Pelayanan Publik Belum Penuhi Kebutuhan dan Kepuasan Majalah
Edisi 07, Juli 2013 M/Syawal 1434 H
Dinamika Rp. 10.000,-
KUB
ISSN 0216-0790
di Aceh
Mohon Perhatian Sehubungan dengan banyaknya tunggakan dan untuk kesinambungan penerbitan Majalah Santunan,
mohon biaya pengganti ongkos cetak majalah setiap bulan segera dilunasi, dan dikirim langsung ke rekening BRI Banda Aceh No. 00000037-01-002219-30-7 BSM Banda Aceh No. 7070777775 atas nama Majalah SantunaN
ISI
Majalah
Edisi 06, Juni 2013 M/Syakban-Ramadhan 1434 H
06-11 UTAMA
Dinamika KUB di Aceh
22
PERISTIWA
30
LENSA
32
TAFSIR Silaturrahmi di Bumi Sada Kata
38
MADRASAH ‘Laskar Pelangi’ dari Aceh Timur
12-21 KANWIL
Awali Kerja dengan Persuratan & Arsip Dinamis
40
OPINI
46
PUISI
48
CERPEN Aku, Harti, dan Cinta
49
35 ISLAMIKA
MUALLAF Jumlah Mualaf dari Etnis Latin Meningkat Pesat di AS
Hatta Rajasa: Pesantren adalah Sekolah Peradaban 52-53 STYLE
Langsing dengan Jalan Kaki
50
BAHASA ACEH
51
BAHASA INGGRIS
54
DAYAH Ramai Dikunjungi Santri dari Luar Provinsi
56
SOSOK Majelis Ta’limnya Dihadiri Ribuan Jamaah
>>REDAKSI
Bedah Editorial Majalah Santunan di Radio Serambi FM
Foto: Budi Fatria
H. Abrar Zym, S.Ag, dan Juniazi, S.Ag. M.Pd, masing-masing selaku Dewan Pengarah dan Pimpinan Redaksi Majalah Santunan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, tampil sebagai narasumber dalam bedah editorial Majalah Santunan di Radio Serambi 90,2 FM, Kamis (11/7). Bedah editorial kali ini mengulas tentang “Puasa Ramadhan Ibadah Unik” yang merupakan tajuk Majalah Santunan Edisi 6/Juni 2013. Dalam ulasan sepanjang satu jam yang dipandu host Serambi FM, Hendra Saputra, baik H. Abrar maupun Juniazi, mengulas seputar keunikan ibadah puasa Ramadhan, dibandingkan dengan ibadah lainnya seumpama shalat, zakat, shadaqah, berhaji dan sejumlah ibadah zahirnya. “Ibadah puasa ibadah yang sangat privasi dan super rahasia. Artinya, seseorang berpuasa atau tidak hanyalah ia dan Allah yang mengetahui. Dan puasa
adalah milik Allah dan Dia sendiri yang akan memberi ganjarannya,” ujar Juniazi yang mengutip hadits riwayat Nasai. Di samping itu, ulas mereka, banyak keunikan lainnya yang dimiliki dalam ibadah puasa ini. Bulan puasa bulan dibukanya pintu syurga, ditutup pintu neraka dan dibelengu syetan. Dengan berpuasa diampuni segala dosa. Saat puasa do’a lebih ijabah. Allah juga menjanjikan predikat taqwa kepada orang-orang berpuasa. Malam lailatut qadar, shalat tarawih, zakat fitrah cuma adanya di bulan puasa Ramadhan. Begitu pula, bau mulut orang berpuasa lebih harum di mata Allah daripada kesturi. Pada bagian lain kedua narasumber ini juga menjelaskan puasa Ramadhan banyak membawa berkah. Bulan yang mestinya,memberi inspirasi baru, motivasi baru dalam setiap akltifitas kehidupan ruhiyah setiap pribadi muslim. Bedah editorial yang dibingkai
dengan dialog ini juga menerima sejumlah telepon dari pendengar Radio Serambi FM. Ada sejumlah pertanyaan yang disampaikan tentang ibadah puasa Ramadhan tahun ini, termasuk pertanyaan hukum menyambut Ramadhan ke pantai, soal selesai shalat witir Tarawih boleh dilanjutkan dengan shalat sunat malam yang lain, yang dijawab dengan cerdas oleh kedua narasumber ini. Bedah editorial Majalah Santunan yang mengulas seputar editorial Majalah Santunan setiap terbit ini, hasil kerjasama dengan Harian Serambi Indonesia dan Radio Serambi 90,2 FM. Saat ini Majalah Santunan yang diterbitkan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh beroplah 15 ribu aksamplar, dicetak oleh di PT. Aceh Media Grafika dan didistribusikan oleh PT. Pos (Persero), rutin setiap bulan terbit menyapa komunitas Keluarga Besar Kemenag Aceh. [jun]
Redaksi hanya memuat surat, email, atau sms yang menyertakan identitas yang jelas, dan disampaikan dalam bahasa yang sopan. Demikian untuk dimaklumi.
04
Santunan Juli 2013
SALAM<<
Konflik Antar Umat Beragama Belum Pernah Terjadi di Aceh juniazi Sampai saat ini secara umum kondisi kerukunan umat beragama di Provinsi Aceh berjalan dengan baik dan harmonis. Sejarah telah menjelaskan, sejak zaman dahulu belum pernah terjadi konflik keagamaan yang serius di Aceh. Umat non muslim dapat hidup berdampingan dengan aman dan damai dengan masyarakat Aceh yang mayoritas muslim. Sampai saat ini masyarakat Aceh hidup dalam semangat multikultural yang didasari atas prinsip kesetaraan, toleransi, dan saling menghormati. Konflik di Aceh yang berlangsung selama kurang lebih 30 tahun lamanya, jelas terbukti bukan konflik agama, melainkan konflik sosial, ekonomi dan politik -- akibat ketidakadilan pusat terhadap Aceh. Tidak ada rumah ibadah yang rusak dan hancur akibat konflik Aceh. Selama konflik berlangsung, praktis Agama tidak masuk dalam ranah konflik. Pemberlakuan syariat Islam di Provinsi Aceh, yang sebelumnya oleh sejumlah pihak luar dikhawatirkan dapat mengganggu kerukunan hidup antar umat beragama di provinsi ini juga tidak terbukti. Pada prinsipnya syariat Islam tidak mengganggu kehidupan kerukunan antar umat beragama di Provinsi Aceh. Syariat Islam hanya diberlakukan kepada penduduk yang beragama Islam. Penduduk Aceh yang bukan beragama Islam, dihimbau untuk menyesuaikan diri dengan kehidupan masyarakat Aceh yang beragama Islam; seperti dalam berbusana, dan menghormati muslim dalam beribadah. Perberlakuan syariat Islam juga tidak melanggar kebebasan beragama dan melanggar HAM. Hal ini jelas termaktub dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 Tentang Pemerintahan Aceh, Bab XVII Pasal 127 Ayat (2) yang menyebutkan bahwa Pemerintah Aceh dan pemerintahan Kabupaten/ Kota menjamin kebebasan, membina kerukunan, menghormati nilainilai agama yang dianut oleh umat beragama dan melindungi sesama umat beragama untuk menjalankan ibadah sesuai dengan agama yang dianutnya. Kita melihat ada sejumlah faktor yang mendukung terciptanya kerukunan umat beragama di Provinsi Aceh, yaitu faktor sejarah dan budaya. Dalam lintasan sejarah, masyarakat Aceh dikenal dengan masyarakat kosmopilit. Masyarakat yang senang bergaul dan terbuka dengan bangsa-bangsa lain di dunia, tanpa membeda-bedakan agama dan etnis. Begitu pula dengan ajaran Islam. Masyarakat Aceh yang sejak zaman dahulu mayoritas muslim mengajarkan umatnya untuk hidup rukun dan damai walaupun tanpa memandang latar belakang budaya, agama dan etnis. Semangat otonomi khusus yang dimiliki Aceh hari ini, menjadikan Aceh lebih leluasa mengelola daerahnya sendiri. Disamping itu, adanya Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) pada tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota di Aceh menjadikan masyarakat Aceh hidup rukun dan damai dalam semangat keberagaman. Walaupun saat ini kerukunan hidup umat beragama berjalan
harmonis dan dinamis, namun ada riak-riak kecil terutama di internal umat beragama (khususnya Islam), seperti kasus aliran sesat, perbedaan dalam memahami teks-teks nash, bukan tidak mungkin --jika tidak dikelola dengan baik, Aceh juga masuk dalam wilayah konflik agama. Memang harus diakui, bahwa selama ini pemahaman tentang arti pentingnya menjaga dan memelihara kerukunan umat beragama baru di tingkat pemimpin dan elit pemerintah, majelis agama, pemuka agama, belum menyentuh masyarakat dan umat di lapisan bawah (grass root); Disamping itu, adanya krisis kepercayaan sebagian masyarakat terhadap pemerintah, menimbulkan sikap kurang simpati sebagian masyarakat dan memunculkan sikap saling curiga antar berbagai kelompok Masyarakat. Berkembangnya sejumlah paham keagamaan dan munculnya aliran sesat di sejumlah daerah di Aceh beberapa tahun terakhir, sebagai dampak arus globalisasi yang seringkali menciptakan ekslusifitas dan sensifitas kepentingan kelompok. Adanya kesenjangan sosial, ekonomi, dan politik serta pemilu Legislatif dan Pilpres yang akan berlangsung tahun 2014 juga dapat mengakibatkan pengikut agama terseret dalam arus persaingan, pertentangan dan permusuhan antar kelompok. Pada sisi lain, kita menyayangkan sikap pemerintah Provinsi dan sebagian besar pemerintah Kabupaten/Kota yang belum memberikan perhatian yang maksimal kepada Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) baik melalui pembinaan maupun anggaran dan fasilitas yang memadai. Padahal, latar belakang lahirnya FKUB adalah untuk menjawap persoalan disharmonisasi di dalam Masyarakat. Kita bersyukur, Kementerian Agama dalam hal ini telah melakukan upaya-upaya untuk mendorong peningkatan kerukunan umat beragama di Provinsi Aceh seperti; memperkuat landasan/dasar-dasar (aturan/etika bersama) tentang kerukunan internal dan antar umat beragama melalui dialog intern dan antar umat beragama serta antara umat beragama dengan pemerintah. Membangun harmoni sosial dalam upaya mendorong dan mengarahkan seluruh umat beragama untuk hidup rukun, menciptakan kebersamaan, saling mengormati dan toleransi; lewat dialog pemuda lintas agama, tokoh agama, pemuka agama, dialog multicultural. Juga menciptakan suasana kehidupan beragama yang kondusif dalam rangka memantapkan pendalaman dan penghayatan agama serta pengamalan agama yang mendukung bagi pembinaan kerukunan hidup intern dan antar umat beragama. Ke depan, kita berkeinginan kerukunan umat beragama, baik intern umat beragama, antar umat beragama dan antar umat beragama dengan pemerintah yang sudah kondusif ini tetap terpelihara dengan baik. Tidak hanya pemerintah saja yang bertanggung jawab menjaga kerukunan ini, namun semua kita umat beragama punya kewajiban dan tanggung jawab agar kerukunan ini tetap terpelihara dan langgeng tentunya.
Majalah Santunan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh. Pembina: Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh. Dewan Pengarah: Kepala Bagian Tata Usaha, Para Kepala Bidang Pada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh. Penanggungjawab: H. Akhyar, S.Ag, M.Ag. Pemimpin Umum & Pemimpin Redaksi: H. Juniazi, S.Ag, M.Pd. Sekretaris Redakasi: Muhammad Yakub Yahya, S.Ag, M.Ag. Redaktur Pelaksana: Zarkasyi Yusuf. Wakil Redaktur Pelaksana: Ahsan Khairuna, S.Sos.I. Sidang Redaksi: H. Khairuddin Aba, S.HI, Mulyadi Nurdin, Lc, Muzakkir, S.Ag, Drs. H. Abdullah AR, M.Ag, Alfirdaus Putra, S.HI, Drs. Taharuddin, MA, Dra.Hj. Suri Arniansyah, Drs. Mardin. Desain dan Tata Letak: Jabbar Sabil, MA, Khairul Umami, S.Sos.I. Bidang Usaha. Koordinator: Munawar, SE, Marketing dan Iklan: Alfaizin, MM, Sirkulasi: Amwar Citra Hutabarat, S.Sos, Bendahara: Darwin, SE, Keuangan: Zamzarina, A.Md. Staf Sekretariat: Nurbaiti, SH, Hartati, A.Md, Saiful Mahdi, Fadhlan Mursal, A.Md. Alamat Redaksi: Jl. Tgk. Abu Lam U No. 9 Banda Aceh. Website: http://aceh.kemenag. go.id. Email redaksi:
[email protected]. Email Usaha:
[email protected]. Telp. Redaksi: 085362367700. Telp. Usaha: 085277759339. Rekening: Bank Rakyat Indonesia No. 00000037-01-002219-30-7 a.n. Majalah Santunan; Bank Syariah Mandiri No. 7070777775 a.n. Majalah Santunan. Biro Daerah: Para Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota se-Provinsi Aceh Santunan
Juni Juli 2013
05
>>UTAMA
S
ebuah fakta sejarah yang belum terbantahkan sampai saat ini, bahwa masyarakat Aceh sejak zaman dahulu, masa kerajaan Islam sekitar antara abad ke VIII – XV dikenal sebagai masyarakat yang kosmopolit. Masyarakatnya sangat terbuka dengan masyarakat luar. Sangat menjunjung tinggi toleransi, cinta damai dan ramah. Setiap kelompok masyarakat dapat hidup berdampingan dengan damai. Toleransi menjadi basis sosial untuk berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Itulah sebabnya, pada abad-abad dimaksud, Islam dan Aceh mampu melahirkan dan mengembangkan peradaban yang tinggi. Hadirnya beragam etnis suku bangsa, agama, budaya, kultur, bahasa di Aceh, adalah sebagai pertanda hasyarakat Aceh sejak zaman dahulu adalah Masyarakat multicultural. Hadir dan berdirinya sejumlah rumah ibadah seperti masjid, gereja, vihara, kuil dan kelenteng, sebuah fakta sejarah bahwa toleransi kehidupan umat beragama di Aceh sangat toleran dan harmonis.
06
Santunan Juli 2013
Masyarakat Aceh adalah masyarakat majemuk. Masyarakat Aceh identik dengan Melayu dan Islam. Saat ini masyarakat Aceh hidup dalam semangat multicultural yang didasari atas prinsip kesetaraan, toleransi, dan saling menghormati. Nah, wajar saja kemudian dengan semangat multicultural itu, belum pernah kita mendengar dan membaca di Aceh pernah terjadi konflik agama, misalnya. Sehingga dapat dikatakan, kerukunan sesungguhnya adalah jati diri masyarakat Aceh yang telah tumbuh dan berkembang sejak zaman dahulu. Apakah dengan demikian Aceh tidak berpotensi konflik? Menurut para ahli, sebagai masyarakat majemuk Aceh mengandung potensi konflik karena ada perbedaan-perbedaan dan orientasi nilai pada masing-masing kelompok. Konflik akan muncul manakala perbedaan yang bersifat horizontal dipertajam oleh perbedaanperbedaan vertical. Dalam hal ini, apabila berbagai kelompok awalnya sudah memiliki
potensi perbedaan primordial, kemudian diikuti dengan kesenjangan penguasaan atas sumber-sumber daya alam, ekonomi, politik, dan teknologi, maka potensi besar konflik siap untuk meledak. Kemajemukan suatu bangsa seringkali menjadi faktor pemicu konflik, baik antar suku, budaya maupun agama. Mayoritas ummat manusia belum terbiasa rukun dalam perbedaan. Klaim bahwa diri atau kelompoknya yang paling benar dan perasaan superior dari sukun, budaya, kelompok, agama yang berbeda menjadi penyebab tidak ada toleransi dan kerukunan dalam hidup. Bahkan, satu sama lain cenderung ingin mendominasi. Latar belakang yang berbeda, tidak jarang menciptakan ketidakharmonisan dalam kehidupan berbangsa dan bermasyarakat. Menurut kami, ada sejumlah poten si konflik yang dapat mengganggu kerukunan hidup masyarakat di Aceh; 1) Isu pendangkalan aqidah dan pemurtadan, 2) Munculnya sejumlah aliran sesat, 3)
UTAMA>>
Aceh Aman dari Konflik Agama Peraturan Bersama Menteri dan pemba ngunan rumah ibadat non muslim, 4) Penerapan syariat Islam dan Qanun Jinayat, 5) Pemilu legislativ dan pemilu Presiden 2014. Pada bagian lain, ajaran agama sebagai modal dasar dalam kehidupan bermasyarakat di Aceh, mestinya menjadi alat perekat dan pemersatu untuk membangun keharmonisan umat yang lebih ideal di masa-masa akan datang. Untuk itu, peran pemuka agama dan tokoh agama dalam hal ini sangat besar dan penting. Pengaruh era globalisasi, reformasi di segala bidang kehidupan berbangsa dan bernegara, demokrasi politik dan desentralisasi pemerintahan dan otonomi daerah yang dialami masyarakat Aceh saat ini, jika tidak dikelola dan diberdayakan dengan baik akan member pengaruh pada kerukunan. Persatuan, kebersamaan, dan keutuhan harus tetap terjaga meskipun masyarakat kita berbeda agama, budaya, suku bangsa, daerah, partai politik, dan sebagainya.
Kemauan politik (political will) sangat penting dalam rangka meredakan konflik dan mencari solusi bagi perdamaaian dan kerukunan. Hal ini dapat terwujud jika ada kerelaanuntuk menyisihkan kepentingan pribadi, kelompok dan golongan demi terciptanya kondisi yang kondusif bagi kebersamaan dan permufakatan (rekonsiliasi) untuk saling menghargai dan toleransi. Terjadinya penghancuran budaya dan kearifan local serta lembaga-lembaga adat tradisional yang dilakukan oleh kebijakan dan aturan yang dibuat oleh pemerintah maupun yang dibawa oleh para pendatang dari luar mengakibatkan terjadinya kemunduran budaya dan nilai-nilai local yang ada di Aceh. Kerukunan harus menjadi cita-cita luhur setiap orang Aceh untuk meraih masa depan yang maju dan bermartabat. Kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat sulit maju dan berkembang manakala tidak terciptanya kondisi yang kondusif, kondisi damai dan rukun di
tengah masyarakat. Meskipun peningkatan kesejahteraan social dan ekonomi mesyarakat merupakan tuntutan prioritas dan mendesak dilakukan di Aceh, namun mewujudkan kerukunan dan kedamaian diantara sesama justru sangat penting. Sudah saatnya berbagai pihak untuk melakukan segala upaya yang lebih komprehensif dan terarah untuk menciptakan kehidupan yang rukun dan damai yang berkekalan di Aceh. Jika tidak, kita menyimpan bom waktu yang dapat meledak sewaktu-waktu. Sebagai bagian dari masyarakat Aceh, pers di Aceh dituntut untuk dapat menjaga kerukunan, kerharmonisan, persatuan dan kesatuan di tengah masyarakat melalui berita dan informasi yang disampaikan. Mestinya, di alam demokrasi pers harus berpikir cerdas untuk memilih dan memilah informasi mana yang dapat disajikan menjadi berita. Sebab tidak semua informasi bisa menjadi berita, meskipun memilki fakta yang kuat. [juniazi] Santunan
Juli 2013
07
>>UTAMA Drs. H. Ibnu Sa’dan, M.Pd, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh
Konflik, Karena tiada Empati Terhadap Perbedaan dan Keragaman Era reformasi telah membuka kran keterbukaan yang selama masa Orde Baru dianggap telah menyumbat saluran aspirasi, gagasan, saran, dan kritik masyarakat Indonesia. Era reformasi membuat masyarakat semakin terbuka untuk mengungkapkan gagasan, ekpresi, tindakan, yang terkadang dapat mencederai simbol-simbol keyakinan, kepercayaan, dan budaya kelompok lain, sehingga tidak jarang memunculkan konflik antar kelompok. Selain itu, ada pula kelompok yang melakukan penafsiran secara kritis terhadap teks-teks agama yang selama ini dianggap sakral. Penafsiran ini berujung pada pembentukan sekte, paham atau aliran baru yang mempraktikkan ritual yang berbeda, menyalahi, dan menyinggung keyakinan yang dianut oleh kalangan mainstreams. Tidak jarang, sekte, paham atau aliran inilah yang kerap menerima tindakan anarkis dari kelompok mayoritas yang kuat. Permasalahan ini kerap muncul kerena pemanfaatan kebebasan berekspresi secara berlebihan, tanpa mau mengenali, mengakui, dan menghargai hak orang lain. Dengan perkataan lain, konflik terjadi karena tidak ada empati terhadap perbedaan dan keragaman yang tumbuh dalam masyarakat. Karena itu, perlu dicari suatu strategi untuk menumbuhkan sikap
empati terhadap perbedaan yang muncul. Salah satu strategi yang dapat ditawarkan adalah pemberdayaan dan pemanfaatan dialog multikultural, Dialog multikultural ini merupakan metode sekaligus sebagai solusi yang sangat relevan dengan kondisi masyarakat kita yang multi budaya, etnis, dan agama. Sekarang, ketegaran kondisi Indonesia sering goyah karena terpaan provokasi dan politisasi pihak-pihak yang memanfaatkan kebebasan secara berlebihan. Tentu saja kita perlu segera merespons persoalan
tersebut secara cermat dan sungguhsungguh. Beberapa respon yang selama satu dekade ini muncul ditanah air kita ialah dengan mengenalkan dan menggunakan sejumlah pendekatan untuk mengatasi kekisruhan antarkomponen bangsa. Di antara pendekatan itu ialah liberalisme, pluralisme, dan multikulturalisme. Namun, dua pendekatan terakhir lebih diterima masyarakat daripada pendekatan pertama, bahkan dewasa ini mengerucut pada satu pendekatan saja, yaitu pendekatan multikulturlisme.
H. M. Nasir Zalba, SE, Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat Aceh
Perlu Terus Ciptakan Suasana Kehidupan Beragama yang Kondusif Saat ini, ada tiga kebijakan penting pemerintah dalam rangka memelihara kerukunan umat beragama di Indonesia yaitu; Memberdayakan masyarakat, kelompok-kelompok agama, lembagalembaga agama serta pemuka agama untuk memelihara kerukunan umat beragama agar mampu menyelesaikan sendiri masalah kerukunan umat beragama; Memberikan rambu-rambu dalam pengelolaan kerukunan umat beragama. Dan memberdayakan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Forum Pembauran Kebangsaan (FPK). Sejalan dengan kebijakan itu, Badan Kesbangpol dan Linmas Provinsi Aceh dalam hal ini telah melakukan sejumlah kegiatan dan program penting dalam rangka
08
Santunan Juli 2013
pembauran kebangsaan dan Kerukunan Umat Beragama ini dengan focus pada, yaitu; Perubahan paradigma pendekatan dalam membangun kerukunan antar umat beragama dari pendekatan formal, structural menjadi pendekatan humanis dan dialogis; Pembentukan dan Pemberdayaan Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) pada tingkat Provinsi dan Kabupaten/ Kota; Sosialisasi wawasan kebangsaan dan kerukunan umat beragama kepada siswa dan santri pada sejumlah Kabupaten/ Kota dalam Provinsi Aceh; Penyiapan draf Qanun Kerukunan Umat Beragama dan pendirian rumah ibadah, dan lain sebagainya.
Kita menyadari, walaupun hubungan antar umat beragama berjalan dengan baik dan harmonis di Provinsi Aceh, namun masih ada persoalan-persoalan di internal umat beragama khususnya Islam yang kelihatannya belum selesai. Seperti kasus munculnya sejumlah aliran sesat beberapa waktu terakhir di sejumlah daerah, yang dalam beberapa kasus yang terjadi menimbulkan anarkisme, kekerasan dan sempat merengut korban jiwa dan harta benda. Perbedaan pendapat dalam memahami teks-teks nash, bahasabahasa agama, dalam beberapa peristiwa sering memunculkan persoalan baru yang mengakibatkan perpecahan dan disharmonisasi di internal umat beragama.
UTAMA>> Saya meyakini bahwa solusi yang perlu terus dipelihara dan dikembangkan dalam mengatasi berbagai persoalan agama ialah melalui musyawarah atau dialog. Cara ini berfokus pada pembahasan dan penyelesaian suatu masalah secara egaliter. Semua peserta memiliki hak untuk mengemukakan pendapatnya bagi penuntasan persoalan itu Multikulturalis yaitu mengajak orang untuk menghormati kebudayaan, agama, komunitas etnik, serta kelompok-kelompok lainnya yang ada dalam masyarakat dalam spektrum yang luas. Multikulturalisme menawarkan perspektif kebudayaan dalam memahami perbedaan-perbedaan yang ada. Paham ini mendorong orang untuk menghormati pihak lain yang berbeda bukan karena pengakuan terhadap kebenaran agama mereka, tetapi karena setiap orang harus menghormati tradisi pihak lain dalam
Begitu pula belum adanya koordinasi, integrasi dan singkronisasi serta belum kuatnya regulasi dalam pelaksanaan syariat Islam di Provinsi Aceh menjadikan pelaksanaan syariat Islam belum berjalan maksimal. Untuk itu dalam kesempatan ini saya ingin mengajak pemerintah daerah, Kementerian Agama, Dinas Syariat Islam, Majelis Permusyawaratan Ulama, Organisasi Kemasyarakatan Islam, Pemimpin Agama, Pemuka Agama dan Tokoh Agama untuk memandang persoalan yang terjadi di internal umat Islam hari ini sebagai masalah kita bersama. Oleh karena itu, kita harus mencari akar masalah bersama-sama, mencari jalan keluar bersama-sama, dan berusaha mencegah berbagai potensi konflik dan menyelesaikan setiap masalah secara bersama-sama. Saya berharap niat untuk memelihara kerukunan baik di internal umat beragama, antar umat beragama menjadi komitmen kita bersama setiap umat beragama di Provinsi Aceh ini.
menyembah Tuhan mereka. Dengan demikian, multikulturalisme mencakup gagasan, cara pandang, kebijakan, penyikapan dan tindakan oleh masyarakat suatu negara, yang majemuk dari segi etnis, budaya, agama dan sebagainya, tetapi mempunyai citacita untuk mengembangkan semangat kebangsaan yang sama dan mempunyai kebanggaan untuk mempertahankan kemajemukan tersebut. Multikulturalisme yang demikian dapat memperkaya konsep, pendekatan, dan landasan dalam memelihara kerukunan umat beragama yang perlu dikembangkan secara nasional di negara kita. Karena itu, dialog multikultural diharapkan dapat melahirkan solusi yang mampu meminimalkan dampak multikulturalisme. Saya berpandangan bahwa kita sekarang sangat membutuhkan model pendidikan agama yang mampu membentuk cara pandangan terbuka, toleran, dan simpatik terhadap perbedaan. Namun di sisi lain, model itu harus mampu memperkokoh keyakinan dan praktik ibadah setiap umat beragama, mampu menampilkan budaya dan identitasnya yang unggul. Saya berkeyakinan model kurikulum 2013 yang ditawarkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dapat menjawab persoalan keragaman bangsa Indonesia. Sebetulnya, yang diperlukan dewasa ini ialah pendidikan multikultural yang mampu menanamkan cara hidup menghormati, tulus, dan toleran terhadap
keanekaragaman budaya hidup di tengahtengah masyarakat plural. Pendidikan yang membuat siswanya cerdas secara intelektual, spiritual, cerdas emosional bahkan cerdas secara sosial. Dengan pendidikan multikultural yang demikian diharapkan adanya kekenyalan dan kelenturan mental bangsa menghadapi benturan konflik sosial sehingga persatuan bangsa tidak mudah patah dan retak. Bangsa dan Negara tidak dihantui oleh konflik sosial, konflik agama maupun konflik etnis. Pendidikan multikultural menjadi sangat strategis untuk dapat mengelola kemajemukan secara kreatif, sehingga konflik yang muncul sebagai dampak dari transformasi dan reformasi sosial dapat dikelola secara cerdas dan menjadi bagian dari pencerahan kehidupan bangsa ke depan. Pendidikan yang dapat berperan dalam membentuk padangan siswa mengenai kehidupan dan meningkatkan penghargaan terhadap keberagaman. Saya meyakini bahwa solusi yang perlu terus dipelihara dan dikembangkan dalam mengatasi berbagai persoalan agama ialah melalui musyawarah atau dialog. Cara ini berfokus pada pembahasan dan penyelesaian suatu masalah secara egaliter. Semua peserta memiliki hak untuk mengemukakan pendapatnya bagi penuntasan persoalan itu. [ed.jun] (Disarikan dari makalah Kakanwil pada Dialog Multikultural untuk Membina Kerukunan Antarumat Beragama, beberapa waktu lalu di Kota Subulussalam)
Pada bagian lain, kami melihat dan menilai perlu terus dilakukan dialog-dialog, sosialisasi, penyuluhan yang integratif dalam rangka menumbuhkan kesadaran dalam masyarakat bahwa perbedaan suku bangsa, beda keyakinan, adalah sebuah realitas dalam kehidupan bermasyarakat.
Perlu terus diciptakan suasanan kehidupan beragama yang kondusif dalam rangka memantapkan pendalaman dan penghayatan agama serta pengamalan agama yang mendukung bagi terbinanya kerukunan hidup intern, antar dan antara umat beragama dengan pemerintah. [jun]
Santunan
Juli 2013
09
>>UTAMA H. Habib Badaruddin, S.Sos, Kepala Bagian Tata Usaha Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh
Insya Allah, Tahun Ini Kanwil Bangun Kantor Sekretariat Bersama FKUB Singkil Salah satu tugas penting Kementerian Agama adalah peningkatan kualitas kerukunan umat beragama. Maka oleh karenanya, sesuai dengan PMA Nomor 13 tahun 2012 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Kementerian Agama, tugas pembinaan kerukunan umat beragama menjadi salah satu Sub Bagian pada Bagian Tata Usaha Kantor Wilayah Kementerian Agama. Sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 dan 9 Tahun 2006, Tentang Pedoman Pelaksanaan Tugas Kepala daerah/Wakil Kepala Daerah Dalam Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragma, Pemberdayaan Forum Kerukunan Umat Beragama dan Pendirian Rumah Ibadat, bahwa tugas menjaga dan memeliharan
kerukunan umat beragama ini bukan semata-mata tugas pemerintah sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 dan 9 Tahun 2006. Adalah tugas dan tanggung jawab kita bersama sebagai umat beragama, pemuka agama, tokoh agama untuk menjaga dan memeliharan kerukunan ini. Harapan kita ke depan kerukunan harus menjadi cita-cita luhur dan jati diri masyarakat Aceh yang telah tumbuh dan berkembang sejak zaman dahulu. Setiap orang Aceh untuk meraih masa depan yang maju dan bermartabat. Kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat sulit maju dan berkembang manakala tidak terciptanya kondisi yang kondusif, kondisi damai dan rukun di ten-
gah masyarakat. Meskipun peningkatan kesejahteraan social dan ekonomi mesyarakat merupakan tuntutan prioritas dan mendesak dilakukan di Aceh, namun mewujudkan kerukunan dan kedamaian diantara sesama justru sangat penting. Saya berpikir, ke depan dalam rangka memeliharan kerukunan umat beragama ini dibutuhkan kerjasama yang intensif antara tokoh agama, pemuka agama, dengan pemerintah. Dibutuhkan kerjasama dan koordinasi yang selaras antara instansi pemerintah terkait pemberdayaan kerukunan umat beragama. Begitu juga dibutuhkan kesadaran umat beragama untuk saling menghargai perbedaan dan toleransi antara umat beragama. Pada bagian lain, saya menilai keberadaan
Dr. H. Sjamsul Rijal, M.Ag, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama Provinsi Aceh
Selama Ini yang Membantu FKUB Baru Kementerian Agama Sesuai amanat Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 dan 8 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pelaksanaan Tugas Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dalam Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama, Pemberdayaan Forum Kerukunan Umat Beragama, dan Pendirian Rumah Ibadat, saat ini telah terbentuk FKUB di Tingkat Provinsi berdasarkan SK Gubernur Aceh tahun 2010. Seluruh Kabupaten/Kota dalam Provinsi Aceh juga telah membentuk FKUB. Sesuai dengan PBM Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 dan 8 Tahun 2008, FKUB mempunyai tugas dan fungsi; Sebagai mitra pemerintah daerah dalam melaksanakan kewajibannya dan menjadi forum yang mandiri, yang mengemban tugas pokok sebagai forum dialog dan komunikasi antar umat beragama, guna terciptanya kerukunan umat beragama sesuai dengan nilai-nilai agama yang dianut masing-masing umat. Di samping itu juga mampu memelihara kerukunan intern, antar umat beragama dan antara umat beragama dengan pemerintah (trilogy kerukunan); memberdayakan FKUB dan memfasilitasi pendirian rumah ibadat, sesuai dengan kebutuhan nyata umat dan sungguh-sungguh dengan memperhatikan situasi dan kondisi lingkungan. Tugas
10
Santunan Juli 2013
berikutnya adalah membangun jaringan hubungan kerja yang harmonis dengan lembaga-lembaga terkait seperti dengan pemuka-pemuka agama, organisasi kemasyarakatan keagamaan, DPRK, dan instansi pemerintah setempat. FKUB Provinsi telah melakukan hal-hal penting selama kepengurusannya. Misalnya menghadiri sejumlah kegiatan sosialisasi, workshop, pertemuan-pertemuan dengan tokoh-tokoh agama, instansi pemerintah yang terkait. Termasuk, kita juga telah menyelesaikan sejumlah kasus-kasus internal umat beragama. Memang kita mengakui keberadaan FKUB ini terus terang
belum berjalan secara maksimal dan optimal. Hal ini tidak terlepas dari keberadaan lembaga FKUB belum dianggap penting oleh pemerintah daerah. Malah masih ada yang beranggapan FKUB tidak penting dan belum dibutuhkan. Begitu pula, FKUB belum mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerah, termasuk dukungan anggaran. Padahal ini amanat pemerintah, yang mengeluarkan SK pengurus juga pemerintah daerah. Selama ini yang membantu FKUB baru Kementerian Agama, di tingkat Provinsi kita bantu sebesar Rp.30. juta dan FKUB Kabupaten/Kota sebesar Rp.25 juta. [jun]
UTAMA<<
Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) yang telah dibentuk pada tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam Provinsi Aceh dalam hal ini menjadi lebih penting. Harapan kita ke depan FKUB ini dapat menjadi mitra pemerintah daerah dalam melaksanakan kewajibannya dan menjadi forum yang mandiri, yang mengemban tugas pokok sebagai forum dialog dan komunikasi
antar umat beragama, guna terciptanya kerukunan umat beragama sesuai dengan nilai-nilai agama yang dianut masing-masing umat. Juga FKUB harus mampu membangun jaringan hubungan kerja yang harmonis dengan lembaga-lembaga terkait seperti dengan DPRA/DPRK, instansi pemerintah setempat, ormas keagamaan, dengan majelis agama, pemuka agama, dan lain-lain.
Sebagai informasi, tahun ini Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh akan membangun Kantor Sekretariat Bersama FKUB di Kabupaten Singkil. Kita berusaha, melalui Kementerian Agama minimal setiap tahun kita dapat membangun kantor Sekber FKUB ini pada setiap Kabupaten/Kota di Aceh. Kami melihat ini sesuatu yang penting dalam rangka menjawab persoalan KUB di Singkil. Kita berharap, Pemerintah Aceh dan pemerintah Kabupaten/Kota juga dalam hal ini ikut mendukung pemberdayaan dan pembinaan FKUB baik di tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota di Aceh. Disamping itu pula, untuk membantu operasional FKUB tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota se Provinsi Aceh, Kementerian Agama telah menanggarkan bantuan biaya operasional setiap tahun kepada FKUB Provinsi sebesar Rp.30 juta dan FKUB Kabupaten/Kota masing-masing Rp.25 juta. Bantuan ini diharapkan dapat membantu FKUB dalam melaksanakan tugas-tugas operasionalnya di lapangan sebagai mitra pemerintah di bidang kerukunan ini. [jun]
Prof. Yusny Saby, MA, Ph.D, Guru Besar IAIN Ar-Raniry Banda Aceh
Pendidikan Kunci Perubahan dan Kerukunan Siapa pun yang bodoh akan selalu dijajah atau terjajah. Pendidikan segala-galanya untuk perubahan, pencerahan, dan pembebasan. Kebodohan cenderung mengubah, tapi dengan merusak dan anarkis. Kerukunan ditentukan oleh pola pikir dan didikan seseorang, juga dalam memilih pemimpinnya. Kalau proses lahirnya seorang pemimpin melalui teror dan intimidasi, maka proses tersebut tidak baik. Kalau ada yang ancam bakar rumah atau intimidasi lain, maka yang dipilih itu bukan pemimpin, melainkan penjahat. Karena itu, teror politik serta politik uang harus dilawan. Jika pemimpin sudah dipilih secara legal, dan menang secara sah, rakyat wajib mematuhi saat ia berada di atas jalur yang sesuai hukum. Tetapi jika pemimpin salah, maka wajib diingatkan, sebab sebagaimana dinukilkan dalam sebuah hadis, jihad paling besar itu adalah mengingatkan pemimpin yang zalim. Media massa juga berperan memberi penyadaran kepada masyarakat agar bisa selektif memilih pemimpin. Para pemimpin hendaknya mampu menerapkan aturan, seperti qanun yang kontroversial sekalipun secara kaffah dan tidak pandang bulu untuk menindak para pelaku nantinya. Dengan berbekal kesucian yang umat muslim raih di hari raya nanti, usai puasa, para pemimpin akan dapat mengemban amanah sebagai khalifatu fi al-
ardhi (kalifah di muka bumi-red) secara lebih bermartabat dan berperadaban yang mulia, juga rakyatnya. Khalifatu fi al-ardhi, di samping harus mengabdi kepada Allah, juga harus dapat juga me-manage bumi, seperti mengelola, memakmurkan, atau memimpin di atas bumi ini. Jadi, aksi teror bisa saja muncul di Aceh. Itu bisa karena ketidakpuasan masyarakat terhadap prilaku kaum elit yang tidak memihak kepada masyarakat. Bisa juga dipicu oleh buruknya pelayanan birokrasi kepada masyarakat, baik dari pemerintahan, rumah sakit, TNI, maupun Polri. Pelan-pelan
rasa tidak puas dan kekecewaan itu, bisa terakumulasi sehingga menimbulkan hal yang tidak baik dan mudah dipengaruhi. Teror dan teroris adalah dua kata yang punya makna berbeda. Mengapa saya memisahkan antara teror dan teroris? Karena teror timbul oleh adanya ketidakpuasan. Misal, seorang bawahan tidak puas dengan perlakuan atasannya kemudian meneror atasannya. Sedangkan teroris itu sudah memiliki idiologi atau sikap, terorganisir, berkelompok dengan paham-paham dan sifat tertentu yang dianut. Jadi, di Aceh tak ada teror. [yakub]
Santunan
Juli 2013
11
>>KANWIL
Awali Kerja dengan Persuratan dan Arsip Dinamis Orientasi Pembinaan Tata Persuratan Dinas dan Penataan Arsip Dinamis tahun 2013 dibuka Kabid Madrasah, Drs. Efendi, M.Si, atas nama Kakanwil, yang berlangsung di Hotel Grand Nanggroe, diikuti oleh 80 peserta dari jajaran Kanwil dan Kankemenag Kabupaten/Kota, termasuk utusan MI dan MA. Menurut Ketua Panitia, Zulfahmi, S.Ag, acara tiga hari (22-24/6) yang digelar bersamaan dengan acara Dialog Intern Umat Beragama oleh Subbag Hukum dan KUB itu, bertujuan untuk mewujudkan tata kelola persuratan dan arsip yang taat azas di lingkungan Kemenag. Pembukaan acara dihadiri juga antara lain oleh Kabid PD dan Pontren, H. Abrar Zym, S.Ag dan para Kasubbag dan Kasi. Atas nama, Kakanwil Efendi, M.Si, dalam sambutanya mengatakan bahwa, “Orientasi seperti ini sangat diperlukan untuk Kementerian Agama Provinsi Aceh, agar tata persuratan dan arsip menjadi teratur dan dinamis. Semua harus diatur dan tertata. Minum obat saja ada, tatanya, kalau tidak bisa cara, bisa celaka,” tamsil Efendi. Lebih lanjut, kata Pak Pen (sapaan untuk H. Efendi), “Jangan sampai Kementerian Agama Provinsi Aceh dibuat
malu akibat kesalahan tata persuratan dan arsip yang tidak teratur. Maka harapan kami keseriusan kita dalam bekerja , diawali dari tata persuratan dan arsip dinamis.” “Selama ini kita selalu bekerja ‘serius’ tapi hasilnya pura-pura, sedangkan bintang film bekerja ‘pura-pura’ tapi ‘serius’,” urai Kabid Madrash itu lagi. Dalam acara tersebut juga dihadiri narasumber dari Jakarta, Nina Rubiati,S.
Pd,M. Pd dan Herniaty, S.Kom dan narasumber dari Kanwil kemenag Provinsi Aceh (Drs. Mardin), mengenai Penataan Indeks Surat Dinas di lingkungan Kementerian Agama Provinsi Aceh. Acara tersebut berjalan sukses dan acara hingga penutupan, yang ditutup Senin oleh Ketua Panitia, Zulfahmi, S.Ag, yang juga mantan Staf Subbag Ortala dan Kepegawaian Kanwil. [juanda/yakub]
Update Data Askes, Donor Darah, dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis Bekerjasama dengan PT. Aseks (Persero), jajaran Kanwil Kemenag Aceh, Jumat (28/6), gelar aneka acara, sejak pikul 07.30 WIB, hingga selesai. Yang penting sekali, selain
12
Santunan Juli 2013
senan, makan bubur sehat, dan donor darah, ialah update data peserta Askes. “Program ini bagian dari program promotif dan preventif PT. Askes (Persero)
2013. Selain mempererat silaturrahim antara Kemenag dan Askes. Di antara PNS ada yang mau meng-update datanya dengan Askes. Mungkin ada anggota keluarga yang belum dientri selama ini, ini juga kesempatan,” sambung Muhammad Yakub Yahya, M.Ag, Plh. Kasubbag Informasi dan Humas Kanwil Kemenag Aceh. “Acara dipadukan dengan Senan Bersama, Senam Jantung Sehat, Snack Bersama (Bubur Bergizi), Update Data Peserta Askes, Pemerikasaan Kesehatan, dan Donor Darah. Diakhir dengan pengumuman Hadiah Gembira (doorprize), sambilan makan bubur, di halaman Kanwil,” jelas Zulfahmi, S.Ag, Kasubbag Umum Kanwil Kemenag Aceh. Sebagaimana biasa, jika tidak ada acara yang bersamaan di Kanwil atau kajian di Taman Sari, saban pagi Jumat, jajaran Kanwi Kemenenag, sejak awal 2012 sudah aktifkan Senam pagi. Selain itu kajian siang Rabu juga meriah. [juanda/fajriah/y]
KANWIL>>
Sanjungan Buat Amalan Kanwil Kemenag Rombongan Muhibbah Silaturrahmi Persekutuan Seruan Islam Selangor dan Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur ke Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh (18/6), tinggalkan kesan yang mendalam. Plh. Kakanwil Kemenag, Drs. H. Saifuddin AR, ceritakan kisah sejarah Aceh Malaysia, dan keintiman Sultan Aceh dan Pahang. Sebelumnya, rombongan selain menyaksikan objek wisata, menyantuni anak yatim di Bireuen (diwakilkan) dan di Markaz Dakwah Al-Ishlah Lueng Bata (pimpinan Tgk. Bulqaini). Selanjunya akan kembali ke Malaya, sebelum ke Museum Tsunami dan Lampuuk. Drs. Saifuddin, yang juga Kabid PAI Kanwil Kemenag Aceh ceritakan bahwa beliau juga teryta kini sebagai ‘kakek’ dari ‘cucu’, anak dari sepasang mahasiswa dan mahasiswa Aceh, yang dulu pernah menjadi ‘wali nikah’ bagi mereka yang pernah menetap di kediamannya dulu. Selain itu, Kakanwil juga jelaskan profil, tugas, dan fungsi Kanwil Kemenag. “Ada lebih 4.436.360 jiwa (98 %) dari warga 4.505.406 jiwa warga Aceh yang Islam. Selebihnya nonmuslim. Namun kerukunan terjaga selalu. Di sini ada juga FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama),” ujar Pak Din (sapaan H. Saifuddin). “Kami salut dan sanjungan sangat pada amalan Kanwil Kementerian Agama Aceh yang membantu pemerintah dan umat,” ungkap Ahmad bin Muhammad
dalam sambutan yang bernada guyon itu, didampingi Tuan Haji Ismalil Basri. Hebat sekali suasana Aceh, dan pembangunan umat Islam. Sambutan di sini juga meriah. Di sini penuh dengan papan bunga. Rupanya ada pernikahan. Nanti kita akan saksikan juga adat dan pelaminan di sini. Demikian gurauan ketua delegasi Tuan dan Puan itu, sebelum acara makan snack dan menyaksikan tradisi pernikahan di samping Aula Arafah. Kebetulan saat silaturrahmi di Aula Arafah Asrama Haji Banda Aceh itu sedang ada walimah antara warga Banda Aceh dan Bener Meriah. Pagi Selasa (9 Sya’ban 1434 H), Putra Wakil Direktur RSUZA Banda
Aceh dengan putri Wabup Bener Meriah langsungkan peresmian pernikahan di Asrama Utama Asrama Haji. Mereka menyanjungkan dengan rasa takjub dengan budaya Aceh, sehingga para wisatawan Malaya itu lama menanti, untuk berfoto bersama pengantin, walau di bawah pelaminan. Demikian gambaran Juanda, SHI, fotografer Humas Kanwil Kemenag Aceh. Syardan Jalil, pemandu wisata yang membawa rombongan Malaysia itu, akui ibuibu Selangor dan Kuala Lumpur itu ada yang sakit sebelum ke Aceh. Mereke rindu mau silaturrahmi ke Aceh. Alhamdulillah jelang berangkat, sehat-sehat sahaja. [yakub/ amwar/fajriah/juanda/gepe]
Marhaban Ya Ramadhan, Aceh Ramadhan Fair Dibuka Kabid PD Pontren Kanwil Kemenag Aceh, H. Abrar Zym, S,Ag, atas nama Kanwil Kementerian Agama Aceh, sampaikan taushiyah ‘Marhaban ya Ramadhan’ di Aceh Ramadhan Fair, di Taman Sari, Jalan Abu
Lam U – Jalan Tgk. Abdullah Ujong Rimba, depan Kantor Wilayan Kementerian Agama Aceh mewakili Kanwil Kementerian Agama (12/7). Saat pembukaan acara di lapangan yang
jarang sepi pengunjung (baik ada even maupun tiada) itu, juga dihadiri Ketua MAA (Majelis Adat Aceh), H. Badruzzaman Ismail, SH, M.Hum, Wakil Walikota, unsur SKPA/ SKPK, Pengurus Masjid Raya Baiturrahman, dan para undangan lainnya. Acara demi acara seperti ceramah, unjuk kebolehan antar delegasi, pameran produk dan seni, dan sesi lainnya itu, berlangsung sejak 12 Juli – 2 Agustus. Selain tauhiah puasa, Ustadz Abrar, dari Labuhan Haji, dan mantan Kakandepag Aceh Selatan itu, juga akhiri acara pembukaan Ramadhan Fair 1434 H, dengan memandu doa. Aceh Ramadhan Fair 1434 H itu juga dalam rangka pasar rakyat dan operasi pasar. Menarik juga, sejak acara dibuka sore Jumat (12/7) itu, selain memamerkan produk lokal, juga ada pemeriksaan kesehatan makanan yang dilakukan BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan) Banda Aceh. Juga ada Pustaka Keliling. [yakub/aba] Santunan
Juli 2013
13
>>KANWIL
Sukses, Seleksi PBSB Kemanag RI 2013
Sebanyak 59 santri Pondok Pesantren mengikuti seleksi Penerimaan Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) Kemenag 2013. Seleksi dilaksanakan di MAN Darul Ulum Banda Aceh. Seleksi PBSB merupakan kegiatan rutin Dirjen Pendidikan Islam Kemenag RI
yang bekerjasama dengan Kanwil Kemenag Provinsi. Untuk tahun ini, seleksi PBSB terlambat dilaksanakan yaitu pada bulan Juli (4 Juli), sedangkan tahun tahun sebelumnya dilaksanakan pada bulan April – Mei. Jumlah peserta yang mendaftar sebanyak 59 orang dari 7 Pondok Pesantren yang
Pinmas Monev Tata Kelola Data ke Kanwil Guna memantau dan mengevaluasi tata kelola data di Kanwil Kemenag Aceh, dua staf dari Pinmas berada di Banda Aceh, yang selama 3 hari bekerja di Kanwil, dan banyak dibantu data oleh Subbag Inmas (Informasi dan Humas). Keduanya ialah M. Rusydi Sani dan Muchlis, keduanya sebagai pelaksana pada Pinmas Kemenag RI. Demikian keterangan dari Drs. Zubaidi, M.Ed, Kepala Pinmas (Pusat Inmas/Informasi dan Hubungan Masyarakat) Kementerian Agama RI. Setiba di Kanwil dan malamnya ikut taraweh (juga ngopi) di Banda Aceh, paginya mereka diterima Pgs. Kakanwil Kemenag
14
Santunan Juli 2013
Aceh, H. Habib Badaruddin, S. Sos, di ruang kerjanya. Tim didampingi Kasubbag Inmas Kanwil Kemenag Aceh, H. Akhyar, M.Ag Banyak data yang didapati dari dua belah pihak, dari masalah praktik ibadah, haji, anggaran, update database, kepangkatan, dan wisata spritual di Banda Aceh. Namun ada keluhan dari tim Pinmas yang terungkap pada kita, antara lain data yang disuplay dari daerah lambat atau belum lengkap. Selain itu, data juga dikumpulkan dari Kankemenag per kabupaten/kota. Pgs. Kakanwil, H. Habib banyak menjelaskan perihal dinamika di Kanwil dan Kankemenag, juga soal gempa. [yakub/juanda]
tersebar dalam Provinsi Aceh, terutama Pondok Pesantren Terpadu. Jumlah ini masih sedikit dibandingkan dengan kuota (kuota soal) yang diberikan untuk Aceh, yaitu 40 untuk program IPA dan 80 untuk Program Keagamaan. Sementara Pilihan Perguruan Tinggi tempat kuliah adalah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UIN Maulana Malik Ibrahim, UIN Sunan Kalijaga, IAIN Sunan Ampel, dan IAIN Walisongo Semarang. Dari 59 Peserta seleksi, hanya 5 orang yang lulus, satu orang lulus pada UIN syarif Hidayatullah asal pesantren MUQ Bustanul Ulum Langsa, satu orang lulus pada IAIN walisongo semarang asal pesantren Ruhul Islam Anak Bangsa (RIAB), dan tiga orang lulus pada UIN Sunan Kalijaga, dua diantaranya adalah santri Pondok Pesantren Teungku Chiek Oemar Dian, dan satu orang santri Dayah Jeumala Amal. [zar/y]
Mulkam Zahri, Penyuluh Teladan Provinsi Aceh 2013
Aceh Besar akhirnya meraih Juara Terbaik I dalam Seleksi Penyuluh Agama Islam Fungsional Teladan tingkat provinsi Aceh 2013. Acara yang diadakan Bidang Penais Zawa Kanwil Kemenag Aceh (16-19/6), di Hotel Grand Nanggroe Banda Aceh, mengantarkan Mulkam Zahri, S.Ag ke ajang nasioanl. Mulkam, Penyuluh Agama Islam Fungsional pada Kecamatan Lembah Seulawah. Ia yang pernah menulis cerpen "Masjidku Meratap" (Santunan, 2012), berhasil menyisihkan 21 peserta lain -minus Simeulue-- pada tahun ini. Juara terbaik II adalah Ramadianawati dari Kabupaten Aceh Utara serta Hasyimi, S.Ag, sekaligus Ketua Pokjaluh pada Kabupaten Aceh Tengah menjadi juara terbaik III. Demikianlah penetapan tim dewan juri pada acara penutupan Seleksi Penyuluh Agama Islam Fungsional Teladan tingkat Provinsi (19/6). Hasil tersebut dibacakan oleh T. Ahmad, S.Ag yang juga Kepala Seksi Kemitraan Umat Islam, Pub Dakwah dan PHBI pada bidang Penais Zawa Kanwil. Ketua Panitia, Sayed Khawalid, S.Ag, MA, yang juga kepala Seksi Penerangan Agama Islam pada Bidang Penais Zawa Kanwil Kemenag provinsi Aceh sangat menaruh harapan kepada Juara Terbaik I agar mempersiapkan diri semaksimal mungkin untuk bersaing pada ajang Seleksi Penyuluh Agama Islam Teladan Tingkat Nasional 2013 yang pelaksanaannya direncanakan pada September mendatang [penamas/y]
Aceh Besar, Aceh Utara, dan Kota Subulussalam Juara Sebagaimana diumumkan Dewan Hakim yang dikoordinir Prof. Dr. Azman Ismail, Kafilah Aceh Besar meraih Juara Umum MTQ ke 31 di Kota Sada Kata. Sekretaris Panitia MTQ, Usamah Elmadny ke 31 sampaikan sebelum penutupan, “Ya, Aceh Besar juara umum.” Pengumuman ini disampaikan pada malam penutupan MTQ di Komplek Perkantoran Subulussalam. Sedangkan penutupan pelaksanaan MTQ ini sendiri dihadiri oleh Gubernur Aceh Zaini Abdullah. Sementara Juara II diraih utusan Kafilah Aceh Utara, sedangkan juara III diraih oleh Kafilah Kota Subulussalam. Piala Bergilir Gubernur Aceh itu langsung diserahkan oleh Gubernur Aceh dr. H. Zaini Abdullah yang diterima langsung oleh Bupati Aceh Besar Mukhlis Basyah yang didampingi Walikota Subulussalam Merah Sakti Gubernur Aceh dr. H. Zaini Abdullah saat menyampaikan pidatonya pada penutupan MTQ Aceh XXXI, memberikan Apresiasi setinggi-tingginya kepada Pemerintah Kota Subulussalam atas penyelenggaraan dan menyukseskan MTQ Aceh XXXI. Sama juga dengan aprsiasi saat pembukaan (23/6) oleh Wagub Aceh, Muzair Manaf “Kesuksesan pelaksanaan MTQ ini
jangan hanya dilihat dan diukur dari prestasi kejuaraan semata, tetapi juga dari sisi out put, yaitu sejauh mana kegiatan ini mampu memberi hikmah dan nilai tambah kepada semua kita dalam rangka peningkatan
KANWIL>>
pemahaman, penghayatan dan pengamalan nilai-nilai Al-Quran guna membentuk manusia Aceh yang beriman dan bertaqwa yang selalu melandasi kehidupannya dengan nilai-nilai Qurani,” ungkapnya. [yyy]
Segera Bentuk FKG, KKG dan MGMP PAI Salah satu langkah penting yang dilaksanakan Bidang Pendidikan Agama Islam (PAIS) untuk meningkatkan pembelajaran PAI di sekolah adalah melalui pengembangan Forum Komunikasi Guru (FKG) TK, Kelompok Kerja Guru (KKG) SD dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) SMP, SMA dan SMK sesuai Standar Operasional dan Prosedur (SOP) yang dikeluarkan oleh Dirjen PAIS Kemanag RI Tahun 2011. Langkah ini dipandang penting untuk peningkatan mutu pembelajaran PAI di Aceh. Karena, melalui wadah ini diharapkan guru PAI di Aceh dapat mengembangkan diri dan meningkatkan kompetensinya masingmasing. Untuk terlaksananya maksud tersebut, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh telah menyurati seluruh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/ Kota agar membentuk FKG, KKG dan MGMP PAI. Pengurus yang dibentuk terdiri dari pengurus FKG, KKG dan MGMP PAI Kecamatan (bagi jumlah sekolah yang mencukupi) / Rayon serta Kabupaten/Kota. Pembentukan pengurus FKG, KKG dan MGMP PAI Kecamatan/Rayon
dengan jumlah 8 sampai 10 sekolah atau disesuaikan. Menunjuk satu sekolah inti yang fasilitasnya memadai dan dua guru inti yang beranggotakan semua guru PAI masing-masing jenjang yang ada dalam kecamatan/rayon bersangkutan. Sedangkan pembentukan FKG, KKG dan MGMP Kabupaten/Kota dilakukan dengan menunjuk dua sekolah inti yang fasilitasnya memadai dan lima guru inti yang beranggotakan semua guru PAI yang ada dalam Kabupaten/Kota masing-masing. Susunan pengurus FKG, KKG dan MGMP Kecamatan/Rayon terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara dengan tiga bidang yakni Bidang Perencanaan dan Pelaksanaan Program, Bidang Pengembangan Organisasi, Administrasi dan Sarana Prasarana serta Bidang Humas dan Kerjasama. Sedangkan pengurus FKG, KKG dan MGMP Kabupaten/Kota terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Wakil Sekretaris, Bendahara dengan tiga bidang yakni Bidang Perencanaan dan Pelaksanaan Program, Bidang Pengembangan Organisasi, Administrasi dan Sarana Prasarana serta Bidang Humas dan Kerjasama. Bidang-bidang tersebut dapat dikembangkan sesuai kebutuhan.
Pengurus FKG, KKG dan MGMP PAI baik kecamatan/rayon atau Kabupaten/Kota yang telah dibentuk di SK-kan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama dengan lama masa jabatan 2 (dua) tahun. SK dapat juga ditetapkan secara bersama-sama dengan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota. Pengurus yang telah dibentuk agar menyusun visi, misi, program kerja, dan anggaran dasar. Untuk tertib adminsitrasi, setiap FKG, KKG dan MGMP PAI akan diberikan Nomor Pokok. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota menyampaikan usul penetapan Nomor Pokok FKG, KKG dan MGMP PAI baik yang telah lama dibentuk maupun yang baru, kepada Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh cq. Kepala Bidang Pendidikan Agama Islam dengan melampirkan, SK Penetapan Pengurus, Profil KKG dan MGMP, profil sekolah inti, biodata pengurus, biodata guru inti, rekomedasi sekolah inti, anggaran dasar, program kerja dan data anggota FKG, KKG dan MGMP PAI (nama, nip, golongan/ ruang dan tempat tugas). Usulan dimaksud telah diterima paling lambat tanggal 31 Juli 2013 (Mardin M.Nur) Santunan
Juli 2013
15
>>KANWIL
UN `Anak Dayah`, Jajaran Kanwil Ikut Monitoring Sejak Senin-Kamis (1-4 Juli), Ujian Nasional untuk ‘aneuk dayah’ yang ikut program Paket A/Ula, Paket B/Wustha, dan Paket C/ Ulya akan kembali digelar di masing-masing dayah salafi. Jajaran Kanwil Kemenag Aceh, bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Aceh, ikut memantau paket ini, yang untuk hari Senin (Paket A/Ula dan B/Wustha), dimulai dengan Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (pukul 13.30 – 15.30 WIB) dan Bahasa Indonesia (16.00 – 18.00 WIB). Pelajaran yang sama juga untuk Paket C jurusan IPS, IPA, dan Kejuruan. Khusus Kejuruan, hanya dua hari (1-2 Juli). Di Aceh, sampai 2010 di Aceh belum ada usia Paker C di dayah, tapi ada Kejuruan dan ditangani pihak PLS (Pendidikan Luar Sekolah Disdik). Jajaran Kanwil yang hanya ditujukan ke dayah, yang ada program pendidikan usia 7-12 tahun (Ula/A), usia 13-15 tahun (Wustha/B), dan usia 16-18 tahun (Ulya/ Paket C) itu terdiri dari beberapa Kasubbag, Kasi dan staf untuk setiap Kabupaten/Kota untuk memantau UN Kesetaraan Paket A dan B hingga Rabu (1-3 Juli) itu. Di antara yang hadir, Drs. Mukhlis Hasan (Kasi PD/Pendidikan Diniah Formal dan Kesetaraan Bidang PD Pontren Kanwil) ke Agara, Zulfahmi, S.Ag, MH (Kasubbag Umum) ke Aceh Barat, Drs. A. Rahman Hanafiah, M.Pd (Kasi PAI pada SMA/ SMALB/SMK Bidang PAIS Kanwil) ke Nagan, Muhammad Yakub Yahya, M.Ag (Staf Subbag Informasi dan Humas Kanwil) ke Aceh Selatan, Teuku Zulkhairi, MA (Staf
Seksi PD Formal dan Kesetaraan Bidang PD Pontren) ke Bireuen, Maimunsyah, S.Pd.I (Staf PD dan Kesetaraan) ke Pijay, Zarkasyi (Staf Seksi PD Pontren) ke Pidie, Bukhari, SE (Staf Subbag Umum Kanwil) ke Simeulue, dan M. Kharusman Efendi, SE (Staf Seksi Sistem Informasi PD Pontren) ke Kota Subulussalam. Hari kedua (Selasa, 2/7) akan diuji dalam Periode II (Periode I sudah sukses pada 15 April-18 Mei lalu) materi UN ini, ialah IPS dan IPA (Paket A), IPA dan Matematika (Paket B), Sosiologi dan Geografi (Jurusan IPS), Biologi dan Kimia (Jurusan IPA), serta
Matematika dan Bahasa Inggris (Kejuruan). Hari ketiga (3/7), akan diuji untuk Program Nasional bertajuk ‘Wajardikdas’ (Wajib Belajar Pendidikan Dasar) Sembilan Tahun, yang di dayah Aceh yang bukan menerapkan pola terpadu (salafi) sudah berjalan sejak 2003 ini, akan diuji kembali mata pelajaran Matematika (Paket A/Ula), serta IPA dan Bahasa Inggris (Paket B/ Wustha). Sedangkan yang lain, yang dipantau jajaran Disdik, akan diuji Ekonomi dan Bahasa Inggris (jurusan IPS), serta Fisika dan Bahasa Inggris (Jurusan IPA). [muhammad yakub yahya, monitoring ke aceh selatan]
Menjaring PAI Unggulan Kementerian Agama RI pada 2013 akan melakukan pemilihan sekolah unggulan Pendidikan Agama Islam di Indonesia. Pada tahun ini, penjaringan hanya dilakukan untuk tingkat SD dan SMP. Sedangkan untuk TK, SMA dan SMK, direncanakan dilakukan mulai tahun 2014 yang akan datang. Demikian dijelaskan Dr. Nafari M. Nir, MPd, Kasubdit SMP/SMPLB Dirjen PAIS Kemenag RI, yang khusus menangani PAI Unggulan pada Juni lalu di Jakarta. Lebih jauh ia menjelaskan, PAI Unggulan adalah program yang menyelenggarakan PAIS di SD dan SMP dengan memaksimalkan waktu yang tersedia selama jam pelajaran maupun di luar jam pelajaran dengan didukung ketersediaan dan berfungsinya masjid sekolah, perpustakaan PAI, laboratorium PAI dan semua warga sekolah.
16
Santunan Juli 2013
Selanjutnya disampaikan, PAI SD dan SMP Unggulan yang masuk nominasi 5 lima besar nasional, Kemenag RI pusat akan memberikan bantuan sebesar Rp. 225.000.000. Syarat menjadi PAI SD dan SMP unggulan antara lain, sekolah berakreditasi A, tersedia guru PAI yang proporsional dengan rombongan belajar, tersedia masjid/mushalla sekolah yang menyelenggarakan aktifitas keagamaan Islam termasuk shalat Jum’at, tersedia perpustakaan PAI, tersedianya laboratorium PAI, lembaga Rohani Islam (Rohis) yang aktif, terdapat kegiatan unggulan PAI dan memiliki beragam kegiatan ekstrakurikuler, peserta didik tidak pernah tawuran baik di sekolah maupun di luar sekolah, jumlah peserta didik muslim minimal 300 orang, memiliki prestasi PAI minimal tingkat Kabupaten/Kota dan terdapat program PAI
yang sudah terdokumentasikan. Jika syarat di atas terpenuhi, kepala sekolah membuat profil PAI SD dan SMP Unggulan. Profil berisi tentang identitas sekolah, identitas kepala sekolah, jumlah ruang belajar, nama guru PAI, jumlah peserta didik, daftar peralatan dan sarana ibadah, buku perpustakaan PAI, laboratorium PAI, peralatan pembelajaran, kegiatan kurikuler PAI, nama aktifitas keagamaan di sekolah, faktor-faktor yang dijadikan keunggulan pada SD dan SMP yang bersangkutan, prestasi lomba keagamaan yang pernah diraih dan foto sekolah dari depan, belakang dan samping kiri kanan. Bagi PAI SD dan SMP Unggulan yang memenuhi syarat akan dilakukan verifikasi ulang oleh Tim Provinsi dengan jadwal yang akan ditentukan kemudian. [mardin m. nur]
KANWIL>>
Wajib Teken Pakta Integritas
Untuk mencegah terjadinya KKN, diharapkan seluruh PNS di lingkungan Kementerian Agama Provinsi Aceh wajib menandatangani Pakta Integritas. Begitu pula pengawasan melekat mesti dilakukan oleh pimpinan unit kerja/Satuan Kerja pada masing-masing Kankemenag Kabupaten/Kota. Pimpinana Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh diminta untuk
membuat Tim Bantuan hukum Kementerian Agama untuk memberikan bantuan setiap ada kasus hukum yang terjadi pada jajaran Kementerian Agama Aceh. Inilah antara lain rumusan yang dihasilkan dari Workshop Peningkatan Kesadaran Hukum dan Pencegahan Tindakan Korupsi bagi Aparatur Kementerian Agama Provinsi Aceh Tahun 2013 (28-30/6) di Banda Aceh.
Tim perumus yang diketuai Drs. Saidi, B, Kasubbag TU Kankemenag Aceh Tengah dan Sekretaris H. Asnawi, S.Ag, dalam diskusi maraton selama beberapa jam, juga meminta Kakankemenag Kabupaten/Kota untuk melaksanakan kegiatan sosialisasi sadar hukum dan pencegahan korupsi kepada PNS dan aparatur di wilayahnya. Kakankemenag Kab/Kota juga diminta untuk mensosialisasikan reformasi birokrasi kepada PNS dan aparatur pada unit kerja dan Satker di wilayahnya. Disamping itu untuk mengantisipasi gugatan/advokasi pihak Lembaga Ombusdman, masyarakat dan lembaga lainnya, seluruh aparatur dan jajaran Kementerian Agama Aceh perlu meningkatkan kinerja dan pelayanan yang prima kepada publik. Kegiatan ini diikuti Kasubbag TU pada Kankemenag Kab/Kota di Aceh, pejabat dan aparatur pada Kanwil Kemenag Aceh, dan diisi oleh sejumlah narasumber dari aparat hukum dan akademisi ditutup Plh. Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Aceh, H. Juniazi, S.Ag, M.Pd, Minggu (30/6). [juniazi]
Pelayanan Publik belum Penuhi Kebutuhan dan Kepuasan Pola pikir dan budaya kerja belum mendukung birokrasi yang efisien, efektif, produktif, profesional dan melayani. Pelayanan publik belum memenuhi kebutuhan dan kepuasan masyarakat. Disamping masih banyaknya kewenangan yang overlapping dan disalahgunakan. Soal SDM aparatur, dan belum tepat fungsi dan sasaran organisasi birokrasi di negeri ini, demikian sejumlah permasalahan birokrasi di tanah air saat ini yang disampaikan Ir. Faizal Adriansyah, M.Si, Kabid Kajian dan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur IV
Lembaga Administrasi Negara Perwakilan Aceh, saat mengisi acara Workshop Peningkatan Kesadaran Hukum dan Pencegahan Tindakan Korupsi bagi Aparatur Kementerian Agama Aceh, Minggu (30/6) di Banda Aceh. Menurut Faizal, dalam rangka mempercepat proses reformasi birokrasi di tanah air telah dibuat grand design dan road map reformasi birokrasi dengan delapan perubahan yang diinginkan. Yaitu organisasi yang tepat fungsi dan tepat ukuran, tatalaksana, sistem, proses dan
prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien, terukur dan sesuai dengan prinsip-prinsip good governance. Peraturan perundangundangan, SDM aparatur, pengawsan, akuntabilitas,pelayanan publik yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat dan budaya kerja aparatur. Menurutnya road map reformasi birokrasi diperlukan dan menjadi instrumen penting yang memberikan petunjuk tentang darimana dan akan kemana perubahan dilakukan dalam rangka reformasi birokrasi. [juniazi]
UPKP Tingkat II, III, dan Ujian Dinas Tingkat III, Sukses Subbag Ortala dan Kepegawaian Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh langsungkan Ujian Penyesuaian Kenaikan Pangkat (UPKP) TK. II ,III dan Ujian Dinas Tingkat III (Rabu-Kamis, 18-20 Juni). Meskipun di luaran aula rintik hujan, dan peserta dari pelbagai daerah, acara di Aula Utama Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh itu, sukses. Ujian tersebut dimulai kemarin, hingga 20 Juni itu, diikuiti dengan serius oleh para peserata. “Jumlah peserta UPKP TK. II sebanyak 15 peserta, UPKP Tingkat III berjumlah 38 peserta, yang berasal dari seluruh Kakankemenag di Provinsi Aceh. Demikian jelas staf Subbag Ortala dan
Kepegawaian Kanwil, Mardhiah, SHI, dan Mardhiah, S.Pd.I. Dan ujian Dinas TK III 1, untuk peserta
dari Kakankemenag Abdya, adapun materi ujian yaitu ujian tulis, lisan, dan pemaparan makalah, [mardiana/juanda/y]
Santunan
Juli 2013
17
>>KANWIL
Rukyatul Hilal BHR Aceh Kanwil Kemenag Provinsi Aceh, melalui Bidang Urais dan Binsyar (Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah) dan Bidlitbang BHR (Bidang Penelitian dan Pengembangan Badan Hisab dan Rukyat) Provinsi Aceh melakukan Observatorium Hilal di Pantai Lhoknga untuk Ijtima dan Hilal Awal Ramadhan 1434 H (8/7). Dalam obsevasi hilal tersebut antara lain dihadiri oleh Pgs. Kakanwil Kemenag Aceh, H. Habib Badaruddin, S.Sos; Ketua MPU
Aceh, Drs. Tgk. H. Ghazali Mohd. Syam; Ketua MAA, Bazruzzaman Ismail; Sekretaris Dinas Syariat Islam Aceh, Usamah Elmadny; Ketua MPU Kota Banda Aceh, Drs. Tgk. H. A Karim Syekh; Kakankemenag Kota Banda Aceh, Drs. H. Ramlan, Kakankemenag Kabupaten ACeh Besar, Drs. H. Salahuddin, M.Pd; Kabid Penais Zawa, Drs. H. Bukhari, MA; Kasubbag Informasi dan Humas Kanwil Kemenag Aceh, H. Akhyar, M.Ag, jajaran Kanwil dan tokoh lainnya.
Virus, Arab Saudi Peringatkan Calhaj Gunakan Masker Pejabat Kesehatan Arab Saudi meminta jamaah haji untuk menggunakan masker di keramaian guna mencegah penularan virus korona MERS. Sejauh ini media Juli, 38 orang dilaporkan telah meninggal akibat virus tersebut di Arab Saudi. Lebih lanjut, Pemeritah Saudi juga menghimbau jamaah haji uzur dan yang mengalami penyakit kronis untuk
18
Santunan Juli 2013
membatalkan keberangkatan haji tahun ini, guna mencegah dampak kesehatan yang tidak diinginkan. Virus Korona MERS mulai terindentifikasi di wilayah timur tengah sejak September 2012, gejala yang ditimbulkan meliputi gejala flu biasa hingga gangguan pernafasan yang akut. [si/aba]
Menurut MABIMS Kemenag RI, 1 Ramadhan jatuh pada Rabu, tanggal 10 Juli 2013, karena ketinggian hilal belum mencapai kriteria untuk dirukyat (belum mencapai 20 derajat) dan belum pernah ada bukti empiris yang dapat melihat bulan di bawah 2 derajat, kecuali jika hilal tampak ketika dirukyat, maka kriteria ini berubah dan 1 Ramadhan juga jatuh pada Selasa, tanggal 9 Juli 2013. Hilal 1434 Hijriah • Ketinggian hilal sangat rendah berada pada posisi 0 derjat 06 menit 42 detik di atas ufuk untuk markaz Observatorium Hilal Pantai Lhoknga, Aceh Besar. • Posisi hilal berada pada azzimuth 287derjat 42’ 48” dari titik utara. • Hilal berada di sebelah kanan matahari atau sebelah kiri pemantau ketika matahari terbenam. • Ibadah Idul Fitri kali ini Insyaalah akan sama, yaitu pada Kamis 8 Agustus 2013, karena ketinggian hilal pada 29 Ramadhan telah berada pada posisi 2 derjat 53 aksen. Keputusan 1 Syawal tetap menunggu hasil Sidang Istbat Menteri Agama berdasarkan laporan Tim Rukyat yang telah disebar di seluruh Indonesia. [alfirdaus/yakub/ juanda]
Subbag Inmas Motori Sumbangan Spontan untuk Musibah Gempa Menindaklanjuti laporan dari beberapa Karyawan Kemenag di wilayah yang mengalami dampak serius dari gempa di Bener Meriah dan Aceh Tengah, Kasubbag Informasi dan Humas Achyar meminta disiapkan kotak amal spontan yang diedarkan di Kantin Kanwil dan Pos Piket Kanwil, Rabu (3/7). “Ini sebagai salah satu bentuk kepedulian dan keprihatian kita sebagai pribadi dan lembaga. Alhamdulillah banyak yang merespon secara positif,” kata Akhyar. Menurutnya, secara resmi Plh. Kakanwil Kemenag Aceh, H. Badaruddin S.Sos yang baru tiba dari tugas dinas di Jakarta akan melakukan rapat koordinasi terkait musibah gempa Bener Meriah dan Aceh tengah yang berimbas pada sarana pelayanan publik di wilayah setempat. “Kakanwil menyurati seluruh Kakankemenag untuk mengkoordinir pengumpulan dan penyaluran bantuan. Di samping itu, Kanwil juga akan mengirim tim untuk memantau dan memetakan kerusakan yang terjadi terhadap pelayanan publik keagamaan di likasi gempa,” jelas Akhyar. [aba]
KEMENTERIAN AGAMA RI SEKRETARIAT JENDERAL
Jalan Lapangan Banteng Barat No. 3-4 Jakarta Telepon 3811642, 3811654, 3811658, 3811679, 3811779 Fax 3812306 J A K A R T A 10710
Nomor : Sifat : Perihal :
B.II/4/Kp.02.3/1028/2013 Penting Kenaikan Pangkat Pemangku Jabatan Fungsional Penghulu dan Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kepada Yth. 1. 2. 3. 4.
Jakarta, 12 Juli 2013
Sekretaris Inspektorat Jenderal Kementerian Agama; Sekretaris Direktorat Jenderal Bimas Islam Kementerian Agama; Para Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi; Para Kepala Kantor Kementerian Agama Kab/Kota. Seluruh Indonesia
Bahwa untuk memperjelas proses Kenaikan Pangkat Jabatan Fungsional Penghulu dan Kepala KUA di lingkungan Kementerian Agama, dengan hormat kami sampaikan halhal sebagai berikut : 1. Berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor Per/62/M.PAN/2005 tentang Jabatan Fungsional Penghulu dan Angka Kreditnya, dijelaskan bahwa Penghulu adalah PNS sebagai pegawai pencatat nikah yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh Menteri Agama atau pejabat yang ditunjuk sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk melakukan pengawasan nikah/rujuk menurut agama Islam dan kegiatan kepenghuluan, selanjutnya Pengangkatan serta kenaikan pangkat/jabatan Penghulu dipersyaratkan dengan menggunakan angka kredit; 2. Berdasarkan Ketentuan Pasal 12 ayat (1) Peraturan Bersama Menteri Agama dan Kepala BKN Nomor 14A dan Nomor 20 Tahun 2005 tentang petunjuk pelaksanaan jabatan fungsional Penghulu dan angka Kreditnya dijelaskan bahwa PNS yang diangkat dalam jabatan Penghulu tidak dapat menduduki jabatan rangkap, baik dengan jabatan fungsional lain maupun dengan jabatan struktural, selanjutnya ketentuan ayat (2) dalam Peraturan yang sama dinyatakan bahwa Penghulu dapat diberi tugas tambahan sebagai Kepala KUA; 3. Berdasarkan ketentuan Pasal 8 Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 jo. Nomor 13 Tahun 2002 ditegaskan bahwa Pegawai Negeri Sipil yang menduduki Jabatan Struktural tidak dapat menduduki jabatan rangkap, baik dengan jabatan struktural lain maupun dengan jabatan fungsional; 4. Berdasarkan ketentuan Pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2005 tentang Pegawai Negeri Sipil yang menduduki Jabatan Rangkap ditegaskan bahwa Pegawai Negeri Sipil dilarang menduduki jabatan rangkap; 5. Berdasarkan Ketentuan Pasal 14 Keputusan Menteri Agama Nomor 517 Tahun 2001 tentang penataan organisasi Kantor Urusan Agama Kecamatan dijelaskan bahwa Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan berubah eselonisasinya dari V.a menjadi IV.b; 6. Sehubungan dengan hal tersebut, untuk memperjelas kenaikan pangkat pejabat fungsional Penghulu atau yang diberi tugas tambahan sebagai Kepala KUA, setelah memenuhi persyaratan dan pertimbangan tertentu, pejabat fungsional Penghulu dimaksud dapat diberi tugas tambahan sebagai Kepala KUA, dalam hal ini Kenaikan Pangkatnya dapat diberikan dalam waktu minimal 1 (satu) tahun dalam jabatan Penghulu dan 2 (dua) tahun dalam pangkat terakhir serta memenuhi jumlah angka kredit. 7. Bagi PNS Kementerian Agama yang diangkat sebagai Kepala KUA dan diangkat setelah memenuhi persyaratan tertentu serta dilantik sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 5, Pasal 6 dan Pasal 7 Peraturan Pemerintah Nomor 100 tahun 2000 jo. Nomor 13 Tahun 2002 tentang Pengangkatan PNS ke dalam jabatan struktural, kenaikan pangkatnya diberikan secara reguler tanpa menggunakan angka kredit. Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Tembusan : 1. Sekretaris Jenderal Kementerian Agama; (sebagai laporan). 2. Kepala Badan Kepegawaian Negara, Jakarta; 3. Kepala Kantor Regional BKN se-Indonesia; 4. Kepala Kantor Pelayanan dan Perbendaharaan Negara se-Indonesia. Iw-assment
>>KANWIL
Kontingen Pospenas ke VI Gorontalo H. Abrar Zym, S.Ag, Kabid Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, atas nama Kepala Kanwil Kemenag Aceh lepaskan kontingen Pekan Olah Raga dan Seni Pondok Pesantren Nasional (Pospenas) VI ke Gorontalo (Sulawesi), Rabu, 20/6. Even di Sulawesi itu dibuka 23 Juni. Rombongan dengan peserta sebanyak 29 orang itu, berasal dari berbagai daerah di Aceh, hasil seleksi Pospeda (Pekan Olah Raga dan Seni Pondok Pesantren Daerah), pertengahan Mei lalu, di Asrama Haji Banda Aceh. Utusan Aceh (minus delegasi Aceh Tengah yang menyusul), ditambah 7 pendamping. Kontingen didampingi H. Rusdi (Kasi Pondok Pesantren Bidang PD Pontren Kanwil), H. Azhar, MA (Kasi Pendidikan AlQuran Bidang PD Pontren Kanwil), Drs. M. Yusuf Abdullah (Kasi Sistem Infomasi PD Pontren pada Bidang PD Pontren Kanwil), M. Gade, S.Pd (staf PD Pontren). Selanjutnya ikut juga dampingi rombongan, dengan pesawat Sriwijaya Airline itu, adalah M. Nazir, S.Ag (offisial kaligrafi), Drs. Bukhari (offisial olah raga), dan Muhammad Ramadhan (offisial olahraga). Sejak 13 Mei lalu, seleksai Pospeda Provinsi Aceh Tahun 2013, yang dipusatkan di Asrama Haji (untuk cabang Seni), dan Cabang Olahraga di Stadiun Harapan Bangsa Lhong Raya serta MAN 2 Banda Aceh, ditutup oleh Kapala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh yang diwakili oleh Kepala Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren H. Abrar Zym, S.Ag. Sekretaris Panitia Pelaksana Alfaizin MA, MM, merincikan bahwa, perangking nilai sebelum berangkat ke Pospenas, untuk cabang atletik lari 100 m ialah M. Bahrun (Kota Lhokseumawe), lari 200 m Arif Munandar (Pidie Jaya), lari 400 m Muhammad Iqbal (Aceh Besar), lari 800 m Akhirul Wadan (Aceh Timur), lari 5000 m Herija (Bener Meriah), dan lari 4 × 100 m (estafet) (Kota Lhokseumawe). Tolak peluru ialah Radiansyah (Aceh Tengah), lompat jauh Nazaruddin (Aceh Selatan). Tenis meja tunggal putra Jufrianda (Kota Lhokseumawe). Tenis meja tunggal putri Fitri Handayani (Kota Langsa), ganda putra Jufrianada/Guntur Rizki Al Fajri, ganda putri Cut Eva Maghfirah/Sri Mulyasari (Pijay). Bulu tangkis tunggal putra M. Haikal (Kota Langsa), Tunggal putri Amirah Afat (Kota Langsa). Cabang Seni, ada cabang Kaligrafi Hiasan Mushaf Al- Quran Putra nilai tertinggi untuk peserta Aceh Utara (Syeh Marzawi), Kaligrafi Hiasan Mushaf Al-Quran Putri (Amelya Supra Ningsih) yang juga dari Kabupaten Aceh Utara.
20
Santunan Juli 2013
Seni Lukis Islami putra Trimildan Toni (Bener), Leni Listiana (Bener Meriah). Pidato Bahasa Arab Putra Sadddam Husein (Kota Sabang), Pidato Bahasa Arab putri Mel Novita (Kota Langsa). Pidato Bahasa Inggris putra Nanda Anshar (Pijay). Pidato Bahasa Inggris putri Yuna Ulfa Maulina (Pijay). Pidato Bahasa Indonesia putra M. Khalidin (Kota Sabang). Pidato Bahasa Indonesia putri Nusliani (Bireuen). Cipta Puisi Putra T. Amirul Muttaqin (Kota Banda Aceh). Cipta Puisi Putri Sri Masyitah Isni (Kota Banda Aceh). Kabid Minta Peserta Tampil Maksimal Hari pertama dimulai pertandingan Pekan Olah Raga dan Seni Pondok Pesantren Nasional (Pospenas) VI di Gorontalo, Kepala Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kanwil Kemenag Aceh H. Abrar Zym, S.Ag ditemani ketua Kontingen, Khalid, SH dan Panitia lainnya mengunjungi tempattempat pertandingan, Selasa (25/06). Kunjungan H. Abrar selain untuk menyaksikan penampilan peserta kontingen Aceh juga memberikan support kepada peserta agar terus tampil sebaik baiknya dan semaksimal mungkin. “Kita tidak memasang target menang dalam mengirimkan Atlit dan Seniman di POSPENAS VI di gorontalo itu, kita hanya meminta agar setiap atlit dan seniman untuk tampil sebaik baiknya dan semaksimal mungkin,” kata H. Abrar yang berangkat ke Pospenas VI bersama rombogan kedua.
Seperti yang dialami rombongan pertama pemberangkatan ke Pospenas VI di Gorontalo yang harus menunggu setengah hari di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar,rombongan kedua juga mengalami hal yang sama di Bandara Soekarno Hatta Jakarta yang harus menunggu penerbangan selanjutnya selama 8 jam, pada jam 01.45 dini hari. Dibuka Wamenag Wakil Menteri Agama Republik Indonesia, Prof. DR. H. Nasaruddin Umar membuka secara resmi Pekan Olah Raga dan Seni Pondok Pesantren Nasional (POSPENAS) VI di Stadion Merdeka Gorontalo (24/06). Pembukaan yang dihadiri ribuan Atlit dan Seniman Santri se Indonesia itu dimeriahkan dengan letusan kembang api dan tarian masal yang dibawakan oleh 1000 siswa madrasah di provinsi Gorontalo (22- 30/6). H. Nasaruddin Umar dalam sambutanya mengataka kepada seluruh Peserta, “You are the winner!” Kalian para santri yang sudah hadir disini (red-Gorontalo) adalah pemenang, karena saya yakin kalian adalah santri santri pilihan yang telah diseleksi didaerah masing masing.” “Selamat bertanding, jaga spotivitas, rajut silaturrahmi,” ingat wamen diakhir sambutannya. Khalid, SH selaku ketua kontingen Aceh mengatakan sebanyak 52 orang Kontingen Kanwil kementerian Agama provinsi Aceh
KANWIL<< turut serta dalam Pospenas VI di Gorontalo yang diselenggarakan dari tanggal 22 – 30 Juni 2013,”sebanyak 52 orang utusan Kemenag Aceh turut serta dalam Pospenas VI di Gorontalo yang terdiri dari 17 atlit dan 12 seniman, selebihnya ofisial dan panitia,” kata Khalid yang juga Kepala Seksi Pendidikan Diniyah Takmiliyah Bidang Pendidikan Diniyah dan Pontren “Atlit dan seniman yang diikutkan ke POSPENAS ini telah diseleksi sebelumnya melalui Pekan Olah Raga dan Seni Pondok Pesantren Daerah (Pospeda) Aceh pada pertengan bulan Mei 2013 yang lalu,” jelas khalid yang tergabung dalam rombongan kedua pemberangkatan ke gorontalo. Peserta Aceh Khalid kepada humas menyebutkan Cabang cabang yang diikuti pada POSPENAS di Gorontalo yaitu, atletik lari 100 m; lari 200 m; lari 400 m; lari 800 m; lari 5000 m; dan lari 4 × 100 m (estafet); cabang Tolak peluru; lompat jauh; Tenis meja tunggal putra dan putri; Tenis Meja ganda putra dan putri; Bulu tangkis tunggal putra dan putri. Sedangkan untuk Cabang Seni, yaitu Kaligrafi Hiasan Mushaf Al-Quran Putra dan putri; Seni Lukis Islami Putra dan Putri; Pidato Bahasa Arab Putra dan Putri; Pidato Bahasa Inggris putra dan putri; Pidato Bahasa Indonesia putra dan putri. serta Cipta Puisi Putra dan Putri. Pundi Medali di Pospenas VI Hari ke 2 Pekan Olah Raga dan Seni Pondok Pesantren Nasional (POSPENAS) VI
di Gorontalo yang di ikuti oleh 33 Provinsi seluruh Indonesia, masing-masing kontingen mulai berupaya menjadikan provinsinya menjadi yang terbaik dengan keinginan membuka pundi perolehan mendali sebanyaknya. Kontingen Aceh menjawab itu dengan mengantongi pundi mendali yang pertama di cabang Kaligrafi Putra (25/6) Aceh pada pengumuman juara yang di umumkan oleh dewan juri di ketua bapak Sirojuddin, Isep Misbah dan Maeva salmah setelah kegiatan, Aceh mendapatkan mendali Perunggu atas nama Syeh Marzawi. Perak diperoleh oleh Provinsi Lampung dan Emas Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Dilanjutkan dengan acara pengalungan mendali pada setiap Pemenan. Kepada Santunan Kepala Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kanwil Kemenag Provinsi Aceh H. Abrar Zym, S.Ag ditemani oleh Ketua Panitia Khalid, SH dan Sekretaris Alfaizin, MM serta Offcial cabang Kaligrafi Nazir, S.Ag, saat menyaksikan langsung pengumuman dan pengalungan mendali di Asrama Haji Gorontalo menyampaikan, “Syukur alhamdulilillah, dengan usaha kita bersama provinsi Aceh sudah mendapatkan mendali Perunggu.”[yakub/fajriah/amwarcitra/ alfaizin]
Pengajian Jumatan DWP, Galang Dana Korban Gempa Usai Jajaran DWP (Dharma Wanita Persatuan) Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh gelar pengajian pagi Jumat (5/7) bersama Ustadzah Fauziah, seorang da’iyah dan mubalighah yang terkenal di Banda Aceh. Dalam kajian di Mushalla AlIkhlash kanwil Kemenega, Jalan Abu Lam U Kawasan Taman Sari itu, terangkat dan terangkum beberapa nasehat pra-Ramadhan. Jelang Ramadhan, mari kita mendatangi
empat ayah ibu (kandung dan mertua). Memohon maaf, membantu, dan bersilaturrahim dengan orang tua kita yang mulia itu. Jika salah satu atau berdua sudah tiada, almarhum/almarhumah, mari kita ke maqbarah (makam)nya, dan mengaji berdoa pada Allah untuk mereka. Demikian bait-bait nasehat lewat pengajian di pagi yang cerah, lima hari jelang puasa, yang dalam saat bersamaan Subbag Umum juga gelar gotong
royong di sekitar Kanwil. Sebelum Ramadhan, Ustadzah dalam pengajian yang dirangkai dengan penggalangan dana untuk korban gempa di Aceh Tengah dan Bener Meriah, juga mengajak kita mandi dan niatkan mandi itu, moga Allah akan meluluhkan dosa sebelum masuki puasa, Selasa atau Rabu itu. Selain itu, Ustadzah Fauziah banyak menyinggung hal kematian. Penceramah yang akrab dalam majelis taklim ibu-ibu DW itu, menyindir, bahwa tak banyak yang kita harapkan dari anak, andai dia tak shalih/ shalihah. Dia hanya ingat kita, sepekan, dua pekan, dan 40 hari. Amal kitalah yang bersama kita, di kala anak melupakan kesendirian kita di kuburan itu. Ustadzah juga mengajak kita mengupayakan dan mendoakan agar amti baik (husnul khatimah), jangan sampai mati dalam WC yang mayak membusuk tak diketahui orang, atau mati di meja bilyard yang hura-hura itu. [yakub] Santunan
Juli 2013
21
>>PERISTIWA
Pembinaan dan Implementasi Simpeg 4.0 di Aceh Barat
Santunan - Meulaboh. Jajaran Kepegawaian Kankemenag Aceh Barat gelar Pembinaan dan Implementasi SIMPEG 4.0 (Selasa, 18/6), di aula stempat. Acara disampaikan oleh Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal
Rekon dan Verifikasi Data BMN di Kankemenag Aceh Barat Santunan - Meulaboh. Jajaran Subbag Perencanaan dan Keuangan Kanwil Kemenag Provinsi Aceh bersama tim dari KPKNL (Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang) Banda Aceh adakan rekonsiliasi dan verifikasi data BMN (Barang Milik Negara) di Kankemenag Aceh Barat, sejak beberapa hari awal Juli 2013 ini. Di aula Kankemenag Kabupaten Aceh Barat, Satuan Kerja (Satker) Kabupaten Aceh Barat lakukan rekonsiliasi dan pemutakhiran data BMN Semester 1 Tahun 2013 dengan KPKNL Banda Aceh di aula Kankemenag Aceh Barat. Salah seorang penanggung jawab BMN di Satker Kankemenag Aceh Jaya, jelaskan bahwa Aceh Jaya bergabung dengan Aceh Barat, Nagan Raya, dan Simeulue, dalam pemutakhiran ini. Data-data yang harus disiapkan untuk melakukan rekon yaitu berita acara internal per 30 Juni, backup Sakpa dan Simak, laporan barang kuasa pengguna, laporan penyusutan barang, dan data pendukung lainnya. Demikian keterangan salah satu anggota tim, dari Kanwil, Syahrul. [yakub]
22
Santunan Juli 2013
Kementerian Agama RI. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme para operator guna efisiensi dalam up grade data khususnya data kepegawaian.Acara ini dihadiri oleh sekitar 46 peserta yang terdiri
dari unsur satker , KUA dan perwakilan dari Kemenag Aceh Barat. Acara dibuka Kakankemenag yang diwakili oleh Kasubbag Tata Usaha Drs. Mulyadi. Kasubbag sangat antusias mendukung program SIMPEG ini, lebih jauh beliau menjelaskan dengan adanya program simpeg ini maka akan mempermudah khususnya dalam hal data kepegawaian. Mengingat begitu pentingnya informasi ini maka dihimbau kepada para operator SIMPEG untuk meng-up grade data jika terjadi perubahan data pegawai di lingkungan kerjanya masing-masing. Hadir sebagai pemateri dalam acara ini Mahyuddin, SH, M.SI dari Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian Agama RI Pusat. Dalam sesi kali ini antara lain beliau menjelaskan tentang pengenalan program Simpeg 4.0, fungsi Simpeg dalam membantu tugas-tugas kepegawaian, teknik-teknik pengoperasian program Simpeg dan data apa saja yang harus di-up grade. [jufrizal/y]
Ramai tak Hadir UN Paket B dan Paket C Santunan - Meulaboh. Baik hari pertama dan kedua, maupun hari ketiga, peserta yang absen hadir ke lokasi ujian Paket B dan C, ternyata ramai juga. “Di Kemenag Aceh Barat, untuk UN Paket C/Ulya, pada Senin dan Selasa (1-2 Juli), yang mengulang ada 130 peserta, dan 71 yang baru. Atau
sebanyak 201 yang terdaftar, tapi yang hadir 118 santri, dan absen 83 santri,” jelas Irwadi, SE, Kepala Seksi PD Pontren Kankemenag Aceh Barat. Lanjut Kasi PD Pontren, di ruang kerjanya lagi, “Ada 179 yang terdaftar pada Paket B/Wustha, 83 hadir, dan 96 santri absen, ini untuk Senin dan Selasa. Mungkin Rabu dan Kamis (3-4 Juli) angka yang ikut dan berhalangan/absen juga sama.” “Karena peserta yang mengulang dan baru terpencar, maka atas pengarahan Dinas Pendidikan Aceh dan Dinas Pendididikan Aceh Barat, ujian dilakukan di MAN Model (MAN 1) yang berdekatan dengan Dinas dan Kankemenag,” sambung Tgk, Irwadi, sambil merapikan soal untuk siang Kamis (4/7). Jadi untuk Paket C yang 130 ditambah dengan Paket B yang gagal Periode I (April 2013) lalu, Dayah Babut Taqwa (119) dan Darut Talibin (36), ditempatkan di MAN 1, yang ada 21 ruang UN juga. Rincian santri yang mendaftar Paket C (semua ujian di MAN Model) selain angka di atas, dari Dayah Darul Huda 13 santri, Darul Faizin 4, Babut Taqwa 13, Darus Shabirin Buket 6, Darut Thalibin 19, Raudhatul Aliyah 11, dan Aswal Hidayatussaadah 130. Sedangkan Darul Huda (16) dan Abulyatama (8) laksanakan di Pondok masing-masing, di Johan Pahlawan dan Arongan Lambalek, untuk Paket B. [yakub]
Rakor dan Bimtek LAKIP di Meulaboh Santunan - Meulaboh. Kakankemenag Aceh Barat yang diwakili Kasi Pendidikan Madrasah Drs. Tharmizi membuka Rapat Koordinasi (Rakor) dengan Instansi Terkait, dengan Tema Melalui Bimbingan Teknis (Bimtek) Sakip Lakip Mari Kita Tingkatkan SDM yang Profesional (25-26/6). Kegiatan yang dinarasumberkan Mahmun Syarif dari Balai Diklat Keagamaan Medan. “Dengan diadakannya kegiatan ini diharapkan, para pegawai yang terlibat dapat menerapkan materi yang didapatkan selama rakor sehingga terdapat penyempurnaan peningkatan kualitas pelaporan kinerja dalam bentuk LAKIP khususnya di lingkungan Kankemenag Aceh Barat,” ujar Kakankemenag. Kegiatan ini diikuti oleh para unsur madrasah berjumlah 43 orang KUA
kecamatan 11 orang dan dari Kankemenag setempat 4 orang, dibahani materi tentang Peningkatan Profesionalisme SDM, Teknik penyusunan Rencana Strategis (Renstra), Teknik penyusunan Indikator Kinerja Utama (IKU), Outline Laporan Akuntabilitas
PERISTIWA>> Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), Praktek penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), Presentasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) DAN E-LAKIP. [jufrizal/y]
Coffe Morning, Ajang Silaturrahim Santunan - Meulaboh. Guna mengakrabkan antar mitra, hubungan atasan dengan bawahan, Kankemenag Aceh Barat setiap Jumat pagi rutin gelar coffee morning setelah pelaksanaan kegiatan senam pagi. Pada kesempatan Jumat (21/6), kegiatan yang digelar di halaman tengah Kankemenag, diikuti oleh Kankemenag, Kasubbag TU, Kepala Seksi/ Penyelenggara dan Pengawas serta seluruh karyawan/ karyawati Kankemenag setempat. “Kegiatan coffe morning tersebut diadakan untuk menjalin dan mempererat hubungan silaturahmi antar atasan dan bawahan dan dengan demikian diharapkan terciptanya koordinasi dan hubungan kerja yang harmonis antar sesama pegawai,” ujar Drs. H. M. Arif Idris, MA.
Arif juga mengatakan bahwa kegiatan coffe morning ini akan diselenggarakan secara rutin agar kedepan tetap terlaksana guna menjalin keakraban, koordinasi yang baik dan lancar, sehingga dalam pelaksanaan tugas tercipta persepsi dan sudut pandang yang sama antar sesama
atasan dan bawahan. Selanjutnya Kakankemenag menam bahkan kegiatan coffe morning bersama ini dilaksanakan juga sebagai wadah untuk menghimpun informasi maupun permasalahan terkait tentang pekerjaan untuk mencari solusi bersama. [jufrizal/y]
berat di samping pada waktu melaksanakan ibadah haji itu sendiri juga implimentasi nilai-nilai ibadah haji dalam kehidupan sehari-hari juga harus diperhatikan. Haji itu sangat mudah, jangan dianggap susah
dan menjadi beban, cuma yang terpenting nilai-nilai ibadah haji itu bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari,” tambah Kakankemenang Aceh Jaya Drs. H Amiruddin MA. [faizin/yyy]
Manasik di Calang Santunan - Calang. Kasi Penyelenggaran Ibadah Haji dan Umrah Kankemenag Kab Aceh Jaya mengadakan manasik haji tingkat kabupaten (3-5/6) dengan menghadirkan pemateri dari kalangan Kankemenag dan Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya. "Ini merupakan bagian dari pada pembinaan pemerintah khususnya Kementerian Agama kepada calon jamaah haji sehingga diharapkan agar nanti dalam pelaksanaan ibadah haji mampu untuk menjadi haji mandiri," jelas Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah Kankemenag Aceh Jaya, Drs. Umaicin. "Kami mengharapkan agar jamaah haji disamping dapat mempersiapkan diri dalam rangka melaksanakan ibadah haji juga kesiapan sesudah melaksanakan ibadah haji sangat penting karena beban yang paling
Santunan
Juli 2013
23
>>PERISTIWA
Silaturrahmi dengan KUA, Pertajam Ilmu
Santunan - Lhoksukon. Kakankemenag Aceh Utara dan Kasi serta staf Penyelenggara Haji dan Umrah mengadakan silaturahmi dengan Kepala Kantor Urusan Agama
Kecamatan yang ada di lingkungan Kementerian Agama Aceh Utara. Acara yang diadakan di Mushalla Kankemenag Aceh Utara dihadiri oleh seluruh kepala
KUA yang berjumlah 27 orang. Silaturahmi ini dilakukan pembahasan tentang tatacara pelaksanaan manasik haji. Pada kesempatan ini Kakankemenag, Drs. H. Zulkifli Idris, M.Pd mengharapkan agar Kepala KUA dapat mempertajam ilmu tentang pekerjaan. “Saya mengharapkan agar Kepala dan staf di KUA lebih mempertajam ilmu tentang perkerjaan hal ini dikarenakan tuntutan yang semakin besar di dalam masyarakat,” minta Zulkifli. Dari pertemuan ini telah dicapai kesepakatan mengenai titik manasik di Aceh Utara yaitu 13 titik manasik dan manasik akan dilakukan melalui dua tahapan. Tahapan pertama manasik haji akan dilakukan di tingkat kecamatan sebanyak 7 kali pertemuan dan tingkat kabupaten 3 kali pertemuan. Dalam setiap pertemuan akan dilakukan manasik selama 4 jam (4 kali 60 menit). [fahmi/cek ki/y]
43 Siswa MAN Darussalam Lulus PTN/ PTAIN Santunan - Kota Jantho. Sejumlah 26 siswa MAN Darussalam Aceh Besar, lulus SMPTN tahun 2013. Sejumlah 16 siswa masuk ke Universitas Syiah Kuala dan 10 siswa ke Universitas Malikussaleh. Sebanyak 17 orang lulus ke PTAIN yang ada di seluruh Indonesia yaitu 3 siswa ke UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 1 orang ke IAIN Sumatra Utara (Medan), dan 13 orang ke IAIN Ar-Raniry Banda Aceh. Ini adalah prestasi yang membanggakan bagi MAN Darussalam, di mana pada tahun 2012 hanya 10 siswa yang lulus jalur prestasi. Ini merupakan perubahan yang sangat signifikan dalam kepemimpinan Muntasyir, S.Ag, MA, yang menjadi Kepala Madrasah Darussalam, hanya selama dua tahun. Hj. Nuranifah,S.Ag sebagai Wakamad bidang Kesiswaan menyatakan bahwa ini adalah hasil kerja sama kita semua, siswa,
24
Santunan Juli 2013
dewan guru dan kepala madrasah dalam mendidik dan mengarahkan siswa kita baik dalam proses belajar pada pagi hari maupun belajar tambahan pada sore hari. Pada program ekstra kurikuler MAN Darussalam juga memprogramkan pengayaan untuk mata pelajaran yang di UAN kan dan juga mengadakan program tahsin Al-Qur’an dan Tilawah. Waka Kesiswaan MAN Darussalam punya harapan yang lebih besar lagi dimasa yang akan datang untuk MAN Darussalam, di bawah kepemimpinan Drs. Hamdan. Insya Allah suatu saat nanti MAN di Lambaro Angaan itu, akan menjadi sekolah Unggul untuk Aceh Besar, karena MAN Darussalam memiliki sarana dan prasarana yang lengkap, guru-guru yang berkualitas dan ekstra kurikuler yang tidak kalah dengan sekolahsekolah favorit lainnya. [nurhanifah/y]
Tim BKN Data dan Foto PNS Kemenag Aceh Selatan Santunan - Tapaktuan. Di Kankemenag Aceh Selatan, sejak 1 Juli kian meriah. “Seluruh pegawai dan guru PNS ternyata mendapat pesan yang sama, untuk diambil foto, sekaligus dilakukan verifikasi data untuk pembuatan kartu pegawai elektronik. Akhirnya, kantor berdesakan, dan ada yang balik besoknya. Mestinya diatur jadwal misalnya per rayon, bukan sekali hadir menumpuk,” jelas Anwar, honorer yang rajin sekali, di Seksi PD Pontren Kankemenag itu. “Ternyata yang ikut ke Kankemenag Aceh Selatan juga dari kabupaten lain, yang belum didata sebelumnya. Jika di kali ini, potret memotret di Tapaktuan belum selesai, maka mereka akan diarahkan ke kabupaten tetangga, bahkan ke Singkil,” tambah Kurnia, staf di PD Pontren, yang ruangannya dekat dengan ruang foto. [yakub]
PERISTIWA>>
Dewan Hakim dan Pengurus LPTQ ke Kankemenag Aceh Selatan Santunan - Tapaktuan. Setelah penutupan MTQ (Musabaqah Tilawatil Quran) Provinsi Aceh ke 31 oleh Gubernur Aceh, dr. H. Zaini Abdullah (Ahad, 30 Juni), di Kota Subulussalam, panitia, kafilah, pendamping, dan rombongan kembali ke tempat asal masing-masing. Pagi (Senin, 1 Juli), serombongan Dewan Hakim, Pengurus Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ), dan panitia, sembari pulang melalui jalan barat-selatan, bersilaturrahmi ke Kankemenag Aceh Selatan. Kakankemenag Aceh Selatan, Drs. H. Asy’ari, di tengah padatnya PNS Kemenag Aceh Selatan yang memproses sedang Kartu Elektronik, menerima rombongan yang dipimpin Drs. Tgk. H. M. Daud Hasbi, M.Ag (yang juga Dewan Hakim Fahmil Quran MTQ Kota Subulussalam). Abi Daud (sapaan M. Daud Hasbi), yang juga Pimpinan Dayah Jeumala Amal Lueng Putu (Pidie Jaya) dan Pimpinan Persatuan Dayah Inshafuddin Aceh, dalam ‘curhat (curahan hati)’ yang santai dan sarat guyon itu, sampaikan pentingnya konsep “DUIT”,
untuk panjang umur dan sehat wal’afiat. Yang dimaksud “DUIT”, ialah “D (Doa), U (Usaha), I (Iman dan Ikhlas sebagai Dasar), T (Taat, Taqwa, dan Tawakkal) dalam kehidupan,” lanjut Abi Daud, pada Kakankemenag Aceh Selatan, Kasi Pontren Kemenag Aceh Selatan (Suryadi Anwar, S.Ag), Pengurus LPTQ Aceh (H. Abdullah Usman, S.Ag), Staf Humas Kanwil yang memonitoring ujian Paket A,B, dan C Pondok
Tiket Haji Juara Porseni dan MTQ untuk Ayah Santunan - Tapaktuan. Sebelum Gubernur Aceh, dr. H. Zaini Abdullah menutup MTQ ke 31 di Kota Subulussalam pada Ahad malam (1/7), Prof. DR. Tgk. H. Azman Ismail membacakan nama-nama sang juara, termasuk Walia Mursyida Tilawah Remaja Putri, Walia Mursyida, delegasi Aceh Selatan. Walia Mursyida binti Tgk. M. Doyan, begitulah nama lengkapnya, diumumkan sebagai Juara 1 cabang Tilawah Remaja Putri, dan ikut menaikkan peringkat poin Daerah
Pala itu. Gadis kelahiran Desa Ladang Tuha Kecamatan Meukek ini, untuk kesekian kalinya mengukir prestasi pada MTQ tingkat provinsi mewakili kafilah kabupaten Aceh Selatan. Putri dari pasangan Tgk. M. Doyan dan Zulqaidah ini kelihatan bersahaja. “Alhamdulillah berkat do’a Ayah Bunda dan seluruh masyarakat Aceh Selatan, saya dapat meraih juara pada MTQ ini,” ucapnya bersyukur. Prestasi ini bukan yang pertama kalinya diraih gadis kelahiran 1 Januari 2000. Segenap gelar juara pernah diperolehya pada sejumlah perlombaan MTQ, STQ dan Porseni Kementerian Agama pada golongan Kanak-kanak dan Remaja. Mulai dari tingkat Kecamatan, Kabupaten, Provinsi hingga tingkat Nasional. Pada MTQ ke-XXX Tingkat Provinsi di Aceh Tamiang Tahun 2011 lalu, Walia, begitu biasa ia dipanggi, juga berhasil mendapatkan juara 1 cabang tilawah kanak-kanak putri. Namun ia harus puas pada juara harapan ketika mewakili Aceh pada MTQ Tingkat Nasional di Ambon. “Tiket naik haji saya persembahkan kepada Ayah saya,” katanya. Bukan hanya Walia, sebelumnya M. Doyan juga telah berhasil mengantarkan H. Muhammad Akhir, putranya sebagai Qari Internasional beberapa tahun yang silam. [safdy/yakub]
Pesantren (Muhammad Yakub Yahya), Pengurus Inshafuddin Aceh dan kontributor KemenagNews/Majalah Santunan dari Kemenag Aceh Besar (Drs. Burhanuddin). Setelah bercerita tentang MTQ, perkembangan Dayah Aceh Selatan, PW Inshafuddin, dan Majalah Santunan yang ada koleksi di ruang Drs. Asy’ari (Kakankemenag), rombongan menuju ke Banda Aceh. [yakub]
UN Paket A, B, dan C Sukses
Santunan - Tapaktuan. Ujian Kesetaraan untuk santri dayah dan kelompok belajar mengajar, yang dikenal dengan program Paket A, B, dan C sukses, di hari pertama dan kedua (Senin-Selasa, 1-2 Juli) relatif aman saja. Ujian bagi dayah di Aceh, dan kejuruan, ada yang sampai Rabu dan Kamis (3-4 Juli), khusus Paket C. Di Dayah Nurul Yaqin, Labuhan Haji Timur misalnya, ada 50 calon peserta ujian (Paket B sejumlah 30 dan Paket C sebanyak 20 santri) yang tercatat, dan ikut semua tepat waktu. Ada tiga ruangan ujian yang dikumpulkan untuk santriwan dan dan santriwati. Di dayah laki-laki (Nurul Yaqin) dan dayah perempuan (Nurul Hidayah Anwariah), yang sama-sama dipimpin Tgk. Suryadi Anwar, S.Ag, ujian lancar i tengah acara di meunasah yang bertetangga, di Kemukiman Peulumat itu. Lancar juga UN di SMA Labuhan Haji Barat, dekat Palabuhan ke Simeulue, yang dikawal Polsek. Memang sejak soal diinapkan di Polres, lalu diambil Dinas Pendidikan Aceh Selatan dan Kankemenag Aceh Selatan, berkas dititip di Polsek, dan diambil per siang hari. Ujian dimulai pukul 13.30 WIB. Di Aceh Barat, soal dipercayakan pada Dinas Pendidikan Aceh Barat langsung sekaligus, dan diserahkan langsung pada dayah, tidak melalui Polsek lagi setiap mau ujian. [yakub] Santunan
Juli 2013
25
>>PERISTIWA
Pembinaan Simpeg juga Digelar di Bener Meriah Santunan - Redelong. Pembinaan dan Implementasi SIMPEG 4.0. Kankemang Bener Meriah (12-13/6), di Aula Kantor, dibuka Kakankemenag Bener Meriah, Drs. H. Amrun Saleh, MA. Kakankemenag berharap agar semua peserta mengikuti pelatihan ini dengan serius sehingga setelah selesainnya acara ini nanti bisa mengoperasikan Aplikasi SIMPEG 4.0 di satker masing-masing, apalagi para peserta yang mewakili satker yang ada di lingkungan kantor Kementerian Agama Kabupaten Bener Meriah masing-masing sudah diberi login sendiri jadi langsung bisa mengupdate data pegawai di masing-masing satker tanpa harus dikerjakan oleh bagian kepegawaian kemenag lagi. Kakankemenag Kab. Bener Meriah Bpk Drs. H. Amrun Saleh, MA beserta jajarannya sangat berterima kasih atas kehadiran bapak Asep Zulkarnaen, S.Pd dari Biro Kepegawaian Sekjen Kemenag RI di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bener Meriah dalam hal ini selaku pemateri yang secara langsung bisa membimbing para peserta pelatihan tata cara mengoperasikan Aplikasi SIMPEG 4.0 ini. Peserta pembinaan, para utusan dari MAN, MTsN, MIN, KUA dan pegawai
di lingkungan Kankemenag BM (Bener Meriah). Narasumbernya, Asep Zulkarnain, S.Pd (Analis Kepegawaian) dari Biro Kepegawaian Sekjen Kemenag RI. Tujuan dari pembinaan tersebut adalah agar
terwujudnya data kepegawaian yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan dengan melibatkan partisipasi segenap pegawai di lingkungan Kankemenag BM. [humas kankemenag bm/y]
Dayah MUDI Terima Muhibbah Tamu Negeri Sembilan Santunan - Bireuen. Pimpinan Dayah MUDI Mesra Samalanga Abu MUDI menerima kunjungan Dato’ Muhammad
26
Santunan Juli 2013
Fuad bin Kamaluddin al- Sanusi, pengurus majelis Aqidah Kerajaan Negeri Sembilan Malaysia beserta rombongan dari Malaysia
dan pengurus syarikat dagang Aceh Melayu pada Sabtu (29/6) di komplek Dayah tersebut. Kunjungan tamu negeri sembilan ke dayah MUDI dalam rangka studi banding kurikulum dayah salafiyah dalam memperkuat barisan ahlusunnah waljamaah di Asia Tenggara. Tim tamu bersilaturahmi dengan seluruh guru dayah dan menyampaikan orasi ilmiahnya dan mempertegaskan bahwa salah satu kejayaan Islam yang perlu dijaga adalah I’tiqad Ahlusunnah wal Jamaah dan Dato’ Muhamamd Fuad pun terkesima dengan semangat santri dayah MUDI dalam sesi penyambutan kedatangan dan setelah pertemuan tersebut dilanjutkan dengan shalat jamaah zuhur di Mesjid Po Temeruhoem Samalanga dan dilanjutkan dengan penyampaian tusyiah yang di hadiri seluruh santri dayah MUDI yang berjumlah 5.000-an. Abu MUDI dalam sambutannya menegaskan bahwa kunjungan tamu dari negeri Sembilan merupakan sebagai wadah kerjasama dayah salafiyah di Aceh dalam rangka memperkuat Islam berasakan aqidah Ahlusunnah Waljamaan di semenanjung Melayu. [mukhlisuddin marzuki/y]
Pelatihan SIMPEG di Kankemenag Kota Lhokseumawe Santunan Lhokseumawe. Biro Kepegawaian Sekjen Kemenag Tahun Anggaran 2012 menerapkan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) Kemenag versi 4.0 pada Satuan Kerja Kemenag. Hal ini sesuai dengan Keputusan Menteri Agama Nomor 503 Tahun 2003 tentang Penetapan Informasi dan Manajemen Kepegawaian Sebagai Sistem Pengelolaan data dan Informasi Kepegawaian. Kamis (13/6), Kemenag Kota Lhokseumawe selenggarakan Pelatihan Pengelolaan Simpeg Kementerian Agama versi 4.0, yang dinarasumberkan oleh Sundari Ika Erna, ST dari Biro Kepegawaian Kemenag RI. Acara Pembinaan dan Implementasi SIMPEG versi 4.0 diikuti oleh 23 peserta yang terdiri dari perwakilan MIN Lhokseumawe, Min Kutablang, MIN Peukan Cunda, MIN Meuria Paloh, MIN Blang Mane 2, MTsN
Lhokseumawe, MtsN Punteut, MAN Lhokseumawe dan perwakilan Kankemenag Kota Lhokseumawe. Kakankemenag dalam sambutannya mengharap bahwa kegiatan ini dapat memperdalam pemahaman dan kemampuan (skill) dalam pengelolaan
Pelatihan SIMKAH Kemenag Lhokseumawe Santunan - Lhokseumawe. Kankemenag Kota Lhokseumawe melalui Penyelenggara Syari’ah melaksanakan kegiatan Pelatihan Sistem Informasi Manajemen Nikah (SIMKAH) kepada Kepala dan pegawai Kantor Urusan Agama serta pegawai Kankemenag (Selasa-Rabu, 18-19 Juni). Acara yang bertempat di Aula MPU Aceh Utara Jalan Nyak Adam Kamil Nomor 5 itu, diikuti oleh 26 peserta yang terdiri dari unsur Kantor Urusan Agama Kecamatan dan Pegwai Administrasi Kantor Kementerian Agama Kota Lhokseumawe. “Hendaknya pelatihan SIMKAH ini dapat dimamfaatkan sebaik mungkin sebagai sarana menambah ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang Informasi Teknologi, di mana nantinya akan
dan dapat diterapkan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari Kantor Urusan Agama Kecamatan, lebih lanjut Kankemenag juga menyampaikan dengan SIMKAH ini akan memudahkan pekerjaan KUA dalam menata administrasi kantor, pengelolaan data nikah serta efisiensi pekerjaan,” ajak Kakankemenag Kota Lhokseumawe, Drs. H. Taufiq Abdullah, yang juga mantan Kabag TU Kanwil Kemenag Aceh itu, saat membuka acara Acara pelatihan SIMKAH ini menghadirkan nara sumber yang berkompeten di antaranya Erdika Usiandra, S.S Kepala KUA Syamtalira Bayu, Helmi Saputra, S. Ag Kepala KUA Tanah Luas, dan Zulhelmi, S.Ag Kepala KUA Meurah Mulia. [rahmat muliadi/yakub]
PERISTIWA>>
Simpeg pada setiap Satker di Lingkungan Kantor Kementerian Agama. Dengan demikian Pegawai pada Satker mampu melakukan verifikasi dan identifikasi terhadap data kepegawaian melalui Simpeg. [rahmat muliadi/y]
Sosialisikan Beban Kerja Guru PAI
Santunan - Singkil. Kemenag Aceh Singkil laksanakan Sosialiasasi Beban Kerja Guru Pendidikan Agama Islam di sekolah umum mulai dari SD, SMP, SMU/SMK yang ada di Aceh Singkil. Kegiatan 19/6 di Aula Kankemenag Aceh Singkil. Acara dibuka Kakankemenag, Drs. H. Herman, M.Sc serta didampingi Kasi Pendis. ”Berdasarkan Buku Pedoman Pelaksanaan Pemenuhan Beban Kerja Guru PAI Pada Sekolah yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Agama Islam Kementerian Agama RI Tahun 2010,maka kepada seluruh Guru PAI di Sekolah (SD, SLB,SMP,SMA, dan SMK) agar memperhatikan: 1). Beban kerja guru PAI sekurang-kurangnya 24 jam tatap muka dalam seminggu; 2). Guru PAI yang tidak memenuhi beban kerja mengajar minimal 24 jam tatap muka dalam 1 minggu, dapat diberi tugas mengajar pada satuan pendidikan formal lain yang bukan administrasi pangkalnya, baik negeri maupun swasta yang memiliki izin operasional dari Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Singkil,” ajak Herman. [mustafa/y] Santunan
Juli 2013
27
>>PERISTIWA
Di Tengah Topan dan Hujan, Sosialisasi Simpeg Sukses
Santunan Takengon. Kantor Kementeriaan Agama Kota Sabang bersama Pemateri dari Biro Kepegawaian laksanakan Pelatihan Aplikasi Simpeg Versi ke 4, di Aula Hotel Nagoya INN, Sabang (14-15 Juni) . Adapun 20 peserta sosialisasi terdiri dari
utusan Madrasah, KUA, dan Pegawai Kantor Kankemenag sendiri. “Agar seluruh pegawai harus mendapatkan pelatihan untuk menambah daya saing dan kompetensi pegawai ke depan, punya skil yang sesuai keahliannya, maka acara ini penting,” harap
Tim BKN Jakarta Ambil Foto untuk Karpeg Santunan - Kuala Makmue. Bertempat di Aula Kemenag Nagan Raya, Selasa (16/7), seluruh pegawai dan guru PNS yang berada di bawah lingkungan KankemenagNagan Raya diambil foto, sekaligus dilakukan verifikasi data untuk pembuatan kartu pegawai elektronik. Dua orang operator entri data dari BKN – Sucofindo, Bapak Fauzan dan Syukriadi melakukan pendataan dan pengambilan gambar seluruh pegawai dan guru yang sudah menjadi PNS tersebut. Jamaluddin SE, Ketua Panitia Pelaksana sekaligus Kasubsi Humas Kantor Kemenag Nagan Raya menyatakan bahwa kegiatan ini akan berlangsung sehari penuh. Peserta
28
Santunan Juli 2013
yang difoto adalah pegawai dan guru di satker Kantor Kemenag sendiri maupun dari satker-satker yang berada di kecamatan termasuk madrasah-madrasah. Diharapkan seluruh pegawai/guru bisa dientri dan difoto pada hari tersebut. Sebelumnya, Taufik staf kepegawaian mengatakan bahwa peserta yang akan dientri datanya dan difoto ini seluruhnya berjumlah lebih kurang 325 orang pegawai negeri sipil. Ini juga merupakan kegiatan yang kedua kalinya dilakukan di Kemenang Nagan Raya, namun pada kesempatan pertama hanya beberapa orang saja yang bisa dilakukan input data. [zulyadi miska/y]
dan gambar Kasubbag TU, Drs. Marzuki, saat pembukaan. Adapun sosialisasi ini berkenaan masalah Simpeg diharapkan kita dapat mengupdate data Simpeg yang akurat dan uptudate ke depan. Apalagi para peserta yang mewakili Satker sudah diberi Login sendiri. Jadi langsung bisa meng-update data Kepegawaiaan sendiri tanpa harus dikerjakan oleh pihak Kankemenag masingmasing. Jelas Drs. Marzuki. Dengan adanya sosialisasi dari BRO kepegawaiin ini sekaligus dapat pembinaan untuk pegawai Kemenag Kota Sabang. Muhammad Yanuar Arif, S.Kom, Jabatan Admin SIMPEG Biro Kepegawaian Kemenag RI, selaku Pemateri pada acara sosialisasi Aplikasi Simpeg di Kemenag Kota Sabang berharap, ke depan para Satker kususnya Bidang Kepegawaiin dapat dan bisa mengoperasi Aplikasi dan meng-update berita minimal sekali dalam satu hari kita berkomitmen. Ke depan tidak adalagi data pegawai yang belum lengkap dan akurat untuk memudahkan update data deberikan hak akses (Id dan Password) masing masinng Satker. [mahdi puteh/y]
Pedoman Pelayanan Bimas Islam Masih Sisakan Masalah Santunan - Kota Sabang. Keputusan Dirjen Bimas Islam Nomor DJ.II/549/6 Tahun 2013 Tentang Pedoman Pelayanan Bimas Islam masih menyisakan masalah. Demikian diungkapkan Drs. H. Salman, M.Ag, Kakankemenag Kota Sabang. “Ada yang terlupakan dalam pedoman tersebut, yaitu tentang kewenangan penganganan masalah Zakat dan Wakaf di level Kementerian Agama Kabupaten/Kota,” kata Salman. “Menurut saya, kekurangan ini bisa disiasati melalui kebijakan Kakanwil dengan mengeluarkan Keputusan terkait pembagian tugas tersebut di Kemenag Kabupaten/ kota, atau ini merupakan ladang ijtihad bagi para Kankemenag masing-masing,” katanya yang diambut senyum oleh Staf Subbag Inmas yang ikut berdiskusi. Pada kesempatan yang sama, Kakankemenag Sabang juga menkan belasungkawa dan ikut prihatin atas musibah gempa yang menimpa masyarakat di Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah. “Kemenag Sabang akan mengkoordinir sumbangan dan relawan yang seterusnya akan disalurkan melalui Kanwil Kemenag Aceh,” pungkas Salman. [aba]
Lumbung Kopi Dapat juga Medali MTQ Santunan - Takengon. Dari 32 peserta kafilah Aceh Tengah yang tandang ke Subulussalam untuk tanding mengadu nasib kejuaraannya di even Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-31 tingkat Provinsi (29/6), baru satu yang diharapkan pulang membawa medali. Adalah Yasarah (17 tahun), peserta cabang Tilawah Golongan Remaja Putri. Hembusan kabar segar dari arena MTQ, bahwa Yasarah yang duta Aceh Tengah itu berhasil masuk di babak final. “Ia tampil prima di babak final pada cabang Tilawah Remaja Putri,” kata Muslim, MCL.
Disampaikan juga bahwa, selain Yasarah ada dua finalis cabang tilawah remaja putri dari Aceh Selatan dan Aceh Barat Daya sebagai ‘saingan’ Yasarah, mereka memperebutkan juara 1,2 atau 3. Muslim juga melaporkan bahwa maqra tilawah Yasarah ketika tampil di babak final pagi Sabtu (29/6), ia membaca Surah Al-Kahfi ayat 50. “Pengumuman juara besok minggu malam,” ujar Muslim. Selamat Yasarah, semoga pulang dapat membawa medali, bukti prestasi putri dari ‘Lumbung Kopi.’ [mahbub fauzie/y]
Verifikasi, Sinkronisasi, dan Finalisasi Data Dikmad Santunan - Idi. Kankemenag Aceh Timur melalui Seksi Pendidikan Madrasah (Dikmad) mengadakan verifikasi, sinkronisasi dan finalisasi data pendidikan madrasah tahun 2012/2013 pada Senin (8/73). Acara yang diikuti oleh seluruh operator EMIS tingkat MI/MTs dan MA swasta dan negeri se-kabupaten Aceh Timur diadakan di aula Kemenag setempat. Acara yang dibuka langsung oleh Kasi Dikmad, Fadli, S.Ag tersebut dilakukan dalam dua sesi, sesi pertama diikuti oleh madrasah tingkat MI dan sesi kedua diikuti oleh MTs dan MA. Staf seksi Dikmad Saiful Azmi mengatakan kegiatan ini menitikberatkan penjelasan tentang cara pengisian form EMIS 2013 dan penyamaan persepsi mengenai penyelesaian Emis 2013. “Data Emis 2013 kembali
ke dalam bentuk excel yang sebelumnya di input dalam bentuk online, sehingga akan memudahkan para operator dalam pengisian data tersebut,” ujar Saiful. [jamaluddin/y]
PERISTIWA<<
4 Penulis Muda MTsN 2 Takengon, Tebitkan Buku Santunan - Takengon. Empat siswi MTsN 2 Takengon pada hari Minggu (23/6) adakan Launching dan penerbitan empat buku baru. Adalah Recca Yesica dengan judul buku “100% Motivation”, Ulfa Uyatin dengan judul “Zona Motivasi”, dan Hafni Maghfirah dengan buku “Imagination Stories”, dan Riani Ardya Putri dengan judul “Motivasi Humor”. Acara Launching penerbitan buku keempat siswi ini dilaksanakan dengan kerjasama Yayasan Pendidikan Saufa Center. Acara dilaksanakan di Hotel Bayu Hill Takengon. ”Apresiasi yang tinggi keepada siswa yang telah berani dan tekun untuk menulis di usia muda dan mampu menghasilkan karya dalam bentuk buku yang telah memiliki ISBN dari Pustaka Nasional," salut Mariani, M.Pd, Kepala MTsN 2 Takengon “Saya merasa gembira dan kagum dengan kemampuan penulis-penulis muda di MTsN 2 Takengon, mereka memilki bakat dan mampu merealisasikannya menjadi buku. Para siswa ini memang termasuk siswa berprestasi di sekolah, kedepan saya berharap akan muncul karya-karya baru dari mereka sekaligus timbul penulis-penulis muda lainnya di MTsN 2 Takengon, anak-anak ku terus berkarya dan berkretivitas dan kejar terus mimpim,” tambah Mariani. [mariani/y]
Kepala MAN Peureulak Wakili Atim, Juara II Santunan - Idi. Kepala MAN Peureulak, M. Isa, S.Ag, M.Pd, kembali terpilih sebagai Kepala Sekolah Berprestasi Tingkat Aceh Timur (Atim) 2013. M. Isa berhasil menyisihkan peserta lainnya dari SMA dan MA se Aceh Timur. Ia berhak mewakili Atim pada lomba Kepala Sekolah/ Kepala Madrasah (Kamad), tingkat Provinsi yang digelar 23-26 Juni, di Banda Aceh, dan M. Isa raih juara II. Lomba yang diadakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Timur itu berlangsung selama dua hari, yaitu Jum’at dan Sabtu tanggal 7 dan 8 Juni 2013 bertempat di SMPN 1 Peudawa. Selain menyeleksi Kepala Sekolah Berprestasi, lomba juga diadakan untuk memilih guru berprestasi dan pengawas berprestasi. Demikian disampaikan Bustami, Panitia Penyelenggara Lomba. Kadis Pendidikan Aceh Timur
Abdul Munir,SE,M.Ap menjelaskan lomba ini untuk meningkatkan kinerja, disiplin, dedikasi dan loyalitas serta profesional kepala sekolah, guru dan pengawas. M. Isa yang saat ini menjabat sebagai Ketua Kelompok Kerja Madrasah Aliyah (K3MA) Aceh Timur, sebelum ini pernah meraih predikat yang sama pada tahun 2009. Di tingkat kabupaten saat itu M. Isa berhasil meraih Juara I Kepala SMA/MA Berpretasi dan Juara III di tingkat Provinsi. Selain meraih sejumlah penghargaan di bidang pendidikan baik ditingkat Pemda Aceh Timur, maupun tingkat propinsi, pria yang beristrikan Azizah, S.Pd.I itu juga aktif di bidang sosial dan keagamaan, diantaranya menjadi relawan tim bantuan kemanusiaan bagi pengungsi di Pidie, panitia dan dewan juri lomba hari besar keagamaan. Hingga kini Muhammad Isa menjabat sebagai ketua
Komisi Pendidikan menengah pada MPD Aceh Timur, sekretaris bidang organisasi pada PGRI Aceh Timur, dan wakil ketua BKPRMI Aceh Timur. Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Timur Drs. Armiya, MM, menjelaskan bahwa hasil maksmimal yang diperoleh Aceh Timur di Provinsi, selian Juara 2 Kepala SMA/MA (M. Isa, Kepala MAN Peureulak), ada Juara III Kepala SD/MI (Marzuki, Kepala SDN 3 Ranto Peureulak), dan Juara II Guru SD/MI (Indah Jelita, guru SDN Cotkeh Peureulak), dan juara 2 Guru SMK (Erliadi, guru SMKN 1 Peureulak). [syarifuddin/jamaluddin/y] Santunan
Juli 2013
29
>>LENSA
Pgs Kakanwil Kemenag Aceh foto bersama offisial dan peserta yang memperoleh medali di Pospenas VI Gorontalo.
Pgs. Kakanwil Kemenag Aceh, H. Habib Badaruddin, S.Sos mengalungkan medali kepada salah satu peserta Pospenas VI dari Aceh.
Defile kontingen dari Aceh pada Pospenas VI di Gorontalo
Kafilah sedang pawai taaruf pada MTQ ke 31 di Kota Subulussalam (23 Juni)
Suasana Konferensi Pers Rukyatul Hilal penentuan awal Ramadhan 1434 H oleh Badan Hisab dan Rukyat Provinsi Aceh.
30
Santunan Juli 2013
LENSA<<
Salaman usai Pembukaan MTQ ke 31 di Kota Subulussalam (23 Juni)
Pgs. Kakanwil Kemenag Aceh, H. Habib Badaruddin, S.Sos di Aceh Tengah dan Bener Meriah, menyaksikan langsung kerusakan akibat gempa. (Kamis, 4 Juli 2013)
Ujian Penyesuaian Kenaikan Pangkat (UPKP) TK. II ,III dan Ujian Dinas Tingkat III yang digelar Subbag Ortala dan Kepegawaian Kanwil (18-20 Juni)
Kafilah sedang pawai taaruf pada MTQ ke 31 di Kota Subulussalam (23 Juni)
Dialog Umat Beragama yang digelar Subbag Hukum dan KUB (22 Juni) Santunan
Juli 2013
31
>>TAFSIR
Silaturrahmi di Bumi Sada Kat (Refleksi QS. Ali ‘Imran: 103) DR. Fauzi Saleh, Lc, MA
Dosen Fakultas Ushuluddin IAIN Ar-Raniry Banda Aceh
Musabaqah Tilawatil Qur’an XXXI menjadi momen bertemu dan bersilaturrahmi antar 23 kabupaten/kota di Provinsi Aceh. Pertemuan yang tidak biasa, bukan hanya sekedar mengucapkan salam dan berjabat tangan, tetapi sentuhan qalbu dalam membangun kebersamaan insan yang beriman. MTQ ini kiranya membuka ruang persahabatan yang member kesan berbeda dibandingkan dengan dengan pertandingan dan perlombaan yang lain. Hal ini penting mengingat riak-riak kemajuan hari ini mengisyaratkan bahwa manusia tidak lagi butuh kepada sesamanya, karena semua dapat di-handle sendiri dengan kecanggihan pengetahuan dan teknologi. Padahal, agama memastikan tidak ada manusia yang tidak butuh kepada sesama dengan segenap kelemahan dan kekurangan yang dimilikinya sehingga manusia dikategori sebagai makhluk sosial. Dalam ungkapan bahasa Inggris diungkapkan dengan “No Success Without U”, tidak bisa sukses tanpa kamu. Ketika ruang silaturrahmi semakin sempit, kesempatan pun hampir tidak ada, Al-Qur’an segera membenah dan membedah problematika sosial yang menjadi penyakit masyarakat global yaitu egoisme sektoral yang terpupuk di dalam dada. Al-Qur’an berfungsi sebagai payung yang melindungi dari hujan kemaksiatan, rumah guna menghindari angin kesesatan dan perahu untuk membawa ke pula idaman, baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur (negeri yang makmur dalam lindungan Tuhan Yang Maha Pengampun). “MTQ XXXI Provinsi Aceh di bumi “Sada Kata” , demikian judul deskripsi penulis pada sebuah media cetak memberikan makna signifikan sebagai bentuk keharmonisan dalam keberagamaan. “Sada Kata” yang bermakna satu kata dan simbol yang melekat pada Kota Subulussalam memiliki makna filosofis yang luar biasa. Kesamaan langkah dan gerak memberikan dorongan untuk dapat merealisasikan kebaikan dan kemamuran akan semakin mudah terwujud. Kesamaan ini melahirkan pula sikap saling tolong menolong dengan hubungan resiprokal dalam meningkatan kebaikan dan ketakwaan serta menghindari dosa dan permusuhan. Merajut persaudaraan dalam Islam merupakan kekuatan, karena itu perlu dipupuk, disiram dan dipelihara sehingga berbuah kemakmuran dan keselamatan baik dalam kehidupan dunia maupun akhirat kelak. Rasulullah Saw ketika hadir ke kota Madinah, beliau membangun masjid sebagai simbol persatuan dan ketakwaan. Masjid yang secara lughawi berarti tempat sujud mengilhami bahwa ketakwaan hatilah yang membedakan
32
Santunan Juli 2013
antara satu dengan lain. “Tidak lebih orang Arab daripada orang ‘Ajam (non-Arab) kecuali ketakwaan,” demikian pesan baginda Rasulullah Saw. Lalu, beliau membangun pilar persaudaraan, antara Muhajirin (pendatang) dan al-Anshar (pribumi), Aus dan Khazraj (dua suku yang lama sekali dalam peperangan di Madinah). Berkat persaudaraan itu, Madinah, nama baru dari Yatsrib, menjadi Kota Madani. Pesan-pesan persaudaraan itu dideskripsikan Al-Qur’an dalam surah Ali ‘Imran/3: 103
"Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuhmusuhan, Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayatNya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk." Hablullah yang merupakan isti’arah tashrihiyyah dimana Al-Qur’an dalam ayat ini diserupakan dengan “tali” dengan titik persamaannya adalah di mana kedua-duanya membantu menyelamatkan manusia. Tali tempat bergantung dan pegangan bagi orang yang tenggelam di dalam laut, dengan itu, manusia dapat selamat dari ombang-ambing angin dan badai. Al-Qur’an membimbing manusia dari kebingungan dalam menjalankan hidup ini dengan gelombangan kenikmatan duniawi dan tidak mudah menyelamatkan dirinya dari itu. Dari frasa awal ayat ini memerintahkan umat Islam untuk berpegang teguh kepada Al-Qur’an sebagai tali Allah Swt. Al-Qur’an memancarkan sinar dan pencerahan dalam hatinya agar mampu yang melihat bahwa yang benar itu adalah benar dan yang salah itu adalah salah. Karena itulah, Al-Qur’an sebagai obat akan kegelisahan jiwa dan kesyirikan serta rahmat bagi orang-orang yang percaya akannya. Al-
TAFSIR<<
ta
Qur’an juga membimbing manusia ke arah yang lurus (alaqwam) selama manusia setia menggunakan pelitanya dalam kegelapan hidup ini. Ungkapan indah akan fungsi al-Qur’an dalam sebuah hadits Rasulullah Saw:
"Al-Qur’an itu tali yang kuat, cahaya-Nya yang nyata, tidak pernah habis kekaguman (di dalamnya), tidak pernah sirna keunikannya, tidak tercipta untuk banyak penolakan, barangsiapa berbicara atas dalilnya maka ia jujur, barangsiapa memutuskan dengannya maka ia adil, barangsiapa mengamalnyanya maka ia akan dibimbing dan barangsiapa yang berpegang teguh padanya maka akan dituntun kepada jalan yang lurus." (HR. at-Turmizi) Ajang musabaqah (perlombaaan) dalam membaca, memahami, mengukir dan melukisnya dengan indah dan rapi serta menempatnya dalam hati sanubari melalui tahfizil Qur’an merupakan tahapan-tahapan penting untuk selanjutnya diamalkan dalam kehidupan yang nyata. Salah satu poin bagi orang yang mengamalkan Al-Qur’an adalah menjaga persaudaraan dan tali silaturrahmi sehingga terbina dengan baik dan kokoh serta terbangun sikap peduli guna masyarakat yang madani di bawah lindungan Rabbul Jalil. Yakinlah, Al-Qur’an- lah yang merubah hidup manusia. Imanilah Al-Qur’an sebagai petunjuk dan hidayah, lalu petiklah bimbingannya dengan membaca Al-Qur’an (alqira’ah). Qira’ah inilah yang mengawali sendi kehidupan Arab Jahiliyah dengan bergairah dan siap pindah ke nuansa imaniyah. Langkah awalnya adalah tilawah, yakni membaca sesuai dengan aturan tajwid dan kaidah sehingga menjadi lantunan yang indah. Lalu tadabbur, yakni membaca dengan hati dan akal. Lalu Allah menyebutkan nikmat yang besar berupa nikmat persaudaraan yang sebelumnya permusuhan, persatuan yang sebelumnya bercerai-berai serta terbangun ukhuwwan imaniyyah sebagaimana Allah gambarkan dalam QS. Al-Hujurat/49: 10. Frasa walaa tafarraquu menurut Ibn Katsir merupakan perintah untuk hidup berjama’ah dan tidak pernah bercerai – berai antara satu dengan yang lain. Sejarah yang diangkat
al-Qur’an tentang bagaimana pedihnya kondisi Auz dan Khazraj. Hal itu karena di antara mereka terjadi permusuhan yang sangat lama dan peperangan yang begitu dahsyat. Islam datang membawa kenikmatan yang luar biasa dimana Islam mampu menjembatani kedua belah pihak dan membangun hubungan persaudaraan sehingga saling membantu dalam kebaikan dan menolak kemungkaran Kehadiran Islam di kota Madinah mampu mengubah wajah kehidupan yang lebih bersahaja dan besaudara. Perubahan yang tidak dapat dilakukan melainkan agama yang melakukannya. Andaikata bukan karena agama, mereka tetap berada dalam permusuhan. Permusuhan tidak membiarkan suasana aman, tenteram dan bahagia, tetapi duka nestapa dan menderita. Peperangan tidak pernah menghasilkan keindahan, yang menangjadi abu dan kalah jadi arang. Firman Allah dalam Qs. Al-Anfal: 63:
“Dan jika mereka bermaksud menipumu, Maka Sesungguhnya cukuplah Allah (menjadi pelindungmu). Dialah yang memperkuatmu dengan pertolongan-Nya dan dengan Para mukmin, dan yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Gagah lagi Maha Bijaksana. Poin lain yang penting disebutkan dalam ayat ini adalah mengingat akan nikmat Allah berupa ta’lif al-qulub (menyatukan hati) dari permusuhan. Dalam konteks permusuhan Aus dan Khazraj, Allah ingatkan kepada kaum Anshar agar jangan sampai mengulangi kondisi peperangan itu setelah Islam datang melakukan rekonsiliasi dan shulh (perdamaian) sehingga kalian menjadi saudara antara dengan yang lain. Persaudaraan yang dibangun dalam frame Islam lebih kuat daripada nasabiyyah. Ayat ini kiranya menjadi i’tibar bagi kita dalam membina ukhuwwah sehingga dapat mencegah perpecahan yang terjadi apalagi hanya karena hal-hal yang sepele. Bimbingan Ilahi ini membimbing kita untuk saling menghargai dan menghormati serta menjadikan orang lain sebagai mitra dalam melaksanakan aktivitas kehidupan. []
Santunan
Juli 2013
33
Keluarga Besar Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh turut berduka atas musibah gempa bumi yang menimpa Saudara kita di Kabupaten Aceh Tengah, Kabupaten Bener Meriah, dan sekitarnya pada hari Selasa, 2 Juli 2013 Kita juga turut serta menggalang dukungan moril dan materil serta selalu mengiringi doa untuk kemaslahatan para korban. Semoga Allah menempatkan almarhum dan almarhumah di tempat yang layak di sisi-Nya Kepada kelurga korban semoga dapat tabah menerima musibah ini. Semoga kita dapat arif bijaksana memetik hikmah di balik musibah ini Kepala, Drs. H. Ibnu Sa’dan, M.Pd
Keluarga Besar Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh
Keluarga Besar Kantor Kementerian Agama Kab. Pidie Jaya
mengucapkan belasungkawa dan rasa duka yang mendalam atas berpulang ke Rahmatullah
mengucapkan belasungkawa dan rasa duka yang mendalam atas berpulang ke Rahmatullah
Hj. Fatimah binti Usman (74 Tahun)
H. Muhammad Gade bin Yusuf (74 Tahun)
Ibunda Mertua dari H. Aiyub Kaoy (Staf pada Bidang Panais Zawa) meninggal dunia pada Sabtu 20 Juli 2013 Jenazah Almarhummah dikebumikan di Peureulak, Aceh Timur Semoga amal almarhumah diterima di sisi Allah SWT, dan kepada keluarga yang ditinggalkan semoga tabah dan sabar atas musibah ini
Kepala, Drs. H. Ibnu Sa’dan, M.Pd
34
Santunan Juli 2013
Ayah (mertua) dari H. Zakaria, SHI (Penyelenggara Syariah Kankemenag Pidie Jaya) meninggal dunia pada Senin, 1 Juli 2013 di RS Harapan Bunda Banda Aceh dan dimakamkan di Gampong Mns. Lhok Kec. Meureudu, Kab. Pidie Jaya
Semoga amal ibadah almarhum mendapat ridha Allah serta arwah mendapat tempat yang mulia di sisi Allah Swt
Kepala, H. Iqbal Muhammad, M.Ag
Hatta Rajasa: Pesantren adalah Sekolah Peradaban
JAKARTA -Menteri Koordinator Perekonomian (Menko Perekonomian) Hatta Rajasa mengatakan Pondok Pesantren merupakan sekolah peradaban yang memungkinkan siswanya untuk berpikir sekaligus berdzikir, sehingga bisa berkontribusi terhadap perekonomian nasional. “Kalau ada yang mengatakan Pondok Pesantren akan susut seiring perkembangan jaman, itu tidak betul. Karena pesantren itu sekolah peradaban yang merupakan sistem dari pranata sosial, spiritual sekaligus intelektual,” kata Hatta saat meresmikan Pondok Pesantren Luhur At Tsaqafah di Jagakarsa, Jakarta, Ahad (28/7) malam. Hatta mengatakan dirinya mendukung pendirian pondok pesantren di Indonesia, agar bisa berkontribusi bagi pendidikan dan perekonomian bangsa. Menurut dia, keberadaan pondok pesantren diperlukan
seiring fenomena-fenomena yang terjadi di tataran global saat ini. “Saat ini ada beberapa fenomena yang terjadi antara lain, pergerakan yang menjadikan Asia Timur termasuk Indonesia menjadi pusat perhatian ekonomi dunia. Sehingga perlu adanya solusi dari pesantren untuk menciptakan individu pemikir sekaligus berdzikir, serta akan terintegrasinya ekonomi Asean dalam MEA,” ujar dia. Seluruh fenomena itu perlu dijawab dengan menciptakan penduduk usia produktif yang mampu berkontribusi bagi perekonomian bangsa. Keberadaan pesantren menurutnya, dapat berkontribusi atas hal tersebut. Pondok Pesantren Luhur At Tsaqafah merupakan yayasan milik PBNU yang berada di bawah binaan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj.[rol]
Dewan Masjid Setuju Aturan Pengeras Suara PEKALONGAN -- Wacana pengaturan pengeras suara di masjid-masjid mendapat tanggapan dari Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia Jusuf Kalla. Mantap Wapres RI 2004 - 2009 itu mendukung adanya pengaturan tersebut. JK punya pandangan lain mengapa aturan itu diperlukan. Menurut dia, alangkah syahdunya jika mendengar alunan ayat suci Alquran dan seruan azan hanya dari satu masjid. “Kalau sekarang tidak, semua masjid mengaji, tabrak-tabrakan yang mana mau kita dengar,” kata JK saat di Masjid
Asyshuhada, Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa (23/7). JK tidak bermaksud “mengharamkan” pengeras suara ada di masjid. Akan tetapi, kata dia perlu ada batasan. JK mencontohkan akan lebih baik jika radius suara satu masjid diukur sampai sejauh masjid selanjutnya berada. Itu dikatakan dia, agar menciptakan harmoni yang baik. “Masyarakat di masjid satu hanya mendengar pengajian di masjid itu. Masyarakat lainnya juga seperti itu (mendengarkan pengajian dari masjid masing-masing),” ujar nya.[rol]
ISLAMIKA<<
Baitul Mal Aceh Salurkan Zakat Produktif Rp 1,069 Miliar
JAKARTA -- Baitul Mal Aceh (BMA) melalui Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) menyalurkan dana lebih dari Rp 1 miliar untuk modal usaha bagi para mustahiq. Modal tersebut terutama untuk bidang perdagangan dan pertanian yang disalurkan periode Januari sampai 25 Juli 2013. Kepala Baitul Mal Aceh (BMA), Armiadi Musa dalam siaran persnya, Senin (29/7) mengatakan, penyaluran terbanyak dilakukan pada Juli sebanyak Rp 138,500 juta. “Ini disalurkan ke para mustahiq yang tersebar di Aceh Besar dan Kota Banda Aceh,” ujar Armiadi. Armiadi mengatakan, jumlah modal usaha zakat produktif yang disalurkan setiap bulannya berbeda satu dengan yang lainnya. Semuanya tergantung berapa yang dibutuhkan. Zakat produktif melalui program pembiayaan modal usaha merupakan salah satu program unggulan BMA yang berjalan sejak 2006. Menurutnya, program ini dapat membangkitkan masyarakat miskin dari keterpurukan ekonomi yang rata-rata berada di bawah garis kemiskinan. Dengan program ini, diharapkan, diharapkan kelak mereka akan menjadimuzakki dan tidak lagi menjadi mustahiq. Zakat yang disalurkan kepada mustahiq itu jumlahnya bervariasi, tergantung dari tingkat kebutuhan dan sesuai dengan beberapa indikator yang diberlakukan. Platform maksimal disalurkan adalah Rp 10 juta dan paling rendah Rp 1 juta, sesuai dengan tingkat kebutuhan yang diperlukan. Penyaluran zakat produktif ini dibagi kepada dua kategori yaitu kelompok usaha bersama dan individu. Ia menambahkan, pelaksanaan penyaluran zakat produktif dalam bentuk modal usaha yang selama ini dijalankan dapat dibagi menjadi dua, yaitu bersifat bergulir (revolving) dan tidak bergulir. Modal usaha bergulir disalurkan dalam bentuk Qardhul Hasan. Sementara untuk modal yang tidak bergulir, disalurkan dalam bentuk modal berupa uang, barang dan sebagainya. “Program ini muncul mengingat banyaknya jumlah mustahiq yang ada di Aceh, sementara jumlah dana zakat yang terkumpulkan masih sangat terbatas, sehingga mustahiq yang dapat merasakan dana zakat tersebut pun masih terbatas,” ujarnya. [rol] Santunan
Juli 2013
35
36
Santunan Juli 2013
Santunan
Juli 2013
37
>>MADRASAH MIN Tanjung Tualang
‘Laskar Pelangi’ dari Aceh Timur Tanjung Tualang, satu desa dalam Kecamatan Peureulak Barat, Atim (Aceh Timur). Di tengah perkampungan telah berdiri MIS Tanjung Tualang. Luas tanah 1.573 m² yang berdiri sejak 1946, dari swadaya masyarakat setempat. Setelah diwakafkan maka pada 2009 resmi dinegerikan menjadi MIN Tanjung Tualang oleh Kakandepag Atim (saat dijabat Drs. H. Ibnu Sa’dan). Walaupun keberadaan madrasah masih minim dengan fasilitas seadanya, dengan tiga bangunan papan yang sudah berumur setengah abad lebih dan telah bolong-bolong lapuk dimakan usia, tiga bangunan yang belum rampung sekitar 70% kondisi fisik, belum lagi jika keadaan hujan maka akan tergenang air, ditambah sarana dan prasarana yang belum memadai, namun begitu madrasah ini bertekad ingin meningkatkan kualitas Pendidikan, memajukan prestasi siswa dalam mencapai kompetensi lulusan seperti yang tertuang dalam Standar Nasional Pendidikan/Sisdiknas. Meskipun mayoritas mata pencaharian penduduk setempat dengan bercocok tanam (petani), tidak menyurutkan masyarakat untuk menyekolahkan dan mempercayakan anak-anak mereka pada MIN Tanjung Tualang, dengan segala keterbatasan seragam sekolah dan peralatan sekolah yang apa adanya. Kepala Madrasah, dewan guru dan praktisi pendidikan beserta komite madrasah bercita-cita ingin membangun madrasah
yang lebih bermartabat dan menciptakan generasi yang cerdas dan berakhlak mulia. Dalam hal ini, Ibu Mariani, S.Pd.I selaku Kepala Madrasah mencoba menggeliatkan pembangunan madrasah dengan membuat terobosan-terobosan dalam mengembangkan pembangunan madrasah, merencanakan program-program unggulan, serta melaksanakan kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler yang mampu menciptakan kreatifitas siswa sehingga mampu bersaing dengan sekolah-sekolah lainnya. Inilah gambaran Madrasah Ibtidaiyah
Negeri Tanjung Tualang Kabupaten Aceh Timur, gambaran itu diibaratkan seperti Laskar Pelangi dalam cerita film. Sentuhan dan binaan dari praktisi pendidikan akan terus diharapkan agar 'Laskar Pelangi' dari Aceh Timur takkan hilang dimakan waktu. 'Laskar Pelangi' dari Tanjung Tualang, teruslah berjuang untuk meraih masa depan yang lebih baik. Tak perlu bersedih karena kondisi bangunan madrasahku yang tak layak, dedikasi dan loyalitas cekgu-mu akan selalu menyertai dirimu….! [nasri/ jamaluddin kankemenag aceh timur/y]
MTsN Peureumeue, Kec. Kaway XVI, Aceh Barat
Kerja Sama dengan Sekolah Binaan LN MTsN Peureumeue, salah satu madrasah negeri yang terletak di Gampong Keude Aron, Kemukiman Peureumeue, Kecamatan Kaway XVI, Kabupaten Aceh Barat. MTsN Peureumeue, salah satu madrasah favorit saat ini berada di bawah naungan Kementerian Agama Kab. Aceh Barat. Hal ini terlihat setiap awal tahun pelajaran tingginya amino masyarakat untuk menyekolahkan anaknya pada MTsN Peureumeue. Hampir semua guru di MTsN Peureumeue memiliki sertifikat sebagai pendidik yang profesional dengan kualifikasi pendidikan S-1 dan S-2. Dalam proses belajar mengajar guru ikut saling membantu, melatih, membimbing dan mengarahkan peserta didik untuk terus menciptakan pendidikan yang baik sebagaimana harapan masyarakat.
38
Santunan Juli 2013
Kebersamaan dan kekompakan menjadi modal utama dalam meningkatkan mutu pendidikan di MTsN Peureumeue. Di bawah kepemimpinan Almunawar Khalil, M.Si, pria hitam manis kelahiran Aceh Besar ini, madrasah terus membina kerja sama antar sekolah baik yang berada di Aceh Barat maupun dengan Aceh yang lain, bahkan sekarang membina kerja sama dengan sekolah binaan luar negeri yaitu sekolah tingkat menengah SMP Fatih Bilingual School, binaan LN (Luar Negeri), di kawasan Lamnyong, barat Kampus Darussalam, Banda Aceh. Demikian penjelasan Faisal, S.Pd.I, guru setempat. Pak Al (sapaan untuk Almunawar) ini, telah mampu banyak mengangkat prestasi madrasah baik dalam bidang akademik,
kesenian, olah raga dan bidang lainnya. Kepala Madrasah yang juga Alumnus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya ikut memberi motivasi dan apresiasi atas keberhasilan guru dan peserta didik dalam setiap aktivitas kegiatan dan
MADRASAH<< MIN Cek Mbon, Kecamatan Peureulak Kabupaten Aceh Timur
Baksos. Buktikan Kita Bisa Sebelum bulan suci Ramadhan 1434 H, MIN Cek Mbon Kecamatan Peureulak Kabupaten Aceh Timur mengadakan kegiatan Bakti Sosial yang diprakarsai oleh seluruh warga madrasah terdiri dari dewan guru, pegawai, dan seluruh siswa-siswi madrasah, Sabtu (6/7). Kepala MIN Cek Mbon, Sadli, S.Pd.I mengatakan kegiatan baksos yang dilakukan yaitu membersihkan dan menyerahkan bantuan untuk mesjid desa Cek Mbon, serta menyantuni anak yatim di desa setempat. “Kegiatan ini di samping bertujuan untuk menyambut bulan puasa dengan membersihkan sarana dan prasarana ibadah sekaligus meningkatkan hubungan silaturahmi yang lebih akrab dengan masyarakat sekitar,” ujar Sadli Sadli menambahkan, dana untuk kegiatan tersebut bersumber dari tabungan amal siswa/i dan guru serta pegawai MIN Cek Mbon. Imam mesjid Tgk M Saleh yang menerima langsung bantuan untuk mesjid mengucapkan terima kasih kepada kepala MIN Cek Mbon yang telah mempunyai ide cemerlang dalam membuat kegiatan baksos ini dan memberi bantuan. “Mudah-mudahan mendapat pahala di sisi Allah SWT dan kami harapkan kegiatan ini dapat dipertahankan untuk masa-masa mendatang,” harapnya. MIN Cek Mbon merupakan madrasah yang mempunyai letak geografis daerah terpencil, di tengah keterbatasannya,
madrasah ini telah mampu melahirkan bibitbibit berkualitas, sehingga tidak sedikit para lulusannya telah mampu bersaing dan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi hingga perguruan tinggi, ini merupakan andil kepala madrasah bekerja sama dengan dewan guru dalam meningkatkan mutu pendidikan anak didik. Madrasah ini telah berdiri sejak 1967, namun baru dinegerikan pada tahun 1995. Madrasah yang mempunyai motto "Buktikan
Kita Bisa" tersebut telah membuktikan dedikasinya, terbukti ketika UAN yang lalu, semua siswa-siswi lulus 100 %, hal ini patut diberikan apresiasi dan penghargaan. Mudahmudahan madrasah yang saat ini dipimpin oleh Sadli,S.Pdi dengan mempunyai misi terwujudnya madrasah yang bermartabat serta menjadi model yang menyenangkan itu akan terus berjuang menghasilkan para lulusan terbaik, semoga. [jamaluddin, staf keuangan kankemenag atim/yyy]
memberikan penghargaan kepada guruguru untuk meningkatkan semagat kerja. Dalam menjalin hubungan dengan sekolah binaan luar negeri banyak mendapatkan masukan-masukan terutama tentang pengalaman guru/tentor dalam membina peserta didik dengan penuh kesabaran dan keikhlasan dan kendala-kendala yang dihadapi serta keunggulan-keunggulan yang mereka gunak-
an dalam PBM. Mereka juga ikut membantu kita meningkatkan prestasi belajar siswa terutama pemberian 50 buah tas untuk
siswa yatim, 50 handuk, 50 lusin buku tulis dan alat tulis siswa dan 50 paket alat mandi untuk siswa siswa yatim dan piatu. [faisal, guru mtsn peureumeu/jufrizal/y] Santunan
Juli 2013
39
>>OPINI
Tinjauan Filosofis Tradisi Khanduri Jeurat di Aceh Dra. Raida, Penyuluh Agama Islam Fungsional Kankemenag Kab.Aceh Barat
Berbicara masalah tradisi “khanduri jeurat” bagi sebagian orang merupakan hal yang menakutkan dan membingungkan. Tetapi lain halnya bagi sebagian masyarakat Aceh, begitu terdengar khanduri jeurat terus tersentak hatinya teringat kepada orang tua, nenek, dan kakek serta sanak saudara yang telah tiada atau telah meninggal dunia. Tradisi khanduri jeurat biasanya dilaksanakan setiap Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha yang sudah berlangsung turun temurun sejak masa lalu sampai dengan sekarang ini. Musyawarah menentukan hari pelaksanaan, dan tingkat kemampuan khanduri jeurat, dimulai dari pembentukan panitia, banyaknya Bu Kulah (Nasi Bungkus), Rantang (Lauk Pauk), sampai penyembelihan anak binatang (Kambing, Lembu, dan Kerbau) dan juga yang memimpin doa bersama serta anggota Tadarus dan jumlah anak yatim yang akan disantuninya. Menjelang satu minggu lagi mereka melaksanakan gotong royong massal. Dimensi Antologis Dimensi antologis ini membicarakan tentang apakah yang sebenarnya diketahui tentang khanduri jeurat. Bidang apakah yang menjadi kajiannya. Dan apa yang menjadi objek dari khanduri jeurat tersebut. Jujur S. Suriasumantri mengatakan bahwa dimensi antologis (hakikat apa yang dikaji) meliputi metafisika, asumsi, peluang, beberapa asumsi dalam ilmu dan batas–batas penjelajahan ilmu. (Abuddin Nata, dkk: 2005) Tafsiran Metafisika Tafsiran yang paling awal dilontarkan manusia dalam menyikapi “Khanduri Jeurat” yaitu terdapat wujud–wujud yang bersifat ghaib (supernatural) dan wujud-wujud ini bersifat lebih tinggi atau lebih berkuasa dibandingkan dengan alam nyata (Direktorat Jenderal Bimas Islam dan Penyelenggara Haji Departemen Agama RI: 2005). Jadi khanduri jeurat tersebut harus dipagari atau dibentengi dengan syahadah atau nilai ketauhidan jangan sampai terjebak atau terseret dalam nilai-nilai kemusyrikan atau kesesatan yang tidak terampuni. Hal ini bisa terjadi orang menkramat
40
Santunan Juli 2013
kuburan yang nota bene paham yang berdasarkan naturalisme yang menjelaskan bahwa segala gejala alam yang terjadi bukan karena wujud-wujud ghaib melainkan oleh kekuatan alam itu sendiri, yang dapat diketahui dan dipelajari. Paham supernatural (bersifat ghaib) selalu mendapat tantangan yang berat dari paham naturalisme. Peluang Teori peluang merupakan dasar dari statistik-statistik mempunyai peranan yang menentukan dalam persyaratan-persyaratan keilmuan sesuai dengan asumsi Ilmu Tentang Alam. (Jujun S Suriasumantri: 2005). Ilmu tidak pernah ingin mendapat pengetahuan secara mutlak. Karena ilmu memberikan pengetahuan untuk mengambil keputusan yang harus didasarkan pada kesimpulan ilmiah yang bersifat relatif. Peluang yang muncul adalah khanduri hukumnya sunat, bila di laksanakan sesuai dengan tuntunan ziarah kubur, sepanjang tujuannya untuk mengingat akan mati, mengingat negeri akhirat, dan berdoa. Tetapi bila melenceng maka khanduri jeurat tersebut hukumnya haram. Dimensi Epistimologi Epistimologi merupakan teori pengetahuan yang membahas secara mendalam dan konprehensif dari segala aktivitas yang merupakan proses untuk mencapai sebuah pengetahuan (Abuddin Nata, dkk: 2005). Sebagian dari pengetahuan adalah tradisi Khanduri Jeurat yang memiliki cara-cara tersendiri untuk mendapatkannya. Cara tersebut dikenal dengan metode keilmuan. Dari sinilah tampak sebuah gambaran bahwa tradisi khanduri jeurat bukan merupakan barang jadi yang siap dikonsumsikan untuk manusia, tetapi lebih dari itu, tradisi kanduri jeurat merupakan sebuah proses kegiatan sesuatu yang statis, tetapi bersifat dinamis. Hukum Ziarah Kubur Ziarah kubur ialah mengunjungi makam (kuburan) kaum muslimin dengan tujuan untuk mengingat mati, mengingat negeri akhirat dan mendoakan sang Manyit di alam kubur. Ziarah kubur hukumnya Sunat,hal ini
sesuai dengan sabda Rasulullah Saw yang berbunyi : Artinya : Sungguh dahulu saya telah melarang kamu ziarah kubur, maka sekarang Nabi Muhammad Saw telah diizinkan untuk berziarah ke kubur Ibunya, maka ziarahlah kamu karena sesungguhnya ziarah kubur itu mengingatkan akhirat. (HR. An-Nasa’i) Lebih lanjut, Derektorat Jenderal Bimas Islam dan penyelengaraan Haji menjelaskan bahwa ziarah kubur hukumnya sunat, sepanjang memenuhi ketentuan-ketentuan syari’at agama Islam. Tujuan ziarah kubur antara lain mengingat akan mati, mengingat akhirat dan berdoa serta bagi penziarah kubur disunatkan membaca:
Artinya : “Salam sejahtera semoga ditimpakan kepadamu sekalian hai ahli kubur dari orang-orang mukmin lakilaki dan perempuan. Sesungguhnya kami jika dikehendaki Allah akan segara menyusul kamu sekalian. Kami memohon selamat kepada Allah bagi kita semua dan juga bagi kamu sekalian.” Ziarah kubur hukumnya sunat, apabila ziarah kubur tersebut dilaksanakan sesuai menurut tuntunan agama Islam. Maksudnya jangan menyembah kuburan, merendahkan dan menghina diri seraya mengajukan permintaan dan memohon hajat kepada mereka yang telah meninggal, mencium pintu kuburan dan mengkramat kuburan. Semua tindakan itu dilarang keras dalam ajaran Islam. Sejarah Secara hukum adat, khanduri jeurat sudah menjadi tradisi sebagian masyarakat Aceh yang dilakukan turun-menurun sejak nenek moyang dulu, yang jelas tidak
Keluarga Sakinah dan Anak Berkualitas
OPINI>>
Safrizal, S. Ag, Penghulu KUA Kec. Beutong, tinggal di Gampong Kulu Kec. Seunagan Kab. Nagan Raya diketahui secara pasti kapan dimulainya tradisi ini di Aceh. Nenek moyang dulu tradisi khanduri jeurat adalah ziarah kubur yang dilakukan masyarakat tersebut, yang diikuti oleh anggota keluarga saja, tidak dilakukan sesama warganya. Pihak keluarga mendatagi makam sama keluarga, lalu mereka berdoa di sana. Dimensi Aksiologi Drs. Prasetya menyatakan bahwa: Aksiologi adalah studi tentang nilai, sedangkan nilai itu sendiri adalah sesuatu yang berharga, yang diidam idamkan oleh setiap insan, adapun nilai-nilai yang dimaksud, yaitu: Nilai jasmani adalah nilai yang terdiri atas hi dup, nilai nikmat dan nilai guna. Serta Nilai rohani adalah nilai yang terdiri atas nilai intelek, nilai estetika, nilai etika dan nilai religi. (Abuddin Nata, dkk: 2005). Nilai Ketaatan dan Kesyirikan Nilai ketaatan dan kemusyrikan adalah dua nilai yang saling bertentangan. Ketaatan nilai kepatuhan kita kepada Allah Swt dan beribadah juga harus betul-betul karena Allah Swt. Sementara nilai kesyirikan adalah nilai menduakan Allah Swt atau menyembah dan ber ubudiyah bukan mengharap redha Allah Swt. Melihat kepada dua kontek nilai yang sa ling kontradiktif tersebut, dituntut bagi kita harus berhati-hati jangan sampai terjebak masyarakat kita jatuh pada nilai kesyirikan. Mate Aneuk Meupat Jeurat, Gadoh Adat Pat Tamita Nilai Mate Aneuk Meupat Jeurat, Gadoh Adat Pat Tamita merupakan semboyan dari endatu nenek moyang kita yang perlu diaktualisasikan. Karena nilai-nilai tradisi tersebut sudah dapat melahirkan semboyan “Lam Bateen Sama Rata, maksudnya seiya dan sekata” sehingga endatu kita sanggub bekerja keras, bergotong royong tanpa pamrih dan nilai agama menjadi jati diri hidupnya. Nilai-nilai inilah yang perlu dilestarikan dan diaktualisasikan sebagai pesan endatu “mate anek meupat jeurat, gadoh adat pat tamita”. Bukan pada khanduri jeurat, tetapi pada ziarah kubur. []
Setidak-tidaknya, keluarga adalah pasangan suami istri, baik mempunyai anak atau tidak mempunyai anak (nuclear family). Yang dimaksud sakinah adalah rasa tenteram, aman dan damai. Seorang akan merasakan sakinah apabila terpenuhi unsur-unsur hajat hidup spiritual dan material secara layak dan seimbang. Keluarga Sakinah dapat diartikan pasangan suami istri, baik mempunyai anak atau tidak mempunyai anak, merasakan tenteram, aman dan damai, dalam keseharian mereka terpenuhi unsur-unsur hajat hidup spiritual dan material secara layak dan seimbang. Layak dan seimbang di sini, di samping taat dalam menjalankan ajaran agama, secara baik dan benar, berakhlak mulia misalnya: sayang terhadap anak yatim dan fakir miskin, juga memiliki tempat tinggal, ada biaya untuk pendidikan anak-anak dan kesehatan keluarga. Bukan keluarga yang berputus asa, mereka mengambil jalan pintas dengan cara mengakhiri hidupnya. Keluarga sakinah merupakan keluarga yang sabar, jujur, transparan dan ada keinginan suami dan istri mencurahkan perasaan cinta. Sebagaimana firman Allah dalam surat ArRum ayat 21 yang artinya: “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan Allah, diciptakannya untukmu istri-istri dari jenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikannya di antaramu rasa cinta dan kasih sayang. Sesungguhnya yang demikian itu adalah tanda-tanda bagi orangorang yang berfikir.” Dalam firman Allah diatas sekurangkurangnya ada 3 hal yang esensial menjadi perhatian suami istri, yaitu ada unsur: 1. Sakinah, tenteram dan tenang, di sini dituntut suami istri berupaya maksimal menciptakan rumah tangga yang harmonis, selaras, seayun selangkah ada sama dimakan, jika tidak ada sama-sama dicari. 2. Mawaddah, rumah tangga yang penuh keakraban di sini suami istri dituntut untuk saling cinta mencintai, saling hormat menghormati, saling isi mengisi atau saling butuh membutuhkan. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an surat: Al-Baqarah
ayat: 187 yang artinya: “ Mereka adalah pakaian bagimu, dan kamu adalah pakaian bagi mereka (perempuan). Dengan kata lain “Tidak saling membuka aib.” 3. Adanya unsur rahmah, yaitu sayang simpati di sini suami isteri dituntut saling sayang menyayangi dalam pergaulan rumah tangga, setiap saat siang dan malam hari. Cinta dan kasih sayang di antara suami istri perlu senantiasa dipupuk, dirawat sehingga Sakinah, Mawaddah dan Rahmah akan menghiasi kehidupan rumah tangga sehingga identik dengan pernyataan Rasulullah “Baiti Jannati” --Rumah Tanggaku adalah Syurgaku. Pernyataan Rasulullah itu bermakna adalah Rumah Tangga yang telah terjalin baik ketiga unsur tersebut merupakan sumber ketenangan dan kebahagiaan lahir dan bathin dalam suatu rumah tangga. Dalam UU Nomor 1 tahun 1974 menyatakan bahwa: perkawinan adalah ikatan lahir dan batin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Pernikahan atau perkawinan bukan mainmain, jangan dianggap enteng. Dalam konstek ini seorang laki-laki atau perempuan setelah menikah mempunyai kewajiban masingmasing, kewajiban suami di antaranya: memberi kebebasan berfikir dan bertindak kepada istri sesuai dengan ajaran agama, tidak mempersulit apalagi membuat istri menderita lahir-batin yang dapat mendorong istri berbuat salah. Istri juga mempunyai kewajiban seperti halnya suami, di antaranya kewajiban istri terhadap suami adalah: memelihara dan mendidik anak sebagai amanah Allah, menerima dan menghormati pemberian suami serta mencukupkan nafkah yang diberikannya dengan baik, hemat, cermat dan bijaksana. Isteri yang sayang kepada suami dan anak-anaknya berbelanja dalam keseharian sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan keuangan, bukan menganut paham hedonisme yang berorientasi pada materialis berpoya-poya, berakibat buruk kondisi ekonomi kekuarga. Santunan
Juli 2013
41
>>OPINI
Mewujudkan keluarga Sakinah tidak segampang membalikkan telapak tangan, memang kalau kita membayangkan menciptakan rumah tangga yang sakinah sangatlah mudah, apalagi membaca kata “Sakinah” hanya terdiri dari tujuh huruf, tapi pengaplikasiannya suami isteri harus bekerja keras, mawas diri, saling pengertian, saling melakukan penyesuaian diri dan bersikap transparan (terbuka). Sebagai Bentuk Tanggung Jawab Seorang Ibu berkewajiban mendidik anak-anak (generasi penerus) dengan metode yang sebaikbaiknya, memotivasi mereka mempelajari Ilmu Agama Islam seperti : ILmu Tauhid, Akidah Akhlak, Fikih dan sebagainya, sehingga mereka kelak menjadi generasi penerus yang berkualitas, berkualitas tidaknya anak-anak sangat bergantung pada seorang ibu dalam mendidik anak-anaknya. Anak-anak yang berkualitas akan lahir dari keluarga yang berkualitas pula. Disini keluarga sakinah menjadi “sistem” terpenting untuk mewujudkan lahirnya anak-anak berkualitas. Didalamnya terdapat nilai-nilai misal kasih sayang sesama orang yang beriman, komitmen (perjanjian untuk melakukan sesuatu) yang makruf, tanggung jawab, saling menghormati, berkomunikasi yang baik. Keluarga yang dilandasi nilainilai tersebut akan menjadi tempat terbaik bagi anak-anak untuk dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Seyogyanya setiap orang tua terutama ibu
memberikan pendidikan Agama kepada anakanaknya sebab pendidikan Agama merupakan hak setiap individu, khususnya anak-anak (generasi penerus) telah mendapat perhatian pemerintah ; dan secara khusus telah diatur melalui UU Sisdiknas No. 19/2003 dan PP.55/2007. Karenanya dibutuhkan kerjasama dari semua pihak penyelenggara pendidikan guna pelaksanaan amanah Undang-undang ini. (Santunan, edisi 09, oktober 2010 hal. 21). Manakala para orang tua gagal dalam menanamkan nilai-nilai Agama kepada anakanaknya, dikhawatirkan mereka termasuk kelompok anak yang hidup dalam kebodohan dan kesesatan. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Maryam ayat: 59 yang artinya: “Maka datanglah sesudah mereka pengganti (generasi penerus) yang jelek, yang menyia-nyiakan shalat dan memperturut hawa nafsunya, maka kelak mereka akan menemui kesesatan.” Keluarga sakinah (tenteram) sangat berperan membekali anak-anak ilmu Agama tanpa menafikan ilmu pengetahuan umum, dengan begitu Insya Allah mereka akan selamat dari dampak negatif yang ditimbulkan arus modernisasi dan globalisasi yang saban hari menggerogoti sendi-sendi kehidupan umat manusia seperti: perjudian, pemerkosaan, tawuran, geng motor, menggunakan narkoba, perampokan, dan pembunuhan. Semoga. []
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh mengucapkan Selamat atas pelantikan
Prof. Dr. H. Jamaluddin, M.Ed sebagai Koordinator Kopertis Wilayah XIII Aceh oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Bapak Prof. Dr. Ir. KH. Mohammad Nuh, DEA Pada tanggal 12 Juli 2012 di Jakarta
Semoga selalu mendapat Petunjuk dan Ridha Allah dalam menjalankan tugas-tugas yang diamanahkan Tertanda, Drs. H. Ibnu Sa’dan, M.Pd
42
Santunan Juli 2013
Jemizan, S.Pd.I, Guru MIN Gulanggang Bate, Kec. Lembah Sabil, Kab. Aceh Barat Daya
Hampir seluruh pengetahuan baik di bidang sains matematika, ilmu lainnya, bisnis bahkan teknologi sekalipun bahkan dunia dapat di kuasai oleh orang Yahudi karena kecerdasan maupun kelicikannya. Rata-rata anak Yahudi 6 tahun lebih pintar dari anak anak bangsa lain, dan Allah SWT memang telah menganugerahkan kepada bangsa Yahudi suatu kelebihan berupa otak yang cerdas dan sungguh sangat menarik mengetahui kenapa orang Yahudi begitu pintar dibandingkan dari dari bangsa lain dalam hal urusan duniawi. Dari Penelitian Dr Stephen Carr Leon yang kami kutib dari Gramedia dan Salim Abg, ketika tahun kedua akhir Desember 1980 Stephen sedang menghitung hari untuk pulang ke California setelah tiga tahun di Israel karena menjalani hausemanship dibeberapa rumah sakit dan terlintas di benaknya apa penyebab orang Yahudi begitu pintar? Kenapa Tuhan memberi kelebihan kepada mereka? Apa ini suatu kebetulan? Atau hasil usaha sendiri? Maka Stephen tergerak membuat tesis untuk PhD-nya, dan untuk Anda ketahui, disertasi ini memakan waktu hampir delapan tahun karena harus mengumpulkan data-data yang tepat dan akurat dapat dipertanggung jawabkan. Penyebab kecerdasan orang Yahudi Stephen dapat duraikan di antaranya: 1. Pola makan dan kebiasan wanita hamil Kebiasaan kita sesudah makan siang maupun malam sering kita istilah cuci mulut dibarengi dengan makan buah buahan,mereka orang Yahudi kebalikan dari kita uniknya mereka makan buahbuahan dahulu sebelum hidangan utama dan jangan anda heran jika diundang ke rumah Yahudi anda akan dihidangkan buah buahan terlebih dahulu, menurut mereka dengan memakan karboidrat berupa nasi maupun roti terlebih dahulu kemudian buah buahan akan menyebabkan kita merasa ngantuk,akibatnya lemah dan payah untuk memahami pelajaran bagi yang sekolah,dan
OPINI>>
Kepintaran Orang Yahudi dan Ketakutan Mereka Terhadap Islam didalam Islampun sudah diatur tentang pola makan dan Rasullulah SAW menganjurkan makanlah kamu selagi lapar dan berhentilah makan sebelum kenyang, artinya kita dianjurkan makan tidak terlalu berlebihan. dan kebiasaan Rasullullah jika dalam berpuasa jika berbuka rasul hanya minum air dan beberapa biji buah kurma dan lalu rasul sahlat dan tidak makan makanan yang berat-berat. Ketika wanita Yahudi mengandung mereka suka sekali memakan kacang badam dan korma bersama susu, tengah hari makanan utamanya roti dan ikan tanpa kepala bersama salad yang dicampur dengan badam dan berbagai jenis kacangkacangan menurut wanita Yahudi daging ikan sungguh baik unuk perkembangan otak dan kepala ikan mengandung kimia yang tidak baik dapat merusak perkembangan dan pertumbuhan otak anak di dalam hidangan mereka biasanya kalau sudah ada ikan tidak ada daging, ikan dan daging tidak bersama disuatu meja menurut keluarga Yahudi campuran ikan dan daging tidak bagus dimakan bersamaan Kebiasan mereka bagi wanita hamil dan suami sering membeli buku matematika dan menyelesaikan soal matematika bersama suami Stephen heran karena kebetulan ada temannya orang Yahudi yang isterinya sedang mengandung dan dia sedang membeli buku matematikan Stephen bertanya apakah buku ini untuk anakmu? dan dia menjawab Iya, ini untuk anak saya yang masih dalam kandungan saya sedang melatih otaknya semoga ia menjadi jenius, hal ini Stephen tertarik untuk mengikuti terus perkembangannya, kembali ke matematika tadi tanpa merasa jenuh ibu yang sedang mengandung tadi selalu mengerjakan latihan matematika sampai genap melahirkan.tidak sampai di situ wanita hamil juga sering bermain piano dan mendengarkan musik klasik menurut mereka musik klasik juga dapat membuat anak menjadi pintar. Menurut hemat kami sekedar kita ketahui tidak masalah kita terapkan cara-
cara mereka tetapi dalam anjuran Islam jika serang wanita hamil hendaknya mengatur pola makan sesuai ajaran Rasullullah dengan makan makanan yang halal dan banyak mambaca Al-Qur’an juga sebaiknya mendengarkan lantunan ayat suci AlQur’an yang dibacakan oleh qori yang begitu merdu dan jika bisa sebaiknya ayah atupun ibu yang sedang mengandung, kalaupun mendengarkan lagu maka pilihlah lagu yang bernuansa keislaman maupun lirik-lirik lagu yang berisi petuah maupun nasehat yang baik, dapat membentuk akhlak si calon bayi lebih baik jika lahir nanti dan jika untuk otaknya bisa dilakukan dengan mengerjakan soal-soal ilmu agama yang berhubungan dengan matematika misalkan ilmu fiqih yang mengatur tentang faraid yang penyelesaiannya berkaitan dengan pelajaran matematika agar keturan kita dapat menjadi yang berpikiran cerdas (jenius) dan berakhlak mulia. 2. Merokok, hal yang tabu Di negara Israel merokok merupakan kebiasaan yang tabu dan untuk Anda ketahui jika Anda diundang makan di rumah Yahudi, jangan sekali-kali Anda merokok tanpa rasa sungkan mereka akan menyuruh keluar dari rumah mereka , menyuruh Anda untuk merokok diluar rumah mereka. Menurut Ilmuan Universitas Israel, penelitian menunjukkan nikotin dapat merusakkan sel utama pada otak manusia dan akan melekat pada gen. Artinya keturunan perokok bakal membawa generasi yang cacat otak (bodoh) suatu penemuan yang dari sintis gen dan DNA Israel, alangkah kita sayangkan di negara kita merokok merupakan kebiasaan yang lumrah mudah di dapat dan harganya murah tidak sama dengan tetangga kita negara Singapura misalnya selain menerapkan aturan yang ketat tentang rokok, juga harganya sangat mahal.kemudian kami kutip dari hidayatullah.com di sebuah kampus ternama dan tertua di Malaysia terdapat suatu peringatan keras tentang larangan
dan dampak buruk dari kebiasaan merokok. Sebagai salah satu upaya untuk mencegah dan memberantas aktivitas merokok ini, pihak kampus itu mengeluarkan peraturan tentang larangan merokok di sekitar area kampusnya. Bagi siapa saja yang melanggar peraturan tersebut, maka ia akan dikenai denda sebesar RM. 10.000. Kira-kira senilai Rp 28.500.000. Dapat Anda ketahui bahwa Philip Morris adalah seorang Yahudi pemilik perusahaan yang telah menguasai 50 % pasar rokok dunia termasuk di Indonesia HM Samporrna, tujuan mereka mendirikan perusahaan rokok di negara kita adalah untuk mendapatkan laba yang besar sekaligus menjadikan negara pecandu rokok yang bisa membuat keturunan perokok menjadi bodoh dan mereka sangat ketakutan negara Indonesia ini menjadi pandai alasan mereka umumnya penduduk Indonesia mayoritas beragama Islam karena Islam merupakan musuh orang-orang Yahudi untuk itu mereka banyak mendirikan perusahaan rokok di negara mayoritas Islam termasuk di Indonesia. Keturunan Yahudi yang beragama Islam ada di negara Palestina perhatian mereka tertuju kepada anak palestina yang masih muda belia diantara mereka sudah banyak yang hafal Al-Quran 30 juz sehingga mereka berpikiran sekarang umur mereka masih muda belia sudah mampu menghafal AlQur’an 30 juz bagai mana nanti umur mereka 20 tahun yang akan datang, dari ketakutan itu timbulah niat untuk menghancurkan palestina dengan dalih kelicikan yang tidak berhati nurai dan bukanlah suatu kebetulan belaka mereka menyerang penduduk dan membunuh lebih dari 1.300 orang di antaranya 500 anak palestina termasuk yang hafal Al-Qur’an pada agresi militer Israel yang biadap. Perang panjang akan terus berlanjut entah sampai kapan berakhirnya ini masalah giliran sekarang palestina dan mungkin nanti bisa jadi Indonesia, semoga hal tersebut tidak terjadi pada negara kita. Amin ya rabbal ‘Alamin. [] Santunan
Juli 2013
43
>>OPINI
Merajut Kesejahteraan di Serambi Mekkah Ibnu Muzab Ary, Karyawan Kankemenag Kab. Aceh Timur Aceh bisa maju dengan penguatan ekonomi berbasis rakyat (muatan lokal). Perjuangan almarhum Ahmad Kandang di Lhokseumawe adalah sebuah catatan perjuangan, bagaimana hanya untuk jadi tukang sapu di RRI pun kita berebut. Ironis, untuk menjadi kuli pun kita berebut, kenapa tidak setelah damai, cara kita memajukan Aceh dengan menjadi tuan di negeri sendiri, dengan penguatan produksi masyarakat. Berguru sebentar ke sebuah kabupaten/kota yang bertetanggaan dengan daerah yang pernah di pimpin oleh Jokowi di Jawa Tengah, yaitu Sragen. Kota kecil ini nyaris tidak punya keunggulan dalam Sumber Daya Alam maupun Sumber Daya Manusia. Namun sang bupati pada masa itu yang saya kenal dengan panggilan Pak Untung mendesign pemerintahan-nya secara bijak. Sragen mendesign UPTD unggulan pertama di Indonesia. Dimana hanya dalam hitungan menit, regulasi, surat-menyurat hingga perizinan semisal KTP bisa diselesaikan. Pernahkah anda dapat bayangkan di Indonesia bisa menyelesaikan KTP dalam waktu 3 menit. Ini karena Sragen mendesaign jaringan intranet (internet yang terkoneksi hanya di jaringan internal-kasus Sragen di pemerintahannya) hingga ke tingkat pelosok masing-masing desa. Desain berikutnya adalah pemerintah sragen membentuk sebuah unit khusus pemasaran yang akan membantu masyarakat untuk mendesaign pemasaran sehingga produk apapun yang diproduksi masyarakat dapat diterima pasar, baik itu di kota Sragen maupun hingga kota lainnya di luar Sragen. Kasus Sragen ini semakin komplit dengan termanage nya bangunan komunikasi masyarakat dan pemerintah yang di jalin oleh komunikasi wayang orang dengan dalang-nya. Dalam kesempatan tersebutlah bupati bersilaturahmi dengan masyarakat menampung inspirasi maupun masukan dari masyarakat. Hal ini untuk kasus aceh bisa terfasilitasi dengan memanage setiap muspida plus agar berkenan mengisi/memimpin sholat berjamaah di wilayahnya masing-masing. Bayangkan jika seorang muspida atau Bupati berkenan meimpin sholat shubuh, apa efeknya dan selanjutnya masukan masyarakat pun pasti langsung di terima oleh Bupati. Di sebuah Provinsi baru lain di utara Indonesia ada lagi yang bisa kita petik ilmunya. Nama provinsi tersebut Gorontalo. Tahukah anda, Gorontalo yang sempat dipimpin oleh Fadel Muhammad dapat menjadi sebuah provinsi penghasil aneka produk dari jagung namun provinsi ini bukanlah penghasil jagung. Dengan ilmu fokus, Gorontalo mendesign keberpihakan anggarannya agar mensupport segala aktivitas pendukung dan penungjang jagung. Dari lembaga penelitian jagung, Gudang penyimpanan skala industri khusus produk jagung, penelitian produk-produk olahan turunan jagung dan semua aspek produksi juga pemasaran produk jagung. Alhasil, aneka produk jagung dari
44
Santunan Juli 2013
provinsi yang bertetangga dengan Manado ini tersebar hingga ke manca negara. Maka apa yang perlu di bangun di Aceh? Design ekonomi seperti apa yang perlu di design sehingga kesejahteraan Aceh meningkat? Menurut saya yang masih awam dan kurang ilmu ini, Aceh butuh keberpihakan yang jelas! Untuk membangun ekonomi kita Berbasis Kekuatan Ekonomi Masyarakat. Memang di awal hal ini akan berat namun implikasi kedepannya, pemerataan di Aceh akan meningkat seimbang dengan pertumbuhan. Jika kita mengejar investasi luar Aceh maupun asing untuk masuk ke Aceh sebagai langkah utama memajukan kesejahteraan Aceh, maka yang terjadi adalah pertumbuhan ekonomi yang cepat namun timpang, pemerataan yang rendah, rakyat Aceh tetap akan menjadi kuli di negerinya sendiri. Perjuangan ini bisa di mulai dengan penciptaan undang-undang (qanun) yang tidak hanya sebagai regulasi (pengatur) ataupun bersifat retribusi (pungutan biaya) namun juga mensupport, mengarahkan agar kesejahteraan bisa terbangun di aceh. asing sampai detik ini terus merongrong undang-undang indonesia agar itu menguntung mereka.. mereka menghabiskan triliyunan dollar hingga lahirlah UU No. 22 tentang penanam modal (yang tadinya dipisah antara Penanam modal asing dan penanam modal dalam negeri. Kenapa tidak perjuangan mulai dengan penguatan kesejahteraan masyarakat Aceh. Agar masyarakat Aceh dapat menjadi tuan di rumahnya sendiri. Hal lain yang perlu didesaign oleh pemerintah Aceh adalah bagaimana Anggaran yang ada justru menciptakan semangat kewirausahaan dan produksi masyarakat tumbuh. Kenapa tidak kita membuat event 2 (dua) kali setahun Lomba Kreativitas dan kewirausahaan masyarakat sebagaimana di Jepang. Pemenang pertama mendapat 50 jt dan sepuluh pemenang harapan dapat 10 juta bagi usaha terpilih dengan minimal berjalan 6 bulan hingga 4 tahun. Targetnya dalam 3 (tiga) tahun pelaksanaan agenda ini, masyarakat dapat betulbetul mandiri dan berjamuran usaha kreatif di Aceh. Karena kendala utama setiap usaha adalah bertahan di awal-awal usaha berjalan. Untuk penunjang berikutnya pemerintah bisa mengundang lembaga pelatihan produksi/UKM yang sudah mulai tumbuh di indonesia untuk memberikan aneka pelatihan produksi di Aceh bagi masyarakat Aceh. Hal lainnya adalah berkaitan infrastruktur dasar seperti, jembatan, listrik telepon bagaimana bisa terakses hingga semua pelosok Aceh. Jika bangunan dasar ini bisa terlaksana ditambah kebiasaan muspida sering memimpin shalat shubuh di wilayah masing-masing, yang dapat diperankankan oleh Kementerian Agama di wilayah aceh, yang saya rasakan doa nabi Ibrahim agar terciptanya baldatun tayyibatun warabbun gaffur di Aceh tinggal nunggu detik saja, insya Allah Amien.[]
Potensi Manusia Menuju Kemuliaan
OPINI<<
Dra. Elli Arianti, M.Pd, Guru MAN Model Banda Aceh Manusia merupakan mahkluk yang paling mulia di sisi Alah SWT sebagai khalifah di atas permukaan bumi. Kesempurnaan manusia apabila dibandingkan dengan mahkluk lain ciptaan Allah dikarenakan manusia memiliki kelebihan dengan berbagai macam potensi. Kalau kita kaji secara umum Allah SWT memberikan 3 potensi yang luar biasa kepada manusia, yaitu; 1) potensi fisik; 2) potensi akal; dan 3) potensi hati. Potensi Fisik Allah STW memberikan potensi fisik kepada manusia, yaitu tubuh atau jasmani. Apabila manusia mampu menjaga dan mengelola tubuh dengan baik, Insya Allah, akan menjadi manusia yang sehat, kuat, dan produktif. Dengan tubuh yang sehat akan melahirkan pikiran yang sehat pula, sehingga kita mampu menjalankan segala aktivitas kehidupan sebagai ibadah untuk mencapai kesuksesan di dunia maupun di akhirat nanti. Memiliki tubuh yang sehat dan baik, ternyata tidak selamanya membawa kepada kemuliaan, tetapi sebaliknya, dapat membawa kepada kehinaan dan kenistaan serta kekhawatiran. Tidak jarang ditemukan ba nyak manusia yang mempunyai badan bagus dan indah, malah menjadi hina dan rendah martabatnya akibat kebagusan dan keindahan fisiknya. Betapa banyak wanita dengan penampilan seolah-olah sempurna, justru tidak menun jukkan wanita yang mulia, dengan memiliki badan yang bagus dan indah malah menjadi turun derajatnya hanya karena gemar mem amerkan dan bahkan menjual keindahan tubuhnya. Kita juga dapat melihat betapa manusia menjadi stres dan khawatir, bahkan merasa tersiksa karena mempunyai tubuh yang menarik. Potensi Akal Potensi akal adalah salah satu potensi yang diberikan Allah SWT, sehingga dapat dibedakan manusia dengan mahkluk lain di permukaan bumi ini. Manusia dikaruniai akal oleh Allah SWT untuk diolah dan dimaksimalkan kemampuannya. Akal inilah yang merupakan aspek unggul dan mulia kedudukan manusia di sisi Allah. Dengan akal, kita dapat memikirkan ayat-ayat Allah untuk dapat mengelola dan mengolahnya menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan. Alangkah sayangnya, jika kita tidak berusaha mengoptimalkan po-
tensi akal pemberian Allah. Bahkan mungkin saja kita menjadi kufur terhadap nikmat yang Allah berikan, berupa akal. Ternyata mempunyai akal dan kepintaran juga tidak selalu identik dengan kemuliaan. Bahkan, apabila tidak berhati-hati, mempu nyai anak yang pintar tidak selalu membawa kebanggaan dan kebahagiaan bagi orang tua. Ada anak yang pintar, tetapi ia malah menghina orang tuanya karena hanya berpendidikan rendah. Maka asahlah akal ini, kembangkan dan gunakan untuk kebaikan menuju ridha Allah, agar kita dapat bersyukur atas karuniaNya dan tidak termasuk ke dalam orang-orang yang kufur terhadap nikmat Allah. Potensi Hati Allah SWT memberikan potensi hati. Hati adalah seonggok daging yang tidak setiap manusia mampu menjaga, menata, dan mengembangkannya dengan baik. Fisik yang kuat dan bagus tidak selalu menggambarkan kemuliaan. Kepintaran dan kecerdasan akal juga tidak selalu membuat manusia memiliki kedudukan yang mulia. Hanya potensi hati inilah yang dapat melengkapi akal yang pintar dan badan yang kuat menjadi mulia. Dengan memiliki hati yang bersih dan bening pula, seorang yang bertubuh cacat dan lumpuh se kalipun tetap memiliki kemuliaan. Orang yang kecerdasannya biasa-biasa saja, tetapi justru dengan memiliki hati yang hidup, ternyata dapat menempati kedudukan yang mulia. Hati adalah salah satu organ vital pada tubuh manusia sebagai pemberian Allah yang sangat unik dan luar biasa. Secara biologi hati memiliki fungsi yang unik, sebagai penawar racun dalam tubuh, dan dalam bahasa indonesia muncul ungkapan baik hati, bukan baik jantung, baik paru-paru atau yang lainnya. Ini menandakan bahwa apabila manusia baik hatinya, maka baiklah seluruh tubuhnya. Hati manusia dapat digolongkan dalam 3 jenis; Pertama jenis hati yang sakit. Manusia yang memiliki jenis hati yang sakit dapat diibaratkan seperti sebuah gelas kusam berisikan air keruh, sehingga apapun yang masuk ke dalamnya atau mencemarinya, sama sekali tidak akan terlihat. Artinya orang yang mempunyai hati yang sakit akan sulit menilai orang secara jujur apapun yang nampak di depannya. Kedua, hati yang mati. Manusia yang memiliki hati yang mati dapat diibaratkan seperti jasad atau tubuh yang tidak bernyawa.
Hal ini berarti bagi manusia yang hatinya sudah mati, tidak akan merasakan apa-apa lagi. Ketika ia melakukan hal yang baik atau buruk, tidak memiliki nilai sama sekali dan dirasakannya sebagai hal yang biasa-biasa saja. Ketiga, hati yang sehat. Manusia yang berhati sehat dapat diibaratkan seperti tubuh sehat yang berfungsi secara optimal. Segala perbuatannya benar-benar sudah melewati rencana dan perhitungan yang matang berdasarkan hati nurani yang bersih. Rasulullah SAW pernah bersabda, “Ingatlah, dalam tubuh manusia ada segumpal daging, bila ia baik maka, akan baiklah seluruh tubuh. Akan tetapi bila ia rusak maka, akan rusak pula tubuh itu seluruhnya. Segumpal daging itu adalah qalbu (hati)” (HR. Bukhari Muslim). Hal ini mengandung makna, jika hati kian bersih tentu akan nikmat sekali dalam menjalani hidup ini. Pikiran pun bisa menjadi cerdas, mampu mengembangkan ide-ide yang cemerlang karena tidak ada kesempatan untuk berpikir licik, serakah, iri, dan dengki atau keinginan untuk menjatuhkan dan meremehkan siapa pun. Hati adalah pancaran hidup kita dan hati selalu berindikasi dengan mata. Ketika hati sedih, kecewa, dan terluka maka akan keluar air mata. Ketika hati bersih dan bening akan terpancar dari sinar mata karena mata adalah jendela hati. Ketika hati kita sakit karen diserang virus dan mikroba maka mata menjadi kuning dan keluar tahi mata, demikian kata diagnosa. Memang antara hati dan mata seperti dua kata yang terangkai serasi, seperti dalam sebuah ungkapan “hatihati dengan mata-mata” dan pantun pun lama berbunyi “darimana datangnya lintah, dari sawah turun ke kali. Darimana datangnya cinta, dari mata turun ke hati” Hati adalah pangkal kehidupan dan amanah yang harus dijaga dengan penuh kesungguhan. Kita tidak bisa mengatur dan menata hati tanpa pertolongan dari Allah SWT, maka kita senantiasa memohon pertolongan-Nya dan berdo agar diberikan hati yang sehat, bersih, dan bening karena sesungguhnya Dialah yang selalu menjaga hati kita. Kesuksesan dan kemuliaan hanyalah milik orang-orang yang berhati bersih, hati yang selamat dari kebusukan dan semoga kita termasuk di dalamnya. Semoga Allah Swt, senantiasa mengiringi dan membimbing kita untuk mengenal potensi luar biasa dan termahal dari kehidupan kita, yaitu hati. [] Santunan
Juli 2013
45
>>PUISI Gayo di Meja Pagi Lelap tadi malam baru saja mecibir bulan Mendebur dalam untaian jiwa Kini pagi telah mencium nafas mentari Ilalang-ilalang telah tegap menyemai diri Selepas lelap semalam merajut mimpi Ada yang kusimpan di sini Di bawah peradaban kaki langit Di bentang latar gunduk bumi Tentang cerita lara tempo hari
Gayo Enam Koma Dua Gayo....... Kisah Dua tahun lalu masih terbayang Bak ombak dilautan yang terhempas kepinggiran Kasih dan sayang turut menghilang Hingga kini belum diketemukan Gayo..... Lukamu dua tahun lalu belum sembuh Sakit dan pedih masih belum hilang dari ingatan Tepat hari selasa jam empat belas tiga puluh lima siang Gayo digoncang ... Blang Mancung gemetar dengan enam koma dua Gayo Allahuakbar Allahuakbar Allahuakbar, Kute Panang , Celala dan Silihnara Dan juga sebahagian Kebayakan, Bebesen dan Bies Menjadi tarikan tali gerakan blang mancung Rumah, masjid dan menasah hancur terpecah-pecah Gayo.... Kuatkan dirimu Semangat dan ceria Hilangkan semua kesedihan dengan selalu berdo’a, Tawakal dan berserah diri kepada Allah swt Cobaan dan ujian itu datangnya dari Allah swt Gayo... Kuatkan keimananmu Tingkatkan kesabaranmu, insya Allah Gayo akan bangkit kembali membangun bahtera yang baru, hidup baru, suasana baru. Amiin. Darmawan staf Humas Kankemenag Aceh Tengah (alumnus FD IAIN Ar-Raniry, Jur. Komunikasi dan Penyiaran Islam)
46
Santunan Juli 2013
Nafas-nafas tersengau sesak Tangis erang meratapi sangsi Ada juga yang memukul-mukul diri Meratap perkampungan terlahap bumi Mimpi-mimpi telah lepas Dari genggaman bocah-bocah kampung Ditiup bersama debu lara Kaki-kaki telah patah Pada orang-orang negeri Dihantam bongkahan perih Tak ada lagi kabar nostalgia yang kerap kubaca Tentang kopi pagi di sudut lembar kertas di atas meja Pagi itu telah mengoyakkannya Tercentang oleh kabar-kabar kematian Dalam seruput itu Doa-doa kembali kutuangkan. Sigli, 3 Juli 2013. Junaidi Zainal Arsyah Penulis dan Penggiat Sastra, kelahiran Sigli, menetap di Lamgugob, Banda Aceh
Akhir Hayat Mata terpejam mulut terdiam arwah menangis meratap diri semua yang datang mulai terdiam meratap pilu ditinggal pergi
tetesan pilu di hari ini duka yang mendalam pada insani tubuh mengekang jiwa terkekang dunia ini kutinggal pergi
liang menunggu jasad terhampiri azan berkumandang terakhir kali timbunan liang datang menutupi kini sekarang ku ditinggal pergi Juanda, SHI Honorer Subbag Inmas Kanwil Kemenag Aceh
PUISI<< Kemarau Bismilahirrahmanirrahim Assalamualaikum wr.wb. Dalam kutermenung Terbayang semuanya Kenangan demi kenangan Terus menari-nari.. Didalam memoriku Ah..andai Aku kembali Kemasa itu, kapan dan bilamana.. Akan terjadi.. Alangkah bahagianya Hatiku. Kini yang kurasakan Hanya kehampaan yang luar biasa Tiada daya dan upaya Melainkan hanya kesabaran semata Yang mampu menjadi teman yang setia. Dunia..? alangkah indah semuanya Gunung, Lautan, Langit, dan Bumimu, Tiada ragu aku memujiMu, namun Mengapa keindahanmu menyakitkan Hati dan jiwaku, Mengapa?... Apa salah dan Dosaku Mengapa setiap langkahku Selalu kurasakan kehampaan Dan penderitaan yang terus menerus Mengujiku sampai aku terengah-engah Tak kuasa menahannya, bagaikan duri.. Didalam tubuhku yang tiada seorangpun, Mau dan mampu menolongku, untuk bangkit Dan berjalan kembali mengelilingi BumiMu. Ternyata, sekian lama aku termenung Aku telah tersadar kembali.. Hidup ini hanya panggung sandiwara.. Hidup ini hanya drama semata.. Hidup ini hanya persinggahan sesaat. Hidup ini hanya tempat berteduh Manusia. Ternyata, yang Hakiki dan abadi Hanyalah kehidupan Akherat!!. Yaitu kehidupan manusia setelah kematiannya Hanya itulah kehidupan yang sesungguhnya. Yaitu tiada penderitaan bagi orang yang bertakwa, Tiada penderitaan bagi orang yang beriman, Tiada penderitaan bagi orang yang beramal Shaleh, Tiada penderitaan bagi orang yang beribadah karena Tuhannya. Yang ada hanya penderitaan bagi orang-orang yang ingkar, Bagi orang-orang yang tidak mau menjalankan, perintahNya. Semoga kita sadar !.. Sadarlah, wahai Manusia!! Kulu, 3 Juni 2013. Sumarni Suradi Kelas III MIS Kulu Kec. Seunagan Kab. Nagan Raya
Kemarau Saat kemarau tiba.... Semuanya gerah Tapi tidak ada yang berputus asa Dalam melakuknan pekerjaan Saat kemarau tiba.... Hujan pun tidak turun Orang-orang kehausan Saat datangnya kemarau Kami pun kehausan Seperti mereka Manusia semuanya sama Tidak ada yang berbeda Saat kemarau tiba… Semua orang saling kesusahan Dalam pekerjaan Yang mereka lakukan Kulu, 3 Juni 2013. Mau`idhah Hasanah Kelas III MIS Kulu Kec. Seunagan Kab. Nagan Raya
Merpati Putih dari Nanggroe Lon Merpati putih indah Menghempas sayap rimba dan kota Menabur mimpi indah mengubah warna sejuta makna
Merpati putih di mana kamu berada Mengapa kamu pergi sayang.... aduhai sayang Air mata bocah mulai menetes Melihat sang raja lalai dengan mahkota
Merpati putih cinta damai mengenang indahnya Bumi Darussalam Jangan kau hiraukan kucilan sang raja Mahkota dan tahta bukanlah utama kembali lah ke Nanggroe lon wahai merpati Air dan padi menunggumu di sini
Merpati putih terbanglah tinggi Hempaskan sayapmu kembali Janganlah engkau pergi karena keangkuhan kami Rindunya kami ini kepada warna-mu kembali Juanda, SHI Honorer Subbag Inmas Kanwil Kemenag Aceh
Santunan
Juli 2013
47
>>CERPEN
Isa Asri, SPd.I, Guru Biologi MAN Batee Kab. Pidie
Mataku memandang ke seluruh halaman sekolah sambil kusandarkan tubuhku pada pintu ruangan kelas. Aku coba menarik nafas panjang setelah memberikan beberapa soal kepada anak-anak. ‘Huf…!, aku melepaskan nafasku menandai suhu udara yang sedikit panas. Tatapan mataku masih tertuju ke halaman sekolah yang kelihatan masih meninggalkan genangan air dimanamana, becek, dan berlumpur. Padahal sudah dua bulan musim penghujan pergi tapi jejaknya masih membekas. Maklumlah tanah sekolah ini mantan sawah dulunya jadi kalau hujan sedikit pasti meninggalkan air yang banyak. Belum lepas pandanganku melihat halaman sekolah sambil membelakangi anak-anak yang sedang mengerjakan latihan yang kuberikan, tibatiba…”Assalamu’laikum pak, mm... maaf pak, sa...ya terlambat!” terdengar suara gugup dari arah samping kiriku. “Wa’alaikumsalam…! Astaghfirullah… sudah jam berapa ni Nisa? Kami sudah belajar separuh waktu dan teman-teman kamu sedang mengerjakan tugas!, ucapku dengan nada tegas. “Mm… mohon maaf Pak, saya janji ke depan tidak akan terlambat lagi…” ucap Nisa dengan nada lirih dan sedih trus mulai menangis. “Ups…, sudah-sudah..., waduh… jangan nangis..., sudah, kamu masuk aja!” ucapku luluh. Hal yang pilu bagiku kalau melihat orang lain sedih apalagi seorang wanita. “Ehm..ehm.., wanita!”, sela hatiku. “ Ah, biasa aja lagi..!” jawab diriku sambil merona. “ Siswi lho…!” Bisik hatiku. “Ih… sewot banget,” ucapku kesal. “Pergi sana… !!!ucapku keras dengan nada membentak sambil menoleh. ” Lho pak! Katanya kalau sudah selesai trus dikumpulin, ini kok di suruh pergi…” ucap ketua kelas sambil merangkul buku latihan menggunakan tangan kiri dan garukgaruk kepala pakai tangan kanan. “Maaf nak!
48
Santunan Juli 2013
Aku, Hati, dan Cinta Udah siap semua ya…? Tolong dikumpulin trus diserahkan ke saya,” perintah diriku. “Udah bel, tolong diantarin ke ruangan guru ya, taruh di meja saya!,” titahku sambil keluar kelas dan kembali menghela nafas. “Huuf...! *** Jujur, usiaku yang telah memasuki tiga puluhan ini membuatku bingung dengan keadaan dan suasana. Suasana hatiku maksudnya. ‘Pertempuran’ sengit hampir setiap saat terjadi antara aku dengan hatiku, khilafiyah yang terjadi buatku linglung. Sepertinya ini pertanda suramnya perjalanan warna-warni cintaku. Aku bagaikan Arjuna yang sedang mencari cinta. “Cak ileeeeeh.., kek lagu..,” sela hatiku dengan nada ejekan. “Hanoman kalee…, lebih cocok!!!” lanjut hatiku. “Idiiih…ganggu kali lah..!, ini kan lagi cerita... “ ucap diriku serius. Aku berusaha menepis prasangka buruk tentang garis jodohku dalam hidup ini tapi kadang-kadang, melihat kebahagian teman-temanku yang sudah berkeluarga membuatku pilu. Tapi aku yakin, Allah punya rencana lain tentangku. Keyakinan itu kujalani istiqomah dengan doa dan usaha serta harap dan takut. Usaha pendekatan sudah sering kulakukan, mungkin saja belum ada yang mau menerima diri ini apa adanya. “Wow… so sweet…, apa adanya dirimu…, apa kapluknya dirimu, itu baru bener!!!”, sela hatiku lagi. “Wush..cerewet! bentak diriku kesal.” Sering aku minta nasehat dan saran baik dari orang tua kampungku, teman sepermainanku, teman seguru maupun dengan atasanku agar diri dan hatiku ini jadi sehati, seiya sekata dan yakin dengan perihal yang terjadi padaku saat ini. Hasilnya lumayan, pak imam di kampung nasehatiku agar segera menikah karena itu sunnah. Pak geusyhik juga beri semangat padaku untuk segera berkeluarga biar bisa dibuat Kartu
Keluarga baru. Pak Kua Kec juga beri khutbah padaku dengan bertitah bahwa stok buku nikah menipis, jadi segera mendaftar. Sudin, teman lamaku yang sekarang jadi toke emas, beri aku dukungan dengan mengatakan harga emas turun ditambah dengan pelayanan kredit, katanya khusus buatku aja. Hendri, temanku yang punya sehektar tanaman tebu, katanya siap korban tebu untuk temani peuneuwo. Agus, pengusaha rental mobil, teman satu kuliyahku juga korban untukku siapin mobil free antar-jemput linto barou. Laen di kampung, lain juga nasihat dan saran yang kudapatin dari tempat kerjaku, sekolah, dan atasanku, kepala sekolah. Pak Kepsek amanatkan aku untuk segera beristri, katanya bagus untuk kesehatan. “Waduh…si Bapak, kok tidak nyambung sih!”, gumamku sambil tersenyum. Bendahara sekolah juga ambil bagian untuk kasih nasehat padaku, beliau bilang kalau berkeluarga, gaji bertambah dengan adanya tunjangan buat istri. Guru al Qur’an dan Hadist juga ikut andil dengan membacakan aku ayat-ayat dan hadis tentang fadhilah menikah. “Ya Allah… terima nasehat dan niat baik mereka padaku.” Doaku sambil mengangkat dan membuka kedua tangan. “Amien…!”, jawab hatiku. “Idiiih... tumben elu baik!,” kata diriku. “Tu kan dirimu…, saat aku jahat, salah! Saat aku baik, juga salah...!”, gerutu hatiku. “Iya deh... piss ya, piss!, balas sahut diriku sambil tersenyum. *** Perjalanan hidup dan wara wiri cintaku akan terus kujalani. Penasaran hati ini terus menghantui hanya untuk mengetahui, siapa yang Allah telah tetapkan dalam kitab Lauh Mahfudz-Nya menjadi teman hidupku nanti, yang terima aku apa adanya, seiring isi doaku, selalu, selesai shalat. Ya Allah…, aku menanti jawaban-Mu. []
Alhamdulillah, Jumlah Mualaf dari Etnis Latin Meningkat Pesat di AS Dari sekian banyak etnis yang tinggal di Amerika Serikat, Latin atau hispanik menunjukkan ketertarikan yang sangat pada agama Islam. Dalam satu dekade, jumlah etnis Latin yang memeluk Islam meningkat dua kali lipat. World Magazine mengabarkan, komunitas mualaf terbesar didominasi oleh etnis Afrika-Amerika, yakni sebesar 64 persen. Kendati demikian, angka peningkatan mualaf justru terjadi pada etnis Latin. Menurut majalah Kristiani tersebut, etnis yang mengambil 17 persen demografi Amerika itu mulai menunjukkan ketertarikan pada Islam sejak tahun 2000. Di tahun 2000, sekitar 6 persen dari total mualaf beretnis Latin. Namun kemudian di tahun 2010 angka telah meningkat dua kali lipat. Pun berdasarkan survei masjid AS tahun 2011. Disebutkan bahwa Latin mengambil bagian 12 persen dari total mualaf AS. Menurut American Muslim Council, pada tahun 2006 jumlah muslim hispanik diperkirakan telah mencapai sekitar 200 ribu. Menurut Imam masjid di Manhattan, Shamsi Ali, sebagian besar mualaf Latin berasal dari kalangan pendidikan, profesional dan wanita. Ia juga menuturkan, peningkatan angka mualaf hispanik terjadi sejak insiden 9/11. Bom teror yang menyudutkan Islam justru membuat warga etnis Latin tertarik pada Islam. “Meski tragedi 9/11 menyebabkan diskriminasi pada muslim, namun banyak non-muslim yang sebelumnya tak pernah mengenal Islam justru bertanyatanya tentang makna Islam,” ujarnya dikutip dari halaman Patheos. Ketua Umum Studi Islam di American University, Washington D.C, Ahmad Akhar
menuturkan, ketertarikan warga Latin pada Islam karena pencarian spiritualitas. Sifat monoteisme dan sistem keimanan yang terstruktur pada Islam lah yang menarik hati mereka hingga mendapat hidayah. Selain itu, beberapa tahun terakhir, banyak literatur Islam yang diterjemahkan dalam bahasa Spanyol. Alhasil, mereka dapat dengan mudah mengakses sumber-sumber keislaman. “Dengan memeluk Islam, beberapa warga Latin merasa seolah-olah terhubung pada akar Spanyol mereka yang tertanam sejak 800 tahun lalu dalam sejarah Islam di Spanyol Tenggara seperti Granada, Cordova, Seville dan Andalusia,” tuturnya. Menurut Antropolog Pendidikan Islam di Universitas Columbia, Louis Cristillo, tren pertumbuhan warga Latin AS yang memeluk
MUALLAF>>
Islam dapat dilihat dengan banyaknya organisasi lokal dan nasional yang dibentuk untuk membantu para mualaf Latin. Mereka bergerak di dunia maya dan banyak membantu etnis Latin mengenal Islam. Bahkan tak hanya itu, muslim Latin di AS bahkan memiliki acara tahunan “Hispanic Muslim Day”. AS menjadi rumah bagi 2,5 juta muslimin. Angka muslimin AS terus meningkat sejak tragedi 9/11. Menurut sensus agama oleh Asosiasi Statistik dari Badan Keagamaan Amerika tahun lalu, jumlah muslimin meningkat dua kali lipat selama satu dekade. Tahun 2010 lalu, muslimin AS hanya berjumlah sekitar satu juta orang. Peningkatan tersebut diakibatkan dengan banyaknya mualaf disertai dengan adanya migrasi.[rol]
Ucapkan Dua Kalimat Syahadat, Bella Saphira Mualaf Di bulan suci Ramadhan tahun ini, aktris Bella Saphira memutuskan untuk menjadi seorang mualaf. Bella mengucap dua kalimat syahadat di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Jumat (26/7). Bella tiba sekitar pukul 10.00 WIB. Dia datang bersama dua orang kerabatnya dengan mengenakan kaftan warna putih serta selendang warna hijau muda. Begitu tiba, Bella langsung duduk di hadapan satu meja kecil yang ditempatkan di ruang shalat utama Masjid Istiqlal. Persiapan Bella mengucap dua kalimat syahadat pun dimulai. Sekitar pukul 10.05 WIB, Bella mengucapkan dua kalimat syahadat. Bella terlihat
sedikit gugup dan terbata-bata. “Saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah. Dan aku bersaksi Muhammad Rasul Allah,” ucap Bella saat diminta Mustofa Yakub, Imam Besar Masjid Istiqlal, untuk juga membaca arti kalimat dua syahadat dalam bahasa Indonesia. Setelah itu, Mustofa menyampaikan sedikit ceramah. Mustofa juga memberikan sejumlah buku untuk Bella pelajari. “Sekarang Bella sudah menjadi saudara seagama kita. Saudara Muslim kita. Semoga kita bisa berkumpul bersama Bella sebagai saudara muslim nanti di surga,” ucap Mustofa. Tak lama setelah itu, Bella langsung me-
ninggalkan ruang shalat utama. Bella sendiri masih belum mau berbicara soal ini.[rol]
Santunan
Juli 2013
49
>>BAHASA ACEH Bahasa di Aceh Juli 2013 No.
Bahasa Indonesia
Bahasa Aceh
Bahasa Gayo
Bahasa Bahasa Aneuk Jamee Alas
Bahasa Lamamek Simeulue
Bahasa Devayan Simeulue
Bahasa Singkil
Bahasa Pakpak Boang Singkil
Bahasa Tamiang Hulu
Bahasa Kluet
Bahasa Haloban
1
Rusak
Reuloh
Mureloh/ meureumok
Rusak
Khengep
Akhau
Rusak
Mago
Ncda
Gholleh
Mogo
Rusak
2
Pecah
Beukah
Mupecah/ mubelah
Pacah
Betuk
Abitak
Mahaka
Kheppuk
Saksakh
Pcah
Pecah
Awella
3
Hangus
Angoh
Tepur
Hanguih
Khacui
Aluhi
Maalanggui
Mlakar
Meseng
Angus
Hangus
Malangge
4
Terbakar
Teutong
Musiyut/ Mutelong
Tapanggang
Meseng
Atutung
Matutung
Messeung
Melangkus
Tetunu
Mesong
Matotong
5
Patah
Patah
Mupolok
Patah
Putek
Aetuk
Maentek/ maokok
Mhohok
Mbohok
Pukah
Potok
Mahentek
6
Tumbuh
Timoh
Timul
Tumbuah
Miil
Auli
Uref
Mil
Mil
Tumbuh
Meduk
Orep
7
Hilang
Gadoeh
Osop/bene
Hilang
Benei
Tayak
Tekda
Heleup
Capak/Help
Ilang
Benei
Te'da
8
Dulu
Dilee
Pudaha/Silon Dulu
Kale
Afe e
naere
Khuni
Khini/Kehia
Kelie
Waridi
Semonan
9
Sekarang
Inoe
Se/besilo
Kini
Sendah
Lali e
Dumaar
Wgenen
Begenen
Tngahne
Sendah
Ruma'ar
10
Nanti (masa depan)
Euntreuk
Langso
Isuak
Nahan
Enu te
Sinuuk
Numar
Lumahakh
Kedian
Nahan
Mekhiri Anom
11
Mimpi
Leumpoe
Amal
Mimpi
Menipi
Fainifi
Ennihi
Nenipin
Nipi
Mimpi
Nipi
Manihi
12
Tidur
Eh
Nome
Tidua
Medem
Melek
Merek
Wedem
Medem
Tidugh
Medom
Merek
13
Lahir (bayi)
Lahe
Lahir
Lahia
Lahekh
Faifali
Tahu
Njuah
Lahekh
Laher
Rahe
Tubu
14
Sembunyi
Meusom
Temuni
Barondok
Cebunik
Bine e
Bunen
Cwunik
Cebunik
Bebuni
Cebuni
Mewunen
15
Takut
Yeo
Terih
Takuik
Biyakh
Ata ut
Mataut
Mbiar
Mbiakh
Takut
Miyar
Mataot
16
Mandi
Manoe
Niri
Mandi
Khidi
Mondi
Dumek
Mekhiri
Mekhidi
Mandi
Ridi
Rumek
17
Minum
Jeb
Minum
Minum
Minum
Manginu
Mainom
Minum
Minum
Minum
Mintm
Manginom
18
Layu (daun/ bunga)
Layee
Layu
Layua
Males
Ala i
Malaal/ Malayu
Males
Males
layu
Malos
Mala'al
19
Segar
Segar
Lemi
Segar
Pulih
Segar
Segar
Sgar
Khigap
Sgar
Segar
Metawe
20
Siram
Siram
Sirem
Siram
Cocoi
Siram
Fului
Cucuri
Sikham
Sigham
Siram
Woule
Database ensiklopedia Bahasa di Aceh ini dibuat berdasarkan kontribusi dari para pembaca Majalah Santunan di berbagai wilayah di Provinsi Aceh. Penulisan kata-kata sesuai dengan sumbangan kontributor. Untuk partisipasi kirimkan sms ke 085362367700 dengan menyertakan padanan kata dalam bahasa daerah yang Anda kuasai. Kontributor: Bahasa Gayo-Erqi Albandary/Satria, Bahasa Aneuk Jamee-Andri Rahman/Firman, Bahasa Alas-Hasanuddin, Bahasa Sigulai Lamamek-Aji Asmanuddin, Bahasa Devayan-Mirati Adim, Bahasa Singkil-Hendra Sudirman, Bahasa Pak-pak Boang-Sulaeman AR, Bahasa Tamiang Hulu-Lukmanul Hakin, Bahasa Kluet-H.Bahrum Basyah, Bahasa Haloban-Ikhsan. Padanan kata untuk edisi berikutnya: Sahur, Beduk, Sirene (Bunyi berbuka puasa), Puasa, Megang, Mudik, Lebaran, Mesjid, Menasah, Sedekah, Balai, Gebuk, Toples, Mimbar/panggung, Ziarah, Jenguk, Tiba, Tolong, Zakat fitrah, Khatam Alquran.
50
Santunan Juli 2013
BAHASA INGGRIS >>
Forgiveness Written by: Mulyadi Idris, S.Ag., M.Hum
In our daily activity, we as human always make mistakes and sin from time to time, even we know or not. In Islam, our prophet Muhammad as the best example of someone who would forgive others for their ignorance, even those who might have once considered themselves to be his enemies. People can hurt us in a million ways, and forgiveness isn’t always easy. But forgiveness, like so many things in life, is easier said than done. But remember Life is short. Let us not waste our energy on being angry at our enemies and seeking revenge against them. If we can progressively minimize our spite every day, then soon we will bear no hatred or malice in our hearts, Insha’Allah (God willing). According to recent research, forgiveness, however, may bring enormous benefits to the person who gives that gift. If you can bring yourself to forgive and forget, you are likely to enjoy lower blood pressure, a stronger immune system, and a drop in the stress hormones circulating in your blood, studies suggest. Back pain, stomach problems, and headaches may disappear. And you’ll reduce the anger, bitterness, resentment, depression, and other negative
emotions that accompany the failure to forgive. Furthermore, the Prophet said that: “Whoever suffers an injury and forgives (the person responsible), God will raise his status to a higher degree and remove one of his sins” (Al-Tirmidhi). If we can sincerely forgive those who anger us, inwardly and outwardly, then that cleanses our souls from the shaytan (satan) and his negative energy. If we want Allah to forgive us, we should be forgiving of others and willing to overlook their wrongs. This is part of what it means to be good to others. Allah describes his believing servants as “those who restrain their anger and are pardoning towards people.” He then says: “Indeed, Allah loves those who do good.” [Surah Al `Imran: 134] In our daily life, we tend to judge the faults of others, while being blind to our own. We forget how we have wronged others, and we only remember how others have wronged us. In the same manner, we forget the good things that others have done for us, and remember only the good that we have done for them. It is an innate human error. O God, You are most Forgiving One, You love to forgive, so forgive me.
Glossary sin (n) : dosa ignorance (n) : ketidaktahuan revenge (n) : balas dendam spite (n) : dengki malice (n) : kebencian
enormous (adj) : sangat besar disappear (v) : hilang resentment (n) : kemarahan soul (n) : jiwa restrain (n) : pengekangan
Santunan
Juli 2013
51
>>STYLE
Cara Mudah dan Cepat Membuat Sertifikat Menggunakan MW 2010 Amru Sujud, Staf Pengajaran MAN Model Banda Aceh
2. Kemudian muncul beberapa pilihan sertifikat/piagam. Pilih salah satu jenis sertifikat maupun piagam yang Anda inginkan, misalnya ‘high school diploma certificate’, kemudian akan muncul preview template yang telah Anda pilih di samping kanan. Klik Download untuk mengunduhnya, tunggu hingga proses selesai.
Membuat sertifikat dan piagam menggunakan Microsoft Word 2010 sangatlah mudah dan tentunya cepat. Sangat cocok bagi Anda yang tidak mempunyai banyak waktu luang dan ingin cepat dalam menyelesaikan pembuatan sertifikat maupun piagam untuk sebuah event tertentu. Di sini kita akan memanfaatkan template border sertifikat yang telah difasilitasi oleh Microsoft Word 2010. Jadi pada saat proses pembuatan pastikan komputer Anda terhubung dengan internet. Berikut langkah-langkah membuat sertifikat dan piagam dengan menggunakan Microsoft Office 2010 : 1. Download template border/bingkat sertifikatnya terlebih dahulu. Caranya, pada menu File klik New. Kemudian terdapat jendela Available Templates, pada bagian Office. Com Templates pilih icon Certificates.
3. Jika telah selesai, ubah dan sesuaikan teks yang ada dalam format sertifikat sesuai dengan kebutuhan.
4. Anda juga bisa menambahkan logo, background, symbol lain maupun mengganti warna latar sertifikat sesuai yang Anda inginkan (seperti contoh pada gambar) untuk memodifikasi dan mempercantik tampilannya. Bagaiamana, mudah bukan?
52
Santunan Juli 2013
4 Jurus Langsing dengan Jalan Kaki
Mudah menurunkan berat badan dengan cara berjalan kaki dapat Anda lakukan dengan empat cara seperti dilansir situs duniafitnes ini : 1. Ingat ngemil, ingat jalan kaki. Jika Anda mulai memikirkan ingin ngemil coklat dan camilan lain, segera berdiri dan berjalan kakilah. Tapi jangan berjalan kaki ke toko makanan kecil ya. Keinginan Anda untuk memakan camilan akan berkurang setelah berjalan kaki selama 15 menit.
2. Mulai dari jarak dekat dulu. Berjalan kaki jarak dekat secara rutin dapat menurunkan berat badan pada tiga bulan pertama Anda memulai program jalan kaki ini. Sebuah penelitian dilakukan selama 12 minggu pada para wanita yang mengalami kelebihan berat badan. Hasilnya, mereka yang berjalan kaki selama 30 menit lima kali seminggu berhasil menurunkan berat badan dalam jumlah yang sama dengan para wanita yang berjalan dua kali lebih lama (60 menit) lima kali seminggu.
Anda mau bahagia? Gampang. Banyaklah makan ikan. Adalah kandungan omega 3 dalam ikan yang akan membantu mengangkat mood bahagia itu. Sebuah penelitian di Finlandia menunjukkan mereka yang mengomsumsi lebih banyak ikan cenderung lebih rendah tingkat depresinya. Penelitian lain yang dikutip situs sea-
foodservices.com.au mengatakan penduduk Jepang memiliki prevalensi depresi lebih rendah (0,12 persen) dibanding penduduk Selandia Baru. Rata-rata konsumsi ikan di Jepang adalah 67 kilogram per orang per tahun, sedangkan di Selandia baru, rata-rata konsumsi ikannya adalah 18 kilogram per orang per tahun (5,8 persen).
STYLE>>
3. Percepat langkah. Ubah kecepatan langkah kaki Anda setiap satu hingga tiga menit. Lalu, kembalilah ke kecepatan biasa selama satu menit untuk pemulihan. Ulangi sesering yang Anda bisa dan selama mungkin Anda inginkan. Variasi intensitas dan tenaga yang dikeluarkan pada tahap ini akan secara dramatis meningkatkan jumlah kalori yang terbakar selama Anda berjalan. 4. Ubah frekuensi, intensitas, dan waktu. Jika tidak mampu berjalan kaki lebih cepat, Anda dapat melakukan tiga hal di bawah ini untuk meningkatkan jumlah lemak yang terbakar : •Frekuensi : bila Anda masih cukup kuat, tambahkan sesi olahraga lain setelah berjalan kaki seperti push-up, sit-up, dan lain-lain. •Intensitas : bila Anda mampu, dakilah tanjakan atau bukit untuk membuat langkah kaki Anda semakin berat sehingga kalori yang terbakar juga lebih banyak. •Waktu : berjalanlah sedikit lebih lama di setiap sesi jalan kaki Anda. Tambahkan 10 menit lebih lama berjalan kaki setiap harinya. Tak terasa dalam waktu seminggu Anda sudah menambahkan 70 menit untuk berjalan kaki.[rol]
Ingin Bahagia? Makan Ikan Saja Sumber kebahagiaan itu datang dari kandungan omega 3 dan omega 6 yang ada dalam ikan. Selama ini gejala klinis pasien penderita depresi adalah rendahnya kadar omega 3 dan 6 dalam tubuh. Karena itu omega 3 dalam dosis tinggi mungkin digunakan untuk mengobati pasien penderita depresi. Ikan yang paling banyak mengandung omega 3 adalah ikan yang masuk kategori berminyak, seperti salmon, sarden, mackerel, serta tuna. Namun, kebanyakan ikan lainnya juga banyak mengandung vitamin B6 dan B12 yang terlibat dalam produksi serotonin alias zat yang membantu timbulnya perasaan tenang. Makanan yang mengandung omega 3 bukan hanya membuat Anda merasa lebih bahagia, omega 3 juga baik bagi jantung dan otak. Sumber omega 3 paling baik diambil dari ikan laut, bukan ikan budidaya air tawar. Itu karena omega 3 masuk ke dalam ikan lewat algae atau ganggang laut. Ikan budidaya umumnya mendapatkan makan butiran-butiran khusus yang biasanya tidak mengandung omega 3. Santunan
Juli 2013
53
>>DAYAH Dayah Babussalam Matang Kuli
Ramai Dikunjungi Santri dari Luar Provinsi Nama Dayah Babussalam Lokasi Jalan. Babussalam No : 001 Gampong Blang Kecamatan Matangkuli Kabupaten Aceh Utara Telp DAYAH. (0645) 86379 / 86168 Pendiri Tgk. H. Hanafi (Abu Matang Keh) Status Legalitas Dayah (Badan Hukum) Lembaga Pendidikan Islam Pimpinan Dayah Tgk H Sirajuddin (Waled) Jumlah Santri Meudagang Putra 350 Orang Putri 429 Orang Jumlah Ustaz (Guru) Putra 54 Orang Putri 3 Orang
54
Santunan Juli 2013
D
ayah Babussalam diresmikan pada tahun 1971 oleh Muspika setempat yang, serta dinobatkan namanya “Babussalam” oleh almarhum Abu Keumala. Pimpinan pertama adalah Teungku. H. Hanafi (Abu Matang Keh). Pada saat itu status Babussalam masih Balai Pengajian yang di huni oleh santri setempat yang di asuh oleh seorang wakil pimpinan yaitu Teungku Meukek dan dibantu oleh beberapa orang teungku rangkang. Bulan Juli tahun 1992 kepemimpinan
dayah diserahkan kepada Teungku Haji Sirajuddin (Waled) yang merupakan anak kandung dari Abu Matang Keh yang dibantu oleh 15 orang guru dari Dayah Abu Tanoh Mirah Peusangan Bireuen, serta tambahan 45 orang santri pindahan dari dayah tersebut. Teungku Haji Sirajuddin atau lazim dikenal dengan sebutan Waled merupakan alumni Dayah Tanoh Mirah Peusangan Bireuen. Dayah Babussalam terletak Gampong Blang Kecamatan Matangkuli
DAYAH>> Kabupaten Aceh Utara, berjarak enam kilometer dari ibukota Kabupaten Aceh Utara, Lhoksukon. Seiring perkembangannya, Dayah Babussalam terus berkembang walaupun dengan luas yang masih, serta keterbatasan sarana yang dibutuhkan. Sejak tahun ajaran 2005-2006, mulai menerima santriwati yang mondok (meudagang), hingga saat ini jumlahnya mencapai 375 orang santriwati ditambah dengan beberapa orang santriwati setempat. Jumlah keseluruhan santri adalah 779 orang dengan jumlah teungku 57 orang, tiga di antaranya adalah teungku inoeng (ustadzah). Tidak hanya santri dari Aceh, Dayah Babussalam juga dikunjungi oleh santri dari luar Aceh seperti Lampung, Sumatera Selatan, Jambi, Sumatera Barat, bahkan dari Malaysia. Dayah Babussalam menyelenggarakan Pengajian Kitab kuning yang dibimbing oleh mulai dari ba’da subuh sampai pukul 0 9.00 pagi kemudian dilanjutkan pada pukul
14.00 sampai ashar, serta ba’da maghrib sampai pukul 23.30 malam. Di samping itu, Babussalam juga menyelenggarakan TPA/TPQ yang mulai dari ba’da asar sampai maghrib, serta ditambah dengan majelis taklim pada desa-desa sekitar Dayah. Kurikulum yang di pakai baik pada tingkat Dayah ataupun TPA/TPQ di susun sesuai kebutuhan berdasarkan kitab-kitab rujukan dalam mazhab Imam Syafi’i. Babussalam terus melakukan pembe nahan dengan merencanakan program pem bangunan fisik dan non fisik, pembangunan fisik meliputi pengadaaan sarana olah raga, renovasi fasilitas pengasuh dan santri, dan membangun asrama sabagai antisipasi jika tahun ajaran baru tiba. Untuk non fisik meliputi pelatihan kewirausahawan dan ekonomi, peningkatan prestasi para santri,
pembentukan organisasi, peningkatan ke terampilan ceramah, khutbah, dalail kharat. Pemantapan bahasa Arab dengan di asuh oleh lulusan Al-Azhar Cairo merupakan salah satu program unggulan Dayah Babussalam, di samping terus memantapkan proses belajar mengajar, sehingga mampu mencapai tujuan mencetak kader-kader Ulama. Sampai saat ini, Dayah Babussalam telah memiliki sarana dan prasarana menunjang proses belajar mengajar, meskipun belum memadai, diantaranya satu ruang kantor, 14 Ruang belajar, satu unit pustaka, asrama yang sudah rampung 70 pintu, asrama yang belum rampung 25 pintu, satu koperasi (Kopentren), dua unit rumah guru, satu unit rumah pimpinan, satu ruang serbaguna, dua unit sarana MCK, dan dua unit ruang dapur umum. [zarkasyi yusuf]
Daftar Prestasi Even
Juara
Tahun
Cerdas Cermat antar Dayah Se-Aceh Utara Lomba Khutbah Jum’at antar Dayah Se-Aceh Utara Lomba Baca Kitab Kuning antar Dayah Se-Aceh Utara Lomba Baca Kitab Kuning se-Aceh Utara Lomba Hafal Bait Al-Fiyah Se-Aceh Utara Lomba Dalail Khairat se-Aceh piala Gubernur Pelatihan Purna Ulama Wanita Se-Aceh
Pertama Kedua Kedua Pertama Pertama Ketiga Pertama
2003 2003 2004 2009 2010 2011 2012 Santunan
Juli 2013
55
>>SOSOK Abon Buni (Tgk. H. Abubakar bin Usman), Pimpinan Dayah Ashabul Yamin di Kecamatan Paya Bakong Kabupaten Aceh Utara
Majelis Ta’limnya Dihadiri Ribuan Jamaah
Siang hari Senin lalu (1/7) dengan beberapa rekan media kami berkesempatan berdiskusi panjangan dengan Abon Buni, salah seorang ulama kharismatik alumnus Dayah MUDI Mesra Samalanga yang memiliki nama lengkap Tgk. H. Abubakar bin Usman. Abon Buni, demikian sapaan akrab ulama yang saat ini aktif memimpin Dayah Ashabul Yamin di Kecamatan Paya Bakong Kabupaten Aceh Utara tersebut saat ini membina puluhan Majlis Ta’lim yang terus berkembang kian pesat. Setikitnya, ada 16 titik Majlis Ta’lim yang tersebar di Aceh Utara dan sekitarnya dibawah binaannya beliau. Jamaahnya telah mencapai 400 sampai 500 orang setiap Majlis Ta’limnya. Menurut Abon Buni, beliau telah merintis Majlis Ta’lim yang sekarang dinamanya “Asy-Syifa” tidak kurang dari 12 tahun, rentan waktu yang tidak singkat tentunya. Banyak kisah mengharukan beliau dalam membina Majlis Ta’lim tersebut. Pahit getir selalu beliau alami saat berdakwah dengan metode “ta’lim” tersebut. Bahkan, menurut Abon Buni, di awalawal beliau merintis Majlis Ta’lim tersebut, banyak suara sumbang yang sinis atas usaha dakwahnya tersebut. Tapi beliau terus melangkah memperbaiki umat dengan keyakinan, bahwa hanya dengan proses ta’lim umat bisa diperbaiki dan diarahkan untuk mencintai agamanya. Menurut beliau, hanya dengan proses ta’lim masyarakat akan bisa. Sebenarnya, menurut Abon, saat mulanya beliau merintis Majlis Ta’lim tersebut karena situasi yang terdesak dimana banyak dayah yang sudah banyak yang kosong dan dengan realitas merajalelanya kebodohan umat dalam memahami agama. Lalu, mulailah Abon merintis Majlis Ta’lim bagi masyarakat sekitar dayah yang pada awalnya hanya puluhan jama’ah saja yang hadir. Tapi, dengan izin Allah Swt dan dengan kerja kerasnya, jama’ah Majlis Ta’lim terus membludak. Karena jam’ah terus membludak, akhirnya Abon memperluas titik pengajiannya ke Desa Mee Kec. Matangkuli Aceh Utara. Dari sini, jama’ah terus membludak.
56
Santunan Juli 2013
SOSOK<< Saat pengajiannya mulai membesar, majlis yang dirintis Abon ini kemudian juga dibantu pembinaannya oleh pimpinan dayah lainnya di Aceh Utara seperti ini Tgk H.Sirajuddi Hanafi, Tgk. Abdul Manan, Tgk. Mukhtarriza dan sebagainya. Saat ini, titik-titik Majlis Ta’lim yang dibina oleh Abon Buni saat ini telah melintasi wilayah Aceh Utara sampai Aceh Timur dan juga sedang merintis hingga ke Pidie Jaya dengan titik-titik seperti di Matangkuli, Brandang, Lhok Nibong, Idi, Aceh Timur dan sebagainya. Konsep Abon Dalam diskusi hampir tiga jam, Abon mengkisahkan konsep beliau dalam membina Majlis Ta’lim dan cara bagaimana beliau membuat jama’ah pengajiannya tetap betah mengikuti pengajiannya. Menurut Abon, strateginya dalam mengajar para jama’ah adalah lebih karena materimateri yang beliau sampaikan lebih kepada sentuhan hati. Abon memaparkan, "Bahwa Ibnu Adam (Manusia) itu memiliki tiga unsur dasar, yaitu Jawarih (anggota badan), Qalbu (hati) dan Lisan (lidah). Kalau kita menyentuh hatinya, maka kita akan bisa menundukkan anggota badan dan lisan para jama’ah." Proses ta’lim harus lebih menitik beratkan dengan materi-materi yang menyentuh hari yang dikalaborasi denngan akidah. Dan Rasulullah sendiri tambah Abon, selama 13 tahun berdakwah di Mekkah fokus pada sentuhan hati dan penguatan akidah. Baru kemudian di 10 tahun kemudian di periode Madinah beliau mendakwahkan Syari’ah (Fikih). Ini pula yang dilakukan Abon dalam membina Majlis Ta’limnya. Abon mengajari tauhid dan menyentuh hati jama’ahnya selama lebih kurang lima tahun, baru kemudian Abon memberikan materi-materi tentang Fikih. Dan itupun, Abon menjelaskan materi Fikih secara filosofis. Misalnya, saat membedah bab Thaharah dan ibadah, penjelasan yang diberikan harus komperhensif dan filosofis. Saat memberikan materi tentang ibadah, Abon menguraikan dulu bahasan yang komperhensih sebelum masuk dalam bahasan utama, misalnya dengan bahasan bahwa manusia itu memiliki empat keinginan besar yang harus dipenuhi, dan semua keinginan ini diberikan aturan atau kewajiban oleh Islam. Misalnya manusia memiliki keinginan seperti kebutuhan mengisi perut, dan dalam memenuhi kebutuhan ini manusia diatur oleh Islam dalam aturan yang terdapat dalam bahasan Mu’amalat. Saat manusia menginginkan keamanan,
maka Islam memberikan aturan jinayah. Saat manusia menginginkan pemenuhan kebutuhan biologis, maka Islam menyediakan hukum Munakahat. Hal demikian juga berlaku bagi kepala, dimana manusia butuh ketenangan batin maka kemudian Islam menganjurkan kita untuk beribadah. “Jadi, pemaparan materi fikih pun jadi lebih luas dan lebih menarik bagi jama’ah,” kata Abon. Lalu bagaimana Abon menghimpun materi pengajian dan bagaimana pula cara beliau menyamapaikan setiap materinya? Menurut Abon, jama’ah pengajian akan lebih puas dengan pengajian yang tidak terpaku pada teks dan kitab. Artinya, bahasan yang akan dibahas kepada para jama’ah harus sudah dikepala kita, jangan masih tinggal dalam kitab lagi. “Mirip seperti kuliah umum di perguruan tinggi,” kata Abon. Dalam menyampaikan materinya, Abon selalu menulis setiap catatan-catatan pentingnya di papan tulis. Ini penting agar masyarakat menjadi mudah dalam mencerna,” jelas Abon. Abon menceritakan, bahwa sebelum mengisi pengajian di Majlis Ta’limnya, beliau harus membaca puluhan kitab dengan berbagai ragam keilmuan. Jika saat membaca kita-kitab tersebut beliau mendapati ada halhal baru yang diluar sepengetahuan beliau selama ini, maka Abon langsung mencatatnya di buku catatan harian pengajian beliau. Catatan-catatan penting ini nanti saya sampaikan kepada para jama’ah dan dengan mengkombinasikannya dengan jenis bahasan lainnya. “Jadi, banyak membaca dan mengkaji berbagai kitab karya para ulama adalah kunci utama untuk suksesnya mengisi pengajian Majlis Ta’lim,” terang Abon. Abon mengajak para da’i-da’i muda dan seluruh kalangan dayah lainnya untuk memperkuat pembinaan Majlis Ta’lim. Menurut Abon, “Ilmu itu akan bertambah jika diinfakkan, sementara harta akan berkurang setelah diinfakkan” jadi kita harus terus mengajari masyarakat yang diliputi oleh awan kebodohan ini, kata Abon. Selain, kata Abon, “siapa saja yang mengamalkan ilmu yang sudah didapatinya, maka Allah akan mempermudah jalan baginya untuk memperoleh ilmu yang lain”. Jadi, kita juga harus mengamalka setiap ilmu yang sudah kita peroleh, ini kunci utama juga agar jangan sampai kita hanya bisa mendakwahkan orang lain sementara kita sendiri tidak menjalankan apa yang kita dakwahkan,” jelas Abon. Tgk. Marhaban Habibi, Pendamping Setia Sosok lain yang menjadi pemateri pengajian Asy-Syyifa yang dirintis Abon Buni adalah Tgk. Marhaban Habibi. Tgk.
Marhaban Habibi adalah sosok ulama muda yang spesial di mata Abon karena pemikiran beliau selalu seide dan sekata dengan Abon sendiri. Bahkan, Abon memberi lakab baru bagi Tgk. Marhaban Habibi dengan panggilan “Waled Cut”, sebuah panggilan penghormatan untuk menghormati ilmu beliau yang usianya masih sangat muda. Tgk. Marhaban Habibi S.Pd.I bin Tgk. Abdul Manan yang tinggal di Gampong Nga Kec. Paya Bakong sendiri adalah ulama muda yang aktivis alumnus Dayah Darul Ulum Abu Tanoh Mirah dan Dayah Babussalam Matangkuli. Selain itu, ia juga pernah belajar di luar negeri seperti di Ma’had An-Nahzah Cempedak, Kedah Malaysia dan Darul Ulum Alhusainiah Shahdadpur, Pakistan serta mengambil gelar kesarjanaan di STAIN Malikussaleh Lhoksemawe. Waled Cut setia selalu mendampingi Abon dalam berdiskusi dan bertukar pikiran. Waled Cut sendiri memiliki konsep yang matang dalam berdakwah dan mengisi berbagai Majlis Ta’lim di Aceh Utara. Tak jarang Abon mempercayai Waled Cut untuk menggantikan Abon Buni mengisi Majlis Ta’lim jika suatu waktu Abob kelelahan atau karena padatnya jadwal pengajian lainnya. Waled Cut memiliki motto hidup yang sangat luar biasa, “Dengan pola hidup sederhana dan keikhlasan lebih mudah untuk mengabdi dan berbakti. Hidup tabah akan berbuah keberhasilan dan kejujuran akan melahirkan kepercayaan”. Eksistensi Waled Cut yang pernah menjadi anggota MPU Aceh Utara ini adalah sisi lain dari semakin menggeliatnya Majlis Ta’lim di Aceh Utara. Bahwa ulama muda kini semakin eksis membina. Waled Cut bersama Abon dan para ulama lainnya di Aceh Utara terus bergerak memperbaiki moral ummat dengan metode ta’lim dengan dengan sentuhan hati. Kita do’akan agar di Aceh bisa lahir lembaga pendidikan berbasis Majlis Ta’lim seperti yang telah dipopulerkan oleh Aa Gym. Amin. [teuku zulkhairi dkk/y] Santunan
Juli 2013
57
>>DAYAH
Pesantren Ajarkan Pencegahan Korupsi Semakin maraknya tindak korupsi belakangan menjadi pesan yang juga disampaikan dalam Halaqoh Pimpinan Pondok Pesantren dan Tokoh Pendidikan Islam di Gorontalo, Ahad (30/6). Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Agama (Kemenag), Muhammad Yasin menyampaikan tindak pidana korupsi adalah perilaku. Oleh sebab itu untuk mengantisipasi hal ini, mantan petinggi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini melihat harus ada formulasi agar sistem pendidikan Islam memiliki pencegahan korupsi sejak dini. “Lembaga Pendidikan Islam, seperti Pesantren sejak lama telah menjadi tempat mengajarkan pencegahan korupsi,” ujar M. Yasin kepada ratusan Pimpinan Pondok Pesantren dan Tokoh Pendidikan Islam seIndonesia, Ahad (30/6). Yasin mengingatkan pentingnya kesadaran generasi muda dididik dalam pendidikan agama seperti pesantren. Dalam dunia pesantren, kata dia, diajarkan secara ketat dan mendalam ilmu agama terkait halal dan haram. Pemahaman yang mendalam ini akan menjadi pencegahan mereka melakukan korupsi di kemudian hari. Ia menganalogikan, semakin buruk
perilaku masyarakat saat ini telah menumbuh suburkan tindak pidana korupsi. Oleh sebab itu dibutuhkan pendidikan pencegahan korupsi bagi generasi muda. Sementara pendidikan yang dapat dengan masif dan intensif mengajarkan pencegahan korupsi hanyalah pendidikan pesantren. “Diharapkan pesantren dapat menjadi grada depan mengajarkan pencegahan
korupsi ini,” tuturnya. Seratusan Ulama berkumpul di Gorontalo untuk menghadiri Halaqah Pimpinan Pondok Pesantren dan Tokoh Pendidikan Islam se Indonesia. Kehadiran para pimpinan Pondok Pesantren ini juga dalam rangka menghadiri Pekan Olahraga dan Seni antar Pondok Pesantren Nasional (Pospenas) di Gorontalo.[rol]
Keluarga Besar Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh mengucapkan Selamat atas Suksesnya Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke 31 di Kota Subulussalam pada tanggal 23-30 Juni 2013 Serta terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah menyukseskan aganda mulia itu. Semoga kita selalu mendapat Petunjuk dan Ridha Allah Tertanda, Drs. H. Ibnu Sa’dan, M.Pd
58
Santunan Juli 2013
KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI ACEH DAN PENGURUS DHARMA WANITA PERSATUAN Mengucapkan:
Selamat Idul Fitri 1434 H/2013 M Minal ‘A’idin wa al-Fa’izin, Taqabbalallah Minna wa Minkum Mohon Maaf Lahir dan Bathin Kepala
Ketua
Drs. H. Ibnu Sa’dan, M.Pd
Hj. Misnawati, M.Ag
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh
Majalah