Sudirman Green Office
Green Architecture
BAB III TINJAUAN KHUSUS 3.1. Latar Belakang Pemilihan Tema Tema yang dipilih dalam proyek ini adalah Green Architecture, untuk mendukung rancangan Sudirman Green Office di Kawasan Sudirman. Adapun latar belakang pemilihan tema ini juga berkaitan dengan iklim negara Indonesia yang tropis, yang disebabkan Indonesia terletak digaris khatulistiwa. Dan adanya isu pemanasan global dan juga efek rumah kaca yang kian banyak dibicarakan orang dan semakin mengkhawatirkan keadaannya pada saat ini. Banyak sekali bangunan-bangunan modern di Jakarta yang tidak memperdulikan alam dan lingkungan sekitar. Maka dari itu Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo memutuskan untuk membuat peraturan yang mewajibkan bagi bangunan-bangunan di Jakarta agar membuat bangunan yang berkonsep Green Building dan ramah lingkungan yang mempunyai ruang terbuka dan area hijau.11 Maka dari itu dalam hal ini akan membahas mengenai Sudirman Green Office yang mengusung tema Green Architecture sebagai kendaraan yang akan digunakan untuk bisa mencapai tujuan dari permasalahan-permasalahan yang dijabarkan. 3.2. Pengertian Green Architecture Green Architecture adalah bukan suatu gaya, tren atau vernakular dan juga bukan hal yang baru. Ini adalah berhubungan dengan iklim, dengan geografis, dan dengan kebudayaan yang merupakan suatu cara yang tepat bagi arsitektur dan bangunan, menggabungkan yang terbaik keduanya teknologi baru dan lama. Pada intinya adalah prinsip menghormati dan merawat bumi.12
11
Republika Newsroom Kamis, 10 September 2009 pukul 15:01:00.
12
Andy Horn, A Manifesto for Green Architecture 6 Broad Principles for a Greener Approach to Architecture, South Africa, March, 1998. Pg.2
Muhammad Rosich | 41205010027
14
Sudirman Green Office
Green Architecture
3.3. Tinjauan Terhadap Green Architecture & Green Building Green Architecture atau arsitektur hijau pada dasarnya berupaya untuk membentuk suatu lingkungan yang lebih menyenangkan bagi pemakainya dan memberi nilai tambah bagi generasi masa depan yang akan menggunakannya. Fakta menunjukkan bahwa lingkungan binaan mempunyai dampak yang luas terhadap lingkungan alam, kesehatan manusia, dan ekonomi. Oleh karena itu dengan mengadopsi strategi green building, kita dapat memaksimalkan baik kinerja ekonomi maupun lingkungan. Metoda pembangunan green dapat diintegrasikan dengan bangunan pada berbagai tahap, dari mulai perancangan dan pembangunan, sampai kepada renovasi hingga kepada perobohan bangunan. Apabila strategi green building diintegrasikan pada tahap awal proyek, maka keuntungan penting akan didapat. Potensi keuntungan green building dapat meliputi :
Manfaat terhadap lingkungan - Meningkatkan dan melindungi ekosistem dan keanekaragaman hayati. - Meningkatkan kualitas air dan udara - Mengurangi limbah padat - Melestarikan sumber daya alam
Manfaat terhadap ekonomi: - Mengurangi biaya operasional - Meningkatkan nilai aset dan laba - Meningkatkan produktivitas dan kepuasan karyawan - Siklus-hidup mengoptimalkan kinerja ekonomi
Keuntungan terhadap kesehatan dan komunitas: - Meningkatkan kualitas udara, termal, dan akustik lingkungan - Meningkatkan kenyamanan dan kesehatan penghuni - Mengurangi tekanan pada infrastruktur lokal - Berperan terhadap keseluruhan kualitas hidup Di bawah ini adalah aspek-aspek yang berkenaan dengan prinsip Green
Building :
Muhammad Rosich | 41205010027
15
Sudirman Green Office
Green Architecture
3.3.1. Desain Surya Pasif Desain surya pasif adalah istilah yang digunakan mencakup berbagai strategi dan pilihan yang mengusung desain bangunan hemat energi dan meningkatkan
kenyamanan
penghuni.
Desain
surya
pasif
menyeimbangkan semua aspek dari penggunaan energi di gedung, diantaranya yaitu pencahayaan, pendinginan, pemanasan, dan ventilasi. Mencakup penggunaan dalam suatu konsep strategi hemat energi.13 Ide dasar dari desain surya pasif adalah untuk memungkinkan cahaya, panas, dan aliran udara ke dalam sebuah bangunan. Tujuannya adalah untuk mengendalikan masuknya sinar matahari dan udara mengalir ke dalam gedung pada saat yang tepat dan untuk menyimpan dan mendistribusikan panas dan udara dingin sehingga tersedia ketika diperlukan. Desain surya pasif menawarkan banyak manfaat bagi penghuni bangunan melalui berbagai sistemdiantaranya yaitu : 1. Pencahayaan Siang Hari Pencahayaan alami adalah praktek membawa cahaya ke sebuah interior gedung dan mendistribusikan dengan cara memberikan suatu kelebihan yang diinginkan dan penerangan dari sumber cahaya buatan yang lebih berkualitas. Hal ini akan mengurangi kebutuhan sumber cahaya listrik, sehingga mengurangi penggunaan listrik dan biaya
yang
terkait.
Studi
membuktikan
bahwa
menciptakan
pencahayaan alami sehat dan lingkungan kerja yang lebih merangsang daripada sistem pencahayaan buatan dan dapat meningkatkan produktivitas hingga 15%.14 Pencahayaan matahari siang hari juga memberikan perubahan dalam intensitas terang, warna, dan pandangan yang membantu 13
Passive Solar Industries Council (PSIC) and National Renewable Energi Laboratory (NREL), Designing Low Energi Buildings—Integrating Daylighting, Energi-Efficient Equipment, and Passive Solar Strategies (Washington, D.C.:Passive Solar Industries Council, n.d.), 10. 14 Joseph Romm and William Browning, Greening the Building and the Bottom Line: Increasing Productivity Through Energy-Efficient Design (Snowmass, Colo.: Rocky Mountain Institute, 1994).
Muhammad Rosich | 41205010027
16
Sudirman Green Office
Green Architecture
mendukung produktivitas pekerja. Survei telah menunjukkan bahwa 90% karyawan lebih memilih untuk bekerja di ruang dengan jendela dan melihat ke sisi luar.15 Dalam sebuah studi, 75% pekerja kantor dan pabrik menyatakan bahwa siang hari menyediakan kualitas iluminasi yang lebih baik daripada cahaya buatan.16 Pencahayaan alami secara signifikan dapat mengurangi konsumsi energi dan biaya operasional. Energi yang digunakan untuk pencahayaan pada bangunan dapat berkontribusi sebesar 40 - 50% dari total konsumsi energi. Selain itu, ditambah ruang beban pendinginan yang dihasilkan dari limbah panas yang dihasilkan oleh lampu dapat berjumlah 3 – 5% selama dari total penggunaan energi. Strategi pencahayaan alami dapat menyimpan 50 – 80% dari pencahayaan energi.17 Persamaan-persamaan untuk menentukan faktor pencahayaan alami Faktor pencahayaan alami siang hari ditentukan oleh persamaanpersamaan berikut ini 1) Keterangan : L = lebar lubang cahaya efektif. H = tinggi lubang cahaya efektif. D = jarak titik ukur ke lubang cahaya 2)
frl = (fl)p x Lrata-rata. ……………………. (2).
15
Belinda Collins, Windows and People. An anthology of daylighting studies and surveys. Advanced Design Research Group, Daylighting Research and Product Development—White Paper ( Andersen Windows, 1993). 17 Energy savings from daylighting are documented in numerous examples and studies including: E-Source, Lighting Technology Atlas, Rocky Mountain Institute, 1988. 16
Muhammad Rosich | 41205010027
17
Sudirman Green Office
Green Architecture
3) Keterangan : (fl)p
= faktor langit jika tidak ada penghalang.
Lrata-rata = perbandingan antara luminansi penghalang dengan luminansi rata-rata langit.
τkaca
= faktor transmisi cahaya dari kaca penutup lubang cahaya, besarnya tergantung pada jenis kaca yang nilainya dapat diperoleh dari catalog yang dikeluarkan oleh produsen kaca tersebut.
A
= luas seluruh permukaan dalam ruangan
R
= faktor refleksi rata-rata seluruh permukaan
W
= luas lubang cahaya.
Rcw
= faktor refleksi rata-rata dari langit-langit dan dinding bagian atas dimulai dari bidang yang melalui tengah-tengah lubang cahaya, tidak termasuk dinding dimana lubang cahaya terletak.
C
= konstanta yang besarnya tergantung dari sudut penghalang
Rfw
= faktor refleksi rata-rata lantai dan dinding bagian bawah dimulai dari bidang yang melalui tengahtengah lubang cahaya, tidak termasuk dinding dimana lubang cahaya terletak.
2. Sistem Pembungkus Bangunan Amplop bangunan, atau "kulit bangunan," terdiri dari bahan struktural dan sentuhan akhir yang melampirkan ruang, memisahkan dalam dari luar. Ini termasuk dinding, jendela, pintu, atap, dan lantai permukaan. Amplop bangunan harus menyeimbangkan persyaratan untuk ventilasi dan pencahayaan, sementara menyediakan panas dan perlindungan
kelembaban
sesuai
dengan
kondisi
iklim.
Desain amplop adalah faktor utama dalam menentukan jumlah energi Muhammad Rosich | 41205010027
18
Sudirman Green Office
Green Architecture
yang akan digunakan dalam operasi sebuah bangunan. Selain itu, secara keseluruhan dampak siklus lingkungan hidup dan biaya energi yang terkait dengan produksi dan transportasi bahan amplop yang berbeda sangat bervariasi. Hal – hal yang perlu diperhatikan diantaranya yaitu : 1. Bentuk dan Orientasi Bangunan
Pilih bentuk tapak bangunan dengan persyaratan untuk pencahayaan alami, pemanasan matahari dan pendinginan, dan fungsi.
Tapak dan orientasi bangunan yang dapat meminimalisir efek turbulensi angin.
2. Pintu, Jendela dan Bukaan Ukuran dan posisi pintu, jendela dan ventilasi dalam amplop bangunan harus dipertimbangkan dari pencahayaan alami, pemanasan dan strategi ventilasi. Bukaan dalam amplop bangunan selama cuaca panas difungsikan untuk mengurangi penetrasi sinar matahari langsung ke bagian dalam bangunan. Pilih yang tepat untuk kaca jendela, dimana posisi yang harus diletakkan.
3.3.2. Sistem Bangunan dan Kualitas Lingkungan Dalam Ruangan Merancang dan menginstal ramah lingkungan dan sistem hemat energi memiliki dampak jangka panjang pada biaya operasi yang efektif dari sebuah bangunan dan pada produktivitas penghuni bangunan. 1. HVAC, Elektrikal dan Sistem Plambing Jumlah energi yang digunakan setiap tahun oleh pemanas, ventilasi, dan pendingin ruangan (HVAC) biasanya berkisar 4060% dari keseluruhan konsumsi energi dalam sebuah bangunan, tergantung pada desain bangunan, penggunaan strategi energi terbarukan, iklim, fungsi bangunan, dan kondisi. Muhammad Rosich | 41205010027
19
Green Architecture
Sudirman Green Office Pedoman Desain HVAC :
Tentukan kriteria desain proyek.
Gunakan metode desain yang canggih.
Desain untuk bagian efisiensi beban.
Optimalkan sistem efisiensi.
Desain untuk fleksibilitas. Teknologi kantor, termasuk perangkat telekomunikasi,
komputer pribadi, jaringan, mesin fotokopi, printer, dan peralatan lain yang telah merevolusi di tempat kerja 10 tahun terakhir, membentuk pertumbuhan energi tercepat beban dalam bangunan.
Tim
manajemen
harus
menasihati
pengguna
bangunan, dampak energi yang efisien terhadap peralatan kantor. Peralatan terbaru menawarkan pengurangan energi lebih dari 75 %.18 Pertimbangan desain elektrikal : Tentukan hemat energi peralatan kantor. Tentukan peralatan hemat energi. Perhatikan tegangan sistem yang lebih tinggi. Memperbaiki faktor daya. Gunakan K-rated transformer. Ukuran konduktor dipastikan benar. Penggunaan air pada bangunan memiliki dua dampak : 1. Penggunaan air langsung. 2. Pengeluaran energi yang digunakan dalam memompa air, pemurnian, pengobatan, dan pemanasan. Bagian ini mempertimbangkan
penggunaan
aspek
energi
yang
18
Mark Ledbetter and Loretta A. Smith, “Guide to Energy-Efficient Office Equipment” (Washington, D.C):
Muhammad Rosich | 41205010027
20
Sudirman Green Office
Green Architecture
berhubungan dengan penggunaan air dalam bangunan, termasuk pompa dan pemanas air panas. 2. Kualitas Udara Dalam Ruangan Desain untuk meningkatkan kualitas udara dalam ruangan melibatkan empat prinsip yang saling terkait yang harus dilaksanakan
secara
keseluruhan:
pengendalian
sumber,
pengendalian ventilasi, pengendalian aktivitas penghuni, dan pemeliharaan gedung.19
Hal – hal yang harus diperhatikan dalam mengatur kualitas udara dalam ruangan diantaranya yaitu : Bahan-bahan konstruksi, perabot, dan peralatan. Pembungkus Bangunan. Sistem Ventilasi. Maintenance. Penghuni. 3. Akustik Akustik memiliki dampak signifikan pada keseluruhan kualitas lingkungan dalam ruangan, jumlah emisi atau polusi kebisingan dibuang ke luar bangunan. Latar belakang tingkat kebisingan, privasi, dan pemisahan antara jenis ruang tertentu
19
Steve M. Hayes, Ronald V. Gobbell, and Nicholas R. Ganick, Indoor Air Quality, Solutions and Strategies ( New York: McGraw-Hill, 1995).
Muhammad Rosich | 41205010027
21
Green Architecture
Sudirman Green Office
memiliki implikasi penting untuk membangun lingkungan kerja penghuni. Pertimbangan masalah perencanaan :20
Identifikasi zonasi mengenai kebisingan dan menentukan persyaratan proyek.
Tentukan dampak sistem bangunan yang diusulkan di daerah sekitarnya dan kondisi ambient. Meminimalkan atau mengurangi polusi suara yang dihasilkan oleh bangunan dengan menilai setiap noiseproducing. Pertimbangkan bagaimana tingkat kebisingan dari sumber eksternal
di
sekitar
gedung
akan
mempengaruhi
penghuninya. Kriteria kebisingan untuk tipe ruang kantor :21 Tipe Ruang Kantor
Tingkatan Kebisingan (%)
Studio
20 - 25
Ruang Direksi, Ruang Telekonferens
25 - 30
Ruang Konferensi
30 - 35
Ruang Privat Lobbi,
Toilet,
35 Koridor,
Ruang
Operasi
40
Komputer, Area Retail Gudang, Ruang Loker,
45
Dapur/Pantry, Laundry, Ruang Komputer
50
Garasi, Basement
60
20
American Society for Heating, Refrigerating, and Air-Conditioning Engineers, “Sound and Vibration,” chap. 7 in 1993 ASHRAE Handbook: Fundamentals (Atlanta: ASHRAE, 1993), 7.9. 21
Cyril M. Harris, Handbook of Acoustical Measurements and Noise Control (New York: McGraw-Hill, 1991), 2.15.
Muhammad Rosich | 41205010027
22
Sudirman Green Office
Green Architecture
3.3.3. Bahan dan Spesifikasi Prinsip Green Building :22 Dilihat dari pendekatan siklus-hidup, prinsip-prinsip dasar dan tujuan dari bangunan hijau adalah untuk: Meminimalkan konsumsi sumber daya alam (bahan dan energi) di seluruh bangunan total siklus hidup. Meminimalkan rilis pencemaran dan lingkungan di seluruh bangunan total siklus hidup. Melindungi ekologi (alam) lingkungan. Saldo dengan biaya kinerja lingkungan dan kinerja ekonomi.
Potensi Manfaat dari Green Building Proyek pembangunan hijau harus jelas dan terukur memiliki manfaat bagi berbagai pemangku kepentingan terlibat. Melindungi lingkungan tentunya merupakan salah satu manfaat utama. Semakin banyak bukti menunjukkan bahwa manfaat lain adalah mungkin dan bahwa ini dapat memberi insentif tambahan bagi "bangunan hijau," seperti: Mengurangi biaya-biaya siklus-hidup, termasuk: - Biaya pertama - Biaya operasional (energi, pemeliharaan, perbaikan) dan - Renovasi, pembongkaran, biaya pembuangan. Mengurangi risiko dan tanggung jawab (biaya dihindari). Menawarkan bangunan yang lebih baik, termasuk: - Efisiensi energi - Pemanfaatan pencahayaan - Peningkatan kenyamanan dan - Lingkungan ruang dalam sehat. Meningkatkan produktivitas penghuninya. Meningkatkan pemahaman dan kesadaran dari isu lingkungan hidup dan pertimbangan sebagai akibat dari pengalaman. 22
T.E. Graedel, B.R. Allenby, and P.R. Comrie, “Matrix Approach to Abridged Life-Cycle Assessment,”Environmental Technology 29, no. 3 (1995): 134A.
Muhammad Rosich | 41205010027
23
Sudirman Green Office
Green Architecture
Potensi identifikasi kesempatan bagi produk-produk baru, desain, dan pendekatan. Pilihan bahan dan spesifikasi yang akan digunakan :23 Gunakan lapisan baja aluminium, kayu, atau batu Gunakan pencahayaan alami versus listrik dari solusi Gunakan alternatif jendela kaca dan perawatan Desain pemanas, ventilasi, dan pendingin ruangan (HVAC) sistem Penggabungan perangkat hemat listrik, seperti penempatan sensor dan kontrol Cat seleksi dan Flooring pilihan (misalnya, marmer versus keramik, vinil, atau karpet).
3.4. Studi Banding 3.4.1. Fox & Fowle’s Conde Nast Building, New York Bangunan ini berada di kota New York, Amerika Serikat yang merupakan hasil perpaduan antara filosofi Times Square dengan kebutuhan para penyewa bangunan ini. Berbagai komposisi bangunan, baik maju mundurnya bidang dinding maupun pengolahan facade lainnya mencerminkan berbagai macam skala dan karakter dari bangunanbangunan yang ada di sekitarnya. Ketika bangunan sudah naik, rekabentuk massa bangunan, permukaan dan penandaan yang berskala besar menampilkan vitalitas
dari arah jalan dan berevolusi menuju puncak
komposisi yang sangat energetik. Semua sistem bangunan dan teknoogi konstruksi telah dievaluasi dampaknya terhadap kesehatan pemakai bangunan, sensitifitas terhadap lingkungan dan penghematan energi sehingga menjadikan proyek ini
betul-betul mengadopsi standar
23
G.A. Norris and H.E. Marshall, Multiattribute Decision Analysis Method for Evaluating Buildings and Building Systems NISTIR5663 (Gaithersburg, Md.: National Institute of Standards and Technology, 1995).
Muhammad Rosich | 41205010027
24
Sudirman Green Office
Green Architecture
konservasi, kualitas udara ruangan, sistem siklus, dan penggunaan proses pembuatan material yang berkualitas tinggi.
Gambar Bangunan Fox & Fowle's Condé Nast di New York.
Diantara konsep penting yang diterapkan adalah : - Penggunaan dinding kaca sekaligus dinding penyerap energi matahari (sel fotovoltaik) - Penggunaan bidang kaca jendela yang besar untuk memaksimalkan cahaya matahari - Analisis energi dalam bangunan menggunaan DOE-2 - Penggunaan material bangunan yang dapat didaur ulang - Sistem penyimpanan limbah yang dapat mendaur ulang - Pengambilan udara luar dari lantai 4 dan atap. Sistem-sistem lain dapat dilihat pada potongan prinsip bangunan tersebut berikut ini :
Muhammad Rosich | 41205010027
25
Sudirman Green Office
Green Architecture
Gambar Potongan prinsip Bangunan Fox & Fowle's Condé Nast di New York.
Muhammad Rosich | 41205010027
26
Sudirman Green Office
Green Architecture
3.4.2. Intiland Tower, Jakarta
INTILAND TOWER
t Intiland Tower
Lokasi
f
i
JI. Jend. Sudirman Kav. 32 Jakarta Pusat
Pengembangan Arsitek
Intiland Tower dirancang oleh arsitek dunia ternama, Paul Rudolph pada bulan April 1982 24 lantai Jumlah Lantai Luas Lantai tipikal rata-rata 1048 - 2000 m² Jumlah Ruang Parkir 470 mobil Toilet Tersedia untuk Pria, Wanita & Eksekutif di setiap lantai Lift Fiber Optic lines
: 5 Lift Penumpang, 1 Lift Eksekutif dan 1 Lift Servis
Sistem Keamanan
: CCTV, Sistem Keamanan 24 jam
Power Back Up
: 100% generator back up power
Sistem Pemadam
: Heat detectors, Sprinklers, Sound System, Fire Hydrants,
Kebakaran Akses
: Tersedia
Fire Alarm, Fire Extinguishers, Fire Staircases : Tersedia akses alternative untuk menghindari 3 in 1
Muhammad Rosich | 41205010027
27
Sudirman Green Office
Green Architecture
Fasilitas Bank & ATM Centre : Bank Mandiri, ATM Mandiri, BCA and BNI Kantor Tiket Penerbangan :Garuda & China Airlines : Bayu Buana & J Net Travel Agen Travel : liCe Wei" Chinese Restaurant Restoran : Urban Cafe Up market foodcourt Cafe : Excelso Cafe : Food Court Ml Kantin : M *One Minimarket : Trend Valas, Arta Biena Ventura & Interlingua Money Changers Fitness Centre : Vista Klinik : Medical & Dental Clinics Dll : Fotocopy outlet Telepon Umum & 'Wartel' Mini Ruang fungsi kantor pos (Musholla)
Syarat dan Ketentuan Sewa Biaya Pemesanan
: 3 (tiga) bulan sewa bruto. (Jumlah ini akan menjadi angsuran pertama)
Biaya Keamanan
: 3 (tiga) bulan sewa bruto, sepenuhnya dapat dikembalikan pada waktu berakhirnya masa sewa
Batas Sewa
: Minimal 3 (tiga) tahun.
Biaya Telepon
: Rp. 2,000,000/line, biaya instalasi dikembalikan sepenuhnya Rp. 725,000 /Iine
Muhammad Rosich | 41205010027
28
Sudirman Green Office
Green Architecture
1. IDENTIFIKASI BANGUNAN GEDUNG 1.1 Nama
Intiland Tower
1.2 Alamat
JI. Jend. Sudirman 32 Jakarta 10220
1.3 Pemilik
PT Inti land Development Tbk
1.4 Pengelola
PT Inti land Development Tbk (IHPM)
2. PERIODISASI BANGUNAN 2.1 Tahun Pembangunan
1984-1986
2.2 Tahun mulai Beroperasi
1987
2.3 Konsultan Perencana Struktur & Arsitektur
Paul Rudolph, USA
2.4 Developer I Pelaksana Pembangunan
Jung Woo & Permaja Surya
2.5 Konsultan Perencana M/E
BMP - Indonesia
2.6 Pelaksana Instalsi M/E
Berca Indonesia
3. KARAKTERISTIK BANGUNAN JENIS PERUNTUKAN BANGUNAN NO
URAIAN
Perkantora n
Apartemen
-
3.1
Jumlah Bangunan
1
3.2
Jumlah Lantai
24
3.3
Koefisien Lantai Bangunan
3.4
Koefisien Dasar Bangunan
3.5
Luas Tanah Blok Plan
8.600
3.6
Luas Lantai Basement
6.080
3.7
Jumlah Lantai Basement
3.8
Luas Lantai Typical (rata-rata)
3.9
Luas Bangunan Seluruh
3.10
Luas Bangunan Yang disewakan
3.11
Luas Bangunan Yang
3.12
Tinggi Bangunan dari Tanah
112
3.13
Tinggi Plapon rata-rata
310
3.14
Tinggi antara Lantai
400
1.300 46.028,22 27.625
ber-AC
31.299
Sarana
Pertemuan
Umum
-
-
-
-
-
1
Ruang
Satuan
Blok Lapis
M2 M2 Lapis M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2
Muhammad Rosich | 41205010027
29
Sudirman Green Office
3.15
Jumlah Lantai Parkir
Green Architecture
10
Lantai
3.16
Kapasitas Parkir Mobil
475
Kendar a an
3.17
Kapasitas Parkir Motor
300
Kendar a an
3.18 3.19
Luas Mushollah
103 380
M2
991
M2
Luas Kantin Karyawan
M
2
.
3.20
Luas Restoran
4.
DATA TEKNIS INSTALASI & PERLENGKAPAN BANGUNAN
4.1
SUMBER DAYA L1STRIK
4.1.1
Sumber Utama (PLN)
4.1.2
Sumber Cadangan (Genset)
3.000 KVA 11.000 KVA X 3 UNIT
4.1.3
Transformator Oaya (TM 20 KV)
4.000 KVA 12.000 KVA X 2 UNIT
4.1.4
Tenaga Battery Sistem Oarurat
6.000 AH 1110 V
4.2
2.855 KV A I 380 VOLT
INST ALASI TEGANGAN RENDAH
4.2.1
Jumlah Lampu Penerangan
9.672 Titik I 460.000 V A I 220 V
4.2.2
Jumlah Stop Kontak (Kotak Kontak)
2.856 Titik I 230.000 V A I 220 V
4.2.3
Jumlah Motor Listrik 1 Phase
< 15 UNIT 1220 VOLT
4.2.4
Jumlah Motor Listrik 3 Phase
145 UNIT 11.0720 VA 1380 VOLT
4.3
PENANGKAL PETIR
4.3.1
Jumlah Penangkal Petir
4.3.2
Jenis atau Type Penangkal Petir
4.4
PANEL LISTRIK
4.4.1
Panel Utama atau Panellnduk (MOB)
14 Cubicle (1.200 x 2.100 x 1.000)
4.4.2
Panel Cabang atau Panel Sub (SOB)
80 Panel (800 x 2.100 x 600)
4.5
AIR CONDITIONING (AC)
4.5.1
Central Chiller I Packed I Hermetic
4.5.2
Modell Type
4.5.3
Air Handling Unit (AHU)
4.5.4
Model Type
2 Buah Radioaktif I Non Radioaktif
3 Unit Kapasitas 3 x 450 TR CVGF 400 I Centrifugal
52 39 ED 17, 19, 13, 23
Muhammad Rosich | 41205010027
30
Sudirman Green Office
Green Architecture
4.5.5
Split Unit
48 Unit Kapasitas 10 x 5 PK
4.5.6
Modell Type (Single I Multy)
4.6
TRANSPORTASI DALAM GEDUNG
4.6.1
Lift Penumpang
8 Unit
4.6.2
Lift Barang I Lift Kebakaran
1 Unit
4.6.3
Gondola
3 Unit
4.7
AIR BERSIH
4.7.1
PDAM
4.7.2
Deep Well (Sumur Dalam)
4.7.3
Ground Tank Recervoir
1 Tangki
4.7.4
Roof Tank Recervoir
2 Tangki
4.7.5
Pompa Transfer
6 Unit
4.7.6
Pompa Booster
2 Unit
4.7.7
Pompa Submersible
4.8
AIR KOTOR
4.8.1
Instalasi Pengolah Air Limbah
4.8.2
Macerator
4.8.3
Air Blower
4.8.4
Pompa Flow
4.8.5
Pompa Effluent
4.8.6
Cholrinator
-
4.8.7
Fresh Fan
4 Unit
4.8.8
Exhaust Fan
5 Unit
4.8.9
Pompa Pit (Mushollah, Kantin, Air Hujan)
4 Unit
4.9
PEMADAM KEBAKARAN
4.9.1
FCA (Fire Central Alarm) Panel
1 Unit
4.9.2
APAR (Alat Pemadam Api Ringan)
168 bh
4.9.3
Head Sprinkler
4.9.4
Head Detector
252 bh
4.9.5
Smoke Detector
42 bh
Split, Casset, Ducting
1 Unit, Merk ACTARIS 1 Unit
-
Muhammad Rosich | 41205010027
31
Green Architecture
Sudirman Green Office
4.9.6
Break Glass atau Manual Station
24 bh
4.9.7
Landing Valve
2 Unit
4.9.8
Pilar Hydrant
4 Unit
4.9.9
Seamese Coupling
2 Unit
4.9.10
Fire Pump (Elektrik)
2 Unit
4.9.11
Fire Pump (Diesel Engine)
1 Unit
4.9.12
Jockey Pump
1 Unit
4.9.13
Box Hydrant & Hose Reel
4.9.14
Tangga Darurat
4.9.15
Pressure Fan
4.10
TELEKOMUNIKASI
4.10.1
Direct Lines Telepon (SST)
4.10.2
Kapasitas MDF (SST)
4.10.3
Kapasitas IDF setiap lantai (SST)
4.10.4
Fibre Optic Lines (SST)
4.10.5
Internet Provider (IP)
4.10.6
Seluler Provider I BTS
4.10.7
PA Sistem(Public Address System)
4.10.8
Handy Talky (HT)
1
4.10.9
Megaphone
2
4.11
SISTEM KEAMANAN
4.11.1
Metal Detector
7
4.11.2
Mirror Check Car
2
4.11.3
CCTV (Close Circuit Television Monitor)
4.11.4
Amano Patroll Sistem (Check Clock)
48
. ± 750 1.500 SST 60 SST
5 HP 5 BTS
-
72 Kamera + 4 DVR
t
Kesimpulan Studi mengenai Intiland Tower yaitu: -
Intiland Tower menggunakan system sewa perunit / perlantai. Namun secara keseluruhan lebih dominan menyewa dengan sistem sewa perunit. Unit sewa terkecil adalah 100 m².
-
Kekurangannya adalah banyak ruang-ruang yang terbuang atau tidak terpakai, hal ini dikarenakan bangunan tersebut memiliki bentuk layout yang digunakan sebagai ruang luar dan membentuk sudut sebagai area hijau. Muhammad Rosich | 41205010027
32
Sudirman Green Office -
Green Architecture
Kelebihannya adalah bangunan Intiland Tower ini khas dengan nuansa hijau disekeliling bangunan pada fasadnya. Dan juga bangunan tersebut tidak terasa panas pada siang hari, hal ini dikarenakan adanya pepohonan yang berada di sekeliling bangunan yang memberikan udara segar ketika di siang hari.
-
Material yang digunakan pada bangunan ini adalah finishing dinding menggunakan keramik di sekeliling bangunan dimaksudkan agar pancaran sinar matahari dapat dipantulkan dan tidak terserap sampai dinding ruang dalam. Dan juga menggunakan kaca jendela yang cukup besar yang dimaksudkan untuk menerima cahaya matahari secara optimal.
-
Dampak dari kelebihan dan kekurangan bangunan tersebut adalah hampir separuh dari luas total bangunan banyak ruang-ruang yang tidak terpakai / terbuang. Setidaknya apabila ruang-ruang tersebut bisa dimanfaatkan secara maksimal maka ruang tersebut dapat berfungsi sebagai ruang sewa yang bisa menghasilkan investasi (devisa). Hal tersebut akan lebih menguntungkan kepada pihak pemilik gedung dan pengelola gedung.
Muhammad Rosich | 41205010027
33