Rakyat Papua Belajar Kerukunan Umat Beragama dari Aceh Majalah
Edisi 07, Agustus 2012 M/Syawal 1433 H
Musim Haji Tiba Lagi
Rp. 9.500,-
ISSN 0216-0790
“Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat.” QS. Al-Hujurat (49): 10.
Damailah Aceh, Damailah Selamanya 7 Tahun MoU Helsinki Antara Pemerintah RI dan GAM
15 Agustus 2005 - 15 Agustus 2012 Majalah
ISI
Majalah
Edisi 07, Agustus 2012 M/Syawal 1433 H
06-12 UTAMA
Musim Haji Tiba Lagi 13 KHUSUS
Rakyat Papua Belajar Kerukunan Umat Beragama dari Aceh 38-39 SOSOK
Saling Percaya, Tidak Berburuk Sangka 54-56 MADRASAH
Tetangga ’UIN’ dan Unsyiah yang Ada CCTV
14
PERISTIWA Mariani, Kepala MIN Berprestasi
20
BUDAYA Belajar Islam Lewat Tambeh, Nazam, dan Hikayat
22
KANWIL
29
KONSULTASI KELUARGA Cemburu
30
LENSA
32
TAFSIR Makanan Selektif
34
PUISI
35
ISLAMIKA
36
SAINS SDA, Amanah Yang Wajib Ditata Fatwa Haram Barang Palsu Perlu Sosialisasi
37
OPINI Fiqh Karyawan dan Pejabat
40
TTS
46
BAHASA
49
STYLE Candu Game, Bahaya bagi Anak
50
CERPEN Diary Ummi
SURAT
Kakanwil, Kabag TU dan Bendahara Kanwil Kemenag Aceh, beramah tamah dengan kru Santunan di ruang redaksi.
Nomor Kontak dan Email Majalah Santunan Pembaca dan Bendahara Satker yth. Sliahkan menguhubungi kami: untuk keredaksian di nomor 085362367700 atau email
[email protected]. Sedangkan usaha di nomor 085277759339 atau
[email protected]. Rekening: Bank Rakyat Indonesia No. 00000037-01-002219-30-7 a.n. Majalah Santunan Bank Syariah Mandiri No. 7070777775 a.n. Majalah Santunan Terima kasih.
BIRO DAERAH MAJALAH SANTUNAN:
Kota Banda Aceh Yusri, Said Mahfud, Aceh Barat Narjun Ikhsan, Merahwan, Simeulu Drs. H. Yusman, Iskandar, Aceh Barat Daya Zubaili, Fajrina, Nagan Raya Muhammad Juned, Taufiq, Aceh Tengah M. Ramli, SH, Hasanah, Gayo Lues Ibrahim, S.Ag, Munirullah, S.Sos.I, Pidie Drs. Ilyas Muhammad, Syuib, S.Ag, Kota Lhokseumawe T. Helmi, S.Sos, Umar Dani, Aceh Besar Nasrullah, Amirullah, Kota Sabang H. Khairuddin, S.Ag, Eriadi, ST, Aceh Jaya Taisir, S.TH, Rahmat, Aceh Selatan Drs. Bukhari Harun, Ainul Marziah, Aceh Tenggara Syaiful, S.HI, Razali, Aceh Timur Jakfar, S.Sos.I, Hermansyah, Aceh Tamiang Muhammad Sofyan, Jumini, Kota Langsa M. Dahlan Ary, Apmilina Sari, Aceh Utara Drs. Kasmidi, A. Hadi, Aceh Singkil Ghazali, S.Ag, Widiastuti, Bener Meriah Drs. H. Hamdani, Ambiya Yusri, Bireuen Ismuar, S.Ag, Mursyidah Kota Subulussalam Taufiqurrahman,S.Sos.I, Sunarto,SE.
Redaksi hanya memuat surat, email, atau sms yang menyertakan identitas yang jelas, dan disampaikan dalam bahasa yang sopan. Demikian untuk dimaklumi.
04
Santunan
Agustus 2012
SALAM
Haji Memang Menarik dan Seksi Juniazi Musim Haji Tahun 1433H/2012M, telah tiba lagi. Berbagai persiapan baik ditingkat nasional dan daerah terus dirampungkan. Tahapan pelunasan BPIH terus dirampungkan, pengurusan paspor, visa, pemeriksaan kesehatan, dan penyuntikan vaksin terus diselesaikan. Rencana penambahan kouta pun terus dikejar. Tak kalah penting, ilmu manasik haji yang merupakan hal penting yang perlu disiapkan oleh JCH agar setiap jamaah paham seluk beluk perhajian telah dilaksanakan. Pemandangan kesibukan Bidang Hazawa pada Kanwil Kementerian Agama Aceh pun sudah beberapa bulan terakhir terlihat. Pengiriman paspor untuk divisa di Jakarta, terus diburu. Karena targetnya, sebelum pemberangkatan jamaah, seluruh paspor telah mendapat visa dan JCH Embarkasi Banda Aceh siap diberangkatkan. Insyaallah, tanggal 20 September Kelompok Terbang (Kloter) pertama Embarkasi Banda Aceh akan memasuki asrama Haji Banda Aceh dan esoknya tanggal 21, JCH Kloter 1 Embarkasi Banda Aceh bertolak ke tanah suci Makkah. Harapan kita, penyelenggaraan ibadah haji tahun 2012 ini, seperti juga tahun-tahun sebelumnya berjalan dengan lancar dan sukses, baik pada saat keberangkatan, selama di tanah suci dan pada saat nanti kembali ke tanah air. Begitu pula, persoalan klasik yang sering muncul dalam penyelenggaraan haji setiap tahun, seperti masalah pemondokan, akomodasi, katering dan transportasi, kita berharap tahun ini semoga dapat ditekan dan berjalan dengan baik. Khususnya soal pemondokan di Makkah yang merupakan komponen penting dan bahkan dapat dijadikan tolok ukur keberhasilan penyelenggaraan ibadah haji setiap tahun. Banyak pihak yang menilai penyelenggaraan haji oleh Kementerian Agama setiap tahun menyisakan masalah; mulai dari soal pengelolaan dana haji yang begitu besar, persoalan kuota haji dan daftar tunggu jamaah yang terus meningkat setiap hari, masalah pemondokan jamaah yang tidak sesuai standar, persoalan catering, transport, dan seterusnya. Untuk itu, ada keinginan sejumlah pihak tertentu bahwa penyelenggaraan haji tidak lagi dikelola pemerintah. Swastaniasi haji dinilai sudah mendesak dilakukan dan menjadi salah satu alternatif penyelesaian carut marut soal perhajian nasional saat ini. Mesti dipahami, bahwa penyelenggaraan haji setiap tahun oleh pemerintah adalah pekerjaan besar. Mengurus 210 jamaah setiap tahun, dengan latar belakang dan karekter berbeda ragam dan corak, nun jauh di negeri orang, kompleksitas masalah, dan dengan jamaah yang rata-rata baru pertama kali naik haji, rasa-rasanya bukan pekerjaan gampang dan enteng. Belum lagi mengelola dana umat yang sangat besar. Mungkin inilah tidak dipahami banyak orang dan banyak pihak. Banyak orang memahami penyelenggaraan haji adalah soal kecil, bertaburkan uang, dan kental dengan urusan bisnis. Padahal persoalan haji bukan hanya sekadar persoalan bagaimana mengatur keberangkatan dan kepulangan jamaah haji setiap tahun. Se-
lesai di situ sudah. Naik haji tidak hanya dipahami sebatas ibadah mahdhah, lantas pulangnya membawa gelar haji. Namun banyak hal berkelindan dalam penyelenggraan ibadah haji yang ketika dijelaskan, tidak semua orang paham akan arti dan maknanya. Kita melihat dan menilai, pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama terus membenahi manajemen dan tata kelola perhajian setiap tahun. Karena penyelenggaraan ibadah haji bertujuan untuk memberikan pembinaan, pelayanan dan perlindungan yang sebaik-baiknya bagi jamaah haji sehingga jamaah haji dapat menunaikan ibadahnya sesuai dengan ketentuan ajaran agama Islam. Kita menilai, kritik dan saran ke dalam yang disampaikan masyarakat dan berbagai pihak, penting dilakukan dalam rangka perbaikan dan penyempurnaan penyelenggaraan ibadah haji. Tidak seluruhnya kritik dan saran yang dialamatkan pada penyelengraan ibadah haji itu salah. Ada hal positif yang patut didengar. Salah satu kelemahan manajemen penyelenggaraan haii setiap tahun adalah soal sosialisasi dan informasi tentang kebijakan perhajian yang dinilai masih sangat minim. Sosialisasi dan informasi soal penyelenggaraan haji dan seluruh tetek bengeknya, belum seutuhnya diterima masyarakat terutama JCH. Misalkan, soal ke mana dana setoran awal jamaah haji dibawa? Bunganya disimpan di mana dan ke mana digunakan? Ke mana Dana Abadi Umat dibawa? Kenapa Jamaah Calon Haji harus menunggu lama untuk diberangkatkan. Konon, katanya naik haji via Malaysia jauh lebih murah. Menarik persoalan haji diperbincangkan, karena banyaknya dana yang dikelola di haji. Sehingga benar seperti sering diutarakan Menag dan pejabat Kementerian Agama, bahwa haji ini adalah seksi. Enak dilihat, enak dibicarakan, dan enak untuk dinikmati. Niat baik dan upaya serius tidak cukup. Perlu dilakukan langkah-langkah progresif, tidak hanya soal manajemen namun regulasi soal perhajian ini pun harus diperkuat lagi. Termasuk penerapan sanksi hukum kepada siapa pun yang lalai atau dengan sengaja melakukan kesalahan dalam penyelenggaraan ibadah haji. Makanya, kita angkat tabik kepada Menteri Agama RI, Suryadharma Ali yang ingin membenahi total soal perhajian di Kementeriannya, salah satunya dengan menempatkan pakar ekonomi, fiskal sekaliber Anggito Abimanyu diposisi Dirjen Haji. Ini artinya, ada upaya serius dari Kementerian Agama untuk membenai persoalan haji ini. Karena haji adalah etalase Kementerian Agama hari ini. Bagus dan jeleknya penyelenggaraan haji setiap tahun, akan memberikan efek positif dan negatif pada citra kementerian Agama secara umum. Akhirnya, kepada seluruh JCH Embarkasi Banda Aceh kita mengucapkan ”Selamat Menunaikan Ibadah Haji 1433 H/2012 M, Semoga Memperoleh Haji Mabrur. Tidak ada Balasan Haji Mabrur Kecuali Syurga”.[]
Majalah Santunan Kantor Kementerian Agama Provinsi Aceh. Pembina: Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh. Dewan Pengarah: Kepala Bagian Tata Usaha dan para Kepala Bidang. Penanggungjawab: Kepala Subbagian Hukmas dan KUB. Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi: Juniazi. Sekretaris Redaksi: Khairuddin Aba. Redaktur Pelaksana: Muhammad Yakub Yahya. Redaktur: Mulyadi Nurdin; Muzakkir; Abdullah AR; Alfirdaus Putra; Zarkasyi Yusuf; Taharuddin; Suri Arniansyah; Mardin M. Nur. Pemimpin Usaha: Munawar. Wakil Pemimpin Usaha: Saifuddin. Keuangan: Darwin. Sirkulasi/Marketing: Amwar Citra Hutabarat. Staf Sekretariat: Fadhlan Mursal; Saiful Mahdi; Hartati; Nurbaiti. Layout: Jabbar Sabil; Khairul Umami. Alamat Redaksi: Jl. Tgk. Abu Lam U No. 9 Banda Aceh. Website: http://aceh. kemenag.go.id. Email redaksi:
[email protected]. Email Usaha:
[email protected]. Telp. Redaksi: 085362367700. Telp. Usaha: 085277759339. Rekening: Bank Rakyat Indonesia No. 00000037-01-002219-30-7 a.n. Majalah Santunan; Bank Syariah Mandiri No. 7070777775 a.n. Majalah Santunan. Santunan
Agustus Juli 2012
05
06
Santunan, Agustus 2012
UTAMA
Musim Haji Tiba Lagi Laporan: Ahsan Khairuna dan Muhammad Yakub Yahya
Beragam persiapan terus dilakukan untuk suksesnya ibadah haji 2012/1433 H. Bahkan termasuk persiapan atas pertanyaan dan pelaporan keuangan: ke mana ‘lari’ dana haji, setoran awal calon haji, yang sudah lama ‘mengendap’ di rekening haji itu, juga disorot oleh berbagai pihak. Belum lagi masalah makanan dan pelayanan lainnya, yang terus diawasi dan disurvei. Terserah bagaimana pengelolaan, yang penting masyarakat ingin semua haji/hajjah itu mabrur. Di Aceh, ramai JCH (Jamaah Calon Haji) yang sudal lunasi BPIH (Biaya Perjalanan Ibadah Haji). Sebagian jamaah lain ada yang masih melunasi BPIH. Kemenag dan pihak terkait terus merampungkan paspor dan visa. Kementerian Kesehatan terus mengupayakan pemeriksaan kesehatan yang baik. Akhirnya, penyuntikan vaksin terus diselesaikan.
Rencana penambahan kouta pun terus dikejar. Manasik haji pun, mungkin masih ada yang belum final. Insyaallah, pada 20 September Kelompok Terbang (Kloter) pertama Embarkasi Banda Aceh akan memasuki asrama Haji Banda Aceh. Besoknya 21, JCH Kloter 1 Embarkasi Banda Aceh bertolak ke tanah suci Makkah. Calon yang belum berangkat juga setia mengikuti informasi, kapan gilirannya, seakan ibadah haji masih sulit, lewati antrian panjang. Biasakan budaya antri. Kata-kata ini tidak hanya berlaku saat mengantri tiket saat nonton bola, naik pesawat, atau antrian-antrian lainnya. Dan saat kita harus mengantri adalah suatu hal yang sangat membosankan sehingga membuat kita kurang sedikit sabar. Apalagi antrian begitu panjang dan lama. Butuh pendirian yang teguh sampai akhirnya kita tiba untuk tidak mengantri lagi.
H
aji, Rukun Islam yang kelima, ibadah yang hanya diwajibkan oleh Allah Swt bagi mereka yang mampu saja. Mampu dari segi fisik sampai kemampuan dalam materi. Kedua komponen ini harus saling mendukung, saat salah satu tidak mendukung, maka ibadah pun bisa batal. Namun untuk saat ini, masih ada kendala bagi kaum muslim untuk melaksanakan Rukun Islam yang ke lima itu. Butuh syarat lainnya untuk bisa melaksanakan ibadah haji. Syaratnya adalah sabar. Jelas sabar jadi syarat berikutnya, setelah kuat (mampu). Bayangkan saja ribuan orang mengantri untuk bisa menuju Makkah dan Madinah dalam momen melakukan ibadah haji. Bayangkan, untuk JCH Aceh, jumlah yang masuk dalam Waiting List hingga awal awal Agustus 2012 saja, sudah mencapai 46.795 orang. Sementara itu kuota pembe rangkatan yang diberikan untuk Aceh pada tahun ini sebanyak 3.888 orang. Jadi, bila kuota tersebut terus dipertahankan maka JCH Aceh harus menunggu hingga 12 tahun kedepan untuk bisa melaksanakan ibadah haji. Masalah tidak hanya sampai di situ saja, saat melihat waiting list yang sudah hampir lima puluh ribuan calon itu, tentunya masalah juga akan timbul pada JCH yang sudah uzur. Namun menurut Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh, Drs.H. Ibnu Sa’dan, M.Pd, pemerintah tetap komitmen memberikan prioritas bagi jamaah uzur, khususnya dari segi usia. Menurutnya, untuk tahun ini Menteri Agama RI sudah meminta tambahan kuota sebesar 30 ribu untuk jamaah haji Indonesia, di luar kuota reguler sebesar 120 ribu orang lebih. “Seperti tahun lalu, nantinya sebahagian kuota tambahan tersebut akan diperuntukkan bagi jamaah haji reguler, khususnya jamaah yang sudah uzur dari segi usia,” lanjut Kakanwil. “Sampai saat ini kita belum mendapat kabar tentang berapa besar kuota tambahan yang dikabulkan oleh pemerintah Arab Saudi, karena bukan hanya Indonesia saja yang meminta tambahan kuota, tapi juga negara-negara lain dengan penduduk muslim mayoritas,” terang Pak H. Ibnu Sa’dan yang pernah menjadi ketua salah satu kloter, saat menjabat Kakandepag Kota Langsa. “Di saat yang sama, jika ada penambahan kuota, pemerintah juga harus memastikan kesediaan akomodasi di Arab Saudi serta kesediaan armada untuk transportasi Jamaah dari Indonesia ke Saudi dan ketika pulang, tentu mengatur lalu lintas udara tidak semudah mengatur lalulintas di darat,” tambah Kakanwil. Pun demikian, pihaknya sudah meminta Kakankemenag Kabupaten/ Kota untuk
sedini mungkin mendata jamaah uzur yang tidak masuk dalam nominatif keberangkatan reguler Tahun 2012. “Mudah-mudahan, ketika pengumuman penambahan kuoata disampaikan Menteri Agama, calon jamaah sudah siap dengan biaya pelunasan dan pendampingnya, sehingga kuota tambahan tersebut tidak sia-sia,” harap Ibnu Sa’dan. BPIH, ikuti kurs Sekjen Kemenag, H. Bahrul Hayat, Ph.D, yang didampingi Kapinmas Kemenag, H. Zubaidi dalam konfrensi pers terkait pelunasan BPIH di auditorium Kemenag, Jl. MH. Thamrin No. 6, Jakarta, Rabu (25/7), yang turut dihadiri sejumlah pejabat Direktorat Penyelenggaraan Haji dan Umrah itu, mengulangi, bahwa demi efesiensi, pelunasan BPIH yang sudah dimulai sejak 26 Juli lalu, dimulai pukul 10.00 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB. Hal ini untuk menyesuaikan dengan waktu Bank Indonesia mengumumkan kurs rupiah dengan dollar AS, yang mana kurs itu bisa berubah setiap hari. Dengan demikian waktu penyetoran untuk wilayah Indonesia Bagian Tengah dan Timur, menyesuaikan dengan Waktu Indonesia Bagian Barat tersebut. “Dengan demikian untuk Bagian Tengah dimulai dari pukul 11.00 sampai 17.00, dan di Wilayah Bagian Timur mulai pukul 12.00 sampai 18.00,” papar Bahrul. Selanjutnya, Sekjen juga menjelaskan bahwa proses pelunasan BPIH sampai dengan 31 Agustus 2012, terpotong masa libur Idul Fitri 1433 H. “Bila sampai 31 Agustus belum juga terisi semua kuota yang kita miliki, maka waktu pembayaran akan dilakukan untuk tahap kedua, yaitu pada tanggal 3 sampai 7 September 2012,” kata Bahrul Hayat. Berdasarkan PMA Nomor 11 Tahun 2012, JCH sudah bisa melakukan pelunasan BPIH 1433 H/2012 di bank yang sama saat melakukan setoran awal mulai 26 Juli 2012. “Pelunasan BPIH dilakukan pada bank yang sama, saat calon jamaah menyetorkan biaya hajinya,” tambah Drs. H. Daud Pakeh, Kabid Hazawa (Penyelenggaraan Haji, Zakat, dan Wakaf) Kanwil Kemenag Aceh. “Setelah melakukan pelunasan, calon jamaah akan menerima buti pelunasan BPIH dari pihak Bank, ada yang tinggal di bank, ada yang dibawa pulang untuk pribadi jamaah, ada juga yang harus segera diserahkan ke Kantor Kemenag setempat untuk pengurusan DAPIH,” Jelas H. Daud, mantan Kakandepag Kota Sabang itu. DAPIH ialah Dokumen Administrasi Perjalanan Ibadah Haji. Ranking I, Raih ISO 9001-2008 Kabid Hazawa Kanwil Kemenag Aceh H. Daud Pakeh, melanjutkan bahwa, untuk Santunan
Agustus 2012
07
H. Imam Syuja’ Pengurus PW Muhammadiyah Aceh
Biaya Terserah, Asal Mabrur Persoalan asal usul dana, masuk penyebab utama mabrur (diterima) atau mardud (ditolak) haji seseorang. Di Aceh dan Indonesia, persoalan dana haji sangat sensitif. Terserah bagaimana sistem dan pemanfaatan, yang jelas, pemerintah dan hujaj ingin hajinya saban tahun senantiasa mabrur. H. Imam Syuja’, Pengurus DPW Muhammadiyah Aceh menjelaskan, bahwa dalam Tafsir Al-Qurtubi dinyatakan, haji yang mabrur itu ialah haji yang dapat disempurnakan hukum-hukumnya dan ditunaikan sesuai dengan perintah Allah dan Rasul dalam bentuk cara yang paling sempurna. Apakah usaha dan cara yang dapat ditempuh untuk memperoleh haji yang mabrur itu? Walaupun yang menentukan apakah haji seseorang itu mabrur atau tidak ialah Allah Swt, tetapi dengan mengikuti penjelasan-penjelasan yang bersumber kepada kitab Allah dan sunnah Rasul yang shahih dapatlah dipahami usaha yang dapat dilakukan oleh setiap calon haji, di sini termasuk soal biaya: Anggota DPR RI periode 20042009 itu merincikan, pertama, hajilah dengan niat yang ikhlas karena Allah Swt sesuai dengan firman Allah dalam QS. Al-Bayyinah (5), “Dan tidaklah mereka disuruh melainkan untuk menyembah Allah dan mengikhlaskan agama (ibadah)
2011saja Indonesia adalah kuota haji terbesar di dunia. Bila dibandingkan dengan Malaysia, negeri jiran ini hanya memiiliki kuota 26.000 orang. Sedangkan indonesia memimpin dengan angka 211.000 orang. Menurutnya, jumlah kuota tersebut masih diatas negara-negara lain seperti Pakistan dengan jumlah kuota 175.000 orang, India 150.000 orang, Iran 120.000 orang, Turki 100.000 orang, Nigeria 100.000 orang, dan Maroko 70.000 orang. Di sisi lain, Daud Pakeh, putra Meureudu itu mengatakan, Indonesia masih menjadi contoh negara lain untuk masalah manajemen haji. Rusia, Iran, Nigeria, Cina, Turki, Aljazair, Suriah, Jordania, Tunisia, dan Euthopia masih belajar manajemen haji dari Indonesia. “Mungkin hal tersebut wajar, karena untuk saat ini untuk standar
08
Santunan
Agustus 2012
semata-mata untuk Allah Swt.” Kedua, biaya atau nafkah yang digunakan untuk menunaikan ibadah haji itu hendaklah uang yang bersumber dari yang halal. Rasulullah Saw bersabda, “Sesungguhnya Allah itu baik, suka kepada kebaikan, bersih, suka kepada kebersihan, pemurah, suka kepada kepemurahan, dermawan, suka kepada kedermawanan, sebab itu bersihkanlah pekarangan rumahmu, dan janganlah kamu menyerupai orang Yahudi.” Ketiga, manasik hajinya hendaklah seperti manasik haji Rasulullah, karena haji adalah ibadah mahdlah, maka pedomannya ialah perintah Allah dan perintah Rasul. Sesuai sabda Rasulullah, “Hendaklah kamu mengambil manasik hajimu dari aku.” (HR Muslim). Keempat, orang yang haji haruslah dapat memperbaiki akhlak dan tingkah lakunya. Sesudah kembali dari tanah suci, maka hendaknya berubahlah tingkah polah dan perilakunya selama ini barangkali kurang rajin ke masjid, mendirikan shalat berjamaah, mendengar pengajian, sekarang berubah menjadi pencinta masjid dan pecinta pengajian agama yang selalu menuntun ke jalan yang benar dan kebajikan. Rajin bersedekah, memperhatikan nasib fakir miskin, anak yatim, orang terlantar dan memberikan pikiran-pikirannya untuk kebaikan masyarakat di sekelilingnya.[]
mutu pelayanan saat ini Indonesia sudah ISO 9001-2008, sama dengan Kerajaan Malaysia,” tambahnya. Haji, empat ekor sapi Untuk urusan biaya haji, Menurut mantan Kasubbag Humas Kanwil Depag Aceh itu, total biaya yang dikeluarkan keseluruhan per jamaah Indonesia pada tahun 2011 adalah Rp. 32 juta. Dari jumlah tersebut, jamaah hanya membayar Rp. 27 juta. Dana yang dibayar oleh jamaah ini diistilahkan dengan direct cost (biaya yang dibebankan langsung kepada jemaah haji yang digunakan untuk penyelenggaraan ibadah haji). Besaran komponen direct cost ditetapkan oleh Presiden dalam bentuk Peraturan Presiden, atas usul Menteri Agama, setelah mendapat persetujuan DPR-RI.
Sedangkan untuk sisanya, biaya akan dibayarkan oleh penyelenggara sejumlah Rp. 5 juta. Biaya yang dibayar penyelenggara ini disebut inderect cost (biaya yang dibebankan dari hasil optimalisasi dana setoran awal BPIH). Besaran komponen indirect cost BPIH diusulkan oleh Menteri Agama dan digunakan setelah mendapat persetujuan DPR. “Bila dibandingkan dengan Malaysia, jika dirupiahkan total biaya keseluruhan mereka adalah Rp. 49 juta , dibayar langsung oleh jamaah Rp. 29.940 ribu dan dibayar oleh penyelenggara Rp. 19 juta,” rinci H. Daud Pakeh. Dia menambahkan, tarif BPIH yang tahun lalu sempat turun USD 80 untuk tahun ini kembali naik. Namun menurutnya kalau melihat kebelakang, “Dahulu biaya haji 3 ons emas atau 10 ekor sapi, sekarang hanya 1 ons emas atau 4 ekor sapi,” banding
H. Daud yang beberapa tahun lalu, juga mengkoordinir rutinitas Majalah Santunan Kanwil. Untuk tahun 2011, menurut H. Daud, pria yang semampai itu, “BPIH di Aceh berjumlah USD 3,285 dan kenaikan terjadi pada tahun 2012 dengan jumlah USD 3,328, dengan asumsi kurs Rp. 9.200. “Rata-rata besaran BPIH tahun 1433H/2012 sedikit naik besar USD 84.00 dari tahun 1432H/2011.” H. Daud, dalam sesi Pembinaan PNS, seusai apel Senin di aula Kanwil (6/8), juga menjelaskan komponen-komponen yang masuk dalam biaya direct cost. Antara lain adalah biaya penerbangan haji $1,915 dengan rincian Indonesia-Arab Saudi $1,901, biaya surcharge $-, airport tax di Arab Saudi $14. Selain biaya penerbangan
termasuk juga biaya pemondokkan di Makkah $847 dan h,Madinah $161 dengan jumlah total $1,008. Komponen direct cost lainnya adalah living cost $405, jadi untuk Aceh jumlah total keseluruhannya adalah USD 3,328. “Tentu totalnya berbeda dengan embarkasi-embarkasi lain. Perbedaannya hanya terletak pada biaya penerbangan, dan itu disebabkan karena jarak tempuh,” bandingnya. Hanya Rp. 32.557.140 Untuk tahun ini, menurut H. Daud Pakeh perhitungan BPIH keseluruhan perjamaah di Indonesia adalah USD 4,674.54 atau Rp. 42.070.860 per jamaah. Dengan rincian BPIH yang dibebankan kepada jamaah sebesar USD 3,617.6 atau Rp. 32.557.140 dan penggunaan dana optimalisasi sebesar
USD 1,057.08 atau Rp. 9.513.720. Selain direct cost dan inderect cost, sumber dana PIH juga diperoleh dari APBN, dan dana yang dialokasikan pada DIPA Dirjen PHU --sekarang di bawah ekonom Anggito Amimayu-- yang digunakan untuk mendukung penyelenggaraan ibadah haji, baik di tanah air maupun Arab Saudi. Dana lain juga diperoleh dari APBD dan dana pelayanan kesehatan yang ada pada Kementerian Kesehatan. Kabid Hazawa Kanwil Kemenag Aceh ini menjelaskan rincian komponen BPIH antara lain biaya langsung (direct cost) berasal dari jamaah, yang meliputi biaya penerbangan haji Indonesia ke Arab Saudi (pp), sewa pemondokan di Makkah dan Madinah serta living cost yang langsung diberikan pada jamaah. Santunan
Agustus 2012
09
Prof. DR. Tgk. H. Azman Ismail, MA Imam Besar Masjid Raya Baiturrahman dan Pengurus Pembagian Dana Baitul Asyi di Arab Saudi
Haji Itu Amanah Selain soal BPIH, bagi Pemerintah Aceh ada satu tugas lain yaitu soal biaya sewa penginapan di sana, yang tidak ada di daerah lain. Ada satu kerja yang ‘sangat berat’ dan tapi khas, berat setiap tahun, khusus bagi warga Aceh, yang diamanahkan kepada kita. Salah satunya ialah mengelola pembagian dana Baitul Asyi di Makkah. Tahun lalu, kami bersama Pak Rusjdi Ali Muhammad (saat itu Kadis Syariat Islam), kembali diamanahkan oleh Gubernur Aceh Irwandi Yusuf (waktu itu), untuk membantu mengelola pembagian dana Baitul Asyi bagi jamaah haji asal Aceh, seusai haji. Dana itu merupakan kompensasi atas biaya sewa, karena pengalihan area rumah wakaf keturunan Aceh di Makkah, Habib Bugak, yang dialihkan menjadi bagian dari perluasan Masjidil Haram oleh Khadamul Haramain. Amanah lain bagi kita, terutama bagi
Untuk indirect cost yang berasal dari hasil optimalisasi setoran awal, dana ini digunakan untuk Pelayanan Jamaah di Arab Saudi, antara lain untuk subsidi untuk harga sewa rumah Makkah dan Madinah di atas plafon yang dibayar jamaah, subsidi general service/maslahah ammah, sewa hotel transito
10
Santunan
Agustus 2012
kita yang sering ke sana, adalah titipan jamaah yang tak ikut ke haji. Setiap tahun, ada saja yang menitip salam untuk Nabi Muhammad Saw lewat kita, dan ada yang mohon didoakan di Tanah Suci, barangkali pintaan agar ‘dipanggil’ segera ke Tanah Suci. Atau ingin hajat terkabul. Saya misalnya, sering ke Tanah Suci, baik dalam rangka khusus ibadah haji, maupun ada urusan lainnya, yang diminta didoakan di sana oleh saudara yang di tanah air. Saya teringat, sama Bunda kami. Selalu kami pamitan, jika mau berangkat, tapi tidak ada kami dengar pesan yang spesial. Namun, keberangkatan saya beberapa tahun lalu, ke Arab Saudi, Ummi saya benar-benar menitipkan pesan agar didoakan meninggal baik, kira-kira demikian pesannya. Dan Ummi berpulang ke Rahmatullah tak lama sepulang kami dari sana. []
Jeddah, biaya selisih distribusi pemondokan di Makkah, sewa rumah cadangan di Makkah, konsumsi masa kedatangan dan kepulangan di bandara, konsumsi selama di Arafah dan Mina, konsumsi selama di Madinah, konsumsi jamaah tersesat dan sakit, transportasi dari pemondokan ke
bandara, transportasi dari pemondokan ke Masjidil Haram dan pelayanan bongkar muat barang. Biaya dengan persentase 96,4% tersebut juga meliputi pelayanan di dalam negeri, seperti biaya penerbitan paspor jamaah haji, penyelesaian paspor dan pemvisaan,
Rp. 35 triliun Dana Haji Berupa SDHI
penyelenggaraan bimbingan manasik haji, pasanger service charge, asuransi haji, pencetakan buku paket manasik haji dan blanko-blanko, penyediaan gelang identitas, dan akomodasi dan konsumsi di asrama haji embarkasi. Sedangkan 3,3% dari biaya digunakan untuk biaya operasional di Arab Saudi dan dalam negeri, maslahah ammah petugas, akomodasi dan konsumsi Petugas, angkutan Darat (Naqabah) petugas, ATK dan Perlengkapan Operasional Haji, Sewa Kantor, Wisma dan Pemeliharaan, biaya penunjang operasional perkantoran, Image Building, pengembangan Siskohat, konsultan manajemen, peningkatan fasilitas asrama haji, dan biaya operasional propivinsi, kab/ kota serta kecamatan. ”Untuk sisanya yang berjumlah 0,3% dipakai untuk safeguarding,” jelasnya. H. Daud Pakeh menjelaskan, dana setoran awal BPIH untuk saat ini telah mencapai lebih dari Rp 44 trilyun dan akan terus bertambah setiap tahunnya. Ditambah lagi terdapat dana optimalisasi setoran awal BPIH yang cukup besar karena faktor antrian jamaah yang terus memanjang. ”Untuk pengelolaan dana optimalisasi BPIH belum optimal, salah satu penyebabnya mungkin karena pengelolaan dana haji masih dilakukan oleh ’SAG’ (Sarjana Akuntasi Gelap),” canda Pak Daud. Jadi, menurutnya
terkait pengelolaan dana setoran awal BPIH perlu adanya payung hukum yang lebih pasti untuk mengatasi itu. Selain itu, rukun islam kelima ini juga tak terlepas dalam pengawasan penyeleggaraan ibadah haji dilakukan oleh 10 lembaga terpercaya seperti BPK, BPKP, ITJEN, DPR, DPD, Media Cetak dan Elektronik, LSM, KPK dan lain-lain. Cek kesehatan Untuk memastikan kesehatan calon jamaah haji, kebijakan dari menteri kesehatan untuk mengecek kesehatan dua tahun sebelum keberangkatan. Jadi menurut Kabid Hazawa ini tidak akan yang perlu dibi ngungkan untuk urusan tersebut. ”Kalau ada saudara yang akan berangkat dan ada yang bingung kenapa harus cek kesehatan, sedangkan dia tidak terdaftar dalam keberangkatan haji tolong dikasih tahu,” tegas Daud di gedung aula Kanwul Kemenag Aceh. Dia juga berharap, jangan ada jamaah yang menyembunyikan penyakit dari tim dokter. Misalkan seperti ayan atau epilepsi, karena sampai di tanah suci akibat perubahan cuaca yang sangat drastis, dikhawatirkan penyakit itu akan kambuh walaupun sudah bertahuntahun tidak pernah kumat. ”Penyakit seperti ini banyak disembunyikan karena merasa membongkar aib keluarga, jadi jangan disembunyikan,” harap H. Daud Pakeh.[]
Kementerian Agama berencana mengganti skema penyimpanan dana haji dari Sukuk Dana Haji Indonesia (SDHI) menjadi sukuk berbentuk proyek. Saat ini total dana haji yang tersimpan dalam bentuk SDHI mencapai Rp35 triliun. Direktur Jenderal Haji dan Umroh (JHU) Kementerian Agama, Anggito Abimanyu, yang baru dilantik pada Juni 2012, menuturkan bahwa saat ini jumlah dana haji yang tersimpan di Kementerian Agama mencapai sekitar Rp44 triliun, dan sekitar Rp 35 triliun diantaranya berupa SDHI. Sementara untuk pemberangkatan haji tahun 2012 saja, terdapat dana sekitar Rp19 triliun yang memiliki bunga sekitar Rp1,4 triliun. Jumlah besar tersebut yang diharapkan tidak mengendap begitu saja, tapi bisa digunakan untuk pembangunan negara. “Nantinya, saya hanya mau ke SDHI kalau ada proyek. Selama ini kan hanya dititipkan saja ke DJPU (Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang). Sekarang saya bilang ke Dirjen Pengelolaan Utang, saya tidak mau uang kalau hanya titipan saja. Harus ada nilai proyeknya, revenue generated," ujar Anggito di Jakarta, akhir pekan lalu. Saat ini menurut ekonom, masih terdapat sekitar 20 persen dana masih tersimpan di perbankan umum. "Sekarang komposisi 80 persen buat ke sukuk, 20 persen ke perbankan. Saya akan cari keseimbangan yang pas juga, supaya ada kompetisi dana. Saya akan konsentrasikan ke syariah. Jadi lambat laun, nanti akan dipindahkan ke syariah dari non syariah," ujarnya. Dengan demikian, menurut dia, pe merintah memiliki alterntif untuk me nempatkan dana haji tersebut, baik ke dalam perbankan syariah dalam bentuk deposito atau giro, maupun dalam bentuk sukuk berbasis proyek. "Besarnya penempatan itu tergantung strategi investasinya. Ini yang saya bicarakan dengan Kemenkeu dan perbankan. Saya bicara dengan Bank Syariah Mandiri supaya kita dapat revenue lebih tinggi sehingga manfaat untuk jamaah lebih besar. Kalau sekarang ini baru yang aman saja tapi tidak ada nilai manfaatnya," terang dia.[kemenag.go.id] Santunan
Agustus 2012
11
TIPS Membawa Barang bagi JCH
Inilah beberapa tips bagi JCH (Jamaah Calon Haji) dalam membawa barang supaya tidak merasa kesulitan dan juga mempercepat proses persiapan penerbangan haji baik saat keberangkatan maupun kepulangan:
1. Hindari membawa barang berlebihan dari tanah air. Karena praktis untuk keperluan sehari hari maupun keperluan ibadah tersedia di Arab Saudi dan relatif murah.
2. Jika harus membawa barang tajam yang kecil, seperti gunting untuk memotong kuku, itu boleh. Namun tolong ditempatkan di bagasi. Begitu pula untuk segala jenis cairan, seperti parfum, minyak rambut ukuran besar, pasta gigi ukuran besar, sebaiknya ditempatkan di bagasi. Ini sesuai dengan peraturan penerbangan internasional. Tidak dibenarkan membawa barang barang cair ke dalam kabin atau ke tempat dimana jamaah duduk. 3. Ada beberapa jenis barang yang sama sekali tidak boleh dibawa, yaitu yang barang barang yang mudah terbakar, narkoba, barang barang cair yang berlebihan. Juga tidak diperkenankan barang yang berupa gas. Senjata tajam termasuk tidak diperkenankan.
4. Membawa makanan yang berlebihan. Ini juga sangat dihimbau untuk tidak dibawa, contoh membawa makanan khas Aceh. Boleh dibawa, tapi untuk sekadar keperluan beberapa hari kedepan. Kemudian jika membawa oleh-oleh yang berlebihan ini akan merepotkan jamaah sendiri. Karena jenis makanan basah yang berlebihan akan ditolak oleh bea cukai di Arab Saudi.[jun/dbs]
12
Santunan
Agustus 2012
KHUSUS
Rakyat Papua Belajar Kerukunan Umat Beragama dari Aceh Laporan: Juniazi Siang itu, sesuai dengan janji, pukul 14.00 lewat sedikit, rombongan berperawakan hitam dan tegap-tegap, gaya bicara khas, satu persatu memasuki lobi tengah Kanwil Kementerian Agama Aceh. Dengan mengendari dua mobil rental, mereka ada 12 orang, langsung diarahkan ke ruang kerja Kabag TU, H. Habib Badaruddin, S.Sos, yang dikemudian Pak Kabag ikut didampingi Plh. Kakanwil, Drs. H. Saifuddin, Kabid Mapenda. Hari itu, rombongan yang bergabung dalam Majelis Rakyat Papua, berencana bertemu dan bertatap muka dengan pejabat Kantor Wilayah Kementerian Agama Aceh. Rombongan dipimpin Ketua Kelompok Kerja Keagamaan Majelis Rakyat Papua, Pdt. Semuael K. Waromi, SH. Dalam pengantar pertemuan itu, Semuel K. mengatakan bahwa tujuan mereka ke Provinsi Aceh dalam rangka menggali informasi tentang pelaksanaan dan implementasi otonomi khusus di Aceh, dan langkah-langkah yang dilakukan oleh Kementerian Agama Aceh dalam meng ayomi dan memberi perlindungan kepada umat beragama di Aceh. Selain itu mereka juga ingin melihat langsung suasana tole ransi kehidupan umat beragama di Aceh, khususnya di bulan puasa ini. “Aceh dan Papua seperti anak bungsu yang selama bertahun-tahun kurang diper hatikan pemerintah pusat. Ada banyak kesamaan sejarah dan perjuangan antara rakyat Papua dan Aceh. 40 tahun kami telah berjuanga, kami ingin mengembalikan hak-hak dasar orang Papua. Kami datang
mau belajar kerukunan umat beragama di Aceh,” kata Samuel K, sedikit menggelitik emosional peserta yang hadir. Rombongan MRP juga menjelaskan bahwa kelompok kerja keagamaan MRP dalam tupoksinya ingin memperjuangkan hidup kerukunan umat beragama dan memfasilitasi penyelesaian masalah yang berhubungan dengan kehidupan keberagamaan. “MRP ingin menegakkan plularisme di tanah Papua,” ujar rombongan itu. Plh. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Aceh Drs. H. Saifuddin, dalam peng antar pertemuan itu menjelaskan bahwa kondisi kerukunan hidup antar umat ber agama di Aceh berjalan harmonis dan dinamis. Sepanjang sejarah Aceh, belum pernah terjadi konflik antar umat beragama di Aceh. Aceh sekarang sudah aman dan Aceh sekarang terbuka bagi siapapun. Tidak benar kehidupan umat beragama di Aceh terganggu seperti yang dinformasikan di luar Aceh. “Pemberlakuan syariat Islam di Aceh tidak menggangu kerukunan umat beragama. Syariat Islam diberlakukan khusus kepada umat Islam. Tidak adaa pemaksaan Islam kepada umat non muslim,” tegas Saifuddin yang dalam kesempatan itu didampingi Kabag TU, H. Habib Badaruddin, S.Sos, sejumlah Kepala Bidang, Pembimas dan Kasubbag Hukmas dan KUB. Menurut Saifuddin, ada dua kebijakan penting Kementerian Agama di Aceh dalam memelihara kerukunan umat beragama, yaitu: Memberdayakan masyarakat, kelom-
pok agama, serta pemuka agama untuk menyelesaikan sendiri masalah kerukunan umat beragama, serta memberikan ramburambu dalam pengelolaan kerukunan umat beragama. Dalam kesempatan itu, Drs. H. Bukhari, MA, yang mewakili Kabid Penamas Kemenag Aceh, ikut menjelaskan bagaimana kerukunan dan toleransi hidup umat beragama di Aceh. Bukhari juga menguraikan kasus penertiban gereja dan undung-undung yang terjadi di Kabupaten Aceh Singkil beberapa waktu lalu yang sempat diberitakan media lokal dan bahkan internasional. Ia juga menjelaskan tidak benar adanya pembakaran gereja di Singkil. Pembimas Katolik, Baron Feryson Pandiangan, S.Ag, M.Th, juga tampil mem berikan pencerahan kepada rombongan. Menurutnya, masyarakat Aceh sangat baik dan masyarakat Aceh hidup rukun dan damai dengan pendatang walaupun berbeda keyakinan. “Agama Katolik tiba di Aceh pada tahun 1874 dan gereja pertama di bangun di Aceh pada tahun 1926, yaitu gereja Hati Kudus di jembatan Pante Pirak, Banda Aceh. Sudah sangat lama umat nasrani Aceh dan setahu saya belum kita ribut dengan orang Aceh,” ujarnya. Ia juga menjelaskan persoalan Singkil, menurutnya kasus Singkil lebih banyak bernuansa politik dan ekonomi. “Persoalan Singkil bukan persoalan agama, namun persoalan politik dan ekonomi,” katanya. Plh Kaknwil juga menjelaskan dua kebijakan penting Kementerian Agama Aceh dalam pemerliharaan kerukunan umat beragama, pertama, memberdayakan masyarakat, kelompok-kelompok agama, serta pemuka agama untuk menyelesaikan sendiri masalah KUB, dan kedua memberikan rambu-rambu dalam pengelolaan kerukunan umat beragama. Kakanwil Kementerian Agama dalam kesempatan itu menyerahkan cinderamata dan beberapa naskah tulisan tentang syariat Islam dan catatan kerukunan umat beragama di Aceh. Setelah berfoto bersama, rombongan MRP itu pun pamit. Selain bertatap muka dengan Kemen terian Agama Aceh, sesuai jadwal rombongan MRP ini juga bertemu dengan Gubernur Aceh, DPRA, FKUB dan berkunjung ke Sabang. Mereka berada di Aceh sampai dengan tanggal 13 Agustus. Santunan
Agustus 2012
13
14
Santunan, Agustus 2012
PERISTIWA
Rakor Penamas dan Pekapontren di Aceh Jaya
Santunan-Lamno. Kasi Penamas dan Pekapontren Kankemenag Aceh Jaya, mengadakan rakor (rapat koordinasi)
dengan para pimpinan Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah Se Kabupaten Aceh Jaya (17/7) di Balai Kegiatan Guru (BKG)
Syamtalira Aron Juara Umum MTQ
Santunan-Lhoksukon. Dari 27 kecamatan yang ikut MTQ Kabupaten Aceh Utara ke 31 di Kecamatan Kuta Makmur, lima kecamatan yang dapat meraih rangking teratas, yaitu Nisam (dengan nilai 39), Bandar Baroe (38), Seunuddon (34), Dewantara (22), dan Kuta Makmur (21). Demikian hasil seleksi dewan hakim yang dibacakan Koordinator Dewan Hakim, Tgk. H. Awis Karnaini Yahya. Namun, Syamtalira Aron sebagai juara umum, memperoleh nilai 48, yang merupakan nilai tertinggi bagi kafilah. MTQ, yang dimulai sejak 27 Juni, yang dibuka oleh Pj. Bupati M. Ali Basyah, dan ditutup oleh
Sekda Aceh Utara Ir. Syahbuddin Usman, M.Si, yang sekaligus menyerahkan tropi juara umum kepada Camat Syamtalira Aron, Edward itu. “MTQ sebelum pelantikan Bupati definitif itu, ini terlaksana atas kerja sama semua pihak,” kata Ketua Dinas Syari’at Islam Aceh Utara, Amiruddin, MM. Menurutnya, MTQ yang memperlombakan sembilan cabang seperti Tilawatil Qur’an, Tahfizul Qur’an, Qira`ah Sab’ah, Tafsiril Qur’an, Fahmil Qur’an, Syarhil Qur’an. Khattil Qur’an dan Cabang MTQ yang diikuti oleh 618 peserta dari 27 kecamatan. [cut ratna dewi/yyy]
Kankemenag Kab. Aceh Jaya. Rakor dihadiri oleh seluruh Pimpinan Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah se Aceh Jaya, berjumlah 62 orang. Drs. Tgk. Aidarus, Kasi Penamas dan Pekapontren menyatakan, tujuan rakori adalah untuk menyesesaikan segala permasalahan yang dihadapi oleh Pimpinan Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah sekaligus meningkatkan kecerdasan kepribadian, persatuan serta pemahaman tatakelola administrasi yang tertib dan akuntabel. Kakankemenag Aceh Jaya Drs. Tgk. H. Amiruddin, MA dalam kesempatan itu menyampaikan materi “Keterlibatan Pemerintah terhadap Pengelolaan Lembaga Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah”, sedang kan Kasi Penamas dan Pekapontren menyampaikan materi “Penguatan Tatakelola Administrasi dan Manajemen” “Sosialisasi NSPP dan MD”, dan materi teknis penulisan buku rapor dan penyerahan piagam nomor Statistik PP dan MD. [biro aceh jaya/ yyy]
Perlu Penguatan Akidah Umat Santunan - Kota Jantho. Kalangan ulama di Kabupaten Aceh Besar menilai pentingnya seluruh komponen masyarakat mendukung upaya penguatan aqidah dan moral umat Islam agar tetap kokoh dan tidak goyah di tengah kondisi zaman yang berubah begitu cepat dewasa ini. Demikian antara lain mengemuka dalam pertemuan silaturahmi pengurus MPU Aceh Besar dengan Pj. Aceh Besar, Drs. H. Zulkifli Ahmad, MM di Setdakab Aceh Besar, (7/6). Ikut hadir dalam ke sempatan itu, Wakil Ketua DPRK Aceh Besar Sulaiman Ali, Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Abu Bakar HS SH dan sejumlah kepala SKPK jajaran Setdakab Aceh Besar. Ketua MPU Aceh Besar, Tgk. H. Fakhruddin Lahmuddin, M.Ag, mengemukakan, menyikapi kondisi umat saat ini, sangat dibutuhkan upaya penguatan pendidikan dan pembinaan aqidah serta moralitas, termasuk di kalangan generasi muda. Menurut Tgk. Fakhruddin, pihak MPU selalu komit memberikan kontribusi terbaik untuk kepentingan umat. Bahkan melalui berbagai masukan dan pemikiran yang berkembang dalam pertemuan silaturrah mi dengan Pj. Bupati dan jajarannya, bakal dijadikan rekomendasi yang selanjutnya diserahkan kepada Bupati Aceh Besar terpilih yang akan dilantik dalam waktu dekat. [hilmi/yyy]
Wisuda RA di Kuala Batee dan Babahrot
Santunan-Blangpidie. Wisuda angkatan ke II murid RA (Raudhatul Athfal) Babuttaqwa Kecamatan Kuala Batee, Abdya (12/7), mewisudakan 48 orang, “Pelaksanaan proses belajar mengajar juga tidak terlepas dari kesungguh-sungguhan dan keikhlasan para dewan guru dalam mendidik anak-anak walaupun status mereka masih guru bakti dan honorer,” papar Kepala RA Babuttaqwa, Yarmi, A.Ma RA Babuttaqwa yang didirikan pada pertengahan tahun 2010, juga telah mampu bersaing dengan TK baik yang berada di dalam Kecamatan Kuala Batee maupun dengan TK yang berada di kecamatan lainnya se
Abdya. Ditinjau dari sarana yang tersedia, RA Babuttaqwa masih menempati ruang aula dua lantai Masjid At-Taqwa. Lantai pertama digunakan untuk RA, sedangkan lantai kedua digunakan untuk MTsS Kuala Batee. Dalam agenda acara yang sama, RA Ulumuddin Desa Alue Jeureujak Kecamatan Babahrot, juga mewisudakan 18 murid pada 14 Juni. Sebanyak 18 orang dan menurut kepala RA Ulumuddin oleh ibu Rismawati, Sp.d menyatakan bahwa “Wisuda yang dilaksanakan, ini yang perdana pada tahun ajaran yang pertama. Sarana belajar di RA Ulumuddin, masih meminjam lokal SDN Alue Jeureujak. Ke depan adanya perhatian
bantuan dan perhatian dari semua pihak agar dapat terwujudnya lokal sendiri,” harap kepala RA. Geuchik Alue Jereujak, Musliadi berterimakasih kepada guru RA Ulumuddin yang telah mau mendidik anak-anak di desa Alue Jeureujak, dan juga kepada instansi terkai, terutama Kankemenag yang telah mau memberi izin serta dukungan untuk berdirinya RA Ulumuddin. Ke depan seluruh perangkat gampong mengusulkan kepada Pengurus PMPN, untuk dapat mengalokasikan dana bantuan pembangunan gedung/lokal yang nantinya dapat gunakan oleh RA ulumuddin. [syah/biro abdya/yyy]
Nuzulul Quran di Baiturrahman
Santunan-Banda Aceh. “Al Quran harus menjadi rujukan bagi umat Islam. Kalau Al Quran menjadi rujukan, insya Allah
kehidupan masyarakat akan makmur,” mantan Iman Masjid Madinah, Syeikh Ali Muhammad Ali Jaber dalam ceramah Nuzulul Quran di Masjid Raya Baiturrahman, Ahad (5/8) malam. Dan ia menginginkan Aceh menjadi ‘Aceh Al Quran’. “Kalau Gubernur Aceh menyutujui, saya akan perjuangkan Aceh menjadi Aceh Al Quran. Saya akan menjadikan Aceh penghafal Al Quran. Cita-cita saya, anak dan cucu bapak-bapak ke depan menjadi imam besar,” ujarnya. Ini penting, kata Syeikh Ali, karena Yahudi berjuang untuk menghancurkan Islam di Indonesia dan di
Aceh. “Kita harus bersatu. Umat Islam harus bersatu. Kalau kita bersatu hanya dengan meludah saja maka Israel tenggelam,” katanya bersemangat. Selain mengisi ceramah, ulama ini juga bertindak sebagai imam shalat isya dan tarawih. Hadir pada peringatan Nuzulul Quran 17 Ramadhan 1433 H tersebut Gubernur Aceh Zaini Abdullah, Kapolda, Wali Kota Banda Aceh, dan pejabat dinas/lembaga di jajaran Pemerintah Aceh. Peringatan yang syahdu, dimulai dengan pembacaan Al Quran oleh qari terbaik nasional asal Aceh, Muhammad Iqbal,SHI. [yakub] Santunan
Agustus 2012
15
FASI Bersama Pokjaluh Blangpidie dan Susoh
Tim Safari Kunjungi 30 Masjid
Santunan-Blangpidie. Festival Anak Shaleh Indonesia (FASI) yang diadakan Pokjaluh (Kelompok Kerja Penghulu) Kecamatan Blangpidie dan Susoh, Aceh Barat Daya, telah berlangsung selama 4 hari (20-23/6) di lapangan Kodim Kabupaten Aceh Barat Daya. FASI dimotori oleh Penyuluh PNS dan Penyuluh non PNS di Kecamatan Blangpidie dan Susoh, salah satu kegiatan Penyuluh Agama Islam dalam mensyiarkan Syariat Islam. “Moga kegiatan tersebut dapat dilaksanakan lebih meriah lagi dan bukan hanya oleh dua Pokjaluh itu saja, tetapi
juga oleh lainnya,” harap Pgs. Kasubbag TU Kankemenag Abdya. Masyarakat Abdya menyambut baik acara itu, yang sebelumnya hanya di di TPATPA dan masjid bukan di lapangan. Di antara para juara, M. Fikri Hidayatullah, Dewi Fathayyah, Masrizal, Sri Ainun Mardhiah, dan kawan lainnya. “Melalui FASI, orang tua member dorongan kepada anak-anaknya untuk belajar ilmu Agama Islam di TPA-TPA, karena kalau bukan dari kecil ditanamkan ilmu agama, akan sulit di saat dia dewasa,” ujar Koordinator Pokjaluh, Dra. Arni Helmiaty saat penutupan. [helmi/yyy]
MPD Diharapkan Terus ‘Nyaring’ Santunan-Kota Jantho. Untuk memajukan sektor pendidikan dan peningkatan SDM, Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Aceh Besar diharapkan secara kontinyu berperan aktif dengan memberikan sumbangan pemikiran dan karya nyata yang nyaring untuk mendukung kemajuan daerah. Harapan tersebut diungkapkan Pj. Bupati Aceh Besar Drs. H. Zulkifli Ahmad, MM, ketika bersilaturahmi dan berdialog dengan pengurus MPD Aceh Besar di Kota Jantho, (26/6). Penjabat Ketua MPD Aceh Besar, Dr. Tgk. Mustanir Yahya, M.Sc, dalam kesempatan itu mengemukakan lima poin rekomendasi. Di antaranya, penyusunan Perbup sebagai tindak lanjut Qaun Nomor 6 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan di Aceh Besar, integrasi program antar unit pelaksana terkait bidang pendidikan, Dinas Pendidikan
16
Santunan
Agustus 2012
dan Kebudayaan fokus pada peningkatan kualitas mutu guru. Selain itu, peningkatan internal manajemen pengelola pendidikan, serta standarisasi pendidikan formal dan informal. Kadisdik Aceh Besar, Drs. Fadhlan mengemukakan, selama ini nilainilai pendidikan islami telah diterapkan di lembaga pendidikan. Misalnya dengan menggelar tes baca Al-Quran bagi siswa baru, program baca Yasin bersama, maupun dengan penambahan pelajaran agama seperti SKI, Aqidah Akhlak, dan Al-Quran Hadits. Hadir dalam kesempatan itu, Plt. Setdakab Aceh Besar Drs. H. Zulkifli Ismail, MM, para Asisten Setdakab, Kadisdik Aceh Besar Drs. Fadhlan, Kakankemenag Aceh Besar Drs. Shalahuddin, M.Pd, dan Sekretaris BKPP Aceh Besar, Rahmad Sentosa. Sedangkan dari unsur MPD Aceh Besar dipimpin Penjabat Kepala, Mustanir Yahya dan sejumlah pengurus lainnya. [hilmi/yyy]
Santunan-Takengon. Dalam Kegiatan safari Ramadhan 1433, Kankemenag Aceh Tengah menggelar aksi amal ke masjidmasjid dengan membentuk 10 tim yang begerak ke tiga kecamatan, Jagong Jeget (malam 11 Ramadhan), Atu Lintang (malam 13), dan Celala (malam ke 15). Koordinator kegiatan “Temu Ummat” ini adalah Kasi Pendidikan Agama Islam pada Masyarakat dan Pemberdayaan Masjid (Penamas) Kankemenag Aceh Tengah, Tgk. Ikhsan, S.Ag dibantu stafnya Darmawan, S.Pd.I dan Tarlian. Setiap tim melibatkan unsurunsur dari jajaran kankemenag, baik pejabat struktural (Kasi dan Kepala KUA) maupun pejabat fungsional (guru dan penyuluh). Ke 10 Tim Safari Ramadhan melakukan kunjungan pertamanya di Kecamatan Jagong Jeget, dipimpin oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha (Kasubag TU) Kankemenag Aceh Tengah, Saidi Bentara, S.Ag. Masjid-masjid yang dikunjungi dalam kegiatan safari pada malam tersebut, Masjid Besar Al-Muhajjirin (masjid Jagong), Masjid Al-Hidayah (Tambak Sari, Jeget Ayu), Masjid An-Nur (Weh Empan), Masjid Ar-Raniry (Gading Jaya, Jagong), Masjid Al-Huda (Jagong), Masjid Baiturrahman (Bukit Kemuning), Masjid Al-Hidayah II (Ramung Payung), Masjid AlMubarok (Paya Tungel), Masjid Al-Fatah (Bukit Sari) dan Masjid Nurul Iman (Paya Dedep). Kasi Penamas di Masjid An-Nur Weh Empan, Jeget Ayu menyampaikan ceramah tentang pentingnya muslimin terutama para orang tua, agar mempunyai perhatian yang serius terhadap pendidikan akhlak putraputrinya. “Total masjid yang kita kunjungi dalam kegiatan safari ramadhan Kankemenag tahun ini, 30 Masjid, dengan rincian dalam setiap kunjungan ada 10 masjid yang kita datangi,” ujar Darmawan, S,Pd.I yang mendampingi Kasi Penamas. [mahbub/yyy]
Zuhur Berjamaah dan Mading di Seunuddon Santunan-Lhoksukon. MTsN Seunuddon yang dinegerikan pada 1999, telah aktif dengan aktivitas Majalah Dinding. Pengurus OSIM MTsN, rajin menjalankan mekanisme kegiatannya adalah setiap hari Senin. Seluruh siswa diwajibkan menulis apa saja yang bermanfaat misalnya pantun, puisi, cerpen, kaligrafi, pemandangan, dan lukisan-lukisan. Tulisan dan gambar tersebut dikumpulkan pada hari Jumat. Sabtu sore diseleksi dan dipilih 50 buah yang terbaik untuk dipasang di Majalah Dinding (mading) oleh pengurus OSIM sendiri dan dibimbing oleh guru yang membidangi kesiswaan, yaitu Muhsin, S.Pd.I, dan dibantu guru-guru lain. Sedangkan kegiatan shalat zuhur berjama’ah, di MTs yang lahir 1982 itu,
dilaksanakan setiap hari setelah selesai jam pelajaran terakhir. Anak laki-laki dan semua guru, karyawan diwajibkan membawa kain sarung dan peci, sedangkan yang menjadi mu’azzin dan imam adalah siswa sendiri yang telah dijadwalkan secara bergiliran. Setelah shalat selesai guru yang telah dijadwalkan juga memberikan bimbingan dan siraman rohani sekitar 10 menit. Kini MTsN ini, mempunyai 13 guru PNS, 19 guru non PNS, 4 orang Tenaga Administrasi PNS, dan 1 orang Tenaga Administrasi non PNS. Siswa berjumlah 262 orang dengan fasilitas madrasah 12 buah lokal, 1 buah mushalla, 1 buah kantor dan 1 buah perpustakaan, sejak tahun 2009 sampai sekarang. [muhsin/yyy]
Pelatihan IT di MIN Punjot Santunan-Bireuen. Mengisi awal Ramadhan, guru MIN Punjot Kecamatan Jangka, Bireuen, mengikuti Pelatihan Informatika dan Tekhnologi (IT). Kegiatan bersama 25 guru itu, dilaksanakan di MIN setempat (26-29/7). “Kami menyambut baik dan memberi apresiasi kepada semua guru dan pegawai yang kelihatan sangat antuasias dalam mengikuti kegiatan ini, salah satu bukti semua guru dan pegawai MIN Punjot telah memiliki laptop,” sapa Kepala MIN Punjot, Mursal, S.Ag, saat pembukaan. Mursal menambahkan, pelaksanaan kegiatan ini adalah merupakan salah satu usaha sosialisasi UU Nomor 25/2009 tentang Pelayanan Publik. Sehingga aparatur negara dalam lingkungan kementerian agama dapat mengaplikasikan UU tersebut dalam
bekerja sesuai profesinya masing masing. Dengan pengetahuan yang didapat dalam pelatihan ini dapat menumbuh kembangkan kemampuan yang dimiliki oleh guru sehingga pelayanan prima dan keikhlasan terhadap anak didik dan masyarakat dapat tercapai. “Setelah pelaksanaan pelatihan IT ini, guru dan pegawai diharapkan dapat menerapkan dalam kehidupan sehari hari di sekolah sehingga semua guru nantinya dapat melaksanakan proses pembelajaran dikelas dengan memanfaatkan media tehnologi informasi sebagai salah satu media dalam pembelajaran, juga semua guru dan pegawai MIN Punjot agar dapat memanfaatkan media internet untuk dapat berinteraksi dengan dunia luar,” tutup Kepala MIN. [tim]
2.000 Kitab Bajuri Disalurkan
Santunan-Bireuen. Kasie Pekapontren Kemenag Bireuen, Drs. Maiyusri, secara simbolis menyalurkan 2.000 kitab Bajuri dan 100 kamus bahasa Arab Almunawwir kepada sejumlah dayah yang ada di wilayah Bireuen (31/7). Kepada perwakilan dayah yang hadir menjelaskan, “Tidak semua dayah mendapatkan bantuan kitab dan kamus. Untuk tahun ini, kemenag mengutamakan dayah-dayah yang telah mengajukan proposal pada tahun 2011 silam.” Salah satu penerima kitab dan kamus secara simbolis, Tgk. Mudahlan, dari dayah Darul Falah Kecamatan Jeunib mengungkapkan rasa bangga dan berterimkasih kepada Kementrian Agama yang berpartisipasi demi kelancaran proses pengajian di dayah dayah. Mudahlan merencanakan, pihaknya akan meminjamkan kitab tersebut kepada santri yang membutuhkan. “Jadi kitab ini nantinya bukan milik pribadi santri, tapi dipinjamkan untuk yang tidak punya kitab,” katanya. Tgk. Maiyusri menegaskan kepada pengurus dayah yang mengambil ‘Kitab Kuning’ itu, diharuskan melampirkan absensi kehadiran santri sebagai bukti adanya pengajian, dan tolak ukur jumlah kitab yang akan di serahkan. [najib zakaria/yyy] Santunan
Agustus 2012
17
20 Kepala Madrasah Dilantik Santunan-Bireuen. Kakankemenag Bireuen, Drs. H. Zulhelmi A. Rahman, M.Ag melantik 20 kepala madrasah di aula setempat, Rabu (27/6). Kepala madrasah yang dilantik terdiri dari 12 kepala MI, tiga kepala MTs dan lima kepala MA. Pelantikan kali ini juga untuk menutup kekosongan jabatan satu kepala madrasah, di mana Anis, S.Ag yang sebelumnya menjabat kepala MIN Cot Batee kini menjadi Kasie Mapenda Kemenag Bireuen. “Saya ingatkan kepala madrasah supaya menjalankan kewajibannya mengajar enam jam seminggu,” ajak Kakankemenag yang fasih berbahasa Arab itu. Pejabat yang dilantik, Azhary, S.Ag (menjadi Kepala MAN Peusangan); Drs. M. Yusuf (MAN Jangka); Ansari Hasan, S.Pd (MAN Bireuen); Drs. Jafar (MAS Baitul ‘Aidah); Musmulyadi, S.Ag (MAN Peudada); Mukhlis, M.Pd (MTsN Matang Geulumpang Dua); Abdullah, M.Pd (MTsN Model Gandapura); dan Al Ghazali, M.Pd (MTsN Kutablang). Terus ada Suhamdan (Kepala MIN Jangka No. 2); Drs Azhari (MIN Awe Geutah); Asniati, S.Ag (MIN Bale Stuy); Mulyadi, A.Ma (MIN Cot Bada); Dailami, S.Pd (MIN Bugak); Lindawati, SAg (MIN Jeunib); Saerah, A.Ma (MIN Bantayan); Munir, S.Pd (MIN Balee Samalanga); Dra. Nurfadhliyah (MIN Pandrah); Ismuwi, S.Pd.I (MIN Teupin Panah); Safwati, S.Pd (MIN Cot Batee); dan Muryani, S.Pd menjadi kepala MIN Uteuen Gathom. [najib zakaria/yyy]
Silaturrahmi Forum Kepala KUA di Krueng Simpo Santunan-Bireuen. Jelang Ramadhan, Forum Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kabupaten Bireuen mengadakan silaturrahmi dan makan siang bersama di Krueng Simpo, Kecamatan Juli, Ahad (1/7). Acara tesebut juga diramaikan para isteri dan anak anak Kepala KUA. Untuk menyemarakkan acara yang ‘unik’ itu, para kepala KUA menyembelih dua ekor kambing hasil dari sumbangan dari 17 kepala KUA dalam Kabupaten Bireuen. “Acara silaturrahmi dan makan siang sesama keluarga para kepala KUA, merupakan kegiatan perdana yang mereka lakukan, semenjak forum itu terbentuk. Ini bertujuan untuk memperkokoh tali persahabatan antar sesama kepala KUA. Ke depan akan kami musyawarahkan lagi kapan, dan di mana acara yang sama akan kami gelar,” kata pria yang kerap dipanggil ayah Razali oleh rekannya, selaku Ketua Forum Kepala KUA Kabupaten Bireuen. Kekompakan antar sesama keluarga kepala KUA terlihat jelas, ketika sang suami mencari kayu bakar, seputaran sungai, bagaikan kisah jelang tidur, untuk dibawa pulang dan alat memasak. Para istri kepala KUA turut membantu memotong dan membersihkan daging kambing dan ada juga yang mengupas buah buahan. [najib zakaria/yyy]
Pembinaan PAI Honorer di langsa Santunan-Kota Langsa. Bertempat di di Aula MIN Paya Bujok Langsa, Seksi Penamas Pekapontren menggelar Pembinaan Penyuluh Agama Islam (PAI) honorer se Kota Langsa (19/7). Acara ini diikuti sejumlah penyuluh, 7 penyuluh fungsional dan 115 penyuluh honorer yang ada di lingkungan Kankemenag Kota Langsa. Demikian Kepala seksi Penamas Pekapontren Iskalani S.Ag melaporkan.
18
Santunan
Agustus 2012
PAI diharapkan mampu berperan memperbaiki dekadensi moral masyarakat terutama dekadensi moral anak-anak, remaja, dan orang tua. Peran itu ada pada PAI. Dengan harapan, bahwa PAI dapat memberikan konsribusi bagi peningkatan pemahaman dan realisasi masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Demikian harapan Kankemenag Kota Langsa Drs. H. M. Yunus Ibrahim, M.Pd. [syarifuddin/yyy]
Sosialisasikan SPIP di Kota Langsa Santunan-Kota Langsa. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) disosialisasikan oleh Kankemenag Kota Langsa (18/7). Acara yang diikuti 59 peserta dari karyawan Kankemenag, KUA Kecamatan, serta kepala madrasah itu, dibuka oleh Kakankemenag Kota Langsa, Drs. H. M. Yunus Ibrahim, M.Pd. “Sosialisasi ini bertujuan untuk mewujudkan Pengelolaan Keuangan Negara yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel serta Peningkatan Pelayanan Publik di lingkungan Kankemenag Kota Langsa. SPIP juga sangat diperlukan dalam rangka meciptakan pemerintahan yang bersih, bebas korupsi, kolusi dan nepotisme,” ajak H. M. Yunus. Acara ini menghadirkan pemateri dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Aceh, dengan mengelompokkan 3 (tiga ) bentuk kegiatan, yaitu: Arahan dan Kebijakan PP Nomor 60 Tahun 2008 Tentang SPIP, Pemaparan Materi SPIP, serta diskusi yang dilakukan oleh peserta sosialisasi. Melalui sosialisasi ini diharapkan pemahaman seluruh pegawai dan kepala madrasah, baik tingkat MIN, MTsN, dan MAN khususnya selaku Kuasa Pengguna Anggaran semakin baik dalam hal pengamanan asset Negara dan perencanaan, serta dapat mempertanggungjawabkan laporan keuangan secara transparan dan akuntabel. [biro langsa/ahsan]
Kemenag Pijay Juara I Pawai Karnaval
MIN Sinabang Juara I Vokal Grup
Akrab, Suasana Buka Puasa di Jantho
Santunan-Meureudu. Kakankemenag Pidie Jaya Drs.H. Ilyas Muhammad dalam arahannya, seputar raihan meraih juara I pada Pekan Kebudayaan Pidie Jaya III (PKPJ) 2012, ketika apel pagi Senin (18/7), mengatakan, bahwa semua keberhasilan ini tidak lepas dari kerjasama dan kerja keras Pegawai Kankemenag dalam membangun kebersamaan serta visi misi. “Tahun depan, agar dapat lebih ditingkatkan lagi dengan menampilkan program-program yang lebih menarik, sehingga kita bisa meraih prestasi untuk katagori lainnya dan memberikan warna tersendiri bagi stand Kemenag dikancah PKPJ IV, insya Allah,” ajak H. Ilyas lagi. Kankemenag Pidie Jaya meraih juara I untuk katagori Pawai Karnaval, setelah tahun lalu juga meraih juara I untuk katagori yang sama, lewat acara dan pengumuman pada 17 Juni 2012 . Perhelatan akbar yang diadakan sejak 9-17 Juni itu, Stand Pameran Kankemenag dimeriahkan oleh berbagai macam pentas kesenian yang bernuansa islami, dengan menampilkan nasyid, rebana, tarian, busana muslim/ah, tadarus Alqur’an, Qari dan Qari`ah, serta perlombaan mewarnai lukisan tingkat MI. Serta banyak penampilan lainnya yang melibatkan siswa RA, MI, MTs, dan MA. [a. aziz/yyy
Santunan-Sinabang. MIN Sinabang Kecamatan Simeulue Timur, Kabupaten Simeulue meraih juara I lomba Vokal Grup yang bertema “Pesta Siaga Kwarcap Simeulue” pada kegiatan Pramuka yang dilaksanakan di lapangan Pendopo Kabupaten Simeulue (16-17/6). Kepala Madrasah MIN Sinabang, Zulfihayati, S.Ag mengatakan kegiatan tersebut di saat menjelang libur kenaikan kelas. Kegiatan tersebut diikuti oleh sejumlah SD dan MI yang ada di Kecamatan Simeulue Timur. Sejumlah acara yang diadakan mulai dari lomba Vokal Grup, Tarian daerah dan lomba azan. Ia menambahkan, acara kegiatan ini terlaksana berkat partisipasi dari dewan guru MIN Sinabang. Zulfihayati,S.Ag mengharapkan MIN Sinabang menjadi salah satu MIN yang terbaik di Kabupaten Simeulue. “Madrasah ini tidak hanya unggul di bidang agama saja, akan tetapi unggul di bidang lainnya.” Kegiatan ini dapat ditingkatkan setiap tahunnya. Maka ke depan, diharapkan tidak hanya kegiatan Pramuka saja, namun juga dalam bidang lainnya juga unggul. [lan]
Santunan-Kota Jantho. Suasana akrab dan bersahaja tampak pada acara buka puasa di Kemenag Aceh Besar, di Kota Jantho (2/8). Sejumlah pegawai yang hadir dalam buka puasa bersama tersebut terlihat cukup puas dengan menu masakan yang disediakan, berupa masakan khas Aceh Rayek seperti Ayam Peu Aweuh, kuah beulangong, rujak manis, dan sejumlah menu nikmat lainnya. Kakanwil kemenag Aceh Drs. H. Ibnu Sa’dan, M.Pd, yang hadir dalam ifthar itu, seusai acara menyampaikan terima kasih kepada semua pegawai Kankemenag Aceh Besar yang telah menggagas dan melaksanakan silaturrahmi tersebut. Acara yang dimeriahkan dengan menu kari kambing dan kuah beulangong tersebut turut diramaikan oleh Kakankemag Aceh Besar serta seluruh pegawai setempat. “Alhamdulillah acara buka puasa bersama ini dapat terlaksana di kantor kita di Jantho, mudahmudahan dapat mempererat silaturrahmi dan ukhuwah di antara pegawai Kankemenag,” ujar Tgk. Nasrullah M. Radhi, S.Ag, Kasubbag TU Kankemenag Aceh Besar, sambil menyalami tetamu. [mulyadi nurdin]
Metro TV di Dayah MUDI Santunan-Bireuen. Ramadhan 1433 H, ada yang khas di Dayah MUDI Mesra, Samalanga, Bireuen. Tim crew Metro TV (Lentera Creative) yang beranggotakan lima staf melakukan wawancara dengan operator program PLIK di Kecamatan Samalanga Tgk. Ahmad Yani, SHI dan Tgk. Mukhlisuddin, MA, seputar cerita kesuksesan pelayanan PLIK di Kecamatan Samalanga. Tim House Production Lentera Creative melakukan peliputan pada Selasa (24/7). Peliputan PLIK (Pusat Layanan Internet Kecamatan) Samalanga ini ditayangkan di Metro TV dalam program "Meraih Sukses Menggapai Dunia" pada Ahad pukul 15.00 - 16.00 WIB. “Cerita yang diangkat, kesuksesan pelayanan PLIK di dayah MUDI, dan dalam
kesempatan itu juga diliput kegiatan rutinitas sulok (ibadah sufiyyah, red) di dayah MUDI, Kajian diskusi di Lembaga Bahsul Masail MUDI, dan kegiatan keseharian santri di Dayah Mudi Mesra,” kata Tgk. Yani. [tim] Santunan
Agustus 2012
19
Pelatihan Nazir Wakaf di Sabang
Santunan-Kota Sabang. Kakankemenag Kota Sabang, H. Salman Arifin, M,Pd, selaku pemateri dalam acara pelatihan nazir wakaf, menjelaskan, bahwa nazir tanah wakaf perlu pembinaan setiap tahun. Supaya tanah yang diwakafkan oleh wakif menjadi harta agama Islam, terjaga dan terpelihara sesuai peruntukan dan bertambah nilai manfaatnya, terutama bagi wakif dan bagi pengguna tanah wakaf tersebut. Sebanyak 40 orang nazir tanah wakaf se Kota Sabang diberi pelatihan dan pembinaan dalam hal ini turut dihadiri Staf Ahli Walikota Sabang Bidang Pembangunan sebagai pembuka acara, juga ada Kepala
Baitul Mal Kota Sabang, serta Kepala BPN, Ketua MPU, dan Kapolres. Demikian penjelasan Kepala Penyelenggaraan Zakat dan Wakaf Kota Sabang, Masri, S.Ag. Pemerintah daerah, melalui pembinaan nazir ini, mengharapkan tanah wakaf yang ada supaya ditingkatkan nilai guna dan diupayakan menjadi produktif supaya menjadi salah satu cara meningkatkan ekonomi mengurangi kemiskinan ma syarakat minimal bagi nazir tersebut. Selama ini, tanah wakaf banyak kita dapat di gunakan untuk kuburan umum dan hal lainnya yang tidak produktif. [mahdi puteh/yyy]
Lomba Pidato Bahasa Inggris Se Aceh Timur Santunan-Idi. Dalam rangka memberikan motivasi bagi siswa dan siswi supaya gemar mempelajari bahasa asing, terutama Bahasa Inggeris, serta berharap menumbuhkan rasa percaya diri dan optimisme dalam berkomunikasi dengan bahasa asing, Madrasah Aliyah Swasta (MAS) Al-Widyan Alue Lhok Aceh Timur menyelenggarakan Lomba Pidato dalam Bahasa Inggeris Tingkat SLTA se Kabupaten Aceh Timur (13/6). Acara dipusatkan di Lapangan MAS AlWidyan. “Kami berharap acara Lomba Pidato Bahasa Inggeris dapat berdampak positif terhadap prestasi siswa khususnya dalam penguasaan komunikasi dalam berbahasa Inggeris. Moga acara-acara seperti ini dapat berlangsung secara berkesinambungan
20
Santunan
Agustus 2012
untuk masa-masa yang akan datang,” kata Kakankemenag Aceh Timur Drs. H. Faisal Hasan. Acara turut dihadiri, selain Kankemenag, juga Kepala Dinas Pendidikan Aceh Timur, Agussalim, SH, MH, para kepala Madrasah MI, MTs, dan MA dalam wilayah Kecamatan Peureulak Timur. ”Bahasa Inggeris sangat penting sebagai sarana komunikasi di era globalisasi. Acara ini bisa menjadi ajang yang dilaksanakan secara rutin setiap tahun di MAS Al-Widyan Alue Lhok Kab. Aceh Timur,” sambung Kadisdik, Agussalim. Para juara adalah, M. Agus Mauliza (SMA Unggul Aceh Timur), Suprianti (MAN Simpang Ulim), Meutia Syahputri (MAS Nurul Fata). [muslim a. djalil/yyy]
Mutasi di MAN Sabang Santunan-Kota Sabang. Kakankemenag Kota Sabang,H. Salman Arifin. S.Pd. M.Ag, melantik Drs. T. Chairul Anwar yang sebelumnya bertugas sebagai staf KUA Sukakarya (sebelumnya pindahan dari Kankemenag Aceh Jaya), menjadi Kepala TU di MAN Kota Sabang, menggantikan Hasanul Fikri, SE, yang ditarik ke Kankemenag Kota Sabang. Lewat penyegaran Kepala TU yang baru, diharapkan MAN Kota Sabang harus lebih maju dan punya inovatif yang berdaya saing untuk mencerdaskan anak bangsa khususnya putra-putri Kota Sabang. “Kepada yang dilantik, dan lainnya, untuk memahami PP/60/2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) yang menjadi Sub unsur pertama dari lingkungan pengendalian etika organisasi, dengan maksud agar seluruh pegawai mengetahui aturan untuk berintegritas yang baik dan melaksanakan kegiatan dengan sepenuh hati dengan berlandaskan nilai etika yang berlaku untuk seluruh pegawai tanpa kecuali,” ajak Kakankemenag H. Salman menjelaskan, bahwa integritas dan nilai etika tersebut perlu di budayakan, sehingga akan menjadi suatu kebutuhan bukan keterpaksaan. Oleh karena itu, budaya kerja yang baik pada intansi pemerintah perlu dilaksanakan secara terus- menerus tanpa henti. Penyegaran ini di lakukan untuh menjawab kebutuhan tenaga administrasi di lingkungan Kemenag Kota Sabang yang terus menerus memerlukan penanganan yang lebih dan mampu menjawab kebutuhan personalia di lapangan. [mahdi puteh/yyy]
BUDAYA
Belajar Islam Lewat Tambeh, Nazam, dan Hikayat Dalam 32 judul manuskrip Aceh yang telah saya salin dari aksara Arab Melayu/Jawoe ke huruf Latin, memang amat sedikit yang membahas masalah agama Islam. Hal ini tidaklah aneh, karena sebagian besar naskah yang sudah saya transliterasikan/alih aksara itu merupakan hikayat, yang kebanyakan isinya perihal perebutan kuasa di antara raja. Sementara yang mengandung ajaran/hukum Islam hanya sebagian kecil saja, seperti Tambeh Tujoh (1208 H), Qaulur Ridhwan (1220 H), Nazam Tuhfatul Ikhwan (1224 H). Ketiga naskah ini, karya Syekh Abdussalam. Kemudian, Tambihul Ghafilin alias Tambeh Limong Kureueng Sireutoh (95 bab); disusun Syekh Jalaluddin Lam Gut (1242 H); Tambeh Tujoh Blah (1306 H); Tambeh Gohna Nan, ditulis Tgk Di Cucum; Nazam Mikrajus Shalat karangan Teungku Sulaiman Abdullah, Andeue Lala; Nazam Masailal Auwaliyah/Masailal Meunadham tulisan Teungku Abdullah Arif (1948 M); dan Hikayat Akhbarul Karim karya Teungku Seumatang. Tambeh, berarti tuntunan, nasehat, atau pedoman. Nadham atau Nazam adalah suatu bentuk syair yang berasal dari Tanah Arab, yang di Aceh hanya membicarakan nasehat atau petunjuk yang terkait ajaran Islam. Menurut pengamatan saya, Tambeh isinya lebih kental dibandingkan Nadham, karena di dalam Tambeh lebih sering mengutip langsung secara utuh ayat-ayat AlQur’an atau Hadits, sementara isi Nadham hanya menguraikan intisarinya saja dari kedua sumber itu. Dalam perkembanagannya sekarang di Aceh, ketiga jenis “sastra agama” ini boleh dikatakan nyaris punah. Di antara ketiganya, Tambehlah yang paling awal mengakhiri ‘hayatnya’. Sampai akhir tahun 60-an, saya masih menyaksikan orangorang membaca dan mempelajari Tambeh Tujoh Blaih (17 bab). Nama-mana Tambeh lain, seperti Tambeh Tujoh, Tambeh 95 belum pernah saya dengar keberadaannya. Hanya sewaktu melacak manuskrip Aceh, secara kebetulan saya menjumpainya. Menurut perkiraan saya, Tambeh-tembeh yang lain itu tentu sudah puluhan tahun yang lalu tak pernah disentuh orang lagi. Hanya lewat laporan wartawan Belanda; Zentgraaf, kita dapat mengetahui, bahwa Tambeh 95 masih dibaca orang sekitar tahun 1930-an. Mengapa Tambeh lebih duluan jatuh populeritasnya? Hal ini mungkin saja, karena isinya lebih kental masalah agama Islam --lengkap dengan bunyi ayat dan hadits, padahal di pasaran, buku-buku yang serupa terkait agama Islam dalam huruf Latin cukup mudah diperoleh dan murah harganya. Daripada repotrepot membaca bahasa Aceh dalam huruf Jawoe, tentu lebih praktis dibeli saja buku-buku agama itu. Lebih beruntung bagi Nadham dan hikayat. Walaupun perannya hampir tak terdeteksi lagi, namun hingga sekarang
T. A. Sakti
Sastrawan dan Dosen FKIP Unsyiah, Banda Aceh
‘nyawanya’ belum tercabut total. Sebagai contoh, sekitar dua minggu sebelum masuk bulan Ramadhan ini, kita masih dapat mendengar/menyaksikan Tgk. Ismail alias Cut ‘E Tanjung Seulamat, Aceh Besar, membaca Nadham Teungku di Cucum di Bale Seumeubeuet, Tanjong Dayah dan di Bale Batoek, Gampong Blang Krueng, Aceh Besar. Di masing-masing tempat itu, Tgk Ismail membaca Nadham empat malam berturut-turut. Saya sendiri turut hadir satu malam di Bale Batoek Blang Krueng, dan sewaktu lampu listrik mati; saya lama berbincang dengan Tgk.M. Juned selaku ketua penyelenggara acara itu mengenai hajatan baca Nadham Tgk. Di Cucum (Syekh Abdussamad) menjelang masuknya bulan Ramadhan. Tambeh Gohna Nan adalah karya Tgk Dicucum juga, tetapi bukan Nadham yang biasa dibaca Tgk.Ismail Tanjung Seulamat, namun telah saya Latinkan beberapa tahun lalu. Karena belum diberi nama/judul oleh pengarangnya, maka saya beri judul sementara dengan nama “Tambeh Gohna Nan”. Sementara sebagai contoh masih hidupnya hikayat; kita sekarang masih dapat mendengar bacaan Cae dan hikayat dari siaran AcehTV pada setiap malam Aleuhad/Minggu dalam acara “Cae Bak Jambo” yang dilantunkan Cek Medya Hus, seniman Aceh terkenal itu. Dalam artikel “Budaya” yang singkat ini, kita hanya membahas tiga naskah saja, yaitu: 1) Tambihul Ghafilin alias Tambeh Limong Kureueng Sireutoh atau Tambeh 95. 2) Masailal Auwaliah alias Masailai Meunadham, dan 3) Hikayat Akhbarul Karim. Menurut penjelasan Dr. Salmawaty Arif kepada saya, Kitab Tambihul Ghafilin atau Nasehat Bagi yang Lalai, merupakan kitab asli dari Tambeh 95. Kitab ini adalah karya Al Faqih Az Zahid Abul Laits Nashr bin Ibrahim As Samarqandi (wafat 373 H/983 M). Di dalamnya memuat nasehat, teguran, dan peringatan sebagai bekal pengertian dan kesadaran yang mendalam untuk memperbaiki jiwa dan moral umat Islam dari kelalaiannya. Di Aceh, pada tahun 1242 H/1827 M Kitab Tambihul Ghafilin ini diterjemahkan dari bahasa Arab ke dalam bentuk hikayat Aceh dengan huruf Arab Melayu/Jawoe oleh Syekh Jalaluddin yang lebih dikenal Teungku Di Lamgut. Dr. Salma Arif yang dosen Fakultas MIPA Unsyiah adalah keturunan generasi kelima dari Teungku Di Lamgut ini. Mengenai isi Tambeh 95, kita dapat merujuk kepada penjelasan Tuanku Raja Keumala saat memberi pengantar pada penyalinan ulang Hikayat Akhbarul Karim. Selesai membahas seluk-beluk isi Hikayat Akhbarul Karim, beliau juga mengomentari kitab-kitab Aceh pilihan lainnya antara lain adalah Tambeh 95. (bersambung) Santunan
Agustus 2012
21
KANWIL
Empat Kepala MTs, MI, dan RA Berprestasi
Zulkifli, S.Ag, M.Pd, Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri Rukoh, Banda Aceh dan Abdullah Ali, Kepala MTsN Kuta Blang, Bireun meraih juara II dan harapan I dalam seleksi
guru, kepala dan pengawas berprestasi tingkat TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/ SMK yang dilaksanakan Dinas Pendidikan Aceh. Kegiatan yang selesai awal Juli 2012
itu juga diikuti Yuliansyah Kepala MTsN Calang, Aceh Jaya dan Salahuddin, Kepala MTsS Meruah Dua, Pidie Jaya . Zulkifli. Sementara untuk tingkat SD/MI, juara II diraih oleh Maryani S.Ag, Kepala MIN Uning, Aceh Tengah serta untuk tingkat TK/ RA juara II diraih oleh Jauriah S.Ag, Kepala RA Al-Ikhsan, Banda Aceh. “Penampilan Kepala Madrasah Tsanwiyah sangat berkesan kali ini, karena dinilai keinginan kepala madrasah tsanawiyah tahun 2012 sudah menunjukan daya juang dalam bersaing di tingkat-tingkat daerah. Kalangan panitia menyebut sebagai best record. Sangat jarang kepala-kepala madrasah dalam jumlah ini mengikuti event ini,” ujar Bukhari Rahman, salah seorang tim juri Kepala SMP/ MTs. “Siswa Aceh sekarang ini banyak meraih prestasi di tingkat nasional,” ujarDrs. Laisani, M.Si, mewakili Kadis Pendidikan Aceh. Pengumuman pemeneng seleksi yang dibacakan ketua TIM penilai Kepala sekolah/madrasah, Drs. Yusnaidi, M. Pd pada malam penutupan menghasilkan prestasi di lingkungan Kemenag. [taharuddin]
LPMP Presentasikan Standar PAI
Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) didukung Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Aceh mempresentasikan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Islam di hadapan perwakilan guru PAI, pengawas, serta beberapa pejabat baik dari Dinas Pendidikan maupun Kemenag Banda Aceh dan Aceh Besar (26-27 Juli). ‘Sumbangan’ SK-KD PAI yang diprakarsai oleh beberapa widyaisawara LPMP, sebagai reaksi atas kegalauan guru
22
Santunan
Agustus 2012
PAI pada sekolah umum di Aceh selama ini, dengan sebab perubahan kebijakan dalam bidang pendidikan sejak 2003 yang otomatis berpengaruh pada pembelajaran PAI di sekolah umum. Terutama jenjang SD yang selama itu masih menggunakan kurikulum PAI 1994 cetusan Dinas Pendidikan Aceh. Dalam paparan Prof. DR. Warul Walidin Ak, MA (Ketua MPD Aceh) menilai, bahwa konsep Pendidikan Agama Islam, ditilik pada Qanun Aceh Nomor 5/2008 mencakup
aqidah; fiqh; Alquran dan Al-Hadits; akhlaq dan budi pekerti serta bahasa Arab. M. Idris, M.Pd (Kasi Ketenagaan dan Kesiswaan Bidang Mapenda) menanggapi, khusus bahasa Arab, bukan merupakan rumpun dari PAI, tapi rumpun bahasa. Maka ia bukan golongan dalam PAI. Kalangan pejabat Bidang Mapenda Kanwil Kemenag sudah pernah mensosialisasi PMA Nomor 16 tahun 2010 dalam rapatrapat koordinasi atau kegiatan konsultasi dengan Kasi-kasi Mapenda Kabupaten/Kota bahkan dengan anggota-anggota organisasi profesi GPA. Diharapkan keikutsertaan para pengawas, MGMP dan organisasi profesi PAI lainnya dapat mempelopori untuk menyahuti kehendak masyarakat Aceh melalui Qanun Nomor 5/2008 tentang Penyelenggaraan Pendidikan. Kabid Mapenda, Drs Saifuddin menyebutkan; “Kita sangat berterima kasih atas usaha ini.” Hal ini sebagai implementasi dari Peraturan Menteri Agama nomor 16 tahun 2010 tentang Pengelolan Pendidikan Agama pada Sekolah, tersebut dalam pasal 7 ayat (3) dan (4) bahwa sekolah dapat menambah muatan kurikulum pendidikan agama berupa penambahan dan/atau pendalaman materi, serta penambahan jam pelajaran sesuai kebutuhan. [taharuddin]
Tim Peneliti Kaji Paket Buku Luar Negeri Akhir Juli 2012, Kantor Pos Banda Aceh menerima sejumlah paket yang berisi barang cetakan (buku). Ternyata kiriman dari AS itu, terganjal dengan pihak Bea Cukai. Maka pihak kepabean perlu menelusuri kejanggalan paket yang luput bea dan pajak itu. Berawal dari informasi pihak Bea Cukai kepada Dinas Pendidikan Provinsi Aceh, terkait paket kiriman buku dan alat belajar ke salah satu playgroup di Kabupaten Aceh Barat, Kadis Pendidkan Drs. Bakhtiar Ishak dan Kobar-GB Aceh, Sayuthi Aulia, langsung mengundang pihak-pihak terkait untuk melakukan rapat dan penilaian awal terhadap materi kiriman tersebut. Setelah memeriksa bebeberapa sampel dari tiga paket yang dibedah oleh Bea Cukai, peserta rapat berkesimpulan perlu membentuk tim pemeriksa yang akan menilai laik tidaknya buku tersebut beredar di Aceh, sekaligus mengklarifikasi dengan pihak penerima buku tersebut sebagaimana tertera pada paket kiriman. “Yayasan yang akan menerima paket itu, di samping mendidik anak nonmuslim, ada juga murid yang Islam,” jelas Sayuthi Kakanwil Kemenag Aceh, Drs. H. Ibnu Sa’dan, M.Pd, menilai kewaspadaan dan pencegahan terhadap materi-materi yang dapat merusak ketenraman umat beragama
di Aceh sebagai lahkah positif, mengingat akhir-akhir ini di Aceh mulai marak upayaupaya gangguan terhadap kerukunan dan ketertiban hidup antar umat beragama di Aceh. “Kita akan mengutus perwakilan dalam tim permeriksa tersebut, selanjutnya tim yang akan memutuskan hasil penilaian mereka,” kata Ibnu Sa’dan. Jum’at sore (27/7), Kakanwil menghadiri rapat darurat yang dipimpin Kadis Dikdis
Aceh di Kantor POS Kota Banda Aceh, Kuta Alam. ‘Rapat kilat’ yang dihadiri oleh Kepala POS Kota Banda Aceh, Kepala Bea Cukai Banda Aceh, Aktivis Kobar GB, Polda, dan perwakilan Kejati Aceh, membahas sejumlah kiriman buku-buku dari luar negeri yang dicurigai berisi materi-materi yang tidak sesuai dengan pelaksanaan syariat Islam di Aceh dan pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama. [tim]
Bimas Islam Bantu Sertifikasi Tanah Wakaf
Kabid Penyelenggaraan Haji, Zakat dan Wakaf (Hazawa) Kanwil Kemenag Aceh Drs. H. M. Daud Pakeh, menjelaskan, sesuai data yang ada, saat ini di Provinsi Aceh terdapat 24.864 lokasi tanah wakaf dengan luas 767.825.948,094 m2. Di antaranya 13.730 lokasi sudah memiliki sertifikat dan 11.134 belum ada sertifikat. Sedangkan sebagian
besar lainnya dalam proses sertiifkat dan sebagiannya lagi dalam proses akta wakaf. “Anggaran yang tersedia dalam DIPA Kemenag setiap tahun sangat terbatas,” ujarnya H. Daud dalam acara penyerahan bantuan sertifikasi tanah wakaf di aula Kanwil Kemenag Aceh yang dihadiri Plh. Kakanwil Kemenag Aceh Drs. H.
Saifuddin, dan rombongan dari Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Dirjen Binmas) Islam Kemenag RI dan keenam penerima bantuan dari asosiasi pengelola tanah wakaf itu Selasa (7/8). Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama RI, yang diwakili Kasubdit Sertifikasi dan Mutasi Harta Benda Wakaf, Drs. H. Amiruddin Darori, menyerahkan bantuan sertifikasi tanah wakaf kepada enam Kabupaten/ Kota di Aceh. Bantuan sertifikasi tanah wakaf tahun 2012 dari Kemenag RI ini, diterima Asosiasi/Forum Nazhir Kabupaten/ Kota dalam Provinsi Aceh. Ke enam nazhir tersebut adalah; Forum Nazhir Kota Sabang, Rp. 15.308.406 untuk 10 lokasi, Forum Nazhir Kota Lhokseumawe Rp.55.771.500 untuk 32 lokasi, Forum Nazhir Tanah Wakaf Kabupaten Aceh Tamiang Rp.47.111.314 untuk 29 lokasi, Forum Nazhir Kabupaten Aceh Utara Rp.153.000.000 untuk 102 lokasi, Forum Nazhir Wakaf Kabupaten Aceh Tengah Rp.79.193.320 untuk 63 lokasi, dan Forum Nazhir Wakaf Kabupaten Nagan Raya Rp.15.000.000 untuk 8 lokasi. [juniazi] Santunan
Agustus 2012
23
Suka Duka di Negeri Hang Tuah
(Catatan Perjalanan Kontingen Aceh di Batam) Ali Kelana Batam, adalah tujuan Bumi Perkemahan Santri Nusantara (PPSN) 2012. Perjalanan kontingen Aceh menuju Batam ditempuh dengan pesawat udara. Berangkat pada Senin, 2 Juli 2012 melalui Bandar udara Sultan Iskandar Muda Aceh Besar. Pesawat lepas landas pada pukul 14.30 WIB. Satu jam kru tiba di bandara Polonia Medan. Perjalanan menuju Bandara Hang Nadim Batam pada pukul 17.30 bergeser satu setengah jam dari jadwal semula. Pukul 18.43, tiba di Bandara Hang Nadim Batam, setelah menempuh perjalanan selama 1 jam 10 menit. Tiba di Hang Nadim, Kakanwil dan rombongan disambut oleh panitia. Setelah beristirahat 30 menit, perjalanan dilanjutkan kembali dengan menggunakan bus menuju Bumi Perkemahan Ali Kelana. Selasa, 3 Juli 2012 Pembukaan PPSN 2012 dilakukan di lokasi Batam Center. Hari itu juga, merupakan hari kelabu bagi kontingen Aceh, Dra. Hj. Zurriyani, MM selaku ketua kontingen Aceh dipanggil menghadap Sang Khaliq untuk selamanya, kepergian Ibu Ketua Kontingen mengagetkan semua. Betapa tidak, pagi itu Ibu Ketua masih tersenyum ceria, serta berangkat lebih awal beserta para santri yang mengenakan pakaian adat untuk tampil pada acara pembukaan di lokasi Batam center. Namun, Allah Swt menghendaki lain, Ibu Ketua Kontingen dipanggil menghadapnya untuk selamanya. Hari itu juga, sekitar pukul 16.30, jenazah diberangkatkan menuju Aceh pukul 22.00. Tiba di Aceh yang disambut oleh keluarga dan kerabat yang telah menunggu di Bandara Sultan Iskandar Muda. Kakanwil Kemenag Provinsi Aceh, Drs. H. Ibnu Sa’dan, M.Pd serta Kepala Bidang Pendidikan Keagamaan dan Pondok Pesantren, H. Abrar Zym, S. Ag, turut pulang mengantarkan jenazah. Dalam Pembukaan, Menteri Agama, H. Suryadharma Ali mengatakan, pelaksanaan PPSNdi Batam ini akan memberikan dampak positif dalam rangka penguatan ukhuwah islamiyah, khususnya diantara santri. “Serta diharapkan mampu mewujudkan generasi muda berkaraktern yang memiliki kecintaan terhadap tanah air dan bangsa,” katanya. Menag berharap para peserta menghayati materi dan pendidikan yang didapat dalam kegiatan ini. “Semoga kegiatan ini menjadi sarana silaturahmi dalam meningkatkan rasa nasionalisme terhadap bangsa Indonesia sehingga terbentuk generasi muda yang memiliki karakter emas dan berkualitas,” paparnya. Kirab Gurindam 12 dalam pembukaan
24
Santunan
Agustus 2012
perkemahan PPSN 2012 tercatat di Museum Rekor Indonesia (MURI). Sebanyak 4.416 santri membawa setiap huruf dalam pasal 1 sampai 12 Gurindam 12 diusung para santri yang terbagi dalam 12 kelompok. Pengusungan setiap huruf dilakukan oleh seorang santri dengan 12 warna yang menghiasi dataran Engku Putri. Pencatatan rekor MURI juga diiringi oleh 12 orang pemukul bedug dan tarian zapin. Acara pembukaan juga dimeriahkan dengan tabuhan 150 kompang yang dibawakan oleh siswa madrasah dan pondok pesantren di Batam. Selama satu minggu, para peserta akan melakukan kegiatan aktivitas kepramukaan, ekspose keahlian dan keterampilan, ekspose hasil karya pondok pesantren dalam bentuk pameran dan bazar, ekspose hasil karya santri di bidang seni dan budaya dari masingmasing daerah kontingen, seminar nasional “Cinta Bahari dalam rangka memperkuat NKRI” serta pemberian penghargaan kepada tokoh yang berjasa dalam revitalisasi gerakan pramuka di pondok pesantren. Meski dalam suasana berkabung, santri Aceh masih tetap semangat mengikuti setiap kegiatan dalam kegiatan PPSN 2012, baik orientasi maupun perlombaan. Meski banyak suka duka yang dihadapi, kecerian mereka mengatasi segala kegundahan yang terjadi. Meski mereka tidur dalam suasana dingin BUPER (Bumi Perkemahan), tenda diguyur hujan, dan lokasi penuh lumpur, mereka tetap menunjukkan semangat sebagai seorang boy scout yang tak pantang
menyerah dalam segala medan. Ditambah lagi dengan semangat dan bimbingan dari kakak-kakak pendamping yang setiap saat memberikan support untuk tetap eksis dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan panitia. Dalam perlombaan dan pentas seni, santri Aceh berhasil meraih juara pertama untuk kategori seni budaya dan juara kedua pada perlombaan tehnologi tepat guna (TTG), keberhasilan mereka ini terasa mengobati hati yang pernah pilu, hadiah dari kerja keras yang selama ini dijalankan, serta kado keberhasilan bagi kontingen Aceh dalam even PPSN batam. Jadwal penutupan PPSN 2012 dipercepat satu hari dari jadwal yang telah ditetapkan yaitu pada tanggal 9 Juli. Hadir dalam closing ceremony (upacara penutupan) wakil menteri Agama Prof. DR. H. Nazaruddin Umar, MA. “Pramuka itu bukanlah kegiatan bid`ah, bahkan Rasulullah menganjurkan setiap pemuda agar bertubuh kuat dan cerdas. Banyak hadits yang menghimbau agar pemuda banyak melakukan kegiatan yang positif seperti memanah, berenang, dan memanjat. Pramuka merupakan wahana yang tepat bagi para santri untuk mengembangkan diri menjadi orang yang bermanfaat bagi agama, bangsa dan negara,” ajak Wamen. Mengakhiri arahannya, wamen berpesan, ”Saya senang santri disini senang ikut kegiatan PPSN, namun ingat jangan terlalu hura-hura karena hal tersebut tidak baik, apalagi jika melupakan peran kita sebagai hamba yang harus selalu ingat kepada Allah
Abimayu Dirjen PHU, M. Yasin Irjen Kemenag Swt. Apa yang diperoleh dalam PPSN 2012 ini diharapkan bisa diterapkan di daerah asal masing-masing dan bisa berperan dalam membangun lingkungan, sehingga santri yang diharapkan bisa berguna bagi bangsa dan negara serta agama terwujud,” Kegiatan Perkemahan telah usai, untuk melepas kelelahan para santri Panitia PPSN memberikan kesempatan kepada para santri untuk melakukan tour ke tempattempat wisata yang ada di Batam, kontingen Aceh memilih untuk melihat kemegahan jembatan Bulerang serta indahnya kawasan wisata pantai marina. Dari pantai Marina, tampak jelas gedung-gedung tinggi pencakar langit Negara Singapora. Tidak lupa pula, para santri diajak untuk bershoping ria di Mall Nagoya hill, di Nagoya hill para santri berbelanja berbagai macam barang, baik untuk sendiri maupun untuk oleh-oleh. Setelah selesai bertamasya-berbelanja ria, kontingen Aceh tidak kembali lagi ke BUPER, tetapi bermalam di Asrama Haji Embarkasi Batam. Senin, 9 Juli 2012. Kontingen Aceh berangkat dari Bandara Hang Nadim Batam pada pukul 17.00, dari jadwal semula pada pukul 14.00. Tiba di Bandara Polonia Pada pukul 18.15. Perjalanan dari Medan menuju Aceh ditempuh dengan menggunakan bus. Untuk peserta dan panitia dengan tempat domisili Banda Aceh menggunakan dua unit bus, sedangkan untuk peserta dengan domisili Langsa, Lhokseumawe dan bireun menggunakan satu bus. Pukul 09.00, serta mereka langsung diantar ke pesantren masing-masing. Dua bus yang mengangkut peserta dan panitia tiba di Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh. Dalam arahan penyambutan, Kakanwil kementerian Agama Provinsi Aceh mengucapkan selamat tiba kembali di Bumi Aceh, serta memberikan apresiasi kepada peserta dan panitian yang telah berhasil mengikuti rangkaian kegiatan dalam even PPSN Batam meski dalam keadaan berkabung. Pramuka santri telah usai, tentu banyak ilmu dan mamfaat yang berhasil diperoleh di Batam, selamat bagi para peserta yang berhasil memperoleh juara, bagi yang belum jangan patah semangat, kita juga berhasil memberikan kontribusi bagi kesuksesan kontingen Aceh tampil di PPSN batam. Amalkan pelajaran berharga yang didapat disana, tetap belajar dan berkarya, jadilah pramuka sejati yang siap mengabdi untuk Ilahi dan berbakti untuk negeri. Salam Pramuka! [zarkasyi]
Menteri Agama, H. Suryadharma Ali, M.Si, melantik M. Yasin sebagai Inspektur Jenderal (Irjen) Kementeria Agama menggantikan H. M. Suparta. Pelantikan berlangsung di Gedung Kemenag jalan HM. Thamrin, Jakarta (3/8). M. Yasin pernah menjadi Wakil Ketua KPK. Ini menjadi salah satu alasan Menteri Agama memilih yang bersangkutan karena dinilai memiliki pengalaman dan kopetensi yang tepat untuk membenahi Kementerian Agama dari potensi korupsi di 4.447 satuan kerja (satker) di seluruh Indonesia. Secara terpisah, M Yasin kepada pers mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan konsolidasi internal, sehingga
predikat WTP dengan predikat penjelasan dapat ditingkatkan. Peningkatan auditor, dari segi jumlah dan kualitas, juga menjadi perhatiannya. “Mimpi kita menjadikan Kemenag jadi ikon bagi yang lainnya,” kata M. Yasin. Sebelumnya, pada Juni 2012 yang lalu, Menteri Agama juga mengangkat DR. Anggito Abimayu sebagai Dirjen PHU (Penye lenggaraan Haji dan Umrah) dengan alasan kompetensi di bidang keuangan dan manajemen. Kita berharap harapan Menteri Agama untuk menjadkan Kemenag lembaga yang bersih dan berwibawa dapat terwujud tanpa mengorbankan kaderisasi di jajaran internal Kementerian Agama sendiri, insya Allah. [tim]
Abi Daud Penceramah Buka Puasa dan Nuzulul Quran Jajaran Kantor Kemenag Aceh sukses menggelar buka puasa bersama, sekaligus memperingati Nuzulul Quran 1433 H, di Asrama Haji Banda Aceh (6/8). Di hadapan keluarga besar Kanwil dan undangan, Abi Daud (sapaan bagi Drs. H. Tgk. Daud Hasbi), mengupas keagungan Alquran, silaturrahmi sesama Muslimin, dan zakat fitrah. Peringatan Nuzul Quran 1433 H yang dipadukan dengan buka puasa bersama di fase Maghfirah (malam ke 18 Ramadhan) ini, digelar dalam rangka silaturrahim keluarga besar Kanwil Kemenag Aceh,
dalam tema “Membumikan Alquran dan Silaturrahmi”. Abi Daud, Pengurus Inshafuddin, pensiunan Kemenag, jabatan terakhir sebagai Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Utara. Saat ini masih menjabat sebagai pimpinan Dayah Modern Jeumala Amal, Lueng Putu, Kabupaten Pidie Jaya. Abi Daud terkenal selaku pendidik dan penceramah kondang. Pengajian dan ceramahnya kerap dipadati jamaah dan masyarakat karena bahasanya yang mudah dicerna dan humoris. [tim] Santunan
Agustus 2012
25
Pos dan BSM Bermitra dengan Kemenag
Eka Putra Herlambang, Kepala Cabang PT. Pos Banda Aceh mengharapkan kelanjutan kerja sama selama ini, bersama Kanwil Kementerian Agama Aceh, misalnya dengan program pengiriman paket Majalah Santunan, seusai penandatanganan MoU pada Kamis (19/7), dan program lain selanjutnya. “Lebih dari pada itu, kita ingin juga berkembang pada kerja sama
lainnya dengan Kanwil,” harapnya saat menyampaikan komentar sesaat setelah penandatangan MOU antara PT. Pos Indonesia Kantor Banda Aceh dengan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Aceh. “Dengan BSM Aceh, kita telah lama bekerja sama dalam tansaksi nasabah di Kantor Pos,” gambar Eka, yang ikut
menandatangani MoU tentang Majalah Santunan, bersama Kakanwil Kemenag Aceh, Drs. H. Ibnu Sa’dan, M.Pd, Sjamsul Kahar, Direktur PT. Aceh Media Mandiri, dan Elfian Jailani, Kepala Cabang Bank Syariah Mandiri, Banda Aceh. Sementara itu, Kepala Cabang Bank Syariah Mandiri Banda Aceh, Elfian Jailani, menilai bahwa tanah Aceh ini sangat produkti untuk dikembangkan apa saja, dan mutu sumber daya alam di sini sering masih nomor satu di dunia, misalnya sawit dan nilam. “Kita ingin dengan pertumbuhan perbankan syariah di Aceh (yang market share Aceh mencapai 10%, melebihi market share nasional yang hanya 3,5%), juga akan menumbuhkan derajat perekonomian masyarakat Aceh. Jadi tanggung jawab bersama elemen usaha, sinergitas dengan media, dalam membangun karakter dan komitmen warga dalam bermitra, akan jadi lokomotif perubahan tingkat perekeonomian masyarakat kita,” tutup Elfian, yang membawahi unit-unit BSM, yang menjadi salah satu mitra Kemenag dalam hal keuangan, misalnya simpanan dan setoran ‘biaya haji’. yakub/khairul umami
Berdayakan Petugas Protokoler
Kapala Bagian Hukmas dan KUB Kanwil Kemenag Aceh, Juniazi, M.Pd, berharap pihak Kankemenag kabupaten/kota agar dapat memberdayakan petugas protokoler yang sudah dilatih. Karena, menurut amatannya, selama mendampingi Kepala Kanwil Kemenag berkunjung ke daerah, tata laksana keprotokolan belum maksimal. Selain itu, tata laksana pelantikan di
26
Santunan
Agustus 2012
Kankemenag juga harus di tata kembali. Banyak Kankemenag melakukan pelantikan tidak sesuai dengan aturan protokoler yang telah ditetapkan. Maka untuk mendatang, Juniazi sangat mengharapkan setiap acara resmi harus dipandu oleh petugas protokoler. “Jadi tujuan adanya protokoler supaya acara resmi berlangsung khidmat, dan juga agar citra lembaga
kementerian agama lebih berwibawa,” jelas Juniazi saat menyampaikan sambutan penutupan Pelatihan Keprotokolan di Hotel Oasis, Banda Aceh. Juniazi juga menargetkan tahun depan akan melakukan follow up kembali terhadap petugas protokoler yang sudah dilatih, sebagai upaya pemantapan terhadap tugas sebagai seorang protokoler, “Durasi waktu 30 jam tidaklah mencukupi untuk pelatihan keprotokolan, tahun depan kita adakan follow up, Saudara akan kami undang kembali, tapi syaratnya saudara harus berperan aktif, saat acara resmi di tempat tugas masing masing,” janjinya. Pelatihan keprotokolan selama 11-13 Juli, diikuti oleh 59 peserta utusan Kankemenag dan juga beberapa utusan PT Islam yang ada di Aceh. Najib Zakaria, peserta, melaporkan bahwa, “Peserta tampak antusias. Pria menggunakan kemeja lengan panjang polos dipadu celana warna gelap dan menggunakan dasi. Sedangkan wanita mengenakan rok warna gelap dengan baju sopan dan rapi. Selain pemateri yang didatangkan dari Kantor Kemenag RI, peserta juga melakukan praktek. Misalnya simulasi pelantikan, penutupan, dan simulasi menjadi pembawa acara resmi.” najib zakaria/yyy
Nomor Porsi Pelunasan BPIH, 0100033173 Kabid Penyelenggaraan Haji, Zakat dan Wakaf, Drs. H. Daud Pakeh mengulangi, pertama, PMA Menag tentang BPIH (Biaya Perjalanan Ibadah Haji) menguatkan besaran BPIH 2012/1433 H, yakni USD.3.328. Setelah turunnya Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2012 tentang BPIH 1433 H, pada 25 Juli, Menteri Agama, H. Suryadharma Ali, M.Si, menandatangani PMA (Peraturan Menteri Agama) RI Nomor 11 Tahun 2012 tentang Pembayaran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1433 H. “Kedua, jadwal pelunasan BPIH dimulai sejak 26 Juli-16 Agustus, lebih kurang 16 hari kerja untuk tahap pertama. Tahap kedua, yaitu dari 27-31 Agustus, selama lima hari kerja. Apabila sampai 31 Agustus kuota haji Aceh belum juga penuh karena berbagai sebab, maka pemerintah memberikan perpanjangan waktu pelunasan ketiga dari 3-7 September 2012,” kata Kabid Hazawa, H. Daud Pakeh, putra Meureudu itu. Untuk masa pelunasan BPIH tahap pertama Jamaah Calon Haji (JCH) Aceh, nomor porsi tertinggi yang berhak melunasi adalah 0100033173. Demikian informasi yang diterima dari Zainal Arifin, Penanggungjawab Siskohat Kanwil Kemenag Aceh, Zainal. “Jadi, nomor porsi tersebut dan yang lebih kecil di bawahnya boleh melunasi mulai 26 Juli, di bank yang sama ketika menyetor biaya haji pertama kalinya,” lanjutnya JCH yang hendak melunasi BPIH 2012, wajib membawa bukti setoran awal, buku tabungan dan bukti jati diri seperti KTP. Setelah proses pelunasan selesai, kepada calon akan diberikan lembaran bukti pelunasan haji yang harus segera dilaporkan ke Kankemenag di mana sebelumnya mendaftar, atau mengisi SPPH (Surat Pendaftaran Pergi Haji). “Nomor porsi bisa dilihat di sudut kiri atas pada lembaran bukti setoran awal biaya haji, untuk Provinsi Aceh diawali dengan kode 01, seluruhnya 10 digit. Jadi jangan sampai tertukar dengan nomor SPPH,” Zainal mengingatkan. Sedangkan sampai awal Agustus, jumlah waiting JCH Aceh, sudah lebih dari 50.500 orang. [tim]
Agustus 2012 Distribusi Vaksin Menigitis Akibat keterlambatan ‘ketuk palu’ DPR RI, terjadi pula keterlambatan distribusi vaksin menigitis meningokokus. Distribusi diperkirakan baru tiba pada Agustus 2012 di setiap Dinas Kesehatan Provinsi, yang selanjutnya didistribusikan ke kabupaten dan kota. Berdasarkan surat edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI, Nomor TU.01.02/XIV/1264/2012 tertanggal 24 Juli 2012 yang diteruskan oleh surat Kepala Dinas Kesehatan Aceh nomor 443.01/2328/2012 tertanggal 1 Agustus 2012, dipastikan bahwa Jamaah Calon Haji Tahun 1433 H/2012 tidak akan mendapatkan vaksinasi
influenza karena proses pengadaan vaksin yang gagal. Idealnya, vaksinasi menigitis dilakukan sebulan sebelum JCH diberangkatkan sehingga vaksin sudah bisa bekerja maksimal membangun daya tahan tubuh. Bukti vaksinasi menigitis menjadi salah satu syarat bagi jamaah calon haji untuk memasuki wilayah Arab Saudi. “Dua pekan sebelum berangkat, paling telat, semua JCH harus disuntik vaksin itu,” jelas H. Daud Pakeh, Kabid Penyelenggaraan Haji, Zakat, dan Wakaf Kanwil Kemenag Aceh, dalam pembinaan di aula Kanwil, seusai apel Senin (6/8). [tim]
10 Madrasah Pelanggan Terbaik Majalah Santunan Hingga 22 Juli 2012, tercatat jumlah tunggakan yang belum dibayarkan oleh pelanggan Majalah Santunan sebesar Rp. 431.161.500,-. Demikian keterangan Bendaharawan Majalah Santunan, Darwin, Selasa (31/7). “Perhitungan ini kita mulai sejak peredaran Majalah di Februari 2012 sampai dengan Juli 2012,” kata Darwin. “Yang patut kita apresiasi adalah 10 madrasah yang tidak menunggak sama sekali, mereka membayar tepat waktu setiap bulannya, khususnya setelah majalah diterima melalui Pos,” lanjut Darwin. Kesepuluh madrasah yang tidak menunggak tersebut adalah : MIN Air Sialang Kab. Aceh Selatan; MIN UPT II Lamie Kab. Nagan Raya; MIN Cot Jawi Kab. Nagan Raya MTsN Keude Linteueng Kab. Nagan Raya; MIN Peudada 1 Kab. Bireuen; MIN Krueng
Panjoe Kab. Bireuen; MIN Suak Bakongan Kab. Aceh Selatan; MAN Peurelak Kab. Aceh Timur; MIN Seuneubok Aceh Kab. Aceh Timur; MIN Krueng Seumiduen Kab. Pidie Sementara itu, Darwin juga mengakui bahwa transaksi pembayaran yang tidak dicatat secara detail oleh pihak bank sehingga tidak diketahui pembayaran dilakukan oleh satker yang mana. “Ada transaksi sejumlah Rp. 80.525.500,yang tidak tercatat satkernya oleh pihak Bank, karena itu kami himbau bendaharawan satker yang telah melunasi Majalah Santunan hingga Juli 2012 untuk mengontak kita di Nomor 085277759339,” Darwin juga berharap supaya satker yang belum melunasi biaya Majalah untuk dapat segera melunasinya, karena akan sangat berpengaruh pada operasional majalah, khususnya untuk biaya percetakan.
Santunan Tetap Terbit 12 Kali Menyahuti dan mengklarifikasi pertanyaan beberapa pembaca dan sebagian satker, seputar jumlah edisi Majalah Santunan yang terbit 2012, maka Pemimpin Umum sekaligus Pemimpin Redaksi Majalah Santunan, Juniazi mengataka bahwa tahun ini direncanakan terbit 12 edisi. “Meskipun pada 2012 ini kita baru terbit pada bulan Februari, sebagaimana arahan Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh, Santunan akan terbit 12 edisi,” kata Juniazi, Kasubbag Hukmas dan KUB Kanwil Kemenag Aceh. “Pada akhir tahun, selain edisi Desember, juga akan terbit edisi khusus yang menyoroti
perjalanan Kementerian Agama Aceh selama tahun 2012, juga laporan eksklusif tentang haji dan Porseni 2012,” tambah Juniazi, alumni Magister Manajemen Pendidikan Unsyiah itu. Selain itu, setiap edisi Santunan bisa dibaca lebih awal di www.aceh.kemenag. go.id, sebelum PT. Pos mendistribusikannya ke satker. “Kita sedang menggarap edisi khusus jelang November, atau Desember, atau akhir tahun 2012 sejak sekarang. Insya Allah jumlah edisi tetap 12 nomor,” tambah Redaktur Pelaksana Majalah Santunan, Muhammad Yakub Yahya.[tim] Santunan
Agustus 2012
27
Dua Buku Diluncurkan Kakanwil
Hanya Tujuh Hari Sisa Cuti 2012
Kantor Kementerian Agama Provinsi Aceh bersama LSAMA (Lembaga Studi Agama dan Masyarakat) sukses meluncurkan pada publik dua buku dakwah, Selasa (10/7). Acara di Aula Kemenag Aceh itu, diikuti sejumlah pejabat Kanwil Kemenag Aceh, Kankemenag Banda Aceh dan Aceh Besar, penyuluh, para dosen, penulis, aktivis, pers, dan para undangan. Buku pertama, “Pintu-pintu Syurga di Ramadhan” karya Dosen PPs IAIN Ar-Raniry, Prof. Dr. Tgk. Hasbi Amiruddin, MA, dan kawan setim dengannya dari LSM, dokter, dan akademisi itu, bisa menjadi rujukan bagi penyuluh dan penceramah selama bulan Ramadhan. Demikian Kakanwil Kemenag Aceh, Drs. H. Ibnu Sa’dan, M.Pd, seraya mengapresiasikan berkali-kali acara itu. Adalah guru dakwah Aceh, Drs. Tgk.
H. A. Rahman Kaoy, Dosen dan mantan Dekan Fakultas Dakwah IAIN Ar-Raniry, paling dijadikan fokus dalam peluncuran kali ini. “Ayahanda A. Rahman Kaoy, ialah dai yang paripurna. Rumah dan kehidupannya, selalu demi dakwah Islam,” ujar Prof. Hasbi Amiruddin, saat mengomentari sosok sesepuh Gp. Lampriek Kecamatan Syiah Kuala itu. Ini merupakan kado ulang tahun ke 70 penulis buku kedua, “Kompilasi Pemikiran Dakwah A. Rahman Kaoy”, yang ditulis oleh Dra. Hj. Elbi Hasan Basri. Dan A. Rahman Kaoy pun kembali mengenang perjuangan dakwahnya di Aceh, dalam sesi bedah itu, baik nostalgianya saat muda, waktu mendirikan ISKADA (Ikatan Siswa Kader Dakwah Aceh), hingga rutinitasnya hari ini, di saat usianya sudah kepala tujuh.[yakub]
Anda PNS yang bertugas menanani penyusuan surat izin cuti tahunan bagi PNS di lingkungan Kemenag? Atau Anda yang akan menghabiskan sisa cuti 2012? Berdasarkan Surat Edaran Sekjen Kementerian Agama RI, Nomor SJ/B.II/2-b/ Kp.01.2/03358/2012 tanggal 2 Agustus 2012, sisa cuti tahunan PNS untuk tahun 2012 hanya tujuh hari, dari 12 hari kerja. Pengurangan dari formulasi sebelumnya, karena pada 2012 sudah terdapat cuti bersama sebanyak lima hari kerja. Selaian itu, dalam surat edaran tersebut juga diatur bahwa maksimal PNS yang boleh mengambil cuti tahunan bersamaan dengan liburan Idul Fitri 1433 H adalah sejumlah 10% dari PNS yang ada di setiap unit kerja. Sehingga tidak mempengaruhi tugas dan fungsi pelayanan kepada masyarakat. Sementara itu, cuti bersama setelah Idul Fitri 1433 H adalah pada Selasa dan Rabu, tanggal 21-22 Agustus 2012. Dengan demikian, pada tanggal 23 Agustus 2012 atau hari Kamis, seluruh PNS yang tidak sedang cuti atau izin dengan alasan khusus harus mulai masuk kantor dan bekerja seperti biasa.[tim]
Kakanwil: Ceramah Tak Memadai dengan Masailal Kepala Kanwil Kementerian Agama Aceh, Drs. H. Ibnu Sa’dan, M.Pd dan Prof. DR. Hasbi Amiruddin, MA, tim penulis salah satu buku yang diluncurkan dan dibedah di Aula Kanwil (10/7) menilai, bahwa dai sekarang, tak bisa menyuluh dan berdakwah tanpa referensi. Dakwah tidak hanya bicara kematian dan surga-neraka, di saat misionaris sudah sampai pada upaya sistematis memberdayakan ekonomi orang Islam, demi misinya. Dai pula yang memberi peran dalam menyempitkan dan melapangkan Islam, lewat lisan dakwahnya. Lanjut Kakanwil, belum memadai lagi, sekarang dengan hanya Kitab Masa-
28
Santunan
Agustus 2012
ilal Mubtadi, untuk menceramahi orang, berdiri di depan orang. Agar umat Islam bermartabat dan tangguh, mesti banyak buku ditulis dan diluncurkan. “Maka LSAMA komit dengan penyelamatan aqidah umat ini. Dan salah satu upaya, di samping terus mengawasi seperti membongkar kedok aktivitas aliran sesat, inilah dengan meluncurkan dua buku dakwah ini,” papar Drs. Tgk. Tarmizi Daud, penyuluh Aceh Besar, dan Ketua Panitia Launching buku, “Pintu-pintu Syurga di Ramadhan” karya Dosen PPs IAIN Ar-Raniry, Prof. Dr. Tgk. Hasbi Amiruddin, MA dan kawan-kawan, serta buku “Kompilasi Pemikiran Dakwah
A. Rahman Kaoy”, yang ditulis oleh Dra. Hj. Elbi Hasan Basri. H. Ibnu Sa’dan menilai, acara semacam ini, yang perdana digelar di Kanwil Kemenag Aceh, sejak Kanwil dikomandoinya tahun lalu. “Kami menyambut kerjasama launching buku dakwah dan semacamnya, di aula ini. Kepada pihak lain pun yang ingin mengadakan peluncuran semacam ini, ke depan, kita juga menyambut baik, welcome, tafaddhal. Mari kita mulai berdakwah dari sini,” ajak Kanwil, yang memberi sambutan singkat setelah tampil Direktur LSAMA (Lembaga Studi Agama dan Masyarakat), M. Hasbi Amiruddin, MA. [yakub]
Konsultasi Keluarga
Diasuh oleh Dr. H. Abd. Gani Isa, SH, M.Ag Ketua BP4 Provinsi Aceh
Cemburu Assalamu'alaikum Wr. Wb. Yang terhormat Pengasuh Konsultasi Keluarga. Kami baru saja melangsungkan pernikahan, lebih kurang empat bulan lalu. Perkenalan kami bermula pada sebuah acara pelatihan, tanpa direncanakan, pertengahan Oktober 2011. Rupanya Allah Swt, mengantarkan kami ke sebuah jenjang membangun bahtera rumah tangga, yang kebetulan kami memiliki profesi yang sama , sebagai guru SD di Aceh Besar. Rencana baik kami tersebut juga direstui kedua orang tua kami. Sejak awal melangsungkan akad nikah kami sudah sepakat bahwa akan membina rumah tangga dengan baik, harmonis dan untuk selamanya. Kalaupun ada hal-hal yang mengganggu secara bersama-sama pula bisa mengatasinya. Namun, menjelang Ramadhan 1433 H, bahkan terus ber langsung di dalam puasa, keadaan bahtera rumah tangga sedikit terganggu. Masalahnya sangat sederhana, yang menurut saya sebagai istri, menilai suami saya adalah pencemburu yang berlebihlebihan. Suami saya mencurigai saya, dengan alasannya bahwa sering saya ditelpon atau SMS dari seseorang yang dituduh kawan dekat lama, yang juga sebagai seorang guru di sekolah yang sama. Inilah kasus yang saya alami saat ini, dan saya mohon kepada bapak bisa memberikan taushiyah kepada saya dan kepada suami saya, sehingga rumah tangga kami tetap langgeng, bahagia, dan kekal selama-lamanya. Wassalam. Nama dan Alamat ada pada redaksi Wa’alaikumussalam Wr. Wb. Jawaban pengasuh kepada Anda berdua. Pengasuh memberikan dukungan moralitas kepada Anda berdua, yang tanpa diduga Anda telah dijodohkan oleh Allah Swt. Anda berdua telah pula memberi komitmen yang tinggi sejak melangsungkan akad nikah secara bersama mengawal jalannya sebuah keluarga yang dicita-citakan menjadi sebuah keluarga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah. Terlebih lagi suasana keluarga Anda yang masih hangat dan mesra. Bak kata orang masih dalam suasana “berbulan madu”. Karena itu pengasuh sangat prihatin kepada Anda berdua, hanya masalah sederhana dan sepele menimbulkan keretakan di antara Anda berdua. Atas keprihatinan tersebut, Pengasuh memberikan taushiyah dan nasehat kepada Anda berdua, agar bisa keluar dari kesulitan tersebut, dan hubungan Anda berdua bisa rukun kembali: Pertama, Anda harus memahami “cemburu” itu adalah salah satu sifat yang ada pada setiap manusia, di antara sifat-sifat lainnya. Sifat ini dimiliki setiap manusia baik laki-laki terlebih lagi istri. Cemburu itu, tandanya “cinta”. Seorang istri boleh cemburu, karena cintanya kepada suami, demikian pula sebaliknya seorang suami boleh cemburu kepada istri, karena cintainya kepada isteri, tapi dalam batas-batas yang wajar, bukan cemburu “buta”, yang diada-adakan tanpa alasan dan bukti. Misalnya Aisyah (isteri Nabi Saw) juga merasa cemburu kepada Rasulullah Saw, karena sering menyebut nama Khadijah di depan Aisyah. Aisyah kata kepada Nabi, kenapa selalu menyebut nama Khadijah (yang sudah wafat), saya ini selalu ada di sampingmu ya Rasulullah, dan masih muda lagi. Nabi menyebut nama Khadijah walaupun sudah wafat karena selama hidup bersama Khadijah memiliki banyak kenangan yang
begitu “membahagiakan” yang tak bisa dilupakan oleh Rasulullah Saw. Tentu dapat dibayangkan bila sifat “cemburu” tidak ada pada setiap suami istri, maka akan terjadi yang dinamakan dengan “dayyus”, artinya suami membiarkan istrinya terus menerus melakukan khalwat, mesum dan lainnya. Demikian pula sebaliknya suami juga melakukan hal yang sama, tidak ada lagi saling mengingatkan, dengan kata lain tak ada lagi sedikit pun rasa “cemburunya” bila isterinya bergandengan dengan laki-laki lain demikian pula bila suaminya berdua-duan dengan perempuan lain. Kedua, khusus kepada suami Anda, Pengasuh ingatkan, “kendalilah sifat cemburu” yang berlebih-lebihan. Allah Swt memberi solusi terbaik bila ada informasi yang sampai ke kita, fa iza ja-akum fasiqun binaba-in fatabayyanu” (QS, Al-Hujurat: 6), Apabila ada orang-orang fasiq menginformasikan suatu berita atau pesan, maka sebaiknya telitilah terlebih dahulu dengan cermat….” Apalagi yang namanya “fitnah”, tentu lebih berbahaya dari perang. Sudah sering Pengasuh sampaikan lewat rubrik konsultasi ini, bahwa kita sekarang memasuki era informasi yang sarat teknologi. Banyak kasus rumah tangga yang diawali dengan pesan SMS, yang sumbernya tidak jelas, bahkan ada upaya ingin menghancurkan keluarga orang lain karena “hasad” seseorang. Karena sudah seringnya pesan lewat SMS, akhirnya suami jadi “cemberut” (bermuka masam), marah-marah saban hari. Bahkan banyak kasus suami istri gara-gara cemburu harus berakhir atau berpisah (cerai). Pengasuh yakin bahwa komitmen Anda sebagai suami yang baik sejak awal membina rumah tangga adalah untuk selama-lamanya masih tinggi. Untuk itu selesaikan persoalan tersebut secara terbuka dengan istri Anda. Tidaklah baik kita sebagai guru yang seharusnya menjadi contoh kepada masyarakat dan anak didik. Malah justeru terjadi sebaliknya menjadi cemoohan dan pandangan sinis dari teman-teman di sekolah, dan masyarakat. Ketiga, kepada Anda sebagai istri, Pengasuh sampaikan “kurangilah penggunaan HP untuk sementara waktu,” dan kalaupun digunakan sebaiknya dinonaktifkan untuk menerima pesan masuk. HP digunakan untuk komunikasi ke luar saja. Silang pendapat karena pesan SMS sebaiknya tidak disampikan ke pihak lain sekalipun orang tua. Di samping itu jaga diri anda tidak seringsering berbicara dengan lawan jenis di sekolah, kecuali hal-hal yang sangat penting berkaitan urusan dinas. Sebaiknya lebih banyak berkomunikasi dengan suami Anda dari yang lain. Dan untuk memperkecil ruang kecemburuan, tak usahalah mau dibonceng oleh guru lain berbeda jenis kelamin bila ada suatu keperluan, bila membutuhkan sesuatu bantuan segeralah berkomunikasi dengan suami anda. Pengasuh menyarankan selesaikan masalah ini antara Anda berdua, dengan musyawarah dan dialogis dengan hati bersih, karena pengasuh yakin Anda sebagai istri masih sangat cinta kepada suami Anda. Begitu pula suami Anda masih sangat sayang dan cinta kepada Anda. Dan bila selama ini ada yang keliru baik sikap suami Anda maupun Anda sendiri, akhirilah dengan saling musafahah (berjabat tangan), saling meminta dan memberi maaf diiringi hati yang tulus dan ikhlas. Semoga Allah swt memberi hidayah dan maunah-Nya kepada anda berdua, Amin Ya Rabbal Alamin. Wassalam, Pengasuh.
Bagi pembaca atau masyarakat yang ingin berkonsultasi tentang keluarga, dapat juga mengirim surat ke alamat Redaksi Majalah Santunan Kanwil Kementerian Agama Aceh, Jl. Abu Lam U No. 9 Banda Aceh, atau mengirim email ke
[email protected]. Terima kasih.
30
Santunan, Agustus 2012
LENSA
Kakanwil Kemenag Aceh bersama para undangan saat berbuka puasa bersama Keluarga Besar Kanwil Kemenag Aceh. Turut hadir mantan pejabat dan PNS Kanwil K
Kakanwil Kemenag Aceh didampingi Kabid HAZAWA dan Kabid PEKAPONTREN berbincang dengan Kepala Cabang BSM Aceh Elfian Jailani usai penandatangan MoU antara Kanwil Kemenag Aceh dengan BSM Banda Aceh beberapa waktu lalu
Kakanwil, Kabag TU dan sejumlah pejabat Kemenag Aceh saat menghadiri undangan buka puasa dengan Pimpinan dan jajaran PT. Pos Indonesia Banda Aceh (27/7).
Plh. Kakanwil Kemenag Aceh Drs.H.S kepada pimpinan rombongan Majelis
Kakanwil Kemenag Aceh saat memberikan sambutan pada peringatan Nuzulul Qur'an dan Acara buka puasa bersama keluarga besar Kanwil Kemenag Aceh (6/8) di Aula Asrama Haji Banda Aceh.
Kakanwil Kemenag Aceh memberi sambutan saat menghadiri undangan berbuka puasa bersama Pimpinan dan jajaran Bank Syariah Mandiri, Banda Aceh (13/8).
Kemenag Aceh.
Ketua Dharmawanita Persatuan Kanwil Kemenag Aceh Ibu Hj.Misnawati, M.Ag (memangku anak), bersama ibu ibu saat peringatan Nuzulul Quran dan buka puasa bersama Keluarga besar Kanwil Kemenag Aceh
Saifuddin menyerahkan cinderamata s Rakyat Papua (9/8) di Banda Aceh.
KBP Budiyono SH, MH, Kabid Kum POLDA Aceh (tengah) dan Saifuddin Bantasyam, SH, MA, dosen Fakultas Hukum Unsyiah (kiri) saat menjadi narasumber pada kegiatan Pendidikan HAM Bagi aparatur Kemenag Aceh beberapa waktu lalu.
Kakanwil Kemenag Aceh menerima kunjungan Dekan Fakultas Dakwah IAIN Ar Raniry DR. A Rani Usman M.Si dan rombongan (2/8) dalam rangka silaturrahim dan rencana kerja sama antara Fakultas Dakwah dan Kanwil Kemenag Aceh. Santunan
Agustus 2012
31
32
Santunan, Agustus 2012
TAFSIR
Makanan Selektif DR. Fauzi Saleh, MA
Dosen Fakultas Ushuluddin IAIN Ar-Raniry Banda Aceh
Orang mukmin hidupnya sangat selektif dalam memilih pekerjaan, makanan, minuman, tempat tinggal dan seterusnya. Apa saja yang dikonsumsikan bukan hanya sekedar memenuhi kebutuhan hidup, tetapi lebih dari itu berdimensi ibadah. Ibadah karena sesuatu yang dilakukan sesuai dengan aturan Ilahi digariskan dalam Al-Qur’an dan al-Sunnah Rasulullah Saw. Gerakan ‘bersih-bersih’ harus juga tercermin dalam hal konsumsi makanan dan minuman. Mengingat unsur makananlah yang akan menumbuhkan dan mengembangkan tubuh. Dengan itu pula, kesehatan jasmani akan terjaga sebagaimana halnya kesehatan rohani. Baik selama Ramadhan maupun seusainya. Salah satu yang berbicara dengan criteria makanan dan minuman yang layak dikonsumsi dalam Islam adalah surah alBaqarah: 168
“Wahai manusia, makanlah dari apa yang atas permukaan yang baik lagi halal, janganlah engkau mengikuti langkahlangkah setan. Sesungguhnya setan itu bagi mu adalah musuh yang nyata.” Ayat ini diturunkan terkait dengan Bani Tsaqif dan Khuza’ah dan beberapa lainnya, yang mengharamkan untuk diri mereka tanaman, ternak, Bahirah, Tsaibah dan Washilah. Mereka mengharamkan sesuatu yang tidak diharamkan oleh Allah Swt. Allah menegur mereka itu melalui ayat ini. Sementara apa yang mereka kerjakan termasuk mengikuti langkah-langkah setan untuk menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang halal. Dalam tafsir Ibn Katsir disebutkan, Allah membolehkan mengkonsumsi makanan yang bermanfaat bagi jiwa dan tidak memudharat fungsi anggota badan manusia. Bila dilihat lebih teliti, Allah menggunakan dua kata pengikat barang yang dikonsumsi yakni halal dan thayyib. Dua kata itu dapat dianggap sebagai alat sensor untuk melihat apakah suatu makanan layak dikonsumsi atau tidak. Sebagian ulama berpendapat bahwa “halal” sesuai dengan syariat dan aturan yang telah ditetapkan dalam Al-Qur’an dan as-Sunnah. Sementara “thayyib” mengandung makna luar dari makanan atau minuman yang dikonsumsikan. Perlu
digarisbawahi, “halal” merupakan unsur penyelamat dalam kehidupan manusia. Hal itu secara eksplisit disebutkan oleh Sahl bin Abdullah:
Sahl bin ‘Abdullah berkata: “Keselamatan pada tiga hal: makanan yang halal, melaksanakan yang difardukan, dan mengikuti Nabi saw.” Lebih lanjut Sahl berkata:
Sahl berkata: “Tidak benar menikmati (makanan) yang halal kecuali dengan ilmu. Suatu harta tidak menjadi halal kecuali bebas dari enam unsur: riba, haram, as-suht, harta karena pengkhianatan, hasil pemaksaan, dan syubhat.” Lafaz al-suht dalam hadits di atas memiliki beberapa makna, di antara adalah: sesuatu yang buruk dan tidak nyaman orang mendengarnya, usaha-usaha yang batil serta dilarang dalam agama juga dikategori dalam terma al-shuht seperti harta dari tukang tenung, zina dan sebagainya. Lafaz “Thayyib” dalam ayat di atas mencakup makna kesehatan, keseimbangan, segar dan seterusnya. Imam Syafi’I mengatakan bahwa “thayyib” berarti dinikmati kelezatan dan variasinya. Unsur empat sehat lima sepurnah hakikatnya include dalam terma thayyib. Mengamalkan konsep ini memungkinkan seorang mukmin akan menjadi individu yang sehat fisik, kuat badannya, mampu bekerja dan berusaha, gigih dan kuat dengan staminanya. Performa umat Islam betul-betul terjaga dengan baik. Umar ra melihat seorang pemuda yang jalannya menunduk lemah seperti tidak bertenaga. Umar menegurnya agar ia berjalan tegak, gagah dan bersahaja karena prilaku yang prima merupakan bagian dari ajaran Islam. Bila konsep thayyib
menyehatkan jasmani, maka unsure halal menyehat rohani. Keterpaduan inilah menjadikan umat harus hidup seimbangan (balance) antara unsure materi dan non-materi. Keseimbangan ini pula menjadi plus ajaran Islam yang survive (bertahan) hingga akhir masa. Makanan yang halal dan thayyib akan berdampak pada ketenangan dan ketenteraman baik secara fisik maupun moral sebaliknya makananan yang haram akan berdampak buruk kepada manusia. Dampak buruk pada makanan haram di antaranya adalah Allah tidak akan mengabulkan orang yang mengkosumsi makanan haram. Dalam sebuah hadits Nabi:
Dari Ibn ‘Abbas ra, ia berkata: saya membaca ayat ini di hadapan Nabi:
Sa’ad ibn Abi Waqqas berdiri seraya berkata: “Ya Rasulullah, berdoalah kepada Allah agar mengabulkan doanya. Beliau (saw) bersabda: Wahai Sa’ad, carilah makanan baik niscaya Allah akan mengabulkan doanya. Demi Jiwa Muhammad di tangan-Nya, sesungguhnya seseorang yang memasukkan sesuap makanan haram ke dalam mulutunya, niscaya tidak diterima amalan selama empat puluh hari. Hamba mana saja yang dagingnya (tumbuh) dari al-suht dan riba, maka neraka lebih layak baginya.” Di ujung ayat ini, Allah melarang kita untuk mengikuti langkah-langkah setan. Al-khuthuwat ada yang mengartikannya dengan perbuatan, ketaatan, bernazar pada hal-hal yang dilarang agama. Dengan kata lain, semua hal yang bersumber dari setan tidak boleh untuk diikuti dan diamalkan. Karenanya, kita harus membaca dan mendeteksi kapan perbuatan itu sudah dipengaruhi setan, termasuk dalam hal mendapatkan makanan. Setan adalah musuh bagi setiap insan, karena ia selalu mengajak kepada kejahatan dan kesesatan. Untuk itu, manusia hendaknya memiliki pertimbangan matang sebelum mengucap, bertindak dan berbuat agar tidak menyesali di masa yang akan datang. Dalam hal makanan, setiap insan hendaknya arif memilah dan memilih baik terkait dengan cara memperolehnya dan zat (substansi)nya agar memenuhi unsur halal dan thayyib.[]
Santunan
Agustus 2012
33
PUISI
Tahajjud Dalam terkatup kelopak mata Menghembus pahatan mimpi Sepucuk doa bergeming pada Ilahi Dalam terdiam semua lidah Terhanyut dalam gelora perjumpaan Jiwa ini damai dalam kasih Rabbi Di sepertiga malam Asmara menyapa zikir Di keheningan sepi Tangis dalam sujud Hanya harapan untuk mengayuh kemuliaan Seraya berlabuh atas keridhaan Begitu dekat Allah Cinta ini penuh arti ‘Nikmat yang hakiki’
Muhammadan Ikram MAS Jeumala Amal kelas III IPA 1
Internet Aku rinda sama sahabat Teman kecil dari Jambi Lima tahun tak bertemu Apa kabarnya aku tak tahu Alhamdulillah kakak datang menghibur Dibawa aku ke meja belajarnya Kakak mengajarku mengetik di komputer Kirimlah surat dengan internet, ajaknya Puji Allah, ada internet Teknologi yang telah menolongku Mengobati kerinduanku pada sahabatku Nadia Alfiani Ulfa Kelas IX (2012) MTs Keude Linteung Nagan Raya
34
Santunan
Agustus 2012
Negeri Bidadari Sebuah Negeri Bidadari, nan elok, indah, damai, dan aman Dengan senyuman tersungging di setiap bibir merekah Lentik-lentik jemari mungil mengayun langkah pasti ‘’Oh! Negeri Bidadari,” senyummu sungguh menggairahkan Kautebarkan harummu ke seluruh penjuru dunia Dengan berpayung pelangi, beralas hijaunya permandani “Oh! Negeri Bidadari,” senyummu membangkitkan birahi setiap orang memandangmu Dunia menginginkan engkau, engkau dikagumi, engkau disayangi Engkau disanjung-sanjung, engkau juga dipuja-puji Karena keharumanmu Tak satu pun mampu menatap matamu Semua ingin memiliki Si Sipit, si Putih, mereka bertarung ingin mendapatkan engkau Mereka berjuang sekuat mungkin Mereka ingin menjamah, menjamah kesucianmu Mereka ingin menikmatimu Namun!..Berjuta-juta anak-anakmu, cucu-cucumu, bertarung Bersenjatakan bambu runcing Sedikit punmereka tak gentar demi engkau,Bidadari! Berjuta-juta pula mereka syahid demi engkau,Bidadari! Engkau berhasil diselamatkan Allahu akbar…Allahuakbar…Allahuakbar “Wahai Negeri Bidadari,” kini engkau berubah Berubah, jadi kusam Berubah,jadi brutal Tak ada lagi lentik-lentik jemari mungil Di mana sunggingan bibir-bibir merekah dulu? Ke mana kautebarkan harummu? Yang dulu engkau dikagumi Engkau disayangi Engkau disanjung-sanjung dan engkau dipuja-puji Kini!..Engkau diintimidasi oleh anak-anakmu sendiri Oleh cucu-cucumu sendiri Kau tak mampu berkutik Kini engkau dijadikan arena kekuasaan Kaujatuh dalam pelukan penguasa serakah Serakah akan harta Serakah akan jabatan Tak peduli mana yang hak, mana yang bathil Tak peduli jeritan para si miskin papa, Tak peduli jeritan para si yatim dekil Fasliati, S.Pd Guru Bahasa Inggris MTsN Bambong Kabupaten Pidie
ISLAMIKA
Muslim Inggris Gelar Aksi Damai di Olimpiade Park Ulama Saudi: Jangan Utak-Atik Tampilan Alquran
Santunan-London. Komunitas Muslim Inggris menggelar aksi damai di sekitar Olimpiade Park. Aksi itu bertujuan untuk memberikan pemahaman yang benar tentang Islam dan Muslim. Mereka tak sendiri, sebab dalam waktu bersamaan para aktivis Kristen mengelar kampanye damai. Ketua Tim Kelompok Islam, Muhammad Alamqir mengatakan Olimpiade merupakan bukti adanya keberagaman. Namun, keberagaman itu tidak berarti bila ada satu yang tidak diakui yakni Islam. "Anda ingin sesuatu yang berarti, Anda perlu mendukung kami," papar dia seperti dikutip onislam.net, Ahad (12/8). Dengan mengenakan kaos biru bertuliskan "Team Islam", 10 orang pemuda, kebanyakan mahasiswa dan pelajar memberikan
Santunan-Riyadh. Banyak cara untuk mendorong anak-anak dan remaja untuk membaca Alquran. Salah satunya membuat tampilan Alquran lebih berwarna. Di Arab Saudi, usaha itu sudah dilakukan. Bahkan salinan Alquran tersebut telah terjual di seluruh pasar Saudi. Namun, para ulama mengkritik usaha tersebut. Alasannya, Alquran warna-warni itu menodai kesucian Alquran. Kritik itu disampaikan para ulama dan brosur dan selebaran tentang misi mereka. imam via jejaring sosial Twitter dan Facebook. "Apakah hidup hanya permainan. Anda tahu, Mereka mengatakan memodifikasi tampilan setiap hari kami mendengar orang memeluk Alquran tidaklah diperlukan. Penampilan Islam, itu karena Islam seiring sejalan den- Alquran haruslah dijaga dan dihormati. gan kehidupan bahkan ilmu pengetahuan," Departemen Urusan Islam Saudi, demikian isi selebaran itu. Muhammad Amin Al-Khatri mengatakan Kampanye damai komunitas Muslim aturan yang berlaku sudah sangat jelas, segera menarik minat para pengunjung. ulama, imam dan para pengurus Masjid Jumlah kaos yang diberikan habis tak bersisa. untuk tidak menerima salinan Alquran di "Mereka suka dengan ide kami, banyak luar percetakan Raja Fadh. orang yang telah mengabadikan kampanye "Kami sudah meminta kepada pihak kami," papar Alamqir. yang bersangkutan untuk berhenti mem Meski memiliki misi berbeda, baik produksinya," kata dia. komunitas Muslim dan Kristen punya satu Akan tetapi masalah yang kemudian kesamaan yakni menginginkan perdamaian. muncul adalah salinan itu telah menyebar "Saya kira memang ada perdebatan teologis. di kalangan Muslimah. Kebanyakan salinan Tapi semua berjalan menyenangkan," diberikan untuk hadiah dan amal.[republika. pungkasnya.[republika.co.id] co.id]
Selama Ramadhan, 158 Orang Asli Malaysia Memeluk Islam Santunan-Bera. Sebanyak 158 Orang Asli, sebutan warga asli Serawak, memeluk Islam selama Ramadhan. Kabar gembira berlanjut, ketika mereka mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga mereka dapat merayakan Idul Fitri. Othman Abdullah, 46 tahun, dari Kampung Jelawat, mengaku bahagia lantaran dapat merayakan Idul Fitri untuk kali pertama. "Hidup kami merasa lebih hidup dan religius," kata dia seperti dikutip kantor berita Bernama, Senin (13/8). Salleh, 64 tahun, dari Kampung Iskandar, mengatakan masih ada seperempat Orang Asli belum mendapatkan bantuan. Padahal
bantuan diberikan hanya pada hari besar saja. Sementara itu, Senator Datuk Mohd Olian Abdullah, yang mewakili Orang Asli mengatakan mereka menikmati kehidupan yang lebih baik dibandingkan 40 tahun lalu. Seperti misal, kampung Iskandar telah mendapat listrik dan air. "Beberapa proyek telah dibangun," kata dia. Dia mengatakan Orang Asli sekarang memperoleh penghasilan yang lebih tinggi antara 300-800 Ringgit Malaysia. "Sebe lumnya, pendapatan mereka hanya RM 500 karena penghasilan mereka mengandalkan tangkapan ikan dan hasil hutan," tambahnya. [republika.co.id] Santunan
Agustus 2012
35
SAINS
SDA, Amanah Yang Wajib Ditata Darlina, S.Si
Guru Biologi MAN Rukoh Banda Aceh Hampir 17 tahun berlalu. Kejadiannya masih membekas di hati. Mungkin biasa saja bagi orang lain termasuk pembaca, tapi tidak dengan penulis. Pada 1993, saat itu saya masih berstatus mahasiswa MIPA Biologi Unsyiah. Kami kedatangan dosen terbang dari ITB, DR. Surasana, pakar ekologi tumbuhan. Dia memberika materi kuliah tentang sumber daya alam (SDA) hayati. Kehadirannya disambut antusias mahasiswa MIPA Biologi. Hampir 90 persen mahasiswa mengikuti mata kuliahnya. Setelah 12 kali tatap muka dengannya, diakhiri dengan praktek lapangan. Lokasi praktek lapangan yang ditentukannya, Hutan Leuser di Ketambe, Aceh Tenggara. Hatiku berdegup kencang mendengar kata Leuser, ada perasaan ngeri, karena pertama sekali masuk hutan, tapi juga sekaligus tertantang karena akan mengunjungi Leuser, hutan terkaya nomor dua akan keanekaragaman flora dan faunanya setelah Hutan Brazil. Pusat penelitian Hutan Leuser ada di Ketambe, sekitar 30 kilometer dari Kutacane, ibukota Aceh Tenggara, sekitar 600 kilometer dari Banda Aceh. Kawasan itu berada dalam Ekosistem Leuser, lokasi hutan lindung terbesar di Aceh yang mempunyai luas sekitar 2,6 juta hektare. Sekitar 384.297 ha di antaranya terletak dalam wilayah Sumut. Ekosistem Leuser masuk dalam kawasan hutan yang akan dijual karbonnya dalam Project Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation (REDD). Selain kawasan itu, untuk project yang sama, juga ada kawasan Ekosistem Ulu Masen yang luasnya mencapai 750.000 hektar. Untuk bisa masuk ke dalam hutan Leuser, rombongan harus menyeberang sungai Alas yang arusnya sangat deras. Proses penyeberangan ini dibantu oleh masyarakat setempat dengan menggunakan perahu yang ditarik oleh tambang. Penulis, mengingat tambang yang ditarik tersebut hampir terlepas dan perahu hampir terseret arus. Selesai menyeberang, berjalan 100 meter kita akan menjumpai cottage-cottage peneliti. Di perkampungan peneliti ini, kami beristirahat sejenak sambil saling berkenalan dengan para peneliti. Dari keenam peneliti yang ada di hutan Ketambe ini, hanya satu orang WNI, Kak Suci, dari Lombok. Dia meneliti tentang keanekaragaman anggrek yang ada di hutan Ketambe. Lima orang yang lainnya berasal dari Jerman, Perancis, Vietnam, Australia dan Philipina. Di sini hati penulis merasa risih, “Mengapa hutan kita di Aceh begitu menarik di mata dunia, tapi kita sendiri yang berada di dalamnya tidak pernah memandang indah dan menawan seperti mata-mata mereka.” Berikut rombongan kami dibagi kedalam lima kelompok. Tiap kelompok di pandu oleh satu orang peneliti. Kelompok penulis dipandu oleh peneliti wanita berasal dari Australia. Masuk ke dalam hutani, tubuh kita harus diolesi dengan air tembakau. Untuk menghindari pacet yang luar biasa banyak jumlahnya. Ujung lengan jaket dan bagian ujung celana diikat ketat dengan karet atau tali rafia, bahkan ujung celana kita dimasukkan kedalam kaus kaki dengan tujuan menghindari pacet yang akan berusaha masuk dan akan mengisap darah kita. Ini tantangan kedua yang harus dihadapi bagi penulis yang akan masuk ke dalam hutan setelah arus sungai. Mulai memasuki hutan Leuser, udara mulai terasa lembab dan dingin. Kaki kita serasa menginjak ambal yang sangat tebal karena tingginya serasah (daun-daun yang gugur) dilantai hutan. Suara orang hutan dan berbagai kera saling menyahut. Suatu kenyataan
36
Santunan
Agustus 2012
yang berbeda dengan hari-hari biasa. Rombongan penulis semua menikmati “dunia baru“ ini. Sesekali pacet nempel pada tangan, bahkan tiba-tiba saja rasanya pacat sudah berada di pipi penulis. Berbaga macam jenis pohon diperkenalkan kepada kami. Bahkan ada pohon yang luar biasa tinggi sampai kita tidak dapat melihat lagi kanopinya karena telah tertutupi oleh kanopi pohon-pohon lain. Inilah “surga” bagi pecinta lingkungan hidup. Di sinilah pertama sekali penulis melihat pohon-pohon luar biasa besar dengan berbagai tingkat keanekaragaman. Sesekali peneliti dari Australia menyahuti suara orang hutan. Orang utan bergantungan dari satu pohon ke pohon lain. Salah satu dari orang utan ada yang menggendong bayinya. Pemandangan yang sangat menakjubkan, peristiwa itu dapat kami lihat dan nikmati secara langsung. Peniliti menunjukkan jejak harimau kepada kami, aku bergidik seram dan berdoa dalam hati, jangan sampai kami menjumpai mamalia itu. Berikutnya kami diperlihatkan kepada bunga Nepenthes, bunga langka. Bunga ini mirip seperti Raflesia arnoldi tapi bentuknya lebih kecil. Sayang bunga Nepenthes sudah lama berkembang, pada saat kami melihat, bunga ini sudah mulai membusuk dan akan mekar lagi enam bulan ke depan. Sambil bercakap-cakap tentang bunga langka yang terdapat di Hutan Leuser, salah seorang teman menghabiskan minuman kalengnya dan membuangnya ke lantai hutan. Kaleng minuman tersebut dipungut oleh peneliti Australia itu, dan diberikan kembali kepada teman saya. Dia hanya berkata, “Jangan kotori hutan ini.” Duhh....kata-kata ini yang menghujam sangat tajam ke dalam hatiku. Kata-kata ini yang membuat penulis ingin berbagi cerita kepada pembaca. Bayangkan orang lain dari berbagai negara sangat mencintai hutan kita, bahkan satu kaleng minuman yang dibuang menjadi kecemasan mereka akan rusaknya hutan. Bagaimana dengan kita yang memang memiliki hutan ini? Prilaku kita belum terbiasa dengan mempatkan sampah pada tempatnya. Kita memiliki alam dengan kelimpahan sumber daya alam yang luar biasa. Hutan, pantai, sungai, danau, teluk, ngarai yang diisi dengan flora dan fauna yang semua kehadirannya di bumi Aceh dan lebih luas lagi di Indonesia merupakan pemandangan yang menakjubkan. Tapi banyak kita melihat di tempat-tempat wisata tersebut sampah bertebaran di mana-mana, kerusakan hutan yang sudah sangat mengkhawatirkan dan masih banyak lagi tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab dalam merusak sumber daya alam ini. Tidak ada perasaan bersalah mencampakkan sampah, mengotori dan merusak alam yang telah dikaruniakanNya kepada kita. Tidak ada perasaan amanah yang tertitipkan kepada kita untuk menjaga dan memelihara alam ini. Ke mana amanah itu? Kenapa orang ‘luar’ merasa teramanahkan untuk menjaga hutan kita? Mari kita memulai dari diri sendiri dan kebiasaan yang baik dalam menjaga dan memanfaatkan SDA, kita tulari mulai dari keluarga, kerabat-kerabat dan teman-teman terdekat. Karena kita hanya mempunyai suara yang kecil untuk berkoar dan mempengaruhi massa dalam menjaga SDA. Kita renungkan Qur’an Surah Al-Naml (27): 60, “Atau siapakah yang telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air untukmu dari langit, lalu kami tumbuhkan dengan air itu kebun-kebun yang berpemandangan indah, yang kamu sekali-sekali tidak mampu menumbuhkan pohon-pohonnya? Apakah disamping Allah ada Tuhan yang lain? Bahkan sebenarnya mereka adalah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran.”[]
Fatwa Haram Barang Palsu Perlu Sosialisasi Masih tingginya angka pembajakan di Indonesia mendorong Masyarakat Indonesia Anti Pemalsuan (MIAP) dan Ditjen Hak Kekayaan Intelektual (HKI) Kementerian Hukum dan HAM, meminta Majelis Ulama Indonesia (MUI) kembali menyosialisasikan fatwa haram atas perbuatan yang merugikan banyak orang itu. Fatwa tentang perlindungan HKI dari MUI itu sudah ditetapkan pada tujuh tahun lalu lewat Keputusan Fatwa MUI No 1 Tahun 2005 dalam musyawarah nasional ke-7. Fatwa ini dibuat bukan hanya karena persoalan hukum, namun juga karena aspek moral. “Mindset masyarakat masih harus dibangun. Perlu adanya penyadaran terhadap sesuatu yang halal dan haram,” tegas Sekjen MUI, Muh Ichwan Syam, Selasa (7/8) malam saat ‘Sosialisasi Fatwa MUI’ yang diadakan Masyarakat Indonesia Anti Pemalsuan (MIAP) terkait pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual, di Jakarta. Menurutnya, jika masalah ini tidak diperhatikan, kita akan menjadi bangsa yang bodoh, bangsa yang gampangan, dan tidak menghargai prestasi intelektual. Orang-orang yang mengambil jalan pintas dan mencuri hak cipta orang lain bisa menimbulkan kemandegan intelektual, persaingan yang tidak sehat, dan kurang ada tertib hukum. “Tindakan pembajakan dan pemalsuan merupakan pencuri yang mengambil hak dan ide orang lain. Ini tindakan yang dilarang dan menimbulkan keresahan dalam masyarakat. Dampak dosanya juga akan menimpa keluarganya jika ia menafkahi keluarganya dengan cara batil,” tegasnya. Terkait dengan Fatwa MUI No 1 Tahun 2005 tentang Perlindungan HKI, Dirjen HKI Ahmad M. Ramli, menjelaskan masyarakat memang perlu bimbingan dalam hal menggunakan barang. Masyarakat mungkin saja tidak tahu pemalsuan barang itu dilarang. Karenanya, pihaknya dan MUI akan membuat nota kesepahaman untuk melindungi hak intelektual dari pemalsuan. “Jika hak intelektual tidak dilindungi, Indonesia akan kehilangan inovator dan motivator. Mereka jadi malas untuk menciptakan inovasi-inovasi baru. Kalau itu terjadi maka Indonesia akan tertinggal jauh. Selain itu dengan adanya HKI dapat
melindungi negeri sendiri secara sosio kultural,” ujar Ahmad. MIAP sendiri mengharapkan fatwa MUI ini bisa mengubah mindset mengenai pelanggaran HKI, yakni pelanggaran HKI tidak hanya berdampak terhadap ekonomi tapi juga agama. Widyaretna Buenastuti, Ketua MIAP, mengatakan sosialisasi fatwa MUI ini bermaksud menyegarkan kembali pemahaman pihak-pihak terkait atau stake holder soal pentingnya perlindungan HKI. Menurutnya, perlu dipahami kerugian karena adanya pelanggaran HKI tidak saja dilihat dari sisi kepentingan ekonomi pemilik hak tersebut, tapi adanya kepentingan masyarakat. Kategori pelanggaran juga dapat menimbulkan kerugian. “Maka perlu disampaikan juga pandangan atas pelanggaran HKI tersebut berdasarkan dimensi agama (Islam),” tuturnya. Penyegaran kembali adanya fatwa MUI mengenai perlindungan HKI ini penting mengingat masalah pelanggaran HKI di Indonesia masih terbilang tinggi. Hasil riset dan studi menggambarkan betapa pelanggaran terhadap HKI masih banyak terjadi di seluruh lapisan masyarakat di Indonesia.
Studi MIAP dengan Lembaga Pengembangan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) FEUI, misalnya, ada 12 sektor industri pada periode Juni – Oktober 2010 yang peredaran barangnya dipalsukan. Menurut K. H. Dr. M. A Sahal Mahfudh, Ketua Umum MUI, dalam hukum Islam, HKI dipandang sebagai salah satu maliyyah (hak kekayaan) yang mendapat perlindungan hukum (mashun) sebagaimana amal (kekayaan). Dengan catatan, HKI yang tidak bertentangan dengan hukum Islam. HKI dapat dijadikan obyek akad (alma’qud’alaih), baik akad mu’awadhah (pertukaran, komersial), maupun akad tabarru’at (nonkomersial), serta dapat diwaqafkan dan diwariskan. “Setiap bentuk pelanggaran tidak terbatas pada menggunakan, mengungkapkan, membuat, memakai, menjual, mengimpor, mengekspor, mengedarkan, menyerahkan, menyediakan, mengumumkan, memperbanyak, menjiplak, memalsu, membajak HKI milik orang lain secara tanpa hak merupakan kezaliman dan hukumnya adalah haram,” kata KH Sahal Mahfudh, mengutip salah satu keputusan Fatwa MUI No 1 Tahun 2005 tersebut. [harianterbit.com] Santunan
Agustus 2012
37
38
Santunan, Agustus 2012
SOSOK
Drs. H. Hamdan
Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Aceh Tengah
Saling Percaya, tidak Berburuk Sangka
Setiap Agustus atau pada momen penting lainnya, masyarakat Aceh Tengah memiliki tradisi yang tidak dimiliki daerah lain di Aceh, yaitu pacuan kuda tradisional. Hal yang unik dari tradisi di lapangan (biasa di Lapangan Blang Bebangka) itu, jokinya yang muda berumur antara 10-16 tahun itu, tidak menggunakan sadel. Jika Anda ingin ke Kota Takengon --dari Bireuen atau Simpang Tiga Bener Meriah-untuk menyaksikan atraksi kuda itu, atau tujuan penting lain, silakan singgah dulu di Paya Tumpi, Kecamatan Kebayakan. Sebelah kiri jalan, sebelum sampai ke kota, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Tengah, masih kokoh adanya, sejak puluhan tahun. Jika Anda singgah ke perkantoran di bebukitan itu, biasa Anda akan dilayani oleh Kepala Kankemenag Aceh Tengah, Drs. H. Hamdan, atau oleh para staf kantor di daerah dingin itu. Di kantor, Pak Hamdan --sapaan untuk Kakankemenag-- biasanya memakai peci hitam. Ruangannya tepat di samping ruangan bagian umum. Tersusun beberapa kursi tamu di depan mejanya, untuk melayani Anda. Suasana masih dingin, meskipun sudah siang. H. Hamdan, putra Gayo yang lahir di kota dingin pada 26 Desember 1964 ini, ialah alumni Fakultas Dakwah IAIN Ar-Raniry Banda Aceh, yang pada 2013, insya Allah akan naik tingkat menjadi UIN Ar-Raniry. Sebelum mengecap pendidikan di Banda Aceh, H. Hamdan yang tampan ini, tercatat siswa MAN 1, MTsN II, dan MIN No. 4 Takengon. Suami Raudhah, S.Pd.I ini,
kini, baru memiliki tiga orang anak. Kepada Santunan lelaki yang berdomisili di kampung Empus Talu Kecamatan Bebesen, Takengon ini, bercerita, bahwa dalam pelaksanaan tugas, ada beberapa kendala yang dihadapi Kankemenag Kabupaten Aceh Tengah. Sebuah tingkat dua yang bebukitan dengan luas 4318.39 km2 itu itu. Saat adanya pemekaran kecamatan beberapa tahun lalu, Kantor Urusan Agama harus rela melayani masyarakat di rumah masyarakat yang disewa. “Namun setelah adanya koordinasi dan usulan dengan Kakanwil, alhamdulillah pada 2012 ini, semua KUA sudah memiliki kantor sendiri,” kenang pria yang hobi membaca dan olah raga. Dari segi pendidikan, menurutnya sampai saat ini masih ada madrasahmadrasah swasta yang belum memilki fasilitas sebagai layanan lembaga pendidikan. Ditambah lagi adanya aspirasi-aspirasi masyarakat kepada madrasah swasta yang sudah lama berdiri untuk dinegerikan. Harapan mereka juga sudah sampaikan kepada Kakanwil Kemenag Provinsi Aceh. Semoga doa dan harapan warga dari Kabupaten Aceh Tengah yang memiliki 14 kecamatan, dan 271 desa itu mustajabah. Masalah tidak hanya sampai hanya di situ saja. Mantan Kasubbag TU Kankemenag periode 2005-2010 ini, juga mengatakan, terbatasnya lokal di madrasah negeri, sehingga dapat terganggunya proses belajar mengajar. “Selain masalah kelas belajar, minimnya tenaga administrasi dimadrasah dan tenaga pengawas pendidikan agama Islam juga menjadi kendala selama ini,” tambah Hamdan. Seraya memohon kepada instansi terkain, untuk sedapat mungkin membantu kekurangan fasilitas dilembaga pendidikan agama khususnya madrasah sawsta. Untuk mengatasi semua itu, selain melakukan koordinasi dengan Kanwil Kemenenag Provinis Aceh, Kankemenag Kabupaten Aceh Tengah juga telah melakukan koordinasi dengan Pemkab Aceh Tengah, yang kini masih dipimpin oleh Pj. Bupati, setelah habis masa jabatan Bupati Ir. Nasaruddin, MM (2007-2012) beberapa bulan lalu. Hasil Pilkada 2012, Nasruddin, kembali akan dilantik memimpin kabupaten penghasil kopi dengan mutu nomor di dunia itu. Dalam upaya memberi pelayanan yang prima, H. Hamdan bersama staf yang beragam suku itu, tidak sulit melayani warga, yang juga terkenal heterogen. Sebagian besar penduduk
Aceh Tengah berasal dari suku Gayo, Suku Aceh, dan Suku Jawa. Hingga 99 persen masyarakat Aceh Tengah beragama Islam. H. Hamdan, orang tua dari Iwan Syukurdi, Rizkan Fahmi, dan Abdan Syakura, berharap kepada seluruh pegawai Kankemenag Aceh Tengah untuk terus melakukan peningkatan kualitas SDM melalui membaca, menulis dan tentu saja penguasaan IT. Di era modern ini, menurutnya penguasaan IT adalah sebuah kewajiban. Misalnya, untuk keperluan yang semestinya cukup dengan menekan HP, mengaktifkan faksimil, dan menghidupkan internet (untuk email misalnya), tidak perlu harus menulis ulang di kertas, lalu buruburu ke kantor pos, atau titipan kilat, atau menitip surat pada mobil yang akan mengantar berkas kita itu. Sekarang waktu semakin kita efesienkan, dan perubahannya serba cepat. Selain menguasai tehnologi informasi yang dalam bahasa Inggris kita kenal IT, pegawai juga dituntut bisa memahami aturan yang berhubungan dengan tugas masing-masing. Karena saat pegawai sudah memahami rincian tugas yang sudah dibuat atasan masing-masing, maka pekerjaan pun akan berjalan sesuai target yang sudah direncanakan sebelumnya. “Memahami tugas masingmasing juga dapat membuat komitmen kita dalam melaksanakan tugas untuk melayani masyarakat,” jelas penggemar olah raga itu. Terakhir, pesan Kakankemenag, mari kita pertahankan kekompakan, disiplin, kejujuran, gigih, dan kerja keras yang telah terbina dengan baik saat ini. Kita ingat dulu, orang Gayo dan suku lainnya di sini, dikenal dari sifat yang sangat menentang segala bentuk penjajahan. Daerah ini dulu dikenal sebagai kawasan yang sangat menentang pemerintahan kolonial Belanda. Masyarakat Gayo adalah penganut Islam yang kuat. Masyarakat di Gayo banyak yang memelihara kerbau, sehingga ada yang mengatakan, dulu, jika melihat banyak kerbau di Aceh, maka orang itu sedang berada di Gayo. Itu karena kegigihan dan kerja keras suku ini tadi. Salanjutnya, pesan Kakankemenag, selalu berprasangka baik kepada siapa pun. Sehingga di kantor dan dalam keseharian dengan masyarakat akan saling menghargai pendapat orang lain. Dan yang tidak kalah pentingnya, tampilah sederhana walaupun kita punya kelebihan dari pada orang lain. [ahsan khairuna]
Nama Drs. H. Hamdan Tempat Tanggal Lahir Aceh Tengah, 26 Desember 1964 Alamat Kp. Empus Talu Kec, Bebesen Kab. Aceh Tengah Isteri Raudhah, S.Pd.I Anak Iwan Syukurdi Rizkan Fahmi Abdan Syakura Pendidikan MIN No. 4 Takengon tahun 1976 MTsN II Takengon Tahun 1976/1980 MAN 1 Takengon Tahun 1982/1983 S1 IAIN Fakultas Dakwah Tahun 1988 Jabatan Sebelumnya: Staf Seksi PENAIS 1990 - 1991 Kepala MTsN 1 Takengon Filial Angkup 1991 – 1993 Kasubsi Penyuluh Seksi PENAIS 1993 – 1999 Kasubsi Doktik Seksi PENAIS 1999 – 2001 Kasi Pergurais 2001 – 2003 Kasi Mapenda 2003 – 2005 Kassubag TU 2005 – 2010 Kankemenag 2010 – Sekarang Hobi Membaca dan Olah Raga Santunan
Agustus 2012
39
OPINI
Fiqh Karyawan dan Pejabat Mengamati tipologi staf dan atasan, karwayan dan pejabat di mana saja berkiprah, ternyata ada sosok dan potret seseorang yang keberadaannya atau hukumnya itu ‘wajib’, ‘sunat’, ‘mubah’, ‘makruh’, dan ‘haram’. Namun maksud ‘hukum’ dalam tulisan ini, bukanlah seperti hukum dalam dimensi syara’. Semua bukan untuk memotret orang lain, tapi diri ini. ‘Wajib’ Tipe karyawan atau pejabat ‘wajib’ ini memiliki ciri keberadaannya sangat disukai, dibutuhkan, harus ada, sehingga ketiadaanya membuat orang lain merasa kehilangan. Dia disukai karena kepribadiannya sangat mengesankan. Wajahnya yang selalu jernih, cerah dengan senyum, tulus benar-benar bagai cahaya matahari yang dapat membahagiakan siapa pun yang berjumpa dengannya. Tutur katanya yang sopan, tak pernah melukai perasaan (hati) orang lain (siapa pun yang mendengarnya). Bahkan, pembicaraannya sangat bijak, menyentuh, menggugah, menjadi penyejuk bagi hati yang gersang dan penuntun bagi yang tersesat. Perintahnya tidak dirasakan sebagai suruhan, orang merasa terhormat dan bahagia untuk memenuhi harapannya tanpa rasa tertekan. Kata-katanya memiliki kekuatan dan kewibawaan karena selalu sesuai dengan perbuatannya. Akhlaknya sangat mulia, membuat setiap orang merasa bahagia dan senang, karena kahadirannya. Dia sangat menghargai hakhak dan pendapat orang lain. Setiap orang yang berinteraksi dengannya merasa aman dan nyaman serta mendapat manfaat karena keberadaannya. Bila ia tersakiti, niscaya setiap orang akan lebih terpesona dengan kesabaran dan sikap pemaafnya yang tulus. Dia tidak pernah memendam benci atau ingin membalas dendam kepada orang lain. Penampilnya selalu rapi, bersih, berwibawa dan bersahaja, sama sekali ia tidak menampakkan kesombongan, walaupun ilmu, kedudukan dan kekayaannya sangat tinggi, ia tidak suka membeda-bedakan dan menonjolkan diri. Dia tidak pernah sungkan untuk bertanya dan meminta pendapat kepada siapapun. Hal ini membuat dirinya sangat cepat berubah dalam memperbaiki kesalahan yang pernah dilakukannya. Tentu saja hal ini membuat dirinya semakin berwibawa dan dicintai, semangatnya untuk menuntut Ilmu, menambah pengetahuan dan pengalaman, wajar jika wawasannya menjadi semakin luas dan pengetahuannya semakin dalam. Hal inilah yang membuat dirinya semakin mantap dalam berbicara dan arif serta bijaksana dalam segala tindakan. Keadaan keluarganya yang serasi, harmonis dan penuh kebahagiaan menjadi contoh pribadi yang berusaha menjaga keseimbangan dalam memenuhi hak dan kewajiban, baik urusan bekerja, bermasyarakat maupun berumah tangga. Ia sangat menjaga kebersamaan, tidak ada keserakahan atau sikap egois yang lebih mementingkan diri sendiri. Bahkan selalu berusaha menjadi orang yang paling awal banyak berkorban, demi kepentingan orang lain dan bersama. Bila bekerja, selalu dengan persiapan yang matang sehingga selalu siap sedia dan biasa mengerjakan tugasnya dengan baik dan memuaskan. Etos kerjanya yang menggebu membuat lingkungan tertulari, semangat kerja yang luar biasa dan tampak sekali tanggung jawab atas pekerjaannya.
40
Santunan
Agustus 2012
Terlihat jika ia amat menyenangi pekerjaannya, Hal ini tiada lain karena keikhlasannya dalam bekerja, baginya adalah ibadah, tidak ada baginya istilah ‘over acting’ atau cari muka, apalagi menjilat keatasan, ‘menyikut’ ke samping, atau menginjak dan menindak ke bawah. Sama sekali tidak terlintas dalam hatinya, apalagi terpikirkan untuk membuat dan mencelakakan orang lain. Bekerja adalah membangun kehormatan dan kemuliaan Allah Swt, sehingga harus disikapi dengan sikap hormat. Setiap orang sangat meyakini kejujurannya karena dia sangat menjaga diri, apapun yang bukan haknya walau sekecil apapun tidak pernah terambil olehnya, dirinya benar-benar orang bersih (Mr. Clean). Ibadahnya sangat baik, tidak ada kewajiban dari Tuhannya yang diabaikan, dia selalu berusaha menjalankan keyakinannya dengan baik dan benar tanpa ada pihak manapun yang merasa terganggu atau dirugikan. Semangat untuk memperbaiki diri selalu menghiasi hari-harinya, ia sangat senang dan berterima kasih kepada siapapun yang telah memberikan kritik dan koreksi sepedas apa pun baginya, itu merupakan rezeki yang tidak ternilai. ‘Sunat’ Ciri karyawan dan pejabat yang ‘sunnah’ (‘sunat’), tipe ini adalah kehadiran dan keberadaanya memang menyenangkan, tetapi ketiadaannya tidak dirasakan satu kehilangan. Sebetulnya kelompok ini hampir mirip dengan karyawan dan pejabat yang ‘wajib’, ia berprestasi, memiliki etos kerja yang baik dan pribadinya menyenangkan, hanya ketika ia tidak ada, lingkungan tidak merasa kehilangan, kenangan tentang karyawan ini tidak boleh begitu mendalam. Boleh jadi hal ini timbul karena kualitas ketulusan, kesungguhan dan tekad pengabdiannya belum menghujam dan mendarah daging pada dirinya, kenangan indah yang membekas dalam hati, hanya bisa diukir oleh perbuatan yang berasal dari hati juga. Mungkin dari prestasi kerja yang dilakukannya hanya demi uang, pangkat, jabatan, pujian atau tuntutan duniawi semata, memang untuk urusan penilaian kantor akan bermanfaat dan menguntungkan, namun untuk urusan akhirat belum tentu, karena keikhlasan kuncinya. Andai saja kelompok kedua ini lebih berilmu dan bertekad mempersembahkan yang terbaik dari kehidupannya dengan tulus dan sungguh- sungguh niscaya ia akan naik peringkat kegolongan yang lebih atas dan lebih utama dan akan mulia lagi di hati umat. ‘Mubah’ Ciri khas karyawan dan pejabat ‘mubah’ ini adalah “Ada dan tiadanya sama saja”. sungguh menjadikan manusia mubazir seperti ini. Kehadirannya tidak membawa manfaat apa pun mudharat apa pun, kepergiannya tidak membuat orang merasa kehilangan. Tipe karyawan/pejabat seperti ini adalah orang yang tidak mempunyai motivasi asal-asalan saja, asal kerja, asal ada, tidak memikirkan kualitas, prestasi, kemajuan, perbaikan dan hal-hal produktif lainnya, sehingga kehidupan pun tidak menarik, datar-datar saja. Orang seperti ini tidak punya karya apa-apa untuk membuat kemajuan kantor tempat ia bekerja dan tidak meninggalkan kesan
Drs. H. Ilyas Muhammad, MA
Plt. Kepala Kankemenag Kabupaten Pidie Jaya apa-apa untuk kebaikan. Ia berbuat hanya berani ngomong kepada orang suka mengkritik, kadang-kadang ia suka memfitnah orang lain, agar yang ia fitnah tidak mendapat suatu job untuk kebaikan kantor tempat ia bekerja, sehingga yang ia fitnah tertindas. Dia tidak pernah berani mencoba sesuatu, kalau dipercaya suatu pekerjaan dia tidak bertanggung jawab dan dia pundakkan kepada orang lain, harapannya pada kehidupan sangat sederhana, kehidupan tak berarti baginya, hidup hanya menghabiskan jatah umur saja dan menonjolkan keangkuhan. Untuk itu harus segera dipelajari latar belakang dan penyebabnya, andai kata basa dimotivasi dengan kursus, pelatihan dan rotasi kerja, mudahmudahan bisa berubah dan meningkat semangatnya. Namun jika terus menerus begini, lambat laun akan menjadi beban orang lain yang tidak menguntungkan, hal ini juga berpeluang menjadi masalah bagi lingkungan kantor tempat ia bekerja dan kinerja organisasi itu akan buruk karena sikap dan ulah dia, karena sifat orang seperti ini yang menonjol adalah egoisme. ‘Makruh’ Tipe karyawan dan pejabat kelompok ini adalah “Adanya menimbulkan masalah dan tiadanya yang tidak menjadi masalah”. Bila ia kita tempatkan di kantor dia akan mengganggu kinerja dan suasana, walaupun tidak sampai menimbulkan kerugian besar. Namun keberadaannya membuat suasana tidak nyaman, akibat ulah dia timbullah dalam organisasi itu jadi berkelompokkelompok, karena sifat dia mengandalkan orang lain. Kenyamanan kerja serta kinerja yang baik dapat terwujud justru ketika dia tidak ada. Karena tipe dia sok mengatur dalam segala suasana, dialah orang yang berkompeten di bidangitu, yang akhirnya dia tidak peduli pejabat di atasnya yang dia atur. Misalkan saja dari penampilan dan kebersihan badannya terasa terganggu, kalau berpakaian membuat orang berpeluang orang lain berbuat maksiat, kalau berdekatan dengannya tercium bau keringatnya. Ketika ia berbicara, disamping tidak bermakna, juga bau mulut tak segar. Pendek kata kehadirannya mengundang orang untuk berkomentar yang tidak baik, ini karena penampilannya selalu asal-asalan, berpotensi mengganggu suasana atau lingkungan. Tipe orang seperti ini kalau berbicara, banyak hal sia-sia, sering ketus, marah, dan menyinggung perasaan orang lain, kalaupun bergurau kurang etika dan membuat malu para pendengarnya, obrolannya tidak bermutu dan membuang-buang waktu saja. Kalau diberi tugas atau pekerjaan, selain tidak tuntas, tidak memuaskan, juga mengganggu kinerja karyawan lainnya. Pokoknya lebih baik dan lebih bermanfaat kalau bukan dia yang mengerjakannya, dia kalau bertemu hanya orang-orang tertentu saja. Akalnya licik dan suka menggunjing orang dan suka mengoceh orang lain, dialah yang paling pandai tempat organisasi dia bekerja. ‘Haram’ Tipe karyawan/pejabat begini adalah “Kehadirannya sangat merugikan dan ketiadaannya sangat diharapkan karena tidak menguntungkan”. Orang seperti ini adalah manusia malang dan terhina selalu dioceh orang, karena sangat dirindukan
ketiadaannya. Kehadirannya sangat mengganggu dan merugikan, sedangkan ketiadaannya sangat menguntungkan. Oleh karena itu, tidak mengherankan kalau orang di sekelilingnya menjadi begitu bersyukur dan berbahagia jika tidak ada, bahkan teman-teman sangat senang dengan ketiadaannya di kantor. Tentu saja, semua ini buah dari perilakunya sendiri, tiada perbuatan yang tidak kembali kepada perbuatannya sendiri. Selain itu karyawan tipe ini akhlaknya sangat buruk, dan dia selalu menghasut orang lain. Memfitnah, mengadu domba orang lain, agar orang seolaholah percaya benar atas perbuatannya. Pekerjaannya sudah menjadi penyakit kronis, dia tukang provokator, sikapnya dapat membuat suasana menjadi keruh dan penuh pikiran buruk, pendek kata, bagai kangker ganas yang bisa membuat dan melumpuhkan sekujur tubuh, dan mudah menjalar kebagian lain. Dia sering berbicara omong kosong, suka membual, mengobral janji palsu, penuh kedustaan, tipu daya, tidak jujur dan tidak amanah, selain tidak menunaikan kewajibannya, ia sering mengambil yang bukan haknya (penuh kolusi dan nepotisme). Ia juga serakah, tamak, egois, dan licik. Karyawan ini hanya melakukan sesuatu yang menguntungkan dirinya tanpa memperdulikan aturan dan hak-hak orang lain, ia sering menzalimi orang lain sehingga sekelilingnya merasa teraniaya. Ia sangat tidak disiplin dalam mengerjakan apa pun, etos kerja sangat buruk, tidak pernah menghasilkan sesuatu yang berarti, bukannya menyelesaikan pekerjaan, malah ia menjadi pembuat masalah, tidak hanya untuk dirinya atau untuk orang disekitarnya, tetapi bagi usahanya, “Pendek kata ia adalah pengkhianat”. Kita pun sering mendengar ada kelompok karyawan yang mersa sangat bersyukur ketika ada sesama karyawan atau atasannya yang dihentikan atau dimutasikan, mereka akan bergembira ketika orang lain salah atau kalah, apalagi jika sampai diperhatikan. Tipe manusia seperti ini adalah dua SMS, yaitu: senang melihat orang susah (SMS) dan susah melihat orang senang (SMS). Nah! Silakan Saudara Pembaca --staf, atasan, atau jabatan di level mana pun Anda-- renungkan sendiri, kita ini terasuk katagori yang mana? Percayalah, tanpa diawali keberanian menilai dengan jujur diri sendiri, tidak akan ada perubahan dan perbaikan, dengan begitu kita sudah menipu diri sendiri, merasa mulia padahal rendah, lalu apalagi yang bisa kita banggakan, kalau kita mati nani, kalau hidup hanya bersembunyi di balik topeng, sementara diri kita berharga. Ini ‘hukum’ untuk mengaca diri, bukan memotret orang lain. Semoga semua ini menjadi bahan renungan agar hidup yang hanya sekali ini, bisa membuat kita, mengubah kita, mengubah diri kita dan bisa mempersembahkan yang terbaik dan manfaat dunia dan akhirat nanti, dan mohon ampunlah kepada Allah apa yang telah kita lakukan, mencelakan orang lain yang tidak bersalah, dan bertaubatlah, dan jadikan kita manusia ‘wajib ada’. Kita bukan malaikat, yang tidak terlepas dari kesalahan, tapi juga kita bukan syaitan yang selalu berbuat kesalahan. Dari itu bertaubatlah, minta ampunlah, dan mohon petunjuk pada Allah Swt.[] Santunan
Agustus 2012
41
Rintisan Sekolah Berbudaya Islami Muhammad Yani, S.Pd.I, M.Ag Sekum DPW AGPAII Aceh
Tulisan ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI) yang merupakan sekolah yang dibentuk berdasarkan amanat Pasal 50 ayat (3) UU No. 20/2003 tentang Sisdiknas. Namun, khusus mengenai wacana Rintisan Sekolah Berbudaya Islami (‘RSBI’) di Provinsi Aceh. Berawal dari silaturrahim dan diskusi sederhana dengan Dr. H. Djailani AR, M.Pd, Ketua MDC Aceh, seputar masalah kualitas pendidikan dalam keseimbangannya antara ilmu dan perilaku, baik dari guru, siswa dan seluruh steakholder pendidikan serta lingkungan lembaga pendidikan yang ada di provinsi Aceh pada khususnya. Secara programatik pendidikan formal menitikberatkan untuk mengembangkan tiga potensi yang secara naluri dimiliki oleh seorang peserta didik yaitu, ranah kognitif (knowledge), afektif (sikap), dan psikomotorik (ketrampilan). Jika ketiga ranah ini dapat dikembangkan secara optimal, maka diyakini bahwa semua lulusan lembaga pendidikan menjadi manusia yang paripurna. Namun, akhir ini semua pihak merasa, melihat, menerima akibatnya, atau prihatin dengan apa yang ditampilkan oleh para peserta didik yang merupakan generasi penerus bangsa. Anakanak usia MTs dan MA atau sederajat, sudah mulai mengkonsumsi narkoba, tawuran antara siswa sering terjadi karena dipicu oleh halhal yang kecil, bagi yang punya sepeda motor melakukan ngebut di malam hari, dan ’gerakan anak punk’ dan gang motor yang sangat mengganggu keamanan dan cenderung melahirkan konflik sosial yang berkepanjangan. Apakah kenyataan ini merupakan kegagalan pendidikan? Kalau benar, lembaga pendidikan mana yang salah? Pendidikan formal di sekolah yang lebih mengutamakan ranah kognitif dan mengabaikan ranah kepribadian, pendidikan non formal yang lebih terkonsentrasi pada pendidikan keterampilan, atau pendidikan informal yang dilaksanakan orang tua yang kurang memberikan perhatian pada pembangunan karakter anak pada usia ini? Dengan kondisi karakter atau kepribadian generasi muda yang carut marut dan sering meresahkan masyarakat dan diyakini menjadi cikal bakal munculnya konflik sosial yang membahayakan untuk sekarang dan masa yang akan datang, sikap pergaulan remaja yang sudah jauh dari tatanan nilai islami, masih adanya coret-coretan baju pasca pengumuman UN yang dilakukan baik oleh siswa SMP/ MTs dan SMA/MA, dan permasalahan lainnya. DPW Assosiasi Guru Pendidikan Agama Islam (AGPAI) Aceh bersama dengan Madrasah Development Centre (MDC) Aceh, tergugah untuk mencari jalan keluar yang mampu meredam, mengatasi dan bahkan akhirnya melahirkan generasi muda yang Islami melalui penataan budaya sekolah yang islami di masing-masing sekolah. Sebagai langkah awal dalam membangun konsep ini, perlu kirannya dilakukan seminar oleh kedua elemen itu, untu mendapat masukan dari semua pihak baik selaku pemangku kepentingan, para pakar dalam bidang agama dan budaya islami, praktisi pendidikan,
42
Santunan
Agustus 2012
akademisi, pegawai rendah, dan masyarakat tentang strategi pengembangan sekolah yang berbudaya islami. Membangun RSBI Seperti apa lembaga pendidikan yang akan kita bangun, tentunya sangat tergantung pada banyak faktor, mulai kondisi SDM, kepala sekolah --mesti putra daerah/primordial, itu bukan harga mati, tetapi punya kapasitas dan kemampuan-- sampai dengan tenaga pendidik dan tenaga administrasinya sampai dengan peserta didiknya. “Bahwa budaya sekolah amat dipengaruhi oleh sistem manajemen dan organisasinya, serta fasilitas sekolah yang mendukungnya. Suatu lembaga pendidikan berasrama milik militer atau kepolisian akan terlihat mulai dari adanya sistem penjagaan yang ketat. Begitu masuk pintu gerbang lembaga itu suasana itu sudah mulai terasa, ” kata H. Djailani AR. Itulah budaya kasat mata yang dapat kita lihat, begitu juga halnya dengan sekolah-sekolah berasrama atau boarding school lainnya baik yang tunduk di bawah Disdik atau Kemenag seperti Ruhul Islam Anak Bangsa (RIAB), sebagaimana pengalaman penulis yang merupakan salah seorang mantan staf pada lembaga tersebut, melihat pola bimbingan pembudayaan hidup secara islami sudah berjalan dengan baik dan lancar, sistematis, terurukur, serta terjadwal dengan rapi, di samping perlu adanya evaluasi dan pengawasan yang baik. Banyak sekali nilai-nilai agama, sosial dan budaya yang harus dibangun di sekolah. Sekolah adalah ibarat taman yang subur tempat menanam benih-benih nilai-nilai agama, sosial dan budaya tersebut. Ingin menanam benih-benih kejujuran dalam masyarakat? Tanamlah di sekolah. Demikian seterusnya dengan benih-benih nilainilai agama, sosial budaya lainnya. Dalam tulisan singkat ini hanya disinggung beberapa contoh berbudaya Islami yang harus ditanam di ladang bernama sekolah. Membangun budaya islami pada lembaga bording tentunya tidak jauh berbeda dengan sekolah-sekolah non boarding, walaupun jika ditinjau dari segi waktu yang tersedia lebih banyak pada sekolah yang berbentuk boarding. Sikap optimis semua pihak dalam membangun sekolah berbudaya islami di Aceh merupakan kebutuhan yang mendesak, apalagi Aceh sebagai serambi Mekkah serta payung hukum Qanun No. 5/2008 tentang Pelaksanaan Pendidikan di Aceh yang sudah jelas mekanisme dan pengaturannya. Melalui pengembangan budaya sekolah yang menitikberatkan pada pengamalan nilai Islami oleh semua warga sekolah seperti, disiplin, bersih pakaian dan tempat belajar, taat pada perintah Allah melalui pelaksanaan shalat zhuhur berjamaah di mushalla sekolah atau di mesjid yang dekat dengan sekolah, kepala sekolah dan guru, malu kalau melanggar aturan sekolah dan norma masyarakat, mandiri dalam belajar, menghormati orang tua, guru, teman sejawat, pengasuh sekolah dan tenaga kependidikan lainnya, dan selalu mendekat diri dan berdoa pada Allah sebelum melaksanakan kegiatan, dan bersatu dengan masyarakat. []
Tas sang Pejabat (Potret pejabat di sebuah negeri)
Drs. Suriadinata
Kepala KUA Kec. Blang Bintang, Aceh Besar Pejabat diidentikkan dengan pencetus ide, gagasan, dan program. Sanking banyaknya perubahan yang akan dilaksanakan harus dimasukkan dalam tas. Kita tidak membicarakan bentuk , jenis , dan ukuran tas. Namun lebih mengarah kepada kridebilitas dan prilaku sebegain pejabat dalam mengisi tas. Ada pejabat yang menduduki jabatan, tanpa tas; ada pejabat yang tidak mau tahu akan tugas, tanggung jawab dan fungsi; yang penting tasnya terisi penuh. Ada pula para pejabat, over program, sehingga satu pun perubahan tidak dapat direalisasikan. Cuma ide tersimpan rapi serta terbungkus dengan sampul emas, dalam tas. Lebih aneh lagi ada juga ada pejabat yang duduk-duduk manis dengan wajah innocent, yang penting, tasnya harus penuh. Jadi kerjanya hanya gonta- ganti tas, Sebab isi tas lebih diutamakan dari segalanya. Ide, program, dan gagasan hanya life service (penghias bibir semata). Pejabat dan tabiat Pejabat, seseorang yang diberikan SK, dilantik, dan disumpahkan berdasarkan agama masing masing, ditentukan tupoksi (tugas pokok dan fungsi), diberikan wilayah kerja (stempel), diberikan gaji, dan --aduhai nikmatnya-- ada tunjangan pula. Penilaian pengangkatan pejabat berdasarkan kemampuan, dedikasi, dan pengalaman. Prosesnya melalui Baperjakat dan pertimbangan kelayakan. Tetapi ada juga via ‘AMPI’ (anak, mamak, ‘pamily’, dan ibu). Masalah proses jangan dibicarakan, lantaran itu tabu kata nenek dan melanggar kode etik versi para birokrat. Namanya juga usaha, jadi tidak halal atau halal, itu pun urusan ilmu fiqih. Ada pejabat yang memang pantas menjabat artinya seseorang memang mampu menjadi pimpinan. Idenya diterima oleh bawahan, suaranya bagai air Zamzam yang sejuk serta menyehatkan. Kehadirannya dirindukan, dirinya dihormati dengan ikhlas tanpa paksaan dan sikapnya menjadi tauladan bagi komunitas masyarakatnya, ia raushanfikr, rosyinfikr (pencerah) --istilah Ali Syari’ati dari Iran-- dalam tiap persoalan yang muncul. Tepatnya bagaikan obor dalam mengusir kebodohan serta penyelesai setiap permasalahan. Pejabat ini, biasanya tidak perlu tas ukuran besar. Ada juga pejabat dalam sebutan, tapi ‘penjahat’ dalam kenyataan, bicaranya manis di depan namun masam dari belakang. Senyum digunakan untuk membunuh, ketika ‘beliau’ berkata baik, maka berhatihatilah, karena Anda akan ‘dihabiskan’. Sikapnya arogan serta ‘haram’ menerima saran dan masukan. Ia akan sangat tersinggung manakala ditawarkan ide dan gagasan yang beraroma perubahan. Apalagi masukan yang ia terima, berseberangan dengan pola pikir pejabat yang bersangkutan. Maunya pejabat yang jenis ‘preman’ ini, bawahan dilarang bicara serta ‘sangat-sangat haram’ untuk lebih pintar, species pejabat ‘karoseri’ jenis ini pada kenyataannya tidak diterima oleh bawahan karena memang ia tidak perduli dengan persoalan. Disebabkan beda kasta atawa tidak sekufu dalam eselon ring. Pejabat itu lebih memengtingkan penyelamatan kursi panasnya dari pada membaranya problema yang muncul saban waktu. Pejabat ini penjual madu di bibir merah hirarki ke atas benar-benar terjaga sehingga ia dipuja, dibicarakan, dan dijadikan contoh dalam tiap pertemuan, herannya dan sangat mengejutkan, tipe yang beginibegini makin hari kok semakin banyak. Mungkin kebutuhan birokrat dan tuntutan organisasi mengharuskan jenis ini harus diperbanyak. Pejabat inilah yang mengutamakan tas harus terisi penuh, tentang beban kinerja itu kurang penting, karena memang tugasnya hanya
mengisi tas, bukan berusaha, berupaya, dan berfikir bagaimana kinerja akan lebih baik dari hari kemarin, biasanya pejabat yang model ini tidak malu-malu dalam bicara tentang isi tas. Berdalih ribuan alasan untuk meyakinkan dan menggunakan sebutan transparan demi penyelamatan keinginannya, bahkan kalau sudah dalam posisi terdesak, ia akan menggunakan ancaman yang tidak tanggung-tanggung, yaitu mutasi tanpa ampun dan menghukum bawahan tanpa sebab yang jelas. Heran dan sekali lagi sangat mengherankan pejabat ini terlindungi secara hirarki akhirnya bawahan yang tidak salah dijadikan tumbal. Mungkin pepatah lama, “Maju tak gentar membela yang benar”, harus diperbaharui dengan pepatah baru, “Maju tak gentar membela yang bayar.” Ada pejabat bagaikan boneka cantik, yang hanya mampu duduk-duduk manis. Pejabat model ini lahir dari birokrasi balas budi atau tim sukses. Kerjanya hanya menghafal “ya”, “yes”, “na’am”, “monggo”, dan “oke pak”. Namun terhadap kinerja tiada apa-apanya. Tidak ada rencana kerja, tiada program, kagak ada yang namanya prakarsa. Inovasi atau pengawasan ada pada staf dan bawahannya. Dari waktu ke waktu hanya mampu memelihara kebodohan. Akhirnya ia menjadi pimpinan pada tingkat kebodohan yang paling sempurna. Untuk menjaga kebodohannya itu biasanya pejabat ini bersikap arogan dan suka mengancam. Jika staf minta arahan, binaan, dan mohon penjelasan, secara lahiriyah ia akan bersikap baik tampilannya melebihi malaikat, tetapi hatinya penuh dengan dendam kesumat. Ia mampu menjual madu di bibir merah tetapi anda harus berhati-hati karena senyum pejabat yang model begini biasanya digunakan untuk membunuh. Tas dan amanah Pejabat memiliki hak legalitas, otoritas, fasilitas, dan tas. Kebutuhan tas mutlak adanya karena banyak ragam tugas yang harus dikerjakan. Mustahil bhinneka tugas sanggup terhafal dengan semua, jadi secara pasti, perlu satu tempat untuk menyimpannya, itulah tas, model, warna, kualitas, dan harga tas itu sangatlah tergantung pada eselon dan kedudukan seorang pejabat. Besaran tas pun harus terkondisikan dengan banyak tugas yang diemban oleh seorang pejabat dan itu ada standar nasional. Seorang pejabat tentu saja harus ada tas, manakala tidak ada tas, pasti akan janggal dan kurang berwibawa. Idealnya, tas seorang pejabat, pertama, berisi program yang akan dilaksanakan, kapan, di mana, untuk apa, tujuan yang akan dituju. Kedua, berisikan amanah agama, amanah negara, dan amanah staf atau bawahan. Memberi kesejateraan bukan mencari sejahtera di atas penderitaan orang lain. Ketiga. berisikan evaluasi terhadap kinerja dirinya serta bawahan tentang sesuatu yang telah, sedang, dan akan dilaksanakan. Dalamnya ada faktor penghambat, pendukung, peluang, dan tantangan. Tentu saja ada pembinaan, penyelesian,pertanggungjawaban, dan batas akhir pelaksanaan sebuah kegiatan. Jikalau nomor satu sampai ketiga, isi tas pejabat, dia akan membuat kinerja makin bagus dari hari kehari dan para bawahan akan senyum-senyum manis karena senyum itu biasanya sehat. Sebaliknya kalau pejabat hanya berpikir isi tas dengan kwitansi fiktif, pembohongan dan api neraka, sudah sewajarnya adrenalin tidak terkontrol mengakibatkan penyakit jantung. Saat ini sebagian pejabat di ‘negeri lain’ itu keluar negeri, kalau ditanya untuk apa? Apa studi banding ke Malaysia? Jawabnya bukan, tetapi untuk berobat penyakit jantung kronis.[] Santunan
Agustus 2012
43
Refleksi Idul Fitri 1433 H
Prof. Dr. H. Zainal Abidin Alawy, M.Ag
Penceramah Halaqah Maghrib Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh
Muqaddimah Idul Fitri adalah hari yang menandakan habisnya bulan Ramadhan, dan masuknya bulan Syawal. Idul Fitri merupakan hari fitrah, penuh kesucian, bersih dari segala dosa, dan bebas noda. Ini menggambarkan kegembiraan kaum Muslimin telah sukses menjalankan ibadah puasa dengan penuh perjuangan dan jihad karena mengejar berbagai keutamaan di dalam Ramadhan itu sendiri. Ash-shaim (orang yang berpuasa) telah mampu menahan diri dari makan dan minum, serta segala sesuatu yang dapat merusak dan mengurangi nilai puasa yang istimewa itu. Mereka telah menahan diri secara jasmaniah dan rohaniah. Ibadah siang dalam bentuk imsak dan berbagai amal shaleh yang dikerjakan dan amalan malam dalam bentuk shalat tarawih, witir, tadarrus, qiyamul lail, i’tikaf dan berbagai amalan lainnya telah memberikan kesan mendalam yang diharapkan benar-benar menjadi latihan yang mampu memberikan motivasi dan dorongan untuk hari-hari setelah Ramadhan, dapat memberikan semangat baru, mendatangkan kinerja, menambah gairah dan semangat hidup serta dapat memacu si shaim untuk memperbaiki dan membenah diri dalam melanjutkan usaha dan perjuangan dengan penuh kreatif, responsif dan peka serta peduli terhadap lingkungan sosial, terutama membantu kehidupan fuqara’ wa masakin, dan anak yatim, orang yang hidup terlantar, dan si pencari kerja dari angkatan muda melalui tersedianya lapangan kerja. Zakat Fitrah Untuk terselenggaranya pelaksanaan zakat fitrah serta pendistribusiannya secara adil dan merata perlu adanya Badan Amil. Untuk itu agama mewajibkan kepada seluruh umat Islam bergerak serentak secara bersama-sama memperhatikan nasib sesamanya melalui kewajiban berzakat fitrah. Menurut sebuah hadits Rasulullah SAW, “Nilai puasa kita masih terkatung-katung antara langit dan bumi tidak sampai kepada Allah, kecuali dengan berzakat fitrah.” (HR. Ibnu Syahin dari Jarir). Zakat fitrah merupakan ibadah tambahan yang disyariatkan Rasulullah SAW di atas bentuk-bentuk zakat lainnya, Demikian pentingnya zakat fitrah itu yang dikeluarkan setelah seseorang menjalankan ibadah puasa Ramadhan, terungkap dari hadits Nabi saw, “Dari Ibnu Abbas ra. beliau berkata, “Rasulullah SAW telah mewajibkan zakat fitrah sebagai pembersih dari perbuatan sia-sia dan umpat cela yang dilakukan oleh orang yang berpuasa, selama dia berpuasa dan memberi makan untuk orang-orang miskin. Barangsiapa siapa mengeluarkannya sebelum shalat Idil Fitri, maka itu merupakan zakat fitrah yang diterima (di sisi Allah) dan barangsiapa menunaiakannya setelah shalat ‘Id menjadi shadaqah (biasa) dari shadaqah-shadaqah (sunat).” (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah). Untuk membantu fuqara’ wa masakin mencukupkan kebutuhan mereka serta dalam rangka mengoptimalkan manfaat zakat fitrah, maka zakat fitrah harus dikeluarkan lebih cepat sebelum Hari Raya
44
Santunan
Agustus 2012
‘Idul Fitri datang. Sebab jika penyerahan oleh muzakki di malam hari raya apalagi jika dibayarkan di pagi hari raya, Badan Amil Zakat dan Panitia yang bertugas mendistribusikan zakat fitrah tidak mampu melaksanakan tugasnya dengan baik, lagi pula pemanfaatannya menjadi tidak optimal, karena fuqara dan masakin tidak dapat membelanjakan kepentingan dan kebutuhan keluarga mereka sehingga nilai dan manfaat zakat fitrah menjadi berkurang. Padahal yang diinginkan Nabi SAW adalah, “Kayakan mereka, sehingga fakir miskin tidak keliling mencari kebutuhan mereka di pagi Hari Raya.” Di pagi hari raya semua umat Islam dalam keadaan gembira, tidak ada lagi di antara mereka yang mencari kebutuhan mereka. Dengan pendistribusian zakat fitrah lebih cepat maka fuqara dan masakin sudah terpenuhi kebutuhan mereka sehingga mereka juga merasakan gembira pada pagi hari ‘Idul Fitri dan dapat bersama-sama kaum muslimin lainnya melaksanakan shalat ‘Idul Fitri. Optimalkan Badan Amil Zakat Demi intensifnya pelaksanaan zakat fitrah dan zakat mal maka harus berfungsinya BAZ (Badan Amil Zakat) dengan sempurna. Mereka harus membuat perencanaan yang matang tentang cara pemgumpulan zakat fitrah dengan melakukan pendataan para muzakki dan mustahiqnya jauh-jauh hari sehingga menjadi lebih teratur dalam penerimaan, pengumpulan, dan pendistribusiannya. Badan ini bekerja secara profesional di bawah pimpinan dan bimbingan orang-orang yang dipercaya oleh masyarakat banyak. Menyegerakan mengeluarkan zakat fitrah oleh para muzakki dan menyegerakan menyalurkannya oleh BAZ kepada para mustahiqnya adalah suatu tuntutan agama dalam rangka menyantuni para fuqara’ dan masakin sehingga zakat fitrah benar-benar dapat membantu dan mengayakan fakir miskin supaya mereka tidak berkeliling di pagi hari raya untuk mencari dan menutupi kebutuhan mereka, sebagaimana Nabi SAW dalam haditsnya, “Kayakan fakir miskin dari berkeliling di pagi hari raya ‘Idil Fitri.” (HR. Ibnu Abdil Bar dan Dar Quthny). Zakat fitrah juga disalurkan kepada orang jompo, rumah penyantun, pengemis, dan orang terlantar. Betapa indahnya hikmah berzakat fitrah apabila setiap muslim mau mengamalkannya dengan penuh kesadaran karena dia membuahkan kemakmuran, keadilan, kesetaraan, keamanan, ketertiban umum dan keseimbangan dalam kehidupan sosial serta tercegahnya orang-orang yang lemah ekonomi dari keterputusasaan, kekufuran, penindasan, keterpurukan dan ketidakadilan. Ajang bermaafan dan silaturrahmi Momentum hari raya lebih jauh dapat dijadikan hari bermaafmaafan sesama muslim terutama saat bertemu dalam shalat ‘Idul Fitri, mengunjungi keluarga, sahabat dan handai taulan sekaligus sebagai tempat dan momentum ziarah menziarahi serta berhalal bi halal dalam tradisi ke-Indonesiaan. Demikian juga orang-orang yang selama ini jarang berjumpa karena kesibukan masing-masing maka di hari raya mereka mudik ke kampung halaman yang ditinggalkannya.
TTS
Pertanyaan TTS Edisi Agustus 2012 Mendatar 1. barang yg dikirimkan dl bungkusan melalui pos atau perusahaan ekspedisi 4. Merasa sangat pilu di hati 6. Presiden Mesir sekarang 8. barisan shalat 9. acara 11. Orang yang ditunjuk masa umar bin Khaththab untuk memimpin shalat tarawih 12. Makanan khas hari raya 13. tanah datar yang luas 17. Perayaan (English) 18. pertandingan olahraga amatir antarbangsa yg diadakan setiap empat tahun sekali di negeri yg berlainan 19. Berbuka puasa 21. Cuaca kering
Jawaban TTS Edisi Maret 2012
Menurun 2. Saling bersalam-salaman (Arabic) 3. Kunjung antar rumah di hari raya 5. jumlah takbir di khutbah pertama hari raya 7. Tikar shalat 10. Allahu Akbar 14. Kain panjang penutup leher 15. Alat yang dipakai untuk berkelahi atau berperang 16. Shalat sunat minta hujan 20. Tunjangan hari raya Santunan
Agustus 2012
45
BAHASA Bahasa di Aceh Agustus 2012 No. Bahasa Indonesia
Bahasa Aceh
Bahasa Gayo
Bahasa Aneuk Jamee
Bahasa Alas
Bahasa Lamamek Simeulue
Bahasa Bahasa Devayan Singkil Simeulue
Bahasa Pak- Bahasa pak Boang Tamiang Singkil Hulu
Bahasa Kluet
Bahasa Haloban
1
meskipun
adak pih
bierpe
meskipun
walope
meskipun
walaupun walaupeh belipeh
waloupe
biarpe
inaupon
2
tetapi
tapi
ketape
tapi
tetapi
tetapi
tapi
tetapi
tapi
tapi
kunepe
tapi
3
jika
menye
ike
jiko
de
boma'a
anga
jika
mula
anggo
tekeder
nganga
4
dengan
ngen
urum
dangen
khut
afe
alek
khewak
bak
amo
ningon
alek
5
mungkin
kadang/ mungkin mungken
mungkin
mungkin
mungkin
kadang
mungkin
mungkin
mungkin
saktiku
mungkin
6
kalau
menye
kalau
sengkikhe kalau
kalau
mula
mara
kalo
mene
nganga
7
seandainya miseue
sengkiren seandainyo seandene umpamoni andaine/ seandena seandaina kirone
seandenye senkirono saandaine
8
sesudah
ohlheuh
ngemari
udah
sangpe
9
sebelum
ike
sasudah
go puul
sesudah
matuaik
slepas
seugolom belam
sabalun
manenge
sebelum
safahai
smakreng semakden
sbelum
senakngo sawaone
keue
kin
untuk
untuk
mife i
menek
untuk
untok
boise
ek'
11 seumpama lagee
minsel
seumpamo
seumpame
ibarat
seseumpamo umpama
umpamana seumpamo
miseno
saumpamo
12 kerena
karena
kerna
karena
kakhene
karano
karano
karna
kekhna
kaghno
kereno
karano
13 ini
nyoe
ini
iko
ende
na e
a iyo/ soere
enda
enda
ne
ino
ya'a
14 itu
jeh
so
itu
edih
menen
a edeu/ soede
idi
idi
nu
idi
yarui
15 dari
asai
ari
dari
akhi
afului
tenek
nai
dakhi
daghi
dapahari tenek
16 yang
nyang
si
yang
si
yuu
so/singa
yang
si
yang
yang
senga
17 tahu/tau
teupeue
betih
tau
toh
i ila
uilla
wtoh
betoh
tau
betoh
nilai
18 ya
nye
boh/'o
yiyo
we
atu
dise/rise
uwe
ue
au
yo
a'a
19 tidak
han
nggih
indak
ndak
iak
bakduon/ odak mbak
oda
tido
hoyak
waon/ teen
20 lalu (kata sambung)
lheuh nyan
renyel
lalu
die
lalu
saa
lalu
berlalu sangpeidi sudaya (dah siap)
10 untuk
trus
siap keca
mendahiken
lepat
Database ensiklopedia Bahasa di Aceh ini dibuat berdasarkan kontribusi dari para pembaca Majalah Santunan di berbagai wilayah di Provinsi Aceh. Penulisan kata-kata sesuai dengan sumbangan kontributor. Untuk partisipasi kirimkan sms ke 085362367700 dengan menyertakan padanan kata dalam bahasa daerah yang Anda kuasai. Kontributor: Bahasa Gayo-Erqi Albandary, Bahasa Aneuk Jamee-Andri Rahman/Firman, Bahasa Alas-Hasanuddin, Bahasa Sigulai LamamekAji Asmanuddin, Bahasa Devayan-Mirati Adim, Bahasa Singkil-Hendra Sudirman, Bahasa Pak-pak Boang-Sulaeman AR, Bahasa Tamiang HuluLukmanul Hakin, Bahasa Kluet-H.Bahrum Basyah. Padanan kata untuk edisi berikutnya: Sana, Sini, Samping, Berliku, Mendaki, Menurun, Miring, Belok, Loncat, Maju, Mundur, Berhenti, Pergi, Pulang, Antar, Jemput, Tetap, Pindah, Cabut, Tanam.
46
Santunan
Agustus 2012
BAHASA ARAB
Diasuh oleh Muzakkir, S.Ag
Santunan
Agustus 2012
47
ENGLISH
Eid ul Fitr Written by: Mulyadi Idris, S.Ag., M.Hum Idul Fitri, also known as Lebaran, is an Islamic celebration to mark the end of the holy month of Ramadhan and to start the first day of Syawal. This is the day people thank Allah for their strength and self-restraint during their fast during Ramadan. The night before the day of Lebaran is the night where people say Takbir. Mosques and prayer houses or mushalla spread the spirit of Lebaran by voicing: "Allahuakbar. Allahuakbar. Allahuakbar. Laailahaillallahu wallahuakbar. Allahuakbar walillahilhamd," which is translated into English as: Allah is the biggest. Allah is the biggest. Allah is the biggest. There is no God but Allah. Allah is the biggest and praise be to Allah. The morning of Eid finds all Muslims attending morning players after which everyone wears their best. Men wear saroong, white kurtas, pants, surma, perfume and a white or colored topee to complete their attire. Women wear beautiful churidhars and shalwar kameez with embroidered shawls. After eating a special Eid preparation of milk, sugar and vermicelli, the males and the females attend special prayers at the mosque. Lebaran or Eid ul Fitr is the last day of Ramadan where the Muslims visit their friends and relatives to ask for forgiveness for any wrong they have done in the previous year. Traditional food such as Lontong is eaten in the social gathering, followed by the exchange of gifts and visits to a recreational park. Aceh
48
Santunan
Agustus 2012
and other parts of Indonesia look very bright and colorful on this day. This is an ideal time to experience most popular Indonesian Eid ul Fitr. Labourers who work out of town, like in Banda Aceh, Medan, Jakarta, Surabaya, Makassar, etc, will return to the home towns to visit their parents, relatives and to ask forgiveness from the elders. This tradition is called Mudik or Pulang Kampung. Finally, I would like to say a magic words to congratulate or to ask forgiveness and also heard often during Lebaran Day, such as Mohon Maaf Lahir Batin or "Forgive my physical and emotional (wrongdoings)," and sometimes also "Minal Aidzin wal Faizin, Mohon Maaf Lahir dan batin."
Glossary : - celebration (n) - to mark (v) - holy (adj) - self-restraint (n) - spread (v) - attending (v) - attire (n) - vermicelli (n) - relatives (n)
: perayaan : menandai : suci : pengendalian diri : menyiarkan : menghadiri : pakaian : bimun atau mi : saudara
STYLE
Candu Game, Bahaya bagi Anak Perubahan gaya hidup masyarakat saat ini memiliki pengaruh besar bagi perilaku seorang anak. Jika dulu anak terbiasa bermain di alam bebas di tengah terik matahari dengan berbagai macam permainan, tapi saat ini, hal itu sudah berubah. Kebanyakan anak lebih banyak menghabiskan waktu dengan HP atau berada di depan komputer yang disediakan oleh orang tuanya sendiri, atau pergi menghabiskan waktunya di warnet dengan beragam pilihan permainan game yang ditawarkan oleh penjual jasa internet, di antaranya game perang, permainan bola dan lain sebagainya. Tanpa disadari akhirnya akan berakibat si anak menjadi candu dengan game online dan selalu minta izin pada orang tua untuk ke warnet. Bahkan lama kelamaan akan mencari 1001 macam alasan untuk bisa mencapai keinginannya bermain game, game online tersebut. Akhirnya bagi anak yang sudah kecanduan game online bisa jadi menjadikan rumahnya hanya dijadikan sebagai tempat tidur. Bermain game di warnet pastinya membutuhkan biaya, tidak banyak memang, sekali bermain sekitar Rp 3.000/jam. Tetapi di samping itu dalam game itu juga dituntut untuk membeli property yang diperlukan untuk meningkatkan level dalam game tersebut. Nah, jika rutin bermain, berapa biaya yang dihabiskan untuk permainan tersebut? Ancaman kecanduan game ini harus diwaspadai. Menurut M Ihsan, Anggota Komisi perlindungan Anak Indonesia (KPAI), ada 2,5 juta anak yang mengalami kekerasan salah satu penyebabnya adalah terinspirasi dari game tersebut. Di samping itu hasil penelitian Prof. DR. Jufri, dari UGM, membuktikan bahwa orang yang kecanduan game dapat memicu hormon Dopamin, hormon sama yang timbul ketika pecandu narkoba sedang ketagihan alias sakau. Selayaknya orang yang sedang sakau, maka pecandu game juga akan rela melakukan apapun untuk bisa bermain game tersebut. Akibatnya dapat merubah perilaku anak menjadi kecanduan dan tidak senang pada lingkungan. Perilaku ini akan menjadi sangat mengganggu dan juga bisa menjadikan keluhan bagi para orang tua, karena anak yang kecanduan bisa melakukan tindak kriminal untuk bisa main game, ada yang mencuri dan bolos sekolah. Bahkan karena ia belum mampu mencari uang sendiri, pastilah berbohong dan mengambil uang tanpa sepengetahuan orang tua. Namun demikian tentu masih ada jalan untuk mengembalikan perilaku candu
kepada perilaku yang normal. Untuk menyembuhkan Anak yang kecanduan game dibutuhkan rehabilitasi seperti orang yang kecanduan narkoba. Ternyata, menghilangkan kecanduan game ini butuh terapi khusus, bak metode yang diberikan pada orang yang kecanduan narkoba, anak yang kecanduan game on line juga butuh menjalani terapi penyembuhan, salah satunya dengan pendekatan pada si anak, seperti lebih menghargai dan mendengarkan si anak. Seperti disiarkan oleh TV One pada 10 juli 2012, Nyoman D. Indra Permana, ahli hipnoterapis menyatakan, ada dua metode penyembuhan, yaitu pertama, dengan merusak strategi berpikirnya untuk kembali kepada strategi yang seharusnya dilakukan. Kedua metode hipnoterapi, yaitu berkomunikasi, mengarahkan orang tua si anak untuk mencari dan menemukan sendiri solusinya sendiri, karena solusi yg disampaikan belum tentu sesuai dan nyaman dengan kondisi si orang tua. Di samping itu cara mengantisipasi salah satunya adalah orang tua membatasi waktu dari kesibukannya sendiri, mendampingi dan memantau perilaku anak, ketika anak sedang belajar dan sekolah jangan diberikan izin untuk bermain game kecuali saat ia mengisi waktu liburan sekolah mungkin dapat diberikan kelonggaran. Di luar itu tentu harus ada ketegasan dari orang tua. Ketersediaan warnet sebagai penyedia game yang berbau kekerasan juga cukup berperan yang mengakibatkan kecanduan
anak. Sebagian warnet memang memberikan pembatasan dan peringatan, tapi tak berarti banyak, karena sepulang sekolah si anak dapat bermain game lagi. apalagi pemilik warnet memiliki kepentingan bisnis, sehingga tidak optimal dalam mencegah kecanduan bagi anak. jika terlalu dibatasi akan berpengaruh pada bisnisnya. Karenanya selayaknya bagi Pemerintah memberikan intervensi. Jika persoalan ini dianggap sebagai suatu masalah bagi masa depan dan perilaku negatif pada anak. Namun demikian tidak semua permainan game berbahaya. Beberapa game juga dapat membantu dan memiliki fungsi pendidikan untuk mendorong kecerdasan anak. Namun game yang berbau kekerasan tentulah dianggap berbahaya, karena anak terbiasa dengan kekerasan dan akan berdampak negatif pada pola berpikir dan perilakunya. Anak cenderung untuk mengikuti apa yang ia lihat sehingga dapat mengakibatkan anak menjadi agresif dan antisosial. Apalagi bagi orang tua yang tidak dirumah dan tidak bersama si anak bahkan tidak tau apa yang dilakukan anaknya, tentu akan menjadi musibah bagi si anak. Pada akhirnya peran orang tuanya adalah kunci, menyediakan waktu yang cukup untuk berinteraksi dengan anak akan sangat membantu anak untuk menjauh kan diri dari game yang mengandung kekerasan dan membuat kecanduan. Apalagi pada bulan Ramadhan ini kiranya dapat mengisi waktu untuk lebih banyak mendekatkan diri pada Allah Swt . suri arniansyah Santunan
Agustus 2012
49
Belajar, dari Perahu hingga Kuburan Ide awal perlombaan komik strip dan lomba foto pendidikan tercetus karena dua hal. Pertama hasil liputan di salah satu madrasah, di mana madingnya memuat salah satu komik strip hasil karya pelajar, dan diskusi sambilan di kantin kanwil tentang aktivitas siswa selama liburan panjang. Ide liar ini segera saja saya tulis dan publikasikan melalui website Kanwil Kementerian Agama Aceh, Group Facebook Info Kemenag Aceh, dan akhirnya juga dimuat di majalah Santunan yang selalu kita nantikan kehadirannya ini. Sayangnya, hingga batas akhir perlombaan yang merentang antara juni hingga agustus 2012, tidak banyak respon dan karya siswa maupun non siswa yang masuk ke alamat panitia. Hanya 4 karya dari tiga orang yang masuk ke inbox saya, dua komik strip karya ananda Sofie Achmad, Santriah di Ponpes Tgk. Chiek Oemar Diyan, satu foto hasil jepretan Nurul Fatawana, Guru MTsN 1 Takengon, dan satu lagi foto karya Nadya Ulfa, Siswi MTsN 1 Takengon. Karena tidak memenuhi kuota yang diharapkan, panitia tidak bisa memilih para pemenang untuk perlombaan ini. Akan tetapi, antusiasme para peserta ini mesti mendapatkan apresiasi, terutama karena kehadiran karya mereka telah menjadi menu buka puasa bagi panitia yang semula
50
Santunan
Agustus 2012
mengira ide liar ini tidak mendapatkan tanggapan sama sekali. Entah karena informasi yang tidak sampai, atau memang antusiasme keluarga kementeria agama yang sudah begitu dingin untuk kegiatankegiatan seperti ini, wallahu a’lam. Kebetulan sekali, empat karya yang masuk ini semuanya bertemakan pendidikan. Ada seorang siswa yang mengayuh perahu untuk bisa sampai ke tempat belajar, suatu gambaran semangat menuju kesuksesan dan mengatasi rintangan, itu sepertinya pesan yang hendak disampaikan oleh Ibu Nurul. Foto kedua, dengan setting yang berbeda, Saudari Nadya hendak menginformasikan bahwa semangat adiknya
yang serba ingin tahu perlu ditiru oleh semua orang yang ingin maju dan berhasil. Awalnya mungkin tampak lucu dengan kacamata dan buku-buku yang lebih besar dari orangnya, tapi justru itulah langkah yang harus ditempuh untuk menjadi orang besar suatu hari kelak. Yang tidak kalah menggetarkan adalah dua komik karya Saudari Sofie. Komik pertamanya menggambarkan kesabaran Ust. Umar yang sedari kecil rajin menghafal kosa kata bahasa Arab meskipun diejek oleh kawan-kawannya, akhirnya Ust. Umar berhasil jadi sarjana lulusan perguruan tinggi ternama di mesir. Di Komik keduanya, Saudari Sofie mempermaikan logika dan rasa humor kita dengan cerdas. Adalah Mira yang dengan ‘polos’ mengamalkan salah satu hadis yang diajarkan Ust. Umar. Karena mira ingin berhasil dan mengamalkan sunnah dengan sungguh-sungguh, Mira tidak hanya belar di rumah dan di madrasah, tapi juga di kuburan. Salut atas apa yang anda semua telah lakukan, semoga lebih baik lagi suatu hari nanti, amin.[aba] Santunan
Agustus 2012
51
adVERtorial
Bank Syariah Mandiri
Bank Syariah Terbaik 2012 PT Bank Syariah Mandiri dinobatkan sebagai bank syariah terbaik 2012 versi Majalah Investor. Peringkat kedua ditempati Bank Muamalat dan peringkat ketiga adalah Bank Panin Syariah. Tahun ini, Majalah Investor memberikan penghargaan kepada 10 institusi keuangan syariah terbaik, 11 produk keuangan syariah terbaik dan tiga tokoh syariah. Ketua Tim Juri Adiwarman Karim menjelaskan, pemeringkatan institusi syariah kali ini memberikan porsi pembobotan lebih besar pada sisi rasio risiko, efisensi, dan profitabilitas. Hal ini bertujuan agar terpilih perusahaan paling efisien sehingga diyakini bakal tetap eksis kendati kondisi ekonomi tengah dilanda krisis. Hasil pemeringkatan ini bisa menjadi guidance bagi para mitra industri keuangan syariah. PT Bank Syariah Mandiri atau lebih dikenal dengan sebutan BSM adalah anak perusahaan PT. Bank Mandiri (Tbk), bank pemerintah dengan asset terbesar di Indonesia. Berdiri sejak tanggal 1 November 1999 dan berkantor pusat di Jl. M.H.Thamrin No.5 Jakarta. Saat ini BSM telah berkembang cukup pesat dengan total asset tumbuh dari hanya Rp 500
52
Santunan
Agustus 2012
Milyar pada saat berdiri menjadi Rp 38,25 Triyun sampai dengan akhir Juni 2011. Total outlet BSM hingga Juni 2011 sudah berjumlah 520 unit kerja yang tersebar di seluruh propinsi di Indonesia. BSM tidak hanya hadir di pulau yang besar, tapi juga ada di pulau-pulau kecil seperti, Sabang, Simeulue, Natuna, Tanjung Pinang dll. BSM sebagai bank syariah juga hadir di kota-kota yang berpenduduk mayoritas non muslim, seperti Manado, Kupang, Papua dll. Untuk mencapai visinya menjadi bank syariah terpercaya pilihan mitra usaha, BSM mempunyai misi menghimpunan dana konsumer dan penyaluran pembiayaan pada segmen UMKM. BSM juga berorientasi untuk mengembangkan nilainilai syariah yang universal. Di Industri perbankan syariah di Indonesia, BSM tercatat sebagai bank syariah terbesar yang menguasai hampir 40% market share baik di sisi aset, pendanaan dan pembiayaan. Di perbankan nasional BSM masuk dalam kategori 20 bank dengan aset terbesar. Sejumlah penghargaan telah diterima BSM baik dari dalam maupun luar negeri. Bahkan Direktur
“
Di Industri perbankan syariah di Indonesia, BSM tercatat sebagai bank syariah terbesar yang menguasai hampir 40% market share baik di sisi aset, pendanaan dan pembiayaan. Di perbankan nasional BSM masuk dalam kategori 20 bank dengan aset terbesar
Kepala Cabang BSM Banda Aceh, Elfian Jailani dan Kakanwil Kementerian Agama Aceh, Drs. H. Ibnu Sa’dan, M.Pd, saat penandatanganan MoU antara Kemenag dan BSM. Peluang pemanfaatan jasa perbankan.
Utama BSM, Yuslam Fauzi, pada tahun 2010 terpilih sebagai the best CEO Indonesia. Di Provinsi Aceh, BSM hadir di Banda Aceh pada bulan Juli 2000, yang berkantor di Jl. Diponegoro No.6 Banda Aceh. Selama tiga tahun terakhir, perkembangan BSM di Provinsi Aceh cukup signifikan. Saat ini BSM di Provinsi Aceh, telah memiliki sebanyak 33 outlet yang tersebar hampir di seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh. Kepala Cabang BSM Banda Aceh, Elfian Jailani, menyatakan bahwa untuk dapat mencapai perkembangan yang pesat tersebut, BSM terus melakukan kerja sama strategis dengan beberapa instansi pemerintah dan swasta, seperti lembaga pendidikan, rumah sakit, instansi pemerintah/swasta, NGO, dan lain-lain. Di awal tahun 2012 ini, BSM juga telah bekerja sama dengan Universitas Syiah Kuala Darussalam, dalam hal penerimaan pembayaran SPP Mahasiswa Unsyiah secara host to host. ”Saat ini BSM menjadi satu-satunya bank syariah yang dapat menerima pembayaran SPP Mahasiswa Unsyiah,” ujar Elfian. Beberapa waktu lalu, tepatnya pada tanggal 19 Juli 2012 lalu di Banda Aceh. BSM juga telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh dalam hal pemanfaatan jasa-jasa perbankan. Hal-hal yang menjadi lingkup nota kesepahaman tersebut antara lain pemanfaatan fasilitas payroll (pembayaran gaji), pembayaran dana sertifikasi guru, dana bantuan siswa miskin, dana bantuan siswa berprestasi, dana BOS, dan pemanfaatan produk jasa perbankan lainnya. Begitu pula, pembayaran biaya pengganti ongkos cetak Majalah Santunan Kanwil Kementerian Agama Aceh, oleh Satker-satker dibawah Kantor Kemenag Aceh saat ini juga
sudah dapat dikirim melalui rekening BSM dengan nomor rekening 7070777775 atas nama MAJALAH SANTUNAN. Sesuai komitmen pihak BSM maka setiap penyetoran yang dilakukan oleh Satker tersebut tidak akan dikenakan biaya. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh Drs. H. Ibnu Sa’dan, M.Pd, secara khusus menyambut baik nota kesepahaman antara BSM dengan Kementerian Agama Aceh. ”Semoga ini menjadi awal yang baik bagi Kementerian Agama untuk peluang kerjasama yang saling menguntungkan kedua belah pihak,” ujarnya. Disamping pemanfaat jasa-jasa perbankan, saat ini sejumlah Satker di lingkungan Kantor Kemenag Aceh juga sudah menjalin kerja sama dengan BSM Banda Aceh dan BSM di Kabupaten/Kota dalam hal penyediaan fasilitas pembiayaan konsumer bagi PNS/Guru. [adv]
Plafond pembiayaan konsumer kepada Kantor Kemenag Aceh UNIT KERJA KC Banda Aceh KCP Darussalam KCP Lambaro KCP Jantho KCP Sigli KCP Meulaboh KCP Nagan Raya KCP Sabang KCP Calang Total
PLAFOND (Rp.) 4,100,000,000 8,870,000,000 2,800,000,000 4,000,000,000 4,500,000,000 6,000,000,000 3,000,000,000 650,000,000 36,050,000,000 Santunan
Agustus 2012
53
54
Santunan, Agustus 2012
MADRASAH
Tetangga ’UIN’ dan Unsyiah yang Ada CCTV MTs Negeri Rukoh Banda Aceh menempati kawasan yang akrab disebut Darussalam, tapi sebenarnya madrasah itu masuk Kecamatan Syiah Kuala, Madrasah yang satu atap dengan MAN Rukoh itu, berdampingan dengan kampus IAIN Ar-Raniry --yang bakal diubah menjadi UIN pada 2013. MTs yang megah ini berdekatan pula dengan Unsyiah. Sehingga sangat strategis dan memungkinkan kerja sama dalam proses pembelajaran. Kesetiaan sesama elemen pendidikan ini, juga terlihat dari saling bantu membantu fasilitas. Terakhir misalnya, sekretariat untuk urusan tertentu bagi sertifikasi guru di bawah Fakultas Tarbiyah, masih memakai satu ruang MTsN Rukoh. Hampir semua guru di MTsN Rukoh memiliki sertifikat sebagai pendidik yang profesional, dengan kualifikasi pendidikan S-1 dan S-2. Selain itu dijembati jurang penjarak antar pengajar, hingga tidak ada gap/ kelompok dalam keseharian. Kebersamaan atau kekompakan guru menjadi modal utama dalam meningkatkan mutu tenaga pendidik di MTsN Rukoh. MTsN Rukoh ialah sekolah lab school yang dibina oleh IAIN Ar Raniry dengan akreditasi A yang diakreditasikan oleh BAN Provinsi. Komite sekolah ikut memberi dukungan terhadap pembinaan guru dan karyawan. Di bawah kepemimpinan Zulkifli, M.Pd, pria hitam manis asal Meureudu itu,
pembinaan disiplin tenaga pendidikan dan tenaga kependidikan terus diterapkan. Memberikan motivasi atas keberhasilan guru untuk menggerakkan faktor lain ke arah efektivitas kerja. Memberikan sanksi atau hukuman atas kelalaian tanggungjawab dalam melaksanakan tugas, seperti sanksi moral dan sanksi administrasi sesuai dengan peraturan yang berlaku. Serta penghargaan (reward) untuk meningkatkan semangat kerja.
‘Model CCTV’ Walaupun sama-sama mendiami satu komplek dengan MAN, di MTsN Rukoh Kecamatan Syiah Kuala Banda Aceh, ada ‘potret’ yang berbeda dari pada madrasah ‘sejawat’nya. Kepala MTsN Rukoh Kecamatan Syiah Kuala Banda Aceh Zulkifli, S.Ag, M.Pd, alumnus Universitas Surabaya (2003) itu, ikut memantau proses belajar mengajar, pagi, siang, hingga sore, melalui CCTV (closed circuit tv), yang dipasang di
Zulkifli, S.Ag, M.Pd. Kepala MTsN Rukoh Kec. Syiah Kuala Banda Aceh
Unggul atau Tumpul, Tergantung Pemimpin Kita kenal, ada beberapa gaya ke pemimpinan yang akan berpengaruh pada sukses atau mandegnya program madrasah, juga di MTsN Rukoh ini. Ada gaya kepemimpinan kharismatik yang yang memicu para pengikutnya dengan memperlihatkan kemampuan heroik atau luar biasa ketika mereka mengamati perilaku tertentu pemimpin mereka. Ada gaya kepemimpinan transaksional yang yang memandu atau memotivasi para pengikutnya menuju ke sasaran yang ditetapkan dengan memperjelas persyaratan peran dan tugas. Dengan gaya ini, oleh Kepala MTsN Rukoh bersama guru dan walimurid, menfokuskan perhatiannya pada transaksi interpersonal antara pemimpin dengan karyawan yang melibatkan hubungan pertukaran. Pertukaran tersebut didasarkan pada kesepakatan mengenai klasifikasi sasaran, standar kerja, penugasan kerja, dan penghargaan yaitu dalam menggerakkan anggotanya dengan menawarkan imbalan/akibat terhadap setiap kontribusi yang diberikan oleh anggota kepada organisasi. Ada gaya kepemimpinan transf ormasional yang menginspirasi para peng ikut untuk melampaui kepentingan pribadi mereka dan mampu membawa dampak yang mendalam dan luar biasa pada pribalorong dan kelas unggul, di kelas 1 sampai 3. Menurut Zulkifli, putra tamatan SMAN Meureudu (Pijay), pemasangan CCTV di madrasah itu mungkin satu ‘model’ dalam menjawab tuntutan keadaan juga, yang mungkin belum ada di madrasah lain. Guru dan anak-anak didik di sekolah agama itu, diperkenalkan juga teknologi dan informasi sejak dini, termasuk CCTV itu. Proses belajar bagi anak didik juga ada yang ‘luar biasa’ dari madrasah lainnya, misalnya kerap melatih beragam cabang olah raga, seni, pidato bahasa Arab, ibadah praktis, dan tajyiz mayat. Sekarang sulit mencari generasi muda yang mampu melaksanakan fardhu kifayah, terutama melaksanakan hak mayat atas orang hidup. Maka kita wajibkan anak mampu melaksanakan itu,” papar juara I Inovasi Pembelajaran Matematika Provinsi (2006) dan Juara II lomba karya ilmiah tingkat kabupaten itu. Hasilnya, MTsN Rukoh yang ‘bertetangga’ dengan IAIN ARRaniry itu, pernah menjuarai aneka lomba, seperti MTQ, karya tulis, termasuk Porseni Banda Aceh (2010). [yakub]
di para pengikut. Ada gaya kepemimpinan transformasional yang sungguh-ungguh, yang sejati, karena kepemimpinan ini sungguh bekerja menuju sasaran pada tindakan mengarahkan organisasi kepada suatu tujuan yang tidak pernah diraih sebelumnya. Dan ada pula gaya kepemimpinan visioner yang mampu menciptakan dan mengartikulasikan visi yang realistis, kredibel, dan menarik mengenai massa depan organisasi atau unit organisasi yang tengah tumbuh dan membaik. Beberapa faktor dominan terhadap produktivitas kerja antara lain iklim kepemimpinan (leadership climate), gaya kepemimpinan (type of leader-ship), dan pemimpin (leaders). Nah, kami di MTsN Rukoh cenderung dengan gaya kepemimpinan kharismatik, transaksional, transformasional, dan visoner. Penerapan ketiga gaya tergantung situasional terhadap masalah yang ada di lapangan dan diterapkan kepala sekolah MTsN Rukoh, yang ramai juga anak didik dari Aceh Besar (Kecamatan Baitussalam, Kecamatan Darussalam, Kecamatan Krueng Barona Jaya dan sekitarnya). Dengin pilihan itu, secara bersamasama untuk mempengaruhi kinerja guru. Nanti akan termotivasi kerja guru dalam melaksanakan tugas atau bekerja, sehing-
gu selalu unggul, bukan dengan spirit yang tumpul. Juga akan meningkatnya disiplin guru dan karyawan dalam melaksanakan tugas seperti menyusun rencana pembelajaran, kehadiran ke sekolah, masuk dan keluar tepat waktu. Di samping akan meningkatkan prestasi siswa di bidang akademik maupun non akademik yang sangat signifikan. Serta akan meningkatnya guru untuk memanfaatkan perangkat TIK dalam melaksanakan proses pembelajaran seperti komputer, proyektor/LCD, dan internet. [yakub]
Prestasi MTsN Rukoh (2010-2012) • Juara Umum Pekan Olah Raga Dan Seni Tingkat MTs Sekota Banda Aceh Tahun 2010 (12 emas dari 17 cabang yang dilombakan) • Juara Umum Pekan Olah Raga Dan Seni Tingkat MTs Sekota Banda Aceh Tahun 2012 (18 emas dari 25 cabang yang dilombakan) • Juara I Rebana Tingkat Kota Banda Aceh tahun 2010 • Juara Karnaval I Muharram tahun 1431 H atau tahun 2010 • Juara I Cerdas Cermat Tingkat Provinsi tahun 2011 • Juara I Voly Putri Tingkat Provinsi tahun 2011 • Juara I Olimpiade Matematika Tingkat provinsi dan mewakili ke Bandung • tahun 2012 • Juara II Olimpiade Fisika Tingkat Provinsi • Juara I dan II Daur ulang sampah tahun 2011 • Juara I Ekspo tingkat MTs Tahun 2012 Santunan
Agustus 2012
55
CERPEN
diAry UmMi Rahmayanti
Fikri, Guru Matematika di SDIT Nurul Aceh Besar Lamtheun Kec. Darul Imarah, Kab
iku, bahkan untuk suam Cerita ini kupersem Inggris S.Pd, Guru Bahasa Muhammad Iqbal, ie AN Batee Kab. Pid yang bertugas di M
10 menit sudah, aku duduk di sofa yang lumayan empuk. Sambil baca buku yang kuambil di rak kecil pustaka mini. Tempat di mana aku belajar kursus bahasa Inggris. Meskipun begitu, aku tidak sendiri, ada beberapa teman sekelas kursusku yang juga ada di situ. Dengan aktivitas yang berbeda. Ada yang berdikusi info selebriti (gosip maksudnya), ber-hape, ber-sms ria, bernyanyi dari yang slow sandal swallow banget sampai yang ngerock mini agak serak-serak robek. Maklumlah, aku dan teman-temanku sedang menanti seorang laki-laki muda berkulit sawo hangus, berjenggot, suka tersenyum, periang dan lucu pastinya. Lakilaki yang usianya hanya terpaut empat tahun lebih tua dariku. Kami memaanggilnya Mister X. Begitu setianya kami menanti. Hanya karena niat dan keinginan yang kuat untuk bisa belajar bahasa Inggris. Minimal
56
Santunan
Agustus 2012
bisa speak English little-little. Meski hanya kata yes dan no, selain dari kata-kata itu. Seperti biasa, bahasa daerah merajalela. ”Ya…, it’s oke kalau speak English gadogadoe, the important is pede,” ucap Susi sambil manyun pada teman-teman. Kemudian mulai melanjutkan memamah makanan ringan yang dibeli seiring perjalanan menuju tempat kursus. Susi, temanku yang gemuk, sehat wal’afiat, menu makannya juga, Subhanallah…kiamat! “Yes, you are right Susi, no smoking!” sela Midi sambil menggeleng-gelengkan kepala ke kiri dan ke kanan. “Aduh Midi…apa maksudmu dengan no smoking itu?” Aku pun berbicara kesal dengan nada panjang, “Ngomong bahasa Inggris itu harus yang benar!” “Kamu Midi, mau kasi tau ma Susi kan kalau dia tu jangan banyak makan! Ya kan?”
tanya aku tegas. “Yup! Emang yang benar apa?” tanya Midi sewot. “No Parking! jawabku polos. Assalamu’alaikum..! Good afternoon my students! How are you today?” Mr. X muncul dari balik pintu sembari tersenyum. “Wa’alaikumsalam mister…good afternoon! We are fine,” spontan kami menjawab bagaikan penonton konser Justin Bieber sambil membalas senyum si mister. Luar biasa memang senyumannya. Kami, dan aku khususnya, tidak menyangka berjumpa dengan mister. Kelihatannya sih biasa aja, tapi penyampaian materi yang agak sedikit kocak buat kami berkesan dan semangat dalam belajar bahasa Inggris. Kelas Basic Conversation adalah kelas dasar di mana kami diajari bagaimana berbicara dalam bahasa Inggris yang sederhana. Meskipun perjumpaan hanya tiga kali dalam seminggu. Namuni kami merasa ada peningkatan dalam
bahasa Inggris kami. Hingga waktu berjalan, tak terasa tiga bulan lamanya. selesai sudah kursus satu paket Basic Conversation yang kami jalani. “Gimana ni? Apa kita lanjutkan lagi kursus kita?” tanya Susi sama teman-teman sekelasku. Semua diam terpaku, hening tak ada yang menjawab. “Kamu Rahmah? Gimana?” Tanya Susi padaku. “Aku lanjut…, mmm tapi…!” “Tapi apa Rahmah?” sela Midi penasaran,” mungkin kalian sependapat denganku! Bagaimana kalau kita semua lanjut tapi mentornya tetap Mister X!” jawab aku sambil tersenyum. “Ceeeee… ehm... ehm..”, Sindir Susi sambil melek. “Ada apa Rahmah dengan mister?” tanya Midi sewot. “Kalian tau kan, cara penyampaian mister mudah kita pahami, aku… aku merasa…!,” Merasa apa Rahmah…?” sela Susi. “Ih… kamu ni Susi, aku ke sini mau
belajar bahasa Inggris bukan mau tebar pesona” jawabku serius. “Terbukti kita lebih paham kan dengan sistem pengajaran Mister X!” lanjutku. “Oke, kita setuju!” sahut Susi disertai anggukan teman-teman yang lain tanda setuju. “Alhamdulillah…OK my friends, next class we will be better!” ucapku semangat. “Bukannya better itu mentega?” sela Midi berlagak polos. “Midi…itu butter!” jawab teman-teman sambil melotot ke arah Midi. “Ya deh…!” jawab Midi sambil merunduk. Kelas selanjutnya yang kami jalani adalah intermediate. Kelas ini tidak hanya focus pada percakapan saja tapi juga belajar grammar. Agak susah memang tapi aku dan temantemanku yakin bisa bila belajar dengan Mr. X. Tak ada yang special dengan diri Mr. X tapi ruh seorang pengajar itu hidup dalam dirinya sehingga kami suka dan lebih paham dengan materi yang disampaikan. Meski ada sedikit pesona tapi apalah bagi diri seorang Mr. X, mentorku. “Tapi si mister ganteng juga ya..!”gumam hatiku. “Lho… kenapa ya, tiba-tiba aku jadi terngiang si Mister?” tanya hatiku. “Mungkin ini fitrah tapi… entahlah, aku tak berani, takut hati ini kotor,” ucap hatiku. Tiba-tiba…. Rahmah… Rahmah…!”suara memanggil namaku dari arah belakang. “Ya…!” aku menoleh. Ternyata si Mister. “Kenapa kamu masih di sini Rahmah, teman-teman kan uda pada di kelas!” tanya mister. “Baik mister, ntar Rahmah nyusul,” jawabku sambil merunduk. Siapa sangka, peran utama dalam hatiku tiba-tiba benar-benar hadir di depanku. “Ya Allah… apa maksudnya ini…?” ungkap sayup hatiku. Waktu pun terus berjalan, kelas intermediate kami sudah sebulan. Seperti biasa, aku dan teman-temanku terus mengikuti, belajar dan terus belajar. Hari panas dan hujan, tak jadikan alasan untuk absen. Tapi, ada hal aneh yang terjadi padaku. Aku mulai kaku, banyak diamnya, terlena. Mungkin karena cerita hati tentang fitrah penyebab semua itu. “Rahmah...!” Aku mendengar seperti ada suara yang memanggilku, begitu dekat sekali dan aku mengenal suara itu. Aku pun menoleh. “Lho... Mister, tumben hari ini cepat datangnya?” tanyaku agak gemetaran dan malu. “Kebetulan aja hari ini saya datang cepat, kamu sendiri lebih cepetan, yang laen mana?” tanya mister. “Mungkin lagi di jalan, Mister” jawabku. “O ya Rahmah, boleh minta nomor hape?” tanya Mister. “Waduh… Mister nanya nomor hapeku! Ada apa ya?” berkata hatiku bingung dan
shock , tapi ‘ingin’ juga sih“ Boleh mister! Jawabku sambil tersenyum. “Dengan senang hati..!”, nyambung suara hatiku. Aku pun mulai mengejakan nomor hape-ku satu persatu pada mister. “Makasi Rahmah, entar kalu saya sms dibalas ya!” ucap Mister sambil tersenyum dan hendak berlalu. “Insya Allah Mister...!” jawabku malu. Saling tukar nomor hape, ternyata berbuntut panjang. Dengan media yang satu itulah, kami saling sms-an, curhat satu sama lain. Kadang-kadang jadwal sms-an tidak tentu, mesti mungkin fitrah itu telah hadir tapi kami coba menyangkal. Guna menjaga hati, kesimpulannya adalah teman biasa. Tapi jalinan ini tidak ada yang tau. Temanteman sekursusku juga tidak ada yang tau. Aku hanya melihat Mister tiga kali seminggu begitu juga nasib si Mister. Tak lebih dari itu. Mencoba menjaga hati lebih syar’i dan diridhai. Percakapan terjadi hanya lewat sms, percakapan kata-kata. Jarang pakai lisan, karena suara wanita adalah ‘aurat. Jadwal sms yang amburadul bikin aku heran sendiri. Bunyi sms masuk tidak menentu, mau maghrib, kadang-kadang mendekati buka puasa, isya, dekat-dekat juga dengan tahajjud, seratus menit setelah shubuh pas waktu dhuha, waktu istirahat kuliahan jam sebelasan kemudian dhuhur mendekati ashar. Terasa aneh memang, tapi kami jalani dengan harap dan doa, semoga fitrah ini benar-benar nyata dalam ikatan abadi, menikah. Tik… tik... tik, bunyi tetesen hujan menandakan matahari mulai tersenyum lagi. Aku duduk seorang diri, merasakan hembusan angin sejuk yang melewati jendela, seolah-olah sedang membelai wajahku. Sesekali aku melirik surat yang ada di tanganku, membacanya dan bibir ini kembali tersenyum, pipiku pun merona. Bagaikan nyata dan hidup setiap kata-kata yang tertuliskan. Surat yang kuterima dari si Mister, mentorku, pada waktu kami terpisah beberapa lama karena musibah tsunami yang melanda tanah kelahiranku. Ada cerita bahagia, ada pula cerita haru dan pilu. Tapi semua itu adalah yang terbaik yang telah telah tergaris yang diberikan sang khalik untuk makhluk semesta. “Hummm...” aku menyela napas panjang ketika pintu rumahku terdengar ketukan. “Assalamua’laikum Ummi…” salam terucap seiring senyuman dari seorang laki-laki dan seorang gadis berumur empat tahun. “Wa’alaikumsalam...” jawabku dengan balasan senyuman. Ternyata pahlawanku, suamiku tercinta Mister X beserta buah hatiku sudah pulang. Tak kusangka bila doaku terjawab sudah. “Semoga sunnatullah ini abadi,” doa hatiku selalu.[] Santunan
Agustus 2012
57
Keluarga Besar
Mengucapkan
Selamat Hari Raya
Idul Fitri 1 Syawal 1433 H
Minal Aidil Wal Faidzin Mohon Maaf Lahir & Bathin ttd Pimpinan
Percayakanrang
kebutuhan Ba Anda n a k a t i e C m a K a d a p ke Harga bersaing Kualitas dijamin Siap tepat waktu Bonus Iklan di koran&radio
Koran Majalah Tabloid Buku Poster Brosur Kalender Undangan Tiket
Kotak Makanan Kotak Tissue Sertifikat Stiker Kop Surat Leaflet Kartu Nama Map Folder Bag Paper
MEUSAREE-SAREE
W O R K I N G TO G E T H E R
caritas
CZECH REPUBLIC
Jl. Raya Lambaro Km.4,5 Tanjung Permai, Manyang PA Kec. Ingin Jaya Aceh Besar, Telp. (0651) 635544. Fax (0651) 637170 - Banda Aceh
KONTAK PERSON : - Elva (085228072947) - Maimun (08126965168) - Firdaus (0811685133) - Bahar (085260083328)
KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI ACEH