TOT DASAR ASURANSI MIKRO
PERLINDUNGAN YANG DIPERLUKAN UNTUK MASYARAKAT INDONESIA
1
Latar Belakang • Survei keuangan yang dilakukan oleh Bank Dunia tahun 2009 menunjukkan bahwa 32% orang Indonesia tidak memiliki simpanan untuk berjaga-jaga jika sesuatu yang buruk terjadi pada mereka, apalagi perlindungan asuransi. • Tidak paham mengenai asuransi atau memiliki persepsi tertentu terhadap asuransi • Otoritas Jasa Keuangan telah mengeluarkan kerangka dasar asuransi mikro yang dituangkan dalam Grand Design Asuransi Mikro pada tanggal 17 Oktober 2013 dimana terdapat definisi dan kriteria asuransi mikro di Indonesia.
2
• Pada pada tahun 2014, Bank Dunia melakukan kunjungan ke +100 kelompok komunitas di berbagai wilayah di Indonesia menemukan bahwa masyarakat berpenghasilan rendah sangat rentan terhadap berbagai risiko dalam kehidupan.
Tujuan Pembelajaran ToT 1. Memahami jenis-jenis risiko dan kaitannya dengan asuransi; 2. Mengerti perbedaan asuransi konvensional (bukan mikro) dan asuransi mikro; 3. Mengetahui ragam produk asuransi mikro generik yang sudah tersedia; 4. Dapat menjelaskan kembali informasi yang tertera diatas kepada calon peserta sosialisasi 3
Jenis media sosialiasi Media
4
Penggunaan
Power point
Untuk menyampaikan informasi jika sosialisasi yang dilakukan di dalam ruangan, mempunyai listrik dan perangkat komputer
Buku saku Dasar Asuransi Mikro (56 halaman)
Materi utama informasi dasar asuransi mikro, diberikan pada saat sosialisasi berlangsung, atau bisa diberikan kepada siapa pun yang membutuhkan informasi
Poster (A1)
Alat bantu pada saat sosialisasi berlangsung, dan dapat ditempel di tempat publik seperti di papan informasi kelurahan, kantor koperasi/LKM/BMT, kantor pegadaian, dll
Video (durasi 10 menit) bercerita tentang sebuah keluarga dalam menghadapi musibah
Sebagai alat bantu visual pada saat sosialisasi berlangsung, jika tersedia listrik dan perangkat komputer
Situs web www.asuransimikroindonesia.org dan media sosial Facebook page “Asuransi Mikro”
Sumber informasi mengenai asuransi mikro, termasuk berita terkini, dapat diakses setiap saat jika mempunyai akses internet.
Jenis Media
5
Cara Menyampaikan Sosialiasi (1) 1. Memahami materi Isi materi dasar asuransi Jenis media sosialisasi 2. Mengenal demografi peserta yang hadir:
usia, jenis kelamin, latar belakang pendidikan dan sosial, jenis pekerjaan, jika ada kearifan lokal masyarakat setempat. 6
11/11/2016
Cara Menyampaikan Sosialiasi (2) 3. Mengenal tempat sosialiasi: lokasi yang
berbeda membutuhkan jenis media sosialiasasi yang berbeda. 4. Durasi dan peserta sosialisasi: sekitar
120-150 menit dengan peserta antara 5060 orang. 5. Mencairkan suasana 7
11/11/2016
Contoh • Komunitas pedagang kaki lima ingin mendapat
informasi tentang asuransi mikro, tempat sosialisasi di ruang setengah terbuka di salah satu anggota. • Pengurus Lembaga Keuangan Mikro (LKM) dan Baitul Maal wat Tamwil (BMT) ingin mendapat informasi lebih lanjut tentang asuransi mikro di kantor mereka • Sekelompok ibu-ibu perajin tenun yang tidak pernah mengetahui asuransi mengundang ke tempat produksi mereka.
8
11/11/2016
Curah Pendapat Apa itu hidup bermasyarakat, risiko apa yang bisa terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan bagaimana menghadapinya? Secara umum apakah definisi risiko? Bagaimana cara menanggulanginya?
9
1. Hidup Bermasyarakat
10
Mereka memiliki beragam usaha
Mereka memiliki beragam kegiatan
Mereka memiliki semangat gotong royong
Hidup Damai dalam Keragaman
Definisi Risiko 1. Kemungkinan terjadinya peristiwa yang tidak menguntungkan; 2. Ketidakpastian akan terjadinya peristiwa yang menimbulkan kerugian ekonomis; 3. Sesuatu yang tidak bisa diprediksi, yaitu saat kenyataan yg terjadi berbeda dengan prediksinya
11
2. Risiko dalam kehidupan Risiko yang menimpa diri pribadi
12
Kecelakaan
Kesehatan
Kesehatan
Kematian
2. Risiko dalam kehidupan Risiko yang menimpa harta benda
Kebakaran
13
Kecelakaan
Bencana alam
2. Risiko dalam kehidupan Risiko yang menimpa kegiatan usaha
14
Gagal panen
Barang dagangan dicuri
Ruko terbakar
Ternak mati
Perahu hilang kena ombak
Gerobak dagangan tertabrak motor 11/11/2016
Contoh Identifikasi Risiko (1) Kegiatan
Identifikasi
Koperasi Properti (gedung milik Simpan Pinjam koperasi)
15
Risiko Kebakaran; bencana alam; kerusakan akibat huru-hara & terorisme; kerusakan pada saat pembangunan gedung/properti
Inventaris (peralatan kantor; alat tulis kantor, kendaraan)
Kebakaran; bencana alam; kerusakan akibat huru-hara & terorisme; Kebongkaran
Uang tunai milik koperasi & anggota
Kebongkaran di kantor koperasi atau saat transfer ke Bank
Debitur
Kecelakaan yang menyebabkan cacat tetap; kegagalan pengembalian kredit karena kematian atau kegagalan usaha
Pegawai dan anggota koperasi, beerta keluarganya
Sakit; kecelakaan yang menyebabkan cacat tetap; biaya pengobatan & rawat inap; meninggal; biaya pemakaman
Contoh Identifikasi Risiko (2) Kegiatan
Identifikasi
Pertanian - Padi Pemilihan bibit
Bibit rusak karena terlalu lama dalam penyimpanan;
Tempat penyimpanan bibit Tempat penyimpanan pupuk
Kebakaran; bencana alam; kerusakan akibat terorisme
Persedian pupuk
Kerusakan pupuk sebelum tanggal kadaluwarsa; kebongkaran Gagal panen
Perubahan cuaca ekstrem; serangan hama & Proses tanam, pengolahan, dan penyakit; bencana alam; kesalahan pengolahan; pemeliharaan Mesin pertanian/traktor; perkakas/alat potong pertanian Hilir Tempat penyimpanan padi (lumbung) Tempat penggilingan padi Tempat penjualan di kios atau los pasar
16
Risiko
Kerusakan Kebakaran; bencana alam; kerusakan akibat huru-hara & terorisme; Kegagalan pengembalian kredit untuk properti yang sedang dibangun atau dicicil
Kendaraan angkutan beras ke tempat penjualan
Kehilangan kendaraan; kerusakan akibat kecelakaan
Beras untuk dijual dan persediannya
Kebongkaran; penyimpanan
Petani dan keluarganya
Sakit; kecelakaan yang menyebabkan cacat tetap; biaya pengobatan & rawat inap; meninggal; biaya pemakaman
kerusakan
dalam
Contoh Identifikasi Risiko (3) Kegiatan
Identifikasi
Risiko
Peternakan - Sapi Pembibitan sapi potong potong Pengiriman ternak dengan angkutan (dari tempat pembelian/pembibitan ke tempat penggemukan)
Induk sapi mati saat melahirkan;
Proses pemeliharan
Kebakaran; bencana alam; kerusakan akibat huruhara & terorisme;
Kandang ternak permanen
Ternak mati akibat kecelakaan; mati selama dalam pengiriman
Peralatan penunjang di peternakan, seperti tempat Kerusakan; Kebongkaran penampungan air untuk ternak Proses penggemukan & pemeliharaan Ternak mati alami; ternak hilang
Hilir
Penyakit epidemis
Ternak mati sebelum waktu produksi karena sakit
Kendaraan pengangkutan ternak Rumah potong hewan (bangunan)
Kehilangan; Kerusakan akibat kecelakaan Kebakaran; bencana alam; kerusakan akibat hurahara &terorisme;
Pengiriman ternak ke rumah potong hewan Pengiriman daging potong ke tempat penjualan
Ternak mati akibat kecelakaan; mati selama dalam pengiriman
Tempat penjualan di kios atau los pasar
Kebakaran; bencana alam; kerusakan akibat huruhara & terorisme; Kegagalan pengembalian kredit untuk properti yang sedang dicicil
Daging sapi potong untuk dijual dan persediannya Kebongkaran; rusak akibat kebakaran yang menimpa pasar/kios atau bencana alam Peternak dan keluarganya
17
Sakit; kecelakaan yang menyebabkan cacat tetap; biaya pengobatan & rawat inap; meninggal; biaya pemakaman
Pengendalian atas Risiko 1. Secara fisik, dengan upaya untuk mengurangi dampak risiko atau menghilangkan dampak itu sendiri (memperbaiki tanggul, memperkokoh rumah, mematuhi aturan lalu lintas) 2. Secara finansial, dengan mengumpulkan dana yang dianggap cukup untuk bisa mengganti kerugian dan mengembalikan kepada kondisi semula apabila terjadi kerugian, atau dengan cara mengalihkan risiko tersebut kepada perusahaan asuransi
18
3. Cara menghadapi risiko Menyiapkan diri dan lingkungan sekitar kita untuk mengurangi risiko
Membuang sampah pada tempatnya
Memperbaiki tanggul
19
Membangun rumah yang kokoh
Mematuhi peraturan lalu lintas
3. Cara menghadapi risiko
Menabung atau mengumpulkan dana bersama (solidaritas/arisan)
Koperasi
20
Arisan
Menabung
Menabung
Iuran Solidaritas
3. Cara menghadapi risiko Menjadi peserta program asuransi untuk memindahkan risiko yang merugikankepada perusahaan asuransi
21
Agen asuransi
Penyuluhan
Kantor Cabang Asuransi
BancasuranAce
Curah Pendapat Apa pendapat peserta ketika mendengar kata “asuransi”?
22
4. Memahami Asuransi Asuransi adalah suatu cara untuk memindahkan risiko dengan membayar sejumlah uang atau premi kepada perusahaan asuransi 23
Asuransi Syariah: peserta asuransi berbagi risiko dengan sesama peserta, dengan menyerahkan wewenang kepada perusahaan untuk mengelola dana kontribusi dengan menggunakan prinsip syariah Islam* 24
*yang ketentuannya ditetapkan oleh fatwa Dewan Syariah Nasional MUI
Asuransi Syariah
iuran peserta dibagi menjadi dua jenis dana: (1) Dana Tabarru’ dana peserta yang dikelola oleh perusahaan, dipergunakan untuk membayar klaim kepada peserta atas risiko yang terjadi (2) Dana Ujroh, yaitu dana peserta bagian dari kontribusi yang digunakan sebagai imbalan mengelola danatabarru’, dikelola oleh perusahaan asuransi dan bagi hasilnya diberikan kepada peserta asuransi 25
Beberapa Istilah yang Harus Diketahui
26
1. Penanggung/pengelola: Perusahaan asuransi yang memiliki produk asuransi 2. Tertanggung/peserta: Pembeli/pengguna asuransi 3. Polis: Dokumen yang memuat produk asuransi 4. Premi/kontribusi: besarnya biaya/iuran untuk membeli produk asuransi 5. Klaim: Besarnya ganti rugi atau santunan jika terjadi musibah 6. Periode Asuransi: Jangka waktu yang disepakati berlakunya asuransi 7. Syarat-syarat dan ketentuan: Ketentuan-ketentuan yang harus ditaati oleh kedua pihak selama periode asuransi 8. Dokumen Klaim: Dokumen yang harus diserahkan pada waktu mengajukan klaim 9. Pihak yang berwenang: Pihak-pihak yang ditentukan untuk memberikan legalisasi terhadap klaim yang diajukan 10. Jenis Asuransi: Macam-macam perlindungan yang ditawarkan kepada masyarakat 11/11/2016
Jenis-jenis asuransi Jenis-jenis asuransi yang ada antara lain : Asuransi Kecelakaan Diri Asuransi Kesehatan Asuransi Kematian Asuansi Pendidikan Asuransi Kebakaran Asuransi Bencana Alam Asuransi Kendaraan Asuransi Kebongkaran Asuransi Gagal Panen Asuransi Peternakan Asuransi Perikanan/Nelayan 27
Prinsip Asuransi (1) Dalam menjalankan usaha perusahaan asuransi mengikuti prinsip the law of large number (hukum bilangan besar). Prinsip lainnya: Insurable interest artinya seseorang bisa mengasuransikan
karena memiliki hak secara sah atas objek yang akan diasuransikan. Orang tersebut membayar premi, karena memiliki kepentingan kalau terjadi kerugian. Utmost good faith mengharuskan adanya keterbukaan atas fakta material terhadap objek yang akan diasuransikan baik oleh pihak Penanggung ataupun Tertanggung. Harus ada azas kepercayaan dari kedua belah pihak sebelum, selama, dan pada saat terjadi klaim. 28
11/11/2016
Prinsip Asuransi (2) Proxima Causa berarti asuransi hanya akan memberi ganti
rugi/santunan, apabila penyebab kerugian dijamin oleh asuransi. Indemnitas artinya asuransi akan memberi ganti rugi sebesar kerugian yang diderita. Prinsip indemnitas tidak diterapkan khusus untuk asuransi yang menyangkut jiwa. Ada beberapa keterangan untuk prinsip indemnitas ini yaitu: Kontribusi program asuransi bisa dijamin oleh beberapa
asuransi dan bilamana terjadi kerugian, maka yang menjamin akan membayar ganti rugi secara proporsional. Subrogasi kewajiban perusahaan asuransi membayar ganti rugi, membuat perusahaan asuransi juga berhak menuntut pihak lain yang menjadi penyebab kerugian.
29
11/11/2016
Curah Pendapat Adakah bentuk asuransi lain yang tidak rumit untuk semua lapisan masyarakat?
30
5. Asuransi Mikro Indonesia Asuransi Mikro Indonesia adalah produk Asuransi yang diperuntukan bagi masyarakat, yang sederhana fitur dan administrasinya, mudah didapat, ekonomis dan segera dalam penyelesaian klaim Asuransi mikro adalah cara yang paling cocok karena Asuransi ini: 1) TIDAK Rumit 2) TIDAK Susah 3) TIDAK Mahal, dan 4) TIDAK Lama terima klaimnya
31
Untuk mudahnya ingat kata SMES (Sederhana Mudah Ekonomis Segera)
Logo Asuransi Mikro Indonesia
Makna dari logo yang tertuang dalam grand design asuransi mikro Indonesia adalah: • Acungan jempol menunjukkan program asuransi mikro yang aman dan terjamin • Senyum menandakan kepuasan layanan • Orang berpeci dan berbatik menunjukkan jati diri bangsa Indonesia • Lingkaran merah sebagai symbol inklusifitas 32
Jingle Asuransi Mikro Lirik jingle:
Ayo pilih asuransi mikro Pilih yang pasti cepat Pasti aman Pasti mudah Ekonomis, bikin hati tenang Asuransi mikro Indonesia Asuransi untuk kita Asuransi mikro Indonesia Sederhana, mudah, cepat, dan mudah Asuransi mikro Indonesia Pas buat kita semua Asuransi mikro Indonesia Hidup kita jadi lebih sejahtera 33
S
SEDERHANA
“Tidak rumit bentuk dan jenis santunannya. Tidak memakai polis yang panjang dan sulit dipahami, bisa memakai selembar sertifikat, atau seperti voucher isi ulang.” 34
M
MUDAH
“Mendapatkan produk asuransi tidak harus ke kantor cabang asuransi, tetapi bisa diperoleh di swalayan, kios-kios, kantor kepala desa atau tempat lain yang ditentukan.” 35
E
EKONOMIS
“Iuran yang dibayarkan sangat terjangkau seperti membeli tiga mangkok mie bakso, satu-dua bungkus rokok atau harga isi ulang pulsa handphone.” 36
S
SEGERA
“Klaim dibayarkan tidak lebih dari 10 hari setelah semua dokumen diterima secara lengkap dan benar oleh perusahaan asuransi” 37
6. Perbedaan antara produk Asuransi Mikro dan bukan Mikro
Sederhana dan tidak rumit Sedikit pengecualian Premi/kontribusi dan klaim sudah ditetapkan dan jumlahnya sama bagi setiap tertanggung/peserta
Jangka Waktu: umumnya tidak lebih dari 1 tahun
Dapat diperoleh langsung, melalui swalayan, kios-kios, kantor kepala desa atau tempat lain yang ditentukan dan kelompok masyarakat
38
Polisnya ringkas
Pembayaran klaimnya tidak lebih dari 10 hari setelah dokumen diterima secara lengkap dan benar
Polisnya tidak ringkas
Banyak pengecualian
Polis memuat syarat dan ketentuan yang banyak Premi dan Nilai pertanggungan tergantung permintaan tertanggung/peserta. Jangka Waktu: 1 tahun atau lebih Dapat diperoleh di kantor cabang asuransi, melalui agen atau broker Klaim diterima dalam 30 hari setelah dokumen lengkap dan langsung di kantor cabang asuransi
7. Cara memperoleh asuransi mikro Asuransi mikro dapat diperoleh dengan berbagai cara: 1. Perorangan: beli langsung ke perusahaan asuransi, melalui swalayan, kios-kios, kantor kepala desa atau tempat lain yang ditentukan 2. Kelompok masyarakat yang tergabung dalam organisasi berbadan usaha, koperasi
39
11/11/2016
8. Tips berasuransi yang benar Catat jenis asuransinya Catat nomor polisnya (lakukan aktivasi jika
diperlukan) Catat periode asuransi Bayar premi/iuran tepat pada waktunya Ingat nomor telepon perusahaan asuransinya Lengkapi dokumen yang diperlukan saat
klaim 40
Hal penting yang harus diketahui 1 Jika selama jangka waktu pertanggungan tidak terjadi risiko, tidak akan ada pengembalian iuran karena iuran tersebut sebagai dana bersama (gotong royong) dari semua peserta asuransi untuk meringankan beban bagi yang tertimpa musibah. 2. Jika kontrak habis (periode berakhir) kita bisa membeli voucher asuransi yang baru atau polis perpanjangan untuk jenis asuransi yang sama agar tetap terlindungi pada periode waktu berikutnya. 3
Untuk beberapa jenis asuransi tertentu bisa memiliki beberapa voucher atau polis namun umumnya akan dibatasi jumlahnya untuk setiap orang untuk satu jenis Asuransi.
4. Pada saat terjadi kerugian segera laporkan kepada perusahaan asuransi dalam waktu tidak lebih dari 2 x 24 jam setelah kejadian. 5. Dokumen pokok yang harus disiapkan pada saat terjadi risiko: voucher atau polis yang masih berlaku, fotocopy KTP dan Surat Keterangan yang berwenang (sesuai jenis asuransinya). 41
9. Dukungan Pemerintah terhadap Asuransi Mikro Program pengembangan asuransi mikro Indonesia sangat didukung oleh Pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai upaya meningkatkan kesadaran berasuransi dan menciptakan masyarakat yang tangguh
42
Terima Kasih kunjungi www.asuransimikroindonesia.org 43