SUMBERDAYA ALAM WILAYAH PESISIR EDI RUDI
FMIPA UNIVERSITAS SYIAH KUALA
Ekosistem Hutan Mangrove komunitas vegetasi pantai tropis yang didominasi oleh beberapa spesies pohon mangrove yang mampu untuk tumbuh dan berkembang pada daerah pasang-surut pantai berlumpur. cukup aliran air dan terlindung dari gelombang besar dan arus pasang surut yang kuat.
33.0
A
30.0
air temperature oC
27.0 24.0
Jakarta, Indonesia (6o S)
21.0
o Büsum, Germany (55 N)
18.0 15.0 12.0 9.0 6.0 3.0 0.0
Jan 1
0
total daily PAR (µ mol photon m-2 s-1)
16000
Feb 2
Mar3 Apr 4 May 5 Jun
Jul 6
Aug 7
Sep 8
Oct9
Nov10Dec 11
B
14000
o Jakarta, Indonesia (6 S)
12000
o Büsum, Germany Buesum, Germany (55 N)
10000 8000 6000 4000 2000 0 0 60 Jan 20 Feb 40 Mar
80 Apr
100 140 160 200 220 280 Dec 300 320 340 360 May120 Jun Jul 180Aug Sep 240 Oct260Nov
12
EKOSISTEM BAKAU (MANGROVE) - EKOSISTEM KHAS TROPIS - EKOSISTEM DARATAN TAPI MAMPU HIDUP DALAM SALINITAS TINGGI - SEDIMEN LUMPUR - SUPPLY AIR TAWAR
Ekosistem yang didominasi pohon mangrove
ADA 89 JENIS MANGROVE DI INDONESIA -
35 JENIS POHON 5 JENIS TERNA 9 JENIS PERDU 9 JENIS LIANA 29 JENIS EPIFIT 2 JENIS PARASIT
JENIS POHON MANGROVE YANG DOMINAN -
Bakau (Rhizophora) Api-api (Avicennia) Pedada (Sonneratia) Tanjang (Bruguierra) Nyirih (Xilocarpus) Tengar (Ceriops) Kyai Buta (Exoecaria)
MANFAAT EKOLOGIS-EKONOMIS EKOSISTEM MANGROVE :
- TEMPAT MAIN, BERTELUR IKAN dll - HABITAT BIOTA LAUT - PELINDUNG PANTAI - PENJEBAK LUMPUR - PENGHASIL PUPUK - WISATA - KAYU (BAHAN BAKAR, BANGUNAN, DLL)
HASIL BAKAU/MANGROVE -
KAYU BAKAR ALKOHOL KAYU KONSTRUKSI PERIKANAN (KEPITING, UDANG, ULAR, KERANG) MAKANAN TERNAK, PUPUK BAHAN DASAR INDUSTRI KERTAS DAN OBAT SERAT SINTETIK
HASIL TAK LANGSUNG MANGROVE -
IKAN UDANG DAN KEPITING MOLUSKA LEBAH BURUNG ULAR MONYET REPTIL
Daur hidup
Biji berkecambah pada pohon
• PERGERAKAN AIR • SUBSTRAT • JUMLAH KECAMBAH
Masuk air
Terapung tegak lurus
FAKTOR PENTING :
mengeluarkan akar dan daun
Adaptasi Pohon Mangrove • terhadap kadar oksigen rendah (cakar ayam, penyangga)
Akar papan
Akar cakar ayam
• terhadap kadar garam tinggi (berdaun tebal dan kuat, ada jaringan penyimpan air, struktur stomata) • terhadap tanah labil (struktur akar yang sangat ekstensif dan jaringan horisontal) Akar tongkat
Akar lutut
Hewan hutan mangrove • Kelompok fauna daratan/terestrial yang umumnya menempati bagian atas pohon mangrove, terdiri atas: insekta, ular, primata, dan burung. • Kelompok fauna perairan/akuatik, terdiri atas dua tipe, yaitu: (a) yang hidup di kolom air, terutama berbagai jenis ikan, dan udang; (b) yang menempati substrat baik keras (akar dan batang pohon mangrove) maupun lunak (lumpur), terutama kepiting, kerang, dan berbagai jenis invertebrata lainnya).
ZONASI HUTAN MANGROVE • Daerah paling dekat dengan laut, substrat agak berpasir, sering ditumbuhi oleh Avicennia spp, pada zona ini sering berasosiasi dengan Sonneratia spp • Lebih ke arah darat, hutan mangrove umumnya didominasi oleh Rhizophora spp. Juga dijumpai Bruguiera spp dan Xylocarpus spp
• Zona berikutnya didominasi oleh Bruguiera spp. • Zona transisi antara hutan mangrove dan hutan daratan rendah biasanya ditumbuhi oleh Nypa fruticans, dan beberapa spesies palem lainnya
ANCAMAN TERHADAP MANGROVE : -
PENEBANGAN PERUBAHAN ALIRAN SUNGAI KONVERSI MENJADI PERUNTUKAN LAIN PEMBUANGAN LIMBAH CAIR PEMBUANGAN SAMPAH PADAT PENCEMARAN MINYAK PERTAMBANGAN REKLAMASI PENCEMARAN LIMBAH INDUSTRI PENCEMARAN LIMBAH PERTANIAN
PEMBIBITAN MANGROVE : - PENYIAPAN BIBIT : * BERASAL DARI LOKASI SETEMPAT * DISESUAIKAN DENGAN KONDISI TANAH * PERSEMAIAN DI LOKASI TANAM
- PENANAMAN : * MENANAM BUAH * PERSEMAIAN BIBIT
KAWASAN HIJAU BAKAU PADA KAWASAN TAMBAK Saluran Air Laut GREEN BELT M ANGROVE
300 m
GREEN BELT M ANGROVE
300 m
GREEN BELT NON- M ANGROVE
Petak Tambak
Petak Tambak
300 m GREEN BELT NON- M ANGROVE
Petak Tambak
Petak Tambak
Petak Tambak
Sung
ai
Petak Tambak
Laut
Saluran Air Tam bak
Petak Tambak
Petak Tambak
Petak Tambak
Petak Tambak
Petak Tambak
Petak Tambak
Petak Tambak
Petak Tambak
Petak Tambak
Petak Tambak
sempadan sungai mangrove
100 M 100 M
Petak Tambak
Petak Tambak sempadan sungai non-mangrove
Petak Tambak
Petak Tambak
Petak Tambak
Petak Tambak
100 M
100 M
Petak Tambak
Saluran Air Tawar Petak Tambak
Petak Tambak
Petal Percampuran Air Asin dan Tawar
Petak Tambak
Konservasi & Rehabilitasi Mangrove Pengembangan Silvo-fishery (Wanamina) Empang (20%) dan Mangrove (80 %)
Zona Penyangga
Mangrove
Mangrove
0,5 ha tambak
0,5 ha tambak
0,5 ha tambak
Mangrove Mangrove
Zona Penyangga
Sungai
Laut
Pola Wanamina Empang Parit
Konservasi & Rehabilitasi Mangrove Pola Wanamina Empang Parit Yang Disempurnakan
Konservasi & Rehabilitasi Mangrove Pola Wanamina Komplangan
PENGELOLAAN MANGROVE : - PERLINDUNGAN MANGROVE - REHABILITASI MANGROVE
PERLINDUNGAN MANGROVE : - PENETAPAN KAWASAN LINDUNG : GREEN BELT, SEMPADAN PANTAI DAN SUNGAI - PENETAPAN DG UU, KEPMEN, KEPPRES, DLL
PENGELOLAAN DAN PELESTARIAN MANGROVE 1. PERLINDUNGAN MANGROVE : HUTAN KONSERVASI - SABUK HIJAU SEPANJANG SUNGAI – PANTAI - SKB MENTAN – MENHUT NO.550, 1984 DAN NO.82, 1984 : 200 M. SE DEPHUT 507, 1990 : 200 PANTAI, 50 M SUNGAI KEPRES RI 32, 1990 : MIN 100 M DARI PASANG TERTINGGI KE ARAH DARAT 2. REHABILITASI MANGROVE : PELIBATAN MASYARAKAT
PENGELOLAAN DAN PELESTARIAN MANGROVE : 1. PENINGKATAN SDM MASYARAKAT : -
PELATIHAN PENGELOLAAN MANGROVE PENYULUHAN TTG PENTINGNYA MANGROVE PERIKANAN MANGROVE PELIBATAN LSM KETERBUKAAN DATA
2. PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT : - PRA (Participatory Rural Appraisal)
Mangrove di daerah Pemukiman
Mangrove di wilayah tambak