Struktur dan Konstruksi Dalam Interior
Struktur dan konstruksi merupakan elemen desain mebel yang berkaitan dengan faktor kesatuan dari berbagai komponen mebel. Pertimbangan struktur dan konstruksi ini dilakukan dengan tujuan menjamin keselamatan pemakainya. Konstruksi merupakan bagian dari proses desain yang disusun setelah bahan‐bahan untuk mebel dipilih dan disatukan dengan menggunakan sambungan‐ sambungan. Konstruksi adalah sambungan antara komponen satu de‐ngan komponen lainnya yang tersusun secara struktural.
Ada dua sistem struktur dan konstruksi yang dikenal dalam desain mebel, yaitu:
1. Build‐in furniture adalah suatu sistem konstruksi mebel yang memanfaatkan dinding, lantai, atau langit‐langit pada bangunan sebagai bidang penguat konstruksi. 2. Build‐up furniture adalah suatu sis‐tem konstruksi yang tidak terikat oleh bangunan sebagai penguat konstruksi. Konstruksi mebel dibuat lepas bebas dari struktur bangunan.
Konstruksi dipisahkan menjadi tiga kelompok, yaitu: 1. Konstruksi dengan pengikat tambahan,
materi
sejenis
2. Konstruksi antara dua materi atau lebih, dan 3. Konstruksi dengan pengikat khusus.
tanpa
B. Suparto (1979) telah mengklasifikasikan jenis‐jenis konstruksi berdasarkan jenis sistem atau sifat kunstruksinya. 1. Konstruksi antara materi dengan materi secara permanen, tak berubah atau yang sering disebut fixed construction. 2. Konstruksi antara materi dengan materi atau antara elemen dengen elemen yang dapat dilepas atau dibongkar pasang dan sering, di sebut sebagai knocked‐down system. 3. Konstruksi antara materi dengan materi yang dapat bergerak labil bisa dipasang menurut kebutuhan, dapat berubah, dan selalu berubah sesuai dengan beban.
Untuk kebutuhan pengiriman ekspor. dipilih konstruksi mebel folding, stacking, knocked‐up, dan knocked‐down. Untuk kebutuhan praktis juga dibuat kanstruksi module system, multifunction, dan mobilesystem.
Konstruksi dapat juga dibagi menurul bentuknya. yaitu: konstruksi yang disembunyikan dan konstruksi yang ditampakkan dengan petunjuk khusus. Pada umumnya ada dua jenis sistem konstruksi kayu yang digunakan, yaitu: konstruksi konvensional‐tradisional dan konstruksi kontemporer‐modern.
Konstruksi Konvensional
Konstruksi kayu yang masih digunakan hingga saai ini adalah konstruksi konvensional. yang dipergunakan dalam berbagai macam bentuk. Perbedaannya dengan konstruksi sebelumnya terletak pada pen atau purus penyambung yang dapat dibuat dongan memanfaatkan mesin modern seperti tenon‐mortiser atau spindle shaper. Jenis konstruksi kayu yang sering digunakan adalah sambungan parohan, sambungan alur bantu, purus‐ lubang, anak lidah, lidah‐alur panjang dan sponing‐Lidah.
Sambungan alur lidah
Konstruksi Kontemporer. The Minifix Connector System. Dalam konstruksi knocked‐down telah banyak diciptakan hardwares berupa knocked‐down fittings. Salah satu yang sudah digunakan oleh kalangan industri mebel adalah the minifix connector system. Penyambung kayu ini merupakan sistem konstruksi KD Furniture gaya kon‐temporer. Selain mudah digunakan, penyambung ini juga praktis dan stabil (Hafele, 1988:1).
The Minifix Connector System.
Joint Connecting Bold Joint Connecting Bold dikenal dengan istitah JCB. JCB banyak digunakan oleh para pembuat mebel knocked‐ down di Indonesia, seperti Ligna. Beauty, dan sejenisnya. Bentuk JCB adalah sekrup yang menggunakan nut penyambung.
Joint Connecting Bold
Dowel
Salah satu alat penyambung dalam konstruksi knocked‐down adalah dowel. Dowel yang berbentuk bulat panjang ini merupakan pengganti pasak yang biasanya terbuat dari kayu atau bambu. Ukuran dowel di pasaran memiliki standarisasi, dengan ukuran diameter 6, 8, 10, 12 milimeter dan panjang berkisar antara 1. 1.5. 2, 2.5. 3, 4 senlimeter. Bentuk dowel yang ideal tergambar dalam ilustrasi di bawah ini, dimana tepinya dibuat bergerigi agar lem dapatp y g g g p mengendap dan melekat. Dowel
Screw (Sekrup)
Sekrup sebagai alat penyambung kayu atau besi juga termasuk dalam konstruksi knocked‐down.
Screw (Sekrup)