USULAN DESIGN SUB LINE TIPE BE 0: STUDI KASUS PADA PT “XYZ” Dyah Budiastuti1; Teguh Adhi Pribadi2
ABSTRACT A long with the increasing of market demand on XYZ company product, it will be opened a new design sub line in Surabaya. The purpose of this article is to give working station design suggestion and design sub line working element for production capacity 450 unit/day and measuring efficiency on every working station. That is why, it need a follow up research to get the description of the problems. The problems can be identified after that and then start with data collection that consist of company general data, working element data, and working measure data that collect from direct measurement using stopwatch. After the data is collected, the next step is process data to be use as a basic planning in developing working station. Keywords: design, sub line design
ABSTRAK Seiring dengan permintaan pasar yang meningkat terhadap produk PT XYZ maka akan dibuka jalur perakitan baru di Surabaya. Artikel bertujuan untuk memberikan usulan desain stasiun kerja dan elemen kerja lini perakitan (sub line) untuk kapasitas produksi 450 unit/hari dan mengukur efisiensi pada tiap stasiun kerja. Oleh karena itu, diperlukan penelitian pendahuluan untuk mendapatkan gambaran masalah yang ada. Setelah itu, masalah dapat diidentifikasikan kemudian dimulai kegiatan pengumpulan data yang antara lain terdiri dari data umum perusahaan, data elemen kerja, dan data pengukuran kerja yang didapat dari pengukuran langsung dengan stopwatch. Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah mengolah data untuk digunakan sebagai dasar perencanaan dalam pembentukan stasiun kerja. Kata kunci: desain, lini perakitan
1 2
Staf Pengajar Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, UBiNus, Jakarta Sarjana Teknik, Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, UBiNus, Jakarta
30
INASEA Vol. 5, No. 1, April 2004: 30-58
PENDAHULUAN PT XYZ merupakan bagian dari PT Astra International yang bergerak di bidang perakitan sepeda motor dan saat ini merupakan pabrik perakitan sepeda motor dengan jumlah produksi terbesar di seluruh Indonesia. Bersamaan dengan kebijakan pemerintah dalam hal lokalisasi komponen, pengembangan proses produksi sepeda motor mulai diarahkan dari tingkat perakitan ketingkat full manufacturing. Sejalan dengan berkembangnya teknologi yang sangat pesat, khususnya dalam bidang otomotif, menyebabkan persaingan antara perusahaan/industri yang bergerak di bidang otomotif semakin ketat. Hal itu membuat masing-masing perusahaan harus meningkatkan kepekaan akan peluang menghasilkan produk baru dan tidak lupa mengembangkan yang sudah ada. Pengkajian yang lebih mendalam mengarah bagaimana memberikan kelebihan pada suatu produk mengikuti selera konsumen yang terus berubah sesuai dengan perkembangan zaman. Melihat kecenderungan permintaan pasar yang terus meningkat terhadap produk PT XYZ, muncul pemikiran untuk membuka jalur perakitan baru di Surabaya dengan salah satu tujuan untuk memasok kebutuhan pasar di daerah Indonesia Timur. Ide itu berakibat pada diperlukannya perencanaan stasiun kerja dan elemen kerja (sub line) yang baru, khususnya untuk kapasitas produksi 450 unit/hari.
PEMBAHASAN Untuk merealisasikan rencana pembukaan jalur baru ini, dilakukan analisis menggunakan empat metode yang ada, yaitu Largest Candidate Rule, Ranked Positional Weight, J-Wagon, dan Comsoal dengan batasan sebagai berikut. 1. Penyesuaian elemen kerja didasarkan pada flow process yang dipakai di plant Sunter. 2. Kapasitas produksi ditentukan 450 unit/hari. 3. Jam kerja 07.00 – 16.00 wib. a. Istirahat 1 jam b. Persiapan awal 10 menit c. Persiapan akhir 10 menit d. Total waktu kerja efektif = 27600 detik/hari Metode Largest Candidate Rule memprioritaskan operasi yang memiliki jumlah waktu yang lebih besar untuk lebih dahulu dikelompokan dalam stasiun. Di samping itu, operasi dibedakan antara sisi kanan dan sisi kiri. Akibatnya, beberapa operasi dapat dikelompokan dalam kedua belah sisi sehingga stasiun kerja juga dipisahkan dalam dua sisi.
Usulan Design Sub Line…(Dyah Budiastuti; Teguh Adhi Pribadi)
31
Metode Ranked Positional Weight memprioritaskan elemen kerja berdasarkan masing-masing nilai RPW dari operasi dan operasi yang memiliki nilai RPW lebih besar mendapat prioritas utama. Metode J-Wagon memprioritaskan elemen kerja berdasarkan jumlah elemen yang bergantung pada elemen itu sendiri dan elemen yang memiliki waktu lebih besar pada elemen yang memiliki jumlah elemen pengikut yang sama mendapat prioritas utama. Stasiun kerja terbaik dipilih dengan memperhatikan pemerataan beban kerja di setiap stasiun kerja. Metode Comsoal memprioritaskan elemen yang tidak memiliki elemen pendahulu dengan nilai probabilitas terbesar, antara probabilitas waktu baku dan probabilitas RPW. Gambar 1 sampai dengan Gambar 4 berikut memperlihatkan prosedur yang dilakukan untuk menganalisis masing-masing metode.
32
INASEA Vol. 5, No. 1, April 2004: 30-58
START
Urutkan elemen pekerjaaan dalam tabel berdasarkan waktu terbesar hingga terkecil
Pilih elemen kerja dengan waktu baku terbesar
Pilih elemen kerja dengan waktu baku terbesar berikutnya
TIDAK
Data memenuhi Precedence diagram ?
YA YA Data menyebabkan jumlah waktu stasiun kerja melebihi cycle time
TIDAK
Data memenuhi Precedence diagram ?
YA YA
TIDAK Masukkan elemen kerja ke dalam pembentukan stasiun kerja
Hapuskan elemen terpilih dari dalam tabel
Pilih elemen berikutnya yang tidak melebihi cycle time sesuai urutan dalam tabel
YA
Masih adakah elemen yang dapat ditambahkan tanpa melebihi cycle time
TIDAK Apakah semua elemen telah terpilih ?
TIDAK
Lanjutkan ke pembentukan stasiun kerja berikutnya
YA STOP
Gambar 1 Prosedur Metode Largest Candidate Rule
Usulan Design Sub Line…(Dyah Budiastuti; Teguh Adhi Pribadi)
33
START
Hitung nilai RPW untuk tiap elemen
Urutkan elemen pekerjaaan dalam tabel berdasarkan nilai RPW terbesar hingga terkecil
Pilih elemen kerja dengan nilai RPW terbesar
Pilih elemen kerja dengan nilai RPW terbesar berikutnya
TIDA K TIDAK
Data memenuhi Precedence diagram ?
AA Y YA A A
Y YA AA TIDAK TIDA
A
Data menyebabkan jumlah waktu stasiun kerja melebihi cycle time
A
K AA
TIDAK
YA Data memenuhi Precedence diagram ?
AYA A
TIDA AA K Masukkan elemen kerja ke dalam pembentukan stasiun kerja
Hapuskan elemen terpilih dari dalam tabel
Pilih elemen berikutnya yang tidak melebihi cycle time sesuai urutan dalam tabel
YA
Y A A
Masih adakah elemen yang dapat ditambahkan tanpa melebihi cycle time
A TIDAK TIDA K AA Apakah semua elemen telah terpilih ?
Y A STOP
TIDAK
TIDA AA K
Lanjutkan ke pembentukan stasiun kerja berikutnya
YA
A A
Gambar 2 Prosedur Metode Ranked Positional Weight
34
INASEA Vol. 5, No. 1, April 2004: 30-58
START
Hitung nilai RPW untuk tiap elemen
Hitung probabilitas RPW dan waktu elemen untuk masing-masing elemen kerja
Buat tabel A untuk tiap elemen bersama dengan elemen yang mendahulunya
Buat tabel B untuk tiap elemen yang tidak memiliki elemen pendahulu
Buat tabel C untuk elemen kerja yang tidak menyebabkan jumlah waktu elemen-elemen pembentuk stasiun melebihi cycle time
Lanjutkan pembentukan stasiun berikutnya
Tidak Tidak
Apakah ada elemen dalam tabel C?
Ya YA
A A
Prioritaskan elemen kerja yang memiliki probabilitas terbesar pada prioritas pertama
Masukkan elemen pekerjaan dengan prioritas pertama dalam stasiun
Hapuskan elemen terpilih dari tabel A
Tidak
Apakah semua elemen telah terpilih?
Tidak
Ya YA STOP
A A
Gambar 3 Prosedur Metode Comsoal
Usulan Design Sub Line…(Dyah Budiastuti; Teguh Adhi Pribadi)
35
START
Hitung jumlah elemen yang bergantung pada tiap elemen kerja
Urutkan elemen pekerjaan berdasarkan jumlah elemen yang bergantung pada tiap elemen kerja dari yang terbesar hingga terkecil
Prioritaskan elemen yang memiliki waktu terbesar pada jumlah elemen bergantung yang sama
Prioritaskan elemen yang memiliki waktu terbesar pada kolom yang sama
Urutkan elemen pekerjaan dalam sebuah tabel berdasarkan ketentuan di atas
A
Gambar 4 Prosedur Metode J-Wagon
36
INASEA Vol. 5, No. 1, April 2004: 30-58
A
Pilih elemen dengan urutan pertama
Tidak
Pilih elemen dengan urutan berikutnya
Data memenuhi precedence diagram?
Ya
Data menyebabkan jumlah waktu stasiun melebihi cycle time?
Ya
Tidak
Tidak Data memenuhi precedence diagram?
Ya
Masukkan elemen ke dalam pembentukan stasiun
Hapuskan elemen terpilih dari dalam tabel
Pilih elemen berikutnya yang tidak melebihi cycle time sesuai urutan dalam tabel
Ya
Masih ada elemen yang dapat ditambahkan tanpa melebihi cycle time?
Tidak
Apakah semua elemen telah terpilllih
Tidak
Lanjutkan pembentukan stasiun berikutnya
Ya STOP
Gambar 4 Prosedur J-Wagon (Lanjutan)
Usulan Design Sub Line…(Dyah Budiastuti; Teguh Adhi Pribadi)
37
Hasil analisis keempat metode, diperlihatkan pada tabel berikut. 1. Metode Largest Candidate Rule Tabel 1 Urutan Operasi Berdasarkan Waktu Baku Terbesar
No
Nama Operasi
20 3 42 43 29 44 24 6 28 41 13 52
Pasang wire hearness Scan bercode, check Pasang cushion R rear set Pasang cushion L rear set Pasang stay start magnetic switch Pasang rod Rr brake Sambung kabel switch assy ke coil Operasi press mesin Pasang rectifier comp regulate Pasang stay CDI unit Pasang bell steel under Angkat engine, letakkan pada jig
1 26 37 39 21 38 25 14 7 32 22 30 34 35 15 2 9 10 5 49 4
38
Angkat F/B, check Pasang magnetic starter Pasang BF 6mm Pasang winker relay Pasang coil assy Pasang unit comp CDI Jepit kabel W/H Kaitkan spring D ke hook main Letakan F/B pada jig Pasang case battery Pasang NF 6mm (nut coil assy) Kaitkan magnetic starter Pasang grommet AC case Pasang air cleaner assy Pasang ps 3x25 ke main stand Operasi numbering mesin Pasang pedal comp brake Pasang pipe Rr brake pivot Pasang race st top dan bottom Pasang grommet cord Selipkan barcode, geser
Waktu Baku (detik) 31.58 22.70 19.64 19.30 16.87 16.17 15.79 15.47 15.36 13.59 12.44 11.72
10.08 9.73 9.62 8.91 8.40 8.38 8.07 7.90 7.77 7.15 7.13 7.05 7.04 7.03 6.52 6.27 6.09 6.06 5.98 5.92 5.86
Operasi yang Mendahului 1 2 19 19 27 19 23 5 19 40 8 18,22,25,31,33 36,37,41,42,43 44,47,48,51 19 35 38 20,19 19 24 12 6 19 21 29 1 34,19 14 1 8 9 4 19 3
Sisi Operasi RH LH RH RH RH RH LH LH RH LH LH RH LH RH LH LH LH RH LH LH LH LH -
INASEA Vol. 5, No. 1, April 2004: 30-58
Tabel 1 Urutan Operasi Berdasarkan Waktu Baku Terbesar (lanjutan)
23 Pasang switch assy stop 40 Sambung kabel CDI ke winker relay 11 Pasang stand comp main 33 Pasang BF 6mm 36 Pasang BF 6mm 27 Pasang NF 6mm 17 Pasang rubber stand stopper 51 Pasang BF 6x12 54 Pasang BW 8x20 45 Pasang tank comp fuel 19 Balik F/B 53 Pasang bar comp stand 50 Pasang catch comp seat 8 Balik F/B 48 Tempelkan label helmat holder 47 Sambungkan kabel tube tank 18 Sambungkan W/H ke rectifier comp 12 Kaitkan hook main stand spring 16 Kaitkan spring D ke stand comp 46 Rapikan tube tank comp fuel 31 Rapikan kabel pada F/B Total
5.84 5.80
21 39
RH LH
5.79 5.79 5.74 5.70 5.58 5.58 5.56 5.56 5.54 4.67 4.67 4.58 4.49 4.47 4.47
10 32 35 26 16 50 53 19 13,17 52 49 7 19 46 20,28
LH RH RH LH LH LH LH LH RH
11 15 45 30
LH -
4.43 4.42 4.26 3.66 474.19
Tabel 2 Lini Perakitan Stasiun Kerja Usulan Berdasarkan Metode Largest Candidate Rule
Stasiun I
II
Operasi 1 20 34 2 3 4 5 6 7
Waktu Baku 10.08 31.58 7.04 6.27 22.70 5.86 5.98 15.47 7.77
Jumlah waktu
Efisiensi Lini
41.66 48.70 54.97
89.63%
28.56 34.54 50.01 57.78
94.21%
Usulan Design Sub Line…(Dyah Budiastuti; Teguh Adhi Pribadi)
39
Tabel 2 Lini Perakitan Stasiun Kerja Usulan Berdasarkan Metode Largest Candidate Rule (lanjutan)
III
IV
V
VI
VII
40
8 13 9 10 11 12 14 15 16 17 19 42 44 26
4.58 12.44 6.09 6.06 5.79 4.43 7.90 6.52 4.42 5.58 5.54 19.64 16.17 9.73
43 38 39 32 35 37
19.30 8.38 8.91 7.15 7.03 9.62
28 21 23 24 25 36 22 49 40 41 33 45 50 51 48
15.36 8.40 5.84 15.79 8.07 5.74 7.13 5.92 5.80 13.59 5.79 5.56 4.67 5.58 4.49
LH 17.02 23.11 29.17 34.96 39.39 47.29 53.81 58.23 11.12 30.76 46.93 56.66
94.95% RH
92.39% LH
27.68 36.55 43.74 50.77 60.39
98.47% RH
23.76 29.60 45.39 53.46 59.20 13.05 18.85 32.44 38.23 43.79 48.46 54.04 58.53
96.53% RH
95.43%
INASEA Vol. 5, No. 1, April 2004: 30-58
Tabel 2 Lini Perakitan Stasiun Kerja Usulan Berdasarkan Metode Largest Candidate Rule (lanjutan)
VIII
IX
27 29 30 18 46 47 31 52 53 54
5.70 16.87 7.05 4.47 4.26 4.47 3.66 11.72 4.67 5.56
LH 22.57 29.62 34.09 38.35 42.82 46.48 16.39 21.95
75.79% LH 35.79%
Tabel 3 Mean Square Idle Time Tiap Operator Berdasarkan Metode Largest Candidate Rule
Stasiun 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Total
Mean Square Idle Time 40.45 12.60 9.61 21.81 0.88 4.54 7.84 220.52 1550.78 1869.03
Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa jumlah stasiun kerja adalah sebanyak 8 buah sehingga dapat dihitung efesiensi lini total sebagai berikut. Efisiensi Lini Total = [ (Jumlah total waktu seluruh stasiun kerja/(banyak stasiun x cycle time) ] x 100%
Efisiensi Lini Total =
474.19 x 100% = 85.91% 9 x 61.33
Dengan Mean Square Idle Time operator =
1869.03 = 207.67 detik 9
Usulan Design Sub Line…(Dyah Budiastuti; Teguh Adhi Pribadi)
41
2. Metode Ranked Positional Weight Tabel 4 Urutan Operasi Berdasarkan Nilai RPW Terbesar No
Nama Operasi
1 2 3 4 5
Angkat F/B, check Operasi numbering mesin Scan bercode, check Selipkan barcode, geser Pasang race st top dan bottom Operasi press mesin Letakan F/B pada jig Balik F/B Pasang pedal comp brake Pasang pipe Rr brake pivot Pasang stand comp main Kaitkan hook main stand spring Kaitkan spring D ke hook main Pasang ps 3x25 ke main stand Pasang bell steel under Kaitkan spring D ke stand comp Pasang rubber stand stopper Balik F/B Pasang wire hearness Pasang coil assy Pasang magnetic starter Pasang unit comp CDI Pasang NF 6mm Pasang switch assy stop Pasang winker relay Pasang stay start magnetic switch Sambung kabel switch assy ke coil Pasang grommet AC case Pasang rectifier comp regulate Pasang cushion R rear set Sambung kabel CDI ke winker relay
6 7 8 9 10 11 12 14 15 13 16 17 19 20 21 26 38 27 23 39 29 24 34 28 42 40
42
Waktu Baku (detik) 10.08 6.27 22.70 5.86 5.98
RPW
Sisi Operasi
659.91 633.16 626.91 604.21 598.35
Operasi yang Mendahului 1 2 3 4
15.47 7.77 4.58 6.09 6.06 5.79 4.43
592.27 576.90 569.13 552.11 546.02 539.96 534.17
5 6 7 8 9 10 11
LH LH -
7.90
529.74
12
LH
6.52
521.84
14
LH
12.44 4.42
517.76 515.32
8 15
LH
5.58
510.90
16
-
5.54 31.58 8.40 9.73 8.38 5.70 5.84 8.91 16.87
505.32 103.23 67.18 64.96 58.63 55.23 51.65 50.25 49.53
13,17 1 20,19 19 19 26 21 38 27
RH RH LH RH RH LH RH
15.79
45.81
23
RH
7.04 15.36
44.75 41.78
1 19
RH
19.64 5.80
41.59 41.34
19 39
RH LH
-
INASEA Vol. 5, No. 1, April 2004: 30-58
Tabel 4 Urutan Operasi Berdasarkan Nilai RPW Terbesar (lanjutan) 43 49 44 35 45 41 32 30 50 37 46 25 22 33 36 51 48 47 18 31 52
53 54
Pasang cushion L rear set Pasang grommet cord Pasang rod Rr brake Pasang air cleaner assy Pasang tank comp fuel Pasang stay CDI unit Pasang case battery Kaitkan magnetic starter Pasang catch comp seat Pasang BF 6mm Rapikan tube tank comp fuel Jepit kabel W/H Pasang NF 6mm (nut coil assy) Pasang BF 6mm Pasang BF 6mm Pasang BF 6x12 Tempelkan label helmat holder Sambungkan kabel tube tank Sambungkan W/H ke rectifier comp Rapikan kabel pada F/B Angkat engine, letakkan pada jig
19.30 5.92 16.17 7.03 5.56 13.59 7.15 7.05 4.67 9.62 4.26
41.25 38.12 38.12 37.71 36.24 35.54 34.89 32.66 32.20 31.57 30.68
19 19 19 34,19 19 40 19 29 49 35 45
LH LH RH LH LH RH LH LH -
8.07 7.13
30.02 29.08
24 21
RH LH
5.79 5.74 5.58 4.49
27.74 27.69 27.53 26.44
32 35 50 19
LH RH LH LH
4.47
26.42
46
-
4.47
26.42
20,28
RH
3.66 11.72
25.61 21.95
-
Pasang bar comp stand Pasang BW 8x20
4.67 5.56
30 18,22,25,31,33 36,37,41,42,43 44,47,48,51 52 53
Total
10.23 5.56
LH LH LH
474.19 Tabel 5 Lini Perakitan Stasiun Kerja Usulan Berdasarkan Nilai RPW Terbesar
Stasiun I
Operasi 1 2 3 4 5 34
Waktu Baku 10.08 6.27 22.70 5.86 5.98 7.04
Waktu Kumulatif
Efisiensi
16.35 39.05 44.91 50.89 57.93
94.46%
Usulan Design Sub Line…(Dyah Budiastuti; Teguh Adhi Pribadi)
43
Tabel 5 Lini Perakitan Stasiun Kerja Usulan Berdasarkan Nilai RPW Terbesar (lanjutan)
II
III
IV
V
VI
VII
44
6 7 8 9 10 11 12 14 20 15 13 16 17 19 26 21 27 23 29 35 38 39 40 43 49 45 32 24 28 42 30 44 46 25 36 18 47 31
15.47 7.77 4.58 6.09 6.06 5.79 4.43 7.90 31.58 6.52 12.44 4.42 5.58 5.54 9.73 8.40 5.70 5.84 16.87 7.03 8.38 8.91 5.80 19.30 5.92 5.56 7.15 15.79 15.36 19.64 7.05 16.17 4.26 8.07 5.74 4.47 4.47 3.66
23.24 27.82 33.91 39.97 45.76 50.19 58.09
94.72%
38.10 50.54 54.96 60.54
98.71%
15.27 23.67 29.37 35.21 52.08 59.11
96.38%
17.29 23.09 42.39 48.31 53.87 61.02
99.49%
31.15 50.79 57.84
94.31%
20.43 28.50 34.24 38.71 43.18 46.84
76.37%
INASEA Vol. 5, No. 1, April 2004: 30-58
Tabel 5 Lini Perakitan Stasiun Kerja Usulan Berdasarkan Nilai RPW Terbesar (lanjutan)
VIII
IX
41 50 37 22 33 51 48 52 53 54
13.59 4.67 9.62 7.13 5.79 5.58 4.49 11.72 4.67 5.56
18.26 27.88 35.01 40.80 46.36 50.87 16.39 21.95
82.94% LH 35.79%
Tabel 6 Mean Square Idle Time Tiap Operator Berdasarkan Nilai RPW Terbesar
Operator 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Total
Mean Square Idle Time 11.56 10.50 0.62 4.93 0.10 12.18 226.20 109.41 1550.78 1926.28
Efisiensi Lini Total = [ (Jumlah total waktu seluruh stasiun kerja/(banyak stasiun x cycle time) ] x 100% Efisiensi Lini Total =
474.19 X 100% = 85.91% Mean Square Idle Time = 9x61.33 1926.28 9
= 214.03 detik
Usulan Design Sub Line…(Dyah Budiastuti; Teguh Adhi Pribadi)
45
3. Metode J-Wagon Tabel 7 Urutan Operasi Berdasarkan Jumlah Elemen yang Bergantung No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 14 15 16 13 17 19 20 26 21 38 34 27 29 39 35 49 23 45 24
46
Nama Operasi
Angkat F/B, check Operasi numbering mesin Scan bercode, check Selipkan barcode, geser Pasang race st top dan bottom Operasi press mesin Letakan F/B pada jig Balik F/B Pasang pedal comp brake Pasang pipe Rr brake pivot Pasang stand comp main Kaitkan hook main stand spring Kaitkan spring D ke hook main Pasang ps 3x25 ke main stand Kaitkan spring D ke stand comp Pasang bell steel under Pasang rubber stand stopper Balik F/B Pasang wire hearness Pasang magnetic starter Pasang coil assy Pasang unit comp CDI Pasang grommet AC case Pasang NF 6mm Pasang stay start magnetic switch Pasang winker relay Pasang air cleaner assy Pasang grommet cord Pasang switch assy stop Pasang tank comp fuel Sambung kabel switch assy ke coil
Waktu Baku (detik) 10.08 6.27 22.70 5.86 5.98
Jumlah Operasi yang bergantung 53 50 49 48 47
Operasi yang mendahului
Sisi Operasi
1 2 3 4
-
15.47 7.77 4.58 6.09 6.06 5.79 4.43
46 45 44 42 41 40 39
5 6 7 8 9 10 11
LH LH -
7.90
38
12
LH
6.52
37
14
LH
4.42
36
15
LH
12.44 5.58 5.54 31.58 9.73 8.40 8.38 7.04 5.70 16.87
35 35 34 9 7 7 6 6 6 5
8 16 13,17 1 19 20,19 19 1 26 27
RH RH LH RH RH
8.91 7.03 5.92 5.84 5.56 15.79
5 5 5 5 5 4
38 34,19 19 21 19 23
LH LH RH RH
INASEA Vol. 5, No. 1, April 2004: 30-58
Tabel 7 Urutan Operasi Berdasarkan Jumlah Elemen yang Bergantung (lanjutan) 28 32 30 40 50 46 42 43 44 41 37 25 22 33 36 51 48 47 18 31 52
53 54
Pasang rectifier comp regulate Pasang case battery Kaitkan magnetic starter Sambung kabel CDI ke winker relay Pasang catch comp seat Rapikan tube tank comp fuel Pasang cushion R rear set Pasang cushion L rear set Pasang rod Rr brake Pasang stay CDI unit Pasang BF 6mm Jepit kabel W/H Pasang NF 6mm (nut coil assy) Pasang BF 6mm Pasang BF 6mm Pasang BF 6x12 Tempelkan label helmat holder Sambungkan kabel tube tank Sambungkan W/H ke rectifier comp Rapikan kabel pada F/B Angkat engine, letakkan pada jig
15.36
4
19
RH
7.15 7.05 5.80
4 4 4
19 29 39
LH RH LH
4.67 4.26
4 4
49 45
LH -
19.64 19.30 16.17 13.59 9.62 8.07 7.13
3 3 3 3 3 3 3
19 19 19 40 35 24 21
RH LH RH LH LH RH LH
5.79 5.74 5.58 4.49
3 3 3 3
32 35 50 19
LH RH LH LH
4.47
3
46
-
4.47
3
20,28
RH
3.66 11.72
3 2
-
Pasang bar comp stand Pasang BW 8x20
4.67 5.56
30 18,22,25,31,33 36,37,41,42,43 44,47,48,51 52 53
Total
1 0
LH LH LH
474.19
Usulan Design Sub Line…(Dyah Budiastuti; Teguh Adhi Pribadi)
47
Tabel 8 Lini Perakitan Stasiun Kerja Usulan Berdasarkan Metode J-Wagon
Stasiun I
II
III
IV
V
48
Operasi 1 2 3 4 5 34 6 7 8 9 10 11 12 14 15 16 13 17 19 38 39 35 20 26 21 27 23 29 45 24 28 30
Waktu Baku 10.08 6.27 22.70 5.86 5.98 7.04 15.47 7.77 4.58 6.09 6.06 5.79 4.43 7.90 6.52 4.42 12.44 5.58 5.54 8.38 8.91 7.03 31.58 9.73 8.40 5.70 5.84 16.87 5.56 15.79 15.36 7.05
Waktu Kumulatif 16.35 39.05 44.91 50.89 57.93 23.24 27.82 33.91 39.97 45.76 50.19 58.09 10.94 23.38 28.96 34.50 42.88 51.79 58.82 41.31 49.71 55.41 61.25 22.43 38.22 53.58 60.63
Efisiensi
94.46% LH
94.72% LH
95.91% RH
99.87% RH
98.86%
INASEA Vol. 5, No. 1, April 2004: 30-58
Tabel 8 Lini Perakitan Stasiun Kerja Usulan Berdasarkan Metode J-Wagon (lanjutan)
VI
VII
VIII
49 32 40 50 46 43 41 42 44 25 36 47 18 37 22 33 51 48 31 52 53 54
5.92 7.15 5.80 4.67 4.26 19.30 13.59 19.64 16.17 8.07 5.74 4.47 4.47 9.62 7.13 5.79 5.58 4.49 3.66 11.72 4.67 5.56
LH 13.07 18.87 23.54 27.80 47.10 60.69 35.81 43.88 49.62 54.09 58.56 16.75 22.54 28.12 32.61 36.27 47.99 52.66 58.22
98.96% RH
95.48% LH
94.93%
Tabel 9 Mean Square Idle Time Tiap Operator Berdasarkan Metode J-Wagon
Stasiun 1 2 3 4 5 6 7 8 Total
Mean Square Idle Time 11.56 10.48 6.30 0.006 0.49 0.41 7.67 9.67 46.586
Usulan Design Sub Line…(Dyah Budiastuti; Teguh Adhi Pribadi)
49
Efisiensi Lini Total = [ (Jumlah total waktu seluruh stasiun kerja/(banyak stasiun x cycle time) ] x 100%
474.19 8 x 61.33
Efisiensi Lini total =
Mean Square Idle Time =
46.586 8
X 100% = 96.65%
= 5.823 detik
4. Metode Comsoal Probabilitas Waktu Baku = n1 / n = 31.58 / 474.19 = 0.0666 Probabilitas RPW = n1 / n = 91.63 / 3560.04 = 0.0257
Tabel 10 Urutan Operasi Berdasarkan Probabilitas Maks. Terbesar No
20 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 14 15 13 16
Nama Operasi
Pasang wire hearness Angkat F/B, check Operasi numbering mesin Scan bercode, check Selipkan barcode, geser Pasang race st top dan bottom Operasi press mesin Letakan F/B pada jig Balik F/B Pasang pedal comp brake Pasang pipe Rr brake pivot Pasang stand comp main Kaitkan hook main stand spring Kaitkan spring D ke hook main Pasang ps 3x25 ke main stand Pasang bell steel under Kaitkan spring D ke stand comp
50
Waktu Baku (detik) 10.08 31.58 6.27 22.70 5.86 5.98
RPW
Probabilitas RPW
Probabilitas Maks
103.23 659.91 633.16 626.91 604.21 598.35
Probabilitas Waktu Baku 0.0666 0.0213 0.0132 0.0479 0.0124 0.0126
0.0090 0.0573 0.0549 0.0544 0.0524 0.0519
0.0666 0.0553 0.0549 0.0544 0.0524 0.0519
15.47 7.77 4.58 6.09 6.06 5.79 4.43
592.37 576.90 569.13 552.11 546.02 539.96 534.17
0.0326 0.0164 0.0096 0.0128 0.0128 0.0122 0.0093
0.0514 0.0501 0.0494 0.0479 0.0474 0.0469 0.0464
0.0514 0.0501 0.0494 0.0479 0.0474 0.0469 0.0464
7.90
529.74
0.0167
0.0460
0.0460
6.52
521.84
0.0138
0.0453
0.0453
12.44 4.42
517.76 515.32
0.0262 0.0093
0.0449 0.0447
0.0449 0.0447
INASEA Vol. 5, No. 1, April 2004: 30-58
Tabel 10 Urutan Operasi Berdasarkan Probabilitas Maks. Terbesar (lanjutan) 17 19 42 43 29 44 24 28 41 52 26 37 39 21 38 25 32 22 30 34 35 49 23 40 33 36 27 51 45 54 50 53 48 47 18
Pasang rubber stand stopper Balik F/B Pasang cushion R rear set Pasang cushion L rear set Pasang stay start magnetic switch Pasang rod Rr brake Sambung kabel switch assy ke coil Pasang rectifier comp regulate Pasang stay CDI unit Angkat engine, letakkan pada jig Pasang magnetic starter Pasang BF 6mm Pasang winker relay Pasang coil assy Pasang unit comp CDI Jepit kabel W/H Pasang case battery Pasang NF 6mm (nut coil assy) Kaitkan magnetic starter Pasang grommet AC case Pasang air cleaner assy Pasang grommet cord Pasang switch assy stop Sambung kabel CDI ke winker relay Pasang BF 6mm Pasang BF 6mm Pasang NF 6mm Pasang BF 6x12 Pasang tank comp fuel Pasang BW 8x20 Pasang catch comp seat Pasang bar comp stand Tempelkan label helmat holder Sambungkan kabel tube tank Sambungkan W/H ke rectifier comp
5.58 5.54 19.64 19.30 16.87
510.90 505.32 41.59 41.25 49.53
0.0118 0.0117 0.0414 0.0407 0.0356
0.0443 0.0439 0.0036 0.0036 0.0043
0.0443 0.0439 0.0414 0.0407 0.0356
16.17 15.79
38.12 45.81
0.0341 0.0333
0.0033 0.0040
0.0341 0.0333
15.36
41.78
0.0324
0.0036
0.0324
13.59 11.72
35.54 21.95
0.0287 0.0247
0.0031 0.0019
0.0287 0.0247
9.73 9.62 8.91 8.40 8.38 8.07 7.15 7.13
64.96 31.57 50.25 67.18 58.63 30.02 34.89 29.08
0.0205 0.0203 0.0188 0.0177 0.0177 0.0170 0.0151 0.0150
0.0056 0.0027 0.0044 0.0058 0.0051 0.0026 0.0030 0.0025
0.0205 0.0203 0.0188 0.0177 0.0177 0.0170 0.0151 0.0150
7.05 7.04 7.03 5.92 5.84 5.80
32.66 44.75 37.71 38.12 51.65 41.34
0.0149 0.0149 0.0148 0.0125 0.0123 0.0122
0.0028 0.0039 0.0033 0.0033 0.0045 0.0036
0.0149 0.0149 0.0148 0.0125 0.0123 0.0122
5.79 5.74 5.70 5.58 5.56 5.56 4.67 4.67 4.49
27.74 27.69 55.23 27.53 36.24 5.56 32.20 10.23 26.44
0.0122 0.0121 0.0120 0.0118 0.0117 0.0117 0.0098 0.0098 0.0095
0.0024 0.0024 0.0048 0.0024 0.0031 0.0005 0.0028 0.0009 0.0023
0.0122 0.0121 0.0120 0.0118 0.0117 0.0117 0.0098 0.0098 0.0095
4.47
26.42
0.0094
0.0023
0.0094
4.47
26.42
0.0094
0.0023
0.0094
Usulan Design Sub Line…(Dyah Budiastuti; Teguh Adhi Pribadi)
51
Tabel 10 Urutan Operasi Berdasarkan Probabilitas Maks. Terbesar (lanjutan) 46 31
Rapikan tube tank comp fuel Rapikan kabel pada F/B
Total
4.26 3.66
30.68
0.0090
25.61
0.0077
474.19 3560.04
0.0027 0.0022
1.00000
0.0090 0.0077
1.00000
Tabel 11 Lini Perakitan Stasiun Kerja Usulan Berdasarkan Metode Comsoal
Stasiun I
II
III
IV
V
52
Operasi 1 20 2 34 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 14 15 13 16 17 19 42 44 26 43 38 39 32 35 37
Waktu baku 10.08 31.58 6.27 7.04 22.70 5.86 5.98 15.47 7.77 4.58 6.09 6.06 5.79 4.43 7.90 6.52 12.44 4.42 5.58 5.54 19.64 16.17 9.73 19.30 8.38 8.91 7.15 7.03 9.62
Waktu kumulatif
Efisiensi
41.66 47.93 54.97
89.63%
28.56 34.54 50.01 57.78 10.67 16.73 22.52 26.95 34.85 41.37 53.81 58.23 11.12 30.76 46.93 56.66 27.68 39.59 43.74 50.77 60.39
94.21% LH
94.95% RH
92.39% LH
98.47%
INASEA Vol. 5, No. 1, April 2004: 30-58
Tabel 11 Lini Perakitan Stasiun Kerja Usulan Berdasarkan Metode Comsoal (lanjutan)
VI
VII
VIII
IX
28 21 27 29 30 23 24 25 36 45 18 46 47 31 22 49 40 41 33 50 51 48 52 53 54
15.36 8.40 5.70 16.87 7.05 5.84 15.79 8.07 5.74 5.56 4.47 4.26 4.47 3.66 7.13 5.92 5.80 13.59 5.79 4.67 5.58 4.49 11.72 4.67 5.56
RH 23.76 29.46 46.33 53.38 59.22 23.86 29.60 35.16 39.63 43.89 48.36 52.02 13.05 18.85 32.44 38.23 42.90 48.48 52.97 16.39 21.95
96.56% RH
84.82% LH
86.37% LH 35.79%
Tabel 12 Mean Square Idle Time Berdasarkan Metode Comsoal
Stasiun 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Total
Mean Square Idle Time 40.45 12.60 9.61 21.81 0.88 4.45 86.68 69.89 1550.78 1797.15
Usulan Design Sub Line…(Dyah Budiastuti; Teguh Adhi Pribadi)
53
Efisiensi Lini Total = [ (Jumlah total waktu seluruh stasiun kerja/(banyak stasiun x cycle time) ] x 100%
474.19 9 x 61.33
Efisiensi Lini Total =
Mean Square Idle Time =
1797.15 9
X 100% = 85.91%
= 199.68 detik
Dari hasil pengumpulan data yang telah diolah, dapat dibuat suatu tabel perbandingan efisiensi performansi untuk masing-masing metode penyeimbangan lini perakitan yang terdiri atas perbandingan nilai efisiensi lini yang menunjukkan performansi stasiun kerja dan perbandingan nilai Mean Square Idle Time yang menunjukkan performansi operator.
Tabel 13 Perbandingan Efisiensi Lini Hasil Metode Penyeimbangan Lini
Metode
Jumlah Stasiun Kerja
Efisiensi Stasiun Kerja (%)
Efisi ensi Lini Total
1
2
3
4
5
6
7
8
9
9
54.97
57.78
58.23
56.66
60.39
59.20
58.53
46.48
21.95
85.91
9
57.93
58.09
60.54
59.11
61.02
57.84
46.48
50.87
21.95
85.91
J– Wagon
8
57.93
58.09
58.82
61.25
60.63
60.69
58.56
58.22
-
96.65
COMS OAL
9
54.97
57.78
58.23
56.66
60.39
59.22
52.02
52.97
21.95
85.91
Largest Candid ate Rule Ranked Position al Weight
Tabel 14 Perbandingan Mean Square Idle Time Operator Hasil Metode Penyeimbangan Lini
Operator
1
54
Largest Candidate Rule 40.45
Mean Square Idle Time (detik2) Ranked Positional J – Wagon Weight 11.56 11.56
COMSOAL 40.45
INASEA Vol. 5, No. 1, April 2004: 30-58
Tabel 14 Perbandingan Mean Square Idle Time Operator Hasil Metode Penyeimbangan Lini (lanjutan)
2 3 4 5 6 7 8 9 Total Mean Square Idle Time
12.60 9.61 21.81 0.88 4.54 7.84 220.52 1550.78
10.50 0.62 4.93 0.10 12.18 226.20 109.41 1550.78
10.48 6.30 0.006 0.49 0.41 7.67 9.67 -
12.60 9.61 21.81 0.88 4.45 86.68 69.89 1550.78
1869.03
1926.28
46.586
1797.15
Dilihat dari tabel perbandingan efisiensi lini dan Mean Square Idle Time dari masing-masing metode yang telah dibuat, terlihat bahwa usulan lini perakitan menggunakan metode penyeimbangan lini J-Wagon adalah yang terbaik. Hal itu didasarkan pada hal berikut. • Tingkat efisiensi lini yang terbesar, yaitu 96.65%. • Performansi operator yang ditunjukkan oleh Mean Square Idle Time operator yang bukan hanya rendah namun juga cukup merata untuk setiap operator. Berikut ini merupakan hasil pembentukan stasiun kerja berdasarkan metode JWagon.
Stasiun I
II
III
No 1 2 3 4 5 34 6 7 8 9 10 11 12 14 15 16
Nama Operasi Angkat F/B, check Operasi numbering mesin Scan barcode, check Selipkan barcode, geser Pasang race st top dan bottom Pasang grommet AC case Operasi press mesin Letakan F/B pada jig Balik F/B Pasang pedal comp brake Pasang pipe Rr brake pivot Pasang stand comp main Kaitkan hook main stand spring Kaitkan spring D ke hook main Pasang ps 3x25 ke main stand Kaitkan spring D ke stand comp
Waktu Total
Efisiensi
57.93 94.46% LH
58.09
Usulan Design Sub Line…(Dyah Budiastuti; Teguh Adhi Pribadi)
94.72% LH
55
IV
V
VI
VII
VIII
56
13 17 19 38 39 35 20 26 21 27 23 29 45 24 28 30 49 32 40 50 46 43 41 42 44 25 36 47 18 37 22 33 51 48 31 52 53 54
Pasang ball steel under Pasang rubber stand stopper Balik F/B Pasang unit comp CDI Pasang winker relay Pasang air cleaner assy Pasang wire hearness Pasang magnetic starter Pasang coil assy Pasang NF 6mm Pasang switch assy stop Pasang stay start magnetic switch Pasang tank comp fuel Sambung kabel switch assy ke coil Pasang rectifier comp regulate Kaitkan magnetic starter Pasang grommet cord Pasang case battery Sambung kabel CDI ke winker relay Pasang catch comp seat Rapikan tube tank comp fuel Pasang cushion L rear set Pasang stay CDI unit Pasang cushion R rear set Pasang rod Rr brake Jepit kabel W/H Pasang BF 6mm (air cleaner assy) Sambungkan kabel tube tank Sambungkan W/H ke rectifier comp Pasang BF 6mm (air cleaner assy) Pasang NF 6mm (nut coil assy) Pasang BF 6mm (case battery) Pasang BF 6x12 (catch comp seat) Tempelkan label helmat holder Rapikan kabel pada F/B Angkat engine, letakkan pada jig Pasang bar comp stand Pasang BW 8x20
58.82
95.91% RH 61.25 99.87% RH 60.63 98.86% LH
60.69
98.96% RH
58.56 95.48% LH
58.22
94.93%
INASEA Vol. 5, No. 1, April 2004: 30-58
Stasiun 1 2 3 4 5 6 7 8
Mean Square Idle Time 11.56 10.48 6.30 0.006 0.49 0.41 7.67 9.67
Efisiensi Lini Total = [ (Jumlah total waktu seluruh stasiun kerja/(banyak stasiun x cycle time) ] x 100% Efisiensi Lini total =
Mean Square Idle Time =
474.19 8 x 61.33 46.586 8
X 100% = 96.65% = 5.823 detik
PENUTUP Lini perakitan dengan metode J-Wagon ini akan lebih baik, bila dalam pengimplementasiannya memperhatikan aspek sebagai berikut. 1. Pemilihan dan pengaturan peralatan dan prasarana lainnya. 2. Pengaturan material handling. 3. Ergonomi dari masing-masing operator.
Usulan Design Sub Line…(Dyah Budiastuti; Teguh Adhi Pribadi)
57
DAFTAR PUSTAKA Barnes, Ralph M. 1980. Motion and Time Study: Design and Measurement of Work. Los Angeles, California: John Wiley & Sons, Inc. Bedworth, David D. and James E Bailey. 1987. Integrated Production Control System: Management, Analysis, Design. New York: John Wiley & Sons, Inc. Buffa, Elwood S. and Rakesh K. Sarin. 1987. Modern Production/Operations Management. Eight Edition. University of California, Los Angeles: John Wiley & Sons. Groover, Mikell P. 1987. Automation Production System and Computer-Integrated Manufacture. USA: Prentice Hall, Inc. Sutalaksana, Iftikar Z., Anggawisastra, dan Tjakraatmadja. 1979. Teknik Tata Cara Kerja. Bandung: Departemen Teknik Industri ITB. Walpole, Ronald E. 1993. Pengantar Statistika. Edisi ke-3. Jakarta: Gramedia.
58
INASEA Vol. 5, No. 1, April 2004: 30-58