UNIVERSITAS INDONESIA
ANALISIS PENGARUH ARUS KAS BERSIH, RASIO TOTAL UTANG, MARJIN LABA BERSIH, MARKET TO BOOK RATIO, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP INVESTASI ASET TETAP DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA DARI TAHUN 2007–2011
DANIEL MAURITZ EKO WISNU W
FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI S1 REGULER AKUNTANSI DEPOK DESEMBER 2012
Analisis pengaruh..., Daniel Mauritz, FE UI, 2013
ABSTRAK Nama Program Studi Judul
: : :
Daniel Mauritz Akuntansi Analisis Pengaruh Arus Kas Bersih, Rasio Total Utang, Marjin Laba Bersih, Market to Book Ratio, dan Ukuran Perusahaa Terhadap Investasi Aset Tetap di Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari Tahun 2007–2011
Penelitian ini menganalisis bagaimana arus kas bersih, rasio total utang, marjin laba bersih, market to book ratio, dan ukuran perusahaan dalam mempengaruhi investasi aset tetap, dengan sampel perusahaan–perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dari tahun 2007–2011. Keseluruhan variabel tersebut diregresi dengan metode generalized least square (GLS) dengan data panel. Hasil yang ditemukan adalah adanya pengaruh yang signifikan antara arus kas bersih, rasio total utang, marjin laba bersih, market to book ratio, dan ukuran perusahaan terhadap keputusan kegiatan investasi aset tetap baik berpengaruh positif maupun negatif. Kata kunci: Investasi Aset Tetap; Arus Kas Bersih; Rasio Total Utang; Marjin Laba Bersih; Market to Book Ratio: Ukuran Perusahaan
Analisis pengaruh..., Daniel Mauritz, FE UI, 2013
ABSTRACT Name Major Title
: : :
Daniel Mauritz Accounting Analysis of Normalized Cash Flow, Total Debt Ratio, Net Income Margin, Market to Book Ratio, and Total Asset Size Toward Investment in Plant and Equipment of Manufacturing Company Listed in BEI From 2007-2011
This research aims to analyze normalized cash flow, total debt ratio, net income margin, market to book ratio, and total asset size in affecting investment in property, plant, and equipment of BEI-listed manufacturing companies from 2007–2011. All variables measured by using generalized least square (GLS) method and data panel. And the result of this research is normalized cash flow, total debt ratio, net income margin, market to book ratio, and total asset size significantly affecting the investment in plant and equipment with positive or negative effects. Key Words: Investment; Normalized Cash Flow; Total Debt Ratio; Net Income Margin; Market to Book Ratio; Total Asset Size
Analisis pengaruh..., Daniel Mauritz, FE UI, 2013
Ada beberapa alasan penulis dalam melakukan penelitian ini, dikarenakan latar belakang Indonesia sendiri yang merupakan negara berkembang yang masih memiliki pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan terus meningkat hingga saat ini. Contohnya di tengah krisis global yang melanda dunia pada tahun 2008 sampai 2009, Indonesia masih berhasil mencatat pertumbuhan ekonomi yang positif. Pada triwulan I tahun 2011 Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 6,5%. Sektor manufaktur merupakan gabungan perusahaaan dari beberapa sektor di Indonesia yang menciptakan barang-barang untuk diperjualbelikan. Pertumbuhan produksi di industri manufaktur besar dan sedang triwulan I tahun 2011 naik sebesar 5,15% dari triwulan I tahun 2010. Selama tiga tahun terakhir, terjadi kenaikkan pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang pada triwulan I. Dari data yang ada di BPS, industri manufaktur menengah dan besar menjadi industri yang dominan sehingga mempunyai nilai tambah yang tinggi. Hal tersebut terlihat dari pertumbuhan yang terjadi pada triwulan II tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar 2,55% dibandingkan dari tahun 2011 sehingga mencapai tingkat pertumbuhan sebesar 3,3%. Hal ini menunjukkan bahwa sektor manufaktur masih memberikan kontribusi serta pengaruh yang besar bagi pertumbuhan perekonomian Indonesia. Di samping itu, dilihat dari segi keuangannya industri manufaktur adalah industri yang paling dominan dalam menggunakan aset tetap, sehingga industri ini sangat relevan terhadap kebutuhan penelitian yang memang ingin menganalisis bagaimana dampak arus kas terhadap keberhasilan suatu investasi atas aset tetap. Karena sudah sifat industri manufaktur sendiri yang memang banyak menggunakan aset tetap, maka indikator-indikator yang dibutuhkan dalam mengukur tingkat arus kas pada aset tetap juga bisa diperoleh pada industri manufaktur. Oleh karena itu, meneliti mengenai tingkat investasi aset tetap di perusahaan manufaktur dirasa penting di Indonesia. Dengan pertimbangan di Indonesia perusahaan yang paling banyak menggunakan aset tetap adalah dari sektor manufaktur, maka penulis memilih judul Analisis Pengaruh Arus Kas, Market to Book Ratio, Rasio Total Utang, Marjin Laba Bersih, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Investasi di Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari Tahun 2007-2011. Penulis dalam merumuskan masalah dan pertanyaan penelitian ini mengacu dan berdasarkan atas keputusan investasi suatu perusahaan berhubungan terhadap nilai
Analisis pengaruh..., Daniel Mauritz, FE UI, 2013
perusahaan. Investasi yang tepat dan optimal tentu saja akan mengarahkan kepada peningkatan nilai atas suatu perusahaan. Dalam melakukan kegiatan investasi, menganalisis apakah proyek yang akan diinvestasikan tersebut akan menguntungkan kedepannya atau tidak harus dilakukan oleh suatu perusahaan. Jika perusahaan akan memutuskan untuk berinvestasi dalam suatu proyek, maka perusahaan tersebut harus tahu dan mengerti mengenai strategi perusahaan guna mendanai investasi tersebut (eksternal atau internal) agar dapat memaksimalkan return bagi pemegang saham. Untuk itu dalam penelitian ini, penulis ingin menguji beberapa variabel yang bisa mempengaruhi kegiatan dalam investasi aset tetap pada perusahaan manufaktur. Dari perumusan masalah dan pertanyaan penelitian, dapat diuraikan bahwa tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Menganalisis pengaruh yang signifikan antara arus kas terhadap tingkat investasi aset tetap di perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
2.
Menganalisis pengaruh yang signifikan antara market to book ratio terhadap tingkat investasi aset tetap di perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
3.
Menganalisis pengaruh yang signifikan antara rasio total utang terhadap tingkat investasi aset tetap di perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
4.
Menganalisis pengaruh yang signifikan antara marjin laba bersih terhadap tingkat investasi aset tetap di perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
5.
Menganalisis pengaruh yang signifikan antara ukuran perusahaan terhadap tingkat investasi aset tetap di perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
6.
Menganalisis pengaruh yang signifikan antara arus kas, market to book ratio, rasio total utang, marjin laba bersih, ukuran perusahaan secara bersamaan terhadap tingkat investasi aset tetap di perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Penulis menganggap bahwa investasi merupakan suatu hal yang sangat penting
dan vital sebagai salah satu unsur yang ada di perusahaan. Dan dalam kaitannya dengan penelitian kali ini di perusahaan manufaktur, penulis akan meneliti faktorfaktor yang akan dijelaskan lebih lanjut yang memperngaruhi investasi yang pada khususnya di aset tetap perusahaan manufaktur karena perusahaan manufaktur akan lebih memprioritaskan pada ekspansi di bidang aset tetapnya karena jelas untuk mendukung operasional dari perusahaan tersebut membutuhkan aset tetap seperti bangunan pabrik, lahan berupa tanah, hingga mesin-mesin yang harus digunakan
Analisis pengaruh..., Daniel Mauritz, FE UI, 2013
dalam kegiatan pabriknya. Dalam penelitian ini, penulis menganalisis kegiatan investasi terhadap aset tetap di perusahaan manufaktur karena perusahaan manufaktur tersebut perbandingan terbesar berada pada bagian aset tetapnya dibanding terhadap seluruh total aset yang ada. Hal tersebut dapat dilihat dari laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdapat di BEI dimana capital expenditure perusahaan atas aset tetap maupun aset tetap yang dimiliki perusahaan manufaktur terbesar dan meningkat dari tahun ke tahun. Berkaitan dengan hal tersebut, maka penulis meneliti lima variabel independen yang memiliki pengaruh secara signifikan terhadap investasi pada perusahaan manufaktur. Variabel yang Mempengaruhi Investasi Aset Tetap Arus Kas Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Danny Aoun dan Junseouk Hwang (2008) dalam jurnalnya yang merupakan acuan penulis, menyatakan bahwa arus kas suatu perusahaan merupakan variabel terbesar dan terpenting yang harus diperhatikan karena merupakan hal yang krusial dan sebagai solusi atas suatu entitas untuk mempertahankan kelangsungan usahanya. Informasi arus kas entitas berguna sebagai dasar untuk menilai kemampuan entitas dalam menghasilkan kas dan setara kas serta menilai kebutuhan kas entitas untuk menggunakan arus kas tersebut. Laporan arus kas menggambarkan perubahan dalam kas dan setara kas yang diklasifikasikan atas aktivitas operasi, investasi dan pendanaan selama satu periode. Menurut Danny Aoun dan Junseouk Hwang (2008), perusahaan yang memiliki sisa kas di tangan dalam kapasitas yang banyak di akhir periode pada pelaporan arus kasnya akan dapat membiayai kegiatan investasinya dengan baik dan cepat juga. Mereka juga menyimpulkan bahwa antara arus kas suatu perusahaan dengan tingkat investasinya memiliki korelasi serta berbanding positif satu dengan lainnya. Market to Book Ratio Market to book ratio (MTB) suatu perusahaan sangat besar juga pengaruhnya terhadap kegiatan investasi selain pendanaan internal suatu entitas berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Danny Aoun dan Junseouk Hwang (2008). Dalam kaitannya MTB dapat diartikan dengan ekpektasi pasar tentang nilai dari peluang
Analisis pengaruh..., Daniel Mauritz, FE UI, 2013
investasi dan pertumbuhan perusahaan yaitu perbandingan antara nilai pasar ekuitas dengan nilai buku ekuitas. MTB biasanya digunakan untuk melihat growth opportunity suatu perusahaan. Bahwa semakin tinggi MTB perusahaan akan menunjukkan tingkat growth opportunity semakin tinggi juga, dan dengan demikian semakin tinggi MTB tersebut akan mengindikasikan meningkatnya nilai suatu perusahaan (Aivazian, 2005). Dalam penelitiannya. Danny Aoun dan Junseouk Hwang menyatakan bahwa semakin tinggi ekspektasi pasar terhadap suatu perusahaan akan berbanding lurus terhadap kegiatan investasi suatu perusahaan akibat adanya penambahan sumber pendanaan atas perusahaan tersebut. Rasio Total Utang Menurut Danny Aoun dan Junseouk Hwang (2008), sebuah perusahaan atau entitas akan menghasilkan biaya yang besar akibat adanya pendanaan eksternal yang dilakukan perusahaan tersebut baik dalam hal utang maupun ekuitasnya. Rasio ini juga menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban dengan ekuitas. Erich Helfert (1991) menyebutkan rasio utang terhadap ekuitas adalah suatu usaha untuk memperlihatkan, proporsi relatif hak pemberi pinjaman terhadap hak kepemilikan dan digunakan sebagai ukuran peranan utang. Rumusnya adalah total utang atau total kewajiban dibagi dengan modal pemegang saham (kekayaan bersih atau ekuitas). Untuk mengukur sejauh mana perusahaan dibiayai dengan utang salah satunya dapat dilihat melalui rasio total utang. Rasio total utang mencerminkan besarnya proporsi antara total utang dengan total modal sendiri. Total utang (total debt) merupakan total liabilities (baik utang jangka pendek maupun jangka panjang), sedangkan total shareholder’s equity merupakan total modal sendiri (total modal saham yang disetor dan laba yang ditahan) yang dimiliki perusahaan. Menurut literatur yang ada sebelumnya juga, yakni Robert Ang (1997) rasio ini menunjukkan komposisi dari total utang terhadap total ekuitas. Semakin tinggi rasio total utang dapat menunjukkan komposisi total utang semakin besar di banding dengan total modal sendiri, sehingga berdampak semakin besar beban perusahaan terhadap pihak luar sebagai sumber pendanaan yang ada. Namun demikian hal tersebut dapat berdampak pada meningkatnya investasi perusahaan dikarenakan bertambahnya sumber pendanaan dari eksternal.
Analisis pengaruh..., Daniel Mauritz, FE UI, 2013
Marjin Laba Bersih Dalam penelitiannya Danny Aoun dan Junseouk Hwang (2008) menghitung marjin laba bersih dari hasil keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan. Secara sederhana dapat dihitung dari total pendapatan yang ada dikurangi dengan total beban yang ada selama proses suatu perusahaan tersebut berlangsung. Mereka juga menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki laba perusahaan yang besar cenderung akan lebih baik dalam mendanai kegiatan investasinya dari internal. Ukuran Perusahaan Terdapat beberapa dasar pemikiran yang menjadi alasan ukuran perusahaan mempengaruhi keputusan investasi. Menurut Danny Aoun dan Junseouk Hwang (2008) semakin besar perusahaan maka ditandai semakin banyak jumlah aset yang dimiliki, begitu pula sebaliknya. Perusahaan yang lebih besar cenderung memiliki keragaman, sehingga memiliki risiko yang lebih kecil. Adapun pendapat dari literatur-literatur yang ada sebelumnya, yakni Gaver (1993) menyatakan perusahaan yang lebih besar dan lebih mapan sering kali memiliki kelebihan dibandingkan perusahaan sejenis yang ukurannya lebih kecil dalam menggunakan kesempatan investasi. Chung dan Charaenwong (1991) menyatakan perusahaan besar cenderung lebih giat dalam meningkatkan nilai dari investasi dengan membuat diferensiasi investasi untuk menciptakan barrier to entry. Contohnya adalah dengan cara menciptakan economic of scale, diferensiasi produk, atau pendaftaran hak paten. Alviazian (2005) serta Firth, Lin dan Wong (2009) menemukan bahwa ukuran perusahaan berbanding positif dengan kesempatan tumbuh yang dimilikinya. Artinya, semakin besar ukuran perusahaan, maka akan semakin besar kesempatan investasi yang dimilikinya. Operasionalisasi Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan variabel dependen dan independen yang terdapat pada penelitian Danny Aoun dan Junseouk Hwang (2008). Berikut merupakan penjelasan mengenai variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini: 1. Investasi (INV) = 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑚𝑒𝑛𝑡 𝑖𝑛 𝑃𝑙𝑎𝑛𝑡 𝑎𝑛𝑑 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑝𝑚𝑒𝑛𝑡 𝑁𝑒𝑡 𝐹𝑖𝑥𝑒𝑑 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠
Analisis pengaruh..., Daniel Mauritz, FE UI, 2013
(3.1) Dari proksi yang ditunjukkan pada rumus tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa seberapa besar proporsi capital expenditure suatu perusahaan dalam plant dan equipment dibandingkan atas keseluruhan aset tetap yang dimilikinya. 2. Arus kas bersih (CFN) = 𝑁𝑒𝑡 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒 + 𝐷𝑒𝑝𝑒𝑟𝑒𝑐𝑖𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 + 𝐴𝑚𝑜𝑟𝑡𝑖𝑧𝑒𝑑 𝐼𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔𝑖𝑏𝑙𝑒𝑠 + 𝐷𝑒𝑓𝑓𝑒𝑟𝑒𝑑 𝑇𝑎𝑥𝑒𝑠 − 𝐷𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛𝑑𝑠 𝑁𝑒𝑡 𝐹𝑖𝑥𝑒𝑑 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠
(3.2) Dari proksi yang ditunjukkan pada rumus tersebut, dapat menggambarkan kondisi arus kas perusahaan dilihat dari perbandingan atas keseluruhan aset tetapnya. Hal ini bisa dikaitkan atas dasar bahwa dengan perputaran arus kas yang terjadi bila dibandingkan dengan aset tetapnya sebagai perusahaan manufaktur apakah menunjukkan proporsi yang sebanding atau tidak. 3. Rasio total utang (TDR) = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 (3.3) Dari proksi yang ditunjukkan pada rumus tersebut, dapat menggambarkan kondisi pinjaman yang dilakukan perusahaan apakah melebihi proporsi keseluruhan asetnya atau tidak. Karena seperti yang kita ketahui bersama bahwa aset merupakan penjumlahan dari total kewajiban dan ekuitas dari suatu peerusahaan. Namun kelemahan dari rumus tersebut tidak spesifik, karena dalam kaitannya dengan investasi maka yang diutamakan adalah long term debt dibandingkan short term debt. 4. Marjin laba bersih (NIM) = 𝑁𝑒𝑡 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒 𝑁𝑒𝑡 𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠 (3.4) Dari proksi yang ditunjukkan pada rumus tersebut, dapat menggambarkan kondisi pendapatan yang diterima oleh perusahaan bila dibandingkan dengan penjualannya apakah menunjukkan nilai yang positif atau tidak. Karena sebagai perusahaan manufaktur tentu saja proporsi terbesarnya ada pada saat penjualan. 5. Market to book ratio (MTB) = 𝑀𝑎𝑟𝑘𝑒𝑡 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒 𝑜𝑓 𝐶𝑜𝑚𝑚𝑜𝑛 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝐵𝑜𝑜𝑘 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒 𝑜𝑓 𝐶𝑜𝑚𝑚𝑜𝑛 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 (3.5)
Analisis pengaruh..., Daniel Mauritz, FE UI, 2013
Dari proksi yang ditunjukkan pada rumus tersebut, dapat menggambarkan bagaimana kecenderungan pasar dalam hal ini BEI menilai growth opportunity atas suatu perusahaan. Yang akan menjadi dasar bagi para investor dalam menanamkan modalnya untuk perusahaan yang memiliki prospek ke depan yang baik. 6. Ukuran perusahaan (TASize) = 𝐿𝑛 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 (3.6) Dari proksi yang ditunjukkan pada rumus tersebut, dapat menggambarkan kondisi besarnya ukuran suatu perusahaan atas ekspansi-ekspansi yang telah dilakukan. Sehingga suatu perusahaan dapat terlihat jelas bagaimana skala perkembangan perusahaannya tersebut. Model Penelitian Penulis menggunakan semua sampel perusahaan yang telah diseleksi yaitu perusahaan manufaktur sebanyak 87 perusahaan pada periode penelitian 2007-2011. Secara umum, model yang digunakan adalah: INVit = β0 + β1CFnit + β2M/Bit + β3TDRit + β4NIMit + β5TASizeit Permodelan Data Panel Data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah data panel. Data panel merupakan gabungan dari data cross section dan time series. data panel ini menyatukan dari banyak sampel perusahaan selama beberapa periode tertentu. Data panel akan menghasilkan jumlah observasi sebesar N x T (beberapa sampel selama beberapa periode tertentu). Baltagi (2002) dan Nachrowi (2006) mengestimasi parameter model panel dengan tiga metode, yaitu Pooled Least Square (PLS), Fixed Effect Model (FEM), dan Random Effect Model (REM). Pemilihan Model Terbaik Untuk mengetahui model mana yang paling baik digunakan dalam penelitan ini (PLS, FEM, REM) harus dilakukan pengujian menggunakan Chow Test, Haussman Test, dan Breusch Pagan Test. •
Chow-test digunakan untuk mengetahui model manakah yang terbaik antara PLS dan FEM.
Analisis pengaruh..., Daniel Mauritz, FE UI, 2013
Haussman-test
•
digunakan untuk mengetahui model manakah yang terbaik
diantara FEM dan REM. Breusch Pagan Lagrange Multiplier Test digunakan untuk mengetahui model
•
manakah yang terbaik diantara PLS dan REM. (Lab IE-FEUI, 2011) Statistik Deskriptif Pembahasan mengenai analisis pengaruh arus kas bersih, rasio total utang, market to book ratio, marjin laba bersih, dan ukuran perusahaan terhadap keputusan investasi dalam asset tetap perusahaan manufaktur harus diawali terlebih dahulu dengan memperhatikan bagaimana karakter data dari masing-masing variabel independen maupun dependennya dengan menggunakan statistik deskriptif. No.
Variabel
Observation
Mean
Standard
Minimum
Maximum
Deviation 1
INV
435
0.0695898
0.1435608
-1.379471
0.9072704
2
CFn
435
207610.4
1171638
-1745924
1.91e+07
3
TDR
435
0.2777113
0.2322305
0
1.252526
4
NIM
435
0.0322699
0.2284136
-3.343837
1.823407
5
MTB
435
2.090483
5.009365
-16.78
47.33
6
TASize
435
13.03607
2.84802
3.846332
18.84935
Sampel perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 87 perusahaan selama periode 2007-2011 (lima tahun). Maka jumlah observasi dari penelitian ini adalah 435. Daftar perusahaan beserta data dan penghitungan yang dijadikan sampel disajikan pada lampiran penelitian ini. Berdasarkan data yang disajikan pada table di atas, maka dapat diambil beberapa kesimpulan: 1. Pada investasi dapat kita lihat bahwa nilai minimum berada di angka -1.379471. Hal tersebut negatif karena menunjukkan bahwa ada perusahaan manufaktur di Indonesia yang menjual beberapa aset tetapnya sehingga tidak melakukan kegiatan investasi pada suatu periode tertentu. Hal tersebut bisa saja terjadi karena
Analisis pengaruh..., Daniel Mauritz, FE UI, 2013
perusahaan menganggap bahwa ada beberapa aset tetapnya yang sudah tidak memberikan benefit lagi ke depannya bagi perusahaan atau pun pada kondisi tersebut perusahaan membutuhkan sumber dana yang cepat sehingga penjualan aset tetapnya dilakukan. 2. Pada arus kas bersih nilai maksimumnya berada di angka 1.91e+07. Angka yang besar tersebut menunjukkan bahwa ada perusahaan manufaktur di Indonesia yang mengalami perputaran arus kas bersih yang besar dan positif selama periode penelitian. Sehingga tentu saja perusahaan tersebut merupakan perusahaan dengan skala besar dan bonafit. Dan dapat menunjukkan bahwa perputaran arus kas yang terjadi sangatlah besar baik keluar maupun masuk. Sehingga kondisi keuangan yang ada pada perusahaan tersebut berada dikondisi yang baik. 3. Pada rasio total utang dapat kita lihat bahwa nilai minimumnya berada di angka 0. Dimana menunjukkan bahwa ada perusahaan manufaktur di Indonesia yang pada suatu periode tertentu di penelitian ini tidak melakukan utang dalam proses pendanaannya. Sedangkan di angka maksimumnya yakni 1.252526 menunjukkan bahwa ada perusahaan yang melakukan utang yang cukup besar guna mendanai kinerja perusahaannya. Hal tersebut dapat terjadi pada suatu periode tertentu di penelitian ini. Karena pertimbangan akan penambahan utang harus diperhatikan, karena bisa saja proporsi utang bisa bertambah banyak jika tidak ada kontrol yang baik. 4. Pada marjin laba bersih dapat kita lihat bahwa nilai minimumnya ada di angka -3.343837, yang menunjukkan bahwa ada perusahaan manufaktur di Indonesia yang mengalami kerugian dalam suatu periode tertentu di penelitian ini. Tetapi secara rata-rata perusahaan yang ada mengalami keuntungan dilihat dari angka mean sebesar 0.0322699. Hal tersebut menunjukkan bahwa secara rata-rata keseluruhan perusahaan manufaktur di Indonesia dapat menghasilkan laba perusahaan yang baik selama proses perusahaan tersebut berjalan. Sehingga perkembangan industri manufaktur di dunia ekonomi Indonesia memberikan dampak yang baik bagi individu perusahaan. 5. Pada market to book ratio dapat kita lihat bahwa terdapat rentang nilai yang cukup besar yakni dari -16.78 hingga 47.33. Hal tersebut menunjukkan bahwa ekspektasi serta antusias pasar terhadap ekuitas yang dimiliki setiap perusahaan sangat tinggi dibanding dengan nilai buku perusahaan sendiri. Dimana perusahaan manufaktur harus selalu memperhatikan ekspektasi pasar terhadap diri perusahaan, karena
Analisis pengaruh..., Daniel Mauritz, FE UI, 2013
akan berdampak atas penilaian pasar terhadap perusahaan. Dan atas dasar tersebut, dapat juga mempengaruhi para investor dalam melihat prospek kedepannya atas suatu perusahaan. Dimana growth opportunity tiap-tiap individu perusahaan dapat diestimasi dengan hal tersebut yang menjadi tolak ukur para investor. 6. Pada ukuran perusahaan dapat kita lihat bahwa secara rata-rata perusahaan manufaktur yang ada di Indonesia memiliki total aset yang besar dengan angka mean 13.03607. Dan untuk nilai minimumnya berada di angka 3.846332 yang berarti bahwa ada perusahaan yang masih memiliki total aset yang kecil. Bisa saja dikarenakan perusahaan tersebut tidak melakukan penambahan aset karena beberapa faktor yang ada di perusahaan tersebut. Tetapi secara rata-rata skala usaha dari perusahaan manufaktur yang ada di Indonesia sudah berkembang dengan besar. Hal tersebut mengindikasikan bahwa perkembangan industri ini di Indonesia mendapatkan respon yang baik. Pemilihan Model Panel Untuk memilih model mana yang terbaik untuk pengolahan data ini, dilakukan 3 pengujian yaitu Chow-test, Breusch Pagan-test, dan Haussman-test untuk melihat apakah model terbaik berupa PLS, FEM, atau REM. Chow Test Uji ini bertujuan untuk mengetahui model terbaik diantara model PLS dan FEM. Hasil dari pengujian ini adalah: Hasil Chow Test per variabel Model
Prob F
Kesimpulan
CFn terhadap INV
0.000
FEM
TDR terhadap INV
0.000
FEM
NIM terhadap INV
0.000
FEM
MTB terhadap INV
0.000
FEM
Analisis pengaruh..., Daniel Mauritz, FE UI, 2013
TASize terhadap INV
0.000
FEM
Hasil Chow Test keseluruhan variabel Model
Prob F
Kesimpulan
CFN, TDR, NIM, MTB,
0.000
FEM
dan TASize terhadap INV
Dari tabel di atas yang merupakan rangkuman olahan data yang ada pada penelitian ini tampak nilai probabilitas F dari Chow Test untuk penelitian ini kurang dari 5%. Untuk itu bisa disimpulkan bahwa H0 ditolak, sehingga model terbaik diantara PLS dan efek tetap adalah efek tetap. Breusch Pagan Test Uji ini bertujuan untuk mengetahui model terbaik diantara PLS dan REM. Hasil dari pengujian ini adalah: Hasil Breusch Pagan Test per variabel Model
Prob Chi-square
Kesimpulan
CFn terhadap INV
0.000
REM
TDR terhadap INV
0.000
REM
NIM terhadap INV
0.000
REM
MTB terhadap INV
0.000
REM
TASize terhadap INV
0.000
REM
Hasil Breusch Pagan Test keseluruhan variabel Model
Prob Chi-square
Analisis pengaruh..., Daniel Mauritz, FE UI, 2013
Kesimpulan
CFN, TDR, NIM, MTB,
0.000
REM
dan TASize terhadap INV
Dari tabel di atas yang merupakan rangkuman hasil olahan data yang ada pada penelitian ini, tampak nilai probabilitas dari Chi-square dari Breusch Pagan Test untuk penelitian ini kurang dari 0.05. Untuk itu bisa disimpulkan bahwa H0 ditolak, sehingga model terbaik diantara PLS dan REM adalah REM. Haussman Test Uji ini bertujuan untuk mengetahui model terbaik diantara REM dan FEM. Hasil dari pengujian ini adalah: Hasil Haussman Test per variabel Model
Prob Chi-square
Kesimpulan
CFn terhadap INV
0.000
FEM
TDR terhadap INV
0.4103
REM
NIM terhadap INV
0.1404
REM
MTB terhadap INV
0.2706
REM
TASize terhadap INV
0.5613
REM
Hasil Haussman Test keseluruhan variabel Model
Prob Chi-square
Kesimpulan
CFN, TDR, NIM, MTB,
0.8043
REM
dan TASize terhadap INV
Dari tabel di atas yang merupakan rangkuman hasil olahan data yang ada pada penelitian ini, tampak nilai probabilitas dari Chi-square dari Haussman Test untuk
Analisis pengaruh..., Daniel Mauritz, FE UI, 2013
penelitian ini secara keseluruhan variabel lebih dari 0.05. Untuk itu bisa disimpulkan bahwa H0 diterima, sehingga model terbaik diantara FEM dan REM adalah REM. Uji Asumsi Klasik Untuk memiliki hasil regesi yang bersifat Best Linear Unbiased Estimator (BLUE) perlu dilakukan beberapa
langkah pengujian. Berikut pengujian yang dilakukan
untuk mendeteksi sifat BLUE dari pada estimasi regresi yang dilakukan. Uji Multikoliniaritas Salah satu asumsi klasik adalah tidak ada hubungan yang linear antara variabel independen yang digunakan dalam model regresi. Pada penelitian ini, agar asumsi ini terpenuhi, tidak boleh ada hubungan yang linear antara arus kas, rasio total utang, market to book ratio, marjin laba bersih, dan ukuran perusahaan. Untuk menguji multikolinearitas, bisa digunakan koefisien korelasi. Apabila korelasi antar variabel independen lebih dari 0,8, maka bisa dikatakan ada hubungan yang linear diantara variabel independen. Apabila nilai dari koefisien korelasi kurang dari 0,8, maka bisa dikatakan tidak ada hubungan yang linear diantara variabel independen. Tabel Koefisien Korelasi Variabel
INV
CFn
TDR
NIM
MTB
INV
1.0000
CFn
-0.3597
1.0000
TDR
-0.0759
0.1754
1.0000
NIM
0.0811
-0.0214
-0.1722
1.0000
MTB
0.3932
-0.0874
-0.0625
0.1032
1.0000
TASize
0.0833
-0.4903
-0.0362
0.0313
0.1735
TASize
1.0000
Dari tabel diatas, tampak bahwa antar variabel tidak ada koefisien korelasi yang melebihi angka 0,8. Koefisien korelasi diantara variabel yang terbesar yaitu sebesar 0.3932. Tapi angka ini masih jauh dari batas terkecil multikolinearitas. Untuk
Analisis pengaruh..., Daniel Mauritz, FE UI, 2013
itu, bisa disimpulkan dalam penelitian ini, tidak terdapat hubungan yang linear diantara variabel–variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Uji Heteroskedastisitas Pada praktiknya, pengujian heteroskedastisitas hanya terdapat pada model PLS dan FEM. Karena dalam penelitian ini menggunakan REM, maka tidak ada masalah heteroskedastisitas dalam model. Hilangnya masalah heteroskedastisitas disebabkan REM telah menggunakan Generalized Least Square (GLS) sehingga dapat langsung mengatasi permasalahan heteroskedastisitas (Baltagi, 2005). Uji Autokorelasi Pada praktiknya, pengujian autokorelasi hanya terdapat pada model PLS dan FEM. Karena dalam penelitian ini digunakan REM, maka tidak ada masalah autokorelasi dalam model. Hilangnya masalah autokorelasi disebabkan REM telah menggunakan GLS sehingga juga dapat langsung mengatasi permasalahan autokorelasi (Baltagi, 2005). Uji Hipotesis Daalam penelitian yang dilakukan oleh penulis, uji hipotesis dilakukan dengan tujuan untuk melihat apakah hasil koefisien regresi sudah signifikan (p-value < 5%) atau sebaliknya. Dalam pengujian ini pada dasarnya terdapat dua kali pengujian,. Pengujian yang pertama adalah, menguji signifikansi dari variabel–variabel independen terhadap variabel dependen secara terpisah. Dengan kata lain, uji yang dilakukan adalah uji minor dengan melihat nilai t (pada regresi biasa) atau nilai z (pada regresi GLS). Selanjutnya, juga dilakukan pengujian terhadap model keseluruhan dari variabel–variabel independen terhadap variabel dependen secara bersamaan. Dengan kata lain, uji yang dilakukan adalah uji global dengan melihat nilai F (pada regresi biasa) atau nilai chi-square (pada regresi GLS). Baik nilai t atau z dan F atau chi-square, akan menunjukan hal yang sama, yaitu signifikansi dari variabel-variabel independen terhadap variabel dependen. Seperti yang telah dikemukakan oleh penulis di pembahasan sebelumnya, data dari penelitian ini telah terbebas dari heteroskedastisitas dan autokorelasi dikarenakan metode yang digunakan adalah menggunakan efek acak dan diregresi dengan metode GLS. Sehingga uji selanjutnya yaitu pengujian hipotesis bisa langsung dilakukan.
Analisis pengaruh..., Daniel Mauritz, FE UI, 2013
Untuk menyimpulkan hasil dari pengolahan data, berikut adalah kesimpulan dari pada penelitian yang telah dilakukan oleh penulis : Tabel Ikhtisar Dari Hasil Pengolahan Data Variabel
Signifikansi
Hubungan
Independen Arus Kas Bersih
Ekspektasi Hubungan
Signifikan
-
+
Tidak Signifikan
-
-
Tidak Signifikan
+
+
Signifikan
+
+
Signifikan
+
+
(CFn) Rasio Total Utang (TDR) Marjin Laba Bersih (NIM) Market to Book Ratio (MTB) Ukuran Perusahaan (TASize) Sumber: Olahan Penulis 1. Menurut Wardani dan Siregar (2009) menyatakan bahwa arus kas bersih merupakan kas perusahaan yang dapat didistribusikan kepada pemegang saham yang tidak digunakan untuk modal kerja atau investasi pada aset tetap. Brown (1996) dalam Norpratiwi (2005) mendefinisikan aliran arus kas bebas sebagai aliran kas yang dihasilkan kembali kepada pemegang saham tanpa mempengaruhi tingkat pertumbuhan perusahaan saat ini. Sehingga kondisi dimana dengan arus kas yang baik atas suatu perusahaan tidak mencerminkan tingkat investasi aset tetap yang baik juga, dikarenakan oleh beberapa faktor tersebut yang dijelaskan pada literatur sebelumnya. 2. Ada suatu kondisi dimana bila suatu perusahaan yang telah memiliki proporsi utang yang besar dibanding dengan perusahaan yang proporsi utangnya masih relatif sedikit maka yang akan melakukan pinjaman berupa utang tentu saja
Analisis pengaruh..., Daniel Mauritz, FE UI, 2013
perusahaan yang memiliki proporsi utang yang lebih sedikit. Dengan demikian dengan rasio total utang tidak berpengaruh pada perkembangan investasi yang ada karena bisa saja terhambat dengan adanya kondisi tersebut, ditambah dengan beban bunga yang harus dibayarkan akan besar juga sebanding dengan tingkat pinjamannya. 3. Perusahaan yang memiliki sumber dana internal yang banyak bisa saja mengalokasikan dananya tersebut untuk membayar upah buruh, gaji pegawai, dan membeli bahan baku pabrik untuk proses produksi. Sehingga investasi pada aset tetapnya tidak menjadi prioritas walaupun bisa memberikan dampak yang positif. Dan bisa saja terjadi kondisi dimana dengan marjin laba bersih yang diperoleh perusahaan manufaktur pada periode penelitian tidak mencukupi untuk mendanai investasi aset tetapnya. Hal tersebut dapat kita dasari bila dibawah 10%, maka marjin laba bersih akan berpengaruh signifikan atas investasi aset tetapnya. 4. Bahwa semakin tinggi ekspektasi pasar terhadap suatu perusahaan akan berbanding lurus terhadap kegiatan investasi suatu perusahaan akibat adanya penambahan sumber pendanaan atas perusahaan tersebut. Hal tersebut dapat berarti bahwa semakin baik nilai perusahaan di mata pasar, maka akan mendukung perusahaan untuk melakukan penambahan investasi pada aset tetapnya. Sehingga para investor yang ada dapat melihat growth opportunity suatu perusahaan guna mengetahui prospek perkembangan perusahaan tersebut kedepannya. Sehingga dapat menghasilkan keuntungan bagi para investor sebagai timbal baliknya. 5. Semakin besar perusahaan maka ditandai semakin banyak jumlah aset yang dimiliki, begitu pula sebaliknya. Antara ukuran perusahaan suatu perusahaan dengan tingkat investasinya memiliki korelasi serta berbanding positif satu dengan lainnya. Dengan demikian perusahaan manufaktur di Indonesia yang memiliki penambahan ukuran perusahaan yang baik, akan melakukan penambahan investasi pada aset tetapnya dengan baik juga guna memperbesar skala usahanya.
Analisis pengaruh..., Daniel Mauritz, FE UI, 2013
DAFTAR PUSTAKA Nachrowi, D.,& Usman Hardian. (2006). Pendekatan populer dan praktis ekonometrika untuk analisis ekonomi dan keuangan. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Aoun, Dany & Junseok Hwang. (2008). The effects of cash flow and size on the investment decisions of ICT firms: A dynamic approach. Journal of Information Economics and Policy 20 (2008) 120–134. Datastream fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Gujarati, Damodaran N. (2007). Basic Econometrics. New York: McGraw Hill. Modul Laboratorium Ilmu Ekonomi Universitas Indonesia Arieska, Metha. & Gunawan, Barbara. 2011. Pengaruh Aliran Kas Bebas dan Keputusan Pendanaan Terhadap Nilai Pemegang Saham dengan Set Kesempatan Investasi dan Dividen Sebagai Variabel Moderasi.
Analisis pengaruh..., Daniel Mauritz, FE UI, 2013
Analisis pengaruh..., Daniel Mauritz, FE UI, 2013