Pengembangan Bimbingan Kelompok .... (Muhammad Zahrul Mahdi) 97
PENGEMBANGAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN METODE TUTOR TEMAN SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII C DI SMP NEGERI 2 PIYUNGAN THE DEVELOPMENT GROUPS GUIDANCE WITH A METHOD OF A PEERS TUTOR TO INCREASE YIELDS OF RESULT OF MATH LEARN STUDENTS VIII C AT SMP NEGERI 2 PIYUNGAN Oleh: M. Zahrul Mahdi, Universitas Negeri Yogyakarta
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa di SMP Negeri 2 Piyungan melalui bimbingan kelompok dengan metode tutor teman sebaya serta mendeskripsikan prosesnya. Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dengan pendekatan kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah 27 siswa kelas VIII SMP N 2 Piyungan dengan nilai matematika dibawah standar KKM. Data penelitian ini diperoleh dengan menggunakan tes hasil belajar. Uji validitas instrumen menggunakan validitas isi, sedangkan uji skala reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach dan diperoleh koefisien 0,926. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini adalah; 1) Hasil belajar matematika siswa dapat ditingkatkan dengan pemberian bimbingan kelompok melalui metode tutor teman sebaya. 2) Prosesnya yaitu diawali dengan peneliti berkolaborasi dengan guru mata pelajaran ketika menentukan bahan ajar dan rancangan tindakan yang selanjutnya melakukan pre-test yang diteruskan dengan menentukan tutor. Setelah itu diberikan tindakan kemudian dilakukan post-test untuk mengetahui hasilnya. Pada siklus kedua dilakukan perbaikan berdasarkan refleksi kemudian dilakukan pengukuran hingga semua nilai siswa memenuhi target tindakan yaitu nilai melebihi KKM. Kata kunci : bimbingan kelompok, tutor teman sebaya, hasil belajar matematika Abstract
This study aims to improve students' mathematics learning outcomes in SMP Negeri 2 Piyungan through group counseling with peer tutoring methods and to describe the process. This study used action research model with qualitative approach. Subjects in this study were 27 grade VIII students of SMP N 2 Piyungan who had mathematical achievements under standard of KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). The research data was obtained using achievement test. The test validity of the instrument was based on content validity, while the test reliability was judged using Cronbach Alpha formula. The coefficient of reliability was 0.926. The data were analyzed using quantitative descriptive technique. The results of this study were; 1) The students' mathematics learning could be enhanced usung of group counseling through peer tutoring method. 2) The process is started from researcher’s collaboration with teacher of subject matter when determining the materials and the design of actions, further pre-test was performed and continued by determining a tutor. After it the action or treatment was conducted, the students did the posttest to find out the results. It is find out that all students had met the target value of the treatment. Keywords: group guidance, peers tutoring method, result of math learn
PENDAHULUAN Sebagai seorang guru dalam proses belajar
dengan kebutuhan siswa dalam melakukan kegiatan
pembelajaran.
Dalam
proses
mengajar hendaknya dapat memahami siswa-
pembelajaran siswa, setiap guru mempunyai
siswanya dengan baik, supaya situasi kegiatan
keinginan
belajar mengajar dapat berlangsung dengan baik.
memperoleh
Kewajiban guru sebagai pelaku pendidikan
memuaskan. Harapan tersebut seringkali kandas
adalah mencari cara yang terbaik dan sesuai
dan tidak terwujud, karena banyak siswa tidak
agar hasil
semua belajar
siswanya yang
baik
dapat dan
98 E- Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 3 Tahun ke-5 2016
seperti yang diharapkan akibat adanya kesulitan
pelajaran lain. Keadaan ini sangat ironis dengan
dalam belajar. Untuk mengatasi masalah belajar
kedudukan
siswa, maka bimbingan dan konseling dapat
pengembangan ilmu dan pengetahuan, mengingat
memberikan
berupa
matematika merupakan induk ilmu pengetahuan.
bimbingan klasikal, bimbingan keompok maupun
Matematika saat ini belum menjadi pelajaran
layanan informasi yang berkaitan dengan belajar
yang difavoritkan (Rizka Azizah, 2010: 14). Alih-
siswa.
alih difavoritkan, mata pelajaran ini kerap
layanan
dasar
yang
Menurut bentuknya bimbingan dibedakan
dan
peran
matematika
untuk
dianggap momok bagi sebagian besar siswa.
menjadi dua yaitu, bimbingan individu dan
Rendahnya
minat
belajar
matematika
bimbingan kelompok. Bilamana siswa yang
disebabkan karena matematika terasa sulit dan
dilayani lebih dari satu orang, entah kelompok itu
banyak guru matematika mengajarkan materi-
kecil, agak besar, atau sangat besar maka
materi dengan menggunakan metode yang tidak
digunakan
kelompok.
menarik, dimana guru menerangkan materi
Bimbingan kelompok dapat terlaksana dengan
(teacher telling) sementara murid mencatat
berbagai cara, misalnya dibentuk kelompok kecil
pelajaran. Metode yang tidak menarik tersebut
dalam rangka layanan konseling kelompok,
menyebabkan murid menjadi malas dalam belajar
dibentuk kelompok diskusi, diberikan bimbingan
dan
belajar kepada siswa yang tergabung dalam satu
memperdalam pelajaran tersebut (Rizka Azizah,
kesatuan kelas di sekolah. Dalam penerapannya,
2010: 14).
istilah
bimbingan
tidak
memiliki
keinginan
untuk
bimbingan kelompok sangat membantu dalam
Berdasarkan wawancara dan observasi yang
proses pembelajaran disekolah. Siswa yang
telah dilakukan di SMP Negeri 2 Piyungan
mempunyai masalah kesulitan dalam belajar
Bantul diperoleh hasil, bahwa siswa kelas VIII
dapat
masih
dibantu
dengan
pemberian
layanan
merasa
kesulitan
dalam
memahami
bimbingan belajar yang berbentuk kelompok.
pelajaran matematika. Selain itu siswa juga
Beberapa mata pelajaran klasik yang masih
kurang bersemangat dalam mengikuti proses
dianggap sulit bagi siswa SMP saat ini adalah
belajar mengajar. Hal ini terlihat dengan siswa
Matematika.
yang kadang bercerita sendiri, mengantuk, dan
Matematika merupakan salah satu bidang
bermain. Cara yang ditempuh oleh guru mata
studi yang menduduki peranan penting dalam
pelajaran untuk mengatasi permasalahan tersebut
pendidikan. Hal ini dapat dilihat dari waktu jam
adalah dengan memberikan tugas kepada siswa.
pelajaran
dibanding
Hal seperti ini yang menjadi penyebab rendahnya
pelajaran lain. Pelajaran matematika dalam
hasil belajar yang diperoleh siswa berkaitan
pelaksanaan pendidikan diberikan kepada semua
dengan mata pelajaran matematika. Selain itu
jenjang pendidikan. Hal ini dapat mengakibatkan
terlihat kurang maksimalnya pemberian layanan
hasil belajar matematika lebih rendah bila
bimbingan belajar yang diberikan guru bimbingan
dibandingkan dengan hasil belajar pada mata
konseling di sekolah terhadap siswa yang
sekolah
lebih
banyak
Pengembangan Bimbingan Kelompok .... (Muhammad Zahrul Mahdi) 99
mengalami masalah belajar karena kurangnya
lebih cepat memahami materi dibandingkan saat
koordinasi dan kerjasama antara guru mata
guru yang menjelaskanya. Siswa yang menjadi
pelajaran dengan guru bimbingan konseling
tutor juga akan lebih memotivasi siswa lainya,
terkait masalah belajar yang dialami oleh siswa.
karena akan muncul rasa ingin meniru tutor dari
Dalam
upaya
membantu
guru
mata
siswa.
Meniru
dalam
hal
positif
seperti
pelajaran dalam menangani permasalahan belajar
mempunyai hasil belajar yang baik, dipercaya
siswa tersebut, diharapkan guru bimbingan dan
oleh guru, dan dapat menguasai materi dengan
konseling dapat memberikan layanan bimbingan
baik. Hal-hal semacam ini yang dapat memotivasi
kelompok dengan menggunakan model dan
siswa untuk menjadi lebih baik. Penelitian yang
metode pembelajaran yang tepat. Salah satu
dilakukan
model pembelajaran di antaranya adalah model
“Penerapan Metode Pembelajaran Tutor teman
pembelajaran kooperatif
yaitu suatu model
sebaya Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar
pembelajaran yang menggunakan kelompok-
Akutansi Pada Siswa Kelas X AK 1 SMK Batik 2
kelompok, dengan kekhasan dari model tersebut
Surakarta”, menyimpulkan adanya peningkatan
adalah setiap siswa dalam kelompok-kelompok
prestasi
yang mempunyai tingkat kemampuan, budaya,
metode tutor teman sebaya. Penelitian lain yang
etnis, sosial yang berbeda-beda, mengutamakan
dilakukan oleh Zahral Hayati (2013) tentang
kerja sama untuk menyelesaikan permasalahan
“Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor
serta menerapkan pengetahuan dan keterampilan
teman sebaya Terhadap Aktivitas Dan Hasil
untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Belajar Mata Pelajaran Biologi Di SMA Srijaya
Pembelajaran merupakan
model
sebaya
Negara
siswa
Palembang”,
(2010)
setelah
tentang
diterapkanya
menyimpulkan
metode
diskusi kelompok tutor teman sebaya memiliki
kooperatif. Penggunaan bimbingan kelompok
pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar
dengan metode tutor teman sebaya diharapkan
siswa. Dari studi pendahuluan ini dan melihat
lebih efektif membantu permasalahan siswa.
hasil yang diperoleh, diharapkan penerapan
Didalam tutor teman sebaya tidak ada batas yang
bimbingan kelompok dengan metode tutor teman
menghalangi antara siswa dengan tutor dan siswa
sebaya oleh peneliti dapat meningkatkan hasil
akan lebih terbuka, tidak malu bertanya karena
belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri
yang menjadi tutor adalah teman mereka sendiri.
2 Piyungan.
itu
satu
teman
belajar
Maryani
pembelajaran
Selain
salah
tutor
oleh
pembelajaran
yang
dilakukan
berkelompok dengan kesamaan usia akan lebih
Waktu dan Tempat Penelitian
memudahkan siswa dalam memahami materi.
Penelitian ini berlokasi di SMP Negeri 2
Alasan psikologis ini yang menjadi pertimbangan
Piyungan yang beralamat di Jl. Wonosari,
mengapa dalam penelitian ini menggunakan
Sitimulyo, Piyungan. Waktu penelitian dilakukan
bimbingan kelompok dengan metode tutor teman
pada bulan Oktober sampai November 2015.
sebaya. Dengan tutor teman sebaya siswa akan
100 E- Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 3 Tahun ke-5 2016
Target/Subjek Penelitian
Teknik Analisis Data
Subjek dalam penelitian adalah siswa kelas
Teknik analisis data yang digunakan dalam
VIII C SMP Negeri 2 Piyungan tahun ajaran
penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif
2015/2016 yang berjumlah 27 siswa.
kuantitatif.
Prosedur Penelitian
Analisis data kuantitatif dalam penelitian
Pada penelitian tindakan ini dilakukan dua
ini yaitu dengan cara menggunakan patokan
siklus dengan tiga kali pemberian tindakan,
berupa KKM yang ditetapkan sekolah yaitu 70
langkah dalam melaksanakan setiap tindakannya
untuk standar kelulusan suatu mata pelajaran
dilakukan melalui tahap-tahap yang disusun
dengan kategori nilai sebagai berikut:
secara
sistematis
yaitu
tahap
pelaksanaan
tindakan. Penelitian dapat dikatakan berhasil apabila dalam penelitian ini hasilnya telah sesuai dengan target penelitian yaitu peningkatan hasil belajar dengan kategori tinggi terhadap nilai pelajaran Matematika siswa kelas VIII C SMP Negeri 2 Piyungan.
Data Pada penelitian ini, peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan teknik tes karena tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui peningkatan hasil belajar yang mana dapat dikumpulkan melalui tes. Bentuk tes yang peneliti gunakan adalah bentuk tes objektif pilihan ganda (multiple choice items). Jumlah soal tes yang peneliti gunakan adalah 20 butir tes. Validitas pada penelitian ini menggunakan validitas konstruk yang berupa expert judgement pada soal matematika yang akan diujikan oleh guru Matematika yang bersangkutan yaitu Ibu Nur Hayati S. Pd. Hasil pada uji reliabilitas yang menggunakan
diperoleh berdasarkan kemampuan soal tes hasil belajar matematika
Data, Intrumen, dan Teknik Pengumpulan
dilakukan
Tabel 2. Kriteria Skor Tes Hasil Belajar RENTANG SKOR NILAI NO KATEGORI TES HASIL BELAJAR 1. 80 ≤ x ≤ 100 Tinggi 2. 70 ≤ x < 80 Sedang 3. 40 ≤ x < 70 Rendah Skor nilai tes hasil belajar tersebut
SPSS
16.00
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Nama ADN AA BNS DNI DOM FPI FI GRY HM
No. Nama 10 HK 11 IN 12 JAP 13 JAD 14 KPP 15 LR 16 LS 17 LLM 18 MUR
No. 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Nama MRH NAZ NWW RZA RRF RMG RN SLA WFR
Hasil Penelitian Berdasarkan hasil pre-test diketahui bahwa hasil belajar matematika siswa sebelum diberikan tindakan yaitu rendah. Dibawah ini disajikan tabel pre-test siswa kelas X. 1 dengan kategori hasil belajar matematika rendah: Tabel 2. Nama Subjek Penelitian
menunjukkan angka reliabilitas sebesar 0,926 sehingga reliabilitas tersebut memiliki reliabilitas dengan kategori yang sangat tinggi.
Berdasarkan hasil pr-test tersebut, maka peneliti dapat menerapkan tindakan berupa bimbingan
kelompok
dengan
metode
tutor
Pengembangan Bimbingan Kelompok .... (Muhammad Zahrul Mahdi) 101
sebaya. Kriteria keberhasilan dalam tindakan ini
dengan baik agar tindakan lancar dan mencapai
adalah minimal nilai diatas KKM.
hasil yang maksimal.
Proses
pemberian
tindakan
dilakukan
Secara keseluruhan
kegiatan pemberian
melalui dua siklus yang terdiri dari tiga
bimbingan kelompok berupa tutor teman sebaya
pemberian tindakan. Setiap tindakan dalam
pada siswa sudah dapat menurunkan jumlah
penelitian ini dilakuakn satu kali pertamuan dan
siswa yang memiliki nilai Matematika yang
disetiap
rendah, yang awalnya 4% menjadi 0%. Dilihat
pertemuan
dilaksanakan
beberapa
kegiatan. Tiap-tiap tindakan dilaksanakan dengan
dari hasil
mengikuti tahapan dalam bimbingan konseling
menunjukkan penurunan prosentase kategori
dengan
siswa
tutor
sebaya,
yaitu
Penjelasan
pada siklus
II sudah
yang
memiliki
nilai
mengenai bimbingan kelompok dengan metode
keseluruhan,
sehingga
peneliti
tutor sebaya, 2) Peneliti berkolaborasi dengan
Matematika sepakat untuk tidak melanjutkan
guru matematika, 3) Pelaksanaan tutor teman
tindakan pada siklus yang ke III, karena hasil
sebaya.
sudah mencapai target.
Secara keseluruhan
1)
post-test
rendah dan
secara guru
kegiatan pemberian
Hasil yang diperoleh pada penelitian ini
bimbingan kelompok berupa tutor teman sebaya
sudah sesuai dengan kriteria keberhasilan yang
pada siswa sudah dapat menurunkan jumlah
telah ditetapkan oleh peneliti yaitu meningkatkan
siswa yang memiliki nilai Matematika yang
hasil belajar Matematika pada siswa yang
rendah, yang awalnya 22% menjadi 4%. Dilihat
memiliki nilai belajar Matematika yang rendah
dari
sudah
dan nilai Matematika siswa sudah berada pada
menunjukkan penurunan prosentase kategori
kategori sedang dan tinggi. Pada pelaksanaan
siswa yang memiliki nilai rendah sebesar 18%,
tidakan pada siklus
dengan demikian peneliti dan guru Matematika
mengalami hambatan apapun sehingga hasil
sepakat untuk memberikan tindakan lanjutan pada
tindakan pada siklus ke II sesuai target dan sudah
siklus ke II, karena masih ada 4% siswa yang
maksimal tidak perlu dilanjutkan lagi pada siklus
masih memiliki nilai rendah.
ke III.
hasil
post-test
pada
siklus
I
II ini, peneliti tidak
Refleksi dilaksanakan berdasarkan hasil dari tindakan siklus kedua dimana menunjukkan
Pembahasan Hasil Penelitian Pelaksanaan metode bimbingan kelompok
hasil penurunan siswa yang memiliki nilai Matematika dalam kategori rendah yaitu dari 4%
dengan menggunakan tutor teman sebaya dalam
menjadi 0% atau tidak ada sama sekali siswa yang memiliki kategori rendah. Pada setiap pertemuan di setiap tindakan siswa selalu dengan jumlah lengkap, akan tetapi sebelum tindakan
meningkatkan hasil belajar Matematika pada siswa kelas VIII-C di SMP Negeri 2 Piyungan telah
berjalan
sesuai
dengan
yang
telah
pertama dilakukan di siklus ke II ini, tutor diberikan pelatihan untuk menyampaikan materi
direncanakan, dan hasil yang didapat telah sesuai
102 E- Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 3 Tahun ke-5 2016
dengan tujuan. Hal tersebut ditandai dengan
manfaat dari pengalaman pendidikan ini bagi
adanya peningkatan hasil belajar Matematika
dirinya sendiri. Pada pemaparan pendapat ahli
berupa nilai ulangan yang dilakukan pada tanggal
tersebut mengenai bimbingan kelompok yang
4
mengukur
dapat mengoptimalkan perkembangan siswa,
perkembangan siswa dalam mata pelajaran
maka peneliti menggunakan metode tersebut
Matematika
sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar
November
2015
yang
untuk
awalnya
siswa
memiliki
kategori rendah berjumlah 6 siswa dengan
Matematika.
presentase responden sebesar 22%, dan setelah
Hasil penelitian ini secara garis besar yakni
diberikan bimbingan kelompok berupa tutor
hasil belajar Matematika siswa dapat ditingkatkan
sebaya menjadi berkurang 2 siswa, sehingga
melalui bimbingan kelompok melalui metode
siswa yang memiliki kategori rendah menjadi 4
tutor teman sebaya. Hal ini dapat dilihat pada
siswa atau 15%. Jadi, pada pemberian bimbingan
perbandingan prosentase setiap siklusnya yang
kelompok berupa tutor teman sebaya ini dapat
menunjukkan angka peningkatan kategori siswa
mengurangi
nilai
yang memiliki nilai rendah di awal adalah 22%
Matematika rendah sebesar 18% pada siklus
direduksi menjadi 4%, dan setelah siklus kedua
pertama dan 4%.
berlangsung menjadi 0%. Pada siswa yang
Upaya
siswa
yang
peningkatan
memiliki
belajar
memiliki kategori nilai tinggi pun juga meningkat
Matematika yang dilakukan dengan bimbingan
dari awal siswa yang memiliki nilai Matematika
kelompok dengan metode tutor teman sebaya,
pada kategori tinggi sebanyak 11% setelah
mengingat Matematika merupakan salah satu
diberikan tindakan pada siklus I meningkat
mata pelajaran untuk Ujian Akhir Sekolah
menjadi 22%, setelah itu dilanjutkan pada siklus
sehingga mata pelajaran ini dianggap sebagai
ke-II meningkat lagi menjadi 33% sehingga pada
salah satu mata pelajaran yang penting. Winkel &
hasil
Sri Hastuti (2004: 565) merumuskan bahwa
peningkatan jumlah siswa yang memiliki nilai
bimbingan kelompok merupakan sarana untuk
Matematika
menunjang
masing-
menunjukkan bahwa tutor teman sebaya efektif
masing siswa, yang diharapkan dapat mengambil
meningkatkan hasil belajar Matematika. Hal ini
perkembangan
hasil
optimal
siklus
ke-I
tinggi
ke
siklus
sebesar
II
11%.
megalami
Hal
ini
Pengembangan Bimbingan Kelompok .... (Muhammad Zahrul Mahdi) 103
didukung pendapat ahli menurut Mulyadi (dalam
melangsungkan
Nur Afifah, 2011: 38) menyebutkan beberapa
dilakukan dikarenakan pada siklus pertama masih
kelebihan dari tutor teman sebaya yaitu a) tutor
ada kekurangan yakni belum cukup persiapan
teman sebaya dapat meningkatkan rasa tanggung
untuk tutor, sehingga pada siklus kedua ini
jawab dan kepercayaan diri, b) adanya hubungan
dilakukan pembekalan tutor untuk memperbaiki
yang lebih dekat dan akrab antara murid yang
kekurangan pada siklus pertama dan persiapan
dibantu dan tutor yang membantu, dan c) manfaat
peralatan dilakukan satu hari sebelum tindakan
bagi tutor sendiri adalah mendapat kesempatan
pertama pada siklus kedua dilancarkan. Peneliti
untuk pengayaan dalam belajar dan juga dapat
menyusun soal Matematika yang akan diberikan
menambah motivasi belajar.
saat post-test II berdasar pada pengembangan
Hasil belajar Matematika yang meningkat pada
siswa
VIII-C
Siklus
ke-II
yang disajikan. Menindaklanjuti pada
tindakan pertama siklus pertama, dimana tutor
meningkatnya perbedaan nilai rata-rata, nilai
belum dibekali untuk memberikan materi kepada
tengah pada keseluruhan siswa, peningkatan nilai
kelompoknya masing-masing sehingga masih
terkecil, dan nilai tertinggi pada seluruh siswa.
terdapat siswa yang memiliki nilai rendah 1
Semua itu terlihat dengan siswa yang semakin
siswa, dan belum maksimal pemberian materinya.
senang belajar Matematika, aktif mengerjakan
Selain itu, beberapa siswa yang memiliki nilai
ketika
mampu
yang tetap atau tidak meningkat dari pre-test,
menyelesaikan soal yang diberikan guru dengan
sehingga hal ini perlu dijadikan evaluasi dan
waktu yang tidak lama, dan mampu mencerna
sebagai tambahan perencanaan untuk melakukan
penjelasan dari guru dengan baik. Selain itu,
siklus ke II.
memberikan
ditandai
kedua.
dengan
guru
kelas
teori
siklus
soal,
peningkatan hasil belajar Matematika ditunjukkan
Dari uraian pembahasan hasil penelitian di
dengan meningkatnya nilai setelah pemberian
atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
tutor teman sebaya pada siswa.
penggunaan bimbingan kelompok dengan metode
Perencanaan pada siklus kedua, digunakan
tutor teman sebaya dapat meningkatkan hasil
untuk menindaklanjuti nilai pada siklus kedua
belajar Matematika siswa kelas VIII-C di SMP
dan
Negeri 2 Piyungan. Dalam penelitian ini dapat
menyiapkan
beberapa
peralatan
untuk
104 E- Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 3 Tahun ke-5 2016
diketahui bahwa terdapat peningkatan hasil belajar atau nilai Matematika yang ditunjukkan
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan,
dengan hasil skor (nilai) Matematika yang didapatkan peneliti dan pembandingan prosentase siswa yang memiliki kategori nilai Matematika
diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Pemberian
bimbingan
kelompok
dengan
metode tutor teman sebaya pada siswa kelas VIII C di SMP Negeri 2 Piyungan efektif
pada siklus pertama dan kedua.
untuk meningkatkan hasil belajar Matematika. Hal ini dibuktikan dengan adanya penurunan presentase siswa yang memiliki nilai rendah
Keterbatasan Penelitian Peneliti
menyadari
masih
terdapat
keterbatasan dalam penelitian ini. Keterbatasan-
setelah
dilaksanakan yaitu kegiatan bimbingan kelompok dengan metode tutor teman sebaya diberikan
tindakan
pada
siklus
pertama dari 22% menjadi 4% dan dilanjutkan pada
keterbatasan yang dihadapi selama penelitian
pemberian
siklus
kedua
dengan
penurunan
presentase dari 4% menjadi 0% atau tidak ada lagi siswa yang memiliki nilai rendah. 2. Pada kondisi awal guru masih menggunakan metode pembelajaran konvensional dan hasil
secara singkat, mengingat waktu penelitian untuk memberikan tindakan hanya terbatas dari alokasi waktu yang diberikan oleh pihak sekolah saja,
belajar matematika beberapa siswa yang didapatkan masih rendah, selanjutnya peneliti dan guru mata pelajaran berkolaborasi dalam pemberian
sehingga pembekalan yang diberikan kepada siswa yang menjadi tutor belum maksimal yang berdampak tutor yang telah ditunjuk masih sulit
tindakan
berupa
bimbingan
kelompok dengan metode tutor teman sebaya. Tes
hasil
belajar
yang
didapatkan
menunjukkan penurunan presentase siswa yang memiliki nilai rendah, namun belum
menggunakan bahasa penyampaian yang tepat untuk
teman-teman
kelompoknya,
hal
itu
dimungkinkan juga dikarenakan tutor yang
semua siswa bebas dari nilai rendah, sehingga harus dilanjutkan pada siklus kedua. Sebelum dilanjutkan
pada
siklus
kedua,
peneliti
melakukan refleksi dan evaluasi dari hasil ditunjuk
belum
berpengalaman,
sehingga
pertemuan pertama pada siklus pertama sedikit terkendala.
tindakan siklus pertama untuk diperbaiki pada siklus kedua. Pada siklus kedua peneliti dan guru mata pelajaran berkolaborasi untuk memperbaiki kekurangan pada siklus pertama, selanjutnya peneliti dan guru mata pelajaran memberikan tindakan kembali kepada siswa. Hasil yang diperoleh ternyata sudah mencapai
Pengembangan Bimbingan Kelompok .... (Muhammad Zahrul Mahdi) 105
target karena tidak ada lagi siswa yang
dengan berkoordinasi dengan guru mata
memiliki nilai rendah, sehingga penelitian
pelajaran yang bersangkutan.
tindakan dihentikan. DAFTAR PUSTAKA
Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan,
saran-saran
yang
diajukan
oleh
peneliti yaitu sebagai berikut: 1. Bagi Guru Mata Pelajaran Matematika Berdasarkan hasil penelitian ini, diharapkan kepada guru mata pelajaran untuk lebih memberikan variasi pada metode pemberian materi pelajaran Matematika agar siswa
Amti. (1992). Bimbingan Konseling. Jakarta: Dep.Dik. Bud: PT. Proyek Pembinaan Pendidikan Baharuddin & Esa Nur Wahyuni. (2009). Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-ruzz Media Hamim Nurham. Pengertian Validitas dan JenisJenis Validitas. (Word Press: com/2013/05/02/ Pengertian-Validitasdan-Jenis-Jenis-Validitas) diakses tanggal 10 Juni 2015
mudah memahami dan diharapkan untuk melanjutkan pemberian metode tutor sebaya karena
sudah
terbukti
efektif
untuk
meningkatkan hasil belajar Matematika. 2. Bagi Guru BK Berdasarkan hasil penelitian ini, diharapkan kepada Guru Bimbingan dan Konseling untuk kesediaannya
berkolaborasi
dengan
guru
Matematika secara berkelanjutan memberikan bimbingan kelompok lebih intensif salah satunya dengan metode tutor sebaya dan melancarkannya
secara
kontinyu
untuk
meningkatkan hasil belajar Matematika. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti selanjutnya diharapkan untuk lebih memperhatikan dalam penentuan tutor yang memiliki pengalaman yang baik dalam hal penyampaian materi agar mudah untuk memberikan dan/atau menyampaikan materi kepada teman-temannya. Calon tutor perlu diberi pelatihan mengenai bagaimana cara penyampaian materi yang baik dan benar
Ratu Ilma Indra Putri. (2010). Peningkatan Profesional Guru Sekolah Dasar Melalui Pembelajaran Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI). Jurnal Himpunan Matematika Indonesia (Nomor 5 tahun 2013). Hal. 1-7 Rizka
Azizah. (2010). Pengaruh Model Pembelajaran Tutor Sebaya Terhadap Hasil Belajar Matematika. Skripsi. Pendidikan Matematika-UIN Syarif Hidayatuloh Jakarta
Winkel. (1996). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta: PT Gramedia Widia Sarana Winkel & Sri Hastuti. (2004). Bimbingan Konseling di Institusi Pendidikan.Yogyakarta: Media Abdi