UPGRADE KAPASITAS UNTUK LAYANAN 3.5G HSDPA PADA OPERATOR SELULER PT. XL AXIATA
Whisnu Akbar Program Studi Sarjana Strata (S1), Teknik Elektro Universitas Mercubuana Jakarta
ABSTRAK Dengan semakin banyaknya bermunculan smartphone canggih berbagai merek dan fitur-fitur yang banyak di gandrungi saat ini, tentulah semua itu tidak ada artinya tanpa di tunjang dengan jaringan sebagai pendukung dalam mengaktifkan item-item yang ada dalam smartphone tersebut. Oleh karena itu PT. XL Axiata sebagai perusahaan layanan Jasa Jaringan Telekomunikasi yang ada di Indonesia terus berusaha untuk menigkatkan pelayanan yang lebih baik dan memberikan kepuasan kepada pelanggan setia XL.Bertambahnya jumlah pelanggan XL tentunya akan mempengaruhi daripada nodeB yang mengcover suatu area, hal inilah yang terkadang tidak terkontrol yang mengakibatkan adanya customer complaint yang kebanyakan dari mereka mengeluhkan jaringan internet yang kurang baik ataupun internet lambat. Dari hasil penelitian dalam pengambilan data ditemukan bahwa kepadatan trafik terjadi pada Hop Link (point to point) dan sebagian besar terjadi pada Lan Link wiring transmisi. Solusi yang dilakukan adalah dengan mengupgrade kapasitas dan rewiring transmisi dan ini mampu mengurangi terjadinya kepadatan pada satu lan atau hop link atau point to point. Kata kunci : Congestion, upgrade Kapasitas Mudulasi
ABSTRACT The Network system is expected as a support to activate smartphones following the rapid grow of modern Smartphone from differents brand with its attractive fiturs PT XL Axiata as Network Communication services company in Indonesia keep in improving the services to give the satisfaction to the loyal XL’s costumer. The
UPGRADE KAPASITAS UNTUK LAYANAN HOTROD 3.5G HSDPA (Whisnu Akbar)
1
Increasing of XL user therefore effect nodeB coverage area, and this thing sometimes cannot be controlled which is resulted to the complain of the user mostly about Internet network which according to them is not properly work or slow Base on the research and data taken it had been found that the traffic crowd happened to Hop Link and Mostly in Lan Link Wiring Transmission. The solution that had been done is to upgrade the capacity and rewiring transmission to be able to reduce the crowd of a Lan or Hop Link Key words: Congestion, upgrade Kapasitas Mudulation
1. Pendahuluan
Telekomunikasi yang awalnya melalui Voice dan data (SMS) kemudian seiring kemajuan dan perkembangan Jaman kebutuhan dan konsumsi layanan data meningkat. Semakin meningkatnya penggunaan layanan data pada komunikasi seluler membuat beberapa operator bersaing harga dengan penawaran paket data yang beragam. PT. XL Axiata yang sedang gempar melakukan promo paket data 3.5G atau HSDPA (Hight Speed Downlink Packet Acces) mau tidak mau harus menjaga dan meningkatkan kualitas sinyal mereka. Untuk mendukung sinyal 3.5G maka dibutuhkan transmisi dengan bandwidth yang besar agar paket data bisa maksimal. Pada jaringan transmisi XL.Axiata melakukan upgrade pada modulasi yang sebelumnya 34+2-C-QPSK menjadi 154Mbit – 128 QAM. Modulasi yang awalnya dengan kapasitas 16E1 atau 36Mbps menjadi 1STM atau 154Mbps sehingga ketersediaan akan packet link terpenuhi sesuai dengan kebutuhan dan memudahkan untuk penyediaan network/rootpath apabila ada penambahan site baru baik integration node B atau BTS 2G. Dengan standar yang diterapkan oleh PT. XL Axiata untuk setiap penyediaan packet data apabila melebihi dari 65% maka packet data tersebut harus dilakukan upgrade dan diharapkan dengan demikian maka tidak terjadi congestion (macet/penuh/sesak) yang mana akhir - akhir ini sering terjadinya complain dari para pelanggan yang mengalami keluhan kecepatan internet lambat atau signal yang kurang bagus baik untuk sms atau call.
UPGRADE KAPASITAS UNTUK LAYANAN HOTROD 3.5G HSDPA (Whisnu Akbar)
2
2. Arsitektur Jaringan GSM
Arsitektur jaringan GSM (gambar 1) terdiri dari 3 komponen utama yakni: 1. Mobile Station 2. Base Station Subsytem (BSS) 3. Network Subsytem (NSS)
Entitas Mobile Station terdiri dari Mobile Equipement (ME) yakni perangkat keras & perangkat lunak untuk transmisi radio yang dikenal dengan istilah telepon seluler (ponsel) dan Subcriber Identification Module (SIM). Mobile equipment (ME) secara unik diidentifikasikan dalam format International Mobile Equipment Identity (IMEI). SIM card berisi International Mobile Subscriber Identity (IMSI) yang digunakan untuk indentifikasi pelanggan ke sistem, kunci rahasia (untuk autentifikasi) serta menyimpan informasi lainya seperti phone book atau pesan sms. SIM card dapat diproteksi dari penggunaan yang tidak terotorisasi dengan password atau personal identity number (PIN). Base Station Subsytem (BSS) terdiri dari Base Tranciever System (BTS) dan Base Station Controler (BSC). Base Station Controllers (BSC) mengontrol dan mengatur beberapa BTS. BSC bertanggung jawab untuk memelihara koneksi (hubungan radio) saat panggilan dan kepadatan lalulintas panggilan pada areanya dan meneruskannya ke Network Subsystem. BSC juga menangani setup radiochannel, frequency hopping, serta proses handover. BTS merupakan alat tranceivers radio (transmitter receiver radio) pada suatu area didefiniskan sebagai sebuah cell dan menangani protokol radio-link dengan Mobile Station lewat Um interface yang juga dikenal dengan air interface (radio link). Network Subsystem terdiri dari Mobile Switvhing Centres (MSC) dan beberapa database yang terhubung dengannya seperi Home Location Register (HLR), Visitor Location Register (VLR), Authentication Center (AuC) serta Equipment Identity Register (EIR). Mobile Switching Centers (MSC) berfungsi untuk switching UPGRADE KAPASITAS UNTUK LAYANAN HOTROD 3.5G HSDPA (Whisnu Akbar)
3
suatu panggilan telepon dari jaringan internal atau dari jaringan lain (eksternal), call routing untuk pelanggan yang melakukan roaming (roaming subscriber), menyimpan informasi billing serta data base lain yang berisi informasi subscriber ID (IMSI), nomor ponsel pelanggan, beberapa layanan atau larangan yang berkaitan dengan pelanggan, autentifikasi serta informasi lokasi pelanggan. HLR dan VLR bersama dengan MSC mernyediakan call-routing dan fungsi roaming dari GSM. HLR berisi semua informasi administrasi dari setiap pelanggan yang tersambung pada jaringan GSM. VLR berisi informasi administrasi teripilih dari HLR, yang penting untuk control panggilan (call control) dan provisi dari layanan pelanggan, dan control posisi setiap ponsel pada area geografis. Equipment Identity Register (EIR) merupakan database yang berisi suatu daftar valid mobile equipment pada jaringan. Setiap mobile station diidentifikasikan dengan International Mobile Equipment Identity (IMEI). Pada kasus khusus sebuah IMEI ditandai/didaftarkan invalid bila ponsel dilaporkan dicuri/dirampas dari pemiliknya. Authentication Center (AuC) merupakan database proteksi yang menyimpan salinan dari kunci rahasia (secret key) yang terdapat pada setiap SIM card pelanggan. Proteksi ini digunakan untuk autentifikasi dan enkripsi pada channel radio.
UPGRADE KAPASITAS UNTUK LAYANAN HOTROD 3.5G HSDPA (Whisnu Akbar)
4
Gambar 1. Arsitektur Jaringan GSM
3. Quadrature amplitude modulation (QAM) Quadrature Amplitude Modulation (QAM) merupakan salah satu teknik modulasi digital. Pada QAM, informasi yang akan dikirimkan diubah menjadi simbol QAM yang dapat direpresentasikan sebagai sinyal analog pemodulasi. Sinyal pemodulasi ini mengubah amplitude dan fase dari sinyal pembawa. Setiap perubahan fase dan amplitude sinyal pembawa merepresentasikan satu simbol QAM yang terdiri sejumlah bit informasi. (Taub-Schilling, 1986) Orde QAM yang sering dinyatakan sebagai M-ary QAM menunjukkan jumlah simbol QAM yang dapat dihasilkan (M = 2 n ), dengan n adalah jumlah bit penyusun satu simbol. Orde QAM yang sering digunakan dalam sistem komunikasi adalah orde 16, 64, dan 256. Dengan demikian pada orde 16-QAM dapat terbentuk 16 simbol. Orde
UPGRADE KAPASITAS UNTUK LAYANAN HOTROD 3.5G HSDPA (Whisnu Akbar)
5
64-QAM dapat menghasilkan 64 simbol, dan orde 256-QAM dapat menghasilkan simbol sebanyak 256 simbol.
4. Effec Bottleneck
Gambar 2. Bottleneck
Bottleneck diartikan secara kasar adalah penyempitan jalur. Bottleneck adalah sebuah fenomena di mana kinerja atau kapasitas dari keseluruhan sistem dibatasi oleh satu atau sejumlah terbatas satu komponen atau sumber daya. Istilah bottleneck diambil dari aset adalah air 'metafora. Ketika air dituangkan keluar dari botol, tingkat keluar yang dibatasi oleh lebar saluran dari keluar-bottleneck yaitu,. Dengan meningkatkan lebar bottleneck yang dapat meningkatkan tingkat di mana air mengalir keluar dari leher pada frekuensi yang berbeda. komponen membatasi semacam sistem kadang-kadang disebut sebagai titik kemacetan. 5. Karakteristik 3G * Layanan suara dan data dengan bit rate tinggi, termasuk layanan multimedia. * Packet-switch. * Campuran dari berbagai layanan * Enhanced Multiple Access Techniques.
UPGRADE KAPASITAS UNTUK LAYANAN HOTROD 3.5G HSDPA (Whisnu Akbar)
6
* Pola modulasi dengan efisiensi yang tinggi. * Bisa berdampingan dengan 2G. 6. Perangkat Transmisi 1. Perangkat Transmisi Mini Link E Mini link E Ericsson merupakan perangkat transmisi yang pada awalnya digunakan untuk membangun kebutuhan jaringan. Minilink E memiliki kapasitas E1 yang medium, biasanya digunakan untuk link PDH saja
Gambar 3. Perangkat Transmisi MLE
2. Transmisi MLTN Minilink Traffic Node (TN) terlihat lebih simple dan manarik. Bisa dibedakan untuk kapasitas PDH (Plesiocrhonous Digital Hierarchy) dan kapasitas SDH ( Synchronous Digital Hierarchy)
UPGRADE KAPASITAS UNTUK LAYANAN HOTROD 3.5G HSDPA (Whisnu Akbar)
7
Gambar4. Transmisi MLTN 4. Transmisi Ipaso (NEC) Pada perangkat NEC Ipaso pada dasarnya memiliki prinsip dan kapasitas yang sama dengan MLTN karena sudah berbasis IP,dan berikut adalah gambar dari perangkat tersebut.
Gambar 5. Transmisi Ipaso (NEC)
4. Hasil dan Pembahasan Permasalahan pada kapasitas data adalah terjadinya kepadatan trafik (pada 3G). Yang mana akan memberikan dampak yang jelek baik dari performa signaling dan juga pencapaian availability yang tidak mencapai 100% di disebabkan oleh
UPGRADE KAPASITAS UNTUK LAYANAN HOTROD 3.5G HSDPA (Whisnu Akbar)
8
transmisi yang mengalami kepadatan trafik. Ada 2 jenis kepadatan trafik yang ditemukan dalam melakukan penelitian diantaranya sebagai berikut : 1. Kepadatan Pada Link HOP
Gambar 4.1 Congestion Link Hop (point to point) Pada link 1124 to 1302 didapatkan utilisasi atau pemakaian dari kapasitas yang tersedia yaitu 97.65 % . sedangkan kapasitas yang tersedia hanya 17.86 Mbps sedangkan link 1124 to 1302 di lewati oleh 6 NodeB diantaranya adalah 3G 1302_Ahmad Dahlan , 3G 1305_Kramat Pela, 3G PC074_Grand Mahakam , 3GPC382_RS Pertamina , 3GPC537_Apt Simprug Terace, 3G 241PX398_Blok M Plaza, dan 3G PC545_Ghara Iskandar, tentunya dengan kapasitas 17,86 Mbps dengan dilewati oleh 7 NodeB . Inilah yang menyebabkan terjadinya complain dari pelanggan yang mengalami gangguan kecepatan internet pada pelanggan yang menggunakan layanan data, sedangkan untuk 2G tidak ada masalah dikareanakan 2G yang melalui link ini masih berbasis E1 belum menggunakan SIU.
UPGRADE KAPASITAS UNTUK LAYANAN HOTROD 3.5G HSDPA (Whisnu Akbar)
9
Gambar 4.2 Utilisasi 1302 to 1124 Pada gambar 4.3 merupakan pantauan utilisasi selama 24 jam, jarak antara 0 – 80 adalah batas aman sedang jarak 80 – 100 merupakan area kepadatan trafik dan dapat kita lihat grafik dimana Tx pada jam 06:30 AM – 02:00 sudah memasuki area kepadatan trafik yaitu 80% ke atas, kemudian kembali normal pada jam 02:00 AM – 06:00 AM yang mana pada jam ini merupakan waktu orang sedang instirahat maka bisa di pastikan untuk layanan internet akan sangat baik dan seterusnya inilah indikasi yang menunjukan bahwa link ini harus segera di upgrade kapasitasnya . Berikut ini adalah data link yang harus segera di upgrade capacity modulation.
UPGRADE KAPASITAS UNTUK LAYANAN HOTROD 3.5G HSDPA (Whisnu Akbar)
10
Gambar 4.3 Sebelum Upgrade configure Radio Link Dapat kita lihat pada gambar ini adalah untuk pengaturan ID name untuk NE dan FE, capacity modulation 34+2 –C-QPSK serta mode 1+1 Hot yang artinya kapasitas dari link ini memiliki kemampuan drop E1 hanya 16E1. Mode 1 + 1 HS (Hot Stanby.
UPGRADE KAPASITAS UNTUK LAYANAN HOTROD 3.5G HSDPA (Whisnu Akbar)
11
Gambar 4.4 Flowchart Upgrade Kapasitas Flowchart ini sebagai panduan sebelum dilakukan execute pekerjaan upgrade kapasitas pada satu hop dengan transmisi yang digunakan adalah MLTN agar pada saat dilakukan kendala tidak mengalami kesulitan seperti kehilangan
UPGRADE KAPASITAS UNTUK LAYANAN HOTROD 3.5G HSDPA (Whisnu Akbar)
12
data baik frekuensi , TX power atau juga crossconnect existing pada link tersebut. Pada flowcard dengan mengaktifkan software BPSTP dimana fungsi dari program ini untuk membackup data yang sudah ada yaitu dengan mengupload artinya backup data dari MLTN ke PC (notebook). Kemudian tahap berikutnya connect ke perangkt MLTN dan melakukan save report, tahap berikutnya dengan menekan tombol BR yang ada pada MMU yang bertujuan agar configure dan juga crossconnect yang ada pada MMU tidak hilang karena akan di ganti dengan MMU 2H, kemudian kabel RPM yang terhubung ke MMU di lepas kemudian cabut MMU dari AMM, masukan MMU 2H dan hubungkan kembali kabel RPM ke MMU yang baru kumudian bukan kembali program BPSTP dan download data yang sudah di upload sebelumny kemuadian jika diharusnya upgrade software maka langsung di upgrade dari software yang sudah disediakan pada PC.
Gambar 4.5 Setelah Upgrade Configure Radio Link
Pada gambar 4.9 ini bisa kita lihat channel spacing 28 dan capacity modulation 154 Mbps, power 9 dBm serta drop E1 adalah 16 E1 sedangkan packet link capacity yang tersisa dari 154Mbps adalah 121.25 Mbps, dimana link capacity yang sebelumnya yang tersedia hanya 17,86 Mbps (Gambar 4.5) menjadi 121,25 Mbps kenaikan sekitar 103.39 Mbps, maka ketersediaan packet link 121.25 Mbps 2. Kepadatan pada LAN (Wiring Transmisi) UPGRADE KAPASITAS UNTUK LAYANAN HOTROD 3.5G HSDPA (Whisnu Akbar)
13
Gambar 4.6 Monitoring wiring transmisi
Dari gambar diatas dapat kita lihat LAN utilisasi MSTP 1275 ke arah TN0587 pemakaian 14,6% dari 1000 Mbps, sedangkan pada LAN TN 0587 to 1036_Pondok Pinang pemakaian LAN 91,9% dari 100 Mbps sedangkan pada LAN yang lainnya pemakaian masih dibawah 40% maka inilah yang memicu terjadinya congestion dan berimpak terjadinya slow speed internet pada NodeB yang melalui link 1308, yang mana juga berimbas munculnya alarm 2G yaitu LAPD Paging Overload. Berikut ini adalah monitoring utilisasi untuk LAN . Jumlah utilisasi MSTP 14.6% x 1000 Mbps = 146 Mbps Sedangkan total LAN yang ada pada drawing AMM ada 7 yaitu : Utilisasi LAN (01) 0587 <> 1036 = 91.9% x 100 = 91.9 Mbps LAN (02) 18.1% = 18.1 Mbps LAN (03) 18.1% = 18.1 Mbps LAN (04 ) 18.5% = 18.5 Mbps LAN (05) 29% = 29 Mbps
UPGRADE KAPASITAS UNTUK LAYANAN HOTROD 3.5G HSDPA (Whisnu Akbar)
14
LAN (06) 40% = 40 Mbps LAN (07) 7%
= 7Mbps
LAN under 01 adalah LAN 04, LAN 05, LAN 06 dan LAN 07.
Gambar 4.7 Monitor Utilisasi LAN TN 0587 to 3174 Dari gambar grafik utilisasi diatas bisa kita lihat dimana kapasitas maksimal LAN tersebut diatas adalah 100 Mbps, pada level 80% keatas adalah merupakan area kepadatan trafik yang memberikan indikasi bahwa kapasitas dari LAN tersebut telah maksimal dalam pemakaiannya dan dari hasil monitoring selama 24 jam, nampak bahwa start jam 6:00 AM sampai 2:30 AM link mengalami kepadatan trafik.
UPGRADE KAPASITAS UNTUK LAYANAN HOTROD 3.5G HSDPA (Whisnu Akbar)
15
Gambar 4.8 After Upgrade Drawing AMM 1308
Pada gambar diatas bisa kita lihat perubahan drawing AMM transmisi dimana sebelumnya upgrade hanya terdapat satu MSTP serta terkoneksi ke MLTN Arah 0587, setelah proses upgrade terdapat 2 MSTP. Untuk MSTP yang pertama terkoneksi ke Ipaso Arah 3174 & 0584E dan dibebani oleh 9 nodeB dan MSTP 2 terkoneksi ke Ipaso arah 0585 dan 1322 yang dibebani oleh 23 nodeB, sedikit penjelasan bahwa MSTP ini memiliki kapasitas 1000 Mbps. Dengan dilakukannya upgrade ini yaitu dengan merubah design drawing AMM problem pencapaian availability akan mencapai 100% pada nodeB dan alarm overload LAPD Paging pada 2G akan hilang, bisa memberikan pelayanan jaringan lebih baik dan kesiapan atau ketersediaan jaringan apabila akan dilakukan penambahan BTS baru atau site baru.
5.1 Kesimpulan 1. Kepadatan Trafik pada Link HOP Kepadatan link hop sebelum upgrade utilisasi dari uraian BAB III dari 100 Mbps terpakai 90 Mbps, setelah di upgrade link kembali normal pemakaian maksimal 40 Mbps. . 2. Kepadatan Trafik pada LAN Setelah dilakukan upgrade MSTP dari pantauan selama tiga hari pertanggal 17-19 Mei 2014 availbility tercapai 100%, dan alarm LAPD
UPGRADE KAPASITAS UNTUK LAYANAN HOTROD 3.5G HSDPA (Whisnu Akbar)
16
Paging Overload yang sebelum ada pada BJKT30 pada BTS 2G yang sudah OverIP sekarang telah hilang alarm tersebut, lan yang sebelumnya pemakaian hingga 90 % maka pada transmisi pada Ipaso dapat dilihat utilisasi pemakaian masih dibawah 10%.
5.2 Saran Sebaiknya untuk setiap new link memiliki capacity 154 Mbps - 128QAM, agar tidak perlu lagi ada upgrade capacity atau penggantian MMU khususnya pada site HUB atau HUT yang dilewati oleh beberapa nodeB dan BTS. Perlu adanya setiap site memliki drawing AMM apalagi site tersebut merupakan HUB atau HUT dan harus di update agar setiap adanya masalah kepadatan trafik team monitoring tidak harus menunggu drawing AMM yang di ambil dari lapangan, sehingga tidak memerlukan proses yang lama, serta perlunya pengawasan dan ketelitian sebelum dilakukan serah terima site baru, dengan memperhatikan standarisasi instalasi baik itu BTS ataupun transmisi.
UPGRADE KAPASITAS UNTUK LAYANAN HOTROD 3.5G HSDPA (Whisnu Akbar)
17
DAFTAR PUSTAKA
1. [Scourias 1999] Scourias, John, “ Overview of the Global System for Mobile Communications” , http://ccnga.uwaterloo.ca/~jscouria/GSM/gsmreport.html 2. [Mulyanta
2003]
Mulyanta,
Edi,
“Kupas
Tuntas
TeleponSelular”,
PenerbitAndi, Yogyakarta, 2003 3. [UMTS Forum 2005] White paper from UMTS Forum, “3G/UMTSTowards mobile
broadband
and
personal
Internet”,
http://www.umts-
forum.org/servlet/dycon/ztumts/umts/Live/en/umts/MultiMedia_PDFs_Papers _Towards-Mobile-Broadband-Oct05.pdf , October 2005 4. [MiHa 2002], The Journal of The Communication Network Volume I Part I, “A
Wireless
Architecture
for
a
Multimedia
World”,
http://www.gsmworld.com/news/media_2002/short.pdf , April-june 2002 5. [Hidajanto Djamal] Modul 1 Pendahuluan “Komunikasi Data” Universitas Mercubuana 6. [ Alfin Hikmaturokhman, Eka Wahyudi, Yunita Trias Susanti, “Analisis Penerapan Metode Transmiter Receiver Unit (TRU) Upgrading Untuk Mengatasi Traffic Congestion Jaringan GSM Pada BTS Area Purwokerto Kota” Akademi Teknik Telekomunikasi Sandhy Putra Purwokerto 7. https://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20100821151427AAufDxq 8. http://trans-telco.blogspot.com/2013/01/pemilihan-kapasitas-transmisi.html 9. http://aellyas.wordpress.com/2012/06/26/pengertian-dan-problem-rssi-pada-
sistem-cdma/
UPGRADE KAPASITAS UNTUK LAYANAN HOTROD 3.5G HSDPA (Whisnu Akbar)
18