EquityValuation 6 Pebruari 2013
Trust Finance Indonesia, Tbk Laporan Utama
Target Harga Terendah 780
Tertinggi 820
Multi Finance Property Kinerja Saham JCI
TRUS
4,600
580
4,400
560 540
4,200
520
4,000
500 3,800 480 3,600
Peningkatan Pelayanan Ditengah Tantangan
460
3,400
440 JCI
3,200
TRUS
420
3,000
400
Sumber : Bloomberg
Informasi Saham
Rp
Kode Saham
TRUS
Harga Saham Per 5 Pebruari 2013
520
Harga Tertinggi 52 minggu terakhir
900
Harga Terendah 52 minggu terakhir Kapitalisasi Pasar Tertinggi 52 minggu (miliar) Kapitalisasi Pasar Terendah 52 minggu (miliar)
500 360 200
Market Value Added & Market Risk 1.4
160.0
1.2
140.0 120.0 100.0
0.8 80.0 0.6
MVA
Market Risk
1
60.0 0.4
40.0
0.2
20.0
0
Sep-10
Sep-11
Market Risk
Sep-12
MVA
Sumber : Bloomberg, Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing
Pemegang Saham
(%)
PT Majujaya Terus Sejahtera
30,0
Artha Securities Indonesia
11,7
Federal Investment Holding, Ltd
35,0
Publik (dibawah 5% kepemilikan)
23,4
Kontak: Equity & Index Valuation Division Phone: (6221) 7278 2380
[email protected] “Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
PT Trust Finance Indonesia, Tbk ("TRUS"), didirikan pada 12 Februari 1990, dengan nama PT KIA Asia Finance ("KAF"). KAF berganti nama menjadi TRUS pada tahun 2002, saat go public. Ruang lingkup usaha TRUS meliputi penyediaan dana atau barang kepada pelanggan, serta menerima bunga atas sewa guna usaha, anjak piutang pinjaman, pembiayaan kartu kredit, pinjaman konsumen. Dari hanya menyediakan pembiayaan untuk produk KIA, TRUS kini juga menyediakan pembiayaan untuk merek mobil lain serta alat berat seperti excavator, bulldozer, dll, yang banyak digunakan untuk industri pertambangan dan perkebunan. Di tahun 2012, TRUS membuka cabang baru di Balikpapan, dan meningkatkan jumlah kantor cabang menjadi empat cabang - termasuk satu unit usaha syariah dan satu kantor pusat di Jakarta. Saat ini, sekitar 59% dari penyaluran kredit TRUS didistribusikan ke alat berat, dan sisanya adalah untuk mobil baru dan bekas. Sampai dengan September 2012, TRUS mampu menyalurkan sekitar Rp 407,8 miliar pembiayaan konsumen, tumbuh 6,8% YtD. TRUS terus berhati-hati dalam melakukan penyaluran kredit, membuat Non-Performing Financing ("NPF") tetap aman, dan dengan strategi yang tepat dengan lebih banyak membiayai kepemilikan alat berat, dimana saat ini peluang pertumbuhannya cukup besar, sehingga membuat TRUS memiliki prospek yang cerah di tahuntahun berikutnya. Halaman ke 1 dari 13 halaman
Trust Finance Indonesia, Tbk PARAMETER INVESTASI Didukung oleh Pertumbuhan Penjualan Kendaraan di Tahun 2012, Banyak Tantangan di 2013 Dengan perekonomian Indonesia yang tumbuh sebesar 6,2% YoY di 2012, inflasi terjaga disekitar 4,3%, pendapatan per kapita yang tumbuh dan rendahnya BI Rate sebesar 5,75%, mendorong pertumbuhan industri mobil dalam negeri hingga penjualannya mencapai lebih dari 1 juta unit di tahun 2012. Hasilnya, pendapatan TRUS juga tumbuh sebesar 19,34% YoY, didukung oleh meningkatnya aktivitas pendanaan untuk pembiayaan mobil. Namun, pada tahun 2013, kami memperkirakan bahwa industri pembiayaan akan menghadapi banyak tantangan. Potensi meningkatnya biaya energi, seperti listrik dan harga bahan bakar, sangat mungkin memicu peningkatan inflasi. Peraturan lainnya, seperti rasio loan to value yang meningkat untuk perbankan dan industri multi finance Syariah, membuat kami percaya bahwa pertumbuhan industri pembiayaan terbatas pada sekamir 10% YoY. Kualitas Piutang Pembiayaan Konsumen yang Stabil Kualitas piutang pembiayaan konsumen TRUS membaik di 9M12. Penyisihan penurunan nilai piutang mengecil dari 1,1% pada 2011 menjadi 1,0% pada 9M12. Kebijakan untuk tetap berhati-hati pada penyaluran pembiayaan serta pengaruh dari ditetapkannya peraturan loan to value menyebabkan peningkatan hal kualitas tersebut di 3Q12. Peningkatan Pelayanan Kepada Konsumen Pada 2013, TRUS berencana untuk membuka cabang baru di lokasi strategis dalam rangka untuk lebih dekat dengan pelanggan potensial dan memperluas wilayah operasionalnya. Kami memperkirakan bahwa rencana ini membutuhkan sekitar Rp 7 miliar belanja modal, dan akan dimulai sekitar 2H13. Selain membuka cabang baru, TRUS juga berencana untuk meningkatkan jumlah dealer atau distributor. Hal ini dilakukan untuk menambah kenyamanan pelanggan untuk memilih mobil atau alat berat yang sesuai dengan kebutuhan mereka. TRUS juga meningkatkan jumlah bank yang bekerja sama, dalam rangka meningkatkan kemungkinan memperoleh sumber pendanaan yang lebih murah. Prospek Usaha Secara umum, prospek pembiayaan masih prospektif, meskipun menghadapi banyak tantangan di tahun depan. Stabil rendahnya BI Rate (5,75%), pertumbuhan ekonomi sebesar 6,2% YoY pada tahun 2012, dan peningkatan pendapatan per kapita hingga sekitar USD 3.500 pada tahun 2012, mendorong pertumbuhan industri pembiayaan. Namun, potensi kenaikan biaya energi, yaitu tarif listrik sejak Januari 2013, dan kenaikan harga BBM membatasi pertumbuhan industri pembiayaan. Selain itu, peraturan baru, seperti peningkatan loan to value ratio bagi perbankan dan multi finance syariah, akan segera terasa dampaknya di tahun 2013. Karenanyaa, kami memperkirakan industri pembiayaan hanya tumbuh 10% YoY, di 2013. Namun, rencana pembukaan cabang baru dan peningkatan jumlah dealer, membuat kami percaya bahwa dalam jangka panjang pendapatan TRUS dapat tumbuh sebesar 21,3% CAGR selama tahun 20112016. Tabel 1 :Ringkasan Kinerja
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
6 Pebruari 2013
Pendapatan [Rp miliar] Laba sebelum pajak [Rp miliar] Laba bersih [Rp miliar] EPS [Rp] Pertumbuhan EPS [%] P/E [x] PBV [x]
2009
2010
2011
2012P
2013P
48
52
68
74
82
22
25
28
29
32
16
19
21
22
24
41
46
53
55
60
33
14
14
4
9
9,2
7,8
14,9
9,4*
8,7*
1,2
1,0
2,2
1,1*
1,0*
Sumber: PT Trust Finance Indonesia Tbk., Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing *) Berdasarkan harga saham TRUS per 5 Pebruari 2013– Rp 520/saham
Halaman ke 2 dari 13 halaman
Trust Finance Indonesia, Tbk
GROWTH VALUE MAP Latar Belakang Growth-Value Map memberikan gambaran akan ekspektasi pasar untuk perusahaan-perusahaan yang tercatat di BEI. Metrik Current Performance (“CP”), sumbu horisontal, adalah bagian dari nilai pasar saham saat ini yang dapat dihubungkan dengan nilai perpetuitas dari kinerja profitabilitas perusahaan. Metrik Growth Expectations (“GE”), sumbu vertikal, merupakan perbedaan antara nilai pasar saham saat ini dengan nilai current performance. Kedua metrik tersebut dinormalisasikan dengan nilai buku perusahaan. Growth-Value Map membagi perusahaan-perusahaan ke dalam empat klaster, yaitu:
Excellent value managers (“Q-1”) Pasar memiliki ekspektasi terhadap perusahaan-perusahaan di Q-1 melebihi benchmark mereka dalam hal profitabilitas dan pertumbuhan.
Expectation builders (“Q-2”) Pasar memiliki ekspektasi yang relatif rendah terhadap profitabilitas perusahaanperusahaan di Q-2 dalam jangka pendek, tetapi memiliki ekspektasi pertumbuhan yang melebihi benchmark.
Traditionalists (“Q-3”) Pasar memiliki ekspektasi yang rendah terhadap pertumbuhan perusahaanperusahaan di Q-3, walaupun mereka menunjukkan profitabilitas yang baik dalam jangka pendek.
Asset-loaded value managers (“Q-4”) Pasar memiliki ekspektasi yang rendah terhadap profitabilitas dan pertumbuhan perusahaan-perusahaan di Q-4. Growth Value Map TRUS Kami menempatkan TRUS di klaster Tradisionalist (kuadran 3). Kinerja TRUS saat ini melebihi ekspektasi pasar. Namun, minat pasar terhadap pertumbuhan masa depan TRUS tidak terlalu tinggi. Oleh karena itu, diperlukan upaya hubungan masyarakat yang lebih baik untuk membangkitkan kesadaran pasar mengenai potensi perusahaan. TRUS memiliki kesempatan untuk pindah ke klaster Excellent Value Manager (kuadran 1) dengan tiga cara: memperkuat kemampuan pertumbuhan internal mereka, melakukan tindakan untuk mendorong persepsi pasar akan keberhasilan ekonomi dan secara teratur memperbarui informasi yang signifikan kepada masyarakat Gambar 1: Growth Value Map (TRUS, Sub Sektor Multi Finance)
Q-2
Growth Expectations
5
Q-1
3 1 DEFI
-1
CFIN TRUS BBLD
-3
BFIN
-5 -1 “Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
6 Pebruari 2013
TIFA
Q-4 1
3
5
ADMF
Q-3
7
Current Performance (CP) Sumber: Bloomberg, Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing
Halaman ke 3 dari 13 halaman
Trust Finance Indonesia , Tbk INFORMASI BISNIS Penjualan Kendaraan di Indonesia: 2012 Mengagumkan, 2013 Menghadapi Banyak Tantangan Penjualan mobil Indonesia sepanjang 2012 cukup mengagumkan. Penjualan naik dan bahkan memecahkan rekor penjualan 1 juta mobil pada 2012, meskipun banyak tantangan. Didukung oleh rendah dan stabilnya suku bunga acuan ("BI Rate") sebesar 5,75%, dan ekonomi Indonesia yang terus tumbuh positif 6,2% YoY di 2012, sehingga memicu peningkatan pendapatan per kapita, serta peningkatan penjualan tersebut. Namun, apresiasi juga patut diberikan kepada para distributor mobil, karena peningkatan penjualan tersebut dicapai di tengah banyak tantangan. Pada tahun 2013, kami melihat bahwa penjualan mobil Indonesia kembali menghadapi tantangan baru, seperti peraturan pelat nomor ganjil-genap yang diperkirakan akan dilaksanakan di provinsi DKI Jakarta di bulan Maret 2013. Namun, kami perkirakan peraturan itu tidak akan menghambat pertumbuhan penjualan mobil di DKI Jakarta, karena kualitas transportasi umum masih belum memenuhi standar yang diinginkan. Tabel 2: Penjualan Mobil per Bulan, Jan – Nov’12 (dalam %)
Bulan Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November
Jumlah penjualan mobil 76.427 86.482 87.919 87.144 95.636 101.746 102.512 76.445
Peristiwa Banjir besar di Thailand Pasar pulih Wacana kenaikan harga bahan bakar Harga bahan bakar stabil Wacana kenaikan down payment Implementasi kenaikan down payment Peningkatan penjualan mobil menjelang Idul Fitri Liburan panjang, hari kerja terbatas Pasar menguat, efek peningkatan down payment 102.113 tidak terlihat 106.807 IIMS 2012 Promosi akhir tahun, mencetak rekor penjualan 1 103.783 juta unit
Sumber: Gaikindo, Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing
Industri Alat Berat Indonesia: Bergejolak di 2012, Sedikit Rebound di 2013 Selama 1H12, produksi alat berat meningkat tajam sebesar 57,6% YoY atau mencapai 5.004 unit. Kondisi ini didukung oleh meningkatnya permintaan dari sektor pertambangan dan perkebunan. Namun, selama 3Q12 permintaan alat berat menurun 33% QoQ, sebagai akibat penurunan aktivitas di sektor tersebut, menyusul penurunan pada harga komoditas. Pada 4Q12 kami memperkirakan bahwa produksi alat berat akan terus menunjukkan downtrend, turun 44%YoY, atau hanya menghasilkan sekitar 1.300 unit. Namun, pada tahun 2013 kami memperkirakan bahwa produksi alat berat akan rebound, karena peningkatan aktivitas di bidang perkebunan dan sektor pertambangan.
6 February 2013 pages
Halaman ke 4 dari 13 halaman
Trust Finance Indonesia, Tbk
Gambar 3: Penjualan Alat Berat, 2011 – 2012 (dalam unit)
3,000
2,533
2,471
2,329
2,500 1,871
2,000 1,500
1,850
1,689
1,303
1,300
1,000 500 -
Sumber: Indonesia Heavy Machineries Association, Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing
Outlook Industri Multi Finance: Pertumbuhan Terbatas Dengan mobil dan industri alat berat sekali lagi menghadapi tantangan di tahun 2013, kami memperkirakan bahwa pertumbuhan industri pembiayaan juga akan terbatas. Kenaikan terantisipasi atas harga energi, seperti listrik dan bahan bakar bisa memicu kenaikan inflasi. Seiring dengan rencana Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan loan to value ratio pada perbankan dan multi finance syariah, membuat kami percaya bahwa pertumbuhan industri pembiayaan hanya terbatas pada tingkat 10% YoY pada 2013 Memperbanyak Jumlah Area Operasional dan Peningkatan Pelayanan Pada 2013, TRUS berencana menambah satu cabang lagi untuk memperluas wilayah operasional dan mendekat ke konsumen. Kami memperkirakan bahwa hal itu akan terwujud di 2H13, dan akan membutuhkan sekitar Rp 7 miliar dari belanja modal. Selain rencana itu, TRUS juga berencana untuk meningkatkan jumlah dealer atau distributor tunggal yang bekerja sama untuk meningkatkan kemampuannya untuk membiayai merek mobil atau alat berat lainnya. TRUS juga meningkatkan kerjasama dengan bank, dalam rangka meningkatkan kemampuan mendapatkan pendanaan dengan tingkat bunga yang rendah. Pembiayaan Alat Berat Tetap Menjadi Kontributor Terbesar Per September 2012, piutang pembiayaan konsumen bruto TRUS masih didominasi oleh pembiayaan alat berat. Pembiayaan alat berat menyumbang sekitar 59% dari total piutang pembiayaan konsumen kotor TRUS, atau sebesar sekitar Rp 281 miliar. Pembiayaan untuk alat berat memerlukan 25% uang muka, relatif sejalan dengan peraturan Bank Indonesia tentang loan to value ratio sebesar 70%.Selain pembiayaan alat berat, TRUS mendistribusikan pembiayaan untuk mobil baru dan bekas, yang kami percaya tidak secara signifikan dipengaruhi oleh peningkatan uang muka memerlukan oleh Bank Indonesia.
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
6 Pebruari 2013
Halaman ke 5 dari 13 halaman
Trust Finance Indonesia, Tbk Gambar 4: Kontribusi Terhadap Piutang Pembiayaan Kotor, 2011 - 3Q12 70%
59%
60%
59%
50% 40% 30%
23% 18%
20%
22%
19%
10% 0% Mobil baru
Mobil bekas
2011
Alat berat
3Q12
Sumber: PT Trust Finance Indonesia Tbk, Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing
Terkena Efek Early Repayment di 3Q12 Kami melihat bahwa TRUS mengalami penurunan piutang pembiayaan konsumen sebagai akibat dari pelunasan lebih awal (early repayment). Piutang pembiayaan konsumen kotor TRUS di akhir September 2012 adalah Rp 476,3 miliar, lebih rendah dibandingkan dengan saat tanggal 31 Maret 2012 dan 30 Juni 2012, yang mencapai Rp 501,7 miliar dan Rp 499,1 miliar. Piutang pembiayaan konsumen kotor TRUS yang akan jatuh tempo dalam dua atau tiga tahun (yang mewakili 79% dari seluruh piutang pembiayaan konsumen kotor), turun sebesar 3,6% QoQ dan 10,2% QoQ. Sedangkan piutang jatuh tempo dalam empat tahun juga turun sebesar 6,1% QoQ. Sebaliknya piutang TRUS yang jatuh tempo dalam satu tahun naik hingga mencapai Rp 95,1 miliar per September 2012, lebih tinggi 7,5%QoQ dan 53,7% YtD. Kami percaya bahwa di samping pelunasan awal, konsumen TRUS juga memilih angsuran satu tahun, karena semakin membaiknya tingkat kesejahteraan masyarakat. Gambar 5 : Piutang Pembiayaan Konsumen Kotor TRUS dan Jumlahnya Berdasarkan Lama Jatuh Tempo, 2011 – 9M12 (dalam Rp miliar) 300.0
Rp, miliar 510
502
500
240.0
250.0
499
208.3 184.7
200.0
490 476
480
223.5
187.1
150.0
470 460
100.0
456
200.7 179.8
186.4
95.1
88.5
73.8
61.9
50.0
450
0.8
440
0.7
0.7
0.6
0.0
430
Des 2011 Des 2011
Mar-12
Jun-12
Sep-12
Piutang pembiayaan kotor (Rp, miliar)
Mar-12
Jun-12
Sep-12
Piutang pembiayaan konsumen kotor jatuh tempo dalam 1 tahun
Piutang pembiayaan konsumen kotor jatuh tempo dalam 2 tahun
Piutang pembiayaan konsumen kotor jatuh tempo dalam 3 tahun
Piutang pembiayaan konsumen kotor jatuh tempo dalam 4 tahun
Sumber :PT Trust Finance Indonesia Tbk, Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing
KEUANGAN
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
6 Pebruari 2013
Terus Mencatatkan Pertumbuhan Pendapatan Meskipun TRUS mengalami tren penurunan piutang pembiayaan konsumen sejak Maret 2012, namun pendapatan TRUS terus tumbuh karena jumlah pembiayaan konsumen per September 2012 masih lebih tinggi dibandingkan September Halaman ke 6 dari 13 halaman
Trust Finance Indonesia, Tbk 2011.Pendapatan TRUS tumbuh menjadi Rp 57,7 miliar selama periode 9M12, sedangkan pada 9M11 hanya sebesar Rp 48,4 miliar. Sementara jumlah pembiayaan konsumen per September 2012 adalah sebesar Rp 476,3 miliar, lebih tinggi dari September 2011 sebesar Rp 402,4 miliar Gambar 6 : Pendapatan TRUS, 2010 – 9M12 (dalam Rp, miliar)
80.00 70.00 60.00 50.00 40.00 30.00 20.00 10.00 0.00
2010
2011
9M11
9M12
Pendapatan lainnya
0.30
0.25
0.22
0.69
Pendapatan dari sewa aset
5.30
6.11
4.55
4.06
Pendapatan dari pembiayaan konsumen
45.93
61.96
43.62
53.00
Sumber :PT Trust Finance Indonesia Tbk, Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing
Peningkatan Pinjaman Perbankan Menurunkan Margin TRUS Selama 9M11 - 9M12, pembiayaan konsumen TRUS melambung dari Rp 402,4 miliar menjadi Rp 476,3 miliar, atau naik 18,4%YoY. Namun, pertumbuhan yang signifikan tersebut dibiayai oleh peningkatan pinjaman bank, yang naik dari Rp 174,9 miliar menjadi Rp 225,2 miliar atau naik 28,8% YoY. Dengan kenaikan tersebut, beban bunga TRUS meningkat menjadi Rp 22,2 miliar pada akhir 9M12, dari Rp 12,6 miliar pada 9M11. Dengan kondisi itu, marjin operasi TRUS menurun menjadi 36,1% di 9M12 dari 44,2% di 9M11, sedangkan marjin laba bersih juga jatuh ke 27,1% dari 33,2% Gambar 7 : Rasio Hutang Bank terhadap Pembiayaan Konsumen Kotor TRUS dan Marjin Laba Operasional dan Laba Bersih, 9M11 – 9M12 (dalam %)
48.00%
50.00% 47.28%
47.00%
40.00%
44.25% 46.00% 33.21%
45.00%
36.11%
30.00% 27.11%
44.00%
20.00%
43.46% 43.00%
10.00%
42.00%
41.00%
0.00% 9M11 Marjin laba operasional
Marjin laba bersih
9M12 Rasio hutang bank terhadap pembiayaan konsumen kotor
Sumber :PT Trust Finance Indonesia Tbk., Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing
Posisi Leverage yang Masih Aman Meskipun jumlah pinjaman dari bank meningkat sebesar 18,4% YoY di 9M12, namun level leverage masih dalam posisi aman. Rasio interest bearing debt to equity TRUS 1.24x, salah satu yang terendah dibandingkan dengan kelompok pesaing dan jauh di bawah ambang batas maksimum 10x. Rasio gearing per September 2012, hanya mencapai 1.20x, juga salah satu yang terendah dari kelompok pesaingnya.
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
6 Pebruari 2013
Halaman ke 7 dari 13 halaman
Trust Finance Indonesia, Tbk
Gambar 8: Interest Bearing Debt to Euity Ratio dan Gearing Ratio, 9M2012
4.00
3.51 3.61
3.50 3.00 2.34 2.38
2.50 2.00
1.50
1.24
1.20 1.24
1.30
1.01 1.10
1.00 0.50 TRUS
BBLD
BFIN
Gearing ratio (x)
MFIN
CFIN
Interest bearing debt to equities ratio (x)
Sumber :PT Trust Finance Indonesia Tbk, Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing
Perbedaan Tingkat Suku Bunga yang Minimal Untuk membiayai aktivitas pembiayaan konsumen, TRUS menggunakan pinjaman perbankan dan juga laba serta ekuitas. Hampir seluruh pinjaman bank menggunakan tingkat bunga tetap, dan hal yang sama juga berlaku untuk suku bunga pembiayaan konsumen. Dengan profil tingkat suku bunga yang sama, TRUS telah meminimalkan ketidakpadanan pendapatan dan kewajibannya, dan menikmati marjin bunga bersih relatif stabil. Prospek Usaha TRUS Secara umum, prospek industri pembiayaan masih prospektif, meskipun menghadapi banyak tantangan di tahun mendatang. Stabil rendahnya BI Rate (5,75%), pertumbuhan ekonomi sebesar 6,2% YoY pada 2012, dan peningkatan pendapatan per kapita hingga sekitar USD 3.500 pada tahun 2012, mendorong pertumbuhan industri pembiayaan. Namun, potensi kenaikan biaya energi, yaitu tarif listrik sejak Januari 2013, dan kenaikan harga BBM membatasi pertumbuhan industri pembiayaan. Selain itu, peraturan baru, seperti peningkatan loan to value ratio bagi perbankan dan multi finance syariah, akan segera terasa dampaknya di tahun 2013. Karenanya, kami memperkirakan industri pembiayaan hanya tumbuh 10% YoY di 2013. Namun, rencana pembukaan cabang baru dan peningkatan jumlah dealer, membuat kami percaya bahwa dalam jangka panjang pendapatan TRUS mungkin tumbuh sebesar 21,3% CAGR selama tahun 20112016. Gambar 9: Estimasi Pendapatan TRUS (dalam Rp miliar)
200
179
180
160 138
140
21.3% CAGR
120
106
100 80
68
74
2011
2012P
82
60 40 20 0 2013P
2014P
2015P
2016P
Pendapatan (Rp) Sumber: PT Trust Finance Indonesia Tbk. Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
6 Pebruari 2013
Halaman ke 8 dari 13 halaman
Trust Finance Indonesia, Tbk ANALISA SWOT Tabel 2: Analisa SWOT Strengths (Kekuatan)
Weaknesses (Kelemahan)
Pengalaman panjang di industri multi finance. Kemampuan TRUS untuk mengelola resiko secara hati-hati.
Jumlah cabang yang terbatas membatasi pertumbuhan. Tidak memiliki kerjasama penyaluran kredit dengan perbankan.
Opportunities (Peluang)
Threats (Ancaman)
Meningkatnya pendapatan per kapita mendorong pembiayaan kendaraan. Prospek yang cerah dari industri pertambangan, mendorong pertumbuhan permintaan alat berat. Dibandingkan dengan pembiayaan kendaraan, kompetisi di pembiayaan alat berat relatif rendah.
Entry barrier yang rendah Kompetisi yang ketat diantara perusahaan multi finance. Larangan penggunaan kendaraan pribadi di area tertentu dan waktu tertentu berdasarkan nomor pelat di Jakarta.
Tabel 3: Performa TRUS dan Kompetitor, September 2012 TRUS
BBLD
BFIN
MFIN
CFIN
Pendapatan [Rp miliar]
58
436
1.137
951
659
Laba operasional [Rp miliar]
21
146
442
212
333
Laba bersih [Rp miliar]
16
109
353
158
255
Total aset [Rp miliar]
427
3.538
6.447
3.922
5.091
Total kewajiban [Rp miliar]
245
2.516
3.725
3.093
2.719
Total Ekuitas [Rp, miliar]
181
1.022
2.723
829
2.372
Pertumbuhan YoY Pendapatan [%]
19%
52%
28%
11%
33%
Laba operasional [%]
(2,6%)
55,3%
17,6%
17,1%
22,9%
Laba bersih [%]
(2,6%)
55,7%
16,9%
17,0%
25,0%
Marjin laba operasional [%]
36,1%
33,5%
38,9%
22,3%
50,5%
Marjin laba bersih [%]
Profitabilitas
27,1%
25,0%
31,0%
16,6%
38,7%
ROA [%]
3,7%
3,1%
5,5%
4,0%
5,0%
ROE [%]
8,6%
10,7%
13,0%
19,1%
10,8%
1,35
2,46
1,37
3,73
1,15
Leverage DER [x] Sumber: Bloomberg, Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
6 Pebruari 2013
Halaman ke 9 dari 13 halaman
Trust Finance Indonesia, Tbk
TARGET HARGA VALUASI
Metodologi yang Digunakan Kami mengaplikasikan pendekatan pendapatan menggunakan Excess Return Method (ERM) sebagai metode penilaian utama dengan pertimbangan bahwa pertumbuhan pendapatan adalah merupakan faktor yang sangat mempengaruhi nilai (value driver) TRUS jika dibandingkan dengan pertumbuhan aset. Selain itu kami menggunakan metode Guideline Company Method (GCM) sebagai metode pembanding. Penilaian ini didasarkan pada Nilai 100% saham TRUS per 5 Pebruari 2013, menggunakan laporan keuangan TRUS per tanggal 30 September 2012 sebagai dasar dilakukannya analisa fundamental..
Estimasi Nilai Kami menggunakan Cost of Equity sebesar 7,79% berdasarkan asumsi-asumsi berikut:
Tabel 4: Asumsi Risk free rate (%)* Risk premium (%)* Beta (x)* Cost of Equity (%)
5,27 8,12 0,31 7,79
Sumber: Bloomberg, Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing Catatan: * per tanggal 5 Pebruari 2013
Target harga saham untuk 12 bulan berdasarkan posisi penilaian pada tanggal 5 Pebruari 2013 adalah sebagai berikut:
Dengan menggunakan metode ERM dan asumsi tingkat diskonto 7,79%, adalah sebesar Rp 963 - Rp 970 per saham. Dengan metode GCM (PBV 1,03X and P/E 6,37X) adalah sebesar Rp 352– Rp 479 per saham.
Untuk mendapatkan nilai yang mewakili kedua indikasi nilai tersebut dilakukan rekonsiliasi dengan dilakukan pembobotan terhadap kedua metode tersebut sebesar 70% untuk ERM dan 30% untuk metode GCM. Berdasarkan hasil perhitungan di atas maka Target Harga Saham TRUS untuk 12 bulan adalah Rp 780- Rp 820 per saham. Tabel5:Ringkasan Penilaian dengan Metode ERM Beginning book value of equity – [Rp, miliar] PV equity excess return – [Rp miliar] Terminal Value excess return – [Rp, miliar] Total Equity Value – [Rp miliar] Number of Share, [juta saham] Fair Value per Share, [Rp]
Konservatif
Moderat
Agresif
182
182
182
(65)
(64)
(63)
269
269
269
385 400 963
387 400 966
388 400 970
Sumber: Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
6 Pebruari 2013
Halaman ke 10 dari 13 halaman
Trust Finance Indonesia, Tbk Tabel6 :Perbandingan GCM TRUS
BFIN
BBLD
MFIN
CFIN
Rata-rata
n,a,
7,52
8,82
4,05
5,10
6,37
1,10
1,14
1,22
0,99
0,72
1,03
Valuasi, 5 Pebruari 2013 P/E,[x] P/BV, [x]
Sumber: Bloomberg, Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing
Tabel7 :Ringkasan Penilaian Metode GCM Multiples (x)
P/BV P/E
Est. EPS (Rp)
1,03 6,37
Est. BV/Share (Rp)
55
Value (Rp)
463 -
479 352
Sumber: Bloomberg, Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing
Tabel8: Rekonsiliasi Nilai Wajar Nilai Wajar per Saham [Rp] ERM
GCM
Rata-rata
Batas atas
970
479
820*
Batas bawah
963
352
780*
Bobot
70%
30%
Sumber: Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing Catatan: Dibulatkan sesuai dengan interval harga berlaku di Bursa Efek Indonesia
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
6 Pebruari 2013
Halaman ke 11 dari 13 halaman
Trust Finance Indonesia, Tbk Gambar 10: P/E & P/BV
Tabel9:Laporan Laba Rugi
P/E & PBV
(Rp miliar) 16.0
Beban operasional
2010
2011
2012P
2013P
14.0
48
52
68
74
82
12.0 10.0
(40)
(44)
(50)
25
28
29
32
-
-
-
-
-
4.0
Laba sebelum pajak
22
25
28
29
32
2.0
Pajak
(6)
(6)
(7)
(7)
(8)
-
Laba bersih
16
19
21
22
24
Tabel10: Neraca
1.0
0.5
-
2009
2010
2011
Gambar 11: ROA, ROE & TAT 16.00
2010
2011
14.00
2013P
12.00
2012P
4
8
4
8
6
ROA & ROE
2009
(Rp miliar)
Aset Kas dan setara kas
1.5
8.0 6.0
Sumber: PT Trust Finance IndonesiaTbk., Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing
Neraca
P/E
(27)
Pendapatan (biaya) lainnya
(26)
P/BV
2.0
22
Laba opersional
2.5 P/E
PBV
Pendapatan
2009
0.30
0.25
0.20
10.00 8.00
0.15
6.00
TAT
Laporan Laba Rugi
0.10
4.00
Piutang pembiayaan konsumen
178
242
382
418
509
Aset jangka pendek lain
0.4
0.2
0.1
1.1
1.4
Aset sewaan
4
9
6
2
5
Aset tetap
2
2
6
10
13
Aset lainnya
1
1
0.4
1
1
Total Asets
190
262
398
441
536
0.05
2.00 0.00
0.00 2009 ROA
Angsuran diterima dimuka Hutang pajak Beban masih harus dibayar Hutang lain-lain Hutang bank Hutang lain-lain Total Kewajiban Total Ekuitas
ROE
2011 Total Asset Turnover
Tabel 11: Rasio Utama Rasio
Kewajiban
2010
2009
2010
2011
2012P
2013P
10,9
Pertumbuhan [%] 7 2
9 1
12 2
13 2
15 2
Pendapatan
1,2
7,6
32,6
7,9
Laba operasional
27,4
11,4
14,6
4,1
8,6
EBITDA
(6,7)
26,0
39,6
17,9
12,3
Laba bersih
33,4
14,0
14,6
4,0
8,6
0.1
0.1
0.1
0.1
0.1
3
3
3
3
4
53
100
211
234
304
Profitabilitas [%]
2
4
4
4
4
Marjin operasional
46,3
48,0
41,4
39,9
39,1
Marjin EBITDA
62,1
72,8
76,6
83,7
84,8
Marjin bersih
34,0
36,0
31,1
30,0
29,4
Debt to Equity
0,6
0,8
1,4
1,4
1,6
Debt to Asset
0,4
0,5
0,6
0,6
0,6
Rasio Lancar
14,1
19,3
23,0
23,8
23,6
Quick ratio
14,1
19,3
23,0
23,7
23,5
68 122
117 145
232 166
256 185
Sumber: PT Trust Finance Indonesia Tbk., Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing
330 206
Solvabilitas[X]
Likuiditas[X]
Sumber: PT Trust Finance Indonesia Tb.,Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
6 Pebruari 2013
Halaman ke 12 dari 13 halaman
Trust Finance Indonesia, Tbk DISCLAIMER Laporan ini dibuat berdasarkan sumber-sumber yang kami anggap terpercaya dan dapat diandalkan.Namun kami tidak menjamin kelengkapan, keakuratan atau kecukupannya.Dengan demikian kami tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang diambil berdasarkan laporan ini. Adapun asumsi, opini, dan perkiraan merupakan hasil dari pertimbangan internal kami per tanggal penilaian (cut off date), dan kami dapat mengubah pertimbangan diatas sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Kami tidak bertanggung jawab atas kekeliruan atau kelalaian yang terjadi akibat penggunaan laporan ini. Kinerja dimasa lalu tidak selalu dapat dijadikan acu an hasil masa depan. Laporan ini bukan merupakan rekomendasi penawaran, pembelian atau menahan suatu saham tertentu.Laporan ini mungkin tidak sesuai untuk beberapa investor.Seluruh opini dalam laporan ini telah disampaikan dengan itikad baik, namun sewaktu-waktu dapat berubah tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, dan disajikan dengan benar per tanggal diterbitkan laporan ini.Harga, nilai, atau pendapatan dari setiap saham Perseroan yang disajikan dalam laporan ini kemungkinan dapat lebih rendah dari harapan pemodal, dan pemodal juga mungkin mendapatkan pengembalian yang lebih rendah dari nilai investasi yang ditanamkan. Investasi didefinisikan sebagai pendapatan yang kemungkinan besar diterima dimasa depan, namun nilai dari pendapatan yang akan diterima tersebut kemungkinan besar juga akan berfluktuasi. Untuk saham Perseroan yang penyajian laporan keuangannya didenominasi dalam mata uang selain Rupiah, perubahan nilai tukar mata uang tersebut kemungkinan dapat menurunkan nilai, harga, atau pendapatan investasi pemodal.Informasi dalam laporan ini bukan merupakan pertimbangan pajak dalam mengambil suatu keputusan investasi. Target harga saham dalam Laporan ini merupakan nilai fundamental, bukan merupakan Nilai Pasar Wajar, dan bukan merupakan harga acuan transaksi yang diwajibkan oleh peraturan perundang -undangan yang berlaku. Laporan target harga saham yang diterbitkan oleh Pefindo Divisi Valuasi Saham dan Indexing bukan merupakan rekomendasi untuk membeli, menjual, atau menahan suatu saham tertentu, dan tida k dapat dianggap sebagai nasehat investasi oleh Pefindo Divisi Valuasi Saham dan Indexing yang behubungan dengan cakupan Jasa Pefindo kepada, atau kaitannya kepada, beberapa pihak, termasuk emiten, penasehat keuangan, pialang saham, investment banks, institusi keuangan dan perantara keuangan, dalam kaitannya menerima imbalan atau keuntungan lainnya dari pihak tersebut, Laporan ini tidak ditujukan untuk pemodal tertentu dan tidak dapat dijadikan bagian dari tujuan investasi terhadap suatu saham dan juga bukan merupakan rekomendasi investasi terhadap suatu saham tertentu atau suatu strategi investasi.Sebelum melakukan tindakan dari hasil laporan ini, pemodal disarankan untuk mempertimbangkan terlebih dahulu kesesuaian situasi dan kondisi dan, jika dibutuhk an, mintalah bantuan penasehat keuangan. PEFINDO memisahkan kegiatan Valuasi Saham dengan kegiatan Pemeringkatan untuk menjaga independensi dan objektivitas dari proses dan produk kegiatan analitis. PEFINDO telah menetapkan kebijakan dan prosedur untuk menjaga kerahasiaan informasi non-publik tertentu yang diterima sehubungan dengan proses analitis. Keseluruhan proses, metodologi dan databse yang digunakan dalam penyusunan Laporan Target Harga Referensi Saham ini secara keseluruhan adalah berbeda dengan proses, metodologi dan database yang digunakan PEFINDO dalam melakukan pemeringkatan. Laporan ini dibuat dan disiapkan Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing dengan tujuan untuk meningkatkan transparansi harga saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Laporan ini juga bebas dari pengaruh tekanan atau paksaan dari Bursa maupun Perseroan yang dinilai. Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing akan menerima imbalan sebesar Rp 20.000.000,- masing-masing dari Bursa Efek Indonesia dan Perseroan yang dinilai untuk 2 (dua) kali pelaporan per tahun. Untuk keterangan lebih lanjut, dapat mengunjungi website kami di http://www.pefindo.com Laporan ini dibuat dan disiapkan oleh Pefindo Divisi Valuasi Saham dan Indexing.Di Ind onesia Laporan ini dipublikasikan pada website kami dan juga pada website Bursa Efek Indonesia .
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
6 Pebruari 2013
Halaman ke 13 dari 13 halaman