Seminarl'asional danRalntTithunanDekanBidangllntu-ilnuPertanionIJA.S-PLV ll'ilatuhBorutTithun20l3
PEMANFAATAN ALANG.ALANG SBBAGAI BAHAN DASAR BIOFUNGISIDA DBNGAN PERLAKUAN BERBAGAI LAMA PENYIMPANAN UNTUK MENGBNDALIKAN JAMTJR GANOD ERMA BONINENSE PAT SECARA IN VITRO Yetti Elfina. sl, Erlida Ariani l, yunel venital, Ria Marvihayani
2
l) Dosen Fakultas Pgrtanian Universitas Riau 2) Mahasiswa Program Studi Agroteknologi Faperta Universitas Riau Email : elfi
[email protected] ABSTRAK
Penyakit busuk pangkal batang disebabkan jamur Ganodermq boninensc menjadi masalah utama perkebunan kelapa sawit di Indonesia. pengendalian yang banyak dilakukan terhadap penyakit ini yaitu menggunakan fgngisida kimia sintetik. Penggunaan fungisida kimia sintetik yung tidak Lput clapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. oleh karena itu, pengendalian hayati dengan menggunakan Trichoderma pseudtkoningii dapat menjadi alternatif pengendalian yang lebih ramah Iingkungan. Aplikasi Trichodermc sp di lapangan:umumnya.urih dalam bentuk substrat dan kompos, cara ini dirasa kurang praktis, sehingga agens hayati Trichoderma pseudokoningii tersebut perlu diformulasi. gai; orianik yang berasal dari alang-alang dapat digunakan sebagai sumber nutrisi. Bahai p"1116**u yang digunakan yaitu kaolin dan. tepung tapioka digunakan seuagai bahan pencampur. Keefektifan suatu formulasi biofungisida dipengaruhi Jleh lama penyimpanan yang mana semakin lama waktu penyimpanan suatu formulasi biofungisida maka akan semakin turun viabilitas niaup agensia Trichoderma pseudokoningii. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama penyimpanan lbrmulasi biofungisida yang mengandung Jang-alatrg a"ng* bahanaktif Trichoderma pseudokoningii terhadap jamur banoderma- boniiense pat secara in vitro. Perlakuan yang diberikan adalah lama waktu penyimpanan formulasi biofungisida yang berbahan aktif Z pseudokoningii padaru*b", nutrisi alang-alang yang dicampurkan dengan bahan pembawa (iaolin) dan bahan pencampur tepung tapioka dengan perbandingan2:l:l yaitu pl: 0 minggu, p2= 2 minggu, P3: 4 minggu, p4: 6 minggu, dan p5: g minggu. Hasil feneritian menunjukkan bahwa lama penyimpanan 4 minggu merupakii penyimpanan yang terbaik biofungisida dengan bahan organik alang-alang. p"nu*n* daya hambat dari Z pseudokoningii dalam formulasi biofungisida terjadi setelah penyimpanan
4 minggu.
Kata Kunci : Formulasi biofungisida, lama penyimpanan, Ganaderma boninense, . Trichoderma pseudokoningii, alang_alang.
\blume
I
919
\ lltlutrtlt rritlttrf rltlt llrtl\rt !(tllt!ttttt! l)iA,ttt lltll(tttg llttttr'rlttttt Itttlttttttttt llA\--l'/
lJttrttt lilrrtrt ){)J-l
I'IiNDAHI.JLT]AN
-
ircrrrakit busuk pangkill batang (llPB) )'allg disebabkarn oleh Grtrroclartrttt ij!c Pirt.. lncrLlpalkan pcnyakit yatlg tcrpenting di pcrkcbtlnan kclapa sa$'it ,..r.r l'cpggagaro. bi Malaysia penyakit ini telah menyebabkalt kentatian lcbilr ril{)i, tnnanran kcklapa sawit yang di tanam paclar areal bckas kcbun kelapa _i:rcr. l9[Jl). Gurnir (1990) clalarn.ling (2007) j'"rga melaporkan bahwa penyakit
%
tanamall kelapa sarvit yang sakit Pat harnya rnenyerang tanatnan kelapa sarvit lracla mularnya, C. honinanse .".ipg bcrunrur lcbih dari 25 tahun. tctapi pada clasawarsa tcrakhii irri tcrnyata --:.1., prcl.lyctratrltan kerugian besar pacia tanaman yetng berumur I0-15 taliuti ..r1cr.. lglt 1 ). llahkan sekarans penyakit irti ditemttkatr clapat menyerall8 -:-rpat mcrtyebabkan kentatian 85
- :rt''il-ritatt kclapa sawit. Ircngcndalian pcnyakit yang clilakukan cenclrutrg tttenggunakan bahat-t , .:.,i.r siprcris (lirngisicla) yang tebih praktis dalam aplikasinya dan tncnutrjukkan ,.il 1,ang ccpat tcrlihat. Nanrun pengendalian dengan cara ini secara tcrus .Jltcrlts dal iptensil'c'lapat rncnyebabkan kerusakan pada lingkungan dan clapat - :rrr cbabkarr tnLtnculnya rarslstratin patogcn yhng resisten terhadap firngisida -::c6ut. Olch karcna itu pcrlr-r cliupayakan pcrlgurangan pettggunaan lungisida :rrctis clan nrulai bcralih kcpacla jenis-jenis pestisida yang aman bagi lingkungan Ilcrtolak clari keerdaan pertanian Indonesia scperti tersebut di atas, nraka -rs.r[a untuk rncrnprodulisi biopestisida di dalarn negeri amat tnetnungkinkan' : .rktor yang rncnclukung diantariinya aclalah baliwa Indonesia termasuk daerah .tiau ctrkup kaya clcngan bcrbagai jenis jasacl renik karena pada umunlllyer riopcstisicla clicksplorasi dari berbagaijasad renik yang mertrpakan tuusuh alartti.
Volume
1
pcrlurnbuhan janrur saprolit seperti Tt'icltot/armu se
lulosa.
sp
nrininra1 rncngandung
Gtrlrna sepefli alang-alang tlapat dinranlaarkan scbagai ba5r' r'ukararr pada ftrrnttrlasi biofungisida berbahan aktil' T,ic'hotlar.ttr(/ sp. vlcnur.ut suryari (1970) cJi luar Pulau Jawa setiap lahunnya t..ton]tnn I-50.000 Ila pacla'g alargalang' wahyuno et al" (2003) jr-rga menyalakan bahwa bahan .rganik ala'g-alang clan jagung nrerupakan bahan yang tepat. untuk nreningkatkan populasi c1,' clavr ilntagonistik r harzianrtm terhadap- Phytophthrrcr i'upsit.i. ManoSara (2003) tnenl'atakan T' harzianum yang diaplikaiikun,.bngoi pcngendali plt.r,ttrytlttloru t'cr\ts'it'i yang nremanf-aatkan campuran arang-aran! dan ianah ,.b;;;i b.ha' t'akanatr' Menurut Purwantisati izoos) olunf-utur',i..la' sekam padi media tumbuh terbaik T' harziununt dalamp.rrituo*oi 'rerr-rpakan lor,.,-r,,lori triolirngisicla. Faktor yang mempengarr-rhi keefbktithn fbrrnulasi biotirngisicla diant.ranya yait, lar.a penyimpanan
smith (r99llrtr."y^,"t,r,r"r,on*o
penyi'rpa'"":;;;;
ntenyebabkan perubahan permanen atau sementara pada sifat-silat tisiologis isolat sebagai akibat respon adaptasi. selama p"nyi,npnnan terjacli kecenclrungan p.?..f penrrrtrnarl daya hambat sementara dari tilirtriauinrn spp dala.r lbrrnulasi terhadap patogen turar tanah (widyastuti cr ur.. z0a2). semakin panjang waktLr sirnpan procluk agensia tersebut, senrakin ,.',ru,r J;;; tahan rridupryil. Ilar irri berkaitan dengan sifatnya yang selalu hic'lup oo,r'm.mLlutuhkan nutrisi untuk rlrenrpertahankan
hidupnya dan untuk per:kemba'giiukonnyo. Masa-.ri,.,.,1,,",., procltrk age'sia tersebut berkisar clalam riringgu. ;-'T; bahkan hitungan rahun tergantttttg pada jenis dan tujuan procluk ogliriu pengenaalian 6ayati rcrsebut (Susanto, 2008).
T
p'seutlokoningii
'lanrttr yang clifbrmulasikan clengan alang-ala'g cliharapkan dapar crigunakan r"uogoi ig.n (i. boniner?.re yang menyebabkon jlnyuilt p.ng;il;ii liayati rerrracrap .ia.rur b;ruf;"dar batang pacra ranaman kelapa sawir. susanto et ur., (200i) menyarakan 6ania jamur 1.,lirhurtr,.,r,rn ,p clalanr bentuk starter crengan cJosis i 0 g/porybag o*-r."rupotan korridia 4 x r0(, konidia/nrl dapat rnencegarr muncurnya penyakit br,rsuk pangkar bata.g p'cra kelapa sarvit. []erdasarkan permasalahan di atas Penulis telah melakuka, penelitan dengan judLrl "pemanfatan Arang-Arang ,ebogoi t;"" Dasar Biofungisicla clengan Perlakuan Berbagai Lami penyinpan"i u*l,r. Mengendarikan Jamur (iqrutdernto boninense Secara In-I/iiro. Penelitian ini bertr-rjr,ran u.tuk l)mernanlatkan alang. komponen .torn, (sumber nutrisi) traranr 1llng sebagai -berbahan
Ibrnrtrlasi
biorungisicla yang
aktif i Ttseudokoningii untuk rnengenclalikan Jarnut' Ganoclerma bonine,n.re secara in vitro, 2;rncngemno,rgto,_, lilrnrulasi biofirngisicla yang bahan clasarnya oiong-o1nn* sebagai alternatif rllengrlrilngi penggr"rnaan pertisicla sintetis. dan 31menir.,r,.ring program pemerintah mcngembangkan potensi sumber craya aram,* .ti
;ii:X-
",r"fnur,irnyo
frouinri
BATIAN DAN METODE
Tcmpat dan Wakfu Pcnelitian ini akan clilaksanakan di Laboratorium penyakit Tumbuhan. Penelitian dilaksanakan selama 4 bulan mulai dari Agustns sampai November
2012.
Volurne
I
e2l
1i('\-/',/ ltt!htl tlrut ll(tl\!t lttlil!n(til lt,,Arrtr llrthtttg, lltttrrtlttttr l't'rtilttttrtt
\ lltlowlt lluntt lirlrtttr l0l-1
flasrrtlc I'cnclitian
I,cnclitiatr irli dilaktrkarl secara eksperimetr dengatr tnctrggunakart i - --,rrrtan Acak t,cngkap (l{AL) yang tcrdili clari 5 perlakr.rall dan 6 ulaugatr .'",, jip"rofrf.r fi rinit p.r..',boo,',. Perlakr-ran yarlg diberikarl adalah latnit T ltsatrtkto':^'.:.-'.'r" aktil' T' lrcrbahan aktif st't'auc{okottirtgii biglirngisida..bcrbahan l6r'rrrulasi biolirngisida ..1,.r rrcrryinrpanan tirrmulaii . -.,,i-;.;;iiu,rrr,ru,r teptlllg pencillxpllr j",.rgr,,., btrhan b.ha1 yrembawa (kaoli.) dan _ _,,.,.,pi,rkri,., :
:P0 0 perbanclingzrn 2:l:l terhadap jatnur G. bonincn'rc, yaitu: -:r--ka clcngan ' r,.{gLr. Pl:= 2 nringgu' l'i:4 mitrggr"r; P3:6 t'i'ggu' dan P4:8 minggu Data sidik ragant dau -,.'!iip.rolch cliarrlJisis secerra stltistik dettgan menggunakan (DNMIU') ,..,riudiirr clilarr.itrtkan dcngan uii I)tttcun's Nsil' Nttitiple Rcrnga 7'cst --ulataral'5%o.
Fclaksanaln Penelitian pcrcnr:r.iairn lsolat.lamur T. pseudokoningii dan G'. boninense Isolat japrur 't. pseutlokoningii dan (i. honincnse diperoleh dari kolcksi 'l'umbuhan Fakr"rltas Pertanian Universitas ltian. Isolat . ab.riitoriunr I'enyarkit 5-7 dalam ittkubettor, -:ircisolasi pada nredigrn PDA dan cliinkgbasi selama :anrpai cliclapatkan pcrturnbuhaln isolat yang hotnoge n' l'cnt bu:rt:rn Forrn ulasi
Formulasi biolungisida tcrciiri dari bahan aktif, bahan nlakanatr' bahan '1.. psetrtlokoningii dapat digunakan sebgai bahan ircncilnrpur dan bahan p.*bo*o . .rktil'clllanr lblnulasi. Ilahan trlakanltl yalg diggnakan yaitu dar-rn alang-alang' perttbawa yaitr-r bahap pcpcantpllr yang cligupakan tepung tapioka (ubi) dan bahau ka.lin. tlcntuk fbrnglasi yang cliuji clalanr bentuk tepung. Perbetnyakan hiomassal spora clilakukan dengan cara memperbanyak jarnur T. pseudokaningii yang telah clirema.fakan dan Jiaktivasi pertumbuhannya pada medium cair Aktivasi ' Jilakukan clalam clemenyer 250 rnl ksmuclian diinkubasi didalarn inkubator dan selarn* 5 hari. Bahan ,r,okunon (daun alang-alang), bahan pembawa (kaolip) plastik kantoug tepung tapioka sebagai bahan peqcampur dirnasukkan kedalam benirre dan ditutuf rapat. Bahan-bahan tersebut disterilkan dalam auloclave ..t"ng,in suhu l2l0 Cdan tekanan I atrn dalam waktu 20 rnenit. Biomassa konidia jan.,i,,. 7'. pseudokoningii dengan kerapatan 106 konidia/ml sebanyak l5 rnl tlimasukkan ke dalam 200 g campuran bahan (bahan makanan, bahan pencampur clal berhap penrbawa) dan diacluk sampai tercampur merata. Setelah pencanlpuran selesai, formulasi dikeringkan clidalam oven 300 C sarnpai produk sudah cukup' kering dengan tingkat kelembapan 20Yo dan formulasi siap digunakan untuk pengujian in vitro" Form ul:rsi l'cnyimpanan Ilormulasi yang tclah dimasr.rkkan kedalam plastik penyimpanan disirtlpan dan disusun berdasarkan perlakuan. Penyimpanan lbrmulasi clilakukan di Laboratorium Penyakit Turnbuhan Fakultas Pertanian Universitas Riau. Formrrlasi disimpan mulai dari 8 minggu, 6 minggu,4 minggu,2 minggu dan 0 minggr-r.
922
Volurne I
Perhitungan Kecepatan Pertumbuhan clan Diameter Koloni .l:rmur' T.pseudokoningii dari Formulasi Biofungisicla.
Kecepatan pertumbuhan dan diatneter koloni -ianrur 'l'. lt.st,ttdokoningii clihitung dengan cara nlenumbuhkan T. p.rcttdokoninuii yang tcrdapat cli tlillnrn lbrnrulasi biofirngisida pada medium l']DA. Perhitungan ini dilakukan ditirlr periodc penyimpanan berdasarkan perlakuan yaitu 0. 2. 4, 6 dan 8 rninggu.
tlji I'enghambatan Pertumbuhan .Iamur G. bonirtense rlcngan Formutasi Iliofungisida Secara in Vitro. Uji penghanrbatan dilakukan dengan metode biakan ganda saat lilrnrulasi berutrrur 0, 2. 4,6 dan 8 rninggu. Jtrrnur G. honinar?.rs yaug telah clibiakkan clan sttspcnsi tbrmulasi biofungisida yang diperoleh dengan melarutkan fornrLrlasi ke clalam l aclr"rades steril. Suspensi sebanyak dimasukkan kedalani PDA yang telah clilubangi dengatt mengguuakan cork horar, kemudian ditumbuhkan clalam rneclia PDA derrgan .iarak 2,5 cm dari tepi caweln clan jarak antara jamur (i. boninenta clertgan suspensi fbrmr"rlasi biofungisicltr 4 cnr kemudian cliinkLrbasi. Pcngamatln
: l)tampilan procluk (fbrnrulasi. 2)Lrii viabilitas I, ltseuc{okoningii pada fbrmr.rlasi 13iofungisicla yakni rlerrgan tnengametti Keccpatan Pertumbuhan Koloni Jamur T. psettdokoningii clari Irortrrulasi tliofungisida (mm/htrri), f)iameter kolonijamur 7'. Ttsctttbkoningii tlrrri fbrrntrlasi biotungisida, Daya lrarnbat pertumbuhan jamur (1. boninen.r'c derrgarr fbrrnulasi biofungisicla dan Juntlah spora pada tbrmr-rlasi,), clan -i)penganratan tambahan yang mendukutrg yaitu pengukuran suhu harian cli terlpat pene litian clan perrgLrkurtur kelernbaban harian clitempat penelitinn Pengamatan yang clilakr"rkan mecakup
TIASIL DAN PBMBATIASAN
l.
'Iarnpilnn Produk l{asil pengamatan tampilan
prodr,rk tbmrr-rlasi biolungisida yang mengandung alang- alang dengan berbagai lama penyimpanan clapat dilihat pacla "fabel I
Tabel
Tampilan produk lormulasi biof ungisida yang mengandung alang- alang cle lt berba lama anla nenvi Pengamatan Lama penyimoanan 2 rninssu 0 minsqu 4 minssu 6 minssu 8 nrinsgu Warna Coklat muda Coklat Coklat Coklat Coklat muda muda muda muclir 'fidak ada Ada Tidak Ada sedikit Banyak Sernakin tidaknya ada hita hifa hif-a yang banyak hikr yang hila tumbuh Flifa yang turnbuh tumbuh Warna produk fbrmulasi biolirngisida yang mengandung alang-alang yang clisimpan selama 0,2, 4o 6 dan 8 minggu tidak mengalami perubahan, warnanya pada berbagai lama penyimpanan tersebut tetap sama seperti penyimpanan awal (0 minggu) yaitu warna coklat muda. Jadi lama penyimpanan tidak n.rempengaruhi ,vvarna produk formulasi biofungisida. f lifa tidak terlihat pada lbrrnulasi I
Volunie
I
q2l
,A,ut llt,lLttt! lltntt tlrtrtr I'r'tl(ttlttttt /?AS-/'1:\ ll'tl(1.\'ttlt
!11fl1{ il' .
]lfM! i i[
liltrul litlttttt )t)l't
tumbr"rlt pada ,-:-.*-1 ttngunulriln 0 clan 2 nrirtggu, tlila nlulai terlihat yang , : - .',.,SSi.i. ,lan bcrtambah banl'ak pada lbrnttrlasi biotbngisiclaterliSat - :::":t:gul pada tbr'rr.rlasi biotir.gisicla yang clisirnpa. 8 nlinggLr --
,"*iri tuttthtrli.
hc,,rtp.raran I'ertumbuhan Koloni ,lantur T, I ; mru[a:i Biofungisida (mm/hari) '{' p'reutlokoningii kecepatan pertLlnrbuhall koloni jamur !-,.i, selelah 'cpgallatal _- : ,: l,-,ri:rulasi )ang disimpan clengan berbagai lanta pellyinlpallanDMNltl' lani't uji hasil yang bei.pe.garr.rh nyata. I-lasil _--:,:.r_; -I'abel 2. t 'r JT rf '.ic^ur)lukkJn -i'lo dapat dilihat pada -L_J .JT
pseudoko,rittgii dalant
I)erlakuatr -l n-ringgtt 2 rninggu 6 nringgu 0 rtringgu
I{erataau
30.0 a 30.0 a 30.0 a 24.83
18.50
b c
'ircl]'Rcr.atar."@loniJarnur.I'.pseuclokonirtgiidalaltl Pcny impanan (mrlr/hari )
tlerbagai Lama Jarlur T. p.;atulokoiingii tialam f-orrnulasi biofungisida bcrbahan ntakatran ciapat ttunbuh pada Semua latna penyitupartan. Kecepatan Iio rnrul asi B i o fun gisicla
-.-rng-alang jamur 7.. p.setulokoningii tutnbuh baik yaitu pada . crrJrnbulran koloni '['ctapi pacla l-.,r1.i,rpor.,.n 2, 4 ,Ja,', d rninggu cl"ngrln rerataan koloni 30 rltn/hari. ccpat mcttyettttrlt :.,.,1.in]pnnan 4 rninggu kolc,rii jamur T. p.;e ttdokoningii lebih padit :i.ggiran caw:.1' p.tiiaurl pada pcnyimpalan 2 da' 6 n.ringgu' Sedar"rgkiinjanrttr koloni .o,1il,rpo,ran 8 rninggu terjacli penLlrLrnall kecepatan perturrrbuhern : li.r"r,ituk,tningiidcnga. rcrataan kolo'i I 8'50 ntmlhari' pacla penyi*rpin an Z, 4 da' 6 rni'ggu telah terjadi perornbakan baharr ,rganik olu,ig-oiong schingga nutrisi tersedia bagi perkcmbangan .iatnttr koloni : p.seudokoningii. Faao p"nyimpanan 8 minggu kecepatan perturrrbuhan rrrlrur 'l'. p.;eutiokoningii menurun. Jurnlah nutrisi pada penyimpanan 8 minggu :lulai beikurang sehingga terjadi penurunan perkembatrgbiakan dari jamur l. p5ettclokoningii. Grafrk kecepatan pertumbuhan koloni iamur T' psaudokoningii 4' 6 darr 8 Jaiarn fbrmulasi biotungisiria clengan perlak'an penyimpanan 0, 2, :ninggu dapat dilihat pada Gambar l. Menunrnnya kecepatan pertumbuhan koloni jamur T. p,seudokoningii 4 darn 6 :crlihar jclas pa
924
Volurnc
I
pertumbuhan dan perkembangbiakan jamur 7'. hut':iunil/,?. [JLrcli at ul.. (]012) menyatakan bahrva kandungan seluloser pada daurl alang-alang yaitu -l-59/o. E lt
:
E 3 g
o (I'
CL
40 30 20
8; 18,5
-**
10
Rerataan
c)
I
OJ
-v
o
46
10
Lama Penyimpanan
Perkcmbartgbiakan darijamtrr T. pseutlokoningii jtrga cliclukung olcS ssSu rllangan penyimpanan. Suhu ruang penyimpanan pacla penelitiarr ini scsuai trntuk pcrttrmbultan dan perkembangan jamur T. pseudokoningii yaitu bcrkisar antara 29.61-30.5 "C. Metrurut Eltina, (201l) janrur T. pseuclok'oningiibisa tumbuh pacla suhu 26-41 0C pada kompos jeranti padi. Sirsila, (2010) menyarakan ianrur f. pseudokoningii dapat trertahan pacla kisaran suhu 25-40 0C pacla io,1pu, tapclap kclapa sawit.
l)iameter koloni j:rmur T. pseudokonirngii d:rlanr formulasi biofungisitla Flasil pengamatan dengan berbagai lanra penyinrpanan terliadap tliarrncter koloni .iamttr T. pseuclokoningii dalanr tbrmulasi biolirngisida setelali cliarriilisis ntenr"rniukkan hasil yang berpengat'uh nyata. l'lasil uji lanjut DMNIL-f plcla tlral' -5% dapat dilihat pada Tabel 3. 'l'abel J. Rerata diameter kolonijamtrr T. psetrclokoningiiclengan Berbagai l.arnir Penyimparnan (rnrn/hari)
Perlakuan 4 minggu 2 minggu 6 minggu 0 minggu 8 minssu
Rerataan
90.0 90.0 90.0 7
it a
a
s.33 b
55.58
c
Lama penyimpanan juga berpengaruh pada diameter kol6li inprur. T. p.seuclttkoningii pada lormulasi biofungisida. Diameter koloni ianrur T. pseudokoningii tumbuh baik yaitu pada penyimpanan 2, 4 dan 6 niinggu clengan rerataan koloni 90 mm/hari, Diameter koloni jamur T. p:;cudoktningii clalam fbrmulasi biofungisida yang disimpan pada penyimpanan 2, 4 clan 6 nringgu lebih besar dibandingkan diameter kolonijamur T. p.reutlokoningiidalanr tbrmulasi biofungisida yang disimpan pada penyimpanan 0 clan 8 minggg ('l-abel 3). Hal ini disebabkan karena pada lama penyimpan an 2, I ikn 6 minggu juprtah nutrisi yang diperoleh dari alang-alang tersedia untuk perkembangbiikari japrur T. Pseudokoningii. Diameter koloni jamur T. pseudokoningii dalam lbrmulasi biotirngisida pada-1ama penyimpanan 8 rninggu lebih kecil. pada penyimpanan g rlinggu terjadi penurunan ukuran diameter koloni jamur T. pseutlokoningii clepgan rerataan koloni 55,58 mrn/hari. Hal ini terjadi karena berkurangnya.jumlah nutrisi
Volume
I
925
.,,.j1r,{(/// Br,ktttg !lttttrrlttpt I't'r'l(ttlttttt
/l(.f'/'/.\
llll.t)uh lJiltdl lLtlttttt l0!J
Jir .lrnrLrr l'. p.satrclokoningii clan kcmuclian te rjacli pellllrtlnan ,.. .,.,,r.,,,r I'. lisctttloktnirgii sehirgga rncnycbabkan cliarncter , ;,,rt trcloktiltitrgii utcltunllt. Ciratlk diatneter kolttni janlur .l,ila,n (irrnrulasi bioturrgisida dcngan perlaktlall pcllyilllpalrarl
r.lru
dapat
tlilihat pada Carrtbar
2.
8; 55,58
.-&Rerataan
I,crbcdaan diametcr koloni jantur T'. ltsatttbkoningii clairi lbrniulast " ,;,gisida tlengan lama penyimpanan yang. bcrbeda tersebut erat kaitannya jatnur 'l'. p.setrclokoningii. Scmakin cepat -'-,i1 kcccpatln pcrtunrbuhan koloni 'l'. pseutloko,titlgii maka cliaureter koloni .iatmur -,.,.'tttlokrtrtingii ircrtLrnrbuhan koloni janrur .lika la.fu pertr.rmbuhar-r koloni janrur bcsar. akan scmakin ..,t'ttclokottiizgii pada lbrmr-rlasi biolirngisida lanrbat maka cliameter ktllorti "".|r 'l' 1t,:ctrtlokottiiigil akan kccil. 'l'. pscut{okrtrtittgii terlihat jclas Ircnurunan ukuran cliarncter koloni jattrur selulosa -.r,r pripggu kc 8 scpcrti yang tcrlihat pada gratik cliatas. Kandultgatr ke 8. pacla minggu -::3 rcrdapat clalarn lbrrnulasi alang-alang sudah berkurang i:nr-rrut Wahyucli clarn Suwahyono. (1997) katrdungan selulosa dan pati yang ::gi clal;uu suatu bahan clapat menjadi sultlbcr nutrisi potensial utrtuk ,,turrrbtrhal'lricfutr{armu sp. Menurutrnya jumlah nutrisi berupar selulosa pacla - :ln urakanan lnenycbabkan terhambatnya proses pertumbuhan dart .::kcnrtrangbiakan jamur 'f. harziananr. Menururt Elllna (2001) jamur antagonis -::r premerlukan nutrisi esensial seperti karbon, nitrogen, hidrogen, oksigen' lainnya. -.iur. fbstbr, zat bssi dan sejumlah kecil logarn 'f. llt.seuclokttningii dari lbrn'l"rlasi koloni cliameter Pcrbecl:ran .iamur - ,rungisida dengan lama penyimpanan yang berbeda lersebut erat kaitannya cepat -..go,i kecepatan pcrturnbuhan koloni jamr-rr T'. p.seudokaningii' Semakinjamur koloni jamur diamcter merka pseu
a hambat
pcrtunrbuhan
jamur G:
boninense dalam formulasi
r,iofungisida Llasil pengamatan daya harnbat pertumbuhan jamur G. boninense dalam , rnrulasi biolungisida dengan berbagai lama penyimpanan terhadap setelah -.:nalisis menr,rnjukkan hasil yang berpengaruh nyata. I-Iasil uji lanjut DMNIfT ' -Ja taraf 5o/o dapat dilihat pada Tabel 4.
-l)
'
VolLrme I
e
i ,1,til il(tl\tt !irlttrndtr l t.,A,trt llrtlttilg llrrttr-tlrtttt
ltt t
!ttttttttl lrA.\-/'/.\' l! tl
-i
yang l.''ulasi biotLrrrgisicta yallg clisinrpan selal.lla 6 minggtr8hila .Ji,.kilt banyak dan"berta'rtoti tronyuk pacla pcnyillparlan rtri'ggtr'
..-:.i
I
t'trtbtrh sc6ingga nlenycblrbk.tr trutt'isi .-.*raki' bariyak'ya hilir 'l'. juga scttiakin bani'ak 'a'g lt.s.trrioktt,irtgii tcrsebut .r,,i.'1",r .,i.ft .ia'r,-,r ity ynng tcrscdia ltacla tilrptglasi yallg scllli1kitr larlta disinrpal
_ ::-.:iltrrsi -
,
ccttclatrvatt ircrkirrang. il.latmiko ian l{ohacli (1997) lnelaporkan bahr'va hidrolitili enzilll rticnghasilkall . 1,.ilr(t.r/,,/ urcl;pr"rnyai kcntanrpuatr utrtttk aktit' sccara _,,1.,,,ur". kitinasc clan sclulasc. Iliziur-cnz.inr inilah yelng clari 1,3 glukan (linamirin) - .-i\ se l-scl .iarlur yapg scbagiap lres1r tcrsttsrtn 'l'rit'hotlcrnru :;pp dapat rtrelakuliatt :.irirr schingga clcitgan ntud;h .iatt"tur -. -i:i kc dalartl hila.ianrur ittitngnf it'
spora T. pseudokoilitrgii tlalant lorlttulasi biol'ungisid llasil pcllgiunatan .itrrnlah spora 7', p'sarnlokoningii clalatt.r lirrmulasi - .:rngisicl, ,l"ngn,', bcrbiigai lanla pctryiprpatratr setelah clianalisis ragalll DMNR'f pada talaf -,.,r,lgkkan fiasil yong bcrpengartth tlyata. IIasil trii laniLrt Japat dilihat paila1'abcl 5. 'l'. cialaur {ortttulasi biolirr .5. .ltrnrlalt sp()ra 1t'scttdokonin
, .rnrlah
-'.tl
I{e rataarn rlitkttan 4.5 a 4 uringgtr 1.0 b 6 ntirrggu c 2 rtiirtggr-r c 0 nringgrr c l.tl6 ll nriugsr.t yang diikuti olch hurul' kccil yang ticlak sanra eldalah bcrbccla llyilLa ruii DNMI{1' pada taral- 5%o
Pe
2.?8 2.2
'l'. psatrclokottirtS;ii dalam lbrrnr-rlasi biolirngisicla yallg .lr-rnrlah spora.iaprur
.:.-cpglnclung alang- alang leUih tinggi terlihat pada pcnyimpanan 4 minggu ' terjadi _.rg-,,,., r"rJn,,,l jurnlah ,[uro 4, sedangkan pada penyintpanan 8 minggu Tingginya (Tabel 5). jumlah spora 1,86 -..,)Iru,lr] jumlair spora clengan rerata disebabkan karetta terseciianya ini 4 rninggr-r penyintpanart -:itlah spoia pada lairia koloni jatmttr -rrlah nr,rtrisi ttntuk perkembangbiakan serta pertumbuhan clan pida lama penyimpatran 4 minggu tersebut spora jamur yt.setulokoningii 'psauclokoningii tclah nranrpu bcraclaptasi clengan baik pada lingkungannya' padl jr-rrnlah spora yang dihasilkan - :, a adaptasi sporl juga sangat berpengaruh (2009) spora yang masih muda tidak' -;nur 71 1rrr,,drrk,,,rin.gii. Mcnurut Sulistiani
r'.:lnpu tcrtahan dengan meclium tumbuh yang baru. Jumluh spora jantur :t.setrclokoningii tinggi pada latna penyimpanan 4 mitrggu' Larla p"nyit-t'rpatian 8 minggu jumlah spora relatif renclah. FIal ini terjadi jamur antagotris " j;cna bcrkuiangnya jumlah nutrisi yang clibutuhkan oleli . rt.setrclokoningii yang ntengakibatkan terhambatnya pcrtunrbuhan datn proses 'l-. pseuelokoningii. Akibat clari berkurangnya :-:rtriernbarrgbiakan dari jamur ::urrisi berupa tersebut menyebabkan jumlah spora yang terbentuk sangan sedikit' rgrios (1997) mcnyatakan pada kondisi lingkungan yang miskin zat makanan ::re nl,cbabkan spora jarnur tidak n-rarnpu berkecarnbah dan be rproduksi. ircnurunan jurnlah spora dari jamur antagonis T. psettdokoningii dapat dilihat :rJa Gamlriir 4.
_l
Volunre
1
5
c4 o Ol :ZJ
o2
2;2,28 8;
E
f1
1,86
--*-Rerataan
t
LamS Penyimo9n"n
10
PerbedaanjurrrlalrSporapirdatb.mulasi penyllnpanan yang berbeda tcrsebut diduga tcr.iadi kalcna kapclupgan senyitwa yang bcrliurgsi sebagai sutnber nutrisi bagi .ianrur 7. p.sartclokpisrgii 111lai mr: nurul-l jrrnllahnya clalam lnedia. l-lal ini nrcnyebabkap te rhanrhatpyir pertunrbttlran dan proses pcrkernbanghiakan clari .iunrur 7'. pst,ttiok6nitrgii sehingga tidak bcrjalan dengan baik. .lurnlah populasi spora pada lanra;'reuyinrpanan 0 dan 2 rnirrgrrr tirlak terlalu tinggi. Kernttngkinan spora T'. psatulokoningii yang tumt'lrh r-rrc-nrpulinn kumpulan clari spora yang masih muda dan spora yaug lratang. Mcnurut Sulistiani (2009) spora yang rnasih t'nuda ticlak nrarnpu bcrtahan clengan kondisi lingkunuan yang baru. .ltrmlah populasi spora pacla larna penyimpauan 4 clan 6 rninggu tlapat clikatakan stabil. I lal ini keniungkinan spora yang terbentuk nrerupakan kunrpulan clari spora yang sudah ntatang ittau spror:r yang scsunguuhnya. se lringga lnanrllu beradaptasi dengan baik pacla lingkungan baru.
KESIMI'ULAN DAN SAIIAN Kcsimpulan 1. Lama pcnyimpanan 4 minggll rnenrpakan penyintpanzur tcrbaik lirrrnulasi ' biofirngisida dengan bahan organik alang-alang. 2. Penurunan daya hambat dari T. p.seudokoningii dalarn lbrrnulasi lrioliurgisicla terjadi setelah penyimpanan 4 minggu. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka clisarankan bagi produsen untuk penggunaan formulasi biol'ungisida yang menganclung alangalang berbentuk tepung selama penyimpanan 4 minggu clan perlu clilakukan uji lanjut faktor lain yang mempengaruhi keberhasilan lonnulasi biolungisida.
DAFTAR PUSTAKA Agrios, G.N. 1997. Plant Pnthologi. Irourlh Edition. Acaclernic Press. New,\'srk. Budi, S.. wiwin. T.1., Adi, I{., Sunardi.2012. Kandungnn kimir clan silat alangalang (Imperata cylindrica) sebagai gambaran bahnn baku pulp dan kertas. Jurnal Bioscientiae vol 9 : 8-19 Djatmiko, H.A., dan Rohadi, S.S., 1997. Efektivitas Trichodernm hurziutrunr Flasil Perbanyakan dalam Sekam Pncli dan Bekatul 'I'crhadnp
Volume I
el9
I
ii,rl,,tt
lttlrutt,ri lJ(Atnt llrtltttll litiltr-rlrrttt l't'tlutlttttt r(.\-l'l.\
lltltt.\ult lldtttt lilttrtt )(ll-'
p:rd:l 'l'anah latosol tl:tn "irilgcnesitils I'ltrstnodiophoru brussicue purrv6kcrto 2 :23 : l0-21' \ntl()sgl. 1Vl1ialah llpriah tJNSOLD" : l(x)1. studi kcnr:rntpuan isolat .ianlur 'frichodcrnm spp yang j:rnrur p1ltogcll i-rc rrdar di surn:rtra llarat untuk pengcnd:rlian 'fesis LJrlivcrsitas Andaliis' St,lerptiurrt rolfsii pltla pcnrbibitan cabai. [i
I)aclattg.'l'iclang cliptrbl ikasikan'
--... \'. S.. A lfaqyad. Itustatn. Agussaliur.
.1. t.jl-:ndi clan [:. R'ahrni' 2011' "l'richotlcrnra loc:rl l{iau sebagai biopcstisida I'cggunaan rgcns hayati
dan bio[ertilizcr ditlant PItT untuk'ntcngcndaliknn pcnyakit
clan Pcrtatriatr Fakultas .rcningktkun produksi patli. I-aporan Ilasil Kcgiatatn. Lilivcrsitas l{ii.ig clcngan I aclan Penclitian clatt I'engclllbangall Pertaniittt' I)ckattrbarut.'l-idak c1iptrbl ikasikan.
,, :tp[a;it. [). l]cngaruh kclcnglsan tlnlh tcr[1dap daya [ertafian hitlup
T'richotlernm hnrziurtnzl dan cfil
(l): l4-i2.
...ierrriirlr. l:clrvin Noor lrikri. dan Asnlaralria. 2011. Viabilitas Tricltoderma hurT.iolurn ),ang tlisinrpan patla bcberitpa bahnn pcmbarva tlan lam:t pclyinrpanan yang bcrbcda. Irakultas Pertatiian Llnivcrsitas [,anlbung Mattgkttrat. []anclar [,atnptttlg. 'r:itlt. D. 1991. Maintcrl:lncc of Filamelttous Funpii in ti. tr. Kirshop and A' Doylc. Maintcnance ol' Microorgarnism aud Cultr,rral Ccll. Acacletnic Itress. [,onclclu.
":listiani. 2009. Forrnulasi spora IJacillus subtilis sebagai rrgcns hayati dan I'GI'l{ {l'lortt Growtlt I'ronrcting Rltizobucteric) pada berbagai bahan pcmbarva. Skripsi lrakr,rltas Pcrtanian Institut Pcrtanian Bogor. Pekanbaru. clipubl ikasikan. 2008. Pengantar Pcngendalian Flayati I'cnyakit 'f:rnantan.
-l'iclak
'-;saptr), L,. Gralindo Raja I'crsada. Jakarta.
' -sila. 2010. l'engirruh lanra pcngomposiln tandan kclapa sarvit dcngirn Trichodermu pseudokotrirrgii untuk me ngendalikan Gonodernur
honinense pada pcmbibitan illval kelapa saryit. Skripsi l"akLrltas l'crtanian UNItl. I'ckanbaru.'l'idak dipublikasikan. -rrscr. I).D. l98l. Oil ['alm Diseasos And Disorders. Oxlbrd University Prcss. -:rrah clan ltosmini. 2004. Pembuatan Fornrula 1'richoderma sp dalarn Bentuk Scdiaan 'l'ablet Sebagai Biopestisida dan Dekompuser deugan Menggunakan Dedak (iandum. .Iurtral Agroland. I l(3): 261-267
Volunre
I
, 1997. Proses produksi biofungisicla tricltodernro horzionum bentuk padat dengan memanfaatkan bahan baku lokal. Jurnal No l0: 129-144. wahyuno, Dono, Manohara, D.. Karden. M.200i. per,nan bahan organik p*da pcrfumbuhan dan daya antagonism e Trichodermo hsrziotturtr tlnn . pengaruhnya tcrhadap phytopthoro copsici. .rurnal Iritopatologi Indonesia (Vol 7) No. 2: 38-44 pp widyastuti, s.M., Sumardi, Irra'i dan t.l.ll. N'rianto.2002. Aktivit:rs penghamtrat Trichodernro spp formur:rsi tcrhatrap jamur p:rtogen tular tanah sccara in vitro. Jurnal PerlinclunganTanamun Incloncsia Vol. Wahyudi, P. dan Suwahyono
8
\blume
1
(l):27-34.
93r