SKRIPSI
NURI LATIVA
STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK GOLONGAN KUINOLON PADA PASIEN DM GANGREN (Penelitian di Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo)
PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2014 i
Lembar Pengesahan
STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK GOLONGAN KUINOLON PADA PASIEN DM GANGREN (Penelitian di Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo)
SKRIPSI Dibuat Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang 2014
Oleh : NURI LATIVA 201010410311043
Disetujui Oleh : Pembimbing I
Pembimbing II
Drs. Didik Hasmono, Apt., Ms.
Dra. Uswatun Chasanah, Apt., M. Kes.
NIP 195809111986011011
NIDN 0703086702
ii
Lembar Pengujian
STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK GOLONGAN KUINOLON PADA PASIEN DM GANGREN (Penelitian di Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo)
SKRIPSI Telah diuji dan dipertahankan di depan tim penguji Pada tanggal 2 Mei 2014 2014 Oleh : NURI LATIVA 201010410311043
Tim Penguji Penguji I
Penguji II
Drs. Didik Hasmono, MS., Apt.
Dra. Uswatun Chasanah, Apt., M. Kes
NIP 195809111986011011
NIDN 0703086702
Penguji III
Penguji IV
Dra. Lilik Yusetyani, Apt., Sp.FRS
Nailis Syifa’, S.Farm., M.Sc., Apt.
NIDN 0714095802
NIDN 0727118602
iii
KATA PENGANTAR Bismillahirrohmanirrohim Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan ridhonya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK GOLONGAN KUINOLON PADA PASIEN DM GANGREN (Penelitian di Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo). Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat untuk mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. Dalam penyusunan skripsi ini penulis tidak terlepas dari peranan pembimbing dan bantuan dari seluruh pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Allah SWT, tuhan semesta alam, atas limpahan rahmat, ridho, dan hidayah kepada umatnya, Rasulullah SAW yang menuntun kita menuju ke jalan yang lurus dan terang benderang. 2. Bapak Drs. Didik Hasmono, MS., Apt. selaku dosen pembimbing I, dan Ibu Dra. Uswatun Chasanah, M.Kes., Apt. selaku dosen pembimbing II, disela kesibukan beliau masih bisa meluangkan waktu untuk membimbing,
memberi
pengarahan
dan
motivasi
sampai
terselesaikannya skripsi ini. 3. Ibu Dra. Lilik Yusetyani, Apt., Sp.FRS., selaku dosen penguji I dan Ibu Naylis Syifa, S.Farm, Apt., M.Sc. selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan banyak saran dan masukan demi kesempurnaan skripsi ini. 4. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, S.Kep, M.Kep., Sp.Kom. selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan kesempatan kepada penulis belajar di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. 5. Ibu Nailis Syifa’, S.Farm., M.Sc, Apt. selaku Ketua Program Studi Farmasi yang telah memberikan motivasi dan kesempatan penulis belajar di Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang. iv
6. Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Timur beserta jajarannya bidang penelitian, survey dan research yang telah memberikan rekomendasi penelitian pada penulis di RSUD Sidoarjo. 7. Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sidoarjo beserta jajarannya yang telah memberikan ijin penelitian pada penulis di RSUD Sidoarjo. 8. Direktur RSUD Sidoarjo beserta jajarannya yang telah memberikan kesempatan pada penulis untuk melakukan penelitian di RSUD Sidoarjo. 9. Staf pegawai Rekam Medik RSUD Sidoarjo yag banyak membantu dalam proses pengambilan data skripsi. 10. Bapak Ahmad Shobrun Jamil, S.Si., M.P. selaku doses pembimbing akademik. Terima kasih banyak atas arahan dan motivasi yang bapak berikan selama ini. 11. Untuk semua Dosen Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang sudah memberikan waktunya untuk mengajarkan ilmu-ilmu yang sangat bermanfaat. Terutama untuk Ibu Arina Swastika Maulita, S.Farm., Apt. dan Ibu Sendi Lia Yunita, S.Farm., Apt., selaku biro skripsi yang telah susah payah membantu jalannya ujian skripsi sehingga kami dapat melaksanakan ujian dengan baik. 12. Untuk semua anggota tata usaha Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang, yang telah banyak membantu untuk kebutuhan administrasi kelengkapan skripsi. 13. Kedua orang tuaku tercinta, Bapak Ir. Suwignyo, MT dan Ibu Dra. Lestanti, yang tiada hentinya memberikan motivasi dalam segala hal, yang terus menerus mendoakan untuk kesuksesan anak-anaknya. Terima kasih untuk segala didikan, pengorbanan, dan kerja keras demi ingin melihat putrinya bahagia serta mendapat serta mendapat ilmu yang bermanfaat. 14. Saudariku tersayang, Amasida Imansari, terima kasih selalu memberi motivasi, semangat dan doanya sehingga skripsi ini bisa selesai tepat waktu.
v
15. Sahabat sekaligus saudara seperjuangan gangren, Rian “nemo” dan Vety “vetong” terima kasih atas kebersamaan, bantuan, motivasi, semangat dan kerja samanya selama mengerjakan skripsi, kita saling menguatkan, memberi motivasi hingga akhirnya skripsi ini bisa terwujud, Alhamdullilah. 16. Sahabati tersayang, Bitul, Ratih, Kurnia, Dina, terima kasih untuk dukungan yang kalian berikan selama ini, sehingga skripsi ini dapat selesai tepat waktu. 17. Teman seperjuangan klinis, Rendy, Mimi, Wona, Dipe, Indri, Cahya, Fitri terima kasih sudah memberikaan semangat dan motivasi untuk menyelesaikan skripsi ini. 18. Teman-teman Farmasi 2010, terima kasih atas 4 tahun yang kita lewati bersama, terima kasih atas segala pelajaran hidup dalam melewati masa kuliah. 19. Untuk semua pihak yang belum disebutkan namanya, penulis mohon maaf dan terima kasih yang sebesar-besarnya. Semua keberhasilan ini tak luput dari bantuan, doa yang telah kalian semua berikan. Jasa dari semua pihak yang membantu dalam penelitian ini, penulis tidak mampu membalas dengan apapun. Semoga amal baik semua pihak mendapat imbalan dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kebaikan skripsi ini. Semoga penulisan ini dapat berguna bagi penelitian berikutnya, amiin.
Wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh
Malang, 8 April 2014 Penyusun
(Nuri Lativa)
vi
RINGKASAN STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK GOLONGAN KUINOLON PADA PASIEN DM GANGREN (Penelitian Di Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo) Diabetes Mellitus (DM) adalah gangguan metabolisme dengan manifestasi berupa hilangnya toleransi karbohidrat, yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah dalam darah. Komplikasi diabetes terjadi akibat kontrol glukosa darah yang buruk menyebabkan gangguan metabolik akut serta kerusakan makrovaskular dan mikrovaskular. Jenis komplikasi makrovaskular yang umum berkembang pada penderita diabetes adalah penyakit jantung koroner (Coronary Heart Disease), penyakit pembuluh darah otak, dan penyakit pembuluh darah perifer (Peripheral Arterial Disease). Komplikasi mikrovaskular, antara lain retinopati, nefropati, dan neuropati. Gangren merupakan sebuah komplikasi kronis yang timbul akibat nekrosis jaringan, yang dapat berkembang apabila suplai oksigen dan nutrisi terputus akibat sumbatan di pembuluh darah ke bagian kaki, yang diperparah dengan adanya kerentanan terhadap infeksi. Gangren yang tidak mendapatkan penanganan tepat dapat mengakibatkan kematian jaringan. Gangren disebabkan oleh infeksi polimikrobial, yaitu Gram-positif seperti Staphylococci, Streptococci, Enterococci, Gram-negatif seperti Pseudomonas Aeruginosa, Proteus Vulgaris, Klabsiella, Escherichia Coli, bakteri anaerob seperti Bacteroides Fragilis, Clostridium Perfingens. Pemberian antibiotik bertujuan untuk mencegah penyebaran infeksi. Pilihan antibiotik tergantung pada tipe atau tingkat keparahan dari infeksi dan kemungkinan organisme apa yang telah mengalami resisten. Antibiotik yang dipilih harus sesuai dengan hasil tes kultur dan sensitivitas. Antibiotik golongan kuinolon merupakan terapi antibiotik utama diberikan pada pasien yang terinfeksi Pseudomonas (bakteri Gram negatif) dan banyak digunakan sebagai terapi alternatif antibiotik, apabila ditemui pasien yang memiliki riwayat alergi terhadap penisilin pada jenis infeksi yang sedang dan berat. Antibiotik golongan kuinolon memiliki spektrum yang luas terhadap bakteri aerob, yang dapat diberikan secara intravena maupun per oral. Pemberian terapi dengan menggunakan antibiotik golongan kuinolon tidak dipengaruhi oleh rute pemberian, karena obat tersebut memiliki farmakokinetik yang hampir sama, baik diberikan secara intravena maupun per oral. Tujuan pada penelitian ini untuk mengetahui pola penggunaan antibiotik pada pasien DM gangren di RSUD Sidoarjo. Mengetahui pola penggunaan antibiotik golongan kuinolon terkait jenis, dosis yang diberikan, rute pemberian, frekuensi pemberian, interval pemberian dan lama pemberian yang dikaitkan dengan data klinik, data laboratorium, dan data mikrobiologi pasien DM gangren di RSUD Sidoarjo. Penelitian ini merupakan penelitian observasional karena peneliti tidak memberikan perlakuan terhadap pasien. Rancangan penelitian ini bersifar deskriptif yaitu berupa studi retrospektif (penelitian yang dilakukan dengan meninjau ke belakang) dan pengambilan data dilakukan dengan cara consequtive vii
sampling. Kriteria inklusi meliputi pasien didiagnosis DM gangren di RSUD Sidoarjo, dengan data Rekam Medik Kesehatan (RMK) lengkap meliputi data terapi antibiotik golongan kuinolon dan obat lain yang menyertai. Berdasarkan hasil penelitian yang berjudul “Studi Penggunaan Antibiotik Golongan Kuinolon pada Pasien DM Gangren” di RSUD Sidoarjo periode januari 2012 sampai desember 2013 yang memenuhi kriteria inklusi adalah 42 pasien dengan data demografi jenis kelamin pasien 45,2% laki-laki dan 54,8% perempuan, jumlah terbanyak terdapat pada rentang usia 51-60 tahun yaitu sebanyak 45,2%, sedangkan berdasarkan status pasien, secara keseluruhan didominasi oleh pasien dengan status umum yaitu sebanyak 50%. Didapatkan data klasifikasi DM gangren berdasarkan tingkat keparahan infeksi terbanyak adalah Moderate Infection (Grade III), dan sebanyak 10% pasien mengalami amputasi. Pola terapi antibiotik yang diberikan kepada pasien DM gangren terdiri dari terapi tunggal dan terapi kombinasi. Terapi antibiotik golongan kuinolon tunggal sebanyak 15 pola penggunaan dengan jenis, dosis, frekuensi, dan rute paling banyak adalah levofloxacin (1x500mg) secara IV sebanyak 7 pola penggunaan (46,7%). Levofloxacin banyak digunakan pada mild infection, dimana bakteri yang menginfeksi masih terbatas pada bakteri aerob. Levofloksasin memiliki gugus benzoxazine yang meningkatkan aktivitas antibakteri terhadap bakteri gram positif. Walaupun golongan kuinolon memiliki bioavaibilatas peroral yang hampir sama dengan rute IV, namun pada penelitian ini rute yang banyak diberikan adalah IV karena onset dari IV lebih cepat daripada rute peroral. Penggunaan kombinasi dua antibiotik sebanyak 39 pola penggunaan dengan jenis, dosis, frekuensi, dan rute paling banyak adalah ciprofloxacin (2x400mg) dengan metronidazol (3x500mg) secara IV sebanyak 18 pola penggunaan (46,2%), penggunaan kombinasi tiga antibiotik sebanyak 15 pola penggunaan dengan jenis, dosis, frekuensi, dan rute paling banyak adalah Ciprofloxacin (2x400mg), Metronidazol (3x500mg) dan Ceftriaxone (2x1g), serta Levofloxacin (1x500mg), Metronidazol (3x500mg) dan Ceftriaxone (2x1g) secara IV yaitu sebanyak 20,0% dan kombinasi empat antibiotik sebanyak 1 pola penggunaan dengan jenis, dosis, frekuensi dan rute paling banyak adalah Levofloxacin (2x500mg), Metronidazol (3x500mg), Ceftriaxone (2x1g) secara IV dan Klindamisin (2x300mg) secara PO. Penggunaan antibiotik golongan kuinolon yang diberikan pada pasien DM gangren di rawat inap RSUD Sidoarjo, terkait dosis, rute, frekuensi, interval dan lama pemberian sudah sesuai dengan guideline yang ada. Saran yang dapat penulis berikan adalah diperlukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan metode prespektif agar peneliti dapat mengamati kondisi pasien dan permasalahan terkait terapi secara langsung, dapat berinteraksi dengan pasien, dokter dan para klinisi yang merawat serta dihasilkan penggunaan obat yang lebih presentatif.
viii
DAFTAR ISI Halaman Judul ...................................................................................................................... i Lembar Pengesahan .............................................................................................. ii Lembar Pengujian ................................................................................................. iii KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv RINGKASAN ....................................................................................................... vii DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xiii DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xiv BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 4 1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................. 4 1.3.1 Tujuan Umum ............................................................................. 4 1.3.2 Tujuan Khusus ............................................................................ 4 1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................ 5 1.4.1 Bagi Peneliti ................................................................................ 5 1.4.2 Bagi Rumah Sakit ....................................................................... 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 6 2.1 Tinjauan tentang Pankreas ..................................................................... 6 2.1.1 Anatomi Pankreas ........................................................................ 6 2.1.2 Fisiologi Pankreas Dalam Mengatur Metabolisme Glukosa ....................................................................................... 6 2.2 Tinjauan tentang Diabetes Mellitus ....................................................... 8 2.2.1 Definisi Diabetes Mellitus ........................................................... 8 2.2.2 Epidemiologi Diabetes Mellitus .................................................. 8 2.2.3 Klasifikasi Diabetes Mellitus....................................................... 9 2.2.4 Etiologi Diabetes Mellitus ........................................................... 9 2.2.5 Patofisiologi Diabetes Mellitus ................................................... 11 ix
2.2.6 Manifestasi Klinik Diabetes Mellitus .......................................... 13 2.2.7 Faktor Resiko Diabetes Mellitus ................................................. 14 2.2.8 Komplikasi Diabetes Mellitus ..................................................... 14 2.2.8.1 Komplikasi Akut ............................................................. 14 2.2.8.2 Komplikasi Kronik .......................................................... 16 2.2.9 Penatalaksanaan Terapi Diabetes Mellitus .................................. 18 2.3 Tinjauan tentang Gangren...................................................................... 24 2.3.1 Definisi Gangren ......................................................................... 24 2.3.2 Epidemiologi Gangren ................................................................. 24 2.3.3 Klasifikasi Gangren ..................................................................... 26 2.3.4 Etiologi dan Patofisiologi Gangren ............................................. 27 2.3.5 Manifestasi Klinik Gangren......................................................... 29 2.3.6 Penatalaksanaan Terapi Gangren................................................. 29 2.4 Tinjauan Tentang Antibiotik.................................................................. 31 2.4.1 Definisi ........................................................................................ 31 2.4.2 Klasifikasi Antibiotik .................................................................. 31 2.4.3 Pendekatan Terapi Antibiotik Secara Umum .............................. 33 2.4.4 Pendekatan Terapi Antibiotik pada Gangren............................... 33 2.5 Tinjauan Tentang Antibiotik Golongan Kuinolon ................................. 36 2.5.1 Definisi dan Jenis ........................................................................ 37 2.5.2 Mekanisme Kerja......................................................................... 39 2.5.3 Indikasi ........................................................................................ 40 2.5.4 Efek Samping Obat ...................................................................... 41 2.5.5 Interksi ......................................................................................... 41 2.5.6 Farmakokinetika .......................................................................... 41 2.5.7 Studi Penggunaan Antibiotik Golongan Kuinolon pada Pasien DM Gangren ............................................................................... 42 BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ............................................................... 44 BAB IV METODE PENELITIAN ....................................................................... 46 4.1 Rancangan Penelitian............................................................................. 46 x
4.2 Populasi Penelitian................................................................................. 46 4.2.1 Populasi ....................................................................................... 46 4.2.2 Sampel ......................................................................................... 46 4.2.3 Kriteria Data Inklusi .................................................................... 46 4.2.4 Kriteria Data Ekslusi ................................................................... 46 4.3 Bahan Peneltian ..................................................................................... 47 4.4 Instrument Peneltian .............................................................................. 47 4.5 Tempat dan Waktu Peneltian ................................................................. 47 4.6 Definisi Operasional .............................................................................. 47 4.7 Metode Pengumpulan Data.................................................................... 48 4.8 Analisis Data .......................................................................................... 49 BAB V HASIL PENELITIAN… ......................................................................... 50 5.1 Data Demografi Pasien… ..................................................................... 51 5.1.1 Jenis Kelamin….. ........................................................................ 51 5.1.2 Usia…. ......................................................................................... 51 5.1.3 Status Pasien….. .......................................................................... 52 5.2 Klasifikasi DM Gangren….. ................................................................. 52 5.3 Diagnosis Penyerta Pasien DM Gangren….......................................... 53 5.4 Kultur Kuman dan Sensitivitas Antibiotik pada Pasien DM Gangren ................................................................................................ 53 5.5 Tindakan pada Pasien DM Gangren ..................................................... 54 5.6 Penggunaan Antibiotik Golongan Kuinolon pada Pasien DM Gangren ................................................................................................ 54 5.7 Distribusi dan Pola Terapi Antidiabetes Pasien DM Gangren.. ........... 59 5.8 Lama Masuk Rumah Sakit (MRS) ....................................................... 60 5.9 Kondisi Keluar Rumah Sakit (KRS) Pasien ......................................... 61 5.10 Profil Pasien DM Gangren dengan Kondisi KRS Meninggal.. .......... 62 BAB VI PEMBAHASAN…. ................................................................................ 63 BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN… ......................................................... 79 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 81
xi
DAFTAR TABEL Tabel
Halaman
II.1 Klasifikasi Diabetes ................................................................................... 9 II.2 Farmakokinetik Preparat Insulin ............................................................... 20 II.3 Klasifikasi Kaki Diabetik .......................................................................... 26 II.4 Kriteria Infeksi Menurut IDSA ................................................................. 27 II.5 Pola Antibiotik menurut Konsep PK/PD................................................... 32 II.6 Antibiotik untuk Terapi Gangren Berdasarkan Bakteri Penyebabnya ...... 34 II.7 Tabel Pemilihan Antibiotik pada Infeksi Kaki Diabetik ........................... 35 II.8 Perbedaan antara Kuinolon Lama dan Baru .............................................. 37 II.9 Farmakokinetika Sediaan Ciprofloxacin ................................................... 39 II.10 Farmakokinetika Sediaan Levofloxacin .................................................. 40 II.11 Interaksi Obat dengan Antibiotik ............................................................ 42 V.1 Jenis Kelamin Pasien DM Gangren .......................................................... 51 V.2 Usia Pasien ................................................................................................ 51 V.3 Status Pasien DM Gangren ....................................................................... 52 V.4 Klasifikasi DM .......................................................................................... 52 V.5 Diagnosis Penyerta Pasien DM Gangren .................................................. 53 V.6 Kultur Kuman pada Pasien DM Gangren ................................................. 53 V.7 Kultur Kuman dan Sensitivitas Antibiotik ................................................ 54 V.8 Pasien DM yang Mendapat Tindakan ....................................................... 54 V.9 Pola Penggunaan Antibiotik Golongan Kuinolon ..................................... 55 V.10 Pola Penggunaan Terapi Antibiotik Golongan Kuinolon Tunggal ......... 55 V.11 Pola Penggunaan Kombinasi Dua Antibiotik.......................................... 56 V.12 Pola Penggunaan Kombinasi Tiga Antibiotik ......................................... 57 V.13 Pola Penggunaan Kombinasi Empat Antibiotik ...................................... 58 V.14 Pola Penggunaan Antibiotik Berdasarkan Grade Infeksi ........................ 59 V.15 Pola Terapi Antidiabetes Pasien DM Gangren ....................................... 60 V.16 Lama Masuk Rumah Sakit (MRS) .......................................................... 61 V.17 Kondisi KRS ........................................................................................... 61 V.18 Profil Pasien DM Gangren dengan Kondisi KRS Meninggal ................. 62 xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
2.1 Anatomi Pankreas ...................................................................................... 6 2.2 Bagian Endokrin Pankreas ......................................................................... 7 2.3 Patofisiologi Diabetes Mellitus Tipe I ....................................................... 11 2.4 Patofisiologi Diabetes Mellitus Tipe II ...................................................... 12 2.5 Struktur Proinsulin dan Insulin Manusia ................................................... 19 2.6 Klasifikasi Wagner ..................................................................................... 26 2.7 Bagan Patofisiologi Gangren ..................................................................... 27 2.8 Struktur Kimia Ciprofloxacin .................................................................... 38 2.9 Struktur Kimia Levofloxacin ..................................................................... 39 3.1 Skema Kerangka Konseptual ..................................................................... 44 3.2 Skema Kerangka Operasional .................................................................... 45 5.1 Skema Inklusi dan Ekslusi Penelitian pada Pasien DM gangren ............... 50
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1. Daftar Riwayat Hidup .................................................................................. 91 2. Surat Pernyataan........................................................................................... 92 3. Surat Rokemandasi Penelitian Bakesbangpol Prov. Jatim........................... 93 4. Surat Ijin Penelitian Bakesbangpol Sidoarjo ............................................... 96 5. Keterangan Kelaiakan Etik .......................................................................... 97 6. Daftar Nilai Normal ..................................................................................... 98 7. Lembar Pengumpul Data ............................................................................. 99 8. Tabel Data Induk .......................................................................................... 116 9. Pola Pergantian Antibiotik ........................................................................... 130
xiv
DAFTAR PUSTAKA
Aamir, Azizul Hasan., Nasir, Ahmed., Jadoon, Mohammad Zahid., Mehmood, Khalid., Ali, Sobia Sabir., 2011. Diabetic Foot Infections and Their Management In A Tertiary Care Hospital. J Ayub Med Coll Abbottabad, Vol. 23 No. 1, p.58-62 Abdelghaffar,
Shereen.,
2013.
Diabetic
Ketoacidosis:
Clinical
Practice
Guidelines. Cairo: Pediatric Endocrinology and Diabetes, Cairo University, p. 293-310 Access Medicine, 2010. McGraw Hill Education. http://accessmedicine.com/wagner_grading_system diakses 11 November 2013 Alkaff, Raihana N., Febrianti., Wahyuni, Sri., 2011. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Diabetes Mellitus Daerah Perkotaan di Indonesia Tahun 2007 (Analisis Data Sekunder Riset Kesehatan Dasar 2007), JMI Vol 6 No. 1, hal 8-12 Andarwanti, Lina., Khasanah, Uswatun., 2011. Pengaruh Senam Kaki Diabetes terhadap Neuropati Sensorik pada Kaki Pasien Diabetes Mellitus di Wilayah Kerja Puskesmas Tegalrejo, JMI Vol. 6 No. 1, hal 3-7 Antimicrobial
Agents
Chemotherapy.
2005.
American
Society
for
Microbiology. http://aac.asm.org/content/49/6/2429/F8.large.jpg diakses tanggal 6 Januari 2014 Beckles, GLA., Thompson-Reid, PE., 2001. Diabetes and Women’s Health Across the Life Stages: A Public Health Perspective. Atlanta: U.S. Department of Health and Human Services, Centers for Disease Control and Prevention, National Center for Chronic Disease Prevention and Health Promotion, Division of Diabetes Translation, p. 9-10 Bharadwaj, R., Vidya, A., Dewan, B., Pal, A., 2003. An In Vitro Study To Evaluate The Synergistic Activity Of Norfloxacin And Metronidazole. Indian Journal of Pharmacology. Vol. 35, p. 220-226 xv
Bronze, Michael Stuart., 2013. Medscape. http://emedicine.medscape.com/article/237378-medication diakses 9 Januari 2014 Caudell, Brittany Stapp., 2008. Gangrene: Recognizing and treating cellular necrosis. California: Association of Surgical Technologists, p. 547-549 Chang, Huan J., Lynm, Cassio., Glass, Richard M. 2010. Sepsis. The Journal of the American Medical Association, Jama Patient Page, Vol 304, No. 16 Corwin, Elizabeth. 2001. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: Anggota IKAPI, hal 538-539 Citron, DM., Goldstein, EJC., Merriam, CV., Lipsky, BA., Abramson, MA., 2007. Bacteriology of moderate-to-severe diabetic foot infections and in vitro activity of antimicrobial agents, J Clin Microbiol. Vol. 45, p. 2819–2828 Conila, Jean-Marie., Georgesa, Bernard., Lussya, Anne de., Khachmanc, Dalia., Seguina, Thierry., 2008. Ciprofloxacin Use In Critically Ill Patients: Pharmacokinetic and Pharmacodynamic Approaches. International Journal of Antimicrobial Agents, Vol. 32, p. 505-510 Davey, Patrick., 2006. At a Glance : Medicine. Jakarta: Erlangga, hal 266-269 Decroli, Eva., Karimi, Jazil., Manaf, Asman., Syahbuddin, Syafril., 2008. Profil Ulkus Diabetik pada Penderita Rawat Inap di Bagian Penyakit Dalam RSUP Dr M. Djamil Padang. Majalah Kedokteran Indonesia, Vol. 58, hal. 3-7 DEPKES RI., 2005. Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Diabetes Mellitus. Jakarta: Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan RI Faroqi, Lida., Guberman, Ronald., Vernaleo, John., Carrasco, Byron., 2013. Antibiotic Therapy and Culture Results for Diabetic versus Non-Diabetic Foot Wounds. The Journal of Diabetic Foot Complications, Vol. 5, No. 4, p. 24-28
xvi
Fatmawati, Ni Nengah Dwi., Cucunawangsih., 2009. Konsep Terapi Antibiotika dalam Optimalisasi Terapi Penyakit Infeksi, Medicinus, Vol 3 No. 2, hal 26-33 Fauziyah, Siti., Radji, Maksum., A, Nurgani., 2011. Hubungan Penggunaan Antibiotika Pada Terapi Empiris Dengan Kepekaan Bakteri di ICU RSUP Fatmawati Jakarta, Jurnal Farmasi Indonesia, Vol. 5 No. 3, hal. 150-158 FDA., 2011. Food and Drug Association. http://www.fda.gov/downloads/medicaldevices/newsevents/workshopsconfe rences/ucm387625 diakses 4 Maret 2014 Foster, Daniel W., 2000. Harrison: Prinsip-Pinsip Ilmu Penyakit Dalam, Vol 5 Ed. 13. Jakarta: Penerbit buku EGC, hal 2196-2217 Frykberg, Robert G., Zgonis, Thomas., Armstrong, David G., Driver, Vickie R., Giurini, John M., Kravitz, Steven R., Landsman, Adam S., Lavery, Lawrence A., Moore, J. Christopher., Schuberth, John M., Wukich, Dane K., Andersen, Charles., Vanore, John V., 2006. Diabetic Foot Disorders: A Clinical Practice Guideline. Phoenix: American College of Foot and Ankle Surgeons, p. 32-34 Grace, Pierce A., Borley, Neil R., 2006. At a Glance : Ilmu Bedah, edisi ketiga. Jakarta: Erlangga, hal 150-151 Grayson, M. Lindsay., Crow, Suzanne M., McCarth, James S., Mill, John., Mouton, Johan W. Norrby, S. Ragnar., Patterson, David L., Pfaller, Michael A., 2010. Kutcers’ The Use of Antibiotics. London: Hodder Arnold, p. 1265-1401 Greenstein, Ben., Wood, Diana., At a Glance : Sistem Endokrin, edisi kedua, Jakarta: Erlangga, hal 80-87 Hendromartono., 2003. Diabetes Mellitus dan Peripheral Arterial Disease. Naskah Lengkap Symposium Practical Approach in The Management of Diabetic Complications. Surabaya: Panitia Medik Farmasi dan Terapi (PMFT) RSUD Dr. Soetomo, hal. 105-116. xvii
Hermsen, Elizabeth D., Rupp, Mark E., VanSchooneveld, Trevor C., 2010. Double Anaerobic Coverage: What is the role in clinical practice?. Omaha: The Nebraska Mediacal Center, p. 1-4 IDF., 2012. International Diabetic Federation (IDF) Diabetes Atlas Update. http://www.idf.org/diabetesatlas/5e/what-is-diabetes diakses 23 September 2013 Jude, E. B., Unsworth, P. F., 2004. Optimal Treatment of Infected Diabetic Fot Ulcers. Drugs Aging. Vol 21 No. 13, p. 833-850 Katzung, Bertram G., 2002. Farmakologi Dasar dan Klinik, edisi 8 buku 2. Jakarta: Salemba Medika, hal 674-689 Katzung, Bertram G., 2004. Farmakologi Dasar dan Klinik, edisi 8 buku 3. Jakarta: Salemba Medika, hal 71-88 Koda-Kimble, Mary Anne; Young, Lloyd Yee; Alldredge, Brian K.; Corelli, Robin L.; Guglielmo, B. Joseph; Kradjan, Wayne A.; Williams, Bradley R.., 2009. Applied Therapeutics: The Clinical Use Of Drugs, 9th Edition, Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins Koh, G. C. K. W., Peacock, S. J., Poll, T. van der., Wiersinga, W. J. 2012. The Impact of Diabetes on The Pathogenesis of Sepsis. Eur J Clin Microbiol Infect Dis. Vol. 31, p. 379–388 Kumar, Vinay., Cotran, Ramzi S., Robbins, Stanley L., 2007. Robbins: Buku Ajar Patologi, Volume 2, Ed. 7. Jakarta: EGC, hal 727-730 Leese, Graham., Nathwani, Dilip., Young, Matthew., Seaton, Andrew., Kennon, Brian., Hopkinson, Helen., Stang, Duncan., Lipsky, Benjamin., Jeffcoate, William., Berendt, Tony., 2009. Use of Antibiotics in People with Diabetic Foot Disease: A Consensus Statement, The Diabetic Foot Journal, Vol 12 No. 12, p. 1-10 Lily., Kwang, Lee, Ling., Yeow, Susan., Tan, Thean. 2008. Anaerobic Culture of Diabetic Foot Infections: Organisms and Antimicrobial Susceptibilities, Singapore; Annals Academy of Medicine 2008, Vol. 37 No. 11, p. 936-939 xviii
Lipsky, B. A., 2007. Empirical therapy for diabetic foot infections: are there clinical clues to guide antibiotic selection?. CMI, Vol. 13, p. 351–353 Lipsky, Benjamin A., Armstrong, Berendt, Anthony R., Cornia, Paul B., Pile, James C., Peters, Edgar J. G., David G., Deery, H. Gunner., Embil, John M., Joseph, Warren S., Karchmer, Adolf W., Pinzur, Michael S., Senneville, Eric., 2012. Infectious Diseases Society of America Clinical Practice Guideline for the Diagnosis and Treatment of Diabetic Foot Infections. IDSA Guideline for Diabetic Foot Infections, No. 54, p. 132-164 Malik, Nagesh., Shinde, Vaibhav., 2013. Antibiotic Susceptibility Patterns of Pathogens Isolated from Diabetic Foot Ulcers. J Emp Bio. Vol 1 (2). p. 4957 MedlinePlus., 2011. Health Information from the National Library of Medicine. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/gangrene.html, diakses 23 September 2013 Mihardja, Laurentia., 2009. Faktor yang Berhubungan dengan Pengendalian Gula Darah pada Penderita Diabetes Mellitus di Perkotaan Indonesia. Majalah Kedokteran Indonesia. Vol. 59, No. 9, p. 418-424 Mohammadhosseini, Negar., Alipanahi, Zahra., Alipour, Eskandar., Emami, Saeed., Faramarzi, Mohammad Ali., Samadi, Nasrin., Khoshnevis, Nika., Shafiee, Abbass., Foroumadi, Alireza. 2012. Synthesis And Antibacterial Activity of Novel Levofloxacin Derivatives Containing a Substituted Thienylethyl Moiety. Daru Journal of Pharmaceutical Sciences, p. 1-6 Mulla, Rohinton., Villalon, Celia Conde., 2007. Antibiotic Prescribing Guidelines for Adult Patients. UK: NHS Foundation Trust Mycek, Mary J., harvey, Richard A., Champe, Pamela C., 2001. Farmakologi: Ulasan Bergambar, Ed. 2. Jakarta: Widya Medika, hal 327-328 News Medical., 2013. Creative Commons Attribution-ShareAlike License. http://www.news-medical.net/health/What-Does-ThePancreas-Do.aspx diakses 11 Januari 2014
xix
NHS., 2012. NHS Choices. http://www.nhs.uk/Conditions/Gangrene/Pages/new_Treatment.aspx diakses tanggal 13 Desember 2013 Pearce, Evelyn., 2010. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: PT Gramedia, Anggota IKAPI, hal 251-253 PERKENI., 2009. Perkumpulan Endokrinologi Indonesia. Jakarta: Tim Konsensus Insulin PERKENI., 2011. Perkumpulan Endokrinologi Indonesia. Jakarta: Tim Konsensus Insulin PERMENKES., 2011. Peraturan Menteri Kesehatan Indonesia tentang Pedoman Umum Penggunaan Antibiotik. Jakarta: Menteri Kesehatan Republik Indonesia Putri, Corry S., Radji, Maksum., Fauziyah, Siti, 2012. Kerasionalan Penggunaan Antibiotika pada Pasien Gangren Kaki Diabetes di RSAL dr. Mintohardjo pada Tahun 2012. Jakarta : Skripsi Program Sarjana Universitas Indonesia RISKESDAS., 2007. Laporan Nasional Riskesdas. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI RISKESDAS., 2013. Laporan Nasional Riskesdas. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Schaper, N. C., Dryden, M., Kujath, P., Nathwani, D., Arvis, P., Reimnitz, P., Alder, J., Gyssens, I. C., 2013. Efficacy and Safety of IV/PO Moxifloxacin and IV Piperacillin/Tazobactam followed by PO Amoxicillin/Clavulanic Acid in The Treatment of Diabetic Foot Infection : Results of The Relief Study, Infection, Vol 41, p. 175-186 Schteingart, David E., 2006. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. In: Pierce, Sylvia A., Wilson, Lorraine M., Jakarta: Anggota IKAPI, hal 1256-1270
xx
Schmits, Gery., Lepper, Hans., Heidrich, Michael., 2009. Farmakologi dan Toksikologi, Ed. 3. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EKG, p. 537-546 Setiabudy, Rianto., 2009. Farmakologi dan Terapi, edisi 5. Jakarta: Balai Penerbit FKUI, hal 718-722 Singh, Nalini., Armstrong, David G., Lipsky, Benjamin., 2005. Preventing Foot Ulcer in Patients with Diabetes, Jama, Vol 293, p, 217-228 Siswandono., Soekardjo, Bambang., 2008. Kimia Medisinal, Ed. 2. Surabaya: Airlangga University press, hal 56-57 Stringer, Janet L., 2009. Konsep Dasar Farmakologi: Panduan untuk Mahasiswa. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, p. 270-272 Suherman, Suharti K., 2009. Farmakologi dan Terapi, edisi 5. Jakarta: Balai Penerbit FKUI, hal 481-495 Syaifuddin., 2009. Fisiologi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa Keperawatan, Edisi kedua. Jakarta: Salemba Medika, hal 299-300 Thondepu, Naresh., Kumar, P. Ranjith., Suneetha, P., Dhanapal, C. K., Manavalan, R., 2010. Linezolid Versus Ciprofloxacin - Metronidazole In The Treatment of Diabetic Foot Infections. Pharmacie Globale (IJCP), Vol. 01, Issue 04, p. 1-6 Tjokroprawiro, Askandar., Hendromartono., Sutjahjo, Ari., Pranoto, Agug., Murtiwi, Sri., Adi S, Soebagijo., Sony, Wibisono. 2003. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Surabaya: Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Tjay, Tan Hoan., Rahardja, Kirana., 2007. Obat-Obat Penting, edisi keenam. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, hal 738-746 Veves, Aristidis., Giurini, John M., LoGerfo, Frank W. 2006. The Diabetic Foot, Second Ed. New Jersey: Huwana Press, p. 363-389 Waspadji, Sarwono., 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam 3, edisi 4. Jakarta: Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, hal 1961-196 xxi
Wispelwey, Brian., 2005. Clinical Implications of Pharmacokinetics and Pharmacodynamics of Fluoroquinolones. CID, Vol. 41, No. 2, p. 127-135 Wu, Stephanie C., Driver, Vickie R., Wrobel, James S., Armstrong, David G., 2007. Foot Ulcers In The Diabetic Patient, Prevention And Treatment. Vascular Health and Risk Management, Vol. 3, p. 65–76 Yuwono, Hendro S., 2010. Ilmu Bedah Vaskular: Sains dan Pengalaman Praktis. Bandung: PT Refika Aditama, hal 176 Zhou, Juyan., Chen, Yunhua., Tabibi, Setareh., Alba, Luis., Garber, Elizabeth., Saiman, Lisa., 2007. Antimicrobial Susceptibility and Synergy Studies of Burkholderia cepacia Complex Isolated from Patients with Cystic Fibrosis., Antimicrobial Agents and Chemotherapy, Vol. 51, No. 3, p. 1085–1088
xxii