UJI EFEKTIVITAS FORMULA EKSTRAK SEREH (Cymbopogonnardus L.) SEBAGAI LOTIO ANTI NYAMUK DEMAM BERDARAH ( Aedes aegypti) THE EFFECTIVENESS TEST OF LEMONGRASS EXTRACT FORMULA (CYMBOPOGONNARDUS L) AS DENGUE FEVER OF MOSQUITO REPELLENT LOTIOAEDESAEGYPTI
Safaruddin, Asnah Marzuki, Amran Ilyas Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin
Alamat Korespondensi : Safaruddin Universitas Hasanuddin Makassar, 90233 HP :085255613779 Email :
[email protected]
1
Abstrak Alternatif penggunaan tanaman yang mampu menjadi insektisida nabati, adalah Sereh (Cymbopogon sp). Sereh memiliki kandungan kimia minyak atsiri seperti geraniol, sitronellal, metaeugenol, dan komponen lainnya secara tradisional digunakan sebagai repellan nyamuk, fumigant (racun inhalasi) dipemukiman ataupun bahan pewangi pada makanan dan kosmetik. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sediaan lotio ekstrak sereh (Cymbopogon nardusL) sebagai anti nyamuk demam berdarah A.Aegypti dan menentukan efektivitas formula lotio ekstrak sereh (CymbopogonnardusL) sebagai repellan anti nyamuk A.aegypti.Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yaitu dengan memformulasi sediaan lotio dengan menganalisis efektifitas repellent Ekstrak sereh. Ekstrak sereh divariasikan dalam 3 formula dan 5 konsentrasi yaitu 0% (Kontrol), 1,25%, 2,5%, 5%, dan 10%. Penelitian ini dilakukan dengan enam kali pengulangan. Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah jumlah nyamuk Aedes aegipty yang hingga pada tiap-tiap kelompok setelah pemberian lotio ekstrak sereh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan dari hasil analisis of varians (Anova) p<0.01 Antara control dengan perlakuan sehingga didapat disimpulkan bahwa lotio ekstrak sereh memiliki efek repellant terhadap nyamuk Aedes aegipty. Kata Kunci : Efektifitas, Lotio, Sereh, Aedes aegipty
Abstract Alternative use of plants to become vegetable insecticide, is Citronella (Cymbopogon sp). Lemongrass essential oils contain chemicals such as geraniol, sitronellal, metaeugenol, and other components traditionally used as a mosquito repellan, fumigants (poison inhalation) in neighborhood or fragrance ingredients in food and cosmetics. The objectives of the research were to make the preparations of lemongrass extractlotio(Cymbopogon nardus L) as dengue fever of mosquito repellent Aedes aegyptiand determined the effectiveness of the lemongrass extract lotio formula as mosquito repellent Aedesaegypti. The study was an experimental research that was to formulate the preparations lotio by analyzing the effectiveness of the lemongrass extract repellent. Lemongrass extracts were varied into 3 formulas and 5 concentrations were 0% (control), 1,25%, 2,5% and 10%. The study was done 6 times repetitions variables which measured in this study was the number of aedesaegipty mosquitoes landed on each group after given lemongrass extract. The result of the study showed that there were significant differences in the results of the analysis of variance (ANOVA) p<0.01 between control and experimental. So that the researcher can be concluded that lemongrass extract lotio has effect on AedesAegepty mosquitoes. Key words : effectiveness, lotio, lemongrass and Aedesaegipty.
2
PENDAHULUAN Demam berdarah ditandai dengan demam mendadak 2 – 7 hari tanpa penyebab yang jelas, lemah atau lesu, gelisah, nyeri ulu hati, disertai dengan tanda perdarahan dikulit berupa bintik perdarahan, dan ruam (purpura) kadang-kadang mimisan, muntah darah, kesadaran menurun atau syok (Safar, 2009). Demam dengue dan dengue hemorrhagic fever (DHF) disebabkan oleh salah satu dari empat serotype yang berbeda yaitu tipe DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN-4 dari genus Flavivirus (Widoyono, 2011). Nyamuk termasuk kelas Insecta ordo Diptera dan family Culcidae. Serangga ini selain mengganggu manusia dan binatang melalui gigitannya juga dapat berperan sebagai vector penyakit pada manusia dan binatang (Gandahusada et al., 2000). Melindungi pribadi dari resiko penularan virus DBD, dapat dilakukan secara individu yaitu dengan menggunakan repellent, dan mengenakan pakaian yang mengurangi gigitan nyamuk. Selain itu jalan lain yang dapat ditempuh untuk mencegah penyakit demam berdarah adalah dengan mengeliminasi atau menurunkan populasi nyamuk vector seperti Aedes sp (Soegiajanto, 2006). Di Indonesia banyak orang yang menggunakan obat nyamuk bakar untuk mengusir nyamuk malam hari dan siang hari (Sembel, 2009). Penelitian sebelumnya menggunakan tumbuhan sereh sebagai Larvasida, telah dilakukan oleh Ulfa et al (2009), bahwa air rebusan serai (Andropogon nardus L) pada konsentrasi 5%-20% berpengaruh terhadap tingkat penetasan telur nyamuk Larva/pupa nyamuk A.aegypti dan berpotensi sebagai insektisida alami karena toksisitasnya mampu menurunkan tingkat penetasan telur dan meningkatkan mortalitas pupa nyamuk A.Aegypti. Sereh (Cymbopogonnardus L) menurut Guenther ( 1990), dalam buku minyak atsiri, memiliki kandungan kimia minyak atsiri seperti geraniol, sitronellal, meta eugenol, dan komponen lainnya yang dapat digunakan sebagai pewangi sabun, sprays, dan desinfektan yang harganya tidak begitu mahal. Minyak sereh secara tradisional digunakan sebagai repellent nyamuk, fumigant (racun inhalasi) dipemukiman ataupun bahan pewangi pada makanan dan kosmetik (Nakahara et al., 2003). Konsentrasi minyak sereh yang umum digunakan dalam produksi penolak serangga berkisar antara 0,05% hingga 15% baik secara tunggal maupun dikombinasikan dengan minyak lavender, cengkeh, ataupun minyak cedar (Barnard, 2000). Berdasarkan hal tersebut, maka perlu dilakukan inovasi/pengembangandalam memanfaatkan tanaman sebagai repellant ekstrak sereh (Cymbopogon nardus L) dengan membuat sediaan lotio ekstrak sereh (Cymbopogon nardusL) sebagai anti nyamuk demam berdarah A.Aegypti dan menentukan
3
efektivitas formula lotio ekstrak sereh (CymbopogonnardusL) sebagai repellan anti nyamuk A.aegypti
METODE PENELITIAN Lokasi dan Rancangan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin dan Pembuatan formula dilakukan di laboratorium Teknologi Farmasi Fakultas Farmasi. Desain penelitian ini adalah studi eksperimental. Pengambilan dan Pengolahan Sampel Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah tipe sereh wangi (Cymbopogon nardus L. ) dari kabupaten Bone propinsi Sulawesi Selatan yang ditanam secara budidaya, akar dipisahkan dari bagian batang yang merupakan batang semu dan daun selanjutnya dicuci dengan bersih, selanjutnya dipotong-potong kecil lalu dikeringkan dengan cara dianginanginkan. Setelah kering kurang lebih mengandung kadar air + 10%, sampel diserbukkan dan siap digunakan bahan penelitian. Pembuatan Ekstrak Sampel sebanyak 1000 g dimasukkan ke dalam wadah maserasi kemudian ditambahkan dengan cairan penyari N-heksan sebanyak 3 Liter dan dibiarkan selama 24 jam sambil sekali-kali diaduk. Filtrat disaring dan ampas direndam lagi dengan pelarut yang sama. Hal ini dilakukan sebanyak 3x24 jam. Filtrat dikumpulkan dan diuapkan sampai diperoleh ekstrak kental. Ekstrak yang diperoleh ditimbang beratnya. Formulasi Lotio Ekstrak Sereh Formula Lotio ekstrak sereh (Cymbopogon nardus) terdiri dari
lima konsentrasi
ekstrak yaitu 0 %, 1,25; 2,5; 5,0; dan 10%. Penyiapan Hewan Uji Penyiapan nyamuk A. aegypti dilakukan dengan terlebih dahulu mengumpulkan larva nyamuk betina yang terdapat di bakk pembiakan yang telah diketahui genetiknya kemudian dipindahkan ke dalam wadah terbuka yang berisi air bersih. Larva diberi pakan dengan campuran pakan ikan. Larva nyamuk yang sudah menjadi pupa kemudian dimasukkan dalam kurungan. Pipa dibiarkan berkembang menjadi nyamuk. Setelah nyamuk dewasa diberi larutan sukrosa 10% yang ditempatkan dalam kurungan nyamuk sebagai protein untuk pematangan telur nyamuk betina. Setelah nyamuk dewasa dipilih sebanyak 375 ekor nyamuk betina dan disebar 25 ekor tiap-tiap kandang yang telah disiapkan untuk pengamatan.
4
Uji Efektif Repellant Uji efektivitas repellant dirancang dalam acak kelompok dengan lima perlakuan, dengan menggunakan metode statistic ANOVA SPSS. Pengujian dilakukan dengan cara memasukkan Kelinci ddlam kandang yang telah berisi nyamuk betina Aedes aegipty. Kemudian dihitung berapa nyamuk yang hinggap. HASIL PENELITIAN Hasil Ekstraksi Sereh Ekstrak yang diperoleh dengan nilai rendemen sebesar 12,72 g, berwarna hijau mudah, bau khas sereh dan meiliki konsistensi kental. Hasil Penentuan Komponen Kimia Ekstrak Ekstrak yang diperoleh memiliki komponen kimia alkaloid, flavonoid, citronellol dan steroid. Hasil Formulasi Sediaan lotio ekstrak sereh memiliki bau khas sereh, warna hijau mudah, dengan tekstur halus dan lembut (Tabel 1 dan 2). Hasil Uji Efektifitas Lotio Ekstrak sereh Formula sediaan yeng diperoleh memiliki efektifitas repellan yang baik, dimana efektifitas tiap formula relatif berbeda, nilai fektifitas dipengaruhi oleh tingginya konsentrasi. Semakin tinggi konsentrasi yang diberikan maka semakin baik daya proteksinya terhadap nyamuk Aedes aegypti (Data pada tabel 3 dan 4). PEMBAHASAN Penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak Sereh dapat dibuat sediaan lotio, dan efektif sebagai repellan terhadap nayamuk Aedest aegypti. Lotio adalah emulsi cair yang terdiri dari fase minyak dan fase air yang distabilkan oleh emulgator, mengandung satu atau lebih bahan aktif di dalamnya. Lotion dimaksudkan untuk pemakaian luar kulit sebagai pelindung Lachman et al (1994). Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Sereh (Cymbopogon nardus L)
yang diketahui memiliki kandungan terpenoid, alkaloid yang
memiliki banyak manfaat dalam bidang kesehatan dan kosmetik. Salah satu cara yang dilakukan untuk memperoleh ekstrak sereh adalah dengan cara ekstraksi. Hasil ekstraksi sereh (Cymbopogon nardus L) dengan menggunakan cairan penyari NHeksan diperoleh ekstrak kental yang memiliki komponen flavonoid, citronellol, steroid dan alkaloid hal ini terlihat pada penampakan lempeng kromatografi lapis tipis. Pembuatan 5
ekstrak sereh dalam bentuk sediaan sediaan lotio karena mengandung senyawa minyak atsiri berupa citronellol dan geraniol yang memiliki kemampuan sebagai repellan yang dapat mengusir serangga, seperti nyamuk dan lalat. Sediaan Lotio ekstrak sereh dibuat menggunakan tiga formula lotio, hasil pembuatan bahan dasar lotio ketiga formula tersebut memiliki warna yang sama, lotio pada basis dengan warna putih bersih, dan variasi konsentrasi dengan warna yang kehijauan, bau khas sereh pada masing-masing konsetrasi. Konsentrasi yang diujikan pada hewan coba adalah 0%, 1,25%, 2,5%, 5% dan 10%. Sedangkan hewan coba yang digunakan adalah kelinci sebanyak 5 ekor. Dimana masingmasing kelinci diolesi setiap konsentrasi. Kelinci-kelinci tersebut terlebih dahulu dicukur punggungnya dengan lebar 4 x 3 cm2 kemudian diolesi lotio ektrak sereh, dimasukkan pada masing-masing kandang percobaan dan diamati selama 3 menit. Kemudian dikeluarkan dari kandang dan dimasukkan lagi pada jam perlakuan berikutnya sampai enam jam perlakuan setiap 0, 30 menit, 1, 2, 4 dan 6 jam Persentase efektifitas lotio ekstrak sereh terhadap jumlah nyamuk yang hinggap pada kelinci selama 6 jam perlakuan yaitu tanpa ekstrak rata-rata 44,89 %, konsenrtrasi 1,25% : 63,56 %, konsentrasi 2,5% : 68,67 %, konsentrasi 5% : 80,89 %, dan konsentrasi 10% : 98,89%. Berdasarkan data tersebut diatas dapat diketahui
bahwa
konsentrasi yang baik
sebagai repellan terdapat pada lotio ektrak sereh dengan konsentrasi 5 % dan 10 % karena manpu menolak keberadaan nyamuk dari kelinci sejak awal perlakuan
sampai akhir
perlakuan. Dari hasil uji analisa statistik dengan menggunakan uji analisis of varians dengan tingkat kemaknaan 0,01 diketahui bahwa p (5.374) > α (2,37) artinya terdapat perbedaan signifikan pada perlakuan. Selanjutnya dilakukan uji beda nyata
terhadap perlakuan.
diketahui bahwa konsentrasi yang terbaik memiliki aktifitas repellan yaitu konsentrasi 10%. Daya proteksi yang dihitung selama 6 jam menunjukkan bahwa semua formula lotio anti nyamuk berbahan aktif ekstrak sereh berbeda secara signifikan terhadap kontrol. Hal ini mengindikasikan bahwa minyak atsiri
ekstrak sereh berpengaruh dan berperan sebagai
repellan terhadap nyamuk demam berdarah.
6
KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil penelitian diatas, dapat disimpulkan bahwa lotio ekstrak sereh konsentrasi 10% memiliki efektivitas repellant yang sangat baik. Perlu dilakukan inovasi baru dengan penambahan zat yang bersifat fixative untuk meningkatkan daya proteksi dan efektivitas lotio.
DAFTAR PUSTAKA Barnard.
(2000). Repellents and toxicants for personal Protection. Florida : Global Collaboration For development of pesticides for public Health (GCDPP) WHO. Gandahusada S, Ilahude H.D, Pribadi W. (2000). Parasitologi Kedokteran : Ed. III. Balai Penerbit FK UI. Jakarta. Guenther E. (1990). The Essential Oils. Diterjemahkan Ketaren, R. S. Minyak Atsiri, Jilid IV A. UI.Press. Jakarta. Lachman L, H.A Liebermen and J.L. Kanig. (1994). TeoridanPraktekfarmasiIndustri, Jilid II edisi III, Universitas Indonesia. Nakahara K. Alzoreky, N. Yodhihashi, T. Nguyeng, H.T. (2003). Chemical Composition and antifungal activity of essential oil from Cymbopogonnardus(Citronella grass). JARQ37 :249-252. Safar R. (2009). ParasitologiKedokteran.,CV. YramaWidya., Bandung Sembel D.T. (2009). EntomologiKedokteran. Penerbit ANDI. Yogyakarta. Soegiajanto S. (2006). DemamBerdarah Dengue. Ed. 2.,Airlangga University Press. Jakarta. Ulfa Y. Gafur A dan Pujawati E.D. (2009). Penetasan Telur dan Mortalitas Pupa Nyamuk Aedes aegypti Pada perbedaaan Konsentrasi Air RebusanSerai (Andropogonnardus L).Bioscientiae Jurnal. 37–48. Widoyono (2011). PenyakitTropis. Ed. II. Erlangga Medical Series. Jakarta
7
Tabel 1. Formula Lotio Ekstrak Sereh Nama Bahan Natrium laurel Sulfat Cetil alkohol Paraffin Liquid Asam asetat TEA Lanolin Gliserin Asam benzoate Metil Paraben Propil paraben BHA Parfume Asam stearate Isopropil Palmitat Petrolatum Aquades ad
FI 1 2 2,5 1 5 0.1 0.1 2.5 2 1 100
F II 3 3 3 3 0,30 0,15 6 100
F III 0,4 1 10 3 7 0,2 0,03 0,03 100
Tabel 2.Pengujian Ekstrak Sereh
Parameter
Hasil Pengamatan
Warna Bau Konsistensi Rendamen Kadar abu Kadar air
Hijau muda Khas sereh Kental 12,72 2.1 % 0,91 %
8
Tabel 3. Data Pengujian Efektifitas Lotio Ekstrak Sereh Efektifitas % dalam 6 x perlakuan Ekstrak FORMULA Sereh 0 30 1 2 4 6 0 40 20 16 20 28 24 1.25 60 60 48 48 60 52 FI 2.5 72 72 56 52 48 52 5 88 80 68 60 56 60 10 100 100 96 100 100 96 360 332 284 280 292 284 Σ 0 84 60 64 40 48 40 1.25 92 92 80 72 64 64 FII 2.5 92 96 72 76 72 72 5 100 100 92 80 88 80 10 100 100 100 100 100 96 468 448 408 368 372 352 Σ 0 64 64 52 48 60 36 1.25 52 72 52 56 52 68 FIII 2.5 72 64 64 68 64 72 5 92 88 84 80 80 80 10 100 100 100 100 96 96 380 388 352 352 352 352 Σ Jumlah 1208 1168 1044 1000 1016 988
Σ
Ratarata
148 328 352 412 592 1832 336 464 480 540 596 2416 324 352 404 504 592 2176 6424
24.67 54.67 58.67 68.67 98.67 61.07 56.00 77.33 80.00 90.00 99.33 80.53 54.00 58.67 67.33 84.00 98.67 72.53 71.38
Tabel 4. Analisis Statistik Anaova SK
Db
JK
KT
F Hitung
F 5%
F 1%
Formula Kelompok (r) Perlakuan (t)
2 5 14
5744.356 2924.089 37399.783
2872.178 584.81 2671.41
5.778** 1.176 5.374**
3.14 2.36 1.85
4.95 3.32 2.37
Galat Total
68 89
33800.928 43085.111
497.07 -
-
9