2 Edisi Minggu Bisnis Indonesia 17 April 2011
LOUNGE
Pemimpin Umum: Dr. H. Sukamdani S. Gitosardjono. Wakil Pemimpin Umum: Ahmad Djauhar. Pemimpin Perusahaan: Soebronto Laras. Wakil Pemimpin Perusahaan: Haryadi B. Sukamdani. Pemimpin Redaksi: Arief Budisusilo. Wakil Pemimpin Redaksi: Linda Tangdialla. Sekretaris Redaksi: M. Syahran W. Lubis. Redaktur Pelaksana: Abraham Runga Mali, Chamdan Purwoko, Gung Panggodo Supryanto, Inria Zulfikar. Redaktur: Afriyanto, Aprilian Hermawan, Budi Prakarsa, Djony Edward, Eries Adlin, Firman Hidranto, Firman Wibowo, Hery Lazuardi, Hery Trianto, Ismail Fahmi, Lahyanto Nadie, Martin Sihombing, M. Rochmad Purboyo, M. Sarwani, M. Yunan Hilmi, Rustam Agus, Setyardi Widodo, Sutarno, Suwantin Oemar, Wisnu Wijaya, Zufrizal. Tim Pengembangan Redaksi: Adhitya Noviardi, Y. Bayu Widagdo. Manajer Sekretariat Redaksi: Indyah Sutriningrum. Asisten Redaktur: Andry T. Kurniady, Aprika Rani Hernanda, Arif Pitoyo, Bambang Supriyanto, Bastanul Siregar, Elsya Refianti, Erna Sari Ulina Girsang, Fahmi Achmad, Gajah Kusumo, Hendra Wibawa, Junaidi Halik, Lutfi Zaenudin, Moh. Fatkhul Maskur, Muhammad Munir Haikal, Nana Oktavia Musliana, Rahayuningsih, Sylviana Pravita R.K.N., Taufik Wisastra, Tomy Sasangka, Tri Dirgantara Pamenan, Yayan Indrayana, Yeni H. Simanjuntak, Yusran Yunus. Staf Redaksi: Achmad Aris, Agust Supriadi, Algooth Putranto, Anggi Oktarinda, Anugerah Perkasa, Arif Gunawan Sulistiyono, Arif Novianto Yuwono, Asep Dadan Muhanda, Bambang P. Jatmiko, Berliana Elisabeth, Dewi Astuti, Diena Lestari, Elvani Harifaningsih, Erwin Tambunan, Fajar Sidik, Fita Indah Maulani, Gita Arwana Cakti, Hendri T. Asworo, Herry Suhendra, Hilda Sabri Sulistyo, Irsad, Irvin Avriano, John A. Oktaveri, Linda Teti Silitonga, Maria Yuliana B., Mia Chitra Dinisari, M. Tahir Saleh, Mulia Ginting Munthe, Natalina Kasih Wasiyati, Nurbaiti, Nurudin Abdullah, Rahmayulis Saleh, Ratna Ariyanti, Raydion, Reni Efita Hendry, R. Fitriana, Roni Yunianto, Rudi Ariffianto, Sepudin, Siti Nuraisyah Dewi, Stefanus Arief Setiaji, Theresia Diyah Wulandari, Tularji, Yusuf Waluyo Jati. Perwakilan: Bali: Samantha Ardiansyah (Koordinator Bali) Bandung: Hilman Hidayat (Asisten Redaktur), Muhammad Sufyan. Makassar: M. Noor Korompot (Manajer), Kwan Men Yon (Asisten Redaktur), Siti Munawaroh (Koordinator Balikpapan). Medan: Melvin A. Sebayang (Manajer), Master Sihotang. Semarang: Edy Barlianto (Manajer), Endot Brilliantono, Rahmat Sujianto. Surabaya: Galih Prakoso (Manajer), Marlina A. Jobs (Asisten Redaktur), Bambang Sutedjo (Koordinator Malang), Dwi Wahyuni, Wahyu Darmawan. Batam & Pekanbaru: Suyono Saputra (Manajer). Foto: Dedi Gunawan, Endang Muchtar, Kelik Taryono, Yayus Yuswoprihanto. Artistik: Adi Purdiyanto, Tutun Purnama. Ekonom/ Kepala Bisnis Indonesia Intelligence Unit: Rofikoh Rokhim. Manajer Produksi: Andri Trisuda. Manajer Media Digital: Deriz Syahpatria Syarief. Penerbit: PT Jurnalindo Aksara Grafika, Direksi: Lulu Terianto (Direktur Utama), Ahmad Djauhar, Endy Subiantoro, Alamat Kantor: Wisma Bisnis Indonesia, Lt. 5-8, Jl. KH Mas Mansyur No. 12A, Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat 10220. Telepon: (021) 57901023 (hunting). Faks. redaksi: (021) 57901025, Pemasaran: (021) 57901024. Perusahaan: (021) 57901028. Rekening bank: PT Jurnalindo Aksara Grafika, BCA cab. Wisma Asia 084-303.757-4; PT Jurnalindo Aksara Grafika, Bank Mandiri cab. Wisma Bisnis Indonesia 121-009.009999-9; PT Jurnalindo Aksara Grafika, Bank BNI ($) cab. Kramat 10528868. Kantor Perwakilan: Jawa Timur, Jl. Opak No. 01 Surabaya, Tel. (031) 5670748, Fax. (031) 5675853. Malang, Pertokoan Sarangan Jl. Sarangan No. 1 a Malang, Telp. (0341) 402727, (0341) 480630, Fax (0341) 402728. Denpasar Jl. Suli No. 119 Blok B-3 Denpasar 80233 Telp. 0361-7446604, Fax. (0361) 261067. Jawa Tengah, Jl. Sompok Baru No. 79 Semarang, Telp. (024) 8442852, Fax. (024) 8454527. Jawa Barat, Jl. Buah Batu No. 46B, Bandung 40261 Telp. (022) 7321627, 7321637, 7321698, Fax (022) 7321680. Sumatra Utara, Kompleks Istana Bisnis Center, Medan Maimun Jl. Brigjend. Katamso No. 6, Medan, Telp. (061) 4554121/4553035 Fax: (061) 4553042. Riau, Jl. Pepaya No. 42, P. Karam Sukajadi, Pekanbaru 28127. Telp. (0761) 7048307, Fax (0761) 40335. Batam, Kompleks Ruko Mahkota Raya Blok C No.8 Batam Centre Batam Telp: (0778) 748 3156 / Fax (0778) 748 3154, Indonesia Timur, Jl. Metro Tanjung Bunga Mall GTC Makassar GA-9 No. 16, Telp: (0411) 8114203 Fax: (0411) 8114253. Balikpapan, Balikpapan Superblock, Jl. Jend. Sudirman Stal Kuda Blok A/18, Balikpapan Telp. (0542) 7213507, Fax. (0542) 7213508. Harga langganan: P. Jawa Rp117.000/bulan, luar Jawa Rp117.000/bulan. Tarif iklan: Display Rp35.000/mm kolom, berwarna Rp52.000/mm kolom, iklan laporan keuangan Rp21.000/mm kolom, berwarna Rp34.000/mm kolom, baris Rp19.000/minimum 3 baris. ISSN 0215-2045. Surat izin: SK Menpen No; 017/SK/Menpen/SIUPP/A.7/1985, 4 Desember 1985, Anggota SPS No. 116/1985/11/A/2002, terbit 7 kali seminggu.
Foto cover: Andry T. Kurniady
Tancap gas di taman hiburan
Olah digital: Harry Nurdian
6
FUND
Berwisata adalah kebutuhan bagi manusia modern. Maka, tempat-tempat wisata modern pun bermunculan dengan menggabungkan banyak fasilitas, dilengkapi dengan fasilitas buatan yang canggih, serta mencakup wilayah yang besar.
Menakar dana lifestyle Aktivitas hunting barang bermerek disukai sebagian besar wanita meski terkadang dana yang mereka punyai tidak mencukupi hasrat belanja tersebut. Bagaimana menyiasatinya?
21
TREN Konsep unik kuliner urban
Bisnis makanan tidak pernah mati. Namun, perlu strategi jitu dalam hal menjaring konsumen di tengah ketatnya persaingan. Beberapa restoran yang memiliki keunikan baik dari varian menu makanannya maupun suasananya.
4 BISNIS/ANDRY T. KURNIADY
26
DRIVING Kuda besi Bavaria
PENALTI
Tahun ini, BMW serius dengan proyek roda dua yang pertama kali digarap melalui model R32 pada 1923. Setelah bermain di jalur Superbike, maka tahun ini BMW merilis GTL 1600 K.
32
PESIAR Surga terakhir di Papua Barat
Raja Ampat merupakan salah satu destinasi wisata selam dan bahari kelas dunia yang berada di Papua Barat.
Wartawan Bisnis Indonesia selalu dibekali tanda pengenal dan tidak diperkenankan menerima atau meminta imbalan apa pun dari nara sumber berkaitan dengan pemberitaan. SKETSA: EDI T.
Setiap artikel atau tulisan yang dikirim ke redaksi hendaknya ditulis dengan spasi ganda maksimal 5.000 karakter, disertai daftar riwayat hidup (curriculum vitae) singkat tentang diri penulis. Artikel atau tulisan yang masuk merupakan hak grup Bisnis Indonesia dan dapat diterbitkan di media lain yang tergabung dalam Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI). Apabila lebih dari dua minggu sejak diterima artikel atau tulisan tersebut belum diterbitkan tanpa pemberitahuan lain dari Bisnis Indonesia, maka penulis berhak untuk mengirimkannya ke media lain. Setiap tulisan yang dimuat merupakan pendapat pribadi penulis.
Jangan cuma bisa ngegas saja... "Masih ada beberapa risiko yang harus dikelola." Sri Mulyani Indrawati, Managing Director Bank Dunia untuk Asia Pasifik Timur, Amerika Latin, Karibia, Timur Tengah, dan Afrika soal pertumbuhan ekonomi RI yang tergolong tinggi. BISNIS/APRIKA R. HERNANDA
Edisi 229 • 17 April 2011 Tahun XXVI/No. 8699
36 Halaman www.bisnis.com
Eceran: Rp5.900
TELEPON: 021 57901023 (Hunting) TOLL FREE: 0800 1 247647 REDAKSI E-MAIL:
[email protected] HOTLINE/SMS: 021 70642362 IKLAN E-MAIL:
[email protected] HOTLINE/SMS: 021 70643688 SIRKULASI E-MAIL:
[email protected] HOTLINE/SMS: 0811887123
3
INSIGHT Aksi saling siram
Edisi Minggu Bisnis Indonesia 17 April 2011
B
ermodal air dan ember bisa menggaet jutaan turis mancanegara? Agak sulit dipercaya. Namun, itulah yang terjadi di Negeri Gajah Putih. Dari laporan kawan saya yang bertugas ke Bangkok, Thailand pekan ini diketahui bahwa kegiatan ‘siram-siraman’ itu oleh pemerintah negara tersebut dijadikan sebagai jangkar utama untuk menggenjot kunjungan turis dunia selama tahun ini yang ditarget mencapai 16,4 juta orang. Setelah membaca berita yang ditulis kawan saya itu, saya langsung membandingkan dengan target yang dipasang oleh negeri sendiri. Astaga, perbedaannya mencolok sekali. Ibarat siang dan malam. Mohon maaf, sasaran kita hanya 7,7 juta wisatawan, tidak sampai 50% dari yang dipatok negara tetangga itu. Lalu apa keistimewaan ‘main air’ dalam budaya Mumpung belum Thailand? Inilah yang perlu kita pelajari dari mereka terlambat, contek saja cara mengenai cara mengemas Thailand dalam berbisnis produk budaya tradisional wisata. agar bisa diterima di pasar global. Aksi siram air tersebut merupakan bagian dari perayaan tahun baru Thailand yang dinamakan Songkran yang umumnya berlangsung pada pertengahan April. Seperti perayaan tahun baru pada umumnya, Songkran diwarnai dengan berdoa bersama dan sungkem dari kaum muda ke kaum yang lebih tua. Hal unik yang membedakan Songkran dengan perayaan tahun baru yang kita kenal selama ini adalah adanya tradisi saling menyiram air. Penyiraman air ini merupakan simbol pemberian doa bagi yang disiram agar mendapatkan nasib yang lebih baik pada tahun mendatang. Jika anda datang ke Thailand saat Songkran tiba, bersiaplah untuk mendadak basah mengingat tradisi siram air ini memang tidak pandang bulu, sehingga akan menimpa siapa pun. Anda akan menemui lokasi penyiraman di seluruh Thailand, mulai di pusat perkotaan hingga di gang-gang kecil di daerah perkotaan. Banyak keluarga masyarakat Thailand yang pergi berlibur selama perayaan ini, sehingga kamar hotel terisi dengan cepat dan harga kamar dapat melonjak drastis. Peristiwa ini sekaligus merupakan waktu untuk reuni keluarga. Pada saat seperti ini, Bangkok menjadi kosong karena sebagian besar penduduknya mudik untuk bertemu keluarga dan orang-orang terkasih. Secara tradisional, anak-anak akan memercikkan air ke tangan orang yang lebih tua dan meminta berkat sebelum akhirnya berpesta air dan menyiramkan air ke siapa saja, di kota, di sungai maupun di kanal. Inilah yang kemudian dikenal sebagai ‘tradisi siram air’. Di Sanam Luang, Bangkok, patung Buddha yang sangat dihormati, Phra Buddha Sihing akan ditampilkan dan dimandikan oleh ribuan
INRIA ZULFIKAR Bisnis Indonesia
umatnya. Terkadang perayaan ini menjadi perang air, tetapi karena April adalah bulan yang panas maka festival ini sangat menyenangkan untuk mendinginkan kepala. Kao San Road, pusat turis ‘ranselan’, juga menjadi pusat pengalaman perang air ini. Bagi mereka yang tidak suka basah lebih memilih menonton kegembiraan orang-orang di jalan dari balik jendela hotel. Festival Songkran atau festival air sudah telanjur menjadi salah satu magnet pariwisata Negeri Gajah Putih itu. Inilah waktu bagi warga Thailand untuk menyiramkan air kepada orang-orang yang lewat di jalanan atau menghabiskan waktu bersama keluarga di luar kota. Masyarakat, dilengkapi dengan ember, saling memercikkan air untuk memulai tahun dalam suasana hati gembira. Selama festival berlangsung, rakyat di negeri itu seolah emoh memikirkan hal lain kecuali bergembira dengan main air. Bagi mereka mungkin berlaku anekdot: Kondisi politik boleh saja gonjang-ganjing tetapi kepala harus dingin. Caranya, dengan saling mengguyur air. Ironisnya, festival tersebut pada tahun lalu ternoda oleh ceceran darah. Tidak kurang dari 30 warga tewas dalam bentrokan yang meletus pada 10 April 2010. Satu di antaranya adalah wartawan asal Jepang. Kekerasan itu seperti mengulang tragedi yang sama pada April 2009 saat massa berkaus merah berhasil menggagalkan Asean Summit di Hotel Royal Cliff Pattaya dan juga mengumbar kekerasan di kantor PM Abhisit Vejjajiva. Paradoks seolah seiring dan sejalan dengan sejarah perjalanan Thailand. Di satu sisi mengklaim diri sebagai Land of Smile tetapi pada saat bersamaan prahara politik yang disertai pengerahan massa dan kekerasan kerap terjadi. Pergolakan politik di Thailand berlangsung sama tuanya dengan usia monarki parlemen negara itu. Sejak Kerajaan Siam (monarki absolut) berubah bentuk menjadi monarki konstitusional (parlementer) pada 1932, yang kemudian berganti nama menjadi Thailand pada 1939. Puluhan kali kerusuhan politik dan kudeta berdarah maupun tak berdarah mewarnai negeri ini. Perdana menteri Thailand berganti puluhan kali dengan masa pemerintahan yang singkat.
Pemerintahan militer yang tidak demokratis bergantian memimpin negeri dengan pemerintahan sipil, yang juga tidak bisa dibilang semua demokratis. Periode yang paling menarik adalah pada 2008, saat perdana menteri berganti hingga empat kali. Uniknya hanya satu di antara empat pemimpin pemerintahan itu yang terpilih melalui mekanisme pemilu. Selebihnya karena kudeta tidak berdarah dan karena perdana menteri sebelumnya dilengserkan Mahkamah Konstitusi. Soal politik, itu adalah urusan dalam negeri mereka. Namun kita juga tidak boleh cuek, apalagi seperti Indonesia, Thailand juga anggota Asean. Alhasil, Indonesia harus berperan aktif bersama negara anggota lainnya untuk mencari solusi yang bijaksana bila ada salah satu anggota mengalami masalah seperti dalam kasus Thailand tahun lalu. Satu hal yang perlu kita pelajari secara seksama dari negara tetangga itu adalah dukungan penuh pemerintahnya untuk memajukan sektor pariwisata nasional yang dihela sektor swasta. mbil contoh biaya pesta rakyat selama festival Songkran berlangsung. Dana yang dibutuhkan sangat besar tetapi otoritas pariwisata negara itu (Tourism Authority of Thailand), pemerintah provinsi, dan swasta yang bergerak di sektor pariwisata sangat kompak, sehingga dana besar tidak menjadi masalah. Layanan kepada media internasional juga menjadi perhatian pemerintah dalam menyukseskan festival Songkran tahun ini. Itulah yang dinikmati kawan saya tadi. Selain menanggung seluruh biaya perjalanan dan akomodasi, para pewarta secara khusus dijamu makan malam pada pesta kebun di salah satu taman kota terkenal di Bangkok. Asyik bukan? Bagaimana dengan kita? Kalkulasi sudah ada. Sebanyak 7,7 juta wisatawan diharapkan berkunjung tahun ini—tumbuh 8,5% dibandingkan 2009—dengan perolehan devisa sekitar US$8,5 miliar. Pemerintah optimistis target tercapai seiring dengan mulai pulihnya kunjungan wisatawan ke destinasi-destinasi lain di luar Bali. Dengan segenap potensi dan kekayaan sumber daya yang ada, Indonesia sebenarnya harus lebih berjaya di sektor pariwisata dibandingkan dengan Thailand atau negara lain mana pun juga. Sayangnya kita selalu lemah dalam eksekusi. Terlalu banyak wacana. Ketika orang lain sudah berlari kencang, kita masih asyik ngobrol ngalorngidul. Saat negara lain sibuk membangun infrastruktur dan kemudahan akses menuju daerah tujuan wisata, Indonesia justru masih berkutat pada persoalan bottle neck yang seolah tak berujung. Mumpung belum terlambat, contek saja cara Thailand dalam berbisnis wisata. (inria.zulfikar@-
A
bisnis.co.id)
FEEDBACK Sampah berbuah berkah Saya Wenny, seorang karyawan di perusahaan swasta, yang tertarik dengan bacaan di edisi Minggu Bisnis Indonesia dengan judul Sampah berbuah berkah pada 8 April. Berhubung karena semua negara sudah menuju go green dan hal itu merupakan salah satu cara untuk mengurangi era globalisasi panas di dunia. Selain itu semangat tersebut juga sesuai dengan prinsip saya sebagai vegetarian. Dari dulu saya ingin sekali membuat sesuatu yang dapat mengurangi era globalisasi panas di dunia dengan cara go green, misalnya dengan tidak sem-
barangan buang sampah tetapi dapat dimanfaatkan kembali oleh mayarakat. Dalam kaitan itu saya ada beberapa pertanyaan. Pertama, bisakah saya mendapat pelajaran untuk memproses sampah dari anorganik menjadi organik? Kedua, berapa lama harus belajar di Balai Pengkajian Bioteknologi, dan ketiga, apakah perlu keahlian khusus dalam pengelolaan daur ulang sampah? Saya mengucapkan banyak terima kasih atas bantuannya. WENNY Medan
[email protected]
*) Terima kasih atas perhatian Anda. Untuk lebih mendalami minat Anda tersebut, kami menyarankan Anda menghubungi Ibu Irene di
[email protected] atau melalui akun facebook recyclindo. Adapun, untuk pelatihan di Balai Pengkajian Bioteknologi, silakan mendalaminya melalui situs mereka: www.biotek.bppt.go.id. — Redaksi
Pertanyaan, saran, kritik, dan komentar dapat disampaikan ke redaksi melalui:
[email protected] dan www.bisnis.com
4 Edisi Minggu Bisnis Indonesia 17 April 2011
TOPIK
BISNIS/ANDRY T. KURNIADY
Tancap gas di taman hiburan
SETYARDI WIDODO Bisnis Indonesia
B
erwisata adalah kebutuhan bagi manusia modern. Maka, tempat-tempat wisata modern pun bermunculan. Berbeda dengan wisata tradisional yang mengandalkan keindahan alam atau peninggalan sejarah, wisata modern biasanya menggabungkan banyak fasilitas, dilengkapi dengan fasilitas buatan yang canggih, serta mencakup wilayah yang besar. Contohnya apa yang dikembangkan di Kota Batu, Jawa Timur. Sejatinya, sejak zaman Belanda, Kota Batu sudah dikenal sebagai tempat yang indah. Mereka menjulukinya sebagai De Kleine Swtitzerlands atau Swiss kecil, mengacu pada kondisi geografis Batu yang berada di wilayah pegunungan pada ketinggian 680-1.200 meter di atas permukaan laut dengan suhu udara rata-rata 15-19 derajat Celcius. Kini, Batu menjadi sasaran investor yang tertarik untuk berinvestasi di bidang perhotelan, restoran, maupun objek wisata utamanya artificial (buatan). Apalagi Batu telah menjadi kota tujuan wisata ternama di Jawa Timur. Hotel, restoran, dan objek wisata kini banyak bertebaran di Kota Batu. Pesatnya perkembangan Batu menjadi destinasi wisata seperti yang ada saat ini tidak bisa dilepaskan oleh peran pengusaha Paul Sastro. Paul Sastro membangun berbagai kawasan Jatim Park 1 dan Jatim Park 2 yang di dalamnya meliputi Museum Satwa, Secret Zoo, dan Tree Inn (hotel pohon), Batu Night Spectacular, Klub Bunga Butik dan Resort, serta Pondok Jatim yang berisi hotel dan kafé berdiri megah di Kota Batu. Ekspansi juga dilakukan di Lamongan melalui Wisata Bahari Lamongan, Maharani Zoo+Goa, serta Tanjung Kodok Beach Resort. Menariknya, hampir sebagian besar objek wisata maupun hotel tersebut ditopang fasilitas komplet dan modern. Kendati sudah berinvestasi
ratusan miliar, Paul Sastro melalui PT Bunga Wangsa Sejati yang membawahi Jatim Park 1 dan 2 seolah tidak pernah `puas` untuk berinovasi dan menambah wahana baru. Marketing Manager Jatim Park 1, Titik S. Ariyanto, mengatakan sejak resmi beroperasi pada awal 2000-an, Jatim Park 1 terus menambah wahana yang ada. Saat ini, sudah 56 wahana dimiliki Jatim Park 1. “Dan yang terbaru adalah wahana Sky Swinger yang resmi kita luncurkan awal tahun ini,” kata Titik. Dua wahana sebelumnya, juga diluncurkan akhir tahun lalu yakni Bioskop 3 Dimensi dan Aeroteks. Lebih lanjut kata Titik, Sky Swinger sengaja didatangkan dari India. Sky Swinger merupakan wahana bermain setinggi 32 meter dan merupakan satu-satunya di Indonesia. “Dengan berada di atas Sky Swinger, selain bisa memacu sensasi adrenalin, pengunjung juga bisa menikmati keindahan Kota Batu dari atas.” Humas Jatim Park 2, Nia Hapsari, mengatakan keberadaan tempat wisata di Batu juga tidak bisa dilepaskan dengan keberadaan Jatim Park 2 yang di dalamnya terdapat Museum Satwa dan Batu Secret Zoo. Tingginya animo pengunjung tersebut, ujar dia, tidak terlepas dari keberadaan wahana maupun koleksi binatang baik asli maupun buatan yang ada di Jatim Park 2 dan mencapai ratusan jenis. Hewan-hewan tersebut didatangkan dari luar negeri seperti Australia, Afrika, dan Amerika. “Bahkan koleksi monyet terkecil di dunia dan white lion ada di sini,” jelasnya.
Digarap konglomerat Paul Sastro bukan satu-satunya yang menggarap wisata buatan dalam skala besar di daerah. Berbagai grup konglomerasi besar juga sudah atau sedang membangun berbagai objek
Dalam mendirikan bisnis semacam ini, hambatan terbesar adalah menghadirkan peralatan theme park yang semuanya dipasok dari luar negeri. wisata buatan dalam skala besar. Grup Bakrie, misalnya, melihat peluang bisnis dari sarana hiburan anak dan keluarga ini, dimulai dengan The Jungle Water Adventure di kawasan Perumahan Bogor Nirwana Residence dengan latar belakang Gunung Salak. Arena ini menempati area seluas 3 hektare dengan 60 % dari total area merupakan kawasan hijau terbuka di Bogor selatan. The Jungle diklaim sebagai tempat rekreasi tujuan wisata keluarga serta wisata edukasi bagi sekolah yang ingin mengadakan rekreasi sambil belajar. Pengembang ini juga berencana membangun taman hiburan kelas dunia seperti Disneyland di dua area yaitu Jonggol dan Lido. Taman bermain di Lido akan dibangun mengusung konsep mendekatkan diri dengan alam karena posisinya yang dekat dengan Gunung Gede Pangrango dan Gunung Salak Halimun. Sementara di Jonggol akan berdiri taman bermain di area seluas 200 ha, dari total lahan 13.000 ha. Di Sulawesi, Grup Kalla menggandeng mitranya, CT Corporation, membangun Trans Kalla Makassar. Direktur Trans Kalla Makassar Eka Firman Ermawan mengatakan bisnis theme park sangat prospektif. Theme Park, kata dia, merupakan kawasan wisata yang diciptakan. “Di Singapura dan Taiwan, wisata yang diciptakan justru lebih banyak pengunjungnya dibandingkan dengan
TOPIK wisata alam, dan di sini juga mulai terlihat seperti itu,” ujarnya. Eka melanjutkan dalam mendirikan bisnis semacam ini, hambatan terbesar adalah menghadirkan peralatan theme park yang semuanya dipasok dari luar negeri. “Peralatan dan perlengkapan theme park kami dipasok dari China, Amerika Serikat, Jerman, dan Italia. Alat yang ringan biasanya dipasok dari China, sementara alat-alat yang lebih berat dipasok dari Eropa,” imbuhnya. Pembangunan Trans Studio menyerap investasi Rp1,2 triliun, di mana sumber dana dari internal perusahaan dan pinjaman Bank BRI. Eka mengatakan konsep Trans Studio banyak terinspirasi dari theme park luar negeri seperti Disney Land dan Universal Studio. “Inspirasi dari Disney Land dan Universal Studio, tapi kami menyesuaikan konsepnya dengan kebutuhan lokal. Trans Studio menjurus ke dunia broadcasting,” tukasnya. Eka mengatakan kawasan wisata indoor Trans Studio yang beroperasi sejak Desember 2009 membukukan jumlah pengunjung 1,5 juta orang pada 2010. Sekitar 65% pengunjung berasal dari Sulawesi dan 35% dari luar, di mana pengunjung luar terbanyak dari Jakarta dan Surabaya. Eka melanjutkan CT Corporation, pemilik Trans Studio, menargetkan dalam 10 tahun ke depan mampu membangun 20 Trans Studio. “Trans Studio di Bandung akan diresmikan Juni. Saat ini, kami menjajaki pembangunan di Manado,” ungkapnya. Sementara itu, di Gowa dikem-
5 Edisi Minggu Bisnis Indonesia 17 April 2011
BISNIS/PAULUS TANDI BONE
bangkan sebuah discovery park. Zaenal Thayeb, Direktur Utama PT Mirah Megah Wisata, pengembang Gowa Discovery Park, mengatakan pembangunan taman wisata tersebut atas inisiatif dan ide Pemprov Sulsel sendiri. “Saat bertemu Gubernur Syahrul Yasin Limpo beberapa waktu lalu, gubernur mengatakan alangkah baiknya kalau ada investor yang mau membangun taman wisata di Makassar karena potensinya cukup besar,” tuturnya yang juga Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan di Bali. Dia mengatakan pembangunan dimulai akhir 2010. Namun, tak lama setelah itu, pihaknya diprotes warga yang tidak setuju dengan pembangunan tempat wisata di area situs bersejarah Benteng Somba Opu. Pembangunan kembali dilanjutkan setelah pihaknya mengantongi izin dari arkeolog dan dipastikan tidak meng-
ganggu situs bersejarah. Pihaknya akan menanam modal sebesar Rp40 miliar untuk Gowa Discovery Park, yang di dalamnya terdapat water boom, arena outbound, taman jajan, taman burung, dan hotel. Dia mengaku optimistis terhadap prospeknya sebab pasar di Kota Makassar dinilai cukup besar. Apalagi, kata Zaenal, secara geografis letak Sulawesi Selatan cukup dekat dengan beberapa provinsi lain di kawasan timur, sehingga pihaknya bisa menyasar pengunjung dari daerah lain. Dia menargetkan Gowa Discovery Park beroperasi April 2012. Sosiolog dari Universitas Indonesia Ricardi S. Adnan mengatakan ada fenomena di Singapura terkait kawasan wisata buatan seperti Sentosa Island dan Universal Studio. Di sana, target utama adalah orang-orang Indonesia. Menurut Ricardi, tempat wisata
negera tetangga itu senantiasa disesaki oleh warga Indonesia dan memperlihatkan bahwa demand untuk kalangan menengah atas relatif tinggi. Dia mengatakan bahwa saat ini masyarakat Indonesia tak bisa dimungkiri sangat terpengaruh dengan trend global yang mengandalkan teknologi tinggi, termasuk di dalamnya tentang tempat dan objek wisata . Model tempat rekreasi inilah yang terbilang cukup cocok untuk masyarakat Indonesia saat ini. “Persoalan utama dalam pembangunan pusat rekreasi adalah bagaimana proses pembebasan yang saat ini dipengaruhi oleh kepemilikan sertifikat ganda, tanah adat serta besaran ganti rugi,” kata Ricardi.(
[email protected]) Reportase: K25/K31/K46/FITA INDAH MAULANI/STEFANUS ARIEF S/ HERRY SUHENDRA
Menuju terbesar ketiga di dunia S
alah satu pemain dengan pengalaman mumpuni dalam pengembangan bisnis wisata yakni PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. Kelompok usaha milik Grup Ciputra ini mengelola sekitar 550 hektare lahan di kawasan utara Jakarta dengan memadukan konsep hunian dan taman rekreasi. Kawasan ini lebih akrab dengan sebutan Taman Impian Jaya Ancol, dengan sejumlah pusat hiburan seperti Dunia Fantasi (Dufan), Sea World, Gelanggang Samudera, hingga wisata pantai. Sejak berdiri 25 tahun lalu, Dufan memiliki lebih dari 12 wahana menarik yang menggabungkan wahana bermain adu nyali, wahana pusat pendidikan dan pengetahuan, serta wahana bersantai dengan keluarga. Direktur Utama Pemba-
BISNIS/KELIK TARYONO
ngunan Jaya Ancol Budi Karya Sumadi mengatakan saat ini perusahaan masih meletakkan fokus utamanya pada pengembangan kawasan di Jakarta, terutama Ancol. “Kita ingin menciptakan one stop service kawasan, di mana ada kawasan hunian dan taman rekreasi. Fokus kami saat ini masih di Jakarta, khususnya Ancol,” ujarnya kepada Bisnis, belum lama ini. Semakin banyaknya perusahaan yang mengembangkan pusat rekreasi fantasi di Indonesia tidak membuat pengembang pusat rekreasi edutainment itu khawatir. Justru dengan adanya fantasi baru itu, kata Budi, semakin bagus untuk berkompetisi, karena Ancol mempunyai perbedaan dibandingkan dengan objek wisata. “Kompetisi membuat kita lebih baik. Kekuatan kami ada pada konsep outdoor, sedangkan yang baru dibangun dengan konsep indoor. Ancol juga mempunyai pantai,” kata Budi . Bahkan pada 2015 Ancol direncanakan menjadi pusat rekreasi terbesar di Asia Tenggara. “Visi kami Ancol akan menjadi spektakuler pada 2015 yang menjadi terbesar di Asia Tenggara atau ketiga besar di dunia.”
Untuk memantapkan sebagai pusat rekreasi terbesar di Asia Tenggara, pihaknya terus mengembangkan objek wisata Ecopark yang luasnya mencapai 35 ha. Pada tahun ini, katanya, jumlah pengunjung Ancol ditargetkan mencapai 15 juta dan naik menjadi 20 juta pada 2015. Mereka kebanyakan berasal dari Jabodetabek dan Jabar yang diperkirakan mencapai sekitar 70% dari total pengunjung. Satu hal yang membedakan konsep wisata Ancol yakni adanya rekreasi luar ruang yang berwawasan pendidikan dan lingkungan, serta konsep indoor. Budi mengaku taman rekreasi yang dibangun Ancol mengedepankan unsur edutainment, edukasi dengan hiburan. “Jadi bukan sekadar duit yang kami kejar, melainkan ada pesan yang bisa kita sampaikan lewat sarana rekreasi dan edukasi. Ini yang membuat kami berbeda,” ujarnya. Menurut dia, dari 550 hektare lahan yang dimiliki Ancol, 350 hektare digunakan untuk mengembangkan kawasan hunian, sementara sisanya 200 hektare dipakai sebagai sarana rekreasi seperti saat ini dan rencana pengembangannya. (RENI EFITA HENDRY/STEFANUS ARIEF S.)
6 Edisi Minggu Bisnis Indonesia 17 April 2011
FUND
BISNIS/ANDRY T. KURNIADY
Menakar dana lifestyle
RENI EFITA HENDRY & RAHAYUNINGSIH Bisnis Indonesia
I
Sisanya sekitar 10%-20% untuk kebutuhan pribadi termasuk membiayai gaya hidup.
BISNIS/RNI/YAYAN INDRAYANA
melda Marcos dan novelis Danielle Steele, dua dari sekian banyak perempuan yang memiliki kegilaan terhadap satu barang khususnya sepatu. Dua perempuan ini bahkan ditahbiskan sebagai pemilik sepatu terbanyak di dunia dengan koleksi hingga ribuan pasang sepatu. Bagi mereka, memburu sepatu terbaru atau rancangan seorang desainer sepatu ternama yang belum dimiliki menjadi tantangan tersendiri, tak jarang dua sosialita itu merogoh kocek yang cukup dalam untuk membeli sepasang alas kaki. Aktivitas hunting barang bermerek tak hanya menjadi domain Imelda dan Danielle. Sebagian besar wanita menyukai kegiatan itu, meski terkadang dana yang mereka punyai tidak mencukupi hasrat belanja tersebut. Godaan terbesar akan muncul saat toko pemegang merek premium seperti Hermes, Luis Vuitton, Valentino, Alberta Ferretti, Aigner, Bvlgari, Christian Louboutin, Cartier, Gucci dan Hugo Boss mengadakan sale atas produk-produk lama mereka alias cuci gudang. Dana yang tadinya tidak ada menjadi ada, kartu kredit menjadi andalannya. Akan menjadi masalah saat belanja di luar batas kemampuan, akibatnya utang akan terus membesar seperti bola salju apabila pola belanja tidak diubah. Hasrat berpenampilan matching tak hanya menjadi monopoli perempuan, meski kaum hawa lebih emosional membelanjakan uangnya, pria pun mulai memperhatikan gaya berbusananya. Gaya hidup konsumtif itu pula yang mendorong sejumlah merek-merek ternama membuka gerainya di Indonesia sebut saja yang baru masuk bulan ini merek sepatu Timberland atau beragam merek yang menawarkan
FUND koleksi terbarunya dengan harga jutaan hingga ratusan juta rupiah. Pemilik pusat kecantikan Jean Yip Indonesia Margaret Vivi Hosea, 40 mengaku baginya penampilan menjadi hal wajib yang patut diperhatikan kaum perempuan. Selain untuk diri sendiri, bergaya modis juga menjadi sebuah status baginya. Sekitar Rp6 juta dihabiskannya untuk perawatan diri dari ujung rambut hingga ujung kaki. Bujet tersebut di luar belanja kebutuhan aksesori, tas, sepatu, dan pakaian. “Bisa puluhan hingga ratusan juta rupiah per tahun, bergantung pada barang yang dibeli.” Ibu dua anak yang juga istri Hartono Horsea mengatakan biasanya dia belanja tas dan baju di luar negeri. Barang-barang bermerek incarannya adalah Karen Miller, DKNY, Roperto Cavalli, Channel, Jimmy Choo, dan Stuart Weytzman itu. “Tidak ada bujet khusus untuk belanja, begitu juga untuk merek barang yang dibeli. Saya tidak minded dengan satu merek. Kalau tidak bermerek, pas dan bagus, ya saya beli juga.” Meski bagi sebagian orang, anggaran yang dikeluarkan oleh Vivi untuk perawatan tubuh dan belanja aksesori tergolong besar, tidak baginya. Menurutnya, dana yang dia belanjakan itu tidak pernah melebihi dari pendapatannya. “Saya tidak pernah memaksakan untuk membeli barang-barang. Selalu disesuaikan BISNIS/ANDRY T. KURNIADY
dengan besaran pendapatan yang saya peroleh. Sebaiknya hal yang sama juga dilakukan oleh perempuan lainnya, tidak asal belanja tanpa memperhatikan penghasilan,” tuturnya.
Anggaran Fithri Adam, perencana keuangan dari One Consulting mengatakan setiap orang sebaiknya mulai menganggarkan belanja untuk memenuhi gaya hidup, karena penampilan bagi sebagian orang menjadi aset untuk menghasilkan uang. “Untuk pekerjaan tertentu, misalnya, pengacara dan marketing, penampilan menjadi hal yang wajib diperhatikan karena menyangkut gengsi sekaligus menumbuhkan rasa percaya dari klien yang akan disasar,” ujarnya. Agar tidak over budget, setiap orang harus mengalokasikan dana khusus dan ketat dalam penggunaannya. Tidak boleh tergoda hanya karena ada program diskon besar-besaran dari sebuah merek yang digemari. Dengan mengilustrasikan pendapatan sekitar 100%, distribusi pertama pendapatan adalah kebutuhan untuk membayar utang maksimal 30%, selanjutnya investasi dan tabungan 10%-20%, pengeluaran rutin 40%, sisanya sekitar 10%-20% untuk kebutuhan pribadi termasuk membiayai gaya hidup.
“Sebagai perempuan saya pun terkadang mengalami dilema yang sangat, saat keinginan memiliki barang lebih besar dibandingkan dengan kebutuhan. Namun, lambat laun saya tersadarkan bahwa saya tidak akan mati kalau tidak memiliki barang tersebut, jadi tak ada gunanya memaksakan membeli kalau memang tidak ada uang,” ujar Fithri. Menurut dia, apabila ingin memiliki sebuah benda dengan merek terkenal ada baiknya menabung bukan malah berutang dengan menggesekkan kartu kredit karena ada beban tambahan berupa bunga yang harus ditanggung tiap bulannya. eberapa cara mensiasati tetap trendi dengan barang bermerek dan tubuh bersih adalah dengan memilih dan melakukan perawatan di rumah. Untuk tas, pilihlah barang-barang dengan desain klasik sehingga bisa dipakai dalam kurun waktu yang lebih panjang. Sedikit mengeluarkan uang untuk membeli barang bermerek lebih baik dibandingkan membeli barang tiruan yang kualitasnya tidak begitu bagus dan dapat rusak dalam waktu cepat. “Membeli barang mahal tetapi awet merupakan salah satu strategi untuk membatasi pengeluaran. Percuma saja, membeli barang murah, tetapi 3 bulan sekali harus mengganti karena rusak,” tuturnya. Untuk perawatan tubuh, seperti luluran, creambath, perawatan
B
7 Edisi Minggu Bisnis Indonesia 17 April 2011
kuku, dan kaki ada baiknya dilakukan di rumah dengan memberdayakan pembantu. “Membeli peralatan untuk perawatan akan lebih murah dibandingkan dengan harus mengeluarkan dana ke salon.” Namun, lanjut Fithri, sayangnya sebagian besar perempuan di Jakarta kerap memaksakan diri belanja barang-barang bermerek tanpa memperhatikan pendapatannya. Tujuan mereka hanya satu agar bisa masuk dalam golongan sosialita.
Merdeka finansial Padahal definisi sosialita itu adalah orang-orang yang merdeka secara finansial dan melakukan kegiatan sosial dengan dana yang mereka miliki, tetapi tetap peduli dengan gaya hidup. “Di sini, definisi sosialita itu bergeser hanya melulu pada gaya hidup, akibatnya banyak yang kedodoran dan mengutang sana-sini.” Hal serupa juga diungkapkan oleh perencanaan keuangan Ligwina Hananto dari QM Financial. Menurut dia, belanja untuk membiayai gaya hidup menjadi hal lumrah saat ini dengan catatan ada alokasi dana tertentu. “Saya tidak pernah melarang klien untuk menyediakan pos guna memenuhi gaya hidup mereka, karena kalau dilarang malah akan terjadi perlawanan,” ujarnya. Ligwina yang memiliki 600 klien itu mengatakan dalam membantu seorang klien, manajemennya akan mendukung setiap kebutuhan klien. Setelah itu akan dibuatkan perencanaannya. Karena dalam pengaturan keuangan yang terpenting adalah klien tersebut mau berubah dan disiplin mengikuti anggaran yang sudah dirancang. Dalam pengelolaan pengeluaran, lanjutnya, ada empat pos yang perlu diperhatian. Adapun pengeluaran untuk gaya hidup berada pada posisi terakhir. Hal utama yang harus disisihkan adalah dana investasi dan utang. Utamakan menyisihkan dana untuk investasi agar tetap sejahtera pada masa tua. Mulailah membiasakan diri membeli peralatan atau barang-barang yang dibutuhkan bukan yang diinginkan. Daripada memaksa membeli barang tiruan yang harganya jauh lebih murah dari barang aslinya tetapi berkualitas buruk, lebih baik membeli barang-barang buatan lokal atau hand made dengan harga lebih murah tetapi berkualitas. Ketatlah dalam menggunakan kartu kredit agar tidak terlilit utang lebih besar karena sistem bunga berbunganya. Atur mind set, bahwa tidak akan mati apabila tidak membeli barang bermerek. (
[email protected]/
[email protected])
8 Edisi Minggu Bisnis Indonesia 17 April 2011
INVESTASI
BISNIS/RAHMATULLAH
Mencuri laba dari saham perdana STEFANUS ARIEF S. Bisnis Indonesia
T
ahun lalu, bursa saham Indonesia mengukir kinerja yang cukup fantastis. Indeks harga saham gabungan (IHSG) lari kencang mencapai 46,13%, meninggalkan kinerja bursa-bursa lain di kawasan Asia Pasifik. Asing masih menjadi penggerak utama saham domestik. Selisih transaksi pembelian bersih (net foreign buy) oleh investor asing tak kurang dari Rp26,96 triliun pada 2010, melonjak hampir 95% dibandingkan dengan 2009 sebesar Rp13,78 triliun. Derasnya arus modal asing ini sempat memicu kekhawatiran, tetapi otoritas pasar modal mampu menjaga ritme dan meyakinkan aliran modal asing tersebut masih bisa disiasati dengan berbagai cara. Salah satunya, menurut Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Ito Warsito yakni lewat penambahan jumlah emiten baru di pasar modal. Pada 2011, BEI menargetkan 25 emiten baru akan mencatatkan namanya di papan bursa melalui penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO). Berdasarkan data Badan Pengawas Pasar
Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) 2010, jumlah emiten baru sebanyak 24 perusahaan dengan jumlah dana yang dihimpun mencapai Rp29,77 triliun. Namun, dua emiten PT Martina Berto Tbk dan PT Megapolitan Development Tbk baru tercatat di lantai bursa pada Januari 2011. Maraknya perusahaan yang melangsungkan IPO menunjukkan pasar modal kian menjadi satu pilihan menggali dana untuk kepentingan pengembangan perusahaan. Bagi investor, masuknya emiten-emiten baru di lantai bursa merupakan berkah tersendiri, karena pilihan terhadap saham yang menjadi incaran kian beragam, baik melalui pasar reguler maupun pasar perdana. Analis PT Madani Securities Dadan Syarifudin mengatakan tipikal invetor di pasar modal cukup beragam, tak sedikit pemilik modal yang memilih membeli saham di pasar perdana dibandingkan dengan membeli saham di pasar reguler. “Ada beberapa investor yang gemar membeli saham IPO. Alasannya sederhana, peluang ke-
Tahun lalu 22 emiten baru yang listing perdana langsung mencatat kenaikan harga dengan gain rata-rata lebih dari 25%. naikan harga saham perdana saat listing cukup besar,” ujarnya kepada Bisnis. Biasanya, investor yang memburu saham IPO mempertimbangan harganya yang relatif murah, terlebih jika prospek usaha perusahaan yang listing tersebut menjanjikan dalam kurun waktu beberapa tahun ke depan. “Kalau bagi investor pemula yang ingin menjajal investasi saham, pilihan pada saham perdana memang menjadi pertimbangan tersendiri, karena harganya yang masih relatif murah,” ungkapnya. Sebagai catatan, tahun lalu 22 emiten baru yang listing perdana langsung mencatat ke-
INVESTASI
9 Edisi Minggu Bisnis Indonesia 17 April 2011
naikan harga sahamnya dan memberi gain rata-rata lebih dari 25% sampai dengan penghujung 2010.
Melonjak Tahun ini, dari lima emiten yang melantai di bursa, baru tiga emiten yang mencatat kenaikan harga sahamnya saat pencatatan yakni PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk dan PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk masingmasing 11,25% dan 66%. Tiga emiten lain, PT Martina Berto Tbk, PT Megapolitan Development Tbk, dan PT Garuda Indonesia Tbk gagal mengukir kenaikan harga pada hari pertama. Kepala riset PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo menyatakan naik atau turunnya saham IPO saat pencatatan awal sangat ditentukan oleh waktu dan ekspektasi pelaku pasar. Dalam kurun waktu 2009-2010, dia sempat memperhatikan pergerakan IHSG yang mengalami koreksi pada kuartal per-
Berburu saham IPO Kenali perusahaan yang akan IPO. Informasi perusahaan bisa diperoleh lewat prospektus yang menginformasikan seputar kegiatan perusahaan, tujuan IPO, penggunaan dana hasil IPO, dan laporan keuangan perusahaan itu selama 3 tahun terakhir. Jangan membeli saham perusahaan yang akan menggunakan dana IPO untuk membayar utang. Pilihlah perusahaan yang menggunakan dana itu untuk membiayai rencana pengembangan usaha sehingga investasi kita berkembang. Ketahui siapa dan bagaimana rekam jejak perusahaan penjamin emisi (underwriter) untuk perusahaan yang akan go public. Lakukan pemesanan dan pembelian saham. Jika menginginkan menakar harganya, bisa menghitung dengan menghitung price to earning ratio (PER) perusahaan tersebut. Biasanya penjamin emisi menyertakan rasio ini. Pastikan jangka waktu investasi. Biasanya, hampir semua saham IPO setelah dicatatkan di BEI akan mencetak kenaikan harga saham pada hari pertama perdagangan di pasar reguler. BISNIS/MAHER
Sumber: Wawancara
BISNIS/KELIK TARYONO
tama. “Memasuki kuartal kedua, biasanya tren indeks naik. Ini biasanya dimanfaatkan perusahaan untuk melangsungkan IPO,” paparnya. Ini cukup beralasan, karena tren penguatan indeks berlangsung ditengah maraknya laporan keuangan yang disampaikan oleh emiten. Tahun lalu, sebagian besar perusahaan yang menggelar IPO dilakukan pada periode Juni. Otoritas bursa sendiri telah memberi sinyal sejumlah calon emiten baru akan menyegarkan pasar modal Tanah Air tahun ini. Ada PT HD Finance disana yang bergerak di jasa pembiayaan, lalu calon emiten jasa transportasi PT Sidomulyo Selaras dan PT Buana Listya Tama, serta PT Jaya Agra Wattie dengan bisnis utamanya perkebunan. Tak ketinggalan dua kelompok usaha di bidang media, PT MNC Skyvision anak usaha PT Global Mediacom Tbk milik pengusaha Hary Tanoesudibyo dan PT Visi Media Baru, kelompok usaha media Grup Bakrie. Agar yakin dengan investasi kita pada saham perdana, penting untuk mengenali
perusahaan yang akan menjual saham serta mekanismenya. Biasanya perusahaan akan IPO melalui proses public expose & due diligence meeting, masa penawaran awal (bookbuilding), masa penjatahan saham, distribusi saham, dan tanggal pencatatan di BEI. Setiap perusahaan yang akan melangsungkan IPO pasti menyajikan prospektus, semacam ikhtisar mengenai kinerja perusahaan, prospek serta rencana penggunaan dana hasil IPO tersebut. Kebanyakan perusahaan yang menggelar IPO menggunakan dananya untuk melangsungkan ekspektasi dan tak sedikit pula untuk melunasi utang-utangnya. Kalau bisa, hindari memilih saham IPO yang sebagian besar dananya untuk melunasi utang. Soal harga, saham perdana kerap kali mengundang perdebatan meski murah atau mahalnya harga saham itu sangat relatif. Namun, investor biasanya dimudahkan dengan berbagai pertimbangan harga yang dirilis oleh beberapa perusahaan sekuritas dengan mempertimbangkan rasio harga saham terhadap laba bersih per lembarnya (PE). Namun, investasi saham memang membutuhkan kehati-hatian. (
[email protected])
Emisi bond penyelamat pasar P
asar obligasi mata uang lokal di negara-negara berkembang Asia Timur tumbuh 13,6% menjadi US$5,2 trilliun pada 2010, dipicu oleh pertumbuhan yang kuat dari emisi obligasi perusahaan yang mampu menutup penurunan obligasi yang diterbitkan oleh bank sentral dan pemerintah pada kuartal terakhir 2010. Publikasi triwulanan yang dikeluarkan oleh Asia Bond Monitor menunjukkan pertumbuhan pasar obligasi yang luas. Pasar mata obligasi uang lokal, termasuk China, meningkat sebesar 11,6% year on year (yoy) pada 2010. Sementara itu, jumlah obligasi yang beredar di China, tumbuh 15,1% y-o-y, mencapai US$3,1 triliun. “Perluasan pertumbuhan pasar obligasi secara keseluruhan di negara berkembang Asia Timur menunjukkan peluang yang semakin tersedia bagi para investor di pasar obligasi lokal,” ujar Kepala ADB Kantor Integrasi Ekonomi
Regional (OREI), Iwan Azis. Negara- negara berkembang di Asia Timur terdiri dari China, Hong Kong, Indonesia, Korea Selatan, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Jumlah obligasi perusahaan dalam mata uang lokal yang beredar tumbuh sebesar 20,3%, atau mencapai US$1,6 triliun pada 2010. Kenaikan ini didorong oleh pertumbuhan di pasar obligasi perusahaan di sejumlah wilayah Vietnam, China, Singapura, Indonesia, dan Korea Selatan. Analisa pasar obligasi perusahaan berdasarkan tiap-tiap negara menunjukkan bahwa 6 - 8 perusahaan papan atas di setiap negara mengeluarkan obligasi dalam nilai yang sangat besar, sedangkan sisanya 30-50 perusahaan umumnya menawarkan jumlah yang lebih kecil. Pasar obligasi pemerintah berdominasi
mata uang lokal di negara berkembang Asia Timur tumbuh 10,8% pada tahun lalu menjadi US$3,6 triliun, terhitung sekitar 70% dari total obligasi yang beredar, didorong oleh pertumbuhan di Malaysia, Thailand, dan Vietnam. Jika dilihat per kuartal, pasar obligasi pemerintah tumbuh 0,1% pada kuartal terakhir 2010. Pertumbuhan di wilayah tersebut ditandai dengan memperbaiki jatuh tempo bagi pasar obligasi perusahaan dan pemerintah. Hal ini mencerminkan peningkatan fundamental struktural karena waktu jatuh tempo diperpanjang sehingga akan menarik investor yang lebih besar. Penerbitan mata uang lokal mencapai US$3,8 triliun pada tahun lalu di kawasan Asia Timur, atau meningkat 10,2% dibandingkan dengan 2009. Penerbitan obligasi pemerintah naik 12,3% mencapai US$3,1 triliun,
sedangkan penerbitan obligasi perusahaan tumbuh 1,1% menjadi US$634 miliar pada 2010. Partisipasi asing di pasar lokal di kawasan obligasi juga tercatat terus berkembang seiring dengan investor yang memburu imbal hasil yang lebih tinggi dari antisipasi dan menghindari apresiasi mata uang. Misalnya, investor asing yang menguasai 30,5% surat utang pemerintah Indonesia pada akhir 2010. Kendatipun, risiko utama terhadap prospek pasar obligasi masih ada, yang datang dari tekanan inflasi akibat meningkatnya harga komoditas dan harga minyak, serta kemungkinan kenaikan suku bunga. Selain itu, risiko perilaku pasar global yang berubah-ubah juga dapat menambah risiko terhadap pasar ini dan disertai oleh volatilitas dari perkiraan akan pasar obligasi di kawasan ini. (T03) (RAHAYUNINGSIH)
10 Edisi Minggu Bisnis Indonesia 17 April 2011
KORPORASI
PT Boma Bisma Indra
Bangkit dari
keterpurukan ADAM A CHEVNY Kontributor Bisnis Indonesia
Profil PT Boma Bisma Indra (Persero) Bidang usaha
: Divisi engineering, procurement, construction Divisi industrial general services Divisi industrial plant equipment
Kantor pusat
: Surabaya
Susunan direksi
: Lalak Indiyono (direktur utama) Ari Slamet Budi Rahardjo Notokoesoemo (direktur operasi) Budiono (direktur pemasaran)
Jumlah karyawan : 600 orang BISNIS/HUSIN PARAPAT
T
idak diragukan, industri manufaktur bidang produksi mesin-mesin pabrik dan komponen pembangkit listrik berpeluang meningkatkan pemenuhan kebutuhan di dalam maupun luar negeri. Hal itu seiring dengan berkembangnya sektor industri di hulu maupun hilir, di antaranya pengolahan komoditas pertanian seperti industri minyak sawit/crude palm oil (CPO) dan pabrik gula berbahan baku tebu. Sementara itu, peningkatan kapasitas pembangkit listrik terus dilakukan di banyak negara. Peluang tersebut tentu saja dapat difaatkan oleh swasSelama 3 tahun terakhir ber- man ta maupun BUMN angsur-angsur bangkit kem- yang mengembangkan bali, yang ditandai meningkat- bisnis inti berbasiskan nya aktivitas pabrikasi dan teknologi tinggi, termasuk PT Boma Bisma kenaikan revenue. Indra (Persero). BUMN yang berkantor pusat di Jl. KHM Mansur, Surabaya, itu berdiri pada 30 Agustus 1971. Namun, kiprahnya dalam memproduksi mesin diesel maupun komponen mesin pabrik gula telah dimulai sejak zaman Belanda, yang semula terdiri dari tiga perusahaan masing-masing NV De Bromo, NV De Industrie dan NV De Vulkan. Ketiga perusahaan itu dinasionalisasi pada 1958 dengan nama PN Boma, PN Bisma dan PN Indra, kemudian dimerger menjadi PT Boma
Bisma Indra (BBI). Dalam rentang 40 tahun terakhir BBI sempat mengalami pasang surut. Kondisi memprihatinkan terjadi pada kurun 2000 – 2008 berupa penurunan aktivitas akibat kesulitan likuiditas, sehingga tidak mampu memenuhi order. Namun, selama 3 tahun terakhir berangsur-angsur bangkit kembali, yang ditandai meningkatnya aktivitas pabrikasi sekaligus pencapaian revenue yang cenderung naik. Menurut Direktur Pemasaran PT BBI, Budiono, BUMN yang memiliki 600 karyawan tersebut pada 2010 membukukan penjualan senilai Rp120 miliar atau naik 100% dibandingkan dengan omzet 2009 hanya Rp60 miliar. Realisasi penjualan sebesar itu naik drastis dari penjualan pada 2008 senilai Rp5 miliar saja. Peningkatan penjualan dari tahun ke tahun itu dicapai dengan strategi pemasaran yang ‘ngeyel’ dan mencari order secara gigih. Masalahnya, dalam kondisi kesulitan likuiditas, kredibilitas BBI cukup rendah di mata calon mitra. Namun, pihak BBI tetap memperoleh dukungan dari para pemasok material/bahan baku baja, sehingga dapat memperlancar kegiatan produksi. Selain itu, order dirampungkan secara tepat waktu. “Kami optimistis tahun ini mampu mencapai omzet yang ditargetkan naik menjadi Rp248 miliar. Soalnya, ada order beberapa komponen pembangkit listrik, mesin pabrik CPO dan
BISNIS/WAHYU DARMAWAN
mesin pabrik semen yang harus kami serahkan akhir tahun ini,” ujarnya saat ditemui Bisnis belum lama ini. Komponen itu memenuhi order dari PT Semen Tonasa (Semen Gresik Group), Hitachi, Alstom Power, PT Bima Palma Nugraha, dengan nilai proyek Rp100 miliar lebih. Belum termasuk proyek lainnya.
Penyertaan modal negara Sekretaris Perusahaan PT BBI Ahmad Rizaldi Hefni menjelaskan upaya untuk bangkit kembali dari keterpurukan dilakukan BUMN tersebut melalui pemanfaatan dana penyertaan modal negara (PMN) senilai Rp75 miliar yang diperoleh pada 2007. “Peruntukan dana PMN hanya sebagai modal kerja dan peningkatan kapasitas produksi, dengan dana tersebut kami memulai langkah baru,” tuturnya. Langkah baru itu adalah kembali kepada bisnis inti dan tidak melakukan diversifikasi produk yang memang kurang dikuasai. Beberapa produk andalan BBI sejak lama mencakup condenser, separator, pressure vessel, feed drier, mesin pabrik gula, mesin CPO, dan lainnya lagi. Adapun, mitra bisnis yang banyak memberikan order ke BBI antara lain sejumlah perusahaan Jepang seperti Daihatsu Diesel, Mitsubishi Corporation, Nippon Steel Corp, Mitsui Engineering & Ship Building Co Ltd, Kawasaki Heavy Industry. Selain itu, perusahaan berbasis di AS dan Eropa seperti Foster Wheeler, Stork Wartsila Diesel, Alstom Power, Klockner Humboldt Deutz. Budiono mengatakan mitra lama itu dihampiri lagi guna mendongkrak kapasitas produksi BBI. Upaya itu berdampak positif, di mana sejak 2009 order masuk ke BBI mengalami peningkatan. Sehingga penggunaan fasilitas produksi milik BUMN itu di Surabaya (berupa divisi engineering, procurement, construction dan industrial general services) serta di Pasuruan, Jawa Timur, (divisi industrial plant equipment) cukup padat, meskipun tingkat utilisasinya belum 100%. “Nilai order masuk melampaui nilai penjualan, kami tidak mampu mengerjakan seluruh order akibat keterbatasan modal kerja,” paparnya. Salah satu faktor penyebab tersendatnya kucuran modal kerja ke BBI adalah tiadanya bank khusus yang mendanai industri manufaktur. Namun, manajemen BBI terus berupaya mencari celah guna mengatasi keterbatasan, sebagai upaya mendongkrak kinerja. Prospek bagus mulai terasa tahun ini, di mana BUMN yang pernah terpuruk itu bisa membukukan laba sekitar Rp2 miliar manakala mencapai target omzet Rp248 miliar. (
[email protected])
KORPORASI
11 Edisi Minggu Bisnis Indonesia 17 April 2011
Ada saling pengertian antarkomponen organisasi tentang apa saja yang mereka butuhkan. Goal dari perusahaan diterjemahkan di mata karyawan sebagai personal goal.
Bergerak
melangkah ke tahap selanjutnya yang lebih menantang.
Koordinasi antarbagian
dengan gairah baru BISNIS/WAHYU DARMAWAN
W
SATYO FATWAN Managing Partner Dunamis Organization Services
Pertanyaan, saran, kritik, dan komentar dapat disampaikan ke redaksi melalui:
[email protected], www.bisnis.com,
aktu bisa bermakna kematangan. Sisi lainnya, waktu juga yang menjadikan kita uzur dan rentan. Sebagai perusahaan yang memiliki cikal bakal zaman penjajahan Belanda, Boma Bisma Indra (BBI) telah mengalami pasang-surut bisnis. Apa yang mereka alami saat masih dalam manajemen Belanda dan pemerintahan Orde Lama memiliki mekanisme yang terus berubah. Setiap era memiliki ciri dan tantangan yang lain-lain. Apabila sebuah perusahaan tidak mampu menjawab tantangan yang ada serta tak bisa mengikuti pola yang berlaku di sebuah era, maka keterpurukan menjadi pilihan yang masuk akal. Kondisi keterpurukan adalah fase yang membuat suatu perusahaan jatuh. Tidak sedikit pula perusahaan yang harus tersingkir ketika mengalami guncangan kinerja. BBI sempat mengalami keterpurukan ini. Dalam rentang 2000-2008, aktivitas perusahaan menurun akibat kesulitan likuiditas sehingga tidak mampu memenuhi permintaan pasar. Selama bertahun-tahun, perusahaan hasil gabungan dari PN Boma, PN Bisma, dan PM Indra itu sulit mendapatkan modal. Lebih jelasnya, perusahaan di bidang manufaktur mesin-mesin pabrik dan komponen pembangkit listrik itu tidak mendapat kucuran dana dari bank. Tanpa modal yang memadai, BBI memang harus gigit jari dengan banyaknya peluang yang ada. Segala kemungkinan pengembangan bisnis ada di depan mata karena customers needs yang meningkat bisa menjadi kesia-siaan informasi ketika elemen mendasar dari pengembangan itu tidak ada di genggaman. Kondisi itu jelas harus diatasi. Mereka introspeksi diri. Untuk memperbaiki situasi itu, BBI menyusun perubahan misi, visi, dan nilai (value) perusahaan agar mengikuti perkembangan pasar. Perubahan itu kemudian menjadi titik pacu menerjemahkan peluang-peluang yang ada. BBI pun menyusun strategi baru. Menurut Stephen R. Covey, dalam buku Built on Values, untuk menginspirasi performa puncak, strategi organisasi perlu
diselaraskan dengan nilai-nilai yang penuh makna di mata customers dan pekerja. Nilainilai itu perlu pula dicantumkan dalam “instruksi operasi” organisasi. Tentu saja, perubahan strategi ini melibatkan seluruh elemen perusahaan. Jajaran pimpinan berkomitmen untuk berubah. Walau perusahaan ini hasil merger, tetapi itu kejadian berpuluh-puluh tahun silam yang tentu tidak menjadi beban penting dalam gerakan perubahan ini. Para pemimpin menjadi panutan (role model) dalam gerakan perubahan itu. Dua lokasi yang berbeda (Pasuruan dan Surabaya) pun membutuhkan koordinasi antarkepala bagian untuk menerapkan strategi dan misi terbaru. Tujuan (goal) ditegaskan dan diterjemahkan dalam divisi masing-masing. Goal menjadi pemandu motivasi organisasi yang kadang menjadi komponen tersulit dalam proses perubahan. Pertama, BBI fokus memproduksi core products, dalam hal ini yaitu condenser, separator, pressure vessel, feed drier, mesin pabrik gula, mesin CPO, dan lain-lain. Tidak ada diversifikasi usaha. Core products menjadi acuan pertama dalam pengejawantahan strategi. BBI memanfaatkan dana penyertaan modal negara (PMN) senilai Rp 75 miliar pada 2007. Kucuran dana itu menjadi energi awal untuk perubahan. Langkah kedua, BBI melakukan strategi marketing gila-gilaan. Istilahnya, “ngeyel.” Mitra lama didekati kembali. Mereka mengulik kemungkinan dari berbagai cara dengan target mitra dari dalam maupun luar negeri. Walau tingkat utilitasnya belum 100% namun pesanan meningkat sejak 2009 dan berkembang hingga titik maksimal. Kegigihan itu menular juga ke langkah selanjutnya, yakni penjualan. Hasilnya menyenangkan banyak pihak. Nilai order yang masuk melampaui nilai penjualan. Tahun ini, laba yang digapai mencapai Rp2 miliar. Mereka mulai menata napas untuk
Pencapaian itu tentu tidak sesederhana seperti yang tercantum di atas kertas. Dengan produk yang beragam, alur kerja dan koordinasi antar-bagian menjadi pilar yang menggerakkan segenap komponen untuk mewujudkan perubahan misi, visi, dan nilai yang baru dari perusahaan. Misi perubahan itu diterapkan hingga ke level terbawah dari segenap lini. Sekecil apapun komponen dari sebuah organisasi tetap memiliki makna. Sebuah pesawat terbang sebesar Boeing 777 yang bisa memuat 550 penumpang pun masih membutuhkan sekrup yang kokoh. Demikian pula dengan BBI yang memiliki 600 karyawan pada 2010. Jumlah itu masih mungkin untuk bertambah mengingat pertumbuhan omzet mereka. Belum lagi dengan penambahan peralatan di tahun 2011 ini. Mencermati berita dari persero ini pun tak lepas dari kepedulian akan segenap komponen. Dalam laporan tahun 2010, pihak manajemen telah memenuhi hampir semua tuntutan wakil dari serikat pekerja. Hal ini selaras dengan keuntungan mereka yang mencapai dua kali lipat. Tidak berhenti di sana, pada 2011 ini, manajemen meningkatkan kepedulian itu dengan menghidupkan kembali koperasi karyawan yang beberapa tahun terakhir ini tidak aktif. Langkah awal mereka yakni memberi penghargaan kepada delapan karyawan yang memiliki kinerja lebih. elintas, kejadian itu tidak berhubungan langsung dengan prestasi. Di sisi lain, kepedulian itu menunjukkan optimisme perusahaan dalam menjalankan roda organisasi mereka. Ada saling pengertian antar-komponen organisasi tentang apa saja yang mereka butuhkan. Goal dari perusahaan diterjemahkan di mata karyawan sebagai personal goal. Kabar tentang mulusnya hubungan internal itu bersisihan dengan cerita kesuksesan mereka dalam menggandeng pihak ketiga. Misalnya saja dengan kesediaan Krakatau Steel untuk memasok material. Dengan Semen Tonasa, BBI juga mendapat kesempatan untuk mengerjakan peralatan untuk pabrik semen baru di Makassar. Demikian juga peluang yang mereka raih dari Hitachi, Alstom Power, Bima Palma Nugraha, dengan nilai proyek Rp100 miliar lebih. Belum termasuk proyek lainnya. Tahun ini menjadi begitu cerah. Indah di mata manajemen. Bergairah di hati para karyawan. Angka Rp248 miliar yang mereka canangkan merupakan wujud optimisme mereka dalam menjalani tahun ini.
S
12 Edisi Minggu Bisnis Indonesia 17 April 2011
SPIRITUAL LEADERSHIP
Penemuan kembali pemimpin M A. M. LILIK AGUNG Trainer Bisnis dan Pembicara Publik. Mitra Pengelola High Leap Consulting
Pertanyaan, saran, kritik, dan komentar dapat disampaikan ke redaksi melalui:
[email protected], www.bisnis.com, dan
[email protected]
useum Batik yang berdiri di Jalan Slamet Riyadi Kota Solo begitu sejuk. Aneka pepohonan nan hijau berpadu dengan bangunan berarsitektur kuno, menambah damai museum ini. Deru lalu lintas Kota Solo yang mulai riuh tetap tidak mampu menembus kesejukan museum. Museum batik ini dimiliki oleh Santosa Doellah, pendiri perusahaan bernama Danar Hadi. Menilik dari namanya, Danar Hadi, terbayang kemudian ’konglomerasi’ batik yang produknya sudah menembus berbagai negara. Menelusuri museum batik Danar Hadi memang menunjukkan bahwa keberadaan produk-produk Danar Hadi sudah melampaui batas-batas negara. Perusahaan yang dibesut pertama kali pada 1967 oleh pasangan Santosa Doellah dan Danarsih Santosa layak apabila disebut aset nasional. Bersama perusahaan batik lainnya, Danar Hadi menjadi wakil negeri ini pada kancah global bahwa keindahan, ketelitian, keterpaduan, dan keselarasan yang muncul dari selembar kain batik tak lain merupakan jiwa dan etos manusia Indonesia. Tidak mudah mengelola perusahaan dengan produk utamanya berbasis pada tradisi masa lalu. Apalagi batik pada era yang cukup panjang sekadar menjadi pakaian formal yang hanya dipakai pada saat upacara resmi atau peristiwa sakral lainnya. Tidak seperti sekarang di mana batik sudah bermetamorfosis menjadi pakaian sehari-hari. Mengapa Danar Hadi bisa melewati berbagai tantangan lintas generasi? Bagaimana cara Santosa sebagai pendiri sekaligus CEO Danar Hadi mampu membawa layar perusahaan mengarungi samudra raya bisnis? Nama lengkapnya Madonna Louise Ciccone. Lebih tersohor dengan nama Madonna. Lahir di Bay City Michigan, Amerika Serikat, pada 16 Agustus 1958. Alhasil sekarang usianya menjelang 53 tahun. Sebuah usia yang tidak lagi muda untuk seorang penyanyi profesional. Namun sekali Madonna, tetap saja Madonna. Tina Turner dan Diana Rose sudah sepuh. Whitney Houston dan Cindy Lauper tenggelam dengan masalahnya sendirisendiri. Britney Spears sempat muncul menjadi diva, tetapi kemudian menghilang. Sekarang Lady Gaga menjadi bintang utama penyanyi wanita. Siapa bintang lainnya? Ya Madonna. Sosok Madonna memang fenomenal. Dialah penyanyi solo wanita paling sukses sepanjang masa. Dengan berbagai kontroversinya, Madonna menjulang tinggi tanpa bisa digeser para pesaingnya. Pun
BISNIS/ADI PURDIYANTO
ketika usia sudah lebih dari 50 tahun. Menjadi wajar apabila fenomena Madonna ini dijadikan bahan kajian khusus oleh pakar kepemimpinan kelas dunia bernama Oren Harari melalui bukunya Break from the Pack. Kesimpulan Oren Harari sungguh satir sekaligus menggelitik, ”Lupakan sekolah bisnis Harvard. Belajarlah pada Madonna.” Santosa Doellah pada usia sepuhnya menikmati hidup di kampung halamannya di Solo. Madonna dalam usia berkepala lima masih berjingkrak-jingkrak di panggung musik dunia. Tinggalnya di kota New York. Solo dan New York. Terbentang jarak nan panjang antara Santosa Doellah dan Madonna. Namun, berbasis pada pemikiran cerdas Oren Harari, terjadi kedekatan antara Santosa dan Madonna. Oleh Oren Harari persamaan antara Santosa dan Madonna disebut dengan penemuan kembali (reinventing). Inti dari penemuan kembali ada dua hal, yaitu mem-’branding’kan diri secara konsisten dan mempertahankan kredibilitas tanpa lekang. Hanya untuk Santosa Doellah dengan Danar Hadi-nya, konteks mem’branding’-kan diri mengalami perluasan makna.
Tidak lagi sebatas pada individu Santosa, tetapi lebih pada perusahaannya. Keberhasilan Danar Hadi melewati zaman tak lain karena kepiawaian Santosa dalam melakukan penemuan kembali melalui branding yang konsisten. Ada beberapa langkah yang dilakukan Santosa dalam mem’branding’-kan Danar Hadi. Pertama, melakukan perluasan jenis produk tanpa harus meninggalkan produk-produk tradisional. Jika untuk kalangan kebanyakan, batik Danar Hadi diproduksi secara massal. Pun bila untuk kalangan terbatas. Batik Danar Hadi diproduksi secara khusus. Bahkan terbuka untuk memproduksi batik berdasar pesanan personal. Oleh karena Danar Hadi mengelompokkan ke dalam empat bidang garapan; tulis, cetak, cap dan kombinasi. Cara kedua, batik Danar Hadi berusaha menjadi trend setter dalam industri batik. Artinya berbagai ragam batik yang dikeluarkan oleh Danar Hadi selalu selaras dengan perkembangan zaman. Tidak kalah dengan desaindesain kontemporer, desain batik Danar Hadi pantas dipakai dalam acara informal. Pun bila untuk acara formal. Bahkan untuk acara yang dihelat kalangan atas. Memakai batik Danar Hadi tidak kalah menawan, dibandingkan dengan katakanlah memakai produknya Yves Saint Laurent. Cara ketiga, Danar Hadi melakukan penetrasi pasar lintas segmen. Walaupun pasar sasaran untuk menengah atas, tetapi batik Danar Hadi mudah ditemukan di pasarpasar tradisional. Semudah menemukan produk Danar Hadi di gerai-gerai modern di kota-kota besar. Tidak itu saja. Danar Hadi juga membuka gerai sendiri yang lepas dari pasar modern. Bahkan untuk pasar Jepang, batik Danar Hadi mudah ditemukan di Sogo, Seiyu, Seibu, dan Tawaraya, berjejer de-
Tidak mudah mengelola perusahaan dengan produk utamanya berbasis pada tradisi masa lalu. Apalagi batik pada era yang cukup panjang sekadar menjadi pakaian formal. ngan gerai milik Kenzo, Armani, Benetton, dan Dupont. Penemuan kembali lainnya adalah mempertahan kredibilitas tanpa jeda. Inilah yang konsisten dilakukan Santosa sepanjang dia membesarkan Danar Hadi. Kredibilitas sendiri dalam bahasa sederhana adalah perbuatan tanpa cela, bertindak berbasis pada etika, dan ujungnya memiliki kepedulian nan tinggi pada sesama. Sudah 44 tahun, Santosa membesarkan Danar Hadi. Dalam waktu panjang ini tidak pernah terdengar selentingan Santosa Doellah mengemplang membayar pajak. Tidak pernah muncul desas-desus, bisnis yang dijalankan Santosa Doellah melanggar etika dan aturan yang ditetapkan pemerintah. Tidak pernah terkabar bahwa Santosa membajak desain batik orang lain untuk dipergunakan dalam desain batiknya. Tidak pernah ada karyawan Danar Hadi melakukan demontrasi atau memboikot perusahaan karena perusahaan berlaku sewenang-wenang padanya. Berbagai argumen ini yang menjelaskan bahwa kredibilitas menjadi idiologi Santosa Doellah dalam memimpin perusahaannya. Madonna dalam usia 53 tahun masih berkeliaran dari satu panggung ke panggung lainnya di hampir seluruh penjuru dunia. Santosa Doellah dengan Danar Hadi-nya selama lebih empat dasawarsa memberi keindahan melalui batiknya yang sekarang bisa ditemukan di berbagai negara. Dua orang ini masih tetap berpengaruh besar di bidangnya masing-masing. Karena menjalankan strategi tunggal nan ampuh: penemuan kembali (reinventing).
MARKETING
13 Edisi Minggu Bisnis Indonesia 17 April 2011
Meresegmentasi nasabah bank A R. PRADOPO Head of Marketing Knowledge Frontier Consulting Group
Pertanyaan, saran, kritik, dan komentar dapat disampaikan ke redaksi melalui:
[email protected], dan www.bisnis.com, rpradopo@gmail. com
da dua isu besar dalam persaingan industri perbankan yaitu membangun loyalitas dan wallet share. Berbagai kajian telah menunjukkan bahwa jika perusahaan membangun loyalitas setidaknya mampu meningkatkan keuntungan perusahaan. Kadang, pelaku perbankan dihadapkan kondisi yang sulit, apakah mempertahankan pelanggan melalui program retensi ataukah menarik pelanggan baru. Bagi pelaku perbankan dengan nasabah lebih dari 8 juta nasabah, setidaknya komposisi ideal biaya pemasaran akan akan mengikuti aturan “80/20”. Artinya 80% biaya pemasaran ditujukan untuk program retensi seperti peningkatan fitur, peningkatan layanan, dan program yang besifat direct behavior seperti kemudahan bertransaksi dengan debit card dan pemberian potongan harga bila bertransaksi dengan debit card sehingga nasabah termotivasi untuk tetap menggunakan debit card. Sementara itu, 20% untuk menarik pelanggan baru. Sering kali, jika kita perhatikan, aturan ini terbalik. Banyak perusahaan justru fokus pada penambahan jumlah pelanggan. Sehingga, program loyalitas yang mereka desain belum mampu mengoptimalkan profitabilitas perusahaan. Bagi pelaku perbankan yang secara berani menerapkan aturan “80/20”, tentu akan memfokuskan pada peningkatan wallet share. Aktivitas cross selling menjadi bagian utama untuk memperbesar penetrasi produk-produk perbankan lainnya. Artinya, perusahaan perbankan yang menerapkan strategi ini akan matimatian untuk membangun hubungan dengan nasabahnya. Hal ini tidaklah mudah. Berdasarkan analisa Frontier Consulting Group, jumlah rekening di Indonesia berkisar 92 juta rekening dan dimiliki oleh sekitar 60-an juta individu, artinya sekitar 30 juta individu di Indonesia memiliki rekening lebih dari satu. Dari jumlah 92 juta rekening, yang memiliki saldo kurang dari 100 juta ada sekitar 97%, jadi, 3% dari jumlah rekening tersebut memiliki saldo di atas 100 juta. Artinya, kita membutuhkan sebuah cara baru agar supaya biaya pemasaran menjadi lebih efektif. Bila kita fokus pada aturan “80/20” maka perbankan harus berusaha meresegmentasi nasabahnya. Menyegmentasikan kembali nasabah menjadi sangat penting ketika pelaku perbankan akan
menerapkan aturan “80/20”. Ini mengarahkan para pelaku perbankan untuk mengetahui lebih detail tentang kualitas nasabahnya. Berarti, dalam membangun hubungan dengan nasabah, pelaku perbankan tidak bisa lepas dari konsep customer equity. Kegiatan segmentasi menjadi sangat penting karena ini akan menuntun pelaku perbankan menentukan aktivitas dalam setiap segmen. Berikut adalah langkah-langkah untuk membangun hubungan berbasis pada customer equity:
Kegiatan segmentasi menjadi sangat penting karena ini akan menuntun pelaku perbankan menentukan aktivitas dalam setiap segmen. bagi perusahaan.
• Menentukan variabel segmentasi • Membangun database Database sangat penting sebelum melakukan resegmentasi. Saat ini, informasi nasabah perbankan telah dilakukan oleh para pelaku perbankan di Indonesia. Faktor penentu suksesnya database adalah pencatatan data yang relevan dengan bisnis perbankan, proses pengambilan data, proses penyimpanan data, dan pengolahan data menjadi informasi penting
BISNIS/ADI PURDIYANTO
Variabel dalam segementasi merupakan kunci kemudahan pelaku perbankan memahami nasabahnya dengan baik. Penentuannya bisa didasarkan pada variabel yang mampu meningkatkan value perusahaan, misalnya product holding.
• Implementasi CRM Implementasi CRM cenderung akan berhasil jika perusahaan memiliki segmentasi yang jelas. Perbankan harus melihat CRM sebagai sebuah perubahan fundamental bagaimana perbankan mengelola dan menggunakan data nasabah dan bukan sebagai sebuah solusi informasi teknologi. Apabila CRM dipandang sebagai solusi informasi teknologi, sebagai hasilnya, perbankan tidak fokus pada pengembangan kebutuhan kemampuan Customer information Management (CIM) untuk mengungkit teknologi CRM secara efektif sehingga mendorong loyalitas nasabah, profitabilitas nasabah, dan akuisisi nasabah baru. Prinsip paling dasar dari CRM adalah memperlakukan nasabah dengan berbeda. Melakukan segmentasi adalah kegiatan yang masih relevan pada persaingan industri seperti perbankan. Kesuksesan melakukan segmentasi berarti perbankan selangkah lebih maju memahami nasabah dibandingkan dengan kompetitor. Namun demikian, segementasi hanyalah sebuah pintu gerbang bagi kesuksesan perbankan meningkatkan revenue. Implementasinya akan membutuhkan usaha lebih besar karena menyangkut kerja lintas fungsi dalam organisasi. Untuk sukses, tentu dibutuhkan sebuah komite bersama yang mampu menjembatani kerja lintas fungsi.
14 Edisi Minggu Bisnis Indonesia 17 April 2011
MOTIVASI
Tingkatkan
L-Factor
W
illie Sutton adalah seorang penjahat Amerika Serikat yang luar biasa. Seumur hidupnya, dia diperkirakan berhasil menggasak nyaris sekitar US$2 jutar. Meskipun demikian, dia sendiri tidak menampilkan dirinya seperti seorang penjahat. Sutton tampil dengan penuh simpati dan banyak senyum. Itulah yang membuat ia menjadi begitu terkenal. Seorang saksi mata yang meANTHONY DIO MARTIN lihat perampokannya mengatakan, “Saya tidak Managing Director takut sama sekali. Bahkan, ketika saya angkat HR Excellency tangan, saya merasa seperti ikut di dalam sebuah lakon film tentang perampokan”. Ketika di penjara pun, para sipir bersimpati padanya. Karena berbagai usaha pelariannya, Sutton bahkan pernah dihukum seumur hidup, penjara selama 135 tahun. Bayangkan! Namun, nyatanya, ia tidak perlu dipenjara selama itu. Pada 1969, ia pun dibebaskan. Saat dibebaskanpun, dia banyak melakukan wawancara dengan televisi. Salah satu komentar terkenal Sutton yang kemudian disebut sebagai Hukum Sutton (The Sutton Law) adalah tatkala ia ditanya oleh wartawan, mengapa ia merampok bank. Jawabannya pun sederhana, “Karena di situlah tempat di mana uang berada” (Because there where the money is!). Belakangan, Sutton sendiri menolak ia pernah mengatakan Likeability factor adalah hal itu. Namun, kalifaktor yang membuat orang mat lainnya yang ternal adalah, “Saya terkesan, senang ataupun ke belajar, bahwa jauh bersimpati kepada Anda. lebih gampang membuat orang melakukan apa pun dengan menggunakan senjata Plus senyuman, daripada hanya menggunakan senjata saja!” Harus saya akui, Sutton adalah seorang penjahat dengan level Kecerdasan Emosional yang sangat tinggi! Seorang penjahat saja, tahu bagaimana cara menampilkan diri dengan baik. itulah yang membuat akhirnya, ia termasuk salah satu penjahat yang mendapatkan simpati sangat luar biasa. Bahkan, ia pun tidak perlu menghabiskan waktunya di penjara seumur hidupnya. Itulah penjahat dengan apa yang saya katakan, L-Factor-nya tinggi.
Apa itu L-Factor?
Pertanyaan, saran, kritik, dan komentar dapat disampaikan ke redaksi melalui:
[email protected], www.bisnis.com, dan www.hrexcellency. com
L-Factor, singkatan dari likeability factor. Istilah ini sebenarnya pertama kali menjadi populer oleh salah satu trainer favorit saya, Tim Sanders yang menuliskan buku dengan yang judul yang sama. Intinya, likeability factor adalah faktor yang membuat orang terkesan, senang ataupun bersimpati kepada Anda. Realita menunjukkan sering kali L-Factor ini menjadi kunci sukses seseorang. Cobalah Anda terapkan dalam kehidupan Anda sehari-hari. Bukankah seseorang dengan L-factor yang tinggi itulah yang kemudian dipromosikan. Meskipun, bisa jadi pengetahuan teknisnya kurang. Namun karena ia lebih disukai dan lebih diterima, maka akhirnya ia pun diangkat. Sebaliknya, kita bertemu dengan banyak orang yang pintar dan sebenarnya bagus, tetapi akhirnya tidak bisa dipromosikan dan diterima hanya karena LFactornya rendah. Baru-baru ini, salah seorang kepala cabang sebuah perusahaan bisnis ritel berkonsultasi kepada saya. Tampangnya agak kacau, ia kelihatan depresi. Benar saja, ia sendiri adalah seorang pimpinan yang tegas. Di bawah kepemimpinannya, ia berhasil membuat cabangnya yang sebelumnya selalu rugi, menjadi mulai untung. Sayang, caranya tidak terlalu disukai. Dalam 4 tahun, anak buahnya mulai bersepakat untuk
menentangnya. Puncaknya adalah demo di kantornya. Hingga akhirnya, manajemen puncak turun tangan. Padahal, dia adalah orang yang sangat pintar di bidangnya dan itu pun terbukti. Caranya yang ‘tangan besi’ membuatnya tidak disukai. Singkat cerita, ia pun dipaksa untuk mengunduran diri oleh manajemen. LFactornya bermasalah! Bukan hanya saja di bisnis, bahkan dalam penjualan ataupun pelayanan pun kita memerlukan L-Factor ini. Bukankah kita senang berbelanja dengan orang yang L-Factornya tinggi? Bukankah kita senang berbelanja pada orang-orang yang L-Factornya tinggi. Orang yang Anda terus-menerus membeli darinya, pastilah orang dengan L-Factor tinggi. Kecuali, memang produknya spesifik dan Anda terpaksa membeli darinya karena Anda tidak mampu menemukannya di tempat lain. Itulah pentingnya L-Factor Anda.
Menaikkan L-Factor Berbicara mengenai L-Factor maka ada empat komponen penting yang pengaruhnya besar terhadap kesuksesan Anda. Baru-baru ini, saya melakukan sharing dalam salah satu acara di mana komunitas lembaga kami, HR Excellency Club, bertemu dan berdiskusi secara rutin untuk pengembangan diri. (Untuk bisa bergabung, Anda bisa memasukkan e-mail Anda ke webiste kami di www.hrexcellency.com). Beberapa topik yang saya tulis di Bisnis Indonesia Minggu ini, juga saya sharing di forum tersebut. Dalam diskusi tersebut, saya bercerita soal L-Factor yang ternyata mendapat sambutan luar biasa. Rupanya, semua hadirin yang rata-rata pebisnis, sepakat L-Factor sangat penting untuk kesuksesan bisnis mereka. Pertanyaannya, apa yang bisa dilakukan untuk menaikkan L-Factor ini? Yang jelas, ada empat komponen penting untuk menaikkan L-Faktor ini. Menyimpulkan dari hasil diskusi forum bisnis yang kami lakukan. Pertama, faktor keramahan. Keramahan ini mencakup kemudahan Anda untuk tersenyum dan didekati. Faktor ini pun berbicara tentang seberapa besarnya minat Anda pada orang lain. Kenyataannya banyak orang yang hanya tertarik dengan dirinya dan tidak peduli dengan orang lain. Bagi dia, dirinyalah yang penting sehingga tatkala bertemu dengan orang lain, ia selalu memfokuskan pada pemikiran, masalah serta ide-idenya. Orang seperti ini, harusnya membayar orang lain yang telah meluangkan waktu untuk mendengarkan dia. Orang ini pada dasarnya terlalu egois dan tidak peduli orang lain. Sesekali, orang mungkin mau mendengarkan dirinya. Namun, lama kelamaan orang ini akan menjadi bosan. Karena itulah, orang yang ramah menyetel radarnya bukan ke dalam, tetapi keluar. Kedua, faktor koneksi. Dalam hal ini, orang dengan L-Factor yang tinggi dapat bicara dan ‘nyambung’ dengan apa yang orang lain katakan. Konon, para geisha di Jepang, harus belajar mati-matian untuk memahami soal koneksi ini. Makanya, dalam tradisi Jepang, geisha tidak berkonotasi seksual tetapi tentang pekerjaan yang sifatnya menemani dan melayani. Untuk mencapai level ini, geisha harus belajar dan meningkatkan kemampuannya dalam hal berbicara dan menghibur orang yang harus dilayaninya. Mereka harus belajar dan meningkatkan pengetahuannya agar nyambung dengan apa yang dikatakan tamunya. Kalau geisha saja bisa melakukannya, mestinya kita
bisa melakukan dengan cara yang lebih baik lagi. BISNIS/ADI PURDIYANTO Sayangnya, ego kitalah yang membuat kemampuan koneksi kita menjadi jelek! Ketiga, faktor kepekaan. Kemampuan empati Anda akan berperan penting. Di sinilah Anda belajar bagaimana caranya untuk bisa memosisikan Anda dalam situasi orang lain. Inilah yang diajarkan oleh mereka yang melakukan servis dengan luar biasa kepada kita. Mereka mampu memosisikan diri mereka pada orang yang komplain dan menghadapi masalah. Pengertian ini membuat orang merasa senang dan dihargai. Sebagai balasannya, mereka pun disukai. Keempat, faktor terakhir adalah ketulusan. Faktor ini tampak dari bagaimana kita melakukan sesuatu bukan karena “ada apanya”, tetapi “apa adanya”. Ini berbeda sekali dengan perilaku para pelayan di hotel ataupun restoran yang kadang melayani dengan luar biasa, tetapi dari perilakunya kita menangkap, bahwa mereka berharap mendapatkan tip dari kita. Ini yang kita katakan tidak tulus. alam bisnis, kita melihat orang melakukan servisnya dengan luar biasa, tetapi mengharapkan order ataupun penjualan dari kita. Inilah yang akhirnya membuat orang menjadi tidak suka. Ketulusan terjadi tatkala kita melakukan sesuatu karena kita terdorong untuk membantu, menolong ataupun membuat situasi orang yang kita hadapi menjadi lebih ringan. Kenyataannya, orang dengan L-Factor tinggi adalah orang yang selalu menunjukkan kepada orang di sekitarnya, “Apa yang bisa saya bantu? Apa yang bisa saya lakukan untuk membuat hidup Anda lebih baik?” Ahirnya pembaca, kalau saja seorang penjahat tahu bagaimana cara membangun L-Factornya seharusnya Anda mulai memikirkan bagaimana Anda menaikkan L-Factor Anda. Caranya? Mulai sekarang, praktikkan apa yang telah diungkapkan di atas, seperti diajarkan oleh Willie Sutton. Anda tak perlu pegang senjata, cukup tingkatkan keramahan, koneksi, kepekaan, dan ketulusan Anda menghadapi siapa pun yang ada di sekeliling Anda!
D
STRATEGI
15 Edisi Minggu Bisnis Indonesia 17 April 2011
Bermain
di papan catur strategi M
THOMAS KRATZERT Partner kawasan Eropa A.T. Kearney Stockholm
MICHAEL BROQUIST Principal A.T. Kearney Stockholm
Pertanyaan, saran, kritik, dan komentar dapat disampaikan ke redaksi melalui:
[email protected], www.bisnis.com dan
[email protected],
[email protected]
Keinginan, kebutuhan dan kemampuan perusahaan (Desire, Need)
Papan catur strategi A.T. Kearney
enggunakan jasa perusahaan Menciptakan konsultan sering kali berarti Mengejar Menciptakan Menyatukan dan mengejar mendapatkan akses ke strategikonsolidasi peluang atau “masa depan strategi ‘terpanas’ dan paling endgame “Blue Ocean” membagi pilihan” inovatif yang ada di pasar. industri industri Namun, untuk meningkatkan global kinerja suatu perusahaan Membentuk dibutuhkan pendekatanindustri pendekatan khusus yang sesuai Melintasi Mengatur Berpikir Mengubah “jurang” dengan situasi perusahaan ulang besar dan perilaku dengan tersebut daripada sekadar rantai nilai lateral industri produk menerapkan teori strategi yang industri inovatif terbaru. Papan catur strategi memberikan struktur atas pemikiran strategi yang berbedabeda melalui suatu alat bantu Menetapkan Bertumbuh Menyiapkan Mengejar pendekatan. posisi untuk di bisnis inti beberapa strategi membangun Kami percaya bahwa tidak ada yang skenario dinamis keunggulan berdekatan suatu pemikiran strategi yang bisa kompetitif dan keluar diterapkan secara universal. Adaptasi Berdasarkan penelitian dan dalam pekerjaan kami di bidang strategi, industri Identifikasi kami telah menyusun suatu Papan Menempatkan Menempatkan Catur Strategi sebagai alat bantu dan adaptasi Implementasi strategi strategi untuk memilih pendekatan dan untuk pola proses pertempuran berbasis titik awal yang sesuai dalam laba strategis pilihan nyata penyusunan dan penerapan suatu evolusioner strategi. Pendekatan ini penting untuk Tingkat menghadapi dua asumsi yang kemungkinan Tingkat sering kali salah tetapi diterima: Tingkat prediksi (1) bahwa suatu industri itu dapat prediksi industri untuk prediksi diprediksi dan (2) bahwa fokus analitis kerangka waktu analitis strategis suatu perusahaan selalu tinggi yang relevan rendah terkait dengan penyesuaian posisi perusahaan tersebut di dalam BISNIS/HUSIN PARAPAT pasar yang dianggap dapat diprediksi ini. The Santa Fe Institute mempertanyakan asumsi pertama yang menyatakan bahwa industri-industri dapat sebagai aliran pikiran yang paling berguna dan diprediksi. Ada beberapa kejadian penting yang komplementer berdasarkan dengan pekerjaan Papan catur strategi jadi telah memberikan dampak yang luar biasa dan kami dengan klien. alat bantu untuk memilih dapat dianggap sulit atau bahkan mustahil Pengembangan strategi dimulai dengan untuk diprediksi: pertumbuhan layanan identifikasi letak perusahaan Anda pada dua pendekatan yang sesuai dalam telekomunikasi seluler dan Internet; pemulihan dimensi, tingkat kemungkinan prediksi dan penyusunan suatu strategi. permintaan pasar yang cepat di berbagai negara kemampuan perusahaan untuk mengarahkan berkembang pada 2009; dan dampak dari atau beradaptasi terhadap industri. Tingkat obligasi utang dengan jaminan dan instrumen kemungkinan prediksi ditentukan berdasarkan finansial baru lainnya. adalah “Apakah Anda cukup puas mengikuti analisa faktor pendorong industri, termasuk Kemudian asumsi kedua yang menyatakan dan beradaptasi dengan perubahan yang terjadi permintaan, penawaran, kompetisi, penyedia, bahwa fokus strategi suatu perusahaan hanya di industri, atau Anda ingin menjadi salah satu dan tindakan-tindakan perusahaan Anda. terkait dengan posisi perusahaan tersebut di dari pemimpin perubahan tersebut?” Tujuan strategis ditentukan berdasarkan industri yang dapat terprediksi juga dapat Papan catur strategi berguna dalam menghinpenilaian keinginan, kebutuhan, dan dipatahkan setelah melihat tumbuhnya pelopor kemampuan perusahaan (Desire, Need, Ability - dari tiga kesalahan yang sering terjadi: industri yang mengubah bentuk industri dalam • Masalah “lensa strategis”: suatu proyek diDNA) dalam membentuk dan beradaptasi lingkungan yang sangat dinamis dan tidak pasti. dengani industri. mulai dengan kerangka kerja yang membatasi Pelopor industri, seperti Apple—yang pertama beberapa solusi lain bagi perusahaan. Sesudah titik awal dan kerangka kerja awal kali mendapatkan bentuk bisnis musik digital • Masalah “bias” urutan: suatu proyek didipilih, bukan berarti strategi lain langsung pada abad ke-21 ini—telah mengubah struktur mulai dengan analisis industri dan kemudian diabaikan. Menerapkan beberapa pendekatan pasar secara dramatis. diikuti dengan analisis perusahaan dan peyang berbeda sering kali dapat menghasilkan ngembangan pilihan. alternatif-alternatif yang strategis. Perlu diingat • Masalah pendekatan berbeda: menggunabahwa pola evolusi industri yang umum juga Aliran pikiran kan proses berbeda dalam mengembangkan Dalam membuat dan menyusun Papan Catur dapat menentukan di kuadran mana Anda strategi pada tiap level. sebaiknya “bermain”. Pertanyaan untuk Anda Strategi, kami memilih apa yang kami anggap
16 Edisi Minggu Bisnis Indonesia 17 April 2011
WIRAUSAHA
FOTO-FOTO: BISNIS/ADAM A CHEVNY
ADAM A CHEVNY Kontributor Bisnis Indonesia
Dari topeng tari ke
topeng kreasi P
roduk kerajinan bernuansa seni tidak pernah kehilangan pembeli. Terlebih-lebih pembuatannya didasari inovasi, guna menghasilkan bentuk-bentuk baru. Salah satunya adalah berupa topeng berbahan baku kayu. Hasil ukiran/pahatan yang menggambarkan berbagai sifat atau karakter manusia itu lazim difungsikan sebagai hiasan dinding. Bisa pula untuk koleksi. Konsumen dari kalangan apakah yang meminati produk demikian? “Peminatnya yaitu yang bisa menghargai seni. Jumlah peminat seperti itu tidak sedikit, baik di dalam maupun luar negeri,” ujar Narimo, 48, saat ditemui Bisnis dalam pameran usaha kecil menengah (UKM) di Surabaya, belum lama ini. Perajin topeng asal Desa Jatisobo, PolokarTingkat kerumitan serta to, Sukoharjo, Solo, Jawa Tengah, tersebut tejenis kayu yang dibutuhkan lah menekuni kegiatan menentukan harga jual itu selama 25 tahun. produk topeng. Sejauh ini karya dan produknya banyak dipasarkan ke berbagai provinsi, sekaligus ke Singapura, China, dan negara lainnya lagi. Mulanya Narimo membuat topeng klasik terdiri dari topeng panji, klono, gunungsari, untuk pergelaran tari. Produk itu memenuhi kebutuhan Institut Seni Indonesia (ISI) Solo maupun kelompok tari. Secara rutin Narimo juga mendapatkan pesanan dari Kraton Mangkunegaran. Jenis topeng semacam itu juga terdapat di Malang, Jawa Timur. Namun, lanjut Narimo, topeng klono asal Malang berhidung panjang, sedangkan ciri khas klono Solo tidak berhidung panjang. Demikian pula pewarnaannya terdapat perbedaan.
Topeng batik Untuk merambah pasar lebih luas, Narimo lantas melakukan inovasi dengan memproduksi topeng nonpakai (bukan digunakan menari) untuk suvenir dan hiasan dinding. Dengan kata lain, dia memproduksi topeng kreasi, di antaranya topeng batik, topeng wayang kulit bahkan gantungan kunci serta tatakan gelas.
“Bahan baku yang kami gunakan adalah kayu sengon laut, jati, pule, berasal dari kayu rakyat (tanaman yang dibudidayakan masyarakat),” tuturnya. Sesuai bentuk topeng yang berbeda-beda, pembuatan topeng tertentu dirampungkan selama tiga hari. Yang rumit selama seminggu hingga satu bulan. Tingkat kerumitan serta jenis kayu yang dibutuhkan menentukan harga jual produk topeng, di mana sebuah topeng dipathok mulai Rp150.000 hingga Rp1,5 juta. Aneka gantungan kunci lebih murah yakni Rp7.000 – Rp10.000 per biji. Narimo banyak memenuhi pesanan dari kantor-kantor, selain memproduksi untuk mengisi Galeri Panji yang didirikan di rumahnya. Untuk itu, dia tidak lagi bekerja sendirian, melainkan didukung delapan karyawan yang dididik dari nol. “Tidak gampang mendidik orang hingga
mahir membuat topeng. Tapi sebetulnya tidak sulit, asal menyenangi dan telaten,” papar lelaki yang juga berstatus pegawai negeri sipil (PNS) di Taman Budaya Jawa Tengah di Solo itu. Sebagai upaya mendongkrak omzet, Narimo banyak mengikuti pameran di kota-kota besar di dalam negeri maupun di mancanegara yang difasilitasi instansi pemerintah maupun BUMN. Jakarta dan Surabaya merupakan kota yang dianggap penting untuk berpameran, selain tentu di Jawa Tengah sendiri seperti Solo dan Yogyakarta. Sementara negara yang pernah didatanginya adalah Singapura, China, dan Korea. “Peminat topeng di Singapura tergolong banyak, di antaranya orang bule. Seluruh topeng yang kami bawa ke negara itu ludes terbeli,” tuturnya, tanpa memerinci kapan dia berpameran di negara tetangga itu. Kondisi serupa juga dialaminya tatkala mengikuti pameran di Provinsi Nanning, China. Bahkan ada calon mitra bisnis di negara itu yang bermaksud memberikan order rutin kepada Narimo, termasuk permintaan topeng batik. Sayangnya, kerja sama gagal akibat kendala dalam berkomunikasi. “Pemesan dari China itu melakukan negosiasi dalam bahasa Mandarin, sedangkan kami tidak mengerti sama sekali bahasa tersebut,” ungkapnya. Kini Narimo lebih mengandalkan pasar domestik, meski sebagian pembeli ada yang menjualnya lagi ke mancanegara. Dia bersama delapan karyawannya terus berproduksi seiring dengan datangnya pesanan. Ditanya tentang kinerja usahanya dari tahun ke tahun, Narimo tidak dapat menjelaskan secara terperinci perkembangan yang dialaminya selama ini. ”Pembukuan kami kacau, tetapi pemasukan [uang] terus ada. Lha nyatanya kami sampai kini bisa menggaji seluruh karyawan,” paparnya. Narimo merasa kegiatan usaha di bidang kerajinan topeng kayu bisa dilakukan secara berkelanjutan, mengingat peminat produk tersebut cukup luas. Namun, penciptaan bentuk-bentuk baru harus terus dilakukan, tanpa meninggalkan cirinya sebagai produk khas Solo. (
[email protected])
Eksekutif
17
Edisi Minggu Bisnis Indonesia 17 April 2011
Willem Lucas Timmermans
Memanfaatkan
momentum Fita Indah Maulani
Bisnis Indonesia
Sketsa: Edi t.
P
ria yang lahir dan besar di sebuah kota ke cil di daerah timur laut Belanda pada 1964 ini tidak pernah menyangka akan tinggal lama di Indonesia. Willem Lucas Timmermans, lebih akrab dengan panggilan Pak Wim. Kariernya di bidang keuangan dimulai ketika dia memutuskan masuk ke sekolah administrasi bisnis dan ekonomi di Groningen, tidak jauh da ri rumahnya. Saat itu dia mengaku masih belum yakin apakah ekonomi benar-benar bidang ilmu yang ingin dipelajarinya. Menyelesaikan sekolah di usia 18 tahun, Wim muda dihadapkan pada pilihan apakah ikut wajib militer atau menundanya dengan meneruskan sekolah ke jenjang universitas. Dia memilih kuliah terlebih dahulu. “Ketika lulus dan tes kesehatan dokter me Pencapaian tersebut nanyakan apakah saya ingin lanjut atau tidak, merupakan strategi jangka tentu saja saya tidak panjang yang dilakukan lanjut dan akhirnya sejak 2007. memulai bekerja sebagai karyawan tidak tetap di sebuah perusahaan asuransi,” ujarnya kepada Bisnis, baru-baru ini. Pekerjaan dengan bayaran per pekan tersebut diambil sembari menunggu panggilan untuk pekerjaan tetap yang akhirnya datang dari KPN, salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar di Belanda. Awal kariernya di KPN dimulai sebagai assistant manager financial administration selama satu setengah tahun, sebelum akhir nya diminta untuk pindah kota sebagai manager financial economic control network infrastructure. “Saat itu sempat menolak karena pindah kota tetapi penghasilan tetap sama. Menurut saya hal tersebut tidak adil, banyak biaya lain yang harus dikeluarkan, akhirnya permintaan naik gaji pun disetujui dan saya pindah,” ujarnya. Anak pertama dari dua bersaudara ini mengenal Indonesia sejak 1993 ketika mulai menjabat sebagai senior manager international accounting and control KPN. Saat itu KPN memiliki saham di Bakrie Electronics, cikal bakal PT Bakrie Telecom Tbk.
KPN juga memiliki saham di PT Telkomsel pada 1996. Saat itu kondisi perusahaan tersebut berada di ambang kebangkrutan. Perusahaan memintanya ke Indonesia untuk menyelesaikan masalahnnya. Pada usia 32 tahun perusahaan memintanya tinggal cukup lama di Indonesia, tetapi dia menolaknya hingga akhirnya ditugaskan selama dua pekan. KPN tetap ingin dia tinggal di Indonesia. Selama dua pekan bekerja dengan staf lokal, masalah pun mulai dibereskan sedikit demi sedikit, khususnya terkait dengan kondisi keuangan, efisiensi, dan lain sebagainya. Ketika pulang Wim pun menyatakan siap ditempatkan di Indonesia. “Menyebalkan karena ketika saya menyatakan oke, perusahaan malah berpikiran sebaiknya saya tetap di Belanda. Padahal keputusan sudah diambil, saya pun memilih keluar dan menerima tawaran yang datang 6 bulan kemudian,” ujarnya. Tawaran sebagai Direktur Keuangan PT Bakrie Electronics yang diterimanya ternyata sangat menantang. Bagaimana tidak, dia datang ketika Indonesia mulai mengalami krisis ekonomi. Selama 3 tahun hingga akhir 2000, Wim berusaha mengendalikan finansial perusahaan agar mampu melalui krisis ekonomi dan men jadi perusahaan yang menguntungkan dengan mengevaluasi berbagai proyek. Tidak mudah memperkecil dampak dari krisis ekonomi, manajeman risiko dilakukan dengan melakukan perampingan organisasi, menjadwalkan ulang pelaksanaan pembayaran utang dan memastikannya tepat waktu. Hubungan Wim dengan KPN tetap baik meskipun tidak lagi bekerja di sana. Dia juga membantu melaksanakan rekstrukturisasi pemegang saham, hingga akhirnya KPN berhasil keluar dari Grup Bakrie. Kariernya di industri telekomunikasi Indo nesia berlanjut dengan menerima pinangan dari PT Telkomsel. Operator tersebut sukses meroket menempati posisi pertama di industri, tetapi pada satu titik ada hal menggelitik Wim.
BIO
Nama : Willem Lucas Timmermans Tempat/ tanggal lahir : Groningen, Belanda, 1964 Pendidikan: • Business Economics and Financing State University Groningen, Belanda (1983 – 1988) • Business Administration and Economics School, Groningen, Belanda (1980 – 1983) Pekerjaan: • Direktur dan member of Board Executive Committee Celcom Axiata Berhad (Maret 2011 – sekarang) • CFO PT XL Axiata Tbk Indonesia (Desember 2006 – sekarang) • Vice President Business Control and Investor Relations PT Telkomsel Indonesia (Oktober 2003 – Desember 2006)
sebagai perusahaan dengan potensi besar, jadi, ketika permintaan disampaikan dia langsung menjawab iya. Tawaran datang September 2006 ketika dia sedang roadshow bersama Telkom (induk perusahaan Telkomsel) di Boston. “Saat bangun pagi sudah ada 25 panggilan tak terjawab dari satu nomor entah dari ma na karena tidak terlihat. Saya pikir telepon tersebut pasti sangat penting hingga 25 kali menghubungi,” ujarnya. Bersama XL, Wim berhasil membawa per usahaan ini menjadi operator terseksi di mata pemegang saham maupun industri. XL berhasil mencatat pertumbuhan bisnis signifikan setiap tahunnya dan keluar dari lilitan utang. XL Axiata tahun lalu mencatat hasil gemilang dengan perolehan laba bersih Rp2,9 triliun, naik 69% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pendapatan usaha juga mengalami kenaikan menjadi Rp17,6 triliun. im mengatakan pencapaian tersebut merupakan strategi jangka panjang yang dilakukan sejak 2007, termasuk memanfaatkan momentum yang terjadi di pasar. Dari sisi internal perusahaan fokus utamanya, bagaimana pendapatan naik tetapi biaya operasional tidak harus mengalami kenaikan. Tantangan terbesar adalah hal tersebut, hasilnya adalah perusahaan yang cukup ramping. Dibandingkan dengan dua kompetitornya, Telkomsel dan Indosat, XL Axiata memiliki lebih sedikit karyawan. Namun, Wim berani mengatakan bahwa karyawan XL berkualitas, dan itu yang penting, bukan sekadar kuantitas. “Kami sekarang fokus menjadi nomor dua yang kuat di seluruh lini, karena ini bukan perlombaan untuk menjadi nomor satu. Paling penting bagaimana menghasilkan yang terbaik bagi pemegang saham,” ujarnya. (fita.indah@
W
Riset sebelum dipinang Entah sebuah kebetulan atau takdir, beberapa saat sebelum lamaran menjadi Direktur Keuangan XL Axiata datang, Wim iseng me lakukan sedikit riset mengenai perusahaan ini, mulai dari rencana pengembangan, hingga pontensi sumber daya manusia. “Hasil riset menunjukkan XL merupakan operator yang perlu diperhatikan langkahnya dengan hati-hati. Hal tersebut saya sampaikan pada rekan-rekan di Telkomsel, tetapi saat itu mereka mengabaikannya,” ujarnya. Wim menjelaskan secara kasat mata XL memang bukan pesaing pada 2006. Saat itu yang terjadi di pasar adalah Telkomsel sebagai operator telekomunikasi terbesar, Indosat pe saing terdekat, dan XL tertinggal di posisi ketiga. Pecinta olahraga ice skating ini melihat XL
data
bisnis.co.id)
18
Edisi Minggu Bisnis Indonesia 17 April 2011
Fiesta
Haryono Budiono dan istri
Veronica Jap, Rusnia dan Yenny Christina Foto-foto: Bisnis/Herry Suhendra
Menikmati karya M
ata genit menatap penuh arti, bibir merah tampak sensual, wajah cantik menggoda mata. Begitulah perempuan metropolitan yang dilukis kan Hou Qing. Pelukis asal China itu menggelar pameran tunggal dengan memajang delapan karya terbarunya di Fang Gallery, Jakarta bertema A Tale of Pi-Pa mulai pekan lalu sampai 8 Mei. Suasana pembukaan tampak meriah karena tidak saja dihadiri kalangan seniman tetapi juga kolektor dan pencinta lukisan. Dalam pameran ini, Hou meng usung tema yang terinspirasi dari puisi terkenal China: A Tale of Pi-Pa yang ditulis oleh sastrawan terkenal di China, Bai Juyi. Hou bisa menemukan perasaan serupa dalam Kidung Pipa Bai Juyi, yang memiliki sedikit perbedaan karena perubahan waktu. Romantisme dari puisi ini adalah penafsiran perasaan subjektif dari se orang pemain kecapi yang ditulis oleh Bai Juyi, yang gagal dalam mengejar
keinginannya dan membuatnya patah semangat. Apa yang dia ungkapkan dalam karyanya ditujukan bagi me reka yang juga memiliki nasib serupa. Adapun yang Hou hendak sampaikan adalah benturan keinginan dan tidak berkeinginan dari sedikit pemain kecapi di kehidupan modern saat ini. Dengan dasar pengetahuan yang dikuasai dalam lukisan cat minyak, Hou telah menyerap banyak faktor dari teknik barat, seperti bahan, warna dan tekstur kulit. Komposisi lukisannya dipengaruhi dari gaya tradisional China. Hou telah menunjukkan keinginan gadis-gadis muda kota, dan keinginan kota serta keterikatan. Namun demiki an, suasana suram dan kesepian kota bisa dirasakan di mana-mana dalam lukisannya. Dalam rangkaian lukisan, Hou elah menunjukkan 'tidak berkeinginan' gadis-gadis kota pada awalnya berubah menjadi 'keinginan', dari kemurnian menjadi erotis. Gadis muda di lukisan
Hou
itu ditempatkan pada ruang kosong, sangat seksi, dan juga tampaknya keadaan gadis itu adalah kekal, tam paknya dekat dengan kita, tetapi begitu asing dan jauh dari kita. Inilah Tale of Pi-Pa, interpretasi lain untuk metropolis saat ini. “Fang Gallery bertujuan merepresentasikan karya inovatif dengan mengekspos sifat, keberagam an budaya komtemporer dan melaku kan pedekatan baru dalam seni rupa kontemporer dengan berbagai seniman kontemporer baik lukisan, patung, fotografi, video maupun media baru lainnya,” kata pemilik Fang Gallery Felicia Guo. Ketika mulai beroperasi sampai sekarang, galeri ini telah mengadakan pameran yang mendapatkan apresiasi dari kalangan seni baik di Indonesia maupun luar negeri. Galeri ini menjadi galeri termuda yang mengikuti festival seni bergengsi ART Stage Singapore pada awal tahun ini. (Herry Suhendra)
Felicia dan Hou Qing
Didiet Maulana dan Izabel Yahya
Fenny Kertawijaya dan Hendry Aji
Hou Qing, Lindra Hariyanto dan istri
Hendrick Jap dan Harris Lim
20
Edisi Minggu Bisnis Indonesia 17 April 2011
Karier Muhadjir Effendy
Berbekal energi ibadah Choirul Anam
Kontributor Bisnis Indonesia
L
ingkungan keluarga membentuk karakter dan karier seseorang. Pengalaman hidup Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Muhadjir Effendy membuktikan ungkapan tersebut. Pilihan hidupnya untuk mengabdi pada dunia pendidikan, sebagai pendidik, sangat dipengaruhi lingkungan keluarganya. Ayahnya, M. Soeroja, seorang guru. Begitu juga ibunya, Sri Soebita, sehari-hari sebagai guru mengaji. Bahkan kakaknya juga berprofesi sebagai guru. Lewat keteladanan, sang bapak tercinta memberikan contoh betapa mulianya sebagai seorang pendidik. Masyarakat menjadi segan dan hormat kepada Muhadjir senior. Karena itulah, dia lalu memutuskan untuk kuliah di IAIN Sunan Ampel Malang agar kelak dapat menjadi guru agama. Setelah lulus sarjana muda pada 1978, dia berkeinginan mengembangkan pengetahuannya di bidang pendidikan dengan masuk ke IKIP Malang dan lulus pada 1982. Meski sebelumnya dia sempat berkeinginan juga menjadi tentara. Dia sangat terkesan dengan figur tentara saat berinteraksi dengan alat keamanan negara itu ketika mereka latihan di hutan Saradan Madiun —yang berdekatan dengan rumah kakeknya— berkaitan dengan konfrontasi dengan Malaysia dan upaya merebut Irian serta saat pembasmian anggota PKI. Selama kuliah, dia relatif mandiri, bisa membiayai sendiri, baik biaya hidup sehari-
hari maupun kuliah. Caranya dengan bekerja sambilan, sebagai reporter lepas beberapa media seperti Tempo dan Mingguan Mahasiswa Surabaya serta Warta Mahasiswa Ditjen Dikti. Selain itu, suami dari Wida dan bapak dari Zidan dan Hably ini, aktif dalam pers kampus. Dia mendirikan pers kampus Komunikasi milik Universitas Negeri Malang (dulu IKIP), Bestari UMM, ikut membidani berdirinya pers mahasiswa Mimbar milik Universitas Brawijaya (UB). Bahkan dirinya sempat dipanggil oleh Rektor IKIP kala itu, M. Ikhsan, untuk menangani pers kampus di perguruan tersebut. Dia diangkat menjadi dosen IKIP dengan tugas mengelola majalah Komunikasi. Selain cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan kuliah, honor sebagai wartawan ternyata berlebih sehingga cukup untuk membeli sepeda dan mengangsur pembelian tanah. Honor sebagai wartawan Warta Mahasiswa cukup besar karena waktu itu pemerintah menerapkan kebijakan normalisasi kehidupan kampus sehingga untuk meredam gejolak mahasiswa, mereka diakomodasi dengan dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan yang menghasilkan pendapatan layak. ”Karena mengelola Komunikasi, akhirnya saya tidak dapat mengikuti wisuda saat lulus dari IKIP karena meliput kegiatan tersebut. Di belakang hari saya menyesal tidak bisa mengikuti kegiatan tersebut karena ibu saya kecewa tidak bisa menghadiri wisuda anaknya. Kelulusan saya dibanggakan keluarga karena waktu itu saya adalah orang pertama yang berhasil menjadi sarjana di desa tempat tinggal saya.” Tapi itulah ironi kehidupan. Dirinya tidak pernah diwisuda, justru saat menjadi pembantu rektor I dan III dan rektor justru banyak mewisuda mahasiswa UMM. Pintar bergaul Setelah M. Ikhsan tidak lagi menjadi rektor IKIP Malang, maka dia memberanikan diri melapor kepada penggantinya bahwa dirinya diangkat sebagai PNS sebenarnya untuk mengisi formasi dosen, bukan untuk menangani Komunikasi semata. Rektor pun setuju. Selain itu, dia juga mengajar di UMM sebagai asisten Malik Fadjar dan menjabat sebagai Ketua Badan Koordinasi Kemahasiswaan. Karena dianggap berhasil menangani tugas-tugasnya, dia pun dipromosi kan sebagai Pembantu Rektor (PR) III UMM dari 1984-1996 dan PR I UMM dari 1996-2000. Rupanya keinginan menjadi tentara seakan berada di alam sadar, alam sublim. Keinginan terus terbawa. Karena di sela-sela mengelola UMM, dirinya menyempatkan belajar. Saat ini dirinya mengambil program doktor di Universitas Airlangga, setelah selesai program magister administrasi publik di Universitas Gadjah Mada, maka studi yang dia pilih mengenai militer. ”Lebih khusus lagi mengenai sosialogi militer.” Lewat kajian fenomologi, disertasi mereko mendasikan perlunya militer terlibat dalam kegiatan non tempur operasi kemanusiaan,
Bisnis/Choirul Anam
Honor sebagai wartawan ternyata berlebih sehingga cukup untuk membeli sepeda dan mengangsur pembelian tanah. misi sipil, dan pemeliharaan perdamaian yang harus dibedakan dengan konsep militerisme. Saat Malik Fadjar diangkat sebagai Menteri Agama oleh Presiden Habibie, dia pun diberikan amanah untuk menggantikan seniornya itu sebagai Rektor UMM oleh PP Muhammadiyah. Kelebihannya sebagai pribadi yang ramah dan pintar bergaul, membuat jaringan pertemanan maupun pekerjaan menjadi luas. Beberapa temannya sewaktu mahasiswa yang sudah sukses menduduki jabatan seperti a.l. di Departemen Pendidikan banyak membantu dirinya dalam mengembangkan UMM. Namun jaringan saja tidak cukup dalam mengembangkan suatu usaha, suatu intitusi, apalagi institusi yang besar di bidang pendidikan tinggi, UMM. Yang tidak kalah pentingnya fondasi sebagai bangunan dasar pengembangan UMM. Fondasi tersebut adalah corporate culture UMM. Inti dari corporate culture yang dikembang kan adalah kompetensi sumber daya manusia, kerja keras, motivasi ibadah, dan amanah. ”Motivasi atau dorongan ibadah itu sangat kuat dalam mengembangkan seorang untuk berbuat sesuatu, mengembangkan sesuatu. Saya tidak tahu apakah jika tidak ada keyakinan bahwa segala amal perbuatan kita keluarga besar UMM bermuatan ibadah, apakah bisa memotivasi dan menggerakkan saya dan SDM lainnya dalam mengembangkan UMM sedemikian rupa sehingga menjadi perguruan tinggi yang seperti sekarang ini,” paparnya. (
[email protected])
BIO
data
Nama : Muhadjir Effendy Tempat/tgl lahir : Madiun, 29 Juli 1956 Pendidikan : • Sarjana Muda IAIN Malang (1978) • Sarjana Pendidikan Sosial IKIP Malang (1982) • Magister Administrasi Publik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (1996) • Doktor program Pasca Sarjana Universitas Airlangga Surabaya (2008) • Kursus Regional Security and Defence Policy pada National Defence University USA (1992) • Kursus The Management for Higher Education di Victoria University Brithish Columbia, Canada (1991) Pekerjaan : • Wartawan Mingguan Mahasiswa dan Warta Mahasiswa (1978-1982) • Dosen Universitas Negeri Malang (1982 sampai sekarang) • Pembantu Rektor III UMM (1984-1996) • Pembantu Rektor I UMM (1996-2000) • Rektor UMM (2000 sampai sekarang)
Fiesta
19
Edisi Minggu Bisnis Indonesia 17 April 2011
Dari kiri ke kanan: Founder & Executive Producer Indonesia Opera Society Erza S.T, Indonesia Representative Office Sotheby’s Deborah C. Iskandar, dan Ivonne Foto-foto: Bisnis/Reni Efita Hendry
Semarak dunia D
model
unia model di Indonesia, terutama di Jakarta, kini semakin marak. Persaingannya pun kian ketat. Pasalnya model-model asing banyak memasuki dunia kerja di dalam negeri. Perempuan berwajah bule dengan rambut pirang itu kini sering hadir pada pergelaran busana brand asing maupun lokal. Perkembangan bisnis model itu juga berhubungan dengan merebaknya bisnis fashion di Indonesia. Setiap model asing itu tentu perlu mengantongi berbagai izin agar bisa bekerja di Indonesia dan tidak menghadapi masalah menjelang tampil di catwalk. Direktur F-Models International Fritz Pandjaitan, yang sudah 10 tahun berkecimpung di bidang model, bersama dua rekannya bersinergi membentuk agen model F-Models International yang menghadirkan model berstandar internasional. ”Model Indonesia juga diberikan kesempatan untuk bekerja sebagai model di dunia internasional,” kata Fritz belum lama ini. Pada tahap awal baru empat model asing dan lima model lokal yang bergabung di agen model itu. Peresmian tersebut disemarakkan dengan penampilan mereka untuk memperagakan busana koleksi dari beberapa perancang. Acara itu digabungkan dengan pameran mobil
Owner PT Goldmartindo Melsiana Tjahyadikarta, dan VP Commercial FX Plaza Indonesia Mellisa Siswanto
Lamborgini. Dua mobil mewah Lamborghini dengan warna hijau dan jingga diparkir di depan Restoran Bibliotheque Jakarta. Para model melenggang lenggok dari dalam ruangan restoran ke luar ruang terbuka untuk berpose di depan mobil tersebut. Mereka memperagakan busana koleksi Lamborgini, Michelle Worth, dan Ruddy Walakandouw. Model itu tidak hanya sekadar memperagakan busana, tetapi sekaligus memperkenalkan diri mereka kepada undangan tentang keberadaan mereka yang bergabung dalam satu wadah agen model F-Models International. Model itu terdiri dari laki-laki, perem puan, dan anak-anak asal luar negeri dan model lokal. Peresmian tersebut juga didukung oleh Bibliotheque yang menyokong dunia model di Indonesia dengan program acara yang bertema Fashion Connection. Acaranya berlangsung setiap Rabu malam yang merupakan wadah bagi mereka yang bergumul di dunia fashion. Salah satu acaranya adalah memberikan kartu anggota Bibliotheque kepada model yang bergabung dalam Asosiasi Model & Talenta Indonesia. Kartu anggota itu memberikan kemudahan bagi model bebas biaya masuk, free beberapa minuman dan lain-lan. (Reni Efita Hendry)
Managing Director PT Ideatama Karya Caraka Dahlia Sardjono (kanan), dan temannya
Dari kiri ke kanan: Pendiri agency model F-Models International Lucy Komala, Fritz Pandjaitan, dan Evelyn Lie
Dua Owner Glaza Boutique Sunny Waty (kiri) dan Renie Harrkim
Owner PT Brandon Indonesia Linda Belle, dan Owner Restoran Rawon Setan Bita Indra
TREN
21 Edisi Minggu Bisnis Indonesia 17 April 2011
Konsep unik kuliner urban Bisnis/Dedi Gunawan
RAHAYUNINGSIH &
MARDIYAH NUGRAHANI
Bisnis Indonesia Kontributor Bisnis Indonesia
Bisnis/Mardiyah Nugrahani
JIBI/Dewi Rengganingsih
JIBI/Dewi Rengganingsih
B
isnis makanan tidak pernah mati. Namun, memulai bisnis kuliner tidaklah mudah, perlu strategi jitu dalam hal menjaring konsumen di tengah ketatnya persaingan. Bagi sebagian orang, urusan makan tidak melulu hanya persoalan mengisi perut tetapi juga mementingkan rasa dan suasana yang nyaman saat menyantap makanan. Untuk memenuhi kebutuhan konsumen tersebut, para pebisnis yang sudah terjun ataupun yang baru memulai di bisnis ini dituntut menyiapkan beragam keunikan dan kekhasan dari restorannya. Beberapa restoran yang memiliki keunikan baik dari varian menu makanannya maupun suasana di antaranya adalah Nanny’s Pavillon, Mas Bejo dan Restoran Bibliotheque. Nanny’s Pavillon yang berada di bawah naungan PT Wanata Jaya Cipta berlokasi di Pacific Place lantai 4, Sudirman, Jakarta mengusung konsep bathroom alias kamar mandi. Restoran didesain layaknya kamar mandi mewah ala Prancis yang didominasi warna hijau muda, biru muda, putih, bermotifkan bunga-
Pengunjung dapat menemukan bathtub yang disulap menjadi meja makan dan kloset duduk menjadi kursi.
Bisnis/Dedi Gunawan
bunga kecil yang manis. Di sini pengunjung dapat menemukan bathtub yang disulap menjadi meja makan dan kloset duduk menjadi kursi. Tak lupa juga meja rias yang elegan, shower di dinding serta berbagai perlengkapan mandi juga menjadi pilihan interior restoran ini. Kendati bernuansa ala kamar mandi bukan berarti selera makan akan hilang. Menurut salah satu pengunjung konsep yang ditawarkan oleh Nanny’s Pavillon ini justru menjadikan suasana makan manjadi nyaman. ”Jarang sekali restoran yang punya konsep unik seperti kamar mandi ini, dengan dekorasi ruangan yang ciamik ditambah dengan para pelayan yang berdandan bak nanny atau perawat anak membuat restoran ini seperti di rumah sendiri,” ujar Anggelina salah satu pelanggan Nanny’s Pavillon. Inke Tevrina Marketing & Promotion Nanny’s Pavillon menuturkan ide bathroom keluar dari sang pemilik Mellisa Sugianto yang menginginkan restoran dengan tampilan unik, eksklusif sekaligus kasual dan nyaman. Berbeda dengan Nanny’s Pavillon yang mendesain ruangan dengan suasana rumah, memasuki restoran Death By Chocolate and Spaghety yang berlokasi di Jalan Ceremai No. 22 Bogor, Jawa Barat ini pengunjung akan sedikit tegang karena restoran ini mengusung konsep kematian.
Suasana romantis Bagi konsumen yang menyukai suasana romantis dan elegan restoran Bibliotheque yang Bisnis/Mardiyah Nugrahani
berlokasi di bilangan Sudirman bisa menjadi pilihan. Dengan mengenalkan konsep casual fine dining, lounge and free dub, restoran ini mencoba menghadirkan pilihan tempat makan yang unik yaitu dengan suasana perpustakaan klasik Eropa. Sesuai dengan namanya, Bibliotheque, yang dalam bahasa Prancis berarti perpustakaan. Penggagasnya, Lily Liu, yang juga pemilik restoran. Masuk ke restoran ini memang seolah masuk ke dalam gedung-gedung kuno di Eropa. Langit-langit yang tinggi, deretan rak buku kuno berikut dengan slide ladder-nya, piano dan ornamen klasik itu. Kayu-kayunya adalah jati pilihan berwarna cokelat. Leather couch buatan 1960-an pun memanjakan para tamu di beberapa meja yang bisa mereka pilih. Lantai parquet dan cermin cantik khas Victorian pun semakin menonjolkan kesan Eropa klasik yang menawan dan menambah suasana romatis. Restoran lainnya yang patut dikunjungi adalah warung makan Mas Bejo yang berlokasi di Jalan Wahid Hasyim Jogja. Rumah makan dua lantai ini memberikan konsep bangunan yang naturalis karena dibangun dengan kayu sebagai dasar bangunannya serta pilar pohon kelapa sebagai penyangganya seligus menjadi dekorasi pelengkap. Jika beruntung, Anda bisa mendapat tempat di lantai 2 yang didesain seperti balkon rumah. Makan akan terasa kian nikmat karena ditemani embusan angin. ”Kami memang sengaja mengonsep bangunannya lebih ke natural menyatu dengan alam untuk warung makan ini, karena di Yogya untuk warung makan belum banyak yang memiliki dua lantai yang semi out door seperti di sini,” ujar Okta sang pengelola. (LARAS GILANG PAMEKAR/JIBI)(
[email protected])
22 Edisi Minggu Bisnis Indonesia 17 April 2011
KELUARGA
Foto-foto: Bisnis/Andry T. Kurniady
Menjinakkan post power syndrome FITA INDAH MAULANI, RAHMAYULIS SALEH & RAHAYUNINGSIH Bisnis Indonesia
”Bisa jadi ada orang yang pensiun tidak mengalami post power syndrome, karena karakter bawaannya rendah hati.”
M
emasuki masa pensiun atau di-PHK adalah masa-masa yang sulit bagi seseorang. Kehilangan rutinitas, aktivitas, jabatan, pendapatan, wewenang dan fasilitas-fasilitas lainnya yang dinikmati semasa aktif bekerja pada sebuah institusi. Kondisi tersebut kerap memerangkap seseorang menjadi lemah secara psikologis, merasa tidak dihargai, hingga berujung pada sikap menolak pada keadaan. Akibatnya, orang tersebut akan berupaya menonjolkan kehebatannya pada masa lampau dengan berbagai perilaku. Sikap yang dikenal dengan post power syndrome itu apabila tidak dikelola dengan baik akan sangat mengganggu orang-orang di sekitarnya. Bahkan energi negatif yang disebarkan dapat melukai orang yang dikasihi. Salah satunya yang dialami oleh Roseana. Sebagai seorang perantauan yang berasal dari Padang, Rosi panggilan akrabnya tinggal menumpang di rumah pamannya yang pensiunan. Pada awalnya, dia betah tinggal di rumah itu. Namun, lama-kelamaan sang paman yang pernah menempati posisi strategis di perusahaan swasta mulai menjengkelkan. Rosi kerap mendapat perlakuan yang tidak baik,
diperintah layaknya bawahan oleh atasan atau harus menyediakan waktu untuk mendengarkan celotehan kejayaan sang paman, yang cerita tersebut sudah berulang dia terima. Keadaan yang sudah tidak menyenangkan tersebut, mendorong Rosi untuk segera hengkang dari kediaman pamannya. ”Akhirnya saya pilih ngekos, daripada sakit hati.”. Menurut psikolog A. Kasandra Putranto, fenomena tersebut bisa jadi bukan hanya dialami oleh orang yang mengalami post power sindrome. Namun, ada orang yang memang memiliki karakter khas tinggi hati, merasa diri lebih berharga dari orang lain, menyepelekan orang lain, dan mau menang sendiri. Dia mengatakan hal itu terjadi tidak hanya pada bekas bos, atau pejabat. Jadi, lanjutnya, ada dua kelompok manusia yang berperilaku seperti itu. Kelompok pertama adalah yang mengalami post power syndrome, karena bekas pejabat lalu masih punya tuntutan untuk mengendalikan orang lain, karena sudah tidak punya bawahan, lalu anak dan istri yang jadi sasaran. Kelompok kedua, adalah mereka yang memang memiliki karakter bawaan untuk
KELUARGA tinggi hati. ”Mereka selalu ingin diprioritaskan.” Zaman dulu, lanjutnya, lebih banyak orang mempunyai rasa tepo seliro. Sekarang nilai-nilai itu banyak yang berubah. Untuk kelompok kedua, karakter kepribadian menjadi lebih banyak mendahulukan ego, melanggar batasan hak orang lain demi mendahulukan hak diri sendiri. Menurut dia, bisa jadi kelompok pertama dan kelompok kedua bergabung dalam satu orang. ”Makanya bisa jadi ada orang yang pensiun tidak mengalami PPS, karena karakter bawaannya rendah hati.” Pembeda utamanya adalah di ciri kedua perilakunya. Post power syndrome (PPS) lebih terpusat pada dorongan untuk mengendalikan orang lain. Namun, lanjutnya, karakter tinggi hati, sombong, mau didahulukan, egois tidak selalu terkait dengan PPS. Cara mencegahnya, katanya, adalah memberikan penanaman nilai rendah hati sejak dini. Karena itu pembinaan karakter sangat penting. Selain itu mengatasinya bisa juga dengan nilai-nilai agama, dan sosial budaya masyarakat.
Faktor penyebab Psikolog Adityawarman
mengatakan ada beberapa faktor yang menjadi penyebab munculnya post power syndrome adalah pertama pensiun dini atau dipecat dari tempat kerja. Kedua, terjadinya suatu peristiwa hingga menyebabkan si pelaku tidak bisa beraktivitas lagi misalnya seorang pemain sepak bola mengalami kecelakaan hingga menyebabkan kakinya harus diamputasi Sikap seorang pensiunan yang ingin menunjukkan kehebatannya bertujuan agar orang-orang di sekitarnya masih menganggapnya ”ada” dan menganggap bahwa perilaku tersebut tidak salah. ”Keyakinan atas perilaku itu, bisa membuat orang tersebut merasa tidak salah untuk menampilkan perilaku yang lebih mendominasi. Apalagi, bila anggota keluarga yang lain ternyata tidak memiliki keberhasilan tertentu untuk mengimbangi,” ujarnya. Perilaku ini mungkin akan berhenti bila ada perlawanan dari anggota keluarga yg merasa tertekan. Perlawanan tentunya akan lebih berhasil bila berupa pembuktian, dalam hal ini kesuksesan juga. Bila ingin menghindari konfrontasi, anggota keluarga lain bisa bersikap menerima sikapnya
tanpa menyerahkan kekuasaan kepadanya. Orang yang merasa dirinya memiliki kekuasaan dan menjadi sok kuasa biasanya ingin ego mereka diangkat. ”Anggota keluarga lain memiliki tanggung jawab untuk secara jujur berbicara dengannya. Temui secara langsung dan bicarakan dengan hati tenang,” ujarnya. Pada hubungan keluarga dekat atau sekandung, perilaku sok kuasa salah satu anak bisa dihindari oleh orangtua dengan mendekatkan hubungan antara kakak dan adik sedini mungkin. Kakak dan adik diberi pemahaman untuk saling menyayangi, membantu, dan bekerja sama. Pada kasus yang melibatkan hubungan kekerabatan cukup jauh, menghindari orang atau keluarga tersebut bisa menjadi salah satu solusi. Tidak perlu bergantung pada satu orang atau satu keluarga untuk bertahan hidup. Post-power syndrome menyerang siapa saja, baik pria maupun wanita. Kematangan emosi dan kehangatan keluarga sangat membantu untuk melewati fase ini. Menghadapi orang yang sudah telanjur menderita memang diperlukan kesabaran luar biasa.
’Jabatan itu seperti jubah’ E
nny Anggaraeni Hardjanto, mantan Vice President & Direktur Citibank, menuturkan sejak awal menjabat, dia tidak pernah berpikir akan mendapat anugerah dan nikmat tersebut. ”Sejak karier makin meningkat, saya sadar bahwa jabatan itu seperti jubah yang setiap saat bisa dilepas dan diserahkan kepada orang lain. Jadi tidak sulit untuk menghadapi berbagai perubahan,” ujar mantan Direktur TVRI ini. Dia mengaku mengenal beberapa orang yang masih terus terkena post power syndrome, yang ingin terus didahulukan atau dihormati karena masa lalunya. Mereka mungkin belum siap hidup dalam realitas sesungguhnya. ”Saya percaya tiap orang pasti punya pilihan ingin apa. Karena saya punya
Repro
prinsip bahwa jabatan itu seperti jubah, maka saya tidak ambil pusing, bila jubah diambil atau diserahkan kepada orang lain,” ungkap perempuan yang kini aktif sebagai senior konsultan di Synergy Service Solution. Menurut Enny, dirinya sendiri tidak banyak berubah. Sebab, katanya, tanpa atau dengan jubah tersebut, dalam dirinya saya paling dalam tetap ada pribadi Enny yang sesungguhnya, yang diharapkan dapat memberi manfaat bagi banyak orang. ”Memang jubah yang saya pakai sangat berbeda dari perusahaan swasta
multi nasional, dan swasta nasional, serta BUMN. Sebagai pejabat BUMN banyak protokol yang harus dilalui, sampai saya tidak bisa mengambil keputusan untuk halhal yang biasa saya lakukan, karena sudah diatur oleh protokol. Misalnya, untuk berbagai perjalanan dinas semua sudah diatur, saya selalu mendapat perlakuan istimewa,” ungkapnya. Sebagai pejabat swasta multi nasional, lanjutnya, pelayanannya tidak sampai seperti itu, masih banyak hal yang bisa dilakukannya sendiri, walau semua fasilitasnya tidak berbeda jauh. ”Jadi semua sangat tergantung pada pilihan orang, bagaimana dia akan menyikapi hidup ini. Mau dilayani atau mau melayani,” ujar Enny yang tetap energik dan semangat pada usia 61 tahun ini. (RAHMAYULIS SALEH)
23
Edisi Minggu Bisnis Indonesia 17 April 2011
Bisnis/Andry T. Kurniady
Sebagai pasangan atau anggota keluarga yang serumah, pertama hendaknya memahami dulu bahwa penderita tidak sepenuhnya menyadari gejala yang dia alami. Namun, dengan melawan atau mencoba menyadarkan mereka secara langsung juga tidak bijak. Lebih baik meminta pihak ketiga, yaitu seseorang yang cukup mendapat respek dari yang bersangkutan, untuk memberikan wejangan, atau melalui doa bersama, meditasi atau berzikir. Melalui kegiatan yang dapat mendekatkan diri kepada Tuhan, dia bisa belajar memahami bahwa ternyata kekuasaan itu tidak abadi. Kedua, sebaiknya kita belajar
menerima dia apa adanya, tidak merespons kemarahan dengan hal yang sama. ”Saya lebih menyarankan agar yang bersangkutan diusahakan untuk mempunyai berbagai aktivitas yang dapat menyalurkan emosi negatif atau ketidakpuasan hidupnya secara lebih konstruktif,” tutur Adit. Beberapa kegiatan yang dapat diikuti adalah kegiatan sosial yang menarik, memberikan ceramah dengan topik yang dikuasainya ketika ada acara keluarga, mengajar keterampilan tertentu kepada orang yang memerlukan, menjalani hobi berkebun, dan berolahraga. (
[email protected]/yuli.saleh@b isnis.co.id/
[email protected])
24 Edisi Minggu Bisnis Indonesia 17 April 2011
DIGIT@L
Foto-foto: Bisnis/Yayus Yuswoprihanto
Serasa masuk televisi
FITA INDAH MAULANI Bisnis Indonesia
M
enyaksikan film kesukaan hingga berasa ikut berada didalamnya. Begitulah konsep tayangan tiga dimensi (3D) yang kini tidak hanya hadir di bioskop. Dari rumah pun pengguna bisa menikmatinya. Televisi 3D bukan inovasi dari produk televisi terbaru yang hadir di Indonesia, tetapi selama ini penjualannya kurang memuaskan. Berbagai hal menjadi penyebab, mulai dari harga produk dan kacamata pendukung yang masih dinilai mahal, hingga berbagai keterbatasan. Terdapat tiga masalah utama dalam menikmati tayangan 3D dari televisi. Pertama, penonton televisi ini biasanya mengalami pusing setelah menonton tayangan selama 15 hingga 30 menit. Hal ini terjadi karena sistem pengiriman gambar yang membuat terlihat berkedip terusmenerus. Gambar juga sering terlihat tumpangtindih dan pengguna harus mematikan atau membuat ruangan lebih temaram untuk memperoleh gambar yang lebih terang dan jernih. Kedua, kacamata sebagai penerima aktif gambar dan membuatnya terlihat tiga dimensi masih berat, mahal, dan gemuk karena terdapat baterai dan mikrochip di dalamnya. Baterai harus selalu diisi ulang, sementara chip mengantarkan gelombang elektromagnetik. Ketiga, masih terbatasnya konten 3D yang bisa dinikmati sehingga orang malas dan merasa harga televisi 3D masih cukup tinggi. Revolusi teknologi terbaru datang. Salah satunya dari vendor asal Korea, LG. Vendor ini mengklaim berhasil mengembangkan teknologi
televisi 3D dan kacamatanya sehingga penonton bisa menikmati tayangan dengan lebih leluasa. ”Teknologi tersebut bernama film patterned retarder [FPR] yang diletakkan pada televisi dan kacamata. Dikembangkan oleh divisi riset kami, diprediksi menjadi generasi baru dari TV 3D,” ujarnya baru-baru ini. Penasaran, Bisnis pun beberapa kali mencoba TV 3D LG terbaru dengan teknologi ini. Kesan pertama terasa berbeda dari dimensi dan berat. Biasanya kacamata berat dan gemuk, tetapi dengan teknologi ini menjadi ringan, tanpa baterai dan chip. Bentuknya pun seperti kacamata yang sedang tren dengan berbagai warna pilihan disesuaikan dengan selera. Jika kacamata 3D lainnya berada pada kisaran harga Rp1,5 juta per unit, dengan teknologi ini menjadi Rp50.000 hingga Rp300.000 per unit. Begitu digunakan, efek 3D terlihat dengan jelas tanpa efek kedipan dan gambar tumpang tindih. Kualitas gambar pun tetap terang meskipun lampu ruangan dinyalakan. Ringannya kacamata dan bebas elektromagnetik juga menghilangkan efek pusing yang biasa dialami.
Lebih leluasa Dari sisi televisi, pengembangan teknologi membuat posisi menonton jadi lebih leluasa. Jika biasanya penonton harus berada pada posisi lurus dengan kepala tegak, kini efek 3D bisa diperoleh sambil tiduran dari sudut mana pun. Teknologi shutter glasses pada televisi 3D yang banyak dipasarkan saat ini membuat satu unit televisi hanya bisa dinikmati maksimal oleh tiga orang agar semuanya bisa menikmati efek 3D yang nyaman. Teknologi FPR melebarkan sudut pandang, orang bisa menikmati efek 3D dari semua sudut, sehingga satu televisi bisa ditonton lebih banyak orang. Seri TV 3D LG juga dilengkapi dengan kemampuan konversi langsung konten 2D ke 3D. ”Sinetron atau film yang sedang ditonton dari tayangan televisi lokal maupun berbayar bisa dikonversi langsung menjadi tayangan tiga dimensi. Hal ini berlaku untuk semua sumber konten, tidak hanya tayangan televisi,” ujar Liem Erwin, Product Marketing Flat Panel
Menyaksikan televisi memerlukan jarak aman sekitar 2 meter dari sisi mana pun. Display PT LG Electronics Indonesia. LG baru meluncurkan seri televisi 3D terbaru pada awal pekan ini dengan harga Rp6,5 juta per unit ukuran 32 inci, ukuran 42 inci Rp11 juta per unit, dan ukuran 55 inci Rp42 juta per unit. Strategi penetapan ukuran televisi nampaknya dipertimbangkan dengan matang, mengingat kompetitor terdekat, Sharp, yang baru meluncurkan seri TV 3D terbarunya pekan lalu, tidak menjual ukuran 32 inci. PT Sharp Electronics Indonesia meramaikan pasar TV 3D di Indonesia melalui peluncuran Aquos Quattron 3D LCD TV awal bulan ini. Televisi berukuran 42 inci dipasarkan Rp16 juta per unit dan ukuran 52 inci Rp38 juta, dan 60 inci seharga Rp55 juta per unit. Herdiana Anita Marketing General Manager PT Sharp Electronics Indonesia mengatakan pertumbuhan pasar televisi untuk jenis 3D memang belum begitu besar di Indonesia, namun bisnis televisi jenis ini kian marak di pasaran. ”Peluncuran produk TV 3D ini baru dicoba untuk menjawab permintaan pasar,” ujarnya. TV Aquos Quatron 3D menampilkan sejumlah inovasi, seperti tingkat kecerahan yang lebih terang, diminimalisasinya crosstalk, dan lower vividness. Fitur lain yakni fine motion advanced 100/120Hz untuk mengurangi gerakan gambar yang kabur, dan eco button pada remote control, guna mengurangi konsumsi energi secara otomatis. Hal tersebut cukup mengurangi efek gambar tumpang-tindih, tetapi pada masalah kedipan tidak terlalu membantu. Kacamata yang diberikan daam satu paket produk ini lebih ringan dibandingkan dengan merek lainnya, tetapi masih dilengkapi baterai dan chip. Jangan lupa, menyaksikan televisi memerlukan jarak aman sekitar 2 meter dari televisi, dari sisi mana pun Anda menonton. (
[email protected])
DESAIN
25 Edisi Minggu Bisnis Indonesia 17 April 2011
SETYARDI WIDODO Bisnis Indonesia
Bloomberg
Bisnis/Andry T. Kurniady
Penghubung antarpulau J
embatan di atas sungai sudah lazim adanya. Jembatan yang membentang di atas jalan raya, biasa disebut sebagai jalan layang atau fly over, juga mudah sekali ditemui di kota-kota besar. Namun, tidak demikian halnya dengan jembatan antarpulau. Di Indonesia tidak banyak jembatan yang menghubungkan pulau-pulau berdekatan. Salah satu yang termasuk dibangun cukup awal adalah jembatan Barelang yang menghubungkan Pulau Batam dan Pulau Galang. Sayangnya lalu lintas di atasnya tidaklah cukup padat. Jembatan lain yang dibangun beberapa tahun lalu dan lebih banyak mengakomodasi lalu lintas adalah Suramadu yang menghubungkan Pulau Jawa dengan Pulau Madura. Belakangan ada rencana untuk membangun Jembatan Selat Sunda yang menghubungkan Pulau Jawa dengan Pulau Sumatra. Sebagai negara dengan lebih dari 13.000 buah pulau, hubungan antarpulau mendapat perhatian di Indonesia. Menurut suramadu.com, pada dekade 1960-an sudah ada usulan pembangunan jembatan antarpulau, khususnya yang menghubungkan Jawa dengan Sumatra. Ketika itu, Prof. Sedyatmo mengusulkan gagasan mengenai jembatan antara Pulau Sumatra dan Jawa. Ini merupakan ide yang sangat berani pada zamannya. Pada 1965 sempat dibuat uji coba desain jembatan Selat Sunda yang dibuat di Institut
Bisnis/Wahyu Darmawan
Teknologi Bandung (ITB). Namun, hingga beberapa dekade kemudian gagasan itu praktis terhenti, dan baru mendapat perhatian kembali pada 1980-an, tetapi tetap tak kunjung terwujud sebagai proyek nyata. Membuat jembatan antarpulau dengan bentangan beberapa kilometer memang bukan pekerjaan mudah. Selain memerlukan keahlian yang tinggi, juga diperlukan biaya yang mahal. Tantangan tak terduga seperti kemungkinan bencana alam juga menjadi variable yang tak bisa diabaikan. Namun setelah terwujud, banyak keuntungan ekonomi dan sosial yang mengiringinya.
Antarnegara Di negara tetangga, jembatan antarpulau juga mendapat perhatian. Pemerintah Malaysia dan Brunei Darussalam baru-baru ini menyetujui pembangunan sebuah jembatan yang menghubungkan Limbang Sarawak dan penyeberangan Temburong di sungai Pandaruan, Brunei. Menteri Pekerjaan Malaysia Shaziman Mansor mengatakan pemerintah Malaysia maupun Brunei telah menyetujui pembangunan jembatan dan sekarang menyelesaikan masalah teknis seperti subkontrak dan pemeliharaan. Pekerjaan konstruksi, yang menelan biaya Bloomberg
Malaysia getol untuk membangun jembatan 52 km yang menghubungkan Malaka dengan Sumatra. sekitar 25 juta ringgit (US$8,27 juta) akan mulai dikerjakan dalam 3 sampai 4 bulan dan selesai secara keseluruhan dalam setahun, katanya seperti dikutip Antara. Di sisi lain, sejak 2009 pemerintah Malaysia getol dengan rencananya untuk membangun jembatan sepanjang 52 kilometer yang menghubungkan Malaka dengan Sumatra. Kepala Menteri Malaka Datuk Seri Mohd Ali Rustam waktu itu mengatakan pembangunan jembatan itu bakal segera dimulai begitu persetujuan dari kedua pemerintah dicapai. Proyek Jembatan Selat Malaka itu akan menelan biaya sedikitnya 12,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp125 triliun. Jembatan tersebut akan punya kaki pancang di Dumai (Sumatra) dan Teluk Gong (Malaka). ”Paling tidak, proyek ini bisa diselesaikan selama 9 tahun,” kata Rustam saat berbicara dalam sebuah seminar yang digelar Strait of Malacca Partners Sdn Bhd. (
[email protected])
26 Edisi Minggu Bisnis Indonesia 17 April 2011
DRIVING
ALGOOTH PUTRANTO Bisnis Indonesia
GTL 1600 K
Bavaria
Kuda besi M
2012 BMW K 1600 GTL Konstruksi Rangka Kontrol roda
Rem
Sistem rem Roda Depan Belakang Ban
Mesin Bore/stroke Tenaga maksimal Tursi Kompresi Proses pengabutan Lampu utama Transmisi Gearbox
: chill-cast, aluminum, extruded sections depan : model garpu konvensional belakang : Paralever (lengan atun) per keong di tengah depan : dua piringan 320 mm, empat kaliper Belakang : piringan tunggal 320 mm, 2 kaliper : BMW Motorrad ABS : pelek aluminum : 3.50 x 17 inci : 6.00 x 17 inci depan : 120/70 ZR 17 Belakang : 190/55 ZR 17 : 1649cc, 6-cylinders, 4 katup per silinder : 72/67.5mm : 118 tenaga kuda : 175 Nm : 12.2:1 / premium (RON 95) : BMS-X : xenon (low beam) halogen (high beam) : multiplate basah, operasinal hidrolik : enam percepatan
Panjang : 2489mm Tinggi tempat duduk : 750-830mm Berat total : 319kg (tanpa keranjang) 348kg (dengan keranjang) Kapasitas angkut : 560kg Kapsitas tangki : 26,5 liter
BISNIS/MAHER
ungkin tidak berlebihan ketika August Heinrich Hoffmann von Fallersleben menulis lagu kebangsaan Jerman, Das Lied der Deutschen yang kemudian digubah oleh Joseph Haydn. Baris pertama lagu ini berisi kata-kata heroik: Deutschland, Deutschland über alles yang berarti ”Jerman, Jerman di atas segalanya!” Hebatnya kata ini tidak sekadar jadi pepesan kosong. Jerman memang unggul, termasuk urusan otomotif. Tahun ini, Bayerische Motorenwerke (BMW) serius dengan proyek roda dua yang pertama kali digarap melalui model R32 pada 1923. Setelah bermain di jalur Superbike, maka tahun ini BMW merilis GTL 1600 K. Jenis Luxury Touring yang diperuntukkan bagi orang-orang kaya gemar keluyuran mengukur jalanan luar kota ini didesain setahun oleh para insinyur Jerman. Cukup lama karena mengadopsi mesin berukuran bongsor 1649cc. Meski mampu menghasilkan tenaga 160 tenaga kuda pada 7.750 rpm, 1600 K tetaplah kuda bangsawan yang halus saat dipacu. Kinerja ini berkat aplikasi mesin enam silinder segaris. Boleh dibilang, dengan pembawaan halusnya, motor ini bukan pilihan bagi orang-orang kaya yang gemar pamer dengan derum dahsyat kuda besi Amerika yang mengusung mesin berkonvigurasi V. Moge GTL 1600 K lebih cocok bagi orang-orang kaya jenis gentlemen yang memilih diamdiam sudah memacu kendaraan hingga kecepatan di atas 200 km/jam tanpa banyak suara.
Tiga pilihan Sebagai mesin penjelajah, kendaraan ini memiliki teknologi ride-by-wire throttle valve dengan tiga pilihan pengendaraan yaitu hujan, jalan kering, dinamis. Sementara untuk suspensi bisa dipilih nyaman, normal, sport
ditambah teknologi Dynamic Traction Control. Untuk mengoperasikan pilihan sistem pengendaraan itu cukup memutar tuas menggunakan jempol di gagang stang sebelah kiri, sehingga Anda tidak perlu memindahkan tangan Anda dari stang. Panjang kendaraan yang mencapai 2.489 mm diklaim tidak mengurangi kelincahan kendaraan. Hal ini berkat rangka yang mengadopsi milik sportbike S 1000 RR sehingga mudah dan lincah ketika mengambil sudut tajam. Meski mengadopsi rangka sportbike, kendaraan setinggi 750830 mm ini sangat memikirkan posisi duduk dan posisi kaki pengendara sangat nyaman. Sayang, bagi pengendara Asia, mungkin perlu dipertanyakan definisi ini. Agar nyaman dan aman dalam
Foto-foto: Repro
Panjang kendaraan yang mencapai 2.489 mm diklaim tidak mengurangi kelincahan kendaraan. perjalanan malam, kendaraan ini dilengkapi lampu depan berteknologi adaptive headlight yang dirancang secara otomatis mengarahkan sorot lampu selalu mengimbangi gerak kendaraan. Dengan uang Rp197 juta Anda bisa mendapatkan GTL 1600 K standar, bagi yang memiliki kendaraan superlengkap sediakan saja uang Rp220 juta untuk sejumlah tambahan a.l. sistem audio, sistem komunikasi termasuk satelit dan Sirius nirkabel Bluetooth yang terintegrasi untuk iPod, USB dan Navigator GPS. (algooth.
[email protected])
DRIVING
27
Edisi Minggu Bisnis Indonesia 17 April 2011
Mengenali ’emosi’ ban ALGOOTH PUTRANTO Bisnis Indonesia Dok. Bisnis
U
ntuk keempat kalinya PT Gajah Tunggal Tbk menggelar ajang edukasi berkendaraa aman bertajuk IRC Goes to School 2011 dengan menggandeng produsen helm GM, Ikatan Motor Indonesia (IMI) dan kepolisian. Kegiatan yang dimulai 14 April dan berakhir 28 Mei itu mengunjungi 30 sekolah menengah umum (SMU) di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). ”Tema tahun ini dan seterusnya akan mengangkat safety riding sepeda motor kepada generasi muda khususnya tata cara berkendara dengan baik dan memelihara kondisi ban sepeda motor,” kata Arijanto Notorahardjo, General Manager PT Gajah Tunggal. Menurut dia, merawat ban selain Periksalah apakah merupakan langkah tekanan ban sudah benar. penghematan, merawat ban dengan benar juga Jika telapak atau tread turut menjaga ban telah aus, ban mudah keselamatan tertusuk dan rusak. pengendara maupun penumpangnya. Tekanan udara ban yang tak tepat sangat memengaruhi keseimbangan dan stabilitas laju sepeda motor. Untuk itu sangat baik Anda mengenal sejumlah penyebab kerusakannya seperti:
• Ban bocor Periksalah apakah pentil ban mengalami kebocoran. Untuk memeriksanya lepaskanlah tutup pentil dan taruhlah air sabun di atas lubang pentil. Bila air sabun membentuk gelembung udara, bisa dipastikan pentil tersebut bocor. Bila bocor keraskanlah pentil tersebut dengan memakai alat pengencang pentil yang ada di tutup pentil. Tetapi bila masih bocor, pentil tersebut rusak dan harus diganti dengan yang baru. Periksalah apakah ban terkena paku atau benda-benda tajam lainnya. • Ban aus secara abnormal Periksalah apakah tekanan ban sudah benar. Jika telapak atau tread ban telah aus, ban mudah tertusuk dan rusak. Tekanan ban harus disetel supaya sesuai dengan beban pada sepeda motor. Jangan sampai sepeda motor dibebani berlebihan karena dapat menyebabkan ban cepat rusak. • Ban berputar tak teratur Periksalah apakah ban berputar sudah seimbang dan periksa apakah jari-jari telah dikencangkan secara benar? Tak ada salahnya juga anda mencermati dan memperhatikan hal berikut: Perhatikan kapasitas muatan sepeda motor Anda meskipun kecepatan sepedamotor juga ambil peranan penting dalam hal ini. Sesuaikan
ban dengan kondisi jalan yang dilewati. • Tekanan: Periksa secara rutin tekanan angin (baiknya setiap hari pada saat udara dingin). Samakan tekanan angin antara yang depan dan belakang. Sebab laju sepedamotor yang tidak seimbang berbahaya sekali buat mengendarai dan pengereman. • Jarak tempuh: Periksa jarak tempuh dan sisi luar ban, untuk menjaga keselamatan. Setiap 10.000 km keseimbangan dan kelurusan ban harus dicek. Apalagi bila sering digunakan dengan kecepatan tinggi. Lakukan rotasi diantara kedua ban. Sebaiknya gunakan ban dengan diameter yang ditentukan dari standar sepeda motor Anda. Selain jarak tempuh, suhu, dan cuaca juga memengaruhi keawetan ban juga. Kondisi jalan yang panas pada musim kemarau menyebabkan usia ban bertambah lebih pendek dibandingkan dengan musim hujan. Selain itu cara mengemudi dari pengendara juga bisa mempengaruhi keawetan ban tersebut. Cara memulai jalan yang mendadak dan pengereman mendadak, berpengaruh besar dengan keawetan ban. Demi keselamatan, kenyamanan dan keawetan usia ban cobalah selalu menjalankan sepeda motor Anda dengan baik dan benar. Selamat berkendara. (
[email protected])
Ngedrift bersama anak F
oto model pada 1990-an, Maida Ratih Widyawati masih tetap ayu nan memesona. Lenggoknya ketika melintas masih gemulai. Namun, Ratih kini tidak melangkah anggun di catwalk tetapi di atas lintasan drift di atas kuda besi. Model asal Semarang yang sukses di jalur bisnis melalui Masayu Capital, Masayu Permata dan Wahyu Mahanirwana ini adalah bos tim Artha Graha Mahaputra Motorsport sekaligus pebalap drift. Ratih mengaku gemar ikut kompetisi berkendara bersama kuda besi sejak masih duduk di bangku SMA. ”Dulu suka slalom. Sekarang suka drift. Tahun ini membalap bersama anak saya, Mico Mahaputra.” Mico, yang masih berusia 14 tahun, menjadi pebalap termuda di dalam tim. ABG yang masih duduk di bangku SMP Bakti Mulya 400, dengan julukan ’Crazy Kid’ ini adalah juara nasional drift 2010 kelas novice. Dasar pebisnis jempolan jebolan
Canberra Institut of Technology dan Adam University, tidak ada kata nomor dua. Ratih menargetkan Artha Graha Mahaputra Motorsport Team memborong gelar juara di kejuaraankejuaraan slalom dan drifting tingkat nasional dan daerah, yang diikuti. Tekad Ratih bukan sekadar gertakan. Tim diperkuat beberapa pebalap senior dan berpengalaman, plus talenta-talenta muda. James Sanger, Ananta Oktora Hudoro Pasaribu, serta Ricky Herdiana, menjadi pebalap-pebalap senior dan berpengalaman. Sedangkan Sony Susmana, pe-slalom senior, ditugasi menjadi penasihat tim. Untuk tim yunior, selain Mico Mahaputra, terdapat Herdiko S Putra, dan Tio Ananda, Mico menjadi pebalap termuda di dalam tim. Sementara Herdiko merupakan pebalap termuda kedua dengan usia 15 tahun. ”Tahun ini kami hanya ikut kejuaraan-kejuaraan slalom tingkat
nasional dan daerah. Kami akan terjun pula di Driftbash, Achilles Drift Battle serta Formula Drift Asia,” katanya. Ratih menyatakan timnya menargetkan merebut juara individu dan tim di semua kejuraan. ”Kecuali Formula Drift Asia. Kejuaraan ini akan menjadi ajang uji coba kami untuk musim depan.” Kejuaraan terdekat yang akan dihadapi tim adalah Kejurnas (Kejuaraan Nasional) Slalom Seri Semarang, pada 17 April 2011. Pada kejuaraan Achilles Drift Battle 2011, mereka akan turun di kelas ’asing’ front-wheel-drive (FWD). ”Banyak mobil-mobil keluaran sekarang yang menganut FWD, jadi kami ingin mempromosikan mobilmobil FWD bisa diajak drift pula.” Uniknya, meski satu tim. Ratih dan Mico berseberangan soal pemilihan ban mobil. Mico memilih ban Gajah Tunggal sementara Ratih Achilles buatan PT Multistrada Arah Sarana Tbk. (ALGOOTH PUTRANTO) Bisnis/Algooth Putranto
28 Edisi Minggu Bisnis Indonesia 17 April 2011
MODIS
Timberland melangkah lagi
RAHMAYULIS SALEH Bisnis Indonesia
S
etelah menghilang sekian lama dari peredaran pusat perbelanjaan di Indonesia, kini produk Timberland dari Amerika Serikat kembali me-launching sejumlah produk barunya di malmal di Jakarta. Denny Tjhoi, Direktur PT Indofashion Sukses Makmur, yang memasarkan produk The Timberland Company Pte Ltd di Indonesia, menuturkan merek tersebut menghilang dari berbagai outlet di Indonesia, sejak terjadi krisis moneter 12 tahun lalu. “Namun pecintanya tetap ada, dan pasarnya masih bagus di Indonesia. Karena itu kami ingin kembali menghadirkan produk ini,” ujarnya baru-baru ini. Dia megatakan pada 1918, Nathan Swartz di Boston,
Massachusetts, mengawali produknya dengan membuat sepatu. Namun, nama Timberland baru muncul 1973. Nama itu dipakai untuk sepatu boot kulit tahan air. Kepopuleran sepatu inilah yang mengubah nama perusahaan secara resmi menjadi The Timberland Company. Pada 1978-1979, lanjutnya, Timberland menambah produknya dengan menyediakan sepatu kasual. Pada 1980, perusahaan itu memulai ekspansi ke pasar internasional dengan menjajal pasar Italia. Dari situ, mereka membuka toko di berbagai negara lainnya seperti Jerman, Inggris, China, Hong Kong, dan Singapura. Tipe yang dimiliki Timberland saat ini, katanya, a.l. rugged casual, boots-core, premium waterproof boot dengan menggunakan anti-fatigue technology, sehingga jika berdiri selama 9 jam kaki tidak terasa lelah. Harga yang dipatok untuk produk sepatu/sandal berkisar Rp860.000-Rp2,5 juta, dan busana Rp400.000-Rp4,5 juta. Denny menargetkan hingga akhir tahun ini bisa menjual hingga 12.000 pasang sepatu. Menurut Denny, kehadiran Timberland di Indonesia untuk memuaskan para pelanggan setianya. Pada awal kehadirannya, Indofashion membuka tiga toko di Gandaria City, Pondok Indah Mal, dan Plaza Senayan. “Kami akan segera membuka dalam bentuk butik di Grand Indonesia, Senayan City, dan beberapa Mal lainnya,” ungkapnya. Saat ini Timberland dipimpin oleh Sidney Swartz, generasi ketiga atau cucu Nathan Swatrz. Di tangannya, Timberland menambahkan koleksi busana dan sepatu wanita, sepatu anak-anak, tas ransel, dan jam tangan. Warna-warna sepatu yang ditampilkan saat ini adalah abu-abu, cokelat, hitam, dan kuning kunyit. Modelnya pun cukup modern, berupa sepatu boot, sepatu olah raga, sepatu kerja dari kulit, dan sepatu boot tinggi untuk perempuan. Bahan baku yang dipakai untuk produk ini adalah 100% ramah lingkungan, dan tidak membahayakan, seperti kulit sapi. (
[email protected])
FOTO-FOTO: BISNIS/RAHMAYULIS SALEH
MODIS
29 Edisi Minggu Bisnis Indonesia 17 April 2011
Ingin seperti
bidadari RENI EFITA HENDRY Bisnis Indonesia
M
emadupadankan kebaya dengan desain busana asal Jepang, Korea, China, Thailand, India, Eropa, Afrika, Mesir, Vietnam, dan Argentina menjadi strategi Raden Sirait, perancang kelahiran Porsea, Sumatra Utara untuk lebih mengenalkan rancangannya ke mancanegara. Melalui peragaan busana yang bertajuk Kebaya for the World, rancangan kebaya terbarunya yang terlihat asimetris pada bagian lengan, rok tumpuk yang mirip lonceng, penggunaan kerah tinggi yang disertai aksen jubah dengan pinggiran bulu halus. Perancang yang sudah berkecimpung selama 15 tahun di industri fashion ini terlihat berani dalam menggunakan bahan seperti beludru, tenun, ulos, batik, dan renda. “Saya ingin pemakai kebaya rancangan saya menjadi ratu atau dewi bidadari yang memukau.” Raden Sirait mempresentasikan kebaya dalam satu pergelaran yang memadukan unsur musik, lagu, dan tari. Tata panggung yang didominasi warna emas memberi kesan megah. Sebuah
kesan yang memang dibutuhkan dalam presentasi untuk mengagungkan kebudayaan. Pergelaran dibagi dalam 15 sekuel yang di setiap sekuel memiliki tema berbeda. Di beberapa sekuel, pertunjukan tari dan dansa yang ditampilkan terasa menutup peragaan busana itu sendiri. Namun, sejak awal Raden menegaskan bahwa acara yang digagasnya tersebut tak hanya terfokus pada peragaan busana. Pementasan dimulai dengan cerita semasa Raden dibesarkan orangtuanya di tanah Porsea, hingga pada akhirnya karya-karyanya dipakai para selebritas Indonesia, termasuk oleh perempuan-perempuan yang tampil dalam kontes kecantikan internasional. (RAHAYUNINGSIH)
(
[email protected]) FOTO-FOTO: REPRO
30
RESENSI
Edisi Minggu Bisnis Indonesia 17 April 2011
Menguak sosok mantan aktivis STEFANUS ARIEF S. Bisnis Indonesia
"S
aya sama sekali tidak terlibat dalam penyusunan buku ini. Soal pemberian judul pun semua pekerjaan tim penyusun,” ungkap Lim Bian Khoen. Nama itu terdengar asing. Namun, jika sudah menyebut nama Sofjan Wanandi, banyak orang mengenalnya bahkan mengetahui persis sepak terjangnya dalam menggerakkan roda ekonomi bangsa. Ya, Lim Bian Khoen atau Khoen adalah Garis aktivis yang begitu nama kecil Sofjan Wanandi. Pria kuat, menempa bapak tiga berdarah Padang yang putra ini berani menyam- lahir di Sawahlunto paikan pendapatnya secara Sumatra Barat pada 3 1941. blak-blakan. Maret Usianya kini memasuki 70 tahun, tetapi semangatnya masih membara. Jabatan periode kedua sebagai Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) masih mentereng disandangnya. Cara bicaranya masih lugas, keras, dan tegas. Sangat pas dengan latar belakangnya sebagai seorang aktivis mahasiswa pada zamannya. Sosok satu ini terlibat dalam berbagai transformasi yang terjadi di Indonesia. Sebagai tokoh angkatan 66, Sofjan pernah terlibat dalam aksi demonstrasi menggeser kekuasaan Presiden Soekarno. Ketika era Soeharto muncul dan berkuasa, semua mengenal Sofjan Wanandi memiliki kedekatan dengan keluarga presiden kedua RI tersebut. Kiprahnya di dunia usaha moncer pada era emas pemerintahan Soeharto. Tapi siapa sangka, setelah itu dia banyak berseberangan dengan Bapak Pembangunan dan sempat dituduh subversif hingga lari ke pengasingan. Dia pula yang terlibat melengserkan Soeharto dari kekuasaannya melalui gerakan reformasi 1998.
Tidak cari aman Sosoknya bukanlah tipikal pengusaha yang mencari aman. Setidaknya itu yang dicatat oleh jurnalis dan presenter televisi, Rosiana Silalahi. “Dia memang aktivis. Kadang saya berpikir dia tetaplah aktivis dan menjadi pengusaha
adalah sambilan saja. Lihat saja, ketika banyak pengusaha keturunan lebih memilih mendukung secara diam-diam, Sofjan justru bersikap terbuka menentukan arah politiknya,” kata Rosi. Garis aktivis yang begitu kuat, menempa bapak tiga putra ini berani menyampaikan pendapatnya secara terbuka dan blakblakan. Kritik yang dilontarkan kerap membuat sejumlah kalangan, terutama pejabat pemerintah “kecut nyali”. Direktur Pelaksana Bank BISNIS/STEFANUS ARIEF S. Dunia yang pernah menjabat Menteri Keuangan periode 2005-2010 Sri Mulyani Indrawati satu yang memberi pandangannya. Mbak Ani, begitu biasa ia disapa memang tidak mengenal Sofjan Wanandi secara pribadi. Hubungan yang terjalin saat dirinya menjabat menteri keuangan di era pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono, dimana pengusaha, termasuk Sofjan Wanandi merupakan mitra aktif pemerintah. “Kritik Sofjan kerap kali bikin orang kecil hati, tidak meng-encourage, seolah-olah tidak ada yang benar dari kami [pemerintah],” aku Sri Mulyani yang juga memberi catatan jika sosok satu itu irit pujian. Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla juga memberi label koleganya sebagai tukang kritik, meski hubungan pertemanannya dengan Sofjan Wanandi terukir lebih dari 40 tahun. Perkawanan Jusuf Kalla dan Sofjan Wanandi terjalin saat aktif menjadi pengurus Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI), Sofjan Ketua KAMI Jakarta, sementara Kalla Ketua KAMI Makasar. Kalla melihat Sofjan Wanandi berketetapan hati pada gayanya yang selalu berbicara meletup, kritis, dan menyampaikan pendapat secara langsung. “Dia tidak khawatir kalau kritiknya itu membuat banyak pihak tidak nyaman. Ia selalu berjalan dengan kebenaran yang dia yakini,”
Judul
: Sofjan Wanandi Aktivis Sejati Editor : Abun Sanda Penerbit: PT Kompas Media Nusantara Terbit : Maret 2011 Tebal : xxiv + 584 halaman ISBN : 978-979-709-558-1
tutur Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Oleh kawan sejawat, sesama pengusaha, Khoen ibarat telah ditahbiskan tampil sebagai wakil mereka. Pendiri Barito Pacific Prajogo Pangestu dan pendiri Salim Grup Sudono Salim mengakui sosok Sofjan sangat pas menyuarakan aspirasi pengusaha. “Bagi para pengusaha, kami butuh juru bicara yang paham dengan apa yang dibicarakannya dan pelobi ulung. Itu semua ada di diri Sofjan Wanandi,” kenang Prajogo. Soal lobi-lobi, Sofjan memang dikenal jago. Pergaulannya cukup luas, dia mudah akrab dengan duta besar negara asing yang bertugas di Indonesia, kawannya tersebar di lima benua. Catatan mengenai Sofjan Wanandi terangkum dalam buku bertajuk Sofjan Wanandi Aktivis Sejati terbitan PT Kompas Media Nusantara. Buku yang dikemas dalam kurun waktu 3 bulan ini, tak satu pun memampang tulisan dan gagasan Sofjan Wanandi. Semua tulisan merupakan catatan para kolega dan sahabatnya. Ada sekitar 128 tokoh internasional maupun nasional yang berasal dari kalangan akademisi, politikus, jurnalis senior, pelaku bisnis, tokoh masyarakat, hingga pejabat pemerintahan yang memberi pandangan pada sosok aktivis satu ini. Sofjan hanya berharap buku setebal 584 halaman ini menjadi pegangan bagi generasi muda, terutama warga keturunan, agar tampil berani di panggung politik dan ekonomi bangsa. (
[email protected])
Babak paling berat dalam hidup antan Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Soetrisno Bachir menggambarkan keterlibatannya dalam dunia politik. “Mungkin juga babak paling berat dalam hidup saya,” ujarnya dalam peluncuran bukunya Soetrisno Bachir: Terus Melangkah—Kesaksian Politik dan Gagasan Solusi Bangsa sekaligus peringatan ulang tahun ke-54, pekan lalu. Buku setebal 254 halaman itu merupakan kumpulan tulisan maupun
M
BISNIS/KELIK TARYONO
gagasan dan pemikiran Soetrisno selama perjalanan berkiprah dalam dunia politik. Buku dengan sampul foto Soetrisno Bachir berlatar belakang warna merah menyala tersebut juga menampilkan perjalanan hidup SB sebagai pengusaha, pemilik dan pimpinan belasan perusahaan, serta kiprah terbarunya melalui Yayasan Soetrisno Bachir dan Solusi Bangsa Center. Sutrisno mengaku tidak menyesal atas keputusannya menekuni dunia politik, bahkan ketika memutuskan berhenti dari ruang lingkup politik. “Bukan karena kecewa atau sakit hati, melainkan 5 tahun
memang sudah cukup mengabdikan diri dalam partai,” jelasnya. Soetrisno tidak ingin kegiatannya saat ini dipolitisasi, termasuk peluncuran bukunya. Saat ini, Soetrisno memilih menekuni dunia yang membesarkannya yakni wirausaha. Sejumlah tokoh PAN hadir dalam perayaan ulang tahun Soetrisno, diantaranya Bima Arya, ekonom Aviliani dan sejumlah tokoh lain. Soetrisno akan menunggu hingga 2012 untuk memutuskan apakah dirinya akan kembali lagi ke panggung politik. ”Keputusan itu akan saya tentukan pada 2012,” ujarnya.
Saat ini, lanjutnya dia masih fokus pada kegiatan kewirausahaan serta aktivitas sosial yang tengah ditekuninya. Dia mengaku tengah membangun lembaga keuangan mikro yang fokus pada kaum perempuan. “Masih ada waktu 2 tahun lagi. Saya lebih memilih fokus pada aktivitas sosial saya,” katanya. Soetrisno mengatakan dirinya adalah etalase terbuka yang bisa dibaca oleh siapa pun. “Saya adalah etalase terbuka yang bisa dibaca oleh siapa pun. Noda atau aib saya tidak pernah saya tutupi, mengalir saja,” katanya seperti dikutip Antara. (STEFANUS ARIEF S.)
32 Edisi Minggu Bisnis Indonesia 17 April 2011
PESIAR
FOTO-FOTO: BISNIS/APRIKA R. HERNANDA
Surga terakhir di
Papua Barat APRIKA R. HERNANDA Bisnis Indonesia
E
Waigeo
Batanta
Sorong
Salawati
Papua
Misool
uforia menyerang seluruh camera persons stasiun televisi dalam perjalanan ke Raja Ampat, Papua Barat akhir Maret. Semua kamera disematkan pada tripot lalu mereka beraksi in frame, bak reporter. Bahkan, Arie Yudhistira, seorang fotografer koran nasional, tidak berhenti meracau sambil terus merekam panorama dengan kamera Canon EOS-1D Mark III di tangannya. Seperti orang lupa diri, dia tidak lagi berpikir framing agar estetika bidikannya maksimal. “Tidak perlu pakai framing, di sini seperti surga, semua bagus,” pekiknya sesampainya di Puncak Wayag II di Pulau Wayag,
Raja Ampat setelah 30 menit free climbing di bukit karang terjal dan tajam berelevasi vertikal setinggi 110 meter di atas permukaan laut (mdpl). Di situlah ikon Raja Ampat, salah satu destinasi wisata selam dan bahari kelas dunia yang berada di Papua Barat. “Belum sampai Raja Ampat kalau belum naik ke Wayag,” kata Marcus, pria asli Suku Kawei, penduduk asli di sekitar Pulau Wayag, yang menjadi pemandu perjalanan itu. Kawasan konservasi taman nasional laut ini sudah lama menjadi top hit. Uji saja popularitasnya dengan search engine. Jika pencarian
Raja Ampat merupakan salah satu destinasi wisata selam dan bahari kelas dunia yang berada di Papua Barat. situs dengan keyword Bunaken berhenti di angka 996.000, maka pencarian Raja Ampat menembus 1,18 juta situs yang pernah menyebutnya. Untuk menjangkaunya, pintu masuk utama kabupaten baru dari pemekaran pada 2003 adalah Kota Sorong dengan Bandar Udara Eduard Domine Osok. Sejumlah maskapai nasional, seperti Merpati Airlines, Lion Air, Express, dan Susi Air, sudah menerbangi Sorong dari dan ke kotakota besar seperti Jakarta, Surabaya, Makassar, Manado, dan Jayapura. Dari Sorong, perjalanan dilanjutkan ke ibu kota kabupaten, Waisai, di Pulau Waigeo. Waigeo adalah satu dari empat pulau besar, selain Batanta, Misol, dan Salawati, yang dimitoskan sebagai jelmaan empat raja yang berkuasa sehingga disebutlah daerah itu dengan nama Raja Ampat. Sorong—Waisai ditempuh dengan feri selama 3 jam. Ada lima kapal berjadwal reguler satu trip per hari pulang pergi dengan harga tiket
PESIAR
Papua seharga ratusan euro. Memang mahal untuk kantong rupiah, tetapi sepanjang mata memandang yang tampak adalah laut biru tenang dengan batas horizon langit cerah berawan sempurna. Semakin dalam ke Raja Ampat, pulau kehijauan dengan topografi berbukit dan vegetasi alami bakau ataupun kelapa.
Terlihat jelas
FOTO-FOTO: BISNIS/APRIKA R. HERNANDA
Rp120.000 per orang. Alternatif lain adalah sewa speedboat dengan kapasitas penumpang hingga 15 orang seharga Rp3 juta per hari. Di ibu kota kabupaten, kota kecil yang sederhana, sejumlah penginapan tersedia dari yang sekelas motel sampai cottage, Acropora, yang dikelola pemerintah daerah dengan tarif Rp550.000 per malam. Pilihan lain yang lebih mewah adalah resor di pulau-pulau lain yang dikelola pengusaha asing, seperti di Kri Island milik Papua Diving dengan tarif kamar 75 euro-250 euro per malam, atau bermalam di kapal (live a board) dengan Pearl of
Di pesisirnya, pantai pasir putih landai dengan ombak kecil dan air laut jernih kehijauan. Visibilitas maksimum sehingga aneka jenis karang dan ikan pun dapat terlihat jelas hingga kedalaman 5 meter dari atas dermaga. Setidaknya 1.600 aneka jenis karang, baik soft coral atau hard coral, hidup di kawasan ini dengan kondisi 80% terjaga bagus. Ini menjadi habitat 1.400 ikan karang (reef fish), seperti parrotfish, butterflyfish, sweetlips, anemonefish, kerapu, napoleon atau lobster yang banyak ditemukan di Raja Ampat. Pemandangan bawah laut lainnya, beragam
33 Edisi Minggu Bisnis Indonesia 17 April 2011
hewan invertibrata seperti nudibranch, pigmy, porcelain crabs, dan crystal mantis seperti berserak di slope dengan kedalaman 10 meter – 12 meter yang terlihat tanpa repot-repot muck diving. Jika berkesempatan menyelam lebih dalam hingga 18 meter – 20 meter, schooling fish atau ikan-ikan yang bergerombol seperti barracuda, bahkan spesies ikan besar, seperti stingray dan Manta ray menjadi atraksi utama di kawasan seluas total 50.000 km2 dengan puluhan dive site. Penyelam laut dalam dengan keahlian khusus (deep dive) hingga 40 meter dapat menemukan ship wreck atau pesawat sisa Perang Dunia II yang karam menjadi laboratorium karang buatan. Tentu saja, untuk menikmati kehidupan di bawah laut, Anda harus memiliki license menyelam karena hanya mereka yang telah terlatih yang boleh menguji nyali di laut yang kadang berarus hingga 5 knot (drift dive) dengan jarak pandang (visibility) minimum karena banyak plankton. Jangan lupa, sisihkan Rp250.000 atau Rp550.000 untuk wisatawan asing sebagai tanda masuk. Imbalannya, pin Raja Ampat menjadi bukti kepedulian Anda untuk kepentingan konservasi dan pemberdayaan masyarakat demi surga terakhir Papua Barat. (
[email protected])
RENDEZVOUS
31 Edisi Minggu Bisnis Indonesia 17 April 2011
RENI EFITA HENDRY Bisnis Indonesia
Kopi lokal di kafe modern M
enyerumput secangkir kopi sudah menjadi sebagian gaya hidup orang perkotaan yang dikemas modern. Pergeseran itu sudah lama terjadi. Indonesia terkenal sebagai penghasil biji kopi jenis arabika terbesar ketiga di dunia. Ironisnya kebanyakan kafe kopi modern yang mengelola biji kopi menjadi minuman bergengsi itu berasal dari luar negeri. Hanya sedikit jaringan kafe kopi modern yang khusus menyajikan kopi lokal. Secara berangsur-angsur, kedai kopi lokal yang modern mulai tumbuh. Sebut saja Jakarta Coffee House. Bagi Anda penggemar kopi dapat menikmatinya. Lokasinya berada di kawasan Cipete, Jakarta Selatan. Ruangannya dirancang dengan mengambil inspirasi dari gudang kopi. Di sudut kiri pintu masuk terdapat beberapa karung goni biji kopi kering dan di sampingnya terdapat mesin penggiling kopi, sehingga pengunjung dapat menyaksikan proses penggilingan kopi. Di sisi bagian belakang ruang tersebut berfungsi sebagai bartender tempat
FOTO-FOTO: BISNIS/RENI EFITA HENDRY
pembuatan minuman yang dapat disaksikan secara langsung oleh pengunjung. Pengunjung dapat memperhatikan proses penggilingan kopi sampai pada pembuatan minuman kopi. Ruangan ini dirancang dengan nuansa gudang kopi yang permanen dan memiliki seni. Tiang-tiang kafe itu dibangun dari susunan batu bata yang menonjolkan tekstur aslinya. Satu sisi dinding hadir dengan warna kuning gold yang dipadukan warna merah kecokelatan yang dikombinasikan dengan lantai dan platfon dari kayu yang berwarna cokelat. Begitu pula dengan meja dan kursinya terbuat dari kayu yang warna cokelat. Warna cokelat kopi mendominasi ruangan. Para pengunjug pun diberikan edukasi tentang warna dan aroma dari setiap jenis kopi yang digunakannya. Muhammad Bucher Tahirandru, Coffee Chief Jakarta Coffee House, mengakui pihaknya memperkenalkan diri sebagai penyaji kopi Arabika dengan menyajikan minuman dengan cita rasa tinggi. Pihaknya menghadirkan kopi-kopi yang berasal dari Aceh sampai Papua. “Biji kopi yang kami gunakan adalah biji kopi pilihan berasal langsung dari para petani yang kami proses dengan menggunakan micro coffe roaster,” kata Muhammad, yang akrab disapa Borie itu. Borie yang sudah berpengalaman sebagai barista di luar negeri itu menghadirkan empat jenis minuman kopi yang original dari berbagai daerah yaitu kopi Jawa, Lintong, Si Petung, Luwak, dan Wamena. Pihaknya menawarkan minuman kopi orisinal yang tidak dicampur dengan kopi asal daerah lain.
Tiga jenis kopi Kekhasan lainnya, dia menawarkan kopi blend yang menggabungkan tiga jenis kopi dari berbagai daerah untuk mendapatkan aroma kopi yang wangi, warna cokelat yang menarik dan rasa yang tidak terlalu asam. Dia menggunakan kopi Lintong dari Medan untuk mengambil kekentalannya, digabung dengan kopi Wamena Papua yang mengambil rasa asam yang sedang dan kopi Si Petung dari Java raung memiliki aroma yang kuat. Minuman kopi yang menjadi ciri khas kafe tersebut yaitu hot Richie burnt, hot chova cream, ice orange latte, san ice durians leaf. Pengunjung juga dapa menyaksikan pembuat minuman kopi. Misalnya, Hot Richie Burnt yang menggunakan sari kopi dicampur
Hanya sedikit jaringan kafe kopi modern yang khusus menyajikan kopi lokal. susu, gula yang di bagian atasnya ditaburi dengan caramel dan icing sugar. Bagian atas dibakar sehingga berwarna kecokelatan yang bisa dibentuk seperti lembaran daun yang berfungsi sebagai hiasan yang indah pada permukaan secangkir kopi. Aroma kopinya sangat kental, dan terasa manis. Kafe tersebut juga menyediakan pelayanan untuk mengedukasi pengunjung sehingga tamu yang datang tidak sekadar menikmati kopi, tetapi juga mendapatkan pengetahuan tentang komoditas hasil pertanian itu. Lain lagi dengan ice orange latte. Minuman ini dicampur dengan jeruk sehingga terasa perpaduan aroma kopi dan jeruk yang menyegarkan. Lalu ada pula minuman khasnya berupa ice durians leaf yang merupakan minuman dingin beraroma campuran kopi, durian dengan campuran rasa kopi, dan teh hijau. Selain menawarkan minuman signature kafe tersebut, pihaknya juga menyajikan berbagai pilihan minuman kopi hangat atau dingin dengan beragam pilihan campurannya. Untuk jangka panjang, kata BOD Jakarta Coffe House Acho Rahman, pihaknya tidak hanya menyajikan minuman kopi arabika dari berbagai daerah, tetapi juga menjadi pemasok ke kafe di Jakarta dan daerah. (
[email protected])
pick up point weekend edition STARBUCKS COFFEE JAKARTA Plaza Indonesia Pondok Indah Mall Jakarta Stock Exchange Plaza Senayan Mall Taman Anggrek Setiabudi Building 1 Kelapa Gading Mall Cilandak Town Square Duty Free Shop J-1 Mal Puri Indah Wisma BNI 46 Plaza Kampung Kemang Kamome Supermarke Kemang Square Plaza Semanggi Skyline Building Plaza Indonesia Ent. Center Kinokuniya Plaza Senayan Pasaraya Grande TIS Square La Piazza Wisma Metropolitan Mal Ciputra PIM 2 Cibubur Junction Rest Area KM 19, Bekasi Timur Wisma Sudirman Supermall Karawaci GKBI Margo City Shopping Centre Senayan City 1 Senayan City 2 Dunia Fantasi Formule 1 Wisma Mulia Grand Indonesia Oakwood Residance Duty Free Shop J-1 Gedung Ratu Prabu 2 Ruas Jalan Tol karang tengah JL. Pangeran Antasari No. 36 JL. KH Mas Mansyur Pacific Bay Building Lt.4 Pluit Junction Ground Floor Jln. Raya Perjuangan Kav. 8
cafe
SURABAYA Tunjungan Plaza 4 Galaxy Mall 2 Pakuwon Supermall Tunjungan Plaza 3 Jl. Adityawarman No.55 BOGOR Botani Square Bogor BEKASI Jl Cibarusah, persimpangan EJIP, Westlake TANGERANG Supermall Karawaci Bouleverd Gading Serpong Jln. Siloam no 6 Lippo Karawaci DEPOK Margo City BANDUNG Bandung Indah Plaza Bandung Supermal Chi-Walk Bandung Paris Van Java MEDAN Sun Plaza Medan BALI Hard Rock Hotel Bali Discovery Mall Legian (facing Paddy’s Club) SOGO Dept. Store Bali Collection YOGYAKARTA Plaza Ambarukmo
J.CO DONUTS & COFEE
Hotline Langganan: 57901023 ext 515 Hotline Iklan: 021 7064 3688, 5790 1023 ext 520 Toll Free: 0800 1 247647
JAKARTA Mal Kelapa Gading II Plaza Semanggi Margo City, Depok Senayan City Mal Taman Anggrek Mangga Dua Square Mal Artha Gading Bintaro Plaza Metropolitan Mal Pondok Indah Mal 1 Plaza Kalibata Sumarecon Mal Serpong BOGOR Botani Square Bogor
BANDUNG Cihampelas Walk Istana Plaza Paris Van Java Bandung Supermal MAKASSAR Mal Panakkukang PALEMBANG Palembang Indah Mal PEKAN BARU Mal SKA BATAM Mega Mal Batam Center MEDAN Sun Plaza SURABAYA Plaza Surabaya Mal Galaxy Supermal Pakuwon Indah
Wisma Mulia Wisma GKBI SURABAYA Tunjungan Plaza 3 Galaxy Mall BANTEN Lippo Benton Juntion
CAFÉ OH LA LA BANDUNG Bandung SuperMall
EXCELSO JAKARTA Blok M Plaza Plaza Indonesia Kelapa Gading Mall 2 Wisma Dharmala Sakti Mega Mall Pluit Town Square Cilandak Kelapa Gading Mall 3 Senayan City
F: BAR & BISTRO Plaza Indonesia Dairy Queen Plaza Indonesia
BREW & CO
GELARE CAFÉ
Cilandak Town Square Menara DEA, Mega Kuningan Menara Kebon Sirih Menteng Formule 1 Menara Arcadia, TB Simatupang
DAPOER POETRI DELIFRANCE Cilandak Town Square The Cream & Fudge Factory Senayan City, LG
MOTHER’S COOK Cilandak Town Square
BRAKE CAFÉ Cilandak Town Square
2ND KITCHEN Cilandak Town Square
TARTINE CAFÉ BANDUNG Setiabudi Building Bandung Supermal Istana Plaza Plaza Dago
Cilandak Town Square
SURABAYA Tunjungan Plaza II Tunjungan Plaza III Tunjungan Plaza IV Plaza Surabaya Galaxy Mal Supermal Pakuwon Indah Pakuwon Trade Center
DOME
MEDAN Sun Plaza Mega Mal Batam Center
Cilandak Town Square Mall Artha Gading Plaza Indonesia Cilandak Town Square TIS Square
TAKIGAWA RESTO La Prisma@ La Piazza the lifestyle center Gedung Setiabudi One Senayan City Cilandak Town Square
KRISPY KREME DOUGHNUTS
KEmang Melawai Kelapa Gading Hayam Wuruk Tomang BSD Plaza Plaza Bintaro Jaya Dago, Bandung
MIDORI
BALIKPAPAN Mal FantasI Plaza Balikpapan
Mayestik Pondok Indah Kelapa Gading Puri Kencana Menteng Sahid Hotel Bintaro Bandung Anyer
THE COFFEE BEAN & TEA LEAF
WARUNG DAUN
PEKAN BARU Mal SKA
JAKARTA Plaza Senayan Cilandak Town Square Mall Kelapa Gading 3 Plaza Indonesia Mall Taman Anggrek Plaza Kemang 88 Pondok Indah Mall 2 & PI Mall Metro Senayan City TIS Square Trans TV Building Sudirman Plaza RS. Royal Taruma MID Plaza
BAKERZIN Plaza Indonesia
HARD ROCK CAFÉ Plaza Indonesia
GRAND MARIO Ratu Plaza
SOHO MUSIC Plaza Semanggi
CUP & CINO Plaza Semanggi
VERTIGO & X-LOUNGE Plaza Semanggi
EL JOHN EXECUTIVE LOUNGE
ZHUMA | JAPANESE
COFFEE TREE
SOLO Solo Square
Plaza Indonesia
TAMANI CAFE
Cilandak Town Square Jl. Jend Sudirman Kav.1 Jakarta La Piazza Jl. Bulevar Kelapa Gading
MALANG Plaza Araya
MAKASSAR Mal Ratu Indah Mal Panakkukang
BEPPU
Gedung Setiabudi One
CHATTER BOX CAFÉ
DOUBLE DECKER
BALI Bali Mall Mal Bali Galeria Int’l Departure, Bandara Ngurah Rai
Plaza Indonesia
Bandara Soekarno-Hatta Terminal 1B Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Bandara Soekarno Hatta, Terminal 2 F (Parai Smoking Lounge) Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru Bandara Syamsudin Noor, Banjarmasin Bandara Hang Nadim, Batam Bandara Sultan Mahmud Badarudin II, Palembang, Terminal Domestik (EL JOHN Exc. Lounge) Bandara Sultan Mahmud Badarudin II, Palembang, Terminal Domestik Lounge Atas (EL JOHN Exc. Lounge) Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Terminal Internasional (Sriwijaya Lounge) Bandara Selaparang, Lombok Mataram Bandara Supadio, Pontianak Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar Bandara Depati Amir, Pangkal Pinang Bangka Bandara H.AS Hanandjoeddin, Tanjung Pandan-Belitung Bandara Ngurah Rai, Internasional Terminal, Bali (Parai Cyber Lounge) Bandara Tjilik Riwut, Palangka Raya, Kalimantan Tengah (ISEN MULANG LOUNGE)
SEMARANG Mal Ciputra DP Mall
YOGYAKARTA Malioboro Mall Galeria Mal
Grand Indonesia
BALI Discovery Shopping Mall Kuta Square
Cibubur Junction BALI Mal Bali Galeria Bali International Airport
Prisma Sports Club, Kedoya Mal Galaxy, Surabaya Istana Kota Galeria, Bali Grand Indonesia Mal Artha Gading Cyber Park, Bekasi Mal Ciputra Seraya, Pekanbaru Kuta Square, Bali
Senayan City, Crystal Lagoo.
AVORIO RISTORANTE & BAR Plaza Senayan
GRAND MARIO CAFÉ & LOUNGE Ratu Plaza
TORAJA CAFÉ Pasaraya Grande
WAROENG PODJOK Pondok Indah Mall The Plaza Semanggi
MARIO’S PLACE Menteng Huis
MEZZO CAFÉ @TIMEBREAK The Plaza Semanggi
Kebayoran Lama & Menteng
TATOR CAFÉ
DANTE CAFÉ
Darmawangsa City Walk Menteng Huis
Mall Kelapa Gading Mal Ciputra Sumarecon Mall Serpong Supermal Karwaci
GLORIA JEAN’S COFFEE Plaza Indonesia Wisma 46 Kota BNI Ratu Plaza Plaza Semanggi Gajah Mada Plaza Palaza Adoram Kemang
BAKMI TOP 17 The Plaza Semanggi Pasar Festival Mall Metropolitan Bekasi
CAFÉ D AMOR Jl. Kemang Raya No.67
CREMA CAFÉ Oakwood Apartments, Jl. Mega Kuningan
Isi di luar tanggung jawab percetakan PT Aksara Grafika Pratama
35
HEALTH Pencegahan dini kanker usus besar
Edisi Minggu Bisnis Indonesia 17 April 2011
KLINIK
FITA INDAH MAULANI Bisnis Indonesia
YUL ISKANDAR
K
Psikiater
Tuntutan jabatan kerja Tanya: Dr Yul yth: Saya Wawan (30 tahun) karyawan swasta. Saya baru mendapat promosi menjadi assistant manager. Namun setelah menduduki jabatan ini, saya mulai sering sakit, dari mulai flu, pusing-pusing, dan maag, malahan sulit tidur. Sebelum promosi saya hampir jarang terkena penyakit. Apa penyakit-penyakit ini timbul karena pekerjaan saya ini? WAWAN, di Jakarta.
Jawab: Sdr Wawan Yth. Terima kasih atas pertanyaannya. Sepertinya yang Anda alami saat ini adalah masuk dalam kasus melampaui keadaan yang sering disebut dengan level of incompetence. Suatu keadaan di mana dari jabatan terdapat tuntutan baik internal maupun eksternal yang melebihi kemampuan seseorang untuk menyesuaikannya. Tuntutan dapat berasal dari orang lain, atasan, bawahan, karyawan, pelanggan, malahan mungkin keluarga, yang berisi harapan-harapan tentang bagaimana seseorang seharusnya melakukan sesuatu. Tuntutan di sini berkaitan dengan pekerjaan atau jabatan Anda yang baru. Pada saat ini mungkin Anda merasa posisi Anda sebagai assistant manager ini jauh melebihi kemampuan Anda. Harapan-harapan juga bisa berupa unjuk gigi sebagai assistant manager, nyatanya Anda tak punya kemampuan itu. Ketika tekanan tersebut mencapai puncaknya maka timbul reaksi tubuh, baik psikis, fisik maupun daya tahan yang menurun, dan mengakibatkan menjadi gejala- gejala penyakit-penyakit yang Anda alami. Pada saat tubuh berusaha untuk beradaptasi dengan keadaan baru, maka zat kimia (jahat seperti adrenalin, kortisol, dan radikal bebas) juga keluar dan hal ini yang menyebabkan tubuh menjadi mudah terkena penyakit seperti yang Anda sebutkan. Perlu diketahui di setiap level manajemen, selalu diperlukan daya pikir (kognisi) dalam bentuk ilmunya, atau cara melakukannya (teknologi) maupun variasi sesuai dengan keadaan yang disebut seni (arts). Pada tiga bidang itu Anda harus melihat di mana kelemahan Anda, apakah ilmunya, atau teknologinya atau seni mempergunakan (manajemen). Setelah Anda mendeteksi kelemahan Anda, cobalah tingkatkan bidang yang paling Anda kurang kuasai. Sering ada pelatihan pada tingkat Anda dan cobalah Anda ikut serta dalam berbagai pelatihan tersebut. Di samping itu Anda perlu melakukan pengurangan ketegangan yang dapat Anda lakukan sendiri di rumah. Dalam pengurangan ketegangan, individu diberi latihan relaksasi otot, meditasi atau latihan pernapasan. Jika semua telah Anda lakukan, tetapi ternyata bahwa kurang ada khasiatnya, maka sudah pada tempatnya Anda mencari bantuan baik pada psikolog atau psikiater.
anker, penyakit yang banyak dipelesetkan kepanjangannya menjadi kantong kering. Hal ini terjadi karena biaya pengobatannya dirasa besar dengan kemungkinan sembuh kecil. Padahal, dengan deteksi dini, penyakit ini mudah diobati, bahkan bisa dicegah. Ada beberapa jenis kanker yang bisa dideteksi sedini mungkin, salah satunya adalah kanker usus besar (kolon) dan usus pembuangan akhir (rektum) yang biasa disebut kanker kolorektal. Jenis kanker lainnya adalah kanker hati, payudara, dan leher rahim (serviks). Kanker kolorektal saat ini belum ditemukan penyebab pastinya, berbeda dengan kanker serviks yang disebabkan oleh virus sehingga bisa dicegah dengan melakukan vaksinasi. Sejauh ini para ahli melihat beberapa hal yang menyebabkan seseorang berisiko terkena kanker kolorektal, yaitu kebiasaan makan yang salah, kegemukan, memiliki keluarga dengan riwayat kanker, pernah terkena penyakit ini sebelumnya, memiliki polip di usus, dan jarang melakukan aktivitas fisik. Paulus Simadibrata, ahli Gastro Hepatologi mengatakan kanker kolorektal menempati urutan kedua penyebab kematian terbanyak dari penyakit kanker, sekitar 700.000 per tahun di dunia. Dia menjelaskan metode deteksi dini melihat kecenderungan seseorang terkena kanker kolorektal berdasarkan faktor risiko, apakah pernah terkena penyakit polip atau
SUMBER: WAWANCARA
anggota keluarga dekat (orangtua, anak, dan saudara satu derajat) yang pernah terkena kanker jenis ini. Polip pada usus diprediksi menjadi salah satu penyakit yang memicu hadirnya kanker kolorektal. Kanker jenis ini biasanya akan muncul 5 hingga 10 tahun setelah terkena polip. Paulus menambahkan 40% hingga 60% penderita kanker kolorektal ternyata pernah menderita penyakit polip yang berukuran lebih dari 1 cm, termasuk dalam jenis polip adenoma. Kanker ini juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti merokok. Polip di saluran cerna kecil biasanya tidak menimbulkan gejala dan mayoritas ditemukan secara tidak sengaja, tetapi jika ukurannya besar, biasanya disertai dengan timbul rasa nyeri. “Seseorang yang pernah memiliki polip lebih dari 1 cm harus melakukan evaluasi secara rutin seperti melakukan kolonoskopi setiap 2-3 tahun sekali, meskipun polipnya sudah diangkat,” ujarnya. Kanker kolorektal cukup banyak diderita oleh usia muda, di bawah 40 tahun, jumlahnya mencapai 28%, padahal kanker ini biasanya menyerang orang dengan usia di atas 50 tahun. Hal ini terjadi karena pola hidup.
Keseimbangan gizi Fiastuti Witjaksono, Spesialis Gizi Klinik Departemen Radioterapi RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) mengatakan keseimbangan gizi perlu dilakukan untuk mencegah maupun mantan penderita kanker ini. “Pola makan dan gaya hidup sehat
Kanker kolorektal di Indonesia cukup banyak diderita oleh usia muda di bawah 40 tahun. bisa memotong angka kejadian kanker kolorektal hingga 35%, sementara orang yang sudah menjalani pengobatan sebaiknya tetap memenuhi asupan makanan secara berimbang, jangan terpengaruh saran menghindari jenis tertentu,” ujarnya. Tubuh memerlukan 50% hingga 60% karbohidrat dari total kalori untuk mempertahankan metabolisme tubuh. Hindari manis yang banyak mengandung gula simpleks seperti minuman yang mengandung gula, madu, karena sudah cukup dengan karbo kompleks dalam makanan seperti nasi dan mi. Protein yang diperlukan tubuh sebanyak 10% hingga 15% dengan gabungan berimbang antara protein hewani dengan protein nabati. Tentu saja pilih protein hewani, seperti daging yang tidak berlemak. Kebutuhan lemak dalam tubuh cukup besar, sekitar 30%. Seimbangkan komposisi antara lemak jenuh seperti minyak goreng, lemak tidak jenuh tunggal seperti minyak zaitun dalam salad, dan lemak tidak jenuh ganda yang terdapat pada ikan. Spesial Gizi Klinik di RS MRCCC Siloam Semanggi ini menambahkan pada tahap awal kanker ini tidak memperlihatkan gejala spesifik, baru dalam perkembangan lebih lanjut menunjukkan gejala seperti pendarahan pada usus besar yang terlihat dari adanya darah pada feses saat buang air besar. Gejala lainnya adalah perubahan kebiasaan buang air besar, meliputi frekuensi dan konsistensi buang air besar seperti diare atau sembelit tanpa sebab yang berlangsung lebih dari 6 pekan. Perut juga masih terasa penuh meskipun sudah melakukan buang air besar. Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas dan rasa sakit di perut atau bagian belakang menjadi hal juga harus dicurigai. “Jika ada darah yang keluar dari tempat tidak seharusnya, seperti ada darah ketika buang air besar, sebaiknya segera periksakan diri karena pasti ada yang tidak beres pada tubuh anda,” ujar Imam Rasjidi, Spesialis Kebidanan dan Penyakit Kandungan serta Konsultan Kanker Kandungan RS MRCCC Siloam Semanggi. Kanker kolorektal memiliki beberapa pilihan terapi, bergantung pada dari kondisi pasien dan stadium penyakitnya, yaitu pembedahan atau operasi, radioterapi, kemoterapi, dan terapi fokus sasaran (targeted therapy). (
[email protected])