Mind Mapping sebagai Strategi Beelajar IPA Terp padu Pokok Baahasan Mata
PEN NERAPAN MIND M MAPP PING SEBAGAI STRAT TEGI BELAJJAR IPA TE ERPADU POKOK BAHASA AN MATA DA ALAM MEN NINGKATKA AN HASIL B BELAJAR SISWA SMP Fatma Rizza Nur Maullida 1), Madew wi Mulyanraatna 2) dan Hasan H Subektti 3) 1)
M Mahasiswa Proogram Studi Peendidikan Sains FMIPA UNE ESA, e-mail: faatma.riza1@gm mail.com 2) Dosen D Jurusan F Fisika FMIPA UNESA 3) Dosen Program Studi Penndidikan Sainss FMIPA UNE ESA
A Abstrak Berdasaarkan hasil obsservasi lapangaan menunjukkaan hasil belajarr di SMP Negeeri 2 Jombang masih belum maksim mal. Ketuntasann kelas di kelass 8F SMP Neggeri 2 Jombangg sebesar 65%. Sedangkan keelas dianggap tuntas belajar b jika keetuntasan kelass mencapai ≥ 880%. Hal ini membuktikan m bahwa hasil belajar b siswa masih belum b maksim mal. Hal ini dap pat terjadi kareena adanya beeberapa faktor yang mempenngaruhi, salah satunyaa adalah pemiilihan strategii belajar. Olehh karena itu dalam peneliitian ini peneliti mencoba meneraapkan strategi belajar Mind Mapping padda pokok bah hasan mata. T Tujuan penelitiian ini yaitu mendesskripsikan Min nd Mapping sebagai s strategi belajar IPA A terpadu pookok bahasan mata dalam meninggkatkan hasil belajar b siswa SMP, mendeskripsikan Min nd Mapping seebagai strategii belajar IPA terpaduu pokok bahaasan mata daalam penguasaaan mengorgaanisasikan infformasi siswaa SMP, dan mendesskripsikan resp pons siswa terhhadap penerapan Mind Mappping sebagai strategi s belajar IPA terpadu pokok bahasan mata. Penelitan yaang dilakukan adalah peneliitian Pre-Expeerimental Desiign. Populasi penelitiian ini adalah seluruh s siswa kelas k VIII SMP P Negeri 2 Jom mbang. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VIII V E SMP Neg geri 2 Jombangg. Hasil pretesst dianalisis den ngan uji normaalitas, sedangkaan hasil posttest akaan dianalisis dengan d uji t. Penerapan Mindd Mapping sebbagai strategi belajar IPA teerpadu pokok bahasann mata dapat meningkatkan hasil belajar siswa SMP. Hasil H belajar ssiswa mencapaai ketuntasan klasikall sebesar 88,46 6 %. Sedangkaan untuk hasil belajar afektiff siswa setelahh penerapan Mind M Mapping pada po okok bahasan mata m diperolehh rata-rata kelass sebesar 83,65 5 % dengan krriteria sangat bagus. Setelah penerap pan Mind Mappping pada pookok bahasan mata penguasaan dalam meengorganisasik kan informasi siswa sangat bagus, hal h ini didukunng dengan rataa-rata hasil evaaluasi Mind M Mapping yaitu sebesar s 82,63 gat bagus. Selaain itu hasil anngket respon siswa s terhadapp penerapan Mind M Mapping dengan kategori sang sebagaii strategi belajaar IPA terpadu pokok bahasann mata menunjjukkan respon yang sangat baaik. Kata ku unci: Mind Maapping, IPA terrpadu, Hasil beelajar, Pokok bahasan mata, ddan Respon sisw wa A Abstract Based on o the result off observations showed that thhe result of stuudy in Junior H High School 2 Jombang J still not maxximum. Class eexhaustivenesss of 8F SMP P 2 Jombang inn the mount of 65%. Meanwhhile, the class is said to t reach the claass exhaustiven ness, if the classs exhaustiveneess in the mounnt of 80%. Thiis proved that study reesult of the stuudent still not maximum. m This can occur because of severral factors that affect; one is the seleection of learniing strategies. Therefore, T in thhis research th he researcher trries to apply Mind M Mapping strategies on eye subject. The purpoose of the reseaarch is to descrribe mind mappping as learninng strategy of s describee the Mind Mapping M as a science integrated onn eye subject in inproving tthe result of study, strategy y for learning science integrrated subjects in i junior high school studennts’s mastery of o organizing informaation, and desccribes the respponse of studennts to the appllication of Minnd Mapping inntegrated IPA learning g strategies as the subject of eyes. The studdy conducted is i research Pree-Experimentall Design. The populattion of this ressearch is the whole w grade VIIII Junior High h School 2 Jom mbang. Samplle research is grade VIII V E Junior High H School 2 Jombang. J Preteest results analy yzed with norm mality test, whiile the results of the post-test wo ould be analyyzed by t-test. Learning outcomes o studdents reachedd a classical eexhausstiveness 88,46 6%. As for thee learning outcoomes of studen nts affective affter the applicaation of Mind Mappinng in the subjecct earned averaage grades of 83,65% 8 with very v good criterria. After the application a of Mind Mapping M in the eyes of the subbject matter m mastery in organnizing student information is very good, it is suppoorted by the results of the evaaluation of the average Mindd Mapping thatt is 82,63 with a category of very goood. In additioon the student response to quuestion form th he application of Mind Mappping science integratted learning strrategies as the subject's eyes shows a very good g response. Keywords: Mind Map pping, science integrated, resuult of study, suubject of eye annd and Studentss’ Responses .
Jurnal Pendidikan P Sainns e-Pensa. Voolume 01 Nom mor 02 Tahun 2013, 2 239-245
PENDAHULU P UAN Belajar B dan mengajar m meruppakan konsep yang y tidak bisaa dipisahkan. d B Belajar merujuuk pada apaa yang haruss dilakukan d sesseorang sebaggai subyek dalam d belajarr. Sedangkan meengajar merujuuk pada apa yaang seharusnyaa dilakukan d seseorang guru u sebagai peengajar. Guruu merupakan m peengelola tungg gal di dalam kelas k sehinggaa keberhasilan k kegiatan belajar mengajaar sepenuhnyaa menjadi m tangguung jawab gurru. Oleh karenaa itu guru padaa umumnya u dann guru IPA paada khususnyaa harus cermat dalam d meneraapkan model pembelajarann serta srategi belajar b yang sesuai dengann pokok bahaasan diajarkann. Sehingga sisw wa dapat menu unjukkan keteraampilan dalam m suatu mata pellajaran, selain itu hasil belajjar siswa dapaat maksimal. m Ilmu Pen ngetahuan Alaam (IPA) berrkaitan dengann cara c mencari tahu tentanng alam secaara sistematiss, sehingga IPA A bukan hannya penguasaaan kumpulann pengetahuan p yang berupa fakta-fakta, konsep-konsepp atau a prinsip-pprinsip saja teetapi juga meerupakan suatuu proses p penemuuan. Proses pem mbelajaran IPA A menekankann pada p pembeerian pengaalaman lang gsung untukk mengembangk m kan kompetennsi agar meenjelajahi dann memahami m alaam sekitar secaara ilmiah. Secara umum IPA A di d SMP/MTss, meliputi bidang b kajiann energi dann perubahannya, p , bumi antarikssa, makhluk hid dup dan prosess kehidupan, k linngkungan hiduup dan pokok bahasan sertaa sifatnya yangg sebenarnyaa sangat berrperan dalam m membantu m peeserta didik untuk u memahaami fenomenaa alam a (Mitarlis,, 2009). Dalam Permendiknas P no 23 Tahun 2006 tentangg SKL (Standarr Kompetensi Lulusan), kh hususnya padaa SKL rumpun mata pelajarran Ilmu Pen ngetahuan dann Teknologi, T d dinyatakan baahwa lulusan SMP haruss menunjukkan m sejumlah kem mampuan dan n sikap, salahh satunya yaitu mengembanngkan budaya belajar untukk pemberdayaan p n diri. Hasil stuudi internasionnal tentang perolehan p atauu pencapaian p IPA A dan Matemaatika yang dilap porkan melaluui studi PISA (tthe Programm me for Internaational Student Assessment) A dan TIMSS (Trends in Internasional Mathematics M a Science Study). and S PISA yang y bersikluss tiga t tahun sekaali dengan pen nekanan pada literasi l tertentuu berlangsung b beersamaan denggan TIMSS yan ng berlangsungg empat e tahun sekali. s TIMSS S yang menguukur perolehann atau a pencapaiaan hasil belajarr IPA dan matematika terkait kurikulum, k daan sekaligus mendeteksi m efektivitas sistem m pendidikan p yaang terkait denngan pembelajaran sains dann matematika m d dalam rentanng empat taahun berjalann. Hasilnya H mem mprihatinkan karena kedu ua hasil studdi tersebut t kuranng positif meng ggambarkan peencapaian hasil belajar b yang g terkait kurikulum k m maupun yangg menunjukkan m literasi wargaa negara usia wajib belajarr (PISA ( dan TIM MSS). Hasil studi s PISA padda tahun 2009, Indonesia I meenduduki urutaan ke 60 daari 65 negaraa. Kondisi K ini meenunjukkan kuualitas penguassaan sains bagi siswa Indoneesia masih reendah. Rendaahnya kualitass penguasaan p saains menunjukkkan kualitas pembelajarann sains di sekoolah-sekolah masih m belum optimal. o Hasil observasi o lapaangan menunjjukkan hasil belajar masihh
belum maksimal di SM MP Negeri 2 Joombang. Ketunntasan kelas di kelas k 8F SMP P Negeri 2 Jom mbang sebesar 65%. Sedangkaan kelas diangggap tuntas bellajar jika ketunntasan kelas mencapai m ≥ 775% (Ridwan n, 2010). Haal ini membukttikan bahwa hhasil belajar siswa masih belum b maksimal. mbelajaran I IPA di seekolah sebaaiknya Pem memberikkan pengalaaman pada peserta didik, menanam mkan pada peseerta didik penttingnya pengam matan empiris dalam d mengujii suatu pernyaataan ilmiah, latihan berfikir kuantitatif, k dan memperkenalkkan dunia teknnologi. Dengan demikian pem mbelajaran IP PA harus dikkemas T secara teerpadu diantarra berbagai bidang IPA. Tujuan pembelajaran IPA terp rpadu yaitu untuk u meningkkatkan efisiensi dan efektivittas pembelajaaran, meningkkatkan minat dan n motivasi, dann beberapa kom mpetensi dasar dapat dicapai sekaligus. Dengan demikian d meelaluli pembelajaran IPA terrpadu, diharap pkan peserta didik dapat meembangun penngetahuannya melalui cara kerja ilmiah, bekerja sam ma dalam kelompok, k bbelajar berinterakksi, dan berkom munikasi, sertaa bersikap ilmiaah. Dalaam arti luas pembelajarann terpadu meeliputi keterpaduuan dalam satuu disiplin ilmu, terpadu antarr mata pelajaran n, serta terpaduu dalam dan lintas peserta didik (Fogarty,, 1991: xiii)). Pembelajarran terpadu akan memberikkan pengalam man yang berm makna bagi peserta p didik, kaarena dalam peembelajaran teerpadu peserta didik akan mem mahami konseep-konsep yang dipelajari melalui m pengalam man langsung dan menghub bungkannya dengan d konsep-kkonsep lain yaang sudah dippahami yang sesuai dengan kebutuhan k peserta didik. Terdapat T 10 m model pembelajaran terpadu. D Dari sejumlah model m pembelajaran m Fogartty tersebut tigaa diantaranya sesuai terpadu menurut untuk dikembangkan d dalam pem mbelajaran IPA A di Indonesiaa. Ketiga tipee yang dimakksud adalah model m keterhubu ungan (coneccted), model jaring laba-laba (webbed)), dan model kketerpaduan (iintegrated). Seebagai contoh pokok p bahasan mata, pokok bahasan ini aadalah pokok bahasan b IPA terpadu di Sekolah S Mennengah Pertama (SMP) yang memadukan standar komppetensi enam (m memahami koonsep dan penerapan p geetaran, gelombanng, dan mata dalam produk teeknologi) padaa kelas 7 dan kelas k standar kompetensi tujuh (memaahami berbagai sistem dalam kehidupan maanusia) kelas pada p 9 dengan menggunakan m tiipe keterpaduaan integreted. Hal H ini dikarenakkan standar kompetensi enam (memaahami konsep dan d penerapann getaran, gellombang, dan mata dalam prroduk teknologgi) pada kelas 7 dan kelas sttandar kompetennsi tujuh (meemahami berbbagai sistem dalam kehidupaan manusia) keelas pada 9 saling berkaitann dan tumpang tindih. Dalaam pembelajaaran IPA strrategi belajar juga diperlukaan untuk meeningkatkan hasil h belajar IPA. Strategi organisasi seesuai dengan pembelajaran IPA. Strategi-sstrategi dappat organisasi terdiri dari pengelom mpokkan ulanng ide-ide atau istilah-iistilah menjadi subset s yang lebbih kecil. Strattegi-strategi ituu juga terdiri daari pengidentiifikasian ide-ide atau faktaa-fakta kunci darri sekumpulan informasi yan ng lebih besar (Nur, 2005: 44)). Tujuan straategi organisasii membantu peeserta
Mind Mapping sebagai Strategi Beelajar IPA Terp padu Pokok Baahasan Mata
didik d meningkkatkan keberm maknaan bahaan-bahan baruu, terutama t dilakkukan dengan mengenakan m sttruktur-strukturr pengorganisasi p ian baru paada bahan-baahan tersebutt. Dengan D demikian strategii organisasi penting bagi pembelajaran p I IPA. Mind Mapping M meru upakan salah satu strategi organisasi. o M Mind Mappping adalah alat pikirr organisasional o yang sangaat hebat. Selain itu Mindd Mapping M meendorong otak k untuk membbuat organisasi (setiap ( cabangg mengaitkan satu pikiran dengan d pikirann lainnya). l Minnd Mapping juga j merupakkan cara yangg cerdik c untuk mengatur infoormasi ke dallam kelompokk pada p sebuah halaman h dan menggunakan m g gambar-gambar r (Buzan, ( 2012:: 4). Mind Mapping M sesuaii untuk pokokk bahasan b mata karena pokokk bahasan mata mengandungg banyak b inform masi. Dengan menggunakan m M Mind Mappingg (peta ( pikiran) memungkinkkan siswa lebiih fokus padaa pokok p bahasaan mata, sisw wa dapat mengorganisasikann informasi i yangg ada dalam po okok bahasan mata. m Membuatt Mind Mapping membutuh hkan imajinasi atau a pemikiraan. Ada beberrapa tahap unntuk membuaat Mind M Mapping g, untuk meng gajarkan cara membuat m Mindd Mapping M kep pada siswa dapat d mengguunakan model pembelajaran p langsung ataau Direct Insstruction (DI). Model M pembeelajaran langsuung atau Direect Instructionn (DI) ( digunakann untuk menjellaskan proses membuat m Mindd Mapping M tahapp demi tahap. Dengan menggunakan Mind Mappiing pola pikirr siswa akan leb bih berkembanng dengan mem munculkan ide-ide i dalam prooses pembelajaran IPA, sehhingga strategi Mind M Mappingg (peta pikirann) dapat meningkatkan hasil belajar b siswa. Hal ini dibukttikan dengan penelitian p yangg relevan r yaittu penelitian oleh Anjarwaati 2009 yangg menyimpulkan m n bahwa penerrapan strategi Mind M Mappingg (peta ( pikiran) kombinasi k Flash Card untukk meningkatkann hasil h belajar siswa s pada po okok bahasan pokok sistem m Koloid K di kelas k XI-IPA SMA Muhaammadiyah 4 Surabaya dap pat meningkattkan prestasi belajar siswaa dengan d persen ntase ketuntasaan klasikal rata-rata sebesarr 81,25%. Dengan responns siswa kelas k XI-IPA A Muhammadiya M ah 4 Surabayya setelah peenerapan Mindd Mapping M (petaa pikiran) sebessar 93,75%. Berdasark kan uraian di atas, maka dilakukan suatuu penelitian p den ngan judul : “Penerapan Mind M Mappingg Sebagai Srateegi Belajar IPA Terpadu Pokok P Bahasann Mata M Dalam Meningkatkan M Hasil Belajarr Siswa SMP””. Artikel A ini mendeskripsika m an Mind Mapping dalam m meningkatkan m hasil belajar, penguasaan p pengorganisasiann informasi i dan respon siswa. METODE M Penelitan P yan ng dilakukann adalah peenelitian Pre-Experimental E Design D dengan n uji terbatas dilaksanakan d ddi SMP Negeri 2 Jombang seemester genap p tahun ajarann 2012/2013. 2 Poopulasi pada penelitian inii yaitu seluruhh siswa kelas VIII V SMP Neggeri 2 Jombanng, sedangkann sampelnya yaaitu siswa kellas VIII E SMP S Negeri 2 Jombang. J Ranccangan penelitiian yang digunnakan yaitu onee group g design pre-test p and posst-test.
Tek knik pengumpuulan data yanng dilakukan dalam penelitian n ini meliputi: metode tes, metode observassi, dan metode anngket. Metode tes dilakukan dengan membeerikan soal (pree-test dan posst-test) yang kemudian k diannalisis untuk meengetahui hasill belajar siswaa. Metode obsservasi dilakukann secara langssung selama prose pembelajaran oleh maahasiswa UNE ESA (selain peneliti) p dan guru. Sedangkaan untuk meetode angket dilakukan dengan d pemberiaan lembar anggket pada sisw wa setelah kegiatan pembelajaran berakhir (pada akhir peertemuan 3) dengan d u mengeetahui responn siswa menngenai tujuan untuk penerapan n Mind Mappinng. Dalaam penelitian ini i intrumen yaang digunakan untuk memperooleh data melipputi: lembar soal, lembar obsservasi dan lembar angket. Adaapun teknik annalisis data yanng digunakan dalam penelitian n ini yaitu annalisis hasil belajar, b penguuasaan pengorgaanisasian inform masi, dan respoon siswa. D PEMBAH HASAN HASIL DAN 1. Keterrlaksanaan RPP P B Berdasarkan p pengamatan yaang dilakukann oleh guru mata m pelajarann IPA ditunjukkkan pada Tabbel 1.1 beriku ut: Tabell 4.1 Keterlak ksanaan RPP Kelas Kegiiatan Awal Fase 1: menyampaiiakan motivasi dan d tujuan pembelajaaran Kegiiatan Inti Fase 2: menyajikann inforrmasi - Deklaaratif - Proseedural Fase33: Membimbinng kelompok beelajar dan bekerja Fase 4: Memberikaan umpan ballik Penu utup Fase 5: Memberikaan latihaan lanjutan
Perrt. 1
Pert. 2
Pert. 3
0% 100
100%
100%
100 0% 100 0% 100 0%
100% 100% 100%
100% 100% 100%
100 0%
100%
100%
100 0%
100%
100%
B Berdasarkan T Tabel 1.1 menunjukkan m bbahwa keterllaksanaan RPP P pertemuan 1, 2 dan 3 dipeeroleh persenntase berturuut-turut 100% % setiap sintaks pembelajaran. Haal ini mennunjukkan bbahwa pengeelolaan kegiataan pembelajarran yang dilakkukan oleh guru sudah terlaksanan t deengan baik, dengan d terlak ksananya setiaap tahapan kegiatan k atau fase kegiattan.
Jurnal Pendidikan P Sainns e-Pensa. Voolume 01 Nom mor 02 Tahun 2013, 2 239-245
2. Hasil Belajjar Siswa a. Hasil Belajar B Kognitiff Haasil belajar kognitif k diperooleh dari nilaai pre-testt dan post-test. Berdasarkan hasil h penelitiann di atas untuk u nilai pree-test diperolehh rata-rata kelass 48,7 deengan ketuntassan klasikal seebesar 0%. Haal ini men nunjukkan bahw wa hasil pre-teest kelas VIII E tidak tuntas. t Sedangkan untuk nilai post-test diperoleeh rata-rata kelas 81,54 dengan ketuntasann klasikall 84,61%. Perbbedaan yang menonjol m antaraa pre-testt dan post-test dikarenakan pada p saat post-siswa lebihh test luas pengetahuannyaa w pre-test. Hasil post-test dibandiingkan pada waktu ditunjukkkan pada gam mbar grafik 1.1 berikut: Tuntass
Tidak tunttas
15 5%
85%
khusuus dikelompokkkan di bawaah topik-topik yang lebih umum dapatt membantu pemahaman siswa. s Apabiila siswa sudaah memahamii suatu materi akan memuudahkan siswaa dalam mengeerjakan soal evvaluasi sehinggga hasil bellajar yang diiperoleh mem menuhi KKM M yang telah ditentukan. Pernyataan P inii juga diduk kung dengan adanya penellitian yang reelevan yaitu penelitian oleh Anjarrwati, 2009 yang menyyimpulkan baahwa penerappan strategi Mind Mappping (peta pikirran) kombinassi Flash Card untuk meninngkatkan hasil belajar siswa pada p pokok baahasan pokokk sistem Kooloid di kellas XI-IPA SMA Muhaammadiyah 4 Surabaya dapat d meningkkatkan prestaasi belajar sisw wa dengan peersentase ketunntasan klasikkal rata-rata sebesar s 81,25% %. Dengan reespons siswaa kelas XI-IP PA Muhammaadiyah 4 Surrabaya setelaah penerapan Mind Mappping (peta pikiran) sebesaar 93,75%. b. Haasil Belajar Affektif Peenilaian hasil bbelajar afektif diperoleh darii hasil peengamatan sellama proses pembelajaran oleh peengamat. Hasill penilaian affektif diperolehh dari ratta-rata afektif siswa selama pertemuan p 1, 22, dan 3 (pada Tabel 4..5) dan klsikal afektif siswa antara peertemuan 1, 2 dan 3 (pada tabel 4.6). Berikut B haasil dan grafik penilaian p afekttif siswa:
Gambar 1.1. Grafik postt-test p dianaalisis dengann Haasil nilai pre-test mengguunakan Uji noormalitas untuuk mengetahuui sampel yang digu unakan dalaam penelitiann berdistrribusi normal atau tidak. Sampel suatuu penelitiian dikatakan berdistribusi normal n jika LO yang diiperoleh kuranng dari L daftaar. Berdasarkann hasil peerhitungan uji normalitas dapat dikatakann bahwa sampel yang digunakan daalam penelitiann distribusi norm mal dengan LO hitung sebesarr ini berd 0,1437 lebih kecil darripada Ltabel sebbesar 0,161. Haasil nilai pre-ttest dan post-ttest siswa akann diuji siggnifikansi (Ujii t). Terima H0 jika t hitung > t tabel, ini berarti ad da perbedaan yang y signifikann antara nilai pre-test dan post-teest (Arikuntoo, 2010). Pada perhitunngan uji t dipeeroleh t hitungg sebesarr 12,35 dann t tabel sebesar 2,06. Berdasaarkan perhitun ngan uji t daapat dikatakann bahwa H0 diterima, sehingga dapaat disimpulkann bahwa penerapan Minnd Mapping sebagai s strategi belajar IPA terpadu pokok bahasaan mata dapaat MP. meninggkatkan hasil beelajar siswa SM Dari pembahasan di atas dapaat disimpulkann bahwa pennerapan Mindd Mapping seebagai strategi belajar IPA terpadu pokok p bahasan n mata dapaat meningkatkkan hasil belajar b kogniitif. Hal inni dikarenakaan bahwa strategi Mind Mappingg merupakann alat pikir organisasionall yang dapaat membatu otak mengaatur informassi ke dalam m ut van Patten et kelompok (Buzan, 2012: 124). Menuru al., pengorrganisasian seccara hirarki, di mana hal-haal
pek Afektif siswa Tabel 1.2. Nilai Asp Nilai
A Aspek
RataRata
Kate gori
Pert. 1
Pert. 2
Peert. 3
1
92,30%
96,20%
966,20%
94,90% %
2
82,00%
83,70%
899,40%
85,03% %
3
81,70%
82,70%
899,40%
84,60% %
4
61,50%
68,30%
800,80%
70,20% %
Sangat baik Sangat baik Sangat baik Baik
5
73,10%
82,70%
855,60%
80,47% %
Baik
6
88,55%
88,50%
933,30%
90,12% %
Sangat baik
100 80 60 40 20 0
Pertemu uan 1 Pertemu uan 2 Pertemu uan 3 1 2 3 4 5 6
Aspeek Afektif Gambaar 1.2. Grafik Afektif Berdasarkaan hasil peenelitian di atas b dari peertemuan 1 sampai menunjukkan bahwa peertemuan 3 uuntuk setiap aspek menggalami
Mind Mapping sebagai Strategi Beelajar IPA Terp padu Pokok Baahasan Mata
Rata-Rata Nilai Afektif Kelas
peningkkatan. Selama pertemuan 1, 2, dan 3 padaa penilaiaan aspek 1 diperoleh rata-rata sebesarr 94,90% % dengan kateegori sangat baik, b aspek 2 diperoleeh rata-rata 85,03% dengan kategori k sangaat baik, asspek 3 diperolleh rata-rata 844,60% dengann kategorri sangat baik,, aspek 4 dipeeroleh rata-rataa 70,20% % dengan kateg gori baik, aspeek 5 diperolehh rata-rataa 80,47% denggan kategori baik, b dan untukk aspek 6 diperoleh rata-rata 900,12% dengann D ke-6 aspeek afektif aspekk kategorri sangat baik. Dari ke-1 yaitu mend dengarkan/ memperhatikan m n penjelasan guru palinng tinggi diban ndingkan aspekk yang laainnya hal ini dikarenakan d kaarena perhatiann siswa muncul m karenaa didorong adaanya rasa inginn tahu. Agar A siswa dappat memberikann perhatiannyaa secara penuh dalam m pembelajarann, guru perluu melaku ukan variasi metode, meliibatkan siswaa dalam pembelajaran, p dan sebagainy ya (Sugihartonoo et. al, 2007). Seddangkan aspekk ke-4 yaituu mempersentasikan haasil kerja kelom mpok membuaat Mind Mapping M dari pertemuan p 1 sampai s 3 lebihh rendah dibandingkan aspek yang laainnya. Hal inni disebab bkan kurangnnya latihan dan praktekk presentaasi di depan kelas. Apabilla kemampuann berbicaara di depan umum khusussnya di depann kelas seering dilatih daan dipraktekkaan, kemampuann presentaasi akan berkkembang, hal ini dibuktikann dengan meningkatny ya nilai aspeek ke-4 darri pertemu uan 1 sampai 3. Sedangkann hasil belajarr kognitiff siswa sealama pertemu uan 1 sampaai pertemu uan 3 berdasaarkan hasil peenelitian diatass menunjukkan bahw wa jumlah siswa s dengann s 19 siiswa dan untukk kategorri sangat baik sebanyak kategorri baik 7 siswaa. Berikut graffik nilai afektiff siswa: 90 88 86 84 82 80 78 76 74
1 Grafik Raata-Rata Nilai Afektif Kelass Gambar 1.3. Seecara klasikal untuk nilai afektif selamaa pertemu uan 1 sampai pertemuan 3 diperolah rata-rata sebbesar 84 dengaan kategori san ngat baik. Darri pembah hasan tersebutt dapat disim mpulkan bahwaa selama penerapan Mind M Mappingg pada pokokk bahasann mata dapat meningkatkann hasil belajarr afektif siswa. s
3. Hasil Evaluasi Mindd Mapping S Skor hasil evaluasi Mind Mapping M diguunakan untuk k mengetahuui penguasaaan siswa dalam d mengorganisasikan informasi karrena Mind Maapping d melattihkan siswa unntuk mengaturr informasi ke dalam kelom mpok atau orgaanisasi pada sebuah s halamaan dan menggunakan gam mbar-gambar. Berdasarkan hasil b dari 26 siswa peneliitian menunjukkkan bahwa bahwa kelas VIII E, jumlaah siswa yangg mendapatkann nilai c dengaan kategori saangat kurang, kurang, dan cukup sebesaar 0%, untuk nnilai dengan kategori k baik seebesar 42,31% atau sebannyak 11 siswaa, sedangkan untuk d kategorri sangat baik sebesar s 57,69% % atau nilai dengan seban nyak 15 siswa, dan diperolehh nilai rata-rataa kelas dalam m membuat M Mind Mappin ng sebesar 822,63% dengaan kategori saangat baik. Berikut B hasil Mind Mappping yang ditunnjukkan dengann grafik:
0%
0% Sangat Kurang 42,31% 57,69%
Kurang Cukup Baik Sangat Baikk
Gambar 1.3. Grafik Nilaai Mind Mappiing D Dari grafik di atas meembuktikan bbahwa penguuasaan sisw wa dalam mengorganisaasikan inform masi sangat baik. Apabbila siswa sudah dapat menguasai pengoorganisasian informasi m memuudahkan siswaa dalam memaahami suatu materi. Hal inni didukung deengan pernyataaan van Pattenn et al. yang menyatakan bahwa pengoorganisasian ssecara hirarkki, di mana hhal-hal khusus dikelompokkkan di bawahh topik-topik yyang lebih umuum dapat mem mbantu pemah haman siswa. 4. Hasil Respons Sisw wa H Hasil respons ssiswa pada pennelitian ini dipeeroleh dari pengisian p angkket respons siswa setelah seeluruh prosess belajar menngajar selesai untuk mengetahui responns siswa terhhadap penerappan strategi belajar b Mind Mapping paada pokok baahasan mata. Hasil perhittungan responss siswa terhadaap penerapan sttrategi Mind mapping padaa pokok bahasaan mata ditunjuukkan t 4.8 dan gambar grafik 4.5 4 sebagai beriikut: pada tabel
Jurnal Pendidikan P Sainns e-Pensa. Voolume 01 Nom mor 02 Tahun 2013, 2 239-245
Tabel 1.3. Hasil Perhitunngan Respons Siswa S Terhadapp Penerapann Mind Mappinng Pada Pokok Bahasan Mata Persentase
Pernyataan P Pembuatan Mind Mappiing pada materi Mataa mudah. Strategi Mind M Mapping merupakan cara membuaat cacatan yang tidak membosankan m . Strategi Miind Mapping membuat m saya termottivasi untuk belajar. Materi Mata M terdapat banyak istilah-istilaah atau definnisi yang baru bagi saya sehingg ga tidak mudah unntuk menghaffalkannya sulit untuk diingat. Saya lebihh mudah menguasai m materi Mata M dengann Mind Mapping. Membuat Mind Mapping saya lebih kreatif Strategi Mind M Mapping g dengan model peembelajaran langsung sesuai jika diterapkan padda materi Mata Saya mem mbuat Mind Mapping M pada materii-materi selanjuutnya Rata-Rata
Y Ya
Tidak k
88,46%
11,54% %
1000%
0%
80,77%
19,2% %
53,85%
46,15% %
88,46%
11,54% %
92,31%
7,69% %
96,15%
3,85% %
76,92%
23,08% %
84,62%
15,8% %
Persentase
100% % 80% % 60% % 40% %
Ya
20% %
Tidak
0% % 1 2 3 4 5 6 7 8
Pernyaataan ke Gambar 1.4.. Grafik Respoons Siswa Berdaasarkan hasill angket reespons siswaa menunjukkkan bahwa ratta-rata yang menjawab m “ya”” sebesar 84,62%. 8 Hal ini membukktikan bahwaa penerapan Mind M Mappingg dengan pokokk bahasan Mataa dinyatakan mendapat resspons positif dari d siswa dann layak untuuk diterapkan. Berdasarkan kriteria yangg sudah ditenntukan peneraapan Mind Ma apping dengann pokok bahaasan Mata dinnyatakan layak apabila dalam m penilaian siswa menjaw wab “ya” denngan rata-rataa persentase ≥81%.
PENUTU UP Simpulan n Berdasarkkan hasil penelitian penerappan Mind Maapping sebagai strategi s belajar IPA terpadu pokok p bahasann mata diperoleh h simpulan sebaagai berikut: 1. Hassil belajar sisw wa meningkatt setelah peneerapan Minnd Mapping sebagai strategi belajar IPA teerpadu pokkok bahasan maata. Hassil belajar sisw wa mencapai ketuntasan kllasikal sebeesar 85 %. Seddangkan untuk hasil belajar aafektif sisw wa setelah peneerapan Mind Mapping M pada pokok p bahaasan mata dipeeroleh rata-rataa kelas sebesar 83,65 % dengan d kriteria sangat bagus. 2. Penguasaan penggorganisasian siswa sangat baik seteelah penerapann Mind Mappping pada ppokok bahaasan mata, haal ini didukunng dengan ratta-rata hasiil evaluasi Minnd Mapping yaaitu sebesar 82,63 % deng gan kategori saangat bagus. 3. Resppon siswa terrhadap penerappan Mind Maapping sebaagai strategi beelajar IPA terp padu pokok baahasan mata menunjukkann respons yangg sangat baik dengan d %. perssentase 84,62% Saran Berdasarkkan penelitiian yang dilakukan dapat dikemukaakan saran-saraan antara lain: 1. Perlu diadakan penelitian leebih lanjut untuk penerrapan Mind Mapping seb bagai strategi IPA dengaan pokok baahasan yang lain selain pokok p bahassan mata denngan menyesuuaikan karakteeristik materri yang akan diajarkan. 2. Penerrapan Mind Mapping seh harusnya dilattihkan secaraa terus meneerus sampai siswa benar--beanr terasaah kreativitasnyya 3. Strateegi Mind Mappping ini hendakknya bisa diterrapkan selam ma Kegiatan Belajar Mengajar M (K KBM) berlanngsung, karenna Mind Mapp ping dapat melatih m siswaa dalam mengoorganisasikan informasi sehhingga siswaa lebih mudah mengingat dann memahami materi m yang disampaikan. R PUSTAKA DAFTAR Arikunto, Suharsimi. 20010. Prosedurr Penelitian. Jaakarta: Reenika Cipta. Anjarwatti. 2009. Pennerapan Strateegi Mind Maapping (P Peta Pikiran) Kombinasi Flash F Card Untuk M Meningkatkan H Hasil Belajar Siswa Pada Materi M Pookok Sistem Koloid di Kelas K XI-IPA SMA M Muhammadiyah 4 Surabaya. Skripsi yang tidak dippublikasikan. Surabaya: S UNE ESA Buzan, T Tony. 2007. Buuku Pintar Minnd Map Untukk Anak Aggar Anak Piintar diSekolaah. Jakarta : PT. Grramedia Pusakka Utama. Buzan, Tony. T 2012. Bukku Pintar Mindd Map. Jakartaa : PT. Grramedia PustakkaUmum.
Mind Mapping sebagai Strategi Beelajar IPA Terp padu Pokok Baahasan Mata
Dimyati D dan Mudjiono, M 1999 9. Belajar dan Pembelajarann. Jakarta:: Rineka Cipta Forgaty, F R.19991. The Mindfu ful School : How To Integratee The Cuuricula. Palatin ne : IRI/ Skylig ght Publishingg, Inc. Giancoly.2001 G 1.Fisika Jilid 2 Edisi Keelima.Jakarta : Erlangg ga Mitarlis, M dkkk, 2009.Pem mbelajaran IP PA Surabay ya: Unesa Univversity Press Nur, N
Terpaduu.
Moham mad. 2008. Teori-Teori Pembelajarann Kognitif if. Surabaya: Unesa U Universitty Press
Nur, N Mohamaad. 2005. Strattegi-Strategi Belajar B edisi 2. 2 Surabay ya: Unesa. Nur, N Mohamaad. 2005. Guruu yang Berha asil dan Modeel Pembellajaran Langgsung. Surabaaya: Unipres-Unesa. Peraturan P M Menteri Pendiidikan Nasionnal Republikk Indonessia Nomor 23 Tahun T 2006 Tentang Standarr Kompetensi Lulusann Untuk Satuaan Pendidikann Dasar Dan D Menengahh Riduwan R .2010. Belajar Muudah Penelitiaan untuk Guruu Karyaw wan dan Peneliti Pemula . Bandung : Alfabetta Riduwan. R 20007. Skala Penngukuran Varriabel-Variabel Penelitiian. Bandung: Alfabeta. Sudjana .2005. Metoda Statisstika. Bandungg : Tarsito. Sriyati, Siti. 2008. Integreeted Approach. Universitass Pendidiikan Indonesia Tipler. T 2001. Fisika Untuk Sains dan Teknik. T Jakartaa: ga. Erlangg www.wikeped w dia.org om www.google.c w