The Comprehensive Study on Water Resources Development and Management in Bali Province
BAB 3 3.1
DAM MULTIGUNA AYUNG
Umum
Dengan tujuan pada pengadaan air untuk air minum, air irigasi, air perawatan sungai dan sumber tenaga listrik, Dam Multi Guna Ayung dipilih untuk sumber daya air dari sistem tengah sebagai bagian dari Proyek Pengadaan Air Bali Bagian Selatan berdasarkan Studi Master Plan. Lokasi dam untuk dam multi guna Ayung dengan daerah tangkapan hujan 218 km2, volume reservoar 1.000.000 m3 dan ketinggian dam 66 m terletak di hilir dari pertemuan Sungai Ayung dan Sungai Siap, wilayah Desa Buangga Kecamatan Petang Kabupaten Badung pada sisi kanan dan Desa Payangan Kecamatan Payangan Kabupaten Gianyar pada sisi kiri.
Gambar-III-3.1 Lokasi Dam Ayung dari Bagian Hilir Tujuan pembangunan Dam Ayung adalah:
Pengembangan Pengadaan Air untuk Air Perkotaan Hal tergantung terutama pada pemanfaatan penampungan air melalui Dam Ayung, air perkotaan sebesar 1.800 l/dt (155.500 m3/hr)yang akan dikembangkan dan diambil dari Instalasi Pengolahan Air IPA AYUNG. Berkaitan dengan pengembangan sumber daya air, keterbatasan sumber dalam pengadaan air untuk air minum di Wilayah Bali Selatan seperti Kota Denpasar, Kabupaten Badung dan Kabupaten Gianyar Regency akan teratasi.
Perluasan Budidaya Tanaman Selama Musim Kemarau Melalui tampungan air yang mengalir melalui dam Ayung, pola tanam yang sudah ada pada wilayah yang terairi seluas 9.000 ha yang terletak di hilir akan terpelihara, wilayah budidaya padi dari panen satu kali ke panen dua kali akan diperluas walaupun sepanjang musim kering yang terjadi dengan kemungkinan 1 tahun dari 5 tahun.
Final Report – Main Report (III-3-1)
The Comprehensive Study on Water Resources Development and Management in Bali Province
Pemeliharaan dan Perbaikan Lingkungan Sungai Dengan tampungan air yang mengalir melalui dam Ayung, lingkungan sungai yang sudah ada terpelihara untuk flora dan fauna sebagai mana pemandangan alaminya yang akan dilindungi atau dikembangkan. Pada sungai yang mengalir ke Kota Denpasar, kualitas air akan diperbaiki sehubungan dengan penyaluran air untuk pengembangan penjernihan air dengan reservoar dam.
Pembangkit Listrik Tenaga Air Dengan memanfaatkan beda tinggi dari tampungan air dam Ayung, akan dihasilkan tenaga listrik sebesar 8,000 Kw. Sebagai bagian dari pemrintah lokal, program pengembangan untuk reservoar seluas 60 ha dan jalan yang melintasi tubuh dam dibuat untuk jalan pintas antara Buangga di Kabupaten Badung dan Payangan di Kabupaten Gianyar sebaiknya diperkenalkan. Sungai Ayung, membentuk lembah yang curam pada daerah proyek, yang mengarah ke bagian selatan. Dasar sungai dengan lebar 20 m pada elevasi kira-kira 280 m pada lokasi dam yang diusulkan dan menuju ke selatan bertambah dalam perlahan-lahan kira-kira pada ketinggian 420 m. Kemiringan dari kedua pada elevasi 280-340 m, 340-390 m and 390-420 m berturut-turut adalah 50-60 derajat, 30-40 derajat dan 20 derajat. Berdasarkan studi sebelumnya, dasar dari lokasi adalah batu pasir vulkanik dengan krikil, breksi vulkanik. Aliran Batuan padat tertimbun sepanjang aliran sungai. Batuan padat ini memiliki perekatan yang baik dan membentuk 10-20 tebing tinggi sepanjang sungai pada ketinggian 310 m. Batuan padat pada kedua tebing sungai tersebut dilapisi oleh lapisan tebal batu apung dan debu vulkanik. Batu apung dan debu vulkanik lunak dan mudah tererosi dan terbentuk parit-parit kecil pada daerah yang sedikit miring pada elevasi 340-390m. Survey Geologi termasuk pengeboran pada 5 titik lubang dengan panjang total 500 m dan tes laboraturium telah dilaksanakan disepanjang lokasi dam yang bertujuan untuk mengumpulkan data kondisi geologi, kondisi batuan, permiabelitas dan ketinggian air tanah. Berdasarkan studi geologi, berat struktur dam untuk Ayung dam telah didisain dan biaya proyek telah diestimasi.
3.2
Kriteria untuk Disain Dam
Untuk disain dam, tidak mengacu hanya pada Peraturan Indonesia, International Commission on Large Dams tetapi juga Peraturan dari Jepang, yang telah menetapkan materi berikut ini: Kriteria untuk disain dam ditunjukkan pada Tabel-III-3.1.
Tabel-III-3.1 Kriteria untuk Disain Dam Item
Spesifikasi
Lokasi Standar disain Material yang bermanfaat untuk pondasi dam Debit disain Spilway
untuk
Jumlah disain sedimen Kapasitas tampungan
Sungai Ayung Desa Buangga Kecamatan Petang Kabupaten Badung pada sisi kanan, Desa Payangan Kecamatan Payangan Kabupaten Gianyar pada sisi kiri Standar Disain Yang disahkan oleh International Commission on Large Dams (ICOLD) Desai tegangan geser mengikuti seperti di bawah ini. - CH class τ=160tf/m2+tan45° - CM class τ=80tf/m2+tan40° - CL class τ=40tf/m2+tan30° - Daearah tangkapan hujan : 218.4 km2 - Debit Disain : 1,270 m3/s (Kala ulang :1,000) - Debit spesifik : 5.81 m3/s/km2 3 1,000,000 m (sama dengan sedimimen dalam 20 tahun) - Kapasitas tampungan kotor : 10,000,000 m3 - Kapasitas pemakaian air : 9,000,000 m3 - Kapasitas tampungan untuk sedimen: 1,000,000 m3
Final Report – Main Report (III-3-2)
The Comprehensive Study on Water Resources Development and Management in Bali Province
F.S.L. 366.0 m River Maintenance Capacity & Power Effective Storage Capacity 9,000,000 m3 L.W.L. 366.0 m
Total Storage Capacity 10,000,000 m3
Sediment Capacity 1,000,000 m3 Dam Base Elevation 305.0 m
Gambar-III-3.2 Pembagian dari Kemampuan Tampungan dan Muka Air dari Reservoar 3.3
Persyaratan Geologis
3.3.1 Hasil-hasil Survei Geologis Survei topografis dan penyelidikan geologis dilaksanakan di lokasi bendungan Ayung. Jumlah dan lokasi survei terdapat di Tabel-III-3.2 dan Gambar-III-3.3
Tabel-III-3.2 Uraian Survei Topografis dan Penyelidikan Geologis Klasifisikasi
Item
1) Survei topografics
Jumlah/Kuantitas
Survei profil memanjang Survei penampang melintang Pembpran inti
2) Survei Geologis
10 lini L= 3,650m 11 lini L= 5,275m 5 lubang (DA-6,7,8,9,10) L= 480m 102 nos.
Tes permeabilitas (Tes kepala, Tes Lugeon) Tes penetrasi standar Instalasi pipa pelinding Tes Laboratorium
32 nos. 400 m 1 set
GA-15 GA-14
DA-3 0 36
0 37
DA-4 350
0 40
340
330
300
290
310
30 0 29 0
330 320
0 39
DA-5
310
TP 03-3
GA-13
320
350
DA-2
340
360
0 38
0 36
TP 03-2
TC 03-2
0 37
DA-1 TC 03-3
DA-7 80m Bb-2 29 0
GA-5
Bb-1
DA-9
Dam Axis GA-6
DA-6 100m
TP 03-1
Bb-4
GA-8
GA-2
400
30 0
330 340
280
3 80
50 m Downstream
390
380
320
DA-10 100m 350
400
Bb-3
360
DA-8 100m
310
TP 03-4
TC 03-1
390
TC 03-4
410
GA-7
370
100m
390
0 41
370
orehole (proposed) xisting Borehole (2003) xisting Borehole (1989) GA-3
400 350
340
320
360
0 32
310
330
290
280
340
350
360
380
GA-4
lectric Exploration (2003) xisting Pit (2003) xisting Trench (2003)
Gambar-III-3.3 Peta Lokasi Penyelidikan Geologis (Sumber: Tim Studi Final Report – Main Report (III-3-3)
The Comprehensive Study on Water Resources Development and Management in Bali Province
(Kajian/Penyelidikan) JICA) 3.3.2 Geologi Teknik Bendungan Ayung (1)
Ciri-ciri Geologis Lokasi Bendungan Ayung Batuan dasar lokasi bendungan Ayung terdiri dari breksi tufa, tufa las, breksi tufa megapung dan debu volkanis dalam posisi naik. Ketinggian dari DAS (m) Jenis Batuan Tufa las : 0-30 Tufa mengapung(sangat keras) : 30-60 Tufa mengapung (lunak) : 60-100 Debu volkanis : 100+ Data inti pengeboran berikut ini menunjukan lembah tua yang ditutupi oleh tufa las dibawah lembah terbaru. Dasar lapisan tufa las lambat laun naik pada kedua bagian sisi. Pelapukan breksi tufa lengkap dibawah tufa las diobservasi di dalam inti pengeboran DA-1 (lubang lama) dan DA-6 pada sisi kiri, dan DA-8 dan DA-10 pada sisi kanan. Deposit sungai lama dibawah tufa las diobservasi di dalam inti pengeboran DA-2(lubang lama), DA-7 das dan DA-4(lubang lama) pada sisi kanan. Permukaan deposit sungai lama kira-kira tingginya 240 m. EL.= DA-6 0 m L=10
399.
834
94 06.2 EL.=4 DA-8 0 m L=10
m
410 10 5
0
400
20 10
30 15
390
40 20
30 39 27
380
5
10
15
.=33 9 EL DA- 0 m L=10
360
8.44
40 20
50 N Value 25 Lu
>200 213 56
26
7m .=33 0 EL DA-1 0 m L=10
50
340
10 5
0
20 10
30 15
40 20
50 N Value 25 Lu
50
320
4.89
50
30 15
20 10
4m
40 20
50 N Value 25 Lu
378 124
310
28 EL.= DA-7 0 m L=10
100
290
10 5
0
55 28 59 50
330
300
30 15
20
370
350
20 10
Crest Level 371 m
Lu
0
10 5
0
m 803 372. d) EL.= bjecte DA-1 0 m (su L=10
50 N Value 25 Lu
m
1.01
100
50 10 5
280 100
20 10
30 15
?
6m
40 20
50 N Value 25 Lu
50
2.5 E-4 cm/s
270 260
Volcanic ash
250
Tuffaceous tuff breccia
240
100
100 50
230
Welded tuff
220
Ground water table
Tuff breccia
210
80
200 190
Surface of old valley
180 170
412.863 414.769
413.038 14.679
3.874
410.534 17.439
BM4-A4 C77
PD4
9.037
408.029 409.777
C77
409.465 410.629 410.717 0.915 2.837
9.964
15.972
1.581
406.294
PD2 C76 C75
C74 C73
406.129 405.934 407.697 407.577 407.050 6.994 0.565 1.155 1.546 3.515
397.561 400.159 400.815 403.753 404.106 404.122 8.997
384.951
11.336
PD1 C72 C71 DA8 CS71 CS73
PD5 PD5 C81 C79 PD7 C82 C80 C78
393.498 395.749
PD8
6.088 2.279 3.754 2.693 0.423 2.570
10.343
PD9
376.360
371.322
371.551
367.697 13.946
A3
3.195
14.301
355.944
355.980
334.894 40.632
PD10 PD11
9.665
14.600
PD12 PD13
9.050
34.994
279.001
281.016 279.092
DA-10
5.907
20.314
2.000
338.447 336.507 335.178 333.470 332.042 330.393
349.888 346.258
DA-7
5.453
8 9 DA9 10 1112
5P7A
2.795 1.676 1.671 0.664 0.968
378.475 378.065 7.751
1.041
11.384
370.305 366.777 365.749 363.571 362.848 362.559 360.743 358.601 355.916 354.737
382.589 381.297 380.391 380.654 379.836
PAA 17 20 1 23 4 A2-2 1819
PA2 9
3.489 2.327 3.162 3.135 0.258 2.239 2.092 1.613 3.161 4.933 3.283
385.636 384.019
387.092
390.910 390.244 388.819
8 6 5 A2 7
3.823 1.013
16.680
4 3
5.342 2.062 2.093 1.557 4.998 0.933 5.983 0.780 5.256
401.462 400.440 400.055 400.525 399.627 397.289 395.417 394.813 393.846 393.026 391.611 390.998 391.996 391.464
402.427
403.804
4.390 2.049 4.686
403.118 402.860
390.404 391.645 393.951 395.358 397.292 399.834
11.442
38 1 BM2LA1 23 25 0-1A2 27 37 36 P1 2122 24 26 28 PA1
0.379 1.209 3.139 2.686 2.387 1.900 2.970 0.645 5.024 1.237 3.813 1.424 4.009
40 P1 41 39
7.769
393.306 391.932
402.131 400.292 398.233 397.631
2A 1 32 A DA6
2.634 2.105 4.727 1.319 4.847
7.374
4.982 1.945
410.453 409.520 406.791 405.756 404.105 403.393
412.838 411.972 411.228 410.391
416.301 20.877
17 15 4A 12 10 18 16 14 13 11 9 8 7 5A 4 6
413.638 413.049
47.075
19 20
0.870 4.581 1.204 5.164 2.067 1.612 2.772 2.511 1.914 4.893 2.494 3.274 3.483
JARAK
5A
417.448
ELEVASI
6A
7.099
7A
1.538
160
NOMER
418.540
250.00 (m)
Gambar-III-3.4 Penampang (Seksi) Geologis di sepanjang Poros Bendungan (2)
Kondisi Batuan Batuan dasar lokasi bendungan yang diajukan terdiri dari tufa las yang dikelompokan dalam kelas (kelompok) CH-CM dan breksi tufa yang dikelompokan dalam kelas CL-CM berdasarkan kriteria yang dikembangkan oleh Institut Riset Pusat Industri Tenaga Listrik (CRIEPI), Jepang (Klasifikasi Massa Batuan di Jepang, 1992) seperti terdapat di dalam Tabel-III-3-3. Ciri dan properti mekanis fisik yang dapat diterima kelas batuan juga terdapat di dalam Tabel- III-3.3.
Final Report – Main Report (III-3-4)
The Comprehensive Study on Water Resources Development and Management in Bali Province
Tabel-III-3.3 Kriteria Klasifikasi Massa Batuan oleh CRIEPI, Jepang Klas Batuan
Jenis Kondisi Singkapan
Kondisi Inti Pengeboran
-Massa batuan relatif padat (solid). -Secara umum tidak ada sambungan pembuka dan retakan. Sedikit terkontaminasi oleh limonit, dll sebagian. -Batuan yang merupakan mineral dan butiran mengalami sedikit pelapukan dan perubahan sebagian. -Suara melalui tiupan dengung (hummer) jelas -Massa batuan agak halus. Batuan yang membentuk mineral dan butiran agak dihaluskan melalui pelapukan, untuk kwarsa. -Batuan terkontaminasi akibat limonit, dll. -Suara akibat pukulan atau tiupan hummer agak redup -Batuan halus. Batuan yang membentuk mineral dan butiran dihaluskan melalui pelapukan. -Suara akibat tiupan hummer redup. -Massa batuan sangat halus. Batuan yang membentuk mineral dan butiran dihaluskan melalui pelapukan. -Mudah digali dengan alat beliung.
CH
CM
CL
D
- Segar dan keras -Jarak crack (retakan) lebih besar dari 50 cm -Retakan sangat lekat, tidak ada kerusakan atau perubahan warna secara umum, limonit di sepanjang retakan sebagian -Agak lembut -Jarak retakan sekitar 30cm -Tanah halus dilapisi dengan pembuka.
-Bagian batuan halus sangat lempungan pada material berpasir -Jarak pecahan lebih kecil dari 10 cm -Material sangat lempungan dan berpasir dengan pecahan batuan
Referensi: Klasifikasi Massa Batuan di Jepang (Masyarakat Jepang Geologi Teknik, 1992)
Kondisi batuan dengan poros bendungan Ayung terdapat di dalam Gambar-III-3.5. EL.= DA-6 0 m L=10
399.
834
40 EL .= DA-8 0 m L=10
m
410 10 5
0
400
20 10
30 15
390
40 20
50 N Value 25 Lu
EL.= DA-1 0 m L=10
30 39 27
380
372.
5
10
15
30 15
40 20
50 N Value 25 Lu
>200 213 56
Crest Level 371 m 38 EL .=3 DA-9 0 m L=10
360
.447
26
m 0 EL DA-1 0 m L=10
50
340
0
10 5
20 10
30 15
40 20
50 N Value 25 Lu
50
320
4.89 .=33
4m
50
30 15
20 10
40 20
50 N Value 25 Lu
378 124
310
28 EL.= DA -7 0 m L=10
100
290
10 5
0
55 28 59 50
330
300
4m
20
370
350
20 10
cted) (subje
Lu
0
10 5
0
m 803
6.29
1.01
100
50 10 5
280 100
20 10
?
6m
30 15
40 20
50
50 N Value 25 Lu
2.5 E-4 cm/s
270
D class
260 250
CL class (partly D class)
240
100
100 50
CM class
230 220
Groundwater table
CH class
210
80
200 190
Surface of old valley
180 170
412.863 414.769
413.038 14.679
3.874
17.439
BM4-A4 C77
PD4
410.534
409.465 410.629 410.717
C77
9.037
408.029 409.777 9.964
PD2 C76 C75
0.915 2.837
15.972
C74 C73
1.581
406.294
406.129 405.934 407.697 407.577 407.050 6.994 0.565 1.155 1.546 3.515
393.498 395.749
384.951
397.561 400.159 400.815 403.753 404.106 404.122 8.997
6.088
11.336
PD1 C72 C71 DA8 CS71 CS73
PD5 PD5 C81 C79 PD7 C82 C80 C78
2.279 3.754 2.693 0.423 2.570
PD8
3.195
10.343
PD9
376.360
371.322
371.551
367.697 13.946
A3
9.665
14.301
355.944
355.980
334.894 40.632
PD10 PD11
9.050
14.600
5.453
279.001
281.016 279.092 2.000
34.994
PD12 PD13
5.907
DA-10
DA-7
338.447 336.507 335.178 333.470 332.042 330.393 20.314
2.795 1.676 1.671 0.664 0.968
349.888 346.258
360.743 358.601 355.916 354.737
8 9 DA9 10 1112
5P7A
4
3.283
382.589 381.297 380.391 380.654 379.836
378.475 378.065 7.751
1.041
11.384
370.305 366.777 365.749 363.571 362.848 362.559
385.636 384.019
PAA 20 1 23
17 A2-2 18 19
PA2 9
3.489 2.327 3.162 3.135 0.258 2.239 2.092 1.613 3.161 4.933
6 5
3.823 1.013
390.910 390.244 388.819 387.092
400.525 399.627 397.289 395.417 394.813 393.846 393.026 391.611 390.998 391.996 391.464
401.462 400.440 400.055 16.680
8 A2 7
4 3
5.342 2.062 2.093 1.557 4.998 0.933 5.983 0.780 5.256
4.390 2.049 4.686
402.427
403.804
38 1 BM2LA1 23 25 27 0-1A 2 37 36 P1 2122 24 26 28 PA1
0.379 1.209 3.139 2.686 2.387 1.900 2.970 0.645 5.024 1.237 3.813 1.424 4.009
390.404 391.645 393.951 395.358 397.292 399.834
403.118 402.860
40 P1 41 39
7.769
393.306 391.932 11.442
2A 1 3 2 A DA6
2.634 2.105 4.727 1.319 4.847
402.131 400.292 398.233 397.631
4.982 1.945
405.756 404.105 403.393
412.838 411.972 411.228 410.391
7.374
410.453 409.520 406.791
17 15 4A 12 10 18 16 14 13 11 9 8 7 5A 4 6
2.511 1.914 4.893 2.494 3.274 3.483
20.877
19 20
413.638 413.049
47.075
416.301
417.448
5A
0.870 4.581 1.204 5.164 2.067 1.612 2.772
JARAK
6A
7.099
7A
ELEVASI
1.538
160
NOMER
418.540
250.00 (m)
Gambar-III-3.5 Rock Condition along Dam Axis Harapan kekuatan geser masing-masing kelas batuan terdapat di bawah ini: Kelas CH Kelas CM Kelas CL
: τ0 =160 tf/m2 : τ0 = 80 tf/m2 : τ0 = 40 tf/m2
Batuan dasar yang didistribusikan sepanjang usulan lokasi bendengan menunjukan karakteristik Final Report – Main Report (III-3-5)
The Comprehensive Study on Water Resources Development and Management in Bali Province
menengah antara batuan volkanis dan batuan dasar volkanik sesuai dengan pengalaman yang pernah terjadi di Jepang. Properti teknik ini diperkirakan berdasarkan data tes laboratorium terbatas dan observasi singkapan dilokasi. Klasifikasi batuan dan properti teknik diatas akan direvisi selama dilakukan penyelidikan geologis.
(3)
Permeability
Yang didasarkan pada Hasil Survei, Koefisien Dapat menyerap air atau gas bedrocks menunjukkan order 10-5 bagi 10-4 cm/s ( 2-10 Lu) kecuali permukaan zone weathered ( di dalam sekitar 20 m sungguh-sungguh mendalam) dan beberapa bagian dari tuff lapisan dipateri. Air tanah tingkat tepi kali sebelah kanan kira-kira EL 340 m ( sekitar 25 m lebih rendah dari HWL). Air mata air dari yang terkurung aquifer di dalam tuff lapisan dipateri telah diamati pada mengebor;drill lubang DA-7. Deposito Sungai tua dicakup oleh tuff yang dipateri. Pengeboran Inti Termasuk Penyelidikan tambahan akan [menjadi] menyamak kulit berusaha untuk perancangan perawatan yayasan/pondasi. 4m 6.29 .=40 8 EL DA- 0 m L=10
34 m 399.8 EL.= DA-6 0 m L=10
410 10 5
0
400
20 10
30 15
390
40 20
30 39 27
380
5
10
15
.= 0 EL DA-1 0 m L=10
50
340
10 5
0
20 10
30 15
40 20
50 N Value 25 Lu
50
320
16 81.0 EL.=2 DA-7 0 m L=10
100
50= Lu
50
30 15
20 10
40 20
50 N Value 25 Lu
10 5
100
20 10
30 15
?
m
100
50
20= Lu <50
50 N Value 25 Lu
m 894 334.
378 124
310
280
10 5
0
55 28 59 50
330
290
40 20
>200 213 56
26
47 m 38.4 EL.=3 DA-9 0 m L=10
360
300
30 15
20
370
350
20 10
Crest Level 371 m
Lu
0
10 5
0
3m 2.80 .=37 bjected) 1 EL DA- 0 m (su L=10
50 N Value 25 Lu
40 20
50
50 N Value 25 Lu
2.5 E-4 cm/s
270
10= Lu <20
260 250
5= Lu <10
240
100
100
2= Lu <5
230
50
Groundwater table
Lu <2
220 210
80
200 190
Surface of old valley
180 170
412.863 414.769
413.038 14.679
3.874
410.534 17.439
BM4-A4 C77
PD4
9.037
408.029 409.777
C77
409.465 410.629 410.717 0.915 2.837
15.972
9.964
406.129 405.934 407.697 407.577 407.050
406.294
397.561 400.159 400.815 403.753 404.106 404.122
PD2 C76 C75
C74 C73
1.581
6.994 0.565 1.155 1.546 3.515
8.997
384.951
393.498 395.749
6.088 2.279 3.754 2.693 0.423 2.570
11.336
PD1 C72 C71 DA8 CS71 CS73
PD5 PD5 C81 C79 PD7 C82 C80 C78
3.195
PD8
376.360
371.322
10.343
PD9
9.665
13.946
371.551
367.697
355.944
355.980 14.301
A3
9.050
40.632
PD10 PD11
5.907
14.600
PD12 PD13
334.894
279.001
DA-10
281.016 279.092 34.994
2.000
20.314
2.795 1.676 1.671 0.664 0.968
338.447 336.507 335.178 333.470 332.042 330.393
DA-7
5.453
8 9 DA9 10 1112
5P7A
349.888 346.258
378.475 378.065 7.751
1.041
11.384
360.743 358.601 355.916 354.737
382.589 381.297 380.391 380.654 379.836
PAA 17 20 1 23 A2-2 1819 4
PA2 9
370.305 366.777 365.749 363.571 362.848 362.559
385.636 384.019
8 A2 7
3.489 2.327 3.162 3.135 0.258 2.239 2.092 1.613 3.161 4.933 3.283
6 5
3.823 1.013
390.910 390.244 388.819 387.092
4 3
5.342 2.062 2.093 1.557 4.998 0.933 5.983 0.780 5.256
401.462 400.440 400.055 400.525 399.627 397.289 395.417 394.813 393.846 393.026 391.611 390.998 391.996 391.464
402.427 16.680
2.686 2.387 1.900 2.970 0.645 5.024 1.237 3.813 1.424 4.009
403.804
4.390 2.049 4.686
403.118 402.860
390.404 391.645 393.951 395.358 397.292 399.834
11.442
38 1 BM2LA1 23 25 27 0-1A2 37 36 P1 2122 24 26 28 PA1
0.379 1.209 3.139
40 P1 41 39
7.769
393.306 391.932
2A 1 3 2 A DA6
2.634 2.105 4.727 1.319 4.847
402.131 400.292 398.233 397.631
4.982 1.945
7.374
410.453 409.520 406.791 405.756 404.105 403.393
412.838 411.972 411.228 410.391
416.301 20.877
17 15 4A 12 10 18 16 14 13 11 9 8 7 5A 4 6
413.638 413.049
47.075
19 20
0.870 4.581 1.204 5.164 2.067 1.612 2.772 2.511 1.914 4.893 2.494 3.274 3.483
JARAK
5A
417.448
ELEVASI
6A
7.099
7A
1.538
160
NOMER
418.540
250.00 (m)
Gambar-III-3.6 Nilai Lugeon sepanjang Poros Bendungan 3.3.3 Geologi Teknik Areal Waduk Bendungan Ayung Sungai Siap, suatu kekeruhan utama Sungai Ayung, mengalir bersama kira-kira 400 m hulu usulan lokasi bendungan. Areal waduk membentuk huruf V dan lembah relatif lurus yang memanjang N-S.
(1)
Potensial Ganggoan terhadap Lereng
Pengumpul air di dalam sebuah waduk kadang-kadang menyebabkan terjadinya ganggoan terhadap lereng seperti tanah longsor, ganggoan massa batuan, runtuhan dll. Reaktivasi tanah longsor tua merupakan ganggoan lereng yang sangat mungkin. Potensial lereng ganggoan lereng memiliki ciri-ciri klasik seperti terdapat di dalam Tabel-III-3.4. Karakteristik ini membantu untuk melakukan identifikasi di dalam inspeksi foto lewat udara dan pemetaan bumi.
Final Report – Main Report (III-3-6)
The Comprehensive Study on Water Resources Development and Management in Bali Province
Tabel-III-3.4 Penggolongan Dan Karakter Kegagalan Keseronga Jenis Kegagalan Tanah longsor Ada Batu karang Kegagalan Massa Kegagalan dari deposito lereng tebal
Corak Geomorphic
Geologi
Karang Kepala Dan Tekanan Ladam ada di puncak keserongan, keunggulan cembung di jari kaki keserongan dll. Gantung diataslah, turriculate corak dan tebing curam dll.
Material lepas tebal, mata air di jari kaki keserongan
Keserongan lembut di dasar suatu karang curam, keserongan berbentuk kerucut dll.
Deposito Lereng tebal
Collapse-Prone Selimut naik pesawat terbang, letusan terbuka
Suspicious landslide Direction of the cave
Dam axis
Gambar-III-3.7 Penempatan dari Tanah longsor Curiga Hasil antena memotret pemeriksaan dan pemetaan tanah diringkas sebagai berikut: Tidak ada tanah longsor jelas nyata di dalam reservoir yang direncanakan itu. Bagaimanapun, suatu tanah longsor curiga telah diamati lokasi penjualan yang diusulkan di tepi kali sebelah kanan yang kira-kira 500 m ke hulu lokasi tanggul yang diusulkan. Tidak ada deposito yang tidak diperkuat tebal yang mencakup lahan bersifat sisa, lereng menyimpan dan pohon dengan kayu keras volkanis di dalam Ayung Reservoir Tanggul yang diusulkan diamati. Walaupun pumiceous tuff breccia yang membentuk selokan kecil pada atas bank kedua-duanya tentang 40-50 m di atas palung sepertinya mudah longsor dan collapse-prone, itu tentu saja disemen baik dan yang relatif stabil. SPT nilai-nilai melakukan mengebor;drill lubang di lokasi tanggul adalah 30-50 dan di atas bahkan di bagian yang sangat weathered. Bagaimanapun, deklinasi atau kenaikan reservoir cepat permukaan air dapat mencetuskan kegagalan keserongan. Di dalam bank jangka panjang erosi boleh jadi disebabkan oleh gelombang muka reservoir. Nurut hasil pemeriksaan foto antena dan landasan yang memetakan, tidak ada tanah longsor jelas nyata di dalam reservoir yang direncanakan.
(2)
Risiko Terjadinya Kebocoran
Dua goa diobservasi pada bagian tepi kanan sekitar 500 m hulu usulan lokasi bendungan. Salah satu hilir mengenai hilir sungai. Menurut penduduk disana, mereka hidup di goa yang telah digali secara luas sekitar 60 tahun lalu, dan terdapat lubang kecil sebesar 50 cm pada bentangan dalam ukuran diameter, meskipun sekitar 15 m di dalam goa telah runtuh.
Final Report – Main Report (III-3-7)
The Comprehensive Study on Water Resources Development and Management in Bali Province
Tidak ada lubang volkanis yang berkelanjutan, yang mungkin akan menyebabkan terjadinya kebocoran dari waduk diobservasi di dalam pemetaan bumi atau survei inti pengeboran di lokasi bendungan. Risiko terjadinya kebocoran dari waduk ke sungai berikutnya yang dekat dengan Sungai Ayung adalah kecil karena arah lubang, jika ada. Masuk: Kira-kira 12 m tingginya dari das, luas 4m, tinggi 2-3 m, panjang 15 m, keruntuhan di dalam. Sisi kiri (dinding pengantung): Suatu zona patahan dan alterasi dengan ketebalan 20 cm, N25W86E) Sisi kanan (dinding kaki): breksi tufa (batasan geologis N35W68E), pegas 2-3L/min.
Gambar-III-3.8 Foto Goa yang terletak di Tepi Kanan Areal Waduk 3.4
Disain untuk Dam Ayung
Kriteria disain yang dipakai untuk disain Dam Ayung adalah sebagai berikut:
(1)
Debit Disain
Berdasarkan Peraturan Indonesia untuk Dam, disain banjir untuk pelimpah dipakai kala ulang 500 tahun sampai 1.000 tahun. Untuk Dam Ayung, dipakai kala ulang 1.000 tahun dan disain debit dipakai 1.270 m3/s. Nilai ini disamakan dengan kira-kira 1,2 kali dari debit dengan kala ulang 200 tahun (mengacu pada Tabel-III-3.2)
Tabel-III-3.5 Debit untuk Masing-Masing Kala Ulang (Metode Snyder) Debit (m3/dt) 440 680 890 980 1,070 1,180 1,270(dipakai)
Kala Ulang 2 10 50 100 200 500 1,000 Data) Tim JICA
(2)
Disain Koefisien Getaran
Disain koefisien getaran Kh = 0.15, yang bersesuaian dengan nilai untuk gempa kuat di wilayah Jepang.
(3)
Kondisi Stabilitas
Didalam membangun dam beton gravitasi, tiga kondisi yang berkaitan dengan beban luar harus memenuhi keamanan stabilitas dam.
1) Resultan gaya dari dam terdiri dari berat sendiri dam gaya luar yang bekerja disekitar 1/3 tinggi dari bagian bawah dam. Kondisi ini perlu dipenuhi dalam rangka mencegah timbulnya tegangan tarik pada ujung hulu dari bagian dasar dam. 2) Longsoran antara dasar pondasi dan tanah dasar perlu dicegah. 3) Tegangan maksimum yang timbul pada tubuh dam tidak melebihi tegangan izin material. Tekanan maksimum yang diterima tanah dasar tidak boleh melebihi daya dukung tanah dasar. Kondisi-kondisi dasar untuk analisis stabilitas dirangkum pada Tabel-III-3.6. Final Report – Main Report (III-3-8)
The Comprehensive Study on Water Resources Development and Management in Bali Province
Muka Air Hilir
Muka Air
Dime nsi Dasar
Tabel-III-3.6 Kondisi Perhitungan untuk Analisis Stabilitas Item Elevasi muka dam Elevasi pondasi dam Tinggi dam Tinggi banjir disain Elevasi tambahan Tinggi reservoar penuh Tinggi sedimen Banjir disain Elevasi tambahan Reservoar penuh
Nilai Disain EL.371.0m EL.305.0m 66.0m EL.369.0m EL.366.0m EL.366.0m EL.325.0m EL.315.0m EL.307.0m EL.307.0m
Kondisi Lainnya
Disain koefisien getaran
Berat volume Koefisien tekanan sedimen Tinggi gelombang Kuat geser Koefisien gesekan f Kuat geser horisontal τ0 Lokasi pondasi sumur pengalir
(4)
Banjir disain Elevasi tambahan Reservoar penuh Kosong Beton Air Sedimen di air
Keterangan
Muka air pada hilir sub-dam - 0,075 0,15 0,075 2,30t/m3 1,00t/m3 1,10t/m3
0.50 Gelombang angin 1.0m Gelombang getaran 0.6m f τ0 CM0,84 CH 1,00 160tf/m2 CM0,84 80tf/m2 CL 0,57 40tf/m2 Di hilir 4.5 m dari muka tertinggi
Hasil Analisis Stabilitas
Diantara analisis stabilitas, kondisi muka air normal menunjukkan situasi paling kritis. Hasil analisis stabilitas dirangkum pada Tabel-III-3.7.
Tabel-III-3.7 Hasil Analisis Stabilitas Fillet
Potongan Melintang Maksimum
Kemiringan Hilir
Tinggi (m)
Kemiringan Hulu
1 : 0.70
349,00
1 : 0,40
Upstream Tegangan tepi di hulu (tf/m2) 5,3
1 : 0.72
347,00
1 : 0,40
Faktor keamanan
Tegangan geser perlu (tf/m2)
Luas potongan melintang (m2)
4,9
118
1.930
7,1
4,9
118
1938
1: 0.74
343,00
1 : 0,40
6,8
4,9
119
1.917
1 : 0.76
337,00
1 : 0,40
4,6
4,8
123
1.877
1: 0.78
329,00
1 : 0,40
1,5
4,7
128
1.830
1: 0.80
315,00
1 : 0,40
0,7
4,4
140
1.778
1 : 0.82
0
0
2,4
4,2
150
1.801
Berdasarkan analisa stabilitas, dasar dimensi dam Ayung dengan memperkecil volume dam ditunjukkan di bawah ini:
Kemiringan hilir 1 : 0.80 Tinggi Fillet 10 m Kemiringan hulu Fillet 1 : 0.4
Final Report – Main Report (III-3-9)
The Comprehensive Study on Water Resources Development and Management in Bali Province
Tinggi dam 66.0 m
Elevasi puncak dam 371.00 m
1:0.8
Elevasi Fillet 315.0 m 1:0.4 EL.305.00m
Gambar-III-3.9 Dimensi Dasar Dam Tegangan geser perlu pada tubuh dam masing-masing elavasi ditunjukkan pada Tabel-III-3.8.
Tabel-III-3.8 Tegangan Geser Perlu Elevasi (m) EL.350.00 EL.340.00 EL.330.00 EL.320.00 EL.315.00 EL.310.00 EL.305.00
(5)
Tepi Hulu (tf/m2) 10.4 7.3 4.4 1.7 0.4 0.5 0.7
Tegangan Geser Perlu (tf/m2) 39.2 66.4 87.1 112.9 126.0 132.1 140.2
Tepi Hilir (tf/m2) 34.2 56.5 79.4 102.5 114.1 122.7 128.5
Pelimpah
Karena Dam Ayung tidak memiliki fungsi pengendali banjir, pelimpah dengan kapasitas debit 1,270 m3/dt harus dipakai yang melebihi ketinggian air normal pada elevasi 366 m. Berdasarkan pertimbangan operasi dan pemeliharaan, tipe pelimpah untuk Dam Ayung didisain seperti tipe dinding berbentuk jari tanpa pintu. Hubungan antara kedalaman aliran dan lebar aliran dengan debit sebesar 1.270m3/dt dihitung dengan memakai persamaan di bawah ini, dan hasilnya dirangkum pada Tabel-III-3.9.
Q = CBH 3 2
(3.1)
where, Q: Debit (m3/dt) C: Koefisien debit (= 2.0) B: Lebar aliran (m) H: Kedalaman aliran (m) Tabel-III-3.9 Hubungan antara Kedalaman Aliran dan Lebar Aliran Kedalaman Aliran (m) Unit Lebar Debit (m3/s) Lebar Aliran (m) Jumlah Pintu
2,0 5,7 223 18
3,0 10,4 182 15
4,0 16,0 123 10
5,0 22,4 97 8
6,0 29,4 80 7
Mempertimbangkan lebar sungai dan lebar pelimpah, kedalaman aliran dipakai sebesar 3,0 m. Elevasi puncak dam setinggi 371 m dengan muka air normal pada elevasi 366 , kedalaman aliran 3,0 m, daerah bebas jembatan 1,5 m dan tinggi balok jembatan 0,5 m.
(6)
Penutup Beton Buatan
Batuan pada Dam Ayung memiliki kekuatan kelas batuan CM (kuat geser 80 tf/m2). Berdasarkan analisa stabilitas kekuatan untuk kelas batuan CM, kebutuhan panjang pondasi telah dihitung lebih dari 234 m dan kemiringan hilir dam telah ditentukan sebesar 1:2.3. Merupakan suatu pemborosan untuk memakai bentuk dam seperti ini; memakai metode penutup beton buatan. Dari segi pandangan Final Report – Main Report (III-3-10)
The Comprehensive Study on Water Resources Development and Management in Bali Province
ekonomi untuk mengurangi volume beton, pada ketinggian 35 m di atas pondasi dasar sungai dengan lebar yang sempit, dipakai metode penutup beton buatan. ▼ EL.471.0m N.W.L
▽ EL.366.0m Downstream 1:2.3
Height H= 101.0 96.0 m
▼ EL.270.0m L=
x
m
▼ EL.471.0m N.W.L
▽ EL.366.0m Downstream 1:0.8
HeightH= 101.0 66.0 m Plug
35 m ▼ EL.270.0m L=
234
m
Gambar-III-3.10 Perbandingan Bentuk Dam Tanpa Penutup dan dengan Penutup (7)
Saluran Pembagi
Disain banjir untuk saluran pembagi adalah 440m3/dt, dengan menyesuaikan kemungkinan debit yang terjadi dengan kala ulang 2 tahun. Kebutuhan dimensi untuk saluran pembagi dihitung seperti yang ditunjukkan pada Tabel-III-3.10, dengan asumsi kondisi di bawah ini.
(1) (2) (3) (4)
Bentuk ladam dipakai sebagai bentuk penyekat Kemiringan memanjang saluran pembagi diasumsikan sebesar 1/50. Disain kedalaman saluran pembagi adalah 80 % dari kedalam total. Rumus Manning dengan koefisien kekasaaran 0,018 dipakai dalam perhitungan. Tabel-III-3.10 Kebutuhan dimensi untuk Saluran Pembagi
Diameter (m) 5.0 6.0 7.0 8.0
Luas Potongan Melintang (m2) 19.5 28.1 38.3 50.0
Kedalaman Rata-Rata Hidrolik(m) 1.477 1.772 2.068 2.363
I1/2
R2/3
V m/dt
Q m3/dt
0.1414 0.1414 0.1414 0.1414
1.297 1.464 1.623 1.774
10.2 11.5 12.7 13.9
198.9 323.2 486.4 695.0
Sebagai hasil dari perhitungan di atas, dimensi utama dari saluran pembagi diperlihatkan pada Gambar-III-3.11. 3.50
3.50
7.00
Gambar-III-3.11 Potongan Tipikal untuk Saluran Pembagi (8)
Gambar
Spesifikasi untuk dam dan reservoar Dam Ayung ditunjukkan pada Tabel-III-3.11. Final Report – Main Report (III-3-11)
The Comprehensive Study on Water Resources Development and Management in Bali Province
Tabel-III-3.11 Spesifikasi Dam Ayung dan Reservoar Klasifikasi
Item
Spesifikasi 1.
Reservoar
1)Lokasi (Sngai) 2)Luas Tangkapan Hujan 3)Luas danau 4)Normal Water Level(NWL) 5)Low water Level(LWL) 6)Volume efektif 7)Volume sedimen 8)Volume Reservoar Total 2.
3.
Sungai Ayung 219.4 km2 0.57 km2(EL370m) EL 366 m EL 325 m 3 9.000.000 m 3 1.000.000 m 3 10.000.000 m
Dam 1)Tipe Dam 2)Puncak Dam 3)Panjang Puncak 3)Dasar Dam 4)Tinggi Dam 5)Penutup Pondasi Buatan 6)Total Volume Dam (termasuk penutup) Spillway/pelimpah 1)Tipe 2)Debit Disain 3)Dalam 4)Lebar
Dam Beton Gravitasi EL 371 m 239 m EL 305 m 66 m EL 270 m~305m(Perawatan Penutup) 3 290,000 m
Tipe dinding jari tanpa pintu
1.270 m3/dt (1/1.000) 3,0 m 113 m (lebar bersih)
Final Report – Main Report (III-3-12)
The Comprehensive Study on Water Resources Development and Management in Bali Province
Elevation 366 m
Elevation 366 m
EXISTING ROAD
EXISTING ROAD
BUANGGA MELINGGIH
DAM AXIS APPROACH ROAD APPROACH ROAD DAM
DAM OVERALL PLAN DRAWING scale 1:11000
Gambar-III-3.12 Rencana Umum untuk Dam Ayung and Reservoar Final Report – Main Report (III-3-13)
The Comprehensive Study on Water Resources Development and Management in Bali Province Axis of Dam DIVERTION SECTION
B
Diversion of River
B-B SECTION Scale 1:200
B
A Up Stream Coffrerdam STANDARD SECTION OF STILLING WORK
Spillway Basin Spillway
Electric Power Plan
A Conduit A-A SECTION Scale 1:1000
Roadway of Dam
DAM PLAN
SCALE 1:1000
Gambar-III-3.13 Rencana Dam Ayung
Gambar-III-3.14 Potongan Melintang Tipikal Dam Ayung
Final Report – Main Report (III-3-14)
The Comprehensive Study on Water Resources Development and Management in Bali Province
UPSTREAM
DOWNSTREAM
SCALE 1:1500
Gambar-III-3.15 Tampak Hulu dan Hilir Final Report – Main Report (III-3-15)
The Comprehensive Study on Water Resources Development and Management in Bali Province
3.5
Disain Cek Dam
Dalam pertimbangan hubungan antara tinggi dam yang mungkin dan volume reservoar, disain kapasitas sedimen untuk Dam Ayung akan dijamin aman dengan membagi kapasita tampungan 1.000.000m3 dan 3,600,000 m3 pada reservoar atau dikontrol dengan cek dam yang dibangun pa hulu Sungai Ayung dan Sungai Siap. Sebagai mana aliran sedimen masuk, pembagian beban endapan dan beban dasar diperkirakan 1:3.6, beban endapan dengan volume 1.000.000 m3 (sama dengan 22% daro total volume sedimen) yang melewati cek dam akan terkumpul pada reservoar dam. Beban dasar sisa, sama dengan 78% dari total volume sedimen, akan ditangkap dan digali secara periodik pada cek dam yang terletak di Sungai Ayung dan Sungai Siap.
(1)
Disain Volume Sedimen
Disain volume sedimen untuk cek dam telah dihitung dengan memperkirakan volume tampungan dari beban dasar selam 1 tahun. Disain volume sedimen ditunjukkan pada Tabel-III-3.12
Tabel-III-3.12 Disain Volume Sedimen untuk Cek Dam Sungai
Luas
Aliran Masuk Sedimen Tahunan 64.200 m3
Disain Volume Sedimen 50.300 m3
Keterangan
Sungai 153,9 km2 Sama dengan 78% dari total Ayung aliran masuk sedimen Sungai Siap 64,5 km2 26.900 km2 21.100 km2 Catatan): Aliran Masuk Sedimen Tahunan : Aliran masuk spesifik 417 m3/km2/year X Luas (Km2)
(2)
Jalur Air
Berdasarkan analisa probabilitas debit, disain debit untuk jalur air dengan kala ulang 25 tahun telah dihitung sebesar 570 m3/dt untuk cek dam di Sungai Ayung dan 240 m3/dt untuk cek dam di Sungai Siap. Kedalaman air yang melimpah dihitung dengan persamaan yang ditunjukkan di bawah ini:
Q=(0,71h3+1,77B1)h3 3/2 Where,
(3.1)
Q :Debit(m3/dt) g :Gravitasi (9,8m/dt2) B2:Lebar muka air (m)
C :Coefisien (0.60~0.66) C=0.6 B1:Lebar dasar (m) m2:Kemiringan Slop (m2=0.5)
B2 h' m
m 1 .0
1 .0
h3
H0
B Gambar-III-3.16 Perhitungan Kedalaman Air yang Melimpah untuk Jalur Air Spesifikasi jalur air dirangkum di bawah ini pada Tabel-III-3.13.
Tabel-III-3.13 Spesifikasi Jalur Air Dam
Debit Disain
Lebar Dasar
Sungai Ayung Sungai Siap
570 m3/dt 240 m3/dt
20 m 10 m
Kedalaman Air yang Melimpah 6.0 m 5.2 m Final Report – Main Report
(III-3-16)
The Comprehensive Study on Water Resources Development and Management in Bali Province
(3)
Tinggi Dam
Lokasi telah ditetapkan dengan mengambil perhitungan tinggi muka air pada elevasi 366 m dalam elevasi reservoar. Volume tampungan cek dam telah dihitung dengan perkiraan 1/2 kemiringan sedimen untuk kemiringan sungai Volume tampungan V = 1/3・W・H・X W : H :Tinggi dam ⇒ H = ( I - I' ) ・ X X : Panjang ( I' = I/2 ) I'
= △H
H
I
H'
X
Gambar-III-3.17 Perhitungan untuk Volume Tampungan Cek Dam Spesifikasi cek dam dirangkum seperti pada Tabel-III-3.14.
Tabel-III-3.14 Spesifikasi Cek Dam Item 1. Nama sungai 2. Daerah tangkapan Hujan (km2) 3. Disain volume sedimen (m3) 4. Debit disain (m3/s) 5. Panjang dasar jalur air (m) 6. Lebar air yang melimpah (m) 7. Tinggi dam (m) 8. Disain panjang tampungan sedimen (m) 9. Volume sedimen (m3)
(4)
Sungai Ayung Ayung 159.3 50,300 570 20 6.0 13.0 1,220 50,300
Sungai Siap Siap 64.5 21,100 240 10 5.2 7.0 990 21,100
Gambar
Gambar cek dam ditunjukkan pada Gambar-III-3.18 dan Gambar-III-3.19 AYUNG MAIN
Plan
A1=120.60m2
A1+A2=214.08m A2=93.48m2
Cross Section
Longitudinal Section
Gambar-III-3.18 Cek Dam Sungai Ayung Final Report – Main Report (III-3-17)
The Comprehensive Study on Water Resources Development and Management in Bali Province
AYUNG BRANCH
Plan
A1=80.30m 2
Cross Section
A2=84.52m 2
A1+A2=164.82m 2
Longitudinal Section
Gambar-III-3.19 Cek Dam Sungai Siap 3.6
Rencana Pengembangan Wilayah Reservoar
Berdasarkan karakteristik lokasi dam, komunitas di sekitar Dam Ayung, pura dan tempat-tempat suci seperti halnya wilayah wisatawan Ubud, pengembangannya diperlihatkan seperti di bawah ini:
Konsep 1. «Tujuan Travel Untuk Dewasa» Pembangunan Dam Ayung dan reservoarnya harus memiliki efek-efek posistif pada kondisi ekonomi dari masyarakat setempat. Proyek difokuskan pada pariwisata dan memberikan penekanan lebih pada perbaikan kehidupan mereka. Para wisatawan yang mengunjungi Ubud mengharapkan saat-saat yang penuh kedamaian dalam pemandangan yang indah dari persawahan dan hutan sebagai prioritas utama, jauh dari keramaian dan kesibukan kota. Proyek mewujudkan unsure-unsur seperti ‘memahami/mempelajari kebudayaan Bali’ dan ‘interakasi dengan kehidupan penduduk/level kebudayaan,’ disamping itu juga tempat-tempat yang ada termasuk ‘melihat (tari-tarian, dsb),’ ‘bermain (rafting, surfing, golf),’ dan ‘belanja dan kesehatan (hotel, spa, dsb).’ Hal ini akan memberikan para wisatawan lebih banyak peluang untuk mempelajari bagain yang dalam dari kebudayaan Bali. Konsep 2. «Menghormati Kebudayaan Bali» Lokasi dari site yang direncanakan dibelakang daerah Ubud akan dihubungkan ke Ubud.Reservoar yang dibangun di masa yang akan datang harus mengambil ide kosmologi Masyarakat Bali dengan mempertimbangkan kenyataan bahwa lokasi pembangunan adalah merupakan ‘tempat sakral’ untuk mengagungkan air yang merupakan salah satu simbul keagamaan yang diyakini di Bali. Konsep 3. «Kecenderungan Pariwisata» Pembangunan lokasi pariwisata harus memenuhi tujuan-tujuan perjalanan seperti pada Tabel-III-3.15
Final Report – Main Report (III-3-18)
The Comprehensive Study on Water Resources Development and Management in Bali Province
Tabel-III-3.15 Tujuan-Tujuan Perjalanan dan Gambaran Umum Tujuan Perjalanan Pengamat-Perencana
Studi Berumur Panjang
Kontribusi Sosial
Tinjauan ’Konfirmasi-penggambaran tipe (pergi/lihat/ambil foto) dari perjalanan telah dikurangi. Tujuan dari perjalanan telah dirubah dari ‘observasi/partisipasi’ menjadi ‘pengalaman nyata’. Permintaan untuk ‘aset intelektual’ telah tumbuh karena stabilitas hidup masyarakat khususnya diantara orang dewasa/generasi senior yang memiliki kemampuan mengambil waktu untuk mendapatkan aset tersebut. Travel juga memberikan studi yang berumur panjang. Fokus kepada wisatawan yang dewasa secara mentak dirubah menjadi konservasi dan perbaikan lingkungan alam/sosial. Tur berkelanjutan akan ditemukan pada gaya terakhir dari traveling. Perjalanan tur ramah lingkungan dan tindakan sosial dimana para pengunjung dapat belajar ttg konservasi/perbaikan lingkungan dan berpartisipasi dalam aktivitas tersebut akan mengaktifkan dukungan publik.
Sumber: “Bisnis pariwisata mendukung industri travel” (Kishimitsu Sato, Doyukan, 2002, Japan
Tabel-III-3.16 Rencana, Gambaran dan Pengembangan Zona Zona
Lokasi
A Zona ■Menari & Lingkaran di danau
Titik pertemuan Sungai Ayung dan Sungai Siap
B Zona ■Desa Budaya & Desa Pertukaran
Tebing kanan Sungai Ayung
C Zona ■Masuk & Transit
Tebing kiri Sungai Siap
Gambar & Warna Simbul Warna simbul: (Hitam)(Vishnu=air) Gambar : (Air)(Sepi)(Tari)(Penyucian)(Feminale) Warna simbul: (Putih) (Pelebur dan Keharmonisan) Gambar: (Dewi Sri) (Tanggapan & Gerak) (Bisexual) Warna simbul: (Merah) Image: (Api) (Gerak) (Manlike)
Rencana Pengembangan 1)Panggung Tarian di danau 2)Tempat duduk penonton 3)Kapal untuk berpindah dan memancing 4)Galangan kapal 5)Beternak ikan di danau 1)Rumah untuk masing-masing tema 2)Pondok untuk masing-masing tema 3)Kolam seperti areal sawah 4)Pedati lembu 1)Ruang kendaraan 2) Zona transit untuk ke danau 3)Geladak pengamatan
Berdasarkan rencana pengembangan yang ditunjukkan pada Tabel-III-3.16 disain gambar taman dengan suasana Bali ditunjukkan pada Gambar-III-3.20.
Final Report – Main Report (III-3-19)
The Comprehensive Study on Water Resources Development and Management in Bali Province
Gambar-III-3.20 Disain Taman dengan Suasana Bali 3.7
Rencana Pembangkit Listrik
Debit pada lokasi dam Ayung selama musim kering lebih besar dari diantara sungai-sungai yang mengalir di wilyah Bali tengah. Berdasarkan kondisi debit yang melimpah dari Sungai Ayung, pemanfaatan dari air yang keluar (selanjutnya didefinisikan sebagai ‘outflow’) dan muka air (didefinisikan sebagai ‘hydraulic head’) pada dam Ayung telah direncanakan. Air untuk irigasi dan air baku sebagaimana juga air yang tak ditentukan untuk konservasi lingkungan sungai akan disediakan langsung dari outlet. Outflow dam tidak hanya terdiri dari aliran efektif untuk pemakaian air tetapi juga aliran untuk tidak dipakai (selanjutnya didefinisikan sebagai ‘unavailable flow’) berkaitan dengan kelebihan kapasitas di atas muka air normal berdasarkan rencana pengoperasian reservoar. Untuk rencana pembangkit listrik tenaga air dam Ayung, bagaimanapun, debit turbin untuk pembangkit tenaga akan dipakai air dari debit minimum sampai debit maksimum dengan tetap menyediakan unavailable flow yang mengalir langsung ke outlet. Debit turbin akan dihasilkan dari outlet.
Final Report – Main Report (III-3-20)
The Comprehensive Study on Water Resources Development and Management in Bali Province
(1)
Kondisi Dasar
Berkaitan dengan pemakaian outflow dari reservoar, rute fasilitas-fasilitas pembangkit listrik dipasang dengan saluran dan rute pipa dam Ayung. Lokasi instalasi pembangkit listrik direncanakan pada sisi kanan.
Debit maksimum dan minimum untuk perhitungan pembangkit tenaga diperlihatkan pada Tabel-III-3.17.
Tabel-III-3.17 Debit Maksimum dan Minimum untuk Kasus Perhitungan Pembangkit Tenaga Kasus 1 2 3 4
Debit Mak. 12,0 m3/s 14,0 16,0 18,0
Debit Min. 6,5 m3/s 6,5 6,5 6,5
<Muka dan Kepala Air> Berdasarkan spesifikasi dam seperti muka air normal, lokasi jalur pipa dan instalasi tenaga listrik, muka air sungai, rencana pembangkit tenaga dam Ayung telah dikaji dengan kondisi di bawah ini:
Tinggi muka air Intake diset setinggi 366 m
Tinggi muka air ujung diset setinggi 282 m dengan memasukkan perhitungan elevasi dasar sungai, lebar sungai, tinggi dasar rencana pembangkit listrik. Tabel-III-3.18 Kondisi-Kondisi Perhitungan untuk Pembangkit Tenaga Item Tinggi Intake Tinggi air ujung Kepala mak. Kepala efektif
(2)
Spesifikasi EL 366.0 m EL 282.0 m 84.0 m 79.8m
Keterangan Muka air normal
Kehilangan 5%
kepala=4.2m
Hasil-Hasil Perhitungan
Berdasarkan simulasi pengoperasian reservoar, hasil perhitungan pembangkit tanaga untuk dam Ayung ditunjukkan pada Tabel-III-3.19.
Tabel-III-3.19 OutputL5 dan Output Tahunan (Rata-Rata :1976-1985) Debit
L5Output(Kw)
8 m3/dt 10 m3/dt 12 m3/dt 14 m3/dt 16 m3/dt 18 m3/dt
4.402 4.729 4.782 4.687 4.551 4.404
Catatan) Faktor Pemanfaatan:
(3)
(OK /
Output Kotor untuk Setahun (Mwh) 39.828 44.253 45.896 45.885 45.070 43.951
output mak. × 24
jam × 365 hari)
Faktor Pemanfaatan untuk Setahun (%) 85 76 66 56 48 28
× 100 (%)
Skala Optimal
Hasil evaluasi ekonomi dengan Gambar-III-3.21.Tabel-III-3.19
metode
C/V
ditujukkan
pada
Tabel-III-3.20
dan
Final Report – Main Report (III-3-21)
The Comprehensive Study on Water Resources Development and Management in Bali Province
Tabel-III-3.20 Evaluasi Ekonomi dengan Metode C/V (V-C, C/V) Kasus Output Mak. (KW) 1) L5 kapasitas output 2) (KW) Output kotor (MWh) 3) Kapasitas Output 4) efektif (KW) Output bersih (MWh) 5) Nilai untuk KW (1000 6) yen) Nilai untuk KWh(1000 7) yen) Keuntungan 8) (1000yen)(V) Biaya konstruksi (1000 9) yen) (V) Biaya Operasi (1000 10) yen) (C) 11) V-C(1000 yen) 12) C/V Biaya per Kw (1000yen/KW) Biaya per Kwh(1000 yen /KWh)
8,0 5.320
Debit Turbin (m3/dt) 12,0 10,0 11,0 (Dipakai) 6.650 7.310 7.980
Keterangan 14,0 9.310
4.402
4.729
4.756
4.782
4.687
39.828
44.253
45.100
45.896
45.885
4.204
4.516
4.542
4.567
4.476
38.036
42.262
43.071
43.831
43.820
138.115
148.375
149.222
150.038
147.057
4)×KW
464.036
515.592
525.460
534.734
534.606
5)×KWh
602.151
663.967
674.682
684.772
681.663
6)+7)
793.000
916.000
979.000
97.539
112.668
120.417
126.813
140.097
9)× Tingkat pengeluaran
504.612 0,162 149,1
551.299 0,170 137,7
554.265 0,178 133,9
557.959 0,185 129,2
541.566 0,206 122,3
8)-10) 10)/8) 9)/1)
19,9
20,7
21,7
22,5
24,8
85
76
70
66
56
Faktor Pemanfaatan (%)
1.031.000
2)×(1-Stop Factor) 3)× Faktor Pemanfaatan
1.139.000
9)/3) (3)/(1)×24×365/1000)) ×100
V-C(1000yen)
C/V
600,00
0.2
580,00
0.2
560,00
0.1
540,00
0.1
520,00
V-C(1000yen) 0.0 C/V
500,00
0.0 8.
9.
10. 11. 12. 3 Discharge (m /s)
13.
14.
Gambar-III-3.21 Hubungan antara Debit V-C,C/V Skala optimal untuk debit dipilih debit 12m3/s yang memperlihatkan nilai tertinggi dari (V-C). Spesifikasi instalasi listrik Ayung ditunjukkan pada Tabel-III-3.21.
Final Report – Main Report (III-3-22)
The Comprehensive Study on Water Resources Development and Management in Bali Province
Tabel-III-3.21 Spesifikasi Instalasi Listrik Ayung Item Muka air Intake Ujung muka air Head kotor Head bersih Debit Kapasitas Output Kapasitas output bersih Kapasitas perusahaan Output kotor (tahun)
3.8
Spesifikasi EL.366,000 m EL.282,000 m 84,0 m 79,8 m 12,0 m3/s 7.980 KW 4.570 KW 4.570 KW 45.900 MWh
Keterangan Muka air normal
Kehilangan = 4,2 m
L5Output×Stop Factor Sama dengan di atas
Kuantitas Konstruksi
Jumlah konstruksi untuk Dam Ayung ditumjukkan pada Tabel-III-3.22.
Tabel-III-3.22 Jumlah Konstruksi untuk Dam Ayung Gambaran Pekerjaan 1
2
3
4
5
6
7
8
9
Unit
Pekerjaan Persiapan (Pembersihan dan Pembongkaran, dsb) 1.1 Mobilisasi 1.2 Jalan sementara ke tempat pembuangan 1.3 Jalan proyek Pekerjaan Saluran Pembagi (L=340m) 2.1 Panjang saluran pembagi (Gambar:7.5m×7.5m Saluran berbentuk Semi-Horse) 2.2 Pembuka pintu Inlet・Outlet 2.3 Coffer Dam Pekerjaan Permanen(Dam Beton Gravitasi) 3.1 Penggalian 3.2 Penutup Buatan 3.3 Pekerjaan Beton 3.4 Beton Abutment Buatan 3.5 Pekerjaan pengisi 1) Pengisian konsolidasi 2) Pengisian penutup 3) Pengisian tepi 3.6 Jalan Puncak Dam Peralatan Sementara 1) Pemasang beton 2) Tower Crane (13.5 t×75 m) 3) Feed Plant Pembangkit Listrik Penggalian Beton struktur Pembangkit listrik (7900 kwv) Dam Sabo Penggalian Pekerjaan Beton Pekerjaan Jalan 1) Pekerjaan tanah & pemadatan 2) Penggalian (batu) 3) Lapisan permukaan (beton:25cm) 5) Menara signyal, dsb 6) Jembatan baja Disposal Area Tebing kiri Tebing kanan Tanggul (urugan kembali) Outlet&Pintu Pembangkit Listrik 1) Pintu Intake 2) Saluran pipa bertekanan
Jumlah
Ls m m
1.0 550.0 2,080.0
m
340.0
lokasi lokasi
2.0 2.0
m3 m3 m3 m3
514,000.0 50.000,0 240.000,0 750,0
m m m lokasi
2.600,0 29.500,0 500,0 10,0
t set t/jam
750,0 1,0 150,0
m3 m3 set
14.000,0 3.000,0 1,0
m3 m3
1.000,0 12.000,0
m2 m3 m2 m t
18.550,0 5.000,0 18.550,0 1.667,0 390,0
m3 m3 m3
1.250.000,0 250.000,0 1.495.000,0
t t
540,0 110,0
Final Report – Main Report (III-3-23)
The Comprehensive Study on Water Resources Development and Management in Bali Province
3.9
Rencanan Konstruksi
3.9.1 Garis Besar Metode Konstruksi Garis besar metode konstruksi dan item pekerjaan berdasarkan jumlah kostruksi ditunjukkan pada Tabel-III-3.23.
Tabel-III-3.23 Jumlah, Metode dan Item Pekerjaan dari Rencana Konstruksi No. 1
Item Pekerjaan Jalan sementara dan Pekerjaan Perbaikan.
2
Pekerjaan saluran pembagi
3
Penggalian untuk dam
4 5
Dam Gravitasi (Pekerjaan Beton) Pekerjaan pengeboran dan Grouting
6
Pekerjaan Pengamanan Slope
7
Pekerjaan area pembuangan
Isi dan Metode Konstruksi Pembangunan jalan sementara Saluran pembagi akan dibangun pada tebing kiri untuk mengerjakan penggalian dasar sungai. Akan dipasang cofferdam pada mulut dan outflow dari saluran pembagi dan dasar sungai dikerjakan pada saat kering. Sebelum saluran pembagi sungai, akan diselesaian penggalian diluar puncak dam. Setelah saluran pembagi sungai, akan diselesaian penggalian di bawah puncak dam. Penggalian akan dimulai dari atas, dan pekerjaan setempat dan pekerjaan pengangkutan akan dikerjakan pada dasar sungai. Dam Gravitasi akan dibangun dengan ELCM (Extended Layer construction method) Grouting Konsolidasi, grouting penutup dan grouting pinggir. Pekerjaan pengamanan akan dikerjakan untuk memotong kemiringan jalan sementara, pemotongan lereng dari penggalian dam dan pemotongan sementara dari penggalian yang lain. Akan dibuang di tempat di luar EL370, dan tanah akan diolah. Daerah pembuangan akan disediakan pada tebing dam sebelah kanan pada bagian atas, dan akan di tempatkan di luar EL370.
Jumlah Konstruksi L=2,630 m, B=7~8 m L=340 m (Half-horse-shoe :7.5m×7.5m)
Jumlah galian = 520,000 m3
Pekerjaan beton = 291,000 m3 Grouting konsolidasi = 2,600 m Grouting penutup= 29,500 m
Kapasitas areal pembuangan = 1,450,000m3
Pekerjaan Penggalian an Pekerjaan Beton untuk Dam Utama adalah sebagai berikut:
3.9.2 Pekerjaan Penggalian (Dam Utama) Volume galian diperkirakan 520.000 m3. Gambar pekerjaan penggalian diperlihatkan pada Gambar-III-3.22.
Bulldozer(32t)、Crawler(150kg)、Breaker of l i
Backhoe Loader(1.2m3)
Bulldozer(8t)
Gambar-III-3.22 Gambar dari Pekerjaan Penggalian Dam
Final Report – Main Report (III-3-24)
The Comprehensive Study on Water Resources Development and Management in Bali Province
3.9.3 Pekerjaan Beton(Pekerjaan Dam Utama) Pekerjaan beton dari dam terdiri dari pekerjaan dam utama (sebelah atas EL.305 m), penutup beton buatan (EL.275 m~305 m) dan pekerjaan abutmen dari beton buatan (disekitar puncak dam). Volume beton diperkirakan sekitar 291.000 m3. Garis besar pekerjaan beton ditunjukkan pada Tabel-III-3.24.
Tabel-III-3.24 Garis Besar Pekerjaan Beton (untuk Dam Utama). Item Beton tubuh dam Penutup beton buatan Abutmen pada tiap tebing
Beton Angkat
Jadwal Pemasanga
Hari Kerja Tiap Bulan
Bulan total pengerjaan konstruksi
Rata-rata bulanan jumlah pemasangan
Keterangan
1.5 m
312 day
16 day
21.5 month
11,500 m3
Dasar sungai 2 bulan
sda
108
sda
7.0
7,150
2.5
80
25
3.2
125
Jumlah pemasangan hanya sekali
3.9.4 Jadwal Konstruksi Pekerjaan beton dihitung secara total selama 312 hari. Sebagai item pekerjaan, hari pemasangan untuk beton adalah 222 hari, tergantung dari pelaksanaan bahan struktur dalam dam yaitu selama 60 hari dan pemasangan bentuk beton adalah 30 hari. Jika hari yang disetujui untuk pemasangan beton adalah 16 hari. Total jumlah bulan pelaksanaan konstruksi adalah 21, 5 bulan dan jumlah rata-rata pemasangan untuk tiap bulan menjadi 11.500 m3. Spesifikasi peralatan produksi, jumlah persediaan material kering dan peralatan pengangkut ditunjukkan pada Tabel-3.25.
Tabel-III-3.25 Garis Besar Konstruksi untuk Pekerjaan Tubuh Dam(Pekerjaan Beton) Klasifikasi peralatan. 1) Alat produksi
2) Persediaan dan pengadaan agregat
3) Peralatan pengangkut untuk pengerjaan tubuh dam
Item ・ 16 jam (pengerjaan siang dan malam) ・Jumlah harian maksimum = 1.200 m3(sekitar EL. 332,0 m) ・Jumlah jaman maksimum=75 m 3/ jam ・Jumlah maksimum kebutuhan harian. Agregat kasar=2.860 m3/hari、 Agregat halus=360 m3/hari ・Tempat penampung yang dapat menyimpan dengan kapasitas 3 hari jika dipasang pada kapasitas maksimum. ・Penempatan utama dan peralatan pengangkut: Tower Crane (13.5t×75 m)1set。 ・ 4.5 m3 Vessel Dump ・ 9m3 Gland Hopper ・ 10tDamp Truck
Dari pengujian di atas Jadwal konstruksi proyek Dam Ayung diperlihatkan pada Tabel-III-3.26.
Final Report – Main Report (III-3-25)
The Comprehensive Study on Water Resources Development and Management in Bali Province
Tabel-III-3.26 Jadwal Konstruksi Dam Ayung Details of Work
1
Qty
1 Preparatory Works Clearing & Grubbing Temporary Roads Permanent Roads Mobilization
2
3
4
5
J F M A M J J A S O N D J F M A M J J A S O N D J F M A M J J A S O N D J F M A M J J A S O N D J F M A M J J A S O N D
Ls L=595m L=2120m Ls
2 Diversion Works Excavation Concrete Lining Inlet/Outlet Structure Coffer Dams
340m 340m 2site 2site
3 Main Dams Works Abutment Plug Excavation Concreting Drilling & Grouting Intake Crest Bridge
50,000m 3 514,000m 240,000m3 Ls Ls 10
4 Temporary Facilities Main Concrete Plant Tower Crane Installation Water Treatment Plant
2.25x2 13.5tx75m 150t/hr
375m 3
5 Power Station Excavation Foundation Treatment Structural Concrete Architectural $ Equipment Works
3
6000m Ls
3,000m3 7900kw
6 Sabo Dams Excavation Concrete
2site 2site
7 Spoil Bank Right site Left site
1,250,000m3 250,000m3
Remark
Final Report – Main Report (III-3-26)
Remarks