The Effect Factors of Timeliness Financial Reporting Publication (For Manufacturing Company in BEI) By: Ariyanto. M1, Dwi Fitri Puspa1, Herawati1 Magister Saints, Economies Faculty of Bung Hatta University E-Mail
[email protected] Abstract The research goal to have improved empirical influence of liquidity, leverage, size of the firm, profitability and ownership structure on the timeliness financial reporting for the manufacturing company in Indonesian Capital Market. That research have been using 46 manufacturing company in listed on the Indonesian Capital Market. The sample have collecting with purposive sampling. Sources of the data is secondary. The model research used two categories variable. First variable is independent. The variable consist of liquidity, leverage, size of the firm, profitability and ownership structure. Second variable is dependen that timelines financial reporting publication. The goal of the research have solving with quantitative analysis. The result of the test al variable, that consist of liquidity, leverage, size of the firm, profitability and ownership structure have not significant effect on the timeliness financial reporting publication on manufacturing company in BEI.
Keyword
Liquidity, Leverage, Size of the Firm, Profitability and Ownership Structure
memberikan peluang bagi investor untuk
PENDAHULUAN 1.1
memaksimalkan keuntungan.
Latar Belakang Masalah Keberhasilan seorang investor atau
Jika kita mengamati perkembangan
pun perusahaan dalam berinvestasi pada
iklim investasi dipasar modal terlihat
salah satu sekuritas yang ditawarkan di
bahwa banyak investor yang mengalami
pasar
kerugian, akibat saham yang mereka beli
modal
kemampuan
tidak
mereka
terlepas didalam
dari
mencari
mengalami
penurunan
nilai,
keadaan
sumber informasi yang tentunya dapat
tersenbut disebabkan oleh adnaya risiko
menjadi alat yang menjadi dasar dalam
dalam
pengambilan
ketidaktepatan
keputusan
investasi.
berinvestasi aliran
serta informasi
adanya yang
Informasi yang cepat, tepat, dan akurat
diterima oleh investor.
tentu akan membuat investor akan semakin
didalam publikasi laporan keuangan (audit
aktif untuk memperjualbelikan sekuritas
delay) juga menjadi salah satu alasan
yang
kegagalan
diminatinya.
Semakin
cepat
informasi dapat diperoleh tentu akan
dalam
Keterlambatan
berinvestasi.
Keterlambatan publikasi laporan keuangan 1
mendorong arus informasi yang diterima
berpengaruh
menjadi
tentu
waktu publikasi laporan keuangan ?
sejumlah
3. Apakah ukuran perusahaan yang
lambat,
mendorong
kondisi
ini
hilangnya
kesempatan
bagi
investor
mendapatkan
keuntungan
untuk
diukur
lebih
berpengaruh
yang
optimal.
dengan
ketepatan
total
terhadap
assets ketepatan
publikasi laporan keuangan ?
Menurut Madura (2005) salah satu kunci
terhadap
terbentuknya
keputusan
4. Apakah profitabilitas yang diukur
yang
dengan
return
on
strategis bagi pelaku pasar modal adalah
berpengaruh
meningkatnya kemampuan bursa untuk
publikasi laporan keuangan ?
menyediakan informasi bagi pelaku pasar
terhadap
assets ketepatan
5. Apakah struktur kepemilikan yang
modal. Informasi yang dibutuhkan adalah
diukur
informasi
yang
managerial berpengaruh terhadap
keuangan,
manajemen
berkaitan hingga
dengan profil
dengan
ketepatan
perusahaan. Salah satu informasi yang
kepemilikan
publikasi
laporan
keuangan ?
cenderung menjadi acuan bagi para pelaku pasar adalah laporan keuangan audit. Ketepatan dan akurasi dalam publikasi laporan
audit
sangat
penting
untuk
menjamin ketepatan pemegang saham dan investor dalam mengambil keputusan.
1.3
Tujuan Penelitian Sesuai dengan perumusan masalah
maka tujuan penelitian ini dapat dibagi menjadi
beberapa
tujuan
untuk
mendapatkan bukti empiris: 1. Pengaruh likuiditas yang diukur
Perumusan Masalah
dengan
Berdasarkan kepada latar belakang
ketepatan
dan beberapa penelitian terdahulu maka
keuangan.
1.2
diajukan sebuah perumusan masalah yaitu: 1. Apakah
likuiditas
yang diukur
current
terhadap ketepatan waktu publikasi
keuangan.
diukur dengan debt to equity ratio
laporan
dengan debt to equity ratio terhadap ketepatan
2. Apakah leverage perusahaan yang
publikasi
terhadap
2. Pengaruh leverage yang diukur
dengan current ratio berpengaruh
laporan keuangan ?
ratio
publikasi
laporan
3. Pengaruh ukuran perusahaan yang diukur dengan total assets terhadap ketepatan
publikasi
laporan
keuangan. 2
4. Pengaruh profitabilitas yang diukur
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
dengan return on assets terhadap
Keuangan
ketepatan
lampiran
publikasi
laporan
keuangan. 5. Pengaruh
–
LK).
keputusan
Dalam
mengenai
penyampaian laporan keuangan berkala struktur
kepemilikan
emiten atau perusahaan publik.
yang diukur dengan kepemilikan managerial
(Bapepam
terhadap
ketepatan
publikasi laporan keuangan.
Scott
(2003)
mendefinisikan
informasi sebagai bukti yang mempunyai potensi untuk mempengaruhi keputusan individual. Namun demikian, informasi
LANDASAN TEORI 2.1
Ketepatan
Waktu
baru Publikasi
Laporan Keuangan (Timeliness) Ketepatan
publikasi
laporan
keuangan merupakan instrument yang sangat
penting
dalam
menentukan
ketepatan dan keakuratan keputusan yang diambil
seorang
investor
pada
saat
akan
bermanfaat
bagi
pemakai
apabila informasi tersebut tepat waktu. Tepat waktu diartikan bahwa informasi harus disampaikan sedini mungkin agar dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan
keputusan
menghindari
tertundanya
ekonomi
dan
pengambilan
keputusan tersebut.
melakukan investasi. Menurut Husnan dan Pudjiastuti (2003) ketepatan publikasi laporan keuangan adalah kesesuaian antara tanggal yang di isyaratkan dengan tanggal
2.1.2 Tenggang Waktu Laporan Keuangan Menurut
Publikasi
Bapepam
(2012)
publikasi laporan keuangan. Secara umum
menyatakan bahwa paling lambar publikasi
penjelasan tentang ketepatan publikasi
laporan keuangan yang dikeluarkan oleh
dapat dijelaskan pada sub bab dibawah ini.
sebuah perusahaan maksimal 90 hari setelah tanggal tutup buku diakhir tahun.
2.1.1 Pengertian Ketepatan Waktu Publikasi Laporan Keuangan Ketepatan
waktu
(timeliness)
Jika perusahaan dapat paling lambat menerbitkan laporan keuangan sebelumm 90 hari dinyatakan tepat waktu(timeliness),
adalah kualitas informasi didalam laporan
sedangkan
keuangan, dimana kualitas tersebut dilihat
menerbitkan laporan keuangan kurang dari
dari
90 hari menandakan perusahaan tersebut
segi
waktu
penyampaiannya.
Penyampaian laporan keuangan yang tepat
ketika
perusahaan
tidak
mengalami delay atau keterlambatan.
waktu telah lama diatur oleh Badan 3
Pada
penelitian
pengukuran
A. Likuiditas
publikasi laporan keuangan digunakan
Menurut Ross (2005) likuiditas
kategori atau disebut dengan dummy
perusahaan
menunjukkan
kemampuan
variabel. Perusahaan akan diberikan nilai 1
perusahaan
mendanai
operasional
ketika mereka mampu menerbitkan laporan
perusahaan dan melunasi kewajiban jangka
keuangan kurang atau sama dengan 90 hari
pendeknya dengan segera pada saat jatuh
atau diberikan nilai 0 ketika perusahaan
tempo.
tidak mampu mempublikasikan laporan
Likuiditas maka aktifitas operasional akan
keuangan secara tepat waktu atau melehihi
berjalan dengan lancar sehingga akan
90 hari.
mempengaruhi kinerja perusahaan secara
Semakin
baik
pengelolaan
menyeluruh. Di dalam mengukur tinggi 2.2
Faktor Faktor yang Mempengaruhi Publikasi Laporan Keuangan
atau
rendahnya
perusahaan Hilmi dan Ali (2010) secara umum ketepatan
publikasi
laporan
keuangan
sebuah perusahaan dapat dipengaruhi oleh dua
variabel
utama
yaitu
dapat
menggunakan
likuiditas
sebuah
dicari
dengan
beberapa
rasio
yang
meliputi current ratio, cash ratio dan acid test ratio.
yang
berhubungan dengan kondisi keuangan dan variabel non keuangan yang terdapat didalam sebuah perusahaan. Secara umum variabel tersebut adalah sebagai berikut:
B. Leverage Pada umumnya perusahaan tentu memiliki permasalahan tentang struktur pendanaaan yang mereka miliki, keadaan tersebut
2.2.1 Faktor Keuangan Salah satu sarana yang dapat
memaksa
mengambil
sejumlah
manajemen
untuk
kebijakan
untuk
informasi,
membuat kebijakan yang berhubungan
menilai kondisi atau kinerja perusahaan
dengan peminjaman kepada kreditur atau
adalah laporan keuangan, didalam laporan
pihak pihak yang memiliki kelebihan dana.
keuangan pelaku pasar dan investor akan
Menurut Sartono (2010) hutang memiliki
mengetahui seluruh elemen penting yang
arti yang sangat penting akan tetapi
mendukung
sebuah
mengandung sejumlah risiko, oleh sebab
perusahaan. Menurut Ross (2005) ada
itu upaya untuk untuk dapat menciptakan
beberapa rasio keuangan yang penting
pemanfaatan hutang atau leverage secara
untuk menilai kinerja keuangan perusahaan
optimal menjadi sangat penting.
dijadikan
tempat
kinerja
mencari
keuangan
yaitu: 4
Leverage optimal memiliki arti
lainnya dalam ekuitas pemilik kecuali yang
yang universal masing masing perusahaan
berasal
tentu memiliki kebutuhan yang berbeda
penyusunan modal.
terhadap sumber dana. Konsel leverage yang
optimal
menunjukan
dari
kontribusi
modal
dan
American Accounting Association
sejaumana
(1957) mendefinisikan laba bersih sebagai
komposisi hutang dapat dimanfaatkan dan
kelebihan dari kekurangan pendapatan
berguna bagi perusahaan dalam rangka
dibandingkan dengan biaya yang telah
meningkatkan eksistensi perusahaan dalam
habis masa berlakunya serta keuntungan
jangka panjang.
atau
Menurut Phalipu (2005) leverage menggambarkan kemampuan perusahaan
kerugian
bagi
perusahaan
dari
penjualan pertukaran atau konversi lainnya dari aktiva.
di dalam membayarkan seluruh bentuk kewajiban yang mereka miliki baik jangka
D. Ukuran Perusahaan (Size)
panjang maupun jangka pendek. Jadi dapat disimpulkan
bahwa
solvabilitas
Salah
satu
dipertimbangkan
oleh
faktor
yang
investor
dalam
menggambarkan kemampuan perusahaan
berinvestasi adalah ukuran perusahaan
dalam mengelola seluruh instrumen dari
(size).
struktur modal perusahaan sehingga rasio
perusahaan menunjukan ukuran besar atau
ini
kecilnya
juga
dinamakan
dengan
analisis
struktur modal.
Menurut
sebuah
menentukan
Ross (2005)
perusahaan.
ukuran perusahaan
ukuran
Untuk dapat
dilihat dari volume produksi atau skala C. Profitabilitas
produksi. Ukuran perusahaan juga dapat
Menurut Riahi dan Belkaoui (2008)
diamati dengan melihat perkembangkan
mengungkapkan bahwa pendapatan berasal
penjualan, besarnya nilai total assets atau
dari penjualan barang dan penyerahan jasa
pun ukuran kapitalisasi pasar.
serta diukur dengan pembebanan yang
Menurut Phalipu (2005) ukuran
dikenakan pada pelanggan, klien atau
perusahaan adalah sebuah alat untuk
penyewa, untuk barang dan jasa yang
menentukan besar atau kecilnya sebuah
disediakan bagi mereka. Pendapatan juga
perusahaan, perusahaan yang besar dapat
mencakup keuntungan dari penjualan atau
dinilai dari skala produksi atau kapasitas
pertukaran aktiva (selain saham yang
produksi yang mereka miliki akan tetapi
diperdagangkan), bunga dan dividen yang
dalam definisi yang lebih khusus ukuran
diperoleh dari investasi dan peningkatan
perusahaan (size) dapat diukur dengan 5
menggunakan tiga proxy yaitu total assets,
aktifitas
manajemen,
dengan
tujuan
total nilai penjualan dan nilai market
menyelaraskan informasi yang diterima
capitalization.
pemegang saham yang berada di luar perusahaan dengan kelengkapan informasi
2.3
Good Corporate Governance
yang diterima pihak manajemen. GCG
Di dalam sebuah perusahaan yang berskala
besar
kebutuhan
informasi
merupakan dimensi yang sangat penting,
bertujuan memperbaiki kinerja keuangan organisasional dengan jalan melakukan pengawasan manajerial.
fenomena yang sering terjadi di dalam perusahaan informasi manajerial
adalah yang
terjadi
asismetris
mengakibatkan
memiliki
2.4
pihak
Dewan Komisaris Dewan
omisaris
independen
kelengkapan
keberadaannya telah diatur dalam Undang
informasi yang lebih baik dari pihak luar
Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang
perusahaan dan memiliki kepentingan
Perseroan
dengan perusahaan, akibatnya stakeholders
Komisaris Independen yang telah diadopsi
yang berasal dari luar perusahaan merasa
dalam pasal 120 dan ayat 2 menyebutkan
dirugikan
Menyadari
bahwa: Anggaran dasar Perseroan dapat
kondisi tersebut pihak akuntan sepakat
mengatur adanya 1 (satu) orang atau lebih
untuk penyelenggaraan sebuah program
komisaris independen dan 1 (satu) orang
yang disebut dengan GCG yang bertujuan
komisaris
melakukan pengawasan terhadap aktifitas
menunjukan bahwa komisaris independen
yang dilakukan manajer (Soemarso 2007).
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
kepentingannya.
Penerapan
juga
GCG
juga
diharapkan
dapat
menunjang
upaya
pemerintah
dalam
menegakkan
good
coorporate governance pada umumnya di
Terbatas.
utusan.
Dalam
Syarat
UUPT,
kedua
diangkat berdasarkan keputusan RUPS dari pihak
yang
tidak
terafiliasi
dengan
pemegang saham utama, anggota atau anggota dewan komisaris lainnya.
Indonesia. Saat ini pemerintah sedang
Keterangan lebih lanjut tentang
berupaya untuk menerapkan GCG dalam
pembentukan dewan komisaris independen
birokrasinya dalam rangka menciptakan
dijelaskan dalam Pasal 120 ayat 2 UUPT
pemerintah yang bersih dan berwibawa.
menyebutkan bahwa komisaris independen
Menurut Baridwan (2005) GCG merupakan dilakukan
sebuah manajer
program untuk
yang
mengawasi
yang didalam pedoman tata kelola yang baik (code of good corporate governance) adalah komisaris dari pihak luar. 6
perusahaan 2.5
Komite Audit Secara
kelancaran
umum
definisi
tentang
komite audit dijelaskan dalam peraturan BAPEPAM No 1 Kep 29/M/2004 yang menyatakan bahwa komite audit adalah komit yang dibentuk oleh dewan komisaris dalam rangka menjalankan tugas dan fungsinya.
kegiatan
perusahaan. tersebut
akan
Jika
terjadi
mendorong operasional
situasi dan didalam
kondisi
lingkungan
perusahaan tentu manajemen ingin cepat mempublikasikannya,
untuk
menarik
perhatian investor, oleh sebab itu likuiditas perusahaan berpengaruh positif terhadap ketepatan publikasi laporan keuangan.
Ikatan
Komite
mengungkapkan
Audit
bahwa
(IKA)
komite
audit
adalah suatu komite yang bekerja secara profesional dan independen yang dibentuk oleh dewan komisaris yang memiliki tugas memperkuat dan membantu fungsi dewan komisaris
(dewan
menjalankan
pengawas)
fungsi
dalam
pengawsasan
(oversight) atas proses pelaporan keuangan manajemen risiko, pelaksanaan audit dan implementasi
didalam
corporate
governance di perusahaan perusahan. 2.6
tentu
Nella et al (2012) menemukan bahwa likuiditas yang diukur dengan current ratio berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan pada perusahaan pertambangan di Bursa Efek Indonesia. Hartati (2013) menemukan hasil
yang
relatif
berbeda,
didalam
penelitian teridentifikasi bahwa likuiditas perusahaan yang diukur dengan current ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan publikasi laporan keuangan. Berdasarkan
uraian
ringkas
tersebut
penelitian mengajukan sebuah hipotesis
Pengembangan Hipotesis
yang akan dibuktikan yaitu: 2.6.1 Hipotesis I
H1
Hilmi dan Ali (2010) berhasil menemukan
bahwa
current
ratio
berpengaruh signifikan terhadap ketepatan publikasi
Current ratio berpengaruh signifikan terhadap ketepatan publikasi laporan keuangan.
2.6.2 Hipotesis II
laporan
keuangan.
Listiana
Hilmi dan Ali (2010) didalam
menemukan
bahwa
likuiditas
penelitiannya teridentifikasi bahwa debt to
perusahaan yang diukur dengan current
equity ratio tidak berpengaruh signifikan
ratio
terhadap
(2012)
berpengaruh
signifikan
terhadap
ketepatan
publikasi
laporan
ketepatan publikasi laporan keuangan.
keuangan.
Semakin
menemukan bahwa debt ratio berpengaruh
terjaga
komposisi
likuiditas
Listiana dan Susilo (2012)
7
signifikan tehradap ketepatan publikasi
Hilmi
dan
Ali
(2010)
laporan keuangan. Hartati (2013) juga
mengungkapkan bahwa return on assets
menemukan bahwa debt to equity ratio
berpengaruh signifikan terhadap ketepatan
tidak berpengaruh signifikan terhadap
publikasi laporan keuangan, Listiana dan
ketepatan publikasi laporan keuangan.
Susilo
Berdasarkan
profitabilitas
uraian
ringkas
tersebut
(2012)
menemukan
berpengaruh
ketepatan
bahwa signigikan
diajukan sebuah hipotesis yang akan
terhadap
dibuktikan:
keuangan. Nella et al (2012) menemukan
H2 Debt to equity ratio berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu publikasi laporan keuangan.
bahwa return on assets tidak berpengaruh
laporan
signifikan terhadap ketepatan publikasi laporan
2.6.3 Hipotesis III
publikasi
keuangan
(timeliness).
Kadir
(2011) mengungkapkan bahwa return on
Hilmi dan Ali (2010) berhasil
assets
tidak
berpengaruh
menemukan bahwa ukuran perusahaan
terhadap
yang
assets
keuangan didalam sebuah perusahaan.
berpengaruh signifikan terhadap ketepatan
Perusahaan yang dijadikan sampel terbukti
publikasi laporan keuangan. Bangun dan
konsisten
Subagyo
bahwa
keadaan tersebut membuat pelaku pasar
ukuran perusahaan berpengaruh signifikan
menjadi optimis dan tidak menilai laba
terhadap publikasi laporan keuangan. Nella
sebagai variabel yang akan mendorong
et al (2012) berhasil menemukan bahwa
keterlambatan dalam publikasi laporan
ukuran perusahaan berpengaruh signifikan
keuangan didalam perusahaan akan tetapi
terhadap
laporan
lebih dipengaruhi oleh variabel lain yang
keuangan. Kadir (2011) mengungkapkan
berasal dari luar penelitian. Berdasarkan
bahwa
tidak
uraian ringkas tersebut maka diajukan
berpengaruh signifikan terhadap ketepatan
sebuah hipotesis yang akan dibuktikan
publikasi laporan keuangan. Oleh sebab itu
yaitu:
diukur
dengan
(2012)
ketepatan
ukuran
total
menemukan
publikasi
perusahaan
peneliti mengajukan sebuah hipotesis yang akan dibuktikan. H3 Ukuran perussahaan berpengaruh signifikan terhadap ketepatan publikasi laporan keuangan. 2.6.4 Hipotesis IV
ketepatan
signifikan
dalam
publikasi
menghasilkan
laporan
laba
H4
Return on assets berpengaruh signifikan terhadap ketepatan publikasi laporan keuangan. 2.6.5 Hipotesis V Kadir bahwa
(2011) kepemilikan
mengungkapkan managerial
berpengaruh signifikan terhadap ketepatan 8
publikasi laporan keuangan. Nella et al
1. Perusahaan yang mempublikasikan
(2012) menemukan bahwa kepemilikan
laporan keuangan lengkap selama
managerial tidak berpengaruh signifikan
periode tahun 2008 – 2011.
terhadap
ketepatan
publikasi
laporan
2. Perusahaan
yang
keuangan. Hartati (2013) juga menemukan
kepemilikan
bahwa struktur kepemilikan managerial
tahun 2008 – 2011
memiliki
managerial
selama
berpengaruh signifikan terhadap ketepatan publikasi laporan keuangan (timeliness).
3.3
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Berdasarkan uraian ringkas tersebut maka diajukan sebuah hipotesis yang akan dibuktikan yaitu: H5
Untuk pengujian
data
maka
tahapan penulis
mengelompokan dua variabel penelitian
Struktur kepemilikan managerial berpengaruh signifikan terhadap ketepatan publikasi laporan keuangan.
yaitu:
3.2
Variabel Independen
METODE PENELITIAN 3.1
mempermudah
Secara umum didalam penelitian ini variabel independen yang digunakan
Populasi dan Sampel
adalah sebagai berikut: Populasi merupakan item item yang
a. Current ratio
saling bekerja sama untuk mencapai satu tujuan.
Didalam
menjadi
penelitian
populasi
adalah
ini
yang seluruh
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampel
Menurut Sartono (2010) current ratio adalah bagian dari kinerja likuiditas perusahaan
yang
menunjukan
perbandingan antara total hutang lancar dengan aktiva lancar yang dimiliki sebuah
didalam
penelitian
ini
adalah beberapa perusahaan manufaktur
perusahaan, atau dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Untuk mendapatkan ukuran sampel yang
Current Ratio
Aktiva Lancar Hu tan g Lancar
tepat maka digunakan metode purposive sampling. Didalam metode tersebut sampel diambil berdasarkan kriteria khusus yang
b.
terdapat pada populasi. Kriteria yang digunakan meliputi.
Debt to equity Ratio Menurut Phalipu (2006) leverage
merupakan bagian dari kinerja keuangan yang
memperlihatkan
perbandingan 9
komposisi kewajiban perusahaan baik jangka panjang maupun jangka pendek dengan
total
kekayaan
e.
perusahaan
Struktur Kepemilikan Managerial
Sartono
(2010)
kepemilikan
managerial
adalah
mengukur leverage digunakan proxy debt
pengelompokan
sejumlah
to equity ratio yang dapat dicari dengan
kewajiban managerial didalam sebuah
menggunakan rumus:
perusahaan
yang
dimiliki
secara
individual.
Untuk
mengukur
struktur
termasuk modal dari pemilik.
Debt to Equity Ratio
c.
Untuk
Total Kewajiban Equity
Ukuran Perusahaan Sudharmadji
perusahaan
dimensi
ukuran yang
hak
dan
kepemilikan managerial ditentukan dari total
(2008)
merupakan
Menurut
persentase
kepemilikan
yang
dipublikasikan didalam laporan keuangan tahunan selama periode penelitian.
memperlihatkan kekayaan yang tersimpan didalam perusahaan. Untuk mengukur ukuran perusahaan dapat digunaan total assets
yang
ditranformasikan
menggunakan logaritma
dengan
natural (LN).
Secara umum ukuran perusahaan dapat dicari dengan menggunakan rumus:
adalah
bagian
dari
profitabilitas
yang
menunjukan
kemampuan
perusahaan
rasio
utuk
menghasilkan laba dengan memanfaatkan sejumlah assets yang terdapat didalam perusahaan. Untuk mengukur return on assets maka digunakan rumus:
Re turn on Assets
variabel
penelitian
konrol
ini
yang
digunakan
berguna
untuk
memperkuat kontribusi yang diberikan oleh variabel dependen. Secara umum
a. Dewan Komisaris Dewan
omisaris
independen
keberadaannya telah diatur dalam Undang
Return on assets Menurut Ross (2005) return on
assets
Pada
yang menjadi variabel kontrol adalah:
Size = LN (Aktiva Lancar + Aktiva Tetap atau Logaritma Natural Total Assets d.
3.3.2 Variabel Kontrol
Laba Bersih x 100% Total Assets
Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas.
Dalam
UUPT,
Komisaris Independen yang telah diadopsi dalam pasal 120 dan ayat 2 menyebutkan bahwa: Anggaran dasar Perseroan dapat mengatur adanya 1 (satu) orang atau lebih komisaris independen dan 1 (satu) orang komisaris
utusan.
Syarat
kedua
menunjukan bahwa komisaris independen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diangkat berdasarkan keputusan RUPS dari 10
pihak
yang
tidak
terafiliasi
dengan
laporan keuangan dinyatakan timeliness
pemegang saham utama, anggota atau
jika perusahaan melalui auditornya mampu
anggota dewan komisaris lainnya. Untuk
mempublikasikan
mengukur dewan komisaris digunakan
sebelum atau tepat 90 hari setelah tanggal
jumlah seluruh anggota dewan komisaris.
tutup
buku.
laporan
Hal
yang
keuangan
sama
juga
diungkapkan oleh Kieso et al (2013) The SEC also believes that timeliness of
b. Komite Audit Ikatan
Komite
(IKA)
information is of extreme importance.
audit
First, the SEC has said that large public
adalah suatu komite yang bekerja secara
companies will have only 60 days to
profesional dan independen yang dibentuk
complete their annual reports, down from
oleh dewan komisaris yang memiliki tugas
90 days
mengungkapkan
bahwa
Audit komite
memperkuat dan membantu fungsi dewan komisaris
(dewan
menjalankan
pengawas)
fungsi
Untuk
dalam
ditentukan
pengawsasan
dibutuhkan
mengukur dari
jumlah
untuk
timeliness hari
yang
mempublikasikan
(oversight) atas proses pelaporan keuangan
laporan keuangan. Jika publikasi laporan
manajemen risiko, pelaksanaan audit dan
keuangan sebelum 90 hari dari tanggal 31
implementasi
Desember
governance
di
didalam
corporate
perusahaan
perusahan.
maka
perusahaan
tersebut
dinyatakan timeliness dan diberikan nilai
Untuk mengukur komite audit maka
kode
digunakan jumlah seluruh anggota komite
terlambat untuk mempublikasikan laporan
audit dalam sebuah perusahaan.
keuangan maka diberikan nilai 0.
3.3.3 Variabel Dependen Ketepatan Keuangan
Publikasi
3.4 Laporan
1
sedangkan
perusahaan
yang
Metode Analisis Untuk
melakukan
pengujian
hipotesis maka digunakan metode analisis Menurut Arens et al ketepatan
waktu
publikasi
(2010) laporan
keuangan dengan yang dijanjikan atau kesesuaian
antara
penyelesaian
dan
dengan menggunakan metode kuantitatif. Pada metode tersebut tahapan pengolahan data dilakukan dengan menggunakan alat uji statistik.
publikasi laporan keuangan berdasarkan aturan menurut standar akuntansi yang berlaku. Untuk di Indonesia publikasi 11
ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
Setelah
seluruh
data
yang
ringkasan hasil terlihat pada tabel 4.3 dibaawah ini Tabel 4.3 Hasil Pengujian -2 Log likelihood
dibutuhkan berhasil dikumpulkan maka tahapan pengujian statistik dapat segera dilakukan. Tahapan pengujian dilakukan dengan
bantuan
Keterangan
Model
Coefficient
Selisih
-2 Log Likelihood
Block 0 Block 1
65,815 60,865
4,950
program
SPSS.
pengujian
dapat
Pada Tabel 4.3 ditemukan bahwa
diperoleh ringkasan hasil terlihat pada sub
pada model Block 0 nilai -2 Log likelihood
bab dibawah ini::
yang dihasilkan adalah sebesar 65,815,
Berdasarkan
4.1
hasil
Analisis Regresi Binary logistic Secara
umum
analisis
binary
logistic tidak jauh berbeda dengan analisis regresi berganda. Faktor yang menjadi pembeda digunakannya ukuran dummy pada variabel dependen, sehingga tujuan analisis regresi binary logistic bersifat predictor terjadinya sebuah event. Untuk melakukan
pengujian
regresi
binary
logistic dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut: 4.1.1 Uji Prasyarat (-2 Log likelihood) Sebelum dilakukan pembentukan
mengalami
penurunan
nilai
setelah
dilakukan penyederhanaan model seperti yang
terlihat
pada
model
Block
1,
penurunan yang terjadi adalah sebesar 4,950, nilai -2 Log likelihood yang dihasilkan pada tabel Block 1 adalah sebesar 60,865, karena nilai -2 Log likelihood tersebut mengalami penurunan menandakan term error dari data semakin melemah sehingga tahapan pengolahan data lebih lanjut dapat segera dilaksanakan.
4.2.2 Pengujian Hosmer and Lemeshow Test Salah
model regresi binary logistic terlebih
satu
prasyarat
sebelum
dahulu dilakukan uji pra syarat atau
dilakukan pembentukan model regresi
disebut dengan -2 Log likelihood. Uji
binary logistic adalah terpenuhinya syarat
tersebut
pengujian
bertujuan
untuk
mengetahui
model
atau
Hosmer
and
kondisi term error dari seluruh variabel
Lemeshow Test. Setelah dilakukan tahapan
penelitian yang akan dibentuk kedalam
pengujian statistik diperoleh ringkasan
model regresi binary logistic. Berdasarkan
hasil seperti terlihat pada tabel 4.4 dibawah
penguihan yang telah dilakukan diperoleh
ini:
Tabel 4.4 12
Hasil Pengujpian Hosmer and Lemeshow Test
Tabel 4.5 Hasil Negelkerke R-Square Model Summary
Hosmer and Lemeshow Test Step 1
Chi-square 7.370
df
Sig. .497
8
square hitung yang dihasilkan adalah
0,497 didalam tahapan pengujian statistik digunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa nilai sigifikan yang dihasilkan berada diatas 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel independen yang digunakan dijadikan
benar
benar
instrument
tepat
untuk
predictor
yang
menunjukan perusahaan akan tepat waktu untuk mempublikasikan laporan keuangan. Oleh sebab itu tahapan pengolahan data lebih lanjut dapat segera dilaksanakan.
Negelkerke
R-square
bertujuan untuk mengetahui kontribusi dari seluruh
variabel
independen
yang
digunakan dalam mempengaruhi ketepatan publikasi laporan keuangan yang diukur dengan persentase. Berdasarkan tahapan pengujian yang telah dilakukan diperoleh ringkasan hasil seperti terlihat pada Tabel 4.5 dibawah ini:
Pada Tabel 4.5 Negelkerke koefisien
R-square sebesar
hasil analisis diperoleh
0,088.
Hasil
nilai yang
diperoleh tersebut menunjukan bahwa likuiditas, leverage, ukuran perusahaan, profitabilitas, struktur kepemilikan, ukuran dewan
komisaris,
memberikan
dan
variasi
komite
audit
kontribusi
untuk
mempengaruhi ketepatan publikasi laporan keuangan pada perusahaan manufaktur sebesar 8,80% sedangkan sisanya sebesar 91,70% lagi dijelaskan oleh variabel lain yang tidak digunakan di dalam penelitian ini seperti rasio pasar, reputasi auditor
4.2.3 Analisis Negelkerke R-Square Analisis
Nagelkerke R Square .088
a. Estimation terminated at iteration number 7 because parameter estimates changed by less than .001.
Pada tabel terlihat bahwa nilai chi-
sebesar 7,370 dan nilai signifikan sebesar
-2 Log Cox & Snell likelihood R Square 60.865a .027
Step 1
yang digunakan dan berbagai variabel lainnya. 4.3
Pembentukan Binary logistic Setelah
Model
seluruh
pra
Regresi
syarat
pengujian regresi binary logistic terpenuhi maka pembentukan model dapat segera dilakukan. Berdasarkan hasil pengujian statistik yang telah dilakukan diperoleh ringkasan hasil terlihat pada Tabel 4.6 dibawah ini:
13
Tabel 4.6 Hasil Pengujian Hipotesis Koefisien Keterangan Regresi (Constanta) Likuiditas Leverage Ukuran Perusahaan Profitabilitas Struktur Kepemilikan Managerial Ukuran Dewan Komisaris Komite Audit
6,132 -0,271 0,276 -0,031 0,065 0,099 -0,875 0,143
4.4.1 Hipotesis I Berdasarkan
Sig 0,427 0,636 0,732 0,440 0,303 0,233 0,886
hasil
pengujian
hipotesis pertama, yang bertujuan untuk mendapatkan
bukti
empiris
pengaruh
likuiditas terhadap ketepatan publikasi laporan keuangan (timeliness) diperoleh nilai koefisien regresi untuk variabel likuiditas bertanda negatif sebesar 0,271
Pada tabel terlihat bahwa setiap variabel penelitian yang digunakan telah memiliki koefisien regresi yang dapat dibuat kedalam sebuah persamaan regresi binary logistic seperti terlihat dibawah ini yaitu:
dengan nilai signifikan sebesar 0,427. Tahapan pengujian statistik digunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05. Hasil pengujian
menunjukan
signifikan
sebesar
bahwa
0,427
>
nilai
α
0,05.
Keputusannya adalah H1 ditolak sehingga
Y = 6,132 – 0,271x1 + 0,276x2 – 0,031x3 + 0,065x4 + 0,099x5 – 0,873xc1 + 0,142xc2 + Є
Sesuai dengan persamaan regresi binary logistic yang telah terbentuk dapat dibuat analisis dan pembahasan yang tentu merupakan permasalahan
jawaban
dari
sejumlah
yang
dibahas
didalam
penelitian ini seperti terlihat pada sub bab dibawah ini:
dapat
disimpulkan
bahwa
likuiditas
perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap
ketepatan
publikasi
laporan
keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pengujian
hipotesis
pertama
menunjukan bahwa posisi likuiditas yang dimiliki
perusahaan
selama
periode
observasi tidak mempengaruhi ketepatan publikasi laporan keuangan. Temuan yang
4.4
Hasil Pengujian Hipotesis dan Pembahasan
didapatkan didalam tahapan pengujian hipotesis pertama konsisten dengan hasil
Sesuai
dengan
hasil
pengujian
hipotesis yang telah dilakukan dapat dibuat analisis dan pembahasan seperti terlihat pada sub bab dibawah ini:
penelitian
Hartati
(2013)
menemukan
bahwa current ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan publikasi laporan
keuangan.
Hasil
tersebut
menunjukan adanya sejumlah variabel yang berada diluar model yang lebih mempengaruhi ketepatan publikasi laporan 14
keuangan didalam sebuah perusahaan.
Hasil
yang
diperoleh
Didalam penelitian tersebut teridentifikasi
tahapan
bahwa posisi likuiditas perusahaan secara
menunjukan bahwa posisi hutang yang
optimal,
mendorong
dimiliki perusahaan sepanjang periode
stakeholders berusaha mengamati sejumlah
penelitian tidak mempengaruhi ketepatan
variabel
besar
publikasi laporan keuangan. Temuan yang
kontribusinya dalam mendorong adanya
diperoleh pada tahapan pengujian hipotesis
ketepatan publikasi laporan keuangan.
kedua konsisten dengan penelitian yang
Widaryanti (2011) menemukan bahwa
dilakukan oleh Hilmi dan Ali (2010)
current ratio tidak berpengaruh signifikan
didalam
terhadap
bahwa
keadaan
lain
tersebut
yang
ketepatan
lebih
publikasi
laporan
keuangan.
pengujian
didalam
hipotesis
penelitiannya debt
to
teridentifikasi
equity
ratio
tidak
berpengaruh signifikan terhadap ketepatan publikasi laporan keuangan.
4.4.2 Hipotesis II
Ketepatan
alokasi dana yang bersumber dari hutang
Berdasarkan
hasil
pengujian
mendorong posisi hutang yang dimiliki
hipotesis kedua yang bertujuan untuk
perusahaan
mendapatkan
tersebut
leverage
kedua
bukti
terhadap
empiris
pengaruh
ketepatan publikasi
selalu
optimal,
tentu
penghalang
keadaan
bukanlah
menjadi
perusahaan
untuk
laporan keuangan, hasil pengujian statistik
mempublikasikan
yang dilakukan diperoleh nilai koefisien
tepat waktu. Dalam hal ini timeliness
regresi yang dimiliki variabel leverage
publikasi laporan keuangan lebih disebab
adalah
oleh sejumlah variabel lain yang tidak
sebesar
0,276
dengan
nilai
laporan
signifikan sebesar 0,636. Proses pengujian
digunakan
data dilakukan dengan tingkat kesalahan
tersebut. Hartati (2013) juga menemukan
sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh dalam
bahwa
pengujian
nilai
berpengaruh signifikan terhadap ketepatan
signifikan sebesar 0,636 > α 0,05. Maka
publikasi laporan keuangan. Stakeholders
keputusannya adalah H2 ditolak sehingga
menilai perusahaan yang dijadikan sampel
dapat disimpulkan bahwa leverage tidak
selalu dapat menjaga komposisi hutang
berpengaruh signifikan terhadap publikasi
secara
laporan
mengungkapkan
menunjukan
keuangan
pada
bahwa
perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
laporan
didalam
keuangannya
debt
to
optimal.
keuangan
model
equity
penelitian
ratio
Widaryanti ketepatan
tidak
(2011) publikasi
(timeliness)
tidak
Indonesia. 15
dipengaruhi oleh leverage yang dimiliki
laporan
keuangan.
Nasution
(2013)
perusahaan.
menemukan bahwa ukuran perusahaan yang diukur dengan total assets tidak
4.4.3 Hipotesis III Berdasarkan
berpengaruh signifikan terhadap ketepatan hasil
pengujian
publikasi laporan keuangan, hasil tersebut
yang
bertujuan
menunjukan bahwa besar atau kecilnya
membuktikan secara empiris pengaruh
perusahaan tidak mempengaruhi ketepatan
ukuran perusahaan terhadap ketepatan
publikasi laporan keuangan.
hipotesis
ketiga,
publikasi
laporan
keuangan,
hasil
pengujian t-statistik menunjukan bahwa
4.4.4 Hipotesis IV
ukuran perusahaan memiliki koefisien
Sesuai dengan
hasil
pengujian
regresi bertanda negatif sebesar -0,031
hipotesis keempat dengan menggunakan
dengan nilai signifikan sebesar 0,732
profitabilitas sebagai variabel independen,
Tahapan pengujian statistik dilakukan
berdasarkan pengujian statistik yang telah
dengan menggunakan tingkat kesalahan
dilakukan diperoleh nilai koefisien regresi
0,05. Hasil pengujian tersebut menujukan
bertanda positif sebesar 0,065, dengan nilai
bahwa nilai signifikan sebesar 0,732 > α
signifikan sebesar 0,584. Pada tahapan
0,05 maka keputusannya adalah H3 ditolak
pengujian
sehingga dapat disimpulkan bahwa ukuran
kesalahan sebesar 0,05. Hasil pengujian
perusahaan tidak berpengaruh signifikan
statistik
menunjukan
terhadap
sebesar
0,440
ketepatan
publikasi
laporan
statistik
>
digunakan
nilai
alpha
tingkat
signifikan 0,05
maka
keuangan pada perusahaan manufaktur
keputusannya adalah H4 ditolak sehingga
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
dapat disimpulkan bahwa profitabilitas
Pada
hasil
pengujian
hipotesis
perusahaan tidak berpengaruh signifikan
menunjukan bahwa ukuran perusahaan
terhadap
tidak berpengaruh signifikan terhadap
keuangan pada perusahaan manufaktur
ketepatan publikasi laporan keuangan.
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Hasil
yang
pengujian
diperoleh
hipotesis
pada
ketiga
tahapan konsisten
ketepatan
Hasil tahapan
publikasi
laporan
yang
diperoleh
didalam
pengujian
hipotesis
keempat
dengan penelitian yang dilakukan oleh
menunjukan
Kadir
bahwa
perusahaan dalam menghasilkan laba tidak
berpengaruh
mempengaruhi ketepatan publikasi laporan
signifikan terhadap ketepata publikasi
keuangan. Temuan yang diperoleh pada
ukuran
(2011)
mengungkapkan
perusahaan
tidak
bahwa
kemampuan
16
tahapan
pengujian
hipotesis
keempat
hasil
pengujian
statistik
yang
telah
konsisten dengan hasil penelitian yang
dilakukan diperoleh nilai koefisien regresi
dilakukan
bertanda
oleh
Nella
et
al
(2012)
positif
sebesar
0,099
pada
menemukan bahwa return on assets tidak
tahapan pengujian statistik diperoleh nilai
berpengaruh signifikan terhadap ketepatan
signifikan sebesar 0,303. Pada tahapan
publikasi laporan keuangan (timeliness).
pengujian
statistik
digunakan
Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa
kesalahan
sebesar
0,05.
besar kecilnya laba yang dihasilkan tidak
diperoleh dalam pengujian menunjukan
lagi mempengaruhi ketepatan publikasi
bahwa nilai signifikan sebesar 0,303 >
laporan keuangan, dalam hal ini ketepatan
alpha 0,05. Keputusannya adalah H5
publikasi
lebih
ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa
dipengaruhi oleh variabel lain yang berada
struktur kepemilikan managerial tidak
diluar model penelitian tersebut. Kadir
berpengaruh signifikan terhadap ketepatan
(2011) mengungkapkan bahwa return on
publikasi
assets
perusahaan manufaktur yang terdaftar di
laporan
tidak
terhadap
keuangan
berpengaruh
ketepatan
publikasi
signifikan laporan
laporan
Hasil
keuangan
tingkat yang
pada
Bursa Efek Indonesia.
keuangan didalam sebuah perusahaan.
Hasil yang diperoleh pada tahapan
Perusahaan yang dijadikan sampel terbukti
pengujian hipotesis kelima menunjukan
konsisten
fungsi kontroling yang dilakukan oleh
dalam
menghasilkan
laba
keadaan tersebut membuat pelaku pasar
investor
menjadi optimis dan tidak menilai laba
berpengaruh terhadap publikasi laporan
sebagai variabel yang akan mendorong
keuangan, Temuan yang diperoleh pada
keterlambatan dalam publikasi laporan
tahapan pengujian hipotesis sejalan dengan
keuangan didalam perusahaan akan tetapi
penelitian yang dilakukan oleh Nella et al
lebih dipengaruhi oleh variabel lain yang
(2012) menemukan bahwa kepemilikan
berasal dari luar penelitian.
managerial tidak berpengaruh signifikan terhadap
4.4.5 Hipotesis V Berdasarkan
individual (managerial)
ketepatan
laporan
keuangan. Hasil yang diperoleh tersebut hasil
pengujian
menunjukan bahwa besar atau kecilnya
hipotesis kelima yang bertujuan untuk
kepemilikan
mendapatkan
dimiliki
bukti
publikasi
tidak
empiris
pengaruh
secara
audit
managerial
tidak
yang
mempengaruhi
struktur kepemilikan managerial terhadap
ketepatan publikasi laporan keuangan yang
ketepatan publikasi laporan keuangan,
dimiliki perusahaan. Dalam hal ini masih 17
terdapatnya sejumlah variabel yang juga
ketepatan publikasi laporan keuangan
turut
pada perusahaan manufaktur yang
berperan
untuk
mempengaruhi
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
ketepatan publikasi laporan keuangan yang belum
digunakan
didalam
5. Hasil
peneliitan
pengujian
managerial
Berdasarkan
analisis
hasil pengujian
diajukan
berpengaruh
laporan keuangan pada perusahaan
Kesimpulan
maka
tidak
signifikan terhadap ketepatan publikasi
PENUTUP
pembahasan
kelima
ditemukan bahwa struktur kepemilikan
tersebut.
5.1
hipotesis
beberapa
manufaktur yang terdaftar di Bursa
dan
Efek Indonesia.
hipotesis
kesimpulan
penting yang merupakan inti dari sejumlah
5.3
Keterbatasan Penelitian dan saran Peneliti sadar bahwa tesis yang telah
masalah yang diajukan didalam penelitian
selesai dilaksanakan saat ini masih memiliki
yaitu sebagai berikut:
kelemahan dan kekurangan. Hal tersebut
1. Hasil pengujian hipotesis pertama ditemukan berpengaruh
bahwa
likuiditas
karena
adanya
keterbatasan
peneliti tentang berbagai hal yaitu:
terhadap
1. Jumlah perusahaan yang dijadikan
ketepatan publikasi laporan keuangan
sampel relatif masih digolongkan kecil
pada perusahaan manufaktur yang
sehingga
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
perusahaan yang terdaftar di Bursa
2. Hasil
signifikan
tidak
disebabkan
pengujian
mewakili
total
kedua
Efek Indonesia. Situasi tersebut tentu
tidak
mempengaruhi akurasi hasil penelitian
terhadap
yang diperoleh. Oleh sebab itu bagi
ketepatan publikasi laporan keuangan
peneliti dimasa mendatang disarankan
pada perusahaan manufaktur yang
untuk
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
perusahaan yang akan dipilih sebagai
ditemukan berpengaruh
3. Hasil
bahwa
hipotesis
belum
leverage
signifikan
pengujian
hipotesis
menambahkan
jumlah
ketiga
sampel, hal tersebut dilakukan dengan
ditemukan bahwa ukuran perusahaan
mencari metode pengambilan sampel
tidak berpengaruh signifikan terhadap
yang lebih tepat, saran tersebut sangat
ketepatan publikasi laporan keuangan
penting
pada perusahaan manufaktur yang
meningkatkan ketepatan dan akurasi
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
hasil penelitian dimasa mendatang.
4. Hasil pengujian hipotesis keempat
2. Periode observasi yang digunakan
ditemukan bahwa profitabiitas tidak
didalam penelitian ini digolongkan
berpengaruh
masih dilakukan pada waktu yang
signifikan
terhadap
dilaksanakan
untuk
18
relatif pendek. Oleh sebab itu bagi peneliti dimasa mendatang disarankan untuk memperluas wilayah dan priode
Decow Albert. 2005. Agency Cost and Solved Problem. Aticle Financial Management. www.article.blog,con
penelitian, dan mencoba mengguna periode tahun yang sedang berada dalam masa krisis untuk kemudian
Ghozali, Imam 2010. Analisis Multivariate dengan Mengugnakan SPSS 19.0. BPFE, Yogyakarta.
membandingkannya dengan keadaan saat ini.
DAFTAR PUSTAKA
Agung Setiabudi. 2009. Eviews (Teori dan Aplikasi). Badan Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta. Arens, Elder, Beasly. 2010. Auditing and Assurance Services an Integrated Aprrocach 14th Editions. McGraw-Hill, Irwin. Arifin Kusuma. 2012. Ketepatan Investasi Melalui Analisis Terhadap Laporan Keuangan. www.kompas.com Badan
Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM). 2012. www.idx.co.id
Berlkoui. 2008. Dasar Dasar Perbelanjaan Perusahaan (Teori dan Aplikasi). Gramedia Pustaka, Jakaarta. Bangun Primsa dan Subagyo dan Malem Ukur Tarigan. 2012. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Audit Report Lag Pada Perusahaan yang Listed di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi Keuangan Universitas Kristen Petra Volume 4 Nomor 3. Surabaya. Dharmadji. 2005. Dasar Dasar Manajemen Keuangan. Salemba Empat, Jakarta.
Kieso Donald E, Jerry J Weygandt dan Terry D Warfield. 2013. Intermediate Accounting Fifteenth Edition. Jhon Willey & Soon Gujarati,Damodar.2004. Econometrica. Mc Graw-Hill, Irwin. Hartati, Fera. 2013. Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Pada Perusahaan Industri Tekstil dan Garmen yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jurnal Akuntansi Keuangan Nomor 4 Volume 1 Universitas Gunadarma, Jakarta. Helsey. 2005. Corporate Finance. Printice Hall. Florida. Hilmi Utari dan Syaiful. 2010. Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan (Studi Empiris Pada Perusahaan Perusahaan yang Terdaftar di BEI Periode Tahun 2004 – 2006). Jurnal Akuntansi Keuangan Volume 11 Nomor 8. Universitas Brawijaya, Malang. Husnan, Suad & Enny Pudjiastuty. 2003. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jilid I, Edisi Keempat, YPTKI , Jakarta. Kadir Abdul. 2011. Faktor Faktor yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Studi Empiris Pada Perusahaan 19
Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Manajemen dan Akuntansi Volume 12 Nomor 1. April 2011. Listiana Lisa dan Susilo Tri Pujadi. 2012. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Reporting Lag Perusahaan. Media Riset Akuntansi Vol 2 No 1 Februari 2012. Madura, Jason. 2005. Manajemen Keputusan Investasi. Edisi Indonesia. Ghalia, Jakarta. Mulyadi. 2011. Dasar Akuntansi Biaya (Suatu Pengantar dalam Praktek dan Teori). BPFE, Yogyakarta. Nachrowi, bi Nachrowi. 2007. Dasar Dasar Pengenalan Aplikasi SPSS dan Eviews. BPFE, Yogyakarta. Nasution Khayida Alfian. 2013. Pengaruh Likuiditas, Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas Terhadap Ketepatan Waktu Dalam Pelaporan Keuangan (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2009 – 2011). Ejournal UNP Nomor 3 Volume 5 Agustus 2013. Nella Yovita Sari Lie. 2012. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampian Laporan Keuangan Pada Perusahaan Pertambangan Periode 2008 – 2010. Jurnal Berskala Ilmiah Mahasiswa Akuntansi Vol 1 Januari 2012. Nguyen Oskar. 2007. The Impac of Financial Factor and Non Financial Factor to Timelinees of Auditing Report. Journal Economic Asia Volume 4 Number 12. July 4th Singapore
Phalipu Healy. 2005. Fundamental of Financial Management. McGrawHill, Irwin. Riyanto, Bambang. 2004. Dasar-Dasar Perbelanjaan Perusahaan, Teori dan Aplikasi.. BPFE,Yogyakarta. Robert Jasso Alliot. 2001. Financial of Management. Edisi Indonesia. Ghalia, Jakarta. Ross, William, Jeff. 2005. Coorporate Financial Statement. Edisi Indonesia. Gramedia Pustaka, Jakarta. Sartono, Agus, 2001 Manajemen Keuangan dan Aplikasi Perusahaan. BPFE, Yogyakarta. Santoso ,Singgih. 2001. SPSS Aplikasi. Gramedia Jakarta.
Dari
Sartono Agus. 2010. Manajemen Keuangan dan Aplikasi Perusahaan Cetekan V. BPFE, Yogyakarta. Scott Patty. 2003. Agency Cost and Timeliness Corporate Finance Statement. Journal Financial Accounting of England. Sekaran Uma. 2005. Metode Penelitian dengan Pendekatan Bisnis Gramedia Pustaka, Jakarta. Soemarso. 2008. Dasar Dasar Akuntansi (Suatu Pengantar). BPFE, Yogyakarta. Subramayam. 2008. Corporate Finance (Theory and Aplication). McGrawHill, Irwin. Sudharmadji Aris Murdoko. 2008. Dasar Dasar Manajemen Keuangan. Gramedia Pustaka, Jakarta.
20
Tandelilin, Edwardus. 2010. Analisis Keputusan Investassi. Teori dan Aplikasi. BPFE, Yogyakarta. Trisnawati Estralita dan Charistine. 2011. Pengaru Opini Audit, Rasio Profitabilitas, Solvabilitas dan Ukuran KAP Terhadap Audit Delay. Jurnal Akuntansi dan Manajemen.Nomor 3 Volume 5. Universitas Brawijaya, Malang. Wolk William Sunday. Jason Robert. Tony J. 2001. Investment Theory. McGraw-Hill. Irwin. Widaryanti. 2011. Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Corporate Internet Reporting Pada Perusahaan Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Indonesia. Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan Vol 2 Nomor 2 November 2011. Widiastuty, Yanna. 2009. Analisis Faktor Fundamental dan Risiko Sistematik Terhadap Harga Saham Properti Di BEJ. Jurnal Akuntansi dan Keuangan . Universitas Kristen Petra. Jakarta.
21