BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data, maka kesimpulan dari penelitian ini sebagai berikut : 1.
Bahwa hasil analisis regresi berganda melalui bantuan software SPSS versi
18.0, menunjukan secara simultan sistem informasi akuntansi berpengaruh
terhadap kualitas informasi penerimaan retribusi daerah Provinsi Jawa Barat sebesar 57,2% dan sisanya sebesar 42,8% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk pada model penelitian ini (pengaruh faktor lain). 2.
Komposisi pengaruh sistem pengendalian intern dalam model penelitian ini, lebih banyak dipengaruhi oleh sub variabel unsur pengendalian intern (X6), yaitu pengaruh signifikan oleh unsur kegiatan pengendalian (X6) sebesar 0.000 < α = 0,05. Sub variabel lainnya (X2, dan X5) tidak berpengaruh signifikan terhadap efektivitas penerimaan pajak daerah (Y).
3.
Secara Parsial, jika dilihat pada tabel 4.24 di Bab IV, pengaruh sistem informasi akuntansi dijelaskan sebagai berikut : a.
Pengaruh sumber daya manusia (X1) terhadap kualitas informasi penerimaan retribusi daerah dengan probabilitas sebesar 0,541 > nilai α = 0,05, artinya tidak signifikan.
b.
Pengaruh perangkat lunak (X2) terhadap kualitas informasi penerimaan retribusi daerah dengan probabilitas sebesar 0,279 > nilai α = 0,05 artinya tidak signifikan.
159
160
c.
retribusi daerah dengan probabilitas sebesar 0,937 > nilai α = 0,05 artinya
tidak signifikan.
d.
Pengaruh perangkat keras (X3) terhadap kualitas informasi penerimaan
Pengaruh sumber daya data (X4) terhadap kualitas informasi penerimaan retribusi daerah dengan probabilitas sebesar 0,162 > nilai α = 0,05 artinya
tidak signifikan.
e.
Pengaruh
penerapan
prosedur
(X5)
terhadap
kualitas
informasi
penerimaan retribusi daerah dengan probabilitas sebesar 0,091 > nilai α = 0,05 artinya tidak signifikan. f.
Pengaruh kegiatan pengendalian (X6) terhadap kualitas informasi penerimaan retribusi daerah dengan probabilitas sebesar 0,000 < nilai α = 0,05 artinya signifikan.
5.2. Implikasi
Berdasarkan penelitian ini, peneliti mengajukan beberapa saran yang diharapkan dapat berguna bagi pihak-pihak terkait, dalam hal: 1.
Bagi Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat. Bahwa hasil dari analisis data penelitian, telah diketahui sistem informasi akuntansi secara simultan dan signifikan mempengaruhi kualitas informasi penerimaan retribusi daerah sebesar 57,2%. Namun jika dilihat secara parsial jumlah kumulatif dari pengaruh sistem informasi akuntansi hanya dipengaruhi oleh sub variabel pengendalian intern, sementara unsur lainnya
161
(sumber daya manusia, perangkat lunak, perangkat keras, sumber daya data,
dan prosedur) tidak mempengaruhi secara signifikan. Oleh karena itu peneliti
memberi penjelasan sebagai berikut :
a. Untuk pengaruh sumber daya manusia (X1) dengan nilai probabilitas
sebesar -0,057 dan nilai sig sebesar 0,541 terhadap kualitas informasi
akuntansi penerimaan retribusi daerah, hal tersebut menunjukan bahwa sub
variabel ini tidak mempunyai pengaruh positif bagi tercapainya peningkatan kualitas informasi akuntansi. Implikasi dari hal ini, maka penulis menyarankan agar : • Penempatan karyawan baik melalui promosi jabatan, mutasi, bahkan demosi seharusnya dilakukan bukan saja atas dasar pertimbangan senioritas, tetapi juga harus mempertimbangkan kompetensi dalam hal pengetahuan, keterampilan, kemampuan dan karakteristik yang sesuai dengan tujuan-tujuan organisasi. • Pemetaan pegawai dapat dilakukan dengan merencanakan penyediaan SDM,
melakukan
pengkajian
atas
kebutuhan
SDM
dan
keterampilannya, dengan tujuan untuk memastikan ketepatan jumlah kebutuhan karyawan dengan volume dan sifat pekerjaan. Hal tersebut harus terus dilakukan oleh pimpinan secara berkala. • Pemberian pelatihan bagi karyawan yang bertugas atau akan menduduki jabatan pada fungsi pengelolaan retribusi daerah, harus memberikan dampak yang bersifat segera dan sangat spesifik terhadap hasil kerja yang didasarkan pada kebutuhan organisasi.
162
• Bimbingan teknis yang diadakan khususnya untuk karyawan pengguna
sistem informasi akuntansi, layaknya menekankan pada orientasi masa depan dan meletakkan fokus pada perkembangan personal setiap
karyawan. Kegiatan bimbingan teknis ini seharusnya dilakukan secara
berkala dengan maksud agar karyawan dapat lebih memperdalam
pemahaman baik dalam hal perangkat lunak, perangkat keras, ataupun
dalam pengolahan data. b. Pengaruh perangkat lunak (X2) dengan nilai probabilitas sebesar 0,044 dan nilai sig sebesar 0,279 terhadap kualitas informasi akuntansi penerimaan retribusi daerah, hal tersebut menunjukan bahwa sub variabel ini mempunyai pengaruh positif bagi tercapainya peningkatan kualitas informasi akuntansi, artinya sistem aplikasi yang digunakan dalam pengelolaan retribusi daerah sekarang ini dapat mendukung
bagi
peningkatan kualitas informasi penerimaan retribusi daerah. Implikasi dari hal ini, maka penulis menyarankan agar Pemerintah Provinsi Jawa Barat dapat meningkatkan peran sistem aplikasi dengan merancang suatu perangkat lunak yang khusus dan dapat mengintegrasikan kegiatan pengelolaan retribusi di semua entitas pengelola retribusi, dengan tujuan untuk
meningkatkan
efektifitas
dan
efisiensi
sistem
pencatatan,
pengikhtisaran, hingga pelaporan hasil penerimaan retribusi daerah. c. Pengaruh perangkat keras (X3) dengan nilai probabilitas sebesar -0,011 dan nilai sig sebesar 0,937 terhadap kualitas informasi akuntansi penerimaan retribusi daerah, hal tersebut menunjukan bahwa sub variabel
163
ini
tidak mempunyai pengaruh positif dan tidak signifikan bagi
tercapainya peningkatan kualitas informasi akuntansi. Implikasi dari hal ini, maka penulis berpendapat bahwa pengaruh penerapan sistem informasi
dalam tujuan untuk meningkatkan kualitas informasi, perlu mendapat
dukungan infrastruktur memadai yang diantaranya adalah perangkat keras
yang memenuhi dimensi karakteristik perangkat keras yang ideal, yaitu;
cepat (baik dalam hal pemrosesan data maupun dukungan kecepatan jaringan telekomunikasi untuk melakukan transfer data), andal dan mempunyai kemampuan ruang simpan data yang dapat menampung semua aktivitas pengolahan data dalam kegiatan pengelolaan retribusi daerah ini. d. Pengaruh sumber daya data (X4) dengan nilai probabilitas sebesar -0,302 dan nilai sig sebesar 0,162 terhadap kualitas informasi akuntansi penerimaan retribusi daerah, hal tersebut menunjukan bahwa sub variabel ini
tidak mempunyai pengaruh positif dan juga tidak signifikan bagi
tercapainya peningkatan kualitas informasi akuntansi. Implikasi dari hal ini, maka penulis menyarankan agar Pemerintah Provinsi Jawa Barat dapat membangun suatu sistem pengorganisasian data yang terpusat sebagai server dan dapat menghubungkan semua entitas pengelola retribusi daerah (client). e. Pengaruh prosedur (X5) dengan nilai probabilitas sebesar 0,225 dan nilai sig sebesar 0,091 terhadap kualitas informasi akuntansi penerimaan retribusi daerah, hal tersebut menunjukan bahwa sub variabel ini mempunyai pengaruh positif namun tidak signifikan bagi tercapainya
164
peningkatan kualitas informasi akuntansi. Implikasi dari hal ini, maka
penulis menyarankan agar; • Memenuhi ketersediaan buku pedoman pengelolaan secara lengkap di semua entitas pengelolaan retribusi daerah.
• Membuat ringkasan pedoman yang tersusun secara sistematis dan logis
bagi kegiatan – kegiatan yang mempunyai intensitas tinggi dalam
kegiatan pengelolaan retribusi daerah. • Mengadakan bimbingan teknis, diskusi, maupun konsultasi untuk hal – hal yang masih memerlukan penekanan terhadap pemahaman. f. Pengaruh pengendalian intern (X6) dengan nilai probabilitas sebesar 0,332 dan nilai sig sebesar 0,000 terhadap kualitas informasi akuntansi penerimaan retribusi daerah, hal tersebut menunjukan bahwa sub variabel ini
mempunyai pengaruh positif dan juga signifikan bagi tercapainya
peningkatan kualitas informasi akuntansi. Implikasi dari hal ini, maka penulis menyarankan agar tetap mempertahankan mekanisme dalam hal pembagian tugas, pengendalian dokumentasi, pengendalian perangkat keras, pengendalian keamanan fisik, pengendalian keamanan data, pengendalian komunikasi, pengendalian proses input, dan pengendalian proses output agar tetap terjaganya integritas setiap elemen sistem informasi guna memenuhi sasarannya. 2.
Bagi penelitian selanjutnya, diharapkan dapat memperluas ruang lingkup penelitian dan meneliti faktor-faktor lain yang mempengaruhi kualitas informasi penerimaan retribusi daerah.