Pembelajaraan Kooperatif Tipe T STAD dalaam Pembelajarran IPA Terpaddu Tema Pestissida
PENERAPAN MODE EL PEMBEL LAJARAN KOOPERATI K IF TIPE STA AD DALA AM PEMBEL LAJARAN IP PA TERPAD DU TEMA PESTISIDA P UNTUK ME ENINGKAT TKAN HASIL L BELAJAR R SISWA K KELAS VIII SMP S 2 Syaiful Bahri 1), Tarzan n Purnomo 2) , dan Ismon no 3) 1 1)
Mahasiswa Program P Studi Pendidikan Saains FMIPA UN NESA 2) Dosen Jurusan B Biologi FMIPA A UNESA 3) Dosen D Jurusan K Kimia FMIPA A UNESA
A Abstrak Penelitiian ini bertujuaan untuk menddeskripsikan keeterlaksanaan pembelajaran, p a aktivitas siswa,, hasil belajar dan resspon siswa settelah diterapkaan model pem mbelajaran koooperatif tipe ST TAD pada pookok bahasan pestisid da dalam pembbelajaran IPA terpadu kelas VIII V SMP Plus Zainuddin Passean Pamekasaan. Penelitian ini merrupakan penellitian pra-expeerimental yanng hanya men nggunakan sattu kelas yaitu u kelas VIII. Keterlaaksanaan pembelajaran dengaan Model pembbelajaran kooperatif tipe STA AD pada pertem muan 1 dan 2 memperoleh nilai ratta-rata sebesarr 3,25 dan 3,221 dengan kattegori baik. A Aktivitas siswa yang sering dilakukkan selama men ngikuti kegiataan pembelajaraan adalah meressitasi diri dan bberdiskusi dalaam kelompok belajar 20,84 %. Akktivitas yang paling jarang addalah membacaa LKS sebesarr 3,71%. Pada hasil belajar, n sampel diperroleh Lo = 0,15583 dan Ltabel = 0,1648, makka sampel dikattakan berasal pengujiian kenormalan dari sisswa yang berddistribusi norm mal. Setelah ppenerapan moddel pembelajarran kooperatiff tipe STAD, dilakukkan post test hasil h belajar siswa yang hasiilnya 93,10% tuntas dengann nilai rata-rataa 80, 17 dan 6,90% siswa tidak tu untas dengan nilai n rata-rata 227, 37. Pengujiian signifikanssi mean dari perbedaan pre (thituung = 24,98) > (ttabel = 2,05) dengan d taraf siggnifikansi α = 0,05. Hal ini test dann post test dipeeroleh menyattakan bahwa penerapan p moddel pembelajaaran kooperatiff tipe STAD dalam IPA teerpadu secara signifik kan dapat menningkatkan hassil belajar. Reespons siswa terhadap t penerrapan model pembelajaran p kooperaatif tipe STAD D pada materi pestisida p sangatt baik dengan persentase p rataa-rata siswa yanng menjawab positif sebesar s 91,12% %. Kata kunci: Pembelaajaran kooperattif, tipe STAD,, IPA terpadu, Tema Pestisida, Hasil belajarr. Abstrract The objjective of the study s is to desccribe the learninng implementaation, students activity, learniing result and student’s respons affter implemennting cooperatiive learning STAD sub toopic pesticide in learning integratted science forr eighth graderrs of Zainuddinn Junior High School Paseann Pamekasan. The study is pra-exp perimental one. The subject are eighth graaders of Juniorr High School.. Teaching and d learning by implem menting the coo operative learnning STAD revveals at averag ge score 3,25 aand 3,21 at thee first and the second meeting. It is good categoory. During thhe meeting th he students moostly paying attention a and listenin ng to teacher and a gorup disccussion with aaverage score 20, 48%. In contrast the student rarely readingg the work-boook with averagge score 3, 71% %. On the learrning outcomess the normalityy test reveals that thee Lo = 0,1583 and Ltable = 0,1648. Based on the result it i is stated thaat the outcomee comes from students with normal distribution. After A implemennting the cooperative learninng STAD type a post-test is given, the t result are 93,10% 9 of studdents passed byy score 80,17 and 6,90% of students failedd by score 27, 37. Tesst on mean sig gnificance from m the differencce between thee pre test and the post test appeared a that (tcalculatioon = 24, 98) > (ttable = 2,05) by average siggnificance α = 0,05. Based oon the result itt reveals that students’ learning result can increasse significantlyy by implemennting the coopeerative learningg STAD type in teach hing integrated natural scieence. The studdents’ responsee on the impllementation off cooperative learning g STAD in teacching sub topicc pesticide is vvery good by avverage score 911,12%. Keyword: Cooperativ ve Learning; STAD type; Inteegrated Naturaal Science; Pesttricide sub topic; learning me; outcom
PENDAHULU P UAN Kurikulum m merupakan suatu pengalam man, kegiatan, dan d pengetah huan murid di d bawah biimbingan dann tanggung t jawaab sekolah dann guru. Hal inni memberikann implikasi i padaa program sekkolah bahwa seemua kegiatann yang y dilakukaan murid dapaat memberikaan pengalamann belajar b (Riyan nto, 2006). Kurikulum K Tiingkat Satuann
Pendidikaan (KTSP) merupakan kurikulum yang dikembanngkan oleh pem merintah untuk k memperbaikii serta menyemppurnakan kurikkulum yang dulu. d Kurikuluum ini diharapkaan dapat menjjadikan prosess belajar lebihh baik serta hasiil belajar sesuaai dengan yang diharapkan. Kurrikulum tingkkat satuan pendidikan p (K KTSP) dikembanngkan oleh gurru berdasarkan n satuan pendiddikan,
Jurnal Pendidikan P Sainns e-Pensa. Voolume 01 Nom mor 03 Tahun 2013, 2 113-119
Sasaraan dalam pennelitian ini adaalah seluruh siswa kelas VIIII SMP Plus Zaainuddin Paseaan Pamekasan yang berjumlahh 30 orang sisw wa, terdiri dari 18 orang siswaa lakilaki dan 12 orang sisswa perempuaan. Peneliti meemilih kelas VIII karena pem mbelajaran yan ng diberikan masih bersifat kelompok-kelo k ompok sehinggga siswa kelass VIII perlu latihhan untuk menngerjakan tugass, sehingga menncapai hasil belaajar yang maksiimal. Obserrvasi dilakukann pada saat proses pembelaajaran. Observassi ini dilakukaan untuk menngukur kemam mpuan afektif daan penilaian kiinerja siswa saaat penerapan model m pembelajjaran kooperaatif tipe STA AD sebagai model m belajar IP PA terpadu matteri pestisida. Pemb berian angket pada siswa dilakukan setelah kegiatan pembelajaran dengan tujuan n untuk mengetahui pendapat siswa mengennai penerapan model m pembelaajaran kooperatiif tipe STAD sebagai s model belajar IPA teerpadu tema pesstisida. Jika hasil h angket menunjukkan m r respon positif, haal itu menunjukkkan bahwa siswa termotivassi. Tes merupakan m suaatu cara pengumpulan data yang mencangkkup aspek koognitif, afektif, dan psikom motor, yang sellanjutnya akann dianalisis untuk mengetahui keteramppilan dan ketuuntasan belajaar siswa. Tes yang dilakukann yaitu berupa Pretest dan Poosttest. Dalam m penelitian ini i digunakan 4 buah instruumen, yaitu: (1) ( Lembar Keterlaksanaaan pembelaajaran, (2) Lembbar Aktifitas Siswa, (3) Leembar hasil bbelajar siswa, (4)) Lembar Resppon Siswa Tekniik pengamataan keterampilan kinerja siswa tersebut dianalisis d denggan menggunak kan rumus:
poteansi p sekollah/ daerah, karakteristik k s sekolah/daerah , sosial budayaa masyarakat setempat dan n karakteristikk peserta p didik ( Mulyasa, 2007). Hal ini diharapkann mampu m mendo orong para gurru untuk lebihh kreatif dalam m mencari m inovaasi baru yang g dapat meninngkatkan mutuu serta hasil ballajar siswa. Innovasi yang dilakukan d guruu dapat d berupa pemilihan p moddel, strategi, pen ngajaran, bukuu siswa, Lembarr Kerja Siswa (LKS) ( dan lain sebagainya. Berdasarkaan kompetensii dasar (KD 2.4) 2 di materri mengidentifika m asi hama dan d penyakit pada organn tumbuhan t yan ng dijumpai dalam d kehiduppan sehari-harri dan d pada (KD D 4.1) dimaterri mencari infoormasi tentangg kegunaan k dann efek sampping bahan kimia dalam m kehidupan k sehhari-hari. Sedanngkan (KD 5..5) didalamnyaa menjelaskan m mengenai m tekannan dalam bennda padat, cairr dan d gas serta penerapannya p dalam d kehidupaan sehari-hari Pada materri tema pestisida merupakann konsep ilmuu yang y mempunnyai karakteristtik umum. Maateri pada temaa pestisida p didallamnya mencakkup pengetahuuan yang seringg kali k didengar dan d ada di massyarakat, sehing gga jika materri ini i diajarkan secara berkelo ompok, siswaa akan mampuu untuk u saling bekerjasama b dan d aktif mem mberi pendapaat mengenai m tem ma pestisida yaang di dengarn nya selama inii. Dari D analisis KD dan konssep materi di atas mengenaai konsep k hamaa dan penyakkit pada organ tumbuhann, kegunaan k dan efek samping g bahan kimiaa serta tekanann dalam d benda padat, p cair dan n gas. maka koonsep ini cocokk jika j diterapkann dengan moddel pembelajaaran kooperatiff tipe t STAD dengan strategii pembelajarann terpadu tipee webbed. w Berdasarkaan latar belak kang tersebutt, tujuan darri penelitian p ini adalah a untuk mendeskripsika m an hasil belajarr siswa dalam pembelajaran IPA pada pokok p bahasann pestisida p settelah penerappan model pembelajarann kooperatif k tipee STAD .
Keterampil an kinerja =
Nilai persentase yanng diperoleh disimpulkan dalaam kalimat deskriptif d : Tab bel 3.1. Kriteriaa Keterampilann Kinerja Siswaa Perssentase Kategori 0% - 25% Kurang 26% % - 50% Cukup 51% % - 75% Baik 76% % - 100% Sangat baik
METODE M Rancangan R pen nelitian yang digunakan dalam m penelitian inni adalah a one grooup design pree-test and post--test. Penelitiann ini i merupakann penelitian ekssperimen semuu karena hanyaa menggunakan m satu kelas untuuk penelitian. Desain D penelitian dapat digam mbarkan sebaggai berikut :
O1
X
Freekuensi Keterampil an Kinerja x 1000 % ∑ Frrekuensi Keteramppil an Kinerja
Data pengamatan aktivitas sisw wa selama keggiatan belajar mengajar bberlangsung dianalisis dengan d menghitu ung persentasse yaitu ban nyaknya frekkuensi aktivitas dibagi dengann frekuensi ak ktivitas keseluuruhan dikalikann 100%. Dapat dirumuskan seebagai berikut :
O2 (Arikunnto, 2006)
Keterangan K : O1 : Pre-ttest (sebelum perlakuan). p X : Pennyampaian materi dengan mennggunakan peneerapan pembelaajaran kooperaatif tipe STAD O2 : Posst-test (setelah perlakuan p hasiil belajar).
Aktivitas (% %) = ( A /B) x 100% (Riduwan, 2005). 2 Keterang gan : A = baanyaknya frekuuensi aktivitas siswa yang muuncul B = frek kuensi aktivitaas keseluruhan
114
Pembelajaraan Kooperatif Tipe T STAD dalaam Pembelajarran IPA Terpaddu Tema Pestissida
Data penggamatan tes hasil h belajar siswa tersebuut dianalisis d denggan menggunak kan rumus: % ketuntasan belajar b individuu =
skor yang dicapai d x 100 % skor makssimum (Deppdiknas, 2007))
nggap telah tunttas belajar jikaa siswa tersebuut Siswa dian memenuhi m KK KM yang telaah ditentukan yaitu 75 sertaa mencapai m dayaa serap individdu minimal 755% dari tujuann pembelajaran p y yang dicapai. Sedangkann kelas dian nggap tuntas belajar jikaa ketuntasan k kelas mencapai ≥ 85%, ketuntassan kelas dapaat dicari d dengan menggunakan m rumus : % ketuntasan seec ara kelas =
umlah siswa yan ng tuntas ju x 100 % jumlah seluruh siswa
(Deepdiknas, 2007)) Analisis niilai hasil pre-teest dan post-teest siswa dapaat dilakukan d denngan menggu unakan ketunttasan individuu diperoleh d dari nilai siswa denngan perhitunggan Nilai siswa s =
jumlahh jawaban bena ar x 100 % jumlaah seluruh soall
(A Arikunto, 2008)) Seorang sisswa dikatakan tuntas jika meendapat nilai ≥ 66. 6 Analisis data hasil beelajar siswa juuga dilakukann dengan d meng ggunakan keetuntasan bellajar klasikall. Ketuntasan K klaasikal dapat dihhitung dengan cara: ketuntasan kllasikal =
jumlaah siswa yang tu untas x 100 % jum mlah seluruh sisswa
Analisis data hasil beelajar siswa ju uga dilakukann dengan d mengggunakan ketunntasan belajar klasikal. k Kelass dikatakan d tunttas jika 85% siswanya mempperoleh nilai ≥ 75. 7 Untuk menngetahui perbeedaan hasil pree-test dan post-test t analisisnyya menggunakkan uji t berppasangan, akann tetapi t sebelum m data diuji, terlebih dahhulu dianalisiss uji normalitas.. menggunakan m Setelah mendapatkan m niilai pre-test ujii statistik yangg digunakan d adaalah uji kenorm malan. Uji ini dikenal d dengann uji u lilliefors. Uji t berrpasangan untuk mengetahhui perbedaann anatara a hasil pre-test dan post-test, maka analisisnyaa uji t berpasanggan. menggunakan m t=
Md ∑ x2d N ( N − 1)
Keterangan K : = mean dari perbedaan pre-teest dengan Md post- test Xd = deviasi masinng-masing subjek (d-Md) Σx2d = jumlah kuadraat deviasi N = jumlah subjekk pada sampel dk = ditentukan denngan N-1
Tolakk H0 jika t hitungg > t tabel, ini beerarti ada perbbedaan yang signnifikan antara nnilai pre-test dan d post-test. Hal H ini menunjuk kkan bahwa pembelajaran IP PA Terpadu dengan d model pembelajaran p kooperatif tipe STAD sesuai terhadap hasil belajarr siswa, begittu pula seballiknya (Arikuntoo, 2006). Hasil anngket respon siswa yang diperoleh, dihhitung dengan menggunakan m ruumus sebagai berikut b : % jawabaan responden =
jjumlah tiap kompponen jawaban x 100 % jumlah seluruhh komponen
(Suharsimi, A. 2003) Hasil analisis angkket digunakann untuk mengetahui kelayakann model pem mbelajaran koooperatif tipe STAD yang ditterapkan olehh peneliti denngan mengguunakan interpresttasi skala. Tabell 3.2 Kriteria Innterprestasi Sk kor Respon Sisw wa Persentase 0% 0 - 20% 21% 2 - 40% 41% 4 - 60% 61% 6 - 80% 81% 8 - 100%
Kattegori Sangat lemah l Lemah Cukup Layak Sangat layak l
HASIL DAN D PEMBAH HASAN Tabel 4.11. Keterlaksannaan pembelajaran Penerapann Model Pem mbelajaran koopperatif tipe STAD pada pertem muan 1 R RataNo Aspek yang diamati d rata kriteeria skor 1 Faase 1: memotivvasi 3,75 SB B sisswa dan m menyampaikan ttujuan peembelajaran 2 Faase 2: menyam mpaikan 3,34 B in nformasi secaraa Global 3 Faase3: mengorganisasi 3,75 SB B sisswa dalam keloompok 4 Faase 4: membim mbing 3,50 SB B keelompok dan bekerja 5 Faase 5: memberiikan 3,50 SB B evvaluasi 6 Faase 6: Pengharggaan 3,50 SB B 7 Peengelolaan wakktu KBM 2,00 C 8 KBM cenderungg 3,50 SB B beerpusat pada siswa 9 KBM cenderungg 2,00 C beerpusat pada guuru 10 Siiswa antusias 3,50 SB B 11 Guuru antusias 3,50 SB B d Fase evaluasi terlakksana dengan sangat baik dengan skor rata--rata 3,50. Padda fase ini terjaadi refleksi keggiatan pembelajaran serta mennyimpulkan haasil presentasi. Fase
Jurnal Pendidikan P Sainns e-Pensa. Voolume 01 Nom mor 03 Tahun 2013, 2 113-119
yang y terakhir pada pembelaajaran ini adaalah pemberiann penghargaan, p fase f ini juga terrlaksana dengaan sangat baik.
No
Pengelolaaan waktu KBM M pada pembelaj ajaran ini hanyaa memperoleh m skkor rata-rata 2,0 00.
8
Tabel T 4.2. Hassil Keterlaksannaan pembelajaaran Penerapann Moddel Pembelajarran kooperatif tipe t STAD padaa pertemuan 2 Rata-rata a No Aspek k yang diamatti Kriteria skor 3,50 1 Fase 1: memotivaasi SB siswa daan menyam mpaikan tujuaan pembellajaran 2 Fase 2:: menyampaikaan SB 3,84 informaasi secaara Global 3,75 3 Fase 3: mengorganisaasi SB d kelompook siswa dalam 4 Fase 4: 4 membimbin ng B 3,40 kelomp pok dan belajarr 5 Fase 5: 5 memberikann 3,50 SB evaluasi 6 Fase 6: 6 Penghargaann 3,37 B 7 Penggelolaan waktu 2,00 C KBM 3,00 8 KBM M cenderung B berpu usat pada siswaa 9 10 11
KBM M cenderung berpuusat pada guru Sisswa antusias Guuru antusias
2,00
C
3,00 4,00
B SB
9
Tabel T 4.3. Haasil Pengamataan Aktivitas Siswa pada Peertemuan 1 dann 2
1 2 3 4 5 6 7
Aspek yang y diamati
Menden ngarkan dan memperrhatikan penjelassan guru Membaaca (bahan ajar) Berdiskkusi dalam kelompo ok belajar Membaaca LKS Mengerj rjakan LKS Mempreesentasikan kelompo ok Membuuat simpulan pembelaajaran
Persentase waktu w (%) I II
Mengerjakan tes evvaluasi Peerilaku yang tiddak rellevan dengan KB BM Jumlah
Persenttase waktu (%) ( I II
Ratarata
12,25
25,02
18,63
0
0
0
100
100
100
Aktiv vitas siswa yanng paling dom minan adalah siswa mendeng garkan serta meemperhatikan penjelasan p dari guru dan berd diskusi dalam kelompok beelajar, yaitu seebesar 25%. Waktu W yang diigunakan sisw wa untuk mem mbaca bahan ajaar sebanyak 122,5%. Kemudian siswa mereefleksi diri denggan berdiskusi, membaca LK KS dan mengerrjakan LKS meembutuhkan w waktu ± 37% % dari waktu yang tersedia. Meresitasi diiri agar inform masi yang ditterima lebih berrmakna sebanyyak 6,25% dann membuat sim mpulan pembelajaran sebanyakk 6,25% mennjadi aktivitas yang membutu uhkan waktu sedikit untukk dilakukan. Pada pertemuaan 1, aktivitas mengerjakan tes t evaluasi 122,25% (Pretest).. Pada pertemuan 2, aktivitas siswaa yang paling tinggi p aktivitas 8, yaitu mengeerjakan tes evaaluasi, terdapat pada hal ini dikarenakan d s siswa membuttuhkan waktu yang banyak dalam d mengerjjakan tes evalluasi (Postest)) agar mempero oleh hasil yangg maksimal. Setelah S itu akttivitas yang seriing dilakukan siswa sama dengan pertemuuan 1, yaitu meendengarkan penjelasan p gurru dan berddiskusi dalam kelompok k sebbesar 16,68% %. Waktu yang digunakaan siswa untukk membaca maateri dari bahaan ajar sebanyakk 12,51%. S Siswa mereflleksi diri dengan d berdiskussi, membaca LKS serta mengerjakan LKS membutu uhkan waktu ± 32,6% dari waktu w yang terrsedia. Siswa meeresitasi diri aggar informasi yang diterimaa lebih bermaknaa sebanyak 8,34% dan membuat m sim mpulan 6,25% yang pembelajaran % menjadi aktivitas membutu uhkan waktu seedikit untuk dillakukan.
Fase evalluasi terlaksana dengan sang gat baik dengann rata-rata r sko or 3,50. Paada fase inni merupakann menyimpulkan m n hasil presen ntasi serta reffleksi kegiatann pembelajaran. p Fase yang terrakhir pada peembelajaran inni adalah a pembeerian pengharggaan juga terlaaksana dengann baik. b
No
Asspek yang diam mati
Hasil Bellajar Rata-rata
25
1 16,68
20,844
12,5
1 12,51
12,500
25
1 16,68
20,844
3,25 9,50
4,17 4 110,42
3,71 9,96
6,25
8,34 8
7,29
6,25
6,25 6
6,25
Tabel 4.44. Nilai Pretestt Siswa kelas VIII V Sebelum KBM K Ketu unKetunNo Nilai N No N Nilai tasaan tasan 1 23 TT T 16 25 TT 2 19 TT T 17 27 TT 3 38 TT T 18 17 TT 4 19 31 TT 5 19 TT T 20 27 TT 6 31 TT T 21 29 TT 7 25 TT T 22 13 TT 8 38 TT T 23 40 TT 9 40 TT T 24 17 TT 10 42 TT T 25 19 TT 11 46 TT T 26 17 TT 116
Pembelajaraan Kooperatif Tipe T STAD dalaam Pembelajarran IPA Terpaddu Tema Pestissida
No
Nilai
12 13 14 15
19 33 17 35
KetunNo Nilai tasan TT 27 13 TT 28 31 TT 29 23 TT 30 40 Rata-Rata keelas = 27,37
Ketuntasan TT TT TT TT
Tabel T 4.5. Haasil Perhitungaan Analisis padda Uji Noormalitas L tabel Lo 0 0,1648 0,1583 s 0,15833 Dari data di atas tertulis L hitung sebesar sedangkan L tabel sebesar 0,1648. Maka, dapaat disimpulkan d b bahwa pada penelitian p ini dengan taraff signifikansi α = 0,05 sam mpel yang digunakan telahh berdistribusi b normal. Tabel T 4.6. Nilaai Postest Sisw wa Kelas VIII Setelah S KBM KetunKetunNo Nilai No Nilai tasan tasan 1 83 T 16 96 T 2 77 T 17 83 T 3 77 T 18 56 TT 4 81 T 19 85 T 5 81 T 20 88 T 6 21 88 T 7 77 T 22 75 T 8 75 T 23 81 T 9 60 TT 24 83 T 10 92 T 25 81 T 11 81 T 26 81 T 12 77 T 27 75 T 13 88 T 28 79 T 14 88 T 29 80 T 15 75 T 30 82 T Rata-rata kellas = 80,17 Keterangan: K KKM = 75 7 - = sisswa tidak hadirr TT = Tidak T tuntas T = Tu untas Setelah diiterapkan moddel pembelajarran kooperatiff tipe t STAD padda pembelajaraan IPA terpaduu dengan KKM M 75 7 dari 29 sisswa sejumlah 27 2 siswa tuntaas dan 2 siswaa tidak t tuntas. Tabel T 4.7. Haasil Uji Signifiikansi Pretest dan d Postest Haasil Belajar Sisswa t tabel t hitung 2,05 24,98 Berdasarkaan Tabel di atas, a diketahuii thitung sebesarr 24,98 2 sedangk kan ttabel sebesaar 2,05. Presteest dan postest dikatakan d signnifikan jika thituung lebih besar dari pada ttabell. Berdasarkan B d data di atas, maka perbedaann antara pretest dan d postest hassil belajar siswa dikatakan siggnifikan.
Tabel 4.88. Ketuntasan B Belajar Siswa Aspek A Afektif Pertem muan 1 2 Tidak Tid dak Ketuntaasan Tuntass Tuntas T tuntas tunttas Jumlaah 20 9 26 4 sisw wa % 34,48% 86,67% 8 13,34% Persentase 68,96% Pada pertemuan perrtama siswa tunntas sebesar 688,96% sedangkaan siswa yangg tidak tuntass sebesar 34,448% . sedangkaan pada perteemuan kedua siswa yang tuntas sebesar 86,67% 8 dan ssiswa yang tiidak tuntas seebesar 13,34%. Tabel 4.99 Hasil Penilaian Afektif Sisw wa Kelas VIII Persentase sk kor rata-rata Aspek A yang No Kategoori diamati Pertemuan n 1 2 Sangat 1 Teeliti 79,84 93,75 baik Taanggung Sangat 2 79,84 91,41 jaw wab baik 3 Kerjasama 57,26 53,91 Baik Sangat 4 Beertanya 86,29 79,69 baik M Memberikan 5 73,39 66,41 Baik peendapat Sangat Raata-rata 75,32 77,03 baik Penilaian afektif siswa pada pertemuan p 1 aspek teliti mem mperoleh skor rata-rata sebeesar 79,84% dengan d kategori sangat baik, aspek tangguung jawab seebesar 79,84% dengan kategoori sangat baik, aspek kerjaasama sebesar 57,26% 5 dengaan kategori baaik, aspek berrtanya sebesar 86,29%, dann aspek mem mberikan penndapat oleh persentasee rata-rata sebeesar 73,39% dengan d mempero kategori baik b sehingga rata-rata keseluuruhan aspek aafektif siswa pad da pertemuan 1 sebesar 75,32% dengan kaategori baik. Pada pertemuan 2, hasil aspekk teliti mempeeroleh persentasse rata-rata seebesar 93,75% % dengan kaategori sangat baik, b aspek taanggung jawaab sebesar 911,41% dengan kategori k sangaat baik, aspek k kerjasama seebesar 53,91% dengan kategoori baik, aspeek bertanya seebesar 79,69%, dan aspek memberikan pen ndapat mempeeroleh persentasse rata-rata seebesar 66,41% % dengan kaategori sangat baaik sehingga rata-rata keseluuruhan aspek aafektif siswa pad da pertemuan 2 sebesar 77,03% dengan kaategori sangat baaik. Dari rata-rata keseeluruhan aspekk afektif siswaa pada pertemuaan 1 dan 2, dappat dijelaskan bahwa aspek aafektif siswa meengalami peniingkatan pada pertemuan 2, 2 dari 75,32% meningkat m mennjadi 77,03%.
Jurnal Pendidikan P Sainns e-Pensa. Voolume 01 Nom mor 03 Tahun 2013, 2 113-119
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
Tabell 4.10. Hasil Angket A Respon Siswa Taanggapan Peernyataan Tidak Ya (% %) (%) ngajar Prosess belajar men IPA TERPADU T Model M pembeelajaran Koop peratif 0 100 tipe STAD S dengan tema “Pestisida” menarikk dan menyeenangkan Pembeelajaran IPA yang diajarkkan secara terrpadu 82 18 meruppakan hal baruu bagi saya menggunnakan Dengaan modell pembelaajaran Koopeeratif tipe STAD S ini, saya mendapat mpatan u untuk kesem menun njukkan 14 86 kemam mpuan saya dalam d menem mukan hubuungan hama dan pen nyakit tanam man dengan tekkanan pada zat cair yang terdappat pada pestisiida. Saya senang jika IPA terpaddu diterapkan n di 100 0 SMP. yang Masallah dimunnculkan d dalam kehidu upan sehari-hari 7 93 meruppakan hal yang menarrik bagi saya. Materri yang diajaarkan 14 86 jelas pembelaajaran Dengaan IPA Terpadu model m peratif 7 93 pembeelajaran Koop tipe STAD, S saya lebih termottivasi untuk beelajar. yang dibeerikan Tes berhubbungan deengan 89 11 masalaah d dalam kehidu upan sehari-harri
baik. Padda pertemuan pertama mend dapatkan skor yaitu 3,25 denggan kategori “bbaik”. Dan padda pertemuan kedua mendapattkan skor 3,21 dengan kategoori “baik”. Aktivitas siswa seelama mengikuuti kegiatan belajar b mengajarr yang berlanggsung selama dua kali perteemuan dengan menerapkan m moodel Pembelajaran kooperatiif tipe STAD pada p kelas VIIII SMP Plus Zainuddin Pasean P Pamekasaan, aktivitas yang paling menonjol aadalah mendeng garkan/memperrhatikan penjjelasan guru dan berdiskussi dalam keloompok belajaar sebesar 200,84%. Aktivitas yang palingg jarang adallah membaca LKS sebesar 3,71%. Hassil belajar sisswa setelah diterapkan metode m pembelajaran kooperatiif tipe STAD pada p pokok baahasan pestisida dalam pembelajaran IPA teerpadu kelas VIII V di SMP Pluus Zainuddin Pasean Pam mekasan menggalami peningkaatan. Pada perteemuan pertamaa hasil belajar siswa 100% tiddak tuntas. Seedangkan perttemuan kedua hasil belajar siswa 93,10% tuuntas dan 6,90% % siswa tidak tuntas dengan nilai n rata-rata 80,17. Perbeedaan hasil belajar b siswa an ntara pretest dan postesst signifikan yang ditunjukkkan dari haasil uji t yang y menunjuukkan (t hitung = 24,98) > (t taabel = 2,05). Resppon siswa terhhadap penerapaan pembelajaraan IPA terpadu model m pembelaajaran kooperaatif tipe STAD D pada tema Pestisida menunjuukkan respon yang y positif. Hal H ini ditunjukkkan dengan 991,12% siswaa lebih termootivasi dengan pembelajaran p IIPA Terpadu model m Pembelajaran kooperatiif tipe STAD. Saran Guru dappat menerapkaan model pembbelajaran koopperatif tipe STA AD untuk meningkatkan hasiil belajar sisw wa dan dapat dijaadikan sebagaii variasi modeel pembelajarann bagi guru, naamun harus ddisesuaikan dengan d karakteeristik materi yaang akan diajarrkan agar dapaat memperolehh hasil belajar yaang optimal serrta mampu meeningkatkan akttivitas siswa dallam proses pem mbelajaran. Sebaiknya guru m mempersiapkan segala sesuatuu yang diperlukaan dengan sekksama sebelum m kegiatan belajar b mengajarr berlangsung. Ketiika siswa bekkerjasama dalaam kelompok untuk melakukaan suatu percoobaan pada LK KS yang dibeerikan, sebaiknyaa guru perluu menjelaskaan ulang proosedur percobaann dengan sisttematis agar mereka memaahami tujuan daari percobaan tersebut dan dapat bekerjaasama dengan teman sekellompoknya dengan d baik serta waktupunn terpakai secaara optimal. Pengamatan yangg dilakukan olleh pengamat harus terfokus pada objek yang diamati agar a terlihat diimana titik kelebbihan dan kekuurangan siswa.
Diketahui secara keselluruhan siswaa memberikann respon r positiff terhadap peenerapan pem mbelajaran IPA A terpadu t modell pembelajaran n Kooperatif tippe STAD padaa tema t Pestisidaa, hal ini terb rbukti bahwa rata-rata yangg diperoleh d padaa jawaban “Yaa” lebih dari 91,12% 9 dengann kategori k “sangaat kuat”. PENUTUP P Simpulan Keterlaksanaan K n pembelajaraan pada prosess pembelajarann IPA I Terpadu tema pestisidaa dengan meneerapkan model pembelajaran p Kooperatif K tipee STAD berkeembang dengann 118
Pembelajaraan Kooperatif Tipe T STAD dalaam Pembelajarran IPA Terpaddu Tema Pestissida
DAFTAR D PUS STAKA Arikunto, A Suuharsimi 20006. Dasar-da dasar evaluasi pendidikaan (Edisi Revissi). Jakarta: Buumi Aksara. Arikunto, A suhaarsimi. 2010. Prosedur P Peneelitian. Jakartaa: Rineka Cipta C Fakultas F Matem matika dan Ilm mu Pengetahuaan Alam. 2006. Panduan Penulisan Skkripsi dan Pennilaian Skripsii. Surabayaa: FMIPA, UNE ESA. Fogarty, F Robiin. 1991. Thee Mindful scchool: how too integrate the curriicula. Palannete, illinois: IRI/Skyliight Publishingg. Inc Ibrahim, I Musslimin. 2000. Pembelajaraan kooperatiff. Surabayaa: Unesa Univeersity Press Karim, K Saefull.2008. Belajarr IPA: membuuka Cakrawalaa Alam Sekkitar 2 untuk kelas k VIII/SMP P/MTs. Jakartaa: Pusat Perrbukuan Deparrtemen Pendidiikan Nasional. Mitarlis M dan Srri Mulyaningsiih. 2009. Pembbelajaran IPA Terpadu. Surabbaya: Unesa University U Presss Mulyasa, M E. 20007. Kurikulum m tingkat Satuaan Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. R Nur, N Muhamm mad, 2001. Meemperkenalkann Keterampilann kooperatiif: pertanyaann dan jawaban. Surabayaa: Unesa Un niversity Press. Nur, N Mohamm mad,2011. Mod del Pembelajarran Kooperatiff. Surabayaa. Pusat Sainss dan Matem matika Sekolahh Unesa. Riyanto, R Yatim m. 2006. Penngembangan kurikulum k dann seputar kurikulum tingkat t satuan pendidikann (KTSP). Surabaya: S Uneesa University Press. P Riduwan. R 20007. Skala pen ngukuran varriabel-variabell. Bandung: Alfabeta operatif Learninng Teori, Riset Slavin, Robertt E. 2009. Coop dan Prakktik. Bandung: nusa n media Standar Kompetensi K dan n Kompetensi Dasar D Ilmu Penggetahuan Alam (IPA) SMP Beerdasarkan Permendiknas No. 22 Tahunn 2006 Sudjana. 2005. Metoda Statisstika. Bandungg: Tarsito n Belajar Sisw wa. Surabayaa: Sudjana. 20088. Ketuntasan Insan Cenndikiawan Meddia Trianto. T 2007. Model pembeelajaran terpaddu dalam teorri dan prakttek. Jakarta: Prrestasi Pustakka Publisher Wasis, W dan Iriianto, S.Y. 2008. Ilmu Peng getahuan Alam m jidid 2 untuk u SMP daan MTs Kelas VIII. Jakartaa: Pusat Perrbukuan Deparrtemen Pendidiikan Nasional.