Volume 2 Nomor 2, Desember 2015
Pengaruh Berbagai Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Stek Tanaman Renda (Carissa carondas) Rosdiana
75-84
Analisis Pendapatan dan Pola Konsumsi Rumah Tangga Petani Padi di Kecamatan Arut Selatan Kabupaten Kotawaringin Barat Novi Nurhayati
85-93
Karakter Morfo-Fisiologi Daun Tanaman Kedelai (Glycine me\(L.) Merr.) pada Cekaman Kekeringan Pienyani Rosawanti..
94-100
Sistem Agroforestri di Sekitar Hutan Pendidikan Universitas Muhammadiyah Palangkaraya
Nanang Hanafi Kesesuaian Tumbuh Sili Maimunah
101-109
Kemiri
Keanekaragaman Anggrek
Sunan (Aleurites trisperma) di Lahan Gambut 1
Epifit Alam di Kawasan
Cagar Alam Pararawen Barito
Utara Setiarna..... Prospek Pengembangan Wisata Danau Bulat Tengah Ise
Afitah
l0-120
12t-127
di Kabupaten Katingan Kalimantan ....... 128-140
Volume 2 Nomor
l, Juni
ISSN 2356-0312 (versi cetak) ISSN 235G0320 (versi elektronik)
2015
Qaun Jun Penerbit: Fakultas Pertanian dan Kehutanan Universitas Muhammadiyah Palangkaraya
Pelindung: Rektor Universitas Muhammadiyah Palangkaraya
Penanggung Jawab
:
Dekan Fakultas Pertanian dan Kehutanan Universitas Muhammadiyah Palangkaraya
Pimpinan Umum: Siti Maimunah, S.Hut, M.P. Dewan Redaksi dan Penyunting Pelaksana Djoko Eko H.S., S.P., M.P. Fahruni, S.Hut, M.P. Haryadi, M.Si, M.Sc
:
Ir. Fitriadi Yusuf Ise Afitah, S.Hut, M.P.
Penyunting AhIi
:
Dr. Ir. Maleha, M.S. (Sosial Ekonomi Pertanian) Dr. Hastin Ernawati N.C.C., S.P., M.P. (Ilmu Tanaman) Dr. Ir. H. Saputera, M.Si (Pasca Panen) Ir. H. Setiamo, M.P. (Ilmu Kehutanan) Ir. Sustiyah, M.P. (Ilmu Tanah) Pelaksana Tata Usaha dan Sirkulasi Sri Fauji Tejawati, S.P. Hariyadi, S.P.
:
Alamat Redaksi: Fakultas Pertanian dan Kehutanan Universitas Muhammadiyah Palangkaraya Jl. RTA Milono Km.1,5 Palangka Raya; Kode Pos : 731I I Telp. (0536) 3242480; e-mail :
[email protected]!.eout
Terbit setahun dua kali (pada bulan Juni dan Desember) diterbitkan pertama kali tahun 2014, berisi artikel hasil penelitian dan kajian yang bersifat analisis kitis di bidang ilmu pertanian dan kehutanan. Redaksi menerima kiriman naskah yang belum pernah dipublikasikan di media lain. Persyaratan dan format naskah tercantum di halaman belakang. Naskah yang masuk dievaluasi dan disunting untuk keseragaman fbrmat istilah dan tata cara penulisan lainnya.
@arm Jurnal llmiah Pertanian dan Kehutanan Kampus Fakultas Pettaoiandm Kehutanan Universitas ltfuhammadiyah Palangka Raya Jl. RTA Milono Km-1,5 Palangka Ray4 Telp. 053G32424f,0, e-mail :
[email protected]
PENGA}ITAR REDAKSI Assalamu'alaikum Wr. W.
Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas hidayah-Nya jurnal Daun Volume 2 No.
2
Bulan Desember Tahun 2015 dapat
terbit.
Penerbitan di edisi ini selain merupakan
upaya yang baik atas berbagai pihak, juga upaya khusus dari para dosen peneliti yang berpartisipasi
dalam rangka ikut menyumbangkan artikel ilmiahnya untuk penerbitan pertanian dan kehutanan Daun Volume 2 No. 2 Desember 2015 kali
ini.
Dalam jurnal ilmiah
ini menyajikan 7 buah artikel
ilmiah hasil penelitian di bidang pertanian dan kehutanan. Rosdiana membahas pengaruh berbagai media tanam terhadap pertumbuhan stek tanaman renda (Carissa carandas); Novi Nurhayati meneliti tentang tingkat pendapatan dan pola konsumsi pada rumah tangga petani padi di Kecamatan Arut Selatan Kabupaten Kotawaringin Barat; Pienyani Rosawanti mengangkat tentang pengaruh cekaman kering terhadap perubahan karakter morfo-fisiologi
daun tanaman Kedelai; Nanang Hanafi meneliti tentang sistem agroforestri yang dilakukan oleh masyarakat
di
sekitar hutan pendidikan Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (KHDTK Kota
Palangka Raya)
di
Keluratran Mungku Baru Kecamatan Rakumpit Kota Palangka Raya; Siti
Maimunah meneliti tentang kesesuaian tumbuh kemiri sunan di lahan gambut dan pengaruh genangan terutama lahan gambut terdegradasi; Setiarno menginventarisasi spesies anggrek beserta inangnya yang terdapat di sebagian Cagar Alam Pararawen dan menganalisis tingkat keanekaragamannya; dan
Ise Afitah meneliti tentang prospek pengembangan wisata danau bulat di Kabupaten Katingan Kalteng.
Ucapan terimakasih disampaikan kepada para penyumbang artikel yang telah memberikan khasanah dalam terbitnya jurnal ilmiah pertanian dan kehutanan Daun edisi
terbitnya edisi
ini
ini. Kami tetap berharap
dapat memotivasi pembaca dan peneliti untuk menyumbangkan tulisan yang
berhubungan dengan bidang
Wassalamu' alaikum Wn
ilmu pertanian
W.
Dewan Redaksi dan Penyunting Pelaksana
dan kehutanan.
fumal
Qao4 Vol. 2 No.
2, Desember 2015
: 101-109
SISTEM AGROFORESTRI DI SEKITAR HUTAFi PENDIDIKAI\I UNIVERSITAS }IUHAMMADIYAH PALANGKARAYA (The Agroforestry SystemArround Univercity Forest of Muhammadiyuh Palangkaraya University)
Nanang Hanafi Program Studi Kehutanan Fakultas Pertanian dan Kehutanan Universitas Muhammadiyah Palangkaraya
Email : nananghanafi @gmail.com Abstract This sndy purpose to describe the agroforestry systems conducted by communities around the University Forest of Muhammadiyah Palanglcaraya University on Mungku Baru l/illage, Rakumpit District of the city of Palangka Raya. This researchwas conducted in September 2015 until November 2015 in the Mungku Baru Village, Rakumpit District of the city of Palangka Raya. Agroforestry systems conducted is a taditional agroforestry system, where open forest land use simple tools to slash and bum. Staple crops in theform offood grown by the community in theform of upland rice and corn, while wgetable crops planted around the cotnge community in the field. Afier 2-3 planting seasons, fields then planted fruit trees and perennials. Kelnrords
:
agroforestry system, traditional agroforestry, and the university forest of Muhammadiyah P a langkaray a Un iv e rs ity
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sistem agroforestri yang dilalarkan oleh di sekitar Hutan Pendidikan (KHDTK) UM Palangkaraya Kelurahan Mwgku Baru Kecamatan Rakumpit Kota Palangka Raya. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2015 masyarakat
sampai dengan November 2015 di Kelurahan Mungku Baru Kecamatan Rakumpit Kota Palangka Raya. Sampel responden yang diambil adalah masyarakat peladang yang membuka hutan untuk dijadikan ladang di sekitar hutan pendidikan (KHDTK) UM Palangkaraya, tokoh masyarakat dan ketua kelompok tani di Kelurahan Mungku Baru dan atau melalui observasi lapangan. Sistem agroforestri yang dilakukan oleh masyarakat Mrmgku Baru merupakan sistem agroforestri tadisional, dimana pada awalnya masyarakat membuka lahan hutan menggunakan peralatan yang sederhana dengan cara tebas dan bakar. Tanaman pokok yang berupa tanaman pangan yang ditanam oleh masyarakat berupa padi tadah hujan dan jagung, sementara tanaman saluran ditanam di sekitar pondok masyarakat di dalam ladang. Setelah 2-3 kali masa tanam, ladang kernudian ditanami tanaman buah-buahan dan tanaman keras. Kata kunci
:
sistem agroforesbi, agroforestri tadisional dan hutan pendidikan UM Palangkaraya
Status Hutan Pendidikan telah memiliki SK
PENDAHULUAN Kelurahan Mungku Baru merupakan salah satu kelurahan
di
Kecamatan Rakumpit
Menteri Kehutanan Nomor
tanggal
08 Juli
6
I 1 /lvlenhut-W}Aru
2014 tentang
Penetapan
Kota Palangka Raya. Kelurahan Mungku Baru
Kawasan hutan dengan Tujuan Khusus sebagai
memiliki dua kawasan hutan yang penting
Hutan Pendidikan pada Kawasan
untuk dikonservasi yaitu Hutan Adat yang
Produksi Tetap di Kota Palangka Raya Provinsi
merupakan habitat hutan ulin (Eusideroxylon
Kalimantan Tengah seluas
zwageri) dan
Hutan
Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Palangkaraya.
Ribu
Hutan
* 4.910 ha (Empat
Sembilan Ratus Sepuluh Hektar).
Pemerintah
Kota Palangka Raya mendapat
101
Nanang Han$i, Sistem Agroforestri di Sekitar Hutan Pendidikan Universitas Muhammadiyah Palangkaraya
wewenang dari Menteri Kehutanan Republik
berpindah hubungannya sangat erat. Sebagian
Indonesia berupa areal hutan KHDTK yang
besar agroforest diciptakan oleh para peladang
pengelolaannya dilimpahkan
kepada
berpindah. Kebanyakan agroforest masih
Universitas Muhammadiyah Palangkaraya. Hal
dikelola oleh para peladang berpindah. Secara
ini akan dilaksanakan
tidak langsung para peladang berpindah, yang
secara multipihak agar
pola pengelolaannya lebih sempuma.
umumnya dipersalahkan karena penggundulan
di Mungku Baru sangat
hutan dan pemusnahan sumberdaya hayati,
heterogen, berada pada ketinggian sekitar 60 m
sebenamya telah memberikan sumbangan besar
dpl (meter di atas permukaan laut)
pada pemulihan hutan,
Kawasan Hutan
dengan
topografi perbukitan dan memiliki beberapa
keanekaragaman
aliran sungai kecil (Sub DAS)
ekonomi
sehingga
memiliki tipe hutan yang bervariasi. Sebagian
di
hayati dan
areal-areal hutan
konservasi
pengembangan
(CRAF et al.,
1999).
besar kawasan ini merupakan hutan dipterokarpa dataran rendah (Lowland
jenis pohon dan atau tanpa tanaman
dipterokarpa forest) yang masih alami. Selain
pada satu bidang lahan yang sama sudah lama
itu, ada juga hutan rawa gambut dan hutan
dilakukan oleh petani
kerangas yang berada disekitar daerah aliran
seperti
Sungai Rakumpit dan Lais (Sub DAS Rungan).
sekitar hutan, terutama
Kawasan
ini memiliki
kekayaan sumber daya
hutan yang tinggi sehingga menjadi habitat dari
jaris satwa liar
Praktek penanaman dengan berbagai
di
pangan
Indonesia. Praktek
ini mudah ditemui pada masyarakat di
di
Pulau Kalimantan.
Masyarakat seringkali dalam membuka hutan
untuk
di konversi menjadi
lahan pertanian
seperti mamaliq
dengan jalan menebas, membakar pohon serta
burung, reptilian, amfibi dan jenis ikan.
serasah dan kemudian melakukan kegiatan
Termasuk sejumlah spesies terancam punah
budidaya. Konversi hutan menjadi lahan
seperti orang utan (Pongo pygmaeus), Siamang
pertanian dipercaya menimbulkan banyak
(Hylobates albibarbis), macan akar
masalah
berbagai
dan
di
bidang lingkungan, misalnya
penurunan kesuburan tanah, timbulnya erosi,
rangkong badak (Buceros rhinoceros).
Kawasan KHDTK tersebut merupakan kawasan yang mempunyai keanekaragaman hayati yang sangat beragam dan sebagian kecil
menunrnnya keanekaragaman flora dan fauna, dan lain sebagainya.
Tujuan dari penelitian
ini
adalah untuk
mulai rusak baik oleh aktivitas masyarakat
mendeskripsikan sistem agroforestri yang
untuk
perladangan
dilakukan oleh masyarakat Mungku Baru di
jalan
sekitar Hutan Pendidikan UM Palangkaraya.
penambangan
dan
berpindah, pembukaan akses perusahaan pemegang
oleh
ijin konsesi di perbatasan
kawasan dengan Kabupaten Gunung Mas. Pengembangan agroforest dan sistem ladang
102
Jurnal
ini
Vol. 2 No. 2, Desember 2015 : 101-109
Angka 2015). Sumber penerangan
METODOLOGI Penelitian
fuo4
dilaksanakan pada bulan
rumah
tangga non PLN, sebagian menggunakan solar
di
malam hari dan
September 2015 sampai dengan November
panel untuk penerangan
di Kelurahan Mungku Baru Kecamatan Rakumpit Kota Palangka Raya Sampel
sebagian lagi menggunakan genset.
responden yang diambil adalah masyarakat
menggantungkan hidupnya dengan bekerja
peladang yang membuka hutan untuk dijadikan
sebagai petani. Bertani atau
2015
di
Sebagian besar masyarakat Mungku Baru
berladang
sekitar hutan pendidikan (KHDTK)
merupakan mata pencaharian pokok masyarakat
UM Palangkaray4 tokoh masyarakat dan ketua
disamping mata pencaharian sampingan berupa:
kelompok tani di Kelurahan Mungku Baru dan
mencari ikan
atau melalui observasi lapangan. Observasi
penambang emas dan pasir puya, dan berburu
lapangan dimaksudkan untuk mencari/ menemukan ladang yang ditanami dengan
satwa. Masyarakat Mungku Baru sangat bergantung pada keberadaan hutan. Bagi
sistem wanatani baru kemudian pemiliknya
masyarakat Mungku Banr, hutan merupakan
dihubungi (diwawancarai ).
tempat penyedia sebagian kebutuhan merekq
ladang
Data yang dikumpulkan
di
sungai, bekerja
sebagai
meliputi
misalnya tempat atau lahan untuk berladang,
karal*eristik umum responden; faktor-fhktor
penghasil HHBK yang dapat dimanfaatkan oleh
sosial ekonomi (seperti pekerjaan, pendapatan,
masyarakat seperti
dan pemilikan lahan), aspek agronomi,
damar, obat-obatan tradisional dan lain
pengetahuan
lokal
(indigenous; local
sebagainya.
kulit gamor, madu, getah
Data sosal ekonomi
responden
lmowledge, sejarah pembukaan lahan, spesies
yang mempunyai lahan pertaniar/perladangan
pohon dan tanaman pangan/hortikultur yang
di
mereka tanaman beserta dengan latar belakang
umur, mata pencaharian, pandapatan dan luas
pemilihannya).
lahan responden dapat dilihat pada Tabel 1.
sekitar hutan pendidikan yang mencakup
Berdasarkan data tersebut pendapatan
HASIL DAI{ PEMBAHASAN Kelurahan Mungku Baru merupakan salah satu kelurahan
di
Kecamatan Rakumpit
masyarakat responden berkisar antzra Rp. 1.000.000;
-
1.500.000;. Luas lahan yang
dikerjakan oleh masyarakat bervariasi, mulai
2 ha sampai dengan 6 hq hal ini
Kota Palangka Raya, dengan jumlah penduduk
dari
+ 618 jiwa yang terdiri dan 326jiwa penduduk
dikarenakan kemampuan masyarakat dalam
laki-laki dan 292 jiwa penduduk
membuka dan mengelola lahan berbeda-bed4
perempuan.
Luas wilayah Kelurahan Mungku Baru sebesar
tergantung jumlah tenaga kerja yang ada dalam
187,25 Km2, dan terdapat 4 sungai di dalamny4
keluarga sertajauh tidaknya lahan garapan dari
yaitu Sei Takaras, Sei Rakumpit, Sei Hambie,
tempat
dan Sei Mungku (Kecamatan Rakumpit Dalam
dengan tempat tinggal, maka luas lahan yang
tinggal. Semakin jauh lahan
garapan
103
Nazang /Iaaq[, Sistem Agroforestri di Sekitar Hutan Pendidikan Universitas Muhammadiyah Palangkaraya
Tabel
L
Data Sosial Ekonomi Responden
Responden
,,Hf,:;
Luas Lahan
Mata Pencaharian Pekerjaan Pendapatan Pekerjaan
(Rp/Bln)
Sampingan
Utama
emas emas
Garapan (Ha)
Responden 2
52
Petani Petani
Responden 3
49
Petani
Responden 4
53
Petani
Pengumpul getah damar
1.000.000
- 1.500.000;
4
Responden 5
40
Petani
Penambang emas
1.000.000
Responden 6
Petani
Penambang emas
1.000.000
- 1.500.000; - 1.500.000;
4
42
Responden 7
55
Petani
Pengumpul gemor
1.500.000 - 2.000.000;
5
1.000.000
- 1.500.000; 1.000.000 - 1.500.000;
4
1.500.000 - 2.000.000;
4 2
Responden I
46
1.000.000 - 1.500.000;
J
Penambang dan pasir puya Penambang emas
1.000.000 - 1.500.000;
4
1.000.000 - 1.500.000;
4
Penambang
Responden 8
41
Petani
Penambang emas
Responden 9
47
Petani
Responden 10
55
Petani
Pengumpul getah damar Pengumpul getah damar
Responden 1 I
54
Petani
Penambang emas dan pasir puya
1.000.000 - 1.500.000;
Respondur
12
45
Petani
Pengumpul gemor
1.000.000
Responden 13
42
Petani
Penambang emas
Responden 14
38
Petani
Penambang emas
Responden 15
39
Petani
Pengumpul gemor
Responden 16
56
Petani
Penambang emas dan pengumpul eetah damar
3
- 1.500.000; 1.000.000 - 1.500.000; 1.000.000 - 1.500.000; 1.000.000 - 1.500.000;
4
2
)
1.500.000 - 2.000.000;
6
Sumber : Data Primer, 2015
dimiliki semakin kecil. Berdasarkan pemyataan
izin baru/moratorium kehutanan seluas + 2.615
beberapa responden menyebutkan bahwa,
ha
kemampuan rata-rata masyarakat dalam
Peta Indikatif Penundaan Pemberian lzin Baru Pemanfaatan Hutan,
membuka hutan untuk dijadikan perladangan
Penggunaan Kawasan Hutan dan Perubahan
adalah sebesar 2 ha.
Peruntukan kawasan Hutan
berdasarkan
Lain
dan Areal V (Lampiran
Kondisi saat ini, di dalam hutan pendidikan telah dibuka akses jalan yang
penggunarm
dibangun oleh pihak perusahaan swasta yang
6018/Menhut-rllz}l3 tanggal 13 November
memiliki izin lokasi di Kabupaten Gunung Mas
2013. Berdasarkan lampiran peta SK Menteri
(PT. Taiyong Engreen) berdasarkan Kepmenhut
Kehutanan Nomor
No. SK. 2009.
6
I
1
RI No. SK.
/Menhut-Ill2}l 4 tanggal
08 Juli 2014 tentang Penetapan Kawasan hutan
dalam lokasi hutan pendidikan
Dengan Tujuan Khusus sebagai Hutan Pendidikan pada Kawasan hutan Produksi
terdapat lokasi indikati f penundaan pemberian
104
Keputusan Menteri Kehutanan
Maret
78/Menhut-I112009 tanggal
Di
5
Revisi
lvmal Qaa4 Vol. 2 No. 2, Desember 2015 : 101-109
Provinsi Mungku Baru yang membelah kawasan hutan Kalimantan Tengah seluas * 4.9l0hU kawasan pendidikan, memudahkan masyaxakat Mungku ini terdiri dari hutan rawa primer, hutan rawa Baru untuk membuka lahan hutan dan dijadikan sekunder bekas tebangan, hutan lahan kering ladang, sehingga ke depannya akan membutuhkan monitoring dan pengawasan sekunder bekas tebangan, semak belukar rawa ekstra terhadap kawasan ini. dan semak belukar. Sistem agronomi yang dipakai oleh Dengan adanya akses jalan di sekitar masyarakat sekitar adalah sistem konvensional, hutan pendidikan yang telah dibangun oleh pihak perusahaan swasta mulai dari Base Camp dimana lahan hutan yang dilalui oleh akses PT. Taiyong Engreen (Km.28) ke Kelurahan jalan perusahaan dibuka oleh masyarakat Tetap
di Kota Palangka
Raya
Tabel2. Sistem Agronomi dan Sejarah Pembukaan Lahan Sistem Agronomi Responden Konvensional, pemeliharaan sederhana Responden I Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden
2 3 4 5 6 7 8 9
Responden
10
Responden
1l
Responden
12
Responden
13
Responden
14
Responden
15
Responden
16
tanpa pemupukan
Konvensional, pemeliharaan tanpa pemupukan
Konvensional, pemeliharaan tanpa pemupukan
Konvensional, pemeliharaan tanpa pemupukan
Konvensional, pemeliharaan tanpa pemupukan
Konvensional, pemeliharaan tanpa pemupukan
Konvensional, pemeliharaan tanpa pemupukan
Konvensional, pemeliharaan tanpa pemupukan
Konvensional, pemeliharaan tanpa pemupukan Konvensional, pemeliharaan tanpa pemupukan Konvensional, pemeliharaan tanpa pemupukan Konvensional, pemeliharaan tanpa pemupukan Konvensional, pemeliharaan tanpa pemupukan Konvensional, pemeliharaan tanpa pemupukan Konvensional, pemeliharaan tanpa pemupukan Konvensional, pemeliharaan tanpa pemupukan
Sejarah Pembukaan Lahan Ditebas dan dibakar
sederhana
Ditebas dan dibakar
sederhana
Ditebas dan dibakar
sederhana
Ditebas dan dibakar
sederhana
Ditebas dan dibakar
sederhana
Ditebas dan dibakar
sederhana
Ditebas dan dibakar
sederhana
Ditebas dan dibakar
sederhana
Ditebas dan dibakar
sederhana
Ditebas dan dibakar
sederhana
Ditebas dan dibakar
sederhana
Ditebas dan dibakar
sederhana
Ditebas dan dibakar
sederhana
Ditebas dan dibakar
sederhana
Ditebas dan dibakar
sederhana
Ditebas dan dibakar
Sumber : Data hasil wawancara. 2015
105
Nanang Hanafi, Sistem Agroforestri di Sekitar Hutan Pendidikan Universitas Muhammadiyah Palangkaraya
jalan ditebas atau ditebang dan kemudian dibakar. Pemilihan lokasi
Bersamaan dengan kegiatan
berdasarkan kemudahan akses jalan dan dekat
tanaman pokok, petani juga menanam tanaman
dengan sumber airlsungai. Dalam mernbuka
buah-buahan maupun tanaman
lahan hutan masyaxakat petani menebang pohon
tanaman pangan, masyarakat petani juga
dengan arah sejajar dan diusahakan robohnya
seringkali menanaln sayur-sayuran
dengan
pohon
ke dalam lahan yang akan
dijadikan
dengan tanaman pokok seperti padi danjagung. penanaman
keras.
di
timun, serai, terong asam, terong,
dan semak belukar, kemudian dibiarkan selama
lombok dan tanaman rempah.
hari. Hal ini bertujuan
untuk
sekitar
pondok mereka, misalnya ubi ka1u, ubi jalar,
lahan pertanian. Setelah ditebang semua pohon
beberapa
Selain
tomat,
Sunaryo dan Laxman Joshi (2003)
lokal
memudahkan proses pembersihan lahan dengan
menyatakan bahwa pengetahuan
cata membakar pohon-pohon dan
serasah
diterapkan oleh petani berasal dari pegalaman
tumbuhan. Kegiatan pembakaran biasanya
bertani mereka maupun para pendahulunya.
dilakukan pada akhir musim hujan atau awal
Melalui aktivitas penelitian dan pengembangan
musim kemarau. Hal
ini
yang
agar
secara informal, para petani menghasilkan
pembakaran lahan yang dilakukan masyarakat
pengetahuan baru yang pada gilirannya bisa
tidak merembet ke lahan lainnya.
digunakan untuk menghasilkan teknologi-
bertujuan
Hasil dari pembakaran lahan
berupa
teknologi baru. Praltek agroforestri
sudah
batang-batang kayu yang besar yang belum
dilaksanakan petani berabab-abad lamany4
habis terbakar secara sempurna dan abu dapat
namun agroforestri sebagai iknu pengetahuan
berguna untuk kesuburan tanah. Setelah lahan
masih relatif
bersih dari semak dan belukar, kemudian petani
dilakukan oleh masyarakat Mungku Baru
pokok berupa padi tadah
termasuk dalam pertanian tradisional. Dimana
hujan atau jagung di lahan mereka- Padi tadah
tanaman buah-buahan dan tanaman keras
hujan ditanam pada bulan Oktober dan dipanen
ditanam bersamaan dengan masa tanam kedua
pada bulan Maret. Setelah tanaman pokok
setelah lahan bersih dari sisa-sisa batang kayu.
menghasilkan produksi (dianggap masa tanam
Peralatan dan pemeliharaan dilakukan
menanErm tanaman
baru. Kegiatan pertanian
yang
secaf,a
ke 1), kemudian lahan dibersihkan lagi
sederhana, yaitu hanya menyiangi gulma untuk
dengan jalan dibakar, untuk menghabiskan sisa-
menghindari persaingan unsur hara dengan
sisa batang kayu besar yang belum habis
tanaman pokok, dan tanpa pemupukan yang
tahun
di
kegiatan pembakaran kedua, dihasilkan abu
intensif. Untuk memenuhi unsur hara bagi tanaman pokok berasal dari abu hasil
yang berguna untuk kesuburan tanah dan lahan
pembakaran. Kebanyakan dalam satu lahan
menjadi bersih dari sisa-sisa batang kayu. Dan
yang dibuka hanya bisa ditanami tanaman
selanjutnya petani akan menanzrm lahannya
pokok sebanyak 2-3 kalL Selanjutnya lahan
terbakar
106
awal pembukaan lahan.
Setelah
Jumal
Tabel
3.
Qan,
Vol. 2 No. 2, Desember 2015 : 101-109
Jenis tanaman yang dipilih petani
Jenis Tanaman
Responden Tan.
,n^Tan. a^-_--sayumn
pangan
Responden
I
Padi
Timun, Ubi kayu, Lombok, Terong asam.
Responden
2
Padi
Ubi kayu, Katu, panjang dan Terong
Responden
3
kacang
Jagung Lombok, Ubi
kayu,
,r-D..^L L..^L^Tan. Buah-buahan Pisang,
Pepaya
Pisang,
nanas
Tan.
ffi,
Karet Karet
Pisang
Karet
Ubi Cempedak
Karet
Ubi
jalar, Kunyit, Serei, Tomaf Responden
4
Padi
Responden
5
Padi
Terong asam, Terong, kayu, Lombok
Kunyit,
Serei, Lombolg Waluh, Tomat dan Ubi
Rambutan, Jeruk,
Mangga
Karet
kayu Responden
6
Padi
Lomboh Ubi kayq
Serei N*gkq
Pisang,
Durian,
Karet
Nenas dan Rambutan Responden
7
Padi
Tomat, Timur! Ubi kayu,
Responden
8
Padi
Ubi kayu, Serei,
Responden
9
Lombok,
Waluh
Jagung Ubi kayq Lombolg Tomat
Nenas, Pisang dan
Pepaya
Cempedak,
Pisang, Rambutan dan Pempaken Pepaya, Pisang,
dan
Karet Karet Karet
Rambutan Responden
l0
Padi
Serei,
Lengkuas, Kunyit,
Cempedak,
Pempaken
Karet
Lombok, Timun Responden
1l
Padi
Timun, Waluh, Ubi dan
lombok
kayu
Responden
12
Jagung Ubi kayu,
Responden
13
Jagung Lombok, Ubi kayq Ubi
Waluh
Ubi jalar,
jalar, Kunyit,
Jambu
biji, Pisang,
dan
Karet
Rambutan
Serei,
Serei,
Durian,
Karet
Cempedak, NungkC Nenas, Pisang
Rambutan,
Karet
Pisang Cempedak, Pempaken,
Karet
Pempaken, Cempedak dan Pepaya
Tomat, lengkuas
14 Responden 15 Responden
Padi Padi
kayu Waluh,
Timun, Lombok, Ubi Ubi kayu, Timun, Serei,
Lombok
Rambutan,
Karet
Durian, Pisang dan Nangka
Responden
16
Serai, Katu, Terong Terong
Rambutan, Karet, Petai, Pinang, Asam, Kemangi, Kacang Jambu mente, Durian, Kemiri Panjang, Lombok, Ubi Jeruk, Nenas, Pisang dan Sunan dan pepaya Jalar, Singkong Gaharu
Jagung Kunyit,
lengkuas,
Nangka, Kelapa, Cempedalg
Sumber: hasil wawancar4 2015.
107
Nanang Honafi, Sistem Agroforestri di Sekitar Hutan Pendidikan Universitas Muhammadiyah Palangkaraya
akan ditanami dengan tanaman buah-buahan
pucuk liana ditanam dan tumbuhan pengganggu
maupun tanaman keras seperti misalnya kmet
dibabati (H de Foresta et a1.,2000).
dan gaharu, seperti yang diungkapkan oleh H de
Foresta
et dl., (2000)
mengatakan bahwa
Pemilihan jenis tanaman buah-buahan
dan tanaman keras yang ditanam
di
lahan,
biji
tahapan tanaman semusim (biasanya padi
berdasarkan kemudahan petani memperoleh
lading) berlangsung selama satu atau dua kali
atau benihnya dan juga manfaat produksi di
panen saja. Sistem-sistem pada tahapan ini
kemudian
merupakan perpaduan sementara yang berisi
ditanam merupakan jenis buah-buahan yang
tanaman semusim dan pepohonan.
sering dikonsumsi oleh masyarakat, misalnya
hari.
Tanaman buah-buahan yang
agroforestri
pisang, jeruk, nanas, pepaya rambutan, durian,
tradisional pada awalnya juga membuka hutan,
nangka, cempedak, kelap4 jambu mente, petai
dan kemudian dijadikan ladang. Karena kegiatan pertanian yang dilakukan secara
dan pempaken. Tanaman buah-buahan yang
tradisional, sehingga jarang dilakukan perawatan dan pemupukan yang intensif.
buahan lokal bagi masyarakat, selain
Sejarah pembentukan
ditanam, bermanfaat dalam penyediaan buah-
itu
hasil
produksinya yang berlebihan dapat juga dijual
kali masa tanam kemudian tanah
sebagai sumber pendapatan masyarakat petani.
diberakan. Pada masa bera, tanaman buah-
Selain hasil produksi yang dapat dimanfaatkan
buahan dan tanaman keras akan ditanam di
oleh masyarakat petani, keberadaan
lahan tersebut sebagai penanda bahwa lahan
buah-buahan bermanfaat dalam menjaga dan
Setelah 2-3
pemiliknya.
pohon
Suku-suku
mempertahankan kelestarian sumberdaya alam
pengembara-pemburu-pemetik Indo-Melayu
dan lingkungan. Menurut Widiatno, et al.,
di Sumaterq Orang Asli di Malaysia, Punan di Kalimantan) menganggap
(2003) menyatakan bahwa, beberapa dampak
tanaman dan struktur ekosistem alam sebagai
lahan ini antara lain: (a) memelihara sifat fisik
sumber daya yang dapat dimanfaatkan. Mereka
dan kesuburan tanah, (b)
melakukan praktik modifikasi ekosistem yang
fungsi hidrologi kawasan, (c) mempertahankan
sebenarnya melestarikan sefta memperbanyak
cadangan karbon,
jenis pohon bermanfaat. Orang Kubu merawat
rumah kaca, dan
tersebut sudah ada
(misalnya Kubu
areal-areal
di
tengah-tengah
hutan
yang
positif sistem agroforestri pada skala bentang
mempertahankan
(d) mengurangi emisi gas
(e)
mempertahankan
keanekaragaman hayati.
diperkaya dengan tanaman bermanfaat, pohon buah seperti durian dan berbagai jenis manggq
SIMPULAN DAN SARAN
serta tanaman pemikat binatang buruan. Di
Simpulan
samping usaha perlindungan dan penyebaran
Simpulan yang didapatkan dalam penelitian ini adalah sistem agroforestri yang dilakukan oleh masyarakat Mungku Baru
ada pula
praktik
biji-biji tertentu atau
pucuk-
tanaman bermanfaat, 'perkebunan';
r08
Jtmal @aot, Vol. 2 No. 2, Desember 2015 : l0l-109
merupakan sistem agoforestri tradisional, dimana pada awalnya masyarakat membuka
lahan hutan menggunakan peralatan yang sederhana dengan cara tebas dan bakar. Tanaman pokok yang berupa tanaman pangan
yang ditanam oleh masyarakat berupa padi tadah hujan dan jagung sementara tanaman sayuran ditanam
di sekitar pondok
masyarakat
di dalam ladang. Setelah 2-3 koli masa tanam,
ladang kemudian ditanami tanaman buah-
ICRAF Regional Office
in
South East Asiq
ORSTOM, CIRAD-CP,
in South East Asi4 ORSTOM, CIRAD-CP, Ford Regional Office
Foundation. Bogor Indonesia. Sunaryo, Joshi,
L.
2003. Peranan Pengetahuan
Ekologi Lokal Dalam
Saran
Perlu adanya pembinaan dari instansi
Sistem
Agroforestri. (Bahan Ajaran Agroforestri 7) World Agroforestry Centre (ICRAF) Southeast
Asia. Bogor. Indonesia.
Widianto, Hairiah K., Suharjito, D., Sardjono,
M.A. 2003. Fungsi dan
buahan dan tanaman keras.
Ford
Foundation. 1999. Agroforest, Contohcontoh dari Indonesia. Brosur ICRAF
Peranan
Agroforestri. (Bahan Ajaran Agroforestri 3) World Agroforestry Centre (ICRAF) Southeast Asia- Bogor. Indonesia.
yang terkait dalam kegiatan pertanian intensif,
karena sistem yang berkembang
dalam
masyarakat masih tradisional, dimana setelah 2-
3 kali masa tanam tanarnan pokok, lahan akan diberakan dan ditanami tanaman buah-buahan
dan tanaman keras, dan masyarakat
akan
membuka lahan hutan baru lagi untuak kegiatan pertanian mereka.
BPS.
DAFTAR PUSTAKA Kecamatan Rakumpit Dalam Angka 2015. BPS Kota Palangka Raya.
2015.
H de Foresta, A. Kusworo, A. Michon dan WA Djatmiko. 2000. Ketika kebun Agroforest khas berupa hutan
Indonesia Sumbangan masyarakat bagi pembangunan berkelanjutan.
International Centre for Research in Agroforestry, Bogor, Indonesia; Institut
de Recherche pour le Ddveloppement, France; dan Ford Foundation, Jakarta" Indonesia.
Hairiah K., Sardjono, M.A., Sabarudin, S., 2003. Pengantar Agroforestri (Bahan Ajaran Agroforestri l) World Agroforestry Centre (ICRAF) Southeast Asia. Bogor. Indonesia. 109