TESIS
SISTEM TATANIAGA KENTANG DI KECAMATAN HATU-BUILIKO KABUPATEN AINARO TIMOR LESTE
BOAVENTURA ANTONIO CARDOSO FREITAS 1191161007
PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI AGRIBISNIS PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2014
i
SISTEM TATANIAGA KENTANG DI KECAMATAN HATU-BUILIKO KABUPTAEN AINARO, TIMOR LESTE
Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister pada Program Magister, Program Studi Agribisnis Program Pascasarjana Universitas Udayana
Boaventura Antonio Cardoso Freitas 1191161007
PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI AGRIBISNIS PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2014
ii
iii
Tesis Ini Telah Diuji Pada Tanggal 29 April 2014
Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana, No.
Ketua
:
Prof.Dr.Ir Dwi Putra Darmawan, MP.
Anggota
:
Dr.Ir. Ketut Suamba, MP. Dr.Ir Ni Wayan Sri Astiti, MP. Prof.Dr.Ir Wayan Windia, SU. Dr. I Gede Setiawan Adi Putra, SP., M.Si
iv
v
KATA PENGANTAR Puji Tuhan, Puji syukur penulis panjatkan kepada yang Mahakuasa, karena hanya atas karunia-Nya, penulisan Tesis dengan judul “Sistem Tataniaga Kentang di Kecamatan Hatu-Builiko Kabupaten Ainaro” dapat diselesakan. Pada kesempatan ini perkenangkanlah penulis mengucapkan terima kasih yang tulus kepada Bapak Prof. Dr. Ir. Dwi Putera Darmawan, MP. Selaku pembimbing I dan Bapak Dr. I Gede Setiawan Adi Putera. SP. MSi. Selaku pembinbing II
yang dengan penuh perhatian dan kesabaran telah memberikan
dorongan, semangat dan motivasi serta bimbingan dan saran selama penulisan tesis. Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Prof. Dr. A.A. Raka Sudewi, SP. S(K), selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana yang telah memberi fasilitas dan kesempatan pada penulis mengikuti pendidikan di program Pascasarjana Magister Agribisnis. Tidak lupa pula penulis mengucapkan
terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Prof. Dr. Ir. Dwi Putera Darmawan. Selaku Ketua Program Magister Agribisnis Program Pascasarjan, dan Bapak Ir. I Dewa Putu Oka Suardi, MSi selaku Sekretaris Program Magister Agribisnis Universitas Udayana. Ungkapan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada penguji tesis, yaitu Bapak Dr. Ir. Ketut Suamba, MP., Dr. Ir. Ni Wayan Sri Astiti, MP., Prof. Dr. Ir. Wayan Windia, SU, yang telah memberikan masukan, saran, sanggahan dan koreksi sehingga tesis ini terwujud seperti ini. Terima kasih kepada
vi
Bapak dan Ibu Dosen Pascasarjana Program Magister Agribisnis atas ilmu dan bimbingannya serta kepada Bapak dan Ibu staf Administrasi Pascasarjana Program Magister Agribisnis atas bantuannya. Terima kasih kepada bapak penyuluh lapangan atas data-datanya, dan terima kasih kepada bapak-bapak petani kentang dan pedagang kentang Hatu-Builiko atas informasinya dalam penggumpulan data untuk penulisan tesis ini. Terima kasih kepada ayahanda tercinta Paulo Freitas dan Almarhumah Ibunda Fernanda Da Silva amanatnya terlaksana. Ucapan terima kasih
kepada keluarga
besar penulis atas pengertiannya dan doa Ponakan-ponakan selama ini. Terima kasih diucapkan buat teman-teman kelas yang sudah banyak membantu selama masa perkuliahan. Ucapkan terima kasih kepada sahabat-sahabat penulis yang sudah membantu selama ini, Subash, Acholy, Nick and Nica Walker dan Edu obor, Betypeu atas dorongan semangatnya, Inoj, Ozo, Botak, Eos yang sudah menemani kelapangan selama penelitian, Joel Afonso, Chivas, Mausu (Naldo Carvalho), atas bantuannya. Ucapan terima kasih kepada Mana Ervina atas bantuannya dan Director General Agriculture Lorenco B. Fontes atas kesempatan yang diberikan. Semoga Tuhan yang Mahakuasa selalu merestui dan melimpahkan rahmat serta karunia-Nya yang tak terhingga untuk kita semua.Penulis menyadari penulisan ini jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran demi kesempurnaan tesis. Tuhan Memberkati,
Denpasar,
April 2014
Penulis
vii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP Penulis lahir di Bahu, Kabupaten Baucau Timor Leste pada tanggal 11 juni 1973, anak kedua dari 5 bersaudara pasangan suami istri Paulo Freitas dengan Fernanda Da Silva (Almarhumah), dan diberi nama Boaventura Antonio Cardoso Freitas. Jenjang pendidikan penulis dimulai dari SDN I Baucau dan lulus pada tahun 1987, kemudian dilanjutkan di SMPN I Baucau lulus pada tahun 1990, setelah lulus dengan predikat yang memuaskan penulis berhasil melanjutkan studi di SMA Negeri I Baucau dan lulus pada tahun 1993. Penulis meneruskan pendidikan S1 pada program studi Sosial Ekonomi Pertanian di “Universitas Pembangunan Nasional” Yogyakarta dan berhasil lulus pada tahun 1999. Tahun 2000 penulis mendapatkan pekerjaan yang pertama pada proyek Bank Dunia
menjadi
Procurement
OfficerdalamAgriculture
Rehabilitation
Project
(ARP).Setelah 7 tahun bekerja di proyek ARP Bank DuniaTimor Leste, pada tahun 2007 penulis bergabung dengan Kementerian Pertanian Timor Leste menjadi Chief ofProcurement.
Penulis
memutuskan
untuk
melanjutkan
studi
ke
jenjang
Pascasarjana di Universitas Udayana pada tahun 2011 namun karena penggantiyang dipersiapkan untuk mengganti posisi penulis sebagai chief of procurement belum siap sehingga Menteri Pertanian Timor Leste memutuskan mengirimkan post-pone letter ke Rektor Universitas Udayana untuk menunda bergabungnya penulis sebagai salah satu mahasiswa program studi Magister Agribisnis Program Pascasarjana Universitas Udayana di tahun 2011 menjadi tahun 2012. Setelah post pone letter diterima, penulis akhirnya baru bisa mengikuti perkuliahan pada September 2012. viii
ABSTRACT Boaventura A. C. Freitas SP. Sistem Tataniaga Kentang di Kecamatan Hatu-Builiko Kabupaten Ainaro.Timor Leste, Supervised By: Prof.Dr. Ir Dwi P. Darmawan MP., and Dr. I Gede Setiawan Adi Putera. SP. M.Si Marketing system is important part in agribusiness system with forming connectivity of agriculture product distribution from farmer to the final consumer. The marketing system will influence product purchasing including divides of benefits, market structure and marketing efficiency as the whole process. The marketing systems also indicate how the product will distribute to the final consumer in the right places and times. Potato (solanum tuberosum L.) are the product that planting by farmer in Hatu-Builiko is represent one of horticulture crop having important meaning to the materialization of food resilience. The research of this study is aims to find how the system of potato marketing is conducted from farmer to the final consumer, the use of marketing function, marketing structure and the efficiency of marketing channel by percentage of marketing margin and farmer share. The method used in this research is descriptive with the techniques implementation in the form of survey. The location of research, andsample of farmer were selected by purposive methods with the reason which is the location has large population of potato farmer and the location is potential for future development and farmer were planting potato with large of area of planting ≥ 500 m 2. The selected of sample marketing channel was with snowball sampling method. The data collected was primary and secondary. Technique data collectingby, observation and direct interview. The result of research has indicated there are three channel marketing applied in sub-district Hatu-Builiko Potato marketing. The three channel marketing was conducted, which is channel I conducted as: FarmerTrade collectorRetailerconsumer. Chanel II conducted as: FarmerTrade collector wholesalerConsumer. Chanel III was conducted as: FarmerTrade CollectorConsumer. The marketing function conducted by each marketing channel was different to others. The three marketing channel were taking the same especial marketing function which is purchasing and selling function. Market structure was monophony for farmer to trade market, while the market structure for trade collector was monopolyto retailer and wholesaler, and the structure market for both retailer trade and wholesaler were free competition. Marketing behavior was elaborate in a good way by all marketing Channel. The payment procedure was conducted in the cash procedure. The margin marketing at each marketing channel different to each other for all types of potato’s on the level of advantage. The most efficiency potato marketing channel at Hatu-Builiko sub district was at the channel third which is having lowest percentage of margin marketing equal to 36,36 % for potato’s type A and 30% for both potato’s type B and type C. The farmer share was the highest value which is 63,63 % for potato type A and 70 % for both potato type B and type C. Keywords: Marketing channel, Market structure, Margin and Farmer’sshare
ix
ABSTRAK Boaventura A.C Freitas,SP. Sistem Tataniaga Kentang di Kecamatan HatuBuiliko Kabupaten Ainaro, Timor Leste Dibimbing oleh: Prof. Dr. Ir Dwi Putera Darmawan. MP, dan Dr.I Gede setiawan Adi Putera. SP.M.Si Sistem tataniaga mempunyai peranan yang penting dalam suatu usaha agribisnis dengan membentuk pola saluran distribusi produk pertanian yang dihasilkan petani sampai pada konsumen akhir. Sistem tataniaga mempengaruhi pembelian produk pertanian dan pembagian keuntungan serta efisiensi dari pola saluran tataniaga yang terbentuk. Sitem tataniaga mempengaruhi bagaimana penyebaran produk yang dihasilkan sampai pada konsumen pada waktu dan tempat yang tepat.Kentang sayuran (Solanum Tuberosum L.) termasuk salah satu tanaman hortikultura yang berpengaruh penting pada ketahanan pangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola saluran tataniaga yang terbentuk pada produksi kentang di Hatu-Builiko, fungsi tataniaga bagaimana yang dilakukan oleh lembaga tataniaga kentang, bagaimana struktur pasar dan perilaku pasar terbentuk dan bagaimana efisiensi saluran tataniaga kentang Hatu-Builiko berdasarkan pada marjin tataniaga dan Farmer Share. Metode dasar dalam penelitian ini adalah deskriftif.Penelitian dilakukan melalui survey. Metode penentuan daerah penelitian, sampel petani dilakukan dengan metode purposive sampling.Lokasi penelitian dipilih merupakan lokasi dengan populasi petani kentang terbesar.Petani sampel dipilih adalah petani sedang melakukan kegiatan menanam kentang dengan luas lahan yang digunakan ≤ 500 m2.Pengambilang sampel pedagangmenggunakan metodesnowball sampling. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer dan data sekunder.Teknik pengambilan data dilakukan dengan wawancara langsung kelapangan dengan para responden, baik petani maupun lembaga-lembaga yang terlibat pada tataniaga kentang.Hasil penelitian yang didapat adalah pada sistem tataniaga kentang Hatu-Builiko terdapat tiga saluran tataniaga dimana saluran I: Petani Pedagang pengumpulPedagang Pengecer Konsumen. Saluran II : PetaniPedagang pengumpul Pedagang Grosir Konsumen dan saluran III : Petani Pedagang pengumpulKonsumen. Masing-masing tataniaga memiliki fungsi yang berbeda namun ketiga saluran tataniaga sama-sama melakukan fungsi penjualan. Proses pembelian dan penjualan dilakukan dengan tunai.Penentuan harga berjalan dengan baik begitu pula dengan bentuk kerjasama yang terbentuk antar semua lembaga yang terlibat.Struktur pasar meliputi pasar monopsoni ditingkat petani, struktur pasar monopoli ditingkat pedagang pengumpul, dan struktur pasar persaingan sempurna ditingkat pedagang pengecer dan pedagang grosir. Saluaran tataniaga III merupakan saluran paling efisien pada tataniaga kentang di Kecamatan Hatu-Builko yaitu marjin tataniaga terendah 36,36 % kentang kelas A dan 30 % untuk kentang kelas B dan C. Nilai farmer’s share tertinggi yaitu 63,63 % untuk kentang kelas A dan 70 % untuk kentang kelas B dan C. Kata Kunci: Saluran Tataniaga, Strukturpasar, Marjin danFarmer’s share x
RINGKASAN
Pengembangan pertanian diarahkan untuk mewujudkan ketahanan pangan yang berbasis keragaman sumberdaya bahan pangan, kelembagaan dan budaya lokal dalam rangka menjamin tersedianya pangan dan nutrisi dalam jumlah dan mutu yang dibutuhkan dengan tingkat harga yang terjangkau.Mayoritas masyarakat Timor Leste hidup disektor pertanian dan hidupnya tergantung dari aktifitas pertanian.Slogan yang didenggungkan oleh Pemerintah Timor Leste bahwa “Povo Kuda GovernoSosa” (Masyarakat Menanam Pemerintah Membeli) menjadikan sub-sektor pertanian khususnya
hortikultura
merupakan
pilihan
dari
masyarakat
tani
untuk
mempertahankan kehidupan ekonominya. Sistem tataniaga mempunyai peranan yang penting dalam suatu usaha agribisnis dengan membentuk pola saluran distribusi produk pertanian yang dihasilkan petani sampai pada konsumen akhir. Sistem tataniaga akan mempengaruhi pembelian produk pertanian dan pembagian keuntungan serta efisiensi dari pola saluran tataniaga yang terbentuk di Kecamtan Hatu-Builiko Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola saluran tataniaga kentang, fungsi tataniaga apa yang dilakukan oleh lembaga yang terlibat pada tataniaga kentang, bagaimana struktur pasar dan perilaku pasar terbentuk pada sistem tataniaga kentang Hatu-Builiko, serta bagaimana efisiensi saluran tataniaga kentang berdasarkan pada marjin tataniaga dan farmer’s share. Metode dasar dalam penelitian ini adalah deskriftif yaitu menggambarkan apa yang terjadi pada sistem tataniaga kentang mulai kentang terlepas dari petani hingga
xi
kentang sampai pada konsumen. Penentuan sampel lokasi dilakukan dengan metode purposive sampling yaitu sengaja memilih lokasi dengan alasan lokasi merupakan daerah penghasil kentang terbesar di Kabupaten Ainaro, Timor Leste, jumlah lahan yang diusahakan petani terbesar dan lokasi merupakan lokasi yang berpotensi untuk dikembangkan. Penentuan sampel petani dengan sengaja memilih 20 orang petani yang mengusahakan kentang dengan luas lahan usaha ≤ 500m2. Dari 280 populasi petanidi Kecamatan Hatu-Builiko hanya 20 orang petani yang menggunakan lahan sebesar 500 m2 hingga 1000 m2. Responden pedagang dalam penelitian ini dipilih 14 orang termasuk pedagang pengumpul.Responden pedagang dipilih menggunakan metodeSnowball sampling. Responden pedagang yang dipilih adalah responden yang benar-benar tahu tentang aliran tataniaga kentang di Hatu-Builiko berdasarkan pada informasi mulai produk terlepas dari petani hingga konsumen akhir.Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer dan data sekunder.Teknik pengambilan data dilakukan dengan wawancara langsung kelapangan dengan para responden, baik petani maupun lembaga-lembaga yang terlibat pada tataniaga kentang di Kecaatan Hatu-Builiko dengan mengisi kuisioner yang disebar dan merekam hasil pembicaraan selama wawancara. Hasil penelitian yang didapat adalah pada sistem tataniaga kentang di Kecamatan Hatu-Builiko Kabupaten Ainaro terdapat tiga saluran tataniaga dimana saluran tataniaga I terdiridari: PetaniPedagang pengumpul Pedagang pengecer Konsumen. Sementara Saluran tataniaga II terdiri dari: Petani
Pedagang
pengumpul Pedagang grosir Konsumen. Saluran tataniaga III terdiri dari: Petani xii
Pedagang pengumpul Konsumen. Masing-masing saluran tataniaga yang terlibat pada pola tataniaga kentang memiliki fungsi yang berbeda namun fungsi tataniaga utama dari ketiga saluran tataniaga adalah melakukan fungsi pembelian dan penjualan. Struktur pasar yang terbentuk ditingkat petani adalah pasar monopsoni dimana hanya ada satu pedagang pengumpul yang menampung semua produksi kentang di Kecamatan Hatu-Builiko. Struktur pasar pedagang pengumpul terhadap pedagang pengecer maupun pedagang grosir ataupun konsumen adalah pasar monopoli.Sementara struktur pasar yang dihadapi oleh pedagang pengecer dan pedagang grosir adalah pasar persaingan sempurna.Perilaku pasar yang terjadi pada sistem tataniaga kentang di Hatu-Builiko tercipta dengan sangat baik.Terjadinya rasa saling percaya dan kerjasama yang saling mengsuport baik antara petani dan pedagang pengumpul maupun antara pedagang pengumpul dengan pedagang pengecer
dan
pedagang
grosir
hingga
produk
sampai
pada
konsumen
akhir.Pembayaran dalam sistem tataniaga yang dilakukan oleh lembaga-lembaga yang terlibat dilakukan secara tunai. Saluran tataniaga yang paling efisien pada sistem tataniaga kentang di Kecamatan Hatu-Builiko Kabupaten Ainaro adalah saluaran tataniaga III, yaitu terlihat dari marjin tataniaga terendah yaitu 36,36 % untuk kentang kelas A dan masing-masing 30 % untuk kentang kelas B dan C, serta memiliki nilai farmer’s share tertinggi yaitu 63,63 % untuk kentang kelas A dan masing-masing 70 % untuk kentang kelas B dan C. Sistem tataniaga kentang di Kecamatan Hatu-Builiko perlu dikembangkan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dikarenakan daerah ini berpotensi untuk dikembangkan. xiii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.............................................................................................
i
PERSYARATAN GELAR ...................................................................................
ii
LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................
iii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT....................................................................
v
KATA PENGANTAR ..........................................................................................
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP..............................................................................
vi
ABSTRACT..........................................................................................................
vii
ABSTRAK ............................................................................................................
viii
RINGKASAN .......................................................................................................
xi
DAFTAR ISI.........................................................................................................
xiv
DAFTAR TABEL................................................................................................. xvii DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xix DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................
I
PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ..................................................................................... 1.2Rumusan Masalah ................................................................................ 1.3Tujuan Penelitian.................................................................................. 1.4Manfaat Penelitian................................................................................ 1.5Batasan Penelitian ................................................................................
II
xx
1 9 9 10 10
TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kentang ............................................................................................... 2.1.1Varietas kentang ................................................................................ 2.1.2Syarat tumbuh ................................................................................... 2.1.3 Panen dan pasca panen ..................................................................... 2.2Konsep Tataniaga ................................................................................. 2.2.1Fungsi-fungsi tataniaga ..................................................................... 2.2.2 Saluran tataniaga .............................................................................. 2.2.3 Lembaga tataniaga............................................................................
xiv
12 13 14 15 17 19 22 22
2.2.4 Margin tataniaga...................................................................... 2.2.5 Biaya tataniga ......................................................................... 2.2.6Efisiensi tataniga ............................................................................... 2.3 Struktur Pasar dan Perilaku Pasar ....................................................... 2.3.1 Struktur Pasar .......................................................................... 2.3.1Perilaku Pasar .................................................................................... 2.4 Penelitian terdahulu.............................................................................
III
KERANGKA PEMIKIRAN 3.1Kerangka Kongseptual ......................................................................... 3.2Kerangka Pemikiran Operasional.........................................................
IV
33 35
METODELOGI PENELITIAN 4.1Lokasi dan Waktu Penelitian................................................................ 4.2 Metode Pengumpulan Sampel............................................................. 4.3 Metode Pengambilan Data .................................................................. 4.4Metode Analisis Data ........................................................................... 4.4.1Analisis Saluran tataniaga dan Fungsi Tataniga............................... 4.4.2Analisis Struktur Pasar ...................................................................... 4.4.3Analisis Perilaku Pasar...................................................................... 4.4.4Margin Tataniaga dan Farmer’s Share ............................................. 4.5 Difinisi Operasional ............................................................................
V
26 27 27 29 29 29 30
38 38 39 39 40 40 41 41 43
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Keadaan Wilayah dan Keadaan Penduduk .........................................
46
5.1.1Keadaan Wilayah Kecamatan Hatu-Builiko ....................................
46
5.1.2 Keadaaan Penduduk Kecamatan Hatu-Builiko ................................
47
5.2 Keadaan Usahatani Kentang ...............................................................
49
xv
VI
VII
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 6.1.Karesteristik Petani ............................................................................
50
6.2 Karakteristik Pedagang ......................................................................
53
6.3 Usahatani Kentang di Kecamatan Hatu-Builiko .................................
57
6.4 Saluran Tataniaga dan Fungsi Tataniaga ............................................
61
6.5 Struktur Pasar dan Perilaku Pasar .......................................................
74
6.6 Efisiensi Tataniaga Berdasarkan Marjin dan Farmer Share ...............
83
KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan..........................................................................................
96
7.2 Saran ...................................................................................................
97
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................
99
LAMPIRAN ....................................................................................................... 102
xvi
DAFTAR TABEL Tabel
Halaman
1.1 Perkembagan Produksi Sayuran di Timor Leste (2009-2012) ........................
5
1.2 Perkembangan Luas Panen, Produksi dan Produktifitas Kentang (2012).......
6
2.3Luas Lahan dan produksi Kentang per Kecamatan di Kabupaten Ainaro .......
7
5.4 Keadaan Penduduk Kecamatan Hatu-Builiko.................................................
47
5.5 Komposisi Penduduk Kecamatan Hatu-Builiko Menurut Umur ....................
48
6.6 Komposisi Umur Petani Responden di Kecamatan Hatubuiliko ....................
50
6.7 Tingkat Pendidikan Petani Responden Di Kecamatan Hatu-Builiko .............
51
6.8 Struktur Luas Lahan Petani Responden Di Kecamatan Hatu_Builiko ...........
52
6.9 Komposisi Umur Pedagang Responden Di Kecamatan Hatu-Builiko............
54
6.10 Tingkat Pendidikan Pedagang Responden ....................................................
55
6.11 Pengalam Berdagang Pedagang Responden Tataniga Kentang....................
56
6.12 Volume Pembelian Kentang Pedagang Responden yang terlibat pada Tataniaga Kentang di Kecamatan Hatu-Builiko ............................................
57
6.13 Penggunaan Input Produksi dan Biaya produksi Budidaya Kkentang di Kecamatan Hatu-Builiko...................................................................................
60
6.14 Fungsi Tataniaga Yang Dilakukan Lembaga Tataniaga Kentang di Hatu-builiko .....................................................................................................
66
6.15 TotalBiaya Keuntungan dan Marjin Tataniaga pada Saluran Tataniaga I di Kecamatan Hatu-builiko ...................................................................................
84
6.16Total Biaya, Keuntungan dan Marjin Tataniaga Pada Saluran Tataniaga II di Kecamatan Hatu-Builiko...................................................................................
87
6.17 Total Biaya Kentungan dan Marjin Tataniaga pad saluran Tataniaga III
xvii
di Kecamatan Hatu-Builiko...................................................................................
89
6.18 Farmer Share Pada Saluran Tataniaga Kentang I, II dan III di Kecamatan Hatu-Builiko...................................................................................................
91
6.19 Perbandingan Total Marjin, Total Keuntungan dan Total Biaya Tataniaga Kentang Di Hatu-Builiko .....................................................................
94
xviii
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Teks
Halaman
3.1 Saluran Pemasaran Secara Umum .................................................................
34
3.2KerangkaPemikiran Operasional .....................................................................
37
6.3 Saluran Tataniaga Kentang di Kecamatan Hatu-Builiko ...............................
61
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1. Cuisenario ba Agricultor (Kuisioner untuk petani) ................................. 102 2. Cuisenario Ba vendedor (kuisioner untuk Pedagang ) ............................ 105 3. Pembiayaan Budidaya Tanaman Kentang ............................................... 108 4. Biaya Tataniaga Kentang Oleh Tiap Lembaga Tataniaga Kentang ........ 109 5. Biaya Tataniaga yang Dikeluarkan Masing-Masing Saluran Tataniga Dalam Saluran Tataniaga I .......................................................................... 110 6. Biaya Tataniaga yang Dikeluarkan Masing-Masing Saluran Tataniaga Dalam Saluran Tataniaga II ..................................................................... 111 7. Biaya Tataniaga yang Dikeluarkan Masing-Masing Saluran Tataniaga Dalam Saluran Tataniaga III.................................................................... 112 8. Harga Jual dan Harga Beli Masing-Masing Lembaga Tataniaga yang Terlibat Pada Salurang Tataniaga Kentang di Hatu-Builiko ................... 113 9. Imformasi Umum Petani responden yang mengusahakan Kentang Di Kecamatan Hatu-Builiko ....................................................................... 114 10. Imformasi umum Pedagang Responden yang Terlibat pada Tataniaga Kentang di Kecamatan Hatu-Builiko..................................................... 115 11. Populasi petani dan luas lahan yang digunakan untuk menanam kentang di Kecamatan Hatu-Builiko ........................................................... 116 12. Lampiran Foto-Foto Hasil Lapangan..................................................... 117 13. Peta Kecamatan Hatu-Builiko ............................................................... 125
xx