6/18/2012
Teori belajar kognitivisme
Teori kognitif piaget Istilah : • Schema : potensi untuk bertindak dengan cara tertentu (skema;jamak: schemata). • Cognitive structure (struktur kognitif): jumlah skemata yang tersedia untuk organisme pada waktu tertentu. • Assimilasi : proses merespons lingkungan sesuai dengan struktur kognitif. • Accomodation: proses memodifikasi struktur kognitif.
1
6/18/2012
Konsep Utama • Intelegensi adalah ciri bawaan yang dinamis yang memungkinkan organisme untuk menangani lingkungannya secara efektiv. • Cara organisme merespon lingkungannya ditentukan oleh skemata yang ada dalam organisme tersebut. • Manifestasi skemata yang tampak yaitu perilaku dan yang tidak kelihatan dapat disamakan dengan tindakan berfikir. • Interaksi organisme dengan lingkungan menyebabkan pertumbuhan intelektual
Proses pertumbuhan intelektual Lingkungan fisik
Struktur kognitif
Persepsi belajar
Asimilasi
Akomodasi
2
6/18/2012
Tahap perkembangan Piaget Sensorimotor (0-2 thn)
Paraoperational Thinking (2-7thn) - Prakonseptual (2-4 thn) - Pemikiran intuitif (4 – 7thn)
Concrete operations (7-11/12 tahun)
Formal operations
(11/12 – 14/15 thn)
Tidak ada bahasa, eksistensi objek jika berhadapan langsung atau tidak, sikap egosentris, pengembangan konsep permanen pada akhir tahap perkembangan
• pembentukan konsep sederhana: klasifikasi berdasarkan kemiripan, logika transduktif. • Pemecahan masalah berdasarkan intuitif, kegagalan mengembangkan konservasi. Mengembangkan kemampuan konservasi, mengelompokkan secara memadai, mengurutkan, menangani konsep angka, menyelesaikan masalah yang bersifat konkret (tdk abstrak) Menangani situasi hipotesis, pemikiran abstrak dan semakin logis.
Pendapat Piaget tentang pendidikan Pengetahuan awal sangat penting (prior knowledge dan miskonsepsi) untuk proses belajar Untuk pendidikan yang optimal diperlukan pengalaman yang menantang bagi individu sehingga proses asimilasi dan akomodasi dapat menghasilkan pertumbuhan intelektual. Pengalaman yang diberikan harus disesaikan dengan level fungsi struktur kognitif pembelajar.
3
6/18/2012
Teori belajar gestalt Dikembangkan oleh Koffka, Kohler dan Wetheimer. Belajar adalah proses mengembangkan insight, yaitu pemahaman terhadap hubungan antar bagian dalam situasi permasalahan dan merupakan inti dari perubahan tingkahlaku. Pengembangan teori ini dilakukan berdasarkan hasil percobaan terhadap seekor simpanse yang dikurung dalam sebuah jeruji yang didalamnya tersedia tongkat sedangkan diluar jeruji terdapat pisang. Hasilnya: simpanse berhasil mengambil pisang menggunakan tongkat.
Ciri-ciri insight : 1. Kemampuan insight tergantung pada kemampuan dasar seseorang yang ditentukan oleh usia dan posisinya dalam spesiesnya. 2. Insight bergantung pada pengalaman masa lalu yang relevan. 3. Bergantung pada pengaturan dan hal-hal yang tersedia di lingkungan. 4. Inti dari insight adalah pengertian yang dimiliki oleh individu yang merupakan sarana untuk memcahkan masalah pada situasi yang berbeda. 5. Dalam belajar yang ditransfer bukanlah materi yang dipelajari tetapi relasi atau generalisasi yang diperoleh melalui insight.
4
6/18/2012
Penerapan dalam pembelajaran Belajar itu berdasarkan keseluruhan : pembelajaran bukan berangkat dari fakta-fakta tetapi berangkat dari masalah. Melalui masalah siswa dapat mempelajari fakta. Anak yang belajar merupakan keseluruhan: belajar bukan hanya mengembangkan intelektual tetapi mengembangkan potensi yang ada dalam diri anak. Belajar berkat insight: belajar dapat terjadi jika dihadapkan pada masalah yang harus dipecahkan jadi bukanlah menghafal fakta. Belajar berdasarkan pengalaman: belajar adalah melakukan reorganisasi pengalaman yang disempurnakan (pengalaman yang bermakna)
Teori kognisi sosial Dikembangkan oleh L.S Vigotsky menekankan aspek sosial dari pembelajaran, didasarkan pada pemikiran bahwa budaya berperan penting dalam belajar. Proses pembelajaran akan terjadi jika anak mengerjakan tugas yang belum mereka pelajari tapi masih berada dalam jangkauan mereka (zone of proximal development). Meyakini bahwa melalui percakapan (proses dialektis) dan kerjasama antar individu akan muncul fungsi mental yang lebih tinggi. Scaffolding :pemberian bantuan kepada anak selama tahap – tahap awal perkembangannya dan mengurangi bantuan tersebut dan memberikan tanggungjawab lebih setelah anak sudah mulai mampu melakukannya.
5
6/18/2012
Teori pemrosesan informasi Mengkaji proses belajar dan cara individu memanipulasi simbol dan memproses informasi. Tokoh: Anita E. Woolfolk, Atkinson Ada 3 taraf strukural dalam sistem informasi yaitu: 1. Sensory (intake register) : informasi masuk melalui sensory register tapi hanya disimpan dalam waktu terbatas. Agar tetap dalam sistem, informasi diteruskan ke working memory yang akan digabungkan dengan informasi di long-term memory. 2. Working memory : tempat berlangsungnya operasi informasi dan berpikir secara sadar. Kelemahannya: kapasitas isi sangat terbatas dan memperhatikan sejumlah kecil informasi secara serempak. 3. Long-term memory: secara potesial kapasitasnya tidak terbatas sehingga dapat menampung seluruh informasi. Kelemahannya: sulit mangakses informasi yang tersimpan di dalamnya.
http://www.atiekwin.wordpress.com
6
6/18/2012
Sensory
Working Memory (Shortterm memory)
Long –term memory
Informasi yang diterima: • menarik •Polanya sudah diketahui (prior knowledge). Penyimpanan bersifat sementara < 3 detik
Informasi tersimpan melalui perhatian terhadap stimulus dan pemikiran internal. Info bertahan 15-20 detik. Jika diulang dapat bertahan 20 menit. Mempertahankan informasi dilakukan : pengulangan dan pengorganisasian.
Informasi tersimpan dalam waktu yang lama. bersifat preconsius dan unconsius. Proses penyimpanan data : praktek dan elaborasi.
7