Volume (4) Nomor (1) Edisi Januari 2016
Arsitektur dan Desain Riset Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan Kritik Perencanaan dan Arsitektur Binaan Elektronik Jurnal Arsitektur milik Jurusan Arsitektur-Fakultas Teknik-Universitas Udayana yang terbit dua kali dalam setahun. www.ojs.unud.ac.id
Oka Saraswati, AAA; Widya Paramadhyaksa, IN; Syamsul, AP; Mudra, IK; Yuda Manik, IW; Swanendri, NM; Rumawan Salain, IP; Sueca, NP; Suartika, GAM; Susanta, IN; Suryada, IGAB; Widja, IM; Kastawan, IW; Suryada, IGAB; Karel Muktiwibowo, A.
JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA
ISSN: 9 772338 505750
e-Jurnal Arsitektur (JA) Universitas Udayana e-Jurnal Arsitektur (JA) UNUD adalah kumpulan artikel terbitan berkala yang merupakan hasil studi menyeluruh dan inter disiplin di bidang arsitektur, perencanaan, dan lingkungan terbangun. Tujuan JA UNUD adalah untuk menghubungkan teori dan praktik nyata dunia kerja dalam bidang arsitektur dan desain riset, serta perencanaan kota dan studi lingkungan binaan. Kontributor artikel JA UNUD utamanya berasal dari para civitas akademika arsitektur, namun tetap terbuka peluang bagi pelaku dan pemerhati bidang arsitektur, seperti: arsitek bangunan, desainer interior, perencana kota, dan arsitek lansekap yang bekerja di institusi akademik, lembaga riset, institusi pemerintahan, universitas, maupun praktik swasta untuk turut berkontribusi. JA UNUD mempublikasikan studi riset, kritik dan evaluasi objek arsitektur berskala mikro maupun makro, dll. Sub bidang yang dapat menjadi topik artikel di JA UNUD terbagi atas 3 (tiga) bagian: 1. Arsitektural dan Desain Riset: Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: teknologi dan desain berkelanjutan, komputer arsitektur, metoda desain dan teori, arsitektur perilaku, desain dan pemrograman arsitektur, pedagogi arsitektur, evaluasi pasca huni, aspek budaya dan sosial dalam desain, dll. Artikel biasanya merupakan hasil studi/skripsi/tugas akhir mahasiswa arsitektur. 2. Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan: Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: konservasi perkotaan berkelanjutan, implikasi faktor administratif dan politik terhadap suatu komunitas dan ruang, kota dan daerah perkotaan, perencanaan lingkungan, kebijakan dan desain perumahan, kota baru, aplikasi GIS dalam arsitektur, dll. 3. Kritik Perencanaan Arsitektur dan Arsitektur Binaan: Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: hasil diskusi mengenai proyek arsitektur yang sedang direncanakan, dalam tahap konstruksi, dan setelah dihuni. Artikel biasanya merupakan hasil pengamatan terhadap studi kasus.
JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA Kampus Bukit Jimbaran-Bali, Indonesia +62 361 703384
[email protected] @ www.ojs.unud.ac.id; www.ar.unud.ac.id
eJurnal Arsitektur Universitas Udayana Volume (4) Nomor (1) Edisi Januari 2016
i
Pengurus e-Jurnal Arsitektur (JA) Universitas Udayana
Penanggung Jawab Anak Agung Ayu Oka Saraswati Pengarah I Nyoman Widya Paramadhyaksa Ketua Syamsul Alam Paturusi Sekretaris I Wayan Yuda Manik
Arsitektur dan Desain Riset Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan Kritik Perencanaan dan Arsitektur Binaan
Bendahara ejurnal nasional arsitektur milik Jurusan Arsitektur-Fakultas Ni Made Swanendri Teknik-Universitas Udayana yang terbit dua kali dalam setahun. Penyunting dan Reviewer Putu Rumawan Salain Ngakan Putu Sueca Gusti Ayu Made Suartika I Nyoman Susanta I Gusti Agung Bagus Suryada
Volume (4) Nomor (1) Edisi Januari 2016 ISSN No. 9 772338 505750
Tim Validasi I Ketut Mudra I Made Widja Syamsul Alam Paturusi I Wayan Kastawan I Gusti Agung Bagus Suryada
Hak Cipta 2016 Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Udayana Seluruh kontributor artikel telah mengijinkan Jurnal Arsitektur UNUD untuk mereproduksi, mendistribusikan, dan mempublikasikan substansi jurnal dalam format elektronik pada website OJS Universitas Udayana www.ojs.unud.ac.id
Tim Penerbit I Made Widja Pandangan, pendapat, dan hasil penelitian merupakan tanggung Ngakan Putu Sueca jawab kontributor. Gambar dan diagram disediakan oleh kontributor. I Wayan Kastawan I Gusti Agung Bagus Suryada Desainer Cover Antonius Karel Muktiwibowo
ii
eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ISSN No. 9 772338 505750
Penuntun Penulisan dan Pengiriman Naskah e-Jurnal Arsitektur (JA) UNUD Tata tulis naskah: 1.
Kategori naskah ilmiah merupakan hasil penelitian (laboratorium, lapangan, kepustakaan), ilmiah populer (aplikasi, ulasan, opini), diskusi, skripsi, dan stugas akhir. 2. Naskah ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris (abstrak) diketik pada kertas ukuran A-4, spasi tunggal, dengan batas atas 1,55 cm; bagian dalam 2,5 cm; bagian luar 1,5 cm; dan bawah 2,45 cm. Font yang digunakan adalah Arial 11pt. 3. Batas panjang naskah/artikel adalah 4 atau 6 halaman. 4. Judul harus singkat, jelas tidak lebih dari 10 kata, cetak tebal, huruf kapital, di tengah-tengah kertas. Untuk diskusi, judul mengacu pada naskah yang dibahas (nama penulis naskah yang dibahas ditulis sebagai referensi). 5. Nama penulis/pembahas ditulis lengkap tanpa gelar, di bawah judul, disertai institusi asal penulis dan alamat email di bawah institusi. 6. Harus ada kata kunci (keyword) dari naskah yang bersangkutan minimal 2 kata kunci. Daftar kata kunci (keyword) diletakkan setelah abstrak 7. Abstrak ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Inggris maksimum 200 kata, dicetak miring, font Arial 10pt, spasi tunggal. Judul bab ditulis di tengah-tengah ketikan, cetak tebal huruf kapital 8. Gambar, grafik, tabel dan foto harus disajikan dengan jelas. 9. Definisi notasi dan satuan yang dipakai dalam rumus disatukan dalam daftar notasi. Daftar notasi diletakkan sebelum daftar pustaka 10. Kepustakaan diketik 1 spasi. Jarak antar judul 2 spasi dan diurutkan menurut abjad. Penulisannya harus jelas dan lengkap sesuai dengan: nama pengarang, tahun, judul, kota: penerbit. Judul dicetak miring.
Keterangan umum: 1. 2. 3.
Naskah yang dikirim sebanyak satu eksemplar dan menyerahkan soft copy dalam program pengolahan kata MS Word atau format teks/ASCII. Naskah belum pernah dipublikasikan oleh media cetak lain. Redaksi berhak menolak atau mengedit naskah yang diterima. Naskah yang tidak memenuhi kriteria yang ditetapkan akan dikembalikan. Naskah diskusi yang ditolak akan diteruskan kepada penulis naskah untuk ditanggapi.
eJurnal Arsitektur Universitas Udayana Volume (4) Nomor (1) Edisi Januari 2016
iii
Editorial Ketika Dirjen Diki melansir suratnya No. 152/E/T/2012 yang berisikan Wajib Publikasi Ilmiah Bagi S1/S2/S3, ide dasarnya dasarnya adalah untuk mendongkrak jumlah karya ilmiah perguruan tinggi yang dipublikasikan secara luas dianggap sangat rendah. Kebijakan ini langsung mengguncang jagad perguruan tinggi di Indonesia.Media yang digunakan untuk mewujudkan kebijakan tersebut adalah jurnal cetak dan e-jurnal. Sosialisasi e-jurnal di Universitas Udayana telah dilakukan, namun dalam implementasinya bukan hal yang mudah. Untuk mewujudkannya melibatkan banyak pihak, organisasi mulai dari jurusan hingga Universitas, menempatkan orang-orang yang berkompeten (reviewer dan validator) dan badan pelaksanaannya. Selain itu, dukungan kebijakan, sumberdaya dan pengalokasiannya. Belum lagi mekanisme pemantauan, evaluasi, dan pengawasan pelaksanaannya. Ditengah kompleksitas permasalahan ini, lahirlah jurnal volume 4 nomor 1 dengan segala keterbatasannya. Sisi kualitas sebagai karya ilmiah, berkejaran dengan batas waktu yang sangat terbatas mewarnai volume keempat ini. Ini menjadi masalah tersendiri, menransformasi Tugas Akhir arsitektur yang didominasi gambar perancangan menjadi laporan dalam format jurnal ilmiah, bukan hal mudah. Namun ini adalah pilihan satu-satunya dalam keadaan keterbatasan waktu. Diharapkan pada edisi mendatang, penyumbang artikel bukan hanya dari mahasiswa yang sedang tugas akhir, tetapi seluruh mahasiswa arsitektur tanpa memandang semester. Sehingga diharapkan diperoleh keberagaman naskah yang masuk sekaligus terdistribusinya jumlah artikel di setiap penerbitan. Dalam kesempatan yang baik ini, dari dapur pelaksana e-jurnal Asitektur, mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu terwujudnya jurnal volume 4 nomor 1 ini.
Redaktur
iv
eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ISSN No. 9 772338 505750
Daftar Isi
Halaman eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ........................................................................................................ ii Pengurus eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ...................................................................................... ii Penuntun Penulisan dan Pengiriman Naskah e-Jurnal Arsitektur (JA) UNUD ......................................... iii Editorial ............................................................................................................................................................ iii Daftar Isi ............................................................................................................................................................ v
1.
Tempat Penitipan dan Perawatan Anak Usia Sekolah di Denpasar, Bali. Penerapan Tema Arsitektur Kontekstual pada Tampilan Bangunan. (I Wayan Prasumartha Suaryadhi, Ida Ayu Armeli, Anak Agung Ayu Oka Saraswati) ............................................. 1-4
2.
Apartemen Untuk Tenaga Kerja Asing di Badung, Bali (Irfan Jois P. Nababan, Evert Edward Moniaga, I Putu Sugiantara) ...................................................................... 5-10
3.
Pengembagan Goa Maria Palasari di Jembrana sebagai Tempat Ziarah dan Rumah Retret, Bali. Suatu Studi Mengenai Pendekatan Konsep Ruang Hijau (Denalia Chrisma, I Nyoman Surata, I Ketut Mudra) ............................................................................................ 11-16
4.
Gedung Penjualan Sarana Pendidikan di Denpasar, Bali. Penerapan Tema Ramah Lingkungan pada Tampilan Bangunan (I Made Adi Astika, Gusti Ayu Made Suartika, I Wayan Wiryawan) ..................................................................... 17-20
5.
Gedung Pertunjukan Teater Modern di Denpasar, Bali. Suatu Pendekatan Tema Arsitektur NeoVernakular pada Konsep Tampilan Main Gate. (Dewa Gede Surya Negara, Ciptadi Trimarianto, I Gusti Agung Bagus Suryada) ............................................... 21-24
6.
Gedung Teater Kontemporer di Badung, Bali. Penerapan Tema Future Elastic pada Tampilan Bangunan. (Yosep Indra Aprilianto, I Wayan Gomudha, I Nyoman Widya Paramadhyaksa) ................................................. 25-28
7.
Klinik Bersalin di Gianyar, Bali (Ida Ayu Dwi Sartika, Ida Bagus Gde Wirawibawa, I Ketut Mudra) ...................................................................... 29-34
8.
Pusat Kebugaran dan Spa di Denpasar, Bali (Ni Wayan Wiwin Darsika, I Wayan Gomudha, I Wayan Kastawan) .................................................................... 35-40
9.
Galeri Batu Akik di Denpasar, Bali. Penerapan Tema Neo-Vernakular dalam Perancangan Galeri (Gede Bambang Yudha Dharmawani, Syamsul Alam Paturusi, I Nyoman Susanta) ........................................... 41-44
10. Suatu Studi Mengenai Konsep Struktur dan Tampilan Bangunan Bambu. Kasus Studi: Fasilitas Wisata Agro pada Simantri Budi Luhur Kintamani, Bali. (Andika Surya Pramana, I Nengah Lanus, Putu Gede Sukarsana) ..................................................................... 45-48
11. Penataan Fasilitas Wisata Pantai di Banjar Ponjok, Serangan, Bali. Suatu Studi Mengenai Perumusan Strategi Penataan Arsitektur. (Putu Aditya Saputra, Ida Ayu Armeli, I Nyoman Widya Paramadhyaksa)........................................................... 49-54
12. Taman Baca Pelajar di Kabupaten Tabanan, Bali. Suatu Studi Mengenai Konsep Tampilan Ruang Dalam. (Made Ayu Intan Kripayani, Ida Bagus Gde Primayatna, Ida Bagus Ngurah Bupala) .......................................... 55-58
13. Gereja Katolik Fransiscus Asisi di Denpasar, Bali (Antonio Fransiscus Jaury, Ngakan Putu Sueca, I Ketut Muliawan Salain) ......................................................... 59-64
14. Klinik Perawatan Anjing di Kota Denpasar, Bali. Suatu Studi Mengenai Penerapan Konsep Arsitektur Tropis pada Klinik Perawatan Anjing di Kota Denpasar (Putu Ayu Mirah Sanjiwani Giri, Widiastuti, I Wayan Yuda Manik) ....................................................................... 65-70
eJurnal Arsitektur Universitas Udayana Volume (4) Nomor (1) Edisi Januari 2016
v
15. Penataan Pantai Purnama Gianyar, Bali. Perpaduan yang Berkorelasi antara Sirkulasi Spiritual dengan Sirkulasi Wisata (Agus Warma Viegas, Widiastuti, Anak Agung Gede Dharma Yadnya) ...............................................................71-74
16. Spa dan Yoga di Kabupaten Badung, Bali. Suatu Studi Mengenai Perancangan Spa dan Yoga (Anastasia Ayu, Ida Bagus Gde Primayatna, I Ketut Mudra) ................................................................................75-78
17. Re-DesignTerminal Pelabuhan Penyeberangan Padangbai, Kab. Karangasem, Bali (Putu Hendra Semaradana, Ciptadi Trimarianto, I Putu Sugiantara)....................................................................79-84
18. Tempat Bermain Anak-anak Khusus Permainan Tradisional Bali di Denpasar (Ni Ketut Ayu Adi Ardini, Ida Ayu Armeli, Ida Bagus Gde Wirawibawa) ...............................................................85-90
19. Sekolah Tinggi Pariwisata di Gianyar, Bali (I Wayan Dedik Pariarta, Ciptadi Trimarianto, dan I Wayan Yuda Manik.) ...........................................................91-94
20. Penangkaran Penyu di Desa Perancak Kab. Jembrana, Bali (Gede Karang Subadra, I Made Widja, dan Ida Bagus Gde Wirawibawa) ...........................................................95-98
21. Peternakan Burung di Badung Utara, Bali (I Gede Suarjana, I Wayan Meganada, dan Ida Bagus Gde Primayatna) ..........................................................99-102
22. Dojo Karate Internasional di Denpasar, Bali (Ida Bagus Oka Basudewa, Ida Ayu Armeli, dan I Gusti Agung Bagus Suryada.) ...........................................103-108
23. Wisata Taman Air di Sanur, Denpasar-Bali (Made Ferry Irawan Saputra, Ida Bagus Gde Wirawibawa, dan I Gusti Bagus Budjana) .................................109-114
24. Taman Penitipan Anak di Denpasar, Bali (Cokorda Gede Baskara Putra, I Nengah Lanus, dan I Ketut Mudra) ..............................................................115-118
25. Pusat Pelestarian Kesenian Wayang Kulit Tradisional Bali di Badung, Bali (I Putu Ekho Adi Putra, A.A. Gde Dharma Yadnya, dan Putu Gede Sukarsana) .............................................119-124
26. Sekolah Menengah Kejuruan Seni Rupa di Blahbatuh-Gianyar, Bali (I Kadek Udiana, Putu Rumawan Salain, dan Ngakan Ketut Acwin Dwijendra) ...............................................125-130
27. Gedung Konser Musik Internasional di Badung, Bali (I G. N. Rio Brahmantya P, Ida Bagus Ngurah Bupala, dan I Wayan Yuda Manik) ..........................................131-136
28. Rumah Sakit Jiwa Kelas B di Kabupaten Badung, Bali (I Made Wira Setiawan, Ida Ayu Armeli, dan I Putu Sugiantara) ......................................................................137-142
29. Pusat Latihan Cabang Olah Raga Renang di Denpasar, Bali (I Gusti Ngurah Bagus Eka Dwipayana, I Made Widja, dan I Nyoman Widya Paramadhyaksa) ......................143-148
30. City Hotel di Denpasar, Bali (I Gst. Pt. Anom Prasetya Utama Putra, A. A. Ayu Oka Saraswati, dan I G. A. Bagus Suryada) .....................149-154
31. Pusat Produksi & Distribusi Majalah Bog-Bog di Denpasar, Bali (I Komang Yogi Purwanta, I Made Widja, dan Ni Made Swanendri) ................................................................155-160
32. Pusdiklat Tenis Lapangan Bali di Denpasar, Bali (Anak Agung Ngurah Ryan Prasatya Putra, I Wayan Meganada, dan I Nyoman Widya Paramadhyaksa) ......161-166
33. Pusat Penelitian Dan Pengembangan Ternak Sapi Bali di Kabupaten Tabanan, Bali (A.A Gede Trisna Gamana Pratama, I Made Adhika, dan I Nyoman Widya Paramadhyaksa) ........................167-170
34. Hostel di Tanah Lot Tabanan, Bali (Made Nurjaya Permana, Ida Bagus Sarjana, I Nyoman Susanta) ..................................................................171-174
35. Galeri Kain Tenun Endek di Kota Denpasar, Bali (Putu Gde Suwandi Putra Nugraha, Ida Bagus Ngurah Bupala, Putu Gede Sukarsana) .................................175-178
36. Sentra Penjualan Kerajinan Gamelan Bali di Desa Tihingan Klungkung, Bali (Tjokorda Gede Agung Pradnya Putra, I Gusti Bagus Budjana, I Nyoman Surata) ..........................................179-184
37. Pengembangan Fasilitas “Tirta Ujung” Sebagai Sarana Rekreasi Air di Karangasem, Bali (I Kadek Indra Purnama, I Nyoman Sudiarta, Ida Bagus Gde Primayatna) ......................................................185-188
vi
eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ISSN No. 9 772338 505750
38. Fasilitas Rekreasi Taman Bunga di Kota Denpasar, Bali (Dwi Adintya Eradiputra, Syamsul Alam Paturusi, I Wayan Kastawan)............................................................ 189-194
39. Restoran Aneka Boga Bali di Denpasar, Bali. Kasus Studi: Suatu Konsep Perancangan Restoran Dalam Pendekatan Hospitality (Fajar Kurnia Adi, I Made Widja, Ida Bagus Gde Wirawibawa) ........................................................................ 195-198
40. Taman Kota Mangupura (George Gede Raditya, Evert Edward Moniaga, Syamsul Alam Paturusi) ....................................................... 199-202
41. Pengembangan Pasar Hewan Bebandem, Karangasem-Bali (I Putu Agus Suartana, Widiastuti, Evert Edward Moniaga) ............................................................................. 203-206
42. Pengembangan Kawasan Waterfront di Danau Buyan, Bali (I Gede Made Diastawa Giri, I Wayan Gomudha, I Wayan Kastawan) ............................................................ 207-212
43. Wisata Tenun Rangrang di Nusa Penida, Bali (I Wayan Kuatrayana, I Wayan Meganada, Evert Edward Moniaga) ............................................................... 213-216
44. Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar, Bali (I Wayan Gani Septiadi, Ida Ayu Armeli, I Wayan Yuda Manik) ....................................................................... 217-220
45. Bangunan Multifungsi (Mixed-Use Building) Fasilitas Hotel dan Mall di Lovina, Buleleng, Bali (I Gede Urip Suputra, I Wayan Gomudha, Gusti Ayu Made Suartika).............................................................. 221-226
46. Arena Kompetisi dan Pusat Pelatihan Barongsai di Denpasar, Bali. Suatu Pendekatan Konsep Arsitektural (Sapta Hartawan, A.A. Gde Dharma Yadnya, Ciptadi Trimariarto) .................................................................. 227-230
47. Pusat Pelatihan dan Sarana Olahraga Menembak di Denpasar, Bali. Kasus Studi: Pendekatan Konsep Arsitektur Tehadap Penyediaan Sarana Olahraga Menembak (I Dewa Made Adiyoga Pramana Purwa, I Gusti Bagus Budjana, I Putu Sugiantara) ...................................... 231-234
48. Toko Modern Bahan Bangunan di Kabuaten Badung (I Nyoman Erin Diana, Anak Agung Ayu Oka Saraswati, I Wayan Yuda Manik) .............................................. 235-240
49. Pendidikan Nonformal Bernuansa Alam untuk Pengembangan Kreatifitas Anak di Denpasar (I Kadek Raka Winda, Ida Ayu Armeli, I Wayan Yuda Manik) .......................................................................... 241-246
50. Dynamic Active Space pada Perancangan Kantor Produksi Iklan di Badung, Bali (I Nyoman Satria Trypartha, I Wayan Meganada, Ni Made Swanendri)........................................................... 247-252
51. Sekolah Fotografi di Denpasar, Bali (Trihono Ari Prabowo, Ngakan Putu Sueca, I Wayan Wiryawan) .................................................................... 253-258
52. Villa Resort in Tulamben Karangasem, Bali (I Gst. Ag. Ayu Wulan Suantari, Putu Rumawan Salain, Ida Bagus Gde Primayatna) ..................................... 259-264
53. Polemik Rumah Susun Sederhana Sewa di Denpasar, Bali (Nifka Ulrico Giovanni Zega, Ni Made Swanendri, I Made Adhika) .................................................................. 265-268
eJurnal Arsitektur Universitas Udayana Volume (4) Nomor (1) Edisi Januari 2016
vii
TAMAN BACA PELAJAR DI KABUPATEN TABANAN, BALI Suatu Studi Mengenai Konsep Tampilan Ruang Dalam Made Ayu Intan Kripayani1), Ida Bagus Gde Primayatna2), dan Ida Bagus Ngurah Bupala3) 1)Jurusan
Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana
[email protected] 2)Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana
[email protected] 3)Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana
[email protected]
ABSTRACT Floor, wall, and ceiling are the inner-space-forming elements. Inner space is closely related to several space forming principles, such as balance, rhythm, color, scale and proportion. Those inner-space-forming principles will be used as a reference for designing a inner space. Then, it will affect to the impression and condition of inner space. Designing of inner space is also connected with two aspects, civitas (community) and activity. Different community has different activity that will be held in the space. It needs consideration of those two aspects in designing inner-space. Keywords: forming elements, inner space principle, impression, civitas
ABSTRAK Lantai, dinding dan langit-langit merupakan elemen pembentuk ruang dalam. Ruang dalam sangat erat kaitannya dengan beberapa prinsip pembentuk ruang dalam seperti, keseimbangan, ritme, warna, skala dan proporsi. Prinsip-prinsip pembentuk ruang dalam tersebut akan dijadikan acuan untuk merancang sebuah ruang dalam yang akan berdampak terhadap kesan dan juga suasana ruang yang akan ditimbulkan. Perancangan ruang dalam juga berkaitan dengan dua aspek yaitu, civitas dan aktivitas. Berbeda civitas maka akan berbeda pula aktivitas atau kegiatan yang akan berlangsung di sebuah ruangan sehingga, perlu untuk mempertimbangkan kedua aspek tersebut di dalam perancangan sebuah ruang dalam. Kata Kunci: elemen pembentuk, prinsip ruang dalam, kesan, civitas
PENDAHULUAN Ruang adalah elemen penting yang berkaitan dengan arsitektur. Ruang (space) di dalam bahasa Yunani berarti tempat yang memiliki ekspresi kualitas tiga dimensi. Sedangkan menurut Aristoteles, ruang adalah sesuatu yang dapat terukur dan terlihat sehingga keberadaannya dapat dipahami dengan jelas dan mudah. Ruang-ruang yang ada kemudian terbagi menjadi dua bagian yaitu, ruang dalam dan ruang luar. Pada umumya dikatakan ruang dalam karena terdiri atas tiga bidang dasar yaitu lantai, dinding dan atap atau langit-langit. Bangunan-bangunan yang sering kita jumpai hampir semuanya memiliki ruang dalam yang berbeda, baik itu secara fungsi, suasana maupun tampilan ruang dalamnya. Tampilan ruang dalam harus disesuaikan dengan civitas, aktivitas dan juga fungsi yang akan diwadahi oleh bangunan yang akan dirancang. Adapun pada perancangan Taman Baca Pelajar di Kabupaten Tabanan, Bali juga tidak luput untuk memperhatikan keadaan tampilan ruang dalamnya. Mengingat fasilitas ini diperuntukkan untuk pelajar dari usia taman kanak-kanak (TK) hingga sekolah menengah atas (SMA) maka treatment yang dilakukan pada tiaptiap ruang dalam sebagai bagian dari fasilitas ruang baca pun juga berbeda. Ruang-ruang dalam yang ada di Taman Baca Pelajar di Kabupaten Tabanan, Bali akan dirancang berdasarkan civitas dan juga pola kegiatan yang terjadi pada tiap-tiap ruang baca. Perancangan ruang dalam yang baik pada fasilitas yang ada di Taman Baca Pelajar di Kabupaten Tabanan,
Made Ayu Intan Kripayani (1104205077)1), Ida Bagus Gde Primayatna2), dan Ida Bagus Ngurah Bupala3)–Taman Baca Pelajar di Kabupaten Tabanan, Bali 55
Bali akan membuat pengunjung merasa nyaman dan berpengaruh terhadap peningkatan minat baca para pelajar.
RUANG DALAM PADA TAMAN BACA Unsur Pembentuk Ruang Dalam Ruang dan manusia tidak dapat dipisahkan baik secara psikologi, emosional dan dimensional. Ruang-ruang yang ada secara umum merupakan hasil dari pembentukan tiga elemen pembentuk ruang yaitu lantai, dinding dan langit-langit atau atap. Bidang alas atau yang biasa kita sebut dengan lantai (the base plane) merupakan pendukung utama dari segala aktivitas yang terjadi di dalam ruangan. Bidang dinding atau pembatas (the vertical space devider) merupakan unsur perancangan yang dapat bersatu dengan bidang lantai ataupun sebagai bidang yang terpisah. Terakhir adalah bidang atap atau langit-langit (the overhead plane) merupakan unsur utama dari suatu bangunan yang berfungsi untuk melindungi suatu bangunan dari pengaruh iklim.
Faktor Penentu Kualitas Ruang Dalam Selain unsur pembentuk ruang dalam tersebut, terdapat beberapa faktor yang berpengaruh terhadap terbentuknya kualitas suatu ruang dalam. Faktor-faktor tersebut terdiri atas dimensi, proporsi, konfigurasi bentuk, skala, warna, tekstur, pola, cahaya dan pandangan. Permaianan warna, tekstur dan pola pada permukaan-permukaan bidang pembentuk pola (lantai, dinding, atap) akan menimbulkan kesan tertentu pada ruangan yang bersangkutan. Kesan yang ditimbulkan biasanya berkaitan dengan psikologis daripada bersifat fisik. Faktor-faktor inilah yang nantinya akan menghasilkan suasana ruang yang sesuai dengan civitas dan juga aktivitas yang terjadi di dalam sebuah ruangan.
Persyaratan Ruang Baca Kenyamanan ruang baca bagi pengguna fasilitas taman baca pelajar adalah hal yang utama. Untuk menunjang kegiatan membaca kualitas ruang dalam pada taman baca pelajar harus senyaman mungkin. Sehingga para pengunjung betah untuk berlama-lama berada di taman baca pelajar. Beberapa hal yang berkaitan dengan persyaratan ruang baca adalah penempatan rak buku, sistem sirkulasi, sistem pencahayaan, dan sirkulasi udara. Persyaratan tersebut nantinya akan digunakan di dalam perancangan ruang dalam untuk ruang-ruang yang ada di taman baca pelajar.
Gambar 1. Kondisi Optimal Rak Orang Dewasa dan Anak-anak Sumber: Callender, 1983:344
Berdasarkan data diatas diterangkan mengenai perhitungan untuk tinggi maksimum rak buku dan jarak jangkauan rak buku untuk orang dewasa dan untuk anak-anak.
Gambar 2. Jarak Antara Tiap Rak Buku Sumber: Callender, 1983:347
56
e-Jurnal Arsitektur Universitas Udayana–Volume (4) Nomor (1) Edisi Januari 2016–ISSN No. 9 772338 505750
TAMPILAN RUANG DALAM Berdasarkan unsur pembentuk ruang dalam, faktor penentu kualitas ruang dalam dan persyaratan ruang baca maka dapat dijelaskan bahwa lantai, dinding dan atap merupakan unsur pembentuk ruang dalam. Kualitas ruang ditentukan oleh warna, tekstur, pola, pencahayaan, pandangan, dimensi, proporsi dan konfigurasi bentuk dan pola. Civitas dan aktivitas juga merupakan faktor pengaruh terhadap penentuan daripada konsep perancangan tampilan ruang dalam. Tampilan ruang dalam pada perancangannya disesuaikan juga dengan konsep bangunan taman baca pelajar yaitu Green Architecture. Green Architecture yang ingin ditampilkan pada ruang dalama adalah bagaimana meminimalkan penggunaan penerangan pada siang hari dan juga meminimalkan penggunaan penghawaan buatan. Penerapan ini dilakukan dengan cara memaksimalkan bukaan-bukaan untuk mendapatkan penghawaan alami. Berikut ini adalah konsep tampilan ruang dalam pada taman baca pelajar.
Gambar 3. Tampilan Ruang Dalam Fasilitas Ruang Baca untuk Usia Taman Kanak-Kanak (TK) Sumber: Intan, 2015:48
Tampilan ruang dalam pada fasilitas ruang baca usia taman kanak-kanak menghadirkan kesan ruangan yang ceria dan tidak membosankan. Hal ini terlihat dari permainan warna pada furniture kursi yang digunakan. Untuk rak buku dibuat sesuai dengan tinggi rata-rata anak usia tk yaitu 110 cm. Penggunaan material pada furniture yang ada di ruang baca usia taman kanak-kanak didominasi oleh material berbahan kayu.
Gambar 3. Tampilan Ruang Dalam Fasilitas Ruang Baca untuk Usia Sekolah Dasar (SD) Sumber: Intan, 2015:48
Made Ayu Intan Kripayani (1104205077)1), Ida Bagus Gde Primayatna2), dan Ida Bagus Ngurah Bupala3)–Taman Baca Pelajar di Kabupaten Tabanan, Bali 57
Untuk fasilitas ruang baca usia sekolah dasar tampilan ruang dalamnya yang dihadirkan tidak jauh berbeda dengan tampilan ruang dalam pada fasilitas ruang baca usia taman kanak-kanak. Mengingat pola kegiatan antara pelajar usia taman kanak-kanak dengan usia sekolah dasar didominasi oleh bermain dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi maka bentuk ruangnya pun disesuaikan untuk mewadahi kegiatan tersebut. Ruang baca dibuat lebih luas agar pengunjung usia taman kanak-kanak dan sekolah dasar tidak merasa terkekang dan bebas untuk berekspersi. Ukuran daripada rak untuk penyimpanan bahan bacaan juga disesuaikan dengan jangkauan anak usia taman kanak-kanak dan juga sekolah dasar.
Gambar 4. Tampilan Ruang Dalam Fasilitas Ruang Baca untuk Usia Sekolah Menengah Pertama (SMP) Sumber: Intan, 2015:48
Pada ruang baca usia sekolah menengah pertama suasana ruang dalam yang dihadirkan yaitu nyaman dengan pemilihan furniture yang akan mendukung suasana tersebut. Pemilihan furniture dan juga sirkulasi ruang dalam yang baik diharapkan dapat menarik minat para pelajar untuk datang ke taman baca dan betah untuk berada berlama-lama di area ruang baca. Pemilihan warna pada ruang baca ini didominasi oleh pengunaan warna putih dibeberapa bagian. Penggunaan material batuan alami dibeberapa bagian dinding adalah untuk memberikan suasana dan kesan yang tidak monoton pada ruang baca.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan dari studi mengenai konsep tampilan ruang dalam adalah bagaimana sebuah ruang dalam dirancang sesuai dengan unsur-unsur yang membentuk ruang dalam, faktor yang menentukan daripada kualitas ruang dalam yang dihasilkan, kemudian persyaratan ruang dalam pada ruang baca yang baik dengan pertimbangan beberapa aspek yang meliputi penempatan rak buku, sistem sirkulasi, dan pencahayaan. Unsur-unsur tersebut jika diterapkan dengan baik maka akan menghasilkan kualitas ruang dalam yang sesuai dengan civitas dan juga aktivitas yang akan berlangsung pada ruangan tersebut. Perlu diadakannya pendekatan lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang berkaitan dengan unsur-unsur pembentuk ruang dalam dikarenakan unsur-unsur tersebut secara tidak langsung akan berpengaruh terhdap psikologis para pengunjug pada saat berada di dalam ruang baca. Bentuk ruang dalam juga perlu disesuaikan dengan kapasitas civitas yang akan berada di ruang baca.
REFERENSI Callender, John., 1983, ‘Time-Saver Standards For Building Types’, 2nd ed, [e-book] Singapore: Mc Graw Hill Intan, Ayu., 2015, ‘Taman Baca Pelajar di Kabupaten Tabanan’, Denpasar, Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Udayana.
58
e-Jurnal Arsitektur Universitas Udayana–Volume (4) Nomor (1) Edisi Januari 2016–ISSN No. 9 772338 505750