PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
STUDI TENTANG PROSES BELAJAR MENGAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA MATERI BILANGAN BULAT DI SMP KANISIUS KALASAN TAHUN AJARAN 2012 – 2013 KELAS VII
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika
OLEH : TRIA WAHYU ASTUTI HARYANTO NIM : 081414053
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
` STUDI TENTANG PROSES BELAJAR MENGAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA MATERI BILANGAN BULAT DI SMP KANISIUS KALASAN TAHUN AJARAN 2012 – 2013 KELAS VII
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika
OLEH : TRIA WAHYU ASTUTI HARYANTO NIM : 081414053
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERSEMBAHAN a good person is not a person who never made a mistake, but realized the mistake and want to correct it.
Skripsi ini kupersembahkan untuk : Almamaterku Sanata Dharma Mama, kakak, eyang uti dan eyang kakung tersayang Papa (+) dan pakdhe (+) Suami dan anakku tercinta Yang telah memberi dorongan, inspirasi dan semangat dalam penulisan skripsi ini.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
Pengalaman merupakan guru yang paling baik.
Tidak ada yang tidak mungkin terjadi selama kita mau berusaha dan berdoa.
Hidup adalah belajar, belajar bersyukur meski selalu berkekurangan, belajar memahami meski tidak sehati, belajar iklas meskipun tak rela, belajar sabar walaupun tak mampu, maka dari itu belajarlah terus untuk menjadi yang terbaik.
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK Tria Wahyu Astuti Haryanto (2013). Studi tentang Proses Belajar Mengajar Mata Pelajaran Matematika pada Materi Bilangan Bulat di SMP Kanisius Kalasan Tahun Ajaran 2011–2012. Skripsi. Yogyakarta : Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan proses belajar mengajar mata pelajaran matematika pada materi bilangan bulat di SMP Kanisius Kalasan, yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan kesulitan – kesulitan yang dialami dalam proses belajar mengajar. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Kanisius Kalasan dengan mengambil subjek penelitiaan yaitu guru pembimbing mata pelajaran matematika kelas VII dan objek penelitian yaitu proses kegiatan belajar mengajar mata pelajaran matematika pada materi bilangan bulat. Data dihimpun dengan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Dalam proses analisis data menggunakan analisis data diskriptif kualitatif. Hasil penelitian tentang proses belajar mengajar mata pelajaran matematika pada materi bilangan bulat di SMP Kanisius Kalasan menunjukkan bahwa : 1) Langkah permulaan kegiatan proses belajar mengajar dilaksanakan dan dimulai dengan identifikasi karakteristik dan kemampuan awal peserta didik, pemilihan metode pengajaran, pemilihan sarana dan penentuan alat evaluasi. 2) Kegiatan belajar mengajar dilakukan guru pembimbing dengan membuka pelajaran, menyampaikan materi, memberikan penguatan dan motivasi dan diakhiri dengan menutup kegiatan belajar mengajar. 3) Kegiatan belajar mengajar dievaluasi dengan menggunakan penilaian acuan patokan, dan pelaksanaannya dilakukan dengan tes, yaitu : tes formatif, tes per bab materi dan tes semester, adapun aspek yang dinilai adalah aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotor. 4) Adapun beberapa kesulitan dalam proses belajar mengajar adalah : a) Ketika mengerjakan soal pada bagian mengurutkan bilangan dari yang terbesar atau terkecil, peserta didik lupa memperhatikan tanda negatifnya. b) Para peserta didik masih mengalami kesulitan ketika dihadapkan dengan soal cerita atau aplikasi. c) Ketika melakukan operasi pangkat dan akar pangkat peserta didik masih mengalami sedikit kesulitan dalam menentukan hasil operasi. d) Beberapa peserta didik tidak memahami dengan benar arti pangkat, sehingga ketika menyelesaikan soal pangkat seperti ( -3 ) x ( -3 )3 = ..... atau 35 : 3 = .... peserta didik sudah bingung, peserta didik lupa jika pangkat tidak ditulis bearti bilangan tersebut berpangkat satu. Kata Kunci : proses belajar mengajar mata pelajaran matematika materi bilangan bulat di SMP, kesulitan dalam proses belajar mengajar.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT Tria Wahyu Astuti Haryanto (2013). A Studi on The Process of Teaching and Learning Math Subject on The Topic of Integers in SMP Kanisius Kalasan School Year 2011-2012 Class VII. Thesis. Yogyakarta: Mathematics Education Study Program of the Faculty of teacher training and education science, Sanata Dharma University. This research aims to know the extent to which the implementation of the process of teaching and learning mathematics subjects in the matter of integers in SMP Kanisius Kalasan, which includes planning, implementation, evaluation and the difficulty–the difficulties experienced in the teaching and learning process. This research was carried out in the SMP Kanisius Kalasan by taking the subject penelitiaan the teachers supervising the subjects mathematics Class VII and the object of research is the process of teaching and learning activities of the subjects of mathematics content integers. Data compiled by the method of interview, observation and documentation. In the process of data analysis using qualitative data analysis diskriptif. The results of research on teaching and learning of mathematical subjects in the matter of integers in SMP Kanisius Kalasan indicates that: 1) Step the beginning of activities of the teaching and learning process is implemented and begins with the identification of the characteristics and capabilities of early learners, the selection of teaching methods, selection of means and determination of evaluation tools. 2) teaching and learning activities carried out by opening the supervising teacher lessons, deliver materials, providing reinforcement and motivation and ends with closing the teaching and learning activities. 3) teaching and learning activities are evaluated by using the assessment reference benchmark, and its implementation was done with the test, i.e.: a formative test, tests per chapter material and a test of the semester, as for the aspects assessed were cognitive aspect, affective aspect and psychomotor aspect. . 4) as for some of the difficulties in the process of teaching and learning are: a) When working on the problem on the sorts of numbers from the largest or smallest, students forget to pay attention to its negative sign. b) learners still encounter difficulties when faced with the question of the story or the application. c) When performing the rank and rank roots learners still encounter little difficulty in determining the results of operations. d) some learners do not understand correctly the meaning of the rank, so that when resolving a matter of rank as (-3) x (3)3 = . .... or. 35: 3 = .... confused learners, learners have been forgotten if the rank is not written means the number one ranking. Keywords: teaching and learning of subjects in mathematics integer material in junior high school, the difficulty in teaching and learning.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Studi tentang proses belajar mengajar mata pelajaran matematika pada materi bilangan bulat di SMP Kanisius Kalasan tahun ajaran 2012-2013 kelas VII” . Skripsi ini disusun untuk memenuh salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan program studi pendidikan matematika di Universitas Sanata Dharma. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skipsi ini tidak akan tersusun dengan baik tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2. Bapak Drs. Aufridus Atmadi, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sanata Dharma. 3. Bapak Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 4. Bapak Drs. A. Sardjana, M. Pd selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan
waktu
dalam
memberikan
bimbingan,
dukungan
dan
mengarahkan penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. 5. Seluruh dosen JPMIPA Universitas Sanata Dharma, terimakasih atas bimbingan dan ilmu yang telah diberikan kepada saya.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Bapak Yusup Indrianto P. S.Pd selaku kepala sekolah SMP Kanisius Kalasan yang sudah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian di SMP Kanisius Kalasan. 7. Ibu Agustina Kurnia S.Pd selaku guru pengampu kelas VII SMP Kanisius Kalasan yang sudah memberikan kesempatan dan berbagi pengalaman kepada penulis dalam melakukan penelitian ini hingga selesai dengan baik. 8. Seluruh staf Sekretariat JPMIPA dan staf Perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang telah membantu kelancaran proses belajar penulis selama ini. 9. Mama, kakak, eyang uti, eyang kakung, suami dan anakku yang telah memberikan semangat dan dukungan dalam penyusunan skipsi ini. 10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang secara langsung maupun tidak langsung memberikan bantuan dan dorongan kepada penulis dalam penyusunan skipsi ini. Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu segala saran dan kritik sangat diharapkan demi perbaikan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini berguna bagi semua pihak yang memerlukannya.
Yogyakarta, 30 Januari 2013
Penulis
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................ iv HALAMAN MOTTO ................................................................................................. v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................................................... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .................................................................. vii ABSTRAK................................................................................................................ viii ABSTRACT................................................................................................................. ix KATA PENGANTAR ................................................................................................. x DAFTAR ISI ............................................................................................................. xii DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xvi BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1 A. Latar Belakang Masalah .................................................................................... 1 B. Identifikasi Masalah .......................................................................................... 3 C. Pembatasan Masalah ......................................................................................... 4 D. Rumusan Masalah ............................................................................................. 4 E. Batasan Istilah ................................................................................................... 5 F. Tujuan Penelitian....................................................................................................6 G. Kegunaan Penelitian..............................................................................................7
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II KAJIAN PUSTAKA ...................................................................................... 8 A. Kajian Teori ...................................................................................................... 8 1. Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar a. Tahap Perencanaan Pengajaran................................................................9 b. Tahap Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar...........................................13 c. Tahap Evaluasi Kegiatan Belajar Mengajar.............................................19 B. Materi Pelajaran .............................................................................................. 24 C. Kerangka Pikir .....................................................................................................33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................... 35 A. Jenis Penelitian ................................................................................................ 35 B. Tempat Penelitian ............................................................................................ 35 C. Subjek dan Objek Penelitian ............................................................................ 36 D. Metode Pengumpulan Data .............................................................................. 36 E. Instrumen Pengumpulan Data..............................................................................38 F. Teknik Analisa Data……….................................................................................39 G. Teknik Pengumpulan Data..................................................................................40 1. Kredibilitas ( Validitas Internal)......................................................................40 2. Transferabilitas (Validitas Eksternal ).............................................................42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................................44 A. Hasil Penelitian ............................................................................................... 44
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Perencanaan Proses Belajar Mengajar.............................................................45 2. Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar.............................................................52 3. Evaluasi Proses Belajar Mengajar...................................................................57 4. Hambatan-hambatan Proses Belajar Mengajar................................................61
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN........................................................................63 A. Kesimpulan ..................................................................................................... 63 B. Saran ............................................................................................................... 64 Daftar Pustaka ............................................................................................................ 67 Lampiran .................................................................................................................... 68
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Dalam pembukaan Undang-undang Dasar 1945 tercantum dengan jelas cita-cita bangsa Indonesia yaitu akan memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, cita-cita bangsa Indonesia tersebut sekaligus merupakan tujuan nasional bangsa. Untuk mencapai tujuan nasional tersebut diselenggarakan kegiatan pembangunan yang menyeluruh, terarah dan terpadu. Penyelenggaraan upaya tersebut diselenggarakan karena merupakan tekad bangsa Indonesia untuk mewujudkan kesejahteraan umum. Sangatlah tepat jika pemerintah dan masyarakat mempunyai kewajiban untuk melaksanakan dan mewujudkan tekad tersebut. Pembangunan pada bidang pendidikan sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum diarahkan untuk mempertinggi derajat pendidikan yang besar artinya dalam mendukung pembangunan sebagai sumber daya manusia Indonesia dan sebagai modal bagi pelaksanaan pembangunan nasional. SMP Kanisius Kalasan merupakan salah satu SMP Swasta di Yogyakarta yang bergerak di bidang pendidikan. SMP ini terletak di jalan Jogja-Solo km 13, tepat di samping Gereja Katholik Marganingsih Kalasan.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
Melihat kenyataan pada saat ini bahwa pendidikan di Indonesia masih agak tertinggal dengan negara-negara maju lainnya hal ini dikarenakan beban mata pelajaran yang dibebankan ke peserta didik sangat banyak. Peserta didik harus mempelajari banyak mata pelajaran dan moereka lebih cenderung menyelesaikan soal dengan cara menghafal tidak menyelesaikan suatu masalah dengan pengetahuan mereka. Cara pemikiran peserta didik dalam menyelesaikan setiap soal yang mereka temukan tidak lepas dari didikan guru. Seperti mata pelajaran matematika yang menekannya banyak aspek logika dan penalaran dalam menyelesaikannya, peserta didik tidak harus menghafal semua rumus yang ada. Dengan logika dan penalaran yang mereka dapat sebelumnya mereka dapat menyelesaikan. Hal ini dikarena matematika merupakan ilmu yang hirarki atau saling berhubungan tidak bisa suatu materi berdiri sendiri, karena suatu materi pasti mempunyai materi prasyarat. Kemampuan peserta didik untuk dapat mengembangkan logika dan penalarannya bergantung pada proses belajar mengajar yang terarah dan teratur. Dalam proses belajar mengajar, kegiatan belajar dan mengajar merupakan dua kegiatan yang saling berkaitan. Belajar merupakan kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta didik sebagai subyek yang memerlukan materi belajar, sedangkan mengajar merupakan kegiatan guru sebagai pengajar atau penyampai informasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
agar siswa dapat belajar dengan baik, oleh sebab itu belajar mengajar merupakan suatu interaksi antara perserta didik dan guru dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran. Hasil yang dapat dilihat dalam jangka dekat adalah ada tidaknya perubahan yang diharapkan terjadi pada perilaku dan pribadi peserta didik. Berdasarkan asumsi
di
atas,
bagaimana
halnya
dengan
pelaksanaan proses belajar mengajar mata pelajaran matematika materi bilangan bulat di SMP Kanisius Kalasan tahun pelajaran 2010-2013 kelas VII ? Peneliti ingin menjawab hal tersebut, fokus penelitian ini adalah ingin mengetahui perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi proses belajar mengajar, serta kesulitan-kesulitan yang dihadapi selama proses belajar mengajar berlangsung.
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan pada uraian latar belakang peneliti di atas, maka dapat diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut : 1. Bahwa pendidikan di Indonesia dirasa masih jauh tertinggal dibandingkan dengan negara-negara maju. 2. Banyaknya kesulitan-kesulitan yang dialami para pengajar mata pelajaran matematika dalam perencanaan mengajar dan dalam memilih sumber belajar atau media..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
3. Kurangnya alat peraga atau media yang relevan dengan materimateri pelajaran matematika yang akan diberikan dalam proses belajar mengajar. 4. Kurangnya diskusi antara para pengajar dalam mengatasi masalahmasalah yang terjadi dalam proses belajar mengajar.
C. Pembatasan Masalah Berdasarkan masalah yang teridentifikasi tersebut tidak semua masalah akan dibahas mengingat keterbatasan kemampuan peneliti, oleh karena itu peneliti membatasi permasalahan yaitu tentang : ”
Pelaksanaan
proses
belajar
mengajar
mata
pelajaran
matematika materi bilangan bulat di SMP Kanisius Kalasan tahun ajaran 2012-2013 kelas VII ”
D. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini, peneliti merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana perencanaan yang dirumuskan dalam belajar mengajar mata pelajaran matematika pada materi bilangan bulat ? 2. Bagaimana
pelaksanaan
belajar
mengajar
mata
pelajaran
matematika pada materi bilangan bulat ? 3. Bagaimana pelaksanaan evaluasi kegiatan belajar mengajar mata pelajaran matematika pada materi bilangan bulat ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
4. Kesulitan-kesulitan apa yang dihadapi dalam pelaksanaan proses belajar mengajar mata pelajaran matematika pada materi bilangan bulat ?
E. Batasan Istilah Agar tidak terjadi kesalahpahaman, penyimpangan, penafsiran yang tidak tepat dan agar dapat mencapai tujuan penelitian, maka masalah penelitian dibatasi pada hal-hal berikut : 1. Studi Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan studi adalah mempelajari tentang sesuatu hal guna memperoleh pengetahuan atau informasi yang diinginkan. 2. Belajar Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan belajar adalah kegiatan yang harus dilakukan peserta didik sebagai subyek yang memerlukan materi belajar. 3. Mengajar Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan mengajar adalah kegiatan guru sebagai pengajar atau penyampai informasi dari persiapan, pelaksanaan dan evaluasi pada proses belajar mengajar agar peserta didik dapat belajar dengan baik. 4. Proses belajar mengajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan proses belajar mengajar adalah suatu interaksi antara peserta didik dengan guru dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Berdasarkan batasan istilah di atas, maka arti judul dari studi tentang proses belajar mengajar mata pelajaran matematika
pada
materi bilangan bulat di SMP Kanisius Kalasan adalah ingin mengetahui tentang perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pada proses belajar mengajar sehingga dapat menciptakan hubungan interaksi yang baik antara guru dan peserta, selain itu juga untuk mengetahui kesulitan-kesulitan apa saja yang dihadapi oleh peserta didik maupun guru ketika melaksanakan proses belajar mengajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
F. Tujuan Penelitian Secara umum yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sejauh mana pelaksanaan proses pembelajaran mata pelajaran Matematika di SMP Kanisius Kalasan tahun pelajaran 2012-2013 kelas VIII. Sedangkan secara khusus bertujuan untuk : 1. Mengetahui pertencanaan proses belajar mengajar mata pelajaran matematika pada materi bilangan bulat. 2. Mengetahui pelaksanaan proses belajar matematika pada materi bilangan bulat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
3. Mengetahui pelaksanaan evaluasi kegiatan belajar mengajar mata pelajaran matematika pada materi bilangan bulat. 4. Mengetahui kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam pelaksanaan proses belajar mengajar mata pelajaran matematika pada materi bilangan bulat.
G. Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai berikut : 1. Dalam penelitian ini diharapkan dapat mengungkap kekurangan atau kelebihan pendekatan belajar mengajar mata pelajaran matematika pada materi bilangan bulat di SMP Kanisius sehingga dapat memberikan umpan balik yang berguna dalam perbaikan proses belajar mengajar kedepannya. 2. Diharapkan hasil penelitian ini dapat untuk pertimbangan pengembangan ilmu pendidikan khususnya pada mata pelajaran matematika. 3. Dapat
menunjang
program
pemerintah
dalam
rangka
mensukseskan pembangunan khususnya dibidang ilmu pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori Dalam kajian pustaka ini dikemukakan beberapa teori yang dapat menunjang pada masalah yang sedang diteliti dengan judul ” Studi Tentang Proses Belajar Mengajar Mata Pelajaran Matematika Pada Materi Bilngan Bulat di SMP Kanisius Kalasan Tahun Ajaran 2012-2013 kelas VII ” 1. Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar Bidang pendidikan khususnya dalam pelaksanaan proses belajar mengajar pada umumnya terdiri dari tiga tahap yaitu tahap sebelum terjadinya pengajaran, saat terjadinya pengajaran dan setelah terjadinya pengajaran, hal ini sesuai yang dikemukakan oleh JJ Hasibuan. Perincian dari ketiga tahap dalam proses belajar mengajar adalah sebagai berikut : a. Tahap sebelum pengajaran, dalam tahap ini pengajar menyusun : 1 ) Program tahunan pelaksanaan kurikulum 2 ) Program semester pelaksanaan kurikulum 3 ) Program satuan pelajaran 4 ) Rencana program pengajaran b. Tahap saat terjadinya pengajaran, dalam tahap ini guru berinteraksi langsung dengan peserta didik, peserta didik dengan peserta didik atau peserta didik secara individual.
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
c. Tahap sesudah pengajaran, tahap ini dilakukan setelah pertemuan tatap muka dengan peserta didik yang meliputi : 1 ) Penilaian pekerjaan siswa. 2 ) Membuat perencanaan untuk berikutnya. 3 ) Menilai kembali kegiatan belajar mengajar yang telah berlangsung. Dari uraian di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa kegiatan belajar mengajar dapat dikelompokkan kedalam tiga tahap, yaitu : (1) tahap perencanaan pengajaran (2) tahap pelaksanaan pengajaran (3) tahap evaluasi kegiatan belajar mengajar. a. Tahap Perencanaan Pengajaran Perencanaan pengajaran adalah suatu proses analisa dari kebutuhan dan tujuan belajar, mengembangkan materi, kegiatan belajar mengajar, kegiatan penilaian hasil belajar peserta didik, mencoba merevisi penilaian peserta didik. Hal ini sesuai yang dikemukakan oleh A.Rohani dan Achmadi (1990:33). Berdasarkan pendapat tersebut maka pengertian perencanaan pengajaran adalah pemikiran tentang pengetrapan prinsipprinsip umum mengajar di dalam pelaksanaan tugas mengajar, dalam suatu interaksi pengajaran yang meliputi identifikasi karakteristik dan kemampuan awal peserta didik, pemilihan bahan metode pengajaran, pemilihan sarana pengajaran dan strategi evaluasi. 1) Identifikasi karakteristik dan kemampuan awal peserta didik Karakteristik dan kemampuan awal adalah pengetahuan dan ketrampilan yang relevan termasuk di dalamnya latar belakang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
informasi karakteristik awal peserta didik pada saat akan mengikuti suatu proses mata pelajaran ( Abdul Gafur, 1981 : 59 ). Tujuan mengetahui karakteristik dan kemampuan awal peserta didik adalah untuk mengukur apakah peserta didik akan mampu mencapai tujuan belajar atau tidak, sampai dimana minat peserta dididk terhadap mata ajaran yang akan dipelajari (Mudhofir, 1986 : 101). Dalam menganalisis karakteristik awal terbagi menjadi tiga yaitu: a) Karakteristik atau keadaan yang berkenan dengan kemampuan awal “ prerequisite skill “ seperti kemampuan intelektual dan kemampuan berfikir. b) Karakteristik yang berhubungan dengan latar belakang dan status sosial budaya. c) Karakteristik yang berhubungan dengan perbedaan-perbedaan kepribadian, seperti : sikap, perasaan, minat dan sebagainya (Abdul Gafur, 1981 : 58). Untuk mengetahui karakteristik dan kemampuan awal, ada beberapa teknik yang dapat dilakukan menurut Abdul Gafur ( 1981 : 62 ), adalah sebagai berikut : 1. Menggunakan catatan atau dokumen yang tersedia seperti STTB, test IQ dan test masuk. 2. Menggunakan test awal atau test pra syarat. 3. Mengadakan konsultasi individu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
4. Menyampaikan angket.
2) Pemilihan Metode Mengajar Metode mengajar adalah kesatuan langkah kerja yang dikembangkan oleh guru berdasarkan pertimbangan rasional tertentu, masing-masing jenisnya bercorak khas dan semuannya berguna untuk mencapai tujuan pengajaran (Hadari Nawawi, 1985 : 123 ). Dasar pemikiran mengajar menurut Abu Ahmadi dan Ahmad Rohani tediri dari lima hal yaitu : (1) Relevansi dengan tujuan, (2) Relevansi dengan rohani, (3) Relevansi dengan kemampuan mengajar, (4) Relevansi dengan keadaan peserta didik, (5) Relevansi dengan situasi proses belajar mengajar (1990 : 11). Banyak
macam
metode
pengajaran,
masing–masing
mempunyai kelebihan dan kekurangan. Ketepatan metode pengajaran adalah jika metode tersebut dapat mendukung dan didukung oleh faktor–faktor proses belajar mengajar. Adapun macam metode menurut J.J Hasibuan (1986 : 13-31) sebagai berikut : (1) Metode ceramah, (2) Metode tanya jawab, (3) Metode diskusi, (4) Metode kerja kelompok, (5) Metode pemberian tugas belajar (6) Metode simulasi, (7) Metode demonstrasi. 3) Pemilihan Sarana Pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
Sarana pendidikan adalah segala sesuatu yanga dapat digunakan pengajar dalam usahanya untuk mencapai tujuuan pendidikan yang telah di rumuskan ( Suryobroto 1982 : 29 ). Sarana pendidikan merupakan sarana penunjang bagi proses belajar. Sarana pendidikan dapat memperlancar proses belajar mengajar dan akan dapat mencapai tujuan belajar mengajar secara efektif dan efisien jika sarana yang ada tersebut dilakukan pemilihan yangt sesuai dengan kebutuhan. Dasar pemilihan menurut sarana pendidikan menurut Abdul Gafur (1998 : 111) terdiri dari ; (1) Tujuan, (2) Materi, (3) Karakteristik sarana, (4) Kemampuan peserta didik dan (5) biaya. Sementara Suhasini Arikunto (1983 : 199) menyatakan dasar pemilihan sarana pendidikan terdiri dari : (1) Kondisi, kemampuan dan minat peserta didik, (2) tersedianya fasilitas, (3) Alokasi waktu. Dari kedua pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa dasar pemilihan saranan pendidikan adalah : 1. Tujuan 2. Materi 3. Kemampuan dan minat peserta didik 4. Alokasi waktu 3 ) Strategi Evaluasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
Evaluasi merupakan bagian penting dalam proses belajar mengajar karena dengan evaluasi dapat ditentukan tingkat keberhasilan suatu program, sekaligus juga dapat diukur hasil–hasil yang dicapai. Amtembun memberikan pengertian evaluasi mata pelajaran adalah penilaian terhadap mata pelajran yang diajarkan kepada siswa apakah mata pelajaran tersebut dikuasai atau tidak ( 1974 : 171 ). Untuk dapat mencapai evaluasi mata pelajaran secara efektif dan efisien, maka pada evaluasi mata pelajaran matematika materi Bilangan Bulat perlu diadakan perencanaan, yaitu menentukan strategi evaluasi yang tepat. Menurut C.L Pasaribu ( 1983 : 137 ) dalam menentukan strategi evaluasi yang dilakukan selama proses belajar mengajar, meliputi : 1. Tujuan evaluasi 2. Segi–segi yang akan dinilai, aspek–aspek pengetahuan dan keterampilan siswa. 3. Alat penilaian dan pelaksanaan penilaian. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa dengan menyusun strategi evaluasi yang tepat akan dapat mencapai evaluasi yang efektif dan efisien.
b. Tahap Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar Pelaksanaan proses belajar mengajar adalah interaksi antara guru dengan peserta didik, peserta didik dengan peserta didik dalam rangka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
menyampaikan bahan ajaran kepada peserta didik untuk mencapai tujuan belajar mengajar ( J.J Hasibuan 1986 : 39 ). Sehubungan dengan pelaksanaan proses belajar mengajar, berikut akan dibahas satu persatu tentang membuka kegiatan belajar mengajar, menyampaikan materi mata pelajaran, memberikan penguatan, memberi motivasi dan menutup kegiatan belajar mengajar. 1) Membuka kegiatan belajar mengajar Membuka kegiatan belajar mengajar adalah usaha pengajar menciptakan kondisi awal agar mental dan perhatian peserta didik terpusat pada apa yang akan dipelajari, sehingga akan memberikan efek positif terhadap kegiatan belajar mengajar (J.J Hasibuan, 1993:73). Lebih lanjut Sasmanta ( 1992 : 28 ) menyatakan usaha pengajar dalam membuka mata pelajaran dapat mengemukakan tujuan yang akan dicapai, menarik perhatian siswa, memberi acuan, membuat kaitan antara materi pelajaran yang telah dikuasai dengan materi yang akan dipelajari. Dari uaraian tersebut maka yang dilakukan dalam membuka kegiatan belajar mengajar adalah dengan mengemukakan tujuan yang hendak dicapai dalam pertemuan belajar mengajar, menarik perhatian peserta didik, memberi motivasi, memberi acuan dan membuat kaitan antara materi pelajaran yang telah dikuasai peserta didik dengan materi yang akan dipelajari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
2) Menyampaikan materi mata pelajaran. Menyampaikan informasi berupa pemberian penjelasan tentang materi mata pelajaran merupakan salah satu aspek yang penting dari kegiatan pengajar dalam berinteraksi dengan peserta didik. Uzer Usman ( 1990 : 28 ) menyatakan menyampaikan materi mata pelajaran adalah penyajian informasi secara lisan yang diorganisasi secara sistematis untuk menunjukan hubungan anatara yang satu dengan yang lainnya. Misalnya : antara sebab dan akibat, definisi dengan contoh atau sesuatu yang belum diketahui. Dengan demikian yang dimaksud dengtan menyampaikan materi mata pelajaran adalah menyampaikan informasi tentang materi pelajaran
yang
telah
diorganisasi
secara
sistematis
sehingga
memindahkan peserta didik untuk menerima materi mata pelajaran yang disampaikan. 3) Memberikan penguatan Penguatan adalah respon terhadap tingkah laku peserta didik yang bertujuan untuk memberikan informasi kepada peserta didik agar dapat meningkatkan kembalinya tingkah laku (A. Sasmana 1992:46). Jenis penguatan menurut Uzer Usman ( 1990 : 75 ) terdiri dari : (1) Penguatan verbal, (2) Penguatan non verbal, (3) Penguatan bagi kegiatan yang menyenangkan, (4) Penguatan berupa simbol atau tanda. Sedangkan menurut J.J Hasibuan, jenis-jenis penguatan meliputi : 1. Penguatan verbal ( kalimat atau kata )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
2. Penguatan gestural ( mimik, gerakan wajah atau badan ) 3. Penguatan dengan cara mendekati ( mendekati siswa untuk menyatakan perhatian pengajar terhadap tingkah laku atau penampilan siswa ) 4. Penguatan dengan sentuhan ( menepuk pundak, menjabat tangan ) 5. Penguatan dengan memberikan kegiatan ( salah satu siswa diminta memimpin kegiatan, memberikan contoh kepada temannya ) Berdasarkan kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis penguatan meliputi : ( 1 ) Penguatan verbal, ( 2 ) Penguatan non verbal, ( 3 ) Penguatan dengan cara mendekati, ( 4 ) Penguatan dengan memberikan kegiatan yang menyenangkan, ( 5 ) Penguatan dengan tanda atau simbol. 4) Pemberian motivasi Motivasi adalah perubahan energi dalam arti seseorang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan ( Modhofir, 1990 : 93 ). Menurut A. Rohani dan Ahmadi ( 1990 : 11 ) ada beberapa cara untuk menimbulkan motivasi yaitu : 1. Mengajar yang bervariasi 2. Mengadakan pengulangan informasi 3. Memberikan stimulan baru misalnya melalui pertanyaan kepada siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
4. Memberikan
kesempatan
kepada
peserta
didik
untuk
menyampaikan pendapatnya 5. Menggunakan media yang menarik perhatian peserta didik Menurut Soetomo ( 1993 : 141 – 143 ) cara–cara umum yang dapat dipergunakan untuk memperkuat motivasi adalah : 1. Memadukan motif – motif kuat yang sudah ada 2. Memperjelas tujuan – tujuan yang sudah sementara 3. Merangsang pencapaian tujuan 4. Persaingan diri sendiri 5. Pemberian contoh yang positif Berdasarkan kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa caracara yang dapat dilakukan untuk memperkuat motivasi adalah : ( 1 ) Mengajar bervariasi, ( 2 ) Mengadakan pengulangan informasi, ( 3 ) Memberikan stimulasi baru, ( 4 ) Memberikan kesempatan pada siswa untuk menyampaikan pendapatnya, ( 5 ) Menggunakan media yang menarik, ( 6 ) Memperjelas tujuan – tujuan sementara, ( 7 ) Merangsang pencapaian kegiatan, ( 8 ) Persaingan diri, ( 9 ) Pemberian contoh yang menarik. 5) Menutup kegiatan belajar mengajar Menutup kegiatan belajar mengajar adalah kegiatan yang dilakukan pengajar untuk mengakhiri suatu kegiatan belajar mengajar. J.J Hasibuan ( 1993 : 73 ) memberikan pengertian menutup kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
belajar mengajar adalah kegiatan pengajar untuk mengakhiri kegiatan inti pada mata pelajaran. Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa menutup kegiatan belajar mengajar dapat diartikan kegiatan yang dilakukan pengajar untuk mengakhiri kegiatan belajar mengajar dengan maksud memberikan gambaran yang menyeluruh tentang apa yang dipelajari peserta didik, mengetahui tingkat pencapaian peserta didik dan tingkat keberhasilan pengajar dalam proses belajar mengajar.
c.
Tahap Evaluasi Kegiatan Belajar Mengajar Evaluasi merupakan salah satu unsur penting dalam proses belajar mengajar karena di dalam evaluasi pengajar dapat mengetahui sejauh manakah penguasaan materi peserta didik, keefektifan metode yang digunakan pengajar dan sebagai acuan pengajar untuk dapat memperbaiki proses belajar mengajar selanjutnya. Menurut Ahmad Rohani ( 2004 : 178 ) terdapat dua jenis evaluasi terhadap hasil belajar mengajar peserta didik antara lain evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan pengajar untuk mengetahui sejauh mana tingkat penguasaan materi dan untuk memperbaiki proses belajar mengajar selanjutnya. Evaluasi dilaksanakan secara formatif maupun sumatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SILABUS PEMBELAJARAN
Sekolah Kelas Mata Pelajaran Semester
: SMP Kanisius Kalasan : VII (Tujuh) : Matematika : I (satu)
BILANGAN Standar Kompetensi : 1. Memahami sifat-sifat operasi hitung bilangan dan penggunannya dalam pemecahan masalah Kompetensi Dasar
Materi Kegiatan Pembelajaran Pembelajaran
1.1 Melakukan Bilangan Bulat operasi hitung bilangan bulat
Indikator Pencapaian Kompetensi
Penilaian Teknik
Melakukan Tes Memberikan diskusi tentang tertulis contoh jenis-jenis bilangan bulat bilangan bulat (pengulangan) Menyebutkan bilangan bulat Mengidentifikas ikan besaran sehari-hari yang menggunakan bilangan bulat.
Bentuk
Contoh Instrumen
Alokasi Waktu
Uraian
Tulislah 5 bilangan bulat yang lebih dari -3 dan kurang dari 10
1x40 menit
Sumber Belajar Buku teks Garis bilangan Termometer
19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kompetensi Dasar
Materi Kegiatan Pembelajaran Pembelajaran
Indikator Pencapaian Kompetensi
Membuat garis Menentukan bilangan dan letak bilangan menentukan bulat pada garis letak bilangan bilangan bulat pada garis bilangan Mendiskusikan Melakukan cara melakukan operasi tambah, operasi tambah, kurang, kali, kurang, kali, dan bagi dan bagi pada bilangan bulat bilangan bulat termasuk termasuk operasi operasi campuran. campuran Mendiskusikan cara menentukan sifat-sifat perkalian dan pembagian bilangan bulat negatif dengan negatif dan
Penilaian Teknik Tes tertulis
Bentuk
Contoh Instrumen
Uraian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
1x40 menit Letakkanlah bilangan -1, 0, dan 3 pada garis bilangan tersebut!
Tes tertulis
Uraian
A. Hitunglah 1. 4 + (-7) = . 2. -3 –(-8) =. 3. 8x(-12)=. 4. (-36):4=. 5. -4 + 7 x -2 = . B. Sebuah kotak memuat 25 buah jeruk. Kalau ada 140 buah jeruk, berapa banyak kotak yang harus disediakan?
2x40 menit
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kompetensi Dasar
Materi Kegiatan Pembelajaran Pembelajaran
Indikator Pencapaian Kompetensi
Penilaian Teknik
Bentuk
Contoh Instrumen
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
positif dengan negatif
Mendiskusikan Menghitung Tes untuk tertulis kuadrat dan menentukan pangkat tiga kuadrat dan bilangan bulat. pangkat tiga, serta akar kuadrat dan akar pangkat tiga.
Uraian
Berapakah a. (-5) 2 b. 43 c. d.
2x40 menit
49 3
8
21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1.2 Mengguna Bilangan kan sifat- Bulat sifat operasi hitung dalam pemecahan masalah.
Melakukan Menemukan diskusi tentang sifat-sifat sifat-sifat operasi operasi tambah, tambah, kurang, kurang, kali, kali, bagi pada bagi, pada bilangan bulat bilangan bulat. (pengulangan)
Menyelesaikan Menggunakan masalah dengan sifat-sifat menggunakan operasi tambah, sifat-sifat kurang, kali, penjumlahan, bagi, pangkat pengurangan, dan akar pada pembagian, operasi perkalian, campuran perpangkatan dan bilangan bulat penarikan akar pada operasi campuran.
Tes tertulis
Tes tertulis
Uraian
Uraian
Isilah titik-titik berikut ini 1. a. 9 + 6 = b. 6 + 9 = Jadi 9 + 6 = .+ . Apa yang dapat kamu simpulkan. 2. a. 3 x (5 x 4) = b. (3 x 5) x 4 = . Jadi 3 x (5 x 4) = (.x.) x . Apa yang dapat kamu simpulkan. Hasil dari:
6 (8) (9) : (2) 2 3
8
1x40 menit
Buku teks, lingkungan
2x40 menit
=
22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Melakukan Menggunakan diskusi cara sifat-sifat menggunakan operasi bilangan operasi hitung bulat untuk tambah, kurang, menyelesaikan kali atau bagi masalah yang dalam berkaitan dengan menyelesaikan kehidupan masalah seharisehari-hari. hari yang berkaitan dengan bilangan bulat
Tes tertulis
Uraian
Pada hari Sabtu Candra memberi kelereng pada Aan sebanyak 25 butir dan kepada Yudha 17 butir. Hari Minggu Candra memberi kelereng kepada Novan sebanyak 13 butir. Berapakah banyak semua kelereng yang diberikan Candra kepada Aan, Yudha, dan Novan?
2x40 menit
Melakukan Menggunakan diskusi KPK dan sifat-sifat KPK FPB dan FPB dan menggunakan mengaitkannya dalam kejadian sehari-hari.
Tes tertulis
Uraian Tersedia 24 permen dan 36 roti. Apabila permen dan roti itu akan dibagi rata, maka jumlah orang terbanyak yang dapat memperoleh bagian yang sama berapa orang ?
2x40 menit
Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline ) Rasa hormat dan perhatian ( respect ) Tekun ( diligence ) Tanggung jawab ( responsibility )
23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
B. Materi Pelajaran ( Buku Ajar Pengayaan Matematika kelas VII Fokus ) 1.
Mengenal Bilangan Bulat a. Pengertian Bilangan Bulat Bilangan bulat
terdiri atas bilangan bulat negatif , nol, dan
bilangan bulat positif. Bilangan bulat dapat ditulis {...,-4,-3,-2,1,0,1,2,3,...}. Bilangan bulat biasanya dinotasikan dengan huruf “B”. Pada garis bilangan, bilangan bulat dapat dinyatakan sebagai berikut. bilangan bulat negatif
bilangan bulat positif
nol
-4
-3
-2
-1
0
1
2
3
4
Bilangan bulat positif terletak di sebelah kanan nol, sedangkan bilangan bulat negatif terletak di sebelah kiri nol. b. Hubungan Antara Dua Bilangan Bulat Pada garis bilangan, makin ke kanan letak bilangan, makin besar nilainya. Sebaliknya, makin ke kiri letak bilangan, makin kecil nilainya. Sehingga dapat dikatakan bahwa untuk setiap p, q bilangan bulat berlaku : a. Jika p terletak di sebelah kanan q maka p > q; b. Jika p terletak di sebelah kiri q maka p < q.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
2. Pengerjaan Hitungan pada Bilangan Bulat a. Penjumlahan Penjumlahan bilangan bulat dapat dilakukan dengan cara : 1) Garis Bilangan Contoh : 1) 3 + (-5) = ....
(-2)
Jawab :
(-5) (3)
-5
-4
-3 -2
-1
0
1
2
3
4
5
Jadi 3 + (-5) = -2 2) -1 + (-3) = ... Jawab :
(-4) (-3) (-1)
-5
-4
-3
-2 -1
0
1
2
3
Jadi -1 +(-3) = -4 b. Aturan Penjumlahan Bilangan Bulat Untuk sembarang bilangan bulat a dan b berlaku : 1) –a + (-b) = - ( a + b ) 2) –a + b = - ( a – b ), jika a lebih besar dari b 3) –a + b = b – a , jika b lebih besar dari a
4
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
Contoh : 1. Hasil dari -10 + ( -5 ) adalah .... Jawab : -10 + ( -5 ) = - ( 10 + 5 ) = -15 2. Hasil dari -7 + 5 adalah .... Jawab : -7 + 5 = - ( 7 – 5 ) = -2 3. Hasil dari -44 + 58 adalah .... Jawab : -44 + 58 = 58 – 44 = 14 c. Sifat – Sifat Penjumlahan 1) Sifat tertutup Hasil penjumlahan dua bilangan bulat adalah bilangan bulat juga. 2) Sifat Komutatif ( pertukaran ) a+b=b+a 3) Sifat Assosiatif ( pengelompokan ) (a+b)+c=a+(b+c) 4) Unsur Identitas, yaitu nol (0) a+0=0+a=a Pada bilangan bulat dikenal istilah invers atau lawan suatu bilangan. Hasil penjumlahan suatu bilangan bulat dengan invers atau lawannya sama dengan nol. a + ( -a ) = 0 -a adalah invers atau lawan dari a b. Pengurangan Untuk sembarang bilangan bulat a dan b berlaku :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
1) a – b = a + ( -b ) 2) a – (-b) = a + b Contoh : a) -10 – 15 – (-20) = -10 + ( -15 ) + 20 = -25 + 20 = -5 b) Suhu dari -30C turun 100C, maka suhu terakhir adalah ... Jawab : -3 – 10 = -13, jadi suhu terakhir -130C c. Perkalian Hal yang perlu diperhatikan dalam perkalian bilangan bulat adalah tanda dan hasil ( positif atau negatif ). Misalkan a dan b adalah bilangan bulat, maka berlaku : axb
= axb
(-a) x b = - ( a x b ) a x (-b) = - ( a x b ) (-a) x (-b) = a x b Contoh : a. -10 x (-4) = 10 x 4 = 40 b. 23 x (-2) = - ( 23 x 2 ) = -46 Sifat – sifat perkalian pada bilangan bulat adalah : a. Tertutup Hasil perkalian dua bilangan bulat adalah bilangan bulat juga. a x b = c, dengan a, b dan c anggota bilangan bulat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
b. Komutatif ( pertukaran ) a x b = b x a = ab c. Assosiatif ( pengelompokan) (axb)xc=ax(bxc) d. Elemen Identitas Elemen identitas pada perkalian adalah apabila dikalikan dengan dengan sembarang bilangan bulat hasilnya bilangan bulat itu sendiri. Elemen identitasnya adalah 1. ax1=1xa=a e. Distributif 1) Distributif perkalian terhadap penjumlahan. ax(b+c)=(axb)+(axc) 2) Distributif perkalian terhadap pengurangan ax(b–c)=(axb)–(axc) contoh : 1. ( 15 x 3 ) + ( 15 x 7 ) = 15 x ( 3 + 7 ) = 15 x 10 = 150 2. ( 46 x 18 ) – ( 46 x 8 ) = 46 x ( 18 – 8 ) = 46 x 10 = 460 d. Pembagian Misalkan a dan b bilangan bulat, maka berlaku :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
a:b = a:b (-a) : b = - ( a : b ) a : (-b) = - ( a : b ) (-a) : (-b) = a : b Contoh : a. (-25) : 5 = - ( 25 : 5 ) = - 5 b. (-40) : (-8) = 40 : 8 = 5 Bilangan nol ( 0 ) jika dibagi dengan sembarang bilangan shasilnya nol, sedangkan sembarang bilangan dibagi dengan nol hasilnya tidak terdefinisi. Contoh : a. 0 : 9 = 0 b. 7 : 0 = tidak terdefinisi e. Pangkat dan Akar Pangkat a. Pangkat dua dan pangkat tiga Pangkat adalah perkalian berulang an = Keterangan : a = bilangan pokok n = pangkat a2 = a x a a3 = a x a x a Contoh : 1) 32 = 3 x 3 = 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
2) 23 = 2 x 2 x 2 = 8 3) (-4)3 = (-4) x (-4) x (-4) = -64 Sifat operasi bilangan berpangkat adalah : ap x aq = ap+q ap : aq = ap-q (ap)q = apq = Contoh : 1) 45 x 43 = 45+3 = 48 2) 78 : 75 = 78-5 = 73 b. Akar kuadrat dan akar pangkat tiga Akar adalah kebalikan dari pangkat. Jika a2 = b maka
=a
Jika a3 = b maka
=a
Contoh : 1) 2) 3) 4)
= 8 sebab 82 = 64 = 12 sebab 122 = 144 = 4 sebab 43 = 64 = 5 sebab 53 = 125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
f. Operasi Hitung Campuran Pada Bilangan Bulat Dalam menyelesaikan operasi hitung bilangan bulat, terdapat dua hal yang perlu diperhatikan yaitu : a. Tanda operasi hitung b. Tanda kurung Apabila dalam suatu operasi hitung campuran bilangan bulat terdapat tanda kurung, pengerjaan yang berada dalam tanda kurung harus dikerjakan terlebih dahulu. Apabila dalam suatu operasi hitung bilangan bulat tidak terdapat tanda kurung, pengerjaannya berdasarkan sifa–sifat operasi bilangan berikut : a. Operasi penjumlahan ( + ) dan pengurangan ( - ) sama kuat, artinya operasi yang terletak di sebelah kiri dikerjakan terlebih dahulu. b. Operasi perkalian ( x ) dan pembagian ( : ) sama kuat, artinya operasi yang terletak di sebelah kiri dikerjakan terlebih dahulu. c. Operasi perkalian ( x ) dan pembagian ( : ) lebih kuat daripada operasi penjumlahan ( + ) dan pengurangan ( - ), artinya operasi perkalian ( x ) dan pembagian dikerjakan terlebih dahulu daripada operasi penjumlahan ( + ) dan pengurangan ( - ). Contoh : 1. 4 x 5 + 6 : 2 = ( 4 x 5 ) + ( 6 : 2 ) = 20 + 3 = 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
2. 40 : 8 + 6 x 7 = ( 40 : 8 ) + ( 6 x 7 ) = 5 + 42 = 47 3.
Kelipatan Persekutuan Terkecil ( KPK ) dan Faktor Persekutuan Terbesar ( FPB ) a. Mencari KPK Dua Bilangan Langkah menentukan KPK dua bilangan adalah : 1) Nyatakan kedua bilangan dalam bentuk faktorisasi prima 2) Kalikan semua faktor prima dari kedua bilangan. Jika terdapat faktor prima yang sama pakailah faktor prima yang berpangkat paling tinggi. Contoh : 1) KPK dari 28 dan 42 adalah .... Jawab : 28 = 22 x 7 42 = 2 x 3 x 7 KPK = 22 x 3 x 7 = 84 2) KPK dari 63 dan 84 adalah.... Jawab : 63 = 32 x 7 84 = 22 x 32 x 7 KPK = 22 x 32 x 7 = 252 b. Menetukan FPB Dua Bilangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
Langkah menentuakan FPB dua bilangan adalah : 1) Nyatakan kedua bilangan dalam bentuk faktorisasi prima 2) Kalikan faktor – faktor prima yang sama dengan memakai faktor prima yang berpangkat paling rendah Contoh : 1) Tentukan FPB dari 28 dan 42 ! Jawab : 28 = 22 x 7 42 = 2 x 3 x 7 FPB = 2 x 7 = 14 2) Tentukan FPB dari 16 dan 24 ! Jawab : 16 = 24 24 = 23 x 3 FPB = 23 = 8
C. Kerangka Pikir Kerangka pikir merupakan suatu landasan pemikiran yang digunakan sebagai dasar penelitian yang sudah tidak diragukan lagi kebenarannya untuk dapat dijadikan sebagai dasar dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Tercapainya proses belajar mengajar yang baik diperlukan suatu perencanaan secara baik dan matang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
b. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar terjadi hubungan antara peserta didik dengan pengajar secara horizontal. c. Setiap akhir proses belajar mengajar perlu diadakan evaluasi, karena evaluasi sebagai tolak ukur keberhasilan belajar. Dengan evaluasi akan diketahui berhasil atau tidaknya proses belajar mengajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian dibedakan menjadi dua jenis yaitu pendekatan penelitian kualitatif dan pendekatan penelitian kuantitatif. Pendekatan penelitian kualitatif adalah informasi atau data yang dikumpulkan tidak berujud angka-angka dan analisisnya berdasarkan prinsip logika. Pendekatan penelitian kuantitatif adalah semua informasi data diujudkan dalam bentuk angka dan analisisnya berdasarkan angka tersebut dengan menggunakan analisis statistik. Berdasarkan penjelasan di atas maka, penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif karena dalam penelitian ini informasi data diwujudkan dalam bentuk kata-kata serta analisisnya berdasarkan dengan logika.
B. Tempat Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di SMP Kanisius Kalasann, jalan Jogja–Solo km 13. Lokasi penelitian ini dipilih dengan berdasarkan pada alasan- alasan sebagai berikut : 1. SMP Kanisius Kalasan mudah dijangkau oleh peneliti
35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
2. Masih jarang peneliti yang mengungkap tentang proses belajar mengajar pada mata pelajaran matematika khususnya pada materi bilangan bulat.
C. Subjek Penelitian dan Objek Penelitian Dalam sebuah penelitian subjek penelitian merupakan sesuatu yang berkedudukan sangat sentral, karena pada subjek penelitian itulah data tentang variabel yang diteliti berada dan diamati oleh peneliti. Pengertian subjek penelitian adalah orang tempat data atau variabel melekat dan dipermasalahkan ( Suharsimi Arikunto, 1992 : 12 ). Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian kualitatif ini adalah guru yang mengampu mata pelajaran matematika kelas X di SMP Kanisius Kalasan yaitu Ibu Agustina Kurnia S.Pd. Sedangkan pengertian objek penelitian adalah benda atau keadaan yang akan dipermasalahkan ( Suharsimi Arikunto, 1992 : 13 ). Dalam hal ini objek penelitian adalah proses belajar mengajar.
D. Metode Pengumpulan Data. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.
Metode
pendekatan kualitatif menurut Sanapiah Faisal dalam penelitian kualitatif proses pengumpulan data yang lazim digunakan adalah dengan observasi dan wawancara, juga tidak diabaikan kemungkinan penggunaan sumbersumber non manusia seperti dokumentasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
1. Wawancara Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai sebagai pemberi jawaban atau data. Dalam wawancara digunakan teknik interview, dimana pewawancara hanya membawa pedoman secara garis besar saja tentang hal–hal yang akan ditanyakan. Adapun pedoman wawancara yang peneliti gunakan mencakup aspek–aspek pertanyaan tentang : a. Bagaimana perencanaan pengajaran mata pelajaran matematika. b. Bagaimana pelaksanaan pengajaran mata pelajaran matematika. c. Bagaimana
pelaksanaan
evaluasi
kegiatan
pembelajaran
matematika. d. Kesulitan apakah yang sering dihadapi dalam pelaksanaan mata pelajaran matematika.
2. Dokumentasi Metode dokumentasi merupakan metode bantu dalam upaya memperoleh data. Kejadian–kejadian atau peristiwa tertentu dapat dijadikan untuk menjelaskan kondisi yang didokumentasikan oleh peneliti. Dalam hal ini peneliti menggunakan dokumentasi yang terdahulu misalnya catatan KBM dan berbagai informasi yang dapat dipergunakan sebagai pendukung penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
3. Observasi Adalah metode pengumpula data dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematis terhadap fenomena–fenomena yang diteliti. Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang kondisi fisik daerah peneliti dan keadaan kegiatan belajar mengajar di SMP Kanisius Kalasan.
E. InstrumenPengumpulan Data Dalam melakukan penelitian ini instrumen pengumpulan data yang dipakai terdiri dari : a. Lembar observasi Lembar obsevasi ini berfungsi untuk mencatat tingkah laku, semua hal yang dianggap bermakna dalam penelitian. Dalam melakukan pengamatan, peneliti menggunakan lembar pengamatan berupa buku catatan harian.
b. Lembar wawancara Lembar wawancara memuat garis besar, topik atau masalah yang dijadikan pegangan dalam
wawancara.
Pertanyaan dirumuskan
sehingga diharapkan menjadi informasi yang banyak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
F. Teknik Analisis Data Analisis adalah proses menyusun data agar dapat ditafsirkan. Menyusun
data berarti menggolongkan dalam pola, kategori, tanpa
adanya kategori atau klasifikasi data akan terjadi kerancauan. Tafsiran atau interpretasi artinya memberikan makna kepada analisis, menjelaskan pola atau kategori mencari hubungan antara berbagai konsep, interpretasi menggambarkan perspektif atau pandangan peneliti terhadap kondisi yang ada di lapangan atau data yang diperoleh oleh peneliti. Tugas peneliti adalah mengadakan analisis tentang data yang diperoleh agar diketahui maknanya, jadi peneliti harus dapat mengadakan analisis dengan cermat, benar dan tepat. Interpretasi dilakukan tidak hanya pada saat akhir penelitian tetapi dilakukan sepanjang penelitian, sejak pertama peneliti mencoba memahami data yang diperoleh melalui observasi dan wawancara serta meninjau langsung data tersebut dari kategori tertentu. Data yang ada terdiri atas kata–kata dianalisis dengan teknik analisis data dengan menggunakan langkah–langkah yang bersifat umum yaitu data direduksi, data yang diperoleh di lapangan ditulis atau diketik dalam bentuk uraian laporan yang terinci. Laporan tersebut akan semakin bertambah dan akan menambah kesulitan bila tidak segera di analisis sejak awal. Laporan itu perlu direduksi, dirangkum, dipilih hal–hal yang pokok, difokuskan pada hal–hal yang penting, sehingga data yang berupa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
kata–kata tersebut dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Suharsimi Arikunto ( 1989 : 350 ) menemukan bahwa menganalisis dengan deskriptif kualitatif adalah memberikan predikat kepada variabel yang diteliti sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Analisis tersebut tentunya harus dinyatakan dalam sebuah predikat yang menunjukan pada pernyataan seperti keadaan, ukuran atau kualitas. Data yang terkumpul yang berupa kata–kata bukan angka–angka, dipilah–pilah dan diklasifikasikan sesuai dengan ruang permasalahan yang diteliti, setelah data diklasifikasikan dengan baik selanjutnya data diinterpretasikan serta diberikan predikat yang jelas.
G. Teknik Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan oleh peneliti harus diteliti kembali untuk menentukan kebenaran data tersebut, sehingga nantinya diperoleh kumpulan data ynag memiliki tingkat validitas cukup tinggi. Dalam penelitian kualitatif, validitas diartikan sebagai suatu pembuktian bahwa apa yang diamati oleh peneliti sesuai dengan apa yang sesungguhnya ada dalam dunia nyata, dan apakah penjelasan yang diberikan sesuai dengan yang sebenarnya ada atau terjadi ( S. Nasution, 1992 : 105 ). Validitas dibedakan menjadi dua, yaitu : 1.
Kreadibilitas ( Validitas Internal )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
Menurut S. Nasution ( 1992 : 114 ) kreadibilitas data dapat dilakukan dengan cara triangulasi data, pemeriksaan sejawat melalui diskusi, uraian rinci, penarikan kesimpulan. Dalam hal ini peneliti menggunakan : a. Trianggulasi Data Tehnik ini digunakan oleh peneliti untuk mengecek kembali data yang telah diperoleh melalui observasi serta dokumentasi, kemudian membandingkan dengan apa yang dikatakan diantara responden. b. Pemeriksaan Sejawat Melalui Diskusi. Data yang telah diperoleh kemudian didiskusikan oleh teman sejawat maupun Kepala Sekolah SMP Kanisius Kalasan. Keterlibatan teman sejawat dan Kepala sekolah SMP Kanisius Klasan itu dimaksudkan untuk lebih memperkuat data yang dikumpulkan, sehingga data tersebut memiliki kevalidan yang lebih tinggi. c. Uraian Rinci Dalam tahap ini peneliti merinci secara mendetail hasil pengamatan yang berupa data agar dalam melakukan analisis dan pemaknaan dari data yang diperoleh mudah dipahami dan dapat membantu pengecek kelengkapan data yang diperoleh apakah sudah sesuai dengan kebutuhan peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
Karena dengan uraian rinci inilah peneliti menentukan keluasan dari data. Dengan demikian keterkaitan antara data satu dengan data lainnya akan dapat ditemukan makna sesungguhnya dari suatu data tertentu. d. Penarikan Kesimpulan Dalam penelitian kualitatif penarikan kesimpulan telah dilakukan sejak penelitian itu dimulai. Kesimpulan itu pada awalnya
masih bersifat
sementara,
akan tetapi dengan
bertambahnya data maka kesimpulan itu berubah menjadi mantap. Oleh sebab itu penarikan kesimpulan dilakukan sejak penelitian dimulai. Oleh karena itu, untuk mencapai tingkat kreadibilitas data. Peneliti melakukan penelitian secara terus–menerus setiap jam pelajaran matematika pada materi bilangan bulat dan sungguhsungguh dalam waktu jangka tertentu. Selain itu juga dilakukan trianggulasi metode dan sumber data melalui metode dan sumber lain.
2. Transferabilitas ( Validitas Eksternal ) Transferabilitas dalam penelitian kualitatif berhubungan dengan keteralihan data penelitian kualitatif ( S. Nasution, 1988 : 108 ). Oleh karena itu, peneliti membuat uraian tentang data yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
dihasilkan dan generalisasi hasil penelitian ini diserahkan kepada pihak yang akan menggunakannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian Pelaksanaan penelitian menggunakan beberapa metode sebagai sarana untuk mendapatkan data yang diharapkan. Penelitian yang dilaksanankan selama 2 bulan yaitu dari bulan Juni sampai awal September tahun 2012. Observasi dilaksanakan di kelas XC setiap jam mata pelajaran matematika, agar fakta mengenai kondisi proses belajar mengajar dapat di pahami maka digunakan video sebagai sarana untuk membantu memperjelas bagaimana data sebenarnya di lapangan serta di bantu dengan lembar observasi ( panduan observasi ). Di samping metode observasi dilaksanakan juga metode wawancara dengan guru mata pelajaran matematika yang mengampu kelas X dengan menggunakan panduan wawancara. Selain metode observasi dan metode wawancara digunkan juga metode dokumentasi. Ketiga metode tersebut digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini agar cara yang satu dengan yang lainnya dapat saling melengkapi sehingga memperkaya data atau informasi yang diperlukan. Adapun data atau informasi yang diperoleh
dengan
menggunakan
metode
observasi,
wawancara
dan
dokumentasi terhadap subjek penelitian yaitu tentang pelaksanaan proses belajar mengajar mata pelajaran matematika pada materi bilangan bulat kelas VII di SMP Kanisius Kalasan adalah sebagai berikut :
44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
1. Perencanaan Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar Mata Pelajaran Matematika pada Materi Bilangan Bulat Kelas VII di SMP Kanisius Kalasan. Dalam mengumpulkan data tentang perencanaan pelaksanaan proses belajar mengajar mata pelajaran matematika pada materi bilangan bulat kelas VII di SMP Kanisius Kalasan, peneliti melakukan wawancara dengan guru yang mengampu kelas VII yang pada saat ini diampu oleh Ibu Agustina Kurnia S.Pd. Perencanaan pelaksanaan proses belajar mengajar mata pelajaran matematika pada materi bilangan bulat kelas VII di SMP Kanisius Kalasan dengan : a.
Mengidentifikasi karakteristik dan kemampuan awal siswa Dalam memperoleh data atau informasi tentang identifikasi karakteristik dan kemampuan awal, guru menggunakan cara dengan mengadakan pretest secara lisan dan tertulis. Cara ini dilakukan agar informasi tentang identifikasi karakteristik dan kemampuan awal siswa dapat diketahui dengan jelas sehingga guru ketika dalam menyusun perencanaan pelaksanaan pengajaran dapat disesuaikan dengan kemampuan siswa.
b.
Pemilihan Metode Pengajaran Data tentang metode–metode yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar mata pelajaran matematika materi bilangan bulat kelas VII di SMP Kanisius Kalasan diperoleh dari hasil wawancara, Ibu Agustina Kurnia S.Pd mengatakan bahwa ada beberapa metode
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
yang sering digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dan pemilihan dari beberapa metode yang ada dilakukan dengan mempertimbangkan tujuan materi yang akan disampaikan dan situasi kelas. Adapun beberapa metode yang sering digunakan dalam kegiatan belajar mengajar adalah : 1) Metode ceramah, digunakan guru dalam menjelaskan materi yang bersifat teoritis, di mana guru menerangkan, siswa mendengarkan dan menerima materi pelajaran serta mencatat hal–hal yang penting dan dianggap perlu.
Gambar
di
atas
adalah
keadaan
memberikan penjelasan tentang materi sifat-sifat
ketika
Ibu
Nia
perkalian dan
prinsip dalam operasi campuran. 2). Metode tanya jawab, pada metode ini terjadi komunikasi antara guru dengan siswa. Dimana guru memberikan pertanyaan pada siswa atau sebaliknya, hal ini dilakukan untuk mengetahui tingkat pencapaian belajar siswa dan hal–hal yang belum dimengerti siswa pada materi tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
Ini keadaan waktu Bu Nia sedang melakukan komunikasi tanya jawab kepada siswa. 3). Pemberian tugas belajar, yaitu memberikan tugas belajar kepada siswa. Tugas tersebut bisa dikerjakan di kelas waktu proses belajar mengajar sedang berlangsung atau dikerjakan di rumah
Ini adalah suasana ketika siswa menyalin tugas yang dikerjakan di rumah untuk dikoreksi bersama dan suasana ketika mengerjakan tugas di kelas Uraian di atas menunjukkan bahwa guru pengampu dapat melaksanakan pemilihan metode yang efektif dan sesuai dengan tujuan pengajaran maupun materi yang akan disampaikan.
c. Pemilihan Alat Peraga dalam Kegiatan Belajar Mengajar Matematika pada Materi Bilangan Bulat. Data tentang pemilihan alat peraga dalam kegiatan belajar mengajar matematika pada materi bilangan bulat diperoleh melalui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
pengamatan dan wawancara dengan guru pengampu. Berdasarkan wawancara beliau mengatakan bahwa beliau baru pertama kali mengajar untuk kelas VII, jadi beliau belum mengecek di laboratorium tentang alat peraga apa saja yang berhubungan dengan materi bilangan bulat. Dari hasil pengamatan beliau menggunakan salah satu anak didik untuk menjadi peraga. Beliau memberikan instruksi bahwa teman mereka yang maju ke depan menempati posisi bilanagan nol, dan jika teman mereka yang berada di depan berjalan melangkah ke kiri banyaknya langkah merupakan nilai bilangan yang dimaksud sedangkan arah kiri menyatakan bahwa bilangan tersebut merupakan bilangan negatif, begitu juga sebaliknya jika teman mereka yang berada di depan berjalan melangkah ke kanan, banyaknya langkah merupakan nilai bilangan yang dimaksud sedangkan arah kanan menyatakan bahwa bilangan tersebut merupakan bilangan positif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
Beliau lalu memberikan kertas kecil yang berisi operasi penjumlahan atau pengurangan pada bilangan bulat kepada anak didik yang menjadi peraga. Lalu anak didik tersebut memperagakan isi kertas yang tadi diberikan oleh guru dan teman–temannya yang lain mencoba
menebak
hasil
operasi
bilangan
mernyebutkan nilai bilangan yang dimaksud.
tersebut
dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
Dengan peraga sederhana ini beliau ingin memberikan gambaran secara kongkrit tentang operasi bilangan bulat dengan menggunakan garis bilangan, selain itu juga untuk mengukur kemampuan para peserta didik tentang konsep yang sudah beliau berikan dapat diterima atau ditangkap dengan baik oleh peserta didik atau tidak.
d.
Menyusun Strategi Evaluasi Untuk mencapai evaluasi mata pelajaran matematika pada materi bilangan bulat secara efektif dan efisien, maka pada evaluasi tersebut perlu direncanakan sebelumnya. Hasil penelitian menunjukan bahwa Ibu Agustina Kurnia S.Pd dalam menentukan strategi evaluasi yang akan digunakan dalam kegiatan belajar mengajar pada materi bilangan bulat sudah memperhatikan dan mencakup aspek – aspak penting dalam belajar, adapun aspek – aspek tersebut adalah :
( a ) aspek
kognitif, ( b ) aspek afektif dan ( c ) aspek psikomotor. Dengan memperlihatkan aspek–aspek belajar di atas maka akan menghasilkan suatu strategi evaluasi yang benar–benar efektif dan efisien serta tingkat pencapaian belajar peserta didik dapat diketahui secara menyeluruh. Dari hasil wawancara dengan ibu Agustina Kurnia S.Pd juga terungkap ada hal–hal yang harus ditentukan dalam menyusun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
evaluasi dalam proses belajar mengajar, adapun hal–hal yang harus ditentukan tersebut adalah : 1). Jenis evaluasi seperti test harian ( setiap pertemuan ) dan test akhir bab ( semua materi dari awal sampai akhir ) 2). Alat evaluasi, jenis alat evaluasi yang digunakan adalah test tertulis, test lisan dan test sikap. (a) Test tertulis, test ini dilaksanakan dengan mengutamakan penilaian terhadap jawaban tertulis peserta didik. (b) Test lisan, test ini dilaksanakan secara lisan dan dijawab secara lisan pula oleh peserta didik. (c) Test sikap, test ini dilaksanakan untuk menilai sikap peserta didik dalam penampilan dan cara berpakaian.
2.
Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar Mata Pelajaran Matematika pada Materi Bilangan Bulat Kelas VII di SMP Kanisius Kalasan. Data
tentang
pelaksanaan
kegiatan
belajar
mengajar
diperoleh dari wawancara dengan Ibu Agustina Kurnia S.Pd dan observasi atau pengamatan secara langsung di kelas. Hasil
penelitian
menunjukakan
bahwa
beliau
dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar, berpedoman dengan rencana pengajaran yang telah disusun. Dalam melaksanakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
kegiatan belajar mengajar beliau menggunakan langkah-langkah sebagai berikut : a.
Membuka Kegiatan Belajar Mengajar Membuka
kegiatan
belajar
mengajar
merupakan
kegiatan yang selalu dilakukan beliau setiap akan memulai kegiatan belajar mengajar. Menurut beliau kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman terhadap materi yang telah lalu disampaikan, dan memotivasi peserta didik dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Adapun kegiatan dalam membuka proses belajar mengajar adalah sebagai berikut : 1).
Menjelaskan tujuan materi yang akan disampaikan
2).
Memberikan
pertanyaan
pendahulu
secara
lisan
dilanjutkan memberikan kesempatan bertanya kepada peserta didik tentang materi pelajaran yang lalu. Dari data tersebut di atas peneliti dapat menganalisis bahwa Ibu Agustina Kurnia S.Pd telah melaksanakan kegiatan membuka pengajaran dengan baik.
b.
Menyampaikan Materi Dari hasil pengamatan dan wawancara menunjukkan bahwa Ibu Agustina Kurnia S.Pd dalam menyampaikan materi berpedoman pada rencana yang telah disusun yaitu :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
1). Materi, disesuaikan dengan silabus dan RPP 2). Metode, dari keseluruhan metode yang ada yang banyak digunakan dan paling efisien dan efektif adalah metode ceramah dan tanya jawab. Yaitu suatu cara mengajar yang digunakan untuk menyampaikan keterangan atau informasi atau uraian tentang suatu pokok materi secara lisan. 3). Alat, alat yang digunakan untuk menunjang penyampaian materi bilangan bulat adalah buku LKS.
Dalam penyampaian materi Ibu Agustina Kurnia S.Pd selalu menyisipkan pertanyaan secara lisan kepada peserta didik. Hal ini dilakuakan agar peserta didik tidak mengalami kebosanan dan memotivasi peserta didik untuk mengikuti proses belajar mengajar dengan sungguh–sungguh dan mengetahui tingkat pencapaian atau penguasaan peserta didik terhadap materi yang diberikan. Dari uraian di atas, peneliti dapat menganalisis bahwa dalam penyampaikan materi tidak banyak mengalami kesulitan karena materi pengajarannya sudah ditentukan dalam silabus dan RPP yang telah disusun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
c. Memberikan Penguatan Dari hasil pengamatan secara terus menerus menunjukkan bahwa Ibu Agustina Kurnia S.Pd selalu memberikan penguatan dalam kegiatan belajar mengajarnya, menurut beliau memberikan penguatan ini diberikan dengan maksud agar para peserta didik merasa puas dan merasa diterima hasil yang telah dicapainya, dan diharapkan dapat mendorong peserta didik lain untuk membuat hal yang sama. Adapun pemberian penguatan yang sering dipakai beliau pada kegiatan belajar mengajar adalah : 1).
Memberikan penguatan verbal, dengan pujian, dengan kata–kata lisan. Misalnya : kata bagus, baik dan sebagainya.
2).
Memberikan
penguatan
non
verbal,
memberikan
penguatan dengan perbuatan. Misalnya : menepuk pundak peserta didik, anggukan kepala dan sebagainya. Dari hasil penelitian di atas dapat dianalisis bahwa Ibu Agustina Kurnia S.Pd sudah cukup baik dalam memotifasi peserta didik dengan memberikan penguatanpenguatan, baik secara verbal maupun non verbal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
d.
Menumbuhkan Motivasi. Dari hasil pengamatan dan wawancara menunjukkan bahwa
menumbuhkan
motivasi
peserta
didik
dalam
belajarnya selalu dilakukan oleh Ibu Agustina Kurnia S.Pd, menurut beliau menumbuhkan motivasi peserta didik dalam proses belajar mengajar dimaksudkan untuk membangkitkan peserta didik untuk melakukan sesuatu perbuatan dalam belajar. Adapun pemberian motivasi yang sering dipakai dalam proses belajar mengajar adalah dengan cara – cara sebagai berikut : 1). Memberikan penjelasan dengan contoh–contoh kongkrit yang dapat
dibayangkan oleh peserta didik sehingga
peserta didik termotivasi untuk belajar dengan baik. 2). Memberika tugas–tugas yang harus dikerjakan baik dikerjakan di dalam kelas atau di rumah. 3). Melakukan tanya jawab dengan peserta didik. Dari hasil penelitian di atas peneliti dapat menganalisis bahwa Ibu Agustina Kurnia S.Pd sudah cukup berhasil dalam menumbuhkan motivasi kepada peserta didik dalam mengikuti proses belajar mengajar, ini dibuktikan dengan para peserta didik yang yang sangat begitu antusias dalam mengikuti proses belajar mengajar. e). Menutup Proses Belajar Mengajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
Dari hasil wawancara menunjukkan bahwa dalam menutup kegiatan belajar mengajar dilakukan dengan maksud untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari oleh peserta didik dan untuk mengetahui tingkat pencapaian peserta didik. Dari hasil pengamatan ada beberapa usaha Ibu Agustina Kurnia S.Pd dalam mengakhiri kegiatan belajar mengajarnya adalah sebagai berikut : 1). Memberikan kesempatan bertanya kepada peserta didik tentang materi yang baru disampaikan. 2). Memberikan tugas yang harus dikerjakan di rumah dengan
tujuan
untuk
mengetahui
sejauh
mana
pemahaman peserta didik. Dari hasil penelitian di atas dapat dianalisis bahwa Ibu Agustina Kurnia S.Pd dalam menutup proses belajar mengajarnya beliau tidak banyak mengalami kesulitan dan metode atau cara menutup kegiatan belajar mengajar sudah cukup baik.
3.
Evaluasi Proses Belajar Mengajar Mata
Pelajaran
Matematika pada Materi Bilangan Bulat Kelas VII di SMP Kanisius Kalasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
Data tentang tahap evaluasi yang dilaksanakan dalam proses belajar mengajar mata pelajaran matematika pada materi
bilangan
bulat
diperoleh dari
wawancara
dan
pengamatan atau observasi secara langsung yang menunjukkan bahwa menurut Ibu Agustina Kurnia S.Pd tujuan diadakan evaluasi adalah : 1. Untuk mengetahui hasil belajar dan masalah yang dihadapi peserta didik dalam mencapai penguasaan materi. 2. Untuk memperoleh gambaran tentang proses belajar mengajar dan hambata–hambatan yang dihadapi selama penyelenggaraan dalam pencapaian penguasaan suatu materi. Penilaian yang digunakan dalam evaluasi adalah penilaian acuan patokan. Penilaian acuan patokan adalah pendekatan penilaian yang membandingkan hasil pengukuran terhadap seseorang peserta didik dengan patokan “ batas ketuntasan “ yang ditetapkan untuk penguasaan materi. Batas kelulusan yang ditetapkan oleh Ibu Agustina Kurnia S.Pd adalah 70. Peserta didik yang mendapat nilai di bawah 70 akan mengikuti remidi, sedangkan yang mendapat nilai lebih dari 70 akan mengikuti pengayaan. Remidi dilakukan untuk memperbaiki nilai peserta didik supaya mendapatkan
nilai
tuntas
sedangkan pengayaan
untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
memotivasi peserta didik agar dapat menyelesaikan soal setingkat lebih sulit. Biasanya soalnya berupa aplikasi, jadi menuntut logika dan penalaran peserta didik. Pelaksanaan evaluasi mata pelajaran matematika pada materi bilangan bulat kelas VIIC dilakukan dengan tes harian ( formatif ), tes ujian per bab materi dan ujian semesteran. Tes harian dilakukan untuk mengetahui perkembangan, kesulitan atau hambatan yang dihadapi peserta didik dan guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Melalui kegiatan ini, penanggulangan untuk mengatasi kesulitan dan hambatan dapat secara dini dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan. Adapun aspek yang dinilai mencakupi aspek pengetahuan dan sikap. Keberhasilan studi peserta didik dalam mengikuti pelajaran ditentukan dengan menggunakan penilaian patokan yang sudah dikomulatif dari nilai tes harian, tes per bab materi dan nilai tes semester. Syarat untuk lulus mata pelajaran matematika minimal nilai komulatifnya 70, apabila nilai di bawah 70 peserta didik harus mengikuti remidi sehingga nilainya mencapai 70. Untuk memaksimalkan nilai peserta didik, beliau selalu memberikan remidi dan pengayaan disetiap tes per bab materi, dan jika kesempatan ini manfaatkan baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
oleh peserta didik maka nilai final 70 dengan akan mudah peserta didik peroleh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 01. Daftar Nilai Kelas X.C No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24.
Nama 27/07/2012 03/08/2012 04/08/2012 04/08/2012 09/08/2012 10/08/2012 11/08/2012 30/08/2012 31/08/2012 Aldo Rado Nanda L 40 100 80 80 60 80 40 80 36 Alina Delciani A 55 45 60 60 80 40 25 80 48 Andi Hermawan 70 100 100 80 80 93 60 100 72 Antonius Yuda Pratama 75 100 100 70 90 87 70 100 90 Asa Wijayanto 50 90 100 80 80 30 100 32 Benerdicta Yuliastuti 75 100 100 70 80 93 50 100 86 Dandy Maulana A i 100 100 90 80 73 75 80 48 Donni Christiawan P. B 80 100 100 80 90 87 70 100 50 Feliksius Madu 35 100 80 60 60 60 55 80 22 Fransiska Dwiningtyas 65 100 100 70 100 73 55 100 48 Gana Febri Kabisa P 65 100 100 80 80 70 85 − 60 Ignatius Dimas Arya S 50 90 80 60 55 87 70 100 56 Indra Kurniawan 50 30 60 70 40 80 55 20 80 Lorensius Oksigi 90 90 100 90 90 93 75 100 100 Mayang Wulandari 90 100 80 80 80 73 60 80 58 Millenia Jennifer P 75 100 60 70 90 80 55 80 82 Ois Christofer John 80 100 100 80 100 67 85 100 94 Petra Soaloon S s 100 100 70 90 87 75 80 68 Putu Anggi Pramesti D 60 100 80 70 100 93 60 100 38 Robertus Ndaru D. S 80 80 73 55 100 26 Siti Nur Asih 70 − − 67 55 100 82 Stefanus Fajar Rakasiwi 85 90 100 80 80 67 80 80 60 Visensia Putri Cintya P 60 70 60 70 70 80 45 100 48 Yusep Setiyawan 80 90 80 70 80 60 60 80 52
60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan tabel nilai di atas, dapat diketahui hampir setiap pertemuan beliau memantau perkembangan belajar peserta didik dengan memasukkan nilai-nilai latian dan tes peserta didik. Dari tabel tersebut dapat dilihat apakah peserta didik mengalami peningkatan atau penurunan selama proses belajar mengajar berlangsung. Selain itu, juga untuk mengetahui bagian materi mana yang peserta didik masih kurang memahami, hal ini bisa dilihat dari perolehan nilai peserta didik.
4.
Hambatan–hambatan dalam Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar Mata Pelajaran Matematika pada Materi Bilangan Bulat Kelas VII di SMP Kanisius Kalasan Data tentang hambatan yang ditemui dalam pelaksanaan proses belajar mengajar mata pelajarran matematika pada materi bilangan bulat diperoleh dengan wawancara oleh Ibu Agustina Kurnia S.Pd dan pengamatan secara langsung di kelas. Hasil wawancara dan pengamatan secara langsung pada kegiatan belajar mengajar menunjukkan bahwa ternyata dalam pelaksanaan proses belajar mengajar mata pelajaran matematika pada materi bilangan bulat kelas VII di SMP Kanisius Kalasan masih memiliki berbagai hambatan, adapun hambatan – hambatan tersebut adalah : a. Ketika mengerjakan soal pada bagian mengurutkan bilangan dari yang terbesar atau terkecil, peserta didik lupa memperhatikan tanda negatifnya. Mereka hanya memperhatikan bilangannya saja sehingga
61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
ketika mengurutkan mengalami kesalahan. Hal ini terjadi karena pada bilangan bulat negatif semakin ke kiri bilangan tersebut bernilai semakin kecil bukan semakin besar. b. Para peserta didik masih mengalami kesulitan ketika dihadapkan dengan soal cerita atau aplikasi. Hal ini terjadi karena peserta didik tidak dapat mengerti dengan tepat maksud dari soal tersebut. c. Ketika melakukan operasi pangkat dan akar pangkat peserta didik masih mengalami sedikit kesulitan dalam menentukan hasil operasi, hal ini dikarenakan peserta didik tidak hafal dengan baik tentang perkalian bilangan sehingga ketika menyelesaikan soal diperlukan waktu yang cukup lama. d. Beberapa peserta didik tidak memahami dengan benar arti pangkat, sehingga ketika menyelesaikan soal pangkat seperti ( -3 ) x ( -3 )3 = ..... atau 35 : 3 = .... peserta didik sudah binggung, peserta didik lupa jika pangkat tidak ditulis bearti bilangan tersebut berpangkat satu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada Bab VI, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Secara umum perencanaan kegiatan proses belajar
mengajar mata
pelajaran matemayika pada materi bilangan bulat di SMP Kanisius Kalasan diselenggarakan cukup baik. Dalam penyusunan dan perencanaan pengajar sudah sesuai dengan teori – teori dalam perencanaan proses belajar mengajaryakni dimulai dari : identifikasi karakteristik dan kemampuan awal siswa, pemilihan metode pengajaran, pemilihan sarana dan penentuan alat evaluasi.
2. Kegiatan belajar mengajar dilakukan guru pengampu dengan membuka pelajaran dengan memberikan pertanyaan pendahulu kepada peserta didik secara
lisan.
Kemudian dalam menmyampaikan materi pengajar
menggunakan metode ceramah dan diskusi. Guru pengampu selalu memberikan penguatan dan motivasi kepada peserta didik sehingga peserta didik tertarik untuk serius mengikuti kegiatan belajar mengajar. Dalam menutup kegiatan belajar mengajar, guru pengampu juga memberikan kesempatan bertanya kepada peserta didik tentang materi yang baru disampaikan.
63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
3. Kegiatan belajar mengajar dievaluasi dengan menggunakan penilaian acuan patokan dan pelaksanaannya dengan menggunakan tes, yaitu : tes formatif, tes per bab materi dan tes semester. Adapun aspek yang dinilai adalah aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotor.
4. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar ternyata masih menghadapi berbagai hambatan. Adapun hambatan dalam pelaksanaan proses belajar mengajar sebagai berikut : a. Ketika mengerjakan soal pada bagian mengurutkan bilangan dari yang terbesar atau terkecil, peserta didik lupa memperhatikan tanda negatifnya.
b. Para peserta didik masih mengalami kesulitan ketika dihadapkan dengan soal cerita atau aplikasi.
c. Ketika melakukan operasi pangkat dan akar pangkat peserta didik masih mengalami sedikit kesulitan dalam menentukan hasil operasi.
d. Beberapa peserta didik tidak memahami dengan benar arti pangkat.
B. Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah disampaikan di depan, penulis mencoba mengajukan saran-saran yang berguna untuk meningkatkan mutu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
proses belajar mengajar mata pelajaran matematika pada materi bilangan bulat di SMP Kanisius Kalasan. Adapun saran-saran yang penulis kemukakan adalah sebagai berikut : 1. Saran untuk guru pengampu mata pelajaran matematika kelas VII a. Hendaknya terus dipertahankan dan ditingkatkan tentang pembuatan perencanaan pengajaran. Tujuannya agar kegiatan tersebut dapat menunjang tercapainya tujuan proses belajar mengajar, antara lain dengan memanfaatkan metode pengajaran, media, lingkungan dan peserta didik hendaknya dipandang sebagai subjek belajar.
b. Guru pengampu hendaknya dapat menciptakan suasana yang mendorong peserta didik untuk aktif dalam belajar antara lain dengan menggunakn metode yang variatif
c. Hendaknya perlu ditingkatkan dalam hal diskusi baik antara sesama pengajar mata pelajaran matematik, sesama pengajar mata pelajaran lain, kepala sekolah maupun dengan peserta didik sehingga kesulitankesulitan yang dihadapi dalam proses belajar mengajar dapat segera diatasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
2. Saran untuk kepala sekolah SMP Kanisius Kalasan. Beliau hendaknya melakukan monitoring terhadap proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru pengampu mata pelajaran maupun oleh peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
DAFTAR PUSTAKA
Abdul gafur, ( 1981 ), Disain Instruksional, Surakarta : Tiga Serangkai. Ametebun NA. ( 1974 ). Management Kelas. Bandung : IKIP Bandung. Hadari Nawawi, ( 1986 ), Organisasi Sekolah Dan Pengelolaan Kelas, Jakarta : Gunung Agung. Hasibuan J.J, ( 1986 ), Proses balajar Mengajar, Jakarta : PT Remaja Rosda Karya. Mudhofir, ( 1986 ), Teknologi Instruksional, Bandung : Remaja Rosda Karya. Pasaribu CL, ( 1982 ), Proses Belajar Mengajar, Jakarta : Dekdibud. Rohani A, ddk, ( 1990 ), Pengelolaan Pengajaran, Yogyakarta : Kanisius. Sasmanta A, ( 1992 ), Sistem Pengajaran, Yogyakarta : Kanisius. Soetomo, ( 1993 ), Dasar – dasar Interaksi Belajar Mengajar, Surabaya : Usaha Nasional. Suharsimi Arikunto, ( 1992 ), Manajemen Pengajaran. Jakarta : Bina Aksara. Suryabrata S. ( 1992 ), Pengantar Administrasi Sekolah. Yogyakarta : FIP-IKIP Yogyakarta. User M. Usman, ( 1990 ), Menjadi Guru Profesional. Bandung : Remaja Rosdakarya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
PEDOMAN WAWANCARA 1. A. Apakah Bapak/Ibu selalu melakukan identifikasi karakteristik dan kemampuan awal siswa dalam perencanaan proses belajar mengajar? B. Bagaimana Bapak/Ibu melakukannya? C. Kesulitan apa yang Bapak/Ibu semua alami dalam melakukannya? 2. A. Apakah Bapak/Ibu selalu merumuskan TIK dalam tahap perencanaan perencanaan belajar mengajar? B. Bagaimana Bapak/Ibu melakukannya? C. Kesulitan apa yang Bapak/Ibu semua alami dalam melakukannya?
3. A. Apakah Bapak/Ibu melakukan pemilihan materi/bahan yang nantinya akan disampaikan dalam kegiatan belajar mengajar? B. Bagaimana Bapak/Ibu melakukannya? C. Kesulitan apa yang Bapak/Ibu semua alami dalam melakukannya?
4. A. Apakah Bapak/Ibu selalu melakukan pemilihan metode pengajaran dalam tahap perencanaan proses belajar mengajar? B. Bagaimana Bapak/Ibu melakukannya? C. Kesulitan apa yang Bapak/Ibu semua alami dalam melakukannya?
5. A. Apakah Bapak/Ibu selalu melakukan pemilihan media/alat yang nantinya digunakan dalam kegiatan belajar mengajar? B. Bagaimana Bapak/Ibu melakukannya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
C. Kesulitan apa yang Bapak/Ibu semua alami dalam melakukannya?
6. A. Apakah Bapak/Ibu selalu menentukan strategi evaluasi dalam tahap perencanaan proses belajar mengajar? B. Bagaimana Bapak/Ibu melakukannya? C. Kesulitan apa yang Bapak/Ibu semua alami dalam melakukannya?
7. A. Bagaimana Bapak/Ibu cara membuka pengajaran dalam kegiatan belajar mengajar? B. Bagaimana Bapak/Ibu melakukannya? C. Kesulitan apa yang Bapak/Ibu semua alami dalam melakukannya?
8. A. Bagaimana Bapak/Ibu cara menyampaikan materi pengajaran? B. Bagaimana Bapak/Ibu melakukannya? C. Kesulitan apa yang Bapak/Ibu semua alami dalam melakukannya?
9. A. Apakah Bapak/Ibu selalu memberikan penguatan selama kegiatan belajar mengajar? B. Bagaimana Bapak/Ibu melakukannya? C. Kesulitan apa yang Bapak/Ibu semua alami dalam melakukannya?
10. A. Apakah Bapak/Ibu selalu memberi motivasi dalam kegiatan belajar mengajar?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
B. Bagaimana Bapak/Ibu melakukannya? C. Kesulitan apa yang Bapak/Ibu semua alami dalam melakukannya?
11. A. Bagaimana Bapak/Ibu dalam menutup kegiatan belajar mengajar? B. Bagaimana Bapak/Ibu melakukannya? C. Kesulitan apa yang Bapak/Ibu semua alami dalam melakukannya?
12. A. Apakah Bapak/Ibu selalu mengadakan evaluasi pengajaran dalam proses belajar mengajar? B. Bagaimana Bapak/Ibu melakukannya? C. Kesulitan apa yang Bapak/Ibu semua alami dalam melakukannya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
LEMBAR PENGAMATAN Pelaksanaan proses belajar mengajar mata pelajaran matematika SMP materi bilangan bulat tahun pelajaran 2012-2013 di SMP Kanisius Kalasan. 1. A. Cara pengajar dalam membuka kegiatan belajar mengajar. ................................................................................................................... ................................................................................................................... ................................................................................................................... B. Kesulitan yang dialami pengajar ................................................................................................................... ................................................................................................................... ................................................................................................................... 2. A. Cara pengajar dalam menyampaikan materi. ................................................................................................................... ................................................................................................................... ................................................................................................................... B. Kesulitan yang dialami pengajar ................................................................................................................... ................................................................................................................... ...................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
3. A. Cara pengajar dalam memberi penguatan dalam proses belajar mengajar. ................................................................................................................... ................................................................................................................... ................................................................................................................... B. Kesulitan yang dialami pengajar ................................................................................................................... ................................................................................................................... ................................................................................................................... 4. A. Cara pengajar dalam memotivasi siswa dalam kegtiatan belajar mengajar. ................................................................................................................... ................................................................................................................... ................................................................................................................... B. Kesulitan yang dialami pengajar ................................................................................................................... ................................................................................................................... ................................................................................................................... 5. A. Cara pengajar dalam menutup kegiatan belajar mengajar. ................................................................................................................... ................................................................................................................... ...................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
B. Kesulitan yang dialami pengajar ................................................................................................................... ................................................................................................................... ...................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
RANGKUMAN HASIL WAWANCARA
Narasumber
: Ibu Agustina Kurnia S.Pd
Tanggal Wawancara : 16, 17, 18 Juli 2012
Bahwasannya Ibu Agustina Kurnia S.Pd selalu merencanakan kegiatan belajar mengajarnya. Adapun langkah awal yang dilaksanakan beliau adalah dengan mengidentifikasi karakteristik dan kemampuan awal peserta didik, dalam mengadakan identifikasi karakteristik dan kemampuan awal peserta didik beliau melakukan dengan cara memberikan pertanyaan – pertanyaan secara lisan kepada peserta didik atau dengan cara mencongak tentang pengetahuan dasar yang sudah di dapat di SD yang merupakan materi pra syarat dari materi bilangan bulat. Dari jawaban peserta didik tersebut dapatlah diketahui tingkat kemampuan dan karakteristik peserta didik. Dengan diketahuinya kemampuan dan karakteristik peserta didik tersebut maka menurut beliau akan mempermudah dalam menentukan metode apa yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar. Beliau juga mengatakan bahwa dalam mengidentifikasi karakteristik dan kemampuan awal peserta didik tidak banyak mengalami kesulitan, hanya saja terkadang peserta didik kurang teliti. Menurut
beliau
metode belajar
mengajar
haruslah direncanakan
sebelumnya, pemilihan metode belajar mengajar harus efektif dan disesuaikan dengan beberapa pertimbangan yakni dengan mempertimbangkan tujuan materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
yang akan di sampaikan dan kemampuan peserta didik, adapun metode yang sering digunakan dalam kegiatan belajar mengajar adalah : 1 ). Metode ceramah, digunakan guru dalam menjelaskan materi yang bersifat teoritis, di mana guru menerangkan, siswa mendengarkan dan menerima materi pelajaran serta mencatat hal – hal yang penting dan dianggap perlu. 2). Metode tanya jawab, pada metode ini terjadi komunikasi antara guru dengan siswa. Dimana guru memberikan pertanyaan pada siswa atau sebaliknya, hal ini dilakukan untuk mengetahui tingkat pencapaian belajar siswa dan hal – hal yang belum dimengerti siswa pada materi bilangan bulat. 3). Pemberian tugas belajar, yaitu memberikan tugas belajar kepada siswa. Tugas tersebut bisa dikerjakan di kelas waktu proses belajar mengajar sedang berlangsung atau dikerjakan di rumah. Dalam mengadakan pemilihan metode belajar mengajar beliau tidak banyak mengalami kesulitan karena beliau lebih memilih untuk mengikuti alur peserta didik, dan dalam menerapkan metode mengajar tersebut beliau juga menyesuaikan dengan materi yang akan disampaikan. Beliau selalu melakukan pemilihan terhadap sarana atau media yang nantinya digunakan dalam kegiatan belajar mengajar, pemilihan sarana atau media yang nantinya digunakan disesuaikan dengan karakteristik materi yang akan disampaikan. Beliau mengatakan untuk tahun ajaran ini beliau baru pertama kali mengajar kelas X, jadi beliau masih dalam persiapan baik materi atau pun pemilihan sarana atau media.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
Dalam hal penentuan strategi evaluasi yang nantinya akan digunakan sebagai alat evaluasi kegiatan belajar mengajar selalu dilakukan oleh Ibu Agustina Kurnia S.Pd. Menurut beliau ketentuan strategi evaluasi haruslah direncanakan sebelumnya sehingga evaluasi yang dilakukan dapat efektif dan efisien. Dalam menentukan strategi evaluasi beliau mendasarkan pada aspek – aspek belajar para peserta didik yakni aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotorik. Dengan memperhatikan ketiga aspek belajar tersebut maka menurut beliau akan menghasilkan suatu bentuk evaluasi yang efektif dan efisien,selain itu kemampuan belajar peserta didik dapat diukur dengan dengan sebenar – benarnya. Menurut beliau ada beberapa hal yang harus ditentukan dalam menyusun strategi evaluasi dalam proses belajar mengajar, hal tersebut adalah jenis evaluasi dan alat evaluasi. Jenis evaluasi meliputi tes formatif dan tes sumatif, sedangkan alat evaluasi adalah dengan alat apa harus dilaksanakan apakah dengan tes tertulis, tes lisan atau tes sikap. Dalam menyusun strategi evaluasi beliau tidak banyak mengalami kesulitan. Ada beberapa cara yang sering dilakukan beliau dalam memulai kegiatan belajar mengajarnya antara lain dengan menerangkan dan menjelaskan tentang tujuan materi yang nantinya akan disampaikan kepada peserta didiksecara lisan ini dilaksanakan untuk mengetahui kesiapan peserta didik dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Selain itu juga memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengajukan pertanyaan – pertanyaan, persoalan – persoalan atau sesuatu yang belum dimengerti peserta didik tentang materi yang telah lalu atau materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
sebelumnya. Beliau dalam memulai kegiatan belajar mengajar tidak banyak mengalami kesulitan. Dalam menyampaikan materi beliau berpedoman pada rencana yang telah disusun sebelumnya, materi pengajaran tersebut disesuaikan dengan silabus dan RPP, dalam penggunaan metode yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dan pemberian tugas karena menurut beliau metode tersebut yang paling efektif dan efisien. Dalam proses kegiatan belajar mengajar beliau tidak banyak mengalami kesulitan. Dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar beliau selalu memberikan penguatan, ini dilakukan belioau agar peserta didik merasa puas dengan hasil yang telah dicapai dalam proses belajar mengajar sehingga akan mendorong peserta didik yang lain untuk berbuat hal yang sama. Penguatan tersebut dilaksanakan beliau dengan, misalnya beliau memberikan pujian kepada peserta didik yang mendapat nilai bagus atau menepuk pundak peserta didik. Dalam melakukan penguatan beliau sama sekali tidak mengalami kesulitan yang berarti. Memotivasi peserta didik dalam belajar selalu dilaksanakan beliau dalam kegiatan belajar mengajar, pemberian motivasi dilakukan beliau dengan memberikan tugas – tugas belajar yang harus dikerjakan peserta didik. Di luar jam pelajaran beliau juga memberikan kesempatan kepada peserta didik yang ingin bertanya tentang materi pelajaran, beliau terkadang juga memberikan pertanyaan dengan menunjuk beberapa peserta didik untuk menjawabnya. Dalam memotivasi peserta didik beliau selama ini belum menemukan kesulitan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
Dalam menutup kegiatan belajar mengajar beliau melaksanakannya dengan memberikan kesempatan bertanya kepada peserta didik tantang hal – hal yang belum dimengerti peserta didik tentang materi yang baru saja disampaikan beliau, menyimpulkan materi yang baru saja diterima peserta didik atau memberikan tugas rumah. Ketika menutup kegiatan belajar mengajar beliau tidak mengalami banyak kesulitan yang berarti. Evaluasi proses belajar mengajar selalu dilaksanakan beliau, evaluasi tersebut dilaksanakan untuk mengetahui hasil belajar peserta didik dan masalah – masalah yang dihadapi oleh peserta didik dalam penguasaan terhadap materi yang disampaikan selama ini. Juga untuk memperoleh tentang gambaran proses belajar mengajar selama ini dan hambatan – hambatan yang dialami beliu dalam menyelenggarakan kegiatan belajar – mengajarnya. Dalam mengevaluasi kegiatan belajar mengajar beliau berpedoman pada acuan patokan yaitu 70, untuk peserta didik yang nilainya kurang dari 70 akan mengikuti remidi sedangkan untuk pesertra didik yang nilainya lebih dari 70 akan mengikuti pengayaan. Sedangkan dalam melaksanakan tesnya dilaksanakan dengan tes harian dan tes akhir bab dalam tiap materi. Dalam melaksanakan evaluasi beliau tidak menemukan kesuliatan yang sangat berarti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
LEMBAR PENGAMATAN
Pengamatan ke
: I
Tanggal
: 26 Juli 2012
Tempat
: SMP Kanisius Kalasan
Kelas
: XC
Pukul
: 07.35 – 08.10 WIB 08.10 – 08.45 WIB
Ibu Nia masuk ke ruang kelas XC lalu salah satu dari mereka (ketua kelas) berdiri dan memberi aba–aba kepada temannya untuk berdiri dan memberikan salam kepada Ibu Nia, beliau pun membalas salam mereka. Bu Nia lalu memperkenalkan dirinya, seperti nama, alamat rumah, guru pengampu mata pelajaran matematika. Setelah itu beliau mulai mengabsen peserta didik dengan cara memanggil nama mereka satu persatu sesuai urutan absen, nama peserta didik yang beliau panggil mengacungkan jari tulunjuk. Karena ini hari pertama tatap muka, beliau meminta peserta didik yang namannya dipanggil untuk perkenalan secara singkat. Seperti menyebutkan nama panggilan, alamat rumah dan asal SD dan kenapa memilih SMP Kanisius untuk melanjutkan sekolah. Ibu Nia juga meminta opini peserta didik tentang kesan dari pelajaran matematika sewaktu mereka di SD, dan jawab mereka sangat beragam tapi secara garis besar meraka berkata bahwa matematika itu sulit. Pada pertemuan pertama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
ini Bu Nia lebih fokus untuk perkenalan dan untuk mengetahui lebih dekat peserta didiknya, sehingga beliau belum menyinggung materi pelajaran. Bel tanda istirahat berbunyi, beliau lalu mengakhiri pertemuan perdananya dan ketua kelas pun berdiri lalu memberi aba–aba kepada temannya untuk mengucapkan terima kasih kepada Ibu Nia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
LEMBAR PENGAMATAN
Pengamatan ke
: II
Tanggal
: 27 Juli 2012
Tempat
: SMP Kanisius Kalasan
Kelas
: XC
Pukul
: 08.10 – 08.45 WIB 09.00 – 09.35 WIB
Ibu Nia masuk ke ruang kelas XC lalu salah satu dari mereka (ketua kelas) berdiri dan memberi aba–aba kepada temannya untuk berdiri dan memberikan salam kepada Ibu Nia, beliau pun membalas salam mereka. Setelah itu beliau mulai mengabsen peserta didik dengan cara memanggil nama mereka satu persatu sesuai urutan absen, nama peserta didik yang beliau panggil mengacungkan jari tulunjuk. Pada pertemuan kali ini Bu Nia menyampaikan Standar Kompetensi ( SK ) dan Kompetensi Dasar ( KD ) yang akan ditempuh dalam satu bab kedepan. Beliau memberikan gambaran secara garis besar tentang materi yang akan dipelajari pada materi bilangan bulat. Peserta didik mendengarkan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
seksama dan mencatat Standar Kompetensi ( SK ) dan Kompetensi Dasar ( KD ) yang akan mereka tempuh. Beliau lalu memberikan semacam free test untuk mengukur kemampuan individu peserta didik tentang materi pra syarat sebelum masuk pada materi bilangan bulat. Beliau mengajak mencongak para peserta didik, beliau memberikan soal secara lisan dan peserta didik menulis jawaban mereka pada buku tulis mereka masing – masing. Setelah selesai mencongak, jawaban peserta didik ditukar dengan teman sebangku mereka. Lalu Bu Nia membahas soal yang diberikan tadi dengan cara berdiskusi dengan para peserta didik sehingga terjadi interaksi tanya jawab. Secara garis besar materi pra syarat seperti menyebutkan himpunan bilangan asli, himpunan bilangan cacah, himpunan bilangan genap, himpunan bilangan ganjil, himpunan bilangan prima dapat peserta didik jawab dengan sempurna. Soal – soal pada operasi bilangan seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian dan pengkuadratan sebagian dari peserta didik dapat menjawab dengan sempurna, tapi sebagian kecil lainnya melakukan kesalahan dalam perhitungan hal ini dikarenakan kurang telitinya peserta didik dalam melakukan operasi hitung. Nilai hasil pekerjaan peserta didik tersebut Bu Nia masukkan ke dalam daftar nilai, dengan cara memanggil nama peserta didik sesuai daftar absen dan nama peserta didik yang dipanggil membacakan nilai yang diperoleh. Beliau menutup pertemuan kali ini dengan memberikan tugas kepada peserta didik untuk mempelajari tentang materi bilangan bulat di rumah. Setelah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
pemberian tugas selesai, seperti biasa ketua kelas memberi aba–aba kepada teman–temannya untuk memberikan salam dan ucapan terima kasih kepada Ibu Nia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
LEMBAR PENGAMATAN
Pengamatan ke
: III
Tanggal
: 28 Juli 2012
Tempat
: SMP Kanisius Kalasan
Kelas
: XC
Pukul
: 09.35 – 10.10 WIB 10.10 – 11.45 WIB
Ibu Nia masuk ke ruang kelas XC lalu salah satu dari mereka (ketua kelas) berdiri dan memberi aba-aba kepada temannya untuk berdiri dan memberikan salam kepada Ibu Nia, beliau pun membalas salam mereka. Setelah itu beliau mulai mengabsen peserta didik dengan cara memanggil nama mereka satu persatu sesuai urutan absen, nama peserta didik yang beliau panggil mengacungkan jari tulunjuk. Pada pertemuan kali ini Bu Nia memulai pelajaran dengan bertanya kepada peserta didik apa sudah mempelajari materi bilangan bulat sebagai tugas kemarin. detentang apa itu bilangan bulat? dengan semangat para peserta didik menjawab sudah, beliau lalu bertanya apa itu bilangan bulat dan dinotasikan dengan huruf
apa? dengan antusis para peserta didik menjawab bersamaan,
karena menjawabnya bersamaan maka jawaban tidak terdengar dengan jelas, maka beliau menunjuk salah satu peserta didik untuk menjawab.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
Beliau bertanya lagi kepada peserta didik apa ada jawaban lain? ada satu peserta didik memberikan argumennya tentang bilangan bulat. Pada dasarnya jawaban kedua peserta didik mempunyai inti yang sama. Beliau lalu memberikan pengertian bilangan bulat dan notasinya yang ditulis pada papan tulis. Beliau juga memberikan penjelasan–penjelasan seperti bilangan bulat terdiri dari bilangan bulat negatif, nol dan bilangan bulat positif. Beliau juga memberikan contoh– contoh bilangan tersebut. Setelah selesai memberikan penjelasan beliau bertanya apakah ada yang kurang jelas? Serentak peserta didik menjawab tidak. Beliau lalu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mencatat yang mereka anggap penting atau perlu sebagai bahan belajar di rumah. Beliau mengakhiri mata pelajaran kali dengan mengajak para peserta didik untuk merefleksinya apa saja yang telah mereka dapatkan hari ini dan apa yang akan mereka lakukan untuk kedepannya. Peserta didik menulis refleksi dan tindakan apa yang akan mereka lakukan pada buku catatan mereka. Setelah selesai menulis refleksi para peserta didik berkemas dan salah satu dari mereka memimpin doa untuk pulang, usai berdoa ketua kelas memberi aba-aba kepada teman–temannya untuk memberikan salam dan ucapan terima kasih kepada Ibu Nia lalu keluar kelas sambil bergiliran mencium tangan beliau.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
LEMBAR PENGAMATAN
Pengamatan ke
: IV
Tanggal
: 02 Agustus 2012
Tempat
: SMP Kanisius Kalasan
Kelas
: XC
Pukul
: 07.35 – 08.10 WIB 08.10 – 08.45 WIB
Ibu Nia masuk ke ruang kelas XC lalu salah satu dari mereka (ketua kelas) berdiri dan memberi aba–aba kepada temannya untuk berdiri dan memberikan salam kepada Ibu Nia, beliau pun membalas salam mereka. Setelah itu beliau mulai mengabsen peserta didik dengan cara memanggil nama mereka satu persatu sesuai urutan absen, nama peserta didik yang beliau panggil mengacungkan jari tulunjuk. Apersepsi yang dilakukan oleh Bu Nia adalah mengulas materi minggu lalu, dengan cara bertanya kepada peserta didik tentang materi minggu lalu, yaitu bilangan bulat terdiri dari bilangan apa saja? peserta didik pun dengan serempak menjawab, di sini terlihat sekali semangat peserta didik. Beliau lalu melanjutkan materi selanjutnya, pada pertemuan kali ini point pertama yang beliau ajarkan adalah tentang tanda–tanda yang sering digunakan dalam bilangan bulat seperti tanda kurang dari ( < ), sama dengan ( = ) dan lebih dari ( > ).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
Beliau memberikan penjelasan singkat dan memberikan beberapa contoh sederhana untuk mempermudah para peserta didik dalam mencerna materi tersebut. Selesai menjelaskan beliau bertanya kepada peserta didik apakah ada pertanyaan, dan peserta didik menjawab tidak. Beliau lalu mempersilahkan peserta didik untuk mencatat yang mereka anggap penting sebagai bahan belajar di rumah. Setelah selesai mencatat Bu Nia memberikan beberapa soal latian sebagai alat ukur untuk mengetahui apakah peserta didik mengerti benar dengan materi yang baru saja disampikan apa tidak. Peserta didik mencatat soal latian tersebut dengan tenang dan langsung mengerjakan latian tersebut tanpa ada yang mencontek. Bu Nia pun berkeliling memantau pekerjaan peserta didik, beliau memberikan perhatian kepada semua peserta didik. Beliau juga dengan sabar menuntun peserta didik yang secara sekilas pekerjaannya salah, dengan cara memberikan pertanyaan yang sifatnya mengumpan peserta didik tersebut untuk membenarkan jawaban peserta didik tersebut. Hal ini dilakukan supaya peserta didik tersebut tidak melakukan kesalahan yang sama dikemudian hari. Beliau lalu mengajak peserta didik untuk berdiskusi bersama untuk menjawab soal latian, ada pun soal tersebut adalah sebagai berikut : 1. Isilah titk–titik di bawah ini dengan tanda < . = atau > sehingga menjadi kalimat yang benar. a. 4 ... 15 b. -11 ... -17 c. -3 ... 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
d. 2 ... 2 e. 5 ... -5 2. Urutankan bilangan–bilangan berikut dari yang terkecil ! a. 100, -205, 200, -150, 250 b. 23, 34, -37, -42, 47 c. 0, 4, -5, -9, -18 3. Urutkan bilangan–bilangan berikut dari yang terbesar ! a. -15, -10, -17, -9, -2 b. 11, 43, -22, 23, -15 c. -24, -19, 35, 0, 15 4. Suhu mula–mula 40C kemudian turun 150C. Berapa derajat suhu sekarang ? 5. Suhu mula–mula -120C kemudian naik 170C. Berapa derajat suhu sekarang ? Untuk soal pertama para peserta didik tidak mengalami banyak kesulitan, untuk soal yang ke-2 dan ke-3 ada beberapa peserta didik yang merasa masih binggung ketika mengurutkan bilangan dari yang terkecil atau dari yang terbesar,pada umumnya kesalahan ketidak telitian para peserta didik. Untuk soal ke-4 dan ke-5 sebagian besar peserta didik merasa binggung dan hampir semuannya salah dalam menentukan jawaban. Hal ini terjadi karena peserta didik tidak dapat mencerna dengan baik maksud dari soal, sebagian dari mereka tidak m=engerti maksud dari soal tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
Untuk tipe soal seperti soal ke-4 dan ke-5, Bu Nia mencoba memberikan penjelasan dan memberikan contoh–contoh lain. Beliau menjelaskan bahwa tipe soal seperti ini merupakan tipe soal aplikasi yang biasanya kita temukan dalam kehidupan sehari–hari. Nilai hasil latian soal di masukakn oleh Bu Nia ke dalam daftar nilai. Selesai memasukkan nilai, Bu Nia mengajak peserta didik untuk merefleksikan hasil latian soal tadi, apakah mereka merasa sudah puas dengan hasil seperti itu dan apa yang akan mereka lakukan untuk mempertahankan atau meningkatkan hasil yang sudah di peroleh. Refleksi itu peserta didik tulis pada buku catatan mereka. Secara acak beliau bertanya kepada salah satu peserta didik tentang hasil refleksinya tersebut. Bu Nia lalu melanjutkan materi yaitu tentang operasi bilangan bulat, pada pertemuan kali ini operasi penjumlahan dengan menggunakan garis bilangan. Beliau memberikan penjelasan dengan cara memberikan contoh soal dan langkah–langkah mengerjakannya. Para peserta didik memperhatikan dan mendengarkan dengan seksama penjelasan dari beliau, walaupun ada beberapa peserta didik yang masih ribut namun masih bisa dikontrol karena beliau selalu menegur peserta didik yang ribut. Dalam memberikan penjelasan beliau selalu melibatkan peserta didik, beliau selalu melontarkan pertanyaan–pertanyaan sebagai umpan untuk mengajak peserta didik bersama–sama berfikir, dan ternyata respon para peserta didik sangat antusias sekali. Beliau lalu mengajak para peserta didik bermain–main untuk menebak hasil penjumlahan dengan cara menyuruh salah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
satu peserta didik untuk maju ke depan dan memposisikan peserta didik tersebut pada bilangan nol, lalu beliau memberikan soal kepada peserta didik yang di depan dan tugas peserta didik tersebut adalah memperagakan bilangan–bilangan dalam soal tersebut. Peserta didik tersebut bergeser sesuai bilangan pada soal yang tadi diberikan oleh Bu Nia, dan peserta didik yang lain mencoba menjawab pada saat itu suasan kelas sangat ramai. Beliau lalu bertanya hasil jawaban peserta didik dan jawabanya yang di dapat sangat beragam ada yang menjawab -3, -2, 2 dan 3. Beliau bertanya siapa yang menjawab -3 peserta didik yang menjawab -3 pun mengacungkan jari telunjuk dan begitu seterusnya sampai pada jawaban 3. Lalu beliau menyuruh peserta didik yang ada di depan untuk memperagakanh sekali lagi dengan tempo yang sangat lambat dan peserta didik yang lain dengan bersama–sama menyebutkan bilangan tersebut beserta operasinya dan dengan jelas jawaban yang mereka dapat menjadi serempak yaitu 3. Pada saat itu peserta didik terlihat sangat menikmati. Bel tanda istirahat berbunyi, beliau lalu mengakhiri pertemuan kali ini dan ketua kelas pun berdiri lalu memberi aba–aba kepada temannya untuk mengucapkan salam dan terima kasih kepada Ibu Nia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
LEMBAR PENGAMATAN
Pengamatan ke
: V
Tanggal
: 03 Agustus 2012
Tempat
: SMP Kanisius Kalasan
Kelas
: XC
Pukul
: 08.10 – 08.45 WIB 09.00 – 09.35 WIB
Ibu Nia masuk ke ruang kelas XC lalu salah satu dari mereka (ketua kelas) berdiri dan memberi aba–aba kepada temannya untuk berdiri dan memberikan salam kepada Ibu Nia, beliau pun membalas salam mereka. Setelah itu beliau mulai mengabsen peserta didik dengan cara memanggil nama mereka satu persatu sesuai urutan absen, nama peserta didik yang beliau panggil mengacungkan jari tulunjuk. Bu Nia membuka pelajaran dengan mengajak peserta didik untuk melakukan permainan seperti pertemuan yan lalu, untuk sekedar mengingatkan tentang materi yang lalu. Setelah bermain dengan tiga soal beliau pun melanjutkan materi yaitu tentang aturan dan sifat–sifat penjumlahan pada bilangan bulat. a.
Aturan penjumlahan bilangan bulat antara lain : Untuk sembarang bilangan bulat a dan b berlaku : 1) –a + (-b) = - ( a + b ) 2) –a + b = - ( a – b ), jika a lebih besar dari b
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
3)
–a + b = b – a , jika b lebih besar dari a
b. Sifat – sifat penjumlahan pada bilangan bulat. 1). Sifat tertutup Hasil penjumlahan dua bilangan bulat adalah bilangan bulat juga. 2). Sifat Komutatif ( pertukaran ) a+b=b+a 3). Sifat Assosiatif ( pengelompokan ) (a+b)+c=a+(b+c) 4). Unsur Identitas, yaitu nol ( 0 ) a+0=0+a= Pada pertemuan kali ini beliau menggunakan metode ceramah dan diskusi. Pada saat menjelaskan beliau selalu melontarkan pertanyaan– pertanyaan yang bersifat memancing peserta didik supaya terjadi interaksi antara guru dan peserta didik. Ketilka menjelaskan materi tersebut setiap point selalu beliau tulis di papan tulis, beliau juga memberikan contoh– contoh sederhana supaya peserta didik lebih memahami tentang materi aturan dan sifat–sifat penjumlahan pada bilangan bulat. Selesai memberikan penjelasan beliau bertanya kepada peserta didik, apakah ada yang perlu ditanyakan tentang materi aturan dan sifat–sifat penjumlahan pada bilangan bulat. Peserta didik dengan serempak menjawab tidak, beliau lalu memberikan waktu kepada peserta didik untuk mencatat apa yang menurut mereka penting sebagai bahan belajar di rumah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
Setelah peserta didik selesai mencatat beliau lalu memberikan beberapa soal sebagai alat ukur sampai sejauh mana peserta didik dapat menangkap materi yang baru saja mereka terima. Beliau menulis latian soal tersebut di papan tulis dan peserta didik mencatatnya di buku latian mereka. Adapun soal tersebut sebagai berikut : 1. Dengan menggunakan garis bilangan tentukan hasil penjumlahan berikut ini ! a. 5 + 3 = ...
d. -5 + 6 = ...
b. -4 + ( -2 ) = ...
e. 2 + ( -4 ) = ...
c. 6 + ( -3 ) = ... 2. Hitunglah hasil penjumlahan berikut ! a. 35 + ( -26 ) = ...
d. -26 + 11 = ...
b. 42 + ( -69 ) = ...
e. 21 + ( -5 ) = ...
c. -13 + ( -34 ) = ... Peserta didik yang sudah selesai mencatat latian soal segera mengerjakan soal tersebut, pada saat itu suasana kelas sedidit ribut karena ada sebagian peserta didik yang mencatat soal latian sambil ngobrol dengan temannya. Bu Nia berkeliling memantau pekerjaan peserta didik dan menegur peserta didik yang terlalu ribut, sehingga suasana kelas bisa terkontrol. Karena bel pelajaran telah berbunyi maka latian soal tersebut dijadi tugas rumah. Beliau pun mengakhiri pertemuan kali ini dan seperti biasa ketua kelas pun berdiri lalu memberi aba–aba kepada temannya untuk mengucapkan terima kasih kepada Ibu Nia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
LEMBAR PENGAMATAN
Pengamatan ke
: VI
Tanggal
: 04 Agustus 2012
Tempat
: SMP Kanisius Kalasan
Kelas
: XC
Pukul
: 09.35 – 10.10 WIB 10.10 – 11.45 WIB
Ibu Nia masuk ke ruang kelas XC lalu salah satu dari mereka (ketua kelas) berdiri dan memberi aba–aba kepada temannya untuk berdiri dan memberikan salam kepada Ibu Nia, beliau pun membalas salam mereka. Setelah itu beliau mulai mengabsen peserta didik dengan cara memanggil nama mereka satu persatu sesuai urutan absen, nama peserta didik yang beliau panggil mengacungkan jari tulunjuk. Beliau mengawali pelajaran dengan mendiskusikan tugas rumah yang kemarin diberikan, beliau pun menyuruh peserta didik untuk menukar buku mereka dengan teman sebangku lalu beliau menyuruh peserta didik yang dengan bersedia menuliskan jawaban tugasnya di papan tullis. Antusias peserta didik sangat terlihat terbukti dengan berebutan maju ke depan untuk menulis jawaban mereka, beliau lalu mengoreksi jawaban peserta didik dan hasil nilai tugas tersebut pun beliau masukkan ke dalam daftar nilai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
Beliau lalu melanjutkan materi selanjutnya yaitu tentang pengurangan pada bilangan bulat, beliau menjelaskan tentang aturan pengurangan pada bilangan bulat secara singkat adapun materi tersebut adalah sebagai berikut : Untuk sembarang bilangan bulat a dan b berlaku : 1) a – b = a + ( -b ) 2) a – (-b) = a + b karena materi ini sedikit dan peserta didik tidak mengalami banyak kesulitan maka beliau pun melanjutkan materi selanjutnya yaitu tentang perkalian dan pembagian pada bilangan bulat. Dalam menjelaskan materi ini beliau tidak banyak mengalami kesulitan karena peserta didik sudah paham kunci dari operasi perkalian yaitu : 1) Bilangan positif x bilangan positif = bilangan positif 2) Bilangan positif x bilangan negatif = bilangan negatif 3) Bilangan negatif x bilangan positif = bilangan negatif 4) Bilangan negatif x bilangan negatif = bilangan positif Sifat – sifat dari perkalian juga sudah dikuasai baik oleh peserta didik karena sifat dari perkalian sebagian besar sama dengan sifat penjumlahan, hanya saja pada sifat perkalian tidk ada unsur identitas namun tedapat elemen identitas yaitu 1 dan sifat distributif sebagai berikut : 1) Distributif perkalian terhadap penjumlahan. ax(b+c)=(axb)+(axc) 2) Distributif perkalian terhadap pengurangan ax(b–c)=(axb)–(axc)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
untuk memperjelas alur pikir peserta didik beliau juga memberikan contoh sederhana, peserta didik terlihat sangat memperhatikan penjelasan dari Bu Nia. Karena tidak ada pertanyaan dari peserta didik beliau pun melanjutkan pada
materi
pembagian,
beliau
tidak
mengalami
kesulitan
dalam
menyampaikan materi pembagian karena kunci operasi pembagian sudah dikuasai peserta didik dengan baik ( kunci operasi pembagian sama dengan kunci operasi pada perkalian ). Bu Nia lalu memberikan waktu kepada peserta didik untuk mencatat materi yang baru saja di terima, setelah selesai mencatat seperti biasa bu Nia memberikan beberapa soal latian. Adapun soal latian tersebut adalah sebagai berikut : 1). Hitunglah hasil kali dan pembagian berikut ini : a. 5 x ( -9 ) = ...
d. 72 : 8 = ...
b. ( -6 ) x ( -7 ) = ...
e. ( -54 ) : 6 = ...
c. ( -70 ) : ( -10 ) = ... 2). Jika a = 2, b = 3 dan c = -5, tentukan nilai operasi hitung di bawah ini : a. a + 2b – 3c = ... b. -3a + 2c = ... 3). Gunakan sifat distributif untuk menyelesaikan soal berikut : a. ( 23 x 7 ) + ( 23 x 3 ) = ... b. ( 34 x 16 ) – ( 34 x 6 ) = ... 4). Dalam suatu tes penilaian jawaban benar di nilai 2, jawaban salah diberi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
nilai -1 dan untuk soal yang tidak dijawab diberi nilai 0. Dari 30 soal Ali dapat menjawab 24 soal dan 19 diantaranya dijawab benar, berapakah nilai yang diperoleh Ali ? Peserta didik pun dengan sangat antusias mengerjakan soal latian tersebut banyak diantara mereka yang berdiskusi dengan teman sebangku untuk memecahkan soal tersebut dan Bu Nia berkeliling untuk memantau peserta didik, ada beberapa peserta didik yang bertanya kepada beliau tentang maksud soal dan beliau pun menjawab dengan sabar. Setelah semua peserta didik selesai mengerjakan, hasil jawaban mereka pun ditukar dengan teman sebangku dan dengan cara berdiskusi Bu Nia mengoreksi pekerjaan peserta didik. Untuk soal pertama sampai ketiga peserta didik tidak banyak mengalami kesulitan sebagian besar dari mereka menjawab dengan tepat. Sedangkan untuk soal ke-4 sebagian besar peserta didik mengalami kesulitan dalam mengerjakan, hal ini terjadi karena sebagian besar peserta didik tidak dapat mencerna soal cerita dengan baik. Untuk soal ke-4 ini Bu Nia dengan sangat pelan-pelan dalam memberikan penjelasan, beliau membacakan soal tersebut berulang–ulang dengan intonasi yang jelas sehingga pelan–pelan peserta didik mengerti maksud dari soal cerita tersebut. Beliau lalu memberikan solusi kepada peserta didik ketika mengerjakan soal cerita sebaiknya soal tersebut dibaca secara berulang–ulang dan pelan–pelan sehingga dapat memahami maksud soal tersebut. Seperti biasa nilai hasil pekerjaan peserta didik di masukkan ke dalam daftar nilai, selesai memasukkan nilai Bu Nia mengajak peserta didik untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
merefleksikan kegiatan belajar mengajar hari ini. Beliau lebih menekankan tentang langkah ke depan apa yang akan mereka lakukan untuk mempertahankan atau meningkatkan hasil yang sudah mereka capai. Selesai merefleksikan Bu Nia menutup pelajaran kali ini dengan berdoa dan setelah selesai berdoa, ketua kelas memberi aba–aba kepada teman–temannya untuk memberikan salam dan ucapan terima kasih kepada Ibu Nia lalu keluar kelas sambil bergiliran mencium tangan beliau.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
LEMBAR PENGAMATAN
Pengamatan ke
: VII
Tanggal
: 09 Agustus 2012
Tempat
: SMP Kanisius Kalasan
Kelas
: XC
Pukul
: 07.35 – 08.10 WIB 08.10 – 08.45 WIB
Ibu Nia masuk ke ruang kelas XC lalu salah satu dari mereka (ketua kelas) berdiri dan memberi aba-aba kepada temannya untuk berdiri dan memberikan salam kepada Ibu Nia, beliau pun membalas salam mereka. Setelah itu beliau mulai mengabsen peserta didik dengan cara memanggil nama mereka satu persatu sesuai urutan absen, nama peserta didik yang beliau panggil mengacungkan jari tulunjuk. Untuk pertemuan kali ini Bu Nia menjelaskan tentang materi pangkat dan akar pangkat, adapun materi tersebuat adalah sebagai berikut : a.
Pangkat dua dan pangkat tiga Pangkat adalah perkalian berulang an = Keterangan : a = bilangan pokok n = pangkat a2 = a x a
a3 = a x a x a
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
Sifat operasi bilangan berpangkat adalah : ap x aq = ap+q ap : aq = ap-q (ap)q = apq p
=
b.
Akar kuadrat dan akar pangkat tiga Akar adalah kebalikan dari pangkat. Jika a2 = b maka
=a
Jika a3 = b maka
=a
Ketika menjelaskan materi ini beliau mengalami sedikit kesulitan karena sebagian peserta didik tidak hafal perkalian dengan baik sehingga ketika melakuakan operasi hitung mengalami sedikit kendala. Untuk mengasah kemampuan mereka beliau pun memberikan latian soal sebagai berikut : 1. Hitunglah hasil operasi di bawah ini ! a. 75 x 73 = ...
d. 35 : 3 = ...
b. ( -6 )2 x ( -6 )6 = ...
e. 76 : 74 = ...
c. ( -3 ) x ( -3 )3 = ... 2. Tentukan nilai akar pangkat di bawah ini ! a.
= ...
d.
= ....
b.
= ...
e.
= ...
c.
= ...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
Ketika peserta didik mengerjakan latian soal tersebut Bu Nia berkeliling memantau pekerjaan peserta didik, rata–rata mereka menangkap dengan baik materi yang beliau tadi berikan hanya saja kendalanya adalah peserta didik tidak hafal perkalian sehingga ketika menentukan jawaban diperlukan waktu yang cukup lama. Selain itu ada beberapa peserta didik yang terkecoh dengan soal pertama bagian c dan d. Mereka lupa jika pangkat tidak ditulis bearti bilangan tersebut berpangkat satu. Seperti biasa cara mengoreksi beliau dengan cara berdiskusi kali ini beliau menyuruh peserta didik yang rela menuliskan jawabnya di papan tulis, dari sini terlihat antusias peserta didik yang sangat tinggi. Setiap latian soal beliau selalu masukkan nilai peserta didik ke dalam daftar nilai hal ini sebagai evaluasi apakah materi yang telah diberikan dapat diterima baik oleh peserta didik atau tidak. Bel tanda istirahat berbunyi, beliau lalu mengakhiri pertemuan kali ini dan ketua kelas pun berdiri lalu memberi aba–aba kepada temannya untuk mengucapkan salam dan mengucapkan terima kasih kepada Ibu Nia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
LEMBAR PENGAMATAN
Pengamatan ke
: VIII
Tanggal
: 10 Agustus 2012
Tempat
: SMP Kanisius Kalasan
Kelas
: XC
Pukul
: 08.10 – 08.45 WIB 09.00 – 09.35 WIB
Ibu Nia masuk ke ruang kelas XC lalu salah satu dari mereka (ketua kelas) berdiri dan memberi aba–aba kepada temannya untuk berdiri dan memberikan salam kepada Ibu Nia, beliau pun membalas salam mereka. Setelah itu beliau mulai mengabsen peserta didik dengan cara memanggil nama mereka satu persatu sesuai urutan absen, nama peserta didik yang beliau panggil mengacungkan jari tulunjuk. Beliau mengulang sedikit materi yang lalu dengan memberikan beberapa pertanyaanberupa soal kepada peserta didik. Setelah itu beliau baru masuk ke materi selanjutnya yaitu tentang operasi hitung campuran pada bilangan bulat. Ketika menjelaskan beliau menuliskan poin–poin penting yang peserta didik harus ingat dan mengerti benar, poin–poin itu adalah : 1). Dalam menyelesaikan operasi hitung bilangan bulat, terdapat dua hal yang perlu diperhatikan yaitu : a. Tanda operasi hitung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
b. Tanda kurung 2). Apabila dalam suatu operasi hitung campuran bilangan bulat terdapat tanda kurung, pengerjaan yang berada dalam tanda kurung harus dikerjakan terlebih dahulu. 3). Apabila dalam suatu operasi hitung bilangan bulat tidak terdapat tanda kurung, pengerjaannya berdasarkan sifa–sifat operasi bilangan berikut : a. Operasi penjumlahan ( + ) dan pengurangan ( - ) sama kuat, artinya operasi yang terletak di sebelah kiri dikerjakan terlebih dahulu. b. Operasi perkalian ( x ) dan pembagian ( : ) sama kuat, artinya operasi yang terletak di sebelah kiri dikerjakan terlebih dahulu. c. Operasi perkalian ( x ) dan pembagian ( : ) lebih kuat daripada operasi penjumlahan ( + ) dan pengurangan ( - ), artinya operasi perkalian ( x ) dan pembagian dikerjakan terlebih dahulu daripada operasi penjumlahan ( + ) dan pengurangan ( - ). Untuk memperjelas poin – poin tersebut beliau memberikan beberapa contoh kepada peserta didik yang dikerjakan bersama–sama sehingga peserta didik dapat langsung menerapkannya. Setelah contah dirasa cukup beliau, mempersilahkan peserta didik untuk mencatat poin–poin tersebut sebagai bahan belajar di rumah. Setelah selesai mencatat beliau juga memberika soal latian untuk dikerjakan peserta didik di kelas untuk melihat sampai sejauh mana pengertian peserta didik tentang materi yang baru saja diterima. Soal – soal tersebat adalah sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
Tentukan hasil operasi hitung di bawah ini : 1. 13 + 50 : 5 – 6 x 4 = ..... 2. 20 : 5 + 12 x 3 = ... 3. 7 – ( -5 ) + ( 18 : 3 ) x 2 = .... 4. -58 : 8 – ( -18 ) = ... 5. ( -100 + ( -62 ) : 18 ) : 2 = .... Setelah selesai mencatat latian soal peserta didik lalu mengerjakan latian soal tersebut dan beliau berkeliling memantau pekerjaan peserta didik. Selama mengerjakan kondisi kelas sedikit gaduh hal ini dikarenakan ada beberapa peserta didik yang mengerjakan latian soal tetapi sambil ngombrol dengan temannya. Ada juga peserta didik yang berdiskusi dengan temannya ketika mengerjakan soal latian ( ada satu peserta didik yang sudah selesai mengerjakan dan dia membantu temannya dalam mengerjakan soal latian, dia menjelaskan langkah–langkah mengerjakannya ). Hal ini menunjukan adanya interaksi antara peserta didik dengan peserta didik. Kesalahan – kesalah yang dilakukan peserta didik dalam menetukan jawaban adalah tidak teliti dalam menghitung, sehingga jawaban yang di dapat salah. Dengan cara berdiskusi Bu Nia mengoreksi jawaban peserta didik. Jawaban peserta didik ditukar dengan teman sebangkunya, lalu secara acak Bu Nia memanggil peserta didik untuk menuliskan jawabannya di papan tulis dan beliau juga menyuruh peserta didik tersebut untuk menjelaskan kepada peserta didik lain tentang langkah–langkah pengerjaannya sehingga mendapatkan jawaban seperti itu. Suasana kelas saat itu saangat kondusif sekali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
Setelah mengoreksi bersama beliau memasukkan nilai latian soal hari ini ke dalam daftar nialai dengan cara memanggil nama peserta didik sesuai absen. Beliau menutup pertemuan kali ini dengan mengulang kembali poin-poin yang tadi telah diberikan secara lisan dan peserta didik meresponya dengan ikut mengucapkan poin–poin tadi. Bel tanda pergatian jam berbunyi, seperti biasa ketua kelas pun berdiri lalu memberi aba–aba kepada temannya untuk mengucapkan salam dan terima kasih kepada Ibu Nia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
LEMBAR PENGAMATAN
Pengamatan ke
: IX
Tanggal
: 11 Agustus 2012
Tempat
: SMP Kanisius Kalasan
Kelas
: XC
Pukul
: 09.35 – 10.10 WIB 10.10 – 11.45 WIB
Ibu Nia masuk ke ruang kelas XC lalu salah satu dari mereka (ketua kelas) berdiri dan memberi aba–aba kepada temannya untuk berdiri dan memberikan salam kepada Ibu Nia, beliau pun membalas salam mereka. Setelah itu beliau mulai mengabsen peserta didik dengan cara memanggil nama mereka satu persatu sesuai urutan absen, nama peserta didik yang beliau panggil mengacungkan jari tulunjuk. Beliau mengawali pelajaran kali ini dengan bercerita. Beliau bercerita jika kemarin sore beliau pergi jalan–jalan ke taman kota, di sana beliau melihat ada tiga lampu taman yaitu merah, kuning dan biru. Lampu merah menyala setiap 4 detik, lampu kuning menyala setiap 3 detik dan lampu hijau menyala setiap 6 detik. Pada jam tertentu ketiga lampu tersebut menyala secara bersama. Beliau lalu memberika pertanyaan kepada peserta didik jika ketiga lampu tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
menyala bersama pada pada pukul 20.00 WIB, pada pukul berapakah ketiga lampu tersebut akan menyala secara bersama lagi ? Ketika diberi pertanyaan seperti itu respon peserta didik yang sangat terlihat adalah wajah mereka menjadi bingung. Mereka mencoba memecahkan pertanyaan tersebut, dengan cara berdiskusi dengan teman sebangku, teman dibangku depan atau dibangku belakang. Setelah beberapa berlalu dan peserta didik tidak menemukan jawabannya, Bu Nia akhirnya menjelaskan bahwa soal tersebut tadi dapat diselesaikan dengan cara mencari Faktor Perskutuan Terbesar ( FPB ). Beliau lalu menjelaskan apa itu Faktor Persekutuan Terbesar ( FPB ) dan Kelipatan Persekutuan Terkecil ( KPK ) dan bagaimana langkah–langkah menentukan Faktor Persekutuan Terbesar ( FPB ) dan Kelipatan Persekutuan Terkecil ( KPK ). Beliau memberiakan contoh yang sederhana terlebih dahulu yaitu dengan memberikan soal tentukan KPK dan FPB dari bilangan 42 dan 63, dengan sempurna peserta didik dapat menyelesaikan soal tersebut setelah itu beliau kembali kepada pertanyaan tadi, dan peserta didik sudah dapat mengerjakan dan mendapatkan jawabannya. Beliau lalu memberikan soal latian, soal kali ini lebih cenderung pada soal cerita hal ini lakukan supaya peserta didik terbiasa memahami soal cerita karena pada pertemuan yang lalu–lalu kelemahan peserta didik terletak pada soal cerita yaitu tidak memahami dengan benar maksud soal, sehingga dalam menyelesaikan soal tersebut mengalami kesulitan. Selain itu tipe soal untuk materi ini yang lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
sering keluar pada saat ujian semester atau Ujian Negara ( UN ) adalah berupa soal cerita. Beliau memberikan intruksi kepada peserta didik untuk mengerjakan soal pada Lembar Kerja Siswa ( LKS ) halaman 9–10. Selama peserta didik mengerjakan latian soal beliau berkeliling kelas untuk memantau pekerjaan peserta didik. Selama berkeliling hampir semua peserta didik bertanya tentang maksud dari soal cerita, dengan sabar beliau menjawab setiap pertanyaan dari peserta didik. Selain peserta didik bertanya kepada Bu Nia, ada juga peserta didik yang bertanya kepada temannya. Saat itu terjadi hubungan interaksi secara vertikal dan horizontal, jadi suasana kelas sangat efektif dan efisien. Seperti pertemuan yang lalu–lalu beliau selalu mengoreksi latian soal dengan cara beriskusi dengan peserta didik, beliau meminta peserta didik yang bersedia menuliskan jawabannya di papan tulis untuk di bahas bersama–sama. Kesalahan pada umumnya yang di lakukan peserta didik adalah bukan dari segi hitungan tetapi dari segi memilih solusi hal ini dikarenakan para peserta didik kurang memahami dengan benar maksud dari soal tersebut. Hasil nilai latian kali ini pun beliau masukkan ke dalam daftar nilai. Selesai memasukkan nilai Bu Nia mengajak peserta didik untuk merefleksikan kegiatan belajar mengajar hari ini. Beliau lebih menekankan tentang langkah ke depan apa yang akan mereka lakukan untuk mempertahankan atau meningkatkan hasil yang sudah mereka capai. Selesai merefleksikan Bu Nia menutup pelajaran kali ini dengan berdoa dan setelah selesai berdoa, ketua kelas memberi aba–aba kepada teman–temannya untuk memberikan salam dan ucapan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
terima kasih kepada Ibu Nia lalu keluar kelas sambil bergiliran bersalaman dan mencium tangan beliau.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110
LEMBAR PENGAMATAN
Pengamatan ke
: X
Tanggal
: 16 Agustus 2012
Tempat
: SMP Kanisius Kalasan
Kelas
: XC
Pukul
: 07.35 – 08.10 WIB 08.10 – 08.45 WIB
Ibu Nia masuk ke ruang kelas XC lalu salah satu dari mereka (ketua kelas) berdiri dan memberi aba–aba kepada temannya untuk berdiri dan memberikan salam kepada Ibu Nia, beliau pun membalas salam mereka. Setelah itu beliau mulai mengabsen peserta didik dengan cara memanggil nama mereka satu persatu sesuai urutan absen, nama peserta didik yang beliau panggil mengacungkan jari tulunjuk. Pada pertemuan kali ini beliau mengulas semua materi pada bilangan bulat dari awal pengertian bilangan bulat sampai pada akhir materi yaitu tentang Faktor Persekutuan Terbesar ( FPB ) dan Kelipatan Persekutuan Terkecil ( KPK ). Beliau memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya materi yang kurang jelas pada bagian mana. Secara garis besar peserta didik mengeluh pada soal ceritab atau aplikasi mereka merasa binggung ketika memahami soal. Beliau memberikan solusi kepada peserta didik dengan berkata memang dalam memecahkan soal cerita atau aplikasi dibutuhkan logika dan penalaran supaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
maksud dari soal tersebut dapat dimengerti dengan benar, dan hal itu dapat dilatih dengan cara membaca soal tersebut dengan berulang–ulang dan pelan–pelan, lalu temukan kalimat–kalimat atau kat–kata kunci dalam soal tersebut karena dalam soal cerita pasti memuat kata kalimat–kalimat atau kata– kata kunci sebagai acuan dalam mengerjakan soal tersebut. Selain itu perbanyak latian soal untuk membiasakan diri terhadap soal cerita atau aplikasi. Beliau menutup pelajaran dengan memberikan tugas kepada peserta didik yaitu mengerjakan soal pada Lembar Kerja Siswa ( LKS ) pada halaman 11–13. Bel tanda pergatian jam berbunyi, seperti biasa ketua kelas pun berdiri lalu memberi aba–aba kepada temannya untuk mengucapkan salam dan terima kasih kepada Ibu Nia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
LEMBAR PENGAMATAN
Pengamatan ke
: XI
Tanggal
: 30 Agustus 2012
Tempat
: SMP Kanisius Kalasan
Kelas
: XC
Pukul
: 07.40 – 08.15 WIB 08.15 – 08.50 WIB
Ibu Nia masuk ke ruang kelas XC lalu salah satu dari mereka (ketua kelas) berdiri dan memberi aba–aba kepada temannya untuk berdiri dan memberikan salam kepada Ibu Nia, beliau pun membalas salam mereka. Setelah itu beliau mulai mengabsen peserta didik dengan cara memanggil nama mereka satu persatu sesuai urutan absen, nama peserta didik yang beliau panggil mengacungkan jari tulunjuk. Beliau mengawali pertemuan dengan bertanya kepada peserta didik tentang liburan lebaran. Setelah suasana kondusif beliau lalu mengajak peserta didik untuk mendiskusikan tugas sebelum liburan yang lalu. Beliau meminta beberapa peserta didik maju ke depan dan menuliskan jawaban mereka di papan tulis. Secara garis besar peserta didik tidak mengalami banyak kesulitan dalam mengerjakan tugas tersebut terbukti dengan hasil nilai yang peserta didik peroleh rata–rata di atas 80 dan hasil nilai tersebut beliau masukkan ke dalam daftar nilai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
Beliau bertanya kepada peserta didik apakah ada materi yang kurang jelas atau ada materi yang mau ditanyakan ? dengan serempak peserta didik menjawab tidak. Beliau pun lalu berkata jika besuk hari jumat beliau akan mengadakan ulangan. Karena masih ada waktu beliau melanjutkan pada bab berikutnya yaitu pada bilangan pecahan, beliau menyuruh peserta didik untuk membaca materi bilangan pecahan pada buku paket lalu melakukan tanya jawab.
Bel tanda
pergatian jam berbunyi beliau mengingatkan kepada peserta didik bahwa besuk akan ada ulangan, seperti biasa ketua kelas pun berdiri lalu memberi aba–aba kepada temannya untuk mengucapkan salam dan terima kasih kepada Ibu Nia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114
LEMBAR PENGAMATAN
Pengamatan ke
: XII
Tanggal
: 31 Agustus 2012
Tempat
: SMP Kanisius Kalasan
Kelas
: XC
Pukul
: 08.10 – 08.45 WIB 09.00 – 09.35 WIB
Ibu Nia masuk ke ruang kelas XC lalu salah satu dari mereka (ketua kelas) berdiri dan memberi aba–aba kepada temannya untuk berdiri dan memberikan salam kepada Ibu Nia, beliau pun membalas salam mereka. Setelah itu beliau mulai mengabsen peserta didik dengan cara memanggil nama mereka satu persatu sesuai urutan absen, nama peserta didik yang beliau panggil mengacungkan jari tulunjuk. Pada ulangan kali ini beliau membagi menjadi 2 kelompok, untuk kelompok pertama yang mengikuti ulangan adalah yang bernomer absen ganjil. Sedangkanh peserta didik yang bernomer genap diminta untuk keluar kelas terlebih dahulu. Soal ulangan pun ditulis Bu Nia di papan tulis, peserta didik diminta untuk mencatat soal ke dalam buku khusus ulangan terlebih dahulu baru mulai mengerjakannya. Bel tanda istirahat pun berbunyi tanda ulangan bagi peserta didik bernomer ganjil selesai, mereka lalu mengumpulkan pekerjaan ulangan kepada Bu Nia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
Tanda bel masuk pun berbunyi kini giliran peserta didik bernomer absen genap yang akan mengikuti ulangan tentu dengan soal yang berbeda namun dengan bobot soal yang sama. Selama mengerjakan soal ulangan suasana kelas sangat tenang tidak ada peserta didik yang menoleh ke kiri dan kanan. Bel tanda pergantian jam pelajaran pun berbunyi tanda ulangan kelompok kedua telah berakhir. Peserta didik pada kelompok kedua pun mengumpulkan buku ulangan mereka kepada Bu Nia. Setelah itu Bu Nia menyuruh peserta didik yang berada di luar kelas untuk masuk ke kelas dan beliau pun mengakhiri pertemuan kali ini, ketua kelas pun berdiri lalu memberi aba–aba kepada temannya untuk mengucapkan salam dan terima kasih kepada Ibu Nia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116