TEORI PROSPEK DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN: HUBUNGANNYA DENGAN SIFAT UNEUTRALITY DAN SIFAT UNFAITHFULNESS PADA PELAPORAN KEUANGAN Budiman Prayudi1 Sudjono2 Abstract Nowadays, the research about decisions making in economic is dominated by the expected utility theory, which said that the decision makers is a rational person and have ability to processing data in a perfect. However, the fact is showed a lot of deviation that can’t be clarified by the theory it self. Tversky and Kahneman prospect theory is one of a lot theory that used as an alternative theory by the western researcher in economic and accounting. This research is replicate the quasy experiments whose made by Tversky and Kahneman; Gudono and Hartadi; Haryanto; Prayudi; and Awita with several adaptations and improvements on it. The main purpose of this research is knowing, is it the prospect theory can be use to explain the decision maker behavior in Indonesia. The result shows that if a decision cases explained with negative framing the Indonesian people have same behavior with the object of Tversky and Kahneman research except for the common people group. The result shows that if a decision cases explained in double information, the Indonesian people, only the Owner Group that can making the best and rationaldecisions. In the commitment escalations cases explained with negative framing the Indonesian people intend to make escalations, however still have neutrality and faithfuly. Dalam kasus eskalasi komitmen yang dijelaskan dengan frame negatif orang Indonesia cenderung melakukan eskalasi, akan tetapi tetap neutrality dan faithfull in financial reporting. Keywords:
1 2
Prospect Theory, Commitment escalations, Neutrality, Faithfull
Universitas Jenderal Soedirman Universitas Jenderal Soedirman
mempengaruhi
PENDAHULUAN Pengambilan keputusan menjadi
adalah
keputusannya.
bagaimana
Frame
cara
suatu
fakta
Pengaruh
frame
atau
bagian integral dari keberhasilan atau
diungkapkan.
kegagalan
framing adalah sebuah fenomena yang
seorang
manajer
(Buhler
dalam Sahmuddin, 2003). Pengambilan
menunjukkan
keputusan berarti
melakukan penilaian
keputusan akan merespon dengan cara
dan
pilihan.
yang
menetapkan
diambil
setelah
Keputusan
berbeda
para
pada
pembuat
permasalahan
beberapa
keputusan yang sama, jika masalah
perhitungan dan pertimbangan alternatif,
tersebut disajikan dalam format yang
mengingat bahwa fungsi pengambilan
berbeda (Kuhberger, 1998; Levin at. Al.,
keputusan berorientasi ke masa depan.
1998). Frame yang diadopsi tergantung
Hal mengenai pengambilan keputusan ini
pada formulasi masalah yang dihadapi,
telah banyak menarik para peneliti untuk
norma,
meneliti hal tersebut. Dalam berbagai
pembuat keputusan itu sendiri.
penelitian
yang
melalui
bahwa
telah
dilaksanakan
kebiasan,
Teori
dan
karakteristik
prospek
(Tversky
dan dan
terdapat banyak penelitian yang berkaitan
Kahneman,
1981;
Tversky
dengan pengambilan keputusan baik di
Kahneman,
1979)
telah
bidang ekonomi, bidang manajemen, dan
digunakan dalam penelitian di bidang
akuntansi
akuntansi
yang
beranggapan
bahwa
manajemen,
seperti
banyak
dalam
pengambil keputusan adalah seseorang
analisis investasi (Arkes dan Blumer
yang
lain
dalam Haryanto, 2006), serta penelitian di
pengambil keputusan dianggap dapat
berbagai penelitian ekonomi lainnya.
memproses informasi dengan sempurna
Dalam
dalam menentukan pilihan yang terbaik
pengaruh framing dapat digunakan oleh
(Morgan dalam Yusnaini, 2006). Asumsi
seorang
rasionalitas juga Teori Prospek, Eskalasi
memaksimalkan
Komitmen, Neutrality, Faithfull.1981).
untuk memperoleh predikat kerja yang
rasional.
Dengan
kata
Tversky dan Kahneman (1981)
praktek
akuntansi
akuntan
manajemen kepentingan
lainnya,
untuk mereka
memuaskan dari manajemen atau dari
mengusulkan teori prospek (prospect
pemegang
theory)
memanipulasi penyajian laporan-laporan
sebagai
alternatif
penjelas
saham,
manajemen
Teori prospek menyatakan bahwa frame
keuangan) dalam bentuk wealth tinggi.
yang
Penelitian mengenai Teori Prospek dalam
112
seseorang
dapat
dan
cara
dilanggarnya asumsi rasionalitas diatas.
diadopsi
(keuangan
dengan
non
pengambilan keputusan telah beberapa
pengetahuan
kali dilakukan pada subyek di Indonesia,
politik,
akan tetapi hasil dari penelitian-penelitian
ekonomi, juga risiko-risiko yang mungkin
tersebut
timbul.
belum
dapat
menyimpulkan
dan
teknologi,
pembangunan
situasi
sosial,
dan
Dengan kata lain, akuntansi
bahwa teori prospek merupakan satu-
merupakan
satunya teori yang dapat menjelaskan
antara perusahaan dengan
dilanggarnya asumsi rasionalitas dalam
nya karena sarat akan kepentingan yang
pengambilan keputusan.
berpengaruh
Pelaporan
keuangan
yang
media
pada
komunikasi
sosial
stakeholder-
dinamika
dalam
interaksi keduanya.
dihasilkan sebagai hasil akhir dalam
Dalam
pengambilan
keputusan
proses akuntansi suatu perusahaan dalam
yang dilakukan oleh manajer dalam
satu tahun merupakan cerminan kegiatan
sebuah perusahaan, Bazerman dalam
operasional perusahaan sepanjang tahun
Koroy
yang banyak dipergunakan oleh berbagai
seorang manajer seringkali mempunyai
pihak
kesulitan dalam memisahkan keputusan
yang
berkepentingan
dalam
(2008)
menyebutkan
pengambilan suatu keputusan. Berbagai
yang
penelitian
yang
dengan
keputusan yang berhubungan ke masa
pelaporan
keuangan
umum
depan. Dalam hal ini manajer merasa
dilakukan dalam paradigma positivisme
memiliki ikatan emosional yang kuat
dengan
persamaan
terhadap keputusan yang telah diambil
matematik dan analisis statistik (Beasley
sebelumnya sehingga manajer merasa
1996; Beasley, et al. 2000; Goodwin dan
perlu bertanggungjawab atas masa depan
Seow 2002). Hal ini bertolak belakang
komitmen yang telah dibuatnya. Sebagai
dengan konsep Hines (1988) bahwa
konsekuensi
akuntansi bukanlah praktik yang bersifat
tersebut
statis dan mengabaikan aspek dinamika
membiaskan
sosial. Akuntansi merupakan praktik yang
tindakan di masa lalu dan mempunyai
dinamis
kecenderungan
untuk
semakin
interaksi sosial antara individu dengan
meningkatkan
komitmennya
terutama
lingkungannya (Chariri, 2006). Menurut
bila kemudian menerima umpan balik
Grayson dan Hodges (2004), perusahaan
negatif. Perilaku meningkatkan komitmen
tidak beroperasi di dalam ruang kosong
seringkali
melainkan dalam kondisi interaksi yang
komitmen. Perilaku eskalasi komitmen
kompleks dengan perkembangan ilmu
ini dapat dilihat pada kondisi ketika
berkaitan secara
menggunakan
yang
dibentuk
berdasarkan
diambil
sebelumnya
bahwa
atas manajer
ikatan
emosional
akan
cenderung
keputusannya
disebut
dengan
sebagai
karena
eskalasi
113
manajer
memilih
untuk
tetap
informasi yang bersifat kualitatif menjadi
mempertahankan proyeknya meskipun
terkandung lebih banyak. Salah satu dari
prospek ekonominya mengindikasikan
bentuk
kegagalan. Dalam hal ini, manajer merasa
tersebut adalah narrative text.
dominasi
informasi kualitatif
memiliki ikatan emosional dan takut
Teks merupakan pengganti ucapan
kredibilitasnya menurun apabila proyek
dan pembakuan semua artikulasi yang
tersebut
(2007)
sudah diungkapkan secara lisan dalam
menyebutkan bahwa eskalasi komitmen
naskah yang linear (Ricoeur, 2009).
dapat menyebabkan kerugian yang lebih
Narrative text merupakan bagian yang
besar
memainkan
dihentikan.
bagi
Dwita
perusahaan
dibandingkan
peranan
penting
bagi
dengan keputusan menghentikan proyek
perusahaan dalam mengkomunikasikan
segera setelah menunjukkan prospek
dan mewadahi berbagai kepentingan yang
yang buruk. Eskalasi dapat menyebabkan
ada. Narrative text dalam annual report
kebangkrutan
dapat
bagi
oleh
manajemen
perusahaan. Dalam penerapannya teori
perusahaan sebagai media
komunikasi
prospek ternyata juga merupakan salah
dengan para
satu penyebab yang melatarbelakangi
narrative text, manajemen perusahaan
dalam perilaku eskalasi komitmen para
secara
pengambil keputusan. Hal ini dapat
mengkomunikasikan bentuk kinerjanya
dijelaskan
selama ini kepada stakeholders (Finch,
bahwa
organisasi
dengan
atau
pemberian
frame tertentu akan membuat pengambil
pada
aktif
berusaha
Namun demikian, tidak semua pihak yang berkepentingan mendapat
Pada awalnya pelaporan keuangan difokuskan
stakeholder-nya. Melalui
2005).
keputusan untuk melakukan eskalasi komitmen dalam keputusannya.
digunakan
komponen
laporan
porsi informasi yang dibutuhkannya. Hal ini terkait dengan konsep pengungkapan.
keuangan yang utama yaitu neraca,
Chariri
laporan laba rugi, laporan
mengatakan
arus kas,
dan
Ghozali
(2007:
378)
yang
paling
umum
diantara
tiga
konsep
laporan perubahan ekuitas dan catatan
digunakan
atas laporan keuangan. Akan tetapi,
pengungkapan
dalam
yang cukup (adequate). Imbasnya adalah
keuangan
perkembangannya
perusahaan tidak menampilkan informasi
annual report (David, 2002). Dengan
secara lengkap atau dengan kata lain
pelaporan
komprehensif
hanya informasi yang sesuai tujuan
melalui sebuah annual report, muatan
perusahaan dan kepentingan pihak yang
yang
lebih
dalam
pengungkapan
bentuk
114
diwujudkan
pelaporan
adalah
diinginkan perusahaan saja yang akan diungkapkan.
SFAC
menunjukkan hal ini melalui informasi
menyediakan
kualitatif dalam pelaporan keuangan.
informasi yang bermanfaat bagi manajer
Oleh karena itu, ada kemungkinan besar
dan direktur sesuai kepentingan pemilik
bahwa
(paragraf 52). Ditegaskan oleh Belkaoui
perusahaan, manajemen akan cenderung
(1993)
keuangan
berorientasi
untuk
stakeholder
keuangan
bahwa
laporan
merupakan
No.
perusahaan
1,
pelaporan
Dalam
Imbasnya,
sarana
mempertanggungjawabkan
apa
yang
dalam
pelaporan
pada
kepentingan
tertentu
demi
pemilik. Artinya, pemilik perusahaan
perusahaan.
merupakan pihak yang lebih diutamakan
mengindikasikan adanya
dalam pengungkapan laporan keuangan
dan
dibanding stakeholder lainnya. Hal ini
ketidaknetralannya
menyebabkan
disajikan.
yang
menjurus
pada
diskriminasi
ketidaknetralan
(uneutrality) dalam pelaporan keuangan. Informasi
yang
melindungi
kepentingan
Kenyataan
diskriminasi
ini
diskriminasi,
mengarah
pada
informasi
yang
Pada laporan tahunan, teks naratif (narrative text) merupakan komplemen
netral
penting dari laporan keuangan (Courtis,
kemungkinan dapat juga terjadi dalam
2002). Untuk mencapai transparansi bagi
pelaporan
konteks
pihak yang berkepentingan, terutama
akuntansi sebagai media komunikasi,
investor, kejelasan dari teks naratif juga
fenomena informasi yang tidak netral ini
menjadi
dapat
(Rutherford,
keuangan.
terjadi
kepentingan
tidak
dan
mengesampingkan stakeholder lainnya
dilakukan oleh manajer atas sumber daya
timbulnya
keuangan
Dalam
dalam
pemenuhan
stakeholder
hal
yang 2003).
lebih Hal
penting ini
oleh
mendorong
perusahaan. Hal ini dilatarbelakangi oleh
membentuk
dogma bahwa
menghindari image negatif. Sikap untuk
shareholder
adalah
manajemen
yang
image
untuk
positif
image
stakeholder yang paling utama (Daniri,
menghindari
2009). Lebih lanjut, setiap organisasi
membentuk image positif tidak dapat
akan memilih stakeholder yang dianggap
dipisahkan
penting, dan mengambil tindakan yang
individunya.
dapat menghasilkan hubungan harmonis
mengherankan
antara perusahaan dengan stakeholder-
(penggunaan
nya (Ullman, 1985).
lebihkan)
dari
negatif
dan
dan
perilaku
unfaithfull
Oleh kerena
itu, tidak
jika
narsisme
bahasa
bahasa
yang
dilebih-
cenderung
digunakan
manajemen untuk menciptakan image 115
positif melalui pemakaian narrative text.
sebagai penjelas dilanggarnya expected
Teks naratif pada laporan tahunan dapat
utility theory.
mengarah
pada
uneutrality
dan
Dalam penerapannya teori prospek
unfaithfulness. Hal tersebut merupakan
dapat menjelaskan bagaimana manajer
kecenderungan manajemen perusahaan
dapat membuat keputusan eskalasi ketika
dalam membentuk image
menerima
yang positif
informasi
diframing
seorang
manajer
bagi perusahaan dalam pandangan para
negatif.
stakeholder perusahaan. Oleh karena itu,
menerima return negatif atas proyek
dalam
bermaksud
investasinya yang dalam hal ini berarti
melakukan penelitian dalam kesatuan
berada pada posisi rugi, maka kerugian
mengenai
terhadap
lebih lanjut akan menghasilkan nilai
manajemen,
subjektif yang lebih rendah. Dengan
penelitian
teori
pengambilan
ini
prospek
keputusan
Ketika
yang
dimana akan diteliti juga lebih lanjut
demikian,
mengenai sifat uneutrality dan sifat
informasi yang diframing secara negatif
unfaithfulness pada pelaporan keuangan
dalam bentuk pilihan antara kerugian
yang dapat memberikan peningkatan
pasti yang telah terjadi dengan kerugian
kinerja yang signifikan.
dimasa mendatang yang kurang pasti, maka
ketika
manajer
manajer
cenderung
menerima
memilih
kerugian dimasa mendatang yang kurang
KAJIAN LITERATUR Penelitian ini terutama ditujukan
pasti dengan harapan kelak mendapat
untuk mempelajari bagaimana sebetulnya
return yang positif. Pada kondisi ketika
sebuah
proyek
keputusan
manajemen
yang
mulai
mengindikasikan
berdasarkan informasi akuntansi dibuat
kegagalan, manajer akan melihat peluang
serta
dapat
untuk memperbaiki kerugian yang telah
digunakan untuk menjelaskan fenomena
terjadi. Hal tersebut diimplementasikan
pengambilan keputusan manajemen orang
dalam bentuk tetap melanjutkan proyek
Indonesia.
(melakukan eskalasi).
apakah
prospek
teori
Penelitian sebagai
prospek
mengenai teori
alternatif
penjelas
Kondisi asimetri informasi yang
expected utility
terjadi antara manajer dengan pemilik
theory yang pertama kali dilakukan oleh
memberi kesempatan bagi manajer untuk
Tversky
melakukan eskalasi terhadap proyek yang
terhadap dilanggarnya
dan
Kahneman
(1981),
menghasilkan sebuah kesimpulan bahwa
terkadang
dapat
membahayakan
teori prospek telah terbukti dapat dipakai
perusahaan. Perilaku eskalasi terhadap proyek yang mengindikasikan kegagalan
116
tentu saja membawa perusahaan pada dua
tetapi
resiko
kemungkinan
manajemen yang optimal dan rasional,
keberhasilan dalam memperbaiki kondisi
keputusan manajemen yang tidak optimal
atau bahkan kegagalan selanjutnya yang
tetapi
akan
manajemen yang tidak optimal dan tidak
besar,
yakni
diterima
demikian,
perusahaan.
ada
dampak
Dengan
buruk
yang
seperti
reputasi
dan
rasional,
rasional,
keputusan
ataupun
keputusan
rasional.
dibawa oleh perilaku eskalasi. Ketika faktor-faktor
tidak
Pada bagian ketiga akan diuji mengenai dampak framing dan setting
kepentingan-kepentingan pribadi manajer
terhadap
turut serta mendorong manajer untuk
keputusan
melakukan
perilaku
maka
pengujian tersebut akan diketahui bahwa
keputusan
eskalasi
akan
pemberian framing akan berdampak atau
eskalasi, tesebut
membahayakan perusahaan.
keseimbangan
pembuatan
manajemen.
Berdasarkan
tidak, sehingga pengambil keputusan
Pengujian teori prospek ini dibagi
bersikap konsisten (tidak terpengaruh
menjadi tiga bagian. Pada bagian pertama
oleh
akan diuji mengenai dampak framing
(terpengaruh
terhadap
keputusan
pengujian bagian kedua dan ketiga juga
pengujian
turut
sifat
manajemen.
pembuatan Berdasarkan
framing)
diuji
atau oleh
tidak
konsisten
framing).
Pada
masalah konsistensi dan
tersebut akan diketahui bahwa pemberian
koherensi dalam pembuatan keputusan
framing positif atau framing negatif akan
manajemen.
berdampak atau tidak terhadap sifat
Praktik ketidaknetralan informasi
pengambil keputusan manajemen yaitu,
juga terjadi dalam pelaporan keuangan.
Risk Taker (Risk Seeking), Risk Neutral,
Hal ini disebabkan akuntansi bukanlah
ataupun Risk Averse.
sekedar laporan angka yang ditujukan
Pada bagian kedua akan diuji
bagi
semua
stakeholder
perusahaan,
mengenai dampak framing dan informasi
tetapi merupakan media yang digunakan
ganda terhadap pembuatan keputusan
untuk
manajemen
dan
perusahaan atas stakeholder tertentu.
rasional.
Annual Report yang seharusnya ditujukan
Berdasarkan pengujian tersebut akan
untuk semua stakeholder, namun pada
diketahui bahwa
kenyataannya hanya stakeholder tertentu
yang
kemampuan
positif
optimal
analisis
atau
pemberian framing
framing
negatif
akan
melegitimasi
kepentingan
yang diprioritaskan. Melalui
narrative
berdampak atau tidak dalam mengambil
text dalam annual report, diketahui siapa
keputusan
stakeholder yang menjadi stakeholder
manajemen
yang
optimal
117
terpenting
bagi
bagaimana
perusahaan
perusahaan
dan
membina
pernah
mengalami
kerugian
dan
memperoleh laba.
hubungan baik dengannya. Narrative text
Pelaporan
keuangan
diharapkan dapat menyediakan suatu
dimensi
argumentasi dan
logika
mendorong perusahaan untuk membentuk
perusahaan
image tertentu. Hal ini terjadi karena
penyebab
dari
memprioritaskan tersebut. annual
menjelaskan
stakeholder
yang
luas,
memiliki
yang
dapat
tertentu
akuntansi bukan hanya sekedar angka
Jadi,
narrative text
dalam
namun media yang dapat digunakan
report
merupakan
media
untuk
melegitimasi
keberadaan
komunikasi secara aktif bagi perusahaan
perusahaan di dalam suatu industri.
untuk membina hubungan baik dengan
Ketika perusahaan mengalami kerugian,
stakeholder terpentingnya.
manajemen
Pada
penelitian
untuk
telah
mempengaruhi persepsi audiens terhadap
dilakukan oleh Budiyani (2011) yang
perusahaan. dengan membentuk image.
menggunakan metode kualitatif berupa
Kondisi
analisis semiotik naratif atas laporan
untuk membentuk image dapat mengarah
keuangan
pada penyajian yang unfaithfull dalam
perusahaan
yang
berupaya
yang
pernah
mengalami kerugian. Metode kualitatif merupakan prosedur
diciptakan
perusahaan
pelaporan keuangan.
yang
Pada teks naratif, baik ketika
menghasilkan data deskriptif berupa kata-
perusahaan mengalami kerugian ataupun
kata tertulis maupun lisan dari orang-
memperoleh
orang dan perilaku yang diamati (Bodgan
menyajikan suatu informasi argumentatif
dan Taylor, 2007 dalam Meutia, 2010).
yang
Tujuan dari penelitian yang dilakukan
pencitraan yang baik bagi perusahaan itu
oleh Budiyani yaitu untuk memahami dan
sendiri.
menganalisis bagaimana dan mengapa
perusahaan untuk membentuk image
perusahaan
menyajikan
dapat mengarah pada informasi atau
mengalami
pelaporan yang unfaithfull. Oleh karena
informasi
penelitian
yang
tersebut naratif
ketika
laba,
tentunya
diharapkan
dapat
Kondisi
diciptakan
itu,
semiotik melalui informasi narrative text
unfaithfull
yang diperoleh dari annual report baik
manajemen untuk membentuk image
perusahaan yang bergerak dalam bidang
yang
perbankan, penyedia jasa telekomunikasi
legitimasi dari para stakeholder.
118
atau
menghasilkan
kerugian dengan cara dengan analisis
dan penyedia jasa penyiaran televisi yang
informasi
yang
dapat
pelaporan
cenderung
berujung
pada
yang
digunakan
pemerolehan
Namun
demikian,
apabila
pada penelitian yang dilakukan oleh
legitimasi yang diperoleh perusahaan
Tversky & Kahneman (1981), khususnya
menurun atau mendapat ancaman dari
untuk
stakeholder,
keputusan yang dijelaskan frame secara
maka
manajemen
akan
kasus-kasus
mendesain ulang narrative text dengan
positif.
menggunakan
dijelaskan
argumen,
fakta,
dan
Secara
lebih
bahwa
pengambilan
spesifik
orang
dapat
Indonesia
informasi lain yang lebih meyakinkan
cenderung risk neutral daripada risk
(feedback).
averse
Dalam penelitian ini mengenai
sebagaimana perilaku peserta
eksperimen
Tversky
&
Kahneman
aspek ketidaknetralan dalam pelaporan
(1981). Perbedaan lain yang juga cukup
keuangan dari penelitian yang telah
menonjol tampak pada perilaku pembuat
dilakukan oleh Budiyani, dan aspek
keputusan
unfaithfull dalam pelaporan keuangan
pilihan dengan harga yang bervariasi.
akan diteliti dari sudut pandang yang
Orang
berbeda. Perbedaannya adalah jika pada
konsisten"
peneltian
nominal uang.
yang
dilakukan
Budiyani
dalam
Indonesia dalam
menghadapi
cenderung
suatu
"lebih
memandang
nilai
berusaha untuk mengidentifikasi adanya
Meskipun demikian terdapat pula
praktek ketidaknetralan yang dilakukan
beberapa hasil penelitian yang dilakukan
perusahaan
pelaporan
oleh Gudono & Hartadi (1998) yang
dalam
memiliki kesamaan dengan apa yang
penelitian ini ingin meneliti mengenai
diperoleh Tversky & Kahneman (1981).
kecenderungan para penyedia laporan
Kesamaan hasil tersebut dapat terlihat
keuangan, yang memberikan informasi
pada kasus-kasus pengambilan keputusan
keuangan
sengaja
yang digambarkan secara negatif dan
melakukan praktek ketidaknetralan dalam
pada kasus dimana nilai alternatif yang
pelaporan keuangannya.
satu tampak jelas-jelas lebih dominan
dalam
keuangannya,
sedangkan
untuk
dengan
Beberapa penelitian sebelumnya
dibanding yang lain.
yang menjadi acuan serta pertimbangan
Penelitian selanjutnya mengenai
dalam penelitian ini adalah sebagai
Teori Prospek yang telah dilakukan oleh
berikut,
Haryanto
untuk
Teori
Prospek
(2006)
terdapat
beberapa
sebagaimana yang telah dilakukan oleh
perbedaan yang cukup sistematis dengan
Gudono & Hartadi (1998), tampak bahwa
apa yang diperoleh dalam penelitian yang
beberapa
cukup
dilakukan oleh Tversky & Kahneman
sistematis dengan apa yang diperoleh
(1981), khususnya untuk kasus-kasus
perbedaan
yang
119
pembuatan keputusan yang memerlukan
bagaimana
analisis rasional. Secara spesifik dapat
diungkapkan. Karena berdasarkan salah
dijelaskan bahwa subyek Tversky &
satu hasil penelitian ini, diperoleh hasil
Kahneman (1981) memiliki kemampuan
bahwa jika digunakan frame negatif
analisis rasional yang lebih baik daripada
dalam menyajikan suatu informasi yang
subyek Indonesia. Sedangkan pada kasus
berkaitan
penyampaian informasi dengan frame
seseorang akan memiliki kecenderungan
positif, orang Indonesia lebih cenderung
membuat suatu keputusan yang tidak
risk
berani mengambil risiko (risk averse).
neutral
daripada
informasi
dengan
tersebut
pekerjaan
akan
maka
risk
averse,
subyek
dalam
Awita (2008) meneliti kembali
penelitian Gudono & Hartadi (1998). Hal
mengenai framing dalam pengambilan
ini mungkin disebabkan oleh karena
keputusan
subyek
kehidupan
akuntansi mendapati hasil yang serupa
menerima
dengan hasil penelitian yang dilakukan
sebagaimana
perilaku
Indonesia
sehari-harinya
dalam
terbiasa
informasi dalam bentuk frame positif.
Teori
Prospek
informasi
oleh Tversky & Kahneman, yaitu jika
Prayudi (2007) meneliti mengenai penarapan
berdasarkan
dalam
suatu kasus keputusan dijelaskan dengan Frame
Positif
maka
orang
akan
pengambilan keputusan manajemen di
cenderung menjadi Risk Averse dalam
Indonesia, sebuah replikasi dari penelitian
pengambilan
mengenai Teori Prospek yang serupa
sebalikanya ketika suatu kasus keputusan
yang
&
dijelaskan dengan Frame Negatif maka
menemukan hasil bahwa
orang akan cenderung menjadi Risk
dilakukan
Kahneman,
oleh
Tversky
subyek Indonesia memang lebih mampu mengatasi perbedaan framing sehingga menjadi
rasional
keputusan,
pembuatan
Seeking. Beberapa bukti empiris seperti yang ditunjukkan oleh Rudledge dan Harrel (1994) dan Rudledge (1995) juga
sepenuhnya mampu membuat keputusan
mendukung penjelasan teori prospek
yang menghasilkan utilitas yang optimal
tersebut. Telah banyak penelitian yang
bagi
dari
berusaha untuk membuktikan penjelasan
penelitian yang dilakukan ini adalah
teori tersebut. Sharp dan Salter (1997)
bahwa ketika seseorang akan menyajikan
menemukan bahwa adverse selection dan
suatu informasi yang akan dipergunakan
negative
dalam pembuatan keputusan, harus lebih
terhadap
berhati-hati
komitmen. Namun demikian, Salter et al.
mereka.
responden
dan
belum
120
walau
dalam
keputusannya,
Suatu
dalam
pelajaran
menentukan
framing
tidak
kecenderungan
berpengaruh eskalasi
(2004) menunjukkan hasil yang berbeda,
menghindari kerugian yang sudah terjadi.
yakni terdapat pengaruh antara framing
Hasil dari penelitian
dengan
menunjukkan
bahwa
mempengaruhi
subjek
adverse
selection
terhadap
kecenderungan eskalasi komitmen. Penelitian yang dilakukan oleh Dwita
(2007)
yang
Koroy (2008) pembingkaian yang
tidak
berpengalaman dalam keputusan eskalasi.
menganalisis
Dewanti (2011) meneliti mengenai
pengaruh adverse selection dan framing
Pengaruh Negative Framing
negatif terhadap eskalasi komitmen pada
Rotation pada kondisi Adverse Selection
keputusan evaluasi proyek menggunakan
terhadap
eksperimen laboratorium dan analisis
Eskalasi Komitmen menunjukkan bahwa
ANOVA faktorial 2 x 2 untuk memeriksa
framing negatif berpengaruh signifikan
apakah adverse selection dan framing
pada
negatif mempengaruhi keputusan evaluasi
melanjutkan
proyek oleh manajer. Penelitian tersebut
mengindikasikan kegagalan.
gagal
membuktikan
Pengambilan
keputusan
dan Job
Keputusan
manajer proyek
untuk yang
bahwa
adverse
Beberapa penelitian juga pernah
framing
maupun
dilakukan mengenai hal ketidaknetralan
mempengaruhi
dalam pelaporan keuangan, seperti yang
keputusan eskalasi oleh manajer. Hasil
dilakukan oleh Tauringana dan Chong
penelitian oleh Dwita (2007) tersebut
(2004) meneliti tentang netralitas dari
menunjukkan
selection,
negative
kondisi
keduanya
bahwa
adverse
selection,
maupun
kondisi
secara
statistik
diskusi naratif atas kinerja dan posisi
negative
framing
keuangan yang dibuktikan pada 179
tidak
annual report perusahaan yang listed di
keduanya
signifikan pengaruhnya terhadap eskalasi
Inggris.
komitmen.
ditentukan
Koroy
(2008)
diskusi
dengan
naratif
membandingkan
berjudul
proporsi rata-rata kabar baik dan buruk
Pengujian Efek Pembingkaian sebagai
yang terkandung dalam teks naratif
Determinan Dalam Keputusan Investasi:
dengan
Dampak
Kerja.
tahunan. Hasil penelitian menunjukkan
Meneliti mengenai pembingkaian atau
bahwa proporsi kabar baik dibandingkan
framing
dengan
dengan berita buruk pada bagian naratif
yang
secara signifikan lebih tinggi daripada
sudah terjadi (sunk cost) sebagai kerugian
proporsi kabar baik dibandingkan berita
(loss),
buruk di bagian rekening wajib. Hasil ini
Dari
Pengalaman
dimanipulasi
mengungkapkan
eskalasi
yang
Netralitas
dan
adanya
biaya
mendeskripsikan
sebagai
kesempatan
pilihan untuk
konsisten
bagian
wajib
dengan
dari
saran
laporan
bahwa 121
manajemen perusahaan menyoroti kabar
bukti
baik dalam diskusi naratif.
perusahaan yang
Rizki (2010) mengkaji tentang pemahaman dan motivasi pengungkapan Global Corporate Citizenship
yang
menunjukkan
bahwa
unprofitable,
lebih
berfokus pada masa depan, bukan pada kinerja masa lalu.
(GCC)
Chariri
dan
Nugroho
(2009)
perusahaan. Analisis yang dilakukannya
meneliti tentang retorika dalam pelaporan
pada sustainability reporting Antam dan
Corporate Social Responsibility pada
Timah menemukan bahwa pemahaman
sustainability report. Dalam penelitian ini
Antam dan Timah terhadap GCC pada
diungkap fakta bahwa perusahaan secara
dasarnya
aktif berusaha membentuk image positif
berfokus
pada
komitmen
internal untuk membangun kepercayaan
dan
antara masyarakat dan perusahaan serta
Penelitian ini menganalisa retorika yang
membentuk citra perusahaan yang lebih
digunakan manajemen dalam pelaksanaan
baik.
sustainability reporting dan bagaimana Penelitian-penelitian yang sudah
dilakukan
yang
berkaitan
pelaporan keuangan yang
dengan unfaithfull
menghindari
serta
image
mengapa
negatif.
perusahaan
mengungkapkan informasi CSR dalam laporan tersebut.
adalah sebagai berikut, Clatworthy dan
Fitriany (2009) mengusung tema
Michael (2006) meneliti pengaruh kinerja
retorika
keuangan pada
tekstual
dengan objek penelitian annual report
Pernyataan
dari lima perusahaan yang mengalami
pernyataan
karakteristik
chairman.
dalam
pelaporan
keuangan
penelitian diselidiki dengan memeriksa
kerugian.
Hasil
berbagai karakteristik tekstual dalam
mengungkap
fakta
laporan
perusahaan mengalami kerugian, maka
chairman terhadap
seratus
perusahaan yang listed di Inggris.
bahwa
ketika
pihak manajemen akan membuat cerita
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pernyataan chairman
penelitiannya
retorik (retorika) dengan cara menyajikan
dijadikan
argumen dan justifikasi logis penyebab
sebagai subyek pada teknik manajemen
kerugian tersebut melalui narrative text.
kesan (impression management) sebagai
Manajemen menggunakan annual report
kecenderungan
sebagai
mengasosiakan
manajer dengan
media
percakapan
yang
hasil
berkelanjutan (continous conversation)
keuangan perusahaan yang dikaitkan
untuk meyakinkan stakeholdernya ketika
dengan kinerja yang mendasari keuangan
perusahaan tersebut mengalami kerugian
perusahaan. selain itu, ada juga beberapa
dan
122
dirinya
untuk
kerugian
tersebut
dipersepsikan
sebagai
hal
yang
wajar
oleh para
stakeholder.
umumnya
transparan
dari
beberapa
kelemahan di beberapa daerah pelaporan
Yussof dan Glen (2009) meneliti
dan beberapa bukti pelaporan kreatif
motif dibalik pelaporan pengungkapan
lainnya. Berdasarkan uraian diatas, maka
lingkungan perusahaan di Malaysia dan
secara garis besar dapat digambarkan
Australia dengan perspektif semiotik.
suatu
Tinjauan dibuat atas annual report 50
berikut:
perusahaan publik terkemuka di kedua
kerangka
pemikiran
Menindaklanjuti
sebagai
penelitian-
negara, dan penggunaan bahasa bisnis
penelitian yang mendasari penelitian ini,
dalam
diselidiki.
maka penelitian ini dibagi menjadi 3
Pengungkapan lingkungan perusahaan
tahap, yaitu pada tahap pertama akan
yang dibuat oleh perusahaan publik di
diteliti mengenai pengujian teori prospek
Malaysia
menandakan
dengan cara pemberian positive framing
bentuk yang serupa yaitu berupa motif.
dan negative framing pada pengambilan
Nada, orientasi dan pola pengungkapan
keputusan manajemen. Memperbaiki dari
menunjukkan
bahwa
yang
penelitian-penelitian sebelumnya, maka
disampaikan
merupakan
mekanisme
pada penelitian ini akan dilakukan uji
laporan
strategi
dan
tersebut
Australia
yang
informasi
digunakan
untuk
pendahuluan terhadap para responden
meningkatkan reputasi perusahaan yang
guna
baik.
responden Yeoh (2010) meneliti kualitas
melihat
karakter
dalam
dasar
para
pengujian
Teori
Prospek ini (Risk Taker, Risk Neutral,
pelaporan naratif perusahaan yang listed
Risk
Averse).
Kemudian
apakah
di Inggris. Pendekatan yang dilakukan
pemberian framing berdampak terhadap
yaitu dengan mengandalkan analisis data
karakter responden dalam pengambilan
sekunder dengan komplementasi dari
keputusannya.
studi kasus tiga perusahaan yang listed.
Pada tahap kedua akan diteliti
Penelitian ini menyoroti bahwa kegunaan
mengenai dampak pemberian framing
umum,
dalam pengambilan keputusan eskalasi
relevansi
dan
keterbatasan
pelaporan naratif tidak hanya bagi para
komitmen.
pengambil keputusan perusahaan, tetapi
penelitian ini akan diteliti mengenai pola
juga bagi investor, pemasok, karyawan
kecenderungan
dan berbagai stakeholder lainnya. Hasil
terhadap
dari
bahwa
bersifat bias, dan pola kecenderungan
pada
perilaku responden terhadap pelaporan
penelitian
pelaporan
naratif
ditemukan di
Inggris
Pada
tahap
perilaku
pelaporan
ketiga
dari
responden
keuangan
yang
123
keuangan yang berlebih-lebihan dimana keduanya
dalam
kondisi
eskalasi
komitmen.
Berdasarkan uraian diatas, maka secara garis besar dapat digambarkan suatu
kerangka
pemikiran
sebagai
berikut: Expected Utility Theory
Pelanggaran terhadap Expected Utility Theory
Teori Prospek Pengaruh framing terhadap sifat pembuatan keputusan manajemen
Risk Seeking (Risk Taker)
Pengaruh framing dan informasi ganda terhadap pembuatan keputusan manajemen yang optimal dan kemampuan analisis rasional
Pengaruh framing dan setting terhadap keseimbangan pembuatan keputusan manajemen
Optimal dan rasional
Konsisten
Optimal tetapi tidak rasional Risk Neutral
Tidak konsisten Tidak optimal tetapi rasional
Risk Averse
Tidak optimal dan tidak rasional
Pelaporan Keuangan yang unfaithfull
Pelaporan Keuangan yang uneutrality Gambar 1. Kerangka Pemikiran
124
H1
: Framing berdampak terhadap
sifat pembuatan keputusan manajemen. H2
:
berwirausaha dengan pendidikan minimal SMA atau yang sederajat).
Framing dan informasi ganda
berdampak
terhadap
Metode pengambilan sampel yang
pembuatan
digunakan ialah sampel quota (quota
keputusan manajemen yang optimal dan
sampling) yaitu teknik penentuan sampel
kemampuan analisis rasional.
bila peneliti ingin memperoleh jumlah
H3
unsur tertentu yang memiliki beberapa
: Framing dan setting berdampak
terhadap
keseimbangan
pembuatan
karakteristik dalam sampelnya dimana
keputusan manajemen.
tidak dipersoalkan bagaimana sampel
H4
: Framing dan setting berdampak
tersebut terpilih (Sugiyono, 1999:78).
terhadap pengambilan keputusan eskalasi
Data yang digunakan dalam penelitian
komitmen.
ini adalah data primer, artinya data yang
H5
: Framing dan eskalasi komitmen
diperoleh secara langsung baik dengan
berdampak terhadap pelaporan keuangan
wawancara maupun dengan memberikan
yang bias.
daftar pertanyaan (kuesioner).
H6
: Framing dan eskalasi komitmen
berdampak terhadap pelaporan keuangan
HASIL DAN PEMBAHASAN
yang berlebih-lebihan (unfaithfull).
1.
Analisis hipotesis pertama Berdasarkan hasil analisis dari
empat kasus maka dapat disimpulkan,
METODE PENELITIAN Sasaran
penelitian
ini
adalah
untuk kasus frame positif dan frame
akademisi (Mahasiswa S1 yang telah
negative
mengambil
kuliah
jawaban diantara kelompok-kelompok
akuntansi, manajemen, dan ekonomi,
responden tersebut, kecuali kelompok
Mahasiswa S2 akuntansi, dan dosen
Akademisi Pengajar, Akademisi Murid,
akuntansi),
jurusan
hal ini terlihat pada hasil analisis jawaban
akuntansi maupun yang bukan jurusan
kuesioner responden sebelum dengan
akuntansi tetapi yang bekerja dalam
sesudah
profesi akuntansi), dan umum baik yang
didalamnya. Hal ini membuktikan bahwa
melakukan
beberapa
praktisi
mata
(alumni
terdapat
diberi
ketidakkonsistenan
perlakuan
framing
pengambilan
keputusan
kelompok Akademisi dan Umum berlaku
menggunakan
informasi
akuntansi
konsisten dalam frame yang dihadapinya.
maupun
menyajikan
informasi
Juga disimpulkan bahwa Framing tidak
akuntansi
yang di
Kabupaten
Banyumas.
berdampak
terhadap
sifat
pembuat
(orang-orang yang bekerja ataupun yang 125
keputusan manajemen pada kelompok
benar terbalik 180 derajat jika mereka
Akademisi Murid dan kelompok Umum.
tidak
2.
Analisis hipotesis kedua
menolak
Kasus 2 Modif di bawah ini
dianalisis. Situasi seperti ini dihadapi
menguji
kembali
dampak
mampu
menggabungkan
fakta-fakta
yang
dan
sedang
perbedaan
oleh manajer misalnya, pada saat mereka
framing pada keputusan yang bersifat
melakukan analisis portofolio, analisis
finansial. Berbeda dengan kasus 1 Modif
rasio keuangan, dan analisis beberapa
atau kasus 7 Modif yang menggunakan
investasi yang tidak mutually exclusive
between-subject design, pada kasus 2
(Gudono dan Hartadi, 1998).
Modif (lamp. 1) responden memiliki
3.
Analisis
hipotesis
ketiga,
kesempatan untuk melihat masing-masing
hipotesis keempat, dan hipotesis
tipe
kelima
kasus
design).
keputusan
Pada
(within-subject
kelompok
responden
Terdapat beberapa hal penting
dimana framing berdampak yang dilihat
dalam hasil jawaban responden untuk
pada uji pendahuluan didapati bahwa
analisis hipotesis ketiga, keempat, dan
hanya kelompok Akademisi Pengajar
kelima yaitu kecenderungan yang rendah
yang memilih jawaban A (gabungan
pada sikap Neutrality pada responden
jawaban A dan D pada kasus 2 Modif).
kelompok
Jika dibandingkan dengan kasus 2 Modif
responden kelompok Umum, serta pada
sebelumnya,
kelompok responden Umum memang
hasil
keputusan
yang
Praktisi
lebih
dengan kasus 3 Modif diatas untuk
framing sehingga menjadi rasional dalam
kelompok Akademisi Pengajar. Hal ini
pembuatan keputusan.
kelompok sepenuhnya informasi
Akademisi
yang
Hal ini terlihat bahwa hasil dari kelompok responden Umum yang tidak
menggabungkan
terpengaruh oleh adanya frame negatif
terpisah-pisah dalam
(pada kasus eskalasi komitmen), sehingga
pengambilan keputusan yang optimal. Dari
perbedaan
yang
mampu
Pengajar
mengatasi
dan
diambil oleh responden adalah sama
menunjukkan bahwa hanya responden
mampu
Rohaniwan
ilustrasi
tersebut
dapat
tidak
melanjutkan
proyek
yang
mengindikasikan kegagalan.
diduga bahwa dalam praktek bisnis
Dari hasil diatas membuktikan
sehari-hari bukan tidak mungkin para
bahwa
kelompok selain Akademisi Pengajar dan
pengujian
Praktisi Pemilik dengan kondisi tertentu
responden akan informasi yang disajikan
akan membuat keputusan yang benar-
dalam
126
secara
mayoritas
terhadap
framing
berdasarkan
enam
negatif
kelompok
mampu
mempengaruhi (para
pengambil
pengambil
melakukan
keputusan
keputusan)
eskalasi
hasil
penelitian
ini
sejalan
dengan
untuk
Bateman dan Zeithaml dalam Koroy
terhadap
(2008) yang dalam penelitian mereka
komitmennya yang dalam hal ini diukur
menemukan
dengan
tetap
disajikan
yang
negatif, pengambil keputusan cenderung
pertimbangan
melanjutkan
untuk
proyek
mengindikasikan kegagalan.
bahwa
dalam
ketika bingkai
informasi keputusan
untuk mencari resiko dengan melanjutkan
Temuan penelitian ini berbeda
proyek. Penelitian ini mendukung bahwa
dengan hasil penelitian Dwita (2007)
teori prospek yang dikembangkan oleh
yang menunjukkan bahwa tidak ada
Kahneman dan Tversky (1981) yang
pengaruh
signifikan
negatif
terhadap
proyek
oleh
antara
framing
menjelaskan
keputusan
evaluasi
diadopsi seseorang bisa mempengaruhi
manajer
(dalam
kasus
bagaimana
frame
yang
keputusannya.
eskalasi komitmen). Dengan demikian,
Tabel 1. Jawaban Responden Untuk Hipotesis 4,5,dan 6. Jawaban Akademisi Pengajar Akademisi Murid Praktisi Pemilik Praktisi Non Pemilik Praktisi Rohaniwan Umum
Eskalasi 100% 95,2% 76,2% 90% 66,7% 40%
Netrality 100% 76,2% 76,2% 90% 33,3% 40%
Framing
SIMPULAN DAN SARAN
dalam
informasi
terhadap
pembuat
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat
ganda
diambil kesimpulan bahwa:
keputusan manajemen yang optimal dan
Framing
positif
dan
framing
berdampak
Faithfull 71,4% 61,9 85,7% 70% 83,3% 100%
kemampuan analisis rasional, kecuali
negatif berdampak terhadap sifat pembuat
pada
keputusan
manajemen,
dikatakan
bahwa
penelitian
ini
kelompok
responden
Praktisi
atau
dapat
Pemilik, atau dapat pula dikatakan bahwa
responden
dalam
responden dalam penelitian ini sebagian
kemampuan
besar cenderung tidak dapat mengambil
analisis rasional yang cenderung kurang
keputusan manajemen yang optimal dan
baik.
rasional berdasarkan informasi akuntansi
memiliki
127
yang
disajikan,
akuntansi
dimana
tersebut
informasi
merupakan
hasil
melanjutkan
proyek
mengindikasikan
yang
kegagalan.
Temuan
penggabungan dari beberapa informasi
tersebut tidak mendukung hasil penelitian
akuntansi.
sebelumnya oleh Dwita (2007) yang
Framing dalam setting berdampak
menemukan bahwa negative framing
terhadap keseimbangan atau konsistensi
tidak berpengaruh signifikan terhadap
pembuat keputusan manajemen. Dapat
keputusan evaluasi proyek oleh manajer.
juga dikatakan bahwa responden dalam
Pemberian
framing
pada
penelitian ini cenderung tidak konsisten
permasalahan keuangan dalam sebuah
dalam pembuatan suatu keputusan yang
pengambilan keputusan keuangan yang
terkait
berhubungan dengan penyajian informasi
dengan
nilai
nominal
uang.
Penolakan pada hipotesis ketiga ini
keuangan
mungkin dikarenakan adanya
terhadap keputusan yang diambil oleh
fungsional
(suatu
fiksasi individu
ternyata
masing-masing
tidak
berdampak
kelompok
responden
mengasumsikan bahwa simbol-simbol,
dalam penelitian ini. Ini berarti bahwa
agregasi, atau pengganti (surrogate) yang
para responden tetap dapat berperilaku
mereka
Neutral
gunakan
pertimbangan
dalam
tentang
melakukan
masa
depan
dan Faithfull dalam pelaporan
keuangannya.
mempunyai arti dan relevansi yang sama
Implikasi dari penelitian ini
dari waktu ke waktu, walaupun terjadi
adalah
perubahan dalam apa yang diwakili oleh
mengenai bagaimana penyaji informasi
simbol
menyajikan suatu informasi. Bagaimana
tersebut,
atau
dalam
cara
memberikan
perhitungannya) yang dianut oleh para
akuntan
responden, sehingga para responden tidak
pelaporan dengan penyajian informasi
menyesuaikan pembuatan keputusannya
keuangan yang kompleks dan tidak dapat
terhadap
dengan
perubahan
informasi
yang
disajikan.
merancang
pengetahuan
mudah
disederhanakan
suatu
diringkas sehingga
sistem
atau akan
Framing Negatif dalam kasus
mengurangi bias akibat efek framing.
eskalasi komitmen berdampak terhadap
Implikasi lainnya adalah, para penyaji
keseimbangan sifat pembuat keputusan
informasi dapat menggunakan framing
manajemen. Hasil pengujian mendukung
atau
hipotesis keempat bahwa ketika informasi
relevan untuk mencapai keputusan yang
disajikan
negatif,
diinginkan. Kemudian pada penggunaan
pengambil keputusan cenderung akan
kurva "S" fungsi nilai Tversky dan
128
dalam
framing
pembingkaian
informasi
yang
Kahneman dan teori prospek untuk
Dalam penelitian ini harmonisasi
menjelaskan perilaku pembuat keputusan
instrumen dari kasus yang diambil dari
manajemen di Indonesia tidak dapat
penelitian sebelumnya dengan kasus yang
dilakukan
Para
telah disesuaikan dengan ilmu akuntansi,
berhati-hati
serta harmonisasi dalam nilai uang yang
peneliti
secara Indonesia
sembarangan. harus
dalam menyitir atau menggeneralisasikan
terdapat
hasil penelitian dari luar negeri untuk
kurang baik.
kasus di Indonesia. Berkaitan dengan hal
pada
Untuk
kasus-kasus
mungkin
penelitian
selanjutnya
dipertimbangkan
mengenai
ini, penjelasan yang mungkin adalah
perlu
karena perbedaan cluster pada beberapa
pengaruh
dimensi budaya menyebabkan perbedaan
pribadi
sikap dalam pegambilan risiko keputusan
keputusan yang rasional maupun yang
(Hofstede dalam Gudono dan Hartadi,
kurang rasional.
karakteristik-karakteristik responden
dalam
pembuatan
1998).
DAFTAR PUSTAKA
Aminudin. 1981. Semantik: Pengantar Studi Tentang Makna. Sinar Baru: Bandung. Arnold, Vicky. 1997. Behavioral Accounting Research Foundations and Frontiers. American Accounting Association :58-59. Bateman, T dan C. Zeithaml. 1989. The Psychological Contest Of Strategic Decisions: a Model And Covergent Experiment Findings. Strategic Management Journal. Bazerman, M. H. 1984. The Relevance Of Kahneman And Tversky’s Concept Of Framing To Organizational Behaviour. Journal of Management. ________. 1994. Judgement in Managerial Decisions Making: New York.
Brockner, J. 1992. The Escalation of Commitment To a Failing Course Of Action: Toward Theoretical progress. Academy of Management Review. Buhler, Patricia. 2001. Decision-making: a Key To Succesful Management Supervision. Burlington Vol. 25. Chang, C. J. dan J. L. Y. Ho. 2004. Judgment And Decision Making In Project Continuation: a Study Of Students As Surrogates For Experienced Managers. Abacus. Dahlan, Siamat.1995. Manajemen Lembaga Keuangan. Cetakan Pertama. Penerbit Intermedia: Jakarta. Dwita, Sany. 2007. Influence Of Adverse Selection And Negative Framing On Escalation Of Commitment In Project Evaluation Decisions. 129
Simposium Nasional Akuntansi X: Makassar.
Decisions. Behavioral Journal of Accounting: 143-160.
Effriyanti. 2005. Pemanfaatan Informasi Akuntansi Untuk Menghindari Eskalasi Komitmen Pada Level Pengambilan Keputusan. Simposium Nasional Akuntansi VIII: Surakarta.
Haryanto. 2003. Pengaruh Framing dan Jabatan Mengenai Informasi Investasi pada Keputusan Individu-Kelompok: Suatu Eksperimen Semu. Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol 5 No 2: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Trisakti: Jakarta.
Garrison, Ray H dan Eric W Noreen. 2001. Akuntansi Manajerial. Salemba Empat: Jakarta. Goedono, M. dan H. Sami. 2003. Manager’s Adverse Selection In Resource Allocation: a Laboratory Experiment. Advanced in Management Accounting. Gold, Natalie dan Christian List. 2002. Framing as Path-Dependence. Oxford University Discussion Paper in Economics No 124. Gudono dan Bambang Hartadi. 1998. Apakah Teori Prospek Tepat untuk Kasus Indonesia?: Sebuah Replikasi Penelitian Tversky dan Kahneman. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia Vol 1 No 1. Harrel, Adrian dan Paul Harrison. 1994. “An Incentive to Shirk, PrivatelyHeld Information, and Managers’ Project Evaluation Decisions”. Accounting, Organization and Society: 569-577. Harrison, P. dan A. Harrel. 1993. “The Impact of Adverse Selection on Manager’s Project Evaluation Decisions.” The Academy of Management Journal: 635-643. Harrison, P, Chee W. Chow, Anne Wu, dan Adrian M. Harrel. 1999. A Cross Cultural Investigation of Managers’ Project Evaluation
130
_______. 2006. Teori Prospek dan Pembuatan Keputusan: Suatu Studi Empiris untuk Kasus Indonesia. Jurnal Manajemen Akuntansi & Sistem Informasi Vol 6 No1: Universitas Diponegoro: Semarang. Halim, Abdul, Achmad Tjahyono, Muh. Fakhri Husein. 2003. Sistem Pengendalian Manajemen: UPP AMP YKPN: Yogyakarta. Hendriksen, Eldon S dan Michael F Van Breda. 2002. Teori Akunting. Interaksara. Hofstede, G. 2001. Culture consequences: Comparing values, behaviors, institutions, and organizations across nations. 2nd ed. Thousand Oaks, CA: Sage Publications, Inc. Hsee, C. K. dan E. U. Weber. 1999. Cross-national Differences In Risk Preference And Lay Predictions. Journal Of Behavioral Decision Making. Ikhsan, Arfan dan Muhammad Ishak. 2005. Akuntansi Keperilakuan. Salemba Empat: Jakarta. Indriantoro, Nur dan Bambang Supono. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen. BPFE: Yogyakarta.
Kadous, Kathryn. 2002. The Role Mental Representation in Organizational Escalation of Commitment. www.emeraldinsight.com, diakses tanggal 4 Januari 2012.
Rutledge, R. 1995. Escalation of Commitment in Groups and the Moderating Effects of Information Framing. Journal of Applied Business Research.
Kahneman, D. dan Tversky. 1979. Prospect Theory: an Analysis Of Decisions Under Risk. Econometrica.
Rutledge, R dan Adrian M. Harrel. 1994. The Impact of Responsibility and Framing on Budgetary Informasi on Group Shifts. Behavioral Research in Accounting.
Koroy, Tri Ramaraya. 2008. Pengujian Efek Pembingkaian Sebagai Determinan Eskalasi Komitmen Dalam Keputusan Investasi: Dampak Dari Pengalaman Kerja. Simposium Nasional Akuntansi XI: Pontianak. Marwan, Kusnadi H, H. Sumeidi Kadarisman, Soelaiman Sukmalana, H. Dadang Suherman. 1999. Pengantar Manajemen (konseptual & perilaku). Universitas Brawijaya: Malang. Pateda, Mansoer. Semantik Leksikal. Rineka Cipta: Jakarta. Prayudi, Budiman. 2007. Teori Prospek dalam Pengambilan Keputusan Manajemen: Studi Empiris di Kantor Cabang Bank Konvensional Wilayah Kerja Kantor Bank Indonesia Purwokerto. dalam Skripsi S1. Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman: Purwokerto. (tidak dipublikasikan) Radford, K J. 1981. Analisis Keputusan Manajemen. Erlangga. Elex Media Komputindo: Jakarta. Ruchala, Linda V. 1999. The Influence Of Budget Goal Attainment On Risk Attitudes And Escalation. Behavioral Research In Accounting Vol. 11.
Salter, S. B. dan D. J. Sharp. 2001. Agency Effects And Escalation Of Commitment: Do Small National Culture Differences Matter?. International Journal Of Accounting. Santoso, Singgih. 2003. Mengatasi berbagai masalah statistik dengan SPSS. Elex Media Komputindo: Jakarta. Sobour, Alex. 2004. Analisis Teks Media. Remaja Rosdakarya: Bandung. Staw, B. 1981. “The Escalation of Commitment to a Course of Action.” The Academy of Management Review: 577-587. Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta,CV: Bandung. Supranto, Johannes. 1998. Teknik Pengambilan Keputusan. Rineka Cipta: Jakarta. Supriyono. 2000. Sistem Pengendalian Manajemen. BPFE: Yogyakarta. Teew,
A. 1984. Khasanah Sastra Indonesia. Balai Pustaka: Jakarta.
Tversky, Amos dan Daniel Kahneman. 1981. The Framing of Decisions and the Psychology of Choice. Science Vol 211. Van
Zoest, Aart. 1993. Semiotika: Tentang Tanda, Cara Kerjanya 131
Dan Apa Yang Kita Lakukan Dengannya. Yayasan Sumber Agung: Jakarta. Whyte, G. 1993. Escalating Commitment In Individual And Group Decision-making: a Prospect Theory Approach. Organizational Behavior And Human Decision Process.
132
Yusnaini. 2006. Analisis Framing dan Causal Cognitive Mapping dalam Pengambilan Keputusan Strategik: Suatu Studi Eksperimental. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia Vol 9 No 1.