanja untuk setiap program dan kegiatan mempedomani SPM yang telah ditetapkan, Analisis Standar Belanja (ASB), dan Standar Satuan Harga (SSH). ASB dan SSH ditetapkan dengan keputusan kepala daerah dan digunakan sebagai dasar penyusunan RKA-SKPD dan RKA-SKPKD yang diuraikan ke dalam jenis belanja sebagai berikut: 1)
Belanja Pegawai Dalam rangka meningkatkan efisiensi anggaran daerah, penganggaran honorarium bagi PNSD dan Non PNSD memperhatikan asas kepatutan, kewajaran dan rasionalitas dalam pencapaian sasaran program dan kegiatan sesuai dengan kebutuhan dan waktu pelaksanaan kegiatan untuk mencapai target kinerja.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
III - 17
Pemerintah Kota Mataram
2)
Belanja Barang dan Jasa a) Alokasi untuk pemberian jasa narasumber/tenaga ahli dalam kegiatan dianggarkan pada jenis Belanja Barang dan Jasa sesuai kode rekening berkenaan dan besarannya ditetapkan dengan keputusan kepala daerah. b) Penganggaran uang untuk diberikan kepada pihak ketiga/masyarakat hanya diperkenankan dalam rangka pemberian hadiah pada kegiatan yang bersifat perlombaan atau penghargaan atas suatu prestasi. Alokasi belanja tersebut dianggarkan pada jenis Belanja Barang dan Jasa sesuai kode rekening berkenaan. c) Penganggaran belanja barang pakai habis disesuaikan dengan kebutuhan nyata yang didasarkan atas pelaksanaan tugas dan fungsi SKPD, jumlah pegawai dan volume pekerjaan serta memperhitungkan sisa persediaan barang Tahun Anggaran 2013. d) Penganggaran untuk pengadaan barang, termasuk aset tetap, yang akan diserahkan kepada pihak ketiga/masyarakat pada tahun anggaran berkenaan, dianggarkan pada jenis belanja barang dan jasa. e) Penganggaran belanja perjalanan dinas dalam negeri maupun luar negeri, dilakukan secara selektif, dengan mempertimbangkan frekuensi dan jumlah hari dibatasi serta memperhatikan target kinerja dari perjalanan dinas dimaksud sehingga relevan dengan substansi kebijakan pemerintah daerah. f) Penganggaran untuk penyelenggaraan kegiatan rapat, pendidikan dan pelatihan, bimbingan teknis atau sejenisnya diprioritaskan untuk menggunakan fasilitas aset daerah, seperti ruang rapat atau aula yang sudah tersedia milik pemerintah daerah.
3)
Belanja Modal a) Pemerintah daerah mengalokasikan belanja modal pada APBD Tahun Anggaran 2014 sekurang-kurangnya 30% dari belanja daerah sesuai amanat Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang RPJMN Tahun 2010-2014. b)
Penganggaran untuk pengadaan kebutuhan barang milik daerah, menggunakan dasar perencanaan kebutuhan barang milik daerah sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah dan memperhatikan standar barang berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2006 tentang Standarisasi Sarana dan Prasarana Kerja Pemerintahan Daerah, sebagaimana diubah dengan Peraturan
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
III - 18
Pemerintah Kota Mataram
Menteri Dalam Negeri Nomor 11 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2006. Khusus penganggaran untuk pembangunan gedung dan bangunan milik daerah memperhatikan Peraturan Presiden Nomor 73 Tahun 2011 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara. B. 2. Target dan Realisasi Belanja Target dan realisasi belanja Pemerintah Kota Mataram untuk tahun 2014 dapat dilihat secara rinci pada tabel berikut ini : Tabel 3.3. Target dan Realisasi Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014 NO
BELANJA DAERAH
B 1.
BELANJA BELANJA TIDAK LANGSUNG Belanja Pegawai -
2.
Belanja Hibah Belanja Bantuan Sosial Belanja Tidak Terduga BELANJA LANGSUNG Belanja Pegawai Belanja Barang dan Jasa Belanja Modal
PENCAPAIAN TARGET (%)
TARGET
REALISASI
1.177.199.809.961,18
1.044.355.803.030,95
88,72
589.494.959.692,44
543.564.076.968,50
92,21
539.560.313.692,44
506.848.621.240,50
93,94
24.218.986.000,00
17.975.572.877,00
74,22
24.215.660.000,00
18.370.110.351,00
75,86
1.500.000.000,00
369.772.500,00
24,65
587.704.850.268,74
500.791.726.062,45
85,21
71.447.082.600,00
67.103.151.958,00
93,92
208.411.606.059,37
201.856.194.367,45
96,85
307.846.161.609,37
231.832.379.737,00
75,31
*) Angka Realisasi APBD 2014 (unaudited) Sumber: BPKAD Kota Mataram
Dari tabel ini menunjukkan bahwa belanja APBD (unaudited) terealisasi sebesar 88,72% dari total anggaran, mengalami peningkatan sebesar 2,31% dibandingkan dengan realisasi belanja pada tahun 2013 sebesar 86,41%. Realisasi pada tahun 2014 terdiri dari realisasi pada Belanja Tidak Langsung sebesar 92,21% dan Belanja Langsung sebesar 85,21%. Jika dibandingkan dengan tahun 2013, secara umum realisasi Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
III - 19
Pemerintah Kota Mataram
Tabel 3.4. Realisasi Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014 dan 2013 NO
2013
2014
1.022.456.440.541,11
1.044.355.803.030,95
PERUBAHAN (%) 2,10
538.538.293.459,44
543.564.076.968,50
0,92
426.835.076.202,62
506.848.621.240,50
15,79 -36,76
BELANJA DAERAH
B
BELANJA 1.
2.
BELANJA TIDAK LANGSUNG Belanja Pegawai -
Belanja Hibah
24.582.707.601,00
17.975.572.877,00
-
Belanja Bantuan Sosial
20.400.100.000,00
18.370.110.351,00
-11,05
-
Belanja Tidak Terduga
2.026.614.075,00
369.772.500,00
-448,07
483.918.147.081,67
500.791.726.062,45
3,37
BELANJA LANGSUNG -
Belanja Pegawai
57.026.089.602,80
67.103.151.958,00
15,02
-
Belanja Barang dan Jasa
121.161.855.634,66
201.856.194.367,45
39,98
-
Belanja Modal
158.716.346.460,53
231.832.379.737,00
31,54
*) Angka Realisasi APBD 2014 (unaudited) Sumber : BPKAD Kota Mataram
B.3. Surplus/Defisit APBD Dalam hal APBD diperkirakan surplus, penggunaannya diutamakan untuk penyertaan modal (investasi) daerah dan/atau pendanaan belanja peningkatan jaminan sosial. Pendanaan belanja peningkatan jaminan sosial tersebut diwujudkan dalam bentuk program dan kegiatan pelayanan dasar masyarakat yang dianggarkan pada SKPD yang secara fungsional terkait dengan tugasnya melaksanakan program dan kegiatan tersebut. Apabila APBD diperkirakan defisit, pemerintah daerah menetapkan penerimaan pembiayaan untuk menutup defisit tersebut, yang bersumber dari sisa lebih perhitungan anggaran tahun anggaran sebelumnya, hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan, penerimaan pinjaman, dan/atau penerimaan kembali pemberian pinjaman atau penerimaan piutang. Pemerintah Daerah wajib mempedomani penetapan batas maksimal defisit APBD Tahun Anggaran 2014 yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan, dan melaporkan posisi surplus/defisit APBD kepada Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan setiap semester Tahun Anggaran 2014. Pelanggaran terhadap ketentuan dimaksud, dapat dilakukan penundaan atas penyaluran dana perimbangan. Pada akhir Tahun Anggaran 2014, APBD Kota Mataram mengalami surplus sebesar Rp.38.748.761.100,53 merupakan selisih positif antara pendapatan dengan belanja sudah termasuk surplus yang bersumber dari Badan Layanan Umum Daerah RSUD Kota Mataram sebesar Rp.7.693.235.987,18 Sementara surplus APBD Kota Mataram diluar BLUD sebesar Rp.31.055.525.113,35.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
III - 20
Pemerintah Kota Mataram
B.4. Pembiayaan Daerah Sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014 terkait dengan pembiayaan daerah meliputi: a.
Penerimaan Pembiayaan 1)
2)
3)
4)
b.
Penganggaran Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Sebelumnya (SiLPA) harus didasarkan pada penghitungan yang cermat dan rasional dengan mempertimbangkan perkiraan realisasi anggaran Tahun Anggaran 2013 dalam rangka menghindari kemungkinan adanya pengeluaran pada Tahun Anggaran 2014 yang tidak dapat didanai akibat tidak tercapainya SiLPA yang direncanakan. Selanjutnya SiLPA dimaksud harus diuraikan pada obyek dan rincian obyek sumber SiLPA Tahun Anggaran 2013. Penetapan anggaran penerimaan pembiayaan yang bersumber dari pencairan dana cadangan, waktu pencairan dan besarannya sesuai peraturan daerah tentang pembentukan dana cadangan. Penerimaan kembali dana bergulir dianggarkan dalam APBD pada akun pembiayaan, kelompok penerimaan pembiayaan daerah, jenis penerimaan kembali investasi pemerintah daerah, obyek dana bergulir dan rincian obyek dana bergulir dari kelompok masyarakat penerima. Pemerintah daerah dapat melakukan pinjaman daerah berdasarkan peraturan perundang-undangan di bidang pinjaman daerah.
Pengeluaran Pembiayaan 1)
2)
Penyertaan modal pemerintah daerah pada badan usaha milik negara/daerah dan/atau badan usaha lainnya ditetapkan dengan peraturan daerah tentang Penyertaan Modal. Pemerintah daerah dapat menambah modal yang disetor dan/atau melakukan penambahan penyertaan modal pada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk memperkuat struktur permodalan, sehingga BUMD dimaksud dapat lebih berkompetisi, tumbuh dan berkembang.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
III - 21
Pemerintah Kota Mataram
3)
4)
c.
Peningkatan akses pembiayaan bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), pemerintah daerah melakukan penyertaan modal kepada bank perkreditan rakyat milik pemerintah daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pembiayaan neto harus dapat menutup defisit anggaran sebagaimana diamanatkan Pasal 28 ayat (5) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 dan Pasal 61 ayat (2) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011.
Sisa Lebih Pembiayaan (SILPA) Tahun Berjalan 1)
2)
Dalam hal perhitungan penyusunan Rancangan APBD menghasilkan SILPA Tahun Berjalan positif, pemerintah daerah memanfaatkannya untuk penambahan program dan kegiatan prioritas yang dibutuhkan, volume program dan kegiatan yang telah dianggarkan, dan/atau pengeluaran pembiayaan. Dalam hal perhitungan SILPA Tahun Berjalan negatif, pemerintah daerah melakukan pengurangan bahkan penghapusan pengeluaran pembiayaan yang bukan merupakan kewajiban daerah, pengurangan program dan kegiatan yang kurang prioritas dan/atau pengurangan volume program dan kegiatannya.
B.5. Kebijakan Penerimaan Pembiayaan Kebijakan penerimaan pembiayaan daerah yang dilakukan pada tahun 2014 diarahkan untuk mengoptimalkan dan mendayagunakan SILPA tahun sebelumnya, yang bersumber dari pos pelampauan penerimaan PAD, pelampauan penerimaan dana perimbangan, pelampauan penerimaan lain-lain pendapatan yang sah, dan sisa penghematan belanja, sehingga total penerimaan pembiayaan pada tahun 2014 sebesar Rp.79.868.988.944,51 atau sebesar SILPA Tahun Anggaran 2013. B.6. Kebijakan Pengeluaran Pembiayaan Kebijakan pengeluaran pembiayaan pada Tahun 2014 diarahkan kepada penyertaan modal (investasi) Pemerintah Daerah pada PDAM Menang Mataram dan dalam rangka perbaikan infrastruktur perkotaan yang berpihak pada masyarakat berpenghasilan rendah; penyertaan modal pada PT Bank NTB dan BPR LKP Kebon Roek.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
III - 22
Pemerintah Kota Mataram
B.7. Target dan Realisasi Pembiayaan Daerah Dalam Tahun Anggaran 2014, penerimaan pembiayaan dianggarkan sebesar Rp.139.868.988.944,51 yang terdiri dari penerimaan SILPA tahun lalu sebesar Rp.79.868.988.944,51, dan Penerimaan Pinjaman Daerah dari Pihak Ketiga sebesar Rp.60.000.000.000,00. Sedangkan realisasinya sebesar Rp.79.868.988.944,51 atau 57,1% dari anggaran. Realisasi ini seluruhnya berasal dari dari SILPA sebesar Rp. 79.868.988.944,51, dan Rp.0,00 dari penerimaan pinjaman daerah. Sementara pengeluaran pembiayaan dialokasikan untuk penyertaan modal sebesar Rp.18.060.000.000,00 terealisasi 95,96% dari terget yang ditetapkan dengan rincian pada PT. Bank NTB sebesar Rp.2.080.000.000.,00, PDAM Menang Mataram sebesar Rp.15.000.000.000,00, BPR PD. BPR NTB sebesar Rp.250.000.000,00. Rincian selengkapnya untuk alokasi anggaran dan realisasi pembiayaan daerah dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut : Tabel 3.5. Alokasi Anggaran dan Realisasi Pembiayaan Daerah Tahun Anggaran 2014 NO
BELANJA DAERAH
TARGET
REALISASI
A
PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH - Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya - Penerimaan Pinjaman Daerah PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH - Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah PEMBIAYAAN NETTO SISA LEBIH/KURANG PEMBIAYAAN TAHUN BERKENAAN
139.868.988.944,51
79.868.988.944,51
PENCAPAIAN TARGET 57,1
79.868.988.944,51
79.868.988.944,51
100,00
18.060.000.000,00
17.330.000.000,00
00,00 95,96
18.060.000.000,00
17.330.000.000,00
95,96
121.808.988.944,51 0,00
62.538.988.944,51 101.287.750.045,04
51,34
B
60.000.000.000,00
*) Angka Realisasi APBD 2014 (unaudited) Sumber : BPKAD Kota Mataram
Kebijakan penerimaan pembiayaan daerah yang akan dilakukan pada Tahun Anggaran 2014 diutamakan untuk mengoptimalkan dan mendayagunakan Sisa lebih Perhitungan Anggaran tahun sebelumnya (SiLPA), khususnya dari pos pelampauan penerimaan PAD, pelampauan penerimaan dana perimbangan, dan pelampauan penerimaan lain-lain pendapatan yang sah.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
III - 23
Pemerintah Kota Mataram
B.8. Silpa Pada akhir Tahun Anggaran 2014, Pemerintah Kota Mataram memiliki SILPA sebesar Rp. 101.287.750.045,04. SILPA tersebut sudah termasuk SILPA yang bersumber dari Badan Layanan Umum Daerah RSUD Kota Mataram sebesar Rp.12.156.88.969,18 Sementara SILPA APBD Kota Mataram diluar BLUD sebesar Rp.89.130.941.075,79. B.9.
Permasalahan dan Solusi Permasalahan mendasar yang dihadapi Pemerintah Kota Mataram dalam perencanaan dan penganggaran daerah adalah besaran belanja tidak langsung yang selalu lebih besar daripada belanja langsung dengan perbandingan 52,06% untuk BTL dan 47,94% untuk BL, hal ini disebabkan karena persentase kenaikan Belanja Tidak Langsung yang terdiri dari Belanja Pegawai, Belanja Hibah, Belanja Bantuan Sosial, dan Belanja Tidak Terduga lebih besar dari persentase kenaikan Dana Alokasi Umum. Adapun permasalahan lain yang dihadapi, sebagai berikut: NO 1.
PERMASALAHAN Rendahnya kapasitas fiskal daerah menjadi permasalahan utama. Hal ini menyebabkan tingginya ketergantungan terhadap Pemerintah Pusat. -
-
SOLUSI Meningkatkan PAD. Meningkatkan koordinasi untuk menambah alokasi dana perimbangan. Membangun komunikasi dan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi dan Instansi Vertikal. Mendorong peran serta dan partisipasi aktif pihak swasta.
2.
Regulasi sering mengalami perubahan sehingga menimbulkan kendala dalam pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah.
Melakukan penyesuaian dan sosialisasi terhadap perubahan regulasi.
3.
Terbatasnya sumber daya manusia dari segi kuantitas maupun kualitas dalam penatausahaan keuangan daerah.
-
Restrukturisasi kelembagaan pengelola keuangan daerah.
-
Peningkatan kapasitas aparatur pengelola keuangan SKPD melalui bimbingan teknis guna mendukung kelancaran pengelolaan keuangan daerah.
-
Peningkatan jumlah aparatur pengelola keuangan daerah.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
III - 24
Pemerintah Kota Mataram
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
III - 25
Pemerintah Kota Mataram
BAB IV PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Untuk mendukung pencapaian tujuan implementasi otonomi daerah, pemerintahan daerah menyelenggarakan urusan pemerintahan dengan menganut prinisip otonomi seluas-luasnya berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. Urusan yang menjadi kewenangan daerah terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan. Urusan pemerintahan wajib adalah urusan pemerintahan yang wajib diselenggarakan oleh pemerintahan daerah yang terkait dengan pelayanan dasar bagi masyarakat, seperti pendidikan dasar, kesehatan, lingkungan hidup, perhubungan, kependudukan dan sebagainya. Urusan pemerintahan yang bersifat pilihan adalah urusan pemerintahan yang diprioritaskan oleh pemerintahan daerah untuk diselenggarakan yang terkait dengan upaya mengembangkan potensi unggulan yang menjadi kekhasan daerah. Keterbatasan sumber daya dan sumber dana yang dimiliki oleh daerah, mengharuskan pemerintahan daerah untuk memprioritaskan dan memfokuskan penyelenggaraan urusan pemerintahan pada urusan wajib dan urusan pilihan yang benar-benar mengarah pada penciptaan kesejahteraan masyarakat disesuaikan dengan kondisi, potensi, dan kekhasan daerah. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 4 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah Kota Mataram dan Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 11 Tahun 2011 tentang RPJMD Kota Mataram Tahun 2011-2015, Pemerintah Kota Mataram menyelenggarakan 26 (dua puluh enam) urusan wajib dan 6 urusan pilihan. Penyelenggaraan urusan wajib dan pilihan ditujukan untuk mewujudkan visi dan misi pembangunan lima tahunan Kota Mataram melalui pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan yang ditetapkan dengan mengimplementasikan program dan kegiatan. Anggaran yang dialokasi pada masing-masing SKPD dalam mengimplementasikan program dan kegiatan meliputi belanja tidak langsung dan belanja langsung. Penjelasan mengenai penyelenggaraan masing-masing urusan diuraikan sebagai berikut :
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 1
Pemerintah Kota Mataram
A. URUSAN WAJIB YANG DILAKSANAKAN 1. Urusan Wajib Pendidikan Penyelenggaraan Urusan Wajib Pendidikan dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Mataram. A. Program dan Kegiatan Pelaksanaan Urusan Wajib Pendidikan diarahkan untuk mencapai sasaran strategis meningkatkan kualitas pendidikan yang ditetapkan dalam RKPD Tahun 2014 dilaksanakan melalui tujuh program pokok, sebagai berikut: 1. Program Pendidikan Anak Usia Dini, bertujuan meningkatkan dan mengembangkan kualitas dan kuantitas pelayanan pendidikan non formal, melalui kegiatan Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini. 2. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun, bertujuan meningkatkan pemerataan kesempatan belajar yang bermutu bagi siswa, melalui kegiatan Pembangunan Gedung Sekolah, Penambahan Ruang Kelas Sekolah, Pembangunan Laboratorium dan Ruang Praktikum Sekolah, Pembangunan Perpustakaan Sekolah, Pengadaan Buku-buku dan Alat Tulis Siswa, Pengadaan Alat Peraga/Praktek Siswa, Pengadaan Meubelair Sekolah, Pemeliharaan Rutin/Berkala Bangunan Sekolah, Rehabilitasi Sedang/Berat Ruang Kelas Sekolah, Penyediaan Dana Pengembangan Sekolah untuk SD/MI/SDLB dan SMP/MTs, Pembinaan Minat, Bakat dan Kreativitas Siswa SD/MI/SDLB dan SMP/MTs serta Penyediaan Beasiswa Bagi Keluarga Tidak Mampu. 3. Program Pendidikan Menengah, bertujuan meningkatkan kualitas dan kompetensi pada pendidikan menengah, dilaksanakan melalui kegiatan Pembangunan Gedung Sekolah, Penambahan Ruang Guru Sekolah, Pembangunan Laboratorium dan Ruang Praktikum Sekolah (Laboratorium Bahasa, Komputer, IPA, IPS), Pengadaan Alat Praktik dan Peraga Siswa, Pengadaan Meubelair Sekolah, Pemeliharaan Rutin/Berkala Bangunan Sekolah, Rehabilitasi Sedang/Berat Ruang Kelas Sekolah, Pelatihan Penyusunan Kurikulum, Peningkatan Kerjasama dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri, serta Pembinaan Minat, Bakat dan Kreativitas Siswa. 4. Program Pendidikan Non Formal, bertujuan meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan non formal, dilaksanakan melalui kegiatan Pengembangan Pendidikan Kecakapan Hidup, Pengembangan Data dan Informasi Pendidikan Non Formal, Pengembangan Sertifikasi Pendidikan Non Formal, Publikasi dan Sosialisasi Pendidikan Non Formal, serta Penyelenggaraan Pendidikan Non Formal. LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 2
Pemerintah Kota Mataram
5.
6.
7.
Program Pendidikan Luar Biasa, bertujuan mengembangkan pendidikan yang berorientasi kecakapan hidup berasaskan imtaq, dilaksanakan melalui kegiatan Penyelenggaraan MTQ/STQ Siswa Pelajar, serta Lomba Tadarus Al-Qur'an Tingkat Pelajar. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, bertujuan mengembangkan mutu dan kualitas pendidikan dan tenaga kependidikan melalui uji kompetensi, yang dilaksanakan melalui kegiatan Pelaksanaan Uji Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Pengembangan Mutu dan Kualitas Program Pendidikan dan Pelatihan bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bidang Pendidikan Dasar, Pengembangan Sistem Pendataan dan Pemetaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Pengembangan Sistem Penghargaan dan Perlindungan Terhadap Profesi Pendidik. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan, bertujuan menyebarluaskan informasi pendidikan melalui WEB, media massa dan elektronika mengenai isu-isu pendidikan yang dilaksanakan melalui kegiatan Pelaksanaan Evaluasi Hasil Kinerja Bidang Pendidikan, Sosialisasi dan Advokasi Berbagai Peraturan Pemerintah di Bidang Pendidikan, Penyusunan Profil Pendidikan, Pengembangan Sistem Informasi melalui WEB, serta Pelaksanaan Kerjasama dengan Media Massa dan Elektronika Tentang Informasi Berbagai Isu Pendidikan.
B. Realisasi program dan kegiatan Alokasi anggaran untuk urusan wajib pendidikan tahun anggaran 2014 sebesar Rp.413.121.197.321 meningkat sebesar Rp.58.104.066.727 atau sebesar 16,34% dibandingkan alokasi anggaran pada tahun 2013 sebesar Rp.355.017.130.594. Anggaran sebesar Rp.413.121.197.321 terdiri dari Belanja Tidak Langsung sebesar Rp.353.969.832.825 dan Belanja Langsung sebesar Rp.59.151.364.496. Realisasi Belanja Tidak Langsung sebesar Rp.328.886.508.029 dan Belanja Langsung sebesar Rp.55.079.272.133 dengan sisa anggaran sebesar Rp.29.155.417.159. Sisa anggaran tersebut dikarenakan adanya dana sertifikasi guru yang belum terbayar (belum terbit SK dari pusat untuk membayar sertifikasi guru) dan sisa tender pengadaan buku kurikulum 2013 yang menggunakan sistem Kontrak Payung. Realisasi indikator kinerja utama pelaksanaan urusan wajib pendidikan adalah sebagai berikut:
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 3
Pemerintah Kota Mataram
Tabel 4.1. REALISASI INDIKATOR KINERJA UTAMA “Meningkatkan Kualitas Pendidikan” No
INDIKATOR KINERJA UTAMA
SATUAN
1 2 3
Angka Melek Huruf (AMH) Rata-rata Lama Sekolah (RLS) Angka Partisipasi Kasar (APK) - SD/MI/Paket A - SMP/MTs/Paket B - SMA/SMK/Paket C Angka Partisipasi Murni (APM) - SD/MI/Paket A - SMP/MTs/Paket B - SMA/SMK/Paket C Guru yang memperoleh Sertifikasi (Kualifikasi S1/D4)
% tahun %
4
5
Realisasi 2013 2014 93,68 94,31 9,69 9,89
0,63 0,20
101,35 96,82 75,91
110,4 106,65 92,16
9,05 9,83 16,25
95,91 83,19 64,67 83
98,91 77,82 67,01 94
3,00 (5,37) 2,34 11
+/-
%
%
Berdasarkan tabel 4.1. realisasi indikator kinerja utama secara umum mengalami peningkatan kecuali pada indikator APM SMP/MTs yang mengalami penurunan, karena masih tingginya biaya pendidikan pada jenjang tersebut. Pencapaian indikator dititikberatkan pada meningkatnya akses dan mutu pendidikan dasar dan menengah melalui pemenuhan sarana prasarana pendukung pendidikan. Kebijakan peningkatan mutu pendidikan diarahkan pada pencapaian mutu pendidikan sesuai Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang mencakup standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Standar-standar tersebut digunakan juga sebagai dasar untuk melakukan penilaian terhadap kinerja satuan dan program pendidikan, mulai dari PAUD, pendidikan dasar (Dikdas), pendidikan menengah (Dikmen), dan PNF. Program strategis diarahkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, antara lain: (1) pemantapan mekanisme Penerimaan Siswa Baru (PSB) dengan mengacu pada Peraturan Walikota Nomor 16 Tahun 2013 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) system on line pada SMP, SMA, dan SMK Kota Mataram Tahun 2014, dan (2) pemantapan penyediaan dana Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA), dan (3) Pemantapan Bantuan Siswa Miskin. Pada tahun 2014 telah dicanangkan penerapan Kurikulum 2013 berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A Tahun 2013 untuk dilaksanakan dibeberapa sekolah, walaupun pada
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 4
Pemerintah Kota Mataram
akhirnya pada tanggal 8 Desember 2014 ditetapkan kebijakan oleh Menteri Kebudayaan, Pendidikan Dasar dan Menengah untuk melakukan evaluasi terhadap penerapan kurikulum 2013. Pengembangan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan; peningkatan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan dilaksanakan dengan pemetaan profil kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan dikaitkan dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP), analisis kesenjangan kompetensi, serta penyusunan program dan strategi peningkatan kompetensi menuju pada tercapainya SNP. Pengembangan guru sebagai profesi; merupakan kebijakan yang strategis dalam rangka membenahi persoalan guru secara mendasar. Sebagai tenaga profesional, guru harus memiliki sertifikat profesi dari hasil uji kompetensi. Pada tahun 2014 sebagai upaya meningkatkan Angka Parisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM) dilakukan melalui pembangunan SMP baru yaitu Gedung SMPN 24 Mataram dengan 4 lokal konstruksi bertingkat di Kelurahan Moncok Karya, hal ini untuk pemerataan siswa baru dan mengantisipasi melonjaknya siswa baru pada SMPN 10 Mataram. Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) di 13 Sekolah Menengah Pertama Negeri, dan Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) di 15 Sekolah Dasar Negeri. Selain itu, juga dilakukan penambahan sarana pendidikan untuk menunjang pembelajaran berupa laboratorium di 1 SMA, 2 SMK dan 2 SMP, dan pembangunan perpustakaan baru di 8 SD. C. Permasalahan dan Solusi NO 1
PERMASALAHAN Dalam pelaksanaan DAK adanya keterlambatan Juklak dan Juknis dari Pusat sehingga realisasi waktu pelaksanaan efektif 6 bulan mengakibatkan pelaksanaan program dan kegiatan yang bersumber dari DAK tidak optimal.
SOLUSI Memantapkan koordinasi dengan pemerintah pusat untuk memastikan komponen penggunaan alokasi DAK.
2
Kebijakan Bina Lingkungan dalam Penerimaan Siswa Baru dan Sistem yang Online dengan kapasitas yang terbatas.
Mengoptimalkan bandwidth dan memastikan ketersediaan operator yang kompeten.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 5
Pemerintah Kota Mataram
2. Urusan Wajib Kesehatan Penyelenggaraan Urusan Wajib Kesehatan dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kota Mataram dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram. A. Program dan Kegiatan Pelaksanaan Urusan Wajib Kesehatan diarahkan untuk mencapai sasaran strategis meningkatkan kualitas dan derajat kesehatan masyarakat yang ditetapkan dalam RKPD Tahun 2014 dilaksanakan melalui sepuluh program pokok, sebagai berikut: 1. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan, bertujuan memenuhi ketersediaan kebutuhan obat esensial dalam pelayanan kesehatan, dilaksanakan melalui kegiatan Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan. 2. Program Upaya Kesehatan Masyarakat, bertujuan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dasar dilaksanakan melalui kegiatan Pengadaan, Peningkatan, dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas dan Jaringannya, Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Pembinaan dan Pelayan KIA, Sosialisasi dan Pelatihan Teknis KIA, Monitoring dan Evaluasi KIA, Peningkatan pelayanan Kesehatan anak, remaja dan lansia, Pembinaan Kesehatan Institusi, Sosialisasi dan Pelatihan Kesehatan Institusi, Penyediaan Dana untuk Puskesmas, Pembinaan Pelayanan Kesehatan Dasar, Pembinaan Pelayanan Perizinan Sarana Kesehatan Swasta, Jaminan Kesehatan (Jamkesmas) Bagi Masyarakat Miskin, dan Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional. 3. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, bertujuan meningkatkan pengetahuan, sikap dan peran serta masyarakat dalam kesehatan dilaksanakan melalui kegiatan Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat, Pengembangan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat, Penyelenggaraan Lomba Balita, Lomba Posyandu, Pembinaan UKBM, Pembinaan Desa Siaga, Penyebarluasan Informasi Kesehatan, Pembinaan/Revitalisasi Posyandu serta Penyediaan Dana Operasional Posyandu. 4. Program Perbaikan Gizi Masyarakat, bertujuan menurunkan prevalensi gizi buruk/kekurangan gizi di masyarakat, dilaksanakan melalui kegiatan Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), Anemia Gizi Besi, Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY), Kurang Vitamin A, dan Kekurangan Zat Gizi Mikro lainnya, Pemberdayaan Masyarakat untuk Pencapaian Keluarga Sadar Gizi, Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi, Pembinaan Gizi Institusi, Bulan Vitamin A, dan Usaha Perbaikan Gizi. LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 6
Pemerintah Kota Mataram
5.
Program Pengembangan Lingkungan Sehat, bertujuan meningkatkan kualitas lingkungan, yang dilaksanakan melalui kegiatan Penyehatan Lingkungan Pemukiman, Penyehatan Air dan Sanitasi, serta Operasional Laboratorium Dinas Kesehatan. 6. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular, bertujuan mencegah dan menekan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit menular serta penanggulangan penyakit tidak menular, dilaksanakan melalui kegiatan Penyemprotan/Fogging Sarang Nyamuk, Pelayanan Vaksinasi Bagi Balita dan Anak Sekolah, Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular, Peningkatan Survellance Epidemiologi dan Penanggulangan Wabah, Pelayanan Kesehatan Haji, serta Peningkatan Surveilance PD3I dan Penyakit Tidak Menular. 7. Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/puskemas pembantu dan jaringannya, bertujuan meningkatkan mutu dan jumlah sarana pelayanan kesehatan dasar, yang dilaksanakan melalui kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Puskesmas, Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan Prasarana Puskesmas, Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan Prasarana Puskesmas Pembantu, Rehabilitasi Sedang/Berat Pos Kesehatan Desa (Poskesdes), dan Pembangunan Polindes. 8. Program Manajemen Kesehatan, bertujuan meningkatkan pengelolaan administrasi pelayanan kesehatan, yang dilaksanakan melalui kegiatan Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKD), dan Peningkatan Administrasi Umum dan Inventaris Barang Dinas dan UPTD. 9. Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata, bertujuan memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana rumah sakit serta peralatan kesehatan yang memadai, dilaksanakan melalui kegiatan Pengadaan Sarpras Pendukung Rumah Sakit, Pengadaan Alat-Alat Kesehatan Rumah Sakit, Pengadaan Ambulance/Mobil Jenazah, Pengadaan Mebeulair Rumah Sakit, Pengadaan Perlengkapan Rumah Tangga Rumah Sakit (Dapur, Ruang Pasien, Laundry, Ruang Tunggu Dan LainLain) dan Pengadaan Bahan-Bahan Logistik Rumah Sakit. 10. Program Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), bertujuan meningkatkan mutu layanan kesehatan BLUD, dilaksanakan melalui kegiatan Pelayanan dan Pendukung Pelayanan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 7
Pemerintah Kota Mataram
B. Realisasi Program dan Kegiatan Alokasi anggaran untuk urusan wajib kesehatan tahun anggaran 2014 sebesar Rp.162.627.389.667 meningkat sebesar Rp.55.304.753.297 atau sebesar 51,53% dibandingkan dari alokasi anggaran pada tahun 2013 sebesar Rp.107.322.636.370. Anggaran urusan wajib kesehatan dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan dengan alokasi sebesar Rp.63.631.158.252 terdiri dari Belanja Tidak Langsung sebesar Rp.27.191.383.344 dan Belanja Langsung sebesar Rp.36.439.774.907. Realisasi Belanja Tidak Langsung sebesar Rp.26.607.911.393 dan Belanja Langsung sebesar Rp.30.267.605.376 dengan sisa anggaran sebesar Rp.6.755.641.483. Sedangkan yang dilaksanakan oleh RSUD Kota Mataram dengan alokasi sebesar Rp.98.996.231.415 terdiri dari Belanja Tidak Langsung sebesar Rp.9.570.433.904 dan Belanja Langsung sebesar Rp.89.425.797.511. Realisasi anggaran sebesar Rp.108.739.552.056, dengan realisasi Belanja Tidak Langsung sebesar Rp.9.213.635.112 dan Belanja Langsung sebesar Rp.99.525.916.944. Realisasi indikator kinerja utama pelaksanaan Urusan Wajib Kesehatan adalah sebagai berikut: Tabel 4.2. REALISASI INDIKATOR KINERJA UTAMA “Meningkatkan Kualitas dan Derajat Kesehatan Masyarakat” Realisasi No
INDIKATOR KINERJA UTAMA
SATUAN
1
Angka Kelangsungan Hidup Bayi per 1000 kelahiran hidup
2
+/-
%
2013 43,22
2014 44,50
1,28
Angka Harapan Hidup
tahun
68,12
68,63
0,51
3
Prevalensi Gizi Buruk
%
2,50
2,25
0,25
4
Cakupan Layanan Puskesmas
%
1,7
1,7
-
5
Rasio Rumah Sakit
RS
1:40.691
1:41.964
-
Muara dari kualitas kesehatan masyarakat akan tergambarkan dalam Angka Harapan Hidup (AHH) yang telah mencapai 68,63. Setiap tahunnya AHH Kota Mataram mengalami peningkatan, salah satu faktor pendukung pencapaian AHH adalah peningkatan pelayanan kesehatan dan ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan yang memadai, antara lain jumlah Puskesmas sebanyak 11 puskesmas termasuk di dalamnya 4 Puskesmas Perawatan yang berkontribusi terhadap peningkatan jangkauan pelayanan Puskesmas di wilayah Kecamatan. LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 8
Pemerintah Kota Mataram
Disamping itu, implementasi Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pembebasan Retribusi Pelayanan Kesehatan Dasar di Puskesmas dan Jaringannya bagi Penduduk Kota Mataram berdampak pada meningkatnya kunjungan masyarakat di Puskesmas ataupun Puskesmas Pembantu, termasuk adanya kebijakan Kepala Daerah untuk pelayanan perawatan gratis kelas III di RSUD Kota Mataram. Pelayanan kesehatan bagi masyarakat terkait dengan adanya kebijakan nasional dalam sistem layanan kesehatan dengan ditetapkannya Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh BPJS kesehatan dan sudah diterapkan mulai Januari 2014. Kebijakan BPJS secara nasional, menjamin layanan kesehatan seluruh penduduk Indonesia. Dalam operasionalnya, Pemerintah Provinsi NTB hanya menanggung sejumlah 3.764 jiwa (5,6%) dari 67.272 jiwa seluruh peserta Jamkesmas NTB. Hal ini disebabkan oleh jumlah premi BPJS (Rp.19.225/bulan/orang) yang lebih besar dari premi Jamkesmas NTB (Rp.6.000/bulan/orang). Penentuan Penerima Bantuan Iuran (PBI) JKN untuk penduduk Kota Mataram sejumlah 2.500 jiwa, berdasarkan analisis teknis dari tim teknis terkait, bahwa angka kesakitan di Kota Mataram hanya sebesar +10% dari seluruh penduduk Kota Mataram. Pada indikator prevalensi gizi buruk pada tahun 2014 terjadi penurunan, seluruh kasus sudah tertangani dengan baik. Langkah penurunan angka kejadian gizi buruk dilakukan dengan mengefektifkan pendataan, kontrol kejadian, dan intervensi dalam penanganannya. Rasio Rumah Sakit terhadap penduduk sebesar 1 RS berbanding 41.964 penduduk. Rasio ini dipengaruhi oleh perubahan jumlah penduduk yang berkaitan dengan jumlah infrastruktur Rumah Sakit baik milik Pemerintah Daerah serta terbangunnya beberapa Rumah Sakit Swasta. C. Permasalahan dan Solusi NO 1.
PERMASALAHAN Perubahan kebijakan pengelolaan jaminan kesehatan dengan mekanisme JKN, dibutuhkan kesiapan dalam penyiapan administrasi dan personil dalam pencatatan PBI (Penerima Bantuan Iuran), sehingga hal ini dapat memastikan kepesertaan JKN.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
SOLUSI - Memantapkan koordinasi dengan BPJS Kesehatan - Melakukan manajemen pencatatan PBI bagi pemohon/masyarakat yang ingin mendapat pelayanan kesehatan sesuai dengan persyaratan yang sudah ditentukan.
IV - 9
Pemerintah Kota Mataram
3.
NO
PERMASALAHAN
SOLUSI - Melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat tentang pelaksanaan JKN melalui BPJS
2.
Masih terbatasnya tenaga terlatih program kesehatan anak sehingga pelayanan kesehatan balita belum optimal
Meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan anak melalui pelatihan dan pendampingan tenaga ahli/spesialis
3.
Masih terbatasnya tenaga bidan
Mengoptimalkan tenaga yang ada dengan membentuk bidan bina wilayah serta bidan koordinator di Puskesmas
Urusan Wajib Pekerjaan Umum Penyelenggaraan Urusan Wajib Pekerjaan Umum dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum. A. Program dan Kegiatan Pelaksanaan Urusan Wajib Pekerjaan Umum diarahkan untuk mencapai sasaran strategis Meningkatnya Efektivitas Pemerataan dan Kualitas Pelayanan Publik, Meningkatnya Fungsi Saluran Drainase, Optimalisasi Penataan Sempadan Sungai dan Pantai, dan Meningkatkan penanganan perumahan tidak layak huni dan kawasan permukiman kumuh, yang ditetapkan dalam RKPD Tahun 2014 dilaksanakan melalui tiga belas program pokok sebagai berikut: 1. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan, bertujuan meningkatkan kondisi prasarana jalan dan jembatan agar tetap dalam kondisi baik dan mantap guna menunjang kelancaran arus lalu lintas, dilaksanakan melalui kegiatan Peningkatan Jalan. 2. Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan, bertujuan memelihara prasarana jalan secara rutin dan berkala agar tetap dalam kondisi baik dan mantap dengan daya dukung, kapasitas dan kualitas yang memadai, dilaksanakan melalui kegiatan Rehabilitasi/Pemeliharaan Rutin Jalan, dan Rehabilitasi /Pemeliharaan Berkala Jalan. 3. Program Pembangunan Turap/Talud/Bronjong, bertujuan melindungi bantaran sungai dari kerusakan dengan mempertahankan keberlanjutan fungsi sungai sebagai sumber daya air dan mencegah terjadinya erosi/banjir, dilaksanakan melalui kegiatan Pembangunan Turap/Talud/Bronjong.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 10
Pemerintah Kota Mataram
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya, bertujuan mewujudkan tercapainya sistem pengelolaan jaringan irigasi dan jaringan pengairan lainnya yang efektif dan efisien serta berkelanjutan guna mempertahankan keberlanjutan fungsinya dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, dilaksanakan melalui kegiatan Rehabilitasi/Pemeliharaan Saluran. Program Pemeliharaan Saluran Drainase, bertujuan memelihara kondisi saluran drainase agar tetap dalam kondisi baik dan berfungsi mengalirkan air guna mencegah terjadinya genangan/banjir pada kawasan permukiman/perkotaan, dilaksanakan melalui kegiatan Pemeliharaan Saluran Drainase Perkotaan dan Pemeliharaan Saluran Drainase Lingkungan. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah, bertujuan meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana air minum guna peningkatan pelayanan dan pemenuhan distribusi air minum bagi masyarakat, dilaksanakan melalui kegiatan Penyediaan Prasarana dan Sarana Air Minum bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah. Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perkotaan, bertujuan meningkatkan pembangunan prasarana dan sarana perkotaan yang memadai untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat, dilaksanakan melalui kegiatan Pembangunan Pasar, dan Penataan Kawasan Perkotaan. Program Pembinaan dan Pengawasan Serta Pelayanan Ijin Usaha Jasa Konstruksi, bertujuan meningkatkan pembinaan dan pengawasan serta pelayanan ijin usaha jasa konstruksi guna mendukung penyelenggaraan tertib administrasi bagi usaha jasa konstruksi dan peningkatan kualitas pelaksanaan pembangunan konstruksi, dilaksanakan melalui kegiatan Pengawasan Pembangunan Konstruksi untuk Umum oleh Pihak Swasta, Penyusunan Standar Harga Upah/Bahan Pekerjaan Konstruksi, Pembinaan dan Pelayanan Ijin Usaha Jasa Konstruksi. Program Pembangunan dan Penataan Lingkungan Perumahan, bertujuan meningkatkan kualitas lingkungan perumahan dan permukiman yang sehat dan bersih guna mendukung peningkatan kualitas dan derajat kesehatan masyarakat, dilaksanakan melalui kegiatan Peningkatan Kwalitas Sarana Air Bersih dan Sanitasi Dasar Lingkungan, Peningkatan/Pembangunan Jalan Lingkungan Perumahan, dan Penilaian Kelayakan Bangunan.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 11
Pemerintah Kota Mataram
10. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri, bertujuan meningkatkan Kualitas Lingkungan Perumahan dan Permukiman, dilaksanakan melalui kegiatan Peningkatan Kualitas Infrastruktur Lingkungan Perumahan dan Permukiman. 11. Program Pengembangan Perumahan, bertujuan meningkatkan penyelenggaraan perumahan yang layak huni dan tertata dengan baik, serta mengurangi jumlah backlog rumah, dilaksanakan melalui kegiatan Pembangunan Rumah Susun Sewa (Rusunawa), Perencanaan Pengembangan Kawasan Perumahan di Kawasan Kumuh, Pendataan Perumahan dan Pengelolaan Rumah Susun Sederhana Sewa. 12. Program Pembangunan dan Penataan Lingkungan Perumahan bertujuan meningkatkan kualitas lingkungan perumahan dan permukiman yang sehat dan bersih guna mendukung peningkatan kualitas dan derajat kesehatan masyarakat, dilaksanakan melalui kegiatan Perbaikan Perumahan dan Permukiman, Operasional Relokasi Perumahan Nelayan, dan Perbaikan Prasarana, Sarana dan Utilitas di Kawasan Kumuh. 13. Program Pengawasan dan Pengendalian Perumahan bertujuan memonitor perkembangan kawasan perumahan baru yang sesuai dengan tata ruang, dilaksanakan melalui kegiatan Pengawasan dan Pengendalian Perumahan. B. Realisasi Program dan Kegiatan Alokasi anggaran untuk Urusan Wajib Pekerjaan Umum tahun 2014 sebesar Rp.124.342.756.073, menurun sebesar Rp.10.129.866.722 atau sebesar 7,53% dibandingkan dari alokasi anggaran tahun 2013 sebesar Rp.134.472.622.795. Hal tersebut disebabkan tidak dilaksanakannya kembali pembangunan gedung kantor oleh Dinas Pekerjaan Umum melainkan dilaksanakan oleh SKPD masing-masing. Anggaran sebesar Rp.124.342.756.073 terdiri dari Belanja Tidak Langsung sebesar Rp.6.068.456.742 dan Belanja Langsung sebesar Rp.118.274.299.331. Realisasi anggaran Belanja Tidak Langsung sebesar Rp.5.880.179.343 dan Belanja Langsung sebesar Rp.53.662.033.117. Realisasi indikator kinerja utama pelaksanaan Urusan Wajib Pekerjaan Umum adalah sebagai berikut:
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 12
Pemerintah Kota Mataram
Tabel 4.3. REALISASI INDIKATOR KINERJA UTAMA “Meningkatnya Efektivitas Pemerataan dan Kualitas Pelayanan Publik” No
INDIKATOR KINERJA UTAMA
SATUAN
Realisasi 2013 2014 41,54 68,24
+/-
1
Cakupan layanan air bersih
%
26,7
2
Jalan dalam Kondisi Baik
km
256.453
291.514
35,061
3
Panjang jalan
km
333,918
347,188
13,270
Berdasarkan Tabel 4.3. realisasi indikator kinerja utama untuk cakupan layanan air bersih sebagai salah satu komponen layanan dasar masyarakat mengalami peningkatan. Dari jumlah rumah tangga sebanyak 124.128 RT dengan pelanggan air minum sebanyak 51.388 pelanggan pada tahun 2013, meningkat menjadi 132.000 RT atau 54.613 pelanggan, terjadi peningkatan sebesar 26,7% dari 41,54% pada tahun 2013 menjadi 68,24% pelanggan pada tahun 2014. Salah satu yang berkontribusi pada peningkatan cakupan layanan air bersih melalui sambungan langsung PDAM adalah adanya Program Sambungan Air Bersih Gratis bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah yang merupakan kerjasama antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah Australia melalui AUSaid. Adapun kebutuhan air baku PDAM sampai dengan saat ini masih mengandalkan suplai dari mata air Sarasuta, Ranget dan Saraswaka di Kabupaten Lombok Barat. Namun demikian sudah mulai dirintis untuk menambah kapasitas suplai air melalui pemanfaatan beberapa potensi air bawah tanah di Kota Mataram yang sudah dilakukan survei dan penetapan lokasi oleh tim dari Universitas Gajah Mada, seperti di Kelurahan Rembiga dan Kelurahan Sayang-sayang. Kedalaman air tanah tersebut antara 5–7 meter, kecuali di beberapa lokasi, seperti Cakranegara, Monjok dan Dasan Agung bagian utara kedalaman air tanah mencapai 15 meter. Kinerja Bina Marga ditunjukkan dengan meningkatnya status jalan dengan kondisi jalan baik yang merupakan kewenangan Pemerintah Kota Mataram dari 256,453 km pada tahun 2013 menjadi 291,514 km pada tahun 2014 atau bertambah sepanjang 35,061 km, terjadi peningkatan 12,03%. Penambahan panjang jalan pada tahun 2014 adalah sepanjang 347,188 km dari panjang jalan tahun 2013 sepanjang 333,918 km. Adapun status jalan provinsi dan nasional yang juga mengalami perbaikan pada beberapa ruas diantaranya Jalan TGH. Faisal, Jalan Bung Karno, Jalan Saleh Sungkar, Jalan Energi dan lain-lain. Perbaikan tersebut juga disertai dengan penataan drainase dan trotoar. Kinerja Bina Marga juga dapat dilihat dengan adanya peningkatan panjang jalan sebagai akibat dibukanya ruas-ruas jalan baru LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 13
Pemerintah Kota Mataram
diantaranya jalan tembus dari ruas Jalan Bung Hatta menuju Jalan Jenderal Sudirman, akses BIL menuju Kota Mataram tembus Jalan Gajah Mada, dan Jalan Dakota. Jalan baru tersebut selain mengurai kemacetan pada ruas jalan tertentu, juga membuka akses dari dan ke Kota Mataram yang diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat sekitarnya. Adanya peningkatan kinerja kebinamargaan sangat didukung oleh kemitraan dan kerjasama yang baik antara Pemerintah Kota Mataram dengan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat melalui Balai Pemeliharaan Jalan Nusa Tenggara I. Selanjutnya terkait dukungan program dan kegiatan dalam pencapaian indikator kinerja utama meningkatnya fungsi saluran drainase diuraikan sebagai berikut. Tabel 4.4. REALISASI INDIKATOR KINERJA UTAMA “Meningkatnya Fungsi Saluran Drainase” No
INDIKATOR KINERJA UTAMA
SATUAN
1
Cakupan drainase dalam kondisi baik
%
2
Panjang drainase dalam kondisi baik
m
Realisasi 2013 2014 88,28 91,10 387.232,7
399.602,39
+/2,82 12.369,69
Kondisi topografi Kota Mataram yang sebagian besar merupakan daerah datar-landai dan dilalui oleh empat sungai besar berpotensi untuk menimbulkan genangan pada beberapa titik, sehingga dalam perancangan sistem drainase harus memperhatikan kondisi tersebut. Beberapa titik di Kota Mataram terutama di Kecamatan Sekarbela, Mataram, dan Ampenan kerap terjadi genangan. Pada tahun 2014 persentase cakupan drainase dalam kondisi baik meningkat sebesar 2,82% dari 88,28% pada tahun 2013, menjadi 91,10%. Kondisi tersebut dapat dicapai, selain dengan pemeliharaan saluran drainase, juga melalui pembangunan drainase baru. Panjang drainase dalam kondisi baik pada tahun 2013 sebesar 387.232,7 bertambah menjadi 399.602,39 pada tahun 2014, atau terjadi peningkatan 3,19 %. Pemeliharaan drainase juga dilakukan melalui pengerahan Pasukan Biru dalam memastikan drainase berfungsi sebagaimana mestinya yang didukung oleh 170 Orang pada tahun 2013, dan meningkat menjadi 220 orang pada tahun 2014.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 14
Pemerintah Kota Mataram
Terkait dukungan program dan kegiatan dalam pencapaian indikator kinerja utama Optimalisasi penataan sempadan sungai dan pantai adalah sebagai berikut : Tabel 4.5. REALISASI INDIKATOR KINERJA UTAMA “Optimalisasi Penataan Sempadan Sungai dan Pantai”
1
Pembangunan turap/talud/bronjong
m
Realisasi 2013 2014 816 1.646
2
Panjang normalisasi sungai
m
2.400
No
INDIKATOR KINERJA UTAMA
SATUAN
1.400
+/830 (1.000)
Capaian kinerja optimalisasi penataan sempadan sungai dan pantai selama tahun 2014 dilaksanakan melalui kegiatan Pembangunan turap/talud/bronjong sepanjang 1.646m. Pada tahun 2013 dilakukan normalisasi pada ruas Sungai Unus sepanjang 2.400m dan 1.400m pada Sungai Remeneng pada tahun 2014. Penataan tepi sungai ditangani pula melalui pembangunan jalan tepi Sungai Jangkok sepanjang 2.075m yang ditangani melalui kerjasama Pemerintah Kota Mataram dengan Satker Pengembangan Kawasan Permukiman Provinsi NTB. Sedangkan penataan sempadan pantai dilakukan dengan melakukan pembangunan jetty pada muara Sungai Unus yang dapat mencegah terjadinya abrasi pantai. Penataan sempadan pantai tidak hanya dalam upaya mengurangi abrasi, namun dilakukan untuk merevitalisasi kawasan dengan menambah ruang publik dan ruang terbuka hijau. Penataan pantai dilakukan di Pantai Gading di Kawasan Mapak, Pembangunan RTH Muara Jangkok, dan Penataan kembali kawasan Eks-Pelabuhan Ampenan. Selanjutnya terkait dukungan program dan kegiatan dalam pencapaian indikator kinerja utama Meningkatkan Penanganan Rumah Tidak Layak Huni dan Kawasan Permukiman Kumuh diuraikan sebagai berikut. Tabel 4.6. REALISASI INDIKATOR KINERJA UTAMA “Meningkatkan Penanganan Rumah Tidak Layak Huni dan Kawasan Permukiman Kumuh” No 1 3
INDIKATOR KINERJA UTAMA Rumah tidak layak huni Rumah tinggal ber-sanitasi
SATUAN Unit %
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
Realisasi 2013 2014 1.241 721 79,13 78,94
+/(520) (0,19)
IV - 15
Pemerintah Kota Mataram
Jumlah rumah di Kota Mataram pada akhir tahun 2014 adalah sebanyak 101.415 unit, dengan jumlah rumah layak sebanyak 99.518, dan rumah tidak layak sebanyak 1.897 unit. Penanganan rumah tidak layak huni (RTLH) hingga tahun 2014 telah mengintervensi 3.900 unit rumah. Intervensi tersebut dilakukan dengan memberikan stimulan perbaikan rumah kepada Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) melalui beberapa pihak baik itu SKPD Kota Mataram, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat, Pemerintah Pusat, PNPM Mandiri Perkotaan, BAZNAS Kota Mataram dan Pihak Peduli Lainnya. Pada tahun 2014 jumlah penanganan mengalami penurunan karena Pemerintah Provinsi NTB dan Pemerintah Pusat menganggap penanganan RTLH hampir tuntas, sehingga kontribusi penanganan diluar Pemerintah Kota Mataram berkurang. Pada tahun 2014 penanganan RTLH dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum Kota Mataram sebanyak 12 unit, PNPM-MP sebanyak 418, Badan Pemberdayaan Masyarakat sebanyak 86 unit, Dinas Pekerjaan Umum Provinsi sebanyak 25 unit, BAZNAS Kota Mataram sebanyak 74 unit, Dana Pembangunan Kelurahan sebanyak 16 unit, dan Dinas Sosial Kota Mataram sebanyak 90 unit. Sisa RTLH pada tahun 2014 adalah sebanyak 1.866 unit. Pengurangan luasan kawasan kumuh memiliki beberapa kriteria yaitu vitalitas non ekonomi kawasan, vitalitas ekonomi, status tanah dan kondisi prasarana dan sarana berupa kondisi jalan, drainase, air bersih dan air limbah. Penanganan RTLH dan kawasan permukiman kumuh dilakukan melalui penyediaan air bersih dan sanitasi. Penyediaan air bersih dilakukan melalui Sambungan PDAM, Sumur Gali, Kran Umum atau Hidran Umum, Sumur Bor, Sumur Pompa Tangan dan Perlindungan Mata Air. Pada tahun 2013 penyediaan air bersih sudah mencakup 41,54% dan pada tahun 2014 mencapai 68,24%. Di bidang sanitasi, cakupan sanitasi pada tahun 2013 mencapai 79,13% dan pada tahun 2014 mencapai 78,94%. Penurunan cakupan sanitasi disebabkan oleh kenaikan jumlah penduduk yang tidak dapat diimbangi oleh pembangunan sarana sanitasi seperti Jamban dan MCK Komunal.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 16
Pemerintah Kota Mataram
C. Permasalahan dan Solusi NO 1.
PERMASALAHAN Rendahnya realisasi fisik sebesar 50,66% dan realisasi keuangan sebesar 47,89%.
SOLUSI Rendahnya capaian realisasi keuangan dan fisik disebabkan tidak terealisasinya pinjaman daerah dari PIP sebesar Rp. 60.000.000.000,untuk kegiatan Peningkatan Jalan, namun untuk melakukan peningkatan jalan dilakukan dengan mengusulkan program dari Satker Bangkim Provinsi NTB untuk perbaikan jalan lingkungan.
2.
Tingginya kebutuhan dana pembangunan infrastruktur
Mengusulkan kepada Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi untuk dapat berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur.
3.
Masih rendahnya cakupan pelayanan air bersih yang
Pemerintah Kota Mataram berupaya memperoleh bantuan hibah atas
disebabkan rendahnya kemampuan masyarakat dalam membayar biaya pemasangan sambungan air bersih dan rekening bulanan
sambungan gratis air minum untuk meringankan beban masyarakat miskin.
4.
Masih banyaknya genangan air - Mengendalikan dan membatasi alih yang disebabkan oleh kondisi fungsi lahan kawasan pertanian topografi yang relatif datar, juga beririgasi teknis menjadi kawasan disebabkan oleh beberapa hal, permukiman/perumahan yaitu: - Kerjasama lintas wilayah di - Beralih fungsinya saluran irigasi sepanjang DAS untuk mengurangi menjadi drainase. debit air pada puncak musim hujan - Banjir kiriman yang berasal dari - Membangun jetty dii beberapa daerah hulu yang mengalir muara sungai untuk mengatasi melalui sungai-sungai yang ada sedimentasi dan penyempitan di Kota Mataram. muara sungai
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 17
Pemerintah Kota Mataram
NO
4.
PERMASALAHAN SOLUSI - Terjadinya penyempitan mulut- - Meningkatkan koordinasi dalam mulut/muara sungai dan sering pengawasan dalam proses berpindah-pindah. perijinan pemanfatan ruang antar - Penutupan saluran yang tidak SKPD teknis terkait. mengikuti petunjuk teknis dari instansi terkait. - Perubahan fungsi daerah resapan menjadi kawasan budidaya - Kesadaran masyarakat dalam pemeliharaan drainase dengan tidak membuang sampah ke saluran masih rendah.
Urusan Wajib Perumahan Penyelenggaraan Urusan Wajib Perumahan dilaksanakan oleh Satuan Pemadam Kebakaran dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah. A. Program dan Kegiatan Pelaksanaan Urusan Wajib Perumahan diarahkan untuk mencapai sasaran strategis
Meningkatnya efektifitas layanan penanggulangan
bencana daerah, yang ditetapkan dalam RKPD Kota Mataram Tahun 2014 yang dilaksanakan melalui dua program pokok sebagai berikut: 1.
Program Perbaikan Perumahan Akibat Bencana Alam/Sosial bertujuan menormalisasi fungsi hunian penduduk yang terdampak bencana, dilaksanakan melalui kegiatan Fasilitasi dan stimulasi rehabilitasi rumah akibat bencana alam.
2.
Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran, bertujuan mewujudkan peningkatan SDM bagi aparat terhadap pencegahan dan kesiagaan kebakaran, dilaksanakan melalui kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Pertolongan dan Pencegahan Kebakaran, Penyuluhan Pencegahan Bencana Kebakaran, dan Pengadaan Sarana dan Prasarana Pencegahan Bahaya Kebakaran.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 18
Pemerintah Kota Mataram
B. Realisasi Program dan Kegiatan Alokasi anggaran Urusan Wajib Perumahan tahun 2014 sebesar Rp. 8.842.482.276,-, menurun sebesar Rp. 13.413.821.480,00 atau sebesar 60,27% dibandingkan dari alokasi anggaran tahun 2013 sebesar Rp. 22.256.303.756,00. Penurunan ini disebabkan tidak dialokasikan kembali pengadaan Mobil Pemadam Kebakaran Tangga dan Bangunan Gedung Kantor. Anggaran sebesar Rp. 8.842.482.276,- terdiri dari anggaran belanja tidak langsung sebesar Rp. 3.604.402.276,- dan belanja langsung sebesar Rp. 5.238.080.000,-. Realisasi anggaran belanja tidak langsung sebesar Rp. 3.559.457.542,- dan belanja langsung sebesar Rp. 5.058.112.167,-. Realisasi indikator kinerja utama pelaksanaan Urusan Wajib Perumahan adalah sebagai berikut : Tabel 4.7. REALISASI INDIKATOR KINERJA UTAMA “Meningkatnya efektifitas layanan penanggulangan bencana daerah” No
INDIKATOR KINERJA UTAMA
SATUAN %
Realisasi 2013 2014 82,50 83,35
+/-
1
Daya tanggap darurat bencana
0,85
2
Jumlah kendaraan pemadam kebakaran
unit
9
10
1
3
Jumlah Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
unit
100
200
100
Dari 14 jenis bencana yang ada di Indonesia, 9 jenis berpotensi terjadi di Kota Mataram antara lain : banjir atau genangan, gempa bumi, tsunami, gelombang laut ekstrim dan abrasi pantai, angin kencang/ putting beliung, kebakaran, kekeringan, wabah penyakit dan konflik sosial. Pada tahun 2013 kejadian bencana di Kota Mataram sebanyak 64 kali kejadian sedangkan pada tahun 2014 sebanyak 35 kali. Pemerintah Kota Mataram senantiasa mengupayakan untuk dapat mengantisipasi terjadinya bencana alam maupun bencana sosial. Sebagaimana yang dilakukan bersama GIZ Jerman dan Institut Teknologi Bandung dalam penyiapan Peta Rawan Bencana di Kota Mataram. Dengan adanya peta tersebut diharapkan meningkatnya kesiapsiagaan akan terjadinya bencana. Meningkatnya daya tanggap darurat bencana dari 82,50% pada tahun 2013 menjadi 83,35% pada tahun 2014 atau meningkat 0,85%, didukung oleh semakin terampilnya tenaga TRC yang pada tahun 2013 berjumlah 50 orang meningkat menjadi 54 orang pada tahun 2014. Jumlah peralatan tanggap bencana juga LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 19
Pemerintah Kota Mataram
mengalami peningkatan. Jumlah perahu karet pada tahun 2013 berjumlah 4 unit, pada tahun 2014 bertambah menjadi 6 unit. Tahun 2014, Pemerintah Kota Mataram memperoleh bantuan dari Pemerintah Pusat berupa satu buah Kendaraan Rescue, dimana kendaraan ini dilengkapi dengan peralatan lengkap untuk membantu bila terjadi bencana. Dalam menangani bencana kebakaran, pada tahun 2013 Pemerintah Kota Mataram memiliki 9 unit mobil pemadam kebakaran dan bertambah menjadi 10 unit mobil pemadam kebakaran pada tahun 2014. Untuk mengantisipasi kejadian awal kebakaran, dilakukan upaya mendekatkan sarana kebakaran berupa Alat Pemadam Api Ringan (APAR) kepada Kepala Lingkungan se-Kota Mataram. Pada tahun 2013 jumlah APAR yang diserahkan kepada lingkungan berjumlah 100 unit, dan pada tahun 2014 bertambah 100 unit sehingga saat ini 200 Lingkungan telah memiliki APAR. C. Permasalahan dan Solusi NO PERMASALAHAN 1. Wilayah Kota Mataram masuk dalam wilayah rentan akan bencana
SOLUSI - Penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) dan Rencana Kontijensi sebagai acuan seluruh pihak dalam mengurangi resiko bencana - Pelibatan masyarakat dalam pemahaman kebencanaan untuk adaptasi, kesiapsiagaan dan mitigasi bencana sebagai upaya mengurangi resiko bencana - Perlu adanya peraturan daerah tentang penanggulangan bahaya kebakaran
2.
Masih adanya kawasan dengan tingkat kepadatan bangunan yang cukup tinggi pada sebagian wilayah di Kota Mataram
- Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) yang diantaranya mengatur tentang tata bangunan - Memberikan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) kepada Lingkungan untuk antisipasi dini bahaya kebakaran
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 20
Pemerintah Kota Mataram
5.
Urusan Wajib Penataan Ruang Penyelenggaraan Urusan Wajib Penataan Ruang dilaksanakan oleh Dinas Tata Kota Dan Dinas Pertamanan. A. Program dan Kegiatan Pelaksanaan Urusan Wajib Penataan Ruang diarahkan untuk mencapai sasaran strategis Meningkatkan Efektivitas Pemanfaatan dan Pengendalian Ruang yang Berwawasan Lingkungan Hidup, yang ditetapkan dalam RKPD Kota Mataram Tahun 2014 dilaksanakan melalui 6 (enam) program pokok yang terdiri dari: 1. Program Perencanaan Tata Ruang, bertujuan menyediakan perangkat lunak dalam penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) serta Peraturan Zonasi sebagai pedoman dalam pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang melalui izin lokasi dan izin mendirikan bangunan, dilaksanakan melalui kegiatan Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan (RDTRK); Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Pemanfaatan Ruang. 2. Program Pemanfaatan Ruang, bertujuan menghimpun data dan informasi mengenai pemanfaatan ruang Kota Mataram yang faktual sebagai bahan penyusunan kebijakan perizinan pemanfaatan ruang, dilaksanakan melalui kegiatan Survey dan Pemetaan; Penyusunan Kebijakan Perizinan Pemanfaatan Ruang. 3. Pengendalian Pemanfaatan Ruang, bertujuan meningkatkan tertib pemanfaatan tata ruang sesuai RTRW, Dokumen Pemetaan Ruas Jalan Utama dan Prosedur Layanan Ijin Mendirikan Bangunan, dilaksanakan melalui kegiatan Penyusunan Kebijakan pengendalian pemanfaatan ruang; Penyusunan Prosedur dan Manual Pengendalian Pemanfaatan Ruang; Pengawasan Pemanfaatan Ruang; Koordinasi dan Fasilitasi Pengendalian Pemanfaatan Ruang; Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan. 4. Program Penataan dan Pemeliharaan Ornamen Kota serta Reklame yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja penataan dan pemeliharaan ornamen kota dan reklame, dilaksanakan melalui kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Dekorasi Kota; Pengelolaan Layanan Isi Reklame; dan Penyediaan Sarana dan Prasarana Dekorasi Kota. 5. Program Peningkatan dan Pemeliharaan Fasilitas Penerangan Jalan Umum (PJU), bertujuan meningkatkan kemampuan operasional pelayanan PJU. Untuk mencapai tujuan tersebut, dilaksanakan melalui kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana PJU dan Pemasangan Tiang dan Kap Lampu PJU.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 21
Pemerintah Kota Mataram
6.
Program Pemeliharaan/Pengelolaan Pemakaman, bertujuan melaksanakan penataan dan peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana di areal pemakaman, dilaksanakan melalui kegiatan Pengembangan, Pemeliharaan dan Penataan Areal Pemakaman.
B. Realisasi Program dan Kegiatan Alokasi anggaran untuk Urusan Wajib Penataan Ruang tahun 2014 sebesar Rp.18.516.305.451 meningkat sebesar Rp.4.800.943.668 atau sebesar 35% dibandingkan dari alokasi anggaran tahun 2013 sebesar Rp.13.715.361.783. Anggaran sebesar Rp.18.516.305.451 terdiri dari Belanja Tidak Langsung sebesar Rp.3.094.0245.451 dan Belanja Langsung sebesar Rp.15.422.060.000. Realisasi anggaran Belanja Tidak Langsung sebesar Rp.2.967.029.634 dan Belanja Langsung sebesar Rp.13.156.010.605. Peningkatan alokasi anggaran disebabkan oleh adanya peningkatan upaya mewujudkan tata ruang Kota Mataram yang aman, nyaman dan berkelanjutan sebagaimana tujuan dari penataan ruang. Salah satu upaya mewujudkan hal tersebut adalah komitmen Pemerintah Kota Mataram untuk secara bertahap menambah dan menata Ruang Terbuka Hijau (RTH) baik berupa taman kota di setiap sudut kota, RTH jalur di jalan jalan utama dan jalan-jalan baru serta di areal permakaman. Di samping itu pula, melakukan upaya penghematan energi listrik (green energy) melalui penggantian lampu PJU yang konvensional dengan daya listrik yang besar dengan Lampu berteknologi Light Emitting Diode (LED) dengan spesifikasi daya yang lebih rendah namun memiliki pencahayaan yang lebih terang, yang dilakukan di beberapa ruas jalan utama di Kota Mataram dengan jumlah 564 titik lampu. Realisasi indikator kinerja utama pelaksanaan Urusan Wajib Penataan Ruang adalah sebagai berikut: Tabel 4.8. REALISASI INDIKATOR KINERJA UTAMA “Meningkatkan Efektivitas Pemanfaatan dan Pengendalian Ruang yang Berwawasan Lingkungan Hidup” Realisasi 2013 2014 12,48 12,50 19,35 19,35
0,02 0,00
Unit
5.790
6.580
790
Unit
1.762
1.349
(413)
No
INDIKATOR KINERJA UTAMA
SATUAN
1. 2.
Ruang Terbuka Hijau (RTH) Rasio Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jumlah Titik Penerangan Jalan Umum (PJU) Jumlah Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) yang diterbitkan
% %
3. 4.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
+/-
IV - 22
Pemerintah Kota Mataram
Isu pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang merupakan tantangan bagi Pemerintah Kota Mataram dalam mewujudkan rencana tata ruang pada tahun 2031. Kota Mataram dengan luas 6.130 Ha membutuhkan 20 persen Ruang Terbuka Hijau (RTH) publik setara dengan luas 460,86 Ha (1.226 km2). Saat ini RTH Publik Kota Mataram mencapai 12,50 persen atau seluas 765,57 Ha meningkat 0,02 persen dari tahun 2013, dimana penambahan RTH yang relatif kecil ini berasal dari penambahan RTH Jalur pada beberapa jalan-jalan baru. Salah satu isu penataan ruang yang mendesak saat ini adalah pemenuhan rasio Tempat Pemakaman Umum (TPU). Sejauh ini Pemerintah Kota Mataram hanya menata pemakaman umum sesuai aspirasi masyarakat. Kegiatan itu berupa penembokan, paving block, pengurukan, penerangan makam, pembangunan atau penataan fasilitas pemakaman. Selanjutnya diserahkan pengelolaannya kepada masyarakat sekitar pemakaman tersebut, Pemerintah Kota Mataram akan terus berikhtiar untuk menambah luasan RTH untuk memenuhi rasio Tempat Pemakaman Umum. Indikator rasio TPU menunjukkan saat ini jumlah areal pemakaman yang ada di wilayah Kota Mataram sebanyak 51 areal pemakaman dengan luas sebesar 197.181 meter persegi. Komitmen Pemerintah Kota Mataram untuk memenuhi ketersediaan RTH Publik dan Privat 30% pada tahun 2031 dilakukan pula melalui upayaupaya koordinasi dan sinkronisasi program daerah dengan pemerintah pusat, diantaranya Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) yang diinisiasi oleh Direktorat Jenderal Penataan Ruang Kementerian Pekerjaaan Umum Republik Indonesia dengan kegiatan antara lain: Pembangunan Taman Abian Tubuh, Taman Muara Jangkok, Pembentukan Forum Kota Hijau, serta Kampanye Kota Hijau melalui Green Festival dan Aksi Kota Hijau. Bertambahnya jumlah PJU pada tahun 2014 yang berjumlah 6.580 titik merupakan upaya Pemerintah Kota Mataram dalam memenuhi standar pelayanan minimum bidang perhubungan. Penambahan jumlah dari tahun 2013 mencapai 790 titik. Penambahan tersebut selain pada ruas-ruas jalan yang belum memiliki PJU, juga terjadi penambahan pada ruas-ruas jalan baru. Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) merupakan upaya pengendalian pemanfaatan ruang. Jumlah IMB yang dikeluarkan pada tahun 2013 sebanyak 1.762 ijin, sedangkan pada tahun 2014 sebanyak 1.349 ijin. Menurunnya ijin yang diterbitkan memberikan gambaran bahwa dari ijin yang diusulkan terdapat ijin yang tidak sesuai dengan rencana pemanfaatan ruang. LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 23
Pemerintah Kota Mataram
C. Permasalahan dan Solusi NO 1.
PERMASALAHAN Masih adanya pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang.
SOLUSI - Perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) perlu segera dilengkapi dengan Perda Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Mataram dan Peraturan Zonasi. - Peningkatan Peran dan Fungsi BKPRD Kota Mataram dan Tim Kerja Teknis Perijinan Pemanfataan Ruang.
6.
2
Keterbatasan lahan yang difungsikan sebagai RTH.
Mengotimalkan penambahan luasan RTH jalur pada ruas jalan jalan baru serta di areal privat pada kawasan permukiman baru.
3.
Keterbatasan Lahan untuk pengadaan areal TPU.
Menggagas regulasi yang mengatur tentang pengadaan TPU oleh pihak pengembang.
4.
Tingginya tagihan listrik PJU.
Meterisasi dan penggantian lampu konvensional dengan Light Emitting Diode (LED).
5.
Masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk memiliki IMB.
Sosialisasi pentingnya kepemilikan IMB.
Urusan Wajib Perencanaan Pembangunan Penyelenggaraan Urusan Wajib Perencanaan Pembangunan dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Mataram. A. Program dan Kegiatan Pelaksanaan kebijakan Urusan Wajib Perencanaan Pembangunan diarahkan untuk mencapai sasaran strategis Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat berdasarkan prinsip tata pemerintahan yang baik (Good Governance), yang ditetapkan dalam RKPD Tahun 2014 dilaksanakan melalui lima program pokok, sebagai berikut:
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 24
Pemerintah Kota Mataram
1.
2.
3.
4.
5.
Program perencanaan pembangunan daerah, bertujuan mewujudkan perencanaan pembangunan daerah yang lebih terarah, terpadu dan tepat sasaran. Kegiatan yang dilaksanakan berupa : Penyusunan Rancangan RKPD, Penyusunan KUA, Penyusunan PPAS dan PPA, Musyawarah Pembangunan Bermitra Masyarakat (MPBM), Penyusunan Dokumen Perencanaan Bappeda, Koordinasi Perencanaan Pembangunan Daerah. Program Kerjasama Pembangunan, bertujuan meningkatkan kualitas pembangunan melalui kemitraan pemangku kepentingan pembangunan. Kegiatan yang dilaksanakan berupa : Pengembangan Kemitraan dan Fasilitasi Pembangunan/Renovasi Stadion Olahraga. Program perencanaan pembangunan ekonomi, bertujuan mewujudkan Perencanaan Pembangunan Ekonomi yang lebih terarah dan tepat sasaran. Kegiatan yang dilaksanakan berupa : Penyusunan Indikator Ekonomi Daerah, Koordinasi Perencanaan Pembangunan Bidang Ekonomi, Kemitraan Pengembangan Ekonomi Lokal (KPEL), Penelitian Bidang Ekonomi, Koordinasi Pelaksanaan DBHCHT Kota Mataram. Program perencanaan sosial dan budaya, bertujuan mewujudkan Koordinasi Perencanaan Pembangunan Bidang Sosial Budaya yang lebih terarah dan tepat sasaran. Kegiatan yang dilaksanakan berupa : Koordinasi Perencanaan Pembangunan Bidang Sosial dan Budaya, Penelitian Bidang Sosbud, Penyusunan dan Analisa Indeks Pembangunan Manusia, Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan, Pelaksanaan Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Perkotaan (PPSP). Program perancanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam, bertujuan mewujudkan Perencanaan Wilayah dan Sumber Daya Alam yang lebih terarah dan tepat sasaran. Kegiatan yang dilaksanakan berupa: Pemantapan Koordinasi Perencanaan dan Penataan Ruang, Koordinasi Peningkatan Kualitas Lingkungan Perumahan Dan Permukiman (P2KLP/NUSSP), Penelitian Bidang Fispra, Pemantapan Koordinasi Perencanaan Pembangunan Sarana dan Prasarana Perkotaan, Pemantapan Koordinasi Perencanaan Wilayah dan Sumber Daya Alam.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 25
Pemerintah Kota Mataram
B. Realisasi Program dan Kegiatan Alokasi anggaran untuk urusan wajib Perencanaan Pembangunan tahun anggaran 2014 sebesar Rp. 9.029.511.267,- mengalami penurunan anggaran sebesar 9,44% atau Rp. 942.286.696,- dari alokasi anggaran tahun 2013 sebesar Rp. 9.971.797.963,-. Anggaran tahun 2014 terdiri dari anggaran belanja tidak langsung sebesar Rp. 2.525.470.792,- dan belanja langsung sebesar Rp. 6.414.914.544,-. Sampai dengan akhir tahun, realisasi anggaran belanja urusan perencanaan pembangunan mencapai Rp. 8.897.373.625,- atau 98.54% dengan realisasi fisik mencapai 100%. Keseluruhan program dan kegiatan bidang perencanaan pembangunan dilaksanakan sebagai implementasi kebijakan penyelenggaraan Urusan Wajib Perencanaan Pembangunan yang bertujuan untuk mencapai salah satu sasaran strategis dari misi yang tertuang dalam RPJMD Kota Mataram Tahun 2011-2015, yaitu “Meningkatkan Efektivitas Penyelenggaraan Pemerintahan berdasarkan Good Governance”. Realisasi Indikator Kinerja Utama urusan wajib Perencanaan Pembangunan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.9. REALISASI INDIKATOR KINERJA UTAMA “Meningkatkan Efektivitas Penyelenggaraan Pemerintahan berdasarkan Good Governance” No
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
Target
1
Persentase tingkat perwujudan usulan perencanaan pembangunan daerah sesuai dengan aspirasi masyarakat Persentase ketepatan jadwal penetapan PERWAL RKPD sesuai dengan UU 25/2004 tentang SPPN Persentase ketepatan waktu penyampaian KUA & PPAS sebagai dasar penetapan RAPBD Persentase keselarasan program dalam RKPD dengan program dalam RPJMD Persentase hasil pengkajian dan penelitian yang dijadikan bahan masukan dalam pelaksanaan pembangunan daerah
%
80
Realisasi 2013 2014 80,00 80,00
%
100
100,00
100,00
-
%
100
100,00
100,00
-
%
95
85,00
90,00
5,00
%
80
70,00
75,00
5,00
2
3
4
5
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 26
+/-
Pemerintah Kota Mataram
No
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
Target
6
Persentase SKPD yang menyampaikan LAKIP tepat waktu, berdasarkan Permen PAN & RB No. 53 Tahun 2014
%
100
Realisasi 2013 2014 79,41 85,29
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 27 Tahun 2001, Musyawarah Pembangunan Bermitra Masyarakat (MPBM) merupakan wadah partisipasi masyarakat dalam merumuskan usulan program/kegiatan pembangunan yang nantinya menjadi bahan dalam penyusunan rencana kerja Pemerintah Kota Mataram. Keterlibatan pemangku kepentingan pembangunan dalam MPBM untuk mengakomodir keterwakilan segala unsur masyarakat salah satunya seperti tokoh masyarakat, tokoh agama, partisipasi perempuan melalui kader posyandu, dan lain-lain. Dengan demikian perwujudan usulan masyarakat yang direalisasikan dalam APBD mencapai 80% dari keseluruhan usulan program dan kegiatan yang ada. Pada tahun 2014, telah disusun dokumen perencanaan sebagaimana ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 dan Permendagri Nomor 37 tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun 2014, dengan registrasi sebagai berikut: 1. RKPD Kota Mataram Tahun 2015 ditetapkan tanggal 31 Mei 2014. 2. Rancangan KUA dan PPAS RAPBD 2015 telah disusun dan disampaikan kepada DPRD Kota Mataram pada tanggal 26 Juni 2014. 3. Rancangan KUA dan PPAS RAPBD PERUBAHAN 2014 telah disusun dan disampaikan kepada DPRD Kota Mataram pada tanggal 24 Mei 2014. Dapat diartikan bahwa penyusunan dokumen perencanaan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dalam peraturan perundang-undangan. Dalam rangka sinergitas dan konsistensi perencanaan, program dan kegiatan dalam RKPD yang dituangkan dalam KUA dan PPAS telah diselaraskan dengan program dan kegiatan yang tertuang dalam RPJMD. Ketersediaan data dan informasi yang mutakhir dan mudah diakses menjadi salah satu elemen penting dalam proses perencanaan pembangunan. Data dan informasi perencanaan pembangunan yang tersedia pada tahun 2014 adalah sebagai berikut:
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 27
+/5,88
Pemerintah Kota Mataram
Tabel 4.10. Data dan Informasi Perencanaan Pembangunan Tahun 2014 NO 1
URAIAN Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Kota Mataram
JUMLAH 5 Dokumen
KETERANGAN RKPD, KUA, PPAS
2
Dokumen Perencanaan dan Pelaporan Kinerja
2 Dokumen
PK, LAKIP
3
Data Kajian Perencanaan
35 Kajian
-
Berdasarkan Peraturan Menteri PAN & RB Nomor 53 Tahun 2014, ditegaskan bahwa penyampaian LAKIP Satuan Kerja Perangkat Daerah disampaikan paling lambat 2 (dua) bulan setelah tahun anggaran berakhir. LAKIP menjadi salah satu bahan bagi kelengkapan penyusunan LKPJ (Laporan Keterangan Pertanggungjawaban) Walikota Mataram kepada DPRD Kota Mataram, sehingga ketepatan waktu penyampaian LAKIP SKPD menjadi indikator yang penting untuk dipenuhi. C. Permasalahan dan Solusi NO PERMASALAHAN 1 Masih terbatasnya kapasitas tenaga perencana.
SOLUSI - Peningkatan kompetensi melalui diklat fungsional perencana. - Peningkatan keterlibatan aparatur dalam proses perencanaan.
2
Belum optimalnya koordinasi lintas SKPD.
- Meningkatkan koordinasi.
frekuensi
- Mengoptimalkan Perencana SKPD.
rapat Forum
3
Belum optimalnya ketersediaan data dan informasi perencanaan.
Updating data dari SKPD terkait serta penyusunan data/kajian melalui penelitian.
4
Belum terbangunnya Aplikasi Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah (SIPPD) sehingga program/kegiatan masih diinventarisasi secara manual.
Membangun aplikasi SIPPD Kota Mataram yang dapat mempermudah dalam proses inventarisasi program/kegiatan.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 28
Pemerintah Kota Mataram
7.
Urusan Wajib Perhubungan Penyelenggaraan Urusan Wajib Perhubungan dilaksananakan oleh Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika. A. Program dan Kegiatan Pelaksanaan Urusan Wajib Perhubungan diarahkan untuk mencapai sasaran strategis Meningkatnya Efektivitas Pemerataan dan Kualitas Pelayanan Publik yang ditetapkan dalam RKPD Kota Mataram 2014 dilaksanakan melalui tujuh program pokok, terdiri dari: 1. Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan, bertujuan meningkatkan kuantitas prasarana dan fasilitas perhubungan untuk mendukung upaya peningkatan pelayanan LLAJ di Kota Mataram melalui kegiatan Penyusunan Kebijakan, Norma, Standar dan Prosedur Bidang Perhubungan; Peningkatan Pengelolaan Terminal Angkutan Darat; dan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan. 2. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan, bertujuan meningkatkan tertib pelayanan angkutan dan peningkatan keselamatan penumpang yang dilaksanakan melalui kegiatan Penyuluhan bagi Para Sopir/Juru Mudi untuk Peningkatan Keselamatan Penumpang; Pengendalian Disiplin Pengoperasian Angkutan Umum di Jalan Raya; Penciptaan Keamanan dan Kenyamanan Penumpang di Lingkungan Terminal; Pengumpulan dan Analisis Database Pelayanan Angkutan; Sosialisasi/penyuluhan Ketertiban Lalu Lintas dan Angkutan; Pemilihan dan Pemberian Penghargaan Sopir/Juru Mudi/Awak Kendaraan Angkutan Umum teladan; Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan; Pengendalian Pengoperasian Kendaraan Tidak Bermotor (Cidomo); Pengawasan Keselamatan Angkutan dan Laik Jalan; Forum Lalu Lintas Angkutan Jalan; Monitoring Angkutan Hari-hari Besar; Pembinaan Keselamatan Angkutan Perairan; Pengembangan Pelayanan Angkutan Perairan. 3. Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan, bertujuan meningkatkan kuantitas dan kualitas prasarana dan fasilitas perhubungan dalam rangka peningkatan pelayanan LLAJ di Kota Mataram yang dilaksanakan melalui kegiatan Pembangunan Halte Bus, Taxi, Gedung Terminal. 4. Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas, bertujuan mewujudkan keselamatan, kelancaran dan ketertiban lalu lintas yang dilaksanakan melalui kegiatan Pengadaan Rambu-Rambu Lalu Lintas; Pengadaan Marka Jalan; Pengadaan Traffic Light; Pemeliharaan
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 29
Pemerintah Kota Mataram
5.
6.
7.
Traffic Light; Pengadaan Cermin Cembung; Pengumpulan dan Analisis Database Lalu Lintas; Pengawasan dan Sosialisasi Rambu, Marka dan Traffic light; Pengadaan Counter Down; Pengumpulan dan Analisis Kinerja Persimpangan; Inventarisasi dan Analisis Kebutuhan Fasilitas Perlengkapan Jalan; Pengadaan Rambu Pendahulu Penunjuk Jurusan (RPPJ); Pengadaan Paku Jalan; Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas; Penciptaan Keselamatan,Ketertiban dan Kelancaran lalu Lintas Angkutan Jalan Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ, bertujuan memelihara prasarana dan fasilitas perhubungan dalam rangka peningkatan pelayanan LLAJ di Kota Mataram yang dilaksanakan melalui kegiatan Rehabilitasi/Pemeliharaan Terminal/Pelabuhan. Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor, bertujuan meningkatkan laik jalan kendaraan bermotor mendukung upaya terwujudnya keselamatan dan ketertiban lalu lintas yang dilaksanakan melalui kegiatan; Pengadaan Alat Uji Kendaraan Bermotor; Pemeliharaan Alat Uji Kendaraan Bermotor; Penyediaan Kelengkapan Administrasi pengujian Program Peningkatan Pelayanan Perparkiran, bertujuan meningkatkan tertib penyelenggaraan perparkiran yang mendukung upaya peningkatan keamanan, kenyamanan dan ketertiban lalu lintas dan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang dilaksanakan melalui kegiatan Penyusunan dan Analisis Data Base Perparkiran; Pengawasan dan Pengendalian Perparkiran; Pembinaan Perparkiran; Uji Petik Perparkiran; Sosialisasi Perda Parkir.
B. Realisasi program dan kegiatan Alokasi anggaran untuk Urusan Wajib Perhubungan tahun 2014 sebesar Rp. 12.630.520.027,- meningkat sebesar Rp. 2.231.041.325,- atau sebesar 21,45 % dibandingkan dari alokasi anggaran tahun 2013 sebesar Rp. 10.399.478.702,Anggaran sebesar Rp.12.630.520.027,- terdiri dari Belanja Tidak Langsung sebesar Rp. 5.889.741.135,- dan Belanja Langsung sebesar Rp. 6.740.778.893,-. Realisasi anggaran Belanja Tidak Langsung sebesar Rp.5.671.331.563,- dan Belanja Langsung sebesar Rp.6.501.153.023,-. Realisasi indikator kinerja utama pelaksanaan Urusan Wajib Perhubungan adalah sebagai berikut:
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 30
Pemerintah Kota Mataram
Tabel 4.11. REALISASI INDIKATOR KINERJA UTAMA “Meningkatnya Efektivitas Pemerataan dan Kualitas Pelayanan Publik” No 1
Indikator Kinerja Utama Rasio terpasangnya fasilitas keselamatan & perlengkapan jalan
Satuan %
Realisasi 2013 2014 54,00 60,00
+/6,00
Realisasi indikator kinerja utama untuk mencapai efektifitas pemerataan dan kualitas pelayanan publik urusan wajib perhubungan diukur dengan melihat rasio terpasangnya fasilitas keselamatan dan perlengkapan jalan. Pada tahun 2014 indikator tersebut terealisasi sebesar 60%, meningkat 6% dari tahun 2013 sebesar 54%. Adapun rincian pemasangan fasilitas keselamatan dan perlengkapan jalan tahun 2014 adalah Rambu – Rambu Lalu Lintas terpasang sebanyak 1.295 unit, meningkat 198 unit dari tahun 2013; Rambu Pendahulu Penunjuk Jurusan terpasang sebanyak 113 unit, meningkat sebanyak 20 unit dari tahun 2013; Marka Jalan terpasang seluas 2.454 m2, meningkat sebesar 1.224 m2 dari tahun 2013; Paku Marka Jalan terpasang sebanyak 1.073 unit, meningkat sebanyak 396 unit dari tahun 2013; Pagar Pengaman Jalan terpasang sepanjang 850 meter, meningkat 150 meter dari tahun 2013; Warning Light terpasang sebanyak 11 unit, meningkat sebanyak 3 unit dari tahun 2013. Kompleksitas Urusan Wajib Perhubungan dihadapkan pada ketersediaan SDM yang belum memadai, disisi lain keberadaan Kota Mataram menuju Mataram Metro menghadapi persoalan perhubungan yang membutuhkan penanganan secara terpadu dan terintegrasi. C. Permasalahan dan Solusi NO 1.
PERMASALAHAN Terbatasnya SDM bidang perhubungan.
SOLUSI Pengiriman aparatur pada diklat bidang perhubungan.
2.
Belum tersusunnya penjabaran pelaksanaan bidang perhubungan.
Penyusunan perda bidang perhubungan
3.
Belum terpenuhinya kebutuhan fasilitas keselamatan jalan.
Pemenuhan kebutuhan fasilitas keselamatan jalan secara bertahap.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 31
Pemerintah Kota Mataram
8.
Urusan Wajib Lingkungan Hidup Penyelenggaraan Urusan Wajib Lingkungan Hidup dilaksanakan oleh Badan Lingkungan Hidup, Dinas Kebersihan, dan Dinas Pertamanan. A. Program dan Kegiatan Pelaksanaan Urusan Wajib Lingkungan Hidup diarahkan untuk mencapai sasaran strategis Meningkatnya Ketersediaan Kawasan Resapan Air, Berkurangnya Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan yang ditetapkan dalam RKPD Kota Mataram Tahun 2014 dilaksanakan melalui lima program pokok, terdiri dari: 1. Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH), bertujuan meningkatkan pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH), dilaksanakan melalui kegiatan Penyusunan Kebijakan, Norma, Standar, Prosedur dan Manual pengelolaan RTH; Sosialisasi Kebijakan, Norma, Standar, Prosedur dan Manual Pengelolaan RTH; Penataan RTH; Pemeliharaan RTH; Penghijauan Ruang Terbuka Hijau. 2. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan, bertujuan meningkatkan sistem pengelolaan persampahan yang lebih efektif dan efisien sesuai dengan semangat Undang-Undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Persampahan, dilaksanakan melalui kegiatan Penyediaan Prasarana dan Sarana Pengelolaan Persampahan; Peningkatan Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Persampahan; Sosialisasi Kebijakan Pengelolaan Persampahan; Peningkatan Peran serta Masyarakat dalam Pengelolaan Persampahan; Penyediaan Peralatan Penyedotan Limbah MCK dan Tinja; Penyediaan Sarana dan Prasarana TPA; Penyediaan Sarana dan Prasarana Kebersihan. 3. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup, bertujuan mengendalikan pencemaran dan perusakan lingkungan hidup yang telah, sedang dan akan terjadi sehingga kualitas lingkungan hidup dapat dipulihkan dan terjaga dengan baik, dilaksanakan melalui kegiatan Koordinasi Penilaian Kota Sehat/Adipura; Pemantauan Kualitas Lingkungan; Pelaksanaan Pengawasan Kebijakan Bidang Lingkungan Hidup; Pengelolaan B3 dan Limbah B3; Peningkatan Peran serta Masyarakat dalam Pemanfaatan Sampah menjadi komoditas dengan metode 3R (Re-Use, Reduce, Recycle); Pengkajian Dampak Lingkungan; Koordinasi Penyusunan AMDAL.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 32
Pemerintah Kota Mataram
4.
5.
Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam, bertujuan melindungi semua potensi Sumber Daya Alam agar kualitas lingkungan dapat terjaga dengan baik, dilaksanakan melalui kegiatan Pengembangan Ekowisata dan Jasa Lingkungan; Konservasi Sumber Daya Air dan Pengendalian Kerusakan Sumber-Sumber Air; Pengendalian Dampak Perubahan Iklim; Pengendalian dan Pengawasan Pemanfaatan Sumber Daya Alam. Program Peningkatan Pengendalian Polusi, bertujuan melakukan upaya pengendalian polusi yang menyebabkan menurunnya kualitas lingkungan hidup sekaligus mencegah menurunnya kualitas lingkungan pada tingkat yang lebih mengkhawatirkan, dilaksanakan melalui kegiatan Pembangunan Tempat Pembuangan Benda Padat/Cair yang Menimbulkan Polusi; Penyuluhan dan Pengendalian Polusi dan Pencemaran.
B. Realisasi Program dan Kegiatan Alokasi anggaran untuk Urusan Wajib Lingkungan Hidup tahun 2014 sebesar Rp. 58.829.014.115,00 meningkat sebesar Rp. 9.019.426.872,33, atau sebesar 18,10% dibandingkan dari alokasi anggaran tahun 2013 sebesar Rp. 49.809.587.242,67,-. Hal tersebut disebabkan karena adanya pengadaan Dump Truck sebanyak 6 unit, Arm Roll 1 unit dan Pick Up 7 unit. Anggaran sebesar Rp.58.829.014.115,00 terdiri dari belanja tidak langsung sebesar Rp.13.312.325.860,00 dan belanja langsung sebesar Rp. 45.516.688.255,00. Realisasi anggaran belanja tidak langsung sebesar Rp.12.759.644.213,00 dan belanja langsung sebesar Rp.44.396.625.906,00. Realisasi indikator kinerja utama pelaksanaan Urusan Wajib Lingkungan Hidup adalah sebagai berikut: Tabel 4.12. REALISASI INDIKATOR KINERJA UTAMA “Meningkatnya Ketersediaan Kawasan Resapan Air” No 1 2. 3.
Indikator Kinerja Utama Rasio Ketersediaan kawasan resapan air Jumlah Sumur Resapan Jumlah Biopori
Satuan % titik Stang, Unit Casing
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
Realisasi 2013 2014 74,50 75,65 5 40 210
8 50 228
+/1,15 3 10 18
IV - 33
Pemerintah Kota Mataram
No
Indikator Kinerja Utama
Satuan
4. 5
Cakupan Layanan Persampahan Penanganan Pencemaran/Kerusakan Lingkungan Pelestarian Sumber Daya Alam
% kasus
6
titik
Realisasi 2013 2014 66,1 65,0 7 5
36
36
+/-1,1 2
-
Kawasan resapan air di Kota Mataram pada tahun 2014 mengalami peningkatan 1,15 % dari tahun 2013 sebesar 74,50 % menjadi 75,65 %. Kawasan resapan air ini didukung oleh ketersediaan sumur-sumur resapan. Jumlah Sumur Resapan mengalami peningkatan sebesar 3 titik pada tahun 2014 dari 5 titik pada tahun 2013. Selain itu jumlah Biopori juga mengalami peningkatan 18 unit casing pada tahun 2014 dari 10 unit casing pada tahun 2013. Ruas sungai yang berada di Kota Mataram merupakan hilir aliran sungai yang ada di Pulau Lombok. Hal tersebut menyebabkan Kota Mataram berpeluang mengalami terjadinya genangan atau banjir. Sungai besar yang melintasi wilayah Kota Mataram berjumlah empat sungai dan semuanya bermuara di sepanjang pesisir barat Kota Mataram. Sebagai upaya pencegahan potensi genangan dibutuhkan kawasan resapan air untuk mengurangi run off air hujan yang langsung ke aliran sungai. Sumur resapan yang dibangun di empat lingkungan, antara lain: Lingkungan Arong Arong dan Lingkungan Darul Hikmah Kelurahan Dasan Agung, Lingkungan Karang Jangu Kelurahan Sapta Marga, Lingkungan Kebun Jeruk, Pejeruk Perluasan, Pejeruk Baru Kelurahan Pejeruk dan Lingkungan Kebun Bawak Timur Kelurahan Kebun Sari. Masing-masing dengan diameter 1,2 meter dan kedalaman 3 meter. Disamping sumur resapan juga dibangun BIOPORI sebanyak 228 unit yang didukung dengan alat pengebor 50 unit. Guna meningkatkan ketersediaan kawasan resapan air, Pemerintah Kota Mataram melalui Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam, akan menambah cakupan biopori dan sumur resapan pada kawasan yang rawan genangan. Konservasi Sumber Daya Alam (SDA) juga dilakukan dengan mengoptimalkan ruang terbuka hijau yang ada di Kota Mataram. Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam meningkatkan ketersediaan kawasan resapan air, adalah sebagai berikut : Melakukan pengendalian dalam pemberian Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) dalam alih fungsi lahan terutama pada kawasan resapan air dan kawasan permukiman; Menambah
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 34
Pemerintah Kota Mataram
luasan RTH dengan membangun Taman Keanekaragaman Hayati (KEHATI) di Kelurahan Selagalas; Penyediaan dan penanaman Pohon Pelindung; Mengimplementasikan dokumen Survey Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) dalam pengkajian Dampak Lingkungan. Prioritas lain yang ditangani dalam urusan lingkungan hidup adalah mengatasi masalah persampahan. Hingga saat ini, dari total volume sampah sebanyak 1.350 m3 per hari pada tahun 2014, yang tertangani adalah 831,76m3 perhari atau hanya sekitar 65% dari total volume sampah. Sehingga dalam rangka mengimbangi penambahan volume sampah, Pemerintah Kota Mataram memerlukan peningkatan jumlah sarana prasarana persampahan seperti dump truck, arm roll, pick up dan container. Upaya lain dalam mengatasi persoalan sampah adalah dengan mengurangi jumlah timbulan sampah melalui Gerakan LISAN dan Bank Sampah Kota Mataram. Upaya-upaya lain yang dapat menjadi indikator kinerja urusan wajib lingkungan hidup adalah jumlah penanganan pengaduan terhadap pencemaran dan kerusakan lingkungan serta jumlah titik perlindungan sumber daya alam. Untuk jumlah pengaduan, Pada tahun 2014 yang dapat diselesaikan sebanyak 5 kasus dari 5 yang diadukan, menurun dari tahun sebelumnya yang berjumlah 7 kasus dari 7 kasus yang diadukan. Sementara pelestarian sumber daya alam dilihat dari perlinungan mata air dimana antara tahun 2013 dan 2014 tidak ada bertambah ataupun berkurang. Artinya jumlah mata air yang ada masih terpelihara dan terjaga dengan baik. C. Permasalahan dan Solusi NO 1.
PERMASALAHAN Peningkatan volume sampah tidak sebanding dengan jumlah sarana dan prasarana kebersihan yang tersedia.
SOLUSI Penambahan sarana dan prasarana dan tenaga kebersihan.
2.
Masih kurangnya sarana pengangkutan kebersihan untuk melayani penanganan sampah di wilayah Kota Mataram sehingga di satu lokasi TPS hanya mampu dilayani 1 rate pengangkutan
Melakukan pemeliharaan secara rutin, peremajaan dan penambahan sarana dan prasarana secara bertahap berupa kendaraan roda empat, roda tiga ,gerobak sampah dan penambahan rate pengangkutan.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 35
Pemerintah Kota Mataram
NO 3.
4.
PERMASALAHAN Rendahnya Ketaatan masyarakat terhadap peraturan perundangundangan tentang kebersihan dan peran sertanya dalam hal tertib pengelolaan sampah dan pemanfaatan sarana dan prasarana kebersihan.
SOLUSI - Sosialisasi dan penegakan hukum pada masyarakat tentang pengelolaan kebersihan.
Sulitnya mencari lahan kosong untuk TPS, container dan bin container.
- Mengupayakan terealisasinya Pembangunan TPST dan mengintensifkan pelaksanaan 3R melalui program LISAN. - Pembentukan Bank Sampah.
- Pengenalan dini tentang pemilahan sampah dan teknik komposting di tingkat masyarakat dan pelajar.
- Mengintensifkan sosialisasi kebersihan. 5.
Luas lahan TPA saat ini masih kurang yaitu dari luas lahan TPA yang harus ada sekitar 20 Ha, namun yang ada saat ini sekita 8,6 Ha
Merealisasikan TPA Kebon Kongok sebagai TPA Regional
6.
Belum optimalnya peran kebun bibit dalam menunjang kebutuhan RTH kota yang ideal.
Optimalisasi peran kebun bibit dalam menunjang kebutuhan RTH kota yang ideal.
7.
Masih rendahnya kesadaran pelaku usaha dan/atau kegiatan untuk membuat dokumen lingkungan (UKL/UPL, DPPL dan/atau AMDAL).
- Meningkatkan intensitas sosialisasi dan bimbingan teknis khusus kepada pelaku usaha untuk mengantisipasi terjadinya kerusakan lingkungan. - Mekanisme persyaratan operasional izin usaha harus mensyaratkan aspek izin pengelolaan lingkungan setelah memenuhi aspek tata ruang - Penyusunan regulasi berupa Raperda tentang Pengelolaan dan Perlindungan Lingkungan Hidup.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 36
Pemerintah Kota Mataram
9.
Urusan Wajib Pertanahan Penyelenggaraan Urusan Wajib Pertanahan dilaksanakan oleh Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Mataram. A. Program dan Kegiatan Pelaksanaan Urusan Wajib Pertanahan diarahkan untuk meningkatkan penyediaan dan pelayanan infrastruktur perkotaan yang ditetapkan dalam RKPD Tahun 2014 yang dilaksanakan melalui Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah dengan kegiatan Reviu/Appraisial Aset/Barang Daerah. Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh BPKAD dan terintegrasi dalam Urusan Wajib Otda, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian. B. Realisasi Program dan Kegiatan Alokasi anggaran untuk urusan wajib Pertanahan tahun anggaran 2014 sebesar Rp.10.231.349.940 dengan peruntukan dalam rangka pembebasan tanah untuk pembukaan jalan. Anggaran tahun 2014 sebesar Rp.10.231.349.940 terealisasi sebesar Rp.9.342.346.700 atau 91,31%. Realisasi indikator kinerja utama pelaksanaan sasaran Meningkatnya Efektivitas Pemerataan dan Kualitas Pelayanan Publik yang dilaksanakan Bagian Umum Setda Kota Mataram adalah sebagai berikut: Tabel 4.13. REALISASI INDIKATOR KINERJA UTAMA “Meningkatnya Efektivitas Pemerataan dan Kualitas Pelayanan Publik” No
Indikator Kinerja Utama
1.
Luas Tanah yang dibebaskan
Satuan M²
Realisasi 2013 2014 53.903 70.791
+/16.888
Pada tahun 2014, jumlah tanah yang dibebaskan sejak tahun 2013 sejumlah 70.791 m2 yaitu seluas 16.888 m2 yang diperuntukan untuk failitas umum terutama pembebasan lahan untuk pembangunan jalan. Selain untuk jalan, terdapat kebutuhan lahan dalam rangka pembangunan gedung kantor. Perlu diketahui bahwa masih terdapat banyak SKPD Kota Mataram yang menggunakan fasilitas gedung pinjaman dari Pemerintah Provinsi NTB. 10. Urusan Wajib Kependudukan dan Catatan Sipil Penyelenggaraan Urusan Wajib Kependudukan dan Catatan Sipil dilaksanakan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Mataram.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 37
Pemerintah Kota Mataram
A. Program dan Kegiatan Pelaksanaan Urusan Wajib Kependudukan dan Catatan Sipil diarahkan untuk mencapai sasaran strategis meningkatkan Efektivitas Pemerataan dan Kualitas Pelayanan Publik yang ditetapkan dalam RKPD Tahun 2014 dilaksanakan melalui Program Penataan Administrasi Kependudukan, bertujuan meningkatkan tertib administrasi kependudukan dilaksanakan melalui kegiatan Peningkatan Pelayanan Publik dalam bidang kependudukan, Pengembangan data base kependudukan, Sosialisasi kebijakan kependudukan, Monitoring, evaluasi dan pelaporan, Pelayanan Akta Perkawinan dan Perceraian, Pelayanan Akta Kelahiran dan Kematian, Pengawasan Administrasi Kependudukan, Pelayanan Akta Perubahan Nama Kewarganegaraan, Pengangkatan, Pengakuan dan Pengesahan Anak, Penyusunan Perencanaan, Penataan dan Analisis Kependudukan. B. Realisasi program dan kegiatan Alokasi anggaran untuk Urusan Wajib Kependudukan dan Catatan Sipil pada tahun 2014 sebesar Rp. 10.233.747.619,00 terdiri dari anggaran belanja tidak langsung sebesar Rp. 2.639.559.819,00 dan belanja langsung sebesar Rp. 7.540.187.800,00. Sampai dengan akhir tahun anggaran 2014, realisasi anggaran belanja Urusan Wajib Kependudukan dan Catatan Sipil mencapai Rp. 9.279.989.527,00 atau 90,68%. Realisasi indikator kinerja utama pelaksanaan urusan wajib Kependudukan dan Catatan Sipil adalah sebagai berikut: Tabel 4.14. REALISASI INDIKATOR KINERJA UTAMA “Meningkatnya Efektivitas Pemerataan dan Kualitas Pelayanan Publik” No 1
Indikator Kinerja Utama Rasio Penduduk ber-KTP
Satuan %
Realisasi 2013 2014 81,00 86,91
+/5,91
Program e-KTP yang dilaksanakan di Kota Mataram selaras dengan prioritas nasional untuk mengembangkan identitas tunggal bagi seluruh warga Negara Indonesia. Optimalisasi e-KTP dalam kerangka SIAK (Sistem Informasi Administrasi Kependudukan) sasarannya diarahkan untuk validitas data kependudukan. Dengan diberlakukannya e-KTP secara tidak langsung akan memudahkan pendataan penduduk Kota Mataram, terutama yang terkait dengan validitas data. Pada tahun 2014 penduduk Kota Mataram yang memiliki KTP sebanyak 247.706 jiwa meningkat sebesar 25.251 dari tahun 2013 yang berjumlah 222.455 jiwa atau 11,36% dari keseluruhan penduduk Kota Mataram sebanyak 441.064 jiwa, sehingga LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 38
Pemerintah Kota Mataram
rasio penduduk ber-KTP sebesar 86,91%. Secara lengkap data penduduk wajib KTP dan Penduduk ber-KTP untuk masing-masing kecamatan adalah sebagai berikut: Tabel 4.15 Data Kependudukan Per Kecamatan Tahun 2014 Jumlah KTP Elektronik yang Tercetak 1 AMPENAN 58.664 51.573 2 MATARAM 52.732 45.963 3 CAKRANEGARA 48.115 42.347 4 SEKARBELA 35.109 29.838 5 SELAPARANG 47.483 41.722 6 SANDUBAYA 42.897 36.262 JUMLAH 285.000 247.706 Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Mataram, 2014. No
Kecamatan
Jumlah Penduduk WAJIB KTP
Berdasarkan tabel 4.14 terdapat penduduk yang belum melakukan perekaman data e-KTP, terhadap penduduk yang belum melakukan perekaman tersebut, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil melakukan upaya yang terpadu dan berkesinambungan, antara lain operasionalisasi mobil e-KTP dan jemput bola diawal tahun 2015, sehingga diharapkan dalam jangka waktu tertentu dapat diminimalkan penduduk Kota Mataram yang belum memiliki KTP. C. Permasalahan dan Solusi NO 1
2
PERMASALAHAN Belum optimalnya layanan registrasi penduduk untuk mencatat kelahiran, kematian, perpindahan penduduk Masih terdapat penduduk wajib KTP yang belum memiliki e-KTP
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
SOLUSI Penyediaan sarana prasarana layanan kependudukan - Melakukan sosialisasi dan penyisiran bagi penduduk wajib KTP. - Menyampaikan kembali undangan untuk perekaman data kependudukan dengan melibatkan Lurah dan Kepala Lingkungan. - Mempercepat proses pencetakan e-KTP bagi 17.000 yang telah melakukan perekaman data. IV - 39
Pemerintah Kota Mataram
11. Urusan Wajib Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Penyelenggaraan Urusan Wajib Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Mataram. A. Program dan Kegiatan Pelaksanaan Urusan Wajib Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak diarahkan untuk mencapai sasaran strategis meningkatkan keseteraan gender yang ditetapkan dalam RKPD Tahun 2014 yang dilaksanakan melalui tiga program pokok, sebagai berikut: 1. Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan, bertujuan memberikan pengetahuan hukum dan fasilitasi bantuan hukum kepada anak dan perempuan bermasalah hukum, dilaksanakan melalui kegiatan Sosialisasi dan Advokasi Pengarusutamaan Gender (PUG) dan Pengarusutamaan Hak Anak (PUHA). 2. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak, dilaksanakan melalui kegiatan Operasional KIE dan Konseling Pemberdayaan Perempuan dan Anak, Rakor Pokja PUG dan PA, Sosialisasi Pembentukan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A), dan Pembinaan Desa Prima. 3. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan, bertujuan menurunkan angka tindak kekerasan terhadap perempuan, dilaksanakan melalui kegiatan Peringatan Hari Ibu, dan Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang (PTPPO). B. Realisasi program dan kegiatan Alokasi anggaran untuk Urusan Wajib Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp. 265.609.500 meningkat sebesar Rp.96.398.500 atau sebesar 56,97% dibandingkan dari alokasi anggaran pada tahun 2013 sebesar Rp.169.211.000. Anggaran tersebut seluruhnya dialokasikan untuk Belanja Langsung. Sedangkan Belanja Tidak Langsung untuk Urusan Wajib Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak telah dialokasikan pada Urusan Wajib Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera. Alokasi anggaran pada tahun 2014 sebesar Rp. 265.609.500 dengan realisasi anggaran belanja sampai dengan akhir tahun anggaran 2014 mencapai Rp. 222.515.150 atau 74,62%. Realisasi indikator kinerja utama pelaksanaan Urusan Wajib Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak adalah sebagai berikut: LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 40
Pemerintah Kota Mataram
Tabel 4.16. Realisasi Indikator Kinerja Utama “Meningkatnya Kesetaraan Gender” No
INDIKATOR KINERJA UTAMA
SATUAN
Realisasi 2013 2014
1
Indeks Pemberdayaan Gender (IPG)
-
-
57,77
2
Angka Melek Huruf Perempuan
%
90,58
90,03
+/-
0,55
Indeks Pemberdayaan Gender adalah indeks komposit yang mengukur peran aktif perempuan dalam kehidupan ekonomi dan politik. Peran aktif perempuan dalam kehidupan ekonomi dan politik mencakup partisipasi berpolitik, partisipasi ekonomi dan pengambilan keputusan serta penguasaan sumber daya ekonomi. Angka IPG sebesar 57,77 dipengaruhi oleh implementasi kebijakan gender dengan memberikan peluang keterlibatan perempuan dalam pembangunan. Populasi penduduk perempuan Kota Mataram lebih banyak dibandingkan penduduk laki-laki. Hal ini dapat dilihat dari nilai sex ratio sebesar 98 (kurang dari 100) yang berarti bahwa dari setiap 100 penduduk perempuan terdapat 98 penduduk laki-laki. Angka Melek Huruf (AMH) di Kota Mataram mulai tahun 2014 mencapai diatas 94,31%, baik perempuan maupun laki-laki. Sedangkan untuk penduduk yang masih buta huruf sebesar 5,69 persen yang didominasi oleh penduduk usia lanjut. Untuk memberikan peran perempuan dalam kemajuan Kota dengan memberikan ruang yang lebih besar untuk berpartisipasi dalam pembangunan, melalui Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Gerakan Organisasi Wanita (GOW), Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), dan Forum Peduli Air Susu Ibu (FPASI), telah menorehkan beberapa prestasi yang diraih oleh Tim Penggerak PKK Kota Mataram pada tahun 2014, antara lain dengan terpilihnya Ketua Tim Penggerak PKK Kota Mataram (Hj. Suryani Ahyar Abduh, S.Sos) sebagai penerima PENGHARGAAN CITRA KARTINI INDONESIA 2014. Disamping itu, dalam mewujudkan kesetaraan gender telah dilakukan upaya-upaya, antara lain dengan meningkatkan keterlibatan perempuan dalam pembangunan, terutama dalam aspek perencanaan pembangunan dengan menargetkan proporsi peserta Musrenbang/MPBM sebesar 30 persen adalah peserta dari unsur perempuan, membuka seluas-luasnya informasi yang dapat diakses oleh Ibu, maupun Calon Ibu terhadap kesehatan reproduksi, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 41
Pemerintah Kota Mataram
meningkatkan pengetahuan dan pengembangan diri perempuan dengan membuka kesempatan pembentukan lembaga-lembaga non formal pemerhati perempuan, ibu dan anak, serta meningkatkan ruang expresi perempuan melalui peningkatan frekuensi acara berbasis gender bernilai kebangsaan seperti Peringatan Hari Ibu, Hari Kartini, dan lain-lain. Dalam rangka peningkatan kualitas hidup anak dan perlindungan perempuan serta peningkatan peran serta dan kesetaraan gender dalam pembangunan, telah dilaksanakan sosialisasi PPRG untuk 50 orang, rakor pokja PUG dan PA dengan peserta sebanyak 140 orang, sosialisasi UU PDKRT, PA dan Traficking dengan peserta sebanyak 200 orang, Sosialisasi dalam rangka peringatan hari ibu dengan peserta sebanyak 100 orang, kemudian sosialisasi Kota Layak Anak dengan peserta sebanyak 80 orang, sosialisasi kesehatan reproduksi anak yang berperspektif agama dengan peserta sebanyak 65 orang, ada juga pertemuan dan pembinaan forum anak serta pembinaan/pendampingan terhadap perempuan dan anak korban kekerasan. Jumlah kasus yang melibatkan anak pada tahun 2014 sebanyak 74 kasus, mengalami penurunan 39 kasus dibandingkan tahun 2013 yaitu 113 kasus. Hal ini karena adanya peningkatan kinerja dari mitra kerja yaitu LPA (Lembaga Perlindungan Anak) yang secara intens mengadakan sosialisasi di masyarakat sehingga kesadaran masyarakat tentang arti pentingnya perlindungan anak semakin meningkat. C. Permasalahan dan Solusi NO 1
2
PERMASALAHAN Masih terbatasnya dukungan untuk penyebarluasan informasi tentang program Pemberdayaan Perempuan Masih terbatasnya SDM yang melaksanakan program pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
SOLUSI Membangun sinergi dengan pihak lain terutama dengan lembaga-lembaga perempuan melalui pertemuan dan advokasi. Meningkatkan pemahaman SDM yang dimiliki saat ini untuk mengoptimalkan pelaksanaan pemberdayaan perempuan
IV - 42
Pemerintah Kota Mataram
12. Urusan Wajib Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Penyelenggaraan Urusan Wajib Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Mataram. A. Program dan Kegiatan Pelaksanaan Urusan Wajib Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera diarahkan untuk mencapai sasaran strategis meningkatnya
kualitas keluarga yang ditetapkan dalam RKPD Tahun 2014 yang dilaksanakan melalui enam program pokok, sebagai berikut: 1. Program Keluarga Berencana, bertujuan memenuhi permintaan masyarakat akan pelayanan keluarga berencana & kesehatan reproduksi yang berkualitas, termasuk upaya-upaya menurunkan angka Kematian Ibu, bayi & Anak serta penanggulangan masalah reproduksi, yang dilaksanakan melalui kegiatan Pembinaan Keluarga Berencana, Penyusunan Umpan Balik Hasil Pelaksanaan Program KB, Operasional Kader Program KBKS, Pengolahan Data Mutasi Keluarga, Orientasi Sistem Pemutahiran Data Mutasi Keluarga, Penyusunan PPM Untuk Menjadi Peserta KB/Aktif, Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan Program KBKS Lapangan, Penyajian Data Program KB dan KS Tahunan, Operasional Petugas Penghubung Dokter, Bidan Praktek Swasta, serta Pelatihan Penyuluh KB dan Petugas Klinik KB. 2. Program Kesehatan Reproduksi Remaja, bertujuan meningkatkan pemahaman, pengetahuan sikap dan perilaku remaja tentang kesehatan dan hak-hak reproduksi serta meningkatkan kualitas generasi mendatang yang dilaksanakan melalui kegiatan Operasional Konseling Bagi Konselor Kesehatan Reproduksi Remaja dan Pelatihan Konselor Sebaya (Peer Conselor) Kesehatan Reproduksi Remaja. 3. Program pelayanan kontrasepsi yang dilaksanakan melalui kegiatan Pelayanan Pemasangan Kontrasepsi KB. 4. Program pengembangan bahan informasi tentang pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak yang dilaksanakan melalui kegiatan Pelatihan BKB bagi PKB dan Kader. 5. Program pengembangan model operasional BKB-Posyandu-PADU, yang dilaksanakan melalui kegiatan Penilaian BKB, keluarga Balita, Keluarga Harmonis dan UPPKS Terbaik, Operasional Kader, Pemantapan Keterpaduan BKB-Posyandu-PADU.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 43
Pemerintah Kota Mataram
6.
Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat dan Kelompok Usaha dalam Pelayanan KB dan Peningkatan Kesejahteraan, yang dilaksanakan melalui kegiatan Pembinaan Ke Kelompok UPPKS, Orientasi Kewirausahaan bagi Kelompok UPPKS, Magang Kader Kelompok UPPKS, Peran Serta Kepala Lingkungan RT, LSOM dalam Program PPKB.
B. Realisasi program dan kegiatan Alokasi anggaran untuk Urusan Wajib Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera tahun anggaran 2014 sebesar Rp.7.415.561.157 meningkat sebesar Rp.987.811.639 atau sebesar 15,37% dibandingkan dari alokasi anggaran pada tahun 2013 sebesar Rp.6.427.749.518. Anggaran sebesar Rp. 7.415.561.157 terdiri dari belanja tidak langsung sebesar Rp. 4.605.088.582 dan belanja langsung sebesar Rp. 2.810.472.575 dengan realisasi sebesar Rp. 6.838.191.652 atau 92,21%. Realisasi indikator kinerja utama pelaksanaan Urusan Wajib Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera adalah sebagai berikut: Tabel 4.17. REALISASI INDIKATOR KINERJA UTAMA “Meningkatkan Kualitas Keluarga” No 1 2
INDIKATOR KINERJA UTAMA Jumlah Keluarga Sejahtera Cakupan Layanan PUS ber-KB Aktif
SATUAN jiwa jiwa
Realisasi 2013 2014 78.141 78.950 49.645 67.605
+/809 17.960
Dalam rangka meningkatkan kualitas keluarga dalam upaya Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) telah dilakukan berbagai kegiatan antara lain konseling KRR bagi remaja yang dilaksanakan di pondok pesantren, SLTA/SLTP, dan melakukan penyuluhan di setiap kelurahan dalam rangka meningkatkan pengetahuan tentang Kesehatan Reproduksi Remaja. Disamping itu, untuk meningkatkan kesejahteraan bagi keluargakeluarga prasejahtera dan KS I, telah dilakukan pemberian bantuan modal, pembinaan kepada kelompok UPPKS, Bina Keluarga Balita, Bina Keluarga Remaja, dan Bina Keluarga Lansia. Hal ini menyebabkan adanya peningkatan jumlah KS dari 78.141 menjadi 78.950. Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program KB dilihat dari meningkatnya penggunan alat kontrasepsi bagi peserta KB aktif mengalami peningkatan sebesar 17.960 Pasangan Usia Subur (PUS). Guna memaksimalkan program KB dilakukan advokasi kepada masyarakat sehingga dapat meningkatkan pencapaian program KB. LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 44
Pemerintah Kota Mataram
C. Permasalahan dan Solusi NO 1.
PERMASALAHAN SOLUSI Program Keluarga Berencana: Program Keluarga Berencana : a. Pencapaian peserta KB baru a. Meningkatkan gerak kader, non hormonal masih relatif dalam rangka mencari rendah akseptor baru b. Masih rendahnya pengetahuan/ pemahaman keluarga tentang perlunya memelihara dan meningkatkan kesehatan
b. Meningkatkan frekuensi, pelatihan/sosialisasi/orientas i program KB-KS
2.
Program Kesehatan Reproduksi Remaja: a. Masih rendahnya tingkat pengetahuan & pemahaman remaja tentang program Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) b. Kurangnya Sarana Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) tentang Program Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) seperti booklet, leaflet, brosur dan poster
Program Kesehatan Reproduksi Remaja: a. Memantapkan Operasional konseling bagi Konselor dan Pelatihan Konselor Sebaya, serta melakukan pembinaan secara rutin kepada kelompok-kelompok PIKKRR yang ada b. Memperbanyak Buku Pintar (booklet, leaflet, brosur, poster tentang KRR)
3.
Program Pemberdayaan Keluarga: a. Minimnya frekuensi pertemuan Kelompok Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), dan Bina Keluarga Lansia (BKL). b. Masih banyak kelompok UPPKS tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan. c. Masih terbatasnya sarana untuk kegiatan kelompok BKB,BKL,& BKR.
Program Pemberdayaan Keluarga: a. Meningkatkan frekuensi pertemuan kelompok BKB, BKR dan BKL b. Melaksanakan orientasi/sosialisasi bagi pengurus dan anggota kelompok BKB,BKR dan BKL c. Melaksanakan pembinaan terhadap kelompok UPPKS.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 45
Pemerintah Kota Mataram
NO
PERMASALAHAN d. Masih rendahnya pengetahuan pengurus dalam kegiatan bina-bina pada kelompok UPPKS. e. Peran institusi masyarakat dalam pelaksanaan KB masih rendah. f. Belum optimalnya peran Toga/Toma dalam pelaksanaan program KB.
SOLUSI d. Melakukan pembinaan dan Temu Kader BKB,BKR,BKL.
13. Urusan Wajib Sosial Penyelenggaraan Urusan Wajib Sosial dilaksanakan oleh Dinas Sosial, Tenaga dan Transmigrasi Kota Mataram. A. Program dan Kegiatan Pelaksanaan Urusan Wajib Sosial diarahkan untuk mencapai sasaran strategis meningkatnya Upaya Penanganan Masalah Sosial Ekonomi Masyarakat yang ditetapkan dalam RKPD Tahun 2014 dilaksanakan melalui delapan program pokok, sebagai berikut: 1. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya, bertujuan meningkatkan pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) lainnya, yang dilaksanakan melalui peningkatan kemampuan (Capacity Building) petugas dan pendamping sosial pemberdayaan fakir miskin, KAT dan PMKS lainnya, dan bimbingan sosial bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial. 2. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial, bertujuan melaksanakan rehabilitasi sosial ekonomi di masyarakat khususnya PMKS, yang dilaksanakan melalui Pelaksanaan KIE konseling dan kampanye sosial bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), Penanganan masalah-masalah strategis yang menyangkut tanggap cepat darurat dan kejadian luar biasa, dan Pelatihan bagi Perempuan Rawan Sosial Ekonomi (PRSE).
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 46
Pemerintah Kota Mataram
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Program pembinaan anak terlantar, bertujuan membina perilaku dan meningkatkan kualitas serta keterampilan anak terlantar guna peningkatan kualitas SDM yang dilaksanakan melalui Bimbingan Sosial dan Keterampilan bagi Anak Terlantar. Program pembinaan para penyandang cacat dan trauma, bertujuan meningkatkan mentalitas dan etos kerja para penyandang cacat dan eks trauma, yang dilaksanakan melalui Pendataan penyandang cacat dan penyakit kejiwaan, serta Pendidikan dan pelatihan bagi penyandang cacat dan eks trauma. Program pembinaan panti asuhan/panti jompo, bertujuan melaksanakan bimbingan sosial bagi PMKS Lansia yang dilaksanakan melalui Bimbingan Sosial bagi PMKS Lansia. Program pembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks narapidana, eks PSK/WTS, eks narkoba dan penyakit sosial lainnya), bertujuan melaksanakan pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi anak nakal, eks narkoba,eks wanita tuna susila dan eks narapidana yang dilaksanakan melalui Pendidikan dan pelatihan ketrampilan berusaha bagi eks penyandang penyakit sosial, dan Pemantauan kemajuan perubahan sikap mental eks penyandang penyakit sosial. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial, bertujuan melaksanakan pelatihan bagi pengurus dan anggota karang taruna, pekerja sosial masyarakat dan organisasi sosial, yang dilaksanakan melalui Peningkatan kualitas SDM kesejahteraan sosial masyarakat. Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana, bertujuan meningkatkan pengetahuan dan kemampuan teknik penanggulangan bencana melalui pendidikan dan latihan bagi satuan linmas, yang dilaksanakan melalui Pelatihan teknik penanggulangan bencana dan pengungsi bagi satuan linmas.
B. Realisasi program dan kegiatan Alokasi anggaran untuk Urusan Wajib Sosial Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp.5.064.351.650 meningkat sebesar Rp.684.184.186 atau sebesar 15,62% dibandingkan dari alokasi anggaran pada tahun 2013 sebesar Rp.4.380.167.464.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 47
Pemerintah Kota Mataram
Anggaran sebesar Rp. 5.064.351.650 terdiri dari belanja tidak langsung sebesar Rp. 2.871.366.650 dan belanja langsung sebesar Rp. 2.192.985.000 dengan realisasi sebesar Rp. 4.949.403.164,00 atau 97,73%. Realisasi indikator kinerja utama pelaksanaan urusan wajib sosial adalah sebagai berikut: Tabel 4.18. REALISASI INDIKATOR KINERJA UTAMA “Meningkatnya Upaya Penanganan Masalah Sosial Ekonomi Masyarakat” No 1 2
3
INDIKATOR KINERJA UTAMA Penduduk Miskin Jumlah Panti Asuhan/Panti Jompo/Panti Rehabilitasi yang bina Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
SATUAN % unit
orang
Realisasi 2013 2014 10,75 10,06 16 16
0,69 -
7.032
232
7.264
+/-
Dalam konteks pembangunan manusia masalah kemiskinan dapat menjadi akar dari permasalahan sosial dalam suatu daerah. Kota dengan kepadatan penduduk yang cukup tinggi rawan akan masalah kemiskinan. Kinerja dalam penanganan kemiskinan adalah kemampuan menekan angka kemiskinan sesuai dengan target yang sudah ditetapkan. Pada tahun 2014, upaya untuk mempercepat penurunan angka kemiskinan dilakukan melalui program pembangunan yang berkelanjutan antara lain menerapkan layanan kesehatan gratis, bantuan siswa miskin, bedah rumah, sambungan gratis air bersih bagi MBR, bantuan beras miskin (raskin), bantuan beras bagi penduduk Jompo, bantuan modal usaha, Baitul Mal Wa Tamwil (BMT), dan Santunan Kematian. Menurut data BPS Kota Mataram jumlah penduduk miskin yang ada di Kota Mataram tahun 2014 sebanyak 44.772 jiwa menurun sebesar 1.898 jiwa atau sebesar 0,69 persen dibandingkan dengan tahun 2013 yang berjumlah 46.670 jiwa. Berkurangnya jumlah penduduk miskin berkontribusi terhadap peningkatan IPM Kota Mataram. Untuk indikator Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dilakukan melalui peningkatan kemampuan petugas dan pendamping sosial PMKS, pelaksanaan KIE Konseling dan Kampanye Sosial bagi PMKS serta pelatihan bagi Perempuan Rawan Sosial Ekonomi (PRSE). LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 48
Pemerintah Kota Mataram
C. Permasalahan dan Solusi NO 1
PERMASALAHAN Pendataan KK Miskin yang masih tidak tepat sasaran
SOLUSI Verifikasi dan validasi data yang terus dibenahi dan diperbaiki dengan mengacu pada 14 variabel fakir miskin versi kementerian Sosial RI
2
Masih rendahnya kualitas SDM PMKS
Pemberdayaan melalui Bimtek bagi PMKS potensial yang ingin berubah dalam perilaku yang tidak baik menjadi arah yang lebih baik
3
Masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk mengembangkan kelompok PMK
Memberikan bantuan sosial secara stimulan kepada PMKS melalui Usaha Ekonomi Produktif (UEP) dalam upaya mengikuti proses meniti usaha yang dipilih sehingga dapat dinikmati/dirasakan manfaat keberhasilan usaha dengan kepuasan bathin secara maksimal
4
Kesenjangan kaya miskin semakin besar sehingga memicu angka kriminalitas/PMKS khususnya penyakit sosial yang tidak terbendung
Membuka lahan pekerjaan dan mendidik masyarakat serta pandai mencari peluang usaha agar bisa menjadi pelaku peningkatan ekonomi masyarakat kecil tanpa pembedaan status, suku dan ras.
5
Peran CSR (Corporate Social Responsibility) belum maksimal
Bersama-sama dalam upaya meningkatkan pembangunan secara luas perhatiannya terhadap masyarakat miskin sesuai aturan normative yang sudah ditetapkan. (dalam hal ini Perda terkait dengan CSR harus diimplementasikan)
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 49
Pemerintah Kota Mataram
14. Urusan Wajib Ketenagakerjaan Penyelenggaraan Urusan Wajib Ketenagakerjaan dilaksanakan oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Mataram. A. Program dan Kegiatan Penyelenggaraan Urusan Wajib Ketenagakerjaan diarahkan untuk mencapai sasaran strategis meningkatnya ketersediaan lapangan kerja yang ditetapkan dalam RKPD Tahun 2014 dilaksanakan melalui tiga program pokok, terdiri dari: 1. Program Peningkatan Kesempatan Kerja dan Berusaha, bertujuan mewujudkan peningkatan kesempatan kerja, yang dilaksanakan melalui kegiatan Pengembangan Informasi Bursa Tenaga Kerja/Kesempatan Kerja. 2. Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Pengerah Ketenagakerjaan, bertujuan meningkatkan perlindungan dan pengembangan lembaga pengerah ketenagakerjaan, yang dilaksanakan melalui kegiatan Penyelesaian Prosedur dan Perselisihan Hubungan Industri serta Pengawasan, Perlindungan dan Penegakan Hukum terhadap Tenaga Kerja. 3. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja, bertujuan mewujudkan peningkatan keterampilan bagi para lansia produktif, yang dilaksanakan melalui kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan bagi Pencari Kerja. B. Realisasi program dan kegiatan Alokasi anggaran untuk urusan wajib Ketenagakerjaan tahun anggaran 2014 sebesar Rp. 465.369.950,00 meningkat sebesar Rp. 104.308.950,00 atau 28,89% dibandingkan dari alokasi anggaran pada tahun 2013 sebesar Rp.361.061.000,00. Anggaran sebesar Rp. 465.369.950,00 keselurahannya merupakan belanja langsung dengan realisasi sebesar Rp. 461.707.500,00. Realisasi indikator kinerja utama pelaksanaan urusan wajib Ketenagakerjaan adalah sebagai berikut: Tabel 4.19. CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA “Meningkatnya Ketersediaan Lapangan Kerja” NO 1 2
INDIKATOR KINERJA UTAMA Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Tingkat Kesempatan Kerja (TKK)
SATUAN
2013
2014
+/-
%
56,15
61,20
5,05
%
94,52
95,21
0,69
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 50
Pemerintah Kota Mataram
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) didifinisikan sebagai indikator ketenagakerjaan yang memberikan gambaran tentang penduduk yang aktif secara ekonomi dalam kegiatan sehari-hari merujuk pada suatu waktu dalam periode survey. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja di Kota Mataram pada tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar 5,05% dari tahun 2013. Peningkatan TPAK Kota Mataram didukung oleh kondusivitas wilayah, berkembangnya sektor formal dan sektor informal serta keberadaan wirausaha baru dan ekonomi kreatif masyarakat. Tingkat Kesempatan Kerja (TKK) merupakan peluang seseorang penduduk usia kerja yang termasuk angkatan kerja untuk bekerja. Secara umum TKK mengalami peningkatan sebesar 0,69 % dari 94,52% pada tahun 2013 menjadi 95.21% tahun 2014. Peningkatan tersebut didukung oleh kebijakan pemerintah Kota Mataram terkait keterbukaan usaha melalui kemudahan pemberian ijin usaha (SITU), TDP, IMB di bidang perdagangan dan jasa, diharapkan dapat menyebabkan menurunnya penduduk tidak bekerja (menganggur) di Kota Mataram. Kemudahan ini didukung dengan peningkatan kinerja pelayanan perijinan terpadu melalui pembentukan Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Mataram serta kebijakan pelimpahan kewenangan Walikota Mataram kepada Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Mataram dalam penandatanganan ijin. Hal lain yang mempengaruhi adalah bertumbuhnya sektor tersier yang positif terkait berkembangnya pasar modern yang menggunakan tenaga kerja lokal, sehingga diharapkan sebagian besar angkatan kerja dapat tertampung di lapangan usaha dan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. Sebagai bagian lain dari penilaian kinerja oleh pihak independent, Dinas Sosial, Tenagakerja dan Transmigrasi Kota Mataram atas penilaian Ombusdman RI perwakilan Nusa Tenggara Barat dalam penilaian kinerja pelayanan publik bidang ketenagakerjaan (AK 1/Kartu Kuning) dengan nilai 890 berada pada Zona Hijau. C. Permasalahan dan Solusi NO 1.
PERMASALAHAN Pencari kerja yang sudah mendapatkan pekerjaan tidak melaporkan kembali ke Dinas Sosial Tenagakerja dan Transmigrasi Kota Mataram.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
SOLUSI Sosialisasi pada pencari kerja untuk melaporkan jika sudah mendapatkan pekerjaan.
IV - 51
Pemerintah Kota Mataram
NO 2.
PERMASALAHAN Adanya gap antara lapangan pekerjaan dengan jumlah pencari kerja.
SOLUSI - Penyelenggaraan Informasi Bursa Tenaga Kerja/Kesempatan Kerja. - Meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait dan swasta untuk mendorong penyiapan lapangan pekerjaan baru. - Mendorong penciptaan wirausaha baru .
15. Urusan Wajib Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Penyelenggaraan Urusan Wajib Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dilaksanakan oleh Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram. A. Program dan Kegiatan Penyelenggaraan Urusan Wajib Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah diarahkan untuk mencapai sasaran strategis meningkatnya efektifitas pengembangan usaha yang ditetapkan dalam RKPD Tahun 2014 yang dilaksanakan melalui tiga program pokok, sebagai berikut : 1. Program penciptaan iklim usaha Usaha Kecil Menengah yang kondusif, bertujuan meningkatkan kemampuan dalam pengelolaan koperasi. Program ini dilaksanakan melalui kegiatan Fasilitasi pengembangan Usaha Kecil Menengah dan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan. 2. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah, bertujuan meningkatkan akses pasar dan informasi produk UMKM, yang dilaksanakan melalui kegiatan Penyelenggaraan promosi produk Usaha Mikro kecil Menengah. 3. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi, bertujuan mewujudkan kondisi koperasi yang sehat, tangguh dan mandiri. Program ini dilaksanakan melalui kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Pendidikan dan Pelatihan Perkoperasian, Pembinaan, Pengawasan, dan Perhargaan koperasi berprestasi, serta Peningkatan Penataan Data Koperasi.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 52
Pemerintah Kota Mataram
B. Realisasi program dan kegiatan Alokasi anggaran untuk urusan wajib Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah tahun anggaran 2014 sebesar Rp. 13.599.858.496,00 meningkat sebesar Rp 5.724.804.246,00 atau sebesar 72,69% dibandingkan dari alokasi anggaran pada tahun 2013 sebesar Rp. 7.875.054.250,00. Anggaran sebesar Rp. 13.599.858.496,00 terdiri dari belanja tidak langsung sebesar Rp. 4.360.052.228,00 dan belanja langsung sebesar Rp.9.239.806.268,00. Realisasi Belanja Tidak Langsung sebesar Rp.4.141.881.490,00 dan Belanja Langsung sebesar Rp. 8.337.116.038,00 dengan sisa anggaran sebesar Rp. 1.106.752.364,00. Realisasi indikator kinerja utama pelaksanaan urusan Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah adalah sebagai berikut: Tabel 4.20. REALISASI INDIKATOR KINERJA UTAMA “Meningkatnya Efektifitas Pengembangan Usaha” No 1 2 3
INDIKATOR KINERJA UTAMA Jumlah Wirausaha Baru Koperasi Berkualitas Koperasi Aktif
SATUAN WUB Unit Unit
Realisasi 2013 2014 778 2.082 128 133 345 355
+/1.304 5 10
Wirausahawan adalah seseorang yang berani berusaha secara mandiri dengan mengerahkan segala sumber daya dan upaya meliputi kepandaian mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya untuk menghasilkan sesuatu yang bernilai lebih tinggi. Dari difinisi dimaksud pengembangan kearah penciptaan Wira Usaha Baru (WUB) menjadi hal yang penting dalam upaya peningkatan perekonomian suatu daerah umumnya dan peningkatan kesejahteraan dan perluasan lapangan kerja baru di Kota Mataram pada khususnya. Dalam perkembanganya, pertumbuhan WUB di Kota Mataram menunjukan adanya peningkatan yang signifikan dari tahun sebelumnya. Berdasarkan target yang ditetapkan untuk tahun anggaran 2014 sebesar 1.840 WUB, pemerintah Kota Mataram telah berhasil melampaui target tersebut dengan realisasi sebesar 2.082 WUB atau terjadi peningkatan sebesar 167 % dari jumlah WUB tahun 2013. Keberhasilan tersebut tentunya tidak terlepas dari upaya startegis yang dilakukan melalui kegiatan-kegiatan berupa 1) peningkatkan kemampuan kewirausahaan, 2) membudayakan kewirausahaan, 3) pemberdayaan sumberdaya 4) pendayagunaan sumber daya, serta 5) pemberdayaan Koperasi Simpan Pinjam dan Lembaga Keuangan Mikro. LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 53
Pemerintah Kota Mataram
Disisi lain, dalam kaitannya dengan upaya peningkatan iklim usaha yang kondusif di Kota Mataram serta daya dukungnya dalam penciptaan WUB, peran koperasi menjadi prioritas perhatian pemerintah Kota Mataram. Dalam perkembangannya jumlah koperasi di Kota Mataram Tahun 2014 tercatat sebanyak 594 unit, dimana terjadi peningkatan sebanyak 6 unit koperasi dari 588 unit Koperasi di tahun 2013. Dari total 594 unit koperasi di Kota Mataram masih terdapat koperasi yang tidak aktif yang membutuhkan pembinaan dan pendampingan lebih lanjut, sehingga keberadaan koperasi aktif yang berjumlah 355 akan dapat makin ditingkatkan. Masih besarnya proporsi koperasi tidak aktif terlepas dari belum optimalnya kinerja program/kegiatan, akan tetapi lebih pada beberapa faktor diantaranya koperasi yang berada di wilayah pemekaran dan masuk dalam binaan pemerintah Kota Mataram tercatat sebagai koperasi tidak aktif serta terkendala prosedur penghapusan. Upaya peningkatan jumlah koperasi aktif dan jumlah koperasi berkualitas diintervensi melalui kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Pendidikan dan Pelatihan Perkoperasian, Pembinaan, Pengawasan, dan Perhargaan Koperasi Berprestasi, serta Peningkatan Penataan Data Koperasi. Dari jumlah koperasi aktif yang ada, secara berkesinambungan dilakukan penilaian kinerja dalam rangka penetapkan koperasi yang berkualitas. Dasar penetapan kinerja koperasi dilakukan melalui Pemeringkatan Koperasi yang mengacu pada Permen Nomor 06/Per/M.KUMKM/III/2008 tanggal 12 Maret 2008 tentang perubahan atas Permen nomor 22/KEP/M.KUMKM/IV/2007 tanggal 16 April 2007 tentang pemeringkatan koperasi. Berdasarkan hasil pengklasifikasian/penilaian yang dilakukan ditetapkan 133 koperasi berkualitas, meningkat sebanyak 5 koperasi dari tahun sebelumnya. C. Permasalahan dan Solusi NO 1.
PERMASALAHAN Belum optimalnya upaya pendampingan bagi WUB
SOLUSI Meningkatkan intensitas pendampingan WUB
2.
Terbatasnya sarana dan prasarana penunjang usaha WUB
Penyediaan sarana prasana pendukung usaha WUB
3.
Terbatasnya akses WUB terhadap sumber pemodalan usaha
Kerjasama dengan lembaga perbankan yang berorientasi pada usaha mikro, kecil dan menengah
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 54
Pemerintah Kota Mataram
NO 4.
5.
PERMASALAHAN Masih banyaknya proporsi koperasi tidak aktif.
SOLUSI - Melakukan koordinasi dengan provinsi dan pusat terkait penyederhanaan prosedur penghapusan koperasi. - Mengoptimalkan fungsi pengawasan dan pembinaan secara berkesinambungan oleh SKPD dan Dekopinda.
Masih minimnya modal usaha koperasi
Mengembangkan pola kemitraan/kerjasama usaha dengan perbankan maupun pengusaha besar
16. Urusan Wajib Penanaman Modal Penyelenggaraan Urusan Wajib Penanaman Modal dilaksanakan oleh Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Mataram sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2013 tentang perubahan kedua atas Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pembentukan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kota Mataram. Peningkatan pelayanan perizinan pada BPMP2T diatur dengan Peraturan Walikota Nomor 11 Tahun 2014 tentang Pelimpahan Kewenangan Di Bidang Perijinan Kepada Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Mataram yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik bidang perijinan. A. Program dan Kegiatan Penyelenggaraan Urusan Wajib Penanaman Modal diarahkan untuk mencapai sasaran strategis yaitu meningkatnya kepastian berinvestasi yang ditetapkan dalam RKPD Tahun 2014 yang dilaksanakan melalui empat program pokok, terdiri dari : 1. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi, bertujuan mendorong peningkatan minat investasi usaha untuk mendukung pembangunan daerah pada sektor ekonomi. Program ini dilaksanakan melalui kegiatan Pengembangan Potensi Unggulan daerah dan Penyelenggaraan pameran investasi. 2. Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi, bertujuan peningkatan iklim usaha dalam rangka peningkatan daya tarik usaha untuk mendukung pembangunan daerah pada sektor ekonomi. LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 55
Pemerintah Kota Mataram
3.
4.
Program ini dilaksanakan melalui kegiatan Peningkatan Kegiatan Pemantauan, Pembinaan Dan Pengawasan Pelaksanaan Penanaman Modal. Program Peningkatan Kwalitas Pelayanan Publik, bertujuan meningkatkan pelaksanaan pelayanan publik untuk mendukung pembangunan daerah pada sektor ekonomi. Program ini dilaksanakan melalui kegiatan Pendataan dan Pelaporan Perijinan Bidang Pembangunan, Pendataan dan Pelaporan Perijinan Bidang Pemerintahan, serta Pendataan dan Pelaporan Perijinan Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat. Program Peningkatan Pelayanan Informasi dan Pengaduan Perijinan, bertujuan meningkatkan pelayanan publik dalam rangka pelayanan informasi dan pengaduan pelayanan perijinan, yang dilaksanakan melalui kegiatan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Perijinan Terpadu.
B. Realisasi Program dan Kegiatan Alokasi anggaran untuk urusan wajib Penanaman Modal tahun anggaran 2014 sebesar Rp. 3.946.469.307,00 meningkat sebesar Rp.1.866.447.815,00 atau sebesar 90% dibandingkan dari alokasi anggaran pada tahun 2013 sebesar Rp. 2.080.021.492,00. Anggaran sebesar Rp. 3.946.469.307,00 terdiri dari belanja tidak langsung sebesar Rp. 1.525.395.307,00 dan belanja langsung sebesar Rp.2.421.074.000,00. Realisasi Belanja Tidak Langsung sebesar Rp. 1.421.774.856,00 dan Belanja Langsung sebesar Rp. 2.333.917.100,00 Realisasi indikator kinerja utama pelaksanaan urusan wajib Penanaman Modal adalah sebagai berikut: Tabel 4.21. REALISASI INDIKATOR KINERJA UTAMA “ Meningkatnya Efektifitas Pengembangan Usaha” No
INDIKATOR KINERJA UTAMA
Pembentukan Modal Tetap Rp Brutto (PMTB) (ribuan) 2. Laju Pertumbuhan Investasi % Penyelesaian Ijin Investasi Tepat 3. % Waktu *) Angka perkiraan Sumber : BPS Kota Mataram, BPMP2T data diolah 1.
Realisasi
SATUAN
2013
+/-
2014
2.097.799.272 12,38
2.365.478.459* 12,76*
267.679.187 0,38
82
97
15
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 56
Pemerintah Kota Mataram
Berdasarkan PDRB Penggunaan, investasi dikenal sebagai Pembentukan Modal Tetap Brutto (PMTB). PMTB menggambarkan adanya proses penambahan dan pengurangan barang modal pada tahun tertentu. PMTB disebut sebagai brutto karena di dalamnya masih terkandung unsur penyusutan, atau nilai barang modal sebelum diperhitungkan nilai penyusutannya. Atas dasar nilai PMTB, perkembangan investasi di Kota Mataram menunjukan perkembangan yang cukup baik. Pada tahun 2014 tercatat peningkatan PMTB sebesar Rp 267.679.187.000 dari Rp.2.097.799.272.000.000,pada tahun 2013 menjadi Rp.2.365.478.459.000.000,-. Laju pertumbuhan investasi selama tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar 0,38% dari 12,38% pada tahun 2013 menjadi 12.76 % di tahun 2014. Bila dilihat kontribusi masing-masing sektor ekonomi tergambarkan bahwa laju pertumbuhan sektor-sektor tertentu yang menjadi inti dari perkembangan laju investasi yang positif tersebut. Pertumbuhan per sektor pada tahun 2014, terdapat dua sektor yang menunjukan laju yang besar yaitu sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan (11,74%) serta sektor perdagangan, hotel dan restoran (11,07%). Hal ini menunjukan bahwa Kota Mataram berhasil memanfaatkan keunggulannya sebagai pusat pemerintahan serta pusat perdagangan dan jasa dengan terus menjaga dan meningkatkan iklim berinvestasi dan berusaha. Indikator Meningkatnya Efektifitas Pengembangan Usaha capaiannya didukung oleh pelaksanaan program/kegiatan Peningkatan Kwalitas Pelayanan Publik, yang berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kualitas pelayanan perijinan termasuk di dalamnya adalah yang berkaitan dengan waktu penyelesaian izin. Waktu penyelesaian Izin IMB, PIMB, ILOK, SITU MB, HO, SIUP, TDP, TDG, TDI/IUI dan Perluasan, IUJK, Ijin Hotel, Ijin Rumah Makan, Ijin Usaha Rekreasi dan Hiburan Umum, Ijin Usaha Jasa Pariwisata, Ijin Sewa Lahan dan lain-lain dapat ditingkatkan kualitas dan kuantitas pelayananya. Pada tahun 2014 ijin yang ditangani sebanyak 6.330 izin, terjadi peningkatan pelayanan dari tahun 2013 yang sebanyak 2.312 izin atau terjadi peningkatan pelayanan perijinan sebesar 273%. Dari 6.330 ijin yang dilayani pada tahun 2014 terdapat peningkatan pelayanan perijinan tepat waktu dari 90% yang ditargetkan menjadi 97% atau melampaui target sebesar 7%.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 57
Pemerintah Kota Mataram
C. Permasalahan dan Solusi NO 1.
2.
PERMASALAHAN Belum terintegrasi data investasi
SOLUSI Melakukan koordinasi,
antara Pemerintah Kota dengan
sinkronisasi dan integrasi data
Provinsi.
investasi kota dengan provinsi
Belum ada system informasi yang
Pembangunan Aplikasi Sistem
dapat digunakan langsung oleh
Informasi Perizinan yang
masyarakat pengurus izin dalam
berbasis web
memudahkan pengecekan status izin yang diajukan. 17. Urusan Wajib Kebudayaan Penyelenggaraan Urusan Wajib Kebudayaan dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Mataram A. Program dan Kegiatan Pelaksanaan Urusan Wajib Kebudayaan diarahkan untuk mencapai sasaran strategis meningkatnya internalisasi nilai seni dan budaya yang mencerminkan kearifan lokal, yang ditetapkan dalam RKPD Tahun 2014 dilaksanakan melalui tiga program pokok, sebagai berikut: 1. Program Pengelolaan Keragaman Budaya Daerah bertujuan untuk mengembangkan kesenian dan budaya daerah dilaksanakan melalui kegiatan pengembangan kesenian dan kebudayaan daerah. 2. Program Pengembangan Nilai Budaya bertujuan untuk melestarikan nilai-nilai budaya daerah, dilaksanakan melalui kegiatan fasilitasi dan aktualisasi adat budaya daerah. 3. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya bertujuan untuk pengelolaan kekayaan nilai sejarah dan budaya daerah, dilaksanakan melalui kegiatan sosialisasi pengelolaan kekayaan budaya lokal daerah. B. Realisasi Program dan Kegiatan Alokasi anggaran untuk urusan wajib kebudayaan tahun anggaran 2014 sebesar Rp. 1.255.155.000 menurun sebesar Rp.70.798.000 atau sebesar 5,64% dibandingkan dari alokasi anggaran pada tahun 2013 sebesar Rp.1.325.953.000. Anggaran tahun 2014 sebesar Rp.1.255.155.000 terealisasi sebesar Rp.960.783.800 atau 76,55%. Realisasi indikator kinerja utama urusan wajib kebudayaan adalah sebagai berikut:
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 58
Pemerintah Kota Mataram
Tabel 4.22. REALISASI INDIKATOR KINERJA UTAMA “Meningkatnya internalisasi nilai seni dan budaya yang mencerminkan kearifan lokal” No 1 2 3
INDIKATOR KINERJA UTAMA
SATUAN
Penyelenggaraan Festival Seni & budaya Jumlah sanggar seni dan budaya Jumlah benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan
kegiatan
Realisasi 2013 2014 3 4
sanggar
203
203
-
situs
4
4
-
+/1
Penyelenggaran Festival Seni & Budaya berupa Festival Gendang Beleq, Bale Ganjur, Qasidah, dan Serakalan Barzanji diselenggarakan di Kota Mataram. Dalam upaya mempertahankan seni budaya lokal daerah, penyelenggaraan festival tersebut dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat untuk mengetahui keberadaan budaya daerahnya. Jumlah sanggar seni 230 tersebar di seluruh kecamatan. Sanggar seni yang ada berupa sanggar seni tari, seni rudat, zikir jaman, peresean, cupak gerantang, hadrah dan qasidah. Selain sanggar seni, terdapat beberapa komunitas seni yang dikembangkan oleh komunitas muda dalam mengembangkan seni akustik, keroncong, dan sebagainya. Jumlah situs di Kota Mataram sampai dengan saat ini sebanyak 4 situs, yaitu: Taman Mayura, Pure Miru, Makam Van Ham, dan Makam Loang Baloq. Situs tersebut telah tercatat di Balai Pelestarian Cagar Budaya Gianyar Bali yang wilayah kerjanya termasuk Kota Mataram. Selain 4 situs tersebut, terdapat beberapa situs lainnya yang dilestarikan dan dipublikasikan sebagai Cagar Budaya Kota Mataram, antara lain: Makam Dende Seleh, Makam Tuan Guru Tretetet, Masjid Lebai Sandar, Makam Al Kaff dan Titi Gangsa Sayang Sayang. C. Permasalahan dan Solusi NO 1
2
PERMASALAHAN Belum adanya lembaga yang memantau keberadaan kelompok budaya terkait pengembangan nilai kearifan lokal. Belum adanya kelembagaan yang berfungsi untuk memastikan keberadaan dan keberlanjutan kelompok seni daerah.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
SOLUSI Membentuk Majelis Kebudayaan Kota Mataram.
Membentuk Dewan Kesenian Daerah.
IV - 59
Pemerintah Kota Mataram
NO 3 4
PERMASALAHAN Masih belum optimalnya kuantitas SDM bidang kebudayaan.
SOLUSI Penambahan personil bidang kebudayaan.
Masih minimnya sarana prasarana informasi Promosi Seni dan Budaya.
Meningkatkan jumlah sarana promosi seni dan budaya (baliho, dll).
18. Urusan Wajib Kepemudaan dan Olahraga Urusan Wajib Kepemudaan dan Olahraga dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Mataram. A. Program dan Kegiatan Pelaksanaan Urusan Wajib Kepemudaan dan Olahraga diarahkan untuk mencapai sasaran strategis meningkatkan kualitas pendidikan yang ditetapkan dalam RKPD Tahun 2014 dilaksanakan melalui tiga program pokok, sebagai berikut: 1. Program Pendidikan Luar Biasa dilaksanakan melalui kegiatan Penyelenggaraan MTQ/STQ Siswa Pelajar dan Lomba Tadarus AlQur’an Tingkat Pelajar. 2. Program Peningkatan dan Pengembangan Peran Serta Pelajar dan Pemuda, dilaksanakan melalui kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Dasar Kepemimpinan Pelajar dan Kepemudaan. 3. Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga Pelajar dan Pemuda, dilaksanakan melalui kegiatan Pengembangan Olahraga Usia Dini dan Pekan Pelajar Nasional, Pengembangan Olahraga Unggulan Daerah, Pertukaran Pelajar Antar Daerah, dan Lawatan Sejarah Pelajar Pulau Lombok. B. Realisasi Program dan Kegiatan Alokasi anggaran tahun 2014 untuk urusan wajib pemuda dan olahraga sebesar Rp. 1.274.490.000, terealisasi sebesar Rp.1.114.826.140 atau 87,48%. Realisasi indikator kinerja utama urusan wajib pemuda dan olah raga adalah sebagai berikut:
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 60
Pemerintah Kota Mataram
Tabel 4.23. REALISASI INDIKATOR KINERJA UTAMA “Meningkatkan Kualitas Pendidikan” No
INDIKATOR KINERJA UTAMA
SATUAN
Realisasi 2013 2014
+/-
1
Jumlah Organisasi Pemuda
buah
71
71
-
2
Jumlah Organisasi Keolahragaan
buah
30
30
-
3
Jumlah kegiatan kepemudaan
Jenis
5
5
-
4
Jumlah kegiatan olahraga
Jenis
5
5
-
5
Jumlah lapangan olahraga
buah
43
43
-
Capaian indiaktor kinerja utama kepemudaan dan olahraga dilakukan dengan mengoptimalkan wadah organisasi yang ada yaitu organisasi kepemudaan meliputi organisasi kepemudaan sebanyak 71 buah yang terdiri dari 11 organisasi kepemudaan yang berada di sekolah, dan 60 organisasi kepemudaan yang berada di luar sekolah. Organisasi kepemudaan di sekolah terdiri dari Forum Organisasi Siswa Intra Sekolah (FK-OSIS), Paskibraka, Pramuka, Palang Merah Remaja (PMR), UKS, Kelompok Sukarela Remaja (KSR), Sahabat Teman Sebaya (STS), Sanggar Olahraga Rekreasi, dan Kelompok Pencinta Alam. Kegiatan kepemudaan yang dilaksanakan sebanyak 5 jenis yaitu Latihan Dasar Kepemimpinan Pelajar dan Kepemudaan, Pembinaan Paskibraka, Musabaqah Pelajar Kota Mataram (MTQ, MFQ/MHQ, MSQ dan MKQ), Pelaksanaan Tadarus Al-Qur’an Pelajar dan Guru Pembina Imtaq, Pertukaran Pemuda Antar Daerah, serta Lawatan Sejarah Pelajar. Sedangkan untuk indikator utama olahraga dilakukan dengan mengoptimalkan organisasi olahraga yang terdiri dari 50 jenis olahraga, yang telah memiliki kepengurusan cabang olahraga di Kota Mataram sebanyak 30 cabang dan 20 cabang kepengurusannya belum terbentuk di Kota Mataram. Kegiatan keolahragaan sebanyak 5 kali secara rutin dilakukan setiap tahun, antara lain Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN), Liga Pendidikan Indonesia (LPI), Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA), Kompetisi Olahraga Unggulan Daerah (KOUD), dan Pekan Olahraga Antar Satuan Pendidikan. Dalam mendukung pembinaan olahraga di sekolah didukung oleh 43 lapangan olahraga berupa lapangan basket, lapangan volley dan lain-lain.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 61
Pemerintah Kota Mataram
Dalam mengoptimalkan pembinaan olahraga professional di luar sekolah, dengan keberadaan Komite Olahraga Nasional (KONI) Kota Mataram diarahkan untuk meningkatkan prestasi atlet Kota Mataram terutama dalam menghadapi event olahraga regional dan nasional. Untuk mendukung capaian prestasi atlet Pemerintah Kota Mataram telah memberikan bantuan stimulus baik kepada atlet maupun pelatih masingmasing Cabang Olahraga (Cabor). Dalam mengoptimalkan pengelolaan sarana olahraga khususnya Stadion Malomba telah dibentuk Badan Pengelola Stadion Legenda Malomba Ampenan dengan Keputusan Walikota. C. Permasalahan dan Solusi NO 1
PERMASALAHAN Masih belum optimalnya pembinaan olahraga untuk mencapai prestasi olahraga daerah
SOLUSI Mengoptimalkan pola pembinaan olahraga mulai usia dini, dan penjaringan calon atlet dari lingkungan sekolah.
2
Belum sepenuhnya induk cabang olahraga memiliki kepengurusan di Kota Mataram
Memantapkan persiapan sumber daya untuk pembentukan kepengurusan cabang olahraga
3
Belum optimalnya pelaksanaan kegiatan kepemudaan di masyarakat
Meningkatkan peran serta pemuda melalui organisasi kepemudaan di tengahtengah masyarakat
19. Urusan Wajib Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Pelaksanaan Urusan Wajib Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Mataram, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah. A. Program dan Kegiatan Pada tahun 2014, kebijakan penyelenggaraan Urusan Wajib Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri untuk mencapai sasaran strategis RKPD Kota Mataram Tahun 2014 diimplementasikan melalui sepuluh program pokok, terdiri dari :
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 62
Pemerintah Kota Mataram
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Program pengembangan wawasan kebangsaan, bertujuan meningkatkan kesadaran berwawasan kebangsaan, melalui Peningkatan toleransi dan kerukunan dalam kehidupan beragama, Peningkatan kesadaran masyarakat akan nilai-nilai luhur budaya bangsa, Peningkatan Ideologi dan Ketahanan Bangsa, Koordinasi dan Pelaksanaan Kirap Pataka NTB. Program kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan, bertujuan meningkatkan kesadaran berbudaya dalam forum pengkajian masalah strategis, melalui kegiatan Peningkatan Kewaspadaan Pengkajian Masalah Strategis. Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan, bertujuan meningkatkan keterlibatan dan peran serta masyarakat dalam menjaga ketertiban dan keamanan melalui Kegiatan Pemantauan Situasi Kamtibmas. Program peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat (pekat) bertujuan menurunkan tingkat peredaran minuman keras dan penyalahgunaan narkoba melalui kegiatan Penyuluhan pencegahan peredaran/penggunaan minuman keras dan narkoba, serta Penyuluhan Peningkatan Moral Masyarakat. Program pendidikan politik masyarakat, bertujuan meningkatkan kesadaran mental dan moralitas, remaja dan tenaga kerja dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara, melalui kegiatan Koordinasi Forum-forum Diskusi Politik, Pendataan Penertiban dan Pembinaan Lembaga-Lembaga Non Pemerintah, Fasilitasi Pemilu, serta Peningkatan Stabilitasi dan Harmonisasi Kehidupan Sosial dan Politik. Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan, bertujuan meningkatkan kerjasama, keamanan dan kenyamanan lingkungan, yang dilaksanakan melalui Pembangunan Pos Jaga/Ronda, Pelatihan Pengendalian Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan, Pengendalain Keamanan Lingkungan, Pengamanan PEMILU Legislatif, dan Pengamanan PEMILU Presiden. Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam, bertujuan meningkatkan kesiapsiagaan dan kapasitas dalam penanganan pra bencana tanggap darurat maupun pasca bencana melalui Pemantauan dan penyebarluasan informasi potensi bencana alam; Pengadaan sarana dan prasarana evakuasi penduduk dari ancaman/korban bencana alam; Pengadaan logistik dan obat-obatab
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 63
Pemerintah Kota Mataram
8.
bagi penduduk di tempat penampungan sementara; dan Pelaksanaan Koordinasi dan Pengerahan Sumberdaya dalam rangka Penanganan Bencana. Pemulihan Pasca Bencana Alam, bertujuan meningkatkan keterpaduan para pemangku kepentingan dalam penanganan bencana melalui Sarana dan Prasarana Fasilitas Nelayan.
B. Realisasi Program dan Kegiatan Alokasi anggaran untuk urusan wajib Kesatuan Bangsa Dan Politik dalam Negeri tahun anggaran 2014 sebesar Rp. 7.385.651.503 meningkat sebesar Rp. 1.993.064.263 atau sebesar 2.7% dibandingkan dari alokasi anggaran pada tahun 2013 sebesar Rp. 5.392.587.240. Anggaran sebesar Rp. 7.385.651.503, terdiri dari anggaran belanja tidak langsung sebesar Rp. 1.774.728.503 dan belanja langsung sebesar Rp. 5.610.923.000. Sampai dengan akhir tahun anggaran 2014, realisasi anggaran belanja Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri mencapai Rp. 7.084.692.553 atau 95,93%. Realisasi indikator kinerja utama pelaksanaan urusan wajib Kesatuan Bangsa Dan Politik dalam Negeri adalah sebagai berikut: Tabel 4.24. REALISASI INDIKATOR KINERJA UTAMA “Meningkatnya kondusivitas wilayah Kota Mataram” No 1 2 3
INDIKATOR KINERJA UTAMA
SATUAN
Cakupan Penanganan Konflik Kegiatan Pembinaan terhadap LSM, Ormas, dan OKP Kegiatan Pembinaan Politik Daerah
kasus kegiatan kegiatan
Realisasi 2013 2014 4 2 1 1 1
1
+/(2) -
Komposisi penduduk Kota Mataram yang majemuk dengan berbagai ras, suku dan agama dapat menyimpan potensi konflik, jika tidak ditangani dengan benar. Dalam mengoptimalkan penanganan konflik, beberapa hal yang dilakukan: pertama, meningkatkan intervensi kebijakan Pemerintah Kota Mataram yang aktif mendorong harmonisasi dan mengantisipasi sedini mungkin potensi konflik. Kedua, Pemerintah Daerah secara terus menerus dan aktif memfasilitasi dialog terbuka, menggelar rapat koordinasi, serta melakukan mediasi penanganan konflik. Tidak ketinggalan keberadaan Komunitas Intelejen Daerah (KOMINDA) dan jejaringnya juga dioptimalkan. Upaya lain adalah memfasilitasi dan mendukung program kerja sejumlah ormas yang merupakan wadah masyarakat untuk membangun pemahaman atas pluralisme dan keberagaman, seperti Forum Koordinasi Umat LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 64
Pemerintah Kota Mataram
Beragama (FKUB). Disamping itu, dilaksanakan pula sosialisasi yang efektif untuk Pemberantasan Penyakit Masyarakat (PEKAT) pada 6 kecamatan dan penurunan penanganan konflik dari 4 kasus pada tahun 2013 menjadi hanya 2 kasus pada tahun 2014. Upaya penanganan konflik tersebut dengan melakukan musyawarah perdamaian dengan penandatanganan ikrar perdamaian antara pihak yang bertikai dengan melibatkan Tokoh Masyarakat (Toma) dan Tokoh Agama (Toga). Tabel 4.25. REALISASI INDIKATOR KINERJA UTAMA “Meningkatnya kondusivitas wilayah Kota Mataram” No
INDIKATOR KINERJA UTAMA
1.
Jumlah Tower Peringatan Dini Tsunami Inventaris Peralatan Penanggulangan Bencana
2.
SATUAN Unit Unit
Realisasi 2013 2014 1 1 22
42
+/0 20
Kota Mataram merupakan salah satu Kota/Kabupaten di Prop. NTB termasuk dalam zona rawan bencana. Dari 14 jenis bencana yang ada di Indonesia, beberapa jenis berpotensi terjadi di Kota Mataram antara lain: Longsor, genangan, banjir, gelombang pasang dan tsunami, abrasi pantai, gempa bumi, angin puting beliung, kebakaran, serta konflik sosial. Potensi bencana ini tentu dipengaruhi oleh kondisi geografis, tofografi, geologis, klimatologi, demografi dan faktor tektonik wilayah NTB dan Indonesia umumnya. Dalam memberikan perlindungan kepada masyarakat Kota Mataram dari ancaman bencana, khususnya gelombang pasang/tsunami, pada tahun 2013 Kota Mataram mendapat bantuan Tower Peringatan Dini Tsunami dari BMKG Pusat kerjasama dengan GIZ yang dipasang di halaman kantor Kelurahan Ampenan Selatan. Dalam memberikan pelayanan penanggulangan bencana baik pencegahan, pengurangan risiko bencana, mitigasi bencana, peringatan dini, kesiapsiagaan pada pra bencana, maupun pencarian, pertolongan dan evakuasi, pemulihan darurat saat terjadi bencana, serta rehabilitasi dan rekontruksi pada pasca bencana telah disediakan sarana dan fasilitas penunjang yang memadai agar tujuan penanggulan bencana untuk penyelamatan dan mengurangi penderitaan korban dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Oleh karena itu, pada tahun 2013 telah disediakan 22 unit peralatan penanggulangan bencana berupa perahu karet, mesin chainsaw, tenda dan lain-lain. Serta tahun 2014 ditambahkan sekitar 20 unit peralatan yang sebagian besar dananya bersumber dari APBN. LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 65
Pemerintah Kota Mataram
C. Permasalahan dan Solusi NO 1
PERMASALAHAN Kurangnya frekuensi pertemuan Turba terpadu forum-forum yang sudah terbentuk di Kota.
SOLUSI Mengupayakan peningkatan biaya operasional pertemuan turba terpadu
2
Masih lemahnya koordinasi lintas sektor.
Meningkatkan koordinasi lintas sektor terkait dengan berbagai forum.
3
Belum maksimalnya koordinasi dan kerjasama dengan semua stakeholder
Membentuk Tim Koordinasi dan Pelaksanaan Simulasi Bencana bersama seluruh stakeholder
4
Terbatasnya personil terutama yang memiliki keahlian/kompetensi dibidang Kebencanaan.
Pembinaan dan pelatihan teknis bidang kebencanaan
20. Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian. Penyelenggaraan Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian dilaksanakan oleh: Dinas Pendapatan; Badan Penanggulangan Bencana Daerah; Sekretariat Daerah Kota Mataram; Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah; Inspektorat; Badan Kepegawaian Daerah; Badan Pengelolaan Keuangan Dan Asset Daerah; Kecamatan Cakranegara; Kecamatan Mataram; Kecamatan Ampenan; Kecamatan Selaparang; Kecamatan Sandubaya; Kecamatan Sekarbela; Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI. A. Program dan Kegiatan Penyelenggaraan Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Tahun 2014 dilaksanakan melalui 29 program sebagai berikut: 1. Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah, dilaksanakan melalui kegiatan Intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan daerah; Pendataan Obyek Pajak Daerah dan Retribusi Daerah; Peningkatan Manajemen Penagihan Pajak/Retribusi Daerah; Penanganan Pengaduan dan Keberatan Wajib Pajak/Retribusi; Gebyar dan Penagihan Pajak Bumi dan Bangunan; LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 66
Pemerintah Kota Mataram
2.
3.
Penyusunan Produk-Produk Hukum Bidang Keuangan; Peningkatan Kinerja Pelayanan PBB; Sosialisasi Peraturan-Peraturan Pajak dan Retribusi Daerah; Penghitungan dan Penetapan Pajak Daerah; Dokumentasi Pengelolaan Pajak Daerah; Evaluasi, Pelaporan dan Pembukuan Pendapatan Daerah; Penelitian dan Pemeriksaan Pajak Daerah; Penyusunan Standar Satuan Harga, Pembinaan dan Pelatihan Teknis Pengadaan Barang dan Jasa, Pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah, dan Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kota Mataram; Penyusunan rancangan peraturan daerah tentang APBD; Penyusunan rancangan peraturan KDH tentang penjabaran APBD; Penyusunan rancangan peraturan daerah tentang perubahan APBD; Penyusunan rancangan peraturan KDH tentang Penjabaran Perubahan APBD; Penyusunan rancangan peraturan daerah tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD; Penyusunan rancangan peraturan KDH tentang penjabaran pertanggungjawaban pelaksanaan APBD; Penyusunan sistem informasi Pengelolaan Aset Daerah; penyusunan sistem informasi pengelolaan keuangan daerah; Sosialisasi paket regulasi tentang pengelolaan keuangan daerah; Revaluasi/appraisal aset/barang daerah; Pembahasan RKA-SKPD dan DPA SKPD; Penyelenggaraan Pelayanan Bendahara Umum Daerah (BUD); Penyusunan Produk-Produk Hukum Bidang Keuangan; Penyelenggaraan Tuntutan Perbendaharaan dan Ganti Rugi; Penghapusan Barang Milik Daerah; Bimbingan Teknis Penatausahaan Keuangan Daerah; Peningkatan Penatausahaan Barang Milik Daerah; Peningkatan Pendayagunaan Barang Milik Daerah; Bimbingan Teknis dan Pelatihan tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah . Program Pendidikan Kedinasan, bertujuan melaksanakan pendidikan kedinasan bagi pejabat struktural lingkup Pemerintah Kota Mataram, dilaksanakan melalui kegiatan Pendidikan penjenjangan struktural. Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur, bertujuan meningkatkan kapasitas sumber daya aparatur PNS melalui pendidikan dan pelatihan, dilaksanakan melalui kegiatan Pendidikan dan pelatihan prajabatan bagi calon PNS Daerah; Pendidikan dan pelatihan teknis tugas dan fungsi bagi PNS Daerah; Bimbingan Teknis Manajemen Kepegawaian; Workshop Penyusunan Sasaran Kerja Pegawai (SKP); Pembinaan Mental dan Fisik Aparatur; Sosialisasi peraturan perundang-undangan; Bimbingan teknis implementasi peraturan perundang-undangan; Penataan administrasi kepegawaian; Operasional Klasifikasi Arsip Pola Baru.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 67
Pemerintah Kota Mataram
4.
5.
6.
7.
8.
Program pembinaan dan pengembangan aparatur, bertujuan melaksanakan pembinaan dan meningkatkan kinerja aparatur PNS, dilaksanakan melalui kegiatan Penyusunan rencana pembinaan karir PNS; Seleksi penerimaan calon PNS; Penataan sistem administrasi kenaikan pangkat otomatis PNS; Proses penanganan kasus-kasus pelanggaran disiplin PNS; Pemberian bantuan tugas belajar dan ikatan dinas; Pemberian bantuan penyelenggaraan penerimaan Praja IPDN; Pengelolaan Administrasi Kepegawaian. Program peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah, bertujuan meningkatkan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah dalam melaksanakan tugas, fungsi dan wewenang lembaga legislatif, dilaksanakan melalui kegiatan Pembahasan rancangan peraturan daerah; Hearing/dialog dan koordinasi dengan pejabat pemerintah daerah dan tokoh masyarakat/tokoh agama; Rapat-rapat alat kelengkapan dewan; Rapat-rapat paripurna; Kegiatan Reses; Kunjungan kerja pimpinan dan anggota DPRD dalam daerah; Peningkatan kapasitas pimpinan dan anggota DPRD; Sosialisasi peraturan perundang-undangan; Kunjungan Kerja Pimpinan Dan Anggota DPRD Keluar Daerah; Kegiatan Panitia Khusus; Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Pimpinan DPRD; Sosialisasi Kegiatan DPRD. Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH, bertujuan meningkatkan intensitas dan kualitas pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan kepala daerah, dilaksanakan melalui kegiatan Pelaksanaan pengawasan Internal secara berkala; Tindak lanjut hasil temuan pengawasan; Kormonev Pelaksanaan Inpres No. 5 Tahun 2004; Review Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Program peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan, bertujuan meningkatkan kapasitas dan kapabilitas tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan, dilaksanakan melalui kegiatan Pelatihan pengembangan tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan. Program Peningkatan Kwalitas Pelayanan Publik, bertujuan meningkatkan pelaksanaan pelayanan publik untuk mendukung pembangunan daerah pada sektor ekonomi, dilaksanakan melalui kegiatan Pendataan dan Pelaporan Perijinan Bidang Pembangunan; Pendataan dan Pelaporan Perijinan Bidang Pemerintahan; Pendataan dan Pelaporan Perijinan Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 68
Pemerintah Kota Mataram
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Program Peningkatan Pelayanan Informasi dan Pengaduan Perijinan, bertujuan meningkatkan pelayanan publik dalam rangka pelayanan informasi dan pengaduan pelayanan perijinan, dilaksanakan melalui kegiatan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Perijinan Terpadu Program peningkatan pelayanan kedinasan kepala daerah/wakil kepala daerah, bertujuan meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas kepala daerah/wakil kepala daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan, dilaksanakan melalui kegiatan Dialog/audiensi dengan tokoh-tokoh masyarakat, pimpinan/anggota organisasi sosial dan kemasyarakatan, Penerimaan kunjungan kerja pejabat negara/departemen/lembaga pemerintah non departemen/luar negeri, Rapat koordinasi pejabat pemerintahan daerah, Koordinasi dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah lainnya, Program Pembinaan Pemerintahan Desa/Kelurahan, bertujuan mewujudkan tertib pengelolaan administrasi dan keuangan kelurahan dan kecamatan, dilaksanakan melalui kegiatan Pembinaan Administrasi Kecamatan, Kelurahan, dan Lingkungan; Pembinaan dan Penataan Administrasi Kepala Lingkungan. Program Pengembangan Sistem Informasi Pertanahan, bertujuan meningkatkan akses informasi dan pemahaman masyarakat terkait administrasi pertanahan, dilaksanakan melalui kegiatan Sosialisasi Informasi Pertanahan. Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah, bertujuan meningkatkan jalinan kerjasama antar pemerintahan daerah dalam bidang pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan, dilaksanakan melalui kegiatan Fasilitasi Penerimaan Kunjungan Kerja Luar Daerah. Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan, bertujuan mewujudkan tertib penyusunan dan penataan peraturan perundangundangan, dilaksanakan melalui kegiatan Penyusunan rencana kerja rancangan peraturan perundang-undangan, Fasilitasi sosialisasi peraturan perundang-undangan, Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemda Bidang SJDI dan Penyuluhan Hukum, Pelayanan Bantuan Hukum Pemda. Program Penataan Daerah Otonomi Baru, bertujuan melaksanakan penataan wilayah kecamatan dan kelurahan untuk mendukung kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik, dilaksanakan melalui kegiatan Fasilitasi percepatan penyelesaian tapal batas wilayah administrasi antar daerah, Pembangunan gedung kantor baru.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 69
Pemerintah Kota Mataram
16. Program Penataan Daerah, Organisasi dan Ketatalaksanaan serta PAN, bertujuan melaksanakan koordinasi dengan dinas/instansi lingkup Pemerintah Kota Mataram, luar daerah dan dengan asosiasi pemerintah kota, dilaksanakan melalui kegiatan Pengkajian dan Penyempurnaan Penata Kelembagaan Perangkat Daerah, Penyempurnaan Tupoksi Perangkat Daerah, Penyusunan LAKIP Setda dan Penetapan Kinerja, Peningkatan Sarana dan Prasarana Ketatalaksanaan, Analisa Jabatan (ANJAB), Penyusunan Standar Operating Prosedur, Pembinaan Asistensi Unit Kerja Pelayanan Publik, Fasilitasi dan Koordinasi Penyelenggaraan Tugas-tugas Umum Pemerintahan, Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM), Penyusunan Analisis Beban Kerja Perangkat Daerah, Peningkatan Kapasitas Reformasi Birokrasi, Penyusunan Standar Pelayanan Minimum (SPM). 17. Program Peningkatan Capaian Kinerja, bertujuan melaksanakan penyusunan laporan keterangan pertanggungjawaban kepala daerah dan laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah sebagai bentuk akuntabilitas pemerintah daerah kepada pemerintah dan masyakat, dilaksanakan melalui kegiatan Penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) Kota Mataram, Penyusunan LKPJ Walikota Mataram. 18. Program Pengendalian Pembangunan Daerah, bertujuan melaksanakan pengendalian administrasi pembangunan daerah sesuai dengan perencanaan pembangunan daerah yang telah ditetapkan, dilaksanakan melalui kegiatan Koordinasi, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan, dan Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan. 19. Program Pembinaan dan Pemantauan Pelaksanaan Pemberdayaan Ekonomi Rakyat, bertujuan melaksanakan pembinaan dan pemberdayaan ekonomi rakyat sehingga terwujud peningkatan kesejahteraan masyarakat, dilaksanakan melalui kegiatan Dukungan Pemberdayaan Ekonomi Rakyat, Peningkatan Pelaksanaan Raskin. 20. Program Peningkatan Penanaman Modal Daerah, bertujuan mendorong peningkatan nilai investasi dunia usaha untuk mendukung pembangunan daerah pada sektor ekonomi, dilaksanakan melalui kegiatan Penyederhanaan Prosedur Perijinan dan Peningkatan Pelayanan Penanaman Modal, Peningkatan Kegiatan Pemantauan, Pembinaan dan Pengawasan Pelaksanaan Penanaman Modal, dan Penyelenggaraan Pameran Investasi. LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 70
Pemerintah Kota Mataram
21. Program Peningkatan Kesetaraan Gender dan Kepemudaan, bertujuan meningkatkan kesetaraan gender dan pemberdayaan organisasi kepemudaan, dilaksanakan melalui kegiatan Pembinaan Pemuda dan Olahraga; Pembinaan dan Pemberdayaan Organisasi Perempuan. 22. Program Pemberdayaan Kelembagaan Sosial dan Keagamaan, bertujuan melaksanakan pemberdayaan dan meningkatkan peran serta lembaga sosial dan keagamaan dalam membina kerukunan sosial dan agama di Kota Mataram, dilaksanakan melalui kegiatan Pembinaan Kegiatan Keagamaan dan Ponpes; Pembinaan kepada Lembaga Kesejahteraan Sosial; Pembinaan Lembaga Pendidikan/yayasan yang bergerak dibidang Pendidikan. 23. Program Peningkatan Kesadaran Lingkungan, bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat lingkungan terhadap kebersihan dan ketertiban, dilaksanakan melalui kegiatan Gerakan Sadar Kebersihan dan Ketertiban. 24. Program Pengembangan Data/Informasi, bertujuan mewujudkan tertib administrasi kependudukan kecamatan dan kelurahan, dilaksanakan melalui kegiatan Pemutakhiran Data Kependudukan; Penyusunan Data Kependudukan. 25. Program Peningkatan Kapasitas Kelurahan, bertujuan meningkatkan kepasitas kelurahan dalam pembangunan, dilaksanakan melalui kegiatan Peningkatan Kapasitas Kelurahan dan Masyarakat Kelurahan; Koordinasi Pengendalian Keamanan dan Ketertiban Masyarakat; Evaluasi Kinerja Pemerintah dan Masyarakat Kelurahan; Koordinasi Pembangunan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat. 26. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Kelurahan dalam Pembangunan, bertujuan meningkatkan peran serta masyarakat kelurahan dalam kegiatan pembangunan kelurahan, dilaksanakan melalui kegiatan Pelaksanaan MPBM Tingkat Kecamatan; Evaluasi Kinerja Pemerintah Kelurahan; Lomba Lingkungan Sehat Tingkat Kecamatan; Peningkatan Kesehatan Masyarakat (Lomba Sekolah Sehat); Evaluasi Penilaian Kebersihan Lingkungan; Monitoring Kebersihan Lingkungan. 27. Program Peningkatan Keamanan Lingkungan, bertujuan meningkatkan keamanan lingkungan, dilaksanakan melalui kegiatan Pengendalian Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 71
Pemerintah Kota Mataram
28. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan, bertujuan meningkatkan keberdayaan masyarakat kelurahan, dilaksanakan melalui kegiatan Pelaksanaan STQ dan Pawai Takbiran Tingkat Kecamatan; Peningkatan Kesadaran Masyarakat Akan Nilai-Nilai Luhur Budaya Bangsa, Pembinaan Kelompok Usaha Kecil dan Menengah; Peningkatan Kesehatan Masyarakat Kelurahan. 29. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan, bertujuan meningkatkan kualitas kebersihan lingkungan pemukiman, dilaksanakan melalui kegiatan Pengelolaan dan Pengolahan Sampah Pemukiman Sampah Nihil; Penyediaan Sarana dan Prasarana Pengelolaan Persampahan. B. Realisasi Program dan Kegiatan Secara keseluruhan, alokasi anggaran penyelenggaraan Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp.255.153.489.962,64 meningkat sebesar Rp.11.503.459.192,11 atau sebesar 4,72% dibandingkan dari alokasi anggaran pada tahun 2013 sebesar Rp.243.650.030.770,53. Anggaran sebesar Rp.255.153.489.962,64 terdiri dari Belanja Tidak Langsung sebesar Rp.123.981.837.146,64 dan Belanja Langsung sebesar Rp.131.171.652.816,00. Realisasi Belanja Tidak Langsung sebesar Rp.106.892.254.204,00 dan Belanja Langsung sebesar Rp.117.983.933.614,00. Implementasi keseluruhan program dan kegiatan Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian dilaksanakan untuk mencapai sasaran strategis yang tertuang dalam RKPD Kota Mataram Tahun 2014, yaitu “Meningkatnya Kemandirian Pembiayaan Daerah”; “Meningkatnya Efektivitas Penyelenggaraan Pemerintahan berdasarkan Good Governance” dan “Meningkatnya Efektivitas Penerapan SPM dan SOP”. Realisasi indikator kinerja utama Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian sebagai berikut:
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 72
Pemerintah Kota Mataram
a.
No 1 2 3
Pencapaian Sasaran Strategis Meningkatnya Kemandirian Pembiayaan Daerah. Realisasi indikator kinerja utama pelaksanaan sasaran Meningkatnya Kemandirian Pembiayaan Daerah yang dikontribusi oleh Dinas Pendapatan Daerah adalah sebagai berikut: Tabel 4.26. REALISASI INDIKATOR KINERJA UTAMA “Meningkatnya kemandirian pembiayaan daerah”
INDIKATOR KINERJA UTAMA Realisasi PAD Persentase Capaian PAD terhadap target Persentase PAD terhadap Pendapatan Daerah
SATUAN Rp. (juta)
2013 139.877,15
2014 202.589,01
+/62.713,66
%
111,94
126,23
14,29
%
16,24
18,70
2,46
Potensi PAD menjadi semakin meningkat sejak berlakunya Undangundang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah karena diberikannya kewenangan kepada Pemerintah Kabupaten/Kota untuk memungut Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dan Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2) yang sebelumnya menjadi kewenangan pusat. Kedua komponen ini memberikan peningkatan yang signifikan bagi peningkatan PAD secara keseluruhan. Pada tahun 2013, realisasi PAD sebesar Rp. 139.877.149.931,54 meningkat sebesar Rp. 62.713.659.311,71 atau 44,83% dari tahun 2014 yaitu sebesar Rp. 202.589.009.699,25. Realisasi pada tahun 2014 tersebut melampaui target yang ditetapkan yaitu sebesar 126,23%. Peningkatan kemandirian daerah juga terlihat dari peningkatan persentase PAD terhadap Pendapatan APBD yaitu dari 16,24% di tahun 2013 meningkat sebesar 2,46% menjadi 18,70% tahun 2014. Peningkatan ini terjadi karena upaya yang dilakukan Pemerintah Kota Mataram melalui intensifikasi dalam proses pemungutan potensi pendapatan daerah khususnya penerimaan dari pajak daerah dan retribusi daerah; serta ekstensifikasi potensi pendapatan daerah dengan memperluas basis penerimaan yang dapat dipungut oleh daerah dengan mengidentifikasi potensi daerah yang dapat dijadikan sumber penerimaan, mengidentifikasi pembayar pajak baru/potensial, memperbaiki basis data objek, menjaring wajib pajak daerah/wajib retribusi daerah baru melalui pendataan rutin setiap triwulan.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 73
Pemerintah Kota Mataram
b.
Pencapaian Sasaran Strategis Meningkatnya Efektivitas Penyelenggaraan Pemerintahan berdasarkan Good Governance. Realisasi indikator kinerja utama pelaksanaan sasaran Meningkatnya Efektivitas Penyelenggaraan Pemerintahan berdasarkan Good Governance yang dilaksanakan Badan Kepegawaian Daerah adalah sebagai berikut: Tabel 4.27. REALISASI INDIKATOR KINERJA UTAMA “Meningkatnya Efektivitas Penyelenggaraan Pemerintahan berdasarkan Good Governance”
No 1
2 3 4 5 6 7
8
INDIKATOR KINERJA UTAMA Persentase pejabat struktural yang telah mengikuti diklatpim sesuai eselon Jumlah pelanggaran disiplin PNS Presentase bezeting pegawai Monev perijinan pada bagian ekonomi (SITU, HO) Penyaluran Raskin Yang Tepat Sasaran Penetapan Perda APBD Tepat Waktu Jumlah pengadaan barang/jasa melalui Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) / EProcurement. Jumlah pegawai yang memiliki sertifikat keahlian pengadaan barang/jasa.
SATUAN %
Realisasi 2013 2014 70,10 65.36
+/(4,74)
kasus %
8 84,82
10 90.54
2 5,72
izin
555
975
420
RTS
28.533
28.533
0
%
100
100
-
Paket
57
58
1
Orang
120
87
33
Terkait dengan persentase pejabat struktural yang telah mengikuti diklat sesuai eselon, sampai tahun 2013, pejabat struktural yang telah mengikuti diklatpim sebanyak 54 orang, terdiri dari diklatpim tingkat II sebanyak 5 orang, diklatpim tingkat III sebanyak 19 orang, dan diklatpim tingkat IV sebanyak 30 orang. Sedangkan pada tahun 2014, pejabat struktural yang mengikuti diklatpim sebanyak 41 orang, yang terdiri dari diklatpim tingkat III sebanyak 10 orang dan diklatpim tingkat IV sebanyak 31 orang. Terkait dengan jumlah pelanggaran disiplin PNS, pada tahun 2013 kasus yang ditangani sebanyak 36 kasus terdiri dari ijin cerai sebanyak 28 kasus dan 8 kasus pelanggaran disiplin PNS tingkat sedang dan berat. Sedangkan pada tahun 2014 kasus yang ditangani sebanyak 34 kasus yang terdiri dari ijin cerai sebanyak 24 kasus dan 10 kasus LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 74
Pemerintah Kota Mataram
pelanggaran disiplin PNS tingkat sedang dan berat. Capaian indikator kinerja rasio pelanggaran disiplin PNS tercapai 100% dari target kasus 14 dapat ditekan hanya 10 kasus pelanggaran disiplin PNS tingkat sedang dan berat pada tahun 2014. Penurunan kasus pelanggaran disiplin PNS tersebut merupakan dampak positif adanya kejelasan pemberian sanksi bagi PNS yang melakukan tindak pelanggaran disiplin PNS sesuai dengan peraturan yang berlaku. Terkait dengan bezeting pegawai, mengacu pada peraturan yang ditetapkan oleh Kementerian PAN dan RB serta Badan Kepegawaian Negara (BKN) telah ditindaklanjuti dengan penyampaian Usulan Formasi CPNS Daerah oleh Pemerintah Kota Mataram pada tahun 2014 dan Susunan Kekuatan Pegawai. Realiasasi capaian target bezetting pegawai sebesar 90,54% dari target sebesar 94%. Tidak dapat terpenuhinya target yang diharapkan pada capaian kinerja tahun 2014 disebabkan beberapa hal, antara lain karena adanya ketentuan Pemerintah Pusat melalui Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi yang memberlakukan kebijakan moratorium penerimaan CPNS mulai tahun 2011 sampai 2013, dimana dalam kebijakan tersebut telah ditetapkan bahwa daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota tidak diperkenankan melaksanakan rekruitmen CPNS apabila Belanja Tidak Langsung (BTL) yang tertuang dalam APBD melebihi 50%, serta jumlah tenaga honorer kategori II yang ada di Kabupaten/Kota lebih dari 500 orang. Menindaklanjuti kebijakan tersebut, Pemerintah Kota Mataram telah menyusun formasi CPNS dengan mempertimbangkan azas zero growth yaitu pengangkatan CPNS yang didasarkan pada perhitungan jumlah PNS yang memasuki batas usia pensiun (purna tugas). Dalam rangka memfasilitasi pemenuhan kebutuhan kelembagaan DPRD, keberadaan Sekretariat DPRD sebagai salah satu lembaga daerah sangat diperlukan. Peran lembaga ini diarahkan untuk peningkatan kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah sehingga dapat mewujudkan hubungan yang harmonis antara Eksekutif (Pemerintah Kota Mataram) dengan Legislatif (DPRD Kota Mataram). Upaya meningkatnya kapasitas pimpinan dan anggota DPRD dalam rangka pelaksanaan tugas, fungsi dan wewenang lembaga legislatif, dilaksanakan dengan beberapa kegiatan antara lain Penyusunan dan Pembahasan Rancangan Peraturan Daerah sebanyak 6 Rancangan Perda, hearing/dialog dan koordinasi dengan pemerintah daerah, tokoh LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 75
Pemerintah Kota Mataram
masyarakat dan tokoh agama, rapat-rapat alat kelengkapan dewan, rapat paripurna, kunjungan kerja, kegiatan panitia khusus dan fraksifraksi DPRD, kegiatan reses dan pelayanan bantuan hukum Pemda. Dalam menunjang kegiatan DPRD Kota Mataram dialokasikan anggaran sebesar Rp.21.448.924.000 dengan realisasi sebesar Rp.17.995.330.196 atau 84,00%. Pelaksanaan kinerja program Pembinaan dan Pemantauan Pelaksanaan Pemberdayaan Ekonomi Rakyat , dan Program Peningkatan Penanaman Modal Daerah dalam monitoring dan evaluasi tindak lanjut pengajuan perijinan SITU dan HO terjadi peningkatan kinerja dari yang ditargetkan, yaitu dari 555 izin di tahun 2013 menjadi 975 izin di tahun 2014. Pelaksanaan penyaluran Beras Miskin (Raskin) dimana data penerima Raskin merupakan kewenangan dari Badan Pusat Statistik (BPS). Jumlah Rumah Tangga Sasaran (RTS) yang ditetapkan untuk Kota Mataram sebanyak 28.533. Tersalurkannya Raskin kepada 28.533 RTS di tahun 2013 dan 2014 menjadi salah satu kinerja bagi tercapainya sasaran Meningkatnya Efektivitas Penyelenggaraan Pemerintahan berdasarkan Good Governance. Pembinaan umat beragama di Kota Mataram dilaksanakan secara intensif dalam kegiatan sehari-hari. Dengan digalakkan imtaq di sekolah-sekolah dan kantor-kantor pada hari Jum’at diharapkan kualitas Sumber Daya Manusia di Kota Mataram dapat lebih ditingkatkan, utamanya dari segi religiusitasnya. Jumlah pemeluk agama di Kota Mataram tercatat sebanyak 388.898 jiwa pemeluk agama islam, 68.242 jiwa pemeluk agama Hindu, 18.017 jiwa pemeluk Nasrani, dan 7.653 jiwa pemeluk agama Budha dan lainnya. Untuk mendukung pelaksanaan kehidupan beragama di Kota Mataram, telah dibangun sarana peribadatan, yaitu 232 Masjid, 163 Pura, 15 Gereja Kristen, 2 Gereja Katholik, dan 11 Vihara. Sementara itu, terdapat beberapa lembaga pendidikan agama sejak dini, yaitu sebanyak 36 Raudhatul Athfal (RA), 24 Madrasah Ibtidaiyah (MI), 22 Madrasah Tsanawiyah (MTs), 12 Madrasah Aliyah (MA), 7 sekolah katholik, dan 6 sekolah kristen. Dalam rangka mewujudkan salah satu Visi Kota Mataram yaitu Religius, dapat tergambar dalam dukungan berbagai kegiatan keagamaan yang secara rutin dilakukan setiap tahun oleh berbagai pemeluk agama di Kota Mataram. Beberapa kegiatan keagamaan LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 76
Pemerintah Kota Mataram
tersebut antara lain: (1) Festival Maulid, (2) Festival Lebaran Topat, (3) MTQ/MFQ, (4) Pawai Ogoh-ogoh. Pertemuan antar umat beragama dilakukan selama 5 kali dalam satu tahun dengan melibatkan seluruh tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan tokoh perempuan. Banyaknya lembaga kelembagaan mengalami peningkatan sebesar 0,44 persen dari tahun 2013 sebanyak 46 kegiatan menjadi 52 kegiatan di tahun 2014. Namun, terjadi penurunan realisasi akibat bertambahnya target capaian yang diinginkan di tahun 2014, yang menyebabkan capaian tercapai 89,81 persen. Implementasi pelayanan publik sangat berkaitan dengan penyelenggaran pemerintahan yang bersih, jujur dan transparan. Pemantapan komitmen dalam mendukung Rencana Aksi Nasional Pemberantasan Korupsi dan implementasi Rencana Aksi Daerah Pemberantasan Korupsi (RAD-PK) Kota Mataram merupakan bagian penting bagi terselenggaranya Good Governance. Jika merujuk hasil Survey KPK terkait Integritas Daerah (ID), Kota Mataram menunjukkan progress ID yang positif pada 7,36 yang berada 1,36 diatas nilai standar minimal KPK sebesar 6,00. Hasil survey KPK menunjukkan kinerja pelayanan publik terutama pada unit pelayanan perijinan, pelayanan kesehatan dasar Puskesmas dan Pengadaan Barang Jasa memiliki kriteria sangat baik. Dalam mendukung pencapaian Integritas Daerah pada bidang lainnya dilakukan upaya peningkatan dalam sistem pengawasan internal, koordinasi pengawasan serta pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH dan pengelolaan keuangan daerah. Dalam peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan dilakukan pelatihan diklat fungsional pengembangan tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan untuk memenuhi ketersediaan tenaga fungsional auditor yang memadai . Jumlah auditor tahun 2014 sebanyak 21 orang meningkat sebanyak 2 orang dibandingkan tahun 2013 sebanyak 19 orang. Ketersediaan tenaga auditor dapat mendukung pelaksanaan sistem pengawasan dan pengendalian pengelolaan keuangan daerah. Kinerja pengelolaan keuangan daerah dimulai dari penyusunan APBD setelah proses perencanaan. Ketepatan waktu dalam penetapan APBD menjadi hal penting guna kelancaran pelaksanaan kegiatan yang telah direncanakan.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 77
Pemerintah Kota Mataram
Sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahanan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah yang mengamanatkan penetapan rancangan peraturan daerah tentang APBD dan Peraturan Kepala Daerah tentang penjabaran APBD dilakukan paling lambat tanggal 31 Desember tahun anggaran sebelumnya. Sesuai dengan amanat Permendagri tersebut, Pemerintah Kota Mataram telah menetapkan APBD tepat waktu setiap tahunnya. Dari sisi pengelolaan keuangan daerah, dengan semangat reformasi pengelolaan keuangan daerah yang ditandai dengan ditetapkannya Undang-Undang nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara, dimana disebutkan bahwa bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan APBD adalah Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) yang saat ini dalam penyusunanya wajib mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Berdasarkan ketiga regulasi tersebut pada pada tahun 2010 Pemerintah menerbitkan Peraturan pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) untuk meningkatkan kualitas pertanggungjawaban kinerja pemerintah yang merupakan revisi dari Peraturan pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang standar Akuntansi Pemerintah dimana Peraturan pemerintah dimaksud mewajibkan penerapan akuntansi berbasis akrual oleh Pemerintah termasuk Pemerintah Daerah dari yang sebelumnya “ berbasis kas menuju akrual” dan ditegaskan pula dengan Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah yang penerapan akuntansi berbasis akrual secara penuh paling lambat Tahun Anggaran 2015. Dalam mendukung penyesuaian-penyesuaian penerapan peraturan perundang-undangan tersebut Pemerintah Kota Mataram pada tahun 2014 melalui BPKAD membangun SimDaPers dalam rangka pencatatan persediaan yang mendukung Sistem Informasi yang telah dibangun sebelumnya, yaitu SimDa dengan bekerjasama dengan lembaga-lembaga Pemerintah dalam penyediaan Tehnologi Informasi LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 78
Pemerintah Kota Mataram
(BPKP, Depdagri, Depkeu) dalam penyediaan Sistem informasi Pengelolaan keuangan. Sistem informasi yang telah dibangunpun tetap dibenahi guna mengakomodir solusi permasalahan yang terjadi pada tahun sebelumnya. Sampai dengan akhir tahun 2014, Simda telah dikembangkan menjadi versi 2.7. dimana aplikasi ini mendukung penerapan akuntansi berbasis akrual dan terintegrasi dengan pencatatan barang milik daerah dalam rangka memenuhi Permendagri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pengelolan Barang Milik Daerah (BMD). Dalam upaya penanganan masalah Hukum dan HAM dilakukan 4 kali Konsultasi Publik dan 6 kali publikasi produk hukum daerah selama tahun 2013. Guna peningkatan pengetahuan, pemahaman, dan kepatuhan aparatur dan masyarakat dalam menegakkan nilai-nilai HAM telah tersusun Rencana Aksi Hak Asasi Manusia (RAN-HAM) yang menjadi dasar pelaksanaan harmonisasi nilai-nilai HAM ke dalam program dan kegiatan Pemerintah Kota Mataram. Disamping itu, Penegakan Peraturan Daerah sebagai bagian penting pelaksanaan kebijakan daerah terus digalakkan, mulai dari tahapan sosialisasi yang intensif, uji coba, dan penerapan produk hukum daerah tersebut. Tim penegakan PERDA berupa tim operasional 20 orang. Jumlah produk hukum daerah yang telah ditetapkan sebagai berikut: Tabel 4.28. Jumlah Produk Hukum Daerah yang Ditetapkan Pemerintah Kota Mataram Tahun 2013-2014 Produk Hukum Tahun 2013 Peraturan Daerah Kota Mataram 11 Perda Peraturan Walikota Mataram 41 Perwal Keputusan Walikota Mataram 984 Keputusan Sumber : LAKIP Setda Kota Mataram Tahun 2014
Tahun 2014 10 Perda 51 Perwal 1212 Keputusan
Realisasi indikator kinerja utama pelaksanaan urusan wajib otda, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian yang dilaksanakan oleh bagian Administrasi dan Pengendalian Pembangunan Setda Kota Mataram adalah sebagai berikut: Pada Tahun Anggaran 2013 jumlah paket lelang yang sudah ditenderkan sejumlah 57 paket, dan Tahun Anggaran 2014 jumlah paket yang melalui proses lelang sejumlah 58 Paket. LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 79
Pemerintah Kota Mataram
Jumlah PNS yang memiliki sertifikat keahlian pengadaan barang dan jasa pada tahun 2013 sebanyak 120 orang, sedangkan pada tahun 2014 berjumlah 87 orang, berkurang sebanyak 33 orang. Hal tersebut disebabkan sebagian PNS yang bersertifikat menduduki Jabatan Struktural di SKPD masing-masing dan tidak mau memperpanjang sertifikat yang dimiliki. Selain itu beberapa PNS yang bersertifikat telah memasuki masa pensiun.
c.
Pencapaian Sasaran Strategis Penerapan SPM dan SOP.
Meningkatnya
Efektivitas
Realisasi indikator kinerja utama pelaksanaan sasaran Meningkatnya Efektivitas Penerapan SPM dan SOP yang dilaksanakan Bagian Organisasi dan Tata Laksana adalah sebagai berikut: Tabel 4.29. REALISASI INDIKATOR KINERJA UTAMA “Meningkatnya Efektivitas Penerapan SPM dan SOP” No 1
INDIKATOR KINERJA UTAMA SKPD yang mempunyai SPM & SOP
SATUAN SKPD
Tahun 2013 Target Realisasi 13 15
+/2
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa IKU yang berkaitan dengan penyusunan Standar Pelayanan Minimal (SPM) masih belum optimal. Beberapa SKPD teknis telah menetapkan SPM (13 SPM) yang ditetapkan oleh Kementerian terkait di Pemerintah Pusat. Dalam pelaksanaan tugas dan pelayanan kepada masyarakat, saat ini standar yang digunakan masih mengacu pada penetapan Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) yang telah ditetapkan dengan Perda Nomor 5 Tahun 2008. Tupoksi yang sudah ada menjadi acuan pelaksanaan tugas kedinasan, serta tugas lain yang diberikan oleh atasan/pimpinan. Upaya yang dilakukan saat ini, yang difasilitasi oleh SKPD terkait, adalah: Melaksanakan asistensi penyusunan SPM dan SOP yang dikoordinasikan oleh Bappeda Kota Mataram, Memantau pelaksanaan penerapan SPM dan SOP melalui mekanisme monitoring dan evaluasi yang tepat sasaran, yang dilaksanakan oleh Bagian APP Setda Kota Mataram dan Bagian Organisasi Setda Kota Mataram, dan Menyusun draft Perwal tentang Penyusunan SOP dan SPM, termasuk pula urgensi dan kebutuhannya bagi kelancaran pelaksanaan tugas pelayanan serta efektivitas penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good Governance). LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 80
Pemerintah Kota Mataram
C. Permasalahan dan Solusi NO 1
PERMASALAHAN Terbatasnya tenaga pengawasan/fungsional auditor.
SOLUSI Melaksanakan pendidikan dan pelatihan fungsional auditor.
2
Tingginya ketergantungan pendanaan dari dana perimbangan.
Melakukan upaya intensifikasi dan ekstensifikasi potensi pendapatan daerah.
3
Minimnya tenaga penyusun produk hukum daerah (Legal Drafter).
Pengiriman aparatur untuk mengikuti Bimtek penyusunan Legal Drafter.
4
Terbatasnya sarana penunjang kepegawaian (Gedung Kantor)
Melakukan perencanaan penyediaan gedung kantor BKD dari penyediaan lahan sampai dengan pembangunannya.
5
Administrasi kepegawaian belum Pembangunan Sistem berbasis teknologi informasi Informasi Kepegawaian sehingga kenaikan pangkat dan berbasis IT. berkala masih menggunakan cara manual.
6
Masa transisi pengelolaan asset dari bagian umum ke BPKAD
Sinergitas antara Bagian Umum Setda Kota Mataram dengan BPKAD dalam pengelolaan asset daerah.
7
Masih terdapat tumpang tindih dalam pengelolaan perizinan (HO) anatara bagian perekonomian dengan BPMP2T.
Melaksanakan pemetaan tupoksi dan melimpahkan pelaksanaan tugas sesuai dengan tupoksi.
8
Terbatasnya sarana pendukung penertiban penyakit masyarakat
Mengupayakan pemenuhan kebutuhan sarana pendukung penertiban Pekat
21. Urusan Wajib Ketahanan Pangan Penyelenggaraan Urusan Wajib Ketahanan Pangan dilaksanakan oleh Badan Pelaksana Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan serta Kantor Ketahanan Pangan Kota Mataram. LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 81
Pemerintah Kota Mataram
A. Program dan Kegiatan Penyelenggaraan Urusan Wajib Ketahanan Pangan diarahkan untuk mencapai sasaran strategis yaitu meningkatnya efektifitas pemenuhan kebutuhan pangan daerah yang ditetapkan dalam RKPD Tahun 2014 yang dilaksanakan melalui tiga program pokok, terdiri dari: 1. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani, bertujuan untuk mewujudkan peningkatan kesejahteraan petani, pelaku agribisnis dan pengolah hasil melalui pemberian penyuluhan, pendampingan dan pelatihan keterampilan, dilaksanakan melalui kegiatan Penyuluhan dan Pendampingan Petani dan Pelaku Agribisnis, Pembinaan dan Pendampingan Kelompok Tani, Pemberdayaan dan Pendampingan Keluarga Tani Miskin/Gakin. 2. Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan, bertujuan meningkatkan kapasitas tenaga penyuluh pertanian dalam memberikan penyuluhan dan pendampingan kepada petani dan kelompok tani, dilaksanakan melalui kegiatan Peningkatan Kapasitas Tenaga Penyuluh Pertanian, Penyuluhan dan Pendampingan bagi Pertanian/Perkebunan. 3. Program Peningkatan Ketahanan Pangan, bertujuan meningkatkan ketahanan pangan daerah dan kemandirian pangan masyarakat, dilaksanakan melalui kegiatan Penanganan Daerah Rawan Pangan, Penyusunan Database Potensi Produksi Pangan, Pemanfaatan Pekarangan untuk Pengembangan Pangan, Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan, Sosialisasi Kelembagaan Pangan, Pengembangan Aksi Mandiri Pangan, Pengembangan Perlindungan Konsumsi Atas Mutu dan Keamanan Pangan, Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan dan Gizi (P2KPG), Pengembangan Rumah Pangan Lestari, Pengembangan Lumbung Pangan Masyarakat. B. Realisasi Program dan Kegiatan Alokasi anggaran untuk urusan wajib ketahanan pangan tahun 2014 sebesar Rp.9.390.935.058 meningkat sebesar Rp.636.249.527 atau sebesar 7,26% dibandingkan dari alokasi anggaran pada tahun 2013 sebesar Rp.8.754.685.531. Anggaran sebesar Rp.9.390.935.058 terdiri dari Belanja Tidak Langsung sebesar Rp.4.767.924.200 dan Belanja Langsung sebesar Rp.4.623.010.858 dengan realisasi Belanja Tidak Langsung sebesar Rp.4.558.781.033 Belanja Langsung sebesar Rp.4.370.546.535 dengan total realisasi anggaran sebesar Rp.8.929.327.568. LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 82
Pemerintah Kota Mataram
Realisasi indikator kinerja utama pelaksanaan urusan wajib ketahanan pangan adalah sebagai berikut: Tabel 4.30. REALISASI INDIKATOR KINERJA UTAMA “Meningkatnya efektifitas pemenuhan kebutuhan pangan daerah” No 1
INDIKATOR KINERJA UTAMA
SATUAN
Realisasi 2013 2014
+/-
Ketersediaan dan Cadangan Pangan Ketersediaan Energi dan Protein Per Kapita
2
%
148,26
171,78
23,52
%
100
100
0
%
100
100
0
%
77,20
80,80
3,6
%
100
50
%
100
100
0
Distribusi dan Akses Pangan Ketersediaan Informasi Pasokan, Harga dan Akses Pangan di Daerah Stabilitas Harga dan Pasokan Pangan
3
Penganekaragaman dan Keamana Pangan Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Pengawasan dan Pembinaan Keamanan Pangan
4
Penanganan Kerawanan Pangan
-50
5
Cakupan Bina Kelompok Petani
%
70,00
85,00
15,00
6
Cakupan layanan penyuluhan
%
67,23
68,17
0,94
Dari tabel 4.15 terlihat bahwa kinerja indikator utama urusan wajib ketahanan pangan rata-rata sudah tercapai. Untuk Indikator Ketersediaan dan Cadangan Pangan dilihat dari Ketersediaan Energi dan Protein, tahun 2014 mengalami peningkatan dengan presentase sebesar 23,52 % dari tahun 2013 sebesar 148,26% menjadi 171,78 % pada tahun 2014, dimana energi dan protein per kapita ( energi : 119,66%) lebih tinggi 19,65 % dari target 100 % dan (Protein : 223,91 % ) lebih tinggi 123,91 % dari target 100%. Sementara realisasi ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan daerah, stabilitas harga dan pasokan pangan masing-masing sebesar 100 %. Skor Pola Pangan Harapan (PPH) yang menjadi indikator kinerja telah mencapai 80,80 % dengan peningkatan 3,6 % dibandingkan tahun 2013 sebesar 77,20%. Untuk diketahui bahwa penyusunan PPH LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 83
Pemerintah Kota Mataram
berdasarkan data tahun sebelumnya, sehingga PPH yang disusun pada tahun 2014 merupakan data PPH pada tahun 2013. Pada tahun 2014, Kinerja Pengawasan dan pembinaan keamanan pangan mengalami penurunan sebesar 50% dibandingkan dengan tahun 2013 yang mencapai realisasi 100%. Hal ini didasarkan dari hasil uji laboraturium yang dilaksanakan oleh Laboratorium MIPA Universitas Mataram terdapat 2 sampel produk segar yang terkontaminasi oleh polutan, tetapi masih berada dibawah ambang Batas Maksimum Residu (BMR) sesuai standar yang berlaku untuk dikonsumsi. Untuk Penanganan Kerawanan Pangan sesuai SPM mencapai 100% dengan mengacu data SKPG, data peta kerawanan pangan dan data jumlah keluarga prasejahtera. Peningkatan Cakupan bina kelompok petani pada tahun 2014 sebesar 15 % dari tahun 2013, disebabkan oleh peningkatan pelatihan tani dan agrobisnis, penyuluhan dan pendampingan petani dan pelaku agrobisnis, pembinaan dan pendampingan kelompok tani, pemberdayaan dan pendampingan keluarga tani miskin/Gakin (Program peningkatan kesejahteraan petani). Cakupan layanan penyuluhan pada tahun 2014 mencapai 68,17% dengan peningkatan 0,94% dibanding tahun 2013 sebesar 67,23%. Hal ini dikarenakan adanya peningkatan kapasitas kelembagaan Penyuluhan Tingkat Kota, Peningkatan kapasitas Balai Penyuluhan Kecamatan sebagai posko pelaksanaan pembangunan pertanian, dan peningkatan penumbuhan dan pemberdayaan penyuluh pertanian swadaya melalui Pos Penyuluhan Desa. C. Permasalahan dan Solusi No. 1
PERMASALAHAN SOLUSI Belum intensifnya sosialisasi Meningkatkan sosialisasi terhadap keamanan pangan mengenai keamanan pangan. yang dikonsumsi oleh masyarakat.
2
Pelaksanaan program kegiatan Meningkatkan koordinasi dan ketahanan pangan belum melaksanakan sinkronisasi optimal program dan kegiatan dengan SKPD serumpun.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 84
Pemerintah Kota Mataram
No. 3
PERMASALAHAN SOLUSI Terbatasnya kemampuan Peningkatan kapasitas tenaga teknis tenaga penyuluh. penyuluh melalui diklat teknis.
22. Urusan Wajib Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Penyelenggaraan Urusan Wajib Pemberdayaan Masyarakat dan Desa dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat Kota Mataram. A. Program dan Kegiatan Pelaksanaan Urusan Wajib Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, dilaksanakan melalui tujuh program pokok, terdiri dari : 1. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan, dilaksanakan melalui kegiatan Pembinaan Pokmas Penerima Bantuan Modal, Gelar TTG, Pelatihan Usaha Peningkatan Pendapatan Ekonomi Masyarakat, Pencanangan Bulan Bhakti Gotong Royong, Bimbingan Teknis Kader Posyandu, Lomba Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS), Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS), Pasilitasi Pokjanal Posyandu Tingkat Kota Mataram. 2. Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan, dilaksanakan melalui kegiatan Pelatihan Pokmas TTG. 3. Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa, dilaksanakan melalui kegiatan Pembinaan Administrasi Kelurahan. 4. Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Kota, dilaksanakan melalui kegiatan Penyiapan Masyarakat Dalam Pemanfaatan Air Bersih, Perbaikan Perumahan dan Pemukiman, dan Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Sungai, dan Lomba Kelurahan. 5. Program P2KP (PNPM) Mandiri, dilaksanakan melalui kegiatan Fasilitasi Percepataan Pelaksanaan Pembangunan Terpadu di Kelurahan. 6. Program Peningkatan dan Pengembangan Manajemen Pembangunan Partisipatif, dilaksanakan melalui kegiatan Pelaksanaan Musyawarah Pembangunan Kota (MPBM Infrastruktur, Perencanaan, Pelaksanaan/Evaluasi), Penyusunan Profil Kelurahan, dan Sosialisasi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Pantai. 7. Program Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Teknis Kader Pembangunan, dilaksanakan melalui kegiatan Bimtek Kader Pemberdayaan Masyarakat. LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 85
Pemerintah Kota Mataram
B. Realisasi program dan kegiatan Alokasi anggaran Urusan Wajib Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp.5.752.325.357 meningkat sebesar Rp. 1.080.839.677 atau sebesar 23,13%, dibandingkan alokasi anggaran tahun 2013 sebesar Rp.4.671.485.000. Anggaran sebesar Rp.5.752.325.357 terdiri dari anggaran belanja tidak langsung sebesar Rp.1.511.462.461 dan belanja langsung sebesar Rp. 4.240.862.896 dengan realisasi sebesar Rp.5.607.184.835,00 atau 97,48%. Dalam rangka mewujudkan peningkatan keberdayaan masyarakat pedesaan, dilaksanakan kegiatan pemberian bantuan modal kepada pokmas yang telah disalurkan kepada 50 pokmas guna meningkatkan kemampuan manajerial pokmas dalam pengelolaan unit usahanya, kepada 50 orang anggota pokmas diberikan pelatihan manajemen pemasaran dan keuangan. Hingga tahun 2014, sebanyak 150 anggota pokmas telah mengikuti pelatihan. Untuk perbaiki kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak pada tingkat posyandu, dilaksanakan bimbingan teknis kepada 50 orang kader posyandu. Diharapkan melalui pelaksanaan bimbingan teknis ini, kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak di posyandu akan mengalami peningkatan, sehingga dapat mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan kesehatan ibu dan anak balita. Masih terkait dengan upaya peningkatan keberdayaan masyarakat pedesaan, dilaksanakan pemberian bantuan beras kepada 2000 orang warga jompo/lansia. Dengan bantuan ini diharapkan dapat mengurangi kesulitan mereka dalam memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. Selain capaian program dan kegiatan di atas, salah satu capaian program dan kegiatan lainnya yang tak kalah penting adalah terlaksananya rehabilitasi rumah tidak layak huni sejumlah 1.175 unit, sehingga sampai dengan tahun 2014 sebanyak 1.089 unit yang tersebar di beberapa kelurahan di Kota Mataram. Untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kualitas sanitasi serta pemenuhan kebutuhan air bersih bagi masyarakat, dilaksanakan program pengadaan MCK dan sarana air bersih yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sanitasi dasar dan air bersih.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 86
Pemerintah Kota Mataram
C. Permasalahan dan Solusi NO 1
PERMASALAHAN Belum memadainya sumber daya pendukung yang diperlukan baik sumber daya manusianya maupun sumber daya ketersediaan sarana/prasarana dan pendanaan.
SOLUSI Memaksimalkan penggunaan sumber daya yang ada baik sumber daya manusianya maupun sumber daya lainnya; dan Menggalang kerja sama dengan instansi terkait lainnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan program dan kegiatan
23. Urusan Wajib Statistik Penyelenggaraan Urusan Wajib Statistik dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Mataram. A. Program dan Kegiatan Pelaksanaan Urusan Wajib Statistik diarahkan untuk mencapai sasaran strategis Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat berdasarkan prinsip tata pemerintahan yang baik (Good Governance), yang ditetapkan dalam RKPD Tahun 2014, dilaksanakan melalui satu program pokok, yaitu Program pengembangan data/informasi, bertujuan menyediakan data dan informasi sebagai bahan acuan perencanaan dan evaluasi pelaksanaan pembangunan. Kegiatan yang dilaksanakan berupa: Penyusunan Buku Profile Daerah Kota Mataram, Penyusunan Buku Mataram Dalam Angka, Penyusunan Buku Kecamatan Dalam Angka, Penyusunan Indikator Kesejahteraan Rakyat, Koordinasi Perencanaan Bidang Litbang dan Statistik, Koordinasi Penyusunan Laporan Kinerja Pemerintah Daerah. B. Realisasi Program dan Kegiatan Alokasi anggaran untuk Urusan Wajib Statistik Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp. 311.955.000,- meningkat sebesar Rp.4.050.000 atau sebesar 1,31% dibandingkan dari alokasi anggaran pada tahun 2013 sebesar Rp.307.905.000. Anggaran tahun 2014 sebesar Rp. 311.955.000,terealisasi sebesar Rp. 308.510.000,- atau 98,9%. Realisasi indikator kinerja utama Urusan Wajib Statistik adalah sebagai berikut:
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 87
Pemerintah Kota Mataram
Tabel 4.31. REALISASI INDIKATOR KINERJA UTAMA “Meningkatkan Efektivitas Penyelenggaraan Pemerintahan berdasarkan Good Governance” No
INDIKATOR KINERJA UTAMA
SATUAN
Target
1
Persentase tingkat ketersediaan
%
90
Realisasi 2013 2014 85,00 85,00
sistem informasi dan data-data yang menunjang perencanaan pembangunan
Ketersediaan data dan informasi yang mutakhir dan mudah diakses menjadi salah satu elemen penting dalam proses perencanaan pembangunan. Data dan informasi statistik untuk menunjang proses perencanaan pembangunan yang tersedia pada tahun 2014 adalah sebagai berikut : Tabel 4.32. Data dan Informasi Perencanaan Pembangunan Tahun 2014 NO 1
URAIAN Dokumen Statistik Daerah
JUMLAH 12 Dokumen
KETERANGAN Daerah Dalam Angka Kecamatan dalam Angka Indikator Kesejahteraan Rakyat Produk Domestik Regional Bruto - Indeks Pembangunan Manusia -
C. Permasalahan dan Solusi NO 1
2
PERMASALAHAN Bentuk kerjasama antara Pemerintah Kota Mataram dengan Badan Pusat Statistik tidak dapat dilakukan lagi melalui kontrak kerjasama maupun swakelola.
SOLUSI Melibatkan tenaga Badan Pusat Statistik dalam tim penyusunan data stastistik yang ditetapkan melalui SK Walikota
Terbatasnya tenaga pengolah data statistik dari BPS.
Meningkatkan kapasitas tenaga aparatur Kota Mataram yang memiliki latar belakang statistik
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 88
+/-
Pemerintah Kota Mataram
24. Urusan Wajib Kearsipan Penyelenggaraan Urusan Wajib Kearsipan dilaksanakan oleh Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Mataram. A. Program dan Kegiatan Pelaksanaan Urusan Wajib Kearsipan diarahkan untuk tertib tata kelola arsip yang diimplementasikan melalui dua program pokok, terdiri dari: 1. Program penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah, bertujuan mengupayakan pelestarian dan penyelamatan dokumen/arsip daerah, dilaksanakan melalui kegiatan Pengadaan sarana pengolahan dan penyimpanan arsip, dan Pendataan dan penataan dokumen/arsip daerah. 2. Program pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana kearsipan, bertujuan meningkatkan kemampuan operasional sarana dan prasarana pengolahan dan penyimpanan arsip, dilaksanakan melalui kegiatan Pemeliharaan rutin/berkala sarana pengolahan dan penyimpanan arsip. B. Realisasi program dan kegiatan Alokasi anggaran Urusan Wajib Kearsipan Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp. 825.812.167 menurun sebesar Rp.16.264.098 atau sebesar 1,97%, dibandingkan alokasi anggaran tahun 2013 sebesar Rp. 842.076.265. Anggaran tahun 2014 sebesar Rp. 825.812.167 digunakan untuk belanja tidak langsung sebesar Rp. 400.148.590 dan belanja langsung 425.663.630, terealisasi sebesar Rp.801.983.627 atau 97,11%. Pelaksanaan Urusan Wajib Kearsipan selama tahun 2014 antara lain penyelamatan dan pelestarian dokumen arsip daerah melalui pengadaan sarana pengolahan, penyimpanan arsip dan penataan dokumen/arsip daerah. Selain itu untuk menunjang ketertiban penyelenggaraan kegiatan kearsipan, berpedoman pada Peraturan Walikota Mataram Nomor 7 Tahun 2014 tentang Tata Kearsipan. Dalam upaya mewujudkan tata kelola arsip dilaksanakan pelatihan dan pembinaan bidang kearsipan kepada staf kearsipan seluruh SKPD se-Kota Mataram dengan harapan adanya peningkatan kemampuan aparatur pengelola arsip SKPD secara mandiri, efektif dan efisien.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 89
Pemerintah Kota Mataram
C. Permasalahan dan Solusi NO PERMASALAHAN 1 Belum optimalnya proporsi tenaga fungsional arsiparis dibandingkan beban kerja pengelolaan arsip daerah 2
Tidak adanya gudang arsip daerah (depo arsip)
SOLUSI Menjaring calon tenaga fungsional arsiparis untuk mengikuti pendidikan tugas belajar maupun diklat fungsional kearsipan Penyiapan depo arsip daerah
25. Urusan Wajib Komunikasi dan Informatika Penyelenggaraan Urusan Wajib Komunikasi dan Informatika dilaksanakan Oleh Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika dan Bagian Pengelolaan Data Elektronik dan Informatika. A. Program dan Kegiatan Pelaksanaan Urusan Wajib Komunikasi dan Informatikadiarahkan untuk mencapai sasaran strategisMeningkatnya Efektivitas Pemerataan dan Kualitas Pelayanan Publikyang ditetapkan dalam RKPD Kota Mataram 2014 dilaksanakan melalui tujuhprogram pokok, yaitu : 1. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa, bertujuan mewujudkan pengembangan komunikasi dan media massa yang inovatif, dilaksanakan melalui kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Jaringan Komunikasi dan Informasi; Pengadaan alat studio dan komunikasi; Pengkajian dan pengembangan sistem informasi; dan Penyediaan Operasional Persandian dan Telekomunikasi. 2. Program fasilitasi Peningkatan SDM bidang komunikasi dan informasi, bertujuan mewujudkan kualitas SDM Bidang Komunikasi dan Informasi guna mendukung kelancaran tugas, dilaksanakan melalui kegiatan Peningkatan Kualitas Bidang Komunikasi Informasi; dan Pelatihan SDM dalam bidang komunikasi dan informasi. 3. Program kerjasama informasi dengan media massa, bertujuan mewujudkan peningkatan akses informasi penyelenggaraan pemerintahan daerah, dilaksanakan melalui kegiatan Penyebarluasan informasi penyelenggaraan pemerintahan daerah. 4. Program pengkajian dan penelitian bidang informasi dan komunikasi, dilaksanakan melalui kegiatan Pengkajian dan penelitian bidang informasi dan komunikasi. LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 90
Pemerintah Kota Mataram
5.
6.
7.
Program Peningkatan Pelayanan Telekomunikasi dan Informatika, bertujuan meningkatkan pelayanan pos dan telekomunikasi, dilaksanakan melalui kegiatan Pengelolaan Website SKPD dan Pendataan Menara Telekomunikasi. Program Penguasaan serta Pengembangan Aplikasi dan Teknologi Informasi dan Komunikasi, bertujuan meningkatkan pengembangan dan penguasaan teknologi informasi dan komunikasi yang berbudaya dan berdaya guna, dilaksanakan melalui kegiatan Sosialisasi/Penyuluhan Teknologi Informasi dan Komunikasi; dan Pengembangan Sistem Komunikasi dan Informatika. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi Publik, bertujuan meningkatkan pelayanan informasi publik yang optimal, dilaksanakan melalui kegiatan Pembinaan Layanan Informasi dan Komunikasi Publik.
B. Realisasi Program dan Kegiatan Alokasi anggaran untuk Urusan Wajib Komunikasi dan Informatika tahun 2014 sebesar Rp.3.223.282.644 meningkat sebesar Rp.415.481.604 atau sebesar 14,79% dibandingkan dari alokasi anggaran tahun 2013 sebesar Rp.2.807.801.040, terealisasi sebesar Rp.3.103.955.835. Realisasi capaian indikator utama Urusan Wajib Komunikasi dan Informatika sebagai berikut: Tabel 4.33. REALISASI INDIKATOR KINERJA UTAMA “Terwujudnya pemanfaatan teknologi informasi yang berbudaya” No
INDIKATOR KINERJA UTAMA
1
Jumlah Website milik Pemerintah Daerah Pengembangan dan Pemberdayaan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Rasio Wartel/Warnet terhadap penduduk
2
3
SATUAN
Realisasi 2013 2014
Unit
17
25
Kecamatan
1
6
%
25
25
+/8 5 -
Sampai dengan tahun 2014 jaringan komunikasi dan informasi antar SKPD yang telah memiliki dan mengoperasikan jaringan internet untuk mendukung kemudahan akses informasi di lingkungan internal maupun eksternal sebanyak 25 SKPD. Selain upaya pengembangan jaringan, dilakukan pula pengembangan sistem informasi, melalui peningkatan kapasitas bandwith internet dan upgrading program aplikasi website dan hosting/domain yang disewa, serta LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 91
Pemerintah Kota Mataram
mulai digunakannya layanan SMS kepada seluruh pegawai Pemerintah Kota Mataram dan masyarakat dalam menyampaikan informasi layanan publik. Selain itu, untuk memberikan pedoman dalam pengembangan sistem dan pemberian pelayanan informasi telah disusun pedoman master plan, blue print dan SOP TIK. Kemudian dalam rangka meningkatkan pengembangan dan penguasaan teknologi informasi dan komunikasi yang berbudaya dan berdaya guna. Pemerintah Kota Mataram membentuk Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat dalam pemanfaatan dan pengawasan penggunaan teknologi informasi. Dimana pada tahun 2014 telah terbentuk Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) di 6 Kecamatan Kota Mataram, meningkat dari 1 Kecamatan pada tahun 2013. Akhirnya untuk mendukung pengembangan jaringan dan sistem informasi, dilakukan penguatan kapasitas sumber daya manusia bidang komunikasi dan informasi melalui pelatihan TIK. Sampai dengan tahun 2014, sejumlah 159 aparatur SKPD telah mengikuti pelatihan internet dan pelatihan TIK diluar daerah yang telah diikuti oleh aparatur Bagian PDEI. C. Permasalahan dan Solusi NO 1.
PERMASALAHAN Terbatasnya SDM bidang komunikasi dan informatika.
SOLUSI Pengiriman aparatur pada diklat bidang komunikasi dan informatika.
2.
Kurang memadainya sarana dan prasarana bidang komunikasi dan informatika.
Pengadaan dan pemeliharaan sarana prasarana komunikasi dan informatika.
3
Masih tingginya penyalahgunaan teknologi infomasi oleh masyarakat khususnya pelajar dan remaja.
Sosialisasi/penyuluhan internet sehat kepada masyarakat dan pelajar.
4.
Belum tersedianya pusat data Pembangunan/pembentukan (data center) yang tentunya pusat data dan informasi yang mengakibatkan terciptanya kredibel dan akuntabel. pulau-pulau informasi dengan data yang berbeda antara satu instansi dengan yang lainnya.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 92
Pemerintah Kota Mataram
5.
Belum tersedianya sistem Pembangunan jaringan informasi yang terintegrasikan komunikasi antar SKPD. antar unit kerja melalui jaringan komunikasi antar SKPD.
26. Urusan Wajib Perpustakaan Penyelenggaraan Urusan Wajib Perpustakaan dilaksanakan oleh Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Mataram. A. Program dan Kegiatan Pelaksanaan Urusan Wajib Perpustakaan diarahkan untuk mencapai sasaran strategis meningkatnya kualitas pendidikan yang ditetapkan dalam RKPD Tahun 2014 diimplementasikan melalui program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan, bertujuan melaksanakan pengembangan budaya baca dan pembinaan perpustakaan, dilaksanakan melalui kegiatan Pengembangan minat dan budaya baca, publikasi dan sosialisasi minat dan budaya baca, dan Penyediaan bahan pustaka perpustakaan umum daerah. B. Realisasi program dan kegiatan Alokasi anggaran Urusan Wajib Perpustakaan Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp. 1.962.501.710 meningkat sebesar Rp. 239.978.000 atau sebesar 1,5%, dibandingkan alokasi anggaran tahun 2013 sebesar Rp. 1.933.261.731 Anggaran sebesar Rp. 1.962.501.710, terdiri dari anggaran belanja tidak langsung sebesar Rp. 812.422.790 dan belanja langsung sebesar Rp. 1.150.078.920 dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 1.100.329.354 atau sebesar 96,3%. Realisasi indikator kinerja utama pelaksanaan urusan wajib perpustakaan adalah sebagai berikut: Tabel 4.34. REALISASI INDIKATOR KINERJA UTAMA “Meningkatkan Kualitas Pendidikan” No 1 2
INDIKATOR KINERJA UTAMA Rata-rata kunjungan perpustakaan Cakupan Layanan Perpustakaan
SATUAN orang unit
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
Realisasi 2013 2014 27.549 30.513 147
158
+/2.964 11
IV - 93
Pemerintah Kota Mataram
Capaian urusan wajib perpustakaan diarahkan untuk mendukung peningkatan kualitas pendidikan melalui peningkatan rata-rata kunjungan perpustakaan dari tahun 2013 sebesar 27.549 orang menjadi sebesar 30.513 orang pada tahun 2014 atau sebesar 11%. Akselerasi cakupan layanan perpusatakan dilakukan dengan optimalisasi layanan Perpustakaan Keliling sebanyak satu unit yang merupakan bantuan dari Perpusatakaan Nasional RI. Sebagai alternatif pilihan masyarakat untuk mengakses perpustakaan, keberadaan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) yang berjumlah 39 TBM dapat memperpendek jarak layanan perpustakaan bagi masyarakat Kota Mataram. C. Permasalahan dan Solusi NO 1.
2.
3.
PERMASALAHAN Masih terbatasnya keanekaragaman bahan pustaka/koleksi perpustakaan yang dapat menunjang minat baca masyarakat. Masih kurangnya sarana prasarana perpustakaan daerah.
Masih kurangnya jumlah mobil operasional perpustakaan keliling untuk mengkomodir cakupan pelayanan perpusatakaan.
SOLUSI Pengadaan penambahan bahan pustaka/koleksi perpustakaan hingga dapat meningkatkan minat baca masyarakat. Melengkapi sarana prasarana perpustakaan dan mengembangkan pilihan media kepustakaan daerah secara online. Mengusulkan penambahanmobil operasional perpustakaan keliling.
B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN 1. Urusan Pilihan Pertanian Penyelenggaraan Urusan Pilihan Pertanian dilaksanakan oleh Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan Kota Mataram. A. Program dan Kegiatan Penyelenggaraan Urusan Pilihan Pertanian diarahkan untuk mencapai sasaran strategis meningkatnya efektifitas pemenuhan kebutuhan pangan daerah yang ditetapkan dalam RKPD Kota Mataram Tahun 2014 yang dilaksanakan melalui delapan program pokok, terdiri dari :
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 94
Pemerintah Kota Mataram
1.
2.
3.
4.
5.
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani, bertujuan meningkatkan pendapatan petani melalui pemberdayaan, peningkatan sumber daya pertanian dan pengembangan kelembagaan, dilaksanakan melalui kegiatan Pelatihan Petani dan Pelaku Agribisnis dan Pengembangan Agribisnis Hortikultura. Program Peningkatan Ketahanan Pangan (pertanian/perkebunan) bertujuan mewujudkan ketersediaan pangan masyarakat, dilaksanakan melalui kegiatan Penanganan Pasca Panen Dan Pengolahan Hasil Pertanian, Pengembangan Intensifikasi Tanaman Padi, Palawija; Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Perkebunan, Produk Pertanian, Pengelolaan Lahan Dan Air, SL-PHT Padi bagi Petugas dan Petani, Pengendalian/Pengawasan Pupuk dan Pestisida, Pengembangan Pertanian Organik, serta Penyusunan Data Statistik Pertanian (SP). Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan, bertujuan meningkatkan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan, dilaksanakan melalui kegiatan Promosi Atas Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Unggulan Daerah, Pengolahan Informasi Permintaan Pasar Atas Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Masyarakat, Pelatihan dan Pengembangan Pemasaran Hasil Produk Pertanian/perkebunan, Penyediaan Sarana dan Prasarana Pemasaran Hasil Produksi Pertanian, serta Temu Usaha Agribisnis. Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan, bertujuan menyediakan sarana dan prasarana teknologi pertanian/perkebunan, dilaksanakan melalui kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna serta Pelatihan dan Bimbingan Pengoperasian Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna. Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak, bertujuan mengedalikan persebaran penyakit hewan dan bahan pangan asal hewan, dilaksanakan melalui kegiatan Pendataan Masalah Peternakan, Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Menular Ternak, Pengawasan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Pelayanan Pusat Kesehatan Hewan (PUSKESWAN), Revitalisasi Higiene Sanitasi Lingkungan Usaha Peternakan, serta Pembinaan Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 95
Pemerintah Kota Mataram
6.
7.
8.
Program peningkatan produksi hasil peternakan, bertujuan mendorong peningkatan kapasitas produksi pengelolaan peternakan, dilaksanakan melalui kegiatan Pendistribusian Bibit Ternak Kepada Masyarakat, Penyuluhan Pengelolaan Bibit Ternak Yang Didistribusikan Kepada Masyarakat, Pengembangan Pakan Ternak, Penyediaan Sarana dan Prasarana Pakan Ternak, serta Alih Informasi dan Teknologi Pengolahan Pakan Ternak. Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan, bertujuan meningkatkan pemasaran hasil produksi peternakan, dilaksanakan melalui kegiatan Revitalisasi Pelayanan Rumah Potong dan Pasar Hewan. Program peningkatan produksi peternakan, bertujuan mendorong peningkatan produksi peternakan dengan penerapan teknologi peternakan tepat guna, dilaksanakan melalui kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Peternakan Tepat Guna.
B. Realisasi program dan kegiatan Alokasi anggaran Urusan Pilihan Pertanian tahun 2014 sebesar Rp.11.749.178.603,00 menurun sebesar Rp. 423.776.204,00 atau sebesar 3,48% dibandingkan alokasi anggaran pada tahun 2013 sebesar Rp.12.172.954.807,00. Penurunan anggaran tahun 2014 disebabkan oleh alokasi DBH-CHT yang tidak boleh lagi dialokasikan untuk pertanian sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan. Anggaran sebesar Rp. 11.749.178.603,00 terdiri dari belanja tidak langsung sebesar Rp. 6.042.481.829,00 dan belanja langsung sebesar Rp.5.706.696.774,00 dengan realisasi belanja tidak langsung sebesar Rp. 5.831.929.614,00 dan belanja langsung sebesar Rp.5.541.848.985,00 dengan total realisasi anggaran sebesar Rp. 11.373.778.599,00. Walaupun total anggaran urusan pilihan pertanian mengalami penurunan, namun Belanja Langsung tahun 2014 mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2013. Realisasi indikator kinerja utama pelaksanaan urusan Pilihan Pertanian adalah sebagai berikut:
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 96
Pemerintah Kota Mataram
Tabel 4.35. REALISASI INDIKATOR KINERJA UTAMA “Meningkatnya Efektivitas Pemenuhan Kebutuhan Pangan Daerah” No 1
2 3
INDIKATOR KINERJA UTAMA Produktifitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar Produktifitas rata-rata Padi Produktifitas rata-rata kedelai Cakupan Bina Kelompok Tani Cakupan layanan penyuluhan
Realisasi 2013 2014
+/-
Kw/Ha
36,5
39
2,5
Kw/Ha Kw/Ha % %
57,00 16,00 70,00 67,23
62,00 16,00 85,00 68,17
5 0 15 0,94
SATUAN
Kondisi lahan pertanian di Kota Mataram saat ini tersebar di 6 Kecamatan. Ketersediaan jumlah areal pengembangan pertanian antar kecamatan satu dengan yang lainnya mengalami perbedaan yang disebabkan oleh perubahan fungsi lahan dan perbedaan luas kawasan. Saat ini Kecamatan Sandubaya memiliki sebaran lahan pertanian tertinggi dibandingkan Kecamatan lainnya seluas 603,96 Hektar, dan Kecamatan Ampenan dengan sebaran terendah seluas 173,41 Hektar. Jika dilihat dari capaian sasaran produktifitas rata-rata padi pada tahun 2013 dengan realisasi sebesar 57,00 kw/Ha telah terjadi peningkatan sebesar 5 Kw/H pada tahun 2014 menjadi 62,00 Kw/Ha . Hal ini karena ditunjang dengan adanya pengadaan bibit bermutu dan pupuk baik dari provinsi maupun Kota Mataram kepada kelompok tani serta sarana prasarana seperti jalan usaha tani, mesin traktor, sumur bor, dan mesin air. Hal ini juga didukung oleh meningkatnya presentase jumlah cakupan bina kelompok tani sebesar 15% yang diikuti dengan meningkatnya cakupan layanan penyuluhan sebesar 0,94% . Dengan keterbatasan lahan pertanian di Kota Mataram, produksi hasil panen tetap dipertahankan, terutama kedelai. Hal ini dapat tercapai melalui intensifikasi pertanian, bahkan Kelompok Petani Kedelai Kota Mataram dapat meraih juara nasional. Kinerja urusan pilihan pertanian dapat terlihat dari meningkatnya realisasi produktifitas rata-rata padi terhadap target yang dicanangkan pada tahun 2014.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 97
Pemerintah Kota Mataram
C. Permasalahan dan Solusi No PERMASALAHAN 1 Berkurangnya lahan pertanian karena alih fungsi lahan.
SOLUSI - Melaksanakan Intensifikasi pertanian. - Pengembangan pertanian hortikultura. - Melakukan inisiasi penetapan aturan tentang lahan pertanian abadi.
2. Urusan Pilihan Pariwisata Penyelenggaraan Urusan Pilihan Pariwisata dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Mataram. A. Program dan Kegiatan Penyelenggaraan Urusan Pilihan Pariwisata diarahkan untuk mencapai sasaran strategis meningkatnya efektifitas pengembangan potensi unggulan daerah berbasis sumber daya lokal yang ditetapkan dalam RKPD Tahun 2014 yang dilaksanakan melalui tiga program pokok, terdiri dari: 1. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata, bertujuan meningkatkan pemasaran pariwisata melalui promosi wisata, dilaksanakan melalui kegiatan Pelaksanaan Promosi Pariwisata Nusantara Di Dalam dan Di Luar Negeri. 2. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata, bertujuan meningkatkan sarana dan prasarana pada obyek wisata, dilaksanakan melalui kegiatan Peningkatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Pariwisata, Pengembangan Jenis dan Paket Wisata Unggulan, dan Pengembangan, Sosialisasi, dan Penerapan serta Pengawasan Standarisasi. 3. Program Pengembangan Kemitraan, bertujuan meningkatkan kemitraan antara pelaku usaha pariwisata dengan pemerintah daerah, dilaksanakan melalui kegiatan Pengembangan dan Penguatan Informasi dan Database, Pelaksanaan Koordinasi Pembangunan Kemitraan Pariwisata, Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan Program Peningkatan Kemitraan.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 98
Pemerintah Kota Mataram
B. Realisasi program dan kegiatan Alokasi anggaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Mataram Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp. 6.720.675.152,00, mengalami peningkatan sebesar Rp 560.901,00 dibandingkan dengan alokasi anggaran pada tahun 2013 sebesar Rp.6.720.114.251,00. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata melaksanakan 2 (dua) urusan yaitu urusan pilihan pariwisata dan urusan wajib kebudayaan. Alokasi anggaran untuk urusan pilihan pariwisata sebesar Rp.5.465.520.152,00 dan urusan wajib kebudayaan sebesar Rp.1.255.155.000,00. Adapun pelaksanaan program/kegiatan urusan wajib kebudayaan dijabarkan pada capaian sasaran kinerja urusan wajib kebudayaan. Alokasi anggaran urusan pilihan pariwisata sebesar Rp.5.465.520.152,00 terdiri dari belanja tidak langsung sebesar Rp.1.714.477.902,00 dan belanja langsung sebesar Rp.3.751.042.250,00. Realisasi belanja tidak langsung sebesar Rp.1.624.702.875,00 dan belanja langsung sebesar Rp.2.970.354.716,00 Tota realisasi anggaran tahun 2014 sebesar Rp.4.595.057.591. Realisasi indikator kinerja utama pelaksanaan urusan pilihan pariwisata adalah sebagai berikut: Tabel 4.36. REALISASI INDIKATOR KINERJA UTAMA “Meningkatnya Efektivitas Pengembangan Potensi Unggulan Daerah Berbasis Sumber Daya Lokal” No 1
2
INDIKATOR KINERJA UTAMA Kontribusi sektor perdagangan, hotel dan restoran terhadap PDRB Angka kunjungan wisatawan
SATUAN %
Org
Realisasi 2013 2014 22,21 22,76
399.272
429.325
+/0,55
30.053
Kontribusi sektor perdagangan, hotel dan restoran terhadap PDRB Kota Mataram ADH Konstan mengalami peningkatan sebesar 0,55% dari 22,21% tahun 2013 menjadi 22,76% pada tahun 2014. Sedangkan jika dilihat dari kontribusi sektor perdagangan, hotel dan restoran ADH Berlaku terjadi peningkatan yang lebih signifikan sebesar 0,78% dari 24,15% tahun 2013 menjadi 24.92% pada tahun 2014. Perkembangan positif ini sejalan dengan geliat pembangunan di Kota Mataram dengan memperhatikan posisi strategis Kota Mataram sebagai pusat pemerintahan provinsi Nusa Tenggara Barat dan pusat perdagangan dan jasa. LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 99
Pemerintah Kota Mataram
Disisi lain, penataan dan restrukturisasi kawasan pantai dan Kota Tua Ampenan serta kawasan-kawasan destinasi dan situs bersejarah di Kota Mataram, menjadikan daya tarik tersendiri bagi wisatawan baik domestik maupun mancanegara untuk lebih mengenal Kota Mataram. Peningkatan jumlah kunjungan wisatawan menjadi indikator utama dan memiliki korelasi untuk melihat keberhasilan pelaksanaan program/kegiatan kepariwisataan, dimana pada tahun 2014, terjadi peningkatan sebesar 30.053 wisatawan dari 399.272 wisatawan tahun 2013 menjadi 429.325 wisatawan. Upaya peningkatan tingkat kunjungan wisatawan dilakukan melalui beberapa kegiatan diantaranya pelaksanaan Promosi Pariwisata Nusantara Dalam dan Luar Negeri, Pembangunan Sarana dan Prasarana Pariwisata, Pengembangan Jenis Paket dan Paket Wisata Unggulan. C. Permasalahan dan Solusi No 1
PERMASALAHAN SOLUSI Masih minimnya pemahaman Meningkatkan intensitas dan masyarakat tentang pengembangan kepariwisataan
2
kontek cakupan penyuluhan sadar sektor wisata dan sapta pesona kepada masyarakat.
Belum sinerginya Rencana Induk Pariwisata Daerah (RIPARDA) Provinsi NTB dengan RIPARDA pemerintah Kota Mataram sebagai acuan perencanaan sektor kepariwisataan.
Perlunya dilakukan review terhadap Rencana Induk Pariwisata Daerah (RIPARDA) Kota Mataram
3. Urusan Pilihan Kelautan dan Perikanan Penyelenggaraan Urusan Pilihan Kelautan dan Perikanan dilaksanakan oleh Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan Kota Mataram. A. Program dan Kegiatan Penyelenggaraan Urusan Pilihan Kelautan dan Perikanan diarahkan untuk mencapai sasaran strategis yaitu Meningkatnya Efektifitas Pemenuhan Kebutuhan Pangan Daerah yang ditetapkan dalam RKPD Kota Mataram Tahun 2014 dilaksanakan melalui empat program pokok, terdiri dari:
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 100
Pemerintah Kota Mataram
1.
2.
3.
4.
Program Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya Kelautan, bertujuan meningkatkan pemberdayaan masyarakat serta pengawasan dan pengendalian Sumber Daya Laut, dilaksanakan melalui kegiatan Pengawasan Keamanan Laut, Penyediaan Sarana Pengawasan, Penyediaan Sarana Statistik Perikanan, dan Operasional PDC GIS Kota Mataram. Program Pengembangan Budidaya Perikanan, bertujuan mewujudkan pengembangan budidaya perikanan, dilaksanakan melalui kegiatan Penyediaan Sarana dan Prasarana Perikanan Budidaya serta Pengembangan Budidaya Perikanan Laut. Program Pengembangan Perikanan Tangkap, bertujuan meningkatkan produksi hasil perikanan tangkap, dilaksanakan melalui kegiatan Pengadaan Prasarana/Alat Tangkap dan Pengolahan Ikan. Program Optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan, bertujuan mengoptimalisasikan pengolahan dan pemasaran produksi Perikanan, dilaksanakan melalui kegiatan Lomba Gemar Makan Ikan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Pengolahan dan Pemasaran Ikan, Partisipasi dalam Indonesia Fisheries Expo, dan Optimalisasi Pemanfaatan Outlet Ikan Hias.
B. Realisasi program dan kegiatan Alokasi anggaran untuk urusan pilihan Kelautan dan Perikanan Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp. 2.720.250.048,00 menurun sebesar Rp.348.344.927,00 atau sebesar 11,35 % dibandingkan dari alokasi anggaran pada tahun 2013 sebesar Rp. 3.068.594.975,00. Anggaran sebesar Rp. 2.720.250.048,00 terdiri dari belanja langsung Rp2.720.250.048,00 dengan realisasi belanja langsung sebesar Rp2.682.533.299,00. Realisasi Indikator Kinerja utama pelaksanaan urusan pilihan kelautan dan perikan adalah sebagai berikut : Tabel 4.37. REALISASI INDIKATOR KINERJA UTAMA “Meningkatnya Efektifitas Pemenuhan Kebutuhan Pangan Daerah” No
INDIKATOR KINERJA UTAMA
1
Tingkat Konsumsi Ikan
2 3
Produksi Perikanan Tangkap Produksi Perikanan Budidaya
SATUAN
Kg/Kapita/ Thn Ton Ton
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
Realisasi 2013 2014
+/-
22,5
27,94
5,44
1.308,80 272,45
1.672,80 284,18
364 11,73 IV - 101
Pemerintah Kota Mataram
Peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengkonsumsi ikan dilakukan melalui kampanye gerakan masyarakat gemar makan ikan yang di canangkan oleh pemerintah Kota Mataram menghasilkan terjadinya peningkatan yang signifikan pada pola konsumsi masyarakat. Peningkatan pada tahun 2014 menunjukan angka 5,44 kg/Kapita/Tahun dari tahun 2013 sebesar 22,5 kg/kapita/Tahun menjadi 27,94 kg/kapita/Tahun. Peningkatan konsumsi ikan masyarakat disertai pula dengan ketersediaan ikan di pasaran. Dari tabel 4.26, dapat dilihat capaian indikator kinerja utama menunjukkan terjadinya peningkatan produksi perikanan tangkap sebesar 364 ton dari 1.308,80 pada tahun 2013 menjadi 1.672,80 pada tahun 2014 yang ditunjang dengan adanya penyediaan sarana dan prasarana perikanan seperti motor tempel, kapal motor, pukat kantong, jaring insang, jaring angkat dan pancing. Sedangkan dari sisi kinerja Produksi Perikanan Budidaya Air Tawar terjadi peningkatan sebesar 11,73 ton yaitu sebesar 272,45 tahun 2013 menjadi 284,18 ton pada tahun 2014. Kenaikan tersebut didukung adanya upaya Penyediaan Sarana dan Prasarana Perikanan Budidaya yang ditargetkan pada kelompok pembudidayaan ikan air tawar serta melalui perluasan area pembudidayaan air tawar seperti keramba, kolam dan mina padi. C. Permasalahan dan Solusi NO 1
2
3
PERMASALAHAN Masih rendahnya Kesadaran Masyarakat pesisir/nelayan untuk menjaga kelestarian laut.
SOLUSI Penyuluhan kepada nelayan dan masyarakat pesisir tentang pentingnya kebersihan, keindahan dan kelestarian laut.
Adanya potensi penggunaan bahan berbahaya dalam poduk perikanan.
- Penyuluhan tentang bahaya
Rendahnya pengetahuan nelayan tentang budidaya ikan dengan karamba jaring apung.
- Penyuluhan tehnik budidaya ikan dengan karamba jaring apung kepada nelayan.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
penggunaan bahan kimia. - Operasi pengunaan bahan kimia berbahaya pada produk perikanan secara berkala.
IV - 102
Pemerintah Kota Mataram
NO
PERMASALAHAN
SOLUSI - Peningkatan SDM perikanan dan kelauatan tentang budidaya ikan dengan keramba jaring apung.
4
Tingginya harga pakan ikan air tawar
Pelatihan pembuatan pakan alternatif kepada pembudidaya air tawar
4. Urusan Pilihan Perdagangan Penyelenggaraan Urusan Pilihan Perdagangan dilaksanakan oleh Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram. A. Program dan Kegiatan Penyelenggaraan Urusan Pilihan Perdagangan diarahkan untuk mencapai sasaran strategis meningkatnya efektifitas pengembangan usaha yang ditetapkan dalam RKPD Tahun 2014 yang dilaksanakan melalui empat program pokok, terdiri dari: 1. Program perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan, bertujuan meningkatkan pengawasan peredaran barang dan jasa serta perlindungan konsumen, dilaksanakan melalui kegiatan Koordinasi Peningkatan Hubungan Kerja Dengan Lembaga Perlindungan Konsumen, Peningkatan Pengawasan Peredaran Barang Dan Jasa, Pengawasan dan Pembinaan Perlindungan Konsumen, Tera Ulang, Pemutakhiran Data UTTP dan SPBU, Pemantauan Penggunaan Bahan Berbahaya dalam Produk Pangan, dan Sinkronisasi Pengawasan Peredaran Barang dan Jasa. 2. Program peningkatan dan pengembangan ekspor, bertujuan meningkatkan kemampuan ekspor melalui promosi perdagangan, dilaksanakan melalui kegiatan Pengembangan Data Base Informasi Potensi Unggulan dan Pembangunan Promosi Perdagangan Internasional. 3. Program peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri, bertujuan Meningkatnya kelancaran arus barang dan jasa serta tertibnya poerizinan di bidang perdagangan, dilaksanakan melalui kegiatan Penerbitan, Pengawasan dan Pembinaan Perijinan di Bidang Perdagangan, Monitoring Persediaan dan Perkembangan Harga Kebutuhan Pokok Masyarakat dan Komoditi Strategis Lainnya, Penyelenggaraan Pasar Rakyat, Pembangunan Pasar. LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 103
Pemerintah Kota Mataram
4.
Program pembinaan pedagang kaki lima dan asongan, bertujuan meningkatkan kemampuan mengelola usaha bagi PKL dan sarana pedagang kecil serta tertatanya PKL, dilaksanakan melalui kegiatan Kegiatan Penataan Tempat Berusaha bagi Pedagang Kakilima dan Asongan serta Pelatihan Manajemen Usaha Kecil.
B. Realisasi program dan kegiatan Alokasi anggaran untuk Urusan Pilihan Perdagangan Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp. 8.770.629.172,00 meningkat sebesar Rp 3.482.798.132,00 atau sebesar 65,86% dibandingkan dari alokasi anggaran pada tahun 2013 sebesar Rp. 5.287.831.040,00. Anggaran sebesar Rp. 8.770.629.172,00 tersebut keseluruhannya merupakan komponen belanja langsung. Realisasi anggaran tahun 2014 sebesar Rp. 8.240.572.875,00. Realisasi capaian indikator kinerja utama pelaksanaan Urusan Pilihan Perdagangan adalah sebagai berikut: Tabel 4.38. REALISASI INDIKATOR KINERJA UTAMA “Meningkatnya efektifitas pengembangan usaha” No 1 2 3
INDIKATOR KINERJA UTAMA Jumlah Usaha Perdagangan Tingkat Inflasi Penataan PKL
SATUAN Unit usaha % Titik
Realisasi 2013 2014 523 1.687 9,27 7,18 14 19
+/1.164 -2,09 5
Perkembangan usaha di Kota Mataram menunjukan pertumbuhan yang signifikan berdasarkan jumlah SIUP, TDP, TDI, TDG, IUI yang diterbitkan. Jumlah usaha perdagangan pada tahun 2014 meningkat sebanyak 1.164 unit usaha atau 222,56% dari 523 unit usaha tahun 2013 menjadi 1.687 unit usaha di tahun 2014. Dari sisi tingkat inflasi di Kota Mataram menujukkan penurunan yang signifikan yaitu sebesar 2,09% dari 9,27% tahun 2013 menjadi 7,18% pada tahun 2014. Upaya yang dilakukan melalui kegiatan pemantauan dan pengawasan terhadap ketersediaan dan distribusi serta perkembangan harga sembako dan komoditas strategis lainnya di Kota Mataram pada 4 (empat) pasar tradisional serta melalui koordinasi yang intensif oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Mataram berkontribusi positif dalam pengendalian inflasi. Pemerintah Pusat telah mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 125 Tahun 2012 tentang Koordinasi Penataan dan Pemberdayaan LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 104
Pemerintah Kota Mataram
Pedagang Kaki Lima yang kemudian ditindaklanjuti dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 41 Tahun 2012 tentang Pedoman Penataan dan Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima. Dalam Permendagri disebutkan bahwa tujuan penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) adalah untuk memberikan kesempatan berusaha bagi PKL melalui penetapan lokasi sesuai dengan peruntukannya; menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan usaha PKL menjadi usaha mikro yang tangguh dan mandiri; dan untuk mewujudkan kota yang bersih, indah, tertib dan aman dengan sarana dan prasarana perkotaan yang memadai dan berwawasan lingkungan. Dalam upaya mengimplementasikan peraturan tersebut, Pemerintah Kota Mataram telah melaksanakan penataan titik-titik PKL. Pada tahun 2014 jumlah titik PKL yang ditata sejumlah 19 titik, meningkat sebanyak 5 titik dari tahun 2013. C. Permasalahan dan Solusi NO 1
PERMASALAHAN Belum adanya konsep penataan titik-titik PKL yang terintegrasi.
SOLUSI Perlunya penetapan lokasi dan penataan secara terpadu dengan melibatkan stakeholder.
2
Masih adanya permainan pasar yang mengakibatkan terjadinya lonjakan harga komoditas.
Meningkatkan peran TPID dalam pengendalian inflasi daerah dan intervensi pasar.
3
Adanya potensi panic buying di masyarakat yang dapat menyebabkan inflasi.
Pembangunan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS).
5. Urusan Pilihan Industri Penyelenggaraan Urusan Pilihan Industri dilaksanakan oleh Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram. A. Program dan Kegiatan Penyelenggaraan Urusan Pilihan Industri diarahkan untuk mencapai sasaran strategis Meningkatnya Efektivitas Pengembangan Potensi Unggulan Daerah berbasis Sumber Daya Lokal yang ditetapkan dalam RKPD Tahun 2014 dilaksanakan melalui tiga program pokok, terdiri dari: 1. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah, bertujuan meningkatkan kualitas SDM pada sektor industri, dilaksanakan melalui kegiatan Pembinaan Industri Kecil Dan Menengah Dalam LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 105
Pemerintah Kota Mataram
2.
3.
Memperkuat Jaringan Klaster Industri, Pemberian Kemudahan Izin Usaha Industri Kecil Dan Menengah, Fasilitasi Kerjasama Kemitraan Industri Mikro, Kecil Dan Menengah Dengan Swasta, Pengembangan Ekonomi Produktif. Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri, bertujuan meningkatkan kualitas produk dan SDM IKM Kota Mataram melalui pelaksanaan pembinaan & pelatihan pengrajin IKM, dilaksanakan melalui kegiatan Pembinaan Kemampuan Teknologi Industri dan Pengembangan dan Pelayanan Teknologi Industri. Program Penataan Struktur Industri, bertujuan mewujudkan penambahan sarana penunjang kegiatan bidang industri, dilaksanakan melalui kegiatan Pemberian Bantuan Peralatan Bagi Industri Kecil.
B. Realisasi program dan kegiatan Alokasi anggaran Urusan Pilihan Industri tahun anggaran 2014 sebesar Rp. 976.188.200,00 mengalami penurunan sebesar Rp. 299.824.200,00 atau sebesar 23,49% dibandingkan dari alokasi anggaran pada tahun 2013 sebesar Rp. 1.276.012.400,00. Adanya penurunan alokasi anggaran pada tahun 2014 dibandingkan dengan tahun 2013 terjadi karena DBH-CHT sudah tidak diperbolehkan untuk dialokasikan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan. Anggaran sebesar Rp. 976.188.200,00 keselurahannya merupakan belanja langsung, dengan realisasi belanja sebesar Rp.926.528.300,00. Realisasi indikator kinerja utama pelaksanaan Urusan Pilihan Industri adalah sebagai berikut: Tabel 4.39. REALISASI INDIKATOR KINERJA UTAMA “Meningkatnya Efektivitas Pengembangan Potensi Unggulan Daerah berbasis Sumber Daya Lokal” No 1 2
INDIKATOR KINERJA UTAMA PDRB sektor industri pengolahan ADH Konstan Perkembangan jumlah IKM : a. Formal b. Non Formal
SATUAN
Realisasi
+/-
2013
2014
(juta)
307.858,67
326.207,05
18.348,38
Unit Usaha Unit Usaha
1.867 1.650
1.947 1.707
80 57
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 106
Pemerintah Kota Mataram
Berdasarkan tabel 4.29, perkembangan PDRB Sektor Industri Pengolahan Atas Dasar Harga (ADH) Konstan mengalami peningkatan sebesar Rp.18.348,38 juta atau 5,96% dari Rp.307.858,67 juta tahun 2013 menjadi Rp.326.207,05 juta. Peningkatan PDRB sektor industri pengolahan sejalan dengan pesatnya perkembangan sektor-sektor Industri Kecil Menengah di Kota Mataram baik industri formal maupun industri non formal. Pemberian kemudahan ijin usaha serta jaminan dukungan kerjasama kemitraan usaha industri mikro, kecil dan menengah dengan pihak swasta dan perbankan berkontribusi positif dalam peningkatan PDRB sektor Industri Pengolahan. Dalam mengembangkan potensi unggulan daerah, Pemerintah Kota Mataram di tahun 2014 melaksanakan berbagai upaya, antara lain: melakukan pembinaan IKM serta kemampuan teknologi industri, pemberian kemudahan ijin usaha serta bantuan peralatan dan Pengembangan Ekonomi Produktif, Fasilitasi kerjasama kemitraan IKM dengan swasta. Pemerintah Kota Mataram secara intensif telah melakukan upaya peningkatan klaster unggulan di sentra-sentra industri. Penanganan secara intensif dimaksudkan dalam rangka percepatan peningkatan daya saing industri dari berbagai aspek secara menyeluruh. Dalam mengembangkan potensi unggulan daerah, Pemerintah Kota Mataram melaksanakan berbagai upaya, antara lain: Meningkatkan cakupan potensi unggulan daerah pada masing-masing kelurahan, dengan melakukan mapping potensi; Meningkatkan penyelenggaraan serta keikutsertaan dalam event-event sebagai sarana pemasaran hasil produksi unggulan daerah; Menjaga stabilitas ekonomi daerah, dengan mempertahankan kondusivitas wilayah. Dari berbagai upaya tersebut, terjadi pengembangan jumlah IKM dari tahun ke tahun. Jumlah IKM formal di Kota Mataram pada tahun 2014 sebanyak 1.947 mengalami peningkatan sejumlah 80 unit usaha dari jumlah IKM tahun 2013 yang sejumlah 1.867 unit usaha. Sedangkan IKM non formal mengalami peningkatan sejumlah 57 unit usaha, yaitu dari sejumlah 1.650 unit usaha di tahun 2013 menjadi 1.707 unit usaha di tahun 2014.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
IV - 107
Pemerintah Kota Mataram
C. Permasalahan dan Solusi No 1
2
PERMASALAHAN Lemahnya daya saing produkproduk lokal dari sisi akses pasar baik lokal, regional maupun internasional.
SOLUSI - Pengembangan Industri Klaster Unggulan secara intensif. - Pelatihan peningkatan standar kualitas produk. - Membangun kemitraan dengan gerai pasar modern dan stakeholder lainnya.
Terbatasnya modal usaha.
- Menjalin kerjasama dengan pihak terkait untuk mempermudah akses permodalan IKM.
6. Urusan Pilihan Ketransmigrasian Urusan Wajib Transmigrasi dilaksanakan oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Mataram A. Program dan Kegiatan Pelaksanaan Urusan Wajib Transmigrasi diarahkan untuk meningkatnya kesadaran dan minat masyarakat untuk ber-transmigrasi melalui program Penempatan Calon Transmigrasi, dilaksanakan melalui kegiatan Pendaftaran dan Seleksi Calon Transmigrasi serta Peningkatan Minat Penduduk ber-transmigrasi. B. Realisasi Program dan Kegiatan Alokasi anggaran untuk urusan pilihan transmigrasi sebesar Rp.38.285.000,- terealisasi sebesar Rp. 36.310.000,Kecilnya alokasi anggaran untuk urusan pilihan transmigrasi disebabkan oleh Kota Mataram bukan sebagai tujuan lokasi transmigrasi, namun pengirim transmigran. Alokasi ini diperuntukkan melaksanakan sosialisasi dan penjaringan calon transmigran. C. Permasalahan dan Solusi NO 1.
PERMASALAHAN Masih minimnya masyarakat untuk mengikuti program transmigrasi
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
SOLUSI Meningkatkan frekuensi sosialisasi penyuluhan transmigrasi kepada masyarakat
IV - 108
Pemerintah Kota Mataram
BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN
A. TUGAS PEMBANTUAN YANG DITERIMA Penyelenggaraan pemerintahan menggunakan azas desentralisasi, tugas pembantuan dan dekonsentrasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Dalam menyelenggarakan pemerintahan daerah, pemerintahan daerah menggunakan azas otonomi daerah dan tugas pembantuan. Tugas Pembantuan adalah penugasan dari Pemerintah Pusat kepada daerah otonom untuk melaksanakan sebagian Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Pusat atau dari Pemerintah Daerah Provinsi kepada Daerah Kabupaten/Kota untuk melaksanakan sebagian Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah Provinsi. Pemberian Tugas Pembantuan diharapkan dapat mendorong peningkatan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan umum, serta memperlancar pelaksanaan tugas dan penyelesaian permasalahan, dan membantu pengembangan pembangunan bagi Daerah dan Desa, sehingga dapat mereduksi kesenjangan antara Provinsi, Kabupaten dan Kota dalam konteks kemajuan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Azas Tugas Pembantuan mengatur sistem dan prosedur penugasan dari Pemerintah kepada Daerah dan Desa, penugasan dari Provinsi kepada Kabupaten/Kota dan Desa, serta penugasan dari Kabupaten/Kota kepada Desa untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pembangunan, disertai pembiayaan, sarana dan prasarana serta sumberdaya manusia, dengan kewajiban melaporkan pelaksanaan dan mempertanggungjawabkannya kepada pemberi tugas. 1. DASAR HUKUM Dasar hukum penyelenggaraan Tugas Pembantuan di Kota Mataram adalah sebagai berikut: a. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; b. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; c. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diganti dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
V-1
Pemerintah Kota Mataram
d.
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah, mengenai dana Tugas Pembantuan diatur dalam Pasal 94 yang berisikan penjelasan
umum dana Tugas Pembantuan, penganggaran dana Tugas Pembantuan, penyaluran dana Tugas Pembantuan serta pertanggungjawaban dan pelaporan pelaksanaan Tugas Pembantuan; e. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2013 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2014; f. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2013 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2014; g. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten; h. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan; i. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 65 Tahun 2008 tentang Pedoman Pembentukan Tim Koordinasi Penyelenggaraan Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan Provinsi dan Pembentukan Tim Koordinasi Penyelenggaraan Tugas Pembantuan Kabupaten/Kota; j. DIPA Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Kementerian Kesehatan RI No. SP DIPA-024.03.4.239295/2014; k. DIPA Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan RI No. SP DIPA-024.04.4.235165/2014; l. DIPA Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Republik Indonesia Nomor SP DIPA-018.04.4.235158/2014; m. DIPA Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor SP DIPA-026.04.4.230101/2014. 2. INSTANSI PEMBERI TUGAS PEMBANTUAN Instansi pemberi tugas pembantuan kepada Pemerintah Kota Mataram pada Tahun Anggaran 2014 adalah: a. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, melalui Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak; dan Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan. b. Kementerian Pertanian Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Hortikultura.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
V-2
Pemerintah Kota Mataram
c. Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja. 3. SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH YANG MELAKSANAKAN Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Kota Mataram yang melaksanakan Tugas Pembantuan pada Tahun Anggaran 2014 adalah Dinas Kesehatan Kota Mataram; Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan Kota Mataram; dan Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kota Mataram. 4. PROGRAM DAN KEGIATAN YANG DITERIMA DAN PELAKSANAANNYA Program kegiatan Tugas Pembantuan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Mataram selama tahun 2014 sebanyak empat program dengan delapan kegiatan. Realisasi pelaksanan program dan kegiatan ratarata mencapai 100%, dengan capaian indikator kinerja pelaksanaan sebagaimana diuraikan pada tabel berikut :
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
V-3
Pemerintah Kota Mataram
Tabel 5.1. Capaian Indikator Kinerja Penyelenggaraan Tugas Pembantuan Tahun 2014 NO.
PROGRAM
1 1.
2 Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak (Dinas Kesehatan)
2.
Pembinaan Upaya Kesehatan (Dinas Kesehatan)
SASARAN PROGRAM 3 Meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak serta status gizi balita
Meningkatkan upaya kesehatan dasar, rujukan, tradisional, alternatif dan komplementer, kesehatan kerja, olahraga dan matra, serta standarisasi, akreditasi, dan
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
KEGIATAN 4 Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
Pembinaan pelayanan kesehatan dasar
CAPAIAN INDIKATOR KINERJA URAIAN TARGET REALISASI 5 6 7 Puskesmas 11 Puskesmas 11 Puskesmas yang mendapatkan bantuan operasional kesehatan Laporan BOK 1 Dokumen 1 Dokumen Laporan perencanaan 1 Dokumen 1 Dokumen BOK Laporan Monev 1 Dokumen 1 Dokumen BOK Laporan Sosialisasi dan 1 Dokumen 1 Dokumen Pembinaan BOK Layanan 3 bulan layanan 3 bulan layanan perkantoran Alat kesehatan/ 79 unit alat 79 unit alat kedokteran kesehatan kesehatan dalam mendukung pelayanan kesehatan dasar Output 1 cadangan cadangan
V-4
Pemerintah Kota Mataram
NO.
PROGRAM
1
2
3.
Program Peningkatan Produksi, produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Hortikultura Berkelanjutan (Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan)
SASARAN PROGRAM 3 peningkatan mutu pelayanan kesehatan masyarakat Meningkatkan produksi, produktivitas dan mutu hasil tanaman hortikultura yang aman konsumsi, berdaya saing dan berkelanjutan
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
KEGIATAN 4
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Florikultura berkelanjutan
CAPAIAN INDIKATOR KINERJA URAIAN TARGET REALISASI 5 6 7
Fasiltasi bantuan sarana produksi yang diberikan kepada petani Sekolah lapangan GAP Heliconia dan sedap malam Fasilitasi bantuan sarana budidaya ke petani Cultivator, instalasi irigasi Fasilitasi bantuan sarana pasca panen ke petani Gerobak motor, chopper, sarana sortasi dan grading Pembinaan dan pendampingan Monitoring dan evaluasi
V-5
Pengembangan heliconia 5.000 m2 dan sedap malam 10.000 m2 50 orang
Pengembangan heliconia 5.000 m2 dan sedap malam 10.000 m2 50 orang
Cultivator 2 unit, instalasi irigasi 1 unit
Cultivator 2 unit, instalasi irigasi 1 unit
Gerobak motor 1 unit, chopper 2 unit, dan sarana sortasi dan grading 1 unit
Gerobak motor 1 unit, chopper 2 unit, dan sarana sortasi dan grading 1 unit
1 kegiatan
1 kegiatan
1 kegiatan
1 kegiatan
Pemerintah Kota Mataram
NO.
PROGRAM
1
2
SASARAN PROGRAM 3
KEGIATAN 4 Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Sayuran dan Tanaman Obat Berkelanjutan
Pengembangan Sistem Perlindungan Tanaman
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
CAPAIAN INDIKATOR KINERJA URAIAN TARGET REALISASI 5 6 7 Sekolah lapang 23 orang 23 orang GAP tanaman sayuran dan tanaman obat berkelanjutan Fasilitasi Sarana Sarana bantuan sarana pengembangan pengembangan pasca panen cabe rawit cabe rawit cabe rawit merah 50 unit merah 50 unit Pembinaan dan 1 kegiatan 1 kegiatan pendampingan Monitoring dan 1 kegiatan 1 kegiatan evaluasi Pembinaan, 1 kegiatan 1 kegiatan pengelolaan dan pengendalian OPT hortikultura Bahan pertanian yang diserahkan kepada petani : 100 ltr 100 ltr - PGR 10.000 kg 10.000 kg - Trikompos 500 ltr 500 ltr - Biopestisida 700 kg 700 kg - Mikoriza
V-6
Pemerintah Kota Mataram
NO.
PROGRAM
1
2
4.
Program Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja (Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi)
SASARAN PROGRAM 3
Meningkatkan mengembangka n perluasan kesempatan kerja Padat Karya Infrastruktur
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
KEGIATAN 4 Dukungan manajemen dan teknis lainnya pada Ditjen Hortikultura
Padat Karya Infrastruktur I Padat Karya Infrastruktur II
CAPAIAN INDIKATOR KINERJA URAIAN TARGET REALISASI 5 6 7 Penataan dan 1 laporan 1 laporan pengelolaan laporan pelaksanaan kegiatan pengembangan hortikultura Penataan dan 1 dokumen 1 dokumen pengelolaan perencanaan, keuangan dan perlengkapan, kepegawaian kegiatan pengembangan hortikultura Layanan 12 bulan 12 bulan perkantoran layanan layanan Irigasi Pertanian 398 m 398 m yang diadakan Pembuatan Jalan Baru, Penaludan dan Lapak : 1. Pembersih 517 M2 517 M2 Lokasi 2. Penaludan 253,8 M2 253,8 M2 3. Pemasangan 77 M2 77 M2 Batu Kali 4. Lapak 5 Lokal 5 Lokal
V-7
Pemerintah Kota Mataram
5. SUMBER DAN JUMLAH ANGGARAN Pembiayaan penyelenggaraan Tugas Pembantuan yang diterima Pemerintah Kota Mataram pada Tahun Anggaran 2014 secara keseluruhan bersumber dari dana APBN dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 5.783.240.000,- dengan realisasi keuangan pada akhir tahun anggaran sebesar Rp. 5.710.422.200,- atau 98,74% dan realisasi fisik mencapai 99,92%. Rincian jumlah dan realisasi anggaran berikut Kementerian pemberi Tugas Pembantuan pada Tahun Anggaran 2014 sebagaimana tertera pada Tabel 5.2. Tabel 5.2. Rincian Jumlah dan Realisasi Anggaran Tugas Pembantuan di Pemerintah Kota Mataram Tahun 2014 NO 1 1.
2.
3.
4.
INSTANSI PEMBERI TUGAS PEMBANTUAN 2 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan) Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Direktorat Jenderal Hortikultura) Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia (Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja) TOTAL
JUMLAH ANGGARAN (Rp) 3
REALISASI ANGGARAN (Rp) 4
REALISASI REALISASI KEUANGAN FISIK (%) (%) 5 6
3,028,300,000.00 3,013,700,900.00
99.52
100.00
1,056,000,000.00 1,036,320,000.00
98.14
99.54
1,160,250,000.00 1,155,345,600.00
99.58
100.00
505,055,700.00
93.76
100.00
5,783,240,000.00 5,710,422,000.00
98.74
99.92
538,690,000.00
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
V-8
Pemerintah Kota Mataram
6. PERMASALAHAN DAN SOLUSI PERMASALAHAN - Keterlambatan turunnya DIPA pada Satker pengelola pada program Bina Upaya Kesehatan berpengaruh pada tertibnya pelaporan pelaksanaan Tugas Pembantuan. - Belum optimalnya koordinasi terkait pelaksanaan Tugas Pembantuan.
SOLUSI - Mengintensifkan koordinasi dengan kementerian terkait pemberi Tugas Pembantuan, sehingga pelaksanaan kegiatan dapat dilaksanakan lebih awal. - Mengoptimalkan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi dan Pusat sehingga pelaksanaan program dan kegiatan berjalan sesuai rencana.
B. TUGAS PEMBANTUAN YANG DIBERIKAN Berdasarkan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 56 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyelenggaraan Tugas Pembantuan Dari Pemerintah Provinsi Kepada Pemerintah Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa dan Dari Pemerintah Kabupaten/Kota Kepada Pemerintah Desa/Kelurahan, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota dapat memberikan Tugas Pembantuan kepada Desa/Kelurahan. Pemberian tugas pembantuan dari Pemerintah Kota kepada Pemerintah Desa/Kelurahan di Kota Mataram pada tahun 2014 tidak dilakukan, karena Pemerintah Kota Mataram mengalokasikan anggaran yang bersumber dari APBD kepada kelurahan untuk melaksanakan kegiatan pemerintahan, pembangunan, kemasyarakatan dan pelayanan publik kepada masyarakat. Selain didasarkan pertimbangan status kelurahan sebagai SKPD, pertimbangan faktor kondisi dan luas wilayah; rentang kendali pemerintahan; dan jangkauan pelayanan yang masih terjangkau menyebabkan implementasi asas tugas pembantuan belum mendesak untuk diterapkan di wilayah Kota Mataram. Namun demikian, dalam rangka optimalisasi pelayanan kepada masyarakat, Pemerintah Kota Mataram pada tahun 2014 sudah melimpahkan beberapa kewenangan kepada kecamatan dan kelurahan berdasarkan Peraturan Walikota Mataram Nomor 22 Tahun 2013 tentang Pelimpahan Sebagian Kewenangan Walikota Kepada Camat dan Lurah. Adapun jenis kewenangan yang dilimpahkan meliputi aspek perijinan; rekomendasi; koordinasi; pembinaan; pengawasan; LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
V-9
Pemerintah Kota Mataram
fasilitasi; penetapan; dan penyelenggaraan. Pada tahun 2014, pelimpahan kewenangan difokuskan pada ijin penyelenggaraan pondokan; pengelolaan kebersihan lingkungan; dan pengelolaan Pedagang Kaki Lima (PKL) di wilayah kecamatan dan kelurahan. Sebagai bentuk inisiasi dan dukungan pelaksanaan pelimpahan kewenangan dimaksud, pada tahap awal telah ditetapkan Peraturan Walikota Mataram Nomor 6 Tahun 2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 2 Tahun 2005 tentang Ijin Penyelenggaraan Pondokan, sebagai pedoman bagi kelurahan di dalam penyelenggaraan kewenangan khususnya yang bersifat perijinan, termasuk penyediaan sarana dan prasarana kebersihan lingkungan seperti penambahan satu unit mobil pick up di setiap kecamatan dan pengadaan kendaraan roda tiga bagi lingkungan untuk memperlancar proses penyelenggaraan kebersihan di tingkat kecamatan dan kelurahan. Pada periode ke depan, telah digagas penyusunan petunjuk teknis dan penganggaran untuk menunjang kelancaran pelaksanaan pelimpahan kewenangan lainnya kepada kecamatan dan kelurahan di Kota Mataram.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
V - 10
Pemerintah Kota Mataram
BAB VI PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN
Dalam mewujudkan tekad dan komitmen Pemerintah Kota Mataram terkait penyelenggaraan pemerintahan yang transparan dan akuntabel serta sesuai amanat Pasal 15 Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada DPRD, dan informasi LPPD kepada Masyarakat, Pemerintah Kota Mataram menyelenggarakan tugas umum pemerintahan yang meliputi : a) Kerjasama antar daerah; b) Kerjasama daerah dengan pihak ke tiga; c) Koordinasi dengan instansi vertikal di daerah; d) Pembinaan batas wilayah; e) Pencegahan dan penanggulangan bencana; f) Pengelolaan kawasan khusus yang menjadi kewenangan daerah; dan g) Penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum. Berikut ini diuraikan tentang penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Mataram selama Tahun Anggaran 2014 : A. KERJASAMA ANTAR DAERAH 1. KEBIJAKAN DAN KEGIATAN Pelaksanaan kerjasama daerah yang berlandaskan pada Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerja Sama Daerah, menegaskan bahwa kerja sama daerah merupakan sarana untuk lebih memantapkan hubungan dan keterikatan daerah yang satu dengan daerah yang lainnya dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia, menyerasikan pembangunan daerah, mensinergikan potensi antar daerah dan/atau pihak ketiga serta meningkatkan pertukaran pengetahuan, teknologi dan kapasitas fiskal dalam menunjang pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom dan penyediaan pelayanan publik. Sehingga diharapkan dengan terjalinnya kerja sama daerah, akan membantu pemerintah mengurangi kesenjangan fiskal melalui peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), mengurangi kesenjangan pembangunan dengan mendorong pemerataan hasil-hasil pembangunan dan penyediaan layanan publik , utamanya pada daerahdaerah tertinggal dan wilayah perbatasan antar daerah. Dengan adanya kerja sama antar daerah, pemenuhan kebutuhan akan layanan publik yang LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
VI - 1
Pemerintah Kota Mataram
memadai, diharapkan dapat dinikmati secara merata oleh seluruh lapisan masyarakat. Terlebih lagi Kota Mataram selalu mengedepankan slogan “Mataram untuk Semua”. Kota Mataram sebagai kota yang mengalami pertumbuhan ekonomi dan pembangunan yang cukup pesat, terlebih dengan ditetapkannya Kota Mataram sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) dan Kawasan Strategis Provinsi (KSP) Mataram Metro, memiliki konsekuensi pada tantangan dan hambatan serta tanggung jawab dalam pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan. Untuk mengantisipasi dan mengatasinya, salah satu upaya yang diambil adalah menetapkan kebijakan strategis dalam bentuk meningkatkan kerja sama antar daerah dan dengan pihak ketiga. Kerjasama yang dilaksanakan diharapkan menjadi satu jembatan yang dapat mengubah potensi konflik kepentingan antar daerah menjadi potensi pembangunan yang saling menguntungkan. Seluruh potensi yang dimiliki masing-masing daerah baik potensi sumber daya alam maupun sumber daya manusia, dapat dimanfaatkan sebagai prasarana dan sarana pendukung penyelenggaraan pembangunan daerah. Pada akhirnya, kerjasama antar daerah diharapkan dapat mendorong kemandirian dan daya saing daerah. Implementasi kerjasama daerah meliputi penyelenggaraan seluruh urusan yang menjadi kewenangan, penatausahaan, pemanfaatan aset dan potensi daerah serta peningkatan penyediaan pelayanan umum di Kota Mataram. 2. REALISASI PELAKSANAAN KEGIATAN Kerja sama antar daerah yang dihasilkan dan yang masih dilaksanakan pada tahun 2014, antara lain : a. Kerjasama Pengembangan Regional Management (RM) “Jonjok Batur” Pulau Lombok Provinsi NTB. 1. Daerah yang diajak kerjasama : Pemerintah Kabupaten Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Tengah, dan Lombok Timur. 2. Dasar hukum : Kesepakatan Bersama Pemerintah Kabupaten Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, Lombok Utara dan Kota Mataram Nomor : 21 Tahun 2014, Nomor : 2 Tahun 2014 dan Nomor : 14.a Tahun 2014 tentang Kerjasama Pengembangan Regional Management (RM) “Jonjok Batur” Pulau Lombok Provinsi NTB. 3. Bidang kerjasama : Bidang pembangunan infrastruktur, pengembangan komoditi unggulan, penanganan desa-desa perbatasan dan bidang lainnya sesuai dengan kebutuhan daerah.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
VI - 2
Pemerintah Kota Mataram
4. Nama kegiatan : Pengembangan Regional Management (RM) “Jonjok Batur” Pulau Lombok Provinsi NTB. 5. Satuan Kerja Perangkat Daerah penyelenggara kerjasama antar daerah : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Mataram. 6. Sumber dan jumlah anggaran : Anggaran pelaksanaan kerja sama bersumber dari APBD masing-masing kabupaten dan kota anggota Forum Regional Management (RM) “Jonjok Batur” Pulau Lombok NTB dan sumber lain yang sah dan tidak mengikat. 7. Jangka waktu kerjasama : 8. Hasil (output) dari kerjasama : Terwujudnya sinergitas programprogram pembangunan sebagaimana yang tertuang dalam Renstra dan Renaksi Forum Regional Management (RM) "Jonjok Batur" dan memastikan pelaksanaan dan ketersediaan anggaran untuk pembiayaan program-program pembangunan. b. Kerjasama Pelaksanaan Rencana Strategis (Renstra) dan Rencana Aksi (Renaksi) Forum Regional Management (RM) “Jonjok Batur” Pulau Lombok Provinsi NTB. 1. Daerah yang diajak kerjasama : Pemerintah Kabupaten Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Tengah, dan Lombok Timur. 2. Dasar hukum : Kesepakatan Bersama Pemerintah Kabupaten Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, Lombok Utara dan Kota Mataram Nomor : 22 Tahun 2014, Nomor : 3 Tahun 2014 dan Nomor : 14.b Tahun 2014 tentang Kerjasama Pelaksanaan Rencana Strategis (Renstra) dan Rencana Aksi (Renaksi) Forum Regional Management (RM) “Jonjok Batur” Pulau Lombok Provinsi NTB. 3. Bidang kerjasama : Bidang pembangunan infrastruktur, pengembangan komoditi unggulan, penanganan desa-desa perbatasan dan bidang lainnya sesuai dengan kebutuhan daerah. 4. Nama kegiatan : Pelaksanaan Rencana Strategis (Renstra) dan Rencana Aksi (Renaksi) Forum Regional Management (RM) “Jonjok Batur” Pulau Lombok Provinsi NTB. 5. Satuan Kerja Perangkat Daerah penyelenggara kerjasama antar daerah : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Mataram. 6. Sumber dan jumlah anggaran : Anggaran pelaksanaan kerja sama bersumber dari APBD masing-masing kabupaten dan kota anggota Forum Regional Management (RM) “Jonjok Batur” Pulau Lombok NTB dan sumber lain yang sah dan tidak mengikat.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
VI - 3
Pemerintah Kota Mataram
7. Jangka waktu kerjasama : 5 (lima) tahun sejak ditandatangani. 8. Hasil (output) dari kerjasama : Terwujudnya sinergitas programprogram pembangunan dan tersedianya anggaran untuk pembiayaan pelaksanaan program-program pembangunan sebagaimana tertuang dalam Renstra dan Renaksi Forum Regional Management (RM) “Jonjok Batur” Pulau Lombok NTB. c. Kerjasama Pembiayaan Rehabilitasi RTLH di Provinsi NTB. 1. Daerah yang diajak kerjasama : Pemerintah Provinsi NTB. 2. Dasar hukum : Kesepakatan Bersama Pemerintah Provinsi NTB dan Pemerintah Kota Mataram Nomor : 11 Tahun 2014 tentang Kerjasama Pembiayaan Rehabilitasi RTLH di Provinsi NTB. 3. Bidang kerjasama : Bidang Pemberdayaan Masyarakat. 4. Nama kegiatan : Pelaksanaan Pembiayaan Rehabilitasi RTLH di Provinsi NTB. 5. Satuan Kerja Perangkat Daerah penyelenggara kerjasama antar daerah : Dinas Pekerjaan Umum Kota Mataram. 6. Sumber dan jumlah anggaran : Anggaran pelaksanaan kerja sama bersumber dari APBD Pemerintah Provinsi NTB dan Pemerintah Kota Mataram. 7. Jangka waktu kerjasama : 3 (tiga) tahun sejak ditandatangani (20152018). 8. Hasil (output) dari kerjasama : Terlaksananya pembiayaan RTLH di Kota Mataram sesuai dengan jumlah rumah tangga sasaran. d. Kerjasama Pengelolaan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). 1. Daerah yang diajak kerjasama : Pemerintah Kabupaten Lombok Barat. 2. Dasar hukum : a. Keputusan Bersama Bupati Kepala Daerah TK II Lombok Barat dan Walikota Madya Daerah TK II Mataram Nomor 45 Tahun 1998 dan Nomor 3/KPTS/1998 tentang Pemilikan Hak dan Kewajiban serta Pengelolaan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). b. Keputusan Bersama Bupati Lombok Barat dan Walikota Mataram Nomor 14 Tahun 2013 dan Nomor 06 Tahun 2013 tentang Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Dasar Perusahaan (RKAP) Perusahaan Daerah Air Minum Giri Menang Tahun 2014. 3. Bidang kerjasama : Pengelolaan dan Penyediaan Akses Terhadap Sarana Air Bersih Bagi Masyarakat. 4. Nama kegiatan : Kegiatan Pengelolaan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
VI - 4
Pemerintah Kota Mataram
5. Satuan Kerja Perangkat Daerah penyelenggara kerjasama antar daerah : Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Mataram. 6. Sumber dan jumlah anggaran : Anggaran pelaksanaan kegiatan bersumber dari APBD Kota Mataram. Pada tahun 2014, Pemerintah Kota Mataram mengalokasikan anggaran penyertaan modal pada PDAM Menang Mataram sebesar Rp.15.000.000.000,00 dan penyertaan atas proyek instalasi Dinas PU Kota mataram tahun 2011 senilai Rp.560.785.000,00 sehingga total penyertaan Modal dari Tahun 1998 sampai dengan tahun 2014 menjadi sebesar Rp.47.638.767.794,37. 7. Jangka waktu kerjasama : Kerjasama telah dilaksanakan dari tahun 1998 hingga sekarang. 8. Hasil (output) dari kerjasama : Meningkatnya Pendapatan Asli Daerah Kota Mataram dan terlayaninya kebutuhan air bersih bagi masyarakat Kota Mataram dan Lombok Barat. Pada tahun 2014, dari penyertaan modal Pemerintah Kota Mataram sebesar Rp.47.638.767.794,37 diperoleh dividen pada tahun 2013 yang dibayarkan di tahun 2014 sebesar Rp.2.830.535.356,00. 9. Permasalahan dan solusi : PERMASALAHAN Belum tercapainya program percepatan capaian cakupan pelayanan 80% (delapan puluh persen) masyarakat Kota Mataram yang dapat menikmati pelayanan air bersih.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
SOLUSI - Mengoptimalkan percepatan cakupan pelayanan sesuai dengan pagu sebesar 80% yang ditetapkan dalam Perda, sehingga deviden dapat dimanfaatkan untuk pembiayaan pembangunan lainnya. - Mencari sumber pembiayaan untuk mencapai cakupan layanan dengan memanfaatkan program dari pemerintah pusat bekerjasama dengan AUSaid yaitu pemasangan baru gratis bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). VI - 5
Pemerintah Kota Mataram
e. Kerjasama Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan. 1. Daerah yang diajak kerjasama : Pemerintah Kabupaten Lombok Barat. 2. Dasar hukum : Perjanjian Kerjasama antara Walikota Mataram dengan Bupati Lombok Barat tentang Pengelolaan Prasarana dan Sarana Tempat Pengolahan Akhir (TPA) Regional Sampah Kebon Kongok Nomor 2 Tahun 2007 dan Nomor 660/28/BAPPEDA/2007 tanggal 3 Januari 2006. 3. Bidang kerjasama : Bidang Lingkungan Hidup. 4. Nama kegiatan : Kegiatan Pengelolaan Prasarana dan Sarana Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Sampah Kebon Kongok. 5. Satuan Kerja Perangkat Daerah penyelenggara kerjasama antar daerah : Dinas Kebersihan Kota Mataram. 6. Sumber dan jumlah anggaran : Anggaran pelaksanaan kegiatan bersumber dari APBD Kota Mataram sebesar Rp.505.761.000,00. 7. Jangka waktu kerjasama : 10 Tahun (2007-2017). 8. Hasil (output) dari kerjasama : Terlaksananya pengelolaan secara bersama-sama baik dalam hal sharing pembiayaan maupun dukungan terhadap pelaksanaan program pembangunan terutama penanganan peningkatan dan pemeliharaan prasarana dan sarana pengelolaan TPA Regional Sampah Kebon Kongok. 9. Permasalahan dan solusi : PERMASALAHAN Belum terealisasinya areal TPA seluas 20 Ha sesuai dengan MOU.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
SOLUSI - Melakukan kerjasama pembebasan lahan bersama dengan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat. - Mengoptimalkan implementasi Perwal Gerakan LISAN (Lingkungan Sampah Nihil) untuk mengurangi volume sampah yang dibuang di TPA. - Melakukan terobosan lainnya dengan menginisiasi kerjasama dibidang pengolahan sampah dengan Palang Merah Indonesia dan Amerika Serikat yang akan diimplementasikan pada tahun 2015. VI - 6
Pemerintah Kota Mataram
f. Kerjasama Pengembangan Sentra Industri Kreatif Batik Sasambo (Sasak-Samawa-Mbojo) di Wilayah Kota Mataram dan Pemasyarakatannya di Provinsi Nusa Tenggara Barat. 1. Daerah yang diajak kerjasama : Provinsi Nusa Tenggara Barat. 2. Dasar hukum : Kesepakatan Bersama Antara Gubernur Nusa Tenggara Barat dengan Walikota Mataram Nomor : 430/279/Kesda dan Nomor : 4.A Tahun 2010 tentang Pengembangan Sentra Industri Kreatif Batik Sasambo (Sasak-Samawa-Mbojo) di Wilayah Kota Mataram dan Pemasyarakatannya di Provinsi Nusa Tenggara Barat. 3. Bidang kerjasama : Pengembangan Sentra Industri Kreatif. 4. Nama kegiatan : Pengembangan Sentra Industri Kreatif Batik Sasambo (Sasak-Samawa-Mbojo) di Wilayah Kota Mataram dan Pemasyarakatannya di Provinsi Nusa Tenggara Barat. 5. Satuan Kerja Perangkat Daerah penyelenggara kerjasama antar daerah : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Mataram. 6. Sumber dan jumlah anggaran : Anggaran pembiayaan kerjasama bersumber dari APBD Provinsi Nusa Tenggara Barat dan APBD Kota Mataram dalam bentuk Cost Sharing masing-masing pemerintah daerah dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah Penyelenggara Kerjasama adalah Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kota Mataram dan SMK Negeri 5 Mataram. 7. Jangka waktu kerjasama : Kerjasama ini ditetapkan selama 4 (empat) tahun terhitung dari tanggal 17 April 2010 s/d 17 April 2014 dan dapat diperpanjang sesuai kesepakatan. 8. Hasil (output) dari kerjasama : Kegiatan yang dilaksanakan dalam kerjasama ini, antara lain : - Pelatihan manajemen dan keterampilan membatik. - Penyediaan teknologi dan peralatan membatik. - Memfasilitasi kemitraan usaha dan pemasaran. - Gubernur Nusa Tenggara Barat menunjuk Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Provinsi NTB dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Nusa Tenggara Barat sebagai pembina. - Walikota Mataram menunjuk Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kota Mataram dan SMK Negeri 5 Mataram sebagai pelaksana. - Mengatur Hak dan Kewajiban Pembina dan Pelaksana.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
VI - 7
Pemerintah Kota Mataram
Sasaran program dan kegiatan yang ingin dicapai adalah terwujudnya pengembangan sentra industri Batik Sasambo di Wilayah Kota Mataram dan pemasyarakatannya di Provinsi Nusa Tenggara Barat. 9. Permasalahan dan Solusi : PERMASALAHAN - Belum optimalnya kapasitas sumber daya manusia dibidang desain Sasambo. - Belumnya optimalnya upaya pemasaran hasil produksi Sasambo.
SOLUSI - Peningkatan kapasitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan desain. - Meningkatkan sosialisasi penggunaan sasambo kepada masyarakat luas melalui pameran, eventevent skala nasional dan penetapan peraturan walikota terkait pemasyarakatan penggunaan sasambo sebagai pakaian dinas pada salah satu jam kerja (hari kamis).
g. Kerja Sama Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah serta Bidang Pelayanan Kesehatan Bagi Keluarga Miskin. 1. Daerah yang diajak kerjasama : Provinsi Nusa Tenggara Barat. 2. Dasar hukum : Kesepakatan Bersama Antara Gubernur Nusa Tenggara Barat dengan Walikota Mataram Nomor : 1.B Tahun 2010 tentang Kerja Sama Dalam Peningkatan Pelayanan Pendidikan Dasar dan Menengah serta Bantuan Pelayanan Kesehatan Bagi Keluarga Miskin. 3. Bidang kerja sama : Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah; dan Bidang Kesehatan Bagi Keluarga Miskin. 4. Nama kegiatan : Kerja Sama Dalam Peningkatan Pelayanan Pendidikan Dasar dan Menengah serta Bantuan Pelayanan Kesehatan Bagi Keluarga Miskin. 5. Satuan Kerja Perangkat Daerah penyelenggara kerja sama antar daerah : Dinas Kesehatan Kota Mataram dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Mataram.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
VI - 8
Pemerintah Kota Mataram
6. Sumber dan jumlah anggaran : Anggaran pembiayaan kerja sama bersumber dari APBD Provinsi Nusa Tenggara Barat dan APBD Kota Mataram dalam bentuk Cost Sharing masing-masing sebesar 50% (lima puluh persen) dari keseluruhan anggaran pembiayaan kerja sama. 7. Jangka waktu kerjasama : Kerjasama ini berlaku selama 5 (lima) tahun sejak ditandatangani para pihak. 8. Hasil (output) dari kerjasama : Tersedianya anggaran pembiayaan pendidikan dan kesehatan dalam bentuk beasiswa bagi siswa tidak mampu tingkat SD/MI/SD-LB/SMP/MTs/SMP-LB/SMP Terbuka dan SMA/SMK/MA/SMA-LB; dan pemberian bantuan pelayanan kesehatan bagi keluarga tidak mampu dan bantuan pertolongan persalinan bagi ibu-ibu yang melahirkan di puskesmas dan jaringannya serta di Kelas III Rumah Sakit Umum (RSU) Pemerintah melalui Jaminan Kesehatan Masyarakat Nusa Tenggara Barat (Jamkesmas NTB). h. Kerja Sama Bidang Sosial dan Pengentasan Kemiskinan. 1. Daerah yang diajak kerjasama : Provinsi Nusa Tenggara Barat. 2. Dasar hukum : Kesepakatan Bersama Antara Gubernur Nusa Tenggara Barat dengan Walikota Mataram Nomor : 1.A Tahun 2010 tentang Kerja Sama Percepatan Penurunan Jumlah Penduduk Miskin di Provinsi NTB. 3. Bidang kerja sama : Bidang Sosial dan Pengentasan Kemiskinan. 4. Nama kegiatan : Kerja Sama Percepatan Penurunan Jumlah Penduduk Miskin di Provinsi NTB. 5. Satuan Kerja Perangkat Daerah penyelenggara kerja sama antar daerah : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Mataram. 6. Sumber dan jumlah anggaran : Anggaran pembiayaan kerja sama bersumber dari APBD Provinsi Nusa Tenggara Barat dan APBD Kota Mataram dalam bentuk Cost Sharing. 7. Jangka waktu kerjasama : Kerjasama ini berlaku selama 5 (lima) tahun sejak ditandatangani para pihak. 8. Hasil (output) dari kerjasama : Terlaksananya program penanggulangan kemiskinan berbasis bantuan dan perlindungan sosial; pemberdayaan masyarakat; dan pemberdayaan usaha ekonomi mikro dan kecil.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
VI - 9
Pemerintah Kota Mataram
i. Kerjasama Program Pelestarian Sumber daya Alam di Wilayah Kabupaten Lombok Barat dan Kota Mataram. 1. Daerah yang diajak kerjasama : Pemerintah Kabupaten Lombok Barat. 2. Dasar hukum : Kesepakatan Bersama Bupati Lombok Barat dengan Walikota Mataram Nomor 13A Tahun 2011 dan Nomor 04 Tahun 2011 tentang Kerjasama Program Pelestarian Sumber daya Alam di Wilayah Kabupaten Lombok Barat dan Kota Mataram. 3. Bidang kerjasama : Bidang Lingkungan Hidup. 4. Nama kegiatan : Kerjasama Program Pelestarian Sumber daya Alam di Wilayah Kabupaten Lombok Barat dan Kota Mataram. 5. Satuan Kerja Perangkat Daerah penyelenggara kerjasama antar daerah : Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Kota Mataram. 6. Sumber dan jumlah anggaran : Anggaran pelaksanaan kegiatan bersumber dari APBD Kabupaten Lombok Barat dan APBD Kota Mataram. 7. Jangka waktu kerjasama : Jangka waktu kerjasama ini berlaku untuk 5 (lima) tahun dan atas kesepakatan bersama dapat diperpanjang kembali. 8. Hasil (output) dari kerjasama : a. Kegiatan yang dilakukan dalam kerjasama ini, yaitu : - Pelestarian, pemeliharaan, pemberdayaan ekonomi dan penguatan kelembagaan kelompok masyarakat disekitar daerah tangkapan air hulu maupun daerah hilir, yang besarnya akan ditetapkan bersama dengan PDAM Menang Mataram. - Melaksanakan sosialisasi, konsultasi dan koordinasi keberbagai pihak dalam pengelolaan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan. - Melaksanakan pendampingan, pengawasan dan evaluasi pengelolaan pelestarian lingkungan. b. Sedangkan sasaran program dan kegiatan yang ingin dicapai, antara lain: - Terlaksananya pengelolaan secara bersama-sama Penyaluran dana yang diperoleh dari deviden PDAM, untuk kegiatan pelestarian, pemeliharaan, pemberdayaan ekonomi dan penguatan kelembagaan kelompok masyarakat disekitar daerah tangkapan air hulu maupun daerah hilir, yang besarnya akan ditetapkan bersama dengan PDAM Menang Mataram.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
VI - 10
Pemerintah Kota Mataram
- Terlaksananya pembiayaan masing-masing dalam APBD untuk kegiatan pelestarian, pemeliharaan, pemberdayaan ekonomi dan penguatan kelembagaan kelompok masyarakat disekitar daerah tangkapan air hulu maupun daerah hilir. - Terlaksananya sosialisasi, konsultasi dan koordinasi keberbagai pihak dalam pengelolaan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan. - Terlaksananya pendampingan, pengawasan pengelolaan pelestarian lingkungan.
dan
evaluasi
- Terlaksananya penyusunan rencana kerja tahunan dan akan dilakukan evaluasi bersama 6 (enam) bulan sekali. j. Kerjasama Penyelenggaraan Program Transmigrasi. 1. Daerah yang diajak kerjasama : - Kabupaten Majene Provinsi Sulawesi Barat - Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara - Kabupaten Kayong Utara Provinsi Kalimantan Barat - Kabupaten Kapuas Provinsi Kalimantan Tengah - Kabupaten Sumbawa Provinsi NTB - Kabupaten Bima Provinsi NTB 2. Dasar hukum : - Perjanjian Kerjasama Antara Pemerintah Kabupaten Sumbawa Provinsi NTB dan Pemerintah Daerah Kota Mataram Provinsi NTB Nomor : 146 Tahun 2012 dan Nomor : 16 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Transmigrasi di lokasi UPT. Berang Lamar Kabupaten Sumbawa Provinsi NTB Tahun 2012; dan Perjanjian Kerjasama Antara Pemerintah Kabupaten Sumbawa Provinsi NTB dan Pemerintah Kota Mataram Provinsi NTB Nomor : 121 Tahun 2013 dan Nomor : 4 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Transmigrasi di Lokasi UPT. Brang Lamar Kecamatan Lunyuk Kabupaten Sumbawa Provinsi NTB Tahun 2013. Kedua perjanjian kerjasama ini berlaku untuk jangka waktu 5 (lima) tahun sejak ditandatangani. - Perjanjian Kerjasama Antara Pemerintah Kabupaten Konawe Utara Provinsi Sulawesi Tenggara dan Pemerintah Kota Mataram Provinsi NTB tentang Penyelenggaraan Program Transmigrasi di Lokasi Unit Permukiman Transmigrasi (UPT) Padalere Kecamatan Winirano Kabupaten Konawe Utara Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2013;
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
VI - 11
Pemerintah Kota Mataram
dan Perjanjian Kerjasama Antara Pemerintah Kabupaten Konawe Utara Provinsi Sulawesi Tenggara dan Pemerintah Kota Mataram Provinsi NTB Nomor 7/XI/2014 tentang Penyelenggaraan Program Transmigrasi di Lokasi/Kawasan Transmigrasi Padalere Kecamatan Winirano Kabupaten Konawe Utara Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014. Perjanjian kerjasama berlaku untuk jangka waktu 5 (lima) tahun sejak ditandatangani. - Perjanjian Kerjasama Antar Pemerintah Kabupaten Bima Provinsi NTB dan Pemerintah Daerah Kota Mataram Provinsi NTB Nomor : 03-3/025/024/2012 dan Nomor : 17 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Transmigrasi di lokasi UPT. Soripanihi SP.6 Kabupaten Bima Provinsi NTB . Perjanjian Kerjasama ini berlaku sampai dengan berakhirnya masa Pembinaan Unit Pemukiman Transmigrasi atau selambat-lambatnya 5 (lima) tahun terhitung sejak penempatan transmigrasi. - Perjanjian Kerjasama Pemerintah Kabupaten Kapuas Provinsi Kalimantan Tengah UPT. Dadahup.CU dan Pemerintah Daerah Kota Mataram Provinsi NTB Nomor : 595/58/Disnakertrans/2012 dan Nomor : 18 Tahun 2012 tentang Kerjasama Penyelenggaraan Program Transmigrasi, dengan jangka waktu 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang kembali selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum perjanjian kerjasama berakhir. - Perjanjian Kerjasama Pemerintah Kabupaten Majene Provinsi Sulawesi Barat dan Pemerintah Daerah Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 10 Tahun 2011 dan Nomor 10 Tahun 2011 tentang Kerjasama Penyelenggaraan Program Transmigrasi, dengan jangka waktu 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang kembali selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum perjanjian kerjasama berakhir. - Perjanjian
Kerjasama
Pemerintah
Kabupaten
Muna
Provinsi
Sulawesi Tenggara dan Pemerintah Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 10/PK/2011 dan Nomor 7 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Transmigrasi di Lokasi UPT. Tondasi Kecamatan Tiworo Utara Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara. Jangka waktu perjanjian kerjasama ini selama 5 (lima) tahun terhitung sejak penempatan transmigrasi.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
VI - 12
Pemerintah Kota Mataram
- Perjanjian Kerjasama Antara Pemerintah Kabupaten Kayong Utara Provinsi Kalimantan Barat dan Pemerintah Daerah Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 475.1/SNT-D/2011 dan Nomor 6 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Transmigrasi Di Lokasi Desa Sei Mata-Mata Kabupaten Kayong Utara Provinsi Kalimantan Barat. Perjanjian Kerjasama ini berlaku sampai dengan berakhirnya Masa Pembinaan Unit Pemukiman Transmigrasi atau selambat-lambatnya 5 (Lima) Tahun terhitung sejak penempatan transmigrasi. - Perjanjian Kerjasama Antara Pemerintah Kabupaten Konawe
3. 4. 5. 6.
7. 8.
Provinsi Sulawesi Tenggara dengan Pemerintah Daerah Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 595/3193 dan Nomor 5 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Program Transmigrasi Di Lokasi Awua Jaya Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2011. Perjanjian Kerjasama ini mulai berlaku sejak ditanda tangani untuk jangka waktu 5 (lima) tahun. Bidang kerjasama : Bidang Transmigrasi. Nama kegiatan : Kerja Sama Pembinaan dan Pengelolaan Transmigrasi. Satuan Kerja Perangkat Daerah penyelenggara kerjasama antar daerah : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Mataram. Sumber dan jumlah anggaran : Anggaran pembiayaan perjanjian kerja sama ini bersumber dari APBN, APBD Provinsi Nusa Tenggara Barat, APBD Provinsi Daerah Penempatan, APBD Kota Mataram dan APBD Kabupaten Daerah Penempatan dengan sistem sharing budget. Pada tahun 2014, Pemerintah Kota Mataram mengalokasikan anggaran sebesar Rp.38.285.000,00 untuk pembiayaan Kegiatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi; Kegiatan Penempatan (pengangkutan dan pengadaptasian) Transmigrasi Penduduk Asal (TPA); Kegiatan Pembinaan Transmigrasi (Pelatihan Keterampilan); dan Kegiatan Jaminan Kebutuhan Hidup dan Sarana Produksi (Bantuan Alat dan Mesin Pertanian). Jangka waktu kerjasama : Perjanjian Kerjasama ini mulai berlaku sejak ditanda tangani untuk jangka waktu 5 (lima) tahun. Hasil (output) dari kerjasama : Melalui pelaksanaan kerjasama ini, selama periode tahun 2010-2014 berhasil diseleksi dan ditempatkan calon transmigrasi sebanyak 65 Kepala Keluarga (KK), dengan rincian:
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
VI - 13
Pemerintah Kota Mataram
a. 10 KK di Desa Sei Mata-Mata Kabupaten Kayong Utara Kalimantan Barat. b. 10 KK di lokasi UPT. Dadahup CU Kabupaten Kapuas Kalimantan Tengah. c. 2 KK di lokasi UPT. Tandollo Ulumanda Kabupaten Provinsi Sulawesi Barat. d. 3 KK di lokasi UPT. Awuajaya Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara. e. 6 KK di lokasi UPT. Padalere Kabupaten Konawe Utara Sulawesi Tenggara. f. 30 KK di lokasi UPT. Soripanihi SP. 6 Kabupaten Bima NTB. g. 4 KK di lokasi UPT. Berang Lamar Kabupaten Sumbawa NTB. 9. Permasalahan dan Solusi : PERMASALAHAN Terbatasnya jumlah anggaran yang tersedia untuk melaksanakan kegiatan pembinaan dan pemantauan perkembangan transmigran.
Provinsi Provinsi Majene Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi
SOLUSI Mengupayakan peningkatan anggaran baik yang bersumber dari APBN, APBD Provinsi NTB maupun yang bersumber dari APBD Kota Mataram.
k. Kerjasama antar pemerintah kota untuk wilayah Jawa Timur, Bali, NTB dan NTT yang tergabung dalam Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia Komisariat Wilayah IV (Apeksi Komwil IV). 1. Daerah yang diajak kerjasama : Pemerintah Kota Anggota Apeksi Komwil IV. 2. Dasar hukum : Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. 3. Bidang kerjasama : Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan 4. Nama kegiatan : Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia Komisariat Wilayah IV (Apeksi Komwil IV). 5. Satuan Kerja Perangkat Daerah penyelenggara kerjasama antar daerah : Bagian Pemerintahan Sekretariat Daerah Kota Mataram. 6. Sumber dan jumlah anggaran : Anggaran pembiayaan kerjasama bersumber dari APBD masing-masing pemerintah kota anggota Apeksi Komwil IV.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
VI - 14
Pemerintah Kota Mataram
7. Jangka waktu kerjasama : kerjasama ini dilaksanakan sejak tahun 2000 hingga sekarang. 8. Hasil (output) dari kerjasama : Kerjasama ini dimaksudkan untuk meningkatkan peluang kerjasama pembangunan antar daerah anggota asosiasi maupun dengan pihak ketiga; sharing informasi dan best practices penyelenggaraan pemerintahan; dan pembahasan isuisu strategis penyelenggaraan otonomi daerah yang dihadapi oleh pemerintah kota sebagai bahan masukan kepada Pemerintah untuk melakukan evaluasi bagi penyempurnaan penyelenggaraan pemerintahan di tingkat pusat maupun daerah. 3. PERMASALAHAN DAN SOLUSI Secara umum, permasalahan bidang kerjasama antar daerah terdapat beberapa hal yang perlu menjadi perhatian bersama, antara lain : PERMASALAHAN -
-
-
Belum optimalnya fasilitasi dan koordinasi pelaksanaan kerja sama antar daerah. Belum optimalnya pemetaan potensi daerah yang dapat dikerjasamakan. Terbatasnya jumlah alokasi anggaran pelaksanaan program dan kegiatan kerja sama antar daerah menghambat upaya peningkatan kapasitas kerja sama antar daerah.
SOLUSI Mengoptimalkan fasilitasi dan koordinasi pelaksanaan kerja sama daerah agar dapat berjalan lebih efektif dan efisien. Melaksanakan pemetaan kembali potensi daerah yang dapat dikerjasamakan dan meningkatkan promosi potensi daerah. Mengupayakan peningkatan proporsi alokasi anggaran pelaksanaan program dan kegiatan kerja sama.
B. KERJASAMA DAERAH DENGAN PIHAK KETIGA 1. KEBIJAKAN DAN KEGIATAN Tanggung jawab penyelenggaraan pemerintahan di daerah tidak saja bertumpu pada pemerintah daerah, melainkan bertumpu pada peran serta dan partisipasi masyarakat lainnya, khususnya pihak ketiga. Sejalan dengan tujuan kerja sama antar daerah, kerja sama daerah dengan pihak ketiga diharapkan mampu mendorong kemandirian penyelenggaraan pembangunan daerah; meningkatkan pendapatan asli daerah; menurunkan beban pelayanan; dan meningkatkan kinerja dan kualitas pelayanan publik kepada masyarakat. LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
VI - 15
Pemerintah Kota Mataram
Pelaksanaan kerja sama berpedoman pada Perda Kota Mataram Nomor 8 Tahun 2004. Pihak Ketiga yang terlibat meliputi departemen atau lembaga pemerintah non departemen atau sebutan lain, perusahaan swasta yang berbadan hukum, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), koperasi, yayasan dan lembaga di dalam negeri lainnya yang berbadan hukum. Menyadari keterbatasan fiskal dan potensi sumber daya alam, Pemerintah Kota Mataram terus aktif menarik minat pihak ketiga dan mendorong keterlibatan serta peran aktifnya dalam mendukung penyelenggaraan pembangunan di Kota Mataram melalui jalinan kerja sama. Selain kerja sama yang masih berlangsung hingga tahun 2014, Pemerintah Kota Mataram dan pihak ketiga kembali menginisiasi rintisan kerjasama untuk dilaksanakan pada tahun 2015. Kerjasama bidang infrastruktur perkotaan pada tahun 2014 yaitu pengembangan Eco-Distrik dan Ampenan Heritage di Kota Tua Ampenan sedang dalam tahap pengkajian dan penyusunan rencana pengembangan. Hal ini sejalan dengan telah ditetapkannya Peraturan Walikota Mataram Nomor 35 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Kota Tua Ampenan dan rintisan Kota Tua Ampenan masuk dalam jaringan kota pusaka Indonesia. Penyelenggaraan kerja sama Pemerintah Kota Mataram dengan pihak ketiga tidak selamanya berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang diharapkan oleh kedua belah pihak. Hal ini disebabkan oleh berbagai kendala dan dinamika yang berkembang dilapangan. Oleh karenanya perlu pengkajian lebih komprehensif integral dan kehati-hatian dalam melakukan perjanjian kerjasama dengan pihak ketiga kedepan. Berdasarkan kajian mendalam, pada tahun 2014 terdapat perjanjian kerja sama yang harus dihentikan pelaksanaannya karena dinilai tidak efektif dalam pelaksanaannya sehingga harus dilakukan pemutusan perjanjian kerja sama. Kerja sama dimaksud adalah kerja sama antara Pemerintah Kota Mataram dengan PT. Masmurni Sejahtera dalam bidang pembangunan melalui pengembangan dan penataan Taman Hiburan Rakyat (THR) Loang Baloq dengan sistem Bangun Guna Serah menjadi kawasan Pariwisata Modern, berdasarkan Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kota Mataram dengan PT. Masmurni Sejahtera tentang Pengembangan dan Pengelolaan Taman Hiburan Rakyat (THR) Lowang Baloq Kota Mataram Nomor 2 Tahun 2013 dan Nomor 001-PKS/MMS-Pemkot Mataram/III/2013 tanggal 6 Maret 2013. Seperti halnya dengan penataan ex. Pelabuhan Ampenan, pengelolaan ACC dan Mataram Craft Centre, pemutusan kerja LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
VI - 16
Pemerintah Kota Mataram
sama diatas tidak mengurangi atensi Pemerintah Kota Mataram terhadap pengelolaan THR Loang Baloq. Sebaliknya pengelolaan dan pengembangan THR Loang Baloq seluruhnya kembali dilaksanakan langsung oleh Pemerintah Kota Mataram. Pada tahun 2014 untuk mendukung kelanjutan pengembangan dan penataan infrastruktur THR Loang Baloq, dilaksanakan penyusunan rencana pengembangan (detail engineering design) sebagai pedoman pelaksanaan penganggaran dan pembangunan fisik. Pada bidang persampahan, hingga tahun 2014, Pemerintah Kota Mataram telah meningkatkan jalinan kerja sama dalam pengelolaan persampahan dengan beberapa badan usaha swasta di wilayah Kota Mataram yang berdampak positif pada peningkatan PAD dari sisi penerimaan retribusi pelayanan persampahan. 2. REALISASI PELAKSANAAN KEGIATAN Kerja sama dengan Pihak Ketiga yang dihasilkan dan yang masih dilaksanakan pada tahun 2014, antara lain: a. Kerjasama Pendirian Akademi Komunitas Negeri di Kota Mataram. 1. Mitra yang diajak kerjasama : Politeknik Negeri Bali 2. Dasar hukum : Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kota Mataram dan Politeknik Negeri Bali Nomor : 7 Tahun 2014 dan Nomor : 11157/PL8/DT/2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Program Studi di Luar Domisili Dalam Rangka Pendirian Akademi Komunitas Negeri di Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat. 3. Bidang kerjasama : Bidang Pendidikan Kepariwisataan. 4. Nama kegiatan : Pendirian Akademi Komunitas Negeri di Kota Mataram. 5. Satuan Kerja Perangkat Daerah penyelenggara kerja sama antar daerah : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Mataram. 6. Sumber dan jumlah anggaran : APBD Kota Mataram 7. Jangka waktu kerjasama : Kerja sama ini berlaku selama 2 (dua) tahun dan dapat diperpanjang kembali. 8. Hasil (output) dari kerjasama : Dengan kerja sama ini, diharapkan terselenggara pendidikan Diploma I Program Studi di Luar Domisili yang meliputi pendidikan Diploma I Hotel dan Restoran, Diploma I Usaha Perjalanan Wisata dan Diploma I Agrowisata, yang akan mencetak sumber daya manusia di Kota Mataram dengan kualifikasi yang memadai dibidang pariwisata untuk menunjang pembangunan dan pengembangan pariwisata di Kota Mataram dan NTB.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
VI - 17
Pemerintah Kota Mataram
b. Kerjasama Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara. 1. Mitra yang diajak kerjasama : Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) Perwakilan NTB dan PT. Bank NTB. 2. Dasar hukum : Kesepakatan bersama antara Pemerintah Kota Mataram, BPK RI Perwakilan NTB dan PT. Bank NTB Nomor : 02/NK?XIX.MTR/04/2014, Nomor : 900/164/BPKAD/IV/2014 dan Nomor : Pj.01.22/60/0043/2014 tentang Akses Data Transaksi Rekening Pemerintah Kota Mataram Secara Online Pada PT. Bank Nusa Tenggara Barat Dalam Rangka Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara. 3. Bidang kerjasama : Bidang Keuangan. 4. Nama kegiatan : Akses Data Transaksi Rekening Pemerintah Kota Mataram Secara Online Pada PT. Bank Nusa Tenggara Barat Dalam Rangka Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara. 5. Satuan Kerja Perangkat Daerah penyelenggara kerja sama antar daerah : Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Mataram. 6. Sumber dan jumlah anggaran : Biaya yang dipergunakan untuk pelaksanaan kesepakatan bersama ini dibebankan pada anggaran belanja para pihak. 7. Jangka waktu kerjasama : -. 8. Hasil (output) dari kerjasama : Meningkatnya efisiensi dan efektivitas pelaksanaan pemeriksanaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara. c. Kerjasama Bantuan Hukum Bidang Perdata dan tata Usaha Negara. 1. Mitra yang diajak kerjasama : Kejaksaan Negeri Mataram. 2. Dasar hukum : - Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia. - Perjanjian kerja sama antara Walikota Mataram dengan Kejaksaan Negeri Mataram tentang Bantuan Hukum Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara Nomor : 02 Tahun 2012/Nomor : 650/P.210/Gs/03/2012. - Perjanjian kerja sama antara Walikota Mataram dengan Kepala Kejaksaan Negeri Mataram tentang Bantuan Hukum Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara Nomor : 10 Tahun 2014/Nomor : 04/P.2.10/Gs.I/12/2014. 3. Bidang kerjasama : Kerjasama bidang penyelesaian kasus Hukum Perdata dan Tata Usaha Negara. LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
VI - 18
Pemerintah Kota Mataram
4. Nama kegiatan : Pemberian Bantuan Hukum Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara. 5. Satuan Kerja Perangkat Daerah penyelenggara kerja sama antar daerah : Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Mataram. 6. Sumber dan jumlah anggaran : Anggaran pelaksanaan kegiatan bersumber dari APBD Kota Mataram sebesar Rp. . 7. Jangka waktu kerjasama : Jangka waktu kerjasama adalah 2 (dua) tahun terhitung sejak di tandatanganinya perjanjian kerjasama (ditandatangani pada 5 Maret 2012 berlaku sampai dengan 5 Maret 2014), kemudian diperpanjang dengan perjanjian yang sama dimana masa berlakunya mulai tgl 22 desember 2014 sampai dengan 22 desember 2016. 8. Hasil (output) dari kerjasama : Sejak ditandatanganinya perjanjian kerja sama, terdapat lima kasus hukum yang ditangani yaitu tiga kasus perdata dan dua kasus tata usaha Negara. Adapun dua diantaranya sedang dalam proses banding, satu proses kasasi dan dua dalam proses persidangan tahap pertama. 9. Permasalahan dan solusi : Secara umum tidak ada permasalahan yang cukup berarti dalam pelaksanaan perjanjian ini, akan tetapi perlu adanya koordinasi yang lebih intensif dan berkesinambungan antara kedua belah pihak sehingga informasi-informasi terkait hukum khususnya berkaitan dengan perjanjian kerjasama tersebut dapat tersampaikan. d. Kerjasama Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Lingkungan 1. Mitra yang diajak kerjasama : PT. Saam Jaya 2. Dasar hukum : Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kota Mataram (Kecamatan Selaparang) dengan PT. Saam Jaya tentang Pengelolaan Persampahan. 3. Bidang kerjasama : Bidang Lingkungan Hidup. 4. Nama kegiatan : Gerakan Menuju Lingkungan Dengan Sampah Nihil (LISAN). 5. Satuan Kerja Perangkat Daerah penyelenggara kerja sama antar daerah : Kecamatan Selaparang Kota Mataram. 6. Sumber dan jumlah anggaran : 7. Jangka waktu kerjasama : 8. Hasil (output) dari kerjasama : Pelaksanaan kerja sama ini meningkatkan kinerja pengelolaan kebersihan dan persampahan di wilayah Kota Mataram khususnya di wilayah Kecamatan Selaparang. Selain itu secara perlahan mulai terjadi perubahan cara pandang dan peningkatan kepedulian masyarakat terhadap kebersihan dan kelestarian lingkungan terutama terhadap sampah. Dengan LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
VI - 19
Pemerintah Kota Mataram
diimplementasikannya program ini, masyarakat memiliki sumber pendapatan baru dengan cara menjual sampah anorganik yang masih dapat didaur ulang. Selain membantu perekonomian warga, pembelian sampah anorganik cukup berdampak pada pengurangan volume sampah anorganik yang sangat berpotensi mencemari dan merusak lingkungan dan mengurangi beban pengangkutan dan pengelolaan sampah yang dilaksanakan oleh Dinas Kebersihan. Dengan kemajuan signifikan yang dicapai dari pelaksanaan kerja sama ini, Pemerintah Kota Mataram telah mencanangkan program ini untuk diimplementasikan di seluruh kecamatan di wilayah Kota Mataram mulai tahun 2014. 9. Permasalahan dan solusi : -
-
-
PERMASALAHAN Belum adanya naskah perjanjian kerjasama antara pihak Badan Lingkungan Hidup Kota Mataram dengan PT. Saam Jaya. Masih kurangnya tenaga sortasi, pengepresan dan pengepakan. Masih belum tersedianya lahan khusus untuk sortasi, pengepresan dan pengepakan.
-
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
SOLUSI Perlu diadakan perjanjian kerjasama secara tertulis antara kedua pihak demi terjaminnya kepastian hukum. Untuk mengatasi masalah ini, dilakukan upaya perekrutan tenaga sortasi disamping mendorong masyarakat untuk melaksanakan sortasi sampah secara mandiri mulai dari rumah tangga, sehingga dapat mengurangi beban kebutuhan tenaga sortasi. Mengusulkan kepada Pemerintah Kota Mataram untuk pengadaan lokasi khusus sebagai tempat pelaksanaan sortasi, pengepresan dan pengepakan.
VI - 20
Pemerintah Kota Mataram
e. Kerja Sama Pengelolaan Sampah di TPA Kebon Kongok-Gerung Lombok Barat. 1. Mitra yang diajak kerjasama : Emission Reduction Company (Australia) 2. Dasar hukum : Kesepakatan bersama antara Dinas Kebersihan Kota Mataram dan Emission Reduction Company (Australia) Nomor : 20140121 PERJ dan Nomor : 47/658.1/DK-I/2014. 3. Bidang kerjasama : Bidang Lingkungan Hidup. 4. Nama kegiatan : Pengelolaan Sampah di TPA Kebon Kongok-Gerung Lombok Barat. 5. Satuan Kerja Perangkat Daerah penyelenggara kerja sama antar daerah : Dinas Kebersihan Kota Mataram. 6. Sumber dan jumlah anggaran : Anggaran pelaksanaan kegiatan kerja sama ini dibebankan pada APBD Kota Mataram dan anggaran belanja Emission Reduction Company Australia. 7. Jangka waktu kerjasama : Kerja sama ini berlaku selama 2 (dua) tahun mulai 1 Januari 2014 sampai dengan 31 Desember 2016. 8. Hasil (output) dari kerjasama : Pemanfaatan hasil galian timbunan sampah di TPA untuk Kompos dan bahan lainnya; dan pemberdayaan warga sekitar TPA dalam kegiatan produksi kompos dan bahan lainnya. 9. Permasalahan dan solusi : -
PERMASALAHAN Belum optimalnya galian timbunan sampah yang dapat dimanfaatkan menjadi kompos dan kompos yang dihasilkan belum dapat dipasarkan di masyarakat.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
SOLUSI Peningkatan pelaksanaan sosialisasi pemanfaatan kompos untuk tanaman kepada para petani dan warga masyarakat yang ditindaklanjuti dengan perumusan kebijakan pemanfaatan kompos oleh masyarakat dan petani untuk pelestarian lingkungan.
VI - 21
Pemerintah Kota Mataram
f.
Kerjasama Pemerintah Kota Mataram dengan PT. Pasific Cilinaya Fantacy 1. Mitra yang diajak kerjasama : PT. Pasific Cilinaya Fantacy. 2. Dasar hukum : Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kota Mataram dengan PT. Pasific Cilinaya Fantacy tentang Pengelolaan Kawasan APHM Cilinaya Nomor 16/KPTS/2002 dan Nomor 792/VII/2002 tanggal 11 Juli 2002. 3. Bidang kerjasama : Pengelolaan Kawasan APHM Cilinaya. 4. Nama kegiatan : Pengelolaan Kawasan APHM Cilinaya. 5. Satuan Kerja Perangkat Daerah penyelenggara kerjasama antar daerah : Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Mataram. 6. Sumber dan jumlah anggaran : PT. Pasific Cilinaya Fantacy. 7. Jangka waktu kerjasama : 20 tahun (s/d 11 Juli 2026). 8. Hasil (output) dari kerjasama : Pengelolaan Kawasan APHM Cilinaya. 9. Permasalahan dan solusi : -
PERMASALAHAN Kontribusi royalti PT. Pacifik Cilinaya Fantacy kepada Pemerintah Kota Mataram dipandang perlu dikaji kembali besarannya melihat perkembangan laju pertumbuhan perekonomian kota mataram yang berdampak pada peningkatan daya beli masyarakat, disamping meningkatnya kapasitas pengelolaan usaha yang ada di Mataram Mall oleh PT. Pacifik Cilinaya Fantacy.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
SOLUSI Melakukan upaya penyesuaian besaran royalti disesuaikan dengan potensi yang ada. Penyesuaian minimal dilakukan setiap 3 (tiga) tahun sekali. Pada tahun 2013 hingga tahun 2014, Pemerintah Kota Mataram, melalui jasa auditor independen, melaksanakan audit pendapatan PT. Pacifik Cilinaya Fantacy untuk menyesuaikan besaran royalti yang seharusnya dibayarkan kepada Pemerintah Kota Mataram. Pada tahun 2014, berdasarkan hasil kajian dan pembahasan oleh Pemerintah Kota Mataram dan tim auditor independen, ditetapkan besaran royalty
VI - 22
Pemerintah Kota Mataram
PERMASALAHAN
SOLUSI yang akan diajukan ke PT. Pacifik Cilinaya Fantacy untuk dibayarkan kepada Pemerintah Kota Mataram.
g. Kerjasama Pemerintah Kota Mataram dengan PDAM Menang Mataram 1. Mitra yang diajak kerjasama : PDAM Menang Mataram. 2. Dasar hukum : Perjanjian Kerjasama No. 907/658.I/DK-XII/2013 dan 690/17/SP/PDAM-GM/2013. 3. Bidang kerjasama : Bidang optimalisasi Pendapatan Asli Daerah dari sektor retribusi pelayanan persampahan guna mendukung peningkatan kinerja pelayanan persampahan di Kota Mataram. 4. Nama kegiatan : Pengelolaan retribusi pelayanan persampahan di Kota Mataram. 5. Satuan Kerja Perangkat Daerah penyelenggara kerjasama antar daerah : Dinas Kebersihan Kota Mataram. 6. Sumber dan jumlah anggaran : APBD Kota Mataram 7. Jangka waktu kerjasama : 1 tahun. 8. Hasil (output) dari kerjasama : Pada tahun 2014, retribusi pelayanan persampahan yang berhasil dipungut sebesar Rp. 3.771.525.000,00 dari target yang ditetapkan sebesar Rp. 3.400.000.000,00 atau mencapai 110,93%. Jika dibandingkan dengan pencapaian penerimaan PAD pada tahun 2013 sebesar 3.408.601.500,00, maka pada tahun 2014 terjadi pelampauan pencapaian penerimaan PAD sebesar Rp. 362.923.500,00 atau 10,65%. h. Kerjasama Pemerintah Kota Mataram dengan Perusahaan Swasta dan Yayasan/Lembaga Berbadan Hukum 1. Mitra yang diajak kerjasama : - STMIK Bumi Gora Mataram - MGM Supermarket - Idoop Hotel By Prasanthi - Hotel Santika - Hypermart Mataram - Hotel Lombok Raya - Hotel Lombok Garden LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
VI - 23
Pemerintah Kota Mataram
- Rumah Sakit Harapan Keluarga - Giri Hotel Lombok - Hotel Grand Legi Mataram - Hotel Graha Ayu - Narmada Convention Hall 2. Dasar hukum : - Perjanjian kerja sama antara Dinas Kebersihan Kota Mataram dan STMIK Bumi Gora Mataram Nomor : 118/658.1/DK-II/2014 dan Nomor : 0209/KAU/STMIK-BG/III/2014 (Masa berlaku 19 Februari 2014 sampai dengan 19 Februari 2016). - Perjanjian kerja sama antara Dinas Kebersihan Kota Mataram dan MGM Supermarket Nomor : 99/658.1/DK-III/2013 dan Nomor : 004/PERS & UMUM/MGM/III/2013 (Masa berlaku 1 Maret 2013 sampai dengan 28 Februari 2015). - Perjanjian kerja sama antara Dinas Kebersihan Kota Mataram dan Idoop Hotel Nomor : 516/658.1/DK-VII/2014 dan Nomor : 029/idoop/x/2014 (Masa berlaku 1 Juli 2014 sampai dengan 1 Juli 2016). - Perjanjian kerja sama antara Dinas Kebersihan Kota Mataram dan Hotel Santika (Masa berlaku 1 Agustus 2014 sampai dengan 1 Juli 2016). - Perjanjian kerja sama antara Dinas Kebersihan Kota Mataram dan Hypermart Mataram Nomor : 668/658.1/DK-IX/2014 dan Nomor : 081/HPM-392/PERS/EKS/IX/2014 (Masa berlaku 1 September 2014 sampai dengan 1 September 2017). - Perjanjian kerja sama antara Dinas Kebersihan Kota Mataram dan Hotel Lombok Raya (Masa berlaku 1 September 2014 sampai dengan 1 September 2015). - Perjanjian kerja sama antara Dinas Kebersihan Kota Mataram dan Hotel Lombok Garden Nomor : 526/658.1/DK-IX/2013 dan Nomor : 189/LG.Um/IX/2013 (Masa berlaku 2 September 2013 sampai dengan 2 September 2015). - Perjanjian kerja sama antara Dinas Kebersihan Kota Mataram dan Rumah Sakit Harapan Keluarga (Masa berlaku 5 September 2014 sampai dengan 5 September 2016).
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
VI - 24
Pemerintah Kota Mataram
- Perjanjian kerja sama antara Dinas Kebersihan Kota Mataram dan Giri Hotel Lombok Nomor : 547/658.1/DK-IX/2013 dan Nomor : 04/0913/GH/2013 (Masa berlaku 9 September 2013 sampai dengan 9 September 2015). - Perjanjian kerja sama antara Dinas Kebersihan Kota Mataram dan Hotel Grand Legi Mataram (Masa berlaku 1 Oktober 2014 sampai dengan 2 Oktober 2016). - Perjanjian kerja sama antara Dinas Kebersihan Kota Mataram dan Hotel Graha Ayu (Masa berlaku 2 Desember 2014 sampai dengan 2 Desember 2015). - Perjanjian kerja sama antara Dinas Kebersihan Kota Mataram dan Narmada Convention Hall Nomor : 533/658.i/DK-X/2012 dan Nomor : 085/RM/NCH/X/2012 (Masa berlaku 2 Oktober 2012 sampai dengan 2 Oktober 2014). 3. Bidang kerjasama : Bidang optimalisasi Pendapatan Asli Daerah dari sektor retribusi pelayanan persampahan Non-PDAM guna mendukung peningkatan kinerja pelayanan persampahan di Kota Mataram. 4. Nama kegiatan : Pengelolaan retribusi pelayanan persampahan NonPDAM di Kota Mataram.
i.
5. Satuan Kerja Perangkat Daerah penyelenggara kerjasama antar daerah : Dinas Kebersihan Kota Mataram. 6. Sumber dan jumlah anggaran : APBD Kota Mataram. 7. Hasil (output) dari kerjasama : Inisiatif ekstensifikasi retribusi pelayanan persampahan ini berdampak positif terhadap peningkatan PAD. Dari hasil ekstensifikasi ini, pada tahun 2014 berhasil dipungut retribusi pelayanan persampahan NonPDAM sebesar Rp. 87.050.000,00. Kerjasama Pemerintah Kota Mataram dengan CV. Asia Baru. 1. Mitra yang diajak kerjasama : CV. Asia Baru. 2. Dasar hukum : Perjanjian kerjasama antara Pemerintah Kota Mataram dengan CV. Asia Baru Nomor : 339/IX/2003 dan Nomor : 01/AB/IX/2003 tentang Perjanjian Kerjasama Pengelolaan Los Pasar Cakranegara. 3. Bidang kerjasama : Pengembangan kapasitas pengelolaan Los Pasar Cakranegara dan peningkatan PAD. 4. Nama kegiatan : Pengelolaan Los Pasar Cakranegara.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
VI - 25
Pemerintah Kota Mataram
j.
5. Satuan Kerja Perangkat Daerah penyelenggara kerjasama antar daerah : Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram. 6. Sumber dan jumlah anggaran : CV. Asia Baru. 7. Jangka waktu kerjasama : Kerjasama ini berlangsung selama 15 (lima belas) tahun dan berakhir pada tanggal 12 September 2018. 8. Hasil (output) dari kerjasama : Hasil yang dicapai dari pelaksanaan kerjasama ini adalah terpungutnya retribusi pasar; dan retribusi pasar grosir dan pertokoan. Retribusi pasar yang berhasil dipungut pada tahun 2014 sebesar Rp. 2.909.273.650,00 atau 102,08% dari target yang direncanakan sebesar Rp. 2.850.000.000,00; dan Retribusi pasar grosir dan pertokoan sebesar Rp. 675.656.300,00 atau 98,04% dari target yang direncanakan sebesar Rp. 689.151.000,00. Kerjasama Pemerintah Kota Mataram dengan PT. PLN NTB. 1. Mitra yang diajak kerjasama : PT. PLN NTB 2. Dasar hukum : Perjanjian Kerjasama Nomor : 23.b/973//TMNKT/III/2004 dan Nomor : 012.1 PJ/060/CAB.MAT/2004 tentang Kerjasama Pemungutan dan Penyetoran Pajak Penerangan Jalan dan Pembayaran Rekening Listrik oleh Pemerintah Daerah. 3. Bidang kerjasama : Pajak Penerangan Jalan . 4. Nama kegiatan : Pengelolaan pemungutan dan penyetoran Pajak Penerangan Jalan (PPJ). 5. Satuan Kerja Perangkat Daerah penyelenggara kerjasama antar daerah : Dinas Pertamanan Kota Mataram. 6. Sumber dan jumlah anggaran : APBD Kota Mataram 7. Jangka waktu kerjasama : Jangka waktu kerjasama ini tidak terbatas, berlangsung sejak tahun 2004 sampai sekarang. 8. Hasil (output) dari kerjasama : Pada tahun 2014, penerimaan PAD dari PPJ yang berhasil dipungut sebesar Rp. 25.221.240.731,00 dari target yang ditetapkan sebesar Rp. 21.000.000.000,00 atau mencapai 120,10%. Jika dibandingkan dengan pencapaian penerimaan PAD dari PPJ pada tahun 2013 sebesar Rp. 19.494.110.192,00, maka pada tahun 2014 terjadi pelampauan pencapaian penerimaan PAD dari PPJ sebesar Rp. 5.727.130.539,00 atau 29,38%.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
VI - 26
Pemerintah Kota Mataram
9. Permasalahan dan solusi : PERMASALAHAN PT. PLN (Persero) Wilayah NTB Cabang Mataram kurang transparan dalam memberikan data jumlah obyek pajak dan laporan realisasi PPJ hanya disertai rekapitulasi rekening listrik pelanggan Penerangan Jalan Umum (PJU), tidak disertai rincian perolehan PPJ setiap bulannya.
SOLUSI Melakukan melakukan audit PPJ, meterisasi jaringan listrik PJU dan mempertegas mekanisme pelaporan hasil pemungutan yang tertuang di dalam MOU.
k. Kerjasama Pemerintah Kota Mataram dengan PT. Bank NTB. 1. Mitra yang diajak kerjasama : PT. BANK NTB. 2. Dasar hukum : Perjanjian Kerjasama Nomor 439/VII/2006. 3. Bidang kerjasama : Penyertaan Modal. 4. Nama kegiatan : Penerimaan Deviden Penyertaan Modal. 5. Satuan Kerja Perangkat Daerah penyelenggara kerjasama antar daerah : Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Mataram. 6. Sumber dan jumlah anggaran : APBD Kota Mataram. Pada Tahun 2014 Pemerintah Kota Mataram mengalokasikan penyertaan modal sebesar Rp.2.080.000.000,00 sehingga total penyertaan modal pada Bank NTB menjadi sebesar Rp.10.097.130.000,00. 7. Jangka waktu kerjasama : Jangka waktu kerjasama ini tidak terbatas, berlangsung sejak tahun 2004 sampai sekarang. 8. Hasil (output) dari kerjasama : Tujuan kerjasama ini adalah untuk mengoptimalkan sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah dari penerimaan dividen penyertaan modal daerah. Dari penyertaan modal daerah sebesar sebesar Rp.10.097.130.000,00 pada tahun 2014 Pemerintah Kota Mataram menerima dividen sebesar Rp.4.806.394.354,00. Deviden dari PT Bank NTB senilai Rp.4.806.394.354,00 terdiri dari piutang deviden tahun 2012 sebesar Rp.2.312.382.730,00 dan deviden 2013 sebesar Rp.2.494.011.624,00 yang dibayarkan tahun 2014.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
VI - 27
Pemerintah Kota Mataram
l.
Kerjasama Pemerintah Kota Mataram dengan PT. BPR Lumbung Kredit Pedesaan Kebon Roek 1. Mitra yang diajak kerjasama : PT. BPR NTB. 2. Dasar hukum : Perjanjian Kerjasama Nomor 581/XII/2009. 3. Bidang kerjasama : Penyertaan Modal. 4. Nama kegiatan : Penerimaan Deviden Penyertaan Modal. 5. Satuan Kerja Perangkat Daerah penyelenggara kerjasama antar daerah : Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Mataram. 6. Sumber dan jumlah anggaran : APBD Kota Mataram. Pada Tahun 2014 Pemerintah Kota Mataram mengalokasikan penyertaan modal sebesar Rp.250.000.000,00 sehingga total penyertaan modal pada PT. BPR NTB menjadi sebesar Rp.3.230.346.000,00. 7. Jangka waktu kerjasama : Jangka waktu kerjasama ini tidak terbatas, berlangsung sejak tahun 2004 sampai sekarang. 8. Hasil (output) dari kerjasama : Tujuan kerjasama ini adalah untuk mengoptimalkan sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah dari penerimaan dividen penyertaan modal daerah. Dari penyertaan modal daerah sebesar Rp.3.230.346.000,00 pada tahun 2014 Pemerintah Kota Mataram menerima dividen sebesar Rp.404.456.800,00. m. Kerjasama Pemerintah Kota Mataram dengan Badan Kerjasama Penyelenggara Jaminan Kesehatan Masyarakat (BKSPJK) Provinsi Nusa Tenggara Barat 1. Mitra yang diajak kerjasama : Badan Kerjasama Penyelenggara Jaminan Kesehatan Masyarakat (BKSPJK) Provinsi Nusa Tenggara Barat. 2. Dasar hukum : Naskah Perjanjian Hibah Antara Pemerintah Kota Mataram dengan Badan Kerjasama Penyelenggara Jaminan Kesehatan Masyarakat (BKSPJK) Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 3 Tahun 2010 dan Nomor: 001/BKSPJK/III/2010 tentang Pemberian Hibah. 3. Bidang kerjasama : Hibah. 4. Nama kegiatan : Pengelolaan hibah. 5. Satuan Kerja Perangkat Daerah penyelenggara kerjasama antar daerah : Dinas Kesehatan Kota Mataram. 6. Sumber dan jumlah anggaran : APBD Kota Mataram 7. Jangka waktu kerjasama : Jangka waktu kerjasama ini tidak terbatas.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
VI - 28
Pemerintah Kota Mataram
8. Hasil (output) dari kerjasama: Output yang dihasilkan dari kerjasama ini adalah tersedianya dana jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin di Provinsi Nusa Tenggara Barat. n. Kerjasama Pemerintah Kota Mataram dengan Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum 1. Mitra yang diajak kerjasama : Ditjen Cipta Karya Kementerian PU. 2. Dasar hukum : Perjanjian Kerja Sama antara Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Pemerintah Kota Mataram Nomor : 3.b Tahun 2014 tentang Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan Tahun Anggaran 2014. 3. Bidang kerjasama : Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat. 4. Nama kegiatan : PNPM Perkotaan. 5. Satuan Kerja Perangkat Daerah penyelenggara kerjasama antar daerah : Dinas Pekerjaan Umum Kota Mataram. 6. Sumber dan jumlah anggaran : Pada tahun 2014, pembiayaan pelaksanaan kerjasama ini bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang dialokasikan pada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementrian Pekerjaan Umum dalam bentuk Dana Urusan Bersama (DUB) sebesar Rp.8.193.750.000,00 dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Mataram yang dialokasikan pada Dokumen Pengguna Anggaran Bendahara Sekretariat Daerah Kota Mataram dalam bentuk Dana Daerah untuk Urusan Bersama (DDUB) sebesar Rp.431.250.000,00. 7. Jangka waktu kerjasama : Kerjasama ini berlaku selama 1 (satu) tahun selama pelaksanaan kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan. 8. Hasil (output) dari kerjasama : Output yang dihasilkan dari kerjasama ini adalah tersedianya cost sharing pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM Mandiri Perkotaan) untuk kegiatan Penyaluran BLM dan program pembangunan dalam PNPM Mandiri Perkotaan di Kota Mataram. Melalui kegiatan ini, masyarakat dibimbing untuk secara bersamasama menggerakkan dan meningkatkan partisipasi dan kerja sama dalam pembangunan. Pembangunan disusun berdasarkan usulan bersama dan dilaksanakan secara bersama-sama oleh masyarakat. Diharapkan masyarakat akhirnya memiliki keberdayaan dan kemandirian untuk meningkatkan kesejateraannya dan keluar dari jerat kemiskinan. LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
VI - 29
Pemerintah Kota Mataram
o. Kerjasama peningkatan kualitas manajemen dan kinerja perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kota Mataram. 1. Mitra Yang Diajak Kerjasama : Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Bali. 2. Dasar Hukum : Nota Kesepahaman antara Pemerintah Kota Mataram dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor : 01 Tahun 2011 dan Nomor : MOU-249/PW.22/3/2011 tanggal 3 Maret 2011 tentang Peningkatan Kualitas Manajemen dan Kinerja Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Mataram. 3. Bidang Kerjasama : Administrasi Pemerintahan. 4. Nama Kegiatan : Peningkatan Kualitas Manajemen dan Kinerja Perangkat Daerah. 5. Satuan Kerja Perangkat Daerah Penyelenggara Kerjasama Antar Daerah : Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Mataram. 6. Sumber Dan Jumlah Anggaran : Anggaran pelaksanaan kerjasama bersumber dari APBD Kota Mataram dan Perwakilan BPKP Provinsi Bali sesuai dengan kesepakatan. 7. Jangka Waktu Kerjasama : Jangka waktu kerjasama ini ditetapkan selama 3 (tiga) tahun. 8. Hasil (Output) Dari Kerjasama : Adapun kegiatan yang dilakukan meliputi fasilitasi, asistensi, pendampingan, narasumber, pelatihan, bimbingan teknis, sosialisasi dan bantuan audit. p. Kerjasama Penggunaan Lahan Tanah Untuk Pembangunan Gedung Badan Narkotika Nasional Kota Di Mataram. 1. Mitra Yang Diajak Kerjasama : Badan Narkotika Nasional Kota Mataram. 2. Dasar Hukum : Naskah Perjanjian Kerjasama Antara Badan Narkotika Nasional dengan Pemerintah Kota Mataram Nomor: SP/19/III/2011/BNN dan Nomor 03 Tahun 2011 tentang Penggunaan Lahan Tanah Pembangunan Gedung Badan Narkotika Nasional Kota Di Mataram. 3. Bidang Kerjasama : Bidang Kesehatan Masyarakat. 4. Nama Kegiatan : Penggunaan Lahan Tanah Pemerintah Kota Mataram untuk Pembangunan Gedung Badan Narkotika Nasional Kota Mataram. 5. Satuan Kerja Perangkat Daerah Penyelenggara Kerjasama Antar Daerah : Bagian Umum Sekretariat Daerah Kota Mataram. LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
VI - 30
Pemerintah Kota Mataram
6. Sumber Dan Jumlah Anggaran : 7. Jangka Waktu Kerjasama : Kerjasama ini berlaku selama 2 (dua) tahun dan dapat diperpanjang kembali berdasarkan kesepakatan para pihak. 8. Hasil (Output) Dari Kerjasama : Output yang dihasilkan dari kerjasama ini adalah tersedianya tanah untuk pembangunan gedung kantor Badan Narkotika Nasional Kota Mataram seluas 1.910 m2 yang merupakan aset Pemerintah Kota Mataram yang terletak di Jalan Ahmad Yani Kecamatan Cakranegara. C. KOORDINASI DENGAN INSTANSI VERTIKAL DI DAERAH 1. KEBIJAKAN DAN KEGIATAN Instansi vertikal merupakan perangkat Pemerintah atau wakil Pemerintah di daerah yang melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi urusan Pemerintah menurut asas dekonsentrasi. Eksistensi instansi vertikal di daerah memegang peranan penting dalam menjaga terciptanya sinergitas, keselarasan dan keserasian antara pusat dan daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. Koordinasi yang baik dan selaras antara instansi vertikal dan pemerintahan daerah akan menjadi jembatan bagi sinkronisasi implementasi kebijakan pembangunan daerah selaras dengan kebijakan pembangunan nasional. Implementasi urusan pemerintahan yang didekonsentrasikan kepada instansi vertikal diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pembangunan antar daerah; mewujudkan keserasian hubungan antar susunan pemerintahan dan antar pemerintahan di daerah; dan mewujudkan efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan pemerintahan, serta pengelolaan pembangunan dan pelayanan terhadap kepentingan umum masyarakat menuju terpeliharanya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Koordinasi dengan instansi vertikal dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Mataram dengan beberapa instansi, yaitu sebagai berikut : a) Kepolisian Resort Mataram b) Komando Distrik Militer 1606 Lombok Barat c) Kejaksaan Negeri Mataram d) Pengadilan Negeri Mataram e) Kementerian Hukum dan HAM RI Provinsi NTB f) Kementerian Agama RI Kota Mataram g) Kantor SAR Mataram h) Kantor Pertanahan Kota Mataram
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
VI - 31
Pemerintah Kota Mataram
i) Badan Pusat Statistik Kota Mataram j) Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Provinsi NTB k) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Provinsi NTB Pelaksanaan koordinasi dengan instansi vertikal diselenggarakan melalui beberapa kegiatan : a) Koordinasi penyampaian data, informasi dan/atau pendapat terhadap perkembangan kondisi keamanan dan ketertiban masyarkat yang dilaksanakan melalui kelembagaan : - Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD). -
Forum Komunikasi Kerukunan Umat Beragama (FKUB).
-
Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM).
-
Komunitas Intelijen Daerah (KOMINDA).
-
b)
c) d) e) f) g) h) i) j) k)
Koordinasi Pengurus Pusat Pendidikan Wawasan Kebangsaan (PPWK). - Tim Terpadu Gangguan Keamanan. Konsultasi dan koordinasi satuan antara SKPD dengan instansi vertikal untuk mensinergikan kebijakan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pemberdayaan masyarakat ditingkat daerah, regional dan nasional. Koordinasi pengamanan kunjungan Kepala Negara, Wakil Kepala Negara, Pejabat Negara dan Kepala Negara Asing ke Provinsi NTB. Koordinasi pengamanan pelaksanaan pemilu legislatif dan pemilu presiden RI Tahun 2014. Koordinasi penyuluhan hukum dan rencana nasional hak asasi manusia (Ranham). Koordinasi pembahasan rumah tangga sasaran dan pengamanan distribusi Raskin. Koordinasi pengawasan penyaluran pupuk bersubsidi dan pestisida. Koordinasi pengawasan keamanan laut. Koordinasi penyusunan data statistik dan ekonomi Kota Mataram. Koordinasi penanggulangan bencana Kota Mataram. Koordinasi penyelenggaraan kegiatan keagamaan, pengamanan hari-hari besar keagamaan dan perhelatan tahun baru.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
VI - 32
Pemerintah Kota Mataram
2. REALISASI PELAKSANAAN KEGIATAN Pada tahun 2014, hasil kegiatan koordinasi dengan instansi vertikal yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Mataram, antara lain : a) Koordinasi pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat. - Dasar Hukum : 1. Instruksi Presiden RI Nomor 2 Tahun 2013 tentang Gangguan Keamanan Dalam Negeri. 2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 71 Tahun 2012 tentang Pedoman Pendidikan Wawasan Kebangsaan. 3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewaspadaan Dini Masyarakat di Daerah. 4. Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 2006 dan Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Tugas Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah Dalam Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama dan Pendirian Rumah Ibadat. 5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 11 Tahun 2006 tentang Komunitas Intelijen Daerah. 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2009 Pedoman Tata Cara Perhitungan, Penganggaran dalam APBD Pengajuan, Penyaluran dan Laporan Pertanggung jawaban Penggunaan Bantuan Keuangan Partai Politik. 7. SK Walikota Mataram Nomor : 909/VII/2014 tanggal 15 Juli 2014 tentang Penunjukan Narasumber Penyuluhan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat di Kecamatan Sekarbela Tahun 2014. 8. SK Walikota Mataram Nomor 36/I/2014 tentang Pembentukan Tim Pengendali Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat di Kecamatan Ampenan Tahun 2014. 9. SK Walikota Mataram Nomor : 437/III/2014 tentang Pembentukan Tim Koordinasi Pengendalian Keamanan dan Kenyamanan dalam wilayah Kecamatan Mataram. - Forum Koordinasi : 1. Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD). 2. Forum Komunikasi Kerukunan Umat Beragama (FKUB). 3. Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM). 4. Komunitas Intelijen Daerah (KOMINDA).
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
VI - 33
Pemerintah Kota Mataram
5. Pengurus Pusat Pendidikan Wawasan Kebangsaan (PPWK) 6. Tim Terpadu Gangguan Keamanan. 7. Tim Koordinasi Pengendalian Keamanan dan Kenyamanan dalam wilayah Kecamatan. 8. Panitia Pelaksana Kegiatan Penyuluhan kamtibmas. - Materi Koordinasi : 1. Koordinasi peningkatan komunikasi, sinergi dan kerja sama antar instansi pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan baik di tingkat Pemerintah Kota Mataram maupun Provinsi Nusa Tenggara dalam bidang penanganan kerukunan umat beragama. 2. Koordinasi peningkatan kewaspaan dini masyarakat terhadap potensi gangguan kamtibmas, peningkatan keamanan dan ketertiban masyarakat, pertukaran informasi intelijen dengan instansi terkait. 3. Koordinasi dan kerja sama pemerintah daerah lainnya dalam bidang bidang penanganan kerukunan umat beragama, peningkatan kewaspaan dini masyarakat terhadap potensi gangguan kamtibmas, peningkatan keamanan dan ketertiban masyarakat, pemanfaatan informasi intelijen. 4. Koordinasi dan diskusi partai politik dan pelaksaan penertiban atribut kampanye. 5. Koordinasi penyelenggaraan kegiatan keagamaan, pengamanan hari-hari besar keagamaan dan perhelatan tahun baru. 6. Koordinasi pemantauan dan antisipasi gangguan keamanan dan ketertiban di wilayah Kecamatan. - Sumber dan Jumlah Anggaran : Anggaran bersumber dari APBD Kota Mataram sebesar Rp.2.167.381.000,00. - Jumlah kegiatan koordinasi yang diselenggarakan : 1. Pertemuan dan sosialisasi kerukunan umat beragama melalui pertemuan rutin Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Mataram yang dilaksanakan setiap bulan sebanyak 12 kali dalam tahun 2014. 2. Pelaksanaan pelatihan satuan tugas (satgas) antisipasi dini masyarakat dengan mengikutsertakan tokoh pemuda dari berbagai etnis, agama dan budaya untuk meningkatkan toleransi, persatuan dan kesatuan dalam membina kerukunan dan nilai budaya bangsa.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
VI - 34
Pemerintah Kota Mataram
3. Pertemuan Forum Komunikasi Pimpinan Daearah (FKPD) Kota Mataram dan pertemuan komunikasi dan koordinasi kominda yang melibatkan unsur Pemerintah Kota Mataram, gabungan intelijen dari instansi terkait, membahas isu-isu strategis perkembangan kondisi kamtibmas di Kota Mataram dan wilayah sekitarnya yang berpotensi memberikan dampak yang signifikan pada wilayah Kota Mataram. 4. Pelaksanaan
kegiatan
peningkatan
pemberantasan
penyakit
masyarakat (Pekat) melalui penyuluhan pencegahan peredaran dan penggunaan miras dan narkoba serta penyuluhan peningkatan moral masyarakat. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat akan bahaya penyalahgunaan narkoba dan konsumsi miras bagi kesehatan, keamanan dan ketertiban masyarakat. Diharapkan pula dengan adanya penyuluhan ini, masyarakat akan bahu membahu dengan pemerintah daerah dan instansi terkait memerangi peredaran narkoba dan miras, utamanya miras oplosan yang mulai meresahkan dan membahayakan keselamatan jiwa. Kegiatan ini melibatkan tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda dan pelajar dari berbagai agama, etnis dan budaya, dan dilaksanakan sebanyak 20 kali. 5. Pelaksanaan kegiatan fasilitasi keamanan dan ketertiban penyelenggaraan pemilu legislatif dan pemilu presiden tahun 2014. 6. Pertemuan/koordinasi Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat Kota Mataram, dengan kegiatan antara lain : - Pertemuan/koordinasi Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kota 10 kali selama tahun 2014. - Koordinasi percepatan informasi antisipasi dini masyarakat. - Koordinasi/kerja sama dengan instansi terkait pemantauan titik rawan bencana dan antisipasi bencana. - Koordinasi dan komunikasi dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda dan unsur lainnya dalam meningkatkan kecepatan dan ketepatan penyampaian informasi deteksi dini terhadap potensi gangguan kamtibmas di seluruh wilayah Kota Mataram. 7. Rapat Muspika dilaksanakan setiap bulan, sebanyak 12 kali dalam setahun. 8. Rapat koordinasi kamtibmas tingkat kecamatan sebanyak 12 kali.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
VI - 35
Pemerintah Kota Mataram
9. Kegiatan penyuluhan kamtibmas tingkat kecamatan sebanyak 5 kali. - Hasil dan Manfaat Koordinasi : Meningkatnya koordinasi, kewaspadaan dan antisipasi dini terhadap berbagai potensi gangguan yang dapat menghambat kelancaran pelaksanaan pembangunan di Kota Mataram. Dilaksanakan inventarisasi permasalahan penyelenggaraan urusan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. - Tindak Lanjut Koordinasi : Tersusunnya kajian perkembangan kondisi kamtibmas di wilayah Kota Mataram untuk disampaikan kepada Walikota Mataram, Gubernur NTB, Kementerian dan Lembaga/pemangku kepentingan terkait lainnya sebagai bahan pengambilan kebijakan strategis di bidang kamtibmas. Selain itu, Hasil pelaksanaan koordinasi menjadi bahan evaluasi untuk perbaikan dan meningkatkan kerjasama dengan instansi terkait. b) Koordinasi Penegakan Peraturan Daerah, Peraturan Kepala Daerah, Perlindungan Masyarakat, Pengamanan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden RI Tahun 2014. - Dasar Hukum : 1. Keputusan Walikota Mataram Nomor : 144/II/2014 tentang Pembentukan Tim Terpadu dan Penunjukan Penyidik Pegawai Negeri Sipil Penanganan Kasus-kasus Pelanggaran Perda Kota Mataram. 2. Keputusan Walikota Mataram Nomor 145/II/2014 tentang Pembentukan Tim Operasional Penegakan Peraturan Daerah (Yustisi) Kota Mataram. 3. Keputusan
Walikota
Mataram
Nomor
244/III/2014
tentang
Pembentukan Tim Koordinasi Pengamanan Pemilihan Umum Legislatif Tahun 2014 di Kota Mataram. 4. Keputusan Walikota Mataram Nomor 245/III/2014 tentang Pembentukan Tim Koordinasi Pengamanan Pemilihan Umum Presiden Tahun 2014 di Kota Mataram. 5. Keputusan Walikota Mataram Nomor 247/III/2014 tentang Pembentukan Tim Pembinaan Satuan Perlindungan Masyarakat terhadap Gangguan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Kota Mataram Tahun 2014.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
VI - 36
Pemerintah Kota Mataram
6. Keputusan
Walikota
Mataram
Nomor
248/III/2014
tentang
Pembentukan Tim Pengamanan Terpadu Eks Pelabuhan Pantai Ampenan Tahun 2014. - Forum Koordinasi : 1. Tim Terpadu Penanganan Kasus-kasus Pelanggaran Peraturan Daerah. 2. Tim Operasional Penegakan Peraturan Daerah (Yustisi). 3. Tim Koordinasi Pengamanan Pemilihan Umum Legislatif dan Pemilihan Umum Presiden. 4. Tim Pembinaan Satuan Perlindungan Masyarakat terhadap gangguan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat. 5. Tim Pembina, Pemantau dan Informasi Gejala Gangguan Ketertiban Umum, Ketentraman Masyarakat dan Perlindungan Masyarakat. 6. Tim Pengamanan Terpadu Eks Pelabuhan Ampenan. - Materi Koordinasi : 1. Koordinasi pelaksanaan penegakan Peraturan Daerah (Perda), operasi yustisi dan penangangan/penyelesaian pelanggaran Perda di Kota Mataram.
kasus-kasus
2. Koordinasi pengamanan dan pemantauan pelaksanaan pemilu legislatif dan pemilu presiden tahun 2014. 3. Koordinasi pembinaan satuan Linmas dan peningkatan peran satuan linmas dalam deteksi dini dan pelaporan gejala gangguan ketertiban umum untuk menjaga ketentraman dan meningkatkan upaya perlindungan masyarakat. 4. Koordinasi pengamanan eks Pelabuhan Ampenan untuk mendukung kelancaran penataan, pembangunan dan pengelolaan kawasan menjaadi kawasan wisata yang bersih, indah, nyaman dan aman. - Instansi Vertikal yang terlibat : 1. Pengadilan Negeri Mataram 2. Kejaksaan Negeri Mataram 3. Polres Mataram 4. Dandim 1606 Lombok Barat - Sumber dan Jumlah Anggaran : Anggaran bersumber dari APBD Kota Mataram sebesar Rp. 225.850.000,00. - Jumlah Kegiatan Koordinasi yang diselenggarakan :
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
VI - 37
Pemerintah Kota Mataram
1. Kegiatan Penanganan Kasus-kasus Pelanggaran Perda Kota Mataram selama 12 bulan. 2. Kegiatan Penegakan Peraturan Daerah (Yustisi) Kota Mataram sebanyak 1 kali. 3. Kegiatan Pengamanan Pemilihan Umum Legislatif Tahun 2014 di Kota Mataram sebanyak 1 kali. 4. Pengamanan Pemilihan Umum Presiden Tahun 2014 di Kota Mataram sebanyak 1 kali. 5. Kegiatan Pembinaan Satuan Perlindungan Masyarakat terhadap Gangguan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Kota Mataram Tahun 2014 sebanyak 4 kali. 6. Kegiatan Pengamanan Terpadu Eks Pelabuhan Pantai Ampenan Tahun 2014 dilaksankan selama 6 (enam) bulan. 7. Kegiatan Pembina, Pemantau dan Informasi Gejala Gangguan Ketertiban Umum, Ketentraman Masyarakat dan Perlindungan Masyarakat Kota Mataram Tahun 2014 selama 12 bulan. - Hasil dan Manfaat Koordinasi : Meningkatnya koordinasi, sinergi dan kinerja penegakan Perda dan antisipasi dini serta penanganan gejalagejala gangguan ketentaraman dan ketertiban masyarakat di wilayah Kota Mataram. - Tindak Lanjut Koordinasi : 1. Penanganan bersama pelanggaran kamtibmas dan dampaknya.
perda
dan
gangguan
2. Koordinasi berkelanjutan dalam penyediaan data dan informasi. c) Koordinasi penyuluhan hukum dan rencana hak asasi manusia (Ranham). - Dasar Hukum : 1. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan. 2. Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia Tahun 2011-2014. 3. Keputusan Walikota 923/VII/2014 tentang Penunjukan narasumber Penyuluhan Hukum Kota Mataram Tahun 2014. 4. Keputusan Walikota Nomor 30/I/2014 tentang pembentukan tim koordinasi pelaksanaan Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia Kota Mataram Tahun 2014.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
VI - 38
Pemerintah Kota Mataram
5. Keputusan Walikota Nomor 875/VII/2014 tentang Penunjukan Narasumber dan moderator Rapat Koordinasi Hak Asasi Manusia Kota Mataram Tahun 2014. - Forum Koordinasi : 1. Tim Penyuluhan Hukum untuk meningkatkan kesadaran hukum masyarakat. 2. Tim koordinasi pelaksanaan Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia Kota Mataram Tahun 2014. - Materi Koordinasi : Pembahasan rencana pelaksanaan penyuluhan hukum dan rencana aksi nasional hak asasi manusia (Ranham) di Kota Mataram. - Instansi Vertikal yang terlibat : Kementrian Hukum dan HAM Kantor Wilayah NTB. - Sumber dan Jumlah Anggaran : Anggaran bersumber dari APBD Kota Mataram sebesar Rp. 94.718.000,00. - Jumlah Kegiatan Koordinasi yang diselenggarakan : Koordinasi Ranham Kota Mataram Tahun 2014 dilaksanakan sebanyak 12 (dua belas) kali dan kegiatan penyuluhan hukum di Kota Mataram dilaksanakan sebanyak 1 (satu) kali. - Hasil dan Manfaat Koordinasi : Tersosialisasikannya produk hukum daerah kepada masyarakat dan tersusunnya Ranham Kota Mataram Tahun 2014. - Tindak Lanjut Koordinasi : intensifikasi pelaksanaan penyuluhan hukum terkait produk hukum daerah dan peraturan perundangundangan lainnya dan implementasi Ranham Kota Mataram 2014. d) Koordinasi pembahasan rumah tangga sasaran dan pengamanan distribusi Raskin. - Dasar Hukum : Keputusan Walikota Mataram Nomor : 18/I/2014 - Forum Koordinasi : Tim Koordinasi Pengawasan Program Penyaluran Beras Untuk Keluarga Miskin (Raskin) dan Bantuan Transportasi Penyaluran Raskin Bagi Lingkungan Se-Kota Mataram. - Materi Koordinasi : Pembahasan alokasi Raskin bagi rumah tangga sasaran dan pengawasan ketepatan penyaluran raskin kepada rumah tangga sasaran penerima manfaat untuk mencegah keterlambatan dan penyimpangan penyaluran raskin. - Instansi Vertikal yang terlibat : Perum Bulog dan Kepolisian Resort Mataram.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
VI - 39
Pemerintah Kota Mataram
- Sumber dan Jumlah Anggaran : Anggaran bersumber dari APBD Kota Mataram sebesar Rp. 102.015.000,00. - Jumlah Kegiatan Koordinasi yang diselenggarakan : Rapat koordinasi pembahasan alokasi Raskin bagi rumah tangga sasaran dan pengawasan distribusi raskin dan sosialisasi penyaluran raskin kepada rumah tangga sasaran penerima manfaat di seluruh kelurahan se-Kota Mataram. Rapat koordinasi dilaksanakan sebanyak … kali. - Hasil dan Manfaat Koordinasi : 1. Meningkatnya koordinasi dan sinergi pelaksanaan penyaluran dan pengawasan penyaluran raskin serta evaluasi permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan dilapangan. 2. Meningkatnya koordinasi dan sinergi penyelesaian permasalahan penyaluran raskin. 3. Meningkatnya tertib penyaluran raskin. - Tindak Lanjut Koordinasi : Hasil koordinasi ditindaklanjuti dengan melaksanakan perbaikan dan penyempurnaan penyaluran raskin dan pengawasan mutu beras raskin yang disalurkan kepada rumah tangga sasaran penerima manfaat. e) Koordinasi Pengawasan Pupuk dan Pestisida - Dasar Hukum : Keputusan Walikota Mataram - Forum Koordinasi : Tim Pengawasan Pupuk dan Pestisida - Materi Koordinasi : Pengawasan ketepatan penyaluran pupuk bersubsidi kepada petani dan kelompok tani sasaran penerima manfaat untuk mencegah keterlambatan dan penyimpangan yang menyebabkan kelangkaan pupuk dipasaran. Selain itu koordinasi difokuskan pada pengawasan penyaluran dan penggunaan pestisida untuk mengurangi dampak pencemaran terhadap bahan pangan dan lingkungan. - Instansi Vertikal yang terlibat : Kepolisian Resort Mataram dan TNI AD (Komando Distrik Militer 1606 Mataram). - Sumber dan Jumlah Anggaran : Anggaran bersumber dari APBD Kota Mataram sebesar Rp. 50.000.000,00. - Jumlah Kegiatan Koordinasi yang diselenggarakan : Rapat koordinasi pengawasan ketepatan penyaluran pupuk bersubsidi kepada petani dan kelompok tani sasaran penerima manfaat di Kota Mataram; dan pengawasan penyaluran dan penggunaan pestisida yang ramah lingkungan dan aman terhadap bahan pangan. - Hasil dan Manfaat Koordinasi : LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
VI - 40
Pemerintah Kota Mataram
1. Meningkatnya koordinasi dan sinergi pelaksanaan pengawasan penyaluran pupuk bersubsidi serta evaluasi permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan dilapangan. 2. Meningkatnya koordinasi dan sinergi penyelesaian permasalahan penyaluran pupuk bersudisidi. 3. Meningkatnya tertib penyaluran pupuk bersubsidi dan penggunaan pestisida yang ramah lingkungan dan aman bagi bahan pangan. - Tindak Lanjut Koordinasi : Hasil koordinasi ditindaklanjuti dengan melaksanakan perbaikan dan penyempurnaan penyaluran pupuk bersubsidi dan pengawasan penggunaan pestisida oleh petani dan kelompok tani sasaran penerima manfaat. f) Koordinasi Pengawasan Keamanan Laut - Dasar Hukum : Keputusan Walikota Mataram. - Forum Koordinasi : Tim Pengawasan Keamanan Laut. - Materi Koordinasi : Pengawasan keamanan laut khususnya pencegahan penggunaan bahan dan peralatan berbahaya dalam penangkapan ikan oleh nelayan di wilayah perairan laut Kota Mataram yang dapat mengancam kelestarian ekosistem dan biota laut. - Instansi Vertikal yang terlibat : Kepolisian Resort Mataram dan Lanal Mataram. - Sumber dan Jumlah Anggaran : Anggaran bersumber dari APBD Kota Mataram sebesar Rp. 13.650.000,00. - Jumlah Kegiatan Koordinasi yang diselenggarakan : Rapat koordinasi pengawasan pengamanan laut dari bahaya penggunaan bahan dan peralatan yang tidak sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dalam proses penangkapan ikan di wilayah laut Kota Mataram. Selain itu dibahas upaya memberikan sosialisasi kepada para nelayan untuk memberikan pemahaman dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian sumber daya kelautan untuk kesejahteraan nelayan. - Hasil dan Manfaat Koordinasi : 1. Meningkatnya koordinasi dan sinergi pelaksanaan pengawasan keamanan laut khususnya dalam proses penangkapan ikan dan penyelesaian permasalahan yang dihadapi dilapangan. 2. Meningkatnya kesadaran nelayan dan kelompok nelayan untuk bersama-sama dengan pemerintah menjaga kelestarian sumber daya kelautan Kota Mataram.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
VI - 41
Pemerintah Kota Mataram
- Tindak Lanjut Koordinasi : Hasil koordinasi ditindaklanjuti dengan melaksanakan perbaikan dan penyempurnaan pengawasan keamananan laut dan peningkatan sosialisasi kepada nelayan dan kelompok nelayan terkait pelestarian sumber daya kelautan Kota Mataram. g) Koordinasi penyusunan data statistik dan ekonomi Kota Mataram. - Dasar Hukum : 1. SK. Walikota Mataram Nomor : 49/I/2014 tanggal 22 Januari 2014 tentang Pembentukan Tim Penyusunan Data Statistik Kota Mataram Tahun 2014. 2. SK. Walikota Mataram Nomor : 58/I/2014 tanggal 2 Januari 2014 tentang Pembentukan Tim Penyusunan PDRB Sektoral, Kecamatan dan Penggunaan Kota Mataram Tahun Anggaran 2014. - Forum Koordinasi : Penyusunan data statistik dan ekonomi Kota Mataram. - Materi Koordinasi : Penyusunan data statistik dan ekonomi Kota Mataram. - Instansi Vertikal yang terlibat : Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Mataram. - Sumber dan Jumlah Anggaran : APBD Kota Mataram dengan rincian Buku Mataram Dalam Angka Tahun 2014 sebesar Rp. 52.980.000,00, Buku Kecamatan Dalam Angka Tahun 2014 sebesar Rp. 75.950.000,00, dan Buku PDRB sebesar Rp. 134.435.000,00. - Jumlah Kegiatan Koordinasi yang diselenggarakan : 3 (tiga) kegiatan. - Hasil dan Manfaat Koordinasi : 1. Tersusunnya Buku Mataram Dalam Angka Tahun 2014. 2. Tersusunnya Buku Kecamatan Dalam Angka Tahun 2014. 3. Penyusunan Buku PDRB Triwulan Tahun 2013, PDRB Sektoral, PDRB Kecamatan dan PDRB Penggunaan Tahun 2013. - Tindak Lanjut Koordinasi : Pemanfaatan data statistik dan ekonomi dalam penyusunan kebijakan pembangunan Kota Mataram. h) Koordinasi Penanggulangan Bencana Kota Mataram - Dasar Hukum : Keputusan Walikota Mataram Nomor : 372/III/2014 tanggal 21 Maret 2014. - Forum Koordinasi : Tim Koordinasi Penanggulangan Bencana Kota Mataram Tahun 2014.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
VI - 42
Pemerintah Kota Mataram
- Materi Koordinasi : Hal-hal yang dibahas dalam forum koordinasi antara lain langkah antisipasi/penanganan bencana banjir/genangan air, angin kencang, pohon tumbang, gelombang pasang dan sejumlah isu strategis lainnya yang dipandang aktual dan menjadi sorotan publik terkini. Selain itu hal-hal pendting yang menjadi pembahasan adalah mengenai prediksi/prakiraan cuaca dan tingkat curah hujan serta potensi ancaman angin puting beliung oleh BMKG, ketersediaan stok pangan dan logistik lainnya oleh BPBD dan Dinas Sosial Kota Mataram, dukungan SDM dan peralatan pada Dinas Pertamanan, Dinas PU, Kesehatan dan TNI/POLRI. - Instansi Vertikal yang terlibat : Kodim 1615 Lobar, Polres Mataram, Kantor SAR Mataram, BMKG BIL, Kantor Kementerian Agama Kota Mataram. - Sumber dan Jumlah Anggaran : Untuk melaksanakan koordinasi dengan instansi vertikal dan SKPD terkait di Kota Mataram dalam Tahun Anggaran 2014, BPBD Kota Mataram mendapat alokasi dana APBD Kota Mataram sebesar Rp.60.850.000,00. - Jumlah Kegiatan Koordinasi yang diselenggarakan : Kegiatan koordinasi dilaksanakan sebanyak 1 (satu) kali. - Hasil dan Manfaat Koordinasi : 1. Terwujudnya kerjasama yang harmonis dalam penanganan bencana baik dalam tahap prabencana, tanggap darurat maupun pasca bencana. 2. Meningkatnya potensi dan kemampuan sumber daya yang dapat dikerahkan dalam penanganan bencana. 3.
Memudahkan pengerahan sumber daya dalam penanganan bencana karena telah adanya kesamaan persepsi dalam penanganan bencana.
- Tindak Lanjut Koordinasi : Semua SKPD/Instansi/Lembaga terkait mengirimkan data potensi sumber daya penanggulangan bencana yang dimiliki ke BPBD Kota Mataram sebagai bahan penyusunan RPB dan Profil Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana Kota Mataram.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
VI - 43
Pemerintah Kota Mataram
i)
Koordinasi Penyelenggaraan Kegiatan Keagamaan, Perayaan HariHari Besar Keagamaan dan Perhelatan Tahun Baru. - Dasar Hukum : 1. SK Walikota Mataram Nomor : 237/III/2014 tanggal 4 Maret 2014 tentang Pembentukan Panitia Pelaksana Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) dan Pawai Takbiran Tingkat Kecamatan Sekarbela Tahun 2014. 2. SK Walikota Mataram Nomor 600/IV/2014 tentang Pembentukan Panitia Penyelenggara dan Penunjukkan Dewan Hakam Seleksi Tilawatil Qur’an Ke-XXIII Tingkat Kecamatan Ampenan Tahun 2014. - Forum Koordinasi : Panitia Pelaksana Kegiatan STQ dan Pawai Takbiran. - Materi Koordinasi : Persiapan pengamanan pelaksanaan kegiatan STQ dan Pawai Takbiran. - Instansi Vertikal yang terlibat : KUA, Kepolisian Sektor, Koramil. - Sumber dan Jumlah Anggaran : Anggaran kegiatan koordinasi bersumber dari APBD Kota Mataram sebesar Rp. 165.662.000,00. - Jumlah Kegiatan Koordinasi yang diselenggarakan : Rapat koordinasi Kegiatan STQ dan Pawai Takbiran sebanyak 6 kali.
j)
- Hasil dan Manfaat Koordinasi : Terlaksananya STQ Kecamatan dan pawai takbiran dalam rangka meningkatkan kualitas iman dan takwa serta solidaritas antar umat beragama dalam kehidupan bermasyarakat. - Tindak Lanjut Koordinasi : Pelaksanaan pengamanan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan STQ kecamatan dan pawai takbiran. Koordinasi Penanganan dan Penyelesaian Tunggakan Pajak Hotel, Restoran dan Pajak Bumi dan Bangunan Kota Mataram.
- Dasar Hukum : SK Walikota Mataram Nomor : 353/III/2014 tentang Pembentukan Tim Penanganan dan Penyelesaian Tunggakan Pajak Hotel, Restoran dan Pajak Bumi dan Bangunan Kota Mataram Tahun 2014. - Forum Koordinasi : Tim Penanganan dan Penyelesaian Tunggakan Pajak Hotel, Restoran dan Pajak Bumi dan Bangunan Kota Mataram Tahun 2014.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
VI - 44
Pemerintah Kota Mataram
- Materi Koordinasi : Perencanaan dan pelaksanaan penanganan dan penyelesaian tunggakan Pajak Hotel, Restoran dan Pajak Bumi dan Bangunan di wilayah Kota Mataram. - Instansi Vertikal yang terlibat : Kejari Mataram, Kantor Pelayanan Pajak Pratama Mataram Timur dan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Mataram Barat. - Sumber dan Jumlah Anggaran : Anggaran kegiatan koordinasi bersumber dari APBD Kota Mataram sebesar Rp. 28.100.000,00. - Jumlah Kegiatan Koordinasi yang diselenggarakan : Kegiatan koordinasi dilaksanakan dalam 1 (satu) tahun anggaran. - Hasil dan Manfaat Koordinasi : Terlaksananya penyelesaian tunggakan Pajak Hotel, Restoran dan Pajak Bumi dan Bangunan di wilayah Kota Mataram. Pada tahun 2014, piutang pajak hotel dan restoran yang berhasil ditagih mencapai Rp. 100.142.088,00. - Tindak Lanjut Koordinasi : Mengintensifkan penagihan dan penyelesaian tunggakan Pajak Hotel, Restoran dan Pajak Bumi dan Bangunan yang masih belum tertangani pada tahun 2014 untuk ditindaklanjuti penanganannya pada tahun 2015. k) Koordinasi identifikasi, inventarisasi dan sertifikasi aset tanah Pemerintah Kota Mataram dengan Kantor Pertanahan Kota Mataram termasuk kegiatan pembebasan tanah untuk kepentingan umum seperti pembukaan akses jalan baru, RTH dan lain-lain. l)
Koordinasi pemutakhiran data hasil temuan pemeriksaan BPK antara Inspektorat Kota Mataram dan BPK Perwakilan Provinsi NTB. Kegiatan koordinasi ini membahas hasil tindak lanjut temuan pemeriksaan BPK sampai dengan akhir tahun 2013 yang telah ditindaklanjuti oleh Pemerintah Kota Mataram dengan Inspektorat Kota Mataram sebagai instansi yang melaksanakan inventarisasi dan pembinaan agar tindak lanjut dapat dipenuhi oleh satuan kerja perangkat daerah di lingkup Pemerintah Kota Mataram. Kegiatan koordinasi dilaksanakan sebanyak dua kali setiap tahunnya pada setiap semester dengan tujuan agar tercapai keterpaduan data antara BPK dengan Inspektorat Kota Mataram mengenai jumlah temuan BPK. Sebagai tindaklanjut koordinasi, Inspektorat Kota Mataram telah melakukan asistensi terhadap satuan kerja perangkat daerah agar dapat menyelesaikan tindak lanjut hasil temuan BPK.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
VI - 45
Pemerintah Kota Mataram
3. PERMASALAHAN DAN SOLUSI Penyelenggaraan kegiatan koordinasi dengan instansi vertikal berjalan cukup baik dan lancar tanpa menemui kendala yang berarti. Seluruh kegiatan koordinasi dapat terlaksana dengan baik karena kerjasama dan komunikasi yang terjalin dengan baik antar instansi vertikal dengan SKPD Pemerintah Kota Mataram. Namun perlu adanya peningkatan intensitas koordinasi dalam rangka membahas isu-isu strategis, potensi gangguan dan tindaklanjut pencegahan gangguan dalam rangka pemeliharaan kondisi trantibmas di Kota Mataram. D. PEMBINAAN BATAS WILAYAH 1. KEBIJAKAN DAN KEGIATAN Kebijakan pembinaan batas wilayah yang ditetapkan oleh Pemerintah Kota Mataram adalah percepatan penegasan batas antar daerah dengan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat sesuai dengan kebijakan Departemen Dalam Negeri melalui Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 126/778/PUM tanggal 15 Oktober 2004 tentang Percepatan Penegasan Batas Wilayah Daerah dan Surat Nomor 126/87/SJ tanggal 12 Januari 2005 perihal Penyelesaian Permasalahan Batas Antar Daerah, serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2006 tentang Pedoman Penegasan Batas Daerah. Selain secara administratif, kebijakan penanganan batas wilayah ditekankan pada upaya pengembangan wilayah perbatasan agar pembangunan yang dilaksanakan dapat tersebar secara merata sehingga pelayanan publik dapat dinikmati secara merata pula oleh masyarakat. Setelah melalui proses koordinasi yang intens antara Pemerintah Kota Mataram dan Kabupaten Lombok dengan difasilitasi oleh Pemerintah Provinsi NTB dan Kementerian Dalam Negeri, pada tahun 2013 ditetapkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor : 55 Tahun 2013 tentang Batas Daerah Kota Mataram dengan Kabupaten Lombok Barat Provinsi NTB. Permendagri ini menjadi dasar hukum penanganan dan pembinaan batas wilayah masing-masing daerah untuk melaksanakan pembinaan dan pengelolaan batas wilayah dan wilayah perbatasan untuk dikelola bersamasama untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat di kedua daerah khususnya yang berada di wilayah perbatasan yang selama ini kurang mendapatkan atensi pemerintah.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
VI - 46
Pemerintah Kota Mataram
Pembinaan dan pengelolaan batas wilayah dan wilayah perbatasan akan lebih efektif apabila dilakukan melalui kerjasama antar daerah. Konflik kepentingan dan terbatasnya sumber daya dalam mengelola wilayah perbatasan akan mudah teratasi disebabkan adanya komunikasi dan kerjasama yang akan meningkatkan toleransi dan akselerasi pembangunan karena adanya ketersediaan dan toleransi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki suatu daerah kepada daerah lainnya. Dalam rangka mendukung upaya pengelolaan wilayah perbatasan, pada tahun 2014 telah ditetapkan Kesepakatan Bersama Pemerintah Kabupaten Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, Lombok Utara dan Kota Mataram Nomor : 21 Tahun 2014, Nomor : 2 Tahun 2014 dan Nomor : 14.a Tahun 2014 tentang Kerjasama Pengembangan Regional Management (RM) “Jonjok Batur” Pulau Lombok Provinsi NTB sebagai bentuk komitmen bersama meningkatkan pembangunan daerah yang salah satunya difokuskan pada pembangunan wilayah perbatasan. 2. REALISASI PELAKSANAAN KEGIATAN Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan publik di wilayah perbatasan dan menghindari permasalahan dan sengketa batas daerah, Pemerintah Kota Mataram melaksanakan kegiatan penanganan wilayah perbatasan melalui penegasan batas daerah yang berbatasan dengan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat. Kegiatan pembinaan dan penanganan batas wilayah yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Mataram sampai dengan Tahun Anggaran 2014 adalah melakukan konsultasi dan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat terkait kerja sama pengawasan perijinan pembangunan di wilayah perbatasan dan pengelolaan pembangunan kawasan perbatasan. Dalam hal pembangunan prasarana jalan, untuk tahun 2014 telah direalisasikan pembangunan terusan Jalan Gajah Mada menuju Monumen Patung Sapi Giri Menang sebagai akses menuju bandara Internasional Lombok dan untuk tahun 2015 disiapkan disain pintu gerbang dan landmark bundaran lingkar selatan yang memperhatikan aspek visi ”Kota Mataram Maju, Religius dan Berbudaya” serta keberadaan Pulau Lombok sebagai pulau seribu masjid. Hal yang sama dilaksanakan pula di wilayah utara Kota Mataram berupa kegiatan pelebaran Jalan Saleh Sungkar Ampenan menuju Meninting (perbatasan Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat). Ini menunjukkan sinergitas antar daerah dalam pembangunan khususnya pengelolaan pembangunan wilayah perbatasan.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
VI - 47
Pemerintah Kota Mataram
3. PERMASALAHAN DAN SOLUSI PERMASALAHAN Kurangnya pemahaman masyarakat disekitar perbatasan terhadap batas wilayah mengakibatkan sering terjadi permasalahan administrasi pertanahan dan pembangunan terkait administrasi perijinan.
-
SOLUSI Melakukan koordinasi intensif dengan Kabupaten Lombok Barat dalam menyelesaikan permasalahan administrasi pertanahan dan perijinan khususnya dengan SKPD terkait.
-
Meningkatkan sosialisasi batas wilayah dimasing-masing daerah kepada masyarakat khususnya yang berada di wilayah perbatasan.
E. PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BENCANA 1. BENCANA YANG TERJADI DAN PENANGGULANGANNYA Selain potensi bencana yang terjadi di wilayah Kota Mataram yang disebabkan oleh faktor alam pada umumnya, meliputi bencana banjir, angin puting beliung dan gelombang pasang/rob yang tergolong bencana klimatologis yaitu bencana alam yang disebabkan oleh faktor angin dan hujan; bencana gempa bumi; dan bencana kebakaran yang disebabkan oleh kelalaian manusia terlebih lagi jumlah penduduk yang semakin padat. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram dan Satuan Pemadam Kebakaran Kota Mataram, tercatat dalam kurun waktu tahun 2014 di Kota Mataram terjadi 3 (tiga) kejadian angin puting beliung, 27 (dua puluh tujuh) kejadian pohon tumbang, 4 (empat) kali bencana banjir, 4 (empat) kali bencana gelombang pasang dan 41 (empat puluh satu) kali bencana kebakaran. Dari sejumlah kejadian bencana tersebut, kejadian bencana memberikan dampak paling besar adalah kejadian bencana angin puting beliung tanggal 19 Maret 2014 di enam kecamatan se Kota Mataram, yang mengakibatkan korban luka dan kerusakan material seperti rumah penduduk, sarana usaha berupa toko, kios, lapak PKL, dan fasilitas umum lainnya.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
VI - 48
Pemerintah Kota Mataram
Tabel 6.1. Jenis dan Jumlah Kejadian Bencana Menurut Kecamatan di Kota Mataram Tahun 2014 Air Laut Pasang (Rob)
Jenis Bencana Angin Puting Pohon Beliung/ Banjir Tumbang Angin Kencang
No
Kecamatan
1
Kecamatan Cakranegar a
-
√
√
-
√
2
Kecamatan Sandubaya
-
-
√
-
√
3
Kecamatan Mataram
-
√
√
√
4
Kecamatan Selaparang
-
√
√
5
Kecamatan Ampenan
√
√
6
Kecamatan Sekarbela
√
√
Kebakaran
Air Laut Pasang (Rob)
Kebakaran
4
1
-
10
-
-
1
-
5
√
-
3
1
1
16
-
√
-
9
1
-
5
√
√
√
3
3
1
2
6
√
-
√
2
1
1
-
1
5
20
6
3
43
Jumlah
-
Jumlah Kejadian Angin Puting Pohon Beliung/ Banjir Tumbang Angin Kencang
Sumber : - Badan Penanggulangan Bencana Daerah, 2014 - Satuan Pemadam Kebakaran Kota Mataram, 2014
Dalam menanggulangi kejadian bencana di atas, mulai dari tahap pra bencana hingga pasca bencana, untuk meminimalisir dampak kerugian materil maupun immateril yang ditimbulkan, Pemerintah Kota Mataram melalui SKPD terkait mengambil langkah-langkah strategis antara lain : a) Melakukan koordinasi penanggulangan bencana dengan BPBD Provinsi Nusa Tenggara Barat, BNPB dan instansi/lembaga terkait lainnya. b) Melakukan koordinasi dengan Pemerintah Pusat dalam mengatasi kekurangan dana dan keterbatasan sarana/fasilitas penunjang penanggulangan bencana. c) Melakukan tanggap darurat bencana dengan mengerahkan unsur Tagana (Taruna Siaga Bencana) dan TRC (Tim Reaksi Cepat) Kota Mataram dibantu aparat Satuan Polisi Pamong Praja, TNI, Polri, aparat kelurahan, kecamatan dan unsur relawan lainnya. d) Memberikan bantuan logistik dan layanan kesehatan kepada korban bencana. e) Memberikan pendampingan dan pemulihan psikologi korban bencana pasca kejadian bencana. f) Melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca kejadian bencana.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
VI - 49
Keterangan
- Status Bencana Banjir yang terjadi tergolong bencana lokal/kota - Status Bencana Kebakaran yang terjadi: a. Kebakaran Kecil (23 kejadian) b. Kebakaran sedang (13 kejadian) c. Kebakaran besar (7 kejadian)
Pemerintah Kota Mataram
g) Mempersiapkan draft Peraturan Daerah Kota Mataram tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana Daerah dan Peraturan Daerah Kota Mataram tentang Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran yang akan diajukan tahun 2015 ke DPRD Kota Mataram sebagai pedoman dalam penanganan bencana alam di daerah. Meskipun menghadapi beberapa kendala, keseluruhan tindakan di atas dapat dilaksanakan dengan cukup efektif dan efisien untuk menyelamatkan dan mengurangi penderitaan korban bencana, mengurangi dampak bencana dan mempercepat proses pemulihan pasca bencana. Pada fase pra dan pasca bencana, kebutuhan sarana/fasilitas penunjang untuk penanggulangan bencana baik dalam rangka melakukan pencegahan, pengurangan resiko bencana, mitigasi bencana, peringatan dini, kesiapsiagaan pada pra bencana, maupun pencarian, pertolongan dan evakuasi, pemulihan darurat saat terjadi bencana, serta rehabilitasi dan rekonstruksi pada pasca bencana, diperlukan sarana dan fasilitas penunjang yang memadai. Terlebih pada masa tanggap darurat kebutuhan peralatan yang memadai dengan jumlah dan spesifikasi yang tepat, dapat tersedia dan termobilisasi dengan cepat ke lokasi bencana untuk melakukan pencarian, pertolongan dan evakuasi korban, memegang peranan kunci untuk tujuan penyelamatan dan mengurangi penderitaan korban secara efektif dan efisien. Hingga saat ini jika ditinjau dari Peraturan Kepala BNPB Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pedoman Standarisasi Peralatan Penanggulangan Bencana, kondisi sarana dan fasilitas penunjang penanggulangan bencana yang dimiliki Pemerintah Kota Mataram masih belum termasuk dalam katagori ideal. Demikian halnya dengan kebutuhan logistik untuk pemenuhan kebutuhan dasar korban bencana, jumlah yang tersedia masih jauh dari kebutuhan standar buffer stock sebanyak 4% dari jumlah penduduk sebagaimana dipersyaratkan dalam Peraturan Kepala BNPB Nomor 18 Tahun 2009 tentang Pedoman Standarisasi Logistik Penanggulangan Bencana. Untuk mengatasi kekurangan dan mengupayakan terpenuhinya standar minimal kebutuhan sarana, fasilitas dan logistik, Pemerintah Kota Mataram mengupayakan peningkatan pengalokasian anggaran setiap tahunnya untuk pemenuhan kebutuhan sarana, fasilitas dan logistik yang bersumber dari APBD Kota Mataram, maupun mengupayakan bantuan dana dari Pemerintah dan Pemerintah Provinsi NTB.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
VI - 50
Pemerintah Kota Mataram
2. STATUS BENCANA Status bencana yang terjadi di wilayah Kota Mataram dikategorikan sebagai bencana lokal/bencana kota sehingga penanganannya dilakukan oleh Pemerintah Kota Mataram dengan tetap berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat dan lembaga/instansi terkait lainnya. 3. SUMBER DAN JUMLAH ANGGARAN Pada tahun 2014, Pemerintah Kota Mataram menganggarkan dana pada APBD Kota Mataram sebesar Rp. 3.253.573.500,00 untuk mendukung keberhasilan pelaksanaan penanggulangan bencana daerah. Anggaran dialokasikan kepada BPBD Kota Mataram, Satuan Pemadam Kebakaran Kota Mataram dan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Mataram dengan rincian sebagai berikut : a. BPBD Kota Mataram dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 603.837.500,00. b. Satuan Pemadam Kebakaran dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 2.624.155.000,00. c. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Mataram dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 25.581.000,00. 4. ANTISIPASI DAERAH DALAM MENGHADAPI KEMUNGKINAN BENCANA Untuk mengantisipasi kemungkinan bencana mengingat karakteristik wilayah, potensi bencana dan posisi Kota Mataram yang masuk dalam zona rawan bencana, maka Pemerintah Kota Mataram melalui BPBD Kota mengambil langkah-langkah antisipasi bencana sebagai berikut : (1) Meningkatkan kapasitas kelembagaan BPBD melalui kegiatan Pendampingan Penyusunan Peta Resiko Bencana, Dokumen RPB baik melalui dana APBD maupun kerjasama dengan BNPB, BPBD Provinsi dan Pemerintah Jepang (JICA). (2) Menyiapkan stok material/bahan bangunan yang diperuntukkan sebagai bantuan stimulan rehabilitasi rumah warga yang terkena bencana, dengan sasaran agar kehidupannya bisa segera pulih dari dampak bencana. (3) Mengalokasikan anggaran untuk Program Pencegahan dini dan penanggulangan bencana yang diarahkan untuk beberapa kegiatan meliputi : Pembentukan Tim Koordinasi Penanggulangan Bencana; Menyelenggaran Rapat Koordinasi Penanggulangann Bencana dengan SKPD dan Lembaga/Instansi Vertikal terkait; Melaksanakan LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
VI - 51
Pemerintah Kota Mataram
pemantauan/monitoring potensi bencana secara rutin; Menyiapkan logistik untuk korban bencana; Menyiapkan sarana evakuasi korban bencana dan pengerahan sumber daya untuk pengamanan potensi bencana, piket siaga bencana; Melaksanakan Kegiatan Gotong Royong membersihkan saluran yang menjadi pemicu genangan/banjir; dan Melaksanakan uji fungsi peralatan penanggulangan bencana guna memastikan kesiapan peralatan saat dibutuhkan. (4) Melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan Pemerintah Pusat guna mendapatkan bantuan logistik dan peralatan penanggulangan bencana. (5) Membangun kerjasama/memberdayakan para pemangku kepentingan termasuk pengusaha, lembaga kemasyarakatan/pemuda, relawan dan pihak peduli lainnya untuk bersama-sama melaksanakan penanganan bencana. (6) Melakukan pembinaan-pembinaan terhadap upaya mitigasi bencana alam bagi masyarakat yang termasuk dalam daerah rawan bencana serta memberi informasi dan sosialisasi tentang bahaya terjadinya bencana. (7) Meningkatkan intensitas pemantauan dan penyebarluasan informasi bencana. (8) Melakukan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pelestarian lingkungan guna meminimalisir terjadinya banjir yang disebabkan oleh pengrusakan lingkungan. (9) Pembuatan peta kawasan rawan bencana dan peta rencana evakuasi. (10) Mengoptimalkan potensi masyarakat dalam mitigasi dan penanggulangan bencana secara swadaya. Sedangkan upaya antisipasi dalam menghadapi kemungkinan bencana kebakaran dilaksanakan melalui : (1) Pelaksanaan Kegiatan Penyuluhan Kebakaran di 14 kelurahan dan 100 lingkungan se-Kota Mataram dengan mengikutsertakan sebanyak 980 orang peserta terdiri dari unsur aparatur pemerintah kelurahan, lingkungan, toga dan toma. (2) Peningkatan Kualitas SDM Petugas Pemadam Kebakaran dengan mengikutsertakan 113 aparat pemadam kebakaran dalam Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Pertolongan dan Pencegahan Kebakaran yang dilaksanakan di dalam daerah. (3) Peningkatan sarana dan prasarana pencegahan bahaya kebakaran sesuai dengan kebutuhan ideal dalam penanganan kejadian kebakaran.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
VI - 52
Pemerintah Kota Mataram
5. POTENSI BENCANA YANG DIPERKIRAKAN TERJADI Mengingat kondisi geografis, tofografis, hydrologis dan demografis Kota Mataram yang berada pada zona rawan bencana (subduksi lempeng IndoAustralia dan Euro-Australia), maka potensi bencana yang diperkirakan terjadi di Kota Mataram antara lain gempa bumi, tsunami/gelombang pasang, abrasi pantai, banjir/genangan air, angin kencang/puting beliung, kebakaran dan bencana non alam (konflik sosial) sebagai konsekuensi Kota Mataram dengan penduduk yang padat dan heterogen. Data daerah rawan bencana alam di Kota Mataram sebagaimana tertera di bawah ini : Tabel 6.2. Daerah Rawan Bencana Alam di Kota Mataram No. 1.
Kecamatan Ampenan
Kelurahan Ampenan Selatan Ampenan Tengah Banjar Dasan Sari Bintaro Taman Sari Kebon Sari Pejeruk
Jenis Bancana 1. - Air laut pasang (rob) 2. - Air laut pasang (rob) 3. - Air laut pasang (rob) 4. - Banjir 5. - Air laut pasang (rob) 6. - Banjir 7. - Banjir 8. - Banjir 2. Sekarbela 1. Tanjung Karang - Air laut pasang (rob) dan luapan air sungai 2. Tanjung Karang Permai - Air laut pasang (rob) 3. Karang Pule - Luapan air sungai 4. Jempong Baru - Air laut pasang (rob) dan luapan air sungai 3. Mataram 1. Mataram Timur - Banjir 2. Mataram Barat - Banjir 3. Pagesangan - Banjir 4. Pagutan - Banjir 5. Pagutan Barat - Banjir 6. Pagutan Timur - Banjir 4. Selaparang 1. Rembiga - Banjir 2. Karang Baru - Banjir 3. Monjok - Banjir 4. Dasan Agung - Banjir 5. Cakranegara Cakranegara Selatan Luapan air sungai 6. Sandubaya 1. Abian Tubuh Baru - Luapan air sungai 2. Babakan - Luapan air sungai 3. Turida - Luapan air sungai 4. Dasan Cermen - Luapan air sungai 5. Mandalika - Banjir Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Mataram, 2014
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
VI - 53
Pemerintah Kota Mataram
F. PENGELOLAAN KAWASAN KHUSUS Di wilayah Kota Mataram, tidak ada kawasan khusus yang dikelola oleh Pemerintah Kota Mataram. G. PENYELENGGARAAN KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN UMUM 1. GANGGUAN YANG TERJADI Kota Mataram sebagai kota pendidikan, perdagangan, jasa dan sekaligus ibukota Provinsi NTB dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi, keterbukaan peluang usaha dan lapangan kerja, menjadikannya sebagai tujuan migrasi penduduk dari daerah lain di wilayah Provinsi NTB. Hal ini menjadikan kemajemukan penduduk dari sisi etnis/suku, ras dan agama. Kompleksitas permasalahan sudah pasti akan berdampak akibat jumlah penduduk yang tinggi, sedangkan luas lahan tidak bertambah, permasalahan lingkungan hidup akan semakin meningkat yang memunculkan tingkat potensi konflik yang cukup tinggi dan cukup variatif mulai dari konflik etnis/suku; pengelolaan sumber daya ekonomi; sosial; politik; adat-istiadat; dan potensi konflik yang dilatarbelakangi permasalahan pengangguran, kemiskinan dan kesejahteraan. Menyadari hal dimaksud, Pemerintah Kota Mataram berupaya melakukan pembinaan dan antisipasi terjadinya konflik. Selama tahun 2014, stabilitas keamanan Wilayah Kota Mataram secara umum relatif baik dan terkendali. Secara politik, ekonomi, sosial dan budaya relatif tidak ada masalah yang berpotensi tinggi menimbulkan gangguan keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat. Pada tahun 2014, gangguan keamanan, ketentraman dan ketertiban umum yang terjadi masih didominasi oleh gangguan kriminal seperti pencurian dengan kekerasan (curas), dengan pemberatan (curat), curanmor, penganiayaan, pencopetan/penjambretan dan penipuan. Dibandingkan dengan tahun 2013, angka gangguan kriminalitas pada tahun 2014 mengalami penurunan sebanyak 496 kasus (27,52%) dari 1.802 kasus pada tahun 2013 menjadi 1.306 kasus pada tahun 2014. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi keamanan, ketentraman dan ketertiban umum di Kota Mataram secara umum mengalami perbaikan, seiring dengan meningkatnya kinerja aparat penegak hukum dan kesadaran masyarakat dalam menjaga kondusifitas wilayah Kota Mataram. Berdasarkan dari data primer Kepolisian Resort Mataram Tahun 2014, kejahatan curanmor mencapai angka 659 kasus, pencurian 287 kasus, penganiayaan 8 kasus dan pencopetan/penjambretan 62 kasus dan penipuan 38 kasus. Gangguan kriminalitas lainnya seperti penggunaan LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
VI - 54
Pemerintah Kota Mataram
narkoba dan miras tak jarang memicu konflik yang lebih besar dengan melibatkan massa secara komunal. Konsumsi miras dan penyalahgunaan narkoba yang mendorong perilaku agresif dan destruktif sering kali disinyalir sebagai pemicu utama konflik komunal. Tak jarang terjadi perkelahian antar warga yang dipicu oleh perkelahian pemuda yang diduga dalam pengaruh alkohol akibat mengkonsumsi miras sebelumnya. Kedepan perlu pengaturan tentang peredaran minuman beralkohol di Kota Mataram. Patut diapresiasi selama tahun 2014 tidak terjadi konflik komunal diwilayah Kota Mataram berkat kerja sama, sinergi dan kesigapan Pemerintah Kota Mataram bersama dengan aparat kepolisian dan TNI dalam menjalankan fungsi kamtibmas dengan melaksanakan deteksi dini dan pencegahan konflik komunal di wilayah Kota Mataram. Untuk melakukan pencegahan dan penanggulangan gangguan keamanan, ketenteraman dan ketertiban umum khususnya kriminalitas, Pemerintah Kota Mataram bekerja sama dengan lembaga penegak hukum melakukan berbagai upaya, yaitu : a. Koordinasi dengan aparat pengamanan terkait dalam rangka koordinasi pembina wilayah yang dilaksanakan setiap bulan yang terdiri dari anggota Forum Koordinasi Umat Beragama. b. Penyiapan SDM yang memiliki kapasitas yang memadai melalui pelatihan pengendalian keamanan dan kenyamanan lingkungan. c. Membangun forum-forum diskusi seperti Forum Pembinaan Lintas Etnis dan Budaya di tingkat kecamatan serta dibentuk Kerama Adat dimasingmasing lingkungan di Kota Mataram. d. Melakukan tindakan sesuai aturan/regulasi dalam rangka supremasi hukum secara tegas dan konsisten. e. Melakukan penyuluhan Perda di bidang ketentraman dan ketertiban umum. f. Melakukan fasilitasi pembinaan keamanan, ketentraman dan ketertiban umum bagi lembaga kemasyarakatan, tokoh masyarakat, tokoh agama, aparat keamanan, di tingkat kelurahan dan kecamatan. g. Membantu pembangunan fasilitas Pos Polisi Ampenan untuk meningkatkan penegakan kamtibmas. h. Melaksanakan fasilitasi kegiatan monitoring di wilayah sebagai langkah antisipatif terhadap gangguan ketentraman dan ketertiban yang mungkin bisa terjadi. i. Melaksanakan aktifitas patroil wilayah untuk menciptakan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
VI - 55
Pemerintah Kota Mataram
Tabel 6.3. Data Jenis dan Jumlah Gangguan Kriminal di Kota Mataram Tahun 2011-2014*) No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Tahun
Jenis Gangguan Kriminal
2011 5 90 3 244 384 49 59 6 2 19 92 953
Perkelahian Penganiayaan Pembunuhan Pencurian Curanmor Copet/Jambret Penipuan Perzinahan Narkoba Perjudian Lain-lain Jumlah
2012 9 145 24 414 1,042 80 55 3 7 82 1,861
2013 3 117 387 1,005 87 57 1 31 2 112 1,802
2014 62 8 287 659 62 38 3 35 14 138 1,306
*)
Data primer diperoleh dari Polres Mataram (diolah) Sumber : Kantor Polisi Pamong Praja Kota Mataram, 2014
2. SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENANGANI Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang menangani penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum di Kota Mataram adalah Satuan Polisi Pamong Praja dan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Mataram. 3. JUMLAH PEGAWAI, KUALIFIKASI PENDIDIKAN, PANGKAT DAN GOLONGAN a. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Jumlah Pegawai 25
Kualifikasi Pendidikan SD : SLTP : SLTA : 9 DI : DII : DIII : S1 : 15 S2 : 1 S3 : -
Pangkat/Golongan Juru Muda (I/a) Juru Muda Tk.I (I/a) Juru (I/c) Juru Tk.I (I/c) Pengatur Muda (II/a) Pengatur Muda Tk.I (II/b) Pengatur (II/c) Pengatur Tk.I (II/d) Penata Muda (III/a) Penata Muda Tk.I (III/b) Penata (III/c) Penata Tk.I (III/d) Pembina (IV/a) Pembina MudaTk.I(IV/b) Pembina Tk.I (IV/c)
: : : : : : : : : : : : : : :
6 1 1 3 4 6 3 1
Pejabat Struktural Eselon IIb : 1 Eselon III/a : 1 Eselon III/b : 3 Eselon IV/a : 9 Eselon IV/b : Eselon V/a : Eselon V/b : -
Pejabat Fungsional
Pejabat Struktural Eselon II/b : 1 Eselon III/a : 1 Eselon III/b : 4 Eselon IV/a : 11
Pejabat Fungsional
b. Satuan Polisi Pamong Praja Jumlah Pegawai 116
Kualifikasi Pendidikan SD : 1 SMP : 1 SLTA : 80 S1 : 32 S2 : 2
Pangkat/Golongan Juru (I/a) Juru Tk. I (I/d) Pengatur muda (II/a) Pengatur Muda Tk. I (II/b) Pengatu (II/c) : Pengatur Tk. I (II/d) Penata Muda (III/a) Penata Muda Tk. I (III/b) Penata (III/c) Penata Tk. I (III/d) Pembina (IV/a) Pembina Muda Tk. I (IV/b)
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
: 1 : 1 : 9 : 34 31 : 3 : 10 : 9 : 7 : 6 : 4 : 1
VI - 56
Pemerintah Kota Mataram
4. SUMBER DAN JUMLAH ANGGARAN Anggaran penyelenggaraan keamanan dan ketertiban umum di Kota Mataram bersumber dari APBD Pemerintah Kota Mataram Tahun Anggaran 2014 yang dialokasikan pada SKPD terkait, sebagai berikut : a) Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.400.970.000,00. b) Satuan Polisi Pamong Praja mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.500.963.000,00. 5. PENANGGULANGAN DAN KENDALANYA Berdasarkan Pasal 255 ayat 1 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014, bahwa Kepala Daerah mempunyai kewajiban memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat. Dalam implementasinya tugas penyelenggaraan pemeliharaan ketentraman dan ketertiban masyarakat serta penegakan Peraturan Daerah di Kota Mataram dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja dan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Mataram. Beberapa langkah-langkah yang diambil Pemerintah Kota Mataram dalam rangka penanggulangan gangguan ketentraman dan ketertiban masyarakat, meliputi : a) Melaksanakan rapat koordinasi penanggulangan ketentraman dan ketertiban masyarakat dengan instansi/lembaga terkait dan stakeholders yang tergabung dalam wadah Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD), Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), Kominda dan Tim Terpadu Gangguan Keamanan Kota Mataram. b) Meningkatkan ketentraman dan ketertiban serta kenyamanan lingkungan dengan melaksanakan penertiban, pengamanan dan patroli lingkungan untuk mengurangi gangguan ketentraman dan ketertiban umum. Selama tahun 2014, kegiatan operasi penertiban mengalami peningkatan menjadi sebanyak 222 kali dan kegiatan operasi pengamanan dan pengawalan sebanyak 181 kali. c) Melaksanakan sosialisasi peraturan daerah kepada masyarakat. d) Melaksanakan penyuluhan keamanan dan ketertiban masyarakat. e) Melaksanakan penyuluhan dan sosialsiasi peredaran dan pencegahan masalah miras dan narkoba di tiap-tiap lingkungan se-Kecamatan di Kota Mataram dan memberdayakan lembaga kerama adat untuk menyusun awiq-awiq.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
VI - 57
Pemerintah Kota Mataram
f)
Melakukan upaya peningkatan skills dan performance aparatur Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Pada tahun 2014, sebanyak 20 orang anggota baru Satpol PP Kota Mataram mengikuti kegiatan pendidikan dan pelatihan kesamaptaan untuk membekali mereka dengan kedisiplinan, integritas, dan pengetahuan keilmuan dan kemampuan teknis di bidang hukum dan penegakan peraturan perundang-undangan. Kegiatan ini melibatkan narasumber dari aparat Polri, TNI dan Kejaksaan Negeri Mataram. Hingga akhir tahun 2014 tercatat secara keseluruhan sebanyak 96 orang aparatur Satpol PP Kota Mataram telah mengikuti kegiatan pendidikan dan pelatihan serta bimbingan teknis yang dipersyaratkan. Secara bertahap pada tahun anggaran berikutnya akan diupayakan untuk mengirimkan kembali aparatur Satpol PP Kota Mataram untuk mengikuti kegiatan pendidikan dan pelatihan lainnya untuk memenuhi kualifikasi serta meningkatkan kapasitas keilmuan, kapabilitas dan kinerja aparatur Satpol PP Kota Mataram. g) Melaksanakan pelatihan pengendalian keamanan dan kenyamanan lingkungan kepada anggota Satuan Linmas (Satlinmas) untuk meningkatkan kemampuan deteksi dini dan antisipasi gangguan kamtibmas. h) Penertiban dan penataan Pedagang Kreatif Lapangan (PKL) di beberapa kawasan di wilayah Kota Mataram terutama di jalan-jalan umum dan pusat keramaian sehingga tidak mengganggu ketertiban lalu lintas, akan tetapi penertiban ini lebih diarahkan pada pembinaan agar mereka menjaga keteraturan dan tidak mengganggu ketertiban umum. i) Peningkatan ketentraman dan ketertiban wilayah dengan melakukan pemantauan dan pengamanan secara tertutup terhadap kegiatan demonstrasi dan unjuk rasa serta terhadap tamu, Pejabat Negara yang berkunjung di Kota Mataram, sehingga dapat dideteksi secara dini kemungkinan terjadinya permasalahan dan gangguan keamanan di Kota Mataram. Dalam melakukan kegiatan ini dilakukan secara koordinatif dan terpadu dengan satuan keamanan yang ada yakni Polresta Mataram dan Kodim 1606/Lobar. j) Pembinaan dan pemiliharaan kerukunan umat beragama berdasarkan Peraturan Menteri Agama RI Nomor 9/2006 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 8/2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Tugas Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah Dalam Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama dan Pendirian Rumah Ibadah melalui wadah FKUB sebanyak dua belas kali. LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
VI - 58
Pemerintah Kota Mataram
k) Sosialisasi Kerukunan Umat Beragama dalam rangka menjalin silaturahmi, dilaksanakan bersama dengan FKUB Provinsi NTB dan melibatkan tokoh pemuda, tokoh masyarakat dan tokoh agama. l) Penyelenggaraan kegiatan Imtaq di seluruh SKPD dan sekolah di wilayah Kota Mataram. Nilai-nilai IMTAQ menjadi perwujudan Visi Kota Mataram yang Maju, Religius dan Berbudaya. Permasalahan umum yang dihadapi Pemerintah Kota Mataram dalam menciptakan ketentraman dan ketertiban umum, antara lain : a) Adanya arus urbanisasi yang cukup tinggi yang berdampak pada tingkat gangguan ketentraman dan ketertiban. b) Masih rendahnya kesadaran sebagian masyarakat di dalam memelihara ketentraman dan ketertiban. c) Dari segi kwalitas SDM aparatur Satpol PP Kota Mataram masih rendah dan dari segi kwantitas SDM aparatur Satpol PP juga masih kurang jika dibandingkan dengan luas wilayah Kota Mataram yang berakibat kurang optimalnya pengamanan dan penertiban. Jumlah personil dan sarana yang terbatas menyebabkan Pemerintah Kota belum bisa memantau wilayah secara keseluruhan setiap saat. Guna mengatasi permasalahan tersebut, Pemerintah Kota Mataram melakukan beberapa upaya, yaitu : a) Lebih meningkatkan koordinasi dan kerjasama antar instansi yang terkait dibidang ketentraman dan ketertiban. Dilaksanakan kegiatan patroli dan razia gabungan dalam rangka pemeliharaan kamtibmas, penegakan Perda dan peraturan kepala daerah. Hal ini cukup efektif dalam menekan angka gangguan kamtibmas, pelanggaran Perda dan peraturan kepala daerah serta meningkatkan efektifitas pelaksanaan penyelesaian kasuskasus yang ditemui dilapangan. b) Melakukan sosialisasi/penyuluhan Perda ke masyarakat serta berkoordinasi dengan pihak kecamatan, kelurahan serta instansi/SKPD se-Kota Mataram. c) Membentuk Keluarga Sadar Hukum (Kadarkum) dimasing-masing kelurahan. d) Meningkatkan patroli wilayah setiap hari ke kawasan/titik rawan gangguan trantibmas. Pada tahun 2014 dilakukan patroli sebanyak 1.440 kali pada wilayah se Kota Mataram khususnya yang memiliki potensi kerawanan konflik sosial dan aksi-aksi kejahatan. e) Meningkatkan profesionalisme anggota melalui pendidikan, pelatihan dan pembinaan lainnya serta menambah personil Satpol PP. LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
VI - 59
Pemerintah Kota Mataram
f)
Mengutamakan azas persuasif dari pada refresif dan preventif dalam upaya penegakan Perda dan peraturan kepala daerah. g) Memotivasi tokoh-tokoh masyarakat dan perangkat kelurahan dalam upaya menciptakan situasi keamanan dan ketertiban yang kondusif ditengah masyarakat. Dalam bidang hukum, upaya pembangunan hukum diarahkan untuk mewujudkan good governance dengan menjunjung tinggi supremasi hukum, dimana menjadikan hukum sebagai pedoman bersikap, berbuat dan bertingkah laku bagi masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Hukum menjadi pedoman dalam hubungan interaksi dalam kehidupan sehari-hari. Pembangunan hukum harus bersumber pada tiga pilar yaitu pembentukan peraturan perundang-undangan yang baik, penegakan hukum yang konsisten dan pengembangan serta peningkatan kesadaran hukum masyarakat. Ketiga pilar tersebut harus berjalan secara simultan dan merupakan satu kesatuan yang utuh. Pembangunan bidang hukum di Kota Mataram diarahkan pada penegakan hukum yang konsisten dalam arti bahwa dalam penyelenggaraan tugas pemerintahan secara umum haruslah dilandasi pada norma-norma yang berintikan keadilan dan kebenaran serta diwajibkan untuk menciptakan kepastian hukum, demokratisasi dan menjunjung tinggi penegakan nilai-nilai HAM. Pembangunan bidang hukum dilakukan melalui program peningkatan kesadaran hukum masyarakat, penegakan hukum secara konsisten untuk menjamin kepastian hukum dan tegaknya keadilan, peningkatan pelayanan dan bantuan hukum kepada aparatur dan pemda, penegakan nilai-nilai HAM, penyusunan produk hukum berupa peraturan daerah, peraturan walikota, keputusan bersama walikota dan kepala daerah sesuai kebutuhan masyakat dan pemerintah serta pelaksanaan pembinaan keluarga sadar hukum (kadarkum). Pemerintah Kota Mataram juga terus berupaya meningkatkan kesadaran hukum masyarakat melalui pendekatan dan pendidikan hukum masyarakat dengan cara melakukan pembinaan terhadap kesadaran hukum masyarakat dan penyuluhan hukum. Pada akhirnya, seiring dengan perkembangan dinamika pemerintahan, pembangunan dan kemasyakatan, program pembangunan hukum yang dilaksanakan hendaknya diarahkan kepada pembangunan hukum yang memihak semua masyarakat tanpa diskriminasi dan juga harus memperhatikan aspek-aspek yang terkait dengan demokratisasi dan penegakan HAM. Produk hukum yang berkualitas akan membantu peningkatan kepastian hukum dan mendorong mudahnya penerimaan oleh masyarakat sehingga tidak menimbulkan kesalahan penafsiran. LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
VI - 60
Pemerintah Kota Mataram
6. KEIKUTSERTAAN APARAT KEAMANAN DALAM PENANGGULANGANNYA Keikutsertaan dan keterlibatan aparat keamanan dalam penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban umum dilaksanakan melalui koordinasi pengamanan dan pengendalian ketertiban umum dalam rangka pencegahan dan penanggulangan gangguan keamanan dan ketertiban umum yang terjadi di wilayah Kota Mataram melalui kegiatan, antara lain : a) Melakukan pemetaan wilayah konflik dan kriminalitas dan deteksi dini secara holistik terhadap potensi konflik dan kriminalitas yang ada dengan memanfaatkan sumber daya yang ada utamanya personil yang bertugas di wilayah. b) Meningkatkan intensitas patroli ke wilayah rawan kriminalitas. c) Kerjasama pemantauan wilayah Kota Mataram dan peningkatan jaringan informasi kewilayahan untuk memudahkan koordinasi dan percepatan penyampaian informasi kamtibmas melalui Kominda. d) Bantuan personil untuk melakukan pengamanan apabila terjadi gangguan keamanan dan ketertiban umum dalam skala besar maupun kecil.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
VI - 61
Pemerintah Kota Mataram
BAB VII PENUTUP
Ditetapkannya UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, telah memberikan kewenangan kepada Pemerintah Daerah untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan memperhatikan prinsip pemerataan dan keadilan serta keragaman daerah. Penetapan UU tersebut telah menampakkan pula semakin tertatanya hubungan dan tanggungjawab antar jenjang pemerintahan termasuk di dalam pelaksanaan pertanggungjawaban pembangunan di daerah. Berkaitan dengan hal tersebut, perlu disampaikan bahwa penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan umum di Kota Mataram selama Tahun Anggaran 2014 telah mengalami kemajuan yang signifikan, hal ini tampak dari realisasi capaian indikator kinerja pada masing-masing program dan kegiatan urusan pembangunan, yang rata-rata memenuhi target. Aktivitas pembangunan di Kota Mataram yang berlangsung selama Tahun Anggaran 2014 cukup memberikan ruang bagi berkembangnya partisipasi masyarakat. Hal ini dipengaruhi oleh sinergi antara aktivitas masyarakat dengan pemerintah daerah dan perhatian Pemerintah, yang mendukung percepatan untuk melakukan perubahan-perubahan ke arah yang lebih baik. Disamping itu, masukan positif dari DPRD Kota Mataram pada penyampaian LKPJ tahun sebelumnya, baik dalam bentuk memorandum maupun pernyataan pendapat, sangat membantu pihak eksekutif untuk lebih mengoptimalkan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. Hasil nyata dari sinergi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan antara eksekutif, legislatif serta masyarakat selama Tahun Anggaran 2014 antara lain tercermin dari pertumbuhan perekonomian daerah yang terus mengalami tren peningkatan sejalan dengan makin kondusifnya situasi daerah. Perkembangan sektor-sektor unggulan pembangunan daerah telah memberikan kontribusi nyata terhadap pertumbuhan PDRB, sebagai basis perhitungan pertumbuhan perekonomian daerah. Sektor unggulan yang selama ini menjadi tulang punggung perekonomian daerah seperti Perdagangan, Hotel dan Restoran, Industri Pengolahan dan Jasa harus menjadi perhatian Pemerintah Kota.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
VII - 1
Pemerintah Kota Mataram
Aspirasi masyarakat yang disalurkan melalui pemerintah daerah dan DPRD secara langsung maupun melalui media massa dan saluran lainnya, senantiasa dipertimbangkan menjadi masukan dalam penetapan kebijakan pemerintah Kota Mataram. Sedangkan terhadap masalah-masalah lain yang belum dapat diselesaikan, terus diupayakan penanganannya bersama-sama dengan DPRD dan pihak terkait lainnya secara berkesinambungan. Harmoni kebersamaan tersebut tercipta dari wujud sinergi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan antara eksekutif, legislatif dan masyarakat sepanjang Tahun 2014, antara lain tercermin dari semakin kondusifnya situasi daerah bagi investasi. Hal ini terbukti dengan semakin semaraknya pembangunan di Kota Mataram yang didominasi oleh kiprah pihak swasta murni sebagai pelaku utamanya tanpa stimulasi pendanaan dari pemerintah. Meski telah cukup banyak yang telah dicapai pada pembangunan Tahun Anggaran 2014, namun masih banyak lagi yang harus menjadi perhatian untuk segera kita wujudkan bersama. Dalam kaitan ini kebersamaan serta partisipasi semua pihak dan seluruh elemen masyarakat senantiasa dibutuhkan. Dengan memupuk terus rasa kebersamaan, memiliki tekad dan komitmen yang sama Insya Allah Kota Mataram yang Maju, Religius dan Berbudaya dapat segera terwujud. Amiin.
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2014
VII - 2