UNIVERSITAS INDONESIA
FAKTIOR YANG MEMPENGARUHI KEINTIMAN MAHASISWA FISIP UI ANGKATAN 2010 DALAM SATU JURUSAN DI FISIP UI
MAKALAH NON-SEMINAR
ANNISA YULIHARZA/0906491982 HUTAMA EPKAMARSA/0906524570 MENUR ASRI KUNING/0906561566 SANTIKA ARISTI/090637241 SARI OKTAVIA/0906561616
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM SARJANA REGULER DEPOK JANUARI, 2013
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
UNIVERSITAS INDONESIA
FAKTIOR YANG MEMPENGARUHI KEINTIMAN MAHASISWA FISIP UI ANGKATAN 2010 DALAM SATU JURUSAN DI FISIP UI
MAKALAH NON-SEMINAR
ANNISA YULIHARZA/0906491982 HUTAMA EPKAMARSA/0906524570 MENUR ASRI KUNING/0906561566 SANTIKA ARISTI/090637241 SARI OKTAVIA/0906561616
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM SARJANA REGULER DEPOK JANUARI, 2013
i
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
!
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Makalah Non-Seminar adalah hasil karya kami sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk, telah kami nyatakan dengan benar.
Nama NPM Tanda Tangan
: Annisa Yuliharza : 0906491982 :
Tempat Tanggal
: Depok : 29 Januari 2013
iv! ! Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
H u t a m a E p k a m a r s a 0906524570 Jurnalisme M e n u r A s r i K u n i n g 0906521566 Jurnalisme S a n t i k a A r i s t i 0906637241 Jurnalisme S a r i O k t a v i a 0906561616 Jurnalisme
2013
v
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
!
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya kami bisa menyelesaikan makalah non-seminar ini. Makalah ini dibuat pada tahun 2011 lalu dalam mata kuliah Metode Penelitian Komunikasi I. Pembuatan dari makalah ini bertujuan sebagai syarat kelulusan kami untuk mendapatkan gelar sarjana reguler dari jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia (FISIP UI). Kami menyadari bahwa tanpa bimbingan dari berbagai pihak selama masa perkuliahan sampai saat ini, kami tidak bisa menyelesaikan kuliah ini dengan baik. Untuk itu kami ingin mengucapkan terimakasih kepada : 1. Prof.Dr.Bambang Shergi Laksmono M.Sc, PhD selaku dekan dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UI yang selalu menjadi panutan kami untuk bisa menjadi mahasiswa yang berprestasi di FISIP UI. 2. Dra. Ken Reciana Sanjiti M.A. selaku Ketua Program Reguler, Departemen Ilmu Komunikasi FISIP UI yang selalu membimbing dan membantu kami dalam penyelesaian makalah non-seminar ini. 3. Whisnu Triwibowo S.Sos.,M.A selaku dosen dari mata kuliah Metode Penelitian Komunikasi I yang tidak pernah lelah memberikan kami masukan, saran dan juga kritik sehingga makalah penelitian ini bisa mencapai hasil yang maksimal. 4. Orang tua kami, yang selalu mendoakan, mensupport dan juga tak lelah membimbing kami untuk bisa menyelesaikan kuliah dengan baik. 5. Teman-teman kami, Komunikasi angkatan 2009 yang telah memberikan kami warna dalam pertemanan selama berkuliah di FISIP UI. Dan segala kenangan yang tidak akan kami lupakan sampai kapan pun. Akhir kata, kami berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala kebaikan dan jasa dari semua pihak yang telah membantu kami menyelesaikan kewajiban kami untuk berkuliah di Universitas Indonesia. Semoga makalah non-seminar ini bisa bermanfaat bagi pengembangan ilmu. Depok, 28 Januari 2013 Penulis vi! ! Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
A n n i s a Yu l i h a r z a 0906491982 I n d u s t r i K r e a t i f P e n y i a r a n I l m u K o m u n i k a s i F a k u l t a s I l m u S o s i a l d a n I l m u P o l i t i k m a k a l a h n o n -‐ s e m i n a r
F A K T O R Y A N G M E M P E N G A R U H I K E I N T I M A N M A H A S I S W A F I S I P U I A N G K A T A N 2 0 1 0 D A L A M S A T U J U R U S A N D I F I S I P U I
Depok 2 9 J a n u a r i 2 0 1 3
A n n i s a Y u l i h a r z a
vii
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
!
ABSTRAK Judul :
Faktor Yang Mempengaruhi Keintiman Setiap Mahasiswa FISIP UI Angkatan 2010 Dalam Satu Jurusan di FISIP UI
Memasuki awal masa perkuliahan adalah fase baru dimana seseorang harus bisa beradaptasi dengan lingkungan baru. Mahasiswa baru dihadapkan dengan situasi harus bisa membuat hubungan pertemanan yang baru sekaligus menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Situasi seperti ini sering kali menimbulkan rasa takut tidak dapat diterima di lingkungan baru oleh mahasiswa baru. Hal ini menyebabkan proses keintiman mahasiswa baru satu dengan yang lainnya tidak dapat berlangsung dengan cepat. Namun, banyak hal juga yang dapat mempengaruhi proses keintiman dan saling keterbukaan pada mahasiswa baru ini. Dalam penelitian ini, kami mencoba melihat faktor atau aspek apa saja yang akan mempengaruhi proses tingkat keintiman pada mahasiswa baru Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) angkatan 2010. Penelitian ini juga akan melihat faktor apa yang paling dominan berperan dalam mempengaruhi tingkat keintiman antara mahasiswa baru tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan penarikan sampling non-probabilita quota sampling. Proses pengumpulan data dilakukan dengan metode survey kepada sample mahasiswa FISIP UI angkatan 2010. Pada penelitian ini proses tingkat keintiman para mahasiswa baru ini dipengaruhi oleh asal daerah, lingkungan tempat tinggal, latar belakang status ekonomi, hobi, dan ikut atau tidaknya keikutsertaan mahasiswa baru ini pada kegiatan orientasi yang diadakan (ospek). Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa keempat faktor ini memiliki pengaruh dalam tingkat keintiman mahasiswa baru. Temuan penelitian ini juga menunjukkan bahwa faktor yang menjadi dominan tingkat keintiman mahasiswa baru adalah adanya kesamaan hobi diantara mahasiswa FISIP UI angkatan 2010. Kata Kunci : Faktor dominan, FISIP UI, keintiman, mahasiswa baru, tingkat keintiman,
viii! ! Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
!
ABSTRACT Title
: Factors That Affecting The Intimate Level Of (Friendship) Every Student In One Department At FISIP UI
Entering the beginning of the lecture is a new phase in which a person must be able to adapt to new environments. New students are faced with a situation that should be able to make a new friendship at the same time adjusting to the new environment. Situations like this often creates fear that can not be accepted in the new environment by new students. This process makes the intimate of a new student with another can not take place quickly. However, many things can also affect the process of intimacy and mutual openness to new students. This research, we tried to see some factors or aspects that will affect the level of intimacy in the new students of the Faculty of Social and Political Sciences University of Indonesia (UI FISIP) class of 2010. The research also will see at what factors are the most dominant influencing the intimate level between those new students. This research used quantitative method with the withdrawal of non-probability s quota sampling. The process in collecting datas was conducted by survey of students FISIP UI 2010. In this study research, the intimate level of those new students are affected by region of origin, neighborhood, economic status, hobbies, and participation of orientation. This research showed that all four of factors have influenced the intimate level of those new student in college. This research also found the dominat factor the intimate level of them, that is similiarity hobbies between the member of UI generation FISIP 2010. Keywords : Dominant factor, FISIP UI, intimate, new students, the intimate level.
ix! ! Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................................................i FORMULIR PERSETUJUAN PUBLIKASI NASKAH...........................................................ii HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS......................................................................iv HALAMAN PENGESAHAN....................................................................................................v KATA PENGANTAR..............................................................................................................vi HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS...............................................................................................vii ABSTRAK..............................................................................................................................viii DAFTAR ISI..............................................................................................................................x DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................................xii BAB 1. PENDAHULUAN........................................................................................................1 1.1 LATAR BELAKANG..........................................................................................................1 1.2 POKOK PERMASALAHAN..............................................................................................3 1.3 TUJUAN PENELITIAN......................................................................................................4 1.4 SIGNIFIKANSI MASALAH...............................................................................................4 BAB 2. KERANGKA TEORI.................................................................................................6 2.1 KERANGKA TEORI...........................................................................................................6 2.2 HUBUNGAN KETIGA TEORI........................................................................................16 2.3 TINJAUAN KONSEPTUAL.............................................................................................17 2.4 DEFINISI KONSEPTUAL................................................................................................20 2.5 MODEL PENELITIAN.....................................................................................................23 2.6 HIPOTESA TEORI............................................................................................................23 BAB 3. METODOLOGI........................................................................................................24 3.1 PARADIGMA PENELITIAN...........................................................................................24 3.2 PENDEKATAN PENELITIAN.........................................................................................24 3.3 JENIS PENELITIAN.........................................................................................................24 3.4 SUBJEK PENELITIAN.....................................................................................................26 3.5 TEKNIK PENARIKAN SAMPEL....................................................................................27 3.6 METODE PENGUMPULAN DATA................................................................................27 3.7 METODE ANALISIS DATA............................................................................................28 3.8 OPERASIONALISASI KONSEP......................................................................................30 3.9 HIPOTESIS PENELITIAN................................................................................................32 3.10 KRITERIA PENGUKURAN...........................................................................................32 3.11 KELEMAHAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN..............................................33 BAB 4. ANALISIS DATA.....................................................................................................34 4.1 Uji Realibilitas....................................................................................................................34 4.2 Uji Validitas.......................................................................................................................34 4.3 Uji Normalitas....................................................................................................................35 4.4 Uji Durbin-Watson.............................................................................................................36 4.5 Multikolinearitas................................................................................................................36 4.6 Persamaan Regresi.............................................................................................................37
x
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
!
BAB 5. INTERPRETASI DATA..........................................................................................39 5.1 Interpretasi Variabel Independen.......................................................................................39 5.2 Interpretasi Variabel Dependen..........................................................................................45 BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................................47 6.1 Kesimpulan.........................................................................................................................47 6.2 Implikasi Teoritis...............................................................................................................47 6.3 Rekomendasi......................................................................................................................47 LAMPIRAN 1..........................................................................................................................49 LAMPIRAN 2..........................................................................................................................79 DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................85
xi! ! Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
!
DAFTAR LAMPIRAN 1. Lampiran 1 : Uji Realibilitas dan Validitas 2. Lampiran 2 : Kuesioner
!
xii! ! Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, selain itu juga diberikan kelebihan berupa akal pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya. Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu menampakan dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu dengan sendirinya manusia akan selalu bermasyarakat dalam kehidupannya. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, juga karena pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain, manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia. Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya. Manusia merupakan mahluk yang tidak pernah berhenti berubah. Semenjak pembuahan hingga akhir kehidupan selalu terjadi perubahan, baik dalam kemampuan fisik maupun kemampuan psikologis. Perkembangan kehidupan manusia terjadi secara bertahap, dan setiap tahap perkembangan tersebut memiliki karakteristik, tugas-tugas perkembangan serta resiko-resiko yang harus dihadapi. Setiap periode perkembangan dalam kehidupan manusia memiliki peranan yang sangat penting. Pemenuhan tugas-tugas perkembangan pada tahap awal perkembangan akan mempengaruhi perkembangan pada rentang kehidupan selanjutnya (Hurlock, 1999). Memasuki dunia perkuliahan, sebagai individu dengan status mahasiswa tentunya memiliki tugas untuk bersosialisasi dan beradaptasi dengan lingkungan. Mahasiswa adalah sekelompok individu yang telah menyelesaikan SMU dan memasuki Perguruan Tinggi. Mahasiswa memasuki akhir dari tahap perkembangan remaja akhir dan memasuki awal dari tahap perkembangan dewasa awalnya (Erikson, 1999). Mahasiswa yang berada pada tahap perkembangan dewasa awal mempunyai masalah sebagai mahluk sosial. Sebagai individu yang baru memasuki kehidupan perkuliahan dan menyandang status mahasiswa baru, tiap individu pasti memiliki masalah sosial. Masalah sosial tersebut terkait dengan masalah lingkungan pertemanan yang masih baru. Menjalin sebuah pertemanan bagi mahasiswa baru tentunya merupakan hal yang tidak mudah. Setiap individu mempunyai kemampuannya masing-masing untuk bersosialisasi. Ritcher JR (1987 : 139) mengatakan
bahwa
sosialisasi adalah
proses
seseorang
memperoleh 1
Universitas Indonesia Faktor yang Mempengaruhi…… Annisa.Hutama.Menur.Santika.Sari, FISIP UI 2012
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlakukannya agar dapat berfungsi sebagai orang dewasa dan sekaligus sebagai pemeran aktif dalam suatu kedudukan atau peranan tertentu di masyarakat. Kegiatan sosialisasi yang paling mudah dilakukan oleh manusia adalah komunikasi. Sebagai makhluk sosial yang membutuhkan orang lain dalam kehidupannya,
manusia
tentunya
harus
melakukan
proses
komunikasi.
Lasswell
mengatakan bahwa proses komunikasi adalah „who says what in what channel, to whom with what an effect‟. Komunikasi adalah gambaran mengenai siapa, mengatakan apa, melalui media apa, kepada siapa, dan apa efeknya. Komunikasi dapat dikatakan sebagai proses sosialisasi manusia di dalam sebuah kehidupan. Manusia dan komunikasi tidak dapat dipisahkan karena manusia selalu berkomunikasi di dalam kehidupannya. Oleh karena itu, manusia hidup di dalam komunikasi. Namun, Pearce (1989) berpendapat bahwa ”komunikasi adalah dan akan selalu, menjadi lebih penting bagi manusia dari yang seharusnya” (p.3). Maksudnya bahwa manusia hidup di dalam komunikasi. Fungsi komunikasi menurut Harold D. Lasswell adalah “The surveillance of the environment”, fungsi komunikasi adalah untuk mengumpulkan dan menyebarkan informasi mengenai kejadian dalam suatu lingkungan (kalau dalam media massa hal ini disebut sebagai penggarapan berita). “The correlation of correlation of the parts of society in responding to the environment”, dalam hal ini fungsi komunikasi mencakup interpretasi terhadap informasi mengenai lingkungan (di sini dapat diidentifikasi sebagai tajuk rencana atau propaganda). ”The transmission of the social heritage from one generation to the next”, dalam hal ini transmission of culture difokuskan kepada kegiatan mengkomunikasikan informasi, nilai-nilai, dan norma sosial dari suatu generasi ke generasi lain. Dari proses sosialisasi dan komunikasi tersebut, maka timbullah sebuah kedekatan. Kedekatan yang timbul akibat dari sosialisasi juga mampu memperlihatkan keintiman dari sesama Maba (Mahasiswa baru). Proses keintiman menurut ahli komunikasi dikategorikan sebagai hubungan interpersonal setiap individu yang mampu berkembang secara bertahap dan mampu untuk diprediksi. Ada beberapa asumsi yang mendasari terjadinya proses keintiman seperti, adanya proses komunikasi yang dinamis dan berkesinambungan. Olforsky (dalam Marcia, Waterman, Matteson, Archer & Olforsky, 1993) mendefinisikan kemampuan keintiman sebagai kemampuan untuk membentuk dan mempertahankan hubungan yang intim atau akrab, yang biasanya terlihat dalam bentuk kedekatan, penghargaan terhadap individualitas, keterbukaan, komunikasi, tanggung jawab, hubungan timbal balik, komitmen dan seksualitas. Contohnya keintiman seorang individu sebagai mahasiwa baru dapat terjadi karena faktor tempat tinggal, asal daerah, hobi, latar belakang status ekonomi, latar belakang keluarga dan mungkin saja keikutsertaan atau tidaknya dalam masa orientasi jurusan. Erikson (dalam Kroger, 2001) mendefinisikan keintiman
2
Universitas Indonesia Faktor yang Mempengaruhi…… Annisa.Hutama.Menur.Santika.Sari, FISIP UI 2012
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
mengacu pada perasaan saling percaya dan saling berbagi dalam suatu hubungan. Keintiman dapat terjadi karena kita telah mengenal diri kita dan merasa cukup aman dengan identitas yang kita miliki. Ketika kita mengenali diri sendiri, kita bisa mengetahui pilihan apa yang akan ambil, dalam hal memilih teman atau cara untuk bisa membuka diri. Dalam hal ini peneliti melihat ada empat faktor yang mempengaruhi keintiman pada mahasiswa FISIP UI angkatan 2010 yaitu; 1. Lingkungan Tempat Tinggal 2. Latar Belakang Status Ekonomi 3. Hobi 4. Keikutsertaan dalam Orientasi Jurusan Empat faktor tersebut diambil oleh peneliti sebagai faktor yang mempengaruhi keintiman karena sesuai dengan salah satu tahap dalam keintiman dalam Social Penetration Theory, yaitu Stable Exchange. Dalam Stable Exchange dikatakan bahwa beberapa hal yang dapat mempengaruhi proses keintiman adalah background atau masa lalu, nilai yang dianut dan lingkungan tempat tinggal. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) terdiri dari delapan departemen, yaitu Departemen Ilmu Komunikasi, Departemen Kriminologi, Departemen Ilmu Administrasi, Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial, Departemen Ilmu Hubungan Internasional, Departemen Sosiologi, Departemen Ilmu Politik, dan Departemen Antropologi. Mahasiswa FISIP UI angkatan tahun 2010 berjumlah 1040. Masing-masing program studi memiliki kurikulum, waktu perkuliahan, tempat perkuliahan, dan pengajar yang berbeda. Mahasiswa baru butuh pengenalan dan penyesuaian diri agar dapat mengikuti semua rangkaian kegiatan perkuliahan dan kehidupan kampus. Hal ini dimaksudkan untuk mendorong semangat berprestasi dan kontribusi para mahasiswa dalam segala kegiatan internal maupun eksternal kampus.
1.2 Pokok Permasalahan Mahasiswa baru Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia atau Maba FISIP UI 2010 yang akan memasuki masa perkuliahan memiliki berbagai macam kecemasan di dalam diri mereka masing-masing. Hal ini dipengaruhi oleh lingkungan baru yang harus dikenalnya dengan waktu penyesuaian diri yang singkat. Mereka harus dapat beradaptasi dengan segala sesuatu yang bersifat baru sebelum akhirnya akan mengikuti segala proses akademik di masa perkuliahan itu. Bahkan seringkali para mahasiswa baru ini masih mengalami proses adaptasi di saat telah memasuki masa perkuliahan. Di FISIP UI, paa mahasiswa baru berasal dari berbagai macam latar belakang dan budaya serta karakter yang berbeda. Hal ini dikarenakan UI menerima mahasiswa3
Universitas Indonesia Faktor yang Mempengaruhi…… Annisa.Hutama.Menur.Santika.Sari, FISIP UI 2012
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
mahasiswa dari berbagai kalangan dari Sabang hingga Merauke. Inilah yang harus dihadapi mahasiswa baru yang ada di FISIP UI. Adaptasi dengan banyak orang baru yang hadir secara tiba-tiba dalam waktu bersamaan. Oleh sebab itu, secara pasti proses adaptasi yang harus dijalani mahasiswa baru ini tidak hanya pada lingkungan kampus, namun juga terhadap proses pertemanan pada orang-orang yang baru mereka kenal. Rasa cemas kerap hadir di dalam diri mahasiswa baru pada saat memulai suatu pertemanan dengan teman yang baru dikenalnya di lingkungan kampus. Selalu ada rasa takut tidak diterima yang menyebabkan proses keterbukaan dan rasa percaya antara mahasiswa baru tidak dapat berlangsung dengan cepat. Namun, banyak hal juga yang dapat mempengaruhi proses keintiman dan saling keterbukaan pada mahasiswa baru ini. Dalam penelitian ini, kami mencoba melihat faktor atau aspek apa saja yang akan mempengaruhi proses tingkat keintiman pada mahasiswa baru FISIP UI angkatan 2010. Proses tingkat keintiman para mahasiswa baru ini dipengaruhi oleh berbagai aspek, antara lain asal daerah, lingkungan tempat tinggal, latar belakang status ekonomi, hobi, bahkan ikut atau tidaknya keikutsertaan mahasiswa baru ini pada kegiatan orientasi yang diadakan (ospek). Pada penelitian ini juga akan dilihat apakah ada faktor atau aspek yang paling mempengaruhi tingkat keintiman tersebut. Dengan adanya aspek-aspek atau faktor-faktor yang dapat menjadi pengaruh pada proses adaptasi atau tingkat keintiman mahasiswa baru FISIP UI, maka yang akan menjadi pertanyaan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Faktor apa yang paling mempengaruhi keintiman setiap mahasiswa baru FISIP UI angkatan 2010?
1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk:
1) Menguji faktor apa yang paling mempengaruhi keintiman setiap mahasiswa baru FISIP UI angkatan 2010.
1.4 Singnifikansi Masalah 1.4.1
Signifikasi Akademis Penelitian ini diharapkan dapat memberi kontrubusi positif bagi ilmu komunikasi,
khususnya dalam hubungan komunikasi interpersonal. Di samping itu, penelitian ini diharapkan
dapat
memperluas
pengetahuan
mengenai
faktor-faktor
yang
dapat
mempengaruhi keintiman dalam hubungan interpersonal, serta memperkaya bahan referensi, bahan penelitian dan sumber bacaan. Kemudian, penelitian ini juga diharapkan
4
Universitas Indonesia Faktor yang Mempengaruhi…… Annisa.Hutama.Menur.Santika.Sari, FISIP UI 2012
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
dapat menjelaskan faktor paling dominan yang mempengaruhi keintiman mahasiswa angkatan 2010. 1.4.2
Signifikansi Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai faktor paling
dominan yang mempengaruhi keintiman mahasiswa baru bagi panitia pelaksana kegiatan orientasi di FISIP UI. Lebih lanjut, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan atau informasi bagi panita pelaksana kegiatan orientasi. Dengan begitu, panitia dapat menemukan cara-cara yang lebih efektif dan efisien dalam membangun keakraban antar mahasiswa baru.
5
Universitas Indonesia Faktor yang Mempengaruhi…… Annisa.Hutama.Menur.Santika.Sari, FISIP UI 2012
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
BAB 2 KERANGKA TEORI Dalam Bab II ini, peneliti akan memaparkan beberapa teori dan konsep yang digunakan sebagai landasan penelitian, seperti Social Penetration Theory, Cognitive Dissonance Theory, dan Social Exchange Theory. Selain itu, peneliti juga akan memaparkan hubungan ketiga teori, tinjauan konseptual, definisi konseptual, model penelitian dan hipotesis teori. 2.1 Kerangka Teori 2.1.1 Social Penetration Theory Pada tahun 1970-an banyak sekali pertanyaan bermunculan di publik, antara lain „mengapa orang yang baru saja berkenalan dapat berhubungan dengan akrab?‟. Pertanyaan semacam itulah yang melatarbelakangi Social Penetration Theory. Oleh sebab itu, Irwin Altman dan Dalmas Taylor mengungkapkan teori ini untuk menjawab pertanyaan tersebut. Social Penetration Theory merupakan sebuah teori yang menjelaskan hubungan antar individu. Selanjutnya, social penetration merupakan proses peningkatan keterbukaan (disclosure) dan keintiman dalam hubungan. Semakin bertambah informasi yang saling diketahui oleh masing-masing komunikator, semakin bertambah pula karakter interpersonal yang berperan dalam komunikasi mereka. Sebaliknya, semakin sedikit informasi yang mereka ketahui, semakin impersonal pula komunikasi tersebut. Dalam penelitian ini, Social Penetration Theory akan digunakan untuk menjelaskan proses keterbukaan dan keintiman dalam hubungan interpersonal antar mahasiswa baru. Mulai dari mereka bertemu, berkenalan, bertukar informasi, sampai memutuskan apakah akan melanjutkan hubungan ke arah yang lebih intim atau justru membatasinya. Dari proses ini ada beberapa faktor yang mempengaruhi keintiman. Kemudian dari faktor-faktor tersebut, peneliti akan mencari faktor yang paling mempengaruhi keintiman hubungan mereka. Social Penetration Theory memiliki empat asumsi, yaitu : 1. Relationship progress from non intimate to intimate Hubungan komunikasi antar individu dimulai dari permukaan dan secara perlahan menuju ke tingkatan yang lebih dekat (intim). Tidak semua hubungan berada dalam bentuk ekstrim, yaitu akrab dan tidak akrab. Meskipun pada kenyataannya, sebuah hubungan seringkali berada di antara dua kutub tersebut. Dalam penelitian ini, kemajuan hubungan dapat dilihat dari hubungan antar mahasiswa baru angkatan 2010. Mulai dari tidak kenal sampai berkenalan dan mulai dari basa-basi sampai berbagi pengalaman pribadi.
6
Universitas Indonesia Faktor yang Mempengaruhi…… Annisa.Hutama.Menur.Santika.Sari, FISIP UI 2012
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
2. Relational development is generally systematic and predictable Secara spesifik, Social Penetration Theory berpendapat bahwa kelanjutan hubungan akan terjadi secara sistematis dan dapat diprediksi, beberapa orang mungkin tidak mengalami hal yang demikian. Artinya, hubungan ibarat proses komunikasi yang dinamis dan selalu berubah. Meskipun begitu, hubungan mengikuti standar yang dapat diterima dengan tatanan yang selalu berkembang. 3. Relational development includes depenetration and dissolution Hubungan dapat saja tidak berjalan ke arah yang diharapkan walaupun sebelumnya berjalan dengan baik. Hubungan ini terjadi ketika terdapat konflik yang tak terselesaikan. Jika timbul permasalahan dalam hubungan interpersonal antar mahasiswa baru dan mereka tidak dapat menyelesaikan atau menemukan jalan keluar, maka hubungan ini dapat mengalami kemunduran dan rusak. Social Penetration Theory juga berpikir bahwa depenetrasi juga berproses seperti layaknya penetrasi yang seringkali berjalan secara sistemik. Tetapi jika hubungan terjadi secara depenetrasi, tidak secara otomatis akan bubar dan berakhir. Tara-Sommer (2003) : Hubungan transgression adalah hubungan yang melanggar tatanan hukum dapat juga sebagai penyelamat dari runtuhnya suatu hubungan. (dibahas di bab 6) 4. Self-disclosure is at the core of relationship development Self-disclosure dapat dikatakan memiliki maksud tertentu dari sebuah proses membuka informasi tentang diri sendiri kepada orang lain. Misalnya, menyatakan memeluk agama tertentu (Katolik atau Islam). Menurut Altman dan Taylor (1973), peningkatan hubungan dari non-intim ke intim salah satunya disebabkan oleh self-disclosure. Membuka diri dapat membantu membentuk hubungan antar individu pada saat berlangsungnya suatu hubungan dan membuat diri menjadi lebih mudah berhubungan dengan orang lain. Mahasiswa baru yang memiliki tingkat self-disclosure tinggi akan meningkatkan keintiman hubungannya dengan mahasiswa baru lainnya. Dengan keterbukaan ini, hubungan yang dibina akan lebih mudah. Analogi Bawang Dalam penetrasi sosial, dikenal istilah analogi bawang yang mengumpamakan hubungan manusia seperti sebuah bawang. Terdapat empat bagian dari bawang tersebut yaitu
bidang
hubungan
sosial,
termasuk
di
dalamnya
hubungan
perkawinan
(marriage/partnership), kematian (death), pendidikan (education), dan hubungan percintaan (dating). Seperti yang kita ketahui, bawang memiliki banyak lapisan di dalamnya. Jika
7
Universitas Indonesia Faktor yang Mempengaruhi…… Annisa.Hutama.Menur.Santika.Sari, FISIP UI 2012
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
dianalogikan, lapisan terluar bawang disebut personal image yaitu keadaan atau jati diri seseorang yang bisa dilihat oleh semua orang tanpa terkecuali. Misalnya, Rani adalah seorang mahasiswa baru Ilmu Komunikasi FISIP UI yang tinggal di daerah Depok. Hal itu bisa diketahui oleh semua orang. Lapisan bawang yang lebih dalam lagi dianalogikan sebagai jati diri yang lebih bersifat pribadi. Semakin dalam lapisan tersebut atau bahkan semakin menuju lapisan pusat, orang lain semakin tidak bisa mengetahui jati diri seseorang. Oleh karena itu, semakin intim hubungan dua individu, semakin banyak lapisan jati diri yang ia ketahui tentang orang tersebut dan juga sebaliknya. Keterbukaan bersifat resiprokal atau timbal balik. Maksudnya, keterbukaan seseorang dapat mendorong orang lain untuk ikut terbuka. Penetrasi dapat dilihat melalui dua dimensi, yaitu kedalaman dan keluasan. Kedalaman disini artinya seberapa dalam topik pembicaraan dalam sebuah hubungan. Mulai dari yang semua orang ketahui sampai hanya ia seorang yang tahu. Misalnya, Rani dulu memiliki pengalaman pahit saat SMA, yaitu pernah dilecehkan oleh gurunya. Hal tersebut hanya diketahui oleh keluarga dan pacarnya, karena mereka memiliki hubungan yang intim dengan Rani. Semakin intim hubungan seseorang, maka topik yang dibicarakan pun semakin dalam. Lain halnya ketika betemu teman-teman baru di kampus. Ia tidak akan menceritakan hal tersebut karena belum memiliki hubungan intim atau kedekatan dengan mereka. Dimensi kedua adalah keluasan, yaitu seberapa besar atau banyak hal yang dibicarakan kepada orang lain. Kepada keluarga dan pacarnya, Rani lebih banyak menceritakan pengalamannya di bidang pendidikan, percintaan, dan kematian karena ia sudah tidak merasa canggung lagi. Berbicara tentang bagaimana datangnya ajal seseorang, bagaimana kehidupan Rani saat SMA, dan hubungan Rani dengan mantan pacarnya lebih mudah dilakukan Rani kepada keluarga dan pacarnya dibandingkan dengan tetangga atau teman kuliah yang belum memiliki keintiman seperti keluarga atau pacarnya. Semakin intim hubungan seseorang, maka semakin luas bidang yang ia bicarakan, tidak hanya terfokus pada satu bidang saja. Selain itu, keluasan di sini juga bisa termasuk banyaknya waktu yang digunakan Rani untuk berkomunikasi. Jika hubungan seseorang sudah mencapai tahap keintiman, maka semakin banyak waktu yang ia digunakan untuk berkomunikasi dan membicarakan hal-hal yang lebih luas lingkupnya dan lebih mendalam. Jika hanya berbicara banyaknya waktu yang digunakan untuk berkomunikasi, maka Rani sudah menggunakan banyak waktu untuk berkomunikasi dengan teman kuliah. Namun, bidang yang dibicarakan hanya terbatas pada dunia kampus saja, berarti hubungan ini belum bisa dikatakan hubungan yang intim antara Rani dengan teman kuliahnya.
8
Universitas Indonesia Faktor yang Mempengaruhi…… Annisa.Hutama.Menur.Santika.Sari, FISIP UI 2012
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
Dari dua dimensi tersebut, bisa ditarik dua kesimpulan. Pertama, perubahan di lapisan dalam lebih berpengaruh dibandingkan perubahan di lapisan luar. Misalnya, Rani menjadi lebih sering pakai rok, maka efek yang ditimbulkan tidak terlalu besar dalam hubungannya dengan pacar atau keluarga. Namun, jika Rani sudah merubah perilakunya, seperti sering terlihat murung, maka akan berpengaruh pada hubungannya dengan keluarga dan pacar. Mereka akan menganggap ada hal yang tidak beres pada Rani. Kesimpulan yang kedua adalah topik yang lebih mendalam yang dibicarakan lebih memberi kesempatan seseorang untuk merasa lebih nyaman dan cocok. Semakin dalam topik yang dibicarakan, semakin seseorang bisa
mengetahui kecocokan antara dirinya dengan orang lain.
Contohnya, Rani mengetahui bahwa pacarnya juga memiliki teman yang pernah dilecehkan dosennya. Maka, Rani merasa lebih cocok dengan pacarnya karena dia secara tidak langsung pernah mengetahui apa yang dialami Rani. Pada tahap awal hubungan, jika seseorang ingin melakukan penetrasi sosial, jangan terlalu banyak mengungkapkan jati dirinya karena bisa jadi orang lain tidak merasa nyaman dengan hal tersebut karena orang tersebut dianggap terlalu terburu-buru dan bisa saja timbul persepsi negatif dari orang lain. Selain itu, bagi beberapa orang, untuk mengetahui jati diri seseorang yang sebenarnya, diperlukan persiapan terlebih dahulu karena belum tentu ia bisa menerima hal tersebut. Satu hal yang tidak kalah penting dalam pengungkapan jati diri adalah kebenaran, karena merupakan hal yang sangat berpengaruh. Dengan penyingkapan diri yang salah atau tidak sebenarnya, maka penetrasi sosial sulit dilakukan atau bahkan tidak bisa berlanjut. Tahap Proses Penetrasi Sosial Perkembangan dalam suatu hubungan muncul secara sistematis dan biasanya keputusan apakah seseorang ingin bertahan dalam suatu hubungan atau tidak, tidak terjadi secara cepat. Ada empat tahap dalam teori penetrasi sosial ini, tetapi tidak semua hubungan melewati proses atau tahap-tahap ini, dan tidak semua hubungan yang melewati tahaptahap ini merupakan hubungan romantis atau percintaan. Empat tahap ini adalah sebagai berikut : 1. Orientation : Revealing Bit by Bit Pada tahap ini, biasanya orang bersikap sesuai dengan harapan sosial atau orang pada umumnya di masyarakat tersebut, serta berhati-hati agar tidak dikatakan menyimpang atau menyinggung harapan sosial tersebut, agar dapat memiliki harapan untuk berhubungan lebih lanjut. Komentar yang dilontarkan biasanya klise dan hanya menunjukkan „kulit luar‟ dirinya. Orang biasanya menghindari konflik pada percakapan dan bereaksi secara sopan. Orang
9
Universitas Indonesia Faktor yang Mempengaruhi…… Annisa.Hutama.Menur.Santika.Sari, FISIP UI 2012
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
tidak mengevaluasi atau mengkritik orang lain. Jika ada evaluasi, biasanya dinyatakan secara halus. Terkadang pada tahap ini percakapan terasa canggung atau aneh dan tidak ada upaya untuk menghakimi orang lain, serta tetap suportif. 2. Exploratory Affective Exchange : The Self Emerges Pada tahap ini, sesutatu yang tadinya dianggap privasi mulai ditunjukkan kepada publik. Mulai muncul spontanitas, merasa nyaman dan tidak terlalu khawatir. Biasanya terjadi pada tahap teman biasa (kasual) dan tetangga. Mulai saling menyentuh dan mempengaruhi tampilan (ekspresi wajah). Taylor dan Altman mengatakan bahwa tidak semua hubungan melewati tahap ini. 3. Affective Exhange : Commitment and Comfortability Terjadi pada teman dekat atau intim, hubungan lebih „freewheeling‟ dan kasual. Komunikasi cukup spontan dan cepat dalam mengambil keputusan. Sudah nyaman satu sama lain, dan bertujuan membina komitmen lebih lanjut. Mulai menggunakan personal idioms, atau suatu ekspresi yang biasanya hanya digunakan dalam hubungan yang intim, melalui kata-kata, kalimat atau kebiasaan. Tidak semua hubungan dalam tahap ini saling terbuka, ada juga individu yang berusaha agar tidak terlalu terbuka kepada orang lain. Mulai terbawa secara emosional, seperti mengkritisi pasangannya tersebut, tetapi tidak untuk mengakhiri hubungan tersebut karena lontaran spontan. Affective Exchange dapat melingkupi perubahan yang bersifat positif. 4. Stable Exchange : Raw Honesty and Intimacy Bebas terbuka
untuk
mengekspresikan
pikiran,
perasaan,
dan
kebiasaan.
Spontanitas sangat tinggi, hanya terjadi pada sedikit hubungan, intimasi tinggi dan telah tersinkronisasi. Terkadang kebiasaan keduanya tercampur atau sama, dapat membantu dan memprediksi kebiasaan yang lainnya. Kadang dapat saling menggoda, tetapi masih di dalam batas yang dapat diterima. Kesalahan dan misinterpretation jarang terjadi di tahap ini. Menurut Altman & Taylor komunikasi dalam tahap ini sudah efisien. Meanings are clear, saling peduli, support dan kedekatan. Ada juga hubungan yang terlibat konflik, tetapi ada konsep dyadic uniqueness, yaitu humor dan sarkasme di dalam hubungan tertentu dapat diterima. Beberapa hal yang dapat mempengaruhi proses intimasi seperti latar belakang atau masa lalu, nilai yang dianut dan lingkungan tempat tinggal. 2.1.2
Social Exchange Theory Social Exchange Theory adalah teori yang menjelaskan bahwa semua orang menilai
hubungan mereka dengan melihat cost (pengorbanan) dan reward (penghargaan). Cost
10
Universitas Indonesia Faktor yang Mempengaruhi…… Annisa.Hutama.Menur.Santika.Sari, FISIP UI 2012
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
atau pengorbanan adalah elemen-elemen atau segala sesuatu dari hubungan yang dinilai negatif. Sedangkan reward atau penghargaan adalah segala sesuatu yang dinilai positif dari hubungan itu. Tokoh dari Social Exchange Theory ini adalah John Thibault dan Harold Kelley. Dalam teori ini dikatakan bahwa orang menghitung nilai keseluruhan dari sebuah hubungan dengan mengurangkan cost dengan reward yang diterima (Monge & Contractor, 2003). Nilai adalah hasil yang diperoleh setelah reward dikurangi dengan cost. NILAI = REWARD – COST Akan ada dua kemungkinan hasil dari penghitungan yang dilakukan. Nilai bisa saja bernilai positif atau negatif. Nilai yang bernilai positif adalah hasil yang didapat jika reward lebih besar dari cost. Dengan begitu maka hubungan itu akan bernilai dan disebut hubungan yang positif. Begitu juga sebaliknya, jika nilai yang didapat adalah negatif, maka itu merupakan hasil dari cost yang lebih besar dari reward yang ada. Maka hubungan itu akan bernilai dan disebut hubungan negatif. Selain untuk melihat apakah hubungan yang terbangun itu bernilai positif atau negatif, dan melihat cost dan reward yang ada di dalam suatu hubungan, teori ini juga dapat memprediksi apakah hubungan yang ada itu akan berlanjut atau tidak, dengan kata lain teori ini juga melihat atau memprediksi akhir dari suatu hubungan yang ada. Teori ini memprediksi bahwa nilai (worth) dari sebuah hubungan mempengaruhi hasil akhir (outcome), yaitu apakah orang akan meneruskan hubungannya atau mengakhirinya (Richard West and Lynn Turner, Introducing Communication Theory : Analysis and Application). Hubungan yang positif diharapkan untuk bertahan, sedangkan yang negatif diperkirakan akan berakhir. Pada teori ini, kepentingan pribadi adalah hal yang sangat berpengaruh pada penilaian cost dan reward dari hubungan. Michael Roloff (1981) mengatakan “dorongan penuntun dari hubungan interpersonal adalah kemajuan kepentingan pribadi dari kedua belah pihak.” Jadi apabila semakin erat hubungan seseorang dengan lainnya maka hal itu juga akan menyadarkan mereka bahwa kepentingan pribadi telah terlibat di dalamnya. Di dalam Social Exchange Theory ini dikatakan bahwa dorongan utama dalam hubungan interpersonal adalah kepuasan dari kepentingan pribadi dua orang yang terlibat. Kepentingan pribadi tidak selalu dianggap buruk atau hal yang negatif dan dapat digunakan untuk meningkatkan suatu hubungan.
11
Universitas Indonesia Faktor yang Mempengaruhi…… Annisa.Hutama.Menur.Santika.Sari, FISIP UI 2012
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
Asumsi –asumsi dari teori ini adalah : Dari sifat dasar manusia :
Manusia mencari reward dan menghindari cost. Perilaku manusia dimotivasi oleh dorongan internal. Kebutuhan (dorongan) harus dipenuhi dengan cara dikurangi yaitu dengan pemenuhan kebutuhan.
Manusia adalah makhluk rasional. Manusia akan menghitung cost dan reward dari sebuah situasi dan akan menuntun perilakunya. Pemikiran rasional ini digunakan untuk melakukan pemilihan, apakah hubungan itu akan terus dilanjutkan atau tidak.
Standar yang digunakan manusia untuk mengevaluasi cost dan reward bervariasi seiring berjalannya waktu dari satu orang ke orang lainnya. Hal ini berkaitan dengan adanya keanekaragaman, bahwa tidak ada yang tahu pasti apa itu cost dan apa itu reward, tidak ada standar khusus. Hal yang dianggap cost bagi seseorang belum tentu merupakan cost bagi orang lain, atau bahkan merupakan reward bagi orang lain.
Dari sifat dasar hubungan
Hubungan memiliki sifat saling ketergantungan.
Kehidupan berhubungan adalah proses. Peneliti mengatakan bahwa waktu dan dan perubahan adalah hal yang penting dalam suatu hubungan. Waktu mempengaruhi karena pengalaman-pengalaman yang terbentuk pada masa lalu juga akan berpengaruh pada penilaian cost dan reward dalam suatu hubungan. Misalnya, seseorang yang memiliki almamater yang sama akan menganggap kesamaan pengalaman mereka di masa lalu adalah suatu reward sehingga mereka tetap menjalin hubungan, atau malah sebaliknya.
Struktur Pertukaran Terdapat adanya Struktur Pertukaran dalam teori ini:
Pertukaran langsung Yaitu dua orang yang saling berbalas cost dan reward.
A
B
12
Universitas Indonesia Faktor yang Mempengaruhi…… Annisa.Hutama.Menur.Santika.Sari, FISIP UI 2012
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
Pertukaran tergeneralisasi Yaitu pertukaran yang terjadi melibatkan jaringan sosial (orang lain) tidak terbatas pada individu.
B
A
C
Pertukaran produktif Yaitu kedua belah pihak mengalami cost untuk saling mendapatkan reward yang simultan.
AB
A
B
Evaluasi Hubungan Dalam suatu hubungan akan terjadi evaluasi. Evaluasi hubungan ini akan terbagi menjadi dua hal, yaitu :
Comparison level (CL) Yaitu standar bagi apa yang dianggap seseorang harus didapatkan dalam suatu hubungan.
Comparison level alternatif (CLAlt) Yaitu orang mengevaluasi hubungannya berdasarkan alternatif apa yang mereka miliki dari suatu hubungan. Pada
saat
dua
orang
berinteraksi
dan
berhubungan,
mereka
akan
mempertimbangkan cost yang mereka keluarkan dibandingkan dengan reward yang mereka dapatkan sebagai bahan pertimbangan untuk tetap melanjutkan hubungan itu atau memutuskannya.
13
Universitas Indonesia Faktor yang Mempengaruhi…… Annisa.Hutama.Menur.Santika.Sari, FISIP UI 2012
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
2.1.3
Cognitive Dissonance Theory Cognitive
Dissonance
Theory
adalah
teori
yang
menjelaskan
bagaimana
kepercayaan dan tingkah laku mengubah sikap. Teori ini berfokus pada efek pertentangan kognisi. Pendekatan yang paling berpengaruh terhadap attitude berdasar pada cognitive consistency theories. CDT berpendapat bahwa ketika kita menerima informasi (stimulus), pikiran kita akan mengolah info baru tersebut dengan info yang sudah pernah diterima sebelumnya ke dalam sebuah pola. Jika info baru tidak sesuai dengan pola yang kita tahu selama ini, maka kita akan merasa tidak nyaman. Artinya, ada ketidakseimbangan pengetahuan (kognisi) atau kepercayaan, penilaian, dan sebagainya. Leon Festinger menyebutnya cognitive dissonance. Cognitive dissonance adalah perasaan yang timbul ketika kita melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan apa yang kita tahu atau prinsip kita atau opini kita tidak sesuai dengan opini orang lain. Konsep ini adalah inti dari Cognitive Dissonance
Theory,
yang
berpendapat
bahwa
disonansi
atau
ketidaksesuaian
menyebabkan ketidaknyamanan, sehingga orang termotivasi untuk menguranginya. Teori ini memungkinkan 2 elemen memiliki 3 perbedaan hubungan, yaitu :
Consonant relationship
2 elemen seimbang satu sama lain
Dissonant relationship
2 elemen ini tidak seimbang
Irrelevant relationship
2 elemen ini tidak punya hubungan satu sama lain
Ketika dua mahasiswa baru bertemu dan menjalin sebuah relasi atau hubungan, mereka akan bertukar informasi (baik tentang dirinya maupun di luar dirinya). Informasi-informasi dari kedua belah pihak bermacam-macam. Jika informasi yang diterima oleh seorang mahasiswa tidak sesuai dengan pengetahuan atau kepercayaan yang ia yakini selama ini (beda pandangan), maka mahasiswa tersebut akan mengalami disonansi kofnitif. Disonansi kognitif ini menyebabkan ketidaknyamanan dalam dirinya dan mendorongnya bertindak untuk mengurangi disonansi tersebut. Ketidaknyamanan ini menimbulkan adanya persuasi. Teori
ini
menyarankan
agar
bisa
persuasif,
seseorang
harus
berfokus
pada
ketidakseimbangan/inconsistency sambil memberikan saran yang bisa mendatangkan consistency/ballance. CDT mendorong perilaku komunikasi manusia untuk mempengaruhi orang lain dan berjuang untuk mengurangi atau menghindari disonansi. Berdasarkan teori ini,
mahasiswa
baru
dianggap
akan
mengabaikan
pandangan-pandangan
yang
bertentangan dengan prinsip mereka atau yang bisa mengubah kepercayaan mereka. Mereka juga cenderung mencari pembelaan atas prinsip mereka dengan mencari penghiburan setelah membuat keputusan yang sulit. Asumsi-asumsi dari teori ini adalah : 1. Manusia menginginkan konsistensi dalam kepercayaan, sikap, dan perilaku mereka. 2. Disonansi menyebabkan pertentangan psikologis. 14
Universitas Indonesia Faktor yang Mempengaruhi…… Annisa.Hutama.Menur.Santika.Sari, FISIP UI 2012
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
3. Disonansi adalah sebuah penolakan yang mendorong orang untuk melakukan tindakan dengan efek yang bisa diperkirakan. 4. Disonansi mendorong orang untuk berusaha mencapai konsonansi dan mengurangi disonansi. Magnitude of Dissonant Magnitude of Dissonant adalah seberapa besar ketidaknyamanan atau disonansi yang dialami seseorang. Tingkat disonansi dipengaruhi oleh :
Seberapa penting atau signifikannya sebuah masalah.
Rasio disonansi. Besarnya disonansi kognisi relatif terhadap konsonansi kognitif. Jadi, di sini dilihat mana yang lebih banyak kognisi bertentangan atau kognisi yang konsisten. Jika yang bertentangan lebih banyak, maka orang akan bersikap lebih negatif dan merasa ada disonan / ketidakcocokan.
Alasan
adanya
ketidakkonsistenan.
Semakin
banyak
alasan
seseorang
memperhitungkan perbedaan tersebut, semakin kecil ia merasakan disonansi. Coping With Dissonant ( Mengatasi Disonansi )
Mengurangi kepentingan dissonant belief kita.
Menambah conssonant belief.
Mengurangi dissonan dengan berbagai cara.
Cognitive Dissonance and Perception Dalam melakukan perubahan kognisi dan mengurangi perasaan disonansi, proses persepsi ikut bermain. CDT berhubungan dengan proses : 1. Selective Exposure Mencari informasi yang sesuai dengan belief and attitude. Menghindari informasi yang meningkatkan disonansi. 2. Selective Attention Berfokus pada informasi yang sesuai sama kita dan mengabaikan yang tidak sesuai. 3. Selective Interpretation Menginterpretasi informasi ambigu sehingga itu bisa sesuai dengan current beliefs and actions. 4. Selective Retention Mengingat-ingat informasi yang sesuai dengan kita.
15
Universitas Indonesia Faktor yang Mempengaruhi…… Annisa.Hutama.Menur.Santika.Sari, FISIP UI 2012
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
2.2 Hubungan Ketiga Teori Dalam penelitian ini, peneliti ingin melihat faktor apa yang paling mempengaruhi hubungan interpersonal mahasiswa baru angkatan 2010. Di sini peneliti mengambil latar belakang status ekonomi, kesamaan hobi, lingkungan tempat tinggal, dan kegiatan orientasi sebagai variabel independen yang mempengaruhi keintiman (variabel dependen). Keempat variabel ini peneliti ambil berdasarkan konsep Stable Exchange pada Social Penetration Theory. Konsep tersebut mengatakan bahwa beberapa hal yang mempengaruhi proses keintiman adalah latar belakang atau masa lalu, nilai yang dianut dan lingkungan tempat tinggal. Dalam proses menuju titik intim tersebut, tentunya diawali dengan pertemuan, perkenalan, pertukaran informasi, sampai memutuskan akan lanjut ke tingkat intim atau tidak. Menurut Social Penetration Theory. Proses ini disebut penetrasi, yang terdiri dari 4 tahap, yaitu orientation, exploratory affective exchange, affective exchange, dan stable exchange. Dari tahap pertama sampai akhir, mahasiswa baru akan bertukar informasi untuk bisa saling mengenal satu sama lain. Dari sekian banyak informasi, ada informasi yang sesuai dengan pengetahuan atau kepercayaannya dan ada yang tidak. Ketika ada perbedaan pandangan, mahasiswa baru akan merasa tidak nyaman. Dalam Cognitive Dissonance Theory, perasaan tidak nyaman ini disebut disonansi kognitif. Ketidaknyamanan tersebut
mendorong
Pertentangan
mahasiswa
tersebut
untuk
mengurangi
kognisi atau disonansi kognisi ini dapat
atau
mereduksinya.
mempengaruhi hubungan
interpersonal mahasiswa baru, apakah diteruskan (maju) atau tidak (mundur). Jika maju, hubungan mereka akan semakin intim dan jika tidak maka keintiman hubungan akan berkurang. Keintiman juga dipengaruhi oleh cost dan reward, yaitu hal yang ingin diberikan dan diterima ke dan dari orang lain. Menurut Social Penetration Theory, jika cost lebih besar dari reward, maka hubungan dapat berjalan mundur (bernilai negatif), dan sebaliknya. Jika cost lebih kecil dari reward, maka hubungan akan berjalan maju (bernilai positif).
16
Universitas Indonesia Faktor yang Mempengaruhi…… Annisa.Hutama.Menur.Santika.Sari, FISIP UI 2012
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
Gambar 2.1 2.3 Tinjauan Konseptual 2.3.1
Keintiman Keintiman adalah kedekatan yang dirasakan oleh dua orang dan kekuatan dari
ikatan yang menahan mereka bersama (Baron dan Byrne : 2004). Intimasi memainkan peranan utama dalam pengalaman manusia secara keseluruhan. Hubungan intim terdiri dari individu yang tertarik satu sama lain, kepada siapa seorang individu menyukai dan mencintai, hubungan romantis dan seksual, dan dari siapa seorang individu menerima dukungan emosional dan personal (Miller, Rowland & Perlman, Daniel : 2008. Manusia mempnyai keinginan universal untuk mencintai dan memiliki, sebuah rasa kepuasan dalam hubungan intim (Perlman D : 2007). Individu yang berada dalam tahapan dewasa awal, dalam perkembangan psikososial, menghadapi tugas perkembangan untuk membentuk hubungan intim dengan orang lain (Erikson dalam Santrock, 2003). Kebutuhan akan intimasi adalah suatu hal yang universal dan sudah menetap pada diri setiap manusia sepanjang hidupnya. Intimasi merupakan unsur pokok dalam kepuasan suatu hubungan. Melalui percakapan dan beraktivitas bersama, individu akan mendapatkan keuntungan untuk memenuhi tingkat kebutuhannya terhadap intimasi pada suatu hubungan (Weiten & Llyod, 2006). Keintiman menurutErikson (dalam Santrock, 2003) merupakan kemampuan individu untuk membangun hubungan yang akrab dengan orang lain.
17
Universitas Indonesia Faktor yang Mempengaruhi…… Annisa.Hutama.Menur.Santika.Sari, FISIP UI 2012
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
Menurut Erikson, keintiman merupakan salah satu krisis dalam hidup,yaitu intimacy versus isolation, yang dikembangkan pada usia dewasa awal. Apabila individu dewasa awal dapat membentuk persahabatan yang sehat dan hubungan dekat yang intim dengan individu
lain,
maka intimasi akan tercapai. Namun,
jika individu tidak berhasil
mengembangkan intimasinya, maka individu tersebut akan mengalami isolasi, merasakan loneliness dan krisis keterasingan. Individu tersebut akan menarik diri dari berbagai aktivitas sosial dan hanya memiliki sedikit atau tidak ada sama sekali ikatan dengan individu sesama jenis atau lawan jenis (Orlofsky dalam Santrock, 2003). 2.3.2
Mahasiswa Mahasiswa dalam peraturan pemerintah RI No.30 tahun 1990 adalah peserta didik
yang terdaftar dan belajar di perguruan tinggi tertentu. Selanjutnya menurut Sarwono (1978) mahasiswa adalah setiap orang yang secara resmi terdaftar untuk mengikuti pelajaran di perguruan tinggi dengan batas usia sekitar 18-30 tahun. Mahasiswa merupakan suatu kelompok dalam masyarakat yang memperoleh statusnya karena ikatan dengan perguruan tinggi. Mahasiswa juga merupakan calon intelektual atau cendekiawan muda dalam suatu lapisan masyarakat yang sering kali syarat dengan berbagai predikat. Mahasiswa menurut Knopfemacher (dalam Suwono, 1978) adalah merupakan insane-insan calon sarjana yang dalam keterlibatannyadengan perguruan tinggi ( yang makin menyatu dengan masyarakat), dididik dan di harapkan menjadi calon-calon intelektual. 2.3.3
Lingkungan Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber
daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti
keputusan
bagaimana
menggunakan
lingkungan
fisik
tersebut.Lingkungan
mencakup segala hal disekeliling kita, yang kita terkait kepadanya secara langsung atau tidak langsung, yang hidup dan kegiatan kita berhubungan dengannya dan bergantug padanya (Ananichev, 1976). Sedangkan menurut Tejoyuwono Notohadiprawiro, lingkungan adalah keseluruhan faktor, kakas (force), atau keadaan yang mempengaruhi atau berperan atas hidup atau kehidupan kita. Dapat juga dikatakan bahwa, lingkungan adalah segala gatra ekologi ditinjau dari segi manusia.
18
Universitas Indonesia Faktor yang Mempengaruhi…… Annisa.Hutama.Menur.Santika.Sari, FISIP UI 2012
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
2.3.4
Status Dalam menjalani sebuah hubungan sosial, manusia dipengaruhi oleh berbagai
macam faktor salah satunya adalah status. Kedudukan (status) diartikan sebagai tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial. Sedangkan kedudukan sosial (sosial status) artinya tempat seseorang secara umum dalam masyarakatnya sehubungan dengan orang lain, dalam arti lingkungan pergaulannya, prestisenya, dan hak-hak serta kewajibankewajibannya. Namun untuk mempermudah dalam pengertiannya maka dalam kedua istilah di atas akan dipergunakan dalam arti yang sama dan digambarkan dengan istilah “kedudukan” (status) saja. Masyarakat pada umumnya mengembangkan dua macam kedudukan(status), yaitu sebagai berikut : 1. Ascribed Status yaitu kedudukan seseorang dalam masyarakat tanpa memerhatikan perbedaan-perbedaaan rohaniah dan kemampuan. Kedudukan ini diperoleh karena kelahiran 2. Achieved Status yaitu kedudukan yang dicapai oleh seseorang dengan usaha-usaha yang disengaja. Kedudukan ini bersifat terbuka bagi siapa saja, tergantung dari kemampuan masing-masing dalam mengejar serta mencapai tujuan-tujuannya. Kadang-kadang dibedakan lagi satu macam kedudukan, yaitu Assigned Status yang merupakan kedudukan yang diberikan. Status ini sering berhubungan erat dengan Achieved Status, dalam arti bahwa suatu kelompok atau golonganmemberikan kedudukan yang lebih tinggi kepada seseorang yang berjasa yang telah memperjuangkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan masyarakat. 2.3.5
Ekonomi Secara umum, bisa dibilang bahwa ekonomi adalah sebuah bidang kajian tentang
pengurusan sumber daya material individu, masyarakat, dan negara untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia. Karena ekonomi merupakan ilmu tentang perilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang bervariasi dan berkembang dengan sumber daya yang ada melalui pilihan-pilihan kegiatan produksi, konsumsi dan atau distribusi. Abraham Marshlow mengatakan bahwa; ekonomi adalah salah satu bidang pengkajian yang mencoba menyelesaikan masalah keperluan asas kehidupan manusia melalui penggemblengan segala sumber ekonomi yang ada dengan berasaskan prinsip serta teori tertentu dalam suatu sistem ekonomi yang dianggap efektif dan efisien. Sedangkan menurut Paul A.Samuelson, ekonomi merupakan cara-cara yang dilakukan oleh
19
Universitas Indonesia Faktor yang Mempengaruhi…… Annisa.Hutama.Menur.Santika.Sari, FISIP UI 2012
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
manusia dan kelompoknya untuk memanfaatkan sumber-sumber yang terbatas untuk memperoleh berbagai komoditi dan mendistribusikannya untuk dikonsumsi oleh masyarakat 2.3.6
Hobi Menurut KBBI Online, Hobi adalah kegemaran atau kesenangan istimewa pd waktu
senggang dan bukan pekerjaan utama. 2.3.7
Orientasi Orientasi yaitu tujuan (dan bertindak sesuai tujuan tersebut)yang hendak dicapai
oleh seseorang, kelompok, serta kumpulan atau organisasi. Jadi, orientasi lebih luas dari sekedar tujuan (dan juga bukan tujuan akhir), karena menyangkut keseluruhan tindakan, sikap, usaha, serta berhubungan erat dengan misi dan visi yang akan (hendak) dicapai. 2.4
Definisi Konseptual
2.4.1
Keintiman Keintiman adalah kedekatan yang dirasakan oleh dua orang dan kekuatan dari
ikatan yang menahan mereka bersama (Baron dan Byrne : 2004). Intimasi memainkan peranan utama dalam pengalaman manusia secara keseluruhan. Hubungan intim terdiri dari individu yang tertarik satu sama lain, kepada siapa seorang individu menyukai dan mencintai, hubungan romantis dan seksual, dan dari siapa seorang individu menerima dukungan emosional dan personal (Miller, Rowland & Perlman, Daniel : 2008. Manusia mempnyai keinginan universal untuk mencintai dan memiliki, sebuah rasa kepuasan dalam hubungan intim (Perlman D : 2007). Individu yang berada dalam tahapan dewasa awal, dalam perkembangan psikososial, menghadapi tugas perkembangan untuk membentuk hubungan intim dengan orang lain (Erikson dalam Santrock, 2003). Kebutuhan akan intimasi adalah suatu hal yang universal dan sudah menetap pada diri setiap manusia sepanjang hidupnya. Intimasi merupakan unsur pokok dalam kepuasan suatu hubungan. Melalui percakapan dan beraktivitas bersama, individu akan mendapatkan keuntungan untuk memenuhi tingkat kebutuhannya terhadap intimasi pada sutu hubungan (Weiten & Llyod, 2006). Keintiman menurut Erikson (dalam Santrock, 2003) merupakan kemampuan individu untuk membangun hubungan yang akrab dengan orang lain. Menurut Erikson, keintiman merupakan salah satu krisis dalam hidup,yaitu intimacy versus isolation, yang dikembangkan pada usia dewasa awal. Apabila individu dewasa awal dapat membentuk persahabatan yang sehat dan hubungan dekat yang intim dengan individu
lain,
maka intimasi akan tercapai. Namun,
jika individu tidak berhasil
mengembangkan intimasinya, maka individu tersebut akan mengalami isolasi, merasakan
20
Universitas Indonesia Faktor yang Mempengaruhi…… Annisa.Hutama.Menur.Santika.Sari, FISIP UI 2012
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
loneliness dan krisis keterasingan. Individu tersebut akan menarik diri dari berbagai aktivitas sosial dan hanya memiliki sedikit atau tidak ada sama sekali ikatan dengan individu sesama jenis atau lawan jenis (Orlofsky dalam Santrock, 2003). 2.4.2
Mahasiswa Baru Mahasiswa baru merupakan status yang disandang oleh mahasiswa di tahun
pertama kuliahnya. Memasuki dunia kuliah merupakan perubahan besar pada hidup seseorang (Santrock, 2006 ; Greenberg, 1999). Biasanya individu mengalami banyak perubahan di tahun pertamanya kuliah ketika memasuki perguruan tinggi. Hal ini terkait dengan penyesuaian yang merupakan masalah berat yang harus dihadapi individu ketika memasuki dunia kuliah (Dyson dan Renk, 2006). 2.4.3
Latar Belakang Ekonomi Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya bahwa peran status atau kedudukan
sangat mempengaruhi keberadaan posisi manusia di dalam sebuah kelompok sosial. Salah satu faktor yang mempengaruhi keberadaan posisi manusia dalam kehidupan atau kelompok sosial adalah ekonomi. Jadi dapat di simpulkan bahwa, status dan ekonomi adalah dua hal yang saling mempengaruhi. Status sosial ekonomi adalah kedudukan atau posisi seseorang dalam masyarakat, status sosial ekonomi adalah gambaran tentang keadaan seseorang atau suatu masyarakat yang ditinjau dari segi sosial ekonomi, gambaran itu seperti tingkat pendidikan, pendapatan dan sebagainya. Status ekonomi kemungkinan besar merupakan pembentuk gaya hidup keluarga. Pendapatan keluarga memadai akan menunjang tumbuh kembang anak. Karena orang tua dapat menyediakan semua kebutuhan anak baik primer maupun skunder (Soetjiningsih, 2004). Menurut friedman (2004) faktor yang mempengaruhi status ekonomi seseorang yaitu:
Pendidikan
Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan oleh seseorang terhadap perkembangan orang lain menuju ke arah suatu cita-cita tertentu. Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka makin mudah dalam memperoleh pekerjaan, sehingga semakin banyak pula penghasilan yang diperoleh. Sebaliknya pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-nilai yang baru dikenal.
Pekerjaan
Pekerjaan adalah simbol status seseorang dimasyarakat. Pekerjaan adalah jembatan untuk memperoleh uang dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup dan untuk mendapatkan tempat pelayanan kesehatan yang diinginkan. 21
Universitas Indonesia Faktor yang Mempengaruhi…… Annisa.Hutama.Menur.Santika.Sari, FISIP UI 2012
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
Keadaan Ekonomi
Kondisi ekonomi yang lemah, membuat terkadang pengeluaran terasa menjadi beban yang lebih berat dibandingkan dengan pedapatan.
Latar Belakang Budaya
Cultur universal adalah unsur kebudayaan yang bersifat universal, ada di dalam semua kebudayaan di dunia, seperti pengetahuan bahasa dan khasanah dasar, cara pergaulan sosial, adat-istiadat, penilaian umum. Tanpa disadari, kebudayaan telah menanamkan garis pengaruh sikap terhadap berbagai masalah. Kebudayaan telah mewarnai sikap anggota masyarakatnya, karena kebudayaan pulalah yang memberi corak pengalaman individuindividu yang menjadi anggota kelompok masyarakat asuhannya. Hanya kepercayaan individu yang telah mapan dan kuatlah yang dapat memudarkan dominasi kebudayaan dalam pembentukan sikap individual
Pendapatan
Pendapatan adalah hasil yang diperoleh dari kerja atau usaha yang telah dilakukan. Pendapatan akan mempengaruhi gaya hidup seseorang. Orang atau keluarga yang mempunyai status ekonomi atau pendapatan tinggi akan mempraktikkan gaya hidup yang mewah misalnya lebih komsumtif karena mereka mampu untuk membeli semua yang dibutuhkan bila dibandingkan dengan keluarga yang kelas ekonominya kebawah. 2.4.4
Hobi Menurut KBBI Online, Hobi adalah kegemaran atau kesenangan istimewa pd waktu
senggang dan bukan pekerjaan utama 2.4.5
Kegiatan Orientasi Kegiatan Orientasi Mahasiswa Baru bisa disebut juga dengan OSPEK. Orientasi ini
merupakan kegiatan penyampaian informasi dan pengenalan kampus merupakan suatu upaya memperkenalkan mahasiswa baru pada kegiatan kampus sehingga mereka menjadi lebih mudah untuk beradaptasi dengan kehidupan perguruan tinggi. Pada kegiatan orientasi ini biasanya mahasiswa baru di berikan penjelasanpenjelasan tentang aturan-aturan yang ada di kampus. Hal yang paling penting dalam kegiatan orientasi ini adalah memberikan penjelasan kepada mahasiswa baru tentang prosedur yang harus di jalani dalam proses perkuliahan, mulai dari awal sampai akhir.
22
Universitas Indonesia Faktor yang Mempengaruhi…… Annisa.Hutama.Menur.Santika.Sari, FISIP UI 2012
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
2.5 Model Penelitian
Gambar 2.2
2.6 Hipotesa Teori Ada faktor yang mempengaruhi keintiman mahasiswa FISIP UI angkatan 2010.
23
Universitas Indonesia Faktor yang Mempengaruhi…… Annisa.Hutama.Menur.Santika.Sari, FISIP UI 2012
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
BAB 3 METODOLOGI
3.1 Paradigma Penelitian Kuhn mendefinisikan paradigma sebagai orientasi dasar dari teori dan penelitian (Neuman, 2003 p.70). Penelitian di dalam Ilmu Sosial memiliki tiga paradigm, yaitu positivis, konstruktivis dan kritis. Penelitian ini adalah penelitian positivis yang menjelaskan hubungan antar variabel. Dalam pendekatan ini semua pengetahuan harus terbukti lewat bukti yang diperoleh melalui pengamatan secara sistematis. Peneliti menggunakan descriptive study. Descriptive Study merupakan penelitian terhadap fenomena atau populasi tertentu dari subjek berupa individu, organisasional, industri atau perspektif yang lain. Peneliti juga merumuskan hipotesis dan menguji hipotesis tersebut. Penelitian positivis dilakukan dengan tujuan mencari penjelasan scientific untuk menemukan dan mendokumentasikan hukum universal dan tingkah laku manusia. Menggunakan paradigma atau pendekatan positivis berarti penelitian ini dilakukan atau berdasarkan hukum (teori) yang sudah ada. Teori adalah sistem hubungan abstrak dan gagasan yang memadatkan dan mengorganisir berbagai pengetahuan manusia mengenai dunia sosial (sehingga mempermudah pemahaman manusia tentang dunia sosial) (Neuman, 2003,p.42). 3.2 Pendekatan Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Dalam penelitian kuantitatif, masalah penelitian dijelaskan dengan cara mengidentifikasi, memahami, dan menemukan
faktor-faktor
atau
variabel
apa
saja
yang
mempengaruhi
outcome
(Cresswell,2010,p.148). Chabib Mustofa mengatakan bahwa, jenis penelitian
yang
menggunakan rancangan penelitian berdasarkan prosedur statistick atau dengan cara lain dari kuantifikasi untuk mengukur variabel penelitiannya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori dan/atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam. Proses pengukuran adalah bagian yang sentral dalam penelitian kuantitatif karena hal ini memberikan hubungan yang fundamental antara pengamatan empiris dan ekspresi matematis dari hubungan-hubungan kuantitatif. Implikasi dari pendekatan ini adalah pengumpulan data yang akan dikumpulkan dalam bentuk angka. 3.3 Jenis Penelitian Sebelum melakukan penelitian, peneliti harus menentukan jenis penelitian yang akan dipakai. Hal ini dikarenakan jenis penelitian akan menentukan hasil yang diperoleh. Menurut
24
Universitas Indonesia Faktor yang Mempengaruhi…… Annisa.Hutama.Menur.Santika.Sari, FISIP UI 2012
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
Neuman (1997), Jenis penelitian dibagi menjadi empat, yaitu berdasarkan tujuan, manfaat, dimensi waktu, dan teknik pengumpulan data. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan sebuah fenomena sosial yang terjadi dalam hubungan personal antar individu. Di sini peneliti telah mengetahui dan memiliki gambaran yang jelas ketika mengumpulkan informasi. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini digolongkan dalam penelitian eksplanasi. Tujuan dari penelitian eksplanasi adalah : 1. Menjelaskan sebuah teori secara akurat. 2. Mencari penjelasan yang lebih baik mengenai sebuah topik. 3. Mengembangkan pengetahuan yang lebih jauh mengenai sebuah proses. 4. Menghubungkan topik-topik yang berbeda tetapi memiliki kesamaan dalam pernyataan. 5. Membangun dan memodifikasi sebuah teori sehingga menjadi lengkap. 6. Mempertahankan sebuah teori dalam topik baru. 7. Menghasilkan bukti untuk mendukung sebuah penjelasan atau prediksi. Berdasarkan manfaatnya, penelitian ini tergolong penelitian murni, karena peneliti berusaha menjelaskan pengetahuan yang amat mendasar mengenai dunia sosial, yaitu hubungan personal antar individu. Di sini peneliti juga menggunakan konsep-konsep abstrak dan spesifik, seperti SPT, SET, dan CDT. Berikut ini adalah ciri-ciri dari penelitian murni : 1. Penelitian diadakan untuk kepuasan peneliti. 2. Peneliti secara bebas memilih permasalahan dan subyek penelitian. 3. Penelitian diadakan berdasarkan norma absolut penelitian dan standar pemberian beasiswa yang dicari. 4. Fokus penelitian ini ada pada logika dan rancangan penelitian yang dibuat oleh peneliti. 5. Tujuan yang utama adalah untuk menyumbangkan pengetahuan teoritis dasar. 6. Keberhasilan dinilai ketika hasil penelitian dimuat dalam jurnal dan memiliki pengaruh pada komunitas ilmuan lain. Berdasarkan dimensi waktu, penelitian ini bersifat cross sectional. Jenis penelitian ini biasa digunakan dalam penelitian kuantitatif. Penelitian ini menggunakan satu bagian dari gejala (populasi) pada satu waktu tertentu. Kelebihan cross sectional adalah mudah dan biayanya murah. Untuk teknik pengumpulannya, peneliti menggunakan surey. Penelitian survey ada dalam kategori teknik pengumpulan data secara kuantitatif. Di sini peneliti tidak akan memanipulasi kondisi penelitian, tetapi hanya akan mengajukan pertanyaan dalam
25
Universitas Indonesia Faktor yang Mempengaruhi…… Annisa.Hutama.Menur.Santika.Sari, FISIP UI 2012
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
bentuk kuisoner kepada sampel yang akan diteliti. Dalam penelitian survey, populasi dari beberapa sampel akan digeneralisasi sehingga dapat dibuat kesimpulan-kesimpulan atau dugaan sementara tentang karakteristik, perilaku, atau sikap dari populasi tersebut datadata yang diperoleh kemudian akan disimpulkan dalam bentuk presentasi, tabel, dan grafik. Dengan menggunakan teknik survey dengan tipe kuisioner yang disusun sendiri (selfadministered questionnaires) biaya penelitian akan lebih murah, jangkauan geografis lebih luas, dan terhindar dari bias pewawancara. 3.4 Subjek Penelitian 3.4.1 Unit Analisis Menurut Babbie (2004), unit analisis adalah apa atau siapa yang sedang dipelajari, sebagai unit analisis, individu dapat dikarakteristikkan dalam kaitannya dengan keanggotaan mereka dalam kelompok sosial. Selain individu, unit analisis dapat berupa organisasi atau paket berita dalam media. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan individu sebagai unit analsis, karena ingin mengetahui faktor yang paling berpengaruh terhadap tingkat keintiman mahasiswa baru. 3.4.1.1 Populasi Populasi adalah keseluruhan gejala atau satuan yang ingin diteliti. Menurut Sukkandarrumidi (2006, h. 46), populasi adalah keseluruhan obyek penelitian baik terdiri dari benda yang nyata, abstrak, peristiwa ataupun gejala yang merupakan sumber data dan memiliki karakter tertentu dan sama. Populasi harus didefinisikan dengan jelas dan spesifik. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru program S1 Universitas Indonesia angkatan 2010. Peneliti mengambil populasi ini karena ingin meneliti faktor yang paling berpengaruh terhadap tingkat keintiman mahasiswa baru program S1 angkatan 2010 di Universitas Indoesia. Berdasarkan data yang diperoleh dari Pusat Administrasi Universitas Indonesia, jumlah mahasiswa baru program S1 yang terdaftar pada semester pertama 2009/2010 adalah 1040 mahasiswa.
3.4.1.2 Sampel Menurut Bailey (1994 : 83), sampel adalah bagian dari populasi yang ingin diteliti. Oleh karena itu, sampel harus dipandang sebagai suatu pendugaan terhadap populasi dan bukan populasi itu sendiri. Dengan kata lain, sampel harus representatif, yaitu bisa mewakili atau menggambarkan ciri dan keberadaan populasi. Sampel yang baik adalah segi ukurannya memenuhi syarat.
26
Universitas Indonesia Faktor yang Mempengaruhi…… Annisa.Hutama.Menur.Santika.Sari, FISIP UI 2012
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
Sampel yang diambil untuk penelitian ini adalah mahasiswa angkatan 2010 program S1 reguler dari semua jurusan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia. Peneliti akan mengambil sampel sebanyak 15 mahasiwa angkatan 2010 dari setiap jurusan yang ada di FISIP UI. Jadi total sampel yang diteliti adalah 120 mahasiswa. 3.5 Teknik Penarikan Sampel Teknik penarikan sampel dibagi menjadi dua, yaitu teknik penarikan sampel probabilita dan non-probabilita. Penelitian ini meggunakan teknik penarikan sampel nonprobabilita, di mana penarikan sampel tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik penarikan sampel non-probabilita dibagi menjadi empat jenis, yaitu accidental/haphazard/convenience
sampling,
quota
sampling,
purposive/judgemental
sampling, snowball sampling. Selain itu, dalam buku Neuman juga terdapat tiga tipe sampel lainnnya, yaitu deviant case sampling, sequential sampling, dan theoretical sampling. Jenis teknik penarikan sampel non-probabilita yang peneliti gunakan adalah quota sampling. Teknik ini adalah teknik penarikan sampel dengan cara menetapkan ukuran sampel yang sejak awal telah ditentukan oleh peneliti secara bebas, lalu mengambil sampel dengan cara accidental. Dalam teknik ini, peneliti mengelompokkan responden dalam beberapa kategori dan kemudian menentukan jumlah sampel untuk masing-masing kategori. Dalam penelitian ini, peneliti menentukan jumlah masing-masing sampel pada setiap jurusan di FISIP UI, yaitu 15 sampel pada tiap jurusan. Kemudian pengambilan sampel dilakukan secara accidental. Peneliti menarik sampel sebanyak 120 mahasiswa dari 1040 mahasiswa FISIP UI angkatan 2010. 3.6 Metode Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data yaitu survey. Dengan metode ini, peneliti dapat melakukan pengamatan terhadap objek untuk mendapatkan keterangan mengenai suatu kasus, (Ruslan, 2004 : 21). Metode yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Sampel yang digunakan dari populasi akan diberikan kuesioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan dengan jumlah jawaban yang telah ditetapkan oleh peneliti (Hamidi, 2007 : 140). Sumber data pada penelitian ini berasal dari dua sumber (Ruslan, 2004 : 29) : Data Primer Data primer adalah data penelitian yang berasal secara langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara) yang secara khusus di kumpulkan oleh peneliti untuk menjawab penelitian, (Ruslan, 2004 : 254).
27
Universitas Indonesia Faktor yang Mempengaruhi…… Annisa.Hutama.Menur.Santika.Sari, FISIP UI 2012
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
Pada penelitian ini, data primer diperoleh dengan cara memberikan kuesioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan dengan pilihan jawaban kepada sampel. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang sudah tersedia dan sudah dipublikasi. Menurut Ruslan, data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung yaitu melalui media perantara. Pada penelitian ini, data sekunder diperoleh dengan cara studi pustaka dengan mengambil sumber dari buku-buku, jurnal, dan internet (data online) yang berhubungan dengan topik pada penelitian ini. 3.7 Metode Aanalisis Data 3.7.1 Uji Normalitas Uji distribusi normal adalah uji untuk mengukur apakah data memiliki distribusi normal sehingga dapat dipakai untuk statistik parametrik. Uji distribusi normal dilakukan untuk menguji apakah data empirik yang diperoleh dari lapangan sesuai dengan distribusi teoritik tertentu. Salah satu cara untuk mengukur uji normalitas adalah dengan uji Kolmogronov-Smornov. Uji Kolmogronov-Smornov membandingkan distribusi teoritik dan distribusi empirik berdasarkan frekuensi kumulatif. Uji Kolmogronov-Smornov memiliki beberapa keunggulan, antara lain lebih sederhana karena tidak perlu melakukan pengelompokkan data, lebih fleksibel untuk jumlah sampel kecil, serta tidak menimbulkan perbedaan persepsi di antara satu pengamat dengan pengamat lain. Berdasarkan uji Kolmogronov-Smornov, suatu data uji dianggap normal apabila nilai signifikansi yang dihasilkan berada di atas 0,05. Dengan kata lain, tidak terdapat perbedaan signifikan antara data yang diuji dengan data normal baku. Sebaliknya, jika nilai signifikansi yang dihasilkan kurang dari 0,05, berarti data uji mempunyai perbedaan signifikan dengan data normal baku. Data uji di bawah 0,05 dinyatakan tidak normal. 3.7.2 Analisis Multivariat Analisis multivariat (multivariate analysis) merupakan salah satu jenis analisis statistik yang digunakan untuk menganalisis data yang terdiri dari banyak peubah bebas (independent variables) dan juga banyak peubah tak bebas (dependent variables). Dalam analisis ini, harap dibedakan data multivariat (multivariate) dengan data yang banyak peubahnya (multivariable). Data multivariat adalah data yang dikumpulkan dari dua atau lebih observasi dengan mengukur observasi tersebut dengan beberapa karakteristik.
28
Universitas Indonesia Faktor yang Mempengaruhi…… Annisa.Hutama.Menur.Santika.Sari, FISIP UI 2012
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
3.7.2.1 Perangkat-Perangkat Analisis Multivariat Perangkat perangkat dalam analisis multivariat adalah: 1. Analisis Fungsi Pembeda (Discriminant Analysis), 2. Analisis Komponen Utama (Principal Component Analysis), 3. Analisis Faktor (Factor Analysis), 4. Analisis Kelompok (Cluster Analysis), dan 5. Regresi Linear Berganda (Multple Regresion). Dalam penelitian ini, peneliti akan menganalisis data dengan analisis multivariate dengan perangkat regresi linear berganda. Jadi, peneliti hanya akan menjelaskan mengenai regresi linear berganda. 3.7.2.2 Regresi Linear Berganda Regresi linear adalah perangkat analisis yang digunakan untuk mengetahui pengaruh antara satu atau beberapa variabel independen terhadap satu buah variabel dependen. Regresi linear hanya dapat digunakan pada skala interval dan rasio. Terdapat dua jenis regresi linear, yaitu regresi linear sederhana dan regresi linear berganda. Dalam regresi linear sederhana hanya terdapat satu buah variabel independen dan satu buah variabel dependen.
Sedangkan dalam regresi linear berganda terdapat
beberapa variabel independen dan satu buah variabel dependen. Dengan analisis ini maka akan memperlihatkan variabel-variabel independen apa saja yang mempengaruhi faktorfaktor dependen. Dikarenakan teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-probabilita, maka analisis data yang dilakukan oleh peneliti adalah analisis statistik nonparametrik. 3.7.2.3 Uji Autokorelasi Autokorelasi merupakan gejala terjadinya korelasi di antara data pengamatan, karena data dipengaruhi oleh data sebelumnya. Uji autokorelasi dilakukan dengan menggunakan uji Durbin-Watson. Tidak adanya autokorelasi positif atau negatif ditunjukkan apabila nilai Durbin-Watson d lebih tinggi dari d u dan lebih rendah dari
4 - du, dengan nilai
alpha 0,01.
29
Universitas Indonesia Faktor yang Mempengaruhi…… Annisa.Hutama.Menur.Santika.Sari, FISIP UI 2012
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
Operasionalisasi Konsep Tabel 3.1 Variabel
Dimensi
Sub dimensi
Indikator
Skala
Latar Belakang Tipe
Mau membuka Likert
Status
diri
Pendidikan
Ekonomi
dengan
teman
yang
memiliki
latar
pendidikan berbeda. Pekerjaan
Mau membuka Likert
Orang Tua
diri
dengan
teman
yang
memiliki
jenis
pekerjaan orang
tua
berbeda Keadaan
Mau membuka Likert
Ekonomi
diri
dengan
teman
yang
memiliki
uang
jajan
yang
berbeda Lingkungan
Domisili
Tempat Tinggal
Mau membuka Likert diri teman
dengan yang
memiliki domisili berbeda Asal Daerah
Mau membuka Likert diri
dengan
teman
yang
berasal
dari
daerah
yang
berbeda Bahasa
Mau membuka 30
Universitas Indonesia Faktor yang Mempengaruhi…… Annisa.Hutama.Menur.Santika.Sari, FISIP UI 2012
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
diri
dengan
teman
yang
memiliki perbedaan bahasa seharihari Hobi
Kesamaan
Intensitas
Sering
Hobi
Likert
melakukan kegiatan
hobi
bersama Kegiatan
Orientasi
Intensitas
Sering berkomunikasi dengan
teman
yang mengikuti masa orientasi jurusan sampai akhir Keintiman
FISIK
Kesempatan bertemu Sering bertemu Likert langsung
(tatap langsung (tatap
muka)
muka)
Intensitas melakukan Sering kegiatan bersama
Likert
melakukan kegiatan bersama
NON FISIK
Intensitas
Sering
berkomunikasi
Likert
di melakukan
media sosial
komunikasi
di
media sosial Intensitas
Sering
berkomunikasi
berkomunikasi
secara
tidak secara
Likert tidak
langsung
langsung
menggunakan
menggunakan
telepon genggam
telepon genggam 31
Universitas Indonesia Faktor yang Mempengaruhi…… Annisa.Hutama.Menur.Santika.Sari, FISIP UI 2012
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
3.9 Hipotesis Penelitian 3.9.1 Hipotesis Nol Dari pola hubungan yang terbentuk, peneliti mengajukan hipotesa nol, yaitu : tidak terdapat faktor dominan yang mempengaruhi keintiman mahasiswa baru. 3.9.2 Hipotesis Alternatif Terdapat faktor dominan yang mempengaruhi keintiman mahasiswa baru. 3.10 Kriteria Pengukuran 3.10.1 Uji Reliabilitas Uji reliabilitas merupakan metode untuk mengukur kualitas instrumen pengukuran, yaitu apakah akan diperoleh data hasil observasi yang sama jika observasi dilakukan dengan menggunakan alat ukur yang sama pada fenomena yang juga sama lebih dari satu kali atau secara berulang kali (Babbie 205). Reliabilitas berkaitan dengan keterandalan dan konsistensi suatu indikator. Analisis reliabilitas digunakan untuk mengukur tingkat akurasi dan persisi dari jawaban yang mungkin dari beberapa pertanyaan (Neuman 179). Penelitian ini memperhatikan reabilitas. Sebuah pertanyaan yang reliabel belum tentu valid. Sebuah ukuran tidak akan valid jika tidak reliabel. Hal ini menunjukkan bahwa reliabilitas merupakan kondisi yang penting untuk validitas. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode pengukuran Cronbach‟s Alpha untuk menguji realibilitas. Koefisien alpha menurut Cronbrach pada hakikatnya merupakan rata-rata dari semua koefisien korelasi belah dua atau split-half yang mungkin dibuat dari suatu alat ukur (Rakhmat 18). Konsistensi antar indikator yang digunakan dapat diketahui dengan melihat nilai alpha yang diperoleh. Standar nilai alpha yang digunakan adalah 0,5. Suatu indikator yang dikatakan sesuai untuk mengukur suatu konsep apabila nilai alphanya di atas standar. Bila nilai yang diperoleh berada di bawah 0,5 berarti alat ukur yang dibuat tidaklah reliabel. 3.10.2 Uji Validitas Menurut Arikunto (1998), validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkattingkat keabsahan suatu alat ukur (Rangkuti,2001, p.77). Validitas berkaitan dengan kesesuaian antara suatu variabel dengan indikator-indikator yang digunakan untuk mengukurnya. Semakin tinggi validitas maka semakin relevan suatu pengukuran, begitu pula sebaliknya. Sebuah indikator sebaiknya tidak cukup hanya reliabel, tetapi juga harus valid. Prosedur yang akan digunakan dalam menguji validitas dalam penelitian ini adalah uji
32
Universitas Indonesia Faktor yang Mempengaruhi…… Annisa.Hutama.Menur.Santika.Sari, FISIP UI 2012
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
validitas isi. Menurut Neuman, validitas isi menjelaskan apakah semua ide dan kosep yang terkandung dalam definisi konseptual tercakup dalam perangkat ukur. Validitas ini mengharuskan suatu perangkat ukur (kumpulan indikator) mencerminkan semua dimensi dalam sebuah variabel. 3.11 Kelemahan dan Keterbatasan Penelitian 1. Adanya kemungkinan gangguan internal dan eksternal pada objek penelitian sehingga proses pengisian kuesioner dapat terganggu. 2. Adanya kemungkinan objek menjawab tidak jujur atau berpikir dua kali dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan di kuesioner.
33
Universitas Indonesia Faktor yang Mempengaruhi…… Annisa.Hutama.Menur.Santika.Sari, FISIP UI 2012
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
BAB 4 ANALISIS DATA
4.1 Uji Reabilitas Suatu idikator dinilai reliable jika nilai alpha cronbach-nya melebihi nilai 0,5. Uji reliable dilakukan langsung pada tahap variable. Tabel 4.1 Variable
Alpha Cronbach
Indikator
Keintiman
0,855
28
Latar Belakang Status
0,781
13
0,746
6
Hobi
0,815
4
Kegiatan Orientasi
0,739
3
Ekonomi Lingkungan Tempat Tinggal
Variabel keintiman terdapat 28 pertanyaan, alpha cronbach variabel ini adalah 0,855 yang menandakan bahwa secara keseluruhan pertanyaan yang digunakan dalam variabel ini dapat digunakan. Variabel latar belakang status ekonomi terdapat 13 pertanyaan, alpha cronbach variabel ini adalah 0,781 yang menandakan bahwa secara keselurahan pertanyaan yang digunakan dalam variabel ini dapat digunakan. Variabel lingkungan tempat tinggal terdapat 6 pertanyaan, alpha cronbach variabel ini adalah 0,746 yang menandakan bahwa secara keseluruhan pertanyaan yang digunakan dalam variabel ini dapat digunakan. Variabel hobi terdapat 4 pertanyaan, alpha cronbach variabel ini adalah 0,815 yang menandakan bahwa secara keseluruhan pertanyaan yang digunakan dalam variabel ini dapat digunakan. Variabel kegiatan orientasi terdapat 3 pertanyaan, alpha cronbach variabel ini adalah 0,739 yang menandakan bahwa secara keseluruhan pertanyaan yang digunakan dalam variabel ini dapat digunakan. Nilai alpha cronbach setiap variabel berada diatas 0,5. 4.2 Uji Validitas Setelah melakukan uji reliabilitas, maka selanjutnya dilakukan uji validitas terhadap instrumen penelitian. Sebuah variabel dapat diukur dengan nilai faktor analisis apabila nilai Kaisermeyer-Oikin measure as sampling adequency (KMO) lebih tinggi dari 0,4 dengan nilai signifikansi lebih rendah dari 0,05. Maka dari itu sebelum memasuki tahapan faktor analisi, masing-masing dimensi harus dipastikan memiliki nilai KMO yang sesuai. 34
Universitas Indonesia Faktor yang Mempengaruhi…… Annisa.Hutama.Menur.Santika.Sari, FISIP UI 2012
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
Tabel 4.2 Validitas Variabel
KMO
Signifikansi
Keintiman
0,753
0,000
Latar Belakang Status
0,771
0,000
0,643
0,000
Hobi
0,764
0,000
Kegiatan Orientasi
0,650
0,000
Ekonomi Lingkungan Tempat Tinggal
Dari tabel 4.2 semua variabel memiliki nilai signifikansi 0,000 yang menunjukan 4.3 Uji Normalitas Gambar 4.1
35
Universitas Indonesia Faktor yang Mempengaruhi…… Annisa.Hutama.Menur.Santika.Sari, FISIP UI 2012
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
Dari grafik normal P-P plot terlihat bahwa pencaran residual berada disekitar garis lurus melintang. Pancaran residual divalidasi dengan uji statistik Kolmogrorov-Smirnov yang menunjukkan nilai p-value 0,200, yang lebih tinggi dari 0,05 sehingga asumsi normalitas residual terpenuhi. 4.4 Uji Durbin-Watson Dari tabel Model Summary, diketahui nilai Durbin-Watson yang dihasilkan memperoleh angka d = 1,665 dan batas atas Durbin Watson, tabel sebesar 1,63. Nilai 1,63 di peroleh dari tabel
Durbin-Watson dengan n=120 dan k=4 dan α = 0.01. Dengan nilai d
berada diantara 1,63 sampai (4-1,63) menandakan bahwa tidak ada auto korelasi postif atau negatif. 4.5 Multikolinearitas Tabel 4.4 Variabel
VIF
Latar Belakang Status Ekonomi
1,352
Lingkunagn Tempat Tinggal
1,376
Hobi
1,284
Kegiatan Orientasi
1,184
Gejala multikolinearitas dapat dilihat dari nilai Varian Inflected Factor (VIF) pada tabel Coefficient. Dari hasil regresi yang ada nilai VIF yang didapatkan untuk setiap variabel tidak ada yang berada di diatas 10. Dengan demikian tidak terjadi gejala multi kolinearitas antar variabel independen. 4.6 Statistik Uji Tabel 4.5 ANOVAb Model 1
Sum of Squares Regression
df
Mean Square
7,150
4
1,788
Residual
18,678
115
,162
Total
25,828
119
F 11,006
Sig. ,000a
a. Predictors: (Constant), Orientasi, LTT, HOBI, Latar_belakang_SE b. Dependent Variable: Keintiman
36
Universitas Indonesia Faktor yang Mempengaruhi…… Annisa.Hutama.Menur.Santika.Sari, FISIP UI 2012
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
Hasil regresi dari tabel ANOVA didapatkan nilai F hitng sebesar 11,006 dengan nilai signifikansi 0,000. Dengan nilai signifikansi dibawah 0,005 menunjukkan bahwa hasil regresi dapat dipakai untuk menguji hipotesa. Tabel 4.6 Correlations Latar_belakang Keintiman Pearson Correlation
Keintiman
HOBI
Orientasi
,052
-,255
,423
,250
,052
1,000
,464
-,312
-,287
-,255
,464
1,000
-,372
-,225
HOBI
,423
-,312
-,372
1,000
,345
Orientasi
,250
-,287
-,225
,345
1,000
,286
,002
,000
,003
,000
,000
,001
,000
,007
LTT
N
LTT
1,000
Latar_belakang_SE
Sig. (1-tailed)
_SE
Keintiman
.
Latar_belakang_SE
,286 .
LTT
,002
,000 .
HOBI
,000
,000
,000 .
Orientasi
,003
,001
,007
,000 .
Keintiman
120
120
120
120
120
Latar_belakang_SE
120
120
120
120
120
LTT
120
120
120
120
120
HOBI
120
120
120
120
120
Orientasi
120
120
120
120
120
,000
Dari responden 120 orang dihasilkan nilai korelasi antar variabel. Variabel hobi memiliki nilai korelasi paling tinggi terhadap variabel dependen jika dibandingkan dengan variabel indepen lainnya. Sedangkan variabel lingkungan tempat tinggal memiliki arah yang berlawanan dengan variabel dependen. 4.7 Persamaan Regresi Dalam analisis model regresi akan menghasilkan sebuah persamaan regresi. Bentuk dasar sebuah persamaan regresi adalah: Y = Constanta + b1 X1 + b2X2 +...+bnXn Dimana Y adalah variabel independen dan X adalah variabel dependen. Nilai dari constanta dan b dapat diketahui dari tabel coefficients hasil dari uji regresi.
37
Universitas Indonesia Faktor yang Mempengaruhi…… Annisa.Hutama.Menur.Santika.Sari, FISIP UI 2012
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
Tabel 4.7 a
Coefficients Model
Standardized Unstandardized Coefficients B
1
(Constant)
Std. Error 1,976
,333
,201
,057
-,155
HOBI Orientasi
Latar_belakang_SE LTT
Coefficients Beta
t
Sig.
5,940
,000
,322
3,496
,001
,064
-,225
-2,421
,017
,235
,055
,385
4,283
,000
,091
,049
,159
1,847
,067
a. Dependent Variable: Keintiman
Dari tabel coefficients dapat dihasilkan persamaan regresi dari penelitian sebagai berikut: Keintiman = 1,976 + 0,201 Latar belakang Status Ekonomi – 0,155 Lingkungan tempat tinggal + 0,235 Hobi +0,091 Kegiatan Orientasi Persamaan regresi diatas memvalidasi nilai korelasi dari tabel correlation dimana kesamaan hobi akan lebih meninggkatkan keintiman mahasiswa baru daripada variabel lainnya.
38
Universitas Indonesia Faktor yang Mempengaruhi…… Annisa.Hutama.Menur.Santika.Sari, FISIP UI 2012
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
BAB 5 INTERPRETASI DATA Interpretasi data penelitian ini akan dilakukan dengan merujuk pada matriks pada BAB 4. 5.1 INTERPRETASI VARIABEL INDEPENDEN
1. Variabel Latar Belakang Sosial Ekonomi Uji reliabilitas adalah uji yang mengukur tingkatan sejauh mana pengukuran yang dilakukan memperoleh hasil yang konsisten (antar waktu, antar pengamatan, antar indikator dsb),The consistency of a measure (Bailey, 1987).
Uji reliabilitas digunakan untuk
mengetahui adanya konsistensi alat ukur dalam penggunaannya, atau dengan kata lain alat ukur tersebut mempunyai hasil yang konsisten apabila digunakan berkali-kali pada waktu yang berbeda. Menurut Arikunto (1998), penggunaan Teknik Alpha-Cronbach akan menunjukkan bahwa suatu instrumen dapat dikatakan handal (reliabel) bila memiliki koefisien reliabilitas atau alpha sebesar 0,6 atau lebih. Penggunaan teknik alpha ini tidak membagi item/atribut menjadi dua bagian seperti layaknya metode Gutman Split-Half, tetapi ia mengkorelasikan semua item secara langsung. Variabel latar belakang status ekonomi terdapat 13 pertanyaan, alpha cronbach variabel ini adalah 0,781 yang menandakan bahwa secara keselurahan pertanyaan yang digunakan dalam variabel ini dapat digunakan. Nilai Cronbach-Alpha adalah 0,781 yang mengindikasikan tingkat kehandalan/reliabilitas tinggi. Uji validitas dengan menggunakan Kaisermeyer-Oikin measure as sampling adequency (KMO) menunjukkan nilai 0,771 dengan signifikansi 0,000. Sebuah variabel dapat diukur dengan faktor analisis apabila nilai Kaisermeyer-Oikin measure as sampling adequency (KMO) lebih tinggi dari 0,4 dengan nilai signifikansi lebih rendah dari 0,05. Dari nilai KMO variabel ini yang menunjukkan 0,771, maka variabel ini bisa diuji dengan menggunakan faktor analisis dan variabel ini dinilai cukup signifikan (<0,05). Berdasarkan uji normalitas yang ditunjukkan dengan gambar Normal PP-Plot of Regression Standardized Residual bahwa pencaran residual berada disekitar garis lurus melintang. Pancaran residual divalidasi dengan uji statistik Kolmogrorov-Smirnov yang menunjukkan nilai p-value , yang lebih tinggu dari 0,05 sehingga asumsi normalitas residual terpenuhi.
39
Universitas Indonesia Faktor yang Mempengaruhi…… Annisa.Hutama.Menur.Santika.Sari, FISIP UI 2012
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa berdasarkan hasil uji diketahui bahwa model tidak terkena masalah normalitas. Nilai 1,643 di peroleh dari tabel
Durbin-Watson dengan n=120 dan k=4 dan α =
0.01. Dengan nilai d berada diantara 1,643 sampai (4-1,665) menandakan bahwa tidak ada auto korelasi postif atau negatif. Dari data-data di atas dapat disimpulkan bahwa : 1. Variabel independen pertama dalam penelitian ini, yakni Latar Belakang Sosial Ekonomi dapat dipakai dengan konsisten dan valid. Selain itu, penurunan (operasionalisasi konsep) dari variabel ini bisa dikatakan sangat baik. Pertanyaan-pertanyaan yang ada di dalam kuisioner sangat mewakili gambaran apa yang ingin didapatkan dari variabel ini. 2. Variabel ini tidak berhubungan dengan tiga variabel lain yakni hobi, lingkungan tempat tinggal, dan orientasi jurusan. 3. Dari keempat faktor yang mempengaruhi, latar belakang sosial ekonomi hanya menyumbang 5,2 % dalam mempengaruhi keintiman. Faktor Latar Belakang Sosial Ekonomi bisa dikatakan sangat kecil dalam mempengaruhi keintiman antar mahasiswa baru. Hal ini dipengaruhi oleh kondisi FISIP sebagai salah satu fakultas yang sangat plural. Mahasiswa yang menuntut ilmu di fakultas ini berasal dari berbagai lapisan ekonomi, mulai dari golongan atas, menengah, hingga bawah. Akan tetapi, dalam kehidupan sehari-hari, mahasiswa tidak terlalu memperhatikan latar belakang sosial ekonomi mahasiswa lainnya. Teori Social Exchange adalah teori yang menjelaskan bahwa semua orang menilai hubungan mereka dengan melihat cost (pengorbanan) dan reward (penghargaan). Cost atau pengorbanan adalah elemen-elemen atau segala sesuatu dari hubungan yang dinilai negatif. Sedangkan reward atau penghargaan adalah segala sesuatu yang dinilai positif dari hubungan itu. Tokoh dari Teori Social exchange ini adalah John Thibault dan Harold Kelley. Pada teori ini, kepentingan pribadi adalah hal yang sangat berpengaruh pada penilaian cost dan reward dari hubungan. Michael Roloff (1981) mengatakan “dorongan penuntun dari hubungan interpersonal adalah kemajuan kepentingan pribadi dari kedua belah pihak.” Jadi apabila semakin erat hubungan seseorang dengan lainnya maka hal itu juga akan menyadarkan mereka bahwa kepentingan pribadi telah terlibat didalamnya. Di dalam teori Social Exchange ini diaktakan bahwa dorongan utama dalam hubungan interpersonal adalah kepuasan dari kepentingan pribadi dua orang yang terlibat. Kepentingan pribadi tidak selalu dianggap buruk atau hal yang negatif dan dapat digunakan untuk meningkatkan suatu hubungan.
40
Universitas Indonesia Faktor yang Mempengaruhi…… Annisa.Hutama.Menur.Santika.Sari, FISIP UI 2012
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
Latar belakang sosial ekonomi tidak cukup mempengaruhi cost dan reward yang ada dalam hubungan antar mahasiswa baru. Latar belakang sosial ekonomi tidak merefleksikan bagaimana mahasiswa tersebut berinteraksi dengan mahasiswa lainnya. Misalkan saja, ada mahasiswa yang berasal dari keluarga sangat kaya. Akan tetapi, dalam kehidupan seharihari di kampus, ia berpenampilan seadanya, berhemat dalam membeli makanan, tidak membawa kendaraan ke kampus, bahkan memakai gadget yang murah. Mahasiswa seperti ini meskipun dia berasal dari keluarga kaya, tetapi reward yang akan diterima oleh mahasiswa lain yang menjalin hubungan dengannya pun akan rendah. 2. Variabel Lingkungan Tempat Tinggal Variabel lingkungan tempat tinggal terdapat 6 pertanyaan, alpha cronbach variabel ini adalah 0,746 yang menandakan bahwa secara keseluruhan pertanyaan yang digunakan dalam
variabel
ini
dapat
digunakan.
Nilai
Cronbach-Alpha
adalah
0,746
yang
mengindikasikan tingkat kehandalan/reliabilitas tinggi. Uji validitas dengan menggunakan Kaisermeyer-Oikin measure as sampling adequency (KMO) menunjukkan nilai 0,643 dengan signifikansi 0,000. Sebuah variabel dapat diukur dengan faktor analisis apabila nilai Kaisermeyer-Oikin measure as sampling adequency (KMO) lebih tinggi dari 0,4 dengan nilai signifikansi lebih rendah dari 0,05. Dari nilai KMO variabel ini yang menunjukkan 0,771, maka variabel ini bisa diuji dengan menggunakan faktor analisis dan variabel ini dinilai cukup signifikan (<0,05). Berdasarkan uji normalitas yang ditunjukkan dengan gambar Normal PP-Plot of Regression Standardized Residual bahwa pencaran residual berada disekitar garis lurus melintang. Pancaran residual divalidasi dengan uji statistik Kolmogrorov-Smirnov yang menunjukkan nilai p-value , yang lebih tinggu dari 0,05 sehingga asumsi normalitas residual terpenuhi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa berdasarkan hasil uji diketahui bahwa model tidak terkena masalah normalitas. Nilai 1,643 di peroleh dari tabel
Durbin-Watson dengan n=120 dan k=4 dan α =
0.01. Dengan nilai d berada diantara 1,643 sampai (4-1,665) menandakan bahwa tidak ada auto korelasi postif atau negatif. Dari hasil regresi yang ada nilai VIF yang didapatkan variabel lingkungan tempat tinggal adalah 1,376 (tidak berada di diatas 10). Dengan demikian tidak terjadi gejala multi kolinearitas. Dari data-data di atas dapat disimpulkan bahwa : 1. Variabel independen kedua dalam penelitian ini, yakni lingkungan tempat tinggal dapat dipakai dengan konsisten dan valid. Selain itu, penurunan (operasionalisasi konsep) dari variabel ini bisa dikatakan sangat baik.
41
Universitas Indonesia Faktor yang Mempengaruhi…… Annisa.Hutama.Menur.Santika.Sari, FISIP UI 2012
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
Pertanyaan-pertanyaan yang ada di dalam kuisioner sangat mewakili gambaran apa yang ingin didapatkan dari variabel ini. 2. Variabel ini tidak berhubungan dengan tiga variabel lain yakni latar belakang sosial ekonomi, hobi, dan orientasi jurusan. 3. Dari keempat faktor yang mempengaruhi, lingkungan tempat tinggal memperoleh hasil 25,5 % dalam mempengaruhi keintiman dengan arah yang berlawanan. Maksudnya, mahasiswa akan semakin intim dengan teman yang berbeda tempat tinggalnya dibandingkan dengan teman yang sama tempat tinggalnya. Faktor lingkungan tempat tinggal cukup mempengaruhi keintiman antar mahasiswa baru dengan arah yang berlawanan. Dengan demikian, terbukti bahwa adanya kedekatan lingkungan tempat tinggal tidak menjamin sama sekali apakah mahasiswa tersebut akan bertambah intim atau tidak. Justru sebaliknya, dari hasil penelitian, didapatkan bahwa mahasiswa lebih intim dengan mahasiswa lain yang berbeda lingkungan tempat tinggalnya. 3. Variabel Hobi Variabel hobi terdapat 4 pertanyaan, alpha cronbach variabel ini adalah 0,815 yang menandakan bahwa secara keseluruhan pertanyaan yang digunakan dalam variabel ini dapat digunakan. Nilai Cronbach-Alpha adalah 0,815 yang mengindikasikan tingkat kehandalan/reliabilitas tinggi. Uji validitas dengan menggunakan Kaisermeyer-Oikin measure as sampling adequency (KMO) menunjukkan nilai 0,764 dengan signifikansi 0,000. Sebuah variabel dapat diukur dengan faktor analisis apabila nilai Kaisermeyer-Oikin measure as sampling adequency (KMO) lebih tinggi dari 0,4 dengan nilai signifikansi lebih rendah dari 0,05. Dari nilai KMO variabel ini yang menunjukkan 0,764, maka variabel ini bisa diuji dengan menggunakan faktor analisis dan variabel ini dinilai cukup signifikan (<0,05). Berdasarkan uji normalitas yang ditunjukkan dengan gambar Normal PP-Plot of Regression Standardized Residual bahwa pencaran residual berada disekitar garis lurus melintang. Pancaran residual divalidasi dengan uji statistik Kolmogrorov-Smirnov yang menunjukkan nilai p-value , yang lebih tinggu dari 0,05 sehingga asumsi normalitas residual terpenuhi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa berdasarkan hasil uji diketahui bahwa model tidak terkena masalah normalitas. Dari tabel Model Summary, diketahui nilai Durbin-Watson yang dihasilkan memperoleh angka d= 1,665 dan batas atas Durbin Watson, tabel sebesar 1,643. Nilai 1,643 di peroleh dari tabel
Durbin-Watson dengan n=120 dan k=4 dan α = 0.01. Dengan
42
Universitas Indonesia Faktor yang Mempengaruhi…… Annisa.Hutama.Menur.Santika.Sari, FISIP UI 2012
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
nilai d berada diantara 1,643 sampai (4-1,665) menandakan bahwa tidak ada auto korelasi postif atau negatif. Dari hasil regresi yang ada nilai VIF yang didapatkan variabel lingkungan tempat tinggal adalah 1,284 (tidak berada di diatas 10). Dengan demikian tidak terjadi gejala multi kolinearitas. Dari data-data di atas dapat disimpulkan bahwa : 1. Variabel independen ketiga dalam penelitian ini, yakni Hobi dapat dipakai dengan konsisten dan valid. Selain itu, penurunan (operasionalisasi konsep) dari variabel ini bisa dikatakan sangat baik. Pertanyaanpertanyaan yang ada di dalam kuisioner sangat mewakili gambaran apa yang ingin didapatkan dari variabel ini. 2. Variabel ini tidak berhubungan dengan tiga variabel lain yakni latar belakang sosial ekonomii, lingkungan tempat tinggal, dan orientasi jurusan. 3. Dari keempat faktor yang mempengaruhi, hobi menyumbang 42,3 % dalam mempengaruhi keintiman. Dibandingkan dengan tiga faktor lainnya, faktor hobi adalah faktor yang paling mempengaruhi keintiman. Mahasiswa baru FISIP UI cenderung akan lebih dekat dengan teman-temannya yang memiliki hobi yang sama dengan dia. Mahasiswa-mahasiswa baru akan merasa nyaman dengan teman-teman yang memiliki hobi yang sama dengan dia. Dari hasil penelitian, mahasiswa yang hobi membaca akan cenderung lebih dekat dengan teman-teman yang hobi membaca juga. Mahasiswa yang hobi menonton film pun akan lebih dekat dengan teman-temannya yang hobi menonton film juga. Dengan adanya kesamaan hobi ini, mahasiswa baru dan teman-temannya menjadi makin sering menghabiskan waktu bersama dengan diskusi mengenai hal-hal terkait hobi, ataupun melakukan hobi bersama. Melalui percakapan dan beraktivitas bersama, individu akan mendapatkan keuntungan untuk memenuhi tingkat kebutuhannya terhadap intimasi pada suatu hubungan (Weiten & Llyod, 2006). 4. Variabel Orientasi Jurusan Variabel hobi terdapat 4 pertanyaan, alpha cronbach variabel ini adalah 0,739 yang menandakan bahwa secara keseluruhan pertanyaan yang digunakan dalam variabel ini dapat digunakan. Nilai Cronbach-Alpha adalah 0,739 yang mengindikasikan tingkat kehandalan/reliabilitas tinggi.
43
Universitas Indonesia Faktor yang Mempengaruhi…… Annisa.Hutama.Menur.Santika.Sari, FISIP UI 2012
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
Uji validitas dengan menggunakan Kaisermeyer-Oikin measure as sampling adequency (KMO) menunjukkan nilai 0,650 dengan signifikansi 0,000. Sebuah variabel dapat diukur dengan faktor analisis apabila nilai Kaisermeyer-Oikin measure as sampling adequency (KMO) lebih tinggi dari 0,4 dengan nilai signifikansi lebih rendah dari 0,05. Dari nilai KMO variabel ini yang menunjukkan 0,650, maka variabel ini bisa diuji dengan menggunakan faktor analisis dan variabel ini dinilai cukup signifikan (<0,05). Berdasarkan uji normalitas yang ditunjukkan dengan gambar Normal PP-Plot of Regression Standardized Residual bahwa pencaran residual berada disekitar garis lurus melintang. Pancaran residual divalidasi dengan uji statistik Kolmogrorov-Smirnov yang menunjukkan nilai p-value , yang lebih tinggu dari 0,05 sehingga asumsi normalitas residual terpenuhi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa berdasarkan hasil uji diketahui bahwa model tidak terkena masalah normalitas. Dari tabel Model Summary, diketahui nilai Durbin-Watson yang dihasilkan memperoleh angka d= 1,665 dan batas atas Durbin Watson, tabel sebesar 1,643. Nilai 1,643 di peroleh dari tabel
Durbin-Watson dengan n=120 dan k=4 dan α = 0.01. Dengan
nilai d berada diantara 1,643 sampai (4-1,665) menandakan bahwa tidak ada auto korelasi postif atau negatif. Dari hasil regresi yang ada nilai VIF yang didapatkan variabel lingkungan tempat tinggal adalah 1,184 (tidak berada di diatas 10). Dengan demikian tidak terjadi gejala multi kolinearitas. Dari data-data di atas dapat disimpulkan bahwa : 1. Variabel independen terakhir dalam penelitian ini, yakni orientasi jurusan dapat dipakai dengan konsisten dan valid. Selain itu, penurunan (operasionalisasi konsep) dari variabel ini bisa dikatakan sangat baik. Pertanyaan-pertanyaan yang ada di dalam kuisioner sangat mewakili gambaran apa yang ingin didapatkan dari variabel ini. 2. Variabel ini tidak berhubungan dengan tiga variabel lain yakni latar belakang sosial ekonomii, lingkungan tempat tinggal, dan hobi. 3. Dari keempat faktor yang mempengaruhi, orientasi jurusan menyumbang 25 % dalam mempengaruhi keintiman. Kegiatan yang wajib diikuti oleh mahasiswa baru FISIP UI adalah orientasi jurusan. Orientasi yaitu tujuan (dan bertindak sesuai tujuan tersebut)yang hendak dicapai oleh seseorang, kelompok, serta kumpulan atau organisasi. Jadi, orientasi lebih luas dari sekedar
44
Universitas Indonesia Faktor yang Mempengaruhi…… Annisa.Hutama.Menur.Santika.Sari, FISIP UI 2012
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
tujuan (dan juga bukan tujuan akhir), karena menyangkut keseluruhan tindakan, sikap, usaha, serta berhubungan erat dengan misi dan visi yang akan (hendak) dicapai. Orientasi jurusan memiliki sistem dan waktu yang berbeda tiap jurusan. Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai solidaritas antar maba dengan membuat hubungan antar maba makin intim. Akan tetapi, ternyata orientasi jurusan bukanlah faktor yang paling mempengaruhi keintiman antar maba. Kegiatan Orientasi Mahasiswa Baru bisa disebut juga dengan OSPEK. Orientasi ini merupakan kegiatan penyampaian informasi dan pengenalan kampus merupakan suatu upaya memperkenalkan mahasiswa baru pada kegiatan kampus sehingga mereka menjadi lebih mudah untuk beradaptasi dengan kehidupan perguruan tinggi. Mahasiswa baru merupakan status yang disandang oleh mahasiswa di tahun pertama kuliahnya. Memasuki dunia kuliah merupakan perubahan besar pada hidup seseorang (Santrock, 2006 ; Greenberg, 1999). 5.2 INTERPRETASI VARIABEL DEPENDEN 1. Keintiman Variabel hobi terdapat 4 pertanyaan, alpha cronbach variabel ini adalah 0,855 yang menandakan bahwa secara keseluruhan pertanyaan yang digunakan dalam variabel ini dapat digunakan. Nilai Cronbach-Alpha adalah 0,855 yang mengindikasikan tingkat kehandalan/reliabilitas tinggi. Uji validitas dengan menggunakan Kaisermeyer-Oikin measure as sampling adequency (KMO) menunjukkan nilai 0,753 dengan signifikansi 0,000. Sebuah variabel dapat diukur dengan faktor analisis apabila nilai Kaisermeyer-Oikin measure as sampling adequency (KMO) lebih tinggi dari 0,4 dengan nilai signifikansi lebih rendah dari 0,05. Dari nilai KMO variabel ini yang menunjukkan 0,650, maka variabel ini bisa diuji dengan menggunakan faktor analisis dan variabel ini dinilai cukup signifikan (<0,05). Berdasarkan uji normalitas yang ditunjukkan dengan gambar Normal PP-Plot of Regression Standardized Residual bahwa pencaran residual berada disekitar garis lurus melintang. Pancaran residual divalidasi dengan uji statistik Kolmogrorov-Smirnov yang menunjukkan nilai p-value , yang lebih tinggu dari 0,05 sehingga asumsi normalitas residual terpenuhi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa berdasarkan hasil uji diketahui bahwa model tidak terkena masalah normalitas. Dari tabel Model Summary, diketahui nilai Durbin-Watson yang dihasilkan memperoleh angka d= 1,665 dan batas atas Durbin Watson, tabel sebesar 1,643. Nilai 1,643 di peroleh dari tabel
Durbin-Watson dengan n=120 dan k=4 dan α = 0.01. Dengan
45
Universitas Indonesia Faktor yang Mempengaruhi…… Annisa.Hutama.Menur.Santika.Sari, FISIP UI 2012
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
nilai d berada diantara 1,643 sampai (4-1,665) menandakan bahwa tidak ada auto korelasi postif atau negatif. Dari data-data di atas dapat disimpulkan bahwa : 1. Variabel dependen dalam penelitian ini, yakni keintiman dapat dipakai dengan konsisten dan valid. Selain itu, penurunan (operasionalisasi konsep) dari variabel ini bisa dikatakan sangat baik. Pertanyaan-pertanyaan yang ada di dalam kuisioner sangat mewakili gambaran apa yang ingin didapatkan dari variabel ini. 2. Faktor hobi merupakan faktor yang paling mempengaruhi keintiman dibandingkan tiga faktor lain yang diteliti. Posisi kedua ditempati oleh orientasi jurusan, lingkungan tempat tinggal, dan terakhir latar belakang sosial ekonomi. Olforsky (dalam Marcia, Waterman,
Matteson,
Archer &
Olforsky., 1993)
mendefinisikan kemampuan keintiman sebagai kemampuan untuk membentuk dan mempertahankan hubungan yang intim atau akrab, yang biasanya terlihat dalam bentuk kedekatan, penghargaan terhadap individualitas, keterbukaan, komunikasi, tanggung jawab, hubungan timbal balik, komitmen
46
Universitas Indonesia Faktor yang Mempengaruhi…… Annisa.Hutama.Menur.Santika.Sari, FISIP UI 2012
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan Dari analisis dan interpretasi yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, peneliti dapat menarik dua kesimpulan, yaitu : 1. Ada faktor yang mempengaruhi keintiman mahasiswa angkatan 2010 FISIP UI. 2. Faktor yang paling mempengaruhi keintiman mahasiswa angkatan 2010 FISIP UI adalah hobi. 6.2 Implikasi Teoritis Berdasarkan hasil penelitian dapat kita tarik dua implikasi, sebagai berikut : 1. Konsep stable exchange pada Social Penetration Theory yang dirumuskan oleh Altman dan Taylor dapat terbukti. 2. Adanya konsep yang dijabarkan oleh Altman dan Taylor mengatakan bahwa pada tahap stable exchange, faktor yang mempengaruhi proses keintiman adalah background atau masa lalu, nilai yang dianut dan lingkungan tempat tinggal. 6.3 Rekomendasi 6.3.1 Rekomendasi Akademik 1. Penelitian ini telah membuktikan bahwa keempat faktor yang diuji hanya menunjukan pengaruh yang sedikit dalam membentuk sebuah keintiman. Sebaiknya penelitian selanjutnya, menguji faktor lain yang memang memiliki pengaruh lebih besar terhadap keintiman. 2. Penelitian ini hanya dilakukan terhadap mahasiswa di lingkungan FISIP UI. Apabila ingin mendapatkan hasil yang lebih baik, mungkin penelitian dapat dilakukan diseluruh lingkungan fakultas di Universitas Indonesia. Sehingga dapat dilihat secara jelas sebenarnya faktor apa yang mempengaruhi keintiman pada mahasiswa.
47
Universitas Indonesia Faktor yang Mempengaruhi…… Annisa.Hutama.Menur.Santika.Sari, FISIP UI 2012
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
6.3.2 Rekomendasi Praktis Rekomendasi praktis penelitian ditujukan kepada panitia penyelenggara orientasi, khususnya di FISIP UI. Dan menjadi bahan pertimbangan dalam penyelenggaraan orientasi baik konten dan pelaksanaannya.
48
Universitas Indonesia Faktor yang Mempengaruhi…… Annisa.Hutama.Menur.Santika.Sari, FISIP UI 2012
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
LAMPIRAN 1 Uji Reliabilitas dan Validitas
Latar Belakang Status Ekonomi Reliability Case Processing Summary N Cases
Valid
% 120
100,0
0
,0
120
100,0
a
Excluded Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items ,781
N of Items ,855
13
Item Statistics Mean
Std. Deviation
N
Q1
2,1417
3,06867
120
Q2
2,6583
1,12643
120
Q3
2,3500
,98433
120
Q4
1,7167
,91838
120
Q5
2,6417
1,11367
120
Q6
2,1417
,93751
120
Q7
1,8667
1,02024
120
Q8
1,7083
1,02405
120
Q9
1,6667
,97303
120
Q10
2,2167
1,03049
120
Q11
2,7417
1,04918
120
Q12
2,3500
,94068
120
Q13
2,1333
1,06063
120
49
Universitas Indonesia Faktor yang Mempengaruhi…… Annisa.Hutama.Menur.Santika.Sari, FISIP UI 2012
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
Inter-Item Correlation Matrix Q1
Q2
Q3
Q4
Q5
Q6
Q7
Q8
Q1
1,000
,274
,136
,157
,076
,124
,140
,091
Q2
,274
1,000
,473
,279
,645
,452
-,040
,080
Q3
,136
,473
1,000
,445
,361
,647
,290
,244
Q4
,157
,279
,445
1,000
,475
,603
,426
,501
Q5
,076
,645
,361
,475
1,000
,588
,032
,188
Q6
,124
,452
,647
,603
,588
1,000
,275
,280
Q7
,140
-,040
,290
,426
,032
,275
1,000
,678
Q8
,091
,080
,244
,501
,188
,280
,678
1,000
Q9
,081
,179
,342
,354
,090
,218
,522
,694
Q10
,033
,187
,314
,509
,266
,377
,307
,172
Q11
,184
,479
,235
,307
,682
,422
,140
,094
Q12
,189
,360
,411
,505
,442
,582
,382
,325
Q13
,113
,172
,317
,419
,183
,209
,459
,392
Inter-Item Correlation Matrix Q9
Q10
Q11
Q12
Q13
Q1
,081
,033
,184
,189
,113
Q2
,179
,187
,479
,360
,172
Q3
,342
,314
,235
,411
,317
Q4
,354
,509
,307
,505
,419
Q5
,090
,266
,682
,442
,183
Q6
,218
,377
,422
,582
,209
Q7
,522
,307
,140
,382
,459
Q8
,694
,172
,094
,325
,392
Q9
1,000
,081
-,069
,147
,459
Q10
,081
1,000
,441
,580
,258
Q11
-,069
,441
1,000
,629
,114
Q12
,147
,580
,629
1,000
,180
Q13
,459
,258
,114
,180
1,000
50
Universitas Indonesia Faktor yang Mempengaruhi…… Annisa.Hutama.Menur.Santika.Sari, FISIP UI 2012
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
Item-Total Statistics Corrected Item-
Squared
Cronbach's
Scale Mean if
Scale Variance
Total
Multiple
Alpha if Item
Item Deleted
if Item Deleted
Correlation
Correlation
Deleted
Q1
26,1917
58,761
,212
,177
,861
Q2
25,6750
67,583
,503
,586
,759
Q3
25,9833
68,269
,549
,540
,758
Q4
26,6167
67,432
,656
,626
,751
Q5
25,6917
67,543
,513
,738
,758
Q6
26,1917
67,702
,622
,660
,753
Q7
26,4667
69,243
,465
,613
,763
Q8
26,6250
69,127
,470
,685
,763
Q9
26,6667
70,812
,392
,601
,769
Q10
26,1167
69,717
,430
,486
,766
Q11
25,5917
68,445
,497
,690
,761
Q12
25,9833
67,496
,634
,641
,752
Q13
26,2000
69,607
,421
,367
,766
Factor Analysis KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Sphericity
Approx. Chi-Square df Sig.
,771 795,891 78 ,000
51
Universitas Indonesia Faktor yang Mempengaruhi…… Annisa.Hutama.Menur.Santika.Sari, FISIP UI 2012
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
Communalities Initial
Extraction
Q1
1,000
,207
Q2
1,000
,791
Q3
1,000
,528
Q4
1,000
,638
Q5
1,000
,711
Q6
1,000
,644
Q7
1,000
,739
Q8
1,000
,726
Q9
1,000
,764
Q10
1,000
,708
Q11
1,000
,692
Q12
1,000
,732
Q13
1,000
,456
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Total Variance Explained Component
Extraction Sums of Squared Initial Eigenvalues Total
% of Variance
Loadings
Cumulative %
Total
1
4,939
37,994
37,994
4,939
2
2,219
17,071
55,066
2,219
3
1,177
9,051
64,116
1,177
4
,990
7,617
71,734
5
,808
6,213
77,946
6
,725
5,576
83,522
7
,556
4,275
87,797
8
,470
3,618
91,415
9
,297
2,284
93,699
10
,256
1,972
95,671
11
,235
1,805
97,476
dimensi on0
52
Universitas Indonesia Faktor yang Mempengaruhi…… Annisa.Hutama.Menur.Santika.Sari, FISIP UI 2012
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
12
,188
1,447
98,923
13
,140
1,077
100,000
Extraction Method: Principal Component Analysis. Total Variance Explained Component
Extraction Sums of Squared Loadings % of Variance
Cumulative %
1
37,994
37,994
2
17,071
55,066
3
9,051
64,116
4 5 6 7 dimensi on0
8 9 10 11 12 13 Extraction Method: Principal Component Analysis.
Component Matrix
a
Component 1
2
3
Q1 Q2
,574
-,447
Q3
,676
Q4
,779
Q5
,667
Q6
,772
Q7
,561
,612
Q8
,581
,623
Q9
,484
,657
,512
-,484
53
Universitas Indonesia Faktor yang Mempengaruhi…… Annisa.Hutama.Menur.Santika.Sari, FISIP UI 2012
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
Q10
,594
Q11
,608
Q12
,752
Q13
,512
-,583 -,535 ,427
Lingkungan Tempat Tinggal Case Processing Summary N Cases
Valid
% 120
100,0
0
,0
120
100,0
a
Excluded Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items ,778
N of Items ,780
5
Item Statistics Mean
Std. Deviation
N
QA5
2,6083
1,11744
120
QA6
2,2417
,95262
120
QA7
2,3167
1,09991
120
QA8
2,8833
1,05467
120
QA9
2,6750
1,02213
120
Inter-Item Correlation Matrix QA5
QA6
QA7
QA8
QA9
QA5
1,000
,555
,184
,460
,211
QA6
,555
1,000
,383
,388
,306
54
Universitas Indonesia Faktor yang Mempengaruhi…… Annisa.Hutama.Menur.Santika.Sari, FISIP UI 2012
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
QA7
,184
,383
1,000
,452
,548
QA8
,460
,388
,452
1,000
,666
QA9
,211
,306
,548
,666
1,000
Item-Total Statistics Corrected Item-
Squared
Cronbach's
Scale Mean if
Scale Variance
Total
Multiple
Alpha if Item
Item Deleted
if Item Deleted
Correlation
Correlation
Deleted
QA5
10,1167
10,171
,449
,410
,773
QA6
10,4833
10,353
,548
,393
,739
QA7
10,4083
9,874
,512
,363
,751
QA8
9,8417
9,160
,681
,556
,691
QA9
10,0500
9,829
,585
,531
,726
Factor Analysis KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Sphericity
Approx. Chi-Square df Sig.
,676 200,586 10 ,000
Communalities Initial
Extraction
QA5
1,000
,835
QA6
1,000
,715
QA7
1,000
,651
QA8
1,000
,709
QA9
1,000
,812
Extraction Method: Principal Component Analysis.
55
Universitas Indonesia Faktor yang Mempengaruhi…… Annisa.Hutama.Menur.Santika.Sari, FISIP UI 2012
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
Total Variance Explained Component
Extraction Sums of Squared Initial Eigenvalues Total
% of Variance
Loadings
Cumulative %
Total
1
2,678
53,568
53,568
2,678
2
1,043
20,862
74,430
1,043
3
,632
12,645
87,075
4
,380
7,597
94,672
5
,266
5,328
100,000
dimensi on0
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Total Variance Explained Component
Extraction Sums of Squared Loadings % of Variance
Cumulative %
1
53,568
53,568
2
20,862
74,430
3 dimensi on0
4 5 Extraction Method: Principal Component Analysis.
56
Universitas Indonesia Faktor yang Mempengaruhi…… Annisa.Hutama.Menur.Santika.Sari, FISIP UI 2012
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
Hobi
Component Matrixa Component 1
2
Case Processing Summary
QA5
,635
,657
QA6
,704
,469
QA7
,705
QA8
,832
QA9
,769
N Cases
Valid a
Excluded Total
-,470
% 120
100,0
0
,0
120
100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items ,815
N of Items ,820
4
Item Statistics Mean
Std. Deviation
N
QB1
3,7917
,91574
120
QB2
3,3500
1,09736
120
QB3
3,7083
,83410
120
QB4
3,7250
,94346
120
Inter-Item Correlation Matrix QB1
QB2
QB3
QB4
QB1
1,000
,475
,492
,643
QB2
,475
1,000
,590
,508
QB3
,492
,590
1,000
,485
QB4
,643
,508
,485
1,000
Item-Total Statistics
57
Universitas Indonesia Faktor yang Mempengaruhi…… Annisa.Hutama.Menur.Santika.Sari, FISIP UI 2012
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
Corrected Item-
Squared
Cronbach's
Scale Mean if
Scale Variance
Total
Multiple
Alpha if Item
Item Deleted
if Item Deleted
Correlation
Correlation
Deleted
QB1
10,7833
5,684
,645
,464
,764
QB2
11,2250
5,050
,625
,421
,780
QB3
10,8667
6,049
,632
,416
,773
QB4
10,8500
5,524
,660
,476
,756
Factor Analysis KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Sphericity
,764
Approx. Chi-Square
166,167
df
6
Sig.
,000
Communalities Initial
Extraction
QB1
1,000
,659
QB2
1,000
,633
QB3
1,000
,630
QB4
1,000
,674
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Total Variance Explained Component
Extraction Sums of Squared Initial Eigenvalues Total
dimensi on0
1
2,596
% of Variance 64,906
Loadings
Cumulative % 64,906
Total 2,596
58
Universitas Indonesia Faktor yang Mempengaruhi…… Annisa.Hutama.Menur.Santika.Sari, FISIP UI 2012
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
2
,637
15,928
80,835
3
,417
10,423
91,258
4
,350
8,742
100,000
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Total Variance Explained Component
Extraction Sums of Squared Loadings % of Variance
1
Cumulative %
64,906
64,906
2 dimensi on0
3 4
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Component Matrixa Component 1 QB1
,812
QB2
,796
QB3
,793
QB4
,821
Kegiatan Orientasi Case Processing Summary N Cases
Valid a
Excluded Total
% 120
100,0
0
,0
120
100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
59
Universitas Indonesia Faktor yang Mempengaruhi…… Annisa.Hutama.Menur.Santika.Sari, FISIP UI 2012
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items ,739
N of Items ,745
3
Item Statistics Mean
Std. Deviation
N
QC1
4,0500
1,01956
120
QC2
3,4250
1,09746
120
QC3
3,6167
,88102
120
Inter-Item Correlation Matrix QC1
QC2
QC3
QC1
1,000
,409
,433
QC2
,409
1,000
,639
QC3
,433
,639
1,000
Item-Total Statistics Corrected Item-
Squared
Cronbach's
Scale Mean if
Scale Variance
Total
Multiple
Alpha if Item
Item Deleted
if Item Deleted
Correlation
Correlation
Deleted
QC1
7,0417
3,217
,463
,217
,769
QC2
7,6667
2,594
,609
,430
,600
QC3
7,4750
3,159
,643
,444
,579
Factor Analysis
60
Universitas Indonesia Faktor yang Mempengaruhi…… Annisa.Hutama.Menur.Santika.Sari, FISIP UI 2012
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Sphericity
,650
Approx. Chi-Square
90,226
df
3
Sig.
,000
Communalities Initial
Extraction
QC1
1,000
,526
QC2
1,000
,726
QC3
1,000
,744
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Total Variance Explained Component
Extraction Sums of Squared Initial Eigenvalues Total
% of Variance
Loadings
Cumulative %
1
1,995
66,516
66,516
2
,645
21,486
88,002
3
,360
11,998
100,000
Total 1,995
dimensi on0
Extraction Method: Principal Component Analysis. Total Variance Explained Component
Extraction Sums of Squared Loadings % of Variance
1
66,516
Cumulative % 66,516
2 dimensi on0
3 Extraction Method: Principal Component Analysis.
Component Matrix
a
61
Universitas Indonesia Faktor yang Mempengaruhi…… Annisa.Hutama.Menur.Santika.Sari, FISIP UI 2012
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
Component 1 QC1
,725
QC2
,852
QC3
,863
Keintiman Case Processing Summary N Cases
Valid
% 120
100,0
0
,0
120
100,0
a
Excluded Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items ,855
N of Items ,864
28
Item Statistics Mean
Std. Deviation
N
QD1
3,8833
,89989
120
QD2
3,6833
,88861
120
QD3
3,8167
,86950
120
QD4
3,3833
1,01405
120
QD5
3,0417
,95615
120
QD6
3,5833
,88482
120
QD7
2,9833
1,06102
120
QD8
3,0083
1,14859
120
QD9
3,3083
,83812
120
QD10
3,0667
,93245
120
62
Universitas Indonesia Faktor yang Mempengaruhi…… Annisa.Hutama.Menur.Santika.Sari, FISIP UI 2012
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
QD11
3,2750
,96982
120
QD12
3,5333
,82943
120
QD13
3,6917
,76472
120
QD14
3,3500
,72934
120
QD15
3,1167
,80108
120
QD16
4,0917
,86962
120
QD17
3,0333
1,02845
120
QD18
2,9167
1,07362
120
QD19
2,8833
1,04667
120
QD20
3,3750
,86055
120
QD21
2,4333
1,05108
120
QD22
3,0667
1,06695
120
QD23
3,2167
2,02996
120
QD24
2,8583
1,06350
120
QD25
2,5333
1,09953
120
QD26
2,9917
1,16313
120
QD27
3,2167
,99734
120
QD28
2,6500
1,21372
120
Inter-Item Correlation Matrix QD1
QD2
QD3
QD4
QD5
QD6
QD7
QD8
QD1
1,000
,742
,531
,363
,221
,329
,227
,229
QD2
,742
1,000
,599
,481
,233
,408
,271
,241
QD3
,531
,599
1,000
,443
,201
,326
,179
,161
QD4
,363
,481
,443
1,000
,651
,442
,389
,322
QD5
,221
,233
,201
,651
1,000
,448
,241
,321
QD6
,329
,408
,326
,442
,448
1,000
,422
,417
QD7
,227
,271
,179
,389
,241
,422
1,000
,531
QD8
,229
,241
,161
,322
,321
,417
,531
1,000
QD9
,193
,143
-,002
,275
,319
,356
,308
,285
QD10
,200
,229
,088
,328
,317
,197
,451
,266
QD11
,230
,219
,170
,405
,423
,370
,445
,601
QD12
,309
,368
,253
,284
,184
,260
,192
,207
QD13
,216
,313
,142
,219
,236
,280
,190
,233
QD14
,268
,237
,129
,260
,292
,202
,279
,237
QD15
,241
,277
,188
,255
,169
,200
,378
,300
QD16
,604
,408
,400
,341
,096
,181
,111
,109
QD17
,013
,021
-,106
-,020
,169
-,040
,008
,170
QD18
-,010
,025
-,125
,068
,143
,052
,087
,062
QD19
-,095
-,067
-,199
-,013
,131
-,008
-,040
,050
QD20
-,128
-,129
-,166
,007
,042
-,080
-,076
,141
63
Universitas Indonesia Faktor yang Mempengaruhi…… Annisa.Hutama.Menur.Santika.Sari, FISIP UI 2012
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
QD21
-,026
,013
-,124
,119
,224
-,066
,187
,129
QD22
,017
,084
,059
,093
,055
-,095
,112
,116
QD23
-,018
,094
,094
,004
-,009
,051
,045
,190
QD24
-,132
-,083
-,137
-,035
,047
-,019
-,047
,118
QD25
,004
-,006
,006
,034
,035
-,020
,209
,143
QD26
-,065
-,059
,007
,010
,053
,054
,034
,151
QD27
-,075
-,026
,162
,100
,043
-,049
,027
,116
QD28
,024
-,002
,042
,055
,143
,074
,152
,159
Inter-Item Correlation Matrix QD9
QD10
QD11
QD12
QD13
QD14
QD15
QD16
QD1
,193
,200
,230
,309
,216
,268
,241
,604
QD2
,143
,229
,219
,368
,313
,237
,277
,408
QD3
-,002
,088
,170
,253
,142
,129
,188
,400
QD4
,275
,328
,405
,284
,219
,260
,255
,341
QD5
,319
,317
,423
,184
,236
,292
,169
,096
QD6
,356
,197
,370
,260
,280
,202
,200
,181
QD7
,308
,451
,445
,192
,190
,279
,378
,111
QD8
,285
,266
,601
,207
,233
,237
,300
,109
QD9
1,000
,500
,339
,269
,215
,289
,184
,238
QD10
,500
1,000
,463
,204
,218
,373
,383
,117
QD11
,339
,463
1,000
,297
,297
,457
,402
,149
QD12
,269
,204
,297
1,000
,473
,258
,121
,258
QD13
,215
,218
,297
,473
1,000
,105
,073
,258
QD14
,289
,373
,457
,258
,105
1,000
,591
,267
QD15
,184
,383
,402
,121
,073
,591
1,000
,214
QD16
,238
,117
,149
,258
,258
,267
,214
1,000
QD17
,017
,112
,134
,107
,077
,164
,128
-,060
QD18
,141
,123
,095
,277
,255
,113
,002
-,028
QD19
,137
,180
,048
,227
,175
,098
-,014
-,117
QD20
,048
,000
,127
,106
,126
,124
,009
,044
QD21
-,010
,219
,261
,089
-,052
,118
,159
-,191
QD22
,024
,105
,088
,216
,025
,186
,109
,048
QD23
,039
,090
,230
,115
,043
,085
,155
,055
QD24
-,054
,120
,242
,115
,070
,043
,089
-,177
QD25
,030
,236
,192
,109
,057
,090
,167
,010
QD26
,080
,047
,099
,188
,110
-,056
-,026
-,049
QD27
,020
,030
-,027
,144
,077
,057
,126
-,023
QD28
,082
,296
,325
-,013
,055
,187
,215
-,017
Inter-Item Correlation Matrix QD17
QD18
QD19
QD20
QD21
QD22
QD23
QD24
64
Universitas Indonesia Faktor yang Mempengaruhi…… Annisa.Hutama.Menur.Santika.Sari, FISIP UI 2012
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
QD1
,013
-,010
-,095
-,128
-,026
,017
-,018
-,132
QD2
,021
,025
-,067
-,129
,013
,084
,094
-,083
QD3
-,106
-,125
-,199
-,166
-,124
,059
,094
-,137
QD4
-,020
,068
-,013
,007
,119
,093
,004
-,035
QD5
,169
,143
,131
,042
,224
,055
-,009
,047
QD6
-,040
,052
-,008
-,080
-,066
-,095
,051
-,019
QD7
,008
,087
-,040
-,076
,187
,112
,045
-,047
QD8
,170
,062
,050
,141
,129
,116
,190
,118
QD9
,017
,141
,137
,048
-,010
,024
,039
-,054
QD10
,112
,123
,180
,000
,219
,105
,090
,120
QD11
,134
,095
,048
,127
,261
,088
,230
,242
QD12
,107
,277
,227
,106
,089
,216
,115
,115
QD13
,077
,255
,175
,126
-,052
,025
,043
,070
QD14
,164
,113
,098
,124
,118
,186
,085
,043
QD15
,128
,002
-,014
,009
,159
,109
,155
,089
QD16
-,060
-,028
-,117
,044
-,191
,048
,055
-,177
QD17
1,000
,573
,589
,366
,437
,350
,029
,389
QD18
,573
1,000
,776
,434
,479
,408
,101
,387
QD19
,589
,776
1,000
,487
,466
,421
,123
,498
QD20
,366
,434
,487
1,000
,246
,448
,338
,398
QD21
,437
,479
,466
,246
1,000
,259
,082
,416
QD22
,350
,408
,421
,448
,259
1,000
,339
,416
QD23
,029
,101
,123
,338
,082
,339
1,000
,275
QD24
,389
,387
,498
,398
,416
,416
,275
1,000
QD25
,326
,408
,485
,382
,482
,342
,189
,597
QD26
,281
,275
,475
,415
,271
,278
,261
,522
QD27
,206
,190
,322
,306
,198
,373
,192
,402
QD28
,265
,197
,331
,207
,377
,122
,079
,443
Inter-Item Correlation Matrix QD25
QD26
QD27
QD28
QD1
,004
-,065
-,075
,024
QD2
-,006
-,059
-,026
-,002
QD3
,006
,007
,162
,042
QD4
,034
,010
,100
,055
QD5
,035
,053
,043
,143
QD6
-,020
,054
-,049
,074
QD7
,209
,034
,027
,152
QD8
,143
,151
,116
,159
QD9
,030
,080
,020
,082
QD10
,236
,047
,030
,296
QD11
,192
,099
-,027
,325
QD12
,109
,188
,144
-,013
65
Universitas Indonesia Faktor yang Mempengaruhi…… Annisa.Hutama.Menur.Santika.Sari, FISIP UI 2012
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
QD13
,057
,110
,077
,055
QD14
,090
-,056
,057
,187
QD15
,167
-,026
,126
,215
QD16
,010
-,049
-,023
-,017
QD17
,326
,281
,206
,265
QD18
,408
,275
,190
,197
QD19
,485
,475
,322
,331
QD20
,382
,415
,306
,207
QD21
,482
,271
,198
,377
QD22
,342
,278
,373
,122
QD23
,189
,261
,192
,079
QD24
,597
,522
,402
,443
QD25
1,000
,601
,384
,676
QD26
,601
1,000
,668
,534
QD27
,384
,668
1,000
,271
QD28
,676
,534
,271
1,000
Item-Total Statistics Corrected Item-
Squared
Cronbach's
Scale Mean if
Scale Variance
Total
Multiple
Alpha if Item
Item Deleted
if Item Deleted
Correlation
Correlation
Deleted
QD1
86,1083
162,350
,305
,709
,853
QD2
86,3083
161,139
,365
,727
,851
QD3
86,1750
164,045
,241
,576
,855
QD4
86,6083
158,156
,430
,678
,849
QD5
86,9500
159,409
,407
,615
,850
QD6
86,4083
161,571
,347
,531
,852
QD7
87,0083
158,294
,402
,600
,850
QD8
86,9833
155,327
,472
,552
,848
QD9
86,6833
162,353
,333
,465
,852
QD10
86,9250
158,608
,455
,536
,849
QD11
86,7167
155,617
,562
,690
,846
QD12
86,4583
160,486
,428
,446
,850
QD13
86,3000
163,002
,337
,463
,852
QD14
86,6417
161,980
,412
,544
,851
QD15
86,8750
161,505
,394
,501
,851
QD16
85,9000
164,477
,221
,561
,855
QD17
86,9583
159,065
,387
,513
,851
QD18
87,0750
156,860
,452
,720
,849
QD19
87,1083
156,921
,463
,755
,848
QD20
86,6167
161,112
,380
,493
,851
QD21
87,5583
158,366
,404
,538
,850
66
Universitas Indonesia Faktor yang Mempengaruhi…… Annisa.Hutama.Menur.Santika.Sari, FISIP UI 2012
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
QD22
86,9250
157,566
,428
,483
,849
QD23
86,7750
152,831
,263
,344
,864
QD24
87,1333
157,360
,437
,606
,849
QD25
87,4583
154,402
,532
,704
,846
QD26
87,0000
155,697
,452
,739
,849
QD27
86,7750
159,991
,364
,633
,851
QD28
87,3417
155,471
,437
,626
,849
Factor Analysis
KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Sphericity
Approx. Chi-Square
,753 1644,776
df
378
Sig.
,000
Communalities Initial
Extraction
QD1
1,000
,771
QD2
1,000
,779
QD3
1,000
,738
QD4
1,000
,780
QD5
1,000
,791
QD6
1,000
,604
QD7
1,000
,567
QD8
1,000
,671
QD9
1,000
,711
QD10
1,000
,615
QD11
1,000
,713
QD12
1,000
,564
QD13
1,000
,638
QD14
1,000
,703
QD15
1,000
,674
QD16
1,000
,651
QD17
1,000
,627
QD18
1,000
,795
67
Universitas Indonesia Faktor yang Mempengaruhi…… Annisa.Hutama.Menur.Santika.Sari, FISIP UI 2012
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
QD19
1,000
,811
QD20
1,000
,610
QD21
1,000
,680
QD22
1,000
,641
QD23
1,000
,644
QD24
1,000
,625
QD25
1,000
,783
QD26
1,000
,836
QD27
1,000
,700
QD28
1,000
,768
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Total Variance Explained Component
Extraction Sums of Squared Initial Eigenvalues Total
dimensi on0
% of Variance
Loadings
Cumulative %
Total
1
6,158
21,993
21,993
6,158
2
4,738
16,920
38,914
4,738
3
1,987
7,098
46,012
1,987
4
1,680
5,999
52,011
1,680
5
1,412
5,044
57,055
1,412
6
1,357
4,847
61,902
1,357
7
1,155
4,126
66,028
1,155
8
1,003
3,584
69,611
1,003
9
,889
3,176
72,788
10
,834
2,978
75,766
11
,809
2,888
78,654
12
,694
2,477
81,131
13
,604
2,155
83,287
14
,580
2,070
85,357
15
,539
1,926
87,283
16
,467
1,668
88,951
17
,415
1,484
90,435
68
Universitas Indonesia Faktor yang Mempengaruhi…… Annisa.Hutama.Menur.Santika.Sari, FISIP UI 2012
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
18
,380
1,355
91,790
19
,352
1,256
93,046
20
,315
1,125
94,171
21
,302
1,080
95,252
22
,269
,961
96,213
23
,254
,908
97,121
24
,224
,799
97,920
25
,176
,628
98,548
26
,160
,570
99,118
27
,132
,473
99,590
28
,115
,410
100,000
Extraction Method: Principal Component Analysis. Total Variance Explained Component
Extraction Sums of Squared Loadings % of Variance
Cumulative %
1
21,993
21,993
2
16,920
38,914
3
7,098
46,012
4
5,999
52,011
5
5,044
57,055
6
4,847
61,902
7
4,126
66,028
8
3,584
69,611
9 dimensi on0
10 11 12 13 14 15 16
69
Universitas Indonesia Faktor yang Mempengaruhi…… Annisa.Hutama.Menur.Santika.Sari, FISIP UI 2012
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 Extraction Method: Principal Component Analysis.
Component Matrix
a
Component 1
2
QD1 QD2
,423
QD3 QD4
,520
QD5
,507
QD6
,428
QD7
,502
QD8
,553
QD9
,423
QD10
,553
QD11
,648
3
4
,579
,403
,568
,416
,512
,480
5
6
7
8
,486 ,482
-,400
70
Universitas Indonesia Faktor yang Mempengaruhi…… Annisa.Hutama.Menur.Santika.Sari, FISIP UI 2012
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
QD12
,496
QD13
,409
QD14
,501
,514
QD15
,470
,481
QD16
,473
QD17
,457
-,437
QD18
,518
-,457
QD19
,520
-,606
QD20
,401
-,505
QD21
,479
-,408
QD22
,455
,441 -,527
QD23
,582
QD24
,477
-,590
QD25
,573
-,495
QD26
,477
-,517
QD27 QD28
,510
Undefined error #11401 - Cannot open text file "C:\Program Files\SPSSInc\PASWStatistics18\lang\en\sp a. 8 components extracted.
Uji Regresi Descriptive Statistics Mean
Std. Deviation
N
Keintiman
3,2140
,46588
120
Latar_belakang_SE
2,0991
,74734
120
LTT
2,4306
,67832
120
HOBI
3,6438
,76399
120
Orientasi
3,6972
,81305
120
71
Universitas Indonesia Faktor yang Mempengaruhi…… Annisa.Hutama.Menur.Santika.Sari, FISIP UI 2012
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
Correlations Latar_belakang Keintiman Pearson Correlation
Keintiman
,052
-,255
,052
1,000
,464
-,255
,464
1,000
HOBI
,423
-,312
-,372
Orientasi
,250
-,287
-,225
,286
,002
LTT
Keintiman
N
LTT
1,000
Latar_belakang_SE
Sig. (1-tailed)
_SE
.
Latar_belakang_SE
,286 .
,000
LTT
,002
,000 .
HOBI
,000
,000
,000
Orientasi
,003
,001
,007
Keintiman
120
120
120
Latar_belakang_SE
120
120
120
LTT
120
120
120
HOBI
120
120
120
Orientasi
120
120
120
Correlations HOBI Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
Keintiman
,423
,250
Latar_belakang_SE
-,312
-,287
LTT
-,372
-,225
HOBI
1,000
,345
Orientasi
,345
1,000
Keintiman
,000
,003
Latar_belakang_SE
,000
,001
LTT
,000
,007
HOBI N
Orientasi
.
,000
Orientasi
,000 .
Keintiman
120
120
Latar_belakang_SE
120
120
LTT
120
120
HOBI
120
120
Orientasi
120
120
72
Universitas Indonesia Faktor yang Mempengaruhi…… Annisa.Hutama.Menur.Santika.Sari, FISIP UI 2012
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
Variables Entered/Removed Model 1
Variables
Variables
Entered
Removed
Orientasi, LTT,
.
b
Method Enter
HOBI,
d i m e n
Latar_belakang
s i o n 0
a
_SE
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Keintiman
Model Summaryb Model R d i m e n s i
R Square a
1
,526
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
,277
,252
Durbin-Watson
,40301
1,665
o n 0
a. Predictors: (Constant), Orientasi, LTT, HOBI, Latar_belakang_SE b. Dependent Variable: Keintiman
ANOVAb Model 1
Sum of Squares Regression
df
Mean Square
7,150
4
1,788
Residual
18,678
115
,162
Total
25,828
119
F
Sig. ,000a
11,006
a. Predictors: (Constant), Orientasi, LTT, HOBI, Latar_belakang_SE b. Dependent Variable: Keintiman
a
Coefficients Model
Standardized Unstandardized Coefficients B
1
(Constant)
Std. Error 1,976
,333
,201
,057
-,155
HOBI Orientasi
Latar_belakang_SE LTT
Coefficients Beta
t
Sig.
5,940
,000
,322
3,496
,001
,064
-,225
-2,421
,017
,235
,055
,385
4,283
,000
,091
,049
,159
1,847
,067
73
Universitas Indonesia Faktor yang Mempengaruhi…… Annisa.Hutama.Menur.Santika.Sari, FISIP UI 2012
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
Coefficientsa Model
Standardized Unstandardized Coefficients B
1
(Constant)
Coefficients
Std. Error
Beta
1,976
,333
,201
,057
-,155
HOBI Orientasi
Latar_belakang_SE LTT
t
Sig.
5,940
,000
,322
3,496
,001
,064
-,225
-2,421
,017
,235
,055
,385
4,283
,000
,091
,049
,159
1,847
,067
a. Dependent Variable: Keintiman a
Coefficients Model
99,0% Confidence Interval for B Lower Bound
1
(Constant) Latar_belakang_SE LTT HOBI Orientasi
Collinearity Statistics
Upper Bound
Tolerance
VIF
1,105
2,847
,050
,351
,740
1,352
-,322
,013
,727
1,376
,091
,378
,779
1,284
-,038
,221
,845
1,184
a. Dependent Variable: Keintiman
Collinearity Diagnosticsa Model
Dimension
Variance Proportions Latar_belakang Eigenvalue
1
d i m e n
dimensi on1
s i
Condition Index
(Constant)
_SE
LTT
1
4,775
1,000
,00
,00
,00
2
,140
5,839
,00
,26
,05
3
,048
10,021
,00
,61
,65
4
,028
12,998
,00
,04
,03
5
,009
22,482
,99
,09
,27
o n 0
a. Dependent Variable: Keintiman Collinearity Diagnostics Model
Dimension
Variance Proportions HOBI
1 d i m e n s
dimensi on1
i
a
Orientasi
1
,00
,00
2
,05
,05
3
,04
,00
o n 0
74
Universitas Indonesia Faktor yang Mempengaruhi…… Annisa.Hutama.Menur.Santika.Sari, FISIP UI 2012
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
4
,46
,76
5
,45
,18
a. Dependent Variable: Keintiman
Residuals Statisticsa Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
N
Predicted Value
2,4696
3,9247
3,2140
,24512
120
Std. Predicted Value
-3,037
2,899
,000
1,000
120
,038
,198
,077
,029
120
Standard Error of Predicted Value Adjusted Predicted Value
2,4980
4,1380
3,2149
,24909
120
-,76587
1,46394
,00000
,39617
120
Std. Residual
-1,900
3,633
,000
,983
120
Stud. Residual
-1,996
3,856
-,001
1,014
120
-,88800
1,64932
-,00091
,42181
120
-2,022
4,114
,002
1,029
120
Mahal. Distance
,046
27,595
3,967
4,082
120
Cook's Distance
,000
,377
,014
,043
120
Centered Leverage Value
,000
,232
,033
,034
120
Residual
Deleted Residual Stud. Deleted Residual
a. Dependent Variable: Keintiman
75
Universitas Indonesia Faktor yang Mempengaruhi…… Annisa.Hutama.Menur.Santika.Sari, FISIP UI 2012
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
Charts
76
Universitas Indonesia Faktor yang Mempengaruhi…… Annisa.Hutama.Menur.Santika.Sari, FISIP UI 2012
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
77
Universitas Indonesia Faktor yang Mempengaruhi…… Annisa.Hutama.Menur.Santika.Sari, FISIP UI 2012
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
78
Universitas Indonesia Faktor yang Mempengaruhi…… Annisa.Hutama.Menur.Santika.Sari, FISIP UI 2012
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
LAMPIRAN 2
KUESIONER ‘Faktor yang Mempengaruhi Keintiman Mahasiswa FISIP UI Angkatan 2010 dalam Satu Jurusan di FISIP UI’ Kami mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2009 yang sedang mengikuti mata kuliah Metode Penelitian Komunikasi (MPK) I.
Saat ini kami sedang mengadakan penelitian
tentang proses keintiman yang terjalin, khususnya pada masa awal semester di FISIP UI. Adapun hasil kuesioner ini akan kami gunakan sebagai data primer dalam hasil studi kami. Untuk itu, kami bermaksud untuk kesediaan Saudara untuk mengisi kuesioner ini. Semua data yang tercantum dan yang akan masuk akan kami jamin kerahasiaannya. Terimakasih DATA RESPONDEN Mohon diisi data berikut sesuai dengan data diri Anda.
Nama
:
Jenis Kelamin
:
No.Telepon
:
Laki-laki/Perempuan
*(Nomer Tersebut akan kami hubungi apabila ada ketidakjelasan berkaitan dengan pengisian data maupun kuesioner)
Jurusan
: a) Ilmu Komunikasi b) Ilmu Administrasi c) Hubungan Internasional d) Antropologi e) Ilmu Kesejahteraan Sosial f) Ilmu Politik g) Sosiologi h) Kriminologi
Kota Asal
: a) Jabodetabek
b) Luar Jabodetabek
Berilah tanda (X) pada pilihan yang sesuai dengan Anda. Keterangan: STS (Sangat Tidak Setuju) ; TS (Tidak Setuju) ; N (Netral) ; S (Setuju) ; SS (Sangat Setuju) 79
Universitas Indonesia Faktor yang Mempengaruhi…… Annisa.Hutama.Menur.Santika.Sari, FISIP UI 2012
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
I.
LATAR BELAKANG STATUS EKONOMI
No.
Pernyataan
STS
1
Memiliki dua orang atau lebih teman yang berlatar
TS
N
S
SS
belakang pendidikan (SMA, SMK, Pesantren, STM, D3, dll) yang berbeda dalam satu jurusan. 2
Sering bercerita tentang masalah pribadi dengan teman yang berlatar belakang pendidikan (SMA, SMK, Pesantren, STM, D3, dll) yang berbeda dengan saya dalam satu jurusan.
3
Sering menghabiskan waktu bersama (makan, jalanjalan, mengerjakan tugas,dll) dengan teman yang berlatar belakang pendidikan (SMA, SMK, Pesantren, STM, D3, dll) yang berbeda dengan saya dalam satu jurusan.
4
Memiliki dua orang atau lebih teman satu jurusan yang orang tuanya memiliki pekerjaan berbeda dengan orang tua saya.
5
Sering bercerita tentang masalah pribadi dengan teman satu jurusan yang orang tuanya memiliki pekerjaan berbeda dengan orang tua saya.
6
Sering menghabiskan waktu bersama (makan, jalanjalan, mengerjakan tugas,dll) dengan teman satu jurusan
yang
orang
tuanya
memiliki
pekerjaan
berbeda dengan orang tua saya. 7
Bagi saya, pekerjaan orang tua teman mempengaruhi saya dalam memilih teman.
8
Saya menanyakan pekerjaan orang tua teman ketika berkenalan.
9
Saya mengetahui pengeluaran orang tua teman saya
80
Universitas Indonesia Faktor yang Mempengaruhi…… Annisa.Hutama.Menur.Santika.Sari, FISIP UI 2012
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
10
Memiliki dua orang atau lebih teman satu jurusan yang pengeluarannya berbeda dengan saya.
11
Sering bercerita tentang masalah pribadi dengan teman
satu
jurusan
yang
memiliki
pengeluaran
berbeda dengan saya. 12
Sering menghabiskan waktu bersama (makan, jalanjalan, mengerjakan tugas,dll) dengan teman satu jurusan yang memiliki uang saku berbeda dengan saya.
13
Lebih suka berteman dengan teman yang memiliki alat transportasi ke kampus yang sama dengan saya.
II. LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL No.
Pernyataan
STS
1
Memiliki dua orang atau lebih teman satu jurusan yang
TS
N
S
SS
memiliki tempat tinggal (kosan/kontrakan/rumah) yang dekat dengan saya. 2
Sering bercerita tentang masalah pribadi dengan teman satu jurusan yang memiliki tempat tinggal (kosan/kontrakan/rumah) yang dekat dengan saya.
3
Sering menghabiskan waktu bersama (makan, jalanjalan, mengerjakan tugas,dll) dengan teman satu jurusan
yang
memiliki
tempat
tinggal
(kosan/kontrakan/rumah) yang dekat dengan saya. 4
Memiliki dua orang atau lebih teman satu jurusan yang berasal dari daerah yang berbeda dengan saya.
5
Sering bercerita tentang masalah pribadi dengan teman satu jurusan yang berasal dari daerah yang berbeda dengan saya.
81
Universitas Indonesia Faktor yang Mempengaruhi…… Annisa.Hutama.Menur.Santika.Sari, FISIP UI 2012
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
6
Sering menghabiskan waktu bersama (makan, jalanjalan, mengerjakan tugas,dll) dengan teman satu jurusan yang berasal dari daerah yang berbeda dengan saya.
7
Memiliki dua orang atau lebih teman satu jurusan yang memiliki bahasa Ibu yang berbeda dengan saya.
8
Sering bercerita tentang masalah pribadi dengan teman satu jurusan yang memiliki bahasa Ibu yang berbeda dengan saya.
9
Sering menghabiskan waktu bersama (makan, jalanjalan, mengerjakan tugas,dll) dengan teman satu jurusan yang memiliki bahasa Ibu yang berbeda dengan saya.
III. HOBI No.
Pernyataan
1
Memiliki dua orang atau lebih teman satu jurusan yang
STS
TS
N
S
SS
memiliki hobi yang sama dengan saya. 2
Sering bercerita tentang masalah pribadi dengan teman satu jurusan yang memiliki hobi yang sama dengan saya.
3
Sering menghabiskan waktu bersama (makan, jalanjalan, mengerjakan tugas,dll) dengan teman satu jurusan yang memiliki hobi yang sama dengan saya.
4
Sering berbagi informasi mengenai kegiatan yang berkaitan dengan hobi saya kepada teman satu jurusan.
82
Universitas Indonesia Faktor yang Mempengaruhi…… Annisa.Hutama.Menur.Santika.Sari, FISIP UI 2012
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
IV. KEGIATAN ORIENTASI No.
Pernyataan
1
Saya mengikuti kegiatan orientasi jurusan saya.
2
Sering bercerita tentang masalah pribadi dengan
STS
TS
N
S
SS
STS
TS
N
S
SS
teman satu jurusan yang mengikuti kegiatan orientasi dalam jurusan. 3
Sering menghabiskan waktu bersama (makan, jalanjalan, mengerjakan tugas,dll) dengan teman satu jurusan saya yang mengikuti kegiatan orientasi dalam jurusan.
V. KEINTIMAN No.
Pernyataan
1
Saya lebih dekat dengan teman satu jurusan yang tempat tinggalnya dekat dengan saya.
2
Saya lebih dekat dengan teman satu jurusan yang berasal dari daerah yang sama dengan saya.
3
Saya lebih dekat dengan teman satu jurusan yang menggunakan bahasa daerah yang sama dengan saya.
4
Saya lebih dekat dengan teman satu jurusan yang memiliki kesamaan hobi dengan saya.
5
Saya lebih dekat dengan teman satu jurusan yang memiliki uang saku yang sama dengan saya.
6
Saya lebih dekat dengan teman satu jurusan yang memiliki kegiatan (UKM, Belajar Bareng, dsb) yang sama.
83
Universitas Indonesia Faktor yang Mempengaruhi…… Annisa.Hutama.Menur.Santika.Sari, FISIP UI 2012
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
7
Saya lebih dekat dengan teman satu jurusan yang memiliki
akun
social
media
(Facebook,Twitter,Tumblr,YouTube,Yahoo Messenger). 8
Saya lebih dekat dengan teman satu jurusan yang aktif dalam social media (Chatting, Unggah Video, Unggah Foto, Unggah Komentar).
9
Saya lebih dekat dengan teman satu jurusan yang memiliki jenis handphone (Smartphone, Polyphonic, Monophonic) yang sama dengan saya.
10
Saya lebih dekat dengan teman satu jurusan yang sering berkomunikasi dengan saya melalui telepon selular.
11
Saya lebih dekat dengan teman satu jurusan yang sering berkomunikasi dengan saya melalui short message service (sms).
12
Saya lebih dekat dengan teman satu jurusan yang sering berkomunikasi dengan saya melalui Blackberry messanger (bbm).
84
Universitas Indonesia Faktor yang Mempengaruhi…… Annisa.Hutama.Menur.Santika.Sari, FISIP UI 2012
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
DAFTAR PUSTAKA
Neuwman, W.Lawrence.2003, Social Research Methods (5 th ed) . Boston,MA: Allyn & Bacon
Babbie, E. (2004). The practice of social research. Belmont, CA: Wadswoth
Sukandarrumidi. (2006). Metodologi Penelitian: Petunjuk Praktis Untuk Peneliti Pemula.Jogjakarta: GMU Press.
Bailey, Kenneth D. (1994). Methods of Social Research (4th ed.). USA: The Free Press.
Neumann, W.L. (1997). Social Research Methods: Qualitative and Quantitative Approach,USA: Allyn & Bacon.
Creswell, John.W.2010, Research Design and Mixed Methods Approaches (3 rd ed). California: SAGE Publication
Nazir,M.1983 ,Metode Penelitian, Galia Indonesia
Soerjono Soekanto.2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Soetjiningsih.2004. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta EGC
Sugiyono.2006. Statistik untuk penelitian. Jakarta :EGC
Kartono. 2006. Perilaku Manusia. ISBN. Jakarta.
http://chabib.sunan-ampel.ac.id/wp-content/uploads/2008/12/metode-penelitiankuantitatif-pdf.pdf. Diakses pada tanggal 28 Oktober 2011, pukul 10.14 WIB
http://kuli6ahsosiologi.blogspot.com/2010/10/meaning-of-methodology-neuman2000.html. Diakses pada tanggal 26 Oktober 2011, pukul 11.45 WIB
www.lontar.ui.ac.id/file?file=digital/131925...%20Metodologi.pdf. Diakses pada tanggal 26 Oktober 2011, pukul 12.00 WIB
pksm.mercubuana.ac.id/new/.../files.../99022-12-214812113460.doc. Diakses pada tanggal 26 Oktober 2011, pukul 12.01 WIB
http://azenismail.wordpress.com/2010/05/14/manusia-sebagai-makhluk-individu-danmakhluk-sosial/. Diakses pada tanggal 27 Oktober 2011, pukul 18.35 WIB
http://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian_kuantitatif. Diakses pada tanggal 28 Oktober 2011, pukul 10.16 WIB
http://bukahalaman.blogspot.com/2011/01/pengertian-sosialisasi-menurut-para.html. Di akses pada tanggal 15 Oktober 2011. Pukul 19.13 WIB 85
Universitas Indonesia Faktor yang Mempengaruhi…… Annisa.Hutama.Menur.Santika.Sari, FISIP UI 2012
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23601/5/Abstract.pdf. Di akses pada tanggal 15 Oktober 2011. Pukul 19.13
http://carapedia.com/pengertian_definisi_ekonomi_menurut_para_ahli_info501.html. Diunduh pada tanggal 21 Oktober 2011. Pukul 15.10 WIB
http://www.scribd.com/doc/13055094/Makalah-Sosiologi-Peran-Norma-Status. Diuduh pada tanggal 21 Oktober 2011. Pukul 14.45 WIB
http://carapedia.com/pengertian_definisi_ekonomi_menurut_para_ahli_info501.html. Diunduh pada tanggal 21 Oktober 2011. Pukul 15.10 WIB
http://wapedia.mobi/id/Lingkungan. Diunduh pada tanggal 21 Oktober 2011. Pukul 15.50 WIB
86
Universitas Indonesia Faktor yang Mempengaruhi…… Annisa.Hutama.Menur.Santika.Sari, FISIP UI 2012
Faktor yang mempengaruhi..., Annisa Yuliharza et.al, FISIP UI, 2013