Volume 2 Nomor 2, Desember 2015
Pengaruh Berbagai Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Stek Tanaman Renda (Carissa carondas) Rosdiana
75-84
Analisis Pendapatan dan Pola Konsumsi Rumah Tangga Petani Padi di Kecamatan Arut Selatan Kabupaten Kotawaringin Barat Novi Nurhayati
85-93
Karakter Morfo-Fisiologi Daun Tanaman Kedelai (Glycine me\ (L.) Merr.) pada Cekaman Kekeringan Pienyani Rosawanti.
94-100
Sistem Agroforestri di Sekitar Hutan Pendidikan Universitas Muhammadiyah Palangkaraya 101-109
Nanang HanaJi Kesesuaian Tumbuh Kemiri Sunan (Aleurites trisperma) di Lahan Gambut Siti Maimunah.......... "...
Keanekaragaman Anggrek
Epifit Alam di Kawasan Cagar Alam
Tengah Ise Afitah
10-120
Pararawen Barito
Utara Setiarno..... Prospek Pengembangan Wisata Danau Bulat
1
t2t-127
di Kabupaten Katingan
Kalimantan 128-140
ISSN 235G0312 (veni cetak) ISSN 23560320 (versi elektronik)
Volume 2 Nomor I, Juni 2015
Qaun Jun Penerbit: Fakultas Pertanian dan Kehutanan Universitas Muhammadiyah Palangkaraya
Pelindung: Rektor Universitas Muhammadiyah Palangkaraya Penanggung Jawab : Dekan Fakultas Pertanian dan Kehutanan Universitas Muhammadiyah Palangkaraya
Pimpinan Umum: Siti Maimunah, S.Hut, M.P. Dewan Redaksi dan Penyunting Pelaksana : Djoko Eko H.S., S.P., M.P. Fahruni, S.Hut, M.P. Haryadi, M.Si, M.Sc
Ir. Fitriadi Yusuf Ise Afitah, S.Hut, M.P.
Penyunting Ahli : Dr. Ir. Maleha, M.S. (Sosial Ekonomi Pertanian) Dr. Hastin Ernawati N.C.C., S.P., M.P. (Ilmu Tanaman) Dr. Ir. H. Saputera, M.Si (Pasca Panen) Ir. H. Setiarno, M.P. (Ilmu Kehutanan) Ir. Sustiyah, M.P. (Ilmu Tanah) Pelaksana Tata Usaha dan Sirkulasi Sri Fauji Tejawati, S.P. Hariyadi, S.P.
:
Alamat Redaksi: Fakultas Pertanian dan Kehutanan Universitas Muhammadiyah Palangkaraya Jl. RTA Milono Km.1,5 Palangka Raya; Kode Pos : 731l1 Telp. (0536) 3242480; e-mail :
[email protected]
Terbit setahun dua kali (pada bulan Juni dan Desember) diterbitkan pertama kali tahun 2014, berisi artikel hasil penelitian dan kajian yang bersifat analisis kritis di bidang ilmu pertanian dan kehutanan. Redaksi menerima kiriman naskah yang belum pernah dipublikasikan di media lain. Persyaratan dan format naskah tercantum di halaman belakang. Naskah yang masuk dievaluasi dan disunting untuk keseragaman lbrmat istilah dan tata cara penulisan lainnya.
Qaw Jurnal llmiah Pertanian dan Kehutanan Kampus Fakultas Pertanian dan Kehutanan Universitas Itfuhammadiyah Palangka Raya Jl. RTA Milono Km1,5 Palangfu Raya, Telp. 053G3242480, e-mail :
[email protected]
PENGANTAR REDAKSI
Assalamu' alailam Wr.
W'b.
Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas hidayah-Nya jurnal Daun Volume 2 No.
2
Bulan Desember Tahun 2015 dapat
lerbit.
Penerbitan di edisi ini selain merupakan
upaya yang baik atas berbagai pihalc juga upaya khusus dari para dosen peneliti yang berpartisipasi
dalam rangka ikut menyumbangkan artikel ilmiahnya untuk penerbitan pertanian dan kehutanan Daun Volume 2 No. 2 Desember 2015
ini.
Dalam jurnal ilmiah
kali ini menyajikan 7 buah artikel
ilmiah hasil penelitian di bidang pertanian dan kehutanan. Rosdiana membahas pengaruh berbagai media tanam terhadap pertumbuhan stek tanaman renda (Carissa carandas); Novi Nurhayati meneliti tentang tingkat pendapatan dan pola konsumsi pada rumah tangga petani padi di Kecamatan Arut Selatan Kabupaten Kotawaringin Barat; Pienyani Rosawanti mengangkat tentang pengaruh cekaman kering terhadap perubahan karalcter morfo-fisiologi
daun tanaman Kedelai; Nanang Hanafi meneliti tentang sistem agroforestri yang dilakukan oleh masyarakat
di
sekitar hutan pendidikan Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (KHDTK Kota
Palangka Raya)
di
Keluratran Mungku Baru Kecamatan Rakumpit Kota Palangka Raya; Siti
Maimunah meneliti tentang kesesuaian tumbuh kemiri sunan di lahan gambut dan pengaruh genangan terutama lahan gambut terdegradasi; Setiamo menginventarisasi spesies anggrek beserta inangnya yang terdapat di sebagian Cagar Alam Pararawen dan menganalisis tingkat keanekaragamannya; dan
Ise Afitah meneliti tentang prospek pengembangan wisata danau bulat di Kabupaten Katingan Kalteng.
Ucapan terimakasih disampaikan kepada para penyumbang artikel yang telah memberikan khasanah dalam terbitnya
terbitnya edisi
ini
jumal ilmiah pertanian dan kehutanan Daun edisi ini. Kami tetap berharap
dapat memotivasi pembaca dan peneliti untuk menyumbangkan tulisan yang
berhubungan dengan bidang
Wassalamu' alaikum Wr.
ilmu pertanian
W.
Dewan Redaksi dan Penlunting Pelaksana
dan kehutanan.
Pienyani Rosawanti,KarakJrerMorfo-FisiologlDawrTarnmanKedelai (Glycine mat (L.)Men.)...
KARAKTER MORFO-FISIOLOGI DAUN TAI\AMAN KEDELAI (Glycine mLY(L.) MCTT.) PADA CEKAMAN KEKERINGAN (Leaf Morpho-Physiological Characterc of Soybean Plant (Glyeine mox (L.) Merr.) on Drought Stress)
Pienyani Rosawanti Dosen Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian dan Kehutanan Universitas Muhammadiyah Palangkaraya
Email :
[email protected] Abstract Drought condition caused the changes in leaf morph*pltysiological characters of soybean plant on drought stress. The purpose ofthis researchwas lo study the leafmorpho-physiological characters of soybean plant on drought stress. Research was conducted in the Cikabayan greenhouse-IPB uing complete randomized block design (MKL) with 5 replications. First foctor was soybean genoApes i.e. Slamet, Tanggamus and Wilis. Second factor was PEG i.e. PEG 0% and 20%. The drought st/ess was applied only at a regetative phase. The result showed that drought stress with PEG simulation caused the chonges in leaf morpho-physiological chsracters of soybean plant were trifuliat leaf number and leaf thickness. Leaf morpho-physiological characters of soybean that could be used as markers for adaptation under drought stress.
Keywords: genotyry, PEG, vegentite phase
Abstrak Cekaman kekeringan dapat menyebabkan perubahan karakter morfo-fisiologi daun tanaman kedelai. Tujuan penelitian ini unhrk mempelajari karakter morfo-fisiologis daun kedelai pada kondisi cekaman kekeringan. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca Cikabayan-IPB menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan lima ulangan. Faklor pertama menggunakan tiga genotipe kedelai yaitu Slarne! Tanggamus dan Wilis. Faktor kedua PEG yaitu PEG 0% dan ZP/o. Cekanan kekeringan hanya diberikan pada fase vegetatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cekaman kekeringan dengan simulasi PEG menyebabkan perubahan karakter morfc'fisiologis daun kedelai yaitu pada junlah daun trifoliat dan tebal daun. Karakter morfo-fisiologis daun tanaman kedelai dapat dijadikan sebagai penduga sifat toleransi kedelai terhadap cekaman kekeringan.
Katakunci: fase vegetatif, genotipe, PEG
kesenjangan antara produksi dengan kebutuhan.
PENDAIIULUAN Permintaan kedelai meningkat pesat
Kondisi tersebut mendorong pemerintah untuk
seiring dengan laju pertambahan penduduk dan
meningkatkan produksi kedelai dalam negeri
nilai gizi
melalui strategi peningkatan produktivitas dan
bagi kesehatan. Tahun 2012-2014, ratz-rata
perluasan areal tanam terutarna melalui
kebutuhan kedelai nasional sebesax 2.59 juta
pemanfaatan lahan-lahan marginal antara lain
ton per tahun sedangkan rata-rata produksi dan
pada lahan kering. Pemanfaatan lahanJahan
produktivitas nasional per tahun, berturut-turut
marginal
hanya sebesar 800.00 ton/ha dan 1.5 ton/ha
perlu ditingkatkan untuk pemenuhan kebutuhan
meningkatnya kesadaran pentingnya
(Bappenas 2014).
94
Hal ini berarti
terdapat
di
Indonesia terutarna lahan kering
bahan pangan terutama kedelai. Permasalahan
Jlrrrnal
@f,il, Vol. 2 No.
2, Desember 2015
:9$lN
yang terjadi pada pemanfaatan lahan kering ini
sel-sel berada pada turgor maksimum (Fitter
adalah ketersediaan air yang bisa menyebabkan
dan Hay 1981). Kemampuan tanaman untuk
kondisi kekeringan atau cekaman kekeringan.
beradaptasi terhadap cekaman kekeringan
Cekaman kekeringan pada tanaman
tergantung pada intensitas
dan
periode
air di daerah perakaran atau permintaan air yang berlebihan oleh daun karena laju
tanaman (Kalefetoglu dan Ekmekci, 2005).
evapotanspirasi melebihi laju absorbsi air oleh
berbeda-beda tergantung pada
akar tanaman, walaupun air tanah dalam keadaan cukup (Levitt 1980). Ketersediaan air
cekaman, spesies tanaman
disebabkan karena kurangnya suplai
yang cukup sangat diperlukan untuk semua
proses metabolisme dalam Pertumbuhan
dan
cekaman, fase pertumbuhan dan genotipe
Respon tanaman terhadap cekaman kekeringan
lam4 intensitas
dan
tahap
pertumbuhan tanaman (Kusvuran 2012).
Simulasi lingkungan yang mengalami
tanaman.
cekaman kekeringan dapat dilakukan dengan
perkembangan sel-sel
perlakuan pemberian PEG Qtoly-ethylene Slpol). Penggunaan PEG yang dilarutkan
tanaman sangat ditentukan oleh ketersediaan air
(Fitter dan Hay 1981; Gardner et
dan Zeiger 2002).
al.l99l;Taiz
Dikemukakan oleh
air dapat
digunakan untuk meniru
besarnya potensial
air (Michel dan Kaufinann
dalam
Kozlowski 1968, bahwa ketersediaan air dalam
1973). Beberapa percobaan dengan
tanah merupakan faktor yang sangat penting
menggunakan PEG pada beberapa genotipe
dalam proses-proses fisiologi pada tumbuhan seperti perkecambahan benih, penyerapan dan
kedelai telah banyak dilakukan (Sunaryo, 2002), juga pada tanaman lain seperti pada
translokasi unsur hara dan asimilat, transpirasi
beberapa genotipe kacang tanatr (Susilawati
serta fotosintesis. Rendahnya kandungan air
2003). Tujuan percobaan
tanah dapat membatasi penyerapan unsur hara
melihat respon morfo-fisiologis daun tanarnan
oleh akar tanaman (Marschner 1995). Cekaman
kedelai yang mengalami cekaman kekeringan
kekeringan pada tanaman dapat menyebabkan
pada fase vegetatif.
ini
adalah untuk
turunnya potensial air dan rendahnya tekanan
turgor. Pertumbuhan sel, fotosintesis
METODOLOGI
dan
produktivitas tanaman sangat dipengaruhi oleh
Bahan yang digunakan adalah 3 genotipe
potensial air (Taiz dan Zeiger 2002). Tekanan
kedelai yaitu: Slamet, Tanggamus dan Wilis,
turgor yang tinggi dibutuhkan
PEG 6000, aquadest, pupuk urea, pupuk SP
untuk
18
pemanjangan sel, sehingga adanya cekaman air
dan pupuk KCl, pasir dan tanah. Sedangkan alat
akan
perkembangan sel tanaman. Laju pertumbuhan
yang digunakan adalah polibag, meteran, timbangan analitik, gelas ukur dan oven.
sel-sel tanaman dan efisiensi
Penelitian
menghambat pertumbuhan
dan
proses
fisiologisnya mencapai tingkat tertinggi bila
ini dilakukan di Rumah Kaca Cikabayan IPB dengan menggunakan 95
Pieryani Rosawanti,Karakter Morfo-Fisiologi Daun Tanaman Kedelai (Glycine nm (L.)
Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL)
yang disusun s@ara faktorial dengan 2 faktor.
V"*)...
Pengamatan (Dilakukan pada Umur I HST/Setelah Pemberian Perlakuan Cekaman Kekeringan)
3
Faktor pertama adalah 3 genotipe kedelai yaitu Slamet, Tanggamus dan Wilis. Faktor kedua adalah konsentrasi PEG yang terdiri dari 0% darr 20o/o yang masing-masing setara dengan potensial osmotik 0 Mpa dan -0,67 Mpa (Mexal 1975). Perlakuan diulang sebanyak lima kali.
Penelitian
ini
menggunakan polibag
berdiameter 20 cm yang
diisi campuran
dan pasir dengan perbandingan
2:
I
tanah
sebanyak
1. Jumlah daun trifoliat. Dihitung semua daun trifoliat pada tanaman.
2. Luas daun
(c*'). Dihitung
dengan
menggunakan metode gravimetrik
3. Tebal daun
(cm). Diamati
dengan
menggunakan mikroskop stereo
4. Jumlah trikoma (n/m'). Diamati
dengan
menggunakan mikroskop stereo
8 kg. Setiap polibag ditanam 2 benih kedelai
dan pada umur 3 minggu dilakukan panjarangan dengan meninggalkan
satu
Analisis Data Analisis data dilakukan dangan analisis
tanaman per polibag yang pertumbuhannya
ragam, apabila berpengaruh nyata
akan
paling baik. Sebelum penanaman dilakukan
dilakukan analisis lanjutan dengan
uji
jarak
pemupukan dasar dengan menggunakan Urea,
berganda atau DMRT (Duncan Multiple Ronge
SP-18 dan KCl. Pemupukan kedua dilakukan
Test) padataraf
5o/o.
setelah tanaman berumur 3 minggu. Penyiangan
dilakukan secara berkala dengan mencabut
di
HASIL DAN PEMBAHASAN
dalam
Hasil analisis sidik ragam menunjukkan
polibag. Pemeliharaan dilakukan terus menerus
bahwa PEG berpengaruh terhadap karakter luas
hingga tanaman dipanen.
daun dan tebal daun tanaman kedelai (Tabel I ).
tanaman pengganggu yang tumbuh
Pemberian Perlakuan Cekaman Kekeringan
Jumlah Daun Trifoliat
Larutan PEG dibuat dengan melarutkan
Cekaman kekeringan pada percobaan ini
kristal PEG 6000 sesuai konsentrasi perlakuan
menghambat pertumbuhan daun trifoliat.
air sampai volume mencapai I liter.
Jumlah daun trifoliat dipengaruhi secara nyata
Larutan PEG diberikan pada tanaman sejak
oleh perlakuan PEG (Tabel 1). Berkurangnya
tanaman memiliki daun trifoliat yang telah
pernbentukan daun tanaman pada kondisi
ml saiap 2
kekeringan merupakan mekanisme tanaman
dengan
berkembang sempurna sebanyak 20
hari sekali sampai tanaman mulai memasuki fase reproduktif
(*
umur 30 hari).
untuk menghindari kehilangarr
ur
yang akan
terjadi bila tanaman memiliki daun
dalam
jumlah yang banyak (Taiz dan Zeiger 2002). Hasil penelitian lain menunjukkan penurunan
96
lumal Qan4 Vol.
2 No. 2, Desember 2015 : 94-100
l).
jumlah daun trifoliat pada genotipe kedelai
penurunan luas daun sebesar l0.40yo (Tabel
yang mengalami cekaman kekeringan (Ashri
Genotipe Slamet dan Tanggamus cenderung
2000; Sunaryo 2003; Yunusa et aI.2014).Pada
mengurangi luas daun sedangkan pada Wilis
tanaman lain seperti kacang tanah (Ranawake er
tidak adaperubahan (Gambar 1).
al. 20ll) dan kacang merah (Ghanbai et
al.
Pada kondisi kekeringan, tanaman akan
2013) juga mengalami penurunan jumlah daun.
memperkecil ukuran daun untuk mengurangi
Cekaman kekeringan pada percobaan ini
area transpirasi sebagai respon
menyebabkan penurunan jumlah daun sebesar
mengurangi kehilangan air melalui daun. Pada
39.60
,
PEG 0o/o berbeda nyata
untuk
penelitian Purwanto (2003) tanaman kedelai
dengan
yang mengalami cekaman kekeringan memiliki
konsentrasi 20%;o (Tabel 2).
luas daun yang lebih rendah dibanding yang
tidak mengalami cekaman begitu juga
Luas I)aun
daun olive (Ennajeh, 2010).
Daun merupakan organ tumbuhan yang
penting, karena tempat
pada
berlangsungnya
Tebal Daun
fotosintesis dan transpirasi tumbuhan. Pada
Cekaman kekeringan pada percobaan ini
ini, perlakuan cekaman kekeringan tidak berpengaruh terhadap jumlah trikoma.
menghambat pertumbuhan dan perkembangan
Tetapi, pengaruh PEG cenderung menyebabkan
daun. Tebal daun dipengaruhi secara nyata oleh
percobaan
Tabel 1. Rekapitulasi sidik ragam karakter 3 genotipe kedelai terhadap perlakuan PEG
Karakter Jumlah daun trifoliat (helai)
Genotipe (G)
PEG (P)
Interaksi (GxP)
tn
*
tn
Luas daun (cm'z)
tn
tn
tn
Tebal daun (cm)
tn
:r
tn
Jumlah trikoma (n/mm'?)
tn
tn
tn
Keterangan Tabel
:
tn : tidak berbeda nyata pada taraf 5o/o, *: berbeda nyata padataraf
2. Pengaruh
lo/o.
konsentrasi PEG 6000 terhadap peubah jumlah daun trifoliat, luas daun, tebal daun
dan jumlah trikoma kedelai
PEG (%)
Jumlah daun
Luas daun
trifoliat (helai)
(cm')
0
11.22
a
20
6.77
b
Penurunan relatif terhadap kontrol (%)
Keterangan
:
39.60
69.32 62.11 10.40
a a
daun (cm)
Tebal
0.A146461 a 0.0123246 b 15.85
Jumlah trikoma
(n/mm')
I1.000
a
11.lll
a
(+)1.01
Angka-angka yang diikuti oleh hurufyang sama pada kolom yang sama, tidak berbeda nyata pada taraf uji 5o/o; tanda (+) menunjukkan adanya peningkatan.
9t
Pienyani Rosawanti,KarakterMorfo-FisiologiDaunTanamanKedelai (Glycine max (L.) Men.)...
80.00
N
ElSlamet
70.00
trTanggamus
60.00
0Wilis
g o s0.00
d !d
40.00
.A
c,
30.00
.]
20.00 10.00
0.00
PEG (%) Gambar
l.
Luas daun kedelai pada perlakuan PEG
16.00
Ed
dan20%
ElSlamet
14.00
t
0o/o
uThnggamus
12.00
EIWilis
10.00
,..o
8.00
G'
6.00 4.00 2.00
0.00
PEG (%) Gambar
2. Jumlah bulu daun kedelai
pada perlakuan PEG 0% dan}0o/o
perlakuan PEG (Tabel 1). Cekaman kekeringan
karena tempat berlangsungnya fotosintesis dan
ini menyebabkan penurunan
transpirasi tumbuhan. Penurunan tebal daun
tebal daun sebesar 15.85yo, PEG 0% berbeda
diduga karena terjadinya penurunan tekanan
nyata dengan konsentrasi 20% (Tabel l).
turgor pada semua sel-sel daun. Hal ini sejalan
Penurunan tebal daun mengindikasikan bahwa
dengan penelitian pada padi yang mengalami
pada saat terjadi cekaman kekeringan, tanarnan
penurunan
cenderung mengurangi tebal daun. Daun
kekeringan (Arifai, 2009).
pada percobaan
merupakan organ tumbuhan yang penting,
tebal daun karena cekaman
htmal
fuu,
Vol. 2 No. 2, Desember 2015
:9*100
Trikoma (bulu daun) merupakan tonjolan
Genotipe Slamet dan Tanggamus mempunyai respon yarlg sama dalam
dari epidermis yang terdiri dari satu atau lebih
menghadapi cekaman kekeringan terutama pada
sel. Trikoma umumnya berfungsi
sebagai
karakter luas daun. Pada genotipe Wilis pada
pelindung dari luar (pelindung terhadap hama
karakter luas daun dan jumlah trikoma tidak
dan penyakit tanaman atau sinar matahari) dan
mengalami perubahan pada kondisi kekeringan.
Jumlah Trikoma
untuk mengurangi penguapan. Pada percobaan
ini,
perlakuan cekaman kekeringan tidak
berpengaruh terhadap jumlah trikoma. Tetapi, pengaruh PEG cenderung maningkatkan jumlah
trikoma sebesar l,0lYo (Tabel 1).
yang cenderung meningkat pada
genotipe
Tanggamus seiring dengan terjadinya cekaman
2). Hal ini
merupakan
mekanisme adaptasi tanaman terhadap cekaman
kekeringan dengan memperbanyak trikoma sehingga tanaman dapat mengurangi laju kehilangan
air melalui
Arifai M. 2009. Respon anatomi daun dan parameter fotosintesis tumbuhan padi[tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Terdapat pola respon jumlah bulu daun
kekeringan (Gambar
DAFTAR PUSTAKA
penguapan pada daun
Ashri K. 2006. Akumulasi enzim antioksidan dan prolin pada beberapa varietas kedelai toleran dan peka cekaman kekeringan [tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
[Bappenas] Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. 2014. Rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) bidang pangan dan pertanian 2015-2019-
Direktorat Pangan
dan
seperti yang terjadi pada daun olive (Ennajeh,
Pertanian, Bappenas. [Internet]. 413 hlm; [diunduh
2015 Nopemberr 221. Tersedia
pada:
2010). Pada Slamet terjadi
http:,.,'rvrvu..bappenas.go. icl 't'l les,,'i 7l
ii93
sedangkan pada
penurunan
Wilis tidak terjadi perubahan
46 I 927 I tW
lMN_Bidang_Pangan_dan_P ertanian 2015-2019.pdf.
jumlah trikoma. Ennajeh M, Vadel AM, Cochard H, KhemiraH. 2010. Comparative impacts water stress on the leaf anatomy of adrought-
of
SIMPULAN
Perlakuan PEG berpengaruh rryata terhadap jumlah daun trifoliat dan luas daun. Cekaman kekeringan dengan simulasi PEG
menyebabkan perubahan karakter morfofisiologis daun tanaman kedelai. Pengurangan
jumlah daun trifoliat dapat dijadikan sebagai mekanisme adaptasi tanaman kedelai dalam menghadapi cekaman kekeringan.
resistant and
a
drought-sensitive olive
cultivarJ Hort Sci Biotech.S5(4): 289* 294.
Fitter AH, Hay RKM. 1981.
Fisiologi
Lingkungan Tanaman. Andayani S, Purbayanti ED, penerjemah; Srigandono B, editor.Yogyakarta (ID): UGM PR.
Terjanahan dari:
Enyiromental
Physiologt of Plants. Gardner FP, Pearce RB and Mitchell RL. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. Susilo H, Subiyanto, penerjemah. Jakarta (ID): UI
Pr. Terjemahan dari: Physiologt of Crop Plants.
99
Pienyani Rosawanti, Karakter Morfe.Fisiologi Daun Tanaman Kedelai (Glycine
Ghanbari
AA,
Shakiba
M&
Toorchi M,
Choukan R. 201 3. Morpho-physiological responses of common bean leaf to water
deficit
stress.
Euro J Exp Bio.3(l):487-
492.
Kalefetoglu T. Ekmekci Y. 2005. The effects
drought on
tolerantmechanisms. 740.
J
plants
of
Sci. 18($:723-
MA. 2014. Polyamines induce adaptive responses in water deficit stressed cucumber roots. -/ Res. I 27: I 5 1-1 58.
Kusyuran, S. 2012. Influence of drought stress on growth,ion accumulation and anti-
oxidative enrymes
in
W. 2A02. Regenerasi dan evaluasi variasi somaklonal kedelai (Glyine max
Sunaryo
(L.) Menill) hasil kultur jaringan
serta
seleksi terhadap cekaman kekeringan menggunakan simulasi Poly Ethylene Glycol (PEG) [tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
and
Kubis,WieczoreJF, Jelonek Plant
mu (L.) Merr.)...
okragenotypes.
Susilawati PN. 2003. Respon 16 kultivar kacang tanah unggul nasional (Arachis hypogaea L.) terhadap kondisi stress kekeringan akibat perlakuan penyiraman PEG 6000 dan evaluasi daya regenerasi embrio somatiknya secara in vitro [tesis]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
TaizL, Zeiger 8.2002. Plant Physiolog. Third
Mition.
Massachussetts Associaties Inc. Publisher.
(US):
Sinaue
Internati onal JAgric Bi o l. I 4: 401406.
1980. Responses of Plants to Environmental Stresses. Ed ke-2. NewYork (US): Academic Pr.
Levitt
J.
Marschner H. 1995. Mineral Nutrition of Higher Plants. Ed ke-2. London (GB): Academic Pr.
Mexal J, Fisher JT, Osteryoung J, Reid CPP. I 975. Oxygen availability in polyethylene glycol solution and its implications in
plant-water relation. Plant Physiol. 55:20-24.
Michel BE, Kaufmann MR. 1973. The osmotic potential of polyethylene glycol 6000. Plant Physiol. 5l:914-916. Purwanto E. 2003. Photosynthesis activity of soybean(Giycine maxL.) under drought stress. lgroscrns. 5(1 ): I 3-1 8.
AL, Amarasingha UGS, Rodrigo WDRI, Rodrigo UTD, Dahanayaka N. 2011. Effect of water stress on growth and yield of mung bean (Vigna radiate L). Trop Agric Res Extension. ru@):76-
Ranawake
79
100
Yunusa M, Ephraim RB, Abdullahi S. 2014. Effects of moisture stress on the growth
parameters
of
soybean
genotypes.
Discourse J Agri Food Sci.2(5):142-la&