ISSN: 2355-5106
Vol 1, No 1
TINGKAT PENGUASAAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU SD DI KECAMATAN BAJAWA KABUPATEN NGADA Dek Ngurah Laba Laksana
Natalia Rosalina Rawa
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar STKIP Citra Bakti Ngada-NTT
[email protected]
[email protected] Abstrak
Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat penguasaan kompetensi pedagogik guru SD di Kecamatan Bajawa Kabupaten Ngada. Penelitian ini mendeskripsikan sejauh mana tingkat penguasaan kompetensi pedagogik guru SD. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subyek dalam penelitian ini adalah guru SD di kecamatan Bajawa dan sampel diambil dengan cara random dimana setiap guru berhak untuk dijadikan sampel. Besarnya anggota sampel penelitian ini adalah 114 orang. Untuk mengetahui sejauh mana tingkat penguasaan kompetensi pedagogik guru SD digunakan kuesioner penguasaan kompetensi pedagogik. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan menggunakan kriteria penentuan kategori. Penentuan kategori yang digunakan adalah sangat baik, baik, cukup, tidak baik dan sangat tidak baik. Dari 114 responden menunjukkan bahwa tingkat penguasaan kompetensi pedagogik guru SD berada pada kriteria “Sangat Baik” dengan ratarata 472,3 atau 82,86%. Namun dari kesepuluh kompetensi pedagogik tersebut ditemukan adanya indikasi bahwa rendahnya penguasaan kompetensi dalam bidang penelitian pendidikan. Hal ini terlihat dari penguasaan kompetensi memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil penelitian pendidikan berada pada kriteria “Tidak Baik” dengan rata-rata 298,25 atau 52,32%. Kata kunci: kompetensi pedagogik, guru SD
JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN |70
ISSN: 2355-5106
Vol 1, No 1
THE LEVEL OF PEDAGOGICAL COMPETENCE MASTERY OF ELEMENTARY SCHOOL TEACHER IN BAJAWA SUBDISTRICT NGADA REGENCY Abstract This study aimed to reveal and to describe the level of pedagogical competency mastery on elementary school teacher in Bajawa subdistrict, Ngada regency. The qualitative descriptive was used in this research. The subject of this study was the elementary school teachers in Bajawa subdistrict and samples taken using a random sampling in which every teacher had her or his right to be a sample. There were 114 respondents in this study. The data were collected using a questionnaire. Data analysis was done descriptively using the criteria of category determination. The determination of the categories used were very good, good, fair, bad and very bad. From 114 respondents shows that the level of pedagogical competence mastery of the elemantary school teachers are on the criterion of "very good" with an average of 472.3 or 82.86%. But from the tenth pedagogical competencies found that there is an indication that elementary school teachers have low level of competency mastery in the field of educational research. This can be seen from the mastery of competency to understand the principles and to interpret the results of educational research are on the criteria of "bad" with an average of 298.25 or 52.32%. Keywords: pedagogical competency, elementary school teacher PENDAHULUAN Peran pendidik yang profesional sangat diperlukan dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yakni mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya, sesuai dengan UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa jabatan guru sebagai pendidik merupakan jabatan profesional. Guru SD sebagai salah satu subkomponen dalam sistem pendidikan dasar dituntut untuk peka dan tanggap terhadap perubahan-perubahan, pembaruan serta ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang sejalan dengan tuntutan kebutuhan masyarakat dan perkembangan zaman. Seiring perkembangan teknologi masa kini, pendidikan di kabupaten Ngada saat ini juga terseret dalam arus globalisasi dari waktu ke waktu. Pendidikan yang terdahulunya hanya
menggunakan
metode
konvensional kini telah
dikembangkan
model-model
pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif. Pendidikan diarahkan untuk dapat menunjukkan peningkatan, namun minimnya kajian-kajian tentang perkembangan pendidikan di kabupaten Ngada membawa dampak kurangnya motivasi yang terarah dalam memajukan bidang pendidikan. Kabupaten Ngada adalah salah satu Kabupaten yang berada di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Profil pendidikan di Kabupaten Ngada memperlihatkan jumlah guru masih belum memadai, sarana dan prasarana pembelajaran yang terbatas, akses informasi yang terbatas. Selain itu, sebagian besar guru SD di Kabupaten Ngada masih berkualifikasi pendidikan diploma (D-2). Kualifikasi ini tentunya berpengaruh terhadap kompetensi dasar sebagai seorang guru, khususnya kompetensi pedagogik. Hasil Uji Kompetensi Guru beberapa waktu ini, hanya diikuti sebagian guru sekolah dasar di kabupaten Ngada. Hal ini
JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN |71
ISSN: 2355-5106
Vol 1, No 1
menunjukkan bahwa kurangnya partisipasi guru dalam kegiatan UKG tersebut dan tentunya membawa dampak penurunan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di kabupaten Ngada. Berkaitan dengan itu perlu dipahami terlebuh dahulu tentang makna guru. Guru selalu dikaitkan dengan profesi yang terkait dengan pendidikan anak di sekolah, di lembaga pendidikan dan mereka yang harus menguasai bahan ajar yang terdapat di dalam kurikulum. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 39(2) menyatakan bahwa “Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan
melaksanakan
proses
pembelajaran,
menilai
hasil
pembelajaran,
melakukan
pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi”. Berdasarkan pengertian guru yang dideskripsikan di atas, dapat dikatakan bahwa guru adalah tenaga profesional terkait dalam bidang kependidikan yang berperan sebagai demonstrator, pengelola kelas, mediator, fasilitator dan evaluator sehingga siswa dapat mengembangkan potensi dasar dan kemampuannya secara optimal sesuai dengan kurikulum, melalui lembaga pendidikan sekolah. Guru memiliki banyak tugas baik yang terikat oleh dinas maupun yang di luar dinas dalam bentuk pengabdian. Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar, membimbing dan melatih. Dari sisi lain, guru sering dicitrakan memiliki peran ganda yang dikenal sebagai EMASLIMDEF (educator, manager, administrator, supervisor, leader, inovator, motivator, dinamisator, evaluator dan fasilitator). Dalam UU Guru dan Dosen No. 14/2005 dan PP No. 19/2005 dinyatakan bahwa kompetensi
guru meliputi kompetensi kepribadian,
pedagogik, profesional, dan sosial.
Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. Kompetensi Pedagogik meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan, dan pelaksanaaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa ada sepuluh kompetensi pedagogik yang harus dimiliki oleh seorang guru yaitu (1) menguasai bahan ajar, (2) mengelola program belajar mengajar, (3) mengelola kelas, (4) menggunakan media atau sumber, (5) mengusai landasan-landasan pendidikan, (6) mengelola interaksi belajar mengajar, (7) menilai prestasi siswa untuk pendidikan dan pengajaran, (8) mengenal fungsi dan program layanan bimbingan serta penyuluhan, (9) mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah, dan (10) memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil-hasil penelitian pendidikan guna keperluan pengajaran. Kompetensi Profesional merupakan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam, yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah
JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN |72
ISSN: 2355-5106
Vol 1, No 1
dan substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap struktur dan metodologi keilmuannya. Kompetensi Sosial merupakan kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/ wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Menyadari betapa pentingnya guru dan kompetensinya di kabupaten Ngada dalam upaya peningkatan mutu pendidikan, ada beberapa hal yang perlu menjadi sorotan untuk dikaji lebih lanjut. Salah satunya adalah keikutsertaan guru SD dalam Uji Kompetensi Guru (UKG). Uji Kompetensi Guru tahun 2013 hanya diikuti 491 orang atau 52,68% dari 932 orang guru SD di kabupaten Ngada. Data ini memperlihatkan bahwa kurangnya partisipasi guru dalam kegiatan UKG tersebut. Hal ini jelas membawa dampak penurunan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di kabupaten Ngada. Berdasarkan
uraian
tersebut,
maka
permasalahan
yang
diteliti
adalah
“Bagaimanakah tingkat penguasaan kompetensi pedagogik guru SD di kecamatan Bajawa, kabupaten Ngada?”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat penguasaan kompetensi pedagogik guru SD di kecamatan Bajawa, kabupaten Ngada. Manfaat penelitian ini sebagai bahan pertimbangan bagi guru untuk meningkatkan penguasaan kompetensi pedagogiknya, sebagai bahan evaluasi secara kontekstual dan konseptual operasional dalam merumuskan pola pengembangan kinerja guru yang akan datang, ssebagai temuan awal bagi peneliti untuk melakukan penelitian lanjut tentang model pengembangan kompetensi guru pada institusi pendidikan lainnya. METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini mendeskripsikan tentang tingkat penguasaan kompetensi pedagogik guru SD di Kecamatan Bajawa Kabupaten Ngada. Ada tiga tahapan dalam penelitian ini, yakni tahap persiapan, tahap pelakasanaan dan tahap akhir. Pada tahap persiapan, peneliti menyiapkan sumber buku yang relevan, instrumen penelitian, langkah-langkah penelitian dan menyusun soal kuesioner. Kemudian pada tahap pelaksanaan, peneliti membagikan lembaran kuisioner ke masing-masing sampel dengan menggunakan metode kuesioner. Dan pada tahap akhir, peneliti melakukan analisis data. Subyek dalam penelitian ini adalah guru SD se-Kecamatan Bajawa yang meliputi SDK Tanalodu, SDK Kisanata, SDK Ngedukelu, SDK Regina Pacis, SDI Bobou, SDN Watutura, dan SDI Bajawa dan sampel diambil dengan cara random dimana setiap guru berhak untuk dijadikan sampel. Besarnya anggota sampel penelitian ini adalah 114 orang. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan angket/kuesioner tingkat penguasaan kompetensi pedagogik.
JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN |73
ISSN: 2355-5106
Vol 1, No 1
Dalam penelitian ini, analisis data dilakukan secara deskriptif dengan menggunakan kriteria penentuan kategori. Penentuan kategori yang digunakan adalah sangat baik, baik, cukup, tidak baik dan sangat tidak baik. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan terhadap 114 responden, yang terdiri dari guru-guru SD yang berkualifikasi akademik SLTA, D-2, dan S-1 baik PNS maupun Non PNS di kecamatan Bajawa, Kabupaten Ngada. Tabel 1. Sebaran Guru Sekolah Dasar di Kecamatan Bajawa Kategori SLTA D-2 S-1 Jumlah Persentase (%) PNS 22 30 26 78 68,42 NON PNS 0 20 16 36 31,58 Total 22 50 42 114 100 Sumber data: Dokumentasi di lapangan Dari tabel 1 di atas dapat diamati bahwa frekuensi guru SD terbanyak untuk komponen guru dengan kualifikasi akademik D-2 PNS dengan frekuensi 50 atau sebesar 43,86%. Untuk lebih memudahkan dalam membaca tabel di atas, berikut ini disajikan diagramsebaran guru SD di kecamatan Bajawa, kabupaten Ngada pada gambar di bawah ini.
Gambar 1. Diagram Sebaran Guru Sekolah Dasar Kecamatan Bajawa Untuk menenentukan klasifikasi dari rata-rata hasil kompetensi pedagogik per reseponden maka dilakukan analisis terhadap perolehan nilai dengan kriteria tingkat penguasaan kompetensi pedagogik dengan aspek kualitas sangat baik, baik, cukup, tidak baik atau sangat tidak baik. Data kompetensi pedagogik guru sekolah dasar dilihat dari tingkat kualifikasi akademik SLTA, D-2, dan S-1. Berikut ini disajikan data mengenai tingkat pemahaman kompetensi pedagogik berdasarkan kualifikasi akademik guru SD di kecamatan Bajawa, kabupaten Ngada.
JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN |74
ISSN: 2355-5106
No
Vol 1, No 1
Tabel 2. Tingkat Penguasaan Kompetensi Pedagogik Guru SD Berdasarkan Kualifikasi Akademiknya Kualifikasi Kriteria Jumlah Akademik SB B C TB STB
1
SLTA PNS
17
5
-
-
-
22
2
D-2 PNS
14
15
1
-
-
30
3
S-1 PNS
20
6
-
-
-
26
4
D-2 Non PNS
14
6
-
-
-
20
5
S-1 Non PNS
13
2
1
-
-
16
Jumlah
78
34
2
-
-
114
68,42
29,82
1,75
-
-
Persentase (%)
Keterangan: SB = Sangat Baik, B = Baik, C = Cukup, TB = Tidak Baik, STB= Sangat Tidak Baik Dari tabel 2 di atas dapat diamati bahwa guru SD berkualifikasi SLTA PNS berada pada kriteria “sangat baik” dengan frekuensi sebesar 17 atau 77,27%, guru SD berkualifikasi D-2 PNS berada pada kriteria “baik” dengan frekuensi sebesar 15 atau 50%, guru SD berkualifikasi S-1 PNS berada pada kriteria “sangat baik” dengan frekuensi sebesar 20 atau 76,92%, guru SD berkualifikasi D-2 Non PNS berada pada kriteria “sangat baik” dengan frekuensi sebesar 14 atau 70%, guru SD berkualifikasi S-1 Non PNS berada pada kriteria “sangat baik” dengan frekuensi sebesar 13 atau 81,25%. Untuk menenntukan klasifikasi dari rata-rata hasil kompetensi pedagogik per kompetensi pedagogik juga dilakukan analisis terhadap perolehan nilai dengan kriteria tingkat penguasaan kompetensi pedagogik. Berikut ini disajikan data
penguasaan
kesepuluh kompetensi pedagogik guru SD di kecamatan Bajawa, kabupaten Ngada. Tabel 3. Penguasaan Kompetensi Pedagogik Guru SD untuk Setiap Komponen Kompetensi NO Kompetensi Pedagogik Rata-rata Persentase Skor (%) 1 2 3 4 5 6 7 8
Menguasai bahan Mengelola program belajar mengajar Mengelola kelas Menggunakan media sumber Mengusasi landasan kependidikan Pengelola interaksi belajar mengajar Menilai prestasi belajar siswa untuk kepentingan pengajaran Mengenal fungsi dan program pelayanan bimbingan dan penyuluhan
Kriteria
515.33 532.6
90.41 93.44
Sangat Baik Sangat Baik
461 472 466 547.5 486
80.88 82.81 81.75 96.05 85.26
Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik
486
85.26
Sangat Baik
JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN |75
ISSN: 2355-5106
9 10
Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah Memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil penelitian pendidikan guna keperluan pengajaran Jumlah Rata-rata
Vol 1, No 1
512.5
89.91
Sangat Baik
298.25
52.32
Tidak Baik
14169
Sangat Baik 82.86
Dari tabel 3 di atas dapat dilihat bahwa dari kesepuluh kompetensi pedagogik, ada sembilan kompetensi pedagogik yang termasuk dalam kategori “sangat baik”. Aspek kompetensi memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil-hasil penelitian pendidikan guna keperluan pengajaran, memiliki frekuensi terkecil dengan rata-rata skor 298,25 atau 55,32% termasuk kategori “tidak baik”. Berkaitan dengan hal itu, dapat dikatakan bahwa mayoritas guru SD di kecamatan Bajawa sudah sepenuhnya dikuasai dengan sangat baik. Guru mampu menguasai bahan, mengelola program belajar mengajar, mengelola kelas, menggunakan media sumber, mengusasi landasan kependidikan,mengelola interaksi belajar mengajar, menilai prestasi belajar siswa untuk kepentingan pengajaran, mengenal fungsi dan program pelayanan bimbingan dan penyuluhan, mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah. Namun ada satu komponen yang masih sangat kurang dikuasai guru SD yakni memahami prinsipprinsip dan menafsirkan hasil penelitian pendidikan guna keperluan pengajaran. Sejalan dengan penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Yasin (2011) tentang pengembangan kompetensi pedagogik dengan cara melaksanakan kegiatan pelatihan, workshop, seminar, diskusi, lokakarya, mendatangkan ahli, pertemuan rutin antar guru yang berkaitan dengan tema dan aspek pengelolaan pembelajaran, aktif melakukan penelitian guna meningkatkan kualitas pembelajaran. Penelitian ini juga mengindikasikan bahwa perlunya perhatian khusus terhadap masing-masing komponen kompetensii pedagogik guru terutama dalam bidang penelitian. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa tingkat penguasaan kompetensi pedagogik guru SD di Kecamatan Bajawa, Kabupaten Ngada berada pada kriteria “Sangat Baik” dengan perolehan rata-rata secara keseluruhan sebesar 472,3 atau 82,86%. Adapun saran dari hasil penelitian ini adalah (1) guru harus senantiasa berupaya mengembangkan kompetensi pedagogiknya, khususnya dalam bidang penelitian; (2) sekolah perlu memberikan perhatian dan motivasi yang besar baik secara moril, spiritual dan materil terhadap pengembangan kompetensi pedagogik guru; (3) dinas pendidikan perlu melakukan pengawasan berkelanjutan terhadap pengembangan dan peningkatan komptensi pedagogik guru; dan (4) LPTK harus lebih memperhatikan pengembangan kompetensi
JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN |76
ISSN: 2355-5106
Vol 1, No 1
pedagogik guru dengan mengadakan pelatihan, trainning, workshop, seminar dan pengayaan di bidang pembelajaran dan penelitian pendidikan. DAFTAR PUSTAKA Alma, Buchari. Metode dan Teknik Menyusun Proposal Penelitian. Cetakan ke Empat. Bandung: Alfabeta. 2012. Emzir. Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali Pers. 2010. Hamalik, Oemar. Pendidikan Guru. Bandung: PT Bumi Aksara. 2002. Komarudin,Ukim, dkk. Landasan Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers. 2009. Sukaetini, Ety. Pengaruh Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru. Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan. Cetakan ke Delapan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2012 Suparlan. Menjadi Guru Efektif. Yogyakarta: Hikayat Publishing. 2005. Yasin, Ahmad Fatah. Pengembangan Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam di Madrasah. Jurnal el-Qudwah-Volume 1 Nomor 5. Malang: Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim. 2011
JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN |77