Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
PENGARUH ETOS KERJA DAN BUDAYA KERJA ISLAM TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (Study pada KJKS/UJKS wilayah Kabupaten Pati) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S1) Dalam Ilmu Syari’ah
r
Oleh: MUHAMMAD ZAMA’ SYARI 062411079
JURUSAN EKONOMI ISLAM FAKULTAS SYARI’AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2010
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Drs. H. Muhyiddin, M.Ag Jl. Kanguru 3 . No.15a Pedurungan Semarang
PERSETUJUAN PEMBIMBING Lamp. : 4 (empat) eks. Hal
: Naskah Skripsi A.n. Sdr. Muhammad Zama’ Syari Kepada Yth. Dekan Fakultas Syari’ah
Assalamu'alaikum Wr. Wb. Setelah saya memberikan bimbingan dan koreksi seperlunya, bersama ini saya kirim naskah skripsi saudara : Nama
: Muhammad Zama’ Syari
Nim
: 062411079
Judul
:” PENGARUH ETOS KERJA DAN BUDAYA KERJA ISLAM TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (Study pada KJKS/UJKS wilayah Kabupaten Pati)”
Dengan ini, saya mohon kiranya skripsi saudara tersebut dapat segera dimunaqasyahkan. Demikian harap menjadi maklum. Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Pembimbing I
Drs. H. Muhyiddin, M.Ag NIP. 19550228 198303 1 003
Pembimbing II
Muchamad Fauzi, SE, M.M NIP. 19730217 200604 1 001
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
KEMENTRIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
FAKULTAS SYARI'AH Jl. Raya DR. HAMKA Km. 02 Telp./Fax. (024) 7601291 Semarang 50185
PENGESAHAN Nama
: Muhammad Zama’ Syari
NIM
: 062411079
Jurusan
: Ekonomi Islam
Judul Skripsi : Pengaruh Etos Kerja dan Budaya Kerja Islam Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Study pada KJKS/UJKS wilayah kabupaten Pati) Telah dimunaqosyahkan oleh Dewan Penguji Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo Semarang dinyatakan lulus pada tanggal: 28 Desember 2010 Dan dapat diterima sebagai pelengkap ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana (Strata Satu/S1) dalam Ilmu Ekonomi Islam Semarang, Ketua Sidang
Sekretaris Sidang
Rahman El-Junusi, SE, MM (NIP. 19691118 200003 1 001) Penguji I
Muchamad Fauzi, SE, M.M (NIP. 19730217 200604 1 001) Penguji II
Dra. Hj. Siti Mujibatun, M.Ag (NIP. 19590413 198703 2 001)
Drs. Gufron Ajib, M.Ag. (NIP. 19660325 199203 1 001)
Pembibing I
Pembibing II
Drs. H. Muhyiddin, M.Ag (NIP. 19550228 198303 1 003)
Muchamad Fauzi, SE, M.M (NIP. 19730217 200604 1 001)
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
ABSTRAK
Etos kerja Islam dan budaya kerja Islam merupakan bagian dari konsep Islam yang merupakan nilai-nilai untuk membentuk kepribadian seseorang yang baik dalam bekerja yang sangat dianjurkan oleh Islam. Etos kerja Islam ini juga menekankan kreatifitas kerja sebagai sumber kehidupan yang seimbang antara dunia dan akhirat, dalam penelitian ini bahwa produktivitas kerja karyawan dipengaruh oleh etos kerja Islam, maka semakin tinngi etos kerja Islam semakin tinggi pula produktivitas kerja karyawan tersebut. Sehingga etos kerja Islam berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan pada KJKS/UJKS wilayah Kab. Pati, karena banyaknya lembaga keuangan syari’ah belum menerapkan sistem etos kerja Islam dalam operasional kerjanya. KJKS/UJKS merupakan suatu lembaga keuangan yang mengerahkan dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat yang membutuhkan, dalam bentuk aktivitas pembiayaan yang berdasarkan dengan prinsip syari’ah. Kemudian dalam budaya organisasinya juga sama, budaya kerja dalam organisasi yang Islami, haruslah diterapkan dalam lembaga keuangan syari’ah seperti KJKS/UJKS. Sehingga mencerminkan pribadi yang berakhlaqul karimah sesuai dengan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Dari latar belakang tersebut timbul permasalahan yaitu bagaimanakah pengaruh dan penerapan etos kerja dan budaya kerja Islam terhadap produktivitas kerja karyawan KJKS/UJKS wilayah Kab.Pati. Dan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : Penerapan dan pengaruh etos kerja dan budaya kerja Islam terhadap produktivitas kerja karyawan KJKS/UJKS wilayah Kab. Pati. Penelitian ini menggunakan jenis dan sumber data yaitu primer, sekunder, populasi dan sampel, dan beberapa metode yaitu antara lain : Metode pengumpulan data dengan menggunakan metode angket (kuesioner) yaitu pengumpulan data berupa pertanyaan tertulis untuk memperoleh keterangan dari sejumlah responden. Dan menggunakan metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan-catatan, buku dan sebagainya. Dan menggunakan alat ukur berupa validitas dan reliabilitas untuk melihat kevaliditan hasil penelitian dan reliabel dalam crombach alpha, Selanjutnya menggunakan metode analisis data dengan menggunakan metode analisis regresi berganda yaitu digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat secara parsial dan simultan, yaitu variabel etos kerja dan budaya kerja Islam terhadap produktivitas kerja karyawan, dengan menggunakan uji hipotesis berupa uji simulasi (uji f) yaitu digunakan untuk mengetahui sejauh mana variabel-variabel bebas yang digunakan, secara simultan mampu menjelaskan variabel terikat. Uji T yaitu digunakan untuk mengetahui sejauh mana variabel-variabel bebas yang digunakan secara parsial mampu menjelaskan variabel terikat. Dan koefisien determinasi untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Hasil penelitian tersebut, dilihat secara simultan bahwa variabel etos kerja dan budaya kerja Islam berpengaruh positif terhadap produktivitas kerja karyawan
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
di KJKS/UJKS wilayah Kabupaten Pati, sebesar 32,574. Kedua secara parsial dengan uji T nilai etos kerja Islam (X1) sebesar 2,940 dan nilai budaya kerja Islam (X2) sebesar 3,752. Ketiga, Secara koefisien determinan variabel etos kerja dan budaya kerja Islam berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan, sebesar 0,608 atau 60,8%. Dari penelitian tersebut diharapkan dapat memberi pengetahuan kepada semua pihak untuk dapat meningkatkan kinerja.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
DEKLARASI
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, Penulis menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satu pun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.
Semarang,
Desember 2010
Deklarator,
Muhammad Zama’ Syari NIM. 062411079
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
MOTTO
”Kerjakanlah untuk duniamu seakan-akan kamu hidup selamanya, dan kerjakanlah untuk akhiratmu seakan-akan kamu mati (esok hari)besok”. ( As-Suyuthi)
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
PERSEMBAHAN
Dengan segala kerendahan hati, baik sebagai hamba Allah dan Insan akademis, karya ilmiah yang sederhana ini penulis persembahkan kepada: Almamaterku & Pengelola Prodi Ekonomi Islam IAIN Walisongo Pembimbing Bapak Drs. H. Muhyiddin, M.Ag, dan Bapak Muchamad Fauzi, SE, M.M Seluruh karyawan KJKS / UJKS kabupaten Pati. Semua keluarga penulis: Bapak dan Ibu tercinta ( Suparwi Sahal dan Masruhah) Mbak dan Masku ( Mbak Umi dan Mas Yono) Adekku As’ad Mas Imron serta Keponakan-keponakan tersayang (Fawwaz dan Zidane) Kelurga besar pati (Mbah Nasih, Lek Darto, Bulek Etik, Lek Pur, Lek Tatik, Lek Chikun, Lek Rupah) anak-anaknya Om dan Tante ( Adib, Aswin, Dika, Dinda, Dicky)
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul : “PENGARUH ETOS KERJA DAN BUDAYA KERJA ISLAM TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (study pada KJKS / UJKS wilayah Kabupaten Pati.” dengan baik tanpa banyak menuai kendala yang berarti. Shalawat serta salam semoga tetap dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat-sahabat dan pengikutnya. Skripsi ini diajukan guna memenuhi tugas dan syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S.1) dalam Jurusan Ekonomi Islam Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo Semarang. Ucapan terima kasih sedalam-dalamnya penulis sampaikan kepada semua yang telah memberikan pengarahan, bimbingan dengan moral dan bantuan apapun yang sangat besar bagi penulis. Ucapan terima kasih terutama penulis sampaikan kepada : 1. Prof. Dr. Muhibbin, M.Ag, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang. 2. Dr. H. Imam Yahya, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo Semarang. 3. Bapak Muh. Saifullah, M.Ag selaku Kajur Ekonomi Islam, serta Bapak Rahman El Junusi, SE, MM selaku Sekjur Ekonomi Islam.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
4. Bapak Drs. H. Muhyiddin, M.Ag selaku Dosen Pembimbing I, serta Bapak Bapak Muchamad Fauzi, SE, M.M selaku Dosen Pembimbing II, yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan pengarahan dan bimbingan dalam menyusun skripsi ini. 5. Segenap Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo Semarang yang telah membekali berbagai pengetahuan, sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini. 6. Seluruh Karyawan KJKS/UJKS kabupaten Pati yang telah membantu memberikan fasilitas dan waktunya. Semua itu sangat berharga bagi penulis 7. Seluruh Anggota Besar Penulis: Bapak-Ibu ku tercinta (Suparwi Sahal dan Masruhah) serta Semua Keluarga Pati, penulis menghaturkan terima kasih yang agung. Kalian semua adalah ruh yang membangkitkan penulis untuk selalu melangkah optimis. 8. Untuk Teman-Teman Penulis Di Paket EIA maupun EIB 2006, kususnya paket EiB 2006 terima kasih kawan kalian adalah teman-teman yang paling baik dan jangan pernah terputus tali persahabatan kita. 9. Untuk Teman-Teman Kos Karonsih Selatan gang 5, (Agus, Ulil, Umar, Muafiq, dan Rian) kalian adalah teman-teman yang selalu ada dalam suka maupun duka.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Semoga kebaikan dan ketulusan mereka semua menjadi amal ibadah di sisi Allah SWT. Penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam penggarapan skripsi ini, namun semuanya tak akan lepas dari kekurangan. Maka dari itu, kritik dan saran serta masukan yang konstruktif selalu penulis tunggu sehingga sempurnanya penulisan skripsi ini.
Semarang,
Desember 2010
Penulis
Muhammad Zama’ Syari NIM. 062411079
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i HALAMAN NOTA PEMBIMBING................................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii HALAMAN ABSTRAK .................................................................................... iv HALAMAN DEKLARASI................................................................................ v HALAMAN MOTTO ........................................................................................ vi HALAMAN PERSEMBAHAN......................................................................... vii HALAMAN KATA PENGANTAR .................................................................. ix HALAMAN DAFTAR ISI................................................................................. xii BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang ..................................................................... 1 B. Perumusan Masalah .............................................................. 10 C. Tujuan Penelitian.................................................................. 10 D. Sistematika Penulisan ........................................................... 11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA A. KJKS / UJKS........................................................................ 13 1. Pengertian KJKS/UJKS................................................... 13 2. Visi, Misi, dan Tujuan..................................................... 16 a. Visi ........................................................................... 16 b. Misi .......................................................................... 17 c. Tujuan....................................................................... 17 3. Produk-produk KJKS/UJKS ........................................... 18 B. Kerangka Teori..................................................................... 23 a.
Etos Kerja Islam..................................................... 23
b.
Budaya Kerja Islam................................................ 27
c.
Produktivitas Kerja................................................. 32
C. Penelitian terdahulu .............................................................. 35 D. Kerangka Berpikir ................................................................ 36
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
E. Hipotesa ............................................................................... 38 BAB III
METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data.......................................................... 40 1. Data Primer..................................................................... 40 2. Data Sekunder................................................................. 40 B. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................ 41 C. Metode Pengumpulan Data ................................................... 42 1. Wawancara ..................................................................... 43 2. Metode Angket (Kuesioner) ............................................ 43 D. Variabel Penelitian dan Pengukuran...................................... 44 1. Etos Kerja Islam ........................................................... 44 2. Budaya Kerja Islam....................................................... 46 3. Produktivitas Kerja ....................................................... 48 E. Teknik Analisis Data ............................................................ 49 1. Uji Validitas dan Reliabilitas........................................... 49 2. Uji Asumsi Klasik........................................................... 50 3. Uji Normalitas ................................................................ 51 4. Analisis Regresi Berganda .............................................. 51 a. Uji T ........................................................................ 52 b. Uji F......................................................................... 53 c. Uji Koefisien Determinasi ......................................... 54
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Data Responden...................................................................... 56 1. Pengelompokan Responden Berdasarkan Usia .................. 56 2. Pengelompokan Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 58 3. Pengelompokan Responden Berdasarkan Jabatan.............. 59 4. Pengelompokan Responden Berdasarkan Pendidikan ........ 61 B. Uji validitas dan Reliabilitas .................................................. 62 1. Uji Validitas...................................................................... 62 2. Uji Reliabilitas .................................................................. 66 C. Uji Asumsi Klasik .................................................................. 67
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
1. Uji Multikolinearits........................................................... 67 2. Uji Heteroskodesitas ......................................................... 67 3. Uji Autokorelasi................................................................ 68 D. Uji Normalitas ....................................................................... 69 E. Uji Parsial dan Simultan dengan Analisis Regresi Berganda .. 70 1. Uji F ................................................................................. 70 2. Uji T ................................................................................. 71 3. Uji Koefisien Determinasi................................................. 72 4. Persamaan Regresi ............................................................ 73 F. Pembahasan ........................................................................... 74 BAB V
PENUTUP A. KESIMPULAN ...................................................................... 78 B. SARAN ................................................................................. 80 C. PENUTUP.............................................................................. 81
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
DAFTAR TABEL
Tabel: 1
Devinisi Variabel……..…………………………….…….38
Tabel: 2.1
Responden Berdasarkan Usia …………………..………. 56
Tabel: 2.2
Responden Berdasarkan Jenis Kelamin…………………..58
Tabel: 2.3
Responden Berdasarkan Jabatan …………….…………...59
Tabel: 2.4
Responden Berdasarkan Pendidikan ………………...…...61
Tabel: 2.5
Uji Validitas Etos Kerja Islam............................................63
Tabel: 2.6
Uji Validitas Budaya Kerja Islam.......................................64
Tabel: 2.7
Uji Validitas Produktivitas Kerja .......................................65
Tabel: 2.8
Uji Reliabilitas ...................................................................66
Tabel: 2.9
Uji Multikoleniaritas……....................................................67
Tabel: 2.10
Uji heteroskodesitas.............................................................68
Tabel: 2.11
Uji autokorelasi....................................................................68
Tabel: 2.12
Uji normalitas.......................................................................69
Tabel: 2.13
Uji F (anova)........................................................................70
Tabel: 2.14
Uji T……….........................................................................71
Tabel: 2.15
Uji Koefisien Determinasi...................................................72
Tabel: 2.16
Persamaan Regresi..............................................................73
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Agama Islam merupakan agama yang membawa kesejahteraan, kedamaian, menciptakan suasana sejuk dan harmonis bukan hanya di antara sesama umat manusia tetapi juga bagi seluruh makhluk Allah yang hidup di muka bumi. Karena agama Islam bersifat universal. Implementasi dari kedatangan agama Islam sebagai rahmat bagi sekalian alam ditunjukkan oleh ajaran-ajaran Islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan Al-Hadits. Rasulullah SAW, yang mengajarkan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat secara seimbang. Sebagai seorang muslim, kita dituntut agar tidak hanya mementingkan akhirat saja atau duniawi saja, tetapi ditengah-tengah keduanya. 1Hal ini seperti firman Allah dalam Al-Qur’an (Q.S. Al-Qashash: 77)2
Yang artinya : Dan carilah pada apa yang Telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah Telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu 1
Prof. Dr. H. Buchari Alma, dan Donni Juni Priansa, S.Pd, manajemen bisnis syari’ah, Bamdung: Alfabeta, 2009, h. 158 2 Dept. Agama proyek pengadaan kitab suci Al-Qur’an, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Jakarta: PT. Bumi Restu, 1974 h. 623.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. Demi memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat secara seimbang agama Islam mengajarkan agar umatnya melakukan kerja keras baik dalam bentuk ibadah ataupun amal shaleh. Ibadah adalah merupakan perintahperintah yang harus dilakukan oleh umat Islam yang berkaitan langsung dengan Allah SWT dan telah ditentukan secara terperinci tentang tata cara pelaksanaannya. Sedangkan amal sholeh adalah perbuatan-perbuatan baik yang dilakukan oleh umat Islam, dimana perbuatan-perbuatan tersebut berdampak positif bagi diri yang bersangkutan, bagi masyarakat, bagi bangsa dan negara serta bagi agama Islam itu sendiri.3 Kerja keras atau dengan kata lain yang dinamakan etos kerja merupakan syarat mutlak untuk dapat mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat, sebab dengan etos kerja yang tinggi akan menghasilkan produktivitas yang tinggi pula. Maka dari itu agama Islam memberikan perhatian yang besar terhadap kerja keras. Karena dengan kerja keras atau etos kerja kebahagiaan dunia dan akhirat dapat kita raih.4 Dari
pemaparan
diatas
dapat
ditarik
benang
merah
bahwa
sesungguhnya antara penghayatan agama yang diwujudkan dalam bentuk iman yang sempurna, mempunyai hubungan timbal balik dengan etos kerja seseorang. Seseorang yang memiliki iman yang sempurna dapat dipastikan bahwa yang bersangkutan memiliki etos kerja yang tinggi yang pada akhirnya
3
Prof. Dr. H. Buchari Alma, dan Donni Juni Priansa, S.Pd, manajemen bisnis syari’ah, Bamdung: Alfabeta, 2009, h. 157 4 Kh toto tasmara, membudayakan etos kerja Islami, Jakarta: gema insani press, 2002 h. 24
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
meningkatkan produktivitas yang tinggi. Hubungan timbal balik tersebut dapat dilihat dari tiga teori sebagai berikut5: 1. Kedalaman penghayatan agama mendorong tumbuh suburnya etos kerja sehingga kehidupan perekonomian ummat berkembang maju, sebab agama Islam mengajarkan menolong yang lemah dengan cara membayar zakat, infaq dan shodaqoh (ZIS). ZIS hanya dapat dibayarkan oleh yang memiliki kecukupan harta. Kecukupan harta hanya diperoleh orang yang memiliki etos kerja yang tinggi dan mau bekerja keras. 2. Kehidupan ekonomi yang berkembang maju akan menimbulkan hasrat untuk mendalami ajaran agamanya, sebab dengan ekonomi yang lebih maju memberikan kesempatan beribadah yang lebih lapang, seperti menunaikan ibadah haji, membangun sarana dan prasarana yang lebih baik buat menempatkan diri melaksanakan ibadah kepada Allah SWT. 3. Penghayatan ajaran agama dengan etos kerja memiliki hubungan timbal balik dan saling mempengaruhi yang tidak perlu dipersoalkan mana yang paling dominan di antara keduanya. Kenyataan menunjukkan bahwa masyarakat yang berkecukupan, umumnya memiliki kehidupan beragama yang lebih baik, sebaliknya masyarakat yang tidak berkecukupan dan apalagi terbelakang akan sulit mengembangkan kehidupan beragamnya secara baik. Etos berasal dari bahasa Yunani (ethos) yang memberikan arti sikap, kepribadian, watak, karakter, serta keyakinan atas sesuatu. Sikap ini tidak saja
5
http://riau.depag.go.id/index.php?a=artikel&id=338
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
dimiliki oleh individu, tetapi juga oleh kelompok bahkan masyarakat. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia etos kerja adalah semangat kerja yang menjadi ciri khas dan keyakinan seseorang atau sesuatu kelompok.6 Dalam buku kamus teologi Inggris-Indonesia etos berasal dari bahasa Yunani (ethos) yaitu suatu sifat khusus dari perasaan moral dan kaidah-kaidah etis dalam sekelompok orang.7 Maka secara lengkapnya ”etos’’ ialah karakteristik dan sikap, kebiasaan, serta kepercayaan, yang bersifat khusus tentang seseorang individu atau sekelompok manusia. Perkataan ”etos” terambil pula perkataan ”etika” dan ”etis” yang merujuk kepada makna akhlak atau bersifat akhlaqi yaitu kualitas esensial seseorang atau suatu kelompok termasuk suatu bangsa.8 Dalam pengertian lain Akhlak atau etos dalam terminologi Prof. Dr. Ahmad Amin, kesimpulannya etos adalah sikap yang tetap dan mendasar yang melahirkan perbuatan-perbuatan dengan mudah dalam pola hubungan antara manusia dengan dirinya dan diluar dirinya. Permasalahan lain dalam peningkatan produktivitas adalah tentang bagaimana cara menerapkan budaya kerja Islam. Budaya kerja adalah suatu falsafah dengan didasari pandangan hidup sebagai nilai-nilai yang menjadi sifat, kebiasaan dan juga pendorong yang dibudayakan dalam suatu kelompok dan tercermin dalam sikap menjadi perilaku, cita-cita, pendapat, pandangan serta tindakan yang terwujud sebagai
6 7
Kh toto tasmara, membudayakan etos kerja Islami, Jakarta: gema insani press, 2002 h. l5. Henk ten Napel, Kamus Teologi Inggris-Indonesia, Jakarta : PT BPK Gunung Mulia, 1994,
h. 129. 8
410
Nurcholis Majid, Islam Doktrin dan Peradaban, Jakarta : Yayasan Paramadina, 2000, hlm.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
kerja.9 Budaya kerja memiliki tujuan untuk mengubah sikap dan juga perilaku SDM yang ada agar dapat meningkatkan produktivitas kerja untuk menghadapi berbagai tantangan di masa yang akan datang. Dalam sebuah jurnal tentang budaya kerja menurut perspektif Islam menyimpulkan bahwa ruang lingkup ibadah di dalam Islam sangat luas sekali, tidak hanya merangkum kegiatan kehidupan manusia dengan Tuhan tetapi dalam bermu’amalah juga. Setiap aktivitas yang dilakukan baik yang berkaitan dengan individu maupun dengan masyarakat adalah ibadah menurut Islam selagi memenuhi syarat-syarat tertentu, syarat-syarat tersebut adalah seperti berikut:10 1. Amalan yang dikerjakan itu hendaklah diakui Islam, bersesuaian dengan hukum-hukum Islam dan tidak bertentangan. Adapun amalan-amalan yang dilarang oleh Islam ada hubungan dengan yang haram dan maksiat, maka tidaklah sekali-kali dianggap sebagai ibadah. 2. Amalan tersebut dilakukan dengan niat yang baik bagi tujuan untuk memelihara kehormatan diri, menyenangkan keluarga, memberi manfaat kepada umat seluruhnya dan memakmurkan bumi sebagaimana yang dianjurkan oleh Allah. 3. Amalan tersebut mestilah dibuat dengan sebaik-baiknya demi menepati apa yang ditetapkan oleh Rasulullah SAW, yaitu Allah SWT amat menyukai seseorang yang membuat sesuatu pekerjaan dengan bersungguhsungguh dan dalam keadaan yang baik. 9
Triguna, budaya kerja, Jakarta: gunung agung, 1995, h. 3. Ahlami, Budaya Kerja Menurut Perspektif Islam diambil dari: http://haslizaali.blogspot.com/2009/12/budaya-kerja-menurut-perspektif-Islam.html. 10
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
4. Ketika membuat amalan tersebut hendaklah sesuai menurut hukum-hukum Islam dan ketentuan batasnya, seperti tidak mezalimi orang lain, tidak khianat, tidak menipu dan tidak menindas atau merampas hak orang lain. 5. Tidak meninggalkan ibadah-ibadah khusus seperti sholat, zakat dan sebagainya. Namun di Indonesia bekerja masih dianggap sebagai sesuatu yang rutin. Bahkan pada sebagian karyawan, bisa jadi bekerja dianggap sebagai beban dan paksaan terutama bagi orang yang malas. Pemahaman karyawan tentang budaya kerja produktif masih lemah. Budaya kerja produktif sama halnya dengan budaya kerja yang Islami, karena sesungguhnya budaya kerja Islam adalah budaya kerja yang mengutamakan produktivitas dengan memakai nilai-nilai syari’at Islam. Hal ini pulalah juga agaknya yang kurang mendukung terciptanya budaya kerja produktif. 11 Dari pemikiran ini didapatkan bagaimana meningkatkan produktivitas kerja dengan menerapkan budaya kerja Islam. Produktivitas kerja karyawan yang tinggi adalah idaman setiap manager, tetapi bukan hal yang mudah untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Menuntut terus menerus karyawan tanpa melihat kondisi mereka bukanlah hal bijaksana, malah dapat membuat karyawan patah semangat atau kondisi fisiknya menurun. Pada penelitian ini saya menerapkan pada lembaga-lembaga keuangan syari’ah yang ada di wilayah kabupaten Pati, yang umumnya masih berbentuk koperasi yang memakai sistem syari’ah. Pada data yang saya peroleh dari 11
h. 251
M. Darwan Rahardjo, Islam dan Transformasi Sosial-Ekonomi, Yogyakarta: LSAF, 1999,
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Dinas Koperasi dan UMKM kabupaten Pati, menunjukkan bahwa terdapat dua puluh satu (21) lembaga keuangan syari’ah yang berbentuk KJKS ataupun UJKS, dan ada beberapa diantaranya yang mengalami peningkatan yang signifikan pada tingkat SHU dan tingkat asset yang dapat dilihat pada tabel perkembangan KJKS/UJKS dilampiran. Dapat diketahui pada
ratio
rentabilitas pada tahun 2008 sebesar 29,13% pada tahun 2009 19, 47%.12 Data
ini
menunjukkan
identifikasi
bahwa
adanya
masalah
yang
mengakibatkan produktivitas kerja mengalami menurun dan peningkatan pada masing-masing KJKS/UJKS. Data diperoleh dari (data perkembangan KJKS/UJKS koperasi Kab. Pati. Dari uraian permasalahan diatas, penulis mencoba suatu penelitian tentang pengaruh pemberian etos kerja dan budaya kerja Islam terhadap produktivitas kerja yang berjudul “PENGARUH ETOS KERJA DAN BUDAYA KERJA ISLAM TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN”. Studi penelitian ini pada KJKS/UJKS wilayah kabupaten Pati.
1.2 RUMUSAN MASALAH Etos kerja dan budaya kerja yang Islami memegang peranan yang sangat penting dalam usaha pencapaian produktivitas kerja pada lembaga
12
LPJ KJKS AL-FATH, 2009 dan data perkembangan KJKS/UJKS kab. Pati, 2009
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
keuangan syari’ah, bahkan sangat dianjurkan oleh agama Islam dalam mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Berdasarkan uraian yang dikemukakan diatas maka masalah yang dapat diidentifikasi adalah; 1.
Seberapa besar pengaruh etos kerja dan budaya kerja Islam secara simultan terhadap peningkatan produktivitas kerja.
2.
Seberapa besar pengaruh etos kerja dan budaya kerja Islam secara parsial terhadap peningkatan produktivitas kerja.
1.3 TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan apakah pemberian etos kerja dan budaya kerja Islam berpengaruh terhadap produktivitas kerja. Manfaat penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan, sumber masukan untuk mengembangkan konsep tentang hal-hal yang mempengaruhi produktivitas kerja yang sangat penting dalam pencapaian output dalam sebuah organisasi atau tujuan perusahaan.
1.4 SISTEMATIKA PENULISAN Sistematika pembahasan dalam penyusunan skripsi ini akan dibagi menjadi lima bab, yaitu:
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Bab I : Berisi pendahuluan untuk mengantarkan permasalahan skripsi secara keseluruhan. Pendahuluan pada bab pertama ini didasarkan pada bahasan masih secara umum. Bab ini nantinya terdiri dari yaitu: 1. Latar belakang masalah. 2. Rumusan masalah. 3. Tujuan dan manfaat penelitian, dan 4. Sistematika penulisan. Bab II : Akan dipaparkan mengenai 1. KJKS/ UJKS. 2. Kerangka teori. 3. Penelitian terdahulu. 4. Kerangka berpikir, dan 5. Hipotesis. Bab III: Karena penelitian ini berupa penelitian lapangan, maka akan penulis paparkan mengenai metode penelitian yaitu: 1. Sumber dan jenis data. 2. Populasi dan sampel. 3. Metode pengumpulan data. 4. Variabel penelitian dan pengukuran data, dan 5. Metode analisis data. Bab IV :Setelah pembahasan yang mendalam pada landasan teori dan perolehan data yang dicari, kemudian penyusun memaparkan yaitu:
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
1. Secara
analisis
data
kuantitatif,
sejalan
dengan
pokok
permasalahan yang telah penyusun jelaskan sebelumnya. 2. Pembahasannya dari analisis data kuantitatif, sejalan dengan pokok permasalahan yang telah penyusun jelaskan sebelumnya. Bab V : Pada bab V ini berisikan yaitu: 1. Kesimpulan. 2. Saran-saran, dan 3. Penutup.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Koperasi Jasa Keuangan Syari’ah (KJKS) / Unit Jasa Keuangan Syari’ah (UJKS) 2.1.1 Pengertian KJKS/UJKS Koperasi jasa keuangan syari’ah (KJKS) adalah koperasi yang kegiatan usahanya bergerak di bidang pembiayaan, investasi, dan simpanan sesuai dengan pola bagi hasil (syari’ah). Sedangkan unit jasa keuangan syariah (UJKS) adalah unit Koperasi yang bergerak di bidang Pembiayaan, Investasi dan simpanan sesuai pola bagi hasil (syariah) sebagai bagian dari kegiatan koperasi yang bersangkutan.13. Praktek usaha koperasi yang dikelola secara syariah telah tumbuh dan berkembang di masyarakat serta mengambil bagian penting dalam memberdayakan ekonomi masyarakat. Di masyarakat telah bermunculan BMT yang bernaung dalam kehidupan payung hukum koperasi. Hal inilah yang mendorong Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah untuk menerbitkan Surat Keputusan Nomor 91/Kep/MKUKM/IX/2004
Berdasarkan
ketentuan
yang
disebut
Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) yang kegiatan usahanya bergerak dibidang pembiayaan, investasi dan simpanan sesuai pola bagi hasil (syariah). Dengan demikian semua BMT yang ada di Indonesia 13
http://www.baitulmaal.net/downlot.php?file=files/Tata_Cara_Pendirian_KJKS.pdf
11 xxvi
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
dapat digolongkan dalam KJKS, yang mempunyai payung hukum dan legal kegiatan operasionalnya asal saja memenuhi ketentuan perundangundangan yang berlaku.14 Pengertian BMT adalah balai usaha mandiri terpadu yang isinya berintikan konsep baitul mal wat tamwil, BMT sesuai namanya terdiri dari dua fungsi utama, baitul maal (bait = rumah maal= harta) dimaksudkan sebagai lembaga amil, zakat (LAZ) yaitu menerima titipan dana zakat, infaq dan shadaqah serta mengoptimalkan distribusinya sesuai dengan peraturan dan amanahnya, baitut tamwil (bait = rumah, at-tamwil = pengembangan harta) melakukan kegiatan pengembangan usaha-usaha produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas ekonomi pengusaha mikro dan kecil dengan antara lain mendorong kegiatan menabung dan menunjang pembiayaan kegiatan ekonominya.15 Dalam definisi operasionalnya KJKS adalah lembaga usaha ekonomi rakyat kecil yang beranggotakan orang atau badan hukum berdasarkan prinsip syari’ah dan prinsip koperasi. Dalam melaksanakan kegiatannya KJKS mempunyai asas dan landasan, visi, misi, fungsi dan prinsip-prinsip serta ciri khas yang dimiliki oleh KJKS sebagai lembaga keuangan syari’ah non bank yang mempunyai legalitas dan berbadan hukum. Sebagai suatu badan usaha, koperasi harus mempunyai kegiatan usaha yang jelas baik bidang produksi, konsumsi, simpan pinjam dan 14
http://edisi03.blogspot.com/2008/08/kjks-dan-ujks.html Diposkan oleh KPRI KIPAS di
07.33 15
Rodoni, Prof. DR. ahmad dan Prof. DR.Abdul hamid, lembaga keuangan syari’ah, Jakarta: Zikrul Hakim, 2008, h. 60.
xxvii
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
jasa lainnya. Koperasi mempunyai anggota minimal 20 orang yang memenuhi syarat dan susunan kepengurusan sebagaimana diatur dalam AD/ART
koperasi,
dengan
berasaskan
kekeluargaan
dalam
melaksanakan kegiatannya koperasi senantiasa menjujung tinggi asas kekeluargaan dan kebersamaan (dari anggota, oleh anggota, untuk anggota) dalam semua kegiatan usahanya. Rapat anggota merupakan keputusan tertinggi yang dinamakan (RAT) rapat anggota tahunan yang merupakan ajang pertemuan semua anggota dan pengurus untuk membuat
rumusan
berdasarkan
laporan
dan
data
yang
telah
dipertanggungjawabkan, mengevaluasi, serta kebijaksaan di masa datang dalam peningkatan pelayanan dan kesejahteraan para anggota.16 2.1.2 Visi, Misi Dan Tujuan KJKS / UJKS Dalam rangka mendorong pertumbuhan KJKS dan UJKS, koperasi sebagai lembaga keuangan yang profesional, mandiri dan melayani anggota berdasarkan prinsip-prinsip koperasi, maka KJKS dan UJKS harus memiliki visi, misi dan tujuan yang jelas dan tertulis. 2.1.2.1 Visi Visi adalah cita-cita yang dirumuskan untuk membangun semangat organisasi KJKS dan Koperasi yang memiliki unit usaha jasa keuangan syariah untuk mencapai keunggulan di masa yang akan datang.
16
Rodoni, Prof. DR. ahmad dan Prof. DR.Abdul hamid, lembaga keuangan syari’ah, Jakarta: Zikrul Hakim, 2008, h. 62.
xxviii
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Sedangkan KJKS dan Koperasi yang memiliki unit usaha jasa keuangan syariah (UJKS) dapat mengembangkan visi berdasarkan pengalaman yang telah ada, menampung berbagai masukan yang bermanfaat bagi pihak manajemen KJKS dan UJKS Koperasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Visi unit jasa keuangan syariah pada koperasi diturunkan dari visi koperasinya.17 Pada KJKS FASTABIQ visi yang dipakai adalah ” Menjadi Koperasi Jasa Keuangan Syariah yang Unggul dan Terpercaya”
18
Sedangkan pada KJKS BUS (Bina Ummat
Sejahtera) mempunyai visi ” Menjadi Lembaga Keuangan Mikro Syariah Terdepan Dalam Pendampingan Usaha Kecil Yang Mandiri”19 2.1.2.2. Misi Misi lebih ditekankan kepada apa yang harus diemban atau dipegang sebagai pedoman strategis dan operasional yang perlu dilakukan oleh pihak manajemen KJKS dan UJKS Koperasi untuk mencapai visinya. Misi pada UJKS Koperasi merupakan turunan dari misi koperasinya. Pada KJKS ALFATH misi yang dipakai adalah” Menerapkan prinsip-prinsip syari'at dalam kegiatan ekonomi, memberdayakan pengusaha kecil dan menengah, dan membina kepedulian aghniyaa (orang
17
Rodoni, Prof. DR. ahmad dan Prof. DR.Abdul hamid, lembaga keuangan syari’ah, Jakarta: Zikrul Hakim, 2008, h. 55 18 http://fastabiqPati.wordpress.com/2010/11/14/bmt-fastabiq-melawan-rentenir-pasar/ 19 http://aenulloh.blogspot.com/2010/02/bmt-bina-ummat-sejahtera html?zx=13a5810be7be22c9
xxix
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
mampu) kepada dhuafaa (kurang mampu) secara terpola dan berkesinambungan”.20 2.1.2.3. Tujuan Tujuan KJKS adalah sebagai lembaga perekonomian ummat, baitul maal wat tamwil memiliki beberapa tujuan, antara lain:21 Pada ”Meningkatkan
KJKS
AL-FATH
kesejahteraan
jasmani
mempunyai dan
rohani
tujuan serta
mempunyai posisi tawar (daya saing) anggota dan mitra binaan juga masyarakat pada umumnya melalui kegiatan pendukung lainnya.” 2.1.3 Produk-Produk KJKS / UJKS Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya, yakni melayani masyarakat, kegiatan pokok KJKS meliputi dua kegiatan, yaitu simpanan mudharabah dan pembiayaan.22 1. Simpanan mudharabah Simpanan mudharabah adalah simpanan yang dilakukan oleh pemilik dana/anggota (shahibul maal), yang selanjutnya akan mendapatkan bagi hasil sesuai dengan kesepakatan di muka berdasarkan prosentase pendapatan (nisbah); seperti 25-30% dari pendapatan per Rp1.000.000 pada setiap bulannya dan dapat 20
http://www.bmtalfath.com/index.php?peji=profil Rodoni, Prof. DR. ahmad dan Prof. DR.Abdul hamid, lembaga keuangan syari’ah, Jakarta: Zikrul Hakim, 2008, h. 63. 22 opcit. h, 64. 21
xxx
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
disimpan atau diambil setiap saat jam kerja..23 Adapun jenis-jenis simpanan yang dipakai pada KJKS Fastabiq adalah:24 1. Sirela (simpanan suka rela)25: Simpanan dalam bentuk investasi ini sangat menguntungkan bagi nasabah. Karena BMT Fastabiq akan menghitung simpanan yang anda investasikan dengan menggunakan saldo rata-rata harian. Penyetor dan pengambilan investasi sirela dapat dilakukan dengan mudah dam cepat pada jam kerj di seluruh kantor cabang BMT Fastabiq. 2. Simapan
(Simpanan
Masa
Depan):
Nasabah
memiliki
keinginan untuk mencapai hidup yang lebih baik dengan rencana matang yang telah disusun. Untuk itulah diciptakan SIMAPAN
(Simpanan
merealisasikan
rencana
Masa besar
berpedoman pada prinsip
Depan) melalui
untuk
membantu
investasi
syari’ah dengan
hasil
yang yang
menguntungkan. 3. Suqur (Simpanan untuk Qurban): ”Kamu sekali-kali tidak akan sampai kepada kebajikan sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai...” (QS. Ali Imron: 92) .
23
Rodoni, Prof. DR. ahmad dan Prof. DR.Abdul hamid, lembaga keuangan syari’ah, Jakarta: Zikrul Hakim, 2008, h. 66. 24 Brosur KJKS FASTABIQ 25 Brosur KJKS FASTABIQ dan KJKS BINA UMMAT SEJAHTERA.
xxxi
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
4. Sisuka (Simpanan Suka Rela Berjangka)26: Kemudahan dalam bertransaksi
merupakan
prinsip
kami
dalam
melayani
kebutuhan masyarakat. Investasi simpanan sukarela berjangka memberi kemudahan ber-investasi, karena memberikan bagi hasil yang menarik bagi anda. Dana yang penuh amanah dengan menggunakan profesionalisme kerja, agar mendpatkan berkah. 5. Simpelpres (Simpanan Pelajar Prestasi): Menuntut ilmu kewajiban kita semua. Namun dalam menuntut ilmu perlu ada perencanaan agar anda tidak kesulitan ditengah perjalanan. Simpelpres dapat membantu untuk merencanakan pendidikan dengan program investasi simpanan pelajar prestasi. 6. Simabrur (Simpanan Haji Mabrur): ”Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu bagi siapa saja yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah” (QS. Ali Imron 97). Ibadah haji merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang mampu, karena haji adalah penyempurnaan keislaman seorang muslim. Melalui program simabrur ini berusaha membantu anda merencanakan niat suci anda menunaikan ibadah haji ke Baitullah. 2. Pembiayan
26
Brosur KJKS FASTABIQ dan KJKS BINA UMMAT SEJAHTERA.
xxxii
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Pembiayaan adalah kegiatan KJKS dalam hal menyalurkan dana
kepada
ummat
melalui
pinjaman
untuk
keperluan
menjalankan usaha yang ditekuni oleh nasabah/anggota sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku serta kesepakatan bersama.27 Produk pembiayaan terbagi dalam beberapa macam, yaitu;28 1. Mudharabah, suatu perjanjian antara pemilik dana (shahibul maal) dengan pengelola dana anggota (mudharib) yang keuntungannya dibagi menurut
rasio/nisbah
yang telah
disepakati bersama dimuka. Bila terjadi kerugian, maka shahibul
maal
menanggung
kerugian
dana,
sedangkan
mudharib menanggung kerugian pelayanan material dan kehilangan imbalan kerja. 2. Musyarakah, perjanjian kerja sama antara anggota dengan KJKS dimana modal dari kedua belah pihak digabungkan untuk usaha tertentu yang akan dijalankan oleh anggota. Keuntungan
dan
kerugian
ditanggung
bersama
sesuai
kesepakatan dimuka dan bersifat adil antara kedua belah pihak. 3. Bai bitsman ajil, proses jual beli dimana KJKS menalangi terlebih dahulu kepada anggota dalam pembelian suatu barang tertentu yang dibutuhkan. Kemudian anggota akan membayar 27
Rodoni, Prof. DR. ahmad dan Prof. DR.Abdul hamid, lembaga keuangan syari’ah, Jakarta: Zikrul Hakim, 2008, h 66. 28 Brosur KJKS BMT FASTABIQ
xxxiii
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
harga dasar dan keuntungan yang disepakati bersama kepada KJKS secara angsur 4. Murabahah, murabahah hampir sama dengan bai bitsman ajil, bedanya adalah dalam hal pembayaran. Akad murabahah dilakukan oleh anggota sebelum jatuh tempo pada waktu yang telah disepakati. 5. Qardhul hasan, pembiayaan kebajikan berasal dari baitul maal dimana anggota yang menerimanya hanya membayar pokoknya dan dianjurkan untuk memberikan zakat infaq dan shadaqah (ZIS). 6. Ijaroh, akad pembiayaan yang merupakan talangan dana untuk pengadaan barang tertentu ditambah dengan keuntungan mark up yang disepakati dengan sistem sewa tanpa diakhiri dengan kepemilikan.
2.2 Kerangka Teori 2.2.1 Etos Kerja Islam Pengertian etos kerja Islam Etos berasal dari bahasa Yunani (etos) yang memberikan arti sikap, kepribadian, watak, karakter, serta keyakinan atas sesuatu. Sikap ini tidak saja dimiliki oleh individu, tetapi
xxxiv
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
juga oleh kelompok bahkan masyarakat.29 Dalam pengertian lain, etos dapat diartikan sebagai berkehendak atau berkemauan yang disertai semangat yang tinggi dalam rangka mencapai cita-cita yang positif. Hadist tentang etos kerja Islam adalah Hadist riwayat dari AsSuyuthi:
”Kerjakanlah untuk duniamu seakan-akan kamu hidup selamanya, dan kerjakanlah untuk akhiratmu seakan-akan kamu mati (esok hari)besok” ( As-Suyuthi). Menurut K.H. Toto Tasmara etos kerja adalah totalitas kepribadian dirinya serta caranya mengekspresikan, memandang, meyakini dan memberikan makna ada sesuatu, yang mendorong dirinya untuk bertindak dan meraih amal yang optimal (high Performance). Dengan demikian etos kerja Islam adalah akhlak dalam bekerja sesuai dengan nilai-nilai Islam sehingga dalam melaksanakannya tidak perlu lagi dipikir-pikir karena jiwanya sudah meyakini sebagai sesuatu yang baik dan benar. Dari perkataan ”etos” terambil pula perkataan ”etika” dan ”etis” yang merujuk kepada makna akhlak atau bersifat akhlaqi yaitu kualitas esensial seseorang atau suatu kelompok termasuk suatu bangsa.30 Jadi etika adalah seperangkat nilai tentang baik, benar, buruk, dan salah yang berdasarkan prinsip-prinsip moralitas, khususnya dalam 29
Kh toto Tasmara, Membudayakan Etos Kerja Islami, Jakarta: gema insani press, 2002,
30
Nurcholis Majid, Islam Doktrin dan Peradaban, Jakarta : Yayasan Paramadina, 2000,
h. 15. h. 410.
xxxv
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
perilaku dan tindakan. Sehingga etika salah satu faktor penting bagi terciptanya kondisi kehidupan manusia yang lebih baik.31 Kerja adalah segala aktivitas yang dilakukan karena ada dorongan untuk mewujudkan sesuatu sehingga tumbuh rasa tanggung jawab yang benar untuk menghasilkan karya atau produk yang berkualitas dan dilakukan dengan kesengajaan dan direncanakan.32 K.H. Ali Yafie menyatakan hal mengenai etos kerja dalam Islam ketika menjadi pembicara pada seminar sehari Islam dan Kewirausahaan: Tantangan dan Peluang dalam Memasuki Era Perdagangan Bebas, di Jakarta. Kata “amal” selama ini masih sering didefinisikan sebagai perbuatan yang sifatnya ritual atau yang mengandung makna sakral. Akibatnya, pekerjaan sehari hari seperti berdagang, bertani, bertukang, bekerja, sebagai karyawan di kantor atau pabrik tidak terjangkau oleh kata amal. Dan akibatnya yang lebih buruk, semua pekerjaan tadi kurang diminati oleh umat Islam.33 Etos kerja seorang muslim, dibentuk oleh iman yang menjadi pandangan hidupnya, yang memberinya norma-norma dasar untuk membangun dan membina mu’amalahnya. Seorang muslim dituntut oleh imannya untuk menjadi orang yang bertakwa dan bermoral amanah, berilmu, cakap, cerdas, cermat, hemat, rajin, tekun, dan bertekad bekerja sebaik mungkin untuk menghasilkan yang terbaik.
31 32
Johan Arifin, Fiqih Perlindungan Konsumen, Semarang : Rasail, 2007, h. 63-64. Toto Tasmara , Etos Kerja Pribadi Muslim, Jakarta : PT Dana Bhakti Wakaf, 1995, h.
15-17. 33
Prof. Dr. H. Buchari Alma dan Donni juni priansa, S.Pd. manajemen bisnis syari’ah, Bandung: Alfabeta, 2009, h. 175
xxxvi
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Dengan sikap dan sifat yang disebutkan Kyai Ali Yafie, para pengusaha muslim seharusnya lebih unggul. Karena itu, bila mereka lantas gagal, yang salah tentu bukan Islamnya, tapi oknumya.34 Dalam buku manajemen syari’ah dalam praktik karangan DR. KH. Didin hafidhuddin, M.Sc. dan Hendri tanjung,S.Si., M.M. Etos dapat diartikan sebagai berkehendak atau berkemauan yang disertai semangat yang tinggi dalam rangka mencapai cita-cita yang positif. ada beberapa ciri etos kerja Islam, antara lain adalah sebagai berikut.35 1. Al-Shalah atau baik dan manfaat.
“Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya dan sesungguhnya akan kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.”(an-Nahl:97)36 2. Al-Itqan atau kemantapan dan perfectnees
ُُﯾ ْﺘ ِﻘﻨَﮫ “Sesungguhnya Allah sangat mencintai jika seseorang melakukan suatu pekerjaan yang dilakukannya dengan itqan/sempurna (professional).” (HR Thabrani) 3. Al-Ihsan atau melakukan yang terbaik dan lebih baik lagi. Kualitas ihsan mempunyai dua makna dan dua pesan.
34
Ibid: h. 176. DR. KH. Didin hafidhuddin, M.Sc. dan Hendri tanjung,S.Si., M.M, manajemen syari’ah dalam praktik, Jakarta: gema insani press, cet ke I ,2003, H.40-41 36 Dept. Agama proyek pengadaan kitab suci Al-Qur’an, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Jakarta: PT. Bumi Restu, 1974 h 417 35
xxxvii
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
a. Melakukan yang terbaik dari yang dapat dilakukan. Dengan makna ini sama dengan pengertian itqan. Pesan yang dikandungnya antara lain agar setiap muslim memiliki komitmen terhadap dirinya untuk berbuat yang terbaik dalam segala hal yang ia kerjakan, apalagi untuk kepentingan umat. b. Mempunyai makna lebih baik dari prestasi atau kualitas pekerjaan
sebelumnya.
Makna
ini
memberikan
pesan
peningkatan yang terus menerus, seiring dengan bertambahnya pengetahuann, pengalaman, waktu, dan sumber daya lainnya. Hal ini juga termasuk peningkatan kualitas dan kuantitas dakwah.
4. Al-Mujahadah atau kerja keras yang optimal.
“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami, benar-benar akan kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (al-Ankabuut:69)37 5. Tanafus dan ta’awun atau berkompetisi dan tolong menolong.
37
Dept. Agama proyek pengadaan kitab suci Al-Qur’an, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Jakarta: PT. Bumi Restu, 1974 h. 638.
xxxviii
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
“…. Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksanya.” (Al-Maa’idah: 2)38 6. Mencermati nilai waktu. Mencermati nilai waktu yaitu dengan menggunakan waktu sebaik-baiknya dalam bekerja. Seperti dalam hadis berikut ini:
“Siapkan lima sebelum (datangnya) lima. Masa hidupmu sebelum datang waktu matimu, masa sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, masa senggangmu sebelum datang masa sibukmu, masa mudamu sebelum datang masa tuamu, dan masa kayamu sebelum datang masa miskinmu.” ( HR Baihaqi dari Ibnu Abbas ).
2.2.2 Budaya Kerja Islam Berbagai tafsiran boleh diberikan terhadap budaya kerja. Budaya didefinisikan sebagai budi dan daya. Budi itu mesti lah mempunyai akal, berhati dan berbenda. Daya bermaksud daya fikir, daya kerja, daya cipta dan daya tahan. Budaya dikatakan sebagai nyawa kepada sebuah masyarakat yaitu cara hidupnya, ia mempunyai standard atau norma-norma ahli masyarakat untuk berfikir, merasa, berkelakuan dan bekerja untuk mencapai sesuatu tujuan supaya masyarakat dapat hidup dengan baik, makmur dan sejahtera. Oleh sebab itu, sangatlah penting untuk mencari dan mewujudkan sikap supaya setiap orang 38
ibid h. 157.
xxxix
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
mempunyai tenaga penggerak, mempunyai ahli yang bertambah maju dan mampu bersaing dalam dunia modern. Budaya adalah segala nilai, pemikiran, serta simbol yang mempengaruhi perilaku, sikap, kepercayaan, serta kebiasaan seseorang dan masyarakat.39 Contohnya adalah budaya tepat waktu. Rasulullah SAW menjelaskan bahwa waktu adalah sesuatu yang sangat berharga yang tidak boleh diabaikan. Rasulullah SAW memberikan contoh bagaimana beliau menyikapi ketepatan waktu, kemudian diikuti oleh para sahabat beliau. Akhirnya, sahabat menyadari dan terbiasa untuk menghargai waktu.40 Pengertian budaya pada umumnya, mengandung gejala sosial atau gejala kelompok yang mencolok. Dalam setiap kelompok yang melakukan bekerja sama (team work) secara terorganisasi, maka akan muncul kepermukaan keinginan kelompok untuk mendapatkan pelayanan dari perusahaannya terhadap berbagai kebutuhan dan aspirasi kelompok.41 Budaya Kerja adalah suatu falsafah yang didasari oleh pandangan hidup sebagai nilai-nilai yang menjadi sifat, kebiasaan dan kekuatan pendorong, membudaya dalam kehidupan suatu kelompok masyarakat atau organisasi, kemudian tercermin dari sikap menjadi
39
Ujang Sumarwan , Perilaku konsumen . Teori dan penerapannya dalam Pemasaran, Jakarta: ghalia Indonesia, 2003, h. 170. 40 DR. KH. Didin hafidhuddin, M.Sc. dan Hendri tanjung,S.Si., M.M, manajemen syari’ah dalam praktik, Jakarta: gema insani press, cet ke I ,2003, H. 59. 41 Prof. Dr. Yamil C.A. Achir, Pengaruh Nilai-Nilai Agama Terhadap Budaya Kerja Dlam Budaya Perusahaan, bandung 06 januari 1998, makalah disampaikan dalam acara roundtable discussiontentang pengembangan budaya kerja dalam prespektif Islam, oleh PT Telkom.
xl
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
perilaku, kepercayaan, cita-cita, pendapat dan tindakan yang terwujud sebagai
“kerja”
atau
“bekerja”.42
Melaksanakan
budaya
kerja
mempunyai arti yang sangat dalam, karena akan merubah sikap dan perilaku sumber daya manusia untuk mencapai produktivitas kerja yang lebih tinggi dalam menghadapi tantangan masa depan. 43 Budaya kerja Islam haruslah bermotivasikan, dinamisme dan memupuk sifat dinamik untuk memimpin. Pekerja akan menyadari potensi dan kekuatan yang dikaruniakan Allah kepadanya seperti daya cipta, akal, pemikiran asli, bakat yang tersendiri, kemampuan menggunakan alat-alat tertentu dan sebagainya. Itulah yang dinamakan budaya bekerja dalam perspektif Islam. Kerja pada hakekatnya adalah manifestasi amal kebajikan. Sebagai sebuah amal, maka niat dalam menjalankannya akan menentukan penilaian. Dalam sebuah hadits, Nabi Muhammad bersabda, “Sesungguhnya nilai amal itu ditentukan oleh niatnya”. Budaya kerja bagi umat Islam dalam masa globalisasi saat ini, banyak perusahaan yang mengadopsi budaya-budaya asing karena diyakini begitu maju dan berkembang. Budaya asing tidak selamanya negatif ataupun positif, budaya asing boleh diadopsi dengan catatan memang sesuai dengan Islam. Budaya penghargaan atas waktu dan
42
Triguno, budaya kerja, Jakarta: gunung agung, 1995, h. 3. Daryatmi, “pengaruh motivasi, pengawasan dan budaya kerja terhadap produktivitas kerja karyawan perusahan daerah bank perkreditan rakyatbadan kredit desa kabupaten karanganyar” jurnal skripsi, h. 11. 43
xli
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
ketepatan dalam memenuhi janji, selalu dianggap sebagai budaya asing, padahal hal itu adalah bagian dari ajaran Islam.44 Contoh budaya kerja yang diterapkan di institusi syari’ah adalah “SIFAT” yang merupakan singkatan dari Shiddiq, Istiqomah, Fathanah, Amanah, dan Tabliq. Hal inilah yang diterapkan di Bank Syari’ah Mandiri. 45 1. Shiddiq berarti memiliki kejujuran dan selalu melandasi ucapan, keyakinan, serta perbuatan berdasarkan ajaran Islam. Tidak ada kontradiksi dan pertentangan yang disengaja antara ucapan dan perbuatan. Oleh karena itu, Allah memerintahkan orang-orang yang beriman untuk senantiasa memiliki sifat shiddiq dan menciptakan lingkungan yang shiddiq. Firman Allah at-Taubah: 119.
Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar. (At-Taubah : 119)46 2. Istiqomah, artinya konsisten dalam iman dan nilai-nilai yang baik meskipun menghadapi berbagai godaan dan tantangan. Istiqomah dalam kebaikan ditampilkan dengan keteguhan, kesabaran, serta keuletan, sehingga menghasilkan sesuatu yang optimal. Istiqomah merupakan hasil dari suatu proses yang dilakukan secara terus –
44
DR. KH. Didin Hafidhuuddin, M.Sc. dan Hendri Tanjung,S.Si., M.M, manajemen syari’ah dalam praktik, Jakarta: gema insani press, cet ke I ,2003, H. 64 – 65. 45 K.H. Didin Hafidhuddin, Islam Aplikatif, Jakarta: Gema insane press, 2003, h. 36. 46 Dept. Agama proyek pengadaan kitab suci Al-Qur’an, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Jakarta: PT. Bumi Restu, 1974 h. 301.
xlii
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
menerus. Misalnya, interaksi yang kuat dengan Allah dalam bentuk shalat, zikir, membaca Al-Qur’an, dan lain-lain. Semua proses itu akan menumbuhkembangkan suatu sistem yang memungkinkan kebaikan, kejujuran, dan keterbukaan teraplikasi dengan baik. 3. Fathanah berarti mengerti, memahami, dan menghayati secara mendalam segala hal yang menjadi tugas dan kewajiban. Sifat ini akan menumbuhkan kreativitas dan kemampuan untuk melakukan berbagai macam inovasi yang bermanfaat. Kreatif dan inovatif hanya mungkin dimiliki ketika seorang selalu berusaha untuk menambah berbagai ilmu pengetahuan, peraturan, dan informasi, baik yang berhubungan dengan pekerjaannya maupun perusahaan secara umum. Surat Yusuf:55.
Berkata Yusuf: "Jadikanlah aku bendaharawan negara (Mesir); Sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, lagi berpengetahuan". (Yusuf : 55)47 4. Amanah, berarti memiliki tanggung jawab dalam melaksanakan setiap
tugas
dan
kewajiban.
Amanah
ditampilkan
dalam
keterbukaan, kejujuran, pelayanan yang optimal, dan ihsan (berbuat yang terbaik) dalam segala hal. Sifat amanah harus dimiliki oleh setiap
mukmin,
apalagi
yang
memiliki
pekerjaan
yang
berhubungan dengan pelayanan bagi masyarakat. An-Nissa’: 58.
47
Dept. Agama proyek pengadaan kitab suci Al-Qur’an, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Jakarta: PT. Bumi Restu, 1974 h. 357.
xliii
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha melihat.” (QS. An-Nisa’ : 58)48 5. Tabliq, berarti mengajak sekaligus memberikan contoh kepada pihak lain untuk melaksanakan ketentuan-ketentuan ajaran Islam dalam kehidupan kita sehari-hari. Tabliq yang disampaikan dengan hikmah, sabar, argumentatif, dan persuasif akan menumbuhkan hubungan kemanusiaan yang semakin solid dan kuat. Di samping “SIFAT” yang dibahas diatas, corporate culture dari institusi syari’ah juga harus mencerminkan nilai-nilai Islam, misalnya dalam cara melayani nasabah, cara berpakaian, membiasakan shalat berjama’ah, do’a diawal dan diakhir bekerja, dan sebagainya. 2.2.3 Produktivitas Kerja Produktivitas kerja berasal dari kata produktif artinya segala kegiatan yang menimbulkan kegunaan (utility). Jika seseorang bekerja, ada hasilnya, maka dikatakan ia produktif. Tapi kalau ia menganggur, ia disebut tidak produktif, tidak menambah nilai guna bagi masyarakat. 48
ibid h. 128.
xliv
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Para penganggur merupakan beban bagi masyarakat. Biasanya orangorang kreatif, ada-ada saja yang akan dikerjakannya, makin lama ia makin produktif.49 Produktivitas kerja merupakan tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan untuk memenuhi keinginan konsumen. Produktivitas dimulai dari kebutuhan pelanggan dan berakhir pada persepsi pelanggan. Hal ini dapat diimplementasikan interaksi antara karyawan (pekerja) dan pelanggan yang mencakup:50 a. Ketepatan
waktu,
berkaitan
dengan
kecepatan
memberikan
tanggapan terhadap keperluan-keperluan pelanggan. b. Penampilan karyawan, berkaitan dengan kebersihan dan kecocokan dalam berpakaian. c. Kesopanan dan tanggapan terhadap keluhan, berkaitan dengan bantuan yang diberikan dalam menyelesaikan masalah-masalah yang diajukan pelanggan.51 Menurut Manuaba peningkatan produktivitas dapat dicapai dengan menekan sekecil-kecilnya segala macam biaya termasuk dalam memanfaatkan sumber daya manusia (do the right thing) dan meningkatkan keluaran sebesar-besarnya (do the thing right). Dengan
49
Prof. Dr. H. Buchari Alma, dan Donni Juni Priansa, S.Pd, manajemen bisnis syari’ah, Bamdung: Alfabeta, 2009, h. 171. 50 Gaspersz vincent, total quality management,Jakarta: PT. gramedia pustaka, 2003, h. 130. 51 Edhi prasetyo, pengaruh kepuasan dan motivasi kerja terhadap produktivitas kerja karyawan, riyadi palace hotel di Surakarta, jurnal skripsi, h. 2.
xlv
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
kata lain bahwa produktivitas merupakan pencerminan dari tingkat efisiensi dan efektivitas kerja secara total. produktivitas diartikan sebagai hasil pengukuran suatu kinerja dengan memperhitungkan sumber daya yang digunakan, termasuk sumber daya manusia.52 Produktivitas dapat diukur pada tingkat individual,
kelompok
maupun
organisasi.
Produktivitas
juga
mencerminkan keberhasilan atau kegagalan dalam mencapai efektivitas dan efisiensi kinerja dalam kaitannya dengan penggunaan sumber daya. Orang sebagai sumber daya manusia di tempat kerja termasuk sumber daya yang sangat penting dan perlu diperhitungkan.53 Produktivitas
mencakup
sikap
mental
patriotik
yang
memandang hari depan secara optimis dengan berakar pada keyakinan diri bahwa kehidupan hari ini adalah lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini. Sikap seperti ini akan mendorong munculnya suatu kerja yang efektif dan produktif, yang sangat diperlukan dalam rangka peningkatan produktivitas kerja.54 Sama halnya menurut Simanjuntak, produktivitas mengandung pengertian filosofis, definisi kerja, dan teknis operasional. Secara filosofis, produktivitas mengandung pengertian pandangan hidup dan sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu
52
John R Schermenharn, manajemen, Yogyakarta: penerbit andi, 2003, h. 7. Daryatmi, “pengaruh motivasi, pengawasan dan budaya kerja terhadap produktivitas kerja karyawan perusahan daerah bank perkreditan rakyatbadan kredit desa kabupaten karanganyar” jurnal skripsi, h. 12.. 54 Muchdarsyah sinungan, produktivitas, Jakarta: bumi aksara, 2003, h.1. 53
xlvi
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
kehidupan. Keadaan hari ini lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan lebih baik dari hari ini.55 Sedangkan menurut Yader (1975) dimensi variabel terikat atau dependen yaitu produktivitas kerja dalam pengukurannya meliputi kriteria sebagai berikut:56 1. Kualitas kerja (quality of work) yaitu kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat-syarat kesesuaian dan kesiapannya. 2. Kuantitas kerja (quantity of work) yaitu jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu periode waktu yang telah ditentukan. 3. Pengetahuan tentang pekerjaan (knowledge of job) yaitu luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan dan ketrampilan. 4. Kreatifitas (creativeness) yaitu keaslian gagasan yang dimunculkan dalam tindakan-tindakan untuk menyelesaikan persoalan yang timbul. 5. Kerja sama (cooperation) yaitu kasadaran untuk kerja sama dengan yang lain ( sesama anggota organisasi). 6. Ketergantungan (depend ability) yaitu kesadaran dan dapat dipercaya dalam hal kehadiran dan penyelesaian pekerjaan, 7. Inisiatif (initeative) yaitu tindakan dalam menyelesaikan pekerjaan. 8. Personal kualitas yaitu menyangkut kepribadian, kepemimpinan, keramahan, dan integritas pribadi.
55
Pajar, ”analisis faktor-faktoryang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan bagian keperawatan pada rumah sakit PKU Muhammadiyah Surakarta” , jurnaL skripsi fakultas ekonomi UMS, 2008, H. 37. 56 Dr. B. Siswanto Sastrohadiwiryo, manajemen tenaga kerja Indonesia pendekatan administrasi dan operasional, Jakarta: PT Bumi Aksara, cet. Ke II, 2002, h. 236.
xlvii
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Pada dasarnya setiap perusahaan selalu berupaya untuk meningkatkan produktivitasnya. Tujuan dari peningkatan produktivitas ini adalah untuk meningkatkan efisiensi material, meminimalkan biaya per unit produk dan memaksimalkan output per jam kerja. Peningkatan produkktivitas tenaga kerja merupakan hal yang penting, mengingat manusialah yang mengelola modal, sumber alam dan teknologi, sehingga dapat memperoleh keuntungan darinya.57 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa produktivitas kerja suatu
organisasi
karyawannya.
sangat
Sedangkan
dipengaruhi produktivitas
oleh kerja
produktivitas
kerja
karyawan
sangat
dipengaruhi oleh faktor etos kerja, budaya kerja juga faktor-faktor lain seperti kepemimpinan, tingkat pendidikan, motivasi, dan sebagainya.
2.3 Penelitian Terdahulu Penelitian Daryatmi dalam penelitian yang berjudul “pengaruh motivasi, pengawasan dan budaya kerja terhadap produktivitas kerja karyawan perusahan daerah bank perkreditan rakyatbadan kredit desa kabupaten karanganyar” menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara variabel-variabel yang diteliti, dengan menggunakan analisis berganda, yaitu uji validitas yang mendasarkan pada korelasi antara masing-masing item dengan total item, dan juga uji reliabilitas
yaitu
masing-masing skor butir dikorelasikan dengan skor totalnya.
57
Bambang Tri Cahyono, manajemen sumber daya manusia, Jakarta: badan penerbit ipwi, 1996, h. 282.
xlviii
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Maya puji febriana dalam penelitian skripsinya yang berjudul ”Pengaruh Etos Kerja Islam terhadap Kinerja Karyawan Bank Perkreditan Rakyat Syari’ah Artha Mas Abadi kabupaten Pati” menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara variabel-variabel yang diteliti. Pengujian dengan menggunakan analisis factor, analisis regresi sederhana dengan uji F dan koefisien determinasi.
Dalam penelitian tugas akhir D3 perbankan syari’ah oleh masrup yang berjudul ”Hubungan pelatihan dan Motivasi kerja terhadap kinerja pegawai pada kantor BMT Tamzis Wonosobo” juga menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara variabel-variabel yang diteliti.
2.4 Kerangka Berpikir Untuk mengetahui masalah yang akan dibahas, perlu adanya kerangka pemikiran yang merupakan landasan dalam meneliti masalah yang bertujuan untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:
xlix
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Gambar: 1 Etos kerja Islam (X1)
1. 2. 3. 4. 5.
Al-Shalah Al-Itqan Al-Ihsan Al-Mujahadah Tanafus dan ta’awun 6. Mencermati nilai waktu
Produktivitas kerja (Y)
1. kualitas kerja 2. kuantitas kerja 3. pengetahuan tentang pekerjaan 4. kreatifitas 5. kerja sama 6. ketergantungan 7. inisiatif 8. personal kualitas
Budaya kerja Islam (X2)
1. 2. 3. 4. 5.
2.5 Hipotesis
l
Shiddiq Istiqomah Fathanah Amanah Tabliq
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empiris.58 Adapun hipotesis yang akan diajukan dalam penelitian ini adalah: 1. Diduga bahwa tingkat etos kerja Islam dan budaya kerja Islam mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas kerja. 2. Diduga bahwa tingkat etos kerja Islam mempunyai pengaruh yang paling dominan terhadap produktivitas kerja. 3. Diduga bahwa tingkat budaya kerja Islam mempunyai pengaruh yang paling dominan terhadap produktivitas kerja. Tabel: 2 Variabel Definisi - Etos Kerja Adalah cara pandang Islam yang diyakini seorang muslim bahwa bekerja itu bukan saja untuk memuliakan dirinya, tetapi sebagai suatu manifestasi dari amal sholeh dan mempunyai nilai ibadah sangat luhur. - Budaya kerja Suatu falsafah yang Islam didasari oleh 58
Dimensi 1. Al-Shalah 2. Al-Itqan 3. Al-Ihsan
Skala Likert
4. Al-Mujahadah 5. Tanafus dan ta’awun 6. Mencermati nilai waktu
1. Shiddiq 2. Istiqomah
Likert
Prof. Dr. Sugiyono, metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D, Bandung: penerbit alfabeta, 2008, h. 64.
li
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
-
pandangan hidup 3. Fathanah sebagai nilai-nilai 4. Amanah yang menjadi sifat, 5. Tabliq kebiasaan dan kekuatan pendorong, membudaya dalam kehidupan suatu kelompok masyarakat atau organisasi, kemudian tercermin dari sikap menjadi perilaku, kepercayaan, citacita, pendapat dan tindakan yang terwujud sebagai “kerja” atau “bekerja” yang berlandaskan Islam. Produktivitas Sikap Likert mental 1. kualitas kerja kerja patriotik yang 2. kuantitas kerja memandang hari 3. pengetahuan depan secara optimis tentang dengan berakar pada pekerjaan keyakinan diri bahwa 4. kreatifitas kehidupan hari ini 5. kerja sama adalah lebih baik dari 6. ketergantungan hari kemarin dan hari 7. inisiatif esok lebih baik dari 8. personal hari ini. Sikap seperti kualitas ini akan mendorong munculnya suatu kerja yang efektif dan produktif, yang sangat diperlukan dalam rangka peningkatan produktivitas kerja. .
lii
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Dan Sumber Data 3.1.1 Data Primer Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data asli yang dikumpulkan sendiri oleh periset untuk menjawab masalah risetnya (Istijanto, 2006). Pengumpulan
data
primer
diantaranya
adalah dengan
teknik
wawancara, kuesioner, penelitian maupun tulisan ilmiah yang membahas
tema
penelitian
secara
langsung.59
Wawancara
dilaksanakan berdasarkan panduan sebuah kuesioner yang didapat dari hasil pengisian kuesioner yang berisi pertanyaan seputar etos kerja Islam, budaya kerja Islam, dan produktivitas. 3.1.2 Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari literatur-literatur yang terkait topik penelitian. Data sekunder pada penelitian ini berasal dari studi literatur berupa tulisan laporan, pedoman, peraturan, dan sumber-sumber lain yang menunjang laporan penelitian. Untuk melakukan penelitian ini tentang pengaruh etos kerja dan budaya kerja Islam terhadap produktivitas karyawan diperlukan data primer dan data sekunder. Adapun proses pengumpulan data tersebut dapat dilakukan dengan cara yaitu:
59
Tim penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi, Semarang: Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo Semarang, 2008. h. 12.
39 liii
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
1. Penelitian kepustakaan (Library research), digunakan untuk mendapatkan data sekunder, yaitu pencarian bahan-bahan dan teori-teori dengan mempelajari, meneliti, mengkaji, serta menelaah literatur-literatur yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti. 2. Penelitian
lapangan
(Field
research),
digunakan
untuk
mendapatkan data primer, yaitu dengan mendatangi tempat yang bersangkutan untuk melakukan pengamatan langsung terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan dan bisa dilakukan dengan wawancara ataupun pemberian kuesioner.
3.2 Populasi Dan Sampel 3.2.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.60 3.2.2 Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan
dana,
tenaga
60
dan
waktu,
maka
peneliti
Prof. Dr. Sugiyono, metode penelitian kuantitatif kualitatifdan R&D, Bandung: alfabeta, 2008, h. 80.
liv
dapat
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
menggunakan sampel yang dapat diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representative (mewakili). 61 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai atau karyawan yang ada pada 21 KJKS dan UJKS di wilayah kabupaten Pati Jawa Tengah. Karena jumlah data yang akan diteliti terlalu banyak, maka dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan metode random sampling. Dengan mengambil sebagian dari jumlah populasi obyek penelitian secara acak, sehingga memudahkan dalam mengambil data di lapangan. Dari 21 KJKS/UJKS yang ada di wilayah kabupaten Pati peneliti hanya dapat 8 KJKS/UJKS yang dapat dijadikan obyek penelitian. Dan dari 8 KJKS/UJKS peneliti memperoleh jumlah data responden sebesar 60 responden, karena adanya kerusakan ataupun ketidaklengkapan responden dalam pengisian angket sehingga data yang dapat diolah sebanyak 45 responden.
3.3 Metode Pengumpulan Data Metode yang dipergunakan dalam proses pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri atas metode angket atau koesioner dan metode wawancara untuk melengkapi data yang diperoleh melalui angket. Angket
61
Prof. Dr. Sugiyono, metode penelitian kuantitatif kualitatifdan R&D, Bandung: alfabeta, 2008,h. 81.
lv
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
yang akan dipakai dengan menggunakan skala interval yaitu dengan mengurutkan obyek berdasarkan suatu atribut ysng memberikan informasi tentang interval antara satu obyek dengan obyek lainnya adalah sama. 3.3.1 Wawancara Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data jika peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil.62 3.3.2 Kuesioner (angket) Kuesioner
merupakan
teknik
pengumpulan
data
yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Selain itu, kuesioner juga cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas. Kuesioner dapat berupa pertanyaan/pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos, internet.63.
62
Prof. Dr. Sugiyono, metode penelitian kuantitatif kualitatifdan R&D, Bandung: alfabeta, 2008, h. 137. 63 Ibid. h. 142.
lvi
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Sutrisno Hadi mengemukakan bahwa observasi merupakan suatu proses yang komplek, suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikhologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. 64
3.4 Variabel Penelitian Dan Pengukuran Di dalam penelitian ini ada tiga variabel yang digunakan yaitu dua variabel bebas X1 (etos kerja Islam) X2 (budaya kerja Islam) dan satu variabel terikat Y (produktivitas). Dari masing-masing variabel tersebut dapat diukur dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya yang di tuangkan dalam sebuah koesioner, sehingga lebih terarah dan sesuai dengan metode yang digunakannya. 3.4.1 Etos Kerja Islam Etos kerja Islam yang diukur dengan kuesioner yang menentukan fakta sebagai berikut: 1. Al-Shalah atau baik dan manfaat. “Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya dan sesungguhnya akan kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.”(an-Nahl:97).
64
Prof. Dr. Sugiyono, metode penelitian kuantitatif kualitatifdan R&D, Bandung: alfabeta, 2008, h. 145.
lvii
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
2. Al-Itqan atau kemantapan dan perfectnees “Sesungguhnya Allah sangat mencintai jika seseorang melakukan
suatu
pekerjaan
yang
dilakukannya
dengan
itqan/sempurna (professional).” (HR Thabrani). 3. Al-Ihsan atau melakukan yang terbaik dan lebih baik lagi. Kualitas ihsan mempunyai dua makna dan dua pesan. a. Melakukan yang terbaik dari yang dapat dilakukan. Dengan makna ini sama dengan pengertian itqan. Pesan yang dikandungnya antara lain agar setiap muslim memiliki komitmen terhadap dirinya untuk berbuat yang terbaik dalam segala hal yang ia kerjakan, apalagi untuk kepentingan umat. b. Mempunyai makna lebih baik dari prestasi atau kualitas pekerjaan
sebelumnya.
Makna
ini
memberikan
pesan
peningkatan yang terus menerus, seiring dengan bertambahnya pengetahuann, pengalaman, waktu, dan sumber daya lainnya. Hal ini juga termasuk peningkatan kualitas dan kuantitas dakwah. 4. Al-Mujahadah atau kerja keras yang optimal. “Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami, benar-benar akan kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (Al-Ankabuut: 69).
5. Tanafus dan ta’awun atau berkompetisi dan tolong menolong.
lviii
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
“…. Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksanya.” Al-Maa’idah: 2). 6. Mencermati nilai waktu. Yaitu selalu menghargai waktu yaitu dengan menggunakan waktu sebaik-baiknya dalam bekerja. Seperti dalam hadis berikut ini dari HR Baihaqi dari Ibnu Abbas: “Siapkan lima sebelum (datangnya) lima. Masa hidupmu sebelum datang waktu matimu, masa sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, masa senggangmu sebelum datang masa sibukmu, masa mudamu sebelum datang masa tuamu, dan masa kayamu sebelum datang masa miskinmu.” ( HR Baihaqi dari Ibnu Abbas ) 3.4.2 Budaya Kerja Islam Budaya kerja Islam yang diukur dengan kuesioner yang menentukan fakta sebagai berikut: 2. Shiddiq berarti memiliki kejujuran dan selalu melandasi ucapan, keyakinan, serta perbuatan berdasarkan ajaran Islam. Tidak ada kontradiksi dan pertentangan yang disengaja antara ucapan dan perbuatan. Oleh karena itu, Allah memerintahkan orang-orang yang beriman untuk senantiasa memiliki sifat shiddiq dan menciptakan lingkungan yang shiddiq. (Firman Allah at-Taubah: 119).
lix
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
3. Istiqomah, artinya konsisten dalam iman dan nilai-nilai yang baik meskipun menghadapi berbagai godaan dan tantangan. Istiqomah dalam kebaikan ditampilkan dengan keteguhan, kesabaran, serta keuletan, sehingga menghasilkan sesuatu yang optimal. Istiqomah merupakan hasil dari suatu proses yang dilakukan secara terus – menerus. Misalnya, interaksi yang kuat dengan Allah dalam bentuk shalat, zikir, membaca Al-Qur’an, dan lain-lain.Semua proses itu akan menumbuhkembangkan suatu sistem yang memungkinkan kebaikan, kejujuran, dan keterbukaan teraplikasi dengan baik. 4. Fathanah berarti mengerti, memahami, dan menghayati secara mendalam segala hal yang menjadi tugas dan kewajiban. Sifat ini akan menumbuhkan kreativitas dan kemampuan untuk melakukan berbagai macam inovasi yang bermanfaat. Kreatif dan inovatif hanya mungkin dimiliki ketika seorang selalu berusaha untuk menambah berbagai ilmu pengetahuan, peraturan, dan informasi, baik yang berhubungan dengan pekerjaannya maupun perusahaan secara umum. Surat Yusuf: 55. 5. Amanah, berarti memiliki tanggung jawab dalam melaksanakan setiap
tugas
dan
kewajiban.
Amanah
ditampilkan
dalam
keterbukaan, kejujuran, pelayanan yang optimal, dan ihsan (berbuat yang terbaik) dalam segala hal. Sifat amanah harus dimiliki oleh setiap mukmin, apalagi yang memiliki pekerjaan yang berhubungan dengan pelayanan bagi masyarakat. (An-Nissa’: 58).
lx
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
6. Tabliq, berarti mengajak sekaligus memberikan contoh kepada pihak lain untuk melaksanakan ketentuan-ketentuan ajaran Islam dalam kehidupan kita sehari-hari. Tabliq yang disampaikan dengan hikmah, sabar, argumentative, dan persuasive akan menumbuhkan hubungan kemanusiaan yang semakin solid dan kuat. 3.4.3 Produktivitas Kerja Sedangkan menurut yader (1975) dimensi variabel terikat atau dependen yaitu produktivitas kerja dalam pengukurannya meliputi kriteria sebagai berikut:65 1. Kualitas kerja (quality of work) yaitu kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat-syarat kesesuaian dan kesiapannya. 2. Kuantitas kerja (quantity of work) yaitu jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu periode waktu yang telah ditentukan. 3. Pengetahuan tentang pekerjaan (knowledge of job) yaitu luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan dan ketrampilan. 4. Kreatifitas (creativeness) yaitu keaslian gagasan yang dimunculkan dalam tindakan-tindakan untuk menyelesaikan persoalan yang timbul. 5. Kerja sama (cooperation) yaitu kasadaran untuk kerja sama dengan yang lain ( sesama anggota organisasi). 6. Ketergantungan (depend ability) yaitu kesadaran dan dapat dipercaya dalam hal kehadiran dan penyelesaian pekerjaan,
65
Dr. B. Siswanto Sastrohadiwiryo, manajemen tenaga kerja Indonesia pendekatan administrasi dan operasional, Jakarta: PT Bumi Aksara, cet. Ke II, 2002, h. 236.
lxi
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
7. Inisiatif (initeative) yaitu tindakan dalam menyelesaikan pekerjaan. 8. Personal kualitas yaitu menyangkut kepribadian, kepemimpinan, keramahan, dan integritas pribadi.
3.5 Teknis Analisis Data Analisis untuk mengetahui pengaruh etos kerja Islam dan budaya kerja Islam terhadap produktivitas kerja antara lain yaitu menggunakan analisis: 3.5.1 Uji Validitas Dan Reliabilitas 3.5.1.1 Uji Validitas Uji ini dilakukan untuk mengetahui validitas butirbutir pertanyaan. Uji ini pada SPSS 1.8 dapat dilihat pada kolom corrected item-total correlation yang merupakan nilai r hitung untuk masing-masing pertanyaan. Apabila nilai r hitung berada dibawah 0, 05 berarti valid. 66 3.5.1.2 Uji Reliabilitas uji
reliabilitas
dilakukan
untuk
mengetahui
konsistensi hasil pengukuran variabel. Suatu instrument dikatakan reliabel apabila memiliki nilai cronbach alpha lebih dari 0,60.67
66
Imam ghozali, aplikasi analisis multivariate dengan progran spss, Semarang: badan penerbit undip, 2002, h. 132 67 Ibid, h. 129.
lxii
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
3.5.2 Uji Asumsi Klasik Uji Asumsi Klasik adalah pengujian pada variabel penelitian dan model regresi, apakah dalam variabel dan model regresinya terjadi kesalahan atau penyakit. Berikut ini macam-macam uji asumsi klasik: 3.5.2.1 Multikolinearitas Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Dalam model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas.68 3.5.2.2 Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dan residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dan residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jka berbeda disebut Heteroskedastisitas.69 3.5.2.3 Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada 68
Imam ghozali, aplikasi analisis multivariate dengan progran spss, Semarang: badan penerbit undip, 2002, h. 95. 69 Ibid, h, 125
lxiii
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi.70 3.5.3 Uji Normalitas Uji normalitas data bertujuan untuk mendeteksi distribusi data dalam suatu variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak untuk membuktikan model-model penelitian tersebut adalah data yang memiliki distribusi normal. 71 Uji normalitas data adalah pengujian untuk mengetahui apakah data atau variabel yang dipakai terdistribusi secara normal. Apabila variabel yang dipakai terdistribusi secara normal, penelitian dapat dilanjutkan. Dengan nilai hasil test normalitas lebih dari 0,05 (p>0,05) bisa dikatakan normal. 3.5.4 Analisis Regresi Berganda Analisis ini untuk mengetahui pengaruh suatu variabel produktivitas dihubungkan dengan variabel etos kerja Islam dan budaya kerja Islam (Djarwanto dan Subagyo: 1996). Y = a + b1x1 + b2x2+ e Dimana: Y = produktivitas kerja a
= konstanta
x1 = etos kerja Islam x2 = budaya kerja Islam 70
Imam ghozali, aplikasi analisis multivariate dengan progran spss, Semarang: badan penerbit undip, 2002, h. 99. 71 Ibid, h, 27.
lxiv
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
b = koefisien regresi yaitu besarnya perubahan yang terjadi pada Y jika satu unit perubahan pada variabel bebas (Variabel x). e
= kesalahan prediksi.
3.5.4.1 Uji T Menunjukkan nilai signifikan dari tiap-tiap koefisien regresi terhadap kenyataan yang ada, Langkah-langkah: 1. Menentukan hipotesis nihil dan alternatif. H0: β1 = β2 = 0 (tidak ada pengaruh yang signifikan antara tingkat etos kerja dan budaya kerja Islam terhadap produktivitas kerja). H1: β1 β2 β0 (ada pengaruh yang signifikan antara tingkat etos kerja dan budaya kerja Islam terhadap produktivitas kerja). 2. Menentukan level of significant (Ō = 0, 05) 3. Kriteria pengujian H0 diterima bila t-tabel < t-hitung < t -tabel H0 ditolak bila t-hitung > t-tabel atau t-hitung < - t-tabel 4. Perhitungan nilai t Dimana: Β = koefisien regresi dari variabel tingkat pendidikan Sb1 = standar error koefisien regresi 5. Kesimpulan
lxv
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Dengan membandingkan t-hitung dengan t-tabel dapat diketahui pengaruh antara etos kerja dan budaya kerja Islam terhadap produktivitas kerja karyawan. 3.5.4.2 Uji F Digunakan untuk mengetahui signifikasi pengaruh antara dua variabel bebas (etos kerja dan budaya kerja Islam) terhadap variabel terikat (produktivitas) secara bersama-sama, sehingga bisa diketahui apakah dengan yang sudah ada dapat diterima atau ditolak. Adapun kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut: 1. H0: β1 = β2 = 0 artinya bahwa tingkat etos kerja dan budaya kerja Islam secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas kerja. 2. H1: β1≠ β2 ≠ β0artinya bahwa tingkat etos kerja dan budaya kerja Islam secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas kerja. 3. Menentukan level of signifikan α= 0, 05 4. Kriteria yang digunakan dalam pengujian ini adalah sebagai berikut: Ho = diterima apabila F-hitung < F-tabel Ho = ditolak apabila F-hitung > F-tabel 5. Perhitungan nilai F F=
R2 (k 1) (1 - R2) (n - k)
lxvi
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Dimana: R = koefisien regresi linier berganda k = banyaknya variabel n = ukuran variabel 6. Kesimpulan Dengan membandingkan F hitung dan F tabel dapat diketahui pengaruh tingkat Etos kerja dan budaya kerja Islam terhadap produktivitas kerja. 3.5.4.3 Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah di antara nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel independen. Untuk menjelaskan aplikasi dengan menggunakan program SPSS.72 Untuk mengetahui persentase besarnya perubahan variabel independen yang disebabkan oleh variabel dependen. Koefisien determinasi ini Dimana: R2: koefisien determinasi 72
Algifari, Analisis Regresi, Yogyakarta : BPFE UGM, 2000, h. 45-48.
lxvii
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Y : produktivitas kerja X1: etos kerja Islam X2: budaya kerja Islam.
lxviii
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Responden 4.1.1 Pengelompokan Responden Berdasarkan Usia Pengelompokan responden berdasarkan usia dapat disajikan dalam tabel 3.1 sebagai berikut: Tabel: 3.1 Pengelompokan Responden Berdasarkan Usia No
Usia
Jumlah
Persen (%)
1
< 20
3
6,7
2
21 s/d 30
27
60
3
31 s/d 40
12
26,7
4
41 s/d 50
2
4,4
5
51<
1
2,2
45
100
TOTAL
Sumber: data primer yang diolah 2010 Dari table 3.1 bahwa usia dari responden KJKS/UJKS wilayah kabupaten Pati yang dijadikan sampel sebagian besar adalah antara usia 21 tahun s/d 30 tahun yaitu 60%. Sesuai dengan data diatas sehingga dapat ditampilkan dengan gambar 2.1 dan gambar 2.2 sebagai berikut:73
73
Data pengolahan spss 1.6 2010.
55 lxix
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Gambar: 2.1
Gambar: 2.2
Sumber: data primer yang diolah 2010
4.1.2 Pengelompokan Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
lxx
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Pengelompokan responden berdasarkan jenis kelamin dapat disajikan dalam tabel 3.2 sebagai berikut:
Tabel: 3.2 Pengelompokan responden berdasarkan jenis kelamin No
Jenis kelamin
Jumlah
Persen (%)
1
Laki-laki
27
60
2
perempuan
18
40
45
100
total
Sumber: data primer yang diolah 2010 Berdasarkan keterangan pada tabel 3.2 di atas dapat diketahui jenis kelamin responden karyawan KJKS/UJKS kabupaten Pati sebagian besar adalah laki-laki yaitu sebanyak 27orang atau 60,0% Sehingga dapat ditampilkan dengan gambar 2.3 dan gambar 2.4 sebagai berikut:74 Gambar: 2.3
Gambar: 2.4
74
Data pengolahan spss 1.6 2010.
lxxi
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
4.1.3 Pengelompokan Responden Berdasarkan Jabatan Pengelompokan responden berdasarkan jabatan dapat disajikan dalam tabel 3.3 sebagai berikut: Tabel: 3.3 Pengelompokan responden berdasarkan jabatan No
Jabatan
Jumlah
Persen (%)
1
Karyawan
13
28,9
2
Accounting
5
11,1
3
Manager
4
8,9
4
Marketing
16
35,6
5
Teller
5
11,1
6
administrasi
2
4,4
45
100
TOTAL Sumber: data primer yang diolah 2010
Berdasarkan keterangan pada tabel 3.3 dapat dijelaskan bahwa sebagian besar responden karyawan KJKS/UJKS kabupaten Pati adalah
lxxii
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
marketing sebanyak 16 orang atau 35,6%. Sehingga dapat ditampilkan dengan gambar 2.5 dan gambar 2.6 sebagai berikut:75 Gambar: 2.5
Gambar: 2.6
Sumber: data primer yang diolah 2010
4.1.4 Pengelompokan Responden Berdasarkan Pendidikan Pengelompokan responden berdasarkan pendidikan dapat disajikan dalam tabel 3.4 sebagai berikut: 75
Data pengolahan spss 1.6 2010.
lxxiii
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Tabel: 3.4 Pengelompokan responden berdasarkan pendidikan No
Pendidikan
Jumlah
Persen (%)
1
SMA /sederajat
27
60
2
D3
3
6,7
3
S1
15
33,3
45
100
TOTAL
Sumber: data primer yang diolah 2010 Berdasarkan keterangan pada tabel 3.4 ini memperlihatkan bahwa pendidikan karyawan KJKS/UJKS kabupaten Pati sebagian besar adalah SMA/sederajat sebanyak 27 orang atau 60%. Sehingga dapat ditampilkan dengan gambar 2.7 dan gambar 2.8 sebagai berikut:76 Gambar: 2.7
Gambar: 2.8
76
Data pengolahan spss 1.6 2010.
lxxiv
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Sumber: data primer yang diolah 2010 Dengan penambahan gambar 2.7 dan gambar 2.8 diatas sehingga frekuensi pendidikan karyawan yang dijadikan sampel dapat dilihat dengan jelas perbedaannya dan sebagian besar adalah SMA atau sederajat.
4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas 4.2.1 Uji Validitas Uji validitas dimaksudkan untuk menjamin bahwa instrument yang digunakan telah sesuai dengan konsep penelitian untuk mengukur variabel.77 Uji validitas penelitian ini adalah untuk mengukur variabel etos kerja Islami (X1), variabel budaya kerja Islami (X2),dan variabel produktivitas kerja dengan menggunakan metode correlate bivariate
77
Pajar, ”analisis faktor-faktoryang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan bagian keperawatan pada rumah sakit PKU Muhammadiyah Surakarta” , jurnaL skripsi fakultas ekonomi UMS, 2008, H. 61.
lxxv
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
taraf signifikan 5% yaitu 0,05 dibandingkan dengan r-hitung, yang ketentuan validitasnya < 0,294 berarti valid.78 4.2.1.1 Variabel Etos Kerja Islam Pengujian validitas variabel etos kerja Islam dapat disajikan dalam tabel 3.5 sebagai berikut: Tabel 3.5 variabel etos kerja Islam No
Variabel indikator
Koefisien
Keterangan
1
Q1
0,749
Valid
2
Q2
0,298
Valid
3
Q3
0,707
Valid
4
Q4
0,762
Valid
5
Q5
0,808
Valid
6
Q6
0,758
valid
Sumber: data primer yang diolah 2010 Dari penyajian tabel 3.5 nilai variabel indikator Q1 adalah 0,749, Q2 adalah 0,298, Q3 adalah 0,707, Q4 adalah 0,762, Q5 adalah 0,808 dan Q6 adalah 0,758. Ini berarti distribusi variabel indikator etos kerja Islam dinyatakan valid. 4.2.1.2 Variabel Budaya Kerja Islam 78
Imam ghozali, aplikasi analisis multivariate dengan progran spss, Semarang: badan penerbit undip, 2002, h. 132.
lxxvi
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Pengujian validitas variabel budaya Islam dapat disajikan dalam tabel 3.6 sebagai berikut: Tabel: 3.6 variabel budaya Islam No
Variabel indikator
Koefisien
Keterangan
1
Q7
0,746
Valid
2
Q8
0,700
Valid
3
Q9
0,667
Valid
4
Q10
0,841
Valid
5
Q11
0,729
valid
Sumber: data primer yang diolah 2010 Dari penyajian tabel 3.6 nilai variabel indikator Q7 adalah 0,746, Q8 adalah 0,700 Q9 adalah 0,667, Q10 adalah 0,841, dan Q11 adalah 0,729. Ini berarti distribusi variabel indikator budaya kerja Islam dinyatakan valid. 4.2.1.3 Variabel Produktivitas Kerja Pengujian validitas variabel produktivitas kerja dapat disajikan dalam tabel 3.7 sebagai berikut:
Tabel; 3.7 Variabel produktivitas kerja
lxxvii
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
No
Variabel indikator
Koefisien
Keterangan
1
Q12
0,584
Valid
2
Q13
0,673
Valid
3
Q14
0,727
Valid
4
Q15
0,757
Valid
5
Q16
0,714
Valid
6
Q17
0,731
Valid
7
Q18
0,799
Valid
8
Q19
0,577
Valid
Sumber: data primer yang diolah 2010 Dari penyajian tabel 3.7 nilai variabel indikator Q12 adalah 0,548, Q13 adalah 0,673, Q14 adalah 0,727, Q15 adalah 0,757, Q16 adalah 0,714, Q17 adalah 0,731, Q18 adalah 0,799, dan Q19 adalah 0,577. Ini berarti distribusi variabel indikator produktivitas kerja dinyatakan valid.
4.2.2 Uji Reliabilitas
lxxviii
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui reliabel suatu alat ukur dengan melihat cronbach’s alpha dibandingkan dengan r-tabel dengan n=45 pada taraf signifikan 0,05 didapat r = 0,680.79 Jika nilai lebih dari itu berarti reliabel. Sehingga pengujian reliabilitas penelitian ini dapat disajikan dalam tabel 3.8 sebagai berikut: Tabel: 3.8 Uji reliabilitas Variabel
Cronbach’s Alpha
N of items
keterangan
X1
0,780
6
reliabel
X2
0,784
5
reliabel
Y
0,847
8
reliabel
Sumber: data primer yang diolah 2010 Dari penyajian tabel 3.8 dapat dilihat nilai cronbach’s alpha X1 adalah 0,780. Ini berarti distribusi variabel etos kerja Islam adalah reliabel, nilai cronbach’s alpha X2 adalah 0,784. Ini berarti distribusi variabel budaya Islam adalah reliabel, dan nilai cronbach’s alpha Y adalah 0,847. Ini berarti distribusi variabel produktivitas kerja adalah reliabel. Dari uji reliabilitas diatas semua variabel X1, X2, dan Y adalah reliabel karena r-hitung > r-tabel yaitu diatas 0,680. Dengan demikian karena nilainya diatas 0,680 dinyatakan reliabel. 4.3 Uji Asumsi Klasik
79
Imam ghozali, aplikasi analisis multivariate dengan progran spss, Semarang: badan penerbit undip, 2002, h. 192.
lxxix
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Uji Asumsi Klasik Dengan Uji Multikolinearitas, Heteroskodesitas, Dan Autokolerasi. 4.3.1 Uji Multikolinearitas Pengujian Uji Multikolinearitas dapat disajikan dalam tabel 3.9 sebagai berikut: Tabel: 3.9 Uji Multikolinearitas Model
Collinearity Statistics Tolerance 1
VIF
(Constant) X1
0.571
1.752
X2
0.571
1.752
Sumber: data primer yang diolah 2010 Dari hasil tabel 3.9 diatas, dapat diketahui nilai variance inflation factor (VIF) kedua variabel, yaitu etos kerja Islami dan budaya kerja Islami adalah 1,752 lebih kecil dari 5, sehingga bahwa antar veriabel independen tidak terjadi persoalan multikolinearitas. 4.3.2 Uji Heteroskodesitas Pengujian Uji heteroskodesitas dapat disajikan dalam tabel 3.10 sebagai berikut:
Tabel: 3.10 Uji heteroskodesitas
lxxx
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Model
1
(Constant)
Unstandardized Coefficients B Std. Error 8.587 6.405
Standardized Coefficients Beta
t 1.341
Sig. .187
LnX2
-.199
2.629
-.015
-.076
.940
LnX1
-2.377
2.363
-.193
-1.006
.320
Sumber: data primer yang diolah 2010 Dari tabel 3.10 diatas terlihat nilai t hitung adalah – 0,076 dan 1,006 sedangkan t tabel untuk df = n-2 atau 45-2=43 pada pengujian 2 sisi (sig. 0,025), didapat t tabel sebesar 2,017. Karena t hitung berada pada - t tabel ≤ t hitung
≤ t tabel, maka Ho dapat diterima, atau
dengan kata lain pengujian antara Ln
dengan Lnx1 dan Ln
dengan Lnx2 tidak ada gejala heteroskedastisitas. 4.3.3 Uji Autokolerasi Pengujian uji autokorelasi dapat disajikan dalam tabel 3.11 sebagai berikut: Tabel: 3.11 Uji Autokorelasi Model
1
R .780a
R Square .608
Adjusted R Square .589
Std. Error of the Estimate 2.571
DurbinWatson 1.700
dimensi on0
Sumber: data primer yang diolah 2010 Dari hasil uji auto korelasi tabel 3.11 diatas, diketahui nilai Durbin-Watson yang dihasilkan dari model regresi adalah 1,700. Sedangkan dari tabel Durbin-Watson dengan signifikansi 0,05 dan jumlah data (n) = 45 dan k = 2 diperoleh nilai dL sebesar 1,430 dan du
lxxxi
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
sebesar 1,613 karena nilai durbin watson berada diatasya maka tidak terdapat autokorelasi.
4.4 Uji Normalitas Data Uji normalitas dalam model regresi bertujuan untuk menguji apakah variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. 80 Hasil uji normalitas data dengan metode kolmogorov-smirnow variabel etos kerja Islam, budaya kerja Islam, dan produktivitas kerja dapat disajikan dalam tabel 3.12 sebagai berikut: Tabel: 3.12 Uji Normalitas Data a
Kolmogorov-Smirnov Y X1 X2
Statistic .086 .110 .160
df
Shapiro-Wilk
45
Sig. * .200
Statistic .951
45 45
. 200 .086
*
.852 .867
df 45
Sig. .057
45 45
.000 .000
Sumber: data primer yang diolah 2010 Dari tabel 3.12 diatas dapat kita lihat pada kolom kolmogorovsmirnow nilai signifikan Y adalah 0,200, untuk X1 adalah 0,200, dan X2 adalah 0,086. Maka dapat disimpulkan variabel X1, X2 dan Y yang terdistribusi adalah normal karena diatas 0,05.
4.5 Uji Pengaruh Parsial dan Simultan dengan Analisis Regresi Berganda Uji pengaruh parsial dan simultan dengan metode analisis regresi berganda adalah untuk mengetahui pengaruh antara masing-masing variabel 80
Imam ghozali, aplikasi analisis multivariate dengan progran spss, Semarang: badan penerbit undip, 2002, h.27.
lxxxii
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
bebas dengan variabel terikat81 dengan menggunakan uji T. Dan juga untuk mengetahui pengaruh kedua variabel bebas terhadap variabel terikat secara simultan dengan menggunakan uji F. Dan juga memakai koefisien determinasi (R square). Sehingga dapat diperoleh persamaan regresinya. 4.4.1 Uji F (anova) Hasil uji F (anova) dapat disajikan dalam tabel 3.13 sebagai berikut: Tabel: 3.13 Uji F (anova) Model 1
Regression
Sum of Squares 430.479
df 2
Mean Square 215.240 6.608
Residual
277.521
42
Total
708.000
44
F 32.574
Sig. .000a
Sumber: data primer yang diolah 2010 Dari uji Anova atau uji F tabel 3.13 di dapat F hitung sebesar 32.574 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.000 (kurang dari 0,05). Ini menunjukkan bahwa ada penolakan Ho dan menerima Ha, artinya bahwa variabel independen (budaya kerja Islami dan etos kerja Islami) secara simultan atau bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap
variabel
dependennya
(produktivitas
kerja
karyawan). 4.4.2 UJi T Hasil uji T dapat disajikan dalam tabel 3.14 sebagai berikut:
81
Edhi prasetyo, pengaruh kepuasan dan motivasi kerja terhadap produktivitas kerja karyawan, riyadi palace hotel di Surakarta, jurnal skripsi, h. 11.
lxxxiii
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Tabel: 3.14 Uji T Model
1
(Constant)
Unstandardized Coefficients Std. B Error -.084 3.295
Standardized Coefficients Beta
t -.026
Sig. .980
X1
.565
.192
.376
2.940
.005
X2
.858
.229
.480
3.752
.001
Sumber: data primer yang diolah 2010 Diketahi t tabel untuk df = n-k-1 (45-2-1 = 42) dengan taraf ignifikansi 5% adalah 1,682. Jika ini di bandingkan dengan nilai t hitung untuk variabel etos kerja sebesar 2.940 maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh variabel X1 adalah signifikan. Dan untuk variabel X2 (budaya kerja Islam) nilai t hitung terlihat dalam tabel sebesar 3,752 maka pengaruh variabel ini adalah signifikan.
4.4.3 Koefisien Determinasi Hasil uji koefisien determinasi dapat disajikan dalam tabel 3.15 sebagai berikut: Tabel: 3.15 Koefisien Determinasi
lxxxiv
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Model R .780a
1
R Square .608
Adjusted R Square .589
Std. Error of the Estimate 2.571
dimensi on0
Sumber: data primer yang diolah 2010 Analisis korelasi dapat dilanjutkan dengan menghitung koefisien determinasi, dengan cara mengkuadratkan koeisien yang ditemukan. 82
Koefisien
determinasi
adalah
Untuk
mengetahui
prosentase besarnya perubahan variabel independen yang disebabkan oleh variabel dependen. Dari hasil analisis data tabel 3.15 diatas terlihat bahwa 0,608 atau 60,8 % dari variance produktivitas kerja karyawan dapat di jelaskan perubahan dalam variabel budaya kerja Islam dan variabel etos kerja Islam. Sedangkan sisanya 39,2% dipengaruhi oleh variabel lain-lain seperti: kepuasan, motivasi, loyalitas, religiusitas dll. 4.4.4 Persamaan Regresi Hasil uji persaman regresi dapat disajikan dalam tabel 3.16 sebagai berikut: Tabel: 3.16 Persamaan Regresi Model Unstandardized Coefficients 1
(Constant)
B -0.084
Std. Error 3.295
82
Standardized Coefficients Beta
t -0.026
Prof. Dr. Sugiyono, metode penelitian kuantitatif kualitatifdan R&D, Bandung: alfabeta, 2008, h. 185.
lxxxv
Sig. 0.980
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
X1
0.565
0.192
0.376
2.940
0.005
X2
0.858
0.229
0.480
3.752
0.001
Sumber: data primer yang diolah 2010 Dari tabel diatas dapat diketahui koefisien untuk variabel etos kerja Islam adalah sebesar 0,565 dan variabel budaya kerja Islam sebesar 0,858 dengan konstanta sebesar -0,084 sehingga model persamaan regresi yang diperoleh adalah sebagai berikut: Y=-0,084+0,565x1+0,858X2 Itu artinya besaran pengaruh etos kerja Islam terhadap produktivitas kerja karyawan sebesar 0,565. Sedangkan variabel budaya kerja Islam memiliki pengaruh sebesar 0,858 terhadap produktivitas kerja karyawan.
4.6 Pembahasan Pengaruh masing-masing variabel independen (etos kerja Islami dan budaya kerja Islami) terhadap variabel dependen (produktivitas kerja) dapat dijelaskan sebagai berikut. Pertama dalam pengujian valitidas dan reliabilitas, validitas masingmasing instrument dari variabel etos kerja Islam, budaya kerja Islam dan produktifias kerja nilainya dibawah 0,05. Ini berarti semua instrument yang digunakan adalah valid. Dan pada pengujian reliabilitas nilai cronbach’s alpha semua variabel yang digunakan nilainya lebih dari 0,680 pada taraf signifikan 0,05. Ini berarti dinyatakan reliabel. Kedua dengan memakai uji asumsi klasik yaitu: 1. Multikolinearitas
lxxxvi
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Dalam model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Dari hasil tabel 3.9 diatas, dapat diketahui nilai variance inflation factor (VIF) kedua variabel, yaitu etos kerja Islami dan budaya kerja Islami adalah 1,752 lebih kecil dari 5, sehingga bahwa antar veriabel independen tidak terjadi persoalan multikolinearitas. 2. Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dan residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Dari tabel 3.10 diatas terlihat nilai t hitung adalah – 0,076 dan 1,006 sedangkan t tabel untuk df = n-2 atau 45-2=43 pada pengujian 2 sisi (sig. 0,025), didapat t tabel sebesar 2,017. Karena t hitung berada pada - t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel, maka Ho dapat diterima, atau dengan kata lain pengujian antara Ln
dengan Lnx1 dan Ln
dengan Lnx2 tidak
ada gejala heteroskedastisitas. 3. Autokorelasi Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi
lxxxvii
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
maka dinamakan ada problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi Dari hasil uji auto korelasi tabel 3.11 diatas, diketahui nilai Durbin-Watson yang dihasilkan dari model regresi adalah 1,700. Sedangkan dari tabel Durbin-Watson dengan signifikansi 0,05 dan jumlah data (n) = 45 dan k = 2 diperoleh nilai dL sebesar 1,430 dan du sebesar 1,613 karena nilai durbin watson berada diatasya maka tidak terdapat autokorelasi. Ketiga pada pengujian secara simultan dengan uji F nilai F pada tabel anova 3.13 bernilai 32.574 dengan tingkat signifikan sebesar 0.000 (kurang dari 0,05), hal ini menunjukkan bahwa variabel independen (etos kerja dan budaya kerja Islam)
secara simultan atau bersama-sama mempunyai
pengaruh yang sangat signifikan terhadap variabel dependennya. Keempat pada pengujian secara parsial dengan menggunakan uji T, ttabel pada tabel 3.14 untuk df= n-k-1 (45-2-1=42) dengan taraf signifikan 0,05 atau 5% adalah 1,682. Nilai t-hitung pada tabel uji T variabel etos kerja Islami adalah 2,940, karena t-hitung lebih besar dari t-tabel maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh etos kerja Islam adalah signifikan. Sedangkan nilai t-hitung pada variabel budaya kerja Islam adalah 3,752. Karena nilai t-hitung lebih besar dari t-tabel (1,682), maka pengaruh variabel budaya kerja Islami adalah signifikan. Kelima pada koefisien determinasi nilai R-squarenya 0,608 atau 60,8% dari variance produktivitas kerja karyawan dapat dijelaskan perubahan dalam variabel etos kerja Islam dan budaya kerja Islam. Sehingga dapat
lxxxviii
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
dijelaskan besarnya perubahan oleh variabel etos kerja Islam dan budaya kerja Islam sebesar 60,8%, sedangkan sisanya 39,2% dipengaruhi oleh variabel lain-lain seperti: kepuasan, motivasi, loyalitas, religiusitas dll. Dari pengujian diatas dengan melihat persamaan regresi pada tabel 3.16 koefisien X1= 0,565dan koefisien X2= 0,858 dengan nilai konstanta sebesar -0,084, sehingga persamaan regresinya adalah sebagai berikut: Y=-0,084+0,565x1+0,858X2 Itu artinya besaran pengaruh etos kerja Islam terhadap produktivitas kerja karyawan sebesar 0,565. Sedangkan variabel budaya kerja Islam memiliki pengaruh sebesar 0,858 terhadap produktivitas kerja.
BAB V PENUTUP 5. PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasakan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan beberapa hal sesuai dengan hipotesis sebagai berikut: 1. Dari hipotesis pertama bahwa hasil analisis penerapan secara simultan variabel etos kerja Islam dan budaya kerja Islam mempunyai pengaruh yang
signifikan
terhadap
produktivitas
lxxxix
kerja
karyawan
pada
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
KJKS/UJKS wilayah kabupaten Pati. Hal ini ditunjukkan pada table: 2.8 uji F nilai f-hitung sebesar 32,574 dengan tingkat signifikan sebesar 0,000 (kurang dari 0,05). Sehingga hipotesis pertama dapat diterima. 2. Dari hipotesis kedua bahwa hasil analisis penerapan etos kerja Islam menunjukkan adanya pengaruh signifikan antara etos kerja Islam dengan produktivitas kerja karyawan pada KJKS/UJKS wilayah kabupaten Pati. Terbukti dari uji parsial masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen menggunakan uji T, pada table: 2.9 coeffisientsnya t-hitung X1> t-tabel yaitu 2,940 > 1,682. Sehingga hipotesis kedua dapat diterima. 3. Hipotesis ketiga bahwa hasil analisis penerapan budaya kerja Islam menunjukan adanya pengaruh yang signifikan antara budaya kerja Islam dengan produktivitas kerja karyawan pada KJKS/UJKS wilayah kabupaten Pati. Ditunjukkan dengan nilai t-hitung budaya kerja Islam 3,752 yang nilainya lebih besar dari t-tabel 1,682. Sehinnga variabel 76 X2 terhadap variabel Y sangat signifikan dan hipotesis ketiga dapat diterima.
5.2 Saran-Saran Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan diatas, maka diajukan beberapa saran yang bertujuan untuk kebaikan dan kemajuan KJKS/UJKS wilayah kabupaten Pati, sebagai berikut :
xc
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
1. Bagi KJKS/UJKS yang berada diwilayah kabupaten Pati, diharapkan pada waktu yang akan datang terus meningkatkan mutu produk serta profesionalisme kerja. 2. Koperasi Jasa Keuangan Syari’ah/Unit Jasa Keuangan Syari’ah harus terus mengembangkan inovasi produk-produknya sehingga dapat bersaing dengan lembaga keuangan konvensional. 3. Hal terpenting yang tidak boleh dilupakan adalah idealisme produk atau kinerja berdasarkan operasional syari’at Islam yang harus terus dipertahankan pada lembaga keuangan syari’ah. Karena hal ini yang membedakan antara lembaga keuangan konvensional dan lembaga keuangan syari’ah. 4. Bagi KJKS/UJKS diwilayah kabupaten Pati diharapkan lebih meningkatkan etos kerja karyawan, profesionalisme kerja, fasilitas dan lain sebagainya, karena hal-hal tersebut memiliki andil atau merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan dan loyalitas karyawan pada KJKS/UJKS tersebut.
5.3 Penutup Puji syukur alhamdulillah, sebagai pemberi syafa’at yang sempurna kepada umat Islam khususnya dan kepada seluruh manusia serta alam pada umumnya yang telah memberikan bantuan tiada kiranya baik berupa kasih sayang, petunjuk, kesehatan, rizki, ilmu dan banyak lagi yang lainnya. Penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENGARUH ETOS KERJA DAN BUDAYA KERJA KERJA ISLAM TERHADAP
xci
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (study pada KJKS/UJKS wilayah kabupaten Pati)” dalam bentuk sederhana sesuai kemampuan yang dimiliki. Penulis menyadari, sekalipun telah mencurahkan segala usaha dan kemampuan dalam menyusun skripsi. Namun masih banyak kekurangan dan banyak kesalahan baik dari segi penulisan kata-katanya, referensinya dan lain sebagainya. Meski demikian, penulis sudah berusaha semaksimal dan seoptimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini dengan sebaikbaiknya.
Semoga skripsi ini dapat diterima untuk memperoleh, dan melengkapi syarat-syarat sarjana strata 1 (satu) akhirnya harapan penulis semoga skripsi ini dapat menambah khazanah keilmuan, bermanfaat sebagai tambahan ilmu dan wawasan bagi para pembaca. Amin.
xcii
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
DAFTAR PUSTAKA Ahlami, Budaya Kerja Menurut Perspektif Islam diambil dari: http://haslizaali.blogspot.com/2009/12/budaya-kerja-menurut-perspektifislam.html. Algifari, Analisis Regresi, Yogyakarta : BPFE UGM, 2000. Alma, Prof. Dr. H. Buchari dan Donni juni priansa, S.Pd. Manajemen Bisnis Syari’ah, Bandung: Alfabeta, 2009 Al-Qur'anul Karim, Al-Qur'an dan Terjemahannya, Toko Kitab Mubarokatan Thoyyibah: Kudus. Arifin, Johan, Fiqih Perlindungan Konsumen, Semarang : Rasail, 2007 Cahyono, Bambang Tri, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: badan penerbit ipwi, 1996 C. Trihendradi, 7 Langkah Mudah Melakukan Analisis Statistik Menggunakan SPSS 17, Yogyakarta: CV ANDI OFFSET, 2009 Daryatmi, “pengaruh motivasi, pengawasan dan budaya kerja terhadap produktivitas kerja karyawan perusahan daerah bank perkreditan rakyatbadan kredit desa kabupaten karanganyar” jurnal skripsi Dept. Agama proyek pengadaan kitab suci Al-Qur’an, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Jakarta: PT. Bumi Restu, 1974 Diposkan oleh KPRI ujks.html
KIPAS di
07.33: http://edisi03.blogspot.com/2008/08/kjks-dan-
Dr. B. Siswanto Sastrohadiwiryo, Manajemen Tenaga Kerja Indonesia Pendekatan Administrasi Dan Operasional, Jakarta: PT Bumi Aksara, cet. Ke II, 2002 Edhi prasetyo, pengaruh kepuasan dan motivasi kerja terhadap produktivitas kerja karyawan, riyadi palace hotel di Surakarta, program pasca sarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta. Erwin, Arianto, [mencintai-islam] Budaya Kerja. Tue, 05 Jan 2010 20:12:39 0800 diambil dari : http://www.mail-archive.com/
[email protected]/msg06570.html Ghozali, Imam, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Progran Spss, Semarang: badan penerbit undip, 2002 Hafidhuddin, M.Sc, DR. KH. Didin. dan Hendri tanjung,S.Si., M.M, Manajemen Syari’ah Dalam Praktik, Jakarta: gema insani press, cet ke I ,2003 Hafidhuddin, K.H. Didin, Islam Aplikatif, Jakarta: Gema insane press, 2003 Hani, T. Handoko, Manajemen, Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, Cet ke-18 ,2003. Hasibuan, Drs. H. Ahmad Supardi, MA. Etos Kerja Islami diambil dari http://riau.depag.go.id/index.php?a=artikel&id=338.
xciii
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
http://aliciakomputer.blogspot.com/2008/01/etos-kerja.htm. http://www.baitulmaal.net/downlot.php?file=files/Tata_Cara_Pendirian_KJKS.pd f http://edisi03.blogspot.com/2008/08/kjks-dan-ujks.html di 07.33
Diposkan oleh KPRI KIPAS
http://fastabiqpati.wordpress.com/2010/11/14/bmt-fastabiq-melawan-rentenirpasar/ http://aenulloh.blogspot.com/2010/02/bmt-bina-ummat-sejahtera html?zx=13a5810be7be22c9 Majid, Nurcholis, Islam Doktrin dan Peradaban, Jakarta : Yayasan Paramadina, 2000 Napel, Henk ten, Kamus Teologi Inggris-Indonesia, Jakarta: PT BPK Gunung Mulia, 1994 Pajar, ”analisis faktor-faktoryang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan bagian keperawatan pada rumah sakit PKU Muhammadiyah Surakarta” , jurnaL skripsi fakultas ekonomi UMS, 2008 Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, Bandung: penerbit alfabeta, 2008 Prof. Dr. Yamil C.A. Achir, Pengaruh Nilai-Nilai Agama Terhadap Budaya Kerja Dlam Budaya Perusahaan, bandung 06 januari 1998, makalah disampaikan dalam acara round-table discussiontentang pengembangan budaya kerja dalam prespektif islam, oleh PT Telkom
Rahardjo, M. Darwan, Islam dan Transformasi Sosial-Ekonomi, Yogyakarta: LSAF, 1999 Rodoni, Prof. DR. ahmad dan Prof. DR.Abdul hamid, Lembaga Keuangan Syari’ah, Jakarta: Zikrul Hakim, 2008 Sastrohadiwiryo, Dr. B. Siswanto, Manajemen Tenaga Kerja Indonesia Pendekatan Administrasi Dan Operasional, Jakarta: PT Bumi Aksara, cet. Ke II, 2002 Schermenharn, John R, Manajemen, Yogyakarta: penerbit andi, 2003 Sinungan, Muchdarsyah, Produktivitas, Jakarta: bumi aksara, 2003 Suhendi, S.T. Edi, Mengolah Data dengan SPSS 16.0 untuk peneliti pemula, Bandung: Yrama Widya, cet ke I, 2009. Sumarwan, Ujang, Perilaku konsumen . Teori dan penerapannya dalam Pemasaran, Jakarta: ghalia Indonesia, 2003, Tasmara, Kh Toto, Membudayakan Etos Kerja Islami, Jakarta: gema insani press, 2002 Tasmara, KH Toto , Etos Kerja Pribadi Muslim, Jakarta : PT Dana Bhakti Wakaf, 1995
xciv
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Tim penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi, Semarang: Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo Semarang, 2008. Triguna, Budaya Kerja, Jakarta: gunung agung, 1995 Vincent, Gaspersz, Total Quality Management,Jakarta: PT. gramedia pustaka, 2003
xcv
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Yang membuat daftar riwayat hidup ini : 1. Nama Lengkap
: Muhammad Zama’ Syari
2. NIM
: 062411079
3. Tempat / Tanggal Lahir
: Pati, 1 Maret 1986
4. Nama Orang Tua
: Suparwi Sahal
5. Alamat Asal
: Bakaran Kulon, Kec Juwana. Kab Pati.
6. Alamat sekarang
: karonseh selatan gang V no:533, Ngaliyan-
Semarang 7. Riwayat pendidikan
:
a. SDN 01 Bakaran Kulon Juwana tahun1998 b. Madrasah Diniyyah Raudlatul ‘Ulum Guyangan Trangkil Pati tahun 2000 c. MTs-Raudlatul ‘Ulum Guyangan Trangkil Pati tahun 2003 d. MA- Raudlatul ‘Ulum Guyangan Trangkil Pati tahun 2006 e. IAIN Walisongo Semarang 2010
xcvi
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
LAMPIRAN Pengelompokan Responden Berdasarkan Usia Usia
Valid
< 20 21 s/d 30 31 s/d 40 41 s/d 50 > 51 Total
Frequency 3 27 12 2 1 45
Percent 6.7 60.0 26.7 4.4 2.2 100.0
Valid Percent 6.7 60.0 26.7 4.4 2.2 100.0
xcvii
Cumulative Percent 6.7 66.7 93.3 97.8 100.0
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Pengelompokan Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Gender Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Laki-Laki
27
60.0
60.0
60.0
Perempuan
18
40.0
40.0
100.0
Total
45
100.0
100.0
xcviii
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Pengelompokan Responden Berdasarkan Jabatan Jabatan Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Karyawan
13
28.9
28.9
28.9
Accounting
5
11.1
11.1
40.0
Manager
4
8.9
8.9
48.9
Marketing
16
35.6
35.6
84.4
Teler
5
11.1
11.1
95.6
Admin
2
4.4
4.4
100.0
45
100.0
100.0
Total
xcix
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Pengelompokan Responden Berdasarkan Pendidikan Pendidikan Cumulative Frequency Valid
SMA
Percent
Valid Percent
Percent
27
60.0
60.0
60.0
D3
3
6.7
6.7
66.7
S1
15
33.3
33.3
100.0
Total
45
100.0
100.0
c
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
LAMPIRAN
VALIDITAS
X1 Correlations q1 q1
q2
q3
q4
q5
q6
X1
q2 q3 q4 * * .095 .399 .415
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
1
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
45 .095
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
45 .399*
45 .135
45 45 1 .456*
.007
.377
.002
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
45 45 45 * * .415 -.016 .456 .005
.915
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
45 * .678
45 45 45 * * .024 .548 .505
.000
.873
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
45 * .443
45 45 45 * * .163 .310 .692
.002
.286
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
45 45 45 45 * * * * .749 .298 .707 .762
.536 45 1
.536
*
*
.007
.005
.000
.002
.000
45 45 .135 -.016
45 .024
45 .163
45 * .298
.377
.873
.286
.047
45 45 .548** .310*
45 .707**
*
*
*
45 1
.002
*
.000
.000
*
.038
.047
.000
.038
.000
45 45 ** * .505 .692
45 ** .762
*
.000
*
*
.000
.915
*
.000
*
*
.000
.000
N 45 45 45 45 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
.000
.000
45 45 * 1 .500
45 ** .808
.000
.000
45 1
45 ** .758
*
45 ** .500 .000
.000
45 45 ** * .808 .758 *
.000
.000
45
45
X2 Correlations q7 q7
q8
q9
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
q8 q9 1 .461* .330* *
X2 .746**
.000
.003
.000
45 1
45 .250
45 .564**
45 .427**
45 .700**
.098
.000
.003
.000
45 1
45 ** .515
45 .294
45 ** .667
.000
.050
.000
45
45
45
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
45 * .330
45 .250
.027
.098
45
45
N
q11 .437**
.027
45 .461* *
q10 .568**
.001
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
.001
X1 ** .749
*
*
*
q5 q6 ** * .678 .443
45
ci
45 1
45
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
q10
q11
X2
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
.568* .564* .515*
1
.460**
.841**
.001
.000
45 1
45 .729**
*
*
*
.000
.000
.000
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
45 45 .437* .427* *
*
45 .294
45 .460**
.003
.003
.050
.001
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
45 45 45 .746* .700* .667*
45 .841**
45 .729**
.000
.000
*
*
*
.000
.000
.000
N 45 45 45 45 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
.000 45 1
45
45
Y Correlations q1 2
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
q12 1
q13 .220
q14 .285
q15 .273
q16 .219
q17 * .352
q18 ** .591
q19 * .312
Y ** .584
.147
.058
.069
.148
.018
.000
.037
.000
q1 3
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
45 .220
45 45 1 .565*
45 .459**
45 .319*
45 .580**
45 .395**
45 .298*
45 .673**
.147
.000
.002
.033
.000
.007
.047
.000
q1 4
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
45 45 .285 .565*
45 45 .571** .468**
45 .432**
45 .474**
45 .269
45 .727**
q1 5
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
45 45 45 .273 .459* .571*
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
45 45 45 .219 .319* .468*
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
45 45 45 .352* .580* .432*
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
45 45 45 .591* .395* .474*
q1 6
q1 7
q1 8
q1 9
Y
*
*
.058
.069
45 1
.000
.000
*
*
.002
.000
*
.148
.018
.033
.001
*
*
.000
.003
.001
.003
.001
.074
.000
45 45 1 .599**
45 .435**
45 .478**
45 .243
45 .757**
.000
.003
.001
.108
.000
45 1
45 .438**
45 .487**
45 .383**
45 .714**
.003
.001
.009
.000
45 1
45 .495**
45 .404**
45 .731**
.001
.006
.000
45 1
45 .471**
45 .799**
.001
.000
45 1
45 ** .577
45 .599** .000
45 45 .435** .438** .003
.003
45 45 .478** .487**
45 .495**
*
*
*
.000
.007
.001
.001
.001
.001
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
45 45 * * .312 .298
45 .269
45 45 ** .243 .383
45 ** .404
45 ** .471
.037
.074
.108
.009
.006
.001
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
45 45 45 .584* .673* .727*
45 45 .757** .714**
45 .731**
45 .799**
45 .577**
.000
.000
.000
.047
*
*
*
.000
.000
.000
.000
cii
.000
.000 45 1
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
N 45 45 45 45 *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
45
LAMPIRAN
RELIABILITY Scale: x1 Case Processing Summary N % Valid 45 100.0 a Excluded 0 .0 Total 45 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Cases
Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .780 6
Scale: X2 Case Processing Summary N % Valid 45 100.0 a Excluded 0 .0 Total 45 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Cases
Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .784 5
Scale: Y Case Processing Summary N % Valid 45 100.0 a Excluded 0 .0 Total 45 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Cases
Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .847 8
LAMPIRAN NORMALITAS Case Processing Summary
ciii
45
45
45
45
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
N 45 45 45
Y X1 X2
Valid Percent 100.0% 100.0% 100.0%
N
Cases Missing Percent 0 .0% 0 .0% 0 .0%
Total N
Percent 100.0% 100.0% 100.0%
45 45 45
Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df * Y .086 45 .200 .951 45 * X1 .110 45 . 200 .852 45 X2 .160 45 .086 .867 45 a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance.
Sig. .057 .000 .000
LAMPIRAN 7
Regression
b
Variables Entered/Removed Model Variables Entered Variables Removed Method 1 X2, X1a . Enter a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Y b
Model Summary Model Adjusted R R R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson Square a 1 .780 .608 .589 2.571 1.700 a. Predictors: (Constant), X2, X1 b. Dependent Variable: Y b
Model 1 Regression Residual
ANOVA Sum of Squares df 430.479 2 277.521 42
Total
708.000
Mean Square 215.240 6.608
F 32.574
Sig. .000a
44
a. Predictors: (Constant), X2, X1 b. Dependent Variable: Y a
Model
1
(Constant)
Unstandardized Coefficients B Std. Error -.084 3.295
X1 .565 X2 .858 a. Dependent Variable: Y
Coefficients Standardized Coefficients Beta
.192 .229
.376 .480
Collinearity Diagnosticsa
civ
t
Sig.
-.026
.980
2.940 3.752
.005 .001
Collinearity Statistics Tolerance VIF .571 .571
1.752 1.752
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Model
Dimension Eigenvalue
1
1 2 3 a. Dependent Variable: Y dimensi on1
2.985 .009 .006
Variance Proportions (Constant) X1 X2 1.000 .00 .00 18.055 .96 .28 23.111 .03 .72
Condition Index
a
Residuals Statistics Predicted Value Residual Std. Predicted Value Std. Residual a. Dependent Variable: Y Coefficients
Minimum Maximum Mean Std. Deviation 17.26 30.06 26.33 3.128 -6.930 3.642 .000 2.511 -2.901 1.192 .000 1.000 -2.696 1.417 .000 .977
N 45 45 45 45
a
Coefficients Model
1
(Constant)
Standardized Coefficients Beta
Unstandardized Coefficients B Std. Error 8.587 6.405
LnX2 -.199 LnX1 -2.377 a. Dependent Variable: Lnei2
2.629 2.363
-.015 -.193
Charts
cv
t
Sig.
1.341
.187
-.076 -1.006
.940 .320
.00 .09 .91
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
LAMPIRAN
Y
X1
X2
cvi